Reka Racana Jurnal Online Institut Teknologi Nasional
Β©Jurusan Teknik Sipil Itenas | No.x | Vol.xx Agustus 2014
Analisis Finansial Proyek Jalan Tol Balikpapan-Samarinda INDRA SATYA RUSWANDI1, DWI PRASETYANTO2, EMMA AKMALAH2 1
Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Itenas, Bandung 2 Dosen Jurusan Teknik Sipil. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Itenas, Bandung Email:
[email protected] ABSTRAK
Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu provinsi terbesar dan provinsi paling berkembang di Pulau Kalimantan. Hal itu menimbulkan ltpeningkatan pergerakan manusia dan barang serta mendorong pemerintah untuk membangun infrastruktur prasarana jalan sehingga dapat meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas pengguna jalan. Maka dari itu, pemerintah akan membangun jalan tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 84 km. Tujuan penelitian ini adalah mengakaji ulang hasil analisis yang telah dilakukan dengan meninjau aspek tingkat suku bunga pinjaman, pendapatan yang diterima dan biaya pembangunan yang ditanggung pemerintah. Selanjutnya, sepuluh opsi pembiayaan sesuai aspek-aspek berikut akan dikaji pada penelitian ini untuk mendapatkan opsi pembiayaan yang paling objektif. Analisis finansial dilakukan dengan memperhitungkan dua parameter yaitu FNPV dan FIRR. Hasil analisis menyatakan bahwa skema pembiayaan proyek jalan tol Balikpapan - Samarinda tidak feasible. Kata kunci: FNPV, FIRR, studi kelayakan ABSTRACT
East Kalimantan is one of the largest and most developed province in Kalimantan. This economic activity resulted in increasing mobility of people and goods, and also encourage the government to built road as an infrastructure to improve the accessibility and mobility of road users. Therefore, the government will built the Balikpapan-Samarinda 84 km toll road. The purpose of this study is to review the results of the financial analysis based on various aspects, such as interest rates, income received and expences paid by the goverment. Ten financing based option on those aspects will be examined in this study to obtain the most objective financing options. Financial analysis is performed by taking into account two parameters, namely the FNPV and FIRR. The results of the analysis showed that the toll road project financing scheme of BalikpapanSamarinda is not feasible. Keywords: FNPV, FIRR, feseability study
Reka Racana - 1
Ruswandi, Indra.S, Dwi Prasetyanto, Emma Akmalah
1. PENDAHULUAN Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu provinsi terbesar dan paling berkembang di Pulau Kalimantan. Sumber daya alam yang dimilikinya sebagian besar diekspor keluar negeri, sehingga Provinsi Kalimantan Timur menjadi penghasil devisa utama bagi negara khususnya dari sektor pertambangan dan kehutanan. Kegiatan ekonomi tersebut menimbulkan peningkatan pergerakan manusia dan barang serta mendorong pemerintah untuk membangun infrastruktur prasarana jalan sehingga dapat meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas pengguna jalan. Untuk merealisasikan masalah tersebut, pemerintah seringkali terkendala dengan masalah dana. Namun di sisi lain pemerintah harus melakukan percepatan pemerataan ekonomi di wilayah tersebut. Maka dari itu, pemerintah perlu melibatkan badan usaha swasta untuk pembangunan infrastruktur prasarana jalan, terutama jalan tol. Pada saat ini pemerintah sedang mengkaji potensi pengembangan beberapa sub koridor jalan tol, salah satunya pembangunan jalan tol di Pulau Kalimantan. Hasil tersebut merekomendasikan prioritas pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 84 km dengan mengingat bahwa Provinsi Kalimantan Timur merupakan wilayah dengan potensi pertumbuhan ekonomi dan investasi serta perkembangan wilayah yang tinggi. Selain itu, jalan tol ini merupakan jalan tol pertama di Pulau Kalimantan. Pada tahun 2007 PT. X telah menganalisis kelayakan ekonomi maupun finansial proyek tersebut. Dalam analisis finansial ada beberapa aspek yang perlu dikaji ulang untuk mengetahui kembali hasil analisis yang telah dilakukan PT. X, dan menilai apakah proyek pembangunan jalan tol tersebut masih layak (feasible) untuk dilaksanakan dengan kondisi pada saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ulang kelayakan finansial pembangunan jalan tol segmen Balikpapan Samarinda sepanjang 84 km di Provinsi Kalimantan Timur sesuai dengan kondisi pada saat ini. Data yang digunakan adalah data sekunder dari PT. X berupa biaya investasi yang meliputi, biaya pembebasan lahan, biaya proyek, volume lalu lintas dan Tarif dasar tol. Hasil basecase analisis finansial yang dilakukan oleh PT. X dijadikan dasar perhitungan dalam pengkajian ulang analisis skema pembiayaan. Parameter yang diperhitungkan menggunakan parameter Financial Net Present Value (FNPV) dan Financial Internal Rate of Return (FIRR) serta analisis finansial menggunakan formula yang terdapat pada software Microsoft Excel 2007. 