Artikel Tesis Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGEMBANGAN TES KETRAMPILAN GERAK DASAR UNTUK ANAK USIA 9-10 TAHUN (KELAS III-IV SD) PADA SISWA SDN WONOREJO KECAMATAN KUNJANG KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016
TESIS
Oleh: Umayanah NPM: 14.0.06.01.0038
PROGRAM STUDI KEGURUAN OLAHRAGA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016 Umayanah | 14.0.06.01.0038 Program Studi Keguruan Olahraga-Program Pasca Sarjana
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Tesis Universitas Nusantara PGRI Kediri
Umayanah | 14.0.06.01.0038 Program Studi Keguruan Olahraga-Program Pasca Sarjana
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Tesis Universitas Nusantara PGRI Kediri
Umayanah | 14.0.06.01.0038 Program Studi Keguruan Olahraga-Program Pasca Sarjana
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Tesis Universitas Nusantara PGRI Kediri PENGEMBANGAN TES KETRAMPILAN GERAK DASAR UNTUK ANAK USIA 910 TAHUN (KELAS III-IV SD) PADA SISWA SDN WONOREJO KECAMATAN KUNJANG KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Umayanah NPM: 14.0.06.01.0038 Program Studi keguruan Olahraga
[email protected] Prof. Dr. H. Sugiono, M.M1 dan Dr. Suryanto, M.Si2 Program Pasca Sarjana UN PGRI Kediri, 2016 ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi penguasaan keterampilan gerak dasar yang dimiliki pada masa anak-anak dan remaja merupakan potensi yang memberikan kontribusi penting dalam aktivitas olahraga, permainan dan aktivitas fisik lainnya, serta dapat meningkatkan perkembangan pola hidup aktif. Tujuan penelitian: (1) Menentukan item-item tes yang dapat digunakan sebagai item tes untuk mengukur keterampilan gerak dasar pada anak usia 9 - 10 tahun (kelas III-IV SD). (2) Menguji tingkat validitas dan reliabilitas item-item tes keterampilan gerak dasar. (3) Menyusun norma tes keterampilan gerak dasar sebagai alat ukur keterampilan gerak dasar pada anak usia 9-10 tahun (kelas III-IV SD). Metode: Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, yang fokus pada pengembangan produk berupa tes keterampilan gerak dasar siswa. Tes dilakukan pada siswa kelas 3 dan 4 SD di SDN Wonorejo Kediri. Tes diujikan dalam tiga tahapan yakni tahap kelompok kecil 27 siswa, kemudian tahapan kelompok sedang 77 siswa dan tahapan kelompok besar 234 siswa. Analisis data menggunakan descriptive kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada ujicoba kelompok kecil diperoleh hasil dengan rata-rata nilai hasil tes 72,6, 74,2, 75,5, dan 73.5. Sedangkan untuk kelompok sedang adalah 73.2, 74,7, 75.8., dan 73.7, sedangkan untuk kelompok besar adalah 74.3, 75.0, 75.8 dan 75.2. Dengan demikian maka pada setiap uji kelompok diperoleh skor dengan kategori rata-rata baik sehingga norma yang dikembangkan dengan skala 1-5 dapat dijadikan sebagai bagian dari hasil pengembangan instrument. Dari hasil pemaparan sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. (1). Ada 16 Item-item tes keterampilan yang dapat digunakan sebagai item tes dalam mengembangkan model tes keterampilan gerak dasar pada anak usia 9 - 10 tahun (kelas III – IV SD). (2) Setiap item tes yang dikembangkan pada tes keterampilan gerak merupakan item tes yang valid dan reliabel khususnya pada validitas isi dan validitas logis serta validitas konstruksi (3). Penentuan norma pada tes keterampilan gerak dasar pada anak usia 9 – 10 tahun (kelas III-IV SD) didasarkan pada 5 kategori yakni, 1-5. Kata Kunci: Tes Keterampilan gerak dasar, anak usia 9-10 tahun.
