PERANAN DIVISI CORPORATE PUBLIC RELATIONS DALAM IMPLEMENTASI KOMUNIKASI VERTIKAL (STUDI KASUS : PROJECT EVENT TOPPING OFF BINUS UNIVERSITY DI ALAM SUTERA) Monica Purnama Sari Universitas Bina Nusantara Jl.Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530 021-534 5830, 021-535 0660 Email :
[email protected] Dosen Pembimbing : Yuanita Safitri, S.Sos., M.I.Kom
ABSTRACT
BINUS UNIVERSITY is one of the educational institutions under the auspices of BINA NUSANTARA. Commitment to provide the best quality education, evidenced by the construction of BINUS UNIVERSITY campus in Alam Sutera shades of green campus who have successfully built up the final stages of development. Topping Off event BINUS UNIVERSITY in Alam Sutera as a form of gratitude. SEARCH GOAL is, is to know how the vertical communication conducted by the Corporate Public Relations Division which became the coordinator of the event and the Corporate Communications Manager in charge of the event in the event Topping Off BINUS UNIVERSITY in Alam Sutera and at any corporate event. METHODS used case study method, the technique of collecting data through in-depth interviews, observation, documentation related to this research. ANALYSIS of data collected using triangulation. THE RESULTS achieved from this research is that vertical communication is done at the time the project is already underway intense event and using the right media. CONCLUSION vertical communication conducted smoothly and has been optimized, it's just better in preparing for an event in a longer time, so that preparations are made more leverage. (MP) Keywords : Corporate Public Relations, Organizational Communication, Vertical Communications, Project Event
ABSTRAK
BINUS UNIVERSITY merupakan salah satu institusi pendidikan yang berada dibawah naungan BINA NUSANTARA. Komitmen untuk memberikan kualitas pendidikan terbaik, dibuktikan dengan pembangunan kampus BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera bernuansa green campus yang sudah berhasil dibangun sampai tahap pembangunan akhir. Untuk itu, BINA NUSANTARA mengadakan event Topping Off BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera sebagai wujud rasa syukur. TUJUAN PENELITIAN ini, ialah untuk mengetahui bagaimana komunikasi vertikal yang dilakukan oleh divisi Corporate Public Relations yang menjadi koordinator event dan Corporate Communication Manager sebagai penanggung jawab event dalam event Topping Off BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera dan pada setiap event corporate. Maka, dibutuhkan komunikasi yang baik diantara atasan dan bawahan agar event dapat berjalan dengan sukses. METODE PENELITIAN yang digunakan adalah metode studi kasus, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dokumentasi yang berhubungan dengan penelitian ini. ANALISIS data yang terkumpul dengan menggunakan triangulasi sumber. HASIL YANG DICAPAI dari penelitian ini adalah komunikasi vertikal yang dilakukan pada saat project event ini sudah berlangsung intens dan menggunakan media yang tepat. SIMPULAN komunikasi vertikal yang dilakukan sudah lancar dan optimal, hanya saja sebaiknya dalam mempersiapkan sebuah event dalam waktu yang lebih lama, agar persiapan yang dilakukan lebih maksimal. (MP) Kata Kunci : Corporate Public Relations, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Vertikal, Project Event
PENDUHULUAN BINA NUSANTARA merupakan organisasi yang bergerak di bidang pendidikan, dengan BINUS UNIVERSITY sebagai salah satu institusinya yang paling banyak dikenal oleh masyarakat, akan mengadakan event Topping off BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera. Event ini merupakan ceremonial wujud rasa syukur BINA NUSANTARA karena sudah berhasil melaksanakan tahap pembangunan akhir, sebelum mencapai tahap finishing agar dapat diresmikan pada September 2014 nanti. Pada project event ini, Corporate Public Relations bertugas menjadi koordinator event dan Corporate Communication Manager menjadi penanggung jawab event karena sudah menjadi tugas mereka pada setiap event yang diadakan oleh Corporate. Oleh karena itu, diperlukan komunikasi vertikal yang baik diantara mereka karena jaringan komunikasi ke atas yang optimal, akan mempermudah Corporate