PT SIANTAR TOP Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM UNTUK BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 2011
( TIDAK DIAUDIT )
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 DAN 1 JANUARI 2011 (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) Catatan
30 Juni 2012 Rp
31 Desember 2011 Rp
1 Januari 2011 Rp
ASSET ASET LANCAR Kas dan Bank Investasi Sementara Piutang Usaha Pihak ketiga-setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar RP 2.122.931.573 pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 dan RP 1.315.174.633 pada tanggal 1 Januari 2011 Pihak berelasi piutang lain-lain persediaan Biaya dibayar di muka Uang muka pembelian Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR Taksiran tagihan pajak Penghasilan Piutang pihak berelasi Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp. 3.168.342.766 pada 30 Juni 2012, Rp 2.841.796.088 pada tanggal 31 Desember 2011, dan Rp 2.759.985.458 pada tanggal 31 Januari 2011 Aset tetap -setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 352.659.797.674 pada 30 Juni 2012, Rp 328.731.893.462 pada tanggal 31 Desember 2011, dan Rp 292.961.783.903 pada tanggal 31 Januari 2011 Beban ditangguhkan -hak atas tanah -bersih Investasi Penyertaan Saham Aset lain-lain -bersih Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
2d,2u,3 2e
4.342.775.162 -
6.350.975.923 -
8.309.035.550 750.000.000
82.627.340.932 69.196.352.817 651.529.175 205.135.105.705 3.523.168.644 35.429.142.603 400.905.415.038 -
57.550.980.261 56.378.872.966 487.271.939 161.699.916.410 1.407.998.053 30.109.966.367 313.985.981.919
71.200.548.782 41.210.959.356 269.899.108 146.012.968.638 1.751.293.054 21.588.154.637 291.092.859.125 (179)
243.000.000
243.000.000
200.000.000
2j,8
35.168.774.372
35.495.321.050
36.148.414.409
2k,9
631.595.173.089
579.812.502.191
319.075.542.490
2m,10 27p 2l,11
3.345.964.981 30.000.000.000 1.587.395.531 701.940.307.973
3.546.135.317 1.682.987.387 620.779.945.945
624.875.004 2.132.284.520 358.181.116.423
1.102.845.723.011 -
934.765.927.864
649.273.975.548
2f,2u,4,12 2g,4,12,29 2f 2h,5,12 2i,6 7
2q 2g,29
Lihat catatan Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 1
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI (Lanjutan) 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 DAN 1 JANUARI 2011 (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) Catatan
30 Juni 2012 Rp
31 Desember 2011 Rp
1 Januari 2011 Rp
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank Utang usaha-pihak ketiga Utang lain-lain pihak ketiga pihak berelasi Utang pajak Beban masih harus dibayar Pendapatan diterima dimuka Uang muka penjualan Jumlah Liabilitas Jangka pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas pajak tangguhan Hutang pihak berelasi Hutang bank jangka panjang Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Jaminan pelanggan
2u,12 2u,13
208.515.636.595 128.289.263.767
176.113.798.645 78.557.267.479
73.942.718.750 64.770.312.354
2u,14,29 2g,2u,14 2q,15a 17 2g,27
47.042.118.046 3.972.575.276 3.747.153.073 17.399.994.410 90.666.669 98.138.793 409.155.546.629
20.051.758.990 11.767.976.614 4.898.941.606 11.331.828.543 237.747.669 474.864.218 303.434.183.764
22.015.499.239 3.429.584.008 5.796.168.407 303.526.671 164.923.100 170.422.732.529 (74)
2q,15b 2g 2u,16 2p 2g,27,29
30.034.917.692 41.500.200.000 74.625.000.000 9.085.645.698 1.500.000.000
29.237.258.338 26.500.000.000 74.625.000.000 9.304.328.926 1.600.000.000
22.956.215.416 7.046.913.914 1.508.111.700
156.745.763.390 565.901.310.019 48
141.266.587.264 444.700.771.028
31.511.241.030 201.933.973.559 -
131.000.000.000 300.000.000 405.398.596.121
131.000.000.000 300.000.000 358.516.439.284
131.000.000.000 300.000.000 315.840.003.889
536.698.596.121 245.816.869
489.816.439.284 248.717.552
447.140.003.889 199.998.100
536.944.412.991
490.065.156.836
447.340.001.989
1.102.845.723.010 (0) (0)
934.765.927.864 -
649.273.975.548 -
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS
EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal Saham - Nilai Nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 3.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh-1.310.000.000 saham Tambahan modal disetor Saldo laba Sub jumlah Kepentingan non pengendali Jumlah ekuitas JUMLAH LIABILITIES DAN EKUITAS
18 19
2c
HARUS NOL
Lihat catatan Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 2
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) Catatan
PENJUALAN BERSIH
622.930.467.923
504.101.477.889
2o,21
487.601.277.455
426.119.857.425
135.329.190.468
77.981.620.464
4.770.702.631 (35.349.494.126) (20.711.291.910) (12.752.520.041) (8.866.488.883)
3.097.953.489 (30.647.287.394) (17.852.127.965) (3.884.291.801) (328.180.850)
62.420.098.139
28.367.685.943
(14.743.182.500) (797.659.913)
(5.813.078.250) (1.299.201.986)
(15.540.842.413)
(7.112.280.236)
46.879.255.725
21.255.405.707
35,79
16,23
LABA KOTOR Pendapatan lain-lain Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban keuangan Beban lain-lain
2o,22 2o,23 2o,23 2o,24 2o,25
LABA SEBELUM TAKSIRAN PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK 2q,15
Jumlah Taksiran Beban Pajak LABA TAHUN BERJALAN LABA PER SAHAM DASAR
31 Juni 2011 Rp
2o,2g,20,27
BEBAN POKOK PENJUALAN
TAKSIRAN PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK Kini Tangguhan
30 Juni 2012 Rp
2s,26
Lihat catatan Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 3
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit)
Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk 30 Juni 2011 Tambahan Modal Disetor-Bersih
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saldo Laba
Jumlah Ekuitas
Saldo 1 Januari 2011 Laba tahun berjalan
131.000.000.000
300.000.000
315.839.813.889 13.889.955.372
447.139.813.889 13.889.955.372
Saldo 30 Juni 2011
131.000.000.000
300.000.000
329.729.769.261
461.029.769.261
Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
30 Juni 2012 Tambahan Modal Disetor-Bersih
Saldo Laba
Jumlah Ekuitas
Saldo 1 Januari 2012 Laba tahun berjalan
131.000.000.000
300.000.000
358.516.439.284 46.882.156.838
489.816.439.284 46.878.811.841
Saldo 30 Juni 2012
131.000.000.000
300.000.000
405.398.596.121
536.695.251.124
Lihat catatan Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 4
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Kas diperoleh dari (digunakan untuk) operasi Penerimaan penghasilan bunga Pembayaran beban keuangan Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan lain-lain Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk )Aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil Penjualan aset tetap Penambahan aset tetap Pencairan (penempatan) Deposito Kas Bersih Digunakan aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penyertaan saham kepentingan non pengendali Penambahan hutang bank Pembayaran hutang bank Penambahan hutang pihak berelasi Kas Bersih Diperoleh dari aktivitas pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK KAS DAN BANK AWAL TAHUN KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
30 JUNI 2012
30 JUNI 2011
Rp
Rp
711.993.629.456 (636.760.505.803) 75.233.123.653
557.382.949.740 (499.749.867.520) 57.633.082.220
111.824.493 (12.223.140.856) (5.492.464.337)
(3.997.990.762) (2.166.217.623) (5.656.694.564)
57.629.342.953
45.812.179.271
(93.480.207.783)
42.400.000 (47.170.669.338)
(93.480.207.783)
(47.128.269.338)
1.196.644.923.570 (1.162.802.259.374) 33.842.664.196
853.041.790.870 (851.462.792.591) 1.578.998.279
(2.008.200.634) 6.350.975.793 4.342.775.159 (3)
262.908.212 8.309.036.163 8.571.944.375 (587.640.280)
Lihat catatan Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 5
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan dalam Rupiah ,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit)
1.