Umayanah | 14.0.06.01.0038 Program Studi Keguruan Olahraga-Program Pasca Sarjana
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Tesis Universitas Nusantara PGRI Kediri
alat ini secara khusus berfokus pada
I. PENDAHULUAN Keterampilan (fundamental
gerak
dasar
deteksi dini terhadap kekurangan dalam
skill)
dapat
pengembangan sistem penilaian gerak.
gerak
dalam
Alat-alat
movement
membentuk
suatudasar
ini
membantu
untuk
kegiatan jasmani dan aktivitas hidup
mengidentifikasi kesulitan dalam perilaku
sehari-hari.
gerakan anak-anak itu sendiri.
Sehingga
anak-anak
akan
mendapatkan keuntungan dari koordinasi
Cools (2009: 8) menyatakan bahwa
dan pengendalian gerakan yang baik ketika
dalam
terlibat dalam aktivitas fisik, bermain,
keterampilan gerak dasar terdapat
olahraga dan interaksi sosial. Meskipun
(tujuh) alat tes yang sering digunakan
perkembangan motorik adalah proses terus
dalam konteks Eropa dan Internasional.
sepanjang hidup, akan tetapi masa anak-
Akan tetapi diantara tujuh alat tes tersebut
anak merupakan fase awal yang optimal
yang mempunyai aspek berbeda adalah
untuk
mengembangkan
alat tes yang ketujuh yaitu Maastrichtse
keterampilan gerak dasar. “Penguasaan
Motoriek Test (MMT). Alat tes ini baru
keterampilan gerak dasar yang
dimiliki
dikembangkan dan ditambahkan dalam
remaja
penilaian keterampilan gerak dasar. Hal ini
belajar
pada
masa
dan
anak-anak
merupakan
potensi
kontribusi
penting
7
aktivitas
kombinasi
inovatif
olahraga, permainan dan aktivitas fisik
kuantitatif
dan
lainnya,
meningkatkan
pengembangan tes keterampilan gerak,
perkembangan pola hidup aktif” (Booth,
terdapat aspek yang berbeda dari alat
2005: 2).
penilaian ini, termasuk isi dan pencatatan
dalam
dapat
dekade
terakhir
ini
tes,
validitas,
tes
terhadap
alat
Selama
memberikan
penilaian
dikarenakan
serta
yang
dan
melakukan
ini
merupakan
dari
penilaian
kualitatif
pada
reliabilitas,
serta
data
penelitian pengembangan motorik lebih
normatif. Tinjauan ini meliputi tes berikut:
difokuskan pada gangguan motorik anak,
1. Motorictest für Vier- bis Sechjärige
dan telah mengembangkan berbagai alat penilaian gerak. Alat-alat ini biasanya menilai
aspek
kuantitatif
dari
tugas
Kinder (MOT 4-6). 2. Movement Assessment Battery for Children (Movement-ABC).
keterampilan gerakan dan fokus pada
3. Peabody Development Scales (PDMS).
kinerja
4. Körperkoordinationtest für Kinder
keterampilan
anak-anak
yang
mencerminkan hasil gerakan pada tugas
(KTK).
gerak yang dilakukan. Sebagian besar alatUmayanah | 14.0.06.01.0038 Program Studi Keguruan Olahraga-Program Pasca Sarjana
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Tesis Universitas Nusantara PGRI Kediri 5. Test of Gross Motor Development
Halsey dan Lorena dalam Montolalu
(TGMD).
(2005: 4.14) dijelaskan bahwa belajar atau
6. Bruininks-Oseretsky Test of Motor
latihan gerak sangat penting bagi anak-
Proficiency (BOTMP).
anak,
7. Maastrichtse Motoriek Test (MMT). Untuk
memantau
dan
menilai
apabila
mereka dilatih dengan
gerakan-gerakan yang bermanfaat yang sesuai dengan taraf usianya maka organ-
perkembangan keterampilan gerak serta
organ
kinerja pada anak-anak secara individual
berkembang secara sempurna. Melalui
atausecara
diperlukan
latihan gerakan yang bermanfaat, anak
instrumen yang valid, reliabel, praktis dan
diperkenalkan pada berbagai pengalaman
mudah
pelaksanaanya.
hidup yang penuh tantangan dan menjadi
Beurden (2002: 5) menyatakan bahwa
bekal baginya untuk beradaptasi dengan
keterampilan gerak dasar pada anak-anak
lingkunganya. Misalkan anak diajarkan
dapat mendukung pola hidup aktif, namun
menendang,
sedikit
melempar, dengan baik maka anak akan
kelompok,
dalam
diketahui
seberapa
besar
tubuh
akan
berfungsi
meloncat,
dan
memanjat,
penguasaan mereka terhadap keterampilan
memperoleh
gerak
baru dan juga tumbuh rasa bangga
tersebut.
