Reka racana Jurnal Online Institut Teknologi Nasional
© Teknik Sipil Itenas | No.x | Vol.xx Agustus 2014
Analisis Ekonomi Proyek Jalan Tol Penajam Samarinda GLEN WEMPI WAHYUDI1, DWI PRASETYANTO2, EMMA AKMALAH2 1
Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional 2 Dosen Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Email:
[email protected] ABSTRAK
Untuk menunjang pembangunan ekonomi di Kalimantan Timur diperlukan sarana dan prasarana transportasi yang baik. Oleh karena itu, pemerintah berencana membangun jalan tol Penajam - Samarinda untuk mengoptimalkan mobilitas masyarakat Kalimantan Timur. Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis kelayakan ekonomi jalan tol Penajam - Samarinda. Data yang digunakan merupakan data sekunder berupa data lalu lintas harian rata-rata, jarak tempuh, waktu tempuh, biaya, nilai biaya operasi kendaraan dan nilai waktu. Perhitungan manfaat yang dilakukan adalah Besar Keuntungan Biaya Operasi Kendaraan (BKBOK) dan penghematan waktu tempuh. Hasil dari perhitungan manfaat tersebut kemudian dibandingkan dengan biaya proyek, dan selanjutnya dilakukan analisis dengan tiga metode yaitu Benefit Cost Ratio (BCR), Internal Rate of Return (IRR), dan Net Present Value (NPV). Hasil analisis menunjukan bahwa jalan tol layak dibangun pada tingkat suku bunga 18% dengan nilai NPV = Rp 179 miliar dan nilai BCR = 1,78 serta nilai IRR = 19%. Kata Kunci : biaya operasi kendaraan, nilai waktu, biaya proyek ABSTRACT
East Kalimantan needs facilities and reliable transport infrastructure to support economic development in the province. The government plans to build Penajam Samarinda toll road in East Kalimantan to optimize people and goods mobilization. This research discussed the economic feasibility of Penajam Samarinda toll roads. The data used were secondary data such as ADT (Average Daily Traffic), mileage, travel time, project cost, VOC (Vehicle Operating Costs) and time value. The benefits that calculation were include Vehicle Operating Cost (VOC) and travel time saving. The results of calculation were then compared to the project cost and analyzed by three methods: Benefit Cost Ratio (BCR), Internal Rate of Return (IRR) and Net Present Value (NPV). The results of the analysis showed that the toll road is feasible with NPV = Rp 179 billion and BCR value = 1.78 with i = 18%, and IRR = 19%. Keywords : vehicle operating cost, time value, project cost Reka Racana - 1
Glen Wempi Wahyudi, Dwi Prasetyanto, Emma Akmalah
1. PENDAHULUAN Kalimantan Timur merupakan daerah di Pulau Kalimantan yang berbatasan dengan Malaysia Timur (utara), Laut Sulawesi (timur), Provinsi Kalimantan Selatan (selatan) dan Provinsi Kalimantan Barat (barat). Samarinda adalah ibu kota Kalimantan Timur, namun kegiatan ekonomi Kalimantan Timur berpusat di Balikpapan. Hubungan kedua kota tersebut ditunjang pula oleh daerah di sekitarnya seperti Kabupaten Penajam Paser Utara yang merupakan kabupaten termuda kedua di Kalimantan Timur. Kalimantan Timur memiliki kawasan penunjang perekonomian, kawasan pertanian, perkebunan, industri dan pertambangan. Kegiatan perekonomian di Kalimantan Timur menggunakan transportasi darat. Sarana dan prasarana transportasi darat sangat dibutuhkan dalam kegiatan perekonomian di Kalimantan Timur. Keberagaman kawasan penunjang perekonomian memerlukan aksesibilitas antar kawasan, mengingat hal tersebut pemerintah berencana membangun jalan tol Penajam Samarinda untuk mengoptimalkan kegiatan ekonomi di daerah Kalimantan Timur. Penelitian ini akan mengkaji kelayakan ekonomi pembangunan jalan tol Penajam - Samarinda.
