PEMANFAATAN OBJEK WISATA GREEN AREA WATER SPRINGMANGKUBUMISEBAGAI MODEL PELESTARIAN BUKIT SEPULUH RIBU(The Ten Thousand Hills of Tasikmalaya) KOTA TASIKMALAYA Wangi Pangestuยน(๐ฉ๐๐ง๐ ๐๐ฌ๐ญ๐ฎ๐ฐ๐๐ง๐ ๐ข@๐ ๐ฆ๐๐ข๐ฅ.๐๐จ๐ฆ) Dr. Siti Fadjaradjani, Dra., M.T.ยฒ(๐ฌ๐๐๐๐ฃ๐๐ซ๐๐ฃ๐๐ง๐ข๐๐๐๐@๐ฒ๐๐ก๐จ๐จ.๐๐จ๐ฆ) Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya ABSTRAK WANGI PANGESTU. 2015. PEMANFAATAN OBJEK WISATA GREEN AREA WATER SPRING MANGKUBUMI SEBAGAI MODEL PELESTARIAN BUKIT SEPULUH RIBU(The Ten Thousand Hills of Tasikmalaya) KOTA TASIKMALAYA. Program Studi Pendidikan GeografiFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Perkembangan pembangunan dan pertambahan penduduk, saat ini mengalami puncaknya. Sehingga menyebabkan penggunaan lahan yang semakin bertambah. karena adanya penggunaan lahan tersebut, dilakukan perusakan lingkungan antara lain dengan merusak bukit dan hutan. Perusakan tersebut menyebabkan kurang seimbang nya antara manusia dan tumbuhan. Peran penting dan fungsi bukit sangatlah besar terhadap kehidupan manusia. Mulai dari fungsi geologi, estetika, hidrologi, ekologis, pendidikan, dan pariwisata.Kota Tasikmalaya merupakan kota sepuluh ribu bukit(The Ten Thousand Hills of Tasikmalaya). Namun karena adanya perkembangan manusia yang begitu pesat, bukit-bukit di Kota Tasikmalaya sudah punah karena dieksploitasi. Di Tasikmalaya ada salah satu bukit yang masih dijaga kelestarian nya. Bukit tersebut merupakan suatu objek wisata yang menjadi model pelestarian bukit sepuluh ribu Kota Tasikmalaya. Yaitu Green Area Water Spring.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, dengan metode ini diketahui bagaimana pengolahan data hasil dari kata-kata tertulis maupun lisan berdasarkan observasi lapangan, wawancara dan kuesioner pada responden di lokasi penelitian. Adapun sampel yang diambil adalah : 25 pengunjung, 6 pengelola, 20 pedagang dan 10 masyarakat sekitar Green Area Water Spring. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, kuesioner, studi dokumentasi dan studi literatur. Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung, pengelola, pedagang dan masyarakat sekitar lokasi penelitian.Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa objek wisata Green Area WaterSpring mempunyai karakteristik diantaranya adanya hutan lindung yang terdapat tanaman langka, adanya mata air pegunungan, dan menjadikan satu-satunya objek wisata yang menjadi model pelestarian bukit sepuluh ribu Kota Tasikmalaya (The Ten Thousand Hills of Tasikmalaya) dan dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar dan masyarakat luar wilayah Kelurahan Mangkubumi sebagai sarana untuk mengais rezeki dan pelestarian lingkungan hidup.Green Area Water Spring merupakan objek wisata alam dan air yang satu-satunya menjadi area model pelestarian bukit sepuluh ribu Kota Tasikmalaya(The TenThousand Hills of Tasikmalaya) karena mempunyai fungsi bukit sepuluh ribu
diantaranya hidrologis, ekologis, pariwisata dan pendidikan. Kata Kunci : Pelestarian, Bukit Sepuluh Ribu Kota Tasikmalaya, Green Area Water Spring
Siti Fadjarajani dan Wangi Pangestu, Pemanfaatan Objek Wisata Green Area Water Spring ยนMahasiswa Progam Studi Pendidikan Geografi, FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya ยฒ Dosen Progam Studi Pendidikan Geografi, FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya
1
ABSTRACT
