perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PROSEDUR PEMBIAYAAN DENGAN PRINSIP BAGI HASIL PADA PT. BRI SYARIAH CABANG SOLO SLAMET RIYADI
TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Jurusan Diploma III Keuangan dan Perbankan Universitas Sebelas Maret Surakarta
DISUSUN OLEH : ORIZA AULIA DEWI F3608102
PROGRAM DIPLOMA III KEUANGAN DAN PERBANKAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2 commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam mengatasinya adalah sesuatu yang utama.
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.( Q.S. Al Insyirah: 6-8)
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Tugas akhir ini penulis persembahkan untuk : Babe dan ibu ku tercinta, terima kasih atas kasih sayang, motivasi dan doa yang tak pernah putus. Mas rama yang selalu ada saat aku butuh dan adik-adik tersayang yang bawel Jummi n Ratih, terimakasih buat segalanya, semoga kita semua jadi “orang”. Dan menemukan CS yang terbaik dari yang terbaik Genk gonk yang bermasalah, semoga nantinya kita selalu akur. dan semakin mengerti satu sama lain, I love you all Anak- anak kost Rifqoh khusunya mb dita, dina, rosma n yeni yang selalu setia menemani begadang sampe pagi Keuangan dan Perbankan 2008, semoga kita jadi orang- orang yang sukses nantinya
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Segala puji dan sanjungan serta doa hanya dihaturkan kepada Allah SWT. Dan dengan ridho serta izi-Nya karya Ilmiah yang penulis beri judul “ Prosedur Pembiayaan Dengan Prinsip Bagi Hasil Pada PT. BRI Syariah cabang Solo Slamet Riyadi” dapat terselesaikan dengan baik. Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi untuk memenuhi tugas dan Syarat-syarat guna memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi jurusan Diploma III Keuangan dan Perbankan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Segala sesuatu yang dimulai dari awal pastilah tidak mudah. Hal itu serua dengan yang penulis alami. Akan tetapi sesuatu kalau kita tidak mencobanya hanya kesulitan yang akan kita rasakan. Karena dengan mencoba mencari tahu dan kita memahaminya ssuatu itu akan terasa lebih mudah. Berpijak dari keyakinan inilah penulis berusaha belajar, mencermati dengan mendapatkan pengarahan, bimbingan dan saran dari berbagai pihak. Dengan tersusunnya kerya ilmiah ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Dekan DR. Wisnu Untoro, M.Si Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. 2. Bapak Kresno Sarosa Pribadi, selaku Ketua Jurusan D3 keuangan dan perbankan, Fakultas Ekonomi UNS 3. Bapak Nugroho Saputra, SE selaku Pembimbing Akademik
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Bapak Rahadi Kristiyanto selaku Operation Manager yang telah memberikan izin penulis untuk melakukan magang Mahasiswa, sekaligus sebagai Pembimbing Magang Kegiatan Mahasiswa 5. Seluruh pegawai BRI Syariah yang sudah bersedia berbagi ilmu dan pengalaman. 6. Babe, ibu, kakak dan adik- adik saya yang telah memberikan dukungan secara materiil, moril dan spirituil 7. Sahabat dan temen-teman yang telah membantu dan mendukung penyelesaian tugas akhir ini Seperti kata pepatah ” Tiada gading yang tak retak” , maka penulis menyadari adanya kekurangan maupun kesalahan dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Karena itu penulis menerima kritik dan saran yang membangun untuk menjadi yang lebih baik.
Surakarta, Juni 2011-06-11
Penulis
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i ABSTRAK .......................................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. vi HALAMAN MOTTO ......................................................................................... v HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................... iv HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................... vii HALAMAN DAFTAR ISI ................................................................................. ix HALAMAN TABEL .......................................................................................... xi HALAMAN GAMBAR ...................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5 D. Manfaat Penelitian.................................................................................... 5 E. Metode Penelitian ..................................................................................... 6 F. Teknik Analisis ......................................................................................... 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian prosedur .................................................................................. 8 B. Pengertian Bank........................................................................................ 9 C. Fungsi dan Jenis Bank .............................................................................. 9 D. Pengertian Pembiayaan ............................................................................ 21 E. Pengertian Bagi Hasil ............................................................................... 36
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III PROSEDUR PEMBIAYAAN DENGAN PRINSIP BAGI HASIL PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA CABANG SOLO SLAMET RIYADI A. Deskripsi Bank BRI cabang Solo Slamet riyadi ...................................... 44 B. Prosedur Pembiayaan pada BRI Syariah .................................................. 105 C. Perhitungan Nisbah Bagi Hasil ................................................................ 116 D. Kendala pada Penerapan Pembiayaan Bagi Hasil .................................... 120 BAB IV PENUTUP A. Kesipulan ................................................................................................. 124 B. Saran ........................................................................................................ 125
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Table 2.1 perbedaan bank syariah dengan bank konvensional ........................... 20 Table 2.2 perbedaan bunga dengan bagi hasil .................................................... 43
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema Murabahah ........................................................................... 24 Gambar 2.2 Skema Salam ................................................................................... 26 Gambar 2.3 Skema Istishna................................................................................. 28 Gambar 2.4 Skema Ijarah Muthahiya Bittamlik ................................................. 30 Gambar 2.5 Skema Mudharabah ......................................................................... 33 Gambar 2.6 Skema Musyarakah ......................................................................... 35 Gambar 3.1 Struktur Organisasi .......................................................................... 51
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1, Surat Pernyataan Tugas Akhir Lampiran 2, Laporan Magang Kerja Lampiran 3, Lembar Penilaian Magang Kerja Lampiran 4, Sertifikat Magang Kerja Lampiran 5, Brosur Pembiayaan BRI Syariah
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
PROSEDUR PEMBIAYAAN DENGAN PRINSIP BAGI HASIL PADA PT BRI SYARIAH CABANG SOLO SLAMET RIYADI ORIZA AULIA DEWI F3608102 Perbankan adalah salah satu factor penting dalam suatu perekonamian disebuah Negara. Di Indonesia perbankan mengalami perkembangan yang pesat, termasuk didalamnya adalah perbankan syariah. Bank syariah lahir dengan memberikan alternative lain bagi kaum muslim yang beranggapan bahwa bunga bank adalah haram. Namun walaupun bank syariah tidak menggunakan factor bunga bank, pelaksanaan bank syariah tidak terlepas dari kepentingan bisnis dan syariah. Pembiayaan pada bank syariah merupakan factor penting yang harus diperhatikan. Karena pendapatan terbesar yang diperoleh bank syariah bersumber dari pembiayaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur pembiayaan yang ada pada PT. BRI Syariah Cabang Solo Slamet Riyadi, kemudian metode bagi hasil yang diterapkan dan kendala yang dihadapi terkait pembiayaan pada PT. BRI Syariah Cabang Solo Slamet Riyadi. Dengan menggunakan metode observsi, wawancara dan kepustakaan, serta metode pembahasan secara deskriptif, yaitu teknik untuk membuat gambaran atau deskripsi secara sestematis, factual dan akurat mengenai suatu obyek yang diteliti. Prosedur pembiayaan pada PT. BRI Syariah cabang Solo Slamet Riyadi sudah terorganisir dengan baik, setiap bagian mengerjakan tugas masing-masing. Metode bagi hasil pembiayaan meggunakan revenue sharing dan profit sharing. Terdapat kendala dalam penerapan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil karena masih minimnya pengetahuan masyarakat mengenai perbankan syariah. Marketing atau pemasaran adalah hal yang penting dalam perbankan ditengah persaiangan yang cukup ketat. Maka perlunya sosialisasi tentang PT. BRI Syariah cabang Solo Slamet riyadi atau dengan pembukaan kantor cabang baru agar masyarakat dapat mengenal dan mengetahui tentang BRi Syariah. Kata Kunci : prosedur, pembiayaan, bagi hasil
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Uang dan perbankan dalam sistem perekonomian manapun memiliki peranan yang penting dalam perekonoian suatu Negara. Lembaga keuangan di Indonesia sangat berperan dalam meningkatkan perekonomian Negara. Dalam hal ini lembaga keuangan khususnya bank sebagai perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana yang disebut intermediary, sebagai mana pengertian bank dalam UU no. 10 tahun 1998 pasal 2 menyebutkan bahwa perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana atau surplus dan menyalurkan kembali dalam bentuk kredit dan bentuk – bentuk lainnya kepada masyrakat yang kekurangan dana atau defisit guna meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Jenis bank di Indonesia dibedakan menjadi 2, yaitu : 1. Bank yang melakukan kegiatan usahanya secara konvensional 2. Bank yang menjalankan kegiatan usahanya secara syariah Bank konvensioanal adalah bank yang aktivitasnya baik menghimpun dana maupun dalam
menyalurkan dana memberikan dan mengenakan
imbalan atau lebih dikenal dengan istilah bunga. Sedangkan bank syariah adalah bank aktivitasnya baik dalam menghimpun maupun menyalurkan dana memberikan dan mengenakan imbalan atau dasar prinsip syariah yaitu jual beli dan bagi hasil (Totok dan Sigit, 2006 :153) commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Bank konvensional sebagai perantara antara pihak yang kelebihan uang atau surplus dengan pihak yang kekurangan dana atau defisit dengan meminjam dan pemberi pinjaman. Biasanya masyarakat yang akan meminjam atau menabung akan melihat kondisi tingkat suku bunga yang ada diperbankan tersebut. Mereka membandingkan antara bank konvensional yang satu dengan konvensional lain, bunga yang tinggi untuk menabung atau memberi pinjaman kepada perbankan dan bunga yang rendah untuk meminjam dana dari perbankan. Hubungan antara pihak bank dengan nasabahnya adalah kreditur dan debitur. Hubungan bank dengan nasabah dalam perbankan syariah adalah hubungan kontrak (akad) antara investor pemilik dana (shohibul maal) dengan investor pengelola dana (mudharib) bekerja sama untuk melakukan kerjasama untuk yang produktif dan sebagai keuntungan dibagi secara adil (mutual invesment relationship). Dengan demikian dapat terhindar hubungan eskploitatif antara bank dengan nasabah atau sebaliknya antara nasabah dengan bank. Adanya larangan-larangan kegiatan usaha tertentu oleh Bank Syariah yang bertujuan untuk menciptakan kegiatan perekonomian yang produktif, larangan tersebut seperti larangan menumpuk harta benda (sumber daya alam) yang dikuasai sebagian kecil masyarakat dan tidak produktif. Menciptakan perekonomian yang adil (konsep usaha bagi hasil dan bagi resiko) serta menjaga lingkungan dan menjunjung tinggi moral (larangan untuk proyek yang merusak lingkungan dan tidak sesuai dengan nilai moral seperti minuman keras, sarana judi dan lain-lain. commit to user
2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Bank syariah adalah sebuah lembaga keuangan syariah yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip prudensialitas perbankan dan kaidah-kaidah syariah Islam. Prinsip tersebut juga diterapkan dalam fungsi pembiayaan di perbankan syariah. Sebagai instrument pencetak keuntungan bagi bank dan nasabah, dana penyaluran pembiayaan harus dilakukan secara bertanggung jawab serta tidak melanngar prinsip-prinsip syariah yang diakui secara universal. Pembiayaan di perbankan syariah mempunyai pola yang unik dan berbeda dengan kredit berbasis bunga di perbankan konvensional. Mekanisme pinjam meminjam uang dengan pembebanan bunga sebagaimana dipraktikkan dalam bank konvensional adalah relative lebih mudah dan tidak serumit transaksi pembiayaan pada perbankan syariah. Menjadi tantangan tersendiri bagi bank syariah untuk dapat menciptakan produk pembiayaan sesuai dengan kaidah syariah, mudah diaplikasikan dan mampu menjawab kebutuhan pembiayaan yang kian beragam. Pembiayaan pada perbankan syariah memerlukan proses yang lebih rumit dari pada bank konvensional, hal ini dikarenakan perbankan syariah mengambil untung atau laba dari usaha nasabah yang dibiayai oleh bank. Jika usaha tersebut lancar dan memperoleh laba maksimal maka bank syariah pun akan memperoleh laba yang telah disepakati diawal akad. Namun jika uasaha yang dibiayai tersebut mengalami kerugian maka bank juga akan menanggung kerugian tersebut. Oleh karena itu prosedur pada pembiayaan sangatlah penting pada perbankan syariah karena dalam proses tersebutlah perbankan commit to user
3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dapat menilai atau mengidentifikasi usaha yang akan dibiayai bank akan mengahsilkan keuntungan atau tidak. Berbeda dengan bank konvensional yang tidak peduli dengan bisnis yang dibiayai, yang terpenting bagi bank konvensional adalah angsuran pokok dan angsuran bunga dapat dibayarkan sesuai dengan ketentuan. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang penulis beri judul: “ PROSEDUR PEMBIAYAAN DENGAN PRINSIP BAGI HASIL PADA PT. BRI SYARIAH CABANG SOLO SLAMET RIYADI “
B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana prosedur pembiayaan pada Bank Rakyat Indonesia Syariah cabang Solo Slamet Riyadi? 2. Bagaimana cara perhitungan bagi hasil yang digunakan dalam Bank Rakyat Indonesia Syariah Cabang Solo Slamet Riyadi? 3. Apa saja kendala pembiayaan yang terjadi pada Bank Rakyat Indonesia syariah Cabang Solo Slamet Riyadi?
C. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan maka dapat maka tujuan yang didapat adalah : 1. Untuk mengetahui prosedur pembiayaan pada Bank Rakyat Indonesia Syariah cabang Solo Slamet Riyadi. commit to user
4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Untuk mengetahui cara perhitungan bagi hasil yang digunakan pada Bank Rakyat Indonesia Syariah cabang Solo Slamet Riyadi. 3. Untuk mengetahui kendala-kendala terkait pembiayaan yang terjadi pada Bank Rakyat Indonesia Syariah cabang Solo Slamet Riyadi.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat bagi Penulis Manfaat penelitian bagi penulis adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang prosedur pembiayaan dengan prinsip bagi hasil pada Bank Rakyat Indonesia Syariah cabang Solo Slamet Riyadi , dan cara perhitunagna dengan prinsip bagi hasil pada Bank Rakyat Indonesia Syariah cabang Solo Slamet riyadi. 2. Bagi pihak Bank Manfaat penelitan bagi bank yang bersangkutan adalah sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan dalam memberikan pembiayaan 3. Bagi Pihak Lain Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan diskusi dan menambah wawasan tentang prosedur pembiayaan dengan prinsip bagi hasil pada Bank Rakyat Indonesia Syariah cabang Solo Slamet Riyadi bagi para pembaca yang membutuhkan.
commit to user
5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
E. Metodelogi Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prosedur pembiayaan dengan prinsip bagi hasil pada bank Rakyat Indonesia Syariah cabang Solo Slamet Riyadi 2. Jenis Data yang digunakan 1)
Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dari sumbernya langsung dari obyek penelitian yaitu Bank Rakyat Indonesia Syariah cabang Solo Slamet Riyadi
2)
Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan mencari sumber data yang lain yang masih berhubungan dengan masalah yang diteliti, yang tidak diperoleh dari obyek penelitian yaitu Bank Rakyat Indonesia Syariah cabang Solo Slamet Riyadi
3. Teknik Pengumpulan Data 1)
Metode Observasi Metode observasi ini dilakukan dengan cara mengamati secara lansung kegiatan yang dilakukan Bank Rakyat Indonesia Syariah cabang Solo Slamet Riyadi .
commit to user
6
perpustakaan.uns.ac.id
2)
digilib.uns.ac.id
Metode Wawancara Metode Wawancara ini dilakukan dengan cara Tanya jawab kepada karyawan Bank Rakyat Indonesia Syariah cabang Solo Slamet Riyadi
3)
Metode Kepustakaan Metode Kepustakaan dilakukan dengan cara mempelajari buku atau referensi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
F. Teknik Analisis Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analis deskriptif. Metode analisa deskriptif adalah teknik untuk membuat gambaran atau deskripsi secara sestematis, factual dan akurat mengenai suatu obyek yang diteliti, yaitu mengenai penerapan prosedur pembiayaan dan cara perhitungan bagi hasil, serta kendala- kendala terkait dengan pembiayaan pada PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah cabang Solo Slamet Riyadi.
commit to user
7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Prosedur Pengertian prosedur menurut Muhammad Ali (2000:325) “ prosedur adalah tata cara kerja atau menjalankan suatu pekerjaan”, meneurut Amin Wijaya (1995:83) “prosedur adalaah sekumpulan bagian yang saling berkaitan, misalnya: orang, jaringan gudang yang harus dilayani dengan cara tertentu oleh sejumlah pabrik dan pada gilirannya akan mengirimkan pelanggan menurut proses tertentu”, sedangkan menurut Kamaruddin (1992:836-837) “ prosedur pada dasarnya adalah suatu susunan yang teeratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lain dan prosedurprosedur yang berkaitan melaksanakan dan memudahkan kegiatan utama dari suatu organisasi”. Dan pengertian prosedur menurut Ismail Masya ( 1994:74) mengatakan bahwa “ prosedur adalh suatu rangkaian tugas-tugas yang saling berhubungan yang merupakan urutan-urutan menutut waktu dan tata cara tertentu untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dilaksanakan berulang-ulang”. Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas maka dapat disimpulkan yang dimaksud dengan prosedur adalah suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap sesuai dengan yang telah ditentukan. commit to user
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Pengertian Bank
Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan
dengan
kewenangan
untuk
menerima
simpanan
uang,
meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat penukaran uang. Pengertian bank menurut Prof. G.M Verryn Stuart bank adalah salah satu badan yang untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat-alat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari orang lain maupun dengan jalan mengedarkan alat-alat penukar baru seperti giral.
Sedangkan menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
C. Fungsi dan Jenis Bank
Bank merupakan lembaga keuangan yang memberikan jasa keuangan kepada masyarakat secara lengkap fungsi bank dikemukakan oleh Sutojo (1997:1), bank memiliki fungsi sebagai berikut : commit to user
9
perpustakaan.uns.ac.id
1.
digilib.uns.ac.id
Bank sebagai penghimpun dana
Pada fungsi ini, bank mengumpulkan dana dari masyarakat hingga mencapai suatu jumlah yang cukup berarti. Bentuk pengumpulan dana dari masyarakat oleh bank beraneka ragam, di antaranya adalah simpanan giro, giro berbunga, tabungan, deposito, maupun pinjaman antar bank.
