B U K U
P E G A N G A N
G U R U
TAHUN
Indria
2 2 BUKU
Saatnya Berserah Diri
Daud Diurapi Oleh Samuel
Selalu Percaya kepada Allah Pernahkah kalian semua bertanya-tanya tentang keteguhan iman diri sendiri setelah guru mengajarkan semua pelajaran di dalam kelas Indria ini? Daud percaya kepada Allah bahwa akan ia akan mendapatkan kekuatan untuk membunuh Goliat. Dengan percaya kepada Allah, maka Elia dipelihara hidupnya oleh beberapa ekor burung gagak. Seorang janda Sarfat percaya kepada janji Allah dan melihat sisa persediaan minyak dan tepungnya tidak habis-habis hingga berlalunya masa kelaparan itu. Sungguh, Allah telah memelihara hidup Daud. Ia telah memelihara hidup Elia. Dan Ia akan memelihara hidup kita juga. Betapa indahnya menjadi seorang Kristen yang dapat menjalani hidup seperti ini. Kita mengetahui bahwa kami dapat mengalami pemeliharaan hidup di dalam Allah. Kasih-Nya tidak terbatas dan bila kita percaya kepada-Nya, maka kita akan menemukan ketentraman yang besar di dalam hati kita. Di manakah Allah Daud itu? Di manakah Allah Elia itu? Ia ada di sini, bersama dengan kita. Oleh karena itu, doronglah murid-murid Anda untuk menjadi percaya kepada Allah di segala waktu.
Dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu, sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita (Titus 2 : 7-8)
i
Saatnya Berserah Diri
DAFTAR ISI (Oktober/November/Desember) Kata Pendahuluan Panduan Mengajar Prosedur Mengajar Marilah Kita Temui Tokoh-Tokoh dalam Kisah Aplikasi Kehidupan Karakteristik Murid Murid Anda Bahan-Bahan yang Dibutuhkan Mengajar dengan Sandiwara Boneka Mengajar dengan Drama Alkitab Mengajar dengan Musik Ayat Hafalan
i iii iv v vii x xi xi xii xiv
Bagian 1 - Samuel, Daud dan Salomo Pelajaran 1 Pelajaran 2 Pelajaran 3 Pelajaran 4 Pelajaran 5 Pelajaran 6 Pelajaran 7 Pelajaran 8
Samuel Melayani Allah di Bait Suci Samuel Menaati Imam Eli Samuel Mengurapi Saul Menjadi Seorang Raja Daud Terpilih Menjadi Seorang Raja Daud dan Seorang Raksasa Sahabat - Daud dan Yonatan Daud Menjadi Seorang Raja Salomo Membangun Bait Allah
1 9 17 25 33 41 49 55
Bagian 2 – Elia, Elisa dan Naaman Pelajaran 9 Pelajaran 10 Pelajaran 11 Pelajaran 12 Pelajaran 13
Elia Diberi Makan oleh Burung Gagak Allah Menolong Elia Sebuah Keluarga yang Baik Menolong Elisa Allah Menolong Elisa Menyembuhkan Seorang Anak Laki-Laki Seorang Anak Perempuan Menolong Naaman
63 69 75 81 89
Saatnya Berserah Diri ii
PANDUAN MENGAJAR Tahun 2 Buku 2
INDRIA
Saatnya Berserah Diri Selamat datang pada kesempatan menarik yang lainnya untuk menjangkau murid-murid yang berusia 4 - 5 tahun dengan kabar baik tentang kasih Allah. Pada bagian ini, kita akan membahas suatu tema - kasih Yesus. Kita akan membawa murid-murid kepada suatu pelajaran mengenai kehidupan Yesus. Anda dapat berbagi dengan murid-murid Anda tentang peristiwa-peristiwa seputar kelahiran Yesus yang ajaib, para gembala yang mengunjungi bayi Yesus yang sedang terbaring di Betlehem, perjalanan Yesus pertama ke Bait Suci di Yerusalem dan penginjilan Yesus. Dalam bagian pelajaran ini, memang dirancang untuk membawa Tuhan Yesus lebih dekat ke tiap-tiap murid Anda. Kami ingin membantu para murid untuk belajar lebih banyak mengenai Yesus dan menyadari bahwa Yesus menghendaki agar diri-Nya dapat menjadi seorang sahabat yang istimewa dan seorang Juruselamat bagi manusia. Kita juga ingin membimbing murid-murid untuk menemukan suatu jalan baru untuk mengungkapkan kasih mereka kepada Yesus.
Dalam mengajarkan bagian ini, biarkanlah maksud dari setiap pelajaran tecapai. Buatlah cerita sedemikian hidupnya sehingga murid-murid dapat mengerti sepenuhnya dan menghargai pelajaran yang diajarkan. Mereka bergantung kepada kita guru mereka - untuk menjelaskan kasih Allah kepada orang lain dan untuk memperkuat iman mereka. Kami berharap bahwa kita akan merasa senang bertumbuh bersama dalam kelas Indria yang kita ajarkan tentang firman Allah. Nikmatilah pelajaran baru dan alamilah pengalaman yang indah dengan murid-murid yang berusia 4 - 5 tahun.
iii
Saatnya Berserah Diri
Prosedur Mengajar
1
Puji-Pujian (10-15 menit)
Tujuan Membantu murid-murid menyembah Allah melalui kidung pujian. Prosedur Selalu awali pelajaran di dalam nama Tuhan Yesus. Guru atau pendamping guru menuntun murid-murid dengan lagu-lagu sederhana atau mengunakan gerakan (gerak dan lagu).
2
Kisah Pelajaran (15-20 menit)
Tujuan Membiarkan murid-murid untuk mendengarkan kisah pelajaran dan menanggapi kisah itu. Prosedur Berdoalah singkat di dalam nama Tuhan Yesus terlebih dahulu. Kisah Pelajaran dapat diceritakan kepada semua murid oleh seorang guru atau murid-murid dibagi dalam beberapa kelompok dengan satu guru dalam setiap kelompoknya. Kita juga menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk dtanyakan kepada murid. Pertanyaan-pertanyaan ditanyakan pada waktu meninjau Kisah Pelajaran. Janganlah lupa untuk menjelaskan kata-kata baru dan ceritakanlah kepada mereka kisah sehari-hari yang berhubungan dengan Kisah Pelajaran sebelum atau sesudah menceritakan isi kisahnya.
3
Aktivitas Belajar Alkitab
Tujuan Membantu murid-murid untuk terbiasa dengan firman Allah dan ini adalah sebagian dari tugas guru, juga tugas yang sama pentingnya yaitu membantu murid-murid menerapkan kebenaran-kebenaran Alkitab dalam kehidupan sehari-hari mereka. Aktivitas-aktivitas ini telah disusun untuk mendorong murid-murid kita melaksanakan apa-apa yang mereka telah pelajari. Prosedur Biarkanlah murid-murid bekerja pada Buku Aktivitas Murid. (Bila aktivitasaktivitas meliputi kegiatan kelompok atau menggunting dan menempel, pastikan ada guru pendamping guru.) Kami telah menyediakan berbagai macam aktivitas pilihan. Tolong pilihlah mana yang cocok.
Saatnya Berserah Diri iv
MARILAH KITA TEMUI TOKOH-TOKOH DALAM KISAH APLIKASI KEHIDUPAN Puji syukur kepada Allah bahwa setiap pelajaran mempunyai satu kisah nyata untuk pencapaian tujuan dari Kisah Pelajaran. Kami mengharapkan bahwa Anda mempelajari terlebih dahulu latar belakang keluarga-keluarga di bawah ini sebelum kita menceritakannya kepada murid-murid. Nikmatilah dalam membagi cerita-cerita ini dengan murid-murid kita yang terkasih.
Keluarga Marsh Keluarga Marsh adalah keluarga yang telah lama percaya kepada Yesus. Bapak dan Ibu Marsh mempunyai 2 orang anak yang telah dibaptis sewaktu bayi. Michelle berusia 7 tahun dan John berusia 5 tahun. Kedua anak ini bertumbuh di dalam gereja sehingga sedikitnya mereka mempunyai dasar pengetahuan kebenaran. Keluarga Lewis Bapak dan Ibu Lewis mempunyai 2 orang anak yang bernama Julie dan Tommy. Julie berusia 8 tahun dan Tommy berusia 6 tahun. Bapak Lewis sering bepergian karena tuntutan pekerjaan. Jadi lebih sering hanya ada Ibu Lewis dan kedua orang anaknya saja. Keluarga Lim Keluarga Lim dapat dikatakan adalah keluarga besar. Bapa dan Ibu Lim serta 4 orang anaknya. Anna berusia 17 tahun adalah anak yang tertua. Julius berusia 13 tahun berada di tingkat SMP. Benyamin berusia 9 tahun duduk di kelas 4 SD dan yang paling kecil yaitu Susie berusia 5 tahun. Keluarga Lim dahulunya menganut agama Budha. Anna dan Julius mungkin masih ingat akan cara hidup mereka yang terdahulu, namun Benyamin dan Susie mengalami pertumbuhan diri mereka di dalam gereja. Satu anggota keluarga penting lainnya adalah anjing mereka yang bernama Togo.
v
Saatnya Berserah Diri
Keluarga Lopez Keluarga Lopez percaya kepada Allah melalui suatu mujizat yang hebat. Ricky, anak mereka yang paling besar hampir meninggal dunia karena sakit parah, namun Yesus telah menyembuhkannya. Kerena peristiwa ini maka semua anggota keluarga menjadi percaya kepada Yesus. Selain Bapak dan Ibu Lopez serta Ricky masih terdapat 2 orang anak lainnya yakni Juan dan Maria. Ricky berusia 9 tahun, Juan berusia 6 tahun dan Maria berusia 3 tahun. Keluarga Chen Keluarga Chen terdiri dari Lily yang berumur 9 tahun. Ia tinggal bersama dengan bibinya yang bernama Jane dan neneknya yang biasa dipanggil dengan Nenek Chen. Orang tua Lily tidak tinggal bersama dengan Lily karena mereka ada di negara lain. Mereka menginginkan Lily mendapatkan pendidikan yang lebih baik di Amerika. Jadi, ia dijaga oleh bibi dan neneknya. Keluarga Sharp Pak Sharp memiliki 3 orang anak, yaitu: Bobby yang berumur 13 tahun, David yang berusia 9 tahun dan yang paling kecil, Jean yang berusia 6 tahun. Namun keluarga ini sangat menyedihkan sebab ibu mereka baru saja meninggal dunia dan ia harus membesarkan mereka semua seorang diri. Karena Bapak Sharp harus bekerja setiap harinya, maka anak-anak dengan sendirinya harus belajar secara lebih mandiri lagi. Mungkin, anak-anak lebih matang dari pada anak-anak lainnya karena tragedi yang telah mereka alami. Keluarga Hayes Keluarga Hayes terdiri dari Pendeta Hayes, istri dan 2 orang anak perempuannya yang bernama Cathy dan Rachel. Cathy berusia 6 tahun dan Rachel baru berusia 4 tahun. Keluarga Watanabe Dua belas tahun yang lalu, keluarga Watanabe pindah dari Jepang ke Amerika. Karena Bapak Watanabe seringkali ditugaskan oleh perusahaannya, sehingga ia jarang berada di rumahnya. Bapak dan Ibu Watanabe telah menjadi percaya kepada Allah dan dibaptis pada saat mereka masih di Jepang. Namun kedua orang anaknya yaitu Kelly dan Heidi telah menerima baptisan di Amerika. Kelly berusia 8 tahun sedangkan Heidi berusia 6 tahun. Anak-anak begitu dekat dengan orang tua mereka namun mereka sering merindukan kehadiran ayah mereka. Ibu Laurie Ibu Laurie adalah guru agama di kelas Taman Kanak-Kanak dan ia masih muda dan sangat senang mengajar serta memperhatikan pertumbuhan iman anak. Pastikanlah untuk membacakan Kisah Aplikasi Kehidupan ini kepada murid-murid kita selama pelajaran. Jangan lupakan kegembiraan-kegembiraan dalam proses mengajar yang terdapat di dalam setiap pelajaran.
Saatnya Berserah Diri vi
KARAKTERISTIK MURID-MURID ANDA Empat dan Lima Tahun Semua murid adalah individu-individu yang unik dengan pengalamanpengalaman mereka sendiri. Mereka memerlukan kasih dan perlindungan, merasa berharga dan penting, merasa memperoleh sesuatu dan keseimbangan perasaan dan pengalaman dalam ketergantungan dan kemandirian. Semua murid perlu dikelilingi oleh orang-orang dewasa yang mengekspresikan cinta dan kasih Allah yang sesungguhnya kepada mereka. Mereka butuh kesempatan untuk menyelidiki arti kehidupan, seperti apakah Allah itu dan bagaimanakah manusia saling berhubungan dengan Allah dan sesamanya. Informasi dalam halaman-halaman berikut ini sesungguhnya menyoroti karakter-karakter khusus dari semua murid yang berusia 4 dan 5 tahun. Ketika Anda membaca, pikirkanlah setiap murid di dalam kelas Anda dan bagaimanakah Anda dapat mengasuh mereka sehingga bertumbuh menjadi anak Allah.
vii
Saatnya Berserah Diri
Usia 4 Tahun PERKEMBANGAN FISIK u Penuh semangat dan gerak. u Senang menggunakan perasaan mereka; senang untuk menyentuh sesuatu. u Belajar memotong dengan gunting. u Belajar mengurus diri sendiri terhadap beberapa kebutuhan pribadi mereka
PERKEMBANGAN MENTAL Hanya dapat memperhatikan dalam waktu singkat. u u Senang tertawa dan bertingkah bodoh. u Senang mengatakan yang bukan-bukan. u Belajar mengidentifikasi dan mengenal nama-nama warna, ukuran dan bentuk. u Mengerti konsep waktu. u Memiliki gambaran yang indah dan banyak bertanya. u Mulai mempelajari cara memecahkan suatu masalah. u Mengenal lebih banyak kosa kata dan mulai bermain dengan kata-kata. u Senang dengan aktivitas-aktivitas musik dan dapat bermain dengan nada-nada yang sederhana. u Mulai menggambar bentuk-bentuk yang telah mereka kenal
PERKEMBANGAN SOSIAL Belajar untuk mengungkapkan perasaan-perasaan mereka. u u Mulai senang berinteraksi dengan murid-murid lainnya ketika mereka sedang bermain bersama. u Mulai belajar mengerti bahwa orang lain juga memiliki perasaan. u Belajar menunggu giliran mereka. u Ada kemungkinan agak sulit berpisah dengan orang tua khususnya dengan ibu. u Mau menolong. u Senang merasa penting.
PERKEMBANGAN ROHANI Memerlukan orang dewasa yang penuh perhatian yang dapat diteladani sikap dan u tingkah lakunya sebagai orang Kristen. u Memerlukan orang dewasa yang penuh perhatian yang memberikan kesempatan bertanya sebanyak-banyaknya kepada murid-murid. u Perlu mendengarkan Kisah Pelajaran dengan jelas dan sederhana, terutama kisah yang menekankan tentang kebaikan-kebaikan Allah, pengucapan syukur kepada Allah, kasih Yesus kepada murid-murid dan Yesus sebagai seorang sahabat dan penolong. u Dapat mengucapkan doa yang sederhana terutama doa pengucapan syukur. u Dapat berpartisipasi dalam pelayanan kasih dengan berbagi makanan, uang dan dengan berbuat sesuatu bagi orang lain u Dapat mengalami keindahan dan keajaiban dalam dunia Allah. u Dapat mengembangkan rasa memiliki pada gereja
Saatnya Berserah Diri viii
Usia 5 Tahun PERKEMBANGAN FISIK Hanya dapat memperhatikan pelajaran dalam waktu singkat dan keinginan untuk u bergerak begitu tinggi oleh karena perkembangan otot-ototnya. u Mencoba menguasai berbagai macam keahlian yang memerlukan koordinasi: melompat, melempar bola, berlari dan mendaki. u Tidak pernah beristirahat, aktif dan penuh semangat. u Memperlihatkan keinginan untuk belajar namun memiliki keterbatasan kekuatan dan kelincahan
PERKEMBANGAN MENTAL Banyak menanyakan pertanyaan untuk menambah perbendaharaan informasi, u khususnya mengawali pertanyaan dengan “Mengapakah…?”. u Sangat berdasarkan kepada bukti-bukti yang ada, ingin mengetahui bagaimanakah sesuatu itu bekerja. u Terutama mengerjakan dengan spontanitas, pikiran yang nyata. u Mengunakan bentuk-bentuk seni dan kata-kata untuk menyatakan ide dan perasaan.
PERKEMBANGAN SOSIAL u Mengembangkan keahlian berkomunikasi u Sedang memperhatikan tentang keadilan atau “kesamaan”. Memperlihatkan kasih sayang kepada mereka yang disayangi. u Mencari penerimaan, pengertian, dorongan dan kasih sayang. u Senang melakukan aktivitas bersama keluarga. u Memantapkan konsep dan kebersihan diri secara rutin. u Melakukan kebiasaan yang praktis. u
PERKEMBANGAN ROHANI Dapat mengenali doa dan aspek yang biasa ada pada iman kita. u u Senang mendengarkan Kisah Pelajaran tentang orang hidup yang selalu taat kepada kehendak Allah, biasanya cerita-cerita mengenai ajaran Yesus untuk menolong sesama agar dapat belajar bagaimana untuk dapat hidup bersama. Senang mendengarkan kisah pendek tentang gereja sekarang dan masa lampau. u Telah siap untuk diperkenalkan pada dasar iman dari gereja kita, seperti arti dari u Hari Sabat, Roh Kudus dan berdoa dalam bahasa Roh. Perlu untuk merasakan doa melalui penglihatan atau pendengaran orang tua dan u orang dewasa, turut serta dalam doa dan merasakan bahwa doa itu dapat menolong dan penting dalam hidup. u Perlu dikelilingi oleh guru-guru yang menerapkan pesan-pesan Alkitab pada situasi sekarang ini. u Perlu merasakan gereja sebagai tempat mereka menyembah Allah dan tempat yang perlu mereka pelihara.
ix
Saatnya Berserah Diri
BAHAN BAHAN YANG DIBUTUHKAN Buku-Buku Buku cerita Alkitab, buku murid-murid tentang lingkungan, keluarga dan temanteman. Sebuah rak buku yang tidak tinggi untuk memudahkan murid-murid untuk menjangkau buku-buku itu.
Bahan-Bahan Seni Bahan-bahan dasar termasuk krayon besar, pulpen, gunting yang berujung tumpul, solasi, lem, kertas lipat dalam bermacam warna, adonan tepung atau garam, majalah, katalog. Bahan penolong lainnya: cat air dengan warna-warna dasar, kuas yang bergagang panjang, piring yang dangkal untuk lem atau cat, sisa-sisa kain atau benang, taplak meja plastik dan kaos-kaos gambar.
Bahan Luar Biasa Yang Allah Ciptakan Meja pendek untuk mempermudah memamerkan seluruh bahan-bahan. Taplak meja dengan dilapisi plastic dan Anda dapat menaruh koleksi batu-batu, kerang dan bahan-bahan alam lainnya: sebuah aquarium, kotak-kotak bertingkat, magnet, tumbuhan atau biji-bijian. Pastikanlah untuk selalu menyediakan kaca.
Alat-Alat Musik Macam-macam alat musik buatan sendiri (kerincing, bel, tongkat dan lain sebagainya.) atau membeli adalah tahap pertama. Radio kaset merupakan tambahan yang bagus.
Mainan-Mainan yang Membutuhkan Keahlian Mainan PUZZLE adalah mainan yang baik karena melatih kemampuan motorik, imajinasi dan konsentrasi.
Kami sarankan Anda untuk selalu menyediakan bahan-bahan standar (Alkitab, pensil, krayon, spidol, lem, gunting, kertas lipat, papan tulis, kertas tulis) di dalam kelas. Biarpun bahan-bahan ini tidak selalu dipakai pada setiap pelajaran, Anda harus selalu menyiapkannya.
Saatnya Berserah Diri x
MENGAJAR DENGAN SANDIWARA BONEKA Janganlah takut untuk mencoba Sandiwara Boneka di dalam kelas Anda. Anda akan dapat menikmatinya seperti juga murid-murid Anda! Pertimbangkanlah beberapa hal di bawah ini ketika menggunakan Sandiwara Boneka: ~ Seorang murid lebih mudah mengenali sikap-sikap yang tidak baik dan kesalahan-kesalahan pada sebuah boneka dari pada diri mereka sendiri. Ia dapat mengkritik boneka tersebut dan menyarankan cara-cara yang lebih baik untuk bertindak dan tidak merasa dirinya dihakimi atau dikoreksi. ~ Murid-murid akan lebih terlihat dalam sebuah diskusi ketika sebuah boneka berbicara. Bahkan, murid-murid yang pemalu sekalipun akan tertarik untuk memperhatikan dan percaya. ~ Sama seperti boneka-boneka yang membuat murid-murid bebas untuk lebih mengekspresikan diri mereka sendiri, maka Anda pun bebas untuk membuatnya sedikit lebih menarik dari biasanya. Bagaimana Anda dapat menggunakan boneka di dalam kelas dengan efektif? ~ Janganlah kuatir untuk membuat boneka itu kelihatan hidup atau menyembunyikan gerakan-gerakan bibir Anda. Murid-murid suka menggunakan imajinasi mereka, dan perhatian mereka akan tertuju pada apa yang dilakukan dan dikatakan oleh boneka itu, bukan pada pelaksanaan teknisnya. ~ Berlatihlah di depan cermin sebelum membawa boneka ke dalam kelas. ~ Gunakanlah banyak gerakan seperti juga perkataan. Buatlah boneka itu berjalan, terbang, menari, bersin, membungkuk, melambai, bertepuk-tangan, menangis, dan lain sebagainya. Ingatkanlah bahwa boneka-boneka itu dapat melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh manusia sungguhan.
MENGAJAR DENGAN DRAMA ALKITAB Bersandiwara dapat membuat isi pelajaran menjadi nyata bagi para murid. Ada beberapa cara untuk mempraktekkan kisah Drama Alkitab ini. Pertimbangkanlah beberapa saran di bawah ini: ~ Bila situasi memungkinkan, buatlah gerakan-gerakan fisik. Murid-murid Taman Kanak-Kanak perlu bergerak ke sana ke mari. ~ Menguasai kesadaran diri; biarkanlah para murid pertama-tama memperagakan peran-peran itu di dalam kelompok-kelompok kecil. Setelah melakukannya, murid-murid yang lebih pemalu mungkin bersedia memperagakannya seorang diri. ~ Biarkanlah murid-murid Anda melakukan semua sandiwara itu. Tugas guru adalah untuk menanyakan pertanyaan, memberikan saran, dan semangat ketika
xi
Saatnya Berserah Diri
murid-murid sedang bersandiwara. ~ Biarkanlah murid-murid memilih peran yang mereka inginkan dengan sukarela. ~ Anjurkanlah untuk berkreasi. Memerankan kisah Alkitab dapat membantu para murid untuk melihat isi cerita dan karakter dengan cara yang berbeda. ~ Anjurkanlah para murid untuk memikirkan perasaan, situasi, karakter, ekspresi wajah, dan motivasi. Mereka semua berperan dalam menghidupkan isi cerita.
MENGAJAR DENGAN MUSIK Apakah murid-murid Anda lebih suka menyanyi dari pada menyimak pelajaran itu sendiri? Musik dapat digunakan sebagai cara mengajar yang efektif di dalam pelajaran. ~ Nyanyian-nyanyian pujian yang menceritakan kisah-kisah dapat membantu pelajaran-pelajaran Anda. ~ Beberapa murid dapat belajar dengan lebih baik bila mereka dapat “merasakan” materi yang sedang Anda ajarkan. Pilihlah nyanyian-nyanyian pujian dengan gerakan yang hidup dan gerakan fisik. ~ Para murid yang tidak mudah mengekspresikan perasaannya mungkin akan lebih mudah untuk berekspresi melalui nyanyian-nyanyian pujian. Ingatkanlah akan hal-hal ini ketika Anda menggunakan musik bersama muridmurid Anda: ~ Pelajarilah nyanyian-nyanyian pujian baru sebelum Anda mengajar mereka. ~ Nyanyikanlah sebuah nyanyian pujian kepada murid-murid sebelum Anda menyuruh mereka menyanyikannya. ~ Bicarakanlah mengenai makna dari kata-kata pada nyanyian pujian itu. ~ Nyanyikanlah nyanyian pujian dengan cara yang berbeda-beda tentukanlah bagian, gunakanlah alat-alat musik, bergeraklah ke sana ke mari dan lain sebagainya.
Ketika Anda mengajarkan bagian ini, bagaimanakah Anda akan membantu murid-murid mengenal isi pelajaran ini? Di bawah ini, ada beberapa saran yang dapat membantu: Persiapkanlah Murid-murid pada usia ini luar biasa aktifnya. Perhatiankanlah mereka bahwa paling lama hanya 10 - 15 menit. Selalu rencanakanlah lebih dari yang Anda bayangkan mungkin dapat Anda lakukan. Bacalah pelajaran secara keseluruhan, kemudian mulailah dengan aktivitas-aktivitas yang ingin Anda lakukan. Bila dirasakan perlu untuk menghilangkan beberapa aktivitas, lakukanlah segera. Pada saat-saat darurat, berbuatlah seadanya. Tetapi di atas semua itu, berdoa, berdoa, dan berdoalah!
Saatnya Berserah Diri xii
Aturlah “Suatu tempat untuk segalanya dan segalanya berada pada tempatnya” adalah sebuah semboyan yang baik untuk diperhatikan. Aturlah ruangan yang sesuai dengan gaya mengajar Anda. Simpanlah bahan-bahan kesenian di dekat tempat kerja. Taruhlah lembaran-lembaran aktivitas di dekat Anda. Siapkanlah sebuah tempat untuk berdoa dari sisa ruangan. Anda juga dapat mempersiapkan sebuah tempat drama di mana murid-murid dapat memainkan peran dan aksinya mengenai pelajaran-pelajaran. Anda mungkin juga dapat menyediakan baju-baju bekas, handuk-handuk, kain-kain, dan bahan-bahan lainnya untuk membuat kostumkostum. Sesuaikanlah Tidak semua rencana mengajar cocok untuk setiap keadaan kelas. Beradaptasilah! Bila murid-murid Anda masih kecil, belum bisa membaca, lakukanlah aktivitasaktivitas dalam kelompok untuk melatih otot-otot besar mereka. Janganlah mengharapkan mereka untuk bekerja dengan baik seorang diri. Bila murid-murid adalah Aku-dapat-mengerjakan-semua-yang-harus-dikerjakan oleh murid-murid, dan janganlah mencoba untuk mengatur kehidupan mereka. Persiapkanlah berbagai macam aktivitas tambahan dengan menggunakan bahan-bahan dalam “Pilihan Aktivitas”, atau kreasikan sendiri. Jadilah dirimu sendiri Faktor yang terpenting di dalam pengajaran yang mendidik adalah kisah yang Anda bagikan kepada murid-murid. Bagaimanakah Anda memperlakukan setiap murid ketika ia memasuki ke dalam kelas adalah suatu kesaksian yang lebih dahsyat dari pada kisah Alkitab manapun. Biarkanlah murid-murid mengetahui bahwa Anda menyayangi dan menerima mereka. Murid-murid harus mempunyai rasa memiliki walaupun mereka jarang menghadiri kelas. Mereka harus merasa nyaman sewaktu di dalam kelas walaupun Anda hanya bertemu dengan mereka seminggu sekali. Inilah tempat mereka, di sinilah dalam Rumah Allah. Bersyukurlah atas talentatalenta yang unik dan beragam yang dimiliki oleh masing-masing individu murid.
xiii
Saatnya Berserah Diri
AYAT HAFALAN 1. “Sujudlah menyembah kepada Tuhan.” (Mzm. 96:9)
2. “Melakukan apa yang benar dan baik.” (Ul. 6:18)
3. “Aku telah memilih kamu.” (Yoh. 15:19)
4. “Kamulah bangsa yang terpilih.” (1 Pet. 2:9)
5. “Tuhan Allah adalah kuat.” (Why. 18:8)
6. “Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu.” (Ams. 17:17)
7. “Sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya!” (Mzm. 45:12)
8. “Dia memberi hikmat kepada orang bijaksana.” (Dan. 12:2)
9. “Tuhan kiranya melakukan yang baik di mata-Nya.” (1 Taw. 19:13)
10. “ Marilah kita saling mengasihi.” (1 Yoh. 4:7)
11. “Usahakanlah senantiasa yang baik terhadap semua orang.” (1 Tes. 5:15)
12. “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu.” (Luk. 11:9)
13. “Kita harus membantu orang-orang yang lemah.” (Kis. 20:35)
Saatnya Berserah Diri xiv
xv
Saatnya Berserah Diri
1
PELAJARAN
SAMUEL MELAYANI ALLAH DI BAIT ALLAH Kitab Bacaan: 1 Sam. 1:24-28; 2:18-19,26 Kebenaran Pelajaran: Samuel melayani Allah di Bait Suci. Tujuan Pelajaran: Mengajarkan murid-murid bahwa mereka dapat menyembah kepada Allah dengan mengambil suatu pelayanan di gereja. Ayat Hafalan: “Sujudlah menyembah kepada Tuhan.” (Mzm. 96:9) Doa: Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus, atas kesempatan yang Engkau telah berikan kepada kami pada hari ini sehingga kami dapat beribadah kepada-Mu. Kami ingin melayani-Mu seperti Samuel yang telah melayani-Mu di dalam Bait Suci. Ajarilah agar kami boleh menjadi anak yang baik pula. Haleluya! Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR Samuel Sebagai putra dari Elkana dan Hana, Samuel bertambah besar dan menjadi seorang hakim besar yang terakhir di Israel dan menjadi seorang nabi yang pertama dari rangkaian para nabi yang ada. Ketika Samuel dilahirkan, maka doa Hana yang begitu sepenuh hati untuk mendapatkan seorang anak telah terjawab sudah. Sebagai gantinya, Hana menepati janjinya kepada Allah dengan membawa Samuel ke rumah ibadat yang di Silo untuk dididik di bawah pengawasan imam Eli. Pada umumnya, anak-anak di Israel akan mendapatkan pemeliharaan awal 2 - 3 tahun lamanya, atau mungkin lebih. Oleh karena itu, dapatlah kita simpulkan bahwa usia Samuel saat dibawa oleh Hana, ibunya untuk tinggal di Bait Suci berkisar antara 3 - 5 tahun. Eli Eli adalah seorang imam besar yang bertugas di Bait Suci yang di Silo (1 Sam. 1:9). Hana, ibunda Samuel membawanya kepada imam Eli untuk dididik di dalam Bait Suci yang di Silo. Dua orang putra imam Eli - Hofni dan Pinehas adalah 2 orang yang menimbulkan aib bagi keluarga. Mereka berdua tidak mau menaati perkataan ayahnya bahkan atas peringatan Allah perihal akhir hidup mereka yang mengenaskan di kemudian hari yang telah disampaikan kepada ayahnya. Akhirnya, mereka berdua terbunuh saat menghadapi orang Filistin di dalam peperangan. Ketika imam Eli mendengar bahwa Tabut Perjanjian Allah telah dirampas oleh orang Filistin, maka ia terjatuh dan meninggal (1 Sam. 4:16-18).
