PROSEDUR STANDAR OPERASI (PSO) STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP)
ICT CENTER
DEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
PUSAT SARANA TEKNIK TELEMATIKA
DAFTAR ISI DAFTAR ISI................................................... i DAFTAR TABEL ..............................................v DAFTAR GAMBAR ......................................... vii BAB I PENDAHULUAN.......................................1 1. Latar Belakang...................................................... 1 2. Maksud ................................................................... 3 3. Tujuan.................................................................... 4 4. Dasar Hukum......................................................... 4 BAB II KERANGKA PEMIKIRAN DASAR.....................6 1. Kebutuhan PSO Secara Umum ........................... 6 2. Kebutuhan PSO Departemen Kominfo............ 15 2.1. One Roof Communication Center .......... 15 BAB III RUANG LINGKUP ICT CENTER .................. 17 1. Platform............................................................... 17 1.1. Hardware (Devices) .......................... 17 1.2. Software ....................................... 18 1.3. Telecommunication and Networking ...... 20 1.4. Physical Infrastructure ...................... 20 2. Sumber Daya Manusia........................................ 21 3. Layanan Teknis................................................... 22 i
3.1 Migrasi ke Legal Software ................... 24 3.2. Network Operation Control (NOC)......... 25 3.3. Help Desk dan Department Computer Emergency Reponse Team (Dept-CERT) .... 27 3.4. Server Room................................... 28 3.5. Bidding Room ................................. 29 3.6. Strong Room................................... 29 3.7. Video Conference ............................ 30 3.8. CCTV............................................ 30 3.9. Papan Informasi Elektronik ................. 31 3.10. IP Telephony ................................. 31 4. Persyaratan Ruangan......................................... 32 4.1.Persyaratan Ruang Server.................... 32 4.2 Persyaratan Ruang Komputer ............... 34 4.3. Persyaratan Fisik Video Conference Room 39 4.4. Persyaratan CCTV ........................... 40 4.5. Persyaratan Papan Informasi Elektronik ..40 4.6. Persyaratan IP Telephony ................... 41 5. Rancangan Sarana Pendukung ......................... 42 BAB IV PROSEDUR STANDAR OPERASI.................. 43 1. ALUR KERJA ICT CENTER ................................. 44 1.1 Terjadwal .......................................................... 44 ii
1.2. Tidak Terjadwal .............................. 48 2. STANDAR OPERASIONAL .................................... 54 2.1. STANDAR OPERASIONAL HARDWARE ....... 55 2.2. STANDAR OPERASIONAL SOFTWARE ....... 60 2.3. STANDAR OPERASIONAL SUMBER DAYA MANUSIA .......................................................... 64 3. KEAMANAN FISIK ................................................. 80 3.1. Perimeter Keamanan Fisik .................. 81 3.2. Kendali Akses Masuk ......................... 83 3.3. Pengamanan Ruang dan Fasilitas .......... 86 Kontrol ........................................ 86 3.4. Perlindungan Terhadap Ancaman dari Eksternal dan Internal .................................. 87 3.5. Lingkungan Area Aman ...................... 88 3.6. Perangkat Keamanan ........................ 89 3.7. Penempatan Perangkat dan Perlindungan 89 3.8. Keperluan Pendukung........................ 91 3.9. Keamanan Kabel .............................. 94 3.10. Pemeliharaan Peralatan ................... 96 3.11. Keamanan Peralatan Yang Berada Di Luar Area ............................................ 97
iii
3.12. Keamanan Pembuangan Atau Penggunaan Kembali Perangkat ........................................ 99 3.13. Pemindahan Properti...................... 100 BAB V PENUTUP ......................................... 102 LAMPIRAN.................................................... i
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Proses Maintenance Peralatan Infrastruktur Terjadwal ..................................... 46 Tabel 2 : Proses Perawatan Jaringan Terjadwal..... 47 Tabel 3 : Prosedur Langsung Help Desk ............... 50 Tabel 4 : Prosedur Tak Langsung Help Desk.......... 51 Tabel 5 : Uraian Prosedur Tak Langsung Help Desk . 52 Tabel 5: Perangkat ICT Center ......................... 54 Tabel 6 : Prosedur Pemakaian Hardware ............. 55 Tabel 7 : Uraian Prosedur Pemakaian Hardware .... 56 Tabel 8 : Prosedur Pemakaian Software.............. 60 Tabel 9 : Uraian Prosedur Pemakaian Software ..... 61 Tabel 10 : Uraian Tugas Pengelola Sistem............ 66 Tabel 11 : Uraian Tugas Pengelola Jaringan ......... 67 Tabel 12 : Uraian Tugas Programmer ................. 69 Tabel 13 : Uraian Tugas Data Administrator......... 70 Tabel 14 : Uraian Tugas Application Development . 72 Tabel 15 : Uraian Tugas Application System Analyst … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … .......... 75 Tabel 16 : Uraian Tugas Koordinator Data Internal . 76
v
Tabel 17 : Uraian Tugas Koordinator Technical Support ...................................... 77 Tabel 18 : Uraian Tugas System Administrator...... 79 Tabel 19 : Pedoman Umum Perimeter Keamanan Fisik ............................................... 81 Tabel 20 : Pedoman Umum Kendali Akses Masuk.... 83 Tabel 24 : Pedoman Umum Akses Publik, Pengirim dan Bongkar Muat Barang ................. 85 Tabel 21 : Pedoman Umum Pengamanan Ruang dan Fasilitas...................................... 86 Tabel 22 : Pedoman Umum Perlindungan Terhadap Ancaman dari Eksternal dan Internal ... 87 Tabel 23 : Pedoman Umum Lingkungan Area Aman. 88 Tabel 25 : Pedoman Umum Penempatan dan Perlindungan................................ 90 Tabel 26 : Pedoman Umum Keperluan Pendukung .. 92 Tabel 27 : Pedoman Umum Keamanan Kabel ........ 94 Tabel 28 : Pedoman Umum Pemeliharaan Peralatan 96 Tabel 29 : Pedoman Umum Keamanan Peralatan ... 97 Tabel 30 : Pedoman Umum Pemindahan Properti.. 100
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1: Kerangka Pembuatan PSO secara umum 14 Gambar 2: Kerangka Pembuatan PSO ................. 16 Gambar 3: Alur Kerja ICT Center ...................... 44 Gambar 4: Standar Operasional SDM .................. 65
vii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Abad ke-21 membawa konsekuensi meningkatnya keterbukaan dalam persaingan bebas diberbagai sektor
kehidupan, di
mana
teknologi informasi
merupakan faktor kunci di dalamnya. Teknologi informasi dan komunikasi menjanjikan efisiensi, kecepatan penyampaian informasi, jangkauan yang global dan transparansi. Era baru itu, akan berpengaruh tidak saja di bidang
ekonomi,
kehidupan
kita
tetapi yang
juga
lebih
dalam luas
segi-segi
lagi.
Untuk
menghadapinya, kita dituntut untuk membangun ketangguhan nasional di segala bidang. Tentunya, ketangguhan nasional itu hanya mungkin terwujud jika semua pelaku pembangunan mempunyai kesiapan yang dapat diandalkan dan dipertanggungjawabkan. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi atau
sering
disebut
dengan
Information
and 1
Communication Technology (ICT) telah membuat pemerintah melakukan berbagai perubahan dalam melakukan
aktifitas
Pengaplikasian
ICT
kepemerintahannya.
pada
beberapa
kegiatan
pemerintah telah mendorong pencapaian tujuan dan sasaran suatu organisasi/institusi secara efektif dan efisien. Departemen Komunikasi dan Informatika merupakan
departemen
yang
mengembangkan,
mendorong,
penerapan
dalam
ICT
bertugas dan
proses
untuk
memfasilitasi
kepemerintahan
terutama dalam rangka penyelenggaran pelayanan kepada
publik.
Oleh
karena
itu
Departemen
Komunikasi dan Informatika perlu mengembangkan sebuah ICT Center yang akan mendukung tugas dan tanggungjawab Depkominfo. ICT Center tersebut akan memberikan layanan teknik telematika kepada segenap unsur di lingkungan Depertemen Kominfo. Pusat Sarana Teknik Telematika (Pusteka) sebagai unsur pelaksana tugas dari Departemen Kominfo mempunyai tugas pokok untuk memberikan layanan sarana teknik telematika dan mengelola ICT Center di lingkungan Departemen Kominfo. 2
Agar ICT Center dapat memberikan layanan teknik telematika yang berkualitas, maka Pusteka menyusun sebuah dokumen tentang Prosedur Standar Operasi (PSO) ICT Center. Prosedur Standar Operasi ini mengadopsi
dan
menerapkan
standar-standar
IT
Service Management yang sudah diterima secara global. 2. Maksud Maksud dari pembuatan Prosedur Standar Operasi ini
adalah
memberikan
landasan
berpikir,
standarisasi, pentahapan dan implementasi bagi Information and Communication Technology (ICT) Center yang komprehensif, efisien, efektif dan terpadu, dalam bentuk : 1. Kerangka Pemikiran Dasar 2. Identifikasi Pelayanan Yang Diberikan 3. Standar Operasional Hardware 4. Standar Operasional Software 5. Standar Operasional Sumber Daya Manusia 6. Keamanan Informasi Dalam ICT Center 7. Keamanan Fisik ICT Center 3
3. Tujuan Tujuan dari pembuatan Prosedur Standar Operasi ini adalah : 1. Meningkatkan mutu layanan sarana teknik telematika
di
Komunikasi
lingkungan
dan
pemanfaatan
Departemen
Informatika
teknologi
informasi
melalui dan
komunikasi dalam proses penyelenggaraan tugas secara efisien dan efektif. 2. Perbaikan organisasi, sistem manajemen, dan proses kerja di Departemen Kominfo. 4. Dasar Hukum 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan
Organisasi,
dan
Tata
Kerja
Kementerian Negara Republik Indonesia; 2. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 15 Tahun 2005 tentang 4
Perubahan Atas Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 10 Tahun 2005; 3. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 20 Tahun 2006 tentang Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional; 4. Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 6 Tahun
2001
tentang
Kerangka
Kebijakan
Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika; 5. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No.
01/P/M.KOMINFO/4/2005
Organisasi
dan
Tata
Kerja
tentang Departemen
Komunikasi Informatika; 6. Grand Design Pusat Sarana Teknik Telematika 2006-2010.
5
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN DASAR
1. Kebutuhan PSO Secara Umum Dasar pemikiran penyusunan PSO ICT Center mencakup beberapa peraturan perundangan sebagai berikut : • Peraturan Presiden No. 9 tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan, Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Negara Republik Indonesia. Pasal 67 dan pasal 68 poin a dan b menyebutkan tentang : ”Pasal 67 Departemen Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika. Pasal 68 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67, Departemen Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan fungsi:
6
a.
b.
perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang komunikasi dan informatika; pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya;”
• Keputusan Presiden No. 20 tahun 2006 tentang Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional, menjelaskan beberapa poin di bawah ini : a. bahwa teknologi informasi dan komunikasi (TIK) adalah salah satu pilar utama pembangunan peradaban manusia saat ini dan merupakan sarana penting dalam proses transformasi menjadi bangsa yang maju; b. bahwa teknologi informasi dan komunikasi memiliki peranan yang besar dalam mensejahterakan kehidupan bangsa; c. bahwa teknologi informasi dan komunikasi mampu mendorong terciptanya kemandirian bangsa dan peningkatan daya saing nasional; d. bahwa pengembangan, pembangunan dan pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi memerlukan koordinasi dan sinergi yang terpadu dan terarah dari segenap pemangku kepentingan di bidangnya;
7
• Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 6 tahun 2001 tentang Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia, menjelaskan beberapa poin di bawah ini : 1. Penerapan jaringan informasi di lingkungan pemerintah pusat dan daerah secara terpadu telah menjadi prasyarat yang penting untuk mencapai good governance dalam rangka meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan kepemerintahan guna antara lain memperbaiki pelayanan publik, meningkatkan efisiensi pelaksanaan otonomi daerah, serta mengurangi berbagai kemungkinan kebocoran anggaran. 2. Agar pemerintah dapat meningkatkan hubungan kerja antar instansi pemerintah serta dapat menyediakan pelayanan bagi masyarakat dan dunia usaha secara efektif dan transparan, diperlukan kerangka arsitektur dan platform yang kompatibel bagi semua departemen dan lembaga pemerintah, serta penerapan standarisasi bagi berbagai hal yang terkait dengan penggunaan teknologi Telematika secara luas. Beberapa yang akan dilaksanakan termasuk pengembangan G-online backbone bagi kepentingan semua instansi pemerintah dan penyediaan layanan 8
masyarakat, memperbarui kerangka peraturan dan prosedur transaksi di lingkungan pemerintah, serta membangun komitmen dan kesepakatan untuk memperlancar pertukaran dan penggunaan informasi antar instansi pemerintah. 3. Untuk keperluan itu pemerintah akan meningkatkan kesadaran dan kesiapan penggunaan kemajuan teknologi Telematika untuk mengimplementasikan government on-line secara efektif, serta mengintensifkan pendidikan dan pelatihan teknologi Telematika untuk meningkatkan keahlian pegawai negeri di semua tingkatan. Dalam
Peraturan
Menteri
Komunikasi
dan
Informatika No. 01/P/M.KOMINFO/4/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Komunikasi dan Informatika, menjelaskan dalam pasal 2 dan pasal 3 yaitu : ”Pasal 2 Departemen Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas membatu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika. Pasal 3 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Departemen 9
Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang komunikasi dan informatika yang meliputi pos, telekomunikasi, penyiaran, teknologi informasi dan komunikasi, layanan multimedia dan dimensi informasi; b. pelaksanaan urusan pemerintah sesuai dengan bidang tugasnya; c. pengelolaan barang milik negara yang menjadi tanggungjawabnya; d. pengawasan atas pelaksanaan tugasnya; e. penyampaian hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden”. Pusat Sarana Teknik Telematika (Pusteka) sebagai unsur
pelaksana
tugas
tertentu
Departemen
Komunikasi dan Informatika, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri melalui Sekretaris Jendral, memiliki peran sebagai berikut : ”Pasal 118 Pusat Sarana Teknik Telematika mempuyai tugas melaksanakan layanan pengolahan, pengembangan dan pemanfaatan teknik telematika
10
Departemen berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri. Pasal 119 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 118, Pusat Sarana Teknik Telematika menyelenggarakan fungsi : a. Pelayanan aplikasi interface dan fasilitasi sarana teknik telematika; b. Pelayanan dan pengembangan sistem jaringan interface dan piranti keras telematika; c. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Pusat. Strategi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Pusteka tersebut, dituangkan dalam Grand Design Pusat Sarana Teknik Telematika 2006 - 2010 pada BAB IV yaitu sebagai berikut : ”Pusat Sarana Teknik Telematika sebagai pengembang sarana telematika memiliki kebijakan sampai dengan prosedur layanan sarana telematika dan keamanan informasi serta memberikan sertifikasi layanan telematika dan keamanan informasi di lingkungan Departemen Kominfo” Mengingat pengembangan ICT merupakan sebuah proses transformasi dari manual ke elektronik, maka 11
dibutuhkan upaya-upaya sistematis yang menyangkut subyek, obyek dan metoda yang terkait dengan proses transformasi tersebut. Proses transformasi ini mengacu pada tiga hal, yaitu
perundang-undangan
di
bidang
teknologi
informasi dan komunikasi, kondisi saat ini dan pengaruh lingkungan yang bersumber pada tuntutan layanan publik dan kemajuan teknlogi informasi dan komunikasi. Sedangkan
kerangka
berpikir
untuk
tahapan
pengembangan ICT mengacu pada usulan tahapan pengembangan oleh Hermawan Kertajaya yaitu : (1) “Sekedar
menjalankan
kewajiban”
sebagai
penyedia layanan publik, tapi sudah mulai dilewatkan jaringan komputer (LAN/WAN). (2) Penyediaan layanan publik dilewatkan internet (dapat diakses dari manapun). (3) Menuju
layanan
yang
berorientasi
pada
pembangunan ekonomi nasional jangka panjang (layanan pada kalangan bisnis, pemasok, dan lembaga
pemerintah
lainnya)— layanannya
12
dilewatkan LAN/WAN; belum semuanya lewat internet. (4) Berorientasi ke pembangunan ekonomi jangka panjang dan semua layanannya lewat internet. (sumber: 2002:331)
Hermawan
Kertajaya,
dkk.,
13
Gambar 1: Kerangka Pembuatan PSO secara umum
14
2. Kebutuhan PSO Departemen Kominfo 2.1. One Roof Communication Center Fungsi ICT Center adalah sebagai
Pusat
Komunikasi Satu Atap di lingkungan Departemen Kominfo
yang
merupakan
bentuk
pelayanan
komunikasi yang harus melalui satu pintu. Hal ini dimaksudkan untuk mengatur keluar dan masuknya data agar lebih mudah dimonitor, jika ada aliran informasi yang bersifat rahasia atau terbatas dapat termonitor atau terkontrol dengan baik. Jenis komunikasi yang dilakukan oleh seluruh unit kerja di lingkungan Departemen Kominfo, antara lain adalah
komunikasi
faksimili,
komunikasi
data,
komunikasi e-mail dan komunikasi elektronik lainnya. Dengan adanya pusat komunikasi satu atap ini, Departemen Kominfo akan dapat mengefisienkan biaya komunikasi dan menyelenggarakan pengelolaan dokumen secara lebih tertib dan teratur.
