RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN SEBAGAI PROMOSI KENAIKAN JABATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERBANDINGAN EKSPONENSIAL (MPE) (Studi Kasus : BPRS Harta Insan Karimah) Skripsi Ini Diajukan Sebagai Syarat Mendapatkan Gelar S.Si.
Oleh : Ade Irma Nurfatmalia 1711093000018
Dosen Pembimbing : 1. Meinarini Catur Utami, MT 2. Muhamad Nur Gunawan, MBA
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015
HALAMAN PERNYATAAN
DENGAN SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL “Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Sebagai Promosi Kenaikan Jabatan Dengan Menggunakan Metode Perbandingan
Eksponensial (MPE) Studi Kasus : BPRS. Harta
Insan Karimah Cileduk”. INI BENAR-BENAR ASLI KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI
SKRIPSI
ATAU
KARYA
ILMIAH
PADA
PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, April 2015
ADE IRMA NURFATMALIA 1711093000018
Abstrak
“Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Sebagai Promosi Kenaikan Jabatan Dengan Menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE)” oleh Ade Irma Nurfatmalia– 1711093000018 dibawah bimbingan Meinarini Catur Utami, MT dan M. Nur Gunawan, MBA BPRS Harta Insan Karimah merupakan bank perkreditan rakyat yang melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah yang mempunyai 4 cabang berpusat di jalan cileduk raya dan terdapat 200 karyawan yang mengabdi di perusahaan tersebut, saat ini BPRS Harta Insan Karimah belum mempunyai aplikasi yang dapat membantu pihak manajer HRD dalam mengambil keputusan untuk promosi kenaikan jabatan, masalah yang sering terjadi sulitnya manajer HRD dalam memutuskan kandidat yang terbaik dan untuk saat ini kriteria penilaian belum seluruhnya dipakai dikarnakan masih adanya karyawan yang langsung mendapatkan promosi kenaikan jabatan hanya dilihat dari 1 kriteria saja, sistem yang dipakai saat ini pada BPRS Harta Insan Karimah masih menggunakan MS.Excel Tujuan pembuatan aplikasi ini untuk memudahkan Manajer HRD dalam menentukan karyawan yang layak mendapatkan jabatan yang dipromosikan. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemerograman PHP (Hypertext Preprocessor), wamp server 2.5 sebagai local server, MYSQL sebagai database server, dan PHPMyAdmin sebagai web server. UML (Unified Modelling Langauge) sebagai perancangan sistem dan Dreamweaver CS6 sebagai software pendukung. Hasil dari penelitian ini berupa grafik dan hasil penilaian akumulasi MPE yang memperlihatkan urutan peringkat dari masing-masing karyawan dan bisa menjadi dasar untuk pihak Manajer HRD dalam mengambil keputusan untuk memilih karyawan yang layak mendapatkan jabatan yang telah ditawarkan.
Kata Kunci: BPRS Harta Insan Karimah, Metode Perbandingan Eksponensial (MPE), Rapid Application Development (RAD), Unified Modelling Language (UML), Hypertext Preprocessor (PHP). V Bab + 180 Halaman + 57 Gambar + 27 Tabel + 5 Lampiran. Pustaka Acuan: 15 (2004 – 2013)
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas karunia, rahmat dan hidayah-Nya yang telah diberikan kepada penulis. Sholawat serta salam tak lupa tercurah bagi junjungan besar Nabi Muhammad SAW, para sahabat dan keluarga beliau, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Sebagai Promosi Kenaikan Jabatan Dengan Menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE)”. Penyusunan skripsi ini telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung, secara moril maupun materil. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis hendak mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini: 1. Allah SWT yang telah memberikan Ridho nya serta Rasullulah Saw yang telah menjadi Tauladan yang baik. 2. Bapak Dr. Agus Salim,,M.Si, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bapak Zulfiandri, MMSI, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Ibu Meinarini Catur Utami, MT selaku dosen pembimbing I yang telah banyak memberikan kemudahan dalam mengurus segala hal dan yang
iii
telah sabar memberikan pengarahan dan masukan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini 5. Bapak Muhammad Nur Gunawan, MBA selaku dosen pembimbing II yang
telah
sabar
memberikan
pengarahan
dan
masukan
dalam
menyelesaikan penulisan skripsi ini. 6. Bapak Dr. Ahmad nurul fajar, S.T., M.T selaku dosen penguji 1 yang telah sabar dan membantu dalam merevisi skripsi ini dengan baik. 7. Bapak Syarif Hidayatuloh, MMSI selaku dosen penguji 2 yang telah sabar dan membantu dalam merevisi skripsi ini dengan baik. 8. BPRS. Harta Insan Karimah Cileduk yang telah mengijinkan saya untuk melakukan riset skripsi disana terutama pak Zamal selaku Kepala Personalia yang telah memberikan gambaran tentang proses penilaian karyawan disana 9. Teman-Teman ku Di kampus tercinta UIN JAKARTA yaitu pola 1.3 CCIT , Pola 2 CCIT, TI Pola 1 dan 2, Ka Ade Yoseman, Ka Widi, Ka Hadi, ka Anjar, Sefti, Rahma, Altof, firly dan lainnya yang telah memberikan support pada penulis dalam skripsi ini. 10. Ibuku dan Ayahku yang telah membiayai kuliahku dari semester 1 sampai semester 7, Adikku Noval Rivaldi tersayang serta keluarga besarku, tanpa doa dan dukungan mereka penulis tidak akan memiliki semangat yang besar untuk menyelesaikan penulisan ini. 11. Arifin Ardhi, Denis Ryan, Rein, Rahmadan Pratama, Dimas Sovereino, Tedi Sudarna, Tante Nining, Tante Nita , Ibu Asep, Ibu dede, Ibu Aris,
iv
dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu dan memberikan masukkan, inspirasi dalam penulisan skripsi ini. Penulis sadar bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk tercapainya hasil penulisan yang lebih baik di masa yang akan datang. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat khususnya kepada peneliti sendiri dan bagi yang membacanya. Amin. Jakarta, Maret 2015
ADE IRMA NURFATMALIA NIM 1711093000018
v
DAFTAR ISI Halaman Judul ........................................................................................................ i Abstrak...................................................................................................................... ii Kata Pengantar......................................................................................................... iii Daftar Isi ................................................................................................................... vi Daftar Gambar ......................................................................................................... xi Daftar Tabel.............................................................................................................. xiv Daftar Simbol ……………………………………………………………………... xv BAB I
PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang ……................................................................. 1
1.2
Rumusan Masalah
1.3
Batasan Masalah …................................................................ 4
1.4
Tujuan Penelitian …............................................................... 5
1.5
Manfaat Penelitian ….............................................................. 5
1.6
Metode Penelitian …............................................................... 6
… ............................................................. 4
1.6.1 Metode Pengumpulan Data …........................................ 6 1.6.2 Metode Pengembangan Sistem …................................... 7 1.7 BAB II
Sistematika Penulisan …........................................................ 8
LANDASAN TEORI 2.1
Definisi Perancangan Sistem ................................................... 9
2.2
Konsep Dasar Sistem Dan Informasi ...................................... 10 2.2.1 Pengertian Sistem ........................................................... 10 2.2.2 Karakteristik Sistem ........................................................ 10
2.2.3 Klasifikasi Sistem ............................................................ 14 2.3
Konsep Dasar Informasi ........................................................... 16 2.3.1 Pengertian Informasi ...................................................... 16 2.3.2 Kualitas Informasi...........................................................
17
2.4 Definisi Sistem Informasi .........................................................
18
2.4.1 Kemampuan Sistem Informasi...................................... 2.5 Definisi Sistem Pendukung Keputusan..................................
18 19
2.5.1 Komponen DSS ...........................................................
19
2.5.2 Karakteristik DSS .........................................................
20
2.5.3 Tahapan Keputusan ......................................................
21
2.6 Definisi MPE (Metode Perbandingan Eksponensial) ................ 21
2.6.1 Alasan Menggunakan MPE...........................................
21
2.6.2 Prosedur MPE ............................................................
22
2.7 Promosi Kenaikan Jabatan ......................................................
23
2.7.1 Peranan Dan Pengertian Kenaikan Jabatn. .................
23
2.7.2 Syarat-syarat Promosi Kenaikan Jabatan ..................
23
2.8 UML (Unified Modeling Language .......................................
25
2.8.1 Sejarah UML ...............................................................
25
2.8.2 Kegunaan UML ...........................................................
26
2.8.3 Diagram UML ..............................................................
27
2.9 RAD (Rapid Aplication Development ....................................
40
2.9.1 Alasan Menggunakann RAD.......................................
40
2.9.2 Pengertian RAD ..........................................................
41
2.9.2 Pendekatan Pionir Martin Untuk RAD .......................
42
2.10 Internet ..................................................................................
45
2.11 PHP (Hypertext Processor) ...................................................
47
2.12 Pengertian Basis Data ....... ...................................................
48
2.13 DBMS (Database Management System)...............................
48
2.14 MYSQL (My Structure Query Language) ...........................
49
2.15 Wampp Dan PHPMyAdmin ................................................
49
2.16 Adobe Dreameaver ...............................................................
50
2.17 Pengunjian Balck Box ...........................................................
51
2.18 Produk Pembiayan Yang Berada Di BPRS. Harta Insan Karimah Cileduk.............................................................................
51
2.18.1 Pengertian Mudharabah..............................................
51
2.18.2 Landasan Syariah........................................................
53
2.18.3 Jenis-jenis Al-Mudharabah..........................................
54
2.18.4 Aplikasi Dalam Pembiayaan Produktif........................
55
2.18.5 Manfaat Mudharabah..................................................
56
2.19 Musyarakah ............................................................................
56
2.19.1 Pengertian Musyarakah................................................
56
2.19.2 Landasan Syariah..........................................................
57
2.19.3 Aplikasi Dalam Pembiayaam Produktif........................ 58 2.19.4 Manfaat Musyarakah..................................................... 58 2.20 Definis Grafik................................................................... 60 BAB III
METODE PENELITIAN 3.1
Metode Pengumpulan Data ....................................................... 63 3.1.1 Observasi ......................................................................... 63
3.1.2 Metode Wawancara......................................................... 64 3.1.3 Studi Literatur 3.2
............................................................. 66
Metode Pengembangan Sistem ................................................ 68 3.2.1 Perencanaan Syarat-syarat (Requirement Planning) ...... 69 3.2.2 Perancangan Sistem (Workshop Design) ....................... 70
3.3
BAB IV
3.2.3 Pelaksanaan (Implementation) ......................................
71
Kerangka Penilitian .................................................................
72
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1
Requirement Planning.............................................................. 75 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan........................................
75
4.1.2 Visi Misi Perusahaan. ....................................................
76
4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan .................................... 77 4.1.3.1 Deskripsi Uraian Tugas Jabatan.......................... 78 4.1.4 Analisa Sistem Berjalan................................................... 83 4.1.4.1 Proses Bisnis ......................................................
85
4.1.4.2 Identifikasi Masalah ...........................................
85
4.1.5 Analisis Sistem Usulan ................................................... 86 4.1.5.1 Pemecahan Sistem Berjalan................................
87
4.1.5.2 Perbandingan Sistem Berjalan............................. 91 4.1.5.3 Analisis Kebutuhan Pengguna ............................ 93 4.1.5.4 Definisi Persyaratan ............................................ 93 4.2
Workshop Design ..................................................................... 96
4.2.1 Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) ..................
96
4.2.2 Desain Sistem ................................................................
104
4.2.2.1 Usecase Diagram............................................... 108 4.2.2 1.1 Usecase Sekenario ............................... 110 4.2.2.2 Activity Diagram ............................................
121
4.2.2.3 Sequance Diagram ............................................ 130 4.2.3 Desain Database .............................................................
140
4.2.3.1 Class Diagram...................................................
140
4.2.3.2 Metriks CRUD Basis Data...............................
146
4.2.3.3 Perancangan Database........................................
149
4.2.4 Desain Interface .............................................................. 157
4.3
4.2.4.1 Grafik User Interface (GUI) ..............................
157
Pelaksanaan (Implementasi)....................................................
167
4.3.1 Codingan Program....................................... ..................
167
4.3.2 Testing Program (Black BOX) ....................................... 168 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1
Simpulan
............................................................................... 177
5.2
Saran.......................................................................................... 178
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………. 179
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Karakteristik sistem …………………………….......................…
11
Gambar 2.2
Metode interface.................................................................................
13
Gambar 2.3 Siklus informasi..............................................................................
17
Gambar 2.4 Komponen DSS ............................................................................
20
Gambar 2.5
Diagram UML ………………………..............………………………
28
Gambar 2.6
Simbol Class diagram....................................................................
30
Gambar 2.7
Simbol Use case diagram …………………………………………....
33
Gambar 2.8 Simbol Activity diagram ……………………………………………
35
Gambar 2.9 Contoh class diagram...................................................................
36
Gambar 2.10 Simbol Boundary Class .............................................................
37
Gambar 2.11 Simbol kelas entitas.....................................................................
38
Gambar 2.12 Simbol kelas kontrol....................................................................
38
Gambar 2.13 Simbol kelas sequance ..................................................................
39
Gambar 2.14 Fase RAD Martin ..........................................................................
42
Gambar 2.15 Ruang Kerja Adobe Dreamweaver CS3........................................
50
Gambar 3.1 Fase-Fase Metode RAD ................................................................
66
Gambar 3.2 Kerangka Berpikir Penelitian .........................................................
69
Gambar 4.1 Logo BPRS. Harta Insan Karimah..................................................
73
Gambar 4.2 Struktur organisasi BPRS. Harta Insan Karimah...........................
74
Gambar 4.3 Proses bisnis berjalan BPRS. Harta Insan Karimah .....................
80
Gambar 4.4 Proses bisnis usulan BPRS. Harta Insan Karimah……................
84
xi
Gambar 4.5 Usecase diagram Sistem Penunjang Keputusan promosi kenaikan jabatan............................................................................................. 103 Gambar 4.6 Activity Diagram “Login”
..............……………………………. 114
Gambar 4.7
Activity Diagram Staf HRD “manage karyawan”.......................….. 115
Gambar 4.8
Activity Diagram Koordinator “manage karyawan” …...........… . 116
Gambar 4.9
Activity Diagram Manager HRD “manage karyawan” ………... 116
Gambar 4.10 Activity Diagram “Bobot Nilai Prestasi”................……………..
117
Gambar 4.11 Activity Diagram “Bobot Nilai Kinerja”........................... .…….. 118 Gambar 4.12 Activity Diagram “Bobot Update”.................................... ………. 119 Gambar 4.13 Activity Diagram “MPE”.........................……………………….... 120 Gambar 4.14 Activity Diagram “Manage User”...............................…………..
121
Gambar 4.15 Activity Diagram “Laporan................................………………… 122 Gambar 4.16 Activity Diagram “Logout.........................…………...................
123
Gambar 4.17 Sequance Diagram “Login”………........……………................
123
Gambar 4.18 Sequance Diagram “Manage karyawan”...............………….....
125
Gambar 4.19 Sequance Diagram “Bobot nilai prestasi”....................................
126
Gambar 4.20
Sequance Diagram “Bobot nilai kinerja”.....................................
127
Gambar 4.21
Sequance Diagram “MPE”..........................................................
128
Gambar 4.22
Sequance Diagram “Laporan......................................................
129
Gambar 4.23
Sequance Diagram “Manage user”................................................ 130
Gambar 4.24 Class Diagram...............................................................................
131
Gambar 4.25 Rational Database Management .................................................
132
Gambar 4.26 Rancangan Login............................................................................
142
xii
Gambar 4.27 Rancangan “ Staff HRD”.................................................................. 142 Gambar 4.28 Rancangan Input Karyawan.............................................................. 143 Gambar 4.29 Rancangan Data Karyawan............................................................... 143 Gambar 4.30 Rancangan “Bobot nilai prestasi”..................................................... 144 Gambar 4.31 Rancangan “Bobot upadate ............................................................ 144 Gambar 4.32 Rancangan “Halaman utama koordinator”....................................... 145 Gambar 4.33 Rancangan “Karyawan”.................................................................... 145 Gambar 4.34 Rancangan “Bobot nilai kinerja” ..................................................... 146 Gambar 4.35 Rancangan “Halaman Utama Manajer HRD”.................................
146
Gambar 4.36 Rancangan “Karyawan”..................................................................
147
Gambar 4.37 Rancangan “MPE”............................................................................ 147 Gambar 4.38 Rancangan “Insert user”................................................................... 148 Gambar 4.39 Rancangan “Data user”....................................................................
148
Gambar 4.40 Rancangan “Laporan”....................................................................... 149
xiii
DAFTAR TABEL Tabel 3.1
Penelitian Sejenis tentang Decision Support System...................
Tabel 4.1
Uraian Tugas Jabatan BPRS Harta Insan Karimah Cileduk
63
Div.Pembiayaan dan Pemasaran.................................................
75
Tabel 4.2
Identifikasi Masalah Sistem Berjalan..........................................
82
Tabel 4.3
Pemecahan sistem berjalan .........................................................
85
Tabel 4.4
Perbandingan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan .....................
88
Tabel 4.5
Penilaian MPE ............................................................................
94
Tabel 4.6
Pembobotan MPE .......................................................................
94
Tabel 4.7
Penilaian MPE ……………...........................................………… 97
Tabel 4.8
Hasil Perhitungan MPE................................................................
98
Tabel 4.9
Identifikasi Actor dan Usecase.....................................................
100
Tabel 4.10
Daftar Usecase ............................................................................
101
Tabel 4.11
Usecase Narasi “Login” ................................................................. 105
Tabel 4.12
Usecase Narasi ”Manage karyawan”.............................................
106
Tabel 4.13
Usecase Narasi “Bobot nilai Prestasi”..........................................
107
Tabel 4.14
Usecase Narasi “Bobot nilai kinerja”..........................................
108
Tabel 4.15
Usecase Narasi ” MPE”................................................................
109
Tabel 4.16
Usecase Narasi “Manage User”..................................................
110
Tabel 4.17
Usecase Narasi “Laporan” .........................................................
111
Tabel 4.18
Usecase Narasi “Logout” ...........................................................
113
Tabel 4.19
Matriks CRUD Basis Data..........................................................
133
Tabel 4.20
Tabel Database Admin..................................................................
136
xiv
Tabel 4.21
Tabel Database Bobot..................................................................
137
Tabel 4.22
Tabel Database Karyawan.............................................................
138
Tabel 4.23
Tabel Database MPE..................................................................
140
Tabel 4.24
Hasil Pengujian Aplikasi (Staf HRD)................................................
150
Tabel 4.25
Hasil Pengujian Aplikasi (Koordinator)...................................
152
Tabel 4.26
Hasil Pengujian Aplikasi (Manager HRD)...............................
155
xv
DAFTAR SIMBOL SIMBOL USE-CASE MODEL DIAGRAM
Simbol
Arti
Actor
Use case
Association
Include/Extend
(Shalahuddin, 2011)
xv
SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM
Simbol
Arti
Aktifitas (Activity)
Arah Aktifitas (Initiate Activities)
Status awal (Start of the Process)
Status Akhir (Termination of the Process)
Penggabungan (Join)
Percabangan (Decision Activity)
(Shalahuddin, 2011)
xvi
SIMBOL OBJECT/CLASS ASSOCIATION AND MULTIPLICITY Simbol
Arti Class2
Class1 1
Class3
Class4
Class1
Class2
Pasti satu
Nol atau satu
0..1
Class2 Class2
Class1 0..*
Class4
Class3
Nol atau lebih
*
Class1
Class2
Satu atau lebih
1..*
Class1
Class2
Specific range
7..9
(Whitten, 2004)
xvii
SIMBOL CLASS DIAGRAM Simbol
Arti
nama_kelas Kelas
+atribut +oprasi()
Antar muka/interface
Asosiasi/association
Asosiasi berarah / dependency
Generalisasi
Kebergantungan/ dependency
Agregasi/ aggregation
(Shalahuddin, 2011)
xviii
Universitas Islam Negeri SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
BAB 1 Pendahuluan
1.1
Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi sekarang ini, semakin banyak peluang sekaligus
tantangan dalam sebuah organisasi atau perusahaan untuk dapat mencapai tujuan yang dimilikinya. Salah satu faktor penting yang paling mendasar untuk mencapai tujuan sebuah perusahaan adalah peran Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berkinerja tinggi yang sangat berperan dalam perusahaan untuk mencapai tujuannya, oleh karena itu perusahaan perlu mengetahui dan mengevaluasi seberapa besar potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki dan terus berupaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat diukur dari penilaian kinerja karyawan berdasarkan data sebelumnya. Dalam perusahaan atau instansi yang memiliki karyawan dalam jumlah besar, proses evaluasi (penilaian) kinerja karyawan relatif sering dilakukan sehingga perusahaan memerlukan prosedur yang baku dalam menetapkan persyaratan bagi seorang karyawan untuk mendapatkan promosi untuk menempati jabatan yang dipromosikan. Menurut Budiyanto (2013) penilaian dalam evaluasi karyawan mencakup banyak aspek misalnya penilaian yang tidak saja terkonsentrasi pada produktifitas karyawan tetapi terkait tugas dengan penilaian kedisiplinan, kecakapan, 1
2
kemampuan bekerja dan lain-lain, melalui evaluasi penilaian kinerja karyawan pimpinan akan memperoleh informasi tentang kualitas maupun komitmen karyawan dan kualitas karyawan yang selalu dievaluasi secara periodik memungkinkan untuk memberikan masukan dalam program pengembangan karyawan. Dalam hal penilaian kinerja karyawan ini setiap karyawan harus diberitahu tentang hasil penilaian pekerjaannya, dalam arti baik, sedang atau kurang. Karyawan
akan
terdorong untuk berperilaku baik dan memperbaiki serta
mengikis prestasi di bawah standar. Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Harta Insan Karimah merupakan bank perkreditan rakyat yang melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah yang diatur dalam Undang-Undang, BPRS Harta Insan Karimah bertugas untuk melayani dalam bidang jasa simpan pinjam keuangan serta pemberian kredit bagi nasabah, BPRS Harta Insan Karimah mempunyai 4 cabang yang terpusat di jalan cileduk raya dan terdapat 200 karyawan yang mengabdi pada lembaga keuangan tersebut, beberapa masalah yang sering terjadi dalam BPRS Harta Insan Karimah Cileduk yaitu dalam proses evaluasi (penilaian) kinerja karyawan untuk promosi kenaikan jabatan diantaranya adalah sulitnya manajer HRD dalam menentukan karyawan yang terbaik apabila terdapat karyawan yang mempunyai potensi yang sama untuk mendapatkan promosi kenaikan jabatan, bahkan ada karyawan yang langsung mendapatkan promosi kenaikan jabatan dengan cara melihat satu kriteria padahal belum tentu karyawan tersebut unggul di kriteriakriteria berikutnya dan untuk saat ini proses penilaian masih dilakukan secara
3
terkomputerisasi dengan menggunakan MS. Excel dan belum terintegrasi antara Manajer HRD, Staf HRD, dan Supervisor. Jika proses pengambilan keputusan ini dibantu oleh sebuah sistem pendukung keputusan yang terkomputerisasi dan terintegrasi antara Manajer HRD, Staf HRD dan Supervisor diharapkan kesulitan dalam pengambilan keputusan dapat dikurangi dan dapat memberikan salah satu alternatif solusi bagi Manajer HRD (Human Resources Development) dalam memutuskan karyawan yang layak mendapatkan kenaikan jabatan. Berdasarkan permasalahan dari penilaian kinerja karyawan tersebut, maka untuk mengatasi masalah yang sering terjadi dalam BPRS Harta Insan Karimah Cileduk yaitu dengan menggunakan analisis MPE (metode perbandingan eksponensial), Menurut Marimin (2005), Analisis MPE (metode perbandingan eksponensial) merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk melakukan pengukuran kinerja karyawan yang selanjutnya karyawan yang telah terpilih akan menempati jabatan yang dipromosikan karena pada metode ini dapat menentukan urutan prioritas alternatif-alternatif keputusan dengan kriteria jamak, oleh sebab itu metode MPE (metode perbandingan eksponensial) ini dapat menjadi solusi yang digunakan dalam menangani masalah tersebut sehingga metode ini dapat di jadikan alat untuk mengevaluasi dalam memberikan penilaian atas kinerja karyawan, sehingga nantinya pihak Staf HRD (Human Resources Development) mendapatkan hasil penilaian dan hasil yang dapat membantu Manajer HRD (Human Resources Development) dalam menunjang keputusan untuk promosi kenaikan jabatan.
