PROGRAM PEMBANGUNAN PROV. KALBAR
PAPARAN KEPALA BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PADA ACARA RAKER GUBERNUR DENGAN PARA BUPATI/ WALIKOTA DAN CAMAT SE KALBAR PONTIANAK, 29 JANUARI 2010
UUD 1945
MEKANISME KOORDINASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN MENURUT UU 25/2004 & UU 32/2004
RPJP NAS
RPJM NAS
RKP
RPJP PROP
RPJM PROP
RKPD Prop
RENSTRA SKPD PROP
RENJA SKPD PROP
RPJP KAB/KOTA
RPJM KAB/KOTA
RKPD
RENSTRA SKPD KAB/KOTA
RENJA SKPD KAB/ KOTA
KAB/KOTA
= Garis Hubungan Langsung = Garis Hubungan Koordinasi
RENSTRA KL
RENJA KL
Pusat
Propinsi
Kab./Kota
DOKUMEN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DAERAH SEBELUMNYA Poldas Propeda/Renstrada Renstra Dinas/UK AKU-SP/Repetada RASK RAPBD/APBD DASK
PERIODE 20 5 5 1 1 1 1 1
SAAT INI RPJP Daerah RPJM Daerah Renstra SKPD Renja SKPD Kebijakan Umum APBD RKPD RKA SKPD RAPBD/APBD DIPA
KONDISI UMUM KALIMANTAN BARAT 2005-2009 INDIKATOR Jlh. Penduduk (juta)
2005
2006
2007
2008
2009 (triw III)
4,05
4,11
4,17
4,25
4,32
23,53 33,86
24,76 37,71
26,26 42,47
27,68 48,41
7,24 14,28
Pertumbuh.PDRB (%)
4,69
5,23
6,02
5,42
4,41
PDRB Pertanian: - (Konstan: triliyun rp) - (Berlaku: triliyun rp)
5,98 9,15
6,31 10,18
6,62 11,43
7,05 12,83
1,76 3,50
Angkatan Kerja (juta orang)
1,99
2,13
2,14
2,16
2,25
Angkatan Kerja Pertanian (%)
64,06
63,87
62,80
64,16
63,66
Inflasi
14,43
6,32
8,56
11,19
5,32
APBN (triliyun rp.)
2,12
2,40
3,11
3,76
4,25
APBD (triliyun rp.)
3,52
5,88
6,79
7,84
8,40
Investasi Swasta (trilyun rp.)
2,10
2,65
3,20
3,26
Pengangguran (%)
8,61
7,06
6,47
5,41
5,63
14,24 629,9 458,3 171,6
13,3 597,3 445,1 152,2
12,9 584,3 440,2 144,1
11,07 508,8 381,3 127,5
9,90 434,7 340,7 93,9
65,2
66,0
66,1
66,30
88,32
88,99
89,4
89,4
66,2
67,08
67,53
68,17
PDRB: - (Konstan: triliyun rp) - (Berlaku: triliyun rp)
Kemiskinan: - Persentase (%) -Jumlah (ribu) -Di Desa (ribu) -Di Kota (ribu) AHH Melek Huruf HDI
ISU STRATEGIS a. b. c. d. e. f. g.
PENDIDIKAN KESEHATAN KEMISKINAN PENGANGGURAN PERTUMBUHAN EKONOMI INFRASTRUKTUR KESENJANGAN (Desa-Kota, Perbatasan-Pesisir, Kepulauan-Daratan Utama, Sektor Pertanian-Non Pertanian)
VISI & MISI RPJMD 2008-2013 VISI : “TERWUJUDNYA MASYARAKAT KALIMANTAN BARAT YANG BERIMAN, SEHAT, CERDAS, AMAN, BERBUDAYA DAN SEJAHTERA
MISI: 1. 2. 3. 4.
Meningkatkan sistem pelayanan dasar Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia Meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas aparatur pemerintah Menegakkan supremasi hukum, meningkatkan keadilan sosial, dan perlindungan hak asasi manusia. 5. Meningkatkan pembangunan infrastruktur dasar 6. Meningkatkan pengendalian dan pemanfaatan tata ruang dan tata guna wilayah. 7. Meningkatkan pemerataan dan keseimbangan pembangunan 8. Menggali dan mengembangkan Nilai-nilai dan keragaman budaya 9. Mengembangkan sumberdaya lokal 10. Mengembangkan jaringan kerjasama antara pemerintah daerah dengan pihak swasta. 11. Memperluas lapangan kerja dan usaha dengan berbasis ekonomi kerakyatan.
PRIORITAS PEMBANGUNAN 2010 1. 2. 3. 4.
Meningkatkan Derajat Kesejahteraan Masyarakat; Meningkatkan kecerdasan Sumber Daya Manusia; Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat; Meningkatkan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, Manajemen Pemerintahan, dan Pelayanan Publik; 5. Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Dasar; 6. Meningkatkan Kemampuan Pembiayaan Pembangunan; 7. Meningkatkan Pemerataan Pembangunan, Keadilan, Keamanan, Kedamaian, serta Ketahanan Budaya
INDIKATOR
Satuan
2008
2010 (RPJMD)
2010 (Target)
Pengangguran
%
5,41
6,92
5
Penduduk miskin
%
11,07
11,54
9
Angka Harapan Hidup
Th
66,3
71,6
71,6
Angka Melek Huruf
%
89,4
95,5
95,5
HDI/IPM
-
68,17
73,9
73,9
Laju Pertumbuhan Ekonomi
%
5,42
6,30
6,30
Trilyun Rp. Trilyun Rp.
