Berkarya untuk dunia dengan nilai-nilai baru.
Informasi, Interaksi, Inspirasi
EDISI 16 I 2015 I 16 HALAMAN Dipublikasikan oleh Divisi Komunikasi PT Vale Indonesia Tbk
- Tidak Diperjualbelikan -
SOSOK > HAL 6
KREASI > HAL 9
SAFETY > HAL 11
Ramli Rauf: “Tanpa Pelaku Program yang Baik, PTPM Akan Percuma”
Bento Unik untuk Bekal Anak
Hindari Kecanduan Alkohol
PTPM Dukung Pertanian Berkelanjutan
Laporan Utama > Hal 4
Mempraktikkan Pertanian Ramah Lingkungan Wawasan > Hal 7
Kiat Panen dan Pengolahan Lada Event > Hal 15
Panen Perdana KWT Tabarano Petani di Desa Ledu-ledu mempraktikkan SRI (System of Rice Intensification) Organik. Sistem intensifikasi lahan tersebut diharapkan bisa meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus menjaga keseimbangan lingkungan.
2
LAPORAN UTAMA Verbeek edisi 16 | 2015
Pembaca yang budiman. Dokumen Rencana Pengelolaan Sosial PTPM menyebutkan ada lima tujuan jangka panjang program pertanian berkelanjutan. Dua di antaranya adalah tercapainya perbaikan budidaya pertanian dan terbangunnya lembaga petani yang kuat. Perbaikan budidaya pertanian diupayakan lewat teknologi ramah lingkungan dan perbaikan mutu hasil komoditas pertanian. Sementara penguatan lembaga petani diusahakan lewat berbagai pelatihan. Laporan utama Verbeek kali ini menyoroti kegitan terkait dua hal tersebut. Pertama, penerapan konsep SRI Organik di Desa Mahalona, Towuti, dan Desa Ledu-ledu, Kecamatan Wasuponda. PT Vale, bekerja sama dengan Yayasan Aliksa Organik SRI, mengadakan pelatihan SRI Organik, pendampingan, lokakarya, hingga tahap monitoring-evaluasi. Kedua, gagasan pembuatan demplot Laika Tani Matano oleh kelompok tani di Desa Matano, Kecamatan Nuha. Gagasan ini muncul setelah ketua kelompok Laika Tani Matano, Amsal, bertandang ke Joglo Tani di Yogyakarta. Sepulang dari sana, Amsal dan Fasilitator Kecamatan Nuha, Ideham, membagikan pengalaman mereka kepada warga Desa Matano. Di rubrik “Wawasan”, kami turunkan dua tulisan tentang pengolahan lada dan pembuatan pupuk organik. Menurut Azwar Abu Bakar, Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian, saat ini Indonesia masih menjadi penghasil lada terbesar kedua di dunia setelah Vietnam. Jika dibandingkan produsen lada lainnya, permintaan lada dari Indonesia cukup besar karena cita rasanya yang berbeda. Menyangkut penggunaan pupuk organik, pupuk ini penting untuk mempertahankan kesuburan tanah. “Penggunaan unsur kimia mengakibatkan mikroba di dalam tanah tidak berfungsi, sehingga aliran energi dari bawah ke permukaan tanah tidak seimbang.,” kata Ketua Yayasan Aliksa Organik SRI, Alik Sutaryat. Di rubrik “Jendela” Anda dapat membaca wajah Luwu 100 tahun lalu. Betapa daerah ini pernah menjadi salah satu pusat perdagangan komoditas pertanian. Selamat membaca.
SURAT PEMBACA Perbanyak Berita Pertanian
Sulit Mendapatkan Verbeek
Terima kasih masukannya. Di beberapa edisi kami mengulas berita maupun tips pertanian yang berhubungan dengan aktivitas PMDM. Ke depan, laporan pertanian akan kami perbanyak, mengingat sektor ini salah satu program unggulan PMDM. Dalam edisi ini kami sajikan tulisan pertanian ramah lingkungan tentang SRI Padi Organik dan pembuatan pupuk kompos organik.
Untuk Sorowako, kami biasanya mendistribusikan edisi terbaru melalui Kantor Camat Nuha. Dari sana, kemudian didistribusikan ke kantor-kantor desa di Kecamatan Nuha. Anda bisa memperolehnya di kantor desa. Kalaupun Anda tidak mendapatkannya di sana, Anda bisa mendapatkannya di beberapa tempat publik ini: Kopi Api, Warkop SSS, Restoran Pondok Bambu, Hotel Lusiana, Hotel Grand Mulia, dan Matano Sunrise. Anda juga dapat membaca versi e-paper Verbeek dengan mengunjungi website vale.com/Indonesia di bagian publikasi.
Saya memperhatikan sektor pertanian Luwu Timur semakin maju beberapa tahun terakhir. Banyak bermunculan warga yang menggarap kebun dan sawahnya. Menanam lada, jagung maupun padi. Saya mengapresiasi Verbeek karena beberapa kali mengulas berita pertanian di Luwu Timur. Namun, menurut saya, porsinya perlu diperbanyak agar pengetahuan petani semakin baik. Misalnya soal tips merawat tanaman agar bebas hama dan hasil produksinya banyak. Isnaeni, Towuti
Ingin Rutin Mendapatkan Verbeek
Saya salah satu pembaca setia Verbeek. Tapi belakangan ini saya sulit mendapatkan edisi terbaru meski telah mendapat info dari Facebook Verbeek edisi terbaru sudah terbit. Bagaimana caranya saya bisa rutin mendapatkan tiap edisi terbaru tabloid ini? Marini, Sorowako
Anda bisa menikmati versi e-paper tabloid Verbeek dengan mengunduh di situs vale.com/ Indonesia bagian publikasi. Kalau Anda lebih senang membaca versi cetaknya dan kesulitan mendapatkannya, Anda bisa datang ke redaksi. Kami senang bila ada pembaca setia bisa mampir ke redaksi.
Akhir-akhir ini saya kesulitan mendapatkan edisi terbaru Verbeek. Padahal saya tinggal di Sorowako, yang setahu saya tempat tabloid ini dibuat. Mohon info dari redaksi agar saya bisa memperoleh Verbeek. Mardhy Andhe, Sorowako
Program Pemberdayaan Kaum Perempuan
Saya senang dengan edisi 13 yang menyajikan berita pelatihan untuk kaum perempuan. Menurut saya, bukan hanya berita seperti ini perlu diperbanyak, tapi juga ragam pelatihannya. Ibu-ibu dan remaja di Luwu Timur tentu sangat menyukai bila ada banyak pelatihan keterampilan bisa diikuti. Hasil dari pelatihan itu bisa dimanfaatkan untuk menambah pendapatan keluarga. Ana, Sorowako Terima kasih atas apresiasi Anda. Pemberdayaan dan pengembangan kaum perempuan memang merupakan salah satu fokus aktivitas PMDM. Tentu kegiatan tersebut tetap menjadi prioritas PMDM ke depan. Verbeek akan setia menyajikan berita maupun materi keterampilan pelatihan yang diadakan.
Sejarawan Dr. Peter Carey membaca Verbeek.
Tabloid ini diterbitkan sebagai upaya mengampanyekan transparansi dari pelaksanaan Program Terpadu Pengembangan Masyarakat (PTPM) PT Vale. Juga sebagai media alternatif masyarakat dalam memperoleh informasi dan wawasan. Kirimkan kritik dan saran Anda untuk tabloid Verbeek melalui email ke:
[email protected] atau kirimkan surat ke alamat redaksi.
TabloidVerbeek
@TabloidVerbeek
Pelindung: Dewan Direksi PT Vale | Penasihat: Basrie Kamba (Direktur Komunikasi & Urusan Luar), Busman Dahlan Shirat (Senior Manajer Program Sosial) | Penanggungjawab: Teuku Mufizar Mahmud (Senior Manajer Komunikasi) | Redaktur Pelaksana: Sihanto B. Bela | Editor: La Ode M. Ichman, Sohra, Aswaddin, Iskandar Ismail, Andi Zulkarnain, Baso Haris, Misdar | Redaksi: Rohman Hidayat Yuliawan, Nala Dipa Alamsyah, Nuki Adiati, Maman Ashari, Wahyudi | Kontributor: Fitri Damayanti | Fotografer: Doni Setiadi | Desain & Tata Letak: Azwar Marzuki | Alamat Redaksi: Kantor Departemen Komunikasi & Urusan Luar, Jl. Ternate No. 44 Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan - 92984.
LAPORAN UTAMA Verbeek edisi 16 | 2015
3
Menuju Pertanian Berkelanjutan Konsep pertanian berkelanjutan mendorong petani memperbaiki teknik budidaya, mutu produksi, dan membangun lembaga yang solid.
D
i Kabupaten Luwu Timur, sektor pertanian salah satu penyumbang terbesar pendapatan daerah di luar sektor tambang. Pengembangan agroindustri memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi setempat. Komoditas yang banyak dikembangkan masyarakat di wilayah terdampak operasi PT Vale antara lain tanaman pangan, perkebunan, dan hortikultura. Kendati demikian ada beberapa kendala yang dihadapi dalam mengembangkan kawasan agroindustri di wilayah terdampak operasi Perusahaan. Pertama, sebagian besar produk pertanian bersifat musiman dan sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim dan kesuburuan lahan. Akibatnya, kontinuitas produksi tidak terjamin. Kedua, kualitas produk pada umumnya masih rendah, sehingga sulit bersaing di pasaran, baik di dalam negeri maupun internasional. Permasalahan selanjutnya adalah sebagian besar industri berskala kecil dan dijalankan dengan teknologi rendah.
