PT Apexindo Pratama Duta Tbk dan anak perusahaan Laporan keuangan konsolidasi beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
Daftar Isi
Halaman Laporan Auditor Independen Neraca Konsolidasi ….……………………………...............................................................................................
1-3
Laporan Laba Rugi Konsolidasi …………………..............................................................................................
4
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi ………...............................................................................................
5-7
Laporan Arus Kas Konsolidasi …………………….............................................................................................
8-9
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ……............................................................................................
10 - 66
*************************
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2009
2008
2007
ASET ASET LANCAR 2c,2d,2q, Kas dan setara kas 3,30 Investasi jangka pendek 2e Piutang usaha 2c,2f,4,14 Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2q,30 Pihak ketiga (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar AS$2.124.966 pada tahun 2009, AS$1.424.966 pada tahun 2008 dan AS$348.688 pada tahun 2007) Piutang lain-lain 2c Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2q,30 Pihak ketiga Persediaan (setelah dikurangi penyisihan untuk penurunan nilai dan keusangan sebesar AS$2.893.410 pada tahun 2009 AS$2.193.410 pada tahun 2008 dan AS$1.653.586 pada tahun 2007) 2c,2g,5 Pajak dibayar di muka 2c,2m,6,26 Biaya dibayar di muka 2c,2h,2q,9,30 Rekening bank yang dibatasi penggunaannya 2c,2e,7,14,15
62.339.634 -
49.822.667 1.888.044
43.842.994 -
496.800
-
1.138.318
40.250.103
44.674.283
43.909.508
13.327.019 246.402
416.868 234.725
502.821 129.632
19.658.884 21.645.325 326.011
18.780.853 10.481.471 3.195.295
16.202.019 11.429.548 1.537.151
7.443.484
-
9.528.769
165.733.662
129.494.206
128.220.760
334.666.643 1.198.279 110.988
330.585.404 133.128
357.809.002 455.797 155.268
5.776.945
97.605
263.824
28.737.087
-
-
5.806.531 60.275
7.097.602 136.227
2.438.555 137.624
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR
376.356.748
338.049.966
361.260.070
JUMLAH ASET
542.090.410
467.544.172
489.480.830
JUMLAH ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Aset tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar AS$302.765.691 pada tahun 2009 AS$269.206.198 pada tahun 2008 dan AS$231.766.888 pada tahun 2007) 2c,2i,8,14 Aset derivatif 2c,2s,16 Beban tangguhan - bersih 2j Uang muka pembelian aset tetap 2c Biaya dibayar di mukajangka panjang 2c,2h,2q,9,30 Rekening bank yang dibatasi penggunaannya 2c,2e,7,14,15 Aset lain-lain 2c
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
1
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2009
2008
2007
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN KEWAJIBAN LANCAR Pinjaman jangka pendek Hutang usaha Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Hutang lain-lain Hutang pajak Beban yang masih harus dibayar Bagian dari hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang Obligasi
10 2c,11
4.329.962
72.305.422
-
2q,30
9.978.219 1.318.300 5.020.073 9.744.723
12.585.149 45.197 5.330.322 6.202.921
1.181.531 8.345.815 26.911 5.992.349 12.749.365
77.081.501
-
21.060.722 -
107.472.778
96.469.011
49.356.693
2q,30 2m,26
28.606.191
23.994.269
376.584 27.237.328
2j,14 2j,15 2c,2s,16 2c,2l,29
64.440.993 63.239.006 6.460.784
65.871.612 19.274.958 5.176.694
92.928.497 77.897.412 1.896.271 5.424.715
JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
162.746.974
114.317.533
205.760.807
JUMLAH KEWAJIBAN
270.219.752
210.786.544
255.117.500
2c,2m,12,26 2c,2p,13 2j,14
JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang hubungan istimewa Kewajiban pajak tangguhan - bersih Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Hutang Obligasi Kewajiban derivatif Kewajiban imbalan kerja
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
2
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Catatan EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp500 per saham Modal dasar - 6.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 2.659.850.000 saham pada tahun 2009, 2.658.930.000 saham pada tahun 2008 dan 2.633.665.000 saham pada tahun 2007 2c,17 Tambahan modal disetor - bersih 2c,18
2009
2008
2007
122.030.559 10.090.948
121.990.711 9.946.475
120.631.256 6.159.471
-
131.721
34.830
Program opsi saham karyawan 2c,2t,19 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan anak perusahaan 2c Saldo laba 2c,20 Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
909
32.236
7.764
15.518.747 124.229.495
15.518.747 109.137.738
15.518.747 92.011.262
JUMLAH EKUITAS
271.870.658
256.757.628
234.363.330
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
542.090.410
467.544.172
489.480.830
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
3
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2009
2008
2007
PENDAPATAN
2k,2q,21,30
226.925.127
247.399.068
200.022.013
BEBAN LANGSUNG
2k,2q,22,30
119.905.653
153.749.071
123.770.529
107.019.474
93.649.997
76.251.484
14.262.361
12.998.389
9.217.102
92.757.113
80.651.608
67.034.382
LABA KOTOR BEBAN USAHA
2k,2q,23,30
LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Laba (rugi) atas transaksi 2s,16, derivatif 24 Beban pendanaan - bersih 2i,10,24b,25 Laba (rugi) selisih kurs - bersih 2c,24c Rugi atas pelunasan hutang lebih awal 13,24d Lain-lain - bersih
20.473.237 (58.692.658) (21.325.124) (6.735.677)
(17.834.484) (14.841.070) 13.143.644 (12.097.347) (5.985.330)
(5.163.987 ) (14.086.230 ) 1.115.702 (2.886.579 )
Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih
(66.280.222)
(37.614.587)
(21.021.094 )
26.476.891
43.037.021
46.013.288
(11.385.134)
(4.091.285)
(11.711.001 )
15.091.757
38.945.736
34.302.287
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK BEBAN PAJAK PENGHASILAN
2m,26
LABA BERSIH LABA PER SAHAM DASAR
2n,27a
0.00568
0.01473
0.01304
LABA PER SAHAM DILUSIAN
2n,27b
0.00567
0.01467
0.01303
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
4
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Catatan Saldo 31 Desember 2006
Tambahan Modal Disetor Bersih
Modal Saham
Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan Anak Perusahaan
Program Opsi Saham Karyawan
Saldo Laba Telah Ditentukan Penggunaannya
Belum Ditentukan Penggunaannya
Ekuitas Bersih
120.055.374
5.624.981
385.038
1.116
15.518.747
-
-
-
-
-
-
-
-
6.648
-
-
6.648
575.882
534.490
-
-
-
760.164
Laba bersih tahun berjalan
-
-
-
-
-
34.302.287
34.302.287
Saldo 31 Desember 2007
120.631.256
6.159.471
34.830
7.764
15.518.747
92.011.262
234.363.330
Dividen tunai
28
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan anak perusahaan Pelaksanaan program hak opsi saham karyawan
17,18,19
(350.208 )
74.227.713 (16.518.738)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
5
215.812.969 (16.518.738 )
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
Tambahan Modal Disetor Bersih
Modal Saham
Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan Anak Perusahaan
Program Opsi Saham Karyawan
Saldo Laba Telah Ditentukan Penggunaannya
Belum Ditentukan Penggunaannya
Ekuitas Bersih
Dividen tunai
28
-
-
-
-
-
Beban kompensasi opsi pemilikan saham karyawan
19
-
-
3.448.870
-
-
-
3.448.870
-
-
-
24.472
-
-
24.472
1.359.455
3.787.004
-
-
-
1.794.480
Laba bersih tahun berjalan
-
-
-
-
-
38.945.736
38.945.736
Saldo 31 Desember 2008
121.990.711
9.946.475
131.721
32.236
15.518.747
109.137.738
256.757.628
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan anak perusahaan Pelaksanaan program hak opsi saham karyawan
17,18,19
(3.351.979 )
(21.819.260)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
6
(21.819.260 )
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Catatan Dividen tunai
28
Tambahan Modal Disetor Bersih
Modal Saham
Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan Anak Perusahaan
Program Opsi Saham Karyawan
-
-
-
-
-
-
39.848
144.473
Laba bersih tahun berjalan
-
-
Saldo 31 Desember 2009
122.030.559
10.090.948
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan anak perusahaan Pelaksanaan program hak opsi saham karyawan
17,18,19
Saldo Laba Telah Ditentukan Penggunaannya
Ekuitas Bersih
-
-
-
-
(31.327 )
-
-
-
52.600
-
-
-
15.091.757
15.091.757
-
909
15.518.747
124.229.495
271.870.658
(131.721 )
-
Belum Ditentukan Penggunaannya
(31.327)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
7
-
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Kas bersih diperoleh dari operasi Kompensasi dari keterlambatan penyerahan rig 24e Penerimaan dari penghasilan bunga Pembayaran beban pendanaan Pembayaran pajak penghasilan - bersih Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
2009
2008
2007
230.152.507
245.558.015
188.807.288
(120.319.040)
(141.567.754)
(102.955.066 )
109.833.467
103.990.261
85.852.222
825.669 (51.198.132) (12.981.122)
1.050.927 (14.419.858) (16.579.774)
1.500.000 809.434 (11.296.606 ) (9.907.739 )
46.479.882
74.041.556
66.957.311
11.135
-
3.437.673
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Penarikan (penempatan) investasi jangka pendek Uang muka aset tetap Pembayaran uang muka lain-lain
30
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari hutang sindikasi 10,14 Penerimaan dari penerbitan obligasi Penerbitan saham opsi Pembayaran dividen tunai 28 Pembayaran hutang - bersih 14 Penurunan hutang pada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa 11 Biaya dan denda atas pelunasan hutang lebih awal Pembayaran biaya transaksi Hutang sindikasi 14 Penerbitan obligasi 15 Pembelian kembali obligasi 15 Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
(34.112.482)
(9.504.032)
(140.259.175 )
1.888.044 (5.776.945) (12.630.531)
(1.888.044) -
(50.620.779)
(11.392.076)
(136.821.502 )
58.508.045 52.600 (30.021.588)
70.000.000 1.794.480 (21.819.260) (97.737.192)
125.000.000 760.164 (16.518.738 ) (12.766.781 )
-
(535.795)
(1.222.786 )
-
(10.010.015)
-
(643.012) -
(3.241.008) (1.660.293)
-
27.896.045
(63.209.083)
95.251.859
-
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
8
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Catatan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Penurunan (kenaikan) pada rekening bank yang dibatasi penggunaannya - bersih
2009 23.755.148
Tambahan informasi arus kas Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: Penambahan aset tetap melalui hutang dan hutang kontrak konstruksi Pembayaran hutang jangka pendek
25.387.668
43.842.994
25.730.554
(6.152.413)
4.528.769
(4.917.863 )
(5.085.768)
2.010.507
(2.357.365 )
62.339.634
49.822.667
7
3
(559.603)
2007
49.822.667
Pengaruh selisih kurs KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
2008
3.591.252 55.000.000
(711. 680) -
43.842.994
(724.692 ) -
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
9
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Apexindo Pratama Duta Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta notaris Imas Fatimah, S.H., No. 115 tanggal 20 Juni 1984. Akta pendirian Perusahaan tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusannya No. C26791.HT.01.01.TH.84 tanggal 28 November 1984, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 4 Tambahan No. 196 tanggal 4 Januari 1997. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 19 tanggal 30 Juli 2009 yang dibuat di hadapan Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai pelaksanaan sisa program opsi saham karyawan (Catatan 19). Perusahaan berdomisili di Jakarta dan beralamat di Gedung Medco, Jl. Ampera Raya No. 20 Cilandak, Jakarta. Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama adalah memberikan jasa pemboran (drilling) baik di darat maupun di lepas pantai, bagi penghasil minyak dan gas bumi serta jasa-jasa terkait lainnya. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak bulan Mei 1992. Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai 482, 497 dan 497 karyawan (tetap dan kontrak - tidak diaudit) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Pada tanggal 10 September 2008, PT Mitra International Resources Tbk (dahulu PT Mitra Rajasa Tbk), melalui Anak perusahaan Mira International Holdings Pte. Ltd. (MIH), mendapatkan kepemilikan mayoritas atas Perusahaan dengan memperoleh semua saham yang dipegang oleh PT Medco Energi Internasional Tbk dan Encore International Limited (Catatan 17). Dengan demikian, efektif pada tanggal tersebut, Perseroan telah menjadi bagian dari Grup Mitra International Resources (Mira). Sebelum tanggal tersebut, Perusahaan merupakan salah satu entitas di bawah Grup Medco. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tahun 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama dan Independen Komisaris Independen
: Bambang Subianto : Huda Nardono Subarkah Simon Halim : Gita Irawan Wirjawan Haji Mohammad Jusuf Hamka Robert Soeharsono Wirawan Halim Bhakti Salim
Komisaris
Dewan Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur
: Ir. Hertriono Kartowisastro : Tito Sulistio : Terrence Michael Gott Agung Salim Ir. Agustinus B. Lomboan Suarmin Tioniwar Alfons Irawan
10
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) a. Pendirian Perusahaan (lanjutan) Pada tanggal 15 Februari 2010, Robert Soeharsono, Komisaris Perusahaan dan Alfons Irawan, Direktur Perusahaan telah resmi mengundurkan diri dari jabatannya. Pada tanggal 22 Maret 2009, Komisaris Perusahaan, Gita Irawan Wirjawan resmi mengundurkan diri dari jabatannya. Sebelum tanggal 10 September 2008, anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 4 Mei 2006, seperti yang dinyatakan dalam akta notaris No. 56 dari Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen
: Ir. Hilmi Panigoro, Msc : Drs. Djoko Sutardjo Drs. Zulfikri Aboebakar : Rashid Irawan Mangunkusumo, Bsc, M. Eng Darmoyo Doyoatmojo D. Cyril Noerhadi
Komisaris
Dewan Direksi Direktur Utama Direktur
: Ir. Hertriono Kartowisastro : Terrence Michael Gott Pierre Rene Ducasse (deceased) Ir. Agustinus B. Lomboan
Gaji dan tunjangan lainnya yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi masing-masing sejumlah AS$7.406.046, AS$4.996.855 dan AS$2.705.707, untuk tahun 2009, 2008 dan 2007. b. Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi Perusahaan memiliki saham Anak perusahaan berikut: Persentase Kepemilikan Anak Perusahaan
Kegiatan utama
Lokasi
Mulai Beroperasi Komersial
2009
2008
2007
PT Antareja Jasatama (AJT)
Membuka lahan untuk aktivitas pertambangan dan jasa penunjang yang berkaitan dengan kegiatan pemboran (tidak beroperasi mulai bulan April 2004)
Jakarta
1999
%
99,60%
99,60%
Apexindo Asia Pacific B.V. (AAP)
Menghimpun dana untuk membiayai pembangunan rig Perusahaan melalui hutang bank luar negeri
Amsterdam
2003
%
100,00%
100,00%
Apexindo Khatulistiwa B.V. (AK)
Menghimpun dana untuk membiayai pembangunan rig Perusahaan melalui hutang bank luar negeri (tidak beroperasi)
Amsterdam
2003
%
100,00%
100,00%
Apexindo Offshore Pte. Ltd (AO)
Menghimpun dana melalui hutang bank luar negeri untuk membiayai pembangunan rig serta mengelola dan menyewakan aset tetap Perusahaan (Catatan 10 dan 14)
Singapura
2006
%
100,00%
100,00%
Apexindo Raniworo Pte. Ltd (AR)
Mengelola dan menyewakan aset tetap perusahaan
Singapura
2007
%
100,00%
100,00%
PT Apex Landrig Indonesia (ALI)
Menjalankan aktivitas pertambangan termasuk pertambangan minyak, gas dan panas bumi, dan jasa terkait lainnya
Jakarta
2008
%
99,99%
-
11
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) b. Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi (lanjutan) Jumlah Aset
PT Antareja Jasatama (AJT) Apexindo Asia Pacific B.V. (AAP) Apexindo Khatulistiwa B.V. (AK) Apexindo Offshore Pte. Ltd. (AO) Apexindo Raniworo Pte. Ltd. (AR) PT Apex Landrig Indonesia (ALI)
2009
2008
2007
36.524 175.804 4.984 174.096.388 1 2.778.320
31.816 263.147 10.905 153.910.443 1 91.324
35.353 359.661 17.293 172.723.146 1 -
AO didirikan pada tanggal 6 September 2006 dengan tujuan untuk mendapatkan fasilitas kredit sindikasi berjangka dari bank asing untuk pembiayaan pembangunan Rig Jack-up Soehanah, serta mengelola dan menyewakan kapal dan kapal tanker. AR didirikan pada tanggal 27 Agustus 2007 dengan tujuan mengelola dan menyewakan kapal dan kapal tanker (Rig Raniworo) dimasa yang akan datang (Catatan 8). ALI didirikan pada tanggal 23 Desember 2008 dengan tujuan menjalankan usaha di bidang pertambangan termasuk minyak, gas dan panas bumi serta jasa-jasa terkait lainnya. AAP dan AK tidak aktif dan saat ini sedang dalam proses likuidasi, sementara AJT dan AR tidak beroperasi. c. Penawaran Umum Saham Perusahaan Perusahaan menawarkan sahamnya kepada masyarakat dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta (sekarang dikenal sebagai Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 10 Juli 2002. Pernyataan pendaftaran Perusahaan atas penawaran 200.000.000 saham Perusahaan dinyatakan efektif oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) melalui surat No. 314/DIR/V/2002 tanggal 10 Mei 2002. Pada tahun 2008, Perusahaan mendistribusikan tambahan 49.819 hak opsi saham kepada karyawannya yang memenuhi kondisi-kondisi tertentu. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tertanggal 3 Mei 2002, Pemegang Saham menyetujui bahwa Perusahaan dapat mendistribusikan hak opsi saham sampai dengan jumlah tertinggi yang tidak melebihi 5% atas modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan. Setiap hak opsi saham berhak atas 500 saham dengan nilai penebusan sebesar Rp660 per saham, yang dapat dilakukan mulai dari tanggal 15 Agustus 2005 hingga tanggal 10 Juli 2009. Sampai dengan tanggal 10 Juli 2009, hak opsi saham didistribusikan sebesar 158.385. Pada tahun 2009, semua sisa hak opsi saham sebesar 1.840 (setara dengan 920.000 saham) telah digunakan sebelum berakhir (Catatan 19). Pada tanggal 31 Desember 2008, saham Perusahaan yang telah diterbitkan sebanyak 2.658.930.000 saham yang seluruhnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (Catatan 17). Pada tanggal 3 Februari 2009, Perusahaan telah melaporkan keterbukaan informasi kepada pemegang saham Perusahaan melalui surat kabar nasional sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk menghapuskan (delisting) pencatatan efek dari Bursa Efek Indonesia (BEI).
