Laporan Keuangan Konsolidasi Dengan Laporan Auditor Independen Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DENGAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2003 DAN 2002
Daftar Isi
Halaman Laporan Auditor Independen Neraca Konsolidasi ……………………………………………………………………………………………...
1-2
Laporan Laba Rugi Konsolidasi ……………………..…………………………………………………………
3
Laporan Perubahan Defisiensi Modal Konsolidasi ..….………………………………………………………
4
Laporan Arus Kas Konsolidasi …….…………………………………………………………………………..
5-6
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ……………………………………………………………….. 7-43
***************************
Laporan Auditor Independen
Laporan No. RPC-2504
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Wicaksana Overseas International Tbk
Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Wicaksana Overseas International Tbk dan Anak perusahaan tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan defisiensi modal konsolidasi dan laporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 13 atas laporan keuangan konsolidasi, sehubungan dengan proses restrukturisasi hutang Perusahaan yang masih berlangsung sejak tahun 2002, Perusahaan tidak mencatat beban bunga yang masih harus dibayar atas pinjaman yang sedang direstrukturisasi tersebut (short-term loan tranche, working capital loan tranche, term loan tranche dan obligasi konversi) serta seluruh beban terkait lainnya, yang seluruhnya berjumlah Rp102 milyar dan Rp57 milyar masing-masing pada tahun 2003 dan 2002, dalam laporan keuangan konsolidasi tersebut, dan yang menurut pendapat kami, jumlah tersebut seharusnya diakui pada tanggal neraca agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Jika beban bunga dan beban terkait lain tersebut di atas dicatat, jumlah kewajiban konsolidasi, defisit konsolidasi dan defisiensi modal konsolidasi akan bertambah sebesar jumlah yang sama yang disebut di atas masing-masing pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002. Disamping itu, rugi bersih konsolidasi akan meningkat sebesar Rp45 milyar dan rugi bersih per saham dasar dan dilusian akan meningkat masing-masing sebesar Rp342 dan Rp155 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 serta laba bersih konsolidasi akan berkurang sebesar Rp57 milyar dan laba bersih per saham dasar dan dilusian akan berkurang masing-masing sebesar Rp205 dan Rp101 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2002. Menurut pendapat kami, kecuali untuk dampak tidak dicatatnya beban bunga yang masih harus dibayar serta beban terkait lainnya atas pinjaman yang sedang direstrukturisasi seperti yang diuraikan dalam paragraf ketiga di atas, laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Wicaksana Overseas International Tbk dan Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Laporan keuangan konsolidasi terlampir disusun dengan anggapan bahwa Perusahaan dan Anak perusahaan akan melanjutkan operasinya sebagai entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Seperti diungkapkan dalam Catatan 27 atas laporan keuangan konsolidasi, kondisi ekonomi di Indonesia telah mempengaruhi operasi Perusahaan dan Anak perusahaan serta kemampuannya untuk melunasi kewajiban dalam mata uang asing yang signifikan. Jumlah penjualan bersih Perusahaan dan Anak perusahaan pada tahun 2003 menurun sebesar Rp476 milyar atau 26% dibandingkan dengan jumlah penjualan bersih tahun 2002. Penurunan ini terutama disebabkan karena adanya kerjasama perjanjian distribusi dengan prinsipal Perusahaan yang telah berakhir. Sebagai akibatnya, Perusahaan dan Anak perusahaan mengalami rugi bersih konsolidasi sebesar Rp32 milyar yang mengakibatkan defisit konsolidasi dan defisiensi modal konsolidasi masing-masing sebesar Rp496 milyar dan Rp277 milyar pada tahun 2003. Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, kecuali untuk pinjaman Perusahaan dari PT Bank Danpac Tbk dan PT Bank Lippo Tbk, Perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban membayar pokok dan bunga pinjaman yang telah jatuh tempo dan sedang direstrukturisasi tersebut di atas berjumlah masingmasing sebesar US$30.982.327 dan ¥39.587.502 atau dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp265 milyar (termasuk kewajiban bunga yang tidak dicatat oleh Perusahaan sebesar US$11.962.992 dan ¥35.004.318) dan US$21.250.888 dan ¥17.687.170 atau dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp191 milyar (termasuk kewajiban bunga yang tidak dicatat oleh Perusahaan sebesar US$4.481.552 dan ¥13.103.986), serta tidak memenuhi beberapa persyaratan dalam perjanjian restrukturisasi. Sehingga, berdasarkan perjanjian restrukturisasi, hal tersebut memungkinkan kreditur untuk menyatakan seluruh pinjaman langsung menjadi jatuh tempo dan dapat ditagih. Perusahaan telah menerima surat pemberitahuan formal dari kreditur pada tanggal 15 April 2002 mengenai kegagalan Perusahaan membayar pokok dan bunga pinjaman yang telah jatuh tempo sehingga seluruh pinjaman menjadi jatuh tempo dan dapat ditagih. Pada saat ini, Perusahaan sedang merestrukturisasi kembali pinjamannya dengan para kreditur sebesar US$84 juta sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 13. Manajemen Perusahaan mendapat informasi dari agen pengatur restrukturisasi hutang bahwa kreditur yang mewakili lebih dari 80% dan 50% dari jumlah pinjaman masing-masing pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, telah memberikan kesediaan untuk tidak memperhitungkan hutang bunga dan denda bunga yang telah jatuh tempo. Namun demikian, pembebasan tersebut hanya berlaku efektif setelah perjanjian restrukturisasi ditandatangani oleh seluruh kreditur. Sampai dengan tanggal laporan ini, restrukturisasi hutang belum menjadi efektif. MRW tidak dapat memenuhi kewajiban membayar pokok pinjaman yang telah jatuh tempo sebesar US$108.265 dari Rowdell Company Inc., British Virgin Islands pada tahun 2003 dan sebesar US$215.296 dari PT Bank Rabobank International Indonesia pada tahun 2002. Namun demikian, pinjaman-pinjaman ini telah dijadwalkan kembali masing-masing pada tanggal 7 Januari 2004 dan 20 Mei 2003 (Catatan 13 dan 27). Disamping itu, MRW tidak dapat memenuhi rasio keuangan yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman dengan kreditur lainnya pada tahun 2003 dan 2002. Catatan 27 atas laporan keuangan konsolidasi juga menjelaskan tindakan yang ditempuh serta rencana yang dibuat oleh manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan dalam menghadapi kondisi ekonomi tersebut. Sebagai akibat dari hal-hal tersebut di atas, terdapat keraguan yang substansial mengenai kemampuan Perusahaan dan Anak perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, dan tentang apakah Perusahaan dan Anak perusahaan akan dapat merealisasikan aktiva dan menyelesaikan pembayaran kewajiban dalam bisnis normal Perusahaan dan Anak perusahaan pada nilai yang dinyatakan dalam laporan keuangan konsolidasi. Laporan keuangan konsolidasi terlampir, mencakup dampak kondisi ekonomi, sepanjang hal itu dapat ditentukan dan diperkirakan.
Prasetio, Sarwoko & Sandjaja
Indrajuwana Komala Widjaja NIAP 98.1.0511 14 Mei 2004
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan
2003
2002
15.602.891.868 3.652.500.000
22.811.584.976 14.376.250.000
83.209.495.869
96.375.014.873
24.082.049.860
22.528.533.468
9.122.771.937 74.460.052.704 5.315.501.007 5.137.354.961
8.087.193.652 115.077.852.613 2.364.607.878 10.440.759.493
220.582.618.206
292.061.796.953
2e,6
192.026.599.516
192.019.515.224
Aktiva pajak tangguhan - bersih
2o,12
364.565.724
30.743.825.529
Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp155.094.059.833 pada tahun 2003 dan Rp132.426.402.316 pada tahun 2002
2h,2i, 8,13 253.166.273.433
267.749.285.106
2j,9
13.841.427.962
-
2h,8,13 2e,6
21.930.505.000 2.391.971.989 2.010.274.485 1.337.346.901 2.872.470.329
21.930.505.000 3.591.132.167 2.094.611.835 869.044.890 2.689.641.053
30.542.568.704
31.174.934.945
Jumlah Aktiva Tidak Lancar
489.941.435.339
521.687.560.804
JUMLAH AKTIVA
710.524.053.545
813.749.357.757
AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,3 Deposito berjangka 4,10 Piutang Usaha 2d,5,13 Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp3.469.622.716 pada tahun 2003 dan 2002 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2e,6 Lain-lain - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp154.579.769 pada tahun 2003 dan 2002 2d Persediaan 2f,7,13 Uang muka pembelian Pajak dan biaya dibayar di muka 2g Jumlah Aktiva Lancar AKTIVA TIDAK LANCAR Piutang hubungan istimewa
Aktiva tak berwujud - setelah dikurangi amortisasi sebesar Rp1.230.044.538 Aktiva lain-lain Tanah yang tidak digunakan dalam usaha Pinjaman karyawan Setoran jaminan Taksiran tagihan pajak penghasilan Lain-lain
12 3,13
Jumlah Aktiva Lain-lain
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
1
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan
2003
2002
96.999.827.100
101.415.829.654
95.751.756.312
121.041.205.937
46.441.898.971 8.944.276.843 7.441.561.711 28.120.324.919
62.916.614.380 3.386.576.655 3.488.744.762 30.485.513.195
598.151.072.964 49.313.411.703 -
660.167.220.942 52.080.555.213 7.816.652
931.164.130.523
1.034.990.077.390
2e,6
2.543.097.462
112.226.768
Kewajiban pajak tangguhan - bersih
2o,12
8.093.855.416
7.357.006.441
Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun
2k,13
38.524.225.282
12.628.096.833
2m,22
7.101.426.000
3.665.588.000
56.262.604.160
23.762.918.042
30.972.479
27.137.559
KEWAJIBAN DAN DEFISIENSI MODAL KEWAJIBAN KEWAJIBAN LANCAR Hutang jangka pendek Hutang Usaha Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Lain-lain Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Hutang jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun Bank Obligasi konversi Sewa guna usaha
2k,10,13 11
2e,6 2o,12
2k,13 2k,13 2i,8
Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang hubungan istimewa
Kewajiban tidak lancar lainnya Jumlah Kewajiban Tidak Lancar HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
2b,14
DEFISIENSI MODAL Modal saham - nilai nominal Rp500 per saham Modal dasar - 800.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 277.858.805 saham Agio saham Selisih penilaian kembali aktiva tetap Defisit
15
Defisiensi Modal - Bersih JUMLAH KEWAJIBAN SETELAH DIKURANGI DEFISIENSI MODAL
138.929.402.500 14.144.701.250 66.433.952.699 (496.441.710.066)
138.929.402.500 14.144.701.250 66.433.952.699 (464.538.831.683)
(276.933.653.617)
(245.030.775.234)
710.524.053.545
813.749.357.757
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
2
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
2003
2002
PENJUALAN BERSIH
2e,2l,6,16
1.358.257.981.961
1.834.585.031.791
HARGA POKOK PENJUALAN
2e,2l,6,17
1.208.769.085.822
1.643.864.859.505
149.488.896.139
190.720.172.286
131.987.915.637 63.261.187.846
156.786.402.465 53.246.202.466
Jumlah Beban Usaha
195.249.103.483
210.032.604.931
RUGI USAHA
(45.760.207.344)
(19.312.432.645)
41.147.349.402 1.026.872.487 (3.576.054.806) 7.124.197.604
133.760.257.098 3.066.463.592 (4.153.533.071) (5.006.127.903)
45.722.364.687
127.667.059.716
LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
2l,18,22,23
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Laba selisih kurs - bersih Penghasilan bunga Beban bunga Lain-lain - bersih
2n,20 19 21
Penghasilan Lain-lain - Bersih LABA (RUGI) SEBELUM BEBAN PAJAK
(37.842.657)
BEBAN PAJAK Tahun berjalan Tangguhan
108.354.627.071
2o,12 (745.092.026) (31.116.108.780)
(628.025.236) (36.880.182.876)
Jumlah
(31.861.200.806)
(37.508.208.112)
LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS ATAS RUGI (LABA) BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
(31.899.043.463)
70.846.418.959
(3.834.920)
540.314
(31.902.878.383)
70.846.959.273
(115)
255
(68)
119
HAK MINORITAS ATAS RUGI (LABA) BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
2b,14
LABA (RUGI) BERSIH LABA (RUGI) PER LEMBAR SAHAM
2q,24
Dasar Dilusian
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
3
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN DEFISIENSI MODAL KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan Saldo, 1 Januari 2002
15
Laba bersih tahun berjalan Saldo, 31 Desember 2002
15
Rugi bersih tahun berjalan Saldo, 31 Desember 2003
15
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Agio Saham
Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap
138.929.402.500
14.144.701.250
66.433.952.699
-
-
-
138.929.402.500
14.144.701.250
138.929.402.500
Defisit (535.385.790.956)
Defisiensi Modal - Bersih (315.877.734.507)
70.846.959.273
70.846.959.273
66.433.952.699
(464.538.831.683)
(245.030.775.234)
-
-
(31.902.878.383)
(31.902.878.383)
14.144.701.250
66.433.952.699
(496.441.710.066)
(276.933.653.617)
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
4
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada Pemasok Beban usaha Gaji, upah dan tunjangan lainnya Kas yang dihasilkan dari operasi Penerimaan dari Bunga Tagihan pajak penghasilan Lain-lain - bersih Pembayaran untuk Bunga Pajak Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penurunan (kenaikan) deposito berjangka Hasil penjualan aktiva tetap Perolehan aktiva tetap Perolehan aktiva tak berwujud Kenaikan piutang pihak hubungan istimewa Hasil penjualan tanah yang tidak digunakan dalam usaha
8 8 9
8
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
2003
2002
1.375.223.792.782
1.821.591.200.119
(1.207.672.750.469) (85.139.778.289) (71.217.603.396)
(1.617.324.278.321) (94.440.937.078) (81.158.916.359)
11.193.660.628
28.667.068.361
1.177.699.077 496.886.930 559.518.815
3.138.620.945 722.431.497 381.683.600
(2.688.564.261) (2.045.778.294)
(5.002.052.624) (1.216.520.347)
8.693.422.895
26.691.231.432
10.723.750.000 3.002.619.540 (23.599.631.567) (5.778.756.595)
(4.000.000.000) 1.192.482.500 (25.384.645.884) -
(7.084.292)
(1.081.576.944)
(15.659.102.914)
3.008.000.000 (26.265.740.328)
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
5
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Kenaikan (penurunan) hutang pihak hubungan istimewa Penurunan hutang bank jangka pendek dan panjang Kenaikan bank yang dibatasi penggunaannya
2003
2.430.870.694
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
2002
(137.195.199)
(2.670.218.271) (3.665.512)
(7.394.342.616) (9.909.005)
(243.013.089)
(7.541.446.820)
(7.208.693.108)
(7.115.955.716)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
3
22.811.584.976
29.927.540.692
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
3
15.602.891.868
22.811.584.976
-
331.528.669
Aktivitas yang Tidak Mempengaruhi Arus Kas: Penghapusan uang muka pembelian aktiva tetap
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
6
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Wicaksana Overseas International Tbk (Perusahaan) didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Januari 1973 berdasarkan Akta Notaris Julian Nimrod Siregar, S.H., No. 80. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/593/17 tanggal 31 Desember 1976 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 20 Tambahan No. 191 tanggal 10 Maret 1978. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Imas Fatimah, S.H., No. 23 tanggal 8 Agustus 2001, mengenai perubahan tugas dan wewenang direksi. Perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-09525 HT.01.04.TH.2001 tanggal 28 September 2001 serta diumumkan dalam lembaran Berita Negara No. 22 Tambahan No. 183 tanggal 14 Maret 2002. Ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah sebagai distributor makanan dan minuman, rokok dan barang dagangan lainnya. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan kantor pusatnya berlokasi di Jalan Ancol Barat VII, Jakarta, serta memiliki kantor cabang yang tersebar di kota-kota di Indonesia. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1973. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tahun 1994, Perusahaan telah melakukan penawaran umum saham sejumlah 20.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham melalui Bursa Efek Jakarta dengan harga perdana per saham sebesar Rp3.250. Tanggal efektif penawaran umum perdana tersebut adalah tanggal 29 Juni 1994. Seluruh saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 8 Agustus 1994. Pada tahun 1997, Perusahaan mengkapitalisasi sebagian agio saham ke modal saham dengan menerbitkan saham bonus sejumlah 89.760.000 saham dengan nilai nominal Rp500 per saham atau seluruhnya Rp44.880.000.000, dimana setiap pemegang 50 (lima puluh) saham yang terdaftar dalam daftar pemegang saham pada tanggal 28 Juli 1997 memperoleh 34 (tiga puluh empat) saham bonus (baru). Pada tanggal 22 November 2000, Perusahaan melalui mekanisme penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. IX.D.4, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-44/PM/1998 tanggal 14 Agustus 1998, telah mengkonversikan hutangnya kepada kreditur sebesar US$9.349.799 menjadi saham, dimana setiap US$1 memperoleh 6 saham atau seluruhnya dikonversikan menjadi 56.098.805 saham dengan nilai nominal Rp500 per saham. Harga pasar per lembar saham pada saat konversi adalah sebesar Rp750. Seluruh saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 9 April 2001 (Catatan 13).