Umum a. Pendirian dan Informasi Umum PT Siantar Top Tbk (Entitas) didirikan berdasarkan akta No. 45 tanggal 12 Mei 1987 dari Ny. Endang Widjajanti, S.H., notaris di Sidoarjo dan akta perubahannya No. 64 tanggal 24 Maret 1988 dari notaris yang sama. Akta pendirian dan perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-5873.HT.01.01.Th.88 tanggal 11 Juli 1988 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 104 tanggal 28 Desember 1993, Tambahan No. 6226. Anggaran Dasar Entitas telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 48 tanggal 25 Juli 2008 dari Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H., notaris di Surabaya, mengenai Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Siantar Top Tbk untuk menyesuaikan dengan ketentuan Undang-undang No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-11279.AH.01.02 tahun 2009 tanggal 6 April 2009.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Entitas, ruamg lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang industri makanan ringan, yaitu mie (snack noodle), kerupuk (crackers) dan kembang gula (candy). Entitas berdomisili di Sidoarjo, Jawa Timur dengan pabrik berlokasi di Sidoarjo (Jawa Timur), Medan (Sumatera Utara) dan Bekasi (Jawa Barat). Kantor pusat Entitas beralamat di Jl. Tambak Sawah Vo. 21-23 Waru, Sidoarjo. Entitas mulai beroperasi secara komersial pada bulan September 1989. Hasil produksi Entitas dipasarkan di dalam dan di luar negeri, khususnya Asia. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 25 Nopember 1996, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan suratnya No. S1915/PM/1996 untuk melakukan Penawaran Umum atas 27.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 16 Desember 1996, saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2011, seluruh saham Entitas sejumlah 1.310.000.000 saham dengan nominal Rp 100 per saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan pengurus Entitas pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut : 30 Juni 2012
31 Desember 2011
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Utusan
: : :
Osbert Kosasih Osbert Kosasih Robin Sindo
Osbert Kosasih Osbert Kosasih Robin Sindo
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur
: : :
Shindo Sumidomo Pitoyo Armin
Shindo Sumidomo Pitoyo Armin
Komite Audit Ketua Anggota Anggota
: : :
Toni Suhartono I Gde Cahyadi Andrian Wijaya
Ferryus I Gde Cahyadi Andrian Wijaya
Jumlah karyawan Entitas rata-rata 6.273 dan 5.583 pegawai masing-masing pada tahun 2012 dan 2011.
6
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan dalam Rupiah ,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit)
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi a. Pernyataan kepatuhan Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi.Laporan keuangan konsolidasi telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi,kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi disusun berdasarkan pada saat terjadinya (Accrual basis) dengan konsep biaya perolehan (historical cost),kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Sejak tanggal 1 Januari 2011, Entitas dan Entitas anak telah mengadopsi PSAK No1 (revisi 2009),mengenai "Penyajian Laporan Keuangan" dan PSAK No 2 (revisi 2009),mengenai "Laporan Arus Kas",yang efektif untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 Laporan arus kas konsolidasi disajikan dengan metode langsung yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi,investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah. c. Prinsip Konsolidasi Sejak tanggal 1 Januari 2011 ,Entitas dan Entitas anak menerapkan PSAK No 4 (Revisi 2009),mengenai "Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri" Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan seluruh Entitas anak yang dikendalikan oleh Entitas.Pengendalian dianggap ada ketika Entitas memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak lebih dari setengah kekuasaan suara suatu Entitas , kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan Pengendalian.Pengendalian juga ada ketika Entitas memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu Entitas jika terdapat : Kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain. Kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian. Kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut atau, Kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan direksi dan dewan komisaris atau organ tersebut .
7
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan dalam Rupiah ,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit)
Kepentingan non pengendali merupakan proporsi atas laba atau rugi dan aset netto yang tidak dimiliki Entitas dan disajikan secara terpisah dalam laporan laba rugi komprehensif dan ekuitas pada laporan posisi keuangan , dipisahkan dengan ekuitas yang dapat diatribusikan kepada entitas induk. Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan Entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Entitas. Seluruh transaksi antara Entitas dan Entitas anak ,saldo ,penghasilan,dan beban dieliminasipada saat konsolidasi. d. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, kas di bank, dan deposito berjangka dengan masa jatuh tempo kurang dari 3 (tiga) bulan atau kurang pada saat penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas kewajiban dan pinjaman lainnya ,serta tidak dibatasi penggunaannya. e. Investasi sementara Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan namun dijaminkan atas hutang dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan disajikan sebagai investasi sementara dan dinyatakan sebesar nominal. f. Aset keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Piutang pelanggan dan piutang lain-lain adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai "pinjaman yang diberikan dan piutang",yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif,biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya). selama perkiraan umur instrumen keuangan,atau jika lebih tepat digunakan periode yang lebih singkat untuk memperolah nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan Entitas dan Entitas anak dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan.Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif,sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yng terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan ,dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Penghentian pengakuan aset keuangan Entitas dan entitas anak menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir atau Entitas dan Entitas anak mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh resiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain.Jika Entitas dan Entitas anak tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh resiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer ,maka Entitas dan Entitas anak mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar.Jika Entitas dan Entitas anak memiliki secara substansial seluruh resiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer,Entitas dan Entitas anak masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. g. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi Entitas dan Entitas anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang dinyatakan dalam PSAK No 7 (revisi 2010) mengenai "Pengungkapan Pihak-pihak berelasi " yang efektif berlaku mulai tanggal 1 Januari 2011. Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi ,diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. h. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi netto (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata (average method).Nilai realisasi netto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan. i. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
8
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan dalam Rupiah ,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit)
j. Properti Investasi Properti Investasi adalah properti yang dikuasai oleh pemilik atau penyewa melalui sewa pembiayaan untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya ,dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau peyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Properti Investasi dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset (model biaya).Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis properti investasi selama 20 tahun. Tanah tidak disusutkan. Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya ,sedangkan pemugaran dan penambahan dalam jumlah material dikapitalisasi. k. Aset Tetap Berdasarkan PSAK No 16 (revisi 2007)mengenai "aset Tetap" suatu entitas harus memilih model biaya (cost model) atau model revaluasi (revaluation model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap.Entitas dan Entitas anak telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), kecuali tanah yang tidak disusutkan ,berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomi aset tetap sebagai berikut : Tahun Bangunan dan prasarana 20 Mesin dan peralatan 15 Kendaraan 4 Inventaris 4 Aset tetap dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan ,yang mencakup biaya pinjaman untuk membiayai aset selama periode pembangunan aset yang bersangkutan . Akumulasi biaya dari aset tersebut direklasifikasikan ke aset tetap yang bersangkutan dan kapitalisasi biaya pinjaman ini dihentikan pada saat aset tersebut diselesaikan dan siap untuk digunakan. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada saat terjadinya pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi.Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual,biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang diperoleh/diderita dilaporkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi tahun yang bersangkutan. Sesuai dengan PSAK No 47 mengenai "Akuntansi Tanah" tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan tanah atau perpanjangan hak tanah atau hak guna usaha ditangguhkan dan diamortisasi selama periode berlakunya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). l Aset Tidak Digunakan Dalam Usaha Aset tidak digunakan dalam usaha dinyatakan sebesar nilai terendah antara nilai tercatat dan nilai realisasi bersih dan disusutkan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan. m Beban Ditangguhkan – Hak atas Tanah Biaya yang terjadi sehubungan dengan pengurusan legal hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang umur hukum hak atas tanah karena umur hukum hak atas tanah lebih pendek dari umur ekonomiknya. n. Biaya Emisi Efek Ekuitas Keputusan ketua BAPEPAM_LK No KEP-554/BL/2010 tentang perubahan Keputusan Ketua BAPEPAM No KEP-06/PM/2000 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan ,Biaya-biaya emisi efek yang terjadi sehubungan dengan penerbitan efek ekuitas dikurangkan langsung dari tambahan modal disetor yang diperolah dari penawaran efek tersebut. o. Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan (F.O.B Shipping Point). Beban diakui sesuai dengan manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis). p. Imbalan Kerja Sesuai PSAK No 24 (revisi 2004) mengenai 'Imbalan kerja" ,biaya penyisihan imbalan kerja karyawan menurut UU No 13/2003 ditentukan berdasarkan penilaian aktuaria menggunakan metode Projected Unit Credit . Keuntungan dan kerugian aktuaria diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugianaktuaria bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10 % dari jumlah yang lebih besar antara nilai kini imbalan pasti dan nilai wajar aset program pada tanggal laporanposisi keuangan (neraca) konsolidasi. Keuntungan dan kerugian aktuaria ini diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Kemudian biaya jasa lalu yang timbulakibat penerapan program imbalan pasti atau perubahan program imbalan pasti yang terhutang,diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan (vested). Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan (neraca) Konsolidasi merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti yang disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui ,biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program.
