PT. REGIS SOLUSINDO UTAMA Jl. Kukusan Raya No. 110 Blok E.48, Kel. Kukusan, Kec. Beji, Depok, Jawa Barat 16425 Telp. +62.21.70.500.599, Mobile +62.852.9288.6030 Email.
[email protected] www.regis.co.id
Regis Solution dari PT. Regis Solusindo Utama hadir dalam konsep One Stop Solution untuk segala kebutuhan organisasi atau perusahaan anda. Guna memenuhi kebutuhan klien, kami memberikan Integrated Solution untuk setiap pelayanan kami dengan memadukan antara Pelayanan Jasa Konsultasi dan Training (Services) dengan Pelayanan Pemenuhan Kebutuhan Barang (Product). Regis Solution selalu berkomitmen untuk memberikan Pelayanan yang Prima sesuai dengan prisip—prinsip yang kami pegang teguh yaitu selalu memberikan “High Level Solution” bagi setiap klien kami.
Regis Solution dengan salah satu Core Bussiness kami memberikan pelayanan Konsultasi dan training terutama di bidang Management System, Health, Safety And Environment (HSE) serta Productivity & Improvement. Regis Solution menawarkan konsultasi dan training dengan berbagai fokus : Konsultasi & Training Penerapan ISO 9001, ISO 14001 dan OHSAS 18001 Konsultasi & Training Penerapan Sistem Manajemen Terpadu Konsultasi & Training Penerapan Iso 22000 : 2005 Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) Konsultasi & Training Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) Training Basic Safety Training Emergency Response Training Hazard Identification Untuk menunjang One Stop Solution Regis Solution juga memberikan pelayanan pemenuhan kebutuhan barang terutama untuk bidang Healthty, Safety, Security And Environment Sepeti : Alat Pelingdung Diri (APD) Fire Figthing / Fire Security Safety Sign Safety Cloth
AKTA PENDIRIAN
: No. 16 Notaris H. Rakhmat Syamsul Rizal, SH, MH
N.P.W.P
: 03.313.083.2-035.000
S.I.U.P
: 07718—03 / PM / 1.824.271
T.D.P
: 09.02.1.46.47930
DOMISILI
: 973 / 1.824.54
PT. REGIS SOLUSINDO UTAMA Jl. Kukusan Raya No. 110 Blok E.48, Kel. Kukusan, Kec. Beji, Depok, Jawa Barat 16425 Telp. +62.21.70.500.599, Mobile +62.852.9288.6030 Email.
[email protected] www.regis.co.id
Regis Solution akan memberikan bimbingan intensif sesuai dengan maksud dan tujuan organisasi sehingga memperoleh manfaat dan nilai tambah bagi organisasi dan karyawannya. Bimbingan konsultasi yang kami berikan dapat dibagi dalam beberapa paket konsultasi, seperti :
Pembimbingan Persiapan Sertifikasi Bimbingan konsultasi ini diberikan bagi organisasi yang berencana untuk menerapkan dan memperoleh sertifikat sistem manajemen sesuai dengan kebutuhan organisasi yang bersangkutan. Bimbingan konsultasi ini mencakup mulai dari tahapan pembentukan tim, gap analisis, pelatihan, penyusunan dokumen, pembimbingan implementasi sampai dengan persiapan audit badan sertifikasi.
Pembimbingan Pemeliharaan Sertifikasi Bimbingan konsultasi ini diberikan bagi organisasi yang sudah memperoleh sertifikasi namun membutuhkan bimbingan agar penerapan sistem manajemen dapat efektif dan sertifikat dapat dipertahankan. Bimbingan konsultasi ini antara lain mencakup pembimbingan perbaikan dokumen, sosialisasi persyaratan dan dokumen, pembimbingan penerapan sistem manajemen agar lebih efektif, pembimbingan untuk MR dan Document Control, pembimbingan internal audit, dll.
Pembimbingan Peningkatan Sistem Bimbingan konsultasi ini diberikan bagi organisasi yang sudah memperoleh sertifikasi namun membutuhkan bimbingan agar penerapan sistem manajemen dapat lebih efektif dan kinerja organisasi dapat ditingkatkan. Bimbingan konsultasi ini antara lain mencakup pembimbingan pengolahan data dan informasi, pembimbingan analisa data dan penyelesaian masalah, pembimbingan penggunaan alat-alat manajemen (management tools), pembimbingan efektifitas dan efisien sistem, dll.
