P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN KEUANGAN terdiri dari: Laporan Posisi Keuangan Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011
1-2
Laporan Laba Rugi Komprehensif Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
3
Laporan Perubahan Ekuitas Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
4
Laporan Arus Kas Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
5
Catatan atas Laporan Keuangan Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 serta periode Per 31 Maret 2012 dan 2011 serta untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut DAFTAR I – PENDAPATAN, BEBAN & HASIL UNDERWRITING DAFTAR II – ANALISI KEKAYAAN DAFTAR III – PERHITUNGAN BATAS TINGKAT SOLVABILITAS
6-51
52 53-54 55
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Laporan Posisi Keuangan (Neraca) per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011
Catatan ASET Investasi Deposito berjangka Pihak berelasi Pihak ketiga Efek diperdagangkan Pihak berelasi Pihak ketiga Efek tersedia untuk dijual Pihak berelasi Pihak ketiga Penyertaan dalam bentuk saham Perusahaan asosiasi Perusahaan lain
31 Maret 2012 Rp'000
31 Desember 2011 Rp'000
3e,5 3d,30
59,900,000 676,957,300
61,794,200 665,365,300
39,929,908 -
18,630,872 -
100,045,652 107,652,417
100,515,642 95,905,862
62,982,475 760,905
62,895,460 760,905
1,048,228,657
1,005,868,241
134,747
84,624
4,485,895 922,365
8,705,501 811,904
5,543,007
9,602,029
7,397,000 7,638,218
2,688,731 4,485,853
8,557,226
357,994
3d,30
3d,30
3d,3i,30
Jumlah Kas dan bank Kas Bank Pihak berelasi Pihak ketiga
3e,6
3d,30
Jumlah Piutang premi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 8.349.782 ribu tahun 2012 dan Rp 3.916.102 ribu tahun 2011 Pihak berelasi Pihak ketiga
3j,7
3d,30
Piutang reasuransi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Rp 200.000 tahun 2012 dan Rp 205.779 tahun 2011 Pihak ketiga
3j,3p,8
Piutang pegawai Aset pajak tangguhan
3e 3x,29
37,274 8,548,889
34,324 7,337,757
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 15.561.029 ribu tahun 2012 dan Rp 14.957.716 ribu tahun 2011
3k,3l,3m,9
10,533,044
10,658,417
Aset lain-lain
3n,3w,10
23,226,297
10,901,477
1,119,709,612
1,051,934,823
Total Aset Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
1
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Laporan Posisi Keuangan per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 11
Catatan
LIABILITAS Utang klaim Pihak berelasi Pihak ketiga Estimasi klaim retensi sendiri Premi yang belum merupakan pendapatan Utang reasuransi - pihak ketiga Utang komisi Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Liabilitas imbalan pasca kerja Pendapatan premi ditangguhkan Pihak berelasi Pihak ketiga Utang sewa pembiayaan - pihak berelasi Utang lain-lain
3o,3t,11 3d,30 3t,12 3r,13 3j,3p,14 3f 3x,15,30 16 3w 3r,17 3d,30 3d,3k,3m,18,30 3f,19,30
Total Liabilitas EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 Modal dasar - 5.746.000.000 saham tahun 2012 dan tahun 2011 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 2.873.289.760 saham tahun 2012 dan 2011 Tambahan modal disetor - bersih Saldo laba Komponen ekuitas lainnya Total Ekuitas
20 21 23 22
Total Liabilitas dan Ekuitas
31 Maret 2011 Rp'000
246,745 177,504 53,033,267 158,905,883 6,642,891 4,219,854 12,020,334 9,400,463 21,179,629
14,625 256,209 51,545,260 137,174,527 5,922,057 4,164,091 9,058,374 14,321,413 20,154,908
145,865,551 7,455,446 184,849 34,013,609
136,022,712 7,104,402 274275 29,516,948
453,346,025
415,529,801
287,328,976 67,800,285 304,082,750 7,151,576 666,363,587
287,328,976 67,800,285 284,407,609 (3,131,848) 636,405,022
1,119,709,612
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
2
31 Desember 2010 Rp'000
1,051,934,823
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Laporan Laba Rugi komprenhensif Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
PENDAPATAN UNDERWRITING Pendapatan premi Premi bruto Premi reasuransi Penurunan (kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan Jumlah Pendapatan Underwriting
Catatan
31 Maret 2012 Rp'000
3c,3o,21,28 3c,3o,21,28
116,968,861 (14,900,560)
83,039,933 (9,391,950)
3c,3o,12,21,28
(21,731,356) 80,336,945
(4,103,108) 69,544,875
3c,3p,22,28 3c,3p,22,28
40,725,686 (2,431,121)
28,059,434 (390,918)
3p,11,22
1,488,007 39,782,572
(1,030,858) 26,637,658
3c,3q,23,28
18,624,464 58,407,036
15,458,555 42,096,213
21,929,909
27,448,662
BEBAN UNDERWRITING Beban klaim Klaim bruto Klaim reasuransi Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri Jumlah beban klaim Beban komisi dan potongan-bersih Jumlah Beban Underwriting HASIL UNDERWRITING
31 Maret 2011 Rp'000
HASIL INVESTASI
3c,3g,24,28
17,951,957
11,217,354
BEBAN USAHA
3c,3r,25,28
(17,817,665)
(13,785,712)
22,064,201
24,880,304
536,302
347,375
22,600,503
25,227,679
(2,925,364)
(3,463,378)
LABA BERSIH
19,675,139
21,764,301
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN: Kenaikan (penurunan) nilai wajar efek yang tersedia untuk dijual - bersih TOTAL LABA RUGI KOMPREHENSIF
10,283,424 29,958,563
(336,821) 21,427,480
LABA USAHA PENGHASILAN LAIN-LAIN - BERSIH
26
LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK
3t,27
Laba per saham dasar
6,85
3
15,15
P.T. ASUR ANSI MU LT I AR THA G UNA Tb k La po ran Peru b ah an Eku ita s Unt u k p eriod e yan g be rakh ir 31 Maret 20 12 da n 2 011
Cat atan
Saldo 1 J a nuar i 2 01 1 Kenaik an nila i wajar efe k y ang te rs edia untuk dijual s /d Ma ret 20 11
Rugi belum rea lis as i da ri pemilik an e fek Laba ber s ih t ahun be rjala n Saldo 31 De s ember 201 1 Rugi belum rea lis as i da ri pemilik an e fek Laba ber s ih t ahun be rjala n
Selis ih nilai tr ans ak s i r es tr uk turis as i
L aba ( r ugi) y ang be lum dir ealis as i dar i pemilika n
dis eto r Rp' 000
entitas s e pengenda li R p'00 0
ef ek ter s edia untuk dijua l Rp' 000
14 3,6 64,4 88 22
Laba ber s ih s / d Mar et 2 011 Saldo per 31 Mar et 2 011 Penambaha n c adanga n umum Penaw ar an umum ter bata s I Div iden Tuna i
Modal dis eto r R p'0 00
Ta mba han moda l
23 1b 23 22
22
Saldo 31 Mar et 201 2
(2 34,8 72)
5, 449 ,502
-
-
-
-
-
-
14 3,6 64,4 88 14 3,6 64,4 88 -
(2 34,8 72) 6 8,0 35,1 57 -
( 336 ,82 1) 5, 449 ,502 -
-
(1, 222 ,21 5)
-
D it entuk an
Saldo L aba Be lum Dite ntuka n
Penggunaa nny a
15,0 00, 000 -
(7, 022 ,31 4) -
18 8,30 7,8 96 -
(1, 559 ,03 6)
Pe ngguna anny a
J umlah e kuita s Rp' 000 35 0,96 4,7 99 (3 36,8 21. 00)
2 1,76 4,3 01
2 1,76 4,3 01 37 2,39 2,2 79 ( 3,00 0,0 00) 19 7,33 3,1 95
-
21 0,07 2,1 97 ( 3,00 0,0 00) (1 4,36 6,4 50) -
-
7 3,70 1,8 62
15,0 00, 000 3,0 00, 000
( 7,02 2,3 14)
28 7,3 28,9 76 -
6 7,8 00,2 85 -
5, 449 ,502 -
(8, 581 ,35 0) 10, 283 ,42 5
18,0 00, 000 -
26 6,40 7,6 09 1 9,6 75,1 40. 00
63 6,40 5,0 22 1 0,28 3,4 25 1 9,67 5,1 40
28 7,3 28,9 76
6 7,8 00,2 85
5, 449 ,502
1, 702 ,07 5
18,0 00, 000
28 6,08 2,7 49
66 6,36 3,5 87
Lihat c a tata n ata s la pora n k euangan y ang mer upak an bagia n y ang tidak te rpis ahk an da ri lapor an k euanga n.
4
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Laporan Arus Kas Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2011 dan 2010 31 Maret 2012 Rp'000 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan premi Penerimaan klaim reasuransi Penerimaan lain-lain Pembayaran klaim Pembayaran komisi Pembayaran kas kepada direksi dan karyawan Pembayaran premi reasuransi Pembayaran beban usaha Pembayaran pajak penghasilan badan
119,296,330 3,151,955 487,716 (35,620,151) (18,568,701) (10,757,159) (23,094,013) (22,660,595) (2,455,024)
Kas Bersih Diperoleh (Digunakan) dari Aktivitas Operasi
31 Maret 2011 Rp'000
10,081,013 179,540 15,112,610 (577,207) (637,012) (3,569,022) (7,129) (1,005,315) (2,345,063)
9,780,358
17,232,415
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pencairan deposito berjangka Penempatan deposito berjangka Pencairan efek tersedia untuk dijual Penempatan efek tersedia untuk dijual Pencairan efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Penempatan efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Pencairan efek diperdagangkan Penempatan efek diperdagangkan Penerimaan hasil investasi Hasil penjualan aktiva tetap Perolehan aktiva tetap
40,521,400 (50,085,000) 8,897,205 (9,863,970) (19,945,137) 17,226,970 80,000 (579,424)
379,101,950 (394,588,650) 121,886,369 (134,413,536) 1,536 (1,000,000) 11,102,420 95,000 (747,263)
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi
(13,747,956)
(18,562,174)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran hutang sewa guna usaha
(91,425)
(91,425)
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Investasi
(91,425)
(91,425)
(4,059,023)
(1,421,184)
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
9,602,030
11,317,664
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
5,543,007
9,896,480
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK
5
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum P.T. Asuransi Multi Artha Guna Tbk (Perusahaan) didirikan di Surabaya berdasarkan akta No. 87 tanggal 14 Nopember 1980 dari notaris Haji Bebasa Daeng Lalo, SH Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor Y.A.5/28/5, tanggal 29 Januari 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 21 tanggal 12 Maret 1982, Tambahan No. 314. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 24 tanggal 18 Mei 2005 dari notaris Fathiah Helmi, SH, mengenai perubahan seluruh anggaran dasar Perusahaan dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana Perusahaan, antara lain mengenai perubahan status Perusahaan dari perseroan tertutup menjadi terbuka sehingga nama Perusahaan menjadi P.T. Asuransi Multi Artha Guna Tbk dan pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500 menjadi Rp 100 per saham. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusannya No. C-13599.HT.01.04.TH.2005, tanggal 18 Mei 2005. Perusahaan berdomisili di Jakarta dan memiliki delapan cabang (Bandung, Surabaya, Medan, Palembang ,Makassar, Pekanbaru, Bogor dan Lampung) serta tujuh belas kantor perwakilan di luar Jakarta (Batam, Banjarmasin, Pontianak, Manado, Semarang, Solo, Malang, Kuta-Bali, Padang, Balikpapan, Yogyakarta, Samarinda, Kendari, Palu, Jambi, Tanjung Pinang dan Aceh). Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung Bank Panin Pusat Lt. 8 Jl. Jend. Sudirman, Senayan, Jakarta 10270. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan kegiatan usaha di bidang asuransi kerugian termasuk usaha reasuransi kerugian. Kegiatan ini telah memperoleh izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat No. KEP-3251/MD/1986, tanggal 6 Mei 1986, dan No. KEP-5956/MD/1986, tanggal 10 September 1986. Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan adalah 341 dan 279 karyawan masing-masing pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Panin Group. Susunan pengurus dan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2012 adalah sebagai berikut: Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris
Aries Liman A. Gusnaeni Syamsul Hidayat
Presiden Direktur Direktur
Linda Juliana J.L. Delhaye Dedi Setiawan
Komite Audit: Ketua Anggota
A. Gusnaeni Ir. Santo Lionto, SE, MM Antonius Triwahyudi, SE, MM
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 9 Desember 2005, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-3360/PM/2005 untuk melakukan penawaran umum atas 240.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat, disertai dengan waran sebanyak 240.000.000 waran yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 23 Desember 2005. Setiap pemegang 1 6
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 (satu) waran berhak membeli satu saham Perusahaan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 100 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 23 Desember 2006 sampai dengan 22 Desember 2010. Bila waran tidak dilaksanakan sampai dengan masa berlaku habis, maka waran tersebut menjadi kadaluarsa. Pada tanggal 31 Desember 2009 seluruh saham Perusahaan sejumlah 1.218.742.000 lembar saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. 2. PERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN REVISI (PSAK DAN ISAK) a. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan Dalam tahun berjalan, Perusahan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2011. Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi telah berdampak terhadapmperubahan kebijakan akuntansi Perusahaan yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan laporan keuangan untuk tahun berjalan atau tahun sebelumnya: PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan Standar ini mengatur perubahan dalam format dan isi laporan keuangan, termasuk revisi judul laporan keuangan.
