PT BAHTERA ADIMINA SAMUDRA Tbk
LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2010, 2009 (UN-AUDITED) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 (AUDITED)
PT BAHTERA ADIMINA SAMUDRA Tbk NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010, 2009 DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 (AUDITED) (Dalam Ribuan Rupiah)
Catatan
6/30/2010 (Un-Audited)
6/30/2009 (Un-Audited)
12/31/2009 (Audited)
AKTIVA
Aktiva Lancar Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak ketiga Piutang lain-lain Uang muka Pajak Dibayar Dimuka Jumlah Aktiva Lancar
Aktiva Tidak Lancar Aktiva Tetap Biaya perolehan Akumulasi penyusutan Nilai buku Aktiva Lain-lain Piutang karyawan Uang jaminan Aktiva Pajak Tangguhan Aktiva lain-lain Jumlah Aktiva Lain-lain Jumlah Aktiva Tidak Lancar
3, 26
129,726 217,992 205,575 17,364 570,657
4, 26 5
7 7
6, 14 11d 8
JUMLAH AKTIVA
129,515 245,400 205,575 7,521 588,011
570,657,277 (495,767,650) 74,889,627
570,778,327 (446,390,873) 124,387,454
22,906 1,084,762 11,551,770 12,659,438 87,549,065
26,950 1,082,472 4,815,805 3,297,539 9,222,766 133,610,220
8,651,304 108,290,845
88,119,722
134,198,231
108,860,243
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
1
117,893 225,600 205,575 20,330 569,398
570,657,277 (471,017,737) 99,639,541
26,950 1,082,472 7,541,882
PT BAHTERA ADIMINA SAMUDRA Tbk NERACA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010, 2009 DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 (AUDITED) (Dalam Ribuan Rupiah)
Catatan
6/30/2010 (Un-Audited)
6/30/2009 (Un-Audited)
12/31/2009 (Audited)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Kewajiban Lancar Hutang bank jangka pendek Hutang usaha - pihak ketiga Hutang pajak Hutang Obligasi Biaya yang masih harus dibayar Hutang lain - pihak yg mempunyai hubungan istimewa Bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun : - Hutang Bank Jumlah Kewajiban Lancar
Kewajiban Tidak Lancar Kewajiban Pasca Kerja Hutang hubungan istimewa
9a, 26 10, 26 12a 15 13 11
59,039,500 183,332 20,951,731 75,000,000 94,363,814 200,000
66,462,500 195,894 20,985,247 75,000,000 87,169,419 200,000
61,100,000 186,819 20,913,807 75,000,000 89,913,139 200,000
9b, 26
25,408,457 275,146,834
29,222,380 279,235,440
26,295,222 273,608,987
1,544,205 10,008,546
1,544,205 7,744,907
1,544,205 9,176,674
11,552,751
9,289,112
10,720,879
13 27a
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
Ekuitas Modal saham, nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) Modal dasar - 6.500.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 1.756.533.500 saham Tambahan modal disetor - bersih Saldo laba yang sudah ditentukan penggunaannya Akumulasi rugi Jumlah Ekuitas
16 17 18
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
175,653,350 16,584,849 (390,818,062) (198,579,863)
175,653,350 16,584,849
175,653,350 16,584,849
(346,564,520) (154,326,321)
(367,707,823) (175,469,623)
88,119,722
134,198,231
108,860,243
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
2
PT BAHTERA ADIMINA SAMUDRA Tbk LAPORAN LABA RUGI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010, 2009 DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 (AUDITED) (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Laba Per Saham Dalam Rupiah Penuh)
Catatan
6/30/2010 (Un-Audited)
6/30/2009 (Un-Audited)
12/31/2009 (Audited)
Penjualan Bersih
-
-
-
Harga Pokok Penjualan
-
-
-
Laba (Rugi) Kotor
-
-
-
892,775 892,775
792,326 792,326
1,719,235 1,719,235
(892,775)
(792,326)
(1,719,235)
11,357 (4,450,675) 2,943,143 (24,658,998) (72,179) (26,227,352)
10,646 (10,060,649) 13,150,590 (24,658,998) (40,356) (21,598,767)
21,579 (15,422,300) 23,447,454 (49,317,997) 70,200 (23,403,716) (42,635) (64,647,416)
(27,120,127)
(22,391,093)
(66,366,651)
4,009,887 4,009,887
3,862,464 3,862,464
6,588,541 6,588,541
(23,110,240)
(18,528,629)
(59,778,109)
(23,403,716)
(3,297,539)
(23,110,240)
(41,932,345)
(63,075,648)
(13.16)
(23.87)
(35.91)
Beban Usaha Beban pemasaran Beban umum dan administrasi Jumlah Beban Usaha
21
Laba (Rugi) Usaha Pendapatan/ (Beban) Lain-lain Pendapatan bunga Beban bunga Laba (rugi) selisih kurs Biaya penyusutan atas kapal yang tak beroperasi Laba / (Rugi) penjualan aktiva tetap Penyisihan penurunan nilai aset Rupa-rupa Jumlah Pendapatan/(Beban) Lain-lain
22 23 7 24 25
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan Pajak kini Pajak tangguhan Jumlah Pajak Penghasilan
12b,c 12d
Laba / (Rugi) sebelum Pos Luar Biasa Pos-pos Luar Biasa
-
Laba / (Rugi) Bersih
Laba / (Rugi) Bersih Per Saham Dasar
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 3
PT BAHTERA ADIMINA SAMUDRA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS PER 30 JUNI 2010 (Dalam Ribuan Rupiah)
Saldo Laba Ditahan Belum Ditentukan Ditentukan Penggunaannya Penggunaannya 200,000 (304,832,174)
Saldo per 31 Desember 2008
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 175,653,350
Tambahan Modal Disetor 16,584,849
Rugi bersih periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2009
0
0
0
(63,075,648)
(63,075,648)
Saldo per 31 Desember 2009
175,653,350
16,584,849
200,000
(367,907,822)
(175,469,623)
Rugi bersih periode 1 Januari s.d. 30 Juni 2010
0
0
0
(23,110,240)
(23,110,240)
175,653,350
16,584,849
200,000
(391,018,062)
(198,579,863)
Saldo per 30 Juni 2010
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 4
Jumlah (112,393,975)
PT BAHTERA ADIMINA SAMUDRA Tbk LAPORAN ARUS KAS UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010, 2009 DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 (AUDITED) (Dalam Ribuan Rupiah)
6/30/2010 (Un-Audited) Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Penerimaan kas dari pelanggan Penerimaan kas dari pendapatan bunga Kas yang diterima dari aktivitas operasi Pembayaran kas untuk pemasok Pembayaran kas untuk beban usaha Pembayaran kas untuk beban bunga Pembayaran kas untuk beban lain-lain Pembayaran kas untuk pajak Kas yang dibayar untuk aktivitas operasi Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi
6/30/2009 (Un-Audited)
12/31/2009 (Audited)
11,357 11,357
10,645 10,645
21,533 21,533
(801,860) (72,179) 40,891 (833,148)
(774,478) (39,724) (46,693) (860,895)
(1,654,430)
(821,791)
(850,250)
(1,763,840)
(130,943) (1,785,373)
Arus Kas Untuk Aktivitas Investasi Penjualan aktiva tetap Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
-
Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan Kenaikan (penurunan ) hutang hubungan istimewa Kenaikan (penurunan) hutang bank Penurunan (kenaikan) piutang lain-lain Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
-
831,872 1,753 833,625
Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas
1,186,175 (300,000) (6,800) 879,375
70,200 70,200
2,617,943 (900,000) (6,800) 1,711,143
11,834
29,125
17,503
Kas dan Setara Kas pada Awal Periode
117,893
100,390
100,390
Kas dan Setara Kas pada Akhir Periode
129,726
129,515
117,893
129,726 0 (0) (0)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 5
PT BAHTERA ADIMINA SAMUDRA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010, 2009 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (AUDITED)
1.