Pembimbingan Penyusunan Dokumen HSE-CSMS (Health Safety Environmental-Contractor Managemetn System) Bimbingan konsultasi ini diberikan bagi organisasi yang akan mengikuti proses prakualifikasi untuk menjadi rekanan perusahaan-perusahaan di sektor minyak dan gas. Bimbingan konsultasi ini mencakup initial review, penyusunan dokumen HSE, pembimbingan implementasi HSE, pendampingan klarifikasi dokumen HSE, sampai dengan perbaikan hasil kalirifikasi dokumen HSE dan dinyatakan lulus proses prakualifikasi.
Di era globalisasi saat ini, tuntutan pasar semakin meningkat dan tingkat persaingan semakin ketat. Perusahaan dituntut untuk beroperasi lebih efektif dan efisien untuk menghasilkan produk bermutu tinggi secara konsisten. Perusahaan yang mampu memenuhi tuntutan-tuntutan ini akan dapat bertahan hidup dan memenangkan persaingan global. Salah satu cara untuk menjadi perusahaan yang kompetitif adalah dengan mengikuti sistem manajemen mutu yang disarankan dalam standar ISO 9001:2008.
ISO 9001:2008 adalah standar international sistem manajemen mutu yang dapat diterapkan dalam setiap jenis organisasi. Dengan menerapkan standar ini, suatu organisasi akan dapat mengelola sumberdayanya secara baik dan menghasilkan keluaran sesuai harapan pelanggannya. Manfaat lain adalah adanya peningkatan berkelanjutan dengan fokus pada kepuasan pelanggan berdasarkan persyaratan 8 klausul ISO 9001:2008:
1.
Ruang lingkup
2.
Rujukan normatif
3.
Istilah dan definisi
4.
Sistem manajemen mutu
5.
Tanggung jawab manajemen
6.
Manajemen sumber daya
7.
Realisasi produk
8.
Pengukuran, Analisis dan Peningkatan.
Secara singkat ISO 9001 : 2008 mensyaratkan 2 (dua) hal yaitu : Organisasi harus memiliki perencanaan sistem manajemen mutu dan Organisasi harus memiliki pendokumentasian sistem manajemen mutu yang keduanya memiliki siklus PDCA (PLAN – DO – CHECK – ACTION). Menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 dapat memberikan nilai tambah kepada perusahaan dalam aspek :
Meningkatkan kepercayaan pelanggan.
Meningkatkan citra dan daya saing perusahaan.
Meningkatkan peluang untuk masuk pasar global.
Meningkatkan performa organisasi (produktivitas, efisiensi dan efektivitas operasional).
Meningkatkan moral karyawan melalui sistem kerja yang baik dan konsisten.
Memberikan rekomendasi terhadap perbaikan sistem organisasi secara kontinyu.
Perhatian terhadap lingkungan menjadi tanggung-jawab setiap organisasi yang secara tidak langsung akan meningkatkan citra. Pada saat yang sama isu manajemen lingkungan memberi dampak positif pada pendapatan ekonomi dan meningkatkan daya saing sebuah organisasi. Perdagangan Internasional (WTO); Nontarrif barrier (Technical Barrier to Trade/TBT), Tuntutan kosumen/pasar global, Persamaan kompetisi, Penurunan kualitas lingkungan (Lapisan Ozon, Perubahan Iklim, Hutan Tropis), Penipisan sumber daya alam/daya dukung lingkungan adalah komitmen yang harus dibuktikan oleh sebuah organisasi melalui sebuah Series of International Standard seperti ISO 14000 series.
ISO 14001 adalah bagian dari International Standard Series yang bisa di aplikasikan pada semua sistem organisasi dengan fokus pada kinerja lingkungan, yang didefinisikan sebagai hasil yang terukur dari pengelolaan yang dilakukan oleh suatu organisasi terhadap lingkungannya. Dalam menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 Organisasi mendapatkan manfaat :
1.
Memperbaiki manajemen proses produksi melalui penerapan pencegahan pencemaran;
2.
Mendorong perusahaan terdorong untuk memiliki jajaran manajemen yang tangguh dalam menghadapi tuntutan pasar;
3.
Memperoleh dua manfaat sekaligus yaitu melindungi lingkungan serta meningkatkan efisiensi proses produksi;
4.
