BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Manufaktur Teknik manufacturing merupakan perancangan proses produksi sebuah produk. Teknik produksi atau manufaktur mempelajari semua hal yang berhubungan dengan proses produksi, termasuk beberapa fungsi dibawah ini (Turner, 2000:53), yaitu : 1. Mengevaluasi dapat tidaknya suatu produk diproduksi. 2. Memilih jenis dan menentukan parameter dari proses produksi tersebut, seperti komponen yang digunakan, alat potong, kedalaman pemotongan dan lain-lain. 3. Merancang peralatan pembantu pekerjaan yang berfungsi untuk ,emja,in dan mengatur posisi dari benda kerja pada saat berlangsungnya proses produksi. 4. Mengestimasi biaya yang dibutuhkan untuk produksi sebuah komponen dari sebuah produk. 5. Menjamin qualitas dari produk yang diproduksi. Disamping beberapa fungsi diatas terdapat beberapa aktifitas yang termasuk operasi produksi yang berhubungan dengan perencanaan dan control produksi adalah membuat analisa persediaan an membuat perencanaan kebutuhan komponen.
27
Saat ini perkembangan danperubahan teknik produksi ini sangat cepat. Untuk meningkatkannya lagi merupakan hal yang sangat sulit untuk dilakukan. Dimasa yang akan datang seorang engineer akan menghabiskan 5%-25% dari waktunya untuk mempelajari teknologi baru. Komputerisasi, sistem pengendalian yang terintegrasi dan koordinasi kegiatan manufaktur merupakan area yang sangat cepat mengalami perubahan.
2.2 Interaksi Desain Produk – Produksi. Rekayasa proses adalah teknik yang memperhatikan desain dari proses produksi yang digunakan dalam proses manufaktur sebuah produk, terdapat 6 urutan langkah yang harus dilakukan (Turner 2000:56) yaitu : 1. Menentukan struktur produk yang harus dibuat. 2. Menaksir kemampuan proses produksi dari masing-masing komponen. 3. Mencatat senua proses masing-masing komponen. 4. Mengevaluasi biaya yang ditimbulkan oleh masing-masing alternative produksi. 5. Menentukan urutan tiap-tiap operasi yang harus dilakukan. 6. Mendokumentasikan proses tersebut. Desain Produk memerlukan seseorang yang mengembangkan dan mengevaluasi kemampuan suatu komponen untuk diproduksi sesuai dengan fungsinya. Karakteristik komponen tersebut, ukuran, bentuk kekuatan, keandalan,
28
keamanan dan lain-lain, dievaluasi dengan menggunakan ilmu fisika, kekuatan suatu material, tribologi, dan seterusnya serta seringkali menggunakan analisis computer. Rekayasa manufactur (Manufacturing Engineering) membuat dan mengevaluasi biaya untuk memproduksi sebuah komponen dan menggunakan pengetahuannya terhadap biaya, kemampuan dan keterbatasan berbagai metode pengolahan yang tersedia untuk memproduksi komponen tertentu disamping terhadap alat potong, mesin, tingkat keahlian tenaga kerja, kesamaan proses dengan komponen lain dan lain sebagainya (Turner 2000: 54). Dalam berbagai operasi produksi, beberapa variasi dalam ukuran komponen yang diproduksi dapat saja terjadi karena berbagai hal, misalnya karena alat yang digunakan, kesalahan operator, dan variasi material. Rentang ukuran komponen yang masih diijinkan yang tidak akan mengurangi fungsi komponen dan keandalannya disebut sebagai toleransi produk.toleransi ini merupakan variasi pada masing-masing produk yang masih dapat diterima. Perancang komponen, yaitu orang yang paling mengerti tentang fungsi dari produk tersebut, akan menginginkan toleransi sekecil-kecilnya untuk menjamin produk tersebut dapat berfungsi sebaik-baiknya. Orang teknik produksi, orang yang sangat peduli dengan biaya produksi, menginginkan toleransi yang sebesarbesarnynya karena akan memberikannya banyak pilihan dalam menentukan proses produksi yang akan digunakan untuk memproduksi komponen tersebut. Dengan semakin banyaknya pilihan, akan memungkinkan untuk melakukan
29