Pertanian berkelanjutan
Untuk mengembangkan komoditas unggulan di Luwu Timur, diperlukan kesadaran dari Pemerintah Daerah, masyarakat, dan Perusahaan untuk menata regulasi, sistem produksi, akses pasar, dan memperkuat kelembagaan petani. Untuk itu diperlukan program pertanian berkelanjutan. Hal itu sejalan dengan kerangka acuan yang tertuang dalam dokumen Rencana Pengelolaan Sosial (RPS) Program Terpadu Pengembangan Masyarakat (PTPM). Di dalam RPS, disebutkan lima
tujuan jangka panjang program pertanian berkelanjutan atau sustainable agriculture. Dua di antaranya adalah tercapainya perbaikan budidaya pertanian dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan dan tercapainya perbaikan mutu hasil komoditas pertanian. Tujuan lain adalah terbentuknya kelembagaan petani yang kuat demi pembangunan pertanian serta peningkatan ekonomi petani. “Program pertaPetani Petani hortikultura di Desa Matano yang memulai kegiatannya melalui penguatan kelembagaan nian berkelanjut- dan merencanakan pengembangan desa agrowisata. an dalam program pengembangan masyarakat yang dilakukan oleh PT Vale me- dan penyuluhan, penelitian dan pengemmiliki tujuan jangka panjang. Salah satu bangan, permodalan, hingga penyadaran capaian strategis dalam kerangka pertani- aspek legal). an berkelanjutan yaitu tercapainya perbaDua kegiatan PTPM di sektor pertanian Salah satu capaian ikan budidaya pertanian pada komoditas menarik untuk disoroti. Pertama, penerapstrategis dalam kerangka unggulan Kabupaten Luwu Timur dengan an konsep SRI Organik di Desa Mahalona, pertanian berkelanjutan menerapkan atau mendorong teknologi Towuti, dan Desa Ledu-ledu, Wasuponda. yaitu tercapainya perbaikan budidaya yang maju dan ramah lingkung- Kedua adalah gagasan pembuatan demplot an,” kata Senior Manajer Program Sosial Laika Tani Matano oleh kelompok tani di budidaya pertanian pada PT Vale Busman Dahlan Shirat. Desa Matano, Kecamatan Nuha. Dua kegikomoditas unggulan Dalam konteks pengembangan agroin- atan tersebut sejalan dengan konsep perKabupaten Luwu Timur dustri, program pertanian PTPM diarahkan tanian berkelanjutan, karena memprakuntuk menjangkau on-farm (budidaya per- tikkan sistem pertanian ramah lingkungtanian), off-farm (penguatan kelembagaan, an, berupaya meningkatkan produktivitas pengolahan pasca-panen, dan pemasaran), pertanian, dan membangun kelembagaan hingga penunjang (pendidikan, pelatihan yang solid.[]
Pemateri dari Yayasan Aliksa Organik SRI memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik cair kepada ibu-ibu PKK Kecamatan Nuha dan anggota Sorowako Community Volunteer, awal Maret 2015.
Rapat Kerja Program Pertanian PTPM 2015 yang digelar di Ruang Otuno PT Vale, Sorowako, awal Maret 2015 yang melibatkan Tim Program Pengembangan Sosial PT Vale, BP4K, BP3K, dan difasilitasi A+ CSR Indonesia.
4
LAPORAN UTAMA Verbeek edisi 16 | 2015
kurang atau bahkan terhenti total. Penggunaan pupuk dan pestisida sintetis terusmenerus dan berlebihan mengakibatkan rantai makanan terputus, sehingga hama leluasa berkembang biak,” kata Ketua Yayasan Aliksa Organik SRI, Alik Sutaryat.
Organik seratus persen
Petani Desa Ledu-ledu mempelajari tentang kimia tanah yang merupakan salah satu materi pelatihan SRI Organik, Maret 2015.
Mempraktikkan Pertanian Ramah Lingkungan Pelatihan SRI Organik menerapkan teknologi ramah lingkungan.
S
ebanyak 22 petani di Desa Mahalona, Kecamatan Towuti, diminta bermain peran. Ada yang memerankan tanah, bahan organik, bakteri, pengurai, hingga musuh alami serangga. Simulasi itu dimaksudkan agar petani memahami daur aliran energi dan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem sawah. Dengan suasana santai tapi serius, peserta mudah memahami materi pelatihan. Itulah sekelumit ilmu yang didapat dari pelatihan System of Rice Intensification (SRI) Organik yang diadakan pada akhir Februari lalu. Metode intensifikasi produksi pertanian itu mengaplikasikan teknologi ramah lingkungan yang bermanfaat bagi keseimbangan alam. Juga berdampak positif bagi kesehatan petani dan masyarakat umum. Selain di Desa Mahalona, pelatihan SRI Organik dilakukan di Desa Ledu-ledu, Wasuponda, diikuti 32 petani dan 19 tenaga penyuluh pertanian. di Kecamatan Wasuponda. “Hasil yang ingin dicapai dari penerapan SRI Organik, yaitu meningkatnya pendapatan dan kesehatan masyarakat tani. Selain menumbuhkan kemandirian petani dengan memanfaatkan potensi lokal, kearifan lokal, dan terjadinya daur aliran energi dan siklus nutrisi yang berkesinambungan secara ekologis,” kata Senior Manajer Program Pengembangan Sosial PT Vale Busman Dahlan Shirat.
Penggunaan unsur kimia mengakibatkan mikroba di dalam tanah tidak berfungsi, sehingga aliran energi dari bawah ke permukaan tanah tidak seimbang. Akhirnya suplai nutrisi dari tanah sangat kurang atau bahkan terhenti total.
Petani yang lain mengungkapkan beragam harapan. “Saya mau hasil tani melonjak, bahkan kalau bisa dijual sampai ke supermarket, mau terbebas dari zat kimia supaya badan lebih sehat dan tidak perlu beli pestisida mahal, dan ingin lahan bebas hama,” kata Jarwo. Paimin pernah memanen 18 ton gabah dari tiga hektar lahan sawah yang digarapnya. Kini produktivitas lahan terus merosot hingga pernah panen hanya tujuh kuintal gabah per hektar. Beberapa faktor ditengarai menjadi penyebabnya. Antara lain menurunnya kesehatan dan kesuburan tanah akibat penggunaan unsur kimia sintetik, baik pupuk maupun pestisida. “Penggunaan unsur kimia mengakibatkan mikroba di dalam tanah tidak berfungsi, sehingga aliran energi dari bawah ke permukaan tanah tidak seimbang. Akhirnya suplai nutrisi dari tanah sangat
Alik menjelaskan, sebagian besar petani di Indonesia masih mengandalkan pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah dan menggunakan racun kimia untuk membasmi hama. “Ketika petani ingin meningkatkan produktivitas lahan, yang terjadi adalah pertanian berbiaya tinggi karena mereka sangat bergantung pada bahan kimia yang mahal, serta tidak memerhatikan keberlanjutan lingkungan,” tambah Alik, penulis buku Padi SRI Organik Indonesia itu. Budidaya tanaman padi metode SRI Organik telah dikembangkan di berbagai lokasi di Indonesia dan menunjukkan peningkatan hasil. Hal itu membuktikan penggunaan pupuk organik paling penting dalam mendukung pertumbuhan dan menjaga keseimbangan ekosistem. “Ekosistem yang seimbang adalah modal besar, karena petani bisa hemat dari pembelian zat kimia. Tanah sehat, tanaman subur, petani untung. SRI Organik membuat petani menjadi sosok yang memberi manfaat bagi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan,” kata Alik. Tujuan utama pelatihan lima hari tersebut adalah menggugah petani untuk beralih ke bahan organik. Yuli Sumule, Ketua Kelompok Tani Mina Padi Manggis, mengatakan, selama ini dia sudah menjalankan pertanian organik, meskipun tidak sepenuhnya. “Saya pakai pupuk organik, tapi bukan buatan sendiri. Saya pakai pupuk organik yang dijual di toko tani. Kalau ada hama, saya masih pakai racun kimia. Setelah dapat pelatihan SRI Organik ini, saya mau pakai bahan organik total untuk sawah saya. Pokoknya seratus persen organik,” kata Yuli yang menggarap sendiri sawah seluas hampir satuhektar di Desa Leduledu, Kecamatan Wasuponda.[]
Harapan petani
PT Vale bekerja sama dengan Yayasan Aliksa Organik SRI untuk mengadakan pelatihan SRI Organik, pendampingan, lokakarya, hingga tahap monitoring-evaluasi. Pelatihan berlangsung lima hari dengan durasi 30 jam belajar. Sebelum memasuki materi pelatihan, petani diminta menuliskan harapan mereka di atas selembar kertas. “Sudah enam tahun saya bertani, tapi hasil masih jauh dari memuaskan. Saya berharap, SRI Organik ini jalan bagi saya dan anggota kelompok tani untuk bisa sukses,” kata Paimin, Ketua Kelompok Tani Harapan Jaya, Desa Mahalona, yang beranggotakan 27 orang.
Para anggota Kelompok Tani Harapan Jaya, Desa Mahalona ketika mengikuti Pelatihan SRI Organik, Maret 2015. Petani dibekali wawasan pertanian yang ramah lingkungan, manajemen kelompok dan pendampingan selama menerapkan pertanian organik.