Sekelompok
gerakan
keterampilan-keterampilan
tersebut dinilai pada suatu rangkaian tes
terhadap
keterampilan gerak anak sekolah dasar
berhasil melakukannya dengan baik.
(SD)
yang
terdiri
dari
keterampilan
dirinya
Dalam
sebab
mampu
perkembangan
dan
pribadi
keseimbangan, melempar dan menangkap,
manusia terdapat tiga aspek yaitu afektif
berlari,
serta
(emosi dan perasaan), kognitif (perilaku
Untuk
berfikir) dan motorik (gerak tubuh). Pada
melompat,
melompat kategori terhadap
menendang,
melewati penilaian
rintangan. adalah
gerakan-gerakan
penguasaan
proses
perkembanganya,
aspek-aspek
tersebut
tersebut biasanya dipelajari sebagai unit-
(menguasai semua gerakan, satu gerakan
unit tersendiri, akan tetapi perlu diketahui
yang tidak dikuasai, kurang dari lima
bahwa aspek-aspek tersebut secara konstan
sampai enam komponen keterampilan
berinteraksi satu sama lain. Segala sesuatu
gerakan yang dikuasai).
yang dilakukan pada domain (aspek)
“Anak-anak yang tidak menguasai
motorik dipengaruhi oleh emosi, interaksi,
pola keterampilan gerak dasar tidak akan
dan perkembangan kognisi, serta perilaku
berhasil dan berpartisipasi secara efektif
pada domain afeksi dan kognisi juga
pada kegiatan olahraga selama hidup
dipengaruhi oleh motorik, sehingga dapat
mereka” (Zuvela, 2011: 10). Menurut
disimpulkan bahwa terdapat hubungan
Umayanah | 14.0.06.01.0038 Program Studi Keguruan Olahraga-Program Pasca Sarjana
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Tesis Universitas Nusantara PGRI Kediri timbal balik antara perkembangan motorik
anak maka akan dapat membantu dalam
dengan kognisi (Makmun, 2000: 19). Jika
menentukan apa yang akan diberikan saat
selama ini kemampuan dan perkembangan
pembelajaran,
kognisi dapat diukur dengan mudah,
kegiatan
misalnya dengan tes tertulis. Maka untuk
perkembangan
perkembangan
khususnya
melakukan evaluasi terhadap apa yang
untuk anak usia 9 - 10 tahun (kelas III - IV
telah diberikan. Atas dasar hal tersebut
SD) seharusnya dapat diukur dengan
maka
mudah. Oleh karena itu, agar dapat
mengembangkan
mengetahui
keterampilan
keterampilan gerak dasar untuk anak
gerak dasar anak khususnya anak-anak
sekolah dasar khususnya anak usia 9 - 10
jenjang sekolah dasar diperlukan suatu alat
tahun (kelas III - IV SD), yang dapat
ukur yang valid dan reliabel yang dapat
digunakan oleh para pendidik (guru, orang
digunakan dengan mudah, praktis dan
tua dan orang dewasa) khususnya guru
efisien dalam pelaksanaannya.
pendidikan jasmani dan olahraga pada
motorikanak
penguasaan
Pengetahuan
dan
penguasaan
tingkat
merencanakan
latihan
gerakan
yang
demi
optimal,
peneliti
SD
bentuk
serta
tertarik suatu
(sekolah
untuk
model
tes
dasar)
untuk
keterampilan gerak dasar terkadang sering
mengukur,
memberikan penilaian dan
diabaikan sebab dianggap sebagai bagian
melakukan evaluasi terhadap keterampilan
alami dari kehidupan manusia. Akan tetapi
gerak
perlu diketahui bahwa hal itu penting bagi
pembelajaran pendidikan jasmani
perkembangan fisik, kognisi dan sosial
olahraga di SD bertujuan untuk mengem-
anak. Selain pengalaman dapat mendukung
bangkan keterampilan gerak dasar anak.
