No Surat/Pengumuman
018100.S/HM.05/SPER/2012
Nama Perusahaan
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
Kode Emiten
PGAS
Lampiran
2
Tanggal dan Jam
18 Jun 2012 18:21:14
Perihal
Keterbukaan Informasi Yang Perlu Diketahui Publik
Dalam rangka memenuhi ketentuan Peraturan Nomor X.K.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep 86/PM/1996 tanggal 24 Januari 1996 tentang Keterbukaan Informasi Yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik dan Peraturan Bursa, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk memberitahukan bahwa pada tanggal 18 Jun 2012 , Perusahaan mengalami peristiwa/memperoleh informasi/fakta penting yang mungkin dapat mempengaruhi nilai Efek atau mempengaruhi keputusan investasi Pemodal yaitu berupa:
Lainnya: Keterbukaan Informasi - Press Release PGN Memenuhi Kebutuhan Gas Untuk Industri di Jawa Timur
Dampak kejadian, informasi atau fakta penting tersebut terhadap Perseroan sebagai berikut: Rincian Penjelasan Terlampir : Dokumen ini merupakan dokumen resmi PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk yang tidak memerlukan tanda tangan karena dihasilkan secara elektronik oleh sistem pelaporan secara elektronik. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk bertanggung jawab penuh atas informasi yang tertera di dalam dokumen ini.
Validation ID: 4077061f32-7d14be-42189f-06a1e0-b5d120d21fe5240e
17 Juni 2012
PGN Penuhi Kebutuhan Gas Untuk Industri di Jawa Timur (Jakarta - 17 Juni 2012) : Seiring dengan meningkatnya tambahan pasokan bagi PGN Strategic Business Unit (SBU) II Jawa Bagian Timur, maka secara bertahap sejak Juni 2012, pelanggan industri Jawa Timur akan menikmati kebutuhan energi gas bumi sesuai kontrak. Sejak pemberlakuan dan komitmen penyesuaian harga gas bumi di pertengahan 2011 lalu, iklim usaha di bidang hulu semakin tumbuh dan produktif sehingga berdampak positif bagi terjaminnya komitmen penambahan pasokan bagi wilayah tersebut. Pada Juni 2012, maksimum kontrak pelanggan ada dikisaran 150 MMscfd. Peningkatan pemakaian akan terus meningkat sampai akhir 2013 hingga dikisaran 180 MMscfd. Saat ini pelanggan industri sedang mempersiapkan peralatan dan SDM bagi penyerapan pasokan baru. Pada periode November 2012 – Juli 2013, jumlah pelanggan SBU II Jatim akan meningkat dan beberapa pelanggan akan menaikkan kapasitas volume pemakaian gas bumi untuk peningkatan produksi. Saat ini SBU II melayani lebih dari 12 ribu pelanggan dimana 350 diantaranya adalah pelanggan industri komersial. Seiring dengan pemenuhan kontrak kebutuhan gas bumi bagi wilayah tersebut, pada Juli 2013 ditargetkan pelanggan industri dan komersial akan tumbuh lebih dari 15 % menjadi 414 pelanggan. Terkait dengan keberatan beberapa kalangan industri terkait penyesuaian harga gas, berkaca dari wilayah Jawa Timur, PGN juga berharap dampak positif dan hal yang sama dapat dirasakan oleh pelanggan di Jawa Barat. Penambahan pasokan bagi kelangsungan dan kebutuhan industri menjadi harapan semua pihak baik PGN maupun pelanggan sebagai end user. Mengenai keberatan industri Jawa Barat, Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso menjelaskan, untuk mengantisipasi dampak kenaikan harga gas di hulu, perseroan sebenarnya sudah melakukan serangkaian program sosialisasi kepada para stakeholder, termasuk dengan kalangan industri baik formal maupun informal.