27,68 48,41
31,50 57,05
31,50 57,05
Juta Rp.
11,39
12,66
12,66
%
11.19
3,70
3,70
PDRB (Konstan) (Berlaku) PDRB per Kapita (Berlaku) Inflasi
DUKUNGAN PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DAN KOTA, 2010
TARGET 6,30 % TAHUN 2010
Kab. Sambas
5.63 %
Kab. Bengkayang
6.38 %
Kab. Landak
5.37 %
Kab. Pontianak + KKR
5.39 %
Kab. Sanggau
5.73 %
Kab. Ketapang
10.81 %
Kab. Sintang
5.39 %
Kab. Kapuas Hulu
3.58 %
Kab. Sekadau
7.88 %
Kab. Melawi
5.69 %
Kab. Kayong Utara
3.89 %
Kota Pontianak
5.89 %
Kota Singkawang
4.94 %
KERANGKA EKONOMI MAKRO Tahun 2007 (Realisasi)
Tahun 2008 (Realisasi)
Tahun 2009 (Sasaran)
Tahun 2010 (Target)
6.02
5,42
6.27
6.30
5.23
6.57
6.09
6.11
a. Tanaman Bahan Makanan
5.85
5.52
6.30
6.76
b. Tanaman Perkebunan
4.97
4.83
6.32
6.33
c. Peternakan & Hasil-hasilnya
5.95
5.85
6.10
5.69
d. Kehutanan
-1.23
0.49
0.91
0.00
e. Perikanan
6.96
4.22
7.38
6.31
18.57
9.08
5.79
5.36
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
2.90
1.86
1.25
1.00
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
4.04
4.98
5.78
7.89
5. BANGUNAN
5.45
6.44
8.26
8.33
6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
5.41
5.42
8.14
8.22
7. ANGKUTAN & KOMUNIKASI
7.88
10.75
9.38
9.20
8. KEUANGAN, SEWA & JS PERUSAHAAN
4.84
4.35
9.38
5.66
13.39
4.56
5.68
6.30
URAIAN INDIKATOR
I.
PERTUMBUHAN EKONOMI (%)
II. PERTUMBUHAN SEKTORAL 1. PERTANIAN
2. PERTAMBANGAN & GALIAN
9. JASA-JASA
TARGET STRUKTUR EKONOMI KALBAR TAHUN 2010 (Atas Dasar Harga Berlaku)
(Triliun rp.)
Tahun 2007 (Realisasi)
Tahun 2008 (Realisasi)
26.98
26.51
26.49
26.36
1.41
1.43
1.36
1.34
18.21
18.33
16.73
15.91
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
0.58
0.55
0.57
0.58
5. BANGUNAN
8.71
8.64
9.12
9.30
6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
22.88
23.44
23.96
24.42
7. ANGKUTAN & KOMUNIKASI
6.60
6.86
7.17
7.37
8. KEUANGAN, SEWA & JS PERUSAHAAN
4.86
4.68
5.40
5.55
9. JASA-JASA
9.77
9.56
9.21
9.17
URAIAN INDIKATOR
Tahun 2009 (Sasaran)
Tahun 2010 (Target)
STRUKTUR EKONOMI 1. PERTANIAN 2. PERTAMBANGAN & GALIAN 3. INDUSTRI PENGOLAHAN
KEPERLUAN INVESTASI DAN SUMBER PEMBIAYAAN T.A. 2010 TAHUN PERTUMBUHAN EKONOMI (%)
2010 (Target)
6,30 %
PDRB HARGA BERLAKU (Trilyun Rp)
57,05
PENGELUARAN PEMERINTAH (Trilyun Rp)
13,60
• APBD Provinsi (Trilyun Rp)
1,70
• APBD Kab/Kota (Trilyun Rp)
7,20
• APBN (Trilyun Rp)
4,70
KEBUTUHAN INVESTASI = 15,98 T
52,8 % X 13,60 T = INVESTASI PEMERINTAH
INVESTASI PEMERINTAH = 7,19 Trilyun Rp (45 %) SWASTA / MASYARAKAT = 8,79 Trilyun Rp (55 %) • PMDN = 4,39 Trilyun Rp. • PMA = 488,29 Juta USD
RENCANA ALOKASI PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN TA. 2010
1. BIDANG SOSIAL BUDAYA:
(35 %)
2. BIDANG EKONOMI KERAKYATAN: (20 %) 3. BIDANG FISIK DAN PRASARANA:
(40 %)
4. BIDANG KAPASITAS DAERAH:
( 5 %)
RENCANA PROGRAM / KEGIATAN PRIORITAS 2010 1. Meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat a. Revitalisasi bidang pertanian pangan b. Revitalisasi bidang perkebunan c. Revitalisasi bidang perikanan dan kelautan d. Revitalisasi bidang peternakan e. Revitalisasi bidang kehutanan f. Revitalisasi bidang industri g. Pengembangan perdagangan h. Pengembangan UMKM dan Koperasi i. Pembangunan kepariwisataan j. Pembangunan energi dan sumberdaya mineral k. Pembangunan lingkungan hidup