WANGI PANGESTU. 2015. THE UTILIZATION OF TOURISM OBJECT MANGKUBUMI GREEN AREA WATER SPRING AS A MODEL CONSERVATION OF THE TEN THOUSAND HILLS OF TASIKMALAYA CITY.A course of study Geography the Faculty of Education Teaching and Education Science Siliwangi University Tasikmalaya. The development and the growing of population, at present experiencing its peak .So as to cause of land use which are increasing. Because of the use of the land, done environmental degradation among others is destructive of a hill and forests. Destruction has led to his uneven between man and plants .An important role and function of human life is very high on a hill .Starting from the function of geology, aesthetic, hydrology, ecological, education and tourism. Tasikmalaya city town is ten thousand hills. But because of the development of human beings which is so rapid the hills in the city of Tasikmalaya already extinct because exploited. In Tasikmalaya, there is one of the hill that sustainability still guarded. The hill is a tourist attraction which became preservation hill model ten thousand Tasikmalaya city. That is Green Area Water Spring. Research method used in this research is descriptive quantitative, with this method known how data processing result of words written or oral based on observation field, interviews and questionnaires on respondents in research locations. Sampling is 25 visitors, 6 owners, 20 traders and 10 communities. Engineering data collection is done by means of observation, interview, questionnaire,study documentation and a literature review .The population in this research was visitors, management, traders and the surrounding community research sites. Based on the analysis shows that Green Area Water Spring tourism objects have characteristic of them the existence of a protected forest that was found rare plants, the springs, tourism objects and making the only become a model of the conservation of a ten thousand Hills in Tasikmalaya city. And used by people in an urban villages and anMangkubumi community as a means for environmental conservation and received profit. Is the object of natural attraction and water that the only model become of the area conservation ten thousand hills Tasikmalaya city ( The Ten Thousand Hills of Tasikmalaya ) because has the function of a ten thousand hills, exactly: hydrological, of them ecological, tourism and education. Keyword: Conservation, Ten Thousand Hills of Tasikmalaya, Green Area Water Spring
Siti Fadjarajani dan Wangi Pangestu, Pemanfaatan Objek Wisata Green Area Water Spring
2
PENDAHULUAN Perkembangan manusia terjadi begitu pesatnya. Perkembangan ini erat kaitannya dengan peradaban manusia. Menyebabkan penggunaan lahan untuk bermukim dan pembangunan pun semakin meningkat.Keberhasilan pembangunan tidak hanya diukur dari besarnya pertumbuhan ekonomi dan tercapainya pemerataan tetapi juga kelestarian lingkungan di mana pembangunan itu berlangsung. Jika lingkungan rusak maka sumber-sumber untuk pembangunan itu sendiri akan semakin menipis dan langka. Lingkungan sebagai tempat hidup akan terasa sesak dan tidak nyaman. Dengan demikian maka kerusakan lingkungan akan mengancam tidak saja terhadap keberlanjutan pembangunan itu sendiri tetapi juga akan mengancam eksistensi kehidupan manusia. Seperti hal nya di Kota Tasikmalaya. Kota ini mempunyai berbagai macam potensi dari segi pariwisata, ekonomi, budaya dan yang lainnya. Berbagai julukan pun disematkan pada kota ini. Mulai dari kota santri hingga dijuluki kota sepuluh ribu bukit atau dalam bahasa Sunda โGunung Sarewuโ dan dalam istilah geologis nya โThe Ten Thousand Hills Of Tasikmalayaโ. Terjadinya perkembangan pembangunan lingkungan ini menyebar ke seluruh wilayah Kota Tasikmalaya. Bukit-bukit yang dulunya ada berjejer kini telah punah dan tinggal namanya