LAPORAN UTAMA Verbeek edisi 16 | 2015
5
pat rekreasi, karena banyak orang Sorowako dan sekitarnya rekreasi naik perahu di hari Sabtu dan Minggu. Bagus kalau kita arahkan mereka rekreasi ke Matano. Cantik juga tempat ini buat rekreasi. Demplot ini juga bisa jadi tempat belajar pertanian yang terbuka untuk siapapun,” papar Ideham. Koordinator BP3K Kecamatan Nuha, Burhanuddin, optimistis tidak lama lagi agrowisata Laika Matano bisa terealisasi. “Dalam tiga tahun, saya yakin ini sudah jadi semua. Setelah baruga berdiri, kita perbanyak lagi jenis tanaman hortikultura. Lahan untuk kolam juga sudah disiapkan,” kata Burhanuddin. Dia setiap Selasa berkunjung ke demplot Laika Tani bersama rekan-rekan penyuluh.
Semangat belajar
Sayur bayam, salah satu tanaman yang dibudidayakan Kelompok Laika Tani Matano mulai tumbuh, Februari 2015 lalu. Pada Mei 2015, kelompok ini telah melakukan panen pertama beragam sayuran untuk dijual di pasar.
Mengembangkan Desa Agrowisata
Kelompok Laika Tani Matano membangun rumah tani dan menggarap lahan demplot untuk menggali potensi agrowisata.
S
etelah menyusuri danau selama 45 menit dari dermaga Sorowako, Verbeek akhirnya tiba di Taa, sebuah lokasi cantik di pesisir Danau Matano. Air jernih membuat bebatuan di bawah air tampak jelas. Di tepi danau, berdiri tenda beratap terpal dengan alas tikar. Cocok sekali untuk berdiskusi sambil menikmati santap siang atau menghirup secangkir kopi. “Di lokasi tenda inilah akan kami buat bangunan Laika Tani,” kata Yusuf, sekretaris kelompok Laika Tani Matano. Laika dalam bahasa Matano artinya baruga atau joglo, “rumah” tanpa sekat yang biasa digunakan sebagai ruang pertemuan. Gagasan mendirikan Laika Tani berawal dari kunjungan ketua kelompok Laika Tani Matano, Amsal, ke “kampus” Joglo Tani di Yogyakarta. Sepulang dari sana, Amsal dan Fasilitator Kecamatan Nuha, Ideham, membagikan pengalaman mereka kepada warga Desa Matano. “Waktu kami lontarkan ide untuk membuat demplot Joglo Tani di sini, warga antusias sekali. Mereka tertarik,” kata Ideham. Maka sejak Desember 2014, sebanyak 15 petani Matano sepakat membuat demplot atau lahan percontohan. Mereka memanfaatkan lahan bekas sawah berukuran 20x20 meter. Di lahan itu, para petani menanam sawi, selada, bayam cabut, tomat, cabai, dan timun. Dalam pembuatan demplot, petani didampingi penyuluh dari Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Nuha dan
Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Luwu Timur.
Agrowisata
Pembuatan demplot tersebut didukung Program Mitra Desa Mandiri (PMDM). Dana senilai Rp35 juta dimanfaatkan untuk membangun perahu sebagai sarana transportasi dari Desa Matano ke Taa, pembelian material baruga, dan pengadaan peralatan perkebunan. Jangka pendek, petani fokus pada tanaman hortikultura. “Yang penting kami belajar dulu manajemen organisasi kelompok tani, belajar cara bertani yang
baik, belajar disiplin, dan menjaga semangat teman-teman untuk mengerjakan lahan percontohan ini,” kata Yusuf. Jangka panjang, mereka menggagas konsep agrowisata. Gagasan itu diadopsi dari Joglo Tani. Untuk konsumsi harian, petani mengandalkan tanaman pangan dan tambak ikan yang ada di kompleks Joglo Tani. Selain tambak ikan, mereka memanfaatkan kotoran hewan ternak untuk memenuhi kebutuhan pupuk organik. “Nantinya konsep seperti itu akan kami terapkan di sini. Ada tanaman kebun, tambak ikan air tawar, ternak ayam, dan sapi. Tempat ini akan berfungsi sebagai tem-
Anggota Laika Tani Matano beristirahat sambil makan siang setelah menggarap kebun.
Hari Selasa adalah jadwal rutin seluruh petani anggota Laika Tani Matano menggarap lahan demplot. Di luar hari tersebut, terkadang beberapa petani melakukan kegiatan perawatan tanaman. Penyuluh pertanian dari BP3K membawa lembar absensi yang harus ditandatangani anggota kelompok tani. “Salah satu karakter yang mau kita bangun itu disiplin. Dengan absensi, kelihatan siapa yang memang punya niat dan mana yang setengah-setengah,” kata Yusuf. Anggota Laika Tani Matano umumnya adalah petani lada putih. Akmal, misalnya, punya 600 tiang lada dan sudah pernah panen sebanyak 200 kilogram. Keberhasilan bertani lada tidak lantas membuat mereka terlena. “Saya mau juga belajar tanam tanaman lain selain merica. Mau tambah ilmu,” kata Akmal yang setiap Selasa pagi hingga sore mengerjakan pembibitan sayuran di lahan demplot. Ideham juga menangkap semangat besar petani Matano untuk belajar. “Mereka ini potensinya besar. Rata-rata pemuda dan mereka mau belajar bertani. Tidak banyak anak muda yang mau kotor-kotor di sawah,” kata Ideham. Ya, semangat mereka memang terlihat. Mereka tidak berhenti menggarap lahan sambil sesekali berdendang mengikuti alunan lagu dari radio rakitan yang memanfaatkan baterai telepon genggam.[]
Lahan kebun sayur Laika Tani seluas 20x20 meter di Matano, Kecamatan Nuha, Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
6
SOSOK Verbeek edisi 16 | 2015
Ramli Rauf
“Tanpa Pelaku Program yang Baik, PTPM Akan Percuma”
R
amli Rauf, terpilih menjadi Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) selama dua tahun anggaran di Desa Tole, Kecamatan Towuti. Terlibat langsung dalam Program Mitra Desa Mandiri (PMDM) yang menjadi bagian dari Program Terpadu Pengembangan Masyarakat (PTPM) PT Vale, membuat Ramli belajar banyak dan ikut menyaksikan perubahan yang terjadi di tengah masyarakat Pengabdiannya diganjar Juara II KPMD Teladan di ajang Pemberdayaan Award yang diadakan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Luwu Timur. Sebagai hadiah, Ramli berkesempatan jalan-jalan ke Jakarta dan Bandung selama lima hari. Perjalanan singkat itu begitu membekas di benak Ramli. “Saya terkesan sekali dengan tata kota Bandung dan kreativitas anak-anak muda di Jakarta dan Bandung. Rasanya iri kalau melihat pemikiran mereka yang begitu maju.” Tidak berhenti di “rasa iri”, ayah dua anak itu bertekad membangun desanya dan ambil peran untuk mengubah pola pikir masyarakat menuju kemandirian. Kepada Verbeek, Ramli bercerita seputar tantangan dan hal terbaik yang dia dapatkan selama menjadi KPMD.
Bagaimana Anda bisa dan tertarik menjadi kader desa?
Yang mengusulkan saya jadi kader itu Kepala Desa dan disetujui masyarakat. Awalnya saya ragu, tapi kemudian saya pikir mungkin ini jalan
buat saya untuk berkontribusi positif kepada masyarakat dan lingkungan tempat tinggal saya.
Menjadi KPMD tentu membuat Anda akrab dengan PTPM. Bagaimana pendapat Anda pribadi tentang PTPM?
PTPM punya sistem yang 180 derajat lebih bagus dibanding sistem sebelumnya. Dulu program sosial PT Vale hanya milik sebagian orang, lebih banyak masyarakat yang tidak menerima manfaat. Sekarang ini karena banyak masyarakat yang rasakan manfaatnya, kehadiran PT Vale jadi sangat berarti bagi mereka. Meskipun awalnya tidak mudah menerapkan sistem baru ini tapi mindset masyarakat sudah banyak berubah.
Perubahan apa yang paling terlihat di masyarakat?
Saya melihat gotong-royong di tengah masyarakat lebih meningkat. Mereka jadi berpikir sama-sama untuk memecahkan masalah. Dulu kan mereka terima bantuan untuk individu jadi ya berpikirnya untuk kepentingan sendiri saja.
Apa tantangan terberat bagi KPMD seperti Anda?
Mengubah pola pikir itu yang saya rasa paling berat. Dulu kan orang pahamnya Comdev itu dibagikan uang. Habis uangnya, selesai. Sekarang mereka harus pikirkan betul setiap kegiatan, lalu ada verifikasi, ada Mo-
Ramli Rauf ketika mengunjungi lahan pertanian di Desa Tole, Kecamatan Towuti.
nev, dan sebagainya. Ini hal yang baru dan tantangan besar bagi saya dan temanteman fasilitator. Tapi di situlah seninya.
presentasi pakai Power Point karena itu memang sudah menjadi tanggung jawab saya untuk membuat laporan.
Menurut saya, sebagus-bagusnya sistem kalau tidak diimbangi dengan pelaku program yang bagus juga, akan percuma. Jadi kalau KPMD, fasilitator, pelaksana kegiatan, dan lain-lain, tidak jujur, tidak tulus, atau tidak punya kapasitas yang bagus, pelaksanaan PTPM jadi terganggu atau malah bisa gagal. Penguatan kapasitas pelaku program menurut saya paling penting. Dan memang dipilih dari orangorang yang punya dedikasi.
