PT Graha Sarana Duta dan Entitas Anak Laporan keuangan konsolidasian beserta laporan auditor independen 31 Desember 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dengan angka perbandingan 31 Desember 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 31 DESEMBER 2012 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 31 DESEMBER 2011 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
Daftar Isi
Halaman Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian…………………………………………………………………
1-2
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian ……………………………………………………….
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsoildasian……………………………………………………………….
4
Laporan Arus Kas Konsolidasian…………………………………………………………………………..
5
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian………………………………………………………….
6 - 39
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dengan angka perbandingan 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 2011 Disajikan kembali (Catatan 2o)
1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 Disajikan kembali (Catatan 2o)
93.135.365.177
48.792.958.530
21.715.337.032
133.628.079.001 12.337.485.105 40.343.134.961 55.952.292.158 10.131.899.129 6.629.398.395
111.934.707.010 5.096.511.462 46.171.341.752 24.992.780.621 7.438.699.532
88.557.642.440 7.812.429.574 50.023.339.439 3.834.924.795 3.550.343.936
352.157.653.926
244.426.998.907
175.494.017.216
215.348.574.598 38.147.788.808 1.838.880.368 14.880.017.522
92.186.368.798 26.964.940.884 1.350.209.679 19.274.771.407
73.669.354.713 10.632.518.468 677.642.928 2.583.639.392
Jumlah Aset Tidak Lancar
270.215.261.296
139.776.290.768
87.563.155.501
JUMLAH ASET
622.372.915.222
384.203.289.675
263.057.172.717
Catatan
31 Desember 2012
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha, bersih Pihak berelasi Pihak ketiga Persediaan Uang muka Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka
4 5 7 8 14a 9
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Properti investasi, bersih Aset tetap, bersih Aset pajak tangguhan Aset tidak lancar lainnya
10 11 14e 12
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan.
1
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2012 dengan angka perbandingan 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember 2011 Disajikan kembali (Catatan 2o)
1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 Disajikan kembali (Catatan 2o)
25.177.097.419 17.236.661.159
15.946.013.109 13.432.888.530
8.673.844.529 15.725.278.695
46.032.968 53.599.002.057 4.242.986.409 29.339.982.427 26.047.357.263 -
639.327.009 10.627.805.376 6.928.259.102 35.150.274.926 18.489.191.554 -
290.312.531 4.083.798.451 5.000.000.000 7.487.433.275 33.980.817.526 3.723.043.494 19.000.000.000
16.941.200.400 11.050.799.645
13.287.909.724 11.050.799.645
3.996.000.000 11.050.799.645
183.681.119.747
125.552.468.975
113.011.328.146
2.032.211.536
2.032.211.536
1.032.211.536
149.724.341.227 2.842.990.717
63.821.090.276 1.143.115.967
15.283.000.000 432.894.058
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
154.599.543.480
66.996.417.779
16.748.105.594
JUMLAH LIABILITAS
338.280.663.227
192.548.886.754
129.759.433.740
12.700.000.000
12.700.000.000
12.700.000.000
Catatan
31 Desember 2012
LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lainnya Pihak berelasi Pihak ketiga Utang dividen Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Pendapatan diterima di muka Utang bank jangka pendek Utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman dari pihak berelasi
13 17
14b 15 16
18 6c
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Uang jaminan Utang bank jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Liabilitas imbalan kerja
18 24
EKUITAS EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Modal saham - nilai nominal Rp1.000.000 per saham Dasar - 50.000 saham Ditempatkan dan disetor penuh - 12.700 saham 19 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 20 Saldo laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
(14.009.680.845)
(15.263.528.391)
(15.263.528.391 )
64.439.313.769 189.790.743.245
64.439.313.769 129.778.617.543
64.439.313.769 71.421.953.599
Jumlah Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan non-pengendali 21
252.920.376.169 31.171.875.826
191.654.402.921 -
133.297.738.977 -
JUMLAH EKUITAS
284.092.251.995
191.654.402.921
133.297.738.977
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
622.372.915.222
384.203.289.675
263.057.172.717
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan.
2
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dengan angka perbandingan untuk tahun 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan PENDAPATAN Pengelolaan properti Proyek manajemen Pengembangan properti Lain-lain, bersih
2011 Disajikan kembali (Catatan 2o)
2012
22 611.984.652.596 117.597.881.486 28.538.521.360 507.246.809
532.493.718.042 71.701.520.956 18.846.625.000 276.641.082
758.628.302.251
623.318.505.080
57.648.008.139 22.665.480.586 568.604.924.698 21.940.340.440 7.013.504.855
48.456.763.021 14.339.168.457 451.777.241.977 17.457.353.955 6.375.069.973
677.872.258.718
538.405.597.383
LABA SEBELUM (BIAYA)/PENGHASILAN PENDANAAN DAN PAJAK PENGHASILAN
80.756.043.533
84.912.907.697
Pendapatan bunga Beban bunga
1.334.030.777 (6.243.466.840)
856.056.174 (6.374.940.592)
Jumlah Biaya Pendanaan, Bersih
(4.909.436.063)
(5.518.884.418)
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
75.846.607.470
79.394.023.279
(17.251.276.631) 488.670.689
(21.709.926.086) 672.566.751
(16.762.605.942)
(21.037.359.335)
59.084.001.528
58.356.663.944
-
-
59.084.001.528
58.356.663.944
60.012.125.702 (928.124.174)
58.356.663.944 -
59.084.001.528
58.356.663.944
Jumlah Pendapatan BEBAN Gaji dan tunjangan Beban penyusutan, penyisihan dan amortisasi Operasi dan pemeliharaan Umum dan administrasi Pemasaran
23
Jumlah Beban
BEBAN PAJAK PENGHASILAN Pajak kini Pajak tangguhan
14c,d
LABA TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Jumlah laba komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
21
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan.
3
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dengan angka perbandingan untuk tahun 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
Modal saham Saldo 31 Desember 2010 Jumlah laba komprehensif 2011 Saldo 31 Desember 2011 Setoran modal pendirian entitas anak Jumlah laba komprehensif 2012 Saldo 31 Desember 2012
12.700.000.000
Saldo laba
Ditentukan penggunaannya
(15.263.528.391)
-
64.439.313.769
-
(15.263.528.391)
Kepentingan nonpengendali
Jumlah
Jumlah ekuitas
71.421.953.599
133.297.738.977
-
133.297.738.977
58.356.663.944
58.356.663.944
-
58.356.663.944
64.439.313.769
129.778.617.543
191.654.402.921
-
191.654.402.921
-
-
-
32.100.000.000
32.100.000.000
-
12.700.000.000
Belum ditentukan penggunaannya
-
-
-
1.253.847.546
-
60.012.125.702
61.265.973.248
12.700.000.000
(14.009.680.845)
64.439.313.769
189.790.743.245
252.920.376.169
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan.
4
(928.124.174) 31.171.875.826
60.337.849.074 284.092.251.995
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dengan angka perbandingan untuk tahun 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Penerimaan lainnya Pembayaran kepada karyawan dan pemasok Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran pajak lainnya
2012
2011 Disajikan kembali (Catatan 2o)
736.418.060.052 569.675.898 (628.067.139.154) (27.007.366.220) (3.061.082.233)
617.651.074.422 276.641.097 (551.889.087.546) (20.610.115.945) (1.658.984.314)
78.852.148.343
43.769.527.714
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penambahan aset tetap dan properti investasi Penerimaan bunga
(151.256.847.260) 1.334.030.777
(45.003.021.798) 856.056.174
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
(149.922.816.483)
(44.146.965.624)
89.556.541.627 (6.243.466.840) 32.100.000.000
38.830.000.000 (5.000.000.000) (6.374.940.592) -
Arus kas bersih tersedia dari aktivitas operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penarikan utang bank, bersih Pembayaran dividen Pembayaran bunga Setoran modal dari kepentingan non-pengendali Arus kas bersih tersedia dari aktivitas pendanaan
115.413.074.787
27.455.059.408
KENAIKAN BERSIH DALAM KAS DAN SETARA KAS
44.342.406.647
27.077.621.498
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
48.792.958.530
21.715.337.032
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
93.135.365.177
48.792.958.530
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan.