pengurangan biaya produksi, kadang, desainer produk juga memberikan toleransi produk yang sangat ketat karena dia tidak peduli dengan biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi produk dengan toleransi yang sangat ketat atau tidak kemampuan suatu mesin untuk memproduksi suatu konfigurasi yang tidak biasa. Seringkali, orang teknik produksi akan mengansumsikan bahwa toleransi yang sangat ketat an konfigurasi yang tidak biasa ini adalah suatu yang penting (padahal sebenarnya tidak). Hal ini hanya akan menambah biaya produksi yang sebenarnya tidak penting. Idealnya, seorang ahli teknik produksi seharusnya mendesain produk dari awal untuk mengetahui dapat tidaknya suatu produk diproduksi. Jika interaksi antar desainer dengan orang teknik produksi dapat dilakukan dari awal, maka seharusnya orang teknik produksi dapat menginformasikan dari awal biaya yang dibutuhkan untuk membuat sebuah komponen kepada desainer produk. Dengan informasi ini, seorang desainer akan dapat terhindar dari biaya produksi yang tinggi. (Turner 2000:55)
2.3 Computer Aided Design. Dengan menggunakan Computer Aided Desain (CAD) pada grafik terminal, seorang engineer bisa mendapatkan ukuran komponen, menganalisa tegangan dan faktor-faktor lainnya, melakukan simulasi performansi mekanik, dan jika diinginkan secara otomatis membuat gambar teknik. Proses akan
30
mengahasilkan basis data desain, yang terdiri dari data geometri (ukuran) dan data non-geometri seperti bills of material, kebutuhan peralatan, dan data-data lain yang berguna bagi pengguna esain data basis. Sedangkan kategori dari computer aided design (Turner 2000:344) adalah sebagai berikut : 1.
Pengembangan Desain – Desain Gambar dibuat pada terminal grafik dari elemen geometri dasar, seperti garis, tutuk, kerucut, lingkaran yang ditambahkan, dikurangi, dipotongkan, atau ditransformasikan dalam bentuk lainnya membentuk ikuran geometris yang diinginkan.
2.
Analisis Desain - Jika desain telah selesai dikerjakan, engineer sekarang membuat rangkaian analisa. Paket analisa yang diterima dari stasiun kerja grafik digunakan untuk menghitung bagian-bagian desain (berat, volume, pusat-pusat gravitasi, area permukaan dan lain-lain) dan untuk menganalisa tegangan, bagian-bagian dari transfer tekanan, dan factor menarik lainnya. Software untuk menganalisa elemen langsung merupakan salah satu paket yang sering disediakan untuk melakukan analisis desain.
Dengan
menggunakan teknik ini komponen dibagi-bagi menjadi jaringan dari elemen-elemen sederhana yang digunakan oleh komputer untuk menghitung tekanan, pembelikkan, dan karakteristik structural lainnya. Dalam pengertian ini engineer dapat memperhatikan bagaimana komponen yang diajukan dapat diatur dan dimodifikasi jika perlu untuk mendapatkan sifat-
31
sifat yang diinginkan. Dalam hal ini, engineer mengabaikan biaya pembuatan model fisik dan prototype. 3.
Simulasi Desain – Prosedur analisis desain yang telah dijelaskan diatas dapat dikembangkan menjadi model sistem yang lengkap dan performansi produk total dapat dievaluasi. Soft ware untuk simulasi dan animasi digunakan untuk mempelajari pola pergerakan komponen dan untuk menganalisa mekanisme yang lebih lengkap.
4.
Peninjauan kembali dan Evaluasi Desain – Setelah selesai dianalisis dan disimulasikan, beberapa aspek dari keakuratan desain dapat diperiksa dalam terminal grafik CAD. Pemeriksaan yang dapat langsung ikut campur dalam peninjauan ulang desain membantu mengurangi resiko dua/ lebih komponen dalam sistem assembly menempati tempat yang sama dalam waktu yang sama. Pemeriksaan rutin bentuk dan dimensi disediakan untuk menolong mengurangi kemungkinan kesalahan ukuran. Paket-paket soft ware saat ini telah banyak tersedia yang membantu menetapkan kemampuan produksi dari desain.
