Globe Volume
I
No.1 Juni 2007: 66 - 75
SELEKSI LOKASI TAMBANG RAKYAT MENGGUNAKAN MAP OBJECTS - VISUAL BASIC: Studi Kasus di Kabupaten PandeglangProvinsi Banten (Selection of Artisanal Mining Location Using Map Objects Visual Basic: Case Study in Pandeglang DistrictBanten Province)
-
Olehi BY:
ABSTRAK
Pertambangan rakyat adalah satu usaha pertambangan bahan-bahan galian dari semua golongan yang dilakukan oleh rakydt setempat secara kecil-kecilan atau secara gotongroyong dengan alat-alat sederhana untuk pencaharian sendiri. Seringkali pertambangan rakyat menjadi masalah, selain dilakukan tanpa ijin juga cenderung merusak lingkungan. Untuk meminimalisir dampak negatif yang timbul digunakan program Map Object - Visual Basic untuk seleksi loakasi yang layak. Tujuan seleksi adalah untuk mendapatkan zonasi layak tambang dari setiap jenis mineral atau batuan. Selain itu untuk mengetahui seberapa kemampuan program Map Objects - Visual Basic dalam analisis spasial. Dari hasil seleksi diperoleh 9 (sembilan) lokasi potensial tambang rakyat untuk setiap jenis mineral/batuan. ABSIRACT Arlisanal mining is one of the mining buslness, for all minerals conducted by local people in a piecemeal or mutual assr.sfance with simple tools for their own main. Often people mining is a problem, than is done without a permitis a/so likely to damage the environment.
To minimize the negative impact arising used of Map Object - Visual Basic program for selection of etigible locations. Destination selection is feasible to obtain zoning of any type of minerals or rocks. tn addition to the abitity fo see how the program of Map Obiects - Visual Basic in the spatiat analysis. From the resulfs of the selection is 9 (nine) the location of mineral potential of artisanal mining for each minerals / rocks. Kata kunci: Tambang Rakyat, Map Object, Visual Basic Kewords: Artisanal Mining, Map Obiect, Visual Basic
I.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Pertami-rangan di lndonesia telah men.1adi bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah bes*' bangsa ini. Seberapa tua 66
pemakaian besi dan mineral lainnya dalam kehidupan, setua itulah umur pertambangan dilakukan rakyat (Andiko, 2006). Pertambangan dilakukan oleh masyarakat secara tradisional dengan alai-alat sederhana. Di Gorontalo, tercatat pertambangan emas telah dimulai sejak
t^ -- -= = -
a
=.- -a=:a' a:
-== a :_ = .-- ^ =- -^ .=
:-
-
.--aaa'. ae:= =' '.' Ci-': - -'.2a.t3a.=
-: -:*
La
:?' -= ---5
a la
.=t
nlcA
=^ -
Yatin Suwarno Peneliti pada Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional
I
.
-^ ^l^+ dla--a -a -^^^a
-a -
f,^^+ :=-! UU ltu' --^t^-^^-'= Jld 5C-= -
l, '=:erhana -- t^^ -^Jilttd5-'_ r^l^L tcldl
-=
=:-blik t
inr
-:
a::
hphc.:-
'=-124
:-
f2/
=
linaLrrnr---
_r^g yang
.
gc]dl u -^- :-^^^t^=.-
:,rpak pe": :'
rnVcn\ , =' tt'-ui .-'
r::lll.
-:;atrf
yan
j
, -.i-.Jt\ |tEt :: :_r rlinorn.:
Aplrkasr
:'
-.- :rgkapi c. - rgkin d'g , =:ut. Visua ,:iuah baha: :.n .Y
horir: (Yus , diseb".' =,ain ,:-aman (prog'
'dows
-; disebut s -:nghasilka" -:'basis win: - a:at dibang "=r peta, o:' '
-.!
peta
:'_.ses quer.
:
eksi Lokasi Tambangan Rakyat
Suwarno,Y.)
