PROSEDUR CHECK IN PADA PERUSAHAAN PENERBANGAN PT. METRO BATAVIA AIRLINES. KERTAS KARYA
Dikerjakan O L E H
SURYATI TAMPUBOLON NIM : 062204034
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA PENDIDIKAN NON GELAR DALAM PROGRAM STUDI PARIWISATA MEDAN 2009
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
PROSEDUR CHECK IN PADA PERUSAHAAN PENERBANGAN PT. METRO BATAVIA AIRLINES.
DIAJUKAN OLEH : SURYATI TAMPUBOLON NIM : 062204034 Kertas Karya Ini Diajukan Kepada Panitia Ujian Program Pendidikan Non Gelar Fakultas Sastra USU, Medan. Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Diploma III Program Studi Pariwisata.
Pembimbing :
(Tetty Lisnawati, S.Sos)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA PENDIDIKAN NON GELAR DALAM PROGRAM STUDI PARIWISATA BIDANG KEAHLIAN USAHA WISATA MEDAN 2009 Disetujui Oleh : Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
PROGRAM DIPLOMA SASTRA DAN BUDAYA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
Medan,
Maret 2009
Program Studi Pariwisata Ketua,
Drs. Ridwan Azhar, M.Hum NIP.131124058
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
Pengesahan Diterima Oleh : Panitia Ujian Program Pendidikan Non Gelar Sastra Dan Budaya Fakultas Sastra USU, Medan, Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Diploma III Dalam Bidang Studi Pariwisata
Pada
:
Tanggal
:
Hari
:
Program Diploma Sastra dan Budaya Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Dekan
Drs. Syaifuddin, MA, Ph.D NIP.032098531 Panitia Ujian : No.
Nama 1.
Tetty Lisnawati, S.Sos
2. Dr.Asmyta Surbakti, M.Si 3. Drs. Ridwan Azhar, M.Hum
Tanda Tangan (Pembimbing) (Pembaca) (Ketua Program)
4. Drs. Mukhtar Madjid, S.Sos,SE.Par,MA (Sekretaris Program) Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan kasih setiaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya yang berjudul “Sistem Pelayanan Pada PT. Metro Batavia Medan”. Dalam menyelesaikan kertas karya ini tidak sedikit penulis mengalami banyak kendala, tetapi penulis bersyukur dan berterima kasih kepada banyak pihak yang selalu membantu dan memberi memotivasi sehingga kertas karya ini dapat terselesaikan. Untuk itu, dengan rasa haru dan bangga penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada : 1. Bapak Drs. Syaifuddin, M.A.,Ph.D. Dekan Fakultas Sastra USU, Medan. 2. Bapak Drs. Ridwan Azhar, M.Hum, Ketua Program Studi Diploma III Pariwisata USU, Medan. 3. Bapak Drs. Mukhtar Madjid, S.Sos., M.P.,AMP., selaku
sekretaris
Program Studi Diploma III Pariwisata USU, Medan 4. Ibu Tetty Lisnawati, S.Sos, selaku dosen pembibing yang telah memberikan bimbingan kepada penulis bagi kesempurnaan kertas karya ini. 5. Ibu Dr. Asmyta Surbakti, M.Si, selaku dosen pembaca yang telah memberikan koreksi dan perbaikan bagi kesempurnaan kertas karya ini. 6. Bapak Koko Sujatmoko, SE, selaku dosen wali penulis, yang memperhatikan dan membantu penulis selama masa perkuliahan. 7. Seluruh Dosen dan Staf pengajar jurusan pariwisata yang telah mendidik dan membimbing penulis selama masa perkuliahan. 8. Seluruh pekerja dan petugas PT. Metro Batavia Medan yang telah banyak membantu dan memberi pengetahuan bagi penulis selama riset dan PKL.
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
9. Terkhusus
bagi orang-orang
yang paling
kusayangi, Bapak (E.
Tampubolon), Mama(R.Simbolon), Kakak Hotmauli, Bang Hermantoni, Bang Frengki, Bang Jefri dan adek ku Rudi yang paling ku sayang. Aku ucapkan banyak trima kasih , Tuhan Yesus memberkati kita semua. 10. Buat sahabatku Florence “GOD BELSS YOU FREN”, Dewi,friska dan teman-teman UW 06 yang sulit untuk kusebutkan satu per satu ku . 11. Buat tante anaQ yang amat baik kepada ku dan tak lupa kak dina yang slalu menyemangati ku.”JESUS LOVE U ALL” Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam kertas karya ini, baik dari segi penulisan maupun isinya. Karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan kertas karya ini. Akhir kata, penulis mengharapkan semoga kertas karya ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Medan, 2 Juli 2009 Penulis
Suryati Tampubolon Nim 062204034
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i DAFTAR ISI
............................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vii ABSTRAKSI
BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul ..................................................................... 1 1.2
Rumusan Masalah ............................................................................. 2
1.3
Tujuan Penulisan ............................................................................. 3
1.4
Metode Penelitian
1.5
Sistematika Penulisan ........................................................................ 4
........................................................................ 4
BAB II : URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Pariwisata .......................................................................... 6 2.2 Pengertian Industri Pariwisata ............................................................. 8 2.3 Sarana dan Prasarana Kepariwisataan
......................................... 10
2.3.1 Sarana kepariwisataan
................................................... 10
2.3.2 Prasarana kepariwisataan
................................................... 11
2.4 Pengertian Produk Indusrti Pariwisata ............................................... 13 2.5 Motif bersenang- senang atau Tamasya
......................................... 15
2.6 Transportasi Pariwisata………………
......................................... 17
2.6.1 IATA ...................................................... ................................... 18 2.6.2 ICAO ……………………………….. ........................................ 18
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
BAB III : TINJAUAN UMUM TENTANG PT.METRO BATAVIA AIRLINES 3.1 Sejarah Singkat PT.Metro Batavia Perwakilan Medan ........................ 21 3.2 Stuktur Organisasi PT.Metro Batavia Airlines .................................... 23 3.3 Ruang Lingkup kerja di Polonia ...................................................... 28 3.3.1 Cargo ………………….. ....................................................... 29 3.3.2 Catering………………… ....................................................... 29 3.3.3 Operasi Lapangan……….. ....................................................... 29 3.4 Jenis Produk yang di pasarkan…….. ................................................. 30 3.5 Gambar Bagan Organisasi……… ...................................................... 33
BAB IV : PROSEDUR CHECK IN PADA PERUSAHAAN PENERBANGAN PT.METRO BATAVIA AIRLINES MEDAN. 4.1 Hal- hal yang perlu di persiapkan petugas check in .............................36 4.2 Pelayanan Check in
....................................................................38
4.2.1 Pelayanan check in penumpang ............................................... 39 4.2.2
Pelayanan check in bagasi ...................................................... 42
4.3 Proses pelaksanaan check in…
............................................. 45
4.3.1 Proses pelaksanaan check in penumpang ........................................ 45 4.3.2 Proses pelaksanaan check in bagasi ............................................ 47 4.4 Prosedur check dan boarding…………………………. ...................... 49 4.4.1 Prosedur Check in (Waktu lapor penumpang) ........................... 49 4.4.2 Penanganan seat penumpang check in ....................................... 49 4.4.3 Prosedur Boarding Pass…………. ............................................ 50 4.5 Proses Embarkation/Disembarkation ………….. ............................. 51 4.5.1 Proses Embarkation…………………………............................. 51
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
4.5.2 Proses Disembarkation………………………….. ........................ 52 4.6 Masalah yang dihadapi pada saat check in…………….. ....................... 54 4.7 Keterlambatan Pesawat……………………………. ............................. 56 4.8 Hubungan kerjadengan Perusahaan lain…………….. .......................... 57
BAB V : PENUTUP 5.1. Kesimpulan ...................................................................................... 59 DAFTAR ISITILAH DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
DAFTAR GAMBAR
3.5 Gambar Bagan Organisasi PT.Metro Batavia Air Medan ....................... 33
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
ABSTRAKSI Perkembangan bisnis kepariwisataan di Indonesia khususnya daerah Sumatera Utara tidak terlepas dari peran serta berbagai sektor usaha, terutama sektor transportasi, karena transportasi berperan penting dan berdampak langsung di dunia kepariwisataan dalam mengantarkan wisatawan ke Daerah Tujuan Wisata. Abad ini pesawat terbang merupakan salah satu alat transportasi yang banyak diminati oleh wisatawan terutama wisatawan mancanegara. Wisatawan memilih transportasi udara karena memiliki kelebihan dibandingkan jenis transportasi lainnya. Selain dari segi waktu yang relatif singkat dan tingkat kenyamanan yang cukup bervariasi, transportasi juga memberikan suatu pelayanan yang memuaskan bagi penumpang, sehingga penumpang merasa betah dan nyaman di dalam melakukan perjalanan. PT.Metro Batavia Air sebagai salah satu perusahaan penerbangan komersial yang bergerak di bidang transportasi udara yang terbesar di Indonesia, berupaya untuk meningkatkan jumlah penumpang dengan meningkatkan mutu pelayanannya kepada konsumen sehingga masyarakat tertarik untuk menggunakan jasa transportasi udara milik PT. Metro Batavia Air.
Keywords : Pelayanan, Penumpang, Wisatawan, Prosedur check in, Reservasi.
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul. Perkembangan kepariwisataan di Sumatera Utara yang diikuti dengan kemajuan teknologi bidang penerbangan, khususnya di Sumatera Utara sehingga setiap perusahaan penerbangan saling berlomba untuk menarik konsumen jasa angkutan termasuk PT Metro Batavia Airlines Medan. Kepariwisataan Indonesia sangatlah penting memperhatikan kondisi pengangkutan, misalnya : angkutan darat, laut dan udara. Sebab angkutan sangat berperan dalam mendukung industri pariwisata. Transportasi yang lancar akan memudahkan peran wisatawan untuk mengadakan perjalanan. Industri transportasi saat ini sangat mengalami perkembangan yang pesat dengan
berkembangnya
teknologi
informasi
yang
canggih.