saja. Eksistensi bukit sepuluh ribu pun semakin tenggelam. Tasikmalaya pun sudah tidak pantas mendapat julukan kota bukit sepuluh ribu. Kota Tasikmalaya mempunyai salah satu bukit yang terjaga kelestariannya yaitu salah satu bukit yang berada di Mangkubumi, Kota Tasikmalaya. Keberadaan bukit ini berjalan bersamaan dengan objek wisata Green Area Water Spring. Area ini bisa dijadikan sebagai percontohan pelestarian bukit-bukit yang ada di Tasikmalaya. Karena di objek wisata Green Area Water Spring ini terdapat objek wisata dan keberadaan hutan lindung yang masih mempunyai pepohonan langka dan tidak ditemukan di daerah mana pun. Peran penting dan partisipasi dalam pelestarian lingkungan ini, bukan hanya diperuntukan untuk pengelola objek wisata Green Area Water Spring saja. Masyarakat
Siti Fadjarajani dan Wangi Pangestu, Pemanfaatan Objek Wisata Green Area Water Spring
3
sekitar pun harus mempunyai andil besar dalam menjaga kelestariannya. Karena lingkungan hidup sepenuhnya adalah tanggung jawab kita bersama. Dari uraian di atas, masalah yang akan diteliti adalah karakteristik Green Area Water Spring Mangkubumi sehingga bisa dijadikan sebagai kawasan model pelestarian bukit sepuluh ribu Kota Tasikmalaya dan bentuk pemanfaatan objek wisata Green Area Water Spring Mangkubumi oleh masyarakat sehingga bisa dijadikan sebagai kawasan model pelestarian bukit sepuluh ribu Kota Tasikmalaya TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian adalah : 1) untuk mengetahui karakteristik objek wisata Green Area Water Spring Mangkubumi yang mempunyai keunikan hingga bisa dibedakan dengan objek wisata lain di Kota Tasikmalaya dan dijadikan sebagai kawasan model pelestarian bukit sepuluh ribu Kota Tasikmalaya. 2) untuk mengetahui bagaimana bentuk pemanfaatan objek wisata Green Area Water Spring Mangkubumi oleh masyarakat sehingga bisa dijadikan sebagai kawasan model pelestarian bukit sepuluh ribu Kota Tasikmalaya. METODE PENELITIAN Dalam setiap proses penelitian harus diperlukan suatu metode agar hasilnya benarbenarsecara objektif dengan menggambar keadaan yang senenarnya terjadi di lapangan, menurut Nasution (1987:40) metode penelitian adalah rencana tentang cara mengumpulkan data dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis dan serasi dengan tujuan penelitian. Penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan cara untuk memperoleh ilmu pengetahuan atau masalah yang dihadapi dan dilakukan secara berhati-hati dan sistematis, dan data-data yang dikumpulkan berupa rangkaian atau kumpulan angka-angka. Dalam penelitian kuantitatif, yang disoroti adalah hubungan antar variabel penelitian dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. PEMBAHASAN Kelurahan Mangkubumi merupakan satu dari 8 (delapan) Kelurahan yang berada di wilayah Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya dan terletak tepat di jantung/pusat Kecamatan Mangkubumi. Jarak ke pusat kota Tasikmalaya sekitar 6 Km Siti Fadjarajani dan Wangi Pangestu, Pemanfaatan Objek Wisata Green Area Water Spring
4
dengan waktu tempuh menggunakan kendaraan bermotor sekitar 10 menit serta jarak menuju ibukota Provinsi sekitar 120 km. Wilayahnya memanjang dilalui jalan provinsi yang menghubungkan Kota Tasikmalaya dengan Kabupaten Tasikmalaya dan Garut.Keberadaan jalur tersebut setidaknya memberikan dampak positif bagi perkembangan wilayah maupun dinamika kehidupan masyarakat sekitarnya. Baik itu dari segi, sosial, ekonomi, budaya dan yang lainnya. Luas wilayahnya adalah 335 Ha. Secara administrasi terbagi menjadi 16 Rukun Warga dan 72 Rukun Tetangga. 1.