Sebagai hasil dari penerapan standar revisi ini, Perusahaan menyajikan semua perubahan pemilik dalam ekuitas pada laporan perubahan ekuitas. Semua perubahan non-pemilik dalam ekuitas disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif. Informasi komapratif disajikan kembali untuk menyesuaikan dengan standar. Laporan keuangan interim ini telah disusun sesuai dengan standar revisi ini. PSAK 7 (revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi Standar ini memperluas definisi pihak-pihak berelasi dan pengungkapan hubungan pihak-pihak berelasi, transaksi dan salso termasuk komitmen. Standar ini juga mengharuskan pengungkapan hubungan antara entitas induk dan entitas anak terlepas dari apakah telah terjadi transaksi antara mereka. Selanjutnya anggota personil manajemen kunci merupakan pihak berelasi, sehingga mengharuskan pengungkapan atas kompensasi personil manajemn kunci untuk masing-masing kategori. Perusahaan telah mengevaluasi hubungan pihak-pihak berelasi dan mengungkapan sesuai dengan standar revisi ini. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi tidak berdampak material atau tidak relevan terhadap Perusahaan:
PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas PSAK 3 (revisi 2010), Laporan Keuangan Interim PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa setelah periode pelaporan 7
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai b. Standar dan Interpretasi telah diterbitkan tapi Belum berlaku efektif i.
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012:
PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing PSAK 13 (revisi 2011), Properti Investasi PSAK 16 (revisi 2011), Aset Tetap PSAK 18 (revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Pasca Kerja PSAK 26 (revisi 2011), Biaya Pinjaman PSAK 28 (revisi 2011), Asuransi Kontrak Asuransi PSAK 30 (revisi 2011), Sewa PSAK 33 (revisi 2011) Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolahan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum PSAK 34 (revisi 2010), Kontrak Konstruksi PSAK 36 (revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa PSAK 45 (revisi 2011), Pelaporsn Kuangan Entitas Nirlaba PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK 50 (revisi 2010), Instruyen Keuangan PSAK 53 (revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan; Pengakuan dan Pengukuran PSAK 56 (revisi 2011), Laba per Saham PSAK 60, Instrumen Keuangan PSAK 61, Akunatnsi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah PSAK 62, Kontrak Asuransi PSAK 64, Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri
ii. Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013 adalah ISAK 21, Perjanjian Kontrak Real Estat dan PSAK 38 (revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali. 3. KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan disusun dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan telah sesuai dengan Peraturan No.VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan telah diubah dengan Salinan Keputusan Ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan No. KEP-554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010. 8
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 b. Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp) dan laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. c. Transaksi dan Saldo Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Kurs tengah tersebut pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, masing-masing Rp 9.115 dan Rp 11.575 per 1 USD. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. d. Transaksi Pihak-Pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah anggota keluarga atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. a. Orang atau anggota keluarga terdekat yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: 1. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor 2. Memiliki pengaruh significan atas entitas pelapor atau 3. Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas pelapor.
b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut : 1. Entitas
dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas (lain). 2. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). 3. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. 4. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. 5. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas
9
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. 6. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a. 7. Orang yang diidentifikasi dalam huruf a 1) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas atau entitas induk dari entitas. e. Aset Keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Aset keuangan Perusahaan dapat diklasifikasikan ke dalam salah satu dari kategori berikut ini: -
Nilai wajar melalui laporan laba rugi Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang Dimiliki hingga jatuh tempo
Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL. Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika : diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika : penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau kewajiban atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau
10
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL. Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 5. Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) Obligasi milik Perusahaan yang tercatat di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif diklasifikasikan sebagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di ekuitas, direklas ke laporan laba rugi komprehensif. Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset keuangan lainnya milik Perusahaan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika memiliki pembayaran tetap atau telah ditentukan serta Perusahaan memiliki maksud positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai, dengan pengakuan pendapatan diakui berdasarkan metode hasil efektif. Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
11
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai. Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut : a. kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau b. pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau c. terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif dalam periode yang bersangkutan. Dengan pengecualian pada instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas.
12
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 Penghentian pengakuan aset keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. f.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai kewajiban atau ekuitas Kewajiban keuangan dan instrument ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substasi perjanjian kontraktual dan definisi kewajiban keuangan dan instrument ekuitas. Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas asset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh kewajibannya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Kewajiban keuangan Kewajiban keuangan Perusahaan pada awalnya diukur pada nilai wajar setelah dikurangi biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif. Penghentian pengakuan kewajiban keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan asset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari asset berakhir, atau Perusahaan mentransfer asset keuangan dan secara substantial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan asset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentranfer serta tidak memiliki secara substantial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan asset yang ditransfer dan kewajiban terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substantial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan asset keuangan yang ditrasfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
g. Saling hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset dan liabitas keuangan Perusahaan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika: Saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah
13
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 yang telah diakui tersebut; dan Berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan secara neto atau untuk merealisasikan asset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. h. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. i.
Investasi Deposito berjangka Deposito berjangka terdiri dari deposito wajib dan deposito biasa dinyatakan sebesar nilai nominal. Investasi efek ekuitas yang nilai wajarnya tersedia dan efek hutang Investasi pada efek diperdagangkan disajikan sebesar nilai wajarnya. Laba dan rugi yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Investasi dalam efek yang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui langsung dalam ekuitas sampai pada saat efek tersebut dijual atau telah terjadi penurunan nilai. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas dibebankan dalam laba rugi tahun berjalan. Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan efek ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang. Untuk surat-surat berharga yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi, nilai wajar tersebut umumnya ditentukan dengan mengacu pada harga pasar yang terjadi di bursa efek pada tanggal yang terdekat dengan tanggal neraca. Untuk surat-surat berharga ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang memiliki substansi yang sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan dari surat berharga tersebut. Dalam hal nilai pasar tidak tersedia, maka penilaian efek-efek ditentukan antara lain dengan menggunakan metode Discounted Cash Flow. Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) diakui sebagai tagihan sebesar harga penjualan yang disepakati dikurangi pendapatan bunga diterima dimuka. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali efek diakui sebagai pendapatan bunga diterima di muka dan diamortisasi selama jangka waktu sejak efek tesebut dibeli hingga dijual kembali. Investasi pada perusahaan asosiasi Perusahaan asosiasi adalah suatu perusahaan dimana induk Perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee.
14
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 Penghasilan dan aset dari kewajiban dari perusahaan asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan dicatat dengan mengunakan metode ekuitas. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat di neraca sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan atas aktiva bersih perusahaan asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Perusahaan atas kerugian perusahaan asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika Perusahaan mempunyai kewajiban atau melakukan pembayaran kewajiban perusahaan asosiasi yang dijaminnya, dalam hal demikian, tambahan kerugian diakui sebesar kewajiban atau pembayaran tersebut. Transaksi perolehan investasi pada perusahaan asosiasi antara entitas sepengendali dalam rangka reorganisasi dicatat sebesar nilai buku aktiva bersih perusahaan asosiasi. Selisih antara harga perolehan investasi dengan nilai buku tersebut dicatat pada akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” sebagai unsur ekuitas. Investasi Lainnya Investasi dalam bentuk saham dengan kepemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai bersifat permanen, nilai tercatat dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Hasil investasi Hasil investasi dari bunga deposito berjangka dan obligasi diakui sesuai dengan periode yang sudah berjalan. Penghasilan dividen diakui pada saat surat pemberitahuan pembagian dividen diterima. Keuntungan atau kerugian penjualan efek diakui pada saat terjadinya transaksi. Selisih kurs mata uang asing yang berkaitan dengan investasi disajikan sebagai bagian dari hasil investasi j.
Piutang Piutang dinyatakan sebesar jumlah nilai nominal setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Piutang underwriting terdiri dari piutang premi dan piutang reasuransi. Piutang premi meliputi tagihan premi kepada tertanggung/agen/broker sebagai akibat transaksi asuransi. Dalam hal perusahaan memberikan potongan premi kepada tertanggung, maka potongan tersebut langsung dikurangkan dari piutang preminya. Piutang reasuransi tidak boleh dikompensasikan dengan hutang reasuransi, kecuali apabila kontrak reasuransi menyatakan adanya kompensasi. Apabila dalam kompensasi tersebut timbul saldo kredit, maka saldo tersebut harus disajikan pada kelompok kewajiban sebagai hutang reasuransi. Cadangan kerugian penurunan niliai diestimasi berdasarkan penelaahan terhadap masing-masing akun piutang pada akhir tahun.
k. Aset Tetap – Pemilikan Langsung Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
15
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda, kecuali untuk bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor Bangunan dan renovasi gedung
8 8 20
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aktiva tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan. Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan teksiran masa manfaatekonomis, atau selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dengan umur manfaatnya. l.
Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Pada tanggal neraca, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset disetimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan tugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
m. Sewa Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai waajr aset sewaan Perusahaan yang ditentukan pada awal kontak atau jika lebih rendah sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Kewajiban kepada lessor disajikan di dalam neraca sebagai kewajiban sewa pembiayaan. Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mancapai suatu tingkat bunag yang konstan 16
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 (tetap) atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmasti pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya. Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai kewajban. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaay sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistemaris lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna. n. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus o. Utang Klaim Hutang klaim adalah hutang yang timbul sehubungan dengan adanya persetujuan atas klaim yang diajukan oleh tertanggung yang belum dibayar oleh Perusahaan. Hutang klaim diakui dan dicatat pada saat klaim disetujui untuk dibayar (claim settled) p. Utang Reasuransi Hutang reasuransi adalah hutang kepada reasuradur yang timbul sehubungan dengan kewajiban membayar premi reasuransi setelah dikurangi dengan komisi reasuransi dan klaim reasuransi. Saldo debet hutang reasuransi harus disajikan pada kelompok aktiva sebagai piutang reasuransi. q. Provisi Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perusahaan diharuskan menyelesaikan liabilitas dan estimasi andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat. Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas kini pada akhir periode pelaporan dengan memepertimbangkan risiki dan ketidakpastian yang meliputi liabilitasnya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan liabilitas kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas. r. Pengakuan Pendapatan Premi Premi dari asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Premi dari polis bersama diakui sebesar pangsa premi yang diperoleh Perusahaan. Pendapatan premi diterima di muka dicatat sebagai pendapatan premi ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan masa pertanggungannya. Premi belum merupakan pendapatan dihitung secara agregratif dengan menggunakan persentase sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (KMK) No. 17
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 424/KMK.06/2003, yaitu 40% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1 bulan dan 10% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan tidak lebih dari 1 bulan. Penurunan (kenaikan) premi belum merupakan pendapatan adalah selisih antara premi belum merupakan pendapatan periode berjalan dan periode lalu. Perusahaan mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh kepada perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diperoleh. Pembayaran atau kewajiban atas transaksi reasuransi retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar kewajiban yang dicatat sehubungan dengan kontrak reasuransi tersebut. Penyajian pendapatan premi dalam laporan laba rugi menunjukkan jumlah premi bruto, premi reasuransi dan penurunan (kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan. Pendapatan premi reasuransi disajikan sebagai pengurang premi bruto. s. Hasil Investasi Hasil investasi dari bunga deposito berjangka dan obligasi diakui dengan menggunakan suku bunga efektif. Penghasilan dividen diakui pada saat surat pemberitahuan pembagian dividen diterima. Keuntungan atau kerugian penjualan efek diakui pada saat terjadinya t.
Beban Klaim Beban klaim meliputi klaim yang disetujui (settled claims), klaim dalam proses penyelesaian (outstanding claims) termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan (claims incurred but not yet reported) dan beban penyelesaian klaim. Klaim diakui sebagai beban pada saat timbulnya kewajiban untuk memenuhi klaim. Bagian klaim yang diperoleh dari reasuradur diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim. Hak subrograsi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi. Jumlah klaim dalam proses penyelesaian (estimasi klaim retensi sendiri) ditentukan berdasarkan estimasi kerugian yang menjadi retensi sendiri dari klaim yang masih dalam proses penyelesaian pada tanggal neraca, termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan. Perubahan dalam estimasi klaim retensi sendiri diakui dalam laporan laba rugi tahun terjadinya perubahan. Penyajian beban klaim dalam laporan laba rugi menunjukkan jumlah klaim bruto, klaim reasuransi, dan kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri. Klaim reasuransi disajikan sebagai pengurang klaim bruto.
u. Komisi Neto Komisi yang diberikan kepada pialang asuransi, agen dan perusahaan asuransi lain sehubungan dengan penutupan pertanggungan dicatat sebagai beban komisi. Komisi yang diperoleh dari transaksi reasuransi dicatat sebagai pengurang beban komisi dan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya. Dalam hal jumlah komisi yang diperoleh lebih besar dari jumlah beban komisi, selisih tersebut disajikan sebagai pendapatan dalam laporan laba rugi.
18
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 v. Beban Usaha Beban usaha dan beban lain-lain diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis). w. Imbalan Pasca Kerja Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Pendanaan untuk imbalan ini dilakukan melalui sebuah perusahaan asuransi yang memiliki hubungan istimewa dengan Perusahaan. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
Pendanaan tidak dicatat sebagai aset program karena polis asuransi yang dikeluarkan oleh pihak asuransi yang memiliki hubungan istimewa bukan merupakan polis asuransi yang memenuhi syarat. Perusahaan megakui haknya atas penggantian berdasar polis asuransi sebagai pengurang dalam menetapkan kewajiban imbalan pasti. x. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aktiva dan kewajiban pajak kini. y. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham 19
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 biasa yang dilutif. z. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aktiva tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut. 4.
RINGKASAN KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN Pertimbangan kritis dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, yang diuraikan pada catatan 3, manajemen tidak melakukan pertimbanagn kritis yang berpengaruh signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan, selain yang berkaitan dengan estimasi, yang dibahas di bawah. Sumber utama estimasi ketidakpastian Asumsi utama berkaitan dengan masa mendatang serta sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal laporan posisi keuangan, yang memiliki risiko signifikan menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas pada tahun buku berikutnya, dibahas sebagai berikut : Frekuensi dan kompleksitas klaim dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor yang sangat signifikan adalah meningkatnya tingkat perhatian atas kerusakan yang diderita sebagai akibat dari exposure risiko, dan menigkatnya jumlah kasus di pengadilan yang tidur atau tidak diproses dalam waktu yang sudah lama. Estimasi inflasi juga merupakan faktor yang signifikan karena pada umumnya, proses penyelesaian klaim memerlukan waktu yang cukup lama. Perusahaan mengelola risoko melalui strategi underwriting, kapasitas dukungan reasuransi mencukupi dan penanganan klaim yang proaktif. Strategi underwriting mencoba memastikan risiko yang ditutup terdiversifikasi secara baik dalam bentuk jenis dan besarnya risiko, industri dan geografi. Limit underwriting diterapkan untuk mendorong kriteria seleksi risiko yang sesuai. Contohnya,
20
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 Perusahaan mempunyai hak untuk tidak memperpanjang kembali polis individu, kebijakan ini dapat menentukan retensi sendiri tertanggung dan hak menolak pembayaran atas kecuranagn klaim. Kontrak asuransi juga memberikan hak kepada Perusahaan untuk meminta ganti rugi kepada pihak ketiga sebagian atau semua biaya klaim (subrogasi). Perjanjian reauransi meliputi program excess of loss, proportional treaty dan catastrophe. Dampak dari perjanjian reasuransi adalah Perusahaan tidak menderita seluruh kerugian klaim yang terjadi dalam satu tahun. Sebagai tambahan terhadap keseluruhan program reasuransi Perusahaan, unit bisnis individu dimungkinkan untuk membeli tambahan proteksi reasuransi. Klaim dalam kontrak asuransi umum terutang berdasarkan terjadinya klaim. Perusahaan berkewajiban terhadap semua peristiwa yang dipertanggungkan yang terjadi selama periode polis, bahkan jika kerugian diketahui setelah akhir periode polis. Sebagai hasilnya liabilitas klaim diselesaikan dalam jangka waktu yang lama dari provisi klaim yang berhubungan dengan klaim yang terjadi tetapi belum dilaporkan (IBNR). Ada beberapa variabel yang mempengaruhi jumlah dan saat arus kas dari kontrak ini. Terutama berhubungan dengan risiko inheren aktivitas bisnis yang dilakukan pemegang polis dan prosedur manajemen risiko yang mereka terapkan. Estimasi beban klaim meliputi biaya langsung yang terjadi dalam penyelesaian klaim, dikurangi dengan nilai subrogasi dan recovery lainnya. Perusahaan melakukan semua tahapan yang relevan untuk memperoleh informasi yang relevan berkenaan dengan exposure klaimnya. Namun demikian adanya ketidakpastian dalam menetapkan provisi klaim, maka hasil akhir yang akan membuktikan adanya perbedaan dengan jumlah liabilitas yang sebenarnya. Liabilitas asuransi ini meliputi provisi untuk IBNR, klaim yang sudah dilaporkan tetapi belum disetujui dan risiko yang belum berakhir periode polisnya pada akhir periode laporan. Dalam menghitung estimasi beban klaim yang belum dibayar (baik yang sudah dilaporkan maupun belum), Perusahaan menggunakan teknik penaksiran baik berupa loss ratio (loss ratio didefinisikan sebagai rasio antara beban klaim asuransi dan pendapatan premi asuransi dalam satu periode tertentu yang berhubungan dengan suatu klaim) dan estimasi berdasarkan pengalaman klaim aktual dengan menggunakan formula yang ditentukan sebelumnya dimana beban lebih besar adalah ditetapkan pada pengalaman klaim aktual. Estimasi loss ratio awal adalah asumsi penting dalam teknik penaksiran dan berdasarkan pengalaman klaim sebelumnya, disesuaikan dengan faktor-faktor seperti perubahan tarif premi, antisipasi pasar dan historis inflasi klaim. Estimasi loss ratio awal yang digunakan pada periode berjalan (sebelum reasuransi) dianalisa menurut teritorial, jenis asuransi dan industri tempat tertanggung beroperasi dalam periode berjalan dan periode sebelumnya. Pada umumnya estimasi IBNR lebih besar tergantung pada tingkat ketidakpastian daripada estimasi biaya penyelesaian klaim yang sudah dilaporkan kepada Perusahaan, karena informasi tentang kejadian klaim sudah tersedia. Klaim IBNR mungkin tidak diketahui siapa tertanggungnya sampai beberapa tahun setelah peristiwa yang menyebabkan klaim tersebut. Untuk kontrak asuransi umum, porsi IBNR dari total liabilitas adalah besar dan umumnya perbedaannya lebih besar antara estimasi awal dan hasil akhir karena lebih besar tingkat kesulitan dalam menaksir liabilitas ini. Dalam melakukan estimasi liabilitas beban klaim yang sudah dilaporkan tetapi belum disetujui,
21
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 Perusahaan mempertimbangkan setiap informasi yang ada dari adjuster dan informasi biaya penyelesaian klaim dengan karakteristik yang sama. Klaim-klaim besar diestimasi kasus per kasus atau diperkirakan secara terpisah dengan tujuan adanya kemungkinan dampak penyimpangan pada perkembangannya dan luasnya akibat dari portofolio yang ada. Metode loss ratio menggunakan estimasi berdasarkan pengalaman klaim. Metode ini berdasarlan klaim dibayar atau klaim yang terjadi per tanggal laporan. Teknik ini telah digunakan dalam situasi perkembangan pengalaman klaim tidak tersedia untuk membuat proyeksi (tahun-tahun kejadian atau kelompok bisnis baru saat ini).