7
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1. UMUM (lanjutan) c. Struktur Anak Perusahaan Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, struktur pemilikan atas Anak perusahaan yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut: Jumlah Aktiva (Dalam Jutaan Rupiah) Anak Perusahaan
Bidang Usaha
Persentase Pemilikan Saham
2003
2002
PT Wicaksana Supra Ekatama dan Anak perusahaan (WSE)
Perusahaan holding untuk pusat perdagangan besar
99,96%
146.930
123.357
Pusat distribusi dan pergudangan terpadu
PT Wira Logitama Saksama (WLS)
99,85%
23.333
20.304
Laporan keuangan konsolidasi WSE meliputi laporan keuangan WSE dan PT Mutiara Ritelinti Wira (MRW), yang sahamnya dimiliki sebesar 99,96%. WSE, MRW dan WLS didirikan pada tahun 1995. MRW memulai kegiatan komersialnya pada bulan November 1996, sedangkan WLS pada bulan Januari 1997. Anak perusahaan tersebut di atas berkedudukan di Jakarta. MRW mengoperasikan tiga toko yang dikenal dengan nama “The Club Store” yang berlokasi di Jakarta dan Medan. d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Berdasarkan rapat umum pemegang saham tahunan yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 61 tanggal 25 Juni 2003 dari Imas Fatimah, S.H., anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris 1. 2. 3.
Djajadi Djaja Raden Haji Achmad Saleh (Alm.) Benny Djaja
Direksi - Presiden Komisaris - Komisaris Independen - Komisaris
1. Bachtiar Jusuf 2. Eddy Suwandi 3. Ekahadi Djaja -
Presiden Direktur Direktur Direktur
Pada tanggal 24 Februari 2004, Perusahaan melaksanakan rapat umum para pemegang saham luar biasa yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 24 dan 25 dari Imas Fatimah, S.H., untuk mengubah susunan anggota Dewan Komisaris Perusahaan menjadi sebagai berikut: Dewan Komisaris 1. 2. 3.
Djajadi Djaja Ali Muchsin Benny Djaja
- Presiden Komisaris - Komisaris dan Komisaris Independen - Komisaris
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai masing-masing 3.211 dan 3.934 karyawan tetap (tidak diaudit).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Laporan keuangan konsolidasi terlampir disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM).
8
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasi, dan diukur dengan konsep biaya historis, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value) dan aktiva tetap tertentu yang telah dicatat dengan menerapkan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) No. 4 dan dinilai kembali sesuai dengan peraturan pemerintah. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung yang menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah. b. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan seperti tersebut dalam Catatan 1c. Proporsi bagian pemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas dan laba atau rugi bersih Anak perusahaan yang dikonsolidasi disajikan masing-masing dalam akun “Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi” pada neraca konsolidasi dan “Hak Minoritas atas Laba (Rugi) Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi” pada laporan laba rugi konsolidasi. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antara Perusahaan dan Anak perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. c. Setara Kas Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan serta tidak dijaminkan, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. d. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Perusahaan dan Anak perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun. e. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Seluruh transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam jumlah signifikan, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
9
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode “masuk pertama, keluar pertama” (first-in, first-out method) kecuali persediaan Anak perusahaan yang bergerak di bidang pusat perdagangan besar ditentukan dengan metode eceran (retail method). Perusahaan dan Anak perusahaan menetapkan penyisihan persediaan usang berdasarkan penelaahan atas keadaan persediaan pada akhir tahun.
g. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka dibebankan sesuai dengan masa manfaat masing-masing biaya. h. Aktiva Tetap Aktiva tetap, kecuali aktiva tetap tertentu yang dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah dan hasil kapitalisasi rugi kurs sesuai dengan ISAK No. 4, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perabot dan peralatan kantor
8-20 4,8 dan 12 4-8 4-8
Tanah dan tanah yang tidak digunakan dalam usaha dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali yang dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah, dan tidak diamortisasi. Aktiva dalam penyelesaian, yang disajikan dalam neraca konsolidasi sebagai bagian dari aktiva tetap, dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun aktiva tetap yang bersangkutan pada saat aktiva tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada usaha pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan yang memenuhi persyaratan PSAK No. 16, “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain”, dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan. Perusahaan mengakui rugi penurunan nilai aktiva apabila taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali dari suatu aktiva lebih rendah dari nilai tercatatnya. Pada tanggal neraca, Perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai aktiva. Penurunan nilai aktiva diakui sebagai rugi dan pemulihan nilai aktiva diakui sebagai laba dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.
10
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) i.
Sewa Guna Usaha Transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai capital lease apabila memenuhi seluruh kriteria yang disyaratkan dalam PSAK No. 30 mengenai “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Jika salah satu kriteria tidak terpenuhi, maka transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai transaksi sewamenyewa biasa (operating lease). Aktiva sewa guna usaha yang dikapitalisasi disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap dalam neraca konsolidasi dan dicatat sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna usaha dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode yang sama dengan yang diterapkan untuk aktiva tetap yang diperoleh dari pembelian biasa (Catatan 2h). Hutang sewa guna usaha dinyatakan sebesar nilai tunai dari pembayaran sewa guna usaha.
j.
Aktiva Tak Berwujud Sesuai dengan PSAK No. 19 (Revisi 2000) mengenai “Aktiva Tak Berwujud”, aktiva tak berwujud dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tersebut yaitu 10 tahun.
k. Restrukturisasi Hutang-Piutang Bermasalah Sesuai dengan PSAK No. 54 mengenai “Akuntansi Restrukturisasi Hutang-Piutang Bermasalah”, restrukturisasi hutang bermasalah dapat dilakukan melalui pengalihan aktiva, penyerahan saham, modifikasi persyaratan hutang atau kombinasi dari cara-cara tersebut. Berdasarkan PSAK ini, restrukturisasi setiap kewajiban, termasuk yang dirundingkan dan direstrukturisasi secara bersamaan, harus dipertanggungjawabkan secara individual. Keuntungan bersih yang timbul dari hasil restrukturisasi hutang, setelah memperhitungkan pajak penghasilan terkait, diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada periode terjadinya restrukturisasi dan diklasifikasikan sebagai pos luar biasa. l.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
m. Kesejahteraan Karyawan Sehubungan dengan penerapan PSAK No. 57 mengenai “Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi dan Aktiva Kontijensi”, pada tanggal 31 Desember 2002, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan akrual atas kewajiban estimasi untuk pesangon, uang penghargaan dan ganti rugi sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-150/Men/2000 mengenai Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Rugi di Perusahaan-perusahaan (Kep-150). Pada tanggal 31 Desember 2003, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan akrual atas kewajiban estimasi untuk pesangon, uang penghargaan dan ganti rugi sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (UU No. 13/2003). Berdasarkan Kep-150 dan UU No. 13/2003, Perusahaan dan Anak Perusahaan diwajibkan untuk membayar pesangon, uang penghargaan dan ganti rugi jika memenuhi kriteria dalam Kep-150 dan UU No. 13/2003. Biaya jasa lalu (past service cost) diamortisasi sesuai dengan sisa masa kerja karyawan. 11
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) n. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah wesel ekspor dan uang kertas asing yang diterbitkan Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal neraca. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Kurs yang digunakan adalah Rp8.465 untuk US$1 dan Rp79,17 untuk ¥1 pada tahun 2003 dan Rp8.940 untuk US$1 dan Rp75,40 untuk ¥1 pada tahun 2002. o. Manfaat (Beban) Pajak Beban pajak tahun berjalan ditentukan berdasarkan taksiran pajak penghasilan untuk tahun yang bersangkutan. Beban atau manfaat pajak tangguhan dicatat dengan mencerminkan pengaruh pajak atas beda waktu antara pelaporan komersial dan fiskal yang terutama menyangkut penyusutan, beban pensiun, penyisihan piutang ragu-ragu dan akumulasi kompensasi rugi fiskal. p. Informasi Segmen Informasi segmen disajikan menurut aktivitas usaha utama yang dilakukan oleh Perusahaan dan Anak perusahaan serta wilayah usahanya. Segmen usaha adalah komponen Perusahaan dan Anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen Perusahaan dan Anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. q. Laba (Rugi) per Saham Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh. Laba (rugi) per saham dilusian dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih yang disesuaikan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh, dengan asumsi seluruh opsi obligasi konversi dikonversikan menjadi saham. r.
Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, mensyaratkan manajemen untuk memakai estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan. Sehubungan dengan ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan dalam periode mendatang mungkin didasarkan atas jumlah-jumlah yang berbeda dari estimasi tersebut.
12
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3. KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas terdiri dari: Kas (US$1.200 dan Rp3.332.550.688 pada tahun 2003 dan Rp7.400.207.124 pada tahun 2002) Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Lippo Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 milyar) Dolar Amerika Serikat PT Bank UFJ Indonesia (US$17.385 pada tahun 2003 dan US$5.437 pada tahun 2002) PT Bank Lippo Tbk (US$1.911pada tahun 2003 dan US$7.155 pada tahun 2002) Lain-lain (US$2.479) Setara kas - deposito on call PT Bank Lippo Tbk Jumlah Kas dan Setara Kas
2003
2002
3.342.708.688
7.400.207.124
8.473.118.744 2.127.237.015 1.496.491.354
8.551.909.666 1.094.969.763 2.629.772.531
147.162.755
48.602.936
16.173.312 -
63.960.159 22.162.797
-
3.000.000.000
15.602.891.868
22.811.584.976
Deposito on-call mendapat bunga tahunan berkisar antara 14,00% sampai dengan 17,00%. Sehubungan dengan restrukturisasi pinjaman Perusahaan (Catatan 13), Perusahaan mempunyai rekening di PT Bank Rabobank International Indonesia yang dipergunakan untuk menampung kelebihan dana Perusahaan. Dana yang terkumpul dalam rekening ini akan digunakan untuk membayar pinjaman Perusahaan. Saldo Perusahaan di rekening tersebut adalah sebesar Rp7.791.605 dan US$8.182 pada tanggal 31 Desember 2003 dan Rp3.703.279 dan US$8.231 pada tanggal 31 Desember 2002. Saldo rekening bank tersebut disajikan dalam akun “Aktiva Lain-lain Lain-lain” pada neraca konsolidasi.
4. DEPOSITO BERJANGKA Akun ini terdiri dari deposito berjangka yang ditempatkan pada: 2003
2002
PT Bank NISP Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
3.652.500.000 -
3.376.250.000 10.000.000.000 1.000.000.000
Jumlah
3.652.500.000
14.376.250.000
Deposito berjangka mendapat bunga tahunan berkisar antara 6,76% sampai dengan 14,00% dan 10,00% sampai dengan 18,32% masing-masing pada tahun 2003 dan 2002.