Saatnya Berserah Diri 1
Imam Mereka yang disebut imam adalah berasal dari suku Lewi. Suku Lewi telah dipilih Allah dari antara bangsa Israel untuk mengerjakan tugas-tugas keagamaan. Para imam memiliki banyak tugas. Sebenarnya, tugas yang harus dilakukan oleh para imam dan orang Lewi memiliki keterkaitan dengan Bait Suci, pengorbanan dan penyembahan, namun yang terpenting dari semuanya itu adalah mengajarkan kepada orang Israel tentang Hukum Allah. Bait Suci Bait Suci atau Kemah Pertemuan merupakan suatu tempat yang kecil; suatu tempat pertemuan yang bersifat sementara antara Allah dengan umat-Nya. Ketika orang Israel telah menetap di Kanaan, maka Bait Suci dibuat dalam bentuk yang lebih permanen di Silo (Yos. 18:1; Hak. 18:31). Bait Suci yang lebih permanen ini disebut Rumah Ibadat, yang menyediakan ruangan bagi Samuel dan imam Eli untuk tinggal, dan memerlukan pintu masuk yang dapat ditutup maupun dibuka (1 Sam. 3:2,15). Sekalipun orang Filistin telah menghancurkan Silo, telah merampas Tabut Perjanjian Allah, dan yang akhirnya mengembalikannya kembali kepada orang Israel melalui penduduk Bet-Semes (1 Sam. 6:1-10) dan Kiryat-Yearim (1 Sam. 7:2), namun Tabut Perjanjian Allah itu tetap disimpan di dalam kemah (2 Sam. 6:17, 7:2) dan tetap di sana sampai raja Salomo membangun Bait Suci yang permanen.
PEMAHAMAN MURID-MURID Sebelum memulai pelajaran, Anda dapat menanyakan kepada muridmurid makna sebenarnya dari menyembah Allah itu. Mungkin, mereka belum memiliki pemahaman yang benar mengenai makna sebenarnya dari menyembah Allah itu. Setelah mereka mencoba untuk menjelaskannya, Anda dapat meluruskan dengan pemahaman yang sebenarnya dengan menggunakan sebanyak mungkin masukkan dari mereka ke dalam penjelasan Anda. Ketika pemahaman “Menyembah” telah ditetapkan, maka Anda dapat bergerak kepada berbagai macam bentuk penyembahan dengan bertanya kepada murid-murid tentang caracara yang berbeda yang telah mereka lihat dari penyembahan saudara-saudari seiman di gereja. Pendapat-pendapat ini dapat dituliskan di papan, atau gambargambar dari orang yang menunjukkan jenis-jenis penyembahan yang dapat diperlihatkan. Ketika murid-murid telah menyelesaikan bentuk-bentuk penyembahan yang dapat mereka lakukan, ulangilah lagi apa yang telah mereka terima itu. Setelah mengulang, maka Anda dapat memberikan sebuah contoh tentang seseorang yang sedang menyembah Allah melalui pelayanannya di gereja. Karena murid-murid Anda masih begitu muda belia, mungkin mereka merasa tidak mampu melaksanakan pelayanan yang mereka saksikan dari anggota-anggota jemaat yang lebih tua usianya dibandingkan dengan mereka. Mulailah dari dalam kelas Anda sendiri dengan mengerjakan hal-hal seperti berikut: membersihkan papan tulis, merapikan kursi, membersihkan lantai, memperkuat rak-rak buku, dan merapikan tempat yang telah tersedia. Ketika Anda telah mencakup daerah kelas Anda sendiri, diskusikanlah lebih lanjut kepada pendapat yang telah ada untuk diterapkan dalam pelayanan di daerah gereja dengan tugas-tugas yang sama ketika di dalam kelas.
2
Saatnya Berserah Diri
Pekerjaan ini akan terlihat dapat dilakukan oleh murid-murid Anda, dan mungkin mereka akan menikmati ketika mereka melakukannya. Sementara mereka menjadi bertambah besar, mereka akan menemukan pekerjaan pelayanan yang dapat mereka kerjakan sesuai dengan umur mereka. Mencari cara untuk melayani sebenarnya tidak hanya menjadi sasaran di dalam pelajaran ini, namun harus dimulai dari sikap yang terus menerus dari diri kita. Apakah ruangan kelas Anda memerlukan sebuah keranjang sampah kecil? Apakah ruangan kelas Anda memerlukan sebuah keranjang sampah yang lebih besar atau keset untuk mengelap sepatu di saat musim hujan? Apakah ruangan kelas Anda memerlukan sebuah papan tulis kecil untuk pengumuman? Mungkin murid-murid Anda akan dapat memilih salah satu dari tugas di atas untuk mereka kerjakan. Memuji dan mengucap syukur adalah dua hal yang dapat Anda lakukan di saat melatih murid-murid. Ketika murid-murid Anda memungut kertas atau melakukan hal baik lainnya, ucapkanlah syukur. Pujilah murid-murid yang dapat melakukan halhal kebaikan, dan mereka akan ingin sekali untuk menjadi seseorang yang dapat melayani Allah.
KOSA KATA PELAJARAN Bait Suci Sebuah kemah tempat orang-orang berdatangan untuk menyembah Allah. Imam Suku Lewi; orang yang khusus dipilih untuk melayani Allah. Menyembah Menghormati; memuji; sikap beribadah.
KISAH PELAJARAN Pada hari ini, kita akan mempelajari tentang seorang anak kecil yang melayani Allah yang tercatat di dalam Alkitab. Namanya adalah Samuel. Siapakah namanya? (Benar, “Samuel.”) Samuel tidak pergi ke gereja seperti kita sekarang ini. Gereja Samuel disebut Bait Suci. Suatu kata yang sulit untuk diucapkan. Marilah kita ucapkan bersama-sama “Bait Suci”. (Sediakanlah gambar-gambar “gereja” – dari dalam Alkitab maupun yang modern.) Periksalah di dalam perpustakaan gereja Anda, apakah terdapat gambar-gambar mengenai Kemah Suci maupun Bait Suci. Diskusikanlah bersama dengan murid-murid Anda tentang berbagai jenis tempat di mana umat Allah dapat saling bertemu untuk menyembah-Nya. Doronglah muridmurid Anda untuk menyebutkan hal-hal yang dilakukan di dalam gereja, seperti: beribadah kepada Allah; mempelajari firman Allah; beryanyi; berdoa.) Ibu Samuel Menepati Janjinya Kepada Allah Sebelum Samuel dilahirkan, Hana, ibunya, telah berjanji kepada Allah bahwa bila Allah memberikan kepadanya seorang putra, maka aku akan memberikan dia kepada Allah untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan
Saatnya Berserah Diri 3
menyentuh kepalanya. Siapakah imam itu? Imam adalah seorang yang melayani Allah. Allah berkenan akan doa permohonan dari ibu Samuel, dan pada akhirnya, Ia memberikan kepadanya seorang anak laki-laki. Ketika Samuel cukup umur untuk memahami, maka Hana, ibunya memberitahukan kepada Samuel bahwa suatu saat dia akan tinggal di dalam Bait Suci seumur hidupnya. Jadi, ketika Samuel telah cukup umur, maka orang tuanya mengadakan perjalanan menunju Bait Suci. Di sana, ia bertemu dengan iman Eli. Ibu Samuel berkata kepada imam Eli, “Akulah perempuan yang dahulu berdiri di sini dekat tuanku untuk berdoa kepada Allah. Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan Allah telah memberikan kepadaku, apa yang kuminta dari pada-Nya. Maka akupun menyerahkannya kepada Allah; seumur hidup terserahlah ia kiranya kepada Allah.” Imam Eli bersukacita dan mengucap syukur kepada Allah atas tersedianya seorang pelayan barunya itu. Hana Mengasihi Putranya Setiap tahun, pada hari yang istimewa, Hana, ibu Samuel, dan ayahnya datang ke Bait Suci untuk menyembah Allah dan melihat Samuel. “Samuel, engkau telah bertambah besar!” Mungkin, ibunya mengatakan kepada Samuel sambil memberikan sepasang pakaian baru yang telah dibuatnya itu. Sungguh, orang tua Samuel begitu mengasihi Samuel. (Jelaskanlah kepada murid-murid bahwa pakaian yang Samuel pakai terlihat seperti jubah. Jelaskanlah pula bahwa pakaian pada zaman Alkitab berbeda dengan zaman sekarang ini.) Pakaian Samuel disebut jubah. Samuel tidak memerlukan mantel hangat seperti kita saat menghadapi musim dingin, sebab negeri di mana Samuel tinggal adalah suatu negeri yang hangat. Samuel Melayani di Dalam Bait Suci Samuel menyembah kepada Allah dengan banyak cara. Menyembah kepada Allah menunjukkan bahwa betapa pentingnya Allah di dalam kehidupan Samuel. Samuel dapat menyembah kepada Allah adalah karena didikan seorang imam yang bernama Eli. Karena Allah begitu penting bagi kehidupan Samuel, maka ia mempelajari tentang Allah dengan penuh kesungguhan. Samuel ingin mengenal Allah lebih dalam lagi. Samuel juga menyembah kepada Allah dengan berdoa. Ia bersama dengan orang-orang yang datang ke dalam Bait Suci, berdoa di hadirat Allah. Mereka memohon agar Allah memelihara hidup mereka sekaligus mengucap syukur kepada Allah atas segala kasih-Nya kepada mereka semua. Ada pula cara Samuel yang istimewa dalam melayani Allah. Samuel menunjukkan bahwa Allah begitu penting dengan menjaga Bait Suci. Bila Samuel tidak membuka pintu-pintu Bait Suci, maka orang banyak tidak akan dapat menyembah Allah di dalam Bait Suci. Bila Samuel tidak membersihkan dan memungut sampah, maka Bait Suci Allah akan terlihat kotor. Bila demikian, maka Allah bukanlah yang terpenting di dalam kehidupannya. Samuel menyembah kepada Allah dengan melayani di tempat ia belajar tentang Allah. Kalian juga dapat menyembah Allah dengan cara seperti itu. Ini adalah ruangan kelas kita tempat kita datang dan belajar tentang Allah. Hal-hal apakah yang dapat kita lakukan untuk menjaga ruangan kelas ini agar tampak selalu rapi? (Memungut mainan, membersihkan lantai, merapikan peralatan yang selesai dipakai.)
4
Saatnya Berserah Diri
MENGULANG DAN PERTANYAAN 1. Siapakah anak laki-laki yang tinggal di dalam Bait Suci? (Samuel.) 2. Bagaimanakah Samuel menyembah Allah? (Samuel menyembah Allah dengan banyak cara. Samuel menyembah Allah dengan belajar tentang Allah dari pengajaran yang diberikan imam Eli.) 3. Bagaimanakah cara kita menyembah pada masa sekarang? (Kita menyembah Allah dengan datang ke gereja tiap hari Sabtu; kita menyembah Allah dengan berdoa kepada-Nya di gereja dan di rumah dan di mana saja; kita menyembah Allah dengan mendengarkan guru ketika sedang menceritakan Kisah Pelajaran.) 4. Hal-hal apa saja yang dapat dilakukan Samuel untuk melayani Allah di Bait Suci? (Samuel melayani Allah dengan memelihara Bait Suci agar selalu tampak bersih. Ia juga selalu membukakan pintu-pintu Bait Allah agar orang-orang dapat masuk dan beribadah kepada Allah.) Karena Samuel melayani Allah dengan begitu banyak cara, dapatkah kalian menyebutkan cara-cara lain yang dapat dilakukan kalian di dalam gereja? (Biarkanlah murid-murid memberikan jawabannya. Kemungkinan jawaban mereka adalah membersihkan ruangan kelas, menaruh barang-barang di tempat asalnya, dan siap membantu guru bila diperlukan.)
KISAH APLIKASI KEHIDUPAN Sebuah Ruangan Kelas Yang Bersih Hari itu adalah hari Minggu, dan banyak orang datang ke gereja dengan alasan yang istimewa. Setiap orang datang untuk membantu membersihkan gereja yang akan mengadakan sebuah Kebaktian Pekabaran Injil. Dalam kebaktian itu, akan banyak orang yang belum mengenal Allah datang untuk mengikuti kebaktian itu. Mereka akan lebih mengenal Allah selama hari-hari kebaktian itu diadakan. Semua jemaat sedang membersihkan gereja untuk mempersiapkan acara besar itu. Para orang tua bekerja di kebun. Beberapa jemaat mencabut rerumputan liar dan yang lainnya menanam berbagai macam bunga yang indah. Anak-anak yang lebih besar membersihkan bangunan besar tempat semua orang akan menyantap makanan. Beberapa orang membersihkan meja dan yang lainnya membersihkan lantai. Murid-murid kelas Indria bu Laurie bertugas membersihkan kelasnya sendiri. Semua murid bekerja dengan bersungguh-sungguh dan giat untuk menunjukkan kasih mereka kepada Yesus. Susie bertugas menyapu lantai, membersihkan sobekan-sobekan kecil kertas atau debu yang terjatuh di lantai. Susie membersihkannya dan membuangnya ke tempat sampah. Tommy bertugas meletakkan semua kursi di atas meja. Ini adalah pekerjaan yang cukup sulit, jadi, Tommy meminta bantuan Juan. Setelah mereka selesai menaikkan kursi-kursi itu, maka Susie menyapu lantai di bawah meja. John bertugas membersihkan papan tulis dan menuliskan kalimat “selamat datang”. Ia menguunakan kapur yang berwarna terang dan berwarna-
Saatnya Berserah Diri 5
warni serta menulis kalimat itu dengan menggunakan huruf yang besar. Jean bertugas menyusun semua alkitab dan kidung pujian agar tampak rapi. Setelah selesai, ia melihat beberapa gunting dan krayon terletak di atas meja. Jean menaruh krayon di kotaknya dan gunting-gunting kembali ke dalam lemari kaca. Tak lama kemudian, seluruh ruangan tampak bersih dan rapi. “Ini adalah pekerjaan yang cepat,” kata Juan, “kita telah menyelesaikan pekerjaan membersihkan ruangan ini dengan sangat cepat.” “Itulah yang terjadi bila semua orang bekerja sama,” kata bu Laurie. “Bu Laurie,” kata Susie. “Menurut ibu, apakah para tamu akan datang ke gereja untuk belajar tentang kasih Yesus sama seperti yang kita lakukan sekarang ini?” “Baiklah,” kata bu Laurie. “Salah satu cara mengenal Yesus yang sangat istimewa adalah dengan cara memelihara gereja-Nya.” “Dan mereka akan mengetahui seberapa besar kita mengasihi Yesus ketika mereka melihat ruangan kelas kita,” kata John. “Tentu saja,” kata bu Laurie sambil tersenyum. “Marilah, kita bantu yang lainnya.” Pertanyaan untuk Direnungkan 1. Bagaimanakah murid-murid membersihkan gereja mereka? 2. Cara-cara apa saja yang dapat kita lakukan untuk membantu membersihkan gereja kita?
AKTIVITAS 1 Siapakah Yang Menyembah? Siapakah Yang Melayani? Marilah kita lihat dan eja huruf-huruf dari kata “menyembah”. Dapatkah kalian menemukan seseorang yang sedang menyembah kepada Allah? Dapatkah kalian menemukan siapakah yang sedang melayani Allah? Lingkarikah mereka yang menyembah kepada Allah dan warnailah mereka yang melayani Allah.
6
Saatnya Berserah Diri
Siapakah Yang Menyembah? Siapakah Yang Melayani? Marilah kita lihat dan eja huruf-huruf dari kata “Menyembah.” Dapatkah kalian menemukan seseorang yang sedang menyembah kepada Allah? Dapatkah kalian menemukan siapakah yang sedang melayani Allah? Lingkarikah mereka yang sedang menyembah kepada Allah dan warnailah mereka yang sedang melayani Allah.
AKTIVITAS 2 Mengunjungi Para Pekerja Gereja Bila di gereja Anda terdapat seorang sekretaris dan pengurus perpustakaan yang sedang bekerja, adakanlah sebuah kunjungan bersama muridmurid Anda kepada pekerja-pekerja di gereja. Mungkin murid-murid Anda dapat melihat ke ruangan tempat para pekerja gereja itu berdoa atau seorang guru yang sedang menulis di papan tulis. Beberapa murid menyadari akan mereka yang melayani di gereja, walaupun mereka melihat mereka saat sedang bekerja. Kita perlu menunjukkan apa yang orang-orang itu lakukan dan alasan mereka. Tunjukkanlah kepada murid-murid Anda semua peralatan yang mungkin digunakan saat membersihkan suatu ruangan, seperti sapu, ember, kain lap yang besar dan peralatan kebersihan lainnya. Bicarakanlah kepada murid-murid Anda, ada berapa banyakkah jumlah saudara maupun saudari yang melayani setelah kebaktian usai? Mereka menyapu, membersihkan, merapikan buku-buku, dan membereskan kursi-kursi, agar gereja tampak terpelihara dan tetap bersih. (Bahkan Anda dapat mengundang seseorang yang senantiasa memelihara kebersihan gereja sehingga murid-murid Anda mengetahui apa sesungguhnya yang mereka kerjakan sehingga gereja menjadi bersih dan rapi.)
Saatnya Berserah Diri 7
AKTIVITAS 3 Siapakah Yang Menyembah Allah Dengan Membaca Alkitab? Ajaklah murid-murid menggunting potongan-potongan puzzle dan menyusunnya kembali untuk melihat apa yang sedang dilakukan oleh seorang anak itu. (Tegaskanlah kepada murid-murid Anda bahwa kita dapat menyembah Allah melalui membaca Alkitab.)
Siapakah Yang Menyembah Allah Dengan Membaca Alkitab? Ajaklah murid-murid menggunting potongan-potongan puzzle dan menyusunnya kembali untuk melihat apa yang sedang dilakukan oleh seorang anak itu.
8
Saatnya Berserah Diri
PELAJARAN
2
SAMUEL MENAATI IMAM ELI Kitab Bacaan: 1 Sam. 3:1-21 Kebenaran Pelajaran: Samuel menaati imam Eli dan Allah. Tujuan Pelajaran: Mengajarkan murid-murid bahwa mendengarkan Allah dan melakukan hal yang benar adalah begitu penting. Ayat Hafalan: “Melakukan apa yang benar dan baik.” (Ul. 6:18) Doa: Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus, karena Engkau telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyembah kepada-Mu. Kami ingin mentaati-Mu seperti Samuel mentaati imam Eli. Tolonglah agar kami menjadi seorang anak yang baik. Haleluya! Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR Samuel Sebagai putra dari Elkana dan Hana, Samuel bertambah besar dan menjadi hakim besar yang terakhir di Israel dan salah satu dari nabi-nabi yang pertama. Ketika Samuel dilahirkan, doa Hana yang sepenuh hati untuk mendapatkan seorang anak terjawab sudah. Sebagai gantinya, Hana menepati janjinya kepada Allah dengan membawa Samuel ke rumah ibadah di Silo untuk dididik di bawah pengawasan imam Eli. Pada umumnya, anak-anak di Israel mendapatkan pengasuhan awal selama 2 - 3 tahun atau lebih. Oleh karena itu, dapatlah kita simpulkan bahwa Samuel berumur 3 - 5 tahun saat dibawa oleh ibunya untuk tinggal di Bait Suci. Eli Eli adalah imam yang bertugas di Bait Suci yang ada di Silo (1 Sam. 1:9). Hana membawa Samuel kepada imam Eli untuk dididik di dalam Bait Suci ini. Dua anak laki-laki imam Eli - Hofni dan Pinehas merupakan 2 orang yang menimbulkan aib bagi keluarga. Mereka berdua tidak mau menaati perkataan ayahnya, dan Allah memperingatkan Eli akan akhir yang tragis atas mereka. Pada akhirnya, mereka berdua terbunuh dalam pertempuran melawan orang Filistin. Ketika imam Eli mendengar bahwa Tabut Perjanjian Allah telah direbut oleh orang Filistin, ia terjatuh dan meninggal (1 Sam. 4:16-18). Imam Mereka yang disebut imam adalah keturunan Lewi. Suku Lewi dipilih oleh Allah dari antara segenap bangsa Israel. Mereka dipisahkan dari suku-suku lain
Saatnya Berserah Diri 9
untuk melakukan tugas-tugas keagamaan. Imam mempunyai banyak pekerjaan. Sebagian besar pekerjaan para imam dan suku Lewi berhubungan dengan Bait Suci, persembahan, dan penyembahan, namun tugas terpenting mereka adalah untuk mengajarkan hukum Allah kepada seluruh bangsa Israel. Bait Suci Bait Suci atau Kemah Pertemuan merupakan suatu tempat yang kecil; suatu tempat pertemuan yang bersifat sementara antara Allah dengan umat-Nya. Setelah bangsa Israel menetap di wilayah Kanaan, Bait Allah dibuat menjadi bentuk yang lebih permanen di Silo (Yos. 18:1Bait itu cukup permanen untuk disebut sebagai Rumah Ibadah, terdapat kamar-kamar untuk tempat tinggal Samuel dan Eli, dan memungkinkan pintu masuk dibuka dan ditutup (1 Sam. 3:2,15). Walaupun setelah bangsa Filistin menghancurkan Silo, merebut Tabut Perjanjian, dan akhirnya mengembalikan Tabut itu kepada bangsa Israel melalui Bet-Semes (1 Sam. 6:1-10) dan Kiryat-Yearim, (1 Sam. 7:2), Bait Allah tetap berbentuk tenda (2 Sam. 6:17, 7:2) dan tidak berubah hingga Salomo membuat sebuah Bait yang permanen.
PEMAHAMAN MURID-MURID Tanggapan yang khas dari seorang murid yang berusia 4 - 5 tahun bila ditanya mengapa ia tidak mau melakukan hal-hal yang tidak baik adalah, “Aku tidak dapat melakukan hal-hal yang tidak baik karena orang tuaku akan menghukumku bila mereka mengetahuinya.” Anak-anak pada usia ini belum terbangun rasa untuk berbuat baik demi sebuah perbuatan baik. Mereka cenderung berbuat baik atau menjauhkan diri mereka dari hal-hal yang buruk karena itulah yang orang tua mereka inginkan. Tanggung jawab Anda, sebagai pengaruh yang akan terpola di dalam hidup mereka, adalah menanamkan di dalam hidup mereka suatu pemikiran bahwa mereka harus selalu dapat berbuat baik tanpa memperhatikan apakah orang lain melihat atau tidak. Mmurid-murid harus mengetahui bahwa ada 3 macam alasan utama untuk melakukan kebaikan, yaitu: 1. Allah dapat melihat semuanya. Ia berkenan bila kita menaati-Nya dan berbuat baik kepada orang lain. 2. Berbuat baik menolong orang lain dan membuat mereka merasa tenteram. 3. Berbuat baik membuat kita merasa nyaman di dalam hati kita. Ada 3 macam alasan utama bagi kita untuk menjauhkan diri dari hal-hal yang jahat adalah: 1. Allah dapat melihat semuanya. Ia akan kecewa bila kita melakukan hal yang tidak baik. 2. Orang lain dapat menjadi menderita atau merasa tidak nyaman karena kita. 3. Berbuat salah seringkali membawa rasa bersalah dan malu bagi kita. Tunjukkanlah daftar alasan di atas, kemudian perlengkapilah murid-murid Anda dengan beberapa skenario yang dapat mereka diskusikan. Ada 2 contoh skenario untuk didiskusikan tersedia di bawah ini:
10
Saatnya Berserah Diri
# Di sekolah, kamu sedang makan siang, dan menyadari bahwa ada seorang teman kelas kalian yang kesal karena ia menemukan sekelompok semut yang entah bagaimana caranya, mendapat jalan masuk ke dalam kotak makan siangnya. Akibatnya, makanan siangnya rusak dan hancur. Apakah yang menurutmu hal yang baik untuk dilakukan? (Kita berharap anak-anak akan menawarkan makan siang mereka.) Mengapa kalian mau menawarkan sebagian dari makanan siang kalian? (Mintalah mereka menyebutkan alasan mereka dari daftar di atas.) # Di gereja, kamu menyadari bahwa ada seorang murid baru di dalam kelasmu, dan tampaknya teman-teman yang lain melupakan dia untuk melibatkan dia di dalam kegiatan mereka. Ia tampak sendirian dan tidak nyaman, karena ia tidak mendapatkan seorangpun untuk diajak berbicara atau bermain bersama. Menurutmu, apakah teman-teman yang lain melakukan hal yang baik atau buruk? Mengapa perbuatan mereka kepada teman baru itu tidak baik? (Sekali lagi, mereka dapat menunjukkan bahwa Allah akan kecewa dan murid baru itu akan merasa sedih.) Sekarang, apakah yang dapat kamu lakukan untuk mengubahnya? (Mereka dapat menawarkan diri untuk menemani teman baru itu.) Mengapa tindakanmu itu kepada teman barumu itu hal yang baik dan benar? (Bimbing mereka untuk mengatakan bahwa Allah akan merasa senang, teman baru mereka tidak kesepian, dan mereka pun akan bersukacita.) Alasan yang terutama mengapa anak-anak perlu belajar untuk melakukan kebenaran demi melakukan hal yang benar dan untuk Allah, adalah karena tidak setiap orang tua dapat melihat segala sesuatu yang dilakukan anak-anak mereka, begitu juga tidak semua orang tua bereaksi dengan benar terhadap perbuatan buruk anak-anak mereka; karenanya, pengertian akan Allah dan perasaan kepada orang lain perlu ditekankan dan dikembangkan.
KOSA KATA PELAJARAN Taat: Melakukan dengan sukarela sesuatu yang dimintakan orang lain. Nabi: Orang yang menyampaikan pesan Alah. Ia memberitahukan kepada orang lain tentang apa yang Allah kehendaki bagi mereka untuk dilakukan.
KISAH PELAJARAN Anak-anak, kita semua telah melakukan hal yang baik dalam mematuhi guru-guru kalian ketika kita datang ke gereja. Dengarkanlah untuk mengetahui apakah yang dilakukan Samuel untuk menaati gurunya, imam Eli. Samuel sibuk belajar dan menolong imam Eli di Bait Allah sepanjang hari. Samuel bekerja bersama imam Eli mempersiapkan Bait Suci untuk dikunjungi orang-orang yang hendak beribadah di sana. Malam, waktunya untuk tidur telah tiba, dan Samuel merasa lelah. Ia berbaring and menutup matanya.