Perusahaan
penerbangan PT Metro Batavia Medan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penjualan jasa, yakni jasa pengangkutan PT. Metro Batavia yang lebih dikenal dengan sebutan BATAVIA AIR khususnya di Perwakilan Medan berada di wilayah pemasaran yang luas. Dikarenakan banyak rute penerbangan yang melayani keberanagkatan dari Medan – Jakarta, Medan – Batam, Medan – Padang atau sebaliknya. Wilayah ini juga memilki beberapa competitor diantaranya seperti Garuda Indonesia, Lion Air, Mandala Airlines, Sriwijaya Air yang beroperasi diwilayah tersebut.Sebagai salah satu perusahaan penerbangan nasional yang memiliki jaringan yang cukup luas di seluruh
nusantara dan berperan penting dalam
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
mendukung serta memperlancar arus penerbangan antar propinsi dan juga mampu untuk meningkatkan arus kunjungan kedatangan wisatawan baik domestic maupun internasional. PT Metro Batavia Airlines Medan yang diresmikan pada tanggal 5 Januari 2002 berusaha dalam memberikan pelayanan yang baik dengan menggunakan system teknologi informasi kepada pengguna jasa transportasi udara baik dalam penjualan ticket/tempat duduk dalam pesawat udara. Untuk meningkatkan pelayanan, pihak PT Metro Batavia Airlines Medan telah menggunakan system komputerisasi dalam melayani check in dan boarding pass. PT Metro Batavia Airlines
Medan berusaha keras agar memberikan pelayanan sebaik-baiknya,
walaupun masih menghadapi kendala seperti: system computer down. Dengan demikian pihak PT Metro Batavia Airlines Medan berusaha meminimalkan masalah ini dengan cara manual, apabila terjadi hal tersebut. Sesuai dengan kenyataan di atas, maka penulis tertarik untuk membahas masalah ini dalam kertas karya. Penulis mencoba untuk menerapkan ilmu yang di peroleh selama perkuliahan dan ditambah dengan pengalaman selama praktek kerja lapangan di PT Metro Batavia Airlines Medan.
1.2 PEMBATASAN MASALAH. Adapun pembatasan masalah yang dimaksudkan adalah untuk meluruskan arah,maksud dan tujuan dalam penulisan kertas karya ini. Penulis mencoba untuk
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
yang ada, dengan harapan semoga nantinya kertas karya ini dapat menjadi menjadi panduan baik pengguna jasa angkutan udara mengenai hak dan kewajiban serta prosedurnya.
1.3 Tujuan penelitian. Adapun tujuan penulisan adalah: 1. Untuk mengetahui prosedur check in dan boarding pass. 2. Mendeskripsikan permasalahan yang di hadapi petugas dan pemecahan masalah pada saat check in. 3. Untuk memberikan masukan dan gambaran kepada instansi terkait akan arti pentingnya peranan penanganan penumpang dan barang dalam memperlancar arus kedatangan pengguna jasa angkutan udara. 4. Sebagai bahan perbandingan antara ilmu yang penulis peroleh selama perkuliahan dan kenyataan yang penulis hadapi ketika melakukan peninjauan lapangan. 5. Sebagai salah satu kelengkapan akademis untuk meraih gelar Ahli Madya Pariwisata Program Diploma III Pariwisata Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.
1.4 Metode Penelitian.
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
Dalam menyusun kertas karya ini penulis mengumpulkan data dengan dua cara yaitu: 1. Studi Kepustakaan (library research). Penulis melakukan pengumpulan data /teori dengan membaca buku –buku perkuliahan dan bahan yang yang berkaitan dengan masalah yang penulis hadapi serta buku panduan yang dimiliki dalam penyusunan kertas karya ini. 2. Studi lapangan (field research). Disamping mendapat resensi dari bahan-bahan perpustakaan, penulis juga melakukan riset langsung serta melakukan interview (wawancara) dengan pihak yang terkait selama praktek kerja lapangan di PT Metro Batavia Airlines Medan.
1.5 Sistematika Penulisan. Dalam menyusun kertas karya ini,penulis memilih judul ”Prosedur check in pada Perusahaan Penerbangan PT Metro Batavia Airlines Medan” Adapun sistematika yang dibahas dalam kertas karya ini adalah sebagai berikut : BAB I.
: PENDAHULUAN Merupakan bab yang memuat tentang alasan pemilihan judul, batasan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II
: URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
Mencakup
uraian
teoritis
tentang
pengertian
pariwisata,
pembahasan pariwisata, pengertian kepariwisataan, sarana dan prasarana kepariwisataan, produk industri pariwisata, motif perjalanan
wisatawan,
jenis
dan
macam
pariwisata
serta
transportasi pariwisata. BAB III
: TINJAUAN UMUM TENTANG PT. METRO BATAVIA AIRLINES MEDAN. Berisikan tentang sejarah singakat PT. Metro Batavia Airlines Medan, struktur organisasi, dan ruang lingkup kerja di Bandara Polonia Medan.
BAB IV
:
PROSEDUR
PENERBANGAN
CHECK PT.
IN
METRO
PADA
PERUSAHAAN
BATAVIA
AIRLINES
MEDAN” Dalam
penulisannya
memuat
tentang
hal-hal
yang
perlu
dipersiapkan petugas check in, pelayanan check in, proses pelaksanaan check in, dan masalah yang dihadapi selama proses check in, keterlambatan pesawat serta hubungan kerja penanganan penumpang dengan departemen lain. BAB V
: PENUTUP Bab ini berisi rangkuman dari keseluruhan isi kertas karya ini yang berupa
kesimpulan.
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN 2.1 Pengertian Pariwisata Istilah kata pariwisata secara etimologi berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri dari dua suku kara ”pari” yang berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar atau berkeliling, dan ”wisata” yang berarti perjalanan atau berpergian. Secara garis besarnya maka dapat kita artikan bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan berkali-kali dari satu tempat ke tempat yang lain. Sesuai dengan perkembangannya maka para ahli juga memberikan batasan atau defenisi pariwisata tersebut. Banyak para ahli pariwisata memberikan pengertian ilmu pariwisata dan defenisi pariwisata yang berbeda-beda, tetapi dari kesemuanya dari defenisi itu hampir mempunyai tujuan yang sama.berikut ini beberapa pendapat para ahli tentang defenisi pariwisata : 1. Menurut Hunzieker dan K.Krapf (Yoeti, 1996 : 5) dari Swiss, pengertian ilmu pariwisata itu adalah : suatu ilmu yang mempelajari tentang keseluruhan dari pada gejala-gejala yang di timbulkan oleh perjalanan dan pendiaman orang-orang asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan pendiaman itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktivitas yang bersifat sementara. 2. Menurut E.Guyer Frueler, (Yoeti, 1996 : 5) pariwisata dalam arti modern merupakan fenomena dari jaman sekarang yang berdasarkan atas kebutuhan,kesehatan dan pergantian hawa, penilaian yang sadar dan bahkan cinta Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
terhadap keindahan alam, dan pada khususnya disebabkan oleh berkembangnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas masyarakat sebagai hasil perkembangan, perniagaan, industri, serta penyempurnaan alat-alat pengangkutan. 3. Menurut Herman V. Schulalard (Siringoringo, 2002 : 2) “pariwisata “ adalah keseluruhan kegiatan yang berhubungan dengan masuk, tinggal
dan
pergerakan penduduk asing di dalam atau di luar suatu negara kota atau wilayah tertentu. 4. Menurut Prof.Salah Wahab, (Yoeti, 1996 : 8) dalam bukunya yang berjudul An Introduction On Tourism Theory mengembangkan bahwabatasan pariwisata
dengan berdasarkan pemikirannya yang terdiri dari tiga unsure yaitu
manusia (man), yaitu orang yang melakukan perjalanan pariwisata,ruang space), yaitu waktu yang digunakan selama dalam perjalanan dan tinggal di daerah tujuan wisata. Salah Wahab merumuskan pengertian pariwisata adalah suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang didapat pelayanan secara bergantian diantara orang-orang dalam suatu negara itu sendiri (di luarnegri, meliputi pendiaman orang-orang dari daerah lain) untuk sementara waktu dalam mencari kepuasan yang beranekaragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya dimana dia memperoleh pekerjaan tetap. Berdasarkan perngertian diatas, maka pariwisata secara lengkap dapat didefenisikan sebagai berikut : ”Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ketempat lain dengan maksud bukan untuk berusaha, bisnis atau mencari nafkah Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
di tempat yang di kunjunginya tetapi semata-mata untukmenikmati perjalanan tersebut”.
2.2 Pengertian Industi Pariwisata Industri pariwisata adalah kumpulan dari berbagai macam perusahaan yang secara bersama-sama menghasilkan barang dan jasa (goods and service) yang dibutuhkan oleh wisatawan pada khususnya dan traveller pada umumnya selama mereka melakukan perjalanan dari tempat asal ke arah tujuannya. Berdasarkan ahli kepariwistaan luar negri mengatakan memberikan batasan yang bervariasi tentang industri pariwisata, tetapi walaupun demikian terdapat suatu persamaan bahwa perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa terdiri dari bermacam-macam perusahaan bahkan dikatakan berbeda baik besarnya,
fungsinya, bentuk organisasinya maupun lokasinya atau tempat
kedudukannya. W.Hunzieker dari Bern University, memberikan rumusan tentang industri pariwisata sebagai berikut : tourism enterprises are all business entities which by combining various means of production, provide good and services of a specially tourist nature. Yoeti (1996 : 115) ”Industri pariwisata adalah usaha yang menggabungkan bermacam-macam produksi yang menyediakan barang dan jasa khususnya kepada wisatawan.”
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
Pengertian Industri pariwisata akan lebih jelas bila kita mempelajari jasa atau produk yang dihasilkan atau pelayanan yang diharapkan wisatawan ketika dalam perjalanan. Cara ini akan terlihat ketika wisatawan sebagai konsumen memerlukan pelayanan (service) tertentu. Pendekatan ini beranggapan bahwa produk dari indusrti adalah semua jasa yang diberikan oleh macam-macam perusahaan, ketika wisatawan meninggalkan tempat tinggalnya sampai ke daerah tujuan wisata yang menjadi pilihannya, dan sampai kembali kerumah tempat tinggalnya. Dapat dibayangkan betapa banyaknya jasa yang di perlukan wisatawan. Bila melakukan perjalanan wisata. Jasa yang di gunakan tidak hanya dari satu perusahaan saja tetapi juga dihasilkan oleh perusahaan lain yang berbeda fungsi dan proses pemberian pelayanannya. Kalau dapat disimpulkan ,yang termasuk dalam industri pariwisata utama adalah sebagai berikut : 1. Travel Agent dan Tour Operator. 2. Perusahaan Pengangkutan. 3. Akomodasi Perhotelan. 4. Bar dan Restaurant. 5. Local Tour Operator/Guide. 6. Toko Cendramata 7. Money changer. 8. Entertainment.
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
Serangkaian industri pariwisata /perusahaan tersabut diatas menghasilkan produk yang berbeda, sehingga produk pariwisata merupakan suatu package baik perjalanan yang diurus sendiri (independent tour) atau di urus oleh tour operator dalam suaru packages dengan itinerary yang telah di persiapkan terlebih dahulu.