13
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
4. DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan) Seluruh deposito berjangka digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas bank garansi pada tahun 2003 dan fasilitas cerukan dan bank garansi pada tahun 2002 yang diperoleh Perusahaan dari bank yang sama (Catatan 10 dan 23). 5. PIUTANG USAHA Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut: 2003
2002
Pihak ketiga Lokal Jakarta Bandung Palembang Medan Semarang Surabaya Pekan Baru Lain-lain (masing-masing di bawah Rp2 milyar)
30.939.058.686 11.634.197.143 8.602.757.630 7.790.990.324 7.520.676.007 4.995.297.004 4.446.600.759 10.749.541.032
27.844.365.623 7.657.395.859 10.474.469.765 7.866.985.946 13.652.799.408 10.852.098.886 4.563.080.476 16.933.441.626
Jumlah piutang usaha - pihak ketiga Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu
86.679.118.585 (3.469.622.716)
99.844.637.589 (3.469.622.716)
Jumlah piutang usaha - pihak ketiga - bersih
83.209.495.869
96.375.014.873
18.291.284.499
16.767.633.643
4.579.067.766
5.632.065.585
1.211.697.595
128.834.240
24.082.049.860
22.528.533.468
107.291.545.729
118.903.548.341
2003
2002
58.693.868.545
77.418.184.565
17.496.995.104 6.343.433.470 2.869.239.159 25.357.632.167
16.814.332.323 4.288.735.462 2.177.915.807 21.674.002.900
110.761.168.445
122.373.171.057
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 6) PT Ekamulya Daya Abadi Armaco Marketing Pte., Ltd., Singapura (US$540.941 pada tahun 2003 dan Rp796.050.721 dan US$540.941 pada tahun 2002) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 milyar) Jumlah piutang usaha - pihak yang mempunyai hubungan istimewa Jumlah Piutang Usaha - Bersih Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1-30 hari 31-60 hari 61-90 hari Lebih dari 91 hari Jumlah Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu
(3.469.622.716)
Jumlah Piutang Usaha - Bersih
107.291.545.729 14
(3.469.622.716) 118.903.548.341
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
5. PIUTANG USAHA (lanjutan) Perubahan penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: 2003
2002
Saldo awal Perubahan selama tahun berjalan: Penghapusan piutang
3.469.622.716
4.239.185.911
Saldo Akhir
3.469.622.716
-
(769.563.195) 3.469.622.716
Saldo piutang usaha dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar 3,39% dan 2,77% dari jumlah aktiva konsolidasi masing-masing pada tahun 2003 dan 2002. Seluruh piutang usaha milik Perusahaan dan MRW digunakan sebagai jaminan fasilitas kredit yang diperoleh Perusahaan dan MRW (Catatan 13). Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut.
6. SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan pada persyaratan dan kondisi yang normal seperti kepada pihak ketiga lainnya. Transaksi-transaksi penting dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: a. Transaksi usaha yang dilakukan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa meliputi penjualan dan pembelian. Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa di dalam dan luar negeri. Jumlah penjualan bersih kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut sebesar Rp1.318.828.511 dan Rp46.388.555.154 atau 0,10% dan 2,53% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi masingmasing pada tahun 2003 dan 2002 (Catatan 16). Saldo piutang usaha sehubungan dengan transaksi tersebut disajikan dalam akun “Piutang Usaha - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi (Catatan 5). Jumlah pembelian bersih dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing sebesar Rp330.262.341.239 dan Rp363.813.837.043 atau 28,27% dan 21,82% dari jumlah pembelian konsolidasi masing-masing pada tahun 2003 dan 2002 (Catatan 17). Saldo hutang usaha sehubungan dengan transaksi tersebut disajikan dalam akun “Hutang Usaha - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi (Catatan 11).
15
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
6. SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) b. Transaksi keuangan yang dilakukan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa merupakan pinjaman tanpa jaminan dan tidak dibebani bunga. Pinjaman yang diberikan kepada PT Wira Saksama (WS), pemegang saham Perusahaan, telah jatuh tempo pada bulan Oktober 2003 dan telah diperpanjang sampai dengan bulan Oktober 2006. Pada bulan Mei 2004, WS mulai melakukan cicilan atas pembayaran pinjamannya. Saldo piutang yang timbul dari transaksi keuangan ini masing-masing sebesar Rp192.026.599.516 dan Rp192.019.515.224 atau 27,03% dan 23,60% dari jumlah aktiva konsolidasi masing-masing pada tahun 2003 dan 2002, disajikan dalam akun “Piutang Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi. Saldo hutang yang timbul dari transaksi keuangan sebesar Rp2.543.097.462 dan Rp112.226.768 atau 0,26% dan 0,01% dari jumlah kewajiban konsolidasi masing-masing pada tahun 2003 dan 2002, disajikan dalam akun “Hutang Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi. Rincian piutang hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
c.
2003
2002
Piutang Hubungan Istimewa PT Wira Saksama PT Jakarana Tama CV Cigarindo Karya Pratama Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 milyar)
186.361.394.331 3.158.674.347 1.766.302.580 740.228.258
186.360.394.331 1.564.744.230 3.417.912.985 676.463.678
Jumlah
192.026.599.516
192.019.515.224
Perusahaan dan Anak perusahaan memberikan pinjaman tanpa bunga kepada karyawan masingmasing sebesar Rp2.391.971.989 dan Rp3.591.132.167 atau 0,34% dan 0,44% dari jumlah aktiva konsolidasi masing-masing pada tahun 2003 dan 2002 dan disajikan dalam akun “Aktiva Lain-lain - Pinjaman Karyawan” pada neraca konsolidasi. Pinjaman tersebut dilunasi melalui pemotongan gaji tiap bulan.
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Sifat Hubungan Istimewa Perusahaan dan Anak perusahaan
Transaksi
PT Ekamulya Daya Abadi
Mempunyai direksi yang sama
Penjualan barang dagangan
Armaco Marketing Pte., Ltd., Singapura
Mempunyai komisaris yang sama
Penjualan barang dagangan
PT Jakarana Tama
Mempunyai komisaris yang sama
Pembelian barang dagangan dan penyewaan ruang kantor
CV Cigarindo Karya Pratama
Mempunyai direksi yang sama
Pembelian barang dagangan serta klaim barang promosi dan barang rusak
PT International Tabac Pratama
Mempunyai komisaris dan direksi yang sama
Pembelian barang dagangan
16
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
6. SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Sifat Hubungan Istimewa Perusahaan dan Anak perusahaan
Transaksi
PT Forinco Ancol
Mempunyai komisaris dan direksi yang sama
Pembelian barang dagangan
PT Wira Saksama
Pemegang saham Perusahaan
Pinjaman tanpa bunga dan jaminan
PT Slat Indah Mekar
Mempunyai direksi yang sama dengan komisaris perusahaan
Pembelian barang dagangan
7. PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari: 2003
2002
Makanan dan minuman Perawatan diri dan kosmetik Rokok Pakaian dan perhiasan Peralatan rumah tangga Obat-obatan Lain-lain
54.097.804.760 7.621.527.230 2.743.120.831 1.500.476.075 687.697.925 518.014.832 7.291.411.051
76.015.986.556 23.857.013.712 2.674.772.133 501.520.732 548.018.600 2.072.718.176 4.557.730.971
Jumlah
74.460.052.704
110.227.760.880
-
4.850.091.733
74.460.052.704
115.077.852.613
Barang dalam perjalanan Jumlah Persediaan
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan persediaan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berpendapat bahwa tidak perlu dilakukan penyisihan persediaan usang karena seluruh persediaan dalam kondisi baik. Seluruh persediaan milik Perusahaan dan MRW digunakan sebagai jaminan fasilitas kredit yang diperoleh Perusahaan dan MRW (Catatan 13). Persediaan diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp142 milyar yang menurut pendapat manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.
17
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
8. AKTIVA TETAP Aktiva tetap terdiri dari: Perubahan Selama Tahun Berjalan 2003
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perabot dan peralatan kantor
86.483.977.943 134.632.799.655 6.973.704.459 75.546.208.796 64.825.590.395
23.148.850.713 516.559.683 689.349.124 12.221.334.522
3.482.867.041 5.431.136.658 87.230.210
83.001.110.902 157.781.650.368 7.490.264.142 70.804.421.262 76.959.694.707
Sub-jumlah
368.462.281.248
36.576.094.042
9.001.233.909
396.037.141.381
134.000.000
-
134.000.000
-
Aktiva Dalam Penyelesaian Bangunan dan prasarana Perabot dan peralatan kantor
14.376.116.712 17.203.289.462
9.330.293.738 5.761.613.509
20.888.620.365 13.559.501.171
2.817.790.085 9.405.401.800
Sub-jumlah
31.579.406.174
15.091.907.247
34.448.121.536
12.223.191.885
400.175.687.422
51.668.001.289
43.583.355.445
408.260.333.266
36.909.448.300 4.859.469.537 50.138.908.702 40.471.117.446
7.403.008.476 896.000.164 9.903.254.983 8.888.645.859
4.314.814.291 60.979.343
44.312.456.776 5.755.469.701 55.727.349.394 49.298.783.962
132.378.943.985
27.090.909.482
4.375.793.634
155.094.059.833
47.458.331
16.829.068
64.287.399
-
Jumlah Akumulasi Penyusutan
132.426.402.316
27.107.738.550
4.440.081.033
155.094.059.833
Nilai Buku
267.749.285.106
Sewa Guna Usaha Kendaraan
Jumlah Nilai Tercatat Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perabot dan peralatan kantor Sub-jumlah Sewa Guna Usaha Kendaraan
253.166.273.433
Perubahan Selama Tahun Berjalan 2002
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perabot dan peralatan kantor
75.996.135.700 135.125.530.141 6.929.704.459 80.024.469.215 64.791.989.287
10.487.842.243 211.303.522 44.000.000 1.346.194.293 2.644.160.800
704.034.008 5.824.454.712 2.610.559.692
86.483.977.943 134.632.799.655 6.973.704.459 75.546.208.796 64.825.590.395
Sub-jumlah
362.867.828.802
14.733.500.858
9.139.048.412
368.462.281.248
134.000.000
-
-
134.000.000
3.342.070.872 10.397.549.374
11.086.033.862 6.913.694.633
51.988.022 107.954.545
14.376.116.712 17.203.289.462
13.739.620.246
17.999.728.495
159.942.567
31.579.406.174
376.741.449.048
32.733.229.353
9.298.990.979
400.175.687.422
Sewa Guna Usaha Kendaraan Aktiva Dalam Penyelesaian Bangunan dan prasarana Perabot dan peralatan kantor Sub-jumlah Jumlah Nilai Tercatat
18
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
8. AKTIVA TETAP (lanjutan) Perubahan Selama Tahun Berjalan 2002
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
30.771.659.016 4.080.496.805 38.214.834.257 35.028.500.416
6.470.957.943 778.972.732 13.796.141.222 7.863.030.325
333.168.659 1.872.066.777 2.420.413.295
36.909.448.300 4.859.469.537 50.138.908.702 40.471.117.446
108.095.490.494
28.909.102.222
4.625.648.731
132.378.943.985
27.916.667
19.541.664
-
47.458.331
Jumlah Akumulasi Penyusutan
108.123.407.161
28.928.643.886
4.625.648.731
132.426.402.316
Nilai Buku
268.618.041.887
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perabot dan peralatan kantor Sub-jumlah Sewa Guna Usaha Kendaraan
267.749.285.106
Penambahan nilai tercatat terdiri dari: Pembelian Reklasifikasi dari aktiva dalam penyelesaian ke bangunan dan prasarana Reklasifikasi dari tanah ke bangunan Reklasifikasi dari aktiva dalam penyelesaian ke perabot dan peralatan kantor Reklasifikasi dari aktiva dalam penyelesaian ke kendaraan Reklasifikasi dari sewa guna usaha ke kendaraan Reklasifikasi dari uang muka pembelian aktiva tetap ke tanah Reklasifikasi dari tanah yang tidak digunakan dalam usaha ke tanah Jumlah
2003
2002
23.599.631.567
25.384.645.884
20.888.620.365 3.482.867.041
51.988.022 -
3.297.882.316
107.954.545
265.000.000
-
134.000.000
-
-
5.643.901.102
-
1.544.739.800
51.668.001.289
32.733.229.353
Penyusutan yang dibebankan pada operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut: 2003
2002
Beban penjualan Beban umum dan administrasi
15.190.113.647 11.853.337.504
20.026.163.997 8.902.479.889
Jumlah
27.043.451.151
28.928.643.886
Hasil penjualan, nilai buku aktiva tetap yang dijual dan laba penjualan aktiva tetap pada tahun 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut: 2003
2002
Hasil penjualan Nilai buku aktiva tetap yang dijual
3.002.619.540 1.142.573.234
1.192.482.500 710.207.000
Laba penjualan aktiva tetap
1.860.046.306
482.275.500
19
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
8. AKTIVA TETAP (lanjutan) Seluruh aktiva tetap digunakan sebagai jaminan atas fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh Perusahaan dan Anak perusahaan (Catatan 13). Pada tanggal 31 Desember 2003, tanah dan tanah yang tidak digunakan dalam usaha seluas lebih kurang 5,76 hektar masih atas nama pemilik lama. Perusahaan dan Anak perusahaan memiliki Hak Guna Bangunan (HGB) atas tanah di berbagai lokasi yang akan jatuh tempo pada berbagai tanggal pada tahun 2017. Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat jatuh tempo. Berdasarkan perjanjian restrukturisasi hutang bank tanggal 12 Mei 2000 antara Perusahaan, UFJ Bank Limited, Singapura, yang bertindak sebagai Agen Fasilitas (Facility Agent), PT Bank Rabobank International Indonesia, yang bertindak sebagai Agen Penjamin (Security Agent), dan beberapa bank, tanah yang tidak digunakan dalam operasi seluas 5,2 hektar yang terletak di berbagai lokasi akan dijual dalam jangka waktu paling lama satu tahun setelah tanggal restrukturisasi dan hasilnya akan digunakan sebagai pembayaran fasilitas kredit “ST2 Loan Tranche” (Catatan 13). Pada tahun 2002, Perusahaan menjual tanah miliknya yang tidak digunakan dalam operasi seluas 1,1 hektar dengan harga jual sebesar Rp3 milyar. Sisa tanah yang belum terjual adalah sebesar 4,02 hektar. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai yang dapat diperoleh kembali dari aktiva tetap, manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berpendapat bahwa tidak ada peristiwa-peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aktiva tetap tidak dapat seluruhnya terealisasi pada tanggal 31 Desember 2003. Ditinjau dari sudut pandang keuangan, persentase penyelesaian bangunan dan prasarana, serta perabot dan peralatan kantor dalam penyelesaian adalah masing-masing sebesar 38% dan 62% pada tanggal 31 Desember 2003 dan diperkirakan akan selesai pada tahun 2004, kecuali untuk bangunan dan prasarana yang belum dapat ditentukan waktu penyelesaiannya. Aktiva tetap, kecuali tanah, diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp150 milyar dan US$5,5 juta. Manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aktiva tetap yang dipertanggungkan. MRW mengadakan perjanjian sewa guna usaha dengan PT Dipo Star Finance untuk pembelian kendaraan dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun dan berakhir pada tanggal 15 Maret 2003. MRW mempunyai opsi untuk membeli aktiva yang disewa guna usaha tersebut pada akhir masa sewa guna usaha. Hutang sewa guna usaha ini dijamin dengan aktiva sewa guna usaha yang bersangkutan. Hutang sewa guna usaha ini telah dilunasi seluruhnya pada tahun 2003.