Saatnya Berserah Diri 11
Sebuah Suara Ketika Samuel hampir saja tertidur, sesuatu yang aneh terjadi. Seseorang memanggil namanya! “Samuel, Samuel!” suara itu memanggil-manggilnya. Samuel bangun dan duduk di tempat tidurnya. “Mungkin imam Eli memanggilku,” katanya kepada diri sendiri. Ia melompat turun dan berlari, buk-buk-buk-buk, ke tempat imam Eli tidur. “Aku di sini, imam Eli, apakah imam Eli memerlukan sesuatu?” tanya Samuel kepada imam Eli. Imam Eli terbangun dan membuka matanya, tampak terkejut. “Aku tidak memanggilmu,” katanya, “kembalilah tidur, Samuel.” Maka Samuel kembali ke tempat tidurnya. Suasananya sunyi. Namun kemudian, ia mendengarnya kembali, “Samuel, Samuel!” Samuel mendengar suara itu kembali! Sekali lagi, ia berlari kepada imam Eli, “Aku di sini, Aku mendengarmu memanggilku, imam Eli.” “Tidak, Samuel,” kata imam Eli, “Aku tidak memanggilmu. Kembalilah tidur.” Maka Samuel mematuhinya dan kembali ke tempat tidurnya. Sekali lagi, segalanya menjadi sunyi. “Samuel, Samuel!” Samuel mendengar suara itu lagi! Samuel berlari kembali ke kamar imam Eli untuk ketiga kalinya. “Aku di sini, imam Eli memanggilku?” Imam Eli berpikir sejenak. Tiba-tiba ia menyadari sesuatu! Allah-lah yang memanggil Samuel. Samuel Menaati Eli berkata kepada Samuel, “Kembalilah berbaring, bila engkau mendengar seseorang memanggil namamu lagi, katakanlah, 'berbicaralah kepadaku, Tuhan, aku mendengarkan.' “. Samuel mematuhi perintah imam Eli dan kembali ke tempat tidurnya. Dan tidak lama kemudian ia mendengar lagi suara itu memanggilnya, “Samuel, Samuel!” Samuel mengetahui apa yang harus dilakukannya. Ia bangkit dengan perlahan dan mengatakan apa yang dimintakan imam Eli kepadanya, “Berbicaralah kepadamu, Tuhan, aku mendengarkan.” Dan sesuatu yang luar biasa terjadi, Allah berbicara kepada Samuel! Samuel mendengarkan dengan seksama semua yang dikatakan Allah kepadanya. Samuel mempelajari pengajaran istimewa malam itu bahwa mendengarkan dan menaati itu sangat penting!
MENGULANG DAN PERTANYAAN 1. Samuel berbaring dengan tenang, hampir tertidur. Saat ia mendengar ada suara memanggil namanya, ia yakin suara itu berasal dari imam Eli. Berapa kalikah ia mendengar suara itu memanggilnya? (3 kali.) 2. Apakah yang Samuel lakukan kemudian? (Samuel pergi kepada imam Eli.) 3. Ketiga kalinya Samuel pergi kepada imam Eli, apakah yang imam Eli Katakan kepada Samuel bila ia mendengar Tuhan Allah memanggilnya lagi? (Imam Eli menyuruh Samel berkata “Berbicaralah Tuhan, sebab hamba-Mu ini mendengar.”)
12
Saatnya Berserah Diri
Dapatkah kalian bayangkan betapa girangnya Samuel? Pasti ia telah berbaring, menunggu dengan siap sedia. Lalu Allah datang dan berbicara dengan Samuel, mempersiapkannya untuk pekerjaan yang akan dilakukan. Ayat hafalan kita hari ini mengajarkan kita untuk melakukan yang benar dan baik. Cara apa saja yang dapat dilakukan untuk mematuhi guru-guru kalian? (Benar, mendengarkan kisah alkitab dan melakukan apa yang dikatakan guru-guru kalian.) Cara apa saja yang dapat dilakukan untuk mematuhi orang tua kalian? (Benar, tidur pada waktunya, berdoa kepada Allah, tidak menonton TV hingga larut malam, dan lain sebagainya.) Allah merasa senang bila kita taat dan melakukan hal yang benar.
KISAH APLIKASI KEHIDUPAN Sebatang Pohon di dalam Kelas! Ketika murid-murid bu Laurie datang ke kelas pada hari Sabat, mereka melihat ada sesuatu yang baru. Di dinding, ada sebuah pohon kertas raksasa! Pohon itu memiliki banyak daun dan cabang-cabangnya hampir menyentuh ke langit-langit ruangan kelas itu. “Untuk apakah pohon kertas itu, bu Laurie?” tanya Susie. “Itu pohon buah kebaikan kita,” kata bu Laurie. “Apakah pohon buah kebaikan itu?” tanya Juan. “Setiap kali kita melakukan hal yang baik, kita akan menaruh sebuah buah kebaikan pada pohon itu,” kata bu Laurie. “Jadi, Juan, kebaikan apa yang kau lakukan pada minggu ini?" Juan berpikir sebentar dan berkata, “Ng... kemarin aku membiarkan saudara perempuanku bermain dengan mainanku.” Semua murid setuju bahwa perbuatan Juan itu adalah sesuatu yang baik. Maka bu Laurie memberikan kepada Juan satu buah. Juan menuliskan ”kebaikan” pada buah itu dan menaruhnya di pohon itu. Kemudian Tommy mengacungkan tangan dan berkata, “Aku telah menyelesaikan semua tugasku pada minggu ini.” “Itu membutuhkan kesetiaan yang besar,” kata bu Laurie. Jadi, bu Laurie memberikan kepada Tommy satu buah dan Tommy menuliskan “kesetiaan” pada buah itu. Tommy menaruh buah itu di sebelah buah kebaikan Juan. Jean mengacungkan tangan dan berkata, “Aku membiarkan saudara lakilakiku duduk di baris paling depan.” Semua murid setuju bahwa Jean telah menunjukkan kasih kepada saudaranya. Lalu, bu Laurie memberikan kepada Jean satu buah dan ia menuliskan “kasih” pada buah itu. Jean juga menaruh buahnya di pohon itu. Tak lama, semua murid memiliki kesempatan untuk menaruh buah mereka pada pohon itu. "Inilah yang Tuhan Yesus maksudkan ketika Ia berkata “Hasilkanlah buah yang baik,”" kata Tommy. “Kita harus selalu berbuat baik.” Bu Laurie tersenyum. “Kita akan segera membutuhkan pohon yang baru,” kata bu Laurie.
Saatnya Berserah Diri 13
Pertanyaan untuk Direnungkan 1. Apa saja buah Roh Kudus itu? 2. “Buah kebaikan” apakah yang dapat kita hasilkan pada hari ini?
AKTIVITAS 1 Aku Akan Berbuat Benar Dengan Pertolongan Allah Samuel menolong imam Eli di dalam Bait Suci. Ia mendengarkan apa yang Allah katakan kepadanya. Letakkanlah sebuah wajah yang ceria pada setiap gambar anak yang berbuat hal yang benar. Letakkanlah sebuah wajah yang sedih pada gambar anak yang berbuat hal yang salah. Hubungkanlah huruf yang terpotongpotong di bawah ini untuk melihat apakah yang Allah kehendaki atas kita untuk dilakukan. (Mendengar dan menaati)
Aku Akan Berbuat Benar Dengan Pertolongan Allah Samuel menolong imam Eli di dalam Bait Suci. Ia mendengarkan apa yang Allah katakan kepadanya. Letakkanlah sebuah wajah yang ceria pada setiap gambar anak yang berbuat hal yang benar. Letakkanlah sebuah wajah yang sedih pada gambar anak yang berbuat hal yang salah. Hubungkanlah huruf yang terpotongpotong di bawah ini untuk melihat apakah yang Allah kehendaki atas kita untuk dilakukan.
14
Saatnya Berserah Diri
AKTIVITAS 2 Mendengar dan Menaati Tempatkan murid-murid Anda dalam bentuk setengah lingkaran menghadap Anda. Bertepuk-tanganlah dengan sebuah pola irama sederhana: 2 buah tepukan pendek, berhenti, 1 buah tepukan. Ajaklah murid-murid Anda untuk mengulangi pola ini beberapa kali. Kemudian, ubahlah pola yang lama dengan pola yang baru, seperti: 1 buah tepukan, berhenti, 1 buah tepukan, berhenti, 2 buah tepukan. Ajaklah murid-murid Anda untuk mengulangi pola ini beberapa kali. Cobalah untuk membuat beberapa pola tambahan lagi; ingatkanlah kepada setiap murid Anda setiap kali Anda akan mengubah pola iramanya. Bicarakanlah tentang mendengar dan menaati. (Jagalah pola tepuk tangan Anda tetap sederhana agar dapat ikuti oleh murid terkecil di dalam kelas. Buatlah pola irama yang lebih rumit ketika murid-murid Anda mulai merasa yakin. Setiap anak membutuhkan perasaan berhasil! Sebagai tambahan ide, variasikanlah aktivitas ini dengan menggunakan hentakan kaki dan tepukan paha. Masukkan petikan jari hanya bila sebagian besar murid mampu melakukannya.)
Saatnya Berserah Diri 15
16
Saatnya Berserah Diri
PELAJARAN
3
SAMUEL MENGURAPI SAUL MENJADI SEORANG RAJA Kitab Bacaan: 1 Sam. 8-12 Kebenaran Pelajaran: Allah memilih Saul sebagai raja pertama bangsa Israel. Tujuan Pelajaran: Mengajarkan murid-murid bahwa Allah memilih kita untuk menjadi umat pilihan-Nya. Ayat Hafalan: “Aku telah memilihmu.” (Yoh. 15:19) Doa: Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus, karena Engkau telah memilih kami untuk menjadi anak-anak-Mu. Tolonglah agar kami boleh dapat mengasihi-Mu lebih dalam lagi. Haleluya! Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR Bangsa Israel Menginginkan Seorang Raja Ketika Samuel dewasa, ia memimpin bangsa Israel ke dalam kemenangan dengan mengalahkan bangsa Filistin di Mizpa. Ia mengusir mereka dari wilayah bangsa Israel. Sepanjang hidupnya, Samuel menjadi hakim atas bangsa Israel dengan damai. Namun, ketika Samuel telah lanjut usia, bangsa Israel menginginkan seorang raja yang memerintah atas mereka. Bangsa Israel adalah bangsa pilihan Allah, namun mereka ingin menjadi sama seperti bangsa-bangsa lain dan mempunyai seorang raja untuk memimpin mereka berperang melawan musuh (1 Sam. 8:19). Mereka menolak Allah sebagai raja atas mereka dan menghendaki orang lain menggantikan-Nya. Mempunyai seorang raja bukanlah hal yang salah, namun salah bila bangsa Israel menginginkan seorang raja untuk memimpin mereka dalam peperangan. Allah telah berjanji untuk berperang bagi bangsa Israel bila mereka setia kepada-Nya. Saul Saul adalah putra dari Kisy, seorang laki-laki dari suku Benyamin. Raja pertama bangsa Israel adalah Saul. Ia mengawali kedudukan ini dengan baik, ia menaklukkan pasukan musuh dan memberi kemuliaan bagi Allah. (1 Sam. 11) Namun pada akhirnya Saul tidak percaya pada Allah dan tidak menaati perintahNya.
Saatnya Berserah Diri 17
PEMAHAMAN MURID-MURID Sungguh pengertian yang sulit dicerna; nilai sesungguhnya dari ketulusan kasih Allah yang telah memilih kita menjadi umat pilihan-Nya. Bagi orang dewasa, hal ini sudah cukup sulit untuk dimengerti, jadi bayangkan bagaimana seorang anak menghadapinya, khususnya anak-anak dalam kelas Anda. Ada satu jalan Anda mungkin dapat membiasakan pengertian ini dalam pemahaman murid-murid Anda, dengan mencoba melakukan aktivitas ini setelah pelajaran usai. 1. Sebelum anak-anak datang untuk mengikuti pelajaran, persiapkan beberapa undangan yang bertuliskan, “Kamu telah dipilih!” 2. Katakan kepada murid-murid Anda bahwa Anda berhasil membawa beberapa kue kecil dan minuman untuk beberapa anak, dan mereka yang mendapatkan undangan yang akan mendapatkannya. 3. Bagikan undangan itu kepada seperempat dari murid-murid Anda, sementara Anda juga mempertimbangkan anak-anak yang sensitif, untuk menghindari mereka yang menangis atau sangat kecewa bila tak kebagian kue. 4. Setelah membagikan undangan, tunggu beberapa saat untuk memberikan waktu bagi anak-anak untuk memikirkan apa yang sedang terjadi. 5. Segera setelah itu, katakan kepada seluruh kelas bahwa aktivitas ini hanya sebuah percobaan untuk melihat bagaimana murid-murid Anda bereaksi kepada terpilih atau tidaknya mereka. Jelaskanlah bahwa mereka semua boleh mendapatkan kue dan minuman tanpa peduli apakah mereka mendapatkan undangan atau tidak. 6. Tanyakanlah mereka yang 'secara resmi' dipilih dengan undangan, bagaimana perasaan mereka ketika menerima undangan itu. Diharapkan, kata-kata seperti “senang”, “beruntung”, “girang”, dan sejenisnya keluar dari perkataan mereka. 7. Lalu tanyakanlah perasaan dari mereka yang tidak mendapatkan undangan. Mereka mungkin menggunakan kata-kata “sedih”, “marah”, “kecewa”, “tidak enak”, dan lain sebagainya. Bawalah aktivitas ini ke dalam sisi rohani dengan menjelaskan bahwa kita semua sangat diberkati di dalam gereja kita, karena kita telah dipilih oleh Allah menjadi umat-Nya. Ada begitu banyak orang di dunia ini yang belum mendapatkan undangan dari-Nya, maka kita harus selalu bersyukur kepada Allah atas kasihnya yang istimewa kepada kita.
KOSA KATA PELAJARAN Mengurapi: Menuangkan minyak kepada kepala seseorang. Orang yang diurapi biasanya dipilih untuk melaksanakan suatu tugas khusus. Memerintah: Menjadi pemimpin atas orang-orang. Keledai: Binatang berkaki empat yang menyerupai kuda atau bagal.
18
Saatnya Berserah Diri
KISAH PELAJARAN Pada minggu yang lalu, kita telah mendengar cerita tentang seorang anak bernama Samuel. Hari ini kita akan mendengarkan bagaimana Allah menghendaki Samuel yang telah dewasa untuk mengurapi raja pertama Israel. Pada jaman alkitab dahulu, bila seorang imam mengurapi seseorang dengan minyak, itu berarti sesuatu yang sangat penting. Mari kita dengarkan cerita ini dan mengetahui siapakah yang diurapi Samuel. Saul Mencari Keledainya Yang Hilang Ada seorang laki-laki yang bernama Saul. Ia orang yang tampan dan kuat. Tidak ada orang lain yang lebih tampan darinya di seluruh Israel. Alkitab juga mencatat bahwa Saul adalah orang paling jangkung di antara bangsa Israel. Suatu hari, ayah Saul kehilangan keledainya dan ia meminta Saul dan hambanya untuk mencarinya. Saul menaati ayahnya dan berjalan jauh sekali untuk mencari keledai-keledai yang hilang, namun mereka tidak dapat menemukannya. Lalu hamba Saul berkata kepadanya bahwa ia mengetahui seorang nabi Allah yang mengetahui banyak hal. Maka Saul dan hambanya pergi mencari nabi Allah ini. Sekarang, anak-anak, siapakah menurut kalian nabi yang mereka cari itu? (Benar, ia adalah Samuel.) Saul Bertemu Dengan Samuel Ada sesuatu yang aneh terjadi sehari sebelum Samuel bertemu dengan Saul. Allah telah berkata kepada Samuel bahwa ia harus mengurapi Saul menjadi raja atas bangsa Israel. Ketika Saul dan hambanya menemukan Samuel, Samuel mengatakan kepadanya tentang keledai-keledai yang mereka cari. Saul merasa sangat lega karena nabi Allah ini mengetahui di mana keledai-keledainya berada. Bila Samuel bukan seorang nabi, tentu ia tidak dapat mengetahui semua hal ini. Saul Diurapi Menjadi Raja Pertama Bangsa Israel Saat Saul hendak pergi pulang keesokan harinya, Samuel berjalan bersamanya menuju daerah tepian kota. Di sana Samuel mengatakan kepada Saul segala yang perlu ia sampaikan mengenai apa yang difirmankan Allah. Samuel juga mengambil minyak dan menuangkannya di atas kepala Saul. Yang dilakukan Samuel kepada Saul disebut mengurapi. Ini adalah sebuah tanda bahwa Allah mengurapi Saul sebagai raja. Setelah itu, Saul pulang ke rumahnya dengan keledaikeledai. Ia menceritakan kepada ayahnya segalanya tentang keledai-keledai itu, tetapi ia tidak menceritakan bahwa Samuel telah mengurapinya. Samuel Mengumumkan Saul Sebagai Raja Setelah kejadian ini, Samuel mengumpulkan seluruh orang Israel. Ia mengatakan kepada mereka bahwa karena mereka tidak menginginkan Allah sebagai raja atas mereka, Allah telah mengurapi seorang raja untuk memimpin mereka. Namanya adalah Saul. Orang-orang bersukacita dan ingin mengetahui seperti apakah wajah raja mereka yang baru, tetapi mereka tidak dapat menemukan
Saatnya Berserah Diri 19
Saul. Ini disebabkan karena ketika Saul mendengarkan berita ini, ia merasa sedikit takut menjadi raja dan menemukan sebuah tempat untuk bersembunyi sehingga orang-orang Israel tidak dapat menemukannya. Namun Allah mengungkapkan tempat ia bersembunyi kepada orang-orang. Mereka berlari untuk mencari Saul dan membawanya di hadapan seluruh bangsa Israel. Ketika Saul berjalan di depan semua orang, ia tampak lebih tinggi daripada mereka semua. Ia juga menjadi tidak begitu takut dan semua orang bersukacita karena sekarang mereka mempunyai seorang raja untuk memerintah atas mereka!
MENGULANG DAN PERTANYAAN 1. Apakah yang hilang sehingga Saul disuruh mencarinya oleh ayahnya? (Beberapa ekor keledai.) 2. Pada awalnya, apakah Saul menemukannya? (Tidak.) Siapakah yang menganjurkan Saul untuk pergi mencari orang utusan Allah? (Hambanya.) 3. Apakah Samuel langsung mengurapi Saul saat pertama kali mereka berjumpa? (Tidak.) 4. Apakah yang kau lakukan bila kamu mengurapi seseorang? (Menuangkan minyak ke atas kepala orang tersebut.) 5. Apakah arti khusus dari diurapinya Saul oleh Samuel? (Itu berarti Saul akan menjadi raja.) 6. Apakah yang dilakukan Saul ketika Samuel mengumumkan dia sebagai raja? (Saul bersembunyi.) 7. Apakah Saul lebih tinggi perawakannya daripada orang lain? (Ya.) Allah memilih Saul sebagai raja atas bangsa Israel. Saul sangat istimewa di mata Allah. Hari ini, kita juga sangat istimewa di mata Allah. Apakah kalian tahu mengapa? Kita istimewa karena kita telah dipilih oleh Allah untuk menjadi anakanak-Nya. Kita disebut sebagai anak-anak Allah setelah kita dibaptis. (Ingatkan mereka makna dari baptisan. Tanyakan anak-anak apakah arti baptisan menurut mereka.) Bukankah hebat rasa bisa datang ke gereja pada hari Sabtu dan menyembah Allah dan berdoa kepada-Nya? Ia memilih kita karena Ia mengasihi kita.
KISAH APLIKASI KEHIDUPAN Seekor Burung Merpati Kelas Indria bu Laurie merencanakan untuk melakukan kegiatan yang istimewa pada minggu ini. Mereka akan menghias ruangan kelas mereka. Semua anak-anak sedang mengerjakan sesuatu untuk dipasang di dinding. Susie menggunting banyak bentuk hati yang terbuat dari kertas dan memasangnya di dinding. Ada banyak sekali hati dengan beragam warna dan ukuran. Bu Laurie bertanya kepada Susie, “Mengapa kamu memilih menaruh hatihati di dinding?” Susie berkata, “Hati-hati ini untuk menunjukkan betapa aku mengasihi
20
Saatnya Berserah Diri
Yesus, dan betapa Yesus mengasihiku.” Juan menggunting huruf Y-E-S-U-S dan menempelkannya di dinding. “Ini untuk mengingatkan kita semua bahwa Yesus selalu ada di sini,” kata Juan. Jean menggambar banyak bunga dan mewarnainya. Lalu ia menggunting bunga-bunganya dan menempelkannya di dinding. “Bunga-bunga ini mengingatkanku bahwa Allah menciptakan semua bunga-bunga dan pohon-pohon,” kata Jean. John duduk dengan tenang di tempat duduknya dan menggunting sesuatu dari sebuah kertas berwarna putih. Bu Laurie mengawasi apa yang dilakukan John dari belakang untuk mengetahui apa yang sedang John buat. “John, apakah yang sedang kamu buat?” tanya bu Laurie. John berkata, “Aku sedang menggunting gambar merpati.” “Coba kamu katakan kepada kita semua, mengapa kamu memutuskan untuk membuat merpati?” usul bu Laurie. “Merpati ini mengingatkanku tentang Roh Kudus,” kata John. “Itu bagus sekali,” kata bu Laurie, “Allah telah menjanjikan Roh Kudus kepada kita semua. Yang perlu kita lakukan adalah memintanya. Roh Kudus adalah jaminan bagi kita untuk pergi ke surga.” Lalu semua anak-anak akhirnya memilih untuk menggunting gambar merpati juga. Merpati-merpati itu mengingatkan mereka betapa istimewa mereka di hadapan Allah. Pertanyaan untuk Direnungkan 1. Mengapa John menggunting gambar burung merpati? 2. Mengapa mendapatkan Roh Kudus itu sangat penting?
AKTIVITAS 1 Siapakah Raja Saul? Biarkan murid-murid untuk menemukan yang manakah Saul. Lalu ajak mereka untuk mewarnai Saul untuk membedakannya dari yang lain. Biarkanlah mereka menyelesaikan tiap kalimat di bawah ini dengan mengisi titik-titik yang tersedia. 1. Raja Saul diurapi oleh (Samuel.) 2. Raja Saul lebih (tinggi) dari orang banyak lainnya. 3. Raja Saul adalah (raja pertama) bangsa Israel. 4. Raja Saul akan (menolong) bangsanya.
Saatnya Berserah Diri 21
Siapakah Raja Saul? Biarkan murid-murid untuk menemukan yang manakah Saul. Lalu ajak mereka untuk mewarnai Saul untuk membedakannya dari yang lain. Biarkanlah mereka menyelesaikan setiap kalimat di bawah ini dengan mengisi titik-titik yang tersedia.
1. Raja Saul diurapi oleh __________. (Samuel) 2. Raja Saul lebih __________ dari orang banyak lainnya. (tinggi) 3. Raja Saul adalah __________ bangsa Israel. (raja pertama) 4. Raja Saul akan __________ bangsanya. (menolong)
22
Saatnya Berserah Diri
AKTIVITAS 2 Lihat Siapakah Yang Allah Kasihi Tujuan: Membimbing murid-murid mengerti bahwa Allah telah memilih kita bahkan sebelum kita dilahirkan. Kita disebut sebagai anak-anak Allah. Allah mengasihi kita dengan amat sangat. Biarkan anak-anak melihat teman-teman mereka melalui tangan yang dibentuk seperti teropong. Biarkan mereka mengatakan kepada yang lain bahwa Allah mengasihi mereka. Kita harus bersyukur kepada-Nya atas kasih-Nya yang begitu besar. Kita dapat mengucap syukur kepada-Nya dengan berdoa kepadaNya. Bahan: Gulungan tisu toilet. Krayon/pensil warna. Benang. Pita. Staples. Pilihan: Kertas lipat. Gunting. Gambar tempel. Petunjuk: 1. Gabungkanlah 2 buah gulungan tisu toilet dan benang dengan panjang benang secukupnya. 2. Bantulah setiap murid mengikat gulungan-gulungan itu sampai mirip seperti bentuk teropong. 3. Bantulah untuk menuliskan “Lihat Siapakah Yang Allah Kasihi” pada teropong dan suruhlah murid-murid untuk menghiasnya dengan krayon. Pilihan: muridmurid boleh menghiasnya dengan gambar tempel. 4. Berilah setiap murid sepotong benang dan bantulah mengikatkannya hingga selesai tepi bagian luar dari setiap gulungan itu.
Saatnya Berserah Diri 23
24
Yesus Mencintaiku
PELAJARAN
4
DAUD TERPILIH MENJADI SEORANG RAJA
Kitab Bacaan: 1 Sam. 16:11-12; 17:34-36 Kebenaran Pelajaran: Daud adalah seorang gembala yang baik dan ia terpilih menjadi seorang raja. Tujuan Pelajaran: Mengajarkan murid-murid bahwa kita adalah anak-anak Allah yang terpilih. Ayat Hafalan: “Kamulah bangsa yang terpilih.” (1 Pet. 2:9) Doa: Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus, karena Engkau telah memilih kami sehingga menjadi anak-anak-Mu yang terkasih. Tolonglah agar kami lebih dapat mengasihi sesama kami. Haleluya! Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR Daud Daud adalah anak bungsu dari Isai, suku Yehuda dan raja Israel yang kedua. Namanya disebut 58 kali dalam Perjanjian Baru, termasuk sebutan kepada Yesus “Anak Daud”. Paulus menyatakan bahwa Yesus “diperanakkan dari keturunan Daud dalam daging” (Roma 1:3), sementara Yesus sendiri dicatat oleh Yohanes dalam “Aku adalah tunas dari keturunan Daud” (Why. 22:16). Daud yang adalah cucu buyut dari Rut dan Boas, adalah anak bungsu dari delapan bersaudara (1 Sam. 17:11) dan dilahirkan untuk menjadi gembala. Dalam pekerjaannya ini ia mempelajari keberanian yang kemudian dibuktikan dalam pertempuran (1 Sam. 17:34-35). Ia juga mempelajari kelemah-lembutan dan kasih sayang atas domba-dombanya yang kemudian ia nyanyikan sebagai sifat-sifat Allah. Sama seperti Yusuf, ia menderita karena rasa iri hati dan cemburu kakakkakaknya, mungkin karena talenta-talenta yang Allah berikan kepada Daud (1 Sam. 18:28).
PEMAHAMAN MURID-MURID Murid-murid Indria senang merasa dirinya istimewa. Mereka suka duduk di samping guru mereka; mereka suka menerima perhatian atas hal-hal yang mereka lakukan; mereka senang membicarakan hal-hal yang akan mereka lakukan setelah mereka dewasa. Murid-murid Anda perlu mengetahui bahwa mereka istimewa bagi Anda dan bagi Allah. Penting sekali agar kita mengerti bahwa Allah memilih kita karena Ia peduli akan perasaan kita; Ia mencintai kita dan ingin agar kita semua membalas kasih-Nya itu dengan mengembangkan talenta yang telah kita terima dan melakukan apa yang kita lakukan dengan sebaik-baiknya.
Yesus Mencintaiku 25
KOSA KATA PELAJARAN Kecapi Alat musik dengan senar-senar yang dipetik agar mengeluarkan bunyi. Patuh Mendengarkan apa yang dikatakan seseorang dan melakukannya. Gembala Orang yang memelihara dan menjaga kawanan dombanya.
KISAH PELAJARAN Daud Membantu Keluarganya Dalam pelajaran kita yang terakhir, kita telah belajar bahwa Allah memilih Saul menjadi raja Israel yang pertama. Namun pada akhirnya raja Saul tidak taat kepada Allah dan Allah kecewa telah menunjuk Saul sebagai raja. Lalu Allah memilih orang lain untuk menjadi raja. Nama orang itu adalah Daud dan Daud menyembah Allah. Daud mempunyai 7 orang kakak laki-laki. Ayahnya bernama Isai. Karena keluarga Daud mempunyai banyak domba, Beberapa dari anak-anak Isai harus menjagai domba-domba. Daud bekerja dengan giat memelihara domba-domba itu. Bila mereka merasa haus, Daud memastikan mereka mendapatkan minum. Bila ada domba yang terluka atau sakit, Daud memeliharanya memperhatikannya dengan istimewa. Ketika domba-dombanya sedang beristirahat, Daud sering bermain kecapi dan menyanyikan lagu-lagu pujian yang riang bagi Allah. Ia suka sekali bernyanyi tentang Allah. Kadang-kadang, Daud memergoki singa atau beruang mengendapngendap mendekati domba-dombanya untuk menerkam mereka. Daud berlari menghampiri singa atau beruang lalu membunuhnya! Daud melakukan pekerjaannya dengan baik bagi keluarganya. Itu adalah salah satu cara Daud menunjukkan kasihnya kepada Allah! Daud Dipilih Menjadi Raja Suatu hari, Allah berkata kepada nabi Samuel bahwa Ia akan memilih orang lain menjadi raja. Samuel diberitahukan Allah untuk pergi kepada Isai yang tinggal di Betlehem dan salah satu dari anaknya akan dipilih Allah menjadi raja. Setelah Samuel tiba di rumah Isai, kakak-kakak Daud menghadap Samuel. Samuel melihat salah satu kakak Daud yang sangat tinggi dan kuat, dan berpikir bahwa orang inilah yang akan Allah pilih menjadi raja yang baru. Namun Samuel ternyata salah! Allah berkata kepadanya bahwa manusia hanya melihat rupa luarnya, tetapi Ia melihat hati. “Inikah anak-anakmu semuanya?” Samuel bertanya kepada Isai. “Masih ada anakku yang bungsu,” Isai mengaku, “namun ia sedang menggembalakan domba.” “Kita tidak akan memulai apa-apa bila ia tidak ada di sini juga,” tuntut Samuel.
