Profil Pembicara ASEAN Public Relations Network “Facing a Cascade of Transformation in ASEAN Public Relations Network” Datin Puan Shameem Abdul Jalil, APR, FIPR (CEO Hibiscus Comms & Consulting Group Sdn Bhd) Shameem Abdul Jalil, APR, FIPR merupakan founder dan CEO dari Hibiscus Comms & Consulting Group Sdn Bhd. Wanita bergelar Master Perencanaan Komunikasi dari Wolverhampton University di Inggris, ini, selama lebih dari 25 tahun, telah malang-‐melintang sebagai praktisi Komunikasi dan Hubungan Masyarakat di perbankan, perkebunan dan sektor pendidikan. Karir profesionalnya diakhiri dengan manis, sebagai Corporate Communications & Business Liaison Director pada Public Investment Bank, Malaysia, baru-‐baru ini. Apa yang dicapainya kini, diperoleh melalui pengalaman yang panjang. Dimana Shameem mengawali karir di Maybank sebagai Public Relations Officer selama 8 tahun. Kemudian ia bergabung di Kumpulan Guthrie Plantations Group sebagai Head of Public Relations Unit. Lima tahun kemudian ia melanjutkan karir di Public Finace sebagai Senior Manager Marketing Communications Division selama 7 tahun, sebelum ia ‘dipinang’ oleh Bank Umum sebagai Direktur Komunikasi Perusahaan dan kemudian ke Anak Perusahaan Investasi sebagai Direktur. Dalam organisasi, Shameem pernah menjabat sebagai Presiden Dewan Institute of Public Relations Malaysia (IPRM) selama 5 tahun, dimana untuk pertama kalinya ia mencetuskan "Anugerah Kristal IPRM". Penghargaan ini diberikan kepada kegiatan-‐kegiatan Public Relations terbaik di Malaysia. Selanjutnya, dalam masa kepemimpinannya di IPRM, Shameem terus menciptakan penghargaan-‐penghargaan untuk kalangan PR di Malaysia, seperti “Most PR Savvy CEO Award”, "The Best Newsletter Award". Ia juga menerbitkan “World Class Public Relations in Practice”, sebuah catatan standar tinggi kehumasan yang dapat diterapkan oleh para pemimpin di Malaysia, dimulai dari Yang Amat Berbahagia Tun Dr Mahathir Mohamad. Di bawah kepemimpinannya pula, IPRM membuat grup para Praktisi PR Terakreditasi di Malaysia.
Selain di IPRM, Shameem juga pernah menjabat Presiden ASEAN Federation of Public Relations Organization (FAPRO), anggota International Association of Business Communicator (IABC). Ia juga menjadi anggota dewan perwakilan Asia dalam Global Alliance for communication and PR Practitioners yang bermarkas di Lugano Switzerland (2009-‐2011). Di sela-‐sela aktifitasnya, Shameem kerap diundang sebagai pembicara pada berbagai seminar dan konferensi, baik lokal maupun internasional, dengan menyajikan topik-‐topik menarik. Bahkan pada tahun 2011 dia didapuk menjadi Ketua The Global Congress For Muslim Public Relations Practitioners yang diselenggarakan oleh University of Malaysia International Islamic. Dirinya menyambut gembira gagasan LSPR (Indonesia) yang mencetus kelahiran ASEAN PR Network, yang merupakan wadah tertinggi bagi standar profesi Humas di ASEAN atau pusat Humas ASEAN. Selain menjadi pembicara Shameem Abdul Jalil, APR, FIPR, juga hadir dalam Deklarasi ASEAN PR Network dengan tema “Facing A Cascade Of Transformation” ini, akan diadakan pada 2 Juni 2014*** Ms. Krishnasamy Bhavani Former President of Institute of Public Relations Singapore (IPRS)
Krishnasamy Bhavani adalah mantan Presiden Institute of Public Relations of Singapore (HKI) periode 2002-‐2009 dan Ketua Federation of ASEAN PR Organizations (FAPRO). Meskipun sudah tidak menjabat presiden, namun aktivitasnya di HKI tetap dijalaninya dengan kapasitas sebagai Ketua Badan Akreditasi HKI. Selam 35 tahun Bhavani menjalani karirnya sebagai pejabat publik di lingkaran pemerintah Singapura. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Komunikasi Publik (2008-‐2011), dan direktur Komunikasi Perusahaan dan Sekretaris Pers kepada Menteri Informasi, Komunikasi dan Seni (2004-‐1008). Jabatan terakhirnya di MICA adalah Direktur Emergency Preparedness and Head of the Community Engagement Cluster untuk Media dan Seni.