9. AKTIVA TAK BERWUJUD Pada tanggal 31 Desember 2003, aktiva tak berwujud terdiri dari perangkat lunak komputer dengan rincian sebagai berikut: Harga perolehan Akumulasi amortisasi
15.071.472.500 1.230.044.538
Nilai Buku
13.841.427.962
Perusahaan mencatat beban amortisasi sebesar Rp1.230.044.538 yang disajikan dalam akun “Beban Umum dan Administrasi” pada laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 18). 20
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
10. HUTANG JANGKA PENDEK Hutang jangka pendek terdiri dari:
Pinjaman jangka pendek (Short-term Loan Tranche) (US$11.221.160) Cerukan PT Bank Lippo Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Jumlah
2003
2002
94.987.116.691
100.317.167.530
2.012.710.409 -
468.160.694 630.501.430
96.999.827.100
101.415.829.654
Pinjaman-pinjaman tersebut di atas dibebani bunga tahunan sebagai berikut: Mata Uang Dolar Amerika Serikat Rupiah
2003
2002
2,88% - 8,50% 17,50%
3,38% - 6,13% 17,50% - 19,00%
Fasilitas pinjaman jangka pendek (yang terdiri dari Short-term Loan Tranche 1 dan 2) yang diperoleh Perusahaan merupakan hasil restrukturisasi seluruh pinjaman Perusahaan pada tahun 2000 (Catatan 13). Perusahaan memperoleh fasilitas cerukan dari PT Bank Lippo Tbk dengan syarat negative pledge atas seluruh aktiva dengan jumlah maksimum sebesar Rp4.250.000.000.
11. HUTANG USAHA Rincian hutang usaha adalah sebagai berikut: 2003
2002
Pihak Ketiga PT Mead Johnson Indonesia PT Siantar Top Tbk PT Sara Lee Indonesia Effem Foods, Inc. Quaker Product (Malaysia) Sdn. Bhd. Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 milyar)
20.162.080.588 12.389.154.782 5.391.440.458 2.039.412.562 1.059.181.419 54.710.486.503
16.043.399.892 22.712.412.289 17.805.315.765 1.661.097.858 3.304.656.722 59.514.323.411
Jumlah hutang usaha - pihak ketiga
95.751.756.312
121.041.205.937
21
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
11. HUTANG USAHA (lanjutan) 2003
2002
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa (Catatan 6) PT Jakarana Tama PT Slat Indah Mekar Armaco Marketing Pte., Ltd., Singapura Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta)
41.964.078.375 2.250.317.689 1.470.143.340 757.359.567
58.006.550.850 2.425.351.658 2.484.711.872
Jumlah hutang usaha - pihak yang mempunyai hubungan istimewa
46.441.898.971
62.916.614.380
142.193.655.283
183.957.820.317
2003
2002
83.084.828.487
126.577.374.348
37.480.887.672 20.525.332.716 602.379.512 500.226.896
40.393.654.264 15.893.216.985 272.592.188 820.982.532
142.193.655.283
183.957.820.317
Jumlah Rincian umur hutang usaha adalah sebagai berikut:
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1-30 hari 31-60 hari 61-90 hari Lebih dari 91 hari Jumlah
Saldo hutang usaha kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar 4,70% dan 5,94% dari jumlah kewajiban konsolidasi masing-masing pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002.
12. HUTANG PAJAK Hutang pajak terdiri dari: 2003
2002
Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pajak Pertambahan Nilai
449.619.317 504.772.255 6.487.170.139
649.585.527 702.704.802 2.136.454.433
Jumlah
7.441.561.711
3.488.744.762
22
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. HUTANG PAJAK (lanjutan) Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak sesuai dengan laporan laba rugi konsolidasi dengan taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut: 2003 Laba sebelum beban pajak sesuai dengan laporan laba rugi konsolidasi
(37.842.657)
Dikurangi Laba sebelum beban pajak Anak perusahaan yang dikonsolidasi Eliminasi transaksi yang berhubungan dengan Anak perusahaan
2002 108.354.627.071
(3.361.410.303)
(1.587.556.918)
1.956.355.084
1.661.091.463
Laba (rugi) komersial Perusahaan sebelum beban pajak
(1.442.897.876)
Beda waktu Penyusutan Penyisihan beban kesejahteraan karyawan Laba penjualan aktiva tetap Bagian atas laba bersih Anak perusahaan Amortisasi
3.392.647.502 3.156.875.000 1.051.099.709 (1.956.355.084) (307.511.134)
3.782.222.385 48.736.000 380.376.177 (1.661.091.463) -
2.648.760.491 262.571.024 181.370.795
843.618.624 1.784.651.174 128.354.695
Beda tetap Beban pajak Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Jamuan Penghasilan sewa yang telah dikenakan pajak yang bersifat final Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak yang bersifat final Lain-lain Taksiran laba fiskal Perusahaan - tahun berjalan
(1.182.086.000) (740.742.210) 494.336.162 5.558.068.379
108.428.161.616
(2.582.576.240) 18.947.017 111.171.399.985
Taksiran kompensasi rugi fiskal Perusahaan tahun-tahun sebelumnya Penyesuaian rugi fiskal hasil pemeriksaan kantor pajak Rugi fiskal tahun 1998 yang tidak dapat dikompensasi
(377.102.168.084) 67.060.205.216 152.426.327.345
(556.828.519.108) 68.554.951.039 -
Taksiran Rugi Fiskal Perusahaan yang Dapat Dikompensasikan Pada Tahun-tahun Mendatang
(152.057.567.144)
(377.102.168.084)
23
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. HUTANG PAJAK (lanjutan) Perhitungan taksiran pajak penghasilan dan taksiran tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
Pendapatan Anak perusahaan yang dikenakan pajak final Taksiran pajak penghasilan Anak perusahaan Pajak final Taksiran tagihan pajak penghasilan Perusahaan dan Anak Perusahaan Tahun berjalan Perusahaan Pajak Penghasilan Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Anak perusahaan Pajak Penghasilan Pasal 23 Saldo tahun-tahun sebelumnya Hasil restitusi tagihan pajak penghasilan Perusahaan Selisih realisasi taksiran tagihan pajak penghasilan Jumlah
2003
2002
7.519.420.265
7.143.333.496
745.092.026
628.025.236
212.171.770 55.588.333 2.000.000
64.244.558 368.314.833 2.000.000
633.027.407
-
902.787.510 869.044.890 (496.886.930) 62.401.431
434.559.391 1.993.717.370 (722.431.497) (836.800.374)
1.337.346.901
869.044.890
2003
2002
1.333.124.163
1.248.779.568
Manfaat (beban) pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
Manfaat (beban) pajak tangguhan Pengaruh beda waktu pada tarif pajak maksimum (30%) Perusahaan Aktiva tetap Penyisihan beban kesejahteraan karyawan Rugi fiskal Aktiva tak berwujud Anak perusahaan Aktiva tetap Biaya dibayar di muka Penyisihan beban kesejahteraan karyawan Rugi fiskal Lain-lain
947.062.500 (32.647.913.830) (92.253.340)
Jumlah Beban Pajak Tangguhan - Konsolidasi
24
14.620.800 (38.844.602.711) -
1.529.864.596 232.529.626
1.542.621.821 295.389.645
126.971.700 (2.571.289.200) 25.795.005
1.824.900 (1.129.436.897) (9.380.002)
(31.116.108.780)
(36.880.182.876)
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. HUTANG PAJAK (lanjutan) Pengaruh pajak yang signifikan atas beda waktu antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut: 2003 2002 Aktiva pajak tangguhan Perusahaan Piutang Kesejahteraan karyawan Rugi fiskal Anak perusahaan Kesejahteraan karyawan
2.729.184.925 1.841.725.800 -
2.729.184.925 894.663.300 32.647.913.830
86.351.700
-
Aktiva pajak tangguhan
4.657.262.425
36.271.762.055
Kewajiban pajak tangguhan Perusahaan Aktiva tetap Aktiva tak berwujud Anak perusahaan Aktiva tetap
4.194.812.363 92.253.340
5.527.936.526 -
5.630.998
-
4.292.696.701
5.527.936.526
364.565.724
30.743.825.529
4.127.742.745 1.447.924.942 202.350.300
6.699.031.945 1.215.395.316 161.730.300
Aktiva pajak tangguhan
5.778.017.987
8.076.157.561
Kewajiban pajak tangguhan Anak perusahaan Aktiva tetap Lain-lain
13.871.873.403 -
15.407.368.997 25.795.005
13.871.873.403
15.433.164.002
8.093.855.416
7.357.006.441
Kewajiban pajak tangguhan Aktiva Pajak Tangguhan - Konsolidasi - Bersih Aktiva pajak tangguhan Anak perusahaan Rugi fiskal Biaya dibayar di muka Biaya masih harus dibayar
Kewajiban pajak tangguhan Kewajiban Pajak Tangguhan - Konsolidasi Bersih
25
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. HUTANG PAJAK (lanjutan) Rekonsiliasi antara beban pajak yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku atas laba sebelum beban pajak dengan beban pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut: 2003
2002
Laba sebelum beban pajak sesuai dengan laporan laba rugi konsolidasi Eliminasi transaksi yang berhubungan dengan Anak perusahaan
1.956.355.084
1.661.091.463
Laba Perusahaan dan Anak perusahaan sebelum beban pajak
1.918.512.427
110.015.718.534
(37.842.657)
Beban pajak berdasarkan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap Kompensasi rugi fiskal atas laba fiskal tahun berjalan Bagian atas laba Anak perusahaan Penyisihan beban kesejahteraan karyawan Rugi fiskal tahun-tahun sebelumnya yang tidak dapat dikompensasikan lagi Beban pajak Anak perusahaan yang penghasilannya telah dikenakan pajak yang bersifat final Pengaruh pajak atas penghasilan Anak Perusahaan yang telah dikenakan pajak yang bersifat final Jumlah Beban Pajak Menurut Laporan Laba Rugi Konsolidasi
(575.553.728)
108.354.627.071
(33.004.715.560)
884.214.733 2.237.852.096 586.906.525 43.282.800
1.834.670.611 33.765.574.242 498.327.439 -
(35.219.203.030)
(39.974.039.608)
(745.092.026)
(628.025.236)
926.391.824 (31.861.200.806)
(37.508.208.112)
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan mencakup konsekuensi pajak di masa mendatang sehubungan dengan perbedaan antara dasar laporan komersial dan fiskal dari aktiva dan kewajiban serta pemanfaatan dari akumulasi rugi fiskal bersih yang dapat digunakan telah didasarkan atas rencana kerja Perusahaan dan Anak perusahaan. Aktiva pajak tangguhan diakui sepanjang besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang akan datang dapat menyebabkan aktiva pajak tangguhan dipulihkan. Manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berkeyakinan bahwa aktiva pajak tangguhan tersebut dapat dipulihkan seluruhnya. Taksiran rugi fiskal di atas sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 2002 yang disampaikan Perusahaan kepada Kantor Pelayanan Pajak, sedangkan SPT tahun 2003 akan disesuaikan dengan taksiran laba fiskal tahun 2003 sebagaimana yang disajikan di atas. Pada tahun 2003, Perusahaan menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak (SKP) atas Pajak Penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2001. Saldo kurang bayar seluruh SKP tersebut, setelah dikurangi dengan saldo yang lebih bayar, adalah sebesar Rp2.615.277.841. Pada tahun 2002, Perusahaan menerima SKPLB atas Pajak Penghasilan Badan Tahun 2000. Kantor Pajak melakukan pemindahbukuan atas SKPLB tersebut dengan SKPKB atas PPN untuk tahun pajak 2001, Pajak Penghasilan Pasal 21, 4(2), 23 dan 26 untuk tahun pajak 2000 dan 2001 dan berbagai STP atas bunga Pajak Penghasilan Pasal 23 untuk tahun pajak 1997. Saldo SKPLB yang dibayarkan Kantor Pajak, setelah dikurangi pemindahbukuan tersebut, adalah sebesar Rp722.431.497.
