MODUL PERKULIAHAN
PSIKOLOGI SOSIAL 1
Fakultas
Program Studi
Psikologi
Psikologi
Tatap Muka
03
Kode MK
Disusun Oleh
MK10230
Irfan Aulia, M.Psi. Psi
Abstract
Kompetensi
Dasar Dasar Perilaku Sosial mencakup tingkah laku bermotivasi, proses proses psikologi yang membentuknya seperti persepsi dan kognisi. Hubungan motif dan sikap.
Mampu menjelaskan dan mengkomunikasi kan dasar dasar perilaku sosia
Dasar Dasar Perilaku Sosial Dasar Dasar Perilaku Sosial Ada tiga ide besar dalam dasar dasar perilaku sosial yaitu 1. Pikiran sosial Yaitu bagaimana kita mengkonstruksikan realita sosial di dalam pikiran kita. Ada realitas sosial diluar sana, namun manusia melihat melalui lensa dan keyakinan yang ia miliki. Sebagai seorang yang memahami ilmu sosial maka penting mempunyai kepahaman bahwa ada cara pandang dan keyakinan tertentu dalam melihat fenomena sosial. Hal ini seperti seorang penggemar klub bola. Dalam satu pertandingan yang keras, para fans klub bola atau yang memiliki hubungan emosional dengan klub bola tertentu akan membela dan memihak klub bola yang ia dukung. 2. Pengaruh sosial Bagaimana lingkungan mempengaruhi kepribadian kita dan bagaimana kepribadian kita mempengaruhi lingkungan. Kedua interaksi ini akan terus ada dan saling mempengaruhi di dalam kehidupan sosial manusia. Hazel Markus (2005) meringkas dengan kalimat bahwa manusia dapat ditundukkan oleh konteks lingkungan sosial. Dengan kata lain kita dapat beradapatasi dengan lingkungan sosial. 3. Hubungan sosial Manusia adalah organisme bio-psiko-sosial (Myers, 2012). Apa yang terjadi pada hubungan hubungan sosial manusia mempengaruhi psikis dan fisik. Ambil contoh dukungan sosial pada penderita penyakit kanker. Dukungan sosial yang diberikan oleh keluarga, teman dekat, pasangan, anak, dan sebagainya memberikan penderita semangat dan terbukti memberikan efek pada peningkatan kualitas imun tubuh. Hal ini menjelaskan bahwa hubungan hubungan sosial yang terjadi pada manusia mempertajam dan mempengaruhi manusia.
Diri dalam dunia sosial Pertanyaan mendasar mengenai diri dalam konteks sosial berpusat pada pertanyaan sederhana seperti siapa saya? Apakah saya mengenal diri saya? Seberapa akurat pemahaman dan pengetahuan mengenai diri membantu saya untuk hidup lebih bahagia dan lebih produktif? Pertanyaan ini mengantar manusia pada kesadaran diri nya sebagai manusia. Sebagai psikolog sosial berbeda dengan psikolog klinis kita akan melihat manusia di dalam konteks. Artinya proses proses dalam diri manusia atau individu dipengaruhi oleh interaksi dengan orang lain dan proses interaksi antar individu dipengaruhi oleh proses yang ada di dalam diri individu (Newcomb, 1978). Untuk memahami proses proses di dalam individu dan pengaruhnya dalam interaksi sosial dan juga sebaliknya, maka dapat memulai dengan manusia sebagai makhluk yang mempunyai intensi atau niat atau tujuan.