5.
Pembuatan konsep secara otomatis – Sebagian besar sistem CA sesyai dengan perintah yang diberikan, akan secara otomatis membuat cetakan gambar teknik untuk digunakan dalam perencanaan proses dan dalam sistem manufacturing. Beberapa keistimewaan yang dapat secara otomatis membuat konsep sisrtem adalah pemberian ukuran secara otomatis (telah
32
disebutkan sebelumnya), pembentukan pandangan potongan tertentu, penggarisan silang, memberikan skala pada gambar, an pandangan sudut. 6.
Perbaikan dan Modifikasi Desain – Rancangan engineering selanjutnya dimodifikasi. Basis data CAD akan mengijinkan desain diperbaiki untuk modifikasi, pengembangan analisa lebih lanjut, dan seterusnya. Jika tipe group technology dari klasifikasi komponen dan sistem pemberian kode telah dimasukkan dalam sistem CAD/CAM, desainer dapat menggunakan sistem klasifikasi dan pemberian kode untuk memperbaiki desain komponen yang telah ada yang akan menimbulkan kemungkina desain baru. Mungkin esain yang telah ada dapat dimodifikasi untuk mendapatkan fugsi-fungsi yang dibutuhkan dari komponen baru. Sistem CAD terdiri dari soft ware dan hard ware. Hard ware CAD
biasanya terdiri dari computer, satu atau lebih terminal desain grafik, key boar (alphanumeric, numerical keypad, dan function keypad), lembar catatan digital, pulpen bercahaya, peralatan penyimpanan disket yang besar, dan fasilitas untuk menentukan koordinat suatu titik. Komputer mungkin merupakan bagian utama yang melayani kumpulan berbagai terminal desain, yang mungkin berbentuk komputerkecil yang melayani 4 sampai 6 terminal desain, atau stasiun kerja desain CAD yang berdiri sendiri. Software CAD umumnya terdiri dari paket grafik computer khusus dan berbagi variasi program software, sesuai dengan tipe dari manufaktur yang terlibat, konisi dari lini produk, dan kebutuhan konsumen.
33
2.4 Manajemen Proyek Ketika kita memikirkan sebuah tim proyek, dengan segera kita mengingat tentang sebuah tim olah raga. Konsep tentang relasi dalam tim, seperti mempunyai kejiwaan pada tim, sering sekali diperlihatkan dalam konsep tim olah raga keseharian, seperti pelatih selalu memberi petunjuk kepada atletnya, bila sedang makan bersama mereka memperbincangkan berbagai macam strategi untuk mengalahkan lawan. Sangat disayangkan pengertian tim dalam bidang olah raga tidak sama dengan pengertian tim dalam proyek, karakteristik tim dalam olah raga adalah jelas, yaitu peraturan dalam sebuah pertandingan yaitusangat jelas yaitu menang, agarmenang seorang atlet harus jujur, inti dari permainan secara tim sangat jelas, harus dapat bersatu dalam tim memenangkan sebuah pertandingan. Proyek pada kenyataannya mempunyai karakteristik yang kabur, kadang hanya sedikit saja peraturan-peraturan yang jelas dalam menjalankan sebuah proyek, tujuan dari sebuah proyek kadang sering sekali kabur dari tujuan awalnya, biasanya diakibatkan karena proyek tersebut mempunyai berbagai macam tujuan yang saling bertabrakan satu sama lain, struktur anggota proyek kadang berubah karena anggota dari tim tersebut sangat dibutuhkan untuk pekerjaannya yang normal. Peraturan antar anggota pun tidak jelas.
