PT SIANTAR TOP Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM UNTUK BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 ( TIDAK DIAUDIT )
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 DAN 1 JANUARI 2011 (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) Catatan
30 September 2012 Rp
31 Desember 2011 Rp
1 Januari 2011 Rp
ASSET ASET LANCAR Kas dan Bank 2d,2u,3 Investasi Sementara 2e Piutang Usaha Pihak ketiga-setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar RP 2.122.931.573 pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 dan RP 1.315.174.633 pada 2f,2u,4,12 tanggal 1 Januari 2011 Pihak berelasi Piutang lain-lain Persediaan Biaya dibayar di muka Uang muka pembelian Jumlah Aset Lancar
Aset tetap -setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 366.452.650.014 pada 30 September 2012, Rp 328.731.893.462 pada tanggal 31 Desember 2011, dan Rp 292.961.783.903 pada tanggal 31 Januari 2011
JUMLAH ASET
6.350.975.923 -
8.309.035.550 750.000.000
84.828.387.439 78.550.325.970 1.737.224.669 230.781.863.651 3.170.846.552 47.596.247.748 456.469.083.040 -
57.550.980.261 56.378.872.966 487.271.939 161.699.916.410 1.407.998.053 30.109.966.367 313.985.981.919
71.200.548.782 41.210.959.356 269.899.108 146.012.968.638 1.751.293.054 21.588.154.637 291.092.859.125 (179)
293.000.000
243.000.000
200.000.000
2j,8
34.998.237.958
35.495.321.050
36.148.414.409
2k,9
627.105.423.748
579.812.502.191
319.075.542.490
2m,10
3.313.956.813 1.439.599.551 667.150.218.070
3.546.135.317 1.682.987.387 620.779.945.945
624.875.004 2.132.284.520 358.181.116.423
1.123.619.301.110 -
934.765.927.864
649.273.975.548
2g,4,12,29 2f 2h,5,12 2i,6 7
ASET TIDAK LANCAR Taksiran tagihan pajak Penghasilan Piutang pihak berelasi Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp. 3.338.879.180 pada 30 September 2012, Rp 2.841.796.088 pada tanggal 31 Desember 2011, dan Rp 2.759.985.458 pada tanggal 31 Januari 2011
Beban ditangguhkan -hak atas tanah -bersih Investasi Penyertaan Saham Aset lain-lain -bersih Jumlah Aset Tidak Lancar
9.804.187.010 -
2q 2g,29
2l,11
Lihat catatan Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 1
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011 DAN 1 JANUARI 2011 (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) Catatan
30 September 2012 Rp
31 Desember 2011 Rp
1 Januari 2011 Rp
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank Utang usaha-pihak ketiga Utang lain-lain pihak ketiga pihak berelasi Utang pajak Beban masih harus dibayar Pendapatan diterima dimuka Uang muka penjualan Jumlah Liabilitas Jangka pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas pajak tangguhan Hutang pihak berelasi Hutang bank jangka panjang Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Jaminan pelanggan
2u,12 2u,13
236.119.982.115 123.667.817.947
176.113.798.645 78.557.267.479
73.942.718.750 64.770.312.354
2u,14,29 2g,2u,14 2q,15a 17 2g,27
28.933.157.665 3.796.248.003 1.784.565.547 12.506.026.644 1.099.368.002 98.138.793 408.005.304.716 -
20.051.758.990 11.767.976.614 4.898.941.606 11.331.828.543 237.747.669 474.864.218 303.434.183.764
22.015.499.239 3.429.584.008 5.796.168.407 303.526.671 164.923.100 170.422.732.529 (74)
2q,15b 2g 2u,16 2p 2g,27,29
30.544.703.013 50.501.179.454 74.625.000.000 8.948.466.915 1.500.000.000
29.237.258.338 26.500.000.000 74.625.000.000 9.304.328.926 1.600.000.000
22.956.215.416 7.046.913.914 1.508.111.700
166.119.349.382 574.124.654.098 -
141.266.587.264 444.700.771.028
31.511.241.030 201.933.973.559 -
131.000.000.000 300.000.000 418.039.052.354
131.000.000.000 300.000.000 358.516.439.284
131.000.000.000 300.000.000 315.840.003.889
549.339.052.354 155.594.657
489.816.439.284 248.717.552
447.140.003.889 199.998.100
549.494.647.011
490.065.156.836
447.340.001.989
1.123.619.301.109 (0)
934.765.927.864 -
649.273.975.548 -
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS
EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal Saham - Nilai Nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 3.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh1.310.000.000 saham 18 Tambahan modal disetor 19 Saldo laba Sub jumlah Kepentingan non pengendali Jumlah ekuitas JUMLAH LIABILITIES DAN EKUITAS
2c
HARUS NOL
Lihat catatan Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 2
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 DAN 30 SEPTEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) Catatan
PENJUALAN BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN
916.160.127.899
760.139.348.020
2o,21
733.870.476.506
637.790.319.097
182.289.651.392
122.349.028.923
7.556.299.917 (49.824.762.582) (34.301.795.446) (19.493.942.987) (11.834.352.591)
1.641.453.320 (49.873.313.071) (26.903.669.009) (6.898.320.936) (2.130.695.122)
74.391.097.704 (0)
38.184.484.105
(13.561.039.400) (1.307.445.234)
(7.969.426.000) (1.582.571.703)
(14.868.484.634)
(9.551.997.703)
59.522.613.070
28.632.486.402 21,86
2o,22 2o,23 2o,23 2o,24 2o,25
LABA SEBELUM TAKSIRAN PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK TAKSIRAN PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK Kini Tangguhan
2q,15
Jumlah Taksiran Beban Pajak LABA TAHUN BERJALAN LABA PER SAHAM DASAR
30 September 2011 Rp
2o,2g,20,27
LABA KOTOR Pendapatan lain-lain Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban keuangan Beban lain-lain
30 September 2012 Rp
2s,26
45,44
Lihat catatan Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 3
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 DAN 30 SEPTEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
30 SEPTEMBER 2011 Tambahan Modal Saldo Laba Disetor-Bersih
Jumlah Ekuitas
Saldo 1 Januari 2011 Laba tahun berjalan
131.000.000.000
300.000.000
315.839.813.889 28.632.486.402
447.139.813.889 28.632.486.402
Saldo 30 September 2011
131.000.000.000
300.000.000
344.472.300.291
475.772.300.291
Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
30 SEPTEMBER 2012 Tambahan Modal Saldo Laba Disetor-Bersih
Jumlah Ekuitas
Saldo 1 Januari 2012 Laba tahun berjalan
131.000.000.000
300.000.000
358.516.439.284 59.522.613.070
489.816.439.284 59.522.613.070
Saldo 30 September 2012
131.000.000.000
300.000.000
418.039.052.354
549.339.052.354
Lihat catatan Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 4
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 DAN 30 SEPTEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit)
30 SEPTEMBER 2012 Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Kas diperoleh dari (digunakan untuk) operasi
30 SEPTEMBER 2011 Rp
1.057.547.949.599 (991.365.662.164) 66.182.287.435
741.518.042.786 (751.421.390.688) (9.903.347.902)
Penerimaan penghasilan bunga Pembayaran beban keuangan Pembayaran pajak penghasilan Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk )Aktivitas operasi
(270.225.861) (18.830.506.080) (8.807.728.525) 38.273.826.969
22.997.570 (6.506.548.768) (8.013.919.159) (24.400.818.259)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil Penjualan aset tetap Penambahan aset tetap Kas Bersih Digunakan aktivitas investasi
(96.267.625.469) (96.267.625.469)
42.400.000 (20.976.751.651) (20.934.351.651)
1.946.202.697.855 (1.884.755.688.139) 61.447.009.716
1.267.699.210.339 (1.225.807.053.872) 41.892.156.467
3.453.211.217 6.350.975.793 9.804.187.010
(3.443.013.443) 8.309.036.163 4.866.022.720
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penyertaan saham kepentingan non pengendali Penambahan hutang bank Pembayaran hutang bank Kas Bersih Diperoleh dari aktivitas pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK KAS DAN BANK AWAL TAHUN KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
Lihat catatan Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 5
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan dalam Rupiah ,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) 1.
