PUSAT DISTRIBUSI BANDARA
BAB I
(AIRPORTS DISTRIBUTION CENTERS)
PENDAHULUAN
DALAM PERSPEKTIF PEMASARAN GLOBAL Oleh Gugyh Susandy
ABSTRAKSI Purpose - Makalah ini menjelaskan konsep, arti penting pengembangan dan implementasi pusat distribusi bandara. Pendalaman pusat distribusi bandara diharapkan mampu menjawab masalah bagaimana keputusan aspek distribusi yang efektif dan efisien dalam pandangan bisnis international. Problem and Approach - Bandara adalah salah satu pilihan lokasi sebagai pusat distribusi. Sebuah Pusat Distribusi Bandara harus secara efektif mengintegrasikan transportasi, storekeeping, manufaktur, pengolahan dan fungsi industri lainnya terkait ke dalam satu lingkungan logistik yang terintegrasi dan memiliki efisiensi yang tinggi. Bagaimana menilai kelayakan sebuah Pusat Distribusi Bandara. Originality - Kontribusi makalah ini adalah pemahaman tentang penilaian terhadap kelayakan Bandara sebagai Pusat distribusi dengan menggunakan pendekatan dimensi yang multi dan Gambaran nyata dalam aplikasi di perusahaan multinasional. Kata Kunci: Pusat Distribusi Bandara
1
Dimensia Volume 10 Nomor 1 Januari 2013 : 1-56
1.1 Latar Belakang Penelitian Banyak perusahaan saat ini menyadari pentingnya mengarahkan kegiatan bisnis di luar negerinya sendiri. Perusahaan yang menekankan pada ruang lingkup nasional hanya dalam beberapa tahun yang lalu, sekarang sudah didominasi oleh perusahaan global, dan dikebanyakan industri, perusahaan yang dapat bertahan dan berhasil baik pada abad mendatang akan menjadi perusahaan global (Keegan :2007). Dihadapkan pada semakin meningkatnya kompetisi global terhadap perluasan pasar perusahaan multinasional mulai mengganti strategi pemasaran dan mengubah struktur organisasi mereka (Cateora dan Graham: 2009). Sekarang ini, pertumbuhan penting dari pemasaran global berasal dari kenyataan bahwa kekuatan yang mendorong (driven factors) yang lebih pesat daripada kekuatan yang menghambat (retaining factors). Faktor kekuatan yang mendorong pertumbuhan pemasaran global antara lain mencakup; teknologi, perjanjian ekonomi regional, kebutuhan dan ekonomi pasar, perbaikan transportasi dan komunukasi, biaya pengembangan produk, kualitas, kecenderungan ekonomi dunia, daya tuas dan korporasi global/transnasional. Adapun faktor kekuatan yang menghambat antara lain mencakup: budaya, kontrol Negara, perbedaan pasar, keadaan manajemen, biaya, nasionalisme,
Pusat Distribusi Bandara, dalam Perseptif Pemasaran Global
2
fokus domestik, dan peperangan. Dengan demikian pentingnya pemasaran global saat ini dibentuk oleh pengaruh dinamis dari beberapa kekuatan yang mendorong dan menghambat. Perusahaan yang gagal mengejar kesempatan global akhirnya akan kehilangan pasar domestik, karena mereka akan tersisih oleh pesaing global yang kuat dan lebih mampu bersaing (Keegan:2007). Perusahaan domestik yang tidak pernah memikirkan pesaing asing tiba-tiba menemukan pesaing tersebut dihalaman belakang rumah mereka. Cara yang lebih baik untuk bersaing adalah terus memperbaiki produk didalam negeri dan berekspansi ke pasar asing (Kottler dan Keller: 2009). Dalam industri global posisi strategis pesaing di pasar geografis atau nasional utama dipengaruhi oleh keseluruhan posisi global mereka. Perusahaan global beroperasi dilebih dari satu Negara dan mempunyai keunggulan R&D, produksi, logistik, pemasaran dan keuangan yang tidak dimiliki oleh pesaing domestik murni. Dua ratus korporasi raksasa, kebanyakan lebih besar dari berbagai ekonomi nasional, jika disatukan mempunyai penjualan yang melebihi seperempat kegiatan ekonomi dunia. Dalam tabel 1 diatas, banyak perusahaan AS yang terkenal sekarang dikuasai oleh asing atau sedang menuju kearah tersebut. Jika sebelumnya adalah daerah pribadi milik bisnis domestik, pasar AS yang luas dan menyediakan sebuah kesempatan untuk pertumbuhan berkelanjutan ini sekarang harus dibagi dengan berbagai perusahaan serta produk asing.