Kami masih punya banyak masalah yang dihadapi desa dan masyarakat. Infrastruktur dasar seperti jalan tani, penerangan, alsintan (alat dan mesin pertanian, red), sampai peningkatan kapasitas SDM masih perlu mendapat dukungan.
Menurut Anda, apa kunci sukses dalam implementasi PTPM/ PMDM?
Apa hal yang paling menarik dari menjadi KPMD?
PTPM ini tidak hanya menyentuh kegiatan tapi juga peningkatan kualitas SDM. Saya pribadi merasakan hal itu. Saya jadi bisa mengurusi administrasi, paham soal manajerial, cara berkomunikasi, dan sebagainya. Yang paling berkesan buat saya adalah sekarang saya bisa mengoperasikan komputer. Dulu saya benar-benar buta komputer. Sekarang saya bisa bikin Nama lengkap Tempat, tanggal lahir Alamat Pendidikan terakhir Pekerjaan Nama anak
Menurut Anda, hal paling krusial apa yang harus dibenahi di Desa Tole?
Anda menjadi Juara II KPMD Teladan. Apa saja yang dinilai oleh juri Pemberdayaan Award?
Pertama ada tes tertulis, jumlah soalnya 100. Yang 50 soal tentang PTPM, sisanya tentang Luwu Timur secara umum. Kedua, tes wawancara seputar implementasi PTPM. Ketiga, ada presentasi inovasi. Saya dapat tema seputar mengubah pola pikir masyarakat, bagaimana supaya dana stimulan itu bisa mendorong kemandirian yang berkelanjutan.
Apa rasanya mendapat prestasi KPMD Teladan?
Mungkin terlalu berlebihan jika itu dianggap prestasi. Menurut saya, ini baru langkah pertama dan ::Ramli Rauf saya merasa belum ::Redak, 25 September 1984 ada sesuatu yang besar yang saya lakukan ::RT 05, Dusun Ponsoa, Desa Tole, Kecamatan Towuti untuk masyarakat dan ::SMA/Paket C Amanagappa desa saya. Harapan terbesar saya, suatu ::Kepala Urusan Umum Desa Tole saat penghargaan itu ::Intan Wulandari (10 tahun), Naufal Adhyastha akan datang dari masRamadhan (7 bulan) yarakat.[]
WAWASAN Verbeek edisi 16 | 2015
7
Kiat Panen dan Pengolahan Lada (Bagian 1) Penanganan panen dan pasca-panen penting untuk meningkatkan mutu lada. itu karena luas areal tanaman lada juga meningkat, yakni dari 178.252 hektar pada 2013 menjadi 178.949 hektar pada 2014. Meski produksi bumbu dapur ini meningkat, volume ekspor lada pada 2013 turun dibandingkan 2012. Pada 2012, jumlah volume ekspor lada Indonesia 62,6 ribu ton, sementara 2013 hanya 32,5 ribu ton. “Penurunan ini akibat berkurangnya kualitas mutu lada kita,” kata Dirjen Perkebunan, Kementerian Pertanian, Gamal Nasir. Hingga kini, penanganan pascapanen lada masih Buah-buah merica muda tumbuh subur di Desa Harapan, Kecamatan Malili, kurang memperhaLuwu Timur. tikan segi kebersihan. Masalah utama ada merupakan salah satu komoditas yang sering dikeluhkan impotir rempah ekspor tradisional andalan Indone- terhadap produk lada Indonesia yaitu sia. Riwayatnya sebagai komoditas tingginya kadar kotoran dan kontamiperdagangan Indonesia pun sangat pan- nasi mikro-organisme. Pencemaran bajang. Lada tercatat sebagai produk per- han-bahan asing sebagian besar terjadi tama Indonesia yang diperdagangkan ke selama proses perendaman, pemisahan Eropa melalui Arabia dan Persia. kulit, maupun pada proses pengeringan. Hampir semua tanaman lada di In- Dengan makin sadarnya konsumen akan donesia diusahakan dalam bentuk usa- kesehatan, mereka menghendaki proha tani kecil dan tersebar di beberapa duk lada dengan mutu tinggi dan aman provinsi. Daerah sentra produksi utama untuk dikonsumsi. Karena itu, mutu kolada yaitu Lampung, Sumatera Selatan moditas lada perlu diperbaiki, salah satudan Bangka-Belitung. Daerah lain peng- nya melalui perbaikan cara penanganan hasil lada adalah Kalimantan Barat, Ka- pasca-panen. limantan Timur, Bengkulu, dan SulawePedoman penanganan pasca-panen si Selatan. Lada hitam Indonesia di per- lada—mencakup cara panen, perendadagangan internasional dikenal dengan man, pemisahan kulit dan pencucian, penama Lampung black pepper, sedangkan ngeringan dan pengemasan—yang ditulada putih dikenal dengan nama Muntok angkan melalui peraturan Menteri Perwhite pepper. tanian No. 55/2012 bisa menjadi acuan Azwar Abu Bakar, Direktur Tanaman untuk meningkatkan mutu komoditas. Rempah dan Penyegar Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian memaparkan, Pedoman panen lada putih saat ini Indonesia masih menjadi peng- 1. Hanya buah lada yang telah matang hasil lada terbesar kedua di dunia setedapat dipanen untuk lada putih, delah Vietnam. Jika dibandingkan produsen ngan satu atau dua buah biji lada lada lainnya, permintaan lada dari Indoyang telah berubah warna menjanesia cukup besar karena cita rasanya di kuning sampai kemerahan dapat yang berbeda. dipetik. Setiap tahun produksi lada terus me- 2. Buah harus dipetik secara selektif ningkat. Pada 2012, produksi lada Indodan panen harus dilakukan sesering nesia 89.620 ton, meningkat 5% pada mungkin selama musim panen. De2013, dan naik lagi 7% tahun 2014. Hal ngan seringnya dilakukan pemetikan
selama musim panen, dapat diharapkan buah lada yang dipetik menjadi seragam. Bila pemetikan lada hanya dilakukan satu atau dua kali selama musim panen, kemungkinan buah yang tidak matang atau terlalu tua akan ikut terbawa. 3. Lada yang telah jatuh ke tanah harus diambil secara terpisah dan tidak boleh dicampur dengan buah yang berasal dari pohon. Buah lada yang jatuh ke tanah harus diproses secara terpisah untuk digunakan sesuai dengan kebutuhan. 4. Pemetikan lada harus dilakukan dengan cara yang higienis, dikumpulkan dan diangkut di dalam kantong atau keranjang yang bersih untuk dibawa ke tempat pemrosesan. Keranjang atau kantong yang telah digunakan untuk menyimpan bahan kimia pertanian tidak boleh digunakan untuk mengemas lada. Setiap kantong atau keranjang yang akan digunakan harus dibersihkan untuk memastikan bahwa kantong atau keranjang tersebut bebas dari bahan-bahan yang dapat menimbulkan kontaminasi.
Pedoman perontokan
Buah lada sebaiknya dirontokan dulu untuk memisahkan buah lada dengan tangkainya, kemudian diayak untuk memisahkan buah yang kecil. 1. Perontokan buah lada dapat dilakukan dengan menggunakan mesin atau secara manual. Bila lada yang dirontok berjumlah cukup banyak, direkomendasikan menggunakan mesin perontok yang banyak tersedia dengan berbagai tipe. 2. Perontokan harus dilakukan hati-hati supaya buah lada tidak rusak selama perontokan. 3. Pastikan alat perontok benar-benar bersih sebelum digunakan, khususnya bila alat tersebut sudah lama tidak digunakan. Alat perontok juga harus dibersihkan setelah digunakan. 4. Pada perontokan dengan mesin dianjurkan buah yang dirontok langsung direndam dalam air untuk mencegah perubahan warna karena proses pencoklatan. Pada edisi berikutnya dibahas pedoman perendaman, pencucian, dan pengeringan lada.[]
L
Petani lada Desa Langkea Raya, Kecamatan Towuti menjemur lada hasil panennya.
8
WAWASAN Verbeek edisi 16 | 2015
Buat Sendiri Pupuk Organik Cair Bahan baku mudah didapat, pembuatan sederhana dan ramah lingkungan.
Mesin pencacah kotoran hewan dan jerami untuk membuat kompos.
Bahan: Teknik pembuatan pupuk cair organik non aerob (kedap udara). Teknik ini membuat usia pakai pupuk cair dapat mencapai dua tahun.