15
Gambar 2: Kerangka Pembuatan PSO
16
BAB III RUANG LINGKUP ICT CENTER
Pembangunan
ICT
Center
di
lingkungan
Departemen Kominfo dibatasi dengan ruang lingkup sebagai berikut : 1. Platform 1.1. Hardware (Devices) Peralatan yang digunakan sebagai komponen pokok untuk memberikan pelayanan sarana teknik telematika di lingkungan Departemen Kominfo dapat dikategorikan sebagai berikut :
Access Device, seperti : Server, Desktop PC, Laptop PC, PDA, Mobile Phone, TV, Radio, DVD/VCD Player.
Display Device, seperti : Projector, Interative Whiteboard, TV/Monitor.
Peripheral Device, seperti : Printer, Scanner, Photo Copier, Digital Camera, Video Camera. 17
Networking
Device,
seperti:
Router,
Hub/Switch Hub, Cabling (Coax, U/STP, FO), Wireless LAN Equipment, Bandwidth Limiter and Controlling, Modem, Trouble Shooting Equipment.
Supporting Network,
Device, Backup
berupa Storage,
Storage Power
Area Backup
(UPS/generator). 1.2. Software Selain hardware tersebut di atas tentunya ICT Center harus memiliki aplikasi (software) yang dapat digunakan sebagai pengumpul data, pemroses secara otomatis dan juga dapat menghasilkan laporan sesuai yang diinginkan. Software tersebut dapat digolongkan sebagai berikut :
Operating mengatur
System,
adalah
operasi-operasi
software dasar
yang sistem
komputer. Operating System mengendalikan, beberapa
diantaranya,
bagaimana
memori
utama dibagi, bagaimana dan dalam urutan bagaimana tugas-tugas ditangani, bagaimana informasi mengalir dari dan ke prosesor utama, 18
bagaimana data dikirim ke printer untuk dicetak dan ke layar untuk ditampilkan, dan bagaimana informasi diterima dari keyboard. Operating
System
menyediakan
platform
software di atas software lain, yang disebut program aplikasi, supaya dapat dijalankan di komputer.
Support System, yaitu aplikasi tambahan yang digunakan dalam pemberian layanan yang maksimal bagi ICT Center, seperti Word Processors, Presentation Software, Multimedia Application, Transaction Processing System, Management
Information
Communication
and
Collaboration
System System,
Document Management System, Anti Virus dan lain-lain.
Web Base System, yaitu segala software yang berhubungan
dengan
internet,
intranet
berupa
Firewall,
maupun ekstranet.
Networking
Software,
Monitoring Software, Proxy, DNS dan lain-lain.
19
1.3. Telecommunication and Networking Data dan informasi yang sedang dibangun di lingkungan
Departemen
Kominfo
tentunya
membutuhkan media jaringan elektronik. Berbagai macam
aplikasi
berkembang
dan
telah
teknologi dapat
yang
saat
diintegrasikan
ini dan
dikolaborasikan dalam suatu jaringan elektronik. Berbagai jenis transaksi data yang ada di lingkungan Departemen Kominfo sudah mampu terakomodasi oleh teknologi jaringan yang ada saat ini. Salah satu bentuk nyata dari hal tersebut adalah dengan semakin meluasnya aplikasi dan informasi yang diberikan melalui jaringan global yang dikenal dengan internet. 1.4. Physical Infrastructure Physical Infrastructure terkait dengan penyiapan ruangan yang memperhatikan hal-hal antara lain : pengadaan
ruangan
baru
atau
ruangan
yang
direnovasi, Raised Floor, Air Conditioning, Electrical System
Modification,
Security
Grills/Guards,
Furniture dan lain-lain.
20
2. Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia
(SDM)
dalam hal ini
pengelola ICT pada ICT Center, memegang peranan penting
dalam
rangka
pencapaian
tujuan
di
lingkungan Departemen Kominfo, sehingga harus selalu mengikuti perubahan dan perkembangan ICT yang
berpengaruh
Kominfo.
pada
Perubahan
dinamika
kebijakan
Departemen
atau
struktur
organisasi berdampak terhadap kebutuhan sistem informasi. Dengan demikian suatu sistem informasi tidak akan pernah statis. Sistem informasi senantiasa berubah, berkembang dan disesuaikan yang sejalan dengan perubahan kondisi lingkungan Departemen Kominfo. Dalam
upaya
pencapaian
tujuan
tersebut,
pengelola ICT Center pada prinsipnya diarahkan untuk tidak hanya tahu bagaimana menjalankan sistem, akan tetapi harus juga tahu apa yang harus diperbuat pada sistem sehingga informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan untuk perumusan dan
implementasi
kebijakan,
bahan
masukan
pengambilan keputusan pimpinan, sumber informasi 21
meningkatkan
kinerja
satuan
kerja
dan
bahan
informasi untuk memperbaiki, meningkatkan dan mengembangkan layanan sarana teknik telematika yang sesuai dengan visi dan misi Departemen Kominfo. 3. Layanan Teknis Secara garis besar, ICT Center menyediakan dukungan teknis yang terdiri dari 7 (tujuh) fungsi utama, yaitu : 1. Application Development, menangani desain, pembangunan dan implementasi sistem. 2. System
Support,
menyediakan
dukungan
hardware dan software untuk sistem transaksi dan infrastruktur ICT lainnya. 3. User Support, menyediakan informasi teknis kepada pengguna (user), menyelenggarakan pelatihan singkat dan memberikan dukungan troubleshooting. 4. Database Administration, menangani desain struktur data, manajemen data, keamanan data, back up data dan akses data terhadap database. 22
5. Network
Administration,
menangani
dukungan
keamanan
pemeliharaan,
dan
hardware dan software jaringan. 6. Web
Support,
menangani
desain
dan
pembuatan halaman web, mengurus hardware dan software, dan menghubungkan aplikasi berasaskan web kepada sistem informasi yang ada. 7. Network
Service
Administrator
(NSA),
menjaga keamanan dan kontinuitas jaringan sistem
yang
digunakan,
termasuk
hal-hal
seperti
melakukan setting komputer
agar
terkoneksi dengan internet, melakukan setting e-mail server, FTP server dan DNS server. Dalam pembangunan sebuah ICT Center perlu diperhatikan
jenis-jenis
diimplementasikan.
layanan
yang
Layanan-layanan
akan yang
diimplementasikan harus mampu melingkupi semua tugas
dan
fungsi
yang
terdapat
di
lingkungan
Departemen Kominfo sehingga selaras dengan visi dan misi yang akan dicapai oleh Departemen Kominfo.
23
Dengan memperhatikan unsur-unsur yang bersifat umum diatas dan berdasarkan pada kebutuhan yang diperlukan
oleh
Departemen
Kominfo,
maka
pengelolaan pelayanan yang akan disediakan pada ICT Center Pusteka adalah sebagai berikut : 3.1 Migrasi ke Legal Software Migrasi ke legal software
baik
berbasis
proprietary atau open source software merupakan salah
satu
layanan
penyelenggaraan
ICT
Center
advokasi,
yang
berupa
penyelenggaraan
dukungan teknis, dan rekomendasi pilihan software, dalam rangka migrasi dari illegal software yang tengah digunakan saat ini menuju legal software baik berbasis proprietary atau open source software. Dalam konteks open source software, layanan yang diberikan juga melingkupi dukungan teknis untuk peralihan ke open source software, seperti kebutuhan
source,
instalasi
dan
dukungan
troubleshooting seperti yang biasa disediakan oleh Pusteka
dalam
situs
www.optima.co.id/pusteka-
helpdesk.
24
3.2. Network Operation Control (NOC) NOC merupakan perangkat infrastruktur
yang
melakukan fungsi-fungsi pengaturan, pengendalian dan pengawasan jaringan (network) sedemikan rupa sehingga dapat berfungsi sesuai dengan standar pelayanan yang diberikan. Tugas NOC adalah menangani konfigurasi dan perubahan manajemen jaringan, network security, performance
dan
policy
monitoring,
pelaporan,
jaminan kualitas, scheduling dan dokumentasi dengan memanfaatkan kemampuan management network, monitoring dan analysis tools. NOC memberikan kemudahan kepada user dalam melakukan aktivitas koordinasi operasi dengan semua pendukung network.
dan
vendor
terkait
dengan
fungsi
Kegiatan pada NOC adalah memberikan
support selama 24 jam dengan aktivitas sebagai berikut : 1. Memonitor operasi semua hubungan backbone dan pendukung jaringan lainnya. 2. Menjamin bahwa server dan pelayanan bekerja secara terus menerus selama 24 jam. 25
3. Memberi jaminan untuk mendukung kualitas layanan jaringan kepada pengguna. 4. Perbaikan semua masalah jaringan dan sistem terkait. 5. Membuka pelacakan dan resolusi dokumentasi permasalahan pada sistem jaringan. Agar NOC dapat berfungsi sesuai dengan standar layanan yang telah ditetapkan maka perlu suatu disain khusus yaitu : memperhatikan penempatan peralatan dan pengaturan suhu udara sehingga sesuai dengan
kebutuhan;
menempatkan
peralatan
pemadam kebakaran; pembatasan akses; penggunaan raised floor sebagai sirkulasi suhu udara dan jalur kabel. Ruang ini dipergunakanan oleh staff IT yang hanya mempunyai otoritas untuk mengontrol Server atau peralatan lainnya yang ada di dalam ruang server dan ruangan MDF/Telecomm. Setiap staff IT tersebut harus memiliki keahlian khusus dalam menangani setiap system dan hardware yang ada. Ruangan
NOC
peralatan-peralatan
adalah
ruangan
yang
berisi
yang
sangat
vital
bagi 26
keberlangsungan Departemen
sistem
Kominfo
jaringan sehingga
di
lingkungan
perlu
tingkat
pengamanan yang ekstra ketat. Oleh karena itu dibuat akses masuk yang terbatas bagi staff IT tertentu yang memilki wewenang. 3.3. Help Desk dan Department Computer Emergency Reponse Team (Dept-CERT) Help Desk bertugas melayani user atau client yang memerlukan layanan bantuan dalam pemanfaatan sarana telematika. Bagian ini juga berfungsi sebagai Computer Emergency Response Team (CERT), yang harus
dapat
melakukan tindakan
berfungsi pelayanan
lain
yang
selama
24
jam
troubleshooting sifatnya
untuk ataupun
darurat
serta
membutuhkan kecepatan dalam bertindak. Selain
itu
Dept-CERT
juga
menangani
permasalahan keamanan jaringan komputer, baik yang
berasal
dari
virus
maupun
upaya-upaya
pencurian/perusakan data digital yang dilakukan oleh pihak luar (eksternal) maupun dari dalam (internal). Layanan-layanan ICT yang dilakukan oleh Help Desk dan Dept-CERT, meliputi antara lain : 27
1. Sebagai orang yang pertama kali dihubungi apabila terjadi permintaan bantuan untuk layanan sarana telematika. 2. Memberikan
penjelasan
umum
dan
penyelesaian apabila terjadi permasalahan (troubleshooting) yang berhubungan dengan pemanfaatan ICT. 3. Mengatur akses terhadap penggunaan resource ICT seperti network folders, printers, internet, e-mail, Internet Protocol dan lain-lain. 4. Sebagai tempat konsultasi user/client. 5. Membuat
laporan apabila terjadi permasa-
lahan seputar ICT. 6. Memberikan bantuan instalasi apabila terdapat permintaan
untuk
penambahan
jaringan
komputer baru (penambahan node). 7. Meregistrasi semua user yang menggunakan resource ICT. 3.4. Server Room Ruang server berfungsi hanya sebagai penempatan peralatan seperti Free Standing Server, Rackmounted Server
(termasuk
Rack),
Backup
Storage
dan 28
peralatan lainnya. Ruangan ini khusus didesain untuk menempatkan
peralatan-peralatan
server
yang
membutuhkan perlakuan khusus (pengaturan suhu, kelembaban udara, pencahayaan, dan sebagainya) dan sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan sehingga
tidak
diperkenankan
untuk
melakukan
kegiatan staff sehari-hari. 3.5. Bidding Room Adalah sebuah ruangan untuk mengakomodasi dan memfasilitasi proses e-procurement. Dalam ruangan ini disediakan fasilitas bagi para peserta tender yang diselenggarakan melalui e-procurement Departemen Kominfo. Kegiatan yang dapat dilakukan di bidding room adalah pelayanan proses tender, dari tahap seleksi, verifikasi dan sampai negosiasi harga dan penentuan pemenang. 3.6. Strong Room Merupakan sebuah ruangan yang berfungsi sebagai
tempat
penyimpanan
data
atau
arsip.