2. Meningkatkan Kecerdasan SDM a. Meningkatkan kualitas pendidikan b. Meningkatkan keterampilan masyarakat 3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat a. Meningkatkan pelayanan kesehatan b. Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan 4. Meningkatkan sumberdaya aparatur dan pelayanan publik a. Meningkatkan sumberdaya aparatur b. Restrukturisasi organisasi dan perangkatnya 5. Meningkatkan pembangunan prasarana fisik dan sosial dasar a. Meningkatkan sarana dan prasarana b. Pemeliharaan sarana dan prasarana c. Program khusus (Perbatasan, dll)
6. Meningkatkan kemampuan pembiayaan pembangunan a. Meningkatkan investasi b. Meningkatkan pengelolaan PAD c. Meningkatkan sumber pendanaan dekonsentrasi d. Meningkatkan kerjasama (sinergi) dg. pihak swasta 7. Meningkatkan pemerataan pembangunan, keadilan, keamanan, kedamaian, serta ketahanan budaya. a. Meningkatkan pembangunan wilayah Perdesaan dan Kepulauan (Pembenahan Adm. Kependudukan, Pembangangunan Infrastruktur, Pembangunan ketahanan pangan) b. Meningkatkan iklim dan suasana kondusif c. Meningkatkan kerukunan beragama d. Meningkatkan ketahanan budaya
KETERANGAN : SANGAT MISKIN MISKIN MENENGAH EU S BBU S
EB S IN EN IG IBN N IB UU GN N G N IB U G N
TIDAK MISKIN
AA S NT AB IBUN N G
AT S NA BAN
AE M LK
AIRU K M NNG TI UA P L UL EMU KU TAN UN S GAIRA YA UN S GAIRA YA
A N IT AM T EM PAP ANH UU L AT M ANGT AA D A NH UH AIM K LAN TAN AL K IAU' RU A NGPA RA K M AT ANGS EG ANT AR PN A CUR M ER ABU AN UL M IA I ITS P TE JU AIDA T EP MAP ANK UA LA S IMPN S AGE MPA TM EP RT AT INS MST G A G A AR A YN GA SED AY U G AL IN GS UN GAIPT AA HAU EB S UNG A' EA S MTA S E A K E U KKU A L AT U AM P GKA N LU N A KE RA AA M T UG E P E T N A DL UM AI D KK S A ER R M AS B A E G NN K A R TSE P UN D K AR S ANG BUR UNGA DN A RU T IMA NDA YAN EB S AGU EN S UJ UH EU S KRA E A P JDU N UGKE R CU A TI G ED S NOA YN EM S ANG A EIN S ILUR A MUNGK S UM G NAIKU MS PT IN A IA P U T E A L DAU UB K MA A ISR R T RIAJ AN AA S R NG B OA L EU S KN DP KP U AA S RNG BUR UNGS UR AT AB MAT AN ULUS S NG E PR IG I ILM US E A T TL IA AA S RNG BUR UNGK UL AL AL UB K ANG GE P AN AE KA LA NK U PTS AA PRN AXX V EL IM PA UR P IG NAN IRK J A EN T GGU L A P IP T S TA INB EA M A KIP RA A JR YA E L IAA N KT RIAOR S AJO E S BS A YN AR B A K UEA UR S N GM IBG A RU A L AN UG G RA U BERH M A R N E B IG NN I AO J GI E IB IR IH S AP URA T A T JKM N U N G K E R A EN GAW ANGG AN D L AMA AG UM ES S TN N EY AN G UL U MT U B IS G EP S ANT AI EA C PA L ET M E UL R U BO KK NG AT E SH P MAS AN S AINGR A M B A I KD N JA U NG GN BU GSI UN D GUNL AU T UP D A IRP A E S NN R DM E AW L AA Y NU EIDE S DS EN AIRS M K A U M R EB ANU GN S UB L MA AN G E IDE DEN E M ER IM A H AT M ANG UE S T HR A A AP P I S EP T K AAD A RIA NN GS EL S UA S EA P M EA R UKA IS PX TIXS XS AN B UG NG A U B E A NJ N U AR IS LB A A M E A G AA A R NGS B M UAY A E PA A G RM R ITAL N U A BA EIA S P UIS KT AED NA EIN T U J G N BS GM BA TA UG AO K LN ET S NY AANJ AY A AW J AI L AU TS AA S BT R N E S P E S M P EL B E G N EA B K UP TIB S EB AWIA PTXX U VK U B I IS E KR A T M A B UAK N YA L AL J US A AIIRAB LS EA PB M ER IUKT E BB ASK AU M KE R L A M A E ISA P AY M AK J IRAM UIKT B M U YA L EN M SER E S ER T AU BNG E S P M U N R A E A K ST E KB NSS U A UU T MN EG S A E BIRK AT S E S U P G EM A S DO K NR A GE AD M AK AT D NI EA PA M AR K P EJ A H NA RP J A PA P NPA INN S G R Y US S E GR N U AIK U D U L E G