Green Area Water Spring Green Area Water Spring merupakan suatu objek wisata alam dan air
yangmenghadirkan berbagai macam wahana permainan, wisata alam dan wahana air.Luas keseluruhannya adalah 10 Ha, sedangkan luas untuk hutan dan taman rekreasi adalah 7 Ha. Terletak di Kelurahan Mangkubumi, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya. Jarak dari pusat kota ke area ini adalah 6 Km atau 10 menit. Apabila dari dari arah Singaparna, jaraknya adalah 15 km. Awal mulanya dibangun pada tahun1975 hingga 1977 lalu selesai pada Desember 1977. Objek wisata ini mempunyai ciri khas yang menonjol yaitu mempunyai hutan lindung dan aliran mata air alami untuk mengaliri kolam renang. Selain itu, objek wisata ini menjadi model pelestarian bukit sepuluh Kota Tasikmalaya. Tentunya hal ini tidak terdapat di objek wisata manapun. Maka dari itu, selain peran penting pengelola, juga ada peran penting dari masyarakat sekitarnya. Peran penting dalam menjaga kelestarian lingkungan menjadi suatu kewajiban kita selaku manusia. Apabila alam kita jaga, keselarasan pun akan terjadi sehingga manusia dan alam berjalan saling beriringan dan berinteraksi bahkan saling simbiosis mutualisme. a. Karakteristik Green Area Water Spring 1) Terdapat Hutan Lindung yang Memiliki Berbagai Macam Tanaman Langka. Hutan merupakan paru-paru dunia karena oksigen dihasilkan dari respirasi pepohon di dalamnya. Hutan merupakan tempat untuk tumbuhnya berbagai macam flora dan fauna. Di dalam hutan terdapat berbagai jenis spesies baik yang langka
maupun
tidak.
Tanaman-tanaman
langka
biasanya
terdapat
di
suatukawasan yaitu hutan lindung.. Fungsinya adalah untuk melindungi spesies Siti Fadjarajani dan Wangi Pangestu, Pemanfaatan Objek Wisata Green Area Water Spring
5
tanaman tersebut agar tidak terancam kepunahan. Hutan lindung ini mempunyai berbagai macam tanaman langka, sebanyak 18 pohon diantaranya sudah termasuk langka. Nama pohon tersebut diantaranya adalah: Kedoya, Cemara Polynesia, Ganitri, Kipadali dan Teureup. Tabel 1 Nama Tanaman Langka di Green Area Water Spring No. Nama Tanaman Nama Ilmiah Tanaman Kedoya (Dysoxylum gaudichaudianum) 1. (Casuaria equsetifola RB)
3.
Cemara Polynesia/ Cemara Laut Ganitri
4.
Kipadali
(Rachermachera gigantea)
5.
Pingku
(Disoxylum densiflorum)
6.
Manglid
(Michelia velotina)
7.
Mara
(Macaranga tanarius)
8.
Filicium/kerai Payung
(Filicium dicipiens)
9.
Katapang
(Terminalia katapa)
10.
Kiteja
(Machlus rimosa BL)
11.
Saputangan
(Maniltoa grandiflora)
12.
Angsana
(Pterocarpus indicu)
13.
Kidamar
(Agathis dammara)
14.
Benda/teureup
(Actocarpus elasticus )
15.
Rengas
(Gluta renghas L)
17.
Meranti
(Shorea Sp.)
18.
Kayu Afrika
(Maesopsis eminii. Engl.)
2.
(Eleocorpus ganitrus)
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
Siti Fadjarajani dan Wangi Pangestu, Pemanfaatan Objek Wisata Green Area Water Spring
6
2) Adanya Aliran Mata Air Pegunungan dari Resapan Air yang Bersumber dari Bukit yang Dimanfaatkan untuk Objek Wisata Bukit yang terdapat banyak pepohonan pasti mengahasilkan sumber air tanah hasil dari resapan air hujan yang menyerap ke dalam akar pepohonan. Air yang dihasilkan dari bukit tersebut biasanya masih sangat alami dan kesegarannya tinggi. Mata air pegunungan tersebut berasal dari gunung Panyarang. Keunikan dari mata air ini adalah tidak pernah surut meskipun sedang musim kemarau. Konon pada zaman dulu, air ini sangat mujarab untuk mengobati penyakit kulit.Penulis mencoba mengirimkan sampel mata air yang bersumber dari bak penampungan ke kolam-kolam kecil untuk diteliti di Laboratorium
Kesehatan
Daerah.
Diketahui
kandungan
kimia
dan
bakteriologisnya adalah :
No.
1 1
2
No. 1 1. 2. 3. 4. 5.
