PROMOSI PERPUSTAKAAN DI PERPUSTAKAAN SDI CIKAL HARAPAN I BSD TANGERANG SELATAN
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Disusun oleh: Putri Syahri Dzulhijjah (109025000026)
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H / 2015 M
PROMOSI PERPUSTAKAAN DI PERPUSTAKAAN SDI CIKAL HARAPAN I BSD TANGERANG SELATAN
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Disusun oleh: Putri Syahri Dzulhijah NIM. 109025000026
Di bawah bimbingan :
Lilik Istiqoriah, S.Ag, SS, M.Hum NIP.197303022000032003
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H / 2015 M
i
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Putri Syahri Dzulhijjah
NIM
: 109025000026
Jurusan
: Ilmu Perpustakaan
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul : “Promosi Perpustakaan di Perpustakaan SDI Cikal Harapan-I BSD-Tangerang Selatan” adalah benar merupaka karya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam penyusunan skripsi ini telah saya cantumkan sumber pengutipannya dalam daftar pustaka. Saya bersedia untuk melakukan proses yang semestinya sesuai dengan undangundang jika ternyata skripsi ini secara prinsip melakukan plagiat atau jiplakan dari karya orang lain. Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul di kemudian hari menjadi tanggung jawab saya.
Jakarta, 29 Mei 2015
Putri Syahri Dzulhijjah
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Putri Syahri Dzulhijjah
NIM
: 109025000026
Judul Skripsi : Promosi Perpustakaan di Perpustakaan SDI Cikal Harapan-I BSD-Tangerang Selatan Ujian Skripsi : Skripsi tersebut telah diperbaiki sesuai saran dan komentar Tim Penguji sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjan Strata (S1) pada Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 24 Juni 2015
Tanda tangan Tanggal 1. Ketua Sidang
Pungki Purnomo, MLIS NIP. 196412151999031005 ……………. ………..
2. Seketaris Sidang
Mukmin Suprayogi, M.Si NIP. 1962030119990310001 ……………. ……….
3. Pembimbing
Lilik Istiqoriah S.Ag, SS, M.Hum NIP. 197303022000032003 ……………. …………
4.
Penguji I
Nuryudi, MLIS NIP. 196709121999031002 …………… ………..
5. Penguji II
Mukmin Suprayogi, M.Si NIP. 1962030119990310001 ……………. ……….
iii
ABSTRAK
Putri Syahri Dzulhijjah (NIM. 109025000026) Promosi Perpustakaan di Perpustakaan SDI Cikal Harapan I BSD Tangerang Selatan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) bentuk promosi yang disukai pemustaka SDI Cikal Harapan-I BSD Tangerang Selatan, (2) adakah pengaruh yang signifikan antara promosi dan pemanfaatan perpustakaan SDI Cikal Harapan-I BSD Tangerang Selatan Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Dari 6 bentuk promosi perpustakaan yaitu mading, jargon perpustakaan, facebook perpustakaan, story telling, reward dan KPR, bentuk promosi perpustakaan yang paling disukai dalam variabel X bagi pemustaka adalah KPR yaitu dalam bulir menonton film saat KPR dengan skor 162, lalu story telling dalam story telling menyenangkan dengan skor 153, jargon perpustakaan dalam jargon perpustakaan dengan jumlah skor 152, kemudian reward perpustakaan dalam hadiah mendapatkan reward dengan 150, mading dalam mading sebagai tempat resensi buku dengan skor 146 dan terakhir yaitu facebook dalam berbagi informasi melalui mading dengan skor 113. Dan untuk bentuk promosi yang paling disukai dalam variabel X bagi pemustaka yakni guru dan staf diperoleh hasil yaitu mading dalam mading sebagai tempat resensi buku dengan skor 29, jargon perpustakaan dalam jargon perpustakaan dengan skor 28, kemudian reward perpustakaan dalam meyukai hadiah reward perpustakaan dengan skor 26, lalu KPR dalam pembelajaran KPR menarik dengan skor 25, story telling dalam mempratekkan cerita dengan skor 24 dan terakhir ada facebook perpustakaan dalam berbagi informasi melalui facebook perpustakaan dengan skor 22. (2) Dari pengolahan data kedua variabel ( X dan Y ) diperoleh nilai signifikan sebesar 0,726 (positif) p-value sebesar 0,000 (positif). Dengan demikian koefisien korelasi 0,726 berdasarkan pedoman Sudijono (2008:193) termasuk dalam kategori yang kuat 0,70-0,90. Oleh karena itu antara variabel promosi perpustakaan dan pemanfaatan perpustakaan terdapat hubungan positif dan signifikan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka disarankan Perpustakaan SDI Cikal Harapan-I BSD memaksimalkan promosi yang sudah ada agar pemustaka lebih mengetahui keberadaan perpustakaan sehingga dapat memanfaatkan perpustakaan lebih baik. Kata Kunci : perpustakaan sekolah, promosi perpustakaan
iv
ABSTRACT
Putri Syahri Dzulhijjah (109025000026). Library Promotion in the Library SDI Cikal Harapan I BSD South Tangerang. This study aims to determine: (1) the most preferred form of library promotion SDI Cikal Harapan I BSD South Tangerang, (2) is there a significant relationship between the promotion and utilization of libraries SDI Cikal HarapanI BSD South Tangerang These results indicate that (1) From the six forms of promotion library such as mading, library jargon, facebook library, story telling, reward and KPR, form of promotion the most preferred library in the variable X for librarians is KPR, which is waching a movie when KPR with a score 162, and story telling, in fun story telling with a score 153, library jargon with a total score of 152, then libraries reward in get reward with score of 150, mading in madding as a book reviews with a final score of 146 and lastly is facebook in sharing information trough the madding with a score of 113. And for the most preferred form of promotions in the variable X for the librarians, teacher and staff obtained result are in mading, mading as a book review with a score of 29 , library jargon with score of 28, then the library reward in preferred of getting reward with a score of 26, and KPR in the story with a score of 24 and lastly is library facebook in sharing information throuht library facebook with a score of 22. (2) From the data processing these two variables (X and Y) obtained significant value of 0.726 (positive) p-value of 0.000 ( positive). Thus the correlation coefficient of 0.726 based on guidelines of Sudijono (2008: 193) is included in the strong category from 0.70 to 0.90. Therefore, among the variables of library promotion and utilization of libraries have positive and significant relationship. Based on these results, it is suggested SDI Cikal Harapan-I Library BSD maximize the existing promotions in order that the librarian more aware of the existence of the library so that can utilize the library better. Keywords: school library, library promotion
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmat, hidayah dan inayah-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, juga kepada sahabat-sahabatnya hingga akhir zaman. Selanjutnya penulis dalam kesempatan ini, ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan baik moril maupun materil kepada penulis. Ucapan terima kasih yang sebanyakbanyaknya penulis sampaiakan kepada: 1. Bapak Prof. Dr. SukronKamil, MA, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan. 3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan. 4. Ibu Lilik Istiqoriah S.Ag, SS, M.Humselaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktunya dengan penuh kesabaran membimbing penulis hingga skripsi ini selesai. 5. Bapak Parhan Hidayat, M.Hum, selaku Pembimbing Akademik. 6. Segenap dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora yang telah mendidik dan memberikan banyak ilmu kepada penulis.
vi
7. Ibu Ervi Fitri Susari S.Ag, selaku Kepala Sekolah SDI Cikal Harapan-I BSDTangerang Selatan. 8. Ibu Siti Saodah S.Ag, guru-guru dan siswa SDI Cikal Harapan-I BSDTangerang Selatan. 9. Mimih dan Papah tercinta yang selalu melimpahkan doa dan kasih sayangnya, serta tak pernah berhenti memberikan dukungan moril dan material kepada penulis. Tanpa kalian aku bukan siapa-siapa. 10. Kakak-kakakku tersayang yaitu Teh Aning Diana, Teh Lia Sundari dan Teh Aryuningsih Mutiara, Mas Pursidi, Ka Rahmat Syahrul Mulia dan Ka Heri Raharja terima kasih atas dukungan dan doanya kepada penulis. 11. Kepada keponakanku Dita, Kiya, Kuni, Raia, Bariq, Syisyi, Adil, Naura, Abu, Queen dan Azzam terima kasih sudah mau menjadi teman, menyemangati penulis untuk segera menyelesaikan kuliah dan suka menghibur jika lelah datang menghampiri. 12. Kepada sahabat-sahabatku, Aam Mariyamah yang menemani penulis dalam mencari referensi, menjadi tempat curhat, berdiskusi bersama, dan berpetualang bersama jika penulis jenuh, Amira Nur Amalina yang memberikan semangat serta senantiasa mengajarkan Bahasa Inggris kepada penulis, Kurniati terima kasih atas dukungan kepada penulis dan Dede Hariyadi penunggang kuda besar yang baik. Terima kasih atas kebersamaan dan dukungannya. 13. Kepada Beni Suharyanto, seseorang yang tak lelah mengingatkan untuk segera menyelesaikan skripsiku, yang tak pernah putus memberikan dukungan,
vii
menghibur jika penulis mulai jenuh dan bosan, dan mau mengantar penulis mencari referensi. 14. Teman-teman IPI 2009 yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Kalian luar biasa, walau sudah dengan kesibukan masing-masing tapi tetap kompak. 15. Semua pihak yang mendukung penulis dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Dalam penyusunan skripsi, penulis menyadari masih banyak kekurangan di dalamnya, oleh sebab itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat untuk kita semua. Aamiin. Wassalamu’alaikum wr.wb.
Jakarta, 29 Mei 2015
Penulis
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i SURAT PERNYATAAN........................................................................................ ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ....................................................... iii ABSTRAK ............................................................................................................. iv ABSTRACT ............................................................................................................v KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang...................................................................................1 B. Pembatasan Masalah..........................................................................4 C. Perumusan Masalah ...........................................................................5 D. Tujuan Penelitian ...............................................................................6 E. Manfaat Penelitian .............................................................................6 F. Hipotesa Penelitian ............................................................................6 G. Sistematika Penelitian .......................................................................6
BAB II
TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan Sekolah ........................................................................8 1. Tujuan Perpustakaan Sekolah ....................................................10 2. Fungsi Perpustakaan Sekolah ....................................................12 3. Jenis Koleksi Perpustakaan Sekolah .........................................14 4. Jenis Layanan Perpustakaan ......................................................19 5. Sistem Layanan Perpustakaan ...................................................27 B. Pengertian Promosi ..........................................................................29 1. Tujuan Promosi .........................................................................31 2. Metode Promosi Perpustakaan ..................................................33 C. Penelitian yang Terdahulu ...............................................................39
ix
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ......................................................42 B. Variabel Penelitian ..........................................................................42 C. Hipotesis Penelitian ........................................................................43 D. Sumber Data ....................................................................................44 E. Populasi dan Sampel........................................................................44 F. Teknik Pengumpulan Data ..............................................................46 G. Teknis Analisa Data.........................................................................49 1. Analisis Validitas.......................................................................49 2. Analisis Reliabilitas ...................................................................55 3. Analisis Data .............................................................................58 H. Jadwal Penelitian .............................................................................58 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Objek Penelitian ....................................................................60 1. Sejarah Berdirinya Perpustakaan SDI Cikal Harapan-I BSD ...........................................................................................60 2. Visi Dan Misi Perpustakaan ......................................................60 3. Tujuan Perpustakaan..................................................................61 4. Koleksi Perpustakaan ................................................................62 5. Struktur Organisasi Perpustakaan ..............................................64 6. Jenis Layanan Perpustakaan ......................................................64 7. Tata Tertib Perpustakaan ...........................................................65 8. Bentuk-Bentuk Promosi Perpustakaan SDI Cikal HarapanI BSD .........................................................................................68 B. Hasil Penelitian 1. Bentuk Promosi yang Paling Disukai Oleh Pemustaka Perpustakaan SDI Cikal Harapan-I BSD ...................................72 2. Pengaruh Promosi Terhadap Pemanfaatan Perpustakaan SDI Cikal Harapan-I BSD .........................................................87
x
C. Pembahasan ....................................................................................90
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan ......................................................................................94 B. Saran ................................................................................................95
DAFTAR PUSTAKA ……………………………….……………......................96 LAMPIRAN-LAMPIRAN BIODATA PENULIS
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1
Hasil input data…………………………………………………47
Gambar 3.2
Langkah memilih alat analisis………………………………….47
Gambar 3.3
Variabel indikator konstruk pada lembar kerja SPSS………….48
Gambar 3.4
Output hasil analisis korelasi pearson untuk uji validitas item...48
Gambar 3.5
Hasil input data…………………………………………………52
Gambar 3.6
Langkah memilih alat analisis…………………………………..53
Gambar 3.7
Kotak dialog Reliability Analysis……………………………….53
Gambar 3.8
Output hasil uji reliabilitas………………………………………54
Gambar 4.1
Hasil mendefinisikan variabel…………………………………...82
Gambar 4.2
Hasil input data…………………………………………………..83
Gambar 4.3
Langkah memilih alat analisis……………………………………83
Gambar 4.4
Kotak dialog Bivariate Correlations……………………………..84
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Hasil uji validitas variabel (X) Promosi Perpustakaan………....49
Tabel 3.2
Hasil uji validitas variabel (Y) Pemanfaatan Perpustakaan…….50
Tabel 3.3
Hasil uji reliabilitas variabel……………………………………54
Tabel 3.4
Pedoman Korelasi Product Moment……………………………55
Tabel 4.1
Jadwal Kunjungan Perpustakaan SDI Cikal Harapan-I BSD…..68
Tabel 4.2
Mading Sebagai Tempat Resensi Buku………………………....69
Tabel 4.3
Mading Sebagai Tembat Informasi Buku Baru………………....70
Tabel 4.4
Jargon Perpustakaan……………………………………………...71
Tabel 4.5
Jargon Perpustakaan Menarik…………………………………....72
Tabel 4.6
Rajin Membaca Buku Karena Jargon…………………………....72
Tabel 4.7
Akun Facebook Perpustakaan…………………………………....73
Tabel 4.8
Isi Akun Facebook Perpustakaan………………………………...73
Tabel 4.9
Berbagi Informasi Melalui Facebook Perpustakaan……………..74
Tabel 4.10
Story Telling Menyenangkan…………………………………….75
Tabel 4.11
Mempraktekkan Cerita…………………………………………...76
Tabel 4.12
Harapan Mendapatkan Reward…………………………………..77
Tabel 4.13
Menyukai Hadiah Reward Perpustakaan………………………...78
Tabel 4.14
Senang Belajar KPR………………………………….…………..79
Tabel 4.15
Pembelajaran KPR Menarik…………………….………………..79
Tabel 4. 16
Menonton Film Saat KPR……………………….……………….80
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Setiap institusi pendidikan wajib menyediakan berbagai fasilitas yang mendukung pembelajaran. Hal ini termaktub dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003 BAB XII pasal 45 (1) Undang-Undang Dasar 1945 tentang Sarana dan Prasarana dalam Sistem Pendidikan Nasional, “Untuk melakukan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik, pendidikan formal dan non formal wajib memenuhi sarana dan prasarana yang dapat menunjang hal tersebut.”1 Salah satu fasilitas atau sarana yang mendukung hal tersebut adalah perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah merupakan bagian integral dari program secara keseluruhan, bersama-sama dengan komponen pendidikan lainnya turut menentukan keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran.2 Selain itu, adanya perpustakaan memungkinkan para tenaga pendidik dan peserta
didik
memperdalam
memperoleh kesempatan untuk memperluas pengetahuan
dengan
membaca
bahan pustaka
dan yang
disediakan oleh perpustakaan. Bila dikaitkan dengan proses belajar mengajar, perpustakaan sekolah memberikan kontribusi secara lebih dalam upaya meningkatkan pendidikan
1
Darmono. Perpustakaan Sekolah : Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja.(Jakarta : Grasindo, 2007). Hal 1 2 Darmono. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah.(Jakarta : Grasindo, 2004). Cet. Ke 2. Hal 2
1
2
dan pengajaran. Melalui penyediaan perpustakaan, siswa pun dapat berinteraksi dan terlibat langsung baik secara fisik maupun mental dalam proses belajar mengajar. Tujuan utama perpustakaan yaitu untuk membantu sekolah mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan pendidikan pada umumnya.3 Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, perpustakaan sekolah bertugas untuk memberikan layanan informasi yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah dalam rangka pelaksanaan kurikulum untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Dalam hal ini maka perpustakaan sekolah harus menyediakan bahan pustaka dan informasi untuk keperluan para peserta didik dan tenaga pendidik. Sehingga informasi yang dibutuhkan oleh pemustaka dapat terpenuhi jika mereka mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan. Namun seperti yang kita ketahui, terdapat stigma yang masih melekat di
mata
masyarakat,
bahwa
perpustakaan
merupakan
tempat
yang
membosankan, tidak menyenangkan atau dianggap tempat yang kaku sehingga menyebabkan perpustakaan jarang dikunjungi. Padahal kedatangan pemustaka ke perpustakaan merupakan tolak ukur pemanfaatan perpustakaan dan keberhasilan perpustakaan.4 Djufandi pun menyebutkan, sebuah perpustakaan akan mempunyai peran penting jika pemakai di perpustakaan itu mau memanfaatkan perpustakaan secara proposional
yaitu apabila bahan
perpustakaan yang ada sering dibaca.5
3 Sulistyo Basuki. Pengantar I lmu Perpustakaan. (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1993). Hal.51. 4 Rhoni Rodin. Kepuasan Pemustaka terhadap Layanan Rujukan:Studi Kasus di Perpustakaan STAIN Curup. Diakses http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20278432T28957kepuasanpemustaka-fulltext.pdf pada 23 Februari 2014 pukul 10.50 WIB 5 Djufandi, Arief. “Perpustakaan Masjid.” Dalam Kumpulan Makalah Pelatihan Tenaga Pengelola Perpustakaan Masjid Provinsi DIY. Tanggal 2-5 Juli 2001, di Kaliurang Yogyakarta.
3
Dalam
rangka
mengoptimalisasikan
pemanfataan
perpustakaan,
perpustakaan sekolah harus melakukan penjualan jasa kepada pemustaka, dalam hal ini seluruh anggota sekolah melalui kegiatan promosi. Lasa Hs mengatakan
bahwa
promosi
adalah
bentuk
komunikasi
untuk
memperkenalkan produk (barang dan jasa) kepada calon pengguna agar mereka bersedia membeli atau memanfaatkannya.6 Adapun menurut Suwasana, promosi adalah suatu upaya mengenalkan perpustakaan atas produk-produk dan jasa informasi yang diberikan dengan fasilitas yang dimiliki berikut kelebihan dan keunggulannya.7 Dengan demikian, promosi perpustakaan sesungguhnya merupakan suatu aktivitas untuk menarik dan meningkatkan pemanfaatan perpustakaan. Dalam kegiatan promosi di perpustakaan, pustakawan dituntut untuk mampu memperkenalkan elemen-elemen apa saja yang ada di perpustakaan tersebut seperti buku-buku apa yang menarik, buku-buku yang best seller ataupun new release atau apa saja kegiatan yang menarik yang dapat dilakukan
di
perpustakaan.
