“ PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI 2013” - KONSTRUKSI INDONESIA 2013 -
JUDUL KARYA :
PROYEK JALAN BOJONEGORO - PADANGAN
KATEGORI
BANGUNAN PRASARANA TRANSPORTASI DIAJUKAN OLEH : NAMA/INSTITUSI
: KSO PP - BRP
BIDANG KEGIATAN
: Construction and Investment
ALAMAT & TELEPON
: Plaza PP – Wisma Subiyanto, Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo – Jakarta 13760 Tel.(021) 8403909 / 8403883 Fax.(021) 8403914
PIMPINAN
: Ir. Bambang Triwibowo
1
PP-BRP,KSO
FORMULIR PENDAFTARAN PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI 2013 I. a.
Judul/Nama Proyek
b.
Lokasi Proyek
c.
Kategori Penghargaan :
DATA PROYEK YANG DIAJUKAN
: Proyek Jalan Bojonegoro - Padangan : Ruas Jalan Bojonegoro – Padangan, Jawa Timur
A. Kategori proyek dengan nilai diatas Rp. 75 Milyar 1. Pelaksanaan Bangunan Gedung Lebih dari 8 Lantai 2. Pelaksanaan Bangunan Gedung Kurang dari 8 Lantai 3. Pelaksanaan Bangunan Prasarana Transportasi 4. Pelaksanaan Bangunan Prasarana Sumber Daya Air 5. Pelaksanaan Bangunan Prasarana Industri
B. Kategori proyek dengan nilai diatas Rp. 10-75 Milyar 5 Pelaksanaan Bangunan Gedung 5 Pelaksanaan Bangunan Sipil 5 Pelaksanaan Bangunan Instalasi Pengolahan Air Bersih dan Air Limbah
II.
DATA PERUSAHAAN
a. Nama Perusahaan
: PT. PP (Persero), Tbk
b. Alamat
: Plaza PP – Wisma Subiyanto Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo – Jakarta 13760 Tel.(021) 8403909 / 8403883 Fax.(021) 8403914
c. Tanggal pendirian
: 26 Agustus 1953
d. Jenis Usaha
: Construction & Investment
Jakarta, 10 Oktober 2013 Corporate Secretary PT. PP (Persero) Tbk
Ir. Taufik Hidayat, M.Tech
2
1. DATA PERUSAHAAN 1. Nama Perusahaan 2. Alamat
: PT. PP (Persero) Tbk. : JL. Letjen TB. Simatupang No.57, Pasar Rebo, Jakarta 13760 Telp : (021) 8403883, 8403909 Fax : (021) 8403914 Website: www.pt-pp.com , Email:
[email protected],
[email protected]
3. 4. 5.
Tanggal didirikan Jenis Usaha Daftar Direksi
No
: 26 Agustus 1953 : Construction & Investment Direktur
Nama Lengkap & Gelar
1.
Direktur Utama
Ir. Bambang Triwibowo
2.
Direktur Teknik dan Pengembangan Bisnis
Ir. Harry Nugroho, MM
3.
Direktur Keuangan
Ir. Tumiyana, MBA.
4.
Direktur Operasi
Ir. Ketut Darmawan
5.
Direktur Pemasaran
Ir. I Wayan Karioka
6.
Jumlah Kepala Proyek & Tim Project Management : 104 Manager Proyek & 165 Tim Project Management.
7.
Anggota Asosiasi :
No Nama Asosiasi 1
GBCI (Green Building Council Indonesia)
2.
AKI (Asosiasi Kontraktor Indonesia)
3.
KADIN (Kamar Dagang dan Industri)
4.
AKLI (Asosiasi Kontraktor Listrik & Mekanikal Indonesia)
5.
ASPEKNAS (Asosiasi Pelaksana Konstruksi Nasional)
6.
AKAINDO (Asosiasi Kontraktor Air Indonesia)
7.
GAPEKSINDO (Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia)
8.
APNATEL (Asosiasi Perusahaan Nasional Telekomunikasi)
9.
GAPENRI (Gabungan Perusahaan Nasional Rancangbangun Indonesia)
8.
Lampiran data pendukung :
a.
Fotokopi SIUJK yang masih berlaku
b.
Fotokopi Sertifikat Badan Usaha
c.
Fotokopi Sertifikat ISO 9001 : 2008
d.
Fotokopi Sertifikat OHSAS 18001 : 2007
e.
Fotokopi ISO 14001 : 2004
3
2. DATA UTAMA PROYEK 2.1. DATA UMUM PROYEK
LOKASI PAKET PENINGKATAN STRUKTUR JALAN BOJONEGORO - PADANGAN
Gambar 1. Layout Lokasi Proyek Nama Paket
: Peningkatan Struktur Jalan Batas Kota Bojonegoro – Padangan (KBK)
PPK
: Pelaksanaan Jalan Nasional Babat – Bojonegoro – BTS. Kota Ngawi
Penyedia Jasa
: PP-BRP, KSO
Kons. Pengawas
: PT. Buana Archicon & ASS.