12
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) c. Penawaran Umum Saham Perusahaan (lanjutan) Delisting yang sedang dibuat sehubungan dengan rekomendasi dari BEI karena chain listing yang dihasilkan antara Perusahaan dan PT Mitra International Resources Tbk (dahulu PT Mitra Rajasa Tbk) (Mira), ketika Perusahaan telah diakuisisi oleh Mira International Holdings Pte. Ltd. (MIH), Anak perusahaan Mira yang dimiliki secara tidak langsung. Dengan menjadi Anak perusahaan dari Mira, Perusahaan memberikan kontribusi lebih dari 50% terhadap pendapatan Mira. Delisting Perusahaan telah disetujui oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 5 Maret 2009. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Peraturan serta Pedoman Penyajian Laporan Keuangan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK). Laporan keuangan konsolidasi, kecuali laporan arus kas konsolidasi, disusun berdasarkan metode akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (Catatan 2g) dan transaksi derivatif yang dicatat dengan nilai wajar (Catatan 2s). Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasi adalah Dolar AS. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung, yang mengelompokkan penerimaan dan pengeluaran kas kedalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. b. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan dimana Perusahaan memiliki penyertaan saham dengan kepemilikan langsung maupun tidak langsung lebih dari 50%. Seluruh saldo dan transaksi antar perusahaan yang signifikan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha. Hak minoritas atas laba atau rugi bersih dan ekuitas dari Anak perusahaan dinyatakan sebesar proporsi saham atas pemegang saham minoritas atas laba atau rugi bersih dan ekuitas masingmasing Anak perusahaan tersebut.
13
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c. Transaksi dan Penjabaran dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan, AAP, AK, AO dan AR diselenggarakan dalam mata uang Dolar AS. Transaksi-transaksi bukan dalam mata uang Dolar AS dicatat ke dalam nilai Dolar AS berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi tersebut dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter bukan dalam mata uang Dolar AS disesuaikan untuk mencerminkan kurs tengah Dolar AS yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Pembukuan AJT dan ALI diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Untuk tujuan konsolidasi, aset dan kewajiban AJT dan ALI dijabarkan menjadi mata uang Dolar AS dengan menggunakan kurs tengah yang berlaku pada tanggal neraca, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata pada periode tersebut. Selisih kurs yang terjadi dicatat sebagai akun selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, kurs yang digunakan adalah: 2009 Rupiah/AS$ 1 Euro 1/AS$ 1 Dolar Singapura 1/AS$ 1 Dirham Uni Emirat Arab 1/AS$ 1
2008 9.400 0,6958 1,4033 3,65
2007 10.950 0,7095 1,4393 3,65
9.419 0,6845 1,4485 3,65
d. Setara Kas Deposito berjangka dan investasi jangka pendek lainnya, yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan atau pembelian serta tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atas hutang, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. e. Investasi Deposito berjangka Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan namun dijaminkan untuk bank garansi jangka pendek, garansi pelaksanaan dan penawaran serta deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan disajikan sebagai investasi sementara dan dinyatakan sebesar nilai nominal. Investasi jangka pendek Investasi pada instrumen hutang dan investasi jangka pendek lainnya yang jatuh tempo lebih dari tiga bulan tetapi tidak lebih dari satu tahun dan tidak dijadikan sebagai jaminan atas kewajiban dan pinjaman lainnya disajikan sebagai “Investasi Jangka Pendek”. Investasi Perusahaan pada instrumen hutang diklasifikasikan sebagai efek “Dimiliki Hingga Jatuh Tempo”, dan dinyatakan sebesar biaya perolehan, sesuai dengan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”. Efek “Dimiliki Hingga Jatuh Tempo” ini tidak diperjualbelikan dengan tujuan mengatur risiko keuangan. Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Rekening giro dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya disajikan sebagai “Rekening bank yang dibatasi penggunaannya” dan diklasifikasikan sebagai aset lancar atau tidak lancar tergantung pada apakah akan digunakan untuk membayar pinjaman jangka pendek atau jangka panjang.
14
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f.
Penyisihan dan Penghapusan Piutang Ragu-ragu Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masingmasing akun piutang pada akhir tahun. Piutang-piutang tersebut dihapuskan bila dinyatakan tidak dapat ditagih lagi.
g. Persediaan Persediaan, yang terdiri dari suku cadang dan perlengkapan untuk operasi pemboran dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Penyisihan atas penurunan nilai persediaan adalah untuk mengurangi nilai tercatat persediaan menjadi nilai realisasi bersih, yang ditentukan berdasarkan penelaahan terhadap keadaan masing-masing persediaan pada akhir tahun. Mulai Januari 2009, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 14 (Revisi 2008) “Persediaan”, Penerapan PSAK baru ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi. h. Biaya Dibayar Di muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaatnya. i.
Aset Tetap Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aset Tetap dan Aset Lainlain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”, dimana mereka telah memilih model biaya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya. Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan dan perbaikan Peralatan pemboran lepas pantai Peralatan pemboran darat Perlengkapan peralatan pemboran Kendaraan bermotor Peralatan kantor
20 20-21 4-8 4-10 4-5 3-4
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
15
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
Aset Tetap (lanjutan) Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi untuk Tanah”, biaya perolehan tanah yang diperoleh setelah tahun 1999 mencakup biaya-biaya yang timbul karena pengembangan, pembukaan dan persiapan tanah untuk digunakan, termasuk komisi untuk pialang. Biaya perolehan hak atas tanah sebelum tahun 1999 termasuk biaya notaris dan legal, pajak serta biaya perpanjangan izin hak atas tanah. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke dalam akun aset tetap yang bersangkutan pada saat pembangunan selesai dan aset tersebut siap untuk digunakan sesuai dengan tujuannya. Berdasarkan PSAK No. 26 (revisi), “Biaya Pinjaman”, beban bunga dan beban lainnya yang terjadi untuk membiayai konstruksi aset tetap dikapitalisasi sebagai bagian dari harga perolehan aset tersebut. Kapitalisasi biaya pinjaman ini dihentikan pada saat konstruksi telah selesai dan aset tetap telah siap untuk digunakan.
j.
Biaya Emisi Saham dan Obligasi dan Biaya Transaksi Hutang Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang terhadap tambahan modal disetor pada bagian ekuitas. Biaya transaksi hutang bank dikurangkan dari penerimaan hutang bank dan diamortisasi selama periode hutang bank bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus. Jika pinjaman tersebut dilunasi sebelum berakhirnya periode hutang, sisa biaya transaksi dibebankan pada periode dimana pinjaman tersebut dilunasi. Biaya yang timbul dalam pendanaan kembali pinjaman menurut pandangan manajemen, yang dapat memberikan manfaat masa depan bisa ditangguhkan dan diamortisasi selama periode hutang. Biaya emisi obligasi dikurangkan langsung dari hasil penerbitan obligasi terkait untuk menentukan hasil penerimaan bersih. Selisih antara hasil penerimaan bersih dengan nilai nominal merupakan diskonto yang diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu obligasi tersebut.
k. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari kegiatan pemboran diakui pada saat jasa pemboran diberikan. Pendapatan mobilisasi diakui pada saat rig telah sampai di lokasi pemboran dan siap untuk beroperasi. Pendapatan demobilisasi diakui pada saat jasa pemboran telah selesai dilaksanakan dan rig telah dipindahkan dari lokasi sumur terakhir. Pendapatan lain-lain diakui pada saat dihasilkan. Beban diakui pada saat terjadinya (metode akrual).
16
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
Imbalan Kerja Perusahaan mengakui kewajiban imbalan kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 (UU No. 13/2003) tanggal 25 Maret 2003. Beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode penilaian aktuarial projected unit credit, sehubungan dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004). Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban pada saat akumulasi bersih keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui untuk masing-masing program pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian diakui dengan metode garis lurus selama perkiraan sisa masa kerja karyawan. Lebih lanjut, beban jasa lalu yang berasal dari pengenalan program imbalan pasti atau perubahan kewajiban imbalan dari program yang ada harus diamortisasi selama periode sampai dengan manfaat tersebut dinyatakan menjadi hak karyawan.
m. Beban Pajak Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas beda temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan fiskal pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa yang akan datang, seperti akumulasi rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sebesar jumlah yang kemungkinan dapat direalisasi. Aset dan kewajiban pajak tangguhan dihitung pada tarif pajak yang diharapkan untuk diterapkan pada periode ketika aset direalisasi atau hutang diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali jika item yang berkaitan sebelumnya dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Aset dan kewajiban pajak tangguhan dari masing-masing perusahaan disajikan dalam jumlah bersih pada neraca konsolidasi. Perubahan atas kewajiban pajak dicatat pada saat hasil ketetapan pemeriksaan diterima atau, jika ada pengajuan banding oleh Perusahaan dan Anak perusahaan, pada saat hasil dari banding tersebut telah ditetapkan oleh pengadilan. n. Laba per Saham Berdasarkan PSAK No. 56, “Laba per Saham”, laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun berjalan, setelah penyesuaian dari penerbitan saham-saham baru sehubungan dengan pelaksanaan opsi saham karyawan pada tahun 2007, 2008 dan 2009. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek saham biasa yang berpotensi dilutif (seperti opsi saham).
17
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o. Pelaporan Segmen Pelaporan segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah berdasarkan segmen usaha sementara segmen sekunder adalah berdasarkan segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam (i) menghasilkan produk atau jasa, baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait dan (ii) komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam (i) menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan (ii) komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Pendapatan dan beban antar segmen dialokasikan atas dasar segmen usaha. p. Penggunaan Estimasi Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum yang mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Karena adanya sifat ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil aktual yang dilaporkan pada periode yang akan datang mungkin berbeda dari jumlah estimasi. q. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”, pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa didefinisikan sebagai berikut: (1) perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries); (2) perusahaan asosiasi; (3) perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksud dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor); (4) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan dan anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
18
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa (lanjutan) (5) perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (3) atau (4), atau seseorang yang mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Definisi ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor. Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang bersangkutan. r.
Penurunan Nilai Aset Nilai aset ditelaah untuk penurunan dan kemungkinan penurunan ke nilai wajar aset apabila adanya suatu kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak dapat diperoleh kembali seluruhnya.
s. Instrumen Keuangan Derivatif Perusahaan menerapkan PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”. PSAK No. 55 menetapkan bahwa standar akuntansi dan pelaporan untuk transaksi derivatif dan aktivitas lindung nilai yang mengharuskan seluruh instrumen derivatif (termasuk derivatif melekat) untuk diakui sebagai aset atau kewajiban berdasarkan nilai wajar dari masing-masing kontrak. PSAK No. 55 juga mengharuskan laba rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar instrumen derivatif untuk diakui dalam tahun berjalan, kecuali untuk syarat-syarat tertentu (yaitu: dokumentasi formal, penunjukkan dan penilaian transaksi secara efektif) yang memperbolehkan penangguhan sebagai “pendapatan komprehensif lain” sesuai dengan jenis akuntansi lindung nilai tertentu, selama ketentuan dalam PSAK dipenuhi. Mengacu kepada kriteria-kriteria khusus untuk akuntansi lindung nilai yang diatur oleh PSAK No. 55 (Revisi 1999), maka seluruh instrumen derivatif Perusahaan tidak memenuhi syarat dan, karena itu, tidak dirancang sebagai lindung nilai yang efektif untuk tujuan akuntansi. t.
Program Opsi Saham Karyawan Beban kompensasi yang terjadi sehubungan dengan pelaksanaan program opsi saham karyawan diakui pada saat hak opsi diberikan kepada karyawan, sesuai dengan PSAK No. 53, “Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham”.
3. KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari: 2009 Kas Bank Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Rupiah PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk (Rp1.716.698.369 pada tahun 2007)
19
2008
2007
14.089
12.215
12.474
-
-
182.259
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) Akun ini terdiri dari: 2009 Pihak ketiga Dolar Amerika Serikat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Citibank N.A.. Jakarta PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Niaga Tbk) Credit Suisse Bank. Singapura Natixis Bank - Cabang Hong Kong PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk PT Bank Central Asia Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited. Jakarta Standard Chartered Bank. Jakarta PT Bank Danamon IndonesiaTbk PT Bank Mega Tbk
10.618.204 -
365.834 -
454.155 238.532 136.681
75.108 4.744.447
46.292 -
97.636 66.070
3.106.642
1.748.074
21.244 10.867 7.303 2.000
27.011 19.596.546 -
26.949 2.703.678 -
926.096 551.835
91.734 36.258
851.551 196.035
314.590 212.910
155.779 -
-
144.791 83.004 34.818 9.737
63.057 2.612
54.495 48.055
1.063 1.049
1.096
232.684
-
225.748
263.560
23.000.000 5.803.191 -
3.000.000 3.500.000
19.211.054 5.000.000
-
-
12.900.000
6.622.344
4.566.210
-
62.339.634
49.822.667
43.842.994
Dirham Uni Emirat Arab Citibank N.A.. Dubai (AED818.756 pada tahun 2008 dan AED971.349 pada tahun 2007)
Rupiah (Rp62.250.000.000) PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Niaga Tbk) Jumlah
2007
18.435.099 2.711.684 2.438.846
Rupiah (Rp21.431.010.900 pada tahun 2009, Rp. 3.838.370.694 pada tahun 2008, Rp13.024.772.860 pada tahun 2007) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Niaga Tbk) PT Bank Danamon IndonesiaTbk Citibank N.A.. Jakarta PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Standard Chartered Bank. Jakarta
Setara Kas - Deposito Berjangka Pihak ketiga Dolar Amerika Serikat PT Bank Panin Tbk PT Bank Mega Tbk Citibank N.A.. Jakarta PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Niaga Tbk)
2008
20
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) Tingkat suku bunga tahunan deposito berjangka adalah sebagai berikut: 2009 Dolar Amerika Serikat Rupiah
2,50% - 3,00% 6,50% - 7,00%
2008
2007
3,00% - 4,50% 11,00% - 13,00%
4,00% - 5,25% -
Sejak tanggal 11 September 2008, PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk telah menjadi pihak ketiga yaitu pada saat Medco melepas seluruh kepemilikannya di Perusahaan (Catatan 30). 4. PIUTANG USAHA Rincian akun ini adalah sebagai berikut: a. Berdasarkan Pelanggan 2009
2008
2007
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa JOB - Medco Simenggaris PT Medco E&P Merangin PT Medco E&P Tomori Sulawesi Mira International Holding Pte. Ltd.
496.800
-
897.615 230.863 9.840 -
Sub-jumlah
496.800
-
1.138.318
Pihak ketiga Pelanggan dalam negeri Pelanggan luar negeri
41.782.512 592.557
45.506.692 592.557
43.665.639 592.557
Sub-jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
42.375.069 (2.124.966)
46.099.249 (1.424.966)
44.258.196 (348.688 )
Bersih
40.250.103
44.674.283
43.909.508
Jumlah
40.746.903
44.674.283
45.047.826
b. Berdasarkan Kategori Umur 2009
2008
2007
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 120 hari Lebih dari 120 hari
35.391.792
37.684.318
39.471.175
2.987.320 184.801 207.359 178.054 3.922.543
1.106.146 1.161.276 1.729.851 204.984 4.212.674
4.459.637 372.023 280.839 99.721 713.119
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
42.871.869 (2.124.966)
46.099.249 (1.424.966)
45.396.514 (348.688 )
Bersih
40.746.903
44.674.283
45.047.826
21
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 4. PIUTANG USAHA (lanjutan) c.
Berdasarkan Mata Uang 2009
2008
2007
Dolar Amerika Serikat Rupiah (Rp2.899.412.962 pada tahun 2007)
42.871.869
46.099.249
45.088.688
-
-
307.826
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
42.871.869 (2.124.966)
46.099.249 (1.424.966)
45.396.514 (348.688 )
Bersih
40.746.903
44.674.283
45.047.826
Perubahan dari penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: 2009
2008
2007
Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 23) Penghapusan tahun berjalan
1.424.966
348.688
-
700.000 -
1.076.278 -
348.688 -
Saldo akhir tahun
2.124.966
1.424.966
348.688
Berdasarkan penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, penyisihan piutang ragu-ragu yang dibentuk cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, masing-masing sebesar 66%, 34% dan 25% dari piutang usaha pihak ketiga (debitur dalam negeri), merupakan bagian arus kas (cash flow waterfall) yang dijaminkan atas pinjaman yang diperoleh dari kreditur tertentu (Catatan 10 dan 14). Piutang usaha dari beberapa perusahaan Grup Medco yang terjadi setelah tanggal 10 September 2008 telah diklasifikasikan sebagai Piutang usaha - Pihak ketiga (Catatan 30). Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan memiliki piutang usaha dari satu pelanggan yang belum dibayar karena pelanggan tersebut melakukan saling hapus dengan klaim biaya dan kerugian yang dibebankan ke Perusahaan. Perusahaan menolak klaim tersebut dan berpendapat bahwa pelanggan tersebut tidak memiliki dasar hukum atas klaim yang diajukan. Pada tanggal 6 Juni 2008, Perusahaan, melalui konsultan hukumnya, melayangkan surat panggilan dan peringatan kepada pelanggan tersebut agar segera menyelesaikan dan membayar piutang tersebut, dimana pada saat itu sebesar AS$2.697.007. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo piutang usaha dari pelanggan tersebut adalah sebesar AS$1.559.454. Perusahaan berpendapat bahwa piutang tersebut dapat ditagih.