Umum a. Pendirian dan Informasi Umum PT Siantar Top Tbk (Entitas) didirikan berdasarkan akta No. 45 tanggal 12 Mei 1987 dari Ny. Endang Widjajanti, S.H., notaris di Sidoarjo dan akta perubahannya No. 64 tanggal 24 Maret 1988 dari notaris yang sama. Akta pendirian dan perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-5873.HT.01.01.Th.88 tanggal 11 Juli 1988 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 104 tanggal 28 Desember 1993, Tambahan No. 6226. Anggaran Dasar Entitas telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 48 tanggal 25 Juli 2008 dari Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H., notaris di Surabaya, mengenai Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Siantar Top Tbk untuk menyesuaikan dengan ketentuan Undang-undang No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-11279.AH.01.02 tahun 2009 tanggal 6 April 2009. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Entitas, ruamg lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang industri makanan ringan, yaitu mie (snack noodle), kerupuk (crackers) dan kembang gula (candy). Entitas berdomisili di Sidoarjo, Jawa Timur dengan pabrik berlokasi di Sidoarjo (Jawa Timur), Medan (Sumatera Utara) dan Bekasi (Jawa Barat). Kantor pusat Entitas beralamat di Jl. Tambak Sawah Vo. 21-23 Waru, Sidoarjo. Entitas mulai beroperasi secara komersial pada bulan September 1989. Hasil produksi Entitas dipasarkan di dalam dan di luar negeri, khususnya Asia. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 25 Nopember 1996, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan suratnya No. S-1915/PM/1996 untuk melakukan Penawaran Umum atas 27.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 16 Desember 1996, saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2011, seluruh saham Entitas sejumlah 1.310.000.000 saham dengan nominal Rp 100 per saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan pengurus Entitas pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut : 30 September 2012
31 Desember 2011
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Utusan
: : :
Osbert Kosasih Osbert Kosasih Robin Sindo
Osbert Kosasih Osbert Kosasih Robin Sindo
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur
: : :
Shindo Sumidomo Pitoyo Armin
Shindo Sumidomo Pitoyo Armin
Komite Audit Ketua Anggota Anggota
: : :
Toni Suhartono I Gde Cahyadi Andrian Wijaya
Ferryus I Gde Cahyadi Andrian Wijaya
Jumlah karyawan Entitas rata-rata 4.297 dan 5.583 pegawai masing-masing pada tahun 2012 dan 2011. d. Entitas anak Entitas memiliki baik secara langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% saham dan/atau mempunyai kendali atas Entitas anak Rincian penyertaan langsung dan tidak langsung pada Entitas anak pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut : Nama Entitas Anak
Domisili
Kegiatan usaha
Persentase Kepemilikan
Tahun beroperasi secara komersial
Jumlah aset per 30 September 2012
Jumlah aset per 31 Desember 2011
Kepemilikan langsung
PT Siantar Megah Jaya dan anak Entitas (SMJ)
Perdagangan Pembangunan Perindustrian Percetakan Pengangkutan Pertanian Perbengkelan Surabaya dan jasa
99,00%
-
120.515.071.259
128.941.066.170
98,01%
121.522.804.587
111.391.666.170
98,00%
5.210.178.422
-
Kepemilikan tidak langsung melalui SMJ
PT Genta Persada Jaya (GPJ)
Pembangunan Perdagangan Perindustrian Pengangkutan darat Surabaya Perbengkelan jasa
PT Wahana Fantasia Jaya (WFJ)
Surabaya Pariwisata
6
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan dalam Rupiah ,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit)
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi a. Pernyataan kepatuhan Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Laporan keuangan konsolidasi telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta Peraturan. Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi,kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi disusun berdasarkan pada saat terjadinya (Accrual basis) dengan konsep biaya perolehan (historical cost),kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Sejak tanggal 1 Januari 2011, Entitas dan Entitas anak telah mengadopsi PSAK No1 (revisi 2009),mengenai "Penyajian Laporan Keuangan" dan PSAK No 2 (revisi 2009),mengenai "Laporan Arus Kas",yang efektif untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 Laporan arus kas konsolidasi disajikan dengan metode langsung yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi,investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah. c. Prinsip Konsolidasi Sejak tanggal 1 Januari 2011 ,Entitas dan Entitas anak menerapkan PSAK No 4 (Revisi 2009),mengenai "Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri" Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan seluruh Entitas anak yang dikendalikan oleh Entitas.Pengendalian dianggap ada ketika Entitas memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak lebih dari setengah kekuasaan suara suatu Entitas , kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan Pengendalian.Pengendalian juga ada ketika Entitas memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu Entitas jika terdapat : - Kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain. - Kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian. - Kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut atau, - Kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan direksi dan dewan komisaris atau organ tersebut . Kepentingan non pengendali merupakan proporsi atas laba atau rugi dan aset netto yang tidak dimiliki Entitas dan disajikan secara terpisah dalam laporan laba rugi komprehensif dan ekuitas pada laporan posisi keuangan , dipisahkan dengan ekuitas yang dapat diatribusikan kepada entitas induk. Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan Entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Entitas. Seluruh transaksi antara Entitas dan Entitas anak ,saldo ,penghasilan,dan beban dieliminasipada saat konsolidasi. d. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, kas di bank, dan deposito berjangka dengan masa jatuh tempo kurang dari 3 (tiga) bulan atau kurang pada saat penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas kewajiban dan pinjaman lainnya ,serta tidak dibatasi penggunaannya. e. Investasi sementara Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan namun dijaminkan atas hutang dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan disajikan sebagai investasi sementara dan dinyatakan sebesar nominal. f. Aset keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Piutang pelanggan dan piutang lain-lain adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai "pinjaman yang diberikan dan piutang",yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif,biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya). selama perkiraan umur instrumen keuangan,atau jika lebih tepat digunakan periode yang lebih singkat untuk memperolah nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan Entitas dan Entitas anak dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan.Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif,sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yng terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan ,dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Penghentian pengakuan aset keuangan Entitas dan entitas anak menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir atau Entitas dan Entitas anak mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh resiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain.Jika Entitas dan Entitas anak tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh resiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer ,maka Entitas dan Entitas anak mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar.Jika Entitas dan Entitas anak memiliki secara substansial seluruh resiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer,Entitas dan Entitas anak masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. g. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi Entitas dan Entitas anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang dinyatakan dalam PSAK No 7 (revisi 2010) mengenai "Pengungkapan Pihak-pihak berelasi " yang efektif berlaku mulai tanggal 1 Januari 2011. Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi ,diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. h. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi netto (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata (average method).Nilai realisasi netto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan. 7
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan dalam Rupiah ,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) i. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). j. Properti Investasi Properti Investasi adalah properti yang dikuasai oleh pemilik atau penyewa melalui sewa pembiayaan untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya ,dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau peyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Properti Investasi dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset (model biaya).Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis properti investasi selama 20 tahun. Tanah tidak disusutkan. Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya ,sedangkan pemugaran dan penambahan dalam jumlah material dikapitalisasi. k. Aset Tetap Berdasarkan PSAK No 16 (revisi 2007)mengenai "aset Tetap" suatu entitas harus memilih model biaya (cost model) atau model revaluasi (revaluation model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap.Entitas dan Entitas anak telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), kecuali tanah yang tidak disusutkan ,berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomi aset tetap sebagai berikut : Tahun Bangunan dan prasarana 20 Mesin dan peralatan 15 Kendaraan 4 Inventaris 4 Aset tetap dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan ,yang mencakup biaya pinjaman untuk membiayai aset selama periode pembangunan aset yang bersangkutan . Akumulasi biaya dari aset tersebut direklasifikasikan ke aset tetap yang bersangkutan dan kapitalisasi biaya pinjaman ini dihentikan pada saat aset tersebut diselesaikan dan siap untuk digunakan. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada saat terjadinya pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi.Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual,biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang diperoleh/diderita dilaporkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi tahun yang bersangkutan. Sesuai dengan PSAK No 47 mengenai "Akuntansi Tanah" tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan tanah atau perpanjangan hak tanah atau hak guna usaha ditangguhkan dan diamortisasi selama periode berlakunya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). l Aset Tidak Digunakan Dalam Usaha Aset tidak digunakan dalam usaha dinyatakan sebesar nilai terendah antara nilai tercatat dan nilai realisasi bersih dan disusutkan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan. m Beban Ditangguhkan – Hak atas Tanah Biaya yang terjadi sehubungan dengan pengurusan legal hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang umur hukum hak atas tanah karena umur hukum hak atas tanah lebih pendek dari umur ekonomiknya. n. Biaya Emisi Efek Ekuitas Keputusan ketua BAPEPAM_LK No KEP-554/BL/2010 tentang perubahan Keputusan Ketua BAPEPAM No KEP-06/PM/2000 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan ,Biaya-biaya emisi efek yang terjadi sehubungan dengan penerbitan efek ekuitas dikurangkan langsung dari tambahan modal disetor yang diperolah dari penawaran efek tersebut. o. Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan (F.O.B Shipping Point). Beban diakui sesuai dengan manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis). p. Imbalan Kerja Sesuai PSAK No 24 (revisi 2004) mengenai 'Imbalan kerja" ,biaya penyisihan imbalan kerja karyawan menurut UU No 13/2003 ditentukan berdasarkan penilaian aktuaria menggunakan metode Projected Unit Credit . Keuntungan dan kerugian aktuaria diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugianaktuaria bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10 % dari jumlah yang lebih besar antara nilai kini imbalan pasti dan nilai wajar aset program pada tanggal laporanposisi keuangan (neraca) konsolidasi. Keuntungan dan kerugian aktuaria ini diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Kemudian biaya jasa lalu yang timbulakibat penerapan program imbalan pasti atau perubahan program imbalan pasti yang terhutang,diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan (vested). Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan (neraca) Konsolidasi merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti yang disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui ,biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program. q Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam tahun yang bersangkutan.Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas perhitungan beda temporer antara pelaporan komersial dan fiskal dan akumulasi rugi fiskal. r
Penurunan Niai Aset Non Keuangan Sejak tanggal 1 Januari 2011,Entitas dan Entitas anak menerapkan PSAK No 48 (revisi 2009), mengenai "Penurunan Nilai Aset" Pada tanggal laporan posisi keuangan (neraca),Entitas menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai.Jika terdapat indikasi tersebut,nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset disetimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada).Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu,Entitas mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antaraharga jual netto atau nilai pakai.Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya,nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi. Penerapan PSAK No 48 (revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang berarti pengukuran pelaporan keuangan kecuali bagi pengungkapannya.