INFORMASI UMUM PT Bahtera Adimina Samudra Tbk (Perseroan) didirikan pada tanggal 5 Agustus 1989 berdasarkan akta Notaris Endang Irawati Ekaputri, SH. No. 9. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-3341.HT.01.01.Th.90 tanggal 6 Juni 1990 dan telah didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 1640/1990 pada tanggal 1 Agustus 1990 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 6 Tambahan No. 427 tanggal 20 Januari 1998. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa perubahan, terakhir dengan akta Notaris Fathiah Helmi, SH. No. 40 tanggal 12 April 2002 mengenai perubahan susunan direksi dan komisaris dan peningkatan modal dasar Perseroan dari Rp250.000.000 menjadi Rp650.000.000. Akta perubahan ini telah disetujui Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan nomor: C-06670. HT.01. 04. th.2002 tanggal 19 April 2002 dan diumumkan dalam Berita Negara tertanggal 13 Agustus 2002 Nomor 62 Tambahan Nomor 8382. Perseroan telah melakukan penawaran umum perdana sahamnya kepada masyarakat sebanyak 84.000.000 saham dengan nilai nominal Rp500 (Rupiah penuh) per saham dengan harga penawaran Rp625 (Rupiah penuh) per saham dan mulai efektif berdasarkan surat keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. S-1866/194/1999 tanggal 11 Oktober 1999. Pencatatan penawaran umum saham tersebut dilakukan di PT Bursa Efek Jakarta pada tanggal 8 November 1999. Susunan Komisaris dan Direksi Perseroan yang terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan Perseroan Terbatas PT Bahtera Adimina Samudra Tbk No. 124 tanggal 29 Juni 2005 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi SH, Notaris di Jakarta adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris: Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris merangkap Komisaris Independen
: Windi Hermanto : Djonny Taslim : Reno Maurits Silitonga
Dewan Direksi: Presiden Direktur Direktur Direktur
: Chan Cheung Lam Robert : Apri Hartana : Panudju Adjie Ibrahim
Perseroan bergerak dalam bidang usaha perikanan. Koordinasi kegiatan usaha, pemasaran dan administrasi dilakukan melalui kantor pusat yaitu di Gedung Total, Lantai 8, Jl. S. Parman Kav. 106 A, Jakarta. Kegiatan operasional penangkapan ikan dan distribusi serta logistik dikoordinasikan melalui kantor cabang yang berlokasi di Merauke dan Fak Fak, Irian Jaya. Perseroan melakukan kegiatan penangkapan ikan sejak tahun 1991 di perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) Laut Arafura. Perseroan memperoleh Izin Usaha Perikanan (IUP) dari Direktorat Jenderal Perikanan No. 04.03.04.0303.2255 tanggal 10 Juli 2003 untuk 77 kapal dengan daerah penangkapan perairan ZEEI Laut Arafura, Samudera pasifik dan Laut Banda. Perseroan juga memperoleh IUP dari Pemerintah Propinsi Irian Jaya Cq Dinas Perikanan Daerah No. 49/IUP/1999 tanggal 20 Oktober 1999, untuk 325 unit kapal dengan daerah operasi perairan sekitar Fak Fak, Merauke dan Timika. Jangka waktu berlakunya izin-izin tersebut adalah selama Perseroan masih aktif melakukan kegiatan usaha perikanan. Terhitung tanggal 11 Nopember 2004 Ijin Operasional Perseroan berupa Surat Ijin Penangkapan Ikan (SPI) untuk 20 unit kapal penangkap ikan ditinjau ulang oleh Departemen Kelautan dan Perikanan, sehingga kapal-kapal penangkap ikan Perseroan tidak dapat dioperasikan sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan atau sampai dengan dipenuhinya syarat-syarat dalam pengajuan kembali permohonan ijin tersebut. Saat ini Perseroan memiliki 36 kapal penangkap ikan yang terdiri dari 32 kapal besi ukuran ± 300 GRT dan 4 kapal kayu ukuran ± 75 GRT sampai dengan ± 200 GRT. Sejak tahun 2005 hanya 6 kapal saja yang beroperasi karena selain masa perijinan operasinya telah habis, kapal-kapal milik Perseroan sudah tidak laik operasi dan memerlukan waktu untuk docking. (lihat Catatan 8 dan 9) Dan pada awal tahun 2007, Manajemen telah menghentikan seluruh kegiatan penangkapan ikan dan tidak ada kapal yang beroperasi. Dampak atas penghentian kegiatan penangkapan ikan adalah tidak ada hasil tangkapan ikan. Pada tanggal 22 Desember 2004 Perseroan telah mengajukan kembali permohonan SPI kepada Departemen Kelautan dan Perikanan melalui surat nomor: 098/BAS/Dir-DS/XII/2004. Departemen Kelautan dan Perikanan melalui surat nomor: 369/DPT.0/KU.420.D4/XII/04 tanggal 23 Desember 2004 meminta agar dalam pengajuan permohonan SPI terlebih dahulu menyelesaikan pembayaran seluruh kewajiban pungutan hasil perikanan. Perseroan telah memberikan pernyataan bahwa akan menyelesaikan seluruh kewajiban pungutan hasil perikanan tersebut.
6
PT BAHTERA ADIMINA SAMUDRA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010, 2009 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (AUDITED)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar penyusunan laporan keuangan Laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan revisi peraturan BAPEPAM No. Kep-06/PM/2000 Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”. Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya perolehan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung, yang menyajikan penerimaan dan pembayaran kas dalam 3 (tiga) kelompok yaitu aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Angka pada laporan keuangan dibulatkan dan dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali jika dinyatakan lain. b. Kas dan setara kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta dibatasi penggunaannya. c. Piutang Usaha Piutang Usaha disajikan dalam jumlah neto, setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tidak tertagih yang diestimasi berdasarkan review atas kolektibilitas masing-masing piutang. Penyisihan beban piutang yang tak tertagih dibebankan pada laba/rugi tahun yang bersangkutan. d. Persediaan (1)
Persediaan barang logistik Perseroan mencatat seluruh pembelian barang logistik (solar, pelumas, spare parts dan keperluan operasi kapal lainnya) sebagai biaya. Apabila kapal melakukan docking, setiap kapal harus dalam keadaan kosong sehingga semua barang logistik dikeluarkan dari kapal kemudian dilakukan penghitungan secara fisik dan dicatat sebagai persediaaan barang logistik dengan mengurangi jumlah biaya yang telah dibebankan sebelumnya. Persediaan barang logistik dinilai berdasarkan harga perolehan dengan metode first in first out (FIFO).