Tabel 2 Hasil Pemeriksaan Bakteriologis Air Parameter Satuan Kadar Hasil Maksimum Pemeriksaan yang diperboleh kan 2 3 4 5 Jumlah per 50 93 MIKROBIOLOGI Coliform total 100 mL 6.5-8.5 6.82 KIMIA Ph Sumber : Laboratorium Kesehatan Daerah, 2015 Tabel 2 Hasil Pemeriksaan Kimia Air Kadar maksimum Parameter Satuan yang Hasil Diperbolehkan Pemeriksaan 2 3 4 5 A.FISIKA Bau Tidak berbau Tidak berbau Total Padatan mg/L Maks 1500 95 Terlarut(TDS) Kekeruhan NTU 25 1.2 Suhu ยฐC Suhu udara ยฑ3 26.5 Warna TCU 50 <0.1
Siti Fadjarajani dan Wangi Pangestu, Pemanfaatan Objek Wisata Green Area Water Spring
7
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
B. KIMIA Besi (Fe) mg/l Maks 1.0 Mangan mg/l Maks 0.5 Kesadahan mg/l Maks 500 (CaCO3) Klorida(Cl) mg/l Maks 600 pH 6.5-9.0 Krom heksavalen mg/l 0.05 Nitrat, (sebagai mg/l 10 NO3) Nitrit (sebagai mg/l 1 NO2) Kadmium (Cd) mg/l 0.005 Flourida mg/l 1.5 Sumber : Laboratorium Kesehatan Daerah, 2015
0.47 0.05 114 6 6.82 0.02 2.30 0.17 <0.001 0.17
3) Wisata Air (kolam renang, Kolam Pemancingan dan Wahana sepeda air) Bagi Pengunjung. Wisata air di area saja ada banyak jenisnya. Diantaranya kolam renang, sepeda air dan pemancingan. Pemancingan pula hanya untuk pengunjung hotel saja. Untuk sepeda air, peminatnya memang tidak terlalu banyak. Untuk kolam itu sendiri ada 6 jenis kolam renang. Untuk dewasa, anak-anak dan balita. kolam renang untuk balita kedalamannya hanya 30 cm. untuk anak-ank dari dari 50100 cm sedangkan untuk dewasa 150-300cm. Untuk standar keamananan, pengelola menyediakan ban sebagai pelampung. Selain itu, ada juga life guard yang senantiasa memantau aktivitas pengunjung disana agar terhindar dari kecelakaan. Selain itu ada perosotan (slyder) yang terdapat di tengah-tengah kolam renang. 4) Wahana Permainan Anak (outbound, flying fox dan Taman Bermain Untuk Anak-Anak) Sebagai komplek objek wisata tersedia berbagai macam wahana, diantaranya wahana air juga, di area ini terdapat wahana permainan anak dan taman bermain anak-anak. Berbagai wahana permainan contohnya outbond, flying fox dan taman bermain anak-anak. taman bermain anak ini layaknya seperti taman bermain pada umumnya, ada ayunan, patung hewan, Siti Fadjarajani dan Wangi Pangestu, Pemanfaatan Objek Wisata Green Area Water Spring
8
perosotan.Dalam kegiatan outbound, tidak lengkap rasanya bila tidak ada permainan flying fox. Flying fox ini harus membutuhkan instruktur dalam penggunaannya. Peralatan yang digunakan adalah tali pengikat (carmantel), sling baja, katrol (pulley) , dan helm. Lalu, sang anak meluncur dari sebuah titik yaitu sebuah pohon ke titik lainnya. 5) Sebagai Objek Wisata yangDijadikanModel Pelestarian Bukit Sepuluh Ribu(The Ten Thousand Hills of Tasikmalaya) Kota Tasikmalaya Objek wisata ini memang memiliki keunikan tersendiri karena menggabungkan unsur alamiah, kepariwisataan, pendidikan, permainan, serta unsur kelestarian lingkungan hidup. Semuanya jadi satu dan tersusun secara kompleks hingga menghasilkan keselarasan alam dan manusia di dalamnya. Bukti bahwa kawasan ini menjadi area percontohan pelestarian bukit sepuluh ribu Kota Tasikmalaya adalah: a) Menurut Ahman Sya, (2004:48) dalam bukunya yang berjudul Bukit Sepuluh Ribu
Tasikmalaya,
menyatakan
bahwa
satu-satunya
yang berusaha
memelihara keberadaan bagian dari bukit sepuluh ribu adalah pengelola kolam renang di Mangkubumi. Dari sudut pandang ekologi, bukit sepuluh ribu memiliki peran sebagai daerah hijau dan terbuka untuk memelihara kenyamananan dan keseimbangan lingkungan, sehingga terjadi timbal balik antara manusia dan lingkungannya secara ideal (Ahman Sya, 2004:22). Dari poin tersebut, dapat kita simpulkan bahwa peran sebagai daerah hijau dan terbuka dapat dibuktikan dengan adanya hutan lindung di Green Area Water Spring. Fungsi nya adalah untuk menyeimbangkan kehidupan antara alam dan manusia. b) Dari segi hidrologi, keberadaan bukit sepuluh ribu berfungsi sebagai daerah resapan air yang mampu memelihara stabilitas sumber dan kedalaman air tanah. Hal ini dibuktikan dengan adanya mata air alami dari Gunung Panyarang c) Fungsi pendidikan dan pariwisata. Dari segi pariwisata, agar bisa menikmati keindahan alamnya beserta wahana air dan permainan didalamnya.
