Program Kemitraan Pendidikan Australia Indonesia Komponen 3 – Akreditasi Madrasah 0
Daftar isi
Daftar isi ........................................................................................................................................ 1 BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................... 2 1.1. Latar Belakang..................................................................................................................... 2 1.2. Tujuan Penyusunan Panduan.............................................................................................. 2 BAB II PENDAMPINGAN MADRASAH SASARAN PROGRAM KEMITRAAN ..................................... 3 2.1. Tugas Mentor ..................................................................................................................... 3 2.2. Kriteria dan Syarat mentor ................................................................................................. 3 BAB III PELAKSANAAN REKRUTMEN.............................................................................................. 5 3.1. Pelaksana Rekrutmen......................................................................................................... 5 3.2. Prosedur Rekrutmen .......................................................................................................... 5 3.3. Pembekalan dan Penandatanganan Kontrak ..................................................................... 6 BAB IV PENUTUP ........................................................................................................................... 7 Lampiran........................................................................................................................................ 7
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Program Kemitraan Pendidikan antara Australia dan Indonesia komponen 3 merupakan salah satu bentuk kerja sama bilateral dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya madrasah. Melalui program ini, madrasah sasaran disediakan sejumlah dana yang dialokasikan untuk membiayai rencana program atau kegiatan yang telah disetujui. Selain itu, pengelola madrasah dilibatkan dalam sejumlah pelatihan yang diorientasikan untuk memperkuat upaya peningkatan mutu 8 SNP. Dalam implementasi program kemitraan di level madrasah, setiap madrasah didampingi oleh mentor selama dalam durasi kontrak. Dalam konteks ini jelas sekali bahwa mentor memiliki posisi yang strategis dan cukup menentukan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program. Untuk menghasilkan mentor yang mampu bekerja secara efektif dan efisien, aspek rekrutmen menjadi salah satu tahapan yang krusial. Karenanya, penyusunan panduan rekrutmen mentor menjadi suatu hal yang penting.
1.2. Tujuan Penyusunan Panduan Panduan ini disusun sebagai pedoman bagi lembaga mitra (SNIP) dalam rangka merekrut mentor madrasah sasaran Program Kemitraan Pendidikan Australia Indonesia Komponen 3.
2
BAB II PENDAMPINGAN MADRASAH SASARAN PROGRAM KEMITRAAN 2.1. Tugas Mentor Dalam implementasi program Kemitraan Pendidikan Australia Indonesia, mentor memiliki tugas sebagai berikut: a) Mendampingi dan memonitor madrasah dalam mengimplementasikan hasil pelatihan yang sudah diikuti madrasah b) Mendampingi dan memonitor madrasah dalam implementasi dana hibah di madrasah sesuai dengan panduan dan mekanisme yang sudah ditetapkan dan melaporkan kemajuannya kepada program kemitraan melalui SNIP c) Mendorong madrasah agar dapat memenuhi 8 standar nasional pendidikan dan memiliki jejaring kerja baik dengan stakeholder. d) Membantu SNIP mereview laporan keuangan block grant madrasah sebagai bagian dari kontrol internal e) Membantu madrasah mempersiapkan semua dokumen yang diperlukan untuk audit internal dan eksternal.
2.2. Kriteria dan Syarat mentor Agar mentor dapat melaksanakan tugas-tugas di atas, maka kriteria-kriteria yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut: a) Memiliki pengalaman pengembangan madrasah Calon mentor harus memiliki pengalaman praktis dalam mendampingi madrasah untuk meningkatkan mutu pendidikan, misalnya pendamping madrasah (pengawas), pendidik, anggota komite madrasah, pengurus yayasan yang memiliki lembaga pendidikan, dan atau aktif di lembaga yang bekerja di bidang pengembangan madrasah. b) Memahami regulasi dan perkembangan pendidikan di Indonesia Calon
Mentor
harus
memahami
peraturan-peraturan
pendidikan
dan
perkembangan kebijakan serta isu-isu pendidikan. c) Memahami dasar-dasar pembiayaan madrasah Calon Mentor harus memiliki pemahaman pembiayaan madrasah dan pengelolaan keuangan madrasah, sehingga mampu memberikan asistensi dalam menciptakan pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel. 3
d) Memiliki pemahaman konteks budaya lokal yang memadai. Dengan memahami konteks budaya lokal, seorang mentor memiliki kapasitas yang memadai untuk menyampaikan substansi program dengan baik dan memilih pendekatan yang efektif terhadap pengelola madrasah. e) Memiliki kemampuan mengembangkan jaringan Calon Mentor perlu memiliki kemampuan untuk menfasilitasi madrasah dalam pengembangan jaringan serta memperkuat partisipasi stakeholder bagi madrasah. f) Memiliki kualitas interpersonal yang baik Calon Mentor harus memiliki komitmen berjuang tinggi, kemampuan komunikasi dan mampu memotivasi madrasah untuk terus berkembang. g) Menguasai teknologi Calon Mentor harus mampu mengoperasikan kompoter terutama penggunaan program MS office (MS Word, Excel, dan Powerpoint) dan email. h) Memiliki waktu yang cukup Calon Mentor harus memiliki waktu untuk melakukan tugas mentoring pada madrasah sasaran dan bersedia memberi assistensi kepada madrasah kapan saja diperlukan.