2. STUDI PUSTAKA Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang diperuntukkan bagi lalu lintas kendaraan maupun barang. Jalan dikelompokkan berdasarkan jalan umum dan jalan khusus. Jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan sebagai jalan lalu lintas untuk umum, sedangkan Jalan khusus adalah jalan yang termasuk selain jalan umum. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.15 tahun 2005, jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian dari sistem jaringan jalan dan sebagai jalan nasional dimana penggunanya diwajibkan membayar tol. Tol adalah sejumlah uang tertentu yang dibayarkan untuk penggunaan jalan tol. Jalan tol diselenggarakan dengan maksud untuk mempercepat perwujudan jaringan jalan dan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan jasa distribusi guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan perkembangan wilayah (Kementerian Republik Indonesia, 2005). Jalan tol memiliki pelayanan jalan yang berbeda dengan jalan umum seperti pelayanan transaksi, pelayanan lalu lintas, pelayanan konstruksi jalan, dan pelayanan tempat istirahat (rest area) yang tidak dimiliki jalan umum lainnya. Hal ini disebabkan karena jalan tol merupakan jalan berbasis pelayanan jasa yang dituntut untuk memberikan pelayanan jasa yang modern, berkualitas dan efisien. Analisis kelayakan finansial dilakukan dengan dasar perhitungan biaya investasi baik pada tahun initial investment maupun pada masa operasional yang dibandingkan dengan pendapatan selama jangka waktu yang ditetapkan. Jangka waktu Reka Racana - 2
Analisis Finansial Proyek Jalan Tol Balikpapan-Samarinda
kelayakan keuangan ini dibatasi selama 40 tahun, yang disesuaikan dengan jangka waktu masa konsesi jalan tol. Pada umumnya, ada beberapa metode yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian investasi. Namun, metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Metode FNPV dan FIRR. Metode pertama ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cash flow) di masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang perlu ditentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang dianggap relevan (Suad Husnan, 2000). FNPV dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: π
πΉπππ = βπ΄0 + β
π΄π‘
π‘=1 (1+π)
π‘
...................................................... (1)
Metode ini memiliki kriteria penilaian seperti: 1)Jika FNPV > 0 maka usulan proyek diterima, 2) Jika FNPV < 0 maka usulan proyek ditolak, dan 3) Jika FNPV = 0, maka nilai investasi tetap walau usulan proyek diterima atau ditolak. Metode yang kedua digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang. Apabila tingkat bunga ini lebih besar daripada tingkat bunga relevan, maka investasi dikatakan menguntungkan dan sebaliknya jika lebih kecil dikatakan merugikan (Suad Husnan, 2000). FIRR dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut : π
π΄0 = β
π΄π‘
π‘ π‘=1 (1+πΉπΌπ
π
)
........................................................... (2)
Selain metode yang digunakan ada beberapa indikator yang perlu diketahui. Sejumlah indikator spesifik yang digunakan pada analisis finansial untuk kelayakan investasi jalan tol adalah besaran yang tidak pasti seperti bunga pinjaman yang sifatnya fluktuatif terhadap waktu, faktor eskalasi, amortasi biaya investasi serta depresiasi perawatan dan penggantian periodik (Departemen Pekerjaan Umum, 2007). 3. METODOLOGI PENELITIAN Gambar alir penelitian dapat dilihat pada Gambar 1. Tahap awal penelitian ini diawali dengan identifikasi masalah dan penentuan topik penelitian. Setelah itu studi literatur dilakukan untuk mengetahui langkah selanjutnya. Pengumpulan data sekunder merupakan tahap penting dalam penelitian ini. Sumber data sekunder berasal dari PT. X, data tersebut berupa biaya investasi yang terdiri dari biaya konstruksi, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya operasi dan pemeliharaan biaya pembebasan lahan serta volume lalu lintas dan tarif tol. Data tersebut dapat dilihat pada Tabel 1. Dalam analisis finansial ada beberapa aspek yang harus dikaji ulang untuk mengetahui kembali hasil analisis yang telah dilakukan. Aspek tersebut adalah tingkat suku bunga pinjaman, pendapatan yang diterima dan biaya pembangunan yang ditanggung pemerintah. Analisis finasial dilakukan dengan dua parameter yaitu FNPV dan FIRR serta dilakukan sepuluh jenis skema pembiayaan yang dapat dilihat pada Tabel 2. Semua jenis skema pembiayaan ini dianalisis menggunakan Microsoft Excel 2007, hal tersebut dilakukan untuk mempermudah analisis.
