PT Graha Sarana Duta dan Entitas Anak Laporan keuangan konsolidasian beserta laporan auditor independen 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 31 DESEMBER 2014 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
Daftar Isi
Halaman Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian…………………………………………………………………
1-2
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian ……………………………………………………….
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian……………………………………………………………….
4
Laporan Arus Kas Konsolidasian…………………………………………………………………………..
5
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian………………………………………………………….
6 - 52
Laporan Auditor Independen Laporan No. RPC-6716/PSS/2015 Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Graha Sarana Duta Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian PT Graha Sarana Duta dan entitas anaknya terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014, serta laporan laba-rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan konsolidasian Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian ini sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
Tanggung jawab auditor Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan konsolidasian ini berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan konsolidasian bebas dari kesalahan penyajian material. Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan konsolidasian, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.
Laporan Auditor Independen (lanjutan) Laporan No. RPC-6716/PSS/2015 (lanjutan)
Opini Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasian terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Graha Sarana Duta dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2014, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Purwantono, Suherman dan Surja
Deden Riyadi Registrasi Akuntan Publik No. AP.0692 28 Januari 2015
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2014
2013
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha, neto Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Persediaan Uang muka dan biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka
4 5
112.401.047.148
146.643.840.302
335.751.230.651 36.436.557.672
271.919.039.601 14.158.168.266
2.900.527.700 353.220.128 28.050.279.199 204.069.366.617 118.060.212.465
2.900.527.700 41.641.212 32.275.406.795 132.484.910.534 62.396.732.934
838.022.441.580
662.820.267.344
8.352.425.110 260.523.210.424 1.182.416.182.565 4.451.407.781 14.018.201.075
10.277.372.241 226.464.564.052 651.461.895.129 3.446.408.495 19.215.441.990
Jumlah Aset Tidak Lancar
1.469.761.426.955
910.865.681.907
JUMLAH ASET
2.307.783.868.535
1.573.685.949.251
6 8 9 14a
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang usaha tidak lancar Pihak berelasi Aset tetap, neto Properti investasi, neto Aset pajak tangguhan Aset tidak lancar lainnya
5 11 10 14e 12
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan
2014
2013
LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha 13 Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain 17 Pihak berelasi Pihak ketiga Utang pajak 14b Biaya yang masih harus dibayar 15 Pendapatan diterima dimuka 16 Utang bank jangka pendek 18 Utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 19 Liabilitas sewa pembiayaan - bagian jangka pendek 21 Pinjaman dari pihak berelasi 7c Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Uang jaminan Utang bank jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Liabilitas sewa pembiayaan - bagian jangka panjang Surat berharga jangka menengah Liabilitas imbalan kerja Pinjaman dari pihak berelasi
19 21 20 28 7c
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS
179.955.858.050 149.816.356.703
84.974.381.251 105.430.966.286
603.897.269 24.450.911.663 8.424.856.932 105.762.562.911 68.958.396.541 85.000.000.000
376.767.313 74.001.232.956 6.682.894.951 132.270.225.082 43.443.107.293 60.000.000.000
66.532.487.111 9.606.038.369 64.385.875.353
43.071.539.173 4.861.622.883 11.050.799.645
763.497.240.902
566.163.536.833
25.842.397.388
11.931.871.816
717.190.822.781 20.882.360.418 219.706.910.571 8.897.478.352 -
507.727.202.168 17.151.577.189 5.004.759.339 64.379.208.194
992.519.969.510
606.194.618.706
1.756.017.210.412
1.172.358.155.539
EKUITAS EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Modal saham - nilai nominal Rp1.000.000 per saham Dasar - 50.000 saham Ditempatkan dan disetor penuh - 18.354 saham (2013: 18.354 saham) 22 Tambahan modal disetor lainnya 23 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 24 Saldo laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
66.979.313.769 348.840.101.393
66.979.313.769 265.111.102.384
Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
427.143.449.924 124.623.208.199
343.414.450.915 57.913.342.797
551.766.658.123
401.327.793.712
2.307.783.868.535
1.573.685.949.251
25
JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
18.354.000.000 (7.029.965.238) -
18.354.000.000 2.900.527.700 (9.930.492.938)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan PENDAPATAN Pengelolaan properti Manajemen proyek Pengembangan properti Transport manajemen Lain-lain
2014
2013
26 1.461.973.065.026 334.986.537.443 115.987.101.050 123.417.279.240 22.786.745.395
838.224.212.674 169.531.317.009 71.572.133.905 54.674.029.338 167.579.301
2.059.150.728.154
1.134.169.272.227
111.164.562.655 60.861.182.124 1.652.540.942.704 37.031.324.394 8.048.364.976 10.647.093.618
83.911.858.801 42.797.062.087 837.348.547.678 36.089.261.326 5.778.001.725 -
1.880.293.470.471
1.005.924.731.617
LABA SEBELUM (BIAYA)/PENGHASILAN PENDANAAN DAN PAJAK PENGHASILAN
178.857.257.683
128.244.540.610
Pendapatan bunga Beban bunga
3.196.656.900 (43.003.674.395)
1.546.669.805 (20.765.655.330)
Jumlah Biaya Pendanaan, Neto
(39.807.017.495)
(19.218.985.525)
(38.237.027.322) 1.004.999.286
(32.898.009.274) 1.607.528.127
(37.232.028.036)
(31.290.481.147)
101.818.212.152
77.735.073.938
-
-
101.818.212.152
77.735.073.938
108.783.306.750 (6.965.094.598)
83.514.359.139 (5.779.285.201)
101.818.212.152
77.735.073.938
Jumlah Pendapatan BEBAN Gaji dan tunjangan Beban penyusutan, penyisihan dan amortisasi Operasi dan pemeliharaan Umum dan administrasi Pemasaran Lain-lain
27
Jumlah Beban
(BEBAN)/MANFAAT PAJAK PENGHASILAN Pajak kini Pajak tangguhan
14c,14d
LABA TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Jumlah laba komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
25
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Tambahan modal disetor lainnya
Modal saham Saldo tanggal 31 Desember 2012 Tambahan modal disetor lainnya (Catatan 6) Setoran modal pendirian entitas anak Pembentukan cadangan wajib (Catatan 31) Dividen saham (Catatan 31) Jumlah laba komprehensif 2013 Saldo tanggal 31 Desember 2013 Tambahan modal disetor lainnya (Catatan 23, 24) Dividen saham (Catatan 31) Jumlah laba komprehensif 2014 Saldo tanggal 31 Desember 2014
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
Saldo laba
Ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya
Kepentingan nonpengendali
Jumlah ekuitas
12.700.000.000
-
(14.009.680.845)
64.439.313.769
189.790.743.245
31.171.875.826
284.092.251.995
-
2.900.527.700
-
-
-
-
2.900.527.700
-
-
-
-
--
32.520.752.172
32.520.752.172
-
-
-
2.540.000.000
(2.540.000.000)
-
-
5.654.000.000
-
-
-
(5.654.000.000)
-
-
18.354.000.000 -
4.079.187.907
(5.779.285.201)
81.814.261.845
2.900.527.700
(9.930.492.938)
66.979.313.769
265.111.102.384
57.913.342.797
401.327.793.712
(9.930.492.938)
9.930.492.938
-
-
73.674.960.000
73.674.960.000
-
-
(25.054.307.741)
-
(25.054.307.741)
-
18.354.000.000
83.514.359.139
(7.029.965.238)
-
66.979.313.769
108.783.306.750
(6.965.094.598)
101.818.212.152
348.840.101.393
124.623.208.199
551.766.658.123
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Penerimaan lainnya Pembayaran kepada karyawan dan pemasok Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran pajak lainnya
2014 1.999.527.646.169 1.257.499.127 (1.808.991.217.496) (27.652.365.051) (64.506.179.821)
2013 998.485.367.526 (104.854.934) (747.206.572.235) (35.868.210.300) (46.854.724.237)
Arus kas neto tersedia dari aktivitas operasi
99.635.382.928
168.451.005.820
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penambahan aset tetap dan properti investasi Penerimaan bunga
(547.060.118.123) 3.196.656.900
(650.046.466.222) 1.546.669.805
Arus kas neto digunakan untuk aktivitas investasi
(543.863.461.223)
(648.499.796.417)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran liabilitas sewa pembiayaan Penarikan utang bank, neto (Pembayaran)/penerimaan dari pinjaman pihak berelasi Pembayaran bunga Setoran modal dari kepentingan non-pengendali Pembayaran dividen
(9.437.814.549) 477.631.479.122 (11.044.132.486) (95.784.899.205) 73.674.960.000 (25.054.307.741)
(4.107.345.380) 444.133.199.714 64.379.208.194 (3.368.548.978) 32.520.752.172 -
Arus kas neto tersedia dari aktivitas pendanaan
409.985.285.141
533.557.265.722
(PENURUNAN)/KENAIKAN NETO DALAM KAS DAN SETARA KAS
(34.242.793.154)
53.508.475.125
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
4
146.643.840.302
93.135.365.177
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
4
112.401.047.148
146.643.840.302
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
5
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Graha Sarana Duta (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris Tahjawati, S.H., pengganti Abdul Latief, S.H., No. 135 tanggal 30 September 1981. Akta pendirian ini telah disahkan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-2596. HT.01.01.TH.1982, tanggal 18 November 1982, serta diumumkan dalam Berita Negara RI No. 92 tanggal 16 November 1984. Berdasarkan Akta Notaris Imas Fatimah, S.H., No. 50 tanggal 25 April 2001 dan No. 109 tanggal 29 Mei 2001, kepemilikan saham Perusahaan diambil alih oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, yang semula dimiliki oleh Koperasi Mitra Duta dan Dana Pensiun Bank Duta. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa perubahan, terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 13 tanggal 10 April 2013 dari Ashoya Ratam, S.H., MKn. mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. AHU-AH.01.10-18643 tanggal 15 Mei 2013. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi bidang pembangunan, perdagangan, jasa dan pengangkutan darat. Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Jalan Kebon Sirih No. 10 Jakarta Pusat dan memiliki kantor area yang berlokasi di Medan, Jakarta, Bandung dan Makassar. b. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2014
2013
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris
Heri Supriadi Gatot Rustamadji Nurdito Waluyo Ikhsan Moch. Natsir Achmad
Heri Supriadi Harry Suseno. H Pandji Darmawan Ikhsan Moch. Natsir Achmad
Direktur Utama Direktur Keuangan Direktur Operasi dan Service Direktur Pengembangan
Ahmad Kordinal Hadian Giri Santoso Syamsul Bahri Agus Murdiyatno
Ahmad Kordinal Hadian Giri Santoso Syamsul Bahri Agus Murdiyatno
Perusahaan dan entitas anak mempunyai 829 karyawan (tidak diaudit) pada tanggal 31 Desember 2014 (2013: 648 karyawan), dimana 112 karyawan (2013: 106 karyawan) (tidak diaudit) adalah karyawan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dengan status diperbantukan kepada Perusahaan dan entitas anak dan 717 karyawan (2013: 542 karyawan) (tidak diaudit) adalah karyawan tetap Perusahaan dan entitas anak.
6
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan) c. Entitas anak Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan mengonsolidasikan laporan keuangan entitas anak yang dimiliki secara langsung sehubungan dengan kepemilikan mayoritas (Catatan 2b). (i)
Entitas anak dengan kepemilikan langsung:
Entitas anak/ domisili
Tahun Jenis usaha/ dimulainya tanggal pendirian atau operasi akuisisi oleh Perusahaan komersial
Persentase hak kepemilikan 2014
Jumlah aset sebelum eliminasi
2013
2014
2013
PT Telkom Landmark Tower (”TLT”), Jakarta, Indonesia
Pengembangan dan Manajemen Properti/ 1 Februari 2012
2012
55
55
828.006
492.643
PT Graha Yasa Selaras (”GYS”), Jakarta, Indonesia
Pariwisata/ 27 April 2012
2012
51
51
88.240
31.949
PT Nusantara Sukses Investasi (”NSI”), Jakarta Indonesia
Jasa dan Perdagangan/ 1 September 2014
2014
99,99
-
114.800
-
(a)
PT Telkom Landmark Tower Berdasarkan akta notaris Kartono, S.H., No. 71 tanggal 27 Desember 2011 yang telah disetujui oleh Menkumham dengan Surat Keputusan No. AHU-05281.AH.01.01. tahun 2012 tanggal 1 Februari 2012, Perusahaan dan Yayasan Pengelola Dana Kesehatan Telkom (“Yakes”), membentuk entitas anak bernama PT Telkom Landmark Tower (“TLT”) dengan kepemilikan Perusahaan sebanyak 55%. TLT bergerak dalam bidang pengembangan dan manajemen properti. Pada tanggal 31 Desember 2014, TLT memiliki aset sebelum eliminasi dengan jumlah Rp828.006.103.128 (2013: Rp492.643.473.836).
(b)
PT Graha Yasa Selaras Berdasarkan akta notaris Sri Ahyani, S.H., No. 48 tanggal 7 Februari 2012 yang telah disetujui oleh Menkumham dengan Surat Keputusan No. AHU-22272.AH.01.01. tahun 2012 tanggal 27 April 2012, Perusahaan dan Yakes membentuk entitas anak bernama PT Graha Yasa Selaras (“GYS”) dengan kepemilikan Perusahaan sebanyak 51%. GYS bergerak dalam bidang pariwisata. Pada tanggal 31 Desember 2014, GYS memiliki aset sebelum eliminasi dengan jumlah Rp88.239.898.630 (2013: Rp31.948.850.902).
(c) PT Nusantara Sukses Investasi Berdasarkan akta notaris Zulkifli Harahap, S.H., No. 23 tanggal 27 Agustus 2014 yang telah disetujui oleh Menkumham dengan Surat Keputusan No. AHU-22724.40.10.2014 tahun 2014 tanggal 1 September 2014, Perusahaan dan Tn. Supardi membentuk entitas anak bernama PT Nusantara Sukses Sarana (“NSI”) dengan kepemilikan Perusahaan sebanyak 99,99%. NSI bergerak dalam bidang jasa dan perdagangan. Pada tanggal 31 Desember 2014, NSI memiliki aset sebelum eliminasi dengan jumlah Rp114.799.647.648.
