4
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan PT Perusahaan Gas Negara(Persero)Tbk atau sering disebut PGN dengan kode transaksi perdagangan Bursa Efek Indonesia “PGAS”,merupakan sebuah perusahaan milik Negara yang dirintis sejak tahun 1859,ketika masih bernama Firma LIN Enthonen &Co.Kemudian pada tahun 1950,oleh pemerintah Belanda, perusahaan tersebut diberinama NV Overzeese Gas en Electriciteit(NV OGEM). Namun pada tahun 1985,pemerintah Republik Indonesia mengambil alih kepemilikan firma tersebut dengan mengubah nama Penguasa Perusahaan Peralihan LIstrik dan Gas (P3LG) seiring dengan perkembangan Pemerintah Indonesia pada tahun 1961 status perusahaan beralih menjadi BPU-PLN. Pada
tanggal
13
mei
1965,berdasarkan
Peraturan
Pemerintah
No.19/1965,perusahaan ditetapkan sebagai perusahaan Negara dan dikenal sebagai
Perusahaan
Gas
Negara(PGN).Kemudian
berdasarkan
Peraturan
Pemerintah No.27 tahun 1984,perseroan berubah status hukumnya dari Perusahaan Negara(PN menjadi Perusahaan Umum (Perum). Setelah itu,status perusahaan diubah dari perum menjadi perseroan Terbatas yang dimiliki oleh Negara berdasarkan Peraturan Pemerintah No.37 tahun 1994 dan Akta Pendirian Perusahaan No.486 tanggal 30 mei 1996 yang dikatakan oleh notaris Adam Kasdamaji SH. Seiring dengan perubahan statu perseroan berubah menjadi perusahaan terbuka,anggaran dasar perusahaan diubah dengan Akta Notaris No.5 dari Fathiah Helmi SH tanggal 13 November 2003, yang antara lain berisi tentang perubahan struktur permodalan.Perubahan ini telah disahkan Mentri Kehakiman
4
5
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di dalam surat keputusan No.C-26467 HT.01.04 Th 2003 tanggal 4 November 2003,dan diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia dengan No.94 Tambahan No.11769 tanggal 24 November 2003. Pada tanggal 5 Desember 2003, perseroan memperoleh pernyataan efektif dari badan Pengawas Pasar Modal untuk melakukan penawaran umum saham perdana kepada masyarakat 1.296.296.000 saham,yang terdiri 475.309.000 saham dari investasi saham Pemerintah Republik Indonesian,pemegang saham perseroan dan 820.987.000 saham baru. Sejak saat itu,nama resmi perseroan menjadi PT Perusahaan Gas Negara (persero)Tbk,saham perusahaan telah dicatatkan dalam Buersa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 15 Desember 2003 dengan kode transaksi perdagangan “PGAS”. B. Hukum Adapun landasan hukum perusahaan menggunakan
berbagai peraturan
perundangan antara lain: 1. PP No.19/1965 Dasar Hukum Pendirian 2. UU Migas No.22 Tahun 2001. Dengan telah disahkannya UU Migas, maka kerangka hukum bisnis migas di Indonesia mengalami perubahan yang signifikan, tidak hanya terjadi di sektor hulu tetapi juga pada sektor hilir dimana perusahaan melakukan kegiatan usahanya saat ini . 3. Menteri Kehakiman No.C2-7729.HT.01.01.Th 96 Tanggal 13 Mei 1996 tantang Pengesahaan Badan Hukum.
6
4. Persetujuan Menteri Kehakiman atas Akta Perubahan Anggaran Dasar No.C-19905.HT01.04.Th 99 Tanggal 10 Desembar 1999. 5. Undang –undang RI No.1 Tahun 1995 tentang persrroan terbatas. 6. Undang- undang RI No.19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara . 7. KEP-117/M-MBU /2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Govermance pada Badan Usaha Milik Negara. C.Visi,Misi Nilai-nilai Budaya PGN Untuk menghadapi tentangan kompetisi usaha di masa depan ,PGN telah menetapkan Visi dan Misi perusahaan serta merumuskan nila-nilai budaya perusahan .Berikut Visi,Misi ,dan Nilai Budaya PGN: 1) Visi PGN: Menjadi perusahaan kelas dunia dunia dalam pemanfaat gas bumi. 2) isi PGN: Meningkatkan nilai tambah perusahaan bagi Stackholders melalui: a)
Penguatan
bisnis
inti
transportasi
niaga
gas
bumi
dan
pengembanganya. b)
Pengembangan usaha pengelola gas.