22
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 5. PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari: 2009
2008
2007
Suku cadang dan perlengkapan Barang dalam perjalanan
20.364.793 2.187.501
19.205.968 1.768.295
16.545.213 1.310.392
Jumlah Penyisihan untuk penurunan nilai dan keusangan
22.552.294
20.974.263
17.855.605
(2.893.410)
(2.193.410)
(1.653.586 )
Bersih
19.658.884
18.780.853
16.202.019
Perubahan dari penyisihan untuk penurunan nilai dan keusangan adalah sebagai berikut: 2009
2008
2007
Saldo awal tahun Tambahan penyisihan untuk penurunan nilai dan keusangan (Catatan 22)
2.193.410
1.653.586
1.278.586
700.000
539.824
375.000
Saldo akhir tahun
2.893.410
2.193.410
1.653.586
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan fisik persediaan pada masing-masing akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa penyisihan yang dibentuk telah memadai. Seluruh persediaan telah diasuransikan kepada beberapa perusahaan asuransi pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Catatan 8). 6. PAJAK DIBAYAR DI MUKA Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2009 Pajak penghasilan badan lebih bayar (Catatan 26) 2008 2006 Pajak dibayar di muka – AO Pajak Pertambahan Nilai - bersih 2009 2008 2007 Jumlah
2008
2007
5.638.990 1.005.612
5.638.990 -
6.943.383 -
9.359.747 5.640.976 -
4.842.481 -
4.486.165
21.645.325
10.481.471
11.429.548
23
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 6. PAJAK DIBAYAR DI MUKA (lanjutan) Pajak Penghasilan - 2006 Pada tanggal 28 Maret 2008, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak, dimana Kantor Pajak setuju untuk mengembalikan lebih bayar pajak penghasilan badan Perusahaan untuk tahun 2006 sebesar Rp61.271.386.483. Selanjutnya, Perusahaan juga menerima Surat Ketetapan Pajak tertanggal 28 Maret 2008 mengenai kurang bayar pajak untuk tahun pajak 2003 sebesar Rp29.659.550.185 (Catatan 12e) dan kurang bayar atas kewajiban pajak untuk tahun pajak 2006 sebesar Rp15.691.904.932. Pada tanggal 15 April 2008, Perusahaan menerima pembayaran kembali atas kelebihan bayar tersebut dan bagian yang tidak disetujui dan tambahan kewajiban pajak tambahan untuk tahun pajak 2006 sebesar Rp19.914.588.495 langsung dibebankan pada operasi tahun 2008. Jumlah yang dikembalikan juga dikurangi dengan tambahan kewajiban pajak untuk tahun fiskal 2003 telah dicadangkan sebelumnya dan dibebankan pada operasi tahun 2007. Pada tanggal 2 Juni 2008, Perusahaan mengajukan keberatan atas kurang bayar pajak untuk tahun pajak 2006 sebagaimana dijelaskan di atas, yang pada dasarnya telah diperhitungkan oleh Kantor Pajak pada saat penerimaan lebih bayar pajak tanggal 15 April 2008. Pada tanggal 22 Desember 2008, Perusahaan menerima Surat Keputusan Pajak, dimana Kantor Pajak menolak surat keberatan tersebut. Namun Perusahaan berencana untuk mengajukan banding ke Pengadilan Pajak sehubungan dengan Surat Keputusan tersebut mengenai kurang bayar pajak atas pajak penghasilan pasal 26. Pada tanggal 20 Mei 2009, Perusahaan menerima Surat Keputusan dari Pengadilan Pajak mengenai penolakan banding atas pajak penghasilan pasal 26 untuk tahun 2006. Pajak Pertambahan Nilai - 2007 Pada tanggal 4 Juli 2008, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar, dimana Kantor Pajak setuju untuk mengembalikan lebih bayar Pajak Pertambahan Nilai bulan Desember 2007 sebesar Rp41.326.172.698 (atau AS$4.479.802). Pada tanggal 6 Agustus 2008, Perusahaan telah menerima pembayaran kembali atas kelebihan bayar tersebut dan bagian yang tidak disetujui serta kurang bayar pajak ditambah denda sebesar Rp487.290.916 telah dibebankan pada operasi tahun 2008. Pajak Pertambahan Nilai - 2008 Pada tanggal 14 Oktober 2008, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar, dimana Kantor Pajak setuju untuk mengembalikan lebih bayar Pajak Pertambahan Nilai bulan Juni 2008 sebesar Rp80.840.031.581 (atau AS$8.620.178). Pada tanggal 17 November 2008, Perusahaan menerima pembayaran kembali atas kelebihan bayar tersebut dan bagian yang tidak disetujui serta kurang bayar pajak dan denda sebesar Rp83.194.425, telah dibebankan pada operasi tahun 2008.
24
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 7. REKENING BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2009 Aset Lancar Rekening giro (Catatan 14) Natixis Bank - Cabang Hong Kong Deposito berjangka (Catatan 14 dan 15) Standard Chartered PT Bank Mega Tbk (Rp15.618.750.000) PT Bank Syariah Mega Indonesia (Rp7.350.000.000)
2007
-
-
9.528.769
5.000.000 1.661.569
-
-
781.915
-
-
7.443.484
-
9.528.769
2.305.851 -
5.000.000 1.426.370
1.658.217
-
671.232
780.338
2.502.618
-
-
998.062
-
-
5.806.531
7.097.602
2.438.555
13.250.015
7.097.602
11.967.324
Sub-jumlah Aset Tidak Lancar Deposito berjangka (Catatan 14 dan 15) Standard Chartered Bank. Jakarta PT Bank Mega Tbk (Rp21.675.000.000) PT Bank Mega Tbk (Rp15.618.750.000) PT Bank Syariah Mega Indonesia (Rp7.350.000.000) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited. Jakarta Sub-jumlah Jumlah
2008
Rekening pada Natixis Bank (Natixis) merupakan escrow account sehubungan pinjaman sindikasi Apexindo Offshores Pte. Ltd. Pada tahun 2008, dana dalam escrow account digunakan untuk melunasi sebagian pinjaman dari Natixis (Catatan 14). Deposito berjangka pada PT Bank Mega Tbk dan PT Bank Syariah Mega Indonesia merupakan dana cadangan yang dibentuk untuk obligasi Perusahaan (Catatan 15). Deposito berjangka pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta merupakan dana cadangan yang dibentuk untuk fasilitas bank garansi Perusahaan. 8. ASET TETAP Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: 31 Desember 2009 Saldo Awal
Penambahan/
Pengurangan/
Reklasifikasi/
Saldo Akhir
Nilai Tercatat Tanah Bangunan dan perbaikan Peralatan pemboran lepas pantai Peralatan pemboran darat Perlengkapan peralatan pemboran Kendaraan bermotor Peralatan kantor Aset dalam penyelesaian
1.754.068 2.108.527 469.988.196 13.613.070 104.073.055 5.413.261 2.841.425 -
22.680 1.843.282 29.293.871 257.040 125.522 6.161.332
62.995 -
-
1.754.068 2.108.527 470.010.876 15.456.352 133.366.926 5.607.306 2.966.947 6.161.332
Jumlah Nilai Tercatat
599.791.602
37.703.727
62.995
-
637.432.334
25
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 8. ASET TETAP (lanjutan) 31 Desember 2009 Saldo Awal
Penambahan/
Pengurangan/
Reklasifikasi/
Saldo Akhir
Akumulasi Penyusutan Bangunan dan perbaikan Peralatan pemboran lepas pantai Peralatan pemboran darat Perlengkapan peralatan pemboran Kendaraan bermotor Peralatan kantor
498.222 189.502.817 10.317.620 62.517.000 4.359.964 2.010.575
102.864 19.546.750 934.614 12.495.224 264.494 267.586
52.039 -
-
601.086 209.049.567 11.252.234 75.012.224 4.572.419 2.278.161
Jumlah Akumulasi Penyusutan
269.206.198
33.611.532
52.039
-
302.765.691
Nilai Buku Bersih
330.585.404
334.666.643
31 Desember 2008 Saldo Awal
Penambahan/
Pengurangan/
Reklasifikasi/
Saldo Akhir
Nilai Tercatat Tanah Bangunan dan perbaikan Peralatan pemboran lepas pantai Peralatan pemboran darat Perlengkapan peralatan pemboran Kendaraan bermotor Peralatan kantor Aset dalam penyelesaian
1.754.068 2.108.527 469.958.882 13.598.664 94.638.228 4.805.031 2.581.953 130.537
29.314 14.406 6.513.454 608.230 259.472 2.790.836
-
Jumlah Nilai Tercatat
589.575.890
10.215.712
-
-
599.791.602
Akumulasi Penyusutan Bangunan dan perbaikan Peralatan pemboran lepas pantai Peralatan pemboran darat Perlengkapan peralatan pemboran Kendaraan bermotor Peralatan kantor
395.358 169.544.277 8.695.073 47.188.639 4.195.746 1.747.795
102.864 19.958.540 1.622.547 15.328.361 164.218 262.780
-
-
498.222 189.502.817 10.317.620 62.517.000 4.359.964 2.010.575
Jumlah Akumulasi Penyusutan
231.766.888
37.439.310
-
-
Nilai Buku Bersih
357.809.002
2.921.373 (2.921.373)
1.754.068 2.108.527 469.988.196 13.613.070 104.073.055 5.413.261 2.841.425 -
269.206.198 330.585.404
31 Desember 2007 Saldo Awal
Penambahan/
Pengurangan/
Reklasifikasi/
Saldo Akhir
Nilai Tercatat Tanah Bangunan dan perbaikan Peralatan pemboran lepas pantai Peralatan pemboran darat Perlengkapan peralatan pemboran Kendaraan bermotor Peralatan kantor Aset dalam penyelesaian
1.697.095 2.108.527 307.884.461 13.573.640 67.268.971 4.634.351 2.311.165 142.875.971
56.973 86.371 25.024 24.185.421 309.472 270.788 25.481.651
(3.055.199) (138.792) -
Jumlah Nilai Tercatat
542.354.181
50.415.700
(3.193.991)
-
589.575.890
Akumulasi Penyusutan Bangunan dan perbaikan Peralatan pemboran lepas pantai Peralatan pemboran darat Perlengkapan peralatan pemboran Kendaraan bermotor Peralatan kantor
292.494 152.860.092 7.463.303 36.874.688 4.219.967 1.479.158
102.864 16.684.185 1.231.770 10.313.951 114.571 268.637
(138.792) -
-
395.358 169.544.277 8.695.073 47.188.639 4.195.746 1.747.795
Jumlah Akumulasi Penyusutan
203.189.702
28.715.978
(138.792)
-
Nilai Buku Bersih
339.164.479
161.988.050 6.239.035 (168.227.085)
1.754.068 2.108.527 469.958.882 13.598.664 94.638.228 4.805.031 2.581.953 130.537
231.766.888 357.809.002
26
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 8. ASET TETAP (lanjutan) Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: 2009
2008
2007
Beban langsung (Catatan 22) Beban usaha (Catatan 23)
33.041.046 570.486
36.986.444 452.866
28.318.170 397.808
Jumlah
33.611.532
37.439.310
28.715.978
Rig Soehanah Pembangunan dan Pengiriman Pada tanggal 8 Oktober 2004, Perusahaan dan PPL Shipyard Pte. Ltd. (PPL) mengadakan Perjanjian Konstruksi Peralatan Pemboran (Perjanjian) dimana PPL setuju untuk merancang, membangun, meluncurkan, melengkapi, menguji dan menyerahkan satu unit peralatan pemboran lepas pantai (Rig Soehanah). Pada tahun 2005, Perusahaan telah membayar uang muka kepada PPL sebesar AS$26.745.265. Sisa nilai kontrak akan terhutang atau dibayarkan pada saat pengiriman Rig Soehanah. Pembangunan peralatan pemboran ini telah selesai pada bulan April 2007. Sehubungan dengan penyelesaian konstruksi rig, tanggal 13 April 2007 kewajiban-kewajiban ini dilunasi oleh Perusahaan melalui Apexindo Offshore Pte. Ltd. (AO), Anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya, sebagaimana diungkapkan di bawah ini. Pembangunan dan Pengiriman Beban bunga yang dikapitalisasi berkaitan dengan pembangunan peralatan pemboran lepas pantai di atas adalah sebesar AS$701.840 pada tahun 2007 (Catatan 25). Pada saat pembangunan peralatan pemboran lepas pantai ini telah selesai yaitu pada bulan April 2007, jumlah kapitalisasi bunga yang menjadi bagian dari biaya peralatan adalah sebesar AS$5.393.013. Berdasarkan perjanjian dengan PPL yang telah diperbaharui, Rig Soehanah akan dikirim paling lambat tanggal 4 Februari 2007. Akan tetapi, karena adanya keterlambatan dalam penyelesaian konstruksi rig, yang sebelumnya dijanjikan oleh PPL akan dikirim paling lambat tanggal 4 Februari 2007, Rig tersebut baru dikirim dalam bulan April 2007. Sehubungan dengan ini, PPL memberikan kompensasi kepada Perusahaan sebesar AS$1.500.000 (Catatan 24a). Pada tanggal 25 September 2006, dalam rangka pendanaan konstruksi/perolehan Rig Soehanah, Perusahaan mengadakan Perjanjian Jual Beli (Sale and Purchase Agreement/SPA) dengan AO, untuk menjual Rig Soehanah kepada AO. Kedua pihak setuju bahwa nilai jual beli Rig Soehanah akan sama dengan biaya konstruksinya, oleh karena itu, tidak ada laba rugi yang diakui oleh Perusahaan dari transaksi tersebut. Pada tanggal 13 April 2007 dan 17 Juli 2007, AO telah membayar rig tersebut kepada Perusahaan dengan menggunakan dana pinjaman sindikasi berkenaan dengan Catatan 14. Penerimaan dari penjualan rig tersebut digunakan oleh Perusahaan untuk melunasi jumlah kewajiban kepada PPL di atas. Pada bulan September 2006, Perusahaan juga mengadakan suatu Perjanjian Penjualan Aset dengan Cicilan (Installment Asset Sale Agreement) untuk membeli kembali Rig Soehanah dari AO pada saat pengiriman Rig kepada AO. Perjanjian ini digantikan dengan Bareboat Charter Agreement tertanggal 25 September 2006, yang telah disetujui oleh kreditur AO (Catatan 14). Sesuai dengan Bareboat Charter Agreement, Perusahaan menyewa Rig Soehanah dari AO untuk periode 10 tahun, dimulai pada saat rig diterima dan beroperasi.
27
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 8. ASET TETAP (lanjutan) Hak atas Tanah Perusahaan memiliki tiga (3) bidang tanah terletak di Balikpapan dengan Sertifikat Hak Guna 2 Bangunan atau HGB No. 2396, 2397 dan 2398 dengan total luas tanah 270 m (dua ratus tujuh puluh meter persegi) yang berlaku untuk jangka waktu dua puluh (20) tahun sampai dengan April 2008. Perseroan telah mengajukan perpanjangan hak atas tanah dan saat ini sedang menunggu persetujuan dari Badan Pertanahan Nasional Kantor Balikpapan. Manajemen percaya bahwa hak atas tanah akan diperpanjang karena seluruh tanah diperoleh secara resmi dan didukung dengan bukti kepemilikan yang memadai. Perusahaan juga memiliki hak atas tanah yang terletak di Bojonegara dengan luas keseluruhan 2 2 2 67.757 m pada tanggal 31 Desember 2009, mewakili hak atas tanah seluas 9.716 m , 36.106 m dan 2 21.935 m merupakan “Hak Guna Bangunan (HGB)”, yang masing-masing diperoleh pada tanggal 13 Februari 2006, 22 Juni 2007 dan Desember 11, 2009. Selisih Penilaian Kembali Perusahaan melakukan penilaian kembali aset tetap tanggal 31 Desember 2000, berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 384/KMK.04/1998 tanggal 14 Agustus 1998 dan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE-29/PJ.42/1998 tanggal 7 September 1998. Penilaian kembali ditentukan oleh PT Graha Karya Reksatama, penilai independen, dengan mengunakan metode pendekatan data pasar (Market Data Approach). Pada tanggal 27 Agustus 2001, Perusahaan memperoleh persetujuan atas penilaian kembali dari Kantor Pajak dalam surat keputusan No. Kep-01/WPJ.04/KP.1205/2001 dan No. Kep-02/WPJ.04/KP.1205/2001. Pada saat PSAK No. 16 (Revisi 2007) menjadi efektif pada 1 Januari 2008, aset tetap yang telah dinilai kembali telah seluruhnya disusutkan. Pada tahun 2001, selisih penilaian kembali aset tetap di atas, setelah dikurangi pajak penghasilan final Pasal 19 sebesar Rp80.011.005.000, adalah sebesar Rp568.221.054.000, disajikan sebagai bagian dari ekuitas dan pada akhirnya telah dikonversi ke modal saham dengan nilai nominal Rp500 per saham. Penjualan Aset Tetap Selama tahun 2007, Perusahaan mencatat laba atas penjualan kendaraan bermotor dan perlengkapan peralatan pemboran sebesar AS$382.474. Tidak ada penjualan asset tetap selama tahun 2008. Selama tahun 2009, Perusahaan mencatat laba atas penjualan kendaraan bermotor sebesar AS$1.332.
