PERANAN PUBLIC RELATIONS DALAM MENJAGA EKSISTENSI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN BERBASIS AGROWISATA (Kasus: Kebun Wisata Pasirmukti, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat)
Oleh: REFI PRAFITRI A 14204043
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
RINGKASAN
REFI PRAFITRI. Peranan Public Relations dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan pada Perusahaan Berbasis Agrowisata: Kasus Kebun Wisata Pasirmukti, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. (Di bawah bimbingan NINUK PURNANINGSIH).
Public Relations atau yang biasa disingkat PR merupakan salah satu aspek yang sangat penting di setiap perusahaan. Salah satu bidang usaha yang membutuhkan peranan PR untuk menciptakan image positif perusahaan adalah usaha pariwisata berlandaskan pertanian yang sedang berkembang, yaitu agrowisata. Banyaknya pihak yang bergerak di bisnis agrowisata mengakibatkan semakin ketatnya persaingan. Tingginya persaingan yang terjadi di dalam industri agrowisata menyebabkan setiap perusahaan harus memiliki strategi yang tepat dalam memasarkan produk atau jasanya. Kawasan agrowisata di Bogor yang menghadapi persaingan diantaranya adalah Kebun Wisata Pasirmukti (KWP). Sebagai usaha agro yang baru berdiri yaitu pada tanggal 2 April 2003 KWP dihadapkan pada tantangan untuk dapat bersaing dengan usaha agro lainnya yang sudah lebih dahulu berkembang. Penelitian ini bertujuan mendapatkan pemahaman tentang peranan PR dalam menjaga eksistensinya di tengah persaingan yang kompetitif. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil perusahaan KWP, menganalisis posisi PR dalam struktur organisasi KWP, mengidentifikasi kegiatan-kegiatan internal dan eksternal yang dilakukan oleh PR KWP,
menganalisis pengaruh dari kegiatan internal dan eksternal yang dilakukan oleh PR pada perusahaan akan mempengaruhi keberlanjutan perusahaan. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Data primer diperoleh dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terstruktur yang dibuat dalam bentuk kuesioner penelitian. Kuesioner berisi sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan penilaian responden mengenai pelaksanaan peranan PR dalam menjaga eksistensi perusahaan. Data kualitatif diperoleh dengan wawancara mendalam dengan pihak PR perusahaan, manajemen perusahaan, PR perusahaan dan beberapa orang responden dengan menggunakan panduan pertanyaan. Panduan pertanyaan ini bersifat fleksibel (luwes), bisa berkembang sesuai keadaan di lapang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KWP sebagai wisata agro yang baru berdiri pada 2 April 2003 merupakan agrowisata berbasis education dan entertainment. Melalui wisata agro yang mendidik dan menghibur KWP bertujuan mengangkat pertanian, membuka mata mengenai kecintaan masyarakat terhadap pertanian dan mematahkan image pertanian yang kurang baik (kotor, tidak baik) di masyarakat umum. Keberadaan KWP dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, pengunjung dan pihak pengelola KWP. Fasilitas yang ditawarkan KWP lengkap dengan mengutamakan kegiatan
education dan
entertainment. Keberadaan KWP sebagai salah satu objek wisata agro yang memiliki fasilitas wisata edukasi khususnya di bidang pertanian, hal yang menguntungkan ini perlu mendapatkan perhatian dalam usaha pengembangannya. Pengembangan usaha agro ini salah satunya dilakukan dengan mengoptimalkan peranan PR
perusahaan. Posisi PR KWP belum berdiri sendiri tetapi masih berada di bawah divisi sales dan marketing. Meskipun posisi PR masih berada di divisi sales dan marketing tetapi tidak membatasi PR KWP untuk melakukan kegiatan yang dapat memajukan perusahaan, PR bebas menentukan kegiatan yang diadakan. PR perusahaan dalam melaksanakan peranannya dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal perusahaan. Faktor internal dari perusahaan yang mempengaruhi peranan PR KWP adalah jumlah target pengunjung yang ditetapkan oleh perusahaan, jenis fasilitas yang tersedia untuk mendukung aktivitas PR, ketersediaan dana dari perusahaan untuk mengadakan kegiatankegiatan, sumber daya PR sendiri sebagai karyawan perusahaan dalam hal kemampuan berkomunikasi, kemampuan membina relasi PR. Faktor eksternal perusahaan pun mempengaruhi peranan PR. Faktor eksternal perusahaan berasal dari luar perusahaan, yaitu tingkat kedekatan dengan relasi dan media. Kegiatan internal yang dilakukan PR KWP adalah special events, family gathering dan forum komunikasi rapat. Kegiatan eksternal yang dilakukan PR KWP adalah promosi, press release dan Corporate Social Responsibility (CSR). Kegiatan promosi dilakukan PR KWP melalui periklanan (below the line), print ad, website, Customer Relationship Management (CRM), publisitas, promosi penjualan melalui seminar, personal selling, direct marketing dan metode tasting . Kegiatan internal PR KWP dilakukan bekerjasama dengan divisi Human Resources Departement (HRD) dan Umum perusahaan. Melalui divisi HRD dan Umum tersebut PR KWP dapat terus mengikuti perkembangan yang terjadi di lingkungan internal karyawan.
Peranan Public Relations (PR) Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) dalam menjaga
eksistensi
perusahaan
dilakukan
melalui
peranannya
sebagai
komunikator, fasilitator dan informator. Eksistensi perusahaan ini ditunjukkan dengan
produktivitas
perusahaan
yang
semakin
meningkat,
terciptanya
kepercayaan publik dan terwujudnya tanggung jawab sosial perusahaan. Saran yang dapat disampaikan bagi KWP dan PR KWP antara lain: (1) Pihak perusahaan sebaiknya mepertahankan kegiatan edukatif yang merupakan keunggulan perusahaan, (2) PR KWP sebaiknya memperluas media promosi, tidak hanya memasang iklan pada koran saja tetapi pemasangan iklan dapat dilakukan melalui televisi, (3) PR KWP sebaiknya memperbanyak penerbitan press release sebagai media informasi untuk masyarakat, (4) PR KWP sebaiknya melakukan perluasan promosi, tidak hanya melakukan promosi di Jabodetabek (Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi), (5) Bagi pihak perusahaan KWP sebaiknya terus meningkatkan kinerja PR untuk mengadakan hubungan dengan publik eksternal, terutama masyarakat sekitar KWP, mengingat KWP berada di dekat pemukiman masyarakat, (6) Pengunjung banyak mengeluhkan masalah faslitas yang kurang terawat, sebaiknya PR KWP bersama divisi Human Resources Departement dan Umum meningkatkan motivasi karyawan harian dalam
melaksanakan
pengunjung.
tugasnya
sehingga
dapat
meningkatkan
kepuasan
PERANAN PUBLIC RELATIONS DALAM MENJAGA EKSISTENSI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN BERBASIS AGROWISATA (Kasus: Kebun Wisata Pasirmukti, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat)
Oleh: Refi Prafitri A14204043
SKRIPSI Sebagai Bagian untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pertanian Pada Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang ditulis oleh: Nama
: Refi Prafitri
Nomor Pokok : A 14204043 Judul
: Peranan Public Relations dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan pada Perusahaan Berbasis Agrowisata (Kasus: Kebun Wisata Pasirmukti, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat).
Dapat diterima sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pertanian pada Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Ninuk Purnaningsih, MSi NIP. 132 062 245
Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr NIP. 131 124 019
Tanggal Lulus Ujian : 25 Juli 2008
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL PERANAN
PUBLIC
RELATIONS
DALAM
MENJAGA
EKSISTENSI
PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN BERBASIS AGROWISATA (KASUS: KEBUN
WISATA
PASIRMUKTI,
KECAMATAN
CITEUREUP,
KABUPATEN BOGOR, PROPINSI JAWA BARAT) INI BENAR-BENAR MERUPAKAN HASIL KARYA YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA
MANAPUN
UNTUK
TUJUAN
MEMPEROLEH
GELAR
AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH RUJUKAN
YANG
PIHAK
LAIN
DINYATAKAN
KECUALI
DALAM
SEBAGAI
NASKAH.
BAHAN
DEMIKIAN
PERNYATAAN INI SAYA BUAT DENGAN SESUNGGUHNYA DAN SAYA BERSEDIA MEMPERTANGGUNGJAWABKAN PERNYATAAN INI.
Bogor, Juli 2008
Refi Prafitri A14204043
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Bogor, 27 Mei 1986 sebagai anak keempat dari empat bersaudara pasangan H.D. Subardi Wiraatmadja (alm) dan Dra. Hj. Siti Djuaningsih. Pendidikan formal penulis dimulai di TK Dirgahayu Bogor pada tahun 1990, kemudian dilanjutkan di SD Polisi I Bogor pada tahun 1992. Lulus Sekolah Dasar pada tahun 1998, penulis melanjutkan ke SLTP Negeri I Bogor dan pada tahun 2001 masuk ke SMU Negeri I Bogor. Penulis berkesempatan untuk melanjutkan pendidikan di Institut Pertanian Bogor (IPB), Fakultas Pertanian, Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada tahun 2004, melalui jalur SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru). Selama mengikuti masa perkuliahan, penulis ikut serta dalam organisasi yaitu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), penulis pun mengikuti berbagai seminar komunikasi massa dan training, antara lain seminar Public Relation In Showbiz and Mass Media (2006), seminar RED PR EDUCATION How to Build Your PR Talent (2006), pelatihan penulisan Karya Tulis Ilmiah Populer (2007), serta mengikuti training motivasi yang diadakan oleh Berlian Training & Consulting (2006).
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pertanian pada Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Skripsi ini berjudul: Peranan Public Relations dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan pada Perusahaan Berbasis Agrowisata (Kasus: Kebun Wisata Pasirmukti, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat). Sebagai gambaran, skripsi ini dilatarbelakangi oleh peningkatan jumlah kawasan agrowisata khususnya di Kabupaten Bogor. Penulis melihat adanya suatu persaingan diantara perusahaan agrowisata. Perusahaan dihadapi tantangan untuk menjaga eksistensi perusahaan di tengah persaingan yang kompetitif, salah satu caranya adalah dengan mengoptimalkan peranan Public Relations perusahaan. Di sini penulis berupaya menganalisis posisi Public Relations perusahaan, peranan Public Relations dalam menjaga eksistensi perusahaan melalui kegiatan internal dan eksternal yang dilakukan Public Relations perusahaan. Skripsi ini berupa penelitian yang menelaah aspek komunikasi bisnis yang aktual di masyarakat. Demikianlah skripsi ini disusun dengan suatu tema yang dipandang relevan untuk ditelaah lebih lanjut saat ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pihak-pihak yang berkepentingan. Bogor, Juli 2008 Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH
Selama masa penyelesaian skripsi ini, tentunya tidak terlepas dari dorongan dan dukungan, baik moril maupun materiil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis panjatkan puji syukur kepada Allah SWT, atas segala nikmat, karunia dan hidayah yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Dr. Ir. Ninuk Purnaningsih, M.Si, sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan banyak bimbingan, semangat dan meluangkan waktu, pikiran sejak awal hingga akhir proses penulisan skripsi ini. 2. Ir. Dwi Sadono, MS atas kesediannya menjadi penguji utama 3. Ratri Virianita, S.sos, M.Si atas kesediannya menjadi penguji wakil komisi pendidikan. 4. Dr. Nurmala K. Pandjaitan, MS. DEA, selaku dosen pembimbing akademik penulis selama perkuliahan atas perhatian dan masukan yang berharga. 5. Orang tuaku tercinta (Alm. H. D. Subardi Wiraatmadja dan Dra. Hj. Siti Djuaningsih), kakak-kakakku tercinta Annisa, Reta, Reti yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan kasih sayang yang tak pernah henti dan tak akan pernah terhenti. 6. Direktur Utama Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) Pak Hibran atas izin yang diberikan sehingga penelitian ini dapat dilakukan, Public Relations (KWP) Ibu Feby Gintings atas bimbingan, kerjasama dan bantuan selama
penelitian dilakukan dan seluruh karyawan KWP atas waktu dan bantuannya. 7. Tante Yayah dan Widya atas bantuan literatur dan dukungannya selama masa penyusunan proposal hingga penulisan skripsi. 8. Mardiansyah, terima kasih atas dukungan, perhatian dan pengertian selama proses penulisan skripsi ini. 9. Teman-temanku Disty, Frita, Intan, Momon, Nceq, Nci, Nessa, Pieth, Tina dan Tutut yang selalu memberi semangat, dukungan saat kesedihanku, memberikan keceriaan, masukan, pengertian dan kebahagiaan. 10. Achmad Zaelani teman satu bimbingan atas dukungan dan kerjasamanya. 11. Teman-teman KPM 41 atas kebersamaannya selama ini. 12. Prasetyo Yudha Pratama atas bantuannya dari penyusunan proposal sampai sidang skripsi. 13. Teman-teman Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Fakultas Pertanian. 14. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, untuk segala perhatian, dorongan semangat, dukungan materiil dan moril berupa masukan maupun kritik.
DAFTAR ISI
Halaman DAFTAR ISI ....................................................................................................viii DAFTAR TABEL ............................................................................................xiii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1 1.2 Perumusan Masalah .......................................................................... 6 1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 7 1.4 Kegunaan Penelitian ......................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 9 2.1 Public Relations (PR) ....................................................................... 9 2.1.1 Definisi Public Relations (PR) ................................................. 9 2.1.2 Tugas Public Relations (PR) .................................................... 11 2.1.3 Fungsi Public Relations (PR) ................................................... 14 2.1.4 Relasi dan Khalayak Public Relations (PR) .............................. 15 2.1.5 Media dan Teknik-Teknik Public Relations (PR) ..................... 18 2.1.6 Kegiatan-Kegiatan Public Relations (PR)................................. 19 2.2 Eksistensi Perusahaan ....................................................................... 20 2.2.1 Definisi Perusahaan ................................................................. 20 2.2.2 Definisi Eksistensi Perusahaan ................................................. 21 2.3 Public Relations (PR) dalam Perusahaan .......................................... 22 2.3.1 Public Relations (PR) dan Perusahaan...................................... 22 2.3.2 Peranan Public Relations (PR) terhadap Eksistensi Perusahaan .............................................................................. 24
2.4 Agrowisata ....................................................................................... 27 2.4.1 Definisi Agrowisata ................................................................. 27 2.4.2 Ruang Lingkup dan Potensi Agrowisata ................................... 27
BAB III KERANGKA TEORITIS .................................................................. 29 3.1 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 29 3.2 Hipotesis Penelitian .......................................................................... 31 3.3 Definisi Operasional ......................................................................... 34
BAB IV METODE PENELITIAN .................................................................. 39 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................ 39 4.2 Metode Pengumpulan Data ............................................................... 39 4.3 Teknik Pemilihan Responden ........................................................... 40 4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data .............................................. 43
BAB V GAMBARAN UMUM KEBUN WISATA PASIRMUKTI (KWP) ... 44 5.1. Sejarah Berdirinya Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) ...................... 44 5.2. Profil Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) ........................................... 43 5.3. Visi, Misi dan Tujuan Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) .................. 48 5.4. Manfaat Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) ....................................... 50 5.5. Fasilitas Kebun Wisata Pasirmukti (KWP)....................................... 51 5.6. Paket Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) ........................................... 55 5.7. Aktivitas Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) ..................................... 59 5.8. Struktur Organisasi Perusahaan Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) ........................................................................... 59
BAB VI KARAKTERISTIK RESPONDEN................................................... 62 6.1. Karakteristik Karyawan Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) .............. 62 6.2. Karakteristik Pengunjung Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) ............ 63
BAB VII PERANAN DAN KEGIATAN-KEGIATAN PUBLIC RELATONS PERUSAHAAN .......................................................... 67 7.1. Peranan Public Relations Kebun Wisata Pasirmukti (KWP)............. 67
7.2. Kegiatan Internal Public Relations Perusahaan Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) ........................................................................... 68 7.2.1. Kegiatan Special Events .......................................................... 69 7.2.2. Kegiatan Family Gathering ..................................................... 70 7.2.3. Forum Komunikasi Rapat ....................................................... 70 7.3.Kegiatan Eksternal Public Relations Perusahaan Kebun Wisata Pasirmukti (KWP)................................................................ 71 7.3.1. Kegiatan Promosi .................................................................... 72 7.3.2. Kegiatan Press Release ........................................................... 76 7.3.3. Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) ..................... 77
BAB VIII PENILAIAN KARYAWAN TERHADAP PERANAN PUBLIC RELATIONS PERUSAHAAN ................... 79 8.1. Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Mempengaruhi Peranan Public Relations Perusahaan ............................................. 79 8.1.1. Faktor Internal Perusahaan Mempengaruhi Peranan Public Relations Perusahaan ..................................... 79 8.1.1.1. Hubungan antara Jumlah Target Pengunjung dengan Peranan Public Relations Perusahaan ............... 80 8.1.1.2. Hubungan antara Jenis Fasilitas yang Tersedia dengan Peranan Public Relations Perusahaan. .............. 83 8.1.1.3. Hubungan antara Tingkat Ketersediaan Dana dengan Peranan Public Relations Perusahaan ............... 85 8.1.1.4. Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi Public Relations dengan Peranan Public Relations Perusahaan Sebagai Komunikator ................................. 87 8.1.1.5. Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi Public Relations dengan Peranan Public Relations Perusahaan Sebagai Fasilitator .................................... 92 8.1.1.6. Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi Public Relations dengan Peranan Public Relations Perusahaan Sebagai Informator ................................... 96 8.1.1.7. Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi Public Relations terhadap Peranan Public Relations Perusahaan Sebagai Komunikator................................ 97 8.1.1.8. Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi Public Relations terhadap Peranan Public Relations Perusahaan Sebagai Fasilitator .................................... 100
8.1.1.9. Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi Public Relations terhadap Peranan PublicRelations Perusahaan Sebagai Informator .................................... 103 8.1.2. Faktor Eksternal Perusahaan Mempengaruhi Peranan Public Relations Perusahaan ..................................... 105 8.1.2.1. Hubungan antara Tingkat Kedekatan Public Relations dengan Relasi terhadap Peranan Public Relations Perusahaan Sebagai Komunikator................................ 106 8.1.2.2. Hubungan antara Tingkat Kedekatan Public Relations dengan Relasi terhadap Peranan Public Relations Perusahaan Sebagai Fasilitator .................................... 107 8.1.2.3. Hubungan antara Tingkat Kedekatan Public Relations dengan Relasi Terhadap Peranan Public Relations Perusahaan Sebagai Informator ................................... 109 8.1.2.4. Hubungan antara Tingkat Kedekatan Public Relations dengan Media terhadap Peranan Public Relations Perusahaan Sebagai Komunikator ............................... 110 8.1.2.5. Hubungan antara Tingkat Kedekatan Public Relations dengan Media terhadap Peranan Public Relations Perusahaan Sebagai Fasilitator .................................... 111 8.1.2.6. Hubungan antara Tingkat Kedekatan PublicRelations dengan Media terhadap Peranan PublicRelations Perusahaan Sebagai Informator ................................... 113
BAB IX PENILAIAN PENGUNJUNG TERHADAP PERANAN PUBLIC RELATIONS PERUSAHAAN ..........................................115 9.1. Penilaian Pengunjung Terhadap Peranan Public Relations Perusahaan sebagai Komunikator ...........................................115 9.2. Penilaian Pengunjung Terhadap Peranan Public Relations Perusahaan sebagai Fasilitator.................................................118 9.3. Penilaian Pengunjung Terhadap Peranan Public Relations Perusahaan sebagai Informator ................................................121
BAB X PERANAN PUBLIC RELATIONS DALAM MENJAGA EKSISTENSI PERUSAHAAN .........................................................124 10.1. Hubungan antara Peranan Public Relations Terhadap Tingkat Produktivitas Perusahaan ........................................124 10.1.1. Hubungan antara Peranan Public Relations sebagai Komunikator Terhadap Tingkat Produktivitas Perusahaan .........................................124
10.1.2. Hubungan antara Peranan Public Relations sebagai Fasilitator Terhadap Tingkat Produktivitas Perusahaan .........................................126 10.1.3. Hubungan antara Peranan Public Relations sebagai Informator Terhadap Tingkat Produktivitas Perusahaan ..........................................128 10.2. Hubungan antara Peranan Public Relations Terhadap Penciptaan Kepercayaan Publik ...........................................129 10.2.1. Hubungan antara Peranan Public Relations sebagai Komunikator Terhadap Penciptaan Kepercayaan Publik ................................129 10.2.2. Hubungan antara Peranan Public Relations sebagai Fasilitator Terhadap Penciptaan Kepercayaan Publik ................................132 10.2.3. Hubungan antara Peranan Public Relations sebagai Informator Terhadap Penciptaan Kepercayaan Publik ................................134 10.3. Hubungan antara Peranan Public Relations Terhadap Terwujudnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ...............135 10.3.1. Hubungan antara Peranan Public Relations sebagai Komunikator Terhadap Terwujudnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ...........................135 10.3.2. Hubungan antara Peranan Public Relations sebagai Fasilitator Terhadap Terwujudnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ...........................137 10.3.3. Hubungan antara Peranan Public Relations sebagai Fasilitator Terhadap Terwujudnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ...........................138
BAB XI KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................141 10.1. Kesimpulan .................................................................................141 10.2. Saran ...........................................................................................144
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................145
LAMPIRAN .....................................................................................................147
DAFTAR TABEL
Nomor
Halaman
Tabel 1 Jumlah Kawasan Agrowisata di Jawa Barat Tahun 2006............... 3 Tabel 2 Pertumbuhan Jumlah Objek Wisata di Kabupaten Bogor Tahun 2002-2007 ......................................................................... 4 Tabel 3 Sebaran Responden Menurut Penilaian tentang Upaya yang dilakukan Public Relations Perusahaan untuk Mencapai Target Pengunjung ................................................................................ 81 Tabel 4 Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi dengan Peranan Public Relations dalam Press Release ........................................ 89 Tabel 5 Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi dengan Peranan Public Relations dalam Memotivasi Karyawan ........................... 90 Tabel 6 Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi dengan Peranan Public Relations Sebagai Fasilitator antara Perusahaan dengan Karyawan ................................................................................... 93 Tabel 7 Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi dengan Peranan Public Relations dalam Promosi ................................................. 95 Tabel 8 Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi dengan Peranan Public Relations dalam Menyediakan Informasi......................... 96 Tabel 9 Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi dengan Peranan Public Relations dalam Press Release ....................................... 98 Tabel 10 Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi dengan Peranan Public Relations dalam Memotivasi Karyawan ........................... 99 Tabel 11 Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi Public Relations dengan Peranan Sebagai Fasilitator antara Perusahaan dengan Publiknya ................................................................................. 101 Tabel 12 Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi Public Relations dengan Peranan Public Relations dalam Promosi ..................... 102 Tabel 13 Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi Public Relations dengan Peranan Public Relations dalam Menyediakan Informasi .................................................................................. 103
Tabel 14 Penilaian Karyawan terhadap Efektivitas Forum Komunikasi yang Terdapat di Kebun Wisata Pasirmukti .............................. 104 Tabel 15 Hubungan antara Tingkat Kedekatan dengan Relasi Perusahaan Terhadap Peranan Public Relations dalam Press Release .......... 106 Tabel 16 Hubungan antara Tingkat Kedekatan dengan Relasi Perusahaan Terhadap Peranan Public Relations dalam Promosi .................. 108 Tabel 17 Hubungan antara Tingkat Kedekatan dengan Relasi Perusahaan Terhadap Peranan Public Relations dalam Menyediakan Informasi .................................................................................. 110 Tabel 18 Hubungan antara Tingkat Kedekatan dengan Media Terhadap Peranan Public Relations dalam Press Release ......................... 111 Tabel 19 Hubungan antara Tingkat Kedekatan dengan Media Terhadap Peranan Public Relations dalam Promosi .................................. 112 Tabel 20 Hubungan antara Peranan Public Relations Sebagai Komunikator dengan Penciptaan Tingkat Produktivitas Perusahaan ............... 124 Tabel 21 Hubungan antara Peranan Pubic Relations Sebagai Fasilitator dengan Penciptaan Tingkat Produktivitas Perusahaan ............... 127 Tabel 22 Hubungan antara Peranan Public Relations Sebagai Informator dengan Penciptaan Tingkat Produktivitas Perusahaan ............... 128 Tabel 23 Hubungan antara Peranan Public Relations Sebagai Komunikator dengan Penciptaan Kepercayaan Publik.................................... 130 Tabel 24 Hubungan antara Peranan Public Relations Sebagi Fasilitator dengan Penciptaan Kepercayaan Publik .................................... 132 Tabel 25 Hubungan antara Peranan Public Relations Sebagai Informator dengan Penciptaan Kepercayaan Publik ................................... 134 Tabel 26 Hubungan antara Peranan Public Relations Sebagai Komunikator dengan Terwujudnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ....... 136 Tabel 27 Hubungan antara Peranan Public Relations Sebagai Fasilitator dengan Terwujudnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ........ 137 Tabel 28 Hubungan antara Peranan Public Relations Sebagai Informator dengan Terwujudnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ....... 139
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Halaman
Gambar 1 Kerangka Pemikiran Peranan Public Relations dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan ................................................................. 31 Gambar 2 Struktur Organisasi Perusahaan Kebun Wisata Pasirmukti .................................................................................. 60 Gambar 3 Sebaran Karyawan Berdasarkan Divisi Bekerja .......................... 63 Gambar 4 Sebaran Pengunjung Berdasarkan Jenis Pekerjaan ...................... 64 Gambar 5 Sebaran Pengunjung Berdasarkan Daerah Asal ........................... 65 Gambar 6 Sebaran Responden Pengunjung Berdasarkan Alasan Kunjungan ke Kebun Wisata Pasirmukti ....................................................... 66 Gambar 7 Sebaran Pengetahuan Pengunjung Berdasarkan Publikasi Media Massa Cetak................................................................... 117 Gambar 8 Sebaran Pengetahuan Pengunjung Berdasarkan Publikasi Media Massa Elektronik ........................................................... 117 Gambar 9 Sebaran Pengetahuan Pengunjung mengenai Sumber Iklan Kebun Wisata Pasirmukti.......................................................... 119 Gambar 10 Sebaran Media Penyampaian Saran Pengunjung ....................... 120 Gambar 11 Sebaran Pengetahuan Pengunjung Mengenai Sumber Informasi tentang Kebun Wisata Pasirmukti ............................................. 123
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Halaman
Lampiran 1 Kuesioner Karyawan Kebun Wisata Pasirmukti ..................... 148 Lampiran 2 Kuesioner Pengunjung Kebun Wisata Pasirmukti ................... 155 Lampiran 3 Panduan Pertanyaan untuk Manajemen Perusahaan ................ 158 Lampiran 4 Panduan Pertanyaan untuk Public Relations Perusahaan......... 162 Lampiran 5 Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 164 Lampiran 6 Jadwal Penelitian ................................................................... 165 Lampiran 7 Contoh Press Release ............................................................. 166 Lampiran 8 Contoh Publisitas di Media Massa Cetak ............................... 168 Lampiran 9 Peta Kecamatan Citeureup...................................................... 173 Lampiran 10 Peta Kebun Wisata Pasirmukti ............................................... 174 Lampiran 11 Contoh Leaflet Kebun Wisata Pasirmukti ............................... 175 Lampiran 12 Contoh Katalog Kebun Wisata Pasirmukti.............................. 176 Lampiran 13 Berita Berkala yang di keluarkan oleh Kebun Wisata Pasirmukti .............................................................................. 177 Lampiran 14 Dokumentasi Foto .................................................................. 178
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Public Relations atau yang biasa disingkat PR merupakan salah satu aspek penting di setiap perusahaan, baik milik pemerintah maupun swasta. PR muncul karena adanya tuntutan kebutuhan dari perusahaan untuk mengembangkan usahanya. Kebanyakan perusahaan kini mengakui peranan PR cukup menonjol dalam kegiatan-kegiatan perusahaan. Kegiatan PR dalam suatu perusahaan sangat diperlukan agar dapat memajukan suatu perusahaan, terutama dalam hal komunikasi dalam perusahaan, gambaran atau image, dan identitas perusahaan tersebut. Suatu perusahaan membutuhkan peranan PR untuk mencapai tujuan perusahaan. Hal ini disebabkan karena bidang komunikasi dan PR kini menjadi salah satu ujung tombak sektor industri untuk bersaing dalam era globalisasi, mereka saling bersaing dalam menciptakan image yang positif bagi perusahaan. Salah satu bidang usaha yang membutuhkan peranan PR untuk mendongkrak image perusahaan adalah usaha pariwisata berlandaskan pertanian yang sedang berkembang, yaitu agrowisata. Agrowisata merupakan salah satu usaha bidang pertanian yang memiliki potensi besar. Preferensi dan motivasi wisatawan yang berkembang secara dinamis serta kecenderungan wisatawan untuk kembali ke alam menyebabkan pengembangan daya tarik wisata yang berbasiskan alam (wisata agro) menjadi potensial (Koswara, 2005).
Dengan kondisi yang sangat kompetitif saat ini, bidang PR berupaya merebut dukungan publik melalui kegiatan yang dilakukannya agar perusahaan mereka tetap mampu bersaing dan berkembang terus. Perusahaan-perusahaan agrowisata yang sedang menghadapi persaingan untuk meningkatkan eksistensi perusahaan memanfaatkan peranan PR untuk mencegah adanya kemunduran perusahaan. PR merupakan suatu bidang yang luas menyangkut hubungan dengan berbagai pihak. PR bukan sekedar menjual senyum, propaganda dengan tujuan memperoleh keuntungan, atau mendekati pers dengan tujuan untuk memperoleh suatu berita. Lebih dari itu, PR mengandalkan strategi agar perusahaan disukai dan dipercaya oleh pihak-pihak yang berhubungan, yaitu publik perusahaan. Publik dalam PR terdiri dari dua kelompok, yaitu publik internal dan publik eksternal. Publik internal yaitu orang-orang yag terdiri dari top management sampai bawahan yang berada di dalam perusahaan. Publik eksternal yaitu orang-orang yang berada di luar perusahaan yang perlu diberikan penerangan atau informasi untuk menumbuhkan goodwill dari mereka (Rachmadi, 1992). Dengan demikian peranan PR bersifat dua arah, yaitu berorientasi ke dalam (inward looking) dan ke luar (outward looking). PR harus mampu mengemban fungsi dan tugasnya dalam melaksanakan hubungan komunikasi ke dalam, yaitu upaya membina hubungan yang harmonis antara pimpinan dengan para karyawan. Begitu juga kemampuannya untuk menjembatani atau membangun hubungan komunikasi dengan masyarakat luar sebagai publiknya yang pada akhirnya dapat menentukan sukses atau tidaknya tujuan dan citra yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan.
Berkembangnya usaha agrowisata telah menuntut perusahaan untuk memperhatikan pentingnya peran PR dalam perusahaan. Banyaknya pihak yang bergerak di bisnis agrowisata ini mengakibatkan semakin ketatnya persaingan. Tingginya persaingan yang terjadi di dalam industri agrowisata menyebabkan setiap perusahaan harus memiliki strategi yang tepat dalam memasarkan produk atau jasanya. Hal ini bertujuan agar perusahaan dapat merebut pangsa pasar pesaing dan menjaga eksistensi perusahaannya. Berdasarkan data Departemen Pertanian (2006) jumlah kawasan wisata agro di Indonesia yang telah berkembang salah satunya yaitu propinsi Jawa Barat. Tabel 1. Jumlah Kawasan Agrowisata di Jawa Barat Tahun 2006 Agrowisata 1. Taman Wisata Mekarsari 2. Kebun Wisata Pasirmukti 3. Kebun Raya Bogor 4. Taman Bunga Nusantara 5. Balai Penelitian Tanaman Hias Cipanas 6. Kebun Raya Cibodas 7. Perkebunan Gunung Mas PTP XII (PTPN VIII) 8. Pulang Kampung Desa Cinangneng 9. Alam Desa Tapos 10. Batulawang-Afdeling Cisaga 11. Kebun Percobaan Pasir Sarongge 12. Peternakan Ayam Pelung 13. Horticulture Research Institut Lembang 14. Kebun Anggrek dan Tanaman Hias 15. Balai Inseminsi Buatan Lembang 16. Perkebunan Gambung 17. Perkebunan Rancabali PTP XII (PTPN XIII) 18. Perkebunan Kelapa Sawit 19. Seni Ketangkasan Domba 20. Perkebunan Ciater (PTP XII) 21. Tambaksari 22. BBT Hortikultura
Lokasi Cileungsi Citeureup Bogor Cipanas Cipanas Cipanas Cisarua Ciampea Bogor Ciamis Cianjur Cianjur Lembang Lembang Lembang Bandung Bandung Garut Garut Subang Subang Sumedang
Sumber: Departemen Pertanian (2006) Pada Tabel 1 terlihat bahwa banyak kawasan agrowisata di Jawa Barat terdapat di Bogor, yaitu daerah Kabupaten Bogor. Kabupaten Bogor merupakan salah satu
daerah tujuan wisata primadona di Jawa Barat karena dari segi geografis strategis, karakteristik alamnya yang berpotensi untuk dikembangkan agrowisata dan memiliki berbagai daya tarik wisata yang menarik seperti obyek wisata alam dan buatan. Jumlah kawasan objek wisata di Kabupaten Bogor bertambah setiap tahunnya. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 2. Meningkatknya jumlah objek wisata di Kabupaten Bogor saat ini menyebabkan tingkat persaingan khususnya persaingan para pelaku bisnis di bidang wisata (termasuk wisata agro) untuk menarik minat pengunjung. Tabel 2. Pertumbuhan Jumlah Objek Wisata di Kabupaten Bogor Tahun 20022007 Tahun
Jumlah
Persentase Kenaikan (%)
2002
25
0
2003
26
4
2004
29
11,53
2005
29
0
2006
31
6,89
2007
43
38,7
Sumber: Laporan Tahunan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor Tahun 2007 Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) yang terletak di Citeureup, Kabupaten Bogor adalah satu dari puluhan agrowisata yang ada di Bogor yang memiliki keunikan dan keindahan. KWP adalah objek wisata yang memberikan fasilitas yang menarik untuk para pengunjung. KWP merupakan salah satu objek agrowisata yang ada di Bogor yang menawarkan fasilitas edukasi serta
entertainment di bidang pertanian. Selain fasilitas penginapan, kebun buah, kolam pemancingan, dan outbond, KWP juga menawarkan petualangan Combat Battle Fields seperti Paintball dan Water Gun yang dapat menarik minat pengunjung. Pengusaha agrowisata harus dapat melihat pengunjung sebagai faktor yang menjadi prioritas utama karena eksistensi suatu perusahaan agrowisata sangat tergantung pada pengunjung. Pengunjung agrowisata yang berkembang secara dinamis dan kecenderungan pengunjung untuk kembali ke alam menyebabkan pengembangan wisata yang berbasis alam menjadi alternatif pilihan wisata pengunjung. KWP tentunya dihadapkan pada tantangan untuk menarik para pengunjung. Hal ini menuntut kreativitas pengembangan usaha yang kompetitif sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pengunjung dan publikasi yang dapat meningkatkan jumlah pengunjung. Sebagai objek wisata agro yang belum lama dikenal oleh umum KWP dituntut untuk mempertahankan atau meningkatkan jumlah pengunjung jika ingin tetap bertahan. Salah satu cara untuk mengambil peluang ini adalah dengan meningkatkan peranan seorang PR dalam perusahaan. Profesional PR dari suatu perusahaan secara aktif menjual perusahaannya agar pembentukan citra positif perusahaan dapat terwujud yang akan mempengaruhi eksistensi perusahaan. Berdasarkan penjelasan di atas, maka peranan PR merupakan hal yang menarik untuk dikaji karena berhubungan dengan penyebaran informasi kepada publik yang dapat mempengaruhi citra perusahaan. Penelitian yang selama ini telah banyak dilakukan sebatas pada pembentukan citra positif perusahaan. Pada penelitian ini akan lebih difokuskan mengenai peranan PR pada perusahaan secara berkelanjutan akan mempengaruhi eksistensi perusahaan.