34
Sebuah kunci kesuksesan dalam satu proyek profesional adalah bagaimana menciptakan semangat kebersamaan tim dalam lingkungan tim tersebut. Keadaan normal dalam satu tim, sebagai contoh, kedekatan antar tim, pengenalan tim terhadap lingkungan, kemampuan dari pimpinan tim dan anggota saling memotivasi, hal-hal tersebut yang jarang kita temui dalam suatu proyek (Frame, 1994: 73)
2.5. Ekonomi Teknik Ekonomi teknik adalah disiplin ilmu yang berkaitan dengan aspek-aspek ekonomi dalam teknik, yang terdisi dari evaluasi sistematis dari biaya-biaya dan manfaat-manfaat usulan proyek-proyek teknik. Prinsip-prinsip ini dimanfaatkan untu menganalisis penggunaan-penggunaan alternative terhadap asset-aset fisik dan operasi suatu organisasi. (L. Grant, 1994:6) 2.5.1. Tujuan Perusahaan Perusahaan secara keseluruhan, baik sekla kecil menengah maupun besar sesungguhnya memiliki tujuan primer yang sama, yaitu menghasilkan laba, meningkatkan kesejahteraan pemilik perusahaan, managemen dan karyawa, berkesinambungan, bertumbuh, dan menyediakan produk spesifik untuk menjawab kebutuhan tertentu masyarakat. Sejalan dengan itu, Levy dan Sarnat ( 1990:2 ) merinci tujuan perusahaan menjadi delapan macam yaitu :
35
1. Memaksimalkan laba 2. Memaksimalkan penjualan 3. Mempertahankan eksistensi perusahaan 4. Mencapai tingkat laba tertentu yang memuaskan 5. Mencapai pangsa pasar tertentu 6. Meminimalkan karyawan yang meninggalkan perusahaan 7. Kedamaian internal atau adanya pertentangan diantara jajaran management 8. Memaksimalkan kesejahteraan management Tanpa mengurangi
maksud dan tujuan perusahaan yang telah
dikemukakan diatas, pada dasarnya, tujuan umum perusahaan dibagi menjadi : 1. Tujuan memaksimalkan laba 2. Tujuan memaksimalkan nilai perusahaan
Tujuan memaksimalkan laba biasanya dihubungkan dengan skala waktu jangka pendek, yaitu bagaimana mendayagunakan kapasitas perusahaan yang tersedia saat ini seoptimal mungkin, diikuti dengan pengendalian biaya seefektif mungkin, sehingga laba yang diperoleh adalah maksimal. Disamping itu, keadaan yang dihadapi oleh pengambil keputusan atau management tergolong kondisi yang pasti. Lain halnya dengan tujugan maksimalisasi nilai perusahaan. Tujuan ini merupakan sasaran jangka panjang, yaitu bagaimana memperbaiki kinerja
36
perusahaan sehingga kinerja baik yang itu mendorong naiknya harga saham dibursa dan pada akhirnya menaikkan nilai perusahaan. Tidak dapat diingkari bahwa tujuan menghasilkan laba adalah tujuan mendasar semua perusahaan. Bahkan kinerja manajemen selalu diukur dari kemampuannya untuk memperoleh laba. Laba usaha, selain berguna sebagai sumber internal dari kegiatan pembentukan moda, juga merupakan sumber yang akan dipakai untuk menetapkan deviden yang akan dibayarkan kepada pemegang saham perusahaan. Maksimalisasi laba tersebut dapat dielaborasi secara fungsional sebagai berikut : Laba
: Hasil penjualan – Biaya Tetap – Biaya Variabel
Misalkan P = a – bQ, maka PQ = (a − bQ)Q PQ = aQ − aQ 2
2.5.2. Investasi Investasi adalah kebutuhan modal yang dikeluarkan oleh pengusaha dalam pendirian perusahaan dimana modal yang dibutuhkan merupakan modal awal dalam mendirikan sesuatu seperti investasi perusahaan, investasi benda bergerak, investasi benda tidak bergerak dan sebagainya. Istilah modal (capital) menyatakan kekayaan dalam bentuk uang atau barang yang dapat digunakan untuk menghasilkan lebih banyak kekayaan.
37
Investasi perusahaan tewrdiri darijumlah modal sendiri dan jumlah pinjaman bank. Jumlah modal sendiri merupakan biaya yang dikeluarkan pengusaha untuk mendirikan perusahaan, jumlah modal tersebut dibagi-bagi menjadi lembaranlembaran saham yang dijual kepada para investor yang berminat. Sedangkan jumlah pinjaman bank dilakukan jika yang dimiliki tidak mencukupi, sehingga perlu untuk melakukan peminjaman ke bank untuk mendirikan perusahaan tersebut.