kegiatan pembelajaran dan perkembangan
Adapun tes keterampilan gerak yang
keterampilan gerak, dasar-dasar keteram-
dikembangkan mengacu pada model tes
pilan gerak yang
ditanamkan sejak dini
keterampilan gerak untuk anak usia dini
juga penting untuk mendorong pola hidup
yang telah dikembangkan oleh Desertasi
aktif secara fisik, dan perkembangan
(Nanik Indahwati: 2012), pengembangan
keterampilan gerak tersebut juga dapat
tes yang dilakukan dirancang dengan
diketahui dengan alat penilaian.
mengadopsi dan mengadaptasi tes tersebut
dasar
anak,
sebab
proses dan
Mengetahui dan mendalami taha-
dengan menyesuaikan pada karakteristik
pan serta pola perkembangan keterampilan
anak jenjang sekolah dasar, sehingga
gerak
diperlukan
anak
dikarenakan
didik
sangat
penting,
dengan memiliki penge-
tahuan tentang keterampilan gerak dasar
menentukan
jarak,
beban,
variasi gerakan, jumlah rintangan dan pegulangan
Umayanah | 14.0.06.01.0038 Program Studi Keguruan Olahraga-Program Pasca Sarjana
yang
ideal
yang
dapat
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Tesis Universitas Nusantara PGRI Kediri dipergunakan sebagai tolok ukur dalam
III. HASIL DAN KESIMPULAN
penilaian penguasaan keterampilan gerak
Hasil
dasar anak.
Setelah
dilakukan
pengujian
di
lapangan mulai dari uji kelompok kecil sampai kelompok besar dan dilanjutkan
II. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk dalam jenis
dengan revisi oleh praktisi ahli dari setiap
penelitian pengembangan (development
tahapnya maka diperoleh produk yang
research)
berupa
dengan
menggunakan
keterampilan
tes
kemampuan
Penelitian
motorik anak yang berbasis 4 faktor utama,
pengembangan adalah suatu proses yang
dan setiap faktor memiliki 4 item tes
dipakai
dan
sehingga total keseluruhan ada 16 item tes
memvalidasi produk pendidikan, penelitian
yang layak untuk digunakan oleh siswa
ini
dalam mengetahui tingkat keterampilan
pendekatan
kuantitatif.
untuk
mengembangkan
mengikuti
langkah-langkah
secara
siklus. Dalam penelitian ini produk yang
gerak dasar anak.
dihasilkan adalah model tes keterampilan
Dari setiap uji coba yang dilakukan
gerak dasar untuk anak usia 9-10 tahun
mulai tahap kelompok kecil sampai ke
(kelas III-IV SD).
kelompok besar selalu ada perbaikan demi
Populasi target pada penelitian ini
perbaikan sehingga hasil dari uji coba tes
adalah siswa SD di SDN Wonorejo yang
dapat terus berubah hasil yang dinilai oleh
berusia
dalam
para ahli, dan menunjukkan hasil yang
penelitian berjumlah 40 siswa (22 putra
makin meningkat, artinya instrumen yang
dan 18 putri). Teknik pengambilan sampel
dikembangkan ada perubahan yang makin
dalam penelitian ini menggunakan cluster
lebih baik dari uji coba pertama sampai
sampling dan purposive sampling. Data
pada ujicoba yang terakhir dengan jumlah
dalam penelitian ini merupakan data
siswa
kuantitatif. Teknik analisis data dalam
bertambah banyak.
penelitian
9-10
ini
tahun.
