M
ul t i f i nanc e
PTA s u r a n s i J a s aI n d o n e s i a
Me n u j uT i g aB e s a r A s u r a n s i K e n d a r a a n
J o h a n n e sL o ma n
P a s a rMo t o rMe n u j u1 2J u t aU n i t
Me n g u k u r D a mp a kA t u r a n T e n t a n gD P
daftar isi [8] Sambutan
Wiwie Kurnia, Ketua Umum APPI
Menyongsong Tantangan Baru
l
[14] profil
PT. Asuransi Jasa Indonesia
Menuju Tiga Besar Asuransi Kendaraan
l
[26] lensa l In House Training Surya Artha Nusantara Finance l WORKSHOP “A to Z in Multifinance Business (An Overview for Fit & Proper Test Preparation)’
[18] TOKOH
Johannes Loman, Executive Vice President Director PT Astra Honda Motor
Pasar Motor Menuju 12 Juta Unit Penjualan sepeda motor belum akan jenuh sebelum menembus angka 12 juta unit. Optimisme itu didukung populasi penduduk sebesar 230 juta serta daya beli konsumen yang terus meningkat.
[ 10 ] Fokus
Mengukur Dampak Aturan Tentang DP Kementerian Keuangan akhirnya memberlakukan aturan pembatasan uang muka kredit kendaraan bermotor secara bervariasi. Para pelaku industri pembiayaan dan otomotif khawatir, aturan ini bisa berbuntut pada restrukturisasi organisasi perusahaan. l In House Training Mandiri Tunas Finance l Indomobil Finance Patok Pembiayaan Rp 4 Triliun [32] kilas l Al Ijarah Finance Cari Pendanaan Rp 150 M l BCA Finance Bidik Pembiayaan 27 T l Toyota Customer Care Peringkat I Call Center Award 2012 l Indomobil Finance Patok Pembiayaan Rp 4 Triliun l BAF Buka Cabang Baru [34] daftar anggota appI
Dapatkan Souvenir menarik dari APPI bagi yang menuliskan artikel dalam majalah Multifinance. Untuk keterangan lebih lanjut mengenai informasi ini, dapat menghubungi Sekretariat APPI di Telp. (021) 5288 0113/ 5288 0124 atau email:
[email protected]
Multifinance [edisi 46, Mei 2012]
Suara pembaca
Batasan DP dan Multifinance Syariah
Pemimpin Umum: Wiwie Kurnia Penanggung Jawab: Wiwie Kurnia, Djony Bunarto Tjondro, Roni Haslim, Rosalina Dhanudimuljo, Suwandi Wiratno, Marwoto Soebiakno, Efrinal Sinaga
Departemen Keuangan belum lama ini mengeluarkan standar uang muka atau down payment untuk industri pembiayaan dalam kaitan pembiayaan kendaraan bermotor, melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK). Ada persentase tertentu yang ditetapkan baik untuk pembelian kendaraan pribadi maupun komersial. Kisarannya 20% sampai 25%. Nah, pertanyaan saya, apakah PMK ini juga berlaku untuk multifinance syariah? Jika ya, apakah batasannya sama dengan pembiayaan komersial? Demikian pertanyaan saya. Terima kasih. Dwi Djatmiko Setiabudi, Bandung Jawa Barat
Pemimpin Redaksi: Sri Haryati Sekretaris Redaksi: Dita Iriani Sirkulasi/Distribusi: Sekretariat APPI
Ketentuan ini tidak berlaku untuk multifinance syariah. Meski demikian, terbuka bagi pembiayaan syariah untuk menerapkan standar tersebut pada masing-masing perusahaan, Red.
Konsultasi & Kolom Saya termasuk pembaca rutin majalah Multifinance. Apresiasi saya untuk menjaga rutinitas terbitan. Pada beberapa edisi sebelumnya, sempat ada tulisan kolom, yang menurut saya sangat bagus. Ini berguna untuk menambah wawasan. Namun belakangan rubrik ini tidak saya temukan lagi. Nah, bagaimana jika rubrik ini diaktifkan lagi. Akan bagus juga kalau disertakan rubrik konsultasi. Temanya bisa berganti-ganti, terkait dengan permasalahan aktual industri seperti persoalan hukum, peraturan, maupun bidang lain di industri yang punya makna luas. Tujuannya sama, yakni untuk kepentingan edukasi bagi internal industri. Keputusannya terserah redaksi Multifinance. Demikian usul saya. Terima kasih. ALAMAT REDAKSI: Gedung Plaza Sentral Lt. 14 Jl. Jend. Sudirman Kav. 47 Jakarta 12930 email:
[email protected] website: www.ifsa.or.id Telp: 021-5288 0113 Fax: 021-5288 0114
Multifinance [edisi 46, Mei 2011]
Mira Lestari Radio Dalam, Jakarta
SAMBUTAN
WIWIE KURNIA - Ketua Umum APPI -
Kemampuan perusahaan pembiayaan untuk mengelola resiko juga sebenarnya telah terbukti dari kualitas NPL industri pembiayaan yang makin kecil dalam 2-3 tahun belakangan. Multifinance [edisi 46, Mei 2012]
Menyongsong Tantangan Baru
P
emerintah melalui Departemen Keuangan telah melansir Peraturan Menteri Keuaangan yang membuat batasan uang muka atau down payment (DP) untuk kredit otomotif melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 43/PMK.010/2012 yang khusus mengatur uang muka kendaraan bermotor melalui perusahaan pembiayaan. Bagi kita pelaku industri, kebijakan ini jelas menjadi tantangan untuk menjalankan bisnis. Bukan tidak mungkin, dampaknya akan sangat serius dan menggerus perkembangan industri ke depan. Resiko yang kita khawatirkan adalah restrukturisasi organisasi pada sejumlah perusahaan pembiayaan. Konstraksi industri ini tentunya yang tidak kita inginkan. Hal ini tentu tidak sejalan dengan upaya pemerintah menggerakkan ekonomi dan membuka lapangan kerja baru. Rekan-rekan dari industri lain, terutama otomotif, baik roda dua maupun roda empat pun mengkhatirkan resiko yang bisa timbul dari kebijakan ini dan juga komitmen pemerintah untuk menarik dana investasi asing masuk ke Indonesia. Kita berharap masih ada ruang untuk diskusi lebih lanjut, sehingga ada revisi atau penyesuaian setelah masa transisi. Sebab, pada dasarnya semangat dari PMK tersebut adalah management resiko. Soal risk management sudah tentu menjadi perhatian utama semua pelaku industri pembiayaan. Setidaknya pengenalan nasabah jauh lebih penting dari besaran uang muka. Kemampuan perusahaan pembiayaan untuk mengelola resiko juga sebenarnya telah terbukti dari kualitas NPL industri pembiayaan yang makin kecil dalam 2-3 tahun belakangan. Ini satu prestasi penting karena posisi NPL makin kecil dan terkontrol, justru ketika angka pembiayaan meningkat pesat dari tahun ke tahun. Sambil menanti kesempatan untuk meyakinkan pemerintah, kita tetap mengutamakan pengelolaan resiko, sehingga industri ini tetap tumbuh dan beroperasi dengan prudent. Terima kasih. Wasallam
fokus
S
etelah sempat jadi wacana dalam beberapa bulan, Bank Indonesia dan Departemen Keuangan akhirnya mengumumkan aturan tentang pembatasan uang muka (down payment) kredit otomotif. Pembatasan ini berlaku untuk perbankan maupun lembaga pembiayaan (multifinance). Khusus pembatasan uang muka kredit kendaraan bermotor (KKB) untuk perusahaan pembiayaan, tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 43/ PMK.010/2012 tentang Uang Muka Pembiayaan Konsumen Untuk Kendaraan Bermotor Pada Perusahaan Pembiayaan. Ada tiga poin penting tertuang dalam PMK tersebut. Pertama, untuk pembelian kendaraan bermotor roda dua, berlaku DP minimal 20% dari harga jual. Kedua, kendaraan bermotor roda empat yang digunakan untuk tujuan produktif berlaku DP minimal 20% dari harga jual. Sedangkan konsumen kendaraan bermotor roda empat yang digunakan untuk tujuan nonproduktif wajib menyiapkan uang muka minimal 25% dari harga jual.