1.2. Perumusan Masalah Public Relations (PR) pada suatu perusahaan harus dapat menjadi informan yang baik bagi perusahaan. Dengan kondisi yang sangat kompetitif saat ini, bidang PR harus berupaya merebut dukungan publik melalui kegiatan yang dilakukannya agar perusahaan yang diwakilinya tetap mampu bersaing dan berkembang terus. Salah satu perusahaan yang sedang menghadapi persaingan adalah perusahaan agrowisata, untuk meningkatkan eksistensi perusahaan agrowisata memanfaatkan peranan PR untuk mencegah adanya kemunduran perusahaan. Agrowisata bukan semata merupakan usaha di bidang jasa untuk memenuhi kebutuhan pengunjung akan panorama indah dan udara segar. Namun berperan juga sebagai media promosi bagi produk pertanian dan menjadi salah satu media pendidikan masyarakat. Peningkatan jumlah kawasan agrowisata di Bogor meningkatkan persaingan perusahaan, kawasan agrowisata di Bogor yang menghadapi persaingan diantaranya adalah Kebun Wisata Pasirmukti (KWP). KWP harus dapat mengembangkan perusahaannya dengan meningkatkan peranan PR perusahaan. Publik eksternal perusahaan menjadi prioritas utama untuk diperhatikan oleh perusahaan. PR harus dapat membangun hubungan yang baik dengan publiknya hal ini dilakukan untuk menjaga eksistensi perusahaan. Perumusan Masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana profil perusahaan Kebun Wisata Pasirmukti? 2. Bagaimana posisi Public Relations dalam struktur organisasi perusahaan pada agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti ?
3. Apa kegiatan-kegiatan internal dan eksternal yang dilakukan oleh Public Relations perusahaan agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti? 4. Bagaimana pengaruh dari kegiatan internal dan eksternal yang dilakukan Public Relations pada perusahaan agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti akan mempengaruhi keberlanjutan suatu perusahaan?
1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi profil perusahaan Kebun Wisata Pasirmukti. 2. Menganalisis posisi Public Relations dalam struktur organisasi perusahaan pada perusahaan agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti. 3. Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan internal dan eksternal yang dilakukan oleh Public Relations perusahaan agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti. 4. Menganalisis pengaruh dari kegiatan internal dan eksternal yang dilakukan oleh Public Relations pada perusahaan akan mempengaruhi keberlanjutan perusahaan agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti.
1.4. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak, diantaranya adalah: 1. Bagi penulis, penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan mengenai bidang Public Relations dan peranannya dalam menjaga eksistensi perusahaan.
2. Bagi Public Relations perusahaan, penelitian ini diharapkan berguna sebagai bahan evaluasi atas kinerja yang telah dilakukan agar dapat meningkatkan prestasi kerja. 3. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan perusahaan sehingga dapat bertahan dalam persaingan bisnis yang semakin meningkat. 4. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan mengenai Public Relations dan menjadi literatur bagi pembaca yang ingin mengadakan penelitian di bidang Public Relations.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Public Relations (PR) 2.1.1. Definisi Public Relations (PR) Definisi Public Relations (PR) banyak dikemukakan oleh beberapa ahli, dari ribuan definisi para ahli melihat hal yang sangat mencolok, yakni konsepnya menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik secara teratur antara organisasi dengan publiknya . Publik yang dimaksud adalah publik internal dan eksternal perusahaan. Hasil yang ingin diperoleh dari tindakan PR ini pada dasarnya adalah public understanding, yakni memperoleh pengertian dari publiknya, sehingga apa yang disampaikan dapat dimengerti dengan baik. Goodwill yang ingin diperoleh adalah bagaimana PR dapat menjaga dan memelihara hubungan baik dengan publiknya. Definisi PR dijelaskan dalam beberapa pengertian yang berbeda namun mempunyai esensi yang sama. Definisi PR yang disepakati para ahli yang bergabung dalam International Public Relations Association (IPRA) menyatakan bahwa PR adalah fungsi manajemen, artinya PR tersebut melekat pada manajemen. Definisi lain mengenai PR diungkapkan oleh Jefkins (1992) yaitu sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan saling pengertian. PR merupakan semua bentuk komunikasi yang terselenggara antara organisasi yang bersangkutan dengan siapa saja yang menjalin kontak dengannya.
Hubungan dan komunikasi yang terjadi dalam PR harus bersifat timbal balik, sehingga dalam penerapannya pun berbeda. Pada intinya, kegiatan PR adalah untuk menciptakan pemahaman melalui pengetahuan dan melalui kegiatankegiatan tersebut diharapkan akan muncul suatu dampak, yakni berupa perubahan yang positif. Greener (2002) menyatakan PR merupakan presentasi positif suatu organisasi kepada keseluruhan publiknya. Keberadaan PR diperlukan dalam suatu perusahaan untuk menciptakan reputasi perusahaan, mempertinggi nama baik perusahaan, dan menyelenggarakan kampanye untuk mencapai tujuan tertentu. Terdapat tiga aturan utama dalam pengertian PR, yaitu menjelaskan, menyatakan, dan meyakinkan. Menurut seorang ahli PR, yakni Simoes (1984) yang dikutip oleh Rumanti (2005), PR merupakan: (1) proses, (2) fungsi manajemen, (3) kegiatan kreativitas, (4) profesi, (5) tugas dalam multidisiplin ilmu. Dapat disimpulkan PR adalah: (1) Proses interaksi, melalui proses interaksi PR menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak. (2) Fungsi manajemen, PR menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik pada publik internal maupun eksternal. (3) Aktivitas
di
berbagai
bidang
ilmu,
PR
menanamkan
pengertian,
menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan goodwill, kepercayaan, saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari publiknya. (4) Profesi profesional dalam bidangnya, PR merupakan faktor yang sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi.
(5) Penggabungan berbagai ilmu. Harlow yang dikutip oleh Ruslan (2005) mengatakan, PR adalah fungsi manajemen khas yang mendukung pembinaan dan membangun upaya saling menguntungkan melalui komunikasi, pengertian, penerimaan, dan kerjasama yang baik antara organisasi dengan publiknya.
Dalam definisi kerja IPRA terbitan
Gold Paper Nomor 4 dengan judul A Model for Public Relations Education for Professional Practice, dinyatakan berbagai definisi yang dikemukakan oleh para ahli atau pakar PR, walaupun ada perbedaan, tetapi terdapat kesamaan arti, yaitu: (1) PR merupakan suatu kegiatan yang bertujuan memperoleh good will, kepercayaan, saling pengertian, dan citra baik dari masyarakat. (2) Sasaran PR adalah berupaya menciptakan opini publik yang favourable dan menguntungkan semua pihak. (3) PR merupakan unsur yang cukup penting dalam mendukung manajemen untuk mencapai tujuan yang spesifik dari organisasi atau lembaga. (4) PR adalah usaha untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara suatu lembaga atau organisasi dengan pihak masyarakat melalui suatu proses komunikasi timbal balik, hubungan yang harmonis, saling mempercayai, dan menciptakan citra yang positif.
2.1.2. Tugas Public Relations Menurut Suhandang (2004), inti tugas Public Relations adalah sinkronisasi antara informasi dari perusahaan dengan reaksi dan tanggapan publik sehingga mencapai suasana akrab, saling
mengerti,
dan
muncul suasana
yang
menyenangkan dalam interaksi perusahaan dengan publik. Menurut Rumanti
(2005) dinyatakan bahwa tugas utama sebagai seorang praktisi PR menurut adalah: (1) Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis maupun melalui gambar (visual) kepada publik, agar publik mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaan, tujuan serta kegiatan yang dilakukan. (2) Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan, serta pendapat umum atau masyarakat. (3) Memperbaiki citra organisasi. Bagi praktisi PR, menyadari citra yang baik tidak hanya terletak pada bentuk gedung, presentasi, publikasi, dan lain-lainnya tetapi terletak pada : a. Bagaimana organisasi bisa mencerminkan organisasi yang dipercayai, memiliki kekuatan, mengadakan perkembangan secara berkesinambungan yang selalu terbuka untuk dikontrol dan dievaluasi. b. Dapat dikatakan bahwa citra tersebut merupakan suatu gambaran yang kompleks. (4) Tanggung jawab sosial. Public Relations merupakan instrumen untuk bertanggung jawab terhadap semua kelompok yang berhak terhadap tanggung jawab tersebut. Terutama kelompok publik internal (karyawan), publik eksternal, dan pers. Suatu organisasi mempunyai kewajiban adanya usaha pelayanan sosial. Salah satu contoh dari tanggung jawab sosial adalah jika terjadi sesuatu yang buruk terhadap organisasi atau perusahaan sehingga menimbulkan citra negatif dari masyarakat terhadap perusahaan, maka PR harus dapat
menjelaskan secara jujur apa yang menjadi penyebabnya, baik itu informasi yang salah atau suatu perilaku yang keliru. (5) Komunikasi. Komunikasi merupakan suatu hal yang penting bagi Public Relations (PR), karena dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, PR berpusat pada komunikasi. Gregory (2004), memberikan arti penting dari komunikasi, yaitu: (1) Komunikasi untuk menjelaskan lebih lanjut tentang tujuan-tujuan strategik suatu organisasi karena organisasi memerlukan dukungan dari berbagai kelompok atau publik utama. (2) Komunikasi secara positif memupuk terjalinnya hubungan dengan publik utama karena publik memiliki peran yang besar terhadap kelangsungan organisasi. Menurut Djaja (1985) tugas PR secara ideal ada dua, yaitu tugas ke dalam (internal PR) dan tugas ke luar (eksternal PR). Kedua jenis tugas tersebut adalah: a. Tugas internal PR Tujuan internal PR adalah untuk mencapai karyawan yang mempunyai kegairahan kerja. b. Tugas eksternal PR Tugas yang harus dilaksanakan dalam eksternal PR atas dasar untuk memperoleh dukungan, pengertian dan kepercayaan dari pihak luar, menciptakan kesediaan dari publik.
2.1.3. Fungsi Public Relations Public Relations (PR) terlibat dan bersifat integratif dalam manajemen organisasi tempat ia bekerja. Seorang PR harus memberi identitas organisasinya dengan tepat dan benar, serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut. Rumanti (2005) mengemukakan fungsi PR adalah bertanggung jawab terhadap organisasi dan produk atau jasanya agar diakui dan diterima publik, yaitu (1) PR secara terus-menerus mengadakan komunikasi dan dialog dengan publik internal dan eksternal, (2) PR merupakan instrumen dalam manajemen yang secara kontinu memberi informasi kepada kelompok publik terkait, (3) Menginformasikan mengenai peraturan organisasi dan bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan organisasi, (4) PR merupakan fungsi manajemen untuk mencapai keuntungan. Menurut Djanaid (1993) yang dikutip oleh Kusumastuti (2002) disebutkan dua fungsi PR, yaitu: (1) Fungsi Konstruktif Humas merupakan
garda
terdepan dari organisasi atau lembaga untuk
mencapai tujuannya. Tujuan tersebut mencakup tujuan marketing, produksi, personalia, dan sebagainya. Fungsi konstruktif ini mendorong Humas membuat
aktivitas
atau
pun
kegiatan-kegiatan
berkesinambungan yang cenderung bersifat proaktif.
yang
terencana,
(2) Fungsi Korektif Humas dalam organisasi atau lembaga berperan sebagai jembatan yang menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi. Humas harus berperan mengatasi masalah tersebut. Lebih lanjut Cultip dan Center yang dikutip Kusumastuti (2002) mengatakan fungsi PR meliputi: (1) Kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi (2) Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan informasi perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini publik pada perusahaan. Fungsi PR yang dilaksanakan dengan baik merupakan alat yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya perusahaan, suasana kondusif, peka terhadap karyawan yang perlu pendekatan khusus, perlu dimotivasi dalam meningkatkan kinerjanya, dan lain-lain (Rumanti, 2005). Dapat dikatakan fungsi
PR
adalah
memelihara,
mengembangkan,
menumbuhkan,
dan
mempertahankan adanya komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam menangani, mengatasi masalah yang muncul, atau meminimalkan munculnya masalah.
2.1.4. Relasi dan Khalayak Public Relations Relasi dan khalayak merupakan komponen penting dalam pelaksanaan peranan Public Relations (PR). Khalayak (publik) adalah kelompok atau orangorang yang berkomunikasi dengan suatu organisasi, baik secara internal maupun
eksternal (Jefkins, 2003). PR akan sukses dalam fungsinya apabila mampu menciptakan, membangun, dan mengembangkan relasi. Proses membangun relasi penting dilakukan dalam mensukseskan fungsi PR. Membangun komunikasi dengan publik adalah dengan berbicara jelas, jujur, dan transparan. Membangun komunikasi diperlukan strategi. Strategi yang dapat dilakukan dalam membentuk relasi, yaitu dengan mengetahui latar belakang kedua belah pihak. Peningkatan relasi dapat dilakukan PR apabila (1) semakin mengetahui latar belakang dari mitra wicara; (2) menaruh perhatian sehingga dapat
mendalami norma-norma, budaya, karakter, kondisi, pengalaman,
pengetahuan, kemampuan, dan lain-lain dari mitra wicara (Rumanti, 2005). Lebih lanjut Rumanti (2005) mengatakan semakin besar membangun komunikasi dengan relasi, berarti: (1)menciptakan yang belum ada menjadi suatu kebutuhan dan tuntutan; (2) mengembangkan yang sudah ada sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi dalam masyarakat; (3) membuat maju yang sudah berkembang sehingga mampu bersaing. Menurut Jefkins (1992) meskipun khalayak dari suatu organisasi berbeda, tetapi dapat diidentifikasi ada delapan khalayak utama yang paling sering menjadi subyek khalayak dari berbagai macam organisasi secara umum: (1) Masyarakat luas Segmen masyarakat yang menjadi khlayak bagi suatu organisasi jelas berbeda dengan khalayak organisasi yang lain. Sebuah organisasi yang bijaksana akan mengawali kegiatannya dengan mengenali masalah dan kebutuhannya yang paling mendasar.
(2) Calon pegawai atau anggota Mereka bisa berada di organisasi lain atau juga lembaga-lembaga pendidikan mulai dari sekolah menengah kejuruan, akademi hingga ke perguruan tinggi. (3) Para pegawai atau anggota Pegawai atau anggota suatu organisasi meliputi semua orang yang bekerja atau menunjang suatu organisasi, yakni mulai dari pucuk pimpinan (pihak manajemen) dan para eksekutif, petugas, para staf, dan sebagainya. (4) Pemasok jasa atau berbagai macam barang yang merupakan kebutuhan rutin dari organisasi atau perusahaan yang bersangkutan Ada dua jenis pemasok, yakni yang memasok jasa-jasa, seperti air bersih dan energi, serta pemasok berbagai macam bahan baku dan komponen produksi. (5) Para investor Di tingkat yang paling sederhana, unsur pasar uang atau masyarakat keuangan adalah bank kecil lokal atau berbagai lembaga simpan pinjam, seperti Bank Perkreditan Rakyat. Untuk perusahaan-perusahaan besar yang telah go public, maka unsur atau kalangan masyarakat keuangan yang dilibatkannya tentu saja jauh lebih luas, yakni sampai ke Bursa Saham Nasional. (6) Konsumen dan pemakai produk organisasi Konsumen dan pemakai produk bukan hanya rumah tangga, tetapi juga perusahaan pembeli dalam partai besar yang lazim disebut sebagai pemasok sekunder . Mereka tidak langsung memakai produk itu, tetapi mengolahnya lagi menjadi produk yang lain.
(7) Para pemimpin pendapat umum. Terdiri dari orang-orang yang berpengaruh sehingga setiap pendapatnya dapat menentukan naik turunnya atau bahkan jatuh bangunnya suatu organisasi. Menurut Jefkins (1992) alasan pokok mengapa suatu perusahaan harus mengenali atau menetapkan unsur masyarakat luas yang menjadi khalayaknya : (1) Untuk mengidentifikasi segmen khalayak atau kelompok yang paling tepat untuk dijadikan sasaran suatu program; (2) Untuk menciptakan skala prioritas, sehubungan dengan adanya keterbatasan anggaran dan sumber-sumber daya lainnya; (3) Untuk memilih media dan teknik publikasi yang paling sesuai; (4) Untuk mempersiapkan pesan-pesan agar cepat dan mudah diterima
2.1.5. Media dan Teknik-Teknik Public Relations Media merupakan jalur terpenting kegiatan Public Relations (PR). Hubungan dengan media akan menghasilkan publisitas. Hal ini salah satu fase terpenting dari proses PR, karena media merupakan hasil yang paling nyata dari program PR. Menurut Greener (2002) seorang PR harus mengetahui sifat media. PR dalam penentuan pemilihan media harus dapat : (1) mencapai masyarakat yang dituju, (2) mempunyai keinginan untuk menuliskan cerita mengenai perusahaan. Afdhal (2004) mengatakan tindakan pertama yang dilakukan PR dalam mengembangkan hubungan dengan media secara efektif adalah mengidentifikasi media yang menjadi sasaran. Menurut Kusumastuti (2001), media PR dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu:
(1) media cetak, termasuk di dalamnya house journal, surat kabar, tabloid, dan majalah. (2) broadcasting media (3) special events, termasuk di dalamnya konferensi pers, seminar dan pameran. (4) media luar ruangan, termasuk di dalamnya spanduk, papan reklame, dan lainlain. Secara umum, menurut Rumanti (2005), penggunaan media dalam kegiatan PR mempunyai beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut: membantu mempromosikan dan meningkatkan pemasaran suatu produk dan jasa, menjalin komunikasi
berkesinambungan,
meningkatkan
kepercayaan
publik
dan
meningkatkan citra baik perusahaan.
2.1.6. Kegiatan-Kegiatan Public Relations Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh seorang Public Relations (PR) merupakan langkah penting dalam menjaga eksistensi perusahaan. Kegiatan yang dilakukan seorang PR tersebut dapat berupa kegiatan internal dan eksternal perusahaan. Menurut Jefkins (1992), jenis kegiatan yang harus dilakukan oleh PR tentu berbeda-beda dari suatu organisasi ke organisasi yang lain, banyak hal yang akan mempengaruhinya. Suhandang (2004), menyebutkan bahwa titik berat kegiatan PR adalah kepentingan dan kepercayaan publiknya. Praktisi PR harus berusaha menciptakan dan memelihara hubungan yang bermanfaat bagi publiknya. Kegiatan PR bertujuan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, jasa baik, kepercayaan dan penghargaan dari publik khususnya, serta masyarakat umumnya. Usaha yang
dapat dilakukan adalah dengan bersikap simpatik, terbuka dalam menerima saran, kritik, atau pun opini publik. Jika hal ini dapat dilakukan maka akan memberikan keuntungan bagi kelangsungan hidup perusahaan.
2.2. Eksistensi Perusahaan 2.2.1. Definisi Perusahaan Definisi perusahaan yang dikemukakan Reksohadiprodjo, dkk (1991) adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barangbarang dan jasa-jasa untuk masyarakat dengan motif keuntungan. Sebagai suatu lembaga, perusahaan merupakan suatu wadah yang terorganisir, yang betul-betul didirikan dan diterima dalam kehidupan masyarakat. Perusahaan merupakan lembaga sosial, yang berbeda dengan lembaga-lembaga sosial yang lain, seperti pemerintahan, pertanian, kehidupan keluarga dan kegiatan-kegiatan perseorangan, golongan untuk mencapai tujuan yang sama. Lebih lanjut Reksohadiprodjo, dkk (1991) menyatakan bahwa perbedaan itu terletak pada organisasinya dan pada sistem penggunaan sumber-sumber ekonomi yang semuanya itu diarahkan (pada usaha) untuk memperoleh keuntungan atau laba. Di samping itu, juga ada tujuan-tujuan lain yang ingin dikejarnya seperti: perkembangan, prestise, servis dan diterimanya lembaga dalam kehidupan masyarakat. Apabila tujuan untuk mencapai keuntungan tidak dapat direalisasikan dalam jangka waktu tertentu, maka kapital yang telah ditanam oleh para pemilik perusahaan itu akan ditarik atau diminta kembali dan perusahaan tersebut akan mengalami kesukaran. Keuntungan merupakan dasar untuk hidupnya suatu
perusahaan. Dalam praktek, tidak ada jaminan bahwa perusahaan akan selalu memperoleh laba, kecuali dengan manajemen yang baik.
2.2.2. Definisi Eksistensi Perusahaan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991) dinyatakan definisi eksistensi adalah adanya, keberadaan. Menujukkan suatu hal yang diakui sehingga menciptakan pengakuan atas keberadaan sesuatu, dalam hal ini adalah perusahaan. Keberadaan yang dimaksud adalah ketika perusahaan dapat menjalankan usahanya, meningkatkan manajemen perusahaan, dan mampu melaksanakan kewajibannya.
Eksistensi
sebuah
organisasi
sangat
ditentukan
dari
kemampuannya menjaga dan meningkatkan pertumbuhan bisnis. Fondasi untuk mendapatkan pengakuan terhadap keberadaan perusahaan adalah kemandirian, etika, reputasi, profesionalitas, kepercayaan, dan tanggung jawab sosial perusahaan. Reputasi perusahaan yang baik akan memudahkan perusahaan diterima oleh publiknya, penerimaan yang baik secara berkelanjutan akan menciptakan pengakuan atas keberadaan perusahaan. Etika perusahaan adalah perilaku profesional perusahaan yang benar sesuai dengan nilai moral yang diterima secara umum sebagai norma di masyarakat. Setiap tindakan dari perusahaan diarahkan untuk membentuk sesuatu yang terbaik bagi publiknya tidak semata-mata untuk memperoleh keuntungan. Jika perusahaan dapat menerapkan etika perusahaan dengan menjunjung profesionalitas,
maka
akan
memberikan
kepercayaan
pada
Kepercayaan akan menciptakan pengakuan terhadap perusahaan.
publiknya.
Tanggung jawab sosial perusahaan pun penting bagi perusahaan untuk menunjukkan keberadaannya. Perusahaan harus memenuhi harapan dan kewajiban moral pada tingkatan masyarakat. Komitmen untuk melayani masyarakat sebagai publiknya harus dilaksanakan dengan baik. Bertanggung jawab kepada masyarakat secara serius dan profesional.
2.3. Public Relations dalam Perusahaan 2.3.1. Public Relations (PR) dan Perusahaan Kegiatan Public Relations (PR) dalam perusahaan pada hakikatnya merupakan bagian dari kegiatan berkomunikasi dengan ciri khas komunikasi dua arah antara perusahaan yang diwakilinya dengan publiknya atau sebaliknya. Setelah melakukan kegiatan komunikasi tersebut, pihak PR menganalisa untuk mengetahui efeknya atau feed back, apakah berdampak baik atau sebaliknya menjadi negatif sehingga kurang menguntungkan posisi perusahaan di mata publiknya. Menurut James E. Grunig yang dikutip oleh Ruslan (2006), bahwa perkembangan PR dalam konsep dan praktek proses komunikasi terdapat empat model, yaitu: (1) Model-Publicity or Press Agentry Pada model ini, PR melakukan propaganda atau kampanye melalui proses komunikasi searah untuk tujuan publisitas yang menguntungkan secara sepihak, khususnya menghadapi media massa dengan mengabaikan kebenaran informasi sebagai upaya untuk menutupi unsur-unsur negatif dari suatu lembaga.
(2) Model-Public Information Menurut model ini PR bertindak seolah-olah sebagai Journalist in resident, yang berupaya membangun kepercayaan organisasi melalui proses komunikasi searah dan tidak mementingkan persuasif dan seolah-olah menjadi wartawan dalam menyebarluaskan publisitas, informasi dan berita ke publik. (3) Model-Two Way Asymmetrical Menurut model ini PR melakukan kampanye komunikasi dua arah dan penyampaian pesan berdasarkan hasil riset serta strategi komunikasi persuasif publik secara ilmiah. Unsur kebenaran informasi diperhatikan untuk membujuk publik. Pada model ini masalah feedback dan feedforward dari pihak publik diperhatikan. Maka kekuatan, membangun hubungan dan pengambilan inisiatif selalu didominasi oleh si pengirim dalam hal ini adalah pihak organisasi. (4) Model-Two Way Symmetrical Model komunikasi simetris dua arah yang menggambarkan bahwa suatu komunikasi propaganda (kampanye) melalui dua arah timbal balik yang berimbang. Model ini mampu memecahkan atau menghindari terjadinya suatu konflik dengan memperbaiki pemahaman publik secara strategis agar dapat diterima dan dianggap lebih etis dalam penyampaian pesan melalui teknik komunikasi membujuk untuk membangun saling pengertian, dukungan dan menguntungkan bagi kedua pihak. PR muncul pada perusahaan karena adanya kebutuhan memperbaiki hubungan dengan publik, sehingga publik semakin mengenal, terdapat saling pengertian, mempercayai, membawa kemajuan, kontinuitas organisasi, dan
mengetahui kebutuhan publik. Menurut Rumanti (2005), PR dapat berkembang dalam organisasi karena: (1) perkembangan media massa pesat, sedangkan komunikasi berbentuk apa pun dalam organisasi tetap sentral dalam kegiatan PR. (2) adanya sikap dan perilaku yang jujur menuju adanya saling pengertian, saling menghormati, dan saling mempercayai. (3) adanya citra organisasi yang jelas, baik, dan benar yang perlu dikomunikasikan dengan tepat. (4) diperlukan pengetahuan jurnalistik, promosi, dan reklame yang profesional. Soemirat dan Ardianto (2005) mengatakan para profesional PR juga menjadi manajer sistem, memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan transaksi dengan menjalin berbagai hubungan yang bersifat kompleks (rumit) dan penting dalam organisasi perusahaan, yakni: (1) PR harus memikirkan hubungan perusahaan terhadap lingkungannya sendiri. (2) PR harus bekerja sesuai peraturan perusahaan untuk mengembangkan pemecahan yang inovatif terhadap berbagai permasalahan perusahaan. (3) PR harus berpikir strategis. Solusinya harus menjawab kebutuhan nyata perusahaan. (4) Para PR manajer harus memiliki kemampuan mengukur hasil yang sudah diperoleh.
2.3.2. Peranan Public Relations terhadap Eksistensi Perusahaan Public Relations mempunyai peranan penting dalam menangani masalah krisis perusahaan mengingat masa krisis dapat berdampak negatif terhadap citra
perusahaan. Menurut William P. Nickons yang dikutip oleh Soemirat dan Ardianto (2005) mengatakan pentingnya penjagaan citra organisasi menjadi tanggung jawab PR, pencitraan yang baik ini dapat memberikan dampak yang baik juga untuk keberlanjutan perusahaan. Aktivitas PR sehari-hari adalah menyelenggarakan komunikasi timbal balik antara perusahaan dengan pihak publik demi kemajuan perusahaan atau pembentukkan citra positif. Jadi, dapat dikatakan kegiatan PR tersebut erat hubungannya dengan pembentukkan opini publik dan perubahan sikap dari masyarakat. Menurut Ruslan (2005) dikatakan peranan utama seorang PR adalah: (1)
sebagai komunikator atau penghubung antara perusahaan dengan publiknya.
(2)
membina relationship, yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan saling menguntungkan dengan publiknya.
(3)
peranan back up management, yakni sebagai pendukung dalam fungsi manajemen perusahaan.
(4)
membentuk corporate image, artinya peranan PR berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya. Kusumastuti (2002) membedakan peranan PR menjadi dua, yaitu peranan
mangerial dan peranan teknis. Peranan managerial dikenal dengan peranan di tingkat manajemen dapat diuraikan menjadi tiga peranan, yaitu expert preciber communication, problem solving process facilitator, dan communication facilitator. Peranan PR adalah:
(1) Expert Preciber Communication Petugas PR dianggap sebagai orang yang ahli. Dia menasehati pimpinan perusahaan. (2) Problem Solving Process Facilitator Peranan sebagai fasilitator dalam proses pemecahan masalah. PR melibatkan diri atau dilibatkan dalam setiap manajemen (krisis). (3) Communication Facilitator Peranan PR sebagai fasilitator komunikasi antara perusahaan dengan publik, baik dengan publik internal maupun eksternal. (4) Technician Communication PR dianggap sebagai pelaksana teknis komunikasi. Lebih lanjut, Effendy (1998) seorang pakar komunikasi mengemukakan bahwa sebagai seoarng profesional PR harus memiliki kemampuan bertindak sebagai berikut: (1) Creator, orang yang memiliki kreatifitas dan pencipta ide atau gagasan cemerlang dalam berkomunikasi. (2) Conceptor, orang yang memiliki kemampuan atau konseptor dalam penyusunan program kerja PR, khususnya dalam berkampanye. (3) Problem solver, orang yang mampu untuk mengatasi masalah yang dihadapinya, dinamis, solutif dan proaktif dalam menjalankan peranan PR khususnya dalam mengantisipasi gangguan dalam melaksanakan peranannya.
2.4. Agrowisata 2.4.1. Definisi Agrowisata Agrowisata
merupakan
terjemahan
dari
istilah
bahasa
Inggris
Agrotourism. Dilihat dari asal katanya, agro berarti pertanian dan tourism berarti pariwisata atau kepariwisataan. Agrowisata atau wisata pertanian merupakan penggabungan antara aktivitas wisata dengan aktivitas pertanian. Agrowisata atau agrotourism adalah berwisata ke daerah pertanian. Pertanian dalam arti luas mencakup pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan. Tirtawinata dan Fachrudin (1996) mengemukakan agrowisata adalah suatu upaya dalam rangka menciptakan produk wisata baru (diversifikasi). Definisi agrowisata secara resmi dapat diambil dari definisi yang diuraikan dalam SKB Menteri Pertanian dan Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi No. KM. 47/PW.DOW/MPPT-89 dan No. 204/KPTS/HK/050/4/1989, bahwa agrowisata adalah sesuatu bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha agro sebagai obyek wisata dengan tujuan memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi dan usaha di bidang agro.
2.4.2. Ruang Lingkup dan Potensi Agrowisata Agrowisata telah diberi batasan sebagai wisata yang memanfaatkan objekobjek pertanian. Secara umum ruang lingkup dan potensi agrowisata dapat dikembangkan sebagai berikut (Tirtawinata dan Fachrudin, 1996): 1.
Kebun Raya Kebun raya menawarkan obyek wisata berupa kekayaan flora yang
beragam spesiesnya bisa dinikmati oleh pengunjung. Daya tariknya terletak pada
keragaman tanaman yang dipamerkan serta keindahan dan kenyamanan lingkungan yang memberi kepuasan. 2.
Perkebunan Usaha perkebunan yang dijadikan obyek wisata meliputi perkebunan
tanaman keras dan tanaman lainnya yang dikelola oleh perusahaan besar swasta nasional ataupun asing, BUMN dan perkebunan rakyat. Kegiatan yang dilakukan dapat berupa pra produksi (pembibitan), produksi, dan pasca produksi (pengolahan dan pemasaran). 3.
Tanaman Pangan dan Holtikultura Lingkup kegiatan wisata tanaman pangan yang meliputi tanaman padi dan
palawija serta holtikultura yakni bunga, buah, sayur dan jamu-jamuan. Kegiatan usaha yang dapat dijadikan obyek wisata beragam mulai pra panen, pasca panen berupa pengolahan hasil sampai kegiatan pemasarannya. 4.
Perikanan Kegiatan wisata perikanan meliputi kegiatan budi daya perikanan sampai
proses pasca panen. Daya tariknya antara lain pola tradisional dalam perikanan serta kegiatan lainnya seperti memancing. 5.
Peternakan Daya tarik peternakan sebagai obyek wisata meliputi pola beternak, cara
tradisional dalam beternak serta budi daya hewan ternak.
BAB III KERANGKA TEORITIS
3.1. Kerangka Pemikiran Public Relations (PR) adalah salah satu bagian dari suatu perusahaan yang mempunyai tugas memahami dan mengevaluasi berbagai opini publik atau isu publik yang berkembang terhadap suatu perusahaan yang digunakan sebagai masukan terhadap berbagai kebijakan agar tercipta keharmonisan antara suatu perusahaan
dengan
publiknya
dengan
tujuan
akhir
sebagaimana
yang
dikemukakan oleh Soemirat dan Ardianto (2005), yaitu mencapai good image (citra yang baik), good will (itikad baik), mutual understanding (saling pengertian), mutual confidence (saling mempercayai), mutual appreciation (saling menghargai) dan tolerance (toleransi). Menghadapi persaingan bisnis perusahaan bidang PR semakin kuat berkembang, salah satu perusahaan yang berkembang saat ini adalah usaha di bidang agrowisata. Berkembangnya usaha agrowisata telah menuntut perusahaan untuk memperhatikan pentingnya peranan PR dalam perusahaan. Banyaknya pihak yang bergerak di bisnis agrowisata ini mengakibatkan semakin ketatnya persaingan. Tingginya persaingan yang terjadi di dalam industri agrowisata menyebabkan setiap perusahaan harus memiliki strategi yang tepat dalam memasarkan produk atau jasanya. Hal ini bertujuan agar perusahaan dapat merebut pangsa pasar pesaing dan menjaga eksistensi perusahaannya. Peranan utama seorang PR adalah sebagai komunikator, fasilitator, dan informator. Bertindak sebagai komunikator dalam kegiatan komunikasi pada perusahaan, yaitu penghubung antara perusahaan dengan publiknya. Sebagai
fasilitator antara perusahaan dengan publik internal dan eksternal perusahaan agar tercipta kepercayaan. Peranan PR sebagai informator, yaitu melakukan fungsi komunikasi dengan menyebarkan informasi perusahaan. Peranan PR dalam sebuah perusahaan adalah berkaitan dengan tujuan utama dan fungsi-fungsi manajemen perusahaan. Fungsi dasar manajemen tersebut merupakan suatu proses kegiatan atau pencapaian suatu tujuan pokok dari perusahaan dan berkaitan dengan memanfaatkan potensi-potensi sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, unsur-unsur sumber daya tersebut oleh Ruslan (2005) dinamakan dengan 6-M, yaitu sumber daya manusia (SDM), sumber material (material), alat atau mesin produksi (machine), kemampuan keuangan (money), metode yang digunakan (method) dan perluasan atau pemasaran yang hendak dicapai atau dituju (market). Potensi-potensi internal dan eksternal perusahaan tersebut harus dapat dikomunikasikan dan dikembangkan dengan baik melalui peranan seorang PR sehingga akan memberikan keuntungan yang besar bagi perusahaan. Peranan PR dalam perusahaan dimplementasikan dalam beberapa kegiatan PR. Kegiatan yang dilakukan PR menitikberatkan pada upaya untuk menciptakan saling pengertian, kepercayaan, dan citra yang baik di mata publik internal dan eksternal perusahaan PR. PR didorong membuat perencanaan dan mengadakan kegiatan-kegiatan yang mampu menciptakan eksistensi perusahaan. Kegiatan yang dilakukan oleh seorang PR mencakup kegiatan yang berorentasi ke dalam dan ke luar. Pada perusahaan, PR mempunyai tujuan untuk memberikan kepuasan terhadap semua pihak yang berkepentingan, yaitu masyarakat umum, para karyawan dan para pimpinan perusahaan itu sendiri. Maksud dari kegiatan-
kegiatan PR adalah mencegah adanya misunderstanding, untuk memperoleh penghargaan dari masyarakat dan mempengaruhi massa yang secara berkelanjutan akan menjaga eksistensi perusahaan. Jelas bahwa suatu perusahaan untuk pertumbuhan usahanya diperlukan dukungan dari publiknya, di mana PR dapat menjadi alat untuk mencapai tujuan perusahaan.