3
Dimensia Volume 10 Nomor 1 Januari 2013 : 1-56
Tabel 1 Akuisisi Asing dari Perusahaan Amerika Se erikat Tahun 2010
Sumber: International Marketing, Cateora and a Graham (2009:8) Tujuan dasar pemasaran adalah menciiptakan nilai bagi pelanggan dan keunggulan kompetitif dengan memperbaiki fokus. Manajemen perusahaan dapat diklasifikasikan berdasarkan orientasinya terhadap duniia yaitu seperti: etnosentris, polisentris, regiosentris dan geeosentris. Manajer di perusahaan global berorientasi regiosenttris dan geosentris dan berusaha mencapai kedua strategi perlu uasan dan adaptasi di pasar global. Dengan demikian manajjemen pemasaran global merupakan karakteristik pemasaran yang y didasari oleh filosofi orientasi manajemen yang bersifatt regiosentris dan geosentris. Pemasaran global adalah prosses memfokuskan sumber daya dan sasaran dari sebuah perrusahaan terhadap peluang pemasaran global (Keegan : 2007). 2 Meskipun Pusat Distribusi Bandara, dalam Perseptif Pemasaraan Global
4
peluang memasuki dan bersaing di pasar internasional cukup besar, resiko juga tinggi. Namun perusaha aan yang menjual produknya dipasar global, tidak mempunyai pilihan kecuali menginternasionalisasikan operasi merek ka (Kottler dan Keller: 2009). Oleh karena itu, dapat difahami bahwa keputusan untuk masuk ke pasar globa al bukan sekedar tergantung pada peluang dan ancaman seemata, melainkan tergantung juga kepada sumber daya dan pemikiran manajerial perusahaan. Dalam Tabel 2 tergambarkan seberapa se penting pendapatan yang dihasilkan dari investasi diluar d negeri bagi perusahaan-perusahaan AS. Dalam banyak kasus, penjualan asing menghasilkan lebih besar dibanding gkan penjualan di AS, yang menunjukkan jangkauan global dari d merek-merek AS tersebut. Tabel 2 Perusahaan Amerika Serikat Terpilih dan d Penjualan Internasional Mereka Tahun 2010 2
Sumber: International Marketing, Cateor ra and Graham (2009:10) 5
Dimensia Volume 10 Nomor 1 Januari 2013 : 1-56
Orientasi dalam Manajemen pemasaran global juga tidak berarti memiliki pandangan yang mensimplifikasi bahwa pasar global adalah pasti homogen dan oleh karenanya diperlukan standarisasi mutlak dalam strategi dan bauran pemasaran, namun sebaliknya memandang bahwa pasar global adalah mungkin juga heterogen dan diperlukan adaptasi yang terbaik dalam penetapan strategi dan bauran pemasarannya. Sehingga aspek dasar yang membedakan orientasi pemasaran global dengan orientasi lainnya adalah sebuah cara pandang universal, yaitu berfikir secara global dan bertindak secara lokal. Pemasaran internasional adalah kinerja dari aktivitasaktivitas bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mengarahkan barang dan jasa perusahaan kepada pelanggan atau pengguna dilebih dari satu Negara untuk mendapatkan keuntungan (Cateora dan Graham: 2009). Perbedaan yang tampak dalam kalimat “dilebih dari satu Negara”, meliputi kompleksitas dan keragaman yang ditemukan dalam operasi pemasaran internasional. Selaras dengan penjelasan sebelumnya bahwa konsep-konsep pemasaran, proses-proses dan prinsip-prinsip dapat diterapkan secara universal, dan tugas pemasar adalah sama dalam melakukan bisnis. Keunikan dari pemasaran internasional terletak pada cakupan masalah yang tidak lazim, dan keragaman strategi yang dibutuhkan untuk mengatasi tingkat ketidakpastian yang berbeda yang ditemui dipasar non domestik. Sebagian besar masalah yang dihadapi oleh pemasar asing timbul karena keasingan lingkungan dimana program –
Pusat Distribusi Bandara, dalam Perseptif Pemasaran Global
6
program pemasaran harus diimpelementasikan. Berikut ini disajikan peringkat terkini dari Negara-negara dalam tingkat globalisasi mereka: Tabel 3 20 Global Teratas Menurut Foreign Policy Tahun 2010
Sumber: International Marketing, Cateora and Graham (2009:24) Sebuah laporan lain yang dikeluarkan oleh World economic Forum dengan judul “The Global Competitiveness Report 2011-2012” menghasilkan sebuah urutan daya saing
7
Dimensia Volume 10 Nomor 1 Januari 2013 : 1-56
setiap Negara dengan mengukur 12 pilar daya saing nasional meliputi; Institutions, Infrastructure, Macroeconomic environment, Health and primary education, Higher education and training, Goods market efficiency, Labor market efficiency, Financial market development, Technological readiness, Market size, Business sophistication, Innovation. Tabel 4 12 pilar daya saing dan Klasifikasi Level Daya Saing Negara Tahun 2011-2012
Pusat Distribusi Bandara, dalam Perseptif Pemasaran Global
8
Sumber: World Economic Forum Competitiveness Report 2011-2012”
9
“The Global
Dimensia Volume 10 Nomor 1 Januari 2013 : 1-56
Tabel 5 30 Negara teratas daya saing Tahu un 2011-2012
Sumber: World Economic Forum “Thee Global Competitiveness Report 2011-2012” Perusahaan global beserta para man najer didalamnya dituntut untuk memahami peranan daya a saing nasional terhadap lingkungan industri dan persaingan di industri yang akan dituju agar perusahaan dapat mengambil langkah bisnis dan keputusan ekspansi dengan lebih tep pat. Dalam tabel diatas, dapat dilihat ranking 30 teratas daya saing nasional dari 142 negara. Deretan 10 negara teratas dipimpin Negara Swiss, Singapura, Swedia, Finlandia, Amerika A Serikat, Jerman, Belanda, Denmark, Japan dan Inggrris.