P
upuk Organik Cair, atau biasa disingkat POC, adalah pupuk cair yang dibuat dari bahan-bahan organik melalui proses pengomposan. Pupuk organik cair, yang kerap juga disebut pupuk kocor, dibuat dari bahan-bahan organik yang difermentasikan dengan bantuan organisme hidup. Bahan bakunya dari material organik yang belum terkomposkan. Pupuk organik cair mempunyai beberapa manfaat, di antaranya meningkatkan kemampuan fotosintesis tanaman dan penyerapan nitrogen dari udara, membuat tanaman lebih kokoh dan kuat, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan dan serangan penyakit. Pupuk kocor juga merangsang pertumbuhan cabang produksi, meningkatkan pembentukan bunga dan bakal buah, serta mengurangi gugurnya daun, bunga, dan bakal buah.POC dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, juga membantu meningkatkan produksi tanaman serta meningkatkan kualitas hasil pertanian. Pupuk cair memiliki keistimewaan dibandingkan pupuk organik bentuk lain, yaitu lebih cepat diserap tanaman. Namun POC tidak dianjurkan sebagai pupuk utama dalam bercocok tanam karena nutrisi yang ada pada pupuk cair lebih rentan terbawa erosi. Sebaiknya gunakan pupuk organik padat sebagai pupuk utama atau pupuk dasar. Pupuk organik padat tersimpan lebih lama dalam media tanam dan bisa menyediakan kebutuhan hara untuk jangka panjang.
hidroponik). Caranya dengan mengencerkan pupuk dengan air bersih terlebih dulu, kemudian disemprotkan pada tanaman. Kepekatan pupuk organik cair yang akan disemprotkan tidak boleh lebih dari 2%. Pada kebanyakan produk, pengenceran dilakukan hingga seratus kali yang artinya setiap 1 liter pupuk diencerkan dengan 100 liter air. Untuk merangsang pertumbuhan daun, semprotkan POC pada tanaman yang baru bertunas.Sedangkan untuk menghasilkan buah, biji, atau umbi, pupuk disemprotkan saat perubahan fase tanaman dari vegetatif ke generatif. Bisa disemprotkan langsung pada bunga ataupun pada batang dan daun. Setiap penyemprotan hendaknya dilakukan dengan interval waktu satu minggu jika musim kering atau tiga hari sekali pada musim hujan. Untuk membuat pupuk perangsang daun, gunakan sumber bahan organik dari jenis daun-daunan. Sedangkan untuk membuat pupuk perangsang buah, gunakan bahan organik dari buah-buahan busuk.
•
1 karung kotoran hewan 30 kg buah-buahan busuk atau sayur-sayuran hijau 100 gram gula merah 50 ml bioaktivator (EM4 atau bisa juga dibuat sendiri dari rebung, daun gamal, atau buah bila) Air bersih secukupnya
Cara pembuatan: •
Siapkan tong kedap udara ukuran 100 liter sebagai media pembuatan pupuk, 1 meter selang transparan (diameter kira-kira 0,5 cm), botol plastik ukuran 1 liter. • Lubangi tutup tong seukuran selang. • Potong-potong buah yang akan dijadikan bahan baku. Masukkan ke dalam tong bersama kotoran hewan dan tambahkan air dengan komposisi 2 bagian bahan organik, 1 bagian air. Aduk rata. • Larutkan EM4, gula merah, 5 liter air, lalu aduk hingga merata. • Masukkan larutan tersebut ke dalam tong yang berisi bahan baku pupuk. • Tutup tong dengan rapat, masukan selang lewat tutup tong yang telah diberi lubang. Rekatkan tempat selang masuk sehingga tidak ada celah udara. Masukkan ujung selang yang lain ke dalam botol yang telah diberi air. Pastikan tong tertutup rapat. Fungsi selang adalah untuk menstabilkan suhu adonan dengan membuang gas yang dihasilkan tanpa harus ada udara dari luar masuk ke dalam tong. • Tunggu 7-10 hari. Untuk mengecek tingkat kematangan, buka penutup tong, cium bau adonan. Apabila wanginya seperti wangi tape, adonan sudah matang. • Pisahkan antara cairan dan ampasnya dengan cara menyaring. Gunakan saringan kain. Ampas adonan bisa digunakan sebagai pupuk organik padat. • Masukkan cairan yang telah melewati proses penyaringan ke dalam botol plastik atau kaca, tutup rapat. Pupuk organik cair siap digunakan. Jika dikemas baik, pupuk bisa digunakan sampai enam bulan.[]
1/2 diisi Air
Penggunaan
Jenis pupuk cair lebih efektif dan efesien jika diaplikasikan pada daun, bunga, dan batang, dibanding jika diaplikasikan pada media tanam (kecuali pada metode
• • • •
Botol Plastik diisi dengan Air
2/3 diisi Bahan Organik Buah bila dihaluskan sebagai bahan campuran pembuatan pupuk organik cair.
Tong Plastik ± 100 Liter
KREASI Verbeek edisi 16 | 2015
9
Bento Unik untuk Bekal Anak Kehabisan cara membuat anak Anda tertarik makan buah dan sayur? Coba kreasi bento untuk bekal makanan ke sekolah.
B
Telur Dadar
agi sebagian besar ibu yang memiliki anak usia Balita, mengajarkan anak untuk makan buah dan sayur membutuhkan usaha ekstra. Banyak alasan yang diberikan sang anak untuk tidak menghabiskan atau bahkan tidak menyentuh sayur dan buah yang telah Anda siapkan sebagai menu di bekal makanannya. Mungkin Anda perlu mencoba hal baru ketika menyiapkan bekal bagi si kecil, misalnya dengan membuat kreasi bento. Bento adalah istilah bahasa Jepang untuk makanan bekal berupa nasi berikut lauk-pauk dalam kemasan praktis yang bisa dibawa dan dimakan di tempat lain. Ciri khasnya terdapat pada pengaturan isi dan warna agar sedap dipandang serta mengundang selera makan. Verbeek memberi inspirasi menata bento unik yang bisa Anda coba. Selamat mencoba, Ibu![]
Telur Rebus
Buah-buahan
Sayur-sayuran
Nasi Putih
Bola-bola Daging Cincang
RESENSI
Buku tentang Kegemukan untuk Ibu & Anak
G
aya hidup di kota modern membuat penduduknya jadi kurang aktif bergerak. Anak lebih senang bermain dalam rumah. Di pihak lain, makanan berlimpah tidak diimbangi kontrol kuat dari orangtua dengan alasan kesibukan. Padahal, pola dan kebiasaan makan anak yang tidak terkontrol merangsang timbulnya gangguan makan. Anak cenderung hanya mau makan
makanan tertentu. Ironisnya, masalah ini malah dijadikan alasan bagi orangtua untuk membiarkan makanan yang tidak sehat masuk ke mulut putra-putri mereka. Makanan juga sering disalahgunakan sebagai hadiah atau alat untuk membeli cinta anak, yang ujung-ujungnya menimbulkan kelebihan berat badan. Faktor-faktor semacam inilah yang merangsang terjadinya obesitas, terutama pada anak-anak dan remaja.
Lewat buku ini dr. Grace Judio, pemerhati gaya hidup, behaviour scientist, weight control consultant, serta ahli fisiologi, berbagi cerita. Dituturkan, pasien klinik penurunan berat badannya mayoritas adalah ibu-ibu. Selama sesi konsultasi, tak jarang keluar keluhan mengenai anak-anak mereka yang kelebihan berat badan dan obesitas. Kasus obesitas pada anak semakin bertambah setiap tahunnya. Pengamatan ini dikuatkan oleh data obesitas di Indonesia yang dikeluarkan Riset Kesehatan Dasar pada 2010, yang menunjukkan peningkatan dua kali lipat dibandingkan kasus kekurangan gizi. Orangtua pun mulai khawatir saat anak-anak mereka yang kegemukan beranjak remaja. Mereka merasa anak-anak mereka gemuk, jelek, dan akan mengalami kesulitan saat membeli baju dan mencari pacar, yang malah memicu problem rasa rendah diri anak. Para orangtua akhirnya melakukan berbagai macam cara untuk menurunkan berat badan anaknya. Padahal, anak masih dalam masa pertumbuhan. Orangtua kebi ngungan. Anak jauh lebih kebingungan.
Sebenarnya tubuh memiliki radar yang memindai berapa banyak makanan yang diperlukan. Bila anak dilatih untuk mendengarkan apa yang dikatakan tubuh, makan berlebihan dan menjadi gemuk dapat dengan mudah dihindari. Lapar mata, makan saat stres, dan makan berlebihan adalah tanda bahwa penentu kenyang-lapar bukan dari dalam tubuh, tapi dari luar. Bila hal ini tidak diluruskan, anak akan tergiring menjadi obesitas saat dewasa. Buku Solusi Tanpa Stres untuk Anak Gemuk dipaket dengan buku anak berjudul Cerita Semut tentang Hati dan Perut. Buku cerita bergambar ini, yang juga dituliskan oleh dr Grace, merupakan pelengkap untuk dibacakan orangtua bersama anaknya. Alat ukur indeks massa tubuh (body mass index) dan resep makanan sehat sederhana disertakan sebagai bonus buku.[] Judul:
Solusi Tanpa stres untuk Anak Gemuk & Cerita Semut tentang Hati dan Perut
Penulis:
dr. Grace Judio
Penerbit:
Jakarta: GAIA bekerja sama dengan Light Hous dan Nakita, 2013
Harga:
Rp90.000
10
JENDELA Verbeek edisi 16 | 2015
Loewoe Tempo Doeloe (Bagian 1)
S
eperti apa wajah Luwu di masa silam? Tidak banyak catatan tersua. Satu dari sedikit catatan itu berasal dari sumber Belanda, yakni laporan Gubernur Selebes D.F. Van Braam Morris berjudul Het Landschap Loehoe, Getrokken uit een rapport Van den Gouverneur Van Celebes en heer D.F. van Braam Morris (1888)— Panorama Luwu, diambil dari laporan Gubernur Sulawesi D.F. van Braam Morris (1888)—diterbitkan oleh Batavia-’s Hage, Albrecht & Rusche, M. Nijhoff, 1889.
Laporan tersebut memuat informasi tentang keadaan negeri, penduduk, pemerintahan, sejarah, dan sosial budaya sekitar abad ke-18 dan 19. Verbeek menyarikannya untuk Anda. Disajikan dalam dua tulisan.