Perusahaan Faktor internal • Target pengunjung • Jenis fasilitas • Tingkat ketersediaan dana • Kemampuan membina relasi • Kemampuan berkomunikasi Faktor eksternal • Tingkat kedekatan dengan relasi • Tingkat kedekatan dengan media
Peranan Public Relations Internal • Komunikator Motivasi karyawan • Fasilitator Jembatan penghubung karyawan dengan perusahaan • Informator Menyediakan informasi untuk internal Eksternal • Komunikator Press release • Fasilitator Promosi • Informator Menyediakan informasi untuk eksternal
Menciptakan Eksistensi Perusahaan • • •
Tingkat produktivitas Menciptakan kepercayaan publik Mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan
Keterangan : : Mempengaruhi Gambar 1. Kerangka Pemikiran Peranan Public Relations dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan
3.2. Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan rumusan yang menyatakan harapan adanya hubungan tertentu antara dua fakta atau lebih (Wahyuni dan Mulyono, 2006). Penelitian ini berindikasi pada hipotesis-hipotesis sebagai berikut: 1. Faktor internal dan eksternal perusahaan mempengaruhi peranan Public Relations perusahaan.
2. Jumlah target pengunjung akan mempengaruhi peranan Public Relations. •
Semakin besar jumlah pengunjung yang ditargetkan oleh perusahaan semakin tinggi peranan Public Relations perusahaan sebagai komunikator, fasilitator dan informator.
3. Jenis kelengkapan fasilitas akan mempengaruhi peranan Public Relations. •
Semakin lengkap jenis fasilitas yang dimiliki perusahaan akan semakin tinggi peranan Public Relations perusahaan sebagai komunikator, fasilitator dan informator.
4. Tingkat ketersediaan dana perusahaan untuk menunjang kegiatan Public Relations akan mempengaruhi peranan Public Relations. •
Semakin besar dana yang dialokasikan untuk kegiatan PR maka semakin tinggi peranan Public Relations perusahaan sebagai komunikator, fasilitator dan informator.
5. Kemampuan membina relasi Public Relations perusahaan akan mempengaruhi peranan Public Relations perusahaan. •
Semakin baik kemampuan membina relasi Public Relations perusahaan maka semakin tinggi peranan Public Relations sebagai komunikator, fasilitator dan informator.
6. Kemampuan berkomunikasi Public Relations perusahaan akan mempengaruhi peranan Public Relations perusahaan. •
Semakin baik kemampuan berkomunikasi Public Relations perusahaan maka semakin tinggi peranan Public Relations sebagai komunikator, fasilitator dan informator.
7. Tingkat kedekatan Public Relations dengan relasi akan mempengaruhi peranan Public Relations perusahaan. •
Semakin baik tingkat kedekatan Public Relations dengan relasi maka semakin tinggi peranan Public Relations sebagai komunikator, fasilitator dan informator.
8. Tingkat kedekatan Public Relations dengan media akan mempengaruhi peranan Public Relations perusahaan. •
Semakin baik tingkat kedekatan Public Relations dengan media maka semakin tinggi peranan Public Relations sebagai komunikator, fasilitator dan informator.
9. Peranan Public Relations mempengaruhi eksistensi perusahaan. 10. Tingkat produktivitas perusahaan dipengaruhi oleh peranan Public Relations. •
Semakin tinggi peranan Public Relations perusahaan sebagai komunikator, fasilitator dan informator maka produktivitas perusahaan akan meningkat.
11. Menciptakan kepercayaan publik dipengaruhi peranan Public Relations. •
Semakin tinggi peranan Public Relations perusahaan sebagai komunikator, fasilitator dan informator maka semakin baik tingkat kepercayaan publik.
12. Terwujudnya tanggung jawab sosial perusahaan dipengaruhi peranan Public Relations. •
Semakin tinggi peranan Public Relations perusahaan sebagai komunikator, fasilitator dan informator maka tanggung jawab sosial perusahaan akan terwujud.
3.3. Definisi Operasional Untuk mendapatkan pemahaman mengenai variabel-variabel dalam penelitian ini beserta cara mengukurnya di bawah ini dirumuskan definisi operasional sebagai berikut: No.
Variabel
Definisi
Parameter
1.
Target pengunjung
Besarnya jumlah pengunjung yang telah ditetapkan sesuai tujuan perusahaan
Besarnya jumlah target pengunjung KWP yang ditetapkan setiap bulan.
2.
Tingkat ketersediaan dana
Besarnya anggaran perusahaan yang digunakan untuk memfasilitasi atau memperlancar pelaksanaan kegiatan PR perusahaan Sarana dan prasarana yang disediakan oleh perusahaan untuk menunjang kegiatan PR.
Besar: jumlah dana cukup membiayai kegiatan PR
4.
Jenis Fasilitas
Kecil : jumlah dana tidak cukup membiayai kegiatan PR. Baik : fasilitas lengkap, memadai dan efektif digunakan sesuai dengan kebutuhan Tidak baik : fasilitas tidak lengkap, kurang memadai, dan tidak efektif Ketersediaan fasilitas pengukuran kepada karyawan melalui penyebaran kuesioner:
5.
6.
Kemampuan berkomunika si
Kemampuan membina relasi
Keahlian yang dimiliki oleh seorang Public Relations dalam berbicara dan menulis kepada publiknya, baik dengan karyawan maupun pengunjung, pemerintah, dan masyarakat. Keahlian yang dimiliki oleh seorang Public Relations untuk
Baik: skor 11-14 Tidak baik: skor 7-10 Pengukuran dilakukan melalui jawaban dari kuesioner Ya:2 tidak:1
Sumber Data Pihak manajemen perusahaan, PR perusahaan dan kuesioner kepada karyawan Pihak manajemen dan PR perusahaan
Pihak manajemen perusahaan, PR perusahaan dan kuesioner kepada karyawan
Baik: skor 5-6 Tidak baik: skor 3-4
Pihak manajemen perusahaan, kuesioner kepada karyawan
Pengukuran dilakukan melalui jawaban dari kuesioner Ya:2 tidak:1
Pihak manajemen perusahaan,
7.
Tingkat kedekatan dengan relasi
mengadakan hubungan dengan pihak atau mitra perusahaan untuk mendukung kegiatan Pubic Relations Kualitas dan kuantitas perusahaan untuk melakukan kerjasama dengan pemerintah, masyarakat dan pengunjung dalam memajukan dan mensosialisasikan perusahaan
Baik: skor 6-9 Tidak baik: 10-12
kuesioner kepada karyawan
Dekat: frekuensi kerjasama dan komunikasi intens dan berkualitas baik.
Pihak manajemen perusahaan, kuesioner kepada karyawan
Tidak dekat: frekuensi kerjasama dan komunikasi tidak intens dan tidak berkualitas baik. Pengukuran dilakukan melalui jawaban dari kuesioner Ya:2 tidak:1
8.
Tingkat kedekatan dengan media massa
Kualitas dan kuantitas perusahaan untuk melakukan kerjasama dalam memberikan informasi melalui media massa, seperti koran dan televisi.
Tinggi: skor 8-10 Rendah: skor 5-7 Dekat: frekuensi kerjasama dan komunikasi intens dan berkualitas baik. Tidak dekat: frekuensi kerjasama dan komunikasi tidak intens dan tidak berkualitas baik.
Pihak manajemen perusahaan, kuesioner kepada karyawan dan pengunjung
Penilaian tingkat kedekatan dengan media massa lokal PR dilakukan dengan memberikan skor terhadap kuesioner yang diberikan Ya:2 tidak:1
9.
Peranan Public Relations
10.
Komunikator
Keterlibatan Public Relations dalam sebuah perusahaan yang berkaitan dengan tujuan utama perusahaan Peranan Public Relations untuk berkomunikasi dengan publiknya baik secara langsung atau tidak langsung, melalui media cetak atau elektronik dan lisan
Tinggi: skor 5-6 Rendah: skor 3-4 Peranan PR dalam perusahaan diukur dari peranan PR sebagai komunikator, fasilitator dan informator. Penilaian peranan PR sebagai komunikator dilakukan dengan memberikan skor terhadap kuesioner yang diberikan Ya:2 tidak:1
Pihak manajemen perusahaan, PR perusahaan, kuesioner kepada karyawan
11.
Fasilitator
Peranan Public Relations untuk menjadi jembatan penghubung antara perusahaan yang diwakilinya dengan publik internal maupun eksternal perusahaan
Tinggi: skor 27-34 Rendah: skor 17-26
dan pengunjung
Penilaian peranan PR sebagai fasilitator dilakukan dengan memberikan skor terhadap kuesioner yang diberikan Ya:2 tidak:1
Pihak manajemen perusahaan, PR perusahaan, kuesioner kepada karyawan dan pengunjung
Tinggi: skor 19-24 Rendah: skor 12-18
12.
Informator
Peranan Public Relations untuk memberikan informasi mengenai perusahaan yang diwakilinya, bagi publik internal dan publik eksternal perusahaan
Penilaian peranan PR sebagai informator dilakukan dengan memberikan skor terhadap kuesioner yang diberikan Ya:2 tidak:1 Tinggi: skor 11-14 Rendah: skor 7-10
13.
14.
Promosi
Press release
Kegiatan yang dilakukan oleh Public Relations perusahaan untuk memperkenalkan perusahaannya agar dapat menarik pengunjung.
Informasi dalam bentuk berita yang dibuat oleh Public Relations perusahaan yang disampaikan kepada pengelola pers atau redaksi media massa untuk dipublikasikan dalam media massa tersebut
Penilaian terhadap peranan PR sebagai fasilitator melalui promosi yang dilakukan akan diukur melalui kuesioner dengan memberikan skor pada setiap pertanyaan yang berhubungan dengan promosi Ya:2 Tidak:1 Tinggi: skor 5-6 Rendah: skor 3-4 Penilaian terhadap peranan PR sebagai komunikator melalui press release yang dilakukan akan diukur melalui kuesioner dengan memberikan skor pada setiap pertanyaan yang berhubungan dengan press release Ya:2 Tidak:1 Tinggi: skor 5-6 Rendah: skor 3-4
Pihak manajemen perusahaan, PR perusahaan, kuesioner kepada karyawan dan pengunjung Pihak manajemen perusahaan, PR perusahaan, kuesioner kepada karyawan dan pengunjung
Pihak manajemen, PR perusahaan, kuesioner kepada karyawan dan kuesioner kepada pengunjung
15.
16.
Memotivasi karyawan
Menyediakan informasi
Kegiatan meningkatkan semangat karyawan perusahaan agar dapat mendukung kegiatan perusahaan sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai
Kegiatan yang dilakukan oleh Public Relations perusahaan untuk memberikan dan mengkomunikasikan informasi perusahaan kepada karyawan perusahaan dan publik eksternal perusahaan
17.
Eksistensi Perusahaan
Keadaan suatu perusahaan dihargai, diakui keberadaannya oleh publik, baik internal maupun eksternal.
18.
Tingkat produktivitas
Kemampuan perusahaan untuk menambah produk atau jasa sehingga memberikan keuntungan bagi perusahaan
19.
Tingkat kepercayaan publik
Kemampuan perusahaan untuk menarik perhatian,menumbuhkan pengertian dan kerjasama dengan publiknya, baik internal ataupun eksternal perusahaan
Penilaian terhadap peranan PR sebagai komunikator melalui motivasi karyawan yang dilakukan akan diukur melalui kuesioner dengan memberikan skor pada setiap pertanyaan yang berhubungan dengan motivasi karyawan Ya:2 Tidak:1 Tinggi: skor 14-18 Rendah: skor 9-13 Penilaian terhadap peranan PR sebagai informator melalui kegiatan menyediakan informasi yang dilakukan akan diukur melalui kuesioner dengan memberikan skor pada setiap pertanyaan yang berhubungan dengan kegiatan menyediakan informasi Ya:2 Tidak:1 Tinggi: skor 11-14 Rendah: skor 7-10 Eksistensi perusahaan diukur dari tingkat produktivitas perusahaan, tingkat kepercayaan publik dan tanggung jawab sosial perusahaan. penilaian dilakukan melalui kuesioner dengan memberikan skor pada setiap pertanyaan yang berhubungan dengan tingkat produktivitas perusahaan Ya:2 Tidak:1 Tinggi: skor 5-6 Rendah: skor 3-4 Penilaian dilakukan melalui kuesioner dengan memberikan skor pada setiap pertanyaan yang berhubungan dengan tingkat kepercayaan publik Ya:2 Tidak:1
PR perusahaan, kuesioner kepada karyawan
Kuesioner kepada karyawan dan pengunjung
Pihak manajemen dan Kuesioner kepada karyawan
Pihak manajemen perusahaan, kuesioner kepada karyawan dan pengunjung
20.
Tanggung jawab sosial perusahaan
Kemampuan perusahaan untuk bersikap yang berkaitan dengan kewajiban sebagai anggota masyarakat.
Tinggi: skor 5-6 Rendah: skor 3-4 Penilaian dilakukan melalui kuesioner dengan memberikan skor pada setiap pertanyaan yang berhubungan dengan tanggung jawab sosial perusahaan Ya:2 Tidak:1 Tinggi: skor 8-10 Rendah: skor 5-7
21.
Publik internal perusahaan
22.
Publik eksternal perusahaan
Pihak-pihak yang berada di dalam perusahaan, seperti karyawan, manajer, pemegang saham dan direksi perusahaan Pihak-pihak yang tidak berkaitan langsung dengan perusahaan, seperti pers, media massa, pemerintah, pengunjung dan masyarakat sekitar.
Pihak manajemen perusahaan, kuesioner kepada karyawan
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kebun Wisata Pasirmukti (KWP), Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive), didasarkan pada pertimbangan bahwa agrowisata KWP merupakan: (1) salah satu objek wisata agro yang memiliki fasilitas wisata edukasi khususnya di bidang pertanian, melalui wisata agro yang mendidik dan menghibur KWP mengingatkan pada generasi muda Indonesia bahwa sebagai negara agraris masih kurang perhatian terhadap sektor pertanian, hal yang menguntungkan ini perlu mendapatkan perhatian dalam usaha pengembangannya di tengah persaingan kompetitif wisata agro, khususnya di Bogor, (2) sebagai wisata agro yang belum lama dikenal oleh umum, KWP dihadapkan pada tantangan untuk menarik pengunjung, melalui peranan Public Relations (PR), (3) KWP sebagai perusahaan yang profit-oriented membutuhkan peranan PR dalam melakukan promosi sebagai upaya untuk meningkatkan keuntungan. Pengumpulan data dilakukan selama satu bulan, yaitu pada bulan Mei 2008. Pengolahan data dan penulisan hasil laporan dilakukan pada bulan Juni-Juli 2008.
4.2. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini melalui beberapa tahap. Pertama, penelitian ini dimulai dengan penelusuran data sekunder. Data-data sekunder
seperti data karyawan divisi Public Relations (PR), jumlah karyawan, profil perusahaan diperoleh dari dokumen Kebun Wisata Pasirmukti (KWP). Kedua, analisis lapangan melalui studi penjajagan dengan melakukan wawancara dengan informan di KWP, yaitu PR perusahaan. Selain itu wawancara dilakukan dengan pihak manajemen perusahaan untuk menambah informasi yang relevan dengan kegiatan PR. Ketiga, pengumpulan data primer. Pengumpulan data primer dilakukan dengan pendekatan kuantitatif melalui metode survei. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam survei adalah kuesioner (Singarimbun, 1995). Responden dalam penelitian ini merupakan karyawan dan pengunjung KWP. Data primer diperoleh dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terstruktur yang dibuat dalam bentuk kuesioner penelitian. Kuesioner berisi sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan penilaian responden mengenai pelaksanaan peranan PR dalam menjaga eksistensi perusahaan. Penggunaan kuesioner sebagai alat pengumpulan data diharapkan dapat mempermudah dan mengarahkan penelitian. Data kualitatif diperoleh dengan wawancara mendalam dengan pihak PR perusahaan, manajemen perusahaan dan beberapa orang responden untuk mengetahui upaya yang dilakukan pihak perusahaan dalam menjaga eksistensi perusahaan dengan menggunakan panduan pertanyaan.
4.3. Teknik Pemilihan Responden Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Kebun Wisata Pasirmukti (KWP). Responden yang diambil untuk mewakili perusahaan adalah karyawan
dan pengunjung KWP. Responden pada penelitian ini dipilih agar dapat memberikan informasi yang dibutuhkan mengenai perusahaan. Teknik
pengambilan
sampel
dari
karyawan
dilakukan
dengan
menggunakan teknik probability sampling, yaitu memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (sampling element) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan pengambilan acak sederhana (simple random sampling). Sampel acak sederhana merupakan pengambilan sampel anggota populasi dengan peluang yang sama dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi, sehingga dilakukan anggota populasi yang dianggap heterogen (Ruslan, 2003). Jumlah responden dari karyawan sebesar 20 orang. Penenetuan masing-masing responden dari tiap divisi dipilih secara acak (random) dengan mengundi unsur-unsur penelitian dalam populasi. Untuk menentukan sampel yang dijadikan responden semua unit penelitian disusun dalam daftar kerangka sampling (sampling frame), yaitu dalam data nama karyawan Kebun Wisata Pasirmukti. Kemudian dari daftar nama tersebut ditarik beberapa nama sebagai responden. Pengambilan responden yang diteliti dilakukan melalui undian sehingga setiap unit penelitian memiliki peluang yang sama untuk dapat dipilih (Singarimbun, 1995). Teknik
pengambilan
sampel
dari
pengunjung
dilakukan dengan
menggunakan non-probability sampling melalui metode incidental sampling, yaitu ketika responden yang dijadikan sampel sedang berada di lokasi penelitian dan bersedia diwawancara. Teknik ini pun dilakukan karena berdasarkan hasil
wawancara dengan pihak perusahaan diketahui tidak terdapat perbedaan pengunjung yang mencolok saat hari biasa ataupun liburan. Ukuran sampel yang diambil, mengacu pada pendapat Slovin (Umar, 2003) sesuai dengan rumus: n
=
N 1+(Ne2)
dimana: n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir Ukuran populasi mengacu pada data tingkat kunjungan yang diperoleh penulis, yakni data kunjungan tahun 2007 yaitu sebanyak 73.474 orang dan persen kelonggaran yang ditentukan adalah sebesar 10%. Maka diperoleh jumlah sampel yang diambil adalah: n =
73.474 1+(73.474x0,01)
=
99,864
Untuk memudahkan perhitungan maka jumlah sampel yang diambil dibulatkan menjadi 100 orang. Data sekunder diperoleh dari hasil wawancara yang dilakukan pada pihak manajemen perusahaan dan Public Relations perusahaan. Pihak manajemen perusahaan dipilih secara sengaja (purposive), yaitu pihak-pihak yang mengetahui
informasi yang dibutuhkan secara rinci dan jelas. Sebelum wawancara dilakukan, dibuat panduan pertanyaan agar wawancara yang dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian.
4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data Informasi data yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif. Analisis data secara kuantitatif dilakukan dengan tabulasi silang, tabel frekuensi dan persentase serta memberi interpretasi pada data tersebut sehingga data mudah dipahami maknanya. Analisis data kualitatif dilakukan dengan cara mendeskripsikan dan menginterpretasikan fenomena yang ada di lapangan, data kualitatif yang diperoleh dari hasil wawancara digunakan untuk mendukung data-data dari pengisian kuesioner yang disajikan, diintegrasikan dengan hasil yang diperoleh dari kuesioner lalu ditarik suatu kesimpulan.
BAB V GAMBARAN UMUM KEBUN WISATA PASIRMUKTI
5.1. Sejarah Berdirinya Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) merupakan kebun wisata agro pendatang baru yang resmi didirikan pada tanggal 2 April 2003 kemudian disahkan secara notaris pada Oktober 2003. Nama Pasirmukti diambil dari nama desa tempat KWP berada, sebenarnya KWP terletak di antara tiga desa, yaitu Tajur, Pasirmukti, dan Gunungsari. Dari ketiga desa ini, nama Pasirmukti yang dipilih karena dalam bahasa setempat Pasirmukti berarti tebing yang sejahtera. Pemantapan tekad untuk mewujudkan lahan berupa kebun buah rakyat dan tanah kosong menjadi obyek dan sarana wisata agro dimulai 28 tahun lalu oleh Emily Turangan-Senduk, diawali pada tahun 1979 melalui pengembangan kebun anggrek, tahun-tahun berikutnya mulai uji coba menanam aneka ragam tanaman pangan dan hortikultura. Penanaman pohon disesuaikan dengan kondisi tanah dan iklim di daerah tersebut yang berada pada ketinggian 150-200 meter di atas permukaan laut, dengan kualifikasi tanah berbatu, kesuburan tanah rendah dan masam, resapan air kurang dengan curah hujan tinggi. Pada tahun 1990 mulai menanam aneka jenis buah, karena tanahnya berbatu, pengembangan budi daya tanaman buah dilakukan di dalam pot (tabulampot). Melalui perjalanan belasan tahun, secara bertahap dilakukan perluasan lahan, dibentuk menjadi area perkebunan. Keasrian kebun anggrek dan buah yang semula dimanfaatkan hanya sebagai tempat rekreasi dan berkumpul keluarga ini ternyata berubah menjadi
wisata agro. Dua peristiwa yang mengubahnya menjadi wisata agro, yaitu terpuruknya ekonomi di Asia pada tahun 1998 dan fakta bahwa pertanian tidak menjadi tulang punggung perekonomian negara, padahal Indonesia adalah negara agraris. Selain itu, keasrian kebun anggrek dan buah ternyata menumbuhkan minat banyak kenalan untuk mengetahui lebih dalam tentang tanaman pangan dan hortikultura. Hal lain yang memantapkan areal perkebunan ini menjadi wisata agro adalah kegiatan berkebun ini menyerap banyak tenaga kerja yang direkrut dari masyarakat yang tinggal di sekitar areal perkebunan. Demikian pula pengadaan kebutuhan pupuk dan keperluan bahan bangunan dipasok dari usaha masyarakat setempat. Kebun ini pun dapat menjadi sarana yang baik untuk menularkan rasa cinta pada bidang pertanian, terutama pada generasi muda. Kehadiran kebun ini diyakini dapat memberikan manfaat dan berdampak positif baik secara ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan hidup di kecamatan Citeureup. Khusus mengenai lingkungan hidup, selain memperbaiki struktur tanah yang kurang subur, KWP dapat berfungsi sebagai paru-paru bagi kecamatan Citeureup. Agar manfaat tersebut dapat dirasakan sepenuhnya, maka pada tahun 1998 mulai menjadikan kebun sebagai wisata agro.
5.2. Profil Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) merupakan kebun wisata agro yang ramah lingkungan dengan panorama hamparan sawah di antara kebun buah dan kolam ikan. Terletak di antara tiga desa, yaitu Tajur, Pasirmukti dan Gunungsari, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor dengan luas seluruh areal ± 15 Ha
berbasis education dan entertainment (rekreasi sambil belajar). Melalui wisata agro yang mendidik dan menghibur KWP memberikan pengenalan dan pengetahuan pertanian bagi pengunjung khususnya generasi muda Indonesia. Memasuki gerbang KWP, pertama-tama akan dijumpai areal kebun plasma nutfah yang berisi aneka pohon buah. Di KWP terdapat lebih dari 30 jenis (belum termasuk varietas) pohon buah, antara lain rambutan (Nephelium lappaceum), manggis (Garcinia mangiostana) dengan jarak tanam yang padat. Masuk sedikit lebih dalam masih terdapat kebun buah antara lain mangga (Mangifera indica), jeruk (Citrus madurensis), rambutan (Nephelium lappaceum), jambu air (Psidium guajava) yang sudah ditanam dengan jarak tanam yang seharusnya dan larikan yang telah ditentukan, namun masih beraneka pohon buah. Lahan berikutnya akan dijumpai penanaman yang lebih baik. Selain jarak tanam, larikan, yang ditanam hanya sejenis pohon buah seperti mangga (Mangifera indica), jeruk (Citrus madurensis), manggis (Garcinia mangiostana) dan rambutan (Nephelium lappaceum). Taman anggrek berada di areal depan pintu masuk berdampingan dengan tanaman hias. Di areal ini berbagai ragam species anggrek (Orchidaceae), dendrobium (Dendrobium), anggrek bulan (Phalaenopsis), cattleya (Cattleya) serta tanaman hias dan berjenis palem botol (Revaogeha ganii) terdapat di areal ini. Tanaman buah dalam pot (tabulampot) antara lain belimbing (Averrhoa carambula), jambu biji (Psidium guajava), jamblang atau duwet (Syzygium cumini), delima (Punica granatum), aneka jeruk pun seperti jeruk asam (Citrus x limon), jeruk manis (Citrus sinensis), jeruk kasturi (Citrus madurensis), dan jeruk
limo (Citrus amblycarpa) terdapat di tempat ini. Kolam pancing, Tanaman Obat Keluarga (TOGA), lahan sawah melengkapi fasilitas di KWP. Wisata agro KWP pun dilengkapi dengan fasilitas dasar seperti restoran, area bermain dan penginapan. Sebagai wisata agro KWP menyadari perlu mengemas serangkaian kegiatan yang mencakup unsur pengetahuan, pengalaman dan rekreatif, oleh karena itu KWP mengukuhkan sebagai kebun yang mencerdaskan bangsa melalui Agropintar. Paket wisata edukatif ini yang diyakini KWP dapat menarik pengunjung. Meskipun areal kebun buah-buahan, hamparan sawah dan kebun anggrek telah ada, namun bila tidak dikemas secara menarik maka dikhawatirkan wisata agro yang di tawarkan kepada calon pengunjung tidak mendapat sambutan baik. Oleh karena itu, KWP mencoba memenuhi selera pengunjung dengan mengemas berbagai kegiatan yang menarik sehingga memberikan pengetahuan bagi pengunjung, pengalaman baru dan memiliki unsur rekreasi yang didambakan dengan tidak melupakan kenyamanan dan keamanan.1 Aspek memperluas pengetahuan ditawarkan melalui kegiatan demo tanaman buah dalam pot (tabulampot), demo merawat anggrek, demo memperbanyak tanaman buah dan tanaman hias, memperkenalkan cara memancing yang benar. Kegiatan menanam padi, menanam bibit buah-buahan, tanaman hias, pilih dan petik buah sesuai musim, pilih dan petik sayuran sesuai musim, aneka permainan dengan buah-buahan, dan berkemah ditawarkan KWP untuk memberikan pengalaman bagi para pengunjung.
1
Turangan-Senduk, Emily. Sinergisme Usaha Pertanian dan Wisata. disampaikan dalam AgroTourism Expo 2002 dan Seminar Nasional 14 Oktober 2002 di Gajah Mada Plaza, Jakarta.
Aspek rekreasi yang berusaha diberikan oleh KWP untuk memenuhi selera pengunjung dilakukan melalui kegiatan memancing, berjalan-jalan di kebun buah (frutiwok), olah raga di alam terbuka dan fasilitas restoran. Selain memberikan kegiatan-kegiatan yang dapat dinikmati oleh pengunjung, KWP pun menawarkan olahan produk agro bagi para pengunjung. Produk olahan tersebut antara lain sari buah jeruk kasturi (Citrus madurensis), sari markisa (Passiflora edulis), manisan kedondong (Spondias dulcis), keripik atau sale pisang (Musa paradisiaca).
5.3. Visi, Misi dan Tujuan Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) Kebun
Wisata
Pasirmukti (KWP)
dalam
menjalankan
usahanya
mengemban visi dan misi perusahaan, mencakup: 1. Menciptakan kesempatan kerja dan pendapatan bagi masyarakat di sekitar lokasi. 2. Meningkatkan produktivitas lahan yang berwawasan lingkungan. 3. Memberikan tempat rekreasi yang sehat bagi pengunjung. 4. Mengembangkan dan melestarikan budidaya produk pertanian. 5. Memperbaiki kualitas lingkungan hidup. 6. Menumbuhkan rasa cinta bercocok tanam, khususnya pada generasi muda, memacu masyarakat desa mendayagunakan lahan pekarangan mereka. 7. Memberikan imbas positif kepada kerajinan rakyat yang ada di sekitar lokasi agar dapat ikut berkembang. 8. Memberikan masukan pada pendapatan daerah. Adanya KWP dapat menciptakan lapangan kerja dan pendapatan bagi masyarakat sekitar. Hal ini ditunjukkan dengan melibatkan masyarakat sekitar di
dalam kegiatan perusahaan sebagai tenaga kerja, baik untuk kegiatan pertanian maupun untuk pelayanan wisata, pemandu, dan lain-lain. Pendapatan masyarakat pun dapat meningkat antara lain dari kebutuhan KWP, yaitu pupuk dan bibit yang banyak setiap harinya. KWP memenuhi kebutuhannya tersebut dari masyarakat sekitar. KWP sesuai visi dan misinya, yaitu mengembangkan dan melestarikan budidaya produk pertanian, memberikan imbas positif kepada kerajinan rakyat yang ada di sekitar lokasi agar dapat ikut berkembang. KWP telah menyediakan fasilitas dan tempat penjualan hasil pertanian, kerajinan bagi masyarakat sekitar, sehingga dapat memperkenalkan kekhasan setempat dan untuk meningkatkan pendapatan. Produktivitas lahan dapat ditingkatkan dengan adanya pengembangan agrowisata KWP. Masyarakat desa yang memiliki lahan di dalam kawasan agrowisata akan ikut mengolah lahannya dan mendorong rasa tanggungjawab di dalam pengelolaan kawasan agrowisata secara keseluruhan. Lahan yang awalnya dibiarkan menjadi lahan mati kini dapat diolah oleh masyarakat sekitar. Panorama indah yang dikelilingi pepohonan dan ditunjang dengan fasilitas yang syarat edukasi-rekreasi telah memberikan tempat rekreasi yang sehat bagi pengunjung. Melalui fasilitas yang mendidik dapat meningkatkan pengetahuan bagi pengunjung, khususnya pada generasi muda. Visi dan misi yang diemban KWP dapat menimbulkan kesadaran tentang tujuan perusahaan, mengetahui secara jelas target yang akan dicapai dan
memberikan motivasi kepada seluruh karyawan yang terlibat dalam perusahaan. Secara keseluruhan visi dan misi KWP sudah dapat terealisasi. Selain visi dan misi dalam menjalankan usahanya KWP mempunyai tujuan perusahaan yaitu: 1. Mengangkat pertanian dan membuka mata mengenai kecintaan terhadap pertanian. 2. Mematahkan image pertanian yang kurang baik (kotor, tidak menarik) di masyarakat umum. Tujuan perusahaan ini berusaha dicapai oleh KWP melalui tindakantindakan yang diupayakan oleh pihak perusahaan. KWP mengembangkan agropintar untuk pengunjung dengan mengemas secara menarik, sehingga dapat meningkatkan minat pengunjung untuk berkunjung dan menikmati fasilitas yang berwawasan pertanian. Hal ini dalam jangka panjang diharapkan dapat mengangkat pertanian dengan mematahkan image pertanian yang kurang baik dan menumbuhkan kecintaan terhadap pertanian.
5.4.Manfaat Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) Pembangunan dan pengembangan Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) memberikan manfaat bagi beberapa pihak. Manfaat tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar lokasi KWP, pengunjung, dalam skala kecil mengembangkan dan melestarikan budidaya produk pertanian dan pihak pengelola.2
2
Turangan-Senduk, Emily, Ibid, 2002.
Manfaat dari pengembangan agrowisata KWP bagi masyarakat sekitar adalah menciptakan kesempatan kerja masyarakat sekitar, memperbaiki kualitas lingkungan hidup, memberikan imbas positif kepada kerajinan rakyat yang ada disekitar lokasi (industri keset, seng, sapu, dan lain-lain), meningkatkan pendapatan masyarakat setempat (pembelian pupuk kandang, kompos, dan lainlain), memberikan penyuluhan pertanian, membentuk, melatih dan menawarkan kemitraan dalam usaha tani yang saling menguntungkan (pembuatan kompos, penanaman tanaman, dan lain-lain). Manfaat yang dirasakan oleh pengunjung dengan adanya KWP yaitu sebagai tempat rekreasi yang sehat, menumbuhkan rasa cinta bercocok tanam, khususnya pada generasi muda, memberikan pengetahuan tentang pertanian pada umumnya. KWP pun telah menjadi media promosi budidaya produk pertanian sehingga dapat dikembangkan dan dilestarikan. Bagi pihak pengelola KWP dapat menjadi media promosi untuk produk lokal, menciptakan nilai tambah bagi perusahaan dengan adanya jasa pelayanan restoran dan penginapan memberikan tambahan masukan.
5.5. Fasilitas Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) Fasilitas yang ditawarkan Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) menonjolkan edukasi-rekreasi. Fasilitas yang ditawarkan KWP adalah kebun dan lab anggrek, kolam pancing, lab nursery dan kebun tabulampot, kebun buah, tanaman obat keluarga (TOGA), lumbung padi, rumah tani, arena kolam lumpur, area kemping, pondok ole-ole, taman bermain, saung cilu ba, camp bull, KaWePe outbound,
combat battle field, , pondok minahasa, resto bakupada, wale tonaas dan menara klabat. Kebun dan lab anggrek memberikan pengetahuan bagi pengunjung mengenai aneka jenis tanaman anggrek dan aneka tanaman hias lainnya. Selain itu pengunjung dapat mengetahui tips dan demo perawatan tanaman anggrek dan tanaman hias lainnya. Aneka tanaman hias di kebun anggrek ini pun dapat dibeli atau disewa untuk menghiasi rumah, kantor dan gedung. Pengunjung dapat mempelajari cara dan teknik memancing di kolam pemancingan. Fasilitas kolam pancing berisi ikan mas, nila, gurame dan bawal. Pengunjung wisata dapat memancing ikan dan hasil tangkapannya dapat dinikmati bersama. Selain memancing dan menikmati hasil pancingan anak-anak dan orang tua pun dapat memberi makan ikan. Pada lab nursery dan tabulampot pengunjung dapat mengikuti paket pelatihan agrobisnis dan demo tabulampot sehingga memperluas pengetahuan pengunjung mengenai berbagai jenis tanaman buah-buahan. Selain itu, pengujung pun dapat memanfaatkan jasa layanan berkala oleh petugas agro KWP. Fasilitas lain yang dapat meningkatkan pengetahuan pengunjung mengenai buah-buahan adalah kebun buah. Di kebun buah pengunjung dapat mempelajari aneka tanaman buah tropis. Pengunjung pun dapat menikmati acara petik buah. Selain itu pengunjung dapat berolah raga di alam terbuka atau merayakan ulang tahun dalam suasana garden party .
Fasilitas lain yang dapat menambah pengetahuan dan pengalaman pengunjung adalah Tanaman Obat Keluarga (TOGA), lumbung padi dan rumah tani. Di area TOGA pengunjung dapat lebih mengenal kekayaan tanaman obat tradisional warisan keluarga Indonesia. Selain itu, pengunjung dapat menikmati jamu yang siap diminum. Pengetahuan pengunjung mengenai cara menyosoh padi dan mempraktekannya secara langsung dapat diketahui dengan mengunjungi fasilitas lumbung padi. Pengalaman pengunjung mengenai pertanian dapat bertambah dengan menikmati fasilitas rumah tani. Di rumah tani pengunjung dapat bermain dengan sapi, kambing, domba dan mengetahui suasana rumah petani. Arena kolam lumpur dapat memberikan suasana hiburan dan memberikan pengetahuan bagi pengunjung. Pengunjung dapat menikmati aneka permainan, seperti tarik tambang, tangkap belut dan adu tinju di kolam lumpur. Pengunjung pun dapat belajar cara bajak sawah dan menanam padi. Jenis permainan lain yang tersedia di KWP adalah taman bermain disekitar pondok minahasa, KaWePe outbound, combat battle field dan saung cilu ba. Di taman bermain pengunjung dapat menikmati mainan ayunan dan bebas berlari di antara pohon rambutan. Di KaWePe outbound pengunjung dapat bermain bersama teman maupun keluarga dengan fasilitas outbound yang ditawarkan. Area bermain lainnya yang disediakan KWP adalah saung cilu ba dan combat battle field, di saung cilu ba pengunjung dapat mengajak balita bermain di rumah bola atau rumah boneka, disediakan juga fasilitas ruang untuk ibu dan bayi. Combat battle field memberikan fasilitas bermain tembak-tembakan di area khusus.