Reka Racana - 3
Ruswandi, Indra.S, Dwi Prasetyanto, Emma Akmalah
Mulai Identifikasi Masalah dan Penentuan Topik Penelitian
Studi Literatur Pengumpulan Data Sekunder 1. Biaya konstruksi 2. Biaya perencanaan dan pengawasan 3. Biaya operasi dan pemeliharaan 4. Biaya pembebasan lahan 5. Data lalu lintas dan tarif tol
Analisis Kelayakan Finansial: FNPV dan FIRR
Kesimpulan dan Saran
Selesai
Gambar 1. Bagan Alir Penelitian Tabel 1. Biaya Investasi dan Tarif Tol No
Komponen biaya investasi
Biaya investasi (juta/Rp.)
1
Pembebasan lahan
142.064
2
Biaya konstruksi
3
Biaya perencanaan
2% biaya konstruksi
4
Biaya pengawasan
1,5% biaya konstruksi
5
Biaya contingency
10% biaya [2+3+4]
6
Biaya administrasi
5% biaya [2+3+4]
7
Biaya overhead
2% biaya [2+3+4]
8
Tarif tol
3.159.357
Rp 415/km
PT. X menggunakan skema pembiayaan dengan memperhitungkan nilai suku bunga ratarata di Indonesia sebesar 14% dan 17% pada tahun 2007. Skema pembiayaan tersebut menghasilkan bahwa proyek jalan tol Balikpapan-Samarinda ini tidak feasible untuk dilaksanakan. Maka dari itu, analisis yang dilakukan akan memadukan beberapa parameter yaitu suku bunga sebesar 13% dan 15%, nilai perubahan volume lalu lintas sebesar -10%, 10%, -20% dan 20% serta pembiayaan dari pemerintah sebesar 25% dan 50%. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 2. Penentuan secara acak tersebut untuk mengetahui nilai FNPV dan FIRR yang lebih baik. Penentuan nilai tersebut hanya berdasarkan nilai yang diprediksi dapat berubah pada saat pembangunan dan masa operasional jalan tol Balikpapan-Samarinda. Untuk pembebasan lahan biaya ditanggung oleh pemerintah Reka Racana - 4
Analisis Finansial Proyek Jalan Tol Balikpapan-Samarinda
seluruhnya karena PT. X telah melakukan skema pembiayaan dengan menghitung biaya pembebasan lahan ditanggung oleh investor nilainya pun tidak feasible untuk dilakukan. Tabel 2. Skema Pembiayaan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Pembiayaan Suku Bunga Perubahan Volume No Kondisi Pemerintah (i, %) Lalu Lintas (t, %) (g, %) 1
Opsi 1
13
-20
25
2
Opsi 2
13
20
25
3
Opsi 3
13
20
50
4
Opsi 4
13
-10
50
5
Opsi 5
13
10
50
6
Opsi 6
15
-20
25
7
Opsi 7
15
20
25
8
Opsi 8
15
20
50
9
Opsi 9
15
-10
50
10
Opsi 10
15
10
50
4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam analisis FNPV ini telah dilakukan 10 opsi skema pembiayaan dengan nilai asumsi dan indikator yang berbeda. Analisis finansial ini menggunakan software Microsoft Excel 2007 dengan menggunakan formula yang telah disediakan dalam software. Skenario pembiayaan yang digunakan pada kedua parameter berbeda di setiap opsi yang digunakan dan dapat dilihat pada Tabel 2 dan hasil analisis pada Tabel 3 dan Tabel 4. Dari hasil analisis tersebut terlihat bahwa proyek