4
Melihat dari latar belakang permasalahan tersebut, maka dibutuhkan perancangan dan pengembangan sistem penunjang keputusan yang akurat untuk mendukung pengambilan keputusan oleh pihak Manajer HRD (Human Resources Development) menggunakan metode MPE, oleh karena itu penulis mengambil judul penelitian ini yaitu “Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Sebagai Promosi Kenaikan Jabatan Dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE)” pada BPRS Harta Insan Karimah Cileduk layak untuk diangkat ke permukaan. 1.2
Rumusan Masalah Rumusan penelitian yang akan dilakukan “Bagaimana rancang bangun
sistem pendukung keputusan penilaian kinerja karyawan sebagai promosi kenaikan jabatan dengan menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) ?” 1.3
Batasan Masalah : Peneliti membatasi permasalahan sebagai berikut:
1. Tempat penelitian penulis hanya terfokus di BPRS Harta Insan Karimah Cileduk pada divisi Pembiayaan dan Pemasaran. 2. Analisis dilakukan pada 7 (tujuh) kriteria yaitu pendidikan, prestasi kerja, disiplin, komunikatif, penalaran, tanggung jawab, dorongan berprestasi dengan menggunkan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE). 3. Sistem tidak membahas tentang pembiayaan, pengajian karyawan, tunjangan karyawan, absensi karyawan dan keamanan sistem.
5
4. Penelitian ini tidak sampai tahap pemeliharaan (maintenance) sistem pendukung keputusan penilaian kinerja karyawan sebagai promosi kenaikan jabatan pada BPRS Harta Insan Karimah Cileduk. 5. Tahap pengujian sistem hanya meliputi black box testing. 1.4
Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan diatas maka tujuan dari penelitian adalah hasil
dari analisa sistem pendukung keputusan diharapkan akan mampu membantu pihak perusahaan terutama manajer HRD dalam menentukan karyawan yang pantas dan sesuai menempati jabatan yang dipromosikan. 1.5
Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini
ialah sebagai berikut: 1.
Dapat membantu Manajer HRD untuk memberikan keputusan layak atau tidaknya karyawan tersebut mendapatkan promosi kenaikan jabatan dengan penilaian
yang sesuai kriteria perusahaan BPRS Harta Insan
Karimah Cileduk. 2.
Dapat memotivasi karyawan untuk bekerja lebih keras lagi serta selalu menjujung tinggi sifat-sifat yang baik.
3.
Dapat membantu staf HRD (Human Resources Development) dan Supervisor dalam memasukan nilai kinerja karyawan secara mudah.
6
4.
Bagi karyawan, hasil penilaian dapat digunakan untuk menjadi umpan balik terhadap prestasi kerja sehingga ia memiliki dasar pertimbangan untuk perencanaan pengembangan karirnya.
5.
Dapat memberikan pemahaman penggunaan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) dalam merancang bangun sistem pendukung keputusan.
6.
Sebagai referensi berikutnya untuk penelitian sejenis yaitu di bidang penunjang keputusan penilaian kinerja karyawan.
1.6
Metodologi Penelitian Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian, maka peneliti
menggunakan beberapa metode dalam pengumpulan data yaitu : 1.6.1 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Observasi Pengumpulan data secara observasi dilakukan dengan melihat langsung proses dan kegiatan bisnis yang berjalan pada BPRS Harta Insan Karimah. Pada tanggal 10 Maret – 7 April 2014.
b. Wawancara Wawancara ini dilakukan pada saat berlangsungnya riset lapangan, yang bertempat di BPRS Harta Insan Karimah Cileduk kepada bpk. Jamal selaku Manajer Sumber Daya Insani/HRD. Pada tanggal 7 April 2014.
7
c. Studi Literatur Peneliti membaca dan mempelajari buku serta jurnal yang berhubungan dengan analisis dan perancangan sistem, sistem pendukung keputusan, serta penelitian sejenis yang mendukung topik yang akan dibahas dalam penyusunan penelitian ini. 1.6.2 Metode Pengembangan Sistem Metode penelitian yang akan digunakan dalam penulisan skripsi dalam pengembangan sistem yang digunakan yaitu RAD (Rapid Application Development) pada pemodelan objek yang terdiri dari Requirement planning, Design Workshop, Implementation lalu untuk metode Sistem Penunjang Keputusan menggunakan MPE (Metode Perbandingan Eksponensial). Perancangan Sistem yang digunakan adalah Unified Modelling Language (UML) di antaranya : use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram, serta menggunakan aplikasi wamp server 2.5 sebagai local server, MySQL sebagai penyimpanan database server, dan menggunakan Hypertext Preprocessor (PHP) sebagai bahasa perograman. 1.7
Sistematika Penulisan Dalam sistematika penulisan skripsi ini, penulis akan melakukan
pembahasan dengan membagi kedalam 5 bab, yaitu sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah,
tujuan
penelitian,
manfaat
penelitian, serta sistematika penulisan.
penelitian,
metodologi
8
BAB II
LANDASAN TEORI Bab ini menguraikan teori-teori yang berhubungan dengan konsep penulisan skripsi. Bagian ini berisi tentang teori dasar, dan beberapa konsep penting mengenai topik skripsi.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan membahas tentang metodologi penelitian yang digunakan dalam menyusun laporan skripsi ini, yang meliputi metode pengumpulan data, metode sistem pendukung keputusan, metode pengembangan sistem serta kerangka berpikir dalam pelaksanaan penelitian.
BAB IV
PEMBAHASAN Bab ini berisi mengenai pembahasan yang mencakup gambaran umum tentang objek penelitian, analisis permasalahan mengenai sistem yang berjalan, analisis pemecahan masalah (usulan), serta analisis perbandingan sistem dan perancangan kebutuhan sistem dari hasil penelitian yang meliputi perancangan database, interface.
BAB V PENUTUP Bab ini berisi mengenai garis besar kesimpulan yang dibuat oleh penulis dan saran-saran yang diusulkan untuk pengembangan sistem lebih lanjut agar tercipta sistem yang lebih baik.
Universitas Islam Negeri SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Definisi Perancangan Sistem Pada Jogiyanto (2005) terdapat definisi dari perancangan sistem (System
Design) yang telah ada, diantaranya adalah: 1. John Burch dan Gary Grudnitski Perancangan sistem adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan utuh dan berfungsi. 2. Robert J. Verzello /John Reuter III Perancangan sistem adalah tahap setelah analisis sistem dari siklus pengembangan sistem, pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi. Dari beberapa definisi yang telah disebutkan diatas, maka perancangan sistem dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem. 2. Pendefinisian dari kebutuhan - kebutuhan fungsional. 3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi. 4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.
9
10
5. Dapat berupa penggambaran, perancangan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. 2.2
Konsep Dasar Sistem Dan Informasi Berikut adalah rincian dan penjelasan mengenai Konsep Dasar Sistem,
Informasi dan Sistem Informasi yang dikutip dari Agus Mulyanto ( Desember : 2009 ). Sistem Informasi Konsep & Aplikasi , yaitu: 2.2.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyanto (2009), sistem secara umum sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan. Sistem dalam bidang sistem informasi sebagai “sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama, untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima proses input serta menghasilkan input dalam proses transformasi yang teratur”. Dengan demikian pengertian sistem dapat disimpulkan sebagai suatu prosedur atau elemen yang saling berhubungan satu sama lain dimana dalam sebuah sistem terdapat suatu masukan, proses dan keluaran, untuk mencapai tujuan yang diharapkan. 2.2.2 Karakteristik Sistem Menurut Mulyanto (2009), karakter sistem adalah suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik yaitu komponen atau elemen (componet), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (evironment), penghubung
11
(interface), masukan (input), pengolahan (process), keluaran (output), sasaran (objective) atau tujuan (goal).
Gambar 2.1 karakteristik sistem (mulyanto,2009)
1. Komponen Sistem (component) Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi sebuah sistem berada dan berfungsi di dalam lingkungan yang berisi sistem lainnya. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerjasama membentuk satu kesatuan. Apabila suatu sistem merupakan salah satu dari komponen sistem lain yang lebih besar, maka akan disebut dengan subsistem, sedangkan sistem yang lebih besar tersebut adalah lingkungannya. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi suatu proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut super sistem. 2. Batasan Sistem (boundary) Menurut Mulyanto (2009), batasan sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem dengan sistem lainya atau dengan lingkungan
12
luarnya batasan sistem menentukan konfigurasi ruang lingkup, atau pun kemampuan sistem. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batasan sistem juga menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. 3. Lingkungan Luar Sistem (environment) Menurut Mulyanto (2009), lingkungan luar adalah apapun di luar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi opeasi sistem, baik yang menguntungkan atau pun yang merugikan. Pengaruh yang menguntungkan ini harus dijaga sehingga akan mendukung kelangsungan operasi sebuah sistem, sedangkan pengaruh dari lingkungan yang merugikan harus di tahan dan di kendalikan agar tidak mengganggu sebuah kelangsungan sebuah sistem. 4. Penghubung Sistem (interface) Menurut Mulyanto (2009), penghubung merupakan hal yang sangat penting, sebab tanpa adanya penghubung, sistem akan berisi kumpulan subsistem yang berdiri sendiri dan tidak saling berkaitan. Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Penghubung inilah yang akan menjadi media yang digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran (output), dengan adanya penghubung suatu subsistem dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan subsistem lainnya membentuk satu kesatuan.
13
Gambar 2.2 metode interface (mulyanto,2009)
5. Masukan Sistem (input) Menurut Mulyanto (2009), masukan atau input merupakan energy yang dimasukan dalam sistem, Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah bahan yang dimasukan agar sistem dapat beroperasi, Signal input adalah masukan yang diproses mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program merupakan maintenance input yang digunakan untuk mengoprasikan komputernya dan data adalah signal inputan untuk diolah menjadi informasi. 6. Keluaran sistem (Output) Menurut Mulyanto (2009), keluaran atau output keluaran sistem atau (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa informasi sebagai masukan dari perubahan untuk menjadikan keluaran yang diinginkan.
14
7. Pengolahan sistem (Proses) Menurut Mulyanto (2009), pengolahan sistem (proses) merupakan bagian yang melakukan perubahaan dari masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan. 8. Sasaran sistem (goal) Menurut Mulyanto (2009), suatu sistem pasti memiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal), jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka suatu sistem operasi tersebut tidak akan ada gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem. Secara umum suatu sistem memiliki tiga tujuan utama yaitu a. Mendukung fungsi kepengurusan manajemen. b. Mendukung pengambilan keputusan manajemen. c. Mendukung kegiatan operasi perusahaan. 2.2.3 Klasifikasi Sistem Menurut
Mulyanto
(2009),
kalasifikasi
sistem
dapat
dapat
diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang di antaranya adalah sebagai beikut: 1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik Sistem abstrak (abstact system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi,yaitu pemikiran manusia tentang hubungan manusia dengan Tuhan.
15
Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat dengan mata. Misalnya, sistem komputer, sitem akutansi dan sebagainya. 2. Sistem Alami dan Sitem Bantuan Sistem alami (natural sistem) adalah sistem adalah sistem yang terjadi karena proses alam, bukan buatan manusia. Misalnya, sistem tata surya. Sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia. Misalnya sistem komputer, sistem transportasi, dan sebagainya. 3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu Sistem tertentu (deterministic system) yaitu sistem yang operasinya dapat di prediksi secara cepat dan interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Sistem tak tentu (probabilistic system) yaitu sistem yang hasilnya tidak dapat diperdiksi karena mengandung unsur-unsur probabilitas. Misalnya sistem persediaan barang. 4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka Sistem tertutup (closed system) yaitu sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luar sistem. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak di pengaruhi oleh lingkungan luar. Sistem ini juga bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar. Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan pihak luar dan dapat dipengaruhi dengan keadaan lingkungan luar. Sistem
16
terbuka menerima input dari subsistem lain dan menghasilkan output untuk subsistem lain. 2.3
Konsep Dasar Informasi Berikut ini adalah ulasan singkat tentang informasi, informasi adalah data
yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya dan informasi merupakan pengetahuan dari data-data yang berhubungan menjadi sebuah kesimpulan, sedangkan data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata. 2.3.1
Pengertian Informasi Menurut Mulyanto (2009), dalam buku Accounting Information System
karya Stephen A. Moscove dan Mark G, informasi merupakan suatu kenyataan atau bentuk-bentuk yang berguna serta dapat digunakan untuk pengambilan keputusan bisnis Menurut Mulyanto (2009), dalam buku Management Control System karya Robert N. Anthony dan John Dearden, menyebutkan informasi sebagai suatu kenyataan, data, item yang menambah pengetahuan bagi penggunanya. Suatu informasi tentunya memiliki siklus hidup. Burch dan Grudnitski (Kadir, 2003), memberi ilustrasi siklus informasi dengan menggambarkan pengolahan data menjadi informasi, kemudian informasi tersebut digunakan sebagai pengambilan keputusan, hingga dari pengambilan keputusan tersebut dihasilkan data kembali. John Burch menyebutnya dengan Siklus Pengolahan Data (Data Processing Cycle).
17
Gambar 2.3 siklus informasi (mulyanto,2009)
2.3.2
Kualitas Informasi Kualitas informasi menurut Mulyanto (2009), kualitas informasi
sangant di tentukan oleh tiga hal pokok yaitu akurasi (accuracy), relevancy (relevancy), dan tepat waktu (timeliness). 1. Akurasi (accuracy) Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat merubah dan merusak
informasi
tersebuat.
Informasi
yang
lengkap
memiliki
kelengkapan yang baik, karena apabila informasi yang di hasilkan, sebagian tertentu akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan.sehingga mampu mengontrol dan memecahkan masalah dengan baik.
18
2. Tepat waktu (timeliess). Informasi yang dihasilkan oleh suatu data datangnya tidak boleh terlambat karena informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. 3. Relevansi (relevancy). Informasi di katakan berkuwalitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti harus bermanfaat bagi pemakainya. 2.4
Definisi sistem informasi Menurut Mulyanto (2009), sistem informasi merupakan merupakan suatu
komponen terdiri dari manusia ,teknologi informasi, prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai tujuan. 2.4.1 Kemampuan Sistem informasi Menurut Mulyanto (2009), menyebutkan kemampuan sistem sebagai berikut: 1. Melakukan komputerasi numeric bervolume besar dengan kecepatan tinggi. 2. Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah dan cepat. 3. Menyimpan informasi dalam jumlah yang besar dalam ruang yang kecil, tetapi mudah diakses.
19
4. Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak di seluruh dunia dengan cepat dan murah. 5. Meningkatkan efektifitas orang-orang yang bekerja dalam kelompok pada suatu lokasi. 6. Menyajikan informasi yang jelas yang menggugah pikiran manusia. 7. Mengotomatiskan proses-proses bisnis yang semi otomatis dan tugastugas yang di kerjakan secara manual. 2.5
Definisi Sistem Pendukung Keputusan / DSS (Decision Support System) Menurut Mulyanto (2009), sistem pendukung keputusan atau DSS (Decision
Support System) merupakan salah satu jenis sistem aplikasi yang sangat terkenal dikalangan manajemen organisasi. DSS (Decision Support System) dirancang untuk membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan serta dapat meningkatkan proses dan kualitas hasil pengambilan keputusan. 2.5.1
Komponen DSS (Decision Support System) Menurut Mulyanto (2009), secara garis besar DSS (Decision Support
System) dibangun oleh tiga komponen utama yaitu database, model base, software system. Sistem database berisi kumpulan dari semua data bisnis yang dimiliki oleh perusahaan, baik yang berasal dari transaksi sehari-sehari maupun data dasar (master file). Isi database digunakan oleh software sistem. Basis model (model base) merupakan komponen software yang terdiri dari modelmodel yang digunakan dalam rutinitas komputerasional dan analisis yang secara matematis menyatakan hubungan antar variabel. Komponen ketiga yaitu
20
software sistem yang merupakan gabungan dari database dan model base untuk membuat model terpadu yang mendukung jenis keputusan tertentu.
Gambar 2.4 Komponen DSS (mulyanto,2009)
2.5.2
Karakteristik DSS (Decision Support System) Menurut Mulyanto (2009), yang membahas kutipan dari (Laudon dan
laudon, 1998), DSS (Decision Support System) memiliki karakteristik sebagai berikut : 1. Menawarkan keluwesan, kemudahan beradaptasi, dan tanggapan yang cepat. 2. Memungkinkan pemakai memulai dengan mengendalikan masukan dan keluaran. 3. Dapat di oprasikan dengan sedikit atau tanpa bantuan pemrogram profesional. 4. Menyediakan dukungan untuk keputusan dan permasalahan yang solusinya tidak dapat ditentukan di depan 5. Menggunakan Analisis data dan perangkat pemodelan yang canggih.
21
2.5.3 Tahapan Keputusan Menurut Marimin (2005), mengambil atau membuat keputusan adalah suatu proses yang dilaksanakan orang berdasarkan pengetahuan dan informasi yang ada padanya pada saat tersebut dengan harapan baha sesuatu akan terjadi. Keputusan dapat diambil dari alternatif-alternatif dari keputusan yang ada. Alternatif keputusan tersebut dapat dilakukan dengan adanya informasi yang diolah dan disajikan dengan dukungan sistem penunjang keputusan. Adapun informasi terbentuk dari adanya data yang terdiri dari bilangan yang tersusun, diolah dan disajikan. 2.6
Definisi MPE (Metode Perbandingan Eksponensial) Menurut Marimin (2005), MPE (Metode Perbandingan Eksponensial)
merupakan salah satu metode untuk menentukan urutan prioritas alternatif keputusan dengan kriteria jamak. Teknik ini digunakan sebagai pembantu bagi individu pengambilan keputusan untuk menggunakan rancang bangun model yang telah terdefinisi dengan baik pada tahapan proses. 2.6.1 Alasan
Menggunakan
Metode
MPE
(Metode
Perbandingan
Eksponensial) 1.
Menurut Marimin (2005), MPE (Metode Perbandingan Eksponensial) mempunyai keuntungan dalam mengurangi bias yang mungkin terjadi dalam analisis.
2.
Nilai skor yang menggambarkan urutan prioritas menjadi besar (fungsi eksponensial) ini mengakibatkan urutan prioritas alternatif keputusan lebih nyata.
22
3.
Alasan utama menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) adalah metode ini cocok dalam penelitian ini dikarnakan metode ini lebih menekankan pada bobot yang telah ditentukan oleh user dan apabila menggunakan ini user dapat langsung mengetahui hasil yang berupa urutan prioritas/pringkat penilaian karyawan secara nyata.
2.6.2
Prosedur MPE (Metode Perbandingan Eksponensial Menurut Marimin (2005), dalam menggunakan metode perbandingan
eksponensial ada beberapa tahapan yang harus dilakukan yaitu: menyusun alternatif-alternatif keputusan yang akan dipilih, menentukan kriteria atau perbandingan kriteria keputusan yang penting untuk dievaluasi, menentukan tingkat kepentingan dari setiap kriteria keputusan atau pertimbangan kriteria, melakukan penilaian terhadap semua alternatif pada setiap kriteria, menghitung skor atau nilai total setiap alternatif, dan menentukan urutan prioritas keputusan didasarkan pada skor atau nilai total masing-masing alternatif. Formulasi perhitungan skor untuk setiap alternatif dalam metode perbandingan eksponensial adalah sebagai berikut (Ma’arif dan Tanjung, 2003) …………n (2.1) Dengan: TNi = total nilai alternatif ke-i RK i j = derajat kepentingan relative kriteria ke-j pada pilihan keputusan i TKK j= derajat kepentingan kriteria keputusan ke-j; TKKj > 0 ; bulat n
= jumlah alternatif keputusan
23
Penentuan tingkat kepentingan kriteria dilakukan dengan cara wawancara dengan pakar atau melalui kesepakatan curah pendapat. Sedangkan penentuan skor alternatif pada kriteria tertentu dilakukan dengan memberi nilai setiap alternatif berdasarkan nilai kriterianya. Semakin besar alternatif, semakin besar pula skor alternatif tersebut. Total skor masing-masing alternatif keputusan akan relatif berbeda secara nyata karena adanya fungsi eksponensial. 2.6.3
Contoh Aplikasi MPE Penilaian terhadap tiga alternatif produk argoindustri berbasis ubi kayu
(tepung tapioka, keripik singkong, dan pakan ternak) didapatkan dari hasil wawancara dengan pakar dan pengorganisasian pengetahuan dari berbagai buku tentang ubi kayu. Kriteria yang dipertimbangkan ada tujuh, yaitu potensi pasar, kondisi bahan baku, nilai tambah produk, daya serap tenaga kerja, teknologi yang sudah dipakai, kondisi sosial budaya dan dampak terhadap lingkungan. Produk potensial yang diinvestasikan tentunya produk yang mempunyai nilai tinggi untuk setiap kriteria, penilaian alternatif pada setiap kriteria menggunakan skala penilaian 1-9, seperti terlihat pada tabel : Tabel 2.1 penilaian alternatif produk argobisnis potensial (Marimi, 2005)
24
Perhitungan nilai MPE untuk masing-masing alternatif : Untuk alternatif produk tepung tapioka : MPE: 8^9 + 8^8 + 6^6 + 8^7 + 8^5 + 8^7 + 6^5 = 155.276.448 (Prioritas 1) Untuk alternatif produk keripik singkong: MPE : 6^9 + 6^8 + 4^6 + 6^7 + 6^5 + 8^7 + 8^5 = 14.179.040 (Prioritas 2) Untuk alternatif produk pakan tenak: MPE : 6^9 + 8^8 + 5^6+ 6^7 + 6^5 + 8^7 + 6^5 = 29.263.177 (Prioritas 3) Setalah dihitung menggunakan MPE maka akan terlihat urutan atau prioritas produk argoindustri yang potensial untuk diinvestasikan seperti tabel 2.2 Tabel 2.2 Hasil perhitungan dengan MPE
Prioritas
Alternatif Terpilih
Nilai MPE
Produk potensial 1
Tepung tapioca
155.267.488
Produk potensial 2
Pakan ternak
29.263.177
Produk potensial 3
Keripik singkong
14.179.040
Dari tabel 2.2 dapat disimpulkan bahwa produk argoindustri yang paling potensial untuk diinvestasikan adalah tepung tapioka dengan nilai : 155.267.488 2.7 Promosi Kenaikan Jabatan Karyawan 2.7.1 Peranan dan pengertian promosi kenaikan jabatan karyawan Menurut Hasibuan (2005), promosi (promotion) memberikan peran penting bagi setiap karyawan, bahkan menjadi idaman yang selalu dinantinantikan. Dengan promosi berarti ada kepercayaan dan pengakuan mengenai kemampuan serta kecakapan karyaan bersangkutan untuk
25
menduduki suatu jabatan yang lebih tinggi. Dengan demikian, promosi kenaikan jabatan akan memberikan status sosial, wewenang (authority), tanggung jawab (responsibility), serta penghasilan (outcomes), yang semakin besar bagi karyawan. Jika ada kesempatan bagi setiap karyawan dipromosikan berdarkan keadilan dan objektivitas, karyawan akan terdorong bekerja giat, bersemangat, berdisiplin, dan berprestasi kerja sehingga sasaran perusahaan secara optimal dapat dicapai 2.7.2 Syarat-syarat promosi kenaikan jabatan karyawan Persyaratan promosi kenaikan jabatan karyawan pada BPRS Harta Insan Karimah Cileduk meliputi: 1. Pendidikan Karyawan yang akan dipromosikan harus telah memiliki ijazah dari pendidikan formal seperti SMA, D3, S1,S2 S3 dan non-formal. 2. Prestasi Kerja Karyawan dapat bekerja sesama secara harmonis dengan sesaman karyawan yang dapat dipertanggung jawabkan dan bekerja secara efektif dan efisien. Hal ini menunjukan bahwa karyawan dapat memanfaatkan waktu dan mempergunakan alat-alat dengan baik. 3. Disiplin Karyawan harus disiplin pada dirinya, tugas-tugasnya, serta mentaati peraturan yang berlaku dengan baik karena dengan kedisipilinan memungkinkan perusahaan dapat mencapat hasil yang optimal.
