DAMPAK KEBIJAKAN TENTANG FASILITAS BELAJAR BERSTANDAR ISO TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI SISWA SMK NEGERI 1 TANJUNGPINANG
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh:
PURNAMA SARI NIM : 110563201096
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2015
ABSTRAK
PURNAMA SARI RUMZI SAMIN AGUS HENDRAYADY Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji
Dampak berpengaruh karena Fasilitas belajar di tingkatkan pasti pada prestasi siswa, dari siswa yang tidak tahu jadi tahu dengan adanya fasilitas juga membantu lebih memahami pelajaran, Penerapan sistem manajemen mutu ISO di SMK Negeri 1 Tanjungpinang bertujuan untuk mewujudkan sistem manajemen sekolah yang memenuhi persyaratan standar internasional yang di laksanakan secara taat azas sehingga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak fasilitas berstandar ISO di SMK Negeri 1 Tanjungpinang. Untuk mengetahui prestasi di SMK Negeri 1 Tanjungpinang untuk pengaruh dampak fasilitas belajar berstandar ISO terhadap peningkatan prestasi siswa SMK Negeri 1 Tanjungpinang. Perumusan masalah dalam penelitian ini di tuangkan ke dalam kalimat Tanya yaitu bagaimana dampak kebijakan tentang fasilitas belajar berstandar ISO terhadap peningkatan prestasi siswa SMK Negeri 1 Tanjungpinang. Populasi ratarata kelas pada siswa SMK 1 XI dan XII dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 70 orang. Teknik penarikan sampel dengan mengunakan teknik Sampling Jenuh. Penelitian asosiatif ini penulis gunakan untuk mengetahui hubungan pengaruh variabel fasilitas belajar berstandar ISO terhadap prestasi siswa. Pengumpulan data melalui kuisioner dan teknik observasi. Teknik pengolahan data menggunakan perhitungan komputerisasi Program Statistical product and service Solution (SPSS) dan Hipotesis di uji dengan menggunakan analisis statistik yang meliputi teknik koefisien regresi ( keterikatan dua variabel). Kesimpulan menunjukkan bahwa: berdasarkan tanggapan responden sebagian besar menjawab setuju terhadap variabel fasilitas belajar berstandar ISO pada masing-masing indikator, maka dapat dilihat kurang baik dan fasilitas harus ditingkatkan lagi. Dan berdasarkan tanggapan responden sebagian besar menjawab setuju terhadap variabel prestasi pada masing- masing indikator, maka dapat dinilai kurang baik dan prestasi yang ada harus ditingkatkan lagi. Dampak fasilitas belajar terhadap peningkatan prestasi siswa SMK negeri 1 Tanjungpinang berpengaruh positif dan signifikan masyarakat. Hal ini terbukti dari hasil t yang diperoleh, yaitu dapat diketahui thitung > ttabel yaitu 2,041 > 1,29376, maka ini berarti Ho ditolak, Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa ada Dampak secara signifikan antara fasilitas belajar berstandar ISO terhadap peningkatan prestasi siswa di SMK Negeri 1 Tanjungpinang. Kata kunci : Kebijakan,Fasilitas, Prestasi
ABSTRACT PURNAMA SARI RUMZI SAMIN AGUS HENDRAYADY Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji
Impact influential because learning facilities improved certainly on student achievement, students who do not know so know the facility also helps better understand the lesson, Implementation of ISO quality management system in SMK Negeri 1 Tanjungpinang is aimed at establishing school management system that meets the requirements of international standards implemented in compliance with guiding principles so as to increase the satisfaction of pelanggan.Penelitian aims to determine the impact of the ISO standard facilities at SMK Negeri 1 Tanjungpinang. To know the achievements in SMK Negeri 1 Tanjungpinang to influence the impact of the ISOstandard learning facilities to increase student achievement SMK Negeri 1 Tanjungpinang. Formulation of the problem in this study pour into a sentence Tanya ie how policy impacts on the ISO-standard learning facilities to increase student achievement SMK Negeri 1 Tanjungpinang. ISO-standard learning facilities include indicators of a learning space, lighting, handbooks and completeness of school equipment. Student achievement include indicators of skills, knowledge of students, student attitudes, student interest grow and create a pleasant atmosphere. Population average grade on the students of SMK 1 XI and XII and the sample in this study as many as 70 people. The sampling technique by using saturated sampling technique. This associative study authors use to determine the relationship variables influence learning facility ISO standards for student achievement. The collection of data through questionnaires and observation techniques. Data processing techniques using computerized calculations Statistical Program product and service Solution (SPSS) and the hypothesis is tested by using statistical analysis techniques include regression coefficients (attachment of two variables). Conclusions show that: based on the majority of respondents answered agree to variable ISO standard learning facilities on each indicator, it can be seen less good and the facilities should be improved. And based on the majority of respondents answered agree on performance variables in each indicator, it can be considered less good and achievement should be improved further. The impact of learning facilities to increase student achievement SMK 1 Tanjungpinang positive and significant impact society. This is evident from the results of t obtained, which can be in the know Thitung> ttable ie 2,041> 1.29376, then this means that H0 is rejected, Ha accepted. It can be concluded that there is significance influence between ISO-standard learning facilities to increase student achievement in SMK Negeri1Tanjungpinang.