tersebut tidak feasible karena nilai FNPV<0 pada semua skema pembiayaan. Pada studi pustaka telah dijelaskan bahwa nilai FNPV dapat diterima jika nilai FNPV lebih besar dari nol dengan kata lain bernilai positif. Pada analisis yang telah dilakukan secara acak, dari semua skenario pembiayaan tidak ada yang menunjukkan bahwa proyek jalan tol Balikpapan-Samarinda dapat diterima (feasible) secara kelayakan finansial. Jika dilihat pada Gambar 3, opsi 3 menunjukan nilai FNPV yang dapat dilakukan untuk menggunakan indikator dan asumsi untuk pembangunan proyek jalan tol BalikpapanSamarinda. Dengan kata lain peran pemerintah yang harus mendukung pembangunan proyek jalan tol Balikpapan-Samarinda ini. Namun dalam hasil tersebut tidak dapat dikatakan proyek tersebut tidak feasible karena dalam analisis, pendapatan hanya didapat dari tarif tol saja yang berdasarkan volume lalu lintas tanpa memasukan pendapatan dari fasilitas lain seperti tempat istirahat (rest area), iklan reklame dan yang lainnya.
Reka Racana - 5
Ruswandi, Indra.S, Dwi Prasetyanto, Emma Akmalah
Gambar 3. Perbandingan nilai FNPV Tabel 3. Hasil Analisis Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Parameter FNPV No
Skenario Pembiayaan
Financial Net Present Value (million/Rupiah) Project (w/o)
Project (w)
Equity
1
Opsi 1
-1.955.487,38
-2.883.146,06
-858.280,48
2
Opsi 2
-1.769.014,23
-2.696.672,91
-750.810,34
3
Opsi 3
-992.869,68
-1.611.308,80
-393.070,08
4
Opsi 4
-1.908.869,09
-2.836.527,77
-831.412,95
5
Opsi 5
-1.815.632,52
-2.743.291,20
-777.677,87
6
Opsi 6
-1.955.487,38
-2.938.629,75
-896.655,95
7
Opsi 7
-1.769.014,23
-2.752.156,60
-789.185,81
8
Opsi 8
-992.869,68
-1.648.297,92
-418.653,72
9
Opsi 9
-1.132.724,54
-1.788.152,78
-499.256,33
10
Opsi 10
-1.039.487,96
-1.788.152,78
-445.521,26
Seperti halnya FNPV, untuk analisis FIRR menggunakan 10 opsi skema pembiayaan dengan nilai asumsi dan indikator yang bebeda dari PT. Nusvey. Analisis finansial ini juga menggunakan software microsoft excel 2007 dengan formula yang telah disediakan dalam software. Hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 3. Dari hasil analisis tersebut terlihat bahwa proyek tersebut tidak feasible secara kelayakan finansial karena nilai FIRR lebih kecil dari nilai suku bunga yang telah ditentukan sebesar 13% dan 15%. Hasil analisis Financial Internal Rate of Return (FIRR) sama halnya dengan nilai Financial Net Present Value (FNPV) yang menunjukkan proyek jalan tol Balikpapan-Samarinda tidak feasible untuk dilaksanakan. Nilai tersebut lebih kecil dari nilai suku bunga dari tiap-tiap opsi yang digunakan. Namun opsi yang mendekati kriteria dengan parameter Financial Internal Rate of Return (FIRR) adalah opsi 3 yang dapat dilihat pada Gambar 4.