8
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan dalam Rupiah ,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) s. Laba per Saham Dasar Perhitungan laba tahun berjalan pemilik Entitas induk per saham dasar dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama tahun yang bersangkutan . Laba bersih per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama periode pelaporan setelah disesuaikan dengan efek yang sifatnya berpotensi dilutif. t. Informasi Segmen Efektif tanggal 1Januari 2011,PSAK No 5 (revisi 2009) mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Entitas dan Entitas anak yang secara reguler direview oleh "Pengambil Keputusan Operasional" dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Kebalikan dengan standar sebelumnya yang mengharuskan Entitas dan Entitas anak mengidentifikasi dua segmen (bisnis dan geografis ), menggunakan pendekatan resiko dan pengembalian. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktifitas bisnis yang mana Entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana Entitas beroperasi. Segmen operasi adalah suatu komponen dari Entitas atau Entitas Anak : - Yang melibatkan dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain entitas yang sama ) - Hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan kinerjanya dan - Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Pendapatan ,beban,hasil,aset,dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut.Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Entitas dan Entitas anak ,dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi. Penerapan PSAK No 5 (revisi 2009 ) tidak berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi u. Transaksi dan saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan.Pada tanggal laporan posisi keuangan (Neraca) konsolidasi,aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia.Laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, adalah sebagai berikut: 31 Desember 2011 30 September 2012 EUR, Euro Eropa 12.407 11.739 US$, Dollar Amerika Serikat 9.588 9.068 Liabilitas Keuangan Liabilitas Keuangan Hutang usaha da hutang lain-lain, hutang bank serta pinjaman lainnya pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif. Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan Entitas dan entitas anak menghentikan pangakuan liabilitas keuangan, dan hanya jika, liabilitas Entitas dan Entitas anak telah dilepaskan, dibatalkan atau kadarluasa. v. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan standar akuntansi keuangan mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Dengan adanya risiko ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil realisasi yang akan terjadi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi sebelumnya.
9
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) 3.
KAS DAN BANK 30 September 2012 Rp
31 Desember 2011 Rp
Akun ini terdiri dari: Kas Rupiah Dollar Amerika Serikat Sub Jumlah
5.299.076.257 984.372.122 6.283.448.379
2.233.261.130 286.857.741 2.520.118.871
Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mayapada The Hongkong and Shanghai Banking Corp. Limited PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Lippo Tbk) PT Bank OCBC NISP Tbk Standard Chartered Bank Limited PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Bank Rakyat Indonesia PT Bank Bank International Indonesia
2.055.834.402 6.690.805 364.336 60.584.078 264.600.471 18.082.979 216.699 315.234.515 134.290.033
451.779.197 6.864.663 546.336 3.863.132 816.933.742 223.024 20.429.643 540.699 243.318.554 -
Dolar Amerika Serikat Standard Chartered Bank Limited PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Niaga Tbk) PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Bank Rakyat Indonesia The Hongkong and Shanghai Banking Corp. Limited Sub-jumlah Bank Jumlah
189.527.815 (19) 21.282.200 11.118.787 19.132.758 423.778.772 3.520.738.630 9.804.187.009 (0) Penempatan Kas dan Bank Dilakukan pada pihak ketiga dan tidak digunakan sebagai jaminan
4. Piutang Usaha a. Rincian piutang usaha berdasarkan nama pelanggan adalah sebagai berikut : 30 September 2012 Rp
180.299.768 2.642.215 12.900.499 428.012.311 1.662.503.269 3.830.857.052 6.350.975.923 0
31 Desember 2011 Rp
Pihak berelasi (Lihat Catatan 27 ) PT Semestanustra Distrindo Pihak ketiga Pelanggan dalam negeri Pelanggan luar negeri Sub Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih Jumlah
78.550.325.970
56.378.872.966
84.099.549.709 2.851.769.303 86.951.319.012 (2.122.931.573) 84.828.387.439 163.378.713.409 -
56.521.716.891 3.152.194.943 59.673.911.834 (2.122.931.573) 57.550.980.261 113.929.853.227
b. Rincian umur piutang usaha adalah sebagai berikut : 30 September 2012 Rp Belum jatuh tempo Jatuh tempo 1-30 hari 31-60 hari 61-90 hari Lebih dari 90 hari Sub Jumlah Penyisihan piutang ragu ragu Bersih
133.373.865.077 18.192.135.889 4.018.808.162 9.916.835.855 165.501.644.982 (2.122.931.573) 163.378.713.409
c. Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut : 30 September 2012 Rp Rupiah Dollar Amerika Serikat Sub-jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah
162.835.788.490 2.665.856.492 165.501.644.982 (2.122.931.573) 163.378.713.409 -
d. Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu
10
31 Desember 2011 Rp 95.349.747.869 9.245.208.383 4.607.876.187 4.542.465.756 2.307.486.605 116.052.784.800 (2.122.931.573) 113.929.853.227
31 Desember 2011 Rp 112.900.589.857 3.152.194.943 116.052.784.800 (2.122.931.573) 113.929.853.227 -
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) 4. Piutang Usaha (lanjutan) 30 September 2012 Rp Saldo Awal Penyisihan piutang ragu-ragu Saldo Akhir
31 Desember 2011 Rp
(2.122.931.573) (2.122.931.573)
(2.122.931.573) (2.122.931.573)
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang kepada pihak berelasi tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berpendapat piutang tersebut dapat ditagih Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara, siginifikan atas piutang kepada pihak ketiga Piutang usaha digunakan sebagai jaminan untuk hutang bank ( lihat catatan 12 ) 5. Persediaan Akun ini terdiri dari: 30 September 2012 Rp
Bahan baku dan bahan pembantu Barang jadi Barang dalam proses Suku cadang dan lainnya Sub-jumlah Penyisihan penurunan nilai persediaan Jumlah - Bersih
31 Desember 2011 Rp
151.260.757.204 60.187.815.414 15.754.483.772 5.432.352.612 232.635.409.002 (1.853.545.351) 230.781.863.651 30 September 2012 Rp
Mutasi Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan Saldo awal Penyisihan persediaan Saldo Akhir
-
108.885.709.023 35.216.186.601 14.883.299.516 4.568.266.621 163.553.461.761 (1.853.545.351) 161.699.916.410 31 Desember 2011 Rp (1.853.545.351) (1.853.545.351)
Persediaan digunakan sebagai jaminan untuk hutang bank (lihat Catatan 12). Seluruh persediaan telah diasuransikan terhadap resiko kebakaran dan resiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 132.450.000.000 pada tahun 2012 dan 2011. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas resiko-resiko tersebut. 6. Biaya dibayar dimuka Akun ini terdiri dari:
Sewa Asuransi Lain-lain Jumlah
30 September 2012 Rp 2.762.251.187 394.920.482 13.674.883 3.170.846.552 -
31 Desember 2011 Rp 1.309.373.797 98.624.256 1.407.998.053
30 September 2012 Rp 36.174.733.889 11.421.513.859 47.596.247.748 -
31 Desember 2011 Rp 27.072.306.625 3.037.659.742 30.109.966.367
7. Uang Muka Pembelian Akun ini terdiri dari:
Uang muka Pembelian Aset tetap Uang muka pembelian persediaan Jumlah
11
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) 8. Properti Investasi Akun ini terdiri dari:
Penyusutan dibebankan sebagai berikut : 30 September 2012 Rp 497.083.092 497.083.092
Beban Usaha
31 Desember 2011 Rp 653.093.359 653.093.359
Pada tahun 2011, pengurangan properti investasi merupakan reklasifikasi ke aset tetap kendaraan dengan harga perolehan dan akumulasi penyusutan sebesar Rp 571.282.729 (lihat Catatan 9). Penyusutan dibebankan pada akun "Beban Lain-lain" dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi sebesar Rp. 497.083.092 dan Rp 653.093.359 masing-masing pada tahun 2012 dan 2011 (lihat Catatan 27). Berdasarkan Kutipan Risalah Lelang No. 181/2008 tanggal 1 Januari 2008, Entitas melakukan pembelian aset 5 bidang tanah dengan jumlah keseluruhan seluas 128.700 m2. Aset tersebut belum ditentukan penggunaannya dalam jangka pendek. Hak atas tanah tersebut diatas terletak di Jl. Gema Lapik, Desa Cibatu Kabupaten Bekasi, dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan dengan jangka waktu 15 sampai dengan 30 tahun yang akan berakhir antara tahun 2012 sampai dengan tahun 2019. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
12
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit)
9. Aset Tetap Akun ini terdiri dari:
30 September 2012 Rp
Beban pabrikasi Beban penjualan (lihat Catatan 23) Beban umum dan administrasi (lihat Catatan 23)
13
31 Desember 2011 Rp
30.006.016.780 2.231.623.479
31.349.498.658 1.272.029.279
4.940.636.077 37.178.276.337
2.808.951.011 35.430.478.948
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) 9. Aset Tetap (Lanjutan) Pada tahun 2011, penambahan aset tetap kendaraan termasuk reklasifikasi dari properti investasi dengan harga perolehan dan akumulasi penyusutan sebesar Rp 571.282.729. Hak atas tanah Entitas merupakan Hak Guna Bangunan (HGB) yang terletak di Tambak Sawah (Sidoarjo), Tanjung Morawa (Medan) dan Bekasi yang akan berakhir dalam waktu 20 sampai dengan 30 tahun yang akan berakhir sampai dengan tahun 2025. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai . Pada tahun 2012 dan 2011, tanah dan bangunan serta mesin digunakan sebagai jaminan atas hutang bank dan hutang bank jangka panjang (lihat Catatan 12 dan 16). Estimasi penyelesaian atas bangunan dan prasarana, mesin dan peralatan serta proyek makasar masing-masing diperkirakan pada bulan Mei 2012, Juni 2013 dan Juli 2012. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang menunjukkan adanya penurunan nilai aset tetap Entitas pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011. 10. Beban Tangguhan hak atas Tanah 30 September 2012 Rp 4.408.964.100 (1.095.007.287) 3.313.956.813
Biaya Perolehan Akumulasi Amortisasi Jumlah
31 Desember 2011 Rp 4.408.964.100 (862.828.783) 3.546.135.317
Biaya amortisasi sebesar Rp 232.178.504 dan Rp 237.953.787 masing-masing pada tahun 2012 dan 2011 dibebankan sebagai bagian dari beban administrasi dan umum (lihat Catatan 23). 11. Aset Lain-lain
Penambahan Daya PLN Akumulasi Amortisasi Lain-lain
30 September 2012 Rp 1.529.469.803 (355.790.201) 265.919.949 1.439.599.551
31 Desember 2011 Rp 1.529.469.800 (212.402.413) 365.920.000 1.682.987.387
30 September 2012 Rp 134.740.096 7.069.328 1.578.360 143.387.784
31 Desember 2011 Rp 147.266.474 15.133.438 23.001.853 185.401.765
30 September 2012 Rp
31 Desember 2011 Rp
Amortisasi dibebankan sebagai berikut
Beban pabrikasi Beban penjualan Beban umum dan administrasi Jumlah
12. Hutang Bank
Akun ini terdiri dari : PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Indonesia Exim Bank PT Bank Central Asia Tbk Jumlah
74.230.048.699 99.216.113.569 50.000.000.000 12.673.819.847 236.119.982.115
60.000.000.000 51.697.973.286 50.000.000.000 14.415.825.359 176.113.798.645
PT Bank CIMB Niaga Tbk (Niaga) Entitas memperoleh tambahan fasilitas pinjaman tetap dari Niaga sehingga batas maksimal pinjaman sebesar Rp 60.000.000.000, yang terdiri dari Pinjaman Rekening Koran sebesar 20.000.000.000 dan pinjaman Money Market Line sebesar Rp 40.000.000.000. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 11,50% per tahun dan akan jatuh tempo masing-masing pada tanggal 1 Mei 2012. Sesuai Perjanjian Kredit No. 174/AMD/CB/JKT/2012 tanggal 1 Mei 2012, pinjaman ini diperpanjang sehingga selanjutnya menjadi jatuh tempo sampai dengan 1 Mei 2013 dengan bunga sebesar 10,5 % per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan sebidang tanah berikut bangunan dengan sertifikat Hak Guna Bangunan No. 27 yang terdaftar atas nama PT Siantar Top Tbk, yang terletak di Jl. Cipendawa, Narogong Km. 7, Bekasi serta jaminan fidusia atas mesin dan peralatan pabrik sebesar Rp 32.200.000.000 yang terletak di Jl. Cipendawa, Nagorong Km. 7, Bekasi (lihat Catatan 9). Berdasarkan persyaratan dari Niaga, Entitas harus menjaga rasio hutang terhadap modal dibawah 1 dan current ratio diatas 1. Pada tahun 2011, Entitas dapat memenuhi rasio yang dipersyaratkan oleh bank.