28
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 8. ASET TETAP (lanjutan) Floating Production Storage Offloading barge Pada tanggal 14 Oktober 2008, Perusahaan telah melaporkan keterbukaan informasi kepada pemegang saham Perusahaan melalui surat kabar nasional sehubungan dengan rencana Anak perusahaan, Apexindo Raniworo Pte. Ltd. (AR) untuk melakukan pembelian aset berupa Floating Production Storage Offloading barge (FPSO) dari Mira International Holdings Pte. Ltd. (MIH), pemegang saham mayoritas Perusahaan. Sehubungan dengan rencana pembelian Floating Production Storage Offloading barge (FPSO), pada tanggal 13 Oktober 2008 Apexindo Raniworo Pte. Ltd. (AR), Anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya, mengadakan Perjanjian Jual Beli Bersyarat dengan MIH untuk membeli FPSO dengan harga AS$90.000.000. Transaksi jual beli harus memenuhi kondisi sebagai berikut: a. persetujuan dari pemegang saham Perusahaan dan PT Mitra International Resources Tbk (dahulu PT Mitra Rajasa Tbk), Induk perusahaan. b. pembayaran dari AR atas FPSO (Catatan 32). Dengan pertimbangan bahwa transaksi ini dianggap sebagai benturan kepentingan dan nilainya materiil, maka diperlukan persetujuan dari pemegang saham minoritas melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK. Dalam RUPSLB yang diselenggarakan pada tanggal 13 November 2008 seperti yang dinyatakan dalam akta notaris No. 11 dari Ny. Poerbaningsih, S.H., pemegang saham menyetujui hal-hal berikut: a. Pengajuan transaksi dengan MIH seperti yang dijelaskan di atas. b. Rencana AR untuk mendapatkan pinjaman dengan menggunakan aset Perusahaan sebagai jaminan. Sehubungan dengan rencana pembelian peralatan offshore, terdapat penambahan aset tetap sejumlah AS$19.069.317 pada tahun 2009. Lain-lain Peralatan pemboran lepas pantai yang masing-masing mencerminkan sekitar 84%, 55%, dan 54% dari nilai buku bersih aset tetap konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas pinjaman yang diperoleh dari beberapa bank (Catatan 10 dan 14). Sehubungan dengan penyelesaian hutang Natixis menggunakan dana yang disediakan oleh Goldman Sachs pada tahun 2008, Rig Soehanah menjadi salah satu jaminan atas hutang Goldman Sachs (Catatan 10 dan 14). Sebelumnya Rig Soehanah digunakan sebagai jaminan atas hutang Natixis.
29
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 8. ASET TETAP (lanjutan) Lain-lain (lanjutan) Dengan pelunasan pinjaman Goldman Sachs menggunakan dana yang diperoleh dari OUH Investments Ltd. (OUH) pada tahun 2009, Rig Soehanah digunakan sebagai salah satu jaminan atas pinjaman OUH. Seluruh aset tetap, kecuali tanah, bersama-sama dengan persediaan (Catatan 5) telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar AS$822.500.054 dan Rp20.170.925.000 pada tanggal 31 Desember 2009, AS$895.500.000 dan Rp24.771.000.000 pada tanggal 31 Desember 2008, dan AS$587.262.000 dan Rp25.420.798.000 pada tanggal 31 Desember 2007. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut. 9. BIAYA DIBAYAR DI MUKA Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2009
2008
2007
Aset Lancar Asuransi Sewa
38.947 287.064
2.767.278 428.017
803.028 734.123
Jumlah
326.011
3.195.295
1.537.151
Aset Tidak Lancar Biaya Fasilitas - Bersih
28.737.087
Jumlah
29.063.098
3.195.295
1.537.151
Biaya fasilitas (Facility fees) merupakan jumlah bermacam biaya (terdiri dari arrangement dan original lender cost fees, amendment dan extension fees, restructuring dan advisory fees) yang telah dikeluarkan oleh AO sebagaimana yang disebutkan dalam perjanjian pinjaman dari OUH Investments Ltd. (OUH, (Catatan 14). Biaya tersebut diamortisasi selama periode pinjaman dengan OUH. Pada tahun 2009, sebesar AS$2.052.566 atas facility fee tersebut telah diamortisasi dan dibebankan sebagai “Beban Pendanaan”. 10. PINJAMAN JANGKA PENDEK 2009
2008
2007
PT Bank Central Asia Tbk Goldman Sachs (AS$70.000.000 - dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar AS$2.644.648)
4.329.962
4.950.070
-
-
67.355.352
-
Jumlah
4.329.962
72.305.422
-
30
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 10. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk Pada tahun 2009 dan 2008, Perusahaan menggunakan sebagian fasilitas Kredit Lokal dalam dolar AS sejumlah AS$4.329.962 dan AS$4.950.070, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Catatan 14 dan 32). Pinjaman ini diperpanjang untuk satu tahun sampai dengan tanggal 25 Agustus 2010, pada saat pinjaman jatuh tempo pada tanggal 25 Agustus 2009. Goldman Sachs Pada tanggal 31 Desember 2008, akun ini terutama merupakan pencairan pinjaman oleh Apexindo Offshore Pte. Ltd. (Apexindo Offshore), Anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya, atas Perjanjian Kredit Senior Facility sebesar AS$70.000.000, dimana Goldman Sachs Credit Partners L.P. (Goldman Sachs) sebagai lead arranger dan Citicorp International Ltd. sebagai facility agent. Dana dari fasilitas tersebut digunakan untuk membayar sebagian hutang jangka panjang dari Natixis Bank seperti dijelaskan lebih lanjut dalam Catatan 14. Sebagian besar pinjaman dari Goldman Sachs dilunasi pada tahun 2009 sebesar AS$15.000.000. Pinjaman ini dikenakan bunga 4,5% diatas LIBOR dan akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun setelah penarikan. Pinjaman telah dibayar ketika jatuh tempo pada tanggal 14 Oktober 2009 menggunakan pinjaman dari OUH Investments Ltd. (Catatan 14). Biaya sehubungan dengan pinjaman yang ditanggung oleh Apexindo Offshore sebesar AS$3.340.608 yang sebagian besar telah dibayar oleh Perusahaan atas nama Apexindo Offshore. Jumlah tersebut disajikan sebagai pengurang dari saldo pinjaman, ditangguhkan dan diamortisasi pada tahun 2009 dan 2008. Amortisasi biaya tersebut sebesar AS$2.644.648 pada tahun 2009 dan AS$695.960 pada tahun 2008. Persyaratan (Covenants) Dalam perjanjian pinjaman, Apexindo Offshore dan Perusahaan diharuskan untuk menjaga batasan keuangan sebagai berikut: 1. Rasio hutang terhadap kekayaan bersih tidak melebihi 2:1; 2. Pengeluaran modal rata-rata dari Perusahaan dan Anak perusahaan AS$20.000.000; 3. Pengeluaran modal rata-rata dari Apexindo Offshore tidak melebihi AS$250.000. Jaminan Penarikan fasilitas ini akan dijamin oleh, antara lain: 1. Jaminan Rig Soehanah (Catatan 8); 2. Jaminan piutang atas Rig Soehanah; 3. Pengalihan asuransi Rig Soehanah; 4. Pengalihan hak atas kontrak pemboran Rig Soehanah; 5. Jaminan saham Apexindo Offshore dan PT Antareja Jasatama; 6. Pengalihan pendapatan Rig Soehanah.
31
tidak
melebihi
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 11. HUTANG USAHA Akun ini terutama terdiri dari hutang yang berasal dari pembelian suku cadang dan perlengkapan, jasa boga, tenaga kontrak dan sewa peralatan, dengan rincian sebagai berikut: a. Berdasarkan Pemasok 2009
2008
2007
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Andrawina Praja Sarana PT Medco Sarana Kalibaru PT Medco Energi Internasional Tbk Medco Madura Pty. Ltd.
-
-
526.069 471.828 173.994 9.640
Sub-jumlah
-
-
1.181.531
Pihak ketiga Pemasok dalam negeri Pemasok luar negeri
7.850.269 2.127.950
9.668.367 2.916.782
5.162.534 3.183.281
Sub-jumlah
9.978.219
12.585.149
8.345.815
Jumlah
9.978.219
12.585.149
9.527.346
b. Berdasarkan Kategori Umur 2009
c.
2008
2007
Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan > 6 bulan - 1 tahun > 1 tahun
5.812.117 3.422.680 163.182 157.670 422.570
5.403.330 6.002.669 742.763 198.573 237.814
5.370.200 3.820.936 86.103 212.522 37.585
Jumlah
9.978.219
12.585.149
9.527.346
Berdasarkan Mata Uang 2009 Dolar Amerika Serikat Rupiah ( Rp37.310.771.400 pada tahun 2009, Rp43.910.931.301 pada tahun 2008 dan Rp24.876.524.718 pada tahun 2007) Dolar Singapura (SGD568.148 pada tahun 2009, SGD536.606 pada tahun 2008 dan SGD606.502 pada tahun 2007) Euro (EUR38.275 pada tahun 2009, EUR55.371 pada tahun 2008 dan EUR280.710 pada tahun 2007) Jumlah
2008
2007
5.549.114
7.724.626
6.057.468
3.969.231
4.010.131
2.641.100
404.866
772.373
418.701
55.008
78.019
410.077
9.978.219
12.585.149
9.527.346
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, beberapa hutang usaha kepada Grup Medco diklasifikasikan sebagai hutang usaha pihak ketiga (Catatan 30).
32
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 12. PERPAJAKAN Hutang pajak Hutang pajak terdiri dari: 2009
2008
2007
Pajak penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 15 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai - AO Pajak penghasilan - ALI Pajak penghasilan - AAP
596 3.052 1.105.709 549.838 2.697 790.865 2.550.443 16.873 -
2.919 688.247 73.451 4.384.059 181.646 -
5.581 421.463 95.279 5.178.624 281.307 10.095
Jumlah
5.020.073
5.330.322
5.992.349
Perusahaan dan Anak perusahaan juga menerima berbagai surat ketetapan pajak sebagai berikut: a. Pada tanggal 30 Mei 2007, Perusahaan menerima ketetapan dari Kantor Pajak atas penambahan Pajak Pertambahan Nilai masa Januari hingga November 2006 sebesar Rp688.689.333 yang telah dilunasi oleh Perusahaan pada tanggal 29 Juni 2007. b. Pada tanggal 10 Agustus 2007, Perusahaan menerima ketetapan dari Kantor Pajak atas kekurangan pajak penghasilan (termasuk denda) untuk pasal 23, 26, 4 (2), 21 dan Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun pajak 2005 sejumlah Rp2.070.081.725, yang telah dilunasi oleh Perusahaan pada tanggal 12 September 2007. c. Pada tanggal 20 November 2007, Perusahaan menerima Surat Tagihan Pajak (STP) dari Kantor Pajak untuk beban bunga atas Pajak Pertambahan Nilai atas impor sebesar Rp22.381.726.888 dan pajak penghasilan pasal 22 sebesar Rp7.277.823.297, untuk tahun pajak 2003. Pada tanggal 31 Desember 2007, ketetapan pajak ini telah ditambahkan sebagai Beban Lain-lain. Pada tanggal 18 Januari 2008, Perusahaan mengajukan keberatan atas STP tersebut dan telah mengirimkan surat permohonan penghapusan sanksi bunga tersebut di atas. Keberatan ini, pada dasarnya telah dibayar pada tanggal 15 April 2008 dimana Kantor Pajak menganggap sebagai pengurang pengembalian atas klaim kelebihan pembayaran pajak tahun 2006 (Catatan 6). Pada tanggal 19 Januari 2009, Perusahaan telah menerima surat keputusan pajak sehubungan dengan persetujuan Kantor Pajak atas keberatan Perusahaan terhadap STP tersebut di atas. Pada tanggal 16 Februari 2009, Perusahaan menerima pembayaran atas STP tersebut sejumlah Rp28.678.969.861 dan mencatat pembayaran sebagai ‘Penghasilan Lain-lain’ pada tahun 2009.
33
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 13. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari beban yang masih harus dibayar sebagai berikut: 2009
2008
2007
Beban langsung dan beban usaha Beban bunga Gaji Asuransi Beban pajak (Catatan 12c) Pembaharuan Rig Lain-lain
3.640.755 1.912.002 1.660.661 757.697 1.773.608
1.684.408 1.726.064 1.917.275 875.174
4.396.504 3.942.300 3.148.906 724.692 536.963
Jumlah
9.744.723
6.202.921
12.749.365
14. HUTANG JANGKA PANJANG Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2009
2008
2007
OUH Investments Limited Natixis Bank - Hutang sindikasi (AS$116.283.219 - dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar AS$2.294.000)
64.440.993
-
-
-
-
113.989.219
Jumlah
64.440.993
-
113.989.219
-
-
(21.060.722 )
64.440.993
-
92.928.497
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang
OUH Investments Pada tanggal 14 Agustus 2009, Apexindo Offshore Pte. Ltd. (Apexindo Offshore), Anak Perusahaan yang dimiliki sepenuhnya, menandatangani Senior Facility Agreement (Perjanjian Kredit) dengan OUH Investments Ltd. (OUH) sebesar AS$55.000.000 dengan tujuan pelunasan sisa saldo pinjaman sebelumnya dari Goldman Sachs Credit Partners L.P. (Goldman Sachs) yang jatuh tempo pada tanggal 14 Oktober 2009 (Catatan 10). Jangka waktu pinjaman 5 tahun dan dikenakan bunga 17,50% diatas LIBOR untuk 6 bulan pertama kemudian 23,50% diatas LIBOR untuk sisa bulan berikutnya yang dibayarkan setiap bulan. Pokok pinjaman akan jatuh tempo seluruhnya pada akhir periode pinjaman. Pada tahun 2009, pembayaran sejumlah AS$56,7 juta dibayar kepada OUH yang dialokasikan untuk sebagai berikut: a. AS$15 juta untuk pelunasan pokok pinjaman b. AS$ 24,7 juta make whole fees c. AS$ 4,5 juta untuk pelunasan bunga d. AS$ 5,7 juta untuk fasilitas e. AS$ 5,5 juta untuk arrangement original lenders f. AS$ 1,2 juta untuk rollever fees
34
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 14. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) Perjanjian Pinjaman dengan OUH tersebut untuk pembayaran fees oleh Apexindo Offisher antara lain: · Fixed fee sebesar AS$25,5 juta atas amendment and extension fees, restructuring advisory fees, arrangement fees, lender cost and expenses. · Facility maintenance fee sebesar 4% dari hutang pokok pinjaman yang dibayarkan setiap kwartal. · Administration fee sebesar 1% dari hutang pokok pinjaman yang dibayarkan setiap bulan. · Make-whole fee yang dihitung berdasarkan formula tertentu seperti yang disediakan di Perjanjian Pinjaman OUH Investments Limited – Senior loan Sebagian fee tersebut, termasuk amendment,extension fees, restructuring advisory fees, initial maintenance dan administrative fees. Semua fee tersebut, termasuk rollover fee dan arrangement dan original lender cost fee sejumlah AS$6,7 juta akan ditangguhkan dan diamortisasi sesuai dengan masa pinjaman (Catatan 9). Beberapa fee lainnya yang sebagian besar merupakan make-whole fees sejumlah AS$30,4 juta dibebankan pada operasi berjalan. Biaya bunga atas Pinjaman OUH untuk tahun 2009 adalah sebesar AS$4,9 juta. Persyaratan (Covenants) Dalam perjanjian pinjaman, Apexindo Offshore dan Perusahaan diharuskan untuk menjaga batasan keuangan sebagai berikut: 1. Rasio hutang terhadap EBITDA tidak melebihi 2:1; 2. Pengeluaran modal rata-rata dari Perusahaan dan Anak perusahaan AS$20.000.000; 3. Pengeluaran modal rata-rata dari Apexindo Offshore tidak melebihi AS$250.000.
tidak
melebihi
Penarikan fasilitas ini akan dijamin oleh, antara lain: 1. Jaminan Rig Raissa, Yani, Raniworo dan Soehanah (Catatan 8); 2. Jaminan piutang atas operasi Rig Raissa, Yani, Raniworo dan Soehanah; 3. Pengalihan asuransi Rig Raissa, Yani, Raniworo dan Soehanah; 4. Pengalihan hak atas kontrak pemboran Rig Raissa, Yani, Raniworo dan Soehanah; 5. Jaminan saham Apexindo Offshore dan PT Antareja Jasatama; 6. Pengalihan pendapatan Rig Soehanah. Natixis - fasilitas hutang sindikasi Pada tanggal 25 September 2006, Apexindo Offshore, memperoleh fasilitas pinjaman sindikasi dari Natixis Bank (Natixis) dengan nilai batas maksimum sebesar AS$125.000.000 untuk tujuan mendanai pembelian Rig Soehanah (Rig) (Catatan 8). Fasilitas pinjaman ini dibiayai oleh sindikasi bank dan lembaga keuangan dengan (a) Natixis sebagai agen dan penjamin, (b) Natixis dan Standard Chartered Bank sebagai joint mandated lead arrangers dan (c) United Overseas Bank Limited sebagai lead arranger.