26
4. Komunikatif Karyawan itu harus cakap, kreatif, dan inovatif dalam menyelesaikan tugas-tugas pada jabatan tersebut dengan baik, sehingga karyawan tersebut bisa bekerja secara mandiri tanpa terus-menerus mendapatkan bimbingan dari atasan, dan karyawan harus dapat berkomunikasi dengan baik sehingga tidak akan terjadinya kesalah pahaman antara atasan dan bawahan, 5. Penalaran. Penalaran merupakan kecakapan dalam memahami suatu inti masalah secara mendalam dari gejala-gejala yang ada, sehingga apabila karyawan mampu menalar suatu masalah maka ia mampu mencari solusi dari pemecahan masalah tersebut. 6. Tanggung Jawab Tanggung jawab mencerminkan karyawan tersebut mempunyai rasa Tanggung jawab dengan yang dikerjakannya, teliti dengan yang dikerjakan dan memliki rasa kepedulian antara timnya. 7. Dorongan Berprestasi Karyawan
harus
menggambarkan
kesediaan
dan
kemampuan
berprestasi, serta kemampuan untuk mengembangkan dirinya. 2.8
UML (Unified Modeling Language)
2.8.1 Sejarah UML (Unified Modeling Language)
27
Menurut Munawar (2009), UML (Unified Modeling Language) adalah pengantar kepada gelombang metode Object Oriented Analysis and Design yang muncul pada akhir tahun 1980an dan awal 1990an. Pada saat itu, ada banyak metode object oriented yang berbeda yang digunakan dalam industri, di antaranya Booch Method dari Grady Booch, Object Modeling Technique (OMT) dari James Rumbaugh, dan Object Oriented Software Engineering (OOSE) dari Ivar Jacobson. Adanya banyak metode dan teknik pemodelan tersebut merupakan permasalahan utama dalam pengembangan sistem saat itu, karena tidak ada standar dan keseragaman tertentu sehingga terdapat keterbatasan antar proyek dan antar anggota tim pengembangan. Hal ini mempersulit komunikasi dan menimbulkan banyak kesalahan dalam proyek. Permasalahan inilah yang membawa kepada usaha untuk menemukan bahasa pemodelan yang standar, yang dapat digunakan pada semua keadaan di seluruh dunia. Tahun 1994, Booch dan Rumbaugh menyatukan pandangan mereka tentang metode pengembangan object oriented, dan disusul oleh Jacobson pada 1995, serta metode-metode lain seperti Fusion, Shlaer-Mellor, dan lain-lain. Pada 1996, Object Management Group (OMG) meminta proposal untuk sebuah pendekatan yang standar untuk
Object
0riented
Modeling.
Para
pencetus UML mulai bekerja dengan para metodologis dan pengembang dari perusahaan lain untuk membuat sebuah proposal yang menarik bagi OMG agar modelling language dapat diterima oleh para pencetus, metodologis dan pengembang. Proposal diserahkan ke OMG pada September 1997, hasil
28
akhirnya adalah kolaborasi dari banyak orang. Dan pada November 1997 dibuat sebuah standarnya yaitu UML version 1.0. UML adalah standar dunia yang dibuat oleh Object Management Group (OMG), sebuah badan yang bertugas mengeluarkan standar-standar teknologi object oriented dan software component. 2.8.2 Kegunaan UML Berdasarkan OMG, UML (Unified Modeling Language) dapat didefinisikan sebagai sebuah bahasa yang berdasarkan gambar untuk memvisualisasi (visualizing), menspesifikasi (specifying), mengkonstruksi (constructing), dan mendokumentasi (documenting) sebuah sistem perangkat lunak. UML menggunakan notasi yang dikombinasikan dari beberapa metode yang telah berkembang sebelumnya. Hal ini ditujukan untuk mempermudah desain, dan dapat digunakan untuk model dengan skala besar sekalipun dengan jumlah kompleksitas, jumlah tim, dan distribusi komponen yang sangat besar. Tujuan akhir dari UML adalah untuk menjadi sesederhana mungkin selama masih memenuhi kebutuhan untuk melakukan modeling pada sistem yang akan dibangun. 2.8.3 Diagram UML (Unified Modeling Language) Menurut Shalahuddin (2011), Unified Modeling Language (UML) tediri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan dalam 3 katagori yang terdiri dari: 1. Structure diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.
29
2. Behavior diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem. 3. Interaction diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar subsistem pada suatu sistem.
Gambar 2.5 Diagram UML (Shalahuddin, 2011)
Menurut batasan dari perancangan sistem informasi pada bab 1, maka penulis hanya menjelaskan diagram yang dipakai pada sistem ini yang diantaranya adalah 1. Class Diagram
30
Menurut Shalahudin (2011), Class diagram adalah diagram yang menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi a. Attribut merupakan variabel- variabel yang dimiliki oleh suatu kelas. b. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas. Kelas-kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan fungsi-fungsi sesuai dengan kebutuhan sistem. Susunan strukture kelas yang baik pada diagram kelas sebaiknya memliki jenis-jenis kelas berikut: a. Kelas main. b. Kelas yang memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem dijalankan. c. Kelas yang menangani tampilan sistem, kelas yang mendefinisikan dan mengatur tampilan ke pemakai. d. Kelas
yang diambil dari pendefinisian use case, kelas yang
menangani fungsi-fungsi yang harus ada diambil dari pendefinisian use case. e. Kelas yang digunakan untuk memegang atau membungkus data menjadi sebuah kesatuan yang diambil maupun akan disimpan ke basis data. Jenis-jenis kelas di atas juga dapat digabungkan satu sama lain sesuai dengan pertimbangan yang dianggap baik asalkan fungsi-fungsi yang
31
sebaiknya ada pada struktur kelas tetap ada. Susunan kelas juga dapat ditambahkan kelas utilitas seperti koneksi ke basis data, membaca file teks, dan lain sebagainya sesuai kebutuhan. Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram kelas: Simbol
Deskripsi
Kelas Kelas pada struktur sistem.
nama_kelas +atribut +oprasi()
Antar muka/interface Sama dengan konsep interface dalam pemerograman berorientasi object.
Nama_interface
Asosiasi/association
Relasi antar kelas dengan makna umum, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity.
Asosiasi berarah / dependency
Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi biasanya juga disertai dengan multipicity.
Generalisasi
Relasi antar kelas dengan makna generalisasi-spesialisasi (umum khusus).
Relasi antar kelas dengan makna kebergantungan antar kelas.
Kebergantungan/ dependency
Semua-bagian (whole-part)
Agregasi/ aggregation
Gambar 2.6 Simbol Class diagram (Shalahuddin, 2011)
32
1. Use Case Diagram Menurut Shalahuddin (2011), Use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat dan use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sistem informasi dan siapa saja yang berhyak menggunakan fungsi – fungsi itu. Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan semudah mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case. a. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinterakasi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang. b. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit – unit yang saling bertukar pesan antara unit atau aktor. Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram use case: Simbol Use case
Deskripsi Fungsionalitas yang disedikan sistem sebagi unit – unit yang saling bertukar pesan antara unit atau aktor, biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja diawal frase nama usecase.
33
Aktor/ actor
Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang, biasanya dinyatakan menggunakan kata benda frase nama aktor.
Asosiasi/ association
Komunikasi antara aktir dan use case yang berpartisipasi pada use case atau use case memiliki interaksi dengan aktor.
Extensi/ extend
Case tambahan memiliki nama depan yang sama dengan use case yang ditambahkan. misal:
34
Generalisasi/ generalization
Hubungan generalisasi dengan spesialisasi (umum – khusus) antara dua buah use case dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari yang lainnya. Misalnya:
Gambar 2.7 Simbol Use case diagram (Shalahuddin, 2011)
2. Activity Diagram Menurut Shalahuddin (2011), diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan sistem. Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hak-hak berikut: a. Rancang proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan merupakan proses bisnis sistem didefinisikan.
35
b. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem/user interface dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancang antar muka tampilan. c. Rancang pengujian di mana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya. Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram aktivitas: Simbol
Deskripsi
Status awal
Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status awal
Aktivitas
Aktivitas
yang
dilakukan
sistem,
aktivitas biasanya diawali dengan kata Aktivitas
kerja.
Percabangan / decision
Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu.
Penggabungan / join
Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu.
36
Status akhir
Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah
diagram
aktivitas
memiliki
sebuah status akhir.
Swimlane
Memisahkan
organisasi
bisnis
yang
bertanggung jawab terhadap aktivitas
nama swimlane
yang terjadi.
Gambar 2.8 Simbol Activity diagram (Shalahuddin, 2011)
3. Class Diagram Menurut Munawar (2005), class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class, dalam notasi UML digambarkan dengan kotak. Nama class menggunakan huruf besar di awal kalimatnya dan di letakkan di atas kotak. Bila Class mempunyai suku kata digabungkan tanpa spasi dengan huruf awal tiap suku kata menggunakan huruf besar.
37
Gambar 2.9 Contoh class diagram Munawar (2005)
4. Sequance Diagram Menurut Shalahudin (2011), sequance diagram digunakan untuk menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar sequance diagram maka harus diketahui metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstalasi menjadi objek itu. Menurut Sholiq (2006) Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek – objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah – langkah yang dilakukan sebagai respons dari
38
sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men – trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Simbol – simbol yang digunakan pada Sequence diagram, yaitu 1.
Kelas Pembatas (Boundary Class) Kelas Pembatas adalah kelas yang terletak diantara sistem dengan
dunia sekelilingnya. Semua Form, laporan-laporan, antar muka keprangkat lunak seperti printer atau scaner dan antara muka ke sistem lainnya adalah termasuk katagori ini. UML mempresentasikan kelas pembatas dengan ikon berikut :
Gambar 2.10 Simbol Boundary Class (Sholiq 2006)
2.
Kelas Entitas Kelas entitas digunakan menangani informasi yang mungkin akan
disimpan secara permanen dan biasanya dapat ditemukan dalam aliran kejadian (Flow of events) pada diagram interaksi. Cara mendapatkan kelas entitas adalah dengan memperhatikan kata benda dalam aliran kejadian. Cara berikutnya yang digunakan untuk menemukan kelas entitas adalah dengan memperhatikan struktur basis data yang telah dibuat sebelumnya, perhatikan nama-nama tabel. Sebuah kelas entitas mungkin memerlukan dibuat sebuah tabel. Tabel-tabel menangani
39
beberapa record informasi secara permanen, sementara kelas entitas menangani informasi di dalam memori komputer saat komputer sedang dihidupkan. Dalam UML, kelas-kelas entitas dipresentasikan dengan ikon sebagai berikut :
Gambar 2.11 Simbol kelas entitas (Sholiq 2006)
3.
Kelas Kontrol Kelas kontrol bertanggung jawab untuk mengkordinasikan
kegiatan-kegiatan terhadap kelas lainnya. Kelas ini bersifat opsional, tetapi jika kelas kontrol ini digunakan dalam sistem, maka lazimnya satu kelas kontrol untuk satu use case yang digunakan untuk mengatur urutan kejadian dalam use case tersebut. Dalam UML, kelas kontrol dipresentasikan dengan ikon sebagai berikut :
Gambar 2.12 Simbol kelas kontrol (Sholiq 2006)
40
Aktor
Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang, biasanya dinayatakan
menggunakan kata benda di awal frase
Tanpa waktu aktif
nama aktor.
Garis hidup / lifeline
Menyatakan kehidupan suatu objek
Pesan tipe create
Objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang dibuat
Menyatakan suatu objek memanggil
Pesan tipe call
operasi/metode yang ada pada objek lain atau dirinya sendiri,
Arah panah mengarah pada objek yang memiliki operasi/metode, karena ini memanggil
operasi/metode
maka
operasi/metode yang dipanggil harus ada pada diagram kelas sesuai dengan kelas objek yang berinteraksi.
41
Menyatakan bahwa suatu objek yang
Pesan tipe send
mengirimkan data/masukan/informasi ke objek lain, arah panah mengarah pada objek yang dikirim Pesan tipe retrune
Menyatakan bahwa suatu objek yang telah menjalankan suatu operasi atau metode menghasilkan suatu kembalian
ke objek tertentu, arah panah mengarah pada objek yang menerima kembalian.
Menyatakan suatu objek mengakhiri
Pesan tipe destroy
hidup objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang diakhiri, sebaiknya jika ada create maka ada destroy. Gambar 2.13 Simbol kelas sequance Shalahudin (2011)
2.9 Rapid Application Development (RAD) 2.9.1 Alasan Menggunakan Rapid Application Development (RAD) Beberapa
alasan
mengapa
digunakan
Rapid
Application
Development (RAD) adalah : 1. Aplikasi yang dikembangkan ini, merupakan aplikasi yang sederhana dan tidak memerlukan waktu yang lama dalam pengembangannya. Menurut whitten (2004) Metode RAD mendukung untuk merancang aplikasi dalam jangka waktu yang pendek.
42
2. Aplikasi Sistem pendukung keputusan promosi kenaikan jabatan ini dalam implementasinya tidak memerlukan pemeliharaan, sehingga sangat cocok apabila menggunakan Rapid Application Development (RAD), karena metode ini tidak memiliki fase pemeliharaan, menurut Kendall (2010), Rapid Application Development (RAD) hanya memiliki 3 fase : fase perencanaan, fase desaign dan fase implementasi. 3. Alasan
utama
penggunaan
model
pengembangan
Rapid
Application Development (RAD) adalah karna menurut whitten (2004), model pengembangan ini akan bekerja dengan baik bila diterapkan pada aplikasi berskala kecil. 2.9.2 Pengertian Rapid Application Development (RAD) Rapid
Application
Development
adalah
suatu
pendekatan
berorientasi obyek terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu metode pengembangan serta perangkat-perangkat lunak (Kendall, 2010). RAD (Rapid Application Development) menggunakan metode berorientasi objek. Ada tiga fase dalam RAD yaitu : a. Fase Perencanaan Syarat (Requirement Planning) Dalam fase ini, penganalisis dan pengguna bertemu untuk mengidentifikasikan tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk mengidentifikasikan syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut.
43
b. Design Workshop Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang bisa digambarkan sebagai workshop. Selama workshop Desain RAD, pengguna merespon working prototype yang ada dan penganalisis memperbaiki modul-modul yang dirancang berdasarkan respon pengguna. c. Implementation Dalam fase ini anda dapat melihat bahwa penganalisis bekerja dengan para pengguna secara intens selama workshop untuk merancang aspek-aspek bisnis dan nonteknis dari perusahaan. Segera setelah aspek-aspek ini disetujui dan sistem dibangun dan disaring, sistem-sistem baru atau bagian dari sistem diuji coba dan kemudian diperkenalkan kepada organisasi. 2.9.3 Pendekatan Pioner Martin untuk RAD Di bawah ini adalah gambaran mengenai pendekatan Pioner Martin untuk RAD.
Fase perencanaan syarat-syarat
Fase perencanaan pengguna
Fase konstruksi
Fase pelaksanaan
Gambar 2.14 Fase RAD Martinm Kendall (2010)
Menurut Kendall (2010), pada fase pertama Martin dibahas perencanaan syarat-syarat. Di sini, pengguna tingkat tinggi memutuskan
44
fungsi apa yang harus difiturkan oleh aplikasi tersebut. Pada fase kedua, disebut fase desain pengguna, Martin menandai pengguna diminta membahas aspek-aspek desain non-teknis dari sistem, dengan bimbingan penganalisis. Workshop Desain RAD memadukan fase pengguna dan fase konstruksi, karena tingginya sifat interaktif dan visual dari desain serta memperbaiki proses yang terjadi dalam hal yang bersifat interaktif dan partisipatif tersebut, pada fase konstruksi, dilakukan banyak kegiatan yang berbeda. Setiap desain yang diciptakan dalam fase sebelumnya selanjutnya ditingkatkan dengan menggunakan perangkat-perangkat RAD, begitu fungsi yang baru tersedia, selanjutnya fungsi-fungsi baru tersebut ditunjukan kepada pengguna untuk mendapatkan interaksi, komentar, dan revisi. Sedangkan pada fase keempat dan terakhir, fase pelaksanaan, aplikasi yang baru dikembangkan menggantikan aplikasi lama. Sembari dijalankan secara paralel dengan aplikasi lama, aplikasi baru diujicoba, pengguna dilatih, dan prosedur-prosedur organisasional diubah sebelum pelaksanaan terjadi. Menurut Whitten (2004), sebagai respon pada kemajuan ekonomi pada umumnya, RAD pengembangan aplikasi cepat telah menjadi rute yang popular untuk mengakselerasi pengembangan sistem. Menurut Whitten (2004), gagasan-gagasan RAD adalah 1. Lebih aktif melibatkan para pengguna sistem dalam aktivitas analisis, desain, konstruksi.
45
2. Megorganisasikan pengembangan sistem ke dalam rangkaian seminar yang intensif dan berfokus dengan para pemilik, pengguna, analis, desainer, pembangun sistem. 3. Mengakselerasi fase-fase analisis dan desain persyaratan melalui pendekatan konstuksi berulang. 4. Memperpendek waktu yang diperlukan sebelum para pengguna mulai melihat sebuah sistem bekerja. Menurut Whitten (2004), keunggulan dan kelemahan RAD adalah: A. Keunggulan a. Berguna untuk proyek-proyek tempat persyaratan-persyaratan pengguna tidak pasti dan tidak tepat. b. Mendorong
pengguna
aktif
dan
partisipasi
menejemen
(berkebalikan dengan reaksi pasif pada model-model sistem yang tidak bekerja). Hal ini meningkatkan antusiasme pengguna akhir pada proyek. c. Proyek-proyek memiliki visibilitas dan dukungan lebih tinggi karena keterlibatan pengguna yang ekstensif selama proses. d. Para pengguna dan manajemen melihat solusi-solusi yang berbasis perangkat lunak dan bekerja lebih cepat daripada pengembangan yang model-driven.
46
e. Error dan penghilangan cenderung untuk dideteksi lebih awal dalam prototipe daripada dalam model sistem. B. Kelemahan a. Beberapa orang berpendapat bahwa RAD mendorong mentalitas “mengkode,
mengimplementasi,
dan
memperbaiki”
yang
meningkatkan biaya seumur hidup yang diperlukan untuk mengoperasikan, mendukung, dan merawat sistem. b. Prototipe-prototipe RAD dapat dengan mudah memecahkan yang salah karena analisis masalah disingkat atau diabaikan. c. Prototipe berbasis RAD mungkin membuat para analis minder untuk mempertimbangkan alternatif-alternatif teknis lain yang lebih bernilai. d. Kadang-kadang lebih baik membuang sebuah prototipe, tapi para stakeholder enggan melakukannya karena menganggapnya sebagai hilangnya waktu dan usaha dalam produk saat ini. e. Penekanan pada kecepatan dapat berdampak terhadap kualitas yang disebabkan jalan-jalan pintas yang disarankan dengan buruk melalui metodologi tersebut. 2.10 Internet Menurut Mulyanto (2009), internet (International Network) merupakan rangkaian jaringan terbesar di dunia di mana semua jaringan yang berada pada semua organisasi dihubungkan dengan suatu jaringan terbesar sehingga dapat saling berkomunikasi.
47
Dalam jaringan tersebut mungkin melibatkan LAN, MAN, dan WAN yang ada di seluruh dunia. Untuk dapat menggunakan layanan internet, organisasi atau perusahaan harus terhubung dengan jaringan internet atau dengan menjadi pelanggan ISP (Internet Service Provider). ISP (Internet Service Provider) adalah organisasi komersial yang bergerak dalam penyediaan jasa akses internet. Ada beberapa istilah yang sering digunakan dalam Internet, diantaranya yaitu: a. WWW (World Wide Web), merupakan kumpulan web server dari seluruh dunia yang berfungsi menyediakan data dan informasi untuk digunakan bersama. Berbagai informasi dapat ditemukan pada WWW, seperti informasi politik, ekonomi, sosial, budaya, sastra, sejarah, teknologi, pendidikan dan sebagainya. Kita dapat mengumpamakan WWW ini merupakan perpustakaan besar yang menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan. b. Web Site (Situs Web), merupakan tempat penyimpanan data dan informasi dengan berdasarkan topik tertentu. Diumpamakan situs Web ini adalah sebuah buku yang berisi topik tertentu. c. Web Pages (Halaman Web), merupakan sebuah halaman khusus dari situs Webtertentu. Diumpamakan halaman Web ini adalah sebuah halaman khusus buku dari situs Web. d. Homepage, merupakan sampul halaman yang berisi daftar isi atau menu dari sebuah situs Web.
48
e. Browser, merupakan program aplikasi yang digunakan untuk memudahkan Anda melakukan navigasi berbagai data dan informasi pada WWW. 2.11 PHP (Hypertext Preprocessor) Menurut Peranginangin (2006) , PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai bahasa script server-side dalam pengembangan web yang disisipkan pada dokumen HTML. Penggunaan PHP (Hypertext Preprocessor) memungkinkan web dapat dibuat dinamis sehingga maintenance situs web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien. PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan software Open-Source yang disebarkan dan dilisensikan secara gratis serta dapat di-download secara bebas dari situs resminya. PHP (Hypertext Preprocessor) memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh script sejenis. PHP (Hypertext Preprocessor) difokuskan pada pembuatan script serverside, yang bisa melakukan apa saja yang dapat dilakukan oleh CGI (Common Gateway Interface), seperti mengumpulkan data dari form, menghasilkan isi halaman web dinamis, dan kemampuan mengirim serta menerima cookies, bahkan lebih daripada kemampuan CGI (Common Gateway Interface). PHP (Hypertext Preprocessor) dapat digunakan pada semua sistem operasi antara lain Linux, Unix (termasuk variannya HP-UX, Solaris, dan OpenBSD), Microsoft Windows, Mac OS X, RISC OS. PHP juga memiliki kemampuan untuk mengolah keluaran gambar, file PDF, dan movies Flash. PHP (Hypertext Preprocessor) juga dapat menghasilkan teks seperti XHTML dan file XML lainnya.
49
2.12 Pengertian Basis Data Menurut Sahalahudin (2011), basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan. Pada intinya basis data adalah media untuk penyimpanan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat. Kebutuhan basis data dalam sistem informasi meliputi: a.
Memasukan, menyimpan, dan mengambil data.
b.
Membuat laporan berdasarkan data yang telah disimpan.
2.13 DBMS (Database Management System) Menurut Sahalahudin (2011), DBMS (Database Management System) adalah suatu sistem aplikasi yang digunakan untuk menyimpan, mengola, dan menampilkan data. Suatu sistem aplikasi disebut DBMS (Database Management System) jika memenuhi persyaratan minimal sebagai berikut: a.
Menyediakan fasilitas untuk mengelola akses data.
b.
Mampu menangani integritas data.
c.
Mampu menangani backup data. Karena pemtingnya data bagi suatu perusahaan maka hampir sebagian
besar perusahaan memanfaatkan DBMS(Database Management System) dalam mengolah data yang mereka miliki. Pengelolaan DBMS (Database Management System) sendiri biasanya ditangani oleh tenaga ahli yang spesialis menangai DBMS (Database Management System) yang disebut sebagai DBA (Database Adminstrator).
50
Berikut ini adalah 4 macam DBMS (Database Management System) versi opem source berkembang dan paling banyak digunakan saat ini seperti: 1.
MYSQL.
2.
PostgreSQL.
3.
Firebird.
4.
SQLite.