26
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG Hutang bank jangka panjang terdiri dari: Pinjaman modal kerja (Working Capital Loan Tranche) (US$51.700.505 dan ¥354.200.811) (a) Term loan Tranche (US$15.000.000) (a) PT Bank Rabobank International Indonesia (US$2.152.963) (b) PT Bank Finconesia (US$1.338.600 pada tahun 2003 dan US$1.453.990 pada tahun 2002) (c) Rowdell Company Inc., British Virgin Islands (US$1.082.652) (d) PT Bank Danpac Tbk (e) Jumlah Dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun Bagian Jangka Panjang Obligasi konversi (Convertible Bonds Tranche) (US$5.825.566) (a) Dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun Bagian Jangka Panjang
2003
2002
465.685.788.652 126.975.000.000
488.907.908.021 134.100.000.000
18.224.825.700
19.247.482.784
11.331.248.993
12.998.670.592
9.164.649.773 5.293.785.128
9.678.909.506 7.862.346.872
636.675.298.246
672.795.317.775
(598.151.072.964)
(660.167.220.942)
38.524.225.282
12.628.096.833
49.313.411.703 (49.313.411.703)
52.080.555.213 (52.080.555.213)
-
-
a. Pada tanggal 12 Mei 2000, Perusahaan, UFJ Bank Limited, Singapura, yang bertindak sebagai Agen Fasilitas (Facility Agent), PT Bank Rabobank International Indonesia, Jakarta yang bertindak sebagai Agen Penjamin (Security Agent), dan beberapa Bank mengadakan Perjanjian Restrukturisasi hutang jangka pendek dan jangka panjang sejumlah US$130.326.138 (Perjanjian Restrukturisasi) untuk mengubah bentuk fasilitas dan persyaratan-persyaratan yang tercantum dalam perjanjian-perjanjian pinjaman terdahulu yang diperoleh Perusahaan dari Bank. Berdasarkan Perjanjian Restrukturisasi, paket restrukturisasi hutang Perusahaan terdiri dari pembelian kembali hutang (Debt Repurchase Program), pencicilan hutang (Term Loan Tranche), pinjaman modal kerja (Working Capital Loan Tranche), fasilitas bank garansi (Bank Guarantee Tranche), obligasi konversi (Convertible Bonds Tranche), pinjaman jangka pendek (Short-term Loan Tranche) dan konversi hutang menjadi saham perusahaan (Equity Bonds Tranche). Pencicilan hutang dilakukan untuk jangka waktu 5 tahun sedangkan pinjaman modal kerja dan obligasi konversi akan jatuh tempo sekaligus pada tahun kelima. Obligasi konversi memberikan opsi kepada pemegang obligasi untuk mengkonversikan kewajiban tersebut menjadi saham Perusahaan pada saat jatuh tempo. Bunga atas obligasi ini akan dikapitalisasi menjadi pokok obligasi konversi dan berbunga kembali dan juga akan dibayar atau dikonversikan menjadi saham Perusahaan pada saat jatuh tempo. Harga konversi akan dihitung berdasarkan harga pasar ratarata saham Perusahaan selama 30 hari saham diperdagangkan sebelum saat dikonversi. Perusahaan telah menyelesaikan pembelian kembali hutang, fasilitas bank garansi dan konversi hutang menjadi saham Perusahaan serta melakukan sebagian pembayaran untuk pinjaman lainnya. Disamping itu, beberapa pinjaman telah dialihkan beberapa kali ke kreditur lain. Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, rincian kreditur dan fasilitas pinjaman yang diberikannya adalah sebagai berikut:
27
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 2003
Term Loan Tranche
Nama Kreditur PT Peak Securities, Jakarta Triglobe Finance Asia Ltd., British Virgin Islands Standard Chartered Bank, Jakarta PT Sucorinvest Central Gani, Jakarta Credit Lyonnais, Singapura Deutsche Bank AG, Singapura Credit Agricole Indosuez, Singapura ABN-AMRO Bank N.V., Jakarta Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura Assetia Capital Management Ltd., Singapura
US$
Jumlah
US$
PT Sucorinvest Central Gani, Jakarta Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura Jumlah
3.886.738
US$
US$
2.135.522
Convertible Bonds Tranche
ST2 Loan Tranche US$
772.058
US$
1.508.029
10.776.565
1.614.833
583.813
1.142.682
1.556.827
5.708.367
855.381
309.247
604.100
2.854.183 3.853.148 2.711.474
739.667 577.382 406.306
267.412 208.741 146.892
523.035 408.656 287.614
420.343 415.066
1.541.259 1.521.909
230.953 228.053
83.497 82.448
163.240 161.019
332.053
-
182.443
65.959
128.815
2.313.336
8.482.226
1.271.035
459.518
898.376
15.000.000
-
`
US$
¥
¥
14.251.374
ST1 Loan Tranche
2.939.063
1.346.223 1.050.858 739.493
¥
WC Loan Tranche
-
51.700.505
223.499.292
US$
8.241.575
¥
-
130.701.519 ¥
354.200.811
US$
¥
¥
-
2.979.585
-
US$
¥
¥
-
5.825.566
-
¥
-
2002
Term Loan Tranche
Nama Kreditur Triglobe Finance Asia Ltd., British Virgin Islands Citibank N.A., Singapura Standard Chartered Bank, Jakarta PT Bank Rabobank International Indonesia, Jakarta Credit Lyonnais, Singapura ING Bank N.V., Singapura PT Peak Securities, Jakarta Mizuho Asset Trust & Banking Co., Ltd., Singapura Deutsche Bank AG, Singapura Citibank N.A., Jakarta PT Sucorinvest Central Gani, Jakarta Credit Agricole Indosuez, Singapura ABN-AMRO Bank N.V., Jakarta Commonwealth Bank of Australia, Singapura Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura Jumlah PT Sucorinvest Central Gani, Jakarta Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura Jumlah
US$
US$
¥
2.939.063 2.444.219
WC Loan Tranche
US$
US$
1.614.833 1.342.948
Convertible Bonds Tranche
ST2 Loan Tranche
US$
583.813 485.517
US$
1.142.682 948.348
1.556.827
5.708.367
855.381
309.247
604.100
1.011.938 1.050.858 944.440 778.414
3.710.438 3.853.148 3.462.947 2.854.183
555.997 577.382 518.912 427.690
201.010 208.741 187.603 154.623
393.109 408.656 366.458 302.050
778.414 739.493 664.106
2.854.183 2.711.474 2.435.054
427.690 406.306 364.885
154.623 146.892 131.917
302.050 287.614 257.630
567.809
-
311.976
112.789
220.985
420.343 415.066
1.541.259 1.521.909
230.953 228.053
83.497 82.448
163.240 161.019
356.957
1.308.842
196.126
70.906
138.810
332.053
-
182.443
65.959
128.815
15.000.000
-
US$
¥
¥
10.776.565 8.962.136
ST1 Loan Tranche
-
51.700.505
223.499.292
US$
¥
130.701.519 ¥
354.200.811
28
8.241.575
-
US$
¥
¥
-
2.979.585
-
US$
¥
¥
-
5.825.566
-
¥
-
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) Tingkat bunga tahunan untuk Term Loan Tranche, Working Capital Loan Tranche dan Short-term Loan Tranche adalah sebesar SIBOR untuk pinjaman dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan TIBOR untuk pinjaman dalam mata uang Yen Jepang masing-masing ditambah dengan marjin sebesar 1,75% untuk tahun pertama dan kedua, 2,25% untuk tahun ketiga, dan 2,50% untuk tahun keempat dan kelima. Sedangkan pinjaman obligasi konversi dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 6,50%. Pinjaman tersebut dijamin dengan aktiva tetap, persediaan dan piutang Perusahaan (Catatan 5, 7 dan 8). Sehubungan dengan restrukturisasi hutang ini, Perusahaan diwajibkan memiliki rekening di PT Bank Rabobank International Indonesia untuk menampung kelebihan kas Perusahaan yang dihitung berdasarkan metode perhitungan yang telah disetujui oleh kreditur dan akan dipergunakan untuk melunasi pinjaman Perusahaan tersebut (Catatan 3). Perjanjian Restrukturisasi tersebut menyebutkan pula beberapa persyaratan, antara lain, pemegang saham pendiri harus memiliki saham Perusahaan langsung maupun tidak langsung paling sedikit 25% dari saham beredar; setelah pelaksanaan konversi hutang menjadi saham, nilai bersih kekayaan Perusahaan tidak bersaldo negatif; rasio jumlah hutang terhadap penghasilan sebelum bunga, pajak, penyusutan dan amortisasi (EBITDA) tidak melebihi 8 : 1 untuk tahun 2001 dan 6 : 1 untuk tahun-tahun berikutnya; rasio EBITDA terhadap beban bunga tidak kurang dari 2 : 1. Disamping itu, tanpa persetujuan tertulis dari mayoritas kreditur, Perusahaan tidak diizinkan, antara lain, membagikan dividen, memperoleh pinjaman baru kecuali yang dinyatakan dalam Perjanjian Restrukturisasi, melakukan reorganisasi atau merger, dan mengubah aktivitas utamanya yaitu distribusi. Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, Perusahaan tidak memenuhi persyaratan mengenai nilai bersih kekayaan Perusahaan dan rasio jumlah hutang terhadap penghasilan sebelum bunga, pajak, penyusutan dan amortisasi (EBITDA) tidak melebihi 6 : 1 pada tahun 2003 yang disyaratkan dalam perjanjian restrukturisasi di atas. Lebih lanjut, Perusahaan tidak memenuhi kewajibannya membayar pokok dan bunga pinjaman sejumlah US$30.982.327 dan ¥39.587.502 atau dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp265 milyar (termasuk kewajiban bunga yang tidak dicatat oleh Perusahaan sebesar US$11.962.992 dan ¥35.004.318) pada tahun 2003 dan US$21.250.888 dan ¥17.687.170 atau dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp191 milyar (termasuk kewajiban bunga yang tidak dicatat oleh Perusahaan sebesar US$4.481.552 dan ¥13.103.986) pada tahun 2002, sehingga berdasarkan perjanjian restrukturisasi memungkinkan kreditur menyatakan seluruh pinjaman tersebut langsung menjadi jatuh tempo dan dapat ditagih. Pada tanggal 15 April 2002, Perusahaan telah menerima surat pemberitahuan formal atas pelanggaran terhadap kegagalan Perusahaan untuk membayar jumlah kewajiban yang jatuh tempo sehingga seluruh pinjaman dinyatakan menjadi jatuh tempo dan dapat ditagih. Berdasarkan perjanjian, hal tersebut memungkinkan kreditur menyatakan seluruh pinjaman tersebut langsung menjadi jatuh tempo dan dapat ditagih. Oleh karenanya, seluruh pinjaman Perusahaan di atas disajikan sebagai kewajiban lancar. Pada tahun 2003, sehubungan dengan proses restrukturisasi hutang Perusahaan yang masih berlangsung, Perusahaan tidak mencatat beban bunga yang masih harus dibayar atas pinjaman yang sedang direstrukturisasi tersebut (short-term loan tranche, working capital loan tranche, term loan tranche dan obligasi konversi) serta seluruh beban terkait lainnya, yang seluruhnya berjumlah Rp102 milyar dan Rp57 milyar masing-masing pada tahun 2003 dan 2002, dalam laporan keuangan konsolidasi. Jika beban bunga berikut beban terkait lain tersebut di atas dicatat, jumlah kewajiban konsolidasi, defisit konsolidasi dan defisiensi modal konsolidasi akan bertambah sebesar jumlah yang sama yang disebut di atas masing-masing pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002. Disamping itu, rugi bersih konsolidasi akan meningkat sebesar Rp45 milyar dan rugi bersih per saham dasar dan dilusian akan meningkat masing-masing sebesar Rp342 dan Rp155 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 serta laba bersih konsolidasi akan berkurang sebesar Rp57 milyar dan laba bersih per saham dasar dan dilusian akan berkurang masing-masing sebesar Rp205 dan Rp101 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2002. 29
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) b. Pinjaman yang diperoleh MRW dari PT Bank Rabobank Internasional Indonesia (Rabobank) merupakan pinjaman yang direstrukturisasi pada tanggal 9 November 2000 dan diaktakan dalam Akta Notaris A. Partomuan Pohan, S.H., LL.M., dan telah diperbaharui pada tanggal 20 Mei 2003 dengan Perjanjian Perpanjangan Pertama dari Perjanjian Restrukturisasi. Berdasarkan perjanjian perpanjangan pertama di atas, MRW dan Rabobank menyetujui persyaratan dan kondisi pinjaman antara lain: Penjadwalan kembali pembayaran pokok dan bunga pinjaman yang telah jatuh tempo dengan dua (2) opsi sebagai berikut: a. Bagian A Penjadwalan kembali pokok dan bunga pinjaman yang telah jatuh tempo sebesar US$2.152.962 melalui cicilan tiga bulanan pada tahun 2004, 2005, 2006 dan 2007 masing-masing sebesar US$149.954, US$599.923, US$926.527 dan US$476.558 setiap tahunnya mulai tanggal 31 Juli 2004 sampai dengan 30 April 2007. b. Bagian B Penjadwalan kembali pokok dan bunga pinjaman yang telah jatuh tempo sebesar US$2.152.962 menjadi pokok dan bunga pinjaman yang akan dibayar melalui cicilan tiga bulanan pada tahun 2005, 2006 dan 2007 masing-masing sebesar US$749.877, US$926.527 dan US$476.558 setiap tahunnya mulai tanggal 31 Januari 2005 sampai dengan 30 April 2007. Lebih lanjut, pada tanggal 30 April 2004, MRW menyetujui penjadwalan kembali pokok pinjaman dan bunga yang telah jatuh tempo sesuai dengan opsi Bagian B. • Perubahan jadwal pembayaran bunga yang dimulai dari tanggal 31 Juli 2004 dan dibayar setiap tiga bulanan. • Pinjaman ini dijamin dengan tambahan jaminan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Disamping persyaratan dan kondisi di atas, persyaratan dan kondisi lain dalam perjanjian restrukturisasi tidak mengalami perubahan antara lain: • •
• •
Bunga tahunan yang dikenakan atas pinjaman ini sebesar SIBOR ditambah dengan marjin sebesar 1,75% untuk tahun 2001, 2,25% untuk tahun 2002 dan 2,50% untuk tahun 2003 dan selanjutnya, serta dibayar setiap tiga bulanan. Batasan keuangan yang harus dipenuhi MRW adalah: a. Penghasilan sebelum bunga, pajak, penyusutan dan amortisasi (EBITDA) tidak kurang dari 250%. b. Jumlah kekayaan bersih tidak kurang dari 20%. c. Aktiva lancar tidak kurang dari 65% dari kewajiban lancar untuk tahun 2002 dan 75% untuk tahun-tahun selanjutnya. MRW, tanpa persetujuan dari Rabobank, tidak diizinkan, antara lain, untuk membagikan dividen, memberikan pinjaman atau jaminan kepada pihak lain, melakukan merger atau reorganisasi, mengubah kegiatan utamanya, dan memperoleh pinjaman baru. Pinjaman ini dijamin dengan persediaan dan aktiva tetap milik MRW serta jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari Perusahaan yang dibagi atas dasar pari-passu dengan PT Bank Finconesia dan Rowdell Company Inc., British Virgin Islands. Pada tahun 2002, selain jaminan tersebut, pinjaman ini juga dijamin dengan piutang milik MRW.