Berkat keahlian dan pengalamannya, saat ini Bhavani menjalani profesi sebagai Konsultan PR di Vin Public Relations Consultancy dan memberikan pelatihan bisnis di International PR Training Pte Ltd.. Bhavani juga pelatih di Civil Service College dan dosen paruh waktu di Nanyang Technological University Wee Kim Wee School of Communication and Information, serta menjadi Adjunct Senior Fellow di Rajaratnam School of International Studies. Dirinya menyambut gembira gagasan LSPR (Indonesia) yang mencetus kelahiran ASEAN PR Network, yang merupakan wadah tertinggi bagi standar profesi Humas di ASEAN atau pusat Humas ASEAN. Selain menjadi pembicara, Bhavani juga hadir dalam Deklarasi ASEAN PR Network dengan tema “Facing A Cascade Of Transformation” ini, akan diadakan pada 2 Juni 2014. *** Mr. Bao Nguyen Quoc, Managing Director Public Relations Organization International – Awarennes i.d, Vietnam Bao Nguyen Quoc, bisa disebut sebagai Bapak PR di Vietnam. Pria ramah dan murah senyum ini, berjasa dan dikenal sebagai sosok yang membuat industri PR di Vietnam menjadi lebih maju dan profesional. Mengawali karir sebagai PR specialist di perusahaan Coca Cola Vietnam pada tahun 1994 hingga 1997, membuatnya tertarik untuk lebih mendalami dunia ke-‐PR-‐an. Bao, demikian lebih familiar disapa, akhirnya memutuskan pindah ke Max Communications Agency sebagai Senior Media Relations Manager, kemudian sebagai Communications Manager di BoehringerIngelheim Int. Setelah 19 tahun bergelut di dunia PR ( strategi PR dan Media Communicatiobs), pria pehobi traveling ini pun memutuskan untuk membangun Awareness id, dimana saat ini menjabat sebagai Managing Director. Bao juga telah membawa perusahaan meraih dua penghargaan internasional untuk bidang PR dan menjadi perusahaan konsultan PR dari Vietnam pertama yang menerima penghargaan dari organisasi PR internasional.
Dengan keahliannya dalam strategi komunikasi dan manajemen isu, Bao dipercaya untuk menjadi konsultan PR bagi perusahaan-‐perusahaan besar seperti Mead Johnson, Kimberly Clark, Roche Pharma, Pfizer, dan lain-‐lain. Ia pun kerap didaulat menjadi pembicara dalam konferensi kehumasan, manajemen krisis/isu, strategi komunikasi. Dirinya menyambut gembira gagasan LSPR (Indonesia) yang mencetus kelahiran ASEAN PR Network, yang merupakan wadah tertinggi bagi standar profesi Humas di ASEAN atau pusat Humas ASEAN. Selain menjadi pembicara Bao Nguyen Quoc, juga hadir dalam Deklarasi ASEAN PR Network dengan tema “Facing A Cascade Of Transformation” ini, akan diadakan pada 2 Juni 2014***
Mr. Ramon “Bong” R. Osorio President of PR Society Philippines
Ramon “Bong” R. Osorio merupakan President of PR Society Philippines. Selain itu dikenal luas sebagai Communications Consultant and Spokesperson ABS-‐CBN Corporation. Bong, bisa dibilang sebagai sosok yang multi talenta. Ini dapat terlihat dari berbagai bidang kerja yang digelutinya secara bersamaan. Selain menekuni bidang media sebagai jurnalis, ia juga seorang praktisi periklanan dan kehumasan, pengacara, dan pengajar komunikasi pemasaran. Pengalamannya bekerja di berbagai agensi periklanan multinasional seperti J. Walter Thompson, Ace Saatchi, dll, dan setelah 18 tahun bergabung di CAPRI (Campaigns Advocacy & PR, Inc.), membuatnya dipercaya untuk menjabat Vice President and Head of the Corporate Communications Division di ABS-‐CBN Corporation. Pria bernama asli Ramon R. Osorio ini, aktif menulis untuk kolomnya di The Philippine Star dengan judul Commonness, yang menganalisis kejadian terkini dan dampaknya terhadap bisnis dan kehidupan di Philipina. Dia juga menjadi kolumnis di Adobo Magazine, sebuah media yang mengulas tentang industri komunikasi pemasaran di Philipina.