Ruangan ini dirancang sedemikian rupa, sehingga dapat menjaga data atau arsip yang tersimpan di
29
dalamnya dari bahaya kebakaran atau bencana lainnya (force majeur). 3.7. Video Conference Lebih dikenal dengan video teleconference adalah pertemuan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang
dilakukan
jaringan.
melewati
Pertemuan
telepon
tersebut
atau
koneksi
dapat
hanya
menggunakan
suara
(audio
conference)
atau
menggunakan
video
(video
conference)
yang
memungkinkan peserta konferensi saling melihat. Dalam konferensi juga dimungkinkan menggunakan whiteboard yang sama dan setiap peserta mempunyai kontrol terhadapnya, juga berbagai aplikasi. 3.8. CCTV CCTV memegang peranan yang cukup penting dalam pengamanan seluruh bangunan fisik dan fasilitasnya
yang
ada
di
Departemen
Kominfo.
Wewenang yang mengatur dan mengontrol Monitoring System serta perekamannya hanya akan diberikan kepada seorang staff IT.
30
CCTV System ini, akan difungsikan membantu access
control
system
sebagai
proteksi
kedua,
sehingga proteksi keamanan ICT Center akan benarbenar menjadi ruangan yang sangat aman dan dapat beroperasi dengan baik. 3.9. Papan Informasi Elektronik Adalah layanan papan (display)
yang
berfungsi
informasi
digital
untuk menyampaikan
informasi baik kepada pegawai dan pejabat di lingkungan Departemen Kominfo maupun kepada pengunjung Departemen Kominfo. 3.10. IP Telephony Adalah layanan
sistem
komunikasi
yang
menggunakan protokol TCP/IP, yang sering disebut VoIP (Voice over IP). Jika telepon biasa bekerja dalam jaringan berbasis circuit switching maka IP Telephony
bisa
bekerja
dalam
sistem
jaringan
berbasis paket switching.
31
4. Persyaratan Ruangan Pembuatan ICT Center tidak lepas dari tata letak ruangan. Dalam pembuatan ruangan juga harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut : 4.1.Persyaratan Ruang Server Ruangan server adalah salah satu ruangan yang mempunyai prioritas paling utama, karena ruangan ini mempunyai asset yang sangat penting dan berharga seperti : Data, Server dan Peralatan lainnya yang menunjang operasional Teknologi Informasi. Di dalam merancang dan mendesain ruangan ini diperlukan suatu standar yang sudah baku, sehingga data, server dan peralatan lainnya tersebut dapat beroperasi
dengan
baik
dan
tidak
mengalami
gangguan atau terjadinya kerusakan software dan hardware. Khusus di dalam ruangan server diperlukan suatu pendinginan untuk peralatan Active Component, seperti : Server, Backup Storage, dan lain-lain. Semua peralatan tersebut memerlukan suatu sistem pendingin
dengan
temperatur
dan
humidity/kelembaban yang terkontrol, yaitu : 32
Temperatur Range : 18 - 22 derajat Celcius. (suhu standar peralatan yang sangat sensitif).
Humidity Range : 45% - 55% (banyaknya uap air di dalam ruangan). Distribusi daya listrik dalam ruang server ini
mempunyai jalur khusus atau jalur yang terpisah dengan penggunaan daya listrik dengan peralatan lain, sehingga jika terjadi gangguan listrik pada peralatan
lain
tidak
mengganggu
kinerja
dari
peralatan server. Pada
dasarnya
ruangan
server
mempunyai
kualifikasi yang sama dengan ruangan komputer pada umumnya. Namun ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan lebih detil dan seksama yaitu sebagai berikut : Instalasi Kabel Rack (Open / Closed) Backbone Electrical Wiring System Terbebas dari debu, asap, dan bahan kimia Terbebas dari aliran listrik tegangan tinggi
33
4.2 Persyaratan Ruang Komputer Pengelolaan ICT Center, analis/perancang harus memperhatikan tata letak ruang komputer dan arus kerja pada ICT Center. Hal yang perlu diperhatikan adalah kenyamanan (ergonomik) dan estetika tata letak
perangkat
komputer
bagi
pengguna
dan
kemudahan akses komputer. Pada umumnya ruang komputer ini mempunyai kualifikasi yang sama dengan ruangan server yang lain, namun yang harus diperhatikan lebih teliti lagi adalah masalah instalasi kabel, rack (open/closed), backbone, electrical dari debu asap dan bahan kimia yang lain, terbebas dari aliran listrik tegangan tinggi. 4.2.1. Raised Floor Pembangunan memperhatikan
ruang
komputer
masalah
lantai,
harus
juga
sebaiknya
menggunakan material yang tahan api dan bahan tidak mudah terbakar yaitu raised floor. Adapun keuntungan dari menggunakan raised floor adalah dapat
meningkatkan
efisensi
operasional
dan
fleksibilitas dalam pengaturan peralatan.
34
Penggunaan raised floor memungkinkan adanya aliran udara yang cukup ke peralatan dan ruangan, dan dapat meminimalisir biaya rekontruksi bila suatu hari nanti terjadi perubahan tata ruang. Raised floor juga dapat melindungi hubungan kabel dengan panel power supply.
4.2.2. Instalasi Listrik Pembuatan ICT Center memerlukan perencanaan instalasi
listrik
yang
cermat.
Terutama
dalam
perencanaan penempatan power supply, power back up/alternatif power supply, dan emergency power generator. Power supply yang dibutuhkan berasal dari PLN atau pembangkit tenaga listrik lainnya dengan ketentuan standar 220 V 50 Hz. Menjaga kestabilan listrik diperlukan beberapa komponen
sistem
power
back
up,
yaitu
:
Uniterruptible Power Supply (UPS) merupakan suatu sistem yang dapat menyimpan sementara daya listrik apabila
listrik yang digunakan
tiba-tiba
padam
sehingga file data yang sudah dibuat tidak rusak.
35
Adapun
Emergency
Power
Generator
(EPG)
berguna sebagai cadangan apabila terjadi gangguan pada arus listrik utama dari PLN, dan sistem back up UPS tidak mampu untuk memasok listrik untuk waktu yang cukup lama.
4.2.3. Sistem Pembagian Konsumsi Listrik Instalasi listrik ICT Center perlu memperhatikan pembagian/distribusi listrik yang terpisah menjadi 4 bagian utama yaitu : 1. Komputer dan perangkatnya. 2. Server/back up server. 3. Pencahayaan. 4. Air Conditioning dan elektronik lainya. Adanya pembagian listrik yang terpisah ditujukan untuk memudahkan pengaturan jalur listrik, menjaga kelangsungan peralatan jalur instalasi listrik, dan menjaga
kelangsungan
peralatan
yang
memiliki
sensitivitas yang tinggi terhadap perubahan tegangan listrik.
36
4.2.4. Grounding Sistem grounding merupakan sebuah sistem untuk mengamankan peralatan yang terhubung dengan jaringan listrik pada saat sedang meminimalisir efek konsleting. Grounding juga dapat mengantisipasi terjadinya kerusakan pada barang-barang elektronik ketika terjadi High Frequency.
4.2.5. Sistem Pengaturan Temperatur Dalam sistem pengaturan temperatur ruangan peralatan
utama
yang
digunakan
adalah
Air
Conditioning (AC), dengan memperhatikan berapa jenis dan jumlah peralatan elektronik khususnya komputer
yang
ruangan,
jumlah
akan
menghasilkan
ruangan
yang
panas,
luas
digunakan,
dan
sirkulasi udara.
4.2.6. Sistem Pencahayaan Sistem pencahayaan merupakan faktor yang harus diperhatikan dalam pembuatan ICT Center. Sumber cahaya berada pada level 300 s/d 500 lumens/m2.
37
Tingkat pencahayaan harus merata ke seluruh ruangan ICT Center, karena sistem pencahayaan akan berpengaruh kepada tugas visual yang dilakukan oleh seluruh staff yang terlibat dalam ICT Center. Tingkat pencahayaan
yang
merata
diperoleh
dengan
memasang armatur secara merata langsung maupun tidak langsung. Namun dalam sistem pencahayaan ini ada ruangan yang memerlukan sistem pencahayaan yang lebih tinggi yaitu ruangan tugas visual. Agar sistem pencahayaan ini lebih berfungsi dengan baik, maka perlu diperhatikan warna cat dinding. Warna cat dinding akan berpengaruh kepada efek pemantulan cahaya, oleh karena itu diperlukan warna-warna yang bersifat terang tetapi tidak memantulkan cahaya. 4.2.7. Instalasi Jaringan Instalasi jaringan komputer dalam ICT Center harus
memperhatikan
media
transmisi
yang
digunakan. Media transmisi adalah sebuah perangkat yang mengalirkan data antara perangkat yang satu dengan yang lainnya. Pada umumnya media transmisi
38
yang digunakan dalam jaringan komputer adalah media transmisi kabel dan nirkabel. Instalasi jaringan kabel harus memperhatikan jenis kabel yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan. Beberapa jenis kabel yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Fiber Optic (FO) 2. UTP (Unshielded Twisted Pair) 3. STP (Shielded Twisted Pair) Instalasi jaringan nirkabel harus memperhatikan letak antena pemancar dan antena penerima yang tidak terhalang oleh bangunan atau apapun yang dapat mengganggu konektivitas. 4.3. Persyaratan Fisik Video Conference Room Pembuatan ruang video conference harus memperhatikan hal-hal seperti luas ruangan untuk mengakomodasi pencahayaan
pertemuan
(lighting),
(ruang
dekorasi
rapat),
ruangan
agar
didesain dengan bentuk sesederhana mungkin, dan material bangunan.
39
4.4. Persyaratan CCTV Jenis kamera CCTV ini dibagi menjadi dua model, yaitu model Dome yang dapat berputar 360 derajat dan Fixed Camera yang diletakkan sesuai dengan kondisi ruangan dan peralatan yang ada di dalamnya. Spesifikasi CCTV Sistem adalah: Jenis kamera yang diperlukan untuk ruang ICT Center adalah Speed Dome atau Fixed Dome. Mempunyai penyimpanan Digital/HDD. Mempunyai Monitor untuk Sequential Video. Mempunyai Power Supply untuk kamera. Dapat diintegrasikan ke Access Control. Mempunyai Software Licence. Infrastruktur
CCTV
dokumentasi
baik
Sistem untuk
harus unit
dibuat dan
infrastrukturnya, dibuat yang terpisah dan terintegrasi dengan peralatan lainnya. Semua peralatan harus ditest. 4.5. Persyaratan Papan Informasi Elektronik Pembuatan layanan ini memerlukan sebuah layar display yang berukuran besar dan diletakkan di tempat yang strategis (mudah dilihat). Selain itu, 40
layanan ini juga memerlukan sistem terintegrasi sehingga setiap informasi di lingkungan Departemen Kominfo dapat tersampaikan. 4.6. Persyaratan IP Telephony IP telephony merupakan teknologi baru yang penggunaannya memerlukan sarana dan prasarana jaringan internet dan bandwidth yang memadai. Protokol yang biasa dipakai adalah Session Initiation Protocol (SIP) atau H.323, dengan cara kerja sebagai berikut: Pada satu sisi, gateway terhubung dengan saluran
telepon
dan
dapat
berkomunikasi
dengan setiap pesawat telepon di seluruh dunia. Di sisi lain, gateway terhubung dengan internet dan
dapat
berkomunikasi
dengan
setiap
komputer yang terhubung internet di seluruh dunia. Gateway bertugas mengambil sinyal telepon untuk ditransformasikan ke dalam sinyal digital (jika sinyal telepon tersebut masih analog), kemudian mengkompres sinyal tersebut, dan 41
selanjutnya mengirim sinyal tersebut dalam bentuk paket-paket melalui jaringan internet menggunakan internet protocol (IP) ke tempat tujuan. Gateway melakukan proses sebaliknya dari poin ketiga. Kedua proses terakhir dilakukan secara bersamaan, sehingga dapat dilakukan percakapan. 5. Rancangan Sarana Pendukung Dalam merancang ICT Center ada beberapa hal yang tidak boleh diabaikan yaitu masalah : 1. Pengatur suhu dan kelembaban udara. 2. Physical Security (Acces Control System). 3. Monitoring Security. 4. Monitoring dan Alert System. 5. Fire Extinguishing System. 6. Perlengkapan Interior. 7. Infrastruktur ICT Center. 8. Sistem Pengkabelan ICT Center (Data dan Voice Shielded dan Unshielded). 9. UPS.
42
BAB IV PROSEDUR STANDAR OPERASI Dalam pembuatan ICT Center lapisan kebijakan menjadi pelindung terhadap keseluruhan program proteksi untuk jaringan yang ditetapkan. Lapisan ini mempunyai
fungsi
mendefinisikan
kebijakan-
kebijakan organisasi mulai dari resiko yang paling besar yang mungkin didapat hingga bagaimana mengimplementasikan
kebijakan
yang
diambil
terhadap prosedur-prosedur dasar yang digunakan. Saat ini Departemen Komunikasi dan Informatika sudah
memberikan
layanan
e-Government
pada
tingkat transaksi. Kondisi
jaringan
komunikasi
yang
belum
terintegrasi menghambat proses layanan transaksi ini karena beberapa unit kerja di lingkungan Departemen Kominfo sudah memiliki Local Area Network (LAN) belum terhubung antar instansi (Intranet). Untuk mengembangkan jaringan komunikasi yang sesuai dengan kriteria-kriteria yang ada, maka disusunlah
43
Prosedur Standar Operasi
(PSO) ICT Center yaitu
sebagai berikut : 1. ALUR KERJA ICT CENTER Alur kerja Prosedur Standar Operasi (PSO) dalam sebuah ICT Center adalah sebagai berikut:
Gambar 3. Alur Kerja ICT Center
1.1 Terjadwal Salah satu tugas dari sebuah ICT Center adalah melakukan kegiatan terjadwal. Kegiatan terjadwal ini merupakan
suatu
pembuatan
ICT
langkah Center
untuk
secara
merencanakan
terprogram
dan
terencana.