2.5.3. Kerangka Untuk Memaparkan Ekonomi Teknik 1. Menemukan dan mementukan alternatif Keputusan ada diantara alternatif, lebih disukai bahwa alternatif itu didefinisikan dengan jelas dan bahwa kegunaan dari semua alternative itu dievaluasi. 2. Perlunya mempertimbangkan konsekuensi Keputusan-keputusan harus berdasarkan kepada konsekuensi dari nerbagai alternative yang diharapkan. Semua konsekuensi semacam ini akan terjadi I masa mendatang. 3. Hal krisis dari suatu konsekuensi pada siapa Sebelum menetapkan prosedur untuk formulasi proyek dan evaluasi proyek penting untuk menentukan pandangan siapa yang akan diambil. 4. Kemampuan membandingkan
38
Dalam membandingkan alternative, disukai untuk membuat konsekuensi yang seimbang satu sama lain sejauh masih dapat dilaksanakan, ialah konsekuensi harus dinyatakan dalam angka-angka itu. Di dalam keputusan ekonomi, satuan uang adalah satu-satunya satuan yang memenuhi spesifikasi sebelumnya. 5. Tidak relevannya hal-hal yang umum pada alternatif. Hanya perbedaan diantara alternative-alternatiflah yang relevan dalam perbaningan mereka. 6. Pemisahan keputusan-keputusan Sejauh masih dapat dilakukan, keputusan-keputusan yang dapat dipisahkan harus dibuat secara terpisah.
7. Pentingnya kriteria keputusan Disukai untuk mempunyai sebuah kriteria untuk pengambilan keputusan, atau mungkin beberapa kriteria. 8. Pilihan criteria primer Kriteria primer yang digunakan di dalam pilihan diantara alternatif-alternatif investasi yang diusulkan dalam bentuk asset fisik harus di[ilih dengan tujuan membuat pemakaian terbaik dari sumber-sumber daya yang terbatas. 9. Kriteria sekunder yang digunakan pada konsekuensi yang dinyatakan dalam bentuk moneter.
39
Bahan perkiraan yang paling telitipun mengenai konsekuensi moneter dalam memilih alternative yang berlainan hamper pasti tidak tepat. Sering berguna bagi seorang pengambil keputusan untuk menggunakan criteria sekunder yang mencerminkan tidak adanya kepastian yang berhubungan dengan semua perkiraan-perkiraan masa mendatang. 10. Data yang tak dapat desederhanakan tentang persoalan investasi Keputusan-keputusan diantara alternative investasi harus memberikan bobot pada setiap perbedaan yang diharapkan dalam konsekuesi yang tidak dapat desederhankan menjadi bentuk uang maupun terhadap konsekuensi yang telah dinyatakan dalam bentuk uang. 11. Pentingnya sebuah “segi pandangan sistem” Terdapat efek-efek samping yang cenerung tidak dipertimbangkan jika keputusan individu dibuat. Untuk mempertimbangkan efek-efek demikian secara cukup memadai, mungkin perlu untuk memeriksa antar hubungan diantara sejumlah keputusan sebelum tiap kepusan individu dapat dibuat.
2.6 Alat Analisa Pemulihan Investasi 2.6.1 Metode Pemulihan Investasi (Payback Method) Metode pemulihan investasi ( payback Method ) adalah metode analisa kelayakan investasi yang berusaha untuk menilai persoalan kelayakan menurut jangka waktu pemulihan modal yang diinvestasikan, biasanya dinyatakan dalam
40
satuan tahun, untuk mengembalikan seluruh modal. Masa pemulihan modal ini dihitung dengan mempergunakan dua macam acuan, yaitu 1.
Metode arus komulatif
2.