Sampel
menggunakan
program SPSS versi 21.
yang
mulai
sedikit
sampai
Dengan demikian maka produk yang
bantuan
dikembangkan dapat dan layak digunakan untuk siswa yang ada di Sekolah Dasar kelas 3 dan 4, dengan demikian maka untuk mengetahui tingkat keterampilan gerak dasar anak dapat melakukan dengan cara menggunakan tes tersebut
yang
dinamakan tes keterampilan gerak dasar Umayanah | 14.0.06.01.0038 Program Studi Keguruan Olahraga-Program Pasca Sarjana
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Tesis Universitas Nusantara PGRI Kediri anak (TKGDA-tes) yang bertujuan untuk
menjadi pondasi untuk pembangunan
mengetahui tingkat keterampilan gerak
keterampilan gerak yang lebih komplek
dasar mereka.
seperti prestasi pada cabang olahraga
Setelah diadakan uji coba dari
tertentu.
kelompok kecil sampai dengan kelompok
Menurut
Singer
dan Schmidt
besar maka diadakan uji produk lagi yang
dalam Ma’mun (2000: 76) dijelaskan
berupa
bahwa“pada
keterampilan
tes
kemampuan
dasarnya
keterampilan
motorik anak yang berbasis 4 faktor utama,
mengacu secara spesifik pada tugas
dan setiap faktor memiliki 4 item tes
tertentu yang dicapai dengan adanya
sehingga total keseluruhan ada 16 item tes
latihan serta pengalaman, sedangkan
yang layak untuk digunakan oleh 15
kemampuan
sampel
dan
individu yang diwariskan dan relatif
reliabelitas, dari hasil uji coba item tes
tetap yang mendasari serta mendukung
yang sudah dilakukan secara validitas isi,
terbentuknya keterampilan.
untuk
mencari
validitas
validitas logis dan validitas konstruksi dapat
dipertanggungjawabkan
diartikan
sebagai
ciri
Dengan tes tersebut mendukung
dalam
terbentuk keterampilan baru yang bisa
rangka untuk dijadikan tes oleh guru ke
terus diasah dengan cara latihan yang
siswa
tingkat
dibimbing oleh guru PJOK atau pelatih
keterampilan gerak siswa di Sekolah Dasar
jika mengikuti klub, sehingga skill yang
untuk siswa kelas 3 dan 4 tingkat sekolah
dimiliki kian hari kian bertambah bagus
dasar. Ada penentuan norma pada tes
sehingga pada momen yang tepat bisa
keterampilan gerak dasar pada anak usia 9
meraih prestasi yang terbaik.
dalam
mengukur
– 10 tahun (kelas III-IV SD) berdasarkan kategori1-5
Kalau siswa,
1. Item-item tes keterampilan apa saja yang dapat digunakan sebagai item tes dalam mengembangkan model tes keterampilan gerak dasar pada anak usia 9 – 10 tahun ( kelas III – IV SD)?
melihat
maka
dikembangkan
tes
perkembangan yang
memang
sudah
diarahkan
untuk sesuai dan tepat dengan tumbuh kembang
anak,
dan
hal
tersebut
Setiap tes yang dikembangkan
menjadikan tes dapat dilaksanakan dan
oleh Peneliti dalam hal ini adalah guru
menyenangkan karena sesuai dengan
PJOK
dunia anak, khususnya siswa kelas 3
bertujuan
untuk
mengetahui siswa,
dan 4 di tingkat Sekolah Dasar. Dalam
dengan demikian akan diketahui tingkat
Maksum (2011:35) dijelaskan bahwa
keterampilan gerak dasar siswa yang
secara umum perkembangan gerak anak
tingkat
keterampilan
dasar
usia 6-11 tahun meliputi gerak dasar Umayanah | 14.0.06.01.0038 Program Studi Keguruan Olahraga-Program Pasca Sarjana
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Tesis Universitas Nusantara PGRI Kediri umum seperti melompat, melempar dan
memenuhi
berlari. Berbagai macam item tes sudah
reliabelitas, dengan demikian tes yang
menggambarkan
demikian
baik akan menghasilkan informasi atau
sehingga tepat anak bisa melakukan dan
data yang baik pula, begitu pula
mengembangkan keterampilan tersebut
sebaliknya.
kearah
menjadi ajang pengembangan bakat mereka untuk keterampilan olahraga yang lebih komplek.