2.
Bank sebagai pemberi kredit
Dengan pemberian kredit, bank memberikan sumbangan yang penting terhadap perputaran roda ekonomi bangsa. Kredit perbankan membantu tersedianya dana untuk membiayai kegiatan produksi nasional.
3.
Bank menunjang mekanisme pembayaran Dengan menyediakan jasa pembayaran giral yaitu pembayaran dengan cek, giro, transfer uang, dan kartu kredit bank telah membantu kelancaran mekanisme pembayaran dalam masyarakat
Diantara fungsi-fungsi tersebut terdapat pula jenis-jenis perbankan, dan jenis bank menurut Wikipedia ada bermacam-macam dan dapat digolongkan sebagai berikut:
commit to user
10
perpustakaan.uns.ac.id
1.
digilib.uns.ac.id
Jenis bank berdasarkan fungsinya
1)
Bank Sentral Menurut UU No.3 Tahun 2004, Bank Sentral adalah lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu negara, merumuskan dan melaksanakan kelancaran
kebijakan
sistem
moneter,
pembayaran,
mengatur
mengatur
dan
dan
menjaga
mengawasi
perbankan serta menjalan fungsi sebagai lender of the last resort. Bank sentral yang dimaksud adalah Bank Indonesia. Bank Indonesia adalah lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah dan atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang ini.
2)
Bank Umum Pengertian bank umum menurut Peraturan Bank Indonesia No. 9/7/PBI/2007 adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Jasa yang diberikan oleh bank umum bersifat umum, artinya dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Bank umum sering disebut bank komersial (commercial bank). commit to user
11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Kegiatan Usaha Bank Umum
Kegiatan bank umum menurut UU no 7/92 tentang perbankan yang disempurnakan dengan undang-undang nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan undang-undang nomor 7 tahun 1992 tentang usaha perbankan adalah sebagai berikut:
Usaha Bank Umum adalah :
(1) Menghimpun
dana
dari
masyarakat
dalam
bentuk
simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu (2) Memberikan kredit (3) Menerbitkan surat pengakuan hutang (4) Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas nasabahnya (5) Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun kepentingan nasabahnya (6) Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana
telekomunikasi
maupun
dengan wesel untuk, cek atau sarana lainnya
commit to user
12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(7) Menerima bayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga (8) Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga (9) Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak, melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yng tidak tercatat dibursa efek (10) Membeli melalui perlelangan agunan baik semua maupun sebagian dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya (11) Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat (12) Menyediakan
pembiayaan
dan
atau
kegiatan
lain
berdasarkan prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia (UU 10/98) (13) Melakukan usaha lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
commit to user
13
perpustakaan.uns.ac.id
3)
digilib.uns.ac.id
Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum.
Usaha Bank Perkreditan Rakyat menurut Undang-undang nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan, yang disempurnakan dengan Undang-undang nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan adalah:
a. Usaha Bank Perkreditan Rakyat mengikuti: (1) Menghimpun
dana
dari
masyarakat
dalam
bentuk
simpanan berupa deposito berjangka, tabungan dan atau lainnya yang dipersamakan dengan itu (2) Memberi kredit (3) Menyediakan
pembiayaan
dan
penempatan
dana
berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh bank Indonesia (4) Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjanka, sertifikat depositor dan atau tabungan pada bank lain commit to user
14
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Bank perkreditan Rakyat dilarang: (1) Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran (2) Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing (3) Melakukan penyertaan modal (4) Melakukan usaha perasuransian (5) Melakukan usaha lain diluar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam undang-undang 2.
Jenis bank berdasarkan kepemilikannya
1)
Bank Milik Pemerintah
Bank pemerintah adalah bank di mana baik akta pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah pula. Contohnya Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri. Selain itu ada juga bank milik pemerintah daerah yang terdapat di daerah tingkat I dan tingkat II masing-masing provinsi. Contoh Bank DKI, Bank Jateng, dan sebagainya.
2)
Bank Milik Swasta Nasional
Bank swasta nasional adalah bank yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta commit to user
15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya juga dipertunjukkan untuk swasta pula.
3)
Bank Milik Asing
Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri,
baik
milik
swasta
asing
atau
pemerintah
asing.
Kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri.
3.
Jenis bank berdasarkan kegiatan operasionalnya 1)
Bank konvensional
Sesuai pengertian bank, lembaga keuangan ini dapat menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat secara langsung. Bank membeli uang dari pihak yang kelebihan dana (deposan) dan menjual kembali uang tersebut kepada pihak yang membutuhkan dana. Pada saat membeli dari deposan diberikan imbalan bunga yang ditetapkan dimuka, dan imbalan tersebut merupakan salah satu komponen harga pokok saat dijual ke debitur. Oleh karena itu Lembaga Keuangan bank sering disebut bergerak pada bidang keuangan atau moneter.
Undang-undang nomor 7 pasal 1 ayat 1 tahun 1992 yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan commit to user
16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kembali pada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Sedangkan dalam undang-undang nomor 10 pasal 1 tahun 1998 pengertian bank adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Sedangkan pengertian bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
2)
Bank berdasarkan prinsip syariah. a. Pengertian bank Syariah
Lembaga
keuangan
yang usaha
pokoknya
adalah
memberikan kredit dan jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peerderan uang yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah.
Sedangkan yang dimaksud dengan prinsip syariah dijelaskan dalam pasal 1 ayat 13 menyebutkan bahwa prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dengan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai syariah, antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi commit to user
17
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
hasil
(Mudharabah),
pembiayaan
berdasarkan
prinsip
penyertaan modal (musyarakah), prinsip jual beli barang dengan
memperoleh
keuntungan
(murabahah),
atau
pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa ilihan (ijarah) atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).
Ketentuan syariah dalam Undang-undang nomor 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah, pasal 1 ayat 12 adalah prinsip syariah adalah prinsip hukum islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa dibidang syariah.
Walaupun ketentuan syariah bersumber dari hukum islam tidak berarti yang melaksanakan Bank Syariah ataupun nasabah pada perbankan syariah beragama islam. Sekarang ini sudah banyak non muslim yang menjadi pengelola ataupun nasabah perbankan syariah. Bahkan rosulullah SAW pun pernah bertransaksi dengan oang yahudi. Namun di Negara Indonesia masih banyak yang beranggapan bahwa perbankan syariah adalah bank yang dikhususkan untuk kaum muslimin saja, hal ini sangat disayangkan sekali. commit to user
18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Fungsi Perbankan syariah
Dalam undang-undang nomor 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah, pasal 4 dijelaskan fungsi bank syariah adalah sebagai berikut:
(1) Bank Syariah dan UUS wajib menjalankan fungsi menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat. (2) Bank Syariah dan UUS dapat menjalankan fungsi sosial dalam bentuk lembaga baitul maal, yaitu menerima dana yang berasa dari zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana social lainnya dan menyerah kepada organisasi pengelola zakat (3) Bank Syariah dan UUS dapat menghimpun dana social yang berasal dari wakaf uang dan menyalurkannya kepada pengelola wakaf ( wakif) (4) Pelaksanaan fungsi social sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
commit to user
19
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Perbedaan bank Syariah dengan bank konvesional
Table 2.1
BANK SYARIAH
BANK KONVENSIONAL
Melakukan investasi yang halal saja
Investasi yang halal dan haram
Berdasarkan prinsip bagi
Memakai perangkat bunga
hasil, jual beli atau sewa
Profit dan falah oriented
Profit oriented
Hubungan nasabah dalam
Hubungan dengan nasabah
bentuk kemitraan
dalam bentuk debitordebitor
Penghimpun dan penyaluran dana sesuai
Tidak terdapat dewan sejenis
dengan fatwa dewan pengawas syariah
commit to user
20
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Pengertian Pembiayaan Pembiayaan merupakan salah satu tugas bank pada perbankan syariah, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak
yang
merupakan
kekurangan
dana.
Menurut
sifat
penggunaannya, pembiayaan dapat dibagi menjadi dua hal berikut : 1.
Pembiayaan produktif Pembiayaan produktif yaitu pembiayaaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan usaha baik usaha produksi, perdagangan maupun investasi Menurut keperluannya pembiayaan produktif dapat dibagi menjadi dua hal berikut : 1)
Pembiayaan modal kerja Pembiayaan modal yaitu pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan: a. Peningkatan produksi, baik secara kuantitatif, yaitu jumlah hasil produksi, maupun secara kualitatif, yaitu peningkatan kualitas atau mutu dari hasil produksi; dan b. Untuk keperluan perdagangan atau peningkatan utility of place dari suatu barang Bank syariah dapat membantu memenuhi seluruh kebutuhan modal kerja tersebut bukan dengan meminjamkan uang, melainkan dengan menjalin hubungan partnership dengan nasabah, dimana bank bertindak sebagai penyandang dana (shahibul mall) sedangkan nasabah sebagai pengusaha (mudharib). Skema commit to user 21
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pembiayaan ini disebut dengan mudharabah . fasilitas ini dapat diberikan untuk jangka waktu tertentu, sedangkan bagi hasil secara periodik dengan nisbah yang telah disepakati.setelah jatuh tempo, nasabah mengembalikan jumlah dana tersebut beserta porsi bagi hasil (yang belum dibagikan) yang menjadi bagian bank. 2)
Pembiayaan Investasi Pembiayaan investasi yaitu untuk memenuhi kebutuhan barang-barang modal (capital goods) serta fasilitas-fasilitas yang erat kaintannya dengan itu. Pembiayaan investasi diberikan kepada para nasabah untuk keperluan investasi, yaitu keperluan untuk penambahan modal guna mengadakn rehabilitasi, perluasan usaha, ataupun pendirian proyek baru. Ciri-ciri pembiayaan investasi adalah: a. Untuk pengadaan barang-barang modal b. Mempunyai perencanaan alokasidana yang matang dan terarah c. Berjanngka waktu menengah dan panjang
2.
Pembiayaan komsumtif Pembiayaan konsumtif diperlukan oleh pengguna dana untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan akan habis dipakai untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kebutuhan konsumsi dapat dibedakan atas kebutuhan primer (pokok atau dasar) dan kebutuhan sekunder. Kebutuhan primer adalah kebutuhan pokok, baik berupa barang, seperti commit to user 22
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
makanan, minuman, pakaian, dan tempat tinggal maupun berupa jasa, seperti pendidikan dasar dan pengobatan. Adapun kebutuhan sekunder adalah kebutuhan tambahan, yang secara kuantitatif maupun kualitatatif lebih tinggi atau lebih mewah dari kebutuhan primer, baik berupa barang, seperti makanan, minuman, pakaian atau perhiasan, bangunan rumah, kendaraan, dan sebagainya, maupun berupa jasa, seperti pendidikan, pelayanan kesehatan, pariwisata, hiburan dan sebaginya. Pada umumnya, bank konvensional membatasi pemberian kredit untuk pemenuhan barang tertentu yang dapat disertai dengan bukti kepemilikan yang sah, seperti rumah dan kendaraan bermotor, yang kemudian menjadi barang jaminan utama. Adapun untuk pemenuhan kebutuhan jasa, bank meminta jaminan barupa barang lain yang dapat diikat sebagai jaminan. Sumber pembayaran kembali atas pembiayaan tersebut berasal dari sumber pendapatan lain dan bukan dari eksploitasi barang yang dibiayai dari hasil fasilitas ini. Pembiayaan dibank syariah terbagi atas beberapa jenis berdasarkan bentuk akad itu sendiri. Secara umum ada tiga jenis dasar transaksi pembiayaan dibank syariah yaitu: 1.
Pembiayaan Jual Beli Pembiayaan jual beli dibagi menjadi tiga yaitu: 1)
Murabahah Murabahah adalah pembiayaan jual beli dimana masa penyerahan barang pada awal akad. Bank menerapkan harga jual barang yaitu commit to user
23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
harga harga pokok perolehan barang ditambah sejumlah margin keuntungan bank. Harga yang telah disepakati di awal akad tidak boleh ada yang berubah selama jangka waktu pembiayaan. Contoh pembiayaan murabahah: a. Pembiayaan konsumtif: pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR), Pembiayaan Kepemilikan Kendaraan Bermotor, Pembiayaan Pembelian Perabot rumah Tangga b. Pembiayaan Produktif: pembiayaan Investasi Mesin dan Peralatan, Pembiayaan Investasi Gedung dan bangunan untuk kantor/ pabrik , pembiayaan persediaan barang daagangan, pembiayaan bahan baku produksi
Gambar 2.1 MURABAHAH
1.Akad jual-beli BANK
4.
5 Bayar
NASABAH
4 Terima Barang
2.Beli Barang 3.Kirim Barang SUPPLIER
commit to user
24
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Penjelasan skema Murabahah (1) Bank dan nasabah melakukan akad pembiayaan jual beli atas suatu barang, dalam akad ini bank bertindak sebagai penjual dan nasabah berlaku sebagai pembeli (2) Bank melakukan pembelian barang yang diinginkan nasabah dari supplier atau penjual dan dibayar secara lansung dan tunai (3) Barang yang telah dibeli oleh bank dikirim oleh supplier kepada nasabah (4) Nasabah menerima barang yang telah dibeli (5) Atas barang yang telah dibelinya, nasabah membayar kewajiban kepada bank secara angsuran selama jangka waktu tertentu 2)
Salam Salam adalah pembiayaan jual beli dimana barang yang diperjual belikan belum ada. Pembayaran barang dilakukan di depan oleh bank namun pembiayaan oleh penyerahan barang kepada barang dilakukan secara tangguh karena memerlukan waktu untuk proses pengadaannya. Lazimnya setelah barang tersebut diserahkan kepada bank maka bank akan menjualnya kepada pembeli yang telah memesan sebelumnya.
commit to user
25
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Contoh aplikasi pada salam dapat dilihat dalam praktik pembiayaan produk pertanian. Seperti sayuran, baras dan lainlain yang sudah dipersyaratkan kualitasnya Gambar 2.2 SALAM
BANK
NASABAH2 -
1
PEMBELI
4
2
3 NASABAH1 - PETANI
Penjelasan skema salam (1) Bank nasabah melakukan akad jualbeli atas suatu barang, dalam akad ini bank bertindak sebagai penjual dan nasabah bertindak sebagai pembeli (2) Bank melakukan pemesanan barang kepada nasabah sesuai dengan
spesifikasi
yang
yang
diinginkan
dengan
memberikan pembayaran dimuka dan kondisi barang belum tersedia. Antara bank dan nasabah 1 terjadi transaksi pembiayaan salam (3) Nasabah 1 mengadakan barang sesuai dengan pesanan, dalam hal ini barang yang dipesan memerlukan proses commit to user
26
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
untuk pengadaannya.setelah barang tersebut sudah ada maka nasabah 1 akan mengirimkan barang tersebut kepada nasabah 2 (4) Setelah barang diterima nasabah 2 melakukan pembayaran secara tunai kepada bank. Keuntungan bank adalah selisih antara jumlah pembiayaan kepada nasabah 1 dan harga jual yang dibayar oleh nasabah 2 3)
Istishna Istishna adalah pembiayaan jual beliyang polanya sama dengan pembiayaan salam, namun berbeda pada polapembayarannya. Bila salam pembayaran dilakukan didepan akad, maka pembayaran dalam istishna dapat dilakukan secara bertahap sesuai kesepakatan. Contoh aplikasi pada pembiayaan istishna adalah pada pembiayaan manufaktur atau kontruksi
commit to user
27
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 2.3 ISTISHNA
NASABAH (PEMBELI)
PEMASOK
7
1 2 8
3
6
4 BANK
5
Penjelasan skema istishna: (1) Bank dan nasabah melakukan akad pembiayaan istishna untuk pembelian suatu barang (2) Bank melakukan perjanjian pemborongan bangunan dengan kontraktor atau pengadaan
barang dengan pemasok.
DIsepakati pula mengenai jangka waktu penyelesaian pekerjaan serta tahapan progress serta pembayarannya. (3) Bank melakukan pencairan ke pemasok atau kontraktor secara bertahap berdasarkan progress pekerjaan sesuai kesepakatan. commit to user
28
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(4) Pemasok atau kontraktor menyerahkan dokumen progress penyelesaian barang atau pekerjaan yang dibuat pemasok atau kontraktor kepada nasabah. Bila nasabah menerima laporan sesuai kondisi progress pekerjaan, maka bank baru dapat mencairkan tahap berikutnya (5) Bank meneruskan dokumen progress penyelesaian barang atau pekerjaan yang dibuat pemasaokatau kontraktor kepada nasabah. Bila nasabah menerima laporan sesuai kondisi progress pekerjaan, maka bank bau dapat mencairkan tahap berikutnya (6) Setiap realisasi pencairan, nasabah mempunyai kewajiban untuk mengansur dengan jangka waktu sampai dengan selesainya barang yang dipesan (7) Penyerahan barang pesanan (kondisi pekerjaan 100% jadi) dari pemasok atau kontraktor kepada nasabah (8) Pelunasan 2.
Pembiayaan Sewa menyewa Pembiayaan sewa menyewa (ijarah) dapat diartikan sebagai transaksi pada penggunaan manfaat suatu barang dan jasa dengan memberikan imbalan. Apabila objek pemanfaatnnya berupa barang maka imbalannya disebut dengan sewa, sedangkan bila objeknya berupa tenaga kerja maka imbalannya disebut upah. Ijarah dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu: commit to user
29
perpustakaan.uns.ac.id
1)
digilib.uns.ac.id
Ijarah murni Ijarah murni adalah suatu transaksi sewa menyewa objek tanpa adanya pemindahan kepemilikan, denagn begitu maka objek yang disewakan akan tetap dimiliki oleh pemilik.
2)
Ijarah Mutahiya bitamlik (IMBT) Ijarah mutahiya bitamlik adalah suatu transaksi sewa menyewa dimana terdapat pilihan bagi penyewa untuk memiliki barang yang disewa tersebut diakhir masa sewa melalui mekanisme sale and lease back.