Siti Fadjarajani dan Wangi Pangestu, Pemanfaatan Objek Wisata Green Area Water Spring
9
Sedangkan dari pendidikan, bisa diperoleh ilmu yang bermanfaat dan pengalaman bagi anak karena mengikuti outbound. b. Bentuk Pemanfaatan Objek Wisata Green Area Water Spring Mangkubumi, oleh Masyarakat Sehingga Bisa Dijadikan Sebagai Kawasan Model Pelestarian Bukit Sepuluh Kota Tasikmalaya. Dalam pembentukan suatu objek wisata, peran masyarakat sekitar tentu sangat penting dalam pengembangan objek wisata tersebut. Baik masyarakat dan pengelola ada interaksi yang menghasilkan simbiosis mutualisme bagi keduanya. Tidak ada pihak yang dirugikan dalam interaksi ini. Masyarakat dan kebudayaannya mengalami perubahan yang diakibatkan oleh keberadaan pariwisata di suatu kawasan. Baik itu dari struktur mata pencaharian masyarakat atau dampak sehari-hari yang berpengaruh pada kinerja masyarakat. 1) Membuka Lapangan Pekerjaan Lapangan pekerjaan merupakan sarana untuk mengembangkan suatu kemampuan seseorang tentang skill yang dimilikinya. Dengan mempunyai lapangan pekerjaan, seseorang mendapatkan reward berupa uang.Penyerapan tenaga kerja ini tidak hanya dari wilayah kelurahan Mangkubumi saja, namun juga banyak dari luar wilayah Mangkubumi. Tentunya dalam hal ini kedua komponen saling menguntungkan satu sama lain. 2) Meningkatkan Pendapatan Pedagang dan Kualitas Hidup Pedagang Menurut hasil wawancara dengan pedagang, dengan adanya pemanfaatan di area ini, menyebabkan pendapatan mereka naik. Pada hari-hari biasa, pendapatannya memang tidak seberapa, namun bila hari Jumโat, Minggu dan hari libur maka pendapatan mereka akan naik. Karena pada hari Jumโat kebanyakan pengunjung adalah para mahasiswa yang sedang berlatih renang. Peningkatan pengunjung pada hari-hari tersebut berimbas pada kenaikan pendapatan para pedagang. 3) Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup Aktivitas menjaga kelestarian lingkungan hidup memang bukan tugas seorang pengelola objek wisata saja. Namun tugas kita semua sebagai umat manusia agar senantiasa alam bersahabat dengan kita. Menjaga kelestarian lingkungan hidup dilakukan oleh masyarakat sekitar. Dalam satu tahun kegiatan tersebut biasanya Siti Fadjarajani dan Wangi Pangestu, Pemanfaatan Objek Wisata Green Area Water Spring 10
dilakukan oleh para pemuda di sekitar Green Area Water Spring. Kegiatannya antara lain adalah dengan penanaman kembali pohon-pohon, pembersihan, lalu ada juga pengolahan pupuk dari dari sampah-sampah SIMPULAN DAN SARAN Simpulan: 1. Karakteristik Green Area Water Spring Mangkubumi, sehingga dijadikan sebagai kawasan model pelestarian bukit sepuluh ribu Kota Tasikmalaya adalah: a) Terdapat hutan lindung yang memiliki berbagai macam tanaman langka. Tanaman langka ini hanya ada di kawasan ini saja, terdapat sekitar 18 tanaman langka beserta karakteristik dan fungsinya bagi kehidupan sehari-hari. b) Adanya aliran mata air pegunungan dari resapan air yang bersumber dari bukit untuk keperluan objek wisata. Mata air tersebut merupakan mata air yang bersumber dari gunung Panyarang. c) Wisata air (kolam