PT DYVIACOM INTRABUMI TBK
LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 01 JANUARI 2011
FOR PERIOD OF NINE MONTHS ENDED 30 SEPTEMBER 2012, 31 DECEMBER 2011, AND 01 JANUARY 2011
PT Dyviacom Intrabumi, Tbk, Wisma Achilles Lt. 4, Jl Panjang No 29 Kedoya Selatan, Jakarta 11510 Telp : (021) 5694-9393, Fax: (021) 5694-9339, www.dyvia.com
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2012 / 30 SEPTEMBER 2012
DAFTAR ISI CONTENTS Halaman Page Laporan Posisi Keuangan Statements of Financial Positions
1-2
Laporan Laba Rugi Komprehensif Statements of Comprehensive Income
3
Laporan Perubahan Ekuitas Statements of Changes in Stockholdes’s Equity
4
Laporan Arus Kas Statements of Cash Flows
5
Catatan atas Laporan Keuangan Notes to Financial Statements
6-40
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITIONS For The Years Ended September 30, 2012, December 31, 2011 and January 1, 2011 / December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1 Januari 2011 / January 1, 2011 Catatan / 30 September 2012 / September 30, Notes 2012
31 Desember 2011 / December 31, 2011
31 Desember 2010 / December 31, 2010
ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan bank Piutang usaha Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp Nihil (2011: Rp Nihil) Piutang lain-lain Pihak ketiga Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka
2g,f, 3
700.928.306
817.954.352
586.612.815
2h, 4
2.952.959.972
1.135.960.810
633.128.615
2h, 5 2n, 6 7
10.816.663 872.431.101 109.659.865
32.349.995 53.124.614 242.688.676
28.864.502 246.811.788 113.843.685
CURRENT ASSETS Cash on hand and in banks Trade receivables Third parties - after less allowance for doubtful accounts amounting Rp Nil (2011: Rp Nil) Other receivables Third parties Prepaid taxes Prepaid expenses
4.646.795.907
2.282.078.447
1.609.261.405
Total Current Assets
276.216.457
276.216.457
222.311.468
14.281.989.219
14.560.919.110
14.808.219.853
NON CURRENT ASSETS Deferred tax assets - Net Property and equipment - after less accumulated depreciation amounting Rp 9,758,149,508 2011: Rp 9,538,631,787; (2010: Rp 9,310,423,748)
Jumlah Aset Tidak Lancar
14.558.205.676
14.837.135.567
15.030.531.321
Total Non Current Assets
JUMLAH ASET
19.205.001.582
17.119.214.015
16.639.792.726
TOTAL ASSETS
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tanggguhan - Bersih Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 9.758.149.508 (2011: Rp 9.538.631.787; 2010: Rp 9.310.423.748)
*)
2n, 12b
2j, 8
As restated
Disajikan kembali
*)
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
1
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan / 30 September 2012 / September 30, Notes 2012
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITIONS For The Years Ended September 30, 2012, December 31, 2011 and January 1, 2011 / December 31, 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember 2011 / December 31, 2011
1 Januari 2011 / January 1, 2011 31 Desember 2010 / December 31, 2010
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang usaha Pihak ketiga Hutang lain-lain Pihak ketiga Hutang sewa Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Pendapatan diterima di muka
LIABILITIES AND SHAREHOLDERS' EQUITY
3.232.412.725
845.311.262
2.523.342 18.508.370 738.311.176 19.743.331 69.734.043
2.500.000 44.347.534 1.388.260.666 9.642.654 1.506.817
229.006.817 75.505.046 72.832.446 182.952.123 -
CURRENT LIABILITIES Trade payables Third parties Other payables Third parties Lease payable Tax liabilities Accrued expenses Unearned income
4.081.232.987
2.291.568.933
560.296.432
Total Current Liabilities
1.359.421.387 627.431.848
1.359.421.387 627.431.848
1.180.505.014 448.577.192
LONG TERM LIABILITIES Due to related parties Liabilities employee benefits
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
1.986.853.235
1.986.853.235
1.629.082.206
Total Non Current Liabilities
JUMLAH LIABILITAS
6.068.086.222
4.278.422.168
2.189.378.638
TOTAL LIABILITIES
9 10 2k, 11 2n, 12 13 14
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG Hutang pada pihak-pihak berelasi Liabilitas imbalan kerja
EKUITAS Modal saham Nilai nominal Rp 250 per saham Modal dasar - 736.000.000 saham Ditempatkan dan disetor penuh 184.000.000 saham Biaya emisi efek ekuitas Defisit *)
2i, 23 2q, 15
SHAREHOLDERS' EQUITY Capital stock Par value of Rp 250 per share Authorized - 736,000,000 shares Issued and fully paid 184,000,000 shares Stock issuance cost (* Deficit
46.000.000.000 (2.324.722.452) (30.538.362.188)
46.000.000.000 (2.324.722.452) (30.834.485.701)
46.000.000.000 (2.324.722.452) (29.224.863.460)
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
13.136.915.360
12.840.791.847
14.450.414.088
JUMLAH EKUITAS
13.136.915.360
12.840.791.847
14.450.414.088
TOTAL SHAREHOLDERS' EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
19.205.001.582
17.119.214.015
16.639.792.726
TOTAL LIABILITIES AND SHAREHOLDERS' EQUITY
*)
16 2l, 17 18
-
Disajikan kembali
Disajikan kembali *)
Equity attributable to owners of the parent
As restated
*)
As restated
*)
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
2
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Untuk Periode Yang Berakhir 30 September 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan / Notes
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME For Period Ended September 30, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 30 September 2012 / September 30, 2012
30 September 2011 / September 30, 2011
PENDAPATAN USAHA
2m , 19
9.771.860.902
13.304.087.836
OPERATING REVENUE
BEBAN POKOK PENDAPATAN
2m, 20
6.038.598.577
9.714.594.764
COST OF REVENUE
3.733.262.325
3.589.493.072
GROSS PROFIT
96.222.808 3.164.715.819
121.441.592 2.861.633.997
OPERATING EXPENSES Selling General and administration
3.260.938.627
2.983.075.589
Total Operating Expenses
LABA DARI USAHA
472.323.698
606.417.483
PROFIT FROM OPERATION
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga Penghasilan lain-lain Bunga sewa Lain-Lain (Refund) Rugi atas selisih kurs - Bersih Administrasi dan provisi Beban lain-lain
4.504.481 30.000 (2.868.106) (24.793.178) (9.445.943) (11.696.137) (17.493.937)
4.624.359 8.525.162 (5.678.480) (1.856.218) (11.958.731) (6.221.460)
OTHER INCOME (EXPENSE) Interest income Miscellaneous income Other refund Profit on foreign exchange - Net Loss on foreign exchange - Net Administration and provision Miscellaneous expenses
Penghasilan Lain-lain - Bersih
(61.762.821)
(12.565.368)
Other Income - Net
LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
410.560.877
593.852.115
LABA BRUTO BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
2m, 21 2m, 22
Jumlah Beban Usaha
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
INCOME BEFORE INCOME
2n, 12a 2n, 12b
Beban Pajak Penghasilan - Bersih LABA BERSIH TAHUN BERJALAN PENGHASILAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN
TAX BENEFIT (EXPENSES)
(114.437.364)
(144.519.346) 17.666.733
INCOME TAX BENEFIT (EXPENSES) Current Deferred
(114.437.364)
(126.852.613)
Income Tax Expenses - Net
296.123.513
466.999.502
-
NET PROFIT FOR THE YEAR OTHER COMPREHENSIVE INCOME (EXPENSE)
-
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 296.123.513
466.999.502
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada : Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
296.123.513 -
466.999.502 -
Comprehensive income attributable to : Equity holders of the parent company Non-controlling interest
Jumlah laba komprehensif yang dapat diatribusikan
296.123.513
466.999.502
Total comprehensive income attributable
3 2
4,00 3,00
PROFIR PER SHARE Profit from operation per share Net profit per share
TAHUN BERJALAN
LABA PER SAHAM Laba dari usaha per saham Laba Bersih Per Saham
20
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 3
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDERS' EQUITY
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir 30 September 2012 dan 2011
For The Years Ended Sepetember 30, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ Equity attributable to owners of the parent Biaya Emisi non-pengendali
Ekuitas /
Issurance
Defisit /
Jumlah /
non-controlling
Stockholders'
Notes
Capital Stock
Costs
Deficit
Total
Interest
Equity
46.000.000.000
(2.324.722.452)
-
Saldo 30 September 2011
46.000.000.000 12
Laba komprehensif tahun berjalan Saldo 31 Desember 2011
(2.324.722.452)
-
-
-
-
46.000.000.000
(2.324.722.452)
(29.224.863.460)
14.450.414.088
-
14.450.414.088
Balance at December 31, 2010
466.999.503
-
466.999.503
Comprehensive profit for the period
(28.757.863.957)
14.917.413.591
-
14.917.413.591
Balance at September, 2011
(2.303.726.907)
(2.303.726.907)
-
(2.303.726.907)
466.999.503
-
16,17,18
46.000.000.000
-
(2.324.722.452)
(* Tax Penalty Payable
227.105.163
-
227.105.163
Comprehensive profit for the year
12.840.791.847
-
12.840.791.847
Balance at December 31, 2011
-
-
-
-
296.123.513
296.123.513
-
296.123.513
Comprehensive profit for the year
13.136.915.360
-
13.136.915.360
Balance at September 30, 2012
227.105.163 (30.834.485.701)
12
Laba komprehensif tahun berjalan
Saldo 30 September 2012
Kepentingan
Retained Earnings
Modal saham /
Laba komprehensif periode berjalan
Hutang denda Pajak *)
Saldo laba /
Stock Catatan /
Saldo 31 Desember 2010
Hutang denda Pajak *)
Efek Ekuitas /
(30.538.362.188)
Disajikan kembali *)
(* Tax Penalty Payable
As restated
*)
The accompanying notes form an integral part
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian
of these financial statements.
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 4
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir 30 September 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah kecuali, dinyatakan lain)
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS For The Years Ended September 30, 2012 dan 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30 September 2012 / September 30, 2012
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kas untuk pemasok
30 September 2011/ September 30, 2011
7.976.395.073 (8.054.005.898)
4.683.739.571 (4.929.289.182)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customers Cash paid to supplier
Arus kas bersih tersedia dari (digunakan) untuk aktivitas operasi
(77.610.825)
(245.549.611)
Net cash flows provided by (used in) operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pendapatan bunga Penambahan aset tetap
4.504.481 (43.919.702)
20.451.051 (35.935.028)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Interest income Acquitision of property and equipment
Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi
(39.415.221)
(15.483.977)
Net cash flows provided by (used in) investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Utang kepada pihak berelasi
-
56.342.711
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Due to related party
Arus kas bersih tersedia dari aktivitas pendanaan
-
56.342.711
Net cash flows provided by financing activities
KENAIKAN BERSIH DALAM KAS
(117.026.046)
(204.690.877)
NET INCREASE IN CASH
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
817.954.352
443.056.826
CASH ON HAND AND IN BANKS AT THE BEGINNING OF YEAR
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
700.928.306
238.365.949
CASH ON HAND AND IN BANKS AT THE END OF YEAR
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan. 5
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Period Of Nine Months ended September 30, 2012 December 31, 2011 and January 1, 2011 / Decembe 31, 2011 (Expressed In Rupiah,Unless Otherwise Stated)
1. UMUM
1.
a. Pendirian Perusahaan
a. Establishment of the Company
GENERAL
PT Dyviacom Intrabumi Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta Notaris Siti Pertiwi Henny Singgih, SH No.107 tanggal 16 November 1995. Akta pendirian Perusahaan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-17.065.HT.01.01.Th 95 tanggal 26 Desember 1995 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 25 tanggal 26 Maret 1996, Tambahan No. 3127.
PT Dyviacom Intrabumi Tbk (the Company) was established based on Notarial Deed of Siti Pertiwi Henny Singgih, SH No.107 dated November 16, 1995. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. C2-17.065.HT.01.01.Th.95 dated December 26, 1995 and published in State Gazette of the Republic Indonesia No. 25 dated March 25, 1996, Supplement No. 3127.
Anggaran dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta No. 64 tanggal 29 Agustus 2000 dari Notaris yang sama mengenai perubahan modal dasar dan susunan pengurus, pelaksanaan rencana penawaran dan penjualan saham-saham kepada masyarakat melalui pasar modal, pemberian kuasa kepada pengurus dan perubahan seluruh ketentuan anggaran dasar Perusahaan. Perubahan anggaran dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-20020.HT.01.04-Th.2000 tanggal 8 September 2000 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 5 tanggal 16 Januari 2001, Tambahan No. 382.
The Company's articles of association have been amended several times, most recently by Notarial deed No. 64 dated August 29, 2000 of the same public notary regarding the changes in capital stock and members of the Company's commissioners and directors, realization of the public offering of the Company shares throught the capital market, authorization given to the management and amendment of all stipulation of the Company's articles of association. Such amendment of articles of association was approved by the Minister of Law and Legislation of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. C-20020.HT.01.04-Th.2000 dated September 8, 2000 and published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 5 dated January 16, 2001, Supplement No. 382.
Berdasarkan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, kegiatan Perusahaan meliputi jasa penyedia akses internet dan perdagangan dan saat ini kegiatan Perusahaan secara umum meliputi jasa penyedia akses internet, menyediakan infrastruktur (intranet/ ekstranet), pembuatan web, portal, banner dan domain, co-location server dan memberikan jasa untuk merancang aplikasi software dan sebagainya sesuai dengan kemajuan teknologi.
In accordance with article 3 of the Company's articles of association, the scope of its activities is to engage mainly in the internet service provider and trading and is presently engaged in providing internet access services, providing infrastructure (internet/ extranet), designing webs, portals, banners and domains, colocation server and services for software application design, and other services in line with the technology.
Perusahaan berdomisili di Wisma Achilles, Jl. Panjang No. 29 Kedoya Selatan, Jakarta 11510.
The Company's domicile is at Wisma Achilles Jl. Panjang 29 Kedoya Selatan, Jakarta 11510.
Perusahaan memulai kegiatan operasi komersial pada akhir tahun 1996, dengan meluncurkan jasa layanan internet di Jakarta dan Surabaya. Surabaya adalah franchisee pertama yang diberikan oleh PT Dyviacom Intrabumi Tbk.
The Company started its commercial operations at the end of 1996, with the launching of its internet access service in Jakarta and Surabaya. Surabaya became the first franchisee program of PT Dyviacom Intrabumi Tbk.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perusahaan telah mendapatkan ijin Prinsip Penyelenggaraan Jasa Internet dengan No. HK.501/3/15/MPPT-95 pada tanggal 28 November 1995 dan Ijin Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi Bukan Dasar dengan No. KM.20/PB.351/MPPT-97 tanggal 30 Januari 1997 dari Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Indonesia.
In undertaking its business, the Company is granted an Internet Provider Principal License No. HK.501/3/15/MPPT-95 dated November 28, 1995 and Non Basic Telecommunication Service Provider License No. KM.20/PB.351/MPPT-97 dated January 30, 1997 from the Tourism, Post and Telecommunication Minister of The Republic of Indonesia.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
b.
c.
: : : : : :
Board of Commissioners, Directors and Employees Based on Notarial Deed Fathiah Helmi, SH. 53 dated June 17, 2011, the composition of commissioners and directors of the Company are as follows:
Berdasarkan akta Notaris Fathiah Helmi, SH No. 53 tanggal 17 Juni 2011, susunan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut : Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Direktur Utama Direktur IT Business Direktur Operasional
Initial Public Offering of The Company's Shares On March 31, 2012, and December 31,2011 the number of shares outstanding totaled 184 million shares in 2012 and 2011 the market price of Rp 320 per share (2010: USD 320 per share) and listed on the Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 jumlah saham yang beredar berjumlah 184.000.000 saham dengan harga pasar 2012 dan 2011 Rp 320 per saham (2010: Rp 320 per saham) dan tercatat di Bursa Efek Indonesia. c. Komisaris, Direksi dan Karyawan
No.
Veronica Colondam Mulyo Sutrisno Achmad Sofyan Devi Sujanti Talim Teophilus Bambang Wira Maria Cortilia Vera Afianti
: : : : : :
President Commissioner Commissioner Independent Commissioner President Director IT Business Director Operational Director
In September 30, 2012 the Company have 42 permanent employees (December 2011: 38 permanent employees).