Nilai Kontrak
: Rp. 151.127.400.000,00 (INC. PPN)
Sumber Dana
: APBN Tahun Anggaran 2012 – 2019
Type Kontrak
: Kontrak Lumpsum Berbasis Kinerja
Nomor SPMK
: KU.08.03/BBPJNV/PJNM.II.S/ 31/2134/2012,
Tanggal SPMK
: 6 Nopember 2012
Waktu Pelaksanaan & Pemeliharaan - Waktu Pelaksanaan
: 840 Hari Kalender
- Masa Layanan Pemeliharaan
: 1643 Hari Kalender
- Masa Pemeliharaan
: 180 Hari Sejak PHO 4
2.1. DATATEKNIS PROYEK - Lokasi Pekerjaan
: Ruas Jalan Bojonegoro – Padangan
- Panjang Penanganan
: 11,50 KM’
- Lebar Penanganan
: 11,00 M’
- Jenis Konstruksi : Perkerasan Kaku (Rigid Pavement) Perkerasan Kaku dengan Cakar Ayam Modifikasi Pekerjaan Overlay NO. A A.1
URAIAN KELUARAN PEKERJAAN PEK. PERENCANAAN KONSTRUKSI Perenc. Perkerasan Jalan
B B.1 B.2 B.3 B.3.1 B.3.2 B.4 B.4.1 B.5 B.5.1 B.5.2 B.5.3 B.6
PEK. KONSTRUKSI JALAN & JEMBATAN Pekerjaan Perkerasan Jalan Pekerjaan Bahu Jalan Pekerjaan Drainase Pembuatan Saluran Samping Normalisasi Saluran Pekerjaan Bangunan Pelengkap Jalan Pembuatan Tembok Penahan Tanah Pekerjaan Perlengkapan Jalan Perambuan & Patok KM Pemotongan Pohon Lampu Penerang Jalan (lengan tunggal) Pekerjaan Pekerjaan Lain - Lain
C C.1 C.3 C.3.1 C.3.2
PEKERJAAN LAYANAN PEMELIHARAAN Layanan Pemeliharaan Perkerasan Jalan Layanan Pemeliharaan Drainase Saluran Memanjang Saluran Melintang / Box Culvert (2 Lokasi)
KUANTITAS 10.89 KM’
10.89 KM’ 8.361,80 M’ 800 M’ 7.204,80 M’ LS LS 4 UNIT LS
10.89 KM’ 9.153,80 M’ 8 M’
C.4
Layanan Pemeliharaan Bangunan Pelengkap Jalan
7.204,80 M’
C.5 C.6
Layanan Pemeliharaan Perlengkapan Jalan Layanan Pengendalian Tumbuh - tumbuhan
11,50 KM’ 11,50 KM’
5
3 DATA KEUNIKAN BANGUNAN DAN SPESIFIKASI 3.1 Abstraksi Jalan raya Bojonegoro – Padangan merupakan infrastruktur vital bagi penyebaran perekonomian di sekitar Bojonegoro, konstruksi ini di bangun di atas kondisi tanah yang cenderung ekspansif/ labil/ gerak dengan lebar efektif 11 M, dan panjang penanganan 11,5 KM dari segmen KM.SBY. 113+100 (batas kota Bojonegoro) s/d KM.SBY. 124+600 (Desa Kalitidu) yang dibagi dalam 3 tipe penanganan konstruksi, yaitu Rigid Pavement, Flexible Pavement dan Cakar Ayam Modifikasi. Sistem drainase yang memadai sangat diperlukan untuk menjaga kestabilan konstruksi, dimana fungsi drainase tersebut adalah untuk menampung aliran air di permukaan perkerasan.
Ruas jalan batas kota Bojonegoro - Padangan merupakan jalur utama yang menghubungkan Kabupaten Bojonegoro serta kabupaten lain disekitarnya dengan Kabupaten Ngawi. Sebagai Jalur lalu lintas utama, maka pembangunan infrastruktur yang memadai sangat dibutuhkan untuk menunjang perkembangan ekonomi maupun transportasi masyarakat di kawasan tersebut.