2.14MYSQL (My Structure Query Language) Menurut Nugroho (2004), MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah program pembuat database yang bersifat open source, artinya siapa saja dapat menggunakan secara bebas. MySQL (My Structure Query Language) sebenarnya produk yang berjalan pada platform Linux. Karena sifatnya yang open source, MySQL(My Structure Query Language) dapat berjalan pada semua platform baik Windows maupun Linux. Selain itu, MySQL (My Structure Query Language) juga merupakan program pengakses database bersifat jaringan sehingga dapat digunakan untuk aplikasi multi-user (banyak pengguna). Saat ini database MySQL (My Structure Query Language) telah digunakan hampir oleh semua pemrograman database, terlebih dalam pemrograman web. 2.15 WAMPP dan PhpMyAdmin WAMPP merupakan salah satu paket installasi Apache, PHP dan MySQL instant yang dapat kita gunakan untuk membantu proses installasi ketiga produk tersebut. Selain paket installasi instant WAMPP versi 2.0 juga memberikan fasiltias pilihan pengunaan PHP 4 atau PHP 5. Untuk berpindah versi PHP yang ingin digunakan juga sangat mudah dilakukan dengan mengunakan bantuan PHP
51
Switch yang telah disertakan oleh WAMP dan yang terpenting WAMP bersifat free atau gratis untuk digunakan. Sejarah singkat WAMP, WAMP merupakan pengembangan dari LAMP (Linux Apache, MySQL, PHP and PERL), WAMP ini merupakan project nonprofit yang di kembangkan oleh Apache Friends yang didirikan Kai 'Oswalad' Seidler dan Kay Vogelgesang pada tahun 2002, project mereka ini bertujuan mempromosikan pengunaan Apache web server Menurut Suprianto (2008), PhpMyAdmin adalah merupakan salah satu pengolah data MySQL yang berbasis web yang berada dalam menu WAMPP. PHPMyAdmin memberikan kemudahan dalam pengoperasiannya dan hampir semua web hosting menyediakan PHPMyAdmin untuk para penyewa virtual house
2.16 Adobe Dreamweaver Menurut Madcoms (2008), dreamweaver merupakan salah satu software dari kelompok adobe yang banyak digunakan untuk mendesain situs web. Adobe dreamweaver itu sendiri adalah sebuah HTML editor professional yang berfungsi mendesain secara visual dan mengelola situs web maupun halaman web. Tampilan dari ruang kerja adobe dreamweaver dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 2.15 Ruang Kerja Adobe Dreamweaver CS3 (Madcoms, 2008)
52
2.17 Pengujian Black Box Menurut Whitten (2004), pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, penguji black box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian black box bukan merupakan alternatif dari teknik white box, tetapi merupakan pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu mengungkap kelas kesalahan dari pada metode white box. Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut: 1.
Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.
2.
Kesalahan interface.
3.
Kesalahan dan struktur data atau akses database eksternal.
4.
Kesalahan kinerja.
5.
Inisialisasi dan kesalahan terminasi.
Tidak seperti pengujian white box yang dilakukan pada saat awal proses pengujian, pengujian black box cenderung diaplikasikan selama tahap akhir pengujian, karena pengujian black box memperhatikan struktur control, maka perhatian berfokus pada domain informasi. 2.18 Produk pembiayaan yang berada di BPRS Harta Insan Karimah 2.18.1 Mudharabah (Trust Financing, Trust Investasi) 2.18.1.1 P engertian Mudharabah “Mudarabah” adalah jenis khusus kemitraan di mana salah satu pasangan memberikan uang kepada orang lain untuk berinvestasi di
53
perusahaan komersial. Investasi berasal dari mitra pertama yang disebut “rabb-ul-mal”, sementara pengelolaan dan bekerja adalah tanggung jawab eksklusif yang lain, yang disebut “mudharib”. Mudharabah
Adalah
suatu
pernyataan
yang
mengandung
pengertian bahwa seseorang memberi modal niaga kepada orang lain agar modal itu diniagakan dengan perjanjian keuntungannya dibagi antara dua belah pihak sesuai perjanjian, sedang kerugian ditanggung oleh pemilik modal. 1. Kontrak mudharabah dalam pelaksanaannya pada Bank Syariah nasabah bertindak sebagai mudharib yang mendapat pembiayaan usaha atas modal kontrak mudharabah. Mudharib menerima dukungan dana dari bank, yang dengan dana tersebut mudharib dapat mulai menjalankan usaha dengan membelanjakan dalam bentuk barang dagangan untuk dijual kepada pembeli, dengan tujuan agar memperoleh keuntungan (profit). 2. Mudharabah lebih cocok dalam perbankan Islam dibandingkan dengan syirkah. Syirkah hanya cocok unjtuk bank apabila bank tersebut berfungsi sebagai bank partisipan yang aktiv dalam menjalankan bisnis. Bagi bank, hal tersebut tidak praktis dan merupakan tindakan pemborosan, selain melanggar peraturan perbankan. Mudharabah bukan hanya cocok dengan bak syariah , namun fungsi pokok perbankan adalah memberikan modal kepada individu atau kelompok yang ingin berusaha, dan ini adalah mudharabah (rahman 436).
54
2.18.1.2
Landasan Syariah Secara Umum, landasan dasar syariah Al-Mudharabah lebih
mencerminkan Anjuran untuk melaksanakan usaha. Hal ini tanpak dalam ayat-ayat dan hadist berikut ini : 1.
Al-Qur’an ……واخرون يضربون فى االرض يبتغون من فضل ﷲ.
”dan dari orang-orang yang berjalan dimuka bumi mencari sebagian karunia Allah SWT (Al-Muzzammil: 20) Yang menjadi wajhud-dilalah ( )وجه الداللهatau argument dari ayat diatas adalah yang berarti melakukan suatu perjalanan usaha. ………………فاذا قضيت الصالة فانتشروا فى االرض وابتغوا من فضل ﷲ.. “apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah kamu dimuka bumi dan carilah karunia Allah SWT…. (Al-Jumu’ah 10) 2.
Al-Hadist عن صالح ابن صھيب عن ابيه قال: قال رسول ﷲ. ثالث فيھن البركة البيع الى
……………اجل والمقارضة واخالط البر بالشعير للبيت ال للبيع.. “ Dari Shalih bin Suhaib RA bahwa Rasulullah Bersabda: tiga hal yang didalamnya terdapat kebaikan: jual-beli secara tangguh,
55
MuQoradhah (Mudaharabah), dan mencampur Gandum dengan Gandum untuk keperluan rumah bukan untuk dijual” 3.
Ijma’ Imam Zailai telah menyatakan bahwa para sahabat telah
berkonsensus terhadap legitimasi pengolahan harta yatim secara mudharabah. Kesepakatan para sahabat ini sejalan dengan spirit hadist yang dikutip Abu Ubaid 2.18.1.3
Jenis-jenis Al-Mudharabah Secara umum, Mudharabah terbagi menjadi dua jenis:
Mudharabah muthalaqah dan mudharabah muqayyadah 1.
Mudharabah Muthlaqah Yang dimaksud dengan transaksi mudharabah muthlaqah
adalah bentuk kerja sama antara shahibul maal dan mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesikasi jenis usaha, waktu dan daerah bisnis. Dalam pembahasan fiqh ulama seringkali mencontohkan dengan ungkapan if’al ma syi’ta (lakukanlah sesukamu) dari shahibulmaal ke mudharib yang member kekuasaan sangat besar. 2.
Mudharabah Muqayyadah Mudharabah Muqayyadah atau disebut juga dengan istilah
restricted mudharabah/specified mudharabah adalah kebalikan dari
56
mudharabah muthlaqah, Mudharib dibatasi dengan batasan jenis usaha,waktu, atau tempat usaha. Adanya pembatasan ini seringkali mencerminkan kecenderungan umum si Shahibul-maal dalam memasuki jenis usaha. 2.18.1.4
Aplikasi Dalam Pembiyaan Produktif Secara teknis, mudharabah adalah akad kerja sama usaha antra
dua pihak,dimana pihak pertama (shahibul mal) menyediakan modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Karena sifatnya itulah mudharabah lebih praktis untuk dijalankan pada perbankan Islam dibandingkan dengan syirkah. Aplikasi mudharabah dalam perbankan syariah dapat berupa : A.
Pada sisi penghimpunan dana :
1
Tabungan berjangka, dimaksudkan untuk tujuan umum, yang dapat dipakai untuk usaha apa saja yang tidak melanggar syariat. Misalnya deposito biasa.
2
Deposito spesial, dimana dana yang dititipkan nasabah khusus untuk usaha tertentu saja.
B.
Pada sisi pembiayaan :
1.
Pembiayaan modal kerja, seperti modal kerja untuk perdagangan, industri atau jasa
2.
Investasi khusus, dimana sumber dana khusus dengan penyaluran yang khusus dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh shahibul mal.
57
2.18.1.5 1.
Manfaat Mudharabah : Bank akan menikmati peningkatan hasil pada saat keuntungan usaha nasabah meningkat
2.
Bank tidak berkewajiban membayar bagi hasil kepada nasabah pendanaan
secara
tetap
,
tetapi
disesuaikan
dengan
pendapatan/hasil usaha bank sehingga bank tidak mengalami negative spread. 3.
Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan cash flow sehingga tidak memberatkan nasabah.
4.
Bank akan lebih selektif dan hati-hati mencari usaha yang bukan hanya sesuai dengan syariah, namun juga mempunyai prospek yang baik
2.19
Musyarakah (Patrnership, Project Financing Participation)
2.19.1 Pengertian Musyarakah Musyarakah adalah Kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (amal/expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan Penerapan yang dilakukan Bank Syariah, musyarakah adalah suatu kerjasama antara bank dan nasabah dan bank setuju untuk membiayai usaha atau proyek secara bersama-sama dengan nasabah sebagai inisiator proyek
58
dengan suatu jumlah berdasarkan prosentase tertentu dari jumlah total biaya proyek dengan dasar pembagian keuntungan dari hasil yang diperoleh dari usaha atau proyek tersebut berdasarkan prosentase bagi-hasil yang telah ditetapkan terlebih dahulu. 2.19.2 1.
Landasan Syariah Al-Qur’an …………………فھم شركاء فى الثلث..
“maka mereka berserikat pada sepertiga……(An-Nisa’ 12) Ayat ini menunjukkan pengakuan Allah SWT akan adanya perserikatan dalam kepemilikan harta. Hanya saja perkongsian dalam ayat ini terjadi secara otomatis (jabr) karena waris. 2. Al-Hadist عن ابى ھريرة رفعه قال: ان ﷲ يقول انا ثالث الشريكين مالم يخن احدھما ………………………صاحبه “Dari Abu Hurairah, Rasulullah Bersabda: Sesungguhnya Allah Berfirman: Aku pihak ketiga dari dua orang yang berserikat selama salah satunya tidak menghiyanati lainnya” (HR. Abu Daud 2936, dalam kitab Al-Buyu’ dan Hakim)
59
2.19.3 1.
Aplikasi dalam Pembiayaan Produktif Pembiyaan Proyek Musyarakah biasanya diaplikasikan untuk pembiyaan proyek
dimana nasabah dan bank sama-sama menyediakan dana untuk membiayai proyek tersebut. Setelah proyek itu selesai, nasabah mengembalikan dana tersebut bersama bagi hasil yang telah disepakati 2.
Modal Ventura Pada lembaga Keuangan khusus yang dibolehkan melakukan
investasi dalam kepemilikan perusahaan, Musyarakah diterapkan dalam skema modal ventura. Penanaman modal dilakukan untuk jangka waktu tertentu dan setelah itu bank melakukan diinvestasi atau menjual bagian sahamnya. Baik secara singkat atau bertahap. 2.19.4
Manfaat Musyarakah Terdapat banyak manfaat dari pembiyaan secara Musyarakah ini
diantaranya sebagai berikut: 1.
Bank akan menikmati penigkatan dalam jumlah tertentu pada saat keuntungan usaha nasabah meningkat.
2.
Bank tidak berkewajiban membayar dalam jumlah tertentu kepada nasabah pendanaan secara tetap, tetapi disesuaikan dengan pendapatan /hasil usaha bank, sehingga bank tidak akan pernah mengalami negative spread.
60
3.
Pengambilan pokok pembiyaan disesuaikan dengan cash flow/arus kas usaha nasabah, sehingga tidak memberatkan nasabah.
4.
Bank akan lebih selektif dan hati-hati (prudent) mencari usaha yang benar-benar halal, aman, dan menguntungkan. Hal ini karena keuntungan yang riil dan benar-benar terjadi itulah yang akan dibagikan.
5.
Prinsip bagi hasil dalam Musyarakah ini berbeda dengan prinsip bunga tetap dimana bank akan menagih penerima pembiyaan (nasabah) satu jumlah bunga tetap berapapun keuntungan yang dihasilkan nasabah, bahkan sekalipun merugi dan terjadi krisis ekonomi
2.20
Defini Grafik Grafik sering juga disebut sebagai diagram, bagan, maupun chart. Pada
dasarnya grafik berfungsi memberikan penjelasan kepada para pembaca grafik atau orang yang membutuhkan data. Grafik itu sendiri bisa memudahkan pembaca untuk mengetahui dan membaca data tanpa menggunakan kata - kata yang berteletele karena grafik menyajikan data dam bentuk angka dalam sebuah lembar kerja dalam bentuk visualisasi grafik. Menurut Supranto (2005), Grafik merupakan gambar - gambar yang menunjukkan secara visual data berupa angka (mungkin juga dengan simbol - simbol) yang biasanya juga berasal dari table - tabel yang telah dibuat. Ini merupakan contoh dari macam-macam garfik :
61
Sumbu X menunjukkan waktu-waktu pengamatan, sedangkan sumbu Y menunjukkan nilai data pengamatan untuk suatu waktu tertentu. Kumpulan waktu dan pengamatan membentuk titik-titik pada bidang XY, selanjutnya kolom dari tiap dua titik yang berdekatan tadi dihubungkan dengan garis lurus sehingga akan diperoleh diagram garis atau grafik garis. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh soal berikut. Grafik garis atau diagram garis dipakai untuk menggambarkan data berkala. Grafik garis dapat berupa grafik garis tunggal maupun grafik garis berganda. 1. Contoh Grafik Garis (line chart) :
Gambar 2.16 grafik garis
2. Grafik Lingkaran (pie chart) Grafik lingkaran adalah penyajian data statistik dengan menggunakan gambar yang berbentuk lingkaran. Bagian-bagian dari daerah lingkaran menunjukkan bagian bagian atau persen dari keseluruhan. Untuk membuat diagram lingkaran, terlebih dahulu ditentukan besarnya persentase tiap objek terhadap keseluruhan data dan besarnya sudut pusat sektor lingkaran. Grafik lingkaran lebih cocok
62
untuk menyajikan data cross section, dimana data tersebut dapat dijadikan bentuk prosentase. 1.
Contoh Grafik Lingkaran (pie chart) :
Gambar 2.17 Contoh Grafik Lingkaran (pie chart)
2.
Grafik Batang (bar chart) Grafik batang umumnya digunakan untuk menggambarkan perkembangan
nilai suatu objek penelitian dalam kurun waktu tertentu. Diagram batang menunjukkan keterangan-keterangan dengan batang-batang tegak atau mendatar dan sama lebar dengan batang-batang terpisah. Perhatikan contoh berikut ini. Grafik batang pada dasarnya sama fugsinya dengan grafik garis yaitu untuk menggambarkan data berkala. Grafik batang juga terdiri dari grafik batang tunggal dan grafik batang ganda.
Gambar 2.18 Contoh Grafik Batang (bar chart)
Universitas Islam Negeri SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
63
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, diperlukan data-data serta informasi dan referensi
sebagai bahan yang dapat mendukung materi uraian dan pembahasan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Observasi Pengumpulan data secara observasi dilakukan dengan melihat langsung proses dan kegiatan bisnis yang berjalan pada BPRS Harta Insan Karimah Pusat. Pada tanggal
10 Maret - 07 April 2014, dilakukan seminggu 2 kali dan
bertempat di BPRS Harta Insan Karimah Pusat yang bertempat di JL. Cileduk Raya. Hasil yang akan dicapai adalah melihat proses bisnis yang terjadi dan segala kegiatan atau mencari data yang diperlukan untuk penelitian. Kegiatan pengamatan langsung ini dilakukan di bawah pengawasan pak Jamal selaku Manajer Sumber Daya Insani/HRD dari BPRS Harta Insan Karimah Cileduk. Beliau memberikan data-data yang diperlukan untuk observasi penelitian ini seperti data–data karyawan dan pembobotan nilai yang dijadikan standar penilaian baku perusahaan pada BPRS Harta Insan Karimah Pusat. (Lampiran 1).
63
64
3.1.2 Metode Wawancara Wawancara ini dilakukan dengan cara melakukan diskusi dengan pak Jamal selaku Manajer Sumber Daya Insani/HRD. Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan mengenai segala kebutuhan yang diperlukan dalam pembuatan sistem penilaian kinerja karyawan sehingga dapat mengetahui kebutuhan yang diperlukan dalam membangun sistem informasi penilaian kinerja karyawan pada BPRS Harta Insan Karimah Cileduk. Wawancara ini dilakukan pada: Hari
: Senin
Tanggal
: 7 April 2014
Tempat
: BPRS Harta Insan Karimah Pusat , JLN. Cileduk Raya.
User
: Pak Jamal Manajer Sumber Daya Insani/ HRD
Hasil
: Mengetahui alur proses bisnis penilaian kinerja karyawan pada BPRS Harta Insan Karimah Pusat Berdasarkan wawancara tersebut, penulis dapat mengetahui secara
terperinci tentang alur proses penilaian kinerja karyawan pada BPRS Harta Insan Karimah Cileduk (sistem yang berjalan). Selama ini dalam menilai kinerja karyawan BPRS Harta Insan Karimah Cileduk sudah memiliki standar penilaian, hanya saja belum adanya sistem yang terintegrasi antara Manajer HRD, Staf HRD dan Koordinator dikarnakan selama ini proses penilaian dilakukan di MS. Excel, kendala yang sering terjadi dalam proses penilaian seperti sulitnya mengambil keputusan karena adanya kandidat karyawan yang mempunyai
65
potensi yang sama untuk mendapatkan promosi kenaikan jabatan, bahkan ada karyawan yang langsung mendapatkan promosi kenaikan jabatan dengan cara melihat satu kriteria saja, padahal belum tentu karyawan tersebut unggul di kriteria-kriteria berikutnya Proses bisnis dalam menilai dan mengevaluasi kinerja karyawan yang berhak mendapatkan promosi kenaikan jabatan adalah dimulai dari diberikannya memo menyatakan adanya jabatan yang kosong pada bagian salah satu divisi oleh manager HRD yang selanjutnya di berikan kepada kepala bagian dan Staf HRD, lalu kepala bagian memberikan nama calon kandidat karyawan yang terbaik dan diserahkan kepada Staf HRD, setelah itu Staf HRD membuat daftar karyawan dan penilaian terhadap karyawan berupa arsip (Hard copy) lalu diberikan kepada Koordinator yang selanjutnya Koordinator menilai karyawan selama satu bulan yang terdiri dari prestasi, komunikatif, penalaran, tanggung jawab, dan dorongan prestasi. Hasil dari penilaian karyawan selama satu bulan dengan ditambahkan nilai-nilai yang selama karyawan tersebut bekerja, selanjutnya diberikan kepada Staf HRD setelah itu Staf HRD mengevaluasi hasil penilaian karyawan yang telah ditambahkan dengan 2 penilaian dari Staf HRD terdiri dari pendidikan dan disiplin, setelah itu bagian Staf HRD mencari karyawan terbaik berdasarakan nilai karyawan selama satu bulan dengan ditambahkan nilai-nilai sebelumnya. Setelah membuat daftar karyawan penerima promosi kenaikan jabatan, daftar tersebut diberikan kepada manajer HRD. Setelah menerima daftar karyawan penerima promosi kenaikan jabatan, manajer
66
HRD memberikan jabatan yang sedang dipromosikan kepada karyawan yang telah terpilih. Hasil wawancara terdapat di (Lampiran 2) 3.1.3 Studi Literatur Metode ini dilakukan dengan menelusuri literatur yang ada serta menelaahnya secara tekun dengan mengadakan survey terhadap data yang telah ada, maka harus memperoleh orientasi yang lebih luas dalam permasalahan yang dipilih serta menghindari terjadinya duplikasi yang tidak diinginkan. Referensi yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini terdiri dari 15 buku, 5 jurnal dan referensi dari website, yang selengkapnya dapat dilihat pada daftar pustaka.
Tabel 3.1 Penelitian Sejenis tentang
NO Judul Penelitian
1
2
Peneliti
Metode
Kelebihan
Kekurangan
Rancang bangun sistem informasi penilaian training.
Ismed (2010)
Metode perbandingan eksponensial
Pemantauan perhitungan bobot kriteria training dilakukan dari awal hingga akhir.
Perhitungan yang ditampilkan kurang jelas dan bersifat ambigu
Sistem pendukung keputusan alokasi dana investor reksa dana syariah dengan metode perbandingan ekponensial (MPE) dan forecasting. Studi kasus: PT.Dana Reksa
Haryanti (2012)
Metode perbandingan eksponensial (MPE) dan Forecasting
Perhitungan MPE dan forecasting jelas dan sistem mampu menangani serta memudahkan manajer dalam perhitungan
Tidak adanya penjelasan tentang pengembangan untuk perolehan retrune dari hasil alokasi dana investor.
67
Invesment manajemen
3
4
Sistem Pendukung Keputusan pemberian Reward kepada karyawan Menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE)
alokasi dana investasi dan peramalan harga saham yang tepat berdasarkan kriteria Didie (2009)
Metode pengambilan Haris keputusan secara Rangkuti efektif pada kriteria 2010 majemuk dengan menggunakan metode Bayes, MPE, CPI, dan AHP
Aplikasi yang dibuat dapat mendukung manajemen dalam mengetahui karyawan yang layak untuk mendapatkan reward Penilaian Kinerja dengan standart nilai bobot dan pedoman penilaian yang telah ditentukan
Tidak adanya penjelasan tentang bobot penilaian dan perhitungan yang menggunakan metode perbandingan eksponensial (MPE)
Metode Bayes, Memudahkan MPE, CPI, dan perusahaan AHP untuk mengambil keputusan didaalam membeli barang tertentu sesuaiharga yang ditentukan dan sesuai kebutuhan operasional
Tidak adanya fungsi search untuk mrncari data yang diperlukan secara cepat dan akurat
Metode Perbandingan Eksponensial (MPE)
68
5
Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Dosen Dengan Metode Balanced Scorecard
3.2
Hamzah, Metode suyoto dan Balanced paulus Scorecard (2010)
Penilaian yang dilakukan sangat jelas dikarnakan dalam penilaian kinerja dosen secara terintegrasi berdasarkan sumber data dari setiap unit pendukung pada institusi
Belum adanya pembahasan lebih mendalam terkait tujuan-tujuan strategik dalam peningkatan kinerja dosen dan juga dalam penerapan di program studi
Metode Pengembangan Sistem Metode
pengembangan
sistem
yang
digunakan
penulis
untuk
mengembangkan aplikasi ini yaitu dengan Rapid Application Development (RAD). Alasan penulis memilih metode ini dikarenakan RAD merupakan sebuah strategi pengembangan sistem yang menekankan kecepatan pengembangan melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif dalam konstruksi, cepat, berulang dan bertambah serangkaian prototype bekerja sebuah sistem yang pada akhirnya berkembang ke dalam sistem final. Tools yang penulis gunakan dalam perancangan sistem yaitu: Diagram UML (Unified Model Language) untuk memperlihatkan proses dan aliran data yang akan dirancang, Adobe Dreamweaver CS6 digunakan untuk mendesain aplikasi, Wamp Server 2.5 digunakan sebagai webserver, Diaportable untuk menggambarkan diagram-diagram UML.
69
Gambar 3.1 Fase-Fase Metode RAD (Kendall, 2008)
Dari gambar 3.1 diatas maka dapat dilihat bahwa pengembangan sistem aplikasi ini menggunakan model RAD dimana dalam model ini memiliki fase-fase yang meliputi requirement planning, design workshop dan implementation. Penjelasan dari masing-masing fase tersebut adalah sebagai berikut: 3.2.1 Perencanaan Syarat-syarat (Requirement Planning) Dalam tahap ini peneliti mengidentifikasi permasalahan yang ada kemudian membuat rencana dalam menentukan tujuan serta syarat-syarat apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Ada beberapa poin penting perencanaan yang perlu dibuat dalam pembuatan aplikasi sistem penunjang keputusan penilaian kinerja karyawan, antara lain: a. Gambaran umum BPRS Harta Insan Karimah, terdiri dari sejarah singkat berdirinya BPRS Harta Insan Karimah, visi misi serta bagaimana struktur organisasinya. b. Analisa bisnis berjalan terdiri dari proses bisnis dan identifikasi masalah.