9
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan dalam Rupiah ,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit)
q
Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam tahun yang bersangkutan.Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas perhitungan beda temporer antara pelaporan komersial dan fiskal dan akumulasi rugi fiskal.
r
Penurunan Niai Aset Non Keuangan Sejak tanggal 1 Januari 2011,Entitas dan Entitas anak menerapkan PSAK No 48 (revisi 2009), mengenai "Penurunan Nilai Aset" Pada tanggal laporan posisi keuangan (neraca),Entitas menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai.Jika terdapat indikasi tersebut,nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset disetimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada).Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu,Entitas mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antaraharga jual netto atau nilai pakai.Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya,nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi. Penerapan PSAK No 48 (revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang berarti pengukuran pelaporan keuangan kecuali bagi pengungkapannya. s. Laba per Saham Dasar Perhitungan laba tahun berjalan pemilik Entitas induk per saham dasar dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama tahun yang bersangkutan . Laba bersih per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama periode pelaporan setelah disesuaikan dengan efek yang sifatnya berpotensi dilutif. t. Informasi Segmen Efektif tanggal 1Januari 2011,PSAK No 5 (revisi 2009) mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Entitas dan Entitas anak yang secara reguler direview oleh "Pengambil Keputusan Operasional" dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Kebalikan dengan standar sebelumnya yang mengharuskan Entitas dan Entitas anak mengidentifikasi dua segmen (bisnis dan geografis ), menggunakan pendekatan resiko dan pengembalian. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktifitas bisnis yang mana Entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana Entitas beroperasi. Segmen operasi adalah suatu komponen dari Entitas atau Entitas Anak : -
Yang melibatkan dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain entitas yang sama ) Hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan kinerjanya dan Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Pendapatan ,beban,hasil,aset,dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut.Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Entitas dan Entitas anak ,dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi. Penerapan PSAK No 5 (revisi 2009 ) tidak berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi u. Liabilitas Keuangan Liabilitas Keuangan Hutang usaha dan hutang lain-lain, hutang bank serta pinjaman lainnya pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif. Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan Entitas dan entitas anak menghentikan pangakuan liabilitas keuangan, dan hanya jika, liabilitas Entitas dan Entitas anak telah dilepaskan, dibatalkan atau kadarluasa. v. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan standar akuntansi keuangan mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Dengan adanya risiko ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil realisasi yang akan terjadi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi sebelumnya.
10
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) 3.
KAS DAN BANK 30 Juni 2012 Rp
31 Desember 2011 Rp
Akun ini terdiri dari:
Rp
Kas Rupiah Dollar Amerika Serikat Sub Jumlah
2.046.384.538 327.828.509 2.374.213.047
2.233.261.130 286.857.741 2.520.118.871
905.052.536 6.748.844 409.336 91.920.249 40.723.982 0 18.832.484 312.699 503.185.564 187.916.729 (19) 86.358.347 11.153.566 115.947.797
451.779.197 6.864.663 546.336 3.863.132 816.933.742 223.024 20.429.643 540.699 243.318.554 180.299.768 2.642.215 12.900.499 428.012.311 1.662.503.269
Sub-jumlah Bank
1.968.562.115
3.830.857.052
Jumlah
4.342.775.162
6.350.975.923
-
0
Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mayapada The Hongkong and Shanghai Banking Corp. Limited PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Lippo Tbk) PT Bank OCBC NISP Tbk Standard Chartered Bank Limited PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Bank Rakyat Indonesia Dolar Amerika Serikat Standard Chartered Bank Limited PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Niaga Tbk) PT Bank Pan Indonesia Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corp. Limited
Penempatan Kas dan Bank Dilakukan pada pihak ketiga dan tidak digunakan sebagai jaminan 4.
Piutang Usaha a. Rincian piutang usaha berdasarkan nama pelanggan adalah sebagai berikut : 30 Juni 2012 Rp
31 Desember 2011 Rp
Pihak berelasi (Lihat Catatan 31 ) PT Semestanustra Distrindo
69.196.352.817
56.378.872.966
Pihak ketiga Pelanggan dalam negeri Pelanggan luar negeri Sub Jumlah
78.293.728.231 6.456.544.274 84.750.272.505
56.521.716.891 3.152.194.943 59.673.911.834
(2.122.931.573) 82.627.340.932 151.823.693.749 -
(2.122.931.573) 57.550.980.261 113.929.853.227
Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih Jumlah b. Rincian umur piutang usaha adalah sebagai berikut :
30 Juni 2012 Rp Belum jatuh tempo Jatuh tempo 1-30 hari 31-60 hari 61-90 hari Lebih dari 90 hari Sub Jumlah
31 Desember 2011 Rp 95.349.747.869
131.418.623.855 12.278.355.361 10.249.646.107 153.946.625.322
Penyisihan piutang ragu ragu Bersih
9.245.208.383 4.607.876.187 4.542.465.756 2.307.486.605 116.052.784.800
(2.122.931.573)
(2.122.931.573)
151.823.693.749
113.929.853.227 -
(0) c. Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :
Rupiah
30 Juni 2012
31 Desember 2011
Rp
Rp
147.490.081.048
Dollar Amerika Serikat Sub-jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah
3.152.194.943
153.946.625.322
116.052.784.800
(2.122.931.573)
(2.122.931.573)
151.823.693.749
113.929.853.227
-
11
112.900.589.857
6.456.544.274
-
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) 4.
Piutang Usaha (lanjutan) d. Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu 30 Juni 2012
31 Desember 2011
Rp
Rp
Saldo Awal
(2.122.931.573)
Penyisihan piutang ragu-ragu
(2.122.931.573)
-
-
(2.122.931.573)
Saldo Akhir
(2.122.931.573)
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang kepada pihak berelasi tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berpendapat piutang tersebut dapat ditagih Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara, siginifikan atas piutang kepada pihak ketiga Piutang usaha digunakan sebagai jaminan untuk hutang bank ( lihat catatan 12 ) 5.
Persediaan Akun ini terdiri dari:
Bahan baku dan bahan pembantu
30 Juni 2012
31 Desember 2011
Rp
Rp
125.365.567.516
108.885.709.023
Barang jadi
56.959.609.487
35.216.186.601
Barang dalam proses
16.312.036.462
14.883.299.516
Suku cadang dan lainnya
6.497.892.239 205.135.105.705
163.553.461.761
205.135.105.705
161.699.916.410
Sub-jumlah Penyisihan penurunan nilai persediaan
4.568.266.621 (1.853.545.351)
Jumlah - Bersih
30 Juni 2012
31 Desember 2011
Rp
Rp
Mutasi Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan Saldo awal
(1.853.545.351)
Penyisihan persediaan
-
Saldo Akhir
(1.853.545.351)
Persediaan digunakan sebagai jaminan untuk hutang bank (lihat Catatan 12). Seluruh persediaan telah diasuransikan terhadap resiko kebakaran dan resiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar 132.450.000.000 pada tahun 2012 dan 2011. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas resiko-resiko tersebut. 6.
Rp
Biaya dibayar dimuka Akun ini terdiri dari:
Sewa Asuransi Lain-lain Jumlah
7.
30 Juni 2012 Rp 3.032.013.331 477.480.430 13.674.883 3.523.168.644
31 Desember 2011 Rp 1.309.373.797 98.624.256 1.407.998.053
30 Juni 2012 Rp 29.520.444.093 5.908.698.509 35.429.142.603
31 Juni 2011 Rp 14.084.510.477 1.356.651.796 15.441.162.273
Uang Muka Pembelian Akun ini terdiri dari:
Uang muka Pembelian Aset tetap Uang muka pembelian persediaan Jumlah
12
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) 8.