44
Jadwal tersebut merupakan salah satu faktor yang dapat
menjaga
keefektifan
dalam
memberikan
pelayanan. Hal ini merupakan proses perencanaan dan pengkoordinasian sumber daya teknis yang dibutuhkan untuk
menjamin
keberlanjutan
layanan
sebelum
terjadinya kerusakan parah (disaster), sesuai dengan layanan yang akan diberikan oleh sebuah ICT Center. Adapun kegiatan yang termasuk dalam kegiatan
terjadwal adalah maintenance (perawatan) peralatan infrastruktur ICT Center dan pemutusan koneksi terhadap
pengguna
jaringan
dalam
rangka
maintenance jaringan. Prosedur dalam melakukan kegiatan terjadwal dalam pembuatan ICT Center ini adalah sebagai berikut:
45
Tabel 1 : Proses Maintenance Peralatan Infrastruktur Terjadwal Prosedur
Uraian 1. Help Desk memberi perintah kepada staff maintenance sesuai jadwal maintenance 2. Staff maintenance memeriksa secara detil peralatan (infastuktur) ICT Center 3. Staff membuat laporan hasil maintenance
PIC Help Desk
Input Jadwal Maintenance
Output Laporan Maintenance
Staff
Staff
46
Tabel 2 : Proses Perawatan Jaringan Terjadwal Prosedur
Uraian 1. Help Desk mengirim email mengenai pemutusan koneksi jaringan dan memberi perintah maintenance kepada Staff
PIC Help Desk
2. Staff maintenance memeriksa secara detil jaringan ICT Center. 3. Staff membuat laporan hasil maintenance
Staff
Input Jadwal Perawatan Jaringan
Output Email notifikasi Laporan Maintenance
Staff
47
Keterangan :
ICT
Center
menangani
masalah
pemutusan
hubungan jaringan
(network)
yang terjadwal
dilakukan
perawatan
alat/hardware
untuk
network.
Alur kerja penanganan masalah yang terjadwal adalah sebagai berikut: o Pemutusan hubungan yang terjadwal dikirim melalui e-mail kepada server. o Server memberi e-mail notifikasi kepada user. o Jika e-mail berisi masalah yang tidak biasa, dikirim oleh Help Desk Manager kepada bagian yang memiliki wewenang (NOC, NSA, Dept. CERT atau IT Administrator). o Solusi dikirimkan melalui server kepada user yang terkait.
1.2. Tidak Terjadwal Salah satu fungsi layanan yang diberikan oleh ICT Center adalah Help Desk. Help Desk berfungsi sebagai Computer Emergency Response Team (CERT) yang harus dapat
berfungsi
selama
24
jam
untuk
melakukan
48
pelayanan troubleshooting ataupun tindakan lain yang sifatnya darurat serta membutuhkan kecepatan dalam bertindak.
Selain
itu
Dept-CERT
juga
menangani
permasalahan keamanan jaringan komputer, baik yang berasal dari virus maupun
upaya-upaya pencurian atau
pengrusakan data digital yang akan dilakukan oleh pihak luar (eksternal) maupun dari dalam (internal). Layanan help desk ini digolongkan pada kegiatan tidak terjadwal karena kegiatan help desk yang tidak mengenal waktu. Karena dalam sistem ICT Center ini tidak tahu kapan kerusakan yang sifatnya darurat datang, kapan virus menggangu dan lain sebagainya.
Prosedur dalam melakukan kegiatan layanan help desk dalam ICT Center ini adalah sebagai berikut:
49
Tabel 3 : Prosedur Langsung Help Desk Prosedur Mulai
1 Identifikasi Masalah E-mail Troubleshooting
2 Pembuatan Solusi E-mail Solusi
Tidak Selesai?
Ya 3 Pembuatan Daftar Troubleshooting & Solusi
Laporan Troubleshooting
Uraian 1. Identifikasi masalah dari email troubleshooting yang masuk. 2. Pembuatan solusi dari masalah yang ada.
PIC Help Desk
Input E-mail Troubleshooting
Output E-mail solusi Laporan Troubleshooting
3. Memasukkan masalah dan solusi pada daftar Troubleshooting & Solusi
Selesai
50
Tabel 4 : Prosedur Tak Langsung Help Desk Prosedur
51
Tabel 5 : Uraian Prosedur Tak Langsung Help Desk Uraian 1. Identifikasi masalah dari email troubleshooting yang masuk.
PIC Help Desk
Input E-mail troubleshooting
Output E-mail Solusi Laporan Troubleshooting
2. Pembuatan solusi dari masalah yang ada. 3.a Memasukkan masalah dan solusi pada daftar Troubleshooting & Solusi
3.b Jika Help Desk tidak dapat menangani, masalah dikirim ke NOC, Dept. CERT dan atau NSA
52
Keterangan :
ICT Center juga menangani masalah yang tidak terjadwal jika terjadi situasi tertentu seperti, perbaikan
tidak
terjadwal,
masalah
khusus,
permintaan user dan lain-lain.
Alur
kerja
penanganan
masalah
yang
tidak
terjadwal adalah sebagai berikut: o Service Desk Manager menerima notifikasi masalah yang terjadi. o Service Desk Manager menghubungi pihak yang memiliki wewenang terhadap NOC. o Pihak NOC memberi solusi melalui Help Desk atau IT Admin/Staff. o Jika NOC tidak dapat menangani, masalah dikirim ke Dept CERT dan atau NSA. o Dept.CERT dan atau NSA memberi solusi pada NOC. o NOC meneruskan solusi tersebut kepada user, melalui Help Desk atau IT Admin/Staff.
53
2. STANDAR OPERASIONAL Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam standar operasional ICT Center adalah adanya tiga unsur yang saling terkait satu sama lainnya, yaitu persiapan hardware, software dan sumber daya manusia. Tabel 5: Perangkat ICT Center Hardware
Software
Sumber Daya Manusia •Pengelola Sistem
•Access Device
•Operating System
•Pengelola Jaringan
•Display Device
•Support System
•Pemrogram
•Pheriperal Device
•Web Base System
•Pengelola Pusat Data
•Networking Device
•Networking
•Application Support
•Supporting Device
System
•Application System Analyst •Koordinator Data •Koordinator Techical Support •System Administrator
54
2.1. STANDAR OPERASIONAL HARDWARE Tabel 6 : Prosedur Pemakaian Hardware Prosedur
55
Tabel 7 : Uraian Prosedur Pemakaian Hardware Uraian 1. Penugasan kepada Staff IT mengenai pemakaian hardware 2. Persiapan hardware yang akan dipakai 3. Pemeriksaan aliran listrik untuk penggunaan hardware
PIC Help Desk
4. Pemasangan UPS pada hardware dan listrik untuk mencegah kerusakan akibat tegangan listrik. 5. Pemasukan password pada hardware yang memerlukan otorisasi password dengan sepengetahuan Help Desk 6. Pemakaian hardware oleh user
Staff IT
7. Memastikan apakah komputer sudah benarbenar di shut down
Staff IT
Staff IT
Staff IT
Staff IT
Staff IT
Input Pemberitahuan pemakaian hardware
Output Laporan pemakaian hardware
Uraian 8. Pemutusan aliran lisrik dari hardware.
PIC Staff IT
9. Penyimpanan hardware di tempatnya semula dan dikunci dengan sempurna
Staff IT
Input
Output
2.1.1. Hardware ICT Center
Access Device, seperti : Server, Desktop PC, Laptop PC, PDA, Mobile Phone, TV, Radio, DVD/VCD Player.
Display Device, seperti : Projector, Interative Whiteboard, TV/Monitor.
Peripheral Device, seperti : Printer, Scanner, Photo Copier, Digital Camera, Video Camera.
Networking Device, seperti: Router, Hub/Switch Hub, Cabling (Coax, U/STP, FO), Wireless LAN Equipment, Bandwidth Limiter and Controlling, Modem, Trouble Shooting Equipment.
Supporting Device, berupa Storage Area Network, Backup Storage, Power Backup (UPS/generator). 57
2.1.2. Tujuan
Untuk
mencegah
kesalahan
operasioal
yang
menyebabkan kerusakan alat/hardware.
Untuk
mencegah
menyebabkan
kesalahan kerusakan
operasional
yang
hubungan/koneksi
dengan alat/hardware yang lain.
Standar operasional yang ada harus sebanding dengan kebutuhan penggunaan alat/hardware.
2.1.3. Operasional
Access Device, merupakan otoritas Staff IT dan Administrator.
Display Device, seperti : Projector, Interactive Whiteboard, TV/Monitor merupakan otoritas Staff IT.
Peripheral Device, seperti : Printer, Scanner, Photo Copier, Digital Camera, Video Camera merupakan otoritas Staff IT.
Networking Device, seperti: Router, Hub/Switch Hub, Cabling (Coax, U/STP, FO), Wireless LAN Equipment, Bandwidth Limiter and Controlling,
58
Modem, Trouble Shooting Equipment merupakan otoritas Network Staff dan Administrator
Supporting Device, berupa Storage Area Network, Backup Storage, Power Backup (UPS/generator) merupakan
otoritas
Staff
IT,
Database
Administrator, Network Administrator.
Penggunaan alat-alat tersebut di atas haruslah sepengetahuan
orang
yang
memiliki
otoritas
tersebut.
59
2.2. STANDAR OPERASIONAL SOFTWARE Tabel 8 : Prosedur Pemakaian Software Prosedur Mulai Pemberitahuan pemakaian software
1 Penugasan kepada Staff IT 2 Persiapan software
Tidak
Perlu Password? Ya
6 Pemakaian software
7 Shut down software
5 Pemberian password
Laporan pemakaian software
Selesai
60
Tabel 9 : Uraian Prosedur Pemakaian Software Uraian 1. Penugasan kepada Staff IT mengenai pemakaian software 2. Persiapan software yang akan dipakai 3. Pemasukan password pada software yang memerlukan otorisasi password dengan sepengetahuan Help Desk 4. Pemakaian software oleh user
PIC Help Desk
5. Memastikan apakah software sudah benarbenar di shut down
Staff IT
Input Pemberitahuan pemakaian software
Output
Staff IT
Staff IT
Staff IT
Laporan pemakaian software
2.2.1 Software ICT Center
Operating
System,
mendukung dengan
di
mana
device/hardware
memperhatikan
scalability,
customizibility
harus
sebaik
dapat mungkin
aspek
reliability,
dan
availability.
61
Pilihan operating system yang ada saat ini dapat ber-platform pada Microsoft, Unix maupun Linux.
Support System, yaitu aplikasi tambahan yang digunakan
dalam
maksimal
bagi
pemberian ICT
Center,
layanan
yang
seperti
Word
Processors, Presentation Software, Multimedia Application,
Transaction
Processing
System,
Management Information System Communication and Collaboration System, Document Management System, Anti Virus dan lain-lain.
Web Base System, yaitu segala software yang berhubungan dengan internet, intranet maupun extranet.
Networking
Software,
berupa
Firewall,
Monitoring Software, Proxy, DNS dan lain-lain.
2.2.2. Tujuan
Untuk menjaga operasional software agar tetap beroperasi sesuai fungsi masing-masing software.
Untuk menjaga kesalahan penggunaan software yang
bisa
mengakibatkan
kerusakan
62
alat/hardware
dan
mengganggu
kinerja
ICT
Center secara keseluruhan.
2.2.3. Operasional
Operating System, merupakan otoritas Sistem Administrator dan System Analyst. Setiap PC yang ada
pada
Operasional
ICT
Center
System
harus
yang
menggunakan
sesuai
dengan
kebutuhan. Instalasi dapat dilakukan oleh Staff.
Support
System,
merupakan
otoritas
Sistem
Administrator dan Programmer. Penggunaan di setiap PC akan berbeda sesuai kebutuhan user. Instalasi dapat dilakukan oleh staff.
Web Base System, merupakan otoritas Network Administrator dan Programmer. Penggunaan di setiap PC akan berbeda sesuai kebutuhan dan disesuaikan dengan otoritas masing-masing user. Instalasi dapat dilakukan oleh Staff.
Networking
Software,
merupakan
otoritas
Network Administrator, System Administrator.
63
2.3. STANDAR OPERASIONAL SUMBER DAYA MANUSIA Dalam pembuatan ICT Center tidak akan lepas dari kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM). Standarisasi kompetensi SDM pada ICT Center merupakan sebuah kebutuhan personil sebagai pengelola ICT Center. Oleh karena itu kebutuhan SDM harus disesuaikan dengan lingkup tugas dan fungsi dalam pengguna jaringan. Di bagian ini akan dijabarkan uraian umum, serta tugas dan produk pokok masing-masing jabatan dari kebutuhan Sumber Daya Manusia dalam pembuatan ICT Center. Selain itu juga dijabarkan kompetensikompetensi yang diperlukan setiap jabatan untuk dapat melakukan tugas-tugas pokoknya, di dalamnya terdapat kompetensi teknis dan komponen nonteknis. Kompetensi teknis adalah kemampuan dasar ICT, teknis perangkat keras, dan jaringan. Kompetensi nonteknis di sini adalah kemampuan komunikasi dan hubungan interpersonal. Adapun kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
64
Pengelola Sistem (System Analysis)
Pengelola Jaringan (Network Administrator)
Pemrogram (Programmer)
Pengelola Pusat Data (Database Administrator)
STANDAR OPERASIONAL SUMBER DAYA MANUSIA
Application Devolepment/Support
Application-System Analyst
Koordinator Data
Koordinator Technical Support
System Administrator
Gambar 4 : Standar Operasional Sumber Daya Manusia
65
2.3.1 Pengelola Sistem ( System Analysis ) Tabel 10 : Uraian Tugas Pengelola Sistem SDM Pengelola Sistem
Uraian Tugas 1. Mempelajari permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebutuhan ICT Center dan pengguna. 2. Memberikan sumber
rekomendasi daya
bagaimana
informasi
dapat
meningkatkan kinerja organisasi.
System Analyst untuk sistem operasi. Dalam tingkat manajemen, jabatan ini tergolong dalam tingkat operasional. Merupakan staff profesional yang memiliki
keahlian
dan
mengetahui
banyak
permasalahan tentang teknologi informasi. Pengelola sistem memiliki persyaratan antara lain:
Menjadi sumber rujukan sistem yang ditanganinya.
Membantu dan secara periodik mengevaluasi kerja sistem.
Mengetahui apa yang dilakukan, jika kebutuhan informasi berubah.
Mendokumentasikan setiap perubahan sistem.
66
Mengembangkan sistem dengan mengaplikasikan teknologi baru yang lebih baik.
Kompetensi : 1. Kemampuan dasar ICT. 2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi. 3. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan. 4. Kemampuan
menganalisa,
merancang
sistem informasi dan aplikasi komputer. 5. Kemampuan mengidentifikasi permasalahan dan
kebutuhan
organisasi
(requirement
gathering skills). 6.
Kemampuan sekuriti ICT.
2.3.2 Pengelola Jaringan (Network Administrator) Tabel 11 : Uraian Tugas Pengelola Jaringan SDM 1. Membuat Pengelola Jaringan
Uraian Tugas perencanaan
infrastruktur
telekomunikasi. 2. Mengimplementasikan
perencanaan
infrastruktur telekomunikasi.
67
SDM
Uraian Tugas 3. Melakukan perawatan terhadap infrastruktur telekomunikasi
antara
lain
menjamin
komunikasi data fungsional serta backup dilakukan dan berjalan lancar.