KWP pun menyediakan tempat yang luas untuk kemping dan piknik. Area kemping disediakan bagi pengunjung yang ingin menginap dengan suasana alam. Area kemping ini merupakan lahan luas berumput hijau di antara pepohonan dengan pemandangan asri kebun buah, hamparan sawah, aliran sungai dan bukit karang. Area kemping ini dilengkapi fasilitas kamar mandi, tempat cuci dan dapur umum. Tempat alam terbuka lainnya yang terdapat di KWP adalah camp bull. Camp bull adalah area piknik yang dapat digunakan oleh pengunjung. Pengunjung dapat menikmati makanan yang dibawa dari rumah. Pengunjung yang ingin berakhir pekan bersama keluarga dengan suasana tempat menginap khas Minahasa dapat mengunjungi pondok minahasa. Pengunjung dapat berlibur di rumah panggung minahasa dengan kenyamanan hotel berbintang. Pengunjung dapat menikmati frutiwok di pagi hari menyusuri kebun buah, sungai dan pematang sawah. KWP tidak hanya dapat digunakan untuk tempat rekreasi dan belajar para pengunjungnya tetapi KWP pun dapat digunakan untuk pertemuan atau rapatrapat yang diadakan oleh keluarga besar, organisasi dan perusahaan di fasilitas Wale Tonaas dan Menara Klabat. Tersedia ruang pertemuan dari yang terkecil hingga kapasitas 150 orang dengan pemandangan alam asri. KWP pun menyediakan fasilitas restoran dengan makanan khas Minahasa, makanan tradisional lainnya dan produk olahan khas KWP yang dapat dibeli untuk oleh-oleh. Pengunjung dapat menikmati makanan daerah di Resto Bakupada. Sambil menikmati menu makanan pengunjung dapat menikmati hamparan sawah di antara kebun buah. Pada hari tertentu pengunjung akan dihibur grup musik kolintang . Oleh-oleh khas KWP dapat diperoleh di pondok
ole-ole, pengunjung dapat membeli buah tangan khas KWP, seperti sirup lemong cui, tanaman dan manisan buah.
5.6. Paket Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) Paket wisata yang ditawarkan oleh Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) ditujukan untuk kelompok bermain dan taman kanak-kanak, SD kelas 1-kelas 3, SD kelas 4-kelas 6, SMP dan sederajat, SMA dan sederjat, dan dewasa umum. Calon pengunjung dapat memilih paket-paket yang ditawarkan oleh KWP. Paketpaket yang ditawarkan tersebut antara lain paket edukatif agropintar, paket agro junior, paket anak tani, paket agro adventure, paket wisata agro, paket ceria, paket lansia, paket tangkas, paket kemping, lahan kemping, paket seminar sehari dan paket seminar inap. Paket edukatif agropintar dikemas untuk segala usia, seluruh kegiatan memperluas pengetahuan, pengalaman dan rekreasi dirancang secara menarik, menyenangkan, dan mencerdaskan. Paket edukatif agropintar dapat diikuti oleh: a. Kelompok bermain dan taman kanak-kanak Kegiatan yang ditawarkan untuk kelompok bermain dan taman kanak-kanak adalah berjalan di alam bebas dikelilingi kebun buah (frutiwok), belajar menyiram tanaman, dunia unggas (memberi makan unggas) dan dunia ikan (memberi makan ikan). b. SD kelas 1-kelas 3 Kegiatan yang ditawarkan untuk kelompok SD kelas 1-kelas 3 adalah petik buah-buahan dan panen sayur-sayuran, mengenal
tubuh
tanaman, dunia
unggas (mengenal unggas dan memberi makanan unggas) dan dunia ikan (belajar memancing dan memberi makan ikan). c. SD kelas 4-kelas 6 Kegiatan yang ditawarkan untuk kelompok SD kelas 4-kelas 6 adalah petik buah-buahan dan panen sayur-sayuran, reproduksi tanaman, dunia unggas (mengenal unggas dan memberi makanan unggas) dan dunia ikan (belajar memancing dan memberi makan ikan). d. SMP dan sederajat Kegiatan yang ditawarkan untuk kelompok SMP dan sederajat adalah demo cangkok tanaman, lingkungan hidup dan biopori, dunia ikan (mengenal anatomi ikan, belajar memancing dan memberi makan ikan) dan hidroponik. e. SMA dan sederjat Kegiatan yang ditawarkan untuk SMA dan sederajat adalah pengembangan wawasan pertanian Indonesia, demo pemangkasan, lingkungan hidup dan biopori, dunia ikan (mengenal anatomi ikan, belajar memancing dan memberi makan ikan) dan hidroponik. f. Dewasa umum Kegiatan yang ditawarkan untuk dewasa umum adalah pengembangan wawasan pertanian Indonesia, demo perangkap lalat buah, hidroponik, tanaman obat keluarga (TOGA) dan jamu. Paket lain yang ditawarkan untuk anak-anak adalah paket agro junior. Paket ini menawarkan edukasi-rekreasi bagi anak-anak. Kegiatan yang diberikan adalah bajak sawah dan tanam padi, merawat tanaman dan melukis caping.
Paket untuk anak-anak lainnya yang dapat menambah wawasan pertanian untuk anak-anak adalah paket anak tani. Berbeda dengan paket anak-anak lainnya paket anak tani dilakukan selama 2 hari 1 malam dengan fasilitas akomodasi pondok minahasa, pemandu edukatif agropintar, bajak sawah dan tanam padi, mengetahui keadaan rumah petani, api unggun dan petualangan malam hari, sertifikat. Paket menginap lainnya yang disediakan KWP adalah paket agro adventure. Paket selama 2 hari 1 malam, dengan fasilitas akomodasi tenda, bajak sawah dan tanam padi, memandikan sapi, petik sayur, rumah tani, off road track, tips bertahan hidup, api unggun dan petualangan malam hari. Paket yang direkomendasikan untuk acara perusahaan adalah paket wisata agro. Fasilitas yang diberikan pada paket wisata agro adalah saung pertemuan, berjalan di alam bebas dan dikelilingi kebun buah (frutiwok), aneka permainan yang dipandu oleh pemandu. Paket wisata KWP yang dapat dipilih oleh calon pengunjung yang ingin menikmati alam terbuka adalah paket ceria dan paket kemping. Paket ceria menyediakan tenda dan terpal untuk pengunjung. Sedangkan paket kemping yang ditawarkan terdapat dua macam. Pengunjung dapat memilih paket dengan fasilitas tenda, makan siang dan MCK atau pemakaian lahan kemping dan MCK. Pengunjung yang ingin menikmati permainan dapat memilih paket tangkas yang ditawarkan KWP. Di paket tangkas ini pengunjung dapat mengikuti aneka perlombaan yang dipandu oleh pemandu dan acara 3K (Kreativitas-KerjasamaKemandirian).
Selain menyediakan paket untuk anak-anak dan dewasa KWP pun menyediakan paket untuk lansia (60+). Kegiatan yang ditawarkan pada paket lansia ini adalah santai gelak tawa, aneka permainan lansia dan berjalan di alam terbuka dikelilingi kebun buah (frutiwok). KWP tidak hanya memberikan penawaran untuk wisata agro edukasirekreasi tetapi dapat digunakan untuk pertemuan atau rapat-rapat yang diadakan oleh keluarga besar, organisasi dan perusahaan. Paket yang ditawarkan untuk kegiatan pertemuan dan rapat-rapat adalah paket seminar sehari dan paket seminar inap. Paket seminar sehari memberikan fasilitas ruang pertemuan, papan tulis, flip chart, layar, sound system, dan notes. Sedangkan paket seminar inap yang dapat dipilih adalah paket utama, paket festival dan paket ekonomis. Fasilitas yang diberikan KWP adalah akomodasi pondok minahasa untuk paket utama dan paket festival, akomodasi menara klabat untuk paket ekonomis, ruang pertemuan, layar, papan tulis, flip chart, sound system, notes. Paket-paket yang ditawarkan oleh KWP tersebut dapat ditambahkan kegiatan-kegiatan edukasi disesuaikan dengan kebutuhan pengunjung. Pada paket agro yang ditawarkan dapat ditambahkan dengan kegiatan membajak sawah dan menanam padi, melukis caping atau layang-layang, bermain di arena kolam lumpur, Tanaman Obat Keluarga (TOGA),
menanam dan merawat tanaman,
perbanyak anggrek (split), rumah tani, dunia padi (pengetahuan tentang padi dari padi hingga menjadi beras), hidroponik dan cangkok tanaman buah. Kegiatan rekreasi yang dapat ditambahakan adalah KaWePe outbound dan paintball.
5.7. Aktivitas Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) yang bertempat di Jl. Raya Tajur Pasirmukti Km 4 Citeureup dibuka untuk umum setiap hari pada pukul 08.0017.00 WIB. Sedangkan kegiatan kantor bertempat di Jl. S. Iskandarmuda 2A, Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan. Pengunjung yang berkunjung ke KWP dikenakan tiket masuk untuk umum sebesar Rp. 12.500 per orang dengan fasilitas minuman selamat datang, bebas parkir dan asuransi kecelakaan. Calon pengunjung yang ingin menikmati fasilitas KWP diberikan kesempatan untuk melakukan survei. Bagi perusahaan, institusi, organisasi dan perkumpulan yang melakukan survei diberikan dua tiket masuk gratis.
5.8. Struktur Organisasi Perusahaan Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) Struktur organisasi perusahaan dipimpin oleh seorang Direktur Utama. Direktur utama membawahi tujuh divisi (Gambar 2) dengan jumlah karyawan 90 karyawan tetap dan 45 karyawan harian. Tujuh divisi yang terdapat pada perusahaan Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) adalah sales dan marketing, pengembangan, agro, pendidikan dan pelatihan, wisata, finance, Human Resources Departement (HRD) dan umum. Direktur Utama mengawasi ketujuh divisi yang terdapat pada perusahaan KWP. Direktur Utama bertugas memimpin, mengurus dan mengelola perusahaan sesuai dengan tujuan perusahaan, memelihara dan mengurus kekayaan perusahaan, menetapkan kebijakan perusahaan dalam mengurus perusahaan, dan
menetapkan struktur organisasi dan tata kerja perusahaan lengkap dengan perincian tugasnya.
Direktur Utama
Divisi Sales& Marketing
Divisi Pengembangan
Divisi Agro
Divisi Pendidikan &Pelatihan
Divisi Wisata
Divisi Keuangan
Divisi HRD& Umum
Sumber: Hasil Wawancara Penelitian, 2008
Gambar 2. Struktur Organisasi Perusahaan Kebun Wisata Pasirmukti
Posisi Public Relations pada perusahaan berada didalam divisi sales dan marketing. Divisi sales dan marketing bertugas untuk mengadakan promosi melalui media massa cetak maupun elektronik, mengadakan promosi melalui pameran-pameran wisata, pertanian, dan pendidikan, mengembangkan hubungan baik dengan pers, masyarakat sekitar kebun wisata, pemerintah desa, pemerintah kecamatan maupun pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Bogor dan pihakpihak yang selama ini mengadakan kerjasama dengan KWP, seperti sekolahsekolah yang rutin bekerjasama menggunakan fasilitas KWP untuk praktek siswanya dan perusahaan yang mengadakan family gathering. Divisi sales dan marketing pun bekerjasama dengan divisi pendidikan dan pelatihan (diklat) melakukan kunjungan promosi ke sekolah-sekolah dengan melakukan tawaran melalui presentasi kepada pihak sekolah. Selain itu karyawan divisi sales dan marketing pun bertugas untuk memandu calon pengunjung untuk mengadakan survei. Meskipun posisi PR berada di dalam divisi sales dan
marketing, PR KWP bebas menentukan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakannya untuk perusahaan. Divisi pengembangan bertugas untuk mencari inovasi baru agar fasilitas yang ditawarkan bertambah dan memuaskan pengunjung, bertanggung jawab dalam hal pemeliharaan tempat objek wisata. Divisi pengembangan pun melakukan studi banding ke tempat objek wisata agro lainnya, sedangkan divisi agro bersama divisi wisata bertugas dalam penyelenggaraan kegiatan di bidang agrowisata, seperti dalam hal pemeliharaan tanaman-tanaman dan pembaharuan jenis-jenis tanaman yang dapat dikembangkan di KWP. Divisi pendidikan dan pelatihan (diklat) bertugas untuk mecari informasi mengenai materi atau kurikulum di sekolah-sekolah (Taman kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan sederajat, dan Sekolah Menengah Atas dan sederajat) untuk disesuaikan dengan paket agropintar yang ditawarkan oleh KWP. Hal ini dilakukan karena KWP semakin mantap mengukuhkan sebagai kebun yang mencerdaskan bangsa, terutama bagi generasi muda melalui pendekatan pertanian, sehingga dalam perkembangannya harus disesuaikan dengan kebutuhan pengunjungnya. Divisi keuangan bertugas dalam penyelenggaraan kegiatan di bidang keuangan, termasuk didalamnya adalah kasir dan accounting yang bertugas membuat laporan keuangan. Divisi Human Resources Departement (HRD) dan umum bertugas membantu divisi sales dan marketing dalam menyelenggarakan hubungan baik dengan internal publik perusahaan, yaitu karyawan perusahaan dan menangani permasalahan yang dihadapi karyawan.
BAB VI KARAKTERISTIK RESPONDEN
Pada bahasan ini akan ditelaah karakteristik responden dalam penelitian. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) dan pengunjung KWP. Penentuan responden karyawan dan pengunjung KWP dilakukan untuk memberikan penilaian terhadap peranan Public Relations terhadap perusahaan baik dengan internal publik maupun eksternal publik dan untuk mengetahui keadaan internal perusahaan. Karakteristik responden dibahas untuk menjelaskan keadaan umum responden, baik karyawan maupun pengunjung KWP.
6.3. Karakteristik Karyawan Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) Responden karyawan Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) diwakili oleh 20 orang karyawan. Responden karyawan berjenis kelamin laki-laki 50 persen dan perempuan 50 persen yang terdiri dari karyawan tetap. Karyawan tetap yang dijadikan responden agar dapat memberikan penilaian terhadap kinerja yang sudah dilakukan oleh Public Relations (PR) perusahaan selama beberapa tahun yang lalu. Responden karyawan tetap dipilih secara acak sehingga setiap divisi dapat terwakili. Responden diwakili oleh divisi keuangan, divisi sales dan marketing, divisi Human Resources Departement (HRD) dan umum, divisi pengembangan, divisi agro, divisi pendidikan dan pelatihan (diklat) dan divisi wisata.
Divisi Kerja Karyawan
Divisi Keuangan 5% 5%
Divisi HRD dan Umum
5% 30%
10%
Divisi Sales dan Marketing Divisi Pengembangan
20%
Divisi Agro 25%
Divisi Diklat Divisi Wisata
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008
Gambar 3. Sebaran Karyawan Berdasarkan Divisi Kerja
Gambar 3 menunjukkan sebaran responden karyawan berdasarkan divisi kerja. Sebesar 30 persen responden karyawan bekerja pada bagian divisi keuangan, 25 persen divisi HRD dan Umum, 20 persen divisi sales dan marketing, 10 persen divisi pengembangan, 5 persen divisi agro, 5 persen divisi diklat dan 5 persen divisi wisata. Sebagian besar karyawan mempunyai masa kerja lebih dari satu tahun. Hal ini dilakukan agar dapat memberikan penilaian terhadap peranan PR perusahaan dan untuk mengetahui keadaan internal perusahaan.
6.4.Karakteristik Pengunjung Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) Responden pengunjung Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) diwakili oleh 100 orang responden. Sebesar 72 persen responden pengunjung berjenis kelamin perempuan. Jenis pekerjaan responden yang berkunjung ke KWP pun berbedabeda.
Jenis Pekerjaan Pengunjung
Pengajar 17%
34%
Pegaw ai Negeri Pegaw ai Sw asta
20% 29%
Ibu Rumah Tangga (IRT)
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008
Gambar 4. Sebaran Pengunjung Berdasarkan Jenis Pekerjaan Sebagian besar responden, yaitu 34 persen mempunyai pekerjaan sebagai pengajar. Responden lainnya 29 persen bekerja sebagai pegawai negeri, 20 persen pegawai swasta dan 17 persen ibu rumah tangga. Jenis pekerjaan responden sebagian besar yang ditemui di lapangan adalah pengajar, hal ini karena wisata agro yang ditawarkan KWP yaitu agropintar. Agropintar yang sarat edukasi-rekreasi cocok untuk anak-anak sekolah, dimana selain dapat bermain anak-anak pun dapat menambah pengetahuan tentang pertanian. Pada umumnya, sebesar 58 persen responden pengunjung tinggal di wilayah Jakarta. Responden lainnya berasal dari Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Responden berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi karena selama ini KWP banyak melakukan promosi ke sekolah-sekolah di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi.
Daerah Asal Pengunjung 2% 2% Jakarta
7%
Bogor Depok 31%
58%
Tangerang Bekasi
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008
Gambar 5. Sebaran Pengunjung Berdasarkan Daerah Asal
Gambar 5 menunjukkan sebaran pengunjung berdasarkan daerah asal. Sebesar 58 persen pengunjung berasal dari Jakarta, 31 persen dari Bogor, 7 persen dari Depok, 2 persen dari Tangerang dan 2 persen pengunjung berasal dari Bekasi. Sebesar 60 persen responden yang ditemui telah melakukan kunjungan kedua kalinya. Sebesar 36 persen responden baru melakukan kunjungan pertama kali dan 4 persen responden mengatakan telah melakukan kunjungan lebih dari dua kali. Alasan responden untuk berkunjung ke KWP pun berbeda-beda. Pengunjung merasa tertarik untuk berkunjung ke KWP karena selain lokasi yang tidak begitu jauh dikarenakan fasilitas yang ditawarkan KWP lengkap. Responden yang berasal dari Bogor sebagian besar melakukan kunjungan ke KWP karena lokasi yang dekat dan referensi agrowisata lain yang dapat dikunjungi saat liburan.
Alasan Kunjungan Pengunjung Lokasi yang mudah dicapai 5%
7%
13%
8%
Fasilitas yang lengkap Pelayanan yang memuaskan
67%
Acara keluarga Acara kantor
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008
Gambar 6. Sebaran Pengunjung Berdasarkan Alasan Kunjungan ke KWP
Sebesar 67 persen responden memberikan alasan melakukan kunjungan ke dua kalinya karena fasilitas yang ditawarkan KWP lengkap, umumnya pengunjung tertarik karena ingin anak-anak mereka belajar pertanian. Sebesar 8 persen pengunjung mengatakan bahwa pelayanan yang memuaskan menjadi faktor pendorong untuk melakukan kunjungan berikutnya. Alasan responden lainnya adalah sebesar 13 persen karena lokasi yang mudah ditempuh, sedangkan responden yang baru mengadakan kunjungan beralasan karena acara keluarga dan acara kantor.
BAB VII PERANAN DAN KEGIATAN-KEGIATAN PUBLIC RELATONS PERUSAHAAN
7.1. Peranan Public Relations Perusahaan Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) Public Relations (PR) Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) berperan dalam membina hubungan dengan publik internal dan eksternal perusahaan. Hubungan dengan publik internal perusahaan, khususnya karyawan KWP PR KWP bekerjasama dengan Divisi Human Resources Departement (HRD) dan Umum. Diakui PR KWP bahwa kegiatan internal tidak terlalu banyak dilakukan karena sasaran fokus utama dari kegiatan PR KWP adalah publik eksternal, tetapi PR KWP tetap melakukan pengawasan dan mengikuti perkembangan yang terjadi pada karyawan. Alasan yang menyebabkan PR KWP banyak melakukan peranannya untuk publik eksternal karena KWP adalah perusahaan agrowisata yang baru berkembang sehingga hubungan dengan publik eksternal, yaitu pengunjung, pers, masyarakat sekitar, pemerintah kecamatan maupun pemerintah daerah Kabupaten Bogor perlu dikembangkan dengan baik agar keberadaan perusahaan dapat diterima. Jika keberadaan perusahaan dapat diterima baik oleh publik eksternal, maka dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan tidak hanya dari segi finansial, tetapi dari segi sosial kemasyarakatan. Hal ini dikemukakan oleh PR KWP (FG): ...saya banyak melakukan kegiatan eksternal karena sebagai perusahaan yang baru berkembang saya sebagai PR harus banyak membina hubungan dengan publik eksternal agar mempermudah saya memajukan perusahaan, sedangkan
kegiatan internal saya tetap melakukannya tetapi tidak banyak... Strategi PR yang membagi peranannya bertanggung jawab pada publik internal dengan divisi HRD dan umum dilakukan PR karena untuk melakukan hubungan dengan publik eksternal belum banyak dapat dilakukan oleh karyawan lain. PR KWP yang selama ini banyak mengetahui dan membina hubungan yang baik dengan publik eksternal (pengunjung, pers, masyarakat sekitar, pemerintah kecamatan dan pemerintah daerah Kabupaten Bogor). Peranan PR KWP dalam perusahaan diwujudkan oleh PR KWP melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Peranan PR KWP tidak terlalu besar untuk publik internal perusahaan, sehingga kegiatan-kegiatan yang dilakukan tidak banyak. Peranan PR KWP banyak dilakukan oleh publik eksternal perusahaan, kegiatan yang dilakukan pun banyak meliputi kegiatan yang berhubungan untuk pengembangan perusahaan.
7.2.Kegiatan Internal Public Relations Perusahaan Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) Public Relations (PR) Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) tidak banyak melakukan kegiatan internal, karena kegiatan internal perusahaan lebih banyak dilakukan oleh divisi Human Resources Departement (HRD) perusahaan. Beberapa kegiatan internal yang selama ini dilakukan oleh PR KWP diakui memberikan dampak positif bagi karyawan perusahaan. Kegiatan internal tersebut memberikan dampak yang positif bagi karyawan karena selama ini kegiatan-kegiatan internal yang diadakan bertujuan untuk meningkatkan motivasi karyawan dan meningkatkan kepercayaan karyawan
terhadap perusahaan. Kagiatan internal pun dilakukan untuk memberikan informasi bagi karyawan perusahaan sehingga keadaan dan tujuan perusahaan secara keseluruhan dapat diketahui oleh karyawan sehingga memperjelas tugastugas yang harus dilakukan oleh karyawan. Kegiatan internal yang dilakukan PR KWP adalah kegiatan untuk memotivasi karyawan, seperti mengadakan special event dan family gathering. Kegiatan lainnya adalah menyediakan informasi untuk internal perusahaan melalui forum komunikasi rapat.
7.2.1. Kegiatan Special Events Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) selama ini sering melakukan special events yang bertepatan dengan peringatan hari nasional, peringatan ulang tahun KWP dan peluncuran fasilitas baru. Public Relations (PR) KWP ikut serta dalam penggagasan ide setiap special events yang diadakan. PR KWP berupaya meningkatkan motivasi karyawan dengan melibatkan karyawan KWP dalam setiap acara yang diadakan oleh perusahaan, baik sebagai panitia maupun pengisi acara. Semua karyawan menyatakan bahwa mereka dilibatkan dalam kegiatan special events yang diadakan oleh perusahaan. Karyawan dilibatkan sebagai panitia acara, pengisi acara dan sebagai undangan. Dilibatkannya karyawan dalam acara-acara perusahaan diakui oleh karyawan KWP saat wawancara bahwa hal tersebut memacu semangat karena mereka merasa dihargai dan dipercaya untuk terlibat dalam acara-acara besar yang diadakan perusahaan.
7.2.2. Kegiatan Family Gathering Family gathering diadakan sebagai upaya peningkatan motivasi kerja karyawan dan bentuk perhatian perusahaan terhadap karyawannya. Family gathering diikuti oleh karyawan KWP dan keluarganya dengan melakukan kunjungan ke tempat wisata atau mengadakan acara di lingkungan KWP. Kegiatan ini diadakan jika perusahaan mendapatkan keuntungan melebihi target yang telah ditetapkan. Sebagai bentuk penghargaan pada karyawan karena upaya yang mereka lakukan untuk perusahaan telah meningkatkan keuntungan untuk perusahaan. Kegiatan family gathering yang terakhir diadakan oleh KWP adalah mengajak karyawan dan keluarganya ke Dunia Fantasi (Dufan).
7.2.3. Forum Komunikasi Rapat Proses komunikasi di Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) salah satunya dilakukan melalui forum komunikasi rapat. Melalui rapat yang diadakan di perusahaan
mempermudah
Public
Relations
(PR)
KWP
untuk
mengkomunikasikan informasi bagi karyawan perusahaan dan PR KWP pun mengatakan bahwa dapat mengetahui aspirasi maupun masukan bagi perusahaan. Forum komunikasi rapat efektif untuk menyebarkan informasi bagi seluruh karyawan. Karyawan yang mengikuti setiap rapat yang diadakan tidak akan merasa tertinggal informasi. Hal ini sebab arah komunikasi yang terjadi dapat terjadi ke atas, ke bawah, horizontal maupun diagonal, seperti yang diungkapkan oleh PR KWP (FG): ...rapat yang diadakan perusahaan bermacam-macam dengan tingkat kepentingan dan arah komunikasi yang berbeda. Rapat yang diadakan adalah rapat besar, rapat direksi dan rapat mingguan...
Rapat besar diadakan tiga bulan sekali dihadiri oleh seluruh karyawan baik pihak manajemen perusahaan maupun seluruh karyawan kantor. Rapat ini membahas kebijakan-kebijakan perusahaan, peraturan dan rencana yang ditetapkan perusahaan. Rapat direksi diadakan satu bulan sekali dihadiri oleh tiap direksi divisi, manager, dan supervisor untuk membahas perkembangan perusahaan dan permasalahan yang terjadi pada perusahaan. Rapat mingguan dihadiri oleh pimpinan divisi dan karyawan, diadakan satu minggu sekali untuk membahas persiapan pelayanan yang harus dilakukan karyawan selama satu minggu ke depan kepada pengunjung KWP.
7.3.Kegiatan Eksternal Public Pasirmukti (KWP)
Relations Perusahaan
Kebun
Wisata
Public Relations (PR) perusahaan sangat berperan dalam kegiatan eksternal perusahaan. Peranan PR Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) dalam kegiatan eksternal perusahaan berupaya untuk menarik calon pengunjung sebagai upaya mencapai target jumlah pengunjung yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Kegiatan eksternal yang diadakan oleh PR KWP bertujuan untuk memperkenalkan KWP pada masyarakat luas, meningkatkan kepercayaan publik eksternal perusahaan dan memberikan informasi bagi eksternal publik. Tidak hanya pengunjung tetapi masyarakat sekitar, pemerintah setempat dan pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Bogor. Kegiatan eksternal yang diadakan PR KWP adalah promosi, press release, penyebaran informasi melalui website, buku agenda pemerintah dan Corporate
Social Responsibility (CSR). Kegiatan ini dilakukan oleh PR KWP bekerjasama dengan karyawan KWP lainnya.
7.3.1. Kegiatan Promosi Kegiatan promosi yang dilakukan Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) adalah periklanan, promosi penjualan, public relations, personal selling dan direct marketing. Kegiatan promosi diadakan untuk menarik masyarakat untuk berkunjung ke KWP. Kegiatan promosi yang dilakukan PR KWP adalah: 1. Periklanan PR KWP memilih kegiatan promosi melalui periklanan karena iklan
secara efisien mampu menjangkau calon pengunjung walaupun
letaknya jauh. Media iklan yang digunakan KWP untuk promosi adalah below the line, melalui penerbitan folder, leaflet, catalogues, berita berkala, CD ini memberikan berita, gambaran dan informasi yang jelas mengenai agrowisata KWP,
fasilitas dan harga yang ditawarkan oleh
KWP. Leaflet memberikan informasi mengenai fasilitas yang terdapat di KWP, alamat KWP dan peta lokasi wisata KWP. Catalogues berisi informasi mengenai paket yang ditawarkan KWP beserta deskripsi kegiatan yang diberikan, daftar harga, peta lokasi, alamat kantor dan objek wisata. Folder yang disebarkan memberikan gambaran mengenai deskripsi kegiatan yang ditawarkan oleh KWP dan dilengkapi gambar berupa dokumentasi foto-foto.
Media promosi lainnya adalah berita berkala yang diterbitkan tiga bulan sekali. Berita berkala disebar sesuai dengan tema acara dan target market yang dituju. Berita berkala ini berisi informasi mengenai tema acara penting yang diadakan perusahaan dan ucapan terima kasih kepada tamu KWP selama tiga bulan terakhir. Informasi yang diberikan menyesuaikan dengan tema. Promosi melalui CD berisi mengenai dokumentasi foto-foto kegiatan pengunjung KWP. 2. Print Ad KWP menginformasikan wisata agronya di koran, seperti Kompas dan Warta Kota. Jangkauan promosi dari print ad dalam skala nasional. Informasi yang diberikan dalam bentuk pemasangan iklan di koran tersebut. 3. Website KWP mempunyai website resmi yaitu www.pasirmukti.co.id, informasi yang diberikan lengkap. Masyarakat dapat mengetahui informasi mengenai lokasi KWP, fasilitas KWP, event KWP dalam bentuk berita berkala, daftar harga, alamat KWP. Lokasi KWP yang berada di luar jalur kunjungan wisata, maka PR perusahaan melakukan kerjasama dengan pihak pemerintah untuk mencantumkan KWP dalam website yang dikelola oleh Departemen Pertanian cq wisata agro.
4. Customer Relationship Management (CRM) CRM yang dilakukan PR KWP dengan memanfaatkan data yang dimiliki oleh PR KWP. Data yang dimiliki KWP dan dimanfaatkan untuk promosi adalah: •
Database calon pelanggan yang potensial dan pelanggan yang pernah melakukan kunjungan ke KWP. Database calon pelanggan potensial diperolah dari email, internet dan daftar perusahaan. Database pelanggan diperoleh PR KWP dari daftar tamu yang pernah melakukan transaksi di KWP.
•
Thematic Gathering Pihak KWP mengadakan pertemuan secara berkala dengan pelakupelaku yang bergerak di bidang wisata dengan maksud untuk menjalin hubungan baik dengan mereka. KWP saat ini terdaftar menjadi anggota Asosiasi Wisata Agro Indonesia.
5. Publisitas Publisitas yang dilakukan PR KWP adalah penyebaran informasi pada koran lokal, yaitu Jurnal Bogor dan Radar Bogor berupa artikel. Publisitas pada koran Jurnal Bogor terbit pada tanggal 21 Juni 2008 dan Radar Bogor tanggal 30 April-3 Mei 2008. Publisitas dilakukan menjelang musim liburan sekolah sehingga memberikan keuntungan bagi pihak perusahaan karena target pasar KWP yang potensial adalah anak-anak sekolah. Publisitas pun dilakukan dengan media elektronik, yaitu televisi Peliputan KWP di televisi dilakukan stasiun televisi TRANS TV
melalui acara good morning on the week end dan warna-warni jelang siang. Publisitas di televisi lainnya dilakukan PR KWP berupa barter promo kepada pihak televisi. Maksud barter promo adalah pihak televisi melakukan syuting di KWP secara gratis dengan imbalan berupa penulisan lokasi di credit title program televisi tersebut. Sistem barter KWP dengan stasiun televisi TRANS 7 dan Global TV. Contoh program televisi yang pernah melakukan sistem barter dengan KWP adalah acara Bocah Petualang dengan menyediakan tempat untuk jambore si Bolang dan acara Selebriti Masak. 6. Promosi Penjualan Promosi penjualan biasanya dapat mengundang minat dan menyajikan informasi agar konsumen tertarik untuk berkunjung ke KWP. Kegiatan promosi penjualan yang dilakukan KWP adalah dengan mengadakan pameran produk KWP berupa tanaman dan kegiatan wisata. Promosi penjualan dilakukan dengan mengadakan pameranpameran wisata, pertanian, dan pendidikan, seperti pada pameran Gebyar Wisata yang dilakukan pada tanggal 29 Mei-1 Juni 2008 di Balai Kartini, Jakarta. Penyelenggaraan pameran bertujuan dapat menumbuhkan ketertarikan masyarakat terhadap produk KWP dan dapat mengetahui secara jelas mengenai fasilitas dan paket wisata yang ditawarkan KWP.
7. Personal Selling Personal selling yang dilakukan oleh KWP melalui divisi sales dan marketing termasuk PR didalamnya, ke sekolah dan perusahaan yang merupakan target promosi yang potensial. Karyawan dari divisi sales dan marketing melakukan presentasi mengenai KWP dengan harapan pihak sekolah dan perusahaan akan tertarik untuk berkunjung ke KWP. 8. Direct Marketing Promosi langsung digunakan KWP untuk mempromosikan produk KWP kepada pelanggan tanpa menggunakan perantara pemasaran. Saluran langsung yang digunakan KWP untuk menjangkau konsumen adalah media telepon dan email. Nomor telepon dan alamat email konsumen diperoleh dari database yang dimiliki oleh PR KWP. 9. Metode ”tasting” Metode promosi yang dilakukan KWP adalah metoda
tasting
yaitu memberi kesempatan kepada calon pengunjung untuk datang dan menentukan
pilihan
konsumsi
dan
menikmati
produk
tanpa
pengawasan yang berlebihan sehingga calon pengunjung merasa nyaman. Kesan yang dialami promosi ini akan menciptakan promosi tahap kedua dan berantai dengan sendirinya.
7.3.2. Kegiatan Press Release Public Relations mengirim press release untuk menginformasikan mengenai perusahaan kepada publik. Penekanan informasi yang di tulis oleh PR KWP mencakup berbagai informasi yang terdapat di dalam KWP yang memiliki nilai berita untuk media lokal, regional atau pun nasional.
Unsur-unsur penulisan press release sangat diperhatikan PR KWP agar dapat dimengerti dan memberikan informasi yang jelas bagi publiknya, terutama publik eksternal perusahaan. Press release ditulis PR KWP karena ingin memberikan informasi yang bermanfaat untuk publiknya bukan semata-mata untuk berpromosi. Adanya press release ini menunjukkan bahwa perusahaan KWP ada, sehingga perhatian publik terhadap KWP dapat terbina terus. Contoh PR KWP melakukan penerbitan press release adalah ketika ulang tahun KWP pada tanggal 2 April 2008 yang lalu. Selain meinginformasikan ulang tahun KWP, PR KWP pun memberikan informasi mengenai peluncuran wisata agro yang sarat edukasi dan rekreasi yaitu agropintar.
7.3.3. Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) CSR adalah komitmen bisnis untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan, melalui kerjasama dengan para masyarakat sekitar untuk meningkatkan kualitas hidup, dengan cara-cara yang bermanfaat baik bagi bisnis maupun untuk pembangunan. Kegiatan Implementasi CSR lebih
ditekankan pada program jangka
panjang. Program CSR yang dilakukan oleh KWP adalah program penghijauan di sekitar perusahaan, keberadaan KWP telah berfungsi sebagai paru-paru bagi Kecamatan Citeureup, termasuk pula memelihara kondisi alam agar tetap dalam kondisi yang sehat dan seimbang. Kegiatan CSR lainnya adalah kegiatan penyuluhan bagi puluhan petani di sekitar perusahaan. Puluhan petani dan para
istri secara berkala mendapatkan evaluasi dan penyuluhan pertanian dari petugas penyuluh dari perusahaan. Promosi yang dilakukan oleh KWP tidak lain bertujuan untuk meningkatkan jumlah pengunjung dan pemenuhan penetapan target pengunjung yang telah ditetapkian oleh perusahaan. Penetapan target pengunjung yang dilakukan oleh perusahaan sebesar 10.000-15.000 per bulan. Pada kenyataannya kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan selama ini telah membawa perusahaan untuk memenuhi target pengunjung setiap bulannya. Sedangkan penulisan press release yang dilakukan PR bertujuan untuk penyebaran informasi yang bermanfaat bagi publik KWP sehingga calon pengunjung merasa tertarik untuk mengetahui KWP. Kegiatan eksternal CSR bertujuan agar keberadaan KWP di antara pemukinan masyarakat dapat diterima oleh masyarakat sekitar perusahaan.