26
Saatnya Berserah Diri
Daud sedang menjaga domba-domba ayahnya ketika seseorang berlari menghampirinya dan berkata bahwa ayahnya memanggilnya. Karena Daud adalah anak yang taat, ia segera pergi untuk menemui ayahnya. Segera setelah Daud sampai di rumah, Allah berkata kepada Samuel, “Bangkitlah, dan urapilah dia; inilah orang yang Kupilih!” Lalu Samuel mengeluarkan minyak zaitun dan menuangkannya di atas kepala Daud. Daud adalah orang yang dipilih Allah menjadi raja yang baru. Setelah Samuel mengurapi Daud, Roh Allah menyertai Daud.
MENGULANG DAN PERTANYAAN 1. Kita telah mendengarkan cerita ketika Saul diurapi Samuel. Apakah Saul bertubuh tinggi atau pendek? (Saul bertubuh tinggi.) 2. Mengapa Allah memilih raja yang baru untuk menggantikan Saul? (Karena Saul tidak taat kepada Allah.) 3. Apakah Allah akan merasa sedih bila kita tidak taat kepada-Nya? (Ya. Ia akan merasa sedih.) 4. Apakah yang dapat kita lakukan untuk menyenangkan Allah? (Kita dapat patuh pada orang tua, patuh pada guru, dan berdoa kepada Allah memohon pertolongan-Nya.) 5. Allah telah menemukan orang yang patuh kepada ayahnya. Siapakah dia? (Daud.) 6. Apakah Daud menjaga domba-domba ayahnya dengan baik? (Ya, ia adalah gembala yang baik.) 7. Binatang seperti apakah yang dibunuh Daud ketika menggembalakan domba? (Singa dan beruang.) 8. Apakah ia merasa takut? (Tidak.) 9. Mengapa Daud tidak merasa takut? (Ia tidak merasa takut karena ia tahu Allah akan menolongnya.) 10. Ketika Samuel pergi untuk bertemu dengan Isai dan anak-anaknya, ia mengira Allah akan mengurapi anak Isai yang kuat dan berperawakan tinggi. Namun apakah yang Allah katakan kepada Samuel? (Allah berkata kepada Samuel bahwa manusia melihat rupa luar, namun Allah melihat hati.) 11. Ketika Daud diurapi oleh Samuel, apakah artinya? (Daud akan menjadi raja Israel berikutnya.) Kita mengetahui bahwa setelah kita dibaptis dan disebut sebagai anak Allah, kita harus berusaha dengan sebaik-baiknya untuk taat pada Allah dan orang tua kita. Alkitab berkata kepada kita untuk taat pada orang tua. Ini tercatat sebagai salah satu dari Sepuluh Hukum. Bila kita taat pada orang tua kita, kita sebenarnya juga taat pada Allah (Bimbing anak-anak untuk saling membagikan cara bagaimana mereka taat dan patuh pada orang tua mereka.)
Saatnya Berserah Diri 27
KISAH APLIKASI KEHIDUPAN Hari Untuk Tidak Mengenakan Kostum Tommy merasa girang! Gurunya di sekolah mengatakan bahwa hari Kamis akan menjadi hari yang istimewa di sekolah. Hari Kamis jatuh pada tanggal 31 Oktober, yang disebut Halloween. Semua orang akan menggunakan kostum yang menggambarkan mahluk-mahluk yang istimewa dan mereka akan mengadakan parade! Wah, betapa senangnya Tommy. Di dalam bis, Tommy membayangkan berbagai kostum yang dapat dipakainya. “Mungkin aku akan menjadi buah labu yang besar,” pikir Tommy. “Aku dapat mencat wajahku dengan warna oranye. Atau aku dapat menjadi hantu. Aku bisa memakai selembar kain yang lebar dan memotong dua lubang di atasnya.” Tommy terus membayangkan sepanjang perjalanan pulang menuju rumahnya. Ketika ia keluar dari bis, Tommy berlarian ke dalam rumahnya. “Ibu! Ibu!” Tommy memanggil-manggil ketika ia membuka pintu. “Ada apa? Mengapa kedengarannya senang sekali?” bu Lewis bertanya saat ia berjalan memasuki ruangan. “Bu! Kita akan mengadakan parade pada hari Kamis nanti, dan kita harus segera membuat kostumku,” kata Tommy. “Aku telah memutuskan untuk menjadi bajak laut. Aku dapat mengenakan tutup mata sebelah dan membawa sebilah pedang!” “Pelan-pelan, untuk apa itu semua?” tanya bu Lewis. “Ibu tidak tahu? Hari Kamis adalah hari Halloween. Kita harus memakai kostum di hari Halloween. Kita akan mengadakan parade,” kata Tommy. “Tommy,” kata bu Lewis, “ayo duduk di samping ibu.” Tommy lalu duduk di sofa, di sebelah ibunya. “Ibu tahu kamu merasa sangat senang untuk memakai kostum seperti seorang bajak laut, tetapi ibu kuatir kamu tidak boleh melakukannya,” kata bu Lewis. “Mengapa aku tidak boleh memakai kostum?” tanya Tommy. “Karena kita tidak ikut perayaan Halloween. Kita menyembah Yesus, dan kita akan membuat Yesus bersedih bila kita ikut dalam acara Halloween.” “Mengapa Yesus akan sedih bila kita memakai kostum?” tanya Tommy lagi. “Orang-orang biasanya memakai kostum di hari Halloween untuk menakut-nakuti hantu dan jin,” kata bu Lewis, “mereka percaya bila mereka memakai kostum-kostum yang menakutkan, mereka akan mengusir setan-setan.” “Wow, apakah setan-setan benar-benar bergentayangan di hari Halloween?” tanya Tommy. “Tentu saja tidak! Yesus adalah Tuhan kita, jadi kita tidak perlu memakai kostum untuk mengusir setan dan jin,” bu Lewis memeluk Tommy. “Kita adalah umat pilihan Allah, Ia akan selalu menjaga kita.” “Tapi aku akan menjadi anak satu-satunya yang tidak memakai kostum,” kata Tommy. “Oh, Tommy, tidak apa-apa. Kita istimewa di mata Allah. Tidak apa-apa bila kita tampak berbeda dari orang-orang lain.”
28
Saatnya Berserah Diri
“Nah, kalau begitu, aku akan memberitahukan kepada mereka mengapa aku tidak memakai kostum di hari Halloween,” kata Tommy. “Karena aku adalah anak yang dipilih Allah.” Pertanyaan untuk Direnungkan 1. Mengapa Tommy tampak senang sekali ketika ia pulang dari sekolah? 2. Mengapa Tommy tidak memakai kostum untuk hari Halloween? 3. Pernahkah kamu diminta untuk memakai kostum untuk hari Halloween?
AKTIVITAS 1 Gembala Itu Adalah Raja Yang Diurapi! Tujuan: Mengajak murid-murid mengerti bahwa Daud adalah gembala yang baik dan ia kemudian diurapi menjadi raja. Petunjuk: Lihatlah pada gambar-gambar berikut ini dan tuliskan sebuah kata pada bagian bawah dari setiap kotak untuk menjelaskan gambarnya. 1. 2. 3. 4.
air (Daud membawa domba-dombanya untuk meminum _____.) rumput (Daud membawa domba-dombanya untuk memakan ____.) membunuh (Daud menjaga domba-dombanya dengan ______ beruang.) raja (Samuel mengurapi Daud menjadi _____.)
Saatnya Berserah Diri 29
Seorang Anak Gembala Diurapi Menjadi Seorang Raja Lihatlah pada gambar di bawah ini dan tuliskanlah satu kata di bawah setiap garis yang ada di dalam kotak untuk menjelaskan gambar yang ada.
1. Daud membawa kawanan dombanya untuk minum __________.
2. Daud membawa kawanan dombanya untuk makan _________.
3. Daud menjaga kawanan dombanya dengan _______ _______.
4. Samuel mengurapi Daud
menjadi seorang _______.
30
Saatnya Berserah Diri
AKTIVITAS 2 Daud, Gembala Yang Baik Tujuan: Mengajak murid-murid mendiskusikan tentang bagaimana Allah menjaga dan memelihara kita dengan baik seperti Daud menjaga dan memelihara dombadombanya dengan baik. Bahan: 2 buah kue kering stik (± 15 cm.) 5 buah bulatan kapas. 5 buah kawat (± 15 cm.) Kertas putih. 2 lembar tisu. Lem. Spidol hitam. Gunting tumpul. Petunjuk: 1. Bagikan bahan-bahan kepada anak-anak dan jelaskan bahwa mereka akan membuat boneka gembala dan domba. 2. Untuk membuat boneka domba, suruhlah murid-murid Anda untuk menggulung 2 buah kawat pada kue stik untuk membuat kaki depan dan belakang domba. Setiap murid haruslah menyisakan 7 cm dari kue stik di belakang sebagai pegangannya. 3. Untuk membuat badan domba, rekatkanlah 5 buah bulatan kapas pada kue stik antara 2 gulungan kawat kecil dari kertas dan rekatkanlah pada kapas. Gunakanlah spidol untuk menggambar mata di kue stik tepat di depan telinganya. Tambahkanlah mulut di ujung kue stik itu. 4. Buatlah tangan dari seorang gembala dengan memilin kawat kira-kira 2,5 - 4 cm dari ujung kue pada stik yang kedua. Suruhlah murid-murid untuk menggambar wajah kecil. Guntinglah wajah dari kertas itu dan tempelkanlah di atas tangan. 5. Lipatlah satu dari lembaran tisu menjadi 2 buah menurut panjangnya dan buatlah lubang kecil di tengah-tengahnya. Letakkanlah kepala seorang gembala melalui lubang dan lipatlah tisu itu di atas tangannya sebagai jubah. Pakaikanlah sebuah kawat untuk jadi ikat pinggang bagi jubah itu. Lipatlah tisu kedua menjadi 2 bagian juga, dan pakaikanlah di atas kepala boneka untuk membuat selendang. Pakaikanlah kawat yang terakhir sebagai ikat kepala dari selendang itu.
Saatnya Berserah Diri 31
32
Saatnya Berserah Diri
PELAJARAN
5
DAUD DAN RAKSASA
Kitab Bacaan: 1 Sam. 17:1-50,52 Kebenaran Pelajaran: Daud percaya kepada Allah yang akan menolongnya melawan raksasa itu. Tujuan Pelajaran: Mengajarkan murid-murid agar mereka memohon Allah untuk membantu mereka menghadapi hal-hal yang sulit. Ayat Hafalan: “Tuhan Allah adalah kuat.” (Why. 18:8) Doa: Di dalam nama Tuhan kami, Tuhan Yesus, kami berdoa. Ya Allahku, setiap hari, kami selalu mengahadapi berbagai macam masalah. Kami perlu untuk percaya kepadaMu dalam menolong kami keluar dari berbagai macam masalah itu. Haleluyah! Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR Bangsa Filistin Orang-orang Filistin adalah bangsa kelautan yang menyeberangi Laut Tengah. Asal usul kebudayaan mereka berasal dari peradaban kota Kreta pada zaman Perunggu dan peradaban kota Yunani kuno. Kata “Palestina” berasal dari “Filistin”. Umban Sebuah umban terdiri dari dua senar yang dieratkan pada sehelai kulit pendek. Daud dapat menggulungkan ujung senar yang satu di sekitar pergelangan tangannya dan menahan ujung satunya lagi dengan jari jempol dan telunjuknya. Goliat Ia adalah seseorang yang berperawakan raksasa dari Gat yang bertugas sebagai tentara Filistin (1 Sam. 17:4). Goliat mungkin merupakan keturunan dari sisa-sisa suku Rephaim yang setelah terserak-serak oleh bangsa Amon (Ul. 2:20-21: 2 Sam. 21:22), mengungsi ke daerah bangsa Filistin. Tingginya disebutkan sekitar 3 meter.
PEMAHAMAN MURID-MURID Murid-murid Anda perlu mengetahui bahwa ada seseorang yang selalu berdiri dengan siap siaga untuk menemani mereka pada waktu-waktu yang sulit. Tidak ada “raksasa” yang dihadapi mereka yang lebih besar daripada Allah. Allah dapat menolong mereka untuk mengambil keputusan yang sulit, menangani perasaan kehilangan, atau mengalahkan ketakutan akan gelap. Tidak ada keadaan yang mustahil bagi-Nya, dan bila anak-anak memilih untuk percaya pada-Nya, mereka tidak akan kecewa.
Saatnya Berserah Diri 33
KOSA KATA PELAJARAN Raksasa Orang yang sangat besar dan tinggi. Tentara Orang yang bertempur dan bertugas dalam sebuah angkatan bersenjata. Perisai Sebuah lempengan yang keras yang digunakan untuk melindungi diri dari panah, batu, pedang, dan lain sebagainya.
KISAH PELAJARAN Seberapa Tinggikah Kita? (Sebelum kelas dimulai, tempelkanlah pita dengan selotip mulai dari lantai ke tembok hingga setinggi kira-kira 7 kaki.) Ukur dan catatlah tinggi tiap anak ketika mereka masuk ke dalam kelas. Mintalah mereka untuk berdiri tegak pada pita itu untuk mengetahui tinggi tubuh mereka. Tanyakanlah kepada mereka, apakah mereka pernah mendengar tentang raksasa namun jangan menanyakannya dalam pola suara yang akan membuat raksasa terdengar mengerikan dan menakutkan.) Anak-anak, raksasa adalah orang-orang yang sangat tinggi, jauh lebih tinggi daripada orang tua kita atau pita yang ada di sini. Alkitab menceritakan kepada kita mengenai raksasa-raksasa yang hidup di zaman dahulu. Kita akan mendengarkan sebuah cerita Alkitab mengenai salah satu dari raksasa yang hidup di masa yang lampau. Musuh, Seorang Raksasa Prok, prok, prok! Pasukan musuh berbaris memasuki tanah tempat Daud tinggal. Mereka mau merebut tanah yang amat baik untuk mereka sendiri. Mereka juga mau memperbudak bangsa pilihan Allah. Raja Saul menghimpun seluruh prajuritnya untuk menghadapi pasukan musuh. Namun, suatu hari ada manusia yang sangat tinggi keluar dari perkemahan musuh. Orang itu sangat besar, tinggi dan kuatnya sehingga tentaratentara bangsa Israel melarikan diri kembali ke perkemahan Israel. Mereka merasa takut. Mereka belum pernah melihat manusia setinggi dan sebesar itu! Ia jauh lebih tinggi daripada pita yang kita tempelkan di sini. Ia adalah seorang raksasa, dan namanya Goliat. Raksasa itu memakai ketopong yang berat di kepalanya, dan mengenakan zirah dan sepatu yang berat dan terbuat dari tembaga. Ia membawa sepotong tembaga yang berat, seperti sebuah piring raksasa di depannya, sehingga tidak ada apapun yang dapat mengenainya. Piring raksasa itu disebut perisai. Raksasa itu sungguh-sungguh menakutkan tentara-tentara Israel! Tidak ada seorangpun dari mereka yang berani keluar dan melawan raksasa itu. Saudarasaudara Daud pun yang juga para tentara, tidak berani keluar.
34
Saatnya Berserah Diri
Daud Pergi Menengok Kakak-Kakaknya Sementara itu, Daud sedang berada di rumah, menggembalakan dombadomba ayahnya. Suatu hari, ayahnya berkata, “Daud, bawalah roti dan jagung dan keju untuk kakak-kakakmu di pasukan raja. Selidikilah bagaimana keadaan mereka di sana.” Maka Daud menugaskan orang lain untuk menggantikannya menggembalak domba-domba dan pergi ke medan perang untuk menengok keadaan saudara-saudaranya. Allah menolongnya sehingga Daud tiba di sana dengan selamat. Ketika Daud berada di perkemahan Israel dan berbicara dengan kakakkakaknya, raksasa musuh keluar dari kemahnya dan berteriak dengan suara gemuruh, “Wahai bangsa Israel, pilihlah seseorang untuk melawanku!” Daud mendengar teriakan raksasa itu. Ia menunggu untuk melihat apakah ada tentara Israel yang cukup berani pergi keluar. Namun tidak ada seorang pun tentara Israel yang merasa siap melawan seorang raksasa. Mereka semua merasa takut. Daud Mau Bertempur “Aku akan melawan raksasa itu,” kata Daud. Ada orang yang memberitahukan raja mengenai apa yang dikatakan Daud. “Kamu masih seorang anak muda,” kata raja kepada Daud, “Kamu tidak dapat melawan seorang raksasa.” “Allah menolongku menggembalakan domba-domba. Allah menolongku membunuh singa dan beruang yang hendak memakan dombaku,” kata Daud. “Allah akan menolongku melawan raksasa yang jahat ini.” Akhirnya raja memperbolehkan Daud mencobanya. Daud berlari menuruni bukit ke pinggir sungai kecil. Air ber-riak-riak melewati batu-batu. Dengan seksama ia memungut 5 batu yang baik dan memasukkannya ke dalam tasnya. Di tangannya Daud membawa umban. (Perlihatkan di hadapan kelas sebuah umban.) Daud sudah mempelajari bagaimana melemparkan batu dengan sangat lurus dan sangat keras dengan umbannya. Ia telah berlatih selama berhari-hari ketika ia di padang bersama domba-dombanya. Raksasa Berteriak Kepada Daud Ketika Goliat melihat Daud datang, ia marah, karena Daud hanya seorang pemuda yang masih belia. Goliat juga melihat sebuah umban di tangan Daud. “Apa? Engkau membawa umban untuk melawanku?” teriak raksasa itu dengan marah. “Aku datang melawan engkau dengan pertolongan Tuhan Allahku yang dahsyat,” Daud menjawab. Lalu ia memasang sebuah batu pada umbannya dan memutarnya dengan cepat karena ia telah terlatih melakukannya. Lalu Daud melontarkan batu itu ke arah Goliat. Pletak! Batu itu tepat mengenai dahi Goliat. Gedebum! Sang raksasa jatuh berdebum di tanah. “Cepat! Cepat!” teriak tentara Israel, sambil berlari maju untuk mengusir pasukan musuh keluar dari tanah mereka. “Daud telah membunuh raksasa itu! Kita telah memenangkan peperangan ini!” Tetapi Daud mengetahui bahwa Tuhan Allah-lah yang menolongnya! Daud bersyukur ia percaya pada Allah.
Saatnya Berserah Diri 35
MENGULANG DAN PERTANYAAN 1. Raksasa itu sangat kuat dan tinggi, tetapi kita mengenal seseorang yang jauh lebih kuat dari raksasa mana pun! Siapakah Dia? (Tuhan Allah kita.) 2. Apakah pada hari ini kita berperang melawan raksasa, seperti Daud? (Tidak. Tetapi kita menghadapi beberapa hal yang sama sulitnya untuk kita lakukan.) Apakah hal yang sulit bagi kalian? Biarkan anak-anak menjawab. Jawaban yang mereka berikan mungkin seperti mematuhi orang tua yang memintanya berhenti menonton televisi; tidur lebih awal; berdoa kepada Allah; meminjamkan mainan kepada orang lain, dan lain sebagainya.) 3. Apakah yang dikatakan Daud kepada Goliat sebelum Daud membunuhnya? (“Aku datang melawanmu dengan pertolongan Tuhan Allahku yang dahsyat.”) 4. Dimanakah Goliat terkena batu? (Batu itu mengenai dahi Goliat.) Ketika kita mengukur tinggi badan kalian pada hari ini, kita ingin melihat seberapa tinggi tubuh kalian. Namun itu hanyalah rupa luarnya saja. Allah melihat ke dalam diri kita yang sebenarnya, dan Allah dapat mengetahui apakah engkau mengasihi-Nya dan mau melakukan kebaikan kepada orang-orang disekitarmu. (Anda dapat menambahkan tema ini dengan mengatakan kepada mereka bahwa tiap rahasia yang kita lakukan, Allah mengetahuinya.)
KISAH APLIKASI KEHIDUPAN Guru Yang Hebat Suatu hari, David pulang ke rumah dengan lutut lemas dan wajah yang sedih. “Ada apa?” Bobby, kakaknya bertanya. “Ben dan Ricky mengendarai sepeda mereka hari Minggu ini, tetapi aku tidak dapat ikut dengan mereka.” “Mengapa tidak?” tanya Bobby. “Aku masih belum bisa mengendarai sepeda,” kata David dengan sedih. “Yuk, David,” kata Bobby, merangkul David. “Ayo kita lakukan ini bersamasama.” Lalu Bobby dan David berjalan keluar menuju sebuah sepeda berwarna biru. Sepeda itu tergeletak di tengah lapangan. “Aku terus jatuh di satu sisi,” kata David, “Aku bahkan tak dapat tetap berada di atas sepeda.” “Ng..” kata Bobby, “Lebih mudah tetap di atas sepeda ketika kamu sudah berjalan. Ayo terus berlatih di lapangan dahulu.” Bobby memegangi sepeda sementara David mengayuh sepedanya di lapangan. Setelah beberapa kali mencoba, David mengayuh sepeda sendirian. David mulai dengan sedikit bergoyang, namun ia dapat menyeimbangkan dirinya. Lalu ia mulai bersepeda semakin kencang. Tidak lama, ia telah bersepeda di seluruh lapangan! “Bagus, David!” teriak Bobby.
36
Saatnya Berserah Diri
Lalu David mulai masuk ke jalan. “Bagaimana caranya menghentikan sepeda ini?” tanya David. “Tarik remnya!” Bobby mulai berlari mengejar David. Wush! David melewati kotak surat dengan kencang. Wush! David melewati pohon. Tiba-tiba, Roda depan sepedanya terantuk sebuah batu besar. 'Aduh!” teriak David. Ia terlempar dan terjatuh di samping jalan. Bobby berlari menghampiri David. “Kamu baik-baik saja?” tanyanya. “Aku baik-baik saja. Tetapi aku tidak akan dapat membawa sepeda di hari Minggu,” keluh David. “Tidak apa-apa. Aku juga membutuhkan waktu yang lama bagaimana mengendarai sepeda,” kata Bobby. “Oh ya?” tanya David. “Tentu. Tetapi aku mempunyai seorang guru yang baik.” “Oh? Siapakah dia?” “Ia adalah Yesus,” kata Bobby. “Yesus mengajariku agar tidak takut, dan untuk meminta kepada-Nya bila aku membutuhkan pertolongan.” “Apakah Yesus juga akan menolongku mengendarai sepeda?” tanya David. “Tentu, yang perlu kamu lakukan hanyalah meminta,” kata Bobby. “Lagipula, Yesus telah menolongmu mencapai separuh jalan!” “Ia telah membantuku ya..” David tersenyum. “Ayo, kita bersihkan lututmu.” Pertanyaan untuk Direnungkan 1. Apakah yang sedang dilakukan David dengan susah payah? 2. Apakah beberapa hal yang sulit kita lakukan? 3. Bagaimana kita dapat meminta kepada Yesus untuk melakukan hal-hal itu?
AKTIVITAS 1 Daud dan Seorang Raksasa Bacalah sebuah kisah bersandi gambar. Kisah bersandi gambar ini begitu menyenangkan dan mudah untuk dibaca. Marilah kita membaca sebuah kisah bersandi gambar tentang Daud dan seorang raksasa. Ajaklah murid-murid untuk membacanya dan biarkanlah mereka menggarisbawahi apa yang Daud katakan. Tekankanlah bahwa Allah sanggup menolong Daud untuk melawan raksasa itu. Oleh karena itulah, seharusnya murid-murid mulai belajar percaya kepada Allah dalam menghadapi masa-masa yang sulit.
Saatnya Berserah Diri 37
Kisah Bersandi Gambar: Ada bangsa musuh datang menyerang Israel. Mereka mengirim seorang prajurip kepada (TENTARA) Israel. Semua orang takut kepada (GOLIAT). (DAUD) pergi menghadap (RAJA SAUL). (DAUD) berkata, “Aku tidak takut. Allah menolongku membunuh singa dan beruang. Allah akan menolongku bertempur dengan raksasa ini.” (RAJA SAUL) berkata, “Pergilah, dan Allah menyertaimu.” (DAUD) membawa (UMBAN). Ia mempunyai lima (BATU). Ia menaruh satu (BATU) ke dalam (UMBAN). Ia melemparkan (BATU) itu ke arah (GOLIAT) dan akhirnya iapun terjatuh dan mati. (DAUD) percaya kepada Allah.
Daud Dan Seorang Raksasa Bacalah sebuah kisah bersandi gambar dengan dijelasi kata. Kisah ini menyenangkan dan mudah untuk dimengerti. Kisah ini tentang Daud dan seorang raksasa.
Tentara
Goliat
Daud
Raja Saul
Umban
Batu
Ada bangsa musuh datang menyerang Israel. Mereka mengirim seorang prajurit kepada
Israel. Semua orang takut kepada
pergi menghadap
.
.
berkata, “Aku tidak takut.
Allah menolongku membunuh singa dan beruang. Allah akan menolongku bertempur dengan raksasa ini.” Allah menyertaimu.” lima buah
membawa . Ia menaruh satu buah
Ia melemparkan dan mati.
38
berkata, “Pergilah, dan
itu ke arah percaya kepada Allah.
Saatnya Berserah Diri
. Ia mempunyai ke dalam
.
dan akhirnya iapun terjatuh
AKTIVITAS 2 Daud Yakin Tuhan Akan Menolong Carilah nama-nama dari orang-orang ini di dalam kotak dan tuliskanlah pada garisgaris yang telah tersedia.
Goliat, Daud, Kakak Daud, Raja Saul
1. Aku besar dan tinggi. Aku kira umat Allah tidak akan dapat melukaiku. (Goliat.) 2. Aku punya seorang adik yang berpikir bahwa ia dapat membunuh raksasa itu. (Kakak Daud.) 3. Aku memiliki sebuah umban dan Allah akan menolongku. (Daud.) 4. Aku adalah seorang pemimpin bangsa Israel, namun aku kuatir akan raksasa itu. (Raja Saul.)
Saatnya Berserah Diri 39
Daud Yakin Tuhan Akan Menolong Carilah nama-nama dari orang-orang ini di dalam kotak dan tuliskanlah pada garis-garis yang telah tersedia.
Goliat, Daud, Kakak Daud, Raja Saul
1. Aku besar dan tinggi. Aku kira umat Allah tidak akan dapat melukaiku. ____________________ 2. Aku punya seorang adik yang berpikir bahwa ia dapat membunuh raksasa itu. ____________________ 3. Aku memiliki sebuah umban dan Allah akan menolongku. ____________________ 4. Aku adalah seorang pemimpin bangsa Israel, namun aku kuatir akan raksasa itu. ____________________
40
Saatnya Berserah Diri
PELAJARAN
6
SAHABAT – DAUD DAN YONATAN Kitab Bacaan: 1 Sam. 16:15-23; 18:1-4; 19:1-7 Kebenaran Pelajaran: Daud dan Yonatan menunjukkan kasih Allah kepada raja Saul dan di antara mereka. Tujuan Pelajaran: Mengajarkan murid-murid bahwa kita harus dapat menunjukkan kasih kepada teman-teman kita. Ayat Hafalan: “Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu.” (Ams. 17:17) Doa: Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus, karena Engkau telah memberikan kepadaku teman-teman di sekolah maupun di gereja. Tolonglah agar kami dapat menunjukkan kasih kepada teman-teman kami dan juga dapat berbuat baik kepada mereka semua. Haleluya! Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR Yonatan Yonatan anak sulung raja Saul dari istrinya satu-satunya (1 Sam. 14:4950). Ia adalah seorang ahli waris dari ayahnya. Yonatan banyak memiliki sifat yang baik. ia setia kepada temannya dan ia juga menyukai kebenaran dan seorang pendamai. Daud dan Yonatan Yonatan dan Daud adalah sebuah contoh klasik di dalam Alkitab tentang sebuah persahabatan. Daud mengetahui dari janji Allah bahwa ia akan menjadi seorang raja. Yonatan pun mungkin mengetahuinya. Janji Allah bagi Yonatan berarti bahwa ia tidak akan menjadi raja. Di sisi lain], ia tidak mendapatkan keuntungan apapun dari persahabatannya dengan Daud. Bagaimanapun juga, ia telah memberikan pertolongan terbaik yang ia dapat berikan kepada Daud. Kasih Yonatan murni dan bebas dari kepentingan pribadi, yang muncul karena percaya kepada Allah (1 Sam. 20:13-15). (Ingatlah pada saat Anda mengajarkan pelajaran ini, ajarilah agar mereka dapat menghargai sebuah persahabatan dengan menjadi teman sejati terhadap setiap murid lainnya.)