2. STUDI PUSTAKA Jalan tol termasuk dalam jalan umum yang penggunanya dikenakan kewajiban membayar tol. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 15 Tahun 2005 tentang jalan tol, jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian dari sistem jaringan jalan dan sebagai jalan nasional yang penggunanya diwajibkan membayar. Tol adalah sejumlah uang yang dibayarkan untuk penggunaan jalan tol. Jalan tol diselenggarakan dengan maksud untuk mempercepat perwujudan jaringan jalan dan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan jasa guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan perkembangan wilayah. Undang Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004 menyebutkan bahwa jalan tol diselenggarakan untuk memperlancar lalu lintas di daerah yang telah berkembang, meningkatkan hasil guna dan daya guna pelayanan distribusi barang dan jasa guna menunjang peningkatan pertumbuhan ekonomi, meringankan beban dana pemerintah melalui partisipasi pengguna jalan. Beberapa cara dalam menunjang peningkatan pertumbuhan ekonomi salah satunya dengan penghematan biaya operasi kendaraan (BOK) dan penghematan waktu tempuh. Adanya penghematan yang timbul belum dapat menjelaskan adanya kelayakan pembangunan jalan tol. Definisi analisis kelayakan ekonomi adalah penelitian tentang dapat atau tidaknya suatu proyek dilaksanakan dengan berhasil, tidak hanya memperhatikan manfaat yang dinikmati dan pengorbanan yang ditanggung oleh perusahaan, tetapi oleh semua pihak dalam perekonomian (Husnan dan Muhammad, 2000). Pada umumnya ada beberapa metode yang digunakan dalam mempertimbangkan kelayakan ekonomi, antara lain metode benefit cost ratio (BCR), Internal Rate of Return (IRR) dan Net Present Value (NPV). Metode benefit cost ratio merupakan metode membandingkan total manfaat sekarang yang telah dijumlahkan dengan manfaat yang akan datang dibandingkan dengan total biaya proyek sekarang yang telah dijumlahkan dengan biaya proyek yang akan datang. Untuk menghitung nilai yang akan datang perlu ditentukan terlebh dahulu ttingkat suku bunga yang relevan (Husnan dan Muhammad, 2000). Benefit cost ratio (BCR) dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
BCR = (PV Manfaat / PV Biaya)….……………….………… (1) Reka Racana - 2
Analisis Ekonomi Proyek Jalan Tol Penajam - Samarinda
Metode ini memiliki kriteria penilaian seperti : 1) jika BCR lebih dari atau sama dengan 1 maka usulan proyek diterima, 2) jika BCR kurang dari satu maka usulan proyek ditolak. Metode IRR digunakan untuk mengetahui tingkat suku bunga yang dihasilkan dari suatu aliran kas masuk yang diharapkan akan diterima karna terjadi pengeluaran modal. Apabila tingkat suku bunga yang didapat lebih besar dari tingkat suku bunga Bank Kalimantan Timur maka proyek dapat diusulkan, namun apabila tingkat suku bunga yang diperoleh kurang dari dan sama dengan tingkat suku bunga Bank Kalimantan Timur, maka proyek batal diusulkan (Husnan dan Muhammad, 2000). Internal Rate of Return (IRR) dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :
∑
......................................................... (2)
Pada penelitian ini digunakan pula metode Net Present Value (NPV) yang merupakan metode yang digunakan untuk menghitung selisih antara nilai total manfaat yang dikurangi dengan biaya proyek. Nilai ini memiliki arti jika kurang dari nol atau hasil bernilai negatif maka usulan proyek ditolak, namun apabila hasil perhitungan bernilai positif maka usulan proyek diterima (Husnan dan Muhammad,2000). Perhitungan Net Present Value dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :
NPV = PVbenefit – PVcost ..............................................(3) 3. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan data sekunder dari PT X yang berupa data jarak tempuh, waktu tempuh, nilai BOK, nilai waktu, biaya proyek dan Lalu Lintas Harian Rata – Rata (LHR). Penelitian ini melakukan perhitungan Besar Keuntungan Biaya Operasi Kendaraan (BKBOK), manfaat waktu tempuh pertahun, total biaya yang dibutuhkan dalam rincian pertahun, total manfaat yang diperoleh dari BKBOK yang ditambahkan manfaat waktu tempuh, dan total manfaat yang telah dikurangi oleh total biaya. Selanjutnya dilakukan perhitungan ketiga metode yang digunakan yaitu metode BCR, IRR dan NPV. Tahap – tahap perhitungan BCR yaitu pembuatan tabel net cash flow, perhitungan present benefit dan present cost, perbandingan antara present benefit dengan present cost lalu didapatkan hasil kelayakan yang ditunjukkan pada BCR ≥ 1 (layak) ataupun BCR < 1 (tidak layak). Tahap – tahap perhitungan IRR yaitu pembuatan tabel net cash flow, perhitungan present benefit dan present cost, perhitungan IRR menggunakan software Microsoft Excel dicari tingkat suku bunga yang menyebabkan NPV = 0. Tahap - tahap perhitungan NPV yaitu pembuatan tabel net cash flow, perhitungan present benefit dan present cost kemudian present benefit dikurangi dengan present cost. Jika NPV ≥ 0 maka proyek layak untuk dibangun. Penelitian ini memilih salah satu discount rate asumsi, asumsi yang digunakan diperoleh dari tingkat suku bunga bank dunia sebesar 15% dan suku bunga yang lebih tinggi dari IRR. Hasil discount rate digunakan dalam perhitungan NPV,BCR dan IRR, kemudian hasil perhitungan NPV, BCR dan NPV digunakan untuk mengetahui kelayakan ekonomi.