Network Administrator bertanggungjawab terhadap kontrol teknis dan administrasi dari jaringan. Dalam tingkat manajemen, jabatan ini tergolong dalam tingkat operasional. Pengelola teknologi jaringan memerlukan jaminan lancarnya komunikasi antar komputer, untuk tujuan itu perlu dibentuk seksi khusus untuk menangani komunikasi data yang bertanggung jawab terhadap pemeliharaan,
perencanaan
dan
pengembangan
jaringan komunikasi.
Kompetensi : 1. Kemampuan dasar ICT. 2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi. 3. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan. 68
4. Kemampuan
menyusun
perencanaan
infrastruktur telekomunikasi. 5.
Kemampuan sekuriti ICT.
2.3.3. Pemrogram (Programmer) Tabel 12 : Uraian Tugas Programmer SDM
Uraian Tugas 1. Mengembangkan aplikasi komputer
Programmer
2. Melakukan
pengujian
terhadap
aplikasi.
Programmer untuk aplikasi komputer merawat atau memodifikasi aplikasi komputer berdasarkan rancangan
dari
System
Analyst.
Dalam
tingkat
manajemen, jabatan ini tergolong dalam tingkat operasional. Pemrograman
dibutuhkan
untuk
memelihara
program aplikasi yang ada dan mengembangkan program untuk permasalahan yang belum dan akan dikembangkan.
Kompetensi : 1. Kemampuan dasar ICT. 69
2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi. 3. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan. 4. Kemampuan pemrograman dan struktur data. 5. Kemampuan membuat perencanaan testing dan melakukan testing. 6.
Kemampuan sekuriti ICT.
2.3.4. Database Administrator Tabel 13 : Uraian Tugas Data Administrator SDM Database Administrator
Uraian Tugas 1. Mengelola data meliputi penentuan hak pengguna dalam suatu sistem, pelaksanaan backup data sistem, dan pengarsipan atau dokumentasi data. 2. Membuat rancangan basis data dan data definition. 3. Ikut mengamankan basis data. 4. Melakukan perawatan data. 5. Memonitor
penggunaan
basis
data
dan
statistik kinerja. 6. Melakukan perfomance tuning.
70
SDM
Uraian Tugas 7. Ikut dalam penentuan dan prosedur backup and recovery dan implementasinya. 8. Membantu programmer terutama mengenai data dan strukturnya.
Database Admininistrator bertanggung jawab terhadap
perawatan
sistem
basis
data
dan
integritasnya. Dalam tingkat manajemen, jabatan ini tergolong dalam tingkat operasional. Konsep
terpadu
(conceptual
integrity)
dan
arsitektur database, adalah kunci keberhasilan suatu implementasi dan pengelola database. Database yang sekarang dibuat dari bawah ke atas dan terpisahpisah sehingga strukturnya menjadi sangat spesifik dan hanya diperlukan oleh unit yang bersangkutan. Dengan teknologi informasi yang semakin canggih dan kompleksitas data yang semakin besar maka pengelola pusat data harus dipisahkan menjadi bagian tersendiri. Teknologi jaringan memungkinkan basis data digunakan secara terpadu. Data satu bagian
dapat
digunakan
oleh
bagian
lainnya,
pemeliharaan data menjadi semakin kompleks. Hak 71
akses masing-masing pengguna harus dapat membuka file atau data yang bukan haknya.
Kompetensi : 1. Kemampuan dasar ICT. 2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi. 3. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan. 4. Kemampuan membuat rancangan basis data dan data definition. 5. Kemampuan manajemen data. 6. Kemampuan
dan
pemahaman
terhadap
backup and recovery. 7.
Kemampuan sekuriti ICT.
2.3.5. Application Development/Support Tabel 14 : Uraian Tugas Application Development SDM Application Development
Uraian Tugas 1. Mengadakan dan merawat perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan. 2. Mengelola
proyek-proyek
pengembangan aplikasi, baik insource
72
SDM
Uraian Tugas maupun outsource. 3. Mengelola
System
Analyst
Programmer
yang
(feasibility
study,
dan
mengembangkan requirement
gathering,
mendesain,
mengimplementasi),
menginstal,
menguji (tesiting), mengkaji (review), dan merawat aplikasi. 4. Membantu
perawatan
infrastruktur
teknologi informasi dan komunikasi. 5. Mengembangkan
dan
meng-update
prosedur. 6. Membantu dan memberi saran kepada pengguna. 7. Ikut mengelola perubahan. 8. Membantu
mengidentifikasi
solusi
otomasi. 9. Ikut menentukan rencana strategis ICT,
arsitektur
informasi,
dan
antisipasi perkembangan teknologi.
Koordinator Application Development/Support mengembangkan dan mengelola perawatan aplikasi yang dilakukan oleh System Analyst dan Programmer.
73
Dalam tingkat manajemen, jabatan ini tergolong dalam tingkat taktis/manajerial.
Kompetensi : 1. Kemampuan dasar ICT. 2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi 3. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan. 4. Kemampuan
pengadaan
dan
perawatan
perangkat lunak. 5. Kemampuan
mengelola
pengembangan
aplikasi
proyek
sesuai
dengan
konsep dan prosedur yang baku. 6. Kemampuan
memahami
dan
menjamin
kualitas aplikasi. 7. Kemampuan
perawatan
infrstruktur
teknologi informasi dan komunikasi. 8. Kemampuan menginstall sistem. 9. Kemampuan mengelola perubahan. 10.
Kemampuan sekuriti ICT.
74
2.3.6. Application-System Analyst Tabel 15 : Uraian Tugas Applicatition System Analyst SDM
Uraian Tugas 1. Memfasilitasi pengembangan
ApplicationSystem Analyst
sistem
informasi dan aplikasi komputer. 2. Mempelajari
permasalahan-
permasalahan
dan
kebutuhan-
kebutuhan organisasi. 3. Memberikan sumber
rekomendasi
daya
bagaimana
informasi
dapat
meningkatkan kinerja organisasi.
System
analyst
untuk
aplikasi-aplikasi
komputer membuat rancangan sistem berdasarkan kebutuhan pengguna. System Analyst menerjemahkan kebutuhan pengguna menjadi user requirements dan functional specifications yang digunakan Programmer untuk
membuat
/memodifikasi
aplikasi.
Dalam
tingkat manajemen, jabatan ini tergolong dalam tingkat operasional.
Kompetensi : 1. Kemampuan dasar ICT. 75
2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi. 3. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan. 4. Kemampuan
menganalisa,
merancang
sistem informasi dan aplikasi komputer. 5. Kemampuan
mengidientifikasi
permasalahan dan kebutuhan organisasi (requirements gathering skills). 6.
Kemampuan sekuriti ICT.
2.3.7. Koordinator Data Internal Tabel 16 : Uraian Tugas Koordinator Data Internal SDM Koordinator Data Internal
Uraian Tugas 1. Membuat arsitektur data 2. Mengelola data 3. Ikut menentukan rencana strategis ICT, arsitektur
informasi,
dan
antisipasi
perkembangan teknologi.
Koordinator Data Internal bertanggung jawab terhadap arsitektur data dan mengelolanya sebagai aset instansi. Dalam tingkat manajemen, jabatan ini tergolong dalam tingkat taktis/manajerial. 76
Kompetensi : 1. Kemampuan dasar ICT. 2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi. 3. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan. 4. Kemampuan membuat arsitektur data dan manajemen data. 5.
Kemampuan Sekuriti ICT.
2.3.8. Koordinator Technical Support Tabel 17 : Uraian Tugas Koordinator Technical Support SDM Koordinator Technical Support
Uraian Tugas 1. Menjamin adanya layanan
yang
berkesinambungan. 2. Mengelola konfigurasi. 3. Memonitor
proses-proses
dan
penggunaan sistem. 4. Mengelola kinerja dan kapasitas. 5. Mengelola fasilitas-fasilitas. 6. Mengelola
Network
Administrator,
System Administrator dan lain-lainnya yang merawat sistem. 7. Menyediakan help desk yang membantu
77
SDM
Uraian Tugas dan memberi saran kepada pengguna. 8. Mengelola permasalahan-permasalahan dan insiden. 9. Ikut menentukan rencana strategis ICT, arsitektur
informasi,
dan
antisipasi
perkembangan teknologi.
Koordinator Technical Support bertanggung jawab
terhadap
Network
Administrator,
System
Adminstrator dan lain-lainnya yang merawat sistem agar sistem dapat terus berjalan baik. Dalam tingkat manajemen, jabatan ini tergolong dalam tingkat taktis/manajerial.
Kompetensi : 1. Kemampuan dasar ICT. 2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi. 3. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan. 4. Kemampuan manajemen investasi ICT. 5. Kemampuan dan pemahaman mengenai help desk. 78
6. Kemampuan troubleshooting dan problem solution. 7. Kemampuan sekuriti ICT.
2.3.9. System Administrator Tabel 18 : Uraian Tugas System Administrator SDM
Uraian Bisnis 1. Mengelola penyediaan perangkat keras
Koordinator System Administrator
dan lunak serta instalasinya sesuai prosedur. 2. Menambah
work
station
baru
dan
konfigurasinya. 3. Menginstall perangkat lunak sistem. 4. Mengelola user accounts. 5. Mencegah virus komputer. 6. Mengalokasikan storage device.
System
Administrator
terhadap
sistem
termasuk
jaringan.
bertanggung
komputer Dalam
jawab
secara
keseluruhan
tingkat
manajemen,
jabatan ini tergolong dalam tingkat operasional. Kompetensi : 1. Kemampuan dasar ICT.
79
2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi. 3. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan. 4. Kemampuan pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak ICT. 5. Kemampuan pengelolaan kapasitas. 6. Kemampuan sekuriti ICT. 3. KEAMANAN FISIK Tujuan: 1. Mencegah masuknya secara fisik orang-orang yang
tidak
melakukan terhadap
memiliki
otorisasi,
perusakan kepentingan
dan
berniat
pelanggaran
organisasi
termasuk
pencurian informasi. 2. NOC yang kritis dan sensitif harus ditempatkan pada
area
yang
aman,
dilindungi
oleh
perimeter keamanan yg jelas dengan kontrol masuk dan penjagaan keamanan yang sesuai. Mereka harus dilindungi secara fisik dari akses, kerusakan dan gangguan yang tidak dikenal.
80
3. Perlindungan yang disediakan harus sebanding dengan resiko yang teridentifikasi. 3.1. Perimeter Keamanan Fisik Kontrol : Perimeter keamanan (penghalang seperti dinding, gerbang masuk yang dikontrol dengan kartu, atau meja resepsionis) harus digunakan untuk melindungi area yang berisi informasi. Tabel 19 : Pedoman Umum Perimeter Kemanan Fisik No Pedoman Umum Perimeter Kemanan Fisik 1. Definisi tentang perimeter keamanan harus sudah jelas dan setiap kebutuhan dari perimeter yang bersangkutan harus sesuai dengan kebutuhan keamanan ICT Center serta aset keamanan ICT Center itu sendiri dengan melihat dampak yang timbul berdasarkan penilaian resiko. 2.
Perimeter gedung atau lokasi ICT Center harus diberi pengaman secara fisik, seperti contoh :
penghalang, sebagainya.
pintu dan jendela harus selalu terkunci dengan dilengkapi perlindungan ekternal (tralis besi, pelindung kaca berwarna gelap).
alarm,
fingerprint,
dan
lain
81
No Pedoman Umum Perimeter Kemanan Fisik 3. Petugas pengamanan ICT Center harus selalu ada di tempat dan secara reguler melakukan pengecekan fisik. Hanya
orang-orang
yang
terotorisasi
yang
dapat
mengakses ke ruang ICT Center. 4.
Penghalang fisik harus dibuatkan, untuk mencegah akses masuk
personil
yang
tidak
memiliki
otorisasi
dan
kontaminasi lingkungan sekitar. 5.
Semua pintu darurat pada perimeter keamanan harus dipasang alarm, dimonitor, diujicobakan sesuai dengan standar lokal, nasional dan internasional. Hal ini juga harus disesuaikan dengan kode darurat yang berlaku.
6.
Sistem deteksi terhadap penyusup harus diterapkan dan disesuaikan
dengan
standar
lokal,
nasional
dan
internasional . Secara rutin harus diujicobakan terhadap seluruh akses masuk mulai dari pintu luar hingga jendela – jendela yang dapat diakses, ruang yang kosong harus memiliki alarm termasuk
area lain yang disediakan
seperti ruang komputer atau ruang komunikasi. 7.
Memiliki ruang khusus untuk memonitoring ICT Center.
Informasi Tambahan : ICT Center yang aman bisa jadi ruangan kantor yang tertutup atau beberapa ruangan yang dikelilingi oleh
beberapa
pengamanan
yang
berlapis. 82
Penambahan
pengamanan
dan
perimeter
yang
berlapis untuk mengontrol akses secara fisik akan diperlukan dengan perlakuan kebijakan yang berbeda sesuai dengan tingkat pengamanannya. 3.2. Kendali Akses Masuk 3.2.1. Kendali Akses Masuk Internal Kontrol : ICT
Center
harus
terlindungi
dan
memiliki
prosedur baku untuk mendapatkan ijin akses. Hanya user yang memiliki otorisasi yang dapat ke ICT Center. Tabel 20 : Pedoman Umum Kendali Akses Masuk No. 1.
Pedoman Umum Kendali Akses Masuk Waktu datang dan pergi harus tercatat secara jelas dari setiap pengunjung ICT Center. Semua pengunjung ICT Center harus didampingi dan mereka hanya mendapatkan ijin untuk mengakses secara spesifik, mendapatkan ijin dan harus dijelaskan persyaratan keamanan dan prosedur darurat sesuai dengan area yang didatangi.
83
No. 2.
Pedoman Umum Kendali Akses Masuk Mengakses ke area di ICT Center yang memiliki informasi rahasia harus dilakukan oleh pengguna yang memiliki otoritasasi dan autentikasi yang jelas. ID card dan Fingerscan plus PIN (Personal Identification Number) harus digunakan untuk mensahkan dan memvalidasi semua akses yang diijinkan. Pencatatan semua akses yang digunakan harus terekam dengan baik. Semua karyawan, kontraktor, dan semua pihak ketiga
3.
serta semua pengunjung harus mengisi formulir data diri yang jelas untuk mendapatkan kartu identitas (ID Card). Harus segera melaporkan ke petugas keamanan jika
4.
menemukan
pengunjung
yang
tidak
didampingi
petugas ICT Center dan atau tidak menggunakan kartu identitas (ID Card). Dukungan support dan service dari pihak ketiga (mitra 5.
kerja), harus diberi ijin untuk memasuki area aman dan sensitif di ICT Center ketika dibutuhkan. Akses ini harus diotorisasi dan dimonitor secara ketat. Kebijakan akses di ICT Center harus secara regular
6.
dievaluasi
dan
diperbaharui
serta
diubah
jika
diperlukan.