Keywords: Policy, Facilities, Achievements
berasal dari bahasa yunani yang berarti sama. Kata
PENDAHULUAN
ISO ini di gunakan untuk nama organisasi A. Latar Belakang
sekaligus nama standar. Artinya, kata ISO bisa
Dampak terhadap lembaga dan sistem sosial kebijakan-kebijakan yang di maksudkan untuk mengintervensi sekolah dan keluarga tidak hanya akan mengubah bentuk lembaga pendidikan dan keluarga, melainkan lebih dari itu juga mengubah berbagai di mensi sosial lain.Demikian juga, kebijakan pendidikan tidak saja mempengaruhi tingkat kesadaran masyarakat terhadap, misalnya, kesehatan dan lingkungan hidup.
suatu bangsa yang maju salah satunya dapat di lihat pendidikanya.Namun,
pada
kenyataanya
pendidikan di Indonesia masih menunjukkan mutu yang belum menggembirakan.Proses pendidikan ialah proses yang sangat kompleks dengan jangka waktu yang cukup panjang di mana terdapat berbagai aspek antara satu dengan yang lainnya saling berkaitan sehingga dengan pendidikan terwujud manusia yang memiliki nilai hidup pengetahuan
serta
yang di maksudkan adalah standar yang di hasilkan oleh organisasi tersebut. Hal ini berbeda dengan kondisi di Indonesia, di mana nama organisasinya adalah Badan Standar Nasional (BNS) sementara standar yang di hasilkan diberi nama Standar Nasional Indonesia (SNI) (Iiyas,2009:3). ISO di SMK Negeri 1 Tanjungpinang mulai berdiri pada tahun 2010,setiap tahun sekali di audit.
Pendidikan merupakan suatu yang penting bagi
dari
merujuk pada organisasi ISO itu sendiri bisa pula
keterampilan.
Hal
ini
mengakibatkan perlu adanya suatu usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan di setiap jenjang pendidikan.
Ketentuan dan persyaratan yang berlaku dalam ISO 9001:2008
diterapkan
Tanjungpinang
di
karena
SMK sebagai
Negeri
1
lembaga
penyelenggara jasa pendidikan dan latihan, harus mempunyai proses yang dapat di ukur dengan baik. Proses yang dapat di ukur dengan baik. Proses penyediaan jasa pendidikan dan latihan tersebut harus ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai. ISO 9001:2008 adalah acuan pada seri standar internasional yang menjabarkan kriteria tentang sistem manajemen mutu. Lembaga pendidikan di Indonesia
berlomba-lomba
untuk
menjadikan
sekolahnya sebagai sekolah yang berstandar mutu.
Suryadi ( 2009 : 27
) mutu adalah satu
Salah satu SMK Negeri 1 di provinsi kepri yaitu
orang.
SMK Negeri 1 Tanjungpinang yang alamat terletak
International Standar Oranganization ( ISO 9000 )
di jalan Pramuka. Berdasarkan observasi sementara
merupakan badan yang memberikan standarisasi
yang
dan
Tanjungpinang telah mendapatkan berstandar ISO.
gagasan
yang
sertifikat
sekarang
dibicarakan
mengenai
mutu
telah
semua
mutu.
