No Surat/Pengumuman
003300.S/HM.02.03/SPER/2013
Nama Perusahaan
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
Kode Emiten
PGAS
Lampiran
2
Tanggal dan Jam
22 Jan 2013 12:15:03
Perihal
Keterbukaan Informasi Yang Perlu Diketahui Publik
Dalam rangka memenuhi ketentuan Peraturan Nomor X.K.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep 86/PM/1996 tanggal 24 Januari 1996 tentang Keterbukaan Informasi Yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik dan Peraturan Bursa, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk memberitahukan bahwa pada tanggal 21 Jan 2013 , Perusahaan mengalami peristiwa/memperoleh informasi/fakta penting yang mungkin dapat mempengaruhi nilai Efek atau mempengaruhi keputusan investasi Pemodal yaitu berupa:
Lainnya: Press Release - PGN Jamin Pasokan Gas PLTGU Muara Tawar
Dampak kejadian, informasi atau fakta penting tersebut terhadap Perseroan sebagai berikut: Rincian Penjelasan Terlampir : Dokumen ini merupakan dokumen resmi PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk yang tidak memerlukan tanda tangan karena dihasilkan secara elektronik oleh sistem pelaporan secara elektronik. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk bertanggung jawab penuh atas informasi yang tertera di dalam dokumen ini.
Validation ID: 8775012449-470344-422245-12a475-89a1307150e6cd3b
21 Januari 2013
PGN Jamin Pasokan Gas untuk PLTGU Muara Tawar Jakarta – 21 Januari 2013 Sebagai komitmen PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) dalam melayani kebutuhan gas domestik, perseroan telah menandatangani amandemen kontrak gas dengan Medco E & P sebesar 20 BBTUD. Kontrak gas yang berlaku selama 2 tahun hingga 2014 tersebut akan disalurkan untuk memenuhi kebutuhan PLTGU Muara Tawar, Jawa Barat milik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) antara PGN dengan Medco E & P telah mengalami amandemen sebanyak 2 kali sejak tahun 2009. Adapun gas bumi yang akan disalurkan oleh PGN ke PLTGU Muara Tawar berasal dari lapangan Medco E & P Blok PSC South and Central Sumatera. “Amandemen ini sangat penting untuk memperkuat ketahanan energi khususnya bagi kelangsungan pembangkit listrik dan kebutuhan masyarakat akan listrik. Ke depan kami berharap kerjasama ini dapat terus berlanjut, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat langsung dari gas bumi sebagai energi yang mendorong daya saing perekonomian nasional, ekonomis, dan ramah lingkungan,” jelas Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso di Jakarta, Senin (21/1). Hendi menambahkan, saat ini harga rata-rata gas PGN sekitar US$ 8,45 per MMBTU. Sementara harga Solar mencapai sekitar US$ 29 per MMBTU. Jadi, dengan menggunakan gas bumi sebagai sumber energi, PLN bisa melakukan penghematan dan mengurangi beban subsidi listrik dari pemerintah. “Sebagai perusahaan nasional, PGN berkomitmen untuk meningkatkan penggunaan gas bumi bagi pembangkit listrik dan sektor industri lainnya. Untuk itu, dibutuhkan sinergi dari para stakeholder gas agar pasokan dan kebutuhan gas domestik tidak mengalami missmatch seperti sekarang,” tambah Hendi. Hingga akhir tahun 2012, PGN telah menyalurkan gas kepada PLN sebanyak 205 BBTUD. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun 2011 yang mencapai 197 BBTUD. Pembangkit listrik milik PLN Grup yang mendapatkan pasokan gas dari PGN adalah PLN Muara Tawar, Indonesia Power, PLTGU Cilegon, PLN Talang Duku, PLN Batam, Dalle Energy Batam, JCE, dan IMP1&2
21 Januari 2013
Tentang PGN PGN adalah salah satu BUMN yang bergerak dalam usaha transmisi dan distribusi gas nasional. Perseroan mengoperasikan jalur pipa distribusi gas sepanjang lebih dari 3.800 km, menyuplai gas bumi ke pembangkit listrik, industri, usaha komersial termasuk restoran, hotel dan rumah sakit, serta rumah tangga. PGN juga mengoperasikan jalur pipa transmisi gas bumi dari jaringan pipa bertekanan tinggi sepanjang sekitar 2.160 km. Sejalan dengan meningkatnya permintaan terhadap gas bumi di dalam negeri dengan sumber yang terbatas, PGN terus berusaha mencari solusi strategis untuk menjamin suplai bagi para konsumen dan mencegah kelangkaan gas bumi di beberapa wilayah. Saat ini PGN sedang mencari suplai gas baru, terutama dari lokasi yang dekat dengan infrastruktur yang ada, serta berupaya mendapatkan volume yang lebih besar untuk dialokasikan pada penggunaan di pasar dalam negeri. Perseroan merupakan perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saat ini, kepemilihan saham PGN sebesar 56,96% dimiliki oleh pemerintah republik Indonesia dan sekitar 43,04% dikuasai oleh publik