PT Wicaksana Overseas International Tbk Dan Anak Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Laporan Auditor Independen Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Mata Uang Indonesia)
Laporan Auditor Independen
Laporan No. 35574S
Pemegang Saham dan Direksi PT Wicaksana Overseas International Tbk
Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Wicaksana Overseas International Tbk dan Anak perusahaan tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan defisiensi modal konsolidasi dan laporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperole h keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Wicaksana Overseas International Tbk dan Anak perusahaan tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, hasil usaha, perubahan defisiensi modal serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Pada tahun 2000, Perusahaan mengubah metode penyusutan untuk kendaraan serta perabot dan peralatan kantor dari metode saldo menurun-ganda (double -declining balance method) menjadi metode garis lurus (straight-line method) karena manajemen Perusahaan berpendapat bahwa metode garis-lurus (straight-line method) memberikan gambaran lebih sesuai tentang manfaat ekonomi aktiva tetap Perusahaan tersebut. Penyajian laporan keuangan konsolidasi tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 1999 telah disajikan kembali dan dampak dari perubahan ini disajikan dalam Catatan 3 atas laporan keuangan konsolidasi.
- 1a -
Laporan keuangan konsolidasi terlampir disusun dengan anggapan bahwa Perusahaan dan Anak perusahaan akan melanjutkan operasinya sebagai entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Seperti diungkapkan dalam Catatan 27 atas laporan keuangan konsolidasi, memburuknya kondisi ekonomi di Indonesia, terutama labilnya kurs tukar mata uang asing, telah mempengaruhi hasil operasi Perusahaan dan Anak perusahaan yang memiliki kewajiban dalam mata uang asing yang cukup besar. Pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, Perusahaan dan Anak perusahaan mengalami defisit masing-masing sebesar Rp 396 milyar dan Rp 195 milyar serta hutang lancar melebihi aktiva lancar masing-masing sebesar Rp 83 milyar dan Rp 766 milyar. Pada berbagai tanggal di tahun 2000, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah berhasil merestrukturisasi pinjaman baik pokok maupun bunga terkait dengan krediturnya sebesar US$ 135.330.752 baik dengan perubahan bentuk fasilitas maupun kondisi dan persyaratan, termasuk perubahan skedul pembayaran. Namun demikian, seperti dijelaskan dalam Catatan 13 atas laporan keuangan konsolidasi, pada tanggal 31 Desember 2000, Perusahaan tidak memenuhi persyaratan dalam perjanjian restrukturisasi mengenai nilai bersih kekayaan Perusahaan setelah pelaksanaan konversi hutang menjadi saham yang diharuskan tidak bersaldo negatif sehingga berdasarkan perjanjian restrukturisasi memungkinkan kreditur menyatakan seluruh pinjaman tersebut langsung menjadi jatuh tempo dan dapat ditagih. Catatan tersebut juga menjelaskan tindakan yang ditempuh serta rencana yang dibuat oleh manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan menghadapi krisis tersebut. Sebagai akibat dari kondisi tersebut di atas, untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, terdapat keraguan yang substansial mengenai kemampuan Perusahaan dan Anak perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, dan tentang apakah Perusahaan dan Anak perusahaan akan dapat merealisasikan aktiva dan menyelesaikan pembayaran kewajiban dalam bisnis normal Perusahaan dan Anak perusahaan dan pada nilai yang dinyatakan dalam laporan keuangan konsolidasi. Laporan keuangan konsolidasi terlampir, mencakup dampak memburuknya kondisi ekonomi, sepanjang hal itu dapat ditentukan dan diperkirakan. Membaiknya ekonomi tergantung pada kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan lainnya yang telah dan akan diambil oleh Pemerintah Indonesia yang berada di luar kendali Perusahaan dan Anak perusahaan. Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan memburuknya kondisi ekonomi tersebut terhadap likuiditas dan pendapatan Perusahaan dan Anak perusahaan termasuk dampak dari pelanggan, debitur, pemasok, kreditur dan pemegang saham Perusahaan dan Anak perusahaan.
PRASETIO, UTOMO & CO. NIU-KAP 98.2.0024
Drs. Ruchjat Kosasih NIAP 98.1.0068
11 April 2001
-2-
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (Dalam Rupiah) 31 Desember
2000
1999 (Disajikan Kembali Lihat Catatan 3)
AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas (Catatan 2c dan 4) Deposito berjangka (Catatan 5) Piutang Usaha (Catatan 2d, 6, 13 dan 25) Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sejumlah Rp 4.239.185.911 pada tahun 2000 dan Rp 3.265.548.249 pada tahun 1999 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 2e dan 7) Lain-lain - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sejumlah Rp 154.579.769 pada tahun 2000 Persediaan (Catatan 2f, 8, 13 dan 25) Uang muka pembelian (Catatan 2e dan 7) Pajak dan biaya dibayar di muka (Catatan 2g)
Rp
38.482.452.708 22.729.841.845
Rp
48.941.782.408 57.636.842.893
70.627.535.853
56.530.221.757
4.948.746.461
4.914.999.856
7.541.467.164 165.723.537.754 14.339.430.896 10.371.259.915
8.125.707.756 124.669.044.394 10.260.045.674 13.524.429.247
Jumlah Aktiva Lancar
334.764.272.596
324.603.073.985
AKTIVA TIDAK LANCAR Piutang hubungan istimewa (Catatan 2e dan 7)
199.027.125.406
198.713.978.046
Aktiva pajak tangguhan - bersih (Catatan 2o, 3 dan 12)
122.391.243.183
137.432.786.651
884.703.409
1.327.223.694
418.884.907.208 105.702.528.390 ) (
304.378.698.063 82.254.398.379 )
313.182.378.818
222.124.299.684
Investasi pada perusahaan asosiasi (Catatan 2b) Aktiva tetap (Catatan 2e, 2h, 2i, 2n, 3, 9, 10, 13 dan 25) Nilai tercatat Akumulasi penyusutan Nilai Buku (Berlanjut)
(
-3-
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Rupiah) 31 Desember
2000 Aktiva tidak berwujud Merek dagang - bersih (Catatan 2j) Aktiva lain-lain Tanah yang tidak digunakan dalam usaha (Catatan 9 dan 13) Taksiran tagihan pajak penghasilan (Catatan 12) Bank yang dibatasi penggunaannya (Catatan 4 dan 13) Beban restrukturisasi hutang ditangguhkan (Catatan 2k, 2l dan 13) Lain-lain (Catatan 2e, 2k dan 7)
Rp
5.242.500.000
1999 (Disajikan Kembali Lihat Catatan 3) Rp
5.400.000.000
30.136.955.000 9.301.221.370
29.850.656.088 18.353.999.199
33.596.326
56.982.207.442
4.214.747.589
28.246.772.983 3.484.724.181
Jumlah Aktiva Lain-lain
43.686.520.285
136.918.359.893
Jumlah Aktiva Tidak Lancar
684.414.471.101
701.916.647.968
JUMLAH AKTIVA
Rp 1.019.178.743.697
Rp
1.026.519.721.953
-4-
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Rupiah) 31 Desember 1999 (Disajikan Kembali Lihat Catatan 3)
2000 KEWAJIBAN DAN DEFISIENSI MODAL KEWAJIBAN LANCAR Hutang jangka pendek (Catatan 2l, 10 dan 13) Hutang Usaha (Catatan 11) Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 2e dan 7) Lain-lain Hutang pajak (Catatan 2o dan 12) Biaya masih harus dibayar Hutang jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun Bank (Catatan 2l, 13 dan 25) Sewa guna usaha (Catatan 2i dan 9) Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang hubungan istimewa (Catatan 2e dan 7) Kewajiban pajak tangguhan - bersih (Catatan 2o dan 12) Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun Bank (Catatan 2l, 13 dan 25) Obligasi konversi (Catatan 2l dan 13) Sewa guna usaha (Catatan 2i dan 9)
Rp
182.181.215.041
Rp
764.515.091.442
181.772.257.448
112.330.655.468
1.689.542.980 8.482.781.374 3.952.588.769 19.723.292.321
1.445.706.404 1.928.022.813 2.632.436.694 37.345.951.275
19.488.414.006 204.328.283
170.363.903.316 -
417.494.420.222
1.090.561.767.412
6.836.307.311
2.121.175.329
48.237.534
1.353.041.731
707.619.500.407 51.177.027.864 122.525.291
5.000.000.000 -
Jumlah Hutang Jangka Panjang
758.919.053.562
5.000.000.000
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
765.803.598.407
8.474.217.060
12.585.983.656
11.681.780.681
HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI (Catatan 2b dan 14) (Berlanjut)
-5-
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Rupiah) 31 Desember
2000
1999 (Disajikan Kembali Lihat Catatan 3)
DEFISIENSI MODAL Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar - 800.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 277.858.805 saham pada tahun 2000 dan 221.760.000 saham pada tahun 1999 (Catatan 13 dan 15) Agio saham (Catatan 13 dan 15) Selisih penilaian kembali aktiva tetap (Catatan 9) Defisit (Catatan 3)
(
66.433.952.699 396.213.315.037 ) (
195.198.043.200 )
Defisiensi Modal - Bersih
(
176.705.258.588 ) (
84.198.043.200 )
JUMLAH KEWAJIBAN SETELAH DIKURANGI DEFISIENSI MODAL
Rp
Rp
138.929.402.500 14.144.701.250
1.019.178.743.697
Rp
Rp
110.880.000.000 120.000.000
1.026.519.721.953
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
-6-
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI (Dalam Rupiah)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember
2000 PENJUALAN BERSIH (Catatan 2e, 2m, 7, 16 dan 22)
Rp 2.541.439.146.196
BEBAN POKOK PENJUALAN (Catatan 2e, 2m, 7 dan 17)
1999 (Disajikan Kembali – Lihat Catatan 3) Rp
2.572.637.793.671
2.299.891.423.886
2.367.619.041.074
LABA KOTOR
241.547.722.310
205.018.752.597
BEBAN USAHA (Catatan 2m, 18 dan 24) Penjualan Umum dan administrasi
158.903.799.059 40.656.439.108
106.997.069.580 32.449.128.003
Jumlah Beban Usaha
199.560.238.167
139.446.197.583
41.987.484.143
65.572.555.014
6.876.031.606
25.474.437.021
LABA USAHA (Catatan 22) PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga (Catatan 19) Laba (rugi) selisih kurs - bersih (Catatan 2e, 2n dan 20) Beban bunga (Catatan 21) Lain-lain - bersih (Catatan 23)
( ( (
276.599.148.371 ) 64.545.218.003 ) ( 7.114.278.938 )
95.244.382.485 49.771.288.476 ) 1.950.740.962
Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih
(
341.382.613.706 )
72.898.271.992
BAGIAN RUGI BERSIH PERUSAHAAN ASOSIASI (Catatan 2b)
(
LABA (RUGI) SEBELUM TAKSIRAN PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK
(
TAKSIRAN PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK (Catatan 2o dan 12) Tahun berjalan Ditangguhkan LABA (RUGI) DARI AKTIVITAS NORMAL LABA LUAR BIASA - BERSIH (Catatan 2l dan 13) (Berlanjut)
( (
442.520.285 ) ( 299.837.649.848 )
1.578.298.797 ) ( 20.775.746.445 ( 280.640.202.200 ) 80.529.133.338
69.276.306 ) 138.401.550.700
1.386.599.820 ) 36.720.335.237 ) 100.294.615.643 -
-7-
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Rupiah)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 1999 (Disajikan Kembali Lihat Catatan 3)
2000 LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
( Rp
HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI (Catatan 2b dan 14)
(
LABA (RUGI) BERSIH
( Rp
201.015.271.837 )
Rp
99.375.533.484
LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR (Catatan 2q dan 3) Dengan laba luar biasa
(Rp
883 )
Rp
448
Tanpa laba luar biasa
(Rp
1.236 )
Rp
448
200.111.068.862 )
Rp
904.202.975 ) (
100.294.615.643
919.082.159 )
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
-8-
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN DEFISIENSI MODAL KONSOLIDASI (Dalam Rupiah)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saldo, 1 Januari 1999 Dilaporkan sebelumnya Penyesuaian tahun sebelumnya akibat perubahan kebijakan akuntansi penyusutan kendaraan serta perabot dan peralatan kantor (Catatan 2h dan 3)
Rp
Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap
Agio Saham
110.880.000.000
Rp
120.000.000
Rp
Defisiensi Modal Bersih
Defisit - (Rp
185.636.957.064 )
-
-
110.880.000.000
120.000.000
Laba bersih tahun berjalan (Disajikan Kembali - Lihat Catatan 3)
-
-
Saldo, 31 Desember 1999 (Disajikan Kembali - Lihat Catatan 3)
110.880.000.000
120.000.000
28.049.402.500
14.024.701.250
-
-
42.074.103.750
Penilaian kembali aktiva tetap (Catatan 9)
-
-
66.433.952.699
-
66.433.952.699
Rugi bersih tahun berjalan
-
-
Setelah disajikan kembali
Konversi hutang bank menjadi modal saham (Catatan 13 dan 15)
Saldo, 31 Desember 2000
Rp
138.929.402.500
Rp
14.144.701.250
-
296.636.957.064 ) (Rp
- (
-
- (
- ( Rp
66.433.952.699 (Rp
2.063.380.380
2.063.380.380
294.573.576.684 ) (
183.573.576.684 )
99.375.533.484
195.198.043.200 ) (
99.375.533.484
84.198.043.200 )
201.015.271.837 ) (
201.015.271.837 )
396.213.315.037 ) (Rp
176.705.258.588 )
-8-
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
-9-
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAH AAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Dalam Rupiah)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember
2000 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas untuk Pemasok Beban usaha Gaji, upah dan tunjangan lainnya
Rp 2.527.916.179.742
( ( (
2.273.221.360.080 ) ( 103.319.194.136 ) ( 66.484.647.795 ) (
1999 (Disajikan Kembali Lihat Catatan 3) Rp
2.608.698.956.098
2.442.735.709.213 ) 92.020.887.868 ) 45.421.637.075 )
Kas yang dihasilkan dari operasi
84.890.977.731
28.520.721.942
Penerimaan dari Tagihan pajak penghasilan Bunga Lain-lain
10.565.720.214 7.387.882.136 728.490.864
48.472.674 27.596.848.674 -
61.532.511.003 ) ( 1.908.675.710 ) ( - (
48.771.061.648 ) 1.968.875.303 ) 991.973.464 )
Pembayaran untuk Bunga Pajak Lain-lain
( (
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aktiva tetap Penambahan aktiva tetap Penambahan (penurunan) piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa Kenaikan investasi pada perusahaan asosiasi Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (Berlanjut)
40.131.884.232
4.434.132.875
2.177.699.774 49.648.656.615 ) (
2.418.432.340 12.017.017.565 )
(
313.147.360 ) - (
1.133.660.175 1.396.500.000 )
(
47.784.104.201 ) (
9.861.425.050 )
(
- 10 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Rupiah)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 1999 (Disajikan Kembali Lihat Catatan 3)
2000 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penurunan (kenaikan) dana yang dibatasi penggunaannya Penurunan (kenaikan) deposito berjangka Kenaikan (penurunan) hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa Kenaikan (penurunan) hutang bank jangka pendek dan panjang ( Kenaikan uang jaminan
(
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
(
2.807.109.731 ) (
115.376.640.705 )
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(
10.459.329.700 ) (
120.803.932.880 )
48.941.782.408
169.745.715.288
Rp
4.715.131.982
( Rp ( (
57.166.001.041 ) 39.511.842.893 ) 711.581.405 )
114.311.797.248 ) ( 16.268.931.812 ) 446.411.696 ) ( 1.718.283.554 )
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
72.328.966.183 34.907.001.048
Rp
38.482.452.708
Rp
48.941.782.408
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara kes eluruhan.