7
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan) c. Entitas anak (lanjutan) (i)
Entitas anak dengan kepemilikan langsung (lanjutan): (d) PT Nusantara Sukses Sarana Berdasarkan akta notaris Zulkifli Harahap, S.H., No. 21 tanggal 27 Agustus 2014 yang telah disetujui oleh Menkumham dengan Surat Keputusan No. AHU-22722.40.10.2014 tahun 2014 tanggal 1 September 2014, Perusahaan dan Tn. Supardi membentuk entitas anak bernama PT Nusantara Sukses Sarana (“NSS”) dengan kepemilikan Perusahaan sebanyak 99,99%. NSS bergerak dalam bidang jasa (perusahaan belum beroperasi). (e) PT Nusantara Sukses Realti Berdasarkan akta notaris Zulkifli Harahap, S.H., No. 22 tanggal 27 Agustus 2014 yang telah disetujui oleh Menkumham dengan Surat Keputusan No. AHU-22723.40.10.2014 tahun 2014 tanggal 1 September 2014, Perusahaan dan Tn. Supardi membentuk entitas anak bernama PT Nusantara Sukses Sarana (“NSR”) dengan kepemilikan Perusahaan sebanyak 99,99%. NSR bergerak dalam bidang jasa dan perdagangan (perusahaan belum beroperasi).
(ii) Entitas anak dengan kepemilikan tidak langsung: (a) PT Daya Ceria Farmasi Berdasarkan akta notaris Zulkifli Harahap, S.H., No. 14 tanggal 24 September 2014 yang telah disetujui oleh Menkumham dengan Surat Keputusan No. AHU-27538.40.10.2014 tahun 2014 tanggal 2 Oktober 2014, NSS mendirikan entitas anak bersama Perusahaan bernama PT Daya Ceria Farmasi (“DCF”) dengan kepemilikan Perusahaan sebanyak 0,02% saham. DCF bergerak dalam bidang jasa perdagangan dan industri (perusahaan belum beroperasi). (b) PT Bisma Daya Transportasi Berdasarkan akta notaris Zulkifli Harahap, S.H., No. 15 tanggal 24 September 2014 yang telah disetujui oleh Menkumham dengan Surat Keputusan No. AHU-29416.40.10.2014 tahun 2014 tanggal 14 Oktober 2014, NSS mendirikan entitas anak bersama Perusahaan bernama PT Bisma Daya Transportasi (“BDT”) dengan kepemilikan Perusahaan sebanyak 0,01% saham. BDT bergerak dalam bidang jasa dan perdagangan (perusahaan belum beroperasi). (c) PT Kastara Retailindo Prima Berdasarkan akta notaris Zulkifli Harahap, S.H., No. 16 tanggal 24 September 2014 yang telah disetujui oleh Menkumham dengan Surat Keputusan No. AHU-27553.40.10.2014 tahun 2014 tanggal 2 Oktober 2014, NSS mendirikan entitas anak bersama Perusahaan bernama PT Kastara Retailindo Prima (“KRP”) dengan kepemilikan Perusahaan sebanyak 0,02% saham. KRP bergerak dalam bidang perdagangan dan jasa (perusahaan belum beroperasi). (d) PT Besthari Hotel Manajemen Berdasarkan akta notaris Zulkifli Harahap, S.H., No. 17 tanggal 24 September 2014 yang telah disetujui oleh Menkumham dengan Surat Keputusan No. AHU-27536.40.10.2014 tahun 2014 tanggal 2 Oktober 2014, NSR mendirikan entitas anak bersama Perusahaan bernama PT Besthari Hotel Manajemen (“BHM”) dengan kepemilikan Perusahaan sebanyak 0,01% saham. BHM bergerak dalam bidang perdagangan dan jasa (perusahaan belum beroperasi).
8
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan) d. Kewenangan penerbitan laporan keuangan konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian telah disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi pada tanggal 28 Januari 2015. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang diterapkan Perusahaan dan entitas anak sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. Kebijakan akuntansi pokok yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun dengan dasar akrual. Laporan keuangan konsolidasian juga disusun dengan dasar harga perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang dicatat berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah yang juga merupakan mata uang fungsional bagi Perusahaan dan entitas anak. b. Prinsip konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian meliputi aset dan liabilitas Perusahaan dan entitas anaknya dimana Perusahaan, baik secara langsung ataupun tidak langsung, memiliki lebih dari setengah hak suara dan memiliki kemampuan mengendalikan kebijakan keuangan dan operasional entitas kecuali, dalam keadaan yang jarang, dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian atau Perusahaan memiliki kemampuan mengendalikan entitas walaupun memiliki kurang dari atau sama dengan setengah hak suara. Entitas anak dikonsolidasi sejak tanggal ketika Perusahaan memperoleh pengendalian secara efektif dan tidak dikonsolidasikan lagi sejak tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian. Kepentingan nonpengendali merupakan bagian atas laba atau rugi dan aset neto entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung atau tidak langsung pada Perusahaan. Laba atau rugi dan setiap komponen pendapatan komprehensif lain diatribusikan pada pemilik Perusahaan dan pada kepentingan nonpengendali secara proporsional sesuai dengan kepemilikannya di entitas anak. Kepentingan nonpengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk. Dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, jumlah laba atau rugi dan jumlah pendapatan komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali disajikan secara terpisah, dan tidak disajikan sebagai pos pendapatan atau beban. Saldo dan transaksi antar perusahaan yang signifikan telah dieliminasi pada laporan keuangan konsolidasian.
9
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) c. Transaksi dengan pihak berelasi Perusahaan dan entitas anak melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Definisi pihak berelasi yang digunakan sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan 7 atas laporan keuangan konsolidasian. Personil manajemen kunci adalah orang-orang yang mempunyai kewenangan dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas entitas, secara langsung atau tidak langsung, termasuk direktur (baik eksekutif maupun bukan eksekutif) dari Perusahaan dan entitas anak. Status pihak berelasi diperluas sampai dengan manajemen kunci dari entitas anak sampai dengan tingkatan mereka mengarahkan operasi entitas anak dengan tingkat keterlibatan minimal dari manajemen Perusahaan. d. Kas dan setara kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, dan semua deposito berjangka yang tidak dibatasi penggunaannya, yang jatuh tempo dalam tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan. e. Piutang usaha dan piutang lain-lain Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, setelah dikurangi provisi atas penurunan nilai. Provisi penurunan nilai piutang dibentuk berdasarkan evaluasi manajemen terhadap tingkat ketertagihan saldo. Piutang dihapuskan dalam periode ketika piutang tersebut dipastikan tidak dapat ditagih. f. Persediaan Persediaan tanah dinyatakan berdasarkan harga perolehan yang meliputi biaya pembebasan (ganti rugi), biaya surat-surat tanah, biaya pematangan tanah, biaya prasarana dan kapitalisasi biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai pembebasan pengembangan tanah, yang ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang dan dialokasikan ke sektor yang dikembangkan. Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana atau area yang tidak dapat dijual lainnya, dialokasikan kepada luas area yang dapat dijual. Persediaan retail dinilai sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak (movingaverage method) yang meliputi seluruh biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut sampai ke lokasi dan kondisi saat ini. Nilai realisasi neto adalah taksiran harga jual yang wajar setelah dikurangi dengan estimasi beban untuk menyelesaikan dan beban lainnya yang diperlukan hingga persediaan dapat dijual. Perusahaan menetapkan cadangan untuk keusangan dan/atau penurunan nilai persediaan berdasarkan hasil penelaahan berkala atas kondisi fisik dan nilai realisasi neto persediaan. g. Biaya dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat dengan metode garis lurus (straight-line method).
10
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) h. Aset tetap Aset tetap kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Harga perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, jika dilakukan penggantian yang signifikan, biaya penggantian itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika terjadi. Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut: Masa manfaat Bangunan Perangkat penunjang Kendaraan Inventaris Peralatan
20 - 40 tahun 4 - 8 tahun 8 tahun 4 tahun 4 tahun
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian pengakuan. Perusahaan dan entitas anak secara periodik menelaah kemungkinan terjadinya penurunan nilai aset tetap, dimana terdapat kejadian dan kondisi yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tetap tidak dapat diperoleh kembali. Bila nilai tercatat suatu aset melebihi estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai aset tersebut diturunkan menjadi sebesar estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan berdasarkan nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Nilai residu, masa manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya. Aset dalam penyelesaian merupakan akumulasi pengeluaran modal yang terjadi untuk aset tetap dalam pembangunan/penyelesaian. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat pembangunan selesai dan aset tersebut siap digunakan. i. Properti investasi Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 13 (Revisi 2011), "Properti Investasi", dimana Perusahaan telah memilih model biaya. Properti investasi Perusahaan dan entitas anak terdiri dari tanah dan bangunan yang dimiliki untuk disewakan dan/atau untuk kenaikan nilai, bukan untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha normal. Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya transaksi dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, jika ada, kecuali tanah yang tidak disusutkan.
11
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) i. Properti investasi (lanjutan) Jumlah tercatat termasuk biaya penggantian bagian dari properti investasi yang ada pada saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya harian penggunaan properti investasi. Penyusutan bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomis dari aset yang 20 - 40 tahun. Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat dijual atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian atau pelepasan. Biaya akuisisi lahan yang dikeluarkan untuk memperbaharui hak atas tanah ditangguhkan dan disajikan dalam “Aset Tidak Lancar” pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari biaya perolehan tanah. Beban ditangguhkan tersebut diamortisasi selama periode hak atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. j. Sewa Sewa diklasifikasikan berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya. Sewa pembiayaan - sebagai lessee Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan, jika sewa mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa tersebut dikapitalisasi sejak awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau, apabila lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung ke operasi periode berjalan. Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan disusutkan berdasarkan estimasi umur manfaat aset tersebut, jika tidak, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara estimasi umur manfaat aset sewaan dan masa sewa. Laba atau rugi yang timbul dari transaksi jual dan sewa kembali ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa sewa. Sewa operasi - sebagai lessee Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan menggunakan metode garis lurus selama masa sewa. k. Pengakuan pendapatan i. Pengelolaan properti Pendapatan sewa gedung, pengelolaan gedung dan jasa sekuriti diakui sebagai pendapatan pada periode berjalan berdasarkan kontrak yang disepakati dengan pelanggan. Apabila pendapatan tersebut diterima dimuka, maka pendapatan tersebut diakui selama periode kontrak. 12
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) k. Pengakuan pendapatan (lanjutan) ii. Pendapatan manajemen proyek Pendapatan dan biaya kontrak renovasi dan jasa manajemen yang lainnya diakui dengan memperhatikan tahap penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Bila besar kemungkinan terjadi bahwa total biaya kontrak akan melebihi total pendapatan kontrak, taksiran rugi harus segera diakui sebagai beban tahun berjalan. iii. Pendapatan pengembangan properti Kegiatan pengembangan properti merupakan penjualan bangunan rumah dan tanah. Pendapatan dari penjualan tersebut diakui bila seluruh syarat berikut telah terpenuhi: a. Pengikatan jual beli sah dan telah ditandatangani; b. Harga jual akan tertagih dan pembayaran telah mencapai sekurang-kurangnya 20% dari harga jual yang telah disepakati; c. Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli dimasa yang akan datang; dan d. Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara subtansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berliabilitas atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut. Dengan kata lain, pembangunan telah diselesaikan dan siap digunakan. iv. Pendapatan transport manajemen Pendapatan transport manajemen diakui sebagai pendapatan pada periode berjalan berdasarkan kontrak yang disepakati dengan pelanggan. Apabila pendapatan tersebut diterima dimuka, maka pendapatan tersebut diakui selama periode kontrak. l. Pengakuan beban Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). m. Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Sesuai dengan PSAK No. 38 tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali“, tidak ada pengakuan laba atau rugi atas pengalihan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya antar entitas sepengendali. Selisih nilai pengalihan dengan nilai buku sehubungan dengan transaksi antar entitas sepengendali bukan merupakan goodwill dan selisih ini disajikan sebagai tambahan modal disetor lainnya yang merupakan bagian dari ekuitas. n. Imbalan kerja Perusahaan dan entitas anak mencatat imbalan kerja berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU No. 13”). Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya imbalan kerja dihitung berdasarkan UU No. 13 dengan menggunakan metode perhitungan aktuarial projected unit credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui untuk masing-masing program pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah 10% dari liabilitas imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial ini diakui selama rata-rata sisa masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Biaya jasa lalu yang timbul akibat pengenalan program imbalan pasti atau perubahan liabilitas imbalan kerja dari program sebelumnya diamortisasi sampai imbalan kerja tersebut telah menjadi hak karyawan. 13
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) o. Perpajakan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dengan rugi fiskal yang dapat dimanfaatkan, sepanjang besar kemungkinan jumlah laba kena pajak pada masa datang akan memadai untuk dikompensasikan dengan perbedaan temporer dan rugi fiskal yang masih dapat dimanfaatkan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan saling hapus di laporan posisi keuangan konsolidasian kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini. Perubahan terhadap liabilitas perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan pajak, atau apabila dilakukan banding, ketika hasil banding sudah diputuskan. p. Instrumen keuangan Perusahaan dan entitas anak mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan. Aset dan liabilitas keuangan diakui pertama kali pada nilai wajar termasuk biaya transaksi. Aset dan liabilitas keuangan ini selanjutnya diukur pada nilai wajar atau biaya diamortisasi menggunakan metode bunga efektif sesuai dengan klasifikasinya. i.
Aset keuangan Perusahaan dan entitas anak mengklasifikasikan aset keuangannya sebagai (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, atau (iv) aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan dan entitas anak berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Aset keuangan Perusahaan termasuk kas dan setara kas, pinjaman yang diberikan dan piutang, yang meliputi piutang usaha, piutang yang belum ditagih, piutang lain-lain dan aset lancar lain-lain.
14
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) p. Instrumen keuangan (lanjutan) i.
Aset keuangan (lanjutan) a.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah aset keuangan yang diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diperdagangkan jika perolehannya ditujukan untuk dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti adanya kecenderungan untuk mengambil keuntungan dalam jangka pendek. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar disajikan sebagai (beban)/penghasilan lain-lain di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam periode timbulnya keuntungan atau kerugian tersebut. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi terdiri dari aset derivative Opsi Jual yang dicatat sebagai aset keuangan lancar lainnya.
b.
Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi, antara lain, kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, aset keuangan lancar lainnya dan aset keuangan tidak lancar lainnya. Pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada awalnya pada nilai wajar termasuk biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya diamortisasi, menggunakan metode bunga efektif.
c.
Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali: a) b) c)
investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan Perusahaan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; investasi yang ditetapkan oleh Perusahaan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
Tidak ada aset keuangan yang diklasifikasi sebagai kelompok dimiliki hingga jatuh tempo masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
15
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) p. Instrumen keuangan (lanjutan) i.
Aset keuangan (lanjutan) d.