Pada tanggal 30 September 2012 Perusahaan memilik 42 karyawan tetap (Desember 2011: 38 karyawan tetap). 6
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. Kepatuhan (SAK)
Terhadap Standar
Akuntansi
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Period Of Nine Months ended September 30, 2012 December 31, 2011 and January 1, 2011 / Decembe 31, 2011 (Expressed In Rupiah,Unless Otherwise Stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Keuangan
a. Compliance of Financial Accounting Standards (FAS) The financial statements have been prepared in accordance with accounting principles and practices generally accepted in Indonesia, the Financial Accounting Standards (IFRS) in Indonesia including, Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) and Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) issued by the Financial Accounting Standards Board - Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI), and Regulation of Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (Bapepam-LK) No.VIII.G.7 (Revised 2000) "Guidelines for Financial Statements" and Decree No. Kep-554 / BL/2010 about amendments to the Regulations No.VIII.G.7 and other accounting provisions are commonly applicable in the capital market defined by the Indonesia Stock Exchange for companies that offer shares to the public.
Laporan keuangan Perusahaan telah disajikan sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia yang meliputi, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI), serta Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No.VIII.G.7 (Revisi 2000) tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” dan Keputusan No.KEP-554/BL/2010 tentang perubahan atas Peraturan No.VIII.G.7 dan ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia bagi Perusahaan yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat. b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
b. Basic for preparation of the Financial Statements
Laporan keuangan Perusahaan disusun berdasarkan PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengenai “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK ini menjelaskan mengenai tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif dan konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya dan penyimpangan dari standar akuntansi keuangan dan pernyataan kepatuhan.
The Company’s financial statements prepared in accordance with a Statements of Financial Standards Accounting (SFAS) No. 1 (Revised 2009) regarding “Presentation of Financial Statements”. This SFAS explains the objective of reporting, financial statements component, fair presentation, materiality and aggregation, offsetting, distinction between current assets and non current and short-term liabilities and long-term, comparative information and consistency of presentation and introduces new disclosures, among other sources of estimation uncertainty and consideration, the management of capital, other comprehensive income and deviations from the financial accounting standards and statements of compliance.
Penerapan PSAK tersebut terhadap laporan keuangan Perusahaan, memberikan pengaruh yang signifikan bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan Perusahaan.
The application of SFAS to the financial statements of the Company, had a significant influence for the presentation and related disclosures in the financial statements of the Company
Laporan keuangan Perusahaan disusun berdasarkan konsep akrual, dan dasar pengukuran dengan menggunakan konsep harga historis, kecuali laporan arus kas dan beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut.
The Company's financial statements prepared on the accrual basis, and basic measurements using the concept of historical prices, unless the statement of cash flows and certain accounts that are measured on the accounting policies as described in each of those accounts.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying the cash flows into operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah.
The reporting currency used in the preparation of the accompanying financial statements is the Indonesian Rupiah.
c. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang Direvisi
c. Adoption of Revised Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) and Interpretation of Financial Accounting Standards (IFAS)
i. Standar Akuntansi Keuangan yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan
i.
Financial Accounting Standards and Effective in the Current Year
Berikut ini merupakan standar baru, perubahan atas standar dan interpretasi standar yang wajib diterapkan oleh Perusahaan untuk pertama kalinya di tahun buku yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2011. Namun, tidak relevan atau tidak berdampak material terhadap Perusahaan:
The following new standards, amendmends to standars and interpretations are mandatory for th Company for first time in for the financial year beginning January 1, 2011. But are not relevant or did not have material impact for the Company:
- PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengenai “Penyajian Laporan Keuangan”. - PSAK No. 2 (Revisi 2009) mengenai “Laporan Arus Kas”. - PSAK No. 3 (Revisi 2010) mengenai “Laporan Keuangan Interim”
- SFAS No. 2 (Revised 2009) regarding the "Presentation of Financial Statements”. - SFAS No. 2 (Revised 2009) regarding the "Cash Flow Statements". - SFAS No. 3 (Revised 2010) regarding the "Interim Financial Statements" 7
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Period Of Nine Months ended September 30, 2012 December 31, 2011 and January 1, 2011 / Decembe 31, 2011 (Expressed In Rupiah,Unless Otherwise Stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY (Continued)
c. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang Direvisi (Lanjutan).
c. Adoption of Revised Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) and Interpretation of Financial Accounting Standards (IFAS) (Continued).
i. Standar Akuntansi yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan (Lanjutan)
i.
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Standards Accounting of Effective in the Current Year (Continued) - SFAS No. 4 (Revised 2009) regarding "Consolidated Financial Statements and Separate Financial Statements".
- PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengenai “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”. - PSAK No. 8 (Revisi 2010) mengenai “Peristiwa setelah Periode Pelaporan” - PSAK No. 12 (Revisi 2009) mengenai “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama”. - PSAK No. 15 (Revisi 2009) mengenai “Investasi pada Entitas Asosiasi”. - PSAK No. 19 (Revisi 2010) mengenai “Aset Tak berwujud”. - PSAK No. 22 (Revisi 2010) mengenai “Kombinasi Bisnis”. - PSAK No. 23 (Revisi 2010) mengenai “Pendapatan”. - PSAK No. 25 (Revisi 2009) mengenai “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan.” - PSAK No. 48 (Revisi 2009) mengenai “Penurunan Nilai Aset”. - PSAK No. 57 (Revisi 2009) mengenai “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”. - PSAK No. 58 (Revisi 2009) mengenai “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”. - ISAK No. 7 (Revisi 2009) mengenai “ Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus”. - ISAK No. 9 mengenai “Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa”. - ISAK No. 10 mengenai “Program Loyalitas Pelanggan”. - ISAK No. 11 mengenai “Distribusi Aset Non-Kas kepada Pemilik”. - ISAK No. 12 mengenai “Pengendalian Bersama Entitas-Kontribusi Non-Moneter oleh Venturer”. - ISAK No. 14 mengenai “Aset Tak Berwujud-Biaya Situs Web”. - ISAK No. 17 mengenai “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”.
- IFAS No.11 regarding the "Distribution of Non-Cash Assets to Owners". - ISAK No. 12 regarding the "Jointly Controlled Entities-Nonmonetary Contributions by Venturers”. - ISAK No. 14 regarding the "Intangible Assets-Website Costs". - ISAK No.17 regarding the "Interim Financial Reporting and Impairment".
Berikut ini merupakan dampak atas perubahan standar akuntansi yang relevan dan signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan:
The followings are the changes impacted the new standards that are relevant and significant to the Company of financial of statements:
a). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009) mengenai “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK ini berlaku retrospektif dan oleh karenanya informasi pembanding telah disajikan kembali.
a). Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No. 1 (Revised 2009) regarding "Presentation of Financial Statements". This SFAS applied retrospectively and therefore the comparative information has been restated.
Dampak signifikan perubahan dari standar akuntansi terhadap laporan keuangan Perusahaan di tahun berjalan adalah bahwa laporan keuangan terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan dan penambahan laporan posisi keuangan yang menunjukan saldo awal (dalam hal dimana terjadi reklasifikasi atau penyajian kembali) sedangkan, sebelumnya laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
Significant impact of changes in accounting standards on the Company’s financial report in the current year is that the financial statements consist of statements of financial position, comprehensive income statements, statement of changes in equity, cash flows statements, notes to the financial statements and additional statements of financial position showing the beginning balance (in case where there is a reclassification or restatement) whereas, before the financial statements consisting of balance sheet, income statements, statements of changes in equity, cash flows statements and notes to financial statements.
- SFAS No. 8 (Revised 2010) regarding "Events after the Reporting Period”. - SFAS No. 12 (Revised 2009) on "The Participation in the Joint Venture". - SFAS No. 15 (Revised 2009) on "Investment in Associates". - SFAS No. 19 (Revised 2010) regarding "Intangible Assets". - SFAS No. 22 (Revised 2010) regarding the "Business Combinations". - SFAS No. 23 (Revised 2010) regarding the "Revenue". - SFAS No. 25 (Revised 2009) on "Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Mistakes." - SFAS No. 48 (Revised 2009) on "Impairment of Assets". - SFAS No. 57 (Revised 2009) on "Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets". - SFAS No. 58 (Revised 2009) regarding the "Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations". - IFAS No.7 (Revised 2009) regarding the "Consolidation of Special Purpose Entities". - IFAS No.9 regarding the "Changes in Existing, Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities". - IFAS No. 10 regarding the "Customer Loyalty Program".
8
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Period Of Nine Months ended September 30, 2012 December 31, 2011 and January 1, 2011 / Decembe 31, 2011 (Expressed In Rupiah,Unless Otherwise Stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY (Continued)
c. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang Direvisi (Lanjutan)
c. Adoption of Revised Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) and Interpretation of Financial Accounting Standards (IFAS) Continued
Berikut ini merupakan dampak atas perubahan standar akuntansi yang relevan dan signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan (Lanjutan) :
The followings are the changes impacted the new standards that are relevant and significant to the Company of financial of statements (Continued):
b). Perubahan istilah “Hak Minoritas menjadi “Kepentingan Non-Pengendali” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas. Sebelumnya, hak minoritas disajikan terpisah di antara liabilitas dan ekuitas.
b). Changes of the term "Minority Rights" to “Non-Controlling Interest "and presented as part of equity. Previously, minority interest is presented separately in the liabilities and equity.
c). PSAK No. 5 (Revisi 2009) mengenai “Segmen Operasi”. PSAK ini mengharuskan entitas untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis, menyempurnakan definisi segmen operasi dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi dan melaporkan segmen operasi dan mengharuskan “Pendekatan Manajemen” dalam menyajikan informasi segmen menggunakan dasar yang sama seperti halnya pelaporan internal.
c). SFAS No. 5 (Revised 2009) regarding "Operating Segments". SFAS requires entities to disclose information that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of business activities, refine the definition of operating segments and the procedures used to identify and report the operating segments and requires the "Management Approach" in providing information using the same basis as well as internal reporting.
Terkait dengan standar tersebut, Perusahaan menentukan dan menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi yang secara internal diberikan kepada pengambil keputusan operasional. Perusahaan mengoperasikan dan menjalankan bisnis melalui segmen tunggal dengan melakukan jasa penyediaan IT yang fleksibel. Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang disampaikan kepada pengambil keputusan operasional. Dalam hal ini pengambil keputusan operasional yang mengambil keputusan strategis adalah Direksi.
Related to the standard, the Company determines and presents operating segments based on information provided internally to the operational decision-makers. The Company operate and conduct business through a single segment by providing a flexible IT services. The operating segment reported in a manner consistent with internal reporting provided to operational decision-makers. In this case the operational decision-makers that strategic decisions are the Board of Directors.
Informasi komparatif telah disajikan kembali agar sesuai dengan standar tersebut. Karena perubahan pada kebijakan akuntansi hanya mempengaruhi aspek pengungkapan, maka tidak ada dampak terhadap laba per saham.
Comparative information has been presented to conform with the revised standards. The changes in accounting policy only affect presentations aspects, therefore it has not impact to the earnings per share.
ii. Standar Akuntansi Keuangan yang Telah Dikeluarkan, tetapi belum Berlaku Efektif
ii. Financial Accounting Standards of Issued Which, are not yet Effective
Berikut ini merupakan standar akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi KeuanganIkatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) yang relevan terhadap Perusahaan, tetapi belum efektif di tahun 2011. Namun, penerapannya disyaratkan untuk tahun buku yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2012:
The followings are accounting standards issued by the Indonesian Accounting Standards Board-Indonesian Institute of Accountants (IASB-IIA) which are relevant to the Company, and not yet effective in 2011. However which are mandatory for the financial year beginning of dated January 1, 2012:
- PSAK No. 10 (Revisi 2010) mengenai “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”. - PSAK No. 13 (Revisi 2011) mengenai “Properti Investasi”. - PSAK No. 16 (Revisi 2011) mengenai “Aset Tetap”.
- SFAS No. 10 (Revised 2010) regarding "The Effects of Change in Foreign Exchange Rates." - SFAS No. 13 (Revised 201) regarding "Investment Property." - SFAS No. 16 (Revised 2011) regarding "Property, Plant, and Equipment". - SFAS No. 18 (Revised 2010) regarding "Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans". - SFAS No. 24 (Revised 2010) regarding "Employee Benefits". - SFAS No. 26 (Revised 2011) regarding "Borrowing Costs".
- PSAK No. 18 (Revisi 2010) mengenai “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”. - PSAK No. 24 (Revisi 2010) mengenai “Imbalan Kerja”. - PSAK No. 26 (Revisi 2011) mengenai “Biaya Pinjaman”. - PSAK No. 28 (Revisi 2010) mengenai “Akuntansi untuk Asuransi Kerugian”. - PSAK No. 30 (Revisi 2011) mengenai “Akuntansi Guna Usaha”. - PSAK No. 33 (Revisi 2011) mengenai “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan”.
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
- SFAS No. 28 (Revised 2010) regarding "Accounting for Loss Insurances". - SFAS No. 30 (Revised 2011) regarding "Leases". - SFAS No. 33 (Revised 2011) regarding "Stripping Activities and Environtmental Managemment in General Mining ". 9
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Period Of Nine Months ended September 30, 2012 December 31, 2011 and January 1, 2011 / Decembe 31, 2011 (Expressed In Rupiah,Unless Otherwise Stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY (Continued)
c. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang Direvisi (Lanjutan)
c. Adoption of Revised Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) and Interpretation of Financial Accounting Standards (IFAS) Continued
ii. Standar Akuntansi Keuangan yang Telah Dikeluarkan, tetapi belum Berlaku Efektif (Lanjutan)
ii. Financial Accounting Standards of Issued, which are not yet Effective (Continued)
- PSAK No. 34 (Revisi 2010) mengenai “Kontrak Konstruksi”. - PSAK No. 36 (Revisi 2010) mengenai “Akuntansi untuk Asuransi Jiwa”. - PSAK No. 45 (Revisi 2011) mengenai “Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba”. - PSAK No. 46 (Revisi 2010) mengenai “Akuntansi Pajak Penghasilan”. - PSAK No. 50 (Revisi 2010) mengenai “Instrumen Keuangan: Penyajian”. - PSAK No. 53 (Revisi 2010) mengenai “Pembayaran Berbasis Saham”. - PSAK No. 60 mengenai “Instrumen Keuangan:Pengungkapan”. - PSAK No. 61 mengenai “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah”. - PSAK No. 62 mengenai “Kontrak Asuransi”. - PSAK No. 63 mengenai “Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi”. - PSAK No. 64 mengenai “Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral”. - ISAK No. 13 mengenai “Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri”. - ISAK No. 15 “PSAK No. 24 – Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”. - ISAK No. 16 mengenai “ Perjanjian Konsesi Jasa”.
- SFAS No. 34 (Revised 2010) regarding "Contstruction Contracts". - SFAS No. 36 (Revised 2010) regarding "Accounting for Life Insurance”. - SFAS No. 44 (Revised 2011) regarding "Financial Reporting for Non-Profit Organizations". - SFAS No. 46 (Revised 2010) regarding "Accounting for Income Taxes”. - SFAS No. 50 (Revised 2010) regarding "Financial Instrument: Presentation”. - SFAS No. 53 (Revised 2010) regarding "Share-Based Payment". - SFAS No. 60 (Revised 2010) regarding "Financial Instrument: Disclosures". - SFAS No. 61 regarding "Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance". - SFAS No. 62 regarding "Insurance Contract". - SFAS No. 63 regarding "Financial Reporting in Hyperinflationary Economies”. - SFAS No. 64 regarding " Exploration and Evaluation of Mineral Resources”. - IFAS No. 13 regarding "Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation”. - IFAS No. 15 “SFAS No. 24 - The Limit on Defined Benefit Asset, Minimum Finding Requirements and their Interaction.
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
- ISAK No.18 mengenai “Bantuan Pemerintah-Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi”. - ISAK No.19 mengenai “Aplikasi Pendekatan Penyajian Kembali pada PSAK No. 63 mengenai “Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi”. - ISAK No. 20 mengenai “Pajak Penghasilan-Perubahan Status Pajak Entitas atau Pemegang Sahamnya”. - ISAK No. 22 mengenai “Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan”. - ISAK No. 23 mengenai “Sewa Operasi-Insentif”. - ISAK No. 24 mengenai “Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa”. - ISAK No. 25 mengenai “Hak Atas Tanah”. - ISAK No. 26 mengenai “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”.
regarding "Service Concession - IFAS No. 16 Arrangements”. regarding "Government Assistance-No - IFAS No. 18 Spesific Relation to Operating Activities”. - IFAS No. 19 "Applying the Restatement Approach Under SFAS 63 regarding "Financial Reporting in Hyperinflationary Economies”. - IFAS No. 20 regarding "Income Taxes-Change in the Tax Status of An Entity or Its Shareholders”. - IFAS No. 2 regarding "Service Concession Arrangement: Disclosure”. - IFAS No. 23 regarding "Operating Leases-Incentives”. - IFAS No. 24 regarding "Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of A Lease. - IFAS No. 25 regarding "Rights Arising from Land”. regarding "Reassessment of Embeded - IFAS No. 26 Derivatives”.
Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar dan Interpretasi yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangannya.
The Company are presently evaluating and haven’t determine the effects of these revised and new Standards and Interpretations on their financial statements.
iii. Pencabutan Standar Akuntansi
iii. Withdrawal of Accounting Standards
Berikut ini merupakan pencabutan atas standar akuntansi dan interpretasinya yang penerapannya disyaratkan untuk tahun buku yang efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011, namun tidak relevan atau tidak berdampak material terhadap Perusahaan:
The followings are withdrawal accounting standards and interpretations which are mandatory for the financial year effective on or after January 1, 2011, but are not relevant or did not have material impact for the Company:
- PSAK No. 6 mengenai ”Akuntansi dan Pelaporan untuk Entitas Tahap Pengembangan”. - PSAK No. 21 mengenai ”Akuntansi Ekuitas (PSAK No. 6)”. - PSAK No. 40 mengenai ”Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan / Perusahaan Asosiasi (pencabutan melalui PSAK No. 15 Revisi 2009)”.
- SFAS No. 6 regarding “Accounting and Reporting for Development Stage Entities”. No. - SFAS No. 6 regarding “Accounting for Equity (SFAS 6)”. - SFAS No. 6 regarding “Accounting for Changes in Equity of the Subsdiary or Associate (withdrawn through SFAS No. 15 Revised 2009)”.
10
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
c. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang Direvisi (Lanjutan)
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Period Of Nine Months ended September 30, 2012 December 31, 2011 and January 1, 2011 / Decembe 31, 2011 (Expressed In Rupiah,Unless Otherwise Stated) 2. SUMMARY (Continued)
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
c. Adoption of Revised Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) and Interpretation of Financial Accounting Standards (IFAS) Continued
iii. Pencabutan Standar Akuntansi (Lanjutan)
iii. Withdrawal of Accounting Standards (Continued)
- ISAK No. 1 mengenai “Penentuan Harga Pasar Dividen (PPSAK No. 6)”. - ISAK No. 2 mengenai “Penyajian Modal dalam Neraca dan Piutang kepada Pemesan Saham (PPSAK No.6)”. - ISAK No. 2 mengenai “Akuntansi atas Pemberian Sumbangan atau Bantuan”.
- IFAS No. 1 regarding “Determination of Market Value of Share Dividends (SSFAS No. 6)”. - IFAS No. 2 regarding “Presentation of Capital and Receivables from Share Subscribers (SSFAS No. 6)”. - IFAS No. 3 regarding “Accounting for Donation or Endowmnet”.
Berikut ini merupakan standar akuntansi dan interpretasinya yang penerapannya disyaratkan untuk tahun buku yang efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012, namun tidak relevan atau tidak berdampak material terhadap Perusahaan:
The followings are withdrawal accounting standards and interpretations which are mandatory for the financial year effective on or after January 1, 2011, but are not relevant or did not have material impact for the Company:
- PSAK No. 11 mengenai “Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing (pencabutan melaui PSAK No. 10 Revisi 2010”. - PSAK No. 27 mengenai “Akuntansi Koperasi”. - PSAK No. 29 mengenai “Akuntansi Minyak dan Gas Bumi”. - PSAK No. 44 mengenai “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate”. - PSAK No. 52 mengenai “Mata Uang Pelaporan (pencabutan melalui PSAK No. 10 Revisi 2010)”. - ISAK No. 4 mengenai “Alternatif Perlakuan yang Diizinkan atas Selisih Kurs (pencabutan melaui PSAK No. 10 Revisi 2010)”.
- SFAS No. 11 regarding “Transaction of Financial Statements in Foreign Currencies (withdrawn throught SFAS No. 10 revised 2010)”. - SFAS No. 27 regarding “Accounting for Cooperatives”. - SFAS No. 29 regarding “Accounting for Oil and Gas”.
Perusahaan sedang mengevaluasi dampak yang mungkin ditimbulkan oleh pencabutan standar tersebut termasuk dampak yang mungkin ditimbulkan oleh pencabutan PSAK No. 51 mengenai “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi” (PPSAK No. 10) yang penerapannya disyaratkan untuk tahun buku efektif tanggal 1 Januari 2013.
The Company is still evaluating the possible impact on the wthdrawal of those financial accounting standards including the impact on the withdrawal of the SFAS No. 51 regarding “Quasi Reorganisation” (SSFAS No. 10) which are mandatory for the financial year beginning January 1, 2013.
d. Penggunaan Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi
- SFAS No. 44 regarding “Accounting for Real Estate Development Activities”. - SFAS No. 52 regarding “Reporting Currencies (withdrawn through SFAS No. 10 revised 2010)”. - IFAS No. 4 regarding “Allowable Alternative Treatment of Foreign Exchange Differrences (withdrawn through SFAS No. 10 revised 2010)”.
d. Consideration of use, Estimates and Assumptions
Dalam penyusunan laporan keuangan yang berdasar dengan Standar Akuntansi Keuangan, dibutuhkan pertimbangan, estimasi dan asumsi yang nantinya akan mempengaruhi:
In the preparation of financial statements by the Financial Accounting Standards, required consideration, estimates and assumptions which will affect:
i.
i.
Penerapan kebijakan akuntansi.
Application of accounting policies.
ii. Jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan;
ii. Amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements;
iii. Jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama periode pelaporan.
iii. The number of reported revenues and expenses during the reporting period.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil aktual mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Although these estimates are based on management's best knowledge on current events and actions, actual results may differ from those estimates.
Estimasi dan asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas taksiran akuntansi diakui pada periode dimana taksiran tersebut direvisi dan periodeperiode yang akan datang akan dipengaruhi oleh revisi taksiran tersebut.
Estimates and assumptions used are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and the periods will be affected by the revisions dating estimates.
e. Instrumen Keuangan
e. Financial Instruments The Company has implemented SFAS. 50 (Revised 2010) regarding the "Financial Instruments: Presentation", SFAS No. 60 regarding the "Financial Instruments: Disclosures" and SFAS No. 55 (Revised 2006) regarding the "Financial Instruments: Recognition and Measurement" which effectively imposed by the Company on January 1, 2011. The Company applied prospectively.
Perusahaan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010) mengenai “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 60 mengenai “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengenai “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” yang efektif diberlakukan oleh Perusahaan pada tanggal 1 Januari 2011. Perusahaan menerapkannya secara prospektif. 11
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Period Of Nine Months ended September 30, 2012 December 31, 2011 and January 1, 2011 / Decembe 31, 2011 (Expressed In Rupiah,Unless Otherwise Stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY (Continued)
e.
e. Financial Instruments (Continued)
Instrumen Keuangan (Lanjutan) 1)
Aset Keuangan
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
1) Financial assets
Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui kas dan bank, piutang usaha, piutang pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan piutang lain-lain (piutang karyawan) dan Kewajiban keuangan Perusahaan terdiri dari utang usaha, utang lain-lain, utang sewa, biaya masih harus dibayar dan utang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Perusahaan menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The Company's financial assets classified as financial assets measured at fair value through cash and bank, accounts receivable, accounts receivable on the side that had a special relationship and other receivables (receivables of employees) and financial liabilities consist of accounts payable, debt, etc., lease debt, accrued expenses and debt to those who have a special relationship. The Company determines the classification of financial assets at initial recognition.
i.
i.
Pengakuan dan Pengukuran
Recognition and Measurement
Mulai tanggal 1 Januari 2011, pada saat pengakuan awal, Perusahaan mengelompokan seluruh aset keuangannya (kecuali investasi dalam saham) sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Starting the date of January 1, 2011, at the time of initial recognition, the Company classifies all its financial assets (excluding investments in shares) as of loans and receivables. Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed payments or have not been determined and quotations in an active market.
Aset keuangan Perusahaan berupa investasi dalam saham dikelompokan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual. Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai kelompok tersedia untuk dijual atau tidak dapat diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
The Company's financial assets in the form of investments in the stock of financial assets classified as available for sale. Available for sale financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or can not be classified as loans granted and receivables, investments held to maturity or financial assets are measured at fair value through profit or loss.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diperdagangkan jika perolehannya ditujukan untuk dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti adanya kecenderungan ambil untung dalam jangka pendek.
Financial assets are measured at fair value through profit or loss are financial assets that are traded. Financial assets classified as financial assets are traded if the acquisition is intended to be sold or bought back in the near future and there is evidence of a trend in the short term profit taking.
Tidak ada aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diperdagangkan, kecuali piutang derivatif
There are not financial assets categorised as held for trading, except for derivative receivables.
Keuntungan dan kerugian yang timbul atas perubahan nilai wajar derivatif, diakui dalam laporan laba rugi sebagaia bagian dari “keuntungan/kerugian selisih kurs”.
Gains and losses arising from changes in fair value of derivatives are recognized in the income statement sebagaia part of the "profit / loss on foreign exchange".
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, investasi bersih dalam sewa pembiayaaan, piutang lain-lain dan aset lain-lain.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed payments or have not been determined and quotations in an active market. At the time of initial recognition, loans and receivables are recognized granted at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest method. Loans and receivables include cash and cash equivalents, accounts receivable, net investment in lease pembiayaaan, other receivables and other assets.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan Perusahaan diukur pada nilai wajar. Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu penerbitan suatu kewajiban keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset,
At the time of initial recognition, financial assets measured at fair value. Transaction costs only include costs directly attributable to the acquisition of an issuance of a financial liability and an additional cost that will not happen if the financial instrument is not acquired or issued for financial assets, transaction costs are added to the amount recognized in the initial recognition of assets,
12
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Period Of Nine Months ended September 30, 2012 December 31, 2011 and January 1, 2011 / Decembe 31, 2011 (Expressed In Rupiah,Unless Otherwise Stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY (Continued)
e. Instrumen Keuangan (Lanjutan)
e. Financial Instruments (Continued)
1) Aset Keuangan (Lanjutan) i.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
1) Financial assets (Continued)
Pengakuan dan Pengukuran (Lanjutan)
i.
Recognition and Measurement (Continued)
(sebelum tanggal 1 Januari 2011, biaya transaksi dicatat pada akun beban tangguhan dan bukan merupakan bagian dari piutang pembiayaan konsumen).
(prior to January 1, 2011, transaction costs are recorded in deferred expense account and not part of the consumer financing).
Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan pembiayaan konsumen untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan (sebelum tanggal 1 Januari 2011, amortisasi biaya transaksi dicatat sebagai bagian dari beban perolehan pembiayaan konsumen atau sebagai pengurang dari pendapatan pembiayaan konsumen, tergantung skema biaya transaksi).
Transaction costs are amortized over the life of the instrument based on the effective interest method and recorded as part of the income of consumer financing for the transaction costs in relation to financial assets (prior to January 1, 2011, amortization of transaction costs accounted for as part of the burden of financing the acquisition of the consumer or as a deduction from income consumer financing, depending on the scheme of transaction costs).
2) Liabilitas Keuangan i.
OF
2) Financial liabilities
Pengakuan dan Pengukuran
i.
Recognition and Measurement
Pada saat pengakuan awal, seluruh liabilitas keuangan Perusahaan dikelompokan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
At the time of initial recognition, all financial liabilities classified as financial liabilities measured at amortized cost.
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diperdagangkan jika perolehannya ditujukan untuk dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti adanya kecenderungan ambil untung dalam jangka pendek. Utang derivatif dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diperdagangkan kecuali ditetapkan sebagai lindung nilai.
Financial liabilities measured at fair value through profit or loss are financial liabilities that are traded. Financial liabilities are classified as financial liabilities that are traded if the acquisition is intended to be sold or bought back in the near future and there is evidence of a trend in the short term profit taking. Debt derivative financial liabilities classified as trading unless designated as hedging.
Tidak ada liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai iabilitas keuangan yang diperdagangkan, kecuali utang derivatif.
There are not financial liabilities categorised as held for trading, except for derivative payables.
Pada saat pengakuan awal, kewajiban keuangan Perusahaan diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan penerbitan kewajiban keuangan. Pengukuran kewajiban keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya. Kewajiban keuangan biaya transaksi dikurangkan dari jumlah utang yang diakui pada awal pengakuan kewajiban (sebelum tanggal 1 Januari 2011, biaya transaksi dicatat pada akun beban tangguhan dan bukan merupakan bagian dari piutang pembiayaan konsumen). Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan pembiayaan konsumen sehubungan beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan kewajiban keuangan (sebelum tanggal 1 Januari 2011, amortisasi biaya transaksi dicatat sebagai bagian dari beban perolehan pembiayaan konsumen atau sebagai pengurang dari pendapatan pembiayaan konsumen, tergantung skema biaya transaksi).
At the time of initial recognition, financial liabilities measured at fair value plus transaction costs that are attributable directly on the acquisition of the issuance of financial obligations. Measurement after initial recognition of financial liabilities depends on their classification. Financial liabilities are deducted from the amount of the transaction costs of debt are recognized in the early recognition of liabilities (prior to January 1, 2011, transaction costs are recorded in deferred expense account and not part of the consumer financing). Transaction costs are amortized over the life of the instrument based on the effective interest method and recorded as part of the income of consumer financing interest expense related to transaction costs in connection with financial liabilities (prior to January 1, 2011, amortization of transaction costs accounted for as part of the burden of financing the acquisition of the consumer or as a deduction from income, consumer financing, depending on the scheme transaction costs).
13
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
e. Instrumen Keuangan (Lanjutan)
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Period Of Nine Months ended September 30, 2012 December 31, 2011 and January 1, 2011 / Decembe 31, 2011 (Expressed In Rupiah,Unless Otherwise Stated) 2. SUMMARY (Continued)
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
e. Financial Instruments (Continued)
3) Penghentian Pengakuan dari Instrumen Keuangan
3) Discontinuation Recognition of Financial Instrument
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau Perusahaan mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Perusahaan secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau kewajiban atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Perusahaan diakui sebagai aset atau kewajiban secara terpisah.
The Company to stop the recognition of financial assets when the contractual rights to cash flow from the financial assets expire or the Company to transfer all rights to receive contractual cash flows of financial assets in a transaction where the Company has transferred substantially all the risks and benefits of ownership of financial assets transferred. Any rights or obligations of the transferred financial assets that arise or are still owned by the Company are recognized as assets or liabilities separately.
Perusahaan menghentikan pengakuan kewajiban keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
The Company's financial obligations to stop the recognition of liabilities at the time specified in the contract is discharged or canceled or expires.
Dalam transaksi dimana Perusahaan secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Perusahaan menghentikan pengakuan aset tersebut jika Perusahaan tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut.
In transactions where the Company is substantially no or did not transfer all the risks and benefits of ownership of financial assets, the Company terminate the recognition of such assets if the Company no longer had control over those assets.
Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau kewajiban. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Perusahaan tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, yang ditentukan oleh besarnya perubahan nilai aset yang ditransfer. Perusahaan menghapusbukukan saldo piutang usaha pada saat Perusahaan menentukan bahwa aset tersebut tidak dapat ditagih lagi. Penerimaan atau pemulihan kembali atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain.
Rights and obligations arising or which are still held in the transfer are recognized separately as assets or liabilities. In which the transfer of control of the assets are still owned, the Company continued to recognize the transferred asset in the amount of sustained engagement, which is determined by the magnitude of change in the value of the transferred assets. The Company write-off accounts receivable when the Company determine that the assets can not be billed again. Receipt or recovery of the financial assets have been written off are recognized as other income.
4) Saling Hapus dari Instrumen Keuangan
4) Offsetting in Financial Instrument
Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca, jika Perusahaan memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara netto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan.
Financial assets and financial liabilities and net worth offset presented in the balance sheet if, and only if, the Company has a legally enforceable right to offset the recognized amounts and intends to complete a net or to realize assets and settle liabilities simultaneously.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
Revenues and expenses are recorded net only if permitted by accounting standards.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan disaling hapus dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk menyelesaikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.
Financial assets and financial liabilities and offset against the amount of exemption reported on the statement of financial position when there is a legally enforceable right to offset the recognized amounts and the intention to complete the asset and settle liability simultaneously.
5) Pengukuran Biaya Perolehan Instrumen Keuangan
Diamortisasi
dari
5) Amortized cost measurement of financial instruments
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan adalah jumlah aset atau kewajiban keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan penyisihan kerugian penurunan nilai.
Amortized cost of a financial asset or financial liability is the amount of assets or financial liabilities are measured at initial recognition minus principal payments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest rate is calculated from the difference between the initial value and maturity value, and allowance for impairment losses.