- 11 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
1.
UMUM a.
Pendirian Perusahaan PT Wicaksana Overseas International Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 19 Januari 1973 berdasarkan akta notaris Julian Nimrod Siregar, S.H. No. 80. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/593/17 tanggal 31 Desember 1976 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 20 Tambahan No. 191 tanggal 10 Maret 1978. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 1 dari Imas Fatimah, S.H. tanggal 1 September 1997, mengenai perubahan seluruh anggaran dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Undang-undang No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas dan Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal serta perubahan nama Perusahaan menjadi PT Wicaksana Overseas International Tbk. Perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No. C2-10978 HT.01.04.Th.97 tanggal 21 Oktober 1997. Ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah sebagai distributor makanan dan minuman, rokok dan barang dagangan lainnya. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan kantor pusatnya berlokasi di Jalan Ancol Barat VII, Jakarta, serta memiliki kantor cabang yang tersebar di kota-kota di Indonesia. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1973.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tahun 1994, Perusahaan telah melakukan penawaran umum saham sejumlah 20.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham melalui Bursa Efek Jakarta dengan harga perdana per saham Rp 3.250. Tanggal efektif penawaran umum perdana tersebut adalah tanggal 29 Juni 1994. Seluruh saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh telah dicatatkan di bursa efek pada tanggal 8 Agustus 1994. Pada tahun 1997, Perusahaan mengkapitalisasi sebagian agio saham ke modal saham dengan menerbitkan saham bonus sejumlah 89.760.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham atau seluruhnya Rp 44.880.000.000, di mana setiap pemegang 50 (lima puluh) saham yang terdaftar dalam daftar pemegang saham pada tanggal 28 Juli 1997 memperoleh 34 (tiga puluh empat) saham bonus (baru). Pada tanggal 22 November 2000, Perusahaan melalui mekanisme penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. IX.D.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-44/PM/1998 tanggal 14 Agustus 1998 telah mengkonversikan hutangnya kepada kreditur sebesar US$ 9.349.799 menjadi saham, di mana setiap US$ 1 memperoleh 6 saham atau seluruhnya dikonversikan menjadi 56.098.805 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham. Harga pasar per lembar saham pada saat konversi adalah sebesar Rp 750. Seluruh saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 9 April 2001 (lihat Catatan 13 dan 15).
- 12 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) c.
Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan Pada tahun 2000 dan 1999, Perusahaan memiliki Anak perusahaan sebagai berikut: Jumlah Aktiva (Dalam Jutaan)
Persentase Pemilikan Saham Anak Perusahaan
Bidang Usaha
2000
1999
99,80%
PT Wicaksana Supra Ekatama dan Anak perusahaan (WSE)
Perusahaan holding untuk pusat perdagangan besar
99,96%
PT Wira Logitama Saksama (WLS)
Pusat distribusi dan pergudangan terpadu
99,85
Produsen makanan
60,00
PT Jakarana Tama (JT)
99,80
2000
Rp
163.326
22.001
60,00
1999
Rp
138.492
25.115 100.264
63.224
Laporan keuangan konsolidasi WSE meliputi laporan keuangan WSE dan PT Mutiara Ritelinti Wira (MRW), yang sahamnya dimiliki sebesar 99,96% pada tahun 2000 dan 99,80% pada tahun 1999. WSE, MRW, dan WLS didirikan pada tahun 1995. MRW memulai kegiatan komersialnya pada bulan November 1996, sedangkan WLS pada bulan Januari 1997. Anak perusahaan tersebut di atas berkedudukan di Jakarta. MRW mengoperasikan dua toko yang dikenal dengan nama “The Club Store” yang berlokasi di Jakarta dan Medan. JT berkedudukan di Jakarta sedangkan pabriknya berlokasi di Ciawi, Jawa Barat dan Medan, Sumatera Utara serta memulai kegiatan operasinya pada tahun 1993. d.
Karyawan, Direksi dan Komisaris Berdasarkan rapat umum pemegang saham tahunan yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 44 tanggal 26 Mei 1999 dari Imas Fatimah, S.H., anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris 1. 2. 3. 4.
Djajadi Djaja Presiden Direktur Raden Haji Achmad Saleh Alexander Chandra Chairuddin
-
Presiden Komisaris
-
Komisaris Komisaris Komisaris
Dewan Direksi
2. 3.
1.
Bachtiar Jusuf
Eddy Suwandi Ekahadi Djaja
-
-
Direktur Direktur
Pada tanggal 31 Desember 2000, Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai 4.569 karyawan tetap (tidak diaudit).
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
- 13 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) Laporan keuangan konsolidasi terlampir disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
- 14 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas, dan diukur dengan konsep biaya historis, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value), investasi pada perusahaan asosiasi tertentu yang dinyatakan dengan metode ekuitas dan aktiva tetap tertentu yang telah dicatat dengan menerapkan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) No. 4 (lihat Catatan 2n) dan dinilai kembali sesuai dengan peraturan pemerintah. Laporan arus kas konsolidasi menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Efektif tanggal 1 Januari 2000, Perusahaan menyajikan laporan arus kas konsolidasi dari aktivitas operasi sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 mengenai Perubahan Peraturan No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. Penyajian laporan arus kas konsolidasi tahun 1999 telah dihitung kembali untuk disesuaikan dengan ketentuan ini. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah. b. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan seperti tersebut dalam Catatan 1. Proporsi bagian pemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas dan laba atau rugi bersih Anak perusahaan yang dikonsolidasi disajikan masing-masing dalam akun “Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi” pada neraca konsolidasi dan “Hak Minoritas atas Laba Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi” pada laporan laba rugi konsolidasi. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antara Perusahaan dan Anak perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. Investasi pada perusahaan asosiasi milik Anak perusahaan dengan persentase pemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan metode ekuitas (equity method). Dengan metode ini, investasi dinyatakan sebesar biaya perolehannya dan ditambah atau dikurangi dengan bagian atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan. JT mencatat pemilikan pada PT Karomatul Amal Ummat (KAU), yang sahamnya dimiliki sejak tahun 1999 dengan pemilikan sebesar 23,275%, dengan metode ekuitas. KAU bergerak dalam industri produksi dan perdagangan makanan dan berdomisili di Jakarta serta mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1999. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, rugi perusahaan asosiasi yang dicatat JT masing-masing sebesar Rp 442.520.285 dan Rp 69.276.306 dan dicatat dalam akun “Bagian atas Rugi Bersih Perusahaan Asosiasi” dalam laporan laba rugi konsolidasi. c.
Setara Kas Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan serta tidak digunakan sebagai jaminan diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.
- 15 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
d.
Penyisihan Piutang Ragu-ragu Perusahaan dan Anak perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.
e.
Transaksi dengan Pihak -pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” yaitu: (1) perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries); (2) perusahaan asosiasi (associated companies); (3) perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksud dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor); (4) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; (5) perusahaan, dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan yang bersangkutan. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor. Seluruh transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam jumlah signifikan, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
f.
Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode “masuk pertama, keluar pertama” (First-in, First-out method) kecuali persediaan Anak perusahaan yang bergerak di bidang pusat perdagangan besar ditentukan dengan metode eceran (retail method).
- 16 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
Perusahaan dan Anak perusahaan menetapkan penyisihan persediaan usang berdasarkan penelaahan atas keadaan persediaan pada akhir tahun. g.
Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi sesuai dengan masa manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan.
h.
Aktiva Tetap Aktiva tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali yang dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah dan akibat kapitalisasi rugi kurs sesuai dengan ISAK No. 4 (lihat Catatan 2n), dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perabot dan peralatan kantor
20 4, 8 dan 12 4-8 4-8
Penyusutan aktiva tetap milik JT, kecuali Bangunan dan prasarana yang dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 20 tahun, dihitung berdasarkan metode saldo menurun-ganda (double-declining balance method) dengan tarif sebagai berikut: Tarif Mesin dan peralatan Kendaraan Perabot dan peralatan kantor
10% dan 25% 25% 50%
Sebelum tahun 2000, Perusahaan menghitung penyusutan kendaraan serta perabot dan peralatan kantor dengan menggunakan metode saldo menurun-ganda (double-declining balance method) dengan tarif 25% dan 50%. Pada tahun 2000, Perusahaan mengubah metode penyusutan untuk kendaraan serta perabot dan peralatan kantor tersebut menjadi metode garis lurus (straight-line method) karena manajemen Perusahaan berpendapat bahwa metode garis lurus memberikan gambaran lebih sesuai tentang manfaat ekonomi dari aktiva tetap Perusahaan tersebut. Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali yang dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah, dan tidak diamortisasi. Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat aktiva tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
- 17 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan. Sejak tanggal 1 Januari 2000, Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan PSAK No. 48 mengenai “Penurunan Nilai Aktiva”. PSAK ini mensyaratkan bahwa jumlah aktiva yang diperoleh kembali diestimasi pada saat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aktiva diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi konsolidasi. i.
Sewa Guna Usaha Transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha yang dikapitalisasi (capital lease) apabila memenuhi seluruh kriteria yang disyaratkan dalam PSAK No. 30 mengenai “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Jika salah satu kriteria tidak terpenuhi, maka transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai transaksi sewa-menyewa biasa (operating lease). Aktiva sewa guna usaha yang dikapitalisasi dinyatakan dalam neraca konsolidasi sebagai bagian dari aktiva tetap dan dicatat sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna usaha dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode yang sama dengan yang diterapkan untuk aktiva tetap yang diperoleh dari pembelian biasa (lihat Catatan 2h). Hutang sewa guna usaha dinyatakan sebesar nilai tunai dari pembayaran sewa guna usaha.
j
Merek Dagang Merek dagang yang dimiliki Anak perusahaan dinyatakan sebesar biaya perolehan dan dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis merek dagang selama 20 (dua puluh) tahun sejak tahun 1998.
k . Biaya Ditangguhkan Biaya yang terjadi sehubungan dengan persiapan operasional pusat distribusi dan pergudangan terpadu Anak perusahaan ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama tiga tahun sampai dengan tahun 1999. Biaya yang terjadi sehubungan dengan program restrukturisasi hutang ditangguhkan dan dibebankan pada operasi pada saat selesainya restrukturisasi tersebut.
- 18 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
l.
Restrukturisasi Hutang-Piutang Bermasalah Sesuai dengan PSAK No. 54 mengenai “Akuntansi Restrukturisasi Hutang-Piutang Bermasalah”, restrukturisasi hutang bermasalah dapat dilakukan melalui pengalihan aktiva, penyerahan saham, modifikasi persyaratan hutang atau kombinasi dari cara-cara tersebut. Berdasarkan PSAK ini, restrukturisasi setiap kewajiban, termasuk yang dirundingkan dan direstrukturisasi secara bersamaan, harus dipertanggungjawabkan secara individual. Keuntungan bersih yang timbul dari hasil restrukturisasi hutang, diakui dalam perhitungan laba atau rugi untuk periode terjadinya restrukturisasi dan diklasifikasikan sebagai pos luar biasa.
m. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya dan sesuai dengan masa manfaatnya (accrual basis). n.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah wesel ekspor dan uang kertas asing yang diterbitkan Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal transaksi terakhir (22 Desember 2000) untuk Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu (JT dan WLS) serta tanggal neraca untuk Anak perusahaan lainnya (WSE) pada tahun 2000 dan tanggal neraca pada tahun 1999. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan, kecuali untuk selisih kurs yang dikapitalisasi. Pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, nilai tukar yang digunakan adalah sebagai berikut: 2000 Perusahaan, JT dan WLS Dolar Amerika Serikat Deutschemark Yen Jepang
US$ 1 DEM 1 Y 1
Rp
9.380,00 4.397,70 83,27
WSE Rp
9.595,00 -
1999 Rp
7.100,00 3.655,00 -
Sebelum tahun 1999, Perusahaan dan MRW menerapkan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) No. 4, mengenai “Interpretasi atas Paragraf 32 PSAK No. 10 tentang Perlakuan Alternatif yang Diizinkan atas Selisih Kurs”, yang diterbitkan Ikatan Akuntan Indonesia. Sesuai dengan ISAK No. 4, perusahaan-perusahaan di Indonesia diperbolehkan untuk mengkapitalisasi rugi kurs yang terjadi karena depresiasi luar biasa suatu mata uang di mana tidak mungkin dilakukan lindung nilai (hedging) dan menimbulkan kewajiban yang tidak terselesaikan dalam hubungannya dengan pembelian suatu aktiva, dapat dikapitalisasi ke aktiva yang bersangkutan sepanjang memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
- 19 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
o.
Taksiran Penghasilan (Beban) Pajak Taksiran penghasilan (beban) pajak dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam tahun yang bersangkutan. Penangguhan pajak (deferred tax) dihitung untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda waktu antara pelaporan komersial dan fiskal, dan akumulasi rugi fiskal sesuai dengan PSAK No. 46 mengenai “Akuntansi Pajak Penghasilan”.
p.
Segmen Usaha Pelaporan segmen usaha didasarkan atas aktivitas yang dilakukan oleh Perusahaan dan Anak perusahaan, yang diklasifikasikan dalam empat (4) segmen usaha yaitu: • Distribusi • Produsen makanan • Perdagangan besar • Pergudangan dan logistik
q.