Menaikkan citra perusahaan di mata pemangku kepentingan..
Dampak positif terbesar terhadap lingkungan kiranya adalah pengurangan limbah berbahaya. Sertifikasi ISO mensyaratkan program-program yang akan menurunkan penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya dan limbah berbahaya. Untuk Mencapai hal tersebut harus menerapkan Prinsip sebagai berikut : Prinsip 1
Komitmen dan kebijakan Organisasi harus menetapkan kebijakan lingkungan dan memastikan memiliki komitmen terhadap Sistem Manajemen lingkungan.
Prinsip 2
Perencanaan Organisasi harus menyusun rencana untuk mentaati kebijakan lingkungan yang ditetapkannya sendiri.
Prinsip 3
Implementasi dan Operasi Agar terlaksana dengan efektif, organisasi harus mengembangkan kemampuan dan mekanisme pendukung yang diperlukan untuk mentaati kebijakan lingkungan, tujuan dan sasaran manajemen.
Prinsip 4
Pemeriksaan dan Koreksi Organisasi harus memeriksa, memantau dan mengoreksi kinerja lingkunganya.
Prinsip 5
Kaji Ulang manajemen Organisasi harus mengkaji ulang dan terus-menerus memperbaiki Standard Manajemen Lingkungan dengan maksud untuk menyempurnakan kinerja lingkungan yang telah dicapai.
Adalah suatu tuntutan global, bahwa organisasi wajib memberikan perlindungan kepada para pekerjanya dan pihak-pihak lain yang berada dalam lingkungan kerjanya terhadap risiko kesehatan dan keselamatan kerja. Adanya komitmen suatu organisasi untuk menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan akan melindungi tenaga kerja dan mitra kerja terhadap risiko kesehatan dan keselamatan kerja. Selain itu, hal ini akan dapat meningkatkan efisiensi dan produktifitas kerja melalui pencegahan dan mitigasi risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
OHSAS 18001 menyediakan kerangka bagi efektifitas manajemen K3 termasuk kesesuaian dengan peraturan perundangundangan yang diterapkan pada setiap aktifitas dan mengenali adanya bahaya-bahaya yang timbul. Organisasi yang mengimplementasi OHSAS 18001:2007 memiliki struktur manajemen yang terorganisasikan dengan wewenang dan tanggung-jawab yang tegas, sasaran perbaikan yang jelas, hasil pencapaian yang dapat diukur dan pendekatan yang terstruktur untuk penilaian risiko. Manfaat Penerapan OHSAS 18001
1.
Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja guna mencegah/mengurangi risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja melalui pendekatan sistem;
2.
Mengurangi biaya operasional dengan meminimalkan kehilangan waktu kerja karena kecelakaan dan penurunan kesehatan serta mengurangi biaya kompensasi hokum;
3.
Meningkatkan hubungan dengan pihak-pihak yang berkepentingan, dengan perlindungan pada kesehatan dan properti karyawan, para pelanggan dan rekanan;
4.
Persyaratan kepatuhan hukum;
5.
Meningkatkan reputasi bisnis organisasi dengan adanya verifikasi pihak ketiga yang independen pada standar yang diakui.
Prinsip 1 Prinsip 2
Prinsip 3 Prinsip 4 Prinsip 5
Keterlibatan Kepemimpinan Manajemen puncak organisasi harus secara aktif terlibat dalam sistem manajemen. Manajemen Risiko Penerapan sistem manajemen OHSAS adalah didorong oleh kebutuhan manajemen risiko organisasi - bahaya dan risiko yang teridentifikasi dan kontrol yang ditentukan untuk menjadi diperlukan untuk mencegah cedera dan kesehatan yang buruk. Komitmen terhadap Kepatuhan kepentingan Masyarakat, sebagaimana tercermin dalam undangundang dan peraturan diundangkan, harus ditangani. Partisipasi Karyawan Karyawan, sebagai stakeholder utama dari kesehatan kerja dan sistem manajemen keselamatan, memiliki hak untuk terlibat dalam proses sistem manajemen. Kinerja Monitoring dan Perbaikan perbaikan terus-menerus, sebuah mantra sistem manajemen, tidak dapat dicapai kecuali proses berada di tempat untuk mengukur kinerja.