Mengukur Dampak Aturan Tentang DP Kementerian Keuangan akhirnya memberlakukan aturan pembatasan uang muka kredit kendaraan bermotor secara bervariasi. Para pelaku industri pembiayaan dan otomotif khawatir, aturan ini bisa berbuntut pada restrukturisasi organisasi perusahaan. Kepala Biro Dana Pensiun, Bapepam–LK, Mulabasa Hutabarat mengatakan, kalangan perusahaan multifinance diberi kesempatan 3 bulan untuk mensosialisasikan aturan baru tersebut pada para nasabah maupun calon nasabah yang ada di seluruh kantor cabang. Tujuannya agar multifinance bisa memberikan adjusment untuk kepentingan reporting dalam rangka penyesuaian pelaporan. “Bapepam memberikan waktu tiga bulan ke perusahaan pembiayaan untuk melakukan sosialisasi. Sampai
10 Multifinance [edisi 46, Mei 2012]
15 Juni harus ada reporting dari perusahaan pembiayaan,” terang Mulabasa. Ia menambahkan, batasan uang muka 2025% ini dikecualikan untuk multifinance syariah. Pengecualian ini untuk merangsang multifinance syariah punya kesempatan lebih berkembang, karena sejauh ini baru dua perusahaan pembiayaan khusus syariah. “Untuk perusahaan syariah, tidak diwajibkan dikenakan peraturan ini,” terangnya. Pemberlakuan ketentuan ini, menurut
Kementerian Keuangan, bertujuan untuk mengurangi persaingan tidak sehat di antara perusahaan multifinance. Selain itu, multifinance juga diarahkan untuk makin selektif terhadap calon konsumen. Dua alasan itu pula yang melatari keluarnya PMK. Pihak Bapepam mengklaim telah melakukan survei dan dialog dengan berbagai pihak sebelum penetapan aturan tersebut. Dialog dilakukan dengan Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan, Bank Indonesia. Mengiringi pemberlakuan PMK tersebut, Kementerian Keuangan pun menyiapkan paket sanksi bilang ada multifinance tidak taat azas. Pengenaan sanksi secara bertahap. Diawali sanksi administratif berupa peringatan, lalu meningkat ke pembekuan kegiatan usaha dan sanksi terberat pencabutan izin usaha Menanggap pemberlakuan PMK tersebut, Menko Perkonomian, Hatta Radjasa berharap,
tidak berdampak serius pada industri, baik pembiayaan maupun otomotif. “Harus diakui laju pembiayaan untuk sektor itu tinggi. Saya harapkan ini tidak menganggu industri otomotif kita,” terang Hatta. Tak ketinggalan, para pelaku usaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) ikut mengkhawatirkan dampak yang timbul dari ketentuan tersebut. Ketua Umum Kadin, Suryo Bambang Sulisto, mengatakan kenaikan uang muka pasti akan dirasakan para calon konsumen kendaraan roda dua. Alasannya, kebijakan ini mempengaruhi daya beli konsumen. ”Kenaikan DP tentu akan membuat masyarakat tidak mudah untuk memiliki sepeda motor. Ini tantangan bagi kita untuk galakkan transportasi massal,” tutur Suryo Sulisto. Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Wiwie Kurnia mengatakan,
[edisi 46, Mei 2012] Multifinance
11
fokus Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongky D. kebijakan tersebut cenderung membuat industri Sugiarto mengatakan, batasan DP minimal tak pembiayaan tertekan. Konstraksi pada industri bisa dihindari akan berdampak pada kendaraan pembiayaan, kata Wiwie, tidak bisa dihindari. segmen menengah ke bawah. Segmen dimaksud “Kami perkirakan pembiayaan kendaraan adalah kendaraan roda empat dengan kisaran roda dua bisa terkoreksi 30%-50%, sedangkan harga harga di bawah Rp 200 juta. Maklum, pembiayaan roda empat akan turun sekitar 30%,” kendaraan segmen ini lebih dari 80% dibeli lanjut Wiwie. dengan cara kredit dengan menggunakan jasa Jika dampak seperti itu terjadi, maka perusahaan pembiayaan. ”Pasti terjadi penurunan restrukturisasi organisasi di banyak perusahaan penjualan untuk segmen menengah ke bawah pembiayaan merupakan konsekuensi lanjutan yang karena pasar paling besar di Indonesia di segmen tak bisa dihindari. Itu sebabnya, para pelaku industri itu,” kata Jongky. akan mengevaluasi perkembangan industri selama Ia menambahkan, masalah detail pengelolaan masa transisi tiga bulan. Wiwie berharap, akan ada resiko seharusnya tidak masuk perlu dicampuri koreksi atas batasan yang telah ditetapkan setelah pemerintah. Alasannya, pelaku industri sudah masa transisi. “Setelah diumumkan, akan ada masa punya mekanisme melalui analisa resiko atau risk transisi selama tiga bulan. Kita berharap masih bisa management. Ia pun yakin, industri ada koreksi atas aturan tersebut,” pembiayaan lebih paham dalam harap Wiwie. Pihak Bapepam menganalisa kemampuan dan Para pelaku industri kendaraan mengklaim resiko konsumen. Terbukti, seiring roda dua melihat aturan baru telah melakukan peningkatan penjualan kendaraan tersebut lebh pada upaya survei dan dialog bermotor yang luar biasa dalam pembatasan pembelian kendaraan dengan berbagai 2-3 tahun terakhir, posisi NPL bermotor, bukan pada peningkatan pihak sebelum multifinance justru terus turun. kualitas industri pembiayaan. penetapan aturan Jika awal tahun posisi NPL masih di Ketua Asosiasi Industri Sepeda tersebut. atas 2%, saat ini pada kisaran 1,3%. Motor Indonesia (AISI), Gunadi ”Sebetulnya pembatasan seperti ini Sindhuwinata mengatakan tidak perlu karena perusahaan pembiayaan maupun kenaikan DP kredit motor cenderung menghambat bank sudah punya standar dalam menyalurkan penjualan motor dengan alasan kemacetan. kredit. Buktinya NPL kredit kendaraan bermotor “Langkah ini tidak tepat, dan kemacetan jangan sangat rendah,” lanjut Jongky. dijadikan alasan. Terlalu banyak faktor penyebab Ketua Gaikindo, menyarankan, otoritas kemacetan,” tegas Gunadi. seharusnya menetapkan batasan tersebut Gunadi juga menyampaikan, bagaimana berdasarkan klasifikasi perusahaan pembiayaan. bisa pertumbuhan perekonomian dengan Klasifikasi itu mengacu pada posisi NPL masingmeningkatnya penjualan roda dua bisa disalahkan masing perusahaan pembiayaan. Jika perusahaan menjadi penyebab kemacetan. Di sisi lain, roda perusahaan pembiayaan memiliki posisi NPL dua merupakan jawaban sebagai kebutuhan rendah, maka persentase DP tidak harus tinggi. akibat kendaraan massal yang kurang memadai. ”Perlu ada pengecualian, perusahaan yang NPL di Ketua Bidang Komersil AISI, Sigit Kumala bawah rata-rata harus perlu dapat kelonggaran,” mengatakan, jika dipetakan, konsumen sepeda terang Johnny yang juga Presdir PT Toyota Astra motor yang membeli dengan DP di bawah 10% Motor. dengan antara 10-15 persen relative seimbang. Jika tak ada peluang revisi, para pelaku Komposisinya seimbang, 50%. Nah, jika industri hanya bisa berharap, dampak dari PMK uang muka dinaikkan menjadi minimal 20%, tersebut hanya sementara dan tidak serius. Sebab, pertumbuhan industri akan terkoreksi. Sigit jika dikalkulasi, bagi masyarakat bawah, lebih memperkirakan, dibanding 2011, pasar motor murah menyicil motor ketimbang menggunakan 2012 bisa saja turun hingga 30%. Penurunan ini transportasi umum. Selain biayanya lebih tinggi, dengan asumsi, konsumen dengan DP di bawah juga tidak cukup nyaman serta tidak efisien dari 10% yang mencapai 50% yang akan terpukul. sisi waktu. l Ketua I, Gabungan Industri Kendaraan
12 Multifinance [edisi 46, Mei 2012]
profil
PT Asuransi Jasa Indonesia
Menuju Tiga Besar Asuransi Kendaraan Setelah bertahun-tahun identik sebagai perusahaan yang melayani korporasi, kini PT Asuransi Jasa Indonesia fokus merambah ritel. Perseroan optimis meningkatkan posisi dari urutan keenam menjadi tiga besar dalam pada asuransi kendaraan bermotor. 14 Multifinance [edisi 46, Mei 2012]
L
ain dulu lain sekarang. Menyadari bahwa sebuah bisnis tak harus selalu bergerak dalam skala yang besar, PT. Asuransi Jasindo Indonesia (Jasindo) tak lagi hanya bergelut di bisnis corporate, melainkan juga aktif bermain di bisnis ritel. Bahkan pada tahun 2011 komposisi ritel perusahaan hampir menguasai 50% dari bisnis dan memberikan sekitar 70% pendapatan terhadap perusahaan. Beberapa alasan menjadi dasar dipilihnya bisnis ritel untuk dikembangkan perusahaan. Perseroan dinilai kuat secara korporat begitu juga
Bahkan untuk hal tersebut didukung oleh fakta dalam hal jaringan dan permodalan. Selain itu integritas dengan mitra usaha (bengkel resmi) kontribusi ritel juga semakin menjanjikan, terlihat yang harus ditandatangan diatas materai. dari pertumbuhan per tahun mencapai 20%-25%. Masih untuk alasan menjaga profesionalitas Bandingkan dengan korporat yang hanya meningkat tersebut, asuransi Jasindo sangat selektif 10% disamping persaingan di segmen ini kian hari dalam menggalang kemitraan usaha demi kian ketat sehingga menggerus margin. mengoptimalkan efektivitas kerjasama bisnis Komitmen mengembangkan bisnis ritel di jangka panjang. Mitra usaha yang mendampingi antaranya direalisasikan perseroan lewat produk Asuransi Jasindo terdiri dari perusahaan dan bernama Jasindo Oto yang dikembangkan sejak 4 asosiasi terkemuka di bidangnya. Disampaikan tahun yang lalu. Dan ternyata perkembangannya oleh Sahata, mitra tidak perlu memberikan service cukup fantastis. Sahata Lumban Tobing, Kepala atau reward kepada Jasindo, sehingga costDivisi Asuransi Kendaraan Bermotor Jasindo nya jadi terukur dan sesuai kriteria perseroan. mengatakan, jika pada awal didirikan tingkat premi Kerjasama dengan mitra juga dievaluasi setiap Jasindo Oto masih sekitar Rp 100-an miliar, sekarang bulan. Dengan demikian, sambung Sahata, yang telah mendekati angka Rp 400 miliar. Begitu juga memiliki hasil evaluasi kemitraan baik akan diberi untuk hasil underwriting, jika 4 tahun lalu hanya bisnis yang paling besar tanpa sekitar Rp 16 miliar, pada tahun perlu melobi pajabat Jasindo 2011 berhasil mendekati angka Asuransi Jasindo yang menangangani klaim. Di Rp 80 miliar. Adapun kontribusi sangat selektif sisi lain Jasindo tak segan-segan Jasindo Oto sudah mencapai dalam menggalang memberi sanksi. Mitra usaha yang sekitar 30% terhadap pendapatan kemitraan tidak sesuai dengan perjanjian Jasindo Group. usaha demi akan diputus kerjasamanya tanpa Fokus di bisnis ritel juga dapat mengoptimalkan toleransi., karena Jasindo hanya dilihat dari keinginan manajemen efektivitas kerjasama butuh kerjama dilakukan dengan meningkatkan porsi pendapatan bisnis jangka baik dan sehat dari bisnis tersebut. Jika posisi panjang. Sebagai tanggung jawab pendapatan yang berasal dari perseroan kepada nasabah, pelanggan corporate baik Jasindo juga menyediakan tempat pelayanan yang perbankan maupun multifinance menggeser saat menyenangkan untuk kenyamanan nasabah. Jika ini menyumbang sekitar 65% pendapatan Jasindo kebanyakan asuransi kendaraan bermotor belum Oto, manajemen ingin menggeser menjadi memiliki lounge, perseroan sudah siap terlebih seimbang sehingga 50 : 50 jika disandingkan dahulu. Alhasil jika ada nasabah yang datang dengan bisnis ritel. mengajukan klaim dilayani dengan baik dan disajikan minuman, makanan, hiburan televisi. Tidak Birokratis Agar berjalan sesuai tujuan, Jasindo merekrut Mengubah image sebagai perusahaan asuransi costumer service profesional dengan harapan, agar yang birokratis dan serba lambat menjadi masyarakat mengetahui bahwa Jasindo bukan perusahaan yang sangat fleksibel dalam bisnis lagi hanya pemain corporate tetapi juga sebagai dilakukan melalui berbagai langkah. Adapun pemain ritel. Palayanan klaim Jasindo dari sisi kuncinya adalah mengedepankan profesionalitas pelayanan sistem dan prosedur telah memiliki untuk mendukung kesuksesan bisnis. ”Yang standar ISO, sementara untuk cadangan, piutang, terpenting adalah service level, ada ketepatan dan organisasi Jasindo menggunakan penilaian waktu,” ujar Sahata. internasional yakni standar & base. Ketimbang menyediakan bengkel sendiri Seiring meningkatnya permintaan kendaraan misalnya, perseroan lebih memilih bekerjasama bermotor di Tanah Air, perusahaan yang dengan mitra usaha yang seperti Agen Tunggal memiliki 98 kantor cabang diseluruh Indonesia Pemegang Merek (ATPM) yang sudah pasti ini mendorong bisnisnya lebih menyebar. Jika memiliki bengkel bagus dan terkenal. Begitu juga saat ini dari total sebanyak 2,4 juta nasabah pada saat survei ke nasabah, perseroan lebih mayoritas berlokasi di wilayah Jabotabek, saat memilih untuk bekerjasama dengan bengkel.