Reka Racana - 3
Glen Wempi Wahyudi, Dwi Prasetyanto, Emma Akmalah
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Sekunder Data sekunder yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa biaya operasi kendaraan, waktu tempuh, volume lalu lintas harian rata-rata, nilai waktu dan total biaya proyek. Pembangunan proyek jalan tol Penajam - Samarinda dapat menunjang tata guna lahan di sekitar proyek jalan tol Penajam - Samarinda. Tata guna lahan yang dilewati oleh tol Penajam - Samarinda berupa hutan lindung Sungai Manggar dan Taman Hutan Raya Bukit Soeharto. Secara administrasi pembangunan proyek jalan tol Penajam Samarinda sepanjang 117 km berada pada Kabupaten Penajam Paser Utara, Kota Balikpapan, Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda. Adapun total jalan eksisting memiliki total panjang jalan 217 km terhubung dari Penajam sampai Samarinda. Pada Gambar 1 ditunjukkan lokasi penelitian jalan tol Penajam Samarinda.
Gambar 1. Lokasi Wilayah Studi (Sumber: PT X, 2012)
Nilai waktu merupakan satuan nilai dari waktu yang terbuang pada saat bertransportasi sesuai jenis perjalanan yang dilakukan seperti perjalanan bisnis atau non bisnis dalam satuan rupiah. Adapun nilai waktu digunakan sebagai input sekunder dalam perhitungan kelayakan ekonomi proyek jalan tol Penajam - Samarinda. Data nilai waktu dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Data Nilai Waktu (Sumber: PT X, 2012) Golongan Kendaraan Golongan 1
Nilai Waktu (Rp/Jam) 16.617
Golongan 2
64.019
Golongan 3
77.600
Golongan 4
96.999
Golongan 5
116398
Waktu tempuh diperoleh dari data sekunder, sedangkan kecepatan adalah hasil pembagian antara jarak tempuh (km) dengan waktu tempuh (jam). Pengurangan waktu tempuh perjalanan maka akan terjadi penghematan terhadap biaya perjalanan para pelaku perjalanan. Perhitungan waktu tempuh dapat dilihat pada Tabel 2. Perhitungan waktu tempuh dilakukan dalam dua kondisi yaitu kondisi adanya tol ( with project) dan tanpa tol (without project). Pada penelitian ini digunakan kondisi dalam kondisi without project berupa jalan eksisting dan jalan tol. Reka Racana - 4
Analisis Ekonomi Proyek Jalan Tol Penajam - Samarinda
Tabel 2. Data Waktu Tempuh (Sumber: PT X, 2012) Ruas Jalan
Jalan Eksisting
With Project Jalan Tol
Without Project
Jalan Eksisting
Golongan Kendaraan
Jarak (km)
Kecepatan (km/jam)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1
217 217 217 217 217 117 117 117 117 117 217
40 35 30 30 30 80 60 50 50 40 50
Waktu Tempuh (Jam) 5,43 6,2 7,23 7,23 7,23 1,46 1,95 2,34 2,34 2,93 4,34
2
217
40
5,43
3
217
35
6,2
4
217
35
6,2
5
217
35
6,2
Kendaraan merupakan objek perhitungan biaya operasi kendaraan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak tetap. Biaya tetap dalam perhitungan nilai biaya operasi kendaraan didapat akibat adanya biaya yang harus dikeluarkan meskipun kendaraan tidak digunakan, contohnya pajak kendaraan dan depresiasi nilai kendaraan. Adapun yang dimaksud biaya tetap di penelitian ini berasal dari konsumsi bahan bakar, minyak, pelumas dan ban. Pada Tabel 3 menunjukkan nilai BOK yang digunakan pada penelitian ini. Tabel 3 Nilai BOK (Sumber : PT X, 2012) Ruas Golongan BOK (Rp)