14
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) 12. Hutang Bank (lanjutan) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Pada tahun 2008, Entitas memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi dari BRI dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 40.000.000.000. Pinjaman ini sebagian digunakan untuk melunasi seluruh pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Pan Indonesia Tbk dan sisanya digunakan untuk modal kerja. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 14% per tahun (reviewable) dan akan jatuh tempo pada tanggal 15 Juli 2009. Sesuai dengan PTK No. PTK RI 644-ADK/DKR/11/2010 tanggal 11 Nopember 2010, Entitas mendapat penurunan suku bunga dari 12% per tahun menjadi 9,5% per tahun. Pinjaman ini telah diperpanjang selama 24 bulan dan akan jatuh tempo pada tanggal 15 Juli 2012. Sesuai PTK No. R.II.248-ADK/DKR/06/2012 tanggal 19 Juni 2012, pinjaman ini diperpanjang selama 12 bulan sehingga selanjutnya menjadi jatuh tempo sampai dengan 15 Juli 2013 dan mendapat penurunan suku bunga menjadi 9 %. Pada tanggal 10 Oktober 2011, Entitas memperoleh tambahan fasilitas dari BRI dalam bentuk Bank Garansi sebesar US$ 235.000 dan jatuh tempo pada tanggal 15 Juli 2012. Tambahan fasilitas ini tidak diperpanjang. Jaminan atas pinjaman ini adalah sebagai berikut: 1. Persediaan yang diikat secara fidusia dengan nilai sebesar Rp 20.000.000.000. 2. Mesin dan peralatan yang terletak di Tanjung Morawa, Medan yang diikat secara fidusia dengan nilai sebesar Rp 17.049.320.000. 3. 2 (dua) bidang tanah yang terletak di Tanjung Morawa, Medan dengan SHGB No. 323 dan 326 luas 54.499 m2 dengan hak tanggungan senilai Rp 43.487.440.000. 4. 2 (dua) bidang tanah yang terletak di Desa Tambak Sawah SHGB No. 1421 dan No. 663 seluas 43.889 m2 dengan hak tanggungan senilai Rp 60.525.010.000. SHGB No. 663 tersebut berakhir pada tanggal 21 Juni 2007 dan saat ini sedang dalam proses perpanjangan hak. Berdasarkan persyaratan dari BRI, Entitas harus menjaga rasio hutang terhadap modal maksimal 3,71 dan rasio lancar minimal 1,1. Indonesia Eximbank (Exim) Pada tahun 2011, Entitas memperoleh fasilitas pinjaman dari Exim sebagai berikut: Fasilitas Kredit Modal Kerja - Ekspor Kredit Investasi - Ekspor I Kredit Investasi - Ekspor II
Batas maksimal/Plafond 50.000.000.000 73.600.000.000 16.800.000.000
Pinjaman ini dijamin dengan aset tetap Entitas sebagai berikut: Tanah,bangunan dan prasarana yang terletak di Jl. Tambak Sawah dengan SHGB No. 1414 seluas 31.523 m2 atas nama PT Benteng Sejahtera yang diikat hak tanggungan senilai Rp 46.340.000.000. Tanah dan bangunan yang diikat hak tanggungan sebesar Rp 21.048.000.000. Persediaan yang diikat fiducia senilai Rp 50.000.000.000. Piutang usaha yang diikat fiducia senilai Rp 20.000.000.000. Mesin biscuit production line yang terdiri dari dough feeding section, forming section, baking section dan cooling section yang diikat fiducia senilai Rp 92.000.000.000. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, Entitas hanya menggunakan fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Pada tahun 2011, Entitas memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran, bank garansi I dan II dengan maksimum pinjaman masingmasing sebesar Rp 15.000.000.000, Rp 1.000.000.000 dan US$ 200.000. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan yang sama dengan pinjaman yang diperoleh dari BCA (lihat Catatan 16). Berdasarkan perjanjian pinjaman dengan bank-bank tersebut di atas, Entitas wajib memenuhi beberapa ketentuan antara lain: 1. Saldo debet tidak boleh melebihi maksimum Co yang telah ditentukan 2. Tanpa persetujuan terlebih dahulu dari bank, Entitas tidak diperkenankan untuk : a. Melakukan penjualan aset, merubah susunan pengurus dan merubah komposisi kepemilikan saham Entitas. b. Melakukan penyertaan saham dan investasi baru per tahun melebihi Rp 1.000.000.000 kecuali yang sudah ada saat ini. c. Mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain, kecuali yang sudah ada saat ini. d. Mengajukan permohonan pernyataan pailit kepada Pengadilan Niaga untuk menyatakan pailit dari diri Entitas sendiri. e. Menyewakan aset yang diagunkan di bank kepada pihak lain. 13. Hutang Usaha 30 September 2012 Rp a. Rincian hutang usaha berdasarkan pemasok adalah sebagai berikut : Pihak ketiga Pemasok dalam negeri Pemasok luar negeri Jumlah
15
119.815.609.706 3.852.208.241 123.667.817.947
31 Desember 2011 Rp
77.604.070.399 953.197.080 78.557.267.479
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) 13. Hutang Usaha (lanjutan) b.Rincian umur hutang usaha adalah sebagai berikut : Belum jatuh tempo Jatuh tempo 1-30 hari 31-60 hari Jumlah c.Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut : Rupiah Dolar Amerika Serikat Jumlah
99.146.744.962
59.910.397.691
15.803.789.987 8.717.282.998 123.667.817.947
7.126.028.612 11.520.841.176 78.557.267.479
104.119.862.306 19.547.955.641 123.667.817.947
59.828.840.152 18.728.427.327 78.557.267.479
Tidak ada jaminan yang diberikan atas hutang usaha kepada pihak ketiga tersebut. 14. Hutang Lain-lain 30 September 2012 Rp Akun ini terdiri dari : Pihak berelasi (lihat Catatan 27) Hutang pembelian aset tanah Pihak ketiga Hutang pembelian aset tetap Lain-lain Sub-jumlah Jumlah
31 Desember 2011 Rp
3.796.248.003
11.767.976.614
28.933.157.665 28.933.157.665 32.729.405.668
20.048.562.855 3.196.135 20.051.758.990 31.819.735.604
Hutang pembelian mesin dan peralatan merupakan kewajiban Perusahaan kepada pemasok atas pembelian mesin produksi biskuit multifungsi serta peralatan lainnya. 15. Perpajakan 30 September 2012 Rp a. Hutang Pajak Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 4 (2) Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Jumlah b. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Kini Tangguhan Jumlah
31 Desember 2011 Rp
109.631.008 7.908.246 9.249.799 2.744.990.354 58.517 3.960.947.244 (5.048.219.623) 1.784.565.547
45.650.000 163.518.533 5.771.373 93.669.499 599.861.060 1.790.083.738 2.200.387.403 4.898.941.606
(13.561.039.400) (1.307.445.234) (14.868.484.634)
(11.426.213.800) (6.281.042.922) (17.707.256.722)
Pajak kini : Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran penghasilan (beban) pajak menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut : Laba sebelum taksiran penghasilan (beban) pajak Rugi Entitas Anak Laba sebelum taksiran penghasilan (beban) pajak - Entitas
60.382.411.568 43.243.830 60.425.655.398