=nan Belanda. Van Bemmelen (ig4g) = ah melaporkan adanya kegiatan eks-
:rasi dan eksploitasr emas dan tembaga i daerah Buladu oleh Pemerintah Hindia elanda yang dimulai pada abad ke-18. lstilah tambang rakyat secara resmi =-dapat pada Pasal 2 huruf n, UU No. 1.1 -:hun 1967 tentang ketentuan-ketentuan -,kok pertambangan. Disebutkan bahwa r:rtambangan Rakyat acialah satu usaha ::rtambangan bahan-bahan galian dari ::mua golongan (a b dan c) yang dilaku.:r oleh rakyat setempat secara kecil.:cilan atau secara gotong-royong de-;an alat-alat sederhana untuk pencaha' :n sendiri. Pertambangan telah menjadi
.atu bentuk usaha yang sangat tua,
a.
Tujuan dari penelitian ini adalah:
b.
Untuk mendapatkan zonasi ,wilayah
layak tambang rakyat untuk berbagai jenis mineral atau batuan. Untuk. mengetahui kemampuan pro- Visual Basic dalam analisis dan penyajian spasial.
gram Map Object
1.3. Daerah Lokasi
Daerah lokasi penelitian adalah seluruh wilayah kabupaten Pandeglang
Provinsi Banten (Gambar 1). Secara
administrative Provinsi Banten terdiri dari
22
kecamatan/ perwakilan kecamatan
(Tabel
1).
: <elola secara mandiri dengan alat-alat .:derhana dan diselenggarakan oleh
'
semua
j stong':angan i
-
1.2. Tujuan
{J
ngan.
- Visual
-
zonasi eDerapa seleksi
:i an.
i oeople ' people 'cnment.
jram for
,
type of
-
Visual
:ation of
.
:munitas-komunitas masyarakat mandiri
ran telah
berkembang
jauh
:angan rakyat menjadi masalah, selain : akukan tanpa ijin (itegat mining) )uga -:nderung merusak lingkungan. Kerusak=' lingkungan diaki[:atkan oleh penam: ang yang tidak kenal medan dalam -engejar urat-urat potensial, juga sebagai :ampak pencemaran oleh Iogam berat : r raksa) yang digr-rnakan untuk pemro::san. Untuk meminimalkan dampak ':gatif yang iimbul diperlukan upaya -'iuk menseleksi lokasi atau wilayah ':rg diperbolehkan. Aplikasi program Visual Basic yang - engKapi dengan Map Object sangat -ingkin digunakan untuk seieksi ter.:rut. Visual Basic sendirr merupakan .=:uah bahasa pemrograman komputer -.'.r9 berjalan pada sistem operasi "dows (Yuswanto, 2003). Visual Basic ,:iain disebut sebagar bahasa pemro--ainan (programming language).
la
rnnya
3'-rr perAndiko
)-^
oleh
:engan -^-^^t^+ -clLdLdt
al sejak
sebelum
-:oublik ini ada. Di beberapa daerah seringkali pertam-
se-
Gambar 1. Lokasi Daerah Penelitian
aoer r. Kecamalan ot
1
2 3
4 A
JUga "-g disebut sebagai sarana (foof untuk
b
:='basis windows. Dengan Map Object
8
--=nghasilkan program-program aplikasi
-':at
'=' -
drbangun suatu aplikasi menggunapeta, dengan kemampuan mendis-
peta. membuat kontrol
. =.t ::es query. dan sebagainya
toolbar,
'Nama
No
7
I
10 11
Kecamatan Sumur Cimanoou Cibaliunq Cikeusik Cigeulis Panimbanq Pwk Anqsana Muniul Paqelaran Pwk. Picunq Labuhan
Sumber:
rdt t(
No
Nama
Kecamatan 12 14 15 16 17 18 19
20 21
22
Jiput Menes Saketi B I
Pwk Cipeuca Cimanuk Ban
Pandeqlan Cadasari Pasirmae
Pandeglang OOIAfiAfiQFd z--=
Globe Volume
I
No.1 Juni 2007: 66 - 75
Seleksi Lokas
II. METODOLOGI
ses, minimal konflik, dan sedikit menimbulkan dampak lingkungan apabila akan
2.5. Tahapa Berdasa
2.1. Ketersediaan Data
dilakukan penambangan.