2.3 Sarana dan Prasarana Kepariwisataan. 2.3.1 Sarana Kepariwisataan Adapun yang di maksud dengan arena kepariwisataan adalah perusahaanperusahaan yang memberikan pelayanan kepada wisatawan baik secara langsung maupun tidak langsung dan kehidupan banyak bergantung pada kedatangan wisatawan. Kita dapat membagi atas tiga bagian yang penting sarana kepariwisataan, yaitu : 1. Sarana pokok Kepariwisataan (main tourism suprasttuction), yaitu perusahaan yang hidup dan kehidupannya sangat tergantung kepada arus kedatangan orang yang melakukan kedatangangan orang yang melakukan perjalanan wisata.Yang termasuk kedalam kelompok ini adalah : Travel Agent dan Tour Operator, Hotel Bar dan Restoran, Perusahaan Transportasi, Objek dan Antraksi Wisata. 2. Sarana pelengkap kepariwisataan (Supplementing Tourism Suprastructure) yaitu perusahaan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas untuk rekreasi
yang
fungsinya
tidak
hanya
melengkapi
sarana
pokok
kepariwisataan, tetapi yang terpenting adalah untuk membuat agar para Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
wisatawan dapat lebih lama tinggal pada suatu daerah tujuan wisata. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah : sarana olah raga seperti lapangan tennis, golf, kolam renang, daerah perburuan, berlayar dan selancar. 3. Sarana penunjang kepariwisataan, (supporting tourism suprastructure), yaitu perusahaan yang menunjang sarana pelengkap dan sarana pokok dan tidak hanya berfungsi untuk membuat wisatawan lebih lama tinggal tetapi fungsi yang paling penting adalah agar wisatawan lebih banyak mengeluarkan atau membelanjakan uangnya ditempat yang dikunjunginya,yang termasuk dalam kelompok ini adalah Night Club, Karoke, Bar dan Casino. 2.3.2 Prasarana Kepariwisataan(Tourism Infrastructure). Prasarana (infrastructure) adalah semua yang dapat memungkinkan proses penyelenggaraan kepariwisataan agar dapat berjalan dengan lancar sedemikian rupa sehingga memudahkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Menurut Lothat A Krect dalam bukunya international tourism, membagi prasarana dalam dua bagian penting, yaitu: 1. Prasarana perekonomian yang terdiri dari -
Pengangkutan/Transportasi, yaitu transportasi laut, darat dan udara.
-
Prasarana komunikasi
-
Prasarana utilities, seperti listrik, air bersih dan lain-lain.
-
Prasarana system perbankan:
2. Prasarana Sosial. -
Sistem Pendidikan
-
Pelayanan Kesehatan
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
-
Pelayanan keamanan.
-
Petugas yang langsung terlibat dalam pelayanan wisatawan.
Wahab juga membagi prasarana ke dalam tiga kelompok besar, yaitu: 1. Prasarana umum ( general infrastructure) yaitu prasarana yang menyangkut kebutuhan umum seperti air bersih, listrik, jalanraya, pelabuhan, terminal dan sebagainya. 2. Prasarana kebutuhan masarakat banyak (basic need of civilzed life) yaitu prasarana yang menyangkut kebutuhan masarakat banyak:rumah sakit, bank, kantor pos, pompa bensin, kantor polisi, money changer dan sebagainya. 3. Prasarana kepariwisataan (Tourism Infrastructure), yaitu prasarana yang menyangkut dalam bidang kepariwisataan.
2.4 Pengertian Produk Industri Pariwisata. Setelah kita mengetahui produk pariwisata dan industri pariwisata, maka selanjutnya kita akan membahas pengertian
produk industri pariwisata.
Pengertian produk industri pariwisata secara umum adalah keseluruhan pelayanan yang diterima oleh wisatawan sejak ia meninggalkan tempat tinggalnya sampai ditempat tujuan wisata dan kembali ketempat asalnya. Beberapa perusahaan yang bergerak dalam industri pariwisata adalah: Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
1. Biro Perjalanan Wisata, merupakan perusahaan yang menjual paket wisata dan agen perjalanan yang mengurus keperluan wisatawan serta memberikan infotmasi yang berhubungan dengan perjalanan. 2. Perusahaan Angkutan Wisata, adalah perusahaan yang memberikan pelayanan jasa apengangkutan bagi wisatawan baik melalui darat, laut maupun udara, mulai dari saat berangkat hingga kembali ketempat tujuan semula. 3. Akomodasi,
merupakan
perusahaan
yang
menyediakan
jasa
penginapan kepada wisatawan selama melakukan perjalanan di daerah objek wisata. 4. Bar dan Restoran, adalah perusahaan yang menyediakan pelayanan makanan dan minuman bagi wisatawan selama berada di daerah wisatawan. 5. Cendramata dan handicraft, adalah perusahaan yang menyediakan barang –barang berupa kerajinan tangan yang dapat menjadi kenangan-kenangan bagi wisatawan. Perusahaan - perusahaan yang disebut diatas adalah perusahaan yang langsung, artinya bilamana seseorang berpergian sebagai wisatawan
maka
minimal ia akan membutuhkan jasa-jasa perusahaan di atas. Di samping itu kita mengenal jasa-jasa perusahaan yang tidak langsung seperti kantor pos, bank, perusahaan air minum dan sebagainya. Adapun yang menjadi cirri-ciridari suatu produk industri pariwisata adalah: 1. Pada umumnya peranan perantara tidak di butuhkan karena proses produksi terjadi pada saat bersamaan dengan konsumsi. Satu-satunya Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
perantara yang merupakan saluran penjualan jasa-jasa industri pariwisata hanyalah travel agent atau tour operator saja. 2. Hasil atau produk industri pariwisata itu tidak mempunyai standard atau ukuran yang objektif, seperti halnya industri
barang lainnya yang
mempunyai ukuran standard. Disini hanya memakai patokan bagus, jelek atau puas dan tidaknya orang di beri pelayanan. 3. Permintaan terhadap hasil atau produk industri pariwisata tidak tetap dan sangat di pengaruhi oleh faktor-faktor non ekonomis. a. Calon konsumen tidak dapat mecoba atau mencicipi produk yang dibelinya. Dia hanya dapat melihat dari brosur, slides atau film yang kusus dibuat untuk itu. b. Hasil atau produk pariwisata itu banyak tergantung pada manusia dan sedikit sekali yang di gantikan dengan mesin.
2.5 Motif perjalanan wisatawan. Perjalanan wisatawan mempunyai berbagai macam motif dan dengan tujuan tertentu pula.
Perbedaan motif-motif
tersebut menyebutkan berbagai
macam atau jenis pariwisata yang dapat di bedakan dalam beberapa jenis, antara lain: 1. Pariwisata untuk menikmati perjalanan (pleasure toursm) Bentuk pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang meninggalkan tempat itnggalnya, yaitu untuk keperluan berlibur, mencari udara segar, menikmati keindahaan alam, medapatkan ketenangan dan kedamaian di daerah luar kota seperti menikmati objek agrowisata, dan lain sebagainya Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
2. Pariwisata untuk rekreasi (recreation tourism) Pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yagn menghendaki pemanfaatan hari-hari liburnya untuk istrahat dan memulihkan kembali kesegaran jasmani dan rohani serta ingin menyegarkan keletihan dan kelelahannya. Bentuk kegiatan pariwisata yang cocok untuk ini adalah pariwisata agrowisata, berwisata kedaerah pegunungan dan tempat yang jauh dari kebisingan kota. 3. Pariwisata Kebudayaan (Culture Tourism). Pariwisata ini ditandai dengan adanya rangkaian motivasi seperti keiinginan untuk mempelajari adat-istiadat, untuk mengunjungi monumen bersejarah dan pusat kesenian dan lain sebagainya. 4. Pariwisata Olahraga (Sport Tourism) Kegiatan pariwisata ini bertujuan untuk melihat dan menyaksikan suatu pesta /event olahraga di suatu negara seperti penyelenggaraan olympiade, sepak bola dunia dan lain-lain. 5. Pariwisata untuk Urusan Usaha (Business Tourism). Yaitu jenis pariwisata dimana pengunjung yang datang untuk tujuan dinas, usaha dagang atau yang berhubungan dengan pekerjaannya. 6. Pariwisata untuk tujuan konfrensi (convention tourism) kegiatan pariwisata dimana rangkaian motif perjalanan tersebut adalah untuk
tujuan kongres,
seminar,
convention,
symposium
musawarah kerja.
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
maupun
7. Pariwisata untuk tujuan keagamaan (religion tourism) Kegiatan pariwista ini dilakukan untuk menyasikan atau mengadakan upacara-upacara keagamaan seperti ibadah haji dan umroh ke tanah suci mekah bagi umat islam, Ziarah ke Jerusalem (Israel) bagi umat Kristen, upacara agama hindu di bali dan lain sebagainya.
2.6 Transportasi Pariwisata Secara sederhana transportasi di defenisikan sebagai penjelasan dari suatu tempat ke tempat lain
dengan menggunakan suatu alat. Kegiatan transportasi
dilakukan seiring dengan keinginan manusia untuk memenuhi kepentingannya dan kebutuhan hidupnya. Sebagai makluk yang berfikir, manusia berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan menggunakan sarana transportasi yang baik didalam hal ini yang mengakibatkan transportasi berkembang sesuai dengan kebutuhan manusia dan perkembangan teknologi. Transportasi dalam kepariwisataan sangat penting kedudukannya sehingga jika transportasi ini melemah atau tidak dapat terpenuhi maka kelancaran mobilitas wisatawan pun akan terlambat yang menyebabkan kepariwisataan tidak akan maju dan berkembang.