PEMAHAMAN MURID-MURID Murid-murid Anda perlu mempelajari nilai dari persahabatan sejati, pentingnya kesetiaan, dan arti kebaikan. Anda dapat menolong mereka untuk belajar setia dengan satu sama lain, beraktifitas dengan harmonis, dan saling berbagi secara tidak egois. Mengekspresikan kasih dengan perbuatan bukanlah bagian alami dari
Saatnya Berserah Diri 41
pertumbuhan anak seperti copotnya gigi. Menunjukkan kasih harus dipelajari melalui pengalaman positif yang terus diulang. Proses ini dimulai dari Anda. Dengan Anda meneladan kasih dan hormat yang ingin Anda temukan pada diri murid-murid Anda, Mereka akan mulai meniru perilaku dan tindakan Anda. Lalu setelah Anda melihat seorang anak menunjukkan kasih dan bertindak dengan cara-cara yang baik, dorong dan galakkan sikap itu. (Seperti contoh, “Jennifer, terima kasih kamu telah memberikan Sam giliran bermain. Itu adalah sebuah cara untuk memperlihatkan kasih.”) Kemampuan anak untuk berbagi dapat berubah-ubah. Seorang anak mungkin dengan rela saling berbagi pada satu minggu namun enggan pada minggu berikutnya. Ini adalah bagian yang normal dalam pertumbuhan mereka. Terimalah reaksi anak itu. (Seperti contoh, “Jennifer, mungkin kamu akan siap untuk berbagi minggu depan. Saling berbagi adalah cara yang baik untuk memperlihatkan kasih.”) Sederhananya, sebutkanlah prinsip Alkitab. Carilah kesempatan untuk menaruh hubungan anak-anak dalam katakata. (Contoh, “Jennifer, tampaknya kamu dan Patrick bersukacita bersama. Kamu dan Patrick adalah sahabat yang baik.”)
KOSA KATA PELAJARAN Roh jahat: Roh yang berasal dari Iblis. Iri hati: Bila kamu merasa iri pada seseorang, kamu tidak menyukai orang itu. Tombak: Sebuah benda yang memiliki ujung yang panjang dan runcing.
KISAH PELAJARAN Anak-anak, apakah kalian mempunyai teman? Ya. Kita semua mempunyai teman. Apakah kalian senang menolong teman kalian? Ya! Ada ayat hafalan kita yang menyebutkan, “Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu.” Kapan saja seorang teman memperlihatkan kasih kepada orang lain? (setiap waktu). Sekarang dengarkanlah baik-baik untuk mendengar bagaimana seorang sahabat menolong Daud. Daud Bermain Kecapi Untuk Raja Saul Apakah kalian ingat siapa raja Israel yang pertama? (Ya, Raja Saul). Raja Saul mempunyai seorang anak bernama Yonatan. Dan Yonatan adalah sahabat Daud yang paling baik. Ketika Raja Saul masih menjadi raja, ia mendapatkan roh jahat di dalam dirinya. Itu berarti kadang kala Raja Saul merasa sangat marah dan tidak mempunyai kedamaian dalam dirinya. Wajahnya cemberut sepanjang hari. Semua orang berusaha mencari jalan untuk membuatnya merasa senang. Lalu salah satu hamba Raja Saul mendapatkan sebuah usul. “Baginda
42
Saatnya Berserah Diri
raja,” katanya, “Kami dapat menemukan seseorang untuk memainkan musik dengan kecapi bagi baginda raja. Bila roh jahat itu datang, musik yang dimainkannya mungkin akan membuat baginda merasa lebih baik.” “Carikan aku seorang pemain kecapi untukku,” perintah sang raja. “Seseorang bernama Daud bermain kecapi dengan sangat baik,” kata hamba yang lain. Maka Raja Saul mengirim seorang utusan untuk mencari Daud dan membawanya ke dalam istana raja. Segera, Daud tinggal di dalam istana dan memainkan kecapi bagi raja. Kita telah membicarakan sebelumnya bagaimana Daud memainkan kecapi ketika sedang menjaga domba-domba. Daud pasti sudah sangat mahir. Daud merasa senang menolong Raja Saul dengan bermain kecapi. Musik yang dimainkan Daud membantu Raja Saul merasa lebih baik kembali dan roh jahat meninggalkan Raja Saul. Yonatan, Sahabat Terbaik Daud Ketika Daud dan Yonatan bertemu, mereka menjadi sahabat baik. Yonatan hanya sedikit lebih muda daripada Daud. Mereka saling memperlihatkan kasih dengan menolong satu sama lain. Mereka bahkan membuat sebuah janji khusus di antara mereka. “Kita akan SELALU menjadi sahabat baik,” kata mereka. Pemberian Yonatan Ketika Daud dan Yonatan mengucapkan janji ini, Yonatan memberikan hadiah-hadiah yang istimewa untuk Daud. “Daud, ini adalah jubahku,” kata Yonatan. Lalu Yonatan berkata, “Kamu juga dapat memiliki busur, ikat pinggang, dan panah-panahku.” Yonatan memberikan hadiah-hadiah ini untuk memperlihatkan bahwa ia dan Daud adalah sahabat baik. Yonatan Menyelamatkan Hidup Daud Namun tidak hanya itu saja yang dilakukan Yonatan bagi Daud. Raja Saul masih cemberutan dan merasa marah setiap waktu. Ia bahkan marah besar kepada Daud. Ingatkah ketika Daud membunuh Goliat, sang raksasa? Ketika Daud membunuhnya, orang-orang di halaman istana berseru, “Saul membunuh beriburibu, tetapi Daud berpuluh-puluh ribu!” Saat Raja Saul mendengarnya, ia merasa amat marah dan iri kepada Daud. Raja Saul ingin membunuh Daud. Bila seseorang menjadi iri dan marah, ia akan membuat banyak kesalahan. Maka itulah yang dilakukan Raja Saul. Suatu hari, Raja Saul merasa sangat kecewa hingga ia melemparkan tombaknya ke arah Daud. Tombak itu tidak mengenai Daud, dan Daud melarikan diri. Saul tidak suka Allah bersama-sama dengan Daud. Saul tidak suka orang-orang menyukai Daud lebih daripada dirinya. Saul sangat marah. Ia berkata pada anaknya Yonatan dan hambahambanya untuk membunuh Daud. Namun Yonatan adalah sahabat Daud. Ia memperingatkan Daud, “Ayahku ingin membunuhmu. Berhati-hatilah, pergilah dan bersembunyi. Aku akan berbicara dengan ayahku mengenaimu dan memberitahukanmu apa yang aku ketahui.”
Saatnya Berserah Diri 43
Lalu Yonatan pulang ke istana dan berkata kepada ayahnya yang masih marah-marah, “Ayah tidak boleh marah kepada Daud. Ia tidak melakukan kesalahan kepada ayah!” Lalu Yonatan mengatakan kepada ayahnya semua hal yang baik yang telah dilakukan Daud. Setelah Yonatan selesai berbicara, Raja Saul akhirnya setuju bahwa Daud seharusnya tidak diusir. Yonatan berlari untuk membawa Daud kembali ke dalam istana. Daud pasti merasa sangat senang karena memiliki Yonatan sebagai sahabatnya.
MENGULANG DAN PERTANYAAN 1. Mengapa Raja Saul membutuhkan Daud untuk memainkan kecapi baginya? (Karena Saul diganggu roh jahat.) 2. Apakah Raja Saul iri hati kepada Daud? (Ya, karena setelah Daud membunuh raksasa, orang-orang berkata bahwa Saul membunuh beribu-ribu, tapi Daud berpuluh-puluh ribu.) 3. Siapakah Yonatan (Ia adalah anak Raja Saul.) 4. Apakah yang diberikan Yonatan kepada Daud sebagai hadiah? (Yonatan memberikan pakaian, busur dan panah.) 5. Bagaimana Yonatan menolong Daud? (Ia menolong Daud untuk melarikan diri dari kemarahan Raja Saul.) 6. Alkitab mengatakan bahwa seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu. Ketika seorang teman datang ke rumahmu, apakah yang ingin kalian lakukan bersamanya? (Kalian mungkin akan bermain dengannya.) 7. Apakah kalian akan mengijinkannya memilih mainan yang akan ia mainkan? (Biarkan anak-anak menjawab.) Membiarkan teman kalian memilih lebih dahulu adalah salah satu jalan untuk menunjukkan kasih. Lalu di lain hari, ketika kamu bermain di rumahnya, ia juga dapat membiarkanmu memilih lebih dulu. Sebelum temanmu pulang ke rumahnya, apakah ia menolongmu merapikan mainan? Mengapa itu adalah suatu hal yang baik? (Karena teman yang baik selalu menolong yang lain!) Bila kamu melakukannya bersama-sama dengan teman-temanmu, itu berarti kamu telah memperlihatkan kasih kepada mereka!
KISAH APLIKASI KEHIDUPAN Yang Terbaik Di Antara Mereka Bel berbunyi dan murid-murid keluar dari kelas mereka. Tiba waktunya jam makan siang dan anak-anak berbaris untuk mendapatkan makan siang mereka. Michelle bertemu dengan Julie di depan kelas 202, tempat mereka selalu bertemu sebelum makan siang. “Apa yang ingin kau makan untuk makan siang?” tanya Julie kepada Michelle. “Ayo kita mencari corndog,” kata Michelle. “Oh, baiklah,” kata Julie.
44
Saatnya Berserah Diri
Setelah mereka membeli corndog, mereka duduk di sebuah tempat duduk di bawah pohon. Saat mereka sedang makan, mereka melihat seorang anak lakilaki yang bernama Josh, sedang menghampiri tiap-tiap meja. “Mengapa Josh selalu pergi dan berbicara kepada semua orang selama makan siang?” tanya Michelle. Julie menjawab, “Josh hilir mudik untuk meminta uang kepada orangorang agar ia dapat membeli eskrim atau permen. Tetapi ia tidak pernah mengembalikannya.” Tidak lama, Josh menghampiri mereka. “Hai Michelle, hai Julie,” sapa Josh. “Apakah kalian punya uang untuk aku pinjam?” Julie berkata, “Maaf, aku tidak punya uang lagi.” Lalu Michelle merogoh kantongnya. Ia menemukan uang 2000 rupiah. “Ini dia,” kata Michelle. “Uang ini sebenarnya akan kubelikan kue, tetapi Yesus berkata untuk selalu memberikan kepada orang yang meminta.” “Siapakah Yesus?” tanya Josh. “Tampaknya Ia sangat baik.” “Yesus adalah Tuhan kita. Aku belajar tentang Dia di gerejaku. Dan kamu benar sekali, Yesus adalah yang paling baik di antara kita semua.” “Menurutmu apakah aku boleh datang ke gerejamu dan belajar tentang Yesus?” tanya Josh. “Tentu,” jawab Michelle. Josh pergi dan membeli sebungkus biskuit. Lalu ia membawanya kembali kepada mereka dan membagikannya. Pertanyaan untuk Direnungkan 1. Bagaimana Michelle memperlihatkan kasih kepada Josh? 2. Bagaimana kita menunjukkan kasih kepada teman kita?
Saatnya Berserah Diri 45
AKTIVITAS 1 Apakah Yang Diberikan Yonatan Kepada Daud? Lihatlah pada gambar-gambar di bawah ini. Hubungkan gambar-gambar dengan kata-kata yang menjelaskannya (contoh: pakaian, panah, busur.) Seberapa erat persahabatan antara Yonatan dengan Daud? Biarkan murid-murid menyelesaikan kalimat dengan mengisi pada titik-titik yang ada. Yonatan dan Daud adalah sahabatsahabat yang baik karena mereka (mengasihi) satu dengan lainnya dan mereka (berbagi) hal-hal dengan yang lainnya. Apakah Yang Diberikan Yonatan Kepada Daud? Lihatlah pada gambar-gambar di bawah ini. Hubungkan gambar-gambar dengan kata-kata yang menjelaskannya. Seberapa erat persahabatan antara Yonatan dengan Daud? Biarkan murid-murid menyelesaikan kalimat dengan mengisi pada titik-titik yang ada.
Yonatan dan Daud adalah teman yang baik, karena mereka saling berba__i dan saling menga__ ihi. 46
Saatnya Berserah Diri
AKTIVITAS 2 Sahabat Yang Baik Selalu Berbagi Lihatlah pada gambar-gambar berikut ini. Siapakah yang berbagi dan siapakah yang tidak? Lingkarilah anak-anak yang berbagi, dan silanglah anak-anak yang tidak berbagi. Tuliskanlah apa yang ingin kalian bagi dengan teman-teman kalian pada minggu ini. ________________________________________________________________
Sahabat Yang Baik Selalu Berbagi Lihatlah pada gambar-gambar berikut ini. Siapakah yang berbagi dan siapakah yang tidak? Lingkarilah anak-anak yang berbagi, dan silanglah anak-anak yang tidak berbagi. Tuliskanlah apa yang ingin kalian bagi dengan teman-teman kalian pada minggu ini.
Aku ingin berbagi __________ dengan __________.
Saatnya Berserah Diri 47
AKTIVITAS 3 Rantai Para Penolong Seperti apa rasanya ketika semua orang menolong dan berbagi dengan yang lain? Kita akan membuat sebuah rantai penolong untuk ruangan kita. Sebuah rantai anakanak terhubung satu dengan yang lain adalah sebuah contoh apa yang dapat dihasilkan dari saling menolong dan berbagi. Bahan: Kertas ukuran 20 ? Gunting. Pensil. Spidol/krayon. Pilihan: Potongan benang wol. Mute-mute. Gambar tempel. Petunjuk: 1. Gunakanlah sisi kertas yang berukuran 20 cm, lipatlah menjadi bentuk akordion, buatlah lipatan sebelah belakangnya dan bagilah menjadi 4 bagian di mana tiap bagian berukuran 5 cm. 2. Pakailah bentukkan itu untuk menjiplak di atas kertas berlipat itu dan kemudian potonglah rantai-rantai Anda. Hati-hatilah jangan sampai memotong di atas lipatan. 3. Tempelkanlah ini pada dinding, suatu tempat khusus untuk mengingatkan muridmurid akan keuntungan menolong dan berbagi itu.
48
Saatnya Berserah Diri
PELAJARAN
7
DAUD MENJADI SEORANG RAJA Kitab Bacaan: 1 Sam. 31; 2 Sam. 2:1-7,11; 5:1-12; Mzm. 18:47-51 Kebenaran Pelajaran: Daud menjadi seorang raja dan mengucap syukur kepada Allah atas segala kebaikan-Nya. Tujuan Pelajaran: Mengajarkan murid-murid untuk menunjukkan kesetiaan kepada Allah dengan berusaha menghormati-Nya dan mengikuti segala kehendak-Nya. Ayat Hafalan: “Sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya!” (Mzm. 45:12) Doa: Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus, karena Engkau telah memilih kami menjadi anak-anak-Mu. Tolonglah agar kami dapat mengasihi-Mu lebih dalam lagi. Haleluya! Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR Menurut catatan sejarah, Daud memerintah di Hebron, kerajaan Yehuda bagian Selatan 7,5 tahun lamanya. (2 Sam. 2:11) Sedangkan, Isyboset, anak raja Saul, memerintah di bagian lainnya dari daerah bangsa Israel, ia dibantu oleh Abner. Pada suatu saat, Abner dan Isyboset terbunuh, maka para tua-tua bangsa Israel menghadap Daud di Hebron dan mengurapi Daud menjadi seorang raja atas seluruh bangsa Israel. (2 Sam. 5:1-3) Daud memegang pemerintahan secara penuh atas seluruh bangsa Israel pada tahun 1010 - 970 SM. (2 Sam. 5:5)
PEMAHAMAN MURID-MURID Rasa hormat dan setia yang begitu kuat kepada Allah adalah sesuatu yang dibangun dan diuji melalui kehidupan kekristenan kita. Murid-murid Anda yang masih kecil tentunya masih belum mengetahui berapa besar yang telah Allah lakukan bagi kita dan juga mereka belum mengetahui bagaimana menunjukkan kesetiaan kita kepada Allah itu. Karena mereka masih kurang dalam pendidikan agama yang telah kita pelajari, maka mereka hanya menjalani kehidupan ini dengan suatu pemahaman bahwa Allah itu baik dan penuh kuasa, namun mereka masih belum benar-benar menyadari bahwa para guru yang mengajarkan semua pelajaran ini kepada mereka dengan mengisahkan pelajaran dan pengalaman hidup, kisah mengenai orang-orang yang setia di dalam Alkitab, dan melalui berbagai pertanyaan adalah semata-mata untuk mengajarkan mereka berbagai macam cara untuk menghormati Allah.
Saatnya Berserah Diri 49
KOSA KATA PELAJARAN Hormat: Suatu tindakan menghargai seseorang. Bila kalian menghargai seseorang berarti kalian akan beranggapan bahwa orang itu begitu penting dan kalian akan mendengarkan apa yang dikatakannya, seperti kepada Allah.
KISAH PELAJARAN Siapakah dari antara kalian yang dapat memberitahukan kepada guru, hal baik apa yang Allah telah lakukan bagi kalian selama minggu yang lalu? (Biarkanlah murid-murid yang memberikan jawabannya. Siapkanlah juga untuk membagikan pengalaman Anda sendiri mengenai hal itu.) Bila seseorang telah berbuat baik bagi kita, apakah yang kita akan katakan? (Terima kasih.) Bagaimanakah kita mengucapkan terima kasih kepada Allah? (Melalui doa dan puji-pujian.) Ada hal-hal lain yang dapat kita perbuat. Kita dapat menunjukkan ucapan syukur kita kepada Allah dengan mengikuti rencana-Nya bagi hidup kita dan menghormati-Nya. Apakah kalian semua mengetahui apa makna dari menghormati Allah itu? (Biarkanlah murid-murid yang memberikan jawabannya.) Benar, menghormati Allah itu berarti melakukan segala kehendak-Nya di dalam kehidupan kita. Menghormati Allah berarti mentaati segala perintah-Nya, berlaku baik, saling berbagi dan saling menolong. Bila kita melakukan hal-hal ini, maka berarti kita telah menghormati Allah di dalam hidup kita. Marilah kita melihat bagaimana Daud menghormati Allah dan mengikuti rencana-Nya. Daud mentaati Rencana Allah Ketika Daud masih muda belia, ia menyadari bahwa Allah telah memilihnya untuk menjadi seorang raja atas bangsa Israel. Namun, Allah tidak segera menjadikannya seorang raja. Saul masih menjadi seorang raja pada saat itu. Daud harus menantikan waktu Allah sehingga rencana-Nya atas Daud menjadi kenyataan. Sementara Daud menantikan rencana Allah terwujud di dalam kehidupannya, banyak hal menarik yang terjadi di dalam kehidupannya. Dalam segala hal yang Daud lakukan, ia begitu menghormati Allah. Karena Daud menghormati Allah, maka Allah selalu menolongnya. Ketika seorang raksasa yang jahat, Goliat, hendak melawan umat Allah, maka Daud menghormati Allah dengan berdiri berhadapan dengan Goliat itu. Allah menolong Daud mengalahkan Goliat hanya dengan umban dan batu saja. Daud Tidak Berhenti Menghormati Allah Ketika raja Saul mengundang Daud untuk tinggal di dalam istananya, maka Daud menghormati Allah dengan menjadi penolong raja. Allah menolong Daud dengan memberikan kepadanya seorang sahabat yang begitu baik - Yonatan, anak dari raja Saul. Kemudian, ketika raja Saul menjadi begitu marah terhadap Daud dan ingin berusaha untuk membunuhya, maka Allah menolong Daud sehingga ia dapat beroleh kesempatan untuk melarikan diri dan bersembunyi dari niatan raja Saul yang jahat itu.
50
Saatnya Berserah Diri
Tahun demi tahun telah berlalu dan Daudpun makin bertambah besar. Namun, Daud tidak menjadi berhenti untuk menghormati Allah; Daud mengetahui bahwa Allah akan menggenapi semua rencana-Nya itu ketika saat-Nya telah tiba di dalam kehidupannya. Daud Menjadi Seorang Raja Pada suatu kali, raja Saul dan Yonatan sedang menghadapi suatu peperangan yang dahsyat dengan para pasukan tentara musuh. Selama peperangan itu, banyak hal yang menyedihkan telah terjadi. Raja Saul dan Yonatan, keduanya telah meninggal. Daud merasa begitu sedih ketika mendengar berita buruk itu. Ketika hal itu terjadi, Daud masih tetap menghormati Saul sebagai raja dan mengasihi Yonatan sebagai sahabatnya. Ketika orang Israel telah mendengar bahwa raja Saul telah meninggal, maka mereka berkata, “Marilah kita angkat Daud menjadi seorang raja baru kita!” Mereka ingin Daud datang ke kota mereka sehingga mereka dapat mengurapinya sebagai raja mereka. Karena Daud menghormati Allah, maka ia selalu ingin melakukan apa yang menyenangkan hati Allah. Karena itulah ia berdoa, “Allah, haruskah aku pergi ke kota mereka?” Allah menjawab, “Ya, pergilah.” Inilah saatnya bagi Allah untuk membuat rencana-Nya bagi Daud menjadi suatu kenyataan. Akhirnya, Daud menjadi seorang raja atas bangsa Israel. Daud memerintah sebagai seorang raja selama bertahun-tahun. Daud tetap menghormati Allah di dalam hidupnya sehingga Allah menolong Daud menjadi seorang raja yang hebat. Daud belajar bahwa kehidupan yang baik adalah suatu kehidupan yang menghormati Allah di dalam segala aspek kehidupan, baik perbuatan maupun perkataan kita.
MENGULANG DAN PERTANYAAN 1. Allah telah melakukan begitu banyak hal yang indah di dalam kehidupan Daud. Dapatkah kalian semua menyebutkannya? (Memilihnya sebagai seorang raja; menolongnya dalam membunuh Goliat; memberikan kepadanya Yonatan sebagai seorang sahabat; menjaga keselamatan hidupnya dari tangan raja Saul; membuatnya menjadi seorang raja; menolongnya dalam menjadi seorang raja yang bijaksana.) 2. Apakah yang Daud lakukan bagi Allah? (Senantiasa menghormati Allah, percaya kepada-Nya dan mentaati perintah-Nya.) 3. Apakah yang Daud lakukan di saat susah sebelum ia menjadi seorang raja? (Berdoa.) Daud begitu menghormati Allah dan mentaati segala perintah-Nya. Masih ingatkah kalian semua, apa makna dari menghormati Allah itu? Dapatkah kalian semua menjawabnya? Makna dari menghormati Allah itu adalah mentaati segala perintah-Nya, berlaku baik, saling berbagi dan saling menolong. Bila kita telah melakukan hal-hal ini, maka berarti kita telah menghormati Allah di dalam hidup kita. (Tanyakanlah kepada murid-murid Anda, apakah yang mereka akan lakukan untuk menghormati Allah dalam minggu ini?)
Saatnya Berserah Diri 51
KISAH APLIKASI KEHIDUPAN Pergi ke Sekolah Ibu Lewis mengetuk pintu kamar tidur Tommy. “Tommy, telah tiba saat untuk bangun,” katanya. Ibu Lewis tidak mendengarkan jawaban apapun dari Tommy, oleh karena itu, Ibu Lewis membuka pintu kamar tidur Tommy. Tommy masih berada di bawah selimut. “Engkau akan terlambat pergi ke sekolah,” kata Ibu Lewis. Ibu Lewis membangunkan Tommy dengan lembut. Tommy mengeluh dan memasukkan kepalanya ke bawah bantal. “Aku tidak mau pergi ke sekolah,” kata Tommy. “Aku masih mengantuk.” “Tommy, bagaimanakah mungkin engkau dapat menjadi seorang astronot bila engkau tidak mau pergi ke sekolah?” tanya Ibu Lewis. Tommy bercita-cita untuk menjadi seorang astronot bila kelak ia telah dewasa. Ia ingin melihat bulan. “Aku akan menunggu sampai agak dewasa saja. Bagaimanapun juga, kita tidak dapat menjadi seorang astronot bila kita belum menjadi dewasa,” kata Tommy. “Sekarang ini, aku ingin bersenang-senang saja.” “Ibu tahu bahwa sekolah itu tidak selalu menyenangkan, namun bila engkau ingin menjadi seorang astronot, maka engkau harus berlatih mulai dari sekarang,” kata Ibu Lewis. “Tidakkah engkau mengetahui bahwa Yesus juga harus pergi ke sekolah?” Tommy segera bangun dan duduk di atas tempat tidurnya. “Benarkah?” tanyanya. “Namun, Yesus adalah Allah. Apakah Ia harus pergi ke sekolah pula?’ “Begini,” kata Ibu Lewis, “Sekolah yang ada pada zaman sekarang ini berbeda dengan pada zaman Yesus dahulu. Pada zaman Yesus dahulu, mereka sering menyebutnya dengan nama Bait Suci. Apakah engkau masih ingat kisah tentang Yesus berusia 12 tahun itu?” “Oh, kami baru saja belajar tentang kisah itu di dalam kelas,” kata Tommy. “Yesus tinggal di Bait Suci untuk belajar bersama dengan dari para alim ulama!” kata Tommy dengan mata yang lebar. “Bahkan, Yesus harus belajar pula!” Tommy segera bangun dari atas tempat tidurnya. Ia menggosok giginya, membersihkan tubuhnya dan segera mengganti pakaiannya. Ia tidak ingin terlambat pergi ke sekolah. Pertanyaan untuk Direnungkan 1. Mengapakah Tommy tidak mau pergi ke sekolah? 2. Menurut kalian semua, apakah pergi ke sekolah itu adalah suatu hal yang penting?
52
Saatnya Berserah Diri
AKTIVITAS 1 Perhatikanlah Kehidupan Daud Ajaklah murid-murid Anda untuk melihat pada gambar-gambar di bawah ini dan suruhlah mereka untuk mengisi jawaban pada garis yang telah tersedia. Bacalah kisah bersama dengan mereka dan ulangilah pesan penting dari Daud yang senantiasa menghormati Allah itu. 1. 2. 3. 4.
Samuel mengurapi Daud untuk menjadi seorang __________. (raja) Daud adalah seorang gembala yang __________. (baik) Allah menjaga Daud sehingga __________ dari Goliat. (selamat) Sahabat Daud adalah __________. (Yonatan)
Daud selalu menghormati __________, dan Allah selalu menyertainya. (Allah) Aku, __________ (nama murid) menghormati Allah pada minggu ini dengan _________________________________________________________________ ______. (membantu dan mentaati orang tua, saling berbagi, mentaati guru, dan lain sebagainya. Perhatikanlah Kehidupan Daud Ajaklah murid-murid Anda untuk melihat pada gambar-gambar di bawah ini dan suruhlah mereka untuk mengisi jawaban pada garis yang telah tersedia. raja
baik
selamat
Yonatan
1. Samuel mengurapi Daud untuk menjadi seorang _____.
2. Daud adalah seorang gembala yang __________.
3. Allah menjaga Daud sehingga __________ dari Goliat.
4. Sahabat Daud adalah __________.
Dau selalu menghormati __________, dan Allahpun menyertainya. Aku __________ (nama murid) akan menghormati Allah minggu ini dengan ____________________________________________________________.
Saatnya Berserah Diri 53
AKTIVITAS 2 Lihat! Siapakah yang Menghormati Allah? Tujuan: Mengajak murid-murid untuk mengetahui bagaimana mereka dapat menghormati Allah dengan cara-cara yang berbeda. Biarkanlah mereka membaca tulisan yang ada di bawah ini secara bergiliran dan memberitahukan kepada guru, siapakah yang menghormati Allah? 1. Aku akan pergi ke gereja pada hari Sabtu. 2. Aku akan membantu menjaga adikku yang masih kecil. 3. Aku akan saling berbagi kue dengan kakakku. 4. Aku akan berdoa bersama dengan keluargaku.
Lihat! Siapakah yang Menghormati Allah? Biarkanlah mereka membaca tulisan yang ada di bawah ini secara bergiliran dan memberitahukan kepada guru, siapakah yang menghormati Allah?
54
1. Aku akan pergi ke gereja pada hari Sabtu.
2. Aku akan membantu menjaga adikku yang masih kecil.
3. Aku akan saling berbagi kue dengan kakakku.
4. Aku akan berdoa bersama dengan keluargaku.
Saatnya Berserah Diri
PELAJARAN
8
SALOMO MEMBANGUN BAIT ALLAH Kitab Bacaan: 1 Raj. 1:32-40; 2:12; 3:3-15; 4:29-7:51 Kebenaran Pelajaran: Salomo membangun Bait Allah. Tujuan Pelajaran: Mengajarkan murid-murid bahwa kita membutuhkan kebijaksanaan untuk melakukan suatu pekerjaan yang baik bagi Allah. Ayat Hafalan: “Dia memberi hikmat kepada orang bijaksana.” (Dan. 2:21) Doa: Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus, karena Engkau telah memilih kami menjadi anak-anak-Mu. Berikanlah hikmat kepada kami seperti Engkau telah memberikannya kepada Salomo. Tolonglah agar kami menjadi seorang yang berhikmat dalam melakukan pekerjaan-Mu. Haleluya! Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR Salomo Salomo adalah raja ketiga dari bangsa Israel (971 - 931 SM); anak dari raja Daud dan Batsyeba (2 Sam. 12:24); juga bernama Yedija yang berarti “Yang dikasihi Allah” di mana nama itu diberikan oleh nabi Natan. (2 Sam. 12:25) Salomo begitu terkenal dengan 3.000 amsalnya, 1.005 nyanyiannya, dan pengamatannya tentang kehidupan binatang dan tumbuhan. (1 Raj. 4:32,35) Salomo adalah penemu kesusastraan Ibrani yang tercatat di dalam Alkitab seperti kitab Amsal, Pengkhotbah, dan Kidung Agung. Hikmat Hikmat secara Alkitabiah mencakup masalah rohani dan masalah kehidupan seharihari. (Mzm. 111:10; Ams. 1:7; 9:10) Hikmat dapat diterapkan di dalam seluruh aspek kehidupan. Hikmat bersumber dari pengetahuan tentang jalan Allah yang selanjutnya akan diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari. Bait Allah Bentuk bangunan Bait Allah secara mendasar adalah sama dengan bentuk bangunan dari Kemah Suci, namun hanya terdapat perbedaan ukuran saja yang mana kali ini bangunan Bait Allah berukuran 2 kali lipat dibandingkan dengan ukuran bangunan sebelumnya. Batu pondasinya berukuran 12 - 15 kaki atau lebih dan beratnya berton-ton, kayu-kayu aras diangkut melalui laut Tengah sejauh 100 mil ke selatan - Yafo; kemudian diangkut melalui darat sejauh 35 mil. Batu dari Bait Allah itu dilapis dengan kayu aras dan dilapis dengan emas, perak, dan perunggu. Pembangunan Bait Allah ini memakan waktu 7 tahun lamanya.