BAB VIII PENILAIAN KARYAWAN TERHADAP PERANAN PUBLIC RELATIONS PERUSAHAAN
8.1. Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Mempengaruhi Peranan Public Relations Perusahaan 8.1.1. Faktor Internal Perusahaan Mempengaruhi Peranan Public Relations Perusahaan Faktor internal perusahaan akan mempengaruhi peranan Public Relations perusahaan. Peranan PR dalam sebuah perusahaan adalah berkaitan dengan tujuan utama dan fungsi-fungsi manajemen perusahaan. Fungsi dasar manajemen tersebut merupakan suatu proses kegiatan atau pencapaian suatu tujuan pokok dari perusahaan dan berkaitan dengan memanfaatkan potensi-potensi sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, yaitu sumber daya manusia (SDM), sumber material, alat atau mesin produksi, kemampuan keuangan, metode yang digunakan dan perluasan atau pemasaran yang hendak dicapai. Faktor internal yang mempengaruhi peranan PR Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) antara lain target pengunjung yang ditetapkan perusahaan, jenis kelengkapan fasilitas yang dapat diakses oleh PR perusahaan, tingkat ketersediaan dana yang dapat digunakan oleh PR perusahaan untuk mengadakan kegiatankegiatan yang dapat memberikan keuntungan untuk perusahaan, dan SDM yang dimiliki oleh perusahaan khususnya kemampuan PR perusahaan dalam membina hubungan baik dengan relasi dan kemampuan PR dalam berkomunikasi baik dengan publik internal perusahaan maupun publik eksternal perusahaan.
8.1.1.1.Hubungan antara Jumlah Target Pengunjung dengan Peranan Public Relations Perusahaan Jumlah target pengunjung adalah besarnya jumlah pengunjung yang telah ditetapkan sesuai tujuan perusahaan. Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) adalah perusahaan profit-oriented. Seperti perusahaan pada umumnya KWP bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Jumlah target pengunjung KWP yang ditetapkan setiap bulannya bervariasi. Pihak perusahaan berusaha terus meningkatkan jumlah target pengunjung setiap bulan. Jumlah target pengunjung yang ditetapkan oleh perusahaan mencapai 10.000-15.000 orang per bulan. Jumlah target pengunjung yang telah ditetapkan oleh perusahaan ini ratarata setiap bulannya telah tercapai. Target pengunjung tidak tercapai karena jika kondisi alam yang tidak memungkinkan untuk calon pengunjung mengadakan kunjungan ke KWP seperti ketika musim hujan, sehingga jumlah pengunjung berkurang. Jumlah target pengunjung yang ditetapkan perusahaan setiap bulan mempengaruhi peranan PR perusahaan. PR perusahaan berusaha secara optimal untuk dapat mencapai target yang telah ditetapkan melalui kegiatan-kegiatan publikasi agar KWP dapat diketahui oleh masyarakat luas dan menarik minat masyarakat untuk berkunjung ke KWP. Seperti yang diungkapkan PR KWP (FG): ...saya berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi target pengunjung melalui kegiatan-kegiatan yang dapat memperkenalkan KWP kepada masyarakat luas. Semakin besar jumlah target pengunjung yang ditetapkan perusahaan maka saya harus lebih berusaha keras untuk melakukan kegiatan-kegiatan agar KWP dapat diketahui masyarakat dan menarik minat mereka untuk berkunjung... .
Pencapaian jumlah target pengunjung diakui oleh semua responden karyawan tidak lepas dari peranan PR perusahaan. Upaya yang dilakukan oleh PR perusahaan adalah melalui kegiatan promosi dan press release. Sebesar 85 persen karyawan mengatakan upaya yang dilakukan oleh PR perusahaan untuk mencapai jumlah target pengunjung melalui kegiatan promosi dan 15 persen karyawan mengatakan upaya yang dilakukan PR adalah press release. Tabel 3. Sebaran Responden Menurut Penilaian tentang Upaya yang dilakukan Public Relations Perusahaan untuk Mencapai Target Pengunjung Jumlah Target Pengunjung Perusahaan Terpenuhi Tidak terpenuhi Jumlah Keterangan ( )=dalam persen
Upaya yang dilakukan PR Perusahaan Promosi Press Release 17 (85,00) 0 (0,00) 17 (85,00)
3 (15,00) 0 (0,00) 3 (15,00)
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008
PR KWP berupaya melaksanakan peranannya agar meningkatkan jumlah kunjungan. PR KWP melaksanakan kegiatan press release, promosi dan publisitas. PR KWP (FG) mengungkapkan: ...saya melakukan peran saya sebagai PR untuk meningkatkan jumlah pengunjung. Kegiatan yang saya upayakan untuk meningkatkan pengunjung, seperti penulisan press release, publisitas di media lokal dan promosi-promosi... Informasi perusahaan yang berkenaan dengan jumlah target pengunjung harus dapat diketahui dan dimengerti oleh seluruh karyawan. PR perusahaan KWP sudah dapat mengkomunikasikan informasi tersebut kepada seluruh karyawan KWP. Jumlah target pengunjung perusahaan ini dikomunikasikan oleh Public Relations (PR) kepada seluruh karyawan perusahaan, sehingga seluruh karyawan dapat mengetahui dan ikut bertanggung jawab dalam peningkatan jumlah pengunjung KWP dengan melakukan upaya dalam pencapaian target yang telah
ditetapkan. Sebanyak 95 persen responden karyawan mengatakan bahwa mereka mengetahui bahwa perusahaan telah menetapkan jumlah target pengunjung setiap bulan. Dari hasil kuesioner pun diketahui menurut semua responden karyawan KWP jumlah target pengunjung yang ditetapkan setiap bulan dapat terpenuhi oleh perusahaan. PR KWP pun berperan dalam meningkatkan motivasi karyawan. Tujuan perusahaan untuk meningkatkan jumlah target pengunjung setiap bulan harus didukung oleh kinerja karyawan perusahaan, baik karyawan harian maupun karyawan tetap. Kinerja karyawan perusahaan yang baik dan memuaskan pengunjung dapat menarik minat pengunjung untuk berkunjung ke dua kalinya, sehingga tujuan perusahaan untuk meningkatkan jumlah pengunjung dapat tercapai melalui kinerja karyawan. Sarana dan prasarana yang terawat sehingga membuat pengunjung nyaman saat di KWP pun merupakan tanggung jawab karyawan harian KWP. Kinerja
karyawan
KWP
berpengaruh
pada
peningkatan
jumlah
pengunjung sehingga perlu mendapatkan perhatian dari pihak perusahaan KWP. PR perusahaan bersama divisi Human Resources Departement dan Umum bertanggung jawab dalam memotivasi karyawan harian dan karyawan tetap KWP, agar karyawan dapat menunjukkan kinerja yang baik dan memuaskan.
8.1.1.2.Hubungan antara Jenis Fasilitas yang Tersedia dengan Peranan Public Relations Perusahaan Jenis fasilitas adalah sarana dan prasarana yang disediakan oleh perusahaan untuk menunjang kegiatan PR. Kelengkapan fasilitas yang tersedia mempengaruhi kinerja PR untuk mengadakan hubungan dengan publik internal dan eksternal perusahaan. Kelengkapan fasilitas kantor KWP pun mempengaruhi kinerja karyawan perusahaan secara keseluruhan. Kinerja PR dan karyawan perusahaan jika dilakukan dengan baik secara berkelanjutan akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Fasilitas perusahaan yang dapat mendukung kegiatan PR dan karyawan perusahaan di KWP antara lain ruang rapat atau diskusi, papan pengumuman dan perangkat elektronik (komputer, mesin fax, printer, mesin fotocopy, telepon dan internet). Ruang rapat atau diskusi dapat digunakan oleh PR perusahaan dan divisi Human Resources Departement (HRD) dan Umum untuk mengadakan rapat dengan karyawan perusahaan terkait penyebaran informasi perusahaan yang dapat memberikan keuntungan perusahaan sehingga dapat diketahui seluruh karyawan perusahaan. Adanya ruang rapat atau diskusi ini akan membantu PR dan divisi HRD dan Umum perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan seluruh karyawan perusahaan. Komunikasi dengan karyawan perusahaan jika dapat terjaga dengan baik akan memberikan keuntungan bagi perusahaan karena seluruh karyawan perusahaan mengetahui perkembangan perusahaan dan upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. Sebanyak 100 persen
responden mengatakan ruang rapat atau diskusi tersedia di KWP dengan kondisi memadai dan nyaman. Fasilitas lain yang tersedia di KWP untuk penyebaran informasi yaitu papan pengumuman. Sebesar 95 persen responden mengatakan bahwa papan pengumuman tersedia di kantor KWP dan sebesar 55 persen responden mengatakan papan pengumuman tersebut letaknya strategis tetapi sebanyak 60 persen responden mengatakan bahwa kondisi papan pengumuman tidak memadai. Papan pengumuman ini hanya digunakan di antara karyawan saja, PR perusahaan tidak mengoptimalkan papan pengumuman untuk menyebarkan informasi perusahaan. Semua responden karyawan mengatakan bahwa perangkat elektronik (komputer, mesin fax, printer, mesin fotocopy, telepon dan internet) tersedia di kantor KWP. Perangkat elektronik di kantor KWP diakui oleh responden memadai dan dapat digunakan dengan baik, kecuali internet yang terkadang belum berfungsi dengan baik. Kelengkapan fasilitas kantor KWP ini secara keseluruhan tersedia dan dapat berfungsi dengan baik. Ketersediaan fasilitas ini dapat mendukung kinerja PR yang secara berkelanjutan dapat membantu PR perusahaan untuk menjalankan peranannya baik sebagai komunikator, fasilitator, maupun informator bagi publik internal dan eksternal perusahaan. Seperti yang disampaikan PR KWP (FG): ...banyak kegiatan yang saya lakukan membutuhkan fasilitas kantor. Tentunya ketersediaan fasilitas kantor akan mendukung kelancaran saya dalam bekerja...
Fasilitas yang tersedia di KWP mempermudah PR untuk menjalankan perannya karena ada beberapa kegiatan yang merupakan bagian dari hubungan dengan publik internal maupun eksternal yang membutuhkan fasilitas perangkat elektronik perusahaan. Seperti halnya PR KWP menggunakan telefon untuk mengingatkan perusahaan ataupun sekolah-sekolah yang pernah dikunjungi oleh pihak perusahaan agar mau berkunjung ke KWP. Telefon pun digunakan oleh PR untuk mengadakan hubungan dengan pihak-pihak yang dapat membantu dalam kegiatan promosi dan press release. Komputer digunakan untuk membuat berita (press release) tentang KWP agar dapat diterbitkan di media. Internet digunakan PR KWP untuk mengetahui perkembangan berita perusahaan agrowisata lainnya dan mengetahui masukan bagi KWP yang dikirim oleh pengunjung melalui email. Kelengkapan dan kondisi fasilitas kantor yang memadai sangat membantu PR KWP untuk bekerja. PR KWP dapat memanfaatkan kelengkapan fasilitas kantor dengan baik sehingga dapat memberikan keuntungan pada perusahaan.
8.1.1.3.Hubungan antara Tingkat Ketersediaan Dana dengan Peranan Public Relations Perusahaan Tingkat ketersediaan dana adalah besarnya anggaran perusahaan yang digunakan untuk memfasilitasi atau memperlancar pelaksanaan kegiatan Public Relations (PR) perusahaan. Tingkat ketersediaan dana dari perusahaan mempengaruhi peranan PR perusahaan. Dana yang disediakan pihak perusahaan KWP dapat memenuhi seluruh kegiatan yang direncanakan oleh PR perusahaan. Dana tersebut digunakan untuk kegiatan press release dan promosi.
Kegiatan promosi yang dilakukan PR KWP adalah melalui periklanan, promosi penjualan, public relations, personal selling dan direct marketing. Promosi penjualan dilakukan dengan mengadakan pameran-pameran wisata, pertanian, dan pendidikan dan pemasangan iklan di surat kabar dan televisi. KWP pun melakukan personal selling melalui divisi sales dan marketing perusahaan ke sekolah dan institusi yang merupakan target promosi yang potensial. Dana yang tersedia digunakan juga untuk melakukan promosi melalui terbitan-terbitan berupa folder, leaflet, catalougues, berita berkala, CD yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan. Folder, leaflet, catalougues, berita berkala, CD ini memberikan berita, gambaran dan informasi yang jelas mengenai agrowisata KWP,
fasilitas dan harga yang ditawarkan oleh KWP. PR pun
menggunakan dana yang disediakan perusahaan untuk kegiatan press release. Dana yang disediakan perusahaan untuk kegiatan PR dapat dimanfaatkan dengan baik oleh PR. Dana yang disediakan oleh perusahaan terbatas, tetapi PR KWP dapat memanfaatkannya dengan baik. PR KWP selektif dalam memilih kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. Hal ini pun diakui oleh pihak manajemen perusahaan yang mengatakan bahwa dana yang disediakan perusahaan tidak besar tetapi dapat mencukupi seluruh kegiatan eksternal PR. Diakui oleh PR KWP perusahaan tidak menyediakan dana khusus untuk kegiatan internal perusahaan, seperti kegiatan family gathering. Kegiatan family gathering diadakan jika perusahaan memperoleh keuntungan yang cukup besar dari yang sudah ditargetkan. Sebagai bentuk penghargaan perusahaan kepada
karyawan maka diadakan kegiatan tersebut. Seperti yang diungkapkan PR KWP (FG): ...perusahaan tidak ada budget khusus untuk kegiatan karyawan seperti halnya family gathering. Kegiatan itu diadakan jika perusahaan memperoleh untung yang besar. Sebagai bentuk apresiasi kami pada karyawan, maka kami mengadakan kegiatan tersebut... 8.1.1.4.Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi Public Relations dengan Peranan Public Relations Perusahaan Sebagai Komunikator Sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan adalah karyawan perusahaan, salah satunya adalah Public Relations (PR) perusahaan. PR berperan dalam menciptakan eksistensi perusahaan, hal ini dibutuhkan oleh Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) sebagai objek wisata agro yang baru didirikan agar mampu bersaing dengan objek wisata agro lainnya terutama di wilayah Kabupaten Bogor yang mempunyai banyak kawasan objek wisata agro. Suatu perusahaan memerlukan adanya komunikasi timbal balik dengan relasinya untuk mecapai tujuan perusahaan, terjalinnya komunikasi timbal balik tersebut dapat dilakukan dengan adanya PR. Artinya menjadi hal yang utama bagi PR perusahaan untuk menjalankan peranannya dalam hubungan komunikasi ke dalam, yaitu upaya membina hubungan yang harmonis antara pimpinan dengan karyawan. Begitu pun kemampuannya untuk menjembatani komunikasi dengan masyarakat sekitar, pemerintah, media massa, pers yang pada akhirnya dapat menentukan sukses atau tidaknya tujuan yang hendak dicapai perusahaan. Berdasarkan definisi operasional, kemampuan membina relasi adalah keahlian yang dimiliki oleh seorang PR untuk mengadakan hubungan dengan pihak atau mitra perusahaan untuk mendukung kegiatan PR. Asumsinya semakin
baik kemampuan membina relasi PR KWP, maka semakin tinggi peranannya sebagai komunikator. Peranannya sebagai komunikator yaitu melalui kegiatan press release dan motivasi karyawan. PR KWP dapat menjalin hubungan yang harmonis dengan publik internal perusahaan, dibuktikan dengan melibatkannya pimpinan dan karyawan dalam setiap kegiatan. Hubungan yang baik pun dapat dibina oleh publik eksternal perusahaan yaitu dengan pengunjung, pihak media massa, pers, masyarakat sekitar dan pemerintah kecamatan, pemerintah desa serta pemerintah daerah Kabupaten Bogor. Peranan PR dalam membina hubungan dengan internal publik, yaitu pimpinan dan karyawan perusahaan sangat baik, hal ini ditunjukkan dengan sebesar 90 persen responden karyawan mengatakan bahwa PR perusahaan memiliki kemampuan membina hubungan baik dengan pimpinan dan karyawan perusahaan. Sebesar 85 persen responden mengatakan PR perusahaan sudah dapat membina hubungan baik dengan pers. Kemampuan PR perusahaan untuk menciptakan kepercayan publik eksternal dalam hal ini adalah pengunjung, masyarakat dan pemerintah pun dapat terbina dengan baik, hal ini dikemukakan oleh 95 persen responden. Semua responden pun mengatakan hubungan baik dapat dibina oleh PR perusahaan dengan mitra perusahaan . Di bawah ini adalah tabel yang menggambarkan hubungan antara kemampuan membina relasi PR KWP dengan peranannya sebagai komunikator dalam kegiatan press release
Tabel 4.
Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi dengan Peranan Public Relations dalam Press Release
Peranan Public Relations dalam Press Release Tinggi
Kemampuan Membina Relasi Baik
Rendah Total Keterangan ( )=dalam persen
Tidak baik
19 (100,00)
0 (0,00)
0 (0,00) 19 (100,00)
1 (100,00) 1 (100,00)
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008
Pada Tabel 4 terlihat bahwa kemampuan membina relasi PR KWP baik berpengaruh terhadap tingginya peranan PR KWP dalam press release. Asumsi hubungan yang positif dapat terbukti. Sebanyak 19 orang responden mengatakan bahwa kemampuan membina relasi PR yang baik berpengaruh pada tingginya peranan PR dalam press release. Kemampuan membina relasi yang dimiliki oleh PR yaitu kemampuan membina relasi dengan internal dan eksternal perusahaan. Kemampuan membina relasi PR yang baik dapat mempermudah PR KWP untuk membuat dan mengirimkan press release. PR KWP bekerjasama dengan pimpinan, karyawan dan pers dalam penerbitan press release. PR KWP dalam penerbitan press release mengkomunikasikannya kepada pimpinan perusahaan dan dalam pembuatannya dibantu oleh karyawan lain dari divisi sales dan marketing. Hubungan yang baik dengan karyawan perusahaan mempermudah PR untuk menyediakan materi yang akan ditulis pada press release. Hubungan yang baik dengan pers pun mempermudah PR KWP untuk menerbitkan dalam media elektronik, misalnya pada media internet. Hal ini dilakukan PR KWP ketika pada tanggal 2 April 2008 KWP merayakan ulang tahunnya yang kelima dan memperkenalkan peluncuran agropintar.
Kemampuan membina relasi PR dengan publik internal perusahaan, yaitu karyawan KWP pun dalam memotivasi karyawan sangat baik. Hal ini pun ditunjukkan dengan tingginya peranan PR KWP dalam memotivasi karyawan. Tabel 5.
Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi dengan Peranan Public Relations dalam Memotivasi Karyawan
Peranan Public Relations dalam Memotivasi Karyawan Tinggi Rendah
Kemampuan Membina Relasi Baik
Total Keterangan ( )=dalam persen
Tidak baik 18 (94,74) 1 (5,26)
0 (0,00) 1 (100,00)
19 (100,00)
1 (100,00)
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008
Pada Tabel 5 diketahui kemampuan membina relasi PR KWP akan mempengaruhi peranannya dalam memotivasi karyawan. Peranan PR dalam memotivasi karyawan tinggi dipengaruhi oleh kemampuan membina relasi PR yang baik. Karyawan merasa termotivasi karena dalam melaksanakan pekerjaan mereka diberikan kesempatan untuk memberikan masukan, sehingga mereka merasa dihargai. Sebesar 100 persen responden mengatakan hal tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh responden (Na): ...waktu saya mengerjakan pekerjaan saya bebas menanyakannya kepada ibu FG dan terkadang ibu pun memberi kesempatan pada saya untuk membantu pekerjaannya dan percaya pada saya... PR KWP pun melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan motivasi karyawan. Menurut 90 persen karyawan mengatakan bahwa PR perusahaan memberikan penghargaan dan perlombaan-perlombaan untuk meningkatkan motivasi karyawan. Sebesar 90 persen karyawan mengatakan bahwa motivasi dalam bekerja didapatkan juga dari perhatian yang diberikan oleh
PR KWP, PR KWP bersikap responsif jika ada karyawan atau anggota karyawan lainnya dalam perusahaan terkena musibah. Kegiatan lain yang diadakan PR KWP untuk meningkatkan motivasi karyawan dengan melibatkan karyawan dalam special events yang diadakan perusahaan sebagai panitia, pengisi acara dan undangan. Dilibatkannya karyawan sebagai panitia dan pengisi acara atau pun menjadi undangan menumbuhkan rasa tanggung jawab dan memiliki sehingga berlanjut pada kesungguhan dalam bekerja untuk memberikan keuntungan bagi perusahaan. Dikatakan oleh PR KWP bahwa peranannya dalam memotivasi karyawan dibantu oleh divisi Human Resources Departement (HRD) dan umum sehingga komunikasi dengan internal publik menjadi tanggung jawab PR bekerjasama dengan divisi HRD dan umum. Seperti yang diungkapkan oleh PR KWP (FG): ...hubungan dengan karyawan tidak hanya dilakukan oleh saya sebagai PR perusahaan tetapi saya dibantu oleh divisi HRD dan umum untuk mengurus karyawan dan mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh karyawan. Jika ada karyawan yang mempunyai masalah awalnya mereka mengeluhkan masalah tersebut kepada pimpinan divisi dimana dia berada jika permasalahan tersebut tidak dapat ditangani pimpinan akan meminta bantuan kepada pihak pimpinan divisi HRD dan umum. Divisi HRD dan umum tidak dapat mengatasi baru diserahkan kepada saya sebagai PR perusahaan ini... Pernyataan PR ini pun diungkapkan oleh karyawan bahwa 60 persen karyawan
mengatakan
selama
ini
yang
membantunya
menyelesaikan
permasalahan yang dihadapi adalah pimpinan. Sebesar 15 persen karyawan mengatakan permasalahan yang dihadapi diselesaikan oleh PR perusahaan, responden lain memilih hanya mengeluhkan masalah tersebut kepada rekan karyawan.
Peranan PR KWP dalam memotivasi karyawan dilakukan secara bersamasama dengan divisi HRD dan umum, hal ini menuntut PR KWP untuk memiliki hubungan yang baik dengan pimpinan maupun karyawan divisi HRD dan umum agar komunikasi terjalin dengan baik dan informasi mengenai karyawan selalu tersampaikan sehingga PR tetap dapat mengkontrol keadaan internal perusahaan. Hubungan yang terbina dengan karyawan mempengaruhi peranan PR KWP dalam memotivasi karyawan. Komunikasi yang disampaikan PR, kegiatankegiatan yang diadakan dan perhatian PR kepada karyawan dapat meningkatkan kepercayaan karyawan sehingga mencipatakan suasana kondusif untuk bekerja sehingga dapat meningkatkan motivasi karyawan.
8.1.1.5.Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi Public Relations dengan Peranan Public Relations Perusahaan Sebagai Fasilitator Kemampuan membina relasi adalah keahlian yang dimiliki oleh seorang Public Relations (PR) untuk mengadakan hubungan dengan pihak atau mitra perusahaan untuk mendukung kegiatan PR. Kemampuan PR dalam membina relasi mendukung peranannya sebagai fasilitator. Asumsinya semakin baik kemampuan membina relasi PR, maka semakin tinggi peranannya sebagai fasilitator. Peranan PR KWP sebagai fasilitator bagi publik internal dilakukan dengan mengembangkan hubungan baik antara perusahaan yang diwakilinya dengan karyawan perusahaan, PR perusahaan telah menjadi
jembatan penghubung
antara perusahaan dengan karyawan perusahaan dan mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh karyawan. Di bawah ini adalah tabel yang menggambarkan
hubungan antara kemampuan membina relasi PR dengan peranannya sebagai fasilitator antara perusahaan yang diwakilinya dengan karyawan. Tabel 6.
Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi dengan Peranan Public Relations Sebagai Fasilitator antara Perusahaan dengan Karyawan
Peranan sebagai fasilitator antara perusahaan dengan karyawan
Kemampuan Membina Relasi Baik
Tidak baik
19 (100,00)
Tinggi Rendah Total Keterangan ( )=dalam persen
0 (0,00)
0 (0,00)
1 (100,00)
19 (100,00)
1 (100,00)
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008
Pada Tabel 6 diketahui kemampuan membina relasi PR yang baik mempengaruhi peranannya sebagai fasilitator antara perusahaan dengan karyawan. Sebesar 95 persen karyawan mengakui bahwa meskipun kegiatan internal banyak dilakukan oleh divisi Human Resources Departement dan Umum tetapi PR perusahaan sudah dapat mengembangkan hubungan baik dengan mereka sebagai karyawan. PR perusahaan pun telah menjadi jembatan penghubung antara perusahaan dengan karyawan. Hal ini ditunjukkan dengan 90 persen karyawan mengatakan bahwa PR perusahaan sudah memfasilitasi karyawan dalam mengaspirasi kebutuhan mereka kepada perusahaan. Kemampuan membina hubungan baik dengan karyawan dilakukan oleh PR perusahaan untuk mengetahui kebutuhan karyawan perusahaan. Jika karyawan dapat terfasilitasi kebutuhannya dalam bekerja maka akan memperlancar proses pelaksanaan pekerjaannya. Peranan
PR
KWP
sebagai
fasilitator
dilakukan
juga
dengan
mengembangkan hubungan baik dengan publik eksternal perusahaan. Publik eksternal perusahaan diantaranya adalah pengunjung, masyarakat sekitar dan
pemerintah. Selama ini PR KWP sudah mampu menjadi fasilitator antara perusahaan dengan masyarakat sekitar KWP. Masyarakat sekitar KWP dapat menyampaikan keinginannya dan mengeluhkan permasalahan yang muncul karena keberadaan KWP di dekat pemukiman mereka. Masyarakat dapat menyampaikan keinginannya kepada perusahaan melalui tokoh masyarakat yang dipercaya yang biasa disebut Pak Haji. Pak Haji ini lalu akan menyampaikannya kepada perusahaan melalui PR KWP. PR KWP akan langsung menangani permasalahan tersebut atau menyampaikannya terlebih dahulu pada pimpinan perusahaan. Seperti yang diungkapkan oleh (HY): ...selama ini kalau ada permasalahan antara perusahaan dengan masyarakat, PR ikut menyelesaikan... Peranan
PR
KWP
sebagai
fasilitator
pun
dilakukan
dengan
mengembangkan hubungan baik dengan pengunjung dan meningkatkan kepercayaan pengunjung untuk melakukan kunjungan ke KWP. Kegiatan yang dilakukan PR KWP untuk menciptakan kondisi ini adalah dengan melakukan kegiatan promosi. Kegiatan promosi yang dilakukan KWP dimaksudkan untuk meningkatkan kepercayaan pengunjung untuk memilih objek wisata KWP dan memperkenalkan KWP kepada masyarakat luas. Peranan PR KWP dalam promosi pun ditentukan dengan kemampuannya dalam membina relasi, yaitu dengan karyawan KWP, pemerintah desa, kecamatan maupun pemerintah daerah Kabupaten Bogor, pers, media cetak dan elektronik. Kemampuan PR dalam membina hubungan yang baik dengan relasi akan mempermudah akses perusahaan untuk melakukan kerjasama dengan pers maupun pihak media cetak dan elektronik.
Hubungan dengan karyawan yang terbina dengan baik membantu PR perusahaan dalam kegiatan promosi. Karyawan membantu dalam menyediakan materi promosi, seperti isi folder, leaflet, catalouges, berita berkala, CD dan iklan di koran. Hubungan PR dengan pemerintah pun membantu peranan PR dalam promosi. Hubungan dengan pemerintah Kabupaten Bogor mempermudah KWP dikenal oleh masyarakat, yaitu dengan memasukan KWP dalam database kawasan agro di Kabupaten Bogor dalam buku profil pariwisata Kabupaten Bogor. Hubungan dengan media massa mempermudah PR untuk mengadakan promosi dengan memasang iklan, publisitas di koran lokal Bogor, seperti publisitas pada koran Radar Bogor dan Jurnal Bogor. Pihak pers membantu pada kegiatan konfrensi pers jika KWP mengadakan peluncuran fasilitas baru. PR KWP selama ini mempunyai hubungan yang baik dengan pihak pers dan media sehingga dengan personal approach yang selama ini dijalin mempermudah melaksanakan kegiatan-kegiatan PR yang membutuhkan pihak media. Di bawah ini adalah tabel yang menggambarkan hubungan antara kemampuan membina relasi dengan peranannya dalam promosi. Tabel 7.
Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi dengan Peranan Public Relations dalam Promosi
Peranan Public Relations dalam Promosi Tinggi Rendah Total Keterangan ( )=dalam persen
Kemampuan Membina Relasi Baik
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008
Tidak baik
19 (100,00) 0 (0,00)
0 (0,00) 1 (100,00)
19 (100,00)
1 (100,00)
Tabel 7 menjelaskan bahwa kemampuan membina relasi yang baik mempengaruhi tingginya peranan PR KWP dalam kegiatan promosi. Karyawan KWP mengatakan bahwa PR perusahaan sudah berkontribusi dalam pelaksanaan kegiatan promosi dan hal ini efektif menarik jumlah pengunjung perusahaan. Promosi yang dilakukan KWP
melalui periklanan,
website,
Customer
Relationship Management (CRM), publisitas, promosi penjualan, personal selling, direct marketing dan metode promosi tasting . Semua promosi yang dilakukan PR membutuhkan kemampuan PR dalam membina relasi dengan karyawan maupun pihak media massa, pers dan pemerintah.
8.1.1.6.Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi Public Relations dengan Peranan Public Relations Perusahaan Sebagai Informator Kemampuan membina relasi adalah keahlian yang dimiliki oleh seorang Public Relations (PR) untuk mengadakan hubungan dengan pihak atau mitra perusahaan untuk mendukung kegiatan PR. Peranan PR sebagai informator berhubungan dengan tugas PR dalam menyediakan informasi baik untuk publik internal maupun eksternal. Asumsinya hubungan yang baik antara PR dengan publiknya akan mempermudah PR untuk menjalankan peranannya sebagai informator. Tabel 8.
Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi dengan Peranan Public Relations dalam Menyediakan Informasi
Peranan Public Relations dalam Menyediakan Informasi Tinggi Rendah Total Keterangan ( )=dalam persen
Kemampuan Membina Relasi Baik
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008
18 (94,74) 1 (5,36) 19 (100,00)
Tidak baik 1 (100,00) 0 (0,00) 1 (100,00)
Pada Tabel 8 diketahui bahwa peranan PR dalam menyediakan informasi tidak dipengaruhi oleh kemampuannya dalam membina relasi. Selama ini PR KWP dalam menyediakan informasi baik untuk publik internal maupun eksternal dibantu oleh karyawan lain. Untuk informasi internal PR dibantu oleh divisi Human Resources Departement (HRD) dan Umum sedangkan untuk informasi eksternal PR dibantu oleh divisi Sales dan Marketing dan divisi Pendidikan dan Pelatihan (diklat). Dalam menyebarkan informasi pun PR dibantu oleh divisi HRD dan Umum, divisi Sales dan Marketing dan divisi diklat. Peranan sebagai informator banyak dibantu oleh karyawan lain di perusahaan sehingga hubungan dengan relasi PR yang baik tidak berpengaruh pada peranannya dalam menyediakan dan menyebarkan informasi perusahaan. Dari responden karyawan (DN) yang ditemui menyatakan bahwa: saya tahu informasi mengenai perusahaan lebih banyak dari HRD karena hubungan dengan HRD lebih banyak
Karyawan lebih banyak mengetahui informasi perusahaan dari divisi HRD dan Umum karena selama ini hubungan dengan karyawan PR bekerjasama dengan divisi HRD dan Umum. Dalam menyediakan dan menyebarkan informasi untuk sekolah-sekolah dan instansi-instansi pun PR dibantu oleh divisi sales dan marketing dan divisi diklat.
8.1.1.7.Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi Public Relations terhadap Peranan Public Relations Perusahaan Sebagai Komunikator Berdasarkan definisi operasional, kemampuan berkomunikasi Public Relations (PR) adalah keahlian yang dimiliki oleh seorang PR dalam berbicara
dan menulis kepada publiknya, baik dengan karyawan maupun pengunjung, pemerintah, dan masyarakat sekitar. Asumsinya semakin baik kemampuan berkomunikasi PR KWP, maka semakin tinggi peranannya sebagai komunikator. Peranan sebagai komunikator dilakukan PR melalui kegiatan press release dan memotivasi karyawan. Di bawah ini adalah tabel yang menggambarkan hubungan antara kemampuan berkomunikasi PR dengan peranannya sebagai komunikator dalam press release. Tabel 9.
Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi dengan Peranan Public Relations dalam Press Release
Peranan Public Relations dalam Press Release Tinggi Rendah Total Keterangan ( )=dalam persen
Kemampuan Berkomunikasi Baik 19 (100,00) 0 (0,00) 19 (100,00)
Tidak baik 0 (0,00) 1 (100,00) 1 (100,00)
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008
Pada Tabel 9 dijelaskan bahwa peranan PR dalam penerbitan press release dipengaruhi
oleh
kemampuan
PR
dalam
berkomunikasi.
Kemampuan
berkomunikasi yang dimiliki oleh PR KWP selain secara lisan pun ditunjukkan dengan tulisan melalui penulisan press release. Press release yang diterbitkan oleh PR KWP salah satunya adalah ketika peluncuran agropintar dan perayaan ulang tahun KWP pada tanggal 2 April 2008. Penerbitan press release membutuhkan kemampuan berkomunikasi PR dalam menulis. Media massa setiap harinya selalu banyak menerima informasi dalam bentuk press release, agar press release tersebut dapat dimuat PR harus memiliki kemampuan menulis yang baik selain kemampuan dalam membina
hubungan yang baik dengan pihak media. PR harus memahami gaya jurnalistik dalam mengirimkan press release-nya. Selain itu, informasi yang ditulis harus memiliki nilai berita dan berharga sebagai berita, sehingga dapat menarik pihak yang membacanya. Diakui oleh karyawan KWP penulisan press release PR KWP cukup efektif meningkatkan jumlah pengunjung KWP. PR KWP telah berhasil menarik pengunjung melalui kemampuan PR dalam menulis press release. PR bertanggung jawab dalam mengadakan komunikasi dua arah baik dengan eksternal publik maupun internal publik. Komunikasi yang terjalin dengan baik antara perusahaan dengan publiknya tergantung dari kemampuan berkomuniksi PR perusahaan. Komunikasi yang dilakukan oleh PR dengan karyawan adalah dalam kegiatan memotivasi karyawan. Di bawah ini adalah tabel yang menggambarkan hubungan antara kemampuan berkomunikasi PR dengan peranannya sebagai komunikator dalam motivasi karyawan. Tabel 10.
Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi Public Relation dengan Peranan Public Relations dalam Memotivasi Karyawan
Peranan Public Relations dalam Memotivasi Karyawan Tinggi Rendah Total Keterangan ( )=dalam persen
Kemampuan Berkomunikasi Baik 18 (94,74) 1 (5,26) 19 (100,00)
Tidak baik 0 (0,00) 1 (100,00) 1 (100,00)
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008
Pada Tabel 10 terlihat bahwa penilaian karyawan kepada PR perusahaan dalam kemampuan berkomunikasi berpengaruh terhadap peranan PR KWP dalam memotivasi karyawan. Asumsi hubungan yang positif terbukti. Kemampuan berkomunikasi PR dapat meningkatkan motivasi karyawan.