Pada
merambah
zaman kedunia
peneliti
lakukan
di
SMK
Negeri
1
Penerapan sistem manajemen mutu ISO di
pendidikan. Dalam menerapkan mutu dilembaga
SMK Negeri 1 Tanjungpinang
pendidikan
yang
mewujudkan sistem manajemen sekolah yang
meliputi akreditasi lembaga yang menggambarkan
memenuhi persyaratan standar internasional yang
mutu dari lembaga pendidikan tersebut.
di laksanakan secara taat azas sehingga dapat
dilibatkan
faktor
eksternal
bertujuan untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan. Ketentuan dan Kata-kata ISO bukanlah merupakan suatu
persyaratan yang berlaku dalam ISO di terapkan
singkatan sebagaimana sering di asumsikan banyak
seluruhnya di SMK Negeri 1 Tanjungpinang karena
orang.
sebagai lembaga penyelenggaran jasa pendidikan
ISO
bukan
singkatan“organisasi
internasional standardinasi Melainkan sebuah kata
dan latihan, mempunyai proses yang dapat di ukur
sebagai sekolah berkualitas internasional atau
dengan baik. Penerapan SMM ISO meliputi semua
memiliki citra yang lebih baik dibanding sekolah
proses penyediaan jasa pendidikan
dan latihan
lainnya. Hal ini tentunya akan meningkatkan
yang terdiri dari program Kejuruan, yang di
kemampuan sekolah dalam memancing minat
selenggarakan di SMK Negeri 1 Tanjungpinang
masyarakat
sejak penerimaan peserta didik baru sampai
sekolah tersebut.
pelepasan kelulusan.
untuk
memasukan anaknya
pada
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas,
Dampak kebijakan merupakan salah satu dari
peneliti merasa tertarik untuk meneliti lebih jauh
lingkup studi analisis kebijakan dan telah mengenai
mengenai dampak kebijakan tentang fasilitas
dampak atau evaluasi kebijakan yaitu dimaksudkan
belajar
untuk mengkaji akibat-akibat suatu kebijakan, atau
Tanjungpinang yang di tuangkan dalam bentuk
dengan kata lain untuk mencari jawaban apa yang
usulan penelitian dengan mengambil judul :
terjadi sebagai akibat dari implementasi kebijakan
Dampak Kebijakan Tentang Fasilitas Belajar
membahas”hubungan
Berstandar ISO Terhadap Peningkatan Prestasi
antara
cara-cara
yang
digunakan dan hasil yang dicapai.
berstandar
ISO
di
SMK
Negeri
1
Siswa SMK Negeri 1 Tanjungpinang.
minat masyarakat untuk memasukan anaknya
B. Perumusan Masalah
pada sekolah tersebut. Salah
satu
pemerintah
kebijakan
menanggapi
mengembangkan
Rintisan
yang hal
itu
Sekolah
adalah
Berstandar
Internasional (RSBI). Salah satu standar yang dapat di
terapkan
untuk
menjadi
Berdasarkan latar belakang permasalahan
dikeluarkan
sekolah
standar
internasional adalah dengan memenuhi persyaratan ISO khususnya Sistem Manajemen Mutu (SMM)
sebagaimana
tersebut
di
atas
rumusan
permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana dampak fasilitas belajar berstandar ISO terhadap peningkatan prestasi siswa SMK Negeri 1 Tanjungpinang? C. Tujuan Penelitian
ISO 9001. Sekolah harus menunjukkan proses Tujuan yang di capai dalam penelitian ini
belajar mengajar yang terpadu antara teori dengan praktek dan pelayanan kepada siswa, orang tua, dan masyarakat, termasuk dunia usaha dan industri serta pemerintah untuk memperoleh sertifikat tersebut.
handal akan memiliki daya saing yang tinggi. konteks
ini,
implementasi
Sistem
Manajemen Mutu berbasis ISO menjadi sangat penting
1) Untuk mengetahui dampak fasilitas berstandar ISO di SMK Negeri 1 Tanjungpinang. 2) Untuk mengetahui prestasi di SMK Negeri 1
Sekolah yang mampu mengelola dengan
Dalam
adalah:
peranannya.
Sebagai
standar
mutu
Tanjungpinang 3) Untuk pengaruh dampak fasilitas belajar berstandar ISO terhadap peningkatan prestasi siswa SMK Negeri 1 Tanjungpinang D. Manfaat Penelitian
internasional, implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO secara konsisten akan meningkatkan mutu sekolah serta efisiensi dalam pengelolaan sumber daya sekolah. Selain itu, sekolah akan mendapatkan nilai lebih di mata masyarakat
Penulis berharap agar penelitian ini dapat berguna bagi :
1.
Akademisi Sebagai
sarana dan prasarana suatu sekolah dapat dilihat salah
satu
syarat
guna
dari kepemilikan gedung, ruang kelas, ruang kepala
penyelesaian Studi S1 pada Fakultas Ilmu Sosial
sekolah, ruang guru, perpustankaan, ruang BP,
dan Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji.
ruang tata usaha, media belajar, alat peraga buku-
2.
buku pelajaran dan sebagainya”.