c)
Pengembangan usaha jasa operasi, pemeliharaan dan keteknikan yang berkaitan dengan industri gas.
d)
Profitasasi
sunver
daya
dan
mengembangkan usaha lainnya.
asset
perusahaan
dengan
7
3) Nilai-nilai Budaya PGN (ProCISE) a. Profesionalisme/profesionalisme. b. Penyempurnaan Terus Menerus / continius Improvement c. Integritas d. Keselamatan 4) Strategi perusahaan dan Tujuan Perusahaan a) Strategi Perusahaan Menyelesaikan pengembangan infrastruktur jaringan pipa transmisi gas yang terpadu dengan jaringan distribusi yang di harapkan akan tumbuh peran serta pelaku bisnis disepanjang rantai bisnis gas bumi dari sektor hulu ke sektor hilir, dalam rangka mempersiapkan Unbudling dan Open access. b) Tujuan Perusahaan Tujuan
perusahaan
ditetapkan
dalam
Peraturan
Pemerintah
No.37.tahun 1994 sebagai berikut: 1. Mengembangkan dan memanfaatkan gas bagi kepentingan umum dan sekaligus 2. Memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan. 3. Menyediakan gas dalam jumlah mutu yang memadai untuk melayani kebutuhan masyarakat. E. Struktur Organisasi Pembuatan struktur organisasi dalam suatu perusahaan mutlak harus dilakukan oleh pemimpin perusahaan agat aktivitas personil perusahaan tidak
8
tumpatindih(over lapping). Struktur organisasi
yang akan dibuat akan
membantumemberikan pengertian yang jelas dengan pembagian tugas yang ada didalam perusahaan itu dan setiap pekerja mengetahui dari mana sumber perintah dan kepada siapa seseorang itu bertanggung jawab. Dengan adanya struktur organiasidiharapkan tercapainya suatu tujuan yang efektif di antara unit-unit maupun bagian-bagian dalam oraganisasi sehingga yang ditetapkan akan tercapai.Oleh karena itu, srtuktur organisasi yang digunakanharus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan agar pendayagunaan sumber daya yang menjadi optimal. Struktur organisasi pada PT Perusahaan Gas Negara Merupakan struktur organisasi garis dan staf,yang mencerminkan tanggung jawab dan wewenang secara vertical serta hubungan bagian horizontal.Melalui struktur organisasi yang baik, pengatur pelaksanaaan pekerja dapat diterapkan, sehingga efesiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerjasama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai. Suatu perusahaan terdiri dari unit kerja yang dapat di laksananakan perseroan,maupun kelompok kerja yang berfungsi untk melaksanakan serangkain kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertical, melalui saluran tunggal.
9
Struktur Organisasi disajikan pada gambar.2.1
Gambar 2.1 Struktur Organisasi SBU Distribusi III Sumber PT.PGN SBU III Cabang Medan
10
F.
Jobs Description Berikut adalah uraian pekerjaan (Jobs Descriptioni) untuk setiap
departemen pada PT Perusahaan Gas Negara(Persero)Tbk. 1) General Maneger Fungsi General Manager: General Manager mempunyai fungsi menyelenggarakan kegiatan usaha distribusi gas bumi melalui jaringa pipa gas sesuai peerkembangan usaha dan kebijakan
yang
ditetapkan
Direksi.Menetapkan,mengendalikan
dan
mengelola Rencana Kerja dan Anggaran a. Mengendalikan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jaringan pipa gas serta fasilitas penunjangan. b. Mengendailakan pengelolaan kegiatan K3PL dan jaringan Integritas jaringan . 2) Departemen Keuangan SDM Fungsi Departemen Keuangan dan SDM: Departemen Keuangan dan SDM
mempunyai fungsi memastikan
pengelolaan keuangan,SDM serta tanggung jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan secara optimal. Tugas Departemen Keuangan SDM: a. Mengelola Rencana Kerja dan Anggaran untuk pelaksanaan kegiatan keuangan dan SDM sertabtanggung jawab sosial dan lingkungan.
11
b. Memastikan terintegarasinya rencana kerja antar satuankerja di dalam departemen keuangan SDM,maupun dengan satuan yang laindi dalam organisasi SBU. c. Melakukan koordinasi,pengawasan dan evaluasi pelaksanaan rencana kerja antar satuan kerja di dalam departemen keuangan dan SDM. d. Mengendalikan kegiatan pengelolaan keuangan dan SDM e. Memastikan pelaksanaan program tanggung jawab sosial dan lingkungan. 3) Dinas Keuangan Fungsi Dinas Keuangan: Dinas Keuangan mempunyai fungsi memastikan pengelolaan kegiatan keuangan,
yang
Meliputi
anggaran.