Komunikasi yang terjalin antara PR KWP dengan karyawan berjalan dengan efektif. Upaya yang dilakukan PR perusahaan untuk meningkatkan motivasi karyawan perusahaan antara lain dengan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk memberikan masukan dalam melaksanakan pekerjaan, hal ini dilakukan oleh PR KWP agar karyawan merasa dihargai dan menambah rasa percaya diri yang secara berkelanjutan akan meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja. Upaya lain yang dilakukan mengadakan pelatihan dan kursus-kursus untuk meningkatkan kualifikasi karyawan, memberikan penghargaan bagi karyawan yang berprestasi dan dapat menunjukkan kinerja yang baik, memberikan perhatian apabila karyawan mendapat musibah dan melibatkan karyawan dalam kepanitiaan special events, seperti pada launching fasilitas baru KWP. Kegiatan ini tentunya membutuhkan kemampuan PR dalam berkomunikasi dengan karyawan dalam penyampaiannya. Berdasarkan wawancara dengan karyawan KWP diketahui PR perusahaan dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. PR perusahaan memberikan kesempatan pada karyawan untuk
mengembangkan kemampuan diri dengan memberikan
kepercayaan kepada karyawan KWP.
8.1.1.8.Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi Public Relations terhadap Peranan Public Relations Perusahaan Sebagai Fasilitator Peranan Public relations (PR) sebagai fasilitator adalah menjadi jembatan penghubung
antara perusahaan dengan publik internal maupun eksternal
perusahaan. Kemampuan berkomunikasi PR yang baik akan menunjang peranannya sebagai fasilitator pada perusahaan. Komunikasi yang efektif akan mempermudah PR Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) untuk mengetahui keinginan dan permasalahan yang dihadapi publiknya. Di bawah ini adalah tabel yang menggambarkan hubungan antara kemampuan berkomunikasi PR dengan peranannya sebagai fasilitator. Tabel 11. Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi Public Relations dengan Peranan Sebagai Fasilitator antara Perusahaan dengan Publiknya Peranan sebagai Fasilitator antara Perusahaan dengan Publiknya Baik Tidak baik Total Keterangan ( )=dalam persen
Kemampuan Berkomunikasi Tinggi
Rendah
19 (100,00)
0 (0,00)
0 (0,00) 19 (100,00)
1 (100,00) 1 (100,00)
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008
Pada Tabel 11 dapat diketahui kemampuan berkomunikasi PR yang baik akan mempengaruhi peranannya sebagai fasilitator antara perusahaan dengan publiknya, baik internal maupun eksternal. Sebanyak 19 orang responden mengatakan bahwa kemampuan berkomunikasi PR yang baik berpengaruh pada tingginya peranan PR sebagai fasilitator antara perusahaan dengan publiknya. Kemampuan berkomunikasi PR terlihat dari pelaksanaan komunikasi perusahaan dan pengembangan hubungan yang baik dengan karyawan, masyarakat sekitar dan pemerintah. Peranan PR KWP sebagai fasilitator ditunjukkan dari kemampuan PR KWP dalam mengatasi permasalahan yang muncul dengan masyarakat sekitar. Sebesar 90 persen karyawan mengatakan PR perusahaan dapat menyelesaikan permasalahan yang muncul antara perusahaan dengan masyarakat sekitar.
Komunikasi yang terjalin dengan baik antara PR KWP dengan karyawan, masyarakat sekitar dan pemerintah dapat mempermudah PR KWP untuk mengidentifikasi keinginan dan permasalahan yang dihadapi oleh karyawan, masyarakat sekitar dan pemerintah. Jika hal tersebut sudah jelas diketahui PR maka mempermudah untuk menyelesaikannya. Peranan PR sebagai fasilitator antara perusahaan dengan pengunjung adalah memberikan pengertian mengenai perusahaan yang diwakilinya agar memperoleh perhatian dan menumbuhkan kepercayaan pengunjung. Hal yang dilakukan oleh PR KWP sebagai fasilitator untuk pengunjung adalah dengan mengadakan kegiatan promosi. Kemampuan berkomunikasi PR KWP yang baik secara lisan maupun tulisan mempengaruhi peranan PR dalam berpromosi. Tabel 12. Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi Public Relations dengan Peranan Public Relations dalam Promosi Peranan Public Relations Perusahaan
dalam Promosi Tinggi Rendah Total Keterangan ( )=dalam persen
Kemampuan Berkomunikasi Baik 18 (94,74) 1 (5,26) 19 (100,00)
Tidak baik 0 (0,00) 1 (100,00) 1 (100,00)
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008
Promosi dengan bahasa yang jelas dan menyentuh minat calon pengunjung efektif
menarik
perhatian
pengunjung
dan
menumbuhkan
kepercayaan
pengunjung untuk berkunjung ke KWP. Hal ini memerlukan kemampuan PR dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan. PR KWP dapat memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Dibuktikan dengan, sebesar 95 persen karyawan menilai kegiatan promosi yang dilakukan PR KWP efektif untuk menarik pengunjung.
Komunikasi lisan yang digunakan PR KWP dalam berpromosi dilakukan secara langsung kepada calon pengunjung. PR KWP menjual kelebihan dan fasilitas yang ditawarkan agrowisata KWP kepada calon pengunjung. Komunikasi lisan yang digunakan adalah dengan personal selling dan direct narketing Sedangkan komunikasi tulisan dilakukan melalui pembuatan folder, leaflet, catalogues, berita berkala, informasi website dan kegiatan periklanan di surat kabar.
8.1.1.9.Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi Public Relations terhadap Peranan Public Relations Perusahaan Sebagai Informator Berdasarkan definisi operasional kemampuan berkomunikasi Public Relations (PR) adalah keahlian yang dimiliki oleh seorang PR dalam berbicara dan menulis kepada publiknya, baik dengan karyawan maupun pengunjung, pemerintah, dan masyarakat. Peranan PR sebagai informator berhubungan dengan tugas PR dalam menyediakan informasi baik untuk publik internal maupun eksternal.
Asumsinya
kemampuan
berkomunikasi PR
yang
baik
akan
mempermudah PR untuk menjalankan peranannya sebagai informator. Di bawah ini
adalah
tabel
yang
menggambarkan
hubungan
antara
kemampuan
berkomunikasi PR dengan peranan PR dalam menyediakan informasi. Tabel 13. Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi Public Relations dengan Peranan Public Relations dalam Menyediakan Informasi Peranan Public Relations dalam Menyediakan Informasi Tinggi Rendah Total Keterangan ( )=dalam persen Sumber: Data Primer Penelitian, 2008
Kemampuan Berkomunikasi Baik
Tidak baik 18 (94,74) 1 (5,26) 19 (100,00)
1(100,00) 0 (0,00) 1 (100,00)
Pada Tabel 13 diketahui bahwa peranan PR dalam menyediakan informasi tidak dipengaruhi oleh kemampuannya berkomunikasi. Selama ini PR KWP dalam menyediakan informasi baik untuk publik internal maupun eksternal dibantu oleh karyawan lain. Untuk informasi internal PR dibantu oleh divisi Human Resources Departement (HRD) dan Umum sedangkan untuk informasi eksternal PR dibantu oleh divisi Sales dan Marketing dan divisi Pendidikan dan Pelatihan (diklat). Peranan PR dalam menyediakan informasi ini banyak dibantu oleh karyawan
lain
sehingga
kemampuan
PR
dalam
berkomunikasi
tidak
mempengaruhi peranan PR sebagai informator. PR dalam mengkomunikasikan informasi dibantu oleh divisi HRD dan Umum dan divisi sales dan marketing. Banyak media yang efektif digunakan untuk menyebarkan informasi kepada karyawan KWP, tidak hanya melalui PR KWP. Karyawan melakukan penilaian terhadap tingkat keefektivitasan dari forum komunikasi yang terdapat di perusahaan. Penilaian tersebut dapat dilihat pada tabel 14. Tabel 14. Penilaian Karyawan terhadap Efektivitas Forum Komunikasi yang Terdapat di Kebun Wisata Pasirmukti (n=20) Forum Komunikasi
Efektif (%) Rapat/diskusi 16 (80) Seminar 5 (25) Arisan 6 (30) Papan Pengumuman 9 (45) Telefon 17 (85) Surat-menyurat 9 (45) E-mail 6 (30) Keterangan ( )=dalam persen Sumber: Data Primer Penelitian, 2008
Tingkat Efektivitas Kurang Efektif Tidak Efektif (%) (%) 4 (20) 0 12 (60) 3 (15) 11 (55) 3 (15) 8 (40) 3 (15) 3 (15) 0 10 (50) 1 (5) 6 (30) 8 (40)
Total 20 (100) 20 (100) 20 (100) 20 (100) 20 (100) 20 (100) 20 (100)
Sebesar 80 persen karyawan menyatakan forum komunikasi rapat atau diskusi di KWP efektif untuk menyampaikan informasi. Berdasarkan hasil wawancara dengan karyawan hal ini diakui efektif karena rapat yang dilakukan rutin satu minggu sekali dengan karyawan, sehingga pertukaran informasi antara karyawan berlangsung dengan baik dan lancar. Forum komunikasi yang efektif lainnya berdasarkan penilaian karyawan adalah 85 persen telefon dan 45 persen papan pengumuman. Hal ini karena sebagian besar kegiatan komunikasi baik dengan sesama karyawan maupun calon pengunjung KWP menggunakan media yang paling mudah digunakan untuk menyebarkan informasi diantara karyawan, yaitu telefon dan papan pengumuman. Seminar, arisan dan surat-menyurat kurang efektif karena permasalahan teknis yang menghambat. Seminar dan arisan tidak diadakan secara rutin sehingga informasi yang dipertukarkan tidak berjalan lancar. Surat-menyurat kurang efektif karena proses penyampaiannya yang cukup lama. Sedangkan forum komunikasi yang tidak efektif menurut 40 persen karyawan adalah email, hal ini dikarenakan fasilitas internet di KWP kurang memadai.
8.1.2. Faktor Eksternal Perusahaan Relations Perusahaan
Mempengaruhi
Peranan
Public
Faktor eksternal perusahaan akan mempengaruhi peranan Public Relations perusahaan. Faktor eksternal yang mempengaruhi peranan PR Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) adalah tingkat kedekatan dengan relasi dan tingkat kedekatan dengan media.
Relasi perusahaan berasal dari eksternal perusahaan. Relasi eksternal perusahaan adalah pihak-pihak yang tidak berkaitan langsung dengan perusahaan, seperti pers, pemerintah, pengunjung dan masyarakat sekitar.
8.1.2.1.Hubungan antara Tingkat Kedekatan dengan Relasi terhadap Peranan Public Relations Perusahaan Sebagai Komunikator Berdasarkan definisi operasional tingkat kedekatan dengan relasi adalah kualitas dan kuantitas perusahaan untuk melakukan kerjasama dengan pemerintah, masyarakat sekitar dan pengunjung dalam memajukan dan mensosialisasikan perusahaan. Asumsinya semakin baik tingkat kedekatan dengan relasi, maka akan semakin tinggi peranannya sebagai komunikator. Peranan Public Relations sebagai komunikator diwujudkan melalui kegiatan press release. Di bawah ini adalah tabel yang menggambarkan hubungan antara tingkat kedekatan PR dengan relasi dengan peranannya sebagai komunikator dalam kegiatan press release. Tabel 15. Hubungan antara Tingkat Kedekatan dengan Relasi Perusahaan Terhadap Peranan Public Relations dalam Press Release Peranan Public Relations dalam Press Release Tinggi Rendah Total Keterangan ( )=dalam persen
Tingkat Kedekatan dengan Relasi Baik 18 (100,00) 0 (0,00) 18 (100,00)
Tidak baik 1 (50,00) 1 (50,00) 2 (100,00)
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008
Tabel 15 menggambarkan bahwa tingkat kedekatan dengan relasi yang baik mempengaruhi tingginya peranan PR KWP dalam kegiatan press release. Sebesar 100 persen karyawan mengatakan tingkat kedekatan PR dengan relasi baik dan mempengaruhi PR dalam menjalankan peranannya melalui kegiatan press release.
Tingkat kedekatan PR dengan pengunjung mempengaruhi penulisan berita PR melalui press release. PR yang mengetahui kebutuhan pengunjung akan agrowisata dan fasilitas yang diinginkan oleh pengunjung, maka akan mudah menulis berita yang berharga untuk pengunjung sehingga menarik minat pengunjung untuk mengetahui KWP lebih jauh. PR KWP dapat mengoptimalkan peranannya dalam menulis press release. Seperti yang dilakukan PR KWP pada penerbitan press release saat KWP berulang tahun. PR KWP menginformasikan peluncuran agropintar yang disesuaikan dengan kebutuhan pengunjung, yaitu wisata alam yang sarat edukasi dan hiburan. Penerbitan press release ini dapat meningkatkan jumlah pengunjung KWP karena kebutuhan pengunjung untuk mengajak anak-anak mereka bermain sambil belajar dapat dipenuhi melalui agropintar KWP yang informasinya peluncurannya diterbitkan melalui press release.
8.1.2.2.Hubungan antara Tingkat Kedekatan dengan Relasi terhadap Peranan Public Relations Perusahaan Sebagai Fasilitator Tingkat kedekatan dengan relasi mempengaruhi peranan Public Relations (PR) sebagai fasilitator yaitu dalam kegiatan promosi. Asumsinya semakin baik tingkat kedekatan PR Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) dengan relasi maka akan semakin tinggi peranannya sebagai fasilitator. Peranan PR KWP sebagai fasilitator ditunjukkan melalui kegiatan promosi. Di bawah ini adalah tabel yang menunjukkan hubungan antara tingkat kedekatan dengan relasi terhadap peranan PR sebagai fasilitator melalui kegiatan promosi
Tabel 16. Hubungan antara Tingkat Kedekatan dengan Relasi Perusahaan Terhadap Peranan Public Relations dalam Promosi Peranan Public Relations dalam Promosi Tinggi Rendah Total Keterangan ( )=dalam persen
Tingkat Kedekatan dengan Relasi Baik 18 (100,00) 0 (0,00) 18 (100,00)
Tidak baik 1 (50,00) 1 (50,00) 2 (100,00)
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008
Pada Tabel 16 dijelaskan bahwa tingkat kedekatan dengan relasi (pengunjung, masyarakat dan pemerintah) mempengaruhi peranan PR sebagai fasilitator dalam kegiatan promosi. Hal ini dapat memberikan kelancaran untuk mengadakan kegiatan promosi yang dapat menguntungkan perusahaan. Kedekatan dengan pemerintah desa, kecamatan dan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bogor mempermudah akses dalam memasang spanduk ketika ada acara khusus yang diadakan perusahaan atau spanduk sebagai bentuk kegiatan promosi. Pemasangan papan petunjuk jalan yang dapat dijadikan media promosi pun membutuhkan izin dalam pemasangannya. Tingkat kedekatan PR KWP dengan pemerintah setempat dan Pemda Kabupaten Bogor membantu untuk memperoleh perizinan-perizinan yang dibutuhkan perusahaan. Selain itu sebagai media promosi PR KWP berkerjasama dengan Pemda Kabupaten Bogor untuk mecantumkan agrowisata KWP dalam buku agenda wisata Kabupaten Bogor dan website yang dilelola oleh Departemen Pertanian cq wisata agro. Kedekatan PR KWP dengan pengunjung pun dapat membantu PR KWP untuk mengetahui penilaian promosi yang selama ini dilakukan oleh PR KWP. Pengunjung memberikan penilaian terhadap promosi yang sudah dilakukan oleh
PR KWP melalui kritik dan masukan yang disampaikan langsung oleh pengunjung pada pihak perusahaan atau melalui email. PR KWP pun dapat mengetahui media promosi yang efektif untuk menigkatkan jumlah pengunjung. Intensitas dan kualitas hubungan yang baik dengan pengunjung pun dapat meningkatkan jumlah pengunjung. Selama ini PR KWP melakukan promosi langsung secara lisan melalui kegiatan Customer Relationship Management (CRM), personal selling dan direct marketing, sehingga kedekatan PR dengan pengunjung membantu PR untuk melaksanakan tugasnya. Kedekatan PR dengan pengunjung dapat mempermudah PR untuk memperoleh database mengenai pengunjung sehingga kegiatan CRM dapat dilakukan oleh PR. Personal approach kepada pengunjung dapat mempermudah PR untuk melakukan personal selling dan direct marketing.
8.1.2.3.Hubungan antara Tingkat Kedekatan dengan Relasi terhadap Peranan Public Relations Perusahaan Sebagai Informator Tingkat kedekatan dengan relasi adalah kualitas dan kuantitas perusahaan untuk melakukan kerjasama dengan pemerintah, masyarakat dan pengunjung dalam memajukan dan mensosialisasikan perusahaan. Asumsinya tingkat kedekatan PR dengan relasi yang baik akan mempengaruhi tingginya peranan PR sebagai informator. Di bawah ini adalah tabel yang menunjukkan hubungan antara tingkat kedekatan dengan relasi terhadap peranannya sebagai informator.
Tabel 17. Hubungan antara Tingkat Kedekatan dengan Relasi Perusahaan Terhadap Peranan Public Relations dalam Menyediakan Informasi Peranan Public Relations Perusahaan dalam menyediakan Informasi Tinggi Rendah Total Keterangan ( )=dalam persen
Tingkat Kedekatan dengan Relasi Baik 17 (94,44) 1 (5,56) 18 (100,00)
Tidak baik 2 (100,00) 0 (0,00) 2 (100,00)
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008
Dari Tabel 17 diketahui bahwa tingkat kedekatan dengan relasi tidak mempengaruhi peranan Public Relations (PR) dalam menyediakan informasi. Diketahui dari wawancara dengan PR bahwa dalam menyediakan informasi dibantu oleh divisi sales dan marketing. Peranan PR dalam menyediakan informasi ini banyak dibantu oleh karyawan lain sehingga tingkat kedekatan dengan relasi tidak mempangaruhi perannya. PR dalam mengkomunikasikan informasi dibantu oleh divisi sales dan marketing. Divisi sales dan marketing membantu PR untuk mengadakan hubungan dengan pengunjung KWP.
8.1.2.4.Hubungan antara Tingkat Kedekatan dengan Media terhadap Peranan Public Relations Perusahaan Sebagai Komunikator Berdasarkan definisi operasional tingkat kedekatan dengan media adalah kualitas dan kuantitas perusahaan untuk melakukan kerjasama dalam memberikan informasi melalui media massa, seperti koran dan televisi. Tingkat kedekatan dengan media pun berpengaruh terhadap peranan Public Relations (PR) Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) sebagai komunikator dalam press release. Asumsinya semakin baik tingkat kedekatan PR dengan media, maka semakin tinggi peranan PR sebagai komunikator dalam press release.
Tabel 18. Hubungan antara Tingkat Kedekatan dengan Media Terhadap Peranan Public Relations dalam Press Release Peranan Public Relations dalam Press Release Tinggi Rendah Total Keterangan ( )=dalam persen
Tingkat Kedekatan dengan Media Baik 19 (100,00) 0 (0,00) 19 (100,00)
Tidak baik 0 (0,00) 1 (100,00) 1 (100,00)
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008
Dari Tabel 18 diketahui bahwa peranan PR dalam press release tinggi dipengaruhi oleh tingkat kedekatan PR dengan media yang baik. Terlihat penilaian karyawan terhadap tingkat kedekatan dengan media sudah dapat dilakukan oleh PR KWP dan hal ini mempengaruhi secara positif terhadap peranan PR sebagai komunikator melalui press release. Setiap harinya pihak media massa banyak menerima press release untuk diterbitkan. Kedekatan PR dengan pihak media massa akan mempermudah PR untuk melakukan penerbitan press release. Sebesar 100 persen karyawan menyatakan hubungan yang dibangun oleh PR dengan media terbina dengan baik. Hal ini pun dapat dibuktikan dari kegiatan press release yang dilakukan PR KWP selama ini melakukan kerjasama melalui pengiriman berita untuk dipublikasikan di media elektronik.
8.1.2.5.Hubungan antara Tingkat Kedekatan dengan Media terhadap Peranan Public Relations Perusahaan Sebagai Fasilitator Kegiatan periklanan Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) di berbagai media digunakan untuk memperkenalkan KWP sehingga bisa mendorong masyarakat untuk berkunjung ke KWP. Secara efisien, iklan mampu menjangkau calon
pengunjung
walaupun
letaknya
berjauhan.
Kedekatan
dengan
media
mempermudah akses PR perusahaan untuk melaksanakan kegiatan promosi. Kedekatan dengan media baik cetak maupun elektronik digunakan PR KWP untuk memasang iklan. Media cetak yang digunakan PR untuk promosi adalah koran dan media elektronik televisi dan website. Di bawah ini adalah tabel yang menggambarkan hubungan antara tingkat kedekatan PR dengan media terhadap peranan PR dalam promosi. Tabel 19. Hubungan antara Tingkat Kedekatan dengan Media Terhadap Peranan Public Relations dalam Promosi Peranan Public Relations dalam Promosi Tinggi Rendah Total Keterangan ( )=dalam persen
Tingkat Kedekatan dengan Media Baik 19 (100,00) 0 (0,00) 19 (100,00)
Tidak baik 0 (0,00) 1 (100,00) 1 (100,00)
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008
Dari Tabel 19 dapat dilihat penilaian karyawan terhadap tingkat kedekatan dengan media sudah dilakukan oleh PR KWP dan mempengaruhi secara positif terhadap perannya sebagai fasilitator melalui promosi. Semua karyawan menyatakan hubungan yang dibangun oleh PR dengan media terbina dengan baik. Sebesar 100 persen karyawan KWP mengatakan bahwa PR KWP telah melakukan promosi melalui media massa cetak dan elektronik (print ad). Promosi yang dilakukan PR KWP pada media massa cetak melalui koran dan majalah. Sebesar 65 persen karyawan mengatakan PR KWP melakukan penyebaran informasi melalui koran dan 35 persen melalui majalah. Sedangkan pada media massa elektronik sebesar 75 persen karyawan mengatakan PR KWP melakukan penyebaran informasi melalui televisi dan 25 persen mengatakan penyebaran
melalui media elektronik website. Kegiatan periklanan yang dilakukan KWP melalui pemasangan iklan di koran, seperti Kompas dan Warta Kota. Iklan melalui media elektronik, yaitu televisi tidak dilakukan dengan penayangan iklan di televisi tetapi dengan menggunakan sistem barter. Sistem barter yang dilakukan oleh KWP adalah dengan stasiun televisi TRANS 7 dan Global TV. Contoh program televisi yang pernah melakukan sistem barter dengan KWP adalah acara Bocah Petualang dengan menyediakan tempat untuk jambore si Bolang dan acara Selebriti Masak.
8.1.2.6.Hubungan antara Tingkat Kedekatan dengan Media terhadap Peranan Public Relations Perusahaan Sebagai Informator Tingkat kedekatan dengan media mempengaruhi peranan seorang PR sebagai informator. Hal ini dibutuhkan untuk penyebaran informasi bagi masyarakat luas. Untuk menyebarkan informasi dalam bentuk artikel PR perusahaan bekerjasama dengan surat kabar lokal. Penyebaran informasi untuk eksternal publik dilakukan oleh PR KWP. Hal ini diungkapakan oleh 95 persen responden menyatakan bahwa PR perusahaan telah memberikan informasi tentang perusahaan kepada publik eksternal perusahaan. Penyebaran informasi untuk publik eksternal perusahaan dilakukan dengan publisitas yang diterbitkan di beberapa surat kabar lokal, yaitu Radar Bogor dan Jurnal Bogor. Publisitas yang dilakukan KWP berupa artikel tersebut ditampilkan pada surat kabar lokal Radar Bogor pada tanggal 30 April-3 Mei 2008 dan harian Jurnal Bogor pada tanggal 21 Juni 2008. Informasi yang disampaikan di Radar Bogor
berupa awal pendirian KWP dan fasilitas yang ditawarkan di KWP. Pada harian Jurnal Bogor artikel mengenai KWP diterbitkan bertepatan ketika musim liburan sekolah tiba. Hal ini menguntungkan perusahaan karena selama ini pengunjung yang mengadakan kunjungan ke KWP mayoritas dari sekolah-sekolah. Tingkat kedekatan
PR dengan media mempermudah akses PR KWP
untuk menjalankan perannya sebagai informator. Hubungan PR KWP yang terbina baik dengan pers maupun media massa cetak menguntungkan perusahaan, tanpa perusahaan meminta dilakukan peliputan pihak pers dan media massa cetak akan memuat berita ataupun informasi mengenai KWP. Informasi untuk eksternal publik pun disediakan PR KWP di website resmi KWP, yaitu www.pasirmukti.co.id. Informasi yang diberikan melalui website KWP sangat lengkap sehingga memberikan informasi yang jelas. Informasi yang diberikan meliputi alamat KWP, fasilitas, daftar harga, penawaran paket edukasirekreasi dan berita berkala yang diterbitkan KWP tiga bulan sekali. Tingkat kedekatan dengan media mempermudah PR untuk penyebaran informasi yang dilakukan oleh perusahaan. Selain itu penyebaran informasi dilakukan melalui peliputan pada acara good morning on the week end. Waktu penayangan
pun
dilakukan
ketika
mendekati
masa
liburan,
sehingga
menguntungkan pihak perusahaan untuk meningkatkan jumlah kunjungan.
BAB IX PENILAIAN PENGUNJUNG TERHADAP PERANAN PUBLIC RELATIONS PERUSAHAAN
Penilaian terhadap peranan Public Relations (PR) akan lebih baik jika dilakukan juga pada pengunjung Kebun Wisata Pasirmukti. Hal ini untuk mengukur peranan yang telah dilakukan oleh PR dari pandangan eksternal publik dalam hal ini adalah pengunjung KWP. Penilaian yang dilakukan untuk mengetahui peranan PR KWP sebagai komunikator, fasilitator dan informator bagi pengunjung.
9.1.Penilaian Pengunjung Terhadap Peranan Public Relations Perusahaan sebagai Komunikator Peranan sebagai komunikator dilakukan Public Relations (PR) perusahaan melalui peranannya dalam press release. Sebagian besar pengujung mengetahui bahwa PR Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) pernah menerbitkan tulisan di media elektronik yaitu internet. Dari wawancara yang dilakukan dengan beberapa orang pengunjung mengetahui press release yang terakhir diterbitkan adalah saat KWP berulang tahun pada bulan April. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh responden (RM): ...press release yang terakhir saya tahu waktu KWP berulang tahun bulan April lalu. Ada informasi mengenai peluncuran agropintar juga... Press release tersebut memberikan gambaran mengenai KWP sehingga memberikan informasi kepada masyarakat. Pengunjung lainnya tidak mengetahui hal tersebut karena tidak pernah mencari informasi mengenai KWP di internet.
Menurut responden yang mengetahui press release yang dikirim PR KWP kepada media mengaku bahwa informasi yang diberikan cukup informatif dan memberikan berita yang aktual mengenai KWP. Peranan PR KWP sebagai komunikator ditunjukkan dengan kesempatan yang diberikan kepada pengunjung KWP untuk memberikan kritik. Semua responden mengatakan PR KWP telah memberikan kesempatan untuk mengkritik. Kesempatan ini diberikan PR KWP untuk berkomunikasi dengan pengunjung. Media komunikasi yang digunakan dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan. Hubungan komunikasi yang dibangun oleh PR dengan pengunjung ini untuk memberikan perbaikan bagi perusahaan melalui peranan PR. Peranan PR KWP sebagai komunikator pun dilakukan dengan publikasi melalui media massa cetak maupun elektronik. Publikasi ini dilakukan PR untuk mengkomunikasikan kepada pengunjung mengenai KWP. Publikasi yang dilakukan oleh PR ini dapat ditanggapi oleh pengunjung. Proses komunikasi yang terjadi antara PR dengan publik eksternal ini terjalin secara dua arah. Model proses komunikasi yang terjadi adalah two-way symmetrical, dimana pihak perusahaan menyampaikan pesan melalui teknik komunikasi membujuk untuk membangun saling pengertian, dukungan dan menguntungkan bagi kedua pihak. Sebesar 91 persen pengunjung mengetahui publikasi yang dilakukan PR melalui media massa cetak. Media massa cetak yang diketahui oleh pengunjung adalah koran, brosur dan leaflet. Hal ini dikemukakan oleh salah seorang responden (ST): ...saya tahu KWP tuh waktu saya dapat leaflet mengenai KWP yang saya dapat langsung di KWPnya...
Publikasi Media Massa Cetak
9% 11% Koran Brosur Leaf let 80%
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008
Gambar 7. Sebaran Pengetahuan Pengunjung Berdasarkan Publikasi Media Massa Cetak Gambar 7 menunjukkan sebaran pengetahuan pengunjung terhadap publikasi yang dilakukan PR KWP melalui media massa cetak. Sebesar 80 persen pengunjung mengetahui publikasi yang dilakukan PR KWP melalui koran, 11 persen melalui brosur dan 9 persen melalui leaflet. Publikasi melalui media massa elektronik yang dilakukan oleh PR KWP pun diketahui oleh pengunjung. Sebesar 89 persen pengunjung mengakui hal tersebut. Publikasi Media Massa Elektronik
24%
Televisi Webs ite 76%
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008
Gambar 8. Sebaran Pengetahuan Pengunjung Berdasarkan Publikasi Media Massa Elektronik
Publikasi media massa elektronik yang banyak diketahui oleh pengunjung adalah televisi, selain dari televisi pengunjung pun mengetahui melalui website resmi KWP. Gambar 8 menunjukkan sebaran pengetahuan pengunjung terhadap publikasi yang dilakukan PR KWP melalui media massa elektronik. Sebesar 76 persen pengunjung mengetahui publikasi melalui televisi dan 24 persen melalui website. Dari hasil kuesioner dan wawancara dengan beberapa pengunjung diketahui peranan PR KWP sebagai komunikator dapat dilakukan dengan baik. Dibuktikan PR KWP melakukan komunikasi dengan pengunjung melalui kesempatan yang diberikan PR KWP pada pengunjung untuk memberikan kritik pada perusahaan. PR KWP pun mengkomunikasikan mengenai perusahaan melalui media cetak dan elektronik. Hal ini pun dapat diketahui oleh pengunjung.
9.2. Penilaian Pengunjung Terhadap Peranan Public Relations Perusahaan sebagai Fasilitator Tolak ukur keberhasilan perusahaan agrowisata adalah peningkatan jumlah pengunjung. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan jumlah pengunjung adalah dengan memaksimalkan peranan PR melalui kegiatan promosi. Kegiatan promosi merupakan kunci dalam mendorong kegiatan agrowisata. Kegiatan promosi yang dikemas dan disajikan secara terus menerus sesuai dengan potensi yang dimiliki agrowisata sangat menentukan keberhasilan dalam menarik minat pengunjung. Informasi dan pesan promosi dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti melalui penayangan iklan baik pada media massa cetak maupun elektronik. Media promosi lainnya yang diupayakan oleh KWP adalah pembuatan
folder, leaflet, pameran, catalougues, berita berkala dan CD yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan. Dari 100 persen responden, 99 persen mengatakan mereka mengenal iklan KWP dan 1 persen responden tidak mengetahui iklan KWP. Sum be r Ik lan KWP
16% Surat kabar Televisi 27%
56%
Website
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008
Gambar 9. Sumber Iklan Kebun Wisata Pasirmukti
Sebesar 56 persen responden mengatakan mengetahui iklan KWP dari koran, 27 persen dari televisi dan 16 persen dari website. Isi iklan tersebut diakui oleh 70 persen responden menarik dan membuat mereka tertarik untuk berkunjung ke KWP. Menurut pengunjung KWP strategi promosi yang dilakukan PR perusahaan sudah cukup baik. Sebesar 54 persen mengatakan strategi promosi PR KWP baik dan 46 persen mengatakan strategi promosi yang dilakukan tidak baik. Sebagian besar pengunjung yang mengatakan strategi promosi yang dilakukan tidak baik karena alasan media yang digunakan PR dalam mempromosikan kurang dan intensitas kemunculan iklan yang rendah.
Seperti yang diungkapkan (SN): ...KWP kurang gencar melakukan promosi, soalnya media untuk promosi kurang banyak... PR KWP pun menjadi jembatan penghubung antara perusahaan dengan pengunjung. PR KWP memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk memberikan saran melalui email, kotak saran atau pun dapat disampaikan secara langsung oleh pengunjung kepada pihak perusahaan. Media Penyampaian Saran
Email 35% Kotak saran 44% 6%
Disampaikan langsung pada perusahaan
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008
Gambar 10. Sebaran Media Penyampaian Saran Pengunjung
Gambar 10 menggambarkan sebaran media pengunjung dalam memberikan saran melalui email sebesar 35 persen, kotak saran sebesar 6 persen dan sebesar 44 persen menyampaikan secara langsung oleh pengunjung kepada pihak perusahaan. Selain itu PR KWP pun menyediakan kuesioner untuk mengetahui kekurangan dari pelayanan, fasilitas yang diberikan pihak perusahaan. Sebesar 93 persen responden mengatakan bahwa pihak perusahaan telah memberikan fasilitas yang baik selama berkunjung ke KWP. PR KWP mengkomunikasikan permasalahan yang dikeluhkan oleh pengunjung kepada pihak manajemen perusahaan dan karyawan KWP. Jika permasalahan yang
dikeluhkan tidak berkenaan dengan penambahan fasilitas, penawaran harga yang tinggi dan permasalahan lainnya yang membutuhkan waktu jangka panjang untuk memperbaikinya pihak perusahaan langsung memperbaiki permasalahan yang dikeluhkan oleh pengunjung. Peranan PR KWP sebagai fasilitator antara perusahaan dengan pengunjung dapat dilakukan dengan baik oleh PR KWP. Hal ini ditunjukkan dengan peranan PR KWP sebagai fasilitator melalui kegiatan promosi yang dapat efektif menarik minat pengunjung, menjadi
jembatan penghubung
antara
perusahaan dengan pengunjung melalui memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk memberikan saran dan menyediakan kuesioner untuk diisi oleh pengunjung.
9.3. Penilaian Pengunjung Terhadap Peranan Public Relations Perusahaan sebagai Informator PR KWP selain menyediakan informasi untuk internal publik, PR KWP pun menyediakan informasi untuk eksternal publik, yaitu pengunjung. PR KWP meyediakan informasi mengenai perusahaan KWP untuk menumbuhkan keinginan masyarakat agar berkunjung ke KWP. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu pengunjung KWP (RT) mengatakan bahwa ia mengetahui informasi mengenai KWP dari website resmi KWP. Informasi yang diberikan KWP pun diketahui oleh pengunjung melalui koran lokal yang menulis artikel mengenai KWP. Informasi yang diberikan cukup lengkap dan menarik minat ia untuk berkunjung ke KWP.