Dengan
menyiarkan
produk-produk
di
perpustakaan, para anggota sekolah pun tertarik untuk berkunjung dan perpustakaan termanfaatkan secara optimal. Menurut Sudariyah Nasution tujuan lain dari promosi perpustakaan adalah agar koleksi perpustakaan dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan minat baca.8 Oleh kerena itu, promosi sangatlah penting dalam kemajuan sebuah perpustakaan. Promosi merupakan sarana efektif untuk 6
Lasa Hs. Manajemen perpustakaan.(Yogyakarta: Gama media, 2005). Hal 238 Suwasana, Gaib.”Promosi Merupakan Pemunculan Identitas Perpustakaan : Suatu Langkah yang Harus Dilakukan. Dalam Buletin Perpustakaan No. 43, 2002. Hal 22 8 Darmono. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah.(Jakarta : Grasindo, 2004). Cet. Ke 2. Hal 209 7
4
memperkenalkan, mengajak, dan menghimbau para warga sekolah untuk ikut ambil bagian dalam memanfaatkan perpustakaan agar fungsi perpustakaan dapat berjalan sesuai dengan fungsinya. Perpustakaan merupakan
SDI
Cikal
Harapan-I
BSD-Tangerang
Selatan
salah satu perpustakaan sekolah yang melakukan kegiatan
promosi perpustakaan dengan cukup baik. Hal ini didasarkan berdasarkan hasil wawancara dengan staff perpustakaan yakni Ibu Siti Saodah S.Pd, bahwa tingkat pemanfaatan perpustakaan meningkat setelah dilakukannya promosi. Sebagai langkah awal promosi perpustakaan, SDI Cikal membuat 6 bentuk promosi perpustakaan yakni satu, mengadakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di perpustakaan. Hal itu bertujuan supaya siswa mengenal perpustakaan yang kemudian diharapkan mereka bisa mencintai dan memanfaatkan secara optimal. Dua, bercerita (story telling) untuk menarik perhatian para siswa dengan fun learning. Tiga, memasang mading berisi tentang buku-buku baru dan informasi baru, empat yakni menempel jargonjargon tentang perpustakaan di beberapa tempat strategis. Lima, staf perpustakaan
mengelola
media
sosial
seperti
facebook
untuk
mensosialisasikan perpustakaan. Enam, Tak kalah menarik, perpustakaan pun memberikan penghargaan bagi mereka yang kerap meminjam dan membaca buku. Keenam bentuk promosi tersebut, dirasa sangat memberikan kontribusi pada kemajuan perpustakaan. Dengan melihat latar belakang tersebut penulis tertarik untuk mengetahui bentuk promosi apa yang
paling disukai oleh
pemustaka perpustakaan SDI Cikal Harapan I BSD dan pengaruh promosi
5
terhadap pemanfaatan perpustakaan SDI Cikal Harapan I BSD. Akhirnya, hasil penitian tersebut, peneliti tuangkan ke dalam sebuah skripsi yang berjudul “Promosi Perpustakaan di Perpustakaan SDI Cikal Harapan I BSD Tangerang Selatan.” B. Pembatasan Masalah Berdasarkan penjelasan di atas, masalah yang diteliti dalam penulisan ini dibatasi pada promosi perpustakaan SDI Cikal Harapan I BSD Tangerang Selatan. Pembatasan masalah dilakukan untuk efisiensi waktu, tenaga, biaya dan materi yang disajikan. Adapun pembatasan masalah dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bentuk promosi yang paling disukai dalam variabel X bagi pemustaka perpustakaan SDI Cikal Harapan I BSD Tangerang Selatan. 2. Pengaruh promosi terhadap pemanfaatan perpustakaan SDI Cikal Harapan I BSD Tangerang Selatan.
C. Perumusan Masalah Berdasarkan
pembatasan
masalah
yang
sudah
disampaikan
sebelumnya maka perumusan masalah dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bentuk-bentuk promosi apa yang palig disukai dalam variabel X bagi pemustaka perpustakaan SDI Cikal Harapan I BSD Tangerang Selatan? 2. Adakah
pengaruh
promosi
perpustakaan
terhadap
perpustakaan SDI Cikal Harapan I BSD Tangerang Selatan?
pemanfaatan
6
D. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti yang telah diajukan dalam bentuk rumusan masalah. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bentuk-bentuk promosi perpustakaan yang paling disukai dalam variabel X bagi pemustaka SDI Cikal Harapan I BSD Tangerang Selatan 2. Untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap pemanfaatan perpustakaan SDI Cikal Harapan I BSD Tangerang Selatan.
E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang didapat dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Memberikan informasi mengenai kegiatan promosi di perpustakaan SDI Cikal Harapan I BSD Tangerang Selatan. 2. Menambah khazanah ilmu pengetahuan dalam bidang ilmu perpustakaan, khususnya mengenai promosi perpustakaan. 3. Memperkaya kajian literatur tentang promosi perpustakaan sebagai bagian dari kajian program studi Ilmu Perpustakaan.
F. Sistematika Penulisan Penulisan ini terdiri dari lima BAB, dan tiap bab terdiri dari sub bab sebagai berikut: Bab I
Pendahuluan Pendahuluan yang membahas tentang latar belakang, pembatasan
7
masalah, perumusan masalah, tujuan masalah, manfaat penelitian, sistematika penulisan Bab II
Tinjauan Literatur Membahas mengenai pengertian, tujuan perpustakaan sekolah, fungsi perpustakaan sekolah, jenis koleksi perpustakaan sekolah, jenis layanan perpustakaan sekolah, sistem layanan perpustakaan, pengertian promosi perpustakaan, tujuan promosi perpustakaan, metode promosi perpustakaan, penelitian yang terdahulu.
Bab III METODE PENELITIAN Membahas mengenai jenis dan pendekatan penelitian, variabel penelitian, hipotesis penelitian, sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan
jadwal
penelitian. Bab IV Pembahasan dan Hasil Penelitian Membahas tentang bentuk-bentuk promosi perpustakaan yang paling disukai dalam variabel X bagi pemustaka di perpustakaan SDI Cikal Harapan I BSD Tangerang Selatan, pengaruh promosi terhadap pemanfaatan perpustakaan SDI Cikal Harapan I BSD Tangerang Selatan. Bab V
Penutup Pada bab ini diuraikan kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan promosi yang dilakukan perpustakaan SDI Cikal Harapan I BSD Tangerang Selatan khususnya pemanfaatan perpustakaan.
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Sekolah Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan kata perpustakaan berasal dari kata pustaka yang berarti (1) kitab, buku-buku, (2) kitab primbon. Kemudian kata pustaka mendapat awalan per- dan akhiran –an, menjadi perpustakaan. Perpustakaan mengandung arti (1) tempat, gedung ruang yang disediakan untuk pemeliharaan dan penggunaan koleksi buku dsb, (2) koleksi buku, majalah, dan bahan kepustakaan lainnya yang disimpan untuk dibaca, dipelajari, dibicarakan.9 Menurut Undang-Undang Nomor 43 tahun 2007, Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para pemustaka10. Terdapat beberapa jenis perpustakaan yang tersebar di masyarakat, salah
satunya
adalah
perpustakaan
sekolah. Menurut Carter V.Good
sebagaimana dikutip oleh Ibrahim Bafadal dalam buku Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Perpustakaan Sekolah merupakan suatu ruangan yang di dalamnya terdapat koleksi, yang dikelola agar dapat digunakan oleh murid dan guru.11
9
Departemen Pendididkan Nasional dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Ed. 3. Cet 4. (Jakarta : Balai Pustaka, 2007). Hal 912 10 Darmono. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. (Jakarta : Grasindo, 2007). Hal 1. 11 Bafadal, Ibrahim. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. (Jakarta : Bumi Aksara, 2005) hal 3.
8
9
Lasa Hs mengatakan bahwa perpustakaan sekolah adalah sebuah sistem informasi yang memanfaatkan gedung atau tata ruang, anggaran, sarana dan prasarana yang dikelola oleh
manusia yang terdidik dalam bidang
perpustakaan, dokumentasi dan informasi.12 Sedangkan
menurut
Pungki
Purnomo,
Perpustakaan
Sekolah
merupakan tempat dimana para peserta didik dapat mengeksplor (mengadakan penjelajahan ilmiah secara lebih luas) terhadap berbagai subjek secara mandiri dan demokratis terhadap apa yang dikaji agar memperoleh pengetahuan lebih dalam dari sekedar apa yang diperoleh pada ruang kelas.13 Keberadaan perpustakaan sekolah sebagai penunjang belajar siswa tentunya memiliki peranan yang sangat penting. Perpustakaan harus mampu mendukung dan menyediakan bahan untuk pembelajaran bagi siswa dan guru. Menurut Mbulu yang dikutip Darmono dalam buku Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah menyatakan bahwa perpustakaan sekolah sangat diperlukan keberadaannya dengan pertimbangan bahwa:14 1. Perpustakaan merupakan sumber belajar di sekolah 2. Perpustakaan sekolah merupakan salah satu bagian dalam sistem pengajaran di sekolah 3. Sumber yang dapat menunjang kualitas pendidikan dan pengajaran di sekolah salah satunya adalah perpustakaan sekolah 12
Lasa, Hs. Manajemen Perpustakaan Sekolah. (Jogjakarta : Pinus book publisher, 2007).
Hal 13 13
Purnomo, Pungki. “ pembekalan learning life long di madrasah melalui penerapan pembelajaran berbasis perpustakaan”. Dalam buku perpustakaan sebagai center for learning society : gagasan untuk pengembangan perpustakaan madrasah. (Jakarta : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif HIdayatullah Jakarta, 2006) hal 12 14 Darmono. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. (Jakarta : Grasindo, 2007) hal 3.
10
4. Salah satu fasilitas sekolah yang dapat memajukan peserta didik untuk memperluas
kemampuan
untuk
membaca,
menulis,
berfikir
dan
berkomunikasi adalah perpustakaan. Untuk menunjang hal tersebut, maka perpustakaan yang ada di sekolah harus dikelola dan digunakan dengan baik untuk kepentingan guru dalam mengajar dan siswa untuk belajar. Namun, selain dikelola dengan baik, informasi yang tersedia di perpustakaan juga harus dikomunikasikan. Sebab perpustakaan sebenarnya tidak hanya sekedar mengelola koleksi buku secara fisik, melainkan mengelola informasi yang penting untuk belajar siswa. 1. Tujuan Perpustakaan Sekolah Penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan-bahan pustaka, tetapi diharapkan dapat membantu murid-murid dan guru-guru menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar mengajar.15 Menurut Bafadal Ibrahim, perpustakaan sekolah adalah kumpulan bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan buku (non book materials) yang diorganisasi secara sistematis dalam suatu ruang sehingga dapat membantu murid-murid dan guru-guru dalam proses belajar mengajar di sekolah.16 Perpustakaan sekolah merupakan bagian integral proses pedidikan. Hal tersebut sesuai dengan yang disebutkan di atas bahwa
tujuan
perpustakaan sekolah adalah membantu murid-murid dan guru-guru dalam proses belajar mengajar di sekolah. 15 16
Darmono. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Hal 11 Ibid. Hal 4
11
Secara terinci Bafadal menyebutkan tujuan perpustakaan sekolah baik yang diselenggarakan di sekolah dasar maupun di sekolah menengah adalah sebagai berikut:17 a. Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan murid-murid terhadap membaca. b. Perpustakaan
sekolah
dapat
sekolah
dapat
memperkaya
pengalaman belajar
murid-murid. c. Perpustakaan
menanamkan
kebiasaan belajar
mandiri yang akhirnya murid-murid mampu belajar mandiri. d. Perpustakaan
sekolah
dapat
mempercepat
proses penguasaan
teknik membaca. e. Perpustakaan sekolah dapat membantu perkembangan kecakapan berbahasa. f. Perpustakaan sekolah dapat melatih murid-murid ke arah tanggung jawab. g. Perpustakaan sekolah dapat memperlancar murid-murid dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah. h. Perpustakaan
sekolah
dapat
membantu
guru-guru menemukan
sumber-sumber pengajaran. i. Perpustakaan sekolah dapat membantu murid-murid, guru-guru, dan anggota
staf
sekolah
dalam
mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. 17
Hal 6.
Bafadal Ibrahim . Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. (Jakarta : Bumi Aksara, 2006).
12
Perpustakaan sekolah dapat memenuhi fungsi tersebut dengan mengembangkan kebijakan dan jasa, memilih dan memperoleh sumber daya informasi, menyediakan akses fisik dan intelektual ke sumber informasi yang sesuai, menyediakan fasilitas pembelajaran, serta mempekerjakan staf terlatih. 18 2. Fungsi Perpustakaan Sekolah Pawit M. Yusuf dalam Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, menyebutkan bahwa perpustakaan sekolah mempunyai empat fungsi umum yaitu: a. Fungsi edukatif Perpustakaan menyediakan berbagai informasi bahan tercetak, terekam maupun bahan koleksi lainnya yang menunjang tujuan pendidikan. b. Fungsi informatif Sebagai fungsi informatif, perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya agar kebutuhan pengguna akan informasi dapat terpenuhi. c. Fungsi rekreasi Adanya perpustakaan sekolah dapat berfungsi rekreasi. Rekreasi yang dimaksud bukan secara fisik yang pergi mengunjungi tempat-tempat tertentu, tetapi secara psikologisnya yaitu sebagai hiburan yang positif.
18
Ibid. Hal 12
13
d. Fungsi riset Sebagai fungsi penelitian, perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang menunjang kegiatan penelitian. Dengan adanya informasi yang lengkap, peneliti dapat melakukan riset, yaitu mengumpulkan data atau keterangan-keterangan yang diperlukaan. Ibrahim Bafadal sependapat dengan hal tersebut, namun ia menambahkan bahwa fungsi tanggung jawab administratif termasuk salah satu fungsi perpustakaan sekolah.19 Fungsi ini tampak pada kegiatan sehari-hari di perpustakaan sekolah seperti pada layanan sirkulasi yang harus dilakukan pencatatan untuk buku yang dipinjam dan dikembalikan. Darmono menambahkan bahwa fungsi perpustakaan selain yang sudah disebutkan di atas adalah fungsi deposit, yaitu perpustakaan berkewajiban menyimpan dan melestarikan semua karya cetak dan karya rekam yang telat diterbitkan di Indonesia, namun perpustakaan yang melakukan fungsi deposit ini adalah Perpustakaan Nasional. Ada pula yang mengatakan fungsi perpustakaan sekolah sebagai berikut:20 a. Pusat layanan bahan pustaka b. Tempat bimbingan membaca c. Faktor pengikat pengalaman belajar Dari beberapa pendapat yang telah disampaikan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa hampir semua pendapat menyatakan hal yang sama 19
Ibid. Hal 7 Sulistia. Materi Pokok Manajemen Perpustakaan Sekolah. Terbuka, 2009). Hal 1.10 20
(Jakarta : Universitas
14
tentang tujuan perpustakaan sekolah yaitu menunjang proses pendidikan, tempat mengembangkan minat baca, sumber penelitian, dan sebagai sumber informasi. 3. Jenis Koleksi Perpustakaan Tidak akan ada koleksi yang lengkap, yang ada adalah koleksi yang berdasarkan pada kebutuhan. International Federation Library Association (IFLA) misalnya, membuat standar yang harus dipenuhi oleh perpustakaan sekolah diantaranya adalah koleksi buku yang sesuai hendaknya menyediakan sepuluh buku per murid.21 Beberapa jenis koleksi perpustakaan sekolah antara lain:22 a. Buku teks atau buku pelajaran Buku-buku teks meliputi buku pegangan guru dan murid yang ditetapkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku-buku teks berisi materi pelajaran untuk pegangan guru dan murid dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Buku teks harus sesuai dengan pedoman kurikulum terbaru. Contoh buku teks untuk sekolah dasar misalnya buku teks IPS ( Ilmu Pengetahuan Sosial). b. Buku pelengkap Buku-buku teks pelengkap adalah buku-buku yang materinya bersifat melengkapi isi buku-buku teks utama. Materi buku teks pelangkap ini didasarkan pada kurikulum yang berlaku di sekolah.
21
Zohra Ibrahim dan Saidatul Akamar Ismail. Garis Panduan Perpustakaan Sekolah IFLA/UNESCO diakses http://www.ifla.org/VII/s11/index.htm pada 11 Maret 2014 22 Pawit M. Yusuf. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. (Jakarta : Kencana, 2007). Hal 9
15
Buku jenis ini diterbitkan oleh berbagai penerbit swasta dan disahkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. c. Buku-buku jenis fiksi Buku-buku ini memuat ceritera-ceritera tentang kehidupan maupun kegiatan-kegiatan yang berdasarkan kehendak dan khayalan pengarang dan berfungsi sebagai bacaan hiburan. Buku-buku fiksi sangat besar peranannya untuk mendorong minat baca murid. Contoh buku yang termasuk fiksi adalah Malin Kundang. d. Buku-buku referensi Yang dimaksud dengan buku-buku referensi atau rujukan adalah buku-buku yang memuat informasi secara khusus sehingga dapat menjawab atau menunjukan secara langsung bagi pembacanya.23 Termasuk ke dalam jenis buku-buku referensi adalah : 1) Kamus Kamus adalah daftar alfabetis kata-kata yang disertai dengan arti, lafal, contoh penggunaannya dalam kalimat, dan keterangan lain yang berkaitan dengan kata tadi.24 2) Ensiklopedia Ensiklopedia adalah daftar istilah-istilah ilmu pengetahuan dengan tambahan keterangan ringkas tentang arti istilah-istilah tadi.25
23
Pawit M. Yusuf. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Hal 12 Ibid. Hal 12 25 Ibid. Hal 13 24
16
3) Almanak Almanak adalah suatu publikasi tertentu tentang keterangan seperti data statistik, ramalan cuaca, dan berbagai peristiwa penting yang terjadi serta informasi bidang ilmu pengetahuan dalam jangaka waktu tertentu.26 Misalnya Almanak tahun 1977. 4) Buku tahunan Buku tahunan adalah buku yang memuat peristiwaperistiwa selama setahun terakhir (yang sudah lewat). Pada umumnya buku tahunan ini berisi masalah stastik dan kejadiankejadian penting selama setahun lewat.27contohnya
adalah
Kaleidoskop Indonesia tahun 2012 5) Buku pedoman Buku pedoman ini berisi petunjuk praktis dalam melakukan sesuatu contohnya buku yang sedang and abaca ini, contohnya lagi adalah teknik bertenak itik.28 6) Direktori Direktori sering disebut dengan buku alamat sebab memuat alamat-alamat seseorang atau badan.29 Contoh yang paling mudah untuk direktori adalah buku telepon. 7) Terbitan pemerintah Terbitan pemerintah adalah suatu penerbitan yang dicetak atas biaya dan tanggung jawab pemerintah.30 Contohnya adalah 26
Pawit M. Yusuf. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Hal 15 Ibid. Hal 14 28 Ibid. Hal 14 29 Ibid. Hal 14 30 Ibid. Hal 17 27
17
buku tentang petunjuk perjalanan para wisatawan yang diterbitkan oleh Kementerian Pariwisata. 8) Bibliografi Bibliografi adalah daftar buku atau karangan yang merupakan sumber rujukan dari sebuah tulisan atau karangan atau daftar tentang suatu objek ilmu.31 Bibliografi disusun berdasarkan urutan abjad nama pengarang judul, atau keterangan lain dari buku. Contohnya adalah Bibliografi Nasional Indonesia-Terbitan Perpustakaan Nasional RI. 9) Indeks Indeks adalah daftar istilah yang disusun berdasar urutan abjad atau dengan susunan tertentu dan disertai keterangan yang menunjukan halaman tenpat kata atau istilah ditemukan.32 10) Abstrak Abstrak adalah uraian yang dipadatkan dari suatu karangan atau artikel yang biasanya bersifat ilmiah.33 11) Atlas Atlas adalah buku yang berisi peta bumi.34 Contoh adalah atlas Indonesia e. Bahan bukan buku 1) Terbitan berkala Terbitan berkala biasanya memuat beberapa artikel atau tulisan dari beberapa pengarang serta berbagai berita dan 31
Pawit M. Yusuf. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Hal 147 Ibid. Hal 16 33 Ibid. Hal 16 34 Ibid..Hal 75 32
18
keterangan lain yang dianggap penting, dengan kala terbit secara teratur dan dalam jangka waktu yang tidak ditentukan kapan terbit terkahirnya. Contoh terbitan berkala antara lain adalah surat kabar, majalah, dan bulletin. 2) Pamflet Pamflet merupakan bahan cetakan yang terdiri dari beberapa lembar, namun tidak dijilid, dan berisi tentang berbagai masalah ynag masih hangat atau mutakhir. Misalnya informasi tentang keistimewaan penggunaan komputer merek tertentu. 3) Brosur Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Brosur adalah (1) bahan informasi yang disusun secara bersistem, (2) cetakan yang hanya terdiri atas beberapa halaman dan dilipat tanpa dijilid, (3) selebaran cetakan yang berisi keterangan singkat, tetapi lengkap (tentang perusahaan atau organisasi) 4) Guntingan surat kabar Guntungan surat kabar disebut juga dengan kliping. Berita atau tulisan dan artikel tertentu dalam surat kabar dan majalah yang dianggap penting, digunting dan ditempelkan pada selembaran kertas yang agak tebal kemudian disusun secara sistematis untuk memudahkan penggunaannya. 5) Gambar atau lukisan Gambar atau lukisan adalah bentuk karya seni seseorang yang diperlu dihargai keberadaannya. Di perpustakaan karya
19
tulisan biasanya ditempel di dinding ruangan, dikumpulkan dalam sebuah buku, atau di tempat khusus yang disediakan untuk menyimpan koleksi karya ini. 6) Globe Globe dikenal pula dengan bola bumi buatan, atau peta bumi yang bulat seperti bola.35 Ini digunakan untuk mengethaui berbagai tempat bumi ini dalam bentuk mini serta perbandingannya dengan benda-benda lain di angkasa luar. 7) Bahan pandang dengar (Audiovisual) Bahan pandang dengar (audiovisual), seperti : kaset, piringan hitam, film, slide, foto, gambar, lukisan, mikrofis, model dan lain sebagainya baik dimiliki perpustakaan sebagai alat peraga dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. 4. Jenis Layanan Perpustakaan Sebagai sebuah unit kerja perpustakaan terdiri dari beberapa bagian seperti pengadaan bahan pustaka, pengolahan bahan pustaka, dan bagian layanan bahan pustaka. Masing-masing bagian saling terkait, dan bagian layanan merupakan ujung tombak dari setiap kegiatan perpustakaan karena berhubungan secara langsung dengan pemakai. Baik buruknya citra perpustakaan juga ditentukan pada bagian ini. Pengertian layanan perpustakaan berkembang dari waktu ke waktu. Hal ini sejalan dengan perkembangan kebutuhan manusia terhadap 35
Departemen Pendididkan Nasional dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Ed. 3. Cet 4. (Jakarta : Balai Pustaka, 2007).. Hal. 366
20
informasi yang terus meningkat. Pada awalnya yang dimaksud dengan layanan perpustakaan adalah menawarkan semua bentuk koleksi yang dimiliki perpustakaan kepada pemakai yang datang ke perpustakaan dan meminta informasi yang dibutuhkannya.36 Ada beberapa macam bentuk pelayanan di perpustakaan, antara lain:37 a.