Communication Manager dalam mempersiapan event. Hal ini, dikarenakan ia mendapatkan banyak ide dan gagasan dari Corporate Public Relations, yang dapat digunakan untuk mensukseskan event ini. Sedangkan komunikasi ke bawah yang optimal, akan mempermudah Corporate Public Relations untuk melaksanakan tugasnya dalam event ini, karena seluruh informasi yang dibutuhkan telah disediakan oleh Corporate Communication Manager. Kajian pustaka berupa landasan teori dalam penelitian ini adalah teori integratif dalam komunikasi organisasi, komunikasi organisasi, komunikasi vertikal. Agar penelitian ini tidak meluas, maka penelitan ini akan difokuskan pada : “Bagaimana Peranan Divisi Corporate Public Relations dalam Implementasi Komunikasi Vertikal (Studi Kasus : Project EventTopping Off BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera)?” Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti akan membuat pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana peranan divisi Corporate Public Relations dalam melakukan implementasi komunikasi vertikal pada saatProject Event Topping Off BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera?
2. Apa hambatan yang dihadapai oleh divisi Corporate Public Relations dalam melakukan implementasi komunikasi vertikal pada saat Project Event Topping Off BINUSUNIVERSITY di Alam Sutera? 3. Apa solusi yang diambil oleh divisi Corporate Public Relationsuntuk mengatasi hambatan dalam melakukan implementasi komunikasi vertikal pada saatProject EventTopping Off BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1. Mengetahui peranan divisi Corporate Public Relations dalam melakukan implementasi komunikasi vertikal pada saatProject EventTopping Off BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera. 2. Mengetahui hambatan yang dihadapai oleh divisi Corporate Public Relations dalam melakukan implementasi komunikasi vertikal pada saat Project Event Topping Off BINUSUNIVERSITY di Alam Sutera. 3. Mengetahui solusi yang diambil oleh divisi Corporate Public Relations untuk mengatasi hambatan dalam melakukan implementasi komunikasi vertikal pada saat Project Event Topping Off BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera.
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Studi kasus. Studi kasus adalah salah satu metode penelitian ilmu – ilmu sosial. Secara umum, studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how dan why, bila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa – peristiwa yang akan diselidiki, dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer (masa kini) di dalam konteks kehidupan nyata. (K.Yin, 2009 : 1). Sedangkan, untuk memperoleh data yang sesuai dengan permasalahan, maka penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, Bogdan dan Taylor mendefinisikan kualitatif sebagai : “prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang dapat diamati.” (Moleong, 2006 : 4). Untuk menghasilkan data deskriptif, maka dalam penelitian ini dilakukan pengumpulan data dengan menggunakan wawancara mendalam observasi non partisipan untuk mendapatkan data primer dan dokumentasi berupa dokumen privat untuk mendapatkan data sekunder.
HASIL DAN BAHASAN Pada subbab ini, akan disajikan data penelitian dari data primer dan data sekunder. Data primer terdiri dari hasil wawancara dan observasi, sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumentasi yang dilampirkan pada halaman lampiran sebagai bukti pendukung hasil penelitian. 1. Wawancara dilakukan pada tanggal 20 Mei 2014 untuk informan kunci dan pada tanggal 21 Mei 2014 untuk informan pendukung. Wawancara bertempat di Kantor BINA NUSANTARA yang bertempat di kampus syahdan, Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah. 2. Observasi dilakukan di Corporate Communication khususnya di divisi Corporate Public Relations selama 3 bulan, dari 10 Februari sampai 10 Mei 2014. 3. Dokumen yang akan dilampirkan berupa email yang digunakan dalam berkomunikasi vertikal oleh Corporate Public Relations dan Corporte Communication Manager BINA NUSANTARA dalam Project event Topping Off BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera sebagai sumber data sekunder untuk mendukung keperluan data primer dalam penelitian ini.