Pusat Distribusi Bandara, dalam Perseptif Pemasaraan Global
10
Tabel 6 30 Negara teratas daya saing Tahun 2011-2012
Sumber: World Economic Forum “The Global Competitiveness Report 2011-2012” Perusahaan-perusahaan dalam tahap pemasaran internasional telah memiliki komitmen yang kuat dan kemampuan analisa industri, analisa pasar dan analisa persaingan serta terlibat penuh dalam aktivitas-aktivitas pemasaran internasional. Perusahaan mencari pasar diseluruh dunia dan menjual produk-produknya yang merupakan hasil dari produksi berencana untuk pasar-pasar di berbagai Negara.
11 Dimensia Volume 10 Nomor 1 Januari 2013 : 1-56
Tabel 7 Asal Negara 100 korporasi industry terbesar te di dunia Tahun 1963-2009
Menurut Kottler dan Keller ada bebeerapa faktor yang menarik perusahaan ke arena internasi sional yaitu: (1) beberapa pasar internasional memberikan peluang p laba yang lebih tinggi dibandingkan pasar domestik k; (2) perusahaan membutuhkan basis pelanggan yang lebih besar untuk skala keekonomisan; (3) Perusahaan ing gin mengurangi ketergantungan pada satu pasar; (4) Perusah haan memutuskan untuk menghadapi pesaing global di pasar domestik mereka;
Pusat Distribusi Bandara, dalam Perseptif Pemasaraan Global
12
(5) Pelanggan bepergian ke luar negeri dan membutuhkan layanan internasional. Sebelum mengambil keputusan untuk berekspansi ke luar negeri, perusahaan harus menyadari dan mempertimbangkan beberapa resiko, antara lain : (a) Perusahaan mungkin tidak memahami preferensi asing dan bisa gagal menawarkan produk atraktif yang kompetitif. (b) Perusahaan mungkin tidak mengerti mengenai regulasi asing dan mengalami biaya yang tidak diharapkan. (c) Perusahaan mungkin kekurangan manajer dengan pengalaman internasional. (d) Negara asing dapat mengubah hukum komersialnya, mendevaluasi mata uangnya, atau mengalami revolusi politik dan menyita properti asing. Perusahaan harus memutuskan strategi pemasaran mereka untuk masing-masing pasar. Jika tujuan pemasaran hendak dicapai, sebuah produk harus mudah didapatkan oleh konsumen target dengan harga yang terjangkau. Membuat produk sampai ke pasar tujuan mungkin merupakan proses mahal apabila kekurangan disepanjang struktur distribusi tidak dapat diatasi. Secara luas, alternatif-alternatif itu ditujukan bagi para agen dan distributor independen atau mendirikan sebuah perusahaan yang memiliki cabang pemasaran sendiri. Menjalankan jalur distribusi yang agresif dan terpercaya mungkin merupakan tugas terpenting dan paling menantang yang dihadapi pemasar internasional. Disetiap negara dan setiap pasar, seluruh produk konsumen dan industri melalu proses distribusi. Proses distribusi meliputi penanganan fisik dan distribusi barang. Kebijakan tuan rumah serta isu pemilihan jalur yang strategis 13 Dimensia Volume 10 Nomor 1 Januari 2013 : 1-56
merupakan isu-isu internasional.