Paket Peningkatan Struktur Jalan Batas Kota Bojonegoro - Padangan merupakan salah satu proyek dibawah otoritas Departemen Pekerjaan Umum, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan II Surabaya dengan target penanganan sepanjang ruas Bojonegoro – Padangan KM. 113+100 s/d KM. 124+600, dan lebar efektif 11 M. Sedangkan Kontraktor yang di percaya untuk melaksanakan paket ini adalah PT. PP (Persero) Tbk Kerja Sama Operasi dengan PT. Basuki Rahmanta Putera (PP-BRP,KSO) berdasarkan mekanisme pemilihan pelelangan terbuka dengan tipe kontrak lumpsum berbasis kinerja (KBK)/ Performance Base Contract (PBC), dimana desain dan pelaksanaan terintegrasi dalam satu kontrak. 3.2 Hal Spesifik yang Terjadi dan Spesifikasi a. Aspek Teknis 1. Pekerjaan Perencanaan Teknis/Desain Jalan Pekerjaan perencanaan teknis/ desain meliputi semua pekerjaan konstruksi dengan mengacu kepada Bab X Kriteria Desain pada Dokumen Pemilihan, yang diusulkan oleh Penyedia guna menjamin tingkat layanan jalan sebagaimana ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak dan spesifikasi kinerja dan keluaran. 6
2. Pekerjaan Konstruksi Jalan Pekerjaan konstruksi penanganan jalan pada ruas jalan Bojonegoro - Padangan Km. Sby 113+100 s/d Km. Sby 124+600 yang meliputi : 1. Penanganan Perkerasan Jalan dengan memperhitungkan kondisi struktur perkerasan lama dan kondisi tanah dasar berdasarkan kriteria desain yang ditetapkan. 2. Pekerjaan Bahu Jalan dengan lebar minimal 2x2 meter (kecuali pada lokasi yang tidak memungkinkan karena lahan yang tersedia) harus memenuhi standar kinerja bahu jalan sebagaimana yang ditetapkan dalam spesifikasi kinerja dan keluaran. 3. Penanganan Drainase/Saluran Air berdasarkan kriteria desain 4. Pekerjaan Bangunan Pelengkap Jalan sesuai kriteria desain 5. Pekerjaan Perlengkapan jalan sesuai kriteria desain 6. Penyediaan,
pemasangan
dan
pembangunanprasarana
peralatan
Sistem
Pengukuran Berat Kendaran Berjalan tipe Weight In Motion (WIM) dengan spesifikasi teknis sebagaimana tercantum dalam Lampiran Spesifikasi Kinerja dan Keluaran. Pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Sistem Pengukuran Berat Kendaran Berjalan harus dilaksanakan setelah berakhirnya pekerjaan konstruksi hingga serah terima akhir pekerjaan. Pengukuran dilakukan pada kedua arah jalur lalu lintas. 7. Daftar keluaran dengan harga pekerjaan konstruksi sub pekerjaan lain-lain.
3. Pekerjaan Layanan Pemeliharaan Jalan 1. Layanan Pemeliharaan Perkerasan Jalan; 2. Layanan Pemeliharaan Bahu Jalan; 3. Layanan Pemeliharaan Drainase; 4. Layanan Pemeliharaan Bangunan Pelengkap Jalan; 5. Layanan Pemeliharaan Perlengkapan Jalan; 6. Layanan Pengendalian Tumbuh-Tumbuhan. Pemenuhan tingkat layanan jalan diberlakukan sebagaimana ditentukan dalam syarat syarat khusus dan spesifikasi kinerja dan keluaran (SSKK, pasal E. Tingkat Layanan).
7
Gambar 2. Skema Lingkup Kontrak PBC
Gambar 3. Stripmap Penanganan Pekerjaan Metode pekerjaan yang dilakukan pada proyek jalan Bojonegoro – Padangan disini dilakukan beberapa perubahan metode pekerjaan, hal ini untuk mengantisipasi dan mengamankan struktur konstruksi pekerjaan, karena desain perencanaan berbeda dengan apa yang terjadi dilapangan. b. Aspek Administrasi Kontrak Sifat Kontrak pada proyek jalan Bojonegoro – Padangan adalah Kontrak Lumpsum Berbasis Kinerja, yang mana pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik lainnya untuk mencapai atau 8
mempertahankan suatu kinerja tertentu yang ditetapkan dalam periode waktu tertentu, meliputi pekerjaan desain, konstruksi, dan layanan pemeliharaan yang dilaksanakan secara terintegrasi untuk menjamin pencapaian kinerja sebagaimana yang ditetapkan di dalam spesifikasi kinerja dan keluaran. Kesulitan dalam Kontrak Lumpsum Berbasis Kinerja adalah pada saat terjadi perubahan desain yang berkaitan dengan biaya, tidak akan ada perubahan nilai Rupiah. c. Aspek K3 & Lingkungan Dalam penerapan K3 dan lingkungan pada proyek Jalan Bojonegoro – Padangan sudah dibuat target safety untuk mengantisipasi yang tidak diinginkan, dan untuk menjadikan proyek yang menuju Green Contractor.