[edisi 46, Mei 2012] Multifinance
15
profil all risk,” ujar Sahata. Namun demikian perseroan tak mau jorjoran dalam promosi produk yang membutuhkan biaya tinggi. Mengingat margin asuransi yang tipis, perusahaan selama ini lebih banyak mengandalkan promosi secara bergerilya. Dengan kata lain perusahaan mengadakan promosi dari mulut ke mulut dan secara struktural. Selain itu perusahaan membuat segmen pelayanan berdasarkan segmen, untuk asuransi mobil yang mewah pelayanannya akan berbeda dengan mobil level menengah. Jasindo Oto juga tengah mengembangkan bisnis asuransi alat berat. Rencananya, setelah siap dengan SDM dan infratsrukturnya, perseroan akan menggenjot bisnis ini di 2013. Untuk persiapan SDM, Jasindo tak segan-segan mengirimkan karyawannya untuk belajar bisnis tersebut ke luar negeri dan merekrut ahli mesin, semuanya dilakukan perseroan dalam rangka meningkatkan bisnis asuransi alat berat ke depan menjadi 10%. Bicara mitra, perseroan telah menjalin kemitraa hampir dengan semua perbankan, begitu juga dengan multifinance besar, kecuali yang multifinance yang memiliki captive market Sahata Lumban Tobing. dan grupnya punya asuransi sendiri. Perusahaan pembiayaan kita sudah menjalin mitra sekitar 30% dari seluruh perusahaan multifinance. ini perseroan tengah berekspansi ke luar Jawa, Ada dua hal yang dilakukan Jasindo untuk terutama daerah Sumatera yang tengah bergiat peningkatan kualitas dengan mitra yaitu secara dengan bisnis komoditas. intensifikasi dan ekstensifikasi. Lewat jalan Menyadari bahwa bisnis ritel memerlukan ini Jasindo memperbaiki pelayanan sehingga SDM yang memiliki daya tahan, diperlukan mendapatkan kepercayaan yang lebih dari mitra, sistem yang memadai, kecepatan, diperlukan sedangkan bagi yang belum menjadi mitra budaya. Untuk memberikan layanan yang cepat dilakukan pendekatan struktur bahwa Jasindo dan handal, beberapa waktu yang lalu Jasindo merupakan perusahaan besar dan sangat siap juga menambah agen baru per cabang di empat untuk saling menguntungkan. Perusahaan juga wilayah pemasaran yang potensial untuk segmen berupaya mengubah image bahwa sebagai asuransi ritel antara lain Bandung, Surabaya, perusahaan negara sangat rumit dalam birokrasi Medan, dan Palembang. Sampai sekarang, total kepada perusahaan yang sigap dan cepat serta agen yang dimiliki oleh perseroan mencapai 400 handal dalam memberikan layanan. – 500 agen. Dengan penambahan baru tersebut, Untuk tahun 2012 ini perseroan menargetkan maka jumlah agen asuransi Jasindo pada akhir pertumbuhan premi sebesar 20% atau menjadi tahun dapat tumbuh menjadi 500 – 600 agen. Rp 500 miliar. Tak mau angka yang menipu, Meski banyak pemain lain yang berani memberi perseroan juga selalu menjaga pendapatan tarif premi di bawah 2% bahkan ada yang berani setelah biaya klaim dan biaya operasi tetap bagus. 1,7%, untuk alasan keamanan, produk Jasindo Disamping itu Jasindo selalu berupaya mengelola Oto ditawarkan dengan tarif premi yang standar. dengan baik setiap proses klaim, jangan sampai ”Ini bisnis jangka panjang, kita harus komitmen. ada kesalahan pihak luar saat klaim diterima. l Sekarang rata-rata tarif premi sebesar 2,1% untuk
16 Multifinance [edisi 46, Mei 2012]
TOKOH
18 Multifinance [edisi 46, Mei 2012]
Johannes Loman, Executive Vice President Director PT Astra Honda Motor
Pasar Motor Menuju 12 Juta Unit Penjualan sepeda motor belum akan jenuh sebelum menembus angka 12 juta unit. Optimisme itu didukung populasi penduduk sebesar 230 juta serta daya beli konsumen yang terus meningkat.
F
ungsi sepeda motor tak lagi sekadar sebagai alat transportasi, namun juga untuk memenuhi tuntutan gaya hidup. Bahkan sebagai alat produksi dan investasi. Seiring meluasnya peran sepeda motor tersebut, pemakaiannya pun kini semakin dinamis. Artinya masyarakat gemar mengganti sepeda motornya hanya dalam pemakaian satu atau dua tahun pada model-model terbaru. Kondisi itu tentu sejalan dengan terus meningkatnya tingkat pendapatan rata-rata masyarakat Indonesia akibat pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat. Mencermati realitas itu, Executive Vice President Director PT Astra Honda Motor (AHM), Johannes Loman optimis meski serangkaian tantangan besar menghadang, termasuk soal regulasi, pertumbuhan pasar sepeda motor di Tanah Air sulit dibendung. Apalagi tingkat populasi penduduk sebesar 230 juta dengan tingkat rasio kepemilikan sepeda motor sebesar 1:6. Rasio satu motor digunakan oleh enam orang, menggambarkan potensi besar pasar motor di Indonesia. “Patut diingat pula bahwa jumlah penduduk itu akan bertambah 1,5% pertahun,” imbuhnya. Lantas kapan penjualan sepeda motor akan jenuh? Dikatakan Johannes kondisi itu kemungkinan baru terjadi ketika pasar sudah mencapai 12 juta unit pertahun atau setara dengan rasio pengguna sepeda motor 1:2, dan posisi itu menurutnya baru akan terjadi 5 sampai 10 tahun ke depan. Namun
terlepas dari isu itu, AHM sebagai penguasa 54% pangsa pasar sepeda motor Indonesia harus siap mengantisipasi lonjakan penjualan tersebut, bila tak ingin pangsa pasarnya tergerus. Salah satu yang dilakukan yakni penambahan kapasitas produksi dengan membangun pabrik keempat. Pabrik keempat Honda, yang rencananya akan dibangun di Karawang pada akhir tahun 2012 itu berkapasitas 1 juta hingga 1,1 juta unit. Saat pabrik tersebut beroperasi, maka kapasitas pabrik AHM akan mencapai 5,4 juta unit. Tiga pabrik Honda lainnya yang berlokasi di Sunter, Pegangsaan & Cikarang memiliki kapasitas produksi sebesar 4,3 juta unit. Selain pabrik, Johannes yang hobi membaca dan fotografi itu juga banyak bercerita tentang strategi AHM lainnya, seperti peluncuran produk baru, program-program layanan Honda untuk memuaskan konsumen. Ia juga menggambarkan kolaborasi bisnis antara AHM dengan perusahaan pembiayaan, yang merupakan salah satu mitra dalam mendorong pertumbuhan pasar sepeda motor di Indonesia. Berikut petikannya: Pasar sepeda motor di Indonesia tumbuh 8,7% di tahun 2011. Tahun ini banyak kalangan yang tetap optimis pasar sepeda motor masih tetap tumbuh, meski tak seagresif tahun lalu. Sebagai penguasa pasar terbesar bagaimana AHM melihat ini?
[edisi 46, Mei 2012] Multifinance
19
TOKOH Kalau lihat sepeda motor kan saat ini merupakan alat transpor yang paling efisien dan paling cepat. Jadi sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan masyarakat itu membutuhkan alat transportasi dalam menunjang usahanya atau bisnisnya sehari-hari. Jadi sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia maka sepeda motor itu akan berkembang karena nggak bisa terlepas bahwa ekonomi tumbuh karena masyarakat yang aktif, dalam kehidupan bisnisnya, ekonominya sehingga nggak bisa saling dipisahkan. Otomatis dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat lebih beraktivitas dan aktivitas membutuhkan alat transportasi dan saat ini, alat transportasi yang paling efisien adalah sepeda motor. Saya lihat sepeda motor ini selain berfungsi sebagai alat transportasi juga sebagai alat lifestyle. Mereka tidak hanya naik motor tetapi mereka juga harus bangga dengan motornya. Dan juga sebagai alat investasi, artinya kalau dia beli motor bisa dipakai buat usaha dan memiliki resale value juga kalau dia jual ataupun ganti motor lagi. Ini sejalan dengan tagline kita yaitu ‘One Heart’. Maknanya adalah bagaimana kita membantu masyarakat untuk mencapai cita-citanya. Jadi alat transportasi ini menyatu dengan pemakainya, jadi satu hati, juga kita sebagai produsen. Intinya kita ingin masyarakat Indonesia itu lebih mudah mencapai mimpi-mimpinya, jadi kita membantu mereka untuk mencapai mimpi-mimpinya. Artinya AHM membantu menyediakan produk yang sesuai mimpi konsumen? Kita menyediakan produk yang bagus, yang sesuai keinginan mereka yang berteknologi, yang hemat bahan bakar, yang emisinya rendah, kemudian juga membanggakan bagi mereka. Bisa juga sebagai investasi mereka sehingga akhirnya apa yang mereka cita-citakan bisa terwujud, apakah dia sebagai guru, sebagai pedagang, karyawan. Kalau Anda lihat kita sudah 35 juta motor yang kita produksi dan harapan kita sudah ada 35 juta orang yang mencapai mimpimimpinya bersama sepeda motor Honda. Terkait resale value, bagaimana Honda mengemas motor sehingga bernilai investasi? Menurut saya sepeda motor ini bukan termasuk barang konsumsi. Kalau saya bilang sepeda motor ini justru sebagai alat produksi.
20 Multifinance [edisi 46, Mei 2012]
Jadi kalau Anda cek, apakah ada orang yang beli sepeda motor di Indonesia hanya untuk hobby? Mungkin sedikit sekali, mereka umumnya beli sepeda motor untuk dipakai bekerja, ke sekolah, bahkan untuk ojek. Kemudian kalau dia kredit pun dia berusaha untuk mengangsur dengan baik sebab motornya ditarik kan alat produksi mereka akan menjadi terhambat. Kedua bahwa motor sebagai investasi, makanya Honda selalu berusaha membuat produk-produk yang menarik sesuai keinginan mereka sehingga mereka bangga. Itu kan jadi lifestyle. Selanjutnya dengan jaringan yang luas serta pelayanan yang maksimal, itu mengakibatkan bahwa pemakai sepeda motor Honda mulai dari beli sampai dari memakai dia merasa happy sehingga kalau dia menjual kembali itu resale value menjadi lebih tinggi. Makanya kenapa investasi? Kalau beli kemudian saat mau dijual harganya tinggal separuh kan bukan investasi yang baik. Harus diakui pertumbuhan penjualan motor yang begitu tinggi pada akhirnya membuat rasio kepemilikan motor menjadi tinggi. Apakah masih ada ruang pertumbuhan yang tinggi untuk pasar sepda motor di Tanah Air? Mengenai peluang pasar, kalau saya pelajari di negara-negara tetangga, penjualan motor itu sudah mulai jenuh kalau 1 motor itu pemakainya sudah 2-3 tiga orang atau 1:2. Nah kalau di Indonesia ini satu motor pemakainya masih 5 sampai 6 orang. Nah dengan penduduk yang 230 juta ini masih ada peluang. Saya lihat kan tahun lalu total market kan mencapai 8 juta unit. Makanya masih berpotensi ke 10 juta unit, bahkan bisa sampai 12 juta. Memang pernah kita hitung bisa sampai 12 juta, tetapi kembali bahwa mereka akan menyebar ke luar pulau. Bukan di kota-kota besar lagi karena kota-kota besar itu saya lihat sudah mulai cukup atau pas. Soal kemacetan itu relatif. Kita lihat di negaranegara lain untuk roda empat itu rasio dengan penduduknya berapa banyak. Sementara di Indonesia kan masih jauh sekali dan motor pun dengan 1:2 atau 1:3 kalau kita lihat di Thailand sudah begitu tetapi kok tidak macet di sana. Saya kira sih infrastrukturnya yang harus diberesin. Kalau tadi dikatakan 10 sampai 12 juta motor sebanding dengan 1:2 atau 1:3 rasionya.