70
c. Analisa Sistem Usulan, terdiri dari pemecahan sistem berjalan, perbandingan sistem berjalan, analisa kebutuhan pengguna dan definisi persyaratan. 3.2.2 Perancangan Sistem (Workshop design) Setelah melakukan fase perencanaan syarat-syarat, diperoleh data-data yang diperlukan untuk merancang sistem. Selain itu juga terdapat desain perhitungan penilaian kinerja karyawan menggunakan metode perbandingan eksponensial (MPE). Pada fase ini terdapat beberapa tahap desain perancangan sistem yaitu: a. Membuat
perhitungan
menggunakan
Metode
Perbandingan
Eksponensial (MPE) b. Desain Sistem Dalam tahap ini peneliti melakukan perancangan dengan menggunakan tools pemodelan Unified Modeling Language (UML). Di bawah ini adalah diagram-diagram UML yang akan digunakan: 1. Use Case Diagram Ditahap ini penulis mencoba untuk menangkap reqruiments sistem dan memahami sistem yang sedang berjalan. 2. Activity Diagram Penulis membuat sebuah alur kerja dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya. Tahap ini sangat berguna ketika kita ingin menggambarkan
71
atau menjelaskan bagaimana perilaku dalam berbagai use case berperilaku. 3. Sequence Diagram Penulis menjelaskan interaksi objek yang disusun dalam suatu urutan waktu. Penulis memperlihatkan tahap demi tahap apa yang seharusnya terjadi untuk menghasilkan sesuatu di dalam use case. c. Desain Database Dalam tahap ini peneliti menggunakan class diagram untuk membuat basis data berorientasi objek dan perancangan database. d. Desain Interface Dalam tahap desain interface ini peneliti menggambarkannya dengan rancangan antar muka GUI (graphic user interface). 3.2.3 Pelaksanaan (Implementation) Tahap implementation merupakan tahap akhir dari proses perancangan sistem. Pada tahapan ini, dilakukan proses coding berdasarkan diagramdiagram yang telah dibuat. Setelah coding selesai dilakukan, akan dilanjutkan dengan proses uji coba. Uji coba aplikasi dilakukan dengan tahap Black Box testing, dimana tahapan ini peneliti menggunakan pengujian ekternal terhadap aplikasi dengan cara mengecek satu per satu link dengan menggunakan tabel pengujian “apakah link tersebut sudah seperti yang diharapkan atau belum”.
72
3.3
Kerangka Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, penulis melakukan tahapan-tahapan
kegiatan dengan mengikuti rencana kegiatan yang tertuang dalam kerangka penelitian meliputi metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem yang dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut:
Gambar 3.2 Kerangka Berpikir Penelitian
73
Berdasarkan gambar 3.2 kerangka penelitian, penyusunan skripsi ini dimulai dengan melakukan pengumpulan data, yaitu observasi atau penelitian lapangan yang dilakukan pada 10 Maret – 7 April 2014 di BPRS Harta Insan Karimah Cileduk, observasi mengamati alur kerja kegiatan bisnis di perusahaan guna menghasilkan data untuk perancangan pada penelitian. Pada tanggal 7 April 2014 dilakukan wawancara dengan Manajer HRD pada BPRS. Harta insan karimah Pusat. Wawancara dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang ada pada perusahaan. Setelah dilakukan observasi, wawancara, dan studi pustaka, tahap selanjutnya adalah data hasil observasi, wawancara dan studi pustaka dikumpulkan (dokumentasi), gunanya yaitu untuk melihat/mencari permasalahan yang ada pada perusahaan serta landasan teori yang berhubungan dengan penulisan. Setelah itu dilakukan tahapan pengembangan sistem dengan menggunakan metode pengembangan Rapid Application Development (RAD) yang terdiri dari tahapan perencanaan syarat-syarat (requirement planning), proses desain (workshop design), dan implementasi, untuk permodelan sistem menggunakan tools Unified Modelling Languange (UML). Tahap pertama dilakukan perencanaan syarat-syarat (requirement planning), yaitu analisis sistem berjalan dan analisis kebutuhan sistem. Pada tahap ini penulis bertemu dengan Manajer HRD terkait BPRS Harta Insan Karimah Cileduk gunanya yaitu untuk mengetahui inisialisai dan kelemahan yang terdapat pada sistem yang berjalan, kemudian akan dianalisis dan kemudian menghasilkan gambaran sistem yang akan dibangun.
74
Tahap kedua dilakukan proses desain (workshop design) yaitu pemodelan perancangan sistem yang akan dibangun dengan menggunakan use case diagram, activity diagram, sequance diagram, class diagram. Pada tahap ini yaitu tahapan setelah perencanaan syarat-syarat dimana peneliti dan Manajer HRD terkait mensepakati sistem yang akan dibangun telah diidentifikasikan dan telah tergambarkan, maka kemudian selanjutnya perancangan sistem yang akan dibangun yaitu tahap proses desain interface dengan tujuan pada tahap implementasi, sistem yang akan dihasilkan sesuai dengan apa yang dimaksud oleh pengguna. Tahap ketiga pelaksanaan (implementation) yaitu tahap penulisan script program sistem yang akan dibangun sesuai dengan rancangan sistem yang dihasilkan pada tahap proses desain. Pada tahap ini menghasilkan aplikasi, setelah aplikasi telah jadi maka dilakukan pengujian sistem yaitu pada penelitian ini menggunakan pengujian black box guna mengetahui output applikasi telah sesuai dengan perancangan sistem yang telah disepakati. Kemudian terakhir penulis menyimpulkan dari apa yang penulis teliti/riset dalam pembuatan skripsi ini.
Universitas Islam Negeri SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Requirement Planning
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan a. Sejarah Perusahaan BPRS. Harta Insan Karimah didirikan pada tanggal 8 September 1993, berpengalaman selama lebih dari 13 tahun di dunia perbankan syariah. BPRS Harta Insan Karimah telah meletakkan pondasi yang kuat untuk menjaga pertumbuhan kinerja yang sehat dan berkesinambungan melalui pengembangan sektor pembiayaan dengan prinsip kehati-hatian (frudential banking) yang berorientasi pelayanan yang cepat dan Islami. BPRS Harta Insan Karimah sangat serius dalam pembinaan dan pengembangan sumber daya insani untuk dijadikan sebagai tenaga yang profesional. Berbagai pelatihan yang berlatar belakang religius dan motivasi serta keahlian bidang perbankan senantiasa dilaksanakan dengan tujuan sematamata untuk tumbuh dan berkembangnya iman, ilmu dan amal. Pengelolaan perseroan dilaksanakan dengan mengacu pada nilai - nilai islam, peraturan dan perundang - undangan yang berlaku yang saat ini dikenal sebagai tata kelola perusahaan yang baik. Pemegang Saham Perseroan adalah Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Fakultas Ekonomi Gajah Mada (HMI FE UGM) Jogjakarta sampai dengan 75
76
Desember 2011, jumlah pemegang saham sebanyak 249 orang dengan jumlah saham yang tersebar (tidak ada pemegang saham pengendali). Kekeluargaan dan silaturahmi adalah niat dan tekad awal para pemegang saham ketika mendirikan BPRS Harta Insan Karimah, yang sampai saat ini tetap terbina dengan baik.
Gambar 4.1 Logo BPRS. Harta Insan Karimah
BPRS Harta Insan Karimah memiliki beberapa cabang, antara lain: 1. BPRS Harta Insan Karimah cabang Jakarta Timur. 2. BPRS Harta Insan Karimah cabang Cikarang. 3. BPRS Harta Insan Karimah cabang Karawaci. 4. BPRS Harta Insan Karimah cabang Jakarta Barat.
4.1.2 Visi Misi Perusahaan a. Visi Perusahaan: BPRS Harta Insan Karimah bertekad untuk menjadi Bank Syariah yang unggul dan amanah serta terkemuka di segmen jasa usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Inisiatif dan arah baru BPRS Harta Insan Karimah ini akan memberikan landasan yang lebih kokoh serta mempercepat proses perubahan dan perwujudan dari keinginan BPRS Harta Insan Karimah untuk menjadi salah satu Bank Perkreditan Rakyat Syariah yang terbaik di Indonesia.
77
b. Misi Perusahaan: 1. Menjalankan usaha perbankan yang sehat dan amanah. 2. Memberikan pelayanan yang terbaik dan islami. 3. Berperan aktif dalam pengembangan dunia usaha dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. 4. Meningkatkan kemakmuran pemegang saham, pengurus dan karyawan. 5. Menjalankan misi dakwah yanh rahmatan lil alamin.
4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Direktur Utama
IT/PROGRAMER
Staff IT/Programer
Manager HRD/SDI
Kepala Pembiayaan Dan Pemasaran
Staf HRD/SDI
Wakil Pembiayaan Dan Pemasaran
Supervisor Pembiayaan Dan Pemasaran
Staf Pembiayaan Dan Pemasaran Gambar 4.2 Struktur organisasi BPRS Harta Insan Karimah
78
4.1.3.1 Deskripsi Uraian Tugas Jabatan Tabel 4.1 Uraian Tugas Jabatan BPRS Harta Insan Karimah Cileduk Div.Pembiayaan dan Pemasaran
NO 1.
Nama Jabatan
Uraian Tugas
Direktur Utama
Menetapkan arah pasar dan/atau produk yang akan dimasuki, dipertahankan atau harus di tinggalkan oleh perusahaan. Mampu mengkomunikasikan visi perusahaan kepada anggota direksi dan juga setiap pegawai serta menterjemahkan visi tersebut kedalam tugas-tugas setiap karyawan. Membangun budaya kerja unggul di perusahaan sehingga setiap karyawan tahu pada setiap saat hasil kerja apa yang diharapkan perusahaan dari mereka. Mampu menetapkan ukuran keberhasilan setiap fungsi
perusahaan
tahunan
maupun
dikaitkan rencana
dengan jangka
target panjang
perusahaan sehingga bisnis terus tumbuh dan berkelanjutan. Mampu mengalokasikan sumber daya yang ada secara maksimal melalui peningkatan “returns on equity” yang berkelanjutan.
79
2. Manager Sumber Daya Insani/HRD
Melaksanakan fungsi pengelolaan SDM yang meliputi
Perencanaan
Tenaga,
Rekrutmen,
Seleksi, Penempatan, Penilaian, Pengembangan, Administrasi kepegawaian dan Re-seign kerja). 3. Staf Sumber Daya Insani/HRD
Membantu Manager Sumber Daya Insani/HRD dalam
pengelolaan
Perencanaan
Tenaga,
Penempatan,
SDM
yang
meliputi
Rekrutmen,
Seleksi,
Penilaian,
Pengembangan,
Administrasi kepegawaian dan Re-seign kerja). Membuat
rencana
kebutuhan
SDM
dan
pemenuhannya (Rekrutmen, seleksi,penilaian dan penempatan). Sebagai staf yang membantu dalam penyediaan sarana kebutuhan karyawan perusahaan agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik. 4. Kepala Bag.
Memimpin, mengawasi, dan bertanggungjawab
Pembiayaan Dan
atas terlaksananya kelancaran kerja dibagian
Pemasaran
pembiayaan dan pemasaran, memasarkan produk Bank sesuai dengan Syariah Islam kepada nasabah
dengan
layanan
prima
sehingga
memungkinkan untuk diperolehnya laba sesuai target dengan tetap memperhatikan kelancaran dan keamanan asset bank serta menciptakan
80
produk baru yang sesuai dengan Syariah Islam. Mengawasi Kinerja para bawahannya seperti wakil
bag.
Pembiayaan
dan
pemasaran,
supervisor serta para staff yang berada dalam naungan div.pembiayaan dan pemasaran. Memberikan laporan kepada Sumber Daya Insani/HRD nama karyawan yang terbaik. 5. Wakil Bag.
Membantu
Kepala
Bag.
Pembiyaan
Dan
Pembiayaan Dan
Pemasaran dalam
Pemasaran
bertanggungjawab atas terlaksananya kelancaran
memimpin, mengawasi, dan
kerja dibagian pembiayaan dan pemasaran, memasarkan produk Bank sesuai dengan Syariah Islam kepada nasabah dengan layanan prima sehingga memungkinkan untuk diperolehnya laba sesuai
target
dengan
tetap
memperhatikan
kelancaran dan keamanan asset bank serta menciptakan produk baru yang sesuai dengan Syariah Islam. Meneliti apabila ada kendala dan permasalahan dalam pencapaian target dalam pembiayaan dan pemasaran. Mengawasi Kinerja para bawahannya seperti supervisor serta para staff yang berada dalam
81
naungan div.pembiayaan dan pemasaran. Memberikan laporan terhadap Kepala Bag. Pembiayaan Dan Pemasaran tentang target bulanan
nasabah
yang
memakai
produk
pembiayaan dalam BPRS. Harta Insan Karimah Cileduk. 6. Supervisor Pemasaran Dan Pembiayaan
Melakukan koordinasi setiap pelaksanaan tugastugas pembiayaan dan marketing dari unit/bagian yang berada di bawah supervisinya, hingga dapat memberikan pelayanan kebutuhan perbankan bagi nasabah secara efektif dan efisien yang dapat merumuskan dan menguntungkan baik bagi nasabah maupun BPRS. Harta Insan Karimah. Melakukana monitoring, evaluasi, riview dan supervisi terhadap pelaksana tugas dan fungsi marketing pada unit atau bagian yang ada dibawah supervise. Memberikan nama karyawan yang terbaik untuk dicalonkan agar mendapatkan promosi kenaikan jabatan pada Kepala Bag. Pembiayaan Dan Pemasaran.
82
7. Staf Pemasaran Dan Pembiayaan
Melayani
pengajuan
pembiayaan,
melakukan
analisis kelayakan serta memberikan rekomendasi atas pengajuan pembiayaan sesuai dengan hasil analisis yang telah dilakukan Memberikan arahan kepada nasabah tentang produk yang berada di BPRS. Harta Insan Karimah.
8. Teknologi
Mengembangkan dan memelihara jadwal sistem
Informasi
operasi komputer mainframe, menganalisa sistem komputer dan beban oprasi masalah untuk memanfaatkan peralatan dan personil Mengawasi pelatihan pengguna dalam operasi dasar dan pemeliharaan komputer dan komponen terkait Mengevaluasi
dan
memverivikasi
kinerja
karyawan lalui riview pekerjaan yang telah diselesaikan.
83
4.1.4
Analisis Bisnis Berjalan
4.1.4.1 Proses Bisnis Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan penulis terhadap user yang terlibat, maka dapat dijelaskan sistem yang sedang berjalan saat ini di BPRS Harta Insan Karimah Cileduk sebagai berikut:
Gambar 4.3 Proses bisnis berjalan BPRS. Harta Insan Karimah Cileduk
Keterangan: 1. Manajer HRD (Human Resource Development) memberikan surat perintah untuk penilaian kinerja karyawan untuk promosi kenaikan jabatan kepada staf HRD dan kepala bagian.
84
2. Kepala bagian memberikan data karyawan yang berpotensi. 3. Pihak staf HRD menginput data karyawan yang dicalonkan untuk medapatkan promosi kenaikan jabatan dan membuat daftar penilaian kinerja karyawan yang terdiri dari beberapa kriteria yang akan diberikan kepada supervisor pemasaran dan pembiayaan. 4. Supervisor memulai menilai kandidat karyawan selama satu bulan penilaian terdiri dari beberapa kriteria terdiri dari prestasi, komunikastif, penalaran, tanggung jawab, dan dorongan prestasi yang merupakan standar baku perusahaan setelah penilaian selama satu bulan dan ditambahkannya nilai-nilai yang ada sebelumnya, hasil penilaian diberikan kembali kepada staf HRD untuk dievaluasi. 5. Staf HRD menerima penilaian kinerja karyawan selama satu bulan berserta penilaian selama karyawan tersebut bekerja lalu diinputkan kembali pada MS. Excel serta ditambahkan 2 kriteria penilaian terdiri dari pendidikan dan kedisiplinan, setelah itu dievaluasi lalu dicarikan kandidat yang hasilnya lebih besar, setelah dievaluasi staf HRD membuat daftar nama karyawan yang terbaik untuk mendapatkan promosi kenaikan jabatan berupa arsip (Hard copy). 6. Daftar nama karyawan yang terbaik langsung diserahkan kepada manajer HRD untuk menjadi laporan berupa arsip (hard copy) setelah itu manajer HRD langsung memberikan jabatan yang layak didapat oleh karyawan tersebut.
85
4.1.4.2 Identifikasi Masalah Dari hasil wawancara, dan riset di perusahaan tersebut penulis dapat menganalisa permasalahan yang ada dari hal sistem berjalan mengenai promosi kenaikan jabatan. Tabel 4.2 Identifikasi Masalah Sistem Berjalan
No. Aktor 1.
Manajer
Kelebihan
Kekurangan
HRD Manajer hanya menerima laporan Banyaknya
(Human
data
Resource
mendapatkan
Development)
jabatan dari staf HRD (Human
karyawan
yang
promosi
layak kenaikan
berbentuk
laporan arsip
sehingga
peluang kehilangan data akan sering terjadi.
Resource Development). 2.
Staf
HRD Hanya menginput data karyawan Memerlukan waktu yang
(Human
yang
Resource
mendapatkan
Development)
jabatan.
menjadi
Setelah
kandidat promosi
untuk
lama sekitar 2-3 hari dalam
kenaikan
melakukan proses penilaian sampai memutuskan karyawan yang layak untuk
mendapatkan
penilaian mendapatkan promosi
karyawan dari supervisor berupa kenaikan jabatan. arsip, pihak staf Resource
HRD (Human
Development)
langsung
memindahkannya ke Ms.Excel hasil penilaiannya dan menambahkan 2
86
kriteria
penilaian
terdiri
dari
pendidikan dan kedisiplinan lalu dievaluasi
sampai
mendapatkan
kandidat karyawan yang terbaik. 3.
Supervisor div
Hanya melakukan penilaian kinerja
Banyaknya
pembiayaan dan
karyawan di lapangan selama satu
berbentuk
pemasaran
bulan dengan ditambahkan nilai-nilai
untuk kehilangan data akan
sebelumnya
sering terjadi.
prestasi, tanggung
yang
terdiri
komunikatif, jawab,
dan
dari
penilaian arsip
sehingga
penalaran, dorongan
prestasi lalu diberikannya kembali kepada Staf HRD untuk diinputkan kedalam MS.Excel dan dievaluasi.
4.1.5 Analisis Sistem Usulan Dari identifikasi masalah kita dapat menemukan beberapa kelebihan dan kekurangan pada sistem berjalan yang ada, dengan itu penulis mengusulkan sistem usulan yang dapat mengembangkan dan memecahkan masalah yang ada dengan menggunakan rich picture.
87
Gambar 4.4 Proses bisnis usulan BPRS. Harta Insan Karimah Cileduk
Sistem penunjang keputusan penilaian kinerja karyawan ini memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Memudahkan staf HRD dalam menginput data karyawan yang akan dipromosikan dan memudahkan staf HRD dalam memberikan bobot nilai serta memudahkan staf HRD dalam melihat hasil penilaian berupa bentuk laporan yang tediri dari daftar list penilaian kriteria dari masing-masing karyawan, berupa hasil perhitungan metode MPE secara sistematis, dan berupa grafik penilaian secara sistematis.
88
2. Memudahkan supervisor dalam menginput nilai kinerja karyawan dilapangan selama satu bulan dengan ditambahkan nilai-nilai sebelumnya yang teridiri dari prestasi, komunikatif, penalaran, tanggung jawab, dan dorongan prestasi. 3. Memudahkan supervisor dalam menginput riwayat prestasi karyawan selama satu bulan yang dapat sebagai bukti dan acuan dalam hal pemberian bobot penilaian pada masing-masing karyawan. 4. Memudahkan Manajer HRD dalam menentukan karyawan yang layak mendapatkan promosi kenaikan jabatan dengan melihat nilai yang tertinggi dari masing-masing karyawan. 5. Memudahkan Manajer HRD dalam melihat data karyawan terbaik dan Manajer HRD dapat melihat grafik nilai dari masing-masing karyawan. 6. Memudahkan admin dalam manage user yang berfungsi untuk memberikan hak akses kepada user lain dan dapat merubah status active dan inactive untuk user 4.1.5.1 Pemecahan Sistem Berjalan Tabel 4.3 Pemecahan sistem berjalan.
No. 1.
Aktor Manajer
Usulan
Masalah HRD
Manajer
HRD
(Human Resource
Resource
Development)
mendapatkan
(Human
Development) laporan
Manajer
HRD
(Human
Resource Development) dapat melihat data karyawan yang
89
berbentuk arsip sehingga
dicalonkan, melihat perhitungan
resiko
MPE,
kehilangan
data
sangat besar.
dan melihat laporan
karyawan mulai dari
grafik
secara sistematis dan melihat list perhitungan kriteria penilaian dari masing-masing karyawan. Manajer
HRD
(Human
Resource Development) dapat mengetahui
karyawan
yang
berhak mendapatkan promosi kenaikan jabatan dengan nilai yang
tertinggi
dan
dapat
membantu dalam hal mengambil keputusan. 2.
Staf HRD (Human
Membuat
daftar
Resource
kinerja
Development)
digunakan
karyawan selama
nilai yang satu
bulan berupa arsip.
Staf HRD dapat melakukan menginput,
delete,
search data karyawan yang dicalonkan
Memerlukan waktu yang
update,
menginput
serta dan
dapat
mengupdate
bobot nilai karyawan yang lama
sekitar
2-3
hari terdiri dari pendidikan dan
untuk melakukan proses disiplin secara terkomputerisasi
90
penilaian.
dan disimpan kedalam database Staf
HRD
laporan
dapat
melihat
penilaian
kinerja
karyawan
dengan
menggunakan
metode
MPE
secara sistematis dalam berupa list kriteria penilaian kinerja karyawan dan berupa grafik secara sistematis. 3.
Banyaknya
Supervisor div Pembiayaan Pemasaran
dan
penilaian
Supervisor
berbentuk arsip sehingga
riwayat
untuk
selama
kehilangan
akan sering terjadi.
data
dapat
menginput
prestasi
karyawan
satu
bulan
dengan
ditambahkan riwayat prestasi sebelumnya yang sebagai bukti dan acuan dalam hal penilaian kinerja karyawan Supervisor
dapat
menginput
dan mengupdate bobot nilai karyawan selama satu bulan dengan ditambahkan nilai-nilai sebelumnya yang terdiri dari prestasi,
komunikatif,
91
penalaran, tanggung jawab, dan dorongan prestasi. Supervisor dapat melihat laporan penilaian
kinerja
karyawan
dengan menggunakan metode MPE secara sistematis dalam berupa list kriteria penilaian kinerja karyawan dan berupa grafik secara sistematis.
4.1.5.2 Perbandingan Sistem Berjalan Tabel 4.4 Perbandingan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan.
Keterangan Sistem Berjalan
Kekurangan
Kelebihan
Proses pendataan karyawan
Tidak mengeluarkan biaya yang mahal
masih
menggunakan
seperti
Ms.
memerlukan programmer.
Excel dan belum terintergrasi antara Manajer HRD, Staf HRD dan Supervisor div. Pembiayaan dan Pemasaran. Proses
penilaian
dengan
menggunakan arsip. Faktor
lamanya
waktu
pembuatan
sistem
yang
92
sekitar 2-3 hari dalam proses penilaian kinerja karyawan yang
layak
mendapatkan
promosi kenaikan jabatan. Terlalu
banyak
pendataan penilaian
karyawan karyawan
mengakibatkan
arsip dan yang sering
terjadinya kehilangan data ataupun tercampur dengan data yang lainnya. Sistem
Usulan
Harus
selalu
terkoneksi Menghemat biaya pengeluaran kertas yang
dengan internet.