Perbendaharaan,akuntansi,perpajakan,serta pelaksanaan program tanggung jawab sosial dan lingkungan. Tugas Dinas Keuangan : a. Mengelola penyusunan rencana kerja dan anggaran (RKA) SBU serta menyusun usulan otoritas pelaksanaan RKA SBU. b. Melakukan pengelolaaan dan evaluasi pelaksanaan RKA SBU secara berkala. c. Melakukan koordinasi,pengawasan serta evaluasi aktiva kewajiban. d. Dropping ke kantor pusat. e. Mengelola dan mengendalikan kegiatan serta administrasi penerimaan dan pembayaran dana tas keuangan perusahaan dilingkungan SBU.
12
4) Seksi Anggaran Fungsi Seksi Anggaran : Seksi
Anggaran
mempunyai
fungsi
melaksanakan
kegiatan
penyusunan dan pengendalian atas pelaksanaan dan penyusunan laporan pencapaian RKA SBU . Tugas Seksi Anggaran: a. Mengkoordinir pembuatan usulan RKA SBU. b. Menyusun RKA untuk masing-masing pusat Biaya/Unit Kerja SBU sesuai dengan RKAP yang telah ditetapkan . c. Menyusun usulan otoritas pelaksanaan RKA SBU . d. Menyusun otoritas pelaksanaan RKA SBU sesuai dengan otoritas yang telah ditetapkan oleh Direksi untuk masing-masing pusat Biaya/Unit kerja. e. Melaksanakan
evaluasi,
monitoring,
dan
pengendalian
terhadap
pelaksanaan RKA SBU secara berkala. 5) Seksi Pembendaharaan Fungsi Seksi Pembendaharaan : Seksi pembendaharaan menpunyai fungsi melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengendalian pembendaharaan SBU.
13
Tugas Seksi Pembendaharaan : a. Melakukan
dan
mengendalikan
verifikasi
keabsahan
dokumen
penerimaan dan dokumen permintaan pembayaraan . b. Melaksanakan dan mengendalikan atas penerimaan dan pengeluaran dana perusahaan. c. Melaksanakan evaluasi kebutuhan dana SBU dan pengajuan droping ke kantor pusat. d. Melakukan kegiatan dan monitoring rekening bank SBU. 6) Seksi Akutansi Fungsi Seksi Akutansi : Seksi Akutansi mempunyai fungsi mengelola pelaksanaan kegiatan akutansi,penyusunan laporan keuangan termasuk daftar asset tetap serta perpajakan. Tugas Seksi Akutansi : a. Menerima,mencatat serta mengklarifikasi transaksi keuangan . b. Melakukan
koordinasi,memonitor
dan
mengevaluasi
pengelolaan
pencatatan asset tetap. c. Menyusun dan mengavaluasi laporan keuangan . 7) Seksi TSJL(Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) Fungsi Seksi TSJL(Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan). Seksi TSJL mempunyai fungsi mengelola pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
14
Tugas Seksi TJSL (Tangung Jawab Sosial Lingkungan): a. Membuat
rencana dan melaksanakan pengelolaan program tanggung
jawab sosial dan lingkungan. b. Membuat laporan pelaksanaan pengelolaan lingkungan,tanggung jawab sosial dan lingkungan. 8) Dinas SDM Fungsi Dinas SDM Dinas SDM mempunyai fungsi memastikan pelaksanaan kegiatan manajemen SDM SBU dapatproduktivitas kerja dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif. Tugas Dinas SDM: a. Melakukan koordinasi,pengawasan dan evaluasi pelaksanaan adminstrasi SDM. b. Mengelola perencanaan dan pengadaan tenaga kerja. c. Melakukan
koordinasi,pengawasan
dan
evaluasi
pembinaan
dan
pengembangan SDM . d. Melaksanakan pengaturan penempatan pekerja melalui proses mutasi dan rotasi,serta mengevaluasi ususlan promosi. e. Memastikan ketepatan waktu dan keakuratan pelaksana administrasi SDM. 9) Seksi Pembinaan dan Pengembangan SDM Fungsi Seksi pembinaan dan pengembangan SDM:
15
Seksi
pembinaan
dan
pengembangan
SDM
mempunyai
fungsi
melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia. Tugas Seksi pembinaan dan pengembangan SDM: a. Melakukan koordinasi pembuatan rencana kebutuhan tenaga kerja untuk jangka pendek,menengah dan panjang. b. Melakukan analisis kesenjangan kompetensi c. Melakukan koordinasi usulan rotasi/mutasi dan promosi pekerja . d. Melakukan
koordinasi,mengawasi
dan
mengevaluasi
pelaksanaan
pemenuhan pekerja. 10) Seksi Remunasi dan Hubungan Industrial Fungsi Seksi Remunirasi dan Hubungan Industrial: Seksi
Remunirasi
dan
Hubungan
Industrial
mempunyai
fungsi
melaksanakan kegiatan administrasi SDM,kegiatan remunirasi ,pengelolaan sistem informasi SDM dan membina hubungan industrial antara pekerja dengan perusahaan serta memastikan penerapan peraturan perusahaan sesuai dengan ketentuan yang ada. Tugas Seksi Remunirasi dan Hubungan Industrial: a. Menyusun usulan RKAP khususnya biaya pekerja,biaya jasa outsorcing dan biaya lain yang terkait. b. Mengevaluasi pelaksanaan pembayaraan fasilitas (benefit) pekerja. c. Melakukan monitoring administrasi dan pelayanan pension. d. Melakukan pelayanan duka cita pekerja.
16
G. Jaringan Usaha/Kegiatan Sebagai penyedia Utam Gas Bumi,PGN memiliki dua bidang usaha distribusi(penjualanan) dan tramisi(tranportasi)gas bumi melalui jaringan pipa yang tersebar diseluruh wilayah usaha.Usaha distribusi meliputi kegiatan pembelian gas bumi dari pemasok dan penjualan gas bumi yang melalui jaringan pipa distribusi ke pelanggan rumah tangga,komersil dan industry. Sedangkan usaha transmisi merupakan kegiatan pengakutan (transportasi)gas bumi melalui jaringan pipa transmisi dari sumber-sumber gas ke penggunaan industri. 1) Kegiatan Usaha Distribusi PGN mendistribusikan produk gas bumi melalui jaringan pipa distribusi ke para pelanggan.kegiatan usaha ini memberikan kontribusi sebesar 81% dari total pendapatan yang di proleh pada tahu 2011.PGN merupakan pelaku utama dalam kegiatan usaha usaha distribusi gas di Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 94%. Jaringan layanan mencakup delapan kota utama di Indonesia
yaitu,Jakarta,Cirebon,Surabaya,Palembang,Medan,Batam
dan
Pekanbaru yang didukung oleh jaringan pipa distribusi sepanjang 3.097 km dengan kapasitas sebesar 831 MMSCFD.Pasokan gas dan kontrak pembelian sebelum diperlakukan UU Migas No.22/2001,PGN memperoleh pasokan gas bumi yang terutama dari Pertamina DOH Cirebon dan BP Muara Karang untuk memenuhi kebutuhan pasar gas bumi di wilayah distribusi jaw bagian barat. Sedangkan untuk wilayah distribusi jawa bagian timur memperoleh pasokan dari gas bumiEMP Kangaen dan Lapindo Berantas,untuk wilayah distribusi sumatera bagian utara meperoleh pasokan gas bumi dari Pertamina
17
DOH Pangkalan Berandan.Setelah diberlakukannya UU Migas secara langsung dari produsen gas bumi antara lain Pertamina,BP,Lapindo Berantas, Conocophilips dan Elips.Kontrak pembelian gas bumi jangka panjang antara 10 tahun samoai 20 tahun .perjanjian gas bumi jangka panjang di maksudkan untuk mendapatkan jaminan pasokan gas bumi secara lebih pasti agar kualitas pelayanan perusahaan kepada pelanggan dapat terpenuhi dengan lebih baik. Dalam rangka penetrasi pasar wilayah yang menjadi target perusahaan,maka daerah layanan pasar dibagi menjadi tiga wilayah distribusi, sebagai berikut: a. SBU Distribusi Wilayah I,Jawa Bagian Barat yang terdiri Dari Jakarta, Banten,Bekasi,Karawang,Bogor,Cirebon,Palembang,dan Bandung. b. SBU Distribusi Wilayah II,Jawa Bagian Timur yang terdiri dari SurabayaGresik,Sidoarjo-Mojekerto,Pasuruan-Probolinggo serta Semarang dan Makasar c. SBU Distribusi Wilayah III,Sumatera Bagian Utara yang terdiri dari Medan,Batam,dan Pekanbaru.