Aset keuangan tersedia untuk dijual Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditujukan untuk dimiliki sampai periode yang tidak ditentukan, yang mana dapat dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan tersedia untuk dijual terdiri dari surat berharga yang tersedia untuk dijual yang dicatat sebagai aset keuangan lancar lainnya. Penyertaan pada efek yang tersedia untuk dijual (available-for-sale) dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi atas efek yang tersedia untuk dijual tidak diakui sebagai pendapatan periode berjalan, dan dilaporkan sebagai komponen terpisah pada bagian ekuitas di laporan posisi keuangan konsolidasian hingga terealisasi. Laba atau rugi yang telah direalisasi atas efek yang tersedia untuk dijual dicatat pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dihitung berdasarkan metode identifikasi khusus. Penurunan nilai efek yang tersedia untuk dijual dibawah harga perolehannya yang bersifat non-temporer dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
ii.
Liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak mengklasifikasikan liabilitas keuangannya sebagai (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak terdiri dari utang usaha, beban yang masih harus dibayar, liabilitas jangka pendek lain-lain, utang bank jangka pendek dan panjang, pinjaman dari pemegang saham, utang dividen, wesel bayar jangka menengah, liabilitas sewa pembiayaan dan liabilitas jangka panjang lain-lain. a.
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diperdagangkan jika perolehannya ditujukan untuk dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti adanya kecenderungan untuk mengambil keuntungan dalam jangka pendek. Tidak ada liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diperdagangkan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
b.
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diklasifikasikan dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi antara lain utang usaha, utang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar, pinjaman, obligasi, dan wesel bayar.
16
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) p. Instrumen keuangan (lanjutan) iii.
Saling hapus instrumen keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapus dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan konsolidasian ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.
iv.
Pengukuran nilai wajar instrumen keuangan Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana aset dapat ditukar, atau liabilitas dapat diselesaikan dengan transaksi yang dilakukan secara wajar. Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan dalam pasar aktif pada setiap tanggal pelaporan ditentukan berdasarkan referensi harga pasar kuotasian, tanpa dikurangi biaya transaksi. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan dalam pasar aktif, nilai wajarnya ditentukan berdasarkan teknik penilaian yang sesuai. Teknik penilaian tersebut meliputi transaksi pasar wajar terkini, referensi kepada nilai wajar kini instrumen keuangan lainnya yang secara substansi adalah serupa dan analisis arus kas diskonto atau model penilaian lainnya. Analisis nilai wajar instrumen keuangan dan rincian lebih lanjut mengenai penentuan nilai wajar diungkapkan dalam Catatan 30.
v.
Penurunan nilai aset keuangan Perusahaan dan entitas anak mendeteksi penurunan nilai aset keuangannya apabila terdapat bukti objektif adanya peristiwa merugikan (“loss event”) yang menimbulkan pengaruh negatif terhadap arus kas masa depan dari suatu aset keuangan. Penurunan nilai tersebut diakui apabila loss event tersebut dapat diperkirakan secara handal telah terjadi. Kerugian yang diperkirakan akan timbul akibat dari peristiwa masa depan tidak boleh diakui, terlepas hal tersebut sangat mungkin terjadi. Penurunan nilai aset keuangan yang diukur pada biaya diamortisasi diukur dari perbedaan antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan. Arus kas masa depan ini yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Perusahaan dan entitas anak tidak mendiskontokan arus kas yang berasal dari piutang jangka pendek, apabila pengaruh pendiskontoan tersebut tidak material. Jika penurunan dalam nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diakui dalam laba rugi sebagai kerugian penurunan nilai. Jumlah kerugian kumulatif tersebut merupakan selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui.
vi.
Penghentian pengakuan instrumen keuangan Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan aset keuangan saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau saat seluruh risiko dan manfaat dari aset keuangan tersebut ditransfer secara substansial kepada pihak lain.
17
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) p. Instrumen keuangan (lanjutan) vi.
Penghentian pengakuan instrumen keuangan (lanjutan) Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan saat kewajiban kontraktual untuk membayar dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
q. Standar akuntansi yang telah disahkan namun belum berlaku efektif Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan dan entitas anak namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2014:
PSAK No. 1 (2013): Penyajian Laporan Keuangan, yang diadopsi dari IAS 1, berlaku efektif 1 Januari 2015 PSAK ini mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pospos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.
PSAK No. 4 (2013): Laporan Keuangan Tersendiri, yang diadopsi dari IAS 27, berlaku efektif 1 Januari 2015 PSAK ini hanya mengatur persyaratan akuntansi ketika entitas induk menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan. Pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian diatur dalam PSAK No. 65.
PSAK No. 24 (2013): Imbalan Kerja, yang diadopsi dari IAS 19, berlaku efektif 1 Januari 2015 PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan.
PSAK No. 65: Laporan Keuangan Konsolidasi, yang diadopsi dari IFRS 10, berlaku efektif 1 Januari 2015 PSAK ini menggantikan porsi PSAK No. 4 (2009) mengenai pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian, menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain.
PSAK No. 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain, yang diadopsi dari IFRS 12, berlaku efektif 1 Januari 2015 PSAK ini mencakup semua pengungkapan yang diatur sebelumnya dalam PSAK No. 4 (2009), PSAK No. 12 (2009) dan PSAK No. 15 (2009). Pengungkapan ini terkait dengan kepentingan entitas dalam entitas-entitas lain.
PSAK No. 68: Pengukuran Nilai Wajar, yang diadopsi dari IFRS 13, berlaku efektif 1 Januari 2015 PSAK ini memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan.
Perusahaan dan entitas anak sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak.
18
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset, liabilitas dan pengungkapan liabilitas kontinjensi pada akhir periode pelaporan. Namun, ketidakpastian tentang pertimbangan, estimasi dan asumsi ini dapat mengakibatkan penyesuaian nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. Estimasi dan pertimbangan terus dievaluasi berdasarkan pengalaman historis dan faktor-faktor lain, termasuk ekspektasi peristiwa masa depan yang diyakini wajar berdasarkan kondisi yang ada. Pertimbangan, estimasi dan asumsi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dijelaskan sebagai berikut: Sewa Perusahaan dan entitas anak mempunyai perjanjian-perjanjian sewa yang bervariasi sebagai lessee untuk beberapa aset tetap tertentu. Perusahaan dan entitas anak mengevaluasi apakah terdapat risiko dan manfaat yang signifikan dari aset pembiayaan yang dialihkan kepada Perusahaan dan entitas anak atau tetap ditahan oleh lessor berdasarkan PSAK No. 30, “Sewa”, yang mensyaratkan Perusahaan dan entitas anak untuk membuat pertimbangan terhadap pengalihan risiko dan manfaat dari kepemilikan aset pembiayaan. Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang Perusahaan dan entitas anak mengevaluasi adanya bukti obyektif bahwa piutang usaha mengalami penurunan nilai pada tiap akhir periode pelaporan. Provisi atas penurunan nilai piutang usaha dihitung berdasarkan kondisi terkini dan tingkat ketertagihan historis piutang usaha. Provisi ini disesuaikan secara berkala untuk mencerminkan hasil aktual dan taksiran. Rincian atas sifat dan jumlah tercatat provisi penurunan nilai piutang diungkapkan pada Catatan 5. Penyusutan dan nilai sisa Manajemen menentukan estimasi masa manfaat dan beban penyusutan dari properti investasi dan aset tetap. Penyusutan dihitung berdasarkan biaya komponen-komponen properti investasi dan aset tetap dikurangi dengan nilai sisa. Estimasi utama mencakup estimasi masa manfaat properti investasi dan aset tetap yang bisa berbeda signifikan dengan masa manfaat sesungguhnya. Masa manfaat sesungguhnya akan bergantung pada berbagai faktor seperti pemeliharaan, perkembangan teknologi dan sebagainya. Nilai sisa properti investasi dan aset tetap juga sulit diestimasi dan adanya juga ketidakpastian akan kondisi ekonomi. Jika estimasi masa manfaat dan nilai sisa harus direvisi, tambahan beban penyusutan dapat terjadi di masa yang akan datang. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10 dan 11. Aset pajak tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan total aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan pajak masa depan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 14.
19
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI (lanjutan) Imbalan kerja Nilai kini liabilitas pasca-kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya neto imbalan kerja mencakup tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Perubahan asumsi-asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat liabilitas imbalan kerja. Tingkat diskonto ditentukan pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas imbalan kerja. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan dan entitas anak mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang Rupiah, mata uang yang mana imbalan akan dibayar, dan yang memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas imbalan kerja yang terkait. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 28. Pajak penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan maupun pajak lainnya atas transaksi tertentu. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Perusahaan dan entitas anak menerapkan pertimbangan yang sama yang akan digunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. Perusahaan dan entias anak membuat analisa terhadap semua posisi pajak yang terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 14. 4.
KAS DAN SETARA KAS 2014 Kas
2013
1.911.076.898
274.209.445
24.870.590.459 160.032.763 39.721.186.056
86.585.396.884 13.305.686.430
Sub-jumlah
64.751.809.278
99.891.083.314
Pihak ketiga PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Bukopin Tbk Bank Pembangunan Daerah Sorong PT Bank International Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Panin Tbk
30.477.766.544 9.634.005.845 5.413.957.483 7.090.501 31.793.638 133.517.036 40.029.925
15.639.000.944 10.804.222.567 993.256.985 7.450.501 7.000.108 -
Sub-jumlah
45.738.160.972
27.450.931.105
112.401.047.148
127.616.223.864
Bank Pihak berelasi (Catatan 7) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Jumlah dipindahkan
20
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 2014 Jumlah pindahan
2013
112.401.047.148
127.616.223.864
-
10.000.000.000
-
3.000.000.000 6.027.616.438
Sub-jumlah
-
9.027.616.438
Jumlah deposito
-
19.027.616.438
112.401.047.148
146.643.840.302
Deposito berjangka Pihak berelasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Pihak ketiga PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank International Indonesia Tbk
Jumlah
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahan dan entitas anak tidak memiliki deposito berjangka. (2013: Perusahan dan entitas anak memiliki deposito berjangka dengan bunga 7,5% sampai dengan 8,5% per tahun). 5. PIUTANG USAHA a. Berdasarkan pelanggan (i) Pihak berelasi (Catatan 7) 2014
2013
Jangka pendek: PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk PT Telekomunikasi Selular Tbk PT Sigma Cipta Caraka PT Infomedia Nusantara PT Telkom Akses PT Indonusa Telemedia Yayasan Pendidikan Telkom Yayasan Pengelola Dana Kesehatan Telkom PT Metra Digital Media PT Dayamitra Telekomunikasi PT Administrasi Medika PT Pramindo Ikat Nusantara Koperasi Pegawai Telkom PT Multimedia Nusantara PT Asuransi Jasa Indonesia PT Metrasat Koperasi Sarana Sejahtera PT Integrasi Logistik Cipta Solusi PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Tbk PT Melodi Online Indonesia PT Aneka Tambang (Persero) Tbk PT Sandhy Putramakmur Lain-lain (masing-masing saldo di bawah Rp100 juta)
166.560.878.233 81.397.127.592 24.183.444.956 19.368.245.609 12.530.468.424 9.910.259.812 8.315.734.475 6.911.239.586 1.907.701.731 1.357.643.657 1.336.640.214 1.138.468.634 1.011.617.843 952.980.542 784.342.070 536.363.853 126.001.920 334.933.810
196.549.675.371 22.873.179.642 4.031.795.185 9.976.624.023 191.421.516 9.465.085.982 12.807.386.951 6.212.113.160 581.979.395 615.702.895 821.531.686 999.472.491 1.472.779.770 5.269.103.070 837.490.390 636.046.862 349.195.025 256.806.000 218.463.861 116.641.832 95.331.432 197.327.503
Jumlah piutang usaha pihak berelasi jangka pendek
338.664.092.961
274.575.154.042
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah neto piutang usaha pihak berelasi jangka pendek dipindahkan 21
(2.912.862.310) 335.751.230.651
(2.656.114.441) 271.919.039.601
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. PIUTANG USAHA (lanjutan) a. Berdasarkan pelanggan (lanjutan) (i) Pihak berelasi (Catatan 7) (lanjutan) 2014 Jumlah neto piutang usaha pihak berelasi jangka pendek pindahan
2013
335.751.230.651
271.919.039.601
Jangka panjang: Yayasan Pendidikan Telkom PT Indonusa Telemedia
8.352.425.110
8.349.113.549 1.928.258.692
Jumlah piutang usaha pihak berelasi jangka panjang
8.352.425.110
10.277.372.241
344.103.655.761
282.196.411.842
Jumlah neto piutang berelasi (ii) Pihak ketiga
2014 CDC MIKTI Proyek Gayungsari: Broto Susilo Chatarina Anggia Ika Moch. Arif Wijaya Rifqi Triharjo Eko Wahyudi Fundarisunu Aisiyah Bryan Jhon Satya Andristian Ayu Budiani Fadhila Ginarto Eri Tri Irawati Wulan Yudiantoro PT Pundi Rezeki Retail Studio 21 PT Nokia Siemens Network Lain-lain (masing-masing saldo di bawah Rp500 juta)
2013
5.503.443.025 4.354.736.497
-
1.439.500.000 1.145.000.000 995.000.838 809.000.000 759.081.750 711.300.000 668.115.600 599.186.000 567.376.000 555.000.000 95.593.000 203.602.656 1.148.400.000 969.441.766 733.524.763 103.143.715
567.376.000 913.900.000 872.467.756 304.541.000 766.033.707
15.972.136.141
11.719.468.207
Jumlah piutang pihak ketiga jangka pendek Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
37.332.581.751 (896.024.079)
15.143.786.670 (985.618.404)
Jumlah neto piutang pihak ketiga
36.436.557.672
14.158.168.266
22
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. PIUTANG USAHA (lanjutan) b. Berdasarkan umur (i) Pihak berelasi 2014
2013
Sampai dengan 6 bulan 7 sampai dengan 12 bulan 13 sampai 24 bulan
287.528.147.029 21.021.388.670 38.466.982.372
269.889.781.360 12.200.787.377 2.761.957.546
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
347.016.518.071 (2.912.862.310)
284.852.526.283 (2.656.114.441)
Jumlah neto piutang pihak berelasi
344.103.655.761
282.196.411.842
(ii) Pihak ketiga 2014
2013
Sampai dengan 6 bulan 7 sampai dengan 12 bulan 13 sampai dengan 24 bulan Lebih dari 24 bulan
36.342.446.211 188.222.922 801.912.618 -
11.423.847.330 2.645.918.584 1.074.020.756 -
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
37.332.581.751 (896.024.079)
15.143.786.670 (985.618.404)
Jumlah neto piutang pihak ketiga
36.436.557.672
14.158.168.266
c. Mutasi provisi atas penurunan nilai piutang 2014
2013
Saldo awal Penambahan
3.641.732.845 167.153.544
1.118.673.416 2.523.059.429
Saldo akhir
3.808.886.389
3.641.732.845
Berdasarkan evaluasi manajemen dalam menentukan apakah saldo piutang usaha mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2014, baik yang dilakukan secara individual maupun kolektif, manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai telah memadai. 6. PIUTANG LAIN-LAIN 2014
2013
Pihak berelasi (Catatan 7): PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk - Program kepemilikan saham karyawan Pihak ketiga: Lainnya
2.900.527.700
2.900.527.700
353.220.128
41.641.212
Jumlah
3.253.747.828
2.942.168.912
23
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) Piutang dari PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (”Telkom”) merupakan program pemberian hak bagi seluruh karyawan perusahaan untuk membeli saham Telkom pada harga yang sudah ditetapkan dan selisih antara harga tersebut dengan harga pasar saham Telkom pada 3 Juli 2013 disajikan sebagai setoran modal sesuai dengan PSAK No. 53: ”Pembayaran Berbasis Saham”. 7. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI a. Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak berelasi Rincian hubungan dan sifat akun/transaksi dengan pihak berelasi yang signifikan adalah sebagai berikut:
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
26. 27. 28. 29.