Layanan sirkulasi Layanan sirkulasi adalah kegiatan melayani peminjaman dan pengembalian buku-buku perpustakaan sekolah. Kegiatan sirkulasi dapat dilaksanakan sesudah buku-buku selesai diproses lengkap dengan labelnya seperti kartu buku, kartu tanggal kembali, kantong kartu buku, dan call number pada punggung buku. Layanan pengembalian dan peminjaman bahan pustaka merupakan kegiatan yang dilakukan hampir semua perpustakaan. Layanan sirkulasi merupakan denyut dari semua kegiatan perpustakaan karena kegiatan peminjaman dan pengembalian bahan pustaka merupakan jasa layanan yang secara langsung bisa dirasakan oleh pemakai perpustakaan. Menurut Sulistyo-Basuki yang dikutip oleh Darmono dalam buku "Perpustakaan sekolah" bagian layanan sirkulasi mempunyai tugas melayani pengunjung perpustakaan khususnya dalam hal berikut:
36
Darmono. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. (Jakarta : Grasindo, 2007). Hal 163 37 Ibid.. Hal 125
21
1) Mengawasi
keluarnya
setiap
bahan
pustaka
dari
ruang
perpustakaan. Mengawasi bahan pustaka yang dipinjam dan dikembalikan dari ruang perpustakaan merupakan tanggung jawab bagian sirkulasi. Untuk itu bagian sirkulasi harus bersikap tegas dan tetap mempertimbangkan sikap sebagai unit layanan publik yaitu ramah, simpatik dan lugas. 2) Pendaftaran anggota perpustakaan Salah satu tugas sirkulasi adalah menerima pendaftaran anggota perpustakaan. 3) Peminjaman dan pengembalian bahan pustaka Bagian sirkulasi bertanggung jawab untuk melakukan kegiatan peminjaman dan pengembalian bahan pustaka yang dipinjam oleh pemakai perpustakaan. 4) Memberikan sanksi bagi anggota yang terlambat mengembalikan peminjaman Jika ada anggota yang terlambat mengembalikan bahan pustaka yang dipinjam, maka bagian sirkulasi memberikan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku. 5) Memberikan peringatan bagi anggota yang belum mengembalikan pinjaman. Bagian sirkulasi juga bertugas untuk memberikan surat peringatan terhadap pengguna yang terlambat mengembalikan pinjaman.
22
6) Menentukan penggantian buku yang dihilangkan anggota Jika anggota menghilangkan bahan pustaka yang dipinjam, bagian sirkulasi berhak meminta anggota untuk menggantu buku yang sama. 7) Membuat statistik sirkulasi Tugas bagian sirkulasi yang lain adalah membuat statistik peminjaman. Statistik peminjaman terdiri dari jumlah dan kelompok buku yang dipinjam, diperpanjang, dikembalikan. Statistik kelompok buku yang banyak dipinjam, statistik kelompok pemakai atau peminjaman. b. Layanan referensi Layanan referensi adalah layanan yang diberikan oleh perpustakaan untuk koleksi-koleksi khusus seperti kamus, ensiklopedi, almanak, direktori, buku tahunan yang berisi informasi teknis dan singkat. Koleksi referensi hanya boleh digunakan di dalam ruang perpustakaan saja.38 Menurut
Ibrahim
Bafadal
dalam
buku
Pengelolaan
Perpustakaan Sekolah, mengatakan layanan referensi berhubungan dengan: 1) Layanan informasi Perpustakaan sekolah tidak hanya sebagai tumpukan tanpa ada gunanya, tetapi secara prinsip perpustakaan sekolah harus
38
Ibid. Hal 172
23
dapat
dijadikan
sebagai
sumber
informasi
bagi
yang
membutuhkannya. Oleh karena itu perpustakaan sekolah harus mampu memberikan pelayanan informasi. Tugas layanan informasi ini akan bisa diselenggarakan dengan sebaik-baiknya tergantung pada dua faktor, yaitu: a) Kelengkapan koleksi Kelengkapan koleksi yang tersedia di perpustakaan sekolah sangat mempengaruhi terhadap pelayanan informasi. Dalam layanan referensi koleksi seperti kamus, ensiklopedi, buku pegangan, buku tahunan, almanak, buku petunjuk, biografi tidak diperbolehkan dibawa pulang, hanya boleh dibaca di ruang baca atau ruang referensi. b) Kemampuan petugas Perpustakaan sekolah yang masih tahap perintisan petugasnya sedikit atau hanya satu sehingga selain sebagai kepala perpustakaan juga sekaligus menjabat sebagai petugas sirkulasi dan petugas referensi. pada perpustakaan yang sudah maju khususnya di sekolah menengah dan sekolah tinggi mempunyai tenaga yang cukup banyak, sehingga ada petugas yang bertugas sebagai kepala sekolah, dan yang bertugas di bagian sirkulasi. Namun terlepas dari petugas yang merangkap sebagai kepala sekolah ataupun petugas khusus referensi harus
24
mempunyai pengetahuan yang luas dan mengetahui isi dan ciri khas setiap bahan referensi seperti kamus, ensiklopedi, almanak dan sebagainya. 2) Layanan bimbingan pembaca Pelayanan ini meliputi kegiatan petugas perpustakaan dalam upaya membantu para siswa untuk mendayagunakan semua koleksi yang dimiliki perpustakaan. Bentuk pelayanan ini antara lain:39 a) Menerangkan cara menggunakan perpustakaan dengan baik kepada pengunjung atau pembaca seperti cara menggunakan katalog yang baik. b) Menerangkan kepada pengunjung atau pembaca mengenai keberadaan dan kemanfaatan perpustakaan melalui momentummomentum yang tepat, seperti pada kegiatan ekstra kulikuler. c) Mengadakan kegiatan pameran sederhana tentang masalah perpustakaan, perbukuan, pendidikan dan sejenisnya dengan melibatkan para guru dan siswa sekolah. d) Mengadakan kegiatan pemutaran film jika memungkinkan. e) Mengadakan berbagai kegiatan perlombaan secara berkala seperti lomba minat baca. f) Pustakawan harus bersikap ramah dan selalu ingin menolong dan membantu pemustaka yang membutuhkan informasi. 39
Pawit M. Yusuf. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. (Jakarta : Kencana, 2007). Hal. 81
25
3) Layanan Ruang Baca Layanan ruang baca adalah layanan yang diberikan oleh perpustakaan berupa tempat untuk melakukan kegiatan membaca di perpustakaan.40 Layanan ini diberikan untuk mengantisipasi pengguna perpustakaan yang tidak ingin meminjam untuk dibawa pulang namun memanfaatkannya di perpustakaan. Selain layanan yang telah disebutkan sebelumnya, beberapa perpustakaan memberikan layanan dalam bentuk lain antara lain:41 a) Layanan audio visual Layanan audio visual adalah layanan perpustakaan khusus untuk bahan audio visual. Layanan ini meliputi peminjaman dan pemutaran film, video, slide atau filmstrip. Bahan yang disediakan berupa film bercerita, film dokumenter atau film ilmu pengetahuan. Untuk melayani bahan-bahan ini diperlukan ruangan khusus lengkap dengan sarana dan prasarana untuk pemutaran bahan audio visual, seperti ada layar untuk pemutaran film, film projector, video player, tape, micro reader, serta sound sistem. b) Layanan berceritera Perpustakaan sekolah dasar biasanya menyelenggarakan layanan bercerita. Layanan ini biasanya dilakukan secara terjadwal. 40
Darmono. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. (Jakarta : Grasindo, 2007). Hal 172 41 Ibid. Hal 172
26
c) Layanan jasa dokumentasi Layanan jasa dokumentasi adalah jasa layanan berupa penyediaan dokumen yang diperlukan oleh pengunjung, seperti terbitan pemerintah, serta peraturan perundang-undangan yang dikumpulkan oleh perpustakaan. d) Layanan jasa informasi Layanan jasa informasi adalah jasa layanan memberikan informasi tertentu kepada pengguna yang membutuhkan seperti informasi tentang negara-negara yang dilalui oleh sungai terpanjang di dunia. e) Layanan terjemahan Layanan jasa terjemahan ini sangat banyak peminatnya namun biasanya perpustakaan tertentu saja yg menyediakan jasa layanan terjemahan seperti perpustakaan perguruan tinggi. f) Layanan jasa silang layan Pada layanan ini, perpustakaan melakukan peminjaman bahan pustaka ke perpustakaan lain untuk memenuhi kebutuhan para pemakainya. Peminjaman ke perpustakaan lain dilakukan atas nama perpustakaan, bukan atas nama pemakai, setelah didapat
barulah
dipinjamkan
kepada
pemakai
yang
membutuhkannya. g) Layanan pembendelan dan perbaikan buku Perpustakaan yang relatif besar melakukan kegiatan perbaikan dan pembendelan buku. Bagian ini biasanya bertugas
27
untuk memperbaiki jilidan dari koleksi perpustakaan yang telah rusak. 5. Sistem Layanan Perpustakaan. Secara umum sistem layanan perpustakaan ada dua macam yaitu sistem terbuka (open acces system) dan sistem tertutup (closed acces system). a.
Sistem terbuka (open acces system) Sistem terbuka adalah sistem layanan yang memungkinkan para pengguna secara langsung dapat memilih, menemukan dan mengambil sendiri bahan pustaka yang diinginkan dari jajaran koleksi perpustakaan. Pada sistem ini pemakai perpustakaan dapat melakukan pencarian bahan pustaka dari jajaran koleksi. Kebaikan layanan sistem terbuka yakni :42 1) Pemakai dapat melakukan pengambilan sendiri yang diinginkan dari jajaran koleksi. 2) Pemakai dilatih untuk dapat dipercaya dan diberi tanggung jawab terhadap terpeliharanya koleksi yang dimiliki perpustakaan. 3) Kepuasan pemakai kerena ada kemudahan dalam menemukan bahan pustaka dan mencari alternatif lain jika yang dicari tidak ditemukan. 4) Tidak diperlukan tenaga pustakawan dalam mengambilkan bahan pustaka, sehingga bisa diberi tanggung jawab di bagian lain.
42
Ibid. Hal 168
28
Adapun kekurangan dalam layanan sistem terbuka yakni :43 1) Pengaturan buku di jajaran koleksi menjadi kacau karena kemungkinan koleksi tidak dikembalikan secara tepat oleh pemakai. 2) Kemungkinan koleksi yang hilang relatif lebih besar bila dibandingkan dengan sistem yang bersifat tertutup. 3) Memerlukan ruangan yang lebih luas untuk jajaran koleksi agar lalu lintas atau mobilitas pemakai lebih leluasa. 4) Membutuhkan keamanan yang lebih baik. b. Sistem tertutup (closed acces system) Sistem layanan tertutup adalah sistem layanan perpustakaan yang tidak memungkinkan pemakai perpustakaan mengambil sendiri bahan pustaka di perpustakaan. Pengambilan bahan pustaka harus melalui petugas perpustakaan, demikian juga dengan pengembalian bahan pustaka yang telah dipinjamnya. Kebaikan layanan sistem tertutup yakni: 1) Jajaran koleksi akan tetap terjaga kerapiannya karena petugas perpustakaan yang boleh masuk ke jajaran koleksi. 2) Tingkat kehilangan atau perobekan bahan pustaka dapat berkurang karena pemakai tidak dapat melakukan akses langsung ke jajaran koleksi. 3) Tidak memerlukan ruang untuk koleksi yang terlalu luas karena lalu lintas atau mobilitas petugas di jajaran koleksi relatif rendah. 4) Kerusakan pada koleksi sangat sedikit. 43
Ibid. Hal 168
29
Kekurangan layanan sistem tertutup yakni :44 1) Pemakai hanya mengetahui ciri-ciri kepengarangan dan ciri-ciri fisik bahan pustaka. 2) Judul buku yang dicari oleh pemakai bisa saja bukan buku yang dimaksud oleh pemakai perpustakaan. 3) Pemakai tidak dapat melakukan penelusuran di jajaran rak, sehingga pemakai tidak menemukan alternatif lain dari bahan pustaka yang diperlukan. 4) Pemakai harus menunggu lama jika permintaan peminjaman cukup banyak karena petugas perpustakaan relatif terbatas.
B. Pengertian Promosi Promosi merupakan salah satu bagian dari pemasaran. Pemasaran menurut Weingand, Darlene E dalam buku Marketing/Planning Library and Information Services (1999:4) menyatakan bahwa pemasaran adalah kegiatan analisis perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program-program yang telah dirancang secara cermat yang dibuat untuk menciptakan tukar-menukar sesuatu secara sukarela untuk mencapai sasaran sesuai dengan tujuan organisasi.45 Selain promosi, bagian lain dari pemasaran adalah produk, harga dan tempat. Menurut Darmono dalam buku Perpustakaan Sekolah : Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja, bahwa promosi adalah mekanisme 44
Ibid. Hal 169 Weingand, Darlene E. Marketing/Planning Library and Information Services. (Colorado: Libraries Unlimited, 1999). Hal 4 45
30
komunikatif persuasif pemasaran dengan memanfaatkan teknik-teknik hubungan masyarakat.46
Promosi merupakan forum antara organisasi dan
konsumen untuk melakukan pertukaran informasi dengan tujuan utama produk atau jasa yang disediakan oleh organisasi tersebut dapat diberitahukan kepada para konsumen agar bereaksi terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.47 Menurut Edinger, promosi di dalam perpustakaan adalah kegiatan komunikasi dengan pemakai yang telah ada maupun pemakai yang belum ada tetapi potensial agar mereka tahu tentang pelayan yang ada48. Pendapat lain mengatakan bahwa promosi adalah hal yang berkaitan dengan kegiatan yang digunakan untuk menginformasikan produk baru atau yang sudah ada kepada orang lain.49 Selain itu dikatakan bahwa promosi pada dasarnya adalah cara menginformasikan kepada pengguna apa yang dilakukan dan apa yang dapat dilakukan.50 Badollahi menyatakan, bahwa promosi adalah usaha yang dilakukan oleh pustakawan untuk membujuk pemustaka agar menerima atau menyarankan kepada orang lain untuk memakai produk, pelayanan atau ide yang dipromosikan51.
46
Darmono. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah . Jakarta : Grasindo, 2007). Hal 207 47 Ibid. Hal 207. 48 Badollahi Mustafa. Promosi Jasa Perpustakaan. (Jakarta : Universitas Terbuka, 1997). Hal. 4 49 Rowley, Jennifer E. Information Marketing. (England : Ashgate Publishing, 2001). Hal 7. 50 Sharma, Ajay Kumar dan Bharwaj, Sapna. Marketing and Promotion of Library.(pdf). India: Institute of Management Studies, 2009. http://crl.du.ac.in/ical09/papers/index_files/ical79_73_172_2_RV.pdf. , diakses pada 25 Oktober 2013 pukul 11.05 WIB 51 Badollahi Mustafa. Promosi Jasa Perpustakaan. (Jakarta : Universitas Terbuka, 1997). Hal 3
31
Untuk perpustakaan sekolah, Wiyono mengatakan, menyatakan bahwa promosi berarti usaha atau kegiatan untuk meningkatkan dan mengembangkan fungsi perpustakaan sebagai sarana penunjang kegiatan belajar mengajar52. Dari berbagai pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi adalah usaha yang dilakukan untuk menginformasikan, membujuk serta mengingatkan para pemakai tentang suatu produk atau jasa yang ditawarkan. Setiap perusahaan atau organisasi perpustakaan melakukan kegiatan promosi, tidak terkecuali dengan perpustakaan sekolah. Promosi perpustakaan sekolah adalah kegiatan yang dilakukan oleh perpustakaan dengan tujuan memperkenalkan koleksi yang terdapat di perpustakaan sebuah sekolah dan layanan yang tersedia agar dapat dimanfaatkan oleh para siwa, guru, staff dan karyawan sekolah. 1. Tujuan Promosi Pada dasarnya, promosi berkaitan dengan aktivitas yang digunakan untuk menginformasikan kepada seseorang tentang sebuah organisasi dan produk-produknya.