Transportasi dalam kepariwisataan terbagi atas tiga macam, yaitu:
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
1. Transportasi udara, yang terdiri dari dua bagian, yaitu : - International Flight (penerbangan luar negri) - Domestic Flight (penerbangan dalam negri) 2. Transportasi laut, pelayanan kapal Ferry, pesiar ( cruise,dll) 3. Transportasi darat, menggunakan sepeda, sepedamotor, taksi, bus, mobil, kereta api, dan lain sebagainya. Oleh karena transportasi udara merupakan sarana yang paling efisien, maka tidak heran bila persentase penggunaan jasa angkutan pariwisata untuk jarak jauh sangat tunggi memilih untuk menggunakan jasa angkutan udara sebagai sarana transportasinya. Bila kita adakan sedikit analisa secara umum, hubungan antara pariwisata dan transportasi, maka secara kualitif maka kita dapat mengasumsikan bahwa pariwisata tidak dapat berkembang tanpla tersedia sarana transportasi khusunya pengangkuatan melalui udara. Ada 2 (dua) organisasi di dunia yang mengatur masalah transportasi udara, yaitu : •
IATA (International Air Transport Associatoin)
•
ICAO(International civil Aviation Organization)
2.6.1 IATA (International Air Transport Associatoin)
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
Yaitu sebuah organisasi yang mengatur mengenai keseragaman tarif dalam memberikan service dan fasilitas kepada penumpang, membuat peraturan dan yang berkenaan dengan penumpang tersebut. 2.6.2 ICAO(International civil Aviation Organization) Yaitu organisasi yang berada dibawah pengawasan PBB yang mengatur mengenai fasilitas Bandara Udara (Airport), perlengkapannya, ketentuan layak terbang dan pengaturan-peraturan keselamatan dalam penerbangan. Adapun maksud dan tujuan di bentuknya organisasi ini tidak lain adalah: 1. Untuk memajukan pengangkutan udara yang aman, teratur, ekonomis, dan untuk memlihara perniagaan udara dan mempelajari masalah yang berhubungan dengan itu. 2. Sebagai alat untuk bekerjasama bagi perusahaan-parusahaan pengangkutan udara baik yang berkecimpung langsung maupun tidak langsung di dalam pelayanan pengangkutan international. Semua perusahaan penerbangan yang menjadi anggota dari IATA harus mengikut peraturan lainnya. Biasanya tarif penerbangan udara di tetapkan seragam untuk maskapai penerbangan pada suatu rute yang sama, tetapi tarif akan berbeda-beda di atas tarif standar yang telah disetujui bersama. Diantara banyak tarif yang kita kenal ke dalam dunia penerbangan, yang terpenting adalah : 1. Normal Fare
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
Yaitu tarif biasa yang merupakan standar, baik untuk kelas utama maupun kelas ekonomi. Normal fare merupakan biaya angkutan udara yang resmi dan tercantup dalam air passenger tarif dimana harganya berlaku untuk satu periode tertentu dan bila ada perubahan akan di umumkan secara resmi melalui saluran-saluran yang lazim di gunakan untuk itu. 2. Special Fare Yaitu tarif perjalanan atau biaya angkutan udara yang oleh karena adanya ketentuan-ketentuan khusus yang berlaku (atas kebijaksanaan airlines yang bersangkutan) di perhitungkan menjadi lebih rendah dari tariff nominal.Adanya special fare ini merupakan suatu Prie Policy dari airlines yang bersangkutan untuk dapat menarik lebih banyak penumpang yang menggunakan sebanyak mungkin fasilitas airlines tersebut untuk berpergian.umumnya hanya di berikan untuk kelas ekonomi saja
dan
jangaka waktu; berlakunya juga di batasi, ada dua minggu, tiga minggu, satu bulan bahkan sampai tiga bulan.
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PT. METRO BATAVIA AIRLINES 3.1
Sejarah Singkat PT. Metro Batavia Airlines Perwakilan Medan PT. Metro Batavia Airlines yang lebih akrab disebut Batavia Air
merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang jasa penerbangan. Perusahaan ini beroperasi secara resmi pada tanggal 5 Januari 2002, namun ijin Dirjen Perhubungan Udara, Departemen Perhubungan sudah ada sejak tanggal 26 November 2001. Misi PT. Metro Batavia Airlines adalah berusaha untuk selalu mengutamakan
keselamatan
penerbangan
dengan
menjalankan
kegiatan
perusahaan secara efektif dan efisien dengan mengoktimalkan penggunaan biaya dalam mencapai nilai menguntungkan bagi pelangganl. Slogan dari PT. Metro Batavia Airlines Adalah Trust Us To Fly.
PT. Metro Batavia saat ini
empekerjakan 150 Pilot, 231 Pramugarai dan tenaga-tenaga professional lain Batavia Airlines. Batavia Airlines mempunyai konsep Low Cost Carrier (LCC) yaitu konsisten sebagai masakapai berkonsep murah sehingga terjangkau oleh masyarakat. Pangsa pasar dari awal berdirinya PT. Metro Batavia Airlines adalah masyarakat ekonomi menengah kebawah. Komitmen untuk memberikan pelayanan jasa penerbangan bagi masayarakat tidak sekedar berorientasi pada profit oriented, namun juga sebagai upaya untuk melayani masyarakat dari bebagai strata sosial.
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
Dalam melakukan strategi pemasarannya,
Batavia Airlines tidak
menggunakan promosi besar-besaran. Perusahaan ini menyadari bahwa hal yang terpenting dari bisnis jasa penerbangan adalah memberikan pelayanan yang maksimal bagi para pengguna jasa. Apabila pengguna jasa merasa puas menggunakan pesawat Batavia Airlines, maka pengguna jasa penerbangan akan kembali memilih Batavia Airlines sebagai alternatif utama penyelenggaraan penerbangan 1. Boeing 737-200 Adv 2. Boeing 737-300 Adv 3. Boeing 737-400 Adv 4. Airbus A-319 5. Airbus A-320 Batavia Airlines melayani 29 route penerbangan domestic dan 2 penerbangan internasional. Batavia Airlines mengoperasikan 98 penerbangan setiap harinya dan melayani 45 tujuan di seluruh Indonesia, Guangzhou, Kuching. Guna meningkatkan pelayanannya, Batavia Airlines akan selalu meningkatkan jumlah armadanya dan pelayanan untuk menjamin kenyamanan penumpang. Kemudahan yang diberikan kepada pelanggan Batavia Air juga diwujudkan dengan dibangunnya website Batavia Airlines yang beralamatkan di www.bataviaair.co.id. Website tersebut dapat memudahkan pengguna jasa penerbangan untuk dapat memesan tiket secara on-line melalui: (http://www.sinarharapan.co.id/ceo/2003/0707/ceo1.html).
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
3.2
Struktur Organisasi PT. Metro Batavia Airlines Medan dan tugastugasnya. Organisasi merupakan suatu hal yang penting dalam mengatur manajemen
kepemimpinan, kinerja maupun administrasi. PT. Metro Batavia Airlines merupakan perusahaan yang memiliki perwakilan-perwakilan di beberapa daerah di Indonesia. Kantor pusat PT. Metro Batavia Airlines berada di Jakarta pusat. Presiden Direktur PT. Metro Batavia Airlines adalah Yudiawan Tansari. Secara
Organisatoris,
Perwakilan-perwakilan
daerah
senantiasa
mengadakan kontak setiap harinya dengan PT. Metro Batavia Pusat. Koordinasi yang menyeluruh antara pusat dan perwakilan di berbagai daerah tetap terjaga sebagai upaya untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat dalam menggunakan jasa penerbangan. Setiap perwakilan PT. Metro Batavia Airlines di daerah memiliki struktur organisasi sendiri yang disesuaikan dengan daerah lain. Struktur Organisasi PT. Metro Batavia Airlines khususnya perwakilan Medan mempunyai struktur lini. Setiap bagian mempunyai garis kepemimpinan tersendiri sehingga memperjelas sistem pertanggung jawaban antar bagian. Keseluruhan bagian tersebut mempunyai tanggung jawab dan wewenang tersendiri sebagai konsekuensi pada bidang yang diposisikan kepadanya. Job Specification untuk masing-masing bagian adalah sebagai berikut:
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
A. Kepala Perwakilan (District manager) Berfungsi sebagai Controller pada kegiatan perusahaan dan bertanggung jawab penuh atas semua kejadian baik yang akan dilaksanakan maupun yang telah dilaksanakan oleh perusahaan, terutama di kantor perwakilan. Tugasnya adalah: a) Sebagai
Pimpinan
perusahaan,menguasai
seluruh
kegiatan
perusahaan dan juga melaksanakan peratuaran-peraturan yang telah di tetapkan kantor pusat Batavia di Jakarta seperti membuat rencana perusahaan terpadu (coorperate plan). b) Mengadakan kerjasama dengan perusahaan swasta, instansi pemerintah dan seluruh mitra Batavia. c) Mengadakan pertemuan dengan pimpinan perhubungan udara yang ada di medan. d) Memperhatikan kesejahteraan seluruh karyawan menurut peraturan yang berlaku di perusahaan Batavia. B. Accounting Berfungsi untuk membantu dalam melaksanakan tugas rutin di bidang penerimaan dan pengeluaran uang
serta Bertanggung jawab atas pengaturan
keuangan perusahaan dan merangkum semua bentuk transaksi perusahaan . Tugasnya adalah:
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
a) Meneriama /menyimpan dan mengeluarkan uang yang ada di petty cash
setelah di cek dan disetujui
aparat yang di tunjuk dan
berwewenang. b) Mencatat mutasi cash melalui petyy cash dari bank secara harian. c) Bertanggung jawab atas keselamatan seluruh bukti cash bank. d) Melaporkan posisi saldo cash secara harian /mingguan ke Distric Manager melalui Accounting section. e) Mencocokan pembuktian saldo yang ada di rekening Koran yang di terima setiap bulan. C. Kasir Passengger Bertugas menerima pembayaran penjualan tiket passenger untuk
di
pertanggungjawabkan ke bagian accounting. D. Kasir Agent Bertugas menerima deposit agent, pembayaran laporan agent cargo serta menerima pembayaran penjualan tiket sub agent untuk dipertanggungjawabkan ke bagian accounting E. Entry Data (E. D. P) Bertugas memasukkan hasil penjualan berupa distribusi tiket, cargo, bagasi lebih, kedalam sistem laporan.
F. Chief of Reservation & Tikcketing. Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
Berfungsi melaksanakan strategi penjualan sekaligus memonitorinya serta bertanggung jawab atas seat available yang harus dijual dan mengontrol reservasi dan tiketing yang telah dilakukan. Tugasnya adalah: a) Mendiskusikan rencana berjalandan strategi penjualan drngan atsan dalam meningkatkan penjualan untuk menyelesaikan penjualan. b) Menyusun statistik penjualan c) Memproses harga diskon dan insentitif (kemudahan) d) Melayani permintaan grup dan melayani harga diskon. e) Membagi barang-barang souvenir kepada perorangan dan agen. f) Menghadiri pertemuan dan seminar yang berhubungan dengan kegiatan penjualan. g) Menyelesaikan complain dan masalah yang berhubungan dengan penjualan. G. Reservation Bertugas melakukan reservasi (pemesanan) dari Customer untuk dimasukkan kedalam sistem reservasi. H. Ticketing Bertugas melakukan proses issued ticket (cetak tiket) stelah melakukan tahap reservasi J. I.T ( Informatika Teknologi)
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
Bertugas melihat kondisi jaringan dari kantor kota, airport, dan travel agent. H. Station Manager Penanggung jawab operasional di airport untuk dipertanggung jawabkan kepada kepala perwakilan. I.