Imbalan Kerja Realisasi pembayaran imbalan kerja Amortisasi beban ditangguhkan Penyusutan Sub Jumlah
74.391.097.704 43.243.830 74.434.341.534 43.243.830 (355.862.011) (6.181.364.160) (6.537.226.171)
Beda Tetap : Penyusutan aset yang disewakan Sumbangan Beban Pajak Laba penjualan aset tetap Penghasilan bunga deposito dan jasa giro Pendapatan sewa gedung-bersih Sub Jumlah
497.083.092 551.202.048 (16.613.441) (1.123.589.400) (91.917.701)
653.093.359 596.674.548 165.159.000 80.953.523 (33.146.819) (1.637.644.500) (174.910.889)
67.805.197.662 67.805.197.000
57.131.069.582
Laba Kena Pajak
16
2.771.844.371 (514.429.359) (225.361.473) (5.151.728.466) (3.119.674.927)
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) 15. Perpajakan (lanjutan) Rincian beban dan hutang pajak kini ( taksiran tagihan pajak penghasilan ) adalah sebagai berikut : Beban pajak kini 20% x Rp. 25% x Rp. Jumlah
13.561.039.400 13.561.039.400
11.426.213.800
Dikurangi pembayaran pajak di muka Pajak Penghasilan PPh Pasal 22 PPh Pasal 23 PPh Pasal 25 Jumlah
1.466.298.682 8.133.793.475 9.600.092.157
2.809.723.949 2.362.000 6.824.044.113 9.636.130.062
Hutang (lebih) pajak kini
3.960.947.243
1.790.083.738
11.426.213.800
Pada tahun 2011, Entitas menggunakan fasilitas pengurangan pajak sebesar 5%. Laba kena pajak dan hutang pajak kini Entitas tahun 2011 sudah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak. Pajak Tangguhan Perhitungan taksiran penghasilan (beban) pajak tangguhan untuk yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: 30 September 2012 Rp (71.172.402) (1.236.272.832) (1.307.445.234)
Imbalan kerja Penyusutan Amortisasi beban ditangguhkan Koreksi dasar pengenaan pajak Jumlah Penghasilan (Beban) Pajak Tangguhan
31 Desember 2011 Rp 451.483.002 (1.055.581.442) (45.072.295) (5.631.872.187) (6.281.042.922)
Pajak Tangguhan ( lanjutan ) Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: 30 September 2012 31 Desember 2011 Rp Rp Penyisihan piutang ragu-ragu Penurunan nilai persediaan Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Aset tetap Beban ditangguhkan Jumlah Liabilitas Pajak Tangguhan
424.586.315 370.709.070 1.789.693.383 (33.084.620.044) (45.072.295) (30.544.703.571)
424.586.315 370.709.070 1.860.865.785 (31.848.347.213) (45.072.295) (29.237.258.338)
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba sebelum taksiran penghasilan (beban) pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 30 September 2012 31 Desember 2011 Rp Rp
Laba sebelum taksiran penghasilan (beban) pajak Rugi Entitas Anak Laba sebelum taksiran penghasilan (beban) pajak-Entitas Tarif pajak yang berlaku 20% Pengaruh pajak atas beda tetap: Penyusutan aset yang disewakan Sumbangan dan jamuan Beban pajak Laba penjualan aset tetap Penghasilan bunga deposito dan jasa giro Pendapatan sewa gedung - bersih Koreksi dasar pengenaan pajak Jumlah beban pajak
17
74.391.097.704 43.243.830 74.434.341.534 74.434.341.000 14.886.868.200
60.382.411.569 43.243.830 60.425.655.399
99.416.618 110.240.384 (3.322.688) (224.717.880) 14.868.484.634 (0)
130.618.671 119.334.910 33.031.800 16.190.705 (6.629.364) (327.528.900) 5.657.107.820 17.707.256.722 -
12.085.131.080
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit)
16. HUTANG BANK JANGKA PANJANG Akun ini merupakan pinjaman kredit investasi yang diperoleh dari BCA sebesar Rp 74.625.000.000. Pinjaman ini memiliki jangka waktu 5 (lima) tahun dengan grace period selama 1 (satu) tahun serta dikenakan bunga sebesar 9,25% per tahun. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Pada tahun 2011, Entitas memperoleh fasilitas pinjaman dari BCA sebagai berikut: Fasilitas Pinjaman Rekening Koran (PRK)
Batas maksimal/ Plafond 15.000.000.000
Kredit Investasi (KI) Bank Garansi I Bank Garansi II Letter of Credit
75.000.000.000 1.000.000.000 US$ 200.000 US$ 700.000
Jangka waktu/Period 12 bulan/month 60 bulan/month (grace period 12 bulan/month) 12 bulan/month 12 bulan/month 12 bulan/month
Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan dengan SHGB No. 1405, 1407, 1435, dan 1436 serta mesin produksi dan perlengkapannya (untuk industri snack dan industri terigu) beserta silo. 17. Biaya yang Masih Harus Dibayar 30 September 2012 Rp 2.571.596.777 2.065.033.784 1.944.746.838 1.044.325.611 1.108.276.802 644.101.466 3.127.945.367 12.506.026.644 -
Iklan Ongkos angkut Gaji dan upah Listrik dan telepon Bunga pinjaman Gas Lain-lain Jumlah
31 Desember 2011 Rp 5.439.031.340 1.814.869.227 1.594.567.320 735.265.040 569.980.546 417.529.575 760.585.495 11.331.828.543
18. Modal Saham Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, rincian pemegang saham dan kepemilikannya adalah sebagai berikut:
19. Tambahan modal disetor-Bersih Tambahan modal disetor - bersih sebesar Rp 300.000.000 merupakan hasil pengeluaran 27.000.000 saham Entitas melalui penjualan saham Entitas pada penawaran umum tahun 1996 senilai Rp 45.900.000.000 dikurangi dengan pembagian saham bonus tahun 2000 senilai Rp 45.600.000.000. 20. Penjualan Bersih 30 September 2012 Rp
30 September 2011 Rp
Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut : Lokal Ekspor Potongan dan Retur penjualan Penjualan Bersih
906.797.372.841 762.039.906.623 24.906.926.443 12.936.621.758 (15.544.171.386) (14.837.180.361) 916.160.127.899 760.139.348.020 61,15% dan 60,10% dari penjualan bersih masing-masing pada tahun 2012 dan 2011 dilakukan dengan pihak berelasi (lihat Catatan 27). Berikut ini adalah rincian penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih masing-masing untuk tahun 2012 dan 2011 terdiri dari: PT Semestanustra Distrindo PT Wicaksana Overseas International Tbk
560.232.548.117 113.440.795.330 673.673.343.447
18
456.860.793.602 84.770.824.383 541.631.617.985
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) 21. Beban Pokok Penjualan 30 September 2012 Rp
30 September 2011 Rp
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut : Pemakaian bahan Tenaga kerja Langsung Biaya pabrikasi Jumlah beban produksi
617.208.910.869 55.191.946.417 86.636.158.820 759.037.016.105
530.149.643.591 46.169.091.207 76.905.297.173 653.224.031.971
Persediaan Barang dalam Proses Awal Akhir Beban Pokok Produksi
14.883.299.516 (15.754.483.772) 758.165.831.849
15.411.185.695 (19.638.454.297) 648.996.763.369
Persediaan Barang Jadi Awal tahun Akhir tahun Beban Pokok Penjualan
35.216.186.601 (59.511.541.944) 733.870.476.506
30.461.733.840 (41.668.178.112) 637.790.319.096