[edisi 46, Mei 2012] Multifinance
21
TOKOH
Berapa rasio saat ini? Sekarang 1:6 untuk seluruh Indonesia. Kalau penduduk 230 juta dan 1 tahun tumbuh 1,5%, kalau kita anggap 250 juta penduduk aja, atau dibagi dengan 2 pada saat itu kepadatannya 1:2 atau 1:3. Jadi saya lihat masih ada peluang. Setelah itu kita harus lihat GDP. Kalau GDP sudah semakin meningkat orang akan pindah ke roda empat. Begitu pula dengan pembenahan transportasi massal, kalau dibenahi orang akan beralih. Kita menyadari hal itu, tetapi untuk kondisi sekarang kita membantu mereka dengan menyediakan motor yang bagus. Kalau itu terjadi apakah akan terjadi pergeseran pasar ke daerah-daerah. Bagaimana Honda mengantisipasi itu? Angka 12 juta itu mungkin baru akan tercapai dalam 5 sampai 10 tahun ke depan. Kalau Honda sendiri sejak kita berdiri tahun 1971 kita tidak hanya konsentrasi di Jawa tetapi jaringanjaringan kita tersebar di seluruh Indonesia. Sampai daerah-daerah terpencil sekalipun kita siapkan bengkel pemeliharaan. Kita siapkan suku cadang juga, serta jaringan penjualan. Saat ini kita punya hampir 1.800 outlet penjualan, kalau bengkel kita punya 3.800 bengkel dan kalau penyedia spare part-nya kita punya sampai 7.000 outlet di seluruh Indonesia. Kalau saya lihat sih
22 Multifinance [edisi 46, Mei 2012]
sudah siap dengan outlet yang ada. Bagaimana dengan tren pasar luar Jabotebek? Sebetulnya kalau di Jabotabek itu pertumbuhannya sudah tidak terlalu pesat lagi. Kalau kita lihat kontribusinya, kalau Jakarta saja kira-kira cuma 9% sampai 10%. Apakah siklus pemakaian sepeda motor itu berbeda pada tiap kota? Bagaimana AHM mengantisipasi itu? Kalau dilihat kan antara 2-3 tahun masyarakat sudah mulai ganti. Kalau saya lihat dengan daya beli yang meningkat, pertumbuhan ekonomi meningkat dan lifestyle yang ada dan resale value investasi itu mereka 2-3 tahun mereka akan ganti. Kita antisipasinya setiap tahun menyediakan model-model baru ataupun facelift atau minor change. Tapi kembali lagi memang saat ini pasar terbesar masih di Jawa dan Bali, itu diatas 60%, baru Sumatera, kemudian Sulawesi dan Kalimantan. Itu karena populasi yang masih besar di Jawa. Terkait pembagian segmen produk motor sport, bebek dan skutik. Bagi Honda kontribusi terbesar pada segmen mana? Yang tadi saya bilang lifestyle, kalau bicara 5 sampai 10 tahun yang lalu, memang tipe bebek
merajai karena memang bisa dipakai oleh lakilaki dan perempuan kemudian juga. Tetapi dengan makin baiknya infrastruktur, jalan lebih baik serta praktis dan pertimbangan lifestyle itu sekarang skuter yang mendominasi. Kalau yang lalu bebek itu kontribusinya bisa 60%, sekarang skuter sudah 60% kontribusinya. Jadi sudah terbalik bebek sudah 30-40%. Memang per area berbeda, tetapi kalau saya lihat arahnya sudah ke skuter semua, karena skuter itu lebih mudah dikendarai. Modelnya bagus-bagus sesuai selera masyarakat, mulai dari yang sporty, elegan dan yang retro modern, dengan skuter itu bisa direalisasi. Posisi AHM untuk pasar skuter apakah sudah nomor satu? Sudah. Market share kita sudah 60% di skuter. Mengantisipasi pertumbuhan pasar motor mencapai 12 juta unit, apa yang akan dilakukan AHM? Apakah akan tambah kapasitas? Pasti. Saat ini kan kapasitas kita 4,3 juta, kalau nanti pasar berkembang terus kan market share kita sudah 55% jadi lebih dari separuh di jalan adalah Honda. Kalau pasar sudah 10-12 juta kan kapasitas kita nggak cukup. Kalau 10 juta saja kan kalau market share kita 55% saja harus produksi 5,5 juta unit. Jadi kita merencanakan untuk melakukan investasi. Kita sudah putuskan bahkan tanahnya kita sudah beli di Bukit Indah, Karawang. Pabrik itu nanti akan menambah kapasitas kita sebesar 1 juta sampai 1,1 juta unit per tahun. Sehingga total kapasitas kita bisa mencapai 5,3 juta sampai 5,4 juta unit per tahun. Nilai investasi pabrik tersebut kita perkirakan sebesar Rp 3,5 triliun. Kapan pabrik baru tersebut mulai beroperasi? Kita sih sudah menyiapkan akan mulai starting membangun pada kuartal ketiga atau kuartal keempat tahun 2012 ini, cuman memang dengan beberapa kebijakan pemerintah mengenai down payment dan sebagainya kita masih lihat lagi kalau sampai ada dampak yang cukup tinggi bagi penjualan motor tetapi penurunan motor signifikan kita akan lihat lagi, tetapi sampai hari ini kita masih jalan untuk investasi itu.
Jadi kelanjutan proyek itu tergantung data penjualan motor tahun ini? Betul, tetapi kalau lihat data per kuartal satu ini market sekitar 2 juta unit. Mungkin semester pertama bisa sampai 4 jutaan. Kita masih lihat tetapi kita lihat di kuartal pertama Honda sudah mencapai lebih dari 1 juta unit sementara marketnya 2 juta. Kalau total market YoY malah turun tetapi kalau Honda tumbuh 2,5%. Selain kebijakan DP, apakah kenaikan BBM juga akan berpengaruh ke penjualan motor tahun ini? Ada juga pengaruhnya. Tetapi kalau saya lihat dikuartal pertama 2012 total penjualan motor secara YoY itu flat karena ada faktor harga komoditi yang agak turun diluar pulau, begitu juga dengan banjir ada pengaruhnya di beberapa daerah akibat curah hujan yang begitu tinggi mempengaruhi penjualan motor. Tetapi kalau lihat tren penjualan motor biasanya di semester kedua penjualan lebih tinggi karena ada Lebaran. Tahun 2009-2010 pesaing sempat mendominasi pasar motor, meskipun data tahunan Honda tak tertandingi. Bagaimana strategi AHM agar Honda tetap mendominasi pasar di tengah ketatnya persaingan? Sebetulnya Honda belum pernah menjadi nomor dua dalam satu tahun. Hanya dalam bulanbulan tertentu di tahun 2009-2010, itu pernah terjadi. Tetapi kalau di 2012 kita gap dengan kompetitor itu hanya 1,2%. Kita di atas mereka, tetapi di tahun 2011 gap 14% di atas kompetitor. Waktu itu kita sempat dilampaui kompetitor karena kita sempat terlambat untuk skutik, baik dari sisi kapasitas maupun model. Tetapi tahun lalu kapasitas skutik kita sudah kita naikan dan model-model kita sudah bervariasi sehingga itu menjadi kunci juga. Akhirnya gap kita dengan kompetitor terdekat semakin jauh. Jadi saya lihat kembali ke wisdom, tanpa itu perusahaan akan sulit untuk survive. Kalau kita ambil contoh adalah Apple. Bagaimana wisdomnya membuat teknologi itu menjadi fun, gampang dipakai dan lainnya. Nah kalau kita bagaimana membantu konsumen dalam menggapai citacitanya dengan ‘One Hearth.’ Dengan wisdom tadi akhirnya teman-teman kita baik di Jepang bagaimana berfikir bagaimana memberikan
[edisi 46, Mei 2012] Multifinance
23
TOKOH produk-produk yang terbaik buat konsumen kita, bagaimana produk tadi bisa hemat, irit sehingga investasinya lebih baik, begitu juga modelnya. Kemudian pelayanan kita tingkatkan dengan wisdom tadi. Itu yang membuat penjualan kita meningkat cukup pesat di tahun lalu. Apakah ada produk-produk baru yang akan diluncurkan tahun ini? Ada, baru saja kita luncurkan skutik Honda Vario Techno 125 cc itu kelas atasnya skuter di Indonesia dan itu kontinu sebab masih ada beberapa produk lagi yang akan kita luncurkan tetapi belum bisa kita sebut detailnya sekarang. Ini untuk semua semua segmen jenis produk baik skuter, bebek maupun sport, kita akan selalu perbaiki dan tambah produknya. Bagaimana sinergi bisnis antara Honda sebagai pemain terbesar dengan industri pembiayaan? Saya lihat dua industri ini nggak bisa saling terpisah, semua saling membutuhkan untuk maju bersama. Jadi kalau saya lihat kerjasamanya sudah sangat baik dan saya malah gak pakai kata sinergi tetapi kolaborasi. Karena kalau sinergi tujuannya bisa berbeda tetapi kalau kolaborasi tujuannya sama. Saat ini kita kolaborasi dengan finance company. Jadi kita yang menyediakan barang, kita menyiapkan jaringan dan penjualan dan sebagainya ini dipakai media oleh finance company untuk mengembangkan bisnianya jadi kolaborasi. Tujuannya bagaimana penjualan Honda bisa bagus, bagaimana finance company bisa menikmati keuntungan dan revenue yang bagus. Serta kita bersama menekan tingkat kemacetannya. Apakah peran pembiayaan cukup penting bagi Honda? Iya, karena kan 70% dari penjualan kita didanai oleh finance company, hanya 30% saja yang cash. Kolaborasi kita dengan finance company secara kongkret yaitu kita terus meningkatkan caracara pemasaran bersama. Ambil contoh beberapa finance company kita persilahkan untuk punya refresentatif di dealer-dealer kita. Mereka tiap bulan melakukan review bersama dengan main dealer kita. Kalau kita ada produk baru, strategi baru mereka kita undang begitu juga finance company kalau ada strategi atau ide marketing baru kita diundang.