(2)
Persediaan ikan Sampai saat ini, Perseroan belum mempunyai base camp dan fasilitas penyimpanan ikan di darat sehingga ikan hasil tangkapan tidak diolah lebih lanjut tetapi langsung dijual.
e. Biaya dibayar di muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya. f. Aktiva tetap Aktiva tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan taksiran masa manfaat aktiva tetap sebagai berikut:
Jenis Aktiva - Bangunan - Kapal - Kendaraan - Inventaris
Masa Manfaat 20 tahun 12 tahun 5 tahun 5 tahun
Tarif (%) 5,00 8,33 20,00 20,00
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Perbaikan yang menambah masa manfaat aktiva tetap dikapitalisasi dan disusutkan sesuai dengan tingkat penyusutan aktiva yang bersangkutan. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, harga perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari pembukuan dan laba atau rugi yang terjadi dikreditkan atau dibebankan ke laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
g. Aktiva lain-lain Aktiva Perseroan berupa kapal yang tidak digunakan lagi dalam operasi normal diklasifikasikan sebagai aktiva lain-lain. Apabila aktiva tersebut digunakan kembali dalam operasi normal, aktiva tersebut diklasifikasikan kembali sebagai aktiva tetap. 7
PT BAHTERA ADIMINA SAMUDRA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010, 2009 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (AUDITED)
h. Sewa guna usaha Transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi (capital lease ) apabila memenuhi semua kriteria yang disyaratkan dalam PSAK No. 30 tentang Akuntansi Sewa Guna Usaha (disajikan sebagai bagian Aktiva Tetap). Jika salah satu kriteria tidak terpenuhi, maka transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease ). Aktiva sewa guna usaha dengan hak opsi dinyatakan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna usaha. Penyusutan dihitung dengan mengunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat yang sama dengan yang diterapkan untuk aktiva tetap yang bersangkutan. i.
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan PSAK No. 7 tentang Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa, yang dimaksud mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: (1)
Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries ), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor ( termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries );
(2)
Perusahaan asosiasi (associated company );
(3)
Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan;
(4)
Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor, yang meliputi anggota komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
(5)
Perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (3) dan (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas Perusahaan tersebut.
Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi normal sebagaimana dilakukan dengan pihak di luar hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. j.
Kewajiban pasca kerja Perusahaan mengakui kewajiban imbalan pasca kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003. Undang-undang tersebut mewajibkan Perusahaan membayar uang pesangon, penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak kepada karyawan yang memasuki usia pensiun atau diberhentikan. Perusahaan menghitung kewajiban tersebut secara internal dengan menggunakan metode aktuaria.
k. Obligasi dan biaya emisi obligasi Obligasi dicatat sebesar nilai nominal setelah memperhitungkan premium atau diskonto yang timbul dari penerbitan obligasi, dan biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran obligasi Perseroan kepada masyarakat dikurangkan langsung dari hasil emisi. Selisih hasil emisi bersih dan nilai nominal merupakan premium atau diskonto yang diamortisasi selama umur efek hutang. l.
Pengakuan pendapatan dan beban Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat barang telah dimuat di atas kapal di pelabuhan pengiriman (FOB Shipping Point) . Beban diakui pada saat terjadinya dengan dasar akrual.
m Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Pembukuan Perseroan diselenggarakan dalam satuan Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi nilai tukar akibat penjabaran dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Pada tanggal 30 Juni 2010, 30 Juni 2009 dan 31 Desember 2009, kurs yang digunakan masing-masing adalah sebesar USD 1 = Rp 9.083, USD 1 = Rp 10.225 dan USD 1 = Rp.9.400 (Rupiah penuh) . 8
PT BAHTERA ADIMINA SAMUDRA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010, 2009 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (AUDITED)
n. Pajak penghasilan Perseroan menghitung pajak penghasilan berdasarkan PSAK No. 46 tentang Akuntansi Pajak Penghasilan. Pajak penghasilan tangguhan dihitung dengan metode kewajiban untuk semua perbedaan temporer yang timbul antara nilai tercatat aktiva dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini. Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasikan diakui sebagai aktiva pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima, atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. o. Laba bersih per saham Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama periode yang bersangkutan, dengan nilai nominal Rp100 (seratus rupiah) per saham. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010, 2009 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 masing-masing sejumlah 1.756.533.500 saham. 3.
KAS DAN SETARA KAS 30 Juni 2010 Kas kecil Bank: PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri Tbk PT Bank Negara Indonesia Tbk
30 Juni 2009
31 Des 2009
32,374
8,395
6,694
23,770 72,552 1,030 97,352 129,726
68,051 51,714 1,355 121,120 129,515
47,891 62,128 1,180 111,199 117,893
Per 30 Juni 2010, tingkat bunga simpanan dan atau giro pada bank berkisar antara 2% sampai dengan 3%. 4.
PIUTANG LAIN-LAIN
Piutang sewa kapal
30 Juni 2010 217,992
30 Juni 2009 245,500
31 Des 2009 225,600
217,992
245,500
225,600
Piutang sewa kapal merupakan piutang atas penyewaan 4 unit kapal kayu kepada Man A Fisheries Co. Ltd, Thailand. 5.
UANG MUKA
Uang muka karyawan Uang muka lainnya
6.
30 Juni 2010 17,915 187,660 205,575
30 Juni 2009 17,915 187,660 205,575
31 Des 2009 17,915 187,660 205,575
30 Juni 2010 84,762 1,000,000 1,084,762
30 Juni 2009 82,472 1,000,000 1,082,472
31 Des 2009 82,472 1,000,000 1,082,472
UANG JAMINAN
Sewa Deposito yang dijaminkan
Deposito yang ditempatkan pada Bank Mandiri Tbk sejumlah Rp1.000.000 merupakan jaminan pembayaran kewajiban obligasi yang telah jatuh tempo (lihat Catatan 14).
9
PT BAHTERA ADIMINA SAMUDRA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010, 2009 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (AUDITED)
7.