Pengertian komunikasi organisasi menurut Reading dan Sanborn (Muhammad, 2008 : 65) : “Bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks. Yang temasuk dalam bidang ini adalah komunikasi internal, hubungan manusia, komunikasi downward atau komunikasi dari atasan ke bawahan, komunikasi upward atau komunikasi dari bawahan ke atasan, komunikasi horizontal atau komunikasi dari orang-orangyang sama level/tingkatnya dalam organisasi.” Di BINA NUSANTARA penyampaian informasi pada saat project event Topping Off BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera ini memiliki alur komunikasi vertikal yaitu komunikasi dari atasan ke bawahan dan juga komunikasi dari bawahan ke atasan. Dalam project event ini, Corporate Communication Manager mendapatkan tugas dari Pimpinan untuk melaksanakan project event Topping Off BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera ini. Maka ia langsung mendelegasikan tugas kepada Corporate Public Relations untuk menjadi koordinator event atau bisa disebut ketua event. Selanjutnya dibuat rapat internal untuk membuat kepanitiaan dan Corporate Public Relations sebagai ketua event langsung berhubungan dengan Corporate Communication Manager selaku penanggung jawab event untuk mempersiapkan event ini.
Alur penyampaian informasi di dalam kepanitiaan saat project event Topping Off BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera Dari Panitia ke Corporate Public Relations, selanjutnya ke Corporate Communication Manager Namun,
karena persiapan untuk event singkat, untuk menghemat waktu maka alur
penyampaian informasinya dipagkas yaitu : dari panitia langsung ke
Corporate
Communication
Manager. Melalui email: send to : Corporate Communication Manager, di cc : Corporate Public Relations
Jenis informasi yang biasa dikomunikasikan dari atasan kepada bawahan (Katz dan khan): 1. Informasi mengenai bagaimana melakukan pekerjaan 2. Informasi mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan 3. Informasi mengenai kebijakan dan praktik – praktik organisasi 4. Informasi mengenai kinerja karyawan 5. Informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas (sense of mission) (Pace, 2010 : 185) Dari ke 5 Jenis informasi yang biasa dikomunikasikan dari atasan kepada bawahan, Corporate Communication Manager telah menjalankan 4 ketika berkomunikasi dengan Corporate PublicRelations pada saat project event ini yaitu informasi mengenai bagaimana melakukan pekerjaan, informasi mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan, informasi mengenai kebijakan dan praktik – praktik organisasi, informasi mengenai kinerja karyawan.
Metode komunikasi ke bawah yang digunakan (Muhammad, 2011 : 114) : 1.
Metode Lisan : meeting, laporan lisan berupa daily report secara face to face, telepon
2.
Tulisan : email dan BBM
Penyampaian informasi ke bawah pada saat project event ini sudah efektif karena berdasarkan hasil penelitian Dahle (1981) Menunjukkan bahwa : “pesan akan lebih efektif bila dikirimkan dalam bentuk lisan dan tulisan. Jadi bukan hanya bentuk tertulis saja. Komunikasi tatap muka lebih disenangi karyawan dari pada media cetak. metode penyampaian pesan tersebut dipilih pada saat project event ini karena : a.
Ketersediaan : ruang meeting, tersedianya perangkat komputer dan internet di kantor.
b. Respons : penyampaian informasi yang cepat dan respon yang cepat membuat media seperti email dipilih.
Hal – hal yang harus dikomunikasikan ke atas (Pace, 2010 : 190) : 1.
Memberitahukan apa yang dilakukan bawahan (pekerjaan mereka, prestasi, kemajuan, dan rencana – rencana untuk waktu mendatang)
2.