Gambar 4. Program Kerja SHE
9
3.2 Keunikan Bangunan a. Teknologi Konstruksi Proyek ini berada pada ruas jalan aktif dengan variasi kendaraan yang bisa di katakan sangat padat dengan kompleksitas kepentingan yang berbeda, dimana salah satunya adalah sebagai penunjang utama perekonomian kota Bojonegoro, pada khususnya dengan adanya proyek EXXON (Banyu Urip Project). Oleh karena itu dalam hal pelaksanaan, kontraktor dihadapkan pada tantangan untuk dapat melaksanakan kontrak ini tepat waktu tanpa mengesampingkan kepentingan pengguna jalan dengan tetap mengutamakan aspek kualitas (quality) dan keselamatan (safety). Kondisi jalan eksisting yang bergelombang dengan bangunan penunjang jalan yang kurang memadai yang ber-impact pada tingginya tingkat kecelakaan, kemacetan dan polusi menjadi dasar dilaksanakannya perbaikan jalan Bojonegoro - Padangan. Dari hasil survey dan investigasi dilapangan bahwa karakteristik tanah dasar disepanjang ruas jalan Bojonegoro – Padangan secara umum dapat di kategorikan dalam type tanah ekspansif, dimana pada segmen – segmen tertentu di dapatkan data tanah pada posisi kembang susut yang tinggi dan sangat tinggi sehingga di butuhkan struktur jalan teknologi tinggi sebagai solusi penanganan nya. Karena sifat dari kontrak yang memungkinkan kontraktor untuk memilah – milah struktur yang tepat guna dan efisien maka dipilihlah kombinasi struktur antara Rigid Pavement, Cakar Ayam Modifikasi dan Flexible Pavement (pada ruas jalan yang secara desain memungkinkan untuk overlay) yang tersebar disepanjang area penanganan ruas jalan Bojonegoro – Padangan. Struktur Rigid Pavement dan Flexible Pavement pastinya sudah biasa kita dengar, oleh karenanya yang ingin di ulas disini adalah mengenai struktur Cakar Ayam Modifikasi (CAM) sebagai salah satu solusi penanganan tanah ekspansif.
10
Sistem CAM ini telah dikembangkan sejak tahun 1990 oleh Prof. Dr. Ir. Bambang Suhendro, M.Sc., utamanya dari aspek pemodelan numeris yang memperhitungkan soil-structure interaction (interaksi antara struktur slab, pipa, dan tanah dasar) dalam mendukung beban, menggunakan Nonlinear 3-D Finite Element Method, yang sangat bermanfaat untuk dapat memahami parameter-parameter yang mempengaruhi kinerja sistem, menjelaskan secara ilmiah mekanisme kerja sistem perkerasan CA dalam mendukung beban, sehingga bearing capacity dan stiffness sistem menjadi sangat besar meskipun berada di atas tanah lunak yang relatif tebal. Pemodelan numeris ini telah divalidasikan dengan hasil-hasil percobaan lapangan (full scale experimental test) di apron bandara Juanda - Surabaya, runway bandara Polinia - Medan, dan runway bandara Soekarno-Hatta Jakarta.Pemodelan numeris ini terus disempurnakan dengan data pengalaman terbaru yang terus berkembang. Pengembangan utamanya melalui percobaan-percobaan eksperimental di Laboratorium dengan skala tertentu telah dilakukan pula oleh Dr. Ir. Hary Christady Hardiyatmo, M.Eng., DEA, sejak tahun 1998. Pada perkembangan tahap berikutnya pemahaman melalui pemodelan numeris yang telah divalidasikan dengan berbagai percobaan lapangan, maupun pemodelan fisik di laboratorium tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan rancangan sistem perkerasan
sesuai
karakteristik
beban
yang
akan
bekerja,
dan
sekaligus
megembangkan rumus-rumus praktis (simplified design formula) untuk memyususn Pedoman Perancangan dan membantu para praktisi melakukan perancangan awal sistem perkerasan ini. Tahun 2003, setelah memahami mekanisme transfer beban sistem CA secara seksama, dilakukanlah pengembangan inovatif tahap berikutnya, 11
yaitu dengan mengganti pipa-pipa beton Cakar Ayam dengan pipa-pipa baja galvanis tahan karat (terlapisi pula dengan coaltar tahan gores), oleh Prof. Dr. Ir. Bambang Suhendro, M.Sc., Ir. Maryadi Darmokumoro, dan Dr. Ir. Hary Christady Hardiyatmo, M.Eng., DEA„ yang akhimya menjadi sistem Cakar Ayam Modifikasi (CAM).
4. ASPEK PELAKSANAAN PROYEK 4.1 Struktur Organisasi Proyek
Gambar 5. Struktur Organisasi Proyek Salah satu wujud manajemen proyek adalah pembentukan struktur organisasi proyek.Struktur organisasi proyek meliputi pembagian tugas dalam suatu proyek beserta penjelasan siapa saja yang bertanggung jawab didalamnya. Selain itu agar proyek terselesaikan dengan tepat waktu maka diperlukan suatu manajemen proyek yang mengatur tentang scedulling kegiatan yang ada didalamnya.Schedulling ini meliputi rencana jangka waktu dari masing-masing pekerjaaan yang terdapat dalam proyek tersebut. Penjelasan tugas dari masing-masing posisi, adalah sebagai berikut : 12
Kepala Pelaksana : Tugas Umum : - Memimpin dan koordinasi semua pelaksana pekerjaan agar berjalan sesuai dengan kontrak. Tanggung Jawab : - Terlaksananya kegiatan perencanaan, pelaksanaan konstruksi, dan layanan pemeliharaan jalan termasuk kegiatan mobilisasi dandemobilisasi. - Terselenggaranya pengadministrasian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan penanganan pekerjaan. - Pembinaan terhadap personel di lapangan pekerjaan untuk meningkatkan Produktivitas. Uraian Tugas : - Mengkoordinasi, memonitor dan melakukan evaluasi kegiatan perencanaan teknis. - Mengkoordinasi, memonitor dan melakukan evaluasi kegiatan pelaksanaan konstruksi agar sesuai jadwal pelaksanaan yang sudah disetujui Direksi. - Mengkoordinasi, memonitor dan melakukan evaluasi kegiatan evaluasi atas pekerjaan layanan pemeliharaan jalan. - Melakukan koordinasi rutin dengan pihak Direksi/Pemilik Proyek agar proyek berjalan sesuai rencana.