Properti Investasi Akun ini terdiri dari:
Penyusutan dibebankan sebagai berikut : 30 Juni 2012 Rp 326.546.678 326.546.678
Beban lain-lain
31 Desember 2011 Rp 653.093.359 653.093.359
Pada tahun 2011, pengurangan properti investasi merupakan reklasifikasi ke aset tetap kendaraan dengan harga perolehan dan akumulasi penyusutan sebesar Rp 571.282.729 (lihat Catatan 9). Penyusutan dibebankan pada akun "Beban Lain-lain" dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi sebesar Rp. 326.546.678 dan Rp 653.093.359 masing-masing pada tahun 2012 dan 2011 (lihat Catatan 27). Berdasarkan Kutipan Risalah Lelang No. 181/2008 tanggal 1 Januari 2008, Entitas melakukan pembelian aset 5 bidang tanah dengan jumlah keseluruhan seluas 128.700 m2. Aset tersebut belum ditentukan penggunaannya dalam jangka pendek. Hak atas tanah tersebut diatas terletak di Jl. Gema Lapik, Desa Cibatu Kabupaten Bekasi, dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan dengan jangka waktu 15 sampai dengan 30 tahun yang akan berakhir antara tahun 2012 sampai dengan tahun 2019. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
13
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit)
9. Aset Tetap Akun ini terdiri dari:
Penyusutan dibebankan sebagai berikut :
Beban pabrikasi Beban penjualan (lihat Catatan 24) Beban umum dan administrasi (lihat Catatan 25)
14
31 Juni 2012
31 Desember 2011
Rp
Rp
19.780.102.324 1.238.763.892
31.349.498.658 1.272.029.279
2.909.037.996 23.927.904.212
2.808.951.011 35.430.478.948
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) 9.
Aset Tetap (Lanjutan) Pada tahun 2011, penambahan aset tetap kendaraan termasuk reklasifikasi dari properti investasi dengan harga perolehan dan akumulasi penyusutan sebesar Rp 571.282.729. Hak atas tanah Entitas merupakan Hak Guna Bangunan (HGB) yang terletak di Tambak Sawah (Sidoarjo), Tanjung Morawa (Medan) dan Bekasi yang akan berakhir dalam waktu 20 sampai dengan 30 tahun yang akan berakhir sampai dengan tahun 2025. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai . Pada tahun 2012 dan 2011, tanah dan bangunan serta mesin digunakan sebagai jaminan atas hutang bank dan hutang bank jangka panjang (lihat Catatan 12 dan 16). Estimasi penyelesaian atas bangunan dan prasarana, mesin dan peralatan serta proyek kopi diperkirakan pada akhir tahun 2013. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang menunjukkan adanya penurunan nilai aset tetap Entitas pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011.
10. Beban Tangguhan hak atas Tanah 30 Juni 2012 Rp 4.408.964.100 (1.062.999.119) 3.345.964.981
Biaya Perolehan Akumulasi Amortisasi Jumlah
31 Desember 2011 Rp 4.408.964.100 (862.828.783) 3.546.135.317
Biaya amortisasi sebesar Rp 200.170.336 dan Rp 312.437.496 masing-masing pada tahun 2012 dan 2011 dibebankan sebagai bagian dari beban administrasi dan umum (lihat Catatan 25). 11. Aset Lain-lain
Penambahan Daya PLN Akumulasi Amortisasi Lain-lain
30 Juni 2012 Rp 1.529.469.803 (307.994.273) 365.920.001 1.587.395.531
31 Desember 2011 Rp 1.529.469.800 (212.402.413) 365.920.000 1.682.987.387
30 Juni 2012 Rp 90.187.051 4.418.330 986.475 95.591.856
31 Desember 2011 Rp 147.266.474 15.133.438 23.001.853 185.401.765
30 Juni 2012 Rp
31 Desember 2011 Rp
Amortisasi dibebankan sebagai berikut
Beban pabrikasi Beban penjualan Beban umum dan administrasi Jumlah
12. Hutang Bank
Akun ini terdiri dari : PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Indonesia Exim Bank PT Bank Central Asia Tbk Jumlah
76.070.554.280 68.859.836.402 50.000.000.000 13.585.245.913 208.515.636.595
60.000.000.000 51.697.973.286 50.000.000.000 14.415.825.359 176.113.798.645
PT Bank CIMB Niaga Tbk (Niaga) Entitas memperoleh tambahan fasilitas pinjaman tetap dari Niaga sehingga batas maksimal pinjaman sebesar Rp 60.000.000.000, yang terdiri dari Pinjaman Rekening Koran sebesar 20.000.000.000, pinjaman dalam bentuk Letter of Credit sebesar US$ 1.500.000 dan pinjaman Money Market Line sebesar Rp 40.000.000.000. Pinjaman ini dijamin dengan sebidang tanah berikut bangunan dengan sertifikat Hak Guna Bangunan No. 27 yang terdaftar atas nama PT Siantar Top Tbk, yang terletak di Jl. Cipendawa, Narogong Km. 7, Bekasi serta jaminan fidusia atas mesin dan peralatan pabrik sebesar Rp 32.200.000.000 yang terletak di Jl. Cipendawa, Nagorong Km. 7, Bekasi (lihat Catatan 9). Berdasarkan persyaratan dari Niaga, Entitas harus menjaga rasio hutang terhadap modal dibawah 1 dan current ratio diatas 1. Pada tahun 2011, Entitas dapat memenuhi rasio yang dipersyaratkan oleh bank.
15
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) 12. Hutang Bank (lanjutan) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Pada tahun 2008, Entitas memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi dari BRI dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 40.000.000.000. Pinjaman ini sebagian digunakan untuk melunasi seluruh pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Pan Indonesia Tbk dan sisanya digunakan untuk modal kerja. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 14% per tahun (reviewable) dan akan jatuh tempo pada tanggal 15 Juli 2009. Sesuai dengan PTK No. PTK RI 644-ADK/DKR/11/2010 tanggal 11 Nopember 2010, Entitas mendapat penurunan suku bunga dari 12% per tahun menjadi 9,5% per tahun. Pinjaman ini telah diperpanjang selama 24 bulan dan akan jatuh tempo pada tanggal 15 Juli 2012. Pada tanggal 10 Oktober 2011, Entitas memperoleh tambahan fasilitas dari BRI dalam bentuk Bank Garansi sebesar US$ 235.000 dan akan jatuh tempo pada tanggal 15 Juli 2012. Jaminan atas pinjaman ini adalah sebagai berikut: 1. Persediaan yang diikat secara fidusia dengan nilai sebesar Rp 20.000.000.000. 2. Mesin dan peralatan yang terletak di Tanjung Morawa, Medan yang diikat secara fidusia dengan nilai sebesar Rp 17.049.320.000. 3. 2 (dua) bidang tanah yang terletak di Tanjung Morawa, Medan dengan SHGB No. 323 dan 326 luas 54.499 m2 dengan hak tanggungan senilai 4. 2 (dua) bidang tanah yang terletak di Desa Tambak Sawah SHGB No. 1421 dan No. 663 seluas 43.889 m2 dengan hak tanggungan senilai Rp 60.525.010.000. SHGB No. 663 tersebut berakhir pada tanggal 21 Juni 2007 dan saat ini sedang dalam proses perpanjangan hak.