Sejarah
Penduduk Luwu menakik geta
Sejarah Luwu hanya dikenal dari sumber lisan dari mulut ke mulut dari generasi ke generasi. Luwu dahulu bernama Wara, tempat kelahiran peradaban Bugis pada abad ke-10 sampai ke-14 dan menjadi kerajaan terkuat di Sulawesi, dan barangkali sejak dahulu mempunyai kekuasaan atas semua kerajaan di Sulawesi. Syair-syair ILa Galigo banyak menyebutkan keadaan Luwu pada masa
h damar. Foto dok. Tropenm
useum, Belanda.
itu, dan orang-orang Luwu mengatakan wilayahnya terentang hingga ke Danau Poso, yang oleh mereka disebut Ranu. Dalam bahasa Toraja, ranu berarti danau. Mereka mendasarkan anggapan itu berdasarkan fakta orang-orang Toraja dari wilayah itu biasa datang memberikan penghormatan pada pelantikan raja baru Luwu.
Negeri & Ekonomi
Luwu adalah negeri bergunung. Gunung-gunungnya berhutan lebat dan berpemandangan sangat liar. Bahkan sampai di dekat ibukota Palopo, di daerah-daerah pegunungan tidak ada rumah dan tidak ada kebun. Di daerah gunung tanahnya subur, sangat cocok untuk perkebunan kopi. Perdagangan di Luwu merupakan hal yang penting. Namun peranan penduduk pribumi kecil, karena seluruh perdagangan berada di tangan orang Arab, orang Cina, orang Makassar, dan Bugis yang datang dan tinggal untuk sementara. Mereka memperoleh kekayaan luar biasa dari hasil hutan dan produksi kopi yang terus meningkat. Setiap tahun secara teratur datang di kota Palopo beberapa kapal dari Singapura, Pontianak, Wajo, dan muara dari Kali Cenrana (Pallima) serta dari Makassar untuk mengambil produksi. Jumlah kapal meningkat di tahun 1886 menjadi dua belas, di antaranya dua besar bertiang tiga. Tahun-tahun sebelumnya hanya tujuh atau delapan. Biasanya mereka datang di bulan Maret dan April dan tinggal di sana sampai bulan Juli atau Agustus, kemudian pulang dengan muatan sagu, rotan, kopi, damar, lilin, kulit, sogadan kayu nibong ke Singapura. Barang-barang penting yang didatangkan adalah garam, beras, ikan kering, candu, bedil, mesiu, dan timah—namum candu, bedil, dan mesiu diselundupkan—kapak dan parang, benang Eropa dan kain, katun kasar, sutera, kain katun, kain belacu, jambangan tanah dan jambangan batu, piring dan pinggan,
D.F. van Braam Morris. Foto dok. KITLV, Belanda
barang-barang tembaga, dan barang-barang kelontong. Perdagangan yang teratur dalam bentuk jual-beli tidak ada, karena semua hasil diperoleh dengan barter, kecuali kopi yang sekali ditimbang dibeli dengan uang tunai. Menimbun persediaan atau mengumpulkan hasil hutan bagi penduduk pribumi belum dikenal. Mereka hanya menunggu sampai kapal-kapal atau perahu tiba, sehingga para pedagang terpaksa menanti cukup lama hingga muatan penuh. Sekiranya tidak demikian, perdagangan akan lebih hidup lagi. Luwu, seperti Mandar, merupakan negeri perbudakan yang utama. Orang-orang Luwu sangat senang berjudi dan mengisap candu. Karena tidak berpunya, maka untuk memenuhi hasratnya itu mereka pergi mencuri atau menggadaikan dan menjual dirinya. Apabila orang kedapatan mencuri atau dipersalahkan sebagai pencuri, maka dia harus membayar lipat ganda dari nilai barang yang dicurinya. Biasanya si pencuri tidak mampu membayarnya, sehingga dia dengan gampang dijadikan hamba sahaya dan dijual kepada penawar tertinggi. Nasib ini dijalani dengan patuh dan tidak ada usaha untuk melarikan diri, karena apabila hal itu terjadi, dia dan seorang anaknya akan mati dibunuh.[]
SAFETY Verbeek edisi 16 | 2015
11
Hindari Kecanduan Alk hol Oleh dr. Kristiawan Basuki (Occupational health specialist RS Inco)
Yakinkan diri Anda dan katakan dengan tegas bahwa Anda bisa bebas alkohol. Jangan ucapkan afirmasi negatif seperti “Aku tidak akan minum alkohol lagi”, yang malah akan memicu otak alkohol diaktifkan akibat munculnya rasa takut, panik, marah, depresi, atau tidak nyaman tanpa alkohol.
A
khir tahun lalu, media massa ramai memberitakan 12 orang meninggal di Jawa Tengah akibat menenggak minuman beralkohol yang dicampur suplemen dan zat lain (oplosan). Kejadian serupa juga kerap didapati di daerah lain di Indonesia. Catatan worldlifeexpectancy. com yang menyitir badan kesehatan dunia WHO, pada 2013 sedikitnya 79.489 orang mati karena kecanduan alkohol. Alkohol adalah sebutan umum untuk senyawa hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon. Bagi awam, alkohol identik dengan minuman keras atau memabukkan. Pada minuman keras, jenis yang dipakai adalah ethyl alcohol atau etanol. Bentuk lain alkohol di antaranya metanol, butanol, propanol, dan lain-lain.
Klasifikasi alkohol
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.86/Men.Kes/Per/IV/77, yang dimaksud minuman keras adalah semua jenis minuman beralkohol bukan obat yang meliputi: 1. Minuman keras golongan A Minuman beralkohol dengan kadar etanol 1-5%. Contoh: Bir Bintang, Green Sand, Anker Bir, Asasi, San Miguel, dan bir merk lainnya. 2. Minuman keras golongan B Minuman beralkohol dengan kadar etanol sebesar 5-20%. Contoh: Anggur Malaga, Anggur Kolesom Cap 39, Anggur Shoxu, dan lain-lain.
3. Minuman keras golongan C Minuman beralkohol dengan kadar etanol sebesar 20-55%, misalnya merk atau jenis Mansion, Scotch Brandy, Stevenson, Tanqueray, Vodka, dan lainnya.
Efek buruk
Kecanduan alkohol punya efek yang membahayakan tubuh, seperti perubahan metabolisme dan fungsi pencernaan, serta cedera saluran pencernaan. Alkohol juga memicu kerusakan kelenjar ludah sehingga mengurangi produksi air liur, mengganggu pergerakan kerongkongan, mengganggu pubertas dan siklus haid normal, dan menghambat sekresi testosteron oleh testis. Bila dikonsumsi jangka panjang dan berlebihan, alkohol dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh. Pemabuk atau pencandu berat minuman keras terancam masalah kesehatan yang serius seperti radang usus, penyakit liver, dan kerusakan otak. Kombinasi alkohol dengan obat-obatan berbahaya lainnya akan melipat gandakan efek buruk, termasuk keracunan dan overdosis.
–– Objectify Anggap otak alkohol sebagai benda mati. Ketika muncul pikiran atau keinginan mengonsumsi minuman keras, ucapkan afirmasi bahwa keinginan tersebut tidak akan mengalahkan Anda. Dengan mengendalikan “bisikan” otak alkohol, Anda lebih mudah terbebas dari kecanduan.
–– Respond Katakan “tidak” setiap kali otak alkohol aktif. Dengan cara demikian, otak alkohol akan mundur dan mengalah pada otak sadar. –– Enjoy Nikmati kebebasan Anda dari kecanduan alkohol. Jangan takut tergelincir kembali, karena ketakutan mencerminkan bekerjanya otak alkohol yang mendorong Anda untuk menyerah.
3. Berhenti tiba-tiba dan motivasi diri Dalam beberapa kasus, terdapat pecandu alkohol yang berhasil menghentikan ketergantungan secara tiba-tiba (cold turkey). Ini dilakukan dengan dorongan diri sendiri atau tanpa bantuan dan konsultasi dengan siapapun. Cara ini tidak disarankan, karena berisiko memunculkan gejala “putus alkohol” yang menimbulkan efek fisik dan psikis berkepanjangan. Konsumsi alkohol sebaiknya dilakukan bertahap atau dengan bantuan konsumsi obat-obatan dari dokter. Jika Anda ingin menghilangkan kecanduan terhadap alkohol, silakan berkonsultasi dengan konselor di RS Inco PT Vale. Keterangan lebih lanjut bisa diperoleh melalui hotline 0811-420052.[]
Tiga cara mengatasi kecanduan alkohol
1. Terapi medis Cara mengatasi kecanduan alkohol dengan penggunaan obat-obatan, misalnya dengan disulfiram, naltrekson, dan acamprosate. Obat-obat tersebut hanya bisa diperoleh dengan resep dokter. 2. Terapi psikologis dengan metode CORE (Commit, Objectify, Respond, Enjoy) Terapi ini memiliki padangan bahwa otak pecandu alkohol terbagi atas otak alkohol dan otak sadar/berhenti. Proses CORE secara berkelanjutan akan mengalahkan otak alkohol.
–– Commit Berkomitmen pada diri sendiri untuk hidup tanpa alkohol selamanya.
Konsultasi dengan dokter ahli merupakan salah satu terapi sekaligus memotivasi agar dapat lepas dari kecanduan alkohol.