AKTIVA TETAP 30 Juni 2010 Mutasi Awal Biaya perolehan: Tanah Bangunan Kapal besi Kapal kayu Kendaraan Inventaris Aktiva dalam pembangunan Jumlah
Tambah
Reklasifikasi Tambah Kurang
Kurang
400,900 3,556,613 559,649,265 3,406,359 2,373,703 1,270,437
-
-
570,657,277
Akumulasi penyusutan: 1,566,881 Bangunan 440,843,746 Kapal besi 1,561,252 Kapal kayu 2,373,703 Kendaraan 1,268,437 Inventaris 447,614,019 123,043,258 Nilai Buku
Akhir
-
-
-
400,900 3,556,613 559,649,265 3,406,359 2,373,703 1,270,437
-
-
-
-
570,657,277
88,915 24,516,571 141,932 2,000 24,749,418
-
497 497
-
1,655,796 465,360,814 1,703,184 2,373,703 1,270,437 472,363,934 98,293,343
-
23,403,716 74,889,627
Penyisihan penurunan 23,403,716 Nilai Aset Tetap 99,639,542
-
30 Juni 2009 Mutasi Awal Biaya perolehan: Tanah Bangunan Kapal besi Kapal kayu Kendaraan Inventaris Aktiva dalam pembangunan Jumlah
Tambah
Reklasifikasi Tambah Kurang
Kurang
Akhir
400,900 3,556,613 559,649,265 3,406,359 2,494,753 1,270,437
-
-
-
-
400,900 3,556,613 559,649,265 3,406,359 2,494,753 1,270,437
570,778,327
-
-
-
-
570,778,327
Akumulasi penyusutan: Bangunan 1,389,050 Kapal besi 391,809,612 Kapal kayu 1,277,389 Kendaraan 2,494,753 Inventaris 1,267,491 398,238,295 172,540,032 Nilai Buku
88,915 24,517,067 141,932 947 24,748,861
-
23,403,716 23,403,716
-
1,477,965 439,730,395 1,419,321 2,494,753 1,268,438 446,390,873 124,387,454
10
PT BAHTERA ADIMINA SAMUDRA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010, 2009 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (AUDITED)
31 Desember 2009 Mutasi Awal Biaya perolehan: 400,900 Tanah 3,556,613 Bangunan 559,649,265 Kapal besi 3,406,359 Kapal kayu 2,494,753 Kendaraan 1,270,437 Inventaris Aktiva dalam pembangunan 570,778,327 Jumlah Akumulasi penyusutan: 1,389,050 Bangunan 391,809,612 Kapal besi 1,277,389 Kapal kayu 2,494,753 Kendaraan 1,267,491 Inventaris 398,238,295 172,540,032 Nilai Buku Penyisihan penurunan Nilai Aset Tetap
172,540,032
Tambah
Reklasifikasi Tambah Kurang
Kurang
Akhir
-
-
-
121,050 -
400,900 3,556,613 559,649,265 3,406,359 2,373,703 1,270,437
-
-
-
121,050
570,657,277
177,831 49,034,134 283,863 946 49,496,774
-
-
121,050 121,050
1,566,881 440,843,746 1,561,252 2,373,703 1,268,437 447,614,019 123,043,258
23,403,716
-
-
-
23,403,716 99,639,542
Perseroan telah menjaminkan 9 kapal besi KM Kompak No. 010, KM Kompak No. 011, KM Kompak No. 012, KM Kompak No. 027, KM Kompak No. 028, KM Kompak No. 029, KM Kompak No. 030, KM Kompak No. 035, dan KM Kompak No. 036 sebagai jaminan dari hutang bank (lihat Catatan 10) dan 10 kapal besi yaitu KM Kompak No. 017 – 020, KM Kompak No. 022 – 026 dan KM Kompak No. 016 beserta hak klaim atas asuransinya sebagai jaminan dari hutang obligasi (lihat Catatan 14).
Pada akhir tahun 2008, Perseroan melakukan jual-beli atas kapal KM Kompak 001 dan KM Kompak 002 berupa besi tua dan mesin bekas dengan kepada pedagang mesin-mesin bekas. Sejak Perseroan berhenti beroperasi, sebagian besar kapal milik perseroan rusak akibat tidak terawatnya mesin-mesin utama dan body kapal yang semakin aus dimakan usia. Oleh sebab itu, untuk mengurangi kerugian yang bertambah banyak Perseroan melakukan jual beli atas mesin-mesin kapal tersebut. Mesinmesin kapal tersebut dihargai cukup tinggi meskipun secara matematis Perseroan mengalami kerugian yang material.
Per 31 Desember 2009, aset tetap kapal perseroan dinilai kembali oleh perusahaan dengan menggunakan nilai pasar hasil pendekatan oleh PT Bintang Dharma Hurip Appraisal & Property Consultants, penilai independen pada tanggal 30 Juli 2005 (penilaian aktiva tetap Perseroan oleh appraisal yang terakhir adalah tahun 2005 yang digunakan sebagai dasar perhitungan). Perbedaan yang terjadi atas penilaian kembali aset tetap sebesar Rp.23.403.716 dicatat sebagai Penyisihan penurunan nilai aset. Penyesuaian ini dilakukan dengan melakukan perbandingan nilai terendah (lower value) antara nilai buku komersial dengan penilaian appraisal. Sesuai dengan PSAK No.48, penurunan nilai buku kapal penangkap ikan diakui / dicatat sebagai penyisihan penurunan nilai aset pada aset tetap dan beban penyisihan tersebut sejumlah Rp.23.403.716.454 (rupiah penuh). Beban penyusutan dialokasikan ke: Beban umum dan administrasi Beban penyusutan kapal yang tidak beroperasi
30 Juni 2010 90,915
30 Juni 2009 89,862
31 Des 2009 178,777
24,658,998 24,749,914
24,658,998 24,748,860
49,317,997 49,496,774
11
PT BAHTERA ADIMINA SAMUDRA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010, 2009 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (AUDITED)
8.
AKTIVA LAIN-LAIN Akun ini merupakan reklasifikasi dari akumulasi nilai aktiva dalam pembangunan pembelian mesin dan sparepart kapal kayu yang masih docking yang sampai dengan tanggal laporan ini dibuat kedua proyek tersebut sudah tidak berjalan sejak tahun 2006. Pada tanggal 30 November 2009, manajemen Perseroan telah mengeluarkan dari pos aktiva lain-lain mengingat proyek tersebut sudah lama tidak dilanjutkan. 30 Juni 2010
30 Juni 2009 3,297,539
31 Des 2009
-
30 Juni 2010 59,039,500
30 Juni 2009 66,462,500
31 Des 2009 61,100,000
25,408,457 84,447,957
29,222,380 95,684,880
26,295,222 87,395,222
Aktiva lain-lain
9.