Rp 43.487.440.00
Berdasarkan persyaratan dari BRI, Entitas harus menjaga rasio hutang terhadap modal maksimal 3,71 dan rasio lancar minimal 1,1. Indonesia Eximbank (Exim) Pada tahun 2011, Entitas memperoleh fasilitas pinjaman dari Exim sebagai berikut: Fasilitas Kredit Modal Kerja - Ekspor Kredit Investasi - Ekspor I Kredit Investasi - Ekspor II
Batas maksimal/Plafond 50.000.000.000 73.600.000.000 16.800.000.000
Pinjaman ini dijamin dengan aset tetap Entitas sebagai berikut: Tanah,bangunan dan prasarana yang terletak di Jl. Tambak Sawah dengan SHGB No. 1414 seluas 31.523 m2 atas nama PT Benteng Sejahtera yang diikat hak tanggungan senilai Rp 46.340.000.000. Tanah dan bangunan yang diikat hak tanggungan sebesar Rp 21.048.000.000. Persediaan yang diikat fiducia senilai Rp 50.000.000.000. Piutang usaha yang diikat fiducia senilai Rp 20.000.000.000. Mesin biscuit production line yang terdiri dari dough feeding section, forming section, baking section dan cooling section yang diikat fiducia senilai Rp 92.000.000.000. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, Entitas hanya menggunakan fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor. 12. Hutang Bank (lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Pada tahun 2011, Entitas memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran, bank garansi I dan II dengan maksimum pinjaman masing-masing sebesar Rp 15.000.000.000, Rp Pinjaman ini dijamin dengan jaminan yang sama dengan pinjaman yang diperoleh dari BCA (lihat Catatan 16). Berdasarkan perjanjian pinjaman dengan bank-bank tersebut di atas, Entitas wajib memenuhi beberapa ketentuan antara lain: 1. Saldo debet tidak boleh melebihi maksimum Co yang telah ditentukan 2. Tanpa persetujuan terlebih dahulu dari bank, Entitas tidak diperkenankan untuk : a. Melakukan penjualan aset, merubah susunan pengurus dan merubah komposisi kepemilikan saham Entitas. b. Melakukan penyertaan saham dan investasi baru per tahun melebihi Rp 1.000.000.000 kecuali yang sudah ada saat ini. c. Mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain, kecuali yang sudah ada saat ini. d. Mengajukan permohonan pernyataan pailit kepada Pengadilan Niaga untuk menyatakan pailit dari diri Entitas sendiri. e. Menyewakan aset yang diagunkan di bank kepada pihak lain. Pinjaman ini dijamin dengan sebidang tanah berikut dengan sertifikat HGB No 27 yang terdaftar atas nama PT Siantar Top Tbk yang terletak di Jl Cipendawa Narogong Km 7 bekasi serta jaminan fidusia atas mesin dan peralatan pabrik sebesar Rp 32.200.000.000 yang terletak di Jl cipendawa narogong Km 7 bekasi. 13. Hutang Usaha 30 Juni 2012 Rp
31 Desember 2011 Rp
a. Rincian hutang usaha berdasarkan pemasok adalah sebagai berikut : Pihak ketiga Pemasok dalam negeri Pemasok luar negeri Jumlah b.Rincian umur hutang usaha adalah sebagai berikut : Belum jatuh tempo Jatuh tempo 1-30 hari 31-60 hari Jumlah
16
126.358.160.927
77.604.070.399
1.931.102.841 128.289.263.767
953.197.080 78.557.267.479
75.272.108.598
59.910.397.691
7.881.410.465 45.132.744.705 128.286.263.768
7.126.028.612 11.520.841.176 78.557.267.479
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) 13. Hutang Usaha (lanjutan) c.Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut : Rupiah Dolar Amerika Serikat Jumlah
108.741.308.126 19.547.955.641 128.289.263.767
59.828.840.152 18.728.427.327 78.557.267.479
Tidak ada jaminan yang diberikan atas hutang usaha kepada pihak ketiga tersebut. 14. Hutang Lain-lain 30 Juni 2012 Rp Akun ini terdiri dari : Pihak berelasi (lihat Catatan 31) Hutang pembelian aset tanah Pihak ketiga Hutang pembelian aset tetap Lain-lain Sub-jumlah Jumlah
31 Desember 2011 Rp
3.972.575.276
11.767.976.614
47.042.118.044 2 47.042.118.046 51.014.693.322
20.048.562.855 3.196.135 20.051.758.990 31.819.735.604
Hutang pembelian mesin dan peralatan merupakan kewajiban Perusahaan kepada pemasok atas pembelian mesin produksi biskuit multifungsi serta peralatan lainnya. 15. Perpajakan 30 Juni 2012 Rp a. Hutang Pajak Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 4 (2) Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
b. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Kini Tangguhan Jumlah
31 Desember 2011 Rp
93.701.869 11.768.637 52.458.918 717.843.988 6.600.000 9.645.081.972 (6.780.302.311) 3.747.153.073
45.650.000 163.518.533 5.771.373 93.669.499 599.861.060 1.790.083.738 2.200.387.403 4.898.941.606
(14.743.182.500) (797.659.913) (15.540.842.413)
(11.426.213.800) (6.281.042.922) (17.707.256.722)
Pajak kini : Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran penghasilan (beban) pajak menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut :
Laba sebelum taksiran penghasilan (beban) pajak Rugi Entitas Anak Laba sebelum taksiran penghasilan (beban) pajak - Entitas
62.420.098.139 43.243.830 62.463.341.969 43.243.830
Imbalan Kerja Realisasi pembayaran imbalan kerja Amortisasi beban ditangguhkan Penyusutan Sub Jumlah Beda Tetap : Penyusutan aset yang disewakan Sumbangan Beban Pajak Laba penjualan aset tetap Penghasilan bunga deposito dan jasa giro Pendapatan sewa gedung-bersih Sub Jumlah Laba Kena Pajak
(218.683.228) (2.971.956.426) (3.190.639.654)
2.771.844.371 (514.429.359) (225.361.473) (5.151.728.466) (3.119.674.927)
326.546.678 309.456.206 (112.091.477) (823.883.412) (299.972.005)
653.093.359 596.674.548 165.159.000 80.953.523 (33.146.819) (1.637.644.500) (174.910.889)
58.972.730.310
57.131.069.582
58.972.138.000
17
60.382.411.568 43.243.830 60.425.655.398
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) 15. Perpajakan (lanjutan) Rincian beban dan hutang pajak kini ( taksiran tagihan pajak penghasilan ) adalah sebagai berikut : Beban pajak kini 20% x Rp. 25% x Rp. Jumlah
11.426.213.800 14.743.034.500 14.743.034.500
11.426.213.800
Dikurangi pembayaran pajak di muka Pajak Penghasilan PPh Pasal 22 PPh Pasal 23 PPh Pasal 25 Jumlah
1.144.985.385 3.953.115.144 5.098.100.529
2.809.723.949 2.362.000 6.824.044.113 9.636.130.062
Hutang (lebih) pajak kini
9.645.081.971
1.790.083.738
Pada tahun 2011, Entitas menggunakan fasilitas pengurangan pajak sebesar 5%. Laba kena pajak dan hutang pajak kini Entitas tahun 2011 sudah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak. Pajak Tangguhan Perhitungan taksiran penghasilan (beban) pajak tangguhan untuk yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2012 Rp (797.659.913) (797.659.913)
Imbalan kerja Penyusutan Amortisasi beban ditangguhkan Koreksi dasar pengenaan pajak Jumlah Penghasilan (Beban) Pajak Tangguhan
31 Desember 2011 Rp 451.483.002 (1.055.581.442) (45.072.295) (5.631.872.187) (6.281.042.922)
Pajak Tangguhan ( lanjutan ) Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2012 Rp Penyisihan piutang ragu-ragu Penurunan nilai persediaan Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Aset tetap Beban ditangguhkan Jumlah Liabilitas Pajak Tangguhan
369.915.508 370.709.070 1.860.865.785 (32.591.336.318) (45.072.295) (30.034.918.250)
31 Desember 2011 Rp 424.586.315 370.709.070 1.860.865.785 (31.848.347.213) (45.072.295) (29.237.258.338)
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba sebelum taksiran penghasilan (beban) pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 30 Juni 2012 31 Desember 2011 Rp Rp
Laba sebelum taksiran penghasilan (beban) pajak Rugi Entitas Anak Laba sebelum taksiran penghasilan (beban) pajak-Entitas
62.420.098.139 43.243.830 62.463.341.969
60.382.411.569 43.243.830 60.425.655.399
62.462.750.000 Tarif pajak yang berlaku 20% Tarif pajak yang berlaku 25% Pengaruh pajak atas beda tetap: Penyusutan aset yang disewakan Sumbangan dan jamuan Beban pajak Laba penjualan aset tetap Penghasilan bunga deposito dan jasa giro Pendapatan sewa gedung - bersih Koreksi dasar pengenaan pajak Jumlah beban pajak
15.615.835.492 81.636.670 77.363.974 (28.022.869) (205.970.853) 15.540.842.413 (0)
18
12.085.131.080 130.618.671 119.334.910 33.031.800 16.190.705 (6.629.364) (327.528.900) 5.657.107.820 17.707.256.722 -
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit)
16. HUTANG BANK JANGKA PANJANG Akun ini merupakan pinjaman kredit investasi yang diperoleh dari BCA sebesar Rp 74.625.000.000. Pinjaman ini memiliki jangka waktu 5 (lima) tahun dengan grace period selama 1 (satu) tahun serta dikenakan bunga sebesar 9,25% per tahun. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Pada tahun 2011, Entitas memperoleh fasilitas pinjaman dari BCA sebagai berikut: Fasilitas
Batas maksimal/ Plafond
Pinjaman Rekening Koran (PRK)
15.000.000.000
Kredit Investasi (KI) Bank Garansi I Bank Garansi II Letter of Credit
75.000.000.000 1.000.000.000 US$ 200.000 US$ 700.000