84
3.2.2 Kendali Akses Masuk Eksternal Kontrol : Akses tempat pertemuan seperti untuk pengiriman dan bongkar muat barang serta kegiatan lain di mana orang yang tidak memiliki otorisasi mungkin akan dapat masuk ke area NOC harus diisolasi
dan
dikontrol. Tabel 24 : Pedoman Umum Akses Publik, Pengirim dan Bongkar Muat Barang No.
1.
Pedoman Umum Akses Publik, Pengirim dan Bongkar Muat Barang Lakukan pengiriman dan bongkar muat di luar area NOC. Pengiriman
2.
dan
bongkar
muat
diatur
supaya
dilakukan tanpa harus ada kegiatan yang bisa menuju ke NOC area. Pintu luar untuk pengiriman dan bongkar muat
3.
barang harus aman ketika pintu dalam terbuka. Barang-barang yang datang harus diperiksa dengan
4.
teliti dan sesuai dengan list barang yang dipesan untuk mencegah ancaman keamanan. Kegiatan ini dilakukan di area bongkar muat barang. Barang-barang yang datang harus segera didaftarkan
5.
dan diregister sesuai dengan ketentuan inventaris aset.
85
No.
6.
Pedoman Umum Akses Publik, Pengirim dan Bongkar Muat Barang Penerimaan dan pengiriman barang sebisa mungkin menggunakan tempat yang terpisah.
3.3. Pengamanan Ruang dan Fasilitas Kontrol Pengaman Fisik Area ICT Center harus dirancang dan diterapkan. Tabel 21 : Pedoman Umum Pengaman Ruang dan Fasilitas No. 1.
Pedoman Umum Pengaman Ruang dan Fasilitas Kebijakan harus disesuaikan dengan peraturan keselamatan standar. Ruangan ICT Center sebisa mungkin ditempatkan di
2.
area yang sepi (ruangan terdalam dari gedung) dengan tidak memberikan tanda yang mencolok. Tidak memberikan informasi kepada publik (denah
3.
gedung/ruangan) mengenai lokasi ICT Center.
86
3.4. Perlindungan Terhadap Ancaman dari Eksternal dan Internal Kontrol : Perlindungan fisik akan kerusakan dari kebakaran, banjir, gempa bumi, bom, pekerja bangunan dan semua bencana yang disebabkan oleh alam atau manusia harus dirancang dan diterapkan. Tabel 22 : Pedoman Umum Perlindungan Terhadap Ancaman dari Eksternal dan Internal No.
1.
Pedoman Umum Pelindungan Terhadap Ancaman dari Eksternal dan Internal Menempatkan barang-barang yang berbahaya di tempat yang aman (jauh) dari NOC. Seperti tidak menempatkan alat tulis menulis dalam jumlah besar di NOC. Peralatan back up diletakkan di tempat yang aman
2.
(kalau bisa berbeda lokasi) untuk mencegah kerugian yang lebih besar jika terjadi bencana. Peralatan pemadam kebakaran diletakkan secara benar
3.
sesuai dengan ruangan NOC
87
Pedoman Umum : Harus ada pertimbangan bila terjadi ancaman keamanan yang berasal dari luar NOC seperti kebakaran gedung, atap yang bocor atau rembesan air dari rest floor atau ledakan bom. 3.5. Lingkungan Area Aman Kontrol : Perlindungan Fisik dan pedoman umum untuk bekerja di Lingkungan Area Aman harus dirancang dan diterapkan. Tabel 23 : Pedoman Umum Lingkungan Area Aman No. 1.
Pedoman Umum Lingkungan Area Aman Harus diberikan sosialisasi umum kepada seluruh pegawai tentang keberadaan dan aktivitas yang dijalankan di area ICT Center. Pegawai yang akan memasuki area aman ICT Center
2.
harus didampingi oleh petugas ICT Center untuk mencegah timbulnya masalah keamanan dan tindakan kejahatan. Area ICT Center yang tidak terpakai harus dalam
3.
kondisi terkunci dan secara periodik selalu di cek. Kamera, video atau peralatan merekam seperti
4.
kamera di handphone tidak diperbolehkan kecuali mendapatkan ijin.
88
Kebijakan ini juga berlaku bagi yang bekerja di ICT Center seperti karyawan, kontraktor dan pihak ketiga atau segala kegiatan yang dilakukan di ICT Center. 3.6. Perangkat Keamanan Tujuan : Untuk mencegah masuk secara fisik bagi yang tidak
memiliki
otorisasi,
berniat
melakukan
perusakan dan pelanggaran terhadap kepentingan organisasi termasuk pencurian informasi. Area ICT Center yang penting dan rahasia harus di tempatkan di wilayah area aman, dengan dilindungi oleh berbagai perimeter keamanan termasuk tembok pengaman serta pintu akses yang terkontrol.
3.7. Penempatan Perangkat dan Perlindungan Kontrol : Perangkat harus ditempatkan dan dilindungi untuk mengurangi resiko ancaman lingkungan dan bahaya
89
serta kemungkinan diakses oleh pihak yang tidak memiliki otorisasi. Tabel 25 : Pedoman Umum Penempatan dan Perlindungan No. 1.
Pedoman Umum Penempatan dan Perlindungan Perangkat pengamanan harus ditempatkan
/
dipasang untuk meminimalisasi akses bagi yang tidak berkepentingan di area kerja. Penempatan area ICT Center yang menangani data /
2.
informasi sensitif harus dibatasi dari sudut pandang publik. Hal ini untuk mengurangi resiko informasi dapat dilihat oleh pihak yang tidak berwenang selama mereka menggunakan fasilitas ICT Center termasuk fasilitas penyimpanan data.
3.
Item-item yang membutuhkan perlindungan khusus harus diisolasi untuk mengurangi tingkat proteksi umum yang disyaratkan. Kontrol ketat digunakan untuk meminimalisasi resiko
4.
ancaman fisik potensial yang dapat terjadi seperti ; pencurian, kebakaran, ledakan, asap, air (atau kebocoran saluran air), debu, vibrasi, efek kimia, gangguan
listrik,
gangguan
komunikasi,
radiasi
elektromagnetik dan perusakan. Aturan untuk makan, minum, dan merokok di dekat 5.
ICT Center harus dibuat.
90
No. 6.
Pedoman Umum Penempatan dan Perlindungan Kondisi lingkungan seperti suhu dan kelembaban harus dimonitor untuk mencegah timbulnya masalah yang dapat merugikan operasional ICT Center. Penangkal petir harus dipasang di semua gedung dan
7.
filter perlindungan petir harus disesuaikan dengan seluruh instalasi
listrik
yang
masuk
dan
jalur
komunikasi. Perangkat pengolahan informasi yang sensitif harus 8.
dilindungi untuk meminimalkan resiko kebocoran informasi
3.8. Keperluan Pendukung Kontrol : Perangkat harus dilindungi terhadap terputusnya sumber daya listrik dan kerusakan lainnya yang disebabkan akibat gangguan fasilitas penunjang.
91
Tabel 26 : Pedoman Umum Keperluan Pendukung No. 1.
Pedoman Umum Keperluan Pendukung Semua keperluan pendukung seperti listrik, persediaan air,
pembuangan
kotoran,
panas/ventilasi,
dan
pendingin ruangan harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan
ICT
Center.
pendukung
harus
diinspeksi
Kebutuhan secara
perangkat reguler
dan
diujicobakan dengan tepat untuk memastikan fungsi perangkat
tersebut
mestinya
sehingga
dapat
berjalan
mengurangi
sebagaimana
segala
resiko
kegagalan/malfunction. Diharuskan menggunakan sarana UPS (uninteruptible 2.
power suppy) yang direkomendasikan mendukung kegiatan operasional peralatan utama dan pendukung di ICT Center. Pedoman teknis pemanfaatan sumber listrik cadangan (generator listrik) harus disiapkan untuk
mengantisipasi
kegagalan
tenaga
listrik.
Generator listrik harus disiapkan dalam kondisi sumber tenaga listrik utama tidak berfungsi untuk jangka waktu yang lama. Persediaan bahan bakar generator listrik harus tersedia untuk menjamin pemakaian dalam jangka waktu yang lama. Persediaan tenaga listrik utama dan cadangan (generator listrik) harus selalu
dicek
secara
reguler
guna
menjamin
terpenuhinya kebutuhan sumber daya listrik dan diujicobakan sesuai dengan rekomendasi perangkat.
92
No. 3.
Pedoman Umum Keperluan Pendukung Tombol aktivasi tenaga listrik darurat harus mudah dijangkau dan ditempatkan di area yang mudah diakses personil ICT Center serta disediakan lampu penerangan darurat (emergency lamp) untuk kondisi gelap gulita. Persediaan air harus stabil dan cukup untuk mensuplai
4.
peralatan pendingin ruangan, peralatan pengatur kelembaban, dan peralatan pemadaman api (jika digunakan). Tidak berfungsinya sistem persediaan air dapat
merusak
peralatan atau membuat
sistem
pemadaman api tidak berfungsi dengan baik. Sistem alarm untuk mendeteksi tidak berfungsinya perangkat di atas harus selalu dievaluasi dan diinstalasi bila diperlukan. Perangkat telekomunikasi dan nomor telepon penting 5.
ke provider penyedia kebutuhan ICT Center, harus tercatat dan diletakkan di tempat yang
terlihat
dengan jelas seperti; nomor telpon penyedia jasa internet,
penyedia
jasa
outsource,
penyedia
pemeliharaan aplikasi dan lain sebagainya. 2 (dua) nomor line telpon harus disediakan untuk mencegah kegagalan pada satu jalur koneksi.
93
Informasi Tambahan : Sediakan prosedur alternatif untuk menjamin ketersediaan tenaga listrik, hal ini untuk menghindari kegagalan tenaga listrik akibat prosedur utama tidak dapat dijalankan. 3.9. Keamanan Kabel Kontrol : Instalasi kabel listrik dan kabel telekomunikasi yang membawa data dan mendukung pelayanan informasi harus diproteksi dari penyadapan atau kerusakan. Tabel 27 : Pedoman Umum Keamanan Kabel No. 1.
Pedoman Umum Keamanan Kabel Jalur listrik dan jalur tekomunikasi pada ICT Center harus berada di bawah tanah sebagai sarana yang memungkinkan untuk perlindungan yang maksimal. Jalur kabel jaringan harus dilindungi dari kerusakan dan
2.
tindakan penyadapan pihak yang tidak berwenang seperti
dengan menggunakan alat pembungkus kabel
jaringan dan menghindari jalur yang dilalui lalu lintas publik. Kabel listrik harus dipisahkan dari kabel komunikasi 3.
94
No.
Pedoman Umum Keamanan Kabel untuk mencegah gangguan. Kabel yang terpasang harus dapat diidentifikasi dengan
4.
jelas menggunakan label/stiker sehingga mudah dikenali dan mengurangi kesalahan pemasangan kabel. Dibuatkan daftar dan jenis kabel yang digunakan dengan
5.
dilengkapi dokumentasi yang jelas untuk mengurangi kesalahan pemasangan. Untuk
6.
sistem
yang
kritis
dan
sensitif
perlu
dipertimbangkan lebih lanjut hal-hal sebagai berikut : Instalasi menggunakan armoured conduit dengan pintu yang terkunci. Gunakan jalur alternatif dan atau media transmisi lain yang menyediakan keamanan sesuai dengan standar. Gunakan kabel serat optik. Gunakan
pelindung
elektromagnetik
untuk
mengamankan kabel. Untuk
mendeteksi
peralatan
yang
terhubung
dengan kabel dan tidak memiliki ijin, lakukan tindakan
pengecekan
secara
teknis
dan
pemeriksaan secara fisik Kontrol akses ke patch panels dan ruang kabel.
95
3.10. Pemeliharaan Peralatan Kontrol : Peralatan harus dipelihara dengan baik untuk menjamin ketersediaan dan integritasnya secara berkesinambungan. Tabel 28 : Pedoman Umum Pemeliharaan Peralatan No. 1.
Pedoman Umum Pemeliharaan Peralatan Peralatan harus dipelihara sesuai dengan spesifikasi dan interval waktu service yang direkomendasikan oleh pihak penyedia (mitra kerja). Hanya personil pemeliharaan yang memiliki otorisasi
2.
dapat melakukan perbaikan dan penggantian suku cadang peralatan. Harus dibuatkan cacatan rinci, detil dan aktual
3.
semua kesalahan yang terjadi, semua tindakan pencegahan yang dilakukan serta semua perbaikan yang dikerjakan.
96
No. 4.
Pedoman Umum Pemeliharaan Peralatan Kontrol yang ketat harus diterapkan ketika peralatan memasuki jadwal untuk pemeliharaan, dicatat
dan
didokumentasikan
kegiatan
pemeliharaan yang dilakukan baik oleh tenaga setempat atau tenaga luar, jika diperlukan informasi yang sensitif harus jauh dari peralatan yang akan diservice termasuk petugas pemeliharaan yang telah diberikan otorisasi. Sebagai catatan tambahan perlu dipenuhi semua 5.
kebijakan yang berkaitan dengan asuransi peralatan.
3.11. Keamanan Peralatan Yang Berada Di Luar Area Kontrol : Perlindungan harus diterapkan apabila peralatan berada di luar wilayah organisasi. Tabel 29 : Pedoman Umum Keamanan Peralatan No. 1.
Pedoman Umum Keamanan Peralatan Peralatan dan media di luar wilayah tidak boleh ditinggal
di
tempat
umum;
perangkat
kerja
komputer harus dibawa sebagai barang bawaan dan disamarkan jika memungkinkan ketika melakukan dinas luar.
97
No. 2.
Pedoman Umum Keamanan Peralatan Buku panduan dan rekomendasi keamanan terhadap perlindungan peralatan harus diobservasi setiap saat, seperti perlindungan terhadap tempat yang memiliki pengaruh gelombang elektromagnetik yang kuat. Kontrol terhadap pekerjaan yang dibawa pulang ke
3.
rumah
harus
ditentukan
berdasarkan
penilaian
resiko dan keamanan yang ditetapkan seperti lemari arsip yang dapat dikunci, pembatasan akses untuk komputer dan komunikasi yang aman dengan kantor. Resiko 4.
keamanan
perusakan,
yang
pencurian
dapat
atau
terjadi
seperti
penyadapan
dapat
berubah-ubah di setiap lokasi dan hal ini harus diantisipasi
dan
disesuaikan
dengan
metode
perlindungan yang paling tepat.
Pedoman Umum : Berdasarkan
kepemilikan,
penggunaan
segala
informasi peralatan di luar wilayah organisasi harus diotorisasi oleh pihak manajemen terkait.
Informasi Tambahan : Informasi termasuk
dan
semua
peralatan bentuk
pengolahan
formulir
yang
data berisi 98
komputer pribadi, buku agenda pribadi, telepon genggam, kartu pintar, kertas atau formulir lain, harus disimpan untuk pegawai yang bekerja di rumah atau pekerja yang sedang dinas luar.