Menjelaskan persoalan – persoalan kerja yang belum dipecahkan bawahan yang mungkin memerlukan beberapa macam bantuan
3.
Memberikan saran atau gagasan untuk perbaikan dalam unit – unit mereka atau dalam organisasi secara keseluruhan.
4.
Mengungkapkan bagaimana pikiran dan perasaan bawahan tentang pekerjaan mereka, rekan kerja mereka, dan organisasi. Dari ke 4 hal yang harus dikomunikasikan ke atas, pada saat project event ini, Corporate Public Relations sudah menjalankan 3 ketika berkomunikasi dengan Corporate Communication Manager, yaitu Memberitahukan apa yang dilakukan bawahan (pekerjaan mereka, prestasi, kemajuan, dan rencana – rencana untuk waktu mendatang), Menjelaskan persoalan – persoalan kerja yang belum dipecahkan bawahan yang mungkin memerlukan beberapa macam bantuan, Memberikan saran atau gagasan untuk perbaikan dalam unit – unit mereka atau dalam organisasi secara keseluruhan.
5.
Prinsip – prinsip komunikasi ke atas (Planty dan Machaver), Program komunikasi yang efektif (Muhammad, 2011 : 120 – 121) : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
harus direncanakan. berlangsung secara terus – menerus. menggunakan saluran yang rutin. menekankan kesensitifan dan penerimaan ide – ide yang menyenangkan dari level yang lebih rendah. Supervisor dan manajer hendaklah memberikan waktu untuk mendengarkan bawahan dengan objektif. memerlukan pengambilan tindakan berespon terhadap masalah. menggunakan bermacam – macam media dan metode untuk memajukan arus informasi. Ketujuh prinsip diatas sudah dipedomani oleh Corporate Communication Manager pada saat merencanakan metode komunikasi keatas saat project event ini.
Hambatan melakukan komunikasi ke bawah (Pace, 2010 : 190) : 1.
Keterbukaan
2.
Kepercayaan pada pesan tulisan
3.
Pesan berlebihan
4.
Timing
5.
Penyaringan
Di dalam project event Topping Off BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera ini tidak terjadi hambatan yang disebabkan oleh faktor – faktor diatas. Kendala yang dihadapai oleh Corporate Communication Manager saat project event Topping Off BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera karena harus paralel dengan pekerjaan lainnya sehingga proses updateing mengenai persiapan event ini kadang ada kendala.
Hambatan melakukan komunikasi ke bawah : Perasaan bahwa penyelia dan manajer tidak dapat dihubungi dan tidak tanggap terhadap apa yang disampaikan pegawai (berdasarkan teori : 4 alasan mengapa komunikasi ke atas terlihat lebih sulit menurut Sharma (1979). Salain itu, terdapat juga kendala yang tidak sesui dengan teori, yaitu kendala Psikologis.
Solusi untuk mengatasi hambatan dalam melakukan komunikasi ke atas : 1.
Memiliki time management, maka waktu dapat diatur dengan baik
2.
Memiliki skala prioritas, maka Corporate Communication Manager dapat mengetahui pekerjaan mana yang harus lebih diutamakan untuk dikerjakan.
Solusi untuk mengatasi hambatan dalam melakukan komunikasi ke bawah : 1.
Corporate Public Relations menggunakan media lainnya untuk mengingatkan Corporate Communication Manager agar segera memberikan approval
2. untuk mengatasi kendala psikologis Corporate Communication Manager yang menjadi sensitif menjelang hari – H event yaitu dengan cara menunggu Corporate Communication Manager tenang terlebih dahulu, baru setelah itu berkomunikasi. Namun, apabila ada urusan mendesak, Corporate Public Relations akan memberanikan diri untuk berkomunikasi dengan Corporate Communication Manager.
SIMPULAN DAN SARAN Dari hasil analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan terhadap penelitian yang dilakukan di organisasi pendidikan BINA NUSANTARA yaitu : 1.