Responden lainnya mengatakan (SM): ...informasi mengenai KWP saya peroleh dari pihak sekolah dimana saya mengajar, pihak KWP pernah melakukan kunjungan ke sekolah kami dan mempresentasikan keunikan yang dimiliki KWP. Saya banyak mengetahui KWP dari perwakilan KWP yang berkunjung ke sekolah... KWP melakukan penyebaran informasi kepada calon pengunjung dengan melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah lokal maupun internasional yang berada di Jabodetabek (Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi) berdasarkan database yang dimiliki PR. Pihak perusahaan melakukan presentasi ke sekolah-sekolah dan melakukan penawaran untuk praktek pertanian kepada pihak sekolah. Cara ini cukup efektif untuk menyebarkan informasi bagi calon pengunjung dan menumbuhkan minat untuk berkunjung. Informasi mengenai KWP pun diketahui oleh pengunjung melalui media massa cetak dan elektronik. Sebanyak 91 persen pengunjung menyatakan bahwa mereka mengetahui penyebaran informasi yang dilakukan oleh PR KWP melalui media massa cetak, terutama koran. Selain melalui media massa cetak pengunjung pun mengetahui penyebaran informasi yang dilakukan PR perusahaan melalui media elektronik. Hal ini dibuktikan dari 100 orang pengunjung, diketahui sebesar 89 persen pengunjung menyatakan mengetahui penyebaran informasi melalui media elektronik, yaitu televisi dan website. Pengunjung yang mengetahui penyebaran informasi dilakukan melalui televisi sebesar 65 persen dan website sebesar 24 persen. Dari 100 persen pengunjung, sebesar 44 persen mengetahui KWP dari koran, 14 persen dari televisi, 10 persen dari internet, 10 persen orang lain, 8
persen dari leaflet, 6 persen dari brosur 5 persen acara kantor dan 3 persen acara keluarga. Sumber Informasi tentang KWP
10%
5%
Koran
3%
Televisi 44%
10%
Brosur Leaf let Internet Orang lain
8% 6%
Acara kantor 14%
Acara keluarga
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008
Gambar 11. Sebaran Pengetahuan Pengunjung Mengenai Sumber Informasi tentang Kebun Wisata Pasirmukti Informasi yang diberikan PR dapat menarik minat pengunjung, ditunjukkan dari kuesioner yang disebar kepada 100 responden didapatkan hasil sebanyak 96 persen pengunjung merasa tertarik untuk berkunjung ke KWP. Informasi yang diberikan PR KWP efektif menarik jumlah pengunjung karena informasi yang diberikan jelas, lengkap dan memberi gambaran tentang KWP. Peranan PR sebagai informator dapat dilakukan dengan baik oleh PR KWP. Dibuktikan oleh informasi yang diberikan KWP pun diketahui oleh pengunjung melalui koran lokal yang menulis artikel mengenai KWP dan informasi yang diberikan PR dapat menarik minat pengunjung. PR KWP pun melakukan penyebaran informasi kepada calon pengunjung dengan melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah lokal maupun internasional yang berada di Jabodetabek (Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi).
BAB X PERANAN PUBLIC RELATIONS DALAM MENJAGA EKSISTENSI PERUSAHAAN
10.1.Hubungan antara Peranan Public Relations Terhadap Tingkat Produktivitas Perusahaan 10.1.1. Hubungan antara Peranan Public Relations sebagai Komunikator Terhadap Tingkat Produktivitas Perusahaan Peranan Public Relations (PR) sebagai komunikator adalah melalui komunikasi dengan publiknya baik secara langsung atau tidak langsung, melalui media cetak atau elektronik dan lisan. Asumsinya semakin tinggi peranan PR sebagai komunikator maka produktivitas perusahaan meningkat. Peranan Public Relations (PR) Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) dalam menyelenggarakan kegiatan komunikasi perusahaan baik dengan publik internal maupun eksternal perusahaan telah dilakukan dengan baik sehingga dapat menciptakan eksistensi perusahaan. Eksistensi perusahaan ini ditunjukkan dengan produktivitas yang meningkat dalam hal ini adalah perusahaan yang terus berkembang dalam fasilitas, keuntungan, pelayanan dan target pengunjung selalu dapat terpenuhi. Tabel 20. Hubungan antara Peranan Public Relations Sebagai Komunikator dengan Penciptaan Tingkat Produktivitas Perusahaan Penciptaan Tingkat Produktivitas Perusahaan Tercapai Tidak tercapai Total Keterangan ( )=dalam persen
Peranan sebagai Komunikator Tinggi 18 (100,00) 0 (0,00) 18 (100,00)
Rendah 0 (0,00) 2 (100,00) 2 (100,00)
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008
Berdasarkan Tabel 20 diketahui peranan PR KWP sebagai komunikator mempengaruhi peningkatan produktivitas perusahaan. Sebesar 100 persen
karyawan mengatakan bahwa peranan PR KWP sebagai komunikator internal publik melalui kegiatan memotivasi karyawan dan eksternal publik melalui kegiatan press release dapat dilaksanakan dengan baik. Peranan PR sebagai komunikator adalah melalui kegiatan press release dan memotivasi karyawan. Press release yang dilakukan oleh PR KWP mampu meningkatkan jumlah pengunjung, hal ini dikarenakan penerbitan berita yang dilakukan PR KWP menarik dan mendorong masyarakat ingin mengetahuinya dan mengadakan kunjungan ke KWP untuk menikmati fasilitas agropintar yang peluncurannya diberitakan dalam press release. Peningkatan jumlah pengunjung menyebabkan omzet perusahaan pun meningkat. Omzet yang tinggi meyebabkan perusahaan terus berkembang dan semakin menunjukkan kemajuan. Perkembangan perusahaan ini diikuti dengan penambahan fasilitas untuk memuaskan pengunjung. Penambahan fasilitas KWP diantaranya adalah permainan untuk anak-anak dan dewasa yaitu ATV (Automatic Traine Vehicle) dan sebuah museum padi yang akan segera dibangun. Museum padi ini dibangun untuk menambah pengetahuan mengenai pertanian. Museum padi ini akan memperlihatkan alat-alat pertanian, seperti ani-ani, tampah, lesung, bajak dari seluruh Nusantara. Motivasi karyawan yang tinggi akan mempengaruhi pelayanan yang diberikan oleh karyawan. Karyawan termotivasi untuk memberikan pelayanan yang baik bagi pengunjung sehingga dapat memberikan kepuasan kepada pengunjung dan mendorong pengunjung untuk datang kembali. Kinerja karyawan yang baik dikarenakan PR KWP dapat menciptakan suasana yang kodusif dalam
bekerja dan PR KWP pun sudah mengadakan kegiatan internal yang dapat meningkatkan motivasi karyawan KWP. Hal ini pun diperkuat melalui wawancara yang dilakukan dengan pengunjung yang menyatakan bahwa penerbitan press release dapat menarik minat mereka untuk berkunjung dan pelayanan yang memuaskan menarik pengunjung untuk melakukan kunjungan ke dua kalinya. Seperti yang diungkapkan (YN) dan (HR): saya tahu press release KWP jadi penasaran ingin tahu agropintar KWP ...pelayanan karyawan KWP cukup memuaskan. Fasilitas yang bagus ditambah pelayanan yang baik membuat saya berkunjung kembali ke KWP
10.1.2. Hubungan antara Peranan Public Relations sebagai Fasilitator Terhadap Tingkat Produktivitas Perusahaan Peranan PR KWP sebagai fasilitator dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan, hal ini ditunjukkan dengan kegiatan promosi yang dilakukan oleh PR KWP berperan efektif dalam meningkatkan jumlah pengunjung. Sebanyak 100 persen karyawan menyatakan bahwa jumlah pengunjung ke KWP mengalami peningkatan dalam berberapa bulan terakhir. Sebesar 100 persen karyawan KWP pun mengakui bahwa peningkatan jumlah pengunjung ini tidak lepas dari peranan PR KWP. Upaya promosi yang dilakukan oleh PR perusahaan dapat meningkatkan jumlah pengunjung, hal ini membuktikan bahwa PR KWP dapat menarik perhatian calon pengunjung melalui kegiatan-kegiatan promosi yang dilakukan.
Promosi yang dilakukan oleh PR KWP cukup banyak. Media promosinya pun melibatkan media massa, seperti televisi dan koran. Tabel 21. Hubungan antara Peranan Public Relations Sebagai Fasilitator dengan Penciptaan Tingkat Produktivitas Perusahaan Penciptaan Tingkat Produktivitas Perusahaan Tercapai Tidak tercapai Total Keterangan ( )=dalam persen
Peranan sebagai Fasilitator Tinggi 18 (94,74) 1 (5,26) 19 (100,00)
Rendah 0 (0,00) 1 (100,00) 1 (100,00)
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008
Pada Tabel 21 diketahui bahwa peranan PR sebagai fasilitator telah efektif meningkatkan produktivitas perusahaan. Keutungan perusahaan yang meningkat dikarenakan promosi yang dilakukan oleh PR KWP. Kegiatan promosi yang dilakukan PR KWP melalui periklanan, publisitas yang jelas, lengkap dan menarik dapat meningkatkan jumlah pengunjung yang berkunjung ke KWP. Kegiatan promosi PR KWP melalui website resmi KWP pun dapat menarik minat masyarakat untuk berkunjung ke KWP. Kegiatan promosi lainnya adalah melalui Customer Relationship Management (CRM) dengan memanfaatkan data yang dimiliki oleh PR KWP, PR KWP menghubungi calon pelanggan. Cara ini pun dilakukan oleh PR KWP untuk meningkatkan jumlah pengunjung. Kegiatan promosi PR melalui promosi penjualan, personal selling, direct marketing dan metode
tasting
dapat
meningkatkan jumlah pengunjung. Peningkatan jumlah pengunjung ini dapat meningkatkan produktivitas perusahaan. Hubungan PR KWP dengan karyawan pun mempengaruhi peningkatan produktivitas perusahaan.
Peranan PR KWP sebagai fasilitator antara karyawan dengan perusahaan dapat
meningkatkan kinerja
karyawan.
Karyawan dalam
melaksanakan
pekerjaannya difasilitasi oleh PR KWP. Kinerja karyawan yang baik akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Hal ini pun diperkuat wawancara dengan pengunjung KWP dan karyawan KWP. Diungkapkan oleh pengunjung (RT) dan karyawan (AG): ...saya tahu KWP dari kegiatan promosi yang dilakukan oleh KWP ke sekolah tempat saya mengajar... ...Ibu FG memfasilitasi kebutuhan kami dalam bekerja, jadi semangat bekerja kalau kebutuhan kami dalam bekerja terpenuhi...
10.1.3. Hubungan antara Peranan Public Relations sebagai Informator Terhadap Tingkat Produktivitas Perusahaan Peranan PR KWP sebagai informator mempengaruhi penciptaan eksistensi perusahaan. Asumsinya semakin tinggi peranan PR sebagai informator maka tingkat produktivitas perusahaan dapat meningkat. Hal ini dibuktikan pada Tabel 22. Tabel 22. Hubungan antara Peranan Public Relations Sebagai Informator dengan Penciptaan Tingkat Produktivitas Perusahaan Penciptaan Tingkat Produktivitas Perusahaan Tercapai Tidak tercapai Total Keterangan ( )=dalam persen
Peranan sebagai Informator Tinggi Rendah 18 (94,74) 0 (0,00) 1 (5,26) 1 (100,00) 19(100,00) 1 (100,00)
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008
Berdasarkan Tabel 22 dibuktikan bahwa peranan PR KWP sebagai informator dapat meningkatkan produktivitas perusahaan. PR KWP menyediakan informasi
bagi karyawan, pengunjung, masyarakat sekitar dan pemerintah. Informasi yang diberikan PR KWP kepada karyawan berkenaan dengan kebijakan perusahaan, tugas masing-masing karyawan dan target jumlah pengunjung yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Informasi yang diberikan PR KWP dapat diketahui dengan jelas oleh karyawan, sehingga karyawan mengetahui dengan pasti apa yang harus dilakukan dalam hal pelayanan dan upaya dalam peningkatan jumlah pengunjung. Informasi yang diberikan PR KWP pada pengujung berkenaan dengan KWP. Informasi disampaikan PR melalui publisitas di media massa cetak lokal, yaitu koran Radar Bogor dan Jurnal Bogor. Penyediaan informasi bagi publik eksternal terutama pengunjung efektif meningkatkan jumlah pengunjung. Penyediaan informasi yang dilakukan oleh PR KWP mengenai KWP dapat menarik masyarakat untuk memilih KWP sebagai tempat berlibur dan menambah pengetahuan pertanian. Besarnya jumlah pengunjung yang berkunjung ke KWP dapat meningkatkan produktivitas perusahaan.
10.2.
Hubungan antara Peranan Public Relations Terhadap Penciptaan Kepercayaan Publik
10.2.1. Hubungan antara Peranan Public Relations sebagai Komunikator Terhadap Penciptaan Kepercayaan Publik Keberlanjutan
perusahaan
pun
ditunjukkan
dengan
terciptanya
kepercayaan publik, baik dengan karyawan, pengunjung, pemerintah dan masyarakat setempat. Kepercayaan publik yang tinggi dapat diciptakan oleh PR melalui kemampuannya berkomunikasi baik lisan maupun tulisan yang tidak mengada-ada.
Apa yang dibicarakan oleh PR KWP mengenai perusahaannya baik kepada publik internal maupun publik eksternal sesuai fakta. Kemampuan PR dalam menulis seperti pada penerbitan press release pun memberikan gambaran yang sesungguhnya mengenai apa yang terjadi di KWP. Asumsinya tingginya peranan PR sebagai komunikator mempngaruhi penciptaan kepercayaan publik. Kepercayaan publik yang dimaksud adalah kemampuan perusahaan untuk menarik perhatian, menumbuhkan pengertian dan kerjasama dengan publiknya baik internal maupun eksternal. Peranan PR sebagai komunikator mempengaruhi keberlanjutan perusahaan karena apa yang telah dilakukan PR KWP telah menciptakan kepercayaan publik. Hal ini ditunjukkan pada Tabel 23. Tabel 23. Hubungan antara Peranan Public Relations Sebagai Komunikator dengan Penciptaan Kepercayaan Publik Tingkat Kepercayaan Publik Tercapai Tidak tercapai Total Keterangan ( )=dalam persen
Peranan sebagai Komunikator Tinggi Rendah 18 (100,00) 0 (0,00) 0 (0,00) 2 (100,00) 18 (100,00) 2 (100,00)
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008
Menciptakan kepercayaan publik dengan masyarakat sekitar sudah dapat dilakukan oleh PR KWP. Wisata agro akan tersendat perkembangannya bila masyarakat sekitarnya tidak bisa menerima keberadaan wisata agro tersebut. Oleh karena itu membina hubungan dan kepercayaan dengan masyarakat berperan penting dalam mempertahankan perusahaan. PR KWP melakukan komunikasi yang intens dengan masyarakat melalui pemerintah desa dan perwakilan dari masyarakat, yaitu Pak Haji yang dipercaya oleh masyarakat.
PR KWP dapat menciptakan kepercayaan dengan masyarakat sekitar sehingga sampai sekarang masyarakat sekitar KWP menerima keberadaan usaha agro tersebut
diantara
pemukiman
masyarakat.
Bahkan
masyarakat
merasa
diuntungkan dengan adanya KWP. KWP dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, KWP dapat menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar. Kepercayaan publik pun dilakukan PR KWP dengan mengadakan hubungan kerjasama dengan pimpinan dan karyawan. PR KWP sudah dapat menumbuhkan kepercayaan pada karyawan untuk bergabung dengan KWP dan berkomitmen untuk menunjukkan kinerja yang baik agar perusahaan mendapatkan keuntungan. PR KWP pun mengupayakan agar KWP dapat diterima oleh masyarakat. PR KWP melakukan kegiatan yang dapat menumbuhkan kepercayaan masyarakat atau calon pengunjung untuk melakukan kunjungan ke KWP. Kegiatan yang dilakukan oleh PR KWP sebagai komunikator adalah melalui kegiatan press release. Kegiatan press release ini dapat menarik perhatian masyarakat untuk berkunjung ke KWP. Dalam menerbitkan press release ini PR KWP pun menumbuhkan kepercayaan pihak media untuk bekerjasama dalam penerbitan press release. Kepercayaan publik terhadap KWP dapat mewujudkan eksistensi KWP sebagai wisata agro yang baru berdiri. PR KWP mampu menumbuhkan perhatian, pengertian dan kerjasama dengan publiknya baik internal maupun eksternal sehingga KWP dapat mengembangkan usahanya dan KWP dapat diterima oleh publiknya.
10.2.2 Hubungan antara Peranan Public Relations sebagai Fasilitator Terhadap Penciptaan Kepercayaan Publik Peranan Public Relations (PR) Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) sebagai fasilitator pun dapat menciptakan kepercayaan publik, baik publik internal maupun eksternal perusahaan. PR KWP sudah dapat mengembangkan hubungan baik antara perusahaan dengan publik internal perusahaan (seluruh karyawan perusahaan) dan publik eksternal perusahaan (pengunjung, masyarakat sekitar dan pemerintah kecamatan, desa maupun pemerintah daerah Kabupaten Bogor). Tabel 24. Hubungan antara Peranan Public Relations Sebagai Fasilitator dengan Penciptaan Kepercayaan Publik Tingkat Kepercayaan Publik Tercapai Tidak tercapai Total Keterangan ( )=dalam persen
Peranan sebagai Fasilitator Tinggi Rendah 18 (94,74) 0 (0,00) 1 (5,26) 19 (100,00)
1 (100,00) 1 (100,00)
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008
Dari Tabel 24 diketahui peranan PR sebagai fasilitator dapat memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan berkaitan dengan penciptaan kepercayaan publiknya. Kepercayaan publik ini dibutuhkan suatu perusahaan untuk mendapat perhatian, pengertian dan hubungan kerjasama dari publik, baik internal maupun eksternal perusahaan. Hubungan baik yang terbina mempermudah PR perusahaan untuk menjadi jembatan penghubung
antara perusahaan yang diwakilinya dengan publik
perusahaan. PR KWP membina hubungan yang baik dengan publiknya untuk mendapatkan perhatian dan menciptakan kepercayaan publik. Untuk publik internal PR perusahaan berusaha untuk menumbuhkan kepercayaan untuk bergabung dan memiliki komitmen untuk memajukan perusahaan. Sedangkan
untuk publik eksternal PR perusahaan berusaha menumbuhkan keinginan pengunjung untuk berkunjung ke KWP. PR KWP pun berusaha membina hubungan kerjasama dengan pihak media, pers dan pemerintah. Hubungan yang terbina baik dengan pemerintah dilakukan untuk mendukung dalam kemudahan perizinan dan fasilitator dalam mendukung perkembangan wisata agro. Hubungan dengan masyarakat sekitar dilakukan oleh PR agar KWP dapat diterima dengan baik oleh masyarakat sekitar. Diakui PR KWP terkadang terdapat permasalahan yang muncul di masyarakat karena keberadaan KWP tetapi hal ini dapat teratasi oleh PR KWP karena selama ini PR dengan cepat dapat mengetahui hal tersebut dan menyelesaikannya. Hal ini secara keberlanjutan dapat menciptakan kepercayaan masyarakat terhadap keberadaan KWP. Peranan PR sebagai fasilitator bagi pengunjung dilakukan PR KWP jika terdapat keluhan dari pengunjung yang disampaikan secara langsung atau pun melalui email, PR KWP dengan tanggap menyampaikan hal tersebut kepada pihak perusahaan dan melakukan perbaikan. Hal ini telah membentuk kepercayaan pengunjung akan kehadiran KWP yang dapat memberikan kepuasan dan menarik minat mereka untuk melakukan kunjungan kembali. Kepercayaan publik internal dan eksternal dapat tercipta maka KWP dapat mempertahankan eksistensi perusahaan.
10.2.3. Hubungan antara Peranan Public Relations sebagai Informator Terhadap Penciptaan Kepercayaan Publik Peranan Public Relations (PR) sebagai informator dapat menciptakan kepercayaan
publik.
Informasi
yang
diberikan
sesuai
fakta
dan
PR
menginformasikannya secara terbuka kepada publik internal (seluruh karyawan KWP) dan publik eksternal (pengunjung, masyarakat sekitar dan pemerintah kecamatan, desa maupun pemerintah daerah Kabupaten Bogor). Asumsinya semakin tinggi peranan PR sebagai informator yaitu PR memberikan informasi mengenai perusahaan yang diwakilinya kepada publiknya maka kepercayaan publik dapat tercipta. Hal ini ditunjukkan pada Tabel 25, terlihat bahwa peranan PR KWP dalam menginformasikan informasi perusahaan kepada publik internal dan eksternal telah mampu menciptakan kepercayaan publik. Tabel 25. Hubungan antara Peranan Public Relations Sebagai Informator dengan Penciptaan Kepercayaan Publik Tingkat Kepercayaan Publik Tercapai Tidak tercapai Total Keterangan ( )=dalam persen
Peranan sebagai Informator Tinggi Rendah 18 (94,74) 0 (0,00) 1 (5,26) 1 (100,00) 18 (100,00) 1 (100,00)
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008
Informasi yang diberikan PR KWP merupakan pemasok utama untuk menciptakan kepercayaan publik. Selama ini peranan PR KWP sebagai informator sangat dirasakan oleh publik perusahaan, terutama publik internal KWP. Sebesar 100 persen karyawan KWP mengatakan hal tersebut. Kepercayaan yang tinggi dari karyawan dapat meningkatkan kinerja karyawan. Informasi yang diberikan PR KWP kepada publik eksternal perusahaan terutama pengunjung dapat menarik perhatian pengunjung untuk mengadakan kunjungan ke KWP. Informasi yang
diberikan PR KWP menarik, jelas dan menggambarkan KWP. PR KWP melakukan
penyebaran
informasi
melalui
website
resmi
KWP
www.
pasirmukti.co.id, koran lokal Radar Bogor dan kunjungan KWP ke sekolahsekolah dan instansi-instansi. Seperti yang diungkapkan (SM): ...informasi mengenai KWP saya peroleh dari pihak sekolah dimana saya mengajar, pihak KWP pernah melakukan kunjungan ke sekolah kami dan mempresentasikan keunikan yang dimiliki KWP. Saya banyak mengetahui KWP dari perwakilan KWP yang berkunjung ke sekolah... Kegiatan yang telah dilakukan oleh PR KWP telah membentuk kepercayaan pengunjung akan kehadiran KWP yang dapat memberikan kepuasan dan menarik minat mereka untuk melakukan kunjungan kembali. Kepercayaan publik internal dan eksternal dapat tercipta maka KWP dapat mempertahankan eksistensi perusahaan melalui dukungan dari publik internal (seluruh karyawan KWP) dan publik eksternal (pengunjung, masyarakat sekitar dan pemerintah kecamatan, desa maupun pemerintah daerah Kabupaten Bogor).
10.3.
Hubungan antara Peranan Public Relations Terhadap Terwujudnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
10.3.1. Hubungan antara Peranan Public Relations sebagai Komunikator Terhadap Terwujudnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Komunikasi yang dilakukan Public Relations (PR) Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) selama ini lebih menonjol pada publik eksternal perusahaan. Peranan PR sebagai komunikator bagi publik eksternal salah satunya berhubungan dengan pemberdayaan masyarakat. Peranan PR sebagai komunikator yang berhubungan dengan pemberdayaan masyarakat telah mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan, hal ini ditunjukkan pada Tabel 26.
Di bawah ini adalah tabel yang menggambarkan hubungan peranan PR sebagai komunikator terhadap penciptaan tanggung jawab sosial perusahaan. Tabel 26. Hubungan antara Peranan Public Relations sebagai Komunikator dengan Terwujudnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan TerwujudnyaTanggung Jawab Sosial Perusahaan Tercapai Tidak tercapai Total Keterangan ( )=dalam persen
Peranan sebagai Komunikator Tinggi 18 (100,00) 0 (0,00) 18 (100,00)
Rendah 0 (0,00) 2 (100,00) 2 (100,00)
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008
Karyawan perusahaan mengatakan bahwa komunikasi yang dilakukan PR dapat mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan karena selama ini komunikasi yang terjalin dengan masyarakat sekitar baik, hal ini mempermudah PR KWP mengidentifikasi kebutuhan, permasalahan maupun aspirasi dari masyarakat sekitar. PR KWP mengumpulkan data tentang permasalahan tersebut dari berbagai sumber, yaitu identifikasi pihak perusahaan, obrolan warga dan keluhan langsung dari masyarakat sekitar. Selain itu masih banyak sumber yang bisa digunakan untuk mengumpulkan fakta mengenai persoalan sosial yang dihadapi komunitas. PR juga bisa menelusuri laporan-laporan dari kantor desa mengenai keadaan masyarakat. Kemudahan tersebut memperlancar PR untuk dapat mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan. PR KWP mengupayakan agar masyarakat merasa diuntungkan, nyaman dengan kehadiran KWP di sekitar pemukiman mereka dan mereka mau menerima keberadaan KWP.
Perusahaan adalah bagian dari masyarakat dan oleh karenanya wajar bila perusahaan juga turut memperhatikan kepentingan masyarakat. Perusahaan dan masyarakat memiliki hubungan yang bersifat saling mengisi dan menguntungkan. Bagi perusahaan, untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat adalah suatu keharusan bagi perusahaan untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, sehingga keberadaan perusahaan dapat diterima.
10.3.2. Hubungan antara Peranan Public Relations sebagai Fasilitator Terhadap Terwujudnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Peranan PR sebagai fasilitator ditunjukkan dengan mengembangkan hubungan baik dengan masyarakat sekitar KWP. Asumsinya hubungan baik yang diciptakan PR KWP dengan masyarakat sekitar dapat mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan. PR telah menjadi jembatan penghubung antara masyarakat dengan perusahaan. Selama ini menurut karyawan KWP, PR KWP dapat mengatasi permasalahan yang muncul dengan masyarakat sekitar, sebanyak 85 persen karyawan mengatakan hal tersebut. Tabel 27. Hubungan antara Peranan Public Relations sebagai Fasilitator dengan Terwujudnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan TerwujudnyaTanggung Jawab Sosial Perusahaan Tercapai Tidak tercapai Total Keterangan ( )=dalam persen
Peranan sebagai Fasilitator Tinggi 18 (94,74) 1 (5,26) 19 (100,00)
Rendah 0 (0,00) 1 (100,00) 1 (100,00)
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008
PR KWP memfasilitasi hubungan antara perusahaan dengan masyarakat sekitar. Bentuk peran serta masyarakat adalah memberikan informasi, saran dan masukan atau pendapat untuk menentukan kegiatan untuk masyarakat yang akan
dilakukan. Bentuk peran serta ini, bisa langsung disampaikan oleh seluruh masyarakat atau melalui perwakilan dari masyarakat. Informasi, saran dan masukan bagi perusahaan ini disampaikan pada PR KWP, lalu PR KWP menyampaikannya kepada perusahaan. Perwujudan tanggung jawab sosial yang dilakukan KWP berdasarkan kebutuhan masyarakat sekitar adalah pengadaan penyuluhan pertanian yang diadakan perusahaan. Kegiatan penyuluhan ini diperuntukkan bagi puluhan petani. Puluhan petani dan para istri secara berkala mendapatkan evaluasi dan penyuluhan pertanian dari petugas penyuluh. PR telah menjadi
jembatan
penghubung antara petani dan perusahaan. Program tanggung jawab sosial perusahaan yang di gagas dari kebutuhan masyarakat dapat bermanfaat, efektif dan berjangka panjang. Masyarakat akan merasa diuntungkan dengan keberadaan perusahaan sehingga keberadaan perusahaan dapat diterima oleh masyarakat.
10.3.3. Hubungan antara Peranan Public Relations sebagai Informator Terhadap Terwujudnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Peranan PR sebagai informator ditunjukkan dengan penyediaan informasi mengenai program tanggung jawab sosial perusahaan bagi pihak perusahaan, pemerintah dan masyarakat sekitar. PR KWP menyediakan informasi mengenai pelaksanaan program dari perencanaan program, implementasi program, monitoring program, evaluasi program hingga membuat laporan. Perwujudan tanggung jawab sosial perusahaan ini merupakan upaya untuk menciptakan eksistensi perusahaan.
Tabel 28. Hubungan antara Peranan Public Relations sebagai Informator dengan Terwujudnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terwujudnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tercapai Tidak tercapai Total Keterangan ( )=dalam persen
Peranan sebagai Informator Tinggi 18 (94,74) 1 (5,26) 19 (100,00)
Rendah 0 (0,00) 1 (100,00) 1 (100,00)
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008
Pada Tabel 28 diketahui bahwa peranan PR sebagai informator dapat mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan. Peranan PR yang tinggi sebagai informator akan mencapai penciptaan eksistensi perusahaan melalui perwujudan tanggung jawab sosial perusahaan. PR KWP menginformasikan pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan kepada pihak perusahaan dari pelaksanaan program, perencanaan program, implementasi program, monitoring program, evaluasi program hingga membuat laporan tanggung jawab sosial KWP. PR KWP memberikan informasi mengenai pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan kepada pemerintah dan masyarakat. Dalam hal ini peran pemerintah sebagai penjamin keamanan dan hukum serta menciptakan iklim bisnis yang kondusif yang akan menentukan eksistensi perusahaan. Pemerintah dapat mengambil peranan sebagai fasilitator. Sehingga pemerintah pun tidak lepas tangan begitu saja, tetapi pemerintah juga aktif terlibat dalam program tanggung jawab sosial perusahaan. Hubungan yang baik dengan pemerintah pun dilakukan melalui peranan PR perusahaan. Program tanggung jawab sosial perusahaan yang dilaksanakan dengan baik dan diinformasikan secara berkala pada pimpinan, karyawan, masyarakat
sekitar, pemerintah kecamatan, pemerintah desa dan pemerintah Kabupaten Bogor maka akan menunjukkan keseriusan perusahaan untuk mengembangkan hubungan baik dengan masyarakat sekitar dan dapat menunjukkan perwujudan tanggung jawab sosial perusahaan. Masyarakat sekitar merasa diuntungkan dengan keberadaan perusahaan di sekitar pemukiman mereka, sehingga keberadaan perusahaan ini dapat diterima oleh masyarakat.
BAB XI KESIMPULAN DAN SARAN
11.1. Kesimpulan Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) sebagai wisata agro yang baru berdiri mampu bersaing dengan wisata agro lainnya yang lebih dahulu berkembang. KWP
semakin
menunjukkan
perkembangan
yang
baik,
terbukti
dari
meningkatnya jumlah pengunjung setiap bulan, perkembangan fasilitas yang dapat memuaskan pengunjung dan sesuai dengan kebutuhan pengunjung. Perkembangan yang ditunjukkan KWP tidak terlepas dari peranan Public Relations (PR) yang selama ini melakukan upaya untuk menghadapi persaingan dengan wisata agro lainnya, khususnya di Kabupaten Bogor. Meskipun posisi PR KWP berada di bawah divisi sales dan marketing tetapi tidak membatasi PR KWP untuk melakukan kegiatan-kegiatan internal dan eksternal untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. Kegiatan internal yang dilakukan PR KWP adalah special events, family gathering dan forum komunikasi rapat. Kegiatan eksternal yang dilakukan PR KWP adalah promosi, press release dan Corporate Social Responsibility (CSR). Kegiatan promosi dilakukan PR KWP melalui periklanan (below the line), print ad, website, Customer Relationship Management (CRM), publisitas, promosi penjualan melalui seminar, personal selling, direct marketing dan metode tasting .
PR KWP telah efektif melakukan peranannya sebagai komunikator, bagi publik internal (seluruh karyawan KWP) dan publik eksternal (pengunjung, pemerintah dan masyarakat). Peranan PR sebagai komunikator diwujudkan dengan kegiatan yang dapat memotivasi karyawan dan press release. Peranan PR sebagai fasilitator pun menunjukkan bahwa keberadaan PR dapat mempertahankan eksistensi perusahaan melalui peranannya sebagai jembatan penghubung antara perusahaan dengan karyawan. Kegiatan lainnya yang dilakukan PR sebagai fasilitator adalah dengan melakukan kegiatan promosi. Kegiatan promosi ini efektif dapat meningkatkan jumlah pengunjung KWP. Peranan PR KWP sebagai informator tidak menonjol karena dalam melakukan peranannya PR KWP bekerjasama oleh divisi Human Resources Departement (HRD) dan Umum, divisi sales dan marketing dan divisi Pendidikan dan Pelatihan (diklat). Peranan PR dalam menyediakan dan menyebarkan informasi untuk publik internal bekerjasama oleh divisi HRD dan Umum sedangkan peranan PR dalam menyediakan dan menyebarkan informasi untuk publik eksternal bekerjasama oleh divisi sales dan marketing dan divisi diklat. Peranan PR KWP sebagai komunikator, fasilitator maupun informator dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal dari perusahaan. Faktor internal yaitu jumlah target pengunjung yang ditetapkan oleh perusahaan, jenis fasilitas yang tersedia untuk mendukung aktivitas PR, ketersediaan dana dari perusahaan untuk mengadakan kegiatan-kegiatan mempengaruhi peranan PR sebagai komunikator, fasilitator dan informator. Sumber daya PR sendiri sebagai karyawan perusahaan dalam hal kemampuan berkomunikasi dan kemampuan
membina relasi PR mempengaruhi peranan PR sebagai komunikator dan fasilitator. Faktor eksternal perusahaan pun mempengaruhi peranan PR. Faktor eksternal perusahaan berasal dari luar perusahaan, yaitu hubungan dengan relasi dan media mempengaruhi peranan PR baik sebagai komunikator, fasilitator dan informator. Peranan Public Relations (PR) Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) secara keseluruhan, baik sebagai komunikator, fasilitator dan informator dapat mempertahankan eksistensi perusahaan. Eksistensi perusahaan ini ditunjukkan dengan
produktivitas
perusahaan
yang
semakin
meningkat,
terciptanya
kepercayaan publik dan terwujudnya tanggung jawab sosial perusahaan. Produktivitas perusahaan meningkat ditunjukkan dengan kemampuan perusahaan untuk menambah fasilitas, keuntungan, pelayanan dan target pengunjung selalu dapat terpenuhi. Terciptanya kepercayaan publik ditunjukkan dengan kemampuan perusahaan untuk menarik perhatian, menumbuhkan pengertian dan mengadakan kerjasama dengan publiknya, baik publik internal (seluruh karyawan) maupun publik eksternal (pengunjung, masyarakat sekitar, pemerintah, pers dan pihak media massa). Terwujudnya tanggung jawab sosial perusahaan dibuktikan dengan kemampuan perusahaan untuk melaksanakan kewajibannya sebagai anggota masyarakat melalui kegiatan pengembangan masyarakat.
11.2. Saran Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik beberapa saran untuk pihak perusahaan dan Public Relations Kebun Wisata Pasirmukti (KWP): 1. Pihak perusahaan sebaiknya mempertahankan kegiatan edukatif yang merupakan keunggulan perusahaan di mata pengunjung dibandingkan dengan obkjek wisata lainnya. 2. PR KWP sebaiknya memperluas media promosi. PR KWP sebaiknya tidak hanya memasang iklan pada koran saja tetapi pemasangan iklan dapat dilakukan melalui televisi, mengingat iklan sangat efektif menjangkau jumlah pengunjung. 3. PR KWP sebaiknya memperbanyak penerbitan press release sebagai media informasi untuk masyarakat, agar masyarakat lebih mengenal KWP. 4. PR KWP sebaiknya melakukan perluasan promosi, tidak hanya melakukan promosi di wilayah Jabodetabek (Jakarta-Bogor-Depok-TangerangBekasi). 5. Bagi pihak perusahaan KWP sebaiknya terus meningkatkan kinerja PR untuk
mengadakan
hubungan dengan publik eksternal,
terutama
masyarakat sekitar KWP, mengingat KWP berada di dekat pemukiman penduduk. 6. Pengunjung banyak mengeluhkan masalah faslitas yang kurang terawat, sebaiknya PR KWP bersama divisi Human Resources Departement dan Umum meningkatkan motivasi karyawan harian dalam melaksanakan tugasnya sehingga dapat meningkatkan kepuasan pengunjung.
