PROGRAM REFORMA AGRARIA DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI (Kasus : Desa Pamagersari, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor)
Oleh : ANDI ALFURQON I34052087
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
Ringkasan ANDI ALFURQON. Program Reforma Agraria dan Kesejahteraan Petani (Kasus: Desa Pamagersari, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor), ENDRIATMO SOETARTO. Sejarah menunjukkan, berbagai permasalahan muncul terkait dengan penguasaan dan pemanfaatan sumber-sumber agraria. Baik sebelum maupun sesudah masa kemerdekaan, masyarakat Indonesia dihadapkan pada berbagai persoalan yang terkait dengan ketidakadilan dalam mendapatkan hak atas penguasaan dan pemanfaatan sumber-sumber agraria. Fakta ketidakadilan agraria seringkali dipicu oleh tidak tepatnya berbagai kebijakan politik pada setiap fase pemerintahan. Kebijakan politik yang tidak memberikan kelayakan akses bagi masyarakat untuk memiliki dan memanfaatkan sumber-sumber agraria. Sebagai dampak dari permasalahan tersebut, setiap tahun penguasaan tanah oleh petani semakin menurun. Jumlah petani gurem baik pemilik maupun penyewa semakin meningkat, begitu juga halnya dengan petani penyakap yang kesemuaannya dapat dikategorikan sebagai masyarakat miskin. Sementara itu, konsentrasi penguasaan sumber-sumber agraria oleh pihak tetentu begitu mencuat dan konflik agraria pun merupakan kenyataan yang sering kali terjadi di Indonesia. Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya perbaikan dalam bidang agraria. Lengsernya Orde Baru merupakan titik tolak perbaikan dan penataan ulang sistem perundang-undangan yang mengatur masalah agraria di Indonesia. Penataan kembali arah kebijakan politik agraria disadari bersama sebagai hal yang sangat penting untuk mewujudkan suatu keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu upaya perbaikan tersebut adalah dengan melaksanakan program reforma agraria sebagai salah satu agenda bangsa seperti yang termuat dalam UUPA 1960. Berbagai upaya perbaikan dalam bidang agraria memiliki suatu muara, yaitu tercapainya keadilan sosial demi kesejahteraan rakyat Indonesia. Saat ini program reforma agraria dan program-program penunjangnya telah/sedang diimplementasikan di beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya adalah di Desa Pamagersari, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Program ini dilaksanakan pada pertengahan tahun 2007. Bentuk program reforma agraria yang dilaksanakan di Desa Pamagersari berupa pembagian sertifikat lahan eks-HGU PT. Perkebunan Jasinga. Sertifikat ini dibagikan kepada 864 warga Pamagersari dengan berbagai ketentuan dan proses yang telah disepakati bersama. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jumlah responden dan informan sebanyak 23 orang, terdiri dari 21 orang termasuk dalam subjek program sertifikasi dan 2 orang tidak termasuk subjek program sertifikasi. Melalui pendekatan kualitatif peneliti berusaha menggambarkan proses pelaksanaan program reforma agraria di Indonesia, khususnya di Desa Pamagersari, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor. Selain itu, peneliti juga akan mengidentifikasi bentuk kegiatan reforma agraria yang diberikan kepada sasaran (petani), menganalisis hambatan-hambatan apa saja yang menghalangi proses peningkatan kapasitas petani melalui program reforma agraria. Berdasarkan data-data yang diperoleh melalui proses pengamatan dan wawancara mendalam, Peneliti berupaya melakukan pengkajian terhadap pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya program reforma agraria terhadap kehidupan subjek yang mendapatkan program. Salah satunya adalah