Dengan
kata
lain,
promosi
digunakan
untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang suatu organisasi dan tentang produk-produk baru atau yang telah ada. Jeromy dan Andrew mengemukakan bahwa kegiatan promosi mempunyai sedikitnya empat tujuan yaitu sebagai berikut:53 a. Untuk menarik perhatian 52 53
Badollahi Mustafa. Promosi Jasa Perpustakaan. Hal. 5 Darmono. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Hal 208
32
b. Untuk menciptakan kesan c. Untuk membangkitkan minat d. Untuk memperoleh tanggapan Sedangkan menurut Stanley, tujuan promosi adalah mempengaruhi pengetahuan, sikap dan perilaku dari penerima dan membujuk mereka untuk menerima konsep, pelayanan, ide yang dipromosikan. Promosi sangat penting dilakukan oleh sebuah perpustakaan. Promosi yang dilakukan oleh perpustakaan sering dijadikan sebagai rencana aksi yang dilakukan pustakawan dalam merangkul pemustaka untuk ke perpustakaan. Tujuan promosi yang dilakukan oleh perpustakaan adalah :54 a. Meningkatkan peminjaman b. Meningkatkan perpustakaan c. Meningkatkan kebutuhan pemustaka d. Meningkatkan efisiensi promosi e. Menciptakan keuntungan yang kompetitif untuk perpustakaan Menurut Edsall yang dikutip oleh Badollahi Mustafa, mengatakan tujuan promosi perpustakaan adalah:55 a. Memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang adanya pelayanan perpustakaan b. Mendorong minat masyarakat untuk menggunakan perpustakaan
54
Rowley, Jennifer E. Information Marketing. (England : Ashgate Publishing, 2001). Hal
109 55
Badollahi Mustafa. Promosi Jasa Perpustakaan. (Jakarta : Universitas Terbuka, 1997).
Hal 21
33
c. Mengembangkan pengertian masyarakat agar mendukung kegiatan perpustakaan dan peranannya dalam masyarakat. Sudariyah
Nasution
menyatakan
bahwa
tujuan
promosi
perpustakaan adalah menggairahan minat baca serta menambah jumlah orang yang gemar membaca agar koleksi perpustakaan dimanfaatkan semaksimal mungkin.56 Selain itu, Weinstock menyatakan bahwa tujuan promosi perpustakaan adalah memperkenalkan pusat informasi dan pelayanannnya, memperkenalkan kepada masyarakat reputasi pusat informasi dan membujuk calon pemakai yang berpotensi agar menggunakan jasa pelayanan informasi.57 Dari kesimpulan di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan perpustakaan melakukan promosi adalah memperkenalkan perpustakaan dan layanan yang dimilikinya yang diharapkan menarik perhatian masyarakat sehingga pada akhirnya memanfaatkan layanan yang disediakan. 2. Metode Promosi Perpustakaan Untuk melaksanakan tujuan promosi yang telah ditetapkan, perusahaan atau organisasi dapat memilih dan menetapkan metode promosi yang digunakan untuk mencapai sasaran yang dituju. Salah satunya adalah perpustakaan sekolah yang melakukan kegiatan promosi. Perpustakaan sekolah perlu melakukan promosi perpustakaan kepada siswa, guru, staf lainnya di lingkungan sekolah. Menurut Helen 56 57
Ibid. Hal 21 Ibid. Hal 21
34
Coote dalam buku How to Market Your Library Service Effectivelly, menyebutkan metode promosi ada enam yaitu: a. Brosur b. Newsletter c. Poster d. Iklan (Advertising) e. Penyiaran (Broadcasting) f. Menulis sebuah siaran pers (Writing a press release) Selain Helen Coote yang menyebutkan, demikian Darmono sependapat namun ia menambahkan bahwa metode promosi dibagi menjadi beberapa bentuk antara lain: bentuk tercetak, bentuk kegiatan perpustakaan, dan bentuk elektronik. a. Metode promosi perpustakaan dalam bentuk tercetak, adalah : 1) Brosur Salah satu cara yang dianggap tidak memerlukan biaya yang besar dan paling praktis untuk melakukan promosi adalah dengan cara
membuat
atau
mencetak
dan
menyebarkan
brosur
perpustakaan. Brosur adalah salah satu bentuk media promosi, biasanya berupa kertas cetakan yang mengandung informasi tentang suatu barang atau jasa yang akan ditawarkan kepada konsumen atau pengguna dengan harapan dapat dibeli atau dimanfaatkan oleh konsumen atau pengguna.58
58
Ibid. Hal. 72
35
2) Poster atau leaflet Media yang juga cukup efektif untuk melakukan promosi adalah
poster.
Poster
merupakan
sarana
murah
untuk
menyampaikan sejumlah informasi. Menurut Badollahi Mustafa dalam Promosi Jasa Perpustakaan menyatakan poster adalah salah satu media promosi yang biasanya berupa kertas besar berukuran A3 (kurang lebih dua kali ukuran folio) atau ukuran A2 (kurang lebih dua kali ukuran A3) yang berisi tulisan atau gambar informasi untuk umum tentang suatu hal yang disajikan secara menarik dengan huruf-huruf besar.59 3) Nama dan Logo Nama adalah (1) kata untuk menyebut atau memanggil orang (tempat, barang binatang, dsb), (2) gelar atau sebutan, (3) kemasyhuran.60 sedangkan logo adalah huruf atau lamabang yang mengandung suatu makna, terdiri atas satu kata atau lebih sebagai lambang atau nama perusahaan dan sebagainya.61 4) Newsletter Newsletter adalah salah satu media yang dapat digunakan untuk memberi informasi khusus kepada sejumlah orang secara teratur berupa berita-berita atau artikel-artikel singkat yang ditulis dengan gaya tidak formal.62
59
Ibid. Hal. 80 Ibid. Hal 773 61 Ibid. Hal 681 62 Ibid. Hal. 89 60
36
5) Laporan tahunan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, laporan tahunan adalah laporan yang setiap tahun dibuat dan diberikan kepada anggota (para pemegang saham) oleh perusahaan.63 6) Pembatas buku (bookmark) Pembatas buku adalah suatu benda yang digunakan untuk member tanda pembatas pada halaman-halaman sebuah buku.64 Pembuatan pembatas buku berlogo perpustakaan akan sangat mempegaruhi citra atau sosok perpustakaan di hati pengguna dan calon pengguna. 7) Buku panduan perpustakaan Buku panduan perpustakaan adalah sebuah buku yang diterbitkan oleh perpustakaan yang memuat informasi segala sesuatu mengenai perpustakaan.65 Semua informasi penting dapat dimasukkan dalam buku panduan. Buku panduan ini biasanya disebut booklet perpustakaan. b. Metode promosi dalam bentuk kegiatan perpustakaan 1) Pameran perpustakaan Pameran dapat menjadi cara yang cukup efektif untuk mempublikasikan keberadaan perpustakaan di antara pengguna dan calon pengguna. Penyelenggaraan pameran dimaksudkan untuk menampilkan secara fisik dan visual apa yang dimiliki dan 63
Ibid. Hal 640. Ibid. Hal. 97 65 Ibid. Hal. 97 64
37
dilayankan oleh perpustakaan. Pameran mempunyai dua tujuan yaitu untuk menarik perhatian pengguna atau calon pengguna dan untuk menunjukkan layanan atau apapun yang dimiliki sangat menarik untuk mereka. 2) Ceramah Ceramah adalah berbicara di depan orang banyak untuk memberi
penjelasan,
uraian
atau
keterangan
tentang
satu
permasalahan disiplin ilmu tertentu yang dikuasai dalam forum tertentu yang bersifat ilmiah.66 3) Seminar Seminar adalah suatu forum atau kegiatan yang dilakukan untuk mengkaji suatu topik pada suatu waktu dan tempat di mana ada satu atau lebih orang yang berceramah dan ada sejumlah orang lain sebagai peserta. 4) Bazaar Bentuk kegiatan yang dapat dilakukan oleh perpustakaan dalam rangka mengundang orang banyak untuk datang ke perpustakaan adalah bazaar. Bazaar adalah salah satu kegiatan yang dapat dilakukan dan digunakan untuk promosi perpustakaan. Bazaar adalah pameran barang-barang kerajinan, dan lain-lain yang hasilnya untuk amal.67 Dalam perpustakaan, kegiatan bazaar dapat dimanfaatkan sebagai 66
Departemen Pendididkan Nasional dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Ed. 3. Cet 4. (Jakarta : Balai Pustaka, 2007)Hal 209 67 Ibid. Hal 118
38
upaya secara langsung dan tidak langsung untuk mengundang orang-orang untuk datang ke perpustakaan. 5) Launching buku dan diskusi Launching dalam bahasa inggris berarti peluncuran.68 Jadi launching buku adalah peluncuran sebuah buku. Diskusi adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah.69 c. Promosi dalam bentuk elektronik 1) Televisi dan radio Televisi dan radio merupakan salah satu promosi dalam bentuk elektronik. Promosi perpustakaan dapat dilakukan dengan mempublikasikan perpustakaan melalui media tersebut dengan iklan dan penyiaran tentang perpustakaan. 2) Internet Promosi melalui internet dapat dilakukan dengan membuat iklan tentang perpustakaan. Iklan dibuat semenarik mungkin agar para pengguna internet tertarik untuk melihat iklan tentang perpustakaan. Jika sudah tertarik, diharapkan pengguna internet dapat mengunjungi langsung perpustakaan. 3) Pemutaran film dan video Memutar film atau video tentang penggunaan perpustakaan termasuk
68
cara
yang
cukup
tepat
dan
menarik
untuk
Hiasinta Sintawati Sudijana, et all. Kamus Lengkap Inggris-Indonesia. (Jakarta : Karisma Publishing Group, 2006). Hal 385 69 Departemen Pendididkan Nasional dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Ed. 3. Cet 4. (Jakarta : Balai Pustaka, 2007. Hal 269
39
mempromosikan perpustakaan. Promosi perpustakaan dengan cara pemutaran video selain unik juga menyenangkan bagi yang menonton. C. Penelitian yang Terdahulu Berdasarkan hasil penelusuran yang penulis dapatkan, penulis menemukan hasil penelitian yang memiliki keterkaitan dengan penelitian yang dibuat oleh penulis. Adapun hasil penelitian yang relevan dengan penelitian penulis antara lain : 1. Peranan Promosi Perpustakaan Terhadap Kunjungan Pemustaka di Perpustakaan Umum Kota Solok oleh Nova afriani dan Yunaldi, Universitas Negeri Padang Metode yang digunakan peneliti yaitu metode deskriptif dengan teknik
pengumpulan
data
melalui
pengamatan
langsung
dengan
pustakawan di Perpusakaan Umum Kota Solok. Hasil dari penelitian tersebut yakni kegiatan promosi yang telah dilakukan masih belum efektif, terlihat dari masih minimnya pemustaka yang mengetahui serta memanfaatkan koleksi dan jasa perpustakaan, selain itu kendala-kendala yang dialami oleh pihak perpustakaan baik dari dalam dan luar sangat mempengaruhi perpustakaan dalam mempromosikan perpustakaan umum kota solok dan upaya pemecahan masalah yang dilakukan oleh perpustakaan belum cukup membantu mengatasi kendala-kendala yang terjadi di Perpustakaan Umum Kota Solok. Kesimpulan dari penelitian ini yakni bahwa promosi perpustakaan
40
kota solok bertujuan untuk mengenalkan perpustakaan umum kota solok kepada masyarakat agar produk jasa dan ketersediaan layanan dan informasi di perpustakaan dapat diketahui oleh pemustaka dan dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat kota solok. 2. Pengaruh Media Promosi Terhadap Minat Berkunjung Pemustaka di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta oleh Welly Riswanto, UIN Sunan Kalijaga Tahun 2013 Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, dokumentasi, wawancara dan kuesioner. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa media promosi secara umum tergolong baik terbukti dengan nilai rata-rata (grand mean) sebesar 2,80 sedangkan untuk minat berkunjung secara umum tergolong baik terbukti dengan nilai rata-rata (grand mean) sebesar 2,65 . Terdapat pengaruh yang signifikan antara media promosi terhadap minat berkunjung pemustaka di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Kesimpulan dari penelitian ini yakni bertujuan untuk mengetahui bagaimana media promosi, mengetahui bagaimana minat berkunjung pemustaka dan untuk mengetahui pengaruh media promosi terhadap minat berkunjung pemustaka di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Dengan demikian, berdasarkan informasi yang penulis dapatkan, meskipun di atas telah disebutkan adanya penelitian yang berkaitan dengan
41
penelitian yang dilakukan, tetapi mengingat objek yang diteliti dan tempat yang dilakukan berbeda, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang
pengaruh
promosi
perpustakaan
terhadap
pemanfaatan
perpustakaan di Perpustakaan SDI Cikal Harapan-I BSD-Tangerang Selatan.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode desktiptif, yakni penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya.70 Untuk memperoleh data lapangan penulis mengadakan pendekatan secara langsung ke objek penelitian yaitu Perpustakaan SDI Cikal Harapan-I BSD-Tangerang Selatan dan melakukan tanya jawab dengan staf perpustakaan yaitu Ibu Siti Saodah S.Ag. Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian yaitu kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang didasarkan pada analisis terhadap angka, baik angka yang merupakan representasi dari suatu kuantitas (kuantitas murni) maupun angka yang merupakan hasil dari konversi data kualitatif (yakni data kualitatif yang dikuantifikasikan).71 B. Variabel Penelitian Variabel merupakan segala sesuatu yang menjadi objek pengamatan penelitian yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal yang diteliti, kemudian ditarik kesimpulannya.72 Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel independent (variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya dan timbulnya variabel dependen) dan variabel dependent 70
Prasetya Irawana. Logika dan Prosedur Penelitian. (Jakarta : STIA-LAN press, 2004).
Hal 60.
71
Ibid. Hal 60. Sugiyono. Metode Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2007) Hal 38 72
42
43
(terikat) adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel independent (bebas). Variabel independent pada penelitian ini (X) adalah promosi dan variabel dependent (Y) pada penelitian ini adalah pemanfaatan perpustakaan. Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel promosi terdiri dari 18 pertanyaan, sedangkan indikator untuk mengukur variabel pemanfaatan perpustakaan terdiri dari 17 pertanyaan.
C. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.73 Dua jenis hipotesis yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu : 1. Ha : Hipotesis Kerja Hipotesis kerja atau disebut dengan hipotesis alternatif (Ha). Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variable X dan Y atau adanya perbedaan antara dua kelompok. Ha : “ada pengaruh yang signifikan antara promosi terhadap pemanfaatan perpustakaan SDI Cikal Harapan-I BSD-Tangerang Selatan.” 2. Ho : Hipotesis Nol Hipotesis nol atau null hipotesis yang disingkat menjadi Ho. Ho menyatakan tidak adanya pengaruh antara promosi terhadap pemanfaatan perpustakaan SDI Cikal Harapan-I BSD-Tangerang Selatan.”
73
Sugiono. Metode Penelitian Bisnis. (Bandung : Alfabeta IKAPI, 2004). Hal : 156
44
D. Sumber Data 1. Data primer Data primer bersumber dari responden yang ditemui langsung di lapangan (lokasi penelitian) yaitu dengan cara menyebarkan kuesioner kepada warga sekolah SDI Cikal Harapan-I BSD-Tangerang Selatan. 2. Data sekunder Data
sekunder
peneliti
peroleh
dari
data
dan
dokumen
Perpustakaan SDI Cikal Harapan-I BSD-Tangerang Selatan. Selain itu peneliti juga melakukan studi kepustakaan melalui buku-buku atau literatur-literatur, artikel, dan bahan-bahan lainnya yang berkaitan dengan masalah penelitian. E. Populasi dan Sampel 1.
Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.74 Populasi di dalam penelitian ini adalah seluruh warga sekolah yang meliputi guru, staf dan siswa kelas 4, 5 dan 6 SDI Cikal Harapan-I BSDTangerang Selatan. Unsur guru dan staf berjumlah 50 orang, kelas 4, 5 dan 6 masing-masing terdiri dari tiga kelas yang masing-masing berisi 32 siswa sehingga populasi siswa berjumlah 288 siswa. Rinciannya sebagai berikut :
74
Sugiyono. Metode Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2007) Hal 80
45
a. Kelas 4 : Kelas 4A = 32 siswa Kelas 4B = 32 siswa Kelas 4C = 32 siswa b. Kelas 5 : Kelas 5A = 32 siswa Kelas 5B = 32 siswa Kelas 5C = 32 siswa c. Kelas 6 : Kelas 6A = 32 siswa Kelas 6B = 32 siswa Kelas 6C = 32 siswa Total jumlah keselurahan siswa kelas 4, 5 dan 6 = 288 siswa Total jumlah guru dan staf = 50 orang Penulis memilih kelas 4, 5 dan 6 untuk menjadi populasi dalam penelitian ini dengan alasan karena kelas 4, 5 dan 6 kemungkinan sudah dapat mengerti pertanyaan yang diajukan oleh peneliti sehingga dapat memudahkan peneliti dalam penelitian. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.75 Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan cara
Proportionate Stratified Random Sampling, teknik ini
digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen
75
Sugiyono. Metode Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Hal 81
46
dan berstrata secara proporsional.76 Sampel yang diinginkan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah warga sekolah SDI Cikal Harapan-I BSDTangerang Selatan yang berkunjung ke Perpustakaan. Berdasarkan pendapat Suharsimi Arikunto, yang menyatakan “jika populasi melebihi dari 100 orang, maka sampel dapat diambil 10%-15% atau 20%-25% atau sesuai dengan kemampuan peneliti.77 Berdasarkan ketentuan tersebut maka penulis mengambil sampel sebanyak 10% dari masing-masing jumlah populasinya, Sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut jumlah sampel untuk siswa kelas 4, 5 dan 6 = 288 x 10 % = 28,8 kemudian dibulatkan menjadi 29 , sampel untuk guru = 45 x 10 % = 4,5 kemudian dibulatkan menjadi 5, dan sampel untuk staff = 5 x 10 % =0,5 kemudian dibulatkan menjadi 1 sehingga seluruh sampel berjumlah 35 responden.
F. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan pencatatan peristiwa-peristiwa, atau halhal, atau keterangan-keterangan, atau karakteristik sebagian atau seluruh elemen populasi yang menunjang atau mendukung penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yakni: 1. Riset perpustakaan (Library Research) Teknik mengumpulkan data berupa riset perpustakaan (Library Reseach) yakni mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan
76
Sugiyono. Metode Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Hal 85 Arikunto, Suharsimi. Prosedur Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta : Rieneke Cipta, 1992), Hal.107 77
47
material yang terdapat pada perpustakaan. Tujuan pengumpulan data ini untuk memperoleh informasi dan teori yang mendukung penelitian. 2. Penelitian lapangan (Field Research) Pendekatan ini untuk mendapatkan data-data secara langsung dari objek penelitian yaitu dengan: a. Observasi Observasi adalah metode penelitian yang pengambilan datanya bertumpu pada pengamatan langsung terhadap objek penelitian.78 Penulis terjun langsung ke lokasi penelitian yaitu Pepustakaan SDI Cikal Harapan-I BSD-Tangerang Selatan. b. Kuisioner (angket) Kuisioner atau angket adalah data yang dikumpulkan dalam bentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya.79 Kuesioner merupakan alat utama untuk memperoleh data dari variabel penelitian. Kuesioner ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang pengaruh promosi terhadap pemanfaatan perpustakaan di Perpustakaan SDI Cikal Harapan I BSD Tangerang Selatan. Kuisoner ini dibagikan kepada seluruh warga sekolah SDI Cikal Harapan I BSD yang melipui guru, staf dan siswa, yaitu kelas 4, 5 dan
78
Prasetya Irawan. Logika dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA – LAN Press., 1999)
Hal 63. 79
27
Anas Sudijono. Pengantar Statistik Pendidikan. (Jakarta: Raja Grasindo , 1997) Hal
48
6. Hasil dari kuisioner ini menjadi data utama yang akan diolah dan dijabarkan dalam penelitian ini. Pengukuran skor untuk pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, dilakukan dengan menggunakan skala likert. Skala likert merupakan metode untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang-orang
dengan
menyatakan
setuju
dan
ketidaksetujuan terhadap subjek, objek atau kejadian tertentu.80 Skala likert yang digunakan adalah 5 angka dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Untuk jawaban SS (Sangat Setuju) mendapatkan skor
:5
2) Untuk jawaban Setuju (S) mendapatkan skor
:4
3) Untuk jawaban Ragu-ragu (R) mendapatkan skor
:3
4) Untuk jawaban TS (Tidak Setuju) mendapatkan skor
:2
5) Untuk jawaban STS (Sangat Tidak Setuju) mendapatkan skor : 1 c). Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dari responden yang lebih mendalam secara tatap muka.81 Wawancara yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur dan bersifat terbuka, yakni wawancara yang bebas di mana peneliti tidak
80
Indriantoro, Nur dkk. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akutansi dan Manajemen. (Yogyakarta : BPEE, 2002) Ed. I. Hal 104 81 Sugiyono.Metode Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2007) Hal 137
49
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang ditanyakan. Wawancara ini ditujukan kepada Ibu Siti Saodah S.Ag, selaku staf perpustakaan SDI Cikal Harapan-I BSD-Tangerang Selatan pada tanggal 26 Maret 2014 guna mendapatkan keterangan untuk melengkapi data-data penelitian.
G. Teknik Analisis Data Data akan dianalisis melalui tiga tahapan yaitu : 1. Analisis Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tertentu. Jadi, validitas bertujuan untuk mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah kita buat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak kita ukur.82 Rumus korelasi yang digunakan adalah yang dikemukakan oleh pearson yang dikenal dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut :
82
Ghozali. Richard. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. (Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponogoro, 2002). Hal 49
50
∑ √*∑
(∑ )(∑ )
(∑ ) * ∑
(∑ )
Keterangan: r
= koefisien korelasi product moment
N
= jumlah subjek uji coba
ΣX
= jumlah skor butir
Σ X²
= jumlah skor butir kuadrat
ΣY
= skor total
Σ Y²
= jumlah skor total kuadrat
Σ XY = jumlah perkalian skor butir dengan skor total Selanjutnya angka korelasi yang diperoleh dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi rt. Menurut Duwi Priyatno, apabila r hitung memiliki nilai koefisien korelasi 0,334 (N=35), maka pernyataan dianggap valid.83 Untuk pengolahan data uji validitas pada penelitian ini menggunakan jasa program software IBM SPSS Statistics 20 dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Memasukkan data skor dari kuesioner yang telah ditabulasikan dalam lembar kerja SPSS
83
Duwi Priyatno. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. (Yogyakarta : ANDI, 2012). Hal 103
51
Gambar 3.1 Hasil input data b. Pilih menu Analyze kemudian pilih sub menu Correlate dan pilih Bivariate
Gambar 3.2 Langkah memilih alat analisis
c. Mengisikan dalam kotak variabel indikator konstruk dan skor total konstruk
52
Gambar 3.3 Variabel indikator konstruk pada lembar kerja
d. Pilih Correlation Coefisients Pearson
Gambar 3.4 Output hasil analisis Korelasi Pearson untuk uji validitas item e. Didapat hasil output untuk variabel promosi perpustakaan, nilai korelasi yang kurang dari r tabel 0,334 adalah nomor 3 (0,253) , 10 (0,131), dan 14 (0,258). Jadi dapat disimpulkan bahwa 3 item tidak valid. Dan untuk variabel pemanfaatan perpustakaan (Y), nilai korelasi
53
yang kurang dari r tabel 0,334 adalah nomor 30 (0,279) dan 34 (0,283). Untuk lebih jelasnya dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Variabel (X) Promosi Perpustakaan Butir
r table
r hitung
Keterangan
X1
0,334
0,738
Valid
X2
0,334
0,563
Valid
X3
0,334
0,253
Tidak valid
X4
0,334
0,373
Valid
X5
0,334
0,538
Valid
X6
0,334
0,576
Valid
X7
0,334
0,522
Valid
X8
0,334
0,580
Valid
X9
0,334
0,523
Valid
X10
0,334
0,131
Tidak valid
X11
0,334
0,734
Valid
X12
0,334
0,801
Valid
X13
0,334
0,481
Valid
X14
0,334
0,258
Tidak valid
X15
0,334
0,402
Valid
X16
0,334
0,677
Valid
X17
0,334
0,698
Valid
X18
0,334
0,465
Valid
Sedangkan hasil uji validitas variabel Y, pemanfaatan perpustakaan sebagai berikut:
54
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Variabel (Y) Pemanfaatan Perpustakaan Butir
r table
r hitung
Keterangan
Y19
0,334
0,517
Valid
Y20
0,334
0,726
Valid
Y21
0,334
0,543
Valid
Y22
0,334
0,752
Valid
Y23
0,334
0,345
Valid
Y24
0,334
0,507
Valid
Y25
0,334
0,773
Valid
Y26
0,334
0,368
Valid
Y27
0,334
0,470
Valid
Y28
0,334
0,757
Valid
Y29
0,334
0,653
Valid
Y30
0,334
0,279
Tidak Valid
Y31
0,334
0,677
Valid
Y32
0,334
0,343
Valid
Y33
0,334
0,509
Valid
Y34
0,334
0,283
Tidak Valid
Y35
0,334
0,520
Valid
Dari hasil uji validitas (X) promosi dimana terdapat 18 pertanyaan, menunjukkan 15 item valid dan 3 item tidak valid yang terdapat pada nomor 3, 10, dan 14. Untuk hasil uji validitas variabel (Y) pemanfaatan perpustakaan terdapat 17 pertanyaan, 2 diantaranya tidak valid yaitu terdapat pada nomor 30 dan 34. Variabel-variabel yang tidak valid selanjutnya tidak digunakan. Sehingga susunan nomor item pada variabel (X) dimajukan menjadi 15 item (18-3) dan variabel (Y) menjadi 15 item (17-2).
55
Dari lampiran uji validitas variabel menunjukkan bahwa korelasi antara masing-masing indikator terhadap total
skor konstruk
menunjukkan hasil yang signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa masing-masing indikator pertanyaan adalah valid. 2. Analisis Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Dengan kata lain, suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.84 Untuk reliabilitas menggunakan teknik dari cronbach’s alpha dengan rumus yaitu : [ ]| ∑
|
Keterangan : r
= reliabilitas instrument
K
= banyaknya butir pertanyaan / banyaknya soal
Σσb²
= jumlah varians butir
σt²
= varians total untuk pengujian validitas dan reabilitas, penulis menggunakan jasa
software IBM SPSS Statistics 20 untuk perhitungannya dengan langkahlangkah sebagai berikut: a. Memasukkan data skor dari kuesioner yang telah ditabulasikan ke
84
Ghozali. Richard. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. Hal:45
56
dalam lembar kerja SPSS
Gambar 3.5 Hasil input data b. Pilih menu Analyze Scale Reliability Analysis
Gambar 3.6 Langkah memilih alat analisis
c. Mengisikan dalam kotak variabel indikator konstruk
57
Gambar 3.7 Kotak dialog Reliability Analysis
d. Pilih Correlation Coefisients pearson didapatkan hasil output
Gambar 3.8 Output hasil uji reliabilitas
Uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS ver. 20 terhadap variabel promosi perpustakaan (X) dan variabel pemanfaatan perpustakaan (Y), dapat dilihat dari tabel berikut :
58
Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Variabel
Simbol Variabel
Promosi perpustakaan
X
Nilai Cronbach‟s Alpha 0,871
Y
0,876
N of Item 15
Pemanfaatan perpustakaan
15
Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai cronbach‟s alpha untuk semua variabel bernilai lebih besar dari 0,6. Nunally berpendapat apabila nilai cronbach‟s alpha
0,6 maka dapat dikatakan reliabel. 85 Dengan
demikian seluruh kuesioner variabel penelitian telah loloh uji reliabilitas. 3. Analisis Data Untuk mengetahui tingkat signifikan promosi terhadap pemanfaatan perpustakaan, penulis menggunakan teknik analisa korelasi product moment dengan menggunakan Software IBM SPSS Statistics 20. Rumus korelasi product moment dari pearson dalam Arikunto sebagai berikut : ∑ √*∑
(∑ )(∑ )
(∑ ) * ∑
(∑ )
Keterangan :
X= variable promosi Y= variable pemanfaatan perpustakaan N= jumlah responden
85
Ghozali. Richard. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. (Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponogoro, 2002). Hal : 44
59
Untuk mencari koefisien korelasi yang menunjukkan kuat dan lemahnya pengaruh antara variable X dan Y dengan menggunakan pedoman korelasi product moment yang ditentukan oleh Sudijono sebagai berikut : Tabel 3.4 Pedoman Korelasi Product Moment Besarnya „r‟ product moment (rxy)
Interpretasi
0,00 – 0,20
Tidak ada korelasi
0,20 – 0,40
Korelasi rendah
0,40 – 0,70
Korelasi sedang
0,70 – 0,90
Korelasi kuat atan tinggi
0,90 – 1,00
Korelasi sangat kuat atau sangat tinggi
H. Jadwal Penelitian Dalam melakukan penelitian, peneliti menjadikan Perpustakaan SDI Cikal Harapan I yang bertempat di Komplek BSD Sektor XII Blok B-9 Unit 1, Tangerang Selatan sebagai tempat penelitian. Untuk memperoleh data yang diperlukan penulis dalam penelitian, maka penulis melakukan penelitian di Perpustakaan SDI Cikal Harapan sejak bulan April 2013 sampai April 2015.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Objek Penelitian 1. Sejarah Berdirinya Perpustakaan Sekolah Dasar Islam (SDI) Cikal Harapan I yang terletak di Blok B.09/01 Sektor XII Kencana Loka BSD Rawabuntu Serpong, Tangerang Selatan-Banten, 15318, Tangerang Selatan ini memiliki sarana yang digunakan untuk menunjang proses belajar mengajar di sekolah yaitu perpustakaan. Perpustakaan sekolah merupakan sarana sekolah yang hadir bersamaan dengan berdirinya sekolah tersebut. Di awal berdirinya perpustakaan, tidak kurang dari 1000 buah buku dimiliki oleh perpustakaan, namun seiring berkembangnya sekolah, maka jumlah koleksi yang dimilikipun bertambah. Dari tahun 2000 sampai tahun 2014 jumlah buku yang dimilki perpustakaan berjumlah 4876 judul buku dan 6973 buah buku. Saat ini, perpustakaan dikelola oleh bukan pustakawan namun mereka mengikuti pelatihan tentang perpustakaan. Sejak tahun 2007 sampai sekarang, yang mengelola perpustakaan adalah Ibu Siti Saodah, S.Ag,. Beliau dikhususkan untuk mengelola perpustakaan bukan sebagai pengajar. 2. Visi dan Misi Perpustakaan a. Visi Untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, memperingati budi pekerti dan
60
61
mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air sehingga dapat menumbuhkan
manusia-manusia
pembangunan
yang
dapat
membangundirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa berdasarkan sistem pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. b. Misi 1) Mengembangkan minat kemampuan dan kebiasaan membaca khususnya serta mendayagunakan budaya tulisan dalam segala sektor kehidupan 2) Mengembangkan kemampuan mencari dan mengolah serta memanfaatkan informasi 3) Mendidik siswa agar dapat memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara tepat dan berhasil guna 4) Meletakan dasar-dasar kearah belajar mandiri 5) Memupuk dan mengembangkan minat dan bakat siswa dalam segala aspek 6) Menumbuhkan penghargaan siswa terhadap pengalaman imajinatif 7) Mengembangkan kemampuan siswa untuk memecah masalah yang dihadapi atas tanggung jawab dan usaha sendiri. 3. Tujuan Perpustakaan Tujuan dibentuknya perpustakaan SDI Cikal Harapan 1 BSD adalah: a. Menyediakan buku-buku yang menunjang kegiatan pembelajaran bagi pengguna jasa perpustakaan, baik untuk guru maupun siswa. b. Menjadi sumber informasi yang berguna bagi keperluan penelitian,
62
penulisan, atau studi suatu bidang ilmu tertentu maupun topik khusus yang
berkaitan
dengan
penyebarluasan informasi
keperluan
belajar-mengajar
kepada publik
untuk
atau pengguna jasa
perpustakaan. c. Memberikan layanan yang berkaitan dengan informasi tertulis, maupun bentuk media lainnya yang dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan. d. Memberikan layanan referensi yang membantu pengguna perpustakaan untuk mencari sumber informasi lainnya. 4. Koleksi Perpustakaan Untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan yang telah dipaparkan sebelumnya, perpustakaan SDI Cikal Harapan-1 BSD menyediakan koleksi yang menunjang kemajuan para siswa karena koleksi merupakan bagian terpenting dalam suatu perpustakaan. Pada awal pendirian perpustakaan, koleksi yang dimiliki sebanyak 1000 judul. Tahun 2007 koleksi
buku di
perpustakaan mulai
diklasifikasikan menurut Dewey Decimal Classification(DDC). Kemudian koleksi perpustakaan terus bertambah setiap tahunnya seiring banyaknya sumbangan buku yang diterima. Tercatat pada tahun 2008-2009, koleksi buku yang dimiliki perpustakaan sebanyak 1.320 judul. Pada tahun 2009-2010 koleksi perpustakaan bertambah sebanyak 1.098 judul, lalu pada tahun 2010-2011 koleksi bertambah 854 judul, tahun 2011-2012, 122 judul buku masuk ke perpustakaan. Sehingga
63
koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan sampai tahun 2013-2014 sebanyak 3.567 judul. Hingga kini, secara keseluruhan perpustakaan SDI Cikal Harapan1 BSD memiliki koleksi sebanyak 5.973 eksemplar dengan ragam koleksi yang variatif. Adapun jenis koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan SDI Cikal Harapan-I BSD Tangerang Selatan yakni : a. Buku teks pelajaran Buku teks pelajaran terdiri dari buku-buku yang berhubungan dengan mata pelajaran di sekolah tersebut. Saat ini perpustakaan SDI Cikal Harapan-1 BSD menyediakan 1.589 judul. b. Buku panduan pendidik c. Buku pengayaan Buku pengayaan terdiri dari buku non-fiksi dan fiksi. Koleksi ini sebanyak 3.341 judul. d. Buku referensi Koleksi ini adalah koleksi yang hanya boleh dibaca di tempat dan tidak boleh dibawa pulang. Buku referensi terdiri dari kamus yaitu kamus bahasa inggris dan bahasa indonesia, ensiklopedi, buku statistik daerah, kitab undang-undang dan peraturan, dan kitab suci. Perpustakaan memiliki koleksi ini sebanyak 410 judul. e. Sumber belajar lain Koleksi ini terdiri atas majalah, surat kabar, CD pembelajaran dan alat peraga matematika.
64
5. Struktur Organisasi Perpustakaan Dalam pelaksanaan perpustakaan SDI Cikal Harapan-1 BSDTangerang Selatan, dibentuklah struktur organisasi untuk menjalankan tugas dan fungsi perpustakaan. Adapun bagan struktur organisasi perpustakaan SDI Cikal Harapan-1 BSD-Tangerang Selatan dapat dilihat di lampiran. 6. Jenis Layanan Perpustakaan a. Layanan sirkulasi Perpustakaan melakukan kegiatan sirkulasi setiap senin-jumat pada jam sekolah. Layanan peminjaman hanya diberlakukan untuk kelas 2, 3, 4, 5, dan 6. Siswa hanya diperbolehkan meminjam satu buku dalam tujuh hari. Bahan pustaka yang dipinjamkan harus dikembalikan sesuai waktu yang sudah ditentukan. Jika siswa telat mengembalikan bahan pustaka yang dipinjamnya maka dikenakan denda sebesar Rp. 500,00 per hari. Bagi guru yang ingin meminjam buku diperpustakaan, perpustakaan hanya meminjamkan buku sebanyak empat buku dalam waktu satu semester. Sedangkan untuk karyawan, hanya dua buku dalam satu bulan. Jika dalam waktu yang telah ditentukan guru dan karyawan tidak mengembalikan buku yang dipinjam maka denda akan diberlakukan. b. Layanan referensi Pada layanan ini, perpustakaan tidak mengizinkan bahan pustaka dipinjamkan, pemustaka hanya diperbolehkan membaca koleksi di dalam ruang perpustakaan.