Gambar 2.4 IJARAH MUTHAHIYA BITAMLIK
1
BANK
NASABAH
4 2
3a 3b
SUPPLIER
Barang (objek sewa)
commit to user
30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Penjelasan skema ijarah mutahiya bitamlik (1) Bank mengadakan akd IMBT dengan nasabah, yaitu bank menyewakan suatu obyek kepada nasabah yang akhirnya menjadi milik nasabah (2) Bank membeli obyek sewa (misal sebuah mobil) dari supplier. (3) (a) Kemudian supplier mengirim dokumen kepemilikan objek sewa (contoh BPKB) kepada bank, selaku pihak yang membeli tunai. (b) Dan
pada
saat
bersamaan
supplier
melakukan
pengiriman barang kepada nasabah sebagai penyewa. (4) Nasabah selama masa sewa melakukan pembayaran biaya sewa kepada bank (5) Pada akhir masa sewa, obyek sewa akan dihibahkan oleh bank kepada nasabah 3.
Pembiayaan bagi hasil pembiayaan dengan pola bagi hasil, bank dan nasabah bekerja sama dalam suatu usaha. Bank sebagai lembaga keuangan yang terlibat dalam permodalan dan nasabah sebagai pelaku kegiatan ekonomi bertindak sebagai pelaksana usaha. Kedua belah pihak bersepakat jika usaha tersebut memperoleh hasil maka akan dilakukan bagi hasil sesuai denagn nisbah atau porsi yang telah disepakati. Dan bila terdapat commit to user
31
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kerugian, maka bank menangggung kerugian berupa tidak diterimanya revenue (imbalan) sebagai bagi hasil yang seharusnya diterima. Pokok pembiayaan yang diberikan oleh bank kepada nasabah sepenuhnya untuk tetap dkembalikan kepada bank. Berdasarkan komposisi share modal bank dalam usaha nasabah, terdapat dua jenis pembiayaan: 1)
Mudharabah Mudharabah adalah bank membiayai 100% kebutuhan dana untuk usaha nasabah, sedangkan nasabah bertindak sebagai pelaksana usaha tersebut.
commit to user
32
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 2.5 MUDHARABAH
BANK
NASABAH
Modal 100%
Keahlian
Proyek / usaha
nisbah X%
nisbah Y% Pendapatan
Modal
Penjelasan pada skema mudharabah (1) Bank dan nasabah bersepakat untuk bekerjasama dalam suatu usaha yang dijalankan oleh nasabah, melalui sistem bagi hasil dengan akad mudharabah. Diawal perjanjian telah commit to user
33
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
disepakati bahwa masing-masing pihak berhak mendapatkan keuntungan dari hasil usaha, dengan porsi: bank = X% dan nasabah = Y% (2) Dalam mudharabah bank memberikan share dengan membiayai 100% kebutuhan dana untuk menjalankan usaha, sedangkan nasabah memberikan share berupa keahlian yang dimilikinya untuk menjalankan usaha. (3) Setelah usaha yang dijalankannya mendapatkan realisasi pendapatan,
maka
akan
dilakukan
pembagian
hasil
keuntungan sesuai nisbah yang telah disepakati (4) Pada akhir masa pembiayaan, modal yang diberikan akan dikembalikan. 2)
Musyarakah (joint financing). Musyarakah
adalah
pembiayaan
yang
diberikan
nasabah
komposisinya kurang dari 100%. Artinya selain bertindak sebagai pelaksana usaha, nasabah juga memiliki dana sendiri dalam usaha yang dibiayai bank. Perbedaan komposisi akan menentukan perbadaan nisbah bagi hasil. Makin besar share dana yang diberikan, maka makin besar nisbah bagi hasil yang diterima. Seperti yang dijelaskan pada gambar dibawah ini:
commit to user
34
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 2.6
MUSYARAKAH
BANK
Perjanjian bagi hasil
Modal X%
NASABAH
Modal Y% + Keahlian
Proyek / Usaha
Nisbah X%
Nisbah Y% pendapatan
Modal
Penjelasan skema Musyarakah (1) Bank dan nasabah bersepakat untuk bekerjasama dalam suatu usaha yang dijalankan oleh nasabah, melalui sistem bagihasil disepakati
dengan
akad
Musyarakah.diawal
masing-masingpihak
berhak
perjanjian
mendapatkan
keuntungan dari hasil usaha dengan porsi; bank = X% dan nasabah = Y% commit to user
35
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(2) Dalam
musyrakah
bank
membarikan
share
dengan
membiayai sebesar kurang dari 100% kebutuhan dana, sedangkan nasabah memberikan share keahlian dan share dana. Jadi dana nasabha dan bank akan disatukan sehinga berjumlah 100% dari dana yang dibutuhkan untyuk menjalankan usaha tersebut. (3) Setelah usaha yang dijalankan mendapatkan realisasi pendapatan,
maka
akan
dilakukan
pembagian
hasil
keuntungan sesuai nisbah masing-masing (4) Pada akhir masa pembiayaan, modal yamg diberikan bank akan dikembalikan.
E. Pengertian bagi hasil 1.
Riba Riba secara bahasa bermakna ziyadah (tambahan). Ada beberapa pendapat dalam menjelaskan riba namun dapat disimpulkan bahwa riba adalah pengambilan tambahan, baik dalam transaksi jual beli maupun pinjam meminjam yang bertentangan dengan prinsip muamalah dalam islam. Mengenai ini Allah SWT mengingatkan dalam firmanNya surat annissa’ ayat 29 yang berbunyi: “ hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dngan jalan yang batil..” commit to user
36
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pengertian albathil berkaitan dalam ayat tersebut. Ibnu al-Arabi alMaliki dalam kitabnya, Ahkam Alqur’an, menjelaskan “pengertian riba secara bahasa adalah tambahan, namun yang dimaksud riba dalam ayat Qurani yaitu tambahan yang diambil tanpa adanya satu transaksi pengganti atau penyeimbang yang dibenarkan syariah”. Transaksi pengganti atau penyeimbang yaitu transaksi bisnis atau komersial yang membenarkan adanya tambahan tersebut secara adil, seperti transaksi jual beli, gadai, sewa, atau bagi hasil proyek. Dalam transaksi sewa, si penyewa membayar upah sewa karena adanya manfaat sewa yang dinikmati, termasuk menurunnnya nilai ekonomis suatu barang karena penngunaan si penyewa. Dalam hal jual beli si pembeli membayar harga atas imbalan barang yang diterimanya. Demikian juga dalam bagi hasil, para peserta pengkosian berhak mendapatkan keuntungan karena disamping menyertakan modal juga turut serta menanggung resiko kerugian yang bisa saja muncul setiap saat. Transaksi simpan pinjam dana, secara konvensional si pemberi pinjaman mengambil tambahan dalam bentuk bunga tanpa adanya suatu penyeimbang yang dapat diterima si peminjam kecuali kesempatan dan faktor waktu yang berjalan selama proses peminjaman tersebut berlangsung. Yang tidak adil disini adalah si peminjam diwajibkan selalu dan tidak boleh tidak, harus mutlak dan pasti untung dalam setiap penggunaan pinjaman tersebut. commit to user
37
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dana tersebut tidak akan berkembang dengan sendirinya hanya dengan faktor waktu saja tanpa ada faktor yang menjalankan dan mengusahakannya. Bahkan ketika orang tersebut mengusahakan bisa mendapatkan untung atau rugi. 2.
Jenis-jenis riba Riba secara garis besar dikelompokan menjadi dua yaitu riba hutang piutang dan riba jual beli. Kelompok riba hutang piutang terbagi menjadi dua yaitu: 1)
Riba Qardh Riba qardh adalah suatu manfaat atau kelebihan tertentu yang disyaratkan kepada yang berutang (muqtaridh)
2)
Riba Jahiliyyah Riba jahiliyyah adalah hutang yang dibayar dibayar lebih dari pokoknya karena sipeminjam tidak mampu membayar hutang pada waktu yang telah ditetapkan.
Adapun kelompok riba jual beli terbagi menjadi dua yaitu: a. Riba Fadhl Riba fadhl adalah pertukaran antarbarang sejenis dengan kadar atau takaran yang berbeda, sedang barang yang ditukarkan tersebut dalam kelompok barang riba
commit to user
38
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Riba Nasi’ah Riba nasi’ah muncul karena adnya perbedaan, perubahan, atau tambahan antara yang diserahkan saat ini dengan yang diserahkan kemudian 3.
Perbedaan antara Investasi dengan mebungakan Uang Perbedaan mendasar antara investasi dengan membungakan uang ada dua. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari definisi sampai makna masing-masing. 1)
Investasi Investasi adalah kegiatan usaha yang mengandung risiko karena berhadapan dengan unsure ketidakpastian. Dengan demikian, perolehan kembaliannya (return) tidak pasti dan tidak tetap.
2)
Membungakan uang Membungakan
uang adalah
kegiatan usaha
yang kurang
mengandung resiko karena perolehan kembaliannya berupa bunga yang relative pasti dan tetap Islam mendorong masyarakat kearah usaha yang nyata dan produktif. Islam mendorong seluruh masyarakat untuk melakukan investasi dan melarang membungakan uang. Sesuai dengan definisi diatas, menyimpanan dana dibank syariah atau bank islam termasuk investasi Karena perolehan kembaliannya tidak pasti dan tidak tetap. Besar kecilnya perolehan retirn tergantung pada laba yang diperoleh oleh perusahaan atau bank. commit to user
39
perpustakaan.uns.ac.id
4.
digilib.uns.ac.id
Bagi Hasil Bagi hasil menurut terminology aging (Inggris) dikenal dengan profit sharing. Profit Sharing dalam kamus ekonomi diartikan sebagai pembagian laba. Bentuk-bentuk pembagian laba yang tidak langsung mencakup alokasi saham-saham (penyertaan) perusahaan, para pegawai dibayar melalui laba perusahaan dan memberikan para pegawai opsi untuk membeli saham-saham sampai pada jumlah tertentu dimasa yang akan dating pada tingkat harga sekarang, sehinnga memungkinkan para pegawai memeperoleh keuntungan baik dari pembagian deviden maupun setiap pertumbuhan dalam nilai saham yang dihasilkan dan peningkatan dalam kemampuan memperoleh laba. Jika dalam suatu perusahaan, maka perolehan bagian laba sering dianjurkan untuk meningkatkan tanggung jawab pegawai dan dengan demikian meningkatkan produktifitas. Pada mekanisme lembaga keuangan syariah atau bagi hasil, pendapatan bagi hasil ini berlaku untuk produk-produk penyertaan, baik penyertaan menyeluruh maupun sebagian, atau bentuk bisnis korporasi (kerjasama). Pihak-pihak yang terlibat dalam kepentingan bisnis tersebut harus tranparansi dalam kemitraan secara baik dan ideal. Sebab semua pengeluaran dan pemasukan rutin yang berkaitan dengan bisnis penyertaan, bukan untuk kepentingan pribadi yang menjalankan proyek. commit to user
40
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Keuntungan yang dibagi hasilkan harus dibagi secara proporsional antara shahibul maal dengan mudharib. Dengan demikian, semua pengeluaran rutin yang berkaitan dengan bisnis mudharabah, bukan untuk kepentingan pribadi mudharib, dapat dimasukkan kedalam biaya operasional. Keuntungan bersih harus dibagi antara shahibul maal dengan mudharib sesuai dengan proporsi yang telah disepakati sebelumnya dan secara eksplisit disebutkan dalam perjanjian awal. Tidak ada pembagian laba semua kerugian telah ditutup dan ekuiti shahibul maal telah dibayar kembali. Jika ada pembagian keuntungan sebelum habis masa perjanjian akan dianngap sebagai pembagian keuntungan dimuka. Pada perbankan syariah sistem bagi hasil dapat dibagi menjadi dua yaitu: 1)
Profit sharing Profit
sharing
menurut
etimologi
Indonesia
adalah
bagi
keuntungan. Dalam kamus ekonomi diartikan pembagian laba. Dalam perbankan syariah istilah yang biasa dipakai adalah profit and loss sharing, dimana hal ini dapat diartikan sebagai pembagian antara untung dan rugi dari pendapatan yang diterima atas hasil usaha dijalankan. Sistem profit and loss sharing dalm pelaksanaannya merupakan bentuk lain dari perjanjian kerjasama antara pemodal (investor) dan pengelola modal (enterpreneur) dalam menjalankan kegiatan usaha commit to user
41
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ekonomi, dimana diantara keduanya akan terikat kontrak bahwa didalam usaha tersebut jika mendapat keuntungan akan dibagi kedua belah pihak sesuai nisbah kesepakatan diawal perjanjian dan begitu pula bila mengalami kerugian akan ditanggung bersama sesuai nisbah masing-masing. 2)
Revenue Sharing Revenue sharing berasal dari bahsa inggris yang terdiri dari dua kata yaitu, revenue yang berarti hasil, penghasilan, pendapatan. Sedangkan sharing adalah bentuk kata kerja dari share yang berarti bagi atau bagian, jadi dari kata profit sharing berarti pembagian hasil atau penghasilan. Yang dimaksud dengan revenue pada bank syariah adalah hasil yang diterima oleh bank dari penyaluran dana (investasi) kedalam bentuk aktiva produktif, yaitu penempatan dana bank pada pihak lain. Hal ini merupakan selisih atau angka lebih dari aktiva produktif dengan hasil penerimaan bank. Perbankan syariah memperkenalkan sistem pada masyarakat istilah revenue sharing, yaitu sistem bagi hasil tang dihitung dari total pendapatan pengelolaan dana tanpa dikurangi dengan biaya pengelolaan dana. Lebih jelasnya revenue sharing dalam arti perbankan adalah perhitungan bagi hasil didasarkan pada total seluruh pendapatan yang diterima sebalum dikurangi dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut
commit to user
42
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Perbedaan bagi hasil dengan bunga adalah sebagai berikut: Table 2.2 BUNGA
BAGI HASIL
Penentuan bunga dibuat pada Penentuan berdasarkan rasio/ waktu akad dengan asumsi harus
nisbah bagi hasil dibuat pada
selalu untung
waktu akad dengan pedoman pada kmungkinan untung rugi
Besarnya presentase berdasarkan Besarnya pada
jumlah
uang
yang
di
pinjamkan
rasio
bagi
hasil
berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh
Pembayaran bunga tetap seperti Bagi hasil bergantung pada yang dijanjikan tanpa pertimba-
keuntungan
ngan
dijalan- kan. Bila merugi maka
apakah
proyek
yang
proyek
dijalankan oleh pihak nasabah
kerugian
untung atau rugi
bersamaoleh kedua belah pihak
Jumlah pembayaran bunga tidak Jumlah meningkat
sekalipun
jumlah
keun- tungan berlipat
meningkat
akan
yang
ditannngung
pembagian sesuai
laba dengan
peningkatan jumlah pendapatan
Eksistensi bunga diragukan oleh Tidak ada yang meragukan semua agam, termasuk islam
commit to user
keabsahan bagi hasil
43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III
PROSEDUR PEMBIAYAAN DENGAN PRINSIP BAGI HASIL PADA BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH CABANG SLAMET RIYADI SOLO
A. Deskripsi Bank BRI Syriah cabang Solo Slamet Riyadi 1. Perkembangan Bank Syariah di Indonesia Berkembangnya bank-bank syariah di Negara-negara Islam berpengaruh ke Indonesia. Sejarah perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia diawali dari aspirasi masyarakat muslim untuk memiliki sebuah alternative sistem perbankan yang islami. Selain itu, masyarakat
meyakini
bahwa
sistem
perbankan
syariah
yang
menetapkan bagi hasil sangat menguntungkan, baik untuk nasabh maupun bank. Pada awal tahun 1980, rintisan pendiri perbankan syariah mulai dilakukan. Banyaknya seminar dan diskusi tentang pentingnya bank syariah dilakukan masyarakat dan akademisi semakin menetapkan langkah itu. Sebagai sebuah uji coba dipraktekanlah gagasan tentang bank syariah dalam skala kecil. Sejak itu, berdirilah Bait Al-tamwil Salman di institute Teknologi Bandung dan koperasi ridho gusti dijakarta. Keberadaan badan usaha untuk pembiayaan non bank yang mencoba menerapakan konsep bagi hasil ini semakin manunjukan commit to user
44
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bahwa masyarakat Indonesia membutuhkan hadirnya alternative lembaga keuangan syariah untuk melengkapi pelayanan lembaga keuangan konvensional yang sudah ada. Mencermati aspirasi masyarakat untuk memiliki lembaga keuangan syariah. Majelis Ulama Indonesia (MUI) selanjutnya menindaklanjuti aspirsi tersebut dngan melakukan pendalaman konsep-konsep keuangan syariah, termasuk sistem perbankan syariah. Pada tanggal 18-20 agustus 1990, MUI menyenggarakan lokakarya bunga bank dan perbankan di cisarua, bogor, jawa barat. Hasil lokakarya tersebut kemudian dibahas lebih mendalam pada pada musyawarah nasional keempat MUI di jakarta pada tanggal 22-25 agustus 1990. Hasilnya adalah lahirnya amanat untuk membentuk kelompok kerja pendirian bank islam pertama di Indonesia. Kelompok kerja ini disebut Tim Perbankan MUI yang bertugas untuk menindaklanjuti aspirasi dan keinginan masyarakat tersebut serta melakukan berbagai persiapan dan konsultasi dengan semua pihak terkait.
Hasil kerja dari Tim Perbankan MUI ini adalah berdirinya PT Bank Muamalat Indonesia (BMI). Akte pendirian BMI ditandatangani pada tanggal 1 November 1991 dan BMI mulai beroperasi pada 1 Mei 1992. Selain BMI, pionir perbankan syariah yang lain adalah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Dana Mardhatillah dan BPR Berkah Amal commit to user
45
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sejahtera yang didirikan pada tahun 1991 di Bandung, yang diprakarsai oleh Institute for Sharia Economic Development (ISED).