Berbekal ilmu akademik yang diperolehnya di beberapa universitas di Manila dan Amerika, serta berbagai bidang kerja yang telah ditekuninya selama ini, Bong pun dipercaya menjadi Presiden Public Relations Society of the Philippines (PRSP). Ia pun menjadi anggota Dewan Gubernur Manila Overseas press Club (MOPC), Dewan KBP (Asosiasi Penyiaran Philipina). Dirinya menyambut gembira gagasan LSPR (Indonesia) yang mencetus kelahiran ASEAN PR Network, yang merupakan wadah tertinggi bagi standar profesi Humas di ASEAN atau pusat Humas ASEAN. Selain menjadi pembicara Ramon “Bong” R. Osorio , juga hadir dalam Deklarasi ASEAN PR Network dengan tema “Facing A Cascade Of Transformation” ini, akan diadakan pada 2 Juni 2014. ***
Professor Dr. Parichart Sthapitanonda Ilmu komunikasi sudah menyatu dalam kehidupan Professor Dr. Parichart Sthapitanonda. Bagaimana tidak, mulai dari pendidikan tinggi hingga kegiatan non akademiknya, semua berkaitan dengan ilmu komunikasi. Karena kecintaannya tersebut, berbagai penghargaan pun diterimanya, sebagai bentuk apresiasi dan dedikasinya terhadap dunia ilmu komunikasi di Thailand. Dalam bidang akademik, Profesor cantik ini, mengabdikan dirinya di Chulalongkorn University Thailand sejak tahun 1995 hingga sekarang. Chulalongkorn University adalah almamaternya, dimana ia memulai pendidikan tingginya hingga jenjang Master (S2) bidang komunikasi. Sedangkan gelar Ph.D. diraihnya di School of Interpersonal Communication, Ohio University. Sebagai seorang profesional, hingga saat ini Parichart masih memegang beberapa posisi penting diantaranya: Health Promotion Fund dimana ia menjadi konsultan (2004), anggota dewan National Research Council of Thailand (2012), Anggota Dewan National Public Relations Committee, Public Relations Department, Thailand (2013) dan Mass Communication Consultant di Asian Development Bank. Dan di tahun 2014 ini, ia dipercaya menjadi konsultan di Departemen Public Relations Thai International Airways.
Dalam menunjang ilmu akademiknya, Parichart pernah melakukan penelitian di bidang public relations, komunikasi pembangunan, termasuk komunikasi masyarakat, komunikasi untuk perubahan sosial, komunikasi partisipatif, manajemen media, komunikasi dan kampanye di berbagai topik, mulai dari komersia,l non-‐ komersial dan isu-‐isu politik. Berbekal ilmu akademik dan pengalaman yang dimilikinya, Parichart pun membaginya dengan menjadi pengajar untuk bidang komunikasi termasuk didalamnya adalah public relations, opini publik dan isu-‐isu sosial, komunikasi pembangunan, dll. Bidang terbaru yang diminatinya adalah penggunaan advokasi media dan mobilisasi sosial untuk mempromosikan kebijakan publik yang berkelanjutan, dan diplomasi publik. Dirinya menyambut gembira gagasan LSPR (Indonesia) yang mencetus kelahiran ASEAN PR Network, yang merupakan wadah tertinggi bagi standar profesi Humas di ASEAN atau pusat Humas ASEAN. Selain menjadi pembicara, Parichart juga hadir dalam Deklarasi ASEAN PR Network dengan tema “Facing A Cascade Of Transformation” ini, akan diadakan pada 2 Juni 2014. *** ***
DATO’ HAJI IBRAHIM BIN ABDUL RAHMAN Sepak terjang Dato’ Haji Ibrahim bin Abdul Rahman dalam perkembangan Public Relations khususnya di pemerintahan Malaysia bisa dikatakan cukup cemerlang. Pria yang menyelesaikan program Master in Public Relations di Boston University pada 1991 ini, mengawali karir pada tahun 1983 sebagai Public Relation Officer (PRO) di Departement of Immigration, Malaysia. Karirnya terus berlanjut di Ministry of Information sebagai Senior PRO (1986), hingga saat ini menjabat Director General di Department of Information Malaysia, setelah sebelumnya memegang jabatan-‐jabatan penting lainnya di departemen yang sama.
Lahir di Bota Kiri, Perak, Malaysia, 55 tahun yang lalu, Dato’ Haji Ibrahim aktif mengikuti pelatihan-‐pelatihan bertaraf internasional di berbagai negara, antara lain mengikuti Human Resources Studies di Manchester University, UK (1994), South East Asian Youth Imitation Program di Japan (2011), World Public Relations Forum di Melbourne, Australia (2012), International Conference on Internet & Socio-‐cultural Transformations in Information Society di Yuzhno-‐ Sakhalink, Rusia (2013), dll. Belum puas dengan pengetahuan yang diperolehnya dari pendidikan formal dan berbagai pelatihan tersebut, Dato’ Haji Ibrahim juga aktif dengan menjadi anggota di beberapa organisasi. Tak kurang dari enam organisasi yang mencatatnya sebagai anggota. Bahkan saat ini dia menjadi President di Institute Public Relations of Malaysia (IPRM) sejak tahun 2011 dan sebagai Treasurer di Ikatan Setiawan Wartawan Malaysia Indonesia (ISWAMI) sejak 2010. Berkat ketekunan dan aktifitasnya tersebut, Dato’ Haji Ibrahim pun berhasil mendapatkan penghargaan dari Negeri Perak pada tahun 2007 untuk Ahli Mahkota Perak (AMP), dan Darjah Paduka Mahkota Perak (DPMP) di tahun 2012. Dirinya menyambut gembira gagasan LSPR (Indonesia) yang mencetus kelahiran ASEAN PR Network, yang merupakan wadah tertinggi bagi standar profesi Humas di ASEAN atau pusat Humas ASEAN. Selain menjadi pembicara, Dato’ Haji Ibrahim juga hadir dalam Deklarasi ASEAN PR Network dengan tema “Facing A Cascade Of Transformation” ini, akan diadakan pada 2 Juni 2014. *** ***