12
PEMDA MENYAPA Verbeek edisi 16 | 2015
Mahalona Bakal Jadi Sentra Produksi Padi
K
ementerian Pertanian RI tahun anggaran 2014 telah mengalokasikan kegiatan perluasan sawah untuk Kabupaten Luwu Timur seluas 500 hektar dengan anggaran sekitar Rp6,4 miliar. Dari luas area tersebut, hampir setengahnya, atau 213,80hektar, berada di Desa Buangin (wilayah Mahalona), Kecamatan Towuti. Anggaran yang dialokasikan untuk perluasan sawah di wilayah tersebut senilai Rp2,8 miliar dan menyasar 14 kelompok tani. “Itu artinya, wilayah Mahalona bakal menjadi salah satu sentra produksi padi di masa datang,” kata Staf Ahli Pembangunan, La Besse, saat melakukan penanaman perdana, akhir Januari 2015. Dia berharap Mahalona dapat berkontribusi besar terhadap peningkatan produksi sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan. Pembangunan pertanian tetap menjadi prioritas pemerintah. Komitmen itu diwujudkan dengan mengalokasikan anggaran di sektor pertanian senilai Rp18 miliar pada 2015 melalui Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan.
Kadis Pertanian Muharif mengatakan, dari volume kegiatan perluasan sawah seluas 500 hektar, pihaknya hanya merealisasikan perluasan 435,15 hektar dengan anggaran Rp5,6 miliar, yang dikerjakan 23 kelompok tani di 6 desa dari 4 kecamatan. “Ini terjadi karena ada kebijakan penghematan anggaran oleh Kementrian Pertanian,” jelasnya. Enam desa tersebut adalah Desa Lampenai (Kecamatan Wotu) seluas 66,55 Muspida Luwu Timur bersama Dinas Pertanian ketika acara Tanam Perdana Sawah di Desa Mahalona, pertengahan Maret 2015 lalu. ha, Desa Cendana Hijau (Wotu) seluas 18,75 ha, Desa Lama- Buangin (Towuti) seluas 213,80 ha. an sebesar Rp311 juta dari dana Bansos eto (Angkona) seluas 45,55 ha, Desa Solo Untuk mengoptimalkan fungsi salur- APBN untuk membangun pintu-pintu air (Angkona) seluas 71,75 ha, Desa Manu- an irigasi bagi Kelompok Tani Mahalo- yang dikerjakan oleh kelompok tani. (Hurung (Malili) seluas 18,75 ha, dan Desa na, pada 2015 ini dialokasikan anggar- mas Lutim)
SAR Harus Dikelola Profesional
W
akil Bupati Luwu Timur, HM Thorig Husler, mengaku bangga karena kegiatan pendidikan dan pelatihan (Diklat) yang dilakukan tim search and rescue (SAR) Malili masih didominasi para pemuda. “Patut diapresiasi karena Diklat SAR Malili ini banyak melibatkan pelajar atau pemuda. Mereka terpanggil untuk berkontribusi bagi daerah sebagai relawan kemanusiaan,” ujar Husler saat membuka Diklat SAR Malili Angkatan VI di aula Manggala Agni Malili, akhir Februari 2015. Ditambahkan, kehadiran SAR Malili selama ini telah berkontribusi positif dalam membantu penanganan bencana. Apalagi kondisi geografis Luwu Timur rawan bencana gempa bumi, banjir, dan tanah lonsor. Satu hal yang perlu dievaluasi, kata Husler, manajemen masih perlu diperbaiki agar lebih profesional. Ia juga mengingatkan agar SAR Malili terus berkoordinasi dengan TNI, Polri, dan Pemkab Luwu Timur melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Kapolres Luwu Timur AKBP Rio Indra Lesmana menekankan aspek keselamatan. Dia mengingatkan agar para peserta patuh terhadap ketentuan dan aturan main dari instruktur SAR Unhas. Sementara Ketua SAR Malili, Suardi mengatakan, kegiatan Diklat diikuti 20 peserta yang berasal dari berbagai sekolah setingkat SMA di Kecamatan Malili. Dilaksanakan selama tujuh hari, materi Diklat meliputi matra darat dan laut. Diberikan oleh instruktur SAR Universitas Hasanuddin, tim Departemen Fire and Rescue PT Vale Indonesia, dan Kepala BPBD Andi Makkaraka. Suardi mengharapkan dukungan Pemerintah Daerah untuk kemajuan organisasi SAR, baik dari sisi pelatihan maupun peralatan teknis penyelamatan. (Humas Lutim)
Wakil Bupati Luwu Timur HM Thorig Husler ketika membuka pendidikan dan pelatihan angkatan ke-6 SAR Malili, akhir Februari2015 lalu.
KEMITRAAN Verbeek edisi 16 | 2015
13
Mentransfer Pengetahuan, Menciptakan Kemandirian Kisah inspiratif Nestle Indonesia mengimplementasikan nilai manfaat bersama untuk kemajuan masyarakat desa.
Program penyediaan air bersih Nestle Indonesia di Desa Telaga Luhur, Provinsi Banten. Program ini memberikan akses air bersih sekaligus kemandirian warga dalam mengelola fasilitas publik.
dan kesiangan,” ujar Jamu’in, warga Desa Telaga Luhur yang juga Bendahara Kelompok Masyarakat Pengguna Air.
Dikelola masyarakat
S
ejak didirikan 148 tahun lalu di Swiss, Nestle, perusahaan multinasional produsen makanan ini menerapkan nilai keberlanjutan dan kemandirian perusahaan kepada masyarakat. Konsep yang disebut penciptaan manfaat bersama (creating shared value/CSV) ini telah diterapkan di beberapa daerah Indonesia. Salah satu proyek CSV Nestle Indonesia yang dinilai berhasil yakni proyek penyediaan air bersih bagi penduduk Desa Telaga Luhur, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Daerah tersebut kerap mengalami kesulitan air bersih. Warganya bisa berjalan kaki lebih dari satu kilometer untuk mendapatkan air. Sekitar 40 kilometer dari Desa Telaga Luhur terdapat pabrik Nestle. Karena itu, Telaga Luhur diputuskan sebagai lokasi implementasi CSV air bersih Nestle setelah melalui penilaian terhadap kebutuhan masyarakat desa. Proyek mulai dilaksanakan pada Agus-
tus 2008. Nestle bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk merealisasikannya. Nestle berkonsentrasi pada pendanaan untuk pembangunan sarana berupa satu sumur bor, tangki penampungan air berkapasitas 30.000 liter, pipa air, 5 unit MCK dan 8 unit hidran umum berkapasitas 2.000 liter. Total anggaran yang digelontorkan senilai Rp500 juta. PMI yang ahli dalam sanitasi dan pengelolaan air, berfokus pada pendampingan teknis pembangunan sarana air dan peningkatan kapasitas manajemen air dan keuangan. Pengelolaan air juga diurus mandiri oleh warga desa setelah mengikuti pelatihan manajemen air dari PMI. Mereka kemudian melembagakan fungsi itu dalam Kelompok Masyarakat Pengguna Air. “Sebelum ada bantuan ini, semua warga mencuci dan mandi di sungai. Bahkan sebelum ada MCK ada yang buang hajat di semak belukar atau hutan. Anak-anak kalau mau sekolah mandi ke sana dulu
Pengelolaan meliputi penyaluran air ke fasilitas MCK dan 100 rumah warga desa. Aliran air dibuka pagi (06.0008.00) dan sore hari (16.00-18.00). Warga yang menikmati air bersih langsung ke rumahnya dikenakan iuran bulanan sebesar Rp20.000. Untuk pengguna MCK dikenakan iuran 10.000 per bulan. Uang iuran ini dipakai untuk membayar listrik operasional. “Pelaksanaan dan pengelolaannya adalah berbasis masyarakat. Kami hanya memberi dukungan,” ujar Head of Corporate Communication PT Nestle Indonesia, Nur Shilla Christianto. Penerapan CSV merupakan langkah dan komitmen Nestle dalam menciptakan keuntungan bagi pemangku kepentingan lain, termasuk masyarakat luas. Dalam implementasinya Nestle menjalin kemitraan dengan para pemangku kepentingan mulai dari pemerintah, organisasi nonpemerintah, lembaga swadaya masyarakat, pihak swasta lainnya, akademisi, dan masyarakat setempat. Di sisi lain, CSV memperkuat basis pemasok dan menjamin keberlanjutan pasokan bahan baku yang berkualitas bagi pabrik Nestle. Selama lebih dari 30 tahun, Nestle telah memberikan bantuan teknis dan keuangan kepada para peternak sapi perah yang jumlahnya mencapai 35.000 orang di berbagai wilayah di Jawa Timur.
Bantuan teknis meliputi pelatihan keperluan minum ternak dan menjaga kebersihan kandang. “Untuk program ini kami melakukan konservasi air melalui keterlibatan peternak sapi perah sebagai bagian dari mata rantai pasokan bahan baku,” tambah Shilla. Setiap hari Nestle membeli lebih dari 650 ribu liter susu segar untuk kebutuhan pabriknya. Di Pasuruan Nestle juga bekerja sama memproduksi biogas untuk kebutuhan energi masyarakat desa.