Dukungan Pemerintah dalam mengembangkan sistem perbankan syariah ini selanjutnya terlihat dengan dikeluarkannya perangkat hukum yang mendukung sistem operasional bank syariah, yaitu Undangundang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan dan PP No. 72 Tahun 1992.
Ketentuan ini menandai dimulainya era sistem perbankan ganda (dual banking system) di Indonesia, yaitu beroperasinya sistem perbankan konvensional dan sistem perbankan dengan prinsip bagi hasil. Dalam sistem perbankan ganda ini, kedua sistem perbankan secara sinergis dan bersama-sama memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk dan jasa perbankan, serta mendukung pembiayaan bagi sektor-sektor perekonomian nasional.
Pada tahun 1998, terjadi perubahan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan menjadi Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998. Perubahan itu semakin mendorong berkembangnya keberadaan sistem perbankan syariah di Indoneisa.
Berdasarkan Undang-Undang No.10 Tahun 1998, Bank Umum Konvensional
diperbolehkan
untuk
melakukan
kegiatan
usaha
berdasarkan prinsip syariah, yaitu melalui pembukaan UUS (Unit commit to user
46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Usaha Syariah). Dalam UU ini pula untuk pertamakalinya nama “bank syariah” secara resmi menggantikan istilah “bank bagi hasil” yang telah digunakan sejak tahun 1992.
Pengalaman membuktikan, dalam perjalanan waktu bahwa sistem perbankan syariah telah menjadi salah satu solusi untuk membantu perekonomian nasional dari krisis ekonomi dan moneter tahun 1998. Sistem perbankan syariah terbukti mampu menjadi penyangga stabilitas sistem keuangan nasional ketika melewati guncangan.
Kemampuan itu semakin mempertegas posisi sistem perbankan syariah sebagai salah satu potensi penopang perekonomian nasional yang layak diperhitungkan.Sistem perbankan syariah pada akhirnya ingin diwujudkan oleh Bank Indonesia adalah perbankan syariah yang modern, yang bersifat universal, terbuka bagi seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Positioning dengan khas perbankan syariah sebagai “lebih dari sekedar bank” (beyond banking), yaitu perbankan yang menyediakan produk dan jasa keuangan yang lebih beragam serta didukung oleh skema keuangan yang lebih bervariasi, diyakini bahwa di masa mendatang minat masyarakat Indonesia akan semakin tinggi untuk menggunakan bank syariah. Dan pada gilirannya, hal tersebut akan meningkatkan signifikansi peran bank syariah dalam mendukung commit to user
47
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
stabilitas sistem keuangan nasional, bersama-sama secara sinergis dengan bank konvensional dalam kerangka Dual Banking System (sistem perbankan ganda) Arsitektur Perbankan Indonesia (API).
2. Sejarah BRI Syariah
Berawal dari akusisi Bank Jasa Arta oleh Bank Rakyat Indonesia, pada tanggal 19 Desember 2007 dan kemudian diikuti dengan perolehan ijin dari Bank Indonesia untuk mengubah kegiatan usaha Bank Jasa Arta dari bank umum konvensional menjadi bank umum yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah pada tanggal 16 Oktober 2008, maka lahirlah Bank umum syariah yang diberi nama PT. Bank Syariah BRI
( yang kemudian disebut dengan
nama BRI Syariah) pada tanggal 17 November2008. Nama BRI Syariah dipilih untuk menggambarkan secara langsung hubungan Bank dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, selanjutnya disebut Bank Rakyat Indonesia, yang merupakan salah satu bank terbsesar di Indonesia. BRISyariah merupakan anak perusahaan dari Bank Rakyat Indonesia yang akan melayani kebutuhan perbankan masyarakant Indonesia dengan menggunakan prinsip-prinsip syariah. Pada tanggal 19 Desember 2008, telah ditanda-tangani akta pemisahan unit usaha syariah. Penandatanganan akta pemisahan telah dilakukan oleh Bp. Sofyan Basir selaku Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia dan Bp. Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama BRISyariah, sebagaimana akta commit to user
48
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pemisahan No. 27 tanggal 19 Desember 2008 dibuat di hadapan notaris Fathiah Helmi SH di Jakarta. Peleburan unit usaha syariah Bank Rakyat Indonesia ke dalam BRISyariah ini berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009. Adapun yang menjadi pemegang saham BRISyariah adalah:
1)
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, sebesar 99,99967%
2)
Yayasan kesejahteraan pekerja BRI sebesar 0,00033%
3. Visi dan Misi BRI Syariah
1)
Visi BRI Syariah
Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan finansial
sesuai
kebutuhan
nasabah
dengan
jangkauan
termudah,untuk kehidupan yang lebih bermakna.
2)
Misi BRI Syariah
Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam kebutuhan finansial nasabah;
Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika sesuai dengan prinsip - prinsip Syariah;
Menyediakan aksesibilitas ternyaman melalui berbagai sarana kapanpun, dimanapun; commit to user
49
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Memungkinkan setiap individu untuk dapat meningkatkan kualitas hidup dan ketentraman pikiran
4. Struktur Organisasi BRI Syariah
Gambar 3.1 struktur organisasi
commit to user
50
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
51
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5. Job Decripton
1)
Pemimpin Cabang. Tujuan jabatan: Merencanakan, mengkoordinasikan dan mensurvey seluruh kegiatan Kantor Cabang Induk (KCI), dan Kantor Cabang (KC), dan Kantor Cabang Pembantu (KCP), yang meliputi kegiatan pemasaranan operasional untuk menjamin tercapainya target anggaran yang ditetapkan secara efektif dan efesien. Tanggung Jawab Utama: a. Mengarahkan, mengkoordinasi dan mengusulkan Rencana Kerja Anggaran di KCI/ KC/ KCP, serta memantau dan mengevaluasi
pelaksanaanya,
serta
mengkoordinasikan
pelaporannya untuk memastikan kesesuaian pelaksanaan dengan Rencana Kerja Anggaran yang ditetapkan. b. Merencanakan, mengembangkan dan mengkoordinasi kegiatan pemasaran produk pembiayaan, pendanaan dan jasa lainnya untuk memastikan tercapainya Rencana Kerja Anggaran secara efektif dan efesien. c. Melakukan pembinaan dan membina hubungan baik dengan nasabah penyimpan dan pembiayaan KCI/ KC/ KCP untuk mempertahankan dan mengembangkan porto folio pembiayaan, simpanan dan jasa lainnya. commit to user
52
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d. Memantau porto folio pembiayaan, pendanaan, jasa lainnya dan pelanyanan cabang untuk memastikan kualitas porto folio pembiayaan dan pengembangan porto folio menguntungkan, serta pelanyanan dan memuaskan nasabah. e. Membina, mengarahkan dan mengawasi kegiataan operasional KCI/ KC/ KCP agar sesuai dengan sistem dan prosedur yang ditetapkan dan rangka memenuhi kepentingan nasabah dengan tetap memperhatikan perusahaan. f. Merencanakan, mengembangkan, membina dan mengevaluasi kopetensi dan kerja di KCI/ KC/ KCP untuk memastikan pengelola SDM berjalan sesuai dengan kebijakan yang berlaku. g. Melakukan koordinasi dan kerja sama di KCI/ KC/ KCP dan membina
hubungan
baik
dengan
pihak
ketiga
untuk
memperlancar pencapaian target yang ditetapkan sesuai kewenangannya. h. Mengkoordinasikan pengelola administrasi KCI/ KC/ KCP untuk
menjamin
ketertiban
administrasi
dan
menjaga
penyalahgunan wewenang user . i. Mengarahkan
dan
mengkoordinasikan
dan
memantau
pelaksaan tindak lanjut temuan audit di KC/ KCI/ KCP untuk memastikan tindak lanjut perbaikan dilaksanakan sebagai tanggapan positif atas temuan Audit. commit to user
53
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
j. Melaksankan tugas-tugas kedinasan dari jajaran menajemen BRI Syariah sesuai dengan peran dan kompetensinya untuk mencapai target yang ditetapkan secara efektif dan efesien. 2)
Operation Manajer Tujuan Jabatan: a. Memberikan dukungan kepada Pemimpin Cabang dengan mengkoordinasi pelaksanaan operasional Bank di Kantor Cabang Induk/ Kantor Cabang dengan cara memberikan layanan opersional bank yang akurat dan tepat waktu, sehingga seluruh transaksi dari nasabah dapat ditangani dan diselesaikan secara baik. b. Memberikan dukungan kepada Pemimpin Cabang dan semua Group di BRI Syariah, berupa: (1) Menyediakan lanyanan operasional yang akurat dan tepat waktu secara konsisten. (2) Melaksanakan layanan lain yang di sentralisasikan di Kantor Cabang Induk/Kantor Cabang sehingga tidak terdapat open item dalam jangka waktu yang lama. (3) Sebagai narasumber dalam layanan operasi cabang baik di internal Bank maupun dengan jaringan bank eksternal lainnya. (4) Membangun team work dan komunikasi yang efektif diopersional cabang. commit to user
54
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tanggung Jawab Utama: a. Menyusun rencana penempatan dan pembinaan karyawan operasional cabang. b. Menjaga kebersihan lingkungan kerja dan mengkoordinasi persiapan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk kebersihan operasional cabang. c. Mengelola operasional cabang d. Melakukan koordinasi internal dan ekternal perusahaan khususnya yang terkait dengan opersioanal. e. Melakukan sosialisasi kepada karyawan di jajaran operasional dan pihak terkait lainnya dalam rangka imlementasi kebijakan dan aturan yang berlaku untuk setiap layanan opersional di cabang. f. Membantu Team Work yang solid dalam komunikasi yang efektif di oprasional cabang serta pengembangan karier dan pelatihan yang dibutuhkan oleh karyawan jajaran opersioanl di cabang. 3)
Supervior Pelayanan Tujuan Jabatan : a. Mengkoordinir pelaksanaan transaksi layanan operasional front office sehingga kebutuhan nasabah dapat terpenuhi dan tidak ada transaksi yang tertunda penyelesaikan untuk mencapai service excellent. commit to user
55
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Memberikan dukungan kepada Operation Manajer, Pemimpin Cabang dan semua Group di BRI Syariah berupa (1) Menyediakan layanan operasi front office yang kuat tepat waktu secara konsisten . (2) Menyetujui/ otorisasi transaksi layanan operasi front office sesuai kewenangannya. (3) Membimbing
Teller
dan
Customer
Service
dalam
melaksanakan tugasnya. (4) Sebagai narasumber dalam lanyanan operasi front office baik untuk internal Bank maupun dengan jaringan bank eksternal lainnya. (5) Membangun team work dan komunikasi yang efektif di front office kanca. Tanggung Jawab Utama: a. Membina dan melatih Teller dan Costumer Service agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar. b. Memperhatikan dan menjaga kebersihan lingkungan kerja terutama halaman, banking hall dan area kerja Teller, Customer Service dan area front office lainnya, seperti tempat duduk nasabah, tempat aplikasi dan brosur. c. Mengelola opersional front office kanca. d. Melakukan koordinasi internal dan eksternal perusahaan khususnya yang terkait dengan operasioanal front office kanca. commit to user
56
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
e. Melakukan sosialisasi kepada Teller dan Customer Service serta pihak terkait lainnya dalam rangka implementasikan kebijakan dan aturan yang belaku untuk setiap layanan operasi front office di Kanca f.
Membetuk Team Work yang solid dan komunikasi yang efektif di operasional front office Kanca serta Pengembangan karier dan pelatihan yang dibutuhkan oleh karyawan front office di Kanca
4)
Supervisor Administrasi Manajer. Tujuan Jabatan: a. Mengkoordinir pelaksanaan transaksi back office sehingga kebutuhan nasabah dan pihak lainnya dapat terpenuhi serta tidak ada transaksi yang tertunda penyelesaiannya untuk mencapai service excellent. b. Memberikan dukungan kepada Operation Manager, Pemimin cabang dan semua Group di BRI Syariah berupa; (1) Menyediakan layanan operasi back office yang akurat dan tepat waktu secara konsisten. (2) Menyetujui/ otorisasi transaksi layanan operasi back office sesuai kewenangan (3) Membimbing karyawan back office dalam melaksanakan tugas. commit to user
57
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(4) Sebagai narasumber dalam layanan operasi back office baik untuk internal Bank maupun dengan jaringan bank eksternal lainnya. (5) Membangun team work dan komunikasi yang efektif di back office kanca. Tanggung Jawab Utama: a. Membina dan melatih karyawan back office agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar. b. Memperhatikan dan menjaga kebersihan lingkungan kerja terutama area back office seperti meja keja dan tempat duduk karyawan, komputer kerja, tempat penyimpanan dokumen transaksi, tempat penyimpanan persediaan barang cetak serta area back office lainnya seperti toilet, dapur dan gudang. c. Mengelola operasional back office kanca d. Melakukan koordinasi internal dan eksternal perusahan khususnya yang terkait dengan opresioanal back office kanca. e. Melakukan sosialisasi kepada petugas back office serta pihak terkait lainnya dalam rangka implementasi kebijakan dan aturan yang berlaku untuk setiap lanyanan opersi back office di kanca. f.
Membentuk Team Work yang solid dan komunikasi yang efektif di operasional back office kanca serta pengembangan karier dan pelatihan yang dibutuhkan oleh karyawan back office di kanca.
commit to user
58
perpustakaan.uns.ac.id
5)
digilib.uns.ac.id
Quality Assurance Tujuan Jabatan: a. Melaksanakan proses internal kontrol di kantor cabang induk atau kantor cabang di bawah koordinasinya utnuk menyakinkan kualitasnya service dan operasi terjaga dengan baik dan transaksi operasi dilakukan sesuai dengan kebijakan dari prosedur. b. Memberikan dukungan kepada Supervior Asministrasi Internal, Operation Manager, Pemimpin Cabang dan semua group di BRI Syariah berupa: (1) Melaksanakan proses internal kontrol untuk service dan operasi yang tepat dan cepat baik operasional KCI/ KC dibawah koordinasinnya sehingga semua lanyanan dapat terjaga kualitasnya. (2) Sebagai user representative dari KCI/ KC dalam kaitannya dengan implementasinya internal kontrol dan manajement resiko. (3) Sebagai pelaksana dan narasumber dalam implementasi kebijakan dan prosedur pengawasan service dan operasi. (4) Bagian dari tim operasi cabang maupun Ops Quality Assurance (OQA) Grup Operasi KP agar pelaksanakan tugas dan fungsi OQA di cabang dapat tercapai dengan baik.
commit to user
59
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tanggung Jawab: a. Melakukan proses identifikasi, penilaian, pengukuran dan monitoring terhadap kualitas servis dan proses operasi atas kegagalan pelaksanaan operasional yang diakibatkan oleh proses, manusia, faktor eksternal dan kesesuaian terhadap prinsip syariah, baik secara harian atau berkala. b. Melaksanakan pengawasan service dan proses operasi. c. Sebagai narasumber untuk implementasi kebijakan pengawasan kualitas service dan operasi. d. Melakukan koordinasi internal dan eksternal cabang khususnya yang terkait dengan proses pengawasan/kontrol atau dapat dikatakan sebagai user representif/ perwakilan dari operation Quality Assurance (OQA) Group Operasi Kantor Pusat khususnya dalam menerapkan Mnanagement Resiko atau pengawasan lainnya. e. Melaporkan hasil pengawasan kepada Pemimpin Cabang dan OQA Kantor Pusat kebujakan dan aturan yang berlaku. f.
Memberikan masukan kepada Operation manager, Pemimpin Cabang atau Group Operasi dalam rangka perbaikan proses dan pelaksaan kebijakan/ prosedur ops yang berlaku.
g. Bagian dari Operasional cabang dari OQA Kantor Pusat yang harus bisa bekerja secara tim maupun independent. commit to user
60
perpustakaan.uns.ac.id
6)
digilib.uns.ac.id
LBU dan Rekonsialisasi Tujuan Jabatan Berkoordinasi dengan Kantor Pusat dalam Penerbit Laporan Bank Umum Syariah (LBUS) dan melakukan ke Bank Indonesia sesuai dengan ketentuan yang berlaku. a. Memberikan dukungan kepada kanca/ Kancapem Syariah berupa: (1) Pengelolaan akun-akun pada cabang sesuai ketentuan yang berlaku. (2) Pengelola Nostro cabang pada bank lain sesuai ketentuan yang berlaku. Tanggung Jawab: a. Membuat laporan LBUS/ Laporan Bank Umum Syariah dan melakukan pengiriman tepat waktu. b. Menyiapkan laporan neraca dan laba rugi harian utnuk Pemimpin Cabang sebagai monitoring kinerja cabang. c. Memonitoring GL pada cabang agar dibukukan sesuai ketentuan yang berlaku. d. Melakukan monitoring harian terhadap rekening nostro yang terdapat pada cabang dan kantor dibawahnya dan melakukan rekonsialiasi secara harian.
commit to user
61
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
e. Melakukan penyelesaian terhadap transaksi-transaksi tertunda pada GL yang dikelola dan mengingatkan unit kerja lain untuk melakukan penyelesaian pada transaksi-transaksi tertunda. f.
Membina hubungan dengan Group terkait di kantor Pusat untuk penyelesaian Laporan LBUS dan pengelolaan Nostro.
g. Menyimpan dan mengelola peralatan yang diberikan terkait dengan operasional pembiayaan. h. Melaksanakan dan koordinasi secara proaktif dan supervior dan karyawan lainnya dalam rangka implementasi kebijakan dan aturan yang dberlaku untuk setiap layanan operasional back office di cabang. i.
Sebagai bagian dari tim operasonal yang harus dapat bekerjasama dan mengikuti pelatihan dalam mewujudkan Team Work yang solid dan komunikasi yang efektif di operasional cabang.