umum peke dalam 4 (er'
Seleksi ini pada dasarnYa adalah analisis spasial, sehingga diperlukan beberapa data spasial dalam format vector (shapefile). Beberapa data yang ada dan klasifikasinya seperti disajikan
Teknis abel 3. Persyaratan Tek Persyaratan Jenis Data <500m Ketinqqian <404h Kemiringan
pada Tabel 2.
lerenq
f abel2. Ketersediaan data s Jenis Data Ketinggian
Kemiringan Lereng
Penggunaan Lahan
Klasifikasi (<25m), (25-1 00m), (1 00-, 200m), (200-500m), (500700m), (700-1000m), (1 000-1 500m), (>1 500m) Landai (.2%), agak landai (2-15%), agak curam (1540%), curam (>40%\ Hutan, perkebunan,
Potensi Mineral/ Batuan
Data
Penunjang
penangkaran, pertanian lahan kering, hutan lindung, hutan bakau, hutan produksi, kebun hortikultura, daerah penggembalaan, tambak, taman nasional, wilayah pertambangan, daerah latihan militer, daerah wisata. Andesit, emas primer, emas sekunder (placer), batubara, batuapung, pasir pantai, bentonit, batulempung, pasir dan
daerah Iatihan militer, hutan lindung, hutan produksi hutan bakau daerah wisata, perkebunan, daerah penggembalaan, tambak Seluruh potensi m neral/ batuan
ketingg daerah
dimaksudkan untuk mempermudah ak-
g
unaa
r
ruang
,,,
hasilka -
c.
lntersec mengga
(1) de.: hasilka
^
2.3. Asumsi
Asumsi diperlukan manakala
data
yang tersedia minim,ikurang, ada masalah
teknis dalam anal sis spasial, atau hastl yang disajikan menladi trdak ielas. Beberapa asumst yang dlgunakan dalan' seleksi ini adalah a. Tidak dilakukan proses buffer terhadap sungar, pantai lalan dan obyekobyek vital lainnya karena peta yang digunakan be'skala r<ecil. b. Tidak mempertimbangkan faktor-faktor non teknis sePerti akses jalan sumber tenaga kerja lokasi pemasaran hasil tambang dsb.
a.
syaratan teknis (Tabel 3). Persyaratan ini
68
mengga
kemirrn;
2.4. Metode Seleksi
wilayah-wilayah layak tambang diperlukan beberapa per-
mineral
lntersec
Bukan merupakan:
Jaringan jalan, jaringan sungai, garis pantai, batas administrasi (kabupaten dan kecamatan).
Untuk memperoleh
b.
taman nasional,
split.
2.2. Persyaratan Teknis
mungk'
wilayah
minerali batuan
irigasi, daerah
:
Tata ruang
lahan terbuka Wilayah
Bukan merupakan area hutan dan perkeb u nan
Potensi
Sawah, perkebunan,
Query
masingmempe ketingg
Penggunaan lahan
tanaman campuran, . sawah, lahan kerlng,
Tata Ruang
(lihat Gamb
a.
Dalam seleksi rni digunakan 2 (dua analisis spasial (geoprocessing), yaitu (Gambar
b.
1)
Query operation, yaitu memilah dar memilih klas masing-masing data/layer sesuai dengan PersYaratan. lntersect operation, yaitu mengga-
bungkan
dan memotong masing-
masing layer sesuai persyaratan kemudian menjadikannYa laYer baru.
'
Kemirin,::l
_ !:g;
Ketingg:-
Penggurc:Laha.
'/
TataFffiE Wlayah
..... Suwarno,Y.)
Se/eksi Lokasi Tambangan Rakyat
d.
2.5. Tahapan Pekerjaan
Berdasarkan metode tersebut, secara umum pekerjaan seleksi ini dilaksanakan dalam 4 (empat) tahapan sebagai berikut (lihat Gambar 2):
a.