Laba (Rugi) Per Saham Laba (rugi) bersih per saham dasar dengan laba luar biasa dan tanpa laba luar biasa dihitung dengan membagi masing-masing rugi bersih sebesar Rp 201.015.271.837 dan rugi bersih diluar laba luar biasa sebesar Rp 281.544.405.175 pada tahun 2000 dan laba bersih sebesar Rp 99.375.533.484 pada tahun 1999 dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh sejumlah 227.754.118 saham dan 221.760.000 saham masing-masing pada tahun 2000 dan 1999. Pada tahun 2000, rugi per saham dilusian dihitung dengan membagi rugi bersih dengan jumlah ratarata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh, dengan asumsi seluruh opsi obligasi konversi dikonversikan menjadi saham. Obligasi konversi Perusahaan bersifat anti dilutif karena konversinya menjadi saham menurunkan rugi per saham, oleh karenanya, Perusahaan tidak menyajikan rugi per saham dilusian tersebut.
3.
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI TAHUN SEBELUMNYA Pada tahun 2000, Perusahaan mengubah metode penyusutan untuk kendaraan serta perabot dan peralatan kantor dari metode saldo menurun-ganda (double-declining balance method) menjadi metode garis lurus (staright-line method) (lihat Catatan 2h). Sebagai hasil dari perubahan kebijakan akuntansi di atas, laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 1999 telah disajikan kembali dengan dampak sebagai berikut: Dilaporkan Sebelumnya Aktiva pajak tangguhan - bersih Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan Jumlah aktiva
Rp
140.435.617.538 217.119.581.539 1.024.517.834.695
Setelah Disajikan Kembali Rp
137.432.786.651 222.124.299.684 1.026.519.721.953
- 20 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
(Berlanjut)
- 21 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
Dilaporkan Sebelumnya Laba bersih Defisit Laba per saham dasar
4.
Rp (
Setelah Disajikan Kembali
99.437.026.606 Rp 197.199.930.458 ) ( 448
99.375.533.484 195.198.043.200 ) 448
KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas terdiri dari: 2000 Kas Rupiah Dolar Amerika Serikat (US$ 2.682)
Rp
Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Lippo Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar) Dolar Amerika Serikat PT Bank Lippo Tbk (US$ 104.911 pada tahun 2000 dan US$ 199.295 pada tahun 1999) Lain-lain (masing-masing di bawah US$ 100.000) (US$ 22.515 pada tahun 2000 dan US$ 264.425 pada tahun 1999) Setara kas – deposito on call Rupiah PT Bank Danpac PT Bank Mega PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Jumlah Kas dan Setara Kas
Rp
2.861.574.673 25.157.160
1999 Rp
7.493.494.159 -
11.644.508.127 9.639.319.334
5.228.111.812 15.743.657.730
2.612.328.912
2.184.101.523
984.070.931
1.414.996.559
215.493.571
1.877.420.625
10.500.000.000 -
1.000.000.000 13.600.000.000 400.000.000
38.482.452.708
Rp
48.941.782.408
Suku bunga tahunan deposito on-call adalah sebagai berikut: Mata Uang Rupiah Dolar Amerika Serikat
2000 10,75% - 13,11% -
1999 11,00% - 48,50% 5,00% - 13,00%
- 22 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
Sehubungan dengan restrukturisasi pinjaman Perusahaan (lihat Catatan 13), Perusahaan mempunyai rekening di PT Rabobank Duta Indonesia yang dipergunakan untuk menampung kelebihan dana Perusahaan. Dana yang terkumpul dalam rekening ini akan digunakan untuk membayar pinjaman Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2000, saldo Perusahaan di rekening tersebut adalah sebesar Rp 10.094.079 dan US$ 2.506. Sedangkan pada tanggal 31 Desember 1999, rekening Perusahaan sejumlah US$ 8.025.663 yang ditempatkan pada bank yang sama dibatasi penggunaannya sehubungan dengan proses restrukturisasi hutang bank kepada kreditur yang pada saat itu sedang berlangsung. Pada tahun 2000, saldo tersebut telah digunakan untuk membayar 59% pembelian kembali hutang sehubungan dengan restrukturisasi pinjaman Perusahaan (lihat Catatan 13). Saldo rekening di bank tersebut disajikan dalam akun “Aktiva Lain-lain - Bank yang Dibatasi Penggunaannya” pada neraca konsolidasi.
5.
DEPOSITO BERJANGKA Akun ini terdiri dari deposito berjangka yang ditempatkan pada: 2000 Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank NISP Tbk PT Bank Mandiri (Persero) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) PT Haga Bank PT Bank Mega
Rp
16.300.000.000 3.376.250.000 2.000.000.000 1.000.000.000 53.591.845 -
Dolar Amerika Serikat PT Bank Internasional Indonesia Tbk (US$ 635.471) Jumlah
1999 Rp
24.500.000.000 27.000.000.000 600.000.000 1.025.000.000
Rp
22.729.841.845
4.511.842.893 Rp
57.636.842.893
Suku bunga tahunan deposito berjangka adalah sebagai berikut: Mata Uang Rupiah Dolar Amerika Serikat
2000
1999
10,75% - 13,11% -
11% - 59% 4% - 13%
Pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, seluruh deposito berjangka digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas cerukan dan bank garansi yang diperoleh Perusahaan dan MRW dari bank yang sama (lihat Catatan 23).
- 23 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
6.
PIUTANG USAHA Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut: 2000 Pihak ketiga Lokal Jakarta Surabaya Semarang Bandung Medan Ujung Pandang Pekan Baru Palembang Lain-lain (masing-masing tempat di bawah Rp 2 milyar)
Rp
Ekspor (US$ 91.869 dan Rp 23.600.000 pada tahun 2000 dan US$ 229.476, DEM 23.443 dan Rp 97.970.840 pada tahun 1999) Jumlah piutang usaha - pihak ketiga Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu
(
Rp
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Armaco Marketing Pte. Ltd., Singapura (US$ 518.025 pada tahun 2000 dan US$ 659.606 pada tahun 1999) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 300 juta) Jumlah piutang usaha - pihak yang mempunyai hubungan istimewa Rp
21.077.429.427 5.928.954.566 5.011.464.192 4.085.647.445 7.095.728.950 2.690.676.120 2.203.910.166 3.106.428.936
16.810.732.890
6.782.591.918
885.321.849
1.812.938.286
74.866.721.764
59.795.770.006
4.239.185.911 ) (
Jumlah piutang usaha – pihak ketiga - bersih
Jumlah Piutang Usaha - Bersih
18.685.312.544 9.574.109.192 7.527.560.449 6.902.561.481 5.179.312.497 4.006.504.801 2.706.217.267 2.589.088.794
1999
3.265.548.249 )
70.627.535.853
56.530.221.757
4.859.072.064
4.683.199.618
89.674.397
231.800.238
4.948.746.461
4.914.999.856
75.576.282.314
Rp
61.445.221.613
- 24 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut: 2000 Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1-30 hari 31-60 hari 61-90 hari Lebih dari 91 hari
Rp
Jumlah Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Bersih
(
44.605.645.828
1999 Rp
23.979.937.746 5.672.515.102 1.673.883.629 3.883.485.920
8.710.374.167 742.145.013 1.861.813.625 2.936.121.960
79.815.468.225
64.710.769.862
4.239.185.911 ) ( Rp
50.460.315.097
75.576.282.314
3.265.548.249 ) Rp
61.445.221.613
Saldo piutang usaha dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar 0,49% dan 0,48% dari jumlah aktiva masing-masing pada tahun 2000 dan 1999. Pada tanggal 31 Desember 2000, seluruh piutang usaha milik Perusahaan dan MRW digunakan sebagai jaminan fasilitas kredit yang diperoleh Perusahaan dan MRW (lihat Catatan 13) Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut.
7.
SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan pada persyaratan dan kondisi yang normal seperti kepada pihak ketiga lainnya. Sifat hubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah bahwa Perusahaan dan Anak perusahaan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa mempunyai sebagian pemegang saham, komisaris dan direksi yang sama. Transaksi-transaksi penting dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: a.
Transaksi usaha yang dilakukan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa meliputi penjualan dan pembelian. Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa di dalam dan luar negeri. Jumlah penjualan bersih kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut sebesar Rp 11.336.541.736 dan Rp 14.883.641.910 atau 0,45% dan 0,58% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi, masing-masing pada tahun 2000 dan 1999 (lihat Catatan 16). Saldo piutang usaha sehubungan dengan transaksi tersebut disajikan dalam akun “Piutang Usaha - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi (lihat Catatan 6). Jumlah pembelian Perusahaan dari pihak
- 25 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp 17.198.299.634 dan Rp 19.820.474.541 atau 0,79% dan 0,86% dari jumlah pembelian masing-masing pada tahun 2000 dan 1999 (lihat Catatan 17). Saldo hutang usaha sehubungan dengan transaksi tersebut disajikan dalam akun “Hutang Usaha - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi (lihat Catatan 11). b.
Transaksi keuangan yang dilakukan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa merupakan pinjaman tanpa jaminan dan tidak dibebani bunga. Pada tanggal 18 April 2000, Perusahaan dan PT Jangkar Jati (JJ) membuat perjanjian untuk mengkonversikan pinjaman JJ pada Perusahaan dalam mata uang dolar Amerika Serikat menjadi mata uang Rupiah dengan kurs tukar Rp 7.725 per US$ 1. Pinjaman yang diberikan kepada PT Wira Saksama (WS) akan diterima pelunasannya pada tahun 2003 sedangkan pinjaman yang diberikan kepada JJ tidak memiliki jangka waktu pelunasan. Saldo piutang yang timbul dari transaksi keuangan ini sebesar 19,53% dan 19,36% dari jumlah aktiva masing-masing pada tahun 2000 dan 1999, disajikan dalam akun “Piutang Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi. Saldo hutang yang timbul dari transaksi keuangan sebesar 0,58% dan 0,19% dari total kewajiban masing-masing pada tahun 2000 dan 1999, disajikan dalam akun “Hutang Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi. Rincian piutang dan hutang hubungan istimewa adalah sebagai berikut: 2000 Piutang Hubungan Istimewa PT Wira Saksama PT Jangkar Jati (Rp 11.609.402.000 pada tahun 2000 dan US$ 1.050.000 dan Rp 3.621.652.000 pada tahun 1999) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar) Jumlah
Rp
Rp
186.770.327.376
1999 Rp
11.609.402.000
11.076.652.000
647.396.030
866.998.670
199.027.125.406
Rp
2000 Hutang Hubungan Istimewa Armaco Marketing Pte. Ltd., Singapura (US$ 400.000) PT Arma Prima Niaga Jaya Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar) Jumlah c.
Rp
3.752.000.000 2.029.323.946
6.836.307.311
198.713.978.046
1999
Rp
1.054.983.365 Rp
186.770.327.376
2.121.175.329 -
Rp
2.121.175.329
Pada tanggal 5 April 1999, Perusahaan dan PT Eka Damudatama (ED), pihak yang mempunyai hubungan istimewa, membuat perjanjian penjaminan dimana ED menjamin hutang PT Jangkar Jati, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, kepada Perusahaan dengan 27.000 saham JT miliknya. Pada tanggal 4 Mei 2000, Perusahaan dan ED membuat perjanjian yang menyatakan bahwa Perusahaan menyetujui pelepasan penjaminan saham oleh ED, sehubungan dengan restrukturisasi pinjaman Perusahaan (lihat Catatan 13).
- 26 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
d.
e.
8.
JT membeli mesin pembuat mie dari Shenyang Michi Food Co., Ltd., Republik Rakyat Cina, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, seharga US$ 300.000 pada tahun 1999. JT telah membayar uang muka atas pembelian mesin tersebut sebesar US$ 150.000 (ekuivalen dengan Rp 1.065.000.000) pada tahun 1999 serta dicatat dalam akun “Uang Muka Pembelian” pada neraca konsolidasi. Perusahaan dan Anak perusahaan memberikan pinjaman tanpa bunga kepada direksi dan karyawan sejumlah Rp 1.925.052.339 dan Rp 1.559.030.752 masing-masing pada tahun 2000 dan 1999 dan disajikan dalam akun “Aktiva Lain-lain - Lain-lain” pada neraca konsolidasi. Pinjaman tersebut dilunasi melalui pemotongan gaji tiap bulan.
PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari: 2000 Distribusi dan Perdagangan Besar Makanan dan minuman Perawatan diri dan kosmetik Rokok Perawatan sepatu Obat-obatan Peralatan rumah tangga Lain-lain
Rp
Sub - jumlah
62.263.316.712 30.236.693.647 21.222.222.663 5.879.908.419 2.489.099.102 2.310.317.307 7.858.595.811
1999 Rp
34.445.628.833 25.600.294.437 28.399.577.172 3.608.241.499 2.905.631.041 1.832.472.021 9.388.580.596
132.260.153.661
106.180.425.599
5.720.776.114
5.235.261.809
137.980.929.775
111.415.687.408
Produsen Makanan Bahan baku Barang jadi Bahan pembantu Barang dalam proses Lain-lain
13.191.924.050 12.210.416.951 1.244.796.008 1.033.869.931 61.601.039
7.354.544.447 4.135.902.315 686.050.931 642.986.296 433.872.997
Jumlah persediaan produsen makanan
27.742.607.979
13.253.356.986
Barang dalam perjalanan Jumlah persediaan distribusi dan perdagangan besar
Jumlah Persediaan
Rp
165.723.537.754
Rp
124.669.044.394
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan persediaan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berpendapat bahwa tidak perlu dilakukan penyisihan persediaan usang karena seluruh persediaan dalam kondisi baik.
- 27 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
Pada tanggal 31 Desember 2000, seluruh persediaan milik Perusahaan dan MRW digunakan sebagai jaminan fasilitas kredit yang diperoleh Perusahaan dan MRW (lihat Catatan 13). Persediaan diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 172 milyar yang menurut pendapat manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.
9.