7)
Customer Service a. Memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah atas seluruh kegiatan yang berkaitan dengan informasi layananan perbankan syariah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan memberikan kepuasan pelayanan kepada nasabah. b. Memberikan dukungan kepada cabang, berupa: (1) Memberikan layanan kepada nasabah dan unit terkait yang akurat dan tepat waktu secara konsisten. commit to user
62
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(2) Melaksanakan layanan lain yang disentralisasi di Kantor Pusat sehingga tidak terdapat open item dalam jangka yang lama. Tanggung Jawab Utama: a. Memberikan layanan dan informasi kepada nasabah/ calon nasabah mengenai produk Syariah BRI untuk menunjang pemasaran produk BRI Syariah. b. Memberikan informasi produk yang ada di BRI Syariah dan informasi saldo simpan, transfer maupun pembiayaan bagi nasabah yang memerlukan guna memberikan pelayaan yang memuaskan kepada nasabah. c. Membantu nasabah yang memerlukan pengisian aplikasi dana maupun jasa BRI Syariah guna memberikan pelayanan yang memuaskan kepada nasabah dana pemenuh persyaratan KYC. d. Menerima, menginvestasika dan menindak lanjuti complain nasabah untuk diselesaikan atau ditinjak lanjuti oleh yang berwenang. e. Membina hubungan dan kerjasama dengan pihak-pihak terkait (intern dan ekstern) utuk kelancaran pelaksanaan tugas. f.
Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan atasan dalam rangka menunjang kepentingan bisnis dan operasional Kanca/ kancapern syariah. commit to user
63
perpustakaan.uns.ac.id
8)
digilib.uns.ac.id
Teller Tujuan Jabatan: a. Melayani nasabah untuk transaksi setor dan penarikan tunai dan non tunai serta transaksi lainnya sesuai aturan dan SLA yang untuk service excellen. b. Memberikan
dukungan
kepada
Surpervisor
Lanyanan,
Operational Mananger Pemimpinan Cabang dan semua Group di BRI Syariah, berupa: (1) Memproses layanan operasional baik tunai maupun non tunai yang dilakukan nasabah di teller dengan akurat dan tepat waktu secara konsisten. (2) Sebagai nara sumber dalam layanan opersioanal tunai dan non tunai baik untuk internal Bank maupun dengan jaringan bank eksternal lainnya. (3) Menjadi bagian dari tim operasioanal yang solid, dapat bekerjasama dan komunikasi efektif. Tanggung Jawab: a. Melaksanakan transaksi operasioanal tunai dan non tunai sesuai dengan limitnya berdasarkan intruksi nasabah dan kebijakan serta aturan yang telah ditetapkan. b. Memperhatikan dan menjaga kebersihan lingkungan kerja terutama counter teller dan kondisi khasanah. commit to user
64
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Menyimpan dan mengelola peralatan kerja dengan baik dan rapi. d. Memahami dan layanan yang diberikan terkait dengan operasional teller. e. Melaksanakan dan berkoordinasi secara proaktif dengan supervisor dan karyawan lainnya dalam rangka implementasi kebijakan dan aturan yang berlaku untuk setiap layanan operasi front office. f.
Sebagai bagian dari tim Opeasi yang harus dapat bekerjasama dan mengikuti pelatihan dalam mewujudkan Team Work yang solid dan komunikasi ynag efektif di Operasioanal Kanca.
9)
Kliring Tujuan Jabatan: a. Melayani nasabah untuk transaksi setor dan penarikan kliring serta transaksi back office lainnya sesuai aturan SLA yang ditetapkan untuk mencapai service excellen. b. Memberikan dukungan kepada
Supervisior Administrasi
Internal, Operation Manager, Pemimpin Cabang dan semua Group di BRI Syariah, berupa: (1) Memproses layanan operasi setoran dan penarikan kliring yang dilakukan nasabah secara tepat waktu dan konsisten.
commit to user
65
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(2) Sebagai narasumber layanan operasi kliring dan transfer baik untuk internal bank maupun dengan jaringan bank ekternal lainnya. (3) Menjadi bagian dari tim operation yang solid dapat berkejarsama dan berkomunikasi efektif. Tujuan Jawaban Utama: a. Melaksanakan transaksi operasional (transaksi, setoran kliring, penarikan kliring) dan transaksi back office (pemindah bukuan, dll) sesuai dengan jumlah nominal transaksi, berdasarkan intruksi nasabah dan kebijakan aturan yang telah ditetapkan. b. Mengimput aplikasi transfer dan setoran kliring nasabah pada TPK SKNBI di Kantor Cabang Wilayah Kliring BI sesuai ketentuan dan prosedur yang telah ditetapkan. c. Menyimpan dan mengelola peralatan kerja dengan baik dan rapi. d. Memahami produk dan layananan yang diberikan terkait dengan operasional kliring. e. Melaksanakan dan berkoordinasi secara proaktif dengan supervior dan karyawan lainnya dalam rangka implementasi kebijakan dan aturan yang berlaku untuk setiap layanan operasi back office di Kanca.
commit to user
66
perpustakaan.uns.ac.id
f.
digilib.uns.ac.id
Sebagai bagian tim Operasi yang harus dapat bekersama dan mengikuti pelatihan dalam team work yang solid dan komunikatif yang efektif di operational kanca.
10)
Sundriest Tujuan Jabatan: a. Melaayani transaksi operasioanl terkait pembiayaan dan pembukuan antara lain transaksi pencairan pembiayaan, pembayaran angsuran/bagi hasil debitur dan pelunasan pembiayaan serta transaksi back office lainnya sesuai aturan dan SLA yang ditetapkan unutk mencapai service excellent. b. Memberikan
dukungan
kepada
Supervior
Administrasi
Internal,Operasi Mnanger,Pimpinan Cabang dan semua Group di BRI Syariah,berupa: (1) Memproses layanan operasional pencairan dan pelunasan pembiayaan serta pembayaran angsuran yang dilkaukan nasabah secara tepat waktu dan konsisten. (2) Sebagai
narasumber
dalam
layanan
operasional
pembiayaan baik untuk internal bank maupun dengan jaringan bank eksternal lainnya. (3) Menjadi bagian dari tim opersional yang solid,dapat bekerjasama dan berkomunikasi efektif.
commit to user
67
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tanggung Jawab Utama a. Menerima Intruksi Realisasi Pembiayaan (IRP) dari unit Support dan menverfikasi pengisian dan tanda tangan pejabat yang berwanang untuk memastikan kebenaran transaksi yang diterimanya. b. Menginput aplikasi IRP dalam proses pencairan pembiayaan pada system sesuai data yang ada pada aplikasi untuk menghindari kesalahan yang meugikan cabang. c. Menyimpan dan mengelola peralatan kerja dengan baik dan rapi. d. Memahami produk dan layananan yang diberikan terkait dengan operasional. e. Melaksanakan dan berkoordinasi secara proaktif dengan supervisor dan karyawan lainnya dalam rangka implementasi kebijakan dan aturan yang berlaku untuk setiap layanan operasi back office di cabang. f.
Sebagai bagian tim Operasional yang harus dapat kerjasama dan mengukuti pelatihan dalam mewujudkan Team Work yang solid dan komunikasi yang efektif di operasi Kanca.
11)
Appraisal dan Investigation. Melakukan penilaian jaminan calon cabang nasabah dan mengontrol kelengkapan dan pemenuhan syarat dokumen dalam proses penilaian jaminan pembiayaan. commit to user
68
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tanggung Jawab Utama : a. Memeriksa kelengkapan dokumen agunan yang akan dilakukan peninjauan. b. Membuat
jadwal
peninjauan
penilaian
agunan
dan
mengkoordinasi dengan A/ O. c. Melakukan peninjauan,pemeriksaan dan penilaian fisik agunan sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta mencocokan dengan bukti-bukti dokumen agunan. d. Melakukan koordinasi dengan A/O dalam melakukan penilaian kembali agunan (reappraisal) e. Melakukan pengecekan terhadap kebenaran dan keabsahan objek yang menjadi agunan, pada instasi terkait atau pihak yang berwenang RT/ RW, kelurahan, Kecamatan dan tata kota. f. Mencari data-data pembanding agunan untuk menetukan besarnya nilai agunan dan mencatat hasil penilaian agunan kedalam bank data. g. Melakukan posting data agunan nasabah, ke dalam program komputer. h. Membuat laporan hasil penilaian agunan dan penilaian kembali agunan secara tepat waktu sesuai ketentuan yang berlaku serta menyampaikannya kepada A/ O.
commit to user
69
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
i. Membuat bank untuk pencatatan hasil penilaian agunan, penilaian agunan kembali, informasi data harga pasar tanah/ bangunan, kendaran, mesin-mesin dan data lainnya. j. Melakukan Trade Checking kepada sejumlah responden selaku pemasok (supplier) dan pembeli (buyer) berdasarkan data yang diberikan oleh Account Manager. k. Membuat laporan Trade Checking sesuai dengan format standar dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. l. Melaksanakan seluruh aktivitas sesuai Service Level Agreement (SLA) m. Membuat laporan aktivitas secara bulanan kepada Financing Review dan support Group Head. n. 12)
Menjalankan tugas-tugas yang diberikan atasan
Marketing Manager SME dan Commercial Tujuan Jabatan : Membantu Pemimpin Cabang dalam merencanakan, membina, dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan di Kantor Cabang Induk atau Kantor Cabang (KC), yang meliputi kegiatan pemasaran atas segmen pembiayaan yang dikelolanya untuk mencapai target bisnis yang sudah ditetapkan. Tanggung Jawab Utama:
commit to user
70
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Membantu Pemimpin Cabang dalam mempersiapkan Rencana Kerja Anggaran dalam rangka mencapai target bisnis atas segmen yang dikelola. b. Membantu dan mendukug Pemimpin Cabang daklam membina dan koordinasi uni-unit kerja di bawahnya untuk mencapai target yang telah ditetapkan, terkait dalam bidang pemasaran segmen yang dikelola. c. Memfungsikan, mengkoordinasi dan mengawasi ssemua bawahnya dalam rangka melaksanakan dan mencapai sasaran dari rencana yang telah ditetapkan. d. Menyusun rencana pemasaran tahuan yang terjadi tanggung jawab agar sesuai dengan Rencana Kerja Anggaran KCI/ KC. e. Menerapkan proses pembiayaan sesuai dengan Kebijakan Pembiayaan Syariah yang telah ditetapkan terhadap Account yang termasuk portofolio untuk mencapai target KCI/ KC dan mewujudkan portofolio pembiayaan yang berkembang, sehat dan menguntungkan. f. Berperan serta secara aktif dalam strategi pengembangan bisnis KCI/ KC, serta menjalin hubungan secara professional dengan debitur dan pihak ketiga yang terkait denga BRI Syariah, dalam rangka memperluas pangsa pasar. g. Melakukan
pembinaan,
pengawasan
dan
monitoring
Pembiayaan yang menjadi tanggung jawabnya mulai dari commit to user 71
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pembiayaan direalisasi samapi dengan dilunasi, dalam rangka pelayananyang terkait dengan pengembangan bisnis. h. Melaksanakan koordinasi dengan jajaran operasional KCI/ KC dalam rangka pelayanan yang terkait dengan pengembangan bisnis. i. Melakukan kegiatan pemasaran pembiayaan dalam rangka mengoptimalkan pendapatan kantor cabang untuk mencapai target yang telah ditetapkan. j. Melakukan pembina dan hubungan baik dengan nasabah untuk mempertahankan dan meningkatkan hubungan kerjasama. k. Membantu Pemimpin Cabang dalam melaksanakan koodinasi dengan instansi/ pihak terkait atas pelaksanaan bisnis KCI/ KC dan unit kerja dibawahnya dalam rangka meningkatkan pelayanan perbankan yang tepat sasaran dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. l. Membina dan menilai kinerja karyawan yang menjadi bawahannya
dalam
rangka
menyediakan
SDM
yang
professional. m. Berperan aktif dalam pembinaan peningkatan keterampilan, kemampuan dan sikap perilaku bawahan. n. Menindaklanjuti teman-teman audit baik dari pihak intern maupun ekstern. commit to user
72
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
o. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan Pemimin Cabang dalam rangka menunjang bisnis KCI/ KC. 13)
Account Officer SME/ Commercial Tujuan Jabatan: Melakukan kegiatan pemasaran pembiayaan dan pemrosesan paket pembiayaan sesuai segmen pembiayaan yang dikelola serta tugas dan
tanggung
jawabnya
untuk
mendapatkan
porto
folio
pembiayaan yang sehat dan menguntungkan serta bertanggung jawab terhadap pencapaian kinerja yang diberikan perusahaan. Tanggung Jawab Utama: a. Menyusun Rencana Pemasaran Tahunan (RPT) pembiayaan atas sector yang dikelolanya serta menegosisasidengan marketing Manager dan Pemimpin Cabang dalam rangka menetapkan Renacana Kerja Anggaran b. Menyusun Rencana Kerja bulanan berdasarkan Rencana Pemasaran Tahunan yang telah ditetapkan oleh atasan sebagai pedoman kerja untuk digunakan sebagai bahan evaluasi hasil pemasaran yang dicapai setiap akhir bulan dan tahunan. c. Membuat Rencana Kunjungan Mingguan,yang menuju kepada tercapainnya target pemasaran mingguan, bulanan dan tahunan guna monitoring hasil kerja yang bersangkutan dalam mencapai target yang telah ditetapkan. commit to user
73
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d. Memasarkan pembiayaan sesuai Rencana Pemasaran Tahunan dan Rencana Kerja Bulanan serta memantau hasilnya untuk mencapai portofolio pembiayaan yang berkembang, sehat dan menghasilkan e. Mengelola tingkat kesehat pembiayaan nasabah binaan yang terjadi tanggung jawabannya serta memantau hasil yang dapat diraih untuk mempertahankankualitas pembiayaan sesuai Rencana Kerja Anggaran yang ditetapkan. f. Memproses pembiayaan baru dari perpenjangan sesuai kewenangan yang dimiliki. g. Melakukan kunjungan dalam rangka pembinaan pembiayaan kepada nasabah BRI Syariah yang menjadi tanggung jawabnya secara berkala. h. Membuat dan melaporkan realisasi dari Rencana pemasaran Tahunan,Rencana Kerja Bulana, dan Rencana Kunjungan Mingguan. i. Memberikan pelayanan yang professional dan sebaik mungkin dalam hal realisasi pembiayaan, menangani keluhan dan permasalahan debitur sesuai kode etik BRI Syariah serta cross selling kepada nasabah untuk mencapai kepuasan nasabah dengan memperhatikan kepentingan Bank. j. Melaksanakan tindak lanjut audit sesuai dengan bidang tugasnya untuk mentediakan data/ informasi yang dibutuhkan. commit to user
74
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
k. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan dari atasan sesuai dengan peran dan kompetensinya untuk mencapai target/ standar yang ditetapkan secara efektif dna efesien. 14)
Marketing Manager Consumer. Tujuan Jabatan: Membantu
Pemimpin
Cabang
dalam
membina
dan
mengkoordinasikan unit-unit kerja dibawahnya untuk mencapai target bisnis consumer. Tanggung Jawab Utama: a. Mengidentifikasi dan mengelola data awal potensi ekonomi wilayahnya, benk pesaing potensial sekaligus produknya, merencanakan strategi pemasaran Consumer yang dibutuhkan sehingga KCI/ KC memiliki data pasar yang tepat dan akurat. b. Menyusun konsep awal Rencana Pemasaran Tahunan (RPT) pembiayaan, pendapatan dan Gadai serta menegosiasiakan dengan Pemimpin Cabang dalam rangka menetapkan Rencana Kerja Aanggaran. c. Memasarkan Pembiayaan, Pendanaan dan Gadai sesuai ketentuan Pembiayaan, pendanaan dan gadai, petunjuk pelaksanaan dan Rencana Pemasaran Tahunan dan memantau hasilnya untuk mencapai portofolio pembiayaan dan pendanaan yang berkembang, sehat dan menghasilkan pendapatan optimal bagi cabang.
commit to user
75
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d. Melakukan kunjungan nasabah bersama Sales Officer dan Funding Officer Consumer dalan rangka inisiasi pembiayaan dan pendanaan kepada nasabah. e. Melakukan
Supervisior terhadap Subordinate (Sales Officer)
dalam rangka proses pembiayaan baru dan perpanjangna, meliputi antara lain: detail dan kedalaman analisis kualitatif/ kuantatif,
menyiapkan
keabsahan
dokumen
dan
meneliti
pembiayaan,
kelengkapan serta
dan
mengusulkan
pembiayaan yang wajar kepada komite pembiayaan untuk mendapatkan keputusan. f. Mengelola ingkat kesehatan pembiayaan nasabah binaan yang menjadi tanggungjawabnya serta memantau hasil ang dapat diraih untuk mempertahankan kualitas pembiayaan sesuai Rencana Kerja Anggaran yang ditetapkan. g. Melakukan
Supervisor
terhadap
Subbordinate
(Funding
Officer) dalam rangka proses pendanaan baru dan maintance account pendanaan. h. Menjalin kerjasama dengan Development dan Property Agent binaan dalam rangka peningkatan pembiayaan consumer. i. Menjali kerjasama dengan Dealer dan Showroom binaan dalam rangka pembiayaan consumer. j. Memonitoring aktivitas pipelines pembiayaan, pendanaan dan gadai.