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diklasifikasikan dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi antara lain utang usaha dan utang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar, pinjaman dan obligasi.
Financial liabilities that are not classified as financial liabilities measured at fair value through profit or loss and classified in this category are measured at amortized cost. Financial liabilities measured at amortized cost, among others, accounts payable and other debt, accrued expenses, loans and bonds.
14
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Period Of Nine Months ended September 30, 2012 December 31, 2011 and January 1, 2011 / Decembe 31, 2011 (Expressed In Rupiah,Unless Otherwise Stated) 2. SUMMARY (Continued)
e. Instrumen Keuangan (Lanjutan)
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
e. Financial Instruments (Continued)
6) Pengukuran Nilai Wajar dari Instrumen Keuangan
6) Measurement of Fair Value of Financial Instrument
Nilai wajar adalah nilai dimana suatau aset dapat dipertukarkan, atau suatu kewajiban diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction) pada tanggal pengukuran. Jika tersedia, Perusahaan mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu- waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang actual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar.
The fair value is the value at which suatau asset could be exchanged, or a liability settled between knowledgeable, willing parties to conduct fair transactions (arm's length transaction) at the measurement date. If available, the Company measures the fair value of financial instruments using the price quotations in an active market for such instruments. A market is considered active if the quotation price at any time and regularly available and reflect the actual market transactions and routine within a reasonable transaction.
Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Perusahaan menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian.
If the market for a financial instrument is not active, the Company determines fair value by using valuation techniques.
Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substantial sama, penggunaan analisa arus kas yang di diskonto dan penggunaan analisa arus kas yang di diskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model). Teknik penilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan input pasar, dan meminimalkan penggunaan taksiran yang bersifat spesifik dari Perusahaan, memasukkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang diterima dalam penetapan harga instrumen keuangan.
Valuation techniques include the use of current market transactions are carried out appropriately by those who understand, willing, and if available, reference to the current fair value of another instrument which is substantially the same, using the discounted cash flow analysis and the use of the discounted cash flow analysis and the use of option pricing model (option pricing model). Assessment techniques are selected to maximize the use of market inputs and minimize the use of a specific provision of the Company, include all the factors to be considered by market participants in setting a price and is consistent with accepted economic methodologies in the pricing of financial instruments.
Input yang digunakan dalam teknik penilaian secara memadai mencerminkan ekspektasi pasar dan ukuran atas faktor risiko dan pengembalian (risk-return) yang melekat pada instrumen keuangan. Perusahaan mengkalibrasi teknik penilaian dan menguji validitasnya dengan menggunakan harga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk yang instrumen yang sama atau atas dasar data pasar lainnya yang tersedia yang dapat di observasi.
Inputs used in valuation techniques to adequately reflect market expectations and measures of risk and return factors (riskreturn) attached to financial instruments. Company valuation techniques to calibrate and test its validity using prices from current market transactions that can be observed for the same instrument or based on other market data are available that can be observed.
Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima, kecuali jika nilai wajar dari instrumen keuangan tersebut ditentukan dengan perbandingan dengan transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi dari suatu instrumen yang sama (yaitu tanpa modifikasi atau pengemasan ulang), atau berdasarkan suatu teknik penilaian yang variabelnya hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi. Jika harga transaksi memberikan bukti terbaik atas nilai wajar pada saat pengakuan awal, maka instrumen keuangan pada awalnya diukur pada harga transaksi dan selisih antara harga transaksi dan nilai yang sebelumnya diperoleh dari model penilaian diakui dalam laporan laba rugi setelah pengakuan awal tergantung pada masing-masing fakta dan keadaan dari transaksi tersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat diobservasi atau saat transaksi ditutup.
The best evidence of fair value of financial instruments at initial recognition is the transaction price, ie the fair value of payments made or received, except if the fair value of financial instruments is determined by comparison with recent market transactions that can be observed from the same instrument (is without modification or repackaging) or based on an engineering assessment of the variables using only data from observable markets. If the transaction price provides the best evidence of the fair value upon initial recognition, the financial instruments are measured initially at transaction price and the difference between transaction price and the value previously obtained from the model of assessment is recognized in profit or loss after initial recognition depends on the individual facts and circumstances of the transaction, but not later than the time of the assessment is fully supported by observable market data or when the transaction closed.
Nilai wajar mencerminkan risiko kredit atas instrumen keuangan dan termasuk penyesuaian yang dilakukan untuk memasukkan risiko kredit Perusahaan dan pihak lawan, mana yang lebih sesuai. Taksiran nilai wajar yang diperoleh dari model penilaian akan disesuaikan untuk mempertimbangkan faktor-faktor lainnya, seperti risiko likuiditas atau ketidakpastian model penilaian, sepanjang Perusahaan yakin bahwa keterlibatan suatu pasar pihak ketiga akan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dalam penetapan harga suatu transaksi.
The fair value reflects the credit risk on financial instruments and includes adjustments made to incorporate the credit risk of the Company and the opposing party, whichever is appropriate. Estimated fair value is derived from valuation models will be adjusted to consider other factors, such as liquidity risk or uncertainty assessment models, as long as the Company believes that the involvement of a third-party market will consider these factors in pricing a transaction.
15
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Period Of Nine Months ended September 30, 2012 December 31, 2011 and January 1, 2011 / Decembe 31, 2011 (Expressed In Rupiah,Unless Otherwise Stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY (Continued)
e. Instrumen Keuangan (Lanjutan)
e. Financial Instruments (Continued)
7) Penurunan Nilai Aset Keuangan
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
7) Impairment of Financial Assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
At the end of each reporting period, the Company evaluates whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets decline in value.
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
For loans granted and receivables carried at amortized cost, the Company first determines that there is objective evidence regarding the impairment of individually significant financial assets individually or collectively for financial assets that are not individually significant.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK No.48 (Revisi 2009) mengenai “Penurunan Nilai Aset”.
Effective on January 1, 2011, the Company adopted prospectively SFAS No.48 (Revised 2009) regarding the "Impairment of Assets".
PSAK ini menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya, jika jumlah aset tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.
SFAS establishes the procedures applicable to entities does not exceed the amount of assets recorded Unrecoverable. An asset is recorded exceeds the number of Unrecoverable if the amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of assets. In those cases, the asset depreciates in value and this statement requires an entity recognizes an impairment loss. The revised SFAS also determine when an entity reverse impairment losses and the required disclosures.
Penerapan PSAK ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada pelaporan keuangan Perusahaan.
Application of SFAS is not a significant influence on the Company of financial reporting.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
At the end of each reporting period, the Company assess whether there is an indication of an asset having peneurunan value. If there are indications that at the time of testing or asset impairment is required, the Company makes a formal estimate of recoverable amount the asset.
Jika perusahaan menentukan tidak terdapat obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui, atau tetap, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Company determines there is no objective regarding the the impairment of financial assets are assessed on an individual basis, regardless of financial assets is significant or not, the asset is put into a group of financial assets with similar credit risk characteristics and assess the impairment of the group collectively. Asset impairment and individually assessed for impairment loss was recognized, or permanent, are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa mendatang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa dating didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variable, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.
If there is objective evidence that impairment has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the carrying value of assets by the present value of estimated future cash flows dating (excluding future credit losses that have not happened). The present value of estimated future cash flows discounted at dating using the effective interest rate is the beginning of the financial assets. If the loan has a variable interest rate, the discount rate used for measuring any impairment loss is the effective interest rate applicable.
Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan.
The carrying values of financial assets is reduced through the use of post reserves and the amount of impairment losses recognized in comprehensive income. Interest income is subsequently recognized at the carrying value is derived based on the initial effective interest rates of financial assets. Loans and receivables along with related spare tidakl waived if there is a realistic possibility for future recovery and all collateral has been realized or transferred to the Company.
16
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Period Of Nine Months ended September 30, 2012 December 31, 2011 and January 1, 2011 / Decembe 31, 2011 (Expressed In Rupiah,Unless Otherwise Stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY (Continued)
e. Instrumen Keuangan (Lanjutan)
e. Financial Instruments (Continued)
7) Penurunan Nilai Aset Keuangan (Lanjutan)
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
ACCOUNTING
POLICIES
If, in the following year, the estimated value of financial assets impairment loss increases or decreases due to events occurring after the impairment is recognized, the impairment loss previously recognized is increased or decreased by adjusting the reserves decline the post. If in the future removal may be recovered, the recovery amount is recognized in profit or loss.
f. Foreign Currencies Transactions and Balances
Transaksi dalam tahun berjalan yang menyangkut mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah sesuai dengan kurs yang berlaku pada saat transaksi terjadi.
Transactions during the year involving foreign currencies are recorded in Rupiah amounts at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made.
Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal neraca, yaitu USD 1 = Rp 9.533 dan SGD 1 = Rp 7.785 untuk 30 September 2012 dan USD 1 = Rp 9.069 dan SGD 1 = Rp 6.991 untuk 31 Desember 2011 dan USD 1 = Rp 9.044 dan SGD 1 = Rp 6.886 untuk 01 Januari 2011. Selisih kurs yang terjadi akibat penjabaran tersebut dibukukan sebagai laba rugi tahun berjalan.
At balance sheets dates, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are converted into Rupiah at the rates of exchange prevailing at such dates, that is is USD 1 = Rp 9,533 and SGD 1 = Rp 7,785 as of September 30, 2012 and USD 1 = Rp 9,069 and SGD 1 = Rp 6,991 as of December 31, 2011 and USD 1 = Rp 9,044 and SGD 1 = Rp 6,886 as of January 01, 2011. The resulting gains or losses are reflected in income for the year.
Keuntungan atau kerugian atas selisih kurs, yang sudah terealisasi maupun yang belum, baik yang berasal dari transaksi dalam mata uang asing maupun penjabaran aset dan liabilitas moneter dibebankan pada laporan laba rugi.
Realised and unrealised foreign exchange gains or losses arising from transaction in foreign currency and from the translation of foreign currency monetary assets and and liabilities are recognized in the profit or loss.
g. Setara Kas
g. Cash Equivalent Cash equivalents include cash, bank and short-term investments with original maturities of three months or less from the date of acquisition and are not restricted in use and not used as collateral and can be used as cash without significant changes in value as the criteria of cash and cash equivalents.
Setara kas mencakup kas, bank dan investasi jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan dan dapat segera dijadikan kas tanpa terjadi perubahan nilai yang signifikan sebagai kriteria kas dan setara kas. h. Piutang Usaha dan Piutang Lain-lain
i.
SIGNIFICANT
7) Impairment of Financial Assets (Continued)
Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba rugi. f.
OF
h. Accounts Receivable and Others Receivables
Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali jika efek diskontonya tidak material setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu yang dibentuk berdasarkan bukti obyektif bahwa saldo piutang mengalami penurunan nilai.
Accounts receivable and other receivables are recognized initially at fair value and subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, unless the effect is not material diskontonya net of allowance for doubtful accounts is established based on objective evidence that the receivable balance decreased value.
Cadangan penurunan nilai piutang ditetapkan berdasarkan penelaahan terhadap kemungkinan tidak tertagihnya piutang tersebut pada akhir tahun yang bersangkutan.
Reserve for impairment of receivable is provided based on the review of the uncollectible accounts at year end.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
i. Transactions with Related Parties
Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Definisi pihak-pihak berelasi yang dipakai adalah sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, efektif tanggal 1 Januari 2011 adalah sebagai berikut:
The Company have transactions with related parties. The definition of related parties used is in accordance with the SFAS No. 7 (Revised 2010) regarding “Related Parties Disclosures)”, effective on January 1, 2011 are following:
i. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
i. A person or a close member of the person’s family is related to a reporting entitiy if that person: a) Has control or joint control over the reporting entity;
a) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
17
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Period Of Nine Months ended September 30, 2012 December 31, 2011 and January 1, 2011 / Decembe 31, 2011 (Expressed In Rupiah,Unless Otherwise Stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY (Continued)
i. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi (Lanjutan)
i. Transactions with Related Parties (Continued)
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
b) Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
b) Has significant influence over the reporting entity; or
c) Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
c) A member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
jika
ii. An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies:
a) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
a) The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsdiary and fellow subsdiary is related to the others).
b) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
b) One entity is an associate or joint venture of the othe rentity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
c) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
c)
d) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
d) One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
e) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
e) The entity is a post-employeement benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is it self such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.
f) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam (i);
f)
g) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (i) (b) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
g) A person identified in (i) (b) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
Seluruh transaksi yang material dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
All material related parties transactions with are disclosed in the notes to financial statements.
ii. Satu entitas berelasi dengan memenuhi salah satu hal berikut:
j.
OF
entitas
pelapor,
Aset Tetap
Both entities are joint ventures of the same third party.
The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (i);
j. Property and Equipment
Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007) mengenai “Aset Tetap”. Perusahaan memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya.
The Company applied SFAS No. 16 (Revised 2007) regarding “Property and Equipment”. The Company has chosen the cost model as the accounting policy for its property and equipment.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, kecuali tanah yang tidak disusutkan, sebagai berikut:
Property and equipment are stated at cost less accumulated depreciation and any impairment loss. Depreciation is computed, except for land which is not depreciated, using the staright-line method over the estimated useful lives of the assets, as follows:
Jenis aset tetap
Masa manfaat (tahun) / Usefull lives (years)
Bangunan Komputer dan perlengkapannya Inventaris kantor Kendaraan
20 4 4 4
Category of property and equipment
Buildings Computers and equipment Office equipment Vehicles
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan ditelaah setiap akhir periode berjalan dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reveiwed at each year end, with the effect of any changes in estimated accounted for on a prospective basis.
Sesuai dengan PSAK No. 47 mengenai “Akuntansi Tanah”, perolehan tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
In accordance with SFAS No. 47, “Accounting for Land”, the acquisition of land are stated at cost and not depreciated. 18
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Period Of Nine Months ended September 30, 2012 December 31, 2011 and January 1, 2011 / Decembe 31, 2011 (Expressed In Rupiah,Unless Otherwise Stated) 2. SUMMARY (Continued)
j. Aset Tetap (Lanjutan)
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
j. Property and Equipment (Continued)
Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah, ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
Certain costs associated with the acquisition or extension of land ownership rights, are deferred and amortized over the period of land rights or economic life of the land, whichever is shorter.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Biaya penggantian komponen suatu aset dan biaya inspeksi yang signifikan diakui dalam jumlah tercatat aset, jika memenuhi kriteria untuk diakui sebagai bagian dari aset. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap sebesar nilai bukunya dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.
The cost of maintenance and repairs is charged to income as incurred. Significant cost of replacing part of assets and major inspection cost are recognized in the carrying amount of the assets if the recognition criteria are met. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the profit or loss.
Aset dalam pelaksanaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akun ini akan dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan digunakan.
Assets in progress is stated at cost. This account will be transferred to each account the respective property and equipment at the time the asset is completed and used.
k. Sewa Pembiayaan
l.
OF
k. Finance Lease
Perusahaan menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007) mengenai “Sewa”. Klasifikasi sewa didasarkan pada sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee dan pada substansi transaksi dan bukan pada bentuk kontraknya.
The Company applied SFAS No. 30 (Revised 2007) regarding “Leases”. The classification of lease is based on the extent to which risks and rewards incidental to ownership of a leased asset lie with the lessor or the lessee and the substance of the transaction rather than the form.
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Lease are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.
Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Kewajiban kepada lessor disajikan di dalam neraca sebagai kewajiban sewa pembiayaan
Assets held under finance leases are initially recognized as assets of the Company at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. The corresponding liability to the lessor is included in the balance sheet as a finance lease obligation.
Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan atas saldo kewajiban. Beban keuangan dibebankan langsung ke laba rugi, kecuali biaya yang dapat diatribusikan secara langsung ke aset tertentu yang memenuhi syarat yang dapat dikapitalisasi sesuai dengan kebijakan akuntansi biaya pinjaman. Rental kontijen dibebankan pada periode terjadi. Aset sewa disusutkan dengan menggunakan metode dan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset tetap (lihat kebijakan akuntansi mengenai aset tetap).
Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Finance charges are charged directly to profit or loss, unless they are directly attributable to qualifying assets, in which case they are capitalized in accordance with the accounting policy on borrowing costs. Contigent rentals are recognized as expenses in the periods in which they are incurred. Lease assets are depreciated using thesame mehod and estimated useful lives used for property and equipment (see accounting policy for property and equipment).
Biaya Emisi Efek Ekuitas
l. Stock Issuance Costs Costs incurred in connection with an Initial Public Offering andRights Issue are presented as additional paid-in equity accounts. It is based on Bapepam's decision dated March 13, 2000 with No.KEP-06/PM/2000.