‘13
2
Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Pengampu
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Motivasi Sebagaimana telah disinggung sebelumnya tingkah laku manusia ditentukan dari proses – proses yang ada di dalam dirinya. Bila kita amati interaksi manusia dari mulai mengenal manusia lainnya tidak berada pada situasi yang kacau atau random, namun memiliki pola pola tertentu. Pola pola ini digerakkan oleh tujuan tertentu. Tujuan tertentu ini yang disebut ahli psikologi sosial sebagai tingkah laku berintensi atau tingkah laku bermotivasi (Newcomb, 1978). Definisi dari tingkah laku bermotivasi/berintensi adalah segala sesuatu yang dilihat, diperbuat, dirasakan, dan dipikirkan seseorang ketika sedang mengejar atau mencapai tujuan tertentu. Dari definisi ini dapat ditulis bahwa motif adalah suatu dorongan atau energi ketika ingin mencapai tujuan tertentu. Energi ini digerakkan untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk apa memahami motivasi dalam tingkah laku sosial? Ini disebabkan bahwa proses interaksi sosial sebagai unit analisa psikologi sosial dipengaruhi oleh proses proses psikologis di dalam diri manusia termasuk memahami motif yang menjadi pendorong manusia bertingkah laku. Untuk memahami motif bisa dimulai dengan memahami darimana motif ini manusia dapatkan. Ada dua hal yang memudahkan kita memahami bahwa motif bisa didapatkan dari internal dan eksternal. Internal berarti dorongan dasar yang ada di dalam diri manusia. Sebagai contoh dorongan makan, minum, cinta, seks, dan sebagainya. Eksternal berarti yang ada di dalam lingkungan luar dan dipelajari dari lingkungan. Sebagai contoh motivasi untuk diakui di dalam kelas, motivasi untuk menjadi pengusaha sukses, motivasi untuk menjadi bintang di tv, semua contoh ini adalah contoh yang kita pelajari di dalam lingkungan sosial. Peran persepsi dan Kognisi Proses- proses psikologi seperti yang sudah kita kenal seperti persepsi dan pengorganisasi kognisi mempunyai pengaruh pada motif tingkah laku yang berakibat mempengaruhi tingkah laku sosial. Organisasi kognisi Perbedaan mendasar manusia dengan organisme lain adalah manusia mempunyai kemampuan berpikir. Kemampuan berpikir ini didasari bahwa pada setiap pengambilan keputusan dipengaruhi pada informasi yang ada sebelumnya. Bilamana proses pengorganisasian informasi ini tidak berjalan semestinya maka akan didapatkan proses pengambilan keputusan dan tingkah laku yang tidak tepat. Hal ini mengakibatkan kemampuan kognisi seseorang dalam mengorganisir informasi dan jumlah informasi erat kaitannnya dengan tingkah laku seseorang. Prinsip prinsip penting dalam organisasi kognisi adalah 1. Ketergolongan objek (similarity) Manusia sebagai organisme memiliki kemampuan untuk mendefinisikan objek dan menggabungkan objek yang memiliki ciri ciri yang sama. Sebagai contoh dalam perilaku sosial adalah fans bola, kalau anda di Indonesia dan melihat warna baju biru di stadion Kota Bandung, dengan cepat anda akan menyimpulkan bahwa orang tersebut merupakan fans
‘13
3
Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Pengampu
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
persib. Hal ini dikarenakan kognisi cenderung mendefinisian dan menggolongkan objek berdasarkan ciri ciri yang sama. 2. Generalisasi objek Pada tingkah pertama kognisi akan menggolongkan objek, setelah mengalami penggolongan, kognisi akan menyimpulkan dan memberikan pemahaman bahwa objek dengan ciri ciri yang sama akan mempunyai makna yang sama. Proses ini disebut generalisasi. Proses ini merupakan hal penting dalam kehidupan manusia karena manusia akan berkomunikasi dan saling memahami dengan menggunakan simbol simbol yang memiliki ciri dan makna tertentu. Proses ini di dalam fenomena sosial memberikan kemudahan sekaligus kesulitan bagi manusia. Kita tidak akan ungkap lebih detil di bagian ini namun sebagai contoh, di dalam masyarakat Indonesia bilamana ada seorang mahasiswa tertidur di kelas, maka generalisasi yang ada di dalam proses kognisi memaknakan bahwa mahasiswa ini malas, atau tidak