yang
dihadapi
manajer
pemasran
Ketika sebuah perusahaan menjadi eksportir utama dari lebih satu Negara di beberapa pasar, pendekatan yang digunakan untuk mengangkut barang adalah cara transportasi yang bisa diandalkan, yang mengutamakan faktor keamanan pengiriman barang dalam waktu yang tidak lama dan biaya terjangkau. (Cateora dan Graham:2009). Perusahaan global harus melakukan manajemen logistik yang merupakan konsep dan pendekatan sistem menyeluruh untuk mengelola proses distribusi termasuk segala aktivitas yang melibatkan perpindahan fisik bahan mentah, inventori dalam proses, dan inventori barang jadi dari tempat produksi asal ke tempat konsumsi. Logistik adalah pemindahan, penyimpanan, dan penanganan barang berdasarkan cara yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan target dalam bauran pemasaran sebuah perusahaan (Cannon, Perreault, McCharty:2009). Sistem distribusi fisik tidak hanya melibatkan perpindahan fisik barang. Perpindahan ini meliputi lokasi pabrik dan gudang (penyimpanan), alat transportasi, kualitas inventori, dan pengemasan. Konsep distribusi fisik melibatkan saling ketergantungan antara biaya setiap aktivitas, keputusan yang melibatkan sebuah aktivitas memengaruhi biaya dan efisiensi aktivitas lainnya. Sebagai contoh; jika hanya memperhitungkan biaya transportasi dan biaya angkut inventori saat transit, angkutan udara menjadi lebih mahal dibandingkan angkutan laut. Namun, ketika total biaya diperhitungkan, ternyata angkutan udara lebih murah dibandingkan angkutan laut karena biaya lain juga
Pusat Distribusi Bandara, dalam Perseptif Pemasaran Global
14
diperhitungkan dalam total sistem distribusi fisik. Dengan demikian alat transportasi udara termasuk pilihan unggulan dalam distribusi fisik produk perusahaan yang berorientasi global dan telah memutuskan ekspansi ke pasar luar negeri. Manajer pemasaran yang efektif harus membuat keputusan strategis penting mengenai distribusi fisik. Keputusan-keputusan strategis yang kreatif dapat menghasilkan biaya distribusi fisik yang lebih rendah, sementara tetap mempertahankan atau meningkatkan tingkat layanan pelanggan. Pertumbuhan perusahaan jasa transportasi dan distribusi penerbangan udara sekarang ini cukup tinggi sehingga menghasilkan sejumlah perusahaan jasa yang berkualitas. Berdasarkan klasifikasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) ruang lingkup klasifikasi bisnis jasa meliputi : (1) Jasa Bisnis; (2) Jasa Komunikasi; (3) Jasa Konstruksi dan Jasa Teknik; (4) Jasa Distribusi; (5) Jasa Pendidikan; (6) Jasa Lingkungan Hidup; (7) Jasa Keuangan; (8) Jasa Kesehatan dan Jasa Sosial (9) Jasa Kepariwisataan dan Jasa Perjalanan; (10) Jasa Rekreasi, Budaya dan Olahraga; (11) Jasa Transportasi (12) Jasa Lain-lain. Ranking 10 teratas perusahaan jasa penerbangan dunia Tahun 2011 menurut sumber website www.top10hm.com dapat dilihat dalam tabel 8 sebagai berikut:
15 Dimensia Volume 10 Nomor 1 Januari 2013 : 1-56
Tabel 8 10 Peringkat Teratas Maskapai Penerbangan Tahun 2011 Peringkat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Airlines Singapore Airlnes EMIRATES Air Cathay Pasific Qatar Airlines Virgin Airlines QANTAS Thai Airlines Lufthansa British Airways ANA (All Nippon Airways)
Sumber: www.top10hm.com Inovasi lain pada bidang transportasi dan logistik adalah jasa yang disediakan oleh United Parcel Service (UPS), Federal Express (FedEx), dan perusahaan sejenis. Dalam rangka menyediakan layanan ekspres pengiriman paket melalui udara, perusahaan-perusahaan ini menawarkan pengelolaan logistik yang lengkap termasuk layanan dukungan bagi klien mereka dan benar-benar sistem pengiriman pintu ke pintu ke seluruh dunia. Sebagai contoh, FedEx akan mengantarkan produk produsen, menyimpannya di gudang, mengelola inventori, menyediakan tenaga kerja dan teknologi, dan mengangkutnya ke seluruh dunia. FedEx dapat menggudangkan sistem komputer yang dibuat di Malaysia, mengangkutnya ke Jepang untuk dipasangkan dengan komponen dari Taiwan, lalu mengantarkan produk jadinya ke tujuan akhir juga ke Negara lain di dunia. Pengalaman seorang klien mengilustrasikan bagaimana jasa
Pusat Distribusi Bandara, dalam Perseptif Pemasaran Global
16
layanan tersebut dapat memperbaiki layanan dan biaya distribusi perusahaan. Pusat komponen perbaikan komputer perusahaan ini diangkut menuju FedEx Express Distribution Center (Pusat Distribusi Ekspres FedEx) Di Jepang dan dapat mengurangi waktu pengiriman rata-rata, dari 45 hari menjadi 5 hari sehingga dapat mengurangi biaya. FedEx mengambil alih fungsi penyimpanan, pengawasan, pengiriman komponen dengan menggunakan armada dan jaringan mereka sendiri. UPS juga menawarkan layanan yang sama, termasuk layanan penyimpanan komponen lokal dan pengembalian barang cacat ke Eropa, Pacific Rim, dan Amerika. Sama halnya dengan industri jasa transportasi dan distribusi via udara yang berkembang pesat, terdapat pertumbuhan dan perbaikan kualitas pada industri jasa Terminal Angkutan udara yang lazim disebut bandara atau airport. Sebagai ilustrasi berikut ini tabel 9 peringkat 10 world best airport 2011, menurut skytrax. Tabel 9 10 Peringkat Teratas Airport Terbaik Tahun 2011 Peringkat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Airlines Honkong International Airport Changi Siangapore Airport Incheon International Airport Flughafen Muenchen Airport Beijing Airport Schipol Airport Zurich Airport Auckland Airport Kuala Lumpur International Airport (KLIA) Copenhagen Airport
Sumber: skytrax 17 Dimensia Volume 10 Nomor 1 Januari 2013 : 1-56
Pusat distribusi merupakan gudang jenis khusus yang dirancang untuk mempercepat aliran barang dan menghindari biaya penyimpanan yang tidak perlu (Cannon, Perreault, Mccharty:2009). Saat ini, konsep pusat distribusi telah digunakan secara luas oleh perusahaan-perusahaan disemua tingkat saluran. Banyak produk melintasi pusat distribusi tanpa mampir di rak, para pekerja dan peralatan yang ada dengan segera memilah-milah produk begitu mereka datang dan memindahkannya ke dek pemuatan dan alat transportasi yang akan membawa ke tujuan berikutnya. Pusat distribusi yang efisien membawa kemajuan besar dalam distribusi fisik. Airport atau bandara merupakan salah satu pilihan terbaik sebagai pusat distribusi bagi manajer pemasaran dalam perusahaan yang berorientasi global. Sebagaimana kita ketahui, aktivitas distribusi fisik melampaui batasan nasional sehingga diperlukan inovasi yang dapat memunculkan kemungkinan yang lebih besar dalam memenangkan kepuasan stakeholders. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik menulis makalah yang mengangkat tema bagaimana serta sejauhmana konsep dan aplikasi pengambilan keputusan Airport sebagai pusat distribusi dalam perspektif manajemen pemasaran global.