AKTIVA TETAP Aktiva tetap terdiri dari: 2000 Saldo Awal Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perabot dan peralatan kantor
Rp
Sub-jumlah
Penambahan
61.503.517.478 120.338.854.376 34.881.911.698 31.061.259.392 53.359.196.520
Rp
13.438.690.222 18.235.091.410 1.032.389.484 52.934.536.205 11.000.781.532
Pengurangan
Rp
Saldo Akhir
408.287.055 1.530.346.124 72.218.078
Rp
74.942.207.700 138.165.658.731 35.914.301.182 82.465.449.473 64.287.759.974
301.144.739.464
96.641.488.853
2.010.851.257
395.775.377.060
-
720.750.000
-
720.750.000
Aktiva Dalam Penyelesaian Bangunan dan prasarana Perabot dan peralatan kantor Mesin dan peralatan
1.542.868.377 1.691.090.222 -
510.637.619 590.022.531 19.786.233.915
998.197.259 733.875.257 -
1.055.308.737 1.547.237.496 19.786.233.915
Sub-jumlah
3.233.958.599
20.886.894.065
1.732.072.516
22.388.780.148
Sewa Guna Usaha Kendaraan
Jumlah Nilai Tercatat
304.378.698.063
118.249.132.918
3.742.923.773
418.884.907.208
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perabot dan peralatan kantor
20.443.561.052 16.062.178.937 25.134.732.530 20.613.925.860
6.860.513.858 2.856.619.642 6.457.707.132 8.320.020.261
147.700.916 984.830.703 72.053.430
27.156.373.994 18.918.798.579 30.607.608.959 28.861.892.691
Sub-jumlah
82.254.398.379
24.494.860.893
1.204.585.049
105.544.674.223
-
157.854.167
-
157.854.167
82.254.398.379
24.652.715.060
1.204.585.049
105.702.528.390
Sewa Guna Usaha Kendaraan Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
Rp
222.124.299.684
Rp 313.182.378.818
- 28 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
1999 (Disajikan Kembali – Lihat Catatan 3) Saldo Awal Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perabot dan peralatan kantor
Rp
Sub-jumlah
62.396.608.978 120.760.015.549 34.419.571.994 29.879.649.141 46.589.170.316
Penambahan
Rp
Pengurangan
3.908.500 363.795.472 462.339.704 2.724.717.132 6.912.766.535
Rp
Saldo Akhir
897.000.000 784.956.645 1.543.106.881 142.740.331
Rp
61.503.517.478 120.338.854.376 34.881.911.698 31.061.259.392 53.359.196.520
294.045.015.978
10.467.527.343
3.367.803.857
301.144.739.464
141.600.000
-
141.600.000
-
Aktiva Dalam Penyelesaian Bangunan dan prasarana Perabot dan peralatan kantor
1.542.868.377 -
1.691.090.222
-
1.542.868.377 1.691.090.222
Sub-jumlah
1.542.868.377
1.691.090.222
-
3.233.958.599
295.729.484.355
12.158.617.565
3.509.403.857
304.378.698.063
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perabot dan peralatan kantor
14.562.757.729 13.270.220.754 22.747.938.635 13.850.085.006
6.027.670.421 2.791.958.183 3.798.546.414 6.901.339.739
146.867.098 1.411.752.519 137.498.885
20.443.561.052 16.062.178.937 25.134.732.530 20.613.925.860
Sub-jumlah
64.431.002.124
19.519.514.757
1.696.118.502
82.254.398.379
61.950.002
19.912.499
81.862.501
-
64.492.952.126
19.539.427. 256
1.777.981.003
82.254.398.379
Sewa Guna Usaha Kendaraan
Jumlah Nilai Tercat at
Sewa Guna Usaha Kendaraan Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
Rp
231.236.532.229
Rp 222.124.299.684
Penambahan nilai tercatat terdiri dari: 2000 Selisih penilaian kembali aktiva tetap Pembelian Reklasifikasi ke bangunan dan prasarana dari aktiva dalam penyelesaian Reklasifikasi ke perabot dan peralatan kantor dari aktiva dalam penyelesaian Penambahan kendaraan melalui sewa guna usaha Reklasifikasi ke kendaraan dari aktiva sewa guna usaha Jumlah Dikurangi selisih penilaian kembali tanah yang tidak digunakan dalam usaha
Rp
(
1999
66.433.952.699 49.648.656.615
Rp
12.017.017.565
998.197.259
-
733.875.257
-
720.750.000
-
-
141.600.000
118.535.431.830
12.158.617.565
286.298.912 )
-
- 29 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) Jumlah penambahan nilai tercatat - bersih
Rp
118.249.132.918
Rp
12.158.617.565
- 30 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
Penambahan akumulasi penyusutan terdiri dari: 1999 (Disajikan Kembali Lihat Catatan 3)
2000 Penyusutan tahun berjalan (lihat Catatan 18) Reklasifikasi ke kendaraan dari aktiva sewa guna usaha
Rp
Jumlah
Rp
24.652.715.060
Rp
19.457.564.755
24.652.715.060
81.862.501 Rp
19.539.427.256
Seluruh aktiva tetap digunakan sebagai jaminan atas fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh Perusahaan dan Anak perusahaan pada tahun 2000 dan JT pada tahun 1999 (lihat Catatan 13). Pada tanggal 31 Desember 2000, tanah dan tanah belum digunakan dalam usaha seluas lebih kurang 7,1 hektar masih atas nama pemilik lama. Perusahaan dan Anak perusahaan memiliki Hak Guna Bangunan atas tanah di berbagai lokasi yang akan jatuh tempo pada berbagai tanggal pada tahun 2001 sampai 2028 dan dapat diperpanjang. Berdasarkan perjanjian restrukturisasi hutang bank tanggal 12 Mei 2000 antara Perusahaan, The Sanwa Bank, Limited, Singapura, yang bertindak sebagai Agen Fasilitas (Facility Agent), PT Rabobank Duta Indonesia, yang bertindak sebagai Agen Penjamin (Security Agent), dan beberapa bank, tanah yang tidak digunakan dalam operasi seluas 5,2 hektar yang terletak di berbagai lokasi akan dijual dalam jangka waktu paling lama satu tahun setelah tanggal restrukturisasi dan hasilnya akan digunakan sebagai pembayaran fasilitas kredit “ST2 Loan Tranche” (lihat Catatan 13). Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai yang dapat diperoleh kembali dari aktiva tetap, manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berpendapat bahwa tidak ada kejadian-kejadian atas perubahanperubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aktiva tetap tidak dapat diperoleh kembali pada tanggal 31 Desember 2000. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 384/KMK.04/1998 tanggal 14 Agustus 1998 dan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-29/PJ.42/1998 tanggal 17 September 1998 mengenai penilaian kembali aktiva tetap, Perusahaan melakukan penilaian kembali aktiva tetap tertentu pada tanggal 31 Juli 2000. Penilaian kembali dilakukan oleh PT Laksa Laksana, penilai independen, dengan menggunakan Metode Perbandingan Data Pasar (Market Data Approach) dan Metode Kalkulasi Biaya (Cost Approach). Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari kantor pajak atas penilaian kembali tersebut berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa No. KEP09/WPJ.06/KP.0404/2000 tanggal 13 November 2000 dengan rincian sebagai berikut: Kelompok Harta
Jumlah Nilai Baru Setelah Penilaian Kembali
Tanah Bangunan 17.091.230.277 Kendaraan
Rp
Jumlah
Rp
Jumlah Nilai Sisa Buku Sebelum Penilaian Kembali
Jumlah Selisih Penilaian Kembali
72.195.220.000
Rp 58.756.529.778 20.988.487.000
Rp 13.724.989.134 3.897.256.723
40.072.520.000
4.454.786.712
35.617.733.288
163.393.182.000
Rp
96.959.229.301
Rp
66.433.952.699
- 31 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
- 32 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
Ditinjau dari sudut pandang keuangan, persentase penyelesaian bangunan dan prasarana, perabot dan peralatan kantor, serta mesin dan peralatan dalam penyelesaian adalah masing-masing sebesar 15%, 80% dan 80% pada tanggal 31 Desember 2000 dan diperkirakan akan selesai pada tahun 2001 untuk perabot dan peralatan kantor serta mesin dan peralatan, dan 2002 untuk bangunan. Aktiva tetap, kecuali tanah, diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 213 milyar. Manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aktiva tetap yang dipertanggungkan. JT dan MRW mengadakan beberapa perjanjian sewa guna usaha masing-masing dengan PT Bumiputera BOT Finance dan PT Dipo Star Finance untuk pembelian kendaraan dengan jangka waktu 2 (dua) atau 3 (tiga) tahun dan akan berakhir pada berbagai tanggal di tahun 2002 dan 2003. Pada tanggal 31 Desember 2000, pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa guna usaha adalah sebagai berikut: Tahun 2001 2002 2003
Rp
254.762.388 131.739.488 10.966.508
Jumlah Dikurangi bunga yang belum jatuh tempo
(
397.468.384 70.614.810 )
Hutang sewa guna usaha Bagian jatuh tempo dalam satu tahun
(
326.853.574 204.328.283 )
Bagian jangka panjang
Rp
122.525.291
10. HUTANG JANGKA PENDEK Hutang jangka pendek terdiri dari: 2000 Pinjaman jangka pendek (Short-term Loan Trance) (US$ 17.898.831) Pinjaman Revolving Rupiah PT Bank NISP Tbk Dolar Amerika Serikat PT Bank Finconesia (US$ 3.307.000 pada tahun 1999) Citibank N.A., Singapura (US$ 15.700.000)
Rp
1999
167.891.033.374
Rp
-
12.350.000.000
12.350.000.000
-
23.479.700.000 111.470.000.000
- 33 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) (Berlanjut)
- 34 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
2000 PT Bank Niaga Tbk (US$ 10.500.000) Standard Chartered Bank, Jakarta (US$ 10.000.000) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta (US$ 10.000.000) PT Rabobank Duta Indonesia (US$ 8.500.000) PT Bank Credit Lyonnais Indonesia (US$ 6.750.000) PT Bank BNP Lippo Indonesia (US$ 5.500.000) American Express Bank Ltd., Jakarta (US$ 5.000.000) ING Bank N.V., Singapura (US$ 5.000.000) The Yasuda Trust and Banking Co. Limited, Singapura (US$ 5.000.000) Deutsche Bank AG, Jakarta (US$ 4.750.000) PT Bank Paribas - BBD Indonesia (US$ 4.500.000) PT Bank Fuji International Indonesia (US$ 3.647.222) The Dai-Ichi Kangyo Bank Limited, Singapura (US$ 3.000.000) PT Indosuez Indonesia Bank (US$ 2.700.000) PT Tokai Lippo Bank (US$ 2.000.000)
Rp
Cerukan Rupiah PT Bank Lippo Tbk PT Bank NISP Tbk Jumlah
Rp
1999 -
Rp
74.550.000.000
-
71.000.000.000
-
71.000.000.000 60.350.000.000
-
47.925.000.000 39.050.000.000
-
35.500.000.000 35.500.000.000
-
35.500.000.000 33.725.000.000
-
31.950.000.000
-
25.895.277.762
-
21.300.000.000 19.170.000.000 14.200.000.000
1.728.987.556 211.194.111
600.113.680 -
182.181.215.041
Rp
764.515.091.442
Pinjaman-pinjaman tersebut di atas dibebani bunga tahunan sebagai berikut: Mata Uang Rupiah Dolar Amerika Serikat
2000
1999
17,00% - 19,00% 7,81% - 8,77%
17,50% - 52,00% 6,54% - 16,50%
- 35 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
Sebelum tahun 2000, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman “revolving” dari beberapa bank dengan jumlah maksimum seluruhnya US$ 101.085.222. Perjanjian kredit dengan beberapa bank mengharuskan Perusahaan meminta persetujuan tertulis dari bank dalam melakukan, antara lain, penggabungan usaha, penambahan pinjaman, perubahan anggaran dasar dan perubahan pemegang saham mayoritas. Perjanjian tersebut juga mengharuskan Perusahaan untuk memelihara rasio aktiva lancar atas kewajiban lancar yang tidak lebih rendah dari 1,05 : 1 (atau 1,1 : 1 untuk basis konsolidasi), rasio jumlah kewajiban atas kekayaan bersih berwujud yang tidak lebih tinggi dari 1,75 : 1, rasio laba sebelum beban bunga dan pajak atas beban bunga yang tidak lebih rendah dari 2,5 : 1 (atau 2 : 1 untuk basis konsolidasi) dan rasio hutang atas ekuitas yang tidak lebih tinggi dari 1,5 : 1. Pada tanggal 31 Desember 1999, Perusahaan tidak memenuhi rasio keuangan tersebut di atas. Namun pada tanggal 12 Mei 2000, Perusahaan telah merestrukturisasi seluruh pinjaman tersebut (lihat Catatan 13). Perusahaan memperoleh fasilitas cerukan dengan syarat negative pledge atas seluruh aktiva dari PT Bank Lippo Tbk dengan jumlah maksimum sebesar Rp 4.250.000.000. JT memperoleh pinjaman “revolving” dan cerukan dari PT Bank NISP Tbk dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp 12.350.000.000 dan Rp 500.000.000. Sebagian dari pinjaman “revolving” ini digunakan untuk melunasi pinjaman jangka pendek dan panjang yang diperoleh JT dari The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta pada tahun 1999. Pinjaman ini bersama-sama dengan pinjaman jangka panjang yang diperoleh JT dari bank yang sama dijamin dengan tanah, bangunan serta mesin dan peralatan milik JT (lihat Catatan 13). WLS dan MRW mempunyai fasilitas kredit modal kerja yang digunakan bersama-sama (Joint Working Capital Facility) dari PT Bank Finconesia dengan jumlah maksimum US$ 1.769.000. Pinjaman ini dijamin dengan aktiva tetap milik WLS pada tahun 2000 dan dengan syarat negative pledge atas seluruh aktiva pada tahun 1999 untuk pinjaman WLS serta jaminan dari Perusahaan untuk pinjaman MRW. WLS dan MRW telah merestrukturisasi pinjaman tersebut pada tahun 2000 serta menyajikan pinjaman tersebut sebagai hutang bank jangka panjang pada saat selesainya restrukturisasi (lihat Catatan 13). MRW juga mempunyai fasilitas pinjaman berkala jangka pendek (short-term revolving loans) yang diperoleh dari PT Rabobank Duta Indonesia dan PT Bank BNP Lippo Indonesia (BNP Lippo). Pada tahun 2000, pinjaman yang diperoleh dari BNP Lippo telah dialihkan ke Rowdell Company Inc. dan seluruh pinjaman telah direstrukturisasi sehingga MRW menyajikan pinjaman tersebut sebagai hutang bank jangka panjang pada saat selesainya restrukturisasi (lihat Catatan 13).