5
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dengan angka perbandingan 31 Desember 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Graha Sarana Duta (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris Tahjawati, SH, pengganti Abdul Latief, SH, No. 135 tanggal 30 September 1981. Akta pendirian ini telah disahkan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-2596. HT.01.01.TH.1982, tanggal 18 November 1982, serta diumumkan dalam Berita Negara RI No. 92 tanggal 16 November 1984. Berdasarkan Akta Notaris Imas Fatimah, SH, No. 50 tanggal 25 April 2001 dan No. 109 tanggal 29 Mei 2001, kepemilikan saham Perusahaan diambil alih oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. yang semula dimiliki oleh Koperasi Mitra Duta dan Dana Pensiun Bank Duta. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa perubahan, terakhir dengan Akta Notaris DR. A. Partomuan Pohan, SH, LL.M, No. 10 tanggal 19 April 2011 mengenai penambahan jasa keamanan di dalam kegiatan usaha perseroan dan tugas dan wewenang Direksi yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris. Perubahan tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-23689.AH.01.02 tahun 2011 tanggal 10 Mei 2011. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi bidang real estate, pembangunan dan jasa. Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Jalan Kebon Sirih No.10 Jakarta Pusat dan memiliki kantor area yang berlokasi di Medan, Jakarta, Bandung dan Makassar. b. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 2011 Komisaris Utama Komisaris Komisaris
Heri Supriadi Syamsul Bahri Pandji Darmawan
Komisaris Direktur Utama Direktur Keuangan Direktur Operasi dan Service Direktur Pengembangan
Sri Herbowo G. I. T Ahmad Kordinal Zul Bahri Imam Susalit Bayu S. Utomo
Prasetio Syamsul Bahri Herdy Rosadi Harman Sutoto Heri Supriadi Zul Bahri Imam Susalit Bayu S. Utomo
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, jumlah karyawan Perusahaan dan entitas anak adalah 423 orang dan 320 orang (tidak diaudit). c. Entitas anak Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan mengonsolidasikan laporan keuangan entitas anak yang dimiliki secara langsung sehubungan dengan kepemilikan mayoritas (Catatan 2b). (a) PT Telkom Landmark Tower Berdasarkan akta notaris Kartono, S.H. No. 71 tanggal 27 Desember 2011 yang telah disetujui oleh Menkumham dengan Surat Keputusan No. AHU-05281.AH.01.01. tahun 2012 tanggal 1 Februari 2012, Perusahaan dan Yayasan Pengelola Dana Kesehatan Telkom (“Yakes”), membentuk entitas anak bernama PT Telkom Landmark Tower (“TLT”) dengan kepemilikan Perusahaan sebanyak 55%. TLT bergerak dalam bidang pengembangan dan manajemen properti. Pada tanggal 31 Desember 2012, TLT memiliki aset sebelum eliminasi dengan jumlah Rp150.001.097.431. 6
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dengan angka perbandingan 31 Desember 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) c. Entitas anak (lanjutan) (b) PT Graha Yasa Selaras Berdasarkan akta notaris Sri Ahyani, S.H. No. 48 tanggal 7 Februari 2012 yang telah disetujui oleh Menkumham dengan Surat Keputusan No. AHU-22272.AH.01.01. tahun 2012 tanggal 27 April 2012, Perusahaan dan Yakes membentuk entitas anak bernama PT Graha Yasa Selaras (“GYS”) dengan kepemilikan Perusahaan sebanyak 51%. GYS bergerak dalam bidang pariwisata. Pada tanggal 31 Desember 2012, GYS memiliki aset sebelum eliminasi dengan jumlah Rp6.758.536.302. d. Kewenangan penerbitan laporan keuangan konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian telah disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi pada tanggal 23 Januari 2013. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang diterapkan Perusahaan dan entitas anak sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. Kebijakan akuntansi pokok yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah sebagai berikut: a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak, disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”). Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun dengan dasar akrual. Laporan keuangan konsolidasian juga disusun dengan dasar harga perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang dicatat berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah yang juga merupakan mata uang fungsional bagi Perusahaan dan entitas anak. b. Prinsip konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1c yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50% dan dikendalikan oleh Perusahaan. Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi. Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan dan entitas anak memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Kerugian entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada kepentingan nonpengendali (KNP) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. 7
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dengan angka perbandingan 31 Desember 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b. Prinsip konsolidasi (lanjutan) Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan dan entitas anak: - menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; - menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; - menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; - mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; - mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; - mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian; dan - mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada pemilik entitas induk yang masingmasing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. c. Transaksi dengan pihak berelasi Perusahaan dan entitas anak melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Definisi pihak berelasi yang digunakan sesuai dengan PSAK 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. d. Kas dan setara kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, dan semua deposito berjangka yang tidak dibatasi penggunaannya, yang jatuh tempo dalam tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan. e. Persediaan Persediaan tanah dinyatakan berdasarkan harga perolehan yang meliputi biaya pembebasan (ganti rugi), biaya surat-surat tanah, biaya pematangan tanah, biaya prasarana dan kapitalisasi biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai pembebasan pengembangan tanah, yang ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang dan dialokasikan ke sektor yang dikembangkan. Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana atau area yang tidak dapat dijual lainnya, dialokasikan kepada luas area yang dapat dijual. f. Biaya dibayar di muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan metode garis lurus (straight-line method). g. Aset tetap Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. 8
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dengan angka perbandingan 31 Desember 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) g. Aset tetap (lanjutan) Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut: Masa manfaat Bangunan Perangkat penunjang Kendaraan Inventaris Peralatan
20 tahun 4 - 8 tahun 8 tahun 4 tahun 4 tahun
Perusahaan dan entitas anak secara periodik menelaah kemungkinan terjadinya penurunan nilai aset tetap, dimana terdapat kejadian dan kondisi yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tetap tidak dapat diperoleh kembali. Bila nilai tercatat suatu aset melebihi estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai aset tersebut diturunkan menjadi sebesar estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan berdasarkan nilai tertinggi antara harga jual bersih atau nilai pakai. Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Apabila bebanbeban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian pengakuan. Nilai residu, masa manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya. Aset dalam penyelesaian merupakan akumulasi pengeluaran modal yang terjadi untuk aset tetap dalam pembangunan/penyelesaian. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat pembangunan selesai dan aset tersebut siap digunakan. h. Properti investasi Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 13 (Revisi 2011), "Properti Investasi", dimana Perusahaan telah memilih model biaya.
9
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dengan angka perbandingan 31 Desember 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) h. Properti investasi (lanjutan) Properti investasi Perusahaan dan entitas anak terdiri dari tanah dan bangunan yang dimiliki untuk disewakan dan/atau untuk kenaikan nilai, bukan untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha normal. Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya transaksi dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, jika ada, kecuali tanah yang tidak disusutkan. Jumlah tercatat termasuk biaya penggantian bagian dari properti investasi yang ada pada saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya harian penggunaan properti investasi. Penyusutan bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomis dari aset yang 20 tahun. Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat dijual atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun terjadinya penghentian atau pelepasan. Biaya akuisisi lahan yang dikeluarkan untuk memperbaharui hak atas tanah ditangguhkan dan disajikan dalam “Aset Tidak Lancar” pada laporan posisi keuangan, terpisah dari biaya perolehan tanah. Beban ditangguhkan tersebut diamortisasi selama periode hak atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek i. Pengakuan pendapatan i. Pengelolaan properti Pendapatan sewa gedung, pengelolaan gedung dan jasa sekuriti diakui sebagai pendapatan pada periode berjalan berdasarkan kontrak yang disepakati dengan pelanggan. Apabila pendapatan tersebut diterima dimuka, maka pendapatan tersebut diakui selama periode kontrak. ii. Pendapatan manajemen proyek Pendapatan dan biaya kontrak renovasi dan jasa manajemen yang lainnya diakui dengan memperhatikan tahap penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal laporan posisi keuangan. Bila besar kemungkinan terjadi bahwa total biaya kontrak akan melebihi total pendapatan kontrak, taksiran rugi harus segera diakui sebagai beban tahun berjalan. iii. Pendapatan pengembangan properti Kegiatan pengembangan properti merupakan penjualan bangunan rumah dan tanah. Pendapatan dari penjualan tersebut diakui bila seluruh syarat berikut telah terpenuhi: a. Pengikatan jual beli sah dan telah ditandatangani; b. Harga jual akan tertagih dan pembayaran telah mencapai sekurang-kurangnya 20% dari harga jual yang telah disepakati; c. Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli dimasa yang akan datang; dan d. Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara subtansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berliabilitas atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut. Dengan kata lain, pembangunan telah diselesaikan dan siap digunakan. 10
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dengan angka perbandingan 31 Desember 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) j. Pengakuan beban Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). k. Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Sesuai dengan PSAK No. 38 tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali“, tidak ada pengakuan laba atau rugi atas pengalihan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya antar entitas sepengendali. Selisih nilai pengalihan dengan nilai buku sehubungan dengan transaksi antar entitas sepengendali bukan merupakan goodwill dan selisih ini disajikan sebagai bagian dari ekuitas. l. Imbalan kerja Perusahaan dan entitas anak mencatat imbalan kerja berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU No. 13”). Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya imbalan kerja dihitung berdasarkan UU No. 13 dengan menggunakan metode perhitungan aktuarial projected unit credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui untuk masing-masing program pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah 10% dari liabilitas imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial ini diakui selama rata-rata sisa masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Biaya jasa lalu yang timbul akibat pengenalan program imbalan pasti atau perubahan liabilitas imbalan kerja dari program sebelumnya diamortisasi sampai imbalan kerja tersebut telah menjadi hak karyawan. m. Perpajakan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui menggunakan metode balance sheet approach untuk semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dengan rugi fiskal yang dapat dimanfaatkan, sepanjang besar kemungkinan jumlah laba kena pajak pada masa datang akan memadai untuk dikompensasikan dengan perbedaan temporer dan rugi fiskal yang masih dapat dimanfaatkan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan saling hapus di laporan posisi keuangan konsolidasian kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini. Perubahan terhadap liabilitas perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan pajak, atau apabila dilakukan banding, ketika hasil banding sudah diputuskan.