1. Bagaimana Definisi, konsep dan pengembangan Pusat Distribusi Bandara (Airports Distribution Centers)? 2. Bagaimana aplikasi Bandara sebagai pusat distribusi oleh perusahaan global?
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penulisan makalah ini untuk mengetahui definisi, konsep dan pengembangan serta implementasi Bandara sebagai pusat distribusi dalam praktik pemasaran perusahaan global.
1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam makalah ini dapat ditetapkan sebagai berikut:
Pusat Distribusi Bandara, dalam Perseptif Pemasaran Global
18
19 Dimensia Volume 10 Nomor 1 Januari 2013 : 1-56
darurat, seperti suku cadang untuk perbaikan, pesanan khusus dan dokumen bisnis yang harus berada disuatu tempat pada hari berikutnya.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Analisa Literatur Fungsi pengangkutan harus sesuai dengan strategi pemasaran secara keseluruhan. Namun, pemilihan alternative pengangkutan yang terbaik bergantung pada produk, keputusan disttibusi fisik lainnya dan seberapa tingkat layanan yang ingin ditawarkan oleh perusahaan. Alternatif yang terbaik harus memberikan tingkat layanan yang dibutuhkan pada harga serendah mungkin. Namun, kriteria harga rendah bukan merupakan kriteria satu-satunya untuk memilih model pengangkutan yang terbaik. Lebih lanjut dapat dilihat pada web dari Bereau of Transportation Statistics (www.bts.gov). Moda pengiriman kargo yang paling mahal adalah pesawat terbang tetapi cepat. Tarif angkutan udara rata-rata 3x lipat lebih tinggi dibandingkan tarif truk, tetapi kecepatan yang lebih tinggi dapat menutup biaya lebih tersebut. Produk yang bernilai tinggi dan ringan seperti: pakaian mode tinggi dan suku cadang untuk industri elektronik seringkali dikirimkan melalui udara. Produk-produk tidak tahan lama yang sebelumnya tidak dapat dikirimkan melalui air, saat ini dapat diterbangkan melintasi benua dan lautan. Bunga-bunga dari Belanda, sebagai contoh dikirimkan dengan pesawat jet ke tempat-tempat lain diseluruh dunia. Selain itu, angkutan udara telah menjadi sangat penting bagi pengiriman kecil
Pusat Distribusi Bandara, dalam Perseptif Pemasaran Global
20
Table 14 Keuntungan dan Batasan dari Beragam Moda Transportasi di AS
Moda
Biaya
Kecepatan
Truk
Tinggi
Cepat
Kereta Api Air
Menengah Sangat Rendah Sangat Tinggi Rendah
Ratarata Sangat Lambat Sangat Cepat Lambat
Udara Jalur Pipa
Kehandalan dalam memenuhi jadwal Tinggi
Jumlah lokasi yang dila-yani
Kemampuan menanga-ni beragam barang
Frekuensi pengiriman yang dijadwalkan
Sangat ekstensif Ekstensif Te-rbatas
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Rendah
Sangat Tinggi
Sangat Rendah
Menengah Menengah
Ekstensif
Terbatas
Tinggi
Tinggi
Sangat Terbatas
Sangat Terbatas
Menengah
Tinggi
Sumber: Cannon, Perreault dan McChathy (2009) Penggunaan pesawat terbang dapat mengurangi biaya pengapalan, pembongkaran, dan penyiapan barang untuk penjualan serta dapat membantu perusahaan mengurangi biaya persediaan dengan menghilangkan gudang-gudang yang jauh. Manfaat berharga dari kecepatan angkutan udara adalah berkurangnya pencurian dan kerusakan. Meskipun biaya pengiriman melalui udara mungkin lebih tinggi, namun
21 Dimensia Volume 10 Nomor 1 Januari 2013 : 1-56
biaya total distribusinya mungkin lebih rendah. Seiring lebih banyak perusahaan menyadari hal ini, perusahaan angkutan udara seperti, DHL worldwide express, FedEx dan Emery Air Freight telah menikmati pertumbuhan yang sangat cepat. Perusahaan-perusahaan ini memainkan peran yang khususnya penting dalam pertumbuhan bisnis internasional. Beberapa referensi jurnal yang relevan dengan topik makalah ini dapat dillihat dalam tabel dibawah ini: JURNAL Penulis
KETERANGAN Per Hilletofth, Olli Pekka Hilmola dan Frida Claesson (Industrial Management & Data Systems Vol. 111 No.1 Tahun 2011 pp.20-40) Studi deskriptif dan studi kasus strategi distribusi inModel Penelitian transit dengan cara mengenali dan menganalisis prinsip-prinsip kunci dalam penerapannya diperusahaan 1. Strategi distribusi In-transit Variabel Inti 2. Jalur Transportasi Eurasia (Eropa-Asia) Metode Penelitian Studi kasus kualitatif Multiple dan Industri Data sekunder mengenai perdagangan antara swedia dengan cina dan india selama 15 tahun (1995-2009). Dua buah perusahaan kimia asal swedia yang memasarkan produknya secara global ke benua Asia khususnya Cina dan India. - Strategi distribusi in-transit mampu menghasilkan Hasil Penelitian keunggulan bersaing yaitu short lead time without having to store goods localy. - Strategi distribusi in-transit telah terbukti menjadi pilihan solutif bagi perusahaan yang akan mendistribusikan produk dari Benua Eropa ke Benua Asia. - Strategi ini efektif dengan asumsi volume penjualan besar dan stabil, perencanaan (forecast demand) yang baik, variasi produk sedikit, pelanggan yang kooperatif, pemamahan kelas satu terhadap pasar, dan sistem informasi pendukung operasi (ERP).