5. INVESTASI Deposito berjangka 3 1 M a re t 2012 R p '0 0 0
31 D esem ber 2011 R p '0 0 0
D e p o s ito w a jib P ih a k k e tig a - R u p ia h P T B a n k M a n d ir i T b k P T B a n k V ic to r ia T b k J u m la h D e p o s ito b ia s a P ih a k y a n g m e m p u n y a i h u b u n g a n is tim e w a P T B a n k P a n In d o n e s ia T b k - R u p ia h P T B a n k P a n In d o n e s ia T b k - R u p ia h U S D 2 5 0 .0 0 0 J u m la h P ih a k k e tig a - R u p ia h P T B a n k V ic to r ia In te r n a tio n a l T b k P T B ank M ayapada Tbk P T B a n k M u tia r a P T B C A Tbk P T B a n k H a rd a P T B a n k M a s p io n P T B a n k In d e x P T B a n k N u s a n ta ra P a ra h y a n g a n P T B a n k A g ro J u m la h P ih a k k e tig a - M a ta U a n g A s in g P T B a n k M u tia r a T b k U S D 1 0 0 .0 0 0 ta h u n 2 0 1 1 &
3 ,1 1 4 ,3 0 0 5 ,0 0 0 ,0 0 0
3 ,1 1 4 ,3 0 0 5 ,0 0 0 ,0 0 0
8 ,1 1 4 ,3 0 0
8 ,1 1 4 ,3 0 0
5 9 ,9 0 0 ,0 0 0
5 5 ,9 0 0 ,0 0 0
-
5 ,8 9 4 ,2 0 0
5 9 ,9 0 0 ,0 0 0
6 1 ,7 9 4 ,2 0 0
1 1 3 ,5 0 1 ,0 0 5 3 1 ,5 0 50 25 40 9 ,0 0 30
0 0 0 0 0 0 0 0
,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 3 ,5 0 1 ,0 0 5 2 5 ,5 0 50 25 40 9 ,0 0 30
0 0 0 0 0 0 0 0
,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0
0 0 0 0 0 0 0 0
6 5 6 ,4 5 0 ,0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 6 5 0 ,4 5 0 ,0 0 0
-
9 0 6 ,8 0 0
B a n k A rth a G ra h a U S D 1 .3 5 0 .0 0 0 ta h u n 2 0 1 2 & U S D 6 5 0 .0 0 0 ta h u n 2 0 1 1 J u m la h J u m la h d e p o s ito b ia s a
1 2 ,3 9 3 ,0 0 0 1 2 ,3 9 3 ,0 0 0 7 2 8 ,7 4 3 ,0 0 0
5 ,8 9 4 ,2 0 0 6 ,8 0 1 ,0 0 0 7 1 9 ,0 4 5 ,2 0 0
J u m la h d e p o s ito b e r ja n g k a
7 3 6 ,8 5 7 ,3 0 0
7 2 7 ,1 5 9 ,5 0 0
T in g k a t b u n g a p e r ta h u n D e p o s ito w a jib D e p o s ito b ia s a R u p ia h D o lla r A m e r ik a S e r ik a t
22
7 .0 6 %
7 .7 3 %
7 .3 8 % 2 .7 8 %
8 .8 0 % 2 .1 5 %
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 Deposito wajib merupakan dana jaminan dalam bentuk deposito berjangka atas nama Menteri Keuangan qq Perusahaan. Berdasarkan pasal 7 Peraturan Pemerintah No.73 tahun 1992 dan pasal 36 Peraturan Menteri Keuangan No.158/PMK.010/2008 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Menteri Keuangan No.424/KMK.06/2003, perusahaan asuransi harus memiliki dana jaminan sekurang-kurangnya 20% dari modal sendiri yang dipersyaratkan atau hasil penjumlahan 1% dari premi neto dengan 0,25% dari premi reasuransi mana yang lebih besar. Berdasarkan peraturan tersebut, surat utang atau surat berharga lain yang diterbitkan Pemerintah Republik Indonesia dapat juga digunakan sebagai dana jaminan. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, kekayaan yang diperkenankan untuk deposito berjangka masing-masing sebesar Rp 406.357.300 ribu dan 394.953.036 ribu. Efek diperdagangkan – nilai wajar 20 12 R p '0 0 0
2 011 R p '0 0 0
P ih a k h u b u n g a n is t im e w a R e ks adan a P anin D a na M a ksim a R e k s a d a n a P a n i n D a n a P r im a R e k s a d a n a P a n i n D a n a U n g g u la n R e ks a d a n a P a n in D a n a U t a m a P lu s 2 -M N P a n i n D a n a B e r s a m a P lu s
1 2 ,1 3 2 ,3 9 7 7 ,5 8 3 ,6 9 5 1 0 ,1 5 4 ,3 8 2 4 ,9 2 6 ,2 9 3 5 ,1 3 3 ,1 3 9
1 1 , 5 4 6 ,0 9 2 7 , 0 8 4 ,7 8 0 -
N i l a i w a ja r
3 9 ,9 2 9 ,9 0 6
1 8 , 6 3 0 ,8 7 2
J u m la h
3 9 ,9 2 9 ,9 0 6
1 8 , 6 3 0 ,8 7 2
Biaya perolehan efek diperdagangkan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 sebesar Rp 38.467.900 ribu dan Rp 18.522.763.Nilai wajar efek didasarkan pada harga pasar efek yang tercatat pada tanggal neraca. Keuntungan yang belum direalisasi akibat penurunan nilai wajar efek masing-masing sebesar Rp 1.462.007 ribu dan Rp 108.109 ribu pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011. Seluruh efek diperdagangkan dalam mata uang Rupiah.
23
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 Efek Tersedia untuk Dijual – nilai wajar 31 Maret 2012 Rp'000
31 Desember 2011 Rp'000
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Obligasi Bank Panin II Tahun 2008 Obligasi Clipan Finance Indonesia III Tahun 2011 Obligasi Bank Panin III Tahun 2010 Obligasi Panin Sekuritas III Tahun 2007 Jumlah pihak yang mempunyai hubungan istimewa
38,500,000 51,600,000 9,945,652 100,045,652
39,847,500 50,775,000 0 9,893,142 100,515,642
Pihak ketiga Obligasi Subordinasi Bank Mayapada II Tahun 2007 Obligasi Subordinasi Bank Mega Tahun 2007 Obligasi Subordinasi II Bank CIMB Niaga Tahun 2010 Obligasi Agung Podomoro Land I Tahun 2011 Obligasi Subordinasi I Bank Bukopin Tahap I Tahun 2012 Saham-PT Greenwood Sejahtera Tbk Jumlah pihak ketiga Jumlah Obligasi
29,435,617 10,175,000 15,984,000 1,037,800 1,020,000 50,000,000 107,652,417 207,698,069
29,417,062 10,150,000 15,525,000 1,013,800 39,800,000 95,905,862 196,421,504
Biaya perolehan efek tersedia untuk dijual pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp 206.032.500 ribu dan Rp 205.002.854 ribu. Nilai wajar efek didasarkan pada harga pasar efek yang tercatat pada tanggal neraca. Keuntungan yang belum direalisasi akibat kenaikan nilai wajar efek pada 31 Maret 2012 adalah Rp 1.665.569 ribu dan 31 Desember 2011 adalah Rp 8.581.350 ribu yang dicatat sebagai bagian ekuitas. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, kekayaan yang diperkenankan untuk efek tersedia untuk dijual masing-masing sebesar Rp 178.262.450 dan Rp 167.004.440 ribu Penyertaan dalam bentuk saham
Metode Ekuitas PT Laksayudha Abadi Metode Biaya PT Asuransi Maipark Indonesia
Tempat Kedudukan
Jenis usaha
Jakarta
Properti
36%
46%
Jakarta
Asuransi
1.69%
1.69%
Persentase Pemilikan 2012 2011
Jumlah
24
31 Maret 2012 Rp'000
31 Desember 2011 Rp'000
62,982,475
62,895,460
760,905
760,905
63,743,380
63,656,365
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
Mutasi investasi pada PT Laksayudha Abadi dengan metode ekuitas: Mar-12 Rp'000
Dec-11 Rp'000
Saldo awal Bagian laba bersih perusahaan asosiasi
62,895,460
62,601,406
Saldo akhir
62,982,475
87,015
294,054 62,895,460
Berdasarkan akta jual beli saham tanggal 17 Desember 1999 yang seluruhnya dibuat di bawah tangan, telah dilakukan transaksi jual beli saham PT Laksayudha Abadi antara Perusahaan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yaitu PT Mega Indopacific Investcipta, PT Centronix Limited dan PT Bentangan Surya Persada, sebanyak 138.000.000 saham atau senilai Rp 69 miliar. Karena pembelian saham PT Laksayudha Abadi dilakukan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, transaksi ini merupakan transaksi reorganisasi antara entitas sepengendali. Selisih antara harga transaksi yang dibayarkan dengan nilai buku aktiva bersih investasi yang diperoleh sebesar Rp 6.963.252 ribu dicatat sebagai “selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” pada ekuitas Perusahaan. Pada bulan Desember 2010, Perusahaan telah menjual kepemilikannya atas saham PT Laksuyudha Abadi sebesar 30.000.000 lembar saham kepada pihak ketiga sehingga kepemilikan Perusahaan berubah dari 46% menjadi 36%, sebagai konsekuensinya jumlah tercatat selisih nilai transaksi retrukturisasi entitas sepengendali mengalami perubahan dengan rincian sebagai berikut: 31 Des em ber 2010 Saldo awal Pengurangan Saldo akhir
6,963,252 1,513,750 5,449,502
Penyertaan saham dengan metode biaya pada PT Asuransi Maipark Indonesia diklasifikasikan sebagai tesedia untuk dijual. Saham perusahaan tersebut tidak terdaftar di bursa efek sehingga tidak tersedia nilai wajar dari sahamnya. Oleh karena itu investasi tersebut dinyatakan sebesar nilai perolehannya. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, kekayaan yang diperkenankan untuk penyertaan dalam bentuk saham masing-masing sebesar Rp 52.913.270 ribu dan Rp 58.206.865 ribu. Manajemen berpendapat investasi pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila ditempatkan pada pihak ketiga (Catatan 30).
25
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 6.
KAS DAN BANK 31 Maret 2012 Rp'000
Kas Bank Pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Bank Pan Indonesia Tbk Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah Pihak ketiga Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Maspion PT Bank Eksekutif Internasional Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mestika Dharma PT Bank Harmoni PT Bank Mayora PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Danpac PT BNI Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 100 juta) Dollar Amerika Serikat PT Bank Artha Graha Tbk PT Bank Mutiara
31 Desember 2011 Rp'000
134,747
84,624
3,283,932 1,201,963
8,137,930 567,571
4,485,895
8,705,501
475,702 142,575
182,114 96,700
28,814 38,995 66,265 48,326 3,365 -
Jumlah Jumlah
391,461 -
-
-
47,634
104,857 13,466
81,380 12,615
922,365
811,904
5,543,007
9,602,029
Manajemen berpendapat, penempatan pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan tingkat bunga, syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila ditempatkan pada bank pihak ketiga (Catatan 30).
26
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 7.
PIUTANG PREMI Akun ini merupakan tagihan premi kepada tertanggung, agen dan broker dengan rincian sebagai berikut: a.
Berdasarkan Nasabah 3 1 M a re t 2012 R p '0 0 0 P ih a k y a n g m e m p u n y a i h u b u n g a n is tim e w a P T V e r e n a O to F in a n c e P T C lip a n F in a n c e In d o n e s ia T b k P T B a n k P a n In d o n e s ia T b k P T P a n in In s u r a n c e T b k P T B a n k P a n in S y a r ia h J u m la h h u b u n g a n is tim e w a P e n y is ih a n p iu ta n g r a g u - r a g u
2 ,4 7 8 ,3 8 2 2 ,1 7 9 ,8 2 3 2 ,4 8 1 ,2 0 5 1 ,6 3 8 ,2 6 8 8 ,7 7 7 ,6 7 8 ( 1 ,3 8 0 ,6 7 8 )
1 ,5 8 7 1 ,7 2 7 ,6 7 1 1 ,3 4 0 ,2 4 9 2 8 ,9 1 8 3 ,0 9 8 ,4 2 5 ( 4 0 9 ,6 9 4 )
B e r s ih
7 ,3 9 7 ,0 0 0
2 ,6 8 8 ,7 3 1
P ih a k k e tig a P T M itr a , Is w a r a & R o r im p a n d e y L a in n y a
2 ,3 3 4 ,7 0 8 7 ,8 4 4 ,7 1 2
1 ,2 0 8 ,1 7 8 6 ,7 8 4 ,0 8 3
1 0 ,1 7 9 ,4 2 0 ( 2 ,5 4 1 ,2 0 2 )
7 ,9 9 2 ,2 6 1 ( 3 ,5 0 6 ,4 0 8 )
7 ,6 3 8 ,2 1 8
4 ,4 8 5 ,8 5 3
1 5 ,0 3 5 ,2 1 8
7 ,1 7 4 ,5 8 4
J u m la h p ih a k k e tig a P e n y is ih a n p iu ta n g r a g u - r a g u B e r s ih J u m la h P iu ta n g P r e m i
b.