Jangka waktu/Period 12 bulan/month 60 bulan/month (grace period 12 bulan/month) 12 bulan/month 12 bulan/month 12 bulan/month
Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan dengan SHGB No. 1405, 1407, 1435, dan 1436 serta mesin produksi dan perlengkapannya (untuk industri snack dan industri terigu) beserta silo. 17. Biaya yang Masih Harus Dibayar 30 Juni 2012 31 Desember 2011 Rp 10.224.055.201 1.013.037.661 2.284.429.865 1.048.029.178 1.357.482.656 577.052.498 895.907.350 17.399.994.410
Iklan Ongkos angkut Gaji dan upah Listrik dan telepon Bunga pinjaman Gas Lain-lain Jumlah
Rp 5.439.031.340 1.814.869.227 1.594.567.320 735.265.040 569.980.546 417.529.575 760.585.495 11.331.828.543
18. Modal Saham Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, rincian pemegang saham dan kepemilikannya adalah sebagai berikut:
19. Tambahan modal disetor-Bersih Tambahan modal disetor - bersih sebesar Rp 300.000.000 merupakan hasil pengeluaran 27.000.000 saham Entitas melalui penjualan saham Entitas pada penawaran umum tahun 1996 senilai Rp 45.900.000.000 dikurangi dengan pembagian saham bonus tahun 2000 senilai Rp 45.600.000.000. 20. Penjualan Bersih 30 Juni 2012 Rp Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut : Lokal Ekspor Potongan dan Retur penjualan Penjualan Bersih
614.556.447.887 18.169.451.683 (9.795.431.647) 622.930.467.923
30 Juni 2011 Rp 506.176.259.723 8.308.121.114 (10.382.902.948) 504.101.477.889
57,26% dan 61,73% dari penjualan bersih masing-masing pada tahun 2012 dan 2011 dilakukan dengan pihak berelasi (lihat Catatan 31). Berikut ini adalah rincian penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih masing-masing untuk tahun 2012 dan 2011 terdiri dari: Berikut ini adalah rincian penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih masing-masing untuk tahun 2011 dan 2010 : PT Semestanustra Distrindo PT Wicaksana Overseas International Tbk
356.667.806.008 73.910.905.242 430.578.711.251
19
311.170.923.871 51.635.741.476 362.806.665.347
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) 21. Beban Pokok Penjualan 30 Juni 2012 Rp
30 Juni 2011 Rp
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut : Pemakaian bahan Tenaga kerja Langsung Biaya pabrikasi Jumlah beban produksi
414.110.002.936 35.636.122.737 60.351.038.145 510.097.163.817
361.577.481.694 28.895.914.251 48.560.064.601 439.033.460.546
Persediaan Barang dalam Proses Awal Akhir Beban Pokok Produksi
14.883.299.516 (16.312.036.462) 508.668.426.872
15.411.185.695 (20.454.888.424) 433.989.757.817
Persediaan Barang Jadi Awal tahun Akhir tahun Beban Pokok Penjualan
35.216.186.601 (56.283.336.017) 487.601.277.455
30.461.733.840 (38.331.634.232) 426.119.857.424
Berikut ini adalah rincian pembelian yang melebihi 10% dari jumlah pembelian masing-masing untuk tahun 2012 dan 2011: PT Cita Rasa Sukses 60.276.348.272,00 PT Smart Corporation 35.272.974.184,00 95.549.322.456
56.704.398.038 22.790.327.230 79.494.725.268
22. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN--LAIN-LAIN 30 Juni 2012 Rp Akun ini terdiri dari : Sewa gedung Penjualan barang bekas Sewa kendaraan Laba penjualan aset tetap Pendapatan bunga Laba selisih kurs - bersih Lain-lain Jumlah
823.883.412 362.104.027 11.358.333 534.550.000 112.923.614 2.068.881.350 857.001.895 4.770.702.631
30 Juni 2011 Rp 812.484.000 (219.555.908) 77.250.000 42.000.000 26.544.833 2.422.160.046 (62.929.482) 3.097.953.489
23. Beban Usaha 30 Juni 2012 Rp Beban Penjualan Pengangkutan Promosi dan iklan Gaji dan tunjangan Penyusutan Pemeliharaan dan perbaikan Perijinan Perjalanan Dinas Air, listrik, telepon dan telex Pendidikan dan latihan Lain-lain Jumlah Beban Umum dan Administrasi Gaji dan tunjangan Penyusutan Riset Air, listrik, telepon dan telex Alat tulis dan cetakan Sewa Perjalanan dinas Perijinan Pemeliharaan dan perbaikan Biaya bank Iklan dan promosi Amortisasi Beban Ditangguhkan Hak atas tanah Lain-lain Jumlah Jumlah
20
30 Juni 2011 Rp
10.401.641.212 16.781.519.651 3.626.817.631 1.238.763.892 479.523.612 392.471.758 986.984.240 578.791.907 127.306.470 735.673.753 35.349.494.126 -
11.311.990.632 12.023.831.347 3.344.199.589 623.068.477 595.543.779 258.189.409 790.200.417 322.468.738 405.101.810 972.693.196 30.647.287.394
10.858.060.493 2.909.037.996 1.196.774.983 578.000.549 942.994.694 175.194.057 516.193.641 1.250.867.196 502.686.496 396.801.783 115.217.400
8.917.346.620 1.062.833.927 679.177.487 400.661.578 1.096.692.469 1.112.279.567 567.142.430 848.405.141 778.891.651 1.173.734.683 93.637.854
104.145.833 1.165.316.789 20.711.291.910 56.060.786.036
156.218.748 965.105.810 17.852.127.965 48.499.415.359
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) 24. BEBAN KEUANGAN Akun ini merupakan beban bunga pinjaman bank
25. BEBAN LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2012 Rp Rugi selisih kurs - bersih Penyusutan properti investasi (lihat Catatan 8) Lain-lain Jumlah
30 Juni 2011 Rp
5.845.111.797
-
326.546.678 2.694.830.408 8.866.488.883
318.375.812 9.805.038 328.180.850
26. Laba Per Saham Dasar Laba per saham dasar merupakan laba per saham dasar dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh dengan perhitungan sebagai berikut : 30 Juni 2012
30 Juni 2011
Rp
Rp
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa beredar Laba per lembar saham dasar
46.878.811.841 1.310.000.000 35,79
21.255.406.607 1.310.000.000 16,23
27. Saldo dan Transaksi Signifikan denga Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Pihak berelasi - PT Benteng Sejahtera - PT Semestanustra Distrindo - PT Siantar Tiara
Sifat hubungan Pemegang saham dan manajemennya sama dengan entitas
- PT Shindo Tiara Tunggal
Pemegang saham Entitas
- Shindo Sumidomo
Pemegang saham dan Direksi entitas
- Dewan Komisaris dan direksi
Manajemen dan karyawan kunci
Transaksi-transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Entitas juga mengadakan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi, yang dilakukan dalam kondisi dan persyaratan normal, meliputi antara lain: a. Jumlah gaji dan tunjangan lain untuk Dewan Komisaris dan Direksi Entitas pada tahun 2012 dan 2011 sebesar Rp 819.430.860 dan Rp 439.866.588 b. Penjualan sebesar 57,26% dan 61,73% dari jumlah penjualan bersih sebesar Rp 356.667.806.008 dan Rp 311.170.923.871 masing-masing untuk tahun 2012 dan 2011, merupakan penjualan kepada PT Semestanustra Distrindo. Pada tanggal laporan posisi keuangan (neraca), piutang atas penjualan tersebut dicatat sebagai bagian dari akun "Piutang Usaha - Pihak Berelasi", dan merupakan 32,34% dan 41,32% dari jumlah aset masingmasing pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (lihat Catatan 4 dan 21). c. Entitas mengadakan perjanjian sewa dengan PT Benteng Sejahtera atas bangunan seluas 15.200 m2 untuk masa sewa 1 (satu) tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dengan nilai sewa sebesar Rp 1.368.000.000. Perjanjian sewa ini tidak diperpanjang. Saldo yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun "Beban Pokok Penjualan" dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi. d. Pada tanggal 30 Desember 2011, Entitas mengadakan perjanjian pengikatan jual beli dengan pembayaran uang muka dengan PT Benteng Sejahtera atas pembelian bangunan seluas 31.523 m2 yang diaktakan dengan Akta No. 93 oleh Notaris Hj. Imnatunnuroh, S.H., M.Kn. e. Entitas mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan PT Shindo Tiara Tunggal atas tanah dan bangunan seluas 4.515 m2 untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp 406.500.000. Perjanjian sewa ini telah diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2012 dengan nilai sewa sebesar Rp. 406.350.000. Saldo yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun "Beban Umum dan Administrasi" dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi. f. Entitas mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan PT Semestanustra Distrindo atas bangunan yang terletak di Medan seluas 438 m2 untuk jangka waktu 2 (dua) tahun yang berakhir pada tanggal 30 April 2012 dengan nilai sewa sebesar Rp 18.000.000 per tahun. Perjanjian ini diperpanjang sampai dengan 30 April 2013 dengan nilai sewa sebesar Rp. 19.800.000. Saldo yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun "Pendapatan lainlain" dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi. g. Entitas mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan PT Semestanustra Distrindo atas bangunan pabrik di Bekasi seluas 386 m2 untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dengan nilai sewa selama 5 (lima) tahun sebesar Rp 193.000.000. Saldo yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun "Pendapatan Diterima Di Muka" dalam laporan posisi keuangan konsolidasi (neraca).