Sales Airport Bertugas melayani penjualan tiket di bandara
J. Pasasi Bertugas Melayani penumpang Chek in dan Boarding di bandara H. F.O.O Bagian yang bertugas melakukan perhitungan-perhitungan baik berupa muatan penumpang ataupun barang guna menjaga keseimbangan pesawat. I. Tehnik Bagian yang bertanggung jawab terhadap kondisi fisik pesawat terutama mesin beserta komponen-komponennya. J. Cargo Bagian yang bertugas mengurusi barang kiriman yang akan diangkat dengan menggunakan pesawat udara. K. Ramp / LL
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
Bagian yang bertugas sebagai protokol lapangan selama pesawat berada di apron. Bertanggung jawab atas pengaturan Boarding, Unboarding, loading, Unloading, dan lain-lain. Bagian-bagian dari struktur Organisasi PT. Metro Batavia Airlines Perwakilan Medan telah disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan untuk peningkatan kinerja maupun administrasi dari perusahaan.
3.3
Ruang Lingkup Kerja Penerbangan di Polonia Medan. Pada departemen penerbangan terdapat bagian-bagian
yang mempunyai
tugas dan aktivitas sendiri akan tetapi mempunyai hubungan dengan departemen lainnya.adapun ruang lingkup kerja dari departemen airport adalah: •
Cargo
•
Catrering
•
Oprerasi lapangan
3.3.1 Cargo Bagian yang menangani barang –barang yang bukan termasuk dalam bagasi atau disebut cargo. Cargo suprvisor mengawasi barang yang masuk dan yang Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
keluar gudang yang mana cargo tersebut akan di terbangkan oleh Batavia Airlines Medan. 3.3.2 Catrering Bagian yang menangani pada bagian makanan penumpang selama dalam prjalananan, dalam hal ini PT METRO BATAVIA bekerjasama dengan PT Aerindo Satria Catring Services. 3.3.3 Oprerasi lapangan Tugas –tugas pada bagian operasi lapangan adalah sebagai berikut: 1. Mengawasi dan mengkoordinasikan para pegawai lapangan seperti Marshalin, loading dan unloading, Brfeing dan Debriefing crew,refueling, cobin cleaning ,catring up lift, cargo dan pengaturan barang, security dan lain sebagainya. 2. Mengawasi dan mengatur kabin penumpang pada waktu transit maupun yang akan berangkat dalam pesawat. 3. Mengawasi seluruh peralatan yang di gunakan di lapangan agar siap pakai. 4. Memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada penumpang baik yang tiba, berangkat maupun transit, serta mengawasi bagasi, cargo, dan nilai yang di turunkan atau dinaikan selama transit. 5. Menyusun laporan kepada chif station service mengenai kegiatan – kegiatan lapangan dan melaporkan kekurangan peralatan di lapangan.
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
3.4
Jenis produk yang dipasarkan PT. Metro Batavia Airlines sebagai perusahaan jasa angkutan udara, tidak
hanya melayani jasa angkutan penumpang (Passangger) akan tetapi juga merambah bisnis lain yaitu cargo angkutan pos (Mail Carried). Dalam kegiatan penjualan jasa angkutan udara, PT. Metro Batavia menjual seat dan space, dimana seat PT. Metro Batavia menggunakan dokumen yang disebut tiket, dan space menggunakan dokumen yang disebut Surat Muatan Udara (SMU). Dokumendokumen diatas tersedia untuk perjalanan dalam negeri dan luar negeri, antara lain: a. Angkutan Penumpang Untuk mendapatkan layanan angkutan ini, penumpang menggunakan tiket yang dapat diperoleh pada sales office yang berada di kantor perwakilan PT. Metro Batavia dan Sales Airport yang ada di bandara, atau agen-agen perjalanan yang telah bekerja sama dengan Batavia Airlines untuk penjualan tiket.
b. Angkutan Barang Untuk penjualan kargo PT. Metro Batavia Airlines menggunakan dua cara penjualan, yaitu penjualan yang dilakukan oleh Sales Airport yang
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
berada di bandara atau juga bias melalui agen-agen kargo yang bekerjasama Batavia Airlines c. Jasa Angkutan Pos Untuk jenis jasa ini PT. Metro Batavia Airlines Perwakilan Medan melayani angkutan pos yang dikategorikan sebagai angkutan barang tidak hanya surat-surat, tetapi juga media massa yang menjalin kerjasama
dengan
PT.
Metro
Batavia
Airlines
untuk
pendistribusiannya. PT.Metro Batavia Airlines Medan juga menawarkan special fare antara lain untuk: 1. Pelajar/Mahasiswa/Guru/Anggota DPR
:25%
2. Pelajar Berprstasi/cacat Veteran
::45%
3. Usia Lanjut 60 tahun keatas)
: 35%
4. Angkatan ’45
: 30%
5. Organisasi
: 45%
6 .Bayi dan anak-anak Bayi adalah kelompok usia di bawah 2 tahun, sedangkan anak-anak adalah kelompok usia antara 2 sampai dengan 12 tahun. Tarif bayi dan anak
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
Tarif bayi dihitung sebesar 10 persen dari tarif orang dewasa. sang bayi tidak menempati tempat duduk sendiri dan harus ditemani oleh orang dewasa yang membayar penuh.
Bagi anak-anak yang mencapai usia lebih dari 2 tahun menempati tempat dudu sendiri dan dikanakan tarif sama dengan tarif orang dewasa.
.
3.5
Gambar Bagan Organisasi
PT. Metro Batavia Airlines Perwakilan Medan
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
Kepala P
Accounting
kil
Chief
Station
I.T
Reservation
Kasir
Kasir A
E.D.P
Reservation
Sales Ticketing
Pasasi
t
Sumber: PT. Metro Batavia Airlines Perwakilan Medan ( 2009)
Struktur Organisasi PT. Metro Batavia Perwakilan Medan adalah: Kepala Perwakilan
: Susanti
Accounting
: Dewi Prameswari
Kasir Passengger
: Sartika Marina Lubis
Kasir Agent
: Sari Mahfuzza
E.D.P (Entry Data)
: Nur Oktorida
I. T (Informatika Teknologi)
: Eko Pandu Utomo
Chief of Reservation & Ticketing
: 1. Ahmad Fauzi Lubis 2. Muhammad Fadly
Reservasi
: 1. Edy Priono 2. Eko Naldo 3. Vita Nova 4. Agnes Noventa Purba
Ticketing
: 1. Satria Budi 2. Adri Elias
Station Manager
: Arviyanto
Sales Airport
: 1. Elma
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
F.O.O,
Cargo,
Tehnik,
Ramp
2. Bledek D. S 3. Suriansyah Pasasi
: 1. Samsul 2. Liana Zaily 3. Adamuddin 4. Marlius 5. Victor Eric Van 6. Sari Jiwo Prayoga 7. T. Abdullah Azzam
F.O.O
: 1. Erwanto 2. Indra Guntur Harahap 3. Herwindo
Tehnik
: 1. Dwi Ariandi 2. Heru Lastono 3. Jevrizal
G.S.E
: 1. M. Yusuf 2. Nofri Andi 3. M.Syukrun A. Purba 4. Firman Wahyudi 5. Ahmad Rudi 6. Adlu Karim
Cargo
: 1. Jessy Alfon A. Saragih 2. Retno Agus Pranoto
Ramp / LL
: 1. Eko Swardana Putra 2. Agus Salim Shah Putra 3. M. Hadly
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
BAB IV PROSEDUR CHECK IN PADA PERUSAHAAN PENERBANGAN PT.METRO BATAVIA AIRLINES MEDAN. Kelancaran seluruh proses bagi penumpang yang hendak naik pesawat sangatlah penting, baik bagi penumpang itu sendiri maupun bagi perusahaan penerbangan, sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang diinginkan (seperti misalnya penumpang yang kompalain karena pelayanan petugas yang sangat lamban). Karena itu, para petugas
haruss di training dengan baik sehingga
menguasai pekerjaannya dan beberapa hal lain yang masih terkait dengannya.
4.1 Hal-hal yang perlu di persiapkan petugas check in counter. •
Passenger Manifest yaitu berisi Passenger name list (PNL), dengan destination (tujuan)nya, special service sepecial invormation
dan
sebagainya. •
Boarding Pass yaitu berisi flight date, name, gate, seat (smoking, non smoking), boarding pass number (BN), dan destination.
•
Bagage tag yaitu tanda pengenal dari bagasi misalnya Rush tag, security Tag,Fragile, dan damage tag.
•
Excess baggage ticket yaitu bagaimana menghitung excess baggage, baik menurut weight system maupun piece system. Beberapa kelebihannya, harga perkilo atau perpotong, jumlah yang harus dibayar, tax, total yang akan di bayar dan bagai mana bentuk pembayaran (cash, cards) dan sebagainya.
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
•
Mengecheck travel dokumen yaitu apakah namanya ada di passenger manifest, calss, carier, validity ,booking satatus.
•
Seat yaitu apakah sudah reguest, pergi sendiri atau dengan keluarga, pacar dan lain-lain.
•
Formulir yang di perlukan yaitu petugas harus tau cara menulis formulir.
•
Pruser information yaitu untuk special food, UM, VIP, dan sebagainya.
Yang harus diketahui oleh petugas sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang tidak di inginkan, antara lain: a. Apa yang boleh atau tidak boleh di bawa penumpang. b. Biasanya penumpang membawa hanya satu potong saja kedalam kabin c. Peraturan tentang hewan peliaraan. d. Bagasi yang dalam keadaan rusak. e. Tahu cara menghitung waktu terbang,sehingga tahu bila ada penumpang yang menanyakan berapa lama perjalanannya, jam berapa sampai di tujuan. f. Bagasi yang termasuk dengeraus goods yaitu barang bawaan yang berbahaya. Dalam melaksanakan tugasnya check in perlu memperhatikan hal-hal sebagai brikut: a. Penampilan yang rapi ramah, banyak senyum, sopan. b. Penguasaan materi check in c. Sifat suka membantu orang lain. Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
d. Cepat dan tegas dalam pengambilan keputusan dan sebagainya. 4.2 Pelayanan Check in . Pelayanan pada check in adalah menangani segala urusan penumpang seperti ticket, bagasi, cabin, airpot tax, boarding pass, dan lain sebagainya. Dalam melakukan check in penumpang dapat dilakukan dengan dua cara: 1. Sistem komputerisasi yaitu check in dengan computer dan kerjanya sistem jaringan/online. 2. Sistem manual yaitu dengan menggunakan tulis tangan dan kerjanya kurang cepat dan rumit. Pelayanan pada check in PT Metro Batavia menggunakan system komputerisasi untuk memperlancar pelayanan agar cepat, tepat dan memuaskan penumpang. Pelayanan pada check in biasanya memberikan pelayanan yang meliputi: 1. Mengecheck dan merobek bagasi ticket sesuai rute perjalanannya. 2. Menimbang bagasi dan mendenda bagasi yang melebihi berat yang ditentukan, yaitu 1% dari tarif first class per kg (excess baggage). 3. Memberikan label pada bagasi tiap-tiap penumpang 4. Mencatat berat bagasi dan jumlah bagasi pada tiket tiap-tiap penumpang yang akan berangkat. 5. Mencatat dan mengecek dokumen perjalanan. 6. Mengumpulkan airport tax 7. Memberi nomor tempat duduk di dalam pesawat. Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
8. Mengeluarkan boarding pass. 9. Memberi snack dan pelayanan makanan pada
penumpang yang
penerbangannya tertunda (delay). 4.2.1 Pelayanan Check in Penumpang. Pelayanan check in penumpang adalah pelayanan yang di berikan secara khusus kepada penumpang sebelum keberangkatan pesawat di stasiun atau air port. Pelayanan check in penumpang ini diberikan untuk penyelesaian pelayanan penumpang seperti: a. Mengumumkan boarding
agar penumpang
yang
akan berangkat
berkumpul diruang tunggu. b. Mengumumkan keberangkatan pesawat kepada penumpang. c. Menangani tamu-tamu khusus dalam penerbangan d. Mengecek dan merobek boarding pass e. Mengantar penumpang kepesawat. f. Menangani penumpang yang tertunda keberangkatannya pada saat tiba dibandara (Stasiun) g. Meng-handle penumpang yang tidak diperbolehkan mendarat karena dokumen perlengkapannya tidak lengkap. h. Memperhatikan dan menjaga penumpang khusus yang perlu wheelchair (kursi roda) uncompanied (UM), penumpang buta dan sebagainya.