31 D esem ber 2011 R p '0 0 0
Berdasarkan Umur 31 Maret 2012 Rp'000
31 Desember 2011 Rp'000
Jatuh tempo 1 - 60 hari Jatuh tempo > 60 hari
16,620,350 2,336,748
8,951,327 2,139,359
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih
18,957,098 (3,921,880) 15,035,218
11,090,686 (3,916,102) 7,174,584
27
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 c.
Berdasarkan Mata Uang 31 Maret 2012 Rp'000
d.
31 Desember 2010 Rp'000
Rupiah Dollar Amerika Serikat Dollar Singapura Euro Poundsterling Hongkong Dollar Yen Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
18,351,734 568,586 726 32,384 3,668 18,957,098 (3,921,880)
10,335,858 736,434 17,032 1,234 128 11,090,686 (3,916,102)
Bersih
15,035,218
7,174,584
Berdasarkan Jenis Asuransi 31 Maret 2012 Rp'000 Kendaraan bermotor Kebakaran Pengangkutan Lainnya Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih
4,596,132 2,633,600 2,537,698 9,189,668 18,957,098 (3,921,880) 15,035,218
31 Desember 2011 Rp'000 3,184,619 2,807,746 1,265,392 3,832,929 11,090,686 (3,916,102) 7,174,584
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang premi. Manajemen berpendapat piutang premi pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga (Catatan 30). Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, piutang premi-bersih diperkenankan merupakan piutang premi berumur kurang dari 60 hari masing-masing sebesar Rp 13.842.220 ribu dan Rp 7.646.655 ribu.
28
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 8. PIUTANG REASURANSI
a.
Berdasarkan Asuradur 31 Mar et 2012 Rp'000
31 Des ember 2011 Rp'000
Pihak ketiga Rupiah Reas ur adur dalam neger i Reas ur adur luar neger i Jumlah
4,329,941 582,152 4,912,093
319,941 137,098 457,039
Mata y ang as ing Reas ur adur dalam neger i Reas ur adur luar neger i Jumlah
3,845,133 3,845,133
106,734 106,734
Jumlah phak ketiga Peny is ihan piutang r agu- r agu Jumlah Jumlah Piutang Reas ur ans i - Ber s ih
8,757,226 ( 200,000) 8,557,226 8,557,226
563,773 ( 205,779) 357,994 357,994
b.
Berdasarkan Umur Piutang reasuransi berdasarkan umur sesuai dengan perjanjian adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012 Rp'000
c.
31 Desember 2011 Rp'000
Jatuh tempo 1 - 60 hari Jatuh tempo > 60 hari
8,019,508 737,718
211,240 352,533
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih
8,757,226 (200,000) 8,557,226
563,773 (205,779) 357,994
Berdasarkan Mata Uang 31 Maret 2012 Rp'000
31 Desember 2011 Rp'000
Rupiah Dollar Amerika Serikat
4,936,268 3,820,958
457,039 106,734
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
8,757,226 (200,000)
563,773 (205,779)
Bersih
8,557,226
357,994
29
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 d.
Berdasarkan Jenis Asuransi 31 Maret 2012 Rp'000 Kebakaran Kendaraan bermotor Lainnya
31 Desember 2011 Rp'000
7,038,698 421,361 1,297,167
125,680 305,414 132,679
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
8,757,226 (200,000)
563,773 (205,779)
Bersih
8,557,226
357,994
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang reasuransi. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang reasuransi kepada pihak ketiga. Manajemen berpendapat piutang reasuransi pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilakukan dengan pihak ketiga (Catatan 30). Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, piutang reasuransi-bersih diperkenankan merupakan piutang reasuransi-bersih berumur kurang dari 60 hari masing-masing sebesar Rp 8.019.507 ribu dan Rp 202.724 ribu . 9. ASET TETAP 1 Januari 2010 Rp'000 Biaya perolehan Tanah Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor Aktiva sewa guna usaha Kendaraan Bermotor Jumlah Akumulasi penyusutan Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor Aktiva sewa guna usaha Kendaraan Bermotor Jumlah
1,381,500 3,641,847 8,094,228
Penambahan
Pengurangan
Rp'000
Rp'000 -
31 Maret 2012 Rp'000
100,000
1,381,500 3,641,847 7,994,228
11,279,558
579,424
1,485
11,857,497
1,219,000 25,616,133
579,424
101,485
1,219,000 26,094,072
977,554 4,697,831
45,523 207,883
68,587
1,023,077 4,837,127
8,753,780
377,718
1,485
9,130,013
528,551 14,957,716
42,260 673,384
70,072
570,811 15,561,028
Jumlah Tercatat
10,533,044
30
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 1 Januari 2010 Rp'000 Biaya perolehan Tanah Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor Aktiva sewa guna usaha Kendaraan Bermotor Jumlah Akumulasi penyusutan Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor Aktiva sewa guna usaha Kendaraan Bermotor Jumlah
Penambahan
Pengurangan
Rp'000
Rp'000
31 Maret 2011 Rp'000
1,381,500 3,981,668 7,493,943
463,800
90,000
1,381,500 3,981,668 7,867,743
9,410,348
283,463
-
9,693,811
1,219,000 23,486,459
747,263
90,000
1,219,000 24,143,722
837,535 3,908,071
49,747 208,782
80,133
887,282 4,036,720
7,204,713
338,209
-
7,542,922
330,100 12,280,419
88,336 685,074
80,133
418,436 12,885,360
Jumlah Tercatat
11,258,362
Beban penyusutan sampai dengan 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp 673.384 ribu dan Rp 2.933.606 ribu. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 aset tetap, kecuali tanah, masing-masing telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 13.856.398 ribu kepada PT Panin Insurance Tbk, pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 30) dan PT Asuransi Wahana Tata serta PT Asuransi Buana Independent. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aktiva yang dipertanggungkan. Manajemen berpendapat tidak terdapat penurunan nilai aktiva tetap selama 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 kekayaan yang diperkenankan dari aktiva tetap-bersih masing-masing sebesar Rp 7.536.220 ribu dan Rp 7.385.310 ribu Keuntungan penjualan asset tetap adalah sebagai berikut:
31
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 31 Maret 2012 Rp'000 80,000 (31,413) 48,587
Harga jual Nilai buku Kerugian penjualan aset tetap
31 Desember 2011 Rp'000 155,925 (50,505) 105,420
10. ASET LAIN-LAIN – BERSIH 31 Maret 2012 Rp'000 Uang muka pembelian barang Akumulasi dana program asuransi Piutang bunga deposito, reksadana dan obligasi Uang jaminan Piutang hasil penjualan barang-barang sisa klaim
31 Desember 2011 Rp'000
12,732,666 6,161,843
6,007,386
3,325,792 451,116
3,789,126 434,528
467,978
632,475
Lainnya
86,902
37,962
Jumlah
23,226,297
10,901,477
Piutang bunga deposito dan obligasi, uang jaminan dan piutang hasil penjualan barangbarang sisa klaim diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Nilai tercatat dari aset keuangan ini mendekati nilai wajarnya karena jatuh tempo dalam jangka pendek. Berdasarkan penelaahan atas jumlah terpulihkan aset keuangan tersebut di atas, manajemen Perusahaan memutuskan bahwa jumlah tersebut masih dapat dipulihkan sehingga tidak dibentuk cadangan penurunan nilai. Akumulasi Dana Program Asuransi Merupakan pendanaan Perusahaan melalui PT Panin Life, pihak berelasi, untuk memenuhi liabilitas imbalan pasca kerja. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, kekayaan yang diperkenankan dari aset lain-lain masing-masing sebesar Rp 3.325.792 ribu dan Rp 3.789.126 ribu.
32
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 11. UTANG KLAIM a. Berdasarkan Nasabah 3 1 M a re t 2012 R p '0 0 0 P ih a k b e r e la s i P T B a n k P a n In d o n e s ia T b k P T C lip a n F in a n c e In d o n e s ia T b k
31 D esem ber 2011 R p '0 0 0
5 0 ,0 2 4 1 9 6 ,7 2 1
7 ,8 2 5 6 ,8 0 0
2 4 6 ,7 4 5
1 4 ,6 2 5
P ih a k k e tig a J u m la h p ih a k k e tig a
1 7 7 ,5 0 4
2 5 6 ,2 0 9
J u m la h H u ta n g K la im
4 2 4 ,2 4 9
2 7 0 ,8 3 4
J u m la h
b. Berdasarkan Bisnis 31 Maret 2012 Rp'000
31 Desember 2011 Rp'000
Kesehatan Kendaraan bermotor Kebakaran Lainnya
229,085 189,195 5,969
252,234 9,336 8,811 453
Jumlah
424,249
270,834
Manajemen berpendapat bahwa hutang klaim kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga (Catatan 30). 12. ESTIMASI KLAIM RETENSI SENDIRI 31 Maret 2012 Rp'000
31 Desember 2011 Rp'000
Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Kebakaran Pengangkutan Lainnya
36,900,934 10,830,562 4,006,038 871,393 424,340
35,955,229 9,933,354 4,690,339 408,818 557,520
Jumlah
53,033,267
51,545,260
Dalam estimasi klaim retensi sendiri ini termasuk estimasi atas klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan masing-masing sebesar nihil pada tanggal 31 Maret 2012 dan Rp 5.721.000 ribu pada tanggal 31 Desember 2011. Seluruh estimasi klaim retensi sendiri dalam mata uang Rupiah.
33
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 13. PREMI YANG BELUM MERUPAKAN PENDAPATAN Berdasarkan Bisnis 31 Maret 2012 Rp'000 Kendaraan berm otor Kes ehatan dan kecelakaan diri Kebakaran Pengangkutan Lainnya Jum lah
31 Des em ber 2011 Rp'000
89,171,565 56,679,316 8,836,520 2,882,178 1,336,304
83,949,763 41,547,124 7,913,610 2,920,358 843,672
158,905,883
137,174,527
Manajemen berpendapat transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilakukan dengan pihak ketiga (Catatan 30). 14. UTANG REASURANSI a. Berdasarkan Asuradur 31 Maret
31 Desember
2012 Rp'000
2011 Rp'000
Pihak ketiga Rupiah Reasuradur dalam negri Reasuradur luar negri Jumlah - Rupiah
2,746,467 3,333,466 6,079,933
2,309,082 2,863,234 5,172,316
Reasuradur dalam negri
434,845
681,234
Reasuradur luar negri
128,113
68,507
Jumlah - mata uang asing
562,958
749,741
6,642,891
5,922,057
Mata uang asing
Jumlah Hutang Reasuransi
Manajemen berpendapat hutang reasuransi kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilakukan dengan pihak ketiga (Catatan 30). b. Berdasarkan Umur Hutang reasuransi berdasarkan umur sesuai dengan perjanjian adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012 Rp'000
31 Desember 2011 Rp'000
Jatuh tempo 1 - 60 hari Jatuh tempo > 60 hari
6,642,891 -
5,096,805 825,252
Jumlah
6,642,891
5,922,057
34
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 c. Berdasarkan Mata Uang 31 Maret 2012 Rp'000
31 Desember 2011 Rp'000
Rupiah Dollar Amerika Serikat Dollar Singapura Euro Yen Jepang
6,162,398 451,596 13,726 15,171 -
5,172,316 717,853 5,325 19,050 7,513
Jumlah
6,642,891
5,922,057
d. Berdasarkan Jenis Asuransi 31 Maret 2012 Rp'000
31 Desember 2011 Rp'000
Kebakaran Kendaraan bermotor Pengangkutan Lainnya
4,824,630 543,178 128,357 1,146,726
2,860,120 1,000,977 403,098 1,657,862
Jumlah
6,642,891
5,922,057
15. UTANG PAJAK 31 Maret 2012 Rp'000 Pajak penghasilan badan Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Jumlah
31 Desember 2011 Rp'000
9,981,510
8,300,037
1,977,576 61,248
735,354 22,983
12,020,334
9,058,374
16. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 31 Maret 2012 Rp'000
31 Desember 2011 Rp'000
Bonus karyawan Jasa profesional Lainnya
2,790,000 417,500 6,192,963
9,066,075 320,000 4,935,338
Jumlah
9,400,463
14,321,413
35
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 17. PENDAPATAN PREMI DITANGGUHKAN Akun ini merupakan premi yang diterima dimuka atas pertanggungan dengan periode lebih dari satu tahun setelah memperhitungkan komisi yang dibayar.