3.12. Keamanan Pembuangan Atau Penggunaan Kembali Perangkat Kontrol : Semua
item
peralatan
yang
berisi
media
penyimpanan data harus diperiksa untuk menjamin bahwa semua data sensitif dan perangkat lunak yang masih memiliki lisensi telah dipindahkan atau ditulis ulang sebelum dibuang.
Pedoman Umum : Alat
yang
dimusnahkan dimusnahkan,
berisi
informasi
secara dibuang,
fisik
sensitif dan
atau
harus
informasinya diketik
ulang
menggunakan metode dan teknik tertentu sehingga informasi asli data tersebut tidak dapat digunakan kembali. Gunakan teknik penghapusan data yang 99
lebih
advance
daripada
menggunakan
teknik
menghapus data standar atau hanya memformat ulang media penyimpanan.
Informasi Tambahan : Peralatan yang rusak tetapi berisi data yang sensitif harus dimusnahkan secara fisik daripada dikirim untuk diperbaiki atau dibuang.
3.13. Pemindahan Properti Kontrol : Peralatan, informasi atau perangkat lunak tidak boleh
dibawa
keluar
dari
lokasi
tanpa
ijin
sebelumnya. Tabel 30 : Pedoman Umum Pemindahan Properti No. 1.
Pedoman Umum Pemindahan Properti Peralatan, informasi, atau software tidak boleh dibawa keluar dari lokasi tanpa ijin sebelumnya. Pegawai,
2.
kontraktor
dan
pihak
ketiga
yang
mempunyai ijin pemindahan aset dari wilayah harus jelas teridentifikasi.
100
No. 3.
Pedoman Umum Pemindahan Properti Batas waktu pemindahan peralatan harus ditentukan dan selalu dicek untuk mengingatkan. Harus dicatat secara rinci dan detail serta dibuatkan
4.
berita acara pemindahan peralatan yang dibawa keluar dan kapan waktu pengembalian.
Informasi Tambahan : 1. Gunakan
alat
pemindah
barang
untuk
mendeteksi peralatan yang dipindahkan tanpa otorisasi, dan mencegah masuknya peralatan ke dalam lokasi tanpa sepengetahuan petugas ICT Center. 2. Peralatan pemindah barang dapat digunakan untuk masuk ke dalam lokasi dan dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku. Setiap personil
harus
memiliki
kesadaran
untuk
melakukan pengecekan dengan alat tersebut untuk mengurangi resiko keamanan yang dapat timbul.
101
BAB V PENUTUP Dengan diterbitkannya buku Prosedur Standar Operasi (PSO) ini diharapkan akan terwujud layanan ICT Center yang ideal. Dan bilamana pelaksanaannya dilakukan secara terintegrasi dan terkoordinasi dalam satu unit tertentu maka realisasi konsep Sistem Informasi Manajemen Satu Atap dapat terwujud. Selain itu diharapkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan sarana teknik telematika di lingkungan Departemen
Komunikasi
dan
Informatika
dapat
tercapai. Pelaksanaan PSO ini tidak akan lepas dari peranserta
aktif
seluruh
pihak
di
lingkungan
Departemen Kominfo, sehingga perlu dilakukan suatu koordinasi yang baik dan kerjasama seluruh pihak yang terkait.
102
LAMPIRAN DEFINISI UMUM • Information and Communication Technology (ICT) Merupakan satu bagian dari Sistem Informasi dan sebagai
landasan
mendukung berbagai komunikasi
infrastruktur
layanan
telematika
perangkat
keras
antar
komputer,
dokumen-dokumen,
teknologi
dan
yang
lunak,
untuk
mencakup mekanisme
prosedur-prosedur,
keahlian
sumber
daya
manusia. Pengelolaan infrastruktur ICT/telematika dalam rangka penyelenggaraan layanan telematika ini sering disebut sebagai IT Service Management (ITSM). Pengelolaan ICT merupakan pekerjaan yang sangat kompleks dan pada akhirnya berdampak pada biaya yang
mahal.
Namun
hal
penting
yang
perlu
diperhatikan adalah mencari keseimbangan antara keuntungan yang diberikan dari investasi ICT lebih besar daripada biaya yang harus dikeluarkan serta dampak dari pemanfaatan dan persaingan teknologi yang mengglobal. i
Menerapkan
Sistem
Informasi
membutuhkan
dukungan ICT dan juga membutuhkan isi (content), prosedur (procedure), dan peranan SDM (role) yang semuanya
akan
menuju
satu
kesatuan
yang
diharapkan institusi.
• Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL) Sebuah
tipe
ADSL
di
mana
upstream
dan
downstream berjalan pada kecepatan yang berbeda. Dalam hal ini, downstream biasanya lebih tinggi. Konfigurasi yang umum memungkinkan downstream hingga 1,544 mbps (megabit per detik) dan 128 kbps (kilobit per detik) untuk upstream. Secara teori, ADSL dapat melayani kecepatan hingga 9 mbps untuk downstream dan 540 kbps untuk upstream.
• Backbone Saluran atau koneksi berkecepatan tinggi yang menjadi lintasan utama dalam sebuah jaringan.
ii
• Bandwidth Bandwidth
menunjukkan
kapasitas
dalam
membawa informasi. Istilah ini dapat digunakan dalam banyak hal: telepon, jaringan kabel, bus, sinyal frekuensi radio, dan monitor. Paling tepat bandwidth diukur dengan putaran per detik (cycles per second), atau hertz (Hz), yaitu perbedaan antara frekuensi
terendah
dan
tertinggi
yang
dapat
ditransmisikan. Tetapi juga sering digunakan ukuran bit per second (bps).
• Bit Per Seconds (bps) Kecepatan modem diukur dengan banyak bit yang dapat ditransfer dalam satu detik. Ukuran yang menyatakan seberapa cepat data dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain.
• Browser Sebutan untuk perangkat lunak (software) yang digunakan untuk mengakses World Wide Web (www). Browser juga dapat diartikan sebagai antarmuka antara pemakai dan www yang menginterpretasikan iii
hypertext link dan digunakan untuk melihat dan memandu dari simpul Internet satu ke yang lain.
• Common Gateway Interface (CGI) Adalah spesifikasi untuk mentransfer informasi antara server Web dan program CGI. Program CGI adalah program yang dirancang untuk menerima dan mengirim data yang sesuai dengan spesifikasi CGI. Program dapat ditulis dengan spesifikasi CGI. Program dapat ditulis dalam berbagai bahasa pemrograman seperti C, Perl, Java, atau Visual Basic. Program CGI sangat umum digunakan untuk server Web supaya lebih interaktif dengan pengguna. Banyak halaman-halaman HTML yang mengandung form, sebagai contoh menggunakan program CGI untuk memproses data isian yang dikirimkan. Cara lain untuk mendapatkan umpan balik yang dinamis
dari
pengguna
Web
adalah
dengan
memasukkan script atau program yang dijalankan di komputer pengguna dan bukan di server Web. Program ini dapat berupa Java applet, Java script, atau ActiveX control. Teknologi ini disebut client-side iv
solution, sedangkan pengguna CGI adalah service-side solution karena pemrosesan terjadi di Server Web. Salah satu masalah dalam CGI adalah setiap kali CGI script dijalankan, sebuah proses baru dimulai. Untuk situs Web yang banyak dikunjungi, hal ini dapat memperlambat server. Cara yang lebih efisien untuk masalah ini adalah dengan menggunakan API server seperti ISAPI dan NSAPI. Cara lain yang banyak digunakan
adalah
dengan
memanfaatkan
Java
Servlet.
• Chat Secara harfiah, chat dapat diartikan sebagai obrolan, namun dalam dunia internet, istilah ini merujuk pada kegiatan komunikasi melalui sarana baris-baris tulisan singkat yang diketikkan melalui keyboard.
• Domain Name Service (DNS) Merupakan layanan di internet untuk jaringan yang menggunakan TCP/IP. Layanan ini digunakan untuk mengidentifikasi sebuah komputer dengan v
nama bukan dengan menggunakan alamat IP (IP address). DNS juga merupakan sistem yang menerjemahkan domain
Internet,
seperti
www.microsoft.com
menjadi alamat Internet, yaitu serangkaian nomor yang
terlihat
seperti
101.232.12.5.
Istilah
DNS
berhubungan dengan konvensi untuk penamaan host pada Internet dan cara penanganan nama-nama tersebut.
• Digital Subscriber Line (DSL) Adalah saluran komunikasi data yang dapat membawa data pada kecepatan tinggi melalui kabel telepon tembaga. Dengan DSL, data dapat dikirimkan pada kecepatan 1.5 mbps (atau sekitar 30 kali lebih cepat daripada modem 56 kbps). Pengguna DSL dapat menerima suara dan data secara simultan.
• Domain Name System (DNS) Server Berfungsi
untuk
menterjemahkan
alamat
komputer baik dari internet ataupun di dalam internet, menjadi alamat IP yang dikenali oleh vi
sistem.
DNS
juga
memungkinkan
untuk
menterjemahkan IP menjadi sebuah nama yang mudah diingat seperti www.depkominfo.com.
• Download Adalah transfer data melalui jalur komunikasi digital dari sistem yang lebih besar atau pusat (host atau server) ke sistem yang lebih kecil (client). Kebalikan dari download adalah upload.
• Downstream Istilah yang merujuk kepada kecepatan aliran data dari komputer lain ke komputer lokal melalui sebuah network.
Istilah
ini
merupakan
kebalikan
dari
dikirim
dari
upstream.
• Electronic Mail (E-mail) Adalah
pesan
elektronik
yang
komputer seorang pengguna ke komputer lainnya. Email dapat dikirim melalui local area network (LAN) atau internet. Kalau dahulu, data yang dikirim hanya
vii
berupa teks, sekarang dengan e-mail dapat berisi gambar, suara, dan bahkan klip video.
• Fiber Optic Biasa juga disebut serat optik adalah teknologi yang menggunakan serat kaca untuk mentransmisikan data. Kabel serat optik terdiri sekumpulan serat gelas atau
plastik
yang
setiap
seratnya
dapat
mentransmisikan pesan yang termodulasi kedalam gelombang cahaya. Keunggulan dari Fiber Optic dibanding dengan saluran komunikasi logan tradisional adalah : Fiber Optic mempunyai bandwidth yang lebih besar daripada kabel logam, yang berarti serat optik dapat membawa lebih banyak data Serat optik lebih tahan terhadap inferensi (gangguan) daripada kabel logam. Fiber Optic lebih ringan daripada kabel logam Data dapat ditransmisikan secara digital dan tidak secara analog Fiber Optic banyak digunakan untuk membangun jaringan komputer berkecepatan tinggi. Kekurangan viii
dari Fiber Optik adalah dari segi harga yang saat ini masih terhitung mahal.
• File Transfer Protokol (FTP) Server Berfungsi
mentransfer,
baik
untuk
mengirim
maupun mengambil data, melakukan pengaturan direktori, dan mengakses surat elektronik (e-mail). FTP juga dapat digunakan untuk menyalin file antar komputer.
• Firewall Firewall
dirancang
untuk
menjaga
sistem
komputer dari pihak luar yang tidak berhak. Firewall dapat diimplementasikan dalam hardware, software, atau gabungan keduanya. Firewall banyak digunakan untuk menjaga pengguna internet yang tidak berhak mengakses jaringan privat yang terhubung internet, khususnya intranet. Sebuah badan/perusahaan dengan intranet yang membolehkan
pekerjanya
mengakses
internet
biasanya menginstal firewall untuk menjaga sumber daya luar yang dapat diakses oleh pekeja. Semua ix
pesan yang masuk dan keluar intranet melewati firewall yang akan memeriksa apakah setiap pesan yang tidak sesuai dengan kriteria keamanan sistem.
• File Transfer Protocol (FTP) Protokol standar untuk kegiatan lalu-lintas file (upload maupun download) antara dua komputer yang terhubung dengan jaringan internet. Sebagian sistem FTP mensyaratkan untuk diakses hanya oleh mereka
yang
memiliki
hak
untuk
itu
dengan
menggunakan login tertentu. Sebagian lagi dapat diakses
oleh
publik
secara
anonim.
Situs
FTP
semacam ini disebut Anonymous FTP.
• Gateway Dalam pengertian teknis, istilah ini mengacu pada pengaturan
hardware
maupun
software
yang
menterjemahkan antara dua protokol yang berbeda. Pengertian yang lebih umum untuk istilah ini adalah sebuah mekanisme yang menyediakan akses ke sebuah sistem lain yang terhubung dalam sebuah network. x
• General Packet Radio Service (GPRS) Adalah standar komunikasi nirkabel yang bekerja pada kecepatan 150 kilobit per detik. Sistem GSM (Global System for Mobile Communication) hanya mampu mengirimkan data sampai 9.6 kilobit per detik. GPRS yang didukung oleh bandwidth yang terbatas, khususnya untuk mengirim dan menerima data yang banyak, seperti e-mail dan sewaktu melakukan browsing Web.
• Home Page/Homepage Halaman muka dari sebuah situs web. Pengertian lainnya adalah halaman default yang diset untuk sebuah browser.
• Host Sebuah komputer dalam sebuah network yang menyediakan layanan untuk komputer lainnya yang tersambung dalam network yang sama.
xi
• Hypertext Markup Language (HTML) Merupakan sekumpulan perintah yang digunakan untuk membuat halaman dokumen Web. Ketika membuka sebuah halaman Web, maka browser akan menginterpretasikan perintah HTML pada halaman tersebut dan ke dalam teks dan grafik.
• Hyper Text Transfer Protocol (HTTP) Protokol yang didisain untuk mentransfer dokumen HTML yang digunakan dalam World Wide Web.
• Internet Sejumlah besar network yang membentuk jaringan inter-koneksi terhubung merupakan
(Inter-connected melalui
protokol
kelanjutan
dari
network) TCP/IP.
yang Internet
ARPANet
dan
kemungkinan merupakan jaringan WAN yang terbesar yang ada saat ini.
• Intranet Sebuah jaringan privat dengan sistem dan hirarki yang sama dengan internet namun tidak terhubung xii
dengan jaringan internet dan hanya digunakan secara internal.
• Internet Relay Chat (IRC) Server Merupakan sistem chat yang dikembangkan pada akhir tahun 1980-an oleh Jarkko Oikarinen yang berasal dari Finlandia. IRC memungkinkan chat dilakukan oleh lebih dari dua orang secara waktu nyata. Untuk dapat chat melalui IRC, pengguna harus menginstal IRC client pada komputer lokal dan mempunyai bertindak
koneksi
internet.
IRC
client
akan
sebagai penghubung dengan IRC server
dengan menerima dan mengirim pesan dari dan ke IRC server.