4
BAB III PELAKSANAAN REKRUTMEN 3.1. Pelaksana Rekrutmen Rekrutmen mentor dikoordinasikan oleh lembaga mitra (SNIP) pada setiap propinsi sasaran program kemitraan bekerja sama dengan C3.
3.2. Prosedur Rekrutmen Untuk mendapatkan Mentor yang memenuhi kriteria, berikut ini prosedur atau tahapan-tahapan yang dapat digunakan oleh Pengurus/Manajemen SNIP dalam seleksi Mentor: a) Pembentukan tim rekrutmen Manajemen SNIP harus membentuk sebuah tim seleksi yang akan bertanggung jawab dalam proses seleksi mentor. Beberapa hal yang harus dipersiapkan adalah penyusunan TOR seleksi mentor, instrument penilaian untuk shortlist CV, proses interview, dan laporan hasil seleksi Mentor. b) Publikasi dan sosialisasi -
Untuk menjamin transparansi, maka Manajemen SNIP melakukan sosialisasi dan publikasi tentang dibutuhkannya mentor, jumlah mentor yang dibutuhkan, kriteria mentor, serta tahapan rekrutmen.
-
SNIP mencantumkan alamat email untuk pengiriman CV kandidat mentor
-
Manajemen SNIP harus berkoordinasi dengan kantor Kemenag wilayah atau Kemenag Kab/kota dalam proses rekrutmen ini.
c) Pengiriman CV Pihak-pihak yang berminat mengikuti proses seleksi diharuskan mengirimkan CV ke Manajemen SNIP dengan batas waktu yang ditentukan. d) Verifikasi dan short listing Tim rekrutmen melakukan verifikasi terhadap semua CV dan melakukan koordinasi guna menetapkan daftar calon mentor yang akan diundang untuk wawancara. e) Wawancara -
Wawancara dilakukan dengan tujuan mengkonfirmasi informasi yang tertera dalam CV, menggali lebih dalam terkait dengan kompetensi dan pengalaman yang dimiliki calon mentor.
-
Jumlah calon mentor yang diinterview harus lebih besar dari jumlah mentor yang dibutuhkan sebagai antisipasi jika ada calon mentor yang tidak hadir.
5
-
Untuk mendukung kualitas seleksi mentor, maka Program Kemitraan Pendidikan (C3) akan terlibat dalam proses interview baik sebagai anggota panel dan atau sebagai observer.
-
Panduan wawancara dan instrument penilaian disediakan oleh C3. Namun demikian, SNIP dapat juga memodifikasi sesuai dengan kebutuhan maupun konteks masing-masing.
f) Penetapan Calon Mentor Nama-nama calon mentor yang dinilai potensial akan dikoordinasikan dan dikonfirmasi kepada Kemenag wilayah dan atau kemenag kab/kota untuk diusulkan sebagai mentor program kemitraan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: -
Nilai yang diperoleh mentor dalam proses wawancara
-
Catatan dan pertimbangan dari tim panel wawancara
-
Informasi dan pertimbangan dari Kemenag.
3.3. Pembekalan dan Penandatanganan Kontrak SNIP harus menyelenggarakan sesi pembekalan guna menjelaskan esensi program kemitraan secara umum berikut tugas mentor dalam implementasi program tersebut. Jika calon mentor sepakat konsep tersebut, maka SNIP menyiapkan kontrak yang memuat hak dan kewajiban mentor, periode kontrak, dan ketentuan lain yang mendukung implementasi program. Dokumen kontrak ditandangani oleh Direktur SNIP dan mentor, dan dibuat rangkap dua untuk diserahkan ke mentor dan Manajemen SNIP.
6
BAB IV PENUTUP Demikian panduan rekrutmen mentor ini disusun untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Lampiran 1) Form1 - Template CV calon mentor 2) Form2- Panduan Wawancara 3) Form 3 – Rekapitulasi Nilai calon mentor
7