commit to user
76
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
k. Menawarkan produk Consumer BRI Syariah pada nasabah existing BRI Syariah dan BRI dan juga karyawan PT. Bank BRI Syariah. l. Memberikan pelayaan yang profesioanl dan sebaik mungkin dalam hal realisasi pembiayaan, pendanaan dan gadai, mengenai keluhan dan permasalahan nasabah. 15)
Penaksir Madya. Tujuan Jabatan: Bertanggung jawab atas pencapaian target di gadai di cabang/ capem
termasuk
pendapatan
target
sewa
pendapatanbiaya
tepat.Memimpin
administrasi
penaksir
muda
dan dalam
pelaksanaan transaksi gadai di cabang/ capem. Tanggung Jawab Utama: a. Melaksanakan supervise terhadap seluruh hasil taksiran oleh penkasir muda
selanjutnya
memutuskan sesuai dengan
kewenangannya atau memberikan rekomendasi ke atasan/ komite pemutus pembiayaan satu tingkat di atasnya untuk besaran pinjaman bagi yang bukan kewenangannya. b. Melakukan pembianaan taksiran Penaksir Muda dalam rangka peningkatan kompetensinnya. c. Melakukan penyimpanan serta mematrisnya seluruh barang barang jaminan yang diterima pada hari itu sebelum diserahkan commit to user
77
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kepeda penyimpanan barang jaminan yang diketahui oleh atasnya. d. Pada kondisi tertentu penaksir madya dapat berfungsi sebagai petugas khusus pengelola penyimpanan barang jaminan. e. Bertanggung jawab atas seluruh taksiran dan pegeluaran barang jaminan secara hariandimana taksiran harus melalui penaksiran muda, pelanggaran atas ketentuan ini merupakan pelanggaran kategori berat. f. Mengelola administrasi penerimaan dan pengeluaran barang jaminan secara harian dan bulan,,termasuk dalam proses pengembalian barang jaminan akan melakukan pencocokan nomor yang ada di asli sertifikat gadai syariah (SGS) dengan nomor kopi SGS yang ada diluar kantong barang jaminan yang akan ditebus. g. Melakukan vertifikasi data SGS pelunasan dengan psik barang jaminan yang ada dalam kantong barang jaminan. h. Melakukan penyimpanan SGS pelunasan dalam arsip. i. Melasanakan
pengawasan
melekat
terhadap
tugas
dan
kewajibannya dan pertanggungjawaban kepada atasnya. j. Bertanggung jawab atas administrasi fisik sertifikat Gadai Syariah meliputi administrasi penggunaan SGS dan jumlah stock SGS. k. Melakukan kegiatan “Proses Akhir Hari” commit to user
78
perpustakaan.uns.ac.id
16)
digilib.uns.ac.id
Penaksir Muda Tujuan Jabatan: Membantu dalam pencapaian target gadai di cabang/ capem termasuk target pendapatan biaya administrasi dan pendapatan sewa tempat. Tanggung Jawab Utama: a. Melayani nasabah melalui kegiatan penaksiran barang sesuai ketentuan dan peraturan perusahaan yang berlaku, memberikan rekomendasi ke atasan / komite. b. Melakukan vertifikasi pengisian data nasabah yang tercantum di aplikasi Gadai Syariah dan surat kuasa dengan identitas diri/ KTP nasabah. c. Vertifikasi keabsahan KTP serta vertifikasi tandatangan nasabah. d. Memberikan layanan yang profeesional
yang berorientasi
kepada kepuasan nasabah. e. Melakukan taksiran barang jaminan dan nilai pinjaman gadai sesuai dengan limit dan kewenangannya dan meneruskan kepada atasannya/ Penaksiran Madya untuk keputusan lebih lanjut. f. Melakukan perhitungan seluruh kewajiban yang harus dibayar oleh nasabah (pokok pinjaman) khusus pada saat nsabah melunasi pinjaman. commit to user
79
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
g. Mengimput data aplikasi Gadai Syariah (AGS) ke system untuk menertbitkan Sertifikat Gadai Syariah (SGS) dan melakukan back-up data transaksi gadai pada hari itu. h. Bertanggung jawab atas keamanan dan keutuhan barang jaminan yang telah ditaksirnya dan menghindari complain dari nasabah atas kerusakan atau ketidakutuhan barang jaminan. i. Mengadministrasikan penggunaan Sertifikat Gadai Syariah (SGS) secara tertib sehingga terhindar dari penggunaan SGS yang tidak syah. j. Menjelang akhir penaksir muda mencetak report seluruh pinjaman gadai pada hari itu. Berdasarkan laporan tersebut penaksir muda bersama penaksir madya membuka cash box, melakukan perhitungan barang jaminan, memasuki kantong barang jaminan disertai penyegelannya, paraf dan tanggal pada kitir setiap kantong barang jaminan dan memasukkan barang jaminan ke dalam khasanah. k. Pada jam tutup kantor penaksir diwajibkan untuk menyimpan seluruh print out duplikasi SGS yang dikeuarkan sesuai dengan jumlah nasabah yang telah mendapatkan pembiayaan dagai syariah pada hari itu. l. Pemeriksaan keakuratan terhadap data nasabah pada system sebelum disimpan(di –file) commit to user
80
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
m. Penyimpanan dan pengadministrasian copy SGS menurut golongan pembiyaan/bulan pembiayaan secara aman dan tertib, hal ini untuk memudahkan pencaharian apabila suatu saat diperlukan. n. Bertanggung jawab atas ketertiban penggunaan sarana dan alatalat taksir dan mengamankanya secara tertib. o. Secara
berkala
melakukan
penggantian
air
uji
atau
pemeliharaan alat uji taksir agar tetap berfungsi dengan baik dan akurat. 17)
Sales Officer Gadai. Tujuan Jabatan: Bertanggung jawab dalam pemasaran produk gadai dalam rangka percepatan pencapaian target gadai di cabang/ capem termasuk pendapatan biaya administrasi dan pendapatan sewa tempat. Tanggung jawab: a. Inisiasi dan memasarkan produk gadai kepada seluruh lapisan masyarakat. b. Memonitor, mengadministrasi aktivitas pipeline sales. c. Mencari nasabah gadai yang baru. d. Menawarkan kembali produk gadai melalui nasabah eksis di BRI Syariah. e. Melakukan cross selling. f. Monitor target NOA gadai. commit to user
81
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
g. Memonitor jatuh tempo pinjaman gadai untuk ditawarkan gadai kembali. 18)
Micro Marketing Manager. Tujuan Jabatan: a. Bertanggung jawab atas performance keuntungan UMS dengan tujuan meningkatkan laba perusahan. b. Mengelola seluruh staf area dan UMS dalam mendukung kegiatan bisnis UMS dengan tujuan tercapainya sustainable growth. c. Merupakan perwakilan BRI Syariah 0064i Area dalam rangka membina hubungan dengan komunitasnya. Tanggung Jawab Utama: a. Menyetujui proses pembiayaan s/d Rp. 200.000.000,b. Merencanakan dan memastikan pencapaian target bisnis di UMS sesuai budget yang ditetapkan. c. Memastikan berjalannya didisplin proses serta melaksanakan Sales Management Audit (SMA) di setiap UMS dibawah tanggung jawabnya. d. Memastikan Sustainble Growth dan Sales Performance di setiap UMS di bawah tanggung jawabnya. e. Menggali potensi, membangun dan membina komunitas di sekitar UMS di bawah areanya. commit to user
82
perpustakaan.uns.ac.id
f.
digilib.uns.ac.id
Melakukan monitor berkala terhadap kualitas pembiayaan dan proses maintance nasabah.
g. Melakukan
monitor
pembayaran
angsuran,
keterlambat
angsuran serta proses panagihan. h. Konsolidasi proses pencairan dengan cabang /capem implant di bawah tanggung jawabnya. i.
Laporan performance yang ditunjukan ke Kantor Pusat.
j.
Meminimisasi resiko Financing Risk dan Operational Risk.
k. Memantau proses Financing Support antara lain adalah proses pencairan, filling dokumen serta kegiatan custody. l.
Mengelola dan mengebangkan karyawan di setiap UMS dengan cara memberikan motivasi, pelatihan, coaching secara berlaka.
m. Menangani turnover tenaga kerja di setiap UMS di area tanggung jawabnya. n. Membangun reputasi BRI Syariah di areanya. o. Mengelola ekspansi jaringan UMS di areanya. p. Membangun relasi dengan aparat setempat di areanya. 19)
Micro Area Support Tujuan Jabatan: Membantu, mengawasi dan mengelola administrasi pembiayaan, kegiatan cash pick up di unit mikro syariah. commit to user
83
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tanggung Jawab Utama: a. Melakukan pre screening dan pemeriksaan kelengkapan berkas aplikasi permohonan pembiayaan mikro yang diajukan SO dan regestrasi terhadap berkas aplikasi permohonan pembiayaan mikro tersebut. b. Melakukan proses permohonan BI Checking ke financing support dan melampirkan dokumen hasil BI Checking pada berkas aplikasi permohonan pembiayaan mikro. c. Membuat akad pembiyaan, pengikatan jaminan dan surat-surat yang dibutuhkan dalam proses pembiayan mikro. d. Memastikan kelengkapan dokumen pembiayaan dan jaminan sesuai dengan DCL dan ketentuan sebelum mengirimkan IRP ke financing support untuk proses realisasi. e. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiataan cash pick up f. Filling dokumen-dokumen. 20)
Micro Sales Officer. Tujuan Jabatan: a. Bertanggung jawab atas performance keuntungan UMS dengan tujuan meningkatkan laba perusahaan. b. Bertanggung jawab atas akuisisi penjualan dengan kualitas calon nasabah yang baik. c. Mampu melaksanakan sales proses dengan displin tingki. commit to user
84
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d. Merupakan perwakilan BRI Syariah di Area dalam rangka membina hungan komunitasnya. Tanggung jawab Utama: a. Mencapai target sales produk pembiayaan micro yang ditetap. b. Melakukan proses pemasaran produk mikro BRI Syariah kepada calon nasabah di sekitar konutiasnya sesuai radius yang disetujui antara lin di pasar dan lingkungan pasar atau plasma. c. Veritifikasi awal calon nasabah dan memastikan kelengkapan persyaratan dokumen pembiayaan. d. Mendapatan nasabah baru, nasabah take over dan nasabah existing. e. Menjalankan sales proses dengan displin tinggi antara lain adalah pipeline, DSAR, WSAR, Papan Sales. 21)
Micro Relationship Officer. Tujuan Jabatan: a. Merupakan perwakilan BRI Syariah di Cabang/ Cabang pembantu dalam membina hubungan dengan komunitasnya dan menyelesaikan tunggakan/ pembiayaan bermasalah sampai dengan hari tunggakan 30. b. Bertanggung jawab atas pemeliharan kualitas nasabah eksis. c. Bertanggung jawab atas penyelasaian tnggakan nasabah dengan lama tunggakan di bawah 39 hari dan mencari alternative penyelesaian lainnya. commit to user
85
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tanggung Jawab Utama: a. Merupakan pick up angsuran harian nasabah. b. Melaksanakan proses early detection terhadap kondisi dan kemampuan bayar nasabah c. Melakukan rekonsiliasi dan membuat laporan terhadap hasil pick up harian. d. Bertanggung jawab dan melakukan monitoring terhadap hasil collection yang menjadi tugas dan wewenang (day past due < 30 hari) e. Melaksanakan disiplin proses maintain dan cillection. f.
Melaksanakan cross selling atau penjualan produk lain BRI Syariah terhadap nasabah eksis maupun nasabah lain.
g. Membuat dan melaksanakan kegiatan gathering/ kegiatan social seperti mengadakan pengajian, mengadakan sunatan masal, menghadiri resepsi nasabah, dll. h. Audit rating baik dan tidak ada penyimpangan. 22)
Micro Area Financing Officer Tujuan Jabatan: Melakukan financing analiysis dan penilaian jaminan sesuai dengan
kebijakan pembiayaan dan pedoman pelaksanakan
pembiayaan mikro.
commit to user
86
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tanggung Jawab Utama: a. Melakukan
review
terhadap
dokumen
dan
proposal
pembiayaan. b. Melakukan analisis terhadap kelayakan pembiayaan calon nasabah dengan cara melakukan wawancara dan melakukan kunjungan
langsung
ke
nasabah
untuk
pembiayaan
Rp.2.500.000,- s/d Rp.500.000.000,c. Melakukan taksasi jaminan pembiayaan mikro. d. Memberikan persetujuan atau menolak proposal pembiayaan berdasarkan hasil analisis. e. Memproses proposal sesuai dengan SLA yang ditetapkan. f. Membuat
intruksi
realisasi
pembiayaan
sesuai
dengan
kebijakan. g. Menjalankan proses pembiayaan sesuai dengan kebijakan. h. Penyelidikan informasi negative calon nasabah. i. Mematuhi kebijakan pembiayaan dan P3M BRI Syariah. j. Melakukan pembiayaan kepada unit Financing Officer. 23)
Unit Micro Syariah Head Tujuan Jabatan: a. Bertanggung jawab atas performance keuntungan UMS dengan tujun meningkatkan laba perusahaan. b. Mengelola seluruh staf UMS dalam mendukung kegiatan dengan tujuan tercapainya sustainable growth. commit to user
87
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Merupakan perwakilan BRI Syariah di area dalam rangka membina hubungan dengan komunitasnya. Tanggung Jawab Utama: a. Menyetujui
proses
pembiayaan
Rp.2.500.000,-
s/d
Rp.75.000.000,b. Mengelola sales officer (SO) dan Relationship Officer untuk mencapai target pembiayaan dan mendapatkan nasabah baru serta nasabah Take Over c. Memastikan berjalannya displin proses serta melaksanakan sales process (Pipeline, DSAR, WSAR, Join Field Work, meeting berkala dan papan sales) d. Memastikan sustainable growth dan sales performance setiap nasabah e. Mengali potensi, membangun dan membina komunitas di radius UMS yang ditetapkan. f.
Melakukan monitor berkala terhadap kualitas pembiayaan dan proses maintenance nasabah dengan melakukan proses analisa dan kunjungan.
g. Melakukan monitor pembayaran angsuran, keterlmbatan angsuran serta proses penagihan. h. Melakukan pembinaan dan monitoring kepada Unit Financing Support (UFS) dalam menjalankan prosedur operasional sesuai dengan system dan prosedur operasional yang berlaku. commit to user
88
perpustakaan.uns.ac.id
i.
digilib.uns.ac.id
Bertanggung jawab atas penyediaan laporan ke kantor pusat dan kantor cabang/ kantor cabang pembantu yang akurat dan berkala berkaitan dengan performa UMS.
j.
Meminimisasi resiko Financing Risk dan Operation Risk.
k. Memantau proses financing support antara lain adalah proses pencairan, filling dokumen serta kegiatan custody. l.
Mengelola dan mengembangkan karyawan di setiap UMS dengan cara memberikan motivasi, pelatihan, coaching secara berkala
m. Menangani turnover tenaga kerja. n. Membangun reputasi BRI Syariah di areanya. o. Menandatangani
perjanjian
pembiayaan
dan
pengikatan
jaminan. p. Berdasarkan surat tugas dapat menandatangani putusan pembiayaan di UMS lain apabila UMS Head unit tersebut berhalangan hadir. q. Membangun relasi dengan aparat setempat di areanya. 24)
Micro Collection Supervisior. Tujuan Jabatan: a. Merupakan perwakilan BRI Syariah di kantor Cabang/ Cabang Pembantu dalam melakukan collection terhadap tunggakan/ pembiayan bermasalah di unit-unit yang menjadi wilayahnya. commit to user
89
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Bertanggung jawab atas penyelesaian pembayaran bermasalah dengan melkaukan pebainaan/ koordinasi dengan RO/ FC/ UH. c. Mengusulkan
dan
mereveiw
permohonan
restrukturisasi
pembiayaan bermasalah. d. Melakukan recovery terhadap nasabah yang telah dihapus buku. e. Mengusulakn litigasi terhadap nasabah yang sudah tidak kooperatif lagi. f. Melakukan pengelolaan dan penjualan atas asset yang telah dikuasai Bank (AYDA) g. Melakukan pembinaan kepada RO/ FC/ UH yang memeliki tunggakan besar. Tanggung Jawab Utama: a. Melakukan collection atas tunggakan pembiayaan bermasalah dengan hari tunggakan (day past due/ DPD) 30+ b. Melaksanakan disiplin proses collection/ penagihan c. membuat
usulan dan mereview permohonan restrukturisasi
nasabah dengan hari tunggakan (day past due/ DPD) 30+ d. Melakukan recovery terhadap pembiayaan nasabah yang telah dihapus buku.’ e. Melakukan pengelola dan penjualan asset yang dikuasai Bank (AYDA) commit to user
90
perpustakaan.uns.ac.id
f.
digilib.uns.ac.id
Melakukan proses litigasi terhadap nasabah yang tidak kooperatif.
g. Mengusulkan penyelesai pembiayaan dengan penyerahan jaminan secara sukarela. h. Melakukan pembinaan terhadap UH/ RO/ FC yang mengalami peningkatan tunggakan dan meemlihara kualitas nasabah eksis. i.