Manajer Perencanaan Teknis Tugas Umum : - Mewakili Kepala Pelaksana dalam memimpin dan mengkoordinasikan perencanaan teknis. Tanggung Jawab : - Terlaksananya kegiatan perencanaan teknis agar sesuai jadwal dan dokumen kontrak. Uraian Tugas : - Memimpin dan mengarahkan semua kegiatan perencanaan teknis - Melakukan koordinasi tentang perencanaan teknis dengan Direksi - Merencanakan pemakaian jenis bahan untuk setiap jenis pekerjaan 13
- Melaporkan semua hasil perencanaan yang telah disetujui Direksi kepada Kepala Pelaksana dan mengkoordinasikan dengan unit manajer yang lain.
Manajer Pelaksana Konstruksi Tugas Umum : - Mewakili
Kepala
Pelaksana
dalam
memimpin
dan
mengarahkan
pelaksanaan pekerjaan konstruksi Tanggung Jawab : - Terlaksananya kegiatan pelaksanaan konstruksi agar sesuai jadwal dan mutu yang sesuai gambar dan spesifikasi teknis. Uraian Tugas : - Memimpin dan mengarahkan semua kegiatan pelaksanaan konstruksi - Mengadakan kontrak dengan sub kontraktor ataupun mandor - Mengkoordinasi para pelaksana dan sub kontraktor - Mengendalikan pemakaian bahan, alat dan tenaga kerja - Pengendalian Biaya Proyek - Mencatat, mengevaluasi kemajuan prestasi pekerjaan - Melaporkan semua hasil pekerjaan yang telah dikerjakan ke Direksi.
Manajer Pengendali Mutu Tugas Umum : - Mewakili Kepala Pelaksana dalam memimpin dan mengkoordinasikan pengendalian mutu pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Tanggung Jawab : - Terlaksananya kegiatan pengendalian mutu pelaksanaan pekerjaan Uraian Tugas : - Memimpin dan mengarahkan semua kegiatan pengendalian mutu pada pelaksanaan pekerjaan di lapangan - Mengkoordinasikan pengendalian mutu pekerjaan kepada para pelaksana dan sub kontraktor - Mengendalikan mutu bahan untuk setiap jenis pekerjaan, baik saat prechecking sebelum melakukan order, saat kedatangan di lokasi pekerjaan, 14
maupun saat penggunaan di lapangan. - Membuat mutual check bersama Direksi Pekerjaan
Manajer Pelaksana Layanan Pemeliharaan Tugas Umum : - Mewakili
Kepala
Pelaksana
dalam
memimpin
dan
mengarahkan
pelaksanaan pada masa layanan pemeliharaan Tanggung Jawab : - Terlaksananya kegiatan layanan pemeliharaan jalan. Uraian Tugas : - Memimpin dan mengarahkan semua kegiatan pelaksanaan perbaikan pada masa layanan pemeliharaan - Membuat rencana inspeksi terhadap kondisi terkini secara berkala - Melaporkan semua hasil inspeksi yang telah dilaksanakan ke Direksi. - Melakukan pelaksanaan pekerjaan perbaikan sesuai kriteria tingkat layanan jalan. - Mengkoordinasi para pelaksana dan sub kontraktor - Mengendalikan pemakaian bahan, alat dan tenaga kerja - Pengendalian biaya pemeliharaan konstruksi - Melaporkan semua hasil pekerjaan perbaikan yang telah dikerjakan ke Direksi
Site Administration Manager Tugas Umum : - Membuat laporan administrasi dan keuangan secara periodik Uraian Tugas : - Membuat laporan administrasi dan pembukuan biaya pekerjaan Tanggung Jawab : - Mengarsipkan administrasi pekerjaan dengan benar - Membukukan pengeluaran biaya pekerjaan secara tepat - Membuat laporan posisi kas pelaksanaan pekerjaan secara periodic
15
4.2 Metode Pelaksanaan Konstruksi
16
Gambar 6.Flowchart Pekerjaan a. Site Plan
Gambar 7.Site Plan
17
b. Pekerjaan Persiapan
Gambar 8. Fasilitas Sementara Untuk kantor disini PP – BRP, KSO menyewa sebuah rumah untuk dijadikan kantor dan gudang material.
c. Pekerjaan Rigid Pavement
Gambar 9.Flowchart Pekerjaan Rigid Pavement 18
Gambar 10.Flowchart Pekerjaan Timbunan Pilihan
19
Gambar 11. Pekerjaan Timbunan
Gambar 12.Flowchart Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A
20
Gambar 13.Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A
21
22
23
24
Gambar 14.Urutan Pekerjaan Rigid Pavement
25
d.