Query operation, dilakukan terhadap masing-masing data (layer) guna memperoleh kemiringan lereng <40%, ketinggian <500m, penggunaan lahan
b.
mungkin, tata ruang mungkin, jenis mineralibatuan yang dipilih. lntersect operation (tahap 1), yaitu menggabungkan hasil query anlara
kemiringan lereng <40% dengan ketinggian <500m yang menghasilkan
daerah layak ('l) dan antara penggunaan lahan mungkin dengan tata ruang wilayah mungkin yang meng-
.)4
:=14-
c.
hasilkan daerah layak. (2).
lntersect operation (tahap 2), yaitu menggabungkan antara daerah layak (1) dengan daerah layak. (2), menghasilkan daerah layak (3).
-
lntersect operation (tahap 3), yaitu menggabungkan antara daerah layak (3) dengan masing-masing potensi mineral/batuan mungkin yang menghasilkan daerah layak untuk tambang
rakyat dari setiap jenis
minerali
batuan. III. HASIL SELEKSI
Dari proses seleksi dihasilkan lokasi-
lokasi potensial untuk
masing-masing mineral/batuan yang telah memenuhi persyaratan teknis dengan mempertimbangkan asumsi-asumsi. Lokasi-lokasi tersebut layak apabila akan dikelola untuk usaha pertambangan rakyat. Secara ringkas hasil seleksi tersebut ditunjukkan pada Tabel 4. Adapun secara spasial
daerah potensial untuk setiap jenis mineral/batuan disajikan pada Peta-1 sampaidengan Peta-9.
)^t-
UdLC
.-^^t^=:dld
- has is Be:ala
n
:erh a-
: cyek-
::
yan.C
.- ^ - 1^1.
DAERAH
--i-ldl\-
LAYAK
s lalan ;
UNTUK TAMBANG
d>dl-
i
RAKYAT
(---,----2
(dua: yaitu
lah dan lalalla'engga-,asing-
;:an ke)a Tu.
Gambar 2. Bagan Alir Tahapan Pekerjaan
!
Sereks, tor@s,
Globd Volume 9 No.1 Juni 2007: 66 - 75
Tabel4. Hasil
seleksi
Nama Mineral/ Batuan Batu Andesit
Total Luas (Ha) 16.674,53
Bentonit
6.872,O2
Lempung
29.692,92
Lokasi Kecamatan Cimanggu Menes Cibaliung Mandalawangi Cadasan Pandeglang Keduhejo Cimanuk Cipucung Cigeulis Panimbanq Banjar Cadasari Pagelaran
Batubara
5.423,14
Saketi
Pasir Pantai
7.086,36
Emas Primer
21.988,32
Cigeulis Panimbang Lekuan Cibaliung Pamulang Angsana
Kemiringan (%\
Akses Jalan
00-200
2-15
kabupaten, kecamatan
Gunung aPi Karang, Boionomanik Cipacar, Aluvium
25-200
0-'15
kabupaten, kecamatan
0-25
0-2
Gunung api Pulosari, Gunung api Karanq Aluvium
25-200
0-1 5
kabupaten, kecamatan, kereta api kabupaten, kecamatan
o-25
o-2
kabupaten, kecamatan,
Bojongmanik, Cipacar, Honje
25-'100
0-1 5
kabupaten, kecamatan
Aluvium
o-25
0-1 5
kabupaten, kecamatan, sungai
Gunung api Pulosari, Tufa Banten Atas Aluvium
0-1 00
2-15
kabupaten, kecamatan
0-1 00
o-2
kabupaten, kecamatan, sunoai
Nama Formasi Geologi Honje, Gunung api Pulosari, Gunung aPi Karang
Elevasi (m) 1
lt/lr rnir rl
Emas sekunder
4.424,84
Batu apung
4.428,23
Pasir dan Split
2.445,77
70
Panimbang Pagelaran Munjul Picung Saketi Jipus Menes
Cikeusik
Se/eksi Lokasl Tambangan Rakyat
..........
.
Suwarno,Y.)