-
HUTANG BANK
a. Hutang bank jangka pendek b. Hutang bank jangka panjang Jatuh tempo dalam satu tahun
Sesuai dengan perjanjian kredit No. 2 tanggal 15 September 2003, Perseroan memperoleh fasilitas kredit modal kerja revolving dari PT Bank Negara Indonesia Tbk dengan jumlah maksimum sebesar USD6.500.000 dan suku bunga sebesar 7% s.d 8% per tahun untuk tambahan modal kerja industri penangkapan ikan. Jangka waktu kredit 1 tahun dengan jaminan adalah 9 kapal besi KM Kompak No. 010, KM Kompak No. 011, KM Kompak No. 012, KM Kompak No. 027, KM Kompak No. 028, KM Kompak No. 029, KM Kompak No. 030, KM Kompak No. 035, dan KM Kompak No. 036, saham Perseroan sebanyak 121.000.000 saham; piutang usaha dan personal guarantee dari Windi Hermanto (lihat Catatan 4 dan 8). Saldo hutang bank per 30 Juni 2010 adalah sebesar USD6.500.000 ekuivalen dengan Rp. 59.039.500,-. Sesuai dengan perjanjian kredit No. 3 tanggal 15 September 2003, Perseroan juga memperoleh fasilitas kredit modal kerja aflopend dari PT Bank Negara Indonesia Tbk dengan jumlah maksimum sebesar USD3,500,000 dan suku bunga sebesar 7% s.d 8% per tahun untuk tambahan modal kerja industri penangkapan ikan. Jangka waktu kredit 3 tahun dengan jaminan adalah 9 kapal besi KM Kompak No. 010, KM Kompak No. 011, KM Kompak No.012, KM Kompak NO. 027, KM Kompak No. 028, KM Kompak No. 029, KM Kompak No. 030, KM Kompak No. 035, dan KM Kompak No. 036, saham Perseroan sebanyak 121.000.000 saham, piutang usaha dan personal guarantee dari Windi Hermanto (lihat Catatan 4 dan 8). Perseroan tidak dapat melunasi angsuran pokok dan bunga seperti yang ditetapkan dalam perjanjian, sehingga sesuai dengan perjanjian kredit Bank dapat menagih seluruh jumlah yang terhutang, baik yang telah jatuh tempo maupun yang belum jatuh tempo. Selanjutnya saldo hutang bank per 30 Juni 2010 adalah sebesar USD2.797.364,00 ekuivalen dengan Rp. 25.408.457,-. Perseroan bersama dengan pihak kreditur PT Bank Negara Indonesia Tbk sedang melakukan proses restrukturisasi hutang, baik hutang pokok maupun bunga yang masih harus dibayar. Sampai dengan tanggal laporan, hasil restrukturisasi tersebut belum diketahui. Penurunan dan kenaikan saldo hutang bank disebabkan oleh fluktuasi nilai Rupiah terhadap US Dolar. Penurunan dan kenaikan tersebut dicatat ke dalam laba / (rugi) selisih kurs periode berjalan. Sampai dengan 30 Juni 2010, jumlah hutang BNI mengalami penurunan, hal ini disebabkan oleh perbedaan kurs nilai tukar rupiah terhadap dollar (US$) yang mengalami kenaikan dan angsuran yang dibayar oleh Perseroan. Perseroan mencatat selisih kurs tersebut ke dalam laba / (rugi) selisih kurs periode berjalan. (lihat Catatan 26) 10. HUTANG USAHA
Perbaikan mesin dan kapal
30 Juni 2010 183,332 183,333
30 Juni 2009 195,894 195,894
31 Des 2009 186,819 186,819
Akun ini merupakan hutang atas pembelian suku cadang mesin kapal, perbaikan mesin dan perbaikan kapal (docking ) sejak tahun 2001. Sampai dengan saat ini Perseroan belum dapat melunasinya, sehingga hutang tersebut dapat ditagih sewaktuwaktu dan menjadi jatuh tempo seketika. 11. HUTANG LAIN-LAIN PADA PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA Akun ini merupakan hutang lain-lain atas pinjaman jangka pendek untuk modal kerja dari pemegang saham sebesar Rp.200.000,12
PT BAHTERA ADIMINA SAMUDRA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010, 2009 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (AUDITED)
12. PERPAJAKAN a. Pajak dibayar dimuka 30 Juni 2010
30 Juni 2009
17,364 17,364
Fiskal luar negeri PPh pasal 21
31 Des 2009 -
20,330 20,330
b. Hutang pajak 30 Juni 2010 Pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 26 Pasal 29 Cadangan atas pemeriksaan pajak
30 Juni 2009
124,862 631,925 1,317,125 912,276 17,547,178 418,365 20,951,731
31 Des 2009
124,862 631,925 1,316,541 912,276 17,652,178 347,465 20,985,247
124,863 631,925 1,310,100 912,276 17,587,178 347,465 20,913,807
Cadangan atas pemeriksaan pajak merupakan penyisihan denda bunga atas keterlambatan kewajiban pembayaran pajak.
Perseroan belum menyesuaikan hutang pajak secara keseluruhan (all tax) berdasarkan surat atau daftar sisa tagihan pajak per tanggal 16 Oktober 2009 yang terdiri atas SKP atau STP tahun 2004. Sisa tagihan pajak sampai dengan tanggal 16 Oktober 2009 adalah sebesar Rp.2.492.056. Penyesuaian atas nilai sisa hutang pajak ini belum dicatat ke dalam pembukuan perusahaan. c. Beban/(manfaat) pajak Perseroan terdiri dari: 30 Juni 2010
30 Juni 2009
(4,009,887) (4,009,887)
Pajak kini Pajak tangguhan
31 Des 2009 -
6,588,541 6,588,541
d. Pajak kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan dalam laporan laba rugi dengan taksiran penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut: 30 Juni 2010 Rugi sebelum pajak penghasilan dan pos luar biasa Pos luar biasa Laba/(Rugi) sebelum pajak penghasilan Ditambah/(dikurangi) koreksi fiskal: Penyusutan aktiva tetap Beban pajak Beban manfaat karyawan Jamuan dan representasi Iuran dan sumbangan Pengobatan Beban penyisihan piutang Pendapatan bunga Jumlah koreksi Penghasilan kena pajak Taksiran pajak penghasilan Pajak penghasilan dibayar di muka: - Pasal 25 - Fiskal/SKFLN Pajak penghasilan terhutang/(lebih bayar)
13
30 Juni 2009
31 Des 2009
(27,120,127) (27,120,127)
(22,391,094) (23,403,716) (45,794,810)
(66,366,651) (3,297,539) (69,664,190)
14,321,028 20,330 4,454 608 42 (11,357)
12,874,882 100 800 1,283 (10,646)
26,354,164 600 25,524 2,448 4,247 (21,579)
14,335,105
12,866,419
26,365,404
(12,785,022) -
(32,928,391) -
(43,298,786) -
-
-
-
PT BAHTERA ADIMINA SAMUDRA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010, 2009 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (AUDITED)
e. Pajak tangguhan Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Rincian dari aktiva dan kewajiban pajak tangguhan Perseroan adalah sebagai berikut: 30 Juni 2010 Aktiva pajak tangguhan akhir periode: - Penyusutan aktiva tetap - Beban manfaat karyawan