24 Multifinance [edisi 46, Mei 2012]
Bagaimana Anda memulai karier di industri ini? Saya tahun 1984 masuk Astra sebagai supervisor di sepeda motor Honda. Saya pernah ditempatkan di Medan, Palembang memimpin di sana. Pernah di Jawa Tengah lalu kembali ke kantor pusat. Kemudian tahun 2001 saya ke Daihatsu sampai 2007. setalah itu sejak tahun 2007 saya kembali lagi ke AHM sebagai Marketing Director. Sejak tahun 2009 saya diangkat sebagai Executive Vice President Director AHM sampai sekarang. Apakah tidak bosan sudah puluhan tahun di industri otomotif? Bagaimana mengatasi bila ada kejenuhan? Kebetulan saya selalu ditugaskan di tempat yang sifatnya challenging yakni mengembangkan daerah-daerah kemudian juga saya pernah diminta ke Daihatsu. Waktu itu Daihatsu juga belum sebaik sekarang, tetapi begitu Daihatsu sudah baik saya dipindahkan ke sini, saat kita dengan kompetitor sedang bersaing ketat. Kemudian dengan pencapaian AHM yang sudah tinggi jangan-jangan saya dipindahkan lagi. Selain itu saya juga merangkap sebagai Direktur PT Astra International Tbk sejak tahun 2010. di Astra saya bertanggungjawab untuk seluruh bisnis roda dua Astra. Sebagai eksekutif, Anda tentu sangat sibuk sehingga waktu luang begitu berharga. Bagaimana memanfaatkan waktu luang yang tersisa itu? Saya senang membaca dan saya senang fotografi tapi memang waktunya sulit untuk melakoni hobby foto tersebut secara serius. Kalau membaca umumnya saya luangkan kalau dalam perjalanan, kemudian di rumah di hari Sabtu atau Minggu. Buku tema apapun saya baca, dan saya senang. Lalu adakah obsesi Anda yang belum tercapai? Kalau obsesi, intinya saya ingin membantu teman-teman di bisnis otomotif ini bisa sukses bersama. Saya berfikir kalau saya mau sukses saya harus bikin sukses anak buah saya, saya harus bikin sukses kolega saya, atasan saya serta bikin sukses pelanggan saya. Bagaimana kita membantu mereka untuk mencapai cita-cita. l
In House Training Surya Artha Nusantara Finance
LENSA
In House Training Surya Artha Nusantara Finance Pada tanggal 5-9 Maret 2012, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menyelenggarakan In House Training bagi para peserta Management Development Program (MDP) PT Surya Artha Nusantara Finance (SAN Finance). In House Training yang dibuka oleh Ibu Diana Makmur, Direktur Utama SAN Finance dan dilaksanakan di Hotel Santika, BSD-Tangerang, Banten. Acara yang berlangsung selama 5 hari kerja ini, merupakan In House Training pertama yang dilaksanakan oleh APPI untuk SAN Finance dan diikuti oleh 20 karyawan SAN Finance.
LENSA
In House Training Surya Artha Nusantara Finance
WORKSHOP “A to Z in Multifinance Business (An Overview for Fit & Proper Test Preparation)’
LENSA
WORKSHOP “A to Z in Multifinance Business (An Overview for Fit & Proper Test Preparation)’ Pada tanggal 27 Maret 2012, bertempat di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) mengadakan WORKSHOP “A to Z in Multifinance Business (An Overview for Fit & Proper Test Preparation)”. Workshop “A to Z in Multifinance Business” ini disajikan dengan bahasa pengantar bahasa Indo nesia, workshop ini bertujuan untuk membantu para calon Direksi/Komisaris perusahaan pem biayaan untuk mempersiapkan dirinya dalam menghadapi uji kemampuan dan kepatutan dari BapepamLK yang akan diikutinya. Workshop ini rencananya akan dilaksanakan kembali oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) pada tahun pertengahan tahun 2012.
LENSA
WORKSHOP “A to Z in Multifinance Business (An Overview for Fit & Proper Test Preparation)’
LENSA
In House Training Mandiri Tunas Finance
In House Training Mandiri Tunas Finance Pada tanggal 5-9 Maret 2012, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menyelenggarakan In House Training bagi para peserta Management Development Program (MDP) PT Mandiri Tunas Finance (MTF). In House Training yang diikuti oleh peserta MDP yang merupakan calon kepala cabang MTF ini merupakan in house training pertama yang selenggarakan APPI untuk Mandiri Tunas Finance. Acara yang berlangsung selama 5 hari kerja ini diikuti oleh 20 karyawan MDP Mandiri Tunas Finance dan diselenggarakan di kantor Mandiri Tunas Finance yang bertempat di Graha Mandiri, Jl. Iman Bonjol, Jakarta.
LENSA
In House Training Mandiri Tunas Finance
KILAS BCA Finance Bidik Pembiayaan 27 T
K Al Ijarah Finance cari pendanaan Rp 150 M
P
T Al Ijarah Finance Indonesia (Alif) membidik pendanaan dari luar negeri sebesar Rp 150 miliar pada triwulan II/2012. Direktur Alif Efrinal Sinaga mengatakan pendanaan dari pihak asing bersumber dari Timur Tengah dan akan dimanfaatkan untuk pembiayaan alat berat. Bisnis pembiayaan yang digeluti Alif meliputi pembiayaan sepeda motor sebesar 50%, kendaraan roda empat 35%, dan pembiayaan alat berat sebanyak 15%. Menurut Efrinal pembiayaan alat berat difokuskan pada sektor pertambangan, pertanian, infrastruktur, dan transportasi berupa truk pengangkut. Sumber pendanaan yang diperoleh Alif saat ini masih menumpukan pada pinjaman dari perbankan. Adapun induk usaha turut memberi kontribusi dengan memberikan tambahan pinjaman sebesar Rp 250 miliar. Dia menyampaikan selama 3 bulan pertama Alif telah mengantongi pendanaan sebesar Rp 400 miliar dari perbankan lokal. Pinjaman offshore yang diperoleh perseroan tidak terlepas dari peran pemegang saham. Tahun ini Alif menargetkan pembiayaan sebesar Rp 4 triliun. Menurut Efrinal, Alif tidak berencana melakukan revisi target pembiayaan karena tidak wajib mengikuti aturan pemberlakuan uang muka minimal. Selama tiga bulan pertama 2012, Alif menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 350 miliar atau tumbuh 18,64% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 295 miliar. l
32 Multifinance [edisi 46, Mei 2012]
etentuan uang muka kredit kendaraan bermotor sebesar 25% akan mempengaruhi laju bisnis indutri pembiayaan. Revisi atau perubahan target pencapaian baru bisa dilihat setelah pemberlakuan kebijakan tersebut. Karena itu, menurut Presiden Direktur BCA Finance Roni Haslim, saat ini pihaknya masih melihat bagaimana respons pasar atas pemberlakuan kebijakan tersebut pada Juni nanti. Jika terjadi penurunan kemungkinan perusahaan juga akan melakukan revisi target kinerja. Adapun target pembiayaan BCA Finance yang dicanangkan sebesar Rp 27 triliun atau tumbuh 37% dibandingkan tahun lalu. Untuk mencapai target tersebut, sejumlah ekspansi sudah disiapkan perusahaan antara lain dengan pembukaan kantor cabang baru di Bukit Tinggi. Tahun ini kata, Roni, ada lima cabang baru di lima kota yang akan dibuka. Selain itu, sebagai langkah antisipasi adanya pengaruh dari ketentuan DP dan kenaikan BBM, pihaknya akan menurunkan tingkat suku bunga selama satu tahun dari sebelumnya 3,99% menjadi 3,88%. l
Toyota Customer Care Peringkat I Call Center Award 2012
T
oyota Astra Motor (TAM) menunjukkan keberhasilan dalam memberikan layanan terhadap pelanggannya. Hal ini dibuktikan dengan raihan peringkat pertama Customer Care dalam ajang The 8th Call Center Award 2012 untuk kategori otomotif. Vice President Director TAM Hideyuki Imai menyatakan terima kasih kepada para pelanggan Indonesia yang telah setia menggunakan produk dan layanan Toyota, juga kepada penyelenggara Award. Dengan penghargaan tersebut menjadi pemacu TAM dalam memberikan yang terbaik bagi pelanggan. Ajang Call Center Award ini pertama kali diadakan pada tahun 2004 dengan peserta beberapa perusahaan terkemuka di Indonesia. Kini, pada pelaksanaannya yang telah memasuki tahun ke-8, Call Center Award kembali melihat kepada 3 aspek penilaian utama, yaitu: Access,
System & Procedure, serta People. Toyota Customer Care sebelumnya telah 5 kali berturut-turut berada di peringkat tiga besar dalam ajang ini. Di samping itu, PT. Toyota Astra Motor juga telah meraih penghargaan Best OCR (Owner Contact Report) dari Toyota Motor Corporation (TMC) pada tahun 2007, 2009, 2010, serta 2011, sebagai salah satu distributor Toyota di seluruh dunia, yang telah melakukan penanganan feedback pelanggan dengan baik. l
Indomobil Finance Patok Pembiayaan Rp 4 Triliun
P
T Indomobil Finance Indonesia, anak perusahaan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk tahun ini menargetkan pembiayaan hingga Rp 4 triliun, naik 25 persen dibanding 2011 yang mencapai Rp3,2 triliun. Optimisme itu disampaikan Direktur Indomobil Finance, Gunawan, di Jakarta Kamis (5/4). Sampai dengan Maret 2012 perseroan telah menyalurkan pembiayaan hingga Rp850 miliar atau naik 28 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.”Kami optimis dapat meraih target ini,” ungkapnya dalam acara paparan publik perseroan. Lantas bagaimana dengan kebijakan uang muka serta rencana kenaikan BBM? Dua sentimen diyakini Gunawan tidak akan terlalu berpengaruh pada kinerja perseroan tahun ini. Mengingat selama ini lebih dari 50 persen uang muka kredit yang diajukan konsumen ke Indomobil di atas 30 persen dan hanya sedikit yang di atas 20 persen. Selain itu porsi pembiayaan perseroan paling besar pada (kendaraan) roda empat dan alat berat dengan komposisi roda dua 30 persen, dan 70 persen untuk roda empat dan alat berat. Dikatakan Gunawan, trend itu sudah terjadi sejak dua tahun terakhir dan pihaknya akan terus fokus pada pembiayaan roda empat dan alat berat sesuai dengan bisnis yang digeluti induk usaha. Sementara porsi pembiayaan motor strateginya akan kembali dikurangi tahun ini. Sebagaimana diketahui Indomobil merupakan ATPM penjual mobil, truk, dan alat berat. Sejumlah merek yang mereka pasarkan adalah Nissan, Suzuki, Volvo, Hino, Audi, dan Foton. Dilanjutkan Gunawan pembiayaan tahun ini akan didanai dari berbagai sumber dana.