Pekerjaan Cakar Ayam Modifikasi
Gambar 15. Flowchart Pekerjaan Cakar Ayam Modifikasi
Pekerjaan Urugsn Pasir (Sand Bedding) Fungsi
sand
bedding
adalah
sebagai
perata
elevasi
dibawah
lean
concrete.Sebelum pelaksanaan pengecoran LC dipastikan bahwa pasir telah jenuh
air,
untuk
menghindari
settlement
yang
tidak
mengembangnya pasir pada kondisi kering.
Gambar 16. Penghamparan Sand Bedding
26
merata
akibat
Gambar 17. Penyiraman pasir hingga kondisi jenuh Pekerjaan Lean Concrete (K-125) Lapis pondasi bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapisan permukaan dan tanah dasar. Fungsi lapis pondasi hanya sebagai perletakan (platform) bukan sebagai penyebar tegangan (tidak berfungsi terlalu struktural atau dalam arti tidak menyumbang nilai struktural terhadap tebal pelat beton). Fungsi lapis pondasi :
Sebagai lantai kerja yang rata dan uniform
Mengendalikan kembang susut tanah dasar
Memberikan dukungan yang mantap dan seragam pada pelat
dll.
Gambar 18. Pengecoran LC
27
Gambar 19. Hasil pengecoran LC
Pekerjaan Galian Pipa Cakar Ayam Kondisi paling ideal untuk pelaksanaan struktur jalan terutama Cakar Ayam Modifikasi ini adalah pada ruas jalan yang baru atau jalan yang belum digunakan, dimana salah satu keuntungannya adalah dalam hal pelaksanaan galian pipa beton yang
dapat dilakukan dengan bantuan alat berat (bor machine,
dll).Sedangkan pada kondisi yang dihadapi pada ruas jalan Bojonegoro – Padangan ini adalah jalan aktif dengan tingkat kepadatan lalu – lintas yang tinggi. Untuk memenuhi tuntutan kontrak dimana mengharuskan kontraktor untuk juga memperhitungkan mengenai lalu – lintas (traffic jam) dan factor keselamatan, metode yang dirasa paling tepat digunakan untuk pekerjaan galian ini adalah dengan
cara
manual
(menggunakan
tenaga
manusia).
Dimana
tidak
membutuhkan ruang/space yang luas karena tidak melibatkan alat berat pada proses pengerjaannya.
Gambar 20. Galian Pipa Cakar Ayam dengan cara manual 28
Pekerjaan Pipa Beton Fungsi dari pipa beton pada konstruksi Cakar Ayam Modifikasi disini untuk menahan kembang susut tanah yang ekspansif. Pipa beton Cakar Ayam cukup kuat sebagai stabilisator konstruksi, bersama dengan pelat beton, koperan dan tanah/lapisan perkerasan ekisting disekeliling pipa akan mampu menahan tekanan dari atas, bawah dan samping, karena akan terbentuk nilai kekuatan yang setara dengan beton rigid setebal 45 cm. Gaya lateral tanah disekeliling pipa akan berfungsi sebagai pengaku pelat melawan rotasi cakar. Untuk dimensi pipa beton sendiri ø100 cm, tinggi 120 cm, dan tebal 8 cm. Metode pengerjaan pipa beton disini menggunakan 2 cara yaitu Precast dan In-Site Concrete (mutu K 200)
Gambar 21. Pengecoran pipa beton Cakar Ayam metode Precast
Gambar 22. Hasil pengecoran pipa beton Cakar Ayam metode Precast 29
Gambar 23. Pengecoran pipa beton Cakar Ayam metode In-Site Concrete
Gambar 24. Hasil pengecoran pipa beton Cakar Ayam metode In-Site Concrete Pekerjaan Urugan Kembali Pipa Beton Pekerjaan urugan kembali dilakukukan layer per layer tiap 20 cm dipadatkan menggunakan alat bantu timbris. Material timbunan menggunakan tanah bekas galian untuk pipa beton Cakar Ayam itu sendiri.
30
Gambar 25. Urugan kembali pipa Cakar Ayam Pekerjaan Pembesian Koperan dan Slab Beton Pembesian koperan Cakar Ayam ini menggunakan besi ø6 dan ø8, sedangkan untuk plat menggunakan wiremesh M10. Koperan dalam konstruksi Cakar Ayam ini berfungsi sebagai penghalang kelembaban vertical (vertical moisture barrier), yaitu menjaga kadar air dalam zona di bawah sisyem Cakar Ayam konstan.