Aplikasi
ini
sebenarnya tidak harus terjadi. hanya Mempermudah dan mempercepat proses
menyimpan data karyawan
pendataan karyawan proses penilaian dapat
yang
dilakukan dalam 1 hari pengerjaan.
direkomendasikan
untuk mendapatkan promosi Mempermudah dan mempercepat proses kenaikan
jabatan
dan
penilaian
dijadikannya PDF.
kinerja
menggunakan
karyawan
metode
dengan
perbandingan
eksponensial (MPE) Memudahkan mengetahui karyawan yang terbaik dari penilaian tertinggi dan melihat laporan penilaian berupa data list kriteria
93
penilaian dari masing-masing karyawan dan berupa grafik secara sistematis
4.1.5.3 Analisis Kebutuhan pengguna Dari hasil wawancara dengan Pak Jamal selaku Manajer Sumber Daya Insani/HRD di BPRS Harta Insan Karimah, penulis mendapatkan masukan beberapa hal yang perlu diadakannya pada program di BPRS Harta Insan Karimah Cileduk tersebut, antara lain: 1. Dapat memudahkan pengguna bila ingin menambah, menghapus, maupun memperbaharui data karyawan. 2. Dapat memudahkan dalam proses perhitungan. 3. Dapat memudahkan serta dapat membantu dalam proses keputusan karyawan yang layak mendapatkan promosi kenaikan jabatan 4. Laporan mudah untuk dipahami dan dapat disimpan dalam bentuk PDF. 4.1.5.4 Definisi Persyaratan Setelah selesai melakukan analisis, maka penulis dapat memberikan persyaratan-persyaratan, batasan mampun kemampuan program yang dapat berpengaruh pada perusahaan BPRS Harta Insan Karimah Cileduk tersebut. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain yaitu:
94
1. Tujuan Tujuan dari pengembangan program ini adalah agar dapat memberikan kemudahan dalam menginput data dan output data, menjadi lebih mudah serta tidak memakan waktu. 2. Sasaran Adapun sasaran dalam pembuatan program sistem penunjang keputusan penilaian kinerja karyawan untuk promosi kenaikan jabatan adalah sebagai berikut: a. Dapat menghemat waktu dari 2-3 hari proses penilaian dan pemutusan menjadi 1 hari proses penilaian dan pemutusan karyawan
yang
terbaik
untuk
mendapatkan
jabatan
yang
dipromosikan. b. Mampu meningkatkan kinerja karyawan. c. Mampu memperlancar proses pencatatan data karyawan serta mampu memperlancar proses pembuatan laporan untuk manajer HRD (Human Resource Development). 3. Batasan Selain tujuan dalam merancang program sistem penunjang keputusan penilaian kinerja karyawan untuk promosi kenaikan jabatan, maka perlu diperhatikan juga adalah batasan-batasan dalam fungsi program sistem penunjang keputusan yang dibuat, antara lain: a. Pembuatan program sistem penunjang keputusan penilaian kinerja karyawan untuk promosi kenaikan jabatan pada Div. Pembiayaan
95
dan Pemasaran berdasarkan dengan rencana yang sesuai dengan keinginan BPRS Harta Insan Karimah Cileduk. b. Pada bagian Manage data karyawan terdiri dari beberapa hak akses diantaranya : penginputan data karyawan hanya dapat dilakukan oleh Staf HRD untuk supervisor hanya dapat melakukan update data karyawan yang berupa penginputan riwayat prestasi dan untuk Manager HRD, Staf HRD dan supervisor dapat melakukan view data karyawan, serta manajer HRD mempunyai hak akses dalam menentukan hak akses User. c. Pada bagian penilaian kinerja karyawan menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) terdiri dari hasil rangkuman nilai dan hasil perhitungan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) yang dapat membantu dalam proses keputusan serta dapat membantu dalam memperlihatkan peringkat karyawan yang telah di hitung menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE). d. Pada bagian laporan terdiri dari daftar karyawan yang terbaik serta layak mendapatkan promosi kenaikan jabatan dan grafik yang dapat memperlihatkan peringkat karyawan secara jelas. 4. Kemampuan Program yang penulis buat ini adalah memiliki kemampuan untuk dapat bekerja sesuai dengan rancangan yang telah penulis buat. Kemampuan dari program yang penulis buat ini antara lain:
96
a. Dapat menyimpan data-data karyawan. b. Memudahkan dalam proses pencarian data karyawan. c. Tidak sulit dalam menggunakan program yang penulis buat. d. Memudahkan dalam proses perhitungan serta dapat membantu dalam proses penunjang keputusan penilaian kinerja karyawan untuk promosi kenaikan jabatan. e. Mampu menambah data, merubah data, menghapus data, apabila terjadinya kesalahan dalam membuat laporan. 4.2
Workshop Design Melakukan pemodelan dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE)
dan design model dengan pemodelan Object Oriented, serta merancang bagaimana tampilan yang disajikan kepada pengguna sistem. 4.2.1 Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) Ada 7 (tujuh) kriteria
yang menjadi dasar dalam penilaian kinerja
karyawan untuk mendapatkan promosi kenaikan jabatan yaitu pendidikan, disiplin prestasi kerja, komunikatif, penalaran, dorongan berprestasi dan tanggung jawab. Penilaian terhadap kriteria ini berdasarkan periode awal januari 2013 sampai desember 2013 akhir tahun yaitu dengan menggunakan skala penilaian 1-5 yang penilaian tersebut didapatkan dari hasil wawancara dengan Pak Jamal selaku Manajer Sumber Daya Insani/HRD pada BPRS Harta Insan Karimah. Beikut adalah daftar tabel nilai 1-5:
97
Keterangan kriteria beserta score penilaian : Tabel 4.5 Keterangan kriteria dan score
No 1
Kriteria Pendidikan
Keterangan
Score
SMA
(1)
D3
(2)
S1
(3)
S2
(4)
Bobot 5
S1 atau S2 dan mempunyai keahlian (5) khusus 2
Disiplin
Ijin > 10 hari, cuti > 7 hari , terlambat > (1) 7 hari (2) Ijin 9-7 hari, cuti 6-5 hari ,terlambat 6-4 hari (3)
5
Ijin 6-4 hari, cuti 4-3 hari ,terlambat 4-3 (4) hari Ijin 3-2 hari, cuti 2 hari ,terlambat 2 hari (5) Ijin 1-0 hari, cuti 1-0 hari ,terlambat 1-0 hari
3
4
Prestasi Kerja < 20 nasabah pembiayaan
Komunikatif
20-49 nasabah pembiayaan
(2)
50-69 nasabah pembiayaan
(3)
70-79 nasabah pembiayaan
(4)
80-100 nasabah pembiayaan
(5)
Mampu memberikan masukan kepada < 20 = team kerjanya 20-49 = Mampu mengepresikan gagasan 50-69 = secara konstruktif 70-79 = Mampu menjalin tali silahturahmi serta menciptakan hubungan baik
5
(1)
(1) (2) (3) (4)
4
98
dengan orang kelompoknya
lain
dan
di
luar 80-100= (5)
Mampu menggunakan bahasa tubuh yang baik dalam pemasaran 5
Penalaran
Mampu menganalisa data-data staf pembiayaan dan pemasaran untuk kepentingan mencapai target dan melakukan efesiensi program di wilayah kerjanya
< 20 =
(1)
4
20-49 = (2) 50-69 = (3) 70-79 = (4)
Mampu mengontrol proses kegiatan 80-100= (5) pemasaran Mampu memonitor dan pengecekan dalam pemasaran Mampu mengidentifikasi setiap masalah yang ada dalam pemasaran 6
Tanggung Jawab
Mampu menetapkan kerjanya secara < 20 = (1) pribadi 20-49 = (2) Mampu berusaha memenuhi target 50-69 = (3) yang sudah ditentukan perusahaan. 70-79 = (4) Mampu aktif mencari masukan untuk 80-100= (5) mengembangkan performa kerja dirinya
4
Mampu menunjukan keinginan tahuannya yang tinggi terhadap pekerjaan yang belum dikuasai 7
Dorongan berprestasi
Mampu memanfaatkan pengalaman yang dahulu Mampu menjalin kerjasama dilingkungan aktifitasnya dan untuk menciptakan peluang Mampu mengumpulkan berbagai informasi dengan sumber yang terkait dengan persoalan yang dihadapi
< 20 =
(1)
20-49 = (2) 50-69 = (3) 70-79 = (4) 80-100= (5)
4
99
Hasil dari perhitungan tersebut akan menghasilkan urutan atau prioritas alternatif yang potensial. Untuk langkah-langkah penyelesaian kasus dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) adalah sebagai berikut ini: 1. Penilaian Alternatif Sistem penunjang keputusan penilaian karyawan Tabel 4.6 Pembobotan MPE
Nilai Alternatif sistem NO
Kriteria
Bobot
penilaian karyawan Ade
Irma
Nur
1
Pendidikan
5
5
4
3
2.
Prestasi Kerja
5
5
5
5
3.
Disiplin
5
5
4
5
4.
Komunikatif
4
5
5
3
5.
Penalaran
4
4
4
5
6.
Tanggung Jawab
4
3
5
5
7.
Dorongan Berprestasi
4
4
5
5
Narasi bobot kolom kriteria: 1. Pendidikan Manajer HRD (Human Resource Development) memberikan bobot angka 5 (lima) dikarenakan untuk pendidikan formal dan non formal dalam hal
100
promosi kenaikan jabatan sangat diperlukan, calon yang dikandidatkan harus minimal pendidikan SMA dan mempunyai keahlian semakin banyak keahlian semakin banyak peluang untuk karyawan tersebut mendapatkan promosi kenaikan jabatan. 2. Prestasi Kerja Manajer HRD (Human Resource Development) memberikan bobot angka 5 (lima) dikarenakan untuk tingkat prestasi kerja dalam promosi kenaikan jabatan sangat penting, seseorang yang mempunyai prestasi kerja dibidangnya berarti dia sudah membuktikan kalau dia mampu untuk berkerja dalam bidangnya dan dia mampu untuk memberikan keuntungan bagi perusahaan sehingga kandidat yang mempunyai prestasi kerja dapat berpeluang besar mendapatkan promosi kenaikan jabatan. 3.
Disiplin Manajer HRD (Human Resource Development) memberikan bobot angka 5 (lima) dikarenakan untuk penilaian kinerja karyawan tingkat kedisiplinan merupakan penambahan nilai untuk kandidat dalam mendapatkan promosi kenaikan jabatan dikarenakan karyawan yang akan mendapatkan promosi harus mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi sehingga ia dapat memberi contoh yang baik bagi bawahannya.
4. Komunikatif Manajer HRD (Human Resource Development) memberikan bobot angka 4 (empat) dikarenakan komunikatif penting dimiliki oleh karyawan apabila
101
karyawan tersebut memiliki komunikatif yang tinggi maka resiko kesalah pahaman antara atasan dan bawahan bisa dikurangi atau dihindarkan dan apabila karyawan memiliki kecakapan komukatif yang tinggi maka karyawan tersebut telah membuktikan bahwa ia mampu memberikan ideide atau gagasan pemikiran secara verbal. 5. Penalaran Manajer HRD (Human Resource Development) memberikan bobot angka 4 (empat) dikarenakan penalaran merupakan kecakapan dalam memahami suatu inti masalah secara mendalam dari gejala-gejala yang ada, sehingga apabila karyawan mampu menalar suatu masalah maka ia mampu mencari solusi dari pemecahan masalah tersebut. Sehingga apabila calon kandidat mampu menalar suatu masalah maka ia berpeluang untung mendapatkan promosi kenaikan jabatan. 6. Tanggung Jawab Manajer HRD (Human Resource Development) memberikan bobot angka 4 (empat) dikarenakan apabila karyawan mempunyai rasa tanggung jawab maka ia dapat menunjukkan bahawa ia mempunyai rasa ketelitian dan kepedulian pada perusahaan. Oleh sebab itu apabila calon karyawan memiliki sifat tanggung jawab yang tinggi maka ia berpeluang untuk dicalonkan untuk menjadi kandidat bagiannya. 7.
Dorongan Berprestasi Manajer HRD (Human Resource Development) memberikan bobot angka 4 (empat) dikarenakan dorongan berprestasi ini harus dipunyai oleh semua
102
calon kandidat karena dengan dorongan berprestasi ini maka karyawan tersebut dapat menggambarkan kesediaan dan kemampuan berprestasi, serta kemampuan untuk mengembangkan diri. 2. Perhitungan MPE dengan mempangkatkan nilai alternatif dengan bobot kriteria Tabel 4.7 Penilaian MPE (Sumber: BPRS Harta Insan Karimah Cileduk)
Nilai Alternatif sistem NO Kriteria
Bobot
Ade
Irma
Nur
1
Pendidikan
5
5
4
3
2.
Prestasi Kerja
5
5
5
5
3.
Disiplin
5
5
4
5
4.
Komunikatif
4
5
5
3
5.
Penalaran
4
4
4
5
6.
Tanggung Jawab
4
3
5
5
7.
Dorongan Berprestasi
4
4
5
5
Jumlah
10593
penilaian karyawan
7304
8449
103
Setelah pemberian bobot nilai, maka pada kolom Ade, Irma, Nur dilakukan perhitungan dengan mempangkatkan nilai di kolom Ade, Irma, Nur dengan nilai yang ada pada kolom bobot. Pada kolom ade operasi perhitungannya adalah pemangkatan nilai dengan nilai bobot dan kemudian dijumlahkan, 55 + 55 + 55 + 54 + 44 + 34 + 44 = 10.593 Pada kolom irma dan nur, operasi perhitungannya sama dengan kolom ade dan menghasilkan jumlah 7.304 untuk kolom irma dan 8.449 untuk kolom nur. 3. Hasil perhitungan dengan MPE Tabel 4.8 Hasil Perhitungan MPE (Sumber: Penulis)
Prioritas
Alternatif Kandidat Terpilih
Nilai MPE
Kandidat 1
Ade
10.593
Kandidar 2
Irma
7.304
Kandidat 3
Nur
8.449
Jumlah
26.346
Operasi: Setelah dilakukan perhitungan dengan pemangkatan tersebut, maka dijumlahkan semua bobot untuk setiap alternatif kandidat. Maka dari hasil penjumlahan maka nilai MPE yang terbesar adalah Ade sebesar 42,8% dan Ade layak mendapatkan jabatan yang sedang dipromosikan. Angka tersebut didapat dari nilai MPE Ade dibagi dengan jumlah total nilai MPE dari ketiga alternatif kandidat tersebut yaitu:
104
a.
Alternatif kandidat kesatu adalah Ade dengan perhitungan: 10.593 x 100% = 40,2% 26.346
b.
Alternatif kandidat kedua adalah Irma dengan perhitungan: 7.304 100% 27,2% 26.346
c.
Alternatif kandidat ketiga adalah Nur dengan perhitungan: 8.449 100% 32,0% 26.346
Maka dapat dianalisa bahwa dengan menggunakan metode perbandingan eksponensial, perhitungan menggunakan perpangkatan, dengan nilai alternatif yang dipangkatkan dengan bobot nilai krteria yang sudah ditentukan maka manajer HRD tidak telalu sulit dalam menilai dan mengambil keputusan karena nilau yang dihasilkan tidak membutuhkan waktu yang lama. 4.2.2 Desain Sistem 4.2.2.1 Usecase Diagram Use case melaporkan interaksi antara actor di dalam sistem pendukung keputusan promosi kenaikan jabatan seperti berikut: Tabel 4.9 Identifikasi Actor dan Usecase
No. 1.
Aktor Staf HRD
Deskripsi a. Orang yang bertugas untuk menginput, update, delete, karyawan
yang
dicalonkan
promosi kenaikan jabatan.
untuk
mendapatkan
105
b. Orang yang bertanggung jawab terhadap penginputan bobot penilaian prestasi. 2.
Manajer HRD
Orang
bertanggung
jawab
terhadap
keputusan
penilaian kinerja karyawan untuk promosi kenaikan jabatan. Orang yang berhak memutuskan karyawan yang layak mendapatkan promosi kenaikan jabatan. Orang yang bertanggung jawab mengolah data user serta dapat memberikan hak akses untuk user. 3
Supervisor
c. Orang yang bertugas untuk menginput riwayat prestasi karyawan selama proses penilaian. Orang yang bertanggung jawab terhadap penginputan bobot penilaian kinerja karyawan terdiri dari prestasi kerja, komunikatif, kerjasama, penalaran, dorongan berprestasi dan tanggung jawab selama per periode.
4
Admin
d. Orang yang bertanggung jawab atas pemberian hak akses kepada user dan merubah status active dan non active user Selanjutnya Tabel 4.10 berikut menggambarkan interkasi antar
Actor pada tabel 4.9 dengan sistem.
106 Taberl 4.10 Daftar Usecase
No. 1.
Use case Login
Deskripsi
Actor
Use case menggambarkan kegiatan memasukan Staf HRD, username
dan
password
untuk
dapat supervisor ,
mengakses sistem
Manajer HRD dan admin
2.
Manage
Use case ini digunakan saat staf HRD Staf HRD,
Karyawan
melakukan view ,update, delete data karyawan supervisor, dan untuk penginputan kriteria, jabatan dan Manajer HRD departemen untuk proses penginputan hanya dan admin. dapat
dilakukan
Staf
HRD
sedangkan
supervisor, Manajer HRD dan admin hanya dapat mengakses view data karyawan. 3
Input Kriteria
Use case ini digunakan saat staf HRD Staf HRD memasukan kriteria penilaian beserta bobot penilaian yang dapat digunakan untuk proses penilaian karyawan
3.
Input
bobot Use case ini digunakan saat Staf HRD Staf HRD
Nilai Prestasi
melakukan penginputan bobot nilai prestasi karyawan yang terdiri dari pendidikan dan kedisiplinan.
107
4.
Input
bobot Use case ini digunakan
Nilai Kinerja
melakukan
supervisor untuk supervisor
penginputan bobot nilai kinerja
karyawan
yang
prestasi,komunikatif,
terdiri penalaran,
dari tanggung
jawab dan dorongan prestasi. 5.
Hasil MPE
Use case bertugas untuk melihatkan hasil Manajer HRD perhitungan MPE yang sudah secara sistematis dan admin dan melihatkan peringkat nilai dari masingmasing karyawan.
6.
Manage User
Use case ini digunakan untuk menginput data Admin user, melihat data user, merubah data user baik jabatan ataupun status “aktif/nonaktif”.
7.
Laporan hasil
Use case menggambarkan kegiatan melihat Staf HRD
nilai
laporan
penilaian
mendapatkan
karyawan
promosi
yang
kenaikan
layak supervisor , jabatan Manajer
berdasarkan data list kriteria penilaian dari HRD, dan masing-masing
karyawan,
grafik
sistematis dan bisa di print melalui PDF
secara admin
108
8.
Logout
Use case ini menggambarkan kegiatan keluar Staf HRD, dari sistem.
supervisor Manajer HRD dan admin
Gambar 4.5 Use case diagram Sistem Penunjang Keputusan promosi kenaikan jabatan
109 keterangan gambar:
Dalam use case diagram, actor yang dapat menggunakan sistem ada 4 yaitu Admin, Staf HRD, Supervisor dan Manajer HRD. Actor pertama adalah Staf HRD yang setelah login bertugas untuk menginput data karyawan selain menginput staf HRD dapat melakukan delete dan update data karyawan dan staf HRD bertugas untuk input jabatan, input kriteria dan input departemen serta bertugas untuk memberikan bobot penilaian prestasi karyawan yang terdiri dari pendidikan dan kedisplinan, selain itu Staf HRD dapat melihat laporan hasil penilaian yang telah dihasilkan secara sistematis berupa data list kriteria penilaian dari masing-masing karyawan, grafik secara sistematis dan bisa di print melalui PDF setelah itu actor dapat logout untuk keluar dari sistem. Actor yang ke dua adalah supervisor yang setelah login bertugas untuk view data karyawan setelah itu selama penilaian pihak supervisor memasukan bobot nilai kinerja karyawan selam satu bulan dengan ditambahkan nilai-nilai sebelumnya terdiri dari prestasi, komunikatif, penalaran, tanggung jawab, dan dorongan prestasi, selain itu supervisor dapat melihat laporan hasil penilaian yang telah dihasilkan secara sistematis berupa data list kriteria penilaian dari masing-masing karyawan, grafik secara sistematis dan bisa di print melalui PDF , setelah itu actor dapat logout untuk keluar dari sistem. Actor yang ke tiga adalah Manajer HRD yang setelah login dapat melihat data karyawan dan delete all data karyawan, dapat melihat akumulasi perhitungan MPE yang sudah dihasilkan secara sistematis dan dapat melihat laporan hasil penilaian yang telah dihasilkan secara sistematis berupa data list
110
kriteria penilaian dari masing-masing karyawan, grafik secara sistematis dan bisa di print melalui PDF , setelah itu actor dapat logout untuk keluar dari sistem Actor yang ke empat adalah admin yang setelah login mempunyai hak akses untuk view data karyawan, view nilai MPE, dan view laporan serta admin mempunyai hak akses dalam menentukan hak akses pada User. 4.2.2.1.1 Use Case skenario Pada use case skenario ini dijelaskan urutan kegiatan yang dilakukan sistem dan actor, antara lain: 1. Login Tabel 4.11 Usecase Narasi Login
Nama use case
Login
Aktor
Admin, Staf HRD, supervisor dan Manajer HRD
Deskripsi
Use case menggambarkan kegiatan memasukkan username dan password untuk mengakses sistem.
Prakondisi
Digunakan oleh aktor untuk membuka aplikasi sistem penunjang keputusan promosi kenaikan jabatan melalui browser dan login menggunakan username dan password.
Bidang khas suatu Event
Kegiatan pelaku
Respon system
1. Memasukkan
2. Cek username dan
username dan password
password
111
3. Menampilkan halaman utama sistem 2. Jika salah maka sistem akan menampilkan pesan
Bidang alternative
kesalahan. Kesimpulan
Aktor masuk ke dalam system
Post kondisi
Sistem berhasil diakses
2. Manage karyawan Tabel 4.12 Usecase Narasi Manage karyawan
Nama use case
Manage karyawan
Aktor
Admin, Staf HRD, supervisor dan Manajer HRD
Deskripsi
Digunakan oleh actor Staf HRD untuk melakukan input, view, update, delete data karyawan, digunakan oleh supervisor untuk view data karyawan dan update data karyawan dengan mempunyai batasan hak akses input riwayat prestasi dan digunakan oleh admin dan Manajer HRD untuk view data karyawan dan untuk manajer HRD mempunyai hak akses delete all data karyawan.
Prakondisi
Aktor melihat data karyawan
112
Bidang khas suatu Event
Kegiatan pelaku
Respon system
1. Memilihn menu manage karyawan 2. Memilih menu input karyawan
3. Menampilkan halaman input karyawan 6. Data tersimpan dalam database
4. Menginput data karyawan 5. Mengklik simbol (
) untuk save
7. Memilih menu manage karyawan 8. Memilih menu input jabatan
9. Menampilkan halaman input jabatan 12. Data tersimpan dalam database
10. Menginput data jabatan 11. Klik save
13. Memilih menu manage karyawan 14. Memilih menu input departemen
15. Menampilkan halaman input departemen 18. Data tersimpan dalam database
113
16. Menginput data departemen 17. Klik save 18. Memilih menu manage karyawan 19. Memilih menu karyawan
20. Sistem akan mengkoneksikan ke database dan menampilkan data
21. View data
karyawan.
karyawan. Bidang
5. Jika ingin membatalkan pilih re-select
alternative
8. Jika ingin merubah karyawan pilih aksi update (: ), dan menghapus data karyawan pilih aksi delete (x).
Kesimpulan
Berhasil view, update, delete data karyawan.
3. Input Kriteria Tabel 4.13 Usecase Narasi input kriteria
Nama use case
Input kriteria
Aktor
Staf HRD
Deskripsi
Digunakan oleh aktor untuk memasukan kriteria beserta bobot penilaian
Prakondisi
Aktor masuk kedalam halaman input kriteria
Bidang khas suatu
Kegiatan pelaku
Respon system
114
Event
1. Memilih menu input kriteria
2. Menampilkan halaman input kriteria
3. Memasukan beserta
kriteria bobot
penelaian
6. Menampilakan halaman penginputan
kriteria
beserta bobot penilaian.
5. Klik simpan
7. Tersimpan
dalam
database.
Bidang alternative
3. Jika aktor memilih tombol re-select maka akan batal penginputan kriteria dan kembali ke halaman input kriteria
Kesimpulan
Staf HRD berhasil menginput kriteria
4. Input bobot nilai prestasi Tabel 4.13 Usecase Narasi Bobot nilai Prestasi
Nama use case
Bobot nilai prestasi
Aktor
Staf HRD
Deskripsi
Digunakan oleh aktor untuk memberikan bobot nilai prestasi karyawan.
Prakondisi
Aktor masuk kedalam halaman bobot nilai
Bidang khas suatu
Kegiatan pelaku
Respon system
115
Event
4. Memilih menu bobot nilai prestasi.
aksi
halaman
bobot nilai.
4. Klik (: ) yang terdapat di
5. Menampilkan
bobot
nilai
prestasi.
4. Menampilakan halaman penginputan bobot nilai prestasi.
8. Input bobot nilai 9. Klik gambar
10. (save)
Data
tersimpan
dalam database.
Bidang alternative
6. Jika aktor memilih tombol re-select maka akan batal penginputan bobot nilai dan kembali ke halaman bobot nilai.
Kesimpulan
Staf HRD berhasil menginput bobot nilai prestasi.