Biaya biaya yang terjadi sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana dan Penawaran Umum Terbatas yang disajikan sebagai tambahan modal disetor pada akun ekuitas. Ini berdasarkan keputusan Bapepam tanggal 13 Maret 2000 dengan No. KEP-06/PM/2000. m. Pengakuan Pendapatan dan Beban
m. Revenue and Expenses Recognition Effective dated January 1, 2011, the Company applied SFAS No. 23 (Revised 2010) regarding “Revenue). These SFAS identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore revenue may be recognized and prescribe the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010) mengenai “Pendapatan”. PSAK ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu serta memberikan panduan praktis dalam penerapan criteria mengenai pengakuan pendapatan. 19
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Period Of Nine Months ended September 30, 2012 December 31, 2011 and January 1, 2011 / Decembe 31, 2011 (Expressed In Rupiah,Unless Otherwise Stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY (Continued)
m. Pengakuan Pendapatan dan Beban (Lanjutan)
m. Revenue and Expenses Recognition (Continued)
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan.
There is no significant impact on the applied of the revised SFAS on this financial statements.
Pendapatan yang diperoleh Perusahaan atas jasa menyediakan akses internet, menyediakan infrastruktur (intranet/ ekstranet), pembuatan web, portal, banner dan domain, co-location server dan memberikan jasa untuk merancang aplikasi software, diakui pada saat invoice diterbitkan, yang dilakukan setelah jasa tersebut selesai dilakukan.
Income earned on the Company's service provides Internet access, providing the infrastructure (intranet / extranet), making the web, portal, banner and domains, co-location server andprovide services to design the application software, are recognized when the invoice is issued, after the services areperformed completed.
Beban diakui atas dasar akrual (pada saat terjadinya).
Expenses are recognized on the accrual basis.
n. Pajak Penghasilan
n. Income Tax
Perusahaan menerapkan metode penangguhan pajak untuk menentukan pajak penghasilan sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 46 (Revisi 2010) mengenai "Akuntansi Pajak Penghasilan”.
The Company applied Statement of Financial Accounting Standards No. 46 (Revised 2010) concerning "Acounting for Income Tax”.
Pajak penghasilan badan dihitung untuk setiap Perusahaan sebagai badan hukum yang berdiri sendiri.
Corporate income tax is calculated for each the Company as a separate legal entity.
Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan menggunakan balance sheet liability method. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.
All temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying value for financial reporting purposes are recognized as deffered tax using the balance sheet liability method. Currently enacted tax rates are used to determine deferred tax.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan dan yang akan digunakan pada saat aset dipulihkan atau liabilitas dilunasi.
Deferred income tax is determined using tax rates that have been enacted or substantially enacted at the statement of financial position date and are expected to apply when the related deferred income tax asset is realized or the deferred income tax liability is settled.
Aset pajak tangguhan diakui, apabila besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan tempore yang dapat dikurangkan dan saldo rugi fiskal yang masih dapat dimanfaatkan.
Deffered tax assets are recognized to the extent that is probable that future taxable income will be available against which the deductible temporary differences and the tax loss carry forwards can be utilised.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan/banding, pada saat keputusan atas keberatan/banding tersebut ditetapkan.
Amendments to taxation liabilities are recorded when an assessment is received or, if objected to/appealed against, when the result of the objection.appeal are determined.
o. Laba (Rugi) Bersih Per Saham
o. Net Profit (Loss) Per Share Net profit (loss) per share are computed by dividing net profit (loss) with the weighted average number of shares which are subscribed and fully paid during the year. The adjusted weighted average number of shares is 184,000,000 shares for the years ended June 30,2012, December 31, 2011, Januari 1,2011.
Laba (rugi) bersih per saham dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih dengan jumlah tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama periode yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham adalah sebanyak 184.000.000 saham untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012, 31 Desember 2011, 1 Januari 2011. p. Dividen
p. Dividends Dividend distribution to the Company’s shareholders is recognised as a liability in the financial statements in the period in which the dividends are approved by the Company’s shareholders.
Pembagian dividen kepada para pemegang saham Perseroan diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan pada periode ketika dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham Perseroan. q.
OF
Imbalan Kerja
q.
Employment Benefits
Perusahaan mencatat imbalan kerja berdasarkan UndangUndang No.13/2003 tanggal 25 Maret 2003.
The Company recognized an unfunded employee benefits liability in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003.
Berdasarkan PSAK No.24 (Revisi 2010) mengenai “Imbalan Kerja”, biaya imbalan kerja dihitung berdasarkan UU No.13 dengan menggunakan metode perhitungan actuarial projected unit credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui
According to SFAS No. 24 (Revised 2010) regarding “Employee Benefit”, the cost of providing employee benefits according to the Law No. 13 is determined using the projected unit credit actuarial valuation method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unreconized actuarial gains or losses 20
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Period Of Nine Months ended September 30, 2012 December 31, 2011 and January 1, 2011 / Decembe 31, 2011 (Expressed In Rupiah,Unless Otherwise Stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY (Continued)
q. Imbalan Kerja (Lanjutan)
q.
r.
s.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Employment Benefits (Continued)
untuk masing-masing program pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah 10% dari liabilitas imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial ini diakui selama rata-rata sisa masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Biaya jasa lalu yang timbul akibat pengenalan program imbalan pasti atau perubahan liabilitas imbalan kerja dari program sebelumnya harus diamortisasi sampai imbalan kerja tersebut telah menjadi hak karyawan.
for each individual plan at the end of the previous reporting year exceed 10% of the defined benefit obligation atbthat date. These gains or losses are recognized on a straight line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Further, past-service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefit payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.
Imbalan kerja jangka pendek dakui pada saat terhutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual.
Short term employee benefits are recognized when they accrue to employees on an accrual basis.
Biaya jasa kini diakui sebagai beban periode berjalan.
The current service cost is recorded as an expense in the current year.
Informasi Segmen
r. Segment Information
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009) mengenai "Segmen Operasi". PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevalusi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas beroperasi.
Effective Dated January 1, 2011, the Company applied SFAS No. 5 (Revised 2009) regarding “Operating Segment”. These revised SFAS requires disclosures that will enable users of the financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.
Segmen merupakan bagian khusus dari Perusahaan yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen operasi), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Company that is engaged either in providing certain products (business segment) or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those in other segments.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Perusahan.
Revenues, expenses, results, segment assets and liabilities include items directly attributable to the segments as well as things that can be allocated on the basis of corresponding to the segment. Segments determined before inter-Company balances and transactions.
Untuk kepentingan manajemen, Perusahaan membagi segmen usahanya, yaitu: jasa penyedia akses internet, menyediakan infrastruktur (intranet/ ekstranet), pembuatan web, portal, banner dan domain, co-location server dan memberikan jasa untuk merancang aplikasi software.
For management purposes, the company divides its business segments, namely: Internet access service providers, providing the infrastructure (intranet / extranet), making the web, portal, banner and domains, co-location server and provide services to design software applications.
Penggunaan Estimasi
s. Use of Estimates The preparation of financial statements in conformity with the Indonesian Financial Accounting Standards requires the management to use estimates and assumptions that effect the reported amounts of assets and liabilities, the disclosure of contingent assets and liabilities as at the date of the financial statements, and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di indonesia yang mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjen pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama tahun pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi. t.
OF
Instrumen Derivatif
t.
Derivative Instruments
Perusahaan melakukan transaksi/kontrak dalam mata uang asing untuk tujuan mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang.
The Company transactions / contracts in foreign currency for the purpose of managing the risk of exchange rate changes.
Pada awalnya diakui pada nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif ditandatangani dan kemudian diukur kembali pada nilai wajarnya. Derivatif dicatat sebagai aset keuangan saat memilikinnilai wajar positif dan sebagai kewajiban keuangan apabila memiliki nilai negatif.
Are initially recognized at fair value on the date a derivative contract is signed and then remeasured at fair value. Derivatives are recorded as financial assets at fair memilikinnilai positive and as liabilities if it has a negative value.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar derivatif selama periode berjalan yang tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai diakui langsung pada laporan laba rugi.
Gains or losses arising from changes in fair value of derivatives during the period are not eligible for hedge accounting are recognized immediately in profit or loss.
21
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Period Of Nine Months ended September 30, 2012 December 31, 2011 and January 1, 2011 / Decembe 31, 2011 (Expressed In Rupiah,Unless Otherwise Stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY (Continued)
t.
t.
3.
Instrumen Derivatif (Lanjutan)
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Derivative Instruments (Continued)
Liabilitas derivatif disajikan masing-masing sebagai liabilitas lancar. Derivatif melekat, bila ada, disajikan bersama dengan kontrak utamanya pada laporan posisi keuangan yang mencerminkan penyajian yang tepat atas seluruh arus kas pada masa mendatang dari instrumen tersebut secara keseluruhan.
Derivative liabilities of each are presented as a current liability. Embedded derivatives, if any, are presented along with a contract on the statement of financial position that reflects the proper presentation of all the future cash flows of the instrument as a whole
Perubahan bersih nilai wajar instrumen derivatif dan penyelesaian dari instrumen derivatif dibebankan pada “Rugi Selisih Kurs” dalam laporan laba rugi.
Net change in fair value of derivative instruments and settlement of derivative financial instruments are charged to "Foreign Exchange Losses" in the income statement.
KAS DAN BANK
3.
30 September 2012 / September 30, 2012 Kas Rupiah Dolar Singapura ( 2011& 2012 : SGD Nihil dan 2010: SGD 1,639 )
Bank PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk
Jumlah
4.
OF
CASH ON HAND AND IN BANKS
31 Desember 2011 / December 31, 2011
18.634.828
3.199.959
-
-
1 Januari 2011 / January 1, 2011 31 Desember 2010/ December 31, 2010
18,104,279 11,439,512
18.634.828
3.199.959
29,543,791
667.487513 14.805.964 682.293.478
801.197.252 13.557.141 814.754.393
530,525,123 16,918,088 9,625,813 557,069,024
700.928.306
817.954.352
586,612,815
PIUTANG USAHA
Cash on hand Rupiah Singapore Dollar SGD ( 2011& 2012 : SGD Nil and 2009: SGD 1,639 )
Cash in banks PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk
Total
4. TRADE RECEIVABLES
Akun ini merupakan tagihan kepada pihak ketiga per 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 2010 dengan rincian sebagai berikut:
This account represents the amounts due from third parties as of September 30, 2012, December 31, 2011 and 2010 with the details are as follows: 1 Januari 2011 / January 1, 2011
30 Septem ber 2012 / 31 Desem ber 2011 / 31 Desem ber 2010/ December 31, December 31, September 30, 2 012 2011 2010
Pihak ketiga PT Multistrada Arah Sarana Tbk
1.005.794.518
PT Indosurance Broker Utama
1.052.286.490
247.887.804
Third parties PT Multistrada Arah Sarana Tbk
280.392.157
PT Indosurance Brok er Utama
1.377.000.000
-
PT SQR Indonesia
25.920.000
-
-
PT SQR Indonesia
PT Bank Central Asia Tbk
49.360.000
-
-
PT Bank Central Asia Tbk
PT Primacom Interbuana
454.600.000
Lain-lain Jumlah Cadangan penurunan nilai piutang usaha Jumlah
PT Primacom Interbuana
40.285.454
83.674.320
104.848.654
Others
2.952.959.972
1.135.960.810
633.128.615
Total Impairment of
-
-
2.952.959.972
1.135.960.810
22
633.128.615
trade receivable Total
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
4.
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Period Of Nine Months ended September 30, 2012 December 31, 2011 and January 1, 2011 / Decembe 31, 2011 (Expressed In Rupiah,Unless Otherwise Stated)
PIUTANG USAHA (Lanjutan)
4.
TRADE RECEIVABLES (Continued) The aging of trade receivables is as follows:
Umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
1 Januari 2011 / January 1, 2011 30 September 2012 /
31 Desember 2011 /
31 Desember 2010/
September30 2012
December 31, 2011
December 31, 2010
Sampai dengan 1 > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan > 6 bulan - 1 tahun > 1 tahun
1.318.865.266 108.856.524 1.525.238.182 -
902.434.244 46.060.686 187.465.880 -
417.963.975 147.773.200 67.391.440 -
Up to 1 month > 1 month - 3 months > 3 month - 6 months > 6 months - 1 year > 1 year
Jumlah
2.952.959.972
1.135.960.810
633.128.615
Total
The details of mutation in allowance for doubtful accounts are as follows:
Rincian mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
1 Januari 2011 / January 1, 2011 30 September 2012 /
31 Desember 2011 /
31 Desember 2010/
September 30, 2012
December 31, 2011
December 31, 2010
Saldo awal Perubahan selama tahun berjalan: Penambahan penyisihan Penghapusan piutang
-
-
-
-
-
-
Jumlah
-
-
-
PIUTANG LAIN-LAIN
Total
Management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover any possible losses from uncollectible accounts.
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang raguragu cukup untuk menutupi kemungkinan tidak tertagihnya piutang usaha. 5.
Beginning balance Changes in current Additional allowance Allowance for
5.
OTHER RECEIVABLES This account represents the amounts other receivable due from third parties and employees as of September 30, 2012, December 31, 2011 and 2010 with the details are as follows:
Akun ini merupakan tagihan lain-lain kepada pihak ketiga dan karyawan per 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 2010 dengan rincian sebagai berikut:
1 Januari 2011 / January 1, 2011 30 September 2012 /
31 Desember 2011 /
31 Desember 2010/
September 30, 2012
December 31, 2011
December 31, 2010
Pihak ketiga Lain-lain
10.816.663
32.349.995
28.864.502
Third parties Other employ
Jumlah
10.816.663
32.349.995
28.864.502
Total
23
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
6.
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Period Of Nine Months ended September 30, 2012 December 31, 2011 and January 1, 2011 / Decembe 31, 2011 (Expressed In Rupiah,Unless Otherwise Stated)
PAJAK DIBAYAR DI MUKA
6.
PREPAID TAXES The details as of September 30, 2012, December 31, 2011 and 2010 are as follows:
Rincian per 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
1 Januari 2011 / January 1, 2011
7.
30 September 2012 /
31 Desember 2011 /
31 Desember 2010/
September 30, 2012
December 31, 2011
December 31, 2010
-
-
Pajak Penghasilan Pasal 25 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Pertambahan Nilai - Masukan
133.617.341 100.604.400 638.209.360
53.124.614
246.811.788
Value Added Tax
Jumlah
872.431.101
53.124.614
246.811.788
Total
BIAYA DIBAYAR DI MUKA
7.
Income Tax Article 25
PREPAID EXPENSES The details as of September 30, 2012, December 31, 2011 and 2010 are as follows:
Rincian per 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
1 Januari 2011 / January 1, 2011
Premi asuransi Pelatihan Sewa kantor Lain-lain Jumlah
30 September 2012 /
31 Desember 2011 /
31 Desember 2010/
September 30, 2012
December 31, 2011
December 31, 2010
2.930.510,00 4.245.000,00 18.000.000,00 84.484.355,00
3.606.785,00 4.245.000,00 234.836.891,00
109.659.865
242.688.676
24
6.311.885,00 4.245.000,00 54.000.000,00 49.286.800,00 113.843.685
Insurance premium Training Office rent Others Total
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
8.
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Period Of Nine Months ended September 30, 2012 December 31, 2011 and January 1, 2011 / Decembe 31, 2011 (Expressed In Rupiah,Unless Otherwise Stated)
ASET TETAP
8. PROPERTY AND EQUIPMENT The details as of September 30, 2012, December 31, 2011 and 2010 are as follows:
Rincian 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Saldo Awal / Beginning Balance Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Komputer dan perlengkapannya Inventaris kantor
30 September / September 2012 Pengurangan Penambahan dan dan Reklasifikasi / Reklasifikasi / Additions and Reclasifications
Deductions and Reclasifications
Saldo Akhir / Ending Balance At cost Direct ownership Land Computers and equipment Office equipment
12.351.996.363
-
-
12.351.996.363
10.168.338.276 817.897.420 23.338.232.059
673.482.439 9.806.100 683.288.539
-
10.841.820.715 827.703.520 24.021.520.598
Sewa Kendaraan
121.950.000
-
-
121.950.000
Lease Vehicles
Aset dalam pelaksanaan Instalasi jaringan
639.368.837
-
639.368.837,00
-
Assets in progress Network installation
24.099.550.896
683.288.539
-
24.143.470.598
Total
Jumlah
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Komputer dan perlengkapannya Inventaris kantor
Sewa Kendaraan Jumlah Nilai buku
Accumulated depreciation Direct ownership Computers and equipment Office equipment
9.300.858.230 195.091.056 9.495.949.286
212.680.137 91.876.956 304.557.093
-
9.513.538.367 286.968.012 9.800.506.379
42.682.500
18.292.500
-
60.975.000
Lease Vehicles
9.538.631.786
322.849.593
-
9.861.481.379
Total
14.281.989.219
Book value
14.560.919.110
25
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
8.