Praktisi Penulis berharap penelitian ini dapat
memberikan motivasi bagi guru pendidikan di
Asiabaka (2000:20) menarik kesimpulan sebagai berikut:
SMK Negeri 1 di Tanjungpinang. Khususnya untuk Fasilitas sekolah penting dalam proses
meningkatkan kualitasnya dan mengembangkan
belajar mengajar. Manajemen fasilitas
pendidikan agar sesuai dengan tujuan pendidikan yang
berstandar
ISO
serta
dalam
merupakan
upaya
bagian
dari
keseluruhan manajemen sekolah.Kepala
meningkatkan mutusystem pembelajaran semakin
sekolah harus melakukan penilaian yang
membaik.
komprehensif 3.
integral
dari
fasilitas
untuk
menentukan bidang kebutuhan.Hal ini
Penulis
memerlukan upaya terpadu dari semua Secara Teoritis ilmiah sebagai tambahan atau
penunjang
dalam
ilmu
pemangku kepentingan yang memiliki
pengetahuan
keahlian untuk penilaian yang akurat dan
administrasi negara khususnya bagi penulis dan
up-to-date dari semua aspek fasilitas
sebagai bahan perbandingan bagi rekan-rekan
sekolah.
mahasiswa/i yang tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang dampak fasilitas belajar berstandar
Proses belajar mengajar yang di lengkapi dengan sarana dan prasarana yang lengkap dan
ISO.
memandai dapat membantu kelancaran proses Konsep Teori 1.
belajar mengajar. Suasana tempat belajar yang baik akan mendukung siswa untuk belajar baik pula.
Fasilitas Belajar Standar ISO
Menurut
Bafadal (2004:2) memberikan pengertian
Gie
(1984:22-40)
Fasilitas
Belajar mempunyai beberapa indikator di antaranya
sebagai berikut:
adalah sebagai berikut : Fasilitas sekolah dapat di kelompokkan menjadi sarana dan
prasarana.Sarana
1.
Tempat atau ruang belajar: Ruang yang di
pendidikan yaitu semua peralatan, bahan,
gunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
dan perabot yang secara langsung di
Dengan ruang belajar yang nyaman siswa
gunakan dalam proses pendidikan di
akan merasa nyaman untuk belajar.
sekolah.
Sedangkan
prasarana
adalah
2.
Penerangan: Penerangan yang baik adalah
semua kelengkapan dasar yang secara
sinar matahari tetapi saat cuaca tidak baik
tidak langsung menunjang pelaksanaan
sekolah harus menyediakan penerangan
proses pendidikan di sekolah.
yang cukup agar proses pembelajaran berjalan lancar.
Sedangkan menurut Djamarah (2002:149), ”Sarana mempunyai arti penting dalam pendidikan
3.
Buku
pegangan:
Syarat
kegiatan
2.
yaitu
bertambahnya
tingkat pengetahuan teori maupun yang
dapat
berhubungan
menunjang
pemahaman
siswa
Kelengkapan peralatan sekolah: Dengan adanya
2.
siswa
pembelajaran adalah buku pegangan yang
terhadap materi yang di sampaikan guru. 4.
Pengetahuan
peralatan
yang
dengan
pengetahuan
keterampilan. 3.
Sikap siswa yaitu terjadinya perbaikan dan
lengkap
perubahan sikap dari siswa dari siswa kearah
pembelajaran tidak dapat di lakukan
yang lebih baik, yang lebih menunjang siswa
dengan efisien.
kearah peningkatan prestasi. 4.
Prestasi Siswa
Tumbuhkan
minat
siswa
yaitu
guru
menimbulkan minat dan antusias dari siswa Menurut
Mangkunegara
(2000:67),
agar siswa termotivasi dalam belajar dengan
“Prestasi adalah hasil kegiatan yang secara kualitas
adanya upaya menumbuhkan minat siswa
dan kuantitas yang di capai oleh seseorang dalam
terhadap pelajaran ini diharapkan akan lahir
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
yang
di
berikan
tingkat kesadaran dari siswa akan pentingnya
kepadanya.”Pendapat
belajar dalam upaya peningkatan prestasi
Moenir (1992:76), “Prestasi yaitu suatu keadaan pada seseorang secara penuh kesanggupan berdaya guna dan berhasil guna dalam melaksanakan pekerjaan sehingga menghasilkan sesuatu yang optimal.”
Selanjutnya
menurut
pendapat
belajar mereka. 5.