Tugas perusahaan
Untuk program konservasi air, selama 2011-2012 Nestle bergabung dengan United Nations Global Compact Indonesian Network (IGCN), Partnership for Indonesia Sustainable Agriculture (PISAgro), Asosiasi Perusahaan Sayang Anak Indonesia (APSAI), serta terlibat aktif dalam Bidang Keberlanjutan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) dan UNGC CEO Water Mandate Management. Aktivitas CSV difokuskan pada wilayah di mana bahan baku Nestle seperti kakao, susu, dan kopi diperoleh. Di luar itu, Nestle juga konsisten mengimplementasikan CSV di lokasi-lokasi yang memang memiliki prioritas tinggi bagi Nestle. “Kami percaya perusahaan memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menciptakan praktik yang bagus dan nilai yang bagus untuk masyarakat. Semangat shared values merupakan komitmen jangka panjang perusahaan,” ungkap Presiden Direktur Nestle Indonesia, Arshad Chaudhry.[]
14
GALERI Verbeek edisi 16 | 2015
G aleri Foto Mo
men yang terta kamera sepanja ngkap n Program Terpa g pelaksanaan du Masyarakat (P Pengembangan TPM). Jika And a memiliki fotofo to yang terkait dengan pelaksa n silakan kirim k aan PTPM, e Verbeek melalu Redaksi Tabloid i verbeek@gma email tabloid. il.c foto minimal 5 om (ukuran 00KB). Foto ya ng dimuat akan m e suvenir menari ndapatkan k.
arah Desa Musyaw
ri Serah Te
ST) di ma (MD
Masiku,
dari usulan g merupakan bagian g di Desa Masiku yan bun ghu pen 3. an 201 bat Jem isasi melalui PMDM warga desa dan tereal
Keca
al Januari owuti, aw matan T
.
2015 lalu
Kegiatan perd
ana Posyandu Sepakat, Kelura han Magani, Ke setelah selesai camatan Nuha direnovasi mela , lui dana PMDM 2013.
Posyandu Sepakat, Magani sebelum direnovasi, awal tahun 2014. (Kanan) Pasca renovasi, Maret 2014.
EVENT Verbeek edisi 16 | 2015
PPI Luluskan 121 Tenaga Kerja Terampil
P
rogram Pelatihan Industri (PPI) kembali meluluskan 121 anak didik angkatan VI dari empat program di Aula Kampus Enggano, pertengahan Februari 2015. Acara penamatan dihadiri oleh Bupati Luwu Timur, Andi Hatta Marakarma, didampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Mas’ud Mase. Hadir para camat sejumlah kecamatan di Luwu Timur, Wakil Presiden Direktur Bernardus Irmanto, Ketua Yayasan Pendidikan Sorowako, Achmad Gunara, dan SGM Mine & Explorations PT Vale, Basri Kambatu. Para lulusan berasal dari 11 kecamatan di Luwu Timur. Sebanyak 35 siswa mengikuti program Operator Alat Berat (Mining), 34 program Mekanik (MEM), 21 program SCM, dan 30 program operator Process Plant. Bupati Luwu Timur mengungkapkan kebanggaannya bahwa di Luwu Timur terdapat institusi yang mencetak tenaga-tenaga terampil siap pakai di bidang industri. “Ini pertama kalinya saya menghadiri penamatan PPI. Saya menghargai upaya PT Vale yang tidak semata mengelola sumberdaya alam, namun juga sumber daya manusia lokal,” kata Andi Hatta. Bupati juga menyatakan perlunya sinergi lebih erat antara YPS dan PT Vale, sebagai pengelola PPI, dengan Pemerintah Daerah melalui Dinas Tenaga Kerja. “Kalau perlu kita anggarkan APBD untuk mempromosikan sumber daya manusia Luwu Timur ke daerah-daerah pertambangan lain seperti di Kalimantan Timur dan Papua,” ujar Andi Hatta. PPI adalah sinergi PT Vale melalui YPS dengan Pemerintah Daerah Luwu Timur, dirintis tahun 2004. Lembaga ini melatih pemuda-pemuda lokal dengan keterampilan vokasi di bidang industri, terutama pertambangan. Hingga 2015, PPI telah meluluskan enam angkatan dengan total alumni 927 orang.
Hingga 2015, PPI telah meluluskan enam angkatan dengan total alumni 927 orang.
Panen Perdana KWT Desa Tabarano
K
elompok Wanita Tani (KWT) Mandiri, Desa Tabarano, Kecamatan Wasuponda, terbentuk pada Oktober 2014. Dalam waktu empat bulan, kelompok ini telah mengadakan panen perdana di Dusun Lowu Timur. KWT Mandiri yang beranggotakan para ibu dari Desa Tabarano itu mendapat bantuan bibit jagung, cabai, serta labu dari PMDM. Mereka mulai menanam bibit bantuan tersebut pada 11 Desember 2014. Acara panen perdana KWT Mandiri dihadiri staf BP3K Kecamatan Wasuponda, perwakilan pemerintah kecamatan, Badan Pertahanan Pangan Kabupaten Luwu Timur, serta Kepala Desa Tabarano. Panen perdana tersebut merupakan kegiatan akhir program pendampingan pengolahan tanaman pangan berbasis rumah tangga sejak Desember 2013. Pendampingan dilakukan oleh BP3K. Tahun pertama pendampingan difokuskan pada penguatan kelembagaan dan produksi bahan baku olahan tanaman pangan. Di akhir acara, anggota KWT Mandiri mendemostrasikan teknik mengolah hasil panen menjadi makanan rumahan. Pemberdayaan kelompok wanita tani telah memberi kesempatan bagi perempuan memanfaatkan pekarangan rumah untuk kebutuhan sehari-hari serta menciptakan peluang menambah penghasilan keluarga. (Laporan: La Ode M. Ichman)
Dukungan penyuluh dan pendampingan dari BP3K Wasuponda dan PMDM membuat KWT Desa Tabarano sukses melakukan panen pertamanya, Februari 2015 silam.
15
16
EVENT Verbeek edisi 16 | 2015
Pelatihan Manajemen Proyek untuk Pemuda
P
ada pertengahan Februari 2015, sebanyak 25 pemuda Desa Nikkel, Kecamatan Nuha, mengikuti pelatihan “Manajemen Organisasi dan Manajemen Proyek” yang didanai PMDM PT Vale. Direktur Akademi Teknik Sorowako (ATS), Jasman, dan Wakil Direktur Bidang Produksi ATS, Sirama, menjadi pemateri. Pelatihan yang diadakan di kampus ATS ini untuk menambah pengetahuan organisasi pemuda Desa Nikkel. Beberapa organisasi desa, misalnya karang taruna, saat ini tidak memiliki kepengurusan. Partisipasi pemuda dalam kegiatan-kegiatan desa juga sangat kurang. Setelah mengikuti pelatihan, diharapkan pemuda-pemudi Desa Nikkel bisa menjadi kader dan pelaku kegiatan di tingkat desa. “Dari pelatihan ini saya belajar banyak tentang membangun karakter diri, cara berinteraksi dengan rekan satu organisasi, bagaimana menjadi leader atau anggota di organisasi, serta pengelolaan proyek. Saya berharap ada lagi pelatihan seperti ini sebagai kelanjutannya, karena yang pertama ini baru dasarnya saja,” kata Emha Jayanti Salman, salah satu peserta pelatihan sekaligus lulusan Program Pelatihan Industri (PPI). Emha berharap para pemuda lebih aktif membangun desa dan merangkul semua kalangan untuk ikut berorganisasi. (Laporan: Ideham)[]
Pelatihan Manajemen Proyek yang merupakan bagian dari PMDM diikuti 25 pemuda Desa Nikkel, Kecamatan Nuha, pertengahan Februari 2015.
KUIS Carilah 10 kata yang berhubungan dengan kesehatan anak di dalam kotak di samping ini.
1. Imunisasi 2. ASI 3. Posyandu 4. Gizi 5. Vaksin 6. Malnutrisi 7. Balita 8. Obesitas 9. Susu 10. Vitamin
Pemenang Kuis Verbeek edisi 14 1. Sunardi Halidu (via email) 2. Ummi Ardin (via email) 3. Chantique Syam (via email) 4. Hamzah SS (Sorowako) 5. Wahyu Resky (via email) 6. Sarli Astuti (Malili) 7. Mariani Mena (Lampia) 8. A. Rachmawaty (Lampia) 9. Muhsirah (Malili) 10. Rudy Hermawan (via email)
Kirimkan jawaban melalui email
[email protected] atau melalui surat ke alamat redaksi tabloid Verbeek, Kantor Communications & External Affairs PT Vale, Jl. Ternate 44, Pontada, Kec. Nuha, Kab. Luwu Timur, 92984. Sepuluh pengirim yang beruntung akan mendapatkan suvenir dari redaksi.
F
T
X
K
H
Y
C
N
O
W
O
O
Q
G
J
I
U
B
R
X
V
F
Q
I
B
B
N
X
R
X
G
M
D
W
I
E
I
M
E
S
K
X
E
U
X
E
I
U
Z
A
Q
Z
S
C
J
K
C
S
Z
P
T
O
I
N
B
X
I
K
F
R
P
A
D
A
J
F
G
E
F
I
T
E
E
Q
H
Y
C
V
N
Z
D
P
X
D
A
S
D
T
X
R
B
O
D
B
W
N
O
D
S
W
O
A
M
P
V
S
C
U
J
Y
D
S
U
J
I
W
B
S
J
G
T
N
A
R
J
M
Y
O
F
V
Z
N
E
I
X
D
D
T
S
D
Q
A
H
M
A
L
N
U
T
R
I
S
I
T
I
K
N
I
M
A
T
I
V
Z
H
D
O
L
X
P
B
D
I
C
X
Y
Q
O
Q
Q
Y
R
A
D
Q
S
U
S
U
V
Q
Q
L
V
R
V
G
B
L
A
P
U
N
W
X
M
W
R
A
V
B
P
Y
B
M