Salah satunya adalah lewat penerbitan obligasi berkelanjutan I senilai Rp 750 miliar. ”Tahun ini target pembiayaan kami Rp 4 triliun, sumbernya dari obligasi ini, sepertiga dari hasil penagihan dan sepertiga lagi dari pinjaman perbankan,” kata Gunawan. Terkait kinerja per Desember 2011, perseroan membukukan pendapatan senilai Rp78 miliar dan laba bersih senilai Rp54 miliar. “Kedua kinerja itu menunjukkan peningkatan masing-masing sebesar 33 persen dan 12 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya,” ujar Gunawan. Sementara itu, hingga 31 Desember 2011 perseroan mencatat total piutang sebesar Rp3,3 triliun dan total aktiva sebesar Rp3,7 triliun. l
BAF Buka Cabang Baru
P
T Bussan Auto Finance (BAF) kembali merealisasikan pengembangan bisnis dengan menambah jaringan pemasaran. Penambahan jaringan tersebut dilakukan dengan membuka kantor cabang baru di wilayah Sumatera Barat yakni di daerah pesisir Selatan. Lokasi kantor berada di Jalan Sudirman, Nagari Salido, Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Kantor yang diresmikan ini mulai beroperasi sejak hari Senin 9 April 2012. Penambahan tersebut bertujuan untuk meningkatkan penetrasi dan jangkauan BAF dalam upaya memberikan layanan kepada masyarakat. Dengan pembukaan kantor baru ini, kini BAF telah memiliki 188 kantor cabang dan lebih dari 141 point of service (POS) di seluruh Indonesia. l
[edisi 46, Mei 2012] Multifinance
33
AB SINAR MAS MULTIFINANCE BII Plaza Tower III Lantai 11, Jl. M.H. Thamrin No. 51, Jakarta 10350 Tlp: 392 5660 Fax: 392 5788
ARTHA PRIMA FINANCE The Bellezza Office Tower Lt. 12, Jl. Letjen Soepeno No. 34 Arteri Permata Hijau, Jakarta Selatan 12210, Tlp: 536 64899 Fax: 536 64894, Website: www.arthaprima.co.id
BANK NEGARA INDONESIA Divisi Kredit Konsumen, Wisma BNI 46 Lt. 3, Jl. Jend. Sudirman Kav. 1, Jakarta 10220 Tlp: 572 8523 Fax: 251 1158, 570 2816 Website: www.bni.co.id
ARTHAASIA FINANCE Komp. Business Park Kebon Jeruk, Jl. Raya Meruya Ilir No. 88 Blok I No. 1-3, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11620 Tlp: (021) 58908190 / 89 Fax: (021) 58908153
BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Gedung Chase Plaza Lt. 12, Jl. Jend. Sudirman Kav. 21, Jakarta 12920 Tlp: 520 0434 Fax: 520 9160 BENTARA SINERGIES FINANCE Jl. Griya Utama, Komp Ruko Puri Mutiara Blok D No. 112 Sunter, Jakarta Utara 14350 Tlp: 653 14145, 653 14146 Fax: 653 14162 Website: www.bess.co.id
PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk Landmark Centre Tower A 26-31 Floor Jl. Jendral Sudirman Kav. 1 Tlp: 529 63232 Fax: 529 64163 ARTHABUANA MARGAUSAHA FINANCE Jl. Sungai Gerong No. 20, Kebon Melati, Jakarta Pusat 10230 Tlp: 314 8889 Fax: 315 4309 Website: www.arthabuana.co.id PT ADIRA QUANTUM MULTIFINANCE Gd. Sentra Mulia Lt. 9, Jl. HR. Rasuna Said, Kav X-6 No. 8, Karet Kuningan, Jakarta Selatan 12940 Tlp: 529 22299 Fax: 529 22472
ASIA MULTIDANA Jl. Kebayoran Baru, Kebayoran Centre Mayestik Blok A1, Jakarta Tlp: 723 0334 Fax: 723 0335
BETA INTI MULTIFINANCE Plaza Kebon Jeruk Blok B6-7, Jl. Kedoya Raya (Pejuangan), Jakarta Barat 11530, Tlp: 530 9331 Fax: 536 3549
AEON CREDIT SERVICE INDONESIA 3A Plaza Kuningan South Tower, Jl. HR Rasuna Said Kav. C11-14 Jakarta 12940 Tlp: 5288 0230 Fax: 5288 0232 / 0231 AL IJARAH INDONESIA FINANCE Gd Arthaloka Lt. 3, Jl. Jend Sudirman Kav 2, Jakarta Pusat 10220 Tlp: 251 2525, 251 2524 Fax: 251 2542 Website: www.alijarahindonesia.com AMANAH FINANCE Menara Imperium Lt. 15, Jl. HR Rasuna Said Kav 1, Jakarta 12980 Tlp: 837 04005, 837 05745 Fax: 837 04006 Website: www.amanah.co.id
ASTRA AUTO FINANCE Jl. TB Simatupang No. 90, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530 Tlp: 788 59000 Fax: 788 51220, 788 51198 Website: www.autocybercenter.com ASTRA MULTI FINANCE Graha Asuransi Astra, Jl. TB. Simatupang Kav.15 Cilandak Barat, Jakarta Selatan 12430 Tlp: 758 16602 Fax: 758 16604 www.autocybercenter.com
ANZ BANKING GROUP LIMITED 1 Raffles Place # 34-00 Singapore 48616 Tlp: 65-62162277 Fax: 65-65396072
BFI FINANCE INDONESIA MNC Tower 25th Floor, Jl. Kebon Sirih No. 17-19, Jakarta 10340 Tlp: 391 0110 Fax: 391 2005, 392 0607 BHUMINDO SENTOSA ABADI FINANCE Jl. Balikpapan Raya No. 24 Lt. Dasar, Jakarta Pusat 10130 Tlp: 632 1111 Fax: 631 8555
ANDALAN FINANCE INDONESIA Cawang Commerical Estate, Jl. M. T. Haryono Kav. 9, Jakarta 13630 Tlp: 801 0079 Fax: 800 4947
ANUGERAH BUANA CENTRAL MULTIFINANCE Jl. R.Tumenggung Suryo No. 34 Malang, Jawa Timur 65123 Tlp: 0341-491222, 473071 Fax: 0341-4700793
PT BCA FINANCE Wisma BCA Pondok Indah, Jl. Metro Pondok Indah Sektor I-S Kav. No. 10 Jakarta Selatan 12310 Tlp: 299 73100 Fax: 299 73200 Website: www.bcafinance.co.id
ASTRA SEDAYA FINANCE Jl. TB Simatupang No. 90 Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530 Tlp: 788 59000 Fax: 788 51220, 788 51198 Website: www.autocybercenter.com ASTRIDO PACIFIC FINANCE Toyota Building 3rd Floor, Jl. Balikpapan Raya No. 7, Jakarta 10160, Tlp: 231 2220, 231 2221 Fax: 231 0053/345 1334 Website: www.astrido-finance.co.id
BII FINANCE CENTER Gd. Wisma Eka Jiwa 10TH Fl, Jl. Mangga Dua raya, Jakarta Pusat Tlp: 623 00088 Fax: 623 00099
ARJUNA FINANCE Duta Merlin Blok A No. 11-12 Jl. Gajah Mada No. 3-5 Jakarta Pusat Tlp: 633 4448 Fax: 634 4676 ARMADA FINANCE Gedung BRA Lt 3, Jl. Mayjen Bambang Soegeng No. 7, Magelang Tlp: (0293) 364 371 Fax: (0293) 364 379 Website: www.armada-finance.co.id
AUSTINDO NUSANTARA JAYA FINANCE Plaza Marein 23rd Fl, Jl. Jend. Sudirman Kav. 76-78, Jakarta 12910 Tlp: 579 35888 Fax: 579 35889 Website: www.anjfinance.com
PT BIMA MULTI FINANCE Jl. Cideng Barat No. 47i, Jakarta Pusat Tlp: 638 58555 Fax: 638 58001
COMMERCE FINANCE Jl. Gading Kirana Utara Blok H 10/1, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14241 Tlp: 451 6226 Fax: 458 57381-2 Website: www.cfinance.co.id
BINTANG MANDIRI FINANCE Ruko Graha Mas Pemuda Blok AD No. 10-11, Jl. Pemuda Raya, Jakarta Timur 13220 Tlp: 471 4199 Fax: 471 4206 BNI MULTIFINANCE Atrium Setiabudi Building Lantai 8, Jl. HR Rasuna Said Kav. 62, Jakarta 10220 Tlp: 521 0308 Fax: 521 0306 Website: www.bnimultifinance.com
PT Bussan Auto Finance Gedung Sentral Mulia Lt 12, Jl. HR Rasuna Said Kav. X-6 No. 8, Jakarta 12940 Tlp: 522 2166 Fax: 522 2165
DANAREKSA FINANCE Jl. Medan Merdeka Selatan No. 14, Jakarta 10110 Tlp: 350 9777, 350 9888 Fax: 352 2495
BOSOWA MULTI FINANCE Menara Global Lt. 2, Jl. Gatot Subroto Kav 27, Jakarta 12950 Tlp: 527 5230 Fax: 527 5231
CAPITALINC FINANCE Gedung Recapital Lt. 9, Jl. Adityawarman No. 55 Kebayoran Baru, Jakarta 12160 Tlp: 726 0025 Fax: 726 0626
DANASUPRA ERAPASIFIC Menara Batavia Lt. 29, Jl. KH. Mas Mansyur, Kav. 126, Jakarta Pusat 12930 Tlp: 572 2377 Fax: 572 2376
BRINGIN INDOTAMA SEJAHTERA FINANCE Hayam Wuruk Plaza 3rd Floor, Jl. Hayam Wuruk No. 108, Jakarta Barat 11160 Tlp: 649 8218 Fax: 649 8235
CATERPILLAR FINANCE INDONESIA The Garden Centre Building, Suite #5-12, Cilandak Commercial Estate, Jalan Raya Cilandak KKO, Jakarta 12560 Tlp: 781 0686 Fax: 781 0680
DANMOTOR UNICO FINANCE c/o PT. Dan Motors Vespa Indonesia, Jl. Perintis Kemerdekaan, Jakarta 14250 Tlp: 452 3311,425 0412 Fax: 452 3555
CENTRAL JAVA POWER Summitmas Tower I Lt. 15, Jl. Jend Sudirman Kav 61-62, Jakarta 12190 Tlp: 520 5041 Fax: 520 2474
DANPAC FINANCE Plaza ABDA lantai 8, Jl. jend. Sudirman Kav. 59, Jakarta 12190 Tlp: 514 01260 Fax: 514 01267
CENTRAL SANTOSA FINANCE Gd WTC Mangga Dua Lt.5 Blok CL, Jl. Mangga Dua Raya No. 8, Jakarta Utara Tlp: 299 86100 Fax: 299 86102
DAYA SEMBADA FINANCE Wisma Argo Manunggal 8th Fl, Jl. Gatot Subroto, Kav. 22, Jakarta Selatan 12930 Tlp: 252 2772, 252 2662 Fax: 252 5402
