MARKET BRIEF PRODUK OLAHAN KRUSTASEA & MOLUSKA (HS 1605)
DI JERMAN
Atase Perdagangan Kedutaan Besar Republik Indonesia Berlin Oktober 2015
2
KATA PENGANTAR Penyusunan Market Brief ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai kondisi serta potensi pasar produk olahan krustasea dan moluska di Jerman. Tercakup di dalamnya informasi mengenai aktivitas perdagangan Jerman dengan dunia, profil geografi serta perekonomian dan regulasi impor. Walaupun warga negara Jerman sangat gemar mengkonsumsi daging terutama daging babi sebagai makanan utama, produk makanan laut atau Meeresfrüchte juga cukup digemari masyarakat Jerman. Dari produk olahan krustasea sendiri, udang merupakan produk yang paling banyak dikonsumsi, sedangkan dari produk olahan moluska, siput dan cumi-cumi termasuk yang paling diminati. Dengan permintaan yang terus bertambah, tentunya produk olahan krustasea dan moluska diharapkan bisa menjadi salah satu produk ekspor andalan ke pasar Jerman. Melalui penyebarluasan informasi mengenai potensi pasar produk olahan krustasea dan moluska di Jerman yang disajikan dalam bentuk Market Brief ini, diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam rangka penyusunan kebijakan ekspor produk olahan krustasea dan moluska oleh instansi pembina terkait serta dunia usaha di Indonesia dalam melakukan penetrasi pasar di Eropa, khususnya di Jerman. Akhir kata, untuk menambah kesempurnaan penulisan Market Brief ini, kritik dan saran untuk kelengkapan informasi sangat kami harapkan. Demikian, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Berlin, Oktober 2015 Atase Perdagangan
Market Brief – Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman
I
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL .................................................................... II I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 3 A. Pemilihan Produk .................................................................................... 3 B. Profil Geografi ........................................................................................ 6 II. POTENSI PASAR PRODUK OLAHAN KRUSTASEA & MOLUSKA ................. 8 A. Ekspor-Impor Produk Olahan Krustasea & Moluska Jerman-Dunia ................. 8 B. Potensi Impor Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman ......................10 C. Regulasi Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman .............................12 D. Saluran Distribusi ..................................................................................15 E. Hambatan .............................................................................................16 III. PELUANG DAN STRATEGI ................................................................... 19 A. Peluang ................................................................................................19 B. Strategi ................................................................................................20 IV. INFORMASI PENTING .......................................................................... 21 A. Perwakilan Indonesia dan TPO Indonesia di Jerman ....................................21 B. Kedutaan Negara Jerman di Indonesia ......................................................22 C. Kamar Dagang di Jerman ........................................................................23 D. Kamar Dagang Jerman di Indonesia .........................................................24 E. Instansi Terkait Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman ...................24 F. Pameran Terkait Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman ..................25 G. Importir Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman .............................25
Market Brief – Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL
II
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL Daftar Gambar Gambar 1 - Profil Ekspor Produk Olahan Krustasea & Moluska Indonesia ke Dunia . 5 Gambar 2 - Pangsa Pasar Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman 2014 ....10 Gambar 3 - Produk Olahan Krustasea & Moluska di Pasar Jerman .......................18
Daftar Tabel Tabel 1 - Produk Turunan HS 1605 Produk Olahan Krustasea & Moluska ............... 3 Tabel 2 - Tren Ekspor Produk Olahan Krustasea & Moluska Indonesia ke Dunia ..... 5 Tabel 3 - Ekspor Produk Olahan Krustasea & Moluska Jerman ke Dunia ................ 8 Tabel 4 - Impor Produk Olahan Krustasea & Moluska Jerman dari Dunia ............... 9 Tabel 5 - Potensi Ekspor HS 1605 Indonesia ke Jerman Tahun 2014 ...................11 Tabel 6 - Harga per Unit Produk Olahan Krustasea & Moluska ke Jerman 2014 .....17 Tabel 7 - Tarif Ekspor dan Tren Produk Olahan Krustasea & Moluska ke Jerman ...19
Market Brief – Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman
I. PENDAHULUAN
3
I. PENDAHULUAN
A. Pemilihan Produk Berdasarkan Buku Tarif Bea Masuk Indonesia (BTBMI) pengertian HS 1605 adalah krustasea dan moluska, diolah atau diawetkan. Tabel di bawah ini memaparkan produk-produk turunan dari HS 1605.