35
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
14. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) Pinjaman sindikasi terdiri dari fasilitas-fasilitas berikut: Tranche A - batas maksimum sebesar AS$50.000.000 dan akan dibayarkan kembali sekaligus setelah seratus dua puluh (120) bulan dari tanggal penarikan. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar 10% per tahun. Fasilitas ini telah seluruhnya ditarik pada tanggal 11 April 2007. Tranche B - batas maksimum sebesar AS$75.000.000 dan dibayarkan kembali dengan 40 kali angsuran per kwartal yang dimulai tiga (3) bulan setelah tanggal penarikan. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar suku bunga LIBOR 3 bulanan ditambah 2,9% per tahun apabila rig tersebut tidak memiliki kontrak pemboran atau suku bunga LIBOR 3 bulanan ditambah 2,15% per tahun bila rig tersebut memiliki kontrak pemboran yang sedang berjalan. Fasilitas ini telah seluruhnya ditarik pada tanggal 11 April 2007. Pada tanggal 31 Desember 2007, rincian jadwal pembayaran untuk Tranche A dan B berdasarkan perjanjian pinjaman dan jumlah pembayaran dipercepat adalah sebagai berikut: Tahun yang Berakhir 31 Desember 2008 2009 2010 2011 2012 2013 - 2017 Jumlah
Tranche A
Jumlah
50.000.000
7.500.000 7.500.000 7.500.000 7.500.000 7.500.000 33.750.000
7.500.000 7.500.000 7.500.000 7.500.000 7.500.000 83.750.000
50.000.000
71.250.000
121.250.000
2.319.333
2.647.448
4.966.781
47.680.667
68.602.552
116.283.219
Dikurang: Pembayaran yang dipercepat Saldo pokok
Tranche B
Dalam perjanjian pinjaman, Apexindo Offshore (AO) diperbolehkan melakukan pembayaran yang dipercepat (accelerated prepayment) melalui pembayaran sukarela dan/atau pembayaran yang disyaratkan (mandatory), yang dihitung berdasarkan ketentuan dalam perjanjian. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2007, AO telah melakukan pembayaran yang dipercepat (accelerated prepayment) sebesar AS$4.966.781. Persyaratan (Covenants) Dalam Perjanjian Pinjaman, Perusahaan diharuskan untuk, antara lain, menjaga batasan keuangan sebagai berikut: 1. Kekayaan bersih konsolidasi tidak kurang dari jumlah yang lebih tinggi antara (i) AS$100.000.000 dan (ii) Rp1.000.000.000.000; 2. Rasio pinjaman konsolidasi terhadap kekayaan bersih konsolidasi tidak melebihi 2:1; 3. Rasio pinjaman konsolidasi terhadap EBITDA tidak melebihi 3:1; 4. EBITDA tidak kurang dari 15% dari pendapatan; dan 5. Rasio EBITDA terhadap beban pendanaan konsolidasi pada periode terkait harus sama dengan atau melebihi 1,2:1.
36
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 14. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) Jaminan Penarikan fasilitas ini akan dijamin oleh, antara lain: 1. Jaminan Rig Soehanah (Catatan 8); 2. Jaminan saham Apexindo Offshore; 3. Pengalihan hak atas kontrak pemboran, garansi kontrak pemboran, piutang dan seluruh dana (debt service accounts) yang berasal dari kontrak pemboran Rig Soehanah (Catatan 4); 4. Arus kas (cash flow waterfall) yang diperoleh dari pengoperasian Rig Soehanah, yang ditempatkan dalam escrow account. Escrow account disajikan sebagai “Rekening Bank yang Dibatasi Penggunaannya” (Catatan 7). 5. Pengalihan hak atas perjanjian penjualan angsuran Rig Soehanah. Pada tanggal 31 Januari 2008, sindikasi beberapa kreditur sindikasi menyetujui Perjanjian Sewa Menyewa Rig yang ditandatangani oleh Apexindo Offshore dan Perusahaan yang menggantikan perjanjian penjualan angsuran Rig Soehanah (Catatan 8). Pelunasan hutang lebih awal Pada tanggal 10 September 2008, Perusahaan telah menjadi bagian dari Grup Mira International Resources (dahulu Mitra Rajasa) setelah Mira International Holdings Pte. Ltd. (MIH) memperoleh mayoritas saham yang dimiliki oleh PT Medco Energi Internasional Tbk dan Encore International Limited. Perubahan dalam kepemilikan Perusahaan dibuat tanpa persetujuan dari Natixis. Untuk mengantisipasi permintaan percepatan pelunasan pinjaman Natixis, pada tanggal 11 September 2008 AO menandatangani Senior Facility Agreement dengan Goldman Sachs untuk membantu dalam pendanaan kembali atas pembayaran pinjaman lebih awal ke Natixis. Pada tanggal 14 Oktober 2008, AO telah membayar penuh pinjaman sindikasi kepada Natixis sebesar AS$105.559.260 dengan menggunakan dana AS$70 juta dari fasilitas pinjaman yang diberikan oleh Goldman Sachs (Catatan 10) dan dari dana AO sendiri dan dana tertentu milik Perusahaan. Sisa saldo biaya transaksi atas pinjaman Natixis, yang berjumlah AS$2.087.333 saat pinjaman tersebut dilunasi, dihapus sebagai bagian dari “Rugi atas Pelunasan Hutang Lebih Awal”. Sehubungan dengan pelunasan lebih awal atas pinjaman dari Natixis, AO juga menanggung biaya dari beberapa pihak sejumlah AS$7.150.000 atas jasa perbantuan kepada AO dalam mengurus pelunasan lebih awal atas pinjaman tersebut. Jumlah biaya ini telah dibebankan pada tahun 2008 sebagai “Rugi atas Pelunasan Hutang Lebih Awal”. Transaksi Derivatif Suku Bunga Pada tanggal 18 Mei 2007, Apexindo Offshore menandatangani perjanjian Transaksi Derivatif Suku Bunga dengan Natixis. Namun, dalam kaitannya dengan pembayaran penuh pinjaman Natixis pada tanggal 14 Oktober 2008, Perjanjian Derivatif Suku Bunga juga dihentikan (Catatan 16). PT Bank Central Asia Tbk Umum Pada tanggal 25 Agustus 2003, Perusahaan mengadakan Perjanjian Fasilitas Kredit Perbankan dengan PT Bank Central Asia Tbk (BCA), yang disahkan dengan akta No. 3 dari notaris Mardiah Said, S.H.
37
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 14. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) Jumlah Fasilitas dan Jadwal Pembayaran Kembali Fasilitas ini terdiri dari: · · · ·
Fasilitas kredit lokal I dengan jumlah tidak melebihi AS$5.000.000; Fasilitas kredit lokal II dengan jumlah tidak melebihi Rp10.000.000.000; Fasilitas kredit investasi dengan jumlah tidak melebihi AS$20.000.000; Fasilitas bank garansi dengan jumlah tidak melebihi AS$5.000.000.
Fasilitas Kredit Investasi dikenakan bunga tahunan sebesar 7,88% masing-masing untuk tahun 2007. Fasilitas Kredit Lokal dalam Dolar AS dikenakan bunga tahunan sebesar 7,75% pada tahun 2007, sedangkan fasilitas Kredit Lokal dalam Rupiah dikenakan bunga tahunan sebesar 12,50% pada tahun 2007. Pada tanggal 7 Agustus 2007, Perusahaan telah melunasi seluruh kewajiban terkait fasilitas Kredit Investasi tersebut kepada BCA. Fasilitas Bank Garansi, Fasilitas Kredit Lokal I dan II dan fasilitas Kredit Investasi semuanya telah berakhir pada tanggal 25 Agustus 2007. Fasilitas-fasilitas ini, kecuali fasilitas Kredit Investasi, diperpanjang sampai dengan tanggal 25 Agustus 2008 berdasarkan Perubahan Keempat atas Perjanjian Kredit tanggal 26 November 2007. Pada tanggal 31 Desember 2007, Perusahaan belum menggunakan fasilitas-fasilitas ini (Catatan 32). Fasilitas Bank Garansi dan Kredit Lokal dalam dolar AS kemudian diperpanjang sampai dengan 25 Agustus 2009 berdasarkan Perubahan Kelima atas Perjanjian Kredit tanggal 15 Agustus 2008, dimana fasilitas Bank Garansi ini telah ditingkatkan menjadi AS$20.000.000. Perusahaan memperpanjang jangka waktu fasilitas untuk satu tahun sampai 25 Agustus 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan menggunakan sebagian dari fasilitas Kredit Lokal dalam dolar AS (Catatan 10) dan fasilitas Bank Garansi (Catatan 32). Jaminan Fasilitas tersebut di atas dijamin dengan jaminan sebagai berikut: 1. Peralatan pemboran Perusahaan - Rig Maera (Catatan 8). 2. Piutang kepada Total E&P Indonesie yang timbul dari kontrak kerjasamanya dengan Perusahaan sehubungan dengan Rig Maera dan Raisis (Catatan 4); dan 3. Arus kas (cash flow waterfall) yang diperoleh dari pengoperasian Rig Maera dan Raisis, yang ditempatkan dalam escrow account. Escrow account disajikan sebagai “Rekening Bank yang Dibatasi Penggunaannya” (Catatan 7). Pada tanggal 31 Desember 2007, piutang tersebut di atas dan rekening bank yang dibatasi penggunaannya, telah dibebaskan sebagai jaminan, sehubungan dengan penyelesaian atas Fasilitas Kredit Investasi seperti dijelaskan di atas.
38
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 14. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) Persyaratan (Covenants) Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Kredit Perbankan yang dijelaskan di atas, Perusahaan diharuskan memperoleh persetujuan BCA terlebih dahulu sebelum melakukan transaksi-transaksi sebagai berikut, antara lain: · · · · · ·
Memperoleh pinjaman baru atau fasilitas kredit dari pihak lain yang akan meningkatkan rasio hutang terhadap ekuitas (debt to equity) lebih dari 2. Memberikan pinjaman kepada pihak ketiga, kecuali untuk aktivitas operasional. Mengadakan penggabungan usaha, pengambilalihan, likuidasi dan perubahan status serta anggaran dasar Perusahaan. Melakukan pembayaran hutang kepada pemegang saham, kecuali untuk jumlah yang telah terhutang sebelum penandatanganan perjanjian fasilitas kredit perbankan tersebut. Memperoleh investasi baru atau mendirikan kegiatan usaha baru yang nilainya melebihi 10% dari pendapatan atau 20% dari ekuitas Perusahaan. Menjual, menjaminkan dan melepaskan harta tidak bergerak atau harta kekayaan utama dalam menjalankan usahanya.
Sehubungan dengan batasan-batasan di atas, pada tanggal 8 Februari 2005, Perusahaan menerima persetujuan dari BCA untuk menerbitkan obligasi dengan jangka waktu jatuh tempo selama 5 (lima) tahun. 15. OBLIGASI Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2009
2008
2007
Apexindo Pratama Duta I Tahun 2005 Nilai nominal obligasi dan obligasi syariah Pembelian kembali obligasi Biaya emisi obligasi ditangguhkan - bersih
79.787.234 (2.659.574) (46.159)
68.493.150 (2.283.105) (338.433)
79.626.287 (1.061.684 ) (667.191 )
Bersih
77.081.501
65.871.612
77.897.412
Apexindo Pratama Duta II Tahun 2009 Nilai nominal obligasi Pembelian kembali obligasi Biaya emisi obligasi ditangguhkan - bersih
63.829.787 (590.781)
-
-
Bersih
63.239.006
-
-
140.320.507
65.871.612
77.897.412
77.081.501
-
-
63.239.006
65.871.612
77.897.412
Total Dikurangi: bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang
39
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 15. OBLIGASI (lanjutan) Apexindo Pratama Duta I Tahun 2005 Umum Pada tanggal 8 Februari 2005, Perusahaan menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Obligasi dan Obligasi Syariah Ijarah Apexindo Pratama Duta I Tahun 2005 sejumlah Rp750.000.000.000 kepada BAPEPAM-LK. Pernyataan Pendaftaran tersebut dinyatakan efektif oleh BAPEPAM-LK pada tanggal 30 Maret 2005. Pembelian kembali Obligasi Pada tanggal 30 Oktober 2006, Perusahaan mengumumkan kepada masyarakat rencana untuk membeli kembali obligasi. Sementara pada tahun 2007 tidak ada pembelian kembali obligasi. Pada tahun 2008, Perusahaan melakukan pembelian kembali obligasi dengan nilai Rp15.000.000.000 (atau AS$1.638.807) pada harga Rp15.249.625.000 (pokok sebesar Rp14.998.500.000 dan akrual bunga sebesar Rp251.125.000). Pembelian kembali obligasi ini dicatat sebagai pemulihan kewajiban dimana Perusahaan mengakui laba sebesar Rp1.500.000 (atau AS$187). Pembayaran Bunga dan Batas Waktu Pinjaman Obligasi akan jatuh tempo (seluruhnya) pada tanggal 8 April 2010. Bunga atas obligasi dan beban ijarah atas obligasi syariah terhutang tiga bulanan dimulai sejak tanggal 8 Juli 2005. Obligasi dikenakan bunga sebesar 12,25% per tahun. Beban ijarah sebesar Rp7.350.000.000 per tiga bulan. Perusahaan mempunyai dana cadangan (sinking fund) yang akan digunakan untuk membayar bunga obligasi terakhir dan beban ijarah. Dana cadangan (sinking fund) dicatat sebagai bagian dari “Rekening bank yang dibatasi penggunaannya” (Catatan 7). Persyaratan (Covenants) Sehubungan dengan penerbitan obligasi ini, Perusahaan diharuskan oleh PT Bank Mega Tbk selaku Wali Amanat, menjaga batasan-batasan keuangan sebagai berikut: · · · · · · ·
Memelihara rasio hutang terhadap ekuitas (debt to equity) tidak lebih dari 2. Memelihara perbandingan antara aset lancar dan kewajiban lancar tidak kurang dari 1,25 : 1. Memelihara perbandingan antara EBITDA dengan beban bunga dan beban ijarah tidak kurang dari 2,5 : 1. Memelihara nilai aset tetap yang ada sekarang maupun yang akan ada, yang tidak dijaminkan atau diagunkan sebesar nilai minimal setara 125% dari nilai pokok obligasi dan hutang yang tidak memiliki jaminan khusus. Pembatasan atas pengalihan aset tetap dengan nilai melebihi 15% dari nilai pasar aset tetap keseluruhan milik Perusahaan dalam satu (1) tahun buku, dan tidak melebihi 30% secara akumulatif selama jangka waktu obligasi. Pengalihan aset tetap yang diperbolehkan hanya yang berkenaan dengan sekuritisasi aset Perusahaan, dengan ketentuan nilai aset yang akan dialihkan tersebut tidak melebihi 25% dari ekuitas Perusahaan dalam jangka waktu obligasi. Pengalihan aset tetap baru, berupa peralatan pemboran lepas pantai, yang akan diperoleh Perusahaan kepada Anak perusahaan yang sekurang-kurangnya 99% sahamnya dimiliki oleh Perusahaan hanya diperbolehkan sehubungan dengan pembiayaan rig sebagaimana diisyaratkan oleh kreditur.
40
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 15. OBLIGASI (lanjutan) Transaksi Derivatif Nilai Tukar Valuta Asing Perusahaan mempunyai lima Perjanjian Derivatif Nilai Tukar Valuta Uang (Perjanjian Derivatif) dengan Standard Chartered Bank (Catatan 16). Apexindo Pratama Duta II Tahun 2009 Umum Pada tanggal 8 April 2009, Perusahaan menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Obligasi Apexindo Pratama Duta II Tahun 2009 sejumlah Rp600.000.000.000 kepada BAPEPAM dan LK. Pernyataan pendaftaran diumumkan secara efektif oleh BAPEPAM-LK pada 9 Juni 2009. Pembayaran Bunga dan Batas Waktu Pinjaman Obligasi Seri A, Jumlah pokok obligasi sebesar Rp300.000.000.000 berjangka waktu 3 (tiga) tahun dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 13,90% per tahun. Pembayaran bunga dilakukan setiap tiga bulanan mulai tanggal 19 September 2009. Obligasi ini seluruhnya akan jatuh tempo pada tanggal 19 Juni 2012. Obligasi Seri B, Jumlah pokok obligasi sebesar Rp300.000.000.000 berjangka waktu 5 (lima) tahun dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 15,00% per tahun. Pembayaran bunga dilakukan setiap tiga bulanan mulai tanggal 19 September 2009. Obligasi ini seluruhnya akan jatuh tempo pada tanggal 19 Juni 2014. Sehubungan dengan penerbitan obligasi ini, Perusahaan diharuskan oleh PT Bank Mega Tbk selaku Wali Amanat, menjaga batasan-batasan keuangan sebagai berikut: · · · · · ·
Memelihara rasio hutang terhadap ekuitas (debt to equity) tidak lebih dari 2. Memelihara perbandingan antara aset lancar dan kewajiban lancar tidak kurang dari 1,25 : 1. Memelihara perbandingan antara EBITDA dengan beban bunga dan beban ijarah tidak kurang dari 2,5 : 1. Pembatasan atas pengalihan aset tetap dengan nilai melebihi 15% dari nilai pasar aset tetap keseluruhan milik Perusahaan dalam satu (1) tahun buku, dan tidak melebihi 30% secara akumulatif selama jangka waktu obligasi. Pengalihan aset tetap yang diperbolehkan hanya yang berkenaan dengan sekuritisasi aset Perusahaan, dengan ketentuan nilai aset yang akan dialihkan tersebut tidak melebihi 25% dari ekuitas Perusahaan dalam jangka waktu obligasi. Pengalihan aset tetap baru, berupa peralatan pemboran lepas pantai, yang akan diperoleh Perusahaan kepada anak perusahaan yang sekurang-kurangnya 99% sahamnya dimiliki oleh Perusahaan hanya diperbolehkan sehubungan dengan pembiayaan rig sebagaimana diisyaratkan oleh kreditur. +
Obligasi Apexindo Pratama Duta II memperoleh peringkat idA (Single A Plus; Stable Outlook) berdasarkan daftar peringkat kredit yang dikeluarkan pemeringkat kredit independen oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) pada laporan No. 533/PEF-DIR/VI/2009 tanggal 1 Juni 2009.