Pihak-pihak berelasi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (“Telkom”) PT Telekomunikasi Selular Tbk (“Telkomsel”) PT Infomedia Nusantara PT Indonusa Telemedia (“IDS’’) PT Sigma Cipta Caraka PT Dayamitra Telekomunikasi PT Pramindo Ikat Nusantara PT Administrasi Medika PT Integrasi Logistik Cipta Solusi PT Melodi Online Indonesia PT Multimedia Nusantara PT Sandhy Putramakmur PT Telekomunikasi Indonesia International PT Metra Digital Media PT Telkom Akses PT Sigma Metrasys Solution PT Metrasat PT Infomedia Solusi Humanika Koperasi Pegawai Telkom Yayasan Pengelola Dana Kesehatan Telkom (“Yakes”) Koperasi Karyawan PT Graha Sarana Duta Koperasi Sarana Sejahtera Yayasan Pendidikan Telkom (“YPT”) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”) PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Tbk PT Aneka Tambang (Persero) Tbk
Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi
Pemegang saham utama Entitas sepengendali Entitas sepengendali Entitas sepengendali Entitas sepengendali Entitas sepengendali Entitas sepengendali Entitas sepengendali Entitas sepengendali Entitas sepengendali Entitas sepengendali Entitas sepengendali Entitas sepengendali Entitas sepengendali Entitas sepengendali Entitas sepengendali Entitas sepengendali Entitas sepengendali Entitas di bawah pengaruh signifikan induk Entitas di bawah pengaruh signifikan induk Entitas di bawah pengaruh signifikan induk Entitas di bawah pengaruh signifikan induk Entitas di bawah pengaruh signifikan induk Entitas terafiliasi Entitas terafiliasi
Sifat saldo akun
Pendapatan usaha, beban usaha Pendapatan usaha Pendapatan usaha, Pendapatan usaha, Pendapatan usaha, Pendapatan usaha Pendapatan usaha, Pendapatan usaha Pendapatan usaha Pendapatan usaha Pendapatan usaha Pendapatan usaha,
beban usaha
beban usaha
Pendapatan usaha Pendapatan usaha, beban usaha Pendapatan usaha Beban usaha, pendapatan usaha Pendapatan usaha Beban usaha Beban usaha, pendapatan usaha Pendapatan usaha, beban usaha Pendapatan usaha Beban usaha, pendapatan usaha Pendapatan usaha Pendapatan bunga, pendapatan usaha Pendapatan bunga, pendapatan usaha
Entitas terafiliasi
Beban bunga, pendapatan usaha
Entitas terafiliasi
Pendapatan usaha
Entitas terafiliasi
Pendapatan usaha, beban usaha
Entitas terafiliasi
Pendapatan usaha
31.
PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Entitas terafiliasi Entitas terafiliasi
Beban usaha Beban usaha
32.
PT Hutama Karya (Persero)
Entitas terafiliasi
Beban usaha
33.
PT Asuransi Jiwasraya
Entitas terafiliasi
Beban usaha
30.
beban usaha beban usaha beban usaha
24
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan) b. Transaksi dengan pihak berelasi Berikut ini adalah transaksi yang signifikan dengan pihak berelasi: 2014
Jumlah PENDAPATAN Pemegang saham utama Telkom Entitas sepengendali Telkomsel Sigma Cipta Caraka PT Infomedia Nusantara Telkom Akses Entitas di bawah pengaruh signifikan induk Yakes YPT IDS Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 Milyar) Jumlah
2013 % terhadap jumlah pendapatan
% terhadap jumlah pendapatan
Jumlah
1.462.268.087.023
71,01%
751.424.483.818
66,26%
222.304.786.300 48.929.650.253 28.701.802.521 26.335.263.237
10,80% 2,38% 1,39% 1,28%
94.326.627.762 28.616.271.889 -
8,32% 2,52% -
14.476.113.113 11.171.960.288 10.713.195.500
0,70% 0,54% 0,52%
20.859.217.072 22.952.448.944 -
1,84% 2,02% -
43.302.022.716
2,10%
56.041.985.394
4,94%
1.868.202.880.951
90,73%
974.221.034.879
85,90%
2014
Jumlah BEBAN Pemegang saham utama Telkom Entitas di bawah pengaruh signifikan PT Perusahan Listrik Negara (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Koperasi Sarana Sejahtera PT Sandhy Putramakmur Koperasi Pegawai Telkom Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 Milyar) Jumlah
2013 % terhadap jumlah beban
% terhadap jumlah beban
Jumlah
50.760.063.585
2,70%
23.705.768.849
2,36%
637.813.501.220 14.004.051.358 -
33,92% 0,74% -
143.588.341.151 5.509.112.077 87.633.237.685 1.627.541.697
14,28% 0,55% 8,71% 0,16%
30.950.217.127
1,65%
17.342.170.344
1,72%
733.527.833.290
39,01%
279.406.171.803
27,78%
c. Saldo akun dengan pihak berelasi 2014
Jumlah Kas dan setara kas (Catatan 4) Piutang usaha - neto (Catatan 5) Piutang lain-lain (Catatan 6) Uang muka (Catatan 9)
2013 % terhadap jumlah aset
64.751.809.278 344.103.655.761 2.900.527.700 27.133.306.961
2,81% 14,91% 0,13% 1,18%
Jumlah 99.891.083.314 282.196.411.842 2.900.527.700 19.308.662.010
2014
Jumlah Utang usaha (Catatan 13)
% terhadap jumlah aset 6,35% 17,93% 0,2% 1,2% 2013
% terhadap jumlah liabilitas
Jumlah
% terhadap jumlah aset
179.955.858.050
10,25%
84.974.381.251
7,25%
Pendapatan diterima di muka (Catatan 16) Entitas sepengendali Telkomsel Telkom Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 Milyar)
56.165.519.513 4.408.629.687
3,20% 0,25%
18.736.507.651 17.070.853.866
1,6% 1,46%
8.384.247.341
0,48%
7.491.084.725
0,64%
Jumlah
68.958.396.541
3,93%
43.298.446.242
3,7%
25
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan) c. Saldo akun dengan pihak berelasi (lanjutan) 2014
Jumlah Utang lain-lain (Catatan 17) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 Milyar)
2013 % terhadap jumlah liabilitas
Jumlah
% terhadap jumlah liabilitas
603.897.269
0,34%
376.767.313
0,01%
Pinjaman dari pihak berelasi - jangka pendek Pinjaman dari pihak berelasi - jangka panjang Utang bank dari pihak berelasi (Catatan 19) Surat berharga jangka menengah (Catatan 20)
64.385.875.353 -
3,67% -
11.050.799.645 64.379.208.194
0,94% 5,49%
214.362.477.418 219.706.910.571
12,21% 12,51%
193.924.922.532 -
16,54% -
Jumlah
498.455.263.342
28,39%
269.354.930.371
22,98%
Pada tahun 2014, pinjaman dari pihak bereleasi - jangka pendek merupakan pinjaman talangan dari Telkom atas modal kerja Perusahaan. Pinjaman tersebut dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga mengambang (JIBOR + (1.2 x 2.1%)) dan akan dilunasi pada 2015. Pinjaman tersebut merupakan pinjaman jangka panjang pada tahun 2013. Pada tahun 2013, pinjaman dari pihak berelasi - jangka pendek merupakan pinjaman dari Telkom atas transaksi pembelian tanah yang terletak di Jl. Gayungsari No. 76, Surabaya dan sudah dilunasi Perusahaan selama Januari-Nopember 2014. d. Remunerasi personil manajemen kunci Personil manajemen kunci Perusahaan dan entitas anak adalah Dewan Komisaris dan Direksi yang dirinci pada Catatan 1b. Perusahaan dan entitas anak memberikan honor dan fasilitas untuk keperluan tugas operasional Dewan Komisaris. Perusahaan dan entitas anak memberikan imbalan kerja jangka pendek berupa gaji dan fasilitas untuk keperluan tugas operasional Direksi. Jumlah tunjangan tersebut adalah sebagai berikut: 2014 Gaji, bonus dan tunjangan
22.799.341.435
2013 22.182.068.482
8. PERSEDIAAN 2014 Tanah Retail
2013
18.201.538.422 9.848.740.777
32.275.406.795 -
28.050.279.199
32.275.406.795
Perusahaan Berdasarkan Akta Ikatan Jual Beli No. 14 tanggal 19 Agustus 2004 yang dibuat oleh Notaris Soeprayitno, S.H., di Surabaya, Perusahaan membeli tanah yang terletak di Jl. Gayungsari, Kelurahan Gayungan, Surabaya dari PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (pemilik 99,99% saham Perusahaan) seluas 73.850 m2 seharga Rp18.520.737.230. Perubahan dan Pernyataan kembali atas Ikatan Jual Beli tanah lokasi Gayungsari Surabaya antara PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, dengan Perusahaan dicakup dalam perjanjian No. K.TEL.169/HK810/KUG-00/2006 tanggal 18 Juli 2006. Pada tanggal 26 Januari 2011, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Kamilindo Sejahtera (“KS”) untuk melakukan kerjasama pembangunan perumahan pada lahan tersebut. Berdasarkan luas tanah yang belum terjual pada 31 Desember 2014, persediaan tanah Perusahaan adalah Rp16.201.538.422 (31 Desember 2013: Rp32.275.406.795). 26
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
PERSEDIAAN (lanjutan) Pada tahun 2014, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (“Alfa”) dan PT Indomarco Prismatama (“Indomart”) untuk melakukan kerja sama penjualan retail. Berdasarkan laporan keuangan retail pada 31 Desember 2014, saldo persedian retail Perusahaan adalah sebesar Rp9.848.740.777. Entitas anak Pada tanggal 31 Desember 2014, entitas anak memiliki saldo persediaan berupa tanah senilai Rp2.000.000.000 yang dikelola oleh PT Global Danawa Persada sesuai dengan “Surat Pemberitahuan Penggunaan Penyertaan NSI” tanggal 24 Desember 2014.
9. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA Uang Muka 2014 Pihak berelasi (Catatan 7) Uang muka proyek Pihak ketiga Uang muka proyek Uang muka proyek The Gayungsari
2013
27.133.306.961
19.308.662.010
167.204.084.343 -
84.020.175.256 16.545.647.221
194.337.391.304
119.874.484.487
1.535.319.310 3.619.888.020 3.683.297.665 893.470.318
3.784.677.243 7.188.027.180 1.383.327.277 67.600.601 186.793.746
9.731.975.313
12.610.426.047
204.069.366.617
132.484.910.534
Biaya Dibayar Dimuka Gaji dan tunjangan kepemilikan perumahan Sewa Asuransi Tunjangan kepemilikan kendaraan Lainnya
Jumlah uang muka dan biaya dibayar dimuka
Uang muka proyek merupakan uang muka yang dibayarkan kepada PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero) dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (pihak berelasi) dan pihak ketiga untuk kegiatan pembangunan gedung dan jasa lainnya yang belum terselesaikan pada akhir tahun. Uang muka proyek The Gayungsari merupakan pembayaran di muka ke KS atas pembangunan rumah pada lahan Perusahaan di Jl. Gayungsari, Kelurahan Gayungan, Surabaya. Uang muka proyek merupakan uang muka yang dibayarkan oleh TLT kepada PINS (pihak berelasi) yang belum terselesaikan pada akhir tahun.