Ciptakan suasana yang menyenangkan yaitu menciptakan suasana kelas yang aman dan menyenangkan,
sehingga
siswa
merasa
senang, aman dan dihormati.
Mustopadidjaja (1993:3), “Prestasi atau kinerja adalah
suatu
pencapaian
gambaran pelaksanaan
mengenai suatu
tingkat
Definisi
yang
mencakup
makna
luas
kegiatan
dikemukakan oleh Wohlstetter dan Morhman
kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan,
(1996) dengan mengatakan bahwa,“Manajemen
misi, dan visi organisasi.”
berbasis sekolah adalah pendekatan politis untuk mendesain
Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli tentang pengertian prestasi tersebut, maka dapat kita simpulkan bahwa prestasi itu merupakan suatu keadaan yang di miliki oleh seseorang yang penuh kesanggupan secara berdaya guna dan berhasil guna untuk melaksanakan suatu kegiatan dengan
ulang
organisasi
sekolah
dengan
memberikan kewenangan dan kekuasaan kepada partisipasi
sekolah
pada
tingkat
lokal
guna
memajukan sekolahnya.” Partisipasi lokal sekolah tak lain adalah kepala sekolah, guru, konselor, pengembang kurikulum, staf administrasi, orangtua siswa, masyarakat sekitar, dan siswa itu sendiri.
memanfaatkan segala sarana dan prasarana yang dimiliki,
kesehatan
fisik
dan
mental
serta
Memberikan kewenangan dan kekuasaan
keterampilan sua Menurut Nasution (1995:168)
kepada sekolah berarti ada upaya mentransfer
prestasi siswa mempunyai beberapa indikator di
otoritas pengambilan keputusan secara signifikan
antaranya adalah sebagai berikut:
dari pemerintah pusat dan daerah ke sekolahsekolah secara individual, baik yang berhubungan
1.
Keterampilan
yaitu
tingkat
penguasaan
keterampilan yang dapat di peroleh atau dikuasai oleh siswa, sebagai akibat dari proses belajar mengajar yang diadakan.
dengan keputusan pembiayaan sekolah, strategi pengembangan
sekolah,
pemberdayaan
tenaga
pendidik
dan
kependidikan.
Maupun
pada
sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari tetapi meliputi seluruh karakteristik
pengembangan kurikulum.
atau sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek Metode Penelitian
ini.Pada penelitian ini, populasi siswa, XI dan XII
Jenis Penelitian
berjumlah 70 (tujuh puluh) orang SMK Negeri 1
Berdasarkan metode, penelitian itu adalah merupakan penelitian kuantitatif.Penelitian yang
Tanjungpinang. Sampel
dilakukan ini adalah bersifat Asosiatif, yaitu upaya menggambarkan
hubungan/pengaruh
diantara
variabel yang diteliti. Sugiyono (2005 : 11) menjelaskan
bahwa,“Ada
penelitian
Asosiatif
minimal terdapat dua variabel yang dihubungkan. Jadi penelitian asosiatif ini merupakan suatu penelitian yang mencari hubungan/pengaruh antara satu variabel dengan variabel lain”.
SMK
Negeri
1
Kota
Tanjungpinang. Alasan pemilihan lokasi penelitian ini adalah:
penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah Sampling Jenuh, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Teknik ini juga dikenal dengan
Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah : a.
Sumber Data Primer.
Merupakan sumber data yang diperoleh secara
- SMK Negeri 1 Kota Tanjungpinang adalah sekolah
yang
berstandar
ISO
dalam
penerapan sistem manajemen mutu.
-
karakteristik yang dimiliki oleh populasi.”Pada
jumlah populasi relatif kecil.
Peneltian ini dilakukan pada Bagian Belajar
bahwa, “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan
Teknik Sensus.Alasan menggunakan teknik karena
Lokasi Penelitian
Fasilitas
Sugiono (2001 : 57) mendefinisikan
langsung dari sumber asli. Dalam halnya penelitian ini sumber data primer adalah dampak fasilitas berstandar ISO terhadap prestasi siswa SMK
Bagian Fasilitas Belajar pada SMK Negeri
Negeri 1 Tanjungpinang pegawai.Data berupa opini
1 Kota Tanjungpinang adalah bagian terpenting
subjek (orang) secara individual atau kelompok,
yang mana fasilitas belajar yang lengkap bentuk
hasil observasi terhadap objek (kejadian atau
sarana/prasarana yang memadai akan dirasakan
kegiatan).