Berikut ini adalah rincian pembelian yang melebihi 10% dari jumlah pembelian masing-masing untuk tahun 2012 dan 2011: PT Cita Rasa Sukses 94.339.429.692,00 85.010.924.969 PT Smart Corporation 49.378.396.406,00 48.051.615.071 143.717.826.098 133.062.540.040 22. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN--LAIN-LAIN 30 September 2012 Rp Akun ini terdiri dari : Sewa gedung Penjualan barang bekas Sewa kendaraan Laba penjualan aset tetap Pendapatan bunga Laba selisih kurs - bersih Lain-lain Jumlah
1.123.589.400 372.704.110 539.916.666 534.550.000 18.257.835 2.661.749.868 2.305.532.038 7.556.299.917
30 September 2011 Rp 1.218.726.000,00 77.250.000 42.400.000 25.831.744 277.245.576,00 1.641.453.320
23. Beban Usaha 30 September 2012 Rp Beban Penjualan Pengangkutan Promosi dan iklan Gaji dan tunjangan Sewa Penyusutan Pemeliharaan dan perbaikan Perijinan Perjalanan Dinas Air, listrik, telepon dan telex Pendidikan dan latihan Lain-lain Jumlah Beban Umum dan Administrasi Gaji dan tunjangan Penyusutan Riset Air, listrik, telepon dan telex Alat tulis dan cetakan Sewa Perjalanan dinas Perijinan Pemeliharaan dan perbaikan Biaya bank Iklan dan promosi Amortisasi Beban Ditangguhkan Hak atas tanah Lain-lain Jumlah Jumlah
19
30 September 2011 Rp
17.237.851.413 19.000.252.338 5.951.570.496 1.175.582.139 2.231.623.479 788.554.723 580.123.278 1.382.499.800 917.554.325 207.781.635 351.368.956 49.824.762.582
14.455.530.661 23.466.679.702 6.075.469.639 980.215.804 953.345.509 963.937.897 336.052.859 1.388.433.205 499.677.818 322.491.713 431.478.264 49.873.313.071
18.241.200.319 4.940.636.077 1.324.750.552 882.433.510 1.356.829.510 251.901.969 809.624.497 2.685.602.876 977.834.575 806.048.875 178.242.163
14.318.781.758 1.762.213.253 1.049.607.723 651.254.769 1.400.096.599 1.515.907.818 737.273.892 1.880.886.072 1.128.203.449 728.879.864 110.665.854
104.145.833 1.742.544.690 34.301.795.446 84.126.558.027 -
234.328.125 1.385.569.833 26.903.669.009 76.776.982.080
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) 24. BEBAN KEUANGAN Akun ini merupakan beban bunga pinjaman bank
25. BEBAN LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari: 30 September 2012 Rp Rugi selisih kurs - bersih Penyusutan properti investasi (lihat Catatan 8) Lain-lain Jumlah
30 September 2011 Rp
6.850.108.871
-
497.083.092 4.487.160.628 11.834.352.591
491.454.190 1.639.240.932 2.130.695.122
26. Laba Per Saham Dasar Laba per saham dasar merupakan laba per saham dasar dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh dengan perhitungan sebagai berikut : 30 September 2012 Rp Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa beredar Laba per lembar saham dasar
30 September 2011 Rp
59.522.613.070 1.310.000.000 45,44
21.255.406.607 1.310.000.000 16,23
27. Saldo dan Transaksi Signifikan denga Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Pihak berelasi - PT Benteng Sejahtera - PT Semestanustra Distrindo - PT Siantar Tiara
Sifat hubungan Pemegang saham dan manajemennya sama dengan entitas
- PT Shindo Tiara Tunggal
Pemegang saham Entitas
- Shindo Sumidomo
Pemegang saham dan Direksi entitas
- Dewan Komisaris dan direksi
Manajemen dan karyawan kunci
Transaksi-transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Entitas juga mengadakan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi, yang dilakukan dalam kondisi dan persyaratan normal, meliputi antara lain: a. Jumlah gaji dan tunjangan lain untuk Dewan Komisaris dan Direksi Entitas pada tahun 2012 dan 2011 dan Rp 716.666.470
sebesar Rp 585.586.980
b. Penjualan sebesar 61,15% dan 60,10% dari jumlah penjualan bersih sebesar Rp 673.673.343.447 dan Rp 456.860.793.602 masing-masing untuk tahun 2012 dan 2011, merupakan penjualan kepada PT Semestanustra Distrindo. Pada tanggal laporan posisi keuangan (neraca), piutang atas penjualan tersebut dicatat sebagai bagian dari akun "Piutang Usaha - Pihak Berelasi", dan merupakan 7,01% dan 5,78% dari jumlah aset masing-masing pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (lihat Catatan 4 dan 21). c. Entitas mengadakan perjanjian sewa dengan PT Benteng Sejahtera atas bangunan seluas 15.200 m2 untuk masa sewa 1 (satu) tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dengan nilai sewa sebesar Rp 1.368.000.000. Perjanjian sewa ini tidak diperpanjang. Saldo yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun "Beban Pokok Penjualan" dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi. d. Pada tanggal 30 Desember 2011, Entitas mengadakan perjanjian pengikatan jual beli dengan pembayaran uang muka dengan PT Benteng Sejahtera atas pembelian bangunan seluas 31.523 m2 yang diaktakan dengan Akta No. 93 oleh Notaris Hj. Imnatunnuroh, S.H., M.Kn. e. Entitas mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan PT Shindo Tiara Tunggal atas tanah dan bangunan seluas 4.515 m2 untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp 406.500.000. Perjanjian sewa ini telah diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2012 dengan nilai sewa sebesar Rp. 406.350.000. Saldo yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun "Beban Umum dan Administrasi" dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi. f. Entitas mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan PT Semestanustra Distrindo atas bangunan yang terletak di Medan seluas 438 m2 untuk jangka waktu 2 (dua) tahun yang berakhir pada tanggal 30 April 2012 dengan nilai sewa sebesar Rp 18.000.000 per tahun. Perjanjian ini diperpanjang sampai dengan 30 April 2013 dengan nilai sewa sebesar Rp. 19.800.000. Saldo yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun "Pendapatan lain-lain" dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi. g. Entitas mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan PT Semestanustra Distrindo atas bangunan pabrik di Bekasi seluas 386 m2 untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dengan nilai sewa selama 5 (lima) tahun sebesar Rp 193.000.000. Saldo yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun "Pendapatan Diterima Di Muka" dalam laporan posisi keuangan konsolidasi (neraca). h. Entitas mengadakan sewa menyewa dengan PT Semestanustra Distrindo atas kendaraan untuk jangka waktu 1 tahun dan akan berakhir pada tanggal 31 Juli 2011 dengan nilai sewa sebesar Rp 154.500.000. Pada tahun 2011, sewa diperpanjang sampai dengan 11 Juli 2012 dengan nilai sewa sebesar Rp. 136.300.000. Saldo yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun "Pendapatan lain-lain" dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi.