Pusat Distribusi Bandara, dalam Perseptif Pemasaran Global
22
Penulis
Model Penelitian
Variabel Inti
- KJ Tseng, Jow Fei Ho dan Yuan Jing Liu (Journal of Modelling in Management Vol. 3 No.1 Tahun 2008 pp.71-81) Studi deskriptif dan komparatif Evaluasi kinerja Bandar Udara utama di dunia - CEM (cross eficiency measures); Bilateral Model dan Sensitivity Analysis 1. Operational Performance and Productivity Airports. Input: Runways (x1) Aprons (x2), Area (X3) dan Employees (x4)
Output: Movements (y1) Cargos (y2) 2. Passengers (y3) Metode Penelitian Data envelopment analysis in an input-oriented dan Industri method the overall operational performance airports. Sampel 20 Major International airport in the world tahun 2001 – 2005. - Secara umum kinerja operasional bandara dapat Hasil Penelitian diterima - Dalam kurun waktu tahun 2001-2005 bandara Atlanta Amerika dan bandara Peking China merupakan bandara yang berkinerja paling baik - Bandara Internasional yang berada di benua Asia lebih baik dari bandara internasional yang berada di benua Amerika, Eropa, Oceania - Berdasarkan analisa sensitifitas keempat faktor input memiliki pengaruh positif terhadap kinerja operasional Vinh Van Thai dan Devinder Grewal Penulis (Asia Pasific Journal of Marketing and Logistics: Vol.17 Number 3 Tahun 2005) - Studi kriteria penetapan lokasi pusat distribusi baik Model Penelitian bandara maupun pelabuhan laut.
23 Dimensia Volume 10 Nomor 1 Januari 2013 : 1-56
1. General Geographical area (centre of gravity principle) 2. Delapan Faktor Kualitatif Site meliputi: proximity to customer bases, availability and quality of labour workforce, availability of utilities, local tax environment especially on the inventories, Inland Transport infrastructure, Expansion capability, Customs regulation and administration, dan local standard living. 3. Delapan Faktor kualitatif gateways meliputi; equipment availability, loss and damaged record, convenient and reliability of pick up and delivery, frequency of ship/airplane visits, efisiensi of seaport/airports, strategis location, competitive fees and charge, quick response to customers need and requirenment. 4. Variabel kuantitatif biaya total distribusi yg terdiri dari; warehousing cost, inventory cost, distribution centers operating cost, dan transportation cost. Metode Penelitian Analisa Kualitatif dan Kuantitatif dan Industri Terbentuk Kerangka Konseptual cara pemilihan Hasil Penelitian lokasi pusat distribusi baik bandara maupun pelabuhan. Paul J.Upham dan Julia N.Mills (Benchmarking : Penulis An International Journal Vol.12 No. 2, 2005 pp. 166-179) Mengidentifikasi indikator utama environmental and Model Penelitian operational sustainability of airport Environmental and operational sustainability of Variabel Inti airport Metode Penelitian Studi deskriptif/tinjauan literature dan Industri Terdapat 10 indikator utama yaitu : (1) Jumlah Hasil Penelitian kendaraan yang masuk dan keluar bandara menurut jenis kendaraan, (2) Pergerakan pesawat terbang, (3) Penggunaan bahan bakar , energi (listrik) untuk menjalankan alat pasokan energi, (4) Emisi gas buangan dari kendaraan, alat pembangkit power dan pesawat terbang, (5) Emisi suara kebisingan pesawat, (6) Terminal penumpang, (7) Jumlah akses keluar dan masuk penumpang, (8) Konsumsi air dan Variabel Inti
Pusat Distribusi Bandara, dalam Perseptif Pemasaran Global
24
buangan air limbah, (9) Limbah Padat (sampah), (10) Penggunaan lahan dan biodiversity Dawna L. Rhoades, Blaise Waguespack Jr and Seth Penulis Young (Managing Service Quality Volume 10 Number 4 . 2000. pp. 257-262) Menemukan karakteristik dan faktor indeks Model Penelitian kuantitatif yang terdiri dari kualitas fasilitas dan kualitas operasi bandara 1. Faktor kunci kualitas bandara Variabel Inti 2. Airport industri Metode Penelitian Studi deskriptif dan Faktor analisis dan Industri Sample bandara di Amerika Serikat Terdapat 12 faktor kualitas antara lain : (1) Parking; Hasil Penelitian (2) Rental Car service; (Food and beverage; ( 4) Rest-rooms; (5) Gate boarding areas; (6) Baggage claim facilities; (7) Ground transportation; (8) Retail; (9) Duty free shops; (10) Information display systems; (11) Intra-terminal transportation; (12) special service Industri Airport terbagi menjadi 4 bisnis utama : (1) Airlines; (2) Airport tenants; (3) Airport services; (4) Airport administration. Shu-Chen Lin, Penulis Gin Shuh Liang Kung Don Ye (International Journal of Management Vol. 22 No.3 September 2005) Studi evaluasi kriteria pusat distribusi bandara Model Penelitian dengan mode transshipment menggunakan fuzzy set theory dan Analitical Hierarchy Process (AHP). 