SELECTI0N 0FABTISANAL MlhlNG ABEA
P05lEilTY
'.a^l
Peta 1. Daerah Layak Tambang Batu Andesit
SELEC-iION OF ARTlSANAL MINING ABEA POSIBILITY
i'
EENTOH]TE POSsIELE
ffi
aue,yot ! {sh*
*-:*--"*3
fh,fr*
**-*-X
ffi;ffi--Ti '
]SpatialPlan
* :l*
{i,iffitr"t"iffi*.--*H
i
{ !uu" uretu{
-
I
lninn i
EUIIEI
I
lr oul LjullEt
i
DrlleaFrrae
".-......._..t._ Peta 2. Daerah Layak Tambang Mineral Bentonit
iETEHE:ull
Gtobd Votume
Se/eksi
9 No.1 Juni 2007: 66 - 75
Mrles
lJ
l0
Lcras -
JU
I I
,@ry
lslope _-^ ----
iJ
lniErse!i
;J 'l
Unicr
'*_- '--- -'_' a
{ElevEtion tlanduse th;ii#fP"i""ifi
'*"*;.]
Peta g. Daeran LaYakTambang
t-!r-::
X:105.489237
Y:
.6.923065
::
?
::i-
i
L
Se/eksi Lokasi Tambangan Rakyat
..........
Suwarnc,y.)
-
AFEAp'srBrlrTy :*---ffi i;::! glEglq+rry :&.Qr{ftriEr$l *gt vjx: ,o,^_^ r:ffiit---ri, I/
SUBDISTFIT]T-Er]L]NO
tr
r
DOASTAL-SAHD_PDSSIELE
Qwry
ol { lslope
Peta 5. Daerah Layak
-
I
.
,
Il
t05.tit24E:
TambangFffi;la-i
tlnput Euiler
$ave
Peta 6. Daerah
LavatTamoanffiZl
Besult
l
)eteX5,
Globd Votume 9 No.1 Juni 2007: 66 - 75
L
-,, i
IV. KESIMPI
Dari hasi berikut:
a.
Diperolel' menggan tiap jenis tersebut
akan dil
b.
bangan n Program
kup
mer
aplikasi
a
union,
i
keterbata
calculatic
c. Dalam p
sesuai k peta, ins berbagai
DAFTAR
PT
Andiko. 200 8
74
.Daeraf Laya[TambangBatuapung
(P u mice)
Hak
Seleksi Lokasi Tambangan Rakyat
-
i
I/
SPHO_SPLITE_Po95]ELE
tneryor
.lnlBrs8cl :i x: lo6.osi23s
{Fhfi***-**-
Layak Tambang Pasir dan
IV. KESIMPULAN
Terkini dan Rancangan
Dari hasil seleksi disimpulkan sebagai berikut:
a.
Diperoleh g (sembitan) jenis peta yang menggambarkan lokasi-lokasi dari setiap jenis mineral/batuan. Lokasi-lokasi
tersebut layak secara teknis apabila akan dikelola untuk usaha pertam-
b.
bangan rakyat.
Program MapObject - Visual Basic cu-
kup mempunyai kemampuan
c.
untuk
aplikasi analisis spasial (seperti: query, union, intersect), namun memiliki keterbatasan operasi (buffer, area calculation). Dalam penyajian hasil dapat didisain sesuai keinginan, seperti menyajikan peta, insert, skala, dan menampilkan berbagai button.
DAFTAR PUSTAKA Andiko. 2006. Tambang Rakyat dan Hak-
Hak Masyarakat Lokat,
Kondisi
Solusl.
Catatan Perjalanan.
Anonim. 1999. Getting Stafted with MapObjects Using Visual Baslc. Environmental Systems Research lnstitute, lnc. 380 New york Street, Redlands, CA 92373-8100 USA. 27 pp.
Anonim. 2006. Kabupaten pandeglang Dalam Angka. Bappeda-BpS Kabupaten Pandeglang.
Molenaar, M. 1998. An tntroduction to the Theory of Spatial Object Modeting
for G/S. Department of
Geo-
informatics, lnternational institute for Aerospace Survey and Earth Science (lTC), Enschede, The
Netherlands.246 pp. Van Bemmelen, R.W. 1949. The Geotogy of lndonesia. Vol. l-A, Martinus Nijhoff. The Hague. Netherland Yuswanto. 2003. Pemrograman Dasar Microsoft Visual Basic 6.0. prestasi Pustaka Publisher- Surabaya.326 hal.