21
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) 27. Saldo dan Transaksi Signifikan denga Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa (lanjutan) h. Entitas mengadakan sewa menyewa dengan PT Semestanustra Distrindo atas kendaraan untuk jangka waktu 1 tahun dan akan berakhir pada tanggal 31 Juli 2011 dengan nilai sewa sebesar Rp 154.500.000. Pada tahun 2011, sewa tersebut tidak diperpanjang. Saldo yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun "Pendapatan lain-lain" dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi. i. Pada tanggal 7 Januari 2008, Entitas mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan PT Siantar Tiara atas bangunan ruko berlantai 4 berikut fasilitasnya untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dan akan berakhir pada tanggal 18 Januari 2011 dengan nilai sebesar Rp 40.000.000 per tahun. Sewa tersebut telah diperpanjang sampai dengan 17 Januari 2013. Saldo yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun "Pendapatan lain-lain" dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi. j. Pada tanggal 7 Oktober 2010, Entitas mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan PT Siantar Tiara atas tanah kosong untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dan akan berakhir pada tanggal 18 Agustus 2011 dengan nilai sebesar Rp 2.000.000.000 per tahun. Pada tanggal 18 Oktober 2010 telah diadakan addendum sehingga jangka waktu sewa berakhir pada tanggal 18 Oktober 2011. Perjanjian sewa ini diperpanjang sampai dengan 18 Oktober 2012 k. Pada bulan Nopember 2011, Entitas melakukan transaksi pembelian 5 unit tanah dan bangunan dari PT Siantar Tiara dengan luas tanah dan bangunan masing-masing 71.736 m2 dan 2.898 m2 dengan harga sebesar Rp 45.070.200.000 dimana harga tersebut sesuai dengan laporan jasa penilai dengan No. 123A/LP-SBY/KJPP.PSZ/VI/2011 tanggal 7 September 2011. Di atas tanah tersebut telah dibangun pabrik tepung terigu. Saldo hutang yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai dari akun "Hutang Lain-lain - Pihak Berelasi" dalam laporan posisi keuangan konsolidasi (neraca).
l. PT Semestanustra Distrindo telah membayar sebesar Rp 1.500.000.000 sebagai jaminan distributor untuk pemasaran produk Entitas, jaminan tersebut dicatat sebagai akun "Jaminan Pelanggan" dalam laporan posisi keuangan (neraca) konsolidasi. m. Pada tahun 2011, PT Genta Persada Jaya, Entitas Anak, memperoleh pinjaman dari Shindo Sumidomo melalui Entitas sebesar Rp 26.500.000.000 yang digunakan oleh Entitas Anak dalam pengembangan usahanya. Saldo yang timbul dari transaksi tersebut disajikan sebagai bagian dari akun "Hutang Pihak Berelasi" dalam laporan posisi keuangan (neraca) konsolidasi. Pada tahun 2012 PT. Genta Persada Jaya, Entitas anak, memperoleh tambahan pinjaman dari Shindo Sumidono sebesar Rp 15.000.000.000 sehingga total menjadi Rp. 41.500.000.000. n. PT Siantar Megah Jaya, Entitas Anak, melakukan transaksi keuangan berupa setoran modal dari PT Siantar Tiara. Saldo yang timbul dari transaksi tersebut disajikan sebagai bagian dari akun "Piutang Pihak Berelasi" dalam laporan posisi keuangan (neraca) konsolidasi. o. PT Genta Persada Jaya, Entitas Anak, melakukan transaksi keuangan dengan PT Siantar Tiara. Saldo yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun "Piutang Pihak Berelasi" dalam laporan posisi keuangan (neraca) konsolidasi. p. Pada tahun 2012, PT Siantar Megah Jaya, Entitas anak, melakukan investasi penyertaan saham pada PT. Bumi Citra dan PT Panorama Argo Tirta masing-masing sebesar Rp. 24.000.000.000 dan Rp 6.000.000.000. Saldo yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun "Investasi Penyertaan Saham" dalam laporan posisi keuangan (neraca) konsolidasi. 28. Informasi Segmen Usaha Segmen Usaha Entitas pada saat ini melakukan kegiatan usaha industri makanan ringan (snack), mie (snack noodle), kerupuk (crackres), biskuit dan kembang gula (candy). Berikut ini informasi segmen berdasarkan segmen usaha : 30 Juni 2012 Rp Informasi menurut daerah geografis Penjualan bersih : Manufaktur Kerupuk Biskuit dan wafer Mie Percetakan Kembang gula Lain-lain (Non Produk) Jumlah Beban Pokok Penjualan : Manufaktur Kerupuk Biskuit dan wafer Mie Percetakan Kembang gula Lain-lain (Non Produk) Jumlah Laba Usaha Manufaktur Kerupuk Mie Kembang gula Biskuit dan wafer Percetakan Lain-lain (Non Produk) Laba Kotor Pendapatan lain-lain Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban keuangan Beban lain-lain Laba sebelum taksiran penghasilan (beban) pajak Taksiran penghasilan (beban) pajak Laba tahun berjalan
22
30 Juni 2011 Rp
200.537.292.529 259.256.374.979 138.709.072.845 20.569.574.699 1.192.419.685 2.665.733.186 622.930.467.923 (0)
159.235.779.829 213.410.943.334 110.394.475.314 16.740.934.860 2.235.186.673 2.084.157.879 504.101.477.889 -
145.772.933.986 201.853.707.887 123.354.485.433 13.250.776.347 1.745.111.574 1.624.262.228 487.601.277.455 (0)
123.685.427.153 181.101.778.116 98.481.586.496 17.888.155.611 2.657.818.340 2.305.091.709 426.119.857.425 1
54.715.315.469 15.403.630.485 (552.691.889) 57.402.667.093 7.318.798.352 1.041.470.958
59.628.263.982 18.537.352.549 (1.780.298.893) 9.769.310.721 (8.673.280.498) 500.272.602
135.329.190.468 (0) 4.770.702.631 (35.349.494.126) (20.711.291.910) (12.752.520.041) (8.866.488.883)
77.981.620.463 3.097.953.489 (30.647.287.394) (17.852.127.965) (3.884.291.801) (328.180.850)
62.420.098.139
28.367.685.942
(15.540.842.413) 46.879.255.725 (0)
(7.112.280.236) 21.255.405.706 (1)
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) 28. Informasi Segmen Usaha (lanjutan) Segmen Geografis: 30 Juni 2012 Rp Informasi menurut daerah geografis Penjualan bersih : Ekspor Domestik Jumlah
18.169.451.683 604.761.016.240 622.930.467.923 0
30 Juni 2011 Rp
8.308.121.114 495.793.356.775 504.101.477.889 -
29. Ikatan a.Pada tahun 1995, Perusahaan mengadakan perjanijian dengan PT Semestranustra Distrindo (pihak yang mempunyai hubungan istimewa) dan PT Wicaksana Overseas International Tbk, di mana perusahaan-perusahaan tersebut ditunjuk sebagai distributor untuk memasarkan hasil produksi Perusahaan. Atas penunujukan tersebut PT Semestanustra Distrindo diharuskan membayar uang jaminan sebesar Rp 1.500.000.000 (lihat Catatan 17 dan 26). Perjanjian ini dapat diperpanjang secara otomatis. b. Entitas mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Wicaksana Overseas Internasional Tbk, dimana PT Wicaksana Overseas Internasional Tbk ditunjuk sebagai distributor untuk memasarkan hasil produksi Entitas. Dalam perjanjian tersebut, Entitas memberikan fasilitas kredit dengan batas maksimum sebesar Rp 21.500.000.000. Atas fasilitas yang diberikan tersebut, PT Wicaksana Overseas Internasional Tbk memberikan jaminan kepada Entitas berupa tanah dengan SHGB No.1872, SHGB No. 83 dan SHGB No. 14 masing-masing seluas 6.615m2, 13.300m2 dan 6.290m2 yang terletak di Surabaya, Semarang dan Bekasi.