N A M UN B U E P H R A A E A R K AA AM P G NP KNB A LU N ALU KO NPA GK IN S I AN S GAR IU K EG B NKA WAN EA P MNG KAT K EO J L UT AT UN GS A A GD GB A KT U U KJAGE PX U TXIV UA G ET U E S RO B N U E S IS A R E P A GIP IN DM N A M G UK AT T G E S N AN IR GL A N U B N A NMA G AH AN UN S GAI M AN AA B LIGEM URU H EB L MN AG S UU S RHT EMB AWA NG AL S AT IA G S UK B IT SEG OE LR M AR IB AS U S A K D M AR P IB TAR U ER UMP UN PTM U AR OS NM E(NG UA TATAI P X VI ) E A E BN GKA RU M UN S GKU NG UA S KJA YA B AG NE UA K LA PR IT BIM W AR E UB N TT E B N IA U RG AL N INAR S TAB UA DK IIS EB T UH AEO LU KX E EK A RS NL GK AM E A A UT UA P TX.BAN ANL AE K EA J SF E UN S GAINY IR IN A P G HKA LA NBE MBA N EE S RTA YON EA S RNL KA G TB A ISAK P AA P LA PSA NG E S EA L AM K UH/SE M WUNG A UN S GS U AG IR NU S AID AA UN UD B UKS EMP ADA NG AY D UNG E E L SAR EM S ES A LM GIA KGI CB E LIE YA N RI EG B NKIL U ET S AU PKK KB ECI SA R L EN T GOP KEL AK I S EP MAT UN GLA WEK OD AYA L ER S ENS EL IB MAU B LOL DA R O BAK M A A E S A UR S AY K MJAU EL IMBINGAM EIR S IBS L UAU N A EAY M RU H NE E TK ONG AB L MA HBAW ANG EW S IS EIE IG R A AM H IL R I E S E L S AU N R AM AA M YSO PA U B IP K B TMAT IGAB T ERK AT EP C M AK APU TIH AG W EJ T N EA S IA K H LA A ODA G NGD AMA R EM T PAP AN IDAI S EP M LN UON O R A B M AGA MGA NKA RY AS UA K L O C A D ET IABUD I A IY S R AG NNP AN IT J YA N N RUG NKO P EK N AN EM S ANG ET ET B NIAN GMAD OMA NGD AN GEA JI N EG KAN GIN AA GKS AH WA UK S AM UL YA A NN GKA UHIBE M RS ATU ER G A NT UN G AN S GGA UKO LORB UA S KBA NGU NC JAB MUT EM A N EB S IW R B MA UG IPTA KAR YA EP S ANG AH UN B GKA NG ED S AU S NG E KAH A N AN B IM AAS UA NSB ARU NK ADIKA PD E AAI B LKR AAN GAN SAT U L IJN AGU KNG EIRG B NIN B EG T NUW E E UK IS TER AY A BN ANE B UIMEM B AD H SA RMAB HA KTI T EK S END AL R AU TMURA A UB UKS AB UK AIRU K MNT ING P AY K RAB ARU AH T U AR P E/SU TP IA DAN G AG S ATA NI AU M RNS U EUN S MT IK AN GMIL ANG UK AMA JU AM S AL ANT AN EO T MYO K EL S AG NE AT P SJI Y AA S HA B KT I MU LY A OY N AN AG NUNS AIR UM S EDA NG IR T A TKE NCA NA B EN K AMA N P ONE M TR ADOS EN GAD AN G A K Y R AB H A T K I AWA M NGMU DA IAGA S AA BU AR T UNA JA YAS UM BERK AY RA MA A PDI S EJ OWE T E MI T UIMA T NGS IANG T TAN JE N UT GJA NG A KAY AP RR S OO TK UN S GAIRA YA AU LMA NG S IA YA ER B IN AN GMAY OU M RN OE BU TNG ER M ANT I YY N AUM AONG NS A O KA EN B GAW ANAM P RMA ALO BAK HA T NGA RYAK EP T MOA K ARI GIC P UK R MAA JA Y OAB G OMA AK URA YA AR SOM EGO EA K A D UA LAB EH EP EL K A EA S MDE ANJU T NGBA LK IA ED S IA NGIN A S I O L A P A D NG P O I MP E OTO AN N GKA
OA T B O L GAN N BAR U
AN R TAU PAR AA PT IBAU S HUL U
LA U KPA UK EU B NAU JU NG AJUU S NGGIL ANGM ANIK
AT D AHD IA N
EN MSIAU UL P AUM ANA K EU S TL ANG
AG N NAB AYA N AA R SU EA S NNIN G UA S KME DAN G
ET S IK EA M
UTJ G AY ABA KT I
ANA W BAK TI
UN S GAISE RIA AL M ENG GAN G
E M URA P
EP S IL UK
ISA PN G
ET K ORI EU S BRU KSA TU
EP S AND AN
JAN TING
AR M GAHA YU
UM S BERS AIR
AN N GAE MBA LOH AL K I INGS EML UU NG
EM S UNT IK UR P IN GKE NCA NA W S AD AY A EK URA K UAN K M GA JA Y K AJAA L SNA DNG /A RA YSA NDA NG INT I NP EN IN JA U T AN DN I GJAA Y AJNU T NGSA RI P
M EL EMB A
EY P NE LUA NG
UL P AUM AJANG
AG N NAK ANT UK AA B JUA NA DI EL K INGPA NGG AU
UD G ANGH UL U D AL AM
IR W AYU DA