20
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit)
27. Saldo dan Transaksi Signifikan denga Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa (lanjutan) i. Pada tanggal 7 Januari 2008, Entitas mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan PT Siantar Tiara atas bangunan ruko berlantai 4 berikut fasilitasnya untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dan akan berakhir pada tanggal 18 Januari 2011 dengan nilai sebesar Rp 40.000.000 per tahun. Sewa tersebut telah diperpanjang sampai dengan 17 Januari 2013. Saldo yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun "Pendapatan lain-lain" dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi. j. Pada tanggal 7 Oktober 2010, Entitas mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan PT Siantar Tiara atas tanah kosong untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dan akan berakhir pada tanggal 18 Agustus 2011 dengan nilai sebesar Rp 2.000.000.000 per tahun. Pada tanggal 18 Oktober 2010 telah diadakan addendum sehingga jangka waktu sewa berakhir pada tanggal 18 Oktober 2011. Perjanjian sewa ini diperpanjang sampai dengan 18 Oktober 2012 k. Pada bulan Nopember 2011, Entitas melakukan transaksi pembelian 5 unit tanah dan bangunan dari PT Siantar Tiara dengan luas tanah dan bangunan masing-masing 71.736 m2 dan 2.898 m2 dengan harga sebesar Rp 45.070.200.000 dimana harga tersebut sesuai dengan laporan jasa penilai dengan No. 123A/LP-SBY/KJPP.PSZ/VI/2011 tanggal 7 September 2011. Di atas tanah tersebut telah dibangun pabrik tepung terigu. Saldo hutang yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai dari akun "Hutang Lain-lain - Pihak Berelasi" dalam laporan posisi keuangan konsolidasi (neraca). l. PT Semestanustra Distrindo telah membayar sebesar Rp 1.500.000.000 sebagai jaminan distributor untuk pemasaran produk Entitas, jaminan tersebut dicatat sebagai akun "Jaminan Pelanggan" dalam laporan posisi keuangan (neraca) konsolidasi. m. Pada tahun 2011, PT Genta Persada Jaya, Entitas Anak, memperoleh pinjaman dari Shindo Sumidomo melalui Entitas sebesar Rp 26.500.000.000 yang digunakan oleh Entitas Anak dalam pengembangan usahanya. Pada tahun 2012, Entitas anak memperoleh tambahan pinjaman dari Shindo Sumidomo melalaui Entitas sehingga menjadi sebesar Rp 50.501.179.454. Saldo yang timbul dari transaksi tersebut disajikan sebagai bagian dari akun "Hutang Pihak Berelasi" dalam laporan posisi keuangan (neraca) konsolidasi. n. PT Siantar Megah Jaya, Entitas Anak, melakukan transaksi keuangan berupa setoran modal dari PT Siantar Tiara. Saldo yang timbul dari transaksi tersebut disajikan sebagai bagian dari akun "Piutang Pihak Berelasi" dalam laporan posisi keuangan (neraca) konsolidasi. o. PT Genta Persada Jaya, Entitas Anak, melakukan transaksi keuangan dengan PT Siantar Tiara. Saldo yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun "Piutang Pihak Berelasi" dalam laporan posisi keuangan (neraca) konsolidasi. 28. Informasi Segmen Usaha Segmen Usaha Entitas pada saat ini melakukan kegiatan usaha industri makanan ringan (snack), mie (snack noodle), kerupuk (crackres), biskuit dan kembang gula (candy). Berikut ini informasi segmen berdasarkan segmen usaha : 30 September 2012 30 September 2011 Rp Rp Informasi menurut daerah geografis Penjualan bersih : Manufaktur Kerupuk 311.283.485.235 256.682.741.182 Biskuit dan wafer 361.209.725.851 313.315.250.974 Mie 206.983.930.358 163.333.903.757 Percetakan 27.421.178.483 21.040.353.309 Kembang gula 2.977.991.810 2.688.480.314 Lain-lain (Non Produk) 6.283.816.162 3.078.618.484 Jumlah 916.160.127.899 760.139.348.020 0 Beban Pokok Penjualan : Manufaktur Kerupuk 229.890.647.627 200.137.464.151 Biskuit dan wafer 289.647.061.869 268.338.385.721 Mie 188.922.947.632 139.431.226.344 Percetakan 18.284.197.579 23.638.297.925 Kembang gula 2.588.296.267 3.732.487.827 Lain-lain (Non Produk) 4.537.325.532 2.512.457.129 Jumlah 733.870.476.506 637.790.319.097 1 Laba Usaha Manufaktur Kerupuk 82.763.733.971 56.545.277.031 Mie 18.110.025.801 23.902.677.414 Kembang gula (882.597.492) (1.044.007.519) Biskuit dan wafer 71.562.663.982 44.976.865.258 Percetakan 9.136.980.903 (2.597.944.616) Lain-lain (Non Produk) 1.598.844.227 566.161.355 Laba Kotor Pendapatan lain-lain Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban keuangan Beban lain-lain Laba sebelum taksiran penghasilan (beban) pajak Taksiran penghasilan (beban) pajak Laba tahun berjalan
21
182.289.651.392 7.556.299.917 (49.824.762.582) (34.301.795.446) (19.493.942.987) (11.834.352.591)
122.349.028.923
74.391.097.704
38.184.484.105
(14.868.484.634) 59.522.613.070 0
(9.551.997.703) 28.632.486.402 -
1.641.453.320 (49.873.313.071) (26.903.669.009) (6.898.320.936) (2.130.695.122)
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) 28. Informasi Segmen Usaha (lanjutan) Segmen Geografis: 30 September 2012 Rp Informasi menurut daerah geografis Penjualan bersih : Ekspor Domestik Jumlah
24.906.926.443 891.253.201.455 916.160.127.899 (0)
30 Juni 2011 Rp
12.936.621.758 747.202.726.262 760.139.348.020 -
29. Ikatan a.Pada tahun 1995, Perusahaan mengadakan perjanijian dengan PT Semestranustra Distrindo (pihak yang mempunyai hubungan istimewa) dan PT Wicaksana Overseas International Tbk, di mana perusahaan-perusahaan tersebut ditunjuk sebagai distributor untuk memasarkan hasil produksi Perusahaan. Atas penunujukan tersebut PT Semestanustra Distrindo diharuskan membayar uang jaminan sebesar Rp 1.500.000.000 (lihat Catatan 17 dan 26). Perjanjian ini dapat diperpanjang secara otomatis. b. Entitas mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Wicaksana Overseas Internasional Tbk, dimana PT Wicaksana Overseas Internasional Tbk ditunjuk sebagai distributor untuk memasarkan hasil produksi Entitas. Dalam perjanjian tersebut, Entitas memberikan fasilitas kredit dengan batas maksimum sebesar Rp 21.500.000.000. Atas fasilitas yang diberikan tersebut, PT Wicaksana Overseas Internasional Tbk memberikan jaminan kepada Entitas berupa tanah dengan SHGB No.1872, SHGB No. 83 dan SHGB No. 14 masingmasing seluas 6.615m2, 13.300m2 dan 6.290m2 yang terletak di Surabaya, Semarang dan Bekasi. c. Pada tanggal 25 Januari 2010 Entitas menyewa dari Tn, NG Johanes Wijaya atas empat buah bangunan rumah dan kantor seluas 371 m2 untuk jangka waktu 2 (dua) tahun dan akan berakhir pada tanggal 17 Januari 2012 dengan nilai sewa keseluruhan sebesar Rp 294.000.000. Perjanjian sewa ini di perpanjang sampai dengan 17 Januari 2014 dengan nilai sewa Rp. 617.400.000 d. Pada tanggal 23 Pebruari 2010 Entitas mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan PT Mitra Pinasthika Mustika atas tiga bangunan seluas 5.797 m2 untuk jangka waktu 6 (enam) bulan dan akan berakhir pada tanggal 21 Agustus 2010 dengan nilai sewa sebesar Rp 450.000.000. Pada tanggal 11 Agustus 2010, Entitas memperpanjang jangka waktu sewa selama 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 19 Pebruari 2011 sebesar Rp 450.000.000. e. Pada tanggal 5 Juli 2010, Entitas mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan PT Heinz ABC Indonesia atas bangunan seluas 4.124 m2 di Pasuruan untuk jangka waktu 6 bulan yang berakhir 4 Januari 2011 dengan nilai sewa sebesar Rp 196.200.000 sebelum PPN. Entitas memperpanjang jangka waktu sewa selama 12 bulan yang berakhir 6 Januari 2012 dengan nilai sewa sebesar Rp. 799.920.000. Perjanjian ini diperpanjang lagi selama 6 bulan yang berakhir 6 Juli 2012 dengan nilai sewa sebesar Rp. 506.616.000. Entitas memperpanjang jangka waktu sewa selama 2 bulan yang berakhir 5 Juli 2013 dengan nilai sewa sebesar Rp. 1.066.560.000