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
Petugas check in harus memperhatikan penumpang yang memerlukan perhatian khusus dalam check in penumpang perlu di perhatikan oleh petugas check in penumpang seperti : •
Uncompained Miror atau Anak Tanpa Pengantar (UM)
Maksudnya adalah pengangkutan anak di bawah umur di bawah umur 12 tahun harus disertain dengan pengisian from of uncompained minor dan di tandatangani oleh orang tua /wali yang memuat ketentuan-ketentuan sesuai dengan peraturan yang berlaku di Batavia. Apabila syarat itu tidak dapat di penuhi oleh pihak penumpang, Batavia Airlines dapat menolak pengangkutan dan sebaliknya jika pengangkutan UM di terima maka selesai check in biasanya penumpang tersebut di berikan tanda pengenal sebagai penumpang UM yang di gantung pada leher anak tersebut. •
Penumpang VIP/CIP.
Yang di maksud VIP/CIP antara lain, presiden, perdana mentri, mentri Duta besar, gubernur, kepala staff Angkatan bersenjata yang sedang dalam perjalanan tugas /dinas dan sebagainya. Pihak Batavia Airlines dalam check in VIP/CIP harus memberi salam hangat /sopan dan di tangani secara khusus. Pada waktu menangani penumpang VIP/CIP penumpang di berikan: 1. Label pengenal bagasi. 2. Label VIP atau CIP. 3. Label door side untuk pesawat wide body. 4. Dimuat dikontainer depan untuk pesawat wide body. Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
Setelah check in penumpang VIP/CIP dilakukan, petugas bandara setempat memberitahukan pada bandara selanjutnya yang akan disinggahi dengan teleks, bahwa ada penumpang VIP/CIP yang turut dalam penerbangan tersebut. Petugas harus melayani penumpang VIP/CIP yang turut dalam penerbangan tersebut. Petugas harus melayani penumpang VIP/CIP dan menunjukan ruang tunggu VIP pada mereka. •
Penumpang cacat (handicapped passenger).
Maksudnya adalah mereka yang menurut medis, secara fisik atau mental memerlukan bantuan khusus misalnya penumpang lumpuh yang waktu check in di berikan kursi roda untuk di tempat duduk,penumpang buta, penumpang tuli, dan sebagainya. •
Penumpang Ibu hamil.
Adalah mereka yang ketika hamil melakukan penerbangan.penumpang seperti ini harus memnuhi syarat sebagai berikut: 1. Perkiraan kelahiran lebih dari 4 minggu 2. Tidak ada gejala lahir Premature. 3. Data kelahiran sebelumnya normal. 4. Berbadan sehat maksudnya kondisinya tetap stabil tidak ada resiko terhadap kesehatan. 5. Menunjukan surat keterangan dokter yang harus sudah di serahkan 7 hari sebelum keberangkatan dan baru dinyatakan sah setelah di tandatangani oleh dokter Batavia. 4.2.2 Pelayanan Check In Bagasi Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
Maksudnya adalah service yang di berikan PT Batavia Air yang khusus di berikan kepada bagasi penumpang saja. Adapun Service yang di berikan oleh petugas adalah: a. Memisah-misahkan koper dari pesawat yang akan berangkat . b. Meyakinkan kembali bahwa tas dan koper telah di masukkan di dalam kontainer dengan baik. c. Mengidentifikasikan tas atau koper yang tampa label. d. Mengambil tindakan segera dalam menangani barang yang salah ambil (membuat PIR=Property Irregurality Report) e. Mengembalikan barang yang hilang kepada penumpang. f. Mengatur barang yang rusak tas/koper yang akan di ganti. g. Mendatangkan dan menyediakan statistik sehubungan dengan kesalahan terhadap barang –barang bawaan penumpang tas/koper. Dalam memberikan pelayanan bagasi, perlu di perhatikan dan dipedomani bahwa bagasi yang di maksudkan adalah barang pribadi untuk keperluan seharihari seperti:pakaian, alat berhias, dan sebagainya yang di butuhkan penumpang selama dalam penerbangan. Setiap penumpang Batavia di berikan bagasi Cuma-Cuma dalam melakukan penerbangan yang di periksa/di timbang saat check in bagasi yaitu: a. Untuk penumpang dewasa, penerbangan komersial 20 kg. b. Untuk penumpang anak-anak yang membayar tarif penuh orang dewasa diperlukan sama dengan penumpang dewasa.
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
c. Penumpang bayi yang di bawah dari umur 2 tahun tidak mendapatkan hak bgasi Cuma-Cuma. Pada dasarnya bagasi Cuma-Cuma di buat dalam ruang bagasi (checked baggage). Untuk bagasi ini penumpang mendapat tanda bukti (baggage tag), yang di perlukan utuk pengambilan di stasiun tujuan. Bagasi kabin utnuk penumpang hanya di izinkan 1 koli dengan berat 5 kg dan ukuran maksimum 23 x 36 x 56 (115 cm²). Bagasi yang kecil ukurannya setra ringan boleh di bawa penumpang kedalam kabin(cabin baggage atau unchecked baggage). Berat kabin itu di tetapkan maksimum 5kg dan kabin harus berada dalam pengawasan dan tanggung jawab penumpang. Selain bagasi Cuma-Cuma yang berupa barang-barang sehari-hari, guna keperluan selama dalam penerbangan tiap penumpang juga di izinkan membawa dengan Cuma-Cuma : a. Sebuah tas tangan wanita . b. Sebuah payung dan tongkat c. Sebuah kamera d. Bahan bacaan seperlunya selama dalam penerbangan e. Sehelai selandang atau baju dingin. f. Kursi roda
lipat utuk penumpang lumpuh atau alat penolong
berjalan. g. Keranjang bayi beserta persediaan makanan. h. Barang-barang kecil lainnya seperti: kotak, alat kecantikan, radio genggam, tas kantor, mesin tik portable.
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
Dalam check in bagasi ada juga barang-barang yang harus melalui syarat – syarat tertentu misalnya: a. Senjata api/tajam dan mesin. Penumpang sipil maupun militer yang membawa senjata api, senjata tajam, untuk keperluan olah raga, berburu atau keperluan lainnya harus tunduk kepada peraturan yang telah di tentukan oleh pihak PT Metro Batavia Airlines. Senjata api /senjata tajam tersebut haus di serahkan kepada petugas pasasi di stasiun tujuan dengan syarat harus ada surat izin dari kepolisian.senjata harus dalam keadaan kosong dan di masukan ke dalam sebuah peti, peluru harus di pak dalam kotak dari karton yang cukup kuat sehingga tidak mudah rusak /terbuka. Selama pengangkutan jumlah peluru tidak boleh lebih dari 50 butir peluru. Meskipun pegawai PT Metro Batavia Airlines memberikan bantuan sebaik-baiknya
dalam bongkar muat bagasi tetapi pihak Batavia tidak
bertanggung jawab bila: a. Kehilangan bagasi kabin. b. Isi bagasi yang hilang/kurang, karena bocor atau koper/tas tidak di kunci. c. Adanya barang yang hilang ketika di tinggalkan di dalam pesawat pada waktu persinggahan di stasiun transit. Karena itu dalam penerbangan setiap penumpang di anjurkan supaya mengunci bagasi yang di bawa dengan demikian selama dalam pengangkutan dan pembongkaran bagasi tidak mengalami kerusakan. Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
Berat barang bawaan lebih dari ketentuan bagasi Cuma-Cuma dikenakan biaya bagasi lebih besarnya 1% darii tarif penuh orang dewasa kelas tertinggi atau tarif yang di tetapkan perjalanan tunggal.
4.3 Proses Pelaksanan Check in Maksudnya adalah bagaimana cara menangani check in yang di lakukan oleh Batavia
baik kepada penumpang.Apakah bagasi sudah sesuai dengan
ketentuan yang telah di tetapkan oleh pihak PT Metro Batavia Airlines yang berdasarkan prosedur pelaksanaannya yang telah di tetapkan atau tidak/belum. Pelaksanaan check in di buka/dilakukan 2 jam sebelum keberangkatan (Esttimated time Departure/ETD) pesawat sekaligus waktu lapor penumpang untuk penerbangan dan penutup check in counter dilakukan 30 menit sebelum keberangkatan (ETD). 4.3.1 Proses Pelaksanaan Check in Penumpang. Proses pelaksanaan check in penumpang-penumpang oleh PT Metro Batavia Airlines dilakukan dengan system komputerisasi /online yaitu dengan peralatan computer yang bertujuan untuk pelayanan yang cepat dan tepat di banding menggunankan system manual. Meskipun dengan menggunakan computer online belum
tentu baik,
kebaikan suatu pelayanan harus di dukung dengan hospitality (keramahtamahan) oleh petugas check in. Pihak PT Metro Batavia Airlines mempunyai greeting service yang bertugas untuk memberikan salam kepada penumpang yang datang Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
melapor sekaligus meminta tiket penumpang dan memberikan kepada petugas check in untuk di periksa namanya: Pelaksanaan pemeriksaan proses check in penumpang sebagai berikut: Membuka Menu Utama pada layar computer. Pilih menu input data check in Isi nomor flght (penerbangan ) Isi dari dan ke, tujuan penerbangan. Isi gate dan tanggal check in. Klik submit.