ASET TETAP (Lanjutan)
8. PROPERTY AND EQUIPMENT (Continued)
Saldo Awal / Beginning Balance Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Komputer dan perlengkapannya Inventaris kantor
Sewa Kendaraan Aset dalam pelaksanaan Instalasi jaringan Jumlah
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Komputer dan perlengkapannya Inventaris kantor
Sewa Kendaraan Jumlah Nilai buku
9.
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Period Of Nine Months ended September 30, 2012 December 31, 2011 and January 1, 2011 / Decembe 31, 2011 (Expressed In Rupiah,Unless Otherwise Stated)
31 Desember / December 2011 Pengurangan Penambahan dan dan Reklasifikasi / Reklasifikasi / Additions and Deductions and Reclasifications Reclasifications
12.351.996.363 10.162.403.248 872.925.153 23.387.324.764
5.935.028 910.000 6.845.028
121.950.000
-
609.368.837
30.000.000
24.118.643.601
36.845.028
9.106.112.868 186.018.380 9.292.131.248
194.745.362 65.010.409 259.755.771
18.292.500
24.390.000
9.310.423.748
284.145.771
14.808.219.853
55.937.733 55.937.733
Saldo Akhir / Ending Balance
12.351.996.363 10.168.338.276 817.897.420 23.338.232.059
At cost Direct ownership Land Computers and equipment Office equipment
-
121.950.000
Lease Vehicles
-
639.368.837
Assets in progress Network installation
24.099.550.896
Total
55.937.733
55.937.733 55.937.733
9.300.858.230 195.091.056 9.495.949.286
Accumulated depreciation Direct ownership Computers and equipment Office equipment
42.682.500
Lease Vehicles
9.538.631.786
Total
14.560.919.110
Book value
55.937.733
Pada tahun 2012 terdapat reklasifikasi aset dalam pelaksanaan instalasi jaringan menjadi komputer dan perlengkapannya sebesar Rp 639.368.837. Besarnya persentase jumlah tercatat aset dalam pelaksanaan terhadap nilai kontrak adalah 100%. Estimasi penyelesaian aset dalam pelaksaan tersebut adalah pada tahun 2012. Perusahaan tidak mengalami masalah dalam menyelesaikan aset tersebut dan tidak ada jumlah pinjaman yang dikapitalisasi pada tahun berjalan.
In 2012 there are reclassifications of assets in progress of network installation to be computers and equipment amounting to Rp 639.368.837. The percentage of carrying amount of the asset in progress to the amount in the contract is 100%. The estimated completion of the asset in progress is at of 2012. The Company did not have any problem in the completion of the asset in progress and there is no capitalized borrowing in the current year.
Beban penyusutan untuk tahun-tahun yang berakhir 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp 322.849.593 dan Rp 284.145.771 dan disajikan pada “beban umum dan administrasi" dalam laporan laba rugi
Depreciation for the years ended September 30, 2012 and December 31, 2011 charged to operations amounted to Rp 322.849.593 and Rp 284,145,771 respectively and is presented as "General and administration expenses" in the statements of income.
Pada tahun 2011 Perusahaan mengasuransikan kendaraannya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 108.657.500 (2010: Rp 126.950.000; 2009: Nihil). Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutupi risiko kerugian yang mungkin terjadi pada aset kendaraan.
In 2011 the Company’s vehicle is covered by insurance amounted to Rp 108,657,500 (2010: Rp 126,950,000; 2009: Nil). Management believes that the amount of insurance coverage is adequate to cover the risk of losses that someday possibly may occured on vehicle assets.
UTANG USAHA
9.
TRADE PAYABLES The details as of September 30, 2012, December 31, 2011 and 2010 are as follows:
Rincian per 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 26
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Period Of Nine Months ended September 30, 2012 December 31, 2011 and January 1, 2011 / Decembe 31, 2011 (Expressed In Rupiah,Unless Otherwise Stated)
30 September 2012 /
31 Desember 2011 /
31 Desember 2010/
"September 30, 2012
December 31, 2011
December 31, 2010
Third parties PT Process Data Solution PT Evotech Distribusi PT Primacon Interbuana PT Elsiwa Rakatama PT Listakwarta Putra PT Paranta Anugerah Prima PT Madani Production
Pihak ketiga PT Process Data Solution PT Evotech Distribusi PT Primacon Interbuana PT Elsiwa Rakatama PT Listakwarta Putra PT Paranta Anugerah Prima PT Madani Production PT Panca Putra Solusindo Lain-Lain
119.607.207 188.002.367 2.190.000.000 81.548.610 200.145.000 357.008.630 1.958.000 94.142.911 -
609.057.162 217.504.100 -
18.750.000
-
PT Panca Putra Solusindo Other
Jumlah
3.232.412.725
845.311.262
-
Total
-
-
-
The aging of trade payables is as follows:
Umur utang usaha adalah sebagai berikut:
1 Januari 2011 / January 1, 2011
Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan
30 September 2012 /
31 Desember 2011 /
31 Desember 2010/
September 30, 2012
December 31, 2011
December 31, 2010
609.057.162 236.254.100 -
-
Up to 1 month > 1 month - 3 months
> 3 bulan - 6 bulan > 6 bulan - 1 tahun > 1 tahun
771.956.908 150.848.610 2.309.607.207 -
Jumlah
3.232.412.725
845.311.262
-
Total
10. UTANG LAIN-LAIN
10.
> 3 month - 6 months > 6 months - 1 year > 1 year
OTHER PAYABLES The details as of September 30, 2012, December 31, 2011 and 2010 are as follows:
Rincian per 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
1 Januari 2011 / January 1, 2011 30 September 2012 /
31 Desember 2011 /
31 Desember 2010/
September 30, 2012
December 31, 2011
December 31, 2010
Pihak ketiga Lain-lain
2.523.342
2.500.000
110.206.817
Third parties Others
Jumlah
2.523.342
2.500.000
110.206.817
Total
27
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Period Of Nine Months ended September 30, 2012 December 31, 2011 and January 1, 2011 / Decembe 31, 2011 (Expressed In Rupiah,Unless Otherwise Stated)
11. UTANG SEWA
11. LEASE PAYABLE
Akun ini merupakan utang sewa untuk pembelian kendaraan bermotor per 30 September 2012 sebesar Rp 18.508.370 (31 Desember 2011 : Rp 44.347.534; 31 Desember 2010: Rp 75.505.046 ).
This account represents lease payable for purchasing motor vehicle as of September 30, 2012 Rp 18.508.370 amounted (December 31, 2011: Rp 44.347.534; December 31, 2010: Rp 75.505.046).
Perusahaan memperoleh pinjaman dari lembaga pembiayan PT BCA Finance dengan pinjaman No. 9760350092-PK001 tanggal 30 April 2010 untuk pembelian kendaraan dengan tingkat suku bunga sebesar 11,57% per tahun, jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan dengan angsuran sebesar Rp 3.189.700 per bulan.
The Company obtained loans from multifinance PT BCA Finance with agreement No. 9760350092-PK001 dated April 30, 2010 for the vehicle purchase bears an interest at 11.57% per annum, the loan has a period of 36 (thirty six) months with instalment amounted Rp 3,189,700 per month.
12. UTANG PAJAK
12. TAX LIABILITIES The details as of September 30, 2012, December 31, 2011 and 2010 are as follows:
Rincian per 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
1 Januari 2011 / January 1, 2011 30 September 2012 /
31 Desember 2011 /
31 Desember 2010/
September 30, 2012
December 31, 2011
December 31, 2010
Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 25 Pajak Penghasilan Pasal 29 Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) Pajak Pertambahan Nilai - Keluaran Utang denda pajak
15.436.672 33.136.168 114.437.364 1.800.000 573.500.972
Jumlah
738.311.176
1.328.896.855
35.009.959 21.827.948 12.984.457 3.010.082 -
Income Tax Article 21 Income Tax Article 23 Income Tax Article 25 Income Tax Article 29 Income Tax Article 4(2) Tax Value Incrase and out Payables Claim Tax
1.388.260.666
72.832.446
Total
14.305.794 29.735.459 2.722.558 12.600.000
Di tahun 2011, Perusahaan mengakui adanya hutang pajak berdasarkan surat 029/PMB-DIR/0911/059 tanggal 22 September 2011 yang menyatakan bahwa perusahaan harus membayar denda pajak sebesar Rp 2.303.726.907 yang merupakan akumulasi denda pajak di tahun 2001 sampai tahun 2006. a. Perhitungan fiskal
In 2011, the Company recognized the tax payable by letter of 029/PMB-DIR/0911/059 dated September 22, 2011 stating that the Company must pay a penalty tax of Rp 2,303,726,907 which is the accumulation of tax penalties in 2001 until 2006.
a. Fiscal computation 30 September 201231 / Desember 2011 / September 30, 2012
Laba sebelum pajak penghasilan Beda tetap Biaya yang tidak diperkenankan: Sumbangan dan jamuan Asuransi Biaya pajak Pajak Penghasilan Pasal 21 Pendapatan yang bersifat final Jasa giro
December 31, 2011
410.560.877
Profit before income tax Permanent differences
10.710.040 2.028.825 1.367.461 186.612.702
18.416.161 2.705.100 153.354.357 162.348.771
(4.504.481) 196.214.547
(6.209.990) 330.614.399
-
178.854.656 36.765.298 215.619.954
606.775.424
1.515.901.722
Beda waktu Beban imbalan kerja Penyusutan Laba fiskal
969.667.369
28
Non deductible expense: Donation and entertainment Insurance Tax expenses Income Tax Article 21 Income subject to tax final in nature Interest on credit bank balances
Timing differences Employee benefits expenses Depreciation
Fiscal profit
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 12.
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Period Of Nine Months ended September 30, 2012 December 31, 2011 and January 1, 2011 / Decembe 31, 2011 (Expressed In Rupiah,Unless Otherwise Stated)
UTANG PAJAK ( Lanjutan )
12. TAX LIABILITIES ( Continued)
a. Perhitungan fiskal (Lanjutan)
a. Fiscal computation (Continued)
Perusahaan melakukan perhitungan pajak penghasilan dengan menggunakan fasilitas pengurangan tarif berdasarkan UndangUndang Perpajakan No. 36 tahun 2008, dengan rincian sebagai berikut:
The Company undertake the tax calculation using the income tax rate reduction based on Tax Regulation No. 36 year 2008 with the detail as follows:
30 September 2012 / 31 Desember 2011 / September 30, December 31, 2012 2011
Mendapat fasilitas:
Facilitated:
4.800.000.000
9.771.860.902
x
606.775.424 =
396.061.908 =
298.051.933
1.515.901.722
x
Tidak mendapat fasilitas: 606.775.424 -
4.800.000.000 18.371.694.219 Not facilitated:
298.051.933 =
308.723.491
1.119.839.814 =
396.061.908 -
1.515.901.722
37.256.492 77.180.873 114.437.364
49.507.738 = 279.959.953 = 329.467.692
12,50% x 25% x
396.061.908 1.119.839.814 1.515.901.722
Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 25
100.604.400 0 100.604.400
95.620.225 231.124.909 326.745.134
Taksiran Pajak Penghasilan Pasal 29
13.832.965
2.722.558
298.051.933 x 12,50% 308.723.491 x 25% 606.775.424
= =
Tax credit Income Tax Article 23 Income Tax Article 25
Kredit pajak
b. Pajak tangguhan
b. Deferred tax
Akun ini merupakan pencadangan perbedaan temporer antara pengakuan pendapatan dan beban menurut komersial dan fiskal, serta pengakuan aset (kewajiban) pajak tangguhan atas rugi fiskal, dengan rincian sebagai berikut:
31 Desember 2010 / December 31, 2010 Aset pajak tangguhan Kewajiban imbalan pasti pasca kerja Kewajiban pajak tangguhan Penyusutan Aset (kewajiban) pajak tangguhan - Bersih
Estimated Income Tax Article 29
These accounts relates to allowance of temporary differences of income and expenses recognized to the fiscal and commercial purposes, and recognized of deferred tax assets (liability) for the fiscal loss to compensated, as follow:
Dibebankan ke laporan laba rugi/ Charged to statements of income
31 Desember 2011 / December 31, 2011
132.630.134
44.713.664
177.343.798
Deferred tax assets Defined benefit - post employment liability
89.681.334
9.191.325
98.872.659
Depreciation
222.311.468
53.904.989
276.216.457
Deferred tax assets (liability) - Net
29
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 12.
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Period Of Nine Months ended September 30, 2012 December 31, 2011 and January 1, 2011 / Decembe 31, 2011 (Expressed In Rupiah,Unless Otherwise Stated)
UTANG PAJAK (Lanjutan)
TAX LIABILITIES (Continued)
12.
b. Pajak tangguhan
b. Deferred tax
Jumlah beda waktu yang signifikan, atas mana aset pajak tangguhan dihitung, tidak dapat dikurangkan untuk tujuan pajak penghasilan sampai beban imbalan pasti-pasca kerja ditagih oleh para pensiunan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan juga berasal dari perbedaan dasar pencatatan aset tetap menurut pembukuan dan pelaporan pajak karena perbedaan periode penyusutan yang digunakan untuk tujuan pelaporan komersial dan pelaporan pajak.
Significant timing differences, in which deferred tax asset is calculated, can not be deducted for the income tax purpose until defined benefit-post employment expense are collected by pensioners. Deferred tax assets and liabilities also occurred due to the difference in recording the property and equipment based on book keeping and tax reporting purpose arising from the difference in depreciation period used for commercial and fiscal reporting.
Berdasarkan Undang-undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, laba atau kerugian Perusahaan serta rekonsiliasi perhitungan perpajakannya dilakukan sendiri oleh wajib pajak dalam SPT tahunannya (self assesment system). Pihak fiskus dapat memeriksa perhitungan perpajakan tersebut dalam jangka waktu 5 tahun. Apabila dalam jangka waktu tersebut terhadap perhitungan perpajakannya di atas tidak dilakukan pemeriksaan, maka SPT Tahunan Perusahaan dianggap rampung. Kewajiban perpajakan lainnya, jika ada akan dipenuhi oleh Perusahaan pada saat jatuh tempo sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku.
Under the prevailing Indonesian Tax Regulation, the Company's income or loss and the reconciliation of tax calculation are based on the tax payer's own calculation in its annual tax return (self assessment system). The tax authority may assess or amend taxes within 5 years after the date such tax becomes due. Should there be no assessment from the tax authorities within such period, the Company's annual tax return is considered final. Any tax liabilities, will be calculated and settled by the Company, as and when they fall due in accordance with the Tax Regulation.
13. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
13. ACCRUED EXPENSES The details are as follows:
Rinciannya sebagai berikut:
1 Januari 2011 / January 1, 2011 30 September 2012 /
31 Desember 2011 /
31 Desember 2010/
September 30, 2012
December 31, 2011
December 31, 2010
Jamsostek Gaji dan tunjangan PT Asia Moradon Aplikasi website Telepon dan internet Lain-lain
-
Jumlah
-
14. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA
8,430,654 1,212,000
8,926,123 174,026,000 -
Jamsostek Salary and allowance PT Asia Moradon Website application Telephone and internet Other
9,642,654
182,952,123
Total
14. UNEARNED INCOME The details are as follows:
Rinciannya sebagai berikut:
1 Januari 2011 / 30 September2012 / September 30, 2012
31 Desember 2011 / December 31, 2011
Lain-lain Jumlah
-
15. IMBALAN KERJA
January 1, 2011 31 Desember 2010/ December 31, 2010
1.506.817
-
Others
1.506.817
-
Total
15. EMPLOYEE BENEFITS The amount of post employment benefits is determined based on Regulation of the Minister of Manpower No. KEP150/MEN/2000 which took effect in 2000 and which has been enacted into Law No. 13 year 2003 dated March 25, 2003. The basic changes in the Law are the provisions for severance payment and gratuity covering additional years of service of employees. No funding has been made to date for such post employment benefits.
Besarnya imbalan pasca kerja dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni KEP-150/MEN/2000 yang berlaku sejak tahun 2000 dan kemudian disesuaikan menjadi Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Perubahan mendasar pada Undang-Undang tersebut terdapat pada penambahan jumlah pesangon dan uang penghargaan masa kerja untuk masa kerja tertentu. Tidak terdapat pendanaan khusus yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca kerja tersebut. 30
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Period Of Nine Months ended September 30, 2012 December 31, 2011 and January 1, 2011 / Decembe 31, 2011 (Expressed In Rupiah,Unless Otherwise Stated)
15. IMBALAN KERJA (Lanjutan)
15. EMPLOYEE BENEFITS (Continued)
Perhitungan aktuaria terakhir atas kewajiban imbalan pastipasca kerja dilakukan oleh PT Konsul Penata Manfaat Sejahtera, aktuaris independen, berdasarkan Laporan Aktuaris No. 0515/II/KPMS/2012/DRF tanggal 31 Desember 2011. Di tahun berjalan Perusahaan masih belum memiliki program dan pensiun bagi karyawannya.