Kemajuan teknologi kian berkembang pesat, namun di sisi lain turut menjadi penyebab masalah pada keselamatan dan kesehatan kerja. Masalah ini harus sesegera mungkin diatasi, karena cepat atau lambat dapat menurunkan kinerja dan produktivitas suatu perusahaan baik pada sumber daya maupun elemen lainnya. Semua perusahaan wajib melaksanakan SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP) No.50 tahun 2012 tentang SMK3, yang ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 12 April. PP ini merupakan aturan pelaksanan dari pasal 87 UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan. PP ini berlaku bagi perusahaan yang mempekerjakan minimal 100 tenaga kerja atau perusahaan yang memiliki tingkat potensi kecelakaan kerja yang lebih tinggi akibat karakteristik proses.
Sistem Manajemen Kesehatan Keselamatan Kerja (SMK3) adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi stuktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Manfaat Penerapan SMK3 diantaranya :
Meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi;
Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat pekerja/serikat buruh; serta
Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong produktivitas.
SMK3 adalah standar yang diadopsi dari standar Australia AS4801 ini serupa dengan Occupational Health and Safety Assessment Series (OHSAS) 18001, standar ini dibuat oleh beberapa lembaga sertifikasi dan lembaga standarisasi kelas dunia. SMK3 merupakan alat bantu yang dapat digunakan untuk memenuhi tuntutan dan persyaratan yang ada dan berlaku yang berhubungan dengan jaminan keselamatan kerja dan kesehatan kerja. SMK3 merupakan sebuah sistem yang dapat diukur dan dinilai sehingga kesesuaian terhadapnya menjadi obyektif. Prinsip—prinsip penerapan SMK 3 meliputi :
Penerapan SMK3 dilakukan berdasarkan kebijakan nasional tentang SMK3.
Kebijakan nasional tentang SMK3 sebagai pedoman perusahaan dalam menerapkan SMK3.
Instansi pembina sektor usaha dapat mengembangkan pedoman penerapan SMK3 sesuai dengan kebutuhan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
REGIS SOLUTION menyediakan layanan Konsutasi Sistem Manajemen yang berkaitan dengan sistem mutu dari suatu perusahaan dengan merujuk pada standar nasional dan standar internasional yang berlaku di seluruh belahan dunia.
Sertifikasi sistem manajemen terpadu dimulai dari proses audit yang dilakukan secara terintegrasi atas sistim manajemen mutu, lingkungan dan K3. Proses sertifikasi ini lazimnya mengacu kepada tiga standar international seperti ISO 9001:2008, ISO 14001:2004, dan OHSAS 18001:2007, namun berdasarkan kebutuhan pasar dan pelanggan, ruang lingkup integrasi dapat dikurangi atau ditambahkan dengan sistem manajemen lain yang relevan. Persyaratan untuk dapat dilakukan sertifikasi terintegrasi yaitu dokumentasi sudah diintegrasikan, terutama manual dan prosedur, serta instruksi kerja yang terkait sesuai dengan kebutuhan. Manfaat Penerapan Sistem Manajemen Terpadu :
1.
Efisien waktu dan biaya;
2.
Mendapatkan sertifikasi sistem manajemen terintegrasi selain sertifikat dari masing-masing sistem manajemen yang diterapkan;
3.
Meningkatkan citra dan daya saing perusahaan;
Sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan Pangan (SMKP) atau ISO 22000 : 2005 sebagai suatu sistem menajemen keamanan pangan yang memadukan antara Sistem Manajemen, Hazard Analysis Critical Control Points, Pre Requisite Program (GMP, SSOP, Operasional PRP) dan komunikasi efektif ISO 22000 dapat diterapkan di seluruh rantai pangan dengan berbagai ukuran dan kompleksitas guna menjamin keamanan pangan sepanjang rantai pangan hingga konsumen akhir. Penerapan ISO 22000 akan meningkatkan kepercayaan pelanggan, konsumen, pemerintah maupun masyarakat umum terhadap system keamanan pangan organisasi. Dengan Penerapan ISO 22000:2005 perusahaan mendapatkan manfaatnya, seperti : 1.
Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kebersihan makanan selama produksi.
2.
Mengetahui prinsip higienis dan pedoman untuk pengendaliannya.
3.
Terjaminnya makanan dan minuman yang layak dikonsumsi.