1. International Market Location Variabel Inti 2. National Stability 3. Airports Operation/Management - Economic Scale Metode Penelitian Investigative survey terhadap 3 bandara internasional sebagai pusat distribusi bandara yaitu: dan Industri Hongkong International Airport, Taiwan KCS Airport dan Singapore Changi Airport. Dari ketiga bandara dua bandara yaitu Hongkong Hasil Penelitian international Airport dan Singapore Changi airport memiliki nilai yang terbaik dalam mengaplikasikan pusat distribusi bandara dengan mode transshipment.
25 Dimensia Volume 10 Nomor 1 Januari 2013 : 1-56
2.2 Analisa Definisi Authors (tahun:halaman) Hilletofth (2011 : 2223)
Cannon, Perreault,dan McCarthy (2009:27) Keegan (2007:601)
Wikipedia.org
Kutipan definisi (atas variable yang diteliti) The in transit distribution stategy means that products or goods that are being transported for final markets are seen as a mobile inventory, and suppliers work actively with dispatching goods to a destination where they predict a demand to materialize, before any actual customer orders are being received. Pusat distribusi merupakan gudang jenis khusus yang dirancang untuk mempercepat aliran barang dan menghindari biaya penyimpanan yang tidak perlu. Distribution center is a facility designed to efficiently receive goods from suppliers and then fill orders for individual stores or customers. A distribution center for a set of products is a warehouse or other specialized building, often with refrigeration or air conditioning, which is stocked with products (goods) to be redistributed to retailers, to wholesalers, or directly to consumers. A distribution center is a principal part, the order processing element, of the entire order fulfillment process. Distribution centers are usually thought of as being demand driven. A distribution center can also be called a warehouse, a DC, a fulfillment center, a crossdock facility, a bulk break center, and a package handling center. The name by which the distribution center is known is commonly based on the purpose of the operation. For example a "retail distribution center" normally distributes goods to retail stores, an "order fulfillment center" commonly distributes goods directly to consumers, and a cross-dock facility stores little or no product but distributes goods to other destinations.
Berdasarkan analisa definisi tersebut, maka dapat penulis nyatakan bahwa pusat distribusi bandara (airports distribution
Pusat Distribusi Bandara, dalam Perseptif Pemasaran Global
26
centers) adalah gudang jenis khusus yang berlokasi di suatu bandara yang dirancang untuk mempercepat aliran barang dan menghindari biaya penyimpanan yang tidak perlu.
2.3 Analisa Konsep dan Interpretasi Literatur Dalam jurnal pertama, membahas tentang strategi distribusi in-transit yang merupakan strategi distribusi produk ke pasar akhir melalui cara transportasi “mobile inventory” atau pertengahan antara sistem sentralisasi dan desentralisasi yang mana perusahaan telah menyiapkan sejumlah persediaan material atau produk sebelum permintaan dari pelanggan datang. Jadi kemampuan respon dan ansitipasi yang lebih cepat terhadap permintaan pelanggan menjadi keunggulan sistem ini, walaupun pasar akhir terletak ditempat yang cukup jauh namun dapat diatasi dengan adanya titik penyimpanan dan pengiriman in-transit tersebut. Secara ilustrasi dapat dilihat dalam table 10 berikut: Tabel 10 Keuntungan dan Kerugian menggunakan Stratei distribusi In-transit
27 Dimensia Volume 10 Nomor 1 Januari 2013 : 1-56
Pemilihan strategi distribusi tergantung pada 3 aspek: (a) pendek atau panjangnya waktu lead time; (b) rendah atau tinggi tingkat deviasi permintaan; (c) fokus pada biaya pengiriman atau penyimpanan. Lebih jelas dapat dilihat dalam tabel 11 dibawah ini: Tabel 11
biaya penyimpanan yang tidak perlu. Bandara bisa menjadi lokasi in-transit yang baik bagi aliran distribusi barang dalam strategi tersebut. Karakteristik geografis pasar global yang berjauhan tidak menjadi kendala berarti jika perusahaan menetapkan strategi distribusi yang tepat, salah satunya adalah pilihan strategi distribusi in-transit melalui keputusan pusat distribusi bandara.