41
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 16. TRANSAKSI DERIVATIF Perusahaan dan Anak perusahaan, AO, terbuka atas risiko pasar, termasuk perubahan mendasar atas suku bunga dan kurs mata uang asing dan menggunakan derivatif untuk mengatur suku bunga tertentu dan fluktuasi kurs mata uang asing. Perusahaan dan AO tidak memiliki atau menerbitkan instrumen keuangan derivatif untuk tujuan diperdagangkan. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, nilai wajar piutang (hutang) derivatif adalah sebagai berikut: 2009 Aset derivatif Derivatif Nilai Tukar Valuta Asing dan Tingkat Suku Bunga Standard Chartered Bank, Jakarta Kewajiban derivatif Derivatif Suku Bunga Natixis, Singapura Derivatif Nilai Tukar Valuta Asing dan Tingkat Suku Bunga Standard Chartered Bank, Jakarta Jumlah kewajiban derivatif
2008
2007
1.198.279
-
-
-
-
(19.274.958)
-
(19.274.958)
455.797
(1.896.271 ) (1.896.271 )
Transaksi Derivatif Suku Bunga Pada tanggal 18 Mei 2007 Apexindo Offshore Pte. Ltd. (AO) menandatangani perjanjian transaksi derivatif suku bunga dengan Natixis, Singapura dengan nilai nosional sebesar AS$37.500.000. Berdasarkan transaksi ini, AO akan membayar bunga per tiga bulanan dengan tingkat bunga tetap sebesar 4,995% per tahun dan menerima pembayaran per tiga bulanan dengan tingkat bunga mengambang sebesar suku bunga LIBOR BBA Dolar AS. Perjanjian derivatif ini berlaku sejak tanggal 11 April 2007 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 11 April 2017. Pada tahun 2008 dan 2007, laba bersih dan rugi bersih yang diakui AO atas transaksi derivatif tersebut di atas masing-masing sebesar AS$1.896.271 dan AS$1.896.271. Sehubungan dengan pelunasan hutang Natixis pada tanggal 14 Oktober 2008, perjanjian tersebut di atas telah dibatalkan. Transaksi Swap Nilai Tukar Valuta Asing Perusahaan mempunyai lima (5) Perjanjian Derivatif Nilai Tukar Valuta Asing (Perjanjian Derivatif) dengan Standard Chartered Bank (SCB). Perjanjian Derivatif tersebut berlaku efektif pada tanggal 8 April 2005. Jumlah nosional dari kelima (5) Perjanjian Derivatif tersebut dalam Rupiah sebesar Rp750.000.000.000 dan dalam Dolar Amerika Serikat sebesar AS$78.947.368.
42
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 16. TRANSAKSI DERIVATIF (lanjutan) Transaksi Swap Nilai Tukar Valuta Asing (lanjutan) Berdasarkan Perjanjian Derivatif, Perusahaan membayar pertukaran awal pada tanggal 8 April 2005, jumlah nosional Rupiah sebesar Rp750.000.000.000 dan menerima jumlah nosional dalam Dolar Amerika Serikat sebesar AS$78.947.368. Perusahaan juga akan menerima bunga sebesar 12,25% per tahun atas nilai nominal dalam Rupiah sebesar Rp750.000.000.000 dan membayar bunga atas nilai nominal dalam Dolar Amerika Serikat sebesar AS$78.947.368 dengan perincian sebagai berikut: · · ·
8,65% per tahun atas AS$27.631.579; 8,45% per tahun atas AS$11.842.105, dan; Libor BBA Dolar Amerika Serikat untuk periode tiga bulanan ditambah 4,05% per tahun atas AS$39.473.684.
Bunga akan diterima/dibayarkan setiap tanggal 7 Januari, 7 April, 7 Juli dan 7 Oktober, dimulai pada tanggal 7 Juli 2005. Pada pertukaran akhir, tanggal 7 April 2010, Perusahaan membayar jumlah nosional dalam Dolar Amerika Serikat sebesar AS$78.947.368 dan menerima jumlah nosional dalam Rupiah sebesar Rp750.000.000.000. Pada 3 Juni 2009, Perusahaan membatalkan dua dari lima Perjanjian Swap dengan SCB. Perusahaan mengakui laba bersih sebesar AS$20.473.237 pada tahun 2009, rugi bersih sebesar AS$19.730.755 pada tahun 2008 dan rugi bersih sebesar AS$3.267.716 pada tahun 2007 atas transaksi derivatif tersebut di atas. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, derivatif ini dijamin dengan agunan deposito berjangka pada SCB sebesar AS$5.000.000 (Catatan 7). Pada 2 Maret 2010, sisa tiga perjanjian swap dengan SCB dibatalkan. 17. MODAL SAHAM Susunan pemegang saham Perusahaan dan masing-masing kepemilikan sahamnya adalah sebagai berikut: 2009 Pemegang Saham
Jumlah Saham
Persentase Pemilikan
Jumlah
Mira International Holdings Pte. Ltd. PT Hertech Kharisma Masyarakat (masing-masing pemilikan kurang dari 5%)
2.609.480.603 42.800.000
98,11% 1,61%
119.724.181 1.964.692
7.569.397
0,28%
341.686
Jumlah
2.659.850.000
100,00%
122.030.559
43
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 17. MODAL SAHAM (lanjutan) 2008 Pemegang Saham
Jumlah Saham
Persentase Pemilikan
Jumlah
Mira International Holdings Pte. Ltd. PT Hertech Kharisma PT Dutatech Persada Masyarakat (masing-masing pemilikan kurang dari 5%)
2.609.495.603 42.800.000 240
98,14% 1,61% 0,01%
119.722.680 1.963.648 11
6.634.157
0,24%
304.372
Jumlah
2.658.930.000
100,00%
121.990.711
2007 Pemegang Saham
Jumlah Saham
Persentase Pemilikan
Jumlah
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEI) Asian Opportunities Fund I Segregated P CIMB-GK Securities Pte. Ltd. PT Hertech Kharisma PT Antareja Hertrindo Kharisma Hertriono Kartowisastro Agustinus B. Lomboan PT Dutatech Persada Masyarakat (masing-masing pemilikan kurang dari 5%)
1.352.873.106
51,37%
61.960.918
417.500.000 417.500.000 124.296.371 4.349.238 4.016.500 3.945.000 240
15,85% 15,85% 4,72% 0,17% 0,15% 0,15% 0,01%
19.121.293 19.121.293 5.692.712 199.193 183.954 180.679 11
309.184.545
11,73%
14.171.203
Jumlah
2.633.665.000
100,00%
120.631.256
Delisting Perusahaan telah disetujui oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 5 Maret 2009 (Catatan 1c). Pelaksanaan Opsi Saham Karyawan Sehubungan dengan program opsi saham karyawan Perusahaan, karyawan melaksanakan opsi sahamnya yang menyebabkan meningkatnya saham ditempatkan dan disetor penuh sebagai berikut: ·
Pada tahun 2006, tambahan 40.395.500 saham yang diterbitkan sebesar Rp26.658.470.000 (atau AS$2.946.674) dimana sebesar Rp20.197.750.000 (atau AS$2.232.329) dicatat sebagai “Modal saham”.
·
Pada tahun 2007, tambahan 10.309.000 saham yang diterbitkan sebesar Rp6.803.940.000 (atau AS$760.164) dimana sebesar Rp5.154.500.000 (atau AS$575.882) dicatat sebagai “Modal saham”.
·
Pada tahun 2008, tambahan 25.265.000 saham yang diterbitkan sebesar Rp16.674.900.000 (atau AS$1.794.480) dimana sebesar Rp12.632.500.000 (atau AS$1.359.455) dicatat sebagai “Modal saham”.
·
Pada tahun 2009, tambahan 920.000 saham yang diterbitkan sebesar Rp608.212.000 (atau AS$52.600) dimana sebesar Rp460.000.000 (atau AS$39.848) dicatat sebagai “Modal saham”.
Pada pelaksanaan opsi saham ini, kelebihan harga eksekusi di atas nilai nominal berikut tambahan biaya kompensasi atas opsi yang digunakan dicatat sebagai “Tambahan modal disetor - bersih”.
44
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 17. MODAL SAHAM (lanjutan) Perubahan Pemegang Saham Mayoritas Pada tahun 2008, transaksi yang menyebabkan terjadinya perubahan pemegang saham mayoritas Perusahaan, adalah sebagai berikut: ·
Pada tanggal 26 Maret 2008, MEI telah melepaskan 2,5% kepemilikan atau sejumlah 65.828.000 saham di Perusahaan, sehingga total kepemilikan MEI di Perusahaan berkurang dari 51,4% menjadi 48,9%.
·
Pada tanggal 2 April 2008, Encore International Limited (ENCORE) menjadi pemegang saham Perusahaan melalui pembelian sebanyak 835.000.000 saham atau 31,7% dari saham ditempatkan Perusahaan.
·
Berdasarkan surat tertanggal 9 Juni 2008 yang disampaikan oleh MEI kepada BAPEPAM-LK, MEI bersama PT Mitra International Resources Tbk (dahulu PT Mitra Rajasa Tbk) (Mira) pada tanggal 9 Juni 2008 menandatangani “Perjanjian Jual Beli Saham” berkaitan dengan penjualan seluruh kepemilikan saham MEI pada Perusahaan sekitar 48,72% pada harga Rp2.450 per saham dengan jumlah nilai transaksi sebesar AS$340.893.028. Berdasarkan surat tersebut, penyelesaian transaksi ini harus memenuhi beberapa kondisi tertentu, termasuk memperoleh persetujuan para pemegang saham MEI dan Mira.
·
Pada tanggal 10 September 2008, transaksi penjualan seluruh saham Perusahaan yang dimiliki oleh MEI dan ENCORE kepada Mira, melalui Anak perusahaannya Mira International Holdings Pte. Ltd. (MIH), telah selesai.
Pembelian kembali Saham Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 13 Mei 2008, para pemegang saham menyetujui untuk membeli kembali saham Perusahaan maksimum sebanyak 10% dari jumlah saham beredar dengan dana cadangan sejumlah AS$57 juta. Pembelian kembali tersebut akan dilakukan dalam 18 bulan sejak tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS). Pada tanggal 31 Desember 2009, lebih dari 18 bulan terhitung sejak tanggal seperti yang dijelaskan dalam RUPS, tidak ada saham yang telah dibeli kembali. 18. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, akun ini berasal dari: 2009 Penawaran perdana. setelah dikurangi biaya penerbitan saham
2007
656.492
656.492
656.492
3.002.831
3.002.831
3.002.831
144.473 3.787.004 534.490 1.950.303 15.355
3.787.004 534.490 1.950.303 15.355
534.490 1.950.303 15.355
10.090.948
9.946.475
6.159.471
Penawaran terbatas. setelah dikurangi biaya penerbitan saham Program opsi saham karyawan 2009 2008 2007 2006 2005 Jumlah
2008
45
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 19. PROGRAM OPSI SAHAM KARYAWAN Akun ini merupakan beban kompensasi sehubungan dengan pendistribusian opsi saham sebagai berikut: Tahun
Jumlah opsi saham
2005 2006 2007 2008 2009
100.503 8.063 49.819 -
Jumlah
158.385
Setiap opsi berhak atas 500 saham dengan harga penebusan sebesar Rp660 per saham. Opsi tersebut dapat dilaksanakan mulai tanggal 15 Agustus 2005 sampai tanggal 10 Juli 2009. Status dari program opsi saham karyawan adalah sebagai berikut: 2009 Jumlah opsi saham. awal tahun Tambahan distribusi opsi saham Penggunaan opsi saham Opsi saham kadaluarsa
2008 1.840 (1.840) -
Jumlah opsi saham. akhir tahun
2007
2.551 49.819 (50.530) -
23.513 (20.618 ) (344 )
1.840
2.551
-
Rincian dari akun ini adalah sebagai berikut: 2009 Saldo awal tahun Beban kompensasi tahun berjalan (Catatan 21 dan 22) Pelaksanaan opsi saham
2008
131.721 (131.721)
Saldo akhir tahun
2007 34.830
3.448.870 (3.351.979)
-
131.721
385.038 (350.208 ) 34.830
Beban kompensasi dialokasikan pada beban langsung dan beban usaha. 20. SALDO LABA YANG BELUM DITENTUKAN PENGGUNAANNYA Akun ini merupakan akumulasi dari saldo laba bersih Perusahaan sampai dengan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, setelah dikurangi dengan pembagian dividen tunai (Catatan 28) dan saham.
46
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 21. PENDAPATAN Rincian dari akun ini adalah sebagai berikut: 2009
2008
2007
Jasa pemboran Mobilisasi dan demobilisasi Lain-lain
195.626.642 5.151.779 26.146.706
218.393.303 3.294.114 25.711.651
153.693.232 17.327.000 29.001.781
Jumlah
226.925.127
247.399.068
200.022.013
Perusahaan mempunyai pendapatan yang berasal dari transaksi-transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 30). Rincian pendapatan dari pelanggan yang melebihi 10% dari pendapatan bersih berasal dari: 2009
2008
2007
Total E&P Indonesie Virginia Indonesia Company. LLC Santos (Sampang) Pty. Ltd.
137.141.888 43.748.976 22.526.106
124.928.643 48.373.846 48.117.147
117.945.410 26.920.901 -
Jumlah
203.416.970
221.419.636
144.866.311
2009
2008
2007
22. BEBAN LANGSUNG Rincian dari akun ini adalah sebagai berikut:
Penyusutan (Catatan 8) Gaji. upah dan kesejahteraan karyawan Perbaikan dan pemeliharaan Perlengkapan peralatan pemboran Sewa Asuransi Tenaga kontrak Jasa boga Honorarium tenaga ahli Pengangkutan Beban kompensasi (Catatan 19) Transportasi Penyisihan atas imbalan kerja (Catatan 29) Penyisihan penurunan nilai persediaan (Catatan 5) Telekomunikasi dan pos Lain-lain Jumlah
33.041.046 20.386.496 12.850.209 12.136.133 10.582.909 7.024.391 6.902.475 5.157.878 3.398.095 2.742.773 2.449.645
36.986.444 22.569.505 13.513.816 18.234.793 20.944.120 10.247.892 7.824.752 5.522.006 4.087.685 4.468.093 3.057.440 2.810.701
28.318.170 17.699.092 10.394.608 18.611.317 18.919.313 5.390.970 7.994.661 5.122.200 2.087.263 4.376.394 2.104.302
1.212.132
1.262.775
1.360.800
700.000 372.805 948.666
539.824 801.162 878.063
375.000 487.162 529.277
119.905.653
153.749.071
123.770.529
Perusahaan mempunyai beban langsung yang berasal dari jasa boga dan sewa yang disediakan oleh pihak-pihak yang dianggap mempunyai hubungan istimewa terhadap Perusahaan sampai dengan 10 September 2008 (Catatan 29).
47
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 23. BEBAN USAHA Rincian dari akun ini adalah sebagai berikut: 2009 Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Jamuan, iklan dan promosi Honorarium tenaga ahli Penyisihan piutang ragu-ragu (Catatan 4) Penyusutan (Catatan 8) Sewa Perjalanan dinas Prasarana Penyisihan atas imbalan kerja (Catatan 29) Perlengkapan kantor Asuransi Sumbangan Beban kompensasi (Catatan 19) Lain-lain Jumlah
2008
2007
8.504.890 942.856 720.175
7.326.503 587.647 665.554
4.632.406 483.071 728.184
700.000 570.486 490.041 467.480 440.919
1.076.278 452.866 381.269 427.292 360.840
348.688 397.808 288.699 479.635 418.325
325.570 246.299 209.928 64.204 579.513
420.530 201.713 202.490 194.346 391.430 309.631
496.515 255.032 164.388 226.989 297.362
14.262.361
12.998.389
9.217.102
Beban sewa termasuk biaya sewa gedung kantor dari INTI, pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam Grup Medco (Catatan 29). 24. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN a. Laba (rugi) atas transaksi derivatif Akun ini merupakan laba (rugi) atas perjanjian derivatif yang dilakukan oleh Perusahaan dengan Natixis dan SCB (Catatan 15). b. Beban Pendanaan – bersih Akun ini merupakan biaya fasilitas dari Pinjaman OUH dan biaya bunga dari pinjaman jangka pendek dan jangka panjang yang terjadi selama tahun 2009 (Catatan 10 dan 14). Rincian akun ini disajikan pada Catatan 25. c.