Komunikasi vertikal yang dilakukan oleh Corporate Communication Manager dan Corporate Public Relations dalam project event Topping Off BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera sudah berlangsung dengan lancar. Hal ini dikarenakan didalan project event ini sudah menjalankan 4 dari 5 jenis informasi yang biasa dikomunikasikan atasan (Katz dan khan, 1996) dalam Pace (2010 : 185) yaitu : Corporate Communication Manager sudah memberikan detail informasi mengenai bagaimana melakukanCorporate Public Relations untuk melakukan pekerjaannya dalam event ini, dalam project event ini, Corporate Communication Manager memberikan informasi mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan kepada Corporate Public Relations, Informasi mengenai deadline dalam mempersiapkan setiap pekerjaan dalam event ini juga diberikan oleh Corporate Communication Manager, informasi mengenai kinerja Corporate Public Relationssudah
2.
3.
1.
diberikan oleh Corporate Communication Managermelalui saran dan kritik untuk Corporate Public Relations. Selain itu, dalam project event ini Corporate Public Relations sudah melakukan 3 dari 4 hal yang harus dikomunikasikan ke atas pada project event Topping Off BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera (Pace, 2010 : 190) yaitu : Corporate Public Relations memberitahukan update setiap perkembangan dari pekerjaan yang dilakukannya dalam event ini,meminta Bantuan Corporate Communication Manager mengenai hal – hal dalam mempersiapkan eventini yang tidak dia mengerti, Corporate Public Relations diberikan kesempatan untuk memberikan masukan atau saran mengenai isi acara untukevent ini. Hal ini didukung juga oleh pemilihan 2 metode komunikasidari untuk berkomunikasi yang tepat, berupa : metode lisan (meeting, baik itu daily meeting maupunweekly meeting, telepon dan laporan lisan berupa daily report secara face to face) dan metode tulisan (email dan BBM (blackberry messanger)).Contohnya seperti penggunaan email yang membuat Corporate Communication Manager dapat mengetahui informasi mengenai event secara cepat, sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat. Seperti pada saat penyampaian report dari panitia event dapat langsung ditujukan kepada Corporate Communication Manager dan di cc ke Corporat Public Relations. Padahal secara struktural panitia sudah mengetahui penyampaian report ditujukan untuk Corporate Public Relations dulu dan di cc ke Corporate Communication Manager. Namun, karena waktu untuk mempersiapkan event ini sangat singkat, maka hal tersebut diperbolehkan untuk menghemat waktu. Sehingga nantinya event ini dapat telaksana dengan baik pada saat hari – H, karena melalui penggunaan email saat penyampaian report, Corporate Public Relations bisa mengetahui mengenai report tersebut karena sudah di cc juga melalui email. Kendala ketika melakukan komunikasi ke bawah pada saat project event ini adalah Corporate Communication Manager harus paralel dengan pekerjaannya karena ia merupakan Manager di Corporate Communication dan juga Manager di BINUS Square. Selain itu,terdapat 1 kendala yang dihadapi oleh Corporate Public Relations pada saat project event Topping Off BINUS UNIVERSITY ini adalah berdasarkan alasan mengapa komunikasi ke atas terlihat lebih sulit menurut Sharma (1979) (Pace, 2010 : 190) yaitu perasaan Corporate Communication Managertidak dapat dihubungi dan tidak tanggap terhadap apa yang disampaikan pegawai karena Corporate Communication Manager