11. HUTANG USAHA Rincian hutang usaha adalah sebagai berikut: 2000 Pihak Ketiga PT Bintang Toedjoe PT Indexim Alpha (Berlanjut)
Rp
29.272.637.796 24.136.635.511
1999 Rp
12.804.837.710 17.818.754.008
- 36 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
2000 PT Sara Lee Indonesia (dahulu PT Kiwi Brands Indonesia) PT BAT Indonesia PT Siantar Top Tbk PT Multimas Nabati Asahan PT Tomypak Makmur PT Tirta Investama PT Surya Kemasindo Sejati PT Sinar Dunia Makmur PT Rothmans of Pall Mall Indonesia PT Surabaya Perdana Rotopack PT Plasindo Lestari PT Poly Meditra Indonesia PT Danitama Niagaprima Quaker Oats Asia Inc. Lain-lain (US$ 13.150 dan Rp 54.726.244.014 pada tahun 2000 dan Rp 36.197.552.153 pada tahun 1999) (masing-masing di bawah Rp 1 milyar)
Rp
Jumlah hutang usaha – pihak ketiga Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa PT Slat Indah Mekar (US$ 92.841 pada tahun 2000 dan US$ 125.426 pada tahun 1999) PT Karomatul Amal Ummat Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 800 juta) Jumlah hutang usaha – pihak yang mempunyai hubungan istimewa Jumlah
Rp
20.660.862.270 15.127.698.967 9.360.415.608 6.376.569.519 4.211.591.641 3.722.702.179 3.586.450.672 2.518.023.680 1.590.784.079 1.407.435.640 1.391.317.898 1.375.633.357 1.163.697.245 1.020.210.372
1999 Rp
13.976.048.740 14.329.492.727 5.781.766.830 1.044.313.500 5.284.811.384 1.458.434.981 913.412.068 2.721.231.367
54.849.591.014
36.197.552.153
181.772.257.448
112.330.655.468
870.849.519 818.693.461 -
890.521.902 555.184.502
1.689.542.980
1.445.706.404
183.461.800.428
Rp
113.776.361.872
Saldo hutang usaha ke pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar 0,14% dan 0,13% dari jumlah kewajiban masing-masing pada tahun 2000 dan 1999.
12. HUTANG PAJAK Hutang pajak terdiri dari: 2000 Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 22
Rp
1.361.980.646 -
1999 Rp
858.803.340 107.478.633
- 37 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
(Berlanjut)
- 38 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
2000
1999
Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai
Rp
286.293.782 77.414.208 75.713.498 29.406.853 2.121.779.782
Rp
44.907.760 62.762.960 181.644.704 1.376.839.297
Jumlah
Rp
3.952.588.769
Rp
2.632.436.694
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum taksiran pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi konsolidasi dengan taksiran pajak penghasilan (rugi fiskal) untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2000 dan 1999 adalah sebagai berikut: 1999 (Disajikan Kembali Lihat Catatan 3)
2000 Laba (rugi) sebelum taksiran pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi konsolidasi Dikurangi Laba luar biasa sebelum pajak Rugi sebelum taksiran pajak penghasilan Anak perusahaan yang dikonsolidasi Eliminasi transaksi yang berhubungan dengan Anak perusahaan Laba (rugi) komersial Perusahaan sebelum taksiran pajak penghasilan Beda waktu Beda tetap Taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) Perusahaan - tahun berjalan Selisih penilaian kembali aktiva tetap Taksiran kompensasi rugi fiskal Perusahaan Penyesuaian rugi fiskal hasil pemeriksaan kantor pajak Taksiran rugi fiskal Perusahaan
(Rp
299.837.649.848 )
Rp
138.401.550.700
115.041.619.054
-
17.993.165.346
3.593.335.713
(
14.733.935.218 ) (
5.629.507.805 )
( (
181.536.800.666 ) 3.762.509.111 ) ( 10.401.610.712 (
136.365.378.608 2.306.759.292 ) 11.471.502.777 )
(
174.897.699.065 ) 66.433.952.699 ( 437.031.922.355 ) ( 47.845.705.082 ( Rp
497.649.963.639 ) ( Rp
122.587.116.539 559.619.038.894 ) 437.031.922.355 )
- 39 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
Perhitungan taksiran pajak penghasilan dan taksiran hutang (tagihan) pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 2000
1999
Taksiran penghasilan kena pajak Anak perusahaan dengan tarif progresif
Rp
4.518.004.000
Rp
3.177.805.000
Pendapatan Anak perusahaan yang dikenakan pajak final
Rp
4.477.307.010
Rp
7.757.352.820
Rp
1.346.651.200 231.647.597
Rp
944.591.500 442.008.320
Taksiran Pajak Penghasilan Anak perusahaan Tarif progresif Tarif final Jumlah taksiran pajak penghasilan
1.578.298.797
1.386.599.820
Dikurangi: Pajak Penghasilan dibayar di muka Perusahaan Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25
547.845.103 360.841.434 8.392.534.833
250.296.424 276.700.981 5.000.000
9.301.221.370
531.997.405
415.201.010 2.566.667 899.476.670
15.620.992 12.579.672 747.325.804
1.317.244.347
775.526.468
10.618.465.717
1.307.523.873
9.301.221.370 -
531.997.405 17.809.422.122
-
12.579.672
Sub-jumlah Anak perusahaan Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Sub-jumlah Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka Taksiran tagihan pajak penghasilan Perusahaan Tahun berjalan Tahun sebelumnya Anak Perusahaan Tahun berjalan Jumlah Taksiran Tagihan Pajak Penghasilan
Rp
9.301.221.370
Rp
18.353.999.199
Taksiran hutang pajak penghasilan Anak perusahaan lainnya
Rp
29.406.853
Rp
181.644.704
- 40 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) Taksiran penghasilan (beban) pajak tangguhan adalah sebagai berikut: 1999 (Disajikan Kembali Lihat Catatan 3)
2000 Taksiran penghasilan (beban) pajak tangguhan Pengaruh beda waktu pada tarif pajak maksimum (30%) Perusahaan Rugi fiskal ( Rp Aktiva tetap ( Penyisihan beban kesejahteraan karyawan Penyisihan piutang ragu-ragu Biaya ditangguhkan Biaya dibayar di muka Anak perusahaan Rugi fiskal Aktiva tetap Biaya ditangguhkan Biaya dibayar di muka Penyisihan beban kesejahteraan karyawan Biaya pra operasi Lain-lain Jumlah taksiran penghasilan pajak tangguhan sebelum pajak tangguhan atas laba luar biasa
13.929.537.872 ) ( Rp 6.611.092.146 ) ( 768.574.200 293.584.647 -
2.182.709.408 1.760.581.541 652.959.675 517.587.297 376.901.400 191.916.691 59.075.888
(
36.776.134.961 ) 504.427.280 ) 22.658.700 34.592.267 ) 305.328.553
(
1.945.035.361 1.600.031.885 ) 40.720.680 ) 31.110.710 )
( ( (
(
6.340.068 ) -
13.736.739.271 ) (
36.720.335.237 )
Pajak tangguhan atas laba luar biasa
34.512.485.716
Jumlah Taksiran Penghasilan (Beban) Pajak Tangguhan - Konsolidasi
Rp
20.775.746.445
( Rp
36.720.335.237 )
Pengaruh pajak yang signifikan atas beda waktu antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut: 1999 (Disajikan Kembali 2000 Lihat Catatan 3) Aktiva pajak tangguhan Perusahaan Rugi fiskal Penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan beban kesejahteraan
Rp
112.578.909.633 2.729.184.925
Rp
126.508.447.505 2.435.600.278
- 41 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) karyawan (Berlanjut)
768.574.200
-
- 42 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
2000 Anak perusahaan Rugi fiskal Biaya dibayar di muka Biaya yang masih harus dibayar Aktiva pajak tangguhan - konsolidasi
Rp
31.758.670.744 578.202.388 119.664.000
148.533.205.890
Kewajiban pajak tangguhan Perusahaan Aktiva tetap
1999 (Disajikan Kembali Lihat Catatan 3) Rp
29.575.961.336 60.615.091 -
158.580.624.210
7.428.611.734
817.519.588
Anak perusahaan Aktiva tetap Biaya pra operasi Lain-lain
18.706.315.972 7.035.001
20.325.068.612 5.249.359 -
Kewajiban pajak tangguhan - konsolidasi
26.141.962.707
21.147.837.559
Aktiva Pajak Tangguhan - Konsolidasi - Bersih
Aktiva pajak tangguhan Anak perusahaan Biaya ditangguhkan Penyisihan beban kesejahteraan karyawan Biaya pra operasi Lain-lain
Rp
122.391.243.183
Rp
137.432.786.651
Rp
329.837.509
Rp
-
Aktiva pajak tangguhan
Kewajiban pajak tangguhan Anak perusahaan Aktiva tetap Biaya ditangguhkan Biaya pra operasi Kewajiban pajak tangguhan Kewajiban Pajak Tangguhan - Konsolidasi Bersih
Rp
257.237.400 94.364.008 66.110.889
-
747.549.806
-
795.787.340 -
937.616.241 323.122.166 92.303.324
795.787.340
1.353.041.731
48.237.534
Rp
1.353.041.731
- 43 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) Taksiran rugi fiskal di atas sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 1999 yang disampaikan Perusahaan kepada Kantor Pelayanan Pajak, sedangkan SPT tahun 2000 akan disesuaikan dengan taksiran rugi fiskal tahun 2000.
- 44 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
Pada tahun 1999, Perusahaan menerima beberapa Surat Tagihan Pajak (STP) atas angsuran pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 25 Tahun 1999 dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas Pajak Penghasilan Badan tahun 1997. Perusahaan mengajukan keberatan atas SKPKB tersebut dan kantor pajak menerima keberatan Perusahaan serta mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas Pajak Penghasilan Badan Tahun 1997 pada tahun 2000. Di samping itu, pada tahun 2000, Perusahaan juga menerima SKPLB atas Pajak Penghasilan Badan Tahun 1998, SKPKB atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penghasilan Pasal 4(2), 23 dan 26 Tahun 1998 dan beberapa STP atas angsuran pembayaran pajak Penghasilan Pasal 25 Tahun 2000. Atas SKPLB yang diterima Perusahaan, Kantor Pajak melakukan pemindahbukuan STP atas pokok dan bunga Pajak Penghasilan Pasal 25 untuk berbagai tahun dan SKPKB atas Pajak Penghasilan Pasal 4(2), 23 dan 26 serta PPN Tahun 1998. Perusahaan mengajukan keberatan atas pemindahbukuan bunga berbagai STP tersebut.
13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG Hutang bank jangka panjang terdiri dari: 2000 Pinjaman modal kerja (Working Capital Loan Tranche) (US$ 51.700.505 dan Y 354.200.811) Term loan Tranche (US$ 15.000.000) PT Rabobank Duta Indonesia PT Bank Finconesia (US$ 1.679.000) PT Bank NISP Tbk Rowdell Company Inc. (US$ 1.082.652) PT Bank Danpac Pinjaman sindikasi (US$ 23.994.916)
Rp 514.445.036.459 140.700.000.000 20.657.669.729 15.997.130.000 15.000.000.000 10.388.046.601 9.920.031.624 -
Jumlah Dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun
1999
Rp 5.000.000.000 170.363.903.316
727.107.914.413 19.488.414.006
175.363.903.316 170.363.903.316
Bagian jangka panjang
Rp
707.619.500.407
Rp
5.000.000.000
Obligasi konversi (Convertible Bonds Tranche) (US$ 5.455.973)
Rp
51.177.027.865
Rp
-
Pada bulan Juni 1996, Perusahaan membuat perjanjian kredit sindikasi dengan beberapa bank (pemberi pinjaman) dengan ABN-AMRO Bank N.V., cabang Jakarta, dan The Sanwa Bank Limited, cabang Singapura, sebagai pengatur (arranger). Berdasarkan perjanjian tersebut, pemberi pinjaman setuju untuk menyediakan fasilitas kredit “revolving” dengan jumlah maksimum sebesar US$ 45.000.000. Pinjaman sindikasi ini diberikan tanpa jaminan dan dibebani bunga tahunan sebesar persentase tertentu di atas SIBOR serta telah jatuh tempo pada bulan Juni 1999. Perjanjian kredit tersebut memuat beberapa pembatasan antara lain, pemeliharaan rasio keuangan tertentu dan mengharuskan Perusahaan untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari pemberi pinjaman di dalam
- 45 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
melakukan merger atau konsolidasi dengan perusahaan lain, pembagian dividen melebihi 45% dari laba bersih, perolehan pinjaman baru, penjualan aktiva dan penghasilan dengan nilai buku melebihi 10% dari jumlah keseluruhan nilai buku aktiva dan penghasilan. Menurut pembatasan tersebut, Perusahaan harus memelihara rasio hutang atas ekuitas yang tidak lebih tinggi dari 1,5 : 1, rasio jumlah kewajiban atas kekayaan bersih berwujud yang tidak melebihi 1,75 : 1, rasio laba operasional atas beban bunga yang tidak lebih rendah dari 2,5 : 1 (atau 2 : 1 untuk basis konsolidasi), rasio aktiva lancar atas kewajiban lancar yang tidak lebih rendah dari 1,05 : 1 (atau 1,1 : 1 untuk basis konsolidasi), jumlah saldo hutang bank dan hutang usaha yang tidak melebihi 85% dari jumlah persediaan dan piutang, dan investasi dalam instrumen pasar uang jangka pendek yang tidak melebihi 60% dari kekayaan bersih berwujud. Pada tanggal 31 Desember 1999, Perusahaan tidak memenuhi persyaratan di atas. Berdasarkan perjanjian pinjaman, kreditur dimungkinkan untuk menyatakan pinjaman tersebut langsung menjadi jatuh tempo dan dapat ditagih. Pada tahun 1999, pinjaman tersebut sejumlah US$ 1.505.084 telah dilunasi dan sisanya telah jatuh tempo sejak bulan Juni 1999. Perusahaan pada saat itu belum melunasi kewajibannya karena Perusahaan sedang melakukan negosiasi atas jadwal pembayaran dan persyaratan dalam perjanjian pinjaman dengan krediturnya. Pada tanggal 12 Mei 2000, Perusahaan, The Sanwa Bank Limited, Singapura, yang bertindak sebagai Agen Fasilitas (Facility Agent), PT Rabobank Duta Indonesia, yang bertindak sebagai Agen Penjamin (Security Agent), dan Bank mengadakan Perjanjian Restrukturisasi hutang jangka pendek dan jangka panjang sejumlah US$ 130.326.138 untuk mengubah bentuk fasilitas dan persyaratan-persyaratan yang tercantum dalam perjanjian-perjanjian pinjaman terdahulu yang diperoleh Perusahaan dari Bank. Berdasarkan Perjanjian Restrukturisasi, paket restrukturisasi hutang Perusahaan terdiri dari: a.
Pembelian Kembali Hutang (Debt Repurchase Program) Perusahaan melakukan penawaran kepada krediturnya yang berniat untuk mendapatkan pelunasan lebih awal dari Perusahaan dengan menerima pembayaran sebesar 50% dari jumlah kewajiban Perusahaan sebagai pelunasan seluruh kewajiban tersebut. Berdasarkan paket ini, Perusahaan membayar sejumlah US$ 13.596.170 kepada kreditur yang memilih penawaran ini untuk pelunasan kewajiban Perusahaan sebesar US$ 27.192.339. Pada tanggal 26 Mei 2000, Perusahaan telah melakukan pembayaran atas pembelian kembali hutang tersebut.
b.