Laba (rugi) selisih kurs - bersih
Akun ini merupakan laba (rugi) selisih kurs bersih yang berasal dari penyesuaian piutang dan hutang Perusahaan dan Anak perusahaan dalam mata uang selain dolar AS. d. Rugi atas pelunasan hutang lebih awal Akun ini merupakan jumlah denda yang ditimbulkan oleh Apexindo Offshore sehubungan dengan pelunasan lebih awal atas pinjaman jangka panjang dari Natixis Bank pada tahun 2008 (Catatan 13). e. Lain-lain - bersih Akun ini termasuk diantaranya kompensasi dari keterlambatan penyerahan Rig Soehanah pada tahun 2007, pengembalian dan beban pajak dan laba penjualan aset tetap
48
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 25. BEBAN PENDANAAN - BERSIH Akun ini terdiri dari sebagai berikut: 2009
2008
2007
Biaya transaksi hutang
30.416.405
-
-
Beban bunga: Obligasi (setelah dikurangi transaksi derivatif dan kapitalisasi beban bunga ke aset dalam penyelesaian) (Catatan 8 dan 15) Hutang bank (Catatan 10 dan 14)
10.379.215 12.216.619
6.537.328 8.690.052
6.505.027 7.545.009
Sub-jumlah
22.595.834
15.227.380
14.050.036
Beban bank Beban komitmen
1.028.573 5.530.948
918.542 -
953.949 -
Sub-jumlah
6.559.521
918.542
953.949
59.571.760
16.145.922
15.003.985
Jumlah Pendapatan bunga Bersih
(879.102) 58.692.658
(1.304.852) 14.841.070
(917.755 ) 14.086.230
26. PAJAK PENGHASILAN Beban pajak penghasilan Perusahaan dan Anak perusahaan terdiri dari: 2009 Pajak kini Pajak tangguhan Bersih
2008
2007
6.774.172 4.610.962
7.334.344 (3.243.059)
9.630.049 2.080.952
11.385.134
4.091.285
11.711.001
Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan seperti yang disajikan pada laporan laba rugi konsolidasi dan taksiran bersih penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: 2009 Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi
26.476.891
Dikurangi laba/(rugi) Anak perusahaan sebelum beban pajak penghasilan Laba Perusahaan sebelum beban pajak penghasilan
217.406 26.694.297
49
2008
2007
43.037.021
46.013.288
(22.117.960)
(15.128.049 )
20.919.061
30.885.239
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 26. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) Pajak Kini (lanjutan) 2009
2008
2007
Ditambah (dikurangi): Beda temporer: Imbalan kerja Penyisihan penurunan nilai dan keusangan persediaan Penyusutan aset tetap Laba penjualan aset tetap
700.000 (4.557.902) -
539.824 (5.149.660) -
375.000 (7.793.241 ) -
Sub-jumlah
(2.573.812)
(4.857.857)
(6.889.997 )
(2.518.917) 700.000 509.842 75.315 (878.168)
3.448.870 3.140.492 1.424.966 1.136.433 223.895 (1.250.126)
3.853.450 348.688 531.777 398.505 (704.674 )
Beda tetap: Beban kompensasi karyawan Pembayaran (pengembalian) pajak - bersih Penyisihan piutang ragu-ragu Kesejahteraan karyawan Representasi dan sumbangan Penghasilan bunga Penyesuaian atas penjabaran saldo awal dalam Rupiah menjadi Dolar AS untuk tujuan pelaporan pajak Laba atas penjualan investasi sementara Lain-lain
1.284.090
528.244
2.118.189
267.351
3.171.644 511.729
6.261
8.391.881
8.111.119
24.126.746
24.453.085
32.106.361
Sub-jumlah Taksiran bersih penghasilan kena pajak - Perusahaan
(248.021)
Taksiran laba fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 yang disebut di atas akan disajikan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. Sampai dengan tanggal 25 Maret 2010, Perusahaan belum melaporkan SPT tahun 2009 ke Kantor Pajak. Rincian beban pajak penghasilan tahun berjalan adalah sebagai berikut: 2009
2008
2007
Beban pajak penghasilan - tahun berjalan: Perusahaan PT Apex Landrig Indonesia
6.755.489 18.683
7.334.344 -
9.630.049 -
Jumlah
6.774.172
7.334.344
9.630.049
50
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 26. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) Pajak Kini (lanjutan) Rincian hutang pajak penghasilan badan (kelebihan pembayaran) adalah sebagai berikut: 2009
2008
2007
Perusahaan Beban pajak penghasilan - tahun berjalan
6.755.489
7.334.344
9.630.049
Dikurangi pembayaran pajak dimuka Pajak penghasilan Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Fiskal
302.057 4.458.443 1.079.913 124.211
415.772 10.401.615 2.109.574 46.373
477.828 7.503.409 1.285.012 82.493
Jumlah
5.964.624
12.973.334
9.348.742
Taksiran hutang pajak penghasilan badan (kelebihan pembayaran)
790.865
(5.638.990)
281.307
Kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan dicatat sebagai bagian dari Pajak Dibayar Di Muka (Catatan 6). Saldo kelebihan pembayaran pajak sebesar AS$5.638.990 pada tanggal 31 Desember 2008. Pajak Tangguhan Rincian dari beban pajak - tangguhan sebagaimana tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut: 2009 (359.546)
2008
2007
Penyisihan imbalan kerja Penyisihan penurunan nilai persediaan Penyusutan aset tetap Pengaruh penerapan UU No. 36/2008
74.406
(158.473 )
(196.000) 1.276.213 (159.246)
(161.947) 1.544.898 (4.700.416)
(98.547 ) 2.337.972 -
Bersih Anak Perusahaan
561.421 4.049.541
(3.243.059) -
2.080.952 -
Bersih
4.610.962
(3.243.059)
2.080.952
Pada bulan September 2008, Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang "Pajak Penghasilan" telah direvisi untuk keempat kalinya dengan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun pajak 2009 dan 25% untuk tahun pajak 2010 dan seterusnya. Perusahaan mencatat dampak perubahan tarif pajak tersebut sebesar AS$159.246 dan AS$4.700.416 sebagai bagian dari beban pajak pada tahun 2009 dan 2008.
51
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 26. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) Pajak Tangguhan (lanjutan) Rincian dari kewajiban pajak tangguhan bersih Perusahaan adalah sebagai berikut: 2009 Aset pajak tangguhan Imbalan kerja Penyisihan penurunan nilai persediaan
Kewajiban pajak tangguhan Perusahaan Kewajiban pajak tangguhan Anak Perusahaan Kewajiban pajak tangguhan - bersih
2007
1.615.196
1.323.374
1.627.414
723.353
548.353
496.076
2.338.549
1.871.727
2.123.490
(26.894.239)
(25.865.996)
(29.360.818 )
(24.555.690)
(23.994.269)
(27.237.328 )
Sub-jumlah Kewajiban pajak tangguhanPenyusutan aset tetap
2008
(4.050.501) (28.606.191)
(23.994.269)
(27.237.328 )
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi dan jumlah yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak 28% dan 30% atas laba Perusahaan pada tahun 2009, 2008, dan 2007 sebelum beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 2009
2008
2007
Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi
26.476.891
43.037.021
46.013.288
Beban pajak dengan tarif pajak sebesar 28% and 30%
7.413.529
12.909.525
13.816.080
-
1.034.661
-
942.148 427.490 340.930 67.169
1.156.035 104.606 159.533 119.552
Pengaruh pajak atas beban tidak kena pajak (tidak dikurangkan): Beban kompensasi karyawan Pengembalian (pembayaran) pajak - bersih Penyisihan piutang ragu-ragu Kesejahteraan karyawan Representasi dan sumbangan Bagian laba (rugi) bersih Anak perusahaan Penghasilan bunga Penyesuaian atas penjabaran saldo awal dalam Rupiah menjadi Dolar AS untuk tujuan pelaporan pajak Lain-lain
(705.297) 196.000 142.756 21.088 60.874 (245.887)
593.093
Jumlah Pengaruh penerapan UU No. 36/2008 Beban pajak penghasilan Perusahaan Beban pajak penghasilan Anak perusahaan Beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi
(6.635.388) (375.038)
80.204
62.627
(4.117.824)
(159.246)
(4.700.416)
(4.538.415 ) (211.402 )
951.493 153.519 (2.105.079 ) -
7.316.910 4.068.224
4.091.285 -
11.711.001 -
11.385.134
4.091.285
11.711.001
52
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 27. LABA PER SAHAM a. Laba bersih per saham dasar Perhitungan laba bersih per saham dasar didasarkan pada data berikut ini: 2009
b.
2008
2007
Laba bersih untuk menghitung laba bersih per saham dasar dan per saham dilusian
15.091.757
38.945.736
34.302.287
Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk menghitung laba bersih per saham dasar
2.658.981.466
2.643.998.889
2.629.989.784
Laba bersih per saham dasar
0,00568
0,01473
0,01304
Laba per saham dilusian 2009 Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk menghitung laba per saham
2007
2.658.981.466
2.643.998.889
2.629.989.784
627.322
10.723.202
3.356.618
2.659.608.788
2.654.722.091
2.633.346.402
0,00567
0,01467
0,01303
Efek dilusi saham - opsi saham Jumlah rata-rata tertimbang saham yang telah disesuaikan untuk efek dilusi
2008
Laba per saham dilusian
28. DIVIDEN TUNAI 2009 Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 23 Juni 2009 seperti yang dinyatakan dengan surat Keterangan No. 252/AAV031/VI/2009 dari Ny. Poerbaningsih, S.H., tidak ada dividen yang dibagikan di tahun 2009. 2008 Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 13 Mei 2008 seperti yang dinyatakan dengan surat Keterangan No. 237/ZIII018/V/2008 dari Ny. Poerbaningsih, S.H., para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai sebesar AS$0,00826 (atau Rp77) per saham atau AS$21.819.260. Pada tanggal 17 Juni 2008, Perusahaan telah membayar dividen tersebut.
53
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 28. DIVIDEN TUNAI (lanjutan) 2007 Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 30 April 2007 seperti yang dinyatakan dengan akta notaris No. 66 dari Ny. Poerbaningsih, S.H., para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp150.039.703.521 (atau AS$16.518.738) atau Rp57 (AS$0,0063) per saham. Dividen ini telah dibayar pada tanggal 4 Juni 2007. 29. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA Perusahaan menghitung dan mencatat taksiran imbalan pensiun karyawan untuk semua karyawan yang memenuhi kualifikasi sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13. Jumlah karyawan yang berhak atas manfaat tersebut sejumlah 333, 339 dan 335 karyawan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. a. Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi konsolidasi (dialokasikan pada beban langsung dan beban usaha) sehubungan dengan imbalan kerja tersebut adalah sebagai berikut: 2009 Beban jasa kini Beban bunga Amortisasi biaya jasa lalu Beban pemutusan hubungan kerja Jumlah
2008
2007
671.636 650.322 199.372 16.373
676.119 638.014 212.220 156.952
715.639 697.878 261.678 182.120
1.537.703
1.683.305
1.857.315
b. Jumlah kewajiban Perusahaan dalam neraca konsolidasi sehubungan dengan imbalan karyawan adalah sebagai berikut: 2009 Nilai kini dari kewajiban imbalan kerja Biaya jasa lalu yang belum diakui Keuntungan (kerugian) aktuarial yang belum diakui Kewajiban imbalan kerja
c.
2008
2007
7.562.544 (707.177)
5.562.783 (794.516)
(394.583)
408.427
28.551
5.176.694
5.424.715
6.460.784
6.537.732 (1.141.568 )
Perubahan dari kewajiban konsolidasi bersih adalah sebagai berikut: 2009
2008
2007
Saldo awal tahun Beban imbalan kerja Pembayaran imbalan kepada karyawan Rugi (laba) selisih kurs
5.176.694 1.537.703 (917.657) 664.044
5.424.715 1.683.305 (1.099.441) (831.885)
4.896.471 1.857.315 (1.118.408 ) (210.663 )
Saldo akhir tahun
6.460.784
5.176.694
5.424.715
54
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan) Perhitungan beban imbalan kerja dilakukan oleh aktuaris independen, PT Dayamandiri Dharmakonsilindo. Penilaian aktuarial menggunakan asumsi-asumsi utama sebagai berikut: 2009 Tingkat diskonto
2008
2007
10,4% per tahun
12% per tahun
10,2% per tahun
10% per tahun untuk gaji pokok; 5% per tahun untuk tunjangan tetap
10% per tahun untuk gaji pokok; 5% per tahun untuk tunjangan tetap
8% per tahun untuk gaji pokok; 4% per tahun untuk tunjangan tetap
TMI 1999
TMI 1999
TMI 1999
Laki-laki: 1% per tahun sampai dengan umur 25 tahun kemudian menurun secara garis lurus menjadi 0,05% pada umur 49 tahun; 2% pada umur 50-54 tahun Perempuan: 1% per tahun sampai dengan umur 25 tahun kemudian menurun secara garis lurus menjadi 0,05% pada umur 39; 2% pada umur 40 - 54 tahun
Laki-laki: 1% per tahun sampai dengan umur 25 tahun kemudian menurun secara garis lurus menjadi 0,05% pada umur 49 tahun; 2% pada umur 50 - 54 tahun Perempuan: 1% per tahun sampai dengan umur 25 tahun kemudian menurun secara garis lurus menjadi 0,05% pada umur 39; 2% pada umur 40 - 54 tahun
Laki-laki: 1% per tahun sampai dengan umur 25 tahun kemudian menurun secara garis lurus menjadi 0,05% pada umur 49 tahun; 2% pada umur 50 - 54 tahun Perempuan: 1% per tahun sampai dengan umur 25 tahun kemudian menurun secara garis lurus menjadi 0,05% pada umur 39; 2% pada umur 40 - 54 tahun
Proporsi pengambilan pensiun dini
0%
0%
0%
Proporsi pengambilan pensiun normal
100%
100%
100%
Nihil
Nihil
Nihil
Tingkat proyeksi kenaikan gaji
Tingkat mortalita Tingkat pengunduran diri
Tingkat PHK karena alasan lain
30. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA Sifat Hubungan Istimewa a. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEI) adalah pemegang saham mayoritas Perusahaan sampai dengan tanggal 10 September 2008 dimana PT Mitra International Resources Tbk (dahulu PT Mitra Rajasa Tbk) (Mira), melalui Anak perusahaannya Mira International Holdings Pte. Ltd., memperoleh kepemilikan mayoritas Perusahaan dengan membeli seluruh saham yang dimiliki oleh MEI dan Encore International Limited (Catatan 17). Berdasarkan hal tersebut, maka terhitung efektif pada tanggal tersebut, Perusahaan menjadi bagian dari Grup Mira.
55
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 30. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Sifat Hubungan Istimewa (lanjutan) b. Perusahaan yang mempunyai transaksi dengan perusahaan-perusahaan di bawah ini: Grup Medco · · · · · · · · · ·
PT Medco E&P Kalimantan (MEPK) PT Medco E&P Indonesia (MEPI) PT Medco E&P Tarakan PT Medco E&P Lematang PT Medco E&P Tomori Sulawesi Medco Madura Pty. Ltd. Medco Energi Finance Overseas B.V. (MEFO) PT Medco E&P Bengara PT Medco E&P Merangin PT Medco Sarana Kalibaru
Grup Mira · · · ·
PT Pulau Kencana Raya PT Inti Putra Fikasa PT Inti Kencana Prajanati Mira International Holdings, Pte. Ltd.
Perusahaan diluar Grup Medco dan Grup Mira · · c.
PT E-Capital Securities PT Intifikasa Securindo
Entitas yang dimiliki oleh manajemen Perusahaan ataupun yang mempunyai beberapa manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan: Grup Medco · · ·
PT Medco Intidinamika (INTI) PT Andrawina Praja Sarana (APS) PT Multifabrindo Gemilang
Grup Mira · · ·
PT Pulau Kencana Raya PT Inti Putra Fikasa PT Inti Kencana Pranajati
Perusahaan selain Grup Medco dan Mira · ·
PT E-Capital Securities PT Intifikasa Securindo
d. INTI merupakan pemegang saham mayoritas PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk.
56
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 30. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Transaksi dengan Pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang sebagian besar mempunyai hubungan istimewa dalam Grup Medco dan Mira. Transaksi pada tahun 2008 adalah transaksi yang terjadi dengan sesama Grup Medco hingga tanggal 10 September 2008 (Catatan 1a). Transaksitransaksi tersebut mencakup hal-hal berikut: a. Pendapatan yang berasal dari transaksi pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar 0%, 2,77%, dan 3,93% masing-masing pada tahun 2009, 2008, dan 2007 dari seluruh pendapatan. Saldo piutang yang berasal dari transaksi-transaksi tersebut di atas disajikan sebagai piutang usaha, yang meliputi 0%, 0,23%, dan 0,23% dari jumlah aset masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009, 2008, dan 2007 (Catatan 4). Rincian pendapatan yang berasal dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, semua yang di bawah Grup Medco, adalah sebagai berikut: 2009
2008
2007
PT Medco E&P Merangin PT Medco E&P Sembakung JOB - Medco Simenggaris PT Medco E&P Tomori Sulawesi PT Medco E&P Tarakan
-
4.390.739 2.455.995 -
1.087.909 3.972.498 2.611.499 189.000
Jumlah
-
6.846.734
7.860.906
Transaksi-transaksi di atas telah dilaporkan ke BAPEPAM-LK sesuai dengan pengecualian yang diberikan oleh BAPEPAM-LK untuk transaksi kontrak pemboran dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. b. Perusahaan melakukan transaksi pembelian jasa boga dari APS, perusahaan dalam Grup Medco, yang menurut manajemen Perusahaan dilakukan dengan harga dan syarat-syarat normal, sebagaimana bila dilakukan dengan pihak ketiga. Jasa boga dari APS, ketika masih mempunyai hubungan istimewa hingga bulan September 2008, meliputi 86% dan 91% dari seluruh biaya jasa boga masing-masing untuk tahun 2008 dan 2007. Saldo hutang atas pembelian tersebut disajikan sebagai hutang usaha, yang meliputi 1,67%, dan 0,46% dari seluruh kewajiban masing-masing pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Catatan 11). c.
Perusahaan menyewa ruang kantor dari INTI, perusahaan dalam grup Medco, dan dikenakan biaya sewa tahunan hingga September 2008 sebesar Rp1.720.277.302 (atau AS$186.298) dan Rp1.720.281.600 (atau AS$189.396) masing-masing pada tahun 2008 dan 2007. Pembayaran sewa di muka yang belum diamortisasi dicatat sebagai bagian dari biaya dibayar di muka. Hingga 31 Desember 2009 kontrak sewa dengan INTI berlaku sampai 30 April 2010.
57
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 30. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Transaksi dengan Pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa (lanjutan) d. Perusahaan mengadakan perjanjian dengan MEI sehubungan dengan sewa rig No. 2 dari MEI dimana Perusahaan akan dikenakan biaya sewa harian sebesar AS$1.000 berdasarkan perjanjian dengan MEI, tanggal 15 Mei 2005. Jangka waktu sewa satu (1) tahun dan akan otomatis diperpanjang secara tahunan, kecuali ada pembatalan dari Perusahaan. Beban sewa masing-masing sebesar AS$0 AS$112.429 dan AS$178.979 diakui pada masingmasing laporan laba rugi konsolidasi tahun 2009, 2008, dan 2007. Hutang yang berasal dari transaksi tersebut dicatat sebagai hutang usaha. Perjanjian sewa berakhir pada tanggal 3 Oktober 2008 dan Rig No. 2 telah dikembalikan kepada MEI (Catatan 32h). e. MEI menerbitkan jaminan perusahaan (corporate guarantee) untuk fasilitas kredit dari Bank Standard Chartered. Jaminan perusahaan (corporate guarantee) ditarik oleh MEI pada tahun 2008 ketika MEI melepaskan kepemilikannya pada Perusahaan (Catatan 32a). f.