langsung oleh seluruh siswa serta tata pengolahan
b.
sekolah
yang
baik
di
SMK
Negeri
1
Sumber Data Skunder. Merupakan data yang diperoleh secara tidak
Tanjungpinang.
langsung melalui media perantara (diperoleh dan
Populasi dan Sampel
dicatat oleh pihak lain), yang pada umumnya
Populasi
berupa bukti, catatan-catatan yang telah tersusun
Sugiono (2001:57) mendefinisikan bahwa,
dalam
arsip
(dokumenter),
baik
yang
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
dipublikasikan atau tidak. Dalam halnya penelitian
atas obyek/ subyek yang mempunyai kuantitas dan
ini yang menjadi sumber data skunder adalah
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
literatur-literatur dan arsip-arsip (dokumenter) yang
untuk
ada
mempelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya”. Populasi bukan hanya orang tetapi juga benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan
di
perpustakaan-perpustakaan
diperusahaan.
maupun
Teknik Pengumpulan Data dan Alat
2.
Uji Reliabilitas
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan
Uji Reliabilitas Adalah derajat ketetapan,
dalam penelitian ini, penulis menggunakan :
ketelitian
a.
Observasi
konsistensi jawaban responden yang ditunjukkan
Observasi dapat diartikan sebagai suatu
oleh
bentuk penelitian di mana penulis mengamati
digunakan adalah teknik korelasi belah dua (Split-
terhadap objek yang diteliti. Alat teknik
half) dari Spearman Brown. Skor interval dari item-
pengumpulan data yang langung diamati dari
item yang berurutan ganjil dijumlahkan sehingga
tempat penelitian, ( foto, dokumentasi, dan
diperoleh skor interval total belahan ganjil.
rekaman )
Demikian pula skor interval genap dari item-item
Kuesioner
yang
b.
Menurut
Sugiono
(2013:142),
kuesioner
(angket) merupakan teknik pengumpulan data yang
tertulis
digunakan
berurutan
untuk
mengetahui
penelitian.Teknik
genap
dijumlahkan
uji
yang
sehingga
3.
Analisa Regresi Sederhana Regresi adalah alat yang digunakan dalam
untuk
memprediksi permintaan di masa yang akan dating
memperoleh informasi dari responden dalam arti
berdasarkan data masa lalu atau untuk mengetahui
laporan
untuk
pengaruh
memperoleh data terhadap peningkatan prestasi
terhadap
siswa SMK Negeri 1
(dependent).(siregar, 2013:183)
tentang
yang
instrumen
keakuratan
diperoleh skor interval total belahan genap.
dilakukan dengan cara member sejumlah daftar pertanyaan
atau
pribadinya.
Dengan
Tanjungpinang. Alat
satu satu
variabel
bebas
variabel
(independent) tak
bebas
penggumpulan data yang di gunakan berupa 4.
Angket ( Kuisioner ).
Adalah suatu analisis untuk mengetahui
Teknik Analisa Data 1.
sampai sejauh mana pengaruh variabel (X) sebagai
Uji Validitas Uji Validitas Adalah sebagai suatu derajat
ketepatan alat ukur penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur.Validitas dalam penelitian dijelaskan sebagai salah satu derajat ketepatan pengukuran tentang isi dari pernyataan yang penulis buat.Teknik uji yang digunakan adalah teknik korelasi melalui koefisien Korelasi Pearson
variabel Independent, yaitu Fasilitas Belajar dan variabel (Y) sebagai variabel Independent, yaitu peningkatan prestasi siswa. Dalam analisis ini penulis melakukan pengujian hipotesis dengan cara menghitung koefisien korelasi Pearson moment yang dikutip (Sugiyono, 2000 : 210) 5.
yang diuji kevalidannya dikorelasikan dengan skor interval keseluruhan item. Jika koefisien korelasi tersebut positif, maka item tersebut valid, jika negatif maka item bersangkutan tidak valid dan akan dikeluarkan dari kuesioner atau digantikan koefisien
korelasi Pearson Moment yang dikutip (Sugiyono, 2000 : 210)
Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang
Moment.Skor ordinal dari setiap item pernyataan
dengan pernyataan perbaikan. Rumus
Analisis Korelasi.
digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul
sebagaimana
adanya
tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiono, 2013:148). Termasuk dalam statistik deskriptif pada penelitian ini penulis menggunakan penyajian data melalui tabel, grafik dan mean (perhitungan rata-rata) untuk menghitung hasil jawaban questioner sampel siswa. Sehingga apabila penulis telah menemukan nilai
rata-rata dari jawaban questioner siswa, penulis
Menurut uraian di atas sehubungan dengan
dapat memberikan kesimpulan ada atau tidaknya
dampak individual terhadap seluruh sub
perbedaan jawaban mengenai variabel fasilitas
indikator fasilitas, maka dapat dianalisis
belajar berstandar ISO dengan mengadaptasi hasil
bahwa siswa menganggap bahwa fasilitas
jawaban questioner siswa.
penerangan
Uji Hipotesis Untuk
mengetahui
(keberartian),
apakah
tingkat
variabel
signifikansi
dependen
(Y)
b.