17 Juni 2012
Dalam forum tersebut manajemen PGN juga menerima banyak masukan dari para pelaku industri. Berbagai informasi dari para stakeholder tersebut kemudian digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan penetapan harga gas. Bahkan saat inipun PGN tetap membuka diri untuk menjelaskan kembali posisi serta pertimbangan penyesuaian harga gas bumi kepada semua pihak. Juga mengenai kekhawatiran berbagai pihak, bahwa PGN belum sepenuhnya melakukan upaya-upaya konkrit untuk pemenuhan gas bumi bagi industri, “PGN telah mengupayakan secara konsisten dan berkoordinasi secara intensif dengan kementerian-kementerian terkait serta stakeholder di wilayah pengambilan policy agar pemenuhan kebutuhan gas bumi bagi industri dapat disetarakan dengan sektor-sektor lain yang selama ini menjadi prioritas,” tegas Hendi. “Kami sangat memahami keberatan para pelanggan industri terhadap penyesuaian harga ini. Stabilitas dan jaminan pasokan sudah dipahami oleh pihak produsen, salah satunya adalah dengan penyesuaian harga beli gas untuk meningkatkan operasi di hulu. Dan SBU II sudah merasakan manfaatnya pertengahan tahun ini secara nyata,” kata Hendi Prio Santoso, Direktur Utama PGN, Minggu (17/6). Hal ini merupakan langkah nyata PGN dalam memperjuangkan kepentingan end user. Lebih lanjut Hendi mengatakan, penetapan harga gas baru yang mulai berlaku di bulan Mei 2012 ini tidak dilakukan secara mendadak. “Setelah mendengar masukan dari pelanggan dan berdasarkan survei yang kami lakukan, harga baru yang kami tetapkan masih wajar dan terjangkau oleh industri,” lanjutnya. Hendi mengaku, PGN tidak mungkin menanggung sendiri beban biaya akibat kenaikan harga gas oleh produsen yang mencapai lebih dari 200%.
17 Juni 2012
Saat ini untuk pasokan dari hulu ke PGN yang mengalami penyesuaian harga untuk wilayah Jawa Bagian Barat memiliki kontrak sekitar 600 BBTUD. Dengan volume yang demikian besar, otomatis kenaikan harga gas dari hulu tersebut telah membuat beban PGN meningkat signifikan. “Kami sesungguhnya masih menanggung beban porsi pelanggan sebagai dampak kenaikan harga gas oleh produsen,” jelas Hendi. Hendi menambahkan, amanat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengenai transformasi energi dari bahan bakar minyak (BBM) ke gas telah menempatkan PGN di posisi terdepan. Kondisi ini tentunya tidak mudah dan tidak murah. "Untuk membangun infrastruktur dan memberikan jaminan pasokan gas butuh investasi yang sangat besar. Tanpa dukungan dan pengertian seluruh stakeholder, transformasi energi ke gas akan sulit diwujudkan," imbuhnya. --------------------------//--------------------------Tentang PGN PGN merupakan salah satu BUMN yang bergerak dalam usaha distribusi gas nasional. Perseroan mengoperasikan jalur pipa distribusi gas sepanjang lebih dari 3.750 km, menyuplai gas bumi ke pembangkit listrik, industri, usaha komersial termasuk restoran, hotel dan rumah sakit, serta rumah tangga. PGN juga mengoperasikan jalur pipa transmisi gas bumi dari jaringan pipa bertekanan tinggi sepanjang sekitar 2.160 km. Sejalan dengan meningkatnya permintaan terhadap gas bumi di dalam negeri dengan sumber yang terbatas, PGN terus berusaha mencari solusi strategis untuk menjamin suplai bagi para konsumen dan mencegah kelangkaan gas bumi di beberapa wilayah. Saat ini PGN sedang mencari suplai gas baru, terutama dari lokasi yang dekat dengan infrastruktur yang ada, serta berupaya mendapatkan volume yang lebih besar untuk dialokasikan pada penggunaan di pasar dalam negeri. Perseroan merupakan perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saat ini, kepemilihan saham PGN sebesar 56,96% dimiliki oleh pemerintah republik Indonesia dan sekitar 43,04% dikuasai oleh publik