30
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2003, MRW tidak memenuhi persyaratan dalam perjanjian restrukturisasi mengenai aktiva lancar tidak kurang dari 75% dari kewajiban lancar. Berdasarkan perjanjian restrukturisasi, hal tersebut memungkinkan kreditur menyatakan seluruh pinjaman tersebut langsung menjadi jatuh tempo dan dapat ditagih. Namun demikian, sampai dengan tanggal laporan auditor independen, MRW belum menerima surat pemberitahuan formal dari Rabobank atas pelanggaran tersebut. Sedangkan pada tanggal 31 Desember 2002, MRW tidak memenuhi persyaratan mengenai aktiva lancar sedikitnya 60% dari kewajiban lancar dan tidak dapat memenuhi kewajiban membayar pokok pinjaman dari Rabobank yang telah jatuh tempo sebesar US$215.296 serta telah menerima surat pemberitahuan formal dari kreditur tersebut pada tanggal 10 Oktober 2002, sehingga menyebabkan seluruh pinjaman MRW langsung menjadi jatuh tempo dan dapat ditagih. Oleh karenanya, pada tanggal 31 Desember 2002, seluruh pinjaman tersebut disajikan sebagai bagian dari kewajiban lancar pada neraca konsolidasi. Namun demikian, pada tanggal 20 Mei 2003, MRW dan Rabobank telah menjadwalkan kembali pinjaman tersebut. c.
Fasilitas kredit modal kerja yang diperoleh WLS dari PT Bank Finconesia (Finconesia) merupakan fasilitas pinjaman, yang telah direstrukturisasi pada tahun 2000, dan telah dijadwalkan kembali beberapa kali. Penjadwalan kembali terakhir pada tanggal 26 November 2002, Finconesia menyetujui, tetapi tidak terbatas pada, permohonan WLS tanggal 20 Agustus 2002 untuk menjadwal ulang hutang WLS pada Finconesia sebesar US$375.000 yang diaktakan dengan Akta Notaris A. Partomuan Pohan S.H., LL.M. No. 1 tanggal 5 Februari 2003 mengenai hal-hal sebagai berikut: • • •
Pokok pinjaman akan diangsur dalam enam belas (16) kali angsuran tiga bulanan mulai tanggal 31 Januari 2003 sampai dengan tanggal 31 Oktober 2006 dengan jumlah angsuran yang telah ditentukan. Bunga tahunan yang dikenakan pada pinjaman ini sebesar SIBOR ditambah margin sebesar 3,00% untuk tahun 2003, 3,50% untuk tahun 2004, serta 4,00% untuk tahun 2005 dan 2006. Pinjaman ini dijamin dengan mesin dan peralatan serta peralatan dan perabot kantor milik WLS.
Pinjaman MRW dari Finconesia merupakan pinjaman yang telah direstrukturisasi pada tahun 2000 dan telah diperpanjang dua kali masing-masing pada tahun 2001 dan 2003. Perpanjangan kedua diaktakan dalam Akta Notaris No. 20 dari A. Partomuan Pohan, S.H, LL.M., pada tanggal 24 Desember 2003 dan memuat persyaratan dan kondisi, antara lain, mengenai: • • • •
Penetapan maksimum pinjaman sebesar US$1.038.600. Bunga tahunan yang dikenakan atas pinjaman ini sebesar 2,50% di atas SIBOR. Penjadwalan kembali pembayaran pokok pinjaman melalui cicilan tiga bulanan pada tahun 2004, 2005 dan 2006 masing-masing sebesar US$150.000, US$370.000 dan US$518.600 mulai tanggal 29 Januari 2004 sampai dengan tanggal 29 September 2006. Finconesia dapat, kapan saja dan tanpa persetujuan MRW, menjual atau mengalihkan seluruh atau sebagian dari hak dan kewajibannya ke bank atau institusi keuangan lain atau pihak lainnya sebagai kreditur baru.
Disamping persyaratan dan kondisi di atas, persyaratan dan kondisi lain dalam perjanjian restrukturisasi tidak mengalami perubahan yaitu pinjaman dijamin oleh aktiva tetap, persediaan dan piutang milik MRW dan jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari Perusahaan. Berdasarkan perjanjian hutang dengan Finconesia, WLS dan MRW, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Finconesia, tidak diperbolehkan untuk, antara lain, membagikan dividen, merger, menjual aktiva, memperoleh pinjaman baru, serta mengubah pemegang saham dan bidang usahanya. 31
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) d. Pada tanggal 11 Januari 2001, MRW dan Rowdell mengadakan perjanjian restrukturisasi yang telah diaktakan dalam Akta Notaris No. 7 dari A. Partomuan Pohan, S.H., LL.M., dengan persyaratan dan kondisi pinjaman, antara lain, sebagai berikut: • •
• • •
• • • •
Penjadwalan kembali pembayaran pokok pinjaman (Loan Amortization I) sejumlah US$1.000.000 melalui cicilan pada tahun 2003, 2004 dan 2005 masing-masing sebesar 10%, 30% dan 60% dari jumlah pokok pinjaman tersebut. Perubahan bunga yang telah jatuh tempo (Loan Amortization II) sebesar US$82.652 menjadi pokok pinjaman yang akan dibayar melalui cicilan pada tahun 2003, 2004 dan 2005 masingmasing sebesar 10%, 30% dan 60% dari jumlah pokok pinjaman yang berasal dari bunga yang telah jatuh tempo tersebut. Bunga tahunan yang dikenakan atas pinjaman ini sebesar SIBOR ditambah dengan marjin sebesar 1,75% untuk tahun pertama dan kedua, 2,25% untuk tahun ketiga dan 2,50% untuk tahun keempat dan kelima. MRW, tanpa persetujuan dari Rowdell, tidak diizinkan untuk memperoleh pinjaman baru, melakukan investasi tambahan, membagikan dividen, memberikan pinjaman atau jaminan kepada pihak lain. Pinjaman ini juga memiliki syarat negative pledge yang berlaku umum termasuk, tetapi tidak terbatas pada, seluruh aktiva, pinjaman, pembayaran pinjaman kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa, manajemen dan pemegang saham, dan perubahan aktivitas kegiatan. Perpanjangan dan konfirmasi mengenai jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari Perusahaan. Pinjaman ini dijamin dengan persediaan, aktiva tetap, jaminan perusahaan dari Perusahaan, yang dibagi atas dasar pari-passu dengan Rabobank dan Finconesia. Seluruh pinjaman pemegang saham di masa mendatang menjadi pinjaman subordinasi. MRW wajib memelihara batasan keuangan berikut: a. Laba sebelum bunga, pajak, penyusutan dan amortisasi (EBITDA) tidak kurang dari 200% dari beban bunga bersih untuk tahun 2000 dan 2001, serta 250% untuk tahuntahun selanjutnya. b. Jumlah kekayaan bersih tidak kurang dari 30% dari jumlah aktiva untuk tahun 2000 dan 20% untuk tahun-tahun selanjutnya. c. Aktiva lancar sedikitnya 55% dari kewajiban lancar untuk tahun 2000, 60% untuk tahun 2001, 65% untuk tahun 2002 dan 75% untuk tahun-tahun selanjutnya.
Pada tanggal 31 Desember 2003, MRW tidak memenuhi kewajibannya membayar cicilan pokok pinjaman yang telah jatuh tempo sebesar US$108.265. Namun demikian, pada tanggal 7 Januari 2004, MRW dan Rowdell mengadakan Perpanjangan Perjanjian Restrukturisasi Pertama di mana Rowdell menyetujui untuk mengubah beberapa persyaratan dalam perjanjian restrukturisasi menjadi sebagai berikut: •
• •
Penjadwalan kembali pembayaran pokok dan bunga pinjaman yang telah jatuh tempo melalui cicilan tiap tiga bulanan pada tahun 2004, 2005, 2006 dan 2007 masing-masing sebesar US$70.000, US$300.000, US$470.000 dan US$242.652 mulai tanggal 31 Agustus 2004 sampai dengan 31 Mei 2007. Mengubah jadwal pembayaran bunga menjadi pembayaran bunga baru yang dimulai dari tanggal 31 Agustus 2004 dan dibayar setiap tiga bulanan. MRW tidak diperbolehkan untuk meminjam kembali atas cicilan yang telah dibayarkan.
32
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2003, MRW tidak memenuhi persyaratan mengenai aktiva lancar sedikitnya 75% dari kewajiban lancar, sehingga berdasarkan perjanjian, hal tersebut memungkinkan kreditur menyatakan seluruh pinjaman tersebut langsung menjadi jatuh tempo dan dapat ditagih. Namun demikian, sampai dengan tanggal laporan auditor independen, MRW belum menerima surat pemberitahuan formal dari Rowdell atas pelanggaran tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2002, MRW tidak memenuhi persyaratan mengenai aktiva lancar sedikitnya 60% dari kewajiban lancar, sehingga berdasarkan perjanjian, hal tersebut memungkinkan kreditur menyatakan seluruh pinjaman tersebut langsung menjadi jatuh tempo dan dapat ditagih. Oleh karenanya, pada tanggal 31 Desember 2002, seluruh pinjaman tersebut disajikan sebagai bagian dari kewajiban lancar pada neraca konsolidasi. e. Pada tanggal 5 September 2000, Perusahaan dan PT Bank Danpac Tbk (Danpac) mengadakan perjanjian kredit, yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 1 dari Sugito Tedjamulja, S.H., dimana Perusahaan memperoleh fasilitas kredit pemilikan kendaraan dengan jumlah maksimum sebesar Rp12.000.000.000 dan berjangka waktu selama lima (5) tahun. Pinjaman ini dikenakan bunga tetap sebesar 17,5% per tahun untuk 3 tahun pertama dan bunga mengambang maksimum sebesar 20% per tahun untuk tahun ke-4 dan ke-5. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dibiayai oleh fasilitas ini dan mempunyai batasan, antara lain, mengenai penambahan fasilitas pinjaman dari bank atau perusahaan pembiayaan (leasing company) lain serta pembelian dan penjualan aktiva tetap harus diberitahukan ke Danpac. 14. HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH DAN RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI Rincian hak minoritas adalah sebagai berikut: 2003 Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi
2002 Hak Minoritas atas Rugi (Laba) Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi
Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi
PT Wicaksana Supra Ekatama PT Wira Logitama Saksama
16.290.269 14.682.210
325.322 (4.160.242)
16.615.591 10.521.968
Jumlah
30.972.479
(3.834.920)
27.137.559
Hak Minoritas atas Rugi (Laba) Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi
(1.102.233) 1.642.547 540.314
15. MODAL SAHAM Rincian pemegang saham dan pemilikannya berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Datindo Entrycom, Biro Administrasi Efek, pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut:
Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Pemilikan
Jumlah
120.415.680
43,337%
60.207.840.000
PT Wira Saksama Komisaris Djajadi Djaja Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan di bawah 5%)
8.400
0,003
4.200.000
157.434.725
56,660
78.717.362.500
Jumlah
277.858.805
33
100,000 %
138.929.402.500
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
16. PENJUALAN BERSIH Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut:
Makanan dan minuman Perawatan diri dan kosmetik Perawatan sepatu Obat-obatan Alat-alat tulis dan kantor Rokok Lain-lain Jumlah
2003
2002
950.767.048.164 207.935.804.412 31.490.867.345 19.808.928.325 6.080.144.085 4.049.233.915 138.125.955.715
1.081.099.868.739 518.415.320.776 41.332.695.176 64.494.254.786 6.201.444.513 14.246.230.835 108.795.216.966
1.358.257.981.961
1.834.585.031.791
Penjualan bersih kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar Rp1.318.828.511 dan Rp46.388.555.154 masing-masing pada tahun 2003 dan 2002 (Catatan 6). Perusahaan dan Anak perusahaan tidak melakukan penjualan kepada pihak manapun yang melebihi 10% dari nilai penjualan bersih konsolidasi.