Pelaksanaan pencarian nama penumpang sebagai berikut: Membuka Menu Utama pada layar komputer. Pilih menu Check in Isi kode booking pada tabel. Klik search. Pencarian nama penumpang menggunakan kode booking yang akan di isikan pada tabel check in daerah maka akan di tampilkan nama penumpang tersebut dan petugas akan menanyakan kepada penumpang seat yang diinginkan sesuai seat yang masih kosong atau di window seat yaitu tempat duduk didekat jendela atau aisle seat yaitu tempat duduk pada gang. Pelaksanaan proses pengeluaran boarding pass: Membuka Menu utama pada layar computer Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
Pilih menu cetak Boarding pass. Isi kode booking. Klik submit 4.3.2 Pelaksanaan Check in Bagasi Pelaksanaan check in Bagasi yang dilakukan oleh PT Metro Batavia Airlines adalah dengan mempersilahkan kepada penumpang agar meletakkan bagasi utntuk di timbang terlebih dahulu oleh petugas untuk mengetahui berapa berat, dan berapa koli bagasi penumpang . Dalam penimbangan bagasi penumpang petugas harus berpedoman pada ketentuan yang di tetapkan oleh PT Metro Batavia Airlines seperti:memberikan bagasi Cuma-Cuma (allowance) 20 kg, jika melebihi batas tersebut PT Metro Batavia Airlines memberikan Excess Baggage sebesar 1%dari harga tiket sekali jalan sesuai dengan rute penerbangannya. Cara yang dilakukan oleh pihak PT Metro Batavia airlines dalam check in bagasi adalah sebagai berikut: Membuka Menu Utama pada layar computer. Pilih Input Bagasi Pilih nomor flight (penerbangan ) pada Tabel Input bagasi. Pilih dari dan ke tujuan penerbangan pada Tabel Imput bagasi. Isi tanggal dan lik pada Submit. Menu untuk checkin penumpang yang akan terbang: INPUT DATA CHECK IN. CHECK IN. Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
CHECK IN E-TICKET. CANCEL CHECK IN. BOARDING. UBAH JENIS PESAWAT. MANIFEST. MANIFEST INTERNATIONAL. LIHAT DATA TIKET CETAK BOARDING PASS TIME BOARDING PASS TAMPIL DATA PAX TAMPIL DATA PAX PER SECTOR. CEK TIKET . INPUT BAGASI. KOREKSI BERAT BAGASI. PRINT ULANG EKSTRA BAGASI LIST DATA EKSTRA BAGASI. UBAH NOMOR KURSI. CLOSE CHECK IN. LIHAT SEAT CHART. INPUT KETERANGAN CANCEL INFANT MESSAGE BOARD FLIGHT WATCH.
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
4.2
Prosedur Check-in dan Boarding. 4.4.1 Prosedur Check In (Waktu Lapor Penumpang) Check in di buka 2 jam sebelum keberangkatan penumpang. Penutupan 30 Menit sebelum keberangkatan 4.4.2 Penanganan penumpang seat check in •
Memberi salam kepada penumpang yang akan melakukan check in.
•
Menanyakan dengan sopan dokumen perjalanannya (seperti tiket, passport, surat kesehatan, dsb)
•
Mempersilahkan untuk meletakan bagasi dan bagasi kabin pada timbangan.
•
Memeriksa apakah nama yang tertera pada tiket sesuai dengan PNL (Passanger Name List).
•
Memerikasa tarif, tujuan dan sebagainya.
•
Jika perlu periksa Visa Negara mana, perhatikan masih berlaku atau tidak .
•
Pastikan bahwa semua bagasi sudah di beri stasiun yang di tuju.
•
Jumlahkan barang –barang bawaan yang bebas bayaran.
•
Setiap penumpang hanya diijinkan untuk membawa satu bagasi yang sudah di periksa dan tidak di periksa pada kotak yang disediakan, jauh kan semua kupon sebelum merobek kupon.
•
Bila berat bagasi melebihi, minta penumpang untuk membayar kelebihan bagasi .
•
Berikan kembali boarding pass, tiket, dan dokumen kepada penumpang dan beritahukan dimana lokasi ruang tunggu.
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
•
Ucapkan selamat jalan dan doakan agar mereka melakukan perjalanan yang menyenangkan.
4.4.3 Prosedur Boarding Pass. •
Lakukan pengumuman kepada penumpang supaya siap-siap untuk boarding /naik ke pesawat.
•
Pastikan service bus penumpang telah menunggu di luar boarding pass (pintu)
•
Merobek kupon boarding pass setiap penumpang sebagai pertinggal.
•
Pastikan jumlah penumpang yang telah boarding sama jumlahnya dengan penumpang yang telah check in.
•
Panggilkan nama peumpang yang belum boarding, tetapi sudah check in sebelumnya.
•
Sesuaikan nomor seat (tempat duduk) penumpang yang tertera di boarding pass dengan daftar seat penumpang yang telah tersedia.
•
Pastikan jumlah kupon boarding pass sesuai dengan jumlah penumpang yang telah check in.
4.5 Proses Embarkation dan Disembarkation. 4.5.1 Proses Embarkation. A. Embarkasi/Keberangkatan. -
Tempatkan petugas di tempat tertentu untuk mengecek dan membimbing
penumpang. Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
- Lakukan pengumuman naik pesawat/boarding, jika tidak ada kerusakan pesawat, lakukan sesuai jadwal pemberangkatan sbb : Pesawat Besar/wide body : 30 menit sebelum ETD. Pesawat kecil/Narrow Body :15 menit sebelum ETD. - Ketika memberitahukan penumpang untuk naik ke pesawat, sebalum meinggalkan terminal /boarding lounge, beritahu penumpang juka ada larangan larangan tertentu selama berada di peralatan parker pesawat. - Jika tidak ada fasilitas Garbarata /Avio Bridge, hindari tempat-tempat berbahaya seperti: Peralatan yang basah/licin. Baling-baling Pesawat. Semburan mesin jet. Lalu lintas kendaraan di pelataran. - Petugas di tempatkan di Gate, agar mengecek boarding pass dan mengarahkan penumpang untuk naik dari pintu depan atau belakang. - Memberikan perhatian lebih kepada penumpang manula dan ibu-ibu yang membawa bayi. -
Penumpang transit naik terlebih dahulu /pertama, lalu diikuti penumpang
lainnya. - lakukan panggilan terakhir bagi para penumpang yang tertinggal untuk naik segera menuju pesawat. 4.5.2 Proses Disembarkation. Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
A. Disembarkation/keberangkatan. Setelah menerima ETA (Etstimation Time Arrival) agar di periksa - Tempat Parkir yang di tunjuk -Siapkan bus (bila tidak tersedia Avio Bridge) dan fasilitas untuk menurukan bagasi - Jika memakai Avio Brdge, arahkan penumpang menuju: Karantina (Penerbangan Internasional) Imigrasi (Penerbangan Internasional) Tempat pengambilan bagasi. B. Pemeriksaan Bea dan Cukai Aparat/petugas yang pertama kali di terima atau di temui petugas adalah Petugas karantina lalu petugas imigrasi
untuk pemeriksaan dokumen
Imigrasi.Sebelum bagasi diperiksa oleh petugas Bea dan Cukai beberapa formulir harus diisi terlebih dahulu, formulir ini dibagikan di pesawat oleh awak kabin sebelum mendarat. C. Tempat Pengambilan Bagasi. Dengan melihat tanda petunjuk pengambilan bagasi (terpampang). Penumpang dapat langsung menuju tempat tersebut, dimana bagasi dapat di ambil Untuk kenyamanan penumpang, setelah mendarat penumpang bagasi tidak lebih dari: -
20 menit (wide body)
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
-
15 menit (narrow body).
Persiapan-persiapan yang harus dilakukan untuk kelancaran penurunan penumpang adalah: 1. Periksa mengenai ciri-ciri penumpang yang khusus yang transit dan disembarkation. 2. Periksa kedatangan dan jarak tempat parkir pesawat. 3. Pastikan jumlah petugas yang di tetapkan untuk menangani semua penumpang khusus. 4. Untuk masalah pemakaian bus di terminal, pastikan bahwa bus-bus tersebut tersedia untuk penumpang yang tiba. Setelah pesiapan-pesiapan tersebut selesai, maka hal lain yang harus dilakukan dalam penanganan penumpang saat kedatangan yaitu: 1. Sambut dan tuntun penumpang khusus menuju ke arrival hall 2. Berikan bantuan bersama ibu dan bayi dan anak-anak kecil serta penumpang yang memerlukan penanganan khusus. 3. Berikan bantuan dalam pengurusan kelengkapan CIQ dan E/D Card, serta awasi penumpang yang mendapat gangguan otak (gila) saat berada di Arrival hall.
4.6 Masalah yang di hadapi pada Check in. Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
Setiap perusahaan yang baik dalam bentuk persero, CV, ataupun Firma selalu memiliki masalah /kendala yang dihadapi baik itu masalah didalam perusahaan(intern)maupun masalah diluar perusahaan (ekstern). Demikian pula halnya dengan PT Metro Batavia Airlines dalam usahanya memberikan pelayanan yang baik kepada penumpang untuk mendapatkan pengguna jasa transportasi udara. Masalah yang dihadapi oleh pihak PT Metro Batavia Airlines yang sering kali mengurangi pelayanan yang di berikan kepada penumpang yang melakukan check in adalah: 1. Terjadi Computer down yaitu pengoperasian computer tidak dapat difungsikan sebagaimana mestinya. Solusinya: Petugas Pihak PT Metro Batavia Airlines mengambil tindakan meminimize dengan cara pack up back up yaitu dengan cara mengambil tindakan system manual. Namun kerja dengan sistim agak lambar dan kualitas pelayanan menjadi berkurang. 2. Kurangnya komunikasi antara agen tiket dengan PT Metro Batavia Airlines sehingga pada saat check in, penumpang tidak mendapat tempat duduk Karena agen tiket mengeluarkan (issued ticket) tampa memperhatikan apakah tempat duduk sudah penuh atau belum. Solusinya: Pihak Batavia menyuruh calon penumpang tersebut melapor kepada agent tiketnya dan menanyakan mengapa hal itu bisa terjadi.
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
3. Terjadi kesalahan pada petugas PT Metro Batavia Airlines seperti kesalahan tujuan bagasi. Solusinya: Kesalahan ini diketahui saat pesawat tiba di tempat tujuan .Petugas
di tempat tujuan langsung menelepon
bagasi itu tiba agar pada
penerbangan selanjutnya dibawa ketujuan yang benar dan menyerahkan bagasi tersebut pada penumpang. 4. Terjadi kerusakan alat komunikasi petugas check in dengan petugas lainnya sehingga penyelesaian pelaksanaan check in
kepada penumpang
agak
lambat/kurang. Solusinya: memperbaiki / mengganti alat komunikasi antar petugas check in dengan petugas lainnya di airport.