Metode arus rata-rata
Metode arus komulatif dipakai sebagai alat penilai kelayakan jika arus kas proyek tidak seragam, atau berbeda dari tahun ke tahun selama usia ekonomis proyek. Sedang metode ekonomi arus rata-rata dipakai jika arus kas proyek seragam, atau sama besarnya dari tahun ke tahun selama usia ekonomis proyek. Karakteristik metode ini adalah : 1. Kriteria kelayakan a. Proyek dikategorikan sebagai proyek yang layak jika masa pemulihan modal lebih pendek daripada usia ekonomis proyek b. Proyek dikategorikan sebagai proyek yang tidak layak jika masa pemulihan lebih lama daripada usia ekonomis proyek yang bersangkutan. Berdasarkan criteria di atas, untuk golongan (a) proyek sedang golongan (b) tidak diterima 2. Kelebihannya a. Model mudah menggunakannya dan menghitungnya b. Sangat berguna untuk memilih proyek yang didasarkan atas masa pemulihan modal yang tercepat
41
c. Informasi masa pemuliahan modal dapat dipakai sebagai alat predikasi resiko ketidakpastian di masa mendatang, dimana proyek yang memiliki masa pemulihan modal yang lebih singkat diidentifikasi sebagai proyek yang memiliki masa pemulihan modal yang relative lama akan memiliki pula resiko mendatang yang lebih besar. d. Masa pemulihan modal dapat dipakai sebagai alat untuk menghitung tingkat balikan proyek ( internal rate of return atau IRR ) 3. Kekurangannya “ a. Mengabaikan nilai waktu dari uang atau investasi b. Mengabaikan arus kas sesudah periode pemulihan modal dicapai. c. Mengabaikan nilai sisa proyek
2.6.2 Metode Tingkat Laba Akunting Rata-Rata Metode tingkat laba akunting rata-rata ( average rate of return ) adalah metode yang dipakai untuk menilai kelayakan investasi berdasarkan tingkat balikan akunting investasi. Metode ini mempergunakan laba akuntansi sebgai dasar perhitungan kelayakan dan hal ini membedakannya dengan metode lainnya
42
yang menggunakan arus kas sebagai dasar analisis kelayakan. John J. Clark et.al ( 1979 ) merinci jenis analisis ini dalam empat metode : a. Annual Return on Investment =
Annual income x100 Original.Investment
b. Annual return of average investement =
Annual Income x100 Original.Investement
c. Average. Re turn.On. Average.Investment =
Total.Income − Original.Investment Original.Investemt 2
d. Average Book Return On Investment =
Total Investment - Original Investment x100 Weight. Average.Investment
⎤ ⎡ n ⎢ ∑ BV ⎥ ⎥ dimana Weight. Average.Investment = ⎢ I =1 ⎢ n ⎥ ⎥⎦ ⎢⎣
dengan n
= jumlah periode atau tahun
BVi = book value, nilai buku tahun k-1 I
2.6.3
= 1,2, …….
Metode Nilai Sekarang
43
Metode
ini
adalah
metode
penilaian
kelayakan
investasi
yang
menyelaraskan nilai akan datang arus kas menjadi nilai sekarang dengan melaui pemotongan arus kas dengan memakai factor pengurang ( diskon ) pada tingkat biaya modal tertentu yang diperhitungkan. Dalam skripsi ini penulis menggunakan metode NPV dengan alasan bahwa dengan metode ini akan lebih mudah menghitungmya karena semua komponen penghitung ada semua, disamping itu jg karena kelebihan dari metode ini.
PVt = At (1 + i ) −t PVt = nilai sekarang dari arus kas periode ke-t At = arus kas nominal pada periode ke-t i
= tingkat bunga yang diperhitungkan
t
= periode 1,2,3 ……..