CENTURY TOKYO LEASING INDONESIA Wisma Keiai 11th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 3, Jakarta Pusat Tlp: 572 3411 Fax: 572 3413
DHAMATAMA MEGAH FINANCE Jl. Bungur Besar Raya No. 105 Jakarta Pusat Tlp: 421 9436 Fax: 424 4266
CHANDRA SAKTI UTAMA LEASING Gedung TMT 1 Lt.6, Jl. Cilandak KKO Raya No. 1 Jakarta 12560 Tlp: 299 76650 Fax: 299 76651 www.trackindo.co.id
DIPO STAR FINANCE Sentral Senayan II, Lantai 3 Jl. Asia Afrika No.8, Jakarta 10270 Tlp: 5797 4567 Fax: 5795 4099 Website: www.dipostar.com
CIMB Niaga Auto Finance MegaPlaza Building, 6th Floor, Jl. HR. Rasuna Said Kav. C-3, Jakarta 12920 Tlp: 521 2626 Fax: 521 2577 / 521 2578 Website: www.niagafinance.com
EQUITY FINANCE INDONESIA Wisma Sudirman 8th Floor, Jl. Jend. Sudirman 34, Jakarta 10220 Tlp: 570 0625, 573 8677 Fax: 573 4673
BUKOPIN FINANCE Gd. Bank Bukopin Lt. 3 Jl. Melawai Raya No. 66, Jakarta Selatan 12160, Tlp: 726 0756, 724 5014 Fax: 726 0865
CIPTADANA MULTIFINANCE Plaza ASIA, Office Park 2-3, Jl. Jend Sudirman Kav 59, Jakarta 12190 Tlp: 255 74800 Fax: 255 74900, 514 01020
FIRST INDO FINANCE Jl. Batu Ceper No. 36 Lantai 2 & 3, Jakarta Pusat 10120 Tlp: 231 2088 Fax: 231 2118
BUMIKUSUMA MULTIFINANCE Jl. Arteri Teuku Nyak Arief No. 9C, Simprug Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12220 Tlp: 727 90818 Fax: 727 90819
CITRA MANDIRI MULTIFINANCE Jl. Mayjend Sutoyo No. 33, Semarang Tlp: (024) 8316111, (024) 8317666 Fax: (024) 8316222
FINANSIA MULTI FINANCE Graha Paramita Building, 6-9 Floor, Jl. Denpasar Raya Blok D-2 Kuningan, Jakarta 12940, Tlp: 252 3646 Fax: 252 3640 Website: www.finansia.com
BUMIPUTERA - BOT FINANCE Wisma Bumiputera, 11th & 12th Floors, Jl. Jend. Sudirman Kav. 75, Jakarta 12910 Tlp: 570 6762, 522 4522 Fax: 525 5610
CLEMONT FINANCE INDONESIA Wisma Korindo 2nd Floor, Jl. MT. Haryono Kav. 62, Jakarta 12780 Tlp: 797 6363 Fax: 797 6371, 797 6368 Website: www.korindo.co.id
CAKRAWALA CITRAMEGA MULTIFINANCE Komp Ciputat Indah Permai Blok D / 23, Jl. Ir. H Juanda No. 50 Ciputat, Tanggerang 15419 Tlp: 747 13621-3 Fax: 749 7914
CLIPAN FINANCE INDONESIA Gedung Wisma Slipi Lt. 6, Jl. Letjen. S. Parman Kav. 12, Jakarta Barat 11480 Tlp: 530 8005 Fax: 530 8026/27 Website: www.clipan.com
BRINGIN SRIKANDI FINANCE Hero Building II, 11th Floor, Jl. Gatot Subroto 177 A Kav. 64, Jakarta 12870 Tlp: 837 94610 Fax: 837 94609
BTMU-BRI FINANCE Wisma 46, 6th Floor Kota BNI, Jl. Jend. Sudiman Kav. 1, Jakarta 10220 Tlp: 574 5333 Fax: 574 5444
PT BUANA FINANCE Tbk Chase Plaza, Lt. 17 Jl. Jend. Sudirman Kav 21, Jakarta 12920 Tlp: 520 8066 Fax: 520 8055 Website: www.buanafinance.co.id
PT Federal International Finance Menara FIF, Jl TB Simatupang Kav. 15 Cilandak Barat, Jakarta 12430 Tlp: 769 8899 Fax: 7590 5599 Website: www.fifkredit.com
GLOBALINDO MULTI FINANCE Jl. KH Hasyim Ashari No. 15A Jakarta Tlp: 633 1218 Fax: 633 1317
JAYA FUJI LEASING PRATAMA Jaya Building 12th Floor, Jl. MH. Thamrin No. 12, Jakarta 10340 Tlp: 319 31750 Fax: 319 25430
HASJRAT MULTIFINANCE Jl. R.P. Soeroso 38, Jakarta 10350 Tlp: 390 5912-14, 390 0719 Fax: 314 0609, 390 4114
JA MITSUI LEASING INDONESIA Menara Thamrin 24th Floor Suite 2401 Jl. MH Thamrin Kav. 3, Jakarta Tlp: 398 30024 Fax: 398 30034
HD FINANCE Jl. Lingkar Luar Barat Kav. 35-36 Lt. 3 Cengkareng, Jakarta Barat Tlp: 583 97700 Fax: 583 97701
KARYA TECHNIK MULTIFINANCE Jl. Kali Besar Barat No. 37, Jakarta 11230 Tlp: 691 0382 Fax: 691 6267
PT MANDIRI TUNAS FINANCE Graha Mandiri Lantai 3A, Jl. Iman Bonjol No. 61, Jakarta Pusat 10310 Tlp: 230 5608 Fax: 230 5618 Website: www.mtf.co.id
MEGA FINADANA FINANCE Jl. Abdul Muis No. 34, Jakarta 10160 Tlp: 348 35325 Fax: 345 9559
HITACHI CONSTRUCTION MACHINERY FINANCE INDONESIA Kawasan Industri Pulo Gadung Jl. Pulokambing II Kav I-II No. 33, Jakarta Tlp: 461 1688 Fax: 461 4706 IBJ VERENA FINANCE Sentral Senayan I lt 6, Jl. Asia Afrika No. 8, Gelora Bung Karno Jakarta 10270 Tlp: 572 4101 Fax: 572 4102
KEMBANG DELAPAN DELAPAN MULTIFINANCE Jl. Bungur Besar Raya No. 88, Jakarta Pusat 10610 Tlp: 428 78888 Fax: 428 03619 Website: www.kembang88.com
PT MEGA FINANCE Jl. Wijaya I No. 19 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12170 Tlp: 728 00818 Fax: 728 00978
INDOJASA PRATAMA Sudirman Park Blok C 29-31, Jl. K. H. Mas Mansyur Kav. 35, Jakarta 10220 Tlp: 579 42440 Fax: 579 42446
KENCANA INTERNUSA ARTHA FINANCE (KITA FINANCE), Gedung KITA Finance, Jl. RS. Fatmawati No. 16, Jakarta 12420 Tlp: 759 08899 Fax: 759 06875 Website: www.kitafinance.com
MITRA DANA PUTRA UTAMA FINANCE JL. Gajah Mada Kompleks Duta Merlin Blok D 3-6, Jakarta Pusat 10130 Tlp: 638 66017, 638 66018 Fax: 630 7211
IFS CAPITAL INDONESIA ANZ Tower 10th Fl, Jl. Jend. Sudirman Kav 33A, Jakarta 10220 Tlp: 579 01090 Fax: 579 01080 Website: www.ifscapital.co.id
Koexim Mandiri Finance Menara Mulia Suite 2007, Jl. Jend Gatot Subroto Kav 9-11, Jakarta 12930 Tlp: 525 7261 Fax: 525 7260
MITSUBISHI UFJ LEASE & FINANCE INDONESIA Mid Plaza I Lt. 10, Jl. Jend. Sudirman, Kav. 10-11, Jakarta 10220 Tlp: 573 5905 Fax: 573 5906
INDOMOBIL FINANCE INDONESIA Wisma Indomobil I, 11th Fl, Jl. MT. Haryono, Kav. 8, Jakarta 13330 Tlp: 856 4846 Fax: 856 4381 Website: www.indomobilfinance.com
KOMATSU ASTRA FINANCE Menara FIF Lt. 10 Suite 101 Jl. TB. Simatupang Kav. 15 Cilandak, Jakarta 12440 Tlp: 7591 6848 Fax: 7591 6849
MAXIMA INTI FINANCE Graha Maxima Jl. Sunter Kemayoran No. 18 Jakarta Utara Tlp: 653 07278 Fax: 653 07251
INDOSURYA FINANCE Gedung Indosurya Center Lt. 6 Jl. M. H. Thamrin No. 3 Jakarta 10110 Tlp: 389 09021 Fax: 389 00102
KRESNA REKSA FINANCE Plaza ABDA Lantai 28, Jl. Jend Sudirman Kav. 59 Jakarta Pusat 12190 Tlp: 514 01725-27 Fax: 514 01728
INTAN BARUPRANA FINANCE Intraco Penta Building 2nd Fl, Jl. P. Jayakarta, No. 115 Blok C1-2-3, Jakarta 10730 Tlp: 628 3333, 639 3538 Fax: 628 3391
MAGNA FINANCE Komp. Plaza Pasifik B1 A2 No. 25-27, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara Tlp: 458 65720 Fax: 458 65875
INTENSIF MULTI FINANCE Komp. Ruko Golden Truly Plaza Blok A No. 36, Jl. RS. Fatmawati No. 15, Jakarta Selatan 12420 Tlp: 759 00563, 759 00564 Fax: 750 7543
MANDALA MULTI FINANCE Jl. Cideng Barat No. 47 A, Jakarta Pusat 10150 Tlp: 6386 3084 Fax: 638 63089 Website: www.mandala finance.com
INTERNUSA TRIBUANA CITRA MULTI FINANCE Komplek Marinatama Blok E No. 7, Gunung Sahari Ancol, Jakarta Utara Tlp: 647 14849, 645 5124 Fax: 647 14828, 645 5123
MANDIRI FINANCE INDONESIA Graha Mandiri, Jl. Griya Utama Raya, Kav. 1-2 Sunter Kemayoran, Jakarta Utara 14350 Tlp: 658 33055 Fax: 658 33865
ITC AUTO MULTI FINANCE Graha Atrium Lantai 5, Jl. HR Rasuna Said Kav. B 10-11, Jakarta 12910 Tlp: 522 5902-04 Fax: 522 6078-79
MASHILL INTERNATIONAL FINANCE Jl. Sultan Iskandar Muda (Arteri Pondok Indah) RT 013/02 No. 13 B, Jakarta Selatan 12240 Tlp: 725 7201 Fax: 725 0510
PT MEGA AUTO FINANCE Wisma 76 Lt. 16 Jl. Letjend. S. Parman Kav. 76 Slipi, Jakarta Barat 11410 Tlp: 536 66627/28 Fax: 536 66697/98
MNC FINANCE Jl. Abdul Muis No. 36 C-F, Jakarta 10160 Tlp: 385 8080, 386 3636 Fax: 384 8431
PT MEGA CENTRAL FINANCE Wisma 76 Lantai 16, Jl. Letjend. S. Parman Kav. 76 Slipi, Jakarta 11410 Tlp: 536 66627, 536 66628 Fax: 536 66698
MITSUI LEASING CAPITAL INDONESIA Permata Plaza, 11th Fl. Suite 1106, Jl. M.H. Thamrin Kav. 57, Jakarta 10350 Tlp: 390 3238 Fax: 390 3245 Website: www.mitsuilease.co.id
PARAMITRA MULTIFINANCE Kompleks Simprug Gallery, Jl. Teuku Nyak Arief No.10-R, Jakarta 12220 Tlp: 727 87845 Fax: 727 87846 Website: www.pmf.co.id
SAHABAT FINANSIAL KELUARGA Gedung BRI II, 25th Floor, Jl. Jend. Sudirman, No. 42-46, Jakarta 10210 Tlp: 574 4966 Fax: 574 4933
MULTINDO AUTO FINANCE Jl. Pandanaran No. 119A, Semarang 50243 Tlp: (024) 8311130 Fax: (024) 8445254, 8445650