The lasted actuarial valuation upon the defined benefit-postemployment liability was from PT Konsul Penata Manfaat Sejahtera, independent actuary, based on Actuary Report No. 0515/II/KPMS/2012/DRF dated December 31, 2011. In the current year the Company is still not having any pension func program for its employee.
Rincian beban imbalan kerja sebagai berikut:
The details of employee benefits expense are as follows: 1 Januari 2011 / January 1, 2011
30 September 2012 / September 30, 2012
31 Desember 2011 /
31 Desember 2010/
December 31, 2011
December 31, 2010
Beban jasa kini Biaya bunga Amortisasi biaya jasa lalu yang belum diakui Amortisasi rugi (laba) aktuaria
148,591,347 9,178,122
148,591,347 9,178,122
74,216,601 22,599,066
4,874,831
4,874,831
4,874,831
16,210,356
16,210,356
4,654,210
Current service cost Interest cost Amortization of unrecognized past service cost Amortization of actuarial (gain) or loss
Jumlah
178,854,656
178,854,656
106,344,708
Total
Beban imbalan kerja disajikan sebagai bagian dari "Beban umum dan administrasi".
Employee benefits expense is presented as part of "General and administration expenses".
Mutasi kewajiban imbalan kerja adalah sebagai berikut:
Mutation of employee benefits liability are as follows:
Kewajiban imbalan kerja, awal tahun Beban imbalan kerja, tahun berjalan Realisasi pembayaran manfaat Pembayaran Imbalan Pasca Kerja pada tahun berjalan Kewajiban imbalan kerja akhir tahun
30 September 2012 /
31 Desember 2011 /
1 Januari 2011 / January 1, 2011 31 Desember 2010/
September 30, 2012
December 31, 2011
December 31, 2010
448,577,193
448,577,193
342,232,484
178,854,656 -
178,854,656 -
106,344,708 -
-
-
-
627,431,849
627,431,849
Employee benefits liability, end of year
Principal assumptions used in the calculation of the employee benefits are as follows:
Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan imbalan kerja adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tabel mortalita Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri: 0 - 29 tahun 30 - 35 tahun 36 - 40 tahun 41 - 45 tahun 46 - 50 tahun ≥ 51 tahun Metode perhitungan Usia pensiun normal
448,577,192
Employee benefis liability, beginning of year Employee benefis expense, current year Actual benefit payment
2012
2011
7% 5% TMI III 5% dari
7% 5% TMI III 5% dari
35% 25% 15% 10% 5% 0%
35% 25% 15% 10% 5% 0%
Projected Unit
Projected Unit Credit 55 tahun/year
Credityear 55 tahun/
31
Discount rate Salary increement rate Mortality table Disable rate Resignation at rate: 0 - 29 years 30 - 35 years 36 - 40 years 41 - 45 years 46 - 50 years ≥ 51 years Calculation method Normal pension age
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 16. MODAL SAHAM
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Period Of Nine Months ended September 30, 2012 December 31, 2011 and January 1, 2011 / Decembe 31, 2011 (Expressed In Rupiah,Unless Otherwise Stated) 16.
The details of stock and percentage of ownership as of September 30, 2011 and December 31, 2010 based on the record made by the Securities Administration Bureau are as follows:
Susunan dan persentase kepemilikan pemegang saham per 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 berdasarkan catatan yang dibuat oleh Biro Administrasi Efek sebagai berikut:
Nama pemegang saham/ Name of stockholders’
CAPITAL STOCK
2012 Jumlah saham yang beredar / Number of shares
Persentase kepemilikan (%) / Percentage ownership (%)
Jumlah (Rp) / Amount (Rp)
PT Philadel Terra Lestari Masyarakat
133.301.000 50.699.000
72,45 27,55
33.325.250.000 12.674.750.000
Jumlah/Total
184.000.000
100
46.000.000.000
Nama pemegang saham/ Name of stockholders’
2011 Jumlah saham yang beredar / Number of shares
Persentase kepemilikan (%) / Percentage ownership (%)
Jumlah (Rp) / Amount (Rp)
PT Philadel Terra Lestari Masyarakat
133.301.000 50.699.000
72,45 27,55
33.325.250.000 12.674.750.000
Jumlah/Total
184.000.000
100
46.000.000.000
All of the Company's shares have been listed in the Indonesia Stock Exchange.
Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Indonesia. 17. BIAYA EMISI EFEK EKUITAS
17.
Biaya emisi efek ekuitas sebesar Rp 2.324.722.452 merupakan biaya-biaya yang berkaitan dengan penerbitan efek ekuitas. Biaya ini mencakup fee dan komisi yang dibayarkan kepada penjamin emisi, lembaga dan profesi penunjang pasar modal biaya pencetakan dokumen pernyataan pendaftaran, biaya pencatatan efek ekuitas di bursa efek serta biaya promosi. 18. DEFISIT
STOCK ISSUANCE COSTS Stock issuance costs amounted Rp 2,324,722,452 are the costs related to the issuance of capital stocks. These costs include fees and commissions paid to the underwriter, capital market supporting institution and profession, statement of registration document printing expenses, registration of capital stock expense in the stock exchange and promotional expense.
18.
DEFICIT The financial statements have been prepared assumsing that the Company will continue to operate as a going concern and do not include any adjustments as might result as to the uncertainties on the Company’s going concern. The Company has suffered accumulated losses of Rp 30.538.362.188 (2011: Rp 30.834.485.701; 2009: Rp 29.224.863.460). The Company’s management plans in connection with going concern matters have been disclosed in Notes 28 in accordance with the response to economic condition.
Laporan keuangan disusun dengan anggapan Perusahaan akan melanjutkan usahanya secara berkesinambungan dan tidak mencakup adanya penyesuaian sebagai akibat adanya ketidakpastian tentang kelangsungan hidup Perusahaan. Perusahaan telah mengalami kerugiaan usahanya secara berkesinambungan sehingga kerugian kumulatif pada tanggal neraca sebesar Rp 30.538.362.188 (2011: Rp 30.834.485.701; 2010: Rp 29.224.863.460). Rencana manajemen Perusahaan yang berkaitan dengan masalah tersebut telah diungkapkan pada Catatan 28 dalam rangka memberikan respon terhadap kondisi ekonomi.
32
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 19.
PENDAPATAN USAHA
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Period Of Nine Months ended September 30, 2012 December 31, 2011 and January 1, 2011 / Decembe 31, 2011 (Expressed In Rupiah,Unless Otherwise Stated) 19.
OPERATING REVENUE The details are as follows:
Rinciannya sebagai berikut: 30 September 2012 / September 30, 2012
30 September 2011 / September 30, 2011
Internet access Internet N.O.C IT solution Lain-lain
449.505.000 278.498.000 9.043.857.902 -
440.380.068 300.259.641 12.563.448.127 1.953.674
Internet access Internet N.O.C IT solution Others
Jumlah
9.771.860.902
13.304.087.836
Total
On December 31, 2011 The third-party transactions with the Company more than 10% of revenue respectively PT Multistrada Arah Sarana Tbk, PT Primacom Interbuana dan PT Indosurance Broker Utama.
Pada 31 Desember 2011 pihak ketiga yang bertransaksi dengan Perusahaan lebih dari 10 % pendapatan masingmasing adalah, PT Multistrada Arah Sarana Tbk, PT Primacom Interbuana dan PT Indosurance Broker Utama. 20. BEBAN POKOK PENDAPATAN
20.
COST OF REVENUE The details are as follows:
Rinciannya sebagai berikut:
30 September 2012 / September 30, 2012
30 September 2011 / September 30, 2011
Internet access Internet N.O.C IT solution
332.950.000 265.125.012 5.567.622.951
405.149.663 285.246.659 9.024.198.442
Internet access Internet N.O.C IT solution
Jumlah
6.165.697.963
9.714.594.764
Total
21. BEBAN PENJUALAN
21. SELLING EXPENSES The details are as follows:
Rinciannya sebagai berikut:
30 September 2012 / September 30, 2012
30 September 2011 / September 30, 2011
Promosi
96.222.808
121.441.592
Promotion
Jumlah
96.222.808
121.441.592
Total
33
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
22. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Period Of Nine Months ended September 30, 2012 December 31, 2011 and January 1, 2011 / Decembe 31, 2011 (Expressed In Rupiah,Unless Otherwise Stated)
22. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES The details are as follows:
Rinciannya sebagai berikut: 30 September 2012 / September 30, 2012
30 September 2011 / September 30, 2011
Gaji dan tunjangan Penyusutan Imbalan kerja Jasa profesional Pajak Penghasilan Pasal 21 Biaya Pajak Pos dan telekomunikasi Sewa Iuran keanggotaan dan pengelolaan data saham Perjalanan dan transportasi Perbaikan dan pemeliharaan Iklan Listrik dan air Pengurusan dan perijinan Alat tulis dan cetakan Sumbangan dan jamuan Perlengkapan rumah tangga Pendidikan dan latihan Pemeliharaan dan Daya Asuransi Lain-lain
2.116.138.252 322.849.593 85.000.000 186.612.702 1.367.461 94.841.017 72.075.000 51.749.989 56.681.864 46.672.011 13.155.850 7.100.000 39.670.997 6.849.800 10.710.040 7.648.790 30.876.578 12.687.050 2.028.825 -
1.851.587.067 259.780.990 27.918.432 118.770.165 59.263.500 44.809.478 75.961.865 54.283.022 41.760.635 276.430.206 21.187.275 9.792.335 4.789.534 8.150.000 5.120.667 2.028.825 -
Salaries and wages Depreciation Employee benefits Professional fees Income Tax Article 21 Taxes Postage and telecommunication Rent Membership fees and share data processing Traveling and transportation Repairs and maintenance Advertising Electricity and water Licences and permits Stationery and printing Donation and entertainment Sanitary and kitchen supplies Training and education
Jumlah
3.164.715.819
2.861.633.997
Total
23. SIFAT DAN BERELASI
TRANSAKSI
DENGAN
Insurance Other
PIHAK-PIHAK 23. NATURE AND TRANSACTION WITH RELATED PARTIES
Sifat Transaksi Pihak-Pihak Berelasi
The Nature of Related Party Transaction
PT Philadel Terra Lestari merupakan salah satu pemegang saham Perusahaan.
PT Philadel Terra Lestari is one of the Company's stockholder's.
Transaksi Pihak-Pihak Berelasi
Transaction with Related Parties
Pinjaman dari pihak yang berelasi dengan Perusahaan pada tanggal 30 September 2012 sebesar Rp 1.359.421.387 (2011: Rp 1.359.421.387; 2010: Rp 1.180.505.014) tidak dikenai biaya bunga, dan tidak memiliki jadwal pembayaran khusus dengan rincian sebagai berikut:
The loan from related parties to September 30, 2012 amounting to (2011: Rp 1.359.421.387; 2010: Rp provided interest free, and there was no date with the details are as follows:
30 September 2012 / September 30, 2012
PT Philadel Terra Lestari Jumlah
the Company at Rp 1.359.421.387 1.180.505.014) was specified repayment
31 Desember 2011 / December 31, 2011
1,359,421,387
1,359,421,387
1,359,421,387
PT Philadel Terra Lestari
1,359,421,387
Total
Mutation of loan repayment received for related parties from the Company are as follows:
Mutasi pembayaran pinjaman kepada Pihak-pihak yang berelasi dengan Perusahaan adalah sebagai berikut:
34
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
23.
SIFAT DAN TRANSAKSI BERELASI (Lanjutan)
DENGAN
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Period Of Nine Months ended September 30, 2012 December 31, 2011 and January 1, 2011 / Decembe 31, 2011 (Expressed In Rupiah,Unless Otherwise Stated)
PIHAK-PIHAK 23. NATURE AND TRANSACTION (Continued)
WITH RELATED PARTIES
30 September 2012 / 31 Desember 2011 / September 30, December 31, 2011 2012 PT Philadel Terra Lestari
PT Philadel Terra Lestari
Saldo awal Perubahan di tahun berjalan
1.359.421.387 -
1.092.038.017 267.383.370
Beginning balance Changes in current year
Saldo akhir
1.359.421.387
1.359.421.387
Ending balance
30 September 2011 / 31 Desember 2011 / September 30, December 31, 2011 2011 Sylvia Efi Widyantari Sumarlin Saldo awal Perubahan di tahun berjalan Saldo akhir
Sylvia Efi Widyantari Sumarlin 88.466.997 (88.466.997)
88.466.997 (88.466.997)
-
Beginning balance Changes in current year Ending balance
-
The comparison of the due to related party balance to the total asset, liabilities , revenue and cost of revenue are as follows:
Perbandingan antara saldo utang pihak berelasi terhadap jumlah aset, kewajiban, pendapatan dan beban pokok pendapatan adalah:
30 September 2012 / 31 Desember 2011 / September 30, December 31, 2011 2012 Aset Kewajiban Pendapatan Beban Pokok Pendapatan
7,08% 22,83% 13,91% 22,05%
7,94% 31,73% 7,40% 9,99%
24. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
Asset Liabilities Revenue Cost of Revenue
24. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES The balance of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of June 30, 2012 and December 31, 2011 are as follows:
Saldo aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
SGD dan USD 30 September 2012 31 Desember 2011 / September 30, December 31, 2011 2012 Aset Kas dan bank Piutang usaha
-
17.809
Assets Cash on hand and in banks Trade receivables
Jumlah Aset
-
17.809
Total assets
Kewajiban Utang usaha Aset bersih
Liabilities Trade payables 17.809
-
35
Net assets
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Period Of Nine Months ended September 30, 2012 December 31, 2011 and January 1, 2011 / Decembe 31, 2011 (Expressed In Rupiah,Unless Otherwise Stated)
24. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING 24. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (Continued) (Lanjutan) Ekuivalen Rupiah/Rupiah Equivalent 30 September 2012 / 31 Desember 2011 / September 30, December 31, 2011 2012 Aset Kas dan bank Piutang usaha
-
Jumlah Aset
-
161.494.007
Kewajiban Utang usaha
-
-
Aset bersih
-
161.494.007
25. KETENTUAN TARIF
161.494.007 -
Assets Cash on hand and in banks Trade receivables Total assets Liabilities Trade payables Net assets
25. RATE DETERMINATION
Tarif untuk koneksi internet sepenuhnya diatur oleh manajemen Perusahaan.
Rates for internet connection are fully regulated by the Company's management.
Tarif koneksi internet
Internet connection rates Internet connection rates is charged for the access and usage of internet connection. Access and usage charges are computed based on the total hours used for the internet connection per month. The tariff rate dial-up internet connection unlimited is Rp 100,000 per month, while the registration fee and monthly dues charged on the package taken by an customer.
TTarif koneksi internet dikenakan pada akses dan pemakaian jaringan internet. Beban akses dan pemakaian diukur dari jumlah jam penggunaan jaringan internet per bulan. Adapun besarnya tarif koneksi internet dial-up unlimited adalah Rp 100.000 per bulan, sedangkan biaya registrasi maupun iuran bulanan dikenakan berdasarkan paket yang diambil oleh pelanggan. Tarif koneksi internet leased line, wireless dan fiber optic
The internet connection rates leased line, wireless and fiber optic
Besarnya tarif berdasarkan nilai Kbps yang diambil oleh pelanggan dengan harga berkisar antara Rp 4.000.000 sampai Rp 15.000.000 pada tahun 2012 dan Rp 4.000.000 sampai Rp 15.000.000 pada tahun 2011.
The magnitude of the rate based on the value taken by an customer Kbps with prices ranging from Rp 4,000,000 until Rp 15,000,000 in 2012 and Rp 4.000,000 until Rp 15,000,000 in 2011.
26. IKATAN, PERJANJIAN DAN KOMITMEN
26. TREATIES, AGREEMENTS AND COMMITMENTS
a. Pada tanggal 1 Agustus 2011, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Multistrada Arah Sarana mengenai online marketing service.
a. On August 1, 2010, the Company entered into cooperation agreement with PT Multistrada Arah Sarana regarding to online marketing service..
Jangka waktu kerjasama dimulai tanggal 1 Agustus 2011 sampai dengan 31 Juli 2013. Perjanjian ini dapat diperpanjang lagi sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.