Sedangkan nilai sekarang total adalah : n
TPV = ∑ i =1
At (1 + i ) t
TPV = tingkat sekarang total At = nilai sekarang arus kas A setiap periode ke-t (1 + i ) t
44
Apabila arus kas tahunan itu seragam, atau sama besarnya dari periode ke periode sampai akhir usia proyek, maka nilai sekarang tersebut dapat dihitung denan menggunakan factor pengurang komulatif TPV = A(1 − (1 + i ) − n ) TPV = nilai sekarang arus kas total
A
= arus kas tahunan yang sama besarnya
i
= tingkat bunga
Selanjutnya , nilai sekarang bersih ( Net Present value ) adalah
NPV = − I 0 + TPV
NPV = net present value ( nilai sekarang bersih ) -I0
= nilai sekarang investasi inisial ( investasi periode awal )
TPV
= nilai sekarang total
Karakteristik metode ini adalah a. Kriteria kelayakan 1. Proyek layak jika NPV bertanda positif ( >0 ) 2. Proyek tidak layak jika NPV bertanda negative ( < 0 ) b. Kelebihannya
45
1. Memperhitungkan nilai waktu dari uang atau arus kas 2. Memperhitungkan arus kas selama usia proyek 3. Memperhitungkan nilai uang sisa proyek c. Kekurangannya 1. Lebih sulit memakainnya dibandingkan dengan metode pertama dan kedua 2. Manajemen harus dapat menaksir tingkat biaya modal yang relevan selam usia proyek. 3. Jika memiliki nilai investasi inisial yang berbeda, serta usia ekonomis yang berbeda juga, maka NPV yang lebih besar belum menjamin sebagai proyek yang baik 4. Derajad kelayakan tidak hanya dipengaruhi oleh arus kas, melainkan juga dipengaruhi oleh factor usia ekonomis proyek. 2.6.4
Profitabilty Index Method
Metode ini adalah metode penilaian kelayakan investasi yang mengukur tingkat kelayakan incvestasi berdasarkan rasio antara nilai sekerang arus kas masuk total ( TPV ) dengan nilai sekarang investasi inisial ( Io )
46
PI =
dimana PI
TPV I0
= indeks kemampulabaan
TPV = nilai sekarang arus masuk total I0
= nilai sekarang pengeluaran investasi inisial
Karakteristik metode ini adalah 1. Kriteria proyek a.
Proyek
dikategorikan
sebagai
proyek
yang
layak
dipertimbangkan jika PI lebih besar daripada 1 ( PI > 1 ) b.
Proyek dikategorikan sebagai proyek yang tidak layak jika PI lebih kecil dari pada 1 ( PI < 1 )
2. Kelebihannya a. Memperhitungkan nilai waktu dari uang atau arus kas b. Mempertimbangkan seluruh arus kas selama usia ekonomis proyek c. Memperhitungkan nilai sisa proyek d. Menyajikan data surplus/deficit arus kas terhadap nilai investasi inisial. Jika hasil bagi NPV dengan Io positif, maka dinilai surplus dan sebaliknya. 3. Kekurangannya
47
Metode ini harus didahului dengan aplikasi metode NPV sehingga pemakainya memerlukan perhitungan ganda.
2.6.5. Pemecahan Dengan Pay Back Method
Untuk mempertajam pengertiannya maka disajikan dalam model T=
I0
dimana
A
T
= periode pemulihan modal
I0
= investasi inisial
A
= arus kas tahunan yang seragam
2.7. Biaya Siklus Hidup
Dalam teknik istilah biaya siklus hidup (life-cycle cost) sering ditemukan. Istilah ini merujuk pada penjumlahan semua biaya-biaya, baik yang berulang maupun tidka berulang, sehubungan dengan produk, struktur, sistem, atau jasa selama jangka waktu hidupnya. Siklus hidup diilustrasikan pada gambar 2.1 Siklus hidup dimulai dari identifikasi kebutuhan atau keinginan ekonomis (keperluan) dan berakhir dengan kegiatan pengunduran atau pembuangan. Horizon waktunyalah yang harus diidentifikasi dalam konteks keadaan tertentu, apakah suatu jalan raya, suatu mesin jet untuk pesawat terbang komersial, atau suatu sel manufaktur fleksibel yang otomatis untuk suatu panrik. Siklus hidup
48
dapat dibagi menjadi dua periode waktu yang umum: fase akuisisi dan fase operasi. Fase akuisisi dimulai dengan dengan suatu analisis kebutuhan atau keinginan ekonomis, analisis yang diperlukan untuk membuat kebutuhan atau produk, struktur sistem, atau pelayanan menjadi eksplisit. Termasuk dalam kegiatan-kegiatan ini adalah pengembangan alternativf-alternatif yang layak, juga pengembangan maju dan kegiatan-kegiatan pengujian purwarupa (prototype testing activities) untuk mendukung perancangan pekerjaan awal, terjadi dalam
periode ini. Pada fase operasi, terjadi produksi, penyampaian, atau konstruksi dari barang-barang atau jasa akhir ddan pengoperasiannya atau penggunaannya oleh pelanggan. Fase ini berakhir dengan pengunduran dari pengoperasian atau pemakaian atau aktif, sering kali termasuk pembuangan asset-aset yang bersifat fisik. (DeGarmo 1997:29) Prioritas-prioritas untuk studi ekonomi teknik selama fase operasi adalah : 1.Mencapai dukungan yang efisien dan efektif terhadap pengoperasian. 2.Menentukan apakah (dan kapan) penggantian asset harus dilakukan. 3.Memproyeksikan penetapan waktu untuk kegiatan-kegiatan pengunduran an pembuangan.