ISO
sangat
berdampak
cukup
pegangan
memadai
baik
bagi
dan
dampak
Dampak Organisasional
indikator fasilitas, maka dapat dianalisis
Uji signifikasi terhadap hipotesis yang dilakukan
bahwa siswa menganggap bahwa fasilitas
dengan “Uji t” (parsial) memiliki tingkat signifikasi
kelengkapan peralatan sekolah berstandar
= 0,05 atau 5 % karena dinilai cukup ketat untuk
ISO sudah sangat mendukung dan berdampak
mewakili pengaruh antara kedua variabel yang signifikasi
berstandar
buku
Dampak organisasional terhadap seluruh sub
tidak, maka dilakukan uji hipotesis.
tingkat
dan
individual masing – masing siswa .
bergantung pada variabel independen (X) atau
merupakan
kelas
yang
cukup baik bagi dampak Organisasional siswa
sering
digunakan dalam penelitian ilmu-ilmu sosial,
disekolah. c.
artinya jika terjadi kesalahan, hal itu tidak melebihi
Dampak Masyarakat Dampak terhadap masyarakat seluruh sub
5 %.
indikator fasilitas tempat ruang belajar, maka
PENUTUP
dapat dianalisis bahwa siswa menganggap
A. Kesimpulan
bahwa
fasilitas
berstandar
ISO
sangat
memadai dan berdampak cukup baik bagi Dari hasil penelitian yang dilakukan di SMK
dampak
Negeri 1 Tanjungpinang dapatditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
dampak kebijakan tentang fasilitas belajar
berstandar ISO terhadap peningkatan prestasi siswa SMK N 1 Tanjungpinang sebagian besar siswa menjawab bahwa dapat merasakan fasilitas yang berstandar ISO sudah mendukung prestasi yang ada disekolah sehingga prestasi sudah sangat baik dan berstandar ISO. Hal ini terjadi dikarenakan adanya kepercayaan siswa terhadap fasilitas dan prestasi yang dirasakan siswa. Dengan demikian fasilitas dan prestasi siswa yang berstandar ISO sudah saling mendukung dan dapat mencapai tujuan siswa serta sekolah dengan sangat baik, hal ini dapat diuraikan pada dampak sebagai berikut : a.
Dampak Individual
terhadap
masyarakat
dalam
memberikan pelayanan. 1.
peningkatan
tentang
prestasi
belajar
berstandar ISO terhadap peningkatan prestasi siswa SMK N 1 Tanjungpinang sebagian besar siswa menjawab bahwa prestasi siswa sudah mulai meningkat dan sudah sangat baik dan berstandar ISO. Hal ini terjadi dikarenakan adanya kepercayaan siswa terhadap kebijakan sekolah
yang
dirasakan
siswa.
Dengan
demikian prestasi siswa yang berstandar ISO sudah dapat mencapai tujuan siswa serta sekolah dengan sangat baik. 2. Dampak kebijakan fasilitas belajar berstandar ISO sudah meningkat.Ada pengaruh secara signifikan antara dampak fasilitas berstandar ISO terhadap prestasi siswa di SMK Negeri 1 Tanjungpinang.Jadi, antara variabel fasilitas
(variabel
d.
X)
terhadap
variabel
prestasi
Dari hasil penelitian yang dilakukan di
(variabel Y) mempunyai pengaruh walaupun
SMK N 1 Tanjungpinang, makasaran yang dapat
kecil.
diberikan sebagai berikut:
Dampak Organisasional Dampak organisasional terhadap seluruh sub
1.