Aktiva pajak tangguhan awal periode: - Penyusutan aktiva tetap - Beban manfaat karyawan
Beban/(pendapatan) pajak tangguhan berjalan - Penyusutan aktiva tetap - Beban manfaat karyawan
30 Juni 2009
31 Des 2009
11,165,719 386,051 11,551,770
4,429,755 386,051 4,815,806
7,155,831 386,051 7,541,882
7,155,831 386,051 7,541,882
567,290 386,051 953,341
567,290 386,051 953,341
4,009,888 4,009,888
3,862,465 3,862,465
6,588,541 6,588,541
Perseroan tidak mengakui aktiva pajak tangguhan yang berasal dari rugi fiskal karena terdapat ketidakpastian tentang perolehan laba pada masa yang akan datang. Pada tanggal 2 September 2008, Pemerintah telah mengesahkan amandemen Undang-Undang Pajak Penghasilan yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2009, yang menetapkan tarif pajak penghasilan perusahaan menjadi tarif tunggal sebesar 28% sejak 2009 dan diturunkan lagi menjadi 25% sejak 2010. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan. 13. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 30 Juni 2010 49,801,878 44,400,896 161,039 94,363,814
Bunga obligasi Bunga bank Lain-lain Jumlah
30 Juni 2009 37,801,878 49,206,501 161,039 87,169,418
31 Des 2009 43,801,878 45,950,222 161,039 89,913,139
Bunga bank dan obligasi yang masih harus dibayar merupakan beban bunga akrual atas hutang bank dan obligasi Perseroan (lihat Catatan 9 dan 15). Beban bunga didebet oleh bank (BNI) setiap akhir bulan sesuai dengan rate yang telah ditetapkan dalam perjanjian. Perseroan mengakui beban bunga setelah menerima konfirmasi dari bank melalui rekening koran pinjaman dan melakukan rekonsiliasi atas beban bunga. Beban bunga tersebut akan terakumulasi bila perseroan belum melakukan pembayaran. Laba atau rugi selisih kurs atas pengakuan beban bunga tersebut tidak dicatat ke dalam akun laba / (rugi) selisih kurs tetapi diakumulasikan sebagai penambah atau pengurang beban bunga yang terhutang. 14. KEWAJIBAN PASCA KERJA Kewajiban pasca kerja sehubungan dengan pensiun, uang pisah, uang jasa, uang kompensasi hak dan hak-hak lainnya diakui sesuai dengan masa kerja karyawan yang bersangkutan. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut pada tanggal 30 Septemberi 2009 adalah 19 orang. Sampai dengan 30 Juni 2010, Perseroan belum menghitung kembali kewajiban pasca kerja. Nilai kewajiban pasca kerja per 30 Juni 2010, 2009 dan 31 Desember 2009 sebesar Rp.1.544.205,-. Perhitungan penyisihan program manfaat karyawan dilakukan secara internal dengan menggunakan metode projected unit credit dan asumsi sebagai berikut: Usia pensiun Tingkat kenaikan gaji per tahun Tingkat diskonto
: : :
55 tahun 10% 10%
14
PT BAHTERA ADIMINA SAMUDRA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010, 2009 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (AUDITED)
15. HUTANG OBLIGASI Pada tanggal 5 Juni 2000, Perseroan telah mengeluarkan “Obligasi Bahtera Adimina Samudra I Tahun 2000 Dengan Tingkat Bunga Tetap” sebesar Rp100.000.000. 30 Juni 2010 30 Juni 2009 31 Des 2009 Dana hasil penawaran umum “Obligasi Bahtera Adimina Samudra I” 75,000,000 75,000,000 75,000,000 Biaya emisi obligasi (3,941,174) (3,941,174) (3,941,174) Amortisasi biaya emisi obligasi 3,941,174 3,941,174 3,941,174 75,000,000 75,000,000 75,000,000 Jumlah J Perseroan telah melakukan pelunasan sebagian hutang obligasi yaitu sebesar Rp15.000.000 pada tanggal 15 Maret 2005 dan Rp10.000.000 pada tanggal 5 Juni 2005. Selanjutnya sisa hutang obligasi sebesar Rp75.000.000, sesuai dengan hasil rapat umum pemegang obligasi tanggal 28 April 2005, direstrukturisasi dengan ketentuan sebagai berikut: a. Jangka waktu perpanjangan Obligasi selama lima tahun yaitu dari 5 Juni 2005 sampai dengan 05 Juni 2010, dengan tingkat bunga tetap untuk tahun pertama sebesar 15% per tahun dan tahun kedua sampai dengan kelima sebesar 16% per tahun, yang akan dibayarkan setiap tiga bulan. b. Perseroan akan melakukan pelunasan secara berangsur (amortisasi) sebagai berikut : Pada tanggal 5 Juni 2008 sebesar Rp5.000.000 (Lima milyar Rupiah). Pada tanggal 5 Juni 2009 sebesar Rp10.000.000 (Sepuluh milyar Rupiah). Pada tanggal 5 Juni 2010 sebesar Rp60.000.000 ( Enam puluh milyar Rupiah). c. Setiap saat selama jangka waktu perpanjangan, Perseroan dapat melakukan call option at par untuk pelunasan sebagian atau seluruh pokok obligasi, dengan terlebih dahulu melakukan pemberitahuan dalam waktu dua minggu sebelum dilaksanakannya call . Sebagai jaminan dari hutang obligasi tersebut, Perseroan telah menjaminkan 10 unit kapal besi yaitu KM Kompak No. 017 – 020, KM Kompak No. 022 – 026 dan KM Kompak No. 016 beserta hak klaim atas asuransinya (lihat Catatan 7). Wali amanat yang diberi kepercayaan untuk mewakili kepentingan dan bertindak untuk dan atas nama pemegang obligasi adalah PT Bank Mandiri Tbk. Perseroan tidak dapat membayar bunga yang terhutang secara tepat waktu. Sampai dengan tanggal laporan ini Perseroan belum membayar denda bunga ke-24 (jatuh tempo 5 Juni 2006) dan bunga ke-25 (jatuh tempo 5 September 2006) sampai dengan bunga ke-40 (jatuh tempo 5 Juni 2010). Perseroan gagal dalam memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan dalam restrukturisasi di atas. Dimana hal tersebut dapat mengakibatkan hutang obligasi tersebut menjadi jatuh tempo seketika sehingga seluruh hutang obligasi per 30 Juni 2010 sebesar Rp75 milyar diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek. RUPO juga memberikan kuasa kepada wali amanat untuk menerima jaminan dan menerima kuasa untuk menjual objek jaminan sebagai berikut: 1. Jaminan tambahan berupa tanah yang ada di Jasinga milik perusahaan afiliasi dan segala sesuatu yang ada di tanah tersebut; 2. Sepuluh buah kapal yang telah dijaminkan sebelumnya. Di samping itu, RUPO juga memberi kuasa kepada Wali Amanat untuk memasukkan dana dalam bentuk deposito sebesar Rp 1 milyar, yang saat ini dikuasakan oleh Perseroan kepada Wali Amanat, ke escrow account untuk kepentingan pemegang obligasi (lihat Catatan 6).