a. Berdasarkan Nasabah 31 Maret 2011 Rp'000
31 Des em ber 2011 Rp'000
Pihak yang m em punyai hubungan is tim ewa PT Bank Pan Indones ia Tbk PT Clipan Finance Indones ia Tbk PT Verena Oto Finance
116,764,825 29,025,186 75,540
107,042,684 28,895,508 84,520
Jum lah hubungan is tim ewa
145,865,551
136,022,712
Pihak ketiga PT Bina Multi Finance PT Bank Victoria Internas ional Tbk Lainnya (m as ing-m as ing dibawah Rp 200 juta)
1,891,449 34,394 5,529,603
1,665,004 5,439,398
Jum lah pihak ketiga
7,455,446
7,104,402
153,320,997
143,127,114
Jum lah
b. Berdasarkan Bisnis 31 Maret 2011 Rp'000 Kendaraan bermotor Kebakaran Lainnya Jumlah
31 Desember 2010 Rp'000
139,049,871 13,962,315 308,811 153,320,997
128,265,602 14,597,181 264,331 143,127,114
18. UTANG SEWA PEMBIAYAAN Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011, pembayaran minimum sewa guna usaha berdasarkan jatuh tempo sebagaimana tercantum dalam perjanjian sewa guna usaha adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012
31 Des ember 2011
P e m b a y a r a n y a n g ja t u h t e m p o p a d a t a h u n 2 0 1 2 J u m la h p e m b a y a r a n m in im u m s e w a p e m b ia y a a n Bunga
2 2 8 ,3 7 9 2 2 8 ,3 7 9 ( 4 5 ,5 3 0 )
3 4 2 ,5 6 9 3 4 2 ,5 6 9 ( 6 8 ,2 9 4 )
N ila i t u n a i p e m b a y a r a n m in im u s e w a p e m b ia y a a n
1 8 2 ,8 4 9
2 7 4 ,2 7 5
Hutang sewa guna usaha berasal dari transaksi sewa guna usaha kendaraan bermotor 36
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 dengan PT Clipan Finance Indonesia Tbk, pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 30). Manajemen Perusahaan menetapkan kebijakan untuk membeli kendaraan niaga melalui sewa pembiayaan (finance lease). Jangka waktu sewa untuk 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah 3 tahun dengan tingkat bunga efektif 8,3% per tahun. Semua hutang sewa pembiayaan didenominasi dalam Rupiah yang dibayar setiap bulan dalam suatu jumlah tetap. 19. UTANG LAIN-LAIN 31 Maret 2012 Rp'000 Utang kepada pihak berelasi Lainnya Jumlah
32,241,037 1,772,572 34,013,609
31 Desember 2011 Rp'000 27,282,205 2,234,743 29,516,948
Utang lain-lain diklasifikasikan dalam kategori liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Biaya perolehan diamortisasi daro liabilitas lain-lain yang merupakan liabilitas tanpa suku bunga adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, nilai tercatat utang lain-lain mendekati nilai wajarnya karena jatuh tempo dalam jangka pendek. 20. MODAL SAHAM 31 Maret 2012
Nam a Pem egang Saham
Jum lah s aham
PT Bank Pan Indones ia Tbk 388,000,000 PT Panin Ins urance Tbk 915,914,693 Dana Pens iun Karyawan Panin Bank 422,868,000 Mas yarakat (m as ing-m as ing dibawah 5%) 1,146,507,067 Jum lah
2,873,289,760
37
Pers entas e Kepem ilikan %
Jum lah Modal Ditem patkan dan Dis etor Rp'000
13.50 31.88 14.72 39.90
38,800,000 91,591,469 42,286,800 114,650,707
100.00
287,328,976
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 31 Desember 2011
Nama Pemegang Saham
Jumlah saham
Persentase Kepemilikan %
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Rp'000
PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Panin Insurance Tbk Dana Pensiun Karyawan Panin Bank Masyarakat (masing-masing dibawah 5%)
388,000,000 910,914,693 422,868,000 1,151,507,067
13.50 31.70 14.72 40.08
38,800,000 91,091,469 42,286,800 115,150,707
Jumlah
2,873,289,760
100.00
287,328,976
Berdasarkan akta No. 15 tanggal 26 Oktober 2011, dibuat di hadapan notaris Erni Rohaini, S.H., MBA, notaris di Jakarta, modal dasar Perusahaan meningkat dari Rp 384.000 juta menjadi Rp 574.600 juta, terbagi menjadi 5.746.000.000 saham. Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham sebagaimana tercantum dalam Akta No.9 tanggal 17 September 2011 dari Erno Rohaini, SH, MBA, notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui penawaran umum terbatas I sejumlah 1.436.644.880 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham yang disertai waran Cuma-Cuma sebanyak 478.881.626 waran. Selusuh dana penerbitan saham tersebut diakui sebagai modal disetor dan tambahan modal disetor.
Jumlah waran yang beredar pada tanggal 31 Desember 2011 adalah 478.881.626 waran seri II yang diterbitkan melalui Penawaran Umum Terbatas I. Periode pelaksanaan waran adalah sejak tanggal 10 April 2012 sampai dengan 9 Oktober 2014, dengan harga pelaksanaan Rp 175 per saham. Perubahan jumlah saham beredar sejak tahun 2009 hingga 31 Maret 2012 sebagai berikut: Lembar Saldo 1 Januari 2010 dan 2009 Pelaksanaan waran Saldo 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 Pelaksanaan right issue Jumlah lembar saham
1,218,742,000 217,902,880 1,436,644,880 1,436,644,880 2,873,289,760
21. TAMBAHAN MODAL DISETOR Akun ini merupakan agio saham setelah dikurangi biaya emisi sehubungan dengan penawaran umum saham perdana Perusahaan pada tahun 2005, dengan rincian sebagai berikut:
38
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 Rp'000 Jumlah yang diterima dari pengeluaran 240.000.000 saham Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor
25,200,000 24,000,000
Tambahan modal disetor Biaya emisi saham
1,200,000 (1,434,872)
Tambahan modal disetor - bersih
(234,872)
Agio saham tahun 2011 Tambahan modal disetor Biaya emisi saham tahun 2011 Tambahan modal disetor - bersih
71,832,244 71,597,372 (3,797,087) 67,800,285
22. KOMPONEN EKUITAS LAINNYA 31 Maret 2012 Rp'000 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Rugi belum direalisasi dari pemilikan efek tersedia untuk dijual Jumlah
31 Desember 2011 Rp'000
5,449,502
5,449,502
1,702,075 7,151,577
(8,581,350) (3,131,848)
23. PENDAPATAN PREMI
Premi bruto Rp'000 Kendaraan bermotor Kebakaran Pengangkutan Lainnya Jumlah
31 Maret 2012 Penurunan (kenaikan) Premi premi yang belum reasuransi merupakan pendapatan Rp'000 Rp'000
Pendapatan premi Rp'000
62,933,544 16,459,262 2,850,873 34,725,182
(1,707,797) (9,820,676) (435,446) (2,936,641)
(5,221,802) (922,911) 38,180 (15,624,823)
56,003,945 5,715,675 2,453,607 16,163,718
116,968,861
(14,900,560)
(21,731,356)
80,336,945
39
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
Premi bruto Rp'000
31 Maret 2011 Penurunan (kenaikan) Premi premi yang belum reasuransi merupakan pendapatan Rp'000 Rp'000
Pendapatan premi Rp'000
Kendaraan bermotor Kebakaran Pengangkutan Lainnya
48,095,757 11,254,157 3,193,930 20,496,089
(1,031,756) (5,419,227) (655,995) (2,284,972)
(2,013,640) (94,258) (222,069) (1,773,141)
45,050,361 5,740,672 2,315,866 16,437,976
Jumlah
83,039,933
(9,391,950)
(4,103,108)
69,544,875
Jumlah pendapatan premi dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa untuk tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 69,72 % dan 61,29 % dari jumlah pendapatan premi bruto dengan rincian adalah sebagai berikut:
PT PT PT PT PT
Bank Pan Indonesia Tbk Clipan Finance Indonesia Tbk Verena Oto Finance Panin Syariah Panin Insurance Tbk
Jumlah
31 Maret 2012 Rp'000
31 Maret 2011 Rp'000
58,706,090 13,409,508 29,328 1,650,062 7,752,530
31,729,024 8,546,711 57,809 4,870,920
81,547,518
45,204,464
Manajemen berpendapat transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama sebagaimana bila dilakukan dengan pihak ketiga (Catatan 30). 24. BEBAN KLAIM 31 Maret 2012
Klaim bruto Rp'000
Klaim reasuransi Rp'000
Kendaraan bermotor Kebakaran Pengangkutan Lainnya
19,082,118 4,020,999 17,622,569
(512,246) (1,625,433) (293,443)
Jumlah
40,725,686
(2,431,122)
40
Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri Rp'000 945,706 (684,301) 462,575 764,027 1,488,007
Beban klaim Rp'000 19,515,578 1,711,265 462,575 18,093,153 39,782,571
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 31 Maret 2011
Klaim bruto Rp'000
Klaim reasuransi Rp'000
Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri Rp'000
Beban klaim Rp'000
Kendaraan bermotor Kebakaran Pengangkutan Lainnya
12,712,190 713,170 486,124 14,147,950
(30,423) (354,969) (5,526)
(163,022) 277,708 (454,587) (690,957)
12,518,745 635,909 31,537 13,451,467
Jumlah
28,059,434
(390,918)
(1,030,858)
26,637,658
Jumlah beban klaim dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa untuk Maret 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 51,90% dan 36,07 % dari jumlah beban klaim bruto dengan rincian sebagai berikut:
PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Verena Oto Finance PT Clipan Finance Indonesia Tbk PT Panin Syariah PT Panin Insurance Tbk
31 Maret
31 Maret
2012
2011
16,696,825 12656 4,275,348 114,003 36,529 21,135,361
7,197,942 12,751 2,905,143 5,359 10,121,195
Manajemen berpendapat transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama sebagaimana bila dilakukan dengan pihak ketiga (Catatan 30). 25. BEBAN KOMISI DAN POTONGAN- BERSIH 31 Maret 2012 Rp'000
31 Maret 2011 Rp'000
Kendaraan bermotor Kebakaran Lainnya
14,746,222 1,451,527 2,426,715
11,656,849 1,367,131 2,434,575
Jumlah
18,624,464
15,458,555
Manajemen berpendapat transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama sebagaimana bila dilakukan dengan pihak ketiga (Catatan 30).