selaku penanggung jawab event, sehingga tiap hari senin bertugas di BINUS Square. Sehingga pemberian approvallebih lama yang akan menghambat persiapan untuk project event ini. Hambatan lain yang dihadapi oleh Corporate Public Relations yaitu hambatan psikologis karena pekerjaan Corporate Communication Manager yang paralel atau bisa dibilang double job mengakibatkan Corporate Communication Manager memiliki banyak pekerjaan yang harus dipikirkan dan dikerjakannya, sehingga menjadi sensitif menjelang hari – H event, yang menyebabkan ketakutan Corporate Public Relations untuk berkomunikasi. Solusi yang diambil untuk mengatasi hambatan dalam berkomunikasi dalam project event ini yang dilakukan oleh Corporate Communication Manageryaitu dengan cara memiliki time management dan skala prioritas. sedangkan solusi yang diambil oleh Corporate Public Relations yaitu dengan mengingatkan melalui media komunikasi lain untuk mendapatkan tanggapan segera ketika Corporate Communication Manager sulit dihubungi, dan mengatasi hambatan psikologis dengan cara membiarkan Corporate Communication Managertenang terlebih dahulu, baru setelah itu berkomunikasi, namun apabila ada kepentingan yang mendesak akan memberanikan diri untuk tetap berkomunikasi sehingga tidak menghambat proses untuk mempersiapkan event ini. Saran yang ingin disampaikan oleh peneliti selama melakukan penelitian pada divisi Corporate Public Relations BINA NUSANTARA yaitu : Berdasarkan 5 jenis informasi lagi yang biasa dikomunikasikan dari atasan kepada bawahan menurut Katz dan Khan, dalam project event ini sudah digunakan 4. Sebaiknya Corporate Communication Manager menambahkan 1 jenis informasi lagi yang harus dikomunikasikan kepada Corporate Public Relations dalam melaksanakan sebuah project event yaitu informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas (sense of mission). Sedangkan, untuk menyempurnakan komunikasi ke atas yang dilakukan oleh Corporate Public Relations, ada baiknya untuk menambahkan 1 hal lagi yang harus dikomunikasikan ke atas yaitu mengungkapkan bagaimana pikiran dan perasaan bawahan tentang pekerjaan mereka, rekan kerja mereka, dan organisasi. Dan juga, Sebaiknya menambahkan metode gambar untuk digunakan dalam berkomunikasi ketika mempersipkan project event, agar komunikasi yang dilakukan lebih optimal. Selain itu, untuk mempersiapkan event sebesar dan sepenting
2.
3.
ini sebaiknya dipersiapkan dalam waktu yang lebih lama yaitu minimal 6 bulan sebelumnya, sehingga persiapan yang dilakukan dapat berjalan dengan lebih maksimal. Dalam melaksanakan sebuah event ada baiknya Corporate Communication Manager mendelegasikan tugas secara total kepada Corporate Public Relations. Sehingga dalam menjalankan tugasnya sebagai penanggung jawab eventhanya sebagai pengarah, pengawas dan pemberi saran saja, bukan sebagai decision maker. Ketika mengerjakan sebuah event sebaiknya baiknya Corporate Communication Manager konsisten dalam menjalankan time management dan skala prioritas yang telah dibuatnya, sehingga mengetahui secara jelas pekerjaan mana yang harus didahulukan untuk dikerjakan dan bagaimana mengatur waktunya. Sedangkan, Corporate Public Relations fokus terhadap work in progress (WIP) yang sudah dibuat tiap minggunya untuk mempersiapkan event. Sehingga ketika sudah hampir memasuki hari – H event tidak dikejar – kejar deadline yang nantinya akan mengalami kendala dengan sikap sensitif CorporateCommunication Manager menjelang hari – H event.