IBUN N G IASA P K UD G ANG H I IR L UH S AID/NA NGAS UA HID
AR K YAB UDI
AD P UAMN ED AA LM AR H APA NMU LY A
AN N GADA NA U
AN N GAT UAN
UG B NANAY JA
ILIR H UKA P T US NT IBA S O RU KOT A SN U GAIUL UD KM I INH E K A IL IR UA S KMA JU C EM PAK ABA RU JAA RSI EA M LP I IN A /TS IYUT GKO TS M AJU BE ED K AMINH ULU
EU T LKS INDU R UN UTU LU UN B UTH I IR L B
H A KTIKA RA Y AD P ATK AB RY
IBAU S HL I IR AL P APU LA U
UN S GAIAU JG N
EL T UKA UR
EB S ADA K EM SONG AN EIAN S TUH ULU
AG N NAA WEN AW L IK
AA B DU A RMA I N CU R ER P APA UJAYA
JAA S
AN N GANY AB AU
EN B UAM ARN I US T AIA L BN UN S GAIAA BU
ER S IN AG
ER B IG NN I JAYA
IKA B
NO. KAB / KOTA
AG N NAA KILS AN N GAS EBINA TN G N AN GAL EBA NG AN
AN N GARA ON
1 2 3 3 4 5 6 8 9 10 11 12 13 14
KOTA PONTIANAK KAB. PONTIANAK KAB. KUBU RAYA KOTA SINGKAWANG KAB. SAMBAS KAB. BENGKAYANG KAB. SANGGAU KAB. SINTANG KAB. MELAWI KAB. SEKADAU KAB. LANDAK KAB. KAPUAS HULU KAB. KETAPANG KAB. KAYONG UTARA KALBAR
JUMLAH DESA/ PERSEN DESA/KEL KEL MISKIN (%) 24 0 0,00 173 83 47,98 106 61 57,55 26 21 80,77 184 121 65,76 124 105 84,68 165 116 70,30 189 187 98,94 82 65 79,27 76 62 81,58 156 149 95,51 208 195 93,75 154 110 71,43 26 20 76,92 1.693 1.295 76,49
18 Sumber Data : Bappeda Prov. Kalbar Tahun 2007
KEMISKINAN 2007-2009 DAERAH/TAHUN
GARIS KEMISKINAN (Rp./Kap./Bln)
JUMLAH PENDUDUK MISKIN (000 ORANG)
% PENDUDUK MISKIN
PERUBAHAN 2007-2008 %
Perkotaan: •Maret 2007 •Maret 2008 •Maret 2009
166.230 179.261 194.881
144,1 127,5 (25 %) 93,98 (21,62%)
11,45 9,98 7,23
Turun 2,75
Perdesaan: •Maret 2007 •Maret 2008 •Maret 2009
133.403 150.968 166.815
440,2 381,3 (75 %) 340,79 (78,38%)
13,47 11,49 10,09
Turun 1,40
Kota + Desa: •Maret 2007 •Maret 2008 •Maret 2009
142.529 158.834 174.617
584,3 508,8 (100 %) 434,77 (100%)
12,91 11,07 9,30
Turun 1,84
PROGRAM-PROGRAM DAERAH DALAM TERKAIT PENANGGULANGAN KEMISKINAN
1. PENGEMBANGAN EKONOMI KAWASAN USAHA AGROBISNIS TERPADU (KUAT) PENGUATAN PERMODALAN MELALUI PROGRAM MICRO FINANCE PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL DI KAWASAN PERBATASAN PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA UKM
I. PROGRAM DAERAH
2. SOSIAL BUDAYA a. PENDIDIKAN • • • • • • • • •
•
BANTUAN/INSENTIF GURU TERPENCIL PEMBANGUNAN ASRAMA DI PERBATASAN PEMBANGUNAN SEKOLAH TERPADU REGROUPING DAN RENOVASI SD PEMBANGUNAN SD SMP SATU ATAP PEMBERANTASAN BUTA AKSARA PENGAYAAN KURIKULUM MUATAN LOKAL SESUAI DENGAN KOMODITAS UNGGULAN PEMAGANGAN DAN PENINGKATAN KETRAMPILAN PENGEMBANGAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) dan PERLUASAN KELOMPOK BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) SERTA KURSUS-KURSUS PENGADAAN DAN PENINGKATAN KUALITAS TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN
I. PROGRAM DAERAH
b. KESEHATAN - PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT RUJUKAN - PEMENUHAN KEBUTUHAN TENAGA DOKTER MELALUI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA - PEMENUHAN TENAGA BIDAN DENGAN MENDIDIK PUTRA-PUTRI DAERAH - PENINGKATAN PUSKESMAS DAN PUSKESMAS PEMBANTU - REVITALISASI POSYANDU DAN UPAYA KESEHATAN - PEMBERDAYAAN MASYARAKAT - PENINGKATAN KINERJA PARAMEDIS PUSKESMAS DI PERBATASAN DAN DAERAH TERPENCIL - PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN ANAK SEKOLAH BAGI KELUARGA MISKIN - PENANGGULANGAN GIZI BURUK - PELAKSANAAN PIN - PENANGGULANAGN NAPZA, NARKOBA DAN HIV/AIDS.