5. Input bobot nilai kinerja Tabel 4.14 Usecase Narasi Bobot nilai kinerja
Nama use case
Bobot nilai kinerja
Aktor
supervisor
Deskripsi
Digunakan oleh aktor untuk memberikan bobot nilai kinerja karyawan
Prakondisi
Aktor masuk kedalam halaman bobot nilai
Bidang khas suatu
Kegiatan pelaku
Respon system
116
Event
1. Memilih menu bobot 2.Menampilkan nilai kinerja.
halaman
bobot nilai.
3. Klik gambar (: ) pada 4. Menampilakan halaman bobot nilai kinerja. 5. Input bobot nilai 6. Klik
gambar
penginputan bobot nilai kinerja.
ceklis 7. Sistem menyimpan data
(save)
dalam database.
Bidang alternative
6. Jika aktor memilih tombol re-select maka akan batal penginputan bobot nilai dan kembali .ke halaman bobot nilai.
Kesimpulan
Supervisor berhasil menginput bobot nilai kinerja.
5. MPE Tabel 4.15 Usecase Narasi MPE
Nama use case
MPE
Aktor
Admin dan Manajer HRD
Deskripsi
Use case ini digunakan untuk melihat hasil akumulasi perhitungan MPE.
Prakondisi
Aktor masuk kedalam halaman MPE
Bidang khas suatu
Kegiatan pelaku
Respon system
117
1. Memilih menu MPE
Event
2. Menampilkan
hasil
akumulasi
MPE
secara
keseluruhan
dan peringkat nilai tertinggi dari masingmasing karyawan. Admin dan Manajer HRD dapat melihat hasil
Kesimpulan
akumulasi perhitungan MPE secara sistematis dan peringkat tertinggi dari masing-masing karyawan.
6. Manage User Tabel 4.16 Usecase Narasi Manage User
Nama use case
Manage User
Aktor
Admin
Deskripsi
Use case menggambarkan kegiatan aktor mengelola data user seperti view, insert dan update data user.
Prakondisi Bidang
Admin masuk kedalam halaman data user. khas Kegiatan pelaku
Respon system
suatu Event
118
1. Memilih manage user
3. Tampil halaman insert data user.
2. Memilih insert data user.
4. Tampil form insert data user.
5. Input user baru 6. Pilih save (
7. menyimpan data user
)
8. Memilih data user
9. Tampil halaman data user
10. Klik gambar update” yang terdapat di kolom aksi
11.Tampil form update data user 12. Menyimpan data user yang telah diperbaharui kedalam database.
11. Input data user active/inactive 12. klik save Alternate Courses
6. Jika ingin membatalkan pilih reset
Post Condition
Berhasil menyimpan data user
13.
Laporan Tabel 4.17 Usecase Narasi Laporan
Nama use case
Laporan
Aktor
Admin, Staf HRD , supervisor dan Manajer HRD
Deskripsi
Use case menggambarkan kegiatan melihat laporan Sistem penunjang kepusan promosi kenaikan jabatan berupa grafik, data list kriteria penilaian dari masingmasing karyawan dan hasil akumulasi MPE secara keseluruhan serta dapat di print menggunakan PDF.
119
Prakondisi
Admin, Staf HRD, supervisor dan Manajer HRD memilih menu laporan.
Bidang khas suatu Event
Kegiatan pelaku
Respon system
1. Memilih menu laporan
2. menampilkan grafik, data list kriteria penilaian dan hasil akumulasi MPE
3. Klik generate PDF
4. Menampikan document berupa PDF
5. Klik gambar print
Bidang alternative
6. Data tercetak
5. Jika aktor ingin menyimpan document klik gambar “save”
Kesimpulan
Aktor dapat melihat laporan melihat laporan Sistem penunjang kepusan promosi kenaikan jabatan berupa grafik, data list kriteria penilaiaan dari masing-masing karyawan dan hasil akumulasi MPE
120
14. Logout Tabel 4.18 Usecase Narasi Logout
Nama use case
Logout
Aktor
Admin dan Staf HRD, supervisor dan Manajer HRD
Deskripsi
Use case menggambarkan kegiatan untuk keluar dari sistem. Admin dan Staf HRD, supervisor dan Manajer HRD
Prakondisi
keluar dari sistem. Bidang khas suatu Event
Kegiatan pelaku
Respon system
1. Memilih menu logout
2. Menghubungkan dengan database 3. Menampilkan halaman login
Kesimpulan
Aktor keluar dari sistem.
Post kondisi
Aktor berhasil keluar dari sistem.
4.2.2.2 Activity Diagram Activity diagram menggambarkan alur kerja (work flow) sebuah urutan aktivitas pada suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena dengan activity diagram dapat memodelkan proses logika, proses bisnis, dan alur kerja. Perbedaan utamanya adalah flowchart dibuat untuk menggambarkan alur kerja
dari
sebuah
sistem,
sedangkan
activity
diagram
dibuat
untuk
121
menggambarkan aktivitas actor. Di bawah ini adalah activity diagram untuk masing-masing usecase. 1.
Activity Diagram Login Diagram aktifitas di bawah ini menggambarkan aktor yang harus login
dulu ke dalam sistem agar dapat mengakses sistem sesuai dengan hak aksesnya. Sistem menampilkan halaman login, kemudian aktor mengisikan username dan password. Jika kombinasi username dan password benar maka sistem akan menampilkan halaman utama sistem. Namun jika salah, maka sistem akan menampilkan pesan kesalahan (error message) dan aktor diminta untuk mengisikan username dan password kembali dengan benar, untuk lebih lengkapnya mengenai diagram aktifitas ini dapat dilihat.
Gambar 4.6 Activity Diagram Login
122
2.
Activity Diagram Manage karyawan Diagram aktifitas di bawah dapat digunakan oleh Admin, Staf HRD,
supervisor dan Manajer HRD, diagram aktifitas ini menggambarkan bagaimana user melakukan input, update, delete dan view. Dari masing-masing user mempunyai perbedaan hak akses seperti Staf HRD yang mempunyai hak akses untuk input, update, delete dan view data karyawan sedangkan supervisor mempunyai hak akses untuk view dan update data riwayat prestasi karyawan yang didapat dari penilaian dilapangan selama satu bulan
dan Manajer HRD
mempunyai hak akses untuk view data karyawan dan delete all data karyawan. 1. Staf HRD a. Input karyawan
Gambar 4.7 Activity Diagram Staf HRD manage karyawan
123
b. Input Jabatan
Gambar 4.8 Activity Diagram Staf HRD manage karyawan
c. Input departemen
Gambar 4.9 Activity Diagram Staf HRD manage karyawan
124 d. Input Kriteria
Gambar 4.10 Activity Diagram Staf HRD manage karyawan
2. Supervisor
Gambar 4.8 Activity Diagram supervisor manage karyawan
125
3. Admin dan Manajer HRD
Gambar 4.9 Activity Diagram Admin dan Manajer HRD manage karyawan
4. Activity Diagram Input Bobot Nilai Prestasi Diagram aktifitas di bawah ini menggambarkan bagaimana user menginput bobot nilai prestasi pada karyawan. Pembobotan ini digunakan untuk membantu pihak Staf HRD (Human Resaurce development) dalam memasukan penilaian prestasi karyawan setelah itu data yang telah diinput langsung diproses perhitungan dengan menggunakan metode MPE secara sistematis, hasil akumulasi perhitungan dan peringkat nilai tertinggi langsung dapat dilihat user berupa laporan.
126
Gambar 4.11 Activity Diagram Bobot Nilai Prestasi
5. Activity Diagram Input Bobot Nilai Kinerja Diagram aktifitas di bawah ini menggambarkan bagaimana user menginput bobot nilai kinerja pada karyawan. Pembobotan ini digunakan untuk membantu pihak supervisor dalam memasukan penilaian kinerja karyawan setelah itu data yang telah diinput langsung diproses perhitungan dengan menggunakan metode MPE secara sistematis, hasil akumulasi perhitungan dan peringkat nilai tertinggi langsung dapat dilihat user berupa laporan
127
Gambar 4.12 Activity Diagram Bobot Nilai Kinerja
6.
Activity Diagram MPE Diagram aktifitas di bawah ini digunakan oleh Manajer HRD untuk
melakukan view hasil perhitungan MPE yang telah dihitung secara sistematis dan user dapat langsung view peringkat karyawan yang mendapatkan nilai tertinggi setelah sudah mengetahui karyawan yang mendapatkan nilai tertinggi Manajer HRD dapat memutuskan karyawan yang layak mendapatkan promosi kenaikan jabatan.
128
Gambar 4.13 Activity Diagram MPE
7.
Activity Diagram Manage User Diagram aktifitas di bawah ini digunakan oleh admin untuk melakukan
penginputan data user dan update data user yang berfungsi untuk mengupdate jabatan dan status aktif/tidak aktif selain itu manage user admin untuk memberikan hak akses pada user
Gambar 4.14 Activity Diagram Manage User
129
8.
Activity Diagram Laporan Diagram aktifitas di bawah ini digunakan oleh Admin, Staf
HRD,
supervisor dan Manajer HRD untuk melihat laporan berupa data list kriteria penilaian karyawan, grafik dan beserta nilai akumulasi MPE dari masing-masing karyawan sehingga user dapat mengetahui karyawan yang layak mendapatkan promosi kenaikan jabatan dan Manajer HRD dapat merasa terbantu dalam hal memutuskan karyawan yang layak mendapatkan promosi kenaikan jabatan selain itu user dapat melakukan cetak atau menyimpan laporan berupa PDF yang digunakan untuk pendokumentasian.
Gambar 4.15 Activity Diagram Laporan
130
9.
Activity Diagram Logout Diagram aktifitas di bawah ini menggambarkan bagaimana user melakukan proses logout. Dalam aktivitas ini user memilih menu signout untuk dapat keluar dari sistem, kemudian sistem akan menampilkan halaman login kembali.
Gambar 4.16 Activity Diagram Logout
4.2.2.3 Sequance Diagram Sequence diagram menjelaskan secara detail urutan proses yang dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case, digambarkan pada sequence diagram berikut ini: 1.
Sequance Diagram Login Diagram sekuensial yang terlihat pada gambar di bawah ini menceritakan
urutan kerja user dalam untuk dapat masuk ke dalam sistem. Hal pertama yang harus dilakukan adalah memasukan username dan password. Sistem akan memvalidasi username dan password tersebut. Jika kombinasinya benar, maka
131
sistem akan menampilkan halaman utama. Namun jika salah, sistem akan menampilkan pesan kesalahan dan proses login gagal.
Gambar 4.17 Sequance Diagram Login
2.
Sequance Diagram Manage Data karyawan Sequance Diagram dari use case data karyawan ini adalah proses yang
dilakukan Admin, Staf HRD, supervisor dan Manajer HRD. Dari masing-masing user mempunyai perbedaan hak akses seperti Staf HRD yang mempunyai hak akses untuk input, update, delete dan view data karyawan, jabatan, departemen sedangkan supervisor mempunyai hak akses untuk view dan update data riwayat
132
prestasi karyawan yang didapat dari penilaian dilapangan selama satu bulan serta admin dan manajer HRD mempunyai hak akses untuk view data karyawan. a.
Data Karyawan
Gambar 4.18 Sequance Diagram Manage karyawan
133
b.
Data Jabatan
Gambar 4.19 Sequance Diagram Manage karyawan
c.
Data departemen
Gambar 4.20 Sequance Diagram Manage karyawan
134
3.
Sequance Diagram Kriteria Sequance Diagram dari use case kriteria ini adalah proses yang dilakukan
HRD dalam melakukan proses penginputan kriteria dan bobot penilaian. Kriteria ini digunakan untuk sebagai bahan
acuan dalam memasukan penilaian
berdasarkan standar baku perusahaan.
Gambar 4.21 Sequance Diagram Kriteria
135
4.
Sequance Diagram Bobot nilai prestasi Sequance Diagram dari use case bobot nilai ini adalah proses yang
dilakukan Admin dan Staf HRD dalam melakukan proses penginputan bobot nilai prestasi. Pembobotan ini digunakan untuk membantu pihak Staf HRD (Human Resaurce development) dalam memasukan penilaian prestasi karyawan setelah itu data yang telah diinput langsung diproses perhitungan dengan menggunakan metode MPE secara sistematis.
Gambar 4.22 Sequance Diagram Bobot nilai prestasi
136
5.
Sequance Diagram Bobot Kinerja Sequance Diagram dari use case bobot nilai ini adalah proses yang dilakukan Admin dan supervisor dalam melakukan proses penginputan bobot nilai prestasi. Pembobotan ini digunakan untuk membantu pihak supervisor dalam memasukan penilaian kinerja karyawan setelah itu data yang telah diinput langsung diproses perhitungan dengan menggunakan metode MPE secara sistematis.
Gambar 4.23 Sequance Diagram Bobot nilai kinerja
137
6. Sequance Diagram MPE Sequance Diagram dari use case MPE ini dilakukan oleh Manajer HRD dan admin dan sequeance ini menggambarkan proses Manajer HRD dalam melakukan view hasil perhitungan MPE yang telah dihitung secara sistematis dan user dapat langsung view peringkat karyawan yang mendapatkan nilai tertinggi setelah sudah mengetahui karyawan yang mendapatkan nilai tertinggi, Manajer HRD dapat memutuskan karyawan yang layak mendapatkan promosi kenaikan jabatan.
Gambar 4.24 Sequance Diagram MPE
138
7. Sequance Diagram Laporan Sequance Diagram dari use case laporan ini digunakan oleh Admin, Staf HRD, supervisor dan Manajer HRD untuk melihat laporan berupa data list kriteria penilaian karyawan, grafik dan beserta nilai akumulasi MPE dari masing-masing karyawan sehingga user dapat mengetahui karyawan yang layak mendapatkan promosi kenaikan jabatan dan Manajer HRD dapat merasa terbantu dalam hal memutuskan karyawan yang layak mendapatkan promosi kenaikan jabatan selain itu user dapat melakukan cetak laporan berupa PDF yang digunakan untuk pendokumentasian.
Gambar 4.25 Sequance Diagram Laporan
139
8. Sequance Diagram Manage User Sequance Diagram dari use case data user ini digunaka oleh Admin untuk memberikan hak akses untuk user serta data user ini berguna untuk memberikan keterangan aktif/tidak aktif pada pemegang hak akses.
Gambar 4.26 Sequance Diagram Manage user
140
4.2.3 Desain Database 4.2.3.1 Tahapan untuk menyusun Class Diagram 1.
Potensial Obyek Untuk tahapan awalan dalam menbuat sebuah database maka
diperlukan sebuah rancangan untuk membangun sebuah database. Sebagai acuan pembuatan database digunakan sebuah class diagram. Untuk membuat class diagram, langkah awal yang dilakukan adalah mengidentifikasi potensial obyek. Tabel 4.19 Daftar potensial Obyek Admin
Bobot
Staf HRD
Pendidikan
supervisor
Disiplin
Manajer HRD Karyawan
Komunikatif Tanggung jawab
Nama jabatan
Penalaran
Nama
Dorongan prestasi
Alamat
Prestasi kerja
Pendidikan
Nilai MPE
Ms Jabatan
Username
No telp
Password
Tanggal lahir
Status
Riwayat prestasi
Jabatan yang dipromosikan
Waktu periode
Departemen
Kriteria
Nama departemen
Nama kriteria
141
2. Menentukan Analisis Potensial Obyek Tidak semua kandidat (kata benda) menggambarkan obyek bisnis yang didalam lingkup domain masalah. Dengan menganalisis tiap kandidat, maka dapat ditentukan apakah kandidat tersebut harus dipertahankan atau dihapus, dari daftar potential obyek tersebut, maka dilakukan analisis untuk memilih obyek. Tabel 4.20 Analisis Potensial Obyek No
Potensial obyek
Reason
1
Admin
Aktor pada sistem
2
Staf HRD
Aktor pada sistem
3
supervisor
Aktor pada sistem
4
Manajer HRD
Aktor pada sistem
5
Karyawan
Data karyawan
6
Nama
X
Attribute
7
Alamat
X
Attribute
8
Pendidikan
X
Attribute
9
Ms Jabatan
Data jabatan
10
No telp
X
Attribute
142
11
Tanggal lahir
X
Attribute
12
Riwayat prestasi
X
Attribute
13
Waktu periode
X
Attribute
14
Jabatan promosi
X
Attribute
15
Bobot
Data Bobot MPE
16
Pendidikan
X
Attribute
17
Kedisiplinan
X
Attribute
18
Tanggung jawab
X
Attribute
19
Penalaran
X
Attribute
20
Komunikatif
X
Attribute
21
Dorongan prestasi
X
Attribute
22
Prestasi kerja
X
Attribute
23
Nilai MPE
Data nilai MPE
24
Username
X
Attribute
25
Password
X
Attribute
26
Status
X
Attribute
143
Departemen Nama departemen
Data Departemen Attribute
Kriteria
Data kriteria
Nama kriteria
Attribute
Bobot kriteria
Attribute
Keterangan : = YA X = Tidak Setelah daftar potensial obyek diseleksi dan dianalisis, maka didapat obyek yang diusulkan untuk sistem pendukung keputusan untuk promosi kenaikan jabatan. Tabel 4.21 Propose obyek
Propose Obyek Admin
Karyawan
Staf HRD
Nilai bobot
Supervisor
Nilai MPE
Manajer HRD
MS_Jabatan
Departemen
Kriteria
Karena objek tersebut lebih dari satu, maka objek-objek tersebut dapat dikatakan class, karena merupakan dasar dari pembuatan class diagram. Dari
144
daftar class diatas, struktur class sistem yang diajukan dapat digambarkan dengan class diagram berikut :
Gambar 4.25 Class Diagram
145
a. Mapping Database
Gambar 4.26 Mapping database
146
4.2.3.3 Matriks CRUD Basis Data Berikut adalah matriks Create, Read, Update, Delete (CRUD) basis data sistem pendukung keputusan penilaian kinerja karyawan sebagai promosi kenaikan jabatan Pada BPRS Harta Insan Karimah. Tabel 4.19 Matriks CRUD Basis Data Location Staf HRD
Supervisor
Manajer HRD
Admin
id_user
R
R
R
R
Username
R
R
R
CRD
Password
RU
RU
RU
RD
Jabatan
R
R
R
RUD
Status
R
R
R
RUD
Id
R
R
R
R
Kdkaryawan
R
R
R
R
Entity – Attribute User
Karyawan
147
Nama
CRUD
R
R
R
Alamat
CRUD
R
R
R
Pendidikan
CRUD
R
R
R
Jabatan
CRUD
R
R
R
Tgllahir
CRUD
R
R
R
R
CRUD
-
-
Waktuperiode
CRUD
R
R
R
Jabatan_promosi
CRUD
R
R
R
Riwayatprestasi
Bobot Id
R
R
R
R
Kdkaryawan
R
R
R
R
Pendidikan
CRU
R
RD
R
Disiplin
CRU
R
RD
R
Komunikatif
R
CRU
RD
R
Penalaran
R
CRU
RD
R
Tanggungjawab
R
CRU
RD
R
148
Doronganprestasi
R
CRU
RD
R
Prestasi
R
CRU
RD
R
Id
R
R
R
R
Kdkaryawan
R
R
R
R
Pendidikan
R
R
RD
R
Disiplin
R
R
RD
R
Komunikatif
R
R
RD
R
Tanggungjawab
R
R
RD
R
Doronganprestasi
R
R
RD
R
Prestasi
R
R
RD
R
R
R
R
R
CRUD
R
R
R
R
R
R
R
CRUD
R
R
R
MPE
Ms_jabatan Id Nama_jabatan Departemen Id Nama_departemen
149
Kriteria Id_kriteria
R
R
R
R
Nama_kriteria
CRUD
R
-
-
Bobot_kriteria
CRUD
R
-
-
Keterangan: C = create, R = read, U = update, D = delete
4.2.3.3 Perancangan Database 1. Nama Tabel
: Tabel User
Primary Key
: Id
Foreign Key
:-
Fungsi Tabel
: Digunakan untuk masuk kedalam sistem Tabel 4.20 Tabel Database Admin
Nama Field PK
Type
Id_user
INT (11)
Keterangan Id user auto_increment
Varchar (20)
Username
Username yang untuk masuk dalam sistem
Varchar (10)
Password
Password yang untuk masuk dalam sistem
150
Nama
Varchar (30)
Nama admin
Jabatan
Varchar (11)
Jabatan admin
Status
Varchar (8)
Status aktif admin
2. Nama Tabel
: Tabel Bobot
Primary Key
: Id_Bobot
Foreign Key
: KdKaryawan
Fungsi Tabel
: Digunakan untuk memasukan bobot nilai untuk karyawan Tabel 4.21 Tabel Database Bobot
Nama Field
Type
Keterangan
PK
Id
INT (11)
Id bobot auto_increment
FK
Kdkaryawan
Varchar (6)
Kode yang dimiliki masing-masing karyawan agar mudah mengaksesnya dalam sistem
Pendidikan
Int (1)
Pendidikan yang dimiliki
151
karyawan
Disiplin
Int (1)
Tingkat kedisiplinan yang dipunyai karyawan
Komunikatif
Int (1)
Gaya komunikatif yang dimiliki karyawan
Penalaran
Int (1)
Sifat penalaran yang dimiliki karyawan
Tanggungjawab
Int (1)
Rasa tanggung jawab yang dimiliki karyawan untuk kepentingan kelompok dan perusahaan
Doronganprestasi
Int (1)
Dorongan prestasi yang dimiliki karyawan.
Prestasi
Int (1)
Prestasi yang telah dilakukan oleh karyawan selama 1 bulan dengan ditambahkan nilai-nilai sebelumya.
152
3. Nama Tabel
: Tabel Karyawan
Primary Key : Kd_Karyawan Foreign Key
: Id_user
Fungsi Tabel
: Digunakan untuk memasukan data karyawan.
Tabel 4.22 Tabel Database Karyawan (sumber:penulis)
Nama Field Id
Type INT (11)
Keterangan Id karyawan auto_increment
PK
Kdkaryawan
Varchar
Kode yang dimiliki masing-
(6)
masing karyawan agar mudah mengaksesnya dalam sistem
FK
Id_jabatan
Int (3)
Kode jabatan
Nama
Varchar
Nama dari karyawan yang
(30)
dicalonkan
Varchar
Alamat karyawan yang
(50)
dicalonkan
Alamat
153
Varchar
Pendidikan yang dimiliki
(5)
karyawan
Varchar
Nama jabatan yang sedang
(15)
dijalankan karyawan
Tgllahir
Date
Tanggal lahir karyawan
Riwayatprestasi
Varchar
Laporan prestasi yang
(300)
digunakan sebagai tolak
Pendidikan
Jabatan
ukur memasukan nilai dalam bobot kinerja
Awalperiode
Year (4)
Awal karyawan masuk dan bekerja dalam perusahaan tersebut.
Jabatan_promosi
FK
Id_User
Varchar
Jabatan yang dipromosikan
(50)
oleh perusahaan
Int(11)
User yang mempunyai hak akses.
154
4. Nama Tabel
: Tabel MPE
Primary Key : Id_MPE Foreign Key : KdKaryawan, dan Id_user Fungsi Tabel
: Digunakan untuk menghitung bobot yang telah dimasukan sehingga menghasilkan hasil MPE Tabel 4.23 Tabel Database MPE
Nama Field
Type
Keterangan
PK
Id_MPE
INT (11)
Id MPE auto_increment
FK
Kdkaryawan
Varchar (6)
Kode yang dimiliki masing-masing karyawan agar mudah mengaksesnya dalam sistem
Int (11)
Pendidikan
Pendidikan yang dimiliki karyawan
Int (11)
Disiplin
Tingkat kedisiplinan yang dipunyai karyawan
Int (11)
Prestasi
Prestasi yang telah dilakukan oleh karyawan selama 1 bulan dengan ditambahkan nilai-nilai
155
sebelumya. Gaya komunikatif yang Komunikatif
Int (11)
Penalaran
Int (11)
dimiliki karyawan
Sifat penalaran yang dimiliki karyawan
Int (11)
Tanggungjawab
Rasa tanggung jawab yang dimiliki karyawan untuk kepentingan kelompok dan perusahaan
Int (11)
Dprestasi
Dorongan prestasi yang dimiliki karyawan.
FK
Int(11)
Id_User
User yang mempunyai hak akses.