Pencicilan Hutang (Term Loan Tranche) Perusahaan akan mencicil hutangnya sebesar US$ 15.000.000 selama lima (5) tahun sejak tanggal restrukturisasi dengan jadwal cicilan sebagai berikut:
Tahun ke
Persentase dari Jumlah Term Loan Tranche
1 2 3 4 5
10% 10 15 25 40
Jumlah US$
1.500.000 1.500.000 2.250.000 3.750.000 6.000.000
- 46 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
Bunga atas kewajiban ini akan dibayar Perusahaan setiap tiga (3) bulan. c.
Pinjaman Modal Kerja (Working Capital Loan Tranche/WC Loan Tranche) Kewajiban Perusahaan sejumlah US$ 55.000.000 akan jatuh tempo dan dibayar penuh seluruhnya pada akhir tahun kelima setelah tanggal restrukturisasi. Kreditur, khususnya bank Jepang, diberikan pilihan apabila menginginkan pinjamannya dikonversikan dalam mata uang Yen Jepang sebesar maksimal seluruhnya ekuivalen dengan US$ 11.000.000. Selama masa lima (5) tahun Perusahaan hanya diwajibkan membayar bunga pinjaman setiap tiga (3) bulan.
d.
Kas Untuk Tambahan Bank Garansi (Bank Guarantee Tranche) Perusahaan membayar secara tunai sebesar US$ 1.538.000 sebagai pelunasan kewajiban Perusahaan sejumlah yang sama kepada PT Bank Finconesia, kreditur yang bersedia untuk memberikan bank garansi tanpa jaminan sejumlah US$ 2.307.000 selama jangka waktu lima (5) tahun.
e.
Obligasi Konversi (Convertible Bonds Tranche) Kewajiban Perusahaan sejumlah US$ 5.246.000 diubah menjadi obligasi konversi dengan pokok pinjaman setiap sertifikat obligasi sebesar US$ 1.000 yang akan jatuh tempo dalam waktu lima (5) tahun dan memberikan opsi kepada pemegang obligasi untuk mengkonversikan kewajiban tersebut menjadi saham Perusahaan pada saat jatuh tempo. Bunga atas obligasi konversi ini akan dikapitalisasi setiap tiga (3) bulan menjadi pokok obligasi konversi yang berbunga kembali dan juga akan dibayar atau dikonversikan menjadi saham Perusahaan pada saat jatuh tempo.
f.
Pinjaman Jangka Pendek (Short-term Loan Tranche) Kewajiban Perusahaan sejumlah US$ 17.000.000 akan jatuh tempo dalam waktu satu (1) tahun setelah tanggal restrukturisasi. Pinjaman Jangka Pendek ini dibagi menjadi dua (2) kelompok yaitu ST1 Loan Tranche sejumlah US$ 14.000.000 dan ST2 Loan Tranche sejumlah US$ 3.000.000. ST1 Loan Tranche akan dibayar melalui hasil penjualan seluruh saham milik Perusahaan dan pemegang saham lainnya pada PT Jakarana Tama, Anak perusahaan, dan sejumlah maksimal US$ 2.000.000 menjadi obligasi konversi (ST1 Bonds). Apabila hasil penjualan Anak perusahaan tersebut dan jumlah obligasi konversi ST1 Bonds tidak dapat menutupi seluruh kewajiban ST1 Loan Tranche, sisanya akan menjadi jatuh tempo. Sedangkan ST2 Loan Tranche akan dibayar melalui hasil penjualan tanah Perusahaan yang tidak digunakan dalam operasi, dan sejumlah maksimal US$ 300.000 menjadi obligasi konversi (ST2 Bonds). Apabila hasil penjualan tanah tersebut dan jumlah obligasi konversi ST2 Bonds tidak dapat menutupi seluruh kewajiban ST2 Loan Tranche, sisanya menjadi jatuh tempo. Kondisi dan persyaratan ST1 Bonds dan ST2 Bonds adalah sama dengan Convertible Bonds Tranche. Bunga atas ST1 Loan Tranche dan ST2 Loan Tranche tersebut akan dikapitalisasi menjadi tambahan pokok pinjaman dan akan dibayar atau dikonversikan menjadi saham Perusahaan pada saat jatuh tempo.
- 47 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
g.
Konversi Hutang Menjadi Saham Perusahaan (Equity Bonds Tranche) Kewajiban Perusahaan sejumlah US$ 9.349.799 akan dikonversikan menjadi saham Perusahaan dalam jangka waktu enam (6) bulan sejak tanggal restrukturisasi melalui penawaran umum terbatas saham Perusahaan (right issue) sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Saham hasil konversi hutang tersebut tidak dapat diperjualbelikan oleh kreditur pemegangnya selama dua belas (12) bulan (lock-up period). Pada tanggal 20 November 2000, Perusahaan, Agen Fasilitas, Agen Penjamin dan Bank mengadakan perjanjian perubahan pertama atas perjanjian restrukturisasi hutang mengenai konversi hutang menjadi saham di mana Perusahaan dapat melakukannya melalui penawaran umum terbatas saham Perusahaan (right issue) atau konversi saham lainnya. Pada tanggal 22 November 2000, Perusahaan melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. IX.D.4, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-44/PM/1998 tanggal 14 Agustus 1998 telah mengkonversikan hutangnya menjadi saham di mana setiap US$ 1 memperoleh 6 saham Perusahaan atau seluruhnya dikonversikan menjadi 56.098.805 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham. Harga pasar per lembar saham pada saat konversi adalah Rp 750. Seluruh saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 9 April 2001.
Tingkat bunga tahunan pinjaman untuk Term Loan Tranche, Working Capital Loan Tranche dan Shortterm Loan Tranche adalah sebesar SIBOR untuk pinjaman dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan TIBOR untuk pinjaman dalam mata uang Yen Jepang masing-masing ditambah dengan marjin sebesar 1,75% untuk tahun pertama dan kedua, 2,25% untuk tahun ketiga, dan 2,50% untuk tahun keempat dan kelima. Sedangkan pinjaman obligasi konversi dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 6,50%. Pinjaman tersebut dijamin dengan aktiva tetap, persediaan dan piutang Perusahaan. Sehubungan dengan restrukturisasi hutang ini, Perusahaan diwajibkan memiliki rekening di PT Rabobank Duta Indonesia untuk menampung kelebihan kas Perusahaan yang dihitung berdasarkan metode perhitungan yang telah disetujui oleh kreditur dan akan dipergunakan untuk melunasi pinjaman Perusahaan tersebut. Perjanjian Restrukturisasi tersebut menyebutkan pula beberapa persyaratan, antara lain, pemegang saham pendiri harus memiliki saham Perusahaan langsung maupun tidak langsung paling sedikit 25% dari saham beredar; setelah pelaksanaan konversi hutang menjadi saham, nilai bersih kekayaan Perusahaan tidak bersaldo negatif; rasio jumlah hutang terhadap penghasilan sebelum pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) tidak melebihi 8 : 1 untuk tahun 2001 dan 6 : 1 untuk tahun-tahun berikutnya; rasio EBITDA terhadap beban bunga tidak kurang dari 2 : 1. Di samping itu, tanpa persetujuan tertulis dari mayoritas kreditur, Perusahaan tidak diizinkan, antara lain, membagikan dividen, memperoleh pinjaman baru kecuali yang dinyatakan dalam Perjanjian Restrukturisasi, melakukan reorganisasi atau merger, mengubah aktivitas utamanya yaitu distribusi. Pada tanggal 31 Desember 2000, Perusahaan tidak memenuhi persyaratan dalam perjanjian restrukturisasi mengenai nilai bersih kekayaan Perusahaan setelah pelaksanaan konversi hutang menjadi saham yang diharuskan tidak bersaldo negatif, sehingga berdasarkan perjanjian restrukturisasi memungkinkan kreditur menyatakan seluruh pinjaman tersebut langsung menjadi jatuh tempo dan dapat ditagih. Namun demikian, sampai dengan tanggal 11 April 2001, Perusahaan belum menerima surat pemberitahuan formal atas pelanggaran tersebut.
- 48 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
Rincian hasil restrukturisasi pada saat berlakunya Perjanjian Restrukturisasi adalah sebagai berikut:
Term Loan Tranche
Nama Kreditur
WC Loan Tranche
ST1 Loan Tranche
ST2 Loan Tranche US$
488.844
Convertible Bonds Tranche
Citibank N.A., Singapura The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd. Standard Chartered Bank, Jakarta PT Rabobank Duta Indonesia PT Bank Credit Lyonnais Indonesia Deutsche Bank AG, Singapura PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas American Express Bank Ltd., Singapura ING Bank N.V., Singapura The Yasuda Trust and Banking Co., Ltd., Singapura Citibank N.A., Jakarta PT Bank Fuji International Indonesia PT Indosuez Indonesia Bank ABN-AMRO Bank N.V., Jakarta Commonwealth Bank of Australia, Singapura Lazard Freres & Co. LLC The Sakura Bank, Limited, Singapura PT Tokai Lippo Bank The Sanwa Bank, Limited, Singapura Keppel Tatlee Bank Limited, Singapura Bank Brussels Lambert S.A.
US$ 2.444.219
US$ 8.962.136
US$ 2.281.271
US$
854.000
1.556.827
5.708.367
1.453.039
311.365
544.000
1.556.827 1.011.938
5.708.367 3.710.438
1.453.039 944.475
311.365 202.388
544.000 354.000
1.050.858 739.493
3.853.148 2.711.474
980.801 690.193
210.172 147.899
368.000 259.000
232.437
852.269
216.941
46.487
82.000
778.414 778.414
2.854.184 2.854.184
726.519 726.519
155.683 155.683
272.000 272.000
778.414 664.106
2.854.184 2.435.054
726.519 619.832
155.683 132.821
272.000 232.000
567.810 420.342
2.081.968 1.541.259
529.956 392.320
113.562 84.069
199.000 147.000
415.066
1.521.909
387.395
83.013
145.000
356.957 356.957
1.308.841 1.308.841
333.160 333.160
71.391 71.391
125.000 125.000
332.053 311.365
1.217.527 1.141.673
309.917 290.608
66.411 62.273
116.000 109.000
249.040
913.145
232.437
49.808
87.000
232.437 166.026
852.269 608.763
216.941 154.958
46.487 33.205
82.000 58.000
Jumlah
US$ 15.000.000
US$ 55.000.000
US$ 14.000.000
US$ 3.000.000
US$ 5.246.000
Pada tanggal 28 Agustus 2000, WC Loan Tranche dalam mata uang Dolar Amerika Serikat di atas yang diperoleh dari PT Bank Fuji International Indonesia dan The Sakura Bank, Limited, Singapura telah dikonversikan menjadi mata uang Yen Jepang sebesar masing-masing ¥ 223.499.292 dan ¥ 130.701.519. Rincian pinjaman Equity Bonds Tranche adalah sebagai berikut:
Nama Kreditur
Jumlah Pokok Pinjaman
Jumlah Saham Yang Diperoleh
- 49 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) Citibank N.A., Singapura The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited (Berlanjut)
US$
1.523.530
9.141.183
970.402
5.822.410
- 50 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
Nama Kreditur
Jumlah Pokok Pinjaman
Standard Chartered Bank, Jakarta PT Rabobank Duta Indonesia PT Bank Credit Lyonnais Indonesia PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas American Express Bank Ltd., Singapura ING Bank N.V., Singapura The Yasuda Trust and Banking Co., Ltd., Singapura Deutsche Bank AG, Singapura Citibank N.A., Jakarta PT Bank Fuji International Indonesia PT Indosuez Indonesia Bank ABN-AMRO Bank N.V., Jakarta Commonwealth Bank of Australia, Singapura Lazard Freres & Co. LLC The Sakura Bank, Limited, Singapura PT Tokai Lippo bank The Sanwa Bank, Limited, Singapura Keppel Tatlee Bank Limited, Singapura Bank Brussels Lambert S.A.
US$
Jumlah
US$
Jumlah Saham Yang Diperoleh
970.402 630.761 655.021 144.882 485.201 485.201
5.822.410 3.784.566 3.930.127 869.296 2.911.205 2.911.205
485.201 460.941 413.950 353.927 262.008 258.719 222.498 222.498 206.975 194.080 155.231 144.883 103.488
2.911.205 2.765.645 2.483.702 2.123.562 1.572.051 1.552.314 1.334.990 1.334.990 1.241.851 1.164.482 931.389 869.296 620.926
9.349.799
56.098.805
Pada tanggal 25 Agustus 2000, Keppel Tatlee Bank Limited mengalihkan seluruh keikutsertaannya dalam restrukturisasi hutang Perusahaan kepada PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas. Keuntungan yang timbul dari restrukturisasi hutang Perusahaan setelah dikurangi beban dan pajak terkait sebesar Rp 80.529.133.338 dicatat dalam akun “Laba Luar Biasa - Bersih” pada laporan laba rugi konsolidasi. Pinjaman tetap yang diperoleh JT dari PT Bank NISP Tbk dengan jumlah maksimum sebesar Rp 5.000.000.000 dikenakan bunga tahunan sebesar 17,00% pada tahun 2000 dan antara 17,50% sampai dengan 17,75% pada tahun 1999. Pinjaman ini akan dilunasi dalam delapan (8) kali cicilan tiga bulanan sebesar Rp 625.000.000 mulai tanggal 27 Januari 2001 sampai dengan tanggal 27 Oktober 2002. Pada tahun 2000, JT juga memperoleh pinjaman investasi dari bank yang sama dengan jumlah maksimum sebesar Rp 10.000.000.000 dan dikenakan bunga tahunan sebesar antara 17,00% sampai dengan 17,50%. Pinjaman ini akan dilunasi dalam 16 (enam belas) kali cicilan tiga bulanan sebesar Rp 625.000.000 mulai tanggal 27 November 2001 sampai dengan 27 Agustus 2005. Pinjaman ini bersamasama dengan pinjaman jangka pendek yang diperoleh JT dari bank yang sama dijamin dengan tanah, bangunan serta mesin dan peralatan milik JT (lihat Catatan 10). MRW dan WLS memiliki fasilitas kredit modal kerja yang dipergunakan secara bersama-sama (Joint Working Capital Facility) oleh kedua Anak perusahaan tersebut dari PT Bank Finconesia (Finconesia) (lihat Catatan 10).