I. PROGRAM DAERAH
c. SOSIAL DAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA - FASILITASI PEMUGARAN PERUMAHAN - PENGEMBANGAN DESA BINAAN PERBATASAN & TERPENCIL MELALUI STIMULAN PRASARANA DESA - PELATIHAN PARTISIPATIF MASYARAKAT DESA
I. PROGRAM DAERAH
3. INFRASTRUKTUR - PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN UNTUK MEMBUKA ISOLASI ANTAR KABUPATEN DAN KECAMATAN - PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN MENUNJANG PEREKONOMIAN PEDESAAN - PEMBANGUNAN SARANA AIR BERSIH PEDESAAN - PEMBANGUNAN LISTRIK PEDESAAN - PEMBANGUNAN TERMINAL AGRIBISNIS TERPADU, TERMINAL PERIKANAN TERPADU - PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA SERTA INFRASTRUKTUR PEMBANGUNAN PEDESAAN
I. PROGRAM DAERAH 4. KELEMBAGAAN – PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN PROV. KALBAR (Keputusan Gubernur No. 180/2007) – PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PROV. KALBAR (Keputusan Gubernur No. 639/2008)
II. PROGRAM NASIONAL
1. Program Kompensasi Pengurangan Subsidi BBM a. Meringankan Biaya Hidup - Bantuan Bea Siswa dan Bos (Pendidikan) - Askes Keluarga Miskin (Kesehatan) - Beras Miskin (Raskin) - Pelayanan Sosial b. Peluang Usaha - Dana Bergulir Koperasi - Pelayanan Kontrasepsi - Infrastruktur - Perumahan Rakyat c. Bantuan Langsung Tunai (BLT)
II. PROGRAM NASIONAL
2. Program Daerah Tertinggal • Program Pembangunan Wilayah Perbatasan (P2WP) • Percepatan Pembangunan Kawasan Produksi Daerah Tertinggal (P2KP-DT) • Program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK) Æ masuk dalam program inti PNPM Mandiri • Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan Daerah Tertinggal (P2IPDT)
II. PROGRAM NASIONAL
3. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri), yang terdiri dari: • PNPM Mandiri Perdesaan • PNPM Mandiri Perkotaan • PNPM Mandiri Daerah Tertinggal dan Khusus (PNPM DTK) • PNPM Mandiri Infrastruktur Perdesaan (PPIP) • PNPM Mandiri Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW)
MEKANISME PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA PNPM BANK OPERASIONAL MITRA KERJA KPPN
KPPN
KPA/SATKER
PPK BANK REKENING LKD PJOK KPPN;KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAN NEGARA KPA; KUASA PENGGUNAN ANGGARAN PPK; PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
KETUA LKD PJOK;PENANGGUNG JAWAB OPERASIONAL KEGIATAN LKD; LEMBAGA KEMASYARAKAT DESA
II. PROGRAM NASIONAL
4. Program Perbaikan Lingkungan Permukiman 5. Program Air Bersih Perdesaan (CWSHP) 6. Kelompok Usaha Bersama (KUBE) 7. Program Usaha Keluarga Muda Mandiri dll. 8. Kredit Usaha Rakyat (KUR)
KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) JENIS
PAGU DANA
AGUNAN
BANK PELAKSANA
KUR MIKRO
< 5 JUTA
TANPA AGUNAN
BRI
KUR RITEL
<200 JUTA
MENGGUN BRI,BNI,BTN, AKAN MANDIRI, AGUNAN BUKOPIN, SYARAIAH MANDIRI
ASAS DAN TUJUAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (UU 25/2004) ASAS: 1. Pembangunan dilaksanakan berdasarkan demokrasi dengan prinsip-prinsip kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan serta kemandirian dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan nasional. 2. Perencanaan pembangunan nasional disusun secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan. 3. SPPN berdasarkan asas umum penyelenggaraan negara
TUJUAN: 1. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan. 2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu dan antar fungsi pemerintahan. 3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan 4. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat. 5. Menjamin penggunaan sumber daya yang efektif, efisien, berkeadilan dan berkelanjutan.
KRITERIA DESA MISKIN 1.
Jarak dari kantor kelurahan ke kantor kecamatan yang membawahi 2. Jarak dari kantor kelurahan ke kantor kabupaten yang membawahi 3. Jarak dari kantor kelurahan ke ibukota kabupaten/kota lain yang terdekat 4. Ketersediaan penerangan jalan utama 5. Ketersediaan sarana pendidikan 6. Ketersediaan sarana kesehatan 7. Ketersediaan tenaga kesehatan 8. Jenis permukaan jalan antar desa 9. Ketersediaan jalan yang dapat dilalui kendaraan roda empat 10. Ketersediaan Telepon umum koin/kartu
11. Ketersediaan Wartel/kiospon/warpostel/warparpostel 12. Ketersediaan Warung Internet 13. Keberadaan Kantor Pos/Pos Pembantu/rumah pos 14. Keberadaan Kelompok Pertokoan 15. Keberadaan Bangunan Pasar Permanen/Semi Permanen 16. Keberadaan Supermarket/Pasar Swalayan/Toserba 17. Keberadaan Bank 18. Penduduk memperoleh fasilitas perkreditan 19. Keberadaan Koperasi Non KUD lainnya
STRATEGI PENGENTASAN KEMISKINAN PROV.KALBAR
PROGRAM/ KEGIATAN yaitu: KEMISKINAN PERKOTAAAN (93.980./21.62%) SASARAN :
K E M I S K I N A N
KEMISKINAN PERDESAAN (340.790/78.38 %).