65
c. Layanan audio visual Layanan audio visual adalah layanan untuk menonton film atau video. Di dalam ruangan ini terdapat LCD projector, projector screen, VCD/DVC player, radio/tape recorder. Kegiatan menonton film atau video oleh siswa sudah terjadwal karena menonton film atau video merupakan salah satu bagian dalam kurikulum pendidikan di sekolah yaitu kunjungan perpustakaan (KPR). Film atau video yang ditayangkan ke siswa adalah film yang mengandung nilai pendidikan. Adanya KPR membuat layanan ini terus bekerja karena hampir setiap hari ruang audio visual dipakai oleh siswa dari kelas yang berbeda untuk menonton film atau video. d. Layanan ruang baca Layanan ruang baca adalah layanan yang paling banyak digunakan oleh para pemustaka. Hampir setiap saat ruang baca selalu dipenuhi oleh pemustaka, baik guru atau siswa yang ingin membaca buku di perpustakaan. Terlebih, ruang baca digunakan sebagai ruangan untuk mata pelajaran yaitu kunjungan perpustakaan(KPR). Untuk KPR sendiri, jadwal tiap kelas sudah ditentukan, sehingga tidak terjadi penumpukan di ruang baca. 7. Tata Tertib Perpustakaan Dalam menjalankan perpustakaan, sekolah ini melakukan tata tertib untuk pengguna perpustakaan. Adapun tata tertib yang dilakukan adalah :
66
Hari Kerja Perpustakaan buka setiap hari kerja : Senin – Kamis
: Pukul 07.00 – 14.10 WIB
Jum‟at
: Pukul 07.00 – 11.00 WIB
Hari Libur Perpustakaan Tutup Keanggotaan a. Anggota perpustakaan adalah siswa, guru serta karyawan sekolah b. Kartu anggota dapat diperoleh dengan mengisi formulir dan menyerahkan pas foto 3 x 4 c. Peminjam
buku/bahan
sebanyak 2 lembar
pustaka
hanya
dapat
dilayani
dengan
menggunakan kartu anggota d. Kartu anggota tidak dipinjamkan/dipergunakan oleh orang lain Kewajiban Anggota a. Mematuhi segala tata tertib/peraturan yang telah ditentukan b. Menjaga kesopanan, ketertiban dan ketenangan dalam ruang perpustakaan c. Memelihara kebersihan, kerapihan koleksi perpustakaan maupun ruang perpustakaan d. Mengembalikan buku/bahan pustaka yang telah dipinjam sesuai dengan ketentuan yang ditentukan Sanksi-sanksi a. Keterlambatan mengembalikan buku dibebani denda Rp. 500,-/hari kecuali bagi anggota yang melaporkan untuk memperpanjang batas
67
waktu peminjaman. b. Menghilangkan atau merusakkan buku harus mengganti buku yang sama, sejenis atau sesuai dengan harga buku c. Anggota perpustakaan dapat dikeluarkan dari keanggotaan apabila : Tidak mentaati tata tertib/peraturan yang ditentukan Terlambat mengembalikan buku lebih dari 1 bulan Habis jangka waktu peminjaman Pindah ke sekolah lain Jumlah dan Lama Peminjaman a. Bagi siswa : Dapat meminjam sebanyak-banyaknya 1 (satu) buku untuk jangka waktu peminjaman selama 1 (satu) minggu (7 hari) b. Bagi staff pengajar guru: Dapat meminjam sebanyak-banyaknya 4 (empat) buku untuk jangka waktu peminjaman selama 1 (satu) semester c. Bagi Karyawan: Sebanyak-banyaknya 2 (dua) buku untuk jangka waktu peminjaman 1 (satu) bulan Koleksi Perpustakaan a. Koleksi yang dapat dipinjamkan atau dibawa pulang adalah buku-buku yang disiapkan pada rak buku b. Koleksi yang tidak boleh dipinjamkan untuk dibawa pulang : 1) Buku referensi
68
2) Majalah/Surat Kabar 3) Tugas penelitian c. Koleksi referensi dapat difoto copy dengan syarat meninggalkan kartu identitas, peminjaman ini berlaku hanya 1 (satu) hari jam kerja Ketentuan Lain-lain a. Setiap pengunjung perpustakaan diwajibkan mengisi buku tamu/daftar hadir b. Pengunjung perpustakaan harus meninggalkan tas, jaket, buku dan tapi pada rak yang telah disediakan c. Tidak
diperkenankan
merokok
dan
makan/minum
didalam
perpustakaan d. Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan 8. Bentuk-bentuk Promosi Perpustakaan SDI Cikal Harapan BSD Tangerang Selatan Perpustakaan yang berada di tingkat sekolah dasar disadari sangat penting keberadaannya. Selain untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, perpustakaan di sekolah juga dapat meningkatkan minat baca warga sekolah. Namun jika warga sekolah tidak memahami fungsi perpustakaan,
bagaimana
warga
sekolah
dapat
memanfaatkan
perpustakaan sekolah. Maka dari itu, staf perpustakaan melakukan promosi perpustakaan guna memperkenalkan perpustakaan kepada pemustaka. Adapun bentuk promosi yang sudah dilakukan oleh perpustakaan SDI Cikal Harapan-I BSD antara lain :
69
a. Majalah Dinding (Mading) Salah satu promosi yang dilakukan oleh perpustakaan adalah majalah dinding atau yang biasa disebut mading. Mading merupakan salah satu bentuk promosi perpustakaan di Perpustakaan SDI Cikal Harapan 1 BSD Tangerang Selatan yang cukup aktif. Penempatan mading tepat di depan ruang perpustakaan. Isi dari mading perpustakaan cukup beragam yaitu informasi tentang buku baru yang terdapat di perpustakaan, informasi umum seperti tentang kesehatan, tentang kesenian dan lain-lain. Informasi yang disampaikan dibuat semenarik mungkin dengan harapan para pemustaka tertarik melihat dan membaca informasi yang disampaikan melalui mading. Tak kalah menarik, siswa dilibatkan dalam pengisian kolom mading. Salah satu yang dilakukan siswa adalah membuat resensi buku. Resensi buku dilakukan sebagai sarana untuk mempromosikan koleksi baru perpustakaan. Jika siswa yang merensi buku baru, diharapkan siswa lain yang membaca ikut tertarik membaca buku yang telah diresensi oleh temannya. b. Pemberian Hadiah (reward) Tak kalah menarik dengan mading, pemberian hadiah (reward) merupakan salah satu promosi yang cukup efektif menarik para pemustaka khususnya siswa untuk meminjam dan membaca buku di perpustakaan. Diawal kemunculannya, reward benar-benar membawa pengaruh yang signifikan terhadap kedatangan dan peminjaman buku
70
di perpustakaan. Jumlah kedatangan dan peminjaman buku meningkat tajam. Untuk reward, perpustakaan melakukan per satu semester. Jadi, perpustakaan memberikan hadiah dua kali untuk satu tahun ajaran kepada siswa yang rajin melakukan peminjaman buku dan membaca buku di perpustakaan. Hadiah yang diberikan berupa buku ilmu pengetahuan atau buku islami, selain buku ada pula berupa compact disk (CD) ilmu pengetahuan atau islami. c. Kerjasama antara guru dan pustakawan Kerjasama yang dilakukan oleh guru dan pustakawan merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi yang dilakukan di perpustakaan SDI Cikal Harapan I BSD Tangerang Selatan. Kegiatan ini bernama KPR (KunjunganPerpustakaan). Di sekolah, KPR sudah masuk ke dalam kurikulum sekolah SDI Cikal Harapan BSD Tangerang Selatan. KPR sendiri ditujukan untuk semua kelas dari kelas 1 sampai kelas 6. Karena sudah masuk ke dalam kurikulum sekolah, maka jadwal kunjungan ke perpustakaan sudah terlampir untuk masing-masing kelas dengan tema yang berbeda-beda dalam setiap kunjungan. d.
Bercerita (story telling) Salah satu bentuk promosi yang sudah dilakukan perpustakaan adalah bercerita (story telling). Story telling yang dilakukan oleh staf perpustakaan tidak terjadwal. Story telling dilakukan jika ada pemustaka khususnya siswa ingin mendengarkan cerita dari staf perpustakaan. Story telling dilakukan semenarik mungkin agar
71
pemustaka dalam hal ini siswa, tertarik untuk mendengarkan cerita sampai selesai. Untuk membuat cerita menarik dan tidak membuat bosan pemustaka yang mendengarkan, staf perpustakaan menggunakan boneka tangan yang tersedia di perpustakaan. e.
Facebook Perpustakaan Untuk perpustakaan
mengoptimalisasikan
membuat
facebook
perpustakaan,
perpustakaan.
staf
Facebook
perpustakaan berisi informasi baik berupa gambar yang memuat ajakan untuk mengunjungi perpustakaan ataupun ajakan untuk rajin membaca buku. f. Jargon perpustakaan Jargon perpustakaan merupakan bentuk promosi yang dibuat oleh perpustakaan. Jargon perpustakaan diletakkan di tempat-tempat strategis di lingkungan sekolah dimaksudkan agar seluruh warga sekolah termotivasi untuk datang dan memanfaatkan perpustakaan setelah membaca jargo perpustakaan. Tabel 4.1 Jadwal Kunjungan Perpustakaan Kelas 1-6 SDI Cikal Harapan I Tahun Ajaran 2013-2014 JP
WAKTU SENIN
0 1
07.00-07.20 07.20-07.55
2
07.55-08.30
3
08.30-09.05
4
09.05-09.40
5B
5
09.40-10.00 10.00-10.35
4B
10.35-11.10
5A
6
5C
SELASA
HARI RABU
1A (7.45-8.15) 1d (8.45-9.15)
KET. KAMIS
JUMAT
3B (7.15-7.45)
2A (7.15-7.45) 2C (7.45-8.15) 2b (8.15-8.45)
3C (8.15-8.45) 3A (8.45-9.15) ISTIRAHAT
1C (10 -10.30)
6C
6A
72
B. Hasil Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan mengenai bentuk promosi perpustakaan yang paling disukai dalam variabel X bagi pemustaka dalam mempromosikan Perpustakaan SDI Cikal Harapan I BSD Tangerang Selatan dan pengaruh promosi terhadap pemanfaatan perpustakaan SDI Cikal Harapan I BSD Tangerang Selatan. Dalam penelitian ini, kuesioner yang disebar sebanyak 35 buah dan kuesioner yang kembali juga sebanyak 35 buah pula. 1. Bentuk Promosi yang Paling Disukai dalam Variabel X Bagi Pemustaka Perpustakaan SDI Cikal Harapan I BSD Tangerang Selatan Untuk memperoleh data tentang bentuk promosi yang disukai oleh pemustaka, disusun kuesioner yang memuat gambaran tersebut. Item yang diisi responden berjumlah 15 item. Penilaian menggunakan skala likert dengan 5 skor yaitu sangat setuju dengan skor 5, setuju dengan skor 4, ragu-ragu dengan skor 3, tidak setuju dengan skor 2 dan sangat tidak setuju dengan skor 1. Dan untuk menentukan jumlah skor (kumulatif) yaitu jumlah responden (N) dikali dengan jumlah skor penilaian yakni sebagai berikut : a. Majalah Dinding (Mading) Sebagai Tempat Resensi Buku Tabel di bawah ini menjelaskan apakah pemustaka senang membaca resensi buku baru di mading perpustakan.
73
Tabel 4.2 Mading Sebagai Tempat Resensi Buku Penilaian
Jumlah responden
Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah
12 19 3 0 1 N = 35
Tabel 4.2
Jumlah skor (kumulatif) 60 76 9 0 1 146
menunjukkan bahwa responden merasa senang
mading sebagai tempat resensi buku. Hal tersebut ditunjukkan dengan 12 orang responden dengan skor 60 menyatakan sangat setuju, 19 orang responden dengan jumlah skor 76 menyatakan setuju, 3 orang responden dengan jumlah skor 9 menyatakan ragu-ragu, tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju, dan 1 orang responden dengan skor 1 yang menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian maka responden tertarik melihat resensi buku di mading perpustakaan SDI Cikal Harapan I BSD Tangerang Selatan. b. Majalah Dinding (Mading) Sebagai Tempat Informasi Buku Baru Tabel di bawah ini menjelaskan apakah pemustaka selalu mengetahui informasi buku baru yang terdapat di perpustakaan dari mading perpustakaan.
74
Tabel 4.3 Mading Sebagai Tempat Informasi Buku Baru Penilaian
Jumlah responden
Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah
1 11 19 1 3 N = 35
Jumlah skor (kumulatif) 5 44 57 2 3 111
Tabel 4.3 menunjukkan sebagian besar responden merasa cukup mengetahui informasi buku baru yang disampaikan di mading perpustakaan. Hal tersebut ditunjukkan dengan 1 orang responden dengan skor 5 menyatakan sangat setuju, 11 orang responden dengan jumlah skor 44 menyatakan setuju, 19 orang responden dengan jumlah skor 57 menyatakan ragu-ragu, 2 orang responden yang menyatakan tidak setuju dengan skor 2, dan 1 orang responden dengan skor 1 yang menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan uraian di atas dapat dilihat bahwa responden cukup tertarik untuk mengetahui informasi buku baru yang disampaikan melalui mading perpustakaan SDI Cikal Harapan I BSD Tangerang Selatan. c. Jargon Perpustakaan Tabel di bawah ini menjelaskan apakah pemustaka membaca jargon-jargon perpustakaan.
75
Tabel 4.4 Jargon Perpustakaan Penilaian
Jumlah responden
Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah
17 14 3 1 0 N = 35
Jumlah skor (kumulatif) 85 56 9 2 0 152
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebagian besar dari responden senang membaca jargon-jargon perpustakaan. Hal tersebut ditunjukkan dengan 17 orang responden dengan skor 85 menyatakan sangat setuju, 14 orang responden dengan jumlah skor 56 menyatakan setuju,3 orang responden dengan skor 9 yang
menyatakan ragu-ragu, 1 orang
responden dengan skor 2 yang menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian maka responden tertarik untuk membaca jargon-jargon perpustakaan yang terdapat di sekolah maupun di Perpustakaan SDI Cikal Harapan I BSD. d. Jargon Perpustakaan Menarik Tabel di bawah ini menjelaskan apakah jargon-jargon perpustakaan menarik menurut pemustaka. Tabel 4.5 Jargon Perpustakaan Menarik Penilaian Sangat setuju Setuju
Jumlah 9 20
Jumlah skor 45 80
76
Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah
4 1 1 N = 35
12 2 1 140
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebagian besar responden senang dengan jargon-jargon perpustakaan. Hal tersebut ditunjukkan dengan 9 orang responden dengan skor 45 menyatakan sangat setuju, 20 orang responden dengan jumlah skor 80 menyatakan setuju, 4 orang responden dengan skor 12 yang responden dengan skor 2
menyatakan ragu-ragu, 1 orang
menyatakan tidak setuju, dan 1 orang
responden dengan skor 1 yang menyatakan sangat tidak setuju. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa responden setuju bahwa jargonjargon perpustakaan memang menarik. e. Rajin Membaca Buku Karena Jargon Tabel di bawah ini menjelaskan apakah jargon-jargon perpustakaan membuat para pemustaka rajin membaca. Tabel 4.6 Rajin Membaca Buku Karena Jargon Jumlah skor (kumulatif) Sangat setuju 5 25 Setuju 15 60 Ragu-ragu 14 42 Tidak setuju 0 0 Sangat tidak setuju 1 1 Jumlah N = 35 128 Tabel 4.6 menunjukkan bahwa responden senang membaca Penilaian
Jumlah responden
buku karena jargon perpustakaan. Hal tersebut ditunjukkan dengan 5 orang responden dengan skor 25 menyatakan sangat setuju, 15 orang
77
responden dengan jumlah skor 60 menyatakan setuju, 14 orang responden dengan skor 42 menyatakan ragu-ragu, tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju, dan 1 orang responden dengan skor 1 yang menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian maka responden setuju bahwa jargon-jargon perpustakaan membuat mereka rajin membaca buku. f. Akun Facebook Perpustakaan Tabel di bawah ini menjelaskan apakah pemustaka senang melihat akun facebook perpustakaan. Tabel 4.7 Akun Facebook Perpustakaan Penilaian
Jumlah responden
Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah
2 5 20 5 3 N = 35
Jumlah skor (kumulatif) 10 20 60 10 3 103
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa sebagian besar responden netral dengan akun facebook perpustakaan. Hal tersebut ditunjukkan dengan 2 orang responden dengan skor 10 menyatakan sangat setuju, 5 orang responden dengan jumlah skor 20 menyatakan setuju, 20 orang responden dengan skor 60 menyatakan ragu-ragu, 5 orang responden dengan skor 10
menyatakan tidak setuju, dan 3 orang responden
dengan skor 3 yang menyatakan sangat tidak setuju. Dari uraian di atas
78
terlihat bahwa responden netral dengan akun facebook perpustakaan. g. Isi Akun Facebook Perpustakaan Tabel di bawah ini
menjelaskan apakah akun facebook
perpustakaan menarik untuk dilihat oleh pemustaka. Tabel 4.8 Isi Akun Facebook Perpustakaan Menarik Penilaian
Jumlah responden
Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah
3 8 17 5 2 N = 35
Jumlah skor (kumulatif) 15 32 51 10 2 110
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa responden netral dengan isi akun facebook perpustakaan. Hal tersebut ditunjukkan dengan 3 orang responden dengan skor 15 menyatakan sangat setuju, 8 orang responden dengan jumlah skor 32 menyatakan setuju, 17 orang responden dengan skor 51 yang responden dengan skor 10
menyatakan ragu-ragu, 5 orang
menyatakan tidak setuju, dan 2 orang
responden dengan skor 2 yang menyatakan sangat tidak setuju. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa responden memilih netral untuk melihat isi akun facebook perpustakaan. h. Berbagi Informasi Melalui Facebook Perpustakaan Tabel di bawah ini menjelaskan apakah pemustaka suka berbagi informasi atau ilmu pengetahuan di facebook perpustakaan.
79
Tabel 4.9 Berbagi Informasi Melalui Facebook Perpustakaan Penilaian
Jumlah responden
Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju
3 9 17 5 1 N = 35
Jumlah skor (kumulatif) 15 36 51 10 1 113
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa responden memilih netral untuk berbagi informasi melalui facebook perpustakaan. Hal tersebut ditunjukkan dengan 3 orang responden dengan skor 15 menyatakan sangat setuju, 9 orang responden dengan jumlah skor 36 menyatakan setuju, 17 orang responden dengan skor 51 yang menyatakan raguragu, 5 orang responden dengan skor 10 menyatakan tidak setuju, dan 1 orang responden dengan skor 1 yang menyatakan sangat tidak setuju. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden memilih netral untuk berbagi informasi atau ilmu pengetahuan di facebook perpustakaan SDI Cikal Harapan BSD-Tangerang Selatan. i. Story Telling Menyenangkan Tabel di bawah ini menjelaskan apakah story telling merupakan hal yang menyenangkan bagi pemustaka. Tabel 4.10 Story Telling Menyenangkan Penilaian
Jumlah responden
Sangat setuju
18
Jumlah skor (kumulatif) 90
80
Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah
14 2 0 1 N = 35
56 6 0 1 153
Tabel 4.10 menunjukkan hampir seluruh responden senang dengan story telling. Hal tersebut ditunjukkan dengan 18 orang responden dengan skor 90 menyatakan sangat setuju, 14 orang responden dengan jumlah skor 56 menyatakan setuju, 2 orang responden dengan skor 6 yang responden dengan skor 0
menyatakan ragu-ragu, 0 orang
menyatakan tidak setuju, dan 1 orang
responden dengan skor 1 yang menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan responden setuju bahwa story telling adalah hal yang menyenangkan. j. Mempraktekkan Cerita Tabel di bawah ini menjelaskan apakah pemustaka suka mempraktekkan ulang cerita yang didengar pada saat story telling.
81
Tabel 4.11 Mempraktekkan Cerita Penilaian
Jumlah responden
Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju
2 13 17 2 1 N = 35
Jumlah skor (kumulatif) 10 52 51 4 1 118
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa sebagian besar responden menggulang mempraktekkan cerita yang mereka dengar pada saat story telling. Hal tersebut ditunjukkan dengan 2 orang responden dengan skor 10 menyatakan sangat setuju, 13 orang responden dengan jumlah skor 52 menyatakan setuju, 17 orang responden dengan skor 51 yang
menyatakan ragu-ragu, 2 orang responden dengan skor 4
menyatakan tidak setuju, dan 1 orang responden dengan skor 1 yang menyatakan sangat tidak setuju. Dari uraian di atas terlihat bahwa sebagian responden cukup tertarik untuk mempraktekkan ulang cerita yang dibawakan oleh guru atau staf perpustakaan pada saat story telling di perpustakaan. k. Harapan Mendapatkan Reward Tabel di bawah ini menjelaskan apakah pemustaka memiliki harapan untuk mendapatkan reward perpustakaan.