Without Project
Jalan Eksisting
Jalan Tol
With Project Jalan Eksisting
Golongan 1
1.679
Golongan 2
4.76
Golongan 3
6.359
Golongan 4
7.948
Golongan 5
9.538
Golongan 1
1.093
Golongan 2
3.28
Golongan 3
4.127
Golongan 4
5.159
Golongan 5
6.789
Golongan 1
1.448
Golongan 2
4.391
Golongan 3
5.77
Golongan 4
7.212
Golongan 5
8.655
Reka Racana - 5
Glen Wempi Wahyudi, Dwi Prasetyanto, Emma Akmalah
Penelitian ini mengasumsikan 5 golongan kendaraan yang akan melalui jalan tol, jalan eksisting (with project) dan eksisting (without project). 5 golongan kendaraan tersebut adalah golongan 1, golongan 2, golongan 3, golongan 4, golongan 5. Golongan kendaraan tersebut dikategorikan menurut Departemen Pekerjaan Umum 1997. Tabel 4 menunjukkan data LHR yang digunakan dalam penelitian ini. Total biaya merupakan data sekunder yang didapat dari hasil penjumlahan antara biaya konstruksi dengan biaya pemeliharaan, nilai yang diperoleh didapat dari data sekunder. Total biaya digunakan dalam perhitungan BCR, IRR dan NPV. Tabel 5 menunjukkan biaya yang dibutuhkan yang bersumber dari PT X. 4.2 Analisis Kelayakan Ekonomi Manfaat ekonomi yang dihitung yaitu Besar Keuntungan Biaya Operasi Kendaraan (BKBOK) dan manfaat waktu. Manfaat ekonomi tersebut didapatkan akibat adanya penghematan yang terjadi karna ada atau tanpa jalan tol. Perhitungan BKBOK didapat dari penjumlahan BOK tiap golongan kendaraan dan tiap tipe setiap tahunnya. Persamaan BOK dapat dilihat pada persamaan 4 dan perhitungan manfaat BKBOK pada persamaan persamaan 5. BOK = LHR (kend/hari) x BOK (Rp/km) x Jarak (km) x 365 ..………………………….(4) BKBOK 1 = BOK Eksisting (without project) BKBOK 2 = BOK tol + BOK Eksisting (with project)) BKBOK = BKBOK 1 - BKBOK 2……………..………………………………………………...……….(5) Perhitungan total manfaat waktu didapat dari selisih waktu tempuh tiap golongan dari tiap tahunnya. Persamaan Biaya Waktu Tempuh dan Manfaat Waktu Tempuh adalah sebagai berikut : Biaya Waktu Tempuh = LHR x Nilai Waktu x Waktu Tempuh x 365……………………………..(6) Manfaat Waktu 1 = Biaya Waktu Tempuh (without project) Manfaat Waktu 2 = Biaya Waktu Tempuh tol + Biaya Waktu Tempuh eksisting (with project) Manfaat Waktu = Manfaat Waktu 1 - Manfaat Waktu 2 …………………….………………(7) Perhitungan total manfaat (benefit) didapat dari penjumlahan total manfaat BOK dan manfaat waktu. Total manfaat merupakan hasil manfaat yang didapatkan dari penjumlahan BKBOK dengan manfaat waktu. Tabel 5 menunjukkan hasil perhitungan kelayakan ekonomi menggunakan metode Benefit Cost Ratio (BCR), Internal Rate of Return (IRR) dan Net Present Value (NPV). Hasil analisis menjelaskan bahwa ketiga skenario discount rate menghasilkan kelayakan ekonomi pada metode Benefit Cost Ratio (BCR) dan Net Present Value (NPV) jika menggunakan tingkat suku bunga 15% dan 18%. Penelitian ini menghasilkan pengembalian modal lebih besar pada tingkat suku bunga 18% sehingga dapat mengundang investor untuk menginvestasikan modalnya dalam proyek pembangunan jalan tol Penajam - Samarinda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa IRR yang lebih besar dari tingkat deposito Bank Kalimantan Timur memiliki tingkat suku bunga 10,26% dimana menghasilkan pengembalian yang cukup besar.