27
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. PROPERTI INVESTASI 2014 Saldo awal
Tambahan
Reklasifikasi
Saldo akhir
Biaya perolehan Tanah Bangunan
12.026.963.824 123.343.088.872
-
Sub-jumlah Aset dalam konstruksi
135.370.052.696 555.354.653.432
534.323.576.622
Jumlah biaya perolehan
690.724.706.128
534.323.576.622
-
1.225.048.282.750
Akumulasi penyusutan Bangunan
39.262.810.999
3.369.289.186
-
42.632.100.185
Nilai buku
48.656.129.258 48.656.129.258 (48.656.129.258)
651.461.895.129
12.026.963.824 171.999.218.130 184.026.181.954 1.041.022.100.796
1.182.416.182.565
2013 Saldo awal Biaya perolehan Tanah Bangunan
Tambahan
Reklasifikasi
Saldo akhir
12.026.963.824 83.058.374.294
-
Sub-jumlah Aset dalam konstruksi
95.085.338.118 157.178.951.945
438.460.416.065
Jumlah biaya perolehan
252.264.290.063
438.460.416.065
-
690.724.706.128
Akumulasi penyusutan Bangunan
36.915.715.465
1.809.947.585
537.147.949
39.262.810.999
Nilai buku
40.284.714.578
12.026.963.824 123.343.088.872
40.284.714.578 (40.284.714.578)
135.370.052.696 555.354.653.432
215.348.574.598
651.461.895.129
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan mempunyai tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB) sebagai berikut. Lokasi Jalan Kebon Sirih No. 10, Jakarta Pusat Jalan Kebon Sirih No. 12, Jakarta Pusat Jalan Menur No. 20 F, Surabaya
Keterangan Masa HGB 30 tahun dengan jatuh tempo pada tanggal 19 Februari 2032 Masa HGB 30 tahun dengan jatuh tempo pada tanggal 22 Juli 2033 Masa HGB 20 tahun dengan jatuh tempo pada tanggal 26 April 2029
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan mempunyai gedung yang disewakan sebagai berikut: Graha Infomedia Contact Center (GICC) seluas 4.410 m2 di Jalan Menur Surabaya Gedung Kantor Area Telekomunikasi Selular Regional KTI seluas 4.780 m2 di Makassar Gedung Telekomunikasi Selular Telecommunication Center (TTC) seluas 1.300 m2 di Jember Gedung Asrama Mahasiswa Puteri Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) yang terdiri dari 5 (lima) tower dengan luas total 14.385 m2 di Bandung Gedung Multimedia seluas 24.317 m2 di Jalan Kebon Sirih No. 12, Jakarta Gedung Yayasan Kesehatan seluas 556.390 m2 di Jalan Buah Batu, Bandung Gedung Telkomsel Grapari Jambi seluas 1.427 m2 di Jambi Gedung Telkomsel Semarang seluas 11.124 m2 di Jalan Pahlawan No 10 Semarang Gedung Telkomsel Medan seluas 14.871 m2 di Jalan Putri Hijau No. 1, Medan Hotel Widyaloka seluas 15.634 m2, di Jalan Geger Kalong Hilir No. 47, Bandung
28
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. PROPERTI INVESTASI (lanjutan) Aset dalam konstruksi pada tanggal 31 Desember 2014 senilai Rp762.217.649.622 (2013: Rp425.318.082.529) merupakan proyek pembangunan gedung Telkom Landmark Tower 1 yang memiliki 20 lantai dan gedung Telkom Landmark Tower 2 yang memiliki 50 lantai yang sampai saat ini masih dalam tahap pembangunan. Gedung Menur yang berlokasi di Jalan Menur, Surabaya digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 19). Properti investasi untuk Gedung yang dimiliki oleh Perusahaan dan Gedung Telkom Landmark Tower yang sedang dalam pembangunan telah diasuransikan dengan jenis pertanggungan Construction All Risk dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp245.472.475.235 dan Rp1.170.000.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang diasuransikan. Berdasarkan penilaian internal yang dilakukan oleh manajemen, pada tanggal 31 Desember 2014, nilai wajar tanah dan bangunan yang dimiliki oleh Perusahaan dan entitas anak, masing-masing adalah Rp97.880.930.000 (2013: Rp125.460.365.865) dan Rp215.374.291.006 (2013: Rp207.774.179.769). Manajemen menyatakan bahwa nilai wajar aset dalam konstruksi adalah sebesar akumulasi biaya pembangunan. Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan dan entitas anak (TLT) mengkapitalisasi beban bunga masing-masing sebesar Rp8.742.443.971 (2013: Rp1.245.667.223) dan Rp44.038.780.839 (2013: Rp16.151.439.129) atas pinjaman investasi dan modal kerja yang diperoleh dari PT Bank CIMB Niaga Tbk pada akun aset dalam konstruksi - properti investasi. Pada tanggal 31 Desember 2014, manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang dapat mengindikasikan terjadinya penurunan nilai properti investasi Perusahaan dan entitas anak. 11. ASET TETAP 2014 Saldo awal
Tambahan
Penarikan
Reklasifikasi
2.179.661.760 (2.179.661.760)
Biaya perolehan Tanah Bangunan Perangkat penunjang Kendaraan Inventaris Peralatan Aset dalam konstruksi
226.164.000 5.144.292.745 55.055.686.554 167.899.427.155 40.811.696.574 4.340.638.935 -
22.101.773.237 16.019.838.576 24.178.012.934 1.282.314.300 4.257.739.232
(2.322.115.734) (580.818.180) -
Jumlah biaya perolehan
273.477.905.963
67.839.678.279
(2.902.933.914)
26.120.545.452
17.913.013.264
Jumlah biaya perolehan
299.598.451.415
85.752.691.543
Akumulasi penyusutan Bangunan Perangkat penunjang Kendaraan Inventaris Peralatan
1.081.330.755 26.118.811.195 15.912.249.221 26.487.677.946 2.717.551.202
Aset sewa Kendaraan
Aset sewa Kendaraan
Nilai buku
Saldo akhir
226.164.000 5.001.838.771 77.157.459.791 183.338.447.551 64.989.709.508 5.622.953.235 2.078.077.472
-
338.414.650.328
-
44.033.558.716
(2.902.933.914)
-
382.448.209.044
197.661.760 11.535.268.493 21.708.234.265 10.820.446.050 925.834.315
(87.079.340) (108.903.408) -
-
1.191.913.175 37.654.079.688 37.511.580.078 37.308.123.996 3.643.385.517
72.317.620.319
45.187.444.883
(195.982.748)
-
117.309.082.454
816.267.044
3.799.649.122
-
4.615.916.166
73.133.887.363
48.987.094.005
-
121.924.998.620
226.464.564.052
-
(195.982.748)
260.523.210.424
29
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. ASET TETAP (lanjutan) 2013 Saldo awal
Tambahan
Penarikan
Reklasifikasi
Saldo akhir
Biaya perolehan Tanah Bangunan Perangkat penunjang Kendaraan Inventaris Peralatan Aset dalam konstruksi
226.164.000 2.025.021.116 37.648.576.850 424.858.818 33.711.068.869 3.740.461.255 1.512.811.250
1.053.023.475 167.474.568.337 3.133.136.558 600.177.680 21.928.037.755
-
Jumlah biaya perolehan
79.288.962.158
194.188.943.805
-
-
273.477.905.963
-
26.120.545.452
-
-
26.120.545.452
Jumlah biaya perolehan
79.288.962.158
220.309.489.257
-
-
299.598.451.415
Akumulasi penyusutan Bangunan Perangkat penunjang Kendaraan Inventaris Peralatan
1.535.600.092 17.492.157.770 400.053.970 21.272.334.796 441.026.722
82.878.612 8.626.653.425 15.512.195.251 5.215.343.150 2.276.524.480
-
(537.147.949) -
1.081.330.755 26.118.811.195 15.912.249.221 26.487.677.946 2.717.551.202
41.141.173.350
31.713.594.918
-
(537.147.949)
72.317.620.319
-
816.267.044
-
41.141.173.350
32.529.861.962
-
Aset sewa Kendaraan
Aset sewa Kendaraan
Nilai buku
3.119.271.629 16.354.086.229 3.967.491.147 (23.440.849.005)
(537.147.949)
38.147.788.808
226.164.000 5.144.292.745 55.055.686.554 167.899.427.155 40.811.696.574 4.340.638.935 -
816.267.044 73.133.887.363 226.464.564.052
Bangunan yang berlokasi di Jalan Kebon Sirih No. 10, Jalan Abdul Muis No. 36 J dan K, Jakarta digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 19). Pada tanggal 31 Desember 2014, aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya (all risk) berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp399.839.214.721 (2013: Rp213.389.650.000). Manajemen Perusahaan dan entitas anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari risiko kebakaran dan risiko lainnya. Pada tanggal 31 Desember 2014, jumlah tercatat bruto dari setiap aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah sebesar Rp61.156.660.126 (2013: Rp45.253.150.627), dan tidak terdapat aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif tetapi tidak diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Demikian juga, nilai wajar aset tetap tidak berbeda secara material dari jumlah tercatat. Berdasarkan hasil penelaahan, manajemen Perusahaan dan entitas anak tidak melihat indikasi atau perubahan keadaan yang dapat menyebabkan turunnya nilai aset Perusahaan dan entitas anak, sehingga Perusahaan dan entitas anak tidak melakukan penyisihan penurunan untuk aset tetap. Beban penyusutan aset tetap untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp52.269.507.618 (2013: Rp32.529.861.962) dibebankan pada beban usaha. 12. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 2014 Beban tangguhan biaya renovasi Beban tangguhan hak atas tanah - setelah amortisasi beban tangguhan - hak atas tanah Rp682.082.640 (2013: Rp557.149.572) Lainnya
30
2013
7.471.457.238
15.717.596.062
1.294.047.386 5.252.696.451
1.418.980.454 2.078.865.474
14.018.201.075
19.215.441.990
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. UTANG USAHA 2014 Pihak berelasi (Catatan 7) PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk PT Adhi Karya (Persero) Tbk PT Hutama Karya (Persero) PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk PT Infomedia Solusi Humanika Koperasi Sarana Sejahtera PT Pramindo Ikat Nusantara PT Metra Digital Media PT Sigma Cipta Caraka Koperasi Pegawai Telkom PT Asuransi Jiwasraya PT Infomedia Nusantara PT Sigma Metrasys Solution PT Sandhy Putramakmur PT Metranet PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Tbk Yayasan Pengelola Dana Kesehatan Telkom
2013
76.900.250.000 61.516.043.796 11.016.438.882 9.222.559.807 4.040.187.557 3.778.424.272 3.704.913.430 2.358.485.008 2.113.942.000 1.767.778.441 1.700.006.000 1.184.725.404 644.660.400 4.253.100 2.578.981 610.972 -
33.038.070.898 29.166.892.371 2.227.415.905 2.879.069.949 4.928.204.280 1.484.678.580 9.658.000 1.885.904.027 977.941.011 795.498.720 7.555.033.558 2.013.952 24.000.000
179.955.858.050
84.974.381.251
Pihak ketiga PT Kamilindo Sejahtera PT Kurnia Oryza PT Bina Tower Sejahtera PT Philips Indonesia CV Wahyu Pratama PT SMU CV Citra Karya PT Gada Rajawali Dunia PT Panah Dunia Perkasa PT Ady Jaya PT Humanika Sarana Mandiri CV Diva Cita PT Hariff Power Services PT Arkitek Team Empat PT Asra Jaya PT Karya Perdana PT Aerotrans PT Trengginas Jaya PT Esti Boga Mandaga CV Familia PT Mitra Internusa PT Jufal Ridha Utama PT Global Arrow PT Mamintada Consulting PT Jaya Kencana PT Indalex PT Kone Indo Elevator PT Bangun Andalan Perkasa Jayantara (MVAC) PT PP Dirganeka PT Semanggi 3 PT Indonesia Pondasi Raya
11.433.800.122 7.136.577.643 7.059.588.865 4.294.132.444 4.138.687.805 3.794.235.927 2.509.899.055 2.353.177.933 2.314.498.393 2.135.067.000 2.050.096.608 1.954.299.409 1.840.195.000 1.836.000.000 1.655.978.500 1.570.960.000 1.568.496.960 1.407.769.121 1.225.918.535 1.065.240.000 1.060.220.880 1.025.376.000 388.284.805 150.000.002 5.886.000 -
3.099.224.861 1.842.332.459 5.388.888.992 1.663.602.162 1.841.832.641 1.433.433.823 2.260.325.560 259.632.000 1.278.721.435 2.347.744.890 10.115.435.671 16.864.108.800 14.881.786.266 5.382.065.920 4.100.214.703 2.467.409.835 1.783.129.111 1.744.933.935
Saldo dipindahkan
65.974.387.007
78.754.823.064
Jumlah utang pihak berelasi
31
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. UTANG USAHA (lanjutan) 2014 Pihak ketiga (lanjutan) Saldo pindahan PT Jaya Teknik Indonesia Lain-lain (masing-masing saldo di bawah Rp1 Milyar) Jumlah utang pihak ketiga
2013
65.974.387.007 83.841.969.696
78.754.823.064 1.159.869.896 25.516.273.326
149.816.356.703
105.430.966.286
329.772.214.753
190.405.347.537
14. PERPAJAKAN a. Pajak dibayar dimuka 2014 Perusahaan: Lebih bayar pajak penghasilan badan: - 2012 - 2013 Pajak Pertambahan Nilai Entitas anak: Pajak Pertambahan Nilai
2013
2.970.201.000 104.435.320.379
7.340.629.263 2.970.201.000 49.447.212.193
107.405.521.379
59.758.042.456
10.654.691.086
2.638.690.478
118.060.212.465
62.396.732.934
b. Utang pajak 2014 Perusahaan: Pajak penghasilan - Pasal 21 Pajak penghasilan - Pasal 23 Pajak penghasilan - Pasal 25
Entitas anak: Pajak penghasilan - Pasal Pajak penghasilan - Pasal Pajak penghasilan - Pasal Pajak penghasilan - Pasal Pajak Pertambahan Nilai
21 23 4(2) 25
32
2013
3.839.218.020 622.254.927 3.221.851.890
4.199.794.801 309.777.281 -
7.683.324.837
4.509.572.082
556.116.090 51.605.476 99.357.411 22.181.118 12.272.000
1.227.232.857 33.519.337 855.406.000 57.164.675
741.532.095
2.173.322.869
8.424.856.932
6.682.894.951
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Utang pajak (lanjutan) Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak konsolidasian dengan laba kena pajak Perusahaan dan beban pajak penghasilan konsolidasian adalah sebagai berikut: 2014
2013
Laba konsolidasian sebelum pajak Ditambah: Rugi sebelum pajak entitas anak Pendapatan/(beban) yang dicatat untuk keperluan fiskal
139.050.240.188
109.025.555.085
15.983.540.649
13.153.624.536
Laba sebelum pajak
151.597.497.506
(3.436.283.331)
Beda temporer: Imbalan kerja Aset tetap Aset sewa Cadangan kerugian penurunan nilai
122.179.179.621
3.845.763.380 584.089.148 (4.652.837.708) 167.153.545
2.124.832.751 (67.472.087) (367.518.956) 2.523.059.428
162.836.522.355 12.923.089.246 5.376.176.215 (274.746.924.687)
142.775.283.784 296.914.900 3.795.759.404 (206.401.331.065)
Penghasilan kena pajak
57.930.529.000
66.858.707.780
Beban pajak kini non-final Kredit pajak penghasilan: Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25
(14.482.632.250)
(16.714.676.945)
1.531.214 11.259.249.146 -
9.343.509 18.585.020.886 1.090.513.550
Jumlah kredit pajak penghasilan
11.260.780.360
19.684.877.945
(Kurang)/lebih bayar pajak penghasilan badan
(3.221.851.890)
2.970.201.000
Beda tetap: Beban yang dipergunakan untuk mendapatkan penghasilan final Beban umum dan administrasi Beban pemasaran Penghasilan yang pajaknya bersifat final
33
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
Rincian beban/(manfaat) pajak 2014
2013
Pajak kini Perusahaan: Pajak penghasilan final Pajak penghasilan non-final Kelebihan pencadangan PPh badan tahun 2012 Kekurangan pencadangan PPh badan tahun 2011 Kekurangan pencadangan PPh badan tahun 2010
20.360.291.248 14.482.632.250 2.303.532.700 587.322.600 478.092.406
16.183.332.329 16.714.676.945 -
Entitas anak
38.211.871.204 25.156.118
32.898.009.274 -
Jumlah beban pajak kini
38.237.027.322
32.898.009.274
Pajak tangguhan Perusahaan Entitas anak
13.957.909 (1.018.957.195)
(1.053.225.284) (554.302.843)
Jumlah manfaat pajak tangguhan
(1.004.999.286)
(1.607.528.127)
37.232.028.036
31.290.481.147
d. Perhitungan beban pajak penghasilan dengan tarif pajak 25% adalah sebagai berikut: 2014
2013
Laba konsolidasian sebelum pajak Ditambah: Rugi sebelum pajak entitas anak Pendapatan/(beban) yang dicatat untuk keperluan fiskal
139.050.240.188
109.025.555.085
15.983.540.649
13.153.624.536
Laba sebelum pajak
151.597.497.506
122.179.179.621
Beban pajak pada tarif pajak 25% Beda tetap pada tarif pajak 25%
37.899.374.377 (23.402.784.218)
30.544.794.905 (14.883.343.244)
Beban pajak kini non-final Ditambah: Pajak penghasilan final
14.496.590.159
15.661.451.661
20.360.291.248
16.183.332.329
Beban pajak Perusahan Beban pajak entitas anak Rugi fiskal pajak entitas anak Kekurangan/(kelebihan) pencadangan pajak penghasilan badan periode sebelumnya
34.856.881.407 25.156.118 (1.018.957.195)
31.844.783.990 (554.302.843)
(3.436.283.331)
34
-
3.368.947.706
-
37.232.028.036
31.290.481.147
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
Rincian aktiva dan liabilitas pajak tangguhan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2014 2013 Aset pajak tangguhan: Perusahaan: Imbalan kerja Cadangan kerugian penurunan nilai Aset tetap
2.203.396.712 952.221.597 647.612.100
1.241.955.867 910.433.211 501.589.813
3.803.230.409
2.653.978.891
Entitas anak: Rugi fiskal TLT & GYS Imbalan kerja
1.882.293.662 20.972.876
875.075.375 9.233.968
Jumlah manfaat pajak tangguhan
1.903.266.538
884.309.343
(1.255.089.166)
(91.879.739)
Liabilitas pajak tangguhan: Perusahaan: Aset sewa Entitas anak
(1.255.089.166)
Aset pajak tangguhan - neto f.