2) Kegiatan Usaha Transmisi Kegiatan usaha tranmisi meliputi transportasi gas bumi dari lapangan gas milik produsen melalui jaringan pipa transmisi bertekanan tinggi ke stasiun penyerahan pembeli. Dalam kapasitasnya sebagai pengangkut sebagai pengakut gas bumi dari produsen ke konsumen,PGN pengakutan
transportasi
(Toll
Fee).
Khususuntuk
memperoleh jasa melayani
PLN
18
Panaran(Batam),selain mendapat jasa transportasi,perusahaan bertindak sebaigai penjualan gas bumi. PGN mengoperasikan jaringan pipa transmisi sepanjang 1.074 km dengan kapasitas sebesar 887 MMSCFD dan tingkat utilisasi sebesar 54%. Kapasitas ini mewakili sekitar 47%pangsa pasar kegiatan usaha tranmisi ruas Gresik-Duri dan Gas Indonesia(Trangaspindo). H. Kinerja Usaha Terkini PT PGN (Persero) Tbk merupakan perusahaan infrastruktur
yang
berpengalaman menyalurkan dan menyediakan gas bumi bagi kepentingan umum(Public utility). Sebagai perusahaan infrastruktur,PGN memiliki jaringan pipa transmisi dan distribusi yang handal. Kinerja usaha PGN adalah transporter ,distributor dan trader di bidang gas
bumi. Sebagai transporter ,PGN
menyediakan infrastruktur jaringan pipa tranmisi yang menghubungkan sumbersumber gas ke konsumen akhir atau ke stasiun penerima di jaringan pipa distribusi yang menghubungkan stasiun dengan konsumen akhir yaitu kepada pelanggan rumah tangga,komerisl industri. Tugas utama PGN di bidang distribusi adalah untuk meningkatkan pemanfaatan energi melalui pendayagunaan gas bumi sebagai subtitusi BBM. Sebagai trader PGN melaksanakan pembelian gas dari produsen yang menjualnya kepada pelanggan
Rumah Tangga,Komersil,dan
Industri melalui jaringan pipa. Sepanjang tahun 2013 ,kinerja PGN tetap solid dan mengalami pertumbuhan bisnis secara bekelanjutan . secara finisila, PGN berhasil meraih total pendapatan sebesar US$ 3 milliar atau tumbuh 16% dari pda tahun 2012
19
senilai US$ 2,5 milliar. Aset PGN juga tumbuh US$ 3,9 milliar (2012) menjadi US$ 4,3 milliar. Sedangkan ekuitas PGN melonjak dari US$ 2,3 milliar menjadi US$ 2,7 milliar. Secara operasional,kegiatan usaha distribusi PGN berhasil menyalurkan gas bumi sebanyak 827 MMSCFD,meningkat dari pada tahun 2012 sebanyak 807 MMSCFD. Di bisnis transmisi melalui anak perusahaan yaitu PT Transportasi Gas Bumi Indonesia
gas yang disalurkan turun tipis dari 877
MMSCFD ke 854 MMSCFD di tahun 2013. Penurunan gas oleh usaha transmisi ini di sebabkan oleh berhentinya penyaluran gas ke PLN Medan akibat ketiadaan pasokan gas danpenurunan gas yang di oftaker Singapura. Gas yang disalurkan PGN terbukti telah memberikan banyak manfaat kepada sektor usaha perekonomian Indonesia. Contohnya,usaha distribusi gas PGN menyalurkan gas bumi sebanyak 827 MMSCFD atau setara dengan 145 ribu barel minyak per hari ke sektor industri, komersil,UMKM dan rumah tangga,maka nilai penghematan yang dihasilkan dengan menggunakan gas bumi mencapai sekitar Rp 55 triliun dibandingkan menggunakan minyak. Sebagai
upaya
untuk
mempercepat
pemanfaatan
gas
bumi
di
Indonesia,pada tahun 2014 PGN telah menyiapkan investasi untuk membangun infrastruktur mulai dari sektor industry,komersil,UMKM dan rumah tangga. Dengan fundamental yang sangat solid,PGN memiliki ruang lingkup cukup luas untuk membiayai ekspansi bisnis. Karena itu PGN akan terus memaksimalkan peluang untuk mendorong percepatan pemanfaatan gas bumi berbagai segmen pelanggan.