1. Menurunnya angka kemiskinan 2. Terpenuhinya kecukupan pangan yg bermutu 3. Terpenuhinya pelayanan kesehatan 4. Tersedianya pelayanan pendidikan dasar 5. Terbukanya kesempatan kerja & berusaha 6. Terpenuhinya kebutuhan perumahan dan sanitasi 7. Terpenuhinya kebutuhan air bersih 8. Terbukanya akses masyarakat miskin dalam pemanfaatan SDA
STRATEGI
KEBIJAKAN Pembangunan Perdesaan yg : 1. Pro Growth 2. Pro Job 3. Pro Poor
ONE VILLAGE ONE PRODUCT MELALUI SISTEM PENGELOLAAN YANG KOMPREHENSIF DARI HULU SAMPAI HILIR
1. Pembangunan Pertanian, meliputi: a. Pangan b. Perkebunan c. Peternakan d. Perikanan 2. Pengembangan SDM,meliputi : a. Pendidikan b. Kesehatan 3. Infrastruktur, meliputi : a. Jalan b. Listrik c. Air bersih d. Perumahan 4. Transportasi dan komunikasi, meliputi : a. Sarana angkutan b. Telepon
MODEL TUSUK SATE
SEKTOR SEKTOR SEKTOR
PROGRAM/KEGIATAN yaitu: 1. Pembangunan Pertanian, meliputi : a. Pangan b. Perkebunan c. Peternakan d. Perikanan 2. Pengembangan SDM, meliputi : a. Pendidikan b. Kesehatan
(DESA MISKIN
1.295 (76,49%)
RUMAH TANGGA /KELUARGA MISKIN
3. Infrastruktur, meliputi : a. Jalan b. Listrik c. Air Bersih d. Perumahan 4. Transportasi dan Komunikasi, meliputi : a. Sarana Angkutan b. Telepon
PENDUDUK MISKIN
434 orang (9,30 %) a. 14 KRITERIA KEMISKINAN b. 10 DESA SETIAP KABUPATEN PER TAHUN c. TIAP-TIAP DESA MENGUSULKAN LIMITED FAKTOR PENGUNGKIT
MODEL DERUM BOCOR
KRITERIA KEMISKINAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Luas bangunan , 8m2 Jenis lantai terbuat dari tanah/bambu/kayu Jenis dinding terbuat dr tanah/bambu/kayu Tidak ada WC Tidak ada listrik Sumber air minum tidak memadai Bahan bakar dr kayu/arang/m.tanah Mengkonsumsi dagind/ayam seminggu sekali Makan satu kali sehari Membeli pakaian satu kali setahun Tidak mampu berobat Pendapatan Rp.600.000/bulan Pendidikan hanya SD/tidak tamat/tidak sekolah Tidak memiliki aset
SEB MPPN/ Menkeu
Penyusunan RKP
Renja K/L
Rakor Pusat RKP
Musrenbang Nasional
Rapat Teknis K/L-SKPD
Forum SKPD Provinsi
Penyusunan Renja SKPD Provinsi
Forum SKPD Kabupaten/Kota
Penyusunan Renja SKPD Kabupaten/Kota
Paska Musren Provinsi
RKPD
Renja SKPD
Paska Musrenbang Kab/Kota
RKPD
Renja SKPD
Musrenbang Kecamatan Musrenbang Desa/Kelurahan B U L A N
JANUARI
FEBRUARI
MARET
APRIL
Sumber: Lampiran SEB MPPN/Kepala Bappenas dan Mendagri tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Musrenbang
MEI
PEMERINTAH DAERAH
Musrenbang Kab/Kota
Penyusunan RKPD Kabupaten/Kota
RKP Renja K/L
Musrenbang Provinsi
Penyusunan RKPD Provinsi
PEMERINTAH PUSAT
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
MENGAPA PERLU PNPM MANDIRI? • Kompleksitas permasalahan kemiskinan perlu intervensi semua pihak dan terkoordinasi dan perubahan yang sistemik dan menyeluruh dalam upaya penanggulangan kemiskinan. • Penanganannya cenderung parsial dan tidak terkoordinasi. • Dengan PNPM Mandiri diharapkan cakupan pembangunan dapat diperluas dan dapat mewujudkan efektivitas dan efisiensi berbagai program pemberdayaan yang sering berduplikasi. • Pengintegrasian ke dalam PNPM Mandiri juga mendorong peran serta pihak-pihak lain, terutama dukungan yang lebih luas dari Pemerintah Daerah melalui SKPD
PERENCANAAN PROGRAM/KEGIATAN DALAM PNPM MANDIRI • Pengintegrasian PNPM Mandiri menjamin sinergi perencanaan kegiatan dengan mekanisme perencanaan pembangunan sebagaimana UU SPPN (Musrenbang) • PNPM Mandiri mengoptimalkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan dan mengawal kualitas perencanaan partisipatif yang dihasilkan di desa/kelurahan. • Dokumen hasil perencanaan partisipatif PNPM Mandiri merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Musrenbang Desa/Kelurahan untuk diteruskan ke Musrenbang tingkat selanjutnya. • Pengintegrasian perencanaan partisipatif PNPM Mandiri ke dalam mekanisme Musrenbang menjamin dukungan dari Pemerintah Daerah melalui program/kegiatan pendamping/penunjang yang dilaksanakan oleh SKPD
SEBARAN KECAMATAN SASARAN PROGRAM PNPM MANDIRI DI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2009 No.