4.7 Keterlambatan Pesawat Keterlambatan pesawat dalam dunia penerbangan dikenal dengan istilah delay procedures yaitu pemberangakatan pesawata harus di tunda sementara waktu,sehingga mengalami kemunduran waktu keberangakaran sebagaimana yang ditetapkan. Keterlambatan pesawat terjadi karena hal-hal berikut: -
Force Majeure, yaitu suatu kejadian yang tidak dapat dielakkan dan tidak dapat diperhitungkan sebelumnya misalnya banjir, demonstrasi, cuaca buruk.
-
Tehcnical reason, yaitu keterlambatan diakibatkan kerusakan pada pesawat.
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
-
Commercial reason, yaitu keterlambatan pesawat diakibatkan alasan komersial misalnya, pesawat besar diganti oleh pesawat kecil atau sebaliknya sehingga membuat agak lama untuk check in.
-
Security reason, yaitu keterlambatan pesawat suatu tindakan demi keamanan pesawat dan keselamatan penumpang.
Keterlambatan pesawat sangat mempengaruhi proses check in karena akan membuat proses check in agak lambat sehingga membuat penumpang kurang puas,karena itu pada saat check in penumpang harus menanyakan kepada petugas check in counter alasan keterlambatan pesawat. Petugas check in pernah mengatakan alasan keterlambatan pesawat karena alasan keterlambatan berangkat dari tempat asal. Hal ini tentu saja membuat penumpang
merasa
kurang
puas
sehingga
mereka
saling
mengajukan
komplain.Solusinya adalah petugas mengatakan permohonan maaf kepada penumpang supaya mereka bisa menerima alasan tersebut.
4.8 Hubungan Kerja Penanganan Penumpang Dengan Departemen lain Dalam pelaksanaan kegiatan handling pasasi selalu berhubungan dengan departemen lain. Dalam penyelesaian penumpang, biasanya akan berhubungan dengan departemen reservation yang dalam hal ini ditangani oleh agen –agen lain yangbekerja sama dengan PT Metro Batavia Airlines.
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
Ticketing merupakan proses lanjutan dari reservasi oleh penumpang yang akan melaksanakan penerbangan.adapun tiketing ini bertujuan agar penumpang yang telah melakukan reservasi dan penumpang yang telah melakukan pemesanan tempat duduk akan diberitahu melalui daftar penumpang yang akan berangkat beserta informasi lainnya yang menyangkut penumpang, apakah penumpang yang pergi dalam bentuk grup atau tidak, penumpang yang mendapat perhatian khusus atau penumpang yang akan datang terlambat untuk check in. Apabila departemen airport seperti kehilangan tiket, pembatalan
handling
menghadapi masalah-masalah
keberangkatan
dan lainnya. Maka
departemen administrasi PT Metro Batavia dan agen- agen tersebut diatas yang akan menanganinya. Departemen ini juga melaporkan tentang berapa tiket yang terjual, berapa jumlah penumpang yang akan melakukan go-show dan no-show serta masalah-masalah yang berkaitan dengan administrasi lainnya.
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
BAB V KESIMPULAN Kepariwisataan dengan transportasi memiliki hubungan yang erat yaitu pariwisata sulit berkembang tanpa tersedianya sarana transportasi, khususnya transportasi udara yang pelayanan lebih cepat dari transportasi lainnya. PT Metro Batavia Airlines adalah satu angkutan udara yang berperan dalam aksebilitas masyarakat untuk mencapai suatu daerah tertentu karena letak negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau. Jasa pengangkutan juga merupakan sarana penting untuk meningkatkan arus wisatawan baik domestic maupun internasional. PT Metro Batavia Airlines dalam sarana angkutan udara, selalu berusaha memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya agar dapat memenangkan persaingan dengan perusahaan penerbangan lainnya. Kegiatan check in counter PT Metro Batavia Airlines di Bandara Polonia Medan khususnya
penerbangan domestic sudah berjalan dengan baik serta
didukung fsilitas yang memadai yaitu dengan menggunakan computer system akan mempermudah proses penyelesaian pelayanan pada check in. Check in adalah suatu tempat pelayanan yang diberikan kepada penumpang di airport untuk memriksa ticket, baggage, cabin, airport tax, serta mengeluarkan boarding pass. Dalam kegiatan check in petugas banyak menghadapi masalah yang sangat mempengaruhi pelayanan yang diberikan oleh petugas pada saat check in. Namun Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
demikian petugas berusaha meminimalkan masalah tersebut demi tercapainya pelayanan yang baik.
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
DAFTAR ISITILAH 1. Adbandara/Kabandara ialah pejabat yang bertanggung jawab dan pimpinan umum dalam kelancaran pelaksanaan tugas bandar udara. 2. Apron ialah suatu daerah atau tempat di bandar udara yang telah ditentukan guna menempatkan pesawat udara, menurunkan dan menaikkan penumpang, kargo, pos, pengisian bahan bakar, parkir dan perawatan. 3. ATC (Air Traffic Control) adalah menara pengawas yang bertugas mengawasi take off dan landing pesawat terbang dan juga mengawasi lints penerbangan di udara. 4. Air Freighter adalah pesawat terbang khusus untuk mengangkut barangbarang/cargo 5. Baggage Claim Area ialah tempat dimana para penumpang yang datang dapat mengambil bagasinya. 6. Briefing Office ialah kantor tempat penerbang atau perwakilannya melaporkan rencana penerbangannya, serta dapat memproleh data informasi untuk rute penerbangan yang akan ditempuhnya dan sebagainya. 7. Cafetaria adalah sejenis restoran yang menyediakan makanan sederhana (biasanya tidak menjual makanan berat atau lengkap) 8. Car Rental adalah perusahaan khusus yang menyewakan berbagai jenis kendaraan mobil yang disewakan secara pemesanan.
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
9. Cargo Servise adalah suatu
pelayanan khusus yang diberikan kepada
penumpang yang membawa barang yang bersifat khusus. 10. Check In ialah proses pelaporan penumpang yang akan melakukan penerbangan. 11. Cottage ialah bangunan penginapan yang yang berbentuk gaya arsitektur masyrarakat setempat 12. Daerah Publik (Public Area = PA) ialah bagian dari bandar udara yang terbukan untuk umum. 13. Fokker adalah produsen pesawat Belanda yang dinamakan menurut pendirinya Anthony Fokker 14. Garbarata = aviobridge = telescopic gangway ialah sarana berupa jembatan yang dapat diatur secara otomatis langsung ke pintu pesawat udara, digunakan untuk naik/turun penumpang langsung dari/ke ruang tunggu (boarding lounge) 15. Imigrasi adalah salah satu instansi yang berada di bawah Departemen Kehakiman yang mengurus keluar masuk orang-orang yang keluar masuk suatu negara 16. International Air Traffic adalah suatu lalu lintas udara internasional yang menyangkut di berbagai wilayah negara. 17. Kargo ialah barang muatan pesawat udara yang dilengkapi Surat Muatan Udara (SMU). Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
18. Konsesi ialah ijin kesempatan berusaha di daerah bandar udara yang dikenakan pungutan sesuai ketentuan yang berlaku. 19. Konsesioner ialah perusahaan atau pengusaha yang diberi ijin atau ditetapkan oleh yang berwenang untuk mengadakan usaha di bidang komersial di bandar udara sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 20. Landasan ialah suatu jalur persegi panjang di bandar udara yang disediakan bagi pesawat udara untuk melandas dan lepas landas. 21. Landing Strips adalah disebut juga runway yang merupakan jalan tepat pesawat landing dan take off. 22. Operator ialah perorangan, instansi atau badan hukum yang melakukan kegiatan operasi penerbangan. 23. Pas
Bandara
adalah
tanda
ijin
masuk
yang
dikeluarkan
oleh
Kabandara/Adbandara atau pejabat yang ditunjuk. 24. Pengelola bandar udara adalah pemerintah atau badan hukum yang ditunjuk. 25. Penumpang Domestik ialah penumpang penerbangan di dalam negeri. 26. Penumpang Internasional ialah penumpang penerbangan internasional. 27. RADAR (Radio Detection And Ranging) adalah suatu alat untuk mengetahui suatu objek di udara, di laut, dan darat. 28. Red Tape adalah suatu peraturan yang diberlakukan airport untuk penumpang yang keluar masuk suatu pelabuhan. Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
29. Run way atau landasan pacu adalah jalan dimana pesawat akan dapat dipacu dengan ketentuan kecepatan tertentu, dan dapat dihentikan pada kecepatan tertentu pula.
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
DAFTAR PUSTAKA Djoeli, Hazed . 1990 . Perencanaan Operasi Perjalanan, Medan, PT. NitourMedan FX. Widady A. Suwarno, 1992, Tata Operasi Darat, Jakarta:Grasindo Marpaung, Happy, 2000. Pengetahuan Kepariwisataan, Bandung:Alfabeta Siringoringo.M, 2002. Pariwisata Untuk SLTP, Medan : Kurnia Yoeti, Oka.1996. Pengantar Ilmu Pariwisata, Bandung: Angkasa Wahab Salah.1998. Manajemen Pariwisata, Jakarta : Praditya Data Polonia di situs web PT. METRO BATAVIA.COM http://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_Udara_Internasional_Polonia diakses 17 Januari 2009 http://harianjoglosemar.com diakses 17 Januari 2009 http://id.wikipedia.org/wiki/Pelayanan_Bandara diakses 17 Janauri 2009
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Jl. Ngumban Surbakti No 3 Medan I. DATA PRIBADI Nama
: SURYATI TAMPUBOLON
Tempat/Tanggal Lahir
: Sidikalang, 8 September 1987
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Kristen Protestan
Kewarganegaraan
: Indonesia
Nama Orang Tua -
Ayah
: EDI SON TAMPUBOLON
-
Ibu
: RENTI SIMBOLON
Alamat Orang Tua
: Sidikalang
Pekerjaan Orang Tua
: Pedagang
II. DATA PENDIDIKAN FORMAL Tahun 1993 s/d 1999
: SD SANTO YOSEF SIDIKALANG
Tahun 1999 s/d 2002
: SLTP N 2 SIDIKALANG
Tahun 2002 s/d 2005
: SMU N 2 SIDIKALANG
Demikian riwayat hidup ini saya beritahukan dengan sebenar-benarnya dan dapat dipertanggungjawabkan.
Penulis
(Suryati Tampubolon)
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.
Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.