Regulasi dan isu sensitif tentang pangan menjadi pertimbangan suatu negara untuk dapat mengimpor pangan dan bahan pangan dari negara lain. Untuk mengatasi permasalahan tersebut , industri makanan dan minuman yang berorientasi ekspor harus memenuhi standar mutu internasional terkait sistem manajemen keamanan pangan. Hal ini juga merupakan persyaratan yang harus dipenuhi oleh perusahaan yang bergerak dalam rantai makanan. Standar Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) menjawab tuntutan keamanan pangan dan membantu perdagangan produk pangan yang memenuhi kriteria keamanan pangan serta tuntutan konsumen terhadap kesehatan dan kelestarian lingkungan.
ISO/TS 16949:2009 adalah Technical Specification nomor 16949 yang dikeluarkan oleh badan ISO sebagai sistem manajemen mutu untuk industri otomotif. ISO/TS 16949:2009 dibuat oleh International Automotive Task Force (IATF) dan Japan Automobile Manufacture Association Inc (JAMA) dengan dukungan suatu komite dari ISO, yaitu komite ISO/TC 176. Anggota IATF terdiri dari BMW, Daimler Chrysler, Fiat, Ford, GM, PSA Peugeot Citroen, Renault SA, Volkswagen, dan asosiasi-asosiasinya, seperti AIAG (Amerika), ANFIA (Italia), FIEV (Prancis), SMMT (Inggris), dan VDA (Jerman) Anggota JAMA terdiri dari Toyota, Daihatsu, Mazda dan industri otomotif Jepang lainnya. Manfaat Penerapan ISO/TS 16949 :
1.
Meningkatkan kualitas produk dan proses.
2.
Meningkatkan keyakinan di Global Procurement.
3.
Pendekatan sistem mutu yang seragam/sama untuk pengembangan subkontraktor.
4.
Mengurangi variasi dan meningkatkan efisiensi.
5.
Mengurangi audit pihak kedua .
ISO 17025 mempunyai maksud untuk memberikan bimbingan konsultasi akreditasi laboratorium berdasarkan ISO/IEC 17025: 2005, dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi dan kredibilitas laboratorium sehingga dapat mencapai kepuasan pelanggan dan pihak lain yang berkepentingan. Selain itu, penerapan standar sistem manajemen mutu dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan laboratorium sehingga konsistensi mutu data hasil pengujian dan/atau kalibrasi dapat dipertahankan.
Tujuan dari standar ini adalah untuk memungkinkan organisasi untuk membangun sistem dan proses yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja energi, termasuk efisiensi energi, penggunaan, dan konsumsi. Pelaksanaanm standar ini dimaksudkan untuk mengarah pada pengurangan emisi gas rumah kaca, biaya energi, dan dampak lingkungan lainnya yang terkait, melalui sistematis manajemen energi. Standar ini berlaku untuk semua jenis dan ukuran organisasi terlepas dari geografis, kondisi budaya atau sosial. Implementasi yang sukses tergantung pada komitmen dari semua tingkat dan fungsi organisasi, dan terutama dari manajemen puncak.
Semua perusahaan wajib melaksanakan SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP) No.50 tahun 2012 tentang SMK3, yang ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 12 April. PP ini merupakan aturan pelaksanan dari pasal 87 UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan. PP ini berlaku bagi perusahaan yang mempekerjakan minimal 100 tenaga kerja atau perusahaan yang memiliki tingkat potensi kecelakaan kerja yang lebih tinggi akibat karakteristik proses. SMK3, lanjutnya, merupakan bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif..
PT. REGIS SOLUSINDO UTAMA Jl. Kukusan Raya No. 110 Blok E.48, Kel. Kukusan, Kec. Beji, Depok, Jawa Barat 16425 Telp. +62.21.70.500.599, Mobile +62.852.9288.6030 Email.
[email protected] www.regis.co.id
Banyak kecelakaan yang sebenarnya tidak perlu terjadi, tetapi bisa terjadi dan sangat merugikan. Karena itu diperlukan pengetahuan untuk mencegahnya agar kerugian dapat dihindarkan. Semua kecelakaan yang pernah terjadi ada sebabnya, semua sebab bisa dicari dan diketahui, karena itu semua sebab kecelakaan dapat dihindari sehingga semua kecelakaan bisa ditiadakan, sampai tercapai bebas kecelakaan. Salah satu cara mencegah Kecelakaan Kerja yaitu dengan menerapkan kaidah-kaidah Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja, yang harus dipatuhi oleh semua karyawan. Untuk itulah, training basic safety ini menjadi penting untuk diikuti oleh seluruh karyawan. Banyak manfaat yang akan didapat sesudah menyelesaikan Training Basic Safety ini, diantaranya adalah:
1. Memberikan kesadaran dan pemahaman terhadap pentingnnya tidak pencegahan bahaya kerja 2. Membentuk sikap dan kepedulian terhadap budaya safety dilingkungan kerja serta di kehidupan sehari-hari 3. Menciptakan budaya kerja yang sehat dan aman yang mampu mengurangi kerugian organisasi (perusahaan) terkait dengan kasus-kasus kecelakaan kerja dilingkungan kerja.