- 51 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) Pada tanggal 21 Juni 2000, WLS dan Finconesia mengadakan perjanjian restrukturisasi, yang diaktakan dalam Akta Notaris No. 37 dari A. Partomuan Pohan, S.H, LL.M., atas persyaratan dan kondisi pinjaman dari Finconesia tersebut yang menyebutkan, antara lain: • • • •
• •
Pemisahan fasilitas modal kerja bersama antara WLS dan MRW Penetapan maksimum pinjaman sebesar US$ 615.000 Pembayaran pokok pinjaman diangsur dalam delapan (8) kali angsuran tiga bulanan dengan jumlah yang ditetapkan mulai tanggal 28 Maret 2000 sampai dengan tanggal 28 Desember 2001 Bunga tahunan yang dikenakan atas pinjaman ini sebesar SIBOR ditambah marjin sebesar 2% dan akan dilihat kembali setiap tahun Pelepasan jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari Perusahaan Pinjaman ini dijamin dengan mesin dan peralatan serta perabot dan peralatan kantor milik WLS
Pada tanggal 21 Agustus 2000, WLS meminta Finconesia untuk mengubah jangka waktu pembayaran pokok pinjaman dari tiga bulanan (quarterly basis) menjadi enam bulanan (semi-annually basis), dan menunda angsuran pokok pinjaman yang telah jatuh tempo pada tanggal 28 September 2000 menjadi tanggal 28 September 2001. Pada tanggal 2 April 2001, Finconesia menyetujui untuk menjadwalkan kembali fasilitas pinjaman WLS tersebut (lihat Catatan 25). Pada tanggal 21 Juni 2000, MRW dan Finconesia mengadakan perjanjian restrukturisasi, yang diaktakan dalam Akta Notaris No. 40 dari A. Partomuan Pohan, S.H, LL.M., atas persyaratan dan kondisi pinjaman dari Finconesia yang menyebutkan, antara lain: • • • • •
Pemisahan fasilitas modal kerja bersama antara MRW dan WLS Penetapan maksimum pinjaman sebesar US$ 1.154.000. Penjadwalan kembali pembayaran pokok pinjaman melalui cicilan mulai tanggal 28 Juni 2002 sampai dengan tanggal 29 Maret 2005, serta bunga pinjaman yang telah jatuh tempo melalui cicilan mulai tanggal 28 Juni 2000 sampai dengan tanggal 28 Maret 2002. Bunga tahunan yang dikenakan atas pinjaman ini sebesar SIBOR ditambah dengan marjin sebesar 1,75% untuk tahun pertama dan kedua, 2,25% untuk tahun ketiga dan 2,50% untuk tahun keempat dan kelima. Pinjaman ini dijamin dengan aktiva tetap, persediaan dan piutang milik MRW dan jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari Perusahaan.
Pada tanggal 31 Mei 2000, pinjaman yang diperoleh MRW dari PT Bank BNP Lippo Indonesia (BNP Lippo) dengan jumlah maksimum sebesar US$ 1.000.000 dan dijamin dengan jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari Perusahaan serta telah jatuh tempo pada tanggal 31 Oktober 1999, telah dialihkan ke Rowdell Company Inc. (Rowdell). Pada tanggal 11 Januari 2001, pinjaman dari Rowdell tersebut telah direstrukturisasi (lihat Catatan 25). Pada tanggal 9 November 2000, MRW dan PT Rabobank Duta Indonesia (Rabobank) mengadakan perjanjian restrukturisasi yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 25 dari A. Partomuan Pohan, S.H., LL.M., untuk mengubah bentuk fasilitas dan persyaratan hutang MRW sebesar US$ 2.152.962 yang merupakan pokok pinjaman sebesar US$ 2.000.000 dan bunga yang telah jatuh tempo sebesar US$ 152.962 dari perjanjian pinjaman terdahulu. Perjanjian Restrukturisasi ini berlaku efektif tanggal 10 November 2000 dan memuat, antara lain, mengenai:
- 52 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) • •
• •
• •
Penjadwalan kembali pokok pinjaman melalui cicilan tiga bulanan pada tahun 2002, 2003 dan 2004 masing-masing sebesar US$ 200.000, US$ 600.000 dan US$ 1.200.000 setiap tahunnya mulai tanggal 8 Februari 2002 sampai dengan tanggal 10 November 2004. Perubahan bunga yang telah jatuh tempo sebesar US$ 152.962 menjadi pokok pinjaman yang akan dibayar melalui cicilan tiga bulanan pada tahun 2002, 2003 dan 2004 masing-masing sebesar US$ 15.296, US$ 45.889 dan US$ 91.777 mulai tanggal 8 Februari 2002 sampai dengan tanggal 10 November 2004. Bunga tahunan yang dikenakan atas pinjaman ini sebesar SIBOR ditambah dengan marjin sebesar 1,75% untuk tahun 2001, 2,25% untuk tahun 2002 dan 2,50% untuk tahun 2003 dan selanjutnya, serta dibayar setiap tiga bulan. Batasan keuangan yang harus dipenuhi MRW adalah: a. Penghasilan sebelum pajak penghasilan, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) tidak melebihi 200% dari biaya bunga untuk tahun 2000 dan 2001 serta 250% untuk tahun-tahun selanjutnya. b. Jumlah kekayaan bersih tidak melebihi 30% dari jumlah aktiva untuk tahun 2000 dan 20% untuk tahun-tahun selanjutnya. c. Aktiva lancar tidak kurang dari 55% dari jumlah kewajiban lancar untuk tahun 2000, 60% untuk tahun 2001, 65% untuk tahun 2002 dan 75% untuk tahun-tahun selanjutnya. MRW, tanpa persetujuan dari Rabobank, tidak diizinkan, antara lain, untuk membagikan dividen, memberikan pinjaman atau jaminan kepada pihak lain, melakukan merger atau reorganisasi, mengubah kegiatan utamanya, dan memperoleh pinjaman baru. Pinjaman ini dijamin dengan aktiva tetap, persediaan dan piutang milik MRW dan jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari Perusahaan.
Pada tanggal 5 September 2000, Perusahaan dan PT Bank Danpac Tbk (Danpac) mengadakan perjanjian kredit, yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 1 dari Sugito Tedjamulja, S.H., di mana Perusahaan memperoleh fasilitas kredit pemilikan kendaraan dengan jumlah maksimum sebesar Rp 12.000.000.000 dan berjangka waktu selama lima (5) tahun. Pinjaman ini dikenakan bunga tetap sebesar 17,5% per tahun untuk 3 tahun pertama dan bunga mengambang maksimum sebesar 20% per tahun untuk tahun ke-4 dan ke-5. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dibiayai oleh fasilitas ini dan mempunyai batasan, antara lain, mengenai penambahan fasilitas pinjaman dari bank atau perusahaan pembiayaan (leasing company) lain serta pembelian dan penjualan aktiva tetap harus diberitahukan ke Danpac.
14. HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH DAN LABA (RUGI) BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI Rincian hak minoritas adalah sebagai berikut: 2000 Hak Minoritas Atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi
Hak Minoritas Atas Rugi (Laba) Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi
PT Jakarana Tama PT Wira Logitama Saksama
Rp
12.570.485.867 15.497.789
(Rp
915.931.089 ) 11.728.114
Jumlah
Rp
12.585.983.656
(Rp
904.202.975 )
- 53 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
- 54 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
1999 Hak Minoritas Atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi
Hak Minoritas Atas Rugi (Laba) Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi
PT Jakarana Tama PT Wira Logitama Saksama
Rp
11.654.554.778 27.225.903
(Rp (
916.037.342 ) 3.044.817 )
Jumlah
Rp
11.681.780.681
(Rp
919.082.159 )
15. MODAL SAHAM Pemegang saham dan pemilikannya adalah sebagai berikut: 2000
Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Pemilikan
PT Wira Saksama Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan di bawah 5%)
120.415.680
43,34%
157.443.125
56,66
Jumlah
277.858.805
100,00%
Jumlah Rp
60.207.840.000 78.721.562.500
Rp 138.929.402.500
1999
Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Pemilikan
PT Wira Saksama Llyods Bank Plc. Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan di bawah 5%)
120.415.680 11.523.360
54,30% 5,20
89.820.960
40,50
Jumlah
221.760.000
100,00%
Jumlah Rp
60.207.840.000 5.761.680.000 44.910.480.000
Rp 110.880.000.000
Pada tanggal 22 November 2000, Perusahaan melalui mekanisme penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu sesuai dengan Peraturan Bapepam No.IX.D.4, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-44/PM/1998 tanggal 14 Agustus 1998, mengkonversikan hutangnya kepada kreditur sebesar US$ 9.349.799 menjadi saham, di mana setiap US$ 1 memperoleh 6 saham atau seluruhnya dikonversikan menjadi 56.098.805 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham. Harga
- 55 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) pasar per lembar saham pada saat konversi adalah Rp 750 sehingga Perusahaan mencatat modal ditempatkan dan disetor penuh dan agio saham masing-masing sebesar Rp 28.049.402.500 dan Rp 14.024.701.250 (lihat Catatan 13).
- 56 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
16. PENJUALAN BERSIH Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut: 2000 Rokok Makanan dan minuman Perawatan diri dan kosmetik Obat-obatan Perawatan sepatu Alat-alat tulis dan kantor Lain-lain
Rp 1.058.066.763.040 880.983.342.330 404.251.988.783 53.826.240.664 35.632.027.200 5.885.252.922 102.793.531.257
Jumlah
Rp 2.541.439.146.196
1999 Rp
Rp
1.399.240.085.734 597.960.834.017 400.932.894.651 50.902.756.055 33.259.212.236 18.660.428.057 71.681.582.921 2.572.637.793.671
Penjualan bersih dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar Rp 11.336.541.736 dan Rp 14.883.641.910, masing-masing pada tahun 2000 dan 1999 (lihat Catatan 7). Perusahaan dan Anak perusahaan tidak melakukan penjualan kepada satu pihak manapun yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi.
17. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 2000 Distribusi dan Perdagangan Besar Persediaan awal Pembelian Persediaan yang tersedia untuk dijual Persediaan akhir
Rp
(
Beban Pokok Penjualan - Distribusi dan Perdagangan Besar Produsen Makanan Persediaan awal Beban pokok produksi Persediaan yang tersedia untuk dijual Persediaan akhir Beban Pokok Penjualan - Produsen Makanan Jumlah Beban Pokok Penjualan
(
111.415.687.408 2.167.878.895.927
1999 Rp
91.745.525.656 2.294.139.062.034
2.279.294.583.335 137.980.929.775 ) (
2.385.884.587.690 111.415.687.408 )
2.141.313.653.560
2.274.468.900.282
4.135.902.315 166.652.284.962
4.264.186.213 93.021.856.894
170.788.187.277 12.210.416.951 ) (
97.286.043.107 4.135.902.315 )
158.577.770.326
93.150.140.792
Rp 2.299.891.423.886
Rp
2.367.619.041.074
- 57 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
Pembelian bersih kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar Rp 17.198.299.634 dan Rp 19.820.474.541 masing-masing pada tahun 2000 dan 1999 (lihat Catatan 7). Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan pembelian bersih yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi kepada pihak-pihak sebagai berikut: 2000
1999
PT BAT Indonesia Procter & Gamble
Rp
973.299.321.195 288.775.198.638
Rp
1.360.017.242.772 321.061.890.756
Jumlah
Rp 1.262.074.519.833
Rp
1.681.079.133.528
18. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:
2000
1999 (Disajikan Kembali – Lihat
Catatan 3) Penjualan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Iklan dan promosi Perjalanan dan pengangkutan Penyusutan (lihat Catatan 9) Pemeliharaan dan perbaikan Sewa Penghapusan persediaan Lain-lain
Rp
Jumlah Beban Penjualan
48.775.110.177 40.097.059.782 20.331.729.538 18.596.936.447 10.327.423.175 5.528.902.793 3.053.532.794 12.193.104.353
Rp
31.854.504.581 18.117.331.391 17.017.430.728 13.048.088.238 10.535.993.569 4.489.489.037 4.520.540.467 7.413.691.569
158.903.799.059
106.997.069.580
Umum dan Administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan (lihat Catatan 24) Penyusutan (lihat Catatan 9) Administrasi kantor Komunikasi Listrik dan air Jasa tenaga ahli Lain-lain
19.905.430.031
13.722.118.787
6.055.778.613 3.157.703.704 2.734.025.955 1.447.572.748 743.319.876 6.612.608.181
4.745.636.066 2.615.089.389 2.084.760.711 1.118.048.332 1.488.654.410 6.674.820.308
Jumlah Beban Umum dan Administrasi
40.656.439.108
32.449.128.003
Jumlah Beban Usaha
Rp
199.560.238.167
Rp
139.446.197.583
- 58 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
- 59 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
19. PENGHASILAN BUNGA Akun ini merupakan penghasilan bunga yang diperoleh dari: 2000
1999
Deposito berjangka Jasa giro dan tabungan Lain-lain
Rp
5.888.071.870 970.604.051 17.355.685
Rp
23.144.101.263 1.823.376.718 506.959.040
Jumlah
Rp
6.876.031.606
Rp
25.474.437.021
20. LABA (RUGI) SELISIH KURS - BERSIH Akun ini merupakan laba (rugi) selisih kurs yang timbul dari: 2000 Rp
1999
Jasa giro dan deposito berjangka Hutang bank Lain-lain
( (
16.068.598.819 ( Rp 291.620.786.186 ) 1.046.961.004 ) (
Jumlah
(Rp
276.599.148.371 )
Rp
10.658.546.084 ) 121.511.579.648 15.608.651.079 ) 95.244.382.485
21. BEBAN BUNGA Akun ini merupakan beban bunga atas pinjaman: 2000
1999
Hutang bank Lain-lain
Rp
64.501.498.320 43.719.683
Rp
49.363.397.318 407.891.158
Jumlah
Rp
64.545.218.003
Rp
49.771.288.476
22. INFORMASI SEGMEN USAHA Perusahaan dan Anak perusahaan mengelompokkan usahanya menjadi empat segmen usaha yaitu distribusi, produsen makanan, perdagangan besar serta pergudangan dan logistik. Harga jual antar segmen dilakukan dengan kondisi yang sama dengan pihak ketiga. Informasi mengenai segmen usaha Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebagai berikut:
- 60 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
2000 Penjualan Bersih Distribusi Produsen makanan Perdagangan besar Pergudangan dan logistik Jumlah Eliminasi
Rp 2.282.356.980.611 199.432.881.384 251.817.700.169 4.477.307.010
Laba (Rugi) Usaha Distribusi Produsen makanan Perdagangan besar Pergudangan dan logistik
Rp 2.541.439.146.196
Jumlah Aktiva Distribusi Produsen makanan Perdagangan besar Pergudangan dan logistik Jumlah Eliminasi Bersih
2.349.146.864.710 121.691.060.094 181.904.004.871 7.757.352.820 2.660.499.282.495 87.861.488.824 )
Rp
2.572.637.793.671
Rp
42.560.381.063 Rp 6.563.768.727 3.238.957.395 ) ( 3.897.708.252 )
57.158.539.804 11.147.595.554 3.343.784.421 ) 610.204.077
Rp
41.987.484.143
Rp
65.572.555.014
Rp
882.956.673.553 100.264.216.126 163.325.806.650 22.001.013.974
Rp
936.322.834.992 63.224.397.833 138.492.097.764 25.115.430.834
( (
Jumlah
Rp
2.738.084.869.174 196.645.722.978 ) (
(
Bersih
1999 (Disajikan Kembali Lihat Catatan 3)
1.168.547.710.303 149.368.966.606 ) (
(
Rp 1.019.178.743.697
1.163.154.761.423 136.635.039.470 ) Rp
1.026.519.721.953
23. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI a.