DAFTAR PUSTAKA
Afdhal, Ahmad Fuad. 2004. Tips dan Trik Public Relations. Jakarta: PT. Grasindo. Deptan. 2006. Direktori Agrowisata Indonesia. http://database. Deptan.go.id.27 November 2006. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor. 2007. Laporan Tahunan Perkembangan Obyek Wisata Kabupaten Bogor. Bogor: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor. . 2007. Profil Pariwisata Kabupaten Bogor. Bogor: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor. Djaja, Danan. 1985. Peranan Humas dalam Perusahaan. Bandung: PT Alumni. Effendy, Onong Uchajana. 1998. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Emily, Turangan-Senduk. 2002. Sinergisme Usaha Pertanian dan Wisata. Jakarta: Makalah disampaikan dalam Agro Tourism Expo dan Seminar Nasional di Gajah Mada Plaza. Greener, Tony. 2002. Kiat Sukses Public Relations dan Pembentukan Citranya. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Gregory, Anne. 2004. Kampanye Public Relations. Edisi 2 (terjemahan Dewi Damayanti. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama. Jefkins, Frank. 1992. Public Relations. Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga. . 2003. Public Relations. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga. Koswara, I. H. 2005. Karakteristik dan Potensi Wisata Agro Jawa Barat. Bandung: Makalah disajikan dalam Forum Koordinasi Pengembangan Wisata Agro Jawa Barat tanggal 7 Desember 2005. Kusumastuti, Frida. 2001. Dasar-Dasar Humas. Jakarta: Ghalia Indonesia. . 2002. Dasat-Dasar Humas. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Reksohadiprodjo, Sukanto, Heidjrachman Ranupandojo dan Irawan. 1991. Pengantar Ekonomi Perusahaan. Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE. Racmadi, Firman. 1992. Teori dan Praktek Public Relations. Jakarta: PT Gramedia. Rumanti, Maria Assumpta. 2005. Dasar Public Relations Teori dan Praktik. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarna Indonesia. Ruslan, Rosady. 2003. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. . 2005. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. . 2006. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi (Editor). 1995. Metode Penelitian Survai. Edisi Revisi. Jakarta: LP3ES. Soemirat, Soleh dan Elvinaro Ardianto. 2005. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Suhandang, Kustadi. 2004. Public Relations Perusahaan:Kajian, Program, dan Implementasi. Bandung: Penerbit Nuansa Tim Penyusun Kamus: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka. Tirtawinata, Reza dan Lisdiana Fachrudin. 1996. Daya Tarik dan Pengelolaan Agrowisata. Jakarta: PT. Penebar Swadaya. Umar, Husein. 2005. Riset pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Wahyuni, Ekawati Sri dan Pudji Mulyono. 2006. Modul Metode Penelitian Sosial. Bogor: Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. Institut Pertanian Bogor.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Karyawan Kebun Wisata Pasirmukti DAFTAR PERTANYAAN “PERANAN PUBLIC RELATIONS DALAM MENJAGA EKSISTENSI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN BERBASIS AGROWISATA” (Studi kasus: Kebun Wisata Pasirmukti, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat)
Responden yang terhormat, Saya Refi Prafitri mahasiswi Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Departemen Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Saya sedang melakukan penelitian mengenai “Peranan Public Relations dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan Pada Perusahaan Berbasis Agrowisata”. Penelitian ini dilakukan dalam rangka menyusun skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S1). Saya berharap Anda bersedia meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini dengan jujur. Dalam mengisi kuesioner ini tidak ada jawaban yang benar atau salah. Apapun jawaban Anda, akan menjadi data berharga bagi kelancaran penelitian ini. Identitas dan jawaban Anda akan saya jamin kerahasiaannya dan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian ini. Atas ketersediaan dan waktu Anda mengisi kuesioner ini saya ucapkan terima kasih. No responden Nama NoAlamat responden : Tanggal wawancara : Nama Alamat
: : : :
:
Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor 2008
I. Identitas Responden a. Nama : b. Jenis Kelamin : c. Jabatan : d. Masa kerja :
( ) Laki-laki
( ) Perempuan tahun
II. Penilaian tentang peran Public Relations pada perusahaan • Peran sebagai Komunikator Peran dalam Press release 1. Apakah PR perusahaan melakukan publikasi melalui media massa cetak? (jika tidak lanjut pertanyaan no. 3) a. Ya b. Tidak 2. Jika ya, bentuk publikasi melalui media massa cetak apa yang dilakukan PR perusahaan? a. Koran b. Majalah c. Lainnya (sebutkan bila ada)....................................................................... 3. Apakah PR perusahaan melakukan publikasi melalui media massa elektronik? (jika tidak lanjut pertanyaan no. 5) a. Ya b. Tidak 4. Jika ya, bentuk publikasi melalui media massa elektronik apa yang dilakukan PR perusahaan? a. Televisi b. Radio c. Website (sebutkan alamat website)............................................................ 5. Apakah upaya yang dilakukan PR perusahaan dengan teknik publikasinya dapat meningkatkan jumlah pengunjung yang datang? a. Ya b. Tidak Peran dalam Memotivasi Karyawan 6. Apakah Anda diberikan kesempatan untuk memberikan masukan dalam melaksanakan pekerjaan? a. Ya b. Tidak 7. Apakah PR perusahaan cukup berperan dalam mengadakan pelatihan dan kursuskursus yang relevan di bidangnya yang bertujuan untuk meningkatkan kualifikasi karyawan? a. Ya b. Tidak 8. Apakah PR perusahaan meningkatkan motivasi kerja Anda sebagai karyawan melalui penghargaan dan perlombaan-perlombaan? a. Ya b. Tidak 9. Apakah PR perusahaan melakukan pelayanan internal melalui kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kekompakkan Anda sebagai karyawan sehingga meningkatkan kepercayaan Anda terhadap perusahaan? a. Ya b. Tidak 10. Apakah PR perusahaan bersikap responsif jika Anda atau karyawan lain dalam perusahaan terkena musibah? a. Ya b. Tidak 11. Apakah PR perusahaan turut menciptakan suasana kondusif sehingga meningkatkan motivasi Anda dalam bekerja? a. Ya b. Tidak
12. Apakah Anda selalu dipercaya oleh pihak perusahaan dalam melaksanakan pekerjaan Anda? a. Ya b. Tidak 13. Pernahkah Anda merasa jenuh atau kesulitan dalam menghadapi pekerjaan di kantor? a. Ya b. Tidak 14. Siapa yang membantu Anda dalam menyelesaikan kesulitan tersebut? a. Public Relations b. Pimpinan c. Rekan karyawan 15. Pernahkah Anda terlibat dalam kegiatan special events yang diselenggarakan perusahaan? a. Ya b. Tidak 16. Sebagai apa Anda dilibatkan dalam kegiatan tersebut? a. Panitia b. Pengisi acara c. Undangan d. Lainnya (sebutkan bila ada) .. 17. Jika Anda mempunyai waktu luang, apa yang Anda lakukan? a. Melakukan/mencari hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan b.Mengobrol c. Diam saja d.Lainnya (sebutkan bila ada) Peran Komunikasi dengan Karyawan 18. Apakah PR perusahaan telah melaksanakan komunikasi dua arah (timbal balik) dengan Anda sebagai karyawan perusahaan? a. Ya b. Tidak 19. Apakah PR perusahaan dapat menciptakan komunikasi positif, baik antara karyawan maupun atasan? a. Ya b Tidak 20. Apakah PR perusahaan telah menjadi jembatan komunikasi antara perusahaan dan karyawan untuk memberikan jaminan sosial guna meningkatkan kesejahteraan karyawan? a. Ya b. Tidak 21. Pernahkah Anda meminta bantuan PR perusahaan untuk menyelesaikan masalah yang Anda hadapi? a. Ya b. Tidak 22. Apakah PR perusahaan telah mampu mengembangkan hubungan yang baik dengan seluruh karyawan perusahaan? a. Ya b. Tidak •
Peran sebagai Informator Menyediakan Informasi untuk Internal Perusahaan 23. Apakah PR perusahaan telah cukup memberikan informasi perusahaan dengan jelas kepada Anda? a. Ya b. Tidak 24. Informasi apakah yang disampaikan PR kepada Anda sebagai karyawan perusahaan? a. Kebijakan perusahaan b. Tugas masing-masing karyawan c.Lainnya
25. Bagaimana cara penyampaian informasi yang sering dilakukan? a. Lisan b. Tertulis c. Melalui media (audio, visual) 26. Apakah PR perusahaan melakukan upaya pembentukan opini publik melalui bantuan media internal (jurnal, papan pengumuman)? a. Ya b. Tidak 27. Apakah Anda memahami dan mengerti terhadap informasi yang disampaikan melalui media internal perusahaan? a. Ya b. Tidak 28. Berilah penilaian Anda mengenai kefektifan forum komunikasi yang terdapat di Kebun Wisata Pairmukti. (Jawablah dengan memberi tanda cheklist) Forum komunikasi Rapat/diskusi Seminar Arisan Kotak saran Papan Pengumuman Telephone Surat-menyurat E-mail
Efektif
Kurang Efektif
Tidak Efektif
29. Apakah PR perusahaan mempermudah akses informasi perusahaan terhadap Anda melalui media internal yang ada? a. Ya b. Tidak 30. Apakah PR telah memberikan pengetahuan yang cukup mengenai perusahaan terhadap karyawan? a. Ya b. Tidak 31. Apakah PR perusahaan mengembangkan identitas positif perusahaan terhadap Anda sehingga meningkatkan kepercayaan Anda untuk bergabung dalam perusahaan? a. Ya b. Tidak 32. Apakah PR perusahaan telah memberikan informasi tentang perusahaan kepada publik eksternal perusahaan? a. Ya b. Tidak 33. Apakah PR perusahaan melakukan evaluasi tanggapan atau pendapat masyarakat terhadap perusahaan? a. Ya b. Tidak •
Peran sebagai Fasilitator 34. Apakah PR perusahaan telah mengembangkan hubungan baik antara perusahaan dengan publik internal perusahaan (karyawan perusahaan)? a. Ya b. Tidak 35. Apakah PR perusahaan telah mengembangkan hubungan baik antara perusahaan dengan publik eksternal perusahaan (pengunjung, masyarakat, pemerintah)? a. Ya b. Tidak 36. Apakah PR perusahaan telah menjadi jembatan penghubung antara perusahaan dengan publik internal perusahaan (karyawan perusahaan)? a. Ya b. Tidak
37. Apakah PR perusahaan telah menjadi jembatan penghubung antara perusahaan dengan publik eksternal perusahaan (pengunjung, masyarakat, pemerintah)? a. Ya b. Tidak 38. Apakah PR perusahaan mampu mengatasi masalah yang muncul antara perusahaan dengan publik internal perusahaan (karyawan perusahaan)? a. Ya b. Tidak 39. Apakah PR perusahaan mampu mengatasi masalah yang muncul antara perusahaan dengan publik eksternal perusahaan ( pengunjung, masyarakat, pemerintah)? a. Ya b. Tidak 40. Apakah Anda pernah memiliki keluhan dalam proses pelaksanaan pekerjaan Anda? (jika tidak lanjut pertanyaan no 43) a. Ya (sebutkan) ..... b. Tidak 41. Kepada siapa Anda paling sering memberitahu keluhan tersebut? a. Public Relations perusahaan b. Pimpinan c. Rekan karyawan 42. Setelah Anda keluhkan masalah yang Anda hadapi, apakah permasalahan tersebut dapat terselesaikan? a. Ya b. Tidak 43. Apakah PR perusahaan memfasilitasi Anda dalam mengaspirasi kebutuhan Anda pada perusahaan? a. Ya b. Tidak Promosi 44. Apakah saat ini PR perusahaan telah berkontribusi dalam pelaksanaan kegiatan promosi? a. Ya b. Tidak 45. Bentuk promosi apa yang dilakukan oleh PR perusahaan? a. Leaflet b. Folder c. Brosur d. Spanduk e. Katalog f. Picture Poscard g. Lainnya ... 46. Apakah kegiatan promosi yang dilakukan PR perusahaan efektif untuk menarik pengunjung? a. Ya b. Tidak 47. Apakah kegiatan promosi yang dilakukan PR perusahaan sudah baik? a. Ya b. Tidak Alasan............................................................................................................. III. Ketersediaan Fasilitas 48. Apakah terdapat ruang rapat/diskusi? (jika tidak lanjut pada pertanyaan no 50) a. Ya b. Tidak 49. Jika ada, apakah kondisi ruang rapat tersebut memadai untuk kenyamanannya? a. Ya b. Tidak 50. Apakah terdapat papan pengumuman di kantor Kebun Wisata Pasirmukti? (jika tidak lanjut pertanyaan no 53) a. Ya b. Tidak
51. Jika ada, apakah letak papan pengumuman tersebut strategis? a. Ya b. Tidak 52. Apakah kondisi papan pengumuman tersebut memadai? a. Ya b. Tidak 53. Apakah terdapat kotak saran di kantor Kebun Wisata Pasirmukti? (jika tidak lanjut pada pertanyaan no 55) a. Ya b. Tidak 54. Jika ada, apakah kotak saran tersebut berfungsi dengan baik? a. Ya b. Tidak 55. Apakah terdapat perangkat elektronik di kantor Kebun Wisata Pasirmukti? (checklist ya jika ada/tidak jika tidak ada) No Perangkat Elektronik Ya Tidak 1. Komputer 2. Fax 3. Printer 4. Mesin fotocopy 5. Telephone 6. Internet 56. Apakah perangkat elektronik tersebut memadai? No. Perangkat Elektronik Ya 1. Komputer 2. Fax 3. Printer 4. Mesin fotocopy 5. Telephone 6. Internet
Tidak
IV. Target Pengunjung 57. Apakah Anda mengetahui bahwa perusahaan memiliki jumlah target pengunjung setiap bulan/tahun? a. Ya b. Tidak 58. Apakah target pengunjung tersebut dapat terpenuhi? a. Ya b. Tidak 59. Jika ya, apakah PR perusahaan berperan dalam mencapai jumlah target pengunjung tersebut? a. Ya b. Tidak 60. Jika ya, upaya apa yang dilakukan oleh PR perusahaan untuk meningkatkan jumlah target pengunjung tersebut? a. Promosi b. Press release c. Lainnya (sebutkan bila ada) ... V. Kemampuan Membina Relasi 61. Apakah PR perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya bekerjasama dengan pemimpin dan karyawan perusahaan? a. Ya b. Tidak 62. Apakah dalam melaksanakan kegiatannya PR perusahaan bekerjasama dengan pers? a. Ya b. Tidak
63. Apakah PR perusahaan turut berperan dalam menciptakan kepercayaan publik eksternal (pengunjung, masyarakat, pemerintah)? a. Ya b. Tidak 64. Apakah menurut Anda PR perusahaan mampu menjalin hubungan yang baik dengan mitra perusahaan? a. Ya b. Tidak VI. Kemampuan Berkomunikasi 65. Apakah PR perusahaan bertanggung jawab dalam pelaksanaan komunikasi perusahaan antara publik eksternal dengan perusahaan? a. Ya b. Tidak 66. Apakah PR perusahaan mampu mengembangkan hubungan yang baik dengan Anda sebagai karyawan? a. Ya b. Tidak 67. Apakah komunikasi yang dilakukan PR perusahaan terhadap publik eksternal (pengunjung, masyarakat, pemerintah) perusahaan dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan? a. Ya b. Tidak VII. Menciptakan Eksistensi Perusahaan 68. Apakah menurut Anda PR perusahaan berperan efektif dalam meningkatkan keuntungan perusahaan? a. Ya b. Tidak 70. Apakah menurut Anda jumlah pengunjung ke Kebun Wisata Pasirmukti mengalami peningkatan selama satu bulan terakhir? a. Ya b. Tidak 71. Jika ya, apakah PR perusahaan berperan dalam meningkatkan jumlah pengunjung? a. Ya b. Tidak 72. Apakah PR perusahaan telah menunjukkan hubungan baik dengan masyarakat sekitar Kebun Wisata Pasirmukti? a. Ya b. Tidak 73. Apakah pernah terdapat permasalahan antara perusahaan dengan masyarakat sekitar Kebun Wisata Pasirmukti? a. Ya b. Tidak 74. Jika ya, apakah PR perusahaan bertanggung jawab untuk melakukan komunikasi dengan masyarakat sekitar kebun Wisata Pasirmukti jika terdapat permasalahan? a. Ya b. Tidak 75. Apakah PR perusahaan menjalin hubungan baik denga pihak pemerintah? a. Ya b. Tidak 76. Apa yang sudah PR perusahaan lakukan sebagai upaya untuk menjaga eksistensi perusahaan? ... ....................................................................................................... 77. Apa yang seharusnya PR perusahaan lakukan untuk menjaga eksistensi perusahaan? . ....................................................................................................... 78. Saran untuk Public Relations perusahaan ..................................................................................................................................
Lampiran 2. Kuesioner Pengunjung Kebun Wisata Pasirmukti DAFTAR PERTANYAAN “PERANAN PUBLIC RELATIONS DALAM MENJAGA EKSISTENSI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN BERBASIS AGROWISATA” (Studi kasus: Kebun Wisata Pasirmukti, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat)
Responden yang terhormat, Saya Refi Prafitri mahasiswi Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Departemen Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Saya sedang melakukan penelitian mengenai “Peranan Public Relations dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan Pada Perusahaan Berbasis Agrowisata”. Penelitian ini dilakukan dalam rangka menyusun skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S1). Saya berharap Anda bersedia meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini dengan jujur. Dalam mengisi kuesioner ini tidak ada jawaban yang benar atau salah. Apapun jawaban Anda, akan menjadi data berharga bagi kelancaran penelitian ini. Identitas dan jawaban Anda akan saya jamin kerahasiaannya dan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian ini. Atas ketersediaan dan waktu Anda mengisi kuesioner ini saya ucapkan terima kasih. No responden Nama NoAlamat responden : Pekerjaan Nama : Tanggal wawancara Alamat :
: : : : :
Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor 2008
I. • 1.
2.
3.
4.
5.
Penilaian tentang peran Public Relations pada perusahaan Peran sebagai Komunikator Apakah pihak perusahaan memberikan kesempatan kepada Bapak/Ibu untuk memberikan kritik apabila terdapat pelayanan yang kurang baik? a. Ya b. Tidak Apakah Bapak/Ibu mengetahui publikasi yang dilakukan perusahaan melalui media massa cetak? (jika tidak lanjut pada pertanyaan no. 4) a. Ya b. Tidak Jika ya, bentuk publikasi melalui media massa cetak apa yang Bapak/Ibu ketahui? a. Koran b. Majalah c. Lainnya (sebutkan bila ada) ..... Apakah Bapak/Ibu mengetahui publikasi yang dilakukan perusahaan melalui media massa elektronik? (jika tidak lanjut pada pertanyaan no. 6) a. Ya b. Tidak Jika ya, bentuk publikasi melalui media massa elektronik apa yang Bapak/Ibu ketahui? a. Televisi b. Radio c. Website (sebutkan alamat website) ..
• Peran sebagai Informator 6. Berapa kali Bapak/Ibu berkunjung ke Kebun Wisata Pasirmukti? 7. Dari mana Bapak/Ibu tahu pertama kali mengetahui tentang Kebun Wisata Pasirmukti? a. Majalah/koran b. Radio/TV c. Brosur/leaflet d. Spanduk/selebaran e. Internet f. Orang lain g. Lainnya (sebutkan bila ada) . 8. Apakah informasi yang diberikan menarik minat Bapak/Ibu untuk berkunjung? a. Ya b. Tidak 9. Apakah informasi yang diberikan jelas dan memberi Bapak/Ibu gambaran tentang Kebun Wisata Pasirmukti? a. Ya b. Tidak 10. Apakah informasi yang diberikan lengkap? a. Ya b. Tidak 11. Hal apa yang membuat Bapak/Ibu pertama kali memutuskan untuk berkunjung ke Kebun Wisata Pasirmukti? a. Lokasi yang mudah dicapai b. Dekat dengan tempat tinggal c. Objek agrowisata yang terkenal d. Fasilitas yang lengkap e. Pelayanan yang memuaskan f. Lainnya (sebutkan bila ada) . 12. Pernahkah Bapak/Ibu mengenal iklan/berita tentang Kebun Wisata Pasirmukti? (jika tidak lanjut pada pertanyaan no. 15) a. Ya b. Tidak
13. Jika ya dimana Bapak/Ibu melihat/mendengarnya? a. Surat kabar b. Radio/TV c. Lainnya (sebutkan bila ada) . 14. Bagaimana isi iklan/berita tersebut? a. Menarik b. Biasa saja 15. Apakah strategi promosi yang dilakukan oleh Kebun Wisata Pasirmukti sudah baik? a. Ya b. Tidak Alasannya .. 16. Pernahkah Bapak/Ibu memberikan tanggapan terhadap strategi promosi yang dilakukan oleh Kebun Wisata Pasirmukti? (jika tidak lanjut pada pertanyaan no. 18) a. Ya b. Tidak 17. Jika ya, bagaimana cara Bapak/Ibu menyampaikan tanggapan tersebut? a. Langsung kepada pihak perusahaan b. Melalui surat pembaca c. Melalui e-mail/fax d. Lainnya 18. Saran Bapak/Ibu terhadap strategi promosi yang dilakukan Kebun Wisata Pasirmukti?
• Peran sebagai Fasilitator 19. Apakah pihak perusahaan telah memberikan fasilitas yang baik kepada Anda selama berkunjung ke Kebun Wisata Pasirmukti? a. Ya b. Tidak 20. Pernahkah Anda memiliki keluhan terhadap pelayanan yang diberikan Kebun Wisata Pasirmukti? (jika tidak lanjut pada pertanyaan no. 23) a. Ya (sebutkan bila pernah) ............. b. Tidak 21. Apakah Anda sampaikan keluhan tersebut pada pihak perusahaan? a. Ya b. Tidak 22. Jika ya, bagaimana tanggapan perusahaan terhadap keluhan Anda? a. Segera memperbaiki permasalahan yang Anda keluhkan b. Biasa saja 23. Apakah Anda diberikan kesempatan untuk memberikan saran kepada pihak perusahaan? (jika tidak lanjut pada pertanyaan no. 25) a. Ya b. Tidak 24. Jika ya, melalui media apa saran tersebut dapat disampaikan? a. E-mail b. Kotak saran c. Lainnya . 25. Saran Bapak/Ibu untuk Kebun Wisata Pasirmukti? ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... .........................................................................................................................................
Lampiran 3. Panduan Pertanyaan untuk Manajemen Perusahaan No 1.
Variabel Target pengunjung
2.
Tingkat ketersediaan dana
3.
Jenis fasilitas
4.
Kemampuan membina relasi
Daftar Pertanyaan • Apakah ada tujuan perusahaan yang relevan dengan kinerja PR dalam perusahaan agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti (KWP)? • Apakah ada jumlah target pengunjung yang ditetapkan oleh perusahaan setiap bulan? • Berapa jumlah target pengunjung yang ditetapkan tiap bulannya? • Apakah target pengunjung tersebut sudah dapat terpenuhi? • Menurut Anda apa yang menunjang hal tersebut dapat terpenuhi? • Upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan jumlah pengunjung yang datang ke KWP? • Apakah pihak perusahaan memberikan dana khusus untuk menunjang seluruh kegiatan PR? • Untuk kegiatan apa saja dana tersebut dipergunakan? • Apakah dana tersebut cukup untuk menunjang kegiatan yang diadakan oleh PR? • Apakah pihak perusahaan pun memberikan dana khusus untuk kegiatan promosi yang dilakukan untuk meningkatkan jumlah pengunjung? • Fasilitas apa saja yang disediakan pihak perusahaan untuk menunjang kegiatan PR dan seluruh karyawan? • Apakah fasilitas tersebut dapat dipergunakan sepenuhnya untuk menunjang kegiatan PR dan seluruh karyawan? • Apakah fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan oleh PR dan seluruh karyawan? • Apakah fasilitas yang disediakan memadai? • Pernahkah Anda meminta bantuan PR perusahaan untuk menyelesaikan masalah yang Anda hadapi? • Apakah permasalahan tersebut dapat terselesaikan? • Apakah PR perusahaan telah mengembangkan hubungan baik antara perusahaan dengan publik internal perusahaan (karyawan perusahaan)? • Apakah PR perusahaan telah mengembangkan hubungan baik antara perusahaan dengan publik eksternal perusahaan (pengunjung, masyarakat, pemerintah)? • Apakah PR perusahaan telah menjadi jembatan penghubung antara perusahaan dengan publik internal perusahaan (karyawan perusahaan)? • Apakah PR perusahaan telah menjadi jembatan penghubung antara perusahaan dengan publik eksternal perusahaan (pengunjung, masyarakat, pemerintah)? • Apakah PR perusahaan mampu mengatasi masalah yang muncul antara perusahaan dengan publik internal perusahaan (karyawan perusahaan)? • Apakah PR perusahaan mampu mengatasi masalah yang muncul antara perusahaan dengan publik eksternal perusahaan ( pengunjung, masyarakat, pemerintah)? • Apakah PR perusahaan memfasilitasi dalam mengaspirasi kebutuhan Karyawan? • Apakah PR perusahaan turut berperan dalam menciptakan kepercayaan publik eksternal (pengunjung, masyarakat, pemerintah)?
5.
Kemampuan berkomunikasi
6.
Tingkat kedekatan dengan relasi
7.
Tingkat kedekatan dengan media
8.
Press release
9.
Motivasi karyawan
10.
Promosi
• Apakah PR perusahaan bertanggung jawab dalam pelaksanaan komunikasi perusahaan antara publik eksternal dengan perusahaan? • Apakah PR perusahaan mampu mengembangkan hubungan yang baik dengan karyawan? • Apakah komunikasi yang dilakukan PR perusahaan terhadap publik eksternal (pengunjung, masyarakat, pemerintah) perusahaan dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan? • Apakah menurut Anda PR perusahaan mampu menjalin hubungan yang baik dengan mitra perusahaan? • Apakah PR perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya bekerjasama dengan pemimpin dan karyawan perusahaan? • Apakah PR perusahaan menjalin hubungan yang baik dengan media massa dalam kegiatan promosi perusahaan? • Apakah dalam melaksanakan kegiatannya PR perusahaan bekerjasama dengan pers? • Apakah hubungan PR dengan pihak media berjalan dengan baik? • Pada kegiatan apa media dilibatkan oleh PR untuk mendukung kegiatannya? • Apakah PR perusahaan melakukan publikasi melalui media massa cetak? • Bentuk publikasi melalui media massa cetak apa yang dilakukan PR perusahaan? • Apakah PR perusahaan melakukan publikasi melalui media massa elektronik? • Bentuk publikasi melalui media massa elektronik apa yang dilakukan PR perusahaan? • Apakah upaya yang dilakukan PR perusahaan dengan teknik publikasinya dapat meningkatkan jumlah pengunjung yang datang? • Kegiatan apa saja yang telah dilakukan PR perusahaan terhadap karyawan perusahaan? • Apakah kegiatan tersebut dapat memberikan pengaruh yang positif bagi karyawan? • Apakah PR perusahaan pernah mengadakan family gathering atau special event lainnya? • Apakah PR melibatkan karyawan lain dalam melaksanakan kegiatannya? • Upaya apa yang Anda lakukan untuk meningkatkan motivasi karyawan? • Apakah PR perusahaan cukup berperan dalam mengadakan pelatihan dan kursus-kursus yang relevan di bidangnya yang bertujuan untuk meningkatkan kualifikasi karyawan? • Apakah PR perusahaan bersikap responsif jika ada karyawan perusahaan terkena musibah? • Apakah PR perusahaan turut menciptakan suasana kondusif sehingga meningkatkan motivasi kerja karyawan? • Apakah PR perusahaan dapat menciptakan komunikasi positif, baik antara karyawan maupun Anda sebagai atasan? • Apakah saat ini PR perusahaan telah berkontribusi dalam pelaksanaan kegiatan promosi? • Bentuk promosi apa yang dilakukan oleh PR perusahaan? • Apakah kegiatan promosi yang dilakukan PR perusahaan efektif untuk menarik pengunjung?
• 11.
Menyediakan informasi untuk internal dan eksternal publik
• • • • • • •
12.
Eksistensi perusahaan
• • • • • • • • •
Apakah kegiatan promosi yang dilakukan PR perusahaan sudah baik? Apakah PR perusahaan telah cukup memberikan informasi perusahaan dengan jelas kepada karyawan? Informasi apakah yang disampaikan PR kepada karyawan perusahaan? Bagaimana cara penyampaian informasi yang sering dilakukan? Apakah PR perusahaan melakukan upaya pembentukan opini publik melalui bantuan media internal (jurnal, papan pengumuman)? Apakah PR telah memberikan pengetahuan yang cukup mengenai perusahaan terhadap karyawan? Apakah PR perusahaan telah memberikan informasi tentang perusahaan kepada publik eksternal perusahaan? Apakah PR perusahaan melakukan evaluasi tanggapan atau pendapat masyarakat terhadap perusahaan? Apakah menurut Anda PR perusahaan berperan efektif dalam meningkatkan keuntungan perusahaan? Apakah menurut Anda jumlah pengunjung ke Kebun Wisata Pasirmukti mengalami peningkatan selama satu bulan terakhir? Apakah PR perusahaan berperan dalam meningkatkan jumlah pengunjung? Apakah PR perusahaan telah menunjukkan hubungan baik dengan masyarakat sekitar Kebun Wisata Pasirmukti? Apakah pernah terdapat permasalahan antara perusahaan dengan masyarakat sekitar Kebun Wisata Pasirmukti? Apakah PR perusahaan bertanggung jawab untuk melakukan komunikasi dengan masyarakat sekitar kebun Wisata Pasirmukti jika terdapat permasalahan? Apakah PR perusahaan menjalin hubungan baik dengan pihak pemerintah? Apa yang sudah PR perusahaan lakukan sebagai upaya untuk menjaga eksistensi perusahaan? Apa yang seharusnya PR perusahaan lakukan untuk menjaga eksistensi perusahaan?
Lampiran 4. Panduan Pertanyaan untuk Public Relations Perusahaan
1. Bagaimana posisi Public Relations (PR) dalam struktur organisasi pada perusahaan Kebun Wisata Pasirmukti (KWP)? 2. Apakah keberadaan posisi PR dibawah divisi sales&marketing membatasi kegiatan Anda sebagai PR perusahaan? 3. Tujuan perusahaan apa yang relevan dengan kinerja Anda dalam perusahaan agrowisata KWP? 4. Apakah ada jumlah target pengunjung yang ditatapkan oleh perusahaan setiap bulan? 5. Apakah target tersebut dapat terpenuhi? 6. Apakah ada hambatan yang dihadapi untuk mencapai jumlah target pengunjung? 7. Upaya apa yang Anda lakukan untuk mencapai jumlah target pengunjung yang telah ditetapkan oleh perusahaan? 8. Apakah seluruh karyawan perusahaan mengetahui jumlah yang telah ditetapkan oleh perusahaan mengenai target jumlah pengunjung? 9. Apakah ada dana khusus yang disediakan oleh perusahaan untuk menunjang kegiatan Anda sebagai PR? 10. Apakah dana tersebut mencukupi? 11. Apakah perusahaan menyediakan fasilitas untuk menunjang kegiatan Anda? 12. Apakah fasilitas tersebut memadai? 13. Kegiatan apa yang Anda lakukan untuk publik internal dalam perusahaan? 14. Kegiatan apa yang Anda untuk publik eksternal perusahaan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan? 15. Bagaimana pengaruh kegiatan internal dan eksternal yang dilakukan oleh Anda untuk perusahaan? 16. Apakah Anda berusaha meningkatkan motivasi karyawan agar dapat menujukkan kinerja yang baik bagi perusahaan? 17. Kegiatan apa yang Anda lakukan sebagai upaya untuk memotivasi karyawan? 18. Bentuk kegiatan apa yang Anda lakukan sebagai upaya untuk mempromosikan KWP pada calon pengunjung? 19. Bentuk promosi apa saja yang telah Anda lakukan? 20. Apakah kegiatan yang Anda lakukan sudah cukup efektif untuk menarik minat pengunjung? 21. Apakah Anda memberikan hak jawab baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui media massa) terhadap klaim yang disampaikan oleh publik internal? 22. Apakah Anda memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk menyampaikan saran untuk kemajuan perusahaan? 23. Melalui media apa hal tersebut dapat disampaikan? 24. Apakah Anda memberikan informasi dari saran yang diperoleh tersebut kepada pihak perusahaan? 25. Apakah ada acara khusus, seperti rapat seluruh karyawan perusahaan dan pihak manajemen perusahaan yang dapat memfasilitasi karyawan untuk menyampaikan pendapatnya? 26. Siapa saja relasi dari perusahaan KWP? 27. Upaya apa yang dilakukan oleh Anda untuk menjaga hubungan baik dengan relasi perusahaan? 28. Media massa cetak dan elektronik apa saja yang selama ini bekerjasama dengan KWP? 29. Apakah Anda sudah melakukan kegiatan press release? 30. Apakah Anda sudah cukup memberikan informasi mengenai perusahaan kepada karyawan? 31. Informasi apa yang diberikan kepada karyawan?
32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
Bagaimana cara penyampaian yang Anda lakukan? Bagaimana hubungan yang Anda lakukan dengan masyarakat sekitar? Bagaimana hubungan yang Anda lakukan dengan pemerintah? Apakah produktivitas perusahaan meningkat karena upaya yang Anda lakukan? Apakah selama ini Anda sudah mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan dengan masyarakat sekitar? Apakah keberadaan perusahaan dapat memberikan keuntungan yang besar bagi masyarakat sekitar KWP? Apakah masyarakat merasa tidak nyaman dengan keberadaan KWP? Apakah selama ini ada permasalahan yang muncul baik dengan pemerintah maupun dengan masyarakat sekitar? Upaya apa yang Anda lakukan untuk mengetahui penilaian pengunjung terhadap KWP?
Lampiran 5. Teknik Pengumpulan Data
Masalah 5.
Bagaimana profil perusahaan dan posisi Public Relations dalam struktur organisasi perusahaan pada agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti?
6.
Apa kegiatankegiatan internal dan eksternal yang dilakukan oleh Public Relations perusahaan agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti?
7.
Bagaimana pengaruh dari kegiatan internal dan eksternal yang dilakukan Public Relations bagi eksistensi perusahaan agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti?
Informasi yang dibutuhkan • Data aturan perusahaan (visi, misi, tujuan) • Struktur organisasi perusahaan, SOP, kondisi internal perusahaan
•
Data kegiatan internal dan eksternal yang dilakukan oleh PR perusahaan.
Responden/Informan Responden: manajemen perusahaan, public relations perusahaan
Responden: karyawan perusahaan, pengunjung KWP Informan: public relations perusahaan, manajemen perusahaan
Teknik Pengumpulan Data • Wawancara mendalam dengan pihak perusahaan, public relations perusahaan • Analisis dokumen
•
•
•
•
Data tentang laporan kegiatan PR perusahaan agrowisata KWP Data tentang perusahaan (jumlah pengunjung yang datang, keuntungan, tanggung jawab sosial perusahaan)
Lampiran 6 Peta Kecamatan Citeureup
Responden: karyawan perusahaan, pengunjung KWP Informan:public relations, pihak manajemen perusahaan yang bertanggung jawab atas keberlangsungan perusahaan
•
•
Wawancara mendalam dengan public relations perusahaan dan manajemen perusahaan Kuesioner kepada pengunjung dan karyawan KWP Wawancara mendalam dengan public relations perusahaan, pengunjung KWP dan manajemen perusahaan Kuesioner kepada, karyawan perusahaan
Lampiran 7. Peta Kebun Wisata Pasirmukti
Lampiran 8. Contoh Leaflet Kebun Wisata Pasirmukti
Lampiran 9. Contoh Katalog Kebun Wisata Pasirmukti
Lampiran 10. Berita Berkala yang di Keluarkan Oleh Kebun Wisata Pasirmukti
Lampiran 11 Dokumentasi Foto
Kegiatan dan Fasilitas Kebun Wisata Pasirmukti AGRO PINTAR SMP Nyosoh
Demohidro
Petik Pilih
Dunia Ikan
AGRO PINTAR TK Frutiwok
Memberi Makan Bebek
Menyiram Tanaman
Demo Ikan
Biopori