Ancaman bahaya yang memungkinkan mendatangkan kerusakan besar seperti kebakaran gempa, tsunami, badai, banjir, bahkan demo yang semakin membudaya dilingkungan masyarakat kita. Untuk mengantisipasi kejadian tersebut, perusahaan harus membentuk organisasi tersendiri dalam menghadapi keadaan darurat, apapun bentuknya. Tanpa persiapan yang baik dalam menghadapi keadaan darurat, kepanikan akan terjadi dan kemungkinan kerugian yang lebih besar akan dialami oleh perusahaan. Kesadaran perusahaan tentang kemungkinan adanya bencana yang tidak diharapkan, akan meningkatkan kewaspadaan Perusahaan. Manfaat Training Emergency Response Plan antara lain : 1.
Memahami konsep Perencanaan Tanggap Darurat (ERP) secara efektif sehingga pengendalian bisa dilakukan secara cepat dan tepat.
2.
Mencegah kesimpang siuran dalam menghadapi keadaan emergency (tidak gugup atau panik).
3.
Memberikan pemahaman kepada peserta tentang Design, Operation dan Implementasi Emergency Response Plan yang jelas dan efektif.
Untuk mencegah kejadian kebakaran dan mengurangi dampak yang ditimbulkannya, diperlukan tingkat pengetahuan tentang api yang memadai. Banyak faktor yang bisa mempercepat terjadinya bahaya api atau kebakaran bahkan ledakan, faktorfaktor tersebut kadang-kadang kurang diperhatikan oleh kebanyakan orang, padahal upaya pencegahan kebakaran lebih mudah dan lebih murah, dibandingkan upaya penanggulangannya. Karena itulah, dalam training fire safety ini upaya pencegahan kebakaran lebih diutamakan. Manfaat Pelatihan Fire Safety ini antara lain : 1.
Peserta Training Fire Safety akan memahami pentingnya upaya pencegahan kebakaran melebihi upaya penanggulangannya
2.
Memberikan kesadaran tentang pentingnya meningkatkan perilaku keseharian dalam pencegahan kebakaran.
3.
Mengenal beberapa sarana dan prasarana peralatan pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
Training First Aid- Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan berguna untuk meningkatan pemahaman dalam melakukan tindakan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K). Hal ini didasari oleh semakin tingginya kasus kecelakaan kerja di Indonesia. Perlu diketahui setiap pekerja wajib mendapat perlindungan dari resiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang dapat terjadi. Untuk penerapan K3 perlu adanya latihan tentang pentingnya keselamatan dalam bekerja agar tidak terjadi kecelakaan yang merugikan seluruh komponen perusahaan dan sebagai bentuk kepedulian terhadap pelaksanan zero accident (meminimalisir kecelakaan kerja). Setelah mengikuti Training First Aid peserta diharapkan dapat:
1. Mampu memahami tanggap darurat untuk pertolongan pertama kecelakaan 2. Mampu memberikan arahan serta mengendalikan team k3 perusahaan terkait dengan P3K
Penilaian Risiko merupakan langkah penting dalam perlindungan karyawan, bisnis, serta kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Dalam berbagai kasus pengukuran risiko yang tepat dapat meningkatkan kesiapan perusahaan dalam pengendalian risiko. Peraturan sendiri tidak bermaksud menghilangkan risiko secara total . Tujuan utama dari manajemen resiko adalah untuk membantu organisasi/perusahaan dalam menangani masalah kesehatan yang signifikan dan kemungkinan resiko kecelakaan kerja yang akan terjadi. Berfokus pada cara dan sarana untuk mengontrol efek dari bahaya yang diidentifikasi ketika semua beranggapan bahwa hampir mustahil untuk menghilangkan suatu bahaya. Adapun manfaat Training HIRA secara garis besar adalah : 1.