Berdasarkan perjanjian distribusi antara Perusahaan dengan beberapa perusahaan pemasok barang, Perusahaan ditunjuk sebagai distributor produk para pemasok tersebut. Dalam perjanjian distribusi dengan pemasok tertentu disebutkan bahwa pemasok tersebut akan mengganti Perusahaan atas biaya-biaya tetap seperti yang ditentukan dalam perjanjian sehubungan dengan aktivitas penjualan yang dilakukan oleh Perusahaan bagi pemasok tersebut. Penggantian biaya tersebut sejumlah Rp 4.314.121.028 dan Rp 6.067.090.673 masing-masing pada tahun 2000 dan 1999.
b. Perusahaan melakukan penempatan dalam surat berharga sebesar US$ 5.000.000 yang diterbitkan oleh PT Pacific International Finance (PIF) dan dijamin oleh PT Bank Pacific (BP). Surat berharga
- 61 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) ini telah jatuh tempo pada tanggal 30 November 1995 dan 1 Desember 1995, masing-masing sebesar US$ 3.000.000 dan US$ 2.000.000. Pada tanggal 16 April 1996, Perusahaan mengajukan gugatan perdata yang dicatatkan dalam kasus No. 160/Pdt.G/1996/PN.Jkt.Pst terhadap PIF dan BP sebagai penjamin, melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sehubungan dengan kegagalan PIF untuk melunasi surat berharga tersebut pada tanggal jatuh temponya. Perkara tersebut di atas telah diputuskan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 28 November 1996 dengan mewajibkan PIF dan BP secara tanggung renteng membayar kembali surat berharga tersebut di atas ditambah bunga sebesar 6% per tahun. Atas keputusan tersebut, pihak tergugat kemudian menyatakan banding ke Pengadilan Tinggi Jakarta dan dicatatkan dalam kasus No. 343/Pdt/1997/PT.DKI Jakarta. Pada tanggal 2 Juli 1997, Pengadilan Tinggi Jakarta menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan mewajibkan PIF dan BP secara tanggung renteng membayar kembali surat berharga tersebut di atas ditambah bunga sebesar 6% per tahun terhitung sejak tanggal 16 April 1996 sampai surat berharga tersebut dibayar lunas. Atas keputusan tersebut, pihak tergugat telah mengajukan kasasi pada Mahkamah Agung dan dicatatkan dalam kasus No. 3678/Pdt/1998. Pada tanggal 28 Juni 2000, Mahkamah Agung memutuskan untuk menolak permohonan kasasi dari pihak tergugat. Pada tanggal 1 November 1997, BP dilikuidasi sehingga segala hal yang berkaitan dengan penyelesaian hak dan kewajibannya dilakukan oleh tim likuidasi. Perusahaan, melalui kuasa hukumnya, telah mendaftarkan diri sebagai kreditur BP. Karena belum adanya keputusan final atas perkara tersebut, pada tahun 1997 Perusahaan telah membuat penyisihan penghapusan sebesar seluruh saldo surat berharga tersebut, sehingga saldo surat berharga tersebut menjadi nihil. Sampai dengan tanggal 11 April 2001, surat berharga tersebut masih belum dilunasi. Pada tanggal 4 Mei 1998, Perusahaan mengadakan kerjasama dengan Hardi Wijaya Kusuma (HWK) untuk mengurus sampai dengan selesai surat berharga milik Perusahaan yang sedang dalam perkara sebesar US$ 5.000.000 tersebut. Segala biaya pengurusan ditanggung oleh HWK, kecuali biaya-biaya tertentu yang dinyatakan dalam perjanjian ditanggung oleh Perusahaan. Sebagai imbalannya Perusahaan akan membayar komisi keberhasilan atas hasil pengembalian surat berharga Perusahaan. Perjanjian ini berlaku selama 36 bulan sejak perjanjian ditandatangani. c.
Pada tanggal 31 Desember 2000, Perusahaan dan Anak perusahaan memiliki saldo bank garansi yang masih berlaku sejumlah Rp 16.500.000.000 yang dapat digunakan sebagai jaminan atas pembelian barang dari pemasok Perusahaan. Perusahaan juga memiliki fasilitas cerukan dari PT Bank Lippo Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang belum digunakan masing-masing sebesar Rp 2.521.012.444 dan Rp 950.000.000.
24. KESEJAHTERAAN KARYAWAN Pada tanggal 20 Juni 2000, Menteri Tenaga Kerja mengeluarkan Surat Keputusan No. Kep-150/Men/ 2000 sebagai pengganti Surat Keputusan No. Per-03/Men/1996 mengenai “Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian di Perusahaan”, yang mengharuskan perusahaan membayar uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian jika terjadi pemutusan hubungan kerja, berdasarkan lamanya masa kerja dan gaji karyawan yang bersangkutan dan sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam surat keputusan tersebut.
- 62 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) Sehubungan dengan surat keputusan tersebut, Perusahaan dan Anak perusahaan menyisihkan beban kesejahteraan karyawan sebesar Rp 3.939.319.000 pada tahun 2000.
- 63 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) 25. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA a.
Pada tanggal 11 Januari 2001, Perusahaan dan Rowdell Company Inc. mengadakan perjanjian restrukturisasi, yang diaktakan dalam Akta Notaris No. 7 dari A. Partomuan Pohan, S.H., LL.M., atas persyaratan dan kondisi pinjaman dari Rowdell mengenai, antara lain, hal-hal sebagai berikut: • •
• • •
b.
Penjadwalan kembali pembayaran pokok pinjaman sejumlah US$ 1.000.000 melalui cicilan pada tahun 2003, 2004 dan 2005 masing-masing sebesar 10%, 30% dan 60% dari jumlah pokok pinjaman tersebut. Perubahan bunga yang telah jatuh tempo sebesar US$ 82.652 menjadi pokok pinjaman yang akan dibayar melalui cicilan pada tahun 2003, 2004 dan 2005 masing-masing sebesar 10%, 30% dan 60% dari jumlah pokok pinjaman yang berasal dari bunga yang telah jatuh tempo tersebut. Bunga tahunan yang dikenakan atas pinjaman ini sebesar SIBOR ditambah dengan marjin sebesar 1,75% untuk tahun pertama dan kedua, 2,25% untuk tahun ketiga dan 2,50% untuk tahun keempat dan kelima. Pinjaman ini dijamin dengan aktiva tetap, persediaan dan piutang milik MRW dan jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari Perusahaan. MRW, tanpa persetujuan dari Rowdell, tidak diizinkan untuk memperoleh pinjaman baru, melakukan investasi tambahan, membagikan dividen, memberikan pinjaman atau jaminan kepada pihak lain.
Pada tanggal 2 April 2001, PT Bank Finconesia (Finconesia) menyetujui, tetapi tidak terbatas pada, permohonan WLS tanggal 21 Agustus 2000 untuk menjadwal ulang hutang WLS pada Finconesia sebesar US$ 525.000 mengenai hal-hal sebagai berikut: • • •
Pokok pinjaman akan diangsur dalam 6 kali angsuran mulai tanggal 28 September 2001 sampai dengan tanggal 28 Maret 2004 dengan jumlah angsuran yang ditentukan. Bunga tahunan yang dikenakan pada pinjaman ini sebesar SIBOR ditambah marjin sebesar 2,00 % untuk tahun 2001, 3,00% untuk tahun 2002 dan 2003, serta 3,50 % untuk tahun 2004. Pinjaman ini dijamin dengan mesin dan peralatan serta perabot dan peralatan kantor milik WLS.
26. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Desember 2000, Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing sebagai berikut: Dolar Amerika Serikat Aktiva Kas dan setara kas Piutang Lain-lain Jumlah Aktiva (Berlanjut)
US$
130.107 596.719 385.286 1.112.112
Yen Jepang
Deutschemark
DEM
-
Y
Ekuivalen Dalam Rupiah
-
Rp
1.224.707.100 5.597.224.220 3.651.534.580 10.473.465.900
- 64 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
Dolar Amerika Serikat Kewajiban Hutang bank jangka pendek dan jangka panjang Hutang Lain-lain
US$ 94.969.923 638.997 627.124
Jumlah Kewajiban
96.236.044
Kewajiban Bersih
US$ 95.123.932
Deutschemark
DEM
49.000 -
Y
49.000 DEM
49.000
Ekuivalen Dalam Rupiah
Yen Jepang
354.200.811 29.864.000 794.492
Rp
384.859.303 Y
384.859.303
921.255.946.282 8.696.054.440 5.967.232.364 935.919.233.086
Rp
925.445.767.186
Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan kebijakan manajemen risiko mata uang asing dengan cara meminimalkan pengeluaran dalam mata uang asing.
27. KONDISI EKONOMI Sejak tahun 1998, Indonesia dan beberapa negara di wilayah regional Asia Pasifik, mengalami dampak memburuknya kondisi ekonomi, terutama karena depresiasi mata uang negara-negara tersebut. Akibat utamanya adalah sangat langkanya likuiditas, labilnya kurs mata uang dan tingkat bunga. Kondisi ekonomi ini mencakup pula penurunan drastis harga saham yang terdaftar di Bursa Saham di Indonesia, pengetatan penyediaan kredit, kenaikan harga komoditas dan jasa secara menyeluruh dan penurunan aktivitas ekonomi. Sangat labilnya kurs valuta asing dan tarif bunga berdampak buruk terhadap biaya dana dan kemampuan Perusahaan dan Anak perusahaan untuk melunasi kewajibannya dalam mata uang asing. Pada tahun 2000, nilai tukar mata uang Rupiah melemah terhadap mata uang Dolar Amerika Serikat dan kondisi ekonomi negara masih terus terkena dampak dari tidak stabilnya kondisi sosial dan politik, proses rekapitalisasi sektor perbankan dan restrukturisasi hutang macet dari debitur yang masih berlangsung menyebabkan. Operasi Perusahaan dan Anak Perusahaan telah dan akan terus terkena dampak di masa mendatang oleh kondisi ekonomi yang memburuk tersebut. Tidak dapat dipastikannya bagaimana pembangunan ekonomi dan non ekonomi di Indonesia pada masa mendatang akan mempengaruhi operasi dan hasil usaha Perusahaan dan Anak perusahaan. Kurs tukar mata uang asing pada tanggal 31 Desember 1999 adalah US$ 1 = Rp 7.100,00, DEM 1 = Rp 3.654,68 dan ¥ 1 = Rp 69,47 dan telah melemah menjadi US$ 1 = Rp 9.380,00, DEM 1 = Rp 4.398,00 dan ¥ 1 = Rp 83,27 pada tanggal 31 Desember 2000 dan terus melemah menjadi US$ 1 = Rp 10.660,00, DEM 1 = Rp 4843,01 dan ¥ 1 = Rp 85,94 pada tanggal 11 April 2001, berdasarkan kurs tengah uang kertas asing yang diterbitkan Bank Indonesia. Jika jumlah aktiva dan kewajiban bersih dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2000 (lihat Catatan 26) dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs tengah pada tanggal 11 April 2001 tersebut, kewajiban bersih akan meningkat sebesar lebih kurang Rp 122 milyar. Sehubungan dengan kondisi ekonomi tersebut di atas, pada tahun 1999, Perusahaan dan beberapa Anak perusahaan tidak dapat memenuhi persyaratan dalam perjanjian pinjaman dan telah menangguhkan pembayaran angsuran pokok pinjaman dan bunganya. Namun demikian, pada berbagai
- 65 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) tanggal di tahun 2000, Perusahaan dan Anak perusahaan tersebut telah berhasil merestrukturisasi pinjaman baik pokok maupun bunga terkait sebesar US$ 135.330.752, baik dengan mengubah bentuk pinjaman maupun persyaratan dalam perjanjian (lihat Catatan 13).
- 66 -
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah)
Dalam menghadapi kondisi di atas, Perusahaan dan Anak perusahaan telah dan akan melakukan beberapa langkah, antara lain: • • • • • •
Menambah prinsipal baru dengan kategori produk baru yang memberikan kontribusi marjin yang lebih besar. Melakukan efisiensi dalam berbagai bidang dengan menggunakan teknologi informasi dan meningkatkan produktivitas. Memperkuat struktur modal Perusahaan dengan melakukan pembelian kembali pinjaman dan konversi pinjaman menjadi modal saham (lihat Catatan 13). Mengubah strategi Anak perusahaan dari penyewaan gudang menjadi jasa logistik dan sewa gudang. Mencari rekanan strategis untuk Anak perusahaan. Mengembangkan sumber daya manusia.
Pemulihan kondisi ekonomi tergantung pada kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan lainnya yang telah dan akan diambil oleh pemerintah, suatu tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan dan Anak perusahaan. Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan memburuknya kondisi ekonomi terhadap likuiditas dan pendapatan Perusahaan dan Anak perusahaan, termasuk dampak mengalirnya dana investor, kreditur, pelanggan dan pemasok ke dan dari Perusahaan dan Anak perusahaan.
28. REKLASIFIKASI AKUN Akun piutang hubungan istimewa, hutang hubungan istimewa dan merek dagang - bersih masingmasing sebesar Rp 198.713.978.046, Rp 2.121.175.329 dan Rp 5.400.000.000 pada laporan keuangan konsolidasi tahun 1999 telah direklasifikasi masing-masing dari aktiva lancar ke aktiva tidak lancar, kewajiban lancar ke kewajiban tidak lancar dan aktiva lain-lain - lain-lain ke aktiva tidak berwujud merek dagang - bersih agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi tahun 2000.