41
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
26. HASIL INVESTASI
Bunga deposito berjangka, reksadana dan obligasi Keuntungan penjualan reksadana dan obligasi Keuntungan selisih kurs mata uang asing - bersih Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Keuntungan yang belum direalisasi dari kenaikan nilai wajar efek diperdagangkan Lainnya Jumlah
31 Maret 2012 Rp'000
31 Maret 2011 Rp'000
11,901,389
11,561,425
5,829,352
-
134,200
(183,300)
87,016
(189,461)
-
(1,244) 29,934
17,951,957
42
11,217,354
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
27. BEBAN USAHA 31 Maret 2012 Rp'000 Tenaga kerja Gaji dan upah Tunjangan hari raya dan bonus Tunjangan PPh karyawan Proteksi dan dana Pendidikan dan pelatihan Beban kesehatan Lembur Seragam karyawan Imbalan pasca kerja Lainnya Jumlah Tenaga Kerja Sewa Pemasaran Telepon, teleks dan faksimili Penyusutan (Catatan 7) Perbaikan dan pemeliharaan Perjalanan Perlengkapan kantor Jasa profesional Lainnya (masing-masing dibawah Rp 100 juta) Jumlah
5,317,424 2,790,000 1,965,000 51,422 1,278,477 3,543 100,825 166,715 1,024,720 371,291 13,069,417
31 Maret 2011 Rp'000 4,289,742 1,875,000 1,212,750 636,147 15,207 21,207 204,670 618,129 511,423 9,384,275
887,709 1,051,254 384,189 673,385 52,285 45,315 338,576 383,385
766,067 925,975 370,861 685,074 95,718 42,171 8,988 436,810
932,150
1,069,773
17,817,665
13,785,712
Manajemen berpendapat transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama sebagaimana bila dilakukan dengan pihak ketiga (Catatan 30).
43
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 28. PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN – BERSIH 31 Maret 2012 Rp'000
31 Maret 2011 Rp'000
Jasa giro Hasil administrasi polis Keuntungan kurs mata uang asing bersih Biaya administrasi bank Lainnya
80,042 467,829
59,139 418,964
(16,674) (44,086) 49,191
(214,043) (44,594) 127,909
Jumlah
536,302
347,375
29. PAJAK PENGHASILAN Beban (manfaat) pajak terdiri dari: 31 Maret 2012 Rp'000 Pajak kini Pajak tangguhan
31 Maret 2010 Rp'000
4,136,495 (1,211,131) 2,925,364
3,695,607 (232,229) 3,463,378
Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut: 3 1 M a re t 2012 R p '0 0 0 L a b a s e b e lu m p a ja k m e n u ru t la p o ra n la b a ru g i
2 2 ,6 0 0 ,5 0 3
3 1 M a re t 2011 R p '0 0 0
2 5 ,2 2 7 ,6 7 9
P e rb e d a a n te m p o re r: B e b a n im b a la n p a s c a k e rja P re m i y a n g b e lu m m e ru p a k a n p e n d a p a ta n P e m b a y a ra n p o k o k S G U S e w a p e m b ia y a a n
1 ,0 2 4 ,7 2 0 1 0 ,3 6 3 ,2 2 9 (9 1 ,4 2 5 ) 6 8 ,6 1 5
6 1 8 ,1 2 8 (9 1 ,4 2 5 ) 1 8 2 ,8 5 0
J u m la h
1 1 ,3 6 5 ,1 3 9
7 0 9 ,5 5 3
44
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 P e r b e d a a n y a n g t id a k d a p a t d ip e r h it u n g k a n m e n u r u t f is k a l: T u n ja n g a n a s u r a n s i k a r y a w a n P e m e lih a r a a n k e n d a r a a n P e n y u s u t a n A k t iv a T e t a p P e n y u s u ta n P o k o k H u ta n g S G U P e n y u s u t a n A k t iv a T e t a p S G U Sum bangan B a g ia n la b a b e r s ih p e r u s a h a a n a s o s ia s i J a s a g ir o B u n g a d e p o s it o , r e k s a d a n a d a n o b lig a s i L a in - la in
2 5 7 ,2 3 4 1 1 ,3 7 9 3 1 ,9 4 7
1 1 6 ,9 3 9 9 5 ,7 1 8 4 6 ,5 5 3 1 ,8 0 5
8 7 ,0 1 6 (8 0 ,0 4 2 )
(1 8 9 ,4 6 1 ) (5 9 ,1 3 9 )
(1 7 ,7 3 0 ,7 4 1 ) 3 ,5 4 3
(8 ,9 1 5 ,4 5 4 ) (2 ,2 5 1 ,7 6 3 )
(1 7 ,4 1 9 ,6 6 4 )
(1 1 ,1 5 4 ,8 0 2 )
1 6 ,5 4 5 ,9 7 8
1 4 ,7 8 2 ,4 3 0
J u m la h L a b a ( R u g i) K e n a P a ja k
Perhitungan beban dan hutang pajak kini adalah sebagai berikut: 2012 Rp'000 Beban pajak kini: 25% x Rp 16.545.978 ribu tahun 2012 25% x Rp 14.782.430 ribu tahun 2011 Jum lah
4,136,495 4,136,495
2011 Rp'000 3,695,608 3,695,608
Pajak Tangguhan
31 Desember 2010 Rp'000
Dikreditkan ke laporan laba rugi Rp'000
Liabilitas imbalan pasca kerja IBNR Penyisihan kerugian nilai Aset sew a pembiayaan
4,078,074 531,000 1,080,469 (200,817)
109,246 122,983
4,187,320 531,000 1,080,470 (77,834)
Jumlah
5,488,726
232,229
5,720,956
31 Maret 2011 Rp'000
Dikreditkan ke laporan laba rugi Rp'000
851,408 899,250 (133,856) 1,616,802
31 Desember 2011 Rp'000
Dikreditkan ke laporan laba rugi Rp'000
5,038,728 1,430,250 1,080,470 (211,690)
1,216,833 (5,702)
6,255,561 1,430,250 1,080,470 (217,392)
7,337,758
1,211,131
8,548,889
30. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA Sifat Hubungan Istimewa a. Pihak-pihak yang pemegang sahamnya dan/atau manajemennya sama dengan Perusahaan, 45
31 Maret 2012 Rp'000
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 yaitu: PT Panin Life Tbk (Panin Life), PT Panin Sekuritas Tbk (Panin Sekuritas), PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFI), PT Laksayudha Abadi (Laksayudha), PT Terminal Builders, PT Amana Jaya dan PT Verena Oto Finance (VOF) DAN Bank Panin Syariah (BPS). b. PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin) dan PT Panin Insurance Tbk (Panin Insurance) merupakan pemegang saham Perusahaan. Transaksi Hubungan Istimewa Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dimana Manajemen berpendapat transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama sebagaimana bila dilakukan dengan pihak ketiga, yang meliputi antara lain:
a. Perusahaan menempatkan giro dan deposito pada Bank Panin, yang dicatat sebagai bagian dari akun kas dan bank (Catatan 3 dan 5), yang meliputi 5,36% dan 8,40 % dari jumlah aktiva masing-masing pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011. b. Perusahaan mempunyai efek tersedia untuk dijual dari Bank Panin dan CFI yang meliputi 8,93 % dan 7,19 % dari jumlah aktiva masing-masing pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011. c. Perusahaan mempunyai penyertaan dalam bentuk saham pada Laksayudha yang meliputi5,62% dan 5,97% dari jumlah aktiva masing-masing pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Catatan 5). d. CFI, VOF, Bank Panin dan Panin Insurance mengasuransikan agunan kreditnya pada Perusahaan (Catatan 6, 10, 12,17, 21 dan 22). Pada tanggal neraca, piutang yang timbul dari transaksi tersebut dicatat sebagai bagian dari piutang premi, yang meliputi 0,66 % dan 0,97% dari jumlah aktiva masing-masing ada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011. Utang klaim yang berasal dari transaksi tersebut meliputi 0,05% dan 0,20 % dari jumlah kewajiban masing-masing pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 . Pendapatan premi ditangguhkan yang berasal dari transaksi tersebut meliputi 32,18 % dan 33,99 % dari jumlah kewajiban masing-masing pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011. Pendapatan premi yang berasal dari transaksi tersebut meliputi 69,72 % dan 61,29 % dari jumlah pendapatan premi bruto masing-masing untuk tahun 2011 dan 2010. f. Perusahaan memperoleh aktiva tetap dari CFI secara capital lease. Utang sewa guna usaha tersebut sebesar 0,04% dari jumlah kewajiban untuk tahun 2012. 4.