REFERENSI Buku : Ardianto, Elvinaro. (2011). Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Simbiosa Rekatama Media. Cutlip, Scot.M. (2007). Effective Public Relations. Jakarta: Kencana Kencana Predana Media Group. Danandjaja. (2011). Peranan Humas dalam perusahaan. Jakarta : Graha Ilmu. K. Yin, Robert. (2009). Studi Kasus : Desain dan Metode. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada Kriyantono, Rachmat. (2012). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana Predana Media Group. Kriyantono, Rachmat. (2012). Public Relations dan Crisis Management : Pendekatan Critical Public Relations, Etnografi Kritis dan Kualitatatif. Jakarta : PT. Kencana Predana Media Group. Muhammad, Arni. (2008). Komunikasi Organisasi. Jakarta : Bumi Aksara. Mulyana, Deddy. (2010) Metodologi Penelitian Kualitatif : Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset. Noor, Ani. (2009). Management Event. Bandung : Alfabeta. Pace, R. Wayne dan F. Faules, 2010. Komunikasi Organisasi : Strategi MeningkatkanKinerja Perusahaan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset. Pudjiastuti, Wahyuni. (2010). Special Event : Alternatif Jitu Membidik Pasar. Jakarta : Elex Media Komputindo Rakhmat, Jalaluddin. (2009). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Ruslan, Rosady. (2008). Management Public Relations & Media Komunikasi.
Jakarta:
PT. Rajagrafindo Persada Ruslan, Rosady. (2010). Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations & Media Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Rohim, Syaiful. (2009). Teori Komunikasi : Perspetif, Ragam dan Aplikasi. Jakarta : Rineka Cipta.
Senjaya, Sasa Djuarsa dkk. (2007). Teori Komunikasi. Jakarta : Universitas Terbuka. Wiryanto. (2008). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT Grasindo. Jurnal : Adelman, Kimberly PhD : Stokes, Charles D, BSN, MHA, FACHE. (2013). Promoting Employee Voice and Upward Communication in Healthcare : The CEO's Influence/PRACTITIONER APPLICATIO, Journal
of Healthcare Management. volume 2, No. 57 : 133 – 47 diakses
24 April 2014 dari : http://search.proquest.com/docview/963769072/fulltext/D96BAE1A62DE436CPQ/1?accoun tid=38628 Bangun, Theofaldy. (2013). Alur Komunikasi Vertikal Dalam MeningkatkanSemangat Kerja Pegawai Di Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Samarinda (Studi Pada Bagian Pelayanan Pajak Bumi Dan Bangunan), ejournal Ilmu Komunikasi, volume 1, No. 3 : 319-334 diakses 4 April 2014 dari : http://ejournal.ilkom.fisipunmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2013/09/JURNAL%20%280905-13-04-14-35%29.pdf Eni, Fitriyani. (2013). Analisis Kegiatan Komunikasi Organisasi Pada PT. Kresna Duta Agroindo Perkebunan Sinar Mas Group Kecamatan Kombeng Kabupaten Kutai Timur. eJournal Ilmu Komunikasi, volume 1, No. 2 : 518 – 531 diakses 4 April 2014 dari : http://ejournal.ilkom.fisipunmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2013/06/Jurnal%20i%20%280 6-19-13-09-58-29%29.pdf Mega – Dini, Pradani. (2014). Analisis Komunikasi Organisasi Vertikal Mengenai Masalah Kompensasi Insentif Di Cv Semoga Jaya Excelso Samarinda, eJournal llmu Komunikasi, volume 2, No. 1 : 57-67 diakses 4 April 2014 dari : http://ejournal.ilkom.fisipunmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2013/12/JURNAL%20MEGA %0%28BARU%29%20%2812-30-13-03-03-15%29.pdf Tariszka – Semegine, Eva. (2012). Representatives Of Organizational Theories Have Already Dealt With The Question Of Organizational Communication. European Scientific Journal. July edition volume 8, No. 15 diakses pada 27 Martet 2014 dari : http://search.proquest.com/docview/1316952471/fulltextPDF/956D3974E824449APQ/4?acc ountid=31532
RIWAYAT HIDUP
Nama
: Monica Purnama Sari
Tempat tanggal lahir
: Kuala Enok, 21 Juli 1991
Pendidikan Terakhir
: S1 di Bina Nusantara
Fakultas
: Ekonomi dan Komunikasi
Jurusan
: Marketing Komunikasi
Pada Tahun
: 2014
Email
:
[email protected]