Sehubungan dengan pendanaan pembangunan/perolehan Rig Soehanah, Perusahaan mengadakan perjanjian jual beli (Sale and Purchase Agreement - SPA) tanggal 25 September 2006 dengan Apexindo Offshore Pte. Ltd. (AO), Anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya, untuk menjual Rig Soehanah kepada AO. Tidak ada laba atau rugi yang diakui oleh Perusahaan atas transaksi ini. Jumlah hutang dari AO sebesar AS$69.715.445, AS$48.940.503, dan AS$33.537.108 (dikurangi hutang ke AO sebesar AS$5.930.943) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 yang sebagian besar berasal dari transaksi penjualan di atas disubordinasikan atas pinjaman AO. Selanjutnya, Perusahaan mengadakan perjanjian Penjualan Aset dengan Cicilan (Installment Asset Sale Agreement) pada bulan September 2006 untuk membeli rig dari AO pada saat pengiriman Rig kepada AO di tahun 2007. Namun perjanjian ini telah dibatalkan dan digantikan oleh Bareboat Charter Agreement tertanggal 25 September 2006. Charter Agreement menjadi efektif di bulan April 2007, pada saat rig secara fisik telah diserahkan kepada Perusahaan.
g. Sehubungan dengan rencana pembelian FPSO yang dijelaskan pada Catatan 8, pada tanggal 23 Desember 2008 Perusahaan memperoleh persediaan suku cadang sebesar AS$1.200.000 sehubungan dengan FPSO dari PT Pulau Kencana Raya, pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Pada tanggal 25 Maret 2010, rencana pembelian tangki FPSO belum terwujud (Catatan 32). Selanjutnya, dalam kaitannya dengan akuisisi dari FPSO pada tahun 2009, Perusahaan memperoleh beberapa peralatan tertentu untuk FPSO yang digunakan oleh Mira International Holding Pte.Ltd. (MIH). Sebagai kompensasi atas penggunaan peralatan tersebut, Perusahaan memperoleh penghasilan dari MIH sebesar AS$496.800 di tahun 2009. h. Pada tanggal 31 Desember 2007, Perusahaan memiliki hutang kepada PT Medco E&P Indonesia sejumlah AS$376.584 yang merupakan sisa saldo atas uang muka antar-perusahaan yang digunakan oleh Perusahaan ketika memperoleh peralatan rig. Jumlah tersebut telah dibayar pada tahun 2008.
58
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 30. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Transaksi dengan Pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa (lanjutan) i.
Sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk melakukan pembelian kembali obligasi, Perusahaan telah menempatkan dana selama tahun 2008 dan 2009 pada PT E-Capital Securities dan PT Intifikasa Securindo. Pada tanggal 31 Desember 2009, dana yang telah ditempatkan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut adalah sebesar AS$12.630.531. Dana tersebut dikembalikan kepada Perusahaan pada tanggal 25 Maret 2010
j.
Perusahaan memberikan pinjaman tanpa dikenakan bunga kepada karyawan biasa dan karyawan kunci
31. PELAPORAN SEGMEN Perusahaan dan Anak perusahaan mengklasifikasikan dan mengevaluasi informasi keuangan ke dalam segmen usaha sebagai segmen primer dan segmen geografis sebagai segmen sekunder. Segmen Usaha Segmen usaha Perusahaan dan Anak perusahaan dibagi sebagai berikut: · ·
Jasa pemboran lepas pantai Jasa pemboran darat
Informasi segmen Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebagai berikut: Jasa Pemboran Lepas Pantai
Jasa Pemboran Darat
Pendapatan
209.948.605
67.257.134
-
(50.280.612)
226.925.127
Beban langsung
122.450.340
43.459.009
4.276.916
(50.280.612)
119.905.653
Laba (rugi) kotor
87.498.265
23.798.125
(4.276.916)
-
107.019.474
-
-
14.262.361
-
14.262.361
87.498.265
23.798.125
(18.539.277)
-
92.757.113
Aset
407.885.165
36.607.764
201.931.550
(104.334.069)
542.090.410
Kewajiban
148.569.488
5.735.457
187.582.702
(71.667.895)
270.219.752
Pengeluaran modal
27.002.673
4.179.222
6.521.832
-
37.703.727
Beban penyusutan
28.132.368
4.908.678
570.486
-
33.611.532
2009
Beban usaha Laba (rugi) usaha
59
Tidak Teralokasi
Eliminasi
Konsolidasi
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 31. PELAPORAN SEGMEN (lanjutan) Segmen Usaha (lanjutan) Jasa Pemboran Lepas Pantai
Jasa Pemboran Darat
Pendapatan
222.455.789
74.353.279
-
(49.410.000)
247.399.068
Beban langsung
139.522.351
58.818.942
4.817.778
(49.410.000)
153.749.071
Laba (rugi) kotor
82.933.438
15.534.337
(4.817.778)
-
93.649.997
-
-
12.998.389
-
12.998.389
82.933.438
15.534.337
(17.816.167)
-
80.651.608
403.316.120
38.646.059
114.507.912
(87.008.644)
469.461.447
67.632.130
1.441.582
193.118.105
(49.487.998)
212.703.819
Pengeluaran modal
6.078.672
3.318.228
818.812
-
10.215.712
Beban penyusutan
27.334.223
9.652.221
452.866
-
37.439.310
Jasa Pemboran Lepas Pantai
Jasa Pemboran Darat
Pendapatan
163.298.733
66.018.280
-
(29.295.000)
200.022.013
Beban langsung
100.645.562
50.899.157
1.520.810
(29.295.000)
123.770.529
Laba (rugi) kotor
62.653.171
15.119.123
(1.520.810)
-
76.251.484
-
-
9.217.102
-
9.217.102
62.653.171
15.119.123
(10.737.912)
-
67.034.382
Aset
386.109.009
42.930.191
121.739.172
(61.297.542)
489.480.830
Kewajiban
119.527.139
1.703.670
179.872.874
(45.986.183)
255.117.500
Pengeluaran modal
41.373.290
8.581.366
461.044
-
50.415.700
Beban penyusutan
21.636.189
6.681.981
397.808
-
28.715.978
2008
Beban usaha Laba (rugi) usaha Aset Kewajiban
2007
Beban usaha Laba (rugi) usaha
Tidak Teralokasi
Eliminasi
Tidak Teralokasi
Konsolidasi
Eliminasi
Konsolidasi
Segmen Geografis Pendapatan berdasarkan pasar geografis Berikut ini adalah alokasi pendapatan Perusahaan dan Anak perusahaan berdasarkan pasar geografis: 2009
2008
Indonesia Timur Tengah
226.428.327 -
247.399.068 -
189.648.912 10.373.101
Jumlah
226.428.327
247.399.068
200.022.013
60
2007
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 31. PELAPORAN SEGMEN (lanjutan) Segmen Geografis (lanjutan) Aset dan tambahan aset tetap berdasarkan wilayah geografis Aktivitas Perusahaan dan Anak perusahaan, kecuali untuk kinerja aktual jasa pemboran untuk rig tertentu, dipusatkan di Indonesia. Oleh karena itu seluruh aset, kecuali beberapa aset yang digunakan langsung dalam jasa pemboran di Timur Tengah, berada di Indonesia. Aset tetap yang digunakan langsung untuk jasa pemboran merupakan aset yang dapat dipindahkan dan telah dipindahkan dari waktu ke waktu tergantung lokasi dimana jasa pemboran akan dilakukan. Perusahaan menggunakan Rig Raniworo sampai dengan bulan Agustus 2007 untuk operasi pemboran di Timur Tengah dan pada bulan September 2007, dibawa kembali ke Indonesia sehubungan dengan kontrak pemboran baru yang diperoleh Perusahaan dan pelanggan yang beroperasi di Madura, Jawa Timur. 32. IKATAN a. Perusahaan bersama-sama dengan MEI, Induk perusahaan, MEPK, MEPI dan PT Medco Methanol Bunyu (MMB), pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, memperoleh “Banking Facility Credit Agreement (BFCA)” dari Bank Standard Chartered dengan MEI (peminjam) dan Perusahaan, MEPK, MEPI dan MMB (bersama-sama sebagai “Rekan Peminjam”/ “Co-Borrowers”). Fasilitas ini dijamin dengan garansi perusahaan (corporate guarantee) dari MEI (Catatan 30). Sehubungan dengan pelepasan kepemilikan MEI di Perusahaan pada tanggal 10 September 2008, Perusahaan sudah tidak menjadi rekan peminjam atas perjanjian ini namun melanjutkan hubungan dengan Standard Chartered Bank secara individu dengan memperoleh fasilitas bond guarantee sebesar AS$13.339.000. Pada tanggal 31 Desember 2007, jumlah bond guarantees atas fasilitas BFCA tersebut di atas yang telah digunakan oleh Perusahaan sebesar AS$18.030.850. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, jumlah bond guarantees yang digunakan oleh Perusahaan masing-masing sebesar AS$8.336.664,25 dan AS$13.339.186. Fasilitas ini dijamin oleh fasilitas bank guarantee yang diperoleh Perusahaan dari PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 14). b. Pada tanggal 27 Juni 2008, Perusahaan telah mendapat trade facility dari Citibank N.A., Indonesia, sejumlah AS$15.000.000 untuk letters of credit dan bank garansi, dan AS$3.000.000 untuk fasilitas spot/forward/option. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan telah menggunakan fasilitas bank garansi dari Citibank tersebut sejumlah AS$1.632.032 dan AS$5.694.613 yang diterbitkan untuk proyek pemboran dengan Total E&P Indonesie. c.
Pada tanggal 22 Mei 2007, Perusahaan memperoleh bank garansi sebesar AS$7.292.265 dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) - Cabang Jakarta, untuk proyek pemboran dengan Total E&P Indonesie. Fasilitas ini tersedia untuk periode dari tanggal 1 Juli 2007 sampai dengan tanggal 11 Juni 2008 dan tercakup dalam counter guarantee Perusahaan, yang telah diketahui oleh MEI, induk perusahaan terdahulu.
61
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 32. IKATAN (lanjutan) Fasilitas ini dikenakan biaya komisi garansi sebesar 0,25% dari saldo bank garansi per kuartal. Pada tanggal 31 Desember 2007, Perusahaan belum menggunakan fasilitas bank garansi tersebut. Fasilitas ini ditarik oleh MEI pada tahun 2008 ketika MEI melepaskan kepemilikannya pada Perusahaan. d. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan menggunakan sebesar AS$20.000.000 dan AS$18.803.449 atas fasilitas bank garansi dari PT Bank Central Asia Tbk. Sebagian dari bank garansi tersebut telah digunakan untuk menjamin bond guarantees yang diperoleh dari Standard Chartered Bank (Catatan 32a). e. Pada tanggal 31 Desember 2009, kontrak signifikan (di atas AS$5.000.000) atas jasa pemboran yang sedang berlangsung adalah sebagai berikut: Perusahaan Total E&P Indonesie
Tanggal Perjanjian 1 Juli 2007/
Periode Kontrak AS$145.845.300
Total E&P Indonesie
10 Desember 2008
Santos (Sampang) Pty. Ltd. Total E&P Indonesie Total E&P Indonesie Total E&P Indonesie Chevron Geothermal Salak, Ltd. VICO Indonesia VICO Indonesia
60 bulan
Maera
AS$43.892.250
24 bulan
Raisis
20 Maret 2006/
AS$166.651.600
36 bulan
Raniworo
2 Februari 2008
AS$53.094.210
36 bulan
Raissa
25 September 2009
AS$65.649.375
36 bulan
Yani
22 Agustus 2006
AS$166.733.285
31 bulan
Soehanah
1 Oktober 2009
AS$18.216.500
14 bulan
Rig 4
15 Desember 2009
AS$26.921.250
12 bulan
Rig 5
26 November 2007
AS$70.463.250
30 bulan
Rig 9 dan 10
24 Juni 2009
AS$6.940.650
12 bulan
Rig 15
Pearl Oil (Tungkal) Limited
f.
Rig
Fasilitas Bank yang Belum Dipakai Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai beberapa fasilitas bank yang belum dipakai, sebagai berikut:
Bank PT Bank Central Asia Tbk
Fasilitas
Jumlah Fasilitas Maksimum
Fasilitas yang Tidak Dipakai pada Tanggal 31 Desember 2009
Fasilitas Kredit Lokal
AS$5.000.000
AS$670.038
Bank Garansi
AS$20.000.000
Nihil
Fasilitas “Spot-Line”
AS$1.500.000
AS$1.500.000
62
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 32. IKATAN (lanjutan) f.
Fasilitas Bank yang Belum Dipakai (lanjutan)
Bank Citibank N.A., Jakarta
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
Fasilitas
Jumlah Fasilitas Maksimum
Fasilitas yang Tidak Dipakai pada Tanggal 31 Desember 2009
Bank Garansi
AS$15.000.000
AS$11.285.000
Fasilitas “Spot-Line”
AS$3.000.000
AS$3.000.000
Bank Garansi
AS$6.948.862
AS$6.948.862
Bank Garansi
AS$2.194.612
AS$2.194.612
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta
g. Perolehan FPSO Sehubungan dengan rencana perolehan Floating Production Storage Offloading barge (FPSO) pada tanggal 13 Oktober 2008 Apexindo Raniworo Pte. Ltd. (AR), Anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya, mengadakan Perjanjian Jual Beli Bersyarat dengan MIH untuk membeli FPSO dengan harga AS$90.000.000 (Catatan 8). h. Perolehan Rig No. 2 Pada tanggal 26 November 2009, PT Apex Landrig Indonesia (ALI), Anak perusahaan yang 99,99% sahamnya dimiliki oleh Perusahaan, mengadakan Perjanjian Jual Beli (PJB) dengan PT Medco Energi International Tbk. (MEI) atas perolehan Rig No. 2 Meskipun kedua belah pihak telah menyetujui bahwa kepemillikan Rig No. 2 masih tetap dipegang oleh MEI antara lain sampai dengan semua pembayaran harga beli telah dilunasi oleh ALI kepada MEI, saat ini ALI menggunakan Rig tersebut sehubungan dengan kontrak jasa pengeboran dengan pelanggan yang dimulai pada tanggal 31 Desember 2009. Kontrak Pengeboran akan berakhir pada tanggal 30 Juni 2010.Berdasarkan Perjanjian Jual Beli, enam angsuran atas Rig No. 2 kepada MEI adalah angsuran yang tidak dapat dikembalikan.
Pada tanggal 31 Desember 2009, jumlah cicilan yang telah dibayar oleh Perusahaan atas nama ALI sebesar AS$600.000, dan sisa bagian yang belum dibayar disajikan sebagai Hutang Lain-lain pada neraca konsolidasi. Sampai dengan tanggal 25 Maret 2010, jumlah pembayaran sebesar AS$600.000 telah dilakukan oleh Perusahaan atas nama ALI.
63
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 33. PERISTIWA PENTING SETELAH TANGGAL NERACA a. Pada tanggal 18 Februari 2010, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar, dimana Kantor Pajak menyetujui untuk mengembalikan lebih bayar Pajak Pertambahan Nilai untuk bulan Desember 2008 sebesar Rp54.206.236.129 (atau AS$5.788.173). Pada tanggal 19 Maret 2010, Perusahaan menerima pembayaran kembali atas kelebihan bayar tersebut. b. Pada tanggal 4 Maret 2010, bentuk usaha tetap Apexindo Offshore, Pte. Ltd. (AO), Anak perusahaan, menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) untuk Pajak Penghasilan badan tahun pajak 2007 dan 2008 sebesar Rp133.104.858.894 (atau AS$14.258.689). Selanjutnya AO juga menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) untuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN), PPh pasal 26, 21, 4 (2), Surat Tagihan Pajak (STP) atas PPN tahun pajak 2007, dan SKPKB atas PPN, PPh pasal 21, 4 (2), 26 (4), 26, STP PPN tahun pajak 2008 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp207.713.431.910 (atau AS$22.251.037). Saat ini, AO masih dalam proses mengajukan surat keberatan atas kurang bayar pajak untuk tahun fiskal 2007 dan 2008 sebagaimana dijelaskan diatas. c.
Pada tanggal 11 Maret 2010, Perusahaan memperoleh Fasilitas Kredit Modal Kerja (Club Deal Facility) secara keseluruhan sebesar Rp200 miliar dari PT Bank Bukopin Tbk dan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Jangka waktu pinjaman 12 bulan dan dikenakan bunga 14% per tahun yang dibayarkan setiap bulan. Fasilitas ini telah seluruhnya dicairkan pada tanggal 12 Maret 2010. Pencairan fasilitas ini dijaminkan dengan Rig Raisis sebagai jaminan.
d.
Pada tahun 2010, kontrak signifikan (di atas AS$5.000.000) atas jasa pemboran yang diperoleh adalah sebagai berikut: Tanggal Perjanjian
Estimasi Nilai Kontrak
Periode Kontrak
Rig
Total E&P Indonesie
** Januari 2010
AS$138.730.875
36 bulan
Soehanah
Total E&P Indonesie
** Februari 2010/
AS$66.600.000
12 bulan
Raniworo
Perusahaan
34. PENERBITAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN REVISI TETAPI BELUM EFEKTIF Dewan Standar Akuntan Keuangan (DSAK) menerbitkan revisi atas Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berkaitan dengan Perusahaan dan Anak Perusahaan sampai dengan tanggal penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasi Perusahaan namun belum berlaku efektif dirangkum sebagai berikut:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010: · PSAK 26 (Revisi 2008) “Biaya Pinjaman” Menentukan biaya Pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. · PSAK 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” Berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan.
64
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 34. PENERBITAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN REVISI (lanjutan) Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010 (lanjutan): · PSAK 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” Mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: · PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan”, Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain. · PSAK 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas”, Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode. · PSAK 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, Akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. · PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi” , Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. · PSAK 12 (Revisi 2009) “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama”, Akan diterapkan untuk akuntansi bagian partisipasi dalam ventura bersama dan pelaporan aset, kewajiban, penghasilan dan beban ventura bersama dalam laporan keuangan venturer dan investor, terlepas dari struktur atau bentuk yang mendasari dilakukannya aktivitas ventura bersama. · PSAK 15 (Revisi 2009) “Investasi Pada Entitas Asosiasi”, Akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK 15 (1994) “Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi” dan PSAK 40 (1997) “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”. · PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”, Menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.
65
PT APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 34. PENERBITAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN REVISI (lanjutan) Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan): · PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset”, Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui. · PSAK 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”, Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari revisi dan standar baru, yang direvisi tersebut atas laporan keuangan konsolidasi. 35. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang diselesaikan pada tanggal 25 Maret 2010.
66