INFORMASI SEGMEN Segmen Usaha Segment usaha disajikan berdasarkan asuransi kendaraan bermotor, kebakaran, pengangkutan dan lainnya. Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:
46
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 31 Maret 2012 Kendaraan bermotor Rp'000 Pendapatan
Kebakaran Rp'000
Pengangkutan Rp'000
Lainnya Rp'000
Jumlah Rp'000
62,933,544
16,459,262
2,850,873
14,229,093
96,472,772
21,742,146
2,552,883
1,410,498
(3,775,618)
21,929,909
Hasil Hasil segmen (Daftar I) Hasil investasi yang tidak dapat dialokasikan Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan
17,951,957 (17,665,111)
(2,074,172)
(1,146,005)
3,067,623
(17,817,665)
Laba usaha Penghasilan lain-lain yang tidak dapat dialokasikan Beban pajak yang tidak dapat dialokasikan
22,064,201
Laba Bersih
19,675,139
Aktiva dan Kewajiban Aktiva segmen Premi langsung Penyisihan piutang ragu-ragu yang tidak dapat dialokasikan piutang premi Reasuransi Penyisihan piutang ragu-ragu yang tidak dapat dialokasikan piutang reasuransi Aktiva yang tidak dapat dialokasikan Jumlah Aktiva
536,302 (2,925,364)
4,596,132
2,633,600
2,537,698
9,189,668
18,957,098
421,361
7,038,698
-
1,297,167
(8,349,782) 8,757,226
(200,000) 1,100,545,070 5,017,493
Kewajiban segmen Hutang klaim 189,195 Reasuransi 543,178 Premi ditangguhkan 139,049,871 Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan Jumlah Kewajiban 139,782,244
9,672,298
2,537,698
10,486,835
1,119,709,612
4,824,630 13,692,315
128,357 -
235,053 1,146,726 308,811
424,248 6,642,891 153,050,997
18,516,945
128,357
1,690,590
293,227,889 453,346,025
Informasi Segmen Lainnya (yang tidak dapat dialokasikan) Pengeluaran modal Penyusutan
579,424 673,384
47
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 31 Maret 2011
Pendapatan
Kendaraan bermotor Rp'000
Kebakaran Rp'000
Pengangkutan Rp'000
48,095,757
11,254,157
3,193,930
20,496,089
83,039,933
20,874,767
3,737,633
1,868,027
968,235
27,448,662
Lainnya Rp'000
Jumlah Rp'000
Hasil Hasil segmen (Daftar I) Hasil investasi yang tidak dapat dialokasikan Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan
11,217,354 (13,785,712)
Laba usaha Penghasilan lain-lain yang tidak dapat dialokasikan Beban pajak yang tidak dapat dialokasikan
24,880,304
Laba Bersih
21,764,301
Aktiva dan Kewajiban Aktiva segmen Premi langsung Penyisihan piutang ragu-ragu yang tidak dapat dialokasikan piutang premi Reasuransi Penyisihan piutang ragu-ragu yang tidak dapat dialokasikan piutang reasuransi Aktiva yang tidak dapat dialokasikan Jumlah Aktiva Kewajiban segmen Hutang klaim Reasuransi Premi ditangguhkan Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan Jumlah Kewajiban
347,375 (3,463,378)
3,110,506
3,801,469
1,690,512
8,043,360
214,743
60,415
-
7,370
16,645,847
(3,921,880) 282,528
(200,000) 673,619,357 3,325,249
3,861,884
1,690,512
8,050,730
686,425,852
2,453,045 93,863
24,553 1,987,960 12,590
69,777 -
16,958 1,589,767 292
41,511 6,100,549 106,745
2,546,908
2,025,103
69,777
1,607,017
307,784,769 314,033,574
Informasi Segmen Lainnya (yang tidak dapat dialokasikan) Pengeluaran modal Penyusutan
747,263 685,074
Segmen Geografis Perusahaan beroperasi di tiga wilayah geografis utama. Pendapatan berdasarkan pasar geografis Berikut ini adalah jumlah pendapatan Perusahaan berdasarkan pasar geografis: 48
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 31 Maret 2012 Rp'000 Jakarta Surabaya Bandung Lainnya Jumlah
31 Maret 2011 Rp'000
68,816,061 7,704,489 2,771,427 37,676,884
46,908,485 5,182,767 1,884,454 29,064,227
116,968,861
83,039,933
30. AKTIVA DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Maret 2012 Perusahaan mempunyai aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut: 31 Maret 2012 Mata Uang Asing/ Ekuivalen/ Foreign Equivalent in Currency Rp'000 Aktiva Kas dan bank Deposito Piutang premi
Piutang reasuransi Piutang bunga Aktiva Lain-Lain
USD USD USD SGD EUR JPY USD USD USD
1,350,000.00 143,822.03 61,937.46 99.35 2,641.64 32,825.82 418,859.75 1,189.52 4,324.90
Jumlah Aktiva Kewajiban Utang reasuransi
Utang komisi Utang pajak
12,393,000 1,320,286 568,586 726 32,384 3,669 3,845,132 10,920 39,703 18,214,405
USD SGD EUR USD USD SGD EUR JPY
49,193.50 1,878.07 1,237.59 6,443.47 541.43 0.44 0.07 154.69
Jumlah Kewajiban
451,596 13,726 15,172 59,151 4,970 3 1 17.29 544,637
Jumlah Aktiva Bersih
17,669,769
49
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 kurs konversi yang digunakan Perusahaan adalah sebagai berikut: 31 Maret
Mata Uang Asing 1 USD 1 JPY 1 SGD 1 EUR
2012 Rp
2011 Rp
9,180 111.76 7,308.64 12,258.98
8,709 105.14 6,905.89 12,316.71
31. INFORMASI LAINNYA a. Analisis Kekayaan dan Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, Perusahaan setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas yang dihitung dengan menggunakan pendekatan Risk Based Capital (RBC). Perusahaan setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas minimum sebesar 120% dari risiko kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan kewajiban. Tingkat solvabilitas dihitung dengan mengurangi seluruh kewajiban (kecuali pinjaman subordinasi) dari kekayaan yang diperkenankan. Pada tahun 2007, Perusahaan telah menghitung batas Solvabilitas dengan menggunakan petunjuk perhitungan RBC yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (DJLK), dimana pada tahun 2008, peraturan ini diganti dengan peraturan dari Badan Pengawas Pasar Modal – Lembaga Keuangan (Bapepam – LK). Batas tingkat solvabilitas minimum dihitung dengan mempertimbangkan kegagalan pengelolaan kekayaan, ketidakseimbangan antara proyeksi arus kekayaan dan kewajiban, ketidakseimbangan antara nilai kekayaan dan kewajiban dalam setiap jenis mata uang, perbedaan antara beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan, ketidakcukupan premi akibat perbedaan hasil investasi yang diasumsikan dalam penetapan premi dengan hasil investasi yang diperoleh, ketidakmampuan pihak reasuradur untuk memenuhi kewajiban membayar klaim dan deviasi lainnya yang timbul dari pengelolaan kekayaan dan kewajiban. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011, rasio pencapaian solvabilitas yang dihitung sesuai dengan Peraturan Bapepam – LK No. PER-02/BL/2009 dan Keputusan DJLK Np. 3607/LK/2007 tanggal 19 Agustus 2004 adalah sebesar 280 % dan 248 %. Perhitungan analisis kekayaan dan batas tingkat solvabilitas Perusahaan disajikan dalam daftar II dan III.
50
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 b. Rasio Keuangan 31 Maret 2012 Rasio investasi terhadap cadangan teknis ditambah 25% modal sendiri Rasio premi neto terhadap premi bruto Rasio premi neto terhadap modal sendiri Rasio premi tidak langsung terhadap premi langsung Rasio biaya pendidikan dan pelatihan terhadap biaya pegawai dan pengurus
51
31 Maret 2011
276.92% 71.34% 12.52%
269.20% 70.07% 15.63%
2.15%
0.03%
9.78%
6.78%
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAFTAR I : PENDAPATAN, BEBAN DAN HASIL UNDERWRITING UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2012 DAN 2011
Lainnya
Lainnya
2012
Kendaraan bermotor 2011
2012
Kebakaran 2011
2012
Pengangkutan 2011
2012
2011
2010
Jumlah 2010
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Premi bruto
62,933,544
48,095,757
16,459,262
11,254,157
2,850,873
3,193,930
34,725,182
20,496,089 116,968,861
83,039,933
Premi reasuransi
(1,707,796)
(1,031,756)
(9,820,676)
(5,419,227)
(435,446)
(655,994)
(2,936,642)
(2,284,973) (14,900,560)
(9,391,950)
belum merupakan pendapatan
(5,221,802)
(2,013,640)
(922,911)
(94,258)
38,180
(222,069) (15,624,823)
(1,773,141) (21,731,356)
(4,103,108)
Jumlah Pendapatan Underwriting
56,003,946
45,050,361
5,715,675
5,740,672
2,453,607
2,315,867
16,163,717
16,437,975
80,336,945
69,544,875
19,082,118
12,712,190
4,020,999
713,170
-
486,124
17,622,569
14,147,950
40,725,686
28,059,434
(512,246)
(30,423)
(1,625,433)
(354,969)
-
-
(293,441)
(5,527)
(2,431,120)
(390,919)
PENDAPATAN UNDERWRITING Pendapatan premi
Penurunan (kenaikan) premi yang
BEBAN UNDERWRITING Beban klaim Klaim bruto Klaim reasuransi Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri
945,706
(163,022)
(684,301)
277,708
462,575
(454,587)
764,027
(690,957)
1,488,007
(1,030,858)
19,515,578
12,518,745
1,711,265
635,909
462,575
31,537
18,093,155
13,451,466
39,782,573
26,637,657
Beban Komisi Neto
14,746,222
11,656,850
1,451,527
1,367,131
580,535
416,302
1,846,179
2,018,273
18,624,463
15,458,556
Jumlah Beban Underwriting
34,261,800
24,175,595
3,162,792
2,003,040
1,043,110
447,839
19,939,334
15,469,739
58,407,036
42,096,213
HASIL UNDERWRITING
21,742,146
20,874,766
2,552,883
3,737,632
1,410,497
1,868,028
(3,775,617)
968,236
21,929,909
27,448,662
Jumlah beban klaim
52
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAFTAR II : ANALISIS KEKAYAAN Untuk Periode 31 MARET 2012, 31 Desember 2011 dan 31 Maret 2011
31 Maret 2012 Kekayaan yang tidak diperkenankan Rp'000
Kekayaan yang diperkenankan Rp'000
736,857,300 39,929,908 207,698,069 63,743,380
330,500,000 1,000,000 29,435,620 10,830,110
406,357,300 38,929,908 178,262,449 52,913,270
1,048,228,657
371,765,730
676,462,927
5,543,007 15,035,218 8,557,226 37,274 8,548,889 10,533,044 23,226,297
1,193,000 537,720 37,274 8,548,889 2,996,824 19,900,507
5,543,007 13,842,218 8,019,506 7,536,220 3,325,790
1,119,709,612
404,979,944
714,729,668
Kekayaan yang dibukukan Rp'000 Investasi Deposito berjangka Efek diperdagangkan Efek tersedia untuk dijual Penyertaan dalam bentuk saham Jumlah Kas dan bank Piutang premi - bersih Piutang reasuransi - bersih Piutang pegawai Aset pajak tangguhan Aset tetap - bersih Aset lain-lain Jumlah
Kekayaan yang dibukukan Rp'000 Investasi Deposito berjangka Efek diperdagangkan Efek tersedia untuk dijual Penyertaan dalam bentuk saham Jumlah Kas dan bank Piutang premi - bersih Piutang reasuransi - bersih Piutang pegawai Aset pajak tangguhan Aset tetap - bersih Aset lain-lain Jumlah
31 Desember 2011 Kekayaan yang tidak diperkenankan Rp'000
Kekayaan yang diperkenankan Rp'000
727,159,500 18,630,872 196,421,504 63,656,365
332,206,464 29,417,064 5,449,500
394,953,036 18,630,872 167,004,440 58,206,865
1,005,868,241
367,073,028
638,795,213
9,602,029 7,174,584 357,994 34,324 7,337,757 10,658,417 10,901,477
155,270 34,324 7,337,757 3,273,107 7,112,351
9,602,029 7,174,584 202,724 7,385,310 3,789,126
1,051,934,823
384,985,837
666,948,986
53
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAFTAR II : ANALISIS KEKAYAAN Untuk Periode 31 MARET 2012, 31 Desember 2011 dan 31 Maret 2011
Kekayaan yang dibukukan Rp'000
31 Maret 2011 Kekayaan yang tidak diperkenankan Rp'000
Kekayaan yang diperkenankan Rp'000
Inves tas i Depos ito berjangka Efek diperdagangkan Efek ters edia untuk dijual Penyertaan dalam bentuk s aham Jum lah
448,801,430 3,216,629 122,949,168 63,172,850 638,140,077
200,000,000 34,210 6,584,370 206,618,580
248,801,430 3,216,629 122,914,958 56,588,480 431,521,497
Kas dan bank Piutang prem i - bers ih Piutang reas urans i - bers ih Piutang pegawai Aktiva pajak tangguhan Aktiva tetap - bers ih Aktiva lain-lain Jum lah
9,896,480 12,723,966 82,528 47,362 5,720,955 11,258,361 8,556,123 686,425,852
1,129,460 47,362 5,720,955 5,160,659 6,003,729 224,680,745
9,896,480 11,594,506 82,528 6,097,702 2,552,394 461,745,107
54
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAFTAR III : PERHITUNGAN BATAS TINGKAT SOLVABILITAS Untuk Periode 31 MARET 2011, 31 Desember 2010 dan 31 Maret 2010
31 Maret 2011 Rp'000
31 Desember 2011 Rp'000
31 Maret 2011 Rp'000
Tingkat Solvabilitas Kekayaan yang diperkenankan Kewajiban
714,729,668 (453,346,025)
666,948,986 (415,529,801)
461,745,107 (314,033,574)
Jumlah Tingkat Solvabilitas
261,383,643
251,419,185
147,711,533
31,970,600
22,444,676
13,096,600
1,743,380
1,341,981
1,231,960
59,020,510 711,110
58,538,580 1,059,527
44,459,920 673,720
93,445,600
83,384,764
59,462,200
167,938,043
105,287,854
88,249,333
Batas Tingkat Solvabilitas Minimum Kegagalan pengelolaan kekayaan Kekayaan dan Kewajiban Dalam Setiap Jenis Mata Uang Beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan Resiko reasuradur Jumlah Batas Tingkat Solvabilitas Minimum Kelebihan Batas Tingkat Solvabilitas Rasio Pencapaian Solvabilitas
280%
55
302%
248%