KABUPATEN
PROGRAM PNPM MANDIRI PPK
P2KP
P2DTK
PPIP
PISEW
TOTAL
1.
Bengkayang
7
1
10
-
-
18
2.
Kapuas Hulu
11
-
-
5
9
25
3.
Ketapang
13
1
-
6
-
20
4.
Landak
7
-
-
-
6
13
5.
Melawi
11
-
-
-
-
11
6.
Pontianak
9
-
-
-
-
9
7.
Kota Pontianak
-
6
-
-
-
6
8.
Sambas
7
1
9
-
-
17
9.
Sanggau
6
-
9
-
-
15
10.
Sekadau
7
-
-
-
-
7
11.
Kayong Utara
5
-
-
-
-
5
12.
Sintang
6
-
-
4
4
14
13.
Kubu Raya
9
-
-
-
-
9
14.
Kota Singkawang
-
5
-
-
-
5
98
14
28
15
19
174
TOTAL
SEBARAN KECAMATAN SASARAN PROGRAM PNPM MANDIRI DI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2010 No.
KABUPATEN
PROGRAM PNPM MANDIRI PPK
P2KP
P2DTK
PPIP
PISEW
TOTAL
1.
Bengkayang
7
-
10
-
-
17
2.
Kapuas Hulu
16
-
-
-
9
25
3.
Ketapang
19
1
-
-
-
20
4.
Landak
7
-
-
-
6
13
5.
Melawi
11
-
-
-
-
11
6.
Pontianak
9
-
-
-
-
9
7.
Kota Pontianak
-
5
-
-
-
5
8.
Sambas
9
1
9
-
-
19
9.
Sanggau
6
-
9
-
-
15
10.
Sekadau
7
-
-
-
-
7
11.
Kayong Utara
5
-
-
-
-
5
12.
Sintang
10
-
-
-
4
14
13.
Kubu Raya
9
-
-
-
-
9
14.
Kota Singkawang
-
5
-
-
-
5
115
12
28
-
19
174
TOTAL
DAFTAR ALOKASI BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT PNPM MANDIRI No
PNPM Mandiri
Tahun Anggaran 2009
Tahun Anggaran 2010
APBN
APBD
TOTAL
APBN
APBD
TOTAL
1
Perdesaan
101.470
28.930
130.400
175.850
58.900
234.750
2
Perkotaan
8.520
6.605
15.125
9.320
1.950
11.270
3
Daerah Tertinggal dan Khusus
21.055
305
21.360
1.848
0
1.848
4
Infrastruktur Perdesaan
22.000
0
22.000
0
0
0
5
Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah
28.500
15.000
43.500
28.500
0
28.500
TOTAL
181.545
50.840
232.385
215.518
60.850
276.368
Peran Bappeda dalam PNPM Mandiri Berdasarkan UU No. 25/2004 • Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi perencanaan pembangunan di daerah • Menyiapkan rancangan awal, menyelenggarakan Musrenbang dan menyusun rancangan akhir RPJPD dan RPJMD • Menyiapkan rancangan awal RKPD, mengkoordinasikan penyusunan RKPD, menyelenggarakan Musrenbang penyusunan RKPD dan menyusun rancangan akhir RKPD • Menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari masing-masing Kementerian/Lembaga dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) • Mengawal konsistensi program dan kegiatan sesuai dengan dokumen perencanaan (RPJPD, RPJMD, RKPD, Agenda Khusus, dll) • Pemantauan data dan pelaporan • Menyusun evaluasi rencana pembangunan berdasarkan hasil evaluasi kementerian/lembaga dan SKPD
KESIMPULAN
Dalam rangka Penanggulangan Kemiskinan, Pemerintah Prov. Kalbar memiliki komitmen yang tinggi dengan skala prioritas melalui upaya sebagai berikut :
1.
Penguatan Kelembagaan :
Dibentuknya Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah melalui Keputusan Gubernur No. 180 tahun 2007 dan Tim Koordinasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPMP) Mandiri Prov. Kalbar melalui Keputusan Gubernur No. 639/2008. Dengan telah terbitnya Perpres No. 13/2009 tentang Koodinasi Penanggulangan Kemiskinan dan Permendagri No. 34/2009 tentang Pedoman Pembentukan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan Kabupaten/Kota, maka akan dibentuk kembali Tim Koordinasi dimaksud berdasarkan ketentuan yang baru.
2. Alokasi
Dana
Teralokasinya APBD Provinsi dan Kab/Kota secara terfokus melalui kegiatan crase program (RKPD), Dana Dekosentrasi, Tugas Pembantuan, DAK maupun loan yang dirancang ke dalam Program Jangka Menengah (RPJMD) maupun Program Jangka Panjang (RPJPD).
3. Program Perlu diupayakan sinergi program dan kegiatan yang lebih efektif terkait penanggulangan kemiskinan, baik antar sektor maupun antar Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kab/Kota sesuai mekanisme perencanaan dan penganggaran sebagaimana diamanahkan dalam UU No. 25 tahun 2004 dan UU No. 32 tahun 2004. PNPM Mandiri diharapkan dapat menjadi salah satu upaya dalam rangka mengintegrasikan Pusat maupun Daerah dalam rangka pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masayarakat.
fx~|tÇ 9 gxÜ|Åt ~tá|{