Saatnya Berserah Diri 55
PEMAHAMAN MURID-MURID Terlalu sering orang-orang dewasa telah membuat anak-anak merasakan tidak ada manfaat apapun dari apa yang telah orang dewasa itu suruh anak-anak untuk kerjakan. Sebagai guru, kita hendaknya mendorong murid-murid untuk dapat mengembangkan kebiasaan bekerja dengan baik. Kebiasaan bekerja dengan baik dibangun melalui dorongan yang positif, bukan kritik negatif semata. Biarkanlah mereka mengetahui bahwa diri mereka adalah masih muda belia dan hikmat itu adalah anugerah dari Allah yang harus kita mohon sebelumnya. Bila mereka menerima anugerah ini, maka mereka harus menunjukkannya di dalam pelayanan mereka bagi Allah.
KOSA KATA PELAJARAN Bait Allah: Suatu bangunan sekaligus tempat bagi orang yang ingin menyembah Allah. Pesta: Suatu keadaan yang meliputi acara makan bersama untuk peristiwa penting tertentu. Hikmat: Kebijaksanaan; membedakan antara yang baik dengan yang jahat. Persembahan: Sesuatu yang diberikan bagi orang lain. Kita memberikan persembahan kepada Allah di gereja.
KISAH PELAJARAN Bertahun-tahun lamanya, orang Israel belum memiliki suatu bangunan yang khusus sebagai tempat bagi mereka untuk menyembah Allah. Selama ini, mereka beribadah kepada Allah di dalam kemah. Terkadang, mereka beribadah di luar kemah. Namun, mereka mengetahui bahwa Allah selalu bersama-sama dengan mereka di manapun mereka berada. Raja Daud memiliki keinginan untuk membangun suatu tempat yang khusus bagi orang Israel sehingga mereka semua dapat datang beribadah kepada Allah. Lalu, raja Daud mulai membuat rancangannya, dan ia membantu mempersiapkan pembangunan bangunan khusus itu. Namun, ternyata Allah menghendaki seorang anak dari raja Daud yang bernama Salomolah yang kelak akan membangun Bait Suci yang indah bagi-Nya. Raja Salomo Memohon Hikmat kepada Allah Setelah raja Daud meninggal, maka Salomo, anak raja Daud menjadi seorang raja. Raja Salomo begitu mengasihi Allah dengan selalu mentaati segala perintah-Nya. Raja Salomo juga memohon hikmat kepada Allah. Menurut kalian semua, apakah yang dimaksud dengan memiliki hikmat itu? (Memiliki hikmat adalah
56
Saatnya Berserah Diri
mengetahui perbedaan antara yang baik dengan yang jahat.) Betapa bahagianya Salomo pada saat itu ketika Allah memberikan hikmat kepadanya. Salomo Membangun Bait Allah Segera setelah Salomo menjadi seorang raja, maka ia mempersiapkan suatu rencana besar untuk membangun Bait Allah. Kelak, semua orang Israel dapat datang menyembah Allah di bait itu. Salomo menginginkan bahwa bait itu akan menjadi suatu bangunan yang terindah di seluruh dunia. Oleh karena itu, raja Salomo memerlukan para pekerja yang terbaik dan bahan-bahan bangunan yang terbaik pula. Hampir semua orang membantu dalam pekerjaan pembangunan Bait Allah itu, setiap orang melakukan apa yang terbaik yang dapat mereka lakukan. Allah menolong setiap orang yang menjadi pekerja dengan memberikan hikmat kepada mereka semua. Pembangunan Bait Allah itu menghabiskan waktu 7 tahun lamanya. Namun, semua orang merasakan bahagia ketika Bait Allah itu telah selesai dibangun. Bait Allah Selesai Dibangun Akhirnya, Bait Allah selesai juga dibangun! Banyak orang dari segala penjuru berdatangan hanya untuk melihat Bait Allah yang indah itu. Raja Salomo merencanakan suatu waktu yang khusus bagi seluruh umat Israel agar mereka semua dapat datang ke Bait Allah itu serta memuji Allah di sana. Umat Israel berdatangan dari semua penjuru hanya untuk melihat Bait Allah itu dan mengucap syukur kepada Allah. Raja Salomo pun turut merasakan bahagia karena semua orang itu mau berdatangan di Bait Allah yang telah dibangunkannya itu. Raja Salomo Mengucap Syukur kepada Allah Kemudian, raja Salomo mulai berlutut dan berdoa. Ia berdoa dengan suara yang cukup keras sehingga semua yang hadir dapat mendengarkan doanya itu. “Ya Allahku, Engkau sungguh luar biasa! Terima kasih, karena Engkau telah menolong kami membangun Bait Allah ini, seperti yang telah Engkau janjikan kepada raja Daud, ayahku. Tolonglah agar bait ini menjadi suatu tempat yang kudus bagi semua orang agar mereka dapat menyembah-Mu . Tolonglah agar Engkau mau mengampuni kami bila kami berbuat kesalahan, ya Tuhan. Dan tolonglah agar kami dapat mentaati segala perintah yang baik yang Engkau telah berikan kepada kami untuk kami lakukan.” Setelah ia selesai berdoa, maka raja Salomo berdiri dan berbicara kepada bangsa Israel itu. “Pujilah Tuhan!” katanya. “Marilah kita mengasihi Tuhan dan melakukan apa yang Ia telah firmankan bagi kita semua!” Banyak orang yang membawakan persembahan untuk bangunan Bait Allah yang baru itu. Kemudian mereka mengadakan suatu pesta yang besar selama 14 hari! Setelah itu, mereka pulang ke rumah. Mereka bersukacita karena telah memiliki suatu bait yang begitu indah, suatu tempat bagi mereka untuk dapat menyembah Allah secara bersama-sama.
Saatnya Berserah Diri 57
MENGULANG DAN PERTANYAAN 1. Siapakah yang mempersiapkan semua bahan untuk pembangunan Bait Allah itu dan siapakah yang telah menyelesaikannya? (Raja Daud mulai mempersiapkan perencanaannya; Raja Salomo yang menyelesaikannya.) 2. Apakah yang raja Salomo mohon kepada Alah ketika ia menjadi seorang raja? (Ia memohon agar Allah memberikan hikmat kepadanya.) 3. Berapa lamakah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pembangunan Bait Allah itu? (7 tahun lamanya.) Apakah para pekerja melakukan pembangunan Bait Allah itu dengan terburu-buru? (Tidak, mereka menyediakan waktunya untuk melakukan yang terbaik bagi Allah.) 4. Apakah yang raja Salomo katakan kepada Allah saat ia berdoa? (Ia mengucap syukur kepada Allah yang telah menolong mereka menyelesaikan pembangunan Bait Allah itu; ia memohon agar kiranya Allah mau mengampuni segala kesalahan yang mereka telah lakukan; ia juga berdoa agar kiranya semua orang Israel dapat mengasihi dan mentaati perintah Allah.) 5. Orang-orang yang berhikmat mengetahui perbedaan antara yang benar dan yang salah. Mereka mau mentaati dan melakukan segala perintah Allah untuk mereka lakukan. Ketika mereka sedang bekerja, mereka mau melakukan yang terbaik bagi Allah. Apakah raja Salomo termasuk salah seorang pekerja yang berhikmat bagi Allah? (Ya, ia membuat rancangan untuk bait itu agar dapat menjadi indah, ia memesan semua bahan yang terbaik; ia memakai para pekerja yang terbaik untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan Bait Allah itu.)
KISAH APLIKASI KEHIDUPAN Keputusan, Keputusan! Nenek Chen, Bibi Jane, dan Lily akan pergi berekreasi ke sebuah taman. Lily mengambil selimut besar dari rumah dan menaruhnya ke dalam mobil. Bibi Jane membawa radio. Sebelum mereka pergi, mereka semua berlutut untuk berdoa. Mereka memohon kiranya Allah mau melindungi dan memimpin selama rekreasi mereka itu. Setelah mereka berdoa, maka mereka semua masuk ke dalam mobil dan menuju ke taman itu untuk berekreasi. Nenek Chen duduk di depan sementara Bibi Jane menyetir mobil. Lily duduk di bangku belakang dan memperhatikan Bibi Jane. “Bibi, apakah menyetir mobil itu sulit?” tanya Lily. “Tidak, tidak sulit,” kata Bibi Jane. “Namun, engkau harus mengambil beberapa keputusan penting bila sedang menyetir mobil itu.” “Keputusan seperti apakah itu?” tanya Lily. “Terkadang, engkau harus memutuskan apakah ingin belok ke suatu jalan,” kata Bibi Jane. “Atau terkadang, engkau harus memutuskan bila akan mengubah arah jalan.” “Bila kita membelokkan mobil kita di jalan yang salah, mungkin kita akan tersesat,” kata Lily. “Itulah sebabnya kita selalu berdoa kepada Allah sebelum meninggalkan
58
Saatnya Berserah Diri
rumah,” kata Nenek Chen. “Benar, kita selalu berdoa kepada Allah agar Ia dapat menolong kita dalam mengambil keputusan yang benar,” kata Bibi Jane. “Dan kita dapat berdoa kepada Allah di segala waktu, tidak hanya bila kita akan menyetir mobil saja,” kata Nenek Chen. Kemudian, Lily bertanya kepada Bibi Jane, “Apakah Lily dapat menjadi seorang pengemudi yang baik bila telah dewasa?” “Begini, Lily,” kata Bibi Jane. “Bila engkau selalu memohon Yesus menolongmu untuk mengambil suatu keputusan yang benar, maka engkau akan menjadi seorang pengemudi yang hebat.” Pertanyaan untuk Direnungkan 1. Mengapakah Nenek Chen, Bibi Jane, dan Lily berdoa sebelum mereka meninggalkan rumah? 2. Mengapakah kita harus berdoa sebelum melakukan segala sesuatu?
AKTIVITAS 1 Raja Salomo Memohon Sebuah Anugerah Tujuan: Mengulang apa yang raja Salomo telah minta kepada Allah. Petunjuk: Suruhlah murid-murid Anda untuk membaca sebuah pertanyaan pada suatu saat di dalam kehidupan Salomo di bawah ini. Beritahukanlah kepada mereka bahwa mereka harus bijaksana dengan memilih jawaban yang benar. Suruhlah murid-murid untuk memberikan tanda silang (X) besar pada jawaban yang salah. Tegaskanlah bahwa hikmat adalah anugerah Allah, namun kita harus menginginkan dengan memohonkannya kepada Allah. 1. Salomo ingin menjadi seorang apakah? Seorang petani yang baik. (Seorang raja yang baik.) 2. Apakah yang Salomo minta kepada Allah? Emas dan perak yang banyak. (Hikmat.) 3. Bagaimanakah Salomo memohonnya? Ia menangis di depan orang banyak. (Ia berdoa kepada Allah.)
Saatnya Berserah Diri 59
AKTIVITAS 2 Perhatikanlah Bait Allah yang Indah itu! Tujuan: Mengajak murid-murid Anda untuk memperhatikan bait Salomo. Bicarakanlah dengan murid-murid Anda bagaimanakah para pekerja itu membantu dalam pembangunan Bait Allah itu? Tekankanlah bahwa mereka semua bekerja dengan begitu keras untuk pembangunan Bait Allah. Tuliskanlah kata yang hilang: Raja Salomo mengucap syukur kepada __________ dan memuji Allah karena pembangunan baitnya telah selesai. (Allah) Pilihan: Bila Anda memiliki waktu lebih, diskusikanlah atau peragakanlah apa yang dapat terjadi di dalam kisah Alkitab bila mereka tidak menjadi seorang pekerja yang bijaksana bagi Allah. Mulailah dengan Kisah Pelajaran dari minggu ini, dilanjutkan dengan kisah selanjutnya seperti ketika Nuh membangun bahtera; ketika Musa memimpin umat Israel menyeberangi laut Merah dan ketika murid-murid Yesus mengabarkan Injil untuk menolong orang belajar tentang Yesus.
60
Saatnya Berserah Diri
Perhatikanlah Bait Allah yang Indah itu! Mengajak murid-murid Anda untuk memperhatikan bait Salomo. Bicarakanlah dengan murid-murid Anda bagaimanakah para pekerja itu membantu dalam pembangunan Bait Allah itu?
Raja Salomo mengucap syukur kepada __________ dan memuji Allah karena pembangunan baitnya telah selesai.
Saatnya Berserah Diri 61
62
Saatnya Berserah Diri
PELAJARAN
9
ELIA DIBERI MAKAN OLEH BURUNG GAGAK
Kitab Bacaan: 1 Raj. 17:1-6 Kebenaran Pelajaran: Allah menyediakan makanan bagi Elia. Tujuan Pelajaran: 1. Mengajarkan murid-murid agar dapat menyerahkan kekuatiran mereka kepada Allah. 2. Mengucap syukur kepada Allah karena telah menyediakan makanan dan minuman. Ayat Hafalan: “Tuhan kiranya melakukan yang baik di mata-Nya.“ (1 Taw. 19:13) Doa: Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus, karena Engkau telah memilih kami menjadi anak-anak-Mu. Terima kasih juga, khususnya karena Engkau telah menyediakan makanan dan minuman bagi kami semua. Haleluya! Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR Allah adalah Kasih Allah yang telah menciptakan langit, bumi, laut, dan segala isinya adalah Allah yang Mahakuasa dan Mahabijaksana. Pernahkah kalian berpikir, bagaimanakah Mahakuasanya dan Mahatahunya Allah itu yang dapat memelihara kalian semuan - seorang diri di antara beratus-ratus juta manusia? Pernahkah kalian merasakan bahwa mungkin Allah itu tidak memperhatikan bagian-bagian yang remeh, yang tampaknya tidak berkaitan dengan kehidupan kalian sehari-hari? Bila kalian pernah merasakan demikian, Anda tidak seorang diri. Daud, dalam renungannya tentang kemuliaan dan keagungan Allah, pernah berkata di dalam Mzm. 8:4-5: “Bila aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, dan bulan dan bintangbintang yang Kautempatkan; apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?” Benar, Allah adalah yang Mahakuat sekaligus juga yang Mahabijaksana. Namun, ternyata Ia adalah Allah yang Mahakasih. Kasih-Nya kekal adanya. Ia mengasihi kita dengan kasih yang kekal. (Yer. 31:3) Memang, Allah adalah kasih (1 Yoh. 4:8) dan tidak ada sesuatupun yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus itu, baik kematian maupun kehidupan. (Rm. 8:38-39)
PEMAHAMAN MURID-MURID Bantulah murid-murid Anda untuk mengenal kasih Allah melalui pengalaman sehari-hari, perkenalkanlah percakapan mengenai Allah ketika muridmurid Anda sedang terlibat di dalam suatu aktivitas. “Jennifer, jeruk itu tampaknya
Saatnya Berserah Diri 63
manis rasanya. Allah telah menciptakan begitu banyak makanan yang baik bagi kita. Allah begitu mengasihi kita.“ Lebih mudah bagi murid-murid Anda untuk mempelajari tentang kasih Allah di dalam suasana yang tenang dan peduli dibandingkan di dalam suasana yang terburu-buru dan tidak sadar. Allah akan menunjukkan kasih-Nya kepada murid-murid melalui Anda.
KOSA KATA PELAJARAN Sungai Kecil: Suatu anak cabang sungai di mana aliran airnya lebih sedikit bila dibandingkan dengan aliran air sungai utama. Burung Gagak: Suatu jenis burung yang berbulu hitam. Kelaparan: Suatu keadaan di mana tidak terdapat makanan apapun bagi manusia.
KISAH PELAJARAN Apakah yang Terjadi Bila Tidak Ada Hujan Turun? Pernahkah kalian semua merenungkan apakah yang akan terjadi bila tidak ada hujan turun untuk waktu yang begitu lama? Tanpa air, rumput yang lembut dan hijaupun akan menjadi keras dan coklat. Bunga-bunga akan berhenti bertumbuh. Daun-daunan dan buah-buahan akan jatuh semuanya dari pohon dan tidak ada daun dan buah yang baru yang akan tumbuh kembali. Gandum, kacang dan jagungpun akan terhenti pertumbuhannya di tanah. Tanpa hujan, tidak ada makanan yang dapat tumbuh. Akhirnya, tidak akan ada air yang tersisa untuk diminum! Elia Pada suatu hari, Allah berfirman kepada seseorang yang bernama Elia bahwa tidak akan ada turun hujan untuk waktu yang begitu lama. Namun, bukan hanya itu yang Allah firmankan. Allah juga berkata, “Elia, Aku menghendaki agar engkau meninggalkan kota ini. Pergilah ke suatu negeri dan tinggallah di situ untuk sementara waktu lamanya. Aku menghendaki agar engkau tinggal di tepi sungai kecil.” Selanjutnya Allah berkata kepada Elia, “Di sana, akan ada air dari sungai itu untuk engkau minum, dan Aku telah memerintahkan beberapa ekor burung gagak untuk memberimu makanan di sana.” Oh! Betapa Allah mengasihi Elia! Sekalipun tidak akan ada hujan turun dan tidak ada bahan makanan yang dapat tumbuh untuk waktu yang cukup lama, namun Elia selalu akan mendapatkan makanan dan minuman. Allah sungguh memlihara kehidupan Elia! Elia mengasihi Allah, karena itu, ia senantiasa melakukan apa yang Allah firmankan kepadanya untuk dilakukan. Elia segera meninggalkan kota itu dan berjalan terus keluar dari negeri itu. Langkah demi langkah. Elia berjalan naik dan
64
Saatnya Berserah Diri
turun bukit sampai pada akhirnya ia berhenti di tepi sebuah sungai kecil yang penuh dengan air. Dan ia tinggal untuk beberapa saat lamanya di sana. Burung-Burung Gagak Mengirimkan Makanan Sekarang, di tepi sungai itu di mana tidak ada seorang lainpun, tidak ada rumah, tidak ada toko atau tempat untuk Elia dapat mencari makanan. Namun, Elia percaya bahwa Allah akan mengasihinya dan menyediakan makanan dan minuman yang cukup seperti yang telah Ia janjikan sebelumnya. Dan Allah melakukan janji-Nya itu. Elia memiliki air berlimpah untuk diminum dari sungai itu. Dan ketika Elia sedang menunggu di tepi sungai itu, tampaklah beberapa ekor burung besar, burung gagak yang hitam sedang terbang ke arahnya. Mereka terbang semakin dekat dan semakin dekat hingga Elia dapat melihat bahwa setiap burung gagak itu membawakan makanan baginya. Mereka meninggalkan makanan itu bagi Elia dan lalu setelah itu, mereka semua terbang kembali. Setiap pagi dan petang, burungburung gagak itu selalu datang kembali dengan membawa roti dan daging bagi Elia. Allah begitu baiknya kepada Elia. Elia mendapat semua yang diperlukan di dalam hidupnya.
MENGULANG DAN PERTANYAAN 1. Apakah Elia adalah seorang yang mengasihi Allah? (Ya.) 2. Bagaimana Elia menunjukkan kasihnya kepada Allah? (Elia mentaati segala perintah Allah.) 3. Allah memberitahukan kepada Elia untuk pergi ke manakah bila nantinya terjadi suatu kelaparan? (Allah menyuruh Elia untuk segera pergi ke sebuah sungai kecil dan tinggal di sana.) 4. Bagaimanakah cara Allah memberikan makanan kepada Elia? (Allah memerintahkan banyak burung gagak untuk membawakan makanan kepada Elia.) 5. Elia pasti begitu bersyukur kepada Allah karena telah memeliharanya. Menurut kalian semua, bagaimanakah cara Allah memelihara kehidupan kita sehari-hari? (Biarkanlah murid-murid yang memberikan jawabannya. Jawaban yang mungkin adalah Allah memelihara hidup kita melalui kasih orang tua kita; Allah telah menciptakan banyak makanan yang baik bagi kita; dan lain sebagainya.) Karena Allah telah menciptakan begitu banyak makanan yang baik bagi kita, bagaimanakah cara kita mengucap syukur kepada-Nya? (Kita dapat mengucap syukur kepada Allah dengan berdoa kepada-Nya sebelum makan; tidak membuang makanan yang ada; taat kepada orang tua, dan lain sebagainya.)
KISAH APLIKASI KEHIDUPAN Gangguan Kekuatiran Saat Senin pagi dan saat pergi ke sekolah telah tiba. Lily bangun dari tempat tidur dan bersiap-siap pergi ke sekolah. Setelah ia menggosok gigi dan mencuci muka, maka ia mengganti baju piyamanya. Kemudian, ia turun untuk
Saatnya Berserah Diri 65
sarapan pagi. Bibi Jane telah siap di dalam dapur sedang menuangkan air jeruk. “Selamat pagi, Bibi,“ kata Lily. “ Ke manakah Nenek?” Nenek Chen biasanya turun dan bersarapan bersama dengan mereka. “Sepertinya Nenek jatuh sakit karena habis berekreasi kemarin. Nenek masih tetap berada di atas tempat tidurnya dan beristirahat penuh pada hari itu.” Nenek selalu bangun lebih awal dari Lily. Dan Nenek selalu bersarapan bersama dengan mereka dan kemudian Nenek pergi keluar untuk berolahraga. Nenek tidak pernah ketinggalan satu haripun juga. Sebelum Lily pergi ke sekolah, ia pergi ke atas untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Nenek. Lily juga membawakan segelas air jeruk bagi Nenek. Ternyata Nenek masih tertidur, jadi Lily menaruh segelas air jeruk itu di samping tempat tidurnya. Sepanjang perjalanan menuju ke sekolah, Lily memikirkan keadaan Nenek. Apakah Nenek baik-baik saja? Pikirnya. Bagaimanakah bila Nenek benarbenar sakit? Di penghujung hari, Lily terus berlari pulang dari sekolah. Ketika Lily telah tiba di rumah, maka Bibi Jane juga telah pulang dari pekerjaannya. “Aku pulang lebih cepat pada hari ini untuk memelihara Nenek, “ kata Bibi Jane. “Apakah Nenek telah menjadi lebih baik?” tanya Lily. “Aku begitu kuatir tentang keadaan Nenek sepanjang hari ini.” “Nenek merasa lebih baik, namun Nenek masih perlu untuk istirahat,“ kata Bibi Jane. “Mengapakah kita berdua tidak bersama-sama berlutut berdoa saja untuk Nenek?” tanya Bibi Jane. “Allah pasti mengetahui bagaimana kita mengasihi Nenek dan Ia akan menolong keadaan Nenek menjadi lebih baik.” Setelah mereka berdoa, mereka pergi ke kamar tidur Nenek. “Halo, Nenek, bagaimanakah keadaan Nenek sekarang ini?” tanya Lily. “Oh, Nenek telah merasa lebih baik. Dan mengapakah kalian menjadi begitu kuatir?” tanya Nenek dengan tersenyum. “Yesus selalu menjaga kita.” “Benar, Nenek,“ kata Bibi Jane. “Kita hanya perlu berlutut berdoa untuk menyerahkan segala gangguan kekuatiran kita.” “Itulah suatu kelegaan,“ kata Nenek Chen. “Karena gangguan kekuatiran itu tidaklah baik bagi kita.” Lily dan Bibi Jane tiba-tiba tertawa. “Tentu kita akan bersukacita karena Yesus begitu mengasihi kita,” kata Lily. Pertanyaan untuk Direnungkan 1. Mengapakah Lily menjadi begitu kuatir? 2. Apakah yang kalian dapat lakukan bila kalian merasa kuatir tentang sesuatu keadaan?
66
Saatnya Berserah Diri
AKTIVITAS 1 Lihat! Apakah yang Allah telah Ciptakan itu? Ajaklah murid-murid Anda untuk memperhatikan gambar-gambar yang ada di bawah ini untuk mengingatkan mereka tentang apakah yang Allah telah ciptakan bagi kita. Suruhlah mereka juga untuk menuliskan apa-apa saja yang Allah telah ciptakan bagi kita itu. 1. Allah telah menciptakan (bunga-bunga) dan (pohon-pohon). 2. Allah telah menciptakan (orang tua)ku dan (aku). 3. Allah telah menciptakan (makanan) dan (minuman) yang baik. 4. Allah telah menciptakan (sinar matahari) dan (hujan).
Lihat! Apakah yang Allah telah Ciptakan itu? Ajaklah murid-murid Anda untuk memperhatikan gambar-gambar yang ada di bawah ini untuk mengingatkan mereka tentang apakah yang Allah telah ciptakan bagi kita. Suruhlah mereka juga untuk menuliskan apa-apa saja yang Allah telah ciptakan bagi kita itu.
1. Allah telah menciptakan
2. Allah telah menciptakan
3. Allah telah menciptakan
4. Allah telah menciptakan
Saatnya Berserah Diri 67
AKTIVITAS 2 Allah Memelihara Elia Bacalah kalimat untuk setiap gambar seperti yang telah dicontohkan Anda. Kemudian lingkarilah gambar-gambar yang sesuai dengan kisah itu. Pada suatu hari, Allah berfirman kepada Elia agar ia tinggal di tepi sebuah sungai. Di sana, ada tersedia cukup air yang dapat Elia minum. Dan beberapa ekor burung gagak akan datang untuk membawakan makanan bagi Elia. Elia mengasihi Allah sehingga ia melakukan apa yang Allah telah firmankan kepadanya. Elia tinggal di tepi sungai itu untuk beberapa waktu lamanya. Setiap pagi dan petang, beberapa ekor burung gagak itu akan datang dan kembali dengan membawakan roti dan daging bagi Elia. Allah begitu baiknya kepada Elia.
Allah Memelihara Elia Bacalah kalimat untuk setiap gambar seperti yang telah dicontohkan oleh Anda. Kemudian lingkarilah gambar-gambar yang sesuai dengan kisah itu.
Pada suatu hari, Allah berfirman kepada Elia agar ia tinggal di tepi sebuah sungai. Di sana, ada tersedia cukup air yang dapat Elia minum. Dan beberapa ekor burung gagak akan datang untuk membawakan makanan bagi Elia. Elia mengasihi Allah sehingga ia melakukan apa yang Allah telah firmankan kepadanya. Elia tinggal di tepi sungai itu untuk beberapa waktu lamanya. Setiap pagi dan petang, beberapa ekor burung gagak itu akan datang dan kembali dengan membawakan roti dan daging bagi Elia. Allah begitu baiknya kepada Elia.
68
Saatnya Berserah Diri
10
PELAJARAN
ALLAH MENOLONG ELIA
Kitab Bacaan: 1 Raj. 17:7-16 Kebenaran Pelajaran: Allah menunjukkan kasih-Nya kepada seorang janda dan Elia. Tujuan Pelajaran: Mengajarkan murid-murid agar percaya kepada Allah di setiap waktu. Ayat Hafalan: “Marilah kita saling mengasihi.” (1 Yoh. 4:7) Doa: Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus, karena Engkau telah memilih kami menjadi anak-anak-Mu. Tolonglah agar kami semua dapat saling mengasihi. Haleluya! Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR Ahab adalah raja yang ketujuh dari kerajaan Israel bagian utara. Ahab menikah dengan seorang putri Sidon yang bernama Izebel, yang membawa bangsa Israel menyembah kepada Baal, dewa Sidon. Izebel telah banyak membunuh nabinabi Allah. Ahab mengizinkan dibangunnya sebuah kuil tempat Izebel menyembah Baal. Kemudian, Ahab juga mulai menyembah Baal. (1 Raj. 16:30-33) Allah menunjuk nabi Elia untuk berbicara kepada semua orang Israel pada saat itu. Nabi Elia memulainya dengan memberitahukan bahwa akan datang suatu kekeringan atas seluruh negeri sebagai hukuman karena telah berbalik dari Allah dan menyembah Baal. Setelah pemberitahuan nabi Elia itu, Allah memimpinnya untuk tinggal di sungai Kerit di Gilead, sebelah timur sungai Yordan. Di sana, nabi Elia secara ajaib diberi makan oleh beberapa ekor burung gagak. Ketika kekeringan berlanjut dan bahkan air di sungai itu telah mulai menjadi kering, maka iapun dipimpin oleh Allah menuju ke arah Sidon. Janda Sarfat Elia pergi ke Sarfat, sebuah kota di tepi laut Tengah sebelah utara Israel. Di sana, ia bertemu dengan seorang janda; ia meminta makanan dan minuman kepada janda itu. Janda itu menanggapi Elia dengan perkataan bahwa ia hanya memiliki sedikit minyak dalam buli-buli dan sedikit tepung untuk persedian makanan baginya sendiri dan anaknya selama 1 hari saja. Dan setelah itu, mereka semua juga akan mati. Namun, Elia masih tetap meminta agar janda itu memberikan kepadanya sedikit dari yang ada dan berjanji bahwa bila janda itu menyediakan makan baginya, maka janda itu akan terus memiliki minyak dan tepung yang cukup. Janda itu percaya kepada Allah yang akan menyediakan kebutuhannya dengan membagikan apa yang ia miliki kepada Elia. Janda itu dikaruniai persediaan makanan dan minyak yang tak pernah habis-habisnya. Kemudian, ketika anaknya meninggal, maka anaknya itu juga dibangkitkan oleh nabi Elia. (1 Raj. 17:17-22)
Saatnya Berserah Diri 69
PEMAHAMAN MURID-MURID Kita perlu mengambil sedikit yang ada pada kita dan membagikannya dengan sukacita kepada orang lain yang sedang membutuhkannya. Di dalam 2 Kor 9:6-15, Allah menghendaki agar kita memberi sesuatu kepada orang lain dengan hati yang sukacita. “Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.” (2 Kor. 9:7) Murid-murid Anda yang masih berusia 4 - 5 tahun itu secara alami masih belum memikirkan tentang kebutuhan orang lain. Oleh karena itu, tekankanlah kepada mereka bahwa kita dapat menyenangkan hati Allah dengan cara saling berbagi. Cara ini akan membantu murid-murid Anda untuk membangun nilai saling berbagi hingga mereka benar-benar telah menjadi seorang yang dewasa.