15
PT BAHTERA ADIMINA SAMUDRA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010, 2009 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (AUDITED)
16. MODAL SAHAM Susunan pemegang saham Perseroan dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh masing-masing per 30 Juni 2010, 2009 dan 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham PT Adiguna Reksasegara Windi Hermanto PT Yacolt Graha PT Sarijaya Permana Securitas Masyarakat umum
Pemegang Saham PT Adiguna Reksasegara Windi Hermanto PT Yacolt Graha PT Sarijaya Permana Securitas Masyarakat umum
Pemegang Saham PT Adiguna Reksasegara Windi Hermanto PT Yacolt Graha PT Sarijaya Permana Securitas Masyarakat umum
Jumlah Saham 1,166,496,500 5,000 103,654,500 111,696,500 374,681,000
30 Juni 2010 Nilai (Rupiah penuh) 116,649,650,000 500,000 10,365,450,000 11,169,650,000 37,468,100,000
1,756,533,500
175,653,350,000
Prosentase kepemilikan (%) 66.41% 0.00% 5.90% 6.36% 21.33% 100.00%
Jumlah Saham 1,166,496,500 5,000 103,654,500 111,696,500 374,681,000 1,756,533,500
30 Juni 2009 Nilai (Rupiah penuh) 116,649,650,000 500,000 10,365,450,000 11,169,650,000 37,468,100,000 175,653,350,000
Prosentase kepemilikan (%) 66.41% 0.00% 5.90% 6.36% 21.33% 100.00%
Jumlah Saham 1,166,496,500 5,000 103,654,500 111,696,500 374,681,000 1,756,533,500
31 Desember 2009 Nilai (Rupiah penuh) 116,649,650,000 500,000 10,365,450,000 11,169,650,000 37,468,100,000 175,653,350,000
Prosentase kepemilikan (%) 66.41% 0.00% 5.90% 6.36% 21.33% 100.00%
Perseroan telah melakukan penawaran umum perdana sahamnya sebanyak 84.000.000 saham dengan nilai nominal Rp500 per saham dengan harga penawaran Rp625 per saham selama masa penawaran dari tanggal 18 Oktober 1999 sampai dengan tanggal 20 Oktober 1999 dan mulai efektif berdasarkan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. S-1866/194/1999 tanggal 11 Oktober 1999. Pencatatan penawaran umum saham tersebut dilakukan di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 8 November 1999. Bersamaan dengan penawaran umum saham perdana, dicatatkan pula sebanyak 33.600.000 lembar Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma kepada para pemegang saham baru. Waran tersebut dapat ditukar menjadi Saham Biasa, 6 bulan setelah tanggal pencatatan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp775 (tujuh ratus tujuh puluh lima rupiah). Periode pelaksanaan Waran tersebut antara tanggal 8 Mei 2000 sampai dengan 8 November 2002. Jumlah waran yang dikonversi sampai dengan tanggal 8 November 2002 sebanyak 33.206.400 waran. Berdasarkan akta Notaris Fathiah Helmi, SH. No. 21 tanggal 19 Juli 2000, Perseroan melakukan pemecahan nilai nominal saham dari Rp500 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp100 (Rupiah penuh) per saham. 17. TAMBAHAN MODAL DISETOR Rincian perubahan tambahan modal disetor per tanggal 30 Juni 2010, 2009 dan 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: Agio saham - Penawaran Umum Perdana Agio saham - Pelaksanaan Waran Seri I Dikurangi: - Biaya emisi saham Jumlah
30 Juni 2010 10,500,000 9,131,759 (3,046,910) 16,584,849
16
30 Juni 2009 10,500,000 9,131,759 (3,046,910) 16,584,849
31 Des 2009 10,500,000 9,131,759 (3,046,910) 16,584,849
PT BAHTERA ADIMINA SAMUDRA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010, 2009 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (AUDITED)
Agio saham yang berasal dari Penawaran Umum Perdana merupakan selisih antara nilai nominal saham Perseroan sebesar Rp500 (lima ratus rupiah) per saham dengan harga penawaran kepada masyarakat sebesar Rp625 (enam ratus dua puluh lima rupiah) per saham pada saat Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana saham sebanyak 84.000.000 saham.
Agio saham yang berasal dari Pelaksanaan Waran Seri I merupakan selisih antara nilai nominal saham Perseroan setelah pemecahan nilai nominal yaitu sebesar Rp100 per saham dengan harga pelaksanaan waran sebesar Rp155 per saham. 18. DANA CADANGAN Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang dituangkan dalam akta Notaris Fathiah Helmi, SH No. 91 tanggal 28 Juni 2002, para pemegang saham menyetujui untuk menyisihkan sejumlah Rp100.000 dari laba Perseroan tahun 2001 sebagai dana cadangan sesuai dengan pasal 25 Anggaran Dasar Perseroan. 19. PENJUALAN BERSIH Sejak Awal tahun 2007 Perseroan tidak melakukan kegiatan penangkapan ikan dan telah menghentikan kegiatan operasionalnya, karena: a. Kondisi kapal yang sudah tidak layak operasi. b. Pada tanggal 11 November 2004, Departemen Kelautan dan Perikanan telah mencabut Surat Ijin Penangkapan Ikan (SPI) dan Surat Ijin Kapal Penangkap Ikan dan Pengangkutan Ikan (SIKPI) atas 20 unit kapal besi milik Perseroan. c. Harga bahan bakar solar yang tinggi d. Adanya larangan bongkar muat ikan hasil tangkapan di fishing ground sesuai dengan surat Bupati Merauke nomor: 523.3/492 bulan April 2004 dimana aktivitas bongkar muat harus dilakukan di dalam kolam Bandar. 20. HARGA POKOK PENJUALAN Karena tidak ada kegiatan penangkapan, maka seluruh biaya yang menjadi harga pokok penjualan diklasifikasikan ke dalam beban usaha. 21 BEBAN USAHA 30 Juni 2010 Beban Umum dan Administrasi - Beban karyawan - Penyusutan - Beban pajak - Perjalanan dinas - Jasa professional - Beban pasar modal - Asuransi kendaraan - Perlengkapan dan alat tulis kantor - Perbaikan dan pemeliharaan - Fotokopi dan pos - Iklan - Perijinan - Jamuan dan representasi - Sumbangan - Jamsostek dan askes - Beban sewa - Listrik, air dan telepon - Majalah, Koran dan literatur - Lain-lain Jumlah beban umum dan administrasi
293,995 90,915 20,330 131,842 75,000 47,757 2,288 24,570 (48) 2,950 4,454 608 2,268 172,519 22,426 900 892,775
17
30 Juni 2009 278,667 89,862 100 44,810 38,400 241,634 3,145 10,635 17,152 400 800 2,944 45,023 17,854 900 792,326
31 Des 2009 715,984 178,777 600 127,047 38,400 299,815 4,955 34,807 90 24,653 24,496 25,524 2,448 38,910 164,285 36,644 1,800 1,719,235
PT BAHTERA ADIMINA SAMUDRA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010, 2009 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (AUDITED)
22. BEBAN BUNGA Akun ini merupakan beban bunga yang berasal dari: 30 Juni 2010 (6,000,000) 1,549,325 (4,450,675)
30 Juni 2009 (6,000,000) (4,060,649) (10,060,649)
31 Des 2009 (12,000,000) (3,422,300) (15,422,300)
Akun ini merupakan laba (rugi) selisih kurs yang berasal dari: 30 Juni 2010 Piutang usaha 3,487 Hutang usaha pihak ketiga 2,947,264 Hutang Bank BNI (7,608) Lain-lain 2,943,143 Jumlah
30 Juni 2009 (17,400) 7,975 13,159,383 632 13,150,590
31 Des 2009 (37,200) 17,050 23,466,972 632 23,447,454
Obligasi Hutang bank Jumlah 23. LABA (RUGI) SELISIH KURS