Pilihan Strategi Distribusi Dalam jurnal kedua, kita mendapatkan pemahaman bahwa kinerja operasional bandara udara Internasional yang ada di dunia cukup baik. Untuk mengetahui baik dan tidaknya kinerja dengan cara membandingkan faktor output dan input. Faktor input meliputi : (a) Landasan pacu ; (b) Apron/Parkir ; (c) Luas area pendukung ; (d) Jumlah karyawan. Sedangkan faktor output meliputi : (a) Pergerakan ; (b) Kargo ; (c) Penumpang. Yang menarik adalah fenomena dalam kurun waktu terakhir kinerja operasional bandara Internasional yang berada di Benua Asia seperti bandara Hongkong, bandara China, bandara Singapura, bandara Korea, dan bandara Malaysia memiliki kinerja operasional yang lebih baik daripada Bandara Internasional yang berada di benua Amerika dan Eropa. Semakin banyaknya bandara yang berkinerja baik maka makin banyak pilihan lokasi pusat distribusi bandara bagi perusahaan pemasaran global. Terlebih berlokasi di Benua Asia yang menjanjikan pangsa dan prospek pasar yang cukup atraktif.
Terkait dengan topik makalah maka kesimpulan yang dapat diambil dalam jurnal yang pertama ini adalah pusat distribusi bandara merupakan pilihan yang menunjang bagi strategi distribusi in-transit, terlebih bagi perusahaan yang menerapkan pemasaran global. Sebagaimana kita ketahui pusat distribusi adalah gudang khusus yang memiliki fungsi dan rancangan mempercepat aliran barang dan menghindari
Dalam jurnal ketiga, Studi kriteria penetapan lokasi pusat distribusi baik bandara maupun pelabuhan laut menghasilkan
Pusat Distribusi Bandara, dalam Perseptif Pemasaran Global
29 Dimensia Volume 10 Nomor 1 Januari 2013 : 1-56
28
Kerangka Konseptual cara pemilihan lokasi pusat distribusi baik bandara maupun pelabuhan. Adapun variable atau criteria dalam konsep tersebut adalah : 1. General Geographical area (centre of gravity principle). 2. Delapan Faktor Kualitatif Site (titik) meliputi: proximity to customer bases, availability and quality of labour workforce, availability of utilities, local tax environment especially on the inventories, Inland Transport infrastructure, Expansion capability, Customs regulation and administration, dan local standard living. 3. Delapan Faktor kualitatif gateways (penghubung) meliputi; equipment availability, loss and damaged record, convenient and reliability of pick up and delivery, frequency of ship/airplane visits, efisiensi of seaport/airports, strategis location, competitive fees and charge, quick response to customers need and requirenment. 4. Variabel kuantitatif biaya total distribusi yg terdiri dari; warehousing cost, inventory cost, distribution centers operating cost, dan transportation cost Dalam jurnal keempat, aspek keberlanjutan bisnis bandara dari sudut pandang lingkungan dan operasional memiliki indikator utama yang harus menjadi perhatian manager pemasaran global. Lebih rinci dapat dilihat dalam tabel 12 dibawah ini:
Pusat Distribusi Bandara, dalam Perseptif Pemasaran Global
30
Tabel 12 Indikator Utama Keberlanjutan Lingkungan dan Operasional Bandara Terintegrasi
31 Dimensia Volume 10 Nomor 1 Januari 2013 : 1-56
Harus menjadi perhatian juga bagi perusahaan yang berorientasi global, mempertimbangkan sustainability bisnis baik terkait aspek etika bisnis dan CSR. Oleh karenanya dalam memilih pusat distribusi bandara mengikutsertakan indikator sustainability lingkungan dan operasional bisnis. Dalam jurnal kelima, dapat kita fahami yang pertama, Industri Airport terbagi kedalam kategori sebagai berikut:
Pusat Distribusi Bandara, dalam Perseptif Pemasaran Global
32
Tabel 13 Industri Airports
Terkait dengan topik makalah ini, dapat kita fahami bahwa posisi distribusi terletak pada sub industri Airport services. Fasilitas layanan semakin lengkap yang ditawarkan bandara mempermudah perusahaan pemasaran global dalam menentukan pusat distribusi bandara. Dalam jurnal keenam, dijelaskan bahwa Moda sistem distribusi internasional dapat dikelompokan menjadi 3 kategori berdasarkan perbedaan titik origin dan destinations pergerakan kargo barang sebagai berikut:
33 Dimensia Volume 10 Nomor 1 Januari 2013 : 1-56