Reka Racana - 6
Analisis Finansial Proyek Jalan Tol Balikpapan-Samarinda
Gambar 4. Perbandingan Nilai FIRR Tabel 4. Hasil Analisis Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Parameter FIRR No
Skenario Pembiayaan
1
Financial Internal Rate of Return (%) Project (w/o)
Project (w)
Equity
Opsi 1
6,42%
4,65%
6,08%
2
Opsi 2
8,03%
6,23%
8,32%
3
Opsi 3
9,78%
7,94%
10,93%
4
Opsi 4
6,87%
5,10%
6,70%
5
Opsi 5
7,67%
5,88%
7,81%
6
Opsi 6
6,42%
4,51%
5,84%
7
Opsi 7
8,03%
6,10%
8,06%
8
Opsi 8
9,78%
7,82%
10,64%
9
Opsi 9
8,52%
6,59%
8,76%
10
Opsi 10
9,39%
7,44%
10,04%
Pada dasarnya, nilai proyek tanpa bunga untuk opsi 3 dan opsi 8 lebih objektif dibandingkan dengan nilai proyek untuk opsi lainnya karena nilai FNPV dan FIRR-nya memberikan hasil yang sama. Hal tersebut dikarenakan semua biaya investasi tidak dikalikan dengan suku bunga. Berbeda halnya dengan FNPV dengan menggunakan suku bunga, nilai proyek keseluruhan opsi akan berbeda. Perbedaan itu dikarenakan nilai suku bunga yang ditentukan berbeda pada setiap opsi. Nilai proyek yang dihasilkan dengan suku bunga 13% adalah lebih baik dibandingkan dengan nilai proyek suku bunga 15%. Hal ini terjadi karena hutang bunga yang harus dibayar yang berdampak pada biaya kas keluar (outflow cash) adalah lebih kecil. Selain hutang bunga yang harus dibayar, nilai Interest During Contruction (IDC) ikut berpengaruh dalam analisis ini. Nilai IDC ini berdampak pada besarnya kas keluar sebesar 14% yang dihitung selama 4 tahun masa konstruksi. Nilai equity pada kedua parameter untuk opsi 3 dan opsi 8 adalah lebih kecil dibandingkkan nilai equity untuk opsi lain. Pada analisis nilai equity, biaya investasi awal tidak diperhitungkan karena biaya menggunakan modal pinjaman sebesar 70%. Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa berdasarkan aspek finansial, pembangunan proyek jalan tol Balikpapan - Samarinda ini adalah tidak feasible untuk dilaksanakan. Namun demikian, opsi 3 dan opsi 8 dapat disarankan untuk digunakan sebagai skema pembiayaan proyek ini karena dirasakan akan dapat meberikan hasil yang paling maksimal. Selain aspek finansial, aspek ekonomi, politik Reka Racana - 7
Ruswandi, Indra.S, Dwi Prasetyanto, Emma Akmalah
dan sosial budaya juga harus dikaji untuk memastikan keseluruhan kelayakan proyek tersebut. Diharapkan dengan kajian yang tepat dan menyeluruh terhadap kelayakan proyek jalan tol Balikpapan - Samarinda tersebut sebagai jalan tol pertama di Kalimantan Timur dapat direalisasikan. 5. KESIMPULAN Dari hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara finansial proyek pembangunan jalan tol Balikpapan - Samarinda tidak dapat diterima berdasarkan kedua paramater baik nilai FNPV maupun FIRR pada semua opsi skema pembiayaan yang telah dianalisis. Namun demikian, skema pembiayaan dengan suku bunga 13%, perubahan volume lalu lintas 20% dan pembiayaan pemerintah 50% dari biaya konstruksi dapat digunakan karena dapat memberikan hasil yang paling objektif dengan parameter FNPV dan FIRR sebesar -992.869,68 juta rupiah (Project w/o) dan 10,93% (Equity). 2. Meskipun pembangunan jalan tol Balikpapan - Samarinda ini tidak feasible dari aspek finansial, pembangungan proyek tersebut dirasakan akan berdampak baik kepada perekonomian, politik dan sosial budaya di Kalimantan Timur. Oleh karena itu, pembangunan jalan tol ini, sebagai jalan tol pertama di Kalimantan Timur sebaiknya didukung oleh Pemerintah. DAFTAR RUJUKAN Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga. (2007). Evaluasi Kelayakan
Investasi dan Skema Pembiayaan Jalan Bebas Hambatan/Jalan Tol Penajam-BalikpapanSamarinda, Jakarta.
Kementerian Republik Indonesia. (2005). Peraturan Pemerintah Tentang Jalan tol. Jakarta. Suad, H. dan Suwarsono, M., (2000). Studi Kelayakan Proyek. Yogyakarta: AMP YKPN.
Reka Racana - 8