11
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dengan angka perbandingan 31 Desember 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) n. Instrumen keuangan Perusahaan dan entitas anak mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk asset keuangan dan liabilitas keuangan. Aset keuangan Aset keuangan diklasifikasikan dalam kategori (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan (iv) aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. Klasifikasi asset keuangan yang dimiliki Perusahaan dan entitas anak adalah pinjaman yang diberikan dan piutang, yang meliputi piutang usaha, piutang yang belum ditagih, piutang lain-lain dan asset lancar lain-lain. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan dan entitas anak telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian “pass-through”; dan baik (a) Perusahaan dan entitas anak telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan dan entitas anak secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut. Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan dan entitas anak mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi. Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan entitas anak pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan dan entitas anak menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas asset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan Perusahaan dan entitas anak menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dimana kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. 12
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dengan angka perbandingan 31 Desember 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) n. Instrumen keuangan (lanjutan) Aset keuangan (lanjutan) Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang yang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini. Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Penghasilan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, beserta dengan penyisihan terkait, dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistis dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan dan entitas anak. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai asset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, maka jumlah pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Klasifikasi liabilitas keuangan yang dimiliki Perusahaan dan entitas anak adalah liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi yang meliputi utang usaha, beban yang masih harus dibayar, liabilitas jangka pendek lain-lain, utang bank jangka pendek dan panjang, pinjaman dari pemegang saham, utang dividen, wesel bayar jangka menengah, liabilitas sewa pembiayaan dan liabilitas jangka panjang lain-lain. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Instrumen keuangan saling hapus Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapus dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan konsolidasian ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk menyelesaikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan. Penentuan dan pengukuran nilai wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Perusahaan dan entitas anak untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price), sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask price). 13
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dengan angka perbandingan 31 Desember 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) n. Instrumen keuangan (lanjutan) Penentuan dan pengukuran nilai wajar (lanjutan) Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Perusahaan dan entitas anak menggunakan metode discounted cash flow dengan menggunakan asumsi-asumsi berdasarkan kondisi pasar yang ada pada saat tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan lainnya. o. Penyajian kembali Angka komparatif untuk tahun 2011 dan 2010 telah disajikan kembali untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan keuangan 2012. Penyesuaian akun tersebut adalah sebagai berikut: Disajikan Sebelumnya
Penyesuaian
Setelah Penyesuaian
Laporan Posisi Keuangan Per 31 Desember 2011: Aset Lancar Piutang usaha, bersih - pihak berelasi Piutang usaha, bersih - pihak ketiga
111.658.413.010 5.372.805.462
276.294.000 (276.294.000)
111.934.707.010 5.096.511.462
Aset Tidak Lancar Properti investasi, bersih Aset tetap, bersih
119.151.309.682
92.186.368.798 (92.186.368.798)
92.186.368.798 26.964.940.884
2.623.076.049 26.755.825.590 40.676.566 11.226.455.819
13.322.937.060 (13.322.937.060) 598.650.443 (598.650.443)
15.946.013.109 13.432.888.530 639.327.009 10.627.805.376
Aset Tidak Lancar Properti investasi, bersih Aset tetap, bersih
84.301.873.181
73.669.354.713 (73.669.354.713)
73.669.354.713 10.632.518.468
Liabilitas Lancar Utang usaha - pihak berelasi Utang usaha - pihak ketiga Utang lainnya - pihak berelasi Utang lainnya - pihak ketiga
173.538.734 24.225.584.490 47.240.000 4.326.870.982
8.500.305.795 (8.500.305.795) 243.072.531 (243.072.531)
8.673.844.529 15.725.278.695 290.312.531 4.083.798.451
12.231.693.384 53.682.423.592
5.225.660.571 (5.225.660.571)
17.457.353.955 48.456.763.021
Liabilitas Lancar Utang usaha - pihak berelasi Utang usaha - pihak ketiga Utang lainnya - pihak berelasi Utang lainnya - pihak ketiga Laporan Posisi Keuangan Per 31 Desember 2010:
Laporan Laba Rugi Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2011: Beban Usaha Beban umum dan administrasi Beban gaji dan tunjangan
14
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dengan angka perbandingan 31 Desember 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) o. Penyajian kembali (lanjutan) Disajikan Sebelumnya
Penyesuaian
Setelah Penyesuaian
Laporan Arus Kas Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2011: Penerimaan piutang
613.965.676.758
(613.965.676.758)
-
Penerimaan uang muka Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kepada karyawan dan pemasok Pengadaan persediaan Pembayaran uang muka Penerimaan lainnya Pengeluaran lainnya Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran pajak lainnya Penambahan aset tetap dan properti investasi Penerimaan bunga Penarikan utang bank, bersih Pembayaran dividen Pembayaran bunga
23.808.391.408 -
(23.808.391.408) 617.651.074.422
617.651.074.422
(550.247.312.412) (536.091.130) (25.027.988.346) 204.450.000 (6.360.123.399) -
(1.641.775.134) 536.091.130 25.027.988.346 72.191.097 6.360.123.399 (20.610.115.945) (1.658.984.314)
(551.889.087.546 ) 276.641.097 (20.610.115.945 ) (1.658.984.314 )
(63.282.437.555) 856.056.174 38.697.000.000 (5.000.000.000) -
18.279.415.757 133.000.000 (6.374.940.592)
(45.003.021.798 ) 856.056.174 38.830.000.000 (5.000.000.000 ) (6.374.940.592 )
Pada penyajian laporan keuangan 2011 dan 2010 sebelumnya, manajemen menyajikan properti investasi sebagai bagian dari aset tetap. Demikian juga, saldo piutang dari PT Melodi Online Indonesia dan utang kepada Koperasi Sarana Sejahtera, PT Sandhy Putra Makmur dan Koperasi Pegawai Telkom, masing-masing, disajikan sebagai saldo piutang dan utang pihak ketiga. 3. PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset, liabilitas dan pengungkapan liabilitas kontinjensi pada akhir periode pelaporan. Namun, ketidakpastian tentang pertimbangan, estimasi dan asumsi ini dapat mengakibatkan penyesuaian nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. Estimasi dan pertimbangan terus dievaluasi berdasarkan pengalaman historis dan faktor-faktor lain, termasuk ekpektasi peristiwa masa depan yang diyakini wajar berdasarkan kondisi yang ada. Pertimbangan, estimasi dan asumsi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dijelaskan sebagai berikut:
15
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dengan angka perbandingan 31 Desember 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI (lanjutan) a. Pertimbangan Penentuan mata uang fungsional Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Perusahaan dan entitas anak adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer di mana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan. Perusahaan dan entitas anak menentukan bahwa mata uang fungsionalnya adalah Rupiah. Sewa Perusahaan dan entitas anak mempunyai perjanjian-perjanjian sewa yang bervariasi sebagai lessee untuk beberapa aset tetap tertentu. Perusahaan dan entitas anak mengevaluasi apakah terdapat risiko dan manfaat yang signifikan dari aset pembiayaan yang dialihkan kepada Perusahaan dan entitas anak atau tetap ditahan oleh lessor berdasarkan PSAK No. 30, “Sewa”, yang mensyaratkan Perusahaan dan entitas anak untuk membuat pertimbangan terhadap pengalihan risiko dan manfaat dari kepemilikan aset pembiayaan. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan ditetapkan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti dijelaskan pada Catatan 2n. Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang usaha Apabila terdapat bukti objektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi atas piutang usaha, Perusahaan dan entitas anak mengestimasi cadangan untuk kerugian penurunan nilai atas piutang usaha yang secara khusus diidentifikasi sebagai piutang yang kemungkinan tidak dapat ditagih. Tingkat cadangan ditelaah oleh manajemen dengan dasar faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat tertagihnya piutang tersebut. Dalam kasus ini, Perusahaan dan entitas anak menggunakan pertimbangan berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk tetapi tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan Perusahaan dan entitas anak dengan pelanggan dan status kredit pelanggan berdasarkan laporan dari pihak ketiga dan faktor-faktor pasar yang telah diketahui, untuk mengakui pencadangan spesifik untuk pelanggan terhadap jumlah yang jatuh tempo untuk menurunkan piutang Perusahaan dan entitas anak ke jumlah yang diharapkan dapat ditagih. Pencadangan secara spesifik ini ditelaah dan disesuaikan jika terdapat informasi tambahan yang diterima yang mempengaruhi jumlah yang diestimasikan. Oleh karena secara historis tidak terdapat kondisi yang memerlukan cadangan secara kolektif, maka Perusahaan dan entitas anak tidak melakukan perhitungan mengenai besaran cadangan penurunan nilai secara kolektif. b. Estimasi Penyisihan penurunan nilai piutang Perusahaan mengevaluasi jika terdapat informasi bahwa pelanggan tertentu tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan, kualitas jaminan yang diterima dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi yang spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 5. 16
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dengan angka perbandingan 31 Desember 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI (lanjutan) b. Estimasi (lanjutan) Penyusutan dan nilai sisa Manajemen menentukan estimasi masa manfaat dan beban penyusutan dari properti investasi dan aset tetap. Penyusutan dihitung berdasarkan biaya komponen-komponen properti investasi dan aset tetap dikurangi dengan nilai sisa. Estimasi utama mencakup estimasi masa manfaat properti investasi dan aset tetap yang bisa berbeda signifikan dengan masa manfaat sesungguhnya. Masa manfaat sesungguhnya akan bergantung pada berbagai faktor seperti pemeliharaan, perkembangan teknologi dan sebagainya. Nilai sisa properti investasi dan aset tetap juga sulit diestimasi dan adanya juga ketidakpastian akan kondisi ekonomi. Jika estimasi masa manfaat dan nilai sisa harus direvisi, tambahan beban penyusutan dapat terjadi di masa yang akan datang. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10 dan 11. Aset pajak tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan total aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan pajak masa depan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 14. Imbalan pasca-kerja Nilai kini liabilitas pasca-kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya neto imbalan pasca-kerja mencakup tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Perubahan asumsiasumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat liabilitas imbalan pasca-kerja. Tingkat diskonto ditentukan pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas imbalan pasca-kerja. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang Rupiah, mata uang yang mana imbalan akan dibayar, dan yang memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas imbalan pasca-kerja yang terkait. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 24. Provisi pajak Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan maupun pajak lainnya atas transaksi tertentu. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Perusahaan menerapkan pertimbangan yang sama yang akan digunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. Perusahaan membuat analisa terhadap semua posisi pajak yang terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 14.