Melaksanakan audit rating dengan baik dan tidak ada fraud
3) Produk BRI Syariah 1)
Simpanan Produk simpanan BRI Syariah dibagi menjadi dua yaitu: a. simpanan dengan prinsip titipan (wadi’ah) simpanan dengan prindsip titipan atau wadi’ah dapat berupa: (1) TabunganKu TabunganKu BRISyariah iB adalah tabungan untuk Warga Negara Indonesia perorangan yang menggunakan prinsip titipan dengan persyaratan mudah dan ringan yang bebas biaya administrasi serta memiliki berbagai keuntungan. Fasilitas tabunganKu adalah
Aman,
karena
diikutsertakan
dalam
program
penjaminan pemerintah
Dapat bertransaksi untuk setoran tunai diseluruh jaringan kantor cabang BRISyariah secara online commit to user
91
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gratis biaya administrasi tabungan
Bonus sesuai kebijakan bank
Pemotongan zakat secara otomatis dari bonus yang diterima
Syarat dan ketentuan yang berlaku
Fotokopi KTP yang masih berlaku
Setoran awal minimal Rp. 20.000
Setoran selanjutnya minimal Rp. 10.000
(2) Giro wadi’ah Giro wadi’ah adalah simpanan yang dikelola berdasarkan prinsip titipan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menngunakan cek atau bilyet giro. Fasislitas yang terdapat dalam giro wadi’ah adalah :
aman
karena
dikutsertakan
dalam
program
penjaminan pemerintah
dapt bertransaksi diseluruh jaringan kantor cabang BRISyariah secara online
kemudahan bertransaksi bisnis dapat dilakukan seharihari
buku cek dan bilyet giro sebagai media penarikan
bonus sesuai kebijakan bank
commit to user
92
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pemotongan zakat secara otomatis dari bonus yang diterima
tersedia
layanan
perbankan
elektronik
untuk
kemudahan transaksi perbankan non tunai tanpa hambatan waktu maupun tempat Syarat dan ketentuan yang ada dalam giro wadi’ah BRISyariah adalah sebagai berikut:
Perorangan : setoran minimal awal Rp 2500.000, setoran selanjutnya minimal Rp 50.000, fotokopi KTP, NPWP
Perusahaan : setoran awal minimal Rp 5000.000, setoran selanjutnya minimal Rp50.000, fotokopi KTP yang masih berlaku dari pengurus, akte pendirian perusahaan beserta prubah (jika ada), serta pengesahan departeman kehakiman, surat persetujuan pengurus, TDP, SIUP, NPWP
(3) Tabungan BRIS Tabungan BRISyariah iB merupakan tabungan dari BRISyariah bagi nasabah perorangan yang menggunakan prinsip titipan, dipersembahkan untuk yang menginginkan kemudahan dalam transaksi keuangan.
commit to user
93
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Fasilitas:
Aman,
karena
diikutsertakan
dalam
program
penjaminan pemerintah
Dapat bertransaksi diseluruh jaringan kantor cabang BRIsyariah secara online
Dengan
kartu
ATM
BRISyarih,
anda
mudah
melakukan transaksi dilebih dari 4.000 ATM BRI diseluruh Indonesia
Berbagai layanan yang dapat dilakukan melalui kartu ATM BRISyariah, yaitu antara lain: Informsai saldo Ganti pin Tarik tunai Transfer ke BRISyariah atau BRI Pembayaran tagihan rutin (PLN, Telkom, flexi)
Tersedia layanan perbankan (phone banking, callBRIS 500-789, internet banking, SMS banking) untuk kemudahan
transaksi
perbankan
non
tunaitanpa
hambatan waktu maupun tempat
Bonus sesuai kebijakan bank
Pemotongan zakat secara otomatis dari bonus yang diterima commit to user
94
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Syarat dan ketentuan
Fotokopi KTP yang masi berlaku
Setoran awal Rp 50.000
Setoran selanjutnya minimal Rp 10.000
b. simpanan dengan prinsip bagi hasil (mudharabah) (1) Tabungan Haji Mudharabah tabungan
haji
merupakan
tabungan
investasi
dari
BriSyariah bagi calon haji yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) dengan prinsip bagi hasil Fasilitas :
aman, karena diikutsertakan dalam program penjaminan pemerintah
dapat bertransaksi diseluruh jaringan kantor cabang BRISyariah secara online
gratis : biaya administrasi tabungan biaya asuransi jiwa dan kecelakaan
bagi hasil yang kompetitif
pemotongan zakat secara otomatis dari bagi hasil yang didapat
kemudahan dalam merencanakan persiapan ibadah haji
tersedia ilihan kelompok bimbingan ibadah haji commit to user
95
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dana talangan haji IB yang merupakan solusi terbaik mempercepat ke baitullah denagn persyaratandan ketentuan yang mudah dan tepat.
Syarat dan ketentuan
fotokopi KTP
setoran awal Rp. 50.000
setoran selanjutnya minimal Rp 10.000
(2) Deposito Mudharabah Deposito iB adalah salah satu jenis simpanan berdasarkan prinsip bagi hasil. Hasil investasi nantinya tidak hanya menguntungkan tetapi juga membawa berkah.. Fasilitas yang terdapat pada deposito iB BRISyariah adalah sebagai berikut:
aman karena dikutsertakan pada program penjaminan pemerintah
tersedia pilihan jangka waktu 1, 3, 6 dan 12 bulan
bagi hsil yang kompetitif
pemotongan zakat secara otomatis dari bagi hasil yang didapatkan
pemindahbukuan otomatis setiap bulan dari bagi hasil yang didapatkan ke rekening tabungan atau giro di BRISyariah commit to user
96
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dapat diperpanjang secara otomatis denagan nisbah bagi hasil sesuai kesepakatan pada saat diparpanjang
dapat dijadikan sebagai jaminan pembiayaan
Syarat dan ketentuan berlaku
perorangan : nominal minimal Rp 2500.000, fotokopi KTP yng masih berlaku, NPWP, memiliki rekening tabungan atau giro di BRISyariah
perusahaan : nominal minimal Rp 2500.000, fotokopi KTP yang masih berlaku dari pengurus, akte pendirian perusahaan
beserta
perubahan
(jika
ada),
serta
pengesahan departemen kehakiman, surat persetujuan pengurus, SIUP, NPWP, memiliki rekening tabungan atau giro di BRISyariah 2) Jasa BRISyariah a. Gadai IB Gadai IB BRISyariah hadir sebagai solusi terbaik untuk memperoleh dana tunai dan investasi. Fasilitas : (1) Persyaratan mudah dan proses cepat (2) Nilai pinjaman maksimum 90% dari nilai taksir barang untuk perhiasan dan 93% untuk logam mulia (3) Biaya administrasi terjangkau dan berdasarkan berat emas commit to user
97
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Jangka waktu pinjaman maksimal 120 hari dan dapat diperpanjang
Fleksibelitas dalam pelunasan sesuai kemampuan
Dapat dilunasi sebelum jatuh tempo
Penyimpanan yang aman dan beransuransi syariah
Mendapatkan Sertifikat Gadai Syariah
b. Remittance BRISyariah menyediakan fasilitas transfer tanpa perlu memiliki rekening di bank untuk dapat menerima kiriman uang. Cukup gunakan telepon seluler (ponsel) untuk bertransaksi. Fasilitas : (1) Cepat dan aman, dengan dukungan teknologi yang handal dan jarungann yang luas (2) Mudah, cukup dengan mengisi form aplikasi yang telah disediakan, meunjukan ID (KTP, SIM, Paspor) yang masih berlaku dan nomor ponsel (3) Hemat dengan biaya yang ringan dan kurs yang kompetitif (4) Fleksibel, dapat dilakukan di manapun di cabang BRIS dan outlet-outlet berlogo Remittance BRISyariah 3) Pembiayaan Produk pembiayaan BRI syariah dibagi menjadi dua yaitu: a. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil dapat berupa: commit to user
98
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(1) Dana talangan haji Dana talangan haji iB BRISyariah merupakan layanan pinjaman untuk nomor porsi pelaksanaankan ibadah haji dengan pengembalian yang ringan dan pilihan wkatu yang fleksibel besrta jasa pengurusannya sehingga leluas dalam mewujudkan niat ke baitullah Manfaat :
Member dana talangan haji maksimum Rp 23 juta dengan syarat memiliki tabungan haji iB
Gratis asuransi jiwa sampai dengan usia 60 tahun
Fasilitas yang tersedia adalah :
Pilihan jangka waktu pengembalian yang fleksibel (3, 6, 12, 18, 24, 30, 36 bulan)
Online dengan SISKOHAT (sistem komputerisasi haji terpadu)
Syarat dan ketentuan berlaku
Fotokopi kartu identitas dari dan kartu kelurga
Membuka tabungan haji iB dengan minimal saldo Rp 2 juta
Biaya administrasi dibayar dimuka
Upah pengurusan talangan haji dibayar dimuka
Pelunasan pinjaman secara sekaligus saat jatuh tempo commit to user
99
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dimungkinkan mendapatkan pinjaman dana talangan haji untuk anggota kelurga lainnya
Syarat dan ketentuan berlaku
(2) Musyarakah
Produk pembiayaan mikro adalah produk pembiayaan yang mempunyai pagu antara Rp 5 juta – Rp 500 juta dengan jangka waktu 6 – 36 bulan Terdapat katagori pagu dalam BRISyariah yaitu:
Mikro 25iB adalah Rp 5 juta – Rp 25 juta
Mikro 75iB adalah Rp 5 juta – 75 juta
Mikro 500iB adalah Rp > 75 juta – 500 juta
Persyaratan Umum
Warga Negara Indonesia dan berdomisili di Indonesia
Usia minimal 21 tahun/ telah manikah untuk usia kurang dari 18 tahun
Wiraswasta yang usahanya sesuai dengan prinsip syariah
Lama usaha calon nasabah : Untuk mikro 75iB dan mikro 500iB, lama usaha minimal 2 tahun Untuk mikro 25iB, lama usaha minimal 3 tahun
commit to user
100
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tujuan pembiayaan untuk kebutuhan modal kerja atau investasi
Memiliki usaha tetap
Jaminan atas nama milik sendiri atau pasangan atau orang tua atau anak kandung
Biaya administrasi mengikuti syarat dan ketentuan berlaku
Syarat dan ketentuan berlaku:
Fotocopi calon nasabah dan pasangan
Kartu keluarga dan akta nikah
Akta cerai atau surat kematian pasangan
Surat ijin usaha atau surat ijin keterangan usaha
Persyaratan dokumen khusus
Bagi mikro 75ib dan mikro 500iB wajib memberikan jaminan dan NPWP yang dimiliki
b.
Pembiayaan dengan prinsip jual beli (1) KKB KKB adalah Kepemilikan kendaraan bermotor yang memberikan keleluasaan untuk pembelian kendaraan (mobil baru maupun bekas pakai serta bebas menentukan pilihan merk). Fasilitas :
Persyaratan mudah dan proses cepat commit to user
101
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Uang muka ringan
Margin kompetitf
Angsuran tetap sepanjang jangka waktu yang telah ditentukan
Jangka waktu hingga 5 tahun
Biaya administrasi terjangkau
Syarat dan ketentuan :
Pemohon minimal berusia 21 tahun atau sudah manikah,
pada
masa
pembiayaan
lunas
berusia
maksimum 55 tahun pegawai ( usia pensiunan) 65 tahun untuk pengusaha, professional
Karyawan/wiraswasta/professional dengan masa kerja Karyawan : minimal 2 tahun Professional: minimal 2 tahun praktek Wiraswasta : pengalaman menjalankan usaha minimal 3 tahun
Berpenghasilan dan mampu mengangsur setiap bulan sampai dengan jatuh tempo
Jaminan adalah objek pembiayaan KKB iB
Memenuhi persyaratan berdasarkan penilaian bank
Dokumen yang dilengkapi : commit to user
102
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pegawai : fotocopi KTP, surat keluarga dan surat nikah, rekening Koran/ tabungan 3 bulan terakhir, slip gaji terakhir/ surat keerangan penghasilan, NPWP Pengusaha : fotocopi KTP, kartu keluarga dan suratnikah,, rekening Koran/ tabungan 3 bulan terakhir, laporan keuangan 2 tahun terakhir, NPWP Professional : fotokopi KTP, kartu kelurga dan surat nikah, surat ijin praktek, rekening Koran/ tabungan 3 bulan terakhir, slip gaji terakhir/ surat keterangan penghasilan, NPWP (2) KPR BRISyariah iB Kepemilikan rumah BRISyariah iB (KPR BRISyariah iB) kini hadir membantu mewujudkan memiliki rumah idaman. Berbagai keperluan dapat dipenuhi melaluikepemilikan rumah BRIsyariah (KPR BRISyariah) seperti pembelian rumah,apartemen,
ruko,
rukan,
tanah,
kavling,
pembangunan serta renovasi. Fasilitas :
Persyaratan mudah dan mudah
Uang muka ringan
Margin kompetitif dan tetap sepanjang jangka waktu pembiayaan commit to user
103
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Angsuran tetap sepanjang jangka waktu pembiayaan
Jangka waktu hingga 15 tahun
Biaya administrasi terjangkau
Bebas pinalti untuk pelunasan sebelum jatuh tempo
Subsidi uang muka (SUM) dari kemenpera
Bantuan Uang Muka (BUM) dari bapertarum-PNS untuk pegawai negeri sipil
Syarat dan ketentuan berlaku :
Pemohon minimal berusia 21 tahun atau sudah manikah,
pada
masa
pembiayaan
lunas
berusia
maksimum 55 tahun pegawai ( usia pensiunan) 65 tahun untuk pengusaha, professional
Karyawan/wiraswasta/professional dengan masa kerja Karyawan : minimal 2 tahun Professional: minimal 2 tahun praktek Wiraswasta : pengalaman menjalankan usaha minimal 3 tahun
Memenuhi persyaratan berdasarkan penilaian bank
Dokumen yang dilengkapi: Pegawai : fatotokopi KTP yang masih berlaku, kartu kelurga dan surat nikah, rekening koran/ tabungan 3 bulan terakhir, slip gaji, NPWP commit to user
104
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pengusaha : fotokopi KTP yang masih berlaku, kartu keluarga dan surat nikah, rekening Koran/ tabungan 3 bulan terakhir, laporan keuangan 2 tahun terakhir, NPWP Professional : fotokopi KTP yang masih berlaku, kartu keluarga dan surat nikah, surat ijin praktek, rekening Koran/ tabungan 3 bulan terakhir, slip gaji,NPWP
B. Prosedur Pembiayaan pada BRISyariah Dalam pelaksanaan proses pembiayan, ada beberapa petugas bank yang terlibat, yaitu: 1.
Account Officer Account officer adalah petugas bank yang melakukan proses analisis suatu permohonan pembiayaan, menuangkannya dalam suatu usulan untuk mendapatkan persetujuan, dan ketika pembiayaan telah terealisasi seorang account officer melakukan fungsi monitoring agar pembiayaan tersebut lancer sehinnga akhirnya dapat lunas tapat waktu.
2.
Komite Pembiayaan Komite Pembiayaan yaitu pejabat bank yang mempunyai kewenangan untuk
memberikan
keputusan
persetujuan
pembiayaan.
Pada
praktiknya pejabat yang ditunjuk sebagai komite pembiayaan yang ada disetiap bank bisa berbeda-beda. Namun umumnya dibagi berdasarkan commit to user
105
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kelas atau level kantor, mulai dari level cabang, area/ wilayah, divisi pembiayaan dikantor pusat, hingga mencapai level direksi dan komisaris. Masing- masing tingkat mempunyai batas maksimal flafon pembiayaan yang bisa diberikan. Semakin tinngi jabatannya maka limit memutus pembiayaanpun makin besar. Dengan demikian bila suatu cabang memproses embiayaan dengan nilai nominal permohonan diatas limit kewenangannya, maka abang tersebut harus meneruskan proses persetujuan kepada komite pembiayaan yang lebih tinggi kewenangannya. 3.
Pejabat operasional Pejabat
operasional
adalah
pejabat
yang
berwenang
untuk
mengeksekusi pembiayaan yang sudah disetujui dan dilakukan pengikatan, dengan mencairkan dana pembiayan ke rekening nasabah. 4.
Bagian Administrasi Bagian Administrasi adalah petugas bank yang bertanggung jawab untuk melakukan ddokumentasi dan penyimpanan atas seluruh berkas pembiayaan dan bukti kepemilikan jaminan. Secara umum proses pembiayaan di BRI Syariah tidak jauh dengan
perbankan pada umumnya. Proses pembiayaan diperbankan melalui tahapan-tahapan yaitu:
commit to user
106
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1.
Pengajuan permohonan pembiayaan oleh nasabah
2.
Investigasi Investigasi adalah kegiatan untuk mengenali pemohon pembiayaan melalui beberapa sumber yaitu: 1) Menggali informasi dari pihak lain, melalui: a. Interbank Checking Interbank checking atau lebih dikenal dengan SID-BI ( Sistem Informasi Debitur – Bank Indonesia) adalah suatu sistem pelaporan debitur atau nasabah pembiayaan perbankan kepada Bank Indonesia. Dalam SID bisa diketahui apakah seseorang sedang atau tidak menikmati fasilitas pembiayaan atau kredit dari bank. Jika seseorang tercantum sedang menikmati fasilitas dari bank, maka akan dapat diketahui informasi terkait pembiayaan tersebut meliputi: (1) Nama bank pemberi fasilitas (2) Plafon dan outstanding terakhir fasilitas (3) Jaminan yang diikat oleh bank (4) Kondisi kolektibilitas pembayaran kewajiban nasabah kepada bank Informasi terpenting SID adalah pada laporan tingkat kolektibilitas pembiayaan yang saat ini sedang dinikmati oleh pemohon. commit to user
107
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. DHN ( Daftar Hitam Nasional) DHN adalah suatu pelaporan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, berisikan informasi mengenai pemilik rekening giro diseluruh perbankan di Indonesia yang mengalami black list karena adanya tolakan penarikan giro akibat dana yang tersedia tidak cukup. Mekanisme pelaporan DHN diatur ersendiri oleh Bank Indonesia c. Negative List Dalam kebijakan pembiayaan, masing-masing bank memiliki ketentuan mengenai sector usaha yang dapat dibiayai dan tidak dapat dibiayai. Beberapa bank membuat rating sector usaha dari yang sangat menarik sampai yang tidak menarik. Rating ini sewaktu-waktu bisa berubah, bergantung pada kondisi perekonomian dan kondisi sector usaha yang bersangkutan. d. Trade Checking. Trade checking bisa dipersamakan dengan business checking, market checking yaitu sesuatu kegiatan yang bertujuan melakukan pengecekan melalui pihak ketiga atas segala informasi yang dibutuhkan mengenai pemohon 2) Pengumpulan data melalui pemenuhan persyaratan oleh pemohon berupa dokemen-dokumen yang mendukung pemohon.dalam berhubungan dengan bank, nasabah pembiayaan akan menjadi commit to user
108
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
subyek hokum dalam perikatan pembiayaan. Status pemohon sebagai subyek hokum secara umumdibedakan menjadi: a. Perorangan Perorangan yaitu individu atau pribadi yang mampu dan cakap untuk melakukan tindakan hokum yang telah ditentukan undang-undang atau peraturan yang berlaku. Yang tergolong perorangan adalah karyawan swasta, pegawai negeri sipil, TNIpolri, perorangan wiraswasta, serta perorangan professional seperti dokter, pengacara dan notaries. b. Badan Usaha Badan usaha yaitu badan-badan, perkumpulan atau persekutuan didalam hokum yang dapat memiliki hak dan kewajiban. Badan usaha tersebut dapat berbentuk suatu badan hukum atau bukan badan hokum. Masing-masing status hokum pemohon akan berbeda dalam pemenuhan dokumen yang harus diserahkan. Berikut ini adalah dokumen
yang
dipersyaratkan
oleh
bank
bagi
pemohon
pembiayaan berdasarkan status hukumnya: a. Legalitas Pemohon Legalitas pemohon adalah bukti diri yang secara umum diakui sebagai dokumen yang menunjukan keabsahan identitas pemohon. commit to user
109
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(1) perorangan: KTP ( suami dan istri ), Kartu Keluarga, surat keterangan bekerja dari perusahaan, akta nikah (2) badan Usaha : KTP pengurus perusahaan, akta pendirian dan perubahan perusahaan, pengesahan pendirian tersebut dari instansi yang berwenang b. Legalitas Usaha legalitas usaha adalah dokumen yang disyaratkan bagi pemohon perorangan, wiraswasta, dan badan hokum yang meliputi segala bentuk perizinan usaha disesuaikan dengan jenis usaha dan sector usaha yang dijalankan serta dokumen pendukung lainnya, antara lain : (1) NPWP ( Nomor Pokok Wajib Pajak) (2) SIUP ( Surat Izin Usaha Perdagangan) (3) TDP ( Tanda Daftar Perusahaan) (4) SITU ( Surat Izin Tempat Usaha) (5) TDR ( Tanda Daftar Rekanan) (6) SIUJK ( Surat Izin Usaha Jasa Kontruksi) (7) Dokumen lainnya yang relevan c. Legalitas Permohonan Sebagai dasar proses pembiayaan dibank adalah adanya permohonan tertulis dari nasabah. Permohonan tersebut dapat disampakan mealui surat tertulis yang dibuat oleh bank atau nasabah dalam bentuk pengisian formulir yang telah disediakan commit to user
110
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bank. Ketentuan bank Indonesia mngatur bahwa bank tidak diperbolehkan
memberikan
pembiayaan
tanpa
adanya
permohonan tertulis dari bank d. Dokumen Keuangan Dokumen keuangan yaitu dokumen yang mengandung fakta mengenai keuangan nasabah. e. Dokumen Agunan Dokumen agunan adalah segala dokumen yang menunjukan bukti kepemilikan suatu harta benda dan secara legal formal dapat diikat sebagai agunan Dalam
pembiayaan juga dikenal prinsip 5C dalam rangka
mengenali pemohon sebagai calon nasabah pembiayaan, yaitu: a. Character Character adalah karakter atau watak pemohon. Merupakan penilaian terhadap individu-individu sejauh mana dapat mengemban amanah pembiayaan dari bank b. Capacity Capacity adalah penilaian mengenai kemampuan pemohon dalam menjalankan usaha dan menghasilkan keuntungan dan pada akhirnya mampu membayar kewajiban kepada bank
commit to user
111
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Capital Capital adalah penilaian terhadap pemodalan usaha yang dijalankan, termasuk juga penilaian atas aspek keuangan pemohon d. Condition Condition adalah penilaian terhadap kondisi umum yang mempengaruhi kegiatan usaha seperti kondisi pasar, persaingan dagang, peraturan pemerintah, peraturan lain yang menyangkut ekspor-impor, dan lain sebagainya e. Collateral Collateral adalah penilaian atas aspek jaminan yang diperlukan untuk menjamin pembiayaan yang diberikan 3.