Gambar 26. Pembesian Koperan dan Slab Beton 31
Pengecoran Slab Beton dan Koperan (K-350) Pengecoran slab beton cakar ayam modifikasi tidak jauh beda dengan pengecoran slab beton pada umumnya dimana pada pengecoran ini dilaksanakan secara manual/tanpa mesin penghampar. Pengecoran dilakukan pada kondisi ideal (malam hari), hal ini dimaksudkan untuk menghindari penguapan beton secara ekstrim yang sangat menentukan terhadap kualitas beton. Hal lain yang perlu di perhatikan adalah curing/perawatan beton yang dapat dilakukan dengan material curing compound, penggunaan kain basah yang menutupi permukaan beton ataupun dengan metode penggenangan permukaan beton selama minimum 28 hari, yang mempunyai pengaruh besar terhadap kuat tekan beton.
Gambar 27. Pelaksanaan Pengecoran Slab Beton CAM Pekerjaan Lapis Penutup (Aspal Modifikasi) Aspal modifikasi sebagai lapis penutup permukaan perkerasan ini di tujukan untuk melindungi struktur dari infiltrasi/masuk nya air kedalam lapis pondasi perkerasan, yang akan mempengaruhi kestabilan struktur di atasnya.
Uraian mengenai pelaksanaan CAM pada kondisi jalan aktif diatas dapat memberi gambaran tentang cukup rumitnya proses pengerjaan struktur ini, baik secara teknis maupun non teknis. Pertimbangan dari segi manajemen traffic, cukup memberi andil 32
dalam lancar atau tidaknya proses pelaksanaan. Kesadaran pemakai jalan yang masih rendah tentang keselamatan dan kualitas, dimana terdapat banyak pelanggaran – pelanggaran rambu & peringatan turut menentukan dalam keberhasilan proyek ini.Baik secara langsung amupun tidak, hal tersebut diatas sangat berpengaruh terhadap penyelesaian pekerjaan yang memakan waktu cukup lama. e. Kelebihan Dan Kekurangan Penggunaan Struktur Cam KelebihanPenggunaan Struktur Cakar Ayam Modifikasi Struktur Cakar Ayam Modifikasi merupakan salah satu solusi konstruksi yang berdiri diatas tanah dengan type expansive. Beberapa struktur alternatif sebagai solusi lain dari permasalahan tanah expansive adalah dengan Konstruksi Sarang Laba – laba dan Pile Slab. Adapun kelebihan dari struktur Cakar Ayam Modifikasi dibanding struktur sarang laba-laba maupun pile slab adalah dari segi biaya, dimana biaya untuk pelaksanaan struktur ini relatif lebih kecil dibandingkan 2 struktur yang lain, sehingga biaya operasional menjadi lebih efisien (dalam pelaksanaan kontrak bertype KBK) sebagai langkah pemenuhan kinerja jalan.
Kekurangan Penggunaan Struktur Cakar Ayam Modifikasi Selain kelebihan seperti disampaikan diatas tentunya struktur ini memiliki kekurangan – kekurangan seperti konstruksi perkerasan pada umumnya.Banyak nya item pekerjaan menjadi alasan utama mengapa struktur ini di nomor-duakan pada proyek dimana jalan masih aktif digunakan. Item-item pekerjaan yang detail tersebut (pekerjaan timbunan pasir urug, pengecoran lantai kerja, galian pipa beton, pengecoran pipa beton (termasuk pekerjaan pembesian dan bekisting), pekerjaan pembesian pelat dengan wire mesh dan pembesian koperan, pengecoran pelat, serta pekerjaan aspal pelapis) dilakukan dengan secara manual, karena dilakukan sisi demi sisi untuk menghindari kemacetan, sehingga tidak memungkinkannya penggunaan alat berat (mesin bor, dll) untuk membantu mempercepat proses pelaksanaan. Sebagai konsekuensi dari item – item pekerjaan yang di lakukan secara manual tersebut maka waktu pelaksanaan secara otomatis menjadi lebih lama di bandingkan struktur sarang laba-laba maupun pile slab seperti tersebut diatas.
33
4.3. Rencana JadwalPelaksanaan Proyek (Master Schedulle) Master schedul terlampir
4.4. Project Quality Plan a. Kebijakan Mutu, K3 dan Lingkungan merupakan salah satu upaya PT. PP untuk menekan atau mengurangi resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja dengan tetap mengedepankan mutu hasil pekerjaan untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan.
Gambar 28.Company Policy b.Organisasi pengendalian Quality proyek Pengendalian quality proyek merupakan kunci utama dalam pencapaian target
mutu suatu perusahaan karena hal ini adalah suatu proses untuk 34
memberikan kepuasan bagi pelanggan yang nantinya akan berdampak positif bagi citra perusahaan. Data organisasi pengendalian quality proyek terlampir.
c. Project Quality Plan Demi terwujudnya realisasi target mutu yang baik maka dibuat suatu rencana target sebagai acuan dasar bagi perusahaan untuk menjalankan dan menjamin mutu produk yang dihasilkan.