• IP Address Alamat IP (Internet Protocol), yaitu rangkaian angka unik yang digunakan untuk mengidentifikasi komputer di internet. Rangkaian angka tersebut terdiri dari beberapa angka dipisah dengan titik seperti 202.032.123.113.
xiii
• Integrated Services Digital Network (ISDN) Pada
dasarnya,
ISDN
merupakan
standar
komunikasi internasional untuk pengiriman suara, video dan data melalui line telepon digital atau telepon kawat biasa. ISDN mempunyai kecepatan transfer data 64 Kbps. Sebagai besar saluran ISDN ditawarkan
oleh
perusahaan
telepon
yang
memungkinkan dua saluran, yang disebut kanal B (B channel). Satu line dapat digunakan untuk suara dan yang lain untuk data lain dan keduanya mempunyai kecepatan transfer 128 Kbps. Versi awal ISDN menggunakan transmisi baseband. Versi lain ISDN, yaitu B-ISDN, menggunakan transmisi broadband dan dapat mendukung transmisi data dengan kecepatan 1,5 Mbps.
• Internet Service Provider (ISP) Adalah penyedia layanan internet. Sebagian besar ISP mempunyai jaringan server (mail, berita, web), router, modem yang dihubungkan dengan koneksi ”backbone”
Internet
yang
permanen
dan
berkecepatan tinggi. Pelanggan ISP dapat mendapat xiv
koneksi internet dengan modem dan telepon. Untuk mengakses internet pelanggan ISP harus melakukan dial ke jaringan dengan menekan nomor telepon tertentu milik ISP.
• Leased Line Saluran telekomunikasi yang diperuntukkan secara khusus untuk konsumen tertentu menggunakan jalur yang telah ditentukan sebelumnya.
• Login Pengenal untuk mengakses sebuah sistem yang tertutup, terdiri dari username (juga disebut login name) dan password (kata kunci).
• Mail Server Fungsi melayani surat elektronik, mengirim email, menerima dan mengambil e-mail.
• Mailing List Juga sering diistilahkan sebagai milis, yaitu sebuah cara melakukan diskusi atau berbagi informasi xv
pada kelompok tertentu dengan bantuan e-mail. Sebuah e-mail yang dikirim ke mailing list secara otomatis dikirim kepada semua anggota mailing list tersebut. Lalu lintas e-mail ini diotomatisasikan dan diatur oleh program yang disebut mailing list manager (MLM). Dua MLM yang paling banyak digunakan adalah Listserv dan Majordono.
• Multi Purpose Internet Mail Extensions (MIME) MIME
adalah
cara
untuk
meningkatkan
kemampuan browser untuk menangani grafik, suara, multimedia dan lain-lain selain teks. MIME juga digunakan dalam lampiran e-mail biner. Browser akan mengenali tipe MIME dalam kategori dan tipe file tertentu yang dipisahkan oleh garis miring (seperti image/gif). Jika tipe MIME ini dikenali maka browser akan
mendecode
(mengkode
ulang)
file
dan
menjalankan aplikasi pembantu (helper application).
xvi
• Mail Transport Agent (MTA) Perangkat lunak yang bekerja mengantarkan email kepada user. Adapun program untuk membaca e-mail dikenal dengan istilah MUA (Mail User Agent).
• Network ( Jaringan ) Adalah kumpulan dua atau lebih sistem komputer yang terhubung. Terdapat banyak jenis jaringan komputer : b. Local Area Network (LAN) : komputer yang terhubung berada di tempat yang berdekatan secara geografis. c. Wide Are Network (WAN) : komputer yang terhubung berbeda pada tempat yang berjauhan dan
dihubungkan
dengan
line
telepon
atau
gelombang radio.
• Network News Transfer Protocol (NNTP) Protokol yang digunakan untuk mengakses atau transfer artikel yang diposkan di usenet news. Program pembaca news (news reader) menggunakan
xvii
protokol ini untuk mengakses news. NNTP bekerja di atas protokol TCP/IP dengan menggunakan port 119.
• Node Suatu komputer tunggal yang tersambung dalam sebuah network. Node disebut juga Vertex, adalah simpul dalam grafik biasanya digambarkan sebagai lingkaran kecil.
• Packet Switching Sebuah
metode
yang
digunakan
untuk
memindahkan data dalam jaringan internet. Dalam packet switching, seluruh paket data yang dikirim dari sebuah node akan dipecah menjadi beberapa bagian. Setiap bagian memiliki keterangan mengenai asal dan tujuan dari paket data tersebut. Hal ini memungkinkan sejumlah besar potongan-potongan data
dari
bersamaan
berbagai melalui
sumber saluran
dikirimkan yang
sama,
secara untuk
kemudian diurutkan dan diarahkan ke rute yang berbeda melalui router.
xviii
• Post Office Protocol (POP) Protokol standar yang digunakan untuk mengambil atau membaca e-mail dari sebuah server. protokol POP yang terakhir dan paling populer digunakan adalah
POP3.
protokol
lain
yang
juga
sering
digunakan adalah IMAP. Adapun untuk mengirim email ke sebuah server digunakan protokol SMTP.
• Point to Point Protocol (PPP) Sebuah protokol TCP/IP yang umum digunakan untuk mengkoneksikan sebuah komputer ke internet melalui
saluran
telepon
dan
modem.
Standar
komunikasi serial internet, lebih baru dan lebih baik dari sebelumnya SLIP (Serial Line Internet Protocol). PPP
mendefinisikan
bagaimana
koneksi
modem
bertukaran paket data dengan sistem lain pada internet.
• Protokol Seperangkat aturan yang mengatur secara tepat format komunikasi antar sistem. Sebagai contoh, protokol HTTP mengatur format komunikasi antara xix
browser web dan browser server. Protokol IMAP mengatur format komunikasi antara server e-mail IMAP dengan klien. Karena tipe komputer dan sistem operasi yang terhubung lewat modem atau hubungan lain sangat banyak, maka ada aturan komunikasi yang harus diikuti
yang
disebut
protokol.
Internet
adalah
kumpulan jaringan komputer dan protokol yang digunakan
berbeda-beda,
termasuk
diantaranya
adalah PPP, SLIP, TCP/IP dan FTP.
• Public Switched Telephone Network (PSTN) Sebutan untuk saluran telepon konvensional yang menggunakan
kabel.
Adalah
sistem
telepon
internasional yang didasarkan pada kawat tembaga yang membawa data suara. Sistem ini digunakan pada telepon rumahan. Layanan PTSN sering disebut plain old telephone service (POTS)
• Request For Comments (RFC) Sebutan untuk hasil dan proses untuk menciptakan sebuah standar dalam internet. Sebuah standar baru xx
diusulkan dan dipublikasikan di internet sebagai sebuah
Request
For
Comments.
Proposal
ini
selanjutnya akan di-review oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sebuah badan yang mengatur standarisasi di internet. Apabila standar tersebut kemudian diaplikasikan, maka ia akan tetap disebut sebagai RFC dengan referensi berupa nomor atau nama tertentu, misalnya standar format untuk e-mail adalah RFC 822. • Remote Acces Server (RAS) Adalah sebuah server yang didedikasikan untuk mengontrol user yang berbeda di luar LAN tapi ingin mengakses file atau direktori di dalam sistem dari luar (remotely).
• Router Sebuah komputer atau paket software yang dikhususkan untuk menangani koneksi antara dua atau lebih network yang terhubung melalui packet switching. Router bekerja dengan melihat alamat tujuan dan alamat asal dari paket data yang xxi
melewatinya dan memutuskan rute yang harus digunakan oleh paket data tersebut untuk sampai ke tujuan.
• Symmetric Digital Subscriber Line (SDSL) Salah satu tipe DSL yang memungkinkan transfer data untuk upstream maupun downstream berjalan pada kecepatan yang sama. SDSL umumnya berkerja pada kecepatan 384 kbps (kilobit per detik).
• Server Database Berfungsi menyimpan, mengelola dan mengirim data yang digunakan secara bersama-sama. Server biasanya
sebuah
komputer
yang
menyediakan
informasi, file, halaman Web, atau layanan lainnya kepada client yang harus log on terlebih dahulu. Istilah server juga digunakan untuk sofware atau sistem operasi yang dirancang untuk menjalankan hardware server.
xxii
• Standard Generalized Markup Language (SGML) Nama populer dari ISO Standard 8879 (tahun 1986) yang
merupakan
standar
ISO
(International
Organization for Standarization) untuk pertukaran dokumen secara elektronik dalam bentuk hypertext.
• Shielded Twisted Pair (STP) Adalah jenis kabel yang terdiri dari dua kawat yang terbungkus. Kabel STP didalamnya terdapat satu lapisan
pelindung
kabel
internalnya
sehingga
melindungi data yang ditransmisikan dari interferensi atau gangguan cuaca. Kabel STP ini lebih tahan dengan berbagai cuaca baik panas maupun dingin.
• Simple Mail Transfer Protocol (SMTP) Protokol
standar
yang
digunakan
untuk
mengirimkan email ke sebuah server di jaringan internet.
Untuk
keperluan
pengambilan
email,
digunakan protokol POP.
xxiii
• Secure Shell (SSH) Protokol pengganti Telnet yang memungkinkan akses yang lebih secure ke remote-host.
• Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) Satu set protokol standar yang digunakan untuk menghubungkan jaringan komputer dan mengalamati lalu lintas dalam jaringan. protokol ini mengatur format data yang diijinkan, penanganan kesalahan (error handling), lalu lintas pesan, dan standar komunikasi lainnya. TCP/IP harus dapat bekerja di atas segala jenis komputer, tanpa terpengaruh oleh perbedaan perangkat keras maupun sistem operasi yang digunakan.
• Telnet Telnet adalah protokol yang digunakan untuk menghubungi host yang berbeda jauh dari sebuah terminal. Koneksi ke host dari sebuah terminal yang menggunakan Telnet dilakukan melalui Internet. Setelah koneksi dilakukan, maka pengguna pada xxiv
terminal dapat mengakses dan bekerja pada mesin yang dihubungi dengan Telnet.
• User Datagram Protocol (UDP) Adalah protokol yang berjalan di atas jaringan IP, seperti halnya TCP. Tetapi tidak seperti TCP/IP, UDP/IP
menyediakan
pemulihan
kesalahan,
sangat dan
sedikit sebagai
layanan gantinya
menyediakan cara langsung untuk mengirim dan menerima data melalui jaringan IP. UDP juga banyak digunakan untuk pemancaran pesan melalui jaringan.
• Upload Kegiatan pengiriman data (berupa file) dari komputer lokal ke komputer lainnya yang terhubung dalam sebuah network. Kebalikan dari kegiatan ini disebut download.
• Upstream Istilah yang merujuk kepada kecepatan aliran data dari komputer lokal ke komputer lain yang terhubung
xxv
melalui
sebuah network.
Istilah ini merupakan
kebalikan dari downstream.
• Uniform Resource Identifier (URI) Sebuah alamat yang menunjuk ke sebuah resource di internet. URI biasanya terdiri dari bagian yang disebut skema (scheme) yang diikuti sebuah alamat. URI diakses dengan format skema://alamat.resource atau
skema:
alamat.resource.
http://yahoo.com
menunjukkan
yahoo.com
dipanggil
yang
Misalnya, alamat
lewat
URI
resource
skema
HTTP
Walaupun HTTP adalah skema yang sering digunakan, namun masih tersedia skema-skema lain, misalnya telnet, FTP, News, dan sebagainya.
• Uniform Resource Locator (URL) Istilah ini pada dasarnya sama dengan URI, tetapi istilah
URI
lebih
banyak
digunakan
untuk
menggantikan URL dalam spesifikasi teknis.
xxvi
• Usenet Usenet news, atau dikenal juga dengan nama "Net news", atau "news" saja, merupakan sebuah buletin board yang sangat besar dan tersebar di seluruh dunia yang dapat digunakan untuk bertukar artikel. Siapa saja dapat mengakses Usenet news ini dengan program-program tertentu, yang biasanya disebut newsreader. Akses ke server news dapat dilakukan dengan menggunakan protokol NNTP atau dengan membaca langsung ke direktori spool untuk news yaitu direktori dimana artikel berada (cara terakhir ini sudah jarang dilakukan).
• Unshielded Twisted Pair (UTP) UTP adalah jenis kabel yang terdiri dari dua kawat tak terbungkus yang dipilin. Kabel UTP banyak digunakan pada local-area networks (LANs) dan sambungan telepon karena harganya yang murah. Kabel UTP tidak sebaik kabel koaksial dan serat optik dalam hal penyediaan bandwidth dan ketahanan terhadap interferensi.
xxvii
• Voice over IP (VOIP) VoIP adalah suatu mekanisme untuk melakukan pembicaraan telepon (voice) dengan menumpangkan data dari pembicaraan melalui Internet atau Intranet (yang menggunakan teknologi IP). • Virtual Private Network (VPN) Istilah ini merujuk pada sebuah network yang sebagian di antaranya terhubung dengan jaringan internet, namun lalu lintas data yang melalui internet dari network ini telah mengalami proses enkripsi (pengacakan). Hal ini membuat network ini secara virtual "tertutup" (private).
• Wireless Application Protocol (WAP) Standar protokol untuk aplikasi wireless (seperti yang digunakan pada ponsel). WAP merupakan hasil kerjasama antar industri untuk membuat sebuah standar yang terbuka (open standard). WAP berbasis pada standar Internet, dan beberapa protokol yang sudah dioptimasi untuk lingkungan wireless. WAP bekerja dalam modus teks dengan kecepatan sekitar 9,6 kbps. Belakangan juga dikembangkan protokol xxviii
GPRS yang memiliki beberapa kelebihan dibandingkan WAP.
• Webmail Fasilitas
pengiriman,
penerimaan,
maupun
pembacaan e-mail melalui sarana web.
• Web Server Web server adalah komputer yang mengirimkan halaman-halaman
Web.
Setiap
Web
server
mempunyai alamat IP dan nama. Komputer dapat dijadikan
sebagai
Web
Server
dengan
diinstal
software server dan menghubungkannya dengan internet. Terdapat banyak software server, baik yang gratis, seperti yang dibuat oleh NSCA dan Apache, maupun yang komersial seperti yang dibuat oleh Microsoft dan Netscape.
• Wireless Markup Language (WML) Salah satu turunan dari format HTML yang khusus dikembangkan untuk dipakai pada protokol WAP.
xxix
• World Wide Web (WWW) Sering disingkat sebagai WWW atau "web" saja, yakni sebuah sistem di mana informasi dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain dipresentasikan dalam bentuk hypertext dan dapat diakses oleh perangkat lunak yang disebut browser. Informasi di web pada umumnya ditulis dalam format HTML. Informasi lainnya disajikan dalam bentuk grafis (dalam format GIF, JPG, PNG), suara (dalam format AU, WAV), dan objek multimedia lainnya (seperti MIDI, Shockwave, Quicktime Movie, 3D World).
• Extensible Markup Language (XML) Pengembangan lebih lanjut dari format HTML yang digunakan dalam World Wide Web. XML memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan HTML, di antaranya dokumen lebih terstruktur, memungkinkan manipulasi tampilan data tanpa harus berhubungan dengan webserver, serta pertukaran data antar dokumen.
xxx