17
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dengan angka perbandingan 31 Desember 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
KAS DAN SETARA KAS 2012
2011
169.044.599
252.850.779
34.072.821.075 4.287.881
38.830.874.661 4.591.881
Sub-jumlah
34.077.108.956
38.835.466.542
Pihak ketiga Bank Pembangunan Daerah Sorong PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Permata Tbk
7.810.501 47.730.577.169 10.621.807.622 453.452.831 75.563.499
3.595.835 7.726.498.311 1.552.290.261 296.564.636 75.692.166
Sub-jumlah
58.889.211.622
9.654.641.209
Jumlah bank
92.966.320.578
48.490.107.751
-
50.000.000
93.135.365.177
48.792.958.530
Kas Bank Pihak berelasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Deposito berjangka Pihak berelasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah
Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahan dan entitas anak tidak memiliki deposito berjangka (2011: tingkat suku bunga per tahun berkisar antara 5,00% - 5,25% per tahun). 5. PIUTANG USAHA a. Berdasarkan pelanggan (i) Pihak berelasi (Catatan 6) 2012
2011
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (“Telkom”) PT Telekomunikasi Selular PT Infomedia Nusantara Yayasan Pengelola Dana Kesehatan Telkom PT Indonusa Telemedia PT Sigma Cipta Caraka PT Dayamitra Telekomunikasi Koperasi Pegawai Telkom PT Pramindo Ikat Nusantara PT Administrasi Medika PT Integrasi Logistik Cipta Solusi PT Melodi Online Indonesia PT Telekomunikasi Indonesia International PT Multimedia Nusantara PT Sandhy Putra Makmur Koperasi Karyawan PT Graha Sarana Duta
62.825.791.311 27.016.130.485 19.573.138.243 10.458.464.745 5.450.469.512 3.528.302.206 1.132.970.179 1.106.306.733 723.857.163 535.057.083 433.703.768 405.740.204 404.600.000 278.246.550 66.155.783 -
61.607.111.149 23.657.064.678 7.390.540.276 6.836.129.708 4.532.364.436 6.236.921.938 19.250.000 1.262.323.525 309.894.000 83.107.300
Jumlah Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
133.938.933.965 (310.854.964)
111.934.707.010 -
Jumlah bersih piutang pihak berelasi
133.628.079.001
111.934.707.010
18
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dengan angka perbandingan 31 Desember 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PIUTANG USAHA (lanjutan) a. Berdasarkan pelanggan (lanjutan) (ii) Pihak ketiga 2012
2011
Mustofa Bawazier PT Nokia Siemens Network PT Syspol Medan PT Kartika Buana Ayu PT Medco Energi KSO Tarakan Lain-lain (masing-masing saldo di bawah Rp500 juta)
1.670.000.000 1.114.083.120 -
801.961.212 671.039.557 531.621.725 510.331.000
10.361.220.437
5.719.990.426
Jumlah piutang Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
13.145.303.557 (807.818.452)
8.234.943.920 (3.138.432.458)
Jumlah bersih piutang pihak ketiga
12.337.485.105
5.096.511.462
b. Berdasarkan umur (i) Pihak berelasi 2012
2011
Sampai dengan 6 bulan 7 sampai dengan 12 bulan 13 sampai 24 bulan
129.193.305.095 3.916.436.179 829.192.691
111.934.707.010 -
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
133.938.933.965 (310.854.964)
111.934.707.010 -
Jumlah bersih piutang pihak berelasi
133.628.079.001
111.934.707.010
(ii) Pihak ketiga 2012
2011
Sampai dengan 6 bulan 7 sampai dengan 12 bulan 13 sampai dengan 24 bulan Lebih dari 24 bulan
12.235.854.722 203.260.765 662.436.570 43.751.500
4.915.875.035 361.272.853 1.050.613.688 1.907.182.344
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
13.145.303.557 (807.818.452)
8.234.943.920 (3.138.432.458)
Jumlah bersih piutang pihak ketiga
12.337.485.105
5.096.511.462
c. Mutasi provisi atas penurunan nilai piutang 2012 Saldo awal Penambahan Penghapusbukuan piutang Saldo akhir
19
2011
3.138.432.458 326.815.465 (2.346.574.507)
2.642.641.280 495.791.178 -
1.118.673.416
3.138.432.458
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dengan angka perbandingan 31 Desember 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PIUTANG USAHA (lanjutan) c. Mutasi provisi atas penurunan nilai piutang (lanjutan) Penghapusbukuan piutang merupakan penghapusbukuan piutang usaha pihak ketiga. Berdasarkan evaluasi manajemen dalam menentukan apakah saldo piutang usaha mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012, baik yang dilakukan secara individual maupun kolektif, manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai telah memadai. 6. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI a. Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak berelasi Rincian hubungan dan sifat akun/transaksi dengan pihak berelasi yang signifikan adalah sebagai berikut: Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi
No.
Pihak-pihak berelasi
1.
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (“Telkom”) PT Telekomunikasi Selular PT Infomedia Nusantara PT Indonusa Telemedia PT Sigma Cipta Caraka PT Dayamitra Telekomunikasi PT Pramindo Ikat Nusantara PT Administrasi Medika PT Integrasi Logistik Cipta Solusi PT Melodi Online Indonesia PT Multimedia Nusantara PT Sandhy Putra Makmur PT Telekomunikasi Indonesia International Koperasi Pegawai Telkom
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Yayasan Pengelola Dana Kesehatan Telkom (“Yakes”) Koperasi Karyawan PT Graha Sarana Duta Koperasi Sarana Sejahtera PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sifat Saldo Akun
Pemegang Saham Utama
Pendapatan usaha, beban usaha
Entitas sepengendali Entitas sepengendali Entitas sepengendali Entitas sepengendali Entitas sepengendali Entitas sepengendali Entitas sepengendali Entitas sepengendali Entitas sepengendali Entitas sepengendali Entitas sepengendali
Pendapatan usaha Pendapatan usaha, beban usaha Pendapatan usaha, beban usaha Pendapatan usaha Pendapatan usaha Pendapatan usaha Pendapatan usaha Pendapatan usaha Pendapatan usaha Pendapatan usaha Pendapatan usaha, beban usaha
Entitas sepengendali Entitas di bawah pengaruh signifikan induk Entitas di bawah pengaruh signifikan induk Entitas di bawah pengaruh signifikan induk Entitas di bawah pengaruh signifikan induk Entitas terafiliasi Entitas terafiliasi
Pendapatan usaha Beban usaha Pendapatan usaha Pendapatan usaha Beban usaha Pendapatan bunga Pendapatan bunga
b. Transaksi dengan pihak berelasi Berikut ini adalah transaksi yang signifikan dengan pihak berelasi: 2012
Jumlah PENDAPATAN Pemegang saham utama Telkom Entitas sepengendali PT Infomedia Nusantara PT Telekomunikasi Selular Entitas di bawah pengaruh signifikan induk Yakes Sub jumlah dipindahkan
2011 % terhadap jumlah pendapatan
Jumlah
% terhadap jumlah pendapatan
521.309.693.200
68,60%
449.834.948.502
72,07%
29.147.668.748 86.707.782.650
3,84% 11,41%
22.017.520.936 66.770.641.568
4,53% 10,07%
23.401.483.842
3,08%
16.995.138.441
2,72%
660.566.628.440
86,92%
555.618.249.447
89,02%
20
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dengan angka perbandingan 31 Desember 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan) b. Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan) 2012
2011 % terhadap jumlah pendapatan
Jumlah
% terhadap jumlah pendapatan
Jumlah
PENDAPATAN (lanjutan) Sub jumlah pindahan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 Miliar) Jumlah
660.566.628.440
86,92%
555.618.249.447
89,02%
24.086.980.180
3,17%
13.733.072.233
1,81%
684.653.608.620
90,09%
569.351.321.680
91,22%
2012 % terhadap jumlah beban
Jumlah BEBAN Pemegang saham utama Telkom
2011 % terhadap jumlah beban
Jumlah
17.550.429.198
2,57%
695.694.512
0,13%
Entitas di bawah pengaruh signifikan Koperasi Sarana Sejahtera PT Sandhy Putra Makmur Koperasi Pegawai Telkom
109.604.965.375 51.835.783.212 13.814.695.891
16,02% 7,58% 2,02%
77.939.866.389 57.539.616.089 10.523.301.629
14,31% 10,56% 1,93%
Sub jumlah
175.255.444.478
25,62%
146.002.784.107
21,34%
1.400.446.975
0,26%
2.717.639.970
0,50%
194.206.320.651
28,92%
149.416.118.589
27,43%
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 Miliar) Jumlah
c. Saldo akun dengan pihak berelasi 2012 % terhadap jumlah aset
Jumlah Kas dan setara kas (Catatan 4) Piutang usaha - bersih (Catatan 5)
2011 % terhadap jumlah aset
Jumlah
34.077.108.956
5,48%
38.835.466.542
10,11%
133.628.079.001
21,47%
111.934.707.010
29,13%
2012
Jumlah
2011 % terhadap jumlah liabilitas
% terhadap jumlah liabilitas
Jumlah
Utang usaha (Catatan 13)
25.177.097.419
7,44%
15.946.013.109
8,28%
Pendapatan diterima di muka (Catatan 16) Pemegang saham utama Telkom Entitas sepengendali PT Telekomunikasi Selular
15.277.163.584
4,52%
-
-
4.309.214.428
1,27%
3.499.995.046
1,82%
19.586.378.012
5,79%
3.499.995.046
1,82%
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 Miliar) Jumlah
21
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dengan angka perbandingan 31 Desember 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan) c. Saldo akun dengan pihak berelasi (lanjutan) 2012
Jumlah
2011 % terhadap jumlah liabilitas
Jumlah
% terhadap jumlah liabilitas
Utang lain-lain (Catatan 17) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 Miliar) Jumlah Pinjaman dari pihak berelasi
46.032.968
0,01%
639.327.009
0,17%
46.032.968
0,01%
639.327.009
0,17%
11.050.799.645
3,27%
11.050.799.645
5,74%
Pinjaman dari pihak berelasi merupakan pinjaman dari Telkom atas transaksi pembelian tanah yang terletak di Jl. Gayungsari No. 76, Surabaya. Atas pinjaman ini tidak dikenakan bunga. Pada tanggal 12 Januari 2012, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (“Telkom”) menyetujui penundaan pembayaran hutang pembelian tanah Gayungsari Surabaya melalui surat bernomor Tel. 5/KU 000/COP-A0000000/2012 sampai dengan 31 Desember 2013. d. Remunerasi personil manajemen kunci Personil manajemen kunci Perusahaan adalah Dewan Komisaris dan Direksi yang dirinci pada Catatan 1b. Perusahaan dan entitas anak memberikan honor dan fasilitas untuk keperluan tugas operasional Dewan Komisaris. Perusahaan dan entitas anak memberikan imbalan kerja jangka pendek berupa gaji dan fasilitas untuk keperluan tugas operasional Direksi. Jumlah tunjangan tersebut adalah sebagai berikut: 2012 Gaji, bonus dan tunjangan
11.076.221.971
2011 7.357.660.571
7. PERSEDIAAN Berdasarkan Akta Ikatan Jual Beli No.14 tanggal 19 Agustus 2004 yang dibuat oleh Notaris Soeprayitno, SH, di Surabaya, Perusahaan membeli tanah yang terletak di Jl.Gayungsari, Kelurahan Gayungan, Surabaya dari PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (pemilik 99,99% saham Perusahaan) seluas 73.850 M2 seharga Rp18.520.737.230. Perubahan dan Pernyataan kembali atas Ikatan Jual Beli tanah lokasi Gayungsari Surabaya antara PT (Persero) Telekomunikasi Indonesia Tbk, dengan Perusahaan dicakup dalam perjanjian Nomor: K.TEL.169/HK810/KUG-00/2006 tanggal 18 Juli 2006. Pada tanggal 26 Januari 2011, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Kamilindo Sejahtera (KS) untuk melakukan kerjasama pembangunan perumahan pada lahan tersebut. Berdasarkan luas tanah yang belum terjual pada 31 Desember 2012, persediaan tanah Perusahaan adalah Rp40.343.134.961 (31 Desember 2011: Rp46.171.341.752).