35
Gambar 29. Quality Target Jalan Beton d. Quality Procedure Utama Tindak lanjut dari perencanaan kualitas adalah pelaksanaan quality prosedur yang merupakan alur kegiatan yang ditetapkan dan harus dipenuhi untuk mencapai target kualiatas/mutu yang dicita-citakan perusahaan. Data mengenai project quality prosedur terlampir. 36
4.5 Analisa Risiko Proyek
4.6 Project Safety Plan/HSE pada Proyek a. Kebijakan K3 dan Lingkungan
37
b. Organisasi Safety
Gambar 30.Struktur Organisasi P2K3
Gambar 31.Struktur Organisasi Tanggap Darurat
38
c . Deklarasi Kesadaran K3 di Proyek
Target Zero accident Wajib helm & Alat safety Lainnya Material tertata rapi Proyek bersih,rapidan sehat
d. Agenda Kegiatan K3
39
e. Program Kerja K3 SAFETY TALK MINGGUAN, dilakukan setiap hari Jum’at pagi. Membahas dan mendiskusikan seluruh masalah yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja yang ditemukan selama masa pelaksanaan kostruksi.
Gambar 32.Safety Talk Mingguan
SITE SAFETY MEETING dan MANAGEMENT REVIEW, mendiskusikan tentang : Bagaimana memperbaiki cara kerja yang tidak sesuai dengan keselamatan kerja Bagaimana memperbaiki cara kerja agar penyimpangan tidak terjadi lagi Serta mereview pekerjaan selama satu minggu, dan merencanakan pekerjaan untuk satu minggu kedepan.
Gambar 33. Pelakasanaan Safety Meeting dan Management Review
40
SAFETY INDUCTION, diberikan kepada seluruh tenaga kerja yang baru agar mereka mengerti tentang peraturan-peraturan yang berlaku dan tahu akan kewajiban yang harus mereka penuhi selama bekerja di Proyek Jalan Bojonegoro – Padangan.
Gambar 34.Pelakasanaan Safety Induction f. Agenda Rutin Safety
41
5. REALISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Metode Pelaksanaan Pada desain awal pekerjaan galian, galian hanya sebatas galian untuk pelebaran sisi kiri saja, tapi dalam keadaan dilapangan tanah galian untuk pelebaran merupakan tanah yang jelek (lempung) sehingga untuk galian tanah dilakukan sampai tanah yang jelek terbuang semua.
7. Gambar 4. Gambar Pekerjaan Awal EXISTING
WIDENING VARIES (5 6 m)
8. 9.
VARIES (5 - 6 m)
EXISTING VARIES (5 - 6 m)
WIDENING VARIES (5 - 6 m)
Gambar 35. Gambar Review Desain Selain itu untuk material tanah timbunan yang awalnya menggunakan materilal pilihan diganti dengan limestone.Limestone (Batu kapur) merupakan material kedap air yang umumnya digunakan sebagai lapisan penahan agar air tidak masuk ke lapisan tanah eksisting.
Selain itu, untuk memenuhi persyaratan yang tertulis di kontrak yang berisi “Peningkatan Kriteria Kinerja Jalan” permintaan dari owner harus dipasang patok penuntun (guide post) untuk daerah yang tebingnya curam.
42
5.2 Jadwal Pelaksaan Proyek Pada proyek ini jadwal pelaksanaan berjalan lebih cepat dari perencanaan awal.
Gambar 35.Schedule Pekerjaan 5.3 Project Quality Plan Pada proyek ini aspek Quality Plan berjalan sesuai yang diharapkan. Semua target quality berjalan dengan baik. 5.4 Project Safety Plan Pada proyek ini aspek
Safety Plan berjalan sesuai yang diharapkan. Personel
proyek, subkon, dan pekerja proyek memiliki kesadaran akan pentingnya keselamatan. Agenda kegiatan untuk meningkatkan kesadaran berupa SHETalk, SHEPatrol, SHEMeeting berjalan dengan baik. 5.5 Penghargaan Dalam rangka ulang tahun PP yang ke-60, Proyek Jalan Bojonegoro – Padangan meraih juara pertama kategori Best Performance Project. Selain itu Proyek Jalan Bojonegoro – Padangan mendapatkan testimony yang baik dari pihak pihak terkait.
43
Gambar 36. Testimoni dari PPK
44
Gambar 37.Kepala Dinas PU Kabupaten Bojonegoro
45
6. DOKUMENTASI FOTO 1. Foto bagian bangunan yang sudah selesai (dari berbagai sudut) ukuran 5R 2. Foto bangunan dalam proses (tahap pelaksanaan) ukuran 5R (Terlampir)
Jakarta, 10 Oktober 2013 Corporate Secretary PT. PP (Persero) Tbk
Ir. Taufik Hidayat, M.Tech
46