c. Pada tanggal 25 Januari 2010 Entitas menyewa dari Tn, NG Johanes Wijaya atas empat buah bangunan rumah dan kantor seluas 371 m2 untuk jangka waktu 2 (dua) tahun dan akan berakhir pada tanggal 17 Januari 2012 dengan nilai sewa keseluruhan sebesar Rp 294.000.000. Perjanjian sewa ini di perpanjang sampai dengan 17 Januari 2014 dengan nilai sewa Rp. 617.400.000
d. Pada tanggal 5 Juli 2010, Entitas mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan PT Heinz ABC Indonesia atas bangunan seluas 4.124 m2 di Pasuruan untuk jangka waktu 6 bulan yang berakhir 4 Januari 2011 dengan nilai sewa sebesar Rp 196.200.000 sebelum PPN. Entitas memperpanjang jangka waktu sewa selama 12 bulan yang berakhir 6 Januari 2012 dengan nilai sewa sebesar Rp. 799.920.000. Perjanjian ini diperpanjang lagi selama 6 bulan yang berakhir 6 Juli 2012 dengan nilai sewa sebesar Rp. 506.616.000. e. Pada tanggal 24 Maret 2010 Entitas mengadakan perjanjian jual beli gas pelanggan industri manufaktur dan pembangkitan listrik dengan surat No. 037100.PK/HK.02/PENJ/2010 yang telah diubah terakhir dengan surat No. 002300.AMD/HK.02/PENJ/2011 tertanggal 14 Januari 2011. Dalam perjanjian tersebut diatur mengenai tata cara jual beli gas, termasuk jaminan pembayaran dalam bentuk bank garansi. Jaminan pembayaran ini harus berlaku selama jangka waktu perjanjian sampai dengan 30 (tiga puluh hari) setelah perjanjian berakhir, dengan nilai jaminan pembayaran sebesar 60 (enampuluh) hari dikali jumlah pemakaian maksimum per hari dikalikan harga gas yang berlaku. Apabila harga gas yang berlaku terdiri dari 2 (dua) mata uang maka Entitas harus menyediakan jaminan pembayaran secara terpisah untuk setiap jenis mata uang yang tercantum dalam harga gas yang berlaku. f. Pada tanggal 31 Desember 2010, Entitas telah menggunakan fasilitas Bank Garansi dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berupa jaminan pelaksanaan perjanjian jual beli dan penyaluran gas pelanggan industri jasa dan komersial dan industri manufaktur dan pembangkit listrik dengan nomor 009617100692 tertanggal 1 November 2010 sebesar US$ 50.964,80 yang akan jatuh tempo tanggal 31 Januari 2011 dan nomor 009617100691 tertanggal 1 November 2010 sebesar Rp 267.775.200 yang akan jatuh tempo tanggal 31 Januari 2011 . Kedua bank garansi tersebut dijamin dengan warkat deposito milik Entitas senilai Rp 750.000.000 yang akan jatuh tempo tanggal 29 Januari 2011 (tapi deposito ini bisa diperpanjang secara otomatis untuk bulan depannya) yang ditempatkan di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Nilai deposito yang dijaminkan untuk bank garansi tersebut menurut manajemen cukup untuk menutup klaim apabila terjadi klaim pelaksanaan jual beli dan penyaluran gas pelanggan industri jasa dan komersial dan industri manufaktur dan pembangkit listrik . Pada tanggal 31 Desember 2010, deposito ini dicatat dan disajikan dalam Aset Lancar - Investasi Sementara. Pada tahun 2011, transaksi jual beli gas dengan PT Perusahaan Gas Negara dijamin dengan bank garansi yang diperoleh dari BCA (lihat Catatan 16).
30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Risiko keuangan utama yang dihadapi Entitas dan Entitas Anak adalah risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko suku bunga, risiko likuiditas dan risiko harga. Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangan perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia dan internasional. 1. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko dimana Entitas dan Entitas anak akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Instrumen keuangan Entitas dan Entitas Anak yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan investasi. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut.
Entitas dan Entitas anak mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masing-masing pelanggan dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi keuangan, yaitu hanya bank-bank dan institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih.
23
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) 31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 2. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Entitas yang mempunyai potensi atas risiko nilai tukar mata uang terutama terdiri dari kas dan setara kas, investasi dan pinjaman. Untuk mengelola risiko nilai tukar mata uang asing, Entitas telah melakukan beberapa kontrak derivatif dengan pihak lain 3. Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Entitas dan Entitas anak memiliki risiko suku bunga terutama karena adanya pinjaman dengan suku bunga mengambang. Entitas dan Entitas anak mengelola risiko suku bunga melalui kombinasi pinjaman dengan suku bunga tetap dan mengambang yang tepat dan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Entitas. 4. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Entitas dan Entitas Anak menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek. Entitas dan Entitas Anak mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen Entitas untuk operasi normal Entitas dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. 32. ESTIMASI AKUNTANSI PENTING Penyusunan laporan keuangan mengharuskan manajemen untuk membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama periode pelaporan. Pos-pos signifikan yang terkait dengan taksiran dan asumsi antara lain: a. Penyisihan piutang ragu-ragu Entitas mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Entitas mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang guna mengurangi jumlah piutang pada jumlah yang diharapkan dapat diterima. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan untuk piutang ragu-ragu. b. Properti investasi Biaya perolehan properti investasi disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis properti investasi selama 4-20 tahun. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. c. Aset tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Umur masa manfaat ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Entitas dan Entitas Anak menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. d. Pajak penghasilan Entitas dan Entitas Anak beroperasi di bawah peraturan perpajakan di Indonesia. Pertimbangan yang signifikan diperlukan untuk menentukan provisi pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai. Apabila keputusan final atas pajak tersebut berbeda dari jumlah yang pada awalnya dicatat, perbedaan tersebut akan dicatat di laporan laba rugi komprehensif konsolidasi pada periode dimana hasil tersebut dikeluarkan. e. Imbalan kerja Nilai kini liabilitas imbalan kerja tergantung pada sejumlah faktor yang ditentukan dengan menggunakan asumsi aktuaria. Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya bersih untuk pensiun termasuk tingkat pengembalian jangka panjang yang diharapkan atas aset program dan tingkat diskonto yang relevan. Setiap perubahan dalam asumsi ini akan berdampak pada nilai tercatat liabilitas imbalan kerja. Asumsi tingkat pengembalian yang diharapkan atas aset program ditentukan secara seragam, dengan mempertimbangkan pengembalian historis jangka panjang, alokasi aset dan perkiraan masa depan atas pengembalian investasi jangka panjang. Asumsi penting lainnya untuk liabilitas imbalan kerja sebagian didasarkan pada kondisi pasar saat ini. Hasil aktual dapat berbeda dari taksiran tersebut.
24