22
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dengan angka perbandingan 31 Desember 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. UANG MUKA 2012
2011
Uang muka proyek Uang muka proyek The Gayungsari
43.456.700.236 12.495.591.922
24.992.780.621 -
Jumlah
55.952.292.158
24.992.780.621
Uang muka proyek merupakan uang muka yang dibayarkan kepada pihak ketiga untuk kegiatan renovasi gedung dan jasa lainnya yang belum terselesaikan pada akhir tahun. Uang muka proyek The Gayungsari merupakan pembayaran di muka ke KS atas pembangunan rumah pada lahan Perusahaan di Jl.Gayungsari, Kelurahan Gayungan, Surabaya. 9. BIAYA DIBAYAR DI MUKA 2012
2011
Gaji Sewa Asuransi Tunjangan kepemilikan kendaraan Lainnya
4.738.670.365 933.875.407 426.860.969 296.883.552 233.108.102
5.907.538.181 555.756.390 201.148.817 774.256.144 -
Jumlah
6.629.398.395
7.438.699.532
10. PROPERTI INVESTASI 2012 Saldo awal
Tambahan
Reklasifikasi
Saldo akhir
Biaya perolehan Tanah Bangunan
12.026.963.824 61.180.714.744
-
Sub-jumlah Aset dalam konstruksi
73.207.678.568 53.357.284.598
125.699.326.897
Jumlah biaya perolehan
126.564.963.166
125.699.326.897
-
252.264.290.063
Akumulasi penyusutan Bangunan
34.378.594.368
2.537.121.097
-
36.915.715.465
Nilai buku
92.186.368.798
21.877.659.550
12.026.963.824 83.058.374.294
21.877.659.550 (21.877.659.550)
95.085.338.118 157.178.951.945
215.348.574.598 2011
Saldo awal
Tambahan
Biaya perolehan Tanah Bangunan
12.026.963.824 50.921.182.908
200.601.502
Sub-jumlah Aset dalam konstruksi
62.948.146.732 43.481.727.868
200.601.502 19.934.487.064
106.429.874.600
20.135.088.566
Jumlah biaya perolehan
23
Reklasifikasi
Saldo akhir
10.058.930.334
12.026.963.824 61.180.714.744
10.058.930.334 (10.058.930.334)
73.207.678.568 53.357.284.598
-
126.564.963.166
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dengan angka perbandingan 31 Desember 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. PROPERTI INVESTASI (lanjutan) 2011 Saldo awal Akumulasi penyusutan Bangunan
32.760.519.887
Nilai buku
73.669.354.713
Tambahan
Reklasifikasi
1.618.074.481
Saldo akhir -
34.378.594.368 92.186.368.798
Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan mempunyai tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB) sebagai berikut. Lokasi Jalan Kebon Sirih No. 10, Jakarta Pusat Jalan Kebon Sirih No. 12, Jakarta Pusat Jalan Menur No. 20 F, Surabaya
Keterangan Masa HGB 30 tahun dengan jatuh tempo pada tanggal 19 Februari 2032 Masa HGB 30 tahun dengan jatuh tempo pada tanggal 22 Juli 2033 Masa HGB 20 tahun dengan jatuh tempo pada tanggal 26 April 2029
Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan mempunyai gedung yang disewakan sebagai berikut. · Graha Infomedia Contact Center (GICC) seluas 4.410 m2 di Jalan Menur Surabaya · Gedung Kantor Area Telekomunikasi Selular Regional KTI seluas 4.780 m2 di Makassar · Gedung Telekomunikasi Selular Telecommunication Center (TTC) seluas 1.300 m2 di Jember · Gedung Asrama Mahasiswa Puteri Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) yang terdiri dari 5 (lima) tower dengan luas total 14.385 m2 di Bandung · Gedung Multimedia seluas 24.317 m2 di Jalan Kebon Sirih No.12, Jakarta · Gedung Yayasan Kesehatan seluas 556.390 m2 di Buah Batu, Bandung · Gedung Telkomsel Grapari Jambi seluas 1.427 m2 di Jambi Aset dalam konstruksi pada tanggal 31 Desember 2012 sebagian besar merupakan proyek pembangunan gedung Telkom Landmark Tower 1 yang memiliki 20 lantai dan gedung Telkom Landmark Tower 2 yang memiliki 50 lantai yang, masing-masing, direncanakan selesai pada Desember 2013 dan Januari 2015. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat hambatan yang dapat mempengaruhi penyelesaian aset dalam konstruksi tersebut. Properti investasi Gedung Telkom Landmark Tower yang sedang dalam pembangunan telah diasuransikan dengan jenis pertanggungan Construction All Risk dengan nilai pertanggungan Rp1.170.000.000.000. Manajemen Perusahaan dan entitas anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari risiko kebakaran dan risiko lainnya. Berdasarkan penilaian internal yang dilakukan oleh manajemen, pada tanggal 31 Desember 2012, nilai wajar tanah dan bangunan yang dimiliki oleh Perusahaan dan entitas anak, masing-masing, adalah Rp95.139.230.000 dan Rp122.987.030.037. Manajemen menyatakan bahwa nilai wajar aset dalam konstruksi adalah sebesar akumulasi biaya pembangunan. Pada tanggal 31 Desember 2012, manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang dapat mengindikasikan terjadinya penurunan nilai properti investasi Perusahaan dan entitas anak.
24
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dengan angka perbandingan 31 Desember 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. ASET TETAP 2012 Saldo awal
Tambahan
Biaya perolehan Tanah Bangunan Perangkat penunjang Kendaraan Inventaris Peralatan
226.164.000 1.336.909.251 23.521.881.508 424.858.818 26.377.477.138 2.245.518.367
14.126.695.342 7.734.959.018 1.494.942.888
(401.367.287) -
688.111.865 -
226.164.000 2.025.021.116 37.648.576.850 424.858.818 33.711.068.869 3.740.461.255
Aset dalam konstruksi
54.132.809.082 -
23.356.597.248 2.200.923.115
(401.367.287) -
688.111.865 (688.111.865)
77.776.150.908 1.512.811.250
Jumlah biaya perolehan
54.132.809.082
25.557.520.363
(401.367.287)
Akumulasi penyusutan Bangunan Perangkat penunjang Kendaraan Inventaris Peralatan
829.523.416 9.763.241.110 378.766.404 15.778.732.113 417.605.155
706.076.676 7.725.283.847 21.287.566 5.177.900.074 681.695.187
(338.938.198) -
27.167.868.198
14.312.243.350
(338.938.198)
Nilai buku
Penarikan
Reklasifikasi
Saldo akhir
-
3.632.813 654.640.807 (658.273.620) -
26.964.940.884
79.288.962.158
1.535.600.092 17.492.157.770 400.053.970 21.272.334.796 441.026.722 41.141.173.350 38.147.788.808
2011 Saldo awal
Tambahan
Biaya perolehan Tanah Bangunan Perangkat penunjang Kendaraan Inventaris Peralatan
1.219.192.852 12.148.686.003 747.677.909 15.009.236.211 822.802.282
226.164.000 117.716.399 11.373.195.505 11.728.141.243 1.422.716.085
(322.819.091) (359.900.316) -
-
226.164.000 1.336.909.251 23.521.881.508 424.858.818 26.377.477.138 2.245.518.367
Jumlah biaya perolehan
29.947.595.257
24.867.933.232
(682.719.407)
-
54.132.809.082
Akumulasi penyusutan Bangunan Perangkat penunjang Kendaraan Inventaris Peralatan
767.548.747 5.982.665.205 671.513.369 11.782.308.731 111.040.737
61.974.669 3.780.575.905 30.072.124 4.356.323.685 306.564.418
(322.819.089) (359.900.303) -
-
829.523.416 9.763.241.110 378.766.404 15.778.732.113 417.605.155
19.315.076.789
8.535.510.801
(682.719.392)
-
27.167.868.198
Nilai buku
10.632.518.468
Penarikan
Reklasifikasi
Saldo akhir
26.964.940.884
Aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya (all risk) berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp239.382.053.056 pada tahun 2012 (2011: Rp330.292.200.000). Manajemen Perusahaan dan entitas anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari risiko kebakaran dan risiko lainnya. Pada tanggal 31 Desember 2012, jumlah tercatat bruto dari setiap aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah sebesar Rp42.295.673.362, dan tidak terdapat aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif tetapi tidak diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Demikian juga, nilai wajar aset tetap tidak berbeda secara material dari jumlah tercatat.