Solisitasi Solisitasi adalah kegiatan menggali informasi lebih dalam melalui kunjungan langsung kepada usaha nasabah
4.
Analisis Pembiayaan Analisis pembiayaan adalah usulan berbentuk proposal yang dibuat oleh account officer, berisikan analisis atas segala aspek mengenai permohnan pembiayaan, untuk dimintakan persetujuan dari komite pembiayaan.
commit to user
112
perpustakaan.uns.ac.id
5.
digilib.uns.ac.id
Pemutusan Pembiayaan Pemutusan Pembiayaan adalah tahap diputuskannya persetujuan suatu permohonan
oleh
komite
pembiayaan.
Selanjutnya
dilakukan
pembuatan surat penegasan persetujuan kepada pemohon pembiayaan. 6.
Dokumentasi Dokumentasi
adalah
pemenuhan
dokumen-dokumen
terkait
pembiayaan secara menyeluruh untuk disimpan oleh bank di bawah tanggung jawab bagian legal dan administrasi pembiayaan, dokumendokumen tersebut adalah: 1) Dokumen legalitas dan permohonan 2) Dokumen analisis pembiayaan 3) Dokumen persetujuan pembiayaan 4) Dokumen akad pembiayaan dan berkas-berkas yang melampirinya 5) Dokumen jaminan dan pengikatannya 6) Dokumen penutupan asuransi 7.
Realisasi pembiayaan Realisasi pembiayaan adalah tahap pencairan pembiayaan setelah seluruh persyratan dipenuhi dan dokumen jaminan diserahkan kepada bank.
8.
Pelaksanaan kewajiban Pelaksanaan kewajiban adalah tahapan dimana pemohon pembiayaan telah menjadi nasabah bank yang mempunyai kewajiban untuk commit to user
113
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
membayar angsuran atau bagi hasil sebagai konsekuensi atas pembiayaan yang diterimanya. Secara ringkas skema berikut menggambarkan proses pembiayaan, sejak permohonan diterima hingga disetujui dan dilaksanakan pencairan fasilitas pembiayaan
Gambar 3.1 Pengajuan Pembiayaan Oleh Nasabah
Pemenuhan Data dan Dokumen
Tidak Lolos Trade Checking, BI
TOLAK
Checking, Negative List, DHN
On the spot: Survei DHNUsaha dan Survei Jaminan
Analisis Pembiayaan
Penyusunan Usulan Pembiayaan
Tidak Layak
commit to user
TOLAK
114
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tidak Disetujui Persetujuan Komite
TOLAK
pembiayaan
Penerbitan Surat penegasan persetujuan Pembiayaan (SP3)
Tidak bisa dipenuhi Pemenuhan Syarat SP3
BATAL
1. Penandatangan Akad 2. Pengikatan Jaminan 3. Pencairan pembiayaan
Pada skema yang menggambarkan tentang proses pembiayaan diatas maka dapat dilihat bahwa analisis pembiayaan dan persetujuan komite pembiayaan adalah factor yang paling penting dalam proses pembiayaan. Karena kedua factor inilah yang akan menjadi tombak keberhasilan pembiayaan pada bank syariah. Kedua factor tersebut sangat membutuhkan ketelitian atau kecermatan dalam mengidentifikasi nasabah. Jika salah satu commit to user 115
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dari kedua factor tersebut terjadi kesalahan, akan mengakibatkan kerugian pada perusahaan. Karena hal tersebut menyangkut nasabah dalam pemenuhan kewajibannya kelak.
C. Perhitungan Nisbah bagi hasil 1.
Cara perhitungan nisbah bagi hasil Nisbah bagi hasil adalah factor yang sangat penting, karena nisbah adalah sesuatu yang disepakati bersama antara kedua belah pihak yang mempunyai kesepakatan bersama. Ada dua pola bagi hasil, yaitu revenue sharing dan profit sharing. Revenue sharing adalah suatu metode yang dibagi hasilkan adalah hasil usaha atau penjualan tanpa menghitung pengeluaran atau biaya. Sedangkan profit sharing adalah jika yang dibagihasilkan telah dikurangi dengan pengeluaran dan biaya-biaya. Pembiayaan dengan pola bagi hasil terbagi menjadi dua jenis, yaitu: musyrakah dan mudharabah. Dalam pembiayaan musyarakah, bank dan nasabah saling menyatukan modal untuk membiayai suatu usaha yang dijalankan nasabah. Sedangkan dalam pembiayaan Mudharabah, bank bertindak sebagai pemodal tunggal dan nasbah sebagai pelaksana pekerjaan Stuktur Pembiayaan: 1) Proyeksi peningkatan omzet 2) Jumlah pembiayaan commit to user
116
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3) Jangka waktu pembiayaan 4) Hasil yang diharapkan 5) Total pengembalian = Jumlah pembiayaan + Hail yang diharapkan 6) Angsuran pokok per bulan = Jumlah pembiayaan : Jangka waktu pembiayaan 7) Pendapatan Kotor Rumus perhitungan nisbah bagi hasil: Nisbah pembiayaan: 1) Nisbah bagi nasabah = Hasil yang diharapkan : Proyeksi peningkatan omzet x 100% 2) Nisbah bagi bank = 100% - Nisbah Nasabah 3) Rasio nisbah keduabelah pihak = Nisbah Nasabah : Nisbah Bank 4) Distribusi bagi hasil kepada nasabah = Nisbah Nasabah x pendapatan kotor 5) Distribusi bagi hasil kepada bank = Nisbah bank x Pendapatan Kotor 2.
Metode perhitungan nisbah bagi hasil a. Cara bagi hasil pada pembiayaan mudharabah Salah satu produk yang menjadi keunggulan bank syariah adalah pembiayaan mudharabah. Melalui pembiayaan tersebut bank dapat membiayai 100% kebutuhan modal kerja nasabah commit to user
117
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sedangkan nasabah memberikan share dalam bentuk skill atau keterampilan dalam menjalankan usaha yang dibiayai tersebut. Berikut adalah contoh kasus dari pembiayaan mudharabah. Bapak rifai pedagang buku melakukan kerja sama dengan bank syariah menggunakan akad mudharabah (bank syariah sebagaipemilik dana dan bapak rifai sebagai pengelola dana). Bank syariah memberi modal sebesar Rp 10.000.000 sebagai modal usaha pada tanggal 1 januari 2010 dengan nisbah bagi hasil sebesar bank syriah : rifai = 30%: 70%. Pada tanggal 31 pebruari 2010, bapak rifai memberikan laporan laba rugi penjualan buku sebagai berikut : Penjualan Rp 1000.000 HPP : (Rp 700.000) Laba kotor : Rp 300.000 Biaya-biaya: Rp 100.000 Laba bersih Rp 200.000 (1) Perhitungan dengan menggunakan profit sharing
Bank syariah = 30% x laba bersih 30% x Rp 200.000 = Rp 60.000
Rifai = 70% x laba bersih 70% x Rp 200.000 = Rp 140.000
(2) Perhitngan dengan menggunakan metode revenue sharing
Bank syariah = 30% x laba kotor commit to user
118
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30% x Rp 300.000 = Rp 90.000
Rifai = 70% x laba kotor 70% x RP 300.000 = Rp 210.000
b. Cara bagi hasil pada pembiayaan musyarakah Pembiayaan
musyarakah
dijalankan
apabila
nasabah
mempunyai modala atau dana utuk melaksanakan pekerjaan, royek, atau unventasi nasabah. Hanya saja karena keterbatasan modal maka nasabah memerlukan suntikan dana dari bank menutup kekurangan modal kerja tersebut. Berikut ini dalah contoh kasus dari pembiayaan musyarakah: Pak warto adalah seorang pedagang yang memiliki omzet rata-rata Rp30.000.000/bulan atau Rp 360.000.00/ tahun. Untuk memajukan usaha tersebut, pak warto mengajukan pembiayaan ke bank syariah sebesar Rp 100.000.000. Dari pembiayaan diatas dapat diketahui beberapa data sebagai berikut:
Asumsi
peningkatan
omzet
dagangan
setelah
dibiayai
meningkat sebesar 20% dari omzet sebelum dibiayai
Expected return bank 10% pertahun
Jangka waktu 1 tahun Perhitungan nisbah bagi hasil:
Proyeksi peningkatan omzet sebesar 20% dari omzet rata-rata: =Rp360.000.000,00 x 120% commit to user= Rp432.000.000,00
119
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Expected return bank = pembiayaan bank x 10% = Rp 100.000.000,00 x 100% = Rp 10.000.000,00 pertahun
Nisbah bagi hasl bank = (Expected return / proyeksi omzet) x 100% =(Rp 10.000.000,00/Rp 432.000.000,00) x 100% = 2,3%
Nisbah bagi hasil nasabah = 100% - 2,3% = 97,7%
D. Kendala-kendala penerapan pembiayaan bagi hasil pada perbankan syariah 1.
Kendala Resiko Kemampuan dan kesiapan bank untuk menyerap resiko pembiayaan bagi hasil perlu terus menerus ditingkatkan. Hal ini terkait dengan resiko pendapatan yang tidak pasti, bahkan dapat tidak memperoleh keuntungan sama sekali. Apabila usaha yang dibiayai tidak menghasilkan, bahkan rugi maka bank disamping tidak memperoleh keuntungan juga dibebani PPAP ( pencadangan Penghapusan aktiva
Produktif)
yang jumlahnya
tidak dapat
dikurangkan dengan jaminan. Berbeda dengan pembiayaan jual beli, ketika nasabah telah berhutang sejumlah nilai barang yang harus dibayar dalam kondisi apapun. Dengan demikian keberadaan jaminan menjadi perlu sebagai alternative pelunasan hutang.
commit to user
120
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Resiko pembiayaan dengan prinsip bagi hasil kemungkinan tidak memperoleh pendapatan membuat pejabat bank harus berhatihati untuk menerapakan pembiayaan ini karena katika pembiayaan tersebut gagal pada akhirnya akan mempengaruhi kesehatan bank. 2.
Kendala administratif Keberhasilan pembiayaan bagi hasil sangat tergantung pada pencatatan hasil usaha yang tercatat dengan baik. Namun pada kenyataannya usaha kecil dan menengah di Indonesia tidak mempunyai catatan usaha yang, sedangkan untuk usaha yang lebih besar laporan yang tersedia terkadang kurang mencerminkan hasil kerja yang sebenarnya
3.
Kendala psikis nasabah Pada pembiayaan bagi hasil hubungan antara nasabah dan bank memiliki tingkat keterlibatan yang lebih dalam dan langsung terhadap usaha nasabah dibandingkan dengan pembiayaan atau kredit pada bank konvensional. Bank harus menerima lebih banyak informasi tentang bisnis yang dibiayai tersebut. Dan keterlibatan bank yang tinggi ini dipandang
dapat
mengurangi
keleluasaan
dalam
menjalankan
usahanya. Resiko yang terkait pembiayaan mudharabah dan musyarakah mencakup tiga aspek yaitu sebagai barikut: 1.
Business risk (resiko bisnis yang dibiayai) commit to user
121
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Permasalahan-permasalahn yang terjadi pada usaha yang dibiayai seperti permasalahan hokum, market risk, pemogokan atau kerugian lainnya yang menyebabkan usaha tersebut mengalami keruiandan berdampak buruk pada pengembalian pembiayaan. 2.
Unusual risk Unusual risk yaitu resiko yang diluar kebiasaan atau luar biasa yang bisanya dipengaruhi oleh:
3.
Penurunan drastis tingkat penjualan bisnis yang dibiayai
Penurunan drastis harga jual barang / jasa yang dibiayai
Disaster risk Disaster risk adalah keadaan force majeure yang dampaknya sangat besar terhadap bisnis nasabah
4.
Character risk Sebab- sebab terjadinya carhacter risk adalah:
Kelalaian nasabah dalam menjalnkan bisnis yang dibiayai perbankan syariah
Pelanggran ketentuan yang telah disepakati sehingga nasabah dalam menjalankan bisnis yang dibiayai perbankan tidak lagi sesuai dengan kesepakatan.
Pengelolaan internal perusahaan, seperti manajemen, organisasi, pemasaran, teknis, produksi, dan keuangan, yang tidak dilakukan
commit to user
122
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
secara professional sesuai dengan standar pengelolaan yang disepakati anatara perbakan syariah dengan nasabah.
commit to user
123
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan 1. Prosedur pada pembiayaan pada Bank BRISyariah diawali dengan adanya pengajuan permohonan pembiayaan oleh nasabah, investigasi, solisitasi, analisis pembiayaan, pemutusan pembiayaan, dokumentasi, realisasi pembiayaan, pelaksanaan kewajiban adapun bagian-bagian dari bank yang terlibat dalam proses pembiayaan adalah account officer, komite pembiayaan, pejabat operasional, bagian administrasi 2. Terdapat dua cara perhitungan bagi hasil pembiayaan pada BRI Syariah yaitu revenue sharing dan profit sharing. hasil analisis menunjukan bahwa metode revenue sharing lebih menguntungkan dari pada metode profit sharing, karena dalam metode revenue sharing biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan tidak berhubungan dengan nisbah yang akan didapat oleh BRI Syariah 3. Kendala atau hambatan yang terjadi pada pembiayaan adalah: kendala resiko, kendala administrative, dan kendala psikis nasabah.
B.
Saran 1. Dalam
prosedur pembiayaan
yang terpenting adalah analisis
pembiayaan dan komite pembiayaan. Karena kedua tahapan tersebut membutuhkan ketelitian maka perlunya mereview atau mengulang kembali berkas- berkas yang diterimanya, dan jika ada sesuatu berkas commit to user
124
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang kurang segeralah menginformasikan kekurangan dokemen tersebut kepada nasabah. 2. Sebaiknya bank BRI Syariah dalam metode pembiayaan bagi hasil menggunakan metode revenue sharing, karena metode ini dapat mengantisipasi terjadinya kerugian pada pembiayaan di BRI Syariah. Hal ini karena metode profit sharing memungknkan nasabah melakukan rekayasa atas laporan keuangan ( L/R atau neraca) 3. Untuk meminimalkan terjadinya kendala resiko yang mengakibatkan kerugian pada BRI Syariah, bagian-bagian yang terlibat dalam proses pembiayaan harus dengan teliti memeriksa dokumen dokumen dan mengulangnya kembali. Dan bagian yang paling berpengaruh dalam proses pembiayaan adalah AO, maka AO diharapkan dalam menggali informasi dapat memosisikan dirinya sebagai seorang businessman atau investor yang akan memberikan dana pribadinya untuk dikelola oleh mitra usahanya. Sebagai seorang calon investor, ia pasti akan menggali informasi dengan sangat detail termasuk kemungkinankemungkinan terburuk yang akan terjadi sebagai risiko suatu usaha. Ia akan sangat yakin bahwa dananya diberikan kepada orang yang dapat dipercaya, dan dana tersebut dapat kembali tepat waktu 4. Perlunya meningkatkan kualitas pada administrative pembiayaan, hal ini dapat mempermudah dan mempercepat proses pembiayaan. 5. Dalam kendala psikis nasabah bank Perlu meningkatkan kualitas komunikasi dengan nasabah. Hal ini agar nasabah tidak menganggap commit to user 125
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bahwa bank adalah pengganggu yang dapat mengurangi keleluasaan nasabah dalam menjalankan usahanya, namun bank adalah rekan bisnis yang dapat diajak diskusi mengenai usaha tersebut.
commit to user
126