4.451.407.781
(91.879.739) 3.446.408.495
Lain-lain Tahun fiskal 2012 Pada tanggal 22 April 2014, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) PPh Badan tahun 2012 senilai Rp5.041.866.548 yang lebih rendah sebesar Rp2.303.532.700 dibandingkan dengan nilai yang telah dilaporkan. Pada tanggal 30 Mei 2014, Perusahaan menerima pengembalian senilai Rp5.037.096.563 setelah dikompensasikan dengan kurang bayar pajak penghasilan pasal 21 dan membukukan kekurangan sebesar Rp2.303.532.700 sebagai pajak penghasilan di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Pada tanggal 22 April 2014, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak atas pemeriksaan pajak tahun 2012, terdiri dari SKPKB PPh Pasal 21 senilai Rp135.508.831, SKPKB PPh Pasal 23 senilai Rp56.781.836, SKPKB PPh Pasal 4 Ayat 2 senilai Rp675.764.690, SKPKB PPN Januari 2012 senilai Rp35.513.808, SKPKB PPN Februari 2012 senilai Rp31.472.105, STP PPN senilai Rp1.535.471.743. Atas Surat Ketetapan Pajak tersebut, Perusahaan menerima dan tidak mengajukan keberatan dan membukukan kurang bayar tersebut di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Pada tanggal 3 Oktober 2014, Perusahaan menerima STP PPh Pasal 21 dan 23 tahun pajak 2012 untuk KPP area dengan total nilai Rp9.340.754. Atas STP tersebut, Perusahaan menerima dan tidak mengajukan keberatan dan membukukan kurang bayar tersebut di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
35
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. PERPAJAKAN (lanjutan) f.
Lain-lain (lanjutan) Tahun fiskal 2011 Pada tanggal 23 Juli 2014, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPh Badan tahun 2011 senilai Rp.869.237.448. Atas SKPKB tersebut Perusahaan mengajukan permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi sebesar Rp281.914.848 (Catatan 32) dan membukukan kekurangan sebesar Rp587.322.600 sebagai pajak penghasilan di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Pada tanggal 23 Juli 2014, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak atas pemeriksaan pajak tahun 2011, terdiri dari Surat Tagihan Pajak (STP) PPN senilai Rp662.423.666, PPh Pasal 4 Ayast 2 senilai Rp1.000.000, SKPKB PPN Desember 2011 senilai Rp2.920.025.149 dan SKPKB PPh Pasal 4 Ayat 2 senilai Rp87.968.954. Atas STP dan SKPKB tersebut Perusahaan mengajukan permohonan pemohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi sebesar Rp1.609.458.849 (Catatan 32) dan membukukan kekurangan sebesar Rp2.061.958.920 di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Pada tanggal 30 September 2014, Perusahaan menerima STP dan SKPKB PPh Pasal 21 dan 23 tahun pajak 2011 untuk KPP area dengan total nilai Rp6.638.301. Atas STP tersebut, Perusahaan menerima dan tidak mengajukan keberatan dan membukukan kurang bayar tersebut di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Tahun fiskal 2010 Pada tanggal 22 Juli 2014, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPh Badan tahun 2010 senilai Rp707.576.761. Atas SKPKB tersebut Perusahaan mengajukan permohonan pemohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi sebesar Rp229.484.355 (Catatan 32) dan membukukan kekurangan sebesar Rp478.092.406 sebagai pajak penghasilan di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Pada tanggal 22 Juli 2014, Perusahaan menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak atas pemeriksaan pajak tahun 2010, terdiri dari SKPKB PPh Pasal 23 senilai Rp66.837.134, STP PPh Pasal 23 senilai Rp100.000, SKPKB PPh Pasal 4 Ayat 2 senilai Rp39.513.347, STP PPh Pasal 4 Ayat 2 senilai Rp400.000, STP PPN senilai Rp500.000 dan SKPKB PPN Desember 2010 senilai Rp2.580.126.078. Atas SKPKB tersebut Perusahaan mengajukan permohonan pemohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi sebesar Rp1.238.460.517 (Catatan 32) dan membukukan kekurangan sebesar Rp2.687.476.559 di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Pada tanggal 30 September 2014, Perusahaan menerima STP dan SKPKB PPh Pasal 21, 23 dan 4 ayat 2 tahun pajak 2010 untuk KPP area dengan total nilai Rp63.215.487. Atas STP tersebut, Perusahaan menerima dan tidak mengajukan keberatan dan membukukan kurang bayar tersebut di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Tahun fiskal 2013 Pada tanggal 22 Desember 2014, Perusahaan menerima Surat Perintah Pemeriksaan untuk tahun pajak 2013. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan belum menerima surat keputusan dari Kantor Pajak terkait dengan pemeriksaan tersebut. Pada tanggal 3 September 2014, Perusahaan menerima STP PPh Pasal 21 dan 23 tahun pajak 2013 untuk KPP area dengan total nilai Rp12.021.680. Atas STP tersebut, Perusahaan menerima dan tidak mengajukan keberatan dan membukukan kurang bayar tersebut di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. 36
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 2014 Operasi dan pemeliharaan Penghasilan pegawai di luar gaji Jumlah
2013
82.247.380.894 23.515.182.017
109.834.747.825 22.435.477.257
105.762.562.911
132.270.225.082
16. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA 2014 Pihak berelasi (Catatan 7) Sewa
2013
68.958.396.541
43.298.446.242
-
144.661.051
68.958.396.541
43.443.107.293
Pihak ketiga Sewa
17. UTANG LAIN-LAIN 2014 Pihak berelasi Pihak ketiga
2013
603.897.269 24.450.911.663
376.767.313 74.001.232.956
25.054.808.932
74.378.000.269
Nilai sebesar Rp19.874.929.613 (2013: Rp45.395.500.854) dari utang lain-lain kepada pihak ketiga merupakan uang titipan konsumen atas penjualan unit perumahan Gayungsari. 18. UTANG BANK JANGKA PENDEK 2014 PT Bank CIMB Niaga Tbk
85.000.000.000
2013 60.000.000.000
Pada tanggal 28 April 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Modal Kerja dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah batas pinjaman Rp50.000.000.000. Batas pinjaman tersebut telah ditingkatkan menjadi Rp85.000.000.000 melalui amandemen pada tanggal 11 Nopember 2014. Pinjaman ini digunakan untuk modal kerja Perusahaan dan dikenakan suku bunga sebesar 11,50% per tahun dan akan jatuh tempo dalam waktu setahun (perpanjangan otomatis bila belum dilunasi).
37
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. UTANG BANK JANGKA PANJANG 2014 Perusahaan Pihak berelasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk: Pinjaman Investasi Kendaraan Bermotor (“KBM”) Pinjaman Investasi 1 (PI-1) Pinjaman Investasi 2 (PI-2)
2013
112.819.430.324 68.491.047.094 33.052.000.000
140.671.239.798 34.932.694.334 18.320.988.400
214.362.477.418
193.924.922.532
3.480.000.000 7.940.000.000 13.298.000.000 1.486.000.000 793.000.000 27.159.682.150 6.869.893.774
7.800.000.000 9.620.000.000 16.046.000.000 3.322.000.000 3.949.000.000 31.080.882.550 -
61.026.575.924
71.817.882.550
397.934.282.217 110.399.974.333
209.924.072.945 75.131.863.314
508.334.256.550
285.055.936.259
Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
783.723.309.892 (66.532.487.111)
550.798.741.341 (43.071.539.173)
Bagian jangka panjang
717.190.822.781
507.727.202.168
Pihak ketiga PT Bank CIMB Niaga Tbk: Pinjaman Transaksi Khusus 2 (PTK-2) Pinjaman Transaksi Khusus 4 (PTK-4) Pinjaman Transaksi Khusus 5 (PTK-5) Pinjaman Transaksi Khusus 6 (PTK-6) Pinjaman Investasi 1 (PI-1) Pinjaman Investasi 2 (PI-2) PT Bank Pan Indonesia Tbk Entitas anak Pihak ketiga PT Bank CIMB Niaga Tbk: Pinjaman Investasi Pinjaman Transaksi Khusus
Perusahaan: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”): a. Pinjaman Investasi KBM Pada tanggal 26 April 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Investasi KBM dari BRI dengan jumlah batas pinjaman Rp141.326.217.342 yang digunakan untuk proyek pengelolaan KBM PT Telkom. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 10% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 26 April 2018. Pinjaman ini dijamin dengan kontrak sewa antara Perusahaan dengan PT Telkom dan BPKB kendaraaan senilai Rp195.421.000.000. b. Pinjaman Investasi 1 (PI-1) Pada tanggal 30 Oktober 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Investasi dari BRI dengan jumlah batas pinjaman Rp69.860.000.000 yang digunakan untuk proyek pembangunan gedung Telkomsel di Medan. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 10% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 30 September 2021.
38
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) Perusahaan (lanjutan): PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”) (lanjutan): b. Pinjaman Investasi 1 (PI-1) (lanjutan) Pinjaman ini dijamin dengan kontrak sewa antara Perusahaan dengan PT Telekomunikasi Selular Tbk senilai Rp78.518.880.000, tagihan Telkom Group senilai Rp153.879.384.521 dan jaminan fidusia senilai Rp99.798.000.000. c.
Pinjaman Investasi 2 (PI-2) Pada tanggal 30 Oktober 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Investasi dari BRI dengan jumlah batas pinjaman Rp33.662.000.000 yang digunakan untuk proyek pembangunan gedung Telkomsel di Semarang. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 10% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 30 September 2021. Pinjaman ini dijamin dengan kontrak sewa antara Perusahaan dengan Telkomsel senilai Rp42.018.076.800, tagihan Telkom Group senilai Rp153.879.384.521 dan jaminan fidusia senilai Rp48.089.000.000.
PT Bank CIMB Niaga Tbk: a. Pinjaman Transaksi Khusus 2 (PTK-2) Pada tanggal 21 Maret 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus 2 (PTK-2) dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah batas pinjaman sebesar Rp20.000.000.000 yang digunakan untuk pembelian tanah dan bangunan yang berlokasi di Surabaya. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 13% per tahun dan akan jatuh tempo pada bulan Juni 2015. Pada tanggal 31 Maret 2011 telah dilakukan amandemen atas pinjaman ini, sehingga nilai fasilitas berubah menjadi sebesar Rp20.900.000.000 dengan tingkat bunga 9,75% per tahun. b. Pinjaman Transaksi Khusus 4 (PTK-4) Pada tanggal 31 Maret 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus 4 (PTK-4) dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah batas pinjaman sebesar Rp13.400.000.000 yang digunakan untuk proyek pembangunan gedung yang disewakan kepada pihak Telkomsel di Jember. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 9,75% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 4 Oktober 2019. Dari total plafon pinjaman, pada tanggal 7 Juni 2011 dicairkan sebesar Rp13.400.000.000. Pinjaman ini dijamin dengan kontrak sewa antara Perusahaan dengan Telkomsel. c.
Pinjaman Transaksi Khusus 5 (PTK-5) Pada tanggal 31 Maret 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus 5 (PTK-5) dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah batas pinjaman sebesar Rp23.550.000.000 yang digunakan untuk proyek pembangunan gedung yang disewakan kepada pihak Telkomsel di Makassar. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 9,75% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 4 Januari 2020. Pinjaman ini dijamin dengan kontrak sewa antara Perusahaan dengan Telkomsel.
39
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) Perusahaan (lanjutan): PT Bank CIMB Niaga Tbk (lanjutan): d. Pinjaman Transaksi Khusus 6 (PTK-6) Pada tanggal 31 Maret 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus 6 (PTK-6) dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah batas pinjaman sebesar Rp11.800.000.000 yang digunakan untuk renovasi gedung PT Telkom yang berlokasi di Bumi Serpong Damai, Tangerang yang disewakan kepada PT Infomedia Nusantara. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 9,75% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 4 Oktober 2016. Pinjaman ini dijamin dengan kontrak sewa antara Perusahaan dengan PT Infomedia Nusantara. e. Pinjaman Investasi 1 (PI-1) Pada tanggal 9 September 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Investasi 1 (PI-1) dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah batas pinjaman sebesar Rp11.050.000.000 yang digunakan untuk renovasi gedung call center di Jalan Malabar No. 37, Bandung yang disewakan kepada PT Infomedia Nusantara. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 9,75% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 9 Maret 2015. Pinjaman ini dijamin dengan kontrak sewa antara Perusahaan dengan PT Infomedia Nusantara. f.
Pinjaman Investasi 2 (PI-2) Pada tanggal 9 September 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Investasi 2 (PI-2) dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah batas pinjaman sebesar Rp41.000.000.000 yang digunakan untuk proyek pembangunan gedung asrama mahasiswa Institut Teknologi Telkom Bandung yang disewakan kepada pihak YPT. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 9,75% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 9 Desember 2021. Pinjaman ini dijamin dengan kontrak sewa antara Perusahaan dengan YPT. Pada tanggal 15 Mei 2012 telah dilakukan amandemen yang memperpanjang masa penarikan pinjaman menjadi 3 bulan setelah ditandatanganinya amandemen tersebut.
Fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan tersebut di atas juga dijamin dengan aset properti investasi yang dimiliki oleh Perusahaan yaitu tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Menur No. 20F, Kelurahan Airlangga, Kecamatan Gubeng, Surabaya dengan nilai penjaminan sebesar Rp25.096.000.000 serta bangunan yang terletak di Jalan Kebon Sirih No. 10, Jakarta Pusat (Gedung Annex) dan Ruko Jalan Abdul Muis No. 36 J dan K yang terletak di Petojo Selatan Gambir, Jakarta Pusat dengan nilai penjaminan sebesar Rp30.173.200.000 (Catatan 10 dan 11). PT Bank Pan Indonesia Tbk: a. Kredit Pemilikan Mobil Pada tanggal 9 September 2014, Perusahaan memperoleh Kredit Pemilikan Mobil dari PT Bank Pan Indonesia Tbk dengan jumlah batas pinjaman sebesar Rp7.440.356.000 yang digunakan untuk proyek pembelian mobil toyota new avanza tahun 2014. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 5,18% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 16 Agustus 2018. Pinjaman ini dijamin dengan Hak Milik Secara Fiduciare (F.E.O) Toyota Avanza 2014 58 unit atas nama PT Graha Sarana Duta.
40
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) Entitas anak: PT Bank CIMB Niaga Tbk: a. Pinjaman Investasi (PI) Pada tanggal 20 September 2011, PT Telkom Landmark Tower (“TLT”) memperoleh fasilitas Pinjaman Investasi dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah batas pinjaman sebesar Rp1.150.000.000.000 yang digunakan untuk pembangunan gedung Telkom Landmark Tower. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 3,45% di atas JIBOR 3 bulan dengan jangka waktu 216 bulan termasuk grace period 36 bulan sejak 20 September 2011. b. Pinjaman Transaksi Khusus (PTK) Pada tanggal 20 Maret 2011, TLT memperoleh fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus (PTK) dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah batas pinjaman sebesar Rp118.428.419.581 yang digunakan untuk pembiayaan beban bunga selama masa konstruksi gedung. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 9% per tahundengan jangka waktu 216 bulan termasuk grace period 36 bulan sejak 20 September 2011. Fasilitas pinjaman yang diperoleh entitas anak tersebut di atas juga dijamin dengan jaminan fidusia atas bangunan gedung Telkom Landmark Tower, jaminan cessie atas hak pengelolaaan gedung Telkom Landmark Tower dan negative pledge atas saham pemegang saham entitas anak, TLT. 20. SURAT BERHARGA JANGKA MENENGAH Pada tanggal 14 November 2014, Perusahaan menerbitkan Surat Berharga Jangka Menegah (Medium Term Notes/MTN) Seri A dengan nilai nominal Rp220.000.000.000, jangka waktu 60 bulan terhitung sejak 14 November 2014 sampai dengan tanggal 14 November 2019 dan tingkat suku bunga 11% per tahun. Perusahaan menunjuk PT Mandiri Sekuritas sebagai Arranger/Pembeli Pertama dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk selaku Agen Pemantau dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI“) sebagai Agen Pembayaran. Rincial nilai sekarang surat berharga jangka menengah adalah sebagai berikut: 2014 Nilai nominal
220.000.000.000
Dikurangi: Biaya pinjaman Akumulasi amortisasi
Nilai sekarang surat berharga jangka menengah
2013 -
300.000.000 (6.910.571)
-
293.089.429
-
219.706.910.571
-
21. LIABILITAS SEWA PEMBIAYAAN Perusahaan mengadakan perjanjian sewa pembiayaan untuk kendaraan dengan PT Astra Sedaya Finance, PT Astra Credit Companies dan PT Mandiri Tunas Finance selama tiga (3) dan empat (4) tahun yang akan berakhir pada beberapa tanggal di tahun 2016 dan 2017.
41
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. LIABILITAS SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan) Pembayaran sewa minimum masa mendatang (future minimum lease payment) dalam perjanjian sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2014 Berdasarkan periode jatuh tempo: Jatuh tempo pada tahun 2014 2015 2016 2017
2013
12.601.483.599 12.601.482.600 10.665.878.549
7.102.716.000 7.102.716.000 7.102.716.000 5.918.899.800
Jumlah pembayaran sewa pembiayaan di masa yang akan datang Dikurangi: beban bunga di masa mendatang
35.868.844.748 (5.380.445.961)
27.227.047.800 (5.213.847.728)
Nilai sekarang liabilitas sewa pembiayaan Dikurangi: porsi jangka pendek
30.488.398.787 (9.606.038.369)
22.013.200.072 (4.861.622.883)
Porsi jangka panjang
20.882.360.418
17.151.577.189
Liabilitas sewa pembiayaan dijamin dengan aset sewa yang bersangkutan. 22. MODAL SAHAM Sampai dengan akhir tahun 2014 dan 2013, modal saham Perusahaan yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh para pemegang saham, terdiri dari: 2014 Pemegang saham
Jumlah Saham
Persentase Pemilikan
Jumlah Rp
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Bapak Ikhsan
18.353 1
99,995% 0,005%
18.353.000.000 1.000.000
Jumlah
18.354
100%
18.354.000.000
2013 Pemegang saham
Jumlah Saham
Persentase Pemilikan
Jumlah Rp
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Bapak Erry Anwardiredja
18.353 1
99,995% 0,005%
18.353.000.000 1.000.000
Jumlah
18.354
100%
18.354.000.000
Perubahan pemegang saham sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan tanggal 17 Juli 2014 dan telah diaktakan dalam Akta Notaris Ashoya Ratam, S.H., MKn. No. 33 tanggal 17 Juli 2014 dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat keputusan No. AHU-21671.40.22.2014 tanggal 23 Juli 2014.
42
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. TAMBAHAN MODAL DISETOR LAINNYA 2014 2.900.527.700
2013
Piutang lain-lain, pihak berelasi (Catatan 6) Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (Catatan 24)
2.900.527.700
(9.930.492.938)
-
Jumlah
(7.029.965.238)
2.900.527.700
24. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI Pada bulan Agustus 2004, Perusahaan membeli tanah dari PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Per 31 Desember 2014, berdasarkan PSAK No. 38 (2012), selisih antara nilai pengalihan dengan nilai buku pada saat pembelian disajikan sebagai bagian dari ekuitas di laporan posisi keuangan konsolidasian dalam akun “Tambahan Modal Disetor Lainnya” (Catatan 23), sehingga dilakukan reklasifikasi saldo per 31 Desember 2013 pada akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. 25. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI 2014 Kepentingan non-pengendali atas aset neto entitas anak: TLT GYS NSI Jumlah
2013
88.774.405.666 35.847.792.229 1.010.304
44.257.912.194 13.655.430.603 -
124.623.208.199
57.913.342.797
2014
2013
Kepentingan non-pengendali atas (rugi)/laba komprehensif entitas anak: TLT GYS NSI
(4.983.506.528) (1.981.598.374) 10.304
(4.436.802.317) (1.342.482.884) -
Jumlah
(6.965.094.598)
(5.779.285.201)
43
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. PENDAPATAN USAHA 2014 Pengelolaan properti Pihak berelasi Pihak ketiga
2013
1.441.511.316.365 20.461.748.661
816.457.101.778 21.767.110.896
1.461.973.065.026
838.224.212.674
303.353.712.244 31.632.825.199
103.089.903.763 66.441.413.246
334.986.537.443
169.531.317.009
Pengembangan properti Pihak ketiga
115.987.101.050
71.572.133.905
Transport manajemen Pihak berelasi Pihak ketiga
122.373.279.240 1.044.000.000
54.674.029.338 -
123.417.279.240
54.674.029.338
22.786.745.395
167.579.301
2.059.150.728.154
1.134.169.272.227
Manajemen proyek Pihak berelasi Pihak ketiga
Lain-lain Jumlah 27. BEBAN USAHA
2014 Gaji dan tunjangan Gaji karyawan Bonus Beban pajak penghasilan karyawan Insentif Tunjangan konjungtur Lainnya (masing-masing di bawah Rp5 Milyar)
Penyusutan, penyisihan dan amortisasi Penyusutan aset tetap Penyusutan properti investasi Lainnya
Operasi dan pemeliharaan Beban operasional sekuriti Beban kerjasama pihak ketiga Beban proyek manajemen Beban rekening listrik dan air Beban pengembangan properti Beban transport manajemen Beban operasional retail Saldo dipindahkan
44
2013
52.366.966.631 13.978.692.926 10.077.943.154 8.945.110.294 7.898.775.057 17.897.074.593
33.244.729.422 6.601.137.400 8.637.692.904 7.231.171.239 6.371.967.315 21.825.160.521
111.164.562.655
83.911.858.801
48.326.666.909 3.942.840.709 8.591.674.506
32.529.861.962 1.809.947.585 8.457.252.540
60.861.182.124
42.797.062.087
277.250.960.376 212.846.482.807 293.127.164.513 649.143.683.636 86.715.209.955 50.175.401.473 21.570.127.587
236.534.900.351 176.371.606.760 154.288.307.219 148.014.304.138 58.797.849.093 9.636.079.679 -
1.590.829.030.347
783.643.047.240
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. BEBAN USAHA (lanjutan) 2014
2013
Operasi dan pemeliharaan (lanjutan) Saldo dipindahkan Beban upah Beban operasional gedung kantor Lainnya (masing-masing di bawah Rp10 Milyar)
Umum dan administrasi Beban tunjangan cuti Biaya rapat Perjalanan dinas Biaya konsultan Alat tulis kantor Kontribusi sosial Beban pengembangan kompentensi Biaya adm bank Lainnya (masing-masing di bawah Rp1 Milyar) Pemasaran Beban representasi Promosi Customer education Perjalanan dinas
Lain-lain Beban keterlambatan pelaporan pajak Lainnya (masing-masing di bawah Rp1 Milyar)
Jumlah beban usaha
1.590.829.030.347
783.643.047.240
11.236.986.259 10.527.235.086 39.947.691.012
12.387.027.119 8.494.155.994 32.824.317.325
1.652.540.942.704
837.348.547.678
5.968.092.343 2.823.211.991 2.947.466.136 2.057.908.941 1.380.558.973 1.252.957.708 1.230.369.923 1.205.102.918 18.165.655.461
4.736.316.215 4.069.082.813 1.830.382.462 1.453.413.016 1.683.584.211 1.393.678.707 1.613.971.589 600.325.294 18.708.507.019
37.031.324.394
36.089.261.326
3.730.980.661 1.476.576.427 1.522.468.282 1.318.339.606
2.727.796.956 1.270.852.873 893.699.097 885.652.799
8.048.364.976
5.778.001.725
10.593.705.080 53.388.538
-
10.647.093.618
-
1.880.293.470.471
1.005.924.731.617
28. IMBALAN KERJA Perusahaan dan entitas anak mencadangkan imbalan kerja berdasarkan perhitungan yang dibuat oleh manajemen dengan asumsi usia pensiun 55 tahun yang sesuai dengan UU No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Liabilitas imbalan kerja tersebut tidak didanai. Perusahaan dan entitas anak menunjuk PT Jasa Aktuaria Praptasentosa Gunajasa, aktuaris independen, untuk menghitung komponen beban imbalan kerja yang diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan cadangan imbalan kerja dalam laporannya, keduanya tertanggal 6 Januari 2015 (2013: 6 Januari 2014).
45
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. IMBALAN KERJA (lanjutan) Jumlah liabilitas estimasi atas beban imbalan kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2014 2013 Perusahaan: Nilai sekarang liabilitas Kerugian aktuaria yang belum diakui Entitas anak: Nilai sekarang liabilitas Keuntungan aktuaria yang belum diakui
19.226.153.220 (10.412.566.372)
11.754.815.887 (6.786.992.419)
8.813.586.848
4.967.823.468
95.459.591 (11.568.087)
19.521.247 17.414.624
83.891.504
36.935.871
8.897.478.352
5.004.759.339
Beban imbalan kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, adalah sebagai berikut: 2014 Perusahaan: Biaya jasa kini Beban bunga Kerugian aktuaria yang diakui Entitas anak: Biaya jasa kini Beban bunga Keuntungan aktuaria yang diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui
2013
2.651.588.964 1.057.933.429 301.006.141
1.528.775.249 570.593.588 307.202.014
4.010.528.534
2.406.570.851
46.042.659 1.756.912 (843.938) 36.935.871
14.504.509 1.269.699 21.161.663
83.891.504
36.935.871
4.094.420.038
2.443.506.722
Mutasi neto liabilitas selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2014 2013 Perusahaan: Saldo awal tahun Beban tahun berjalan Imbalan kerja yang dibayarkan perusahaan Entitas anak: Saldo awal tahun Beban tahun berjalan
Saldo akhir tahun
46
4.967.823.468 4.010.528.534 (164.765.154)
2.842.990.717 2.406.570.851 (281.738.100)
8.813.586.848
4.967.823.468
36.935.871 46.955.633
36.935.871
83.891.504
36.935.871
8.897.478.352
5.004.759.339
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. IMBALAN KERJA (lanjutan) 2014 Perusahaan/Entitas anak: Usia pensiun Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tabel mortalita
2013
56 tahun/55 tahun 8% per tahun 9% per tahun TMI 2011
56 tahun/55 tahun 9% per tahun 9% per tahun TMI 2011
5%
5%
Tingkat pengunduran diri Perbandingan nilai kini liabilitas imbalan pasti adalah sebagai berikut:
Nilai kini liabilitas 31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012 31 Desember 2011 31 Desember 2010
19.321.612.811 11.774.337.134 9.509.893.138 4.604.337.006 496.319.238
29. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Aktivitas Perusahaan dan entitas anak mengandung berbagai macam risiko keuangan, seperti risiko pasar (termasuk risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko tingkat suku bunga), risiko kredit dan risiko likuiditas. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan Perusahaan dan entitas anak bertujuan untuk meminimalkan kerugian atas nilai aset dan liabilitas yang dapat timbul dari pergerakan nilai tukar mata uang asing dan pergerakan tingkat suku bunga. a. Risiko nilai tukar mata uang asing Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Transaksi Perusahaan dan entitas anak didenominasi dalam mata uang Rupiah, oleh karenanya eksposur risiko nilai tukar mata uang asing Perusahaan dan entitas anak tidak material. b. Risiko tingkat suku bunga Pergerakan tingkat suku bunga diawasi untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap posisi keuangan. Pinjaman dalam berbagai tingkat suku bunga menyebabkan Perusahaan dan entitas anak terpapar risiko tingkat suku bunga. Untuk mengukur risiko pasar atas pergerakan suku bunga, Perusahaan dan entitas anak melakukan analisa pada pergerakan marjin suku bunga dan pada profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan berdasarkan jadwal perubahan suku bunga. Pada tanggal pelaporan, profil risiko tingkat bunga pinjaman yang dikenakan bunga milik Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut: 31 Desember 2014 Pinjaman bunga tetap Pinjaman bunga mengambang
304.706.910.571 848.109.185.245
Analisa sensitifitas untuk pinjaman bunga mengambang Pada 31 Desember 2014, perubahan 1 poin dasar pada tingkat bunga pinjaman bunga mengambang akan meningkatkan (menurunkan) ekuitas dan laba atau rugi, sebesar Rp8.481.091.852. Analisa mengasumsikan bahwa seluruh variabel lain, pada khususnya nilai tukar mata uang asing, tetap tidak berubah.