25
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dengan angka perbandingan 31 Desember 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. ASET TETAP (lanjutan) Berdasarkan hasil penelaahan, manajemen Perusahaan dan entitas anak tidak melihat indikasi atau perubahan keadaan yang dapat menyebabkan turunnya nilai aset Perusahaan dan entitas anak, sehingga Perusahaan dan entitas anak tidak melakukan penyisihan penurunan untuk aset tetap. Beban penyusutan aset tetap untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp14.312.243.350 (2011: Rp8.535.510.801) dibebankan pada beban usaha. 12. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 2012 Beban tangguhkan biaya renovasi Beban tangguhan hak atas tanah - setelah amortisasi beban tangguhan - hak atas tanah Rp531.746.254 (2011: Rp420.204.410) Lainnya
2011
12.151.338.284
16.909.530.035
1.543.913.522 1.184.765.716
1.247.689.116 1.117.552.256
14.880.017.522
19.274.771.407
13. UTANG USAHA 2012
2011
Pihak berelasi (Catatan 6) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Koperasi Sarana Sejahtera PT Sandhy Putra Makmur Koperasi Pegawai Telkom PT Infomedia Nusantara PT Indonusa Telemedia
14.252.811.744 5.249.140.243 2.718.608.169 2.591.271.918 365.265.345 -
2.482.361.437 6.476.162.760 5.789.844.427 1.056.929.873 129.714.612 11.000.000
Sub-jumlah utang pihak berelasi
25.177.097.419
15.946.013.109
6.821.055.937 1.054.256.178 1.041.642.447 887.859.213 616.287.529 6.815.559.855
1.478.906.259 1.686.344.264 552.061.317 490.438.496 441.045.000 353.000.000 337.671.212 306.348.540 221.967.972 7.565.105.470
17.236.661.159
13.432.888.530
42.413.758.578
29.378.901.639
Pihak ketiga PT Indonesia Pondasi Jaya PT Japati Horas CV Surya Tujuh Lima CV Mitra Abadi Sejahtera PT Mitra Saranatama Sejahtera PT Parahita Prima Sentosa PT Calmic Indonesia PT Walet Solusindo PT Nindya Karya PT Karya Perdana Baru PT Uniteknindo Inti Sarana PT Citra Cianjur Prima CV Bangun Adi sasana Lain-lain (masing-masing saldo di bawah Rp500 juta) Sub-jumlah utang pihak ketiga
26
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dengan angka perbandingan 31 Desember 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. PERPAJAKAN a. Pajak dibayar di muka 2012 Perusahaan: Lebih bayar pajak penghasilan badan - 2012 Pajak Pertambahan Nilai
2011
7.340.629.263 2.791.269.866
-
10.131.899.129
-
b. Utang pajak 2012 Perusahaan: Pajak penghasilan - Pasal 21 Pajak penghasilan - Pasal 23 Pajak penghasilan - Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Entitas anak: Pajak penghasilan - Pasal 21 Pajak penghasilan - Pasal 23 Pajak penghasilan - Pasal 4(2) Pajak Pertambahan Nilai
2011
3.365.655.171 178.441.815 -
402.344.161 227.611.988 2.415.460.326 3.882.842.627
3.544.096.986
6.928.259.102
265.939.687 2.985.144 163.422.487 266.542.105
-
698.889.423
-
4.242.986.409
6.928.259.102
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak konsolidasian dengan laba kena pajak Perusahaan dan beban pajak penghasilan konsolidasian adalah sebagai berikut: 2012
2011
Laba konsolidasian sebelum pajak Ditambah: Pendapatan Perusahaan yang dieliminasi Laba sebelum pajak entitas anak
75.846.607.470
79.394.023.279
476.886.000 2.393.078.373
-
Laba sebelum pajak
78.716.571.843
79.394.023.279
Beda temporer: Imbalan kerja Penyusutan aset tetap Cadangan kerugian penurunan nilai
1.699.874.750 954.541.048 (2.019.759.042)
710.221.909 1.484.253.914 495.791.178
Beda tetap: Beban yang dipergunakan untuk mendapatkan penghasilan final Beban umum dan administrasi Beban pemasaran Penghasilan yang pajaknya bersifat final Penghasilan kena pajak
27
65.984.764.538 377.017.127 4.752.735.355 (114.169.222.808)
24.496.658.005 14.817.193 4.220.005.306 (51.253.807.271)
36.296.522.811
59.561.963.513
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dengan angka perbandingan 31 Desember 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Utang pajak (lanjutan) 2012 Beban pajak kini non-final Kredit pajak penghasilan: Pasal 23 Pasal 25
(9.074.130.474)
(14.890.490.750)
12.418.176.504 3.996.583.233
10.528.436.648 1.947.013.683
Jumlah kredit pajak penghasilan
16.414.759.737
12.475.450.331
7.340.629.263
(2.415.040.419)
Lebih bayar (utang) pajak penghasilan badan c.
2011
Rincian beban pajak 2012 Pajak kini Perusahaan: Pajak penghasilan final Pajak penghasilan non-final
2011
8.177.146.157 9.074.130.474
6.819.435.336 14.890.490.750
Entitas anak
17.251.276.631 -
21.709.926.086 -
Jumlah beban pajak kini
17.251.276.631
21.709.926.086
Pajak tangguhan Perusahaan Entitas anak
(158.664.189) (330.006.500)
(672.566.751) -
Jumlah beban pajak kini
(488.670.689)
(672.566.751)
16.762.605.942
21.037.359.335
d. Perhitungan manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan dengan tarif pajak 25% adalah sebagai berikut: 2012 2011 Laba konsolidasian sebelum pajak Ditambah: Pendapatan Perusahaan yang dieliminasi Laba sebelum pajak entitas anak
75.846.607.470
79.394.023.279
476.886.000 2.393.078.373
-
Laba sebelum pajak
78.716.571.843
79.394.023.279
19.679.142.961 (10.763.676.676)
19.848.505.820 (5.630.581.821)
8.915.466.285
14.217.923.999
8.177.146.157
6.819.435.336
17.092.612.442 (330.006.500)
21.037.359.335 -
16.762.605.942
21.037.359.335
Beban pajak pada tarif pajak 25% Beda tetap pada tarif pajak 25% Beban pajak kini non-final Ditambah: Pajak penghasilan final Beban pajak Perusahaan Rugi fiskal pajak entitas anak
28
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dengan angka perbandingan 31 Desember 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. PERPAJAKAN (lanjutan) e. Rincian aktiva dan liabilitas pajak tangguhan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Aset pajak tangguhan Perusahaan: Imbalan kerja Cadangan kerugian penurunan nilai Penyusutan aset tetap Entitas anak: Rugi fiskal Aset pajak tangguhan - bersih
2012
2011
710.747.679 279.668.354 518.457.835
285.778.992 784.608.115 279.822.572
1.508.873.868
1.350.209.679
330.006.500
-
1.838.880.368
1.350.209.679
15. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 2012
2011
Operasi dan pemeliharaan Penghasilan pegawai di luar gaji Lainnya
22.157.096.269 7.182.886.158 -
26.513.518.822 7.729.056.354 907.699.750
Jumlah
29.339.982.427
35.150.274.926
16. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA 2012 Pihak berelasi Proyek manajemen Sewa
Pihak ketiga Sewa Pengelolaan gedung Pengembangan properti
29
2011
19.586.378.012
3.447.377.700 52.617.346
19.586.378.012
3.499.995.046
3.635.213.763 2.140.023.080 685.742.408
2.827.157.689 10.982.894.079 1.179.144.740
6.460.979.251
14.989.196.508
26.047.357.263
18.489.191.554
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dengan angka perbandingan 31 Desember 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. UTANG LAIN-LAIN 2012 Pihak berelasi Pihak ketiga
2011
46.032.968 53.599.002.057
639.327.009 10.627.805.376
53.645.035.025
11.267.132.385
Nilai sebesar Rp49.252.972.845 dari utang lain-lain kepada pihak ketiga merupakan uang titipan konsumen atas penjualan unit perumahan Gayungsari. 18. UTANG BANK JANGKA PANJANG 2012
2011
PT Bank CIMB Niaga Tbk Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
166.665.541.627 (16.941.200.400)
77.109.000.000 (13.287.909.724)
Bagian jangka panjang
149.724.341.227
63.821.090.276
Perusahaan: a. Pinjaman Transaksi Khusus 2 (PTK-2) Pada tanggal 21 Maret 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus 2 (PTK-2) dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah batas pinjaman Rp20.000.000.000 yang digunakan untuk pembelian tanah dan bangunan yang berlokasi di Surabaya. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 13% per tahun dan akan jatuh tempo pada bulan Juni 2015. Pada tanggal 31 Maret 2011 telah dilakukan amandemen atas pinjaman ini sehingga nilai fasilitas berubah menjadi sebesar Rp20.900.000.000 dengan tingkat bunga 9,75% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo utang bank atas fasilitas tersebut sebesar Rp11.400.000.000 (2011: Rp14.200.000.000). b. Pinjaman Transaksi Khusus 4 (PTK-4) Pada tanggal 31 Maret 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus 4 (PTK-4) dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah batas pinjaman Rp13.400.000.000 yang digunakan untuk proyek pembangunan gedung yang disewakan kepada pihak PT Telekomunikasi Selular di Jember. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 9,75% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 4 Oktober 2019. Dari total plafon pinjaman, pada tanggal 7 Juni 2011 dicairkan sebesar Rp13.400.000.000. Pinjaman ini dijamin dengan kontrak sewa antara Perusahaan dengan PT Telekomunikasi Selular. Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo utang bank atas fasilitas tersebut sebesar Rp11.300.000.000 (2011: Rp12.980.000.000). c.