The agreement is valid from August 1, 2011 until December 31, 2013. This agreement can be extended by both parties agreement.
b. Pada tanggal 1 April 2011, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Multistrada Arah Sarana mengenai pengembangan, pemeliharaan dan optimization situs online Multristrada.co.id, Achillesradial.com, dan Corzamotorcycletire.com.
b. On April 1, 2011, the Company entered into cooperation agreement with PT Multistrada Arah Sarana regarding development, maintenance and optimization of online websites Multistrada.co.id, Achillesradial.com and . Corzamotorcycletire.com.
Jangka waktu kerjasama dimulai tanggal 1 April 2011 sampai dengan 31 Maret 2013. Perjanjian ini dapat diperpanjang lagi sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.
The agreement is valid from April 1, 2011 until March 31, 2013. This agreement can be extended by both parties agreement.
c. Pada tanggal 1 Februari 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Multistrada Arah Sarana mengenai pengimplementasian sistem komputer distributor dan toko ban (TRECS).
c. On February 1, 2010, the Company entered into cooperation agreement with PT Multistrada Arah Sarana regarding to implementing computer system distributor and tire store (TRECS). 36
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 26. IKATAN, PERJANJIAN DAN KOMITMEN (Lanjutan)
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Period Of Nine Months ended September 30, 2012 December 31, 2011 and January 1, 2011 / Decembe 31, 2011 (Expressed In Rupiah,Unless Otherwise Stated) 26. TREATIES, AGREEMENTS AND COMMITMENTS (Continued)
Jangka waktu kerjasama dimulai tanggal 1 Februari 2010 sampai dengan 31 Desember 2012. Perjanjian diperpanjang kembali dengan jangka waktu 1 April 2011 sampai dengan 31 Maret 2013. Perjanjian ini dapat diperpanjang lagi sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.
The agreement is valid from February 1, 2010 until December 31, 2012. The agreement is extended from April 1, 2011, until March 31, 2013. This agreement can be extended by both parties agreement.
d. Pada tanggal 1 September 2011, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Primacom Interbuana mengenai pelayanan koneksi internet dan online marketing service.
d. On September 1, 2011, the Company entered into cooperation agreement with PT Multistrada Arah Sarana regarding to implementing computer system distributor and tire store (TRECS).
Jangka waktu kerjasama dimulai tanggal 1 September 2011 sampai dengan 31 Desember 2012. Perjanjian ini dapat diperpanjang lagi sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.
The agreement is valid from September 1, 2010 until December 31, 2012. This agreement can be extended by both parties agreement.
e. Pada tanggal 1 April 2011, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Primacom Interbuana mengenai pelayanan koneksi internet dan online marketing service.
e. On April 1, 2011, the Company entered into cooperation agreement with PT Primacom Interbuana regarding to online connection and marketing service.
Jangka waktu kerjasama dimulai tanggal 1 September 2011 sampai dengan 31 Desember 2012. Perjanjian ini dapat diperpanjang lagi sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.
The agreement is valid from 1 February 2010 until December 31, 2012. This agreement can be extended by both parties agreement.
f. Pada tanggal 2 Januari 2012, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Bank Central Asia Tbk, mengenai penyelenggaraan pelatihan “Manager As Counselor”.
f. On January 2, 2012, the Company entered into cooperation agreement with PT Bank Central Asia Tbk, regarding to organizing training “Manager As Counselor”.
The agreement is December 31, 2012.
Jangka waktu kerjasama dimulai tanggal 2 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012. 27. INFORMASI SEGMEN USAHA
valid
from
Januari
2,
2012until
27. BUSINESS SEGMENT INFORMATION The business segment information of the Company is as follows:
Informasi tentang segmen usaha Perusahaan adalah sebagai berikut:
Pendapatan / Income 30 September 2012 / 30 September 2011 / September 30, September 30, 2011 2012 Internet access Internet N.O.C IT solution Lain-lain
449.505.000 278.498.000 9.043.857.902 -
440.380.068 300.259.641 12.563.448.127 1.953.674
Internet access Internet N.O.C IT solution Others
Jumlah
9.771.860.902
13.306.041.510
Total
Laba kotor / Gross profit 30 September 2012 / 30 September 2011 / September 30, 2012 September 30, 2011
Internet access Internet N.O.C IT solution Lain-lain
116.555.000 13.372.988 3.476.234.951 -
Jumlah
3.606.162.939
37
35.230.405 15.012.982 3.539.249.685 1.935.674 3.591.428.746
Internet access Internet N.O.C IT solution Others Total
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
27. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Period Of Nine Months ended September 30, 2012 December 31, 2011 and January 1, 2011 / Decembe 31, 2011 (Expressed In Rupiah,Unless Otherwise Stated)
27. BUSINESS SEGMENT INFORMATION (Continued) Operational decision-making in the Board of Directors. Board of Directors conducted a review of the Company's internal reporting to assess performance and allocate resources. Management determines the operating segments based on these reports. Board of Directors consider bisnisi from the standpoint of return on investment model that is invested. Total assets managed in a centralized and not allocated. The company operates and manages a business in one segment is internet access service providers, providing the infrastructure (intranet / extranet), making the web, portal, banner and domains, co-location server and provide services to design the application software and so on in accordance with technological advances.
Pembuatan keputusan dalam operasional adalah Dewan Direksi. Dewan Direksi melakukan penelaahan terhadap pelaporan internal Perusahaan untuk menilai kinerja dan mengalokasikan sumber daya. Manajemen menentukan operasi segmen berdasarkan laporan ini. Dewan Direksi mempertimbangkan bisnisi dari sudut pandang tingkat pengembalian investasi dari model yang diinvestasikan. Jumlah aset dikelola secara tersentralisasi dan tidak dialokasikan. Perusahaan mengoperasikan dan mengelola bisnis dalam satu segmen yakni jasa penyedia akses internet, menyediakan infrastruktur (intranet/ ekstranet), pembuatan web, portal, banner dan domain, co-location server dan memberikan jasa untuk merancang aplikasi software dan sebagainya sesuai dengan kemajuan teknologi. 28. KONDISI EKONOMI DAN RENCANA MANAJEMEN
28. ECONOMIC CONDITIONS AND MANAGEMENT PLAN
Kinerja perekonomian Indonesia pada tahun 2011, yang mencapai 6,3%, diprediksi akan lebih baik pada tahun 2012. Menurut Komite Ekonomi Nasional (KEN) pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2012 diperkirakan akan mencapai 6,3% hingga 6,7%. Inflasi juga diperkirakan akan terus terkendali dan suku bunga tetap rendah. Hal ini mendorong optimisme manajemen dalam mengembangkan bisnis.
Indonesia's economic performance in 2011 is predicted, which is going to reach 6.3%, is predicted will be better in 2012. According to National Economic Committee (NIC) Indonesia's economic growth in 2012 is expected to reach 6.3% to 6.7%. Inflation is also expected to keep under control and interest rates remain low. This encourages management’s optimism in developing business.
Dalam mengembangkan bisnis pada tahun 2012, Perusahaan akan melakukan hal-hal sebagai berikut :
In developing the business in 2012, the Company will do the following:
a. Tetap fokus pada segmen korporasi dalam bisnis Internet Service Provider (ISP) dengan mengandalkan pada kestabilan koneksi, after sales service yang baik dan hubungan jangka panjang.
a. Keep focusing on the corporate segment in the business of Internet Service Provider (ISP) by relying on the stability of the connection, good after sales service and long-term relationship.
b. Memperkuat penggunaan teknologi IPV-6 meningkatkan layanan kepada pelanggan.
untuk
b. Strengthen the use of IPV-6 technology to improve services to customers.
c. Memastikan kerjasama dengan NAP terkemuka terus berlanjut untuk memastikan terpenuhinya redundant koneksi pada uplink.
c. Ensure continuos co-operation with leading NAP to ensure the fulfillment of redundant connection to the uplink.
d. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan merekrut tenaga-tenaga ahli baru yang lebih muda dan mempunyai ketrampilan teknologi baru sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan Perusahaan. Selain itu juga terus mengikutkan karyawan-karyawan potensial dalam kursus singkat atau pelatihan internal maupun eksternal.
d. Improve the quality of human resources by recruiting new younger experts and posses a new technology skills appropriate to the needs and development of the Company. Also continues to involve potential employees in a short course or training internally and externally.
e. Mempersiapkan bisnis baru berdasarkan konsep cloud computing yang sesuai dengan kebutuhan pasar
e. Preparing for a new business based on the concept of cloud computing in accordance with market needs
f. Tetap fokus pada layanan solusi bisnis teknologi informasi, pengembangan website, marketing digital serta pelatihan spesifik sesuai kebutuhan Perusahaan.
f. Keep focusing on information technology services business solutions, website development, digital marketing and specific training based on the Company's needs.
g. Terus mengembangkan Ogahrugi.com yang merupakan portal penawaran diskon harian (daily deals) untuk membantu Usaha Kecil Menengah Retail Indonesia seperti restoran, klinik, salon, dll dalam memperkenalkan usahanya lewat internet terutama ke segmen anak muda.
g. Continue to develop Ogahrugi.com which is a portal who offers daily discounts (daily deals) to help SMEs Retail Indonesia such as restaurants, clinics, salons, etc. in promoting their business via the Internet, especially to the youth segment.
h. Memperluas pemasaran dan layanan TRECS yang merupakan aplikasi terintegrasi antara point of service, persediaan dan hubungan ke supplier atau prinsipal yang saat ini baru digunakan di toko-toko ban dan bengkel-bengkel ke industri lainnya seperti farmasi, dll.
h. Expanding TRECS marketing and services which is an integrated application between point of service, inventory and supplier relationship to a current or new principal which nowdays is used in tire shops and garages to other industries such as pharmaceuticals, etc.
i. Mengembangkan layanan marketing digital secara lebih luas dengan meluncurkan website dengan nama Vivaioinc.com sebagai layanan design, pengembangan website dan pemasaran digital secara terintegrasi.
i. Develop a wide digital marketing services by launching a website with the name Vivaioinc.com as a design services, website development and integrated digital marketing.
38
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
28. KONDISI EKONOMI (Lanjutan)
DAN
RENCANA
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Period Of Nine Months ended September 30, 2012 December 31, 2011 and January 1, 2011 / Decembe 31, 2011 (Expressed In Rupiah,Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN 28. ECONOMIC (Continued)
RISIKO 29. FINANCIAL INSTRUMENTS, CAPITAL RISK MANAGEMENT
a. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan
MANAGEMENT
PLAN
FINANCIAL
RISK
AND
a. Financial risk management objectives and policies The Company’s overall financial risk management and policies seek to ensure that adequate financial resources are available or operation and development of their business, while managing its exposure to credit and liquidity risks. The Company operates within defined guidelines approved by the Board.
Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan secara umum adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola kredit dan risiko likuiditas. Perusahaan beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi. i.
AND
Steps done by the Company was depending on fiscal policy, monetary and others which has and would take place by Indonesian government to stabilize the economic condition, an action which cannot control by the Company.
Langkah yang dilakukan Perusahaan tersebut sangatlah tergantung kepada kebijakan fiskal, moneter dan lainnya yang telah dan akan diambil oleh pemerintah Indonesia untuk menyehatkan ekonomi, suatu tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan. 29. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN KEUANGAN DAN RISIKO MODAL
CONDITIONS
Manajemen risiko kredit
i.
Credit risk management
Risiko kredit mengacu pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan.
Credit risk refers to the risk that a counterparty will default on its contractual obligation resulting in loss to the Company.
Risiko kredit Perusahaan terutama melekat pada rekening bank, piutang usaha dan piutang lain-lain. Perusahaan menempatkan saldo bank pada institusi keuangan yang layak serta terpercaya. Piutang usaha dilakukan dengan pihak terpercaya. Eksposur Perusahaan dan counterparties dimonitor secara terus menerus dan nilai agregat transaksi terkait tersebar diantara counterparties.
The Company’s credit risk is primarily attribute to its cash in banks, trade accountants receivable and other accounts receivables. The Company places its bank balances with credit worthy financial institutions. Trade accounts receivable are entered with respected and credit worthy parties. The Company’s exposure and its counterparties are continuously monitored and the aggregate value of ctransactions concluded is spread amongst approved counterparties.
Nilai tercatat aset keuangan pada keuangan merupakan maksimum Perusahaan terhadap risiko kredit.
The carrying amount of financial assets represents the Company’s maximum exposure to credit risk.
laporan eksposur
ii. Manajemen risiko likuiditas
ii. Liquidity risk management Ultimate responsibility for liquidity risk management rests with the board of directors, which has built an appropriate liquidity risk management framework for the management of the Company short, medium and long-term funding and liquidity management requirements. The Company manage liquidity risk by maintaining adequate reserves and continuously monitoring forecast and actual cash flows and matching the maturity profiles of financial assets and liabilities.
Tanggung jawab utama manajemen risiko likuiditas terletak pada dewan direksi, yang telah membangun kerangka manajemen risiko likuiditas yang sesuai untuk persyaratan manajemen likuiditas dan pendanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang Perusahaan. Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan simpanan dengan terus menerus memonitor perkiraan dan arus kas aktual dan mencocokkan profil jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan. b. Nilai wajar instrumen keuangan
b. Fair value of financial instruments
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan kewajiban keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya baik yang jatuh tempo dalam jangka pendek atau yang menggunakan suku bunga pasar.
Management considers that carrying amounts of financial assets and financial liabilities recorded at amortized cost in the financial statements approximate their fair values either because of their short-term maturities or they carry market rates of interest.
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang tercatat dalam laporan keuangan:
The following table sets out a comparison of the carrying value and fair value of the Company’s financial instrument that are carried in the financial statements:
39
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
KEUANGAN, MANAJEMEN 29. INSTRUMEN KEUANGAN DAN RISIKO MODAL (Lanjutan)
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Period Of Nine Months ended September 30, 2012 December 31, 2011 and January 1, 2011 / Decembe 31, 2011 (Expressed In Rupiah,Unless Otherwise Stated)
RISIKO 29. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL CAPITAL RISK MANAGEMENT (Continued)
b. Nilai wajar instrumen keuangan (Lanjutan)
RISK
AND
b. Fair value of financial instruments (Continued)
30 September 2012 / September 30, 2012
31 Desember 2011 / December 31, 2011
Aset Keuangan Kas dan bank Piutang usaha Piutang lain-lain
700.928.306 2.952.959.972 10.816.663
817.754.393 1.135.960.810 32.349.995
Financial Assets Cash on hand and in banks Trade receivables Other receivables
Jumlah Aset Keuangan
3.664.704.941
1.986.065.198
Total Financial Assets
30 September 2012 / September 30, 2012 Kewajiban Keuangan Utang usaha Utang lain-lain Utang kepada pihak-pihak berelasi Jumlah Kewajiban Keuangan
3.232.412.725 2.523.342 1.359.421.387 4.594.357.454
31 Desember 2011 / December 31, 2011
845.311.262 2.500.000 1.359.421.387 2.207.232.649
Financial Liabilities Trade payables Other payables
Total Financial Liabilities
30. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN TAHUN 30. RESTATEMENTS OF 2011 FINANCIAL STATEMENT 2011 Di tahun 2011 Perusahaan mengakui adanya hutang pajak tanggal berdasarkan surat 029/PMB-DIR/0911/059 22 September 2011 yang menyatakan bahwa Perusahaan harus membayar denda pajak sebesar Rp 2.303.726.907 yang merupakan akumulasi denda pajak di denda pajak di tahun 2001 sampai tahun 2006.
In 2011 the Company recognized the tax payable by letter of 029/PMB-DIR/0911/059 dated September 22, 2011 stating that the Company must pay a penalty tax of Rp 2,303,726,907 which is the accumulation of tax penalties on the tax penalty in 2001 until 2006.
Dengan adanya pengakuan hutang denda pajak ini Perusahaan melakukan penyajian kembali atas laporan keuangan 31 Desember 2011, sebagai berikut:
With the recognition of the tax penalty payable the Company as made an restatement of the financial statement as of December 31, 2011 as follows:
Setelah penyajian kembali/ After restatement Rp Laba komprehensif tahun berjalan Hutang denda pajak Defisit - Awal tahun - Akhir tahun
Sebelum penyajian kembali/ Before restatement Rp
694.104.666 (2.303.726.907)
439.264.010 -
(29.224.863.460) (30.834.485.701)
(29.664.127.470) (29.224.863.460)
31. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
Comprehensive profit for the year Tax Penalty Payables Deficit At the beginning of year At the end of year -
31. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS The management of the Company is responsible for the preparation of these financial statements that were completed on October 24, 2012.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab terhadap penyusunan laporan keuangan yang diselesaikan tanggal 24 Oktober 2012.
40