syarat
validitas
dan
Setyosari (2010: 185) menyatakan “suatu alat ukur dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak
Dari 4 faktor tes dengan berisikan
diukur, artinya instrument itu dapat
16 butir keterampilan tes, maka tes yang
mengungkap data dari variable-variabel
digunakan merupakan tes praktik yang
yang dikaji dengan tepat. Dengan
mengedepankan
keterampilan
instrument yang valid atau sahih akan
dari masing-masing anak yang ada di
memiliki validitas tinggi begitu pula
sekolah dasar. Menurut Maksum (2007:
sebaliknya instrument
1) dijelaskan bahwa tes adalah sebuah
valid berarti memiliki validitas yang
instrumen
dapat
rendah. Berdasarkan hasil pengujian
mendapatkan
validitas data menunjukkan bahwa dari
informasi mengenai individu atau objek,
16 item tes, 13 item dapat dinyatakan
alat tersebut dapat berbentuk sejumlah
valid karena nilai korelasinya diatas
pertanyaan
0,553.
digunakan
berbentuk
faktor
atau
alat
yang
untuk
tertulis tes
atau
juga
bisa
keterampilan
(performance test).
Dalam mengembangkan item tes ketrampilan gerak dibutuhkan suatu instrument atau alat untuk mendapatkan mengenai
individu
atau
objek.Uji validitas data bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kevalidan pertanyaan
dari
kuesioner
yang
diajukan. Suatu alat tes yang baik harus
item
yang
lain
dinyatakan tidak valid karena nilai korelasinya
2. Apakah setiap item tes yang dikembangkan pada tes keterampilan gerak merupakan item tes yang valid dan reliable?
informasi
Sedang
yang kurang
dibawah
0,553.
Pada
komponen satu dari keempat item tes dinyatakan valid, komponen dua dari empat item tes satu dinyatakan tidak valid yaitu lari melompati 4 rintangan karena pada ukuran rintangan tertentu anak merobohkan beberapa rintangan serta waktu tempuh dinyatakan kurang baik. Komponen tiga dari empat item tes, satu dinyatakan tidak valid hal ini disebabkan
karena
pada
tes
menggulirkan beban memutari kerucut anak
Umayanah | 14.0.06.01.0038 Program Studi Keguruan Olahraga-Program Pasca Sarjana
mengalami
kesulitan
dengan
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Tesis Universitas Nusantara PGRI Kediri bentuk beban serta waktu tempuh kurang baik. Komponen empat dari empat item tes, satu dinyatakan tidak valid,
hal
dalam
Nurhasan (2001: 49) Dalam suatu
pelaksanaan ada beberapa rintangan
tes yang dilengkapi dengan norma akan
yang terguling. Meskipun demikian
sangat membantu bagi para pemakai tes
item tes tetap dipertahankan karena
dalam penafsiran hasil tes itu dalam
rata-rata siswa senang melakukan dan
waktu yang cepat. Berdasarkan norma
merasa tertantang dalam melakukanya.
akan
Berdasarkan hasil maka perlu adanya
apakah hasil tes yang dicapai seseorang
revisi
termasuk kategori baik atau kurang,
dari
ini
disebabkan
3. Bagaimana penentu norma pada tes keterampilan gerak dasar sebagai alat ukur keterampilan gerak dasar pada anak usia 9-10 tahun (kelas III-IV SD)?
beberapa
factor
yaitu
dapat
diperoleh
kesimpulan,
menambah item tes dan menambah
sesuai
sampel untuk uji coba, mengatur waktu
dikembangkan. (Riduwan, 2010: 15)
pelaksanaan lebih disiplin dan efisien
Norma Penilaian skala riker interpretasi
waktu serta memperbaiki sarana dan
skor adalah: Baik Sekali = 80% - 100%,
prasarana.