17. HARGA POKOK PENJUALAN Rincian harga pokok penjualan adalah sebagai berikut: 2003
2002
Persediaan awal Pembelian bersih
115.077.852.613 1.168.151.285.913
91.478.219.511 1.667.464.492.607
Persediaan yang tersedia untuk dijual Persediaan akhir
1.283.229.138.526 (74.460.052.704)
1.758.942.712.118 (115.077.852.613)
Jumlah Harga Pokok Penjualan
1.208.769.085.822
1.643.864.859.505
Pembelian bersih dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar Rp330.262.341.239 dan Rp363.813.837.043 masing-masing pada tahun 2003 dan 2002 (Catatan 6). Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan pembelian bersih yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi kepada pihak-pihak sebagai berikut: 2003
2002
PT Jakarana Tama, pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Mead Johnson Indonesia PT Siantar Top Tbk
326.950.503.909 194.934.780.753 151.415.165.381
349.746.974.930 249.913.954.738 119.489.436.949
Jumlah
673.300.450.043
719.150.366.617
34
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
18. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: Penjualan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan (Catatan 22) Penyusutan (Catatan 8) Kendaraan Penghapusan persediaan Iklan dan promosi Bahan bakar, listrik dan air Perjalanan dan pengangkutan Pemeliharaan dan perbaikan Sewa Lain-lain (masing-masing di bawah Rp2 milyar) Jumlah Beban Penjualan Umum dan Administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan (Catatan 22) Penyusutan (Catatan 8) Komunikasi Perizinan Administrasi kantor Lain-lain (masing-masing di bawah Rp2 milyar) (Catatan 9) Jumlah Beban Umum dan Administrasi Jumlah Beban Usaha
2003
2002
49.711.187.062 15.190.113.647 11.916.843.588 9.516.784.363 9.246.905.506 8.876.448.179 8.855.856.992 2.821.223.158 2.670.353.547 13.182.199.595
57.904.928.765 20.026.163.997 14.013.385.794 7.845.794.628 23.046.456.903 5.970.693.876 12.405.141.445 2.252.970.429 4.848.079.866 8.472.786.762
131.987.915.637
156.786.402.465
26.141.414.512 11.853.337.504 5.093.316.782 4.025.073.297 3.116.797.143
23.670.662.286 8.902.479.889 3.042.625.637 1.071.678.038 3.506.797.697
13.031.248.608
13.051.958.919
63.261.187.846
53.246.202.466
195.249.103.483
210.032.604.931
2003
2002
677.333.550 349.538.937
2.682.598.437 383.865.155
1.026.872.487
3.066.463.592
2003
2002
19. PENGHASILAN BUNGA Akun ini merupakan penghasilan bunga yang diperoleh dari:
Deposito berjangka Jasa giro dan tabungan Jumlah
20. LABA (RUGI) SELISIH KURS - BERSIH Akun ini merupakan laba (rugi) selisih kurs yang timbul dari:
Hutang bank Jasa giro dan deposito berjangka Lain-lain
37.600.719.687 3.355.374.460 191.255.255
131.077.581.168 (534.763.707) 3.217.439.637
Jumlah
41.147.349.402
133.760.257.098
35
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
21. BEBAN BUNGA Akun ini merupakan beban bunga atas pinjaman: 2003
2002
Hutang bank Lain-lain
2.609.480.122 966.574.684
3.409.447.710 744.085.361
Jumlah
3.576.054.806
4.153.533.071
22. KESEJAHTERAAN KARYAWAN Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan akrual atas pesangon, uang penghargaan dan ganti rugi sebesar Rp7.101.426.000 dan Rp3.665.588.000 masing-masing pada tahun 2003 dan 2002. Beban kesejahteraan karyawan tersebut masing-masing sebesar Rp4.118.632.000 dan Rp63.962.000 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Beban gaji, upah dan kesejahteraan karyawan” pada laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 18). Perusahaan dan Anak Perusahaan mencatat akrual dan kesejahteraan karyawan tersebut berdasarkan perhitungan aktuaris pada tanggal 31 Desember 2003 yang dilakukan oleh PT Sentra Jasa Aktuaria, aktuaris independen, berdasarkan laporannya tanggal 23 April 2004, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan mempertimbangkan asumsi-asumsi berikut ini: Tingkat diskonto Tingkat mortalitas Tingkat kenaikan gaji Usia Pensiun
: 8% per tahun : Tabel Mortalitas Indonesia 1999 : 5% per tahun : 55 tahun
Perubahan penyisihan kesejahteraan karyawan adalah sebagai berikut : 2003
2002
Saldo awal Penambahan Pembayaran
3.665.588.000 4.118.632.000 (682.794.000)
3.601.626.000 63.962.000 -
Saldo Akhir
7.101.426.000
3.665.588.000
Beban kesejahteraan karyawan berdasarkan perhitungan aktuaris pada tanggal 31 Desember 2003 adalah sebagai berikut: Biaya jasa kini Bunga Amortisasi biaya jasa lalu
Rp1.648.887.000 1.300.355.000 1.169.390.000
Berdasarkan hasil penelahaan atas penyisihan beban kesejahteraan karyawan tersebut, manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berpendapat bahwa penyisihan beban kesejahteraan karyawan adalah cukup untuk memenuhi persyaratan surat keputusan di atas.
36
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
23. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI a. Berdasarkan perjanjian distribusi antara Perusahaan dengan beberapa perusahaan pemasok barang, Perusahaan ditunjuk sebagai distributor produk para pemasok tersebut. Dalam perjanjian distribusi dengan pemasok tertentu disebutkan bahwa pemasok tersebut akan mengganti Perusahaan atas biaya-biaya tetap seperti yang ditentukan dalam perjanjian sehubungan dengan aktivitas penjualan yang dilakukan oleh Perusahaan bagi pemasok tersebut. Penggantian biaya tersebut sejumlah Rp2.883.787.683 dan Rp2.156.223.188 masing-masing pada tahun 2003 dan 2002. Pada tahun 2003, Perusahaan menandatangani kontrak kerjasama dengan empat (4) prinsipal baru namun terdapat juga hubungan kerjasama dengan satu prinsipal lain yang telah berakhir. b. Perusahaan melakukan penempatan dalam surat berharga sebesar US$5.000.000 yang diterbitkan oleh PT Pacific International Finance (PIF) dan dijamin oleh PT Bank Pacific (BP). Surat berharga ini telah jatuh tempo pada tanggal 30 November 1995 dan 1 Desember 1995, masing-masing sebesar US$3.000.000 dan US$2.000.000. Pada tanggal 16 April 1996, Perusahaan mengajukan gugatan perdata yang dicatatkan dalam kasus No. 160/Pdt.G/1996/PN.Jkt.Pst terhadap PIF dan BP, sebagai penjamin, melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sehubungan dengan kegagalan PIF untuk melunasi surat berharga tersebut pada tanggal jatuh temponya. Perkara tersebut di atas telah diputuskan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 28 November 1996 dengan mewajibkan PIF dan BP secara tanggung renteng membayar kembali surat berharga tersebut di atas ditambah bunga sebesar 6% per tahun. Atas keputusan tersebut, pihak tergugat kemudian menyatakan banding ke Pengadilan Tinggi Jakarta dan dicatatkan dalam kasus No. 343/Pdt/1997/PT.DKI Jakarta. Pada tanggal 2 Juli 1997, Pengadilan Tinggi Jakarta menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan mewajibkan PIF dan BP secara tanggung renteng membayar kembali surat berharga tersebut di atas ditambah bunga sebesar 6% per tahun terhitung sejak tanggal 16 April 1996 sampai surat berharga tersebut dibayar lunas. Atas keputusan tersebut, pihak tergugat telah mengajukan kasasi pada Mahkamah Agung dan dicatatkan dalam kasus No. 3678/Pdt/1998. Pada tanggal 28 Juni 2000, Mahkamah Agung memutuskan untuk menolak permohonan kasasi dari pihak tergugat. Pada tanggal 1 November 1997, BP dilikuidasi sehingga segala hal yang berkaitan dengan penyelesaian hak dan kewajibannya dilakukan oleh tim likuidasi. Perusahaan, melalui kuasa hukumnya, telah mendaftarkan diri sebagai kreditur BP. Pada tahun 1997, Perusahaan telah membuat penyisihan penghapusan sebesar seluruh saldo surat berharga tersebut, sehingga saldo surat berharga tersebut menjadi nihil. Pada tahun 2004, Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah memerintahkan untuk melakukan penyitaan eksekusi dan melakukan eksekusi aktiva masing-masing pada tanggal 30 Maret 2004 dan 16 April 2004 yang hasil bersihnya telah diserahkan kepada Perusahaan pada bulan April 2004. c.
Pada tanggal 31 Desember 2003, Perusahaan dan Anak perusahaan memperoleh fasilitas bank garansi sejumlah US$2.307.000 dan Rp25.350.000.000 yang digunakan untuk pembelian barang dari pemasok Perusahaan. Perusahaan juga memiliki fasilitas cerukan dari PT Bank Lippo Tbk yang belum digunakan sebesar Rp2.883.722.216 pada tanggal 31 Desember 2003.
37
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
23. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan) d. Dalam kegiatan usahanya, MRW mengadakan perjanjian sewa tanah dengan PT Danayasa Arthatama sebesar 11.644 meter persegi yang berlokasi di Kawasan Bisnis Sentral Sudirman, Jakarta yang digunakan untuk tokonya. Perjanjian ini diaktakan dengan Akta Notaris Imas Fatimah, S.H., No. 126 tanggal 27 Desember 1995. Jangka waktu sewa adalah 5 tahun dimulai dari tanggal 15 April 1996 dan dapat diperpanjang. Sejak tahun 2001, perjanjian tersebut diperpanjang setiap tahunnya. Perusahaan juga mengadakan perjanjian sewa ruangan dengan PT Cipta Karya Bumi Indah yang diaktakan dengan Akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., No. 274 pada tanggal 24 Oktober 2003 sebesar 7.791 meter persegi di World Trade Center (WTC) Mangga Dua, Jakarta. Beban sewa atas transaksi di atas yang dibebankan ke operasi tahun berjalan masing-masing sebesar Rp6.554.392.035 dan Rp5.262.527.713 pada tahun 2003 dan 2002. Sebagai tambahan, MRW telah menerima dan setuju atas surat pesanan sewa ruangan untuk toko dengan PT Bali Unicorn (BU) yang berlokasi di Discovery Shopping Mall, Kuta, Bali sebesar 6.034 meter persegi selama 15 tahun. MRW dan PT Swadaya Panduartha (SP) mengadakan kesepakatan sewa-menyewa ruangan untuk toko yang berlokasi di Artha Gading Mall, Jakarta seluas 7.505 meter persegi selama 5 tahun. Disamping itu, MRW dan PT UE ASSA (UE) mengeluarkan “Memorandum of Understanding (MoU)” untuk sewa-menyewa ruangan toko di Surabaya seluas 7.350 meter persegi selama 10 tahun. Sampai dengan tanggal laporan audit independen, toko-toko tersebut belum dibuka, namun sampai dengan tanggal 14 Mei 2004, MRW telah membayar uang muka ke BU, SP dan UE masing-masing sebesar Rp1.734.171.600, Rp500.000.000 dan Rp1.500.000.000.
24. LABA (RUGI) PER SAHAM Rekonsiliasi antara laba (rugi) bersih menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan laba (rugi) bersih yang disesuaikan untuk menghitung laba per saham dilusian, dengan asumsi seluruh opsi obligasi konversi dilaksanakan, adalah sebagai berikut: 2003
2002
Laba (rugi) bersih menurut laporan laba rugi konsolidasi Penyesuaian atas akun yang terkait dengan obligasi konversi
(31.902.878.383)
70.846.959.273
(2.767.143.594)
(8.505.325.572)
Laba (rugi) bersih yang disesuaikan
(34.670.021.977)
62.341.633.701
Rekonsiliasi antara jumlah rata-rata tertimbang saham beredar dasar dengan dilusian pada tahun 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut: 2003 2002
Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar dasar Tambahan rata-rata tertimbang saham beredar selama tahun berjalan dengan asumsi seluruh opsi obligasi konversi dilaksanakan
277.858.805
277.858.805
234.128.957
247.266.731
Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar dilusian
511.987.762
525.125.536
38
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
25. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Desember 2003, Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing sebagai berikut: Dolar Amerika Serikat
Yen Jepang
Ekuivalen Dalam Rupiah
Aktiva Kas dan setara kas Piutang usaha Lain-lain
20.495 540.941 182.842
-
173.494.069 4.579.067.766 1.547.754.059
Jumlah Aktiva
744.278
-
6.300.315.894
Kewajiban Hutang bank jangka pendek dan jangka panjang Lain-lain
88.321.444 2.795.775
354.200.811 4.583.184
775.682.286.497 24.029.073.903
Jumlah Kewajiban
91.117.219
358.783.995
799.711.360.400
Kewajiban Bersih
90.372.941
358.783.995
793.411.044.506
Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan kebijakan manajemen risiko mata uang asing dengan cara meminimalkan pengeluaran dalam mata uang asing.