Reka Racana - 6
Analisis Ekonomi Proyek Jalan Tol Penajam - Samarinda
Tabel 4 Data LHR (Sumber : PT X, 2012)
With Project Tahun
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2038 2039 2040 2041 2042 2043 2044 2045 2046 2047 2048 2049 2050 2051 2052 2053 2054
Without Project
LHR pada jalan eksisting (with project)
LHR pada jalan tol
LHR pada jalan eksisting (without project)
Golongan
Golongan
Golongan
1 649 691 736 784 835 889 934 981 1,030 1,081 1,135 1,181 1,228 1,277 1,328 1,381 1,436 1,494 1,554 1,616 1,680 1,748 1,817 1,890 1,966 2,044 2,126 2,211 2,300 2,392 2,487 2,587 2,690 2,798 2,910 3,026 3,147 3,273 3,404 3,540 3,682 3,682 3,682
2 34 36 38 41 44 46 49 51 54 57 59 62 64 67 69 72 75 78 81 84 88 91 95 99 103 107 111 116 120 125 130 135 141 146 152 158 164 171 178 185 192 192 192
3 18 19 20 21 23 24 26 27 28 30 31 32 34 35 36 38 39 41 42 44 46 48 50 52 54 56 58 60 63 65 68 71 73 76 79 83 86 89 93 97 101 101 101
4 10 11 11 12 13 14 14 15 16 17 17 18 19 20 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 33 34 35 37 38 40 41 43 45 46 48 50 52 54 56 56 56
5 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 6 6 6 6 7 7 7 7 8 8 8 9 9 9 10 10 11 11 11 12 12 13 13 14 14 15 15 15
1 758 808 860 916 975 1,039 1,091 1,145 1,203 1,263 1,326 1,379 1,434 1,491 1,551 1,613 1,678 1,745 1,815 1,887 1,963 2,041 2,123 2,208 2,296 2,388 2,483 2,583 2,686 2,793 2,905 3,021 3,142 3,268 3,399 3,535 3,676 3,823 3,976 4,135 4,300 4,472 4,651
2 94 100 106 113 120 128 135 141 148 156 164 170 177 184 191 199 207 215 224 233 242 252 262 272 283 294 306 319 331 345 358 373 388 403 419 436 453 471 490 510 530 552 574
3 28 30 32 34 36 39 41 43 45 47 49 51 53 56 58 60 62 65 68 70 73 76 79 82 86 89 92 96 100 104 108 113 117 122 127 132 137 142 148 154 160 167 173
Reka Racana - 7
4 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3
5 3 3 3 4 4 4 4 5 5 5 5 6 6 6 6 6 7 7 7 8 8 8 8 9 9 10 10 10 11 11 12 12 13 13 14 14 15 15 16 17 17 18 19
1 1,533 1,633 1,739 1,852 1,972 2,100 2,205 2,315 2,431 2,553 2,680 2,788 2,899 3,015 3,136 3,261 3,392 3,527 3,668 3,815 3,968 4,126 4,291 4,463 4,642 4,827 5,020 5,221 5,430 5,647 5,873 6,108 6,352 6,607 6,871 7,146 7,431 7,729 8,038 8,359 8,694 9,042 9,403
2 289 316 344 371 395 421 448 477 508 534 560 588 618 649 675 702 730 759 789 821 854 888 923 960 999 1,039 1,080 1,123 1,168 1,215 1,264 1,314 1,367 1,421 1,478 1,537 1,599 1,663 1,729 1,799 1,871 1,945 2,023
3 129 141 153 165 176 187 200 213 226 238 250 262 275 289 301 313 325 338 352 366 380 396 411 428 445 463 481 500 521 541 563 585 609 633 659 685 712 741 770 801 833 867 901
4 170 181 193 205 219 233 245 257 270 283 297 309 322 334 348 362 376 391 407 423 440 458 476 495 515 535 557 579 602 626 651 678 705 733 762 793 824 857 892 927 964 1,003 1,043
5 51 54 58 61 65 70 73 77 81 85 89 92 96 100 104 108 112 117 121 126 131 137 142 148 154 160 166 173 180 187 194 202 210 219 228 237 246 256 266 277 288 299 311
Glen Wempi Wahyudi, Dwi Prasetyanto, Emma Akmalah
Tabel 5. Hasil Analisis Ekonomi Economic Feasibility
Net Present Value (NPV) (RP. Million) Benefit Cost Ratio (BCR) Economic Internal Rate of Return (IRR)
Discount Rate 15% Rp 796.519,35
18% Rp 179.293,11
20% Rp -76.244,48
2,03
1,78
1,66
(%)
19%
5. KESIMPULAN Hasil perhitungan nilai NPV pada tingkat suku bunga 18% menghasilkan manfaat positif sebesar Rp 179.317.182.508,89; nilai BCR pada tingkat suku bunga 18% menghasilkan perbandingan sebesar 1,78 dan nilai IRR sebesar 19% melebihi nilai suku bunga Bank Kalimantan Timur sebesar 10,26% sehingga diharapkan bahwa pembangunan proyek jalan tol dapat mengundang investor untuk meringankan pendanaan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Ketiga metode tersebut memperlihatkan bahwa proyek jalan tol Penajam Samarinda layak untuk dibangun. DAFTAR RUJUKAN Departemen Pekerjaan Umum. (1997). Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Jakarta. Husnan & Muhammad. (2000). Studi Kelayakan Ekonomi, Yogyakarta. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol Undang-undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan
Reka Racana - 8