82
Tabel 4.12 Harapan Mendapatkan Reward Penilaian
Jumlah responden
Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah
17 12 5 1 0 N = 35
Jumlah skor (kumulatif) 85 48 15 2 0 Total skor : 150
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa sebagian besar responden berharap mendapatkan reward perpustakaan. Hal tersebut ditunjukkan dengan 17 orang responden dengan skor 85 menyatakan sangat setuju, 12 orang responden dengan jumlah skor 48 menyatakan setuju, 5 orang responden dengan skor 15 yang
menyatakan ragu-ragu, 1 orang
responden dengan skor 2 menyatakan tidak setuju, dan tidak satu orang responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian maka responden tertarik dengan reward perpustakaan. l. Menyukai Hadiah Reward Perpustakaan Tabel di bawah ini
menjelaskan apakah pemustaka menyukai
hadiah yang diberikan perpustakaan sebagai reward. Tabel 4.13 Menyukai Hadiah Reward Perpustakaan Penilaian Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju
Jumlah responden 10 16 6 3
Jumlah skor (kumulatif) 50 64 18 6
83
Sangat tidak setuju
0 0 N = 35 Total skor : 138 Tabel 4.13 menunjukkan bahwa responden menyukai hadiah
reward perpustakaan. Hal tersebut ditunjukkan dengan 10 orang responden dengan skor 50 menyatakan sangat setuju, 16 orang responden dengan jumlah skor 64 menyatakan setuju, 6 orang responden dengan skor 18 menyatakan ragu-ragu, 3 orang responden dengan skor 6 menyatakan tidak setuju, dan 1 orang responden dengan skor 1 yang menyatakan sangat tidak setuju. Dari uraian dia atas terlihat jika responden senang dengan hadiah yang diberikan perpustakaan sebagai reward perpustakaan. m. Senang Belajar KPR (Kunjungan Perpustakaan) Tabel di bawah ini menjelaskan apakah pemustaka senang mengikuti pembelajaran KPR. Tabel 4.14 Senang Belajar KPR (Kunjungan Perpustakaan) Penilaian
Jumlah responden
Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah
21 11 1 1 1 N = 35
Jumlah skor (kumulatif) 105 44 3 2 1 Total skor : 155
Tabel 4.14 menunjukkan bahwa responden senang mengikuti pembelajaran
KPR
(kunjungan
perpustakaan).
Hal
tersebut
ditunjukkan dengan 21 orang responden dengan skor 105 menyatakan
84
sangat setuju, 11 orang responden dengan jumlah skor 44 menyatakan setuju, 1 orang responden dengan skor 3 yang menyatakan ragu-ragu, 1 orang responden dengan skor 2 menyatakan tidak setuju, dan 1 orang responden dengan skor 1 yang menyatakan sangat tidak setuju. Dari tabel di atas nampak bahwa responden tertarik dengan KPR terbukti dengan mereka senang mengikuti pembelajaran KPR. n. Pembelajaran KPR Menarik Tabel di bawah ini menjelaskan apakah pembelajaran KPR menarik untuk pemustaka. Tabel 4.15 Pembelajaran KPR Menarik Penilaian
Jumlah responden
Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah
15 16 3 0 1 N = 35
Tabel
4.15
menunjukkan
Jumlah skor (kumulatif) 75 64 9 0 1 Total skor : 149
responden
senang
dengan
pembelajaran KPR. Hal tersebut ditunjukkan dengan 15 orang responden dengan skor 75 menyatakan sangat setuju, 16 orang responden dengan jumlah skor 64 menyatakan setuju, 3 orang responden dengan skor 9 yang responden yang
menyatakan ragu-ragu, tidak ada
menyatakan tidak setuju, dan 1 orang responden
dengan skor 1 yang menyatakan sangat tidak setuju. Dari uraian di atas terlihat responden setuju jika pembelajaran KPR menarik di setiap
85
kunjungan ke perpustakaan. o. Menonton Film Saat KPR Tabel di bawah ini menjelaskan apakah menonton film adalah hal yang paling ditunggu oleh pemustaka pada saat pembelajaran KPR. Tabel 4.16 Menonton Film Saat KPR Penilaian
Jumlah responden
Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju
26 7 0 2 0 N = 35
Jumlah skor (kumulatif) 130 28 0 4 0 Total skor : 162
Tabel 4.16 menunjukkan bahwa seluruh responden senang menonton film pada saat KPR. Hal tersebut ditunjukkan dengan 26 orang responden dengan skor 130 menyatakan sangat setuju, 7 orang responden dengan jumlah skor 28 menyatakan setuju, 0 orang responden dengan skor 0 yang
menyatakan ragu-ragu, 2 orang responden dengan skor 4
menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian maka hampir seluruh responden tertarik dengan kegiatan menonton film pada saat pembelajaran KPR. Dari uraian di atas, terlihat bentuk promosi perpustakaan yang paling disukai dalam variabel X bagi pemustaka adalah sebagai berikut: No.
Bentuk promosi
Pernyataan dalam Variabel X
Jumlah total skor
1.
KPR
Menonton film saat KPR
162
86
2. 3. 4. 5. 6.
Story telling Jargon perpustakaan Reward perpustakaan Mading perpustakaan Facebook perpustakaan
Story telling menyenangkan
153
Jargon perpustakaan
152
Hadiah mendapatkan reward
150
Mading sebagai tempat resensi buku Berbagi informasi melalui facebook perpustakaan
146 113
Dan untuk bentuk promosi yang paling disukai dalam variabel X bagi pemustaka yakni guru dan staf diperoleh hasil sebagai berikut : No.
Bentuk promosi
Pernyataan dalam variabel X
Jumlah total skor
1.
Mading
Mading sebagi tempat resensi buku
29
Jargon perpustakaan
28
4. 5.
Jargon perpustakaan Reward perpustakaan KPR Story telling
6.
Facebook
2. 3.
Menyukai hadiah reward perpustakaan Pembelajaran KPR menarik Mempraktekkan cerita Berbagi informasi melalui facebook perpustakaan
26 25 24 22
Dari uraian di atas, terlihat jika guru dan staf perpustakaan ikut andil dalam kegiatan promosi perpustakaan. Terlihat dari ke enam bentuk perpustakaan, bentuk promosi perpustakaan seperti mading, KPR dan story telling adalah bentuk promosi yang melibatkan guru dan staf perpustakaan untuk terlibat di dalam kegiatan tersebut.
87
2. Pengaruh Promosi Terhadap Pemanfaatan Perpustakaan SDI Cikal Harapan-I BSD-Tangerang Selatan Untuk mengetahui pengaruh antara promosi perpustakaan terhadap pemanfaatan perpustakaan, dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik analisa korelasi product moment dengan menganalisa menggunakan Software IBM SPSS Statistics 20. Untuk
mengetahui
tingkat
signifikan
promosi
terhadap
pemanfaatan perpustakaan, penulis menggunakan teknik analisa korelasi product moment dengan menggunakan Software IBM SPSS Statistics 20. Rumus korelasi product moment dari pearson dalam Arikunto (2002 : 146) sebagai berikut : ∑ XY √* ∑
(∑ X)(∑ Y)
(∑ ) * ∑
(∑ )
Keterangan : = koefision korelasi product X= variable promosi Y= variable pemanfaatan perpustakaan N= jumlah responden Hasil uji korelasi dengan menggunakan software IBM SPSS statistics 20 dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Mendefinisikan variabel terlebih dahulu, klik Variable View lalu lakukan pengisian.
88
Gambar 4.1 Hasil mendefinisikan variabel 2. Menginput data di sheet Data View, klik Data View, lalu isikan Promosi Perpustakaan di kolom „X‟ dan Pemanfaatan Perpustakaan di kolom „Y‟. Hasil penginputan data tampak seperti gambar berikut ini.
Gambar 4.2 Hasil input data 3. Untuk analisis data, pilih menu Analiyze > Correlate > Bivariate
89
Gambar 4.3 langkah memilih alat analisis 4. Pada kotak dialog Bivariate Correlations, lakukan langkah-langkah berikut. Klik variabel Promosi Perpustakaan > tombol gambar tanda penunjuk. Maka variabel akan masuk ke kotak variables kemudian masukkan variabel Pemanfaatan Promosi dengan langkah yang sama.
Gambar 4.4 kotak dialog Bivariate Correlations 5. Pada Correlation Coefficients pastikan Pearson terpilih dan pada Test Of
90
Significance pastikan two-tailed (uji 2 sisi) terpilih, kemudian klik tombol OK. Output SPSS yang diperoleh sebagai berikut Correlations Correlations promosi pemanfaatan perpustakaan perpustakaan Pearson 1 Correlation promosi perpustakaan Sig. (2-tailed) N 35 Pearson .726** Correlation pemanfaatan perpustakaan Sig. (2-tailed) .000 N 35 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
.726** .000 35 1 35
Gambar 4.5 Hasil Output analisis Korelasi Pearson Dari hasil uji korelasi dapat diketahui bahwa variabel promosi perpustakaan dengan pemanfaatan perpustakaan sebesar 0,726 (positif) dengan nilai signifikan sebesar 0,000 yang berarti ada hubungan antara promosi dan pemanfaatan perpustakaan. Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa promosi perpustakaan mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan pemanfaatan perpustakaan. Sesuai dengan rumus product moment, nilai tersebut berarti menunjukkan adanya korelasi yang kuat atau tinggi. Dan berdasarkan hasil tersebut, hipotesis kerja (Ha) yang menyatakan adanya pengaruh yang signifikan dari kedua variabel adalah diterima dan menolak hipotesis nol (Ho) yang menyatakan tidak adanya pengaruh yang signifikan antara variabel promosi perpustakaan dan pemanfaatan perpustakaan.
91
C. Pembahasan Perpustakaan terdiri dari berbagai jenis, salah satunya adalah perpustakaan sekolah. Secara sederhana, pengertian perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang bergabung pada sebuah sekolah. Keberhasilan perpustakaan sekolah dapat dilihat dari seberapa besar perpustakaan dimanfaatkan oleh pemustaka. Banyak hal yang membuat itu terwujud di antaranya perpustakaan dikelola oleh orang yang ahli di bidang perpustakaan, tampilan perpustakaan yang menarik, tersedianya koleksi sehingga pemustaka yang melakukan peminjaman banyak, tersedianya fasilitas yang memadai, penataan ruang yang baik, program kerjanya berjalan lancar, pelayanan yang ramah kepada pemustaka, menggunakan digital library, keterlibatan orang tua yang ikut andil dalam pemanfaatan perpustakaan, dan salah satunya adalah melakukan promosi untuk perpustakaan, Untuk melakukan promosi di perpustakaan, pustakawan dituntut mampu membuat bentuk promosi yang kreatif guna memperkenalkan perpustakaan sehingga pemustaka dapat memanfaatkan perpustakaan dengan baik. Adapun bentuk promosi yang dapat dilakukan di perpustakaan yaitu dalam bentuk tercetak seperti brosur, nama dan logo, poster atau leaflet, newsletter, laporan tahunan, pembatas buku dan buku panduan perpustakaan. Selain itu dalam bentuk kegiatan perpustakaan seperti pameran perpustakaan, ceramah, seminar, bazaar, launching buku dan diskusi. Dan ada pula dalam bentuk elektronik seperti televisi dan
92
93
radio, internet dan pemutaran film dan video. Namun kenyataannya yang saya jumpai di lapangan, perpustakaan sekolah khususnya sekolah dasar, sedikit sekali yang melakukan promosi perpustakaan dalam bentuk-bentuk promosi yang sudah saya sebutkan di atas. Hanya brosur dan diskusi yang benar-benar mengikuti teori untuk bentuk promosi perpustakaan yang diterapkan di sekolah dasar yang saya jumpai selain SDI Cikal Harapan I BSD Tangerang Selatan. Justru yang saya jumpai di lapangan, beberapa sekolah dasar melakukan kegiatan seperti mading perpustakaan, story telling, reward perpustakaan, jargon perpustakaan, dan kunjungan perpustakaan untuk menarik pemustaka agar memanfaatkan perpustakaan. Dari hal ini saya menyimpulkan bahwa bentuk promosi perpustakaan di sekolah dasar pada umumnya seperti ini. Dan Perpustakaan SDI Cikal Harapan I melakukan bentuk-bentuk promosi tersebut untuk menarik pemustaka memanfaatkan perpustakaan. Terbukti setelah melakukan bentuk-bentuk promosi perpustakaan seperti mading perpustakaan, story telling, jargon perpustakaan, kunjungan perpustakaan, reward perpustakaan dan facebook perpustakaan, pemustaka lebih memanfaatkan perpustakaan yaitu dalam hal peminjaman bahan pustaka perpustakaan yang mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tabel peningkatan peminjaman bahan pustaka dapat dilihat di lampiran.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari 6 bentuk promosi perpustakaan yaitu mading, jargon perpustakaan, facebook perpustakaan, story telling, reward dan KPR, bentuk promosi perpustakaan yang paling disukai dalam variabel X bagi pemustaka adalah KPR yaitu dalam bulir menonton film saat KPR dengan skor 162, lalu story telling dalam story telling menyenangkan dengan skor 153, jargon perpustakaan dalam jargon perpustakaan dengan jumlah skor 152, kemudian reward perpustakaan dalam hadiah mendapatkan reward dengan 150, mading dalam mading sebagai tempat resensi buku dengan skor 146 dan terakhir yaitu facebook dalam berbagi informasi melalui madding dengan skor 113. Dan untuk bentuk promosi yang paling disukai dalam variabel X bagi pemustaka yakni guru dan staf diperoleh hasil yaitu mading dalam mading sebagai tempat resensi buku dengan skor 29, jargon perpustakaan dalam jargon perpustakaan dengan skor 28, kemudian reward perpustakaan dalam meyukai hadiah reward perpustakaan dengan skor 26, lalu KPR dalam pembelajaran KPR menarik dengan skor 25, story telling dalam mempratekkan cerita dengan skor 24 dan terakhir ada facebook perpustakaan dalam berbagi informasi melalui facebook perpustakaan dengan skor 22.
94
95
2. Dari pengolahan data kedua variabel ( X dan Y ) diperoleh nilai signifikan sebesar 0,726 (positif) p-value sebesar 0,000 (positif). Dengan demikian koefisien korelasi 0,726 berdasarkan pedoman Sudijono (2008:193) termasuk dalam kategori yang kuat 0,70-0,90. Oleh karena itu antara variabel promosi perpustakaan dan pemanfaatan perpustakaan terdapat hubungan positif dan signifikan. Dan berdasarkan hasil tersebut, hipotesis kerja (Ha) yang menyatakan adanya pengaruh yang signifikan dari kedua variabel adalah diterima dan menolak hipotesis nol (Ho) yang menyatakan tidak adanya pengaruh yang signifikan antara variabel promosi perpustakaan dan pemanfaatan perpustakaan.
B. Saran Selama peneliti melakukan penelitian di perpustakaan SDI Cikal Harapan-I BSD, peneliti ingin memberikan saran sebagai berikut : 1. Perpustakaan SDI Cikal Harapan-I BSD
seharusnya memaksimalkan
promosi yang sudah ada agar pemustaka lebih mengetahui keberadaan perpustakaan sehingga dapat memanfaatkan perpustakaan lebih baik. 2. Pengaruh yang signifikan sudah tercipta dan untuk menjaga hal tersebut tetap berjalan baik, maka perpustakaan perlu usaha lebih kreatif dalam membuat bentuk-bentuk promosi perpustakaan, dimaksudkan agar pemustaka lebih tertarik pada bentuk tersebut sehingga dapat lebih memanfaatkan perpustakaan.
DAFTAR PUSTAKA Arief Djufandi. “Perpustakaan Masjid.” Dalam Kumpulan Makalah Pelatihan Tenaga Pengelola Perpustakaan Masjid Provinsi DIY. Tanggal 2-5 Juli 2001, di Kaliurang Yogyakarta. Badollahi Mustafa. Promosi Jasa Perpustakaan. Jakarta : Universitas Terbuka, 1997 Darmono. Perpustakaan Sekolah : Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja.Jakarta: Grasindo, 2007. Departemen Pendididkan Nasional dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Ed. 3. Cet 4. Jakarta : Balai Pustaka, 2007 Duwi Priyatno. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta : ANDI, 2012 Gaib Suwasana.”Promosi Merupakan Pemunculan Identitas Perpustakaan : Suatu Langkah yang Harus Dilakukan. Dalam Buletin Perpustakaan No. 43, 2002. Helen Coote, and Batchelor Bridget. How to market Your Library Service Effectivelly. London: Aslib, 1997. Ibrahim Bafadal. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara, 2005. _____________. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara, 2006. Lasa, Hs. Manajemen Perpustakaan Sekolah. Jogjakarta: Pinus Book Publisher, 2007. Moleong, Lexy J.. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001. Nur Indriantoro dkk. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akutansi dan Manajemen. Yogyakarta : BPEE, 2002. Ed. I Pawit M. Yusuf. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Kencana, 2007. Prasetya Irawana. Logika dan Prosedur Penelitian Jakarta: STIA-LAN Press, 2004. Pungki Purnomo. Perpustakaan sebagai center for learning society : gagasan untuk pengembangan perpustakaan madrasah : pembekalan learning life
96
97
long di madrasah melalui penerapan pembelajaran : gagasan untuk pengembangan perpustakaan madrasah. Jakarta : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif HIdayatullah Jakarta, 2006 Rhoni Rodin. Kepuasan Pemustaka Terhadap Layanan Rujukan : Studi Kasus di Perpustakaan STAIN Curup. Diakses http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20278432T28957kepuasanpemustaka-fulltext.pdf pada 23 Februari 2014 pukul 10.50 WIB Richard Ghozali. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponogoro, 2002 Sevilla, Consuelo G., [et.al]. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI Press, 1993 Sharma, Ajay Kumar dan Sapna Barwaj. Marketing and Promotion of Library.(pdf). India: Institute of Management Studies, 2009. http://crl.du.ac.in/ical09/papers/index_files/ical-79_73_172_2_RV.pdf. , diakses pada 25 Oktober 2013 pukul 11.05 WIB Singarimbun, Masri. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta : Pustaka LP3ES, 1997. Sugiyono.Metode Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2007 Sulistia. Materi Pokok Manajemen Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Universitas Terbuka, 2009. Sulistyo Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993. Sudijono Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grasindo , 1997 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rieneke Cipta, 2002 ________. Prosedur Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rieneke Cipta, 1992 Weingand, Darlene E. Marketing/Planning Library Services.Colorado: Libraries Unlimited, 1999
.
and
Information
Lampiran 1 KUESIONER PROMOSI PERPUSTAKAAN DI SDI CIKAL HARAPAN-I BSDTANGERANG SELATAN Kepada Yang Terhormat Seluruh Warga SDI Cikal Harapan-I BSD-Tangerang Selatan Di Tempat. Assalamu’alaikum, Wr Wb Mohon bantuan ibu, bapak dan adik-adik untuk mengisi kuesioner ini tentang pengaruh promosi terhadap pemanfaatan perpustakaan SDI Cikal Harapan-I BSDTangerang Selatan. Bantuan kalian akan sangat bermanfaat sebagai masukan bagi rencana pengembangan dan pemanfaatan perpustakaan di Perpustakaan SDI Cikal Harapan-I BSD-Tangerang Selatan. Atas kerjasamanya, peneliti mengucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr Wb. Peneliti,
Putri Syahri Dzulhijah Petunjuk Pengisian. 1. Bacalah keterangan sebelum anda memilih pilihan jawaban yang sesuai 2. Berilah tanda centang ( √ ) pada pilihan jawaban anda. A. Profil Responden: 1. Kelas 1 Kelas 4 2 Kelas 5 3 Kelas 6 2. Jenis Kelamin 1 Laki-laki 2 Perempuan 3. Pekerjaan 1 Guru 2 Siswa 3 Staf
1. PERNYATAAN TENTANG PROMOSI No. 1.
Pernyataan Saya senang membaca resensi buku yang tertera di mading perpustakaan
2.