Selisih kurs terjadi karena perkiraan-perkiraan tersebut dicatat dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi sedangkan pada tanggal neraca, saldo perkiraan-perkiraan tersebut dikonversi ke dalam mata uang rupiah dengan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 30 Juni 2010. (Lihat Catatan 2 huruf m) 24. LABA / (RUGI) PELEPASAN AKTIVA Akun ini merupakan: 30 Juni 2010 Laba / (Rugi) Pelepasan Aktiva
-
30 Juni 2009 -
31 Des 2009 70,200
-
-
70,200
25. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN BERSIH Akun ini merupakan: Biaya administrasi bank Pendapatan/(biaya) lain-lain
30 Juni 2010 (1,279) (70,900) (72,179)
30 Juni 2009 (41,310) 953 (40,357)
31 Des 2009 (43,589) 954 (42,635)
26. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Saldo aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing adalah sebagai berikut: 30 Juni 2010 Mata uang asing Konversi ke mata (USD) uang Rupiah
Aktiva Piutang lain-lain
24,000.00 24,000.00
Kewajiban Hutang usaha – pihak ketiga Hutang bank Bunga hutang BNI
11,000.00 9,297,364.00 4,888,351.46 14,196,715.46 (14,172,715.46)
Aktiva (kewajiban) bersih
217,992,000 217,992,000 99,913,000 84,447,957,212 44,400,896,311 128,948,766,523 (128,730,774,523)
30 Juni 2009 Konversi ke mata Mata uang asing (USD) uang Rupiah
Aktiva Piutang lain-lain
24,000.00 24,000.00 18
245,400,000 245,400,000
PT BAHTERA ADIMINA SAMUDRA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010, 2009 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (AUDITED)
Kewajiban Hutang usaha – pihak ketiga Hutang bank Bunga hutang BNI
11,000.00 9,357,934.52 4,812,371.74 14,181,306.26 (14,157,306.26)
Aktiva (kewajiban) bersih
112,475,000 95,684,880,467 49,206,501,042 145,003,856,509 (144,758,456,509)
31 Desember 2009 Mata uang asing Konversi ke mata (USD) uang Rupiah
Aktiva Piutang lain-lain
24,000.00 24,000.00
Kewajiban Hutang usaha – pihak ketiga Hutang bank Bunga hutang BNI
11,000.00 9,297,364.00 4,888,321.46 14,196,685.46 (14,172,685.46)
Aktiva (kewajiban) bersih
225,600,000 225,600,000 103,400,000 87,395,221,600 45,950,221,724 133,448,843,324 (133,223,243,324)
27. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya, berhubungan dan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi-transaksi tersebut dilaksanakan dengan tingkat harga dan persyaratan yang normal. Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: a. Hutang/piutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Perseroan melakukan transaksi pinjam-meminjam dengan PT Adiguna Reksasegara dan pihak yang mempunyai hubungan istimewa lainnya, bersifat sementara, yang digunakan untuk kegiatan operasional Perseroan. 30 Juni 2010 PT Adiguna Reksasegara
-
30 Juni 2009 7,744,907
31 Des 2009 9,176,674
-
7,744,907
9,176,674
b. Piutang karyawan dan uang muka kepada karyawan. Perseroan memberikan pinjaman tanpa bunga kepada direksi dan karyawan. Selain itu, untuk kepentingan operasional, Perseroan juga memberikan uang muka kerja kepada karyawan untuk membeli perlengkapan kapal dan kebutuhan logistik anak buah kapal. Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
(i (ii
Nama pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Adiguna Reksasegara PT Panca Budi Nugraha PT Panca Budi Idaman
Sifat hubungan dengan Perseroan Pemegang saham Perseroan Memiliki sebagian komisaris yang sama dengan Perseroan
28. KELANGSUNGAN USAHA Sejak tahun 2004 Perseroan mengalami kerugian terus menerus sehingga mengalami akumulasi rugi sampai dengan 30 Juni 2010 sebesar Rp 372.954.807. (2009: Rp.367.707.823) Karena penurunan yang signifikan dalam jumlah kapal yang dapat beroperasi, penjualan Perseroan sejak tahun 2004 menunjukkan penurunan yang terus menerus. Dari 34 kapal besi dan 8 kapal kayu penangkap ikan milik Perseroan, yang dapat beroperasi pada tahun 2006 dan 2005 hanya 6 kapal besi dan 4 unit kapal kayu yang disewakan kepada perusahaan penangkapan ikan Thailand dan sejak awal tahun 2007 tidak ada kapal yang beroperasi. Hal ini terjadi karena kondisi kapal yang sudah tidak layak operasi, pencabutan ijin operasi kapal oleh Departemen Kelautan dan Perikanan, kenaikan harga bahan bakar minyak dan beberapa peraturan yang tidak kondusif bagi usaha perikanan.
19
PT BAHTERA ADIMINA SAMUDRA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010, 2009 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (AUDITED)
Seperti yang dijelaskan pada Catatan 10, per tanggal 30 Juni 2010, Perseroan memiliki hutang ke PT Bank Negara Indonesia Tbk yang terdiri atas hutang bank jangka pendek yang bersifat revolving sebesar USD6.500.000 dan hutang bank jangka panjang yang bersifat aflopend sebesar USD2.797.364. Sejak tahun 2004 Perseroan tidak dapat melunasi kewajiban pembayaran pokok dan bunga seperti yang dijadwalkan (saldo hutang bunga bank per 30 Juni 2010: USD4.888.336) sehingga Bank sesuai dengan perjanjian kredit memiliki hak untuk menagih seluruh piutangnya seketika, baik yang telah jatuh tempo maupun yang belum jatuh tempo. Sampai dengan saat ini Perseroan dan bank masih melakukan proses restrukturisasi. Seperti yang dijelaskan pada Catatan 16 Perseroan memiliki hutang obligasi yang telah direstrukturisasi sebesar Rp75 milyar. Perseroan tidak dapat melunasi bunga yang telah jatuh tempo secara tepat waktu. Sampai dengan tanggal laporan ini, Perseroan belum membayar bunga ke-25 (jatuh tempo 5 September 2006) sampai dengan bunga ke-39 (jatuh tempo 5 Maret 2010) dan denda bunga. Perseroan gagal dalam memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan dalam perjanjian restrukturisasi, di mana hal tersebut dapat mengakibatkan hutang obligasi tersebut menjadi jatuh tempo seketika. Perseroan telah melaksanakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan pengunduran diri sepihak terhadap sebagian karyawan kantor pusat dan ABK Merauke. Tindakan ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan Perseroan untuk mengurangi beban usaha secara signifikan. Menghadapi kondisi tersebut, manajemen tetap berhati-hati dalam mengelola dan menjalankan operasi Perseroan dengan mengambil langkah-langkah berikut: a. Mempertimbangkan untuk melakukan divestasi dan merubah kegiatan usaha saat ini pada kegiatan usaha yang dapat memberikan prospek dan nilai tambah yang lebih baik bagi Perseroan di masa yang akan datang. b. Memperoleh kembali surat ijin operasi 20 kapal dan meminta kebijaksanaan pemerintah c.q. Departemen Kelautan dan Perikanan untuk mencabut ketentuan pembayaran pungutan hasil perikanan (PHP). c. Melakukan restrukturisasi kredit atas hutang bank yang diperoleh dari PT Bank Negara Indonesia Tbk. d. Mengurangi beban usaha sampai dengan jumlah minimal. Tindakan yang dilakukan antara lain mengurangi jumlah pegawai, dan menghentikan kegiatan usaha penangkapan ikan sampai dengan kondisi yang memungkinkan. Laporan keuangan disusun dengan anggapan Perseroan akan melanjutkan usahanya secara berkesinambungan, dan telah mencakup penyesuaian-penyesuaian yang mungkin timbul dari kejadian yang diuraikan di atas sepanjang dapat diperkirakan.
20