PPA FINANCE Sampoerna Strategic Square 9th Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46, Jakarta Tlp: 5795 1419 Fax: 5795 1420
SASANA ARTHA FINANCE KEM Tower Lt. 9 Jl. Landasan Pacu Barat Blok Blok B 10 Kav No. 2, Kemayoran Jakarta 10610 Tlp: 65704070 Fax: 65704080
MULTI ADIPRAKARSA MANUNGGAL (KARTUKU) Plaza Setiabudi 2, F3 Suite 302-305, Jl. HR. Rasuna Said Kav 62, Kuningan Jakarta Selatan Tlp: 299 15699 Fax: 529 03064
PRATAMA INTERDANA FINANCE Wisma SMR Ground Fl, Jl. Yos Sudarso, Kav. 89 Jakarta 14350 Tlp: 650 2222 Fax: 650 8141
SATYA ADHIKA BHAKTI MULTIFINANCE Gedung Graha Pangeran Lantai VII-D, Jl. A. Yani No. 28, Surabaya 60234 Tlp: (031) 829 2617 Fax: (031) 829 2616
NATIONAL FINANCE Gd. Artha Graha Lt. 20, Jl. Jend Sudirman, Kav 52-53, Jakarta 12190 Tlp: 515 2930 Fax: 515 3265
PRO CAR INTERNATIONAL FINANCE Gedung Victoria Lt. 7 Suite 701, Jl. Sultan Hasanudin No. 47-51, Jakarta Selatan 12160 Tlp: 725 5583 Fax: 725 5585
SEJAHTERA PERTAMA MULTI FINANCE Jl. Raya Serpong No. 89 Serpong, Tangerang 15310 Tlp: 531 63999 Fax: 531 63988 SIGMA CIPTA CARAKA Desa Sigma, German Centre Lt. 5 Jl. Kapten Subijanto DJ, BSD Tanggerang 15321 Tlp: 538 8538 Fax: 538 8505
OLYMPINDO MULTI FINANCE Jl. Pecenongan Raya No. 45, Jakarta Pusat 10120 Tlp: 352 2238 Fax: 384 2104 PRATAMA SEDAYA FINANCE Jl. TB Simatupang No. 90 Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530 Tlp: 7885 9000 Fax: 7885 1220 Website: www.autocybercenter.com PT NUSA SURYA CIPTADANA Jl. Brigjen Katamso No. 5, Slipi Kel. Kota Bambu Selatan, Jakarta Barat Tlp: 568 5000/ 5686666 Fax: 563 3719 website: www.nusantara-sakti.com
SINAR MITRA SEPADAN FINANCE Wisma Millenia Lt. 1 - 2 Jl. MT. Haryono Kav. 16, Jakarta 12810 Tlp: 831 9828 Fax: 831 9028 www.smsfinance.co.id
PRO MITRA FINANCE Gedung Victoria Lt. 7 Suite 702, Jl. Sultan Hasanudin No. 47-51, Jakarta Selatan 12160 Tlp: 725 5583 Fax: 725 5585
SINARMAS MULTIFINANCE Jl. Lombok No. 71 Menteng, Jakarta Pusat 10350 Tlp: 319 02888 Fax: 319 03589 Website: www.simasfinance.co.id
ORIX INDONESIA FINANCE Wisma Kyoei Prince, 24th Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 3-4, Jakarta 10220 Tlp: 572 3041 Fax: 572 3074
RABANA INVESTINDO Jl. Tomang Raya No. 48A, Jakarta 11430 Tlp: 566 9808-10 Fax: 567 1646, 566 9820
SMART MULTI FINANCE Jl. Gunung Sahari Raya No. 2 B, Gunung Sahari Utara, Sawah Besar, Jakarta Pusat 10720 Tlp: 628 4912 Fax: 659 2594 Website: www.smartfinance.co.id
OTOMAS MULTI FINANCE Komp. Dutamas Fatmawati Blok B.1 No. 25-26, Jl. Raya Fatmawati No. 39, Jakarta 12150 Tlp: 722 0279 Fax: 722 0881
REKSA FINANCE Maspion Building 6th Fl Unit E1, Jl. Gunung Sahari Raya No. 18, Jakarta 14420 Tlp: 647 01281 Fax: 647 01287
SMFL LEASING INDONESIA Summitmas II, 12th Fl Jl. Jend. Sudirman Kav 61-62, Jakarta Tlp: 520 2083 Fax: 520 2088
PANN MULTI FINANCE Jl. Cikini IV No. 11 Jakarta Pusat 10330 Tlp: 319 22003 Fax: 319 22980
RESONA INDONESIA FINANCE Gedung Bank Resona Perdania Lt. 5, Jl. Jend. Sudirman Kav. 40-41, Jakarta Pusat 10210 Tlp: 570 1956 Fax: 570 1961
SUN PRIMA NUSANTARA PEMBIAYAAN Jl. Cideng Timur No. 15 D Jakarta Pusat 10130 Tlp: 632 9812 Fax: 634 0228, 632 6783
RIDEAN FINANCE Jl. Pemadam Kebakaran No. 11, Jakarta Pusat 10410 Tlp: 633 1032, 633 2027 Fax: 633 1032 PT OTO MULTIARTHA Gedung Summitmas II, Lantai 18, Jl. Jend. Sudirman Kav.61-62, Jakarta Tlp: 522 6410 Fax: 522 6424 Website: www.oto.co.id PAN PACIFIC OTO FINANCE Jl. Mampang Prapatan Raya No. 2 D-E, Jakarta Selatan 12790 Tlp: 791 83929 Fax: 794 4415
SARANA GLOBAL FINANCE INDONESIA Jl. Fatmawati Raya No.29, Cilandak Jakarta Selatan 12430 Tlp: 750 9161 Fax: 750 9169 SADIRA FINANCE Menara Global Lt. 20, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 27 Jakarta Tlp: 528 92097 Fax: 528 92133
STACO ESTIKA SEDAYA FINANCE Jl. TB Simatupang No. 90, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530 Tlp: 788 59000 Fax: 788 51220 Website: www.autocybercenter.com SWADHARMA INDOTAMA FINANCE Wisma Indomobil I Lt. 10, Jl. MT. Haryono, Kav. 8, Jakarta 13330 Tlp: 857 9095 Fax: 857 4171 Website: www.ptsif.com
WOKA INTERNATIONAL FINANCE Jl. Teuku Cik Ditiro No. 38, Menteng, Jakarta Pusat 10310 Tlp: 315 7501; 392 1358 Fax: 319 02809 SUMMIT OTO FINANCE Summitmas II, 8th Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 61-62, Jakarta Selatan 12190 Tlp: 252 2788, 522 6601 Fax: 252 6388 Website: www.otofinance.co.id
SWADHARMA BHAKTI SEDAYA FINANCE Jl. TB Simatupang No. 90 Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530 Tlp: 788 59000 Fax: 788 51220 Website: www.autocybercenter.com
TRUST FINANCE INDONESIA Gedung Artha Graha Lt. 21, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190 Tlp: 515 5477 Fax: 515 5484
TIRTA LARASTAMA DINAMIKA FINANCE Jl. Sultan Iskandar Muda 38 B, Arteri Pondok Indah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12240 Tlp: 726 7521, 726 7522 Fax: 726 7523
U Finance Indonesia ANZ Tower Lt. 20 & 21, Jl. Jend. Sudirman Kav. 33A, Jakarta 10220 Tlp: 5711 109 Fax: 573 1139 Website: www.ufinance.co.id
TOPAS MULTI FINANCE Kompleks Plaza Kelapa Gading Blok A7, Jl. Boulevard Barat Raya Kelapa Gading, Jakarta Utara 14240 Tlp: 458 51520 Fax: 458 51530
VARIA INTRA FINANCE Gedung Rahardjo Lt. 4 Ruang B, Jl. Roa Malaka Utara No. 5-6, Jakarta 11230 Tlp: 691 3639 Fax: 691 3639
SUZUKI FINANCE INDONESIA Gedung Atrium Mulia Lantai 5, Suite 501, Jl. HR Rasuna Said Kav. B 10-11, Kuningan, Jakarta Selatan 12910 Tlp: 522 6428 Fax: 522 6263, 252 5172
TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES Mega Plaza Building Lt. 8, Jl. HR. Rasuna Said Kav. C-3, Jakarta 12920 Tlp: 578 98999 Fax: 521 2919, 521 2920 Website: www.tafinance.com
VERENA OTO FINANCE Gedung Bank Panin Lt. 3, Jl. Pecenongan no. 84, Jakarta Pusat 10120 Tlp: 350 4890 Fax: 350 4891
SWADHARMA SURYA FINANCE Graha BIP Lt 3, Jl. Jend. Gatot Subroto, Kav. 23, Jakarta 12930 Tlp: 527 9439-41, 525 8157 Fax: 252 1536
TRANS PACIFIC FINANCIAL SERVICES Menara Imperium Lt. 18, Jl. HR Rasuna Said Kav. 1, Jakarta 12980 Tlp: 828 2712, 830 6610 Fax: 835 3911
TIFA FINANCE Tifa Building 1st Fl, Jl. Kuningan Barat 26, Jakarta 12710, Tlp: 520 0667, 525 2029 Fax: 522 9273, 526 2425 Website: www.tifafinance.co.id
TRIHAMAS FINANCE Ambassador Kuningan Shop Office No. 18, Jl. Prof. Dr. Satrio, Jakarta 12940 Tlp: 576 0501 Fax: 576 0509
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE Perkantoran Hijau Arcadia Tower B Lt. 11, Jl. TB. Simatupang Kav. 88, Jakarta 12520 Tlp: 781 7555 Fax: 781 9111, 788 47224
WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Mega Glodok Kemayoran Office Tower B Lt. 2, Jl. Angkasa Kav. B-6, Kota Baru, Jakarta 10610 Tlp: 266 46600 Fax: 657 01524
Bagi anggota APPI yang ingin mencantumkan logo perusahaan harap menghubungi sekretariat APPI di No. Telp: (021) 52880113 atau email:
[email protected]
upcoming event l 15 Mei 2012 Seminar Nasional ”Masa Depan Industri Perbankan, Multifinance, Otomotif, dan Real Estat Pasca Penetapan Pembatasan Uang Muka” Hotel Grand Hyatt, Jakarta
l 24-26 Mei 2012 Workshop “How to be A Good & Qualified Multi-finance Branch Manager” (for Automotive Financing) Hotel Santika Bogor, Jl. Padjajaran, Bogor-Jawa Barat
l 11 Mei 2012 Workshop “An Effective Audit Collection in Multi-finance” (Workshop Specially for Collection Division in Automotive Financing) Hotel Gran Mahakam, Jakarta
l 2,8,9,15,16 Jun 12 Pekan Olah Raga APPI Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brojonegoro, Kuningan, Jakarta
Untuk Keterangan Lebih Lanjut Hubungi: Sekretariat APPI Gedung Plaza Sentral Lt.14, Jl. Jend. Sudirman Kav.47 Jakarta 12930 Telp: (62-21) 52880113, Fax: (62-21) 52880114, Email:
[email protected]