Saya selalu mengetahui informasi tentang buku baru yang terdapat di perpustakaan dari mading perpustakaan. Saya berharap teman-teman menyukai hasil karya yang saya taruh di mading perpustakaan Saya membaca jargon yang informasinya tentang perpustakaan ( misalnya: “Perpustakaan adalah Gudang Ilmu” ). Menurut saya, jargon-jargon perpustakaan menarik Jargon-jargon perpustakaan membuat saya rajin membaca buku Saya senang melihat akun facebook perpustakaan Menurut saya, isi akun facebook perpustakaan menarik untuk dilihat Saya suka berbagi informasi atau ilmu pengetahuan di facebook perpustakaan Saya tahu bahwa alat peraga seperti boneka tangan yang ada di perpustakaan digunakan untuk story telling Menurut saya, story telling adalah hal yang menyenangkan Setelah mendengarkan cerita dari staf perpustakaan atau guru, saya suka mempraktekkan ulang cerita tersebut Dengan adanya reward saya jadi senang membaca buku Saya berharap suatu saat mendapatkan reward perpustakaan Saya menyukai hadiah dari reward perpustakaan Saya senang mengikuti pembelajaran
3.
4.
5. 6. 7. 8. 9.
10.
11. 12.
13. 14. 15. 16.
SS
S
RR
TS
STS
17. 18.
(KPR) di Perpustakaan Pembelajaran KPR selalu menarik di setiap kunjungan Menonton film adalah hal yang saya tunggu dalam pembelajaran KPR
2. PERNYATAAN TENTANG PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN No. Pernyataan SS S RR TS STS Fungsi Pendidikan (Edukatif) Saya senang datang ke Perpustakaan karena informasi yang saya dapatkan 19. tidak hanya melalui buku namun banyak media lain di Perpustakaan yang dapat saya gunakan. Suka mendengarkan kegiatan story 20. telling (bercerita) membuat saya senang membaca buku perpustakaan Saya suka belajar kelompok dengan teman-teman saya di perpustakaan 21. karena adanya tugas dari pembelajaran KPR. Saya senang meminjam dan membaca 22. buku perpustakaan setelah mengetahui informasi dari facebook Mendengarkan story telling (bercerita) dari staf perpustakaan 23. membuat saya ingin membaca buku di Perpustakaan Fungsi Informasi (Informatif) Informasi yang disampaikan melalui 24. mading membuat wawasan saya bertambah Wawasan saya bertambah setelah 25. membaca informasi yang dibagikan melalui facebook perpustakaan. Saya mengetahui banyak hal setelah 26. mengikuti pembelajaran KPR di Perpustakaan Membaca jargon-jargon perpustakaan 27. membuat saya bersemangat untuk datang ke perpustakaan Fungsi Hiburan (Rekreasi) Saya senang datang ke Perpustakaan 28. untuk mendengarkan cerita (story
telling) Saya senang bercerita (story telling) menggunakan boneka tangan dan 29. buku fiksi yang terdapat di Perpustakaan Koleksi karya sastra seperti novel dan cerpen yang terdapat di perpustakaan 30. membuat hobby membaca saya tersalurkan dan mendapatkan hadiah (reward) Jika ada waktu luang, saya akan datang ke perpustakaan untuk 31. meminta pustakawan bercerita (story telling) Fungsi Penelitian (Riset) Informasi yang saya butuhkan untuk 32. penelitian banyak saya dapatkan di Perpustakaan. Saya senang datang ke perpustakaan pada pembelajaran KPR karena dapat 33. mencari informasi untuk mengerjakan karya ilmiah. Informasi yang disampaikan di 34. mading perpustakaan membantu saya dalam penelitian Informasi yang disampaikan di 35. facebook perpustakaan membantu saya dalam penelitian
Keterangan : SS = Sangat Setuju S = Setuju RR = Ragu-ragu TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
Lampiran 2 Uji Reliability Statistics Variabel X Reliability Statistics Cronbach's N of Alpha Items .871 15
Item Total Statistics
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15
Scale Mean if Item Deleted 67.03 68.03 66.77 67.20 67.54 68.26 68.03 67.97 66.83 67.83 67.31 67.26 66.77 66.91 66.57
Item-Total Statistics Scale Corrected Cronbach's Variance if Item-Total Alpha if Item Item Deleted Correlation Deleted 58.087 .769 .839 60.382 .522 .849 63.417 .377 .855 61.282 .464 .852 60.726 .534 .849 60.550 .478 .851 59.029 .555 .848 60.852 .473 .852 58.146 .742 .840 58.734 .728 .841 61.222 .356 .859 63.667 .271 .861 59.182 .594 .846 59.257 .635 .844 63.605 .342 .857
Lampiran 3 Uji Reliability Variabel Y Reliability Statistics Cronbach's N of Alpha Items .876 15
Item Total Statistics Variabel Y
Y16 Y17 Y18 Y19 Y20 Y21 Y22 Y23 Y24 Y25 Y26 Y27 Y28 Y29 Y30
Scale Mean if Item Deleted 64.86 65.17 64.91 65.54 65.06 64.97 65.66 64.80 65.29 64.94 65.23 65.40 64.91 64.94 65.60
Item-Total Statistics Scale Corrected Cronbach's Variance if Item-Total Alpha if Item Item Deleted Correlation Deleted 47.538 .500 .861 46.087 .670 .855 47.257 .589 .858 44.138 .654 .854 48.997 .331 .868 47.558 .527 .860 43.644 .684 .852 50.106 .298 .868 46.092 .554 .859 45.350 .640 .855 45.417 .559 .859 45.188 .567 .858 49.316 .316 .868 47.291 .476 .862 46.482 .461 .863
Lampiran 4 Uji Korelasi Variabel X X1
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) N X2 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N X3 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N X4 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N X5 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N X6 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N X7 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N X8 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N X9 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N X10 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N X11 Pearson Correlation
35 .521** .001 35 .090 .608 35 .602** .000 35 .491** .003 35 .600** .000 35 .471** .004 35 .544** .001 35 .496** .002 35 .220 .204 35 .712**
.521**
.090
.602**
.491**
.600**
.471**
.544**
.496**
.220
.712**
.566**
.155
-.118
-.026
.563**
.636**
.336*
.738**
.001
.608
.000
.003
.000
.004
.001
.002
.204
.000
.000
.372
.501
.882
.000
.000
.049
.000
35 1
35 .015 .930 35 1
35 .287 .094 35 .046 .791 35 1
35 .038 .829 35 -.069 .695 35 .410* .015 35 1
35 .120 .491 35 .039 .825 35 .197 .257 35 .602** .000 35 1
35 .681** .000 35 -.048 .786 35 .334 .050 35 .108 .538 35 -.026 .884 35 1
35 .569** .000 35 -.047 .789 35 .502** .002 35 .307 .072 35 .180 .300 35 .871** .000 35 1
35 .494** .003 35 -.068 .699 35 .025 .887 35 .333 .051 35 .260 .132 35 .671** .000 35 .578** .000 35 1
35 .024 .892 35 .195 .261 35 .144 .410 35 .061 .729 35 .266 .122 35 .011 .948 35 .130 .458 35 .012 .947 35 1
35 .344* .043 35 .059 .737 35 .539** .001 35 .479** .004 35 .518** .001 35 .400* .017 35 .523** .001 35 .231 .182 35 .265 .124 35 1
35 .604** .000 35 .136 .436 35 .366* .031 35 .333 .050 35 .498** .002 35 .378* .025 35 .435** .009 35 .201 .246 35 -.053 .764 35 .569**
35 .266 .123 35 .251 .146 35 .100 .567 35 -.094 .593 35 .151 .388 35 .139 .427 35 .185 .287 35 -.003 .988 35 .168 .336 35 .307
35 .011 .948 35 .416* .013 35 -.207 .233 35 -.122 .484 35 -.067 .703 35 -.092 .598 35 -.062 .723 35 -.090 .609 35 .193 .266 35 .054
35 .013 .943 35 .282 .101 35 -.226 .192 35 .037 .832 35 .051 .771 35 -.004 .982 35 .011 .949 35 .123 .480 35 -.047 .789 35 .221
35 .232 .181 35 .168 .334 35 .112 .523 35 .404* .016 35 .618** .000 35 .098 .576 35 .047 .791 35 .267 .121 35 -.116 .507 35 .473**
35 .280 .104 35 .189 .276 35 .126 .472 35 .391* .020 35 .589** .000 35 .167 .338 35 .149 .393 35 .403* .017 35 -.124 .479 35 .498**
35 .096 .585 35 .091 .602 35 .133 .447 35 .611** .000 35 .344* .043 35 .010 .952 35 .009 .960 35 .209 .229 35 -.014 .937 35 .445**
35 .563** .000 35 .253 .142 35 .373* .027 35 .538** .001 35 .576** .000 35 .522** .001 35 .580** .000 35 .523** .001 35 .131 .453 35 .734**
35 .015 .930 35 .287 .094 35 .038 .829 35 .120 .491 35 .681** .000 35 .569** .000 35 .494** .003 35 .024 .892 35 .344*
35 .046 .791 35 -.069 .695 35 .039 .825 35 -.048 .786 35 -.047 .789 35 -.068 .699 35 .195 .261 35 .059
35 .410* .015 35 .197 .257 35 .334 .050 35 .502** .002 35 .025 .887 35 .144 .410 35 .539**
35 .602** .000 35 .108 .538 35 .307 .072 35 .333 .051 35 .061 .729 35 .479**
35 -.026 .884 35 .180 .300 35 .260 .132 35 .266 .122 35 .518**
35 .871** .000 35 .671** .000 35 .011 .948 35 .400*
35 .578** .000 35 .130 .458 35 .523**
35 .012 .947 35 .231
35 .265
Sig. (2-tailed) .000 .043 .737 N 35 35 35 X12 Pearson Correlation .566** .604** .136 Sig. (2-tailed) .000 .000 .436 N 35 35 35 X13 Pearson Correlation .155 .266 .251 Sig. (2-tailed) .372 .123 .146 N 35 35 35 X14 Pearson Correlation -.118 .011 .416* Sig. (2-tailed) .501 .948 .013 N 35 35 35 X15 Pearson Correlation -.026 .013 .282 Sig. (2-tailed) .882 .943 .101 N 35 35 35 Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).** Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*
.001 35 .366* .031 35 .100 .567 35 -.207 .233 35 -.226 .192 35
.004 35 .333 .050 35 -.094 .593 35 -.122 .484 35 .037 .832 35
.001 35 .498** .002 35 .151 .388 35 -.067 .703 35 .051 .771 35
.017 35 .378* .025 35 .139 .427 35 -.092 .598 35 -.004 .982 35
.001 35 .435** .009 35 .185 .287 35 -.062 .723 35 .011 .949 35
.182 35 .201 .246 35 -.003 .988 35 -.090 .609 35 .123 .480 35
.124 35 -.053 .764 35 .168 .336 35 .193 .266 35 -.047 .789 35
35 .569** .000 35 .307 .073 35 .054 .756 35 .221 .202 35
.000 35 1 35 .523** .001 35 .189 .276 35 .231 .182 35
.073 35 .523** .001 35 1 35 .666** .000 35 .505** .002 35
.756 35 .189 .276 35 .666** .000 35 1 35 .692** .000 35
.202 35 .231 .182 35 .505** .002 35 .692** .000 35 1 35
.004 35 .534** .001 35 .200 .250 35 .144 .408 35 .278 .105 35
.002 35 .563** .000 35 .131 .452 35 .047 .787 35 .248 .151 35
.007 35 .276 .109 35 -.265 .124 35 -.106 .545 35 .095 .587 35
.000 35 .801** .000 35 .481** .003 35 .258 .135 35 .402* .017 35
Uji Korelasi Variabel Y Y16 Y16
Pearson Correlation
Y17 1
Sig. (2-tailed) Y17
Y18
Y19
Y20
Y21
Y22 Y23
Y24
Y25
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
35 .203 .242 35 * .400 .017 35 ** .442 .008 35 .310 .070 35 .198 .255 35 * .416 .013 ** .447 .007 35 * .382 .023 35 ** .448 .007
Y18
Y19 *
Y21
Y22
Y23 *
Y27
Y28
Y29
Y30
.310
.198
.416
.244
.155
.310
.244
.186
.017
.008
.070
.255
.013
.007
.023
.007
.158
.375
.070
.159
.284
35 1
35 ** .434 .009 35 1
35 ** .548 .001 35 ** .570 .000 35 1
35 ** .668 .000 35 .292 .089 35 * .422 .012 35 1
35 .214 .217 35 .046 .795 35 .073 .675 35 .181 .297 35 1
35 ** .503 .002 35 * .401 .017 35 ** .507 .002 35 .270 .116 35 ** .498 .002 35 1
35 .016 .929 35 .303 .076 35 .263 .127 35 .309 .071 35 .168 .334 35 .112 .521 1
35 * .369 .029 35 * .415 .013 35 .234 .176 35 .289 .093 35 .289 .093 35 .315 .065 * .349 .040 35 1
35 ** .514 .002 35 * .405 .016 35 ** .449 .007 35 .239 .167 35 ** .485 .003 35 ** .650 .000 .270 .117 35 * .421 .012 35 1
35 ** .590 .000 35 * .426 .011 35 ** .491 .003 35 ** .444 .008 35 .133 .446 35 ** .434 .009 .243 .159 35 .327 .055 35 ** .469 .004
35 ** .500 .002 35 .151 .387 35 * .370 .029 35 .204 .240 35 ** .465 .005 35 * .390 .020 .024 .892 35 ** .475 .004 35 ** .491 .003
35 .151 .387 35 .175 .314 35 .092 .599 35 .215 .215 35 ** .502 .002 35 .221 .201 .204 .239 35 .281 .102 35 .102 .558
35 .254 .141 35 ** .550 .001 35 * .340 .046 35 .096 .583 35 .199 .251 35 * .407 .015 .071 .686 35 .300 .080 35 * .405 .016
35 * .380 .024 35 .270 .117 35 .330 .053 35 .110 .530 35 .154 .377 35 ** .656 .000 .012 .945 35 * .393 .020 35 * .370 .028
35 .181 .297 35 .270 .116 .309 .071 35 .289 .093 35 .239 .167
35 ** .498 .002 .168 .334 35 .289 .093 35 ** .485 .003
.112 .521 35 .315 .065 35 ** .650 .000
35 * .349 .040 35 .270 .117
35 * .421 .012
.448
Y26 **
.400
35 * .422 .012 35 .073 .675 35 ** .507 .002 .263 .127 35 .234 .176 35 ** .449 .007
.382
Y25 *
.242
35 ** .570 .000 35 .292 .089 35 .046 .795 35 * .401 .017 .303 .076 35 * .415 .013 35 * .405 .016
.447
Y24 **
.203
35 ** .434 .009 35 ** .548 .001 35 ** .668 .000 35 .214 .217 35 ** .503 .002 .016 .929 35 * .369 .029 35 ** .514 .002
.442
Y20 **
N 35 35 35 ** * Pearson Correlation .244 .590 .426 Sig. (2-tailed) .158 .000 .011 N 35 35 35 ** Y27 Pearson Correlation .155 .500 .151 Sig. (2-tailed) .375 .002 .387 N 35 35 35 Y28 Pearson Correlation .310 .151 .175 Sig. (2-tailed) .070 .387 .314 N 35 35 35 ** Y29 Pearson Correlation .244 .254 .550 Sig. (2-tailed) .159 .141 .001 N 35 35 35 * Y30 Pearson Correlation .186 .380 .270 Sig. (2-tailed) .284 .024 .117 N 35 35 35 Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).* Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).** Y26
35 ** .491 .003 35 * .370 .029 35 .092 .599 35 * .340 .046 35 .330 .053 35
35 ** .444 .008 35 .204 .240 35 .215 .215 35 .096 .583 35 .110 .530 35
35 .133 .446 35 ** .465 .005 35 ** .502 .002 35 .199 .251 35 .154 .377 35
35 ** .434 .009 35 * .390 .020 35 .221 .201 35 * .407 .015 35 ** .656 .000 35
35 .243 .159 35 .024 .892 35 .204 .239 35 .071 .686 35 .012 .945 35
35 .327 .055 35 ** .475 .004 35 .281 .102 35 .300 .080 35 * .393 .020 35
35 ** .469 .004 35 ** .491 .003 35 .102 .558 35 * .405 .016 35 * .370 .028 35
35 1 35 .302 .078 35 .099 .570 35 ** .583 .000 35 .153 .379 35
35 .302 .078 35 1 35 .287 .094 35 .295 .085 35 ** .481 .003 35
35 .099 .570 35 .287 .094 35 1 35 .166 .342 35 .153 .380 35
35 ** .583 .000 35 .295 .085 35 .166 .342 35 1 35 .211 .225 35
35 .153 .379 35 ** .481 .003 35 .153 .380 35 .211 .225 35 1 35
Uji Korelasi Variabel X dan Y Correlations promosi pemanfaatan perpustakaan perpustakaan Pearson 1 Correlation promosi perpustakaan Sig. (2-tailed) N 35 Pearson .726** Correlation pemanfaatan perpustakaan Sig. (2-tailed) .000 N 35 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
.726** .000 35 1
35
Lampiran 5
STRUKTUR ORGANISASI PERPUSTAKAAN SDI CIKAL HARAPAN-I TAHUN PELAJARAN 2013-2014
KEPALA SEKOLAH Erfi Fitri Susari, S.Ag
WAKIL KEPALA SEKOLAH
KURIKULUM
Andi Purnama, ST dan Salim, S.Ag
Sungatminah, S.Sn
KEPALA PERPUSTAKAAN Siti Saodah, S.Pd.I
LAYANAN
LAYANAN
LAYANAN
PENGGUNA
PENGELOLAAN
REFERENSI
Fatimah Zakiah, S.Pd.I
Endah Ratnawati.Pd
Aning Diana, S.Ag
SISWA & GURU
Lampiran 6
Tabel Peminjaman Buku Perpustakaan SDI Cikal Harapan I BSD Tahun 2006/2007 sampai 2012/2013 Tahun
Jumlah Peminjaman
2006 / 2007
944
2007 / 2008
1.028
2008 / 2009
1.205
2009 / 2010
1.383
2010 / 2011
1.419
2011 / 2012
1.512
2012 / 2013
1.621
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9 Jargon Perpustakaan
Mading Perpustakaan
Mading perpustakaan
KPR (Kunjungan Perpustakaan) Salah satu kegiatan KPR yaitu menonton film
Facebook Perpustakaan
Story telling di Perpustakaan
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
PUTRI SYAHRI DZULHIJJAH, lahir di Tangerang, 26 Juni 1991, adalah putri ke empat dari ayahanda Murdih Masir dan Ibunda Iin. Penulis kini menetap di Perumahan Taman Sari Bukit Damai Blok B6 / 17 Padurenan, Gunung Sindur Bogor. Semua jenjang pendidikan ditempuh di daerah Tangerang Selatan mulai dari Taman Kanak-kanak tepatnya di TK Teratai Putih Pamulang (1997-1998), SD di SDN Serua X Ciputat (19982003), SMP di SMPN 2 Pamulang (2003-2006), dan SMA di SMAN
2
Pamulang
(2006-2009).
Kini
penulis
telah
menyelesaikan kuliahnya Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora di Universitas Islam Negeri Islam Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2015 dengan menulis skripsi berjudul Promosi Perpustakaan di Perpustakaan SDI Cikal Harapan I BSD Tangerang Selatan. Selain kuliah penulis aktif di PMII Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai kader. Penulis melakukan PKL di Institut Teknologi Indonesia tahun 2012 dan melakukan KKN di desa Gunung Picung, Pamijahan Bogor Jawa Barat.