Pinjaman Transaksi Khusus 5 (PTK-5) Pada tanggal 31 Maret 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus 5 (PTK-5) dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah batas pinjaman Rp23.550.000.000 yang digunakan untuk proyek pembangunan gedung yang disewakan kepada pihak PT Telekomunikasi Selular di Makasar. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 9,75% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 4 Januari 2020. Pinjaman ini dijamin dengan kontrak sewa antara Perusahaan dengan PT Telekomunikasi Selular. Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo utang bank atas fasilitas tersebut sebesar Rp18.794.000.000 (2011: Rp21.542.000.000).
30
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dengan angka perbandingan 31 Desember 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) Perusahaan (lanjutan): d. Pinjaman Transaksi Khusus 6 (PTK-6) Pada tanggal 31 Maret 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus 6 (PTK-6) dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah batas pinjaman Rp11.800.000.000 yang digunakan untuk renovasi gedung PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk berlokasi di Bumi Serpong Damai, Tangerang yang disewakan kepada PT Infomedia Nusantara. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 9,75% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 4 Oktober 2016. Pinjaman ini dijamin dengan kontrak sewa antara Perusahaan dengan PT Infomedia Nusantara. Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo utang bank atas fasilitas tersebut sebesar Rp5.158.000.000 (2011: Rp6.994.000.000). e. Pinjaman Investasi 1 (PI-1) Pada tanggal 9 September 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Investasi 1 (PI-1) dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah batas pinjaman Rp11.050.000.000 yang digunakan untuk renovasi gedung call center di jalan Malabar nomor 37, Bandung yang disewakan kepada PT Infomedia Nusantara. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 9,75% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 9 Maret 2015. Pinjaman ini dijamin dengan kontrak sewa antara Perusahaan dengan PT Infomedia Nusantara. Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo utang bank atas fasilitas tersebut sebesar Rp7.105.000.000 (2011: Rp10.261.000.000). f.
Pinjaman Investasi 2 (PI-2) Pada tanggal 9 September 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Investasi 2 (PI-2) dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah batas pinjaman Rp41.000.000.000 yang digunakan untuk proyek pembangunan gedung asrama mahasiswa Institut Teknologi Teknologi Telkom Bandung yang disewakan kepada pihak Yayasan Pendidikan Telkom. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 9,75% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 9 Desember 2021. Pinjaman ini dijamin dengan kontrak sewa antara Perusahaan dengan Yayasan Pendidikan Telkom. Pada tanggal 15 Mei 2012 telah dilakukan amandemen yang memperpanjang masa penarikan pinjaman menjadi 3 bulan setelah ditandatanganinya amandemen tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo utang bank atas fasilitas tersebut sebesar Rp35.002.082.950 (2011: Rp11.132.000.000).
Fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan tersebut di atas juga dijamin dengan aset properti investasi yang dimiliki oleh Perusahaan yaitu tanah dan bangunan yang terletak di Jl Menur No. 20 F, Kelurahan Airlangga, Kecamatan Gubeng, Surabaya dengan nilai penjaminan sebesar Rp25.096.000.000 milyar serta bangunan yang terletak di Jl Kebon Sirih No. 10, Jakarta Pusat (Gedung Annex) dan Ruko Jalan Abdul Muis No. 36 J dan K yang terletak di Petojo Selatan Gambir Jakarta Pusat dengan nilai penjaminan sebesar Rp30.173.200.000 milyar (Catatan 10). Entitas anak: a. Pinjaman Investasi (PI) Pada tanggal 20 September 2011, PT Telkom Landmark Tower (“TLT”) memperoleh fasilitas Pinjaman Investasi dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah batas pinjaman Rp1.150.000.000.000 yang digunakan untuk pembangunan gedung Telkom Landmark Tower. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 3,45% di atas JIBOR 3 bulan dengan jangka waktu 216 bulan termasuk grace period 36 bulan sejak 20 September 2011. Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo utang bank atas fasilitas tersebut sebesar Rp77.185.700.383..
31
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dengan angka perbandingan 31 Desember 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) Entitas anak (lanjutan): b. Pinjaman Transaksi Khusus (PTK) Pada tanggal 20 Maret 2011, TLT memperoleh fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus (PTK) dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah batas pinjaman Rp118.428.419.581 yang digunakan untuk pembiayaan beban bunga selama masa konstruksi gedung. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 9% per tahun dengan jangka waktu 216 bulan termasuk grace period 36 bulan sejak 20 September 2011. Pinjaman ini dijamin dengan kontrak sewa antara Perusahaan dengan PT Infomedia Nusantara. Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo utang bank atas fasilitas tersebut sebesar Rp720.758.294. Fasilitas pinjaman yang diperoleh entitas anak tersebut di atas juga dijamin dengan jaminan fiducia atas bangunan gedung Telkom Landmark Tower, jaminan cessie atas hak pengelolaaan gedung Telkom Landmark Tower dan negative pledge atas saham pemegang saham entitas anak, TLT. 19. MODAL SAHAM Sampai dengan akhir tahun 2012 dan 2011, modal saham Perusahaan yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh para pemegang saham, terdiri dari: 2012 Pemegang saham
Jumlah Saham
Persentase Pemilikan
Jumlah Rp
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Bapak Erry Anwardiredja
12.699 1
99,99% 0,01%
12.699.000.000 1.000.000
Jumlah
12.700
100%
12.700.000.000
2011 Pemegang saham
Jumlah Saham
Persentase Pemilikan
Jumlah Rp
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Bapak Martono
12.699 1
99,99% 0,01%
12.699.000.000 1.000.000
Jumlah
12.700
100%
12.700.000.000
20. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI Pada bulan Agustus 2004, Perusahaan membeli tanah dari PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, selisih antara nilai pengalihan dengan nilai buku pada saat pembelian disajikan sebagai bagian dari ekuitas di laporan posisi keuangan dalam akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan tanah diakui sebagai persediaan tanah. Transaksi dari penjualan tanah akan mengurangi Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali.
32
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dengan angka perbandingan 31 Desember 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI (lanjutan) Rincian selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 2011 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali awal tahun Transaksi penjualan tanah tahun berjalan
(15.263.528.391) 1.253.847.546
(15.263.528.391) -
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali akhir tahun
(14.009.680.845)
(15.263.528.391)
21. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI 2012
2011
Kepentingan non-pengendali atas aset bersih entitas anak: TLT GYS
28.363.714.511 2.808.161.315
-
Jumlah
31.171.875.826
-
Kepentingan non-pengendali atas (rugi)/laba komprehensif entitas anak: TLT GYS
(931.285.489) 3.161.315
-
Jumlah
(928.124.174)
-
22. PENDAPATAN USAHA 2012 Pengelolaan properti Pihak berelasi Pihak ketiga
Manajemen proyek Pihak berelasi Pihak ketiga
Pengembangan properti Pihak ketiga
Jumlah
33
2011
563.292.733.606 48.691.918.990
496.030.356.569 36.463.361.473
611.984.652.596
532.493.718.042
93.080.399.038 24.517.482.448
51.544.243.920 20.157.277.036
117.597.881.486
71.701.520.956
28.538.521.360
18.846.625.000
28.538.521.360
18.846.625.000
758.121.055.422
623.041.863.998
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dengan angka perbandingan 31 Desember 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. BEBAN USAHA 2012 Penyusutan, penyisihan dan amortisasi Penyusutan aset tetap Penyusutan properti investasi Lainnya
Gaji dan tunjangan Gaji karyawan Beban pajak penghasilan karyawan Tunjangan konjungtur Insentif Lainnya (masing-masing di bawah Rp5 miliar)
Operasi dan pemeliharaan Beban operasional sekuriti Beban kerjasama pihak ketiga Beban proyek manajemen Beban rekening listrik Beban pengembangan properti Beban upah Lainnya (masing-masing di bawah Rp10 miliar)
Umum dan Administrasi Beban tunjangan cuti Biaya rapat Perjalanan dinas Alat tulis kantor Kontribusi sosial Beban pengembangan kompentensi Lainnya (masing-masing di bawah Rp1 miliar)
Pemasaran Beban representasi Promosi Customer education Perjalanan dinas
Jumlah beban usaha
34
2011
14.312.243.350 2.537.121.097 5.816.116.139
8.535.510.801 1.618.074.481 4.185.583.175
22.665.480.586
14.339.168.457
17.864.032.269 7.419.707.004 6.219.864.000 5.934.294.355 20.210.110.511
7.974.797.891 5.149.184.562 6.445.639.500 6.571.004.645 22.316.136.423
57.648.008.139
48.456.763.021
186.057.176.960 130.007.835.516 106.991.474.863 71.169.033.939 20.743.634.575 8.933.687.456 44.702.081.389
161.832.029.691 119.897.626.000 64.154.292.888 43.032.753.460 4.251.570.420 20.903.783.337 37.705.186.181
568.604.924.698
451.777.241.977
4.311.362.704 2.710.293.606 2.191.931.865 1.676.400.095 1.434.172.852 1.259.764.500 8.356.414.818
5.089.085.766 2.846.182.336 1.872.268.556 1.616.044.462 1.552.551.950 1.528.996.495 2.952.224.390
21.940.340.440
17.457.353.955
3.765.087.796 1.271.416.672 1.149.391.044 827.609.343
3.255.875.042 962.472.095 1.147.884.316 1.008.838.520
7.013.504.855
6.375.069.973
677.872.258.718
538.405.597.383