memperhatikan. Proses generalisasi ini dapat benar atau mungkin salah, karena mungkin saja mahasiswa ini mengalami penyakit tertentu yang menyebabkan ia mudah tidur di dalam kelas. Contoh kecil ini merupakan proses generalisasi objek yang terjadi di dalam kehidupan sehari hari. 3. Memahami kausalitas Kausalitas merupakan fungsi organisasi kognisi untuk memperlihatkan hubungan dari objek. Dalam psikologi sosial fungsi kausalitas ini digunakan untuk memahami hubungan dan tujuan dari sikap individu dalam interaksi sosial. Di dalam interaksi sosial rekayasa kausalitas dihubungkan dengan konsep pengharapan atau imbalan. Kebutuhan kebutuhan dari individu akan dihubungkan oleh sejauh mana tingkat atau nilai tujuan dan pengharapan tingkah laku yang ia lakukan akan mencapai kepuasan atau harapan. Sebagai contoh saat seorang mahasiswa masuk pagi dan mengerjakan tugas, ada pengharapan bahwa tingkah laku tersebut akan berakibat interaksi sosial dengan dosen menjadi baik dan memungkinkan untuk mendapatkan nilai yang tinggi. Persepsi Kunci dari memahami tingkah laku sosial lainnya adalah memahami bagaimana individu menyeleksi terus menerus informasi yang masuk ke dalam dirinya. Sebagaimana yang kita ketahui setiap harinya individu akan dibanjiri oleh berbagai macam informasi yang harus ia terima dan olah, namun pada realitanya individu akan melakukan dua hal berikut ini yaitu: 1. Seleksi perseptual 2. Melakukan penguraian kode informasi Kedua hal ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam persepsi sosial, namun hal ini menjadi penting bagi psikolog sosial untuk memahami bahwa individu pasti akan memilih informasi yang ia senangi atau butuhkan. Hal ini disebabkan kesanggupan manusia untuk menyerapa dan mengolah informasi. Sikap Dari sudut pandang dasar dasar perilaku sosial, sikap mempunyai kedudukan yang penting, hal ini disebabkan sikap adalah kondisi yang mendahului individu sebelum melakukan
‘13
4
Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Pengampu
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
tingkah bermotivasi. Secara definisi Newcomb et.al (1978) menjelaskan sikap sebagai suatu keadaan kesedian untuk bangkitnya motif. Sikap ini terbentuk berdasarkan pengalaman dan informasi yang tersedia pada diri individu. Sebagai contoh individu ini pernah ditipu oleh seorang penjual dengan memakai dasi merah. Sekali waktu ada penjual berdasi merah, informasi yang ada sebelumnya akan mengarahkan sikap individu untuk berhati hati dan waspada. Sikap ini terbentuk disebabkan adanya informasi yang ada pada individu sebelumnya.
Sikap ini terbentuk dari kumpulan perasaan, pengetahuan, dan nilai yang ada pada diri sendiri yang disebut sebagai konsep diri (Myers, 2012). Kumpulan ini mengatur sikap individu sehingga mengatur cara bertindak terhadap lingkungan sosial. sikap ini tidak berdiri sendiri tetapi merupakan satu kesatuan dengan nilai yang ada di dalam diri individu dan lingkungan sosial. Hal ini menyebabkan budaya dan tempat tinggal membentuk sikap individu. Sebagai contoh orang yang berdarah batak, namun lama tinggal di lingkungan suku sunda akan melahirkan tutur kata yang halus dan santun dalam berbicara. Hal ini terjadi karena pengaruh lingkungan yang membentuk sikap dan tingkah laku sosial individu. Ikhtisar Hal hal yang disebutkan dalam makalah ini bercerita mengenai gambaran proses proses di dalam individu mempengaruhi cara individu berinteraksi dengan lingkungan sosial dan juga sebaliknya. Proses – proses ini terjadi ketika individu mulai melakukan tindakan bertujuan atau tindakan bermotivasi. Tindakan ini tidak berdiri sendiri tetapi lahir dari pengetahuan, perasaan, dan pengalaman individu sebelumnya yang melahirkan sikap sebagai satu kondisi sebelum individu melakukan tingkah laku sosial.
Daftar Pustaka Myers, David. 2012. Psikologi Sosial. Jakarta: Penerbit Humanika Salemba Newcomb, Turner, Converse. 1978. Psikologi Sosial. Bandung: Diponegoro
‘13
5
Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Pengampu
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id