Mengenali dan mengendalikan bahaya di tempat kerja
2.
Menciptakan kesadaran di kalangan karyawan dan membentuk budaya safety dilingkungan kerja
3.
Menetapkan standar manajemen resiko berdasarkan praktek keselamatan yang bisa diterima dan persyaratan yang sah.
4.
Mengurangi kecelakaan di tempat kerja
Kecelakaan akan menyebabkan kerugian dan mengurangi keuntungan perusahaan, tetapi masih banyak yang belum mau melakukan tindakan penanggulangan dengan baik dan serius. Padahal kecelakaan sering terjadi ditempat kerja, bahkan terkadang kecelakaan yang sama terulang kembali untuk yang kesekian kalinya, tanpa ada upaya penanggulangan sedikitpun. Salah satu upaya mengurangi kerugian akibat kecelakaan adalah dengan mengadakan analisa setiap kecelakaan yang terjadi dan melakukan tindakan perbaikan agar kecelakaan serupa tidak akan pernah terjadi kembali. Hasil analisa kecelakaan yang baik dan tepat serta diterapkan upaya tindak pencegahannya akan bisa meningkatkan kesadaran keselamatan bagi semua karyawan dan kerugian akibat kecelakaanpun akan berkurang. Manfaat Training : 1.
Peserta akan memahami perihal tentang kecelakaan, sebab-sebab dan dampaknya.
2.
Memberikan kesadaran tentang pentingnya menjaga keselamatan dan mencegah kecelakaan ditempat kerja.
3.
Mengetahui langkah-langkah dalam menganalisa kecelakaan dan bisa melakukannya.
Tujuan secara menyeluruh dari penerapan sistem integrasi adalah untuk mengefisiensikan dokumen-dokumen dari ISO 9001 ( Sistem Manajemen Mutu ) - ISO 14001 ( Sistem Manajemen Lingkungan ) - OHSAS 18001 ( Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja ). Training Integrasi Sistem ini akan memberi gambaran kepada para peserta tentang bagaimana cara menuliskan dokumen integrasi dari QMS (ISO 9001:2008), EMS (ISO 14001:2004) dan Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (OHSAS 18001:2007). Diharapkan setelah mengikuti Training Integrasi Sistem, maka Peserta : 1.
Dapat memahami persamaan dan perbedaan persyaratan ISO 9001, ISO 14001 dan OHSAS 18001.
2.
Dapat menetapkan prosedur dan instruksi kerja yang dapat / tidak dapat diintegrasikan.
3.
Dapat membuat perencanaan serta mengontrol pelaksanaan penulisan dokumen yang terintegrasi.
ISO 9001:2008 adalah Sistem Manajemen Mutu, dimana Fokus Kepuasan pelanggan harus diutamakan. Di dalam ISO 9001 itu sendiri harus ada peningkatan atau continual improvement atau peningkatan yang berkesinambungan. Training ISO 9001:2008 ini akan mengarahkan dan memberi kepahaman kepada peserta dalam menyiapkan dan menyusun dokumentasi yang teruji sebagai dasar penerapan dan evaluasi, serta strategi penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 bagi perusahaan yang berkomitmen menghasilkan produk dan layanan bermutu serta kinerja yang tinggi. Diharapkan setelah mengikuti training ISO 9001:2008, maka Peserta :
1.
Mampu menuangkan kebijakan-kebijakan dalam dokumen ISO 9001:2008
2.
Mampu bekerjasama dan mendukung Wakil Manajemen
3.
Mampu merencanakan langkah pengembangan sistem manajemen mutu berdasarkan persyaratan ISO 9001:2008
4.
Mampu mengidentifikasi sumber daya & kemampuan yang dibutuhkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008
Tujuan secara menyeluruh dari penerapan sistem manajemen lingkungan (SML) ISO 14001:2004 adalah sebagai standar internasional yang mendukung perlindungan lingkungan dan pencegahan pencemaran yang seimbang dengan kebutuhan sosial ekonomi. Dampak positif terbesar terhadap lingkungan kiranya adalah pengurangan limbah berbahaya. Salah satu faktor yang sangat penting dalam rantai produksi untuk menjaga keramahan lingkungan tersebut adalah bagaimana produsen / pemasok dapat menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004, sehingga dapat dihasilkan produk yang ramah lingkungan dan proses produksinya juga ramah lingkungan. Diharapkan setelah mengikuti Training ISO 14001, maka Peserta : 1.