KOSA KATA PELAJARAN Janda: Seorang istri yang ditinggal mati ataupun diceraikan oleh suaminya.
KISAH PELAJARAN Sungai itu Mulai Mengering Semuanya terjadi sama seperti apa yang Allah telah katakan kepada Elia. Tidak ada hujan yang turun dari langit dalam waktu yang cukup lama. Allah telah memerintahkan Elia untuk tinggal di tepi sungai di mana ia memiliki cukup banyak persediaan air untuk diminumnya. Elia melakukan apa yang Allah telah firmankan kepadanya untuk dilakukan. Setiap hari, Elia minum air dari sungai itu. Namun, semakin hari kedalaman air pada sungai itu semakin surut hingga tidak terdapat satu tetes airpun di sana. Sekarang, Elia tidak memiliki sesuatu untuk diminum lagi dan ia menyadari bahwa ia tidak dapat hidup lebih lama tanpa air. Apakah yang sekarang Elia akan lakukan? Apakah Allah telah melupakan Elia? Allah Berfirman kepada Elia Tidak, Allah tidak melupakan Elia. Allah begitu mengasihi Elia. Allah berfirman kepada Elia, “Pergilah segera ke kota Sarfat. Aku menghendaki agar engkau tinggal di sana. Di sana, ada seorang janda yang akan memberikan makanan kepadamu.” Elia mengasihi Allah sehingga ia melakukan apa yang Allah telah katakan kepadanya. Elia pergi ke kota itu. Segera setelah ia tiba di kota Sarfat, maka ia melihat seorang perempuan yang membawa potongan-potongan kayu. Elia berkata kepada perempuan itu, ”Bawakanlah aku sedikit air sehingga aku dapat minum.” Perempuan itu Saling Berbagi dengan Elia Dengan segera perempuan itu pergi mengambilkan air bagi Elia. Sementara ia berjalan, Elia berkata kepada perempuan itu, “Dan tolong bawakanlah
70
Saatnya Berserah Diri
kepadaku sepotong roti.” Kemudian perempuan itu berhenti berjalan. Ia berbalik dan memandang Elia serta berkata, ”Aku tidak memiliki roti. Aku hanya memiliki sedikit persediaan minyak dalam buli-buli dan tepung untuk membuat sepotong roti kecil bagiku dan bagi anakku. Sebenarnya, aku sedang mengumpulkan kayu-kayu itu untuk menyalakan api dan membuat makanan terakhir kami, kemudian aku maupun anakku akan menunggu dan meninggal.” Elia dapat melihat dan merasakan bahwa perempuan itu begitu kuatir dan takut. Lalu Elia berkata, ”Janganlah takut, pulanglah dan gunakanlah tepung dan minyakmu untuk membuat sepotong roti kecil bagiku dan bawalah kepadaku. Kemudian, buatlah roti bagimu dan anakmu. Allah telah memberitahukan kepadaku bahwa persediaan minyak dan tepung yang sedikit itu tidak habis-habis. Bahkan, kalian akan mendapat cukup makanan untuk beberapa saat ini. Perempuan itu cepat-cepat pulang. Kemudian, ia menyalakan api dan dengan cepat mencampur seluruh tepung dan minyak itu. Setelah ia membuat roti itu, maka ia membawanya kepada Elia. Ketika ia pulang kembali, maka ia mengintip ke dalam tempat penyimpanan tepung dan minyak yang ternyata memang cukup baginya sendiri dan anak laki-lakinya. Dan setiap hari terjadilah demikian. Allah menolong Elia, perempuan itu dan anak laki-lakinya sehingga mereka semua cukup makanan.
MENGULANG DAN PERTANYAAN 1. Apakah yang Allah perintahkan kepada Elia untuk dilakukannya? (Allah memerintahkan agar Elia untuk meninggalkan sungai itu dan pergi ke suatu kota yang baru.) 2. Bagaimanakah janda itu berbagi dengan Elia? (Janda itu berbagi makanan dan minuman.) 3. Apakah yang terjadi dengan tepung dan minyak saat janda itu saling berbagi dengan Elia? (Ia tidak pernah kehabisan persediaan tepung dan minyak untuk membuat roti.) Saling berbagi adalah suatu perbuatan baik, namun bukan berarti suatu perbuatan yang mudah untuk dilakukan. Seringkali, kita menyimpan barang-barang untuk diri kita sendiri, namun Allah akan menjadi senang bila kita dapat saling berbagi dengan orang lain. Anda akan mengisahkan sebuah dongeng. Angkat tangan kalian bila seorang anak laki-laki atau perempuan melakukan suatu hal yang baik di dalam kisah itu. Namun, bila mereka melakukan hal yang salah, maka gelengkan kepala kalian. Tetangga sebelah Susan, Ibu Nelson terjatuh dan kakinya menjadi terluka. Lalu, Susan membawakan segelas air minum bagi Ibu Nelson. Apakah yang Susan lakukan itu merupakan suatu hal yang baik? (Benar, suruhlah murid-murid Anda untuk mengangkat tangan mereka.) Saling berbagi adalah suatu perbuatan yang baik. Jim mendapat mobil mainan pada hari ulang tahungnya. Namun, ia tidak
Saatnya Berserah Diri 71
mengizinkan teman-temannya untuk bermain bersama mobil mainannya itu. Apakah yang Jim lakukan itu merupakan suatu hal yang baik? (Tidak, suruhlah murid-murid Anda untuk menggelengkan kepala mereka.) Jenny sedang melihat buku cerita Alkitab bergambar. Namun, Johnny tidak memiliki buku yang seperti itu. Lalu, Jenny mengajak Johnny untuk melihat bersama buku cerita Alkitab bergambarnya itu. Apakah yang Jenny lakukan itu merupakan suatu perbuatan yang baik? (Benar, suruhlah murid-murid Anda untuk mengangkat tangan mereka.) Sebutkanlah secara serentak: ”Saling berbagi itu adalah suatu perbuatan yang baik.” Yesus mengatakan bahwa bila kita melakukan hal yang baik kepada orang lain, maka hal itu berarti telah melakukannya pula bagi-Nya.
KISAH APLIKASI KEHIDUPAN Percaya kepada Allah “Aku telah pulang!” kata Susie saat ia pulang dari sekolah. Susie menyangka bahwa anjingnya akan datang menyambutnya. Biasanya, anjingnya itu akan datang berlari menyambutnya dan Susiepun memeluk anjingnya. Namun, Togo, anjingnya itu tidak datang menyambutnya pada hari itu. Susie melihat Ben, kakaknya, dan bertanya, ”Di manakah Togo?” Ben berkata, ”Togo berkelahi dengan anjing lain pada hari ini. Anjing itu menggigit kaki Togo.” Ben dan Susie pergi ke halaman belakang untuk melihat keadaaan Togo. Togo sedang berbaring di kandangnya. Susie melihat kaki Togo yang berdarah itu. Tak lama kemudian, Ibu Lim, Ibu mereka, datang. ”Mari, kita akan membawanya ke dokter,” katanya. Susie membantu untuk menggendong Togo ke dalam mobil dan memperhatikan mereka pergi. Kemudian, Susie naik ke atas, ke kamar tidurnya untuk berdoa kepada Allah. Allah mengetahui bahwa betapa mereka mengasihi Togo. Suatu kali, Togo tersesat dan Allah telah membawanya kembali. Susie memohon agar Allah berkenan untuk menyembuhkan Togo. Ketika Ibu Lim, Ben dan Togo kembali. Susie langsung berlari keluar untuk menemui mereka. “Bagaimanakah dengan keadaan Togo?” Susie melihat bahwa dokter telah membalut kaki Togo. Sekarang, Togo dapat berjalan sedikit dengan kakinya yang terbalut itu. “Oh, Togo akan sembuh kembali,” kata Ibu Lim. “Togo akan dapat berjalan dengan normal kembali dalam beberapa hari ini.” “Terima kasih, Allah,” kata Susie. Dan Susiepun memeluk Togo dengan erat. Pertanyaan untuk Direnungkan 1. Dari manakah kalian mengetahui bahwa Susie percaya kepada Allah? 2. Bagaimanakah agar kita dapat percaya kepada Allah pada hari ini?
72
Saatnya Berserah Diri
AKTIVITAS 1 Seorang Janda Miskin Menolong Elia Suruhlah murid-murid Anda untuk memperhatikan gambar yang ada di bawah ini. Tuliskanlah kata “Saling berbagi” pada gambar yang terakhir. 1. Allah menyuruh Elia untuk pergi ke suatu kota. Di sana, ia akan bertemu dengan seorang janda. 2. Elia berkata, ”Tolong, berikanlah kepadaku sedikit air dan makanan.” 3. Janda itu membagikan makanannya kepada Elia. 4. Janda itu tidak pernah kehabisan persediaan tepung dan minyak dalam membuat roti.
Janda Miskin Menolong Elia Lihatlah gambar di bawah ini. Tulislah kata "saling berbagi" pada akhir gambar ini.
1. Allah menyuruh Elia untuk pergi ke suatu kota. Di sana, ia bertemu dengan seorang janda.
2. Elia berkata, "Tolong, berikanlah kepadaku sedikit air dan makanan."
3. Janda itu membagikan makanannya 4. Janda itu tidak pernah kehabisan kepada Elia. persediaan tepung dan minyak dalam membuat roti.
Kita perlu untuk _______________ kepada orang lain!
Saatnya Berserah Diri 73
AKTIVITAS 2 Marilah Kita Saling Berbagi Makanan Tujuan: Mengajak murid-murid Anda untuk membuat sebuah makanan kecil dan membagikannya kepada teman-teman mereka. Dalam perkembangannya, hendaklah murid-murid berkumpul dengan para guru yang ada untuk mendiskusikan bagaimana cara menyiapkan makanan kecil itu dalam aktivitas ini. Bantulah murid-murid Anda untuk membuat kue (tanpa dipanggang) menurut resep di bawah ini: - 1 cangkir tepung gula. - ¾ cangkir kacang yang telah dicincang. - 2 sendok teh mentega yang telah dicairkan. - ¾ cangkir selai kacang. Campurkanlah semua bahan itu secara bersamaan, lalu bentuklah sehingga menjadi bentuk bola. Masukkanlah ke dalam tepung gula hingga berlapis tipis-tipis. Beritahukanlah kepada murid-murid Anda bahwa kita akan membuat beberapa buah kue. Tanyakanlah bila mereka ingin saling berbagi beberapa kue ini dengan murid-murid kelas pratama pada hari itu. Ajaklah murid-murid Anda untuk menyusun kue-kue itu dalam sebuah kotak. Bila jumlah murid di dalam kelas Anda sedikit, maka Anda dapat mengajak murid-murid Anda untuk ikut bersama Anda mengantarkan kue-kue itu. Bila jumlah murid di dalam kelas Anda banyak, aturlah seorang wakil dari kelas lain itu untuk datang dan membawakan kue-kue itu.
74
Saatnya Berserah Diri
11
PELAJARAN
SEBUAH KELUARGA YANG BAIK MENOLONG ELISA Kitab Bacaan: 2 Raj. 4:8-10 Kebenaran Pelajaran: Seorang perempuan telah menunjukkan kasih Allah kepada Elisa. Tujuan Pelajaran: Mengajarkan murid-murid untuk menunjukkan kasih Allah kepada orang lain. Ayat Hafalan: “Usahakanlah senantiasa yang baik terhadap semua orang.” (1 Tes. 5:15) Doa: Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus, karena Engkau telah memilih kami menjadi anak-anak-Mu. Tolonglah agar kami dapat mengasihi orang lain sama seperti kami mengasihi-Mu. Haleluya! Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR Elisa Nama Elisa memiliki pengertian “Allah adalah Keselamatan”. Tidak ada informasi bagi kita tentang berapa usianya atau di manakah tempat kelahirannya, namun kita dapat beranggapan bahwa Elisa adalah seorang penduduk asli dari Abel-Meholah, suatu tempat di lembah Yordan dan masih muda ketika Elia mencarinya. Nama Ayahnya adalah Safat. Pelayanannya bila kita perkirakan sejak panggilannya, mulai dari pemerintahan Ahab, Ahazia, Yoram, Yehu, Yoahas, adalah lebih dari 50 tahun. Kisah tentang pelayanan Elisa pernah dicatat di dalam Alkitab, khususnya di dalam 1 Raj. 19; 2 Raj. 2-9; 13. Elisa selalu muncul sebagai nabi Allah kepada semua orang yang meminta pertolongan Allah. Sementara itu, hubungannya dengan Elia tentu terkesan seperti hubungan antara Musa dan Yosua, yang mana kenyataannya adalah pekerjaan Elia diciptakan kembali dalam zaman Yohanes Pembaptis dan pelayanan Elisa secara langsung mendahului aspek ajaib dari pelayanan Yesus yang lebih penting lagi, Nama Elisa pernah disebutkan hanya satu kali di dalam Perjanjian Baru. (Luk. 4:27) Perempuan Sunem Perempuan Sunem mengetahui bahwa Elisa adalah seorang abdi Allah. Oleh karena itu, ia memberikan suatu penghargaan kepada Elisa, ia ingin menyediakan sebuah ruangan di sotoh rumahnya. Ruangan itu akan memuat 4 macam barang utama dari perabotan orang Timur, yaitu sebuah tempat tidur, sebuah meja, sebuah kursi dan sebuah kandil.
Saatnya Berserah Diri 75
PEMAHAMAN MURID-MURID Mungkin murid-murid Anda telah dididik di dalam sebuah kelas yang cukup baik, di mana perbuatan-perbuatan baik telah dinyatakan secara lisan sehingga murid-murid Anda mengetahui bila perbuatan baik apa yang hendaknya mereka perbuat. Guru-guru yang secara konsisten menyatakan dengan positif perbuatan yang penuh kasih seorang murid terhadap yang lainnya telah melakukan sebuah pelayanan yang begitu berarti bagi murid-murid Anda dengan menguatkan usahanya dalam melakukan kebaikan. Ketika murid-murid Anda perlu mendapatkan pujian bagi usaha mereka. Mereka juga perlu mengetahui bahwa orang lain tidak selalu ada di sekeliling mereka untuk menyatakan “Bagus” atau “Aku begitu bangga terhadapmu”. Beritahukanlah kepada mereka bahwa sekalipun orang lain tidak melihat atau mengatakan sesuatu tentang perbuatan baik kita. Namun Allah tetap melihatnya dan berkenan kepada kita, karena kalian semua telah menunjukkan kasih Allah kepada orang lain dengan menolong mereka. Bukalah sebuah diskusi tentang cara murid-murid Anda menunjukkan kasih Allah kepada orang lain itu. Tuliskanlah di dalam sebuah daftar dan pasanglah di ruangan kelas Anda pada suatu saat.
KOSA KATA PELAJARAN Perjalanan: Suatu tindakan pergi dari suatu tempat ke tempat yang lainnya. Kandil: Suatu jenis lampu yang harus menggunakan minyak sebagai bahan bakarnya untuk menghasilkan cahaya.
KISAH PELAJARAN Elisa, Seorang Abdi Pilihan Allah Setelah Elia melayani Allah beberapa waktu lamanya, maka Allah memilih seorang hamba lain yang bernama Elisa. (Suruhlah murid-murid Anda untuk mengulangi kata “Elisa” itu setelah Anda mengucapkannya.) Bertahun-tahun lamanya, Elisa telah memberitakan Allah kepada bangsa Israel. Elisa adalah seorang yang begitu sibuk. Elisa melakukan perjalanan ke banyak kota dan desa. Elisa pergi ke tempat yang berpenduduk, karena ia ingin mengajarkan kepada orang banyak mengenai Allah. Elisa ingin bahwa rakyat itu mengetahui bahwa Allah itu begitu mengasihi mereka. Seorang Perempuan yang Baik Hati Pada suatu kali, Elisa pergi ke sebuah kota yang bernama Sunem. Ketika ia sedang berada di kota itu, maka seorang perempuan berkata kepadanya, “Marilah datang ke rumahku, suamiku bersama aku telah mengundang engkau untuk makan malam bersama dengan kami.” Lalu, Elisa pergi ke rumah perempuan yang baik hati itu. Mungkin keadaan Elisadia demikian lelah dan laparnya setelah ia melakukan perjalanan dan
76
Saatnya Berserah Diri
mengajarkan kepada orang banyak tentang Allah sepanjang hari. Kemudian, perempuan yang baik hati itu memasak untuk makan malam mereka, Elisa duduk untuk makan malam bersama dengan suami dan perempuan yang baik hati itu. Elisa pasti menyukai teman-teman yang telah ditemuinya di dalam kota itu, oleh karena itulah ia bersedia untuk singgah ke rumah mereka dan makan malam bersama dengan mereka. Pada suatu hari, Elisa sedang tidak berada di sana, tiba-tiba perempuan itu mendapatkan sebuah ide. Lalu ia berkata kepada suaminya, ”Elisa adalah seorang yang begitu mengasihi Allah dengan mengajarkan orang banyak mengenai-Nya. Elisa juga sering singgah di rumah kita ketika ia sedang pergi ke suatu tempat untuk mengajar. Marilah kita bangun sebuah ruangan khusus baginya. Kita dapat membangunnya di lantai atas rumah kita. Kemudian Elisa dapat memiliki sebuah tempat untuk tinggal bersama dengan kita bila ia datang ke kota ini.” Sebuah Ruangan Baru Suami perempuan yang baik hati itu berpikir bahwa ide istrinya itu adalah suatu ide yang baik. Maka mereka segera membangun ruangan itu bagi Elisa. Kemudian mereka meletakkan sebuah tempat tidur, sebuah meja, sebuah kursi dan sebuah kandil di dalam ruangan itu bagi Elisa. Betapa menyenangkan! Bila saja Elisa datang segera sehingga ia dapat melihat kamar barunya itu. Kemudian pada suatu hari, Elisa datang ke kota mereka lagi, ketika ia berhenti di rumah mereka untuk makan, suami dan perempuan yang baik hati itu membawa Elisa ke lantai atas untuk memperlihatkan sebuah kejutan. Mereka menaiki satu demi satu anak tangga menuju ke lantai atas. Lalu, Elisa menengok ke dalam ruangan itu. Suatu kejutan yang begitu indah. Sebuah kamar telah dibangun hanya bagi Elisa, suatu tempat yang tenang di mana Elisa dapat berdoa, beristirahat dan tidur. Elisa mengetahui bahwa teman-temannya itu telah bekerja keras untuk membangun suatu ruangan baginya. Elisa begitu berterima kasih kepada mereka yang telah menunjukkan kasih mereka kepadanya.
MENGULANG DAN PERTANYAAN 1. Siapakah hamba Allah yang menggantikan Elia? (Elisa.) 2. Pelayanan apakah yang dilakukan Elisa? (Elisa melayani Allah dengan mengajarkan tentang Allah kepada orang banyak.) 3. Siapakah yang mengundang Elisa untuk makan malam bersama? (Seorang perempuan yang baik bersama dengan suaminya.) 4. Siapakah yang telah mempersiapkan sebuah kamar khusus bagi Elisa? (Seorang perempuan yang baik hati bersama dengan suaminya.) 5. Barang apa sajakah yang telah diletakkan di dalam ruangan itu? (Sebuah tempat tidur, sebuah meja, sebuah kursi, dan sebuah kandil.) Allah menunjukan kasih-Nya yang terbesar kepada kita dengan mengutus Yesus ke dalam dunia ini. Yesus turun dari surga ke dalam dunia ini sebagai seorang bayi yang mungil. Saat Yesus telah bertambah besar, Ia mentaati Yusuf dan Maria.
Saatnya Berserah Diri 77
Kemudian, Yesus menjadi seorang yang dewasa dan Ia menolong orang banyak. Namun, Yesus telah menolong semua orang hingga Ia harus mati di atas kayu salib bagi segala dosa kita. Betapa sukacitanya kita bahwa Yesus tidaklah terus meninggal. “Ia telah bangkit.” Sekarang, Yesus berada di surga sedang menantikan mereka yang mengasihi-Nya untuk tinggal bersama-sama kekal dengan-Nya. Allah begitu mengasihi kita, bahkan sebelum kita mengasihi-Nya. Oleh karena itu, seharusnya kita lebih dapat menunjukkan kasih kita kepada-Nya maupun kepada orang lain.
KISAH APLIKASI KEHIDUPAN Terlihat Mirip Hari itu bertetapan dengan perayaan Hari Ayah, dan banyak orang telah berkumpul di dalam gereja untuk merayakan hari raya yang istimewa itu. Ada kue coklat dan es krim bagi semua orang. Semua anakpun mendapatkan balon. Juan memilih balon yang berwarna kuning karena ia mengetahui bahwa Ayahnya, Bapak Lopez menyukai warna kuning. Lalu, Juan pergi untuk mencari dan menemui Ayahnya itu. Juan menemukan Ayahnya sedang berbincang-bincang dengan Bapak Lim dan Bapak Marsh. “Ayah, aku membawakan sebuah balon bagi Ayah,” kata Juan. “Juan, engkau baik sekali,” kata Bapak Lopez sambil memeluk Juan. ”Kami sedang memperhatikan foto-foto ini.” Di dinding telah terpasang banyak foto. Foto-foto itu adalah foto para Ayah bersama dengan anak-anak mereka, namun sengaja disusun secara acak. “Engkau harus mencocokkan gambar Ayah bersama dengan anaknya,” kata bapak Marsh. Lalu, Juan melihat foto dirinya sendiri, dan ia menemukan foto Ayahnya pula. “Ini, foto kita, Ayah.” Juan menunjuk ke arah foto-foto itu. ”Di sana, tampak ada foto Bapak Lim dan ini Ben, kita dapat mencocokkannya karena anak-anak ini begitu mirip dengan Ayahnya.” “Itu benar, Juan,” kata Bapak Lim sambil tersenyum. ”Kita semua memang mirip dengan Ayah-Ayah kita di luarnya, namun di dalamnya, seharusnya kita semua mirip dengan Bapa kita yang di surga.” Bagaimanakah kita dapat mirip dengan Allah di dalam diri kita?” tanya Juan. “Aku kira maksud perkataan Bapak Lim adalah kita dapat menjadi mirip dengan Allah kita,” kata Bapak Marsh. “Kita dapat belajar bahwa Allah itu kasih,” kata Juan. “Jadi, bila kita saling mengasihi maka kita akan mirip dengan Allah di dalam kerohanian kita.” “ Te p a t , Juan,” kata Bapak Lim. Kemudian, Juan melihat Ben, anak Bapak Lim, dan mulai berjalan ke arah mereka. “ Sekarang, inilah yang tampak mirip dengan Bapak Lim!” kata Juan. Pertanyaan untuk Direnungkan 1. Apakah yang dimaksudkan dengan Bapak Lim ketika ia berkata, ”Seharusnya kita menjadi mirip dengan Allah di dalam diri kita”? 2. Bagaimanakah cara agar kita dapat menjadi mirip dengan Yesus?
78
Saatnya Berserah Diri
AKTIVITAS Barang Apakah yang Ada di dalam Kamar Elisa? Suruhlah murid-murid Anda untuk menghubungkan gambar titik-titik yang ada. Kemudian, di bawah setiap barang, murid-murid Anda dapat menuliskan nama barang itu. (Tempat tidur, meja, kursi, kandil.) Bicarakanlah mengenai betapa besarnya kasih sepasang suami istri itu kepada Elisa. Apakah kegunaan dari ruangan itu? (Ruangan itu diperuntukkan bagi Elisa sehingga ia dapat beristirahat, berdoa dan membaca firman Allah.)
Barang Apakah yang Ada di dalam Kamar Elisa? Suruhlah murid-murid Anda untuk menghubungkan gambar titik-titik yang ada. Kemudian, di bawah setiap barang, murid-murid Anda dapat menuliskan nama barang itu.
Apakah kegunaan dari ruangan itu? Ruangan itu diperuntukkan bagi Elisa sehingga ia dapat _________________________________________________________________.
Saatnya Berserah Diri 79
80
Saatnya Berserah Diri
12
PELAJARAN
ALLAH MENOLONG ELISA MENYEMBUHKAN ANAK LAKI-LAKI Kitab Bacaan: 2 Raj. 4:8-37 Kebenaran Pelajaran: Allah menolong Elisa dengan menyembuhkan seorang anak laki-laki perempuan Sunem. Tujuan Pelajaran: Mengajarkan murid-murid bahwa Allah dapat menolong mereka yang memohon kepada-Nya. Ayat Hafalan: “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu.” (Luk. 11:9) Doa: Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus, karena Engkau telah memilih kami menjadi anak-anak-Mu. Tolonglah agar kami dapat mengasihi-Mu lebih dalam lagi. Haleluya! Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR Pada suatu kali, Elisa kembali ke Sunem bersama dengan perempuan yang baik hati itu. Elisa pergi ke kamar tempat anak laki-laki itu sedang berbaring dan menutup pintu. Di sana, ia berdoa kepada Allah dan mengikuti teladan Elia. Jawaban Allah yang ajaib adalah bentuk ungkapan dari iman dan doa atas Elisa, hamba-Nya sehingga akhirnya perempuan Sunem itu beserta suaminya mendapatkan kembali anak mereka.
PEMAHAMAN MURID-MURID Mungkin sulit memberikan pemahaman bagi murid-murid Anda mengenai pentingnya untuk berbalik meminta pertolongan kepada Allah. Hampir setiap saat, kebutuhan mereka dipenuhi oleh orang tua mereka. Mungkin sulit bagi mereka memahami hal ini, karena mungki mereka belum pernah memiliki pengalaman dan kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh orang tua mereka. Mungkin yang dapat membantu mereka adalah daftar hal-hal yang mereka dapat doakan kepada Allah yang mana hal-hal itu tidak dapat dibantu oleh orang lain. Mereka dapat berdoa untuk hal-hal seperti berikut: 1. Rasa takut akan keadaan gelap. 2. Hari pertama sekolah. 3. Penyakit seseorang. 4. Ketidakmampuan belajar bagaimana melakukan hal tertentu dengan baik. 5. Pertolongan untuk sebuah ujian. 6. Pemulihan dari rasa sedih karena harus pindah rumah.
Saatnya Berserah Diri 81
Karena murid-murid Anda masih begitu kecil, mungkin mereka belum mengalami hal-hal di atas, namun dapatlah membuat mereka menjadi lebih waspada akan keadaan-keadaan di atas serta keluputan karena Allah dapat
KOSA KATA PELAJARAN Menyembuhkan: Suatu tindakan terhadap seseorang sehingga keadaan orang itu menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya saat ia masih menderita suatu penyakit. Iman: Percaya kepada Allah. Elisa dan perempuan Sunem itu memiliki iman kepada Allah dan menyadari bahwa hanya Allah sendirilah yang sanggup menyembuhkan anaknya itu.