f. Pada tanggal 24 Maret 2010 Entitas mengadakan perjanjian jual beli gas pelanggan industri manufaktur dan pembangkitan listrik dengan surat No. 037100.PK/HK.02/PENJ/2010 yang telah diubah terakhir dengan surat No. 002300.AMD/HK.02/PENJ/2011 tertanggal 14 Januari 2011. Dalam perjanjian tersebut diatur mengenai tata cara jual beli gas, termasuk jaminan pembayaran dalam bentuk bank garansi. Jaminan pembayaran ini harus berlaku selama jangka waktu perjanjian sampai dengan 30 (tiga puluh hari) setelah perjanjian berakhir, dengan nilai jaminan pembayaran sebesar 60 (enampuluh) hari dikali jumlah pemakaian maksimum per hari dikalikan harga gas yang berlaku. Apabila harga gas yang berlaku terdiri dari 2 (dua) mata uang maka Entitas harus menyediakan jaminan pembayaran secara terpisah untuk setiap jenis mata uang yang tercantum dalam harga gas yang berlaku. g. Pada tanggal 31 Desember 2010, Entitas telah menggunakan fasilitas Bank Garansi dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berupa jaminan pelaksanaan perjanjian jual beli dan penyaluran gas pelanggan industri jasa dan komersial dan industri manufaktur dan pembangkit listrik dengan nomor 009617100692 tertanggal 1 November 2010 sebesar US$ 50.964,80 yang akan jatuh tempo tanggal 31 Januari 2011 dan nomor 009617100691 tertanggal 1 November 2010 sebesar Rp 267.775.200 yang akan jatuh tempo tanggal 31 Januari 2011. Kedua bank garansi tersebut dijamin dengan warkat deposito milik Entitas senilai Rp 750.000.000 yang akan jatuh tempo tanggal 29 Januari 2011 (tapi deposito ini bisa diperpanjang secara otomatis untuk bulan depannya) yang ditempatkan di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Nilai deposito yang dijaminkan untuk bank garansi tersebut menurut manajemen cukup untuk menutup klaim apabila terjadi klaim pelaksanaan jual beli dan penyaluran gas pelanggan industri jasa dan komersial dan industri manufaktur dan pembangkit listrik . Pada tanggal 31 Desember 2010, deposito ini dicatat dan disajikan dalam Aset Lancar - Investasi Sementara. Pada tahun 2011, transaksi jual beli gas dengan PT Perusahaan Gas Negara dijamin dengan bank garansi yang diperoleh dari BCA (lihat Catatan 16). 30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Risiko keuangan utama yang dihadapi Entitas dan Entitas Anak adalah risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko suku bunga, risiko likuiditas dan risiko harga. Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangan perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia dan internasional. 1. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko dimana Entitas dan Entitas anak akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Instrumen keuangan Entitas dan Entitas Anak yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan investasi. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut. Entitas dan Entitas anak mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masing-masing pelanggan dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi keuangan, yaitu hanya bank-bank dan institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih.
22
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) 30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 2. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Entitas yang mempunyai potensi atas risiko nilai tukar mata uang terutama terdiri dari kas dan setara kas, investasi dan pinjaman. Untuk mengelola risiko nilai tukar mata uang asing, Entitas telah melakukan beberapa kontrak derivatif dengan pihak lain 3. Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Entitas dan Entitas anak memiliki risiko suku bunga terutama karena adanya pinjaman dengan suku bunga mengambang. Entitas dan Entitas anak mengelola risiko suku bunga melalui kombinasi pinjaman dengan suku bunga tetap dan mengambang yang tepat dan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Entitas. 4. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Entitas dan Entitas Anak menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek. Entitas dan Entitas Anak mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen Entitas untuk operasi normal Entitas dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. 31. ESTIMASI AKUNTANSI PENTING Penyusunan laporan keuangan mengharuskan manajemen untuk membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama periode pelaporan. Pos-pos signifikan yang terkait dengan taksiran dan asumsi antara lain: a. Penyisihan piutang ragu-ragu Entitas mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Entitas mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang guna mengurangi jumlah piutang pada jumlah yang diharapkan dapat diterima. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan untuk piutang ragu-ragu. b. Properti investasi Biaya perolehan properti investasi disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis properti investasi selama 4-20 tahun. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. c. Aset tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Umur masa manfaat ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Entitas dan Entitas Anak menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. d. Pajak penghasilan Entitas dan Entitas Anak beroperasi di bawah peraturan perpajakan di Indonesia. Pertimbangan yang signifikan diperlukan untuk menentukan provisi pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai. Apabila keputusan final atas pajak tersebut berbeda dari jumlah yang pada awalnya dicatat, perbedaan tersebut akan dicatat di laporan laba rugi komprehensif konsolidasi pada periode dimana hasil tersebut dikeluarkan. e. Imbalan kerja Nilai kini liabilitas imbalan kerja tergantung pada sejumlah faktor yang ditentukan dengan menggunakan asumsi aktuaria. Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya bersih untuk pensiun termasuk tingkat pengembalian jangka panjang yang diharapkan atas aset program dan tingkat diskonto yang relevan. Setiap perubahan dalam asumsi ini akan berdampak pada nilai tercatat liabilitas imbalan kerja. Asumsi tingkat pengembalian yang diharapkan atas aset program ditentukan secara seragam, dengan mempertimbangkan pengembalian historis jangka panjang, alokasi aset dan perkiraan masa depan atas pengembalian investasi jangka panjang. Asumsi penting lainnya untuk liabilitas imbalan kerja sebagian didasarkan pada kondisi pasar saat ini. Hasil aktual dapat berbeda dari taksiran tersebut.
23