Dapat memahami persyaratan ISO 14001:2004 untuk kegiatan operasional Perusahaan.
2.
Dapat mengidentifikasi, memperkirakan daan mengatasi resiko lingkungan yang mungkin timbul.
3.
Dapat mengerti tentang Aspek dan Dampak yang menyebabkan bahaya pencemaran yang terjadi.
Training SMK3 OHSAS 18001 adalah salah satu pelatihan yang saat kini banyak di butuhkan oleh berbagai perusahaan, bagaimana tidak mengingat pelatihan ini sangat membantu kebutuhan pengembangan dan pengetahuan SDM perusahaan terkait dengan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. Hal ini terlatar belakangi dengan meningkatnya kasus kecelakaan kerja yang akhir-akhir ini terus terjadi dan meningkat di perindustrian. Semua ini menuntut para pelaku bisnis untuk menerapkan sistem K3 demi meminimalisir kecelakaan dalam setiap pekerjaan dan mentaat perundangan-undangan yang terkait dengan keselamatan kerja. Baru-baru ini pada tanggal 12 April 2012 di Jakarta, telah keluar Peraturan Pemerintah (PP) No. 50 Tahun 2012 mengenai penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3). PP tersebut merupakan peraturan pelaksanaan dari pasal 87 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Dalam PP Nomor 50 Tahun 2012 tersebut, semua pemberi kerja wajib melaksanakan SMK3, terutama perusahaan yang mempekerjakan minimal 100 tenaga kerja atau perusahaan yang memiliki tingkat potensi kecelakaan yang tinggi akibat karakteristik proses kerja.
Food Safety Management Systems (Sistem-Sistem Manajemen Keamanan Makanan) berdasarkan ISO 22000 membantu organisasi untuk menatalaksana risiko-risiko yang berkaitan dengan makanan dan minuman. Sistem-sistem manajemen tersebut perlu memperhitungkan tidak saja peraturan dasar makanan dan praktek-praktek tempat kerja yang dapat diterima, tetapi juga meliputi rencana-rencana kemungkinan untuk terjadinya krisis seperti penarikan kembali produk. Semua
jenis
praktek
tersebut
membentuk
dasar
suatu
Food
Safety
Management
System.
Standar ini mencakup key elements untuk membentuk Food Safety, dimana salah satu key element tersebut adalah HACCP yang dirancang untuk digunakan pada semua segmen industri pangan mulai penanaman, pemanenan, pengolahan, pabrikasi, distribusi dan penjualan sampai pada penyiapan makanan untuk dikonsumsi. Program-program prasyarat seperti GMP yang diterapkan saat ini (current Good Manufacturing Practices, cGMPs) merupakan suatu dasar yang yang penting bagi keberhasilan pengembangan dan penerapan rencana HACCP. Sistem keamanan pangan yang didasarkan pada HACCP telah diterapkan dengan sukses pada pabrik pengolahan makanan, toko penjual makanan dan operasi jasa pelayanan makanan.
ISO/TS 16949 merupakan Technical Specification yang ditetapkan oleh badan ISO sebagai standar sistem manajemen mutu untuk industri otomotif. Dengan mengadopsi standar ini, maka para produsen otomotif akan semakin sesuai penerapannya
dengan
ISO
9001:2008
karena
sistemnya
menjadi
semakin
Generic.
Semakin meningkatnya persaingan dalam industri otomotif membuat para produsen makin giat dalam mengembangkan berbagai metode, teknologi, ketrampilan serta sumber daya dalam hal pemenuhan kebutuhan otomotif untuk pelanggan. Manfaat Training ISO/TS 16949:2009 memberikan pengetahuan tentang persyaratan-persyaratan ISO/TS 16949 dan bagaimana mengaplikasikan serta mengintegrasikan persyaratan-persyaratan tersebut dalam sistem manajemen yang sudah ada dalam perusahaan dan mampu memahami tools wajib dan metodologi control plan dalam ISO/ TS 16949:2009.
Jl. Kukusan Raya No. 110 Blok E. 48 Kel. Kukusan, Kec. Beji Depok, Jawa Barat 16425 Telp. +62.21.70.500.599, Mobile +62.852.9288.3060 Email.
[email protected] www.regis.co.id