Baik = 61% - 80%, Sedang = 41% -
Reliabilitas instrument menunjukkan pada kemantapan alat ukur yang digunakan. Suatu alat ukur dikatakan memiliki reliabelitas yang baik apabila alat ukur tersebut selalu memberikan hasil yang sama meskipun digunakan berkali-kali baik oleh peneliti
dengan
kategori
yang
60%, Kurang = 21% - 40%, Kurang Sekali = 0% - 20%. Dengan demikian ada
penentuan
norma
pada
tes
ketrampilan gerak dasar pada anak usia 9-10 tahun (kelas III-IV SD) berdasarkan kategori yakni 1-5.
yang
Berdasarkan penjabaran diskusi
sama maupun berbeda. Berdasarkan
maka
table
semua
keterampilan yang fokus pada praktik,
masing-masing
dengan tujuan untuk mengembangkan
variable penelitian memperoleh angka
keterampilan gerak dasar siswa seperti
korelasi di atas 0,6. Dengan demikian
melempar, menangkap, berjalan, berlari,
seluruh variable dalam penelitian ini
melompat
Reliabel.
keterampilan dasar lainnya, Tes tersebut
5.1
instrument
diketahui pada
bahwa
tes
ini
dan
merupakan
berbagai
tes
bentuk
bertujuan untuk mengetahui tingkat keterampilan
gerak
dasar
anak
khususnya siswa SD kelas 3 dan 4. Umayanah | 14.0.06.01.0038 Program Studi Keguruan Olahraga-Program Pasca Sarjana
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Tesis Universitas Nusantara PGRI Kediri (kelas III-IV SD) didasarkan pada 5
SIMPULAN Dari hasil pemaparan pada bab IV
kategori, yakni 1-5.
dan Bab V maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
IV. DAFTAR PUSTAKA
1. Ada 16 Item-item tes keterampilan yang dapat digunakan sebagai item tes dalam mengembangkan model tes keterampilan gerak dasar pada anak usia 9 - 10 tahun (kelas III – IV SD), 2. Tes yang dikembangkan terdiri dari 4 komponen, setiap komponen terdiri dari 4 item tes. Komponen 1: Merangkak, lari kedepan, lari berubah arah, meniti balok titian. Komponen 2: Lari melewati rintangan
Beurden, E. 2002. Phisical Activity in Children and Adolecents, Fundamental Movement Skills – How do Prymary School Children Perform. Journal of Science and Medicine in Sport. Vol5. Booth, M. 1999. Mastery of Fundamental Motor Skills Among New South Wales School Students: Prevalence and Sociodemographic Distribution. Journal of Science and Medicine in Sport. Vol2. Cools.
kerucut, lari melompati rintangan, lari merangkak, melompat 1 kaki. Komponen 3:
menggulirkan
beban
W. 2009. Movement Skills Assesment Of Typicaly Developing Preschool Children: A Review of Seven Movement Skill Assessment Tools. Journal of Sport Science and Medicine. Vol. 8.
mundur, menggulirkan beban memutari kerucut,
memindahkan
beban,
mengangkat beban ke meja. Komponen 4: Menggulirkan bola ke dinding,
menggiring bola melewati
rintangan, melempar menangkap bola tenis
ke
dinding,
memantul
dan
menangkap bola voli ke dinding.
Ma’mun, Saputra, M.Y. 2000. Perkembangan Gerak dan Belajar Gerak. Jakarta: Depdikbud. Dirjendidasmen. Maksum. 2007. Tes dan Pengukuran dalam Olahraga. Surabaya. Unesa. Maksum. 2011. Psikologi Olahraga Teori dan Aplikasi. Surabaya: Unesa University Press.
Jumlah keseluruhan ada 16 item tes
yang
dikembangkan
pada
tes
keterampilan gerak, merupakan item tes yang valid dan reliabel, khususnya pada validitas isi dan validitas logis serta validitas konstruksi. 3. Penentuan norma pada tes keterampilan gerak dasar pada anak usia 9 – 10 tahun
Montolalu. dkk. 2005.Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka. Nurhasan. 2001. Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani: Prinsip-prinsip dan Penerapanya. Riduwan. 2010. Skala Penilaian Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Umayanah | 14.0.06.01.0038 Program Studi Keguruan Olahraga-Program Pasca Sarjana
simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Tesis Universitas Nusantara PGRI Kediri Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta. Prenada Media Group. Zuvela, F. 2011.Polygon-A New Fundamental Movement Skills Test For 8 Year Old Children: Construction And Validation. Journal of Sport Science and Medicine. Vol. 10. 157-163.
Umayanah | 14.0.06.01.0038 Program Studi Keguruan Olahraga-Program Pasca Sarjana
simki.unpkediri.ac.id || 13||