47
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c. Risiko kredit Tabel di bawah ini menggambarkan eksposur maksimum risiko kredit atas aset keuangan Perusahaan dan entitas anak 31 Desember 2014 Kas dan setara kas (Catatan 4) Piutang usaha, neto (Catatan 5)
112.401.047.148 380.540.213.433
Perusahaan dan entitas anak memiliki risiko kredit terutama dari piutang usaha pihak ketiga. Risiko kredit dikendalikan dengan pengawasan terus menerus atas saldo dan penagihan piutang usaha. Piutang usaha pihak ketiga tidak memiliki suatu konsentrasi utama risiko kredit berdasarkan saldo dari tiga pelanggan utama, masing-masing kurang dari 1% dari piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2014. Manajemen yakin akan kemampuannya untuk mengawasi dan mempertahankan eksposur risiko kredit yang minimal, dimana Perusahaan dan entitas anak telah menyediakan provisi yang memadai untuk menutupi kerugian yang timbul dari piutang yang tidak tertagih berdasarkan data kerugian historis. d. Risiko likuiditas Risiko likuiditas timbul apabila Perusahaan dan entitas anak mengalami kesulitan untuk memenuhi liabilitas keuangan ketika liabilitas keuangan tersebut jatuh tempo. Manajemen risiko likuiditas berarti menjaga kecukupan saldo kas dan setara kas dalam upaya pemenuhan liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak. Perusahaan dan entitas anak secara terus menerus melakukan analisa untuk mengawasi rasio-rasio likuiditas laporan posisi keuangan konsolidasian, seperti antara lain, rasio likuiditas, rasio debt equity terhadap persyaratan-persyaratan yang diharuskan perjanjian utang. Berikut adalah analisa liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak sesuai dengan periode jatuh tempo: 2015 31 Desember 2014 Utang usaha (Catatan 13) Utang lain-lain (Catatan 17) Biaya yang masih harus dibayar (Catatan 15) Utang bank (Catatan 18 dan 19) Surat berharga jangka menegah (Catatan 20) Liabilitas sewa pembiayaan (Catatan 21) Pinjaman dari pihak berelasi (Catatan 7c) Jumlah
2017 dan selanjutnya
2016
Total
329.772.214.753 25.054.808.932
-
-
329.772.214.753 25.054.808.932
105.762.562.911 151.532.487.111
94.183.185.857
623.007.636.924
105.762.562.911 868.723.309.892
-
219.706.910.571
219.706.910.571
9.606.038.369
10.764.593.548
10.117.766.870
30.488.398.787
64.385.875.353
-
-
64.385.875.353
686.113.987.429
104.947.779.405
852.832.314.365
1.643.894.081.199
48
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN a. Pengukuran nilai wajar Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana aset dapat ditukar, atau liabilitas dapat diselesaikan dengan transaksi arm’s-length. Perusahaan dan entitas anak menentukan pengukuran nilai wajar untuk tujuan pelaporan dari tiap kelas aset dan liabilitas keuangan berdasarkan metode dan asumsi sebagai berikut: (i) Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan jangka pendek dengan jatuh tempo satu tahun atau kurang (kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, aset lancar lainnya, utang usaha, utang lainnya, utang dividen, beban yang masih harus dibayar, uang muka pelanggan dan pemasok, dan utang bank jangka pendek) dipertimbangkan mendekati nilai bukunya sebagai hasil dari pendiskontoan yang tidak signifikan. (ii) Nilai wajar liabilitas keuangan jangka panjang diestimasikan dengan mendiskontokan arus kas kontraktual masa depan dari tiap liabilitas pada tingkat suku bunga yang ditawarkan kepada Perusahaan dan entitas anak untuk liabilitas sejenis yang jatuh temponya bisa diperbandingkan oleh para pelaku bank Perusahaan dan entitas anak, kecuali untuk obligasi yang didasarkan pada harga pasar. Estimasi nilai wajar bersifat judgemental dan melibatkan batasan-batasan yang beragam, termasuk: a. Nilai wajar disajikan tidak mempertimbangkan dampak fluktuasi mata uang di masa depan. b. Estimasi nilai wajar tidak selalu mengindikasikan nilai yang Perusahaan dan entitas anak akan catat pada saat pembuangan/penghentian aset dan liabilitas keuangan. b. Klasifikasi dan nilai wajar Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar aset dan liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak berdasarkan klasifikasi sebagai berikut: Jumlah nilai tercatat
Nilai wajar
Kas dan setara kas (Catatan 4) Piutang usaha, neto (Catatan 5) Piutang lain-lain (Catatan 6)
112.401.047.148 380.540.213.433 3.253.747.828
112.401.047.148 380.540.213.433 3.253.747.828
Jumlah aset keuangan
496.195.008.409
496.195.008.409
Utang usaha Utang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Utang bank Surat berharga jangka menengah Liabilitas sewa pembiayaan Pinjaman dari pihak berelasi
329.772.214.753 25.054.808.932 105.762.562.911 868.723.309.892 219.706.910.571 30.488.398.787 64.385.875.353
329.772.214.753 25.054.808.932 105.762.562.911 869.018.980.438 219.706.910.571 30.488.398.787 64.385.875.353
1.643.894.081.199
1.644.189.751.745
Jumlah liabilitas keuangan
49
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. ALOKASI PENGGUNAAN LABA NETO Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (”RUPS”) Tahunan pada tanggal 4 Februari 2014 oleh yang diaktakan dalam Akta Notaris Ashoya Ratam, S.H., MKn. No. 25 tanggal 20 Februari 2014, para pemegang saham telah menyetujui penggunaan laba neto Perusahaan tahun buku 2013 sebesar Rp83.514.359.139 sebagai berikut: • Sebagai dividen sebesar Rp25.054.307.741 kepada pemegang saham Perseroan; dan • Sebagai laba ditahan sebesar Rp54.460.051.398. Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (”RUPS”) Tahunan pada tanggal 1 April 2013 yang diaktakan dalam Akta Notaris Ashoya Ratam, S.H., MKn. No. 13 tanggal 10 April 2013, para pemegang saham telah menyetujui penggunaan laba neto Perusahaan tahun buku 2012 sebesar Rp59.084.001.528 sebagai berikut: • Sebagai cadangan wajib Perusahaan sebesar Rp2.540.000.000; • Sebagai dividen sebesar Rp5.654.000.000 dan dikembalikan sepenuhnya kepada Perusahaan sebagai modal disetor sesuai dengan peraturan yang berlaku; dan • Sebagai laba ditahan sebesar Rp50.890.001.528 32. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA Pada tanggal 6 Januari 2015, Perusahaan menerima Surat Keputusan Penolakan Direktur Jenderal Pajak tentang Penghapusan Sanksi Administrasi atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar untuk tahun pajak 2011 dengan total nilai sebesar Rp1.891.373.697. Perusahan berencana akan mengajukan pemohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi yang kedua. Atas keputusan tersebut, Perusahaan membukukan sanksi administrasi tersebut dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode 31 Desember 2014. Pada tanggal 12 dan 20 Januari 2015, Perusahaan menerima Surat Keputusan Penolakan Direktur Jenderal Pajak tentang Penghapusan Sanksi Administrasi atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar untuk tahun pajak 2010 dengan total nilai sebesar Rp1.467.944.872. Atas keputusan tersebut, Perusahaan membukukan sanksi administrasi tersebut dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode 31 Desember 2014. Perusahan berencana akan mengajukan pemohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi yang kedua di tahun 2015. 33. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING Perusahaan dan entitas anak melakukan perjanjian yang signifikan dengan pihak berelasi dan pihak ketiga sebagai berikut: Perusahaan (i) Gedung Infomedia Buah Batu Pada tanggal tanggal 25 Juni 2014, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (pihak berelasi) untuk pembangunan Gedung Infomedia yang berlokasi di Jalan Terusan Buah Batu No. 33, Bandung, dengan nilai kontrak sebesar Rp156.733.696.500. Sampai dengan 31 Desember 2014, jumlah pembayaran yang sudah dilakukan kepada PT Waskita Karya (Persero) Tbk adalah sebesar Rp24.032.067.251. (ii) Hotel Widyaloka Pada Juli 2014, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Hutama Karya (Persero) (pihak berelasi) untuk pembangunan Hotel Widyaloka yang berlokasi di Jalan Geger Kalong Hilir No. 47, Bandung, dengan nilai kontrak sebesar Rp33.825.726.000. Sampai dengan 31 Desember 2014, jumlah pembayaran yang sudah dilakukan kepada PT Hutama Karya (Persero) adalah sebesar Rp16.420.587.730. 50
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) Entitas anak Pada tanggal 6 November 2012, TLT mengadakan perjanjian dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (pihak berelasi) yang merupakan kontraktor utama untuk struktur dan arsitektur pembangunan gedung Telkom Landmark Tower dengan nilai kontrak sebesar Rp549.450.000.000. Sampai dengan 31 Desember 2014, jumlah pembayaran yang sudah dilakukan kepada PT Adhi Karya (Persero) Tbk adalah sebesar Rp297.214.097.300. Pada tanggal 11 Februari 2013, TLT mengadakan perjanjian dengan PT Indalex (pihak ketiga) yang merupakan kontraktor façade Fase I Unitized System sehubungan dengan pembangunan gedung Telkom Landmark Tower I & II dengan total nilai kontrak sebesar Rp96.800.000.000. Sampai dengan 31 Desember 2014, jumlah pembayaran yang sudah dilakukan kepada PT Indalex adalah sebesar Rp27.313.659.860. Pada tanggal 3 Maret 2014, TLT melakukan amandemen perjanjian dengan PT Jaya Kencana (pihak ketiga) yang merupakan kontraktor Equipment Electrical sehubungan dengan pembangunan gedung Telkom Landmark Tower I & II dengan total nilai kontrak sebesar Rp93.500.000.000 diamandemen menjadi Rp70.897.035.000. Sampai dengan 31 Desember 2014, jumlah pembayaran yang sudah dilakukan kepada PT Jaya Kencana adalah sebesar Rp26.999.808.000. Pada tanggal 6 Februari 2013, TLT mengadakan perjanjian dengan PT Kone Indo Elevator yang merupakan kontraktor pekerjaan Elevator Fase I sehubungan dengan pembangunan gedung Telkom Landmark Tower Tower 1 dan 2 dengan total nilai kontrak sebesar US$4.611.750 (pengadaan elevator). Sampai dengan 31 Desember 2014, jumlah pembayaran yang sudah dilakukan kepada PT Kone Indo Elevator adalah sebesar Rp14.981.326.200 (pengadaan elevator). Pada tanggal 17 Juni 2013, TLT mengadakan perjanjian dengan PT Jayantara Artha Mandiri yang merupakan kontraktor pekerjaan Mechanical Ventilation Air Conditioning (MVAC) Phase I sehubungan dengan pembangunan Tower 1 dan 2 dengan total nilai kontrak sebesar Rp43.107.900.000 (pengadaan MVAC Phase I). Sampai dengan 31 Desember 2014, jumlah pembayaran yang sudah dilakukan kepada PT Jayantara Artha Mandiri adalah sebesar Rp29.718.840.239. Pada tanggal 18 Maret 2013, TLT mengadakan perjanjian dengan PT Jayantara Artha Mandiri yang merupakan kontraktor pekerjaan plumbing sehubungan dengan pembangunan Tower 1 dan 2 dengan total nilai kontrak sebesar Rp18.788.000.000 (pengadaan plumbing). Sampai dengan 30 Desember 2014, jumlah pembayaran yang sudah dilakukan kepada PT Jayantara Artha Mandiri adalah sebesar Rp9.531.153.406. Pada tanggal 15 Maret 2013, TLT mengadakan perjanjian dengan PT Jaya Teknik Indonesia yang merupakan kontraktor pekerjaan Mechanical Ventilation Air Conditioning (MVAC) Phase I sehubungan dengan pembangunan Tower 1 dan 2 dengan total nilai kontrak sebesar Rp21.879.000.000 (pengadaan MVAC Phase I). Sampai dengan 31 Desember 2014, jumlah pembayaran yang sudah dilakukan kepada PT Jaya Teknik Indonesia adalah sebesar Rp8.126.353.561. Pada tanggal 3 Agustus 2012, TLT mengadakan perjanjian dengan PT Indonesia Pondasi Raya (pihak ketiga) yang merupakan kontraktor diaphragm wall sehubungan dengan pembangunan Telkom Landmark Tower dengan total nilai kontrak sebesar Rp24.720.330.000. Sampai dengan 31 Desember 2014, jumlah pembayaran yang sudah dilakukan kepada PT Indonesia Pondasi Raya adalah sebesar Rp23.484.313.500.
51
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) Entitas anak (lanjutan) Pada tanggal 16 September 2013, GYS mengadakan perjanjian dengan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (pihak berelasi) yang merupakan kontraktor pekerjaan struktur atas dan kulit luar bangunan sehubungan dengan pembangunan Hotel Ameera Makassar dengan total nilai kontrak sebesar Rp34.253.000.000. Sampai dengan 31 Desember 2014, jumlah pembayaran yang sudah dilakukan kepada PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk adalah sebesar Rp27.772.914.701. Pada tanggal 21 April 2014, GYS mengadakan perjanjian dengan PT Hutama Karya (Persero) (pihak berelasi) yang merupakan kontraktor pekerjaaan Struktur, Arsitektur, Landscape, Pondasi dan Plumbing sehubungan dengan pembangunan Hotel Ameera Bandung dengan total nilai kontrak sebesar Rp58.850.000.000. Sampai dengan 31 Desember 2014, jumlah pembayaran yang sudah dilakukan kepada PT Hutama Karya (Persero) adalah sebesar Rp29.550.056.250. 34. TRANSAKSI NON-KAS 2014 Aktivitas investasi yang tidak mempengaruhi arus kas: Penambahan aset tetap melalui sewa pembiayaan
2013
17.913.013.264
Aktivitas pendanaan yang tidak mempengaruhi arus kas: Penambahan modal saham melalui alokasi laba neto
26.120.545.452
-
5.654.000.000
35. REKLASIFIKASI Beberapa angka perbandingan pada 2013 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan 2014. Reklasifikasi tersebut adalah sebagai berikut: 2013 Sebelum Reklasifikasi Gaji dan tunjangan Umum dan administrasi
89.901.246.712 30.099.873.415
52
Reklasifikasi (5.989.387.911) 5.989.387.911
2013 Setelah Reklasifikasi 83.911.858.801 36.089.261.326