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dengan angka perbandingan 31 Desember 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. IMBALAN KERJA Perusahaan mencadangkan imbalan kerja berdasarkan perhitungan yang dibuat oleh manajemen dengan asumsi usia pensiun 55 tahun yang sesuai dengan UU No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Liabilitas imbalan kerja tersebut tidak didanai. Perusahaan menunjuk PT Jasa Aktuaria Praptasentosa Gunajasa, aktuaris independen, untuk menghitung komponen beban imbalan kerja yang diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif dan cadangan imbalan kerja dalam laporannya tertanggal 5 Januari 2013 (2011: 5 Januari 2012). Jumlah liabilitas estimasi atas beban imbalan pasca-kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 Nilai sekarang liabilitas Kerugian aktuaria yang belum diakui
2011
9.509.893.138 (6.666.902.421)
4.604.337.006 (3.461.221.039)
2.842.990.717
1.143.115.967
Beban imbalan pasca-kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif, adalah sebagai berikut: 2012
2011
Biaya jasa kini Beban bunga Kerugian aktuaria yang diakui
1.221.686.103 322.303.590 155.885.057
661.242.403 52.113.519 689.318
Pembayaran masa manfaat
1.699.874.750 -
714.045.240 33.940.507
1.699.874.750
747.985.747
Mutasi bersih liabilitas selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 Saldo awal tahun Koreksi Beban tahun berjalan
1.143.115.967 1.699.874.750
Saldo akhir tahun
2.842.990.717 2012
Usia pensiun Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tabel mortalita Tingkat pengunduran diri
56 tahun 6% per tahun 9% per tahun TMI II 1999 5%
35
2011 432.894.958 (37.764.738) 747.985.747 1.143.115.967 2011 55 tahun 7% per tahun 9% per tahun TMI II 1999 5%
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dengan angka perbandingan 31 Desember 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. IMBALAN KERJA (lanjutan) Perbandingan nilai kini liabilitas imbalan pasti adalah sebagai berikut: Nilai kini liabilitas 31 Desember 2012 31 Desember 2011 31 Desember 2010 31 Desember 2009 31 Desember 2008
9.509.893.138 4.604.337.006 496.319.238 734.246.250 497.994.827
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Aktivitas Perusahaan dan entitas anak mengandung berbagai macam risiko keuangan, seperti risiko pasar (termasuk risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko tingkat suku bunga), risiko kredit dan risiko likuiditas. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan Perusahaan dan entitas anak bertujuan untuk meminimalkan kerugian atas nilai aset dan liabilitas yang dapat timbul dari pergerakan nilai tukar mata uang asing dan pergerakan tingkat suku bunga. a. Risiko nilai tukar mata uang asing Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Transaksi Perusahaan dan entitas anak didenominasi dalam mata uang Rupiah, oleh karenanya eksposur risiko nilai tukar mata uang asing Perusahaan dan entitas anak tidak material. b. Risiko tingkat suku bunga Pergerakan tingkat suku bunga diawasi untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap posisi keuangan. Pinjaman dalam berbagai tingkat suku bunga menyebabkan Perusahaan dan entitas anak terpapar risiko tingkat suku bunga. Untuk mengukur risiko pasar atas pergerakan suku bunga, Perusahaan dan entitas anak melakukan analisa pada pergerakan marjin suku bunga dan pada profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan berdasarkan jadwal perubahan suku bunga. Pada tanggal pelaporan, profil risiko tingkat bunga pinjaman yang dikenakan bunga milik Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut: 31 Desember 2012 Pinjaman bunga tetap Pinjaman bunga mengambang
89.479.841.244 77.185.700.383
Analisa sensitifitas untuk pinjaman bunga mengambang Pada 31 Desember 2012, perubahan 1 poin dasar pada tingkat bunga pinjaman bunga mengambang akan meningkatkan (menurunkan) ekuitas dan laba atau rugi masing-masing sebesar Rp1.666.655.416. Analisa mengasumsikan bahwa seluruh variabel lain, pada khususnya nilai tukar mata uang asing, tetap tidak berubah.
36
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dengan angka perbandingan 31 Desember 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c. Risiko kredit Tabel di bawah ini menggambarkan eksposur maksimum risiko kredit atas aset keuangan Perusahaan dan entitas anak 31 Desember 2012 Kas dan setara kas Piutang usaha, bersih
93.135.365.177 145.965.564.106
Perusahaan dan entitas anak memiliki risiko kredit terutama dari piutang usaha pihak ketiga. Risiko kredit dikendalikan dengan pengawasan terus menerus atas saldo dan penagihan piutang usaha. Piutang usaha pihak ketiga tidak memiliki suatu konsentrasi utama risiko kredit berdasarkan saldo dari tiga pelanggan utama masing-masing kurang dari 1% dari piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2012. Manajemen yakin akan kemampuannya untuk mengawasi dan mempertahankan eksposur risiko kredit yang minimal, dimana Perusahaan dan entitas anak telah menyediakan provisi yang memadai untuk menutupi kerugian yang timbul dari piutang yang tidak tertagih berdasarkan data kerugian historis. d. Risiko likuiditas Risiko likuiditas timbul apabila Perusahaan dan entitas anak mengalami kesulitan untuk memenuhi liabilitas keuangan ketika liabilitas keuangan tersebut jatuh tempo. Manajemen risiko likuiditas berarti menjaga kecukupan saldo kas dan setara kas dalam upaya pemenuhan liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak. Perusahaan dan entitas anak secara terus menerus melakukan analisa untuk mengawasi rasio-rasio likuiditas laporan posisi keuangan, seperti antara lain, rasio likuiditas, rasio debt equity terhadap persyaratan-persyaratan yang diharuskan perjanjian utang. Berikut adalah analisa liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak sesuai dengan periode jatuh tempo: 2014
2015 dan selanjutnya
Total
42.413.758.578 53.645.035.025 29.339.982.427 16.941.200.400 11.050.799.645
17.661.200.400 -
132.063.140.827 -
42.413.758.578 53.645.035.025 29.339.982.427 166.665.541.627 11.050.799.645
153.390.776.075
17.661.200.400
132.063.140.827
303.115.117.302
2013 31 Desember 2012 Utang usaha Utang lainnya Biaya yang masih harus dibayar Utang bank Pinjaman dari pihak berelasi Jumlah
37
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dengan angka perbandingan 31 Desember 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. NILAI WAJAR ASSET DAN LIABILITAS KEUANGAN a. Pengukuran nilai wajar Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana aset dapat ditukar, atau liabilitas dapat diselesaikan dengan transaksi arms-length. Perusahaan dan entitas anak menentukan pengukuran nilai wajar untuk tujuan pelaporan dari tiap kelas aset dan liabilitas keuangan berdasarkan metode dan asumsi sebagai berikut: (i) Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan jangka pendek dengan jatuh tempo satu tahun atau kurang (kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, aset lancar lainnya, utang usaha, utang lain-lain, utang dividen, beban yang masih harus dibayar, uang muka pelanggan dan pemasok, dan utang bank jangka pendek) dipertimbangkan mendekati nilai bukunya sebagai hasil dari pendiskontoan yang tidak signifikan. (ii) Nilai wajar liabilitas keuangan jangka panjang diestimasikan dengan mendiskontokan arus kas kontraktual masa depan dari tiap liabilitas pada tingkat suku bunga yang ditawarkan kepada Perusahaan dan entitas anak untuk liabilitas sejenis yang jatuh temponya bias diperbandingkan oleh para pelaku bank Perusahaan dan entitas anak, kecuali untuk obligasi yang didasarkan pada harga pasar. Estimasi nilai wajar bersifat judgemental dan melibatkan batasan-batasan yang beragam, termasuk: a. Nilai wajar disajikan tidak mempertimbangkan dampak fluktuasi mata uang di masa depan. b. Estimasi nilai wajar tidak selalu mengindikasikan nilai yang Perusahaan dan entitas anak akan catat pada saat pembuangan/penghentian aset dan liabilitas keuangan. b. Klasifikasi dan nilai wajar Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar aset dan liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak berdasarkan klasifikasi sebagai berikut: Jumlah nilai tercatat
Nilai wajar
Kas dan setara kas Piutang usaha, bersih
93.135.365.177 145.965.564.106
93.135.365.177 145.965.564.106
Jumlah aset keuangan
239.100.929.283
239.100.929.283
42.413.758.578
42.413.758.578
Utang lainnya Biaya yang masih harus dibayar Utang bank Pinjaman dari pihak berelasi
53.645.035.025 29.339.982.427 166.665.541.627 11.050.799.645
53.645.035.025 29.339.982.427 166.148.167.018 11.050.799.645
Jumlah liabilitas keuangan
303.115.117.302
302.597.688.693
Utang usaha
38
PT GRAHA SARANA DUTA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dengan angka perbandingan 31 Desember 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. DIVIDEN KAS Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 26 Mei 2010, yang telah dinyatakan dengan akta No. 28 dibuat dihadapan Notaris Doktor Amrul Partomoan Pohan pada tanggal yang sama, rapat menetapkan bagian laba bersih tahun 2009 yang dibagikan sebagai dividen sebesar Rp5.000.000.000 dan sudah dilakukan pembayaran kepada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk pada tanggal 23 Maret 2011. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 25 Maret 2011 Akta No: 10 yang dibuat dihadapan notaris Doktor Amrul Partomoan Pohan, laba bersih tahun 2010 secara keseluruhan dijadikan cadangan perusahaan. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 13 April 2012 Akta No: 09 yang dibuat dihadapan Ashoya Ratam, SH, MKn, laba bersih tahun 2011 secara keseluruhan dijadikan cadangan perusahaan. 28. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA Perubahan Susunan Anggota Dewan Direksi Berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham di Luar Rapat (Sirkuler) tentang Persetujuan Pemberhentian dan Pengangkatan Direktur Perseroan tanggal 26 Desember 2012, efektif tanggal 1 Januari 2013, Zul Bahri telah digantikan oleh Hadian Giri Santoso sebagai Direktur Keuangan. 29. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING Pada tanggal 26 Januari 2011, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Kamilindo Sejahtera (KS) untuk pembangunan perumahan di lahan Perusahaan yang berlokasi di Jalan Gayungsari No. 17-19, Surabaya. 30. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ATAS LAPORAN KEUANGAN Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang diselesaikan pada tanggal 23 Januari 2013.
39