Dampak kebijakan Fasilitas Untuk itu kebijakan mengenai fasilitas dan
indikator fasilitas, maka dapat dianalisis bahwa siswa menganggap bahwa fasilitas kelengkapan peralatan sekolah berstandar ISO sudah sangat mendukung dan berdampak cukup baik bagi dampak Organisasional siswa
Dampak terhadap masyarakat seluruh sub indikator fasilitas tempat ruang belajar, maka dapat dianalisis bahwa siswa menganggap fasilitas
berstandar
ISO
sangat
memadai dan berdampak cukup baik bagi dampak
terhadap
masyarakat
dalam
memberikan pelayanan. 3.
dalam meningkatkan kualitas sekolah. SMK Negeri 1 Tanjungpinang diharapkan dapat meningkatkan
prestasi siswa SMK N 1 Tanjungpinang dengan
Dampak Masyarakat
bahwa
sesuai dengan siswa sehingga dapat berpengaruh
fasilitas berstandar ISO terhadap peningkatan
disekolah. e.
prestasi yang berstandar ISO harus benar – benar
peningkatan
tentang
memenuhi segalah kebutuhan siswa. di harapkan sehingga
siswa
dapat
memaksimalkan
lagi
kemampuan mereka dalam proses belajar mengajar. Dalam memberikan motivasi dalam meningkatkan belajar siswa, agar siswa lebih bertambah minatnya akan kebutuhan belajar berstandar ISO. a. Dampak individual bahwa dalam fasilitas
prestasi
belajar
penerangan kelas dan buku pegangan berstandar
berstandar ISO terhadap peningkatan prestasi
ISO harus benar – benar memadai dan cukup
siswa SMK N 1 Tanjungpinang sebagian besar
bagi setiap individual siswa,
siswa menjawab bahwa prestasi siswa sudah mulai meningkat dan sudah sangat baik dan
b. Dampak organisasional dalam memberikan
berstandar ISO. Hal ini terjadi dikarenakan
fasilitas
adanya kepercayaan siswa terhadap kebijakan
berstandar
sekolah
Dengan
dimanfaatkan oleh siswa dalam segala kegiatan
demikian prestasi siswa yang berstandar ISO
organisasi yang dijalankan oleh siswa sehingga
sudah dapat mencapai tujuan siswa serta
dalam organisasi juga dapat memeberikan
sekolah dengan sangat baik.
kenyamanan dan prestasi.
yang
dirasakan
siswa.
4. Dampak kebijakan fasilitas belajar berstandar ISO sudah meningkat.Ada pengaruh secara signifikan antara dampak fasilitas berstandar ISO terhadap prestasi siswa di SMK Negeri 1 Tanjungpinang.Jadi, antara variabel fasilitas (variabel
X)
terhadap
variabel
prestasi
(variabel Y) mempunyai pengaruh walaupun kecil. B. Saran
kelengkapan ISO
harus
peralatan benar
sekolah –
benar
Sugiyono .2001.Metode Penelitian Administrasi
DAFTAR PUSTAKA
Negara,Alfabeta, Bandung. Lina Rifda Naufalin. 2010; Pengaruh Pemberian Penguatan Dan Fasilitas Belajar Di Sekolah
……….... 2005. Metode Penelitian Administrasi
Terhadap
Negara,Alfabeta, Bandung.
Prestasi
Belajar
Mata
Diklat
Membuat Dokumen Siswa Kelas XI Program Keahlian
Administrasi
Perkantoran
SMK
Sekolah,PT Sarana Panca Karya Nusa,
Negeri 1 Surakarta. Mangkunegara, Anwar. 2002. Manajemen Sumber Daya
Suryadi. 2009. Manajemen Mutu Berbasis
Manusia,
PT.
Remaja
Rosdakarya,Bandung
Bandung Shodiq Abdullah 2012. Evaluasi Pembelajaran,Pustaka Rizki Putra,Semarang.
Moenir, As. 1992. Pendekatan Manusia Dan Organisasi Terhadap Pembinaan Pegawai,
Kepala Sekolah. Ar-Ruzz Media. Jakarta.
Gunung Jati, Jakarta. Nasution, 1995. Didaktik Asas-Asas Mengajar, Bumi Aksara. Jakarta. Okta
Purwaningsih.
Pengaruh
Sistem
Pembelajaran PAI Di SMA N 1 Bantul. Wibawa,
pramusinto
Yuyun
Purbokusumo,Agus
1994.
Evaluasi
kebijakan publik, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Http://eprints.uns.ac.id/3920/1/6665190620091236 1.pdf.
2013;
Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Terhadap
Samudra
Tobroni, 2009 Manajemen Dan Kepemimpinan
Http://eprints.uny.ac.id/9686/3/bab%202.pdf. Http:www.academia.edu/5497392/Contoh_Proposa l_Skripsi_Format_Terbaru_Tahun_2013.