bagaimana subjek program dapat terdorong untuk berupaya meningkatkan kualitas hidupnya. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa setelah adanya program sertifikasi terbentuklah struktur kepemilikan lahan yang baru di Desa Pamagersari. Struktur agraria yang pada awalnya belum jelas menjadi lebih jelas dengan adanya pemberian sertifikat yang memiliki kekuatan hukum. Program ini mampu mewujudkan terbentuknya struktur kepemilikan lahan yang lebih merata dan adil. Akan tetapi, terdapat fakta yang mengindikasikan adanya ketimpangan dalam pemilikan lahan yang disebabkan karena ada pihak-pihak tertentu yang berupaya mengakumulasi kepemilikan lahan eks-HGU dengan cara membelinya, selain itu ada juga sasaran yang sengaja menjual lahannya dengan alasan kebutuhan ekonomi. Lahan eks-HGU yang diberikan kepada sasaran program di Desa Pamagersari dimanfaatkan dengan cara yang berbeda-beda. Akan tetapi sebagian besar dimanfaatkan sebagai lahan pertanian yang ditanami bermacam-macam tanaman. Program sertifikasi ini sangat membantu para petani yang menggarap lahan eks-HGU. Seluruh sasaran program merasa senang mendapatkan sertifikat, merekapun merasa leluasa menggarap lahannya dan tidak takut akan kehilangan lahannya. Berdasarkan hasil penelitian ini masih sulit dilihat adanya pengaruh yang signifikan bagi peningkatan kesejahteraan petani. Hal ini disebabkan masih singkatnya masa pelaksanaan program karena baru berlangsung selama dua tahun. Selain itu, ada faktor lain yang menyebabkan belum meningkatnya kesejahteraan petani setelah program Reforma Agaria, diantaranya adalah belum adanya pemberian access reform yang memadai untuk sasaran, kurang optimalnya pemanfaatan lahan oleh sasaran (kerena latar belang SDM yang rendah), kurang tepatnya pemilihan sasaran program, serta adanya beberapa penerima manfaat yang telah menjual lahan eks-HGU.
Abstract There are many agrarian’s problems have impeded processes of development in Indonesia. These problems are coused by unfairly agrarian structure. In this condition farmers always stood in subordinate position where they were defeated by capital power. Farmers did not get access to exploit agrarian resources easily, so they felt so hard to gain their prosperity. In other side, agrarian policy in Indonesia has been partial for private interestes only. There were two different condition, it was called as social gap. The solution to solve these problems is by supporting farmers rights to get agrarian access (ownership and utilization). Agrarian reform program is one way to supports farmer’s rights. The main aim of agrarian reform implementation is to create the social justice and people prosperity. One form of agrarian reform program is eksHGU area certification, this program is implemented by giving the land certificate to the farmers who have worked on eks-HGU area before this program. Certification program makes farmers happy, now they feel safe also to work on their land. This psychology condition is one modal to gain their prosperity in the future. Except certificate distribution, farmers need also the supporting program that called by access reform. Access reform needed to supports and helps farmers in exploting their lands. The examples of access reform are, giving production modal, technology, and training. Asset reform (certification) and access reform that gave to farmers can gain farmer’s capacity, this capacity can help them to get their prosperity. Keywords: agrarian problem, farmers, subordinate, agrarian reform, prosperity.
ROGRAM REFORMA AGRARIA DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI (Kasus : Desa Pamagersari, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor)
Oleh : ANDI ALFURQON I34052087
Skripsi Sebagai Bagian Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
pada Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh : Nama
:
Andi Alfurqon
NRP
:
I34052087
Departemen
:
Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Judul
:
Program Reforma Agraria dan Peningkatan Kesejahteraan Petani
dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Institut Pertanian Bogor.
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Prof. Dr. Endriatmo Soetarto, MA 19521225 198603 1 002
Mengetahui, Ketua Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Dr. Ir. Lala M. Kolopaking, MS. NIP. 19580827 198303 1 001
Tanggal Pengesahan:
LEMBAR PERNYATAAN
DENGAN INI “PROGRAM
SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL REFORMA
AGRARIA
DAN
PENINGKATAN
KESEJAHTERAAN PETANI ” ADALAH BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI MANAPUN. SEMUA DATA DAN INFORMASI YANG DIGUNAKAN TELAH
DINYATAKAN
DENGAN
JELAS
DAN
DAPAT
DIPERIKSA
KEBENARANNYA.