26. INFORMASI SEGMEN USAHA Informasi keuangan Perusahan dan Anak perusahaan dikelola dan dikelompokkan dalam bidang usaha yang terdiri dari distribusi, perdagangan besar serta pergudangan dan logistik. Bidang usaha ini digunakan sebagai dasar pelaporan informasi segmen primer. Bentuk sekunder pelaporan segmen Perusahaan dan Anak perusahaan adalah segmen geografis yang ditentukan berdasarkan lokasi aktiva dan pelanggan Perusahaan dan Anak perusahaan, yaitu sebagai berikut: 1. Distribusi a. Wilayah 1 meliputi Banda Aceh, Medan, Pematang Siantar, Sibolga, Padang, Pekan Baru dan Palembang. b. Wilayah 2 meliputi Jakarta, Bandung, Pontianak, Semarang dan Kantor Pusat. c. Wilayah 3 meliputi Surabaya, Denpasar dan Makasar. 2. Perdagangan Besar a. Jakarta b. Medan 3. Pergudangan dan Logistik a. Jakarta Segmen usaha dan geografis yang dilaporkan memenuhi baik tes 10% maupun tes 75% seperti yang dipersyaratkan dalam PSAK No. 5 (Revisi 2000) mengenai “Pelaporan Segmen”. Informasi segmen usaha primer dan sekunder Perusahaan dan Anak perusahaan pada tahun 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut:
39
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
26. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) a. Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2003 Distribusi
Perdagangan besar
Wilayah 1
Wilayah 2
Wilayah 3
Jumlah
Jakarta
Medan
Jumlah
Pergudangan dan Logistik
PENDAPATAN Penjualan bersih Penjualan antar segmen
403.230.962.675 1.704.582.314
502.229.319.567 5.905.994.316
170.166.202.694 -
1.075.626.484.936 7.610.576.630
169.629.379.804 -
96.686.015.957 -
266.315.395.761 -
16.316.101.264 3.301.788.540
(10.912.365.170)
1.358.257.981.961 -
Jumlah Pendapatan
404.935.544.989
508.135.313.883
170.166.202.694
1.083.237.061.566
169.629.379.804
96.686.015.957
266.315.395.761
19.617.889.804
(10.912.365.170)
1.358.257.981.961
Keterangan
HASIL Laba (rugi) usaha Penghasilan bunga Beban bunga Lain-lain
(1.064.178.881)
(36.051.656.023)
(3.674.228.564)
(40.790.063.468)
(8.957.593.498)
618.656.422
(8.338.937.076)
11.689.990 (199.131.980) 2.111.201.510
723.030.202 (1.837.813.583) 37.428.336.505
6.022.018 (80.677.716) 1.184.508.646
740.742.210 (2.117.623.279) 40.724.046.661
260.421.128 (1.309.974.291) 2.454.899.081
14.225.412 (3.149.832) 6.846.060.147
274.646.540 (1.313.124.123) 9.300.959.228
11.483.737 (145.307.404) 202.896.201
(30.459.980.507)
(736.848.975)
(736.848.975)
(664.371.324)
Beban pajak
-
Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan yang dikonsolidasikan
-
Laba (rugi) bersih INFORMASI LAINNYA Aktiva segmen Aktiva perusahaan yang tidak dapat dialokasikan Jumlah aktiva dikonsolidasikan Kewajiban segmen Kewajiban perusahaan yang tidak dapat dialokasikan Jumlah kewajiban dikonsolidasikan Biaya perolehan aktiva tetap dan aktiva tak berwujud Penyusutan dan amortisasi
859.580.639
(30.459.980.507)
-
-
-
-
-
-
-
3.368.793.200
-
(1.956.355.084) -
Konsolidasi
(45.760.207.344) 1.026.872.487 (3.576.054.806) 48.271.547.006 (31.861.200.806)
-
(3.834.920)
(3.834.920)
2.773.494.410
(1.960.190.004)
(31.902.878.383)
(30.198.083.406)
(2.564.375.616)
(31.902.878.383)
(8.289.096.555)
7.475.792.149
65.204.568.912
445.364.966.709
38.664.548.214
549.234.083.385
83.966.030.841
62.963.750.287
146.929.781.128
23.333.000.807
(9.337.377.949)
710.159.487.821
65.204.568.912
55.007.838.225 500.372.804.934
38.664.548.214
55.007.838.225 604.241.922.060
83.966.030.841
62.963.750.287
146.929.781.128
23.333.000.807
(54.643.272.501) (63.980.650.450)
364.565.724 710.524.053.545
63.126.954.260
15.950.718.713
37.263.218.945
116.340.891.918
77.753.165.406
(813.304.406)
Jumlah Eliminasi
20.357.087.386
98.110.252.792
63.126.954.260
764.834.683.759 780.785.402.472
37.263.218.945
764.834.683.759 881.175.575.677
8.093.855.416 85.847.020.822
20.357.087.386
8.093.855.416 106.204.108.208
9.292.802.980
679.793.028 3.902.443.841
11.280.437.137 9.365.524.165
415.774.560 2.141.396.711
12.376.004.725 15.409.364.717
9.260.199.704 5.316.555.541
6.927.317.860 5.144.041.912
16.187.517.564 10.460.597.453
814.865.873 2.403.533.519
40
9.292.802.980
(9.245.752.182
(9.245.752.182)
-
)
772.928.539.175 987.426.734.683
29.378.388.162 28.273.495.689
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
26. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) b. Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2002 Distribusi
Perdagangan besar
Wilayah 1
Wilayah 2
Wilayah 3
Jumlah
Jakarta
Medan
Jumlah
Pergudangan dan Logistik
PENDAPATAN Penjualan bersih Penjualan antar segmen
450.152.633.746 3.152.869.971
838.613.381.459 5.958.014.404
280.284.276.484 -
1.569.050.291.689 9.110.884.375
163.485.608.792 -
92.877.707.997 -
256.363.316.789 -
9.171.423.313 3.256.698.303
(12.367.582.678)
1.834.585.031.791 -
Jumlah Pendapatan
453.305.503.717
844.571.395.863
280.284.276.484
1.578.161.176.064
163.485.608.792
92.877.707.997
256.363.316.789
12.428.121.616
(12.367.582.678)
1.834.585.031.791
Keterangan
HASIL Laba (rugi) usaha Penghasilan bunga Beban bunga Lain-lain
959.099.714
(16.289.985.738)
15.603.577 (212.505.545) (956.741.423)
2.558.008.252 (2.065.482.852) 121.315.584.284
Penghasilan (beban pajak)
-
Hak minoritas atas rugi bersih anak perusahaan yang dikonsolidasikan
-
Laba (rugi) bersih INFORMASI LAINNYA Aktiva segmen Aktiva perusahaan yang tidak dapat dialokasikan Jumlah aktiva dikonsolidasikan Kewajiban segmen Kewajiban perusahaan yang tidak dapat dialokasikan Jumlah kewajiban dikonsolidasikan Biaya perolehan aktiva tetap dan aktiva tidak berwujud Penyusutan dan amortisasi
3.954.408.872 8.964.411 (81.744.055) (777.047.881)
(37.581.202.343)
-
(11.376.477.152)
( 4.563.737.352)
( 2.474.553.226)
( 7.038.290.578)
( 897.664.915)
2.582.576.240 (2.359.732.452) 119.581.794.980
435.632.342 (1.587.520.053) 6.213.184.186
31.509.801 ( 12.598.884) 4.012.646.310
467.142.143 (1.600.118.937) 10.225.830.496
16.745.209 (193.681.682) 607.595.182
(37.581.202.343)
701.019.467
-
701.019.467
-
-
-
-
-
-
67.936.921.603
3.104.581.347
70.846.959.273
1.198.578.590
1.557.004.001
2.755.582.591
96.575.247.177
485.000.135.962
60.608.195.916
642.183.579.055
66.604.017.711
56.753.233.106
96.575.247.177
83.511.463.649 568.511.599.611
60.608.195.916
83.511.463.649 725.695.042.704
66.604.017.711
56.753.233.106
(194.543.677)
93.526.961.807
138.030.925.487
56.217.120.539
287.775.007.833
63.250.824.774
(1.661.091.463)
(628.025.236)
-
-
540.314
Konsolidasi
(19.312.432.645) 3.066.463.592 ( 4.153.533.071) 128.754.129.195 (37.508.208.112)
540.314
(1.095.031.442)
(1.660.551.149)
70.846.959.273
123.357.250.817
20.304.296.407
(2.839.594.052)
783.005.532.227
123.357.250.817
20.304.296.407
(52.767.638.119) (55.607.232.171)
30.743.825.530 813.749.357.757
11.210.442.276
74.461.267.050
93.526.961.807
682.950.810.106 820.981.735.593
56.217.120.539
682.950.810.106 970.725.817.939
7.357.006.441 70.607.831.215
11.210.442.276
7.357.006.441 81.818.273.491
9.048.498.055
210.102.729 3.946.771.616
12.352.167.308 11.010.078.876
371.085.526 2.289.274.417
12.933.355.563 17.246.124.909
12.241.423.471 5.110.281.685
4.362.367.973
12.241.423.471 9.472.649.658
209.866.850 2.209.869.319
41
Jumlah Eliminasi
9.048.498.055
(2.839.594.053
(2.839.594.053)
-
)
690.307.816.547 1.058.752.995.432
25.384.645.884 28.928.643.886
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
27. KONDISI EKONOMI Perekonomian Indonesia pada saat ini masih menghadapi ketidakpastian, terutama disebabkan ketidakstabilan sektor sosial dan politik dalam negeri. Mata uang Rupiah masih terus bersifat labil terhadap sejumlah besar mata uang asing dan sensitif terhadap perkembangan ekonomi dan nonekonomi di Indonesia dan kawasan sekitarnya. Perbaikan ekonomi dan pemulihan yang berkelanjutan tergantung pada beberapa faktor seperti kebijakan fiskal dan moneter yang diambil oleh Pemerintah dan pihak lainnya, suatu tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan dan Anak Perusahaan. Kegiatan operasi Perusahaan dan Anak perusahaan telah terpengaruh dan akan terus terpengaruh oleh kondisi tersebut di Indonesia. Jumlah penjualan bersih Perusahaan dan Anak perusahaan pada tahun 2003 menurun sebesar Rp476 milyar atau 26% dibandingkan dengan jumlah penjualan bersih tahun 2002. Penurunan ini terutama disebabkan karena adanya kerjasama perjanjian distribusi dengan prinsipal Perusahaan yang telah diakhiri. Sebagai akibatnya, Perusahaan dan Anak perusahaan mengalami rugi bersih konsolidasi sebesar Rp32 milyar yang mengakibatkan defisit konsolidasi dan defisiensi modal konsolidasi masing-masing sebesar Rp496 milyar dan Rp277 milyar pada tahun 2003. Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, kecuali untuk pinjaman Perusahaan dari PT Bank Danpac Tbk dan PT Bank Lippo Tbk, Perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban membayar pokok dan bunga pinjaman yang telah jatuh tempo dan sedang direstrukturisasi sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 13 berjumlah masing-masing sebesar US$30.982.327 dan Y39.587.502 atau dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp265 milyar (termasuk kewajiban bunga yang tidak dicatat oleh Perusahaan sebesar US$11.962.992 dan Y35.004.318) dan US$21.250.888 dan Y17.687.170 atau dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp191 milyar (termasuk kewajiban bunga yang tidak dicatat oleh Perusahaan sebesar US$4.481.552 dan Y13.103.986), serta tidak memenuhi beberapa persyaratan dalam perjanjian restrukturisasi. Sehingga, berdasarkan perjanjian restrukturisasi, hal tersebut memungkinkan kreditur untuk menyatakan seluruh pinjaman langsung menjadi jatuh tempo dan dapat ditagih. Perusahaan telah menerima surat pemberitahuan formal dari kreditur pada tanggal 15 April 2002 mengenai kegagalan Perusahaan membayar pokok dan bunga pinjaman yang telah jatuh tempo tersebut sehingga seluruh pinjaman menjadi jatuh tempo dan dapat ditagih. Pada saat ini, Perusahaan sedang merestrukturisasi kembali pinjamannya dengan para kreditur sebesar US$84 juta sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 13. Manajemen Perusahaan mendapat informasi dari agen pengatur restrukturisasi hutang bahwa kreditur yang mewakili lebih dari 80% dan 50% dari jumlah pinjaman masing-masing pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, telah memberikan kesediaan untuk tidak memperhitungkan hutang bunga dan denda bunga yang telah jatuh tempo. Namun demikian, pembebasan tersebut hanya berlaku efektif setelah perjanjian restrukturisasi ditandatangani oleh seluruh kreditur. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, restrukturisasi hutang belum menjadi efektif. Pada tahun 2003, MRW tidak dapat memenuhi kewajiban membayar pokok pinjaman dari Rowdell yang telah jatuh tempo sebesar US$108.265. Namun demikian, pinjaman ini telah dijadwalkan kembali pada tanggal 7 Januari 2004 (Catatan 13). Sedangkan pada tahun 2002, MRW tidak dapat memenuhi kewajiban membayar pokok pinjaman yang telah jatuh tempo dari Rabobank sebesar US$215.296 dan telah menerima surat pemberitahuan formal dari kreditur tersebut pada tanggal 10 Oktober 2002, sehingga menyebabkan seluruh pinjaman MRW langsung menjadi jatuh tempo dan dapat ditagih. Namun demikian, pada tanggal 20 Mei 2003, MRW dan Rabobank telah menjadwalkan kembali pinjaman tersebut (Catatan 13). Sedangkan terhadap pelanggaran batasan rasio keuangan atas pinjaman dari kreditur lainnya pada tahun 2003 dan 2002, MRW belum menerima surat pemberitahuan formal mengenai kegagalan MRW memenuhi persyaratan tersebut dari kreditur yang bersangkutan.
42
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
27. KONDISI EKONOMI (lanjutan) Kurs tukar mata uang asing berdasarkan kurs tengah uang kertas asing yang diterbitkan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2002 adalah Rp8.940 untuk US$1 dan Rp75,40 untuk ¥1 menjadi Rp8.465 untuk US$1 dan Rp79,17 untuk ¥ 1 pada tanggal 31 Desember 2003. Pada tanggal 14 Mei 2004, tanggal laporan auditor independen, kurs tukar mata uang Rupiah berubah menjadi Rp8.985 untuk US$1 dan Rp78,36 untuk ¥1. Jika jumlah aktiva dan kewajiban bersih dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2003 (Catatan 25) dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs tengah pada tanggal 14 Mei 2004 tersebut, kewajiban bersih akan meningkat sebesar lebih kurang Rp47 milyar. Dalam menghadapi kondisi di atas, Perusahaan dan Anak perusahaan telah dan akan melakukan beberapa langkah, antara lain: • • • • • • • • • • • •
Mencari prinsipal baru untuk menambah kontribusi marjin. Menjalin hubungan dengan prinsipal yang telah ada dengan meningkatkan kualitas jasa. Memperbaiki struktur modal Perusahaan. Melakukan perubahan struktur organisasi dan sistem operasional untuk efisiensi. Mengembangkan sumber daya manusia. Mencari rekanan strategis untuk Anak perusahaan. Meningkatkan pelanggan baru dan meningkatkan hubungan dengan pelanggan utama bagi Anak perusahaan. Melakukan ekspansi area bisnis Anak perusahaan. Menerapkan harga yang bersaing dan efisiensi biaya bagi Anak perusahaan. Memaksimalkan penggunaan aktiva Anak perusahaan. Meningkatkan kinerja penjualan dengan menerapkan strategi pemasaran yang efektif bagi Anak perusahaan. Menambah dua toko baru bagi Anak perusahaan.
Laporan keuangan konsolidasi terlampir, mencakup dampak kondisi ekonomi tersebut, sepanjang hal itu dapat ditentukan dan diperkirakan. Pemulihan kondisi ekonomi tergantung pada kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan lainnya yang telah dan akan diambil oleh Pemerintah Indonesia, suatu tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan dan Anak perusahaan. Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan kondisi ekonomi terhadap likuiditas dan pendapatan Perusahaan dan Anak perusahaan termasuk dampak dari pelanggan, debitur, pemasok, kreditur dan pemegang saham Perusahaan dan Anak perusahaan.
28. REKLASIFIKASI AKUN Untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi tahun 2003, biaya masih harus dibayar Rp3.665.588.000 pada tahun 2002 telah direklasifikasi ke kewajiban tidak lancar lainnya pada neraca konsolidasi.
29. PENYELESAIAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Pihak manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan bertanggung jawab dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang telah diselesaikan pada tanggal 14 Mei 2004.
43