49
Potensi penghematan biaya siklus hidup
Biaya siklus hidup komulatif
Biaya siklus-hidup komulatif yang dicadangkan
WAKTU Rancangan konseptual (pendahuluan); pengembangan maju; pengujian purwarupa
Memerlukan penaksiran, definisi keperluan
Rancangan terinci; perencanaan produksi atau konstruksi; pengadaan fasilitas dan sumber daya.
Pemanfaatan untuk operasi atau konsumen; pemeliharaan dan dukungan
Produksi atau konstruksi
Pemensiunan dan pembuangan
FASE OPERASI
FASE AKUISISI
Gambar 2.1. Tahap-tahap siklus Hidup dan Biaya Relatifnya Gambar 2.1 menunjukkan profil biaya relatif untuk siklus hidup. Potensi terbesar untuk mencapai penghematan biaya siklus hidup adalah secara dini dalam fase akuisisi. Banyaknya biaya siklus hidup untuk suatu produk (sebagai contoh yang dapat dihemat tergantung pada banyak factor. Bagaimana pun, perancangan teknik dan analisis ekonomis yang efektif selama fase ini sifatnya kritis dalam memaksimumkan penghematan yang mungkin. Jadi,
salah
satu
kegunaan
konsep
siklus
hidup
adalah
untuk
mengeksplesitkan efek-efek biaya-biaya yang saling berhubungan itu sepanjang
50
rentang hidup suatu produk. Tujuan
dari proses perancangan adalah untuk
meminimalkan biaya siklus hidup. Biaya investasi (investment cost) adalah modal diperlukan untuk kebanyakan kegiatan-kegiatan dalam fase akuisisi. Pada kasus-kasus sederhana, seperti pembelian peralatan tertentu, suatu biaya investasi dapat terjadi dalam bentuk pengeluaran tunggal. Tetapi, dalam proyek konstruksi yang besar dan kompleks, terjadinya biaya ini mungkin melalui serangkaian pengeluaran selama periode waktu yang panjang. Biaya ini disebut juga investasi modal (capital investment). (DeGarmo 1997:33)
2.8 Diagram Sebab Akibat
Diagram yang dipergunakan untuk mengorganisasikan dan menunjukkan secara visual penyebab yang mungkin dari terjadinya masalah. Langkah pembuatan : 1. Mengidentifikasi akibat Ditempatkan pada sisi kanan pada bagian luar kertas 2. Mengidentifikasi penyebab masalah kemudian menempatkan pada diagram sebab akibat di sebelah kiri. 3. Menentukan semua penyebab secara lebih terperinci. Dalam diagram sebab akibat dapat diketahui sumber masalah yang terjadi pada suatu kejadian dengan membuat jawaban pada inti masalah yang sebenarnya
51
berdasarkan 5 faktor yang sering tewrjadi maka untuk penanggulangan dapat digunakan 5W 1H (What, Why, When, Where, Who, How) Hal ini digunakan untuk usulan rencana perbaikan dari masalah yang terjadi.
Metode
Mesin
Manusia
Masalah
Lingkungan
Material
Gambar 2.2. Contoh Diagram Sebab Akibat
52