Bogor, Agustus 2009
Andi Alfurqon I34052087
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Lampung pada tanggal 07 November 1984. Penulis adalah anak ke empat dari pasangan suami isteri Drs. H. Hidayat Zakaria (alm) dan Hj. Aspinah Kamsyari. Pada tingkat sekolah dasar penulis bersekolah di Kedondong
(sekarang
SDN
04),
Lampung
Selatan.
Kemudian
SDN 07 melanjutkan
pendidikannya di Madrasah Tsanawiyah Mathla’ul Anwar Kedondong, Pondok Pesantren Daar El-Qolam Tangerang, dan Madrasah Aliyah Mathla’ul Anwar Pusat Menes Pandeglang, Banten. Selanjutnya pada tahun 2005 penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB dan menjadi mahasiswa pada Departemen
Sains Komunikasi dan Pengembangan
Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB. Ketika diterima menjadi mahasiswa di Departemen SKPM pernah menjadi anggota Divisi Cinematografi HIMASIERA (Himpunan Mahasiswa Peminat Ilmu-Ilmu Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat) periode 2007/2008. Selain itu penulis juga aktif mengikuti berbagai kepanitiaan selama berkuliah di IPB sejak tahun 2005 sampai tahun 2009. Penulis juga pernah mengikuti beberapa kegiatan perlombaan, seperti lomba MTQ tingkat mahasiswa IPB (juara II) dan lomba Pekan Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Masyarakat (lolos seleksi tingkat IPB).
UCAPAN TERIMA KASIH
Bismillahirrohmaanirrohiim, Allahumma Sholli „alaa Sayyidinaa Muhammad
Segala puji hanya bagi Allah SWT, sholawat dan salam semoga tercurah bagi Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, serta umatnya yang setia. Atas segala taufik dan hidayah Allah SWT akhirnya penulis dapat menyelesaikan proses penyusunan skripsi yang berjudul “Program Reforma Agraria dan Peningkatan Kesejahteraan Petani”. Dalam skripsi ini penulis mencoba memaparkan berbagai fakta sosial terkait dengan pelaksanaan program reforma agraria, terbentuknya struktur kepemilikan lahan, serta berupaya menganalisis pengaruh pelaksanaan program bagi peningkatan kesejahteraan petani. Penghargaan serta ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, baik moral maupun materi sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Orang tua tercinta, yaitu Bapak Drs. H. Hidayat Zakaria (alm) dan Ibu Hj. Aspinah. Terimakasih atas nasehat, dukungan, dan do’a nya. Perjuangan yang Abah dan Ibu berikan sangat berarti, semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat-Nya untuk kita semua. 2. Bapak Prof. Dr. Endriatmo Soetarto, MA. Selaku dosen pembimbing
Studi
Pustaka dan Pembimbing Skripsi yang telah memberikan dukungan, bimbingan, dan arahan dengan penuh kesabaran.
3. Kaka-kaka ku tercinta, Ka’ Mumu, Teh Iha, dan Teh Leli. Terima kasih untuk bantuan, semangat, dan do’anya. Begitu juga untuk keluarga besar di Lampung. 4. Sahabat-sahabat ku KPM 42: Oel, Avira, Reni, Aida, Rofian, Furqon, Yayan, Reza, Janu, Cuple, Tubagus, Liza, Hesti, Khoerini, dan Indah. Terimakasih dukungan, kritik, dan sarannya, semoga persahabatan kita tetap terjalin. 5. Egi Massardy, teman senasib dan seperjuangan dalam penyusunan Studi Pustaka dan skripsi, yang selalu memberikan semangat, dukungan, dan masukannya. 6. Teman-teman SKPM 42 yang tidak bisa disebutkan satu-persatu, salam kompak selalu. 7. Teman-teman kost: Akri, Wolfy, Ardy, dan Zai. Terima kasih atas bantuannya. 8. Pak H. Iwan, Pak Lurah Nur, Kang Sholeh, serta masyarakat
Desa
Pamagersari. Atas bantuan dan informasi yang diberikan ketika penelitian. Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih ditemukan banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis menerima segala kritik dan saran yang bersifat membangun. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Bogor, Agustus 2009
Penulis