5. Nama Tabel
: Tabel ms_jabatan
Primary Key : Id_jabatan Foreign Key : kd_karyawan, id_departemen Tabel 4.24 Tabel Database ms_jabatan
Nama Field PK
Type
Id_jabatan
Int (3)
Keterangan Id_jabatan
156
Nama_jabatan
Varchar (255)
Nama dari jabatan yang terdapat di BPRS HIK
FK
Kd_Karyawan
Varchar (6)
Kode karyawan
FK
Id_departemen
Int (3)
Kode departemen
6. Nama Tabel
: Tabel Departemen
Primary Key : Id_departemen Foreign Key : kd_karyawan dan id_jabatan Tabel 4.25 Tabel Database departemen
Nama Field PK
Type
Id_departemen
Int (3)
Id_departemen
Nama_departamen Varchar (255)
Nama depertemen
FK
Kd_karyawan
Varchar (6)
Kode karyawan
FK
Id_jabatan
Int (3)
Kode jabatan
Keterangan
157
7. Nama Tabel
: Tabel Kriteria
Primary Key : Id_kriteria Foreign Key : id_bobot dan id_user
Tabel 4.26 Tabel Database kriteria
Nama field PK
Fk
Type
Keterangan
Id_kriteria
Int (3)
Kode kriteria
Nama_kriteria
Varchar (10)
Nama kriteria
Bobot_nilai
Int (3)
Score bobot
Id_user
Int (11)
Kode user
4.2.4 Desain Interface 4.2.4.1 Grafik User Interface (GUI) Untuk memudahkan dalam pembangunan sistem informasi pendukung keputusan, terhadap satu tahap yang harus dilakukan yaitu membuat tampilan rancangan antarmuka bagi setiap pengguna. Berikut ini rancangan antar muka Sistem Penunjang Keputusan Promosi Kenaikan Jabatan.
158
1. Rancangan Login Rancangan ini digunakan user untuk masuk kedalam sistem.
SPK Penilaian Kinerja Karyawan
Gambar 4.26 Rancangan Login
2. Rancangan Staf HRD Rancangan ini merupakan halaman utama sistem Staf HRD.
Gambar 4.27 Rancangan Staf HRD
3. Rancangan Manage Karyawan Rancangan ini digunakan Staf HRD untuk mengelola data karyawan terdiri dari : a.
Rancangan Input Karyawan Rancangan ini digunakan Staf HRD untuk memasukan data karyawan yang
159
dicalonkan untuk mendapatkan promosi kenaikan jabatan.
Gambar 4.28 Rancangan Input Karyawan
b.
Rancangan Data Karyawan Rancangan ini digunakan Staf HRD untuk melihat data karyawan secara
keseluruhan, mengupdate data karyawan dan delete data karyawan
Gambar 4.29 Rancangan Data Karyawan
4.
Rancangan Bobot Nilai Prestasi Rancangan bobot nilai prestasi digunakan oleh Staf HRD untuk memasukan
bobot nilai prestasi karyawan yang terdiri dari pendidikan dan kedisipilinan.
160
Kriteria penialaian prestasi
No Kriteria keterangan score bobot
Untuk melakukan penilaian silahkan klik disini
Gambar 4.30 Rancangan Kriteria Bobot nilai prestasi
Gambar 4.31 Rancangan Kriteria Bobot nilai prestasi
5.
Rancangan Bobot Update Rancangan ini digunakan oleh Staf HRD untuk mengupdate bobot nilai
prestasi karyawan.
161
Gambar 4.31 Rancangan Bobot upadate
6.
Rancangan Supervisor Rancangan ini merupakan halaman utama supervisor
Gambar 4.32 Rancangan Halaman utama supervisor
7.
Rancangan Karyawan Rancangan ini digunakan supervisor untuk melihat karyawan yang
dicalonkan secara keseluruhan dan dapat mengupdate data karyawan tetapi
162
mempunyai batasan hak akses yaitu hanya dapat menginput riwayat prestasi.
Gambar 4.33 Rancangan Karyawan
8.
Rancangan Bobot Nilai Kinerja Rancangan ini digunakan supervisor untuk menginput penilaian kinerja
karyawan selama satu bulan yang terdiri dari pendidikan, disiplin, prestasi, komunikatif, penalaran, tanggung jawab, dorongan prestasi.
163
Kriteria penilaian kinerja No kriteria keterangan score bobot
Untuk melakukan penilaian silahkan klik disini
Gambar 4.34 Rancangan keterangan Bobot Kinerja
Gambar 4.35 Rancangan Bobot Kinerja
164
9.
Rancangan Manager HRD
Rancangan ini merupakan halaman utama sistem Manager HRD.
MPE
Gambar 4.36 Rancangan Halaman Utama Manager HRD
10. Rancangan Karyawan Rancanan ini digunakan Manajer HRD untuk melihat data karyawan yang dicalonkan secara keseluruhan.
MPE
Gambar 4.37 Rancangan Karyawan
165
11. Rancangan MPE Rancangan ini digunakan Manajer HRD untuk melihat akumulasi penilaian dari masing-masing karyawan dan akumulasi ini digunakan untuk membantu Manajer HRD dalam mengambil keputusan.
MPE
Gambar 4.38 Rancangan MPE
12. Rancangan Admin Ini merupakan halaman utama admin yang mempunyai hak akses untuk view data karyawan, data MPE, laporan dan mempunyai hak akses manage User.
Gambar 4.39 Rancangan Admin
166
13. Manage User Rancangan ini digunakan admin untuk mengelola data user yang terdiri dari: a.
Insert user Rancangan ini digunakan admin untuk menginput data user yang mendapatkan hak akses.
Gambar 4.40 Rancangan Insert user
b. Data User Rancangan ini digunakan admin untuk melihat user secara keseluruhan dan dapat mengupdate status user aktif/tidak aktif.
Gambar 4.41 Rancangan Data user
167
14. Rancangan Laporan Rancangan ini digunakan Manajer HRD, Staf HRD, Supervisor dan Admin untuk melihat laporan dari hasil penilaian karyawan selama satu bulan berupa grafik, data list karyawan dan akumulasi MPE serta dapat melihat karyawan mana yang layak mendapatkan promosi kenaikan jabatan. Nilai MPE Nama Karyawan
Gambar 4.41 Rancangan Laporan
4.3
Pelaksanaan (Implementation) Pada fase ini terbagi menjadi 2 tahap yaitu penulisan script atau pembuatan
program dan pengujian sistem penunjang keputusan promosi kenaikan jabatan. 4.3.1 Coding Program Bahasa pemerograman yang digunakan dalam pengaplikasiaa coding program pada Sistem Pendukung Keputusan promosi kenaikan jabatan adalah bahasa pemerograman PHP dan Sedangkan database yang digunakan adalah MYSQL.
168
4.3.2 Testing Program (Black Box) Pengujian yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan black box testing. Metode black box testing melakukan pengujian tanpa melihat source code program dan dijalankan oleh tester atau user untuk mengamati program apakah telah menerima input, memproses, dan pengujian ini dapat diketahui apakah sistem dapat memberikan keluaran seperti yang diharapkan atau tidak. Hasil dari pengujian dapat dilihat pada tabel dibawah ini: 1.
Staf HRD Tabel 4.24 Hasil Pengujian Aplikasi (Staf HRD)
No 1.
Rancangan Proses Membuka
Hasil Yang Diharapkan
halaman Masuk
halaman
localhost/adeirma/ha
pada
aplikasi
rta insan karimah.
pendukung
Hasil
login OK sistem
keputusan
Keterangan Dapat
dilihat
gambar
loggin
pada di
lampiran 5
kinerja karyawan 2.
Masukan
username Masuk kedalam menu OK
dan password Staf
utama
Staf
supervisor, HRD,
supervisor
HRD dan admin
Manager HRD dan Admin
HRD,
Dapat
dilihat
pada
gambar menu utama di
manager lampiran 5
169
3.
Klik menu manage Masuk kedalam menu OK
Dapat
karyawan dan pilih input karyawan
gambar
“input
karyawan dilampiran 5
karyawan”
dilihat
pada
menu
input
pada staf HRD
4.
Klik menu manage Masuk kedalam menu
Dapat
dilihat
pada
karyawan dan pilih karyawan dan user dapat
gambar menu karyawan
“karyawan” pada staf melihat daftar karyawan
dilampiran 5
yang dicalonkan
HRD 5.
OK
Klik
menu
bobot Masuk kedalam menu OK
Dapat
dilihat
pada
nilai prestasi pada penilaian karyawan yang
gambar
menu
bobot
staf HRD
diisikan oleh staf HRD
nilai
prestasi
yang
lampiran 5
terdiri
dari
di
pendidikan dan disiplin 6.
7.
Klik
menu
bobot Masuk kedalam menu
Dapat
dilihat
pada
update nilai prestasi update bobot karyawan
gambar
menu
bobot
pada staf HRD
yang diupadate oleh staf
update nilai prestasi di
HRD dan data berubah.
lampiran 5
Klik menu laporan
Masuk kedalam menu
OK
Dapat
dilihat
pada
laporan dan menampilkan
gambar menu laporan
laporan berupa garfik
di lampiran 5
OK
170
yang secara terurut dan menampilkan hasil perhitungan MPE dari masing-masing karyawan beserta akumulasi nilai MPE . Hasil laporan dapat di print out pada format PDF 8.
Klik menu sign out
Dapat
keluar
dari OK
program
Dapat
dilihat
gambar
sign
pada out
di
lampiran 5 2.
Supervisor Tabel 4.25 Hasil Pengujian Aplikasi (supervisor)
no Rancangan Proses 1. Membuka
Hasil Yang Diharapkan
halaman Masuk
halaman
localhost/adeirma/harta
pada
aplikasi
insan karimah.
pendukung
login OK sistem
keputusan
kinerja karyawan
Hasil
Keterangan Dapat
dilihat
gambar lampiran 5
loggin
pada di
171
2. Masukan username dan Masuk kedalam menu OK password
staf
HRD,
utama
staf
supervisor, supervisor,
manager
HRD,
Dapat
dilihat
pada
gambar menu utama di
manager lampiran 5
HRD dan admin
HRD dan admin 3. Klik
menu
karyawan
manage Masuk kedalam menu
dan
OK
pilih karyawan dan user dapat
“karyawan”
Dapat
dilihat
pada
gambar menu karyawan
melihat daftar karyawan
dilampiran 5
yang dicalonkan 4. Klik menu aksi gambar Masuk kedalam menu (: ) untuk menginput karyawan
dan
OK
user
riwayat prestasi yang mempunyai hak akses dilakukan
Dapat
dilihat
pada
gambar mnu karyawan dilampiran 5
karyawan untuk menginput riwayat
selama 1 bulan dengan prestasi yang didapatkan ditambahkan nilai-nilai selama penilaian 1 bulan sebelumya.
dengan
ditambahkan
nilai-nilai sebelumya. 5. Klik
menu
bobot
Masuk kedalam menu OK
Dapat
dilihat
pada
nilai kinerja pada
penilaian karyawan yang
gambar
menu
bobot
supervisor
diisikan oleh supervisor
nilai kinerja di lampiran
yang terdiri dari prestasi,
5
penalaran,
tanggung
172
jawab, komunikatif dan kecakaran, dan dorongan
6. Klik
menu
bobot
Masuk kedalam menu nilai
OK
kinerja
Dapat
dilihat
pada
gambar
menu
bobot
kinerja
nilai
nilai kinerja pada
bobot
supervisor
karyawan yang diupadate
nilai
oleh supervisor dan data
prestasi di lampiran 5
berubah. 7. Klik menu laporan
Masuk kedalam menu
Dapat
dilihat
pada
laporan dan menampilkan
gambar menu laporan
laporan berupa garfik
di lampiran 5
yang secara terurut dan menampilkan hasil perhitungan MPE dari masing-masing karyawan beserta akumulasi nilai MPE . Hasil laporan dapat di print out pada format PDF
OK
173
8. Klik menu sign out
Dapat
keluar
dari OK
program
Dapat
dilihat
gambar
sign
pada out
di
lampiran 5 3.
Manager HRD Tabel 4.26 Hasil Pengujian Aplikasi (Manager HRD)
No
Rancangan Proses
Hasil Yang Diharapkan
Hasil
1. Membuka halaman Masuk halaman login pada OK
Keterangan Dapat
dilihat
localhost/adeirma/h aplikasi sistem pendukung
gambar
arta insan karimah.
lampiran 5
keputusan kinerja karyawan
2. Masukan username Masuk dan password staf
kedalam
menu OK
utama staf HRD, supervisor
Dapat
loggin
dilihat
pada di
pada
gambar menu utama di
manager HRD dan admin HRD,
supervisor,
lampiran 5
Manager HRD dan admin 3. Klik menu manage Masuk
kedalam
OK
Dapat
dilihat
pada
karyawan dan pilih karyawan dan user dapat
gambar menu karyawan
“karyawan”
dilampiran 5
melihat
daftar
yang dicalonkan
menu
karyawan
174
4. Klik menu laporan
Masuk kedalam menu
OK
Dapat
dilihat
pada
laporan dan menampilkan
gambar menu Laporan
laporan berupa garfik yang
dilampiran 5
secara terurut dan menampilkan hasil perhitungan MPE dari masing-masing karyawan beserta akumulasi nilai MPE . Hasil laporan dapat di print out pada format PDF 5. Pilih
menu
Masuk kedalam menu
MPE dan klik
MPE
dan
tanda( ) ceklis
mengahapus
OK
dapat
Dapat
dilihat
pada
gambar menu MPE di
data
lampiran 5
penilain MPE karyawan
9. Klik menu sign out
Dapat keluar dari program
OK
Dapat
dilihat
gambar
sign
lampiran 5
pada out
di
175
4. Admin Tabel 4.27 Hasil Pengujian Aplikasi (admin)
No 1.
Rancangan Proses Membuka
Hasil Yang Diharapkan
halaman Masuk
halaman
localhost/adeirma/ha
pada
aplikasi
rta insan karimah.
pendukung
Hasil
login OK sistem
keputusan
Keterangan Dapat
dilihat
gambar
loggin
pada di
lampiran 5
kinerja karyawan 2.
Masukan
username Masuk kedalam menu OK
dan password admin
utama admin
Dapat
dilihat
pada
gambar menu utama di lampiran 5
3.
Klik
Manage Masuk kedalam menu
Karyawan
karyawan yang berfungsi untuk
view
data
kedalam
MPE
karyawan 4.
Klik MPE
Masuk
yang berfungsi view data penilaian MPE 5.
Klik Manage user
Masuk kedalam menu OK
Dapat
user yang berfungsi input
gambar menu manage
dan update statu user
User di lampiran 5
active/inactive
dilihat
pada
176
6.
Klik menu laporan
Masuk kedalam menu
OK
Dapat
dilihat
pada
laporan dan menampilkan
gambar menu laporan
laporan berupa garfik
di lampiran 5
yang secara terurut dan menampilkan hasil perhitungan MPE dari masing-masing karyawan beserta akumulasi nilai MPE . Hasil laporan dapat di print out pada format PDF 7.
Klik menu sign out
Dapat
keluar
program
dari OK
Dapat
dilihat
gambar
sign
lampiran 5
pada out
di
Universitas Islam Negeri SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Simpulan Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka
dapat disimpulkan bahwa: 1.
Sistem penunjang keputusan dengan analisis MPE (Metode Perbandingan Eksponensial) bertujuan untuk mendapatkan karyawan yang layak mendapatkan promosi kenaikan jabatan, sistem penilaian terdiri dari 7 (tujuh) diantaranya pendidikan, prestasi kerja, disiplin, komunikatif, kerjasama, penalaran, dorongan berprestasi dan tanggung jawab penilaian sendiri dilakukan oleh staf HRD dan supervisor sedangkan manager HRD hanya sebagai penanggung jawab dalam proses pengambilan keputusan.
2.
Hasil dari penelitian ini berupa grafik dan akumulasi penialaian MPE yang memperlihatkan urutan peringkat dari masing-masing karyawan yang di kandidatkan.
177
178
5.2
Saran Berdasarkan kesimpulan dan analisis yang telah dikemukakan, maka
diajukan beberapa saran untuk penelitian berikutnya, yaitu: 1.
Aplikasi ini hanya mencakup sedikit jenis data karyawan yang dipakai, akan lebih baik bila aplikasi ini mencakup seluruh jenis data karyawan yang ada pada BPRS Harta Insan Karimah Cileduk.
2.
Aplikasi ini belum adanya even history user untuk melihat aktivitas pengguna, akan lebih baik kedepannya aplikasi ini memiliki even history user.
Universitas Islam Negeri SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Daftar Pustaka
Budiyanto,Eko. 2013. Sistem Informasi Manajemen Sumberdaya Manusia, cetakan pertama, Yogyakarta : Graha Ilmu. Dodit Suprianto. 2008. Buku Pintar Pemrograman PHP. OASE Media. Bandung Hasibuan. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan ke 7 edisi revisi, Jakarta: Sinar Grafika Offset Jogiyanto HM. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi. Kendal & Kendal. 2010.Analisis dan Perancangan Sistem, Edisi ke-5, Jilid 1, Jakarta : PT.Indeks. Ma’arif MS dan Tanjung, H. 2003 Teknik-Teknik Kuantitatif Untuk Manajemen , Jakarta: Grasindo Marimin. 2005. Teknik dan Aplikasi Pengambilan keputusan dengan Kriteria majemuk, cetakan kedua, Jakarta : Grasindo Jakarta. Munawar. 2009. Pemodelan Visual dengan UML. Yogyakarta: Graha Ilmu. Munawar. 2005. Pemodelan Visual dengan UML. Yogyakarta: Graha Ilmu Mulyanto,agus. 2009 .Sistem Informasi, cetakan ke satu, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Nugroho, Bunafit. 2004. Aplikasi Pemrograman Web Dinamis dengan PHP dan MySQL, Yogyakarta: Gava Media. Peranginangin, Kasiman. 2006. Aplikasi WEB dengan PHP dan MySQL, Yogyakarta: Andi. Rangkuti, Haris. Metode Pengambilan keputusan secara efektif pada kriteria majemuk dengan metode Bayes, MPE, CPI, dan AHP. Yogyakarta : Universitas Atmajaya. 2010 179
180
Shalahudin. 2011. Rekayasa Perangkat Lunak, Bandung. Sholiq 2006, Pemodelan sistem Informasi berorientasi objek dengan UML. Yogyakarta: Graha Ilmu. Supranto 2005, Teori Dan Pemrograman Grafika Komputer, Yogykarta: Gava Media Whitten JL, Bentley LD, Dittman KC.2004.Metode Desain Dan Analisis Sistem edisi 6.(Terjemah System Analysis Dan Design Method). Penerjamah:Tim penerjemah Andi, editor.Yogyakarta:Andi. www.bprshik.com/bprs-harta-insan-karimah
Universitas Islam Negeri SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
LAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN PENELITIAN
LAMPIRAN 2 Surat Kesediaaan Dosen Pembimbing
LAMPIRAN 3 Wawancara Awal Riset
LAMPIRAN 3 Wawancara Awal Riset
LAMPIRAN 4 Black box testing
1. Halaman Login
Ini merupakan gambar tampilan awalan utama login Apabila username dan passwordnya benar maka langsung masuk pada menu halaman utama user
Tampilan apabila memasukan username dan passwordnya salah
2. Halaman Staf HRD Ini merupakan halaman utama staf HRD
2. Halaman Input Karyawan (Staf HRD)
3.
Halaman Manage Karyawan Ini merupakan halaman input karyawan
Ini merupakan tampilan alert apabila ada kesalahan dalam penulisan
4. 5. 6. Halaman Bobot Nilai Prestasi (Staf HRD)
Ini merupakan contoh penulisan yang salah
4.
Tampilan menu karyawan Menu ini berfungsi untuk menampilkan daftar karyawan yang telah diinput dan menu ini dapat digunakan untuk update dan delete data karyawan
5. 7. Halaman Bobot Update (Staf HRD)
8. Halaman Utama Koordinator
5.
Tampilan menu bobot prestasi
6.
Tampilan Utama Koordinator
9. Halama Karyawan
10. Halaman MPE
7.
Tampilan input karyawan (Riwayat prestasi) Ini merupakan tampilan awal saat ingin memasukan riwayat prestasi
8. Tampilan Menu Bobot Kinerja
9. Tampilan Utama Menu Manager HRD
10. Tampilan Menu Manage Karyawan
11. Tampilan Menu MPE
12. Tampilan Manage User Insert User
Data User Menampilkan user yang memgang hak akses dalam pemakaian aplikasi penilaian kinerja karyawan
\\\
Tampilan pada saat merubah status dari active menjadi inactive
LAMPIRAN 5 BUKU PETUNJUK MANUAL
PENGGUNAAN APLIKASI “Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusaban Penilaian Kinerja Karyawan Sebagai Promosi Kenaiakan Jabatan Dengan Menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial”
I. PERANGKAT LUNAK Untuk menggunakan sistem ini diperlukan perangkat lunak (software) dalam menjalankannya diantaranya : 1.
2.
Server : a.
Sistem Operasi Windows 2007
b.
Webserver software : Wampp
c.
Language software : PHP
d.
Database software : MySQL
Client : a.
Microsoft 7 ultimate service pack 1
b.
Browser google chrome
II. PERANGKAT KERAS Untuk dapat menjalankan program ini, tidak hanya dengan memenuhi perangkat lunak saja, tetapi dibutuhkan perangkat keras untuk komputer. Spesifikasi minimum yang dianjurkan adalah sebagai berikut : 1.
Server : a.
Processor : Intel core 2 Duo processor T6600 (2.2 GHz, 800Mhz FSB)
b.
Memory : minimal 954 MB
c.
Harddisk : minimal 1 GB
d.
Perangkat pendukung akses internet
2.
Client : a.
Processor : Setara dengan pentium IV atau ke atas
b.
Memory : Minimal 256 MB atau lebih
c.
Harddisk : minimal 1 GB
d.
Perangkat pendukung akses internet
III. INSTALASI/SETUP APLIKASI A. Instalasi Perangkat Lunak Untuk dapat menjalankan aplikasi ini, ada beberapa perangkat lunak yang diperlukan yaitu : 1. Taruh paket wampp di folder C 2. Sent to Wampp ke dekstop 3. Simpanlah
program
aplikasi
pada
direktori
C:\Wampp\www. 4. Simpanlah database pada direktori C:\Wampp\mysql\data. 5. Kemudian aktifkan Wampp pada komputer anda, yaitu
bukalah Wampp dan klik YES seperti pada gambar berikut :
6. Selanjutnya aplikasi dapat dijalankan pada web browser
dengan alamat : http://localhost/ade irma/dashboard.php untuk membuka halaman utama Manajer HRD, Koordinator dan Staf HRD
IV. APLIKASI/PROGRAM Tahap selanjutnya adalah masuk ke dalam aplikasi melalui http://localhost/ade irma/dashboard.php maka aplikasi dapat digunakan sesuai kebutuhan. Aplikasi ini menggunakan 3 pengguna yaitu Manajer HRD, Koordinator dan Staf HRD. Masing-masing pengguna harus menggunakan username dan password sebagai berikut : Posisi Jabatan
Username
Password
Staf HDR
Nur
1234
Supervisor
Ade
Qwerty
Manajer HRD
Irma
1234
Admin
Admin
1234
Keterangan : 1. Username dan password dapat di non-aktivkan oleh manajer HRD apabila yang mempunyai akun tersebut tidak menjabat lagi. 2. Password dapat dirubah oleh usernya sendiri. 3. Username dan password dapat di input kembali oleh manajer HRD.
3. Halaman Login
Ini merupakan gambar tampilan awalan utama login Apabila username dan passwordnya benar maka langsung masuk pada menu halaman utama user
4. Halaman Staf HRD Ini merupakan halaman utama staf HRD
11. Halaman Manage Karyawan Ini merupakan halaman input karyawan staf HRD.
6.
Tampilan menu karyawan Menu ini berfungsi untuk menampilkan daftar karyawan yang telah diinput dan menu ini dapat digunakan untuk update dan delete data karyawan
7. 12. Halaman Bobot Update (Staf HRD)
13. Tampilan menu bobot prestasi
14. Tampilan Utama Koordinator
13. Halama Karyawan
14. Halaman MPE
15. Tampilan input karyawan (Riwayat prestasi)
Ini merupakan tampilan awal saat ingin memasukan riwayat prestasi
16. Tampilan Menu Bobot Kinerja
17. Tampilan Utama Menu Manager HRD
18. Tampilan Menu Manage Karyawan
19. Tampilan Menu MPE
20. Tampilan Manage User Insert User
Data User Menampilkan user yang memang hak akses dalam pemakaian aplikasi penilaian kinerja karyawan
\\\
Tampilan pada saat merubah status dari active menjadi inactive