renang, kolam pemancingan dan wahana sepeda air) bagi para pengunjung. Wisata air yang berupa 6 kolam renang yang terdiri dari kolam balita, anak-anak dan dewasa. Kolam pemacingan dan wahana sepeda air ada dalam satu tempat. d) Wahana permainan anak seperti outbound, flying fox dan taman bermain untuk anak-anak. Wahana permaianan anak ini berupa kegiatan bermaindan belajar untuk anak-anak. jadi anak pun mendapat pengalaman yang berupa permaianan yang menarik serta edukasinya juga tersampaikan. Selain itu ada taman bermain untuk anak-anak, berupa ayunan, patung hewan-hewan dan perosotan. e) Sebagai sebagaikawasan model pelestarian bukit sepuluh ribu Kota Tasikmalaya. 2. Bentuk pemanfaatan objek wisata Green Area Water Spring Mangkubumi Kota Tasikmalaya oleh masyarakat adalah: a) Membuka lapangan pekerjaan. Lapangan pekerjaan ini terbuka bagi penduduk di wilayah Kelurahan Mangkubumi, selain itu dalam lingkup Kecamatan Mangkubumi hingga luar wilayah Mangkubumi. Jadi, denganadanya objekwisata ini, membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sehingga bagi pihak pengelola dan masyarakat saling menguntungkan.
Siti Fadjarajani dan Wangi Pangestu, Pemanfaatan Objek Wisata Green Area Water Spring 11
b) Meningkatkan pendapatan pedagang dan kualitas hidup pedagang. Jadi dengan adanya objek wisata ini, para pedagang merasa pendapatannya bertambah dan kualitas hidupnya lebih baik karena berimbas pada kehidupan sehari-harinya terpenuhi. c) Menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dengan adanya kerjasama antar masyarakat dan pengelola maka terjadilah interaksi yang menguntungkan satu sama lain. Saran-Saran 1. Karena area ini merupakan satu-satunya di Kota tasikmalaya yang masih terjaga kelestariannya, pengelola harus mempertahankan pelestarian lingkungan hidup dan alamnya secara berkelanjutan. 2. Wahana permainan harus lebih bervariasi lagi dan harus berinovasi lagi agar pengunjung tidak bosan. 3. Bagi masyarakat sekitar, pelestarian lingkungan hidup harus menjadi sebuah kewajiban agar berguna untuk anak dan cucu di masa depan. Karena kelestarian tempat tersebut bukan hanya dilakukan oleh pengelola saja. 4. Bagi pengelola, pembuatan kerajinan tangan sebaiknya dipatenkan menjadi produk asli hasil dari limbah di Green Area Water Spring agar pengunjung disana mempunyai cinderamata yang khas dan unik sehungga tidak ditenui di tempat manapun. 5. Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan meneliti khusus tentang kerajinan yang dihasilkan dari limbah plastik beserta produk yang dihasilkan dari limbah plastik nya. DAFTAR PUSTAKA Ahman Sya. 2004. Bukit Sepuluh Ribu Tasikmalaya. Tasikmalaya: CV. Gadjah Poleng Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Tasikmalaya. (2015). Pemerikaan Bakteriologis dan Kimia Air Mata Air Gunung Panyarang. Tidak diterbitkan Nasution .1987. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Bandung:Jemmars
Siti Fadjarajani dan Wangi Pangestu, Pemanfaatan Objek Wisata Green Area Water Spring 12
Siti Fadjarajani dan Wangi Pangestu, Pemanfaatan Objek Wisata Green Area Water Spring 13