KISAH PELAJARAN Elisa Diperlakukan dengan Baik Pada minggu yang lalu, kita telah membicarakan bagaimana nabi Elisa saat itu sedang melakukan perjalanan ke banyak kota. Elisa juga seringkali melewati sebuah kota yang bernama Sunem. “Elisa tampak lelah dan lapar,” itulah kesan seorang perempuan Sunem terhadap Elisa. Jadi pada suatu hari, perempuan yang baik hati itu bersama dengan suaminya meminta agar Elisa dapat singgah untuk makan malam bersama dengan mereka. Setelah itu, bila Elisa berkunjung ke rumahnya, perempuan yang baik hati itu selalu mengundangnya untuk makan malam bersama dengan mereka. Setelah beberapa waktu lamanya, perempuan yang baik hati itu berkata kepada suaminya, ”Marilah kita bangun sebuah kamar bagi Elisa. Ia dapat menginap dan beristirahat di kamar itu.” Jadi mereka membangun sebuah kamar bagi Elisa di sotoh rumah mereka dan meletakkan sebuah tempat tidur, sebuah meja, sebuah kursi, dan sebuah kandil di dalam kamar tidur Elisa itu. Sejak saat itu, kapan saja Elisa melewati kota mereka, ia pasti menginap di kamar yang telah disediakan baginya itu. Elisa Menjanjikan Seorang Anak Laki-Laki bagi Perempuan Sunem itu Elisa berterima kasih atas segala kebaikan perempuan itu. Namun, apakah yang dapat Elisa lakukan sebagai ungkapan terima kasihnya itu? Perempuan itu dan suaminya adalah sepasang suami istri yang kaya. Lalu, Elisa memberitahukan kepada perempuan itu bahwa ia akan memiliki seorang anak lakilaki pada tahun depan. Perempuan itu menjadi terkejut. Memang ia telah mengharapkan akan memiliki seorang anak bertahun-tahun lamanya. Namun, selama itu pulalah, mereka belum memiliki seorang anak pun, bahkan perempuan itu telah mulai menjadi putus asa. Perempuan itu hampir-hampir tidak percaya apa yang Elisa itu
82
Saatnya Berserah Diri
telah katakan kepadanya! Sungguh terjadi, kira-kira setahun kemudian, maka perempuan Sunem itu memiliki seorang bayi laki-laki. Allah mengetahui apa yang ia inginkan sehingga Ia memberikan seorang anak laki-laki kepada perempuan Sunem itu. Anak Laki-Laki itu Meninggal Sekarang, perempuan Sunem itu bersama dengan suaminya menjadi begitu bahagia. Anak laki-laki itu mulai bertambah besar dan Elisa sering singgah untuk menengok keluarga itu dan tinggal di kamarnya yang khusus itu. Kemudian pada suatu hari yang terik di musim panas, anak laki-laki itu pergi ke ladang bersama Ayahnya. Hari itu begitu panas. Setelah beberapa waktu lamanya, kepala anak laki-laki itu mulai terasa sakit. Ia berkata kepada Ayahnya, ”Aduh, kepalaku sakit.” Lalu, Ayahnya meminta seorang hamba untuk membawa anak laki-laki itu pulang untuk dirawat oleh Ibunya. Lalu, Ibunya itu memegang anak itu di pangkuannya, namun tidak lama setelah itu, anak laki-laki itu meninggal! Betapa sedih hatinya Ibu itu! Namun, ia mengetahui apa yang harus segera ia lakukan. Lalu, Ibunya segera membaringkan anak laki-lakinya itu di atas tempat tidur pada kamar Elisa. Kemudian, ia bergegas pergi dan meminta agar suaminya menyuruh seorang hamba untuk menyiapkan seekor keledai. Ibu itu langsung pergi untuk menemui Elisa! “Apakah yang telah terjadi?” tanya suaminya. “Semuanya baik-baik saja,” kata perempuan itu. Perempuan Sunem itu langsung naik ke atas keledai dan berkata kepada bujangnya untuk segera berangkat ke tempat di mana Elisa sedang berada saat itu. Ketika perempuan Sunem itu bertemu dengan Elisa, ia langsung memohon pertolongan Allah melalui Elisa. Elisa Berdoa bagi Anak Laki-Laki itu Elisa melihat perempuan Sunem itu datang. Lalu, Elisa segera mengirim Gehazi, bujangnya, untuk menanyakan apakah segalanya baik-baik saja, namun perempuan Sunem itu tidak menanggapi Gehazi sedikitpun. Ketika perempuan Sunem itu telah tiba di tempat Elisa sedang berada pada saat itu, maka ia menundukkan kepalanya. Namun, ia masih belum mengatakan apapun yang telah terjadi. Akhirnya, perempuan Sunem itu menangis, ”Apakah aku telah meminta seorang anak kepada Allah? Bukankah telah kukatakan bahwa janganlah aku diberikan harapan yang kosong?” Kemudian, Elisa mulai mengerti. Anak laki-laki yang begitu dikasihi oleh perempuan Sunem itu sedang menderita sakit! Perempuan Sunem itu datang kepada Elisa untuk mengetahui apakah Allah akan mengembalikan anaknya itu. “Aku tidak akan meninggalkan engkau, Elisa hingga engkau mau pergi bersamasama denganku,” kata perempuan Sunem itu. Lalu, Elisa bangun dan mengikuti perempuan Sunem itu ke rumahnya. Ketika Elisa sampai ke rumah perempuan Sunem itu, ia langsung naik ke kamarnya. Elisa menemukan anak laki-laki itu ternyata telah meninggal. Kemudian, Elisa berdoa dengan sungguh-sungguh agar Allah berkenan mengembalikan
Saatnya Berserah Diri 83
nyawa anak laki-laki itu. Elisa berdoa dan berdoa. Ia merebahkan diri di atas tubuh anak laki-laki itu dan berdoa kembali. Kemudian, Elisa bangun dan berjalan mengitari ruangan itu, kemudian Elisa merebahkan diri kembali di atas tubuh anak laki-laki itu dan berdoa lagi. Akhirnya, Elisa merasa tubuh anak laki-laki itu mulai menghangat. Kemudian, anak laki-laki itu bersin 7 kali banyaknya dan membuka matanya. Ternyata, Allah telah memberikan hidup kembai kepada anak laki-laki itu! Ketika perempuan Sunem itu naik kembali ke atas, maka Elisa berkata kepadanya, ”Inilah anakmu.” Perempuan Sunem itu telah mencari pertolongan kepada Allah sehingga Allah mengabulkan permohonan perempuan Sunem itu dan memberikan hidup kembali kepada anak laki-lakinya itu.
MENGULANG DAN PERTANYAAN 1. Apakah yang Elisa berikan kepada perempuan Sunem itu sebagai balasan atas segala kebaikannya selama ini? (Elisa menjanjikan bahwa perempuan Sunem itu akan memiliki seorang bayi laki-laki pada tahun depan.) 2. Ketika anak laki-laki itu telah bertambah besar, apakah yang terjadi di kemudian hari ketika ia sedang berada di ladang bersama Ayahnya itu? (Tiba-tiba, anak laki-laki itu terasa sakit di kepalanya.) 3. Apakah yang terjadi pada diri anak laki-laki itu ketika ia telah tiba di rumah dan sedang beristirahat di pangkuan Ibunya? (Ia meninggal.) 4. Apakah Ibunya merasakan sedih ketika anak laki-lakinya itu telah meninggal? (Ya.) 5. Apakah Elisa menolong perempuan Sunem itu dengan membangkitkan anak laki-lakinya? (Ya.) 6. Apakah perempuan Sunem itu memiliki iman kepada Allah bahwa Ia dapat membangkitkan kembali anak laki-lakinya? (Ya, perempuan Sunem itu memiliki iman yang teguh.) Allah begitu mengasihi kita dan Ia menghendaki agar kita memohon pertolongan kepada-Nya bila kita sedang memerlukan sesuatu. Sebagai contoh: Bila seseorang di dalam suatu keluarga terserang suatu penyakit, maka kita dapat berdoa kepada Allah dengan iman, karena kita menyadari bahwa Allah akan mendengarkan seruan doa kita dan menjawabnya dengan memberikan jalan keluar yang terbaik bagi kita.
KISAH APLIKASI KEHIDUPAN Sebuah Panggilan di Saat Malam Hari Ibu Laurie melihat Juan sedang duduk di bangku belakang aula gereja pada suatu hari Sabat sore. Juan tampak begitu sedih. “Mengapakah engkau tampak begitu sedih, Juan?” tanya Ibu Laurie. “Aku telah memohon sesuatu kepada Allah dalam waktu yang cukup lama, namun hingga kini, Ia masih belum menjawab doaku itu,” katanya.
84
Saatnya Berserah Diri
“Ibu akan menceritakan sesuatu kepadamu,” kata Ibu Laurie. “Pada suatu kali, ada seorang laki-laki bernama James. Hari itu telah larut malam dan keluarganya telah tertidur. Semua lampu telah dimatikan saat ia akan pergi tidur, namun tiba-tiba, James mendengar ada sebuah suara ketukan di pintu rumahnya!” “Siapakah yang mengetuk pintu itu?” tanya James. James segera pergi menuju pintu rumahnya dan menanyakan kembali pertanyaan itu. “Ini John, tetanggamu!” “Oh, ada apa John? Apakah yang sedang engkau perlukan?” tanya James. John berkata, ”Aku perlu beberapa potong roti, tolonglah! Aku kedatangan beberapa orang tamu, dan kami di rumah tidak memiliki sedikitpun potong roti untuk diberikan kepada mereka!” James ingin memberikan beberapa potong roti kepada John, namun semua lampu di rumahnya telah ia matikan sehingga ia tidak dapat melihat apapun. “Ma’afkan aku, John!” katanya. “Seluruh keluargaku telah tertidur. Aku tidak dapat menyalakan lampu. Sebab bila aku menyalakan lampu di rumahku maka aku akan membangunkan mereka semua!” Kemudian John memohon, ”Tolonglah James! Aku benar-benar membutuhkan beberapa potong roti itu, bila tidak maka para tamuku akan menjadi kelaparan pada hari esoknya!” Akhirnya, James menyalakan sebuah lilin dan pergi ke dapur. Ia membawakan seloyang roti dan memberikannya kepada John. “Ini, John,” kata James. ”Karena engkau telah memohon terus-menerus, maka pada akhirnya, aku memberikan beberapa potong roti ini kepadamu.” “Apakah Juan mengetahui, mengapakah Ibu menceritakan kisah ini?” tanya Ibu Laurie. Juan berkata, ”Terkadang, kita seperti seorang laki-laki itu yang meminta roti. Ketika kita memohon sesuatu kepada Allah, mungkin kita harus memohon kepada-Nya lebih dari satu kali.” “Benar! Dan karena kita melalui semua rintangan dalam memohon, maka Allah akan memberikannya kepada kita!” kata Ibu Laurie. “Bila begitu halnya, maka aku tidak akan meyerah berdoa kepada Allah,” kata Juan. Pertanyaan untuk Direnungkan 1. Mengapakah Juan tampak begitu sedih? 2. Bila kita ingin Allah memberikan sesuatu kepada kita. Apakah yang harus kita lakukan? 3. Hal-hal apa sajakah yang dapat kita minta kepada Allah?
Saatnya Berserah Diri 85
AKTIVITAS 1 Perempuan Sunem itu Percaya akan Pertolongan Allah Suruhlah murid-murid Anda untuk menyelesaikan kalimat dengan mengisi jawabanya pada garis kosong yang telah tersedia. Bagaimanakah perempuan Sunem itu menunjukkan bahwa ia sungguhsungguh percaya kepada kuasa Allah? (Perempuan Sunem itu pergi menemui Elisa saat itu juga.) Elisa berdoa begitu sungguh-sungguh bagi anak laki-laki itu. Apakah Elisa memiliki iman di dalam doanya kepada Allah? (Ya, Elisa memiliki iman.) Warnailah gambar itu.
Perempuan Sunem itu Percaya akan Pertolongan Allah Suruhlah murid-murid Anda untuk menyelesaikan kalimat dengan mengisi jawabanya pada garis kosong yang telah tersedia. Bagaimanakah perempuan Sunem itu menunjukkan bahwa ia sungguh-sungguh percaya kepada kuasa Allah? Perempuan Sunem itu ________________________________________. Elisa berdoa begitu sungguh-sungguh bagi anak laki-laki itu. Apakah Elisa memiliki iman di dalam doanya kepada Allah? Ya atau Tidak?
Warnailah gambar itu.
86
Saatnya Berserah Diri
AKTIVITAS 2 Aku dapat Memohon kepada Allah Tanyalah kepada murid-murid Anda, apakah mereka pernah memohon sesuatu kepada Allah? Bila belum, maka tanyakanlah kepada mereka mengenai hal-hal apa sajakah yang dapat mereka minta agar Allah menolong mereka dan tuliskanlah kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di papan tulis ini. (Sebagai contoh: Memohon agar Allah menolong mereka untuk dapat melakukan perbuatan yang baik di sekolah; memohon agar Allah menolong mereka untuk dapat mentaati orang tua mereka; memohon agar Allah menyembuhkan penyakit seseorang; dan lain sebagainya.)
Saatnya Berserah Diri 87
88
Saatnya Berserah Diri
13
PELAJARAN
SEORANG ANAK PEREMPUAN MENOLONG NAAMAN Kitab Bacaan: 2 Raj. 5:1-17 Kebenaran Pelajaran: Allah memakai seorang anak perempuan yang menjadi pelayan untuk memberitahukan kekuasaan Allah kepada seorang panglima yang hebat. Tujuan Pelajaran: Mengajarkan murid-murid agar mau memperhatikan orang lain dengan memberitahukan Yesus kepada mereka. Ayat Hafalan: “Kita harus membantu orang-orang yang lemah.” (Kis. 20:35) Doa: Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus, karena Engkau telah memilih kami menjadi anak-anak-Mu. Tolonglah agar kami dapat mengasihi-Mu lebih dalam lagi. Haleluya! Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR Naaman Seorang panglima dari pasukan Aram yang mengabdikan dirinya pada masa pemerintahan raja Benhadad I. (2 Raj. 5) Sekalipun Naaman menderita penyakit kusta, namun ia tetap memegang jabatan panglimanya itu. Berdasarkan anjuran atas seorang tawanan Israel pada masa perang, Naaman membawa sepucuk surat dari raja Aram, beserta dengan beberapa pemberian kepada raja Israel. Kemudian, Naaman pergi kepada Elisa yang kelak akan memberikan kesembuhan kepadanya dengan cara membenamkan seluruh tubuhnya di sungai Yordan. Naaman ditahirkan setelah ia merendahkan diri di hadapan Allah. Seorang panglima dari pasukan Aram yang mengabdikan dirinya pada masa pemerintahan raja Benhadad I. (2 Raj. 5) Sekalipun Naaman menderita penyakit kusta, namun ia tetap memegang jabatan panglimanya itu. Berdasarkan anjuran atas seorang tawanan Israel pada masa perang, Naaman membawa sepucuk surat dari raja Aram, beserta dengan beberapa pemberian kepada raja Israel. Kemudian, Naaman pergi kepada Elisa yang kelak akan memberikan kesembuhan kepadanya dengan cara membenamkan seluruh tubuhnya di sungai Yordan. Naaman ditahirkan setelah ia merendahkan diri di hadapan Allah.
PEMAHAMAN MURID-MURID Mungkin murid-murid Anda yang berusia 4 - 5 tahun itu, belumlah dapat berinteraksi dengan sesamanya, karena kebanyakan dari mereka pada masa itu sedang belajar menggunakan bahasa yang tidak memiliki kaitan dengan sesuatu
Saatnya Berserah Diri 89
yang dibutuhkan oleh diri mereka. Anda akan ketika melihat murid-murid Anda sedang bermain bersama, maka pada saat itulah proses interaksi social mereka sedang berlangsung. Pada masa itu, proses interaksi sosial belumlah tampak begitu jelas hingga mereka berusia 6 - 7 tahun. Karena tingkat perkembangan bahasa mereka, maka mungkin murid-murid Anda akan terasa sulit bagi mereka untuk menjadi lebih ekspresif ketika berbicara tentang Yesus. Anda akan menemukan bahwa mereka akan menggunakan tanggapan yang begitu singkatnya seperti “Allah itu baik” dan “Allah mengasihiku” dan sejenisnya. Untuk memperkuat sikap ekspresif sehingga mereka menjadi lebih interaktif secara sosial dan membuka perasaan mereka tentang Allah, maka Anda perlu banyak menggali, dan Anda juga perlu mengikutsertakan mereka dalam kelompok diskusi kecil yang memiliki topik yang mudah untuk diingat di dalam ingatan mereka. Juga buatlah menjadi sebuah pokok pertanyaan “Mengapakah” ketika murid-murid Anda berkata hal-hal seperti “Allah itu baik” atau “Allah mengasihiku”. Murid-murid Anda sedang berada pada tahap awal dari proses pembentukkan kehidupan rohani mereka selanjutnya, jadi berikanlah kepada mereka kesempatan untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam hal menceritakan Yesus kepada orang lain, dan sediakanlah pula kesempatan yang terarah dari para guru bagi mereka.
KOSA KATA PELAJARAN Musuh: Seseorang yang berbahaya dan yang dapat menyakitimu. Tawanan: Seseorang yang berada di dalam penjara. Orang itu tidak memiliki kebebasan. Penyakit: Seseorang yang memiliki tubuh yang tidak sehat.
KISAH PELAJARAN Seorang Anak Perempuan yang Tertawan Pada zaman terdahulu, Aram dan Israel adalah 2 negeri yang saling bermusuhan. Ketika pasukan tentara Aram menyerang kerajaan Israel, maka pasukan tentara itu akan membakar rumah-rumah pertanian dan mengambil hasilhasil ladang dari orang Israel. Mereka juga mengambil beberapa orang Israel ke Aram dan menyuruh para tawanan itu untuk bekerja bagi mereka. Kita akan menceritakan sebuah kisah bagi kalian semua tentang seorang anak perempuan yang baru berusia 12 tahun ketika ia ditawan untuk dipekerjakan bagi istri seorang panglima yang hebat yang bernama Naaman. Naaman Terkena Kusta Panglima Naaman adalah seorang yang demikian penting karena ia memiliki banyak pasukan tentara, dan ia juga seorang yang kaya. Namun, apakah Naaman merasakan suatu kebahagiaan? Tidak, ia sama sekali tidak merasakan
90
Saatnya Berserah Diri
kebahagiaan semata. Ia merasakan suatu kesedihan yang mendalam. Apakah kalian semua mengetahui mengapakah panglima Naaman itu menjalani kehidupan yang demikian sedihnya? Panglima Naaman sedang menderita suatu penyakit. Di tubuhnya ada banyak bercak-bercak luka. Bercakbercak itu datang dari suatu penyakit. Siapa yang dapat menyembuhkannya? Dapatkah para tabib menyembuhkannya? Tidak. Dapatkah istrinya menyembuhkannya? Tidak. Namun, ada seseorang yang mengetahui bagaimana cara menolongnya. Ia adalah seorang pelayan perempuan. Pada suatu hari, anak perempuan itu memberitahukan kepada istri Naaman bahwa ada seseorang di Israel yang dapat menyembuhkannya. Orang itu adalah nabi Elisa. Ketika Naaman mendengar berita baik ini, maka ia segera berlari memberitahukan hal ini kepada raja. “Baiklah,” kata raja. ”Bila di Israel, ada seorang yang dapat menyembuhkanmu, maka engkau harus cepat-cepat menemuinya.” Naaman Pergi Menemui Raja Israel Naaman bersama dengan rombongannya pergi menemui raja Israel melalui padang gurun berpasir yang begitu panas dan jauh. Ketika raja Israel mendapat surat dari raja Aram, maka ia menjadi takut. “Bagaimanakah aku dapat menyembuhkan Naaman?” Elisa Diutus bagi Naaman Nabi Elisa mendengar tentang surat itu dan ketakutan raja Israel. Elisa mengutus seorang hambanya untuk memberitahukan kepada raja Israel, ”Suruhlah panglima Naaman datang kepadaku. Maka ia akan mengetahui bahwa ada Allah di sini.” Jadi raja Israel memberitahukan kepada Naaman untuk segera pergi menemui Elisa. Ketika Naaman tiba, maka Elisa tidak keluar untuk menemui Naaman. Sebagai gantinya, Elisa menyuruh hambanya keluar menemui Naaman. Hamba Elisa itu berkata kepada Naaman, ”Pergi dan mandilah di sungai Yordan sebanyak 7 kali, maka engkau akan menjadi tahir.” Naaman menjadi begitu kesal. ”Elisa tidak boleh berbuat sedemikian kepadaku,” kata Naaman. ”Aku tidak mau pergi ke sungai tua yang berlumpur dan kotor itu.” Namun pegawai-pegawainya memohon kepada Naaman, ”Bila Tuan tidak pergi, maka apa yang dapat Tuan harapkan,” kata mereka. Naaman berpikir sejenak, kemudian ia berkata, ”Mungkin ada baiknya bila aku melakukan apa yang nabi itu telah suruhkan kepadaku untuk dilakukan.” Jadi Naaman dengan segera pergi ke sungai Yordan itu. Naaman Taat dan Ditahirkan Ketika Naaman datang ke sungai Yordan itu, mula-mula ia memasukkan jari kakinya ke dalam air. Segera seluruh kakinya menjadi basah. Kemudian ia masuk lagi ke dalam air hingga air itu menutupi seluruh
Saatnya Berserah Diri 91
lututnya. Tak lama kemudian, bahkan kepalanyapun terbenam di dalam air. Ketika ia keluar dari air ia masih menderita penyakit kusta, jadi ia kembali membenamkan tubuhnya ke dalam air untuk kedua kalinya, ketiga kalinya, keempat kalinya, kelima kalinya, keenam kalinya, dan persis seperti yang telah dikatakan Elisa kepadanya. Setiap kali ia berpikir, apakah cara ini dapat benar-benar menyembuhkan penyakit kustaku? Kemudian saat ketujuh kalinya Naaman keluar dari dalam air. Ia memperhatikan seluruh kulit tubuhnya. ”Lihatlah kulit tubuhku!” kata Naaman kepada para pegawainya. “Aku telah sembuh! Aku telah sembuh!” “Sekarang aku mengetahui bahwa Allah adalah Tuhan satu-satunya yang benar dan mulai sekarang, aku akan menyembah hanya kepada Allah saja.” Naaman telah menjadi taat kepada Allah sehingga Allah mentahirkannya. Adalah bijaksana bila kita selalu mentaati Allah!
MENGULANG DAN PERTANYAAN 1. Siapakah yang menjadi seorang penolong yang baik dalam kisah ini? (Seorang anak perempuan.) 2. Dari manakah asalnya anak perempuan itu? (Ia berasal dari Israel.) 3. Kepada siapakah ia bekerja? (Ia bekerja bagi istri Naaman.) 4. Apakah Naaman bersukacita ketika mendengar berita itu? (Ya.) 5. Apakah yang hamba Elisa katakana agar Naaman lakukan? (Ia menyuruh Naaman agar membenamkan diri di sungai Yordan sebanyak 7 kali.) 6. Pada mulanya Naaman menjadi begitu marah, namun apakah kemudian ia mentaati perkataan hamba Elisa itu? (Ya, ia mentaatinya.) 7. Apakah yang Naaman katakan ketika ia telah ditahirkan? (Naaman mengatakan: Ia baru mengetahui bahwa ternyata ada Allah yang hidup di Israel dan ia akan menyembah-Nya.) 8. Menurut kalian semua, bagaimanakah perasaan anak perempuan itu ketika Naaman kembali pulang dengan keadaan tubuh Tuannya telah pulih total? (Ia akan merasa begitu sukacita.) Hal-hal apa sajakah yang dapat kalian lakukan di rumah untuk membantu orang-orang di keluarga kalian? (Biarkanlah murid-murid yang memberikan jawabannya.) Hal apakah yang kalian senang lakukan? (Biarkanlah murid-murid yang memberikan jawabannya.) Kita dapat menunjukkan bahwa kita mengasihi Yesus melalui apa yang kita lakukan dan katakan. Kita dapat menunjukkan bahwa kita mengasihi Yesus dengan mendoakan orang lain yang perlu mendengar tentang Yesus. Dapatkah kalian semua bayangkan bila anak perempuan itu tidak memberitahukan Naaman tentang Elisa, hamba Allah itu? Maka Naaman tidak dapat ditahirkan. Namun, anak perempuan itu mengetahui bahwa Allah ada bersamanya dan dapat menolongnya untuk memperhatikan orang lain.
92
Saatnya Berserah Diri
KISAH APLIKASI KEHIDUPAN Pergi ke Afrika Cathy berhenti di sebuah toko sepulangnya dari sekolah. Ia ingin membelikan sebuah kado istimewa bagi Ayahnya. Ini dikarenakan Ayahnya adalah seorang pendeta, dan akan pergi menuju Afrika pada keesokkan harinya. Ayah Cathy akan pergi ke sana untuk memberitakan Yesus kepada orang-orang di sana selama sebulan penuh. Cathy memutuskan untuk membelikan sebuah pulpen bagi Ayahnya. Pulpen itu akan selalu mengingatkan Ayahnya untuk mengirimkan surat kepadanya. Ketika Cathy tiba di rumah, Ayahnya telah berkemas. “Ayah, aku pulang,” kata Cathy. “Hallo, Cathy,” kata pendeta Hayes. ”Apakah engkau mau membantu Ayah mengemaskan barang?” “Tentu saja,” kata Cathy. Cathy segera pergi ke kamar mandi dan mengambil sikat gigi Ayahnya. Kemudian, Cathy pergi ke lemari pakaian Ayahnya dan mengambil beberapa kaos kaki. “Ayah, mengapakah Ayah harus pergi begitu lama?” tanya Cathy. “Afrika adalah suatu tempat yang luas, kita perlu beberapa waktu lamanya untuk pergi dan memberitakan Yesus kepada orang-orang di sana,” kata Ayah Cathy. ”Di sana, tidak semua orang mengenal Yesus.” “Aku harap suatu hari nanti, aku dapat pergi bersama dengan Ayah,” kata Cathy. “Pada suatu hari nanti, engkau juga dapat pergi ke tempat-tempat yang jauh untuk memberitakan Yesus kepada orang-orang lain juga,” kata Ayah Cathy. “Banyak tetangga kita yang masih belum mengetahui tentang Yesus,” kata Cathy. “Dan beberapa dari temanku juga masih belum mengetahui tentang Yesus.” “Sepertinya tempat yang baik untuk memulainya,” kata Ayah Cathy. Lalu Ayah Cathy menutup risleting tasnya. “Sepertinya Ayah telah selesai mengemas barangnya.” “Belum!” kata Cathy. ”Ayah masih terlupa sesuatu.” Cathy memasukkan tangan ke sakunya dan mengeluarkan sebuah pulpen. “Pulpen ini untuk Ayah agar Ayah selalu ingat untuk menulis surat kepadaku,” kata Cathy. Ayah Cathy memeluk anaknya dengan erat. ”Ayah, tidak akan pernah lupa.” Pertanyaan untuk Direnungkan 1. Mengapakah Ayahnya Cathy ingin pergi ke Afrika? 2. Kepada siapa sajakah kalian semua dapat memberitakan Yesus?
Saatnya Berserah Diri 93
AKTIVITAS 1 7 kali Membenamkan Diri ke dalam Air? Bantulah murid-murid untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini, kemudian bekerja samalah untuk memberikan nomor pada gambar-gambar sesuai dengan urutan yang benar. 1. 2. 3. 4. 5.
Anak perempuan itu memberitahu Naaman mengenai Elisa. Naaman pergi untuk menemui raja Israel. Naaman pergi untuk menemui Elisa. Hamba Elisa memberitahu Naaman untuk pergi ke sungai Yordan. Naaman ditahirkan.
Apakah Naaman menjadi marah ketika ia mendengar perkataan dari hamba Elisa itu? (Ya.) Apakah Naaman menjadi taat akan perkataan hamba Elisa itu? (Ya.) Naaman mentaati perintah Elisa. Apakah kalian semua mentaati perintah orang tua kalian? Menurut kalian semua, mengapakah ketaatan itu merupakan hal yang penting? (Orang tua pasti memiliki alasan terhadap apa yang mereka suruh kepada kita. Sekalipun kita tidak memahami semua alasan itu, maka kita wajib untuk mentaati mereka.)
94
Saatnya Berserah Diri
7 kali Membenamkan Diri ke dalam Air? Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini. Berikanlah nomor pada gambar-gambar sesuai dengan urutan yang benar.
_____ Naaman pergi untuk menemui Elisa.
_____ Anak
_____ Hamba Elisa memberitahu Naaman untuk pergi ke sungai Yordan.
perempuan itu _____ Naaman memberitahu Naaman mengenai Elisa.
pergi untuk menemui raja Israel.
_____ Naaman ditahirkan.
Apakah Naaman menjadi marah ketika ia mendengar perkataan dari hamba Elisa itu? __________. Apakah Naaman menjadi taat akan perkataan hamba Elisa itu? __________. Naaman mentaati perintah Elisa. Apakah kalian semua menaati perintah orangtua kalian? Menurut kalian semua, mengapakah ketaatan itu merupakan hal yang penting?
Saatnya Berserah Diri 95
AKTIVITAS 2 Siapakah yang Mentaati Allah? Ajaklah murid-murid Anda untuk memperhatikan gambar-gambar berikut ini dan katakanlah siapakah yang mentaati Allah dan siapakah yang tidak. Pilihan: Berilah kesempatan kepada murid-murid Anda untuk menceritakan suatu kisah tentang saat mereka mentaati orang tua mereka ataupun mentaati firman Allah.
Siapakah yang Mentaati Allah? Ajaklah murid-murid Anda untuk memperhatikan gambar-gambar berikut ini dan katakanlah siapakah yang menaati Allah dan siapakah yang tidak.
96
Saatnya Berserah Diri
“
Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus. (Kolose 1:28)
”
Indria
PENDIDIKAN AGAMA
True Jesus Church General Assembly, USA. (Buku ini hanya dipergunakan di dalam Gereja Yesus Sejati) Edisi Revisi 1, 2007