Tabel 1 - Produk Turunan HS 1605 Produk Olahan Krustasea & Moluska
Kode HS
Deskripsi
Description
1605
Krustasea dan moluska, diolah atau diawetkan
Crustaceans and molluscs, prepared or preserved
1605 10
- Kepiting, diolah atau diawetkan
– Crab, prepared or preserved
1605 20
- Udang kecil dan udang biasa, diolah atau diawetkan
– Shrimps and prawns, prepared or preserved
1605 21
- Udang kecil dan udang biasa yang diolah atau diawetkan: Tidak dalam kemasan kedap udara
– Prepared or preserved shrimps and prawns: Not in airtight container
1605 29
– Udang kecil dan udang biasa yang diolah atau diawetkan: Dalam kemasan kedap udara
– Prepared or preserved shrimps and prawns: In airtight container
1605 30
– Lobster, diolah atau diawetkan
– Lobster, prepared or preserved
1605 40
- Krustasea yang tidak bisa dispesifikasikan, diolah atau diawetkan
- Crustaceans not elsewhere specified, prepared or preserved
1605 51
- Moluska yang diolah atau diawetkan: Tiram
- Prepared or preserved molluscs: Oysters
1605 52
- Moluska yang diolah atau diawetkan: Kerang kipas, termasuk kerang ratu
- Prepared or preserved molluscs: Scallops, including queen scallops
1605 53
- Moluska yang diolah atau diawetkan: Remis
- Prepared or preserved molluscs: Mussels
1605 54
- Moluska yang diolah atau diawetkan: Sotong dan cumi-cumi
- Prepared or preserved molluscs: Cuttle fish and squid
1605 55
- Moluska yang diolah atau diawetkan: Gurita
- Prepared or preserved molluscs: Octopus
1605 56
- Moluska yang diolah atau diawetkan: Kerang, tiram dan arkshells
- Prepared or preserved molluscs: Clams, cockles and arkshells
Market Brief – Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman
I. PENDAHULUAN
4
1605 57
- Moluska yang diolah atau diawetkan: Abalon
- Prepared or preserved molluscs: Abalone
1605 58
- Moluska yang diolah atau diawetkan: Siput, selain siput laut
- Prepared or preserved molluscs: Snails, other than sea snails
1605 59
- Moluska yang diolah atau diawetkan: Lain-lain
- Prepared or preserved molluscs: Other
1605 61
- Invertebrata air lainnya yang diolah atau diawetkan: Teripang
- Other aquatic invertebrates Prepared or preserved: Sea cucumbers
1605 62
- Invertebrata air lainnya yang diolah atau diawetkan: Bulu babi
- Other aquatic invertebrates Prepared or preserved: Sea urchins
1605 63
- Invertebrata air lainnya yang diolah atau diawetkan: Ubur-ubur
- Other aquatic invertebrates Prepared or preserved: Jellyfish
1605 69
- Invertebrata air lainnya yang diolah atau diawetkan: Lain-lain
- Other aquatic invertebrates Prepared or preserved: Other
1605 90
- Moluska dan invertebrata air lainnya yang diolah atau diawetkan
- Molluscs and Other aquatic invertebrates prepared or preserved
Latar belakang produk ini dipilih dalam pembahasan Market Brief edisi ini karena: a. Indonesia merupakan negara maritim yang kaya akan produk perikanan termasuk penghasil krustasea dan moluska. b. Indonesia merupakan eksportir krustasea dan moluska pada peringkat ke-4 di dunia pada tahun 2014 dengan nilai ekspor USD 737.472.000 dan pangsa pasar 6,63%. c. Jerman merupakan importir krustasea dan moluska pada peringkat ke-7 dunia, dengan impor senilai USD 321.328.000 milyar pada tahun 2014. d. Indonesia merupakan eksportir krustasea dan moluska pada peringkat ke-4 di Jerman pada tahun 2014 dengan nilai ekspor USD 22.044.000 dan pangsa pasar 6,86%. Analisa produk HS 1605 di Jerman akan dibahas lebih rinci lagi pada Bab II. Selain itu ekspor produk olahan krustasea dan moluska Indonesia ke dunia juga terus meningkat, terutama di lima tahun belakangan ini dengan tren ekspor sebesar 21,06%, seperti yang terlihat pada grafik di Gambar 1 dan pada Tabel 2.
Market Brief – Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman
I. PENDAHULUAN
5
Tabel 2 - Tren Ekspor Produk Olahan Krustasea & Moluska Indonesia ke Dunia1
Kode HS
1605
Produk Crustaceans & molluscs, prepared or preserved
2010
2011
2012
2013
2014
Tren
329.780
417.896
430.685
564.816
737.472
21,06
Satuan: 1.000 US Dollar Sumber: Kalkulasi ITC berdasarkan statistik UN COMTRADE
Ekspor Produk Olahan Krustasea dan Moluska (1.000 US Dollar)
Ekspor Produk Olahan Krustasea dan Moluska Indonesia ke Dunia 800,000 700,000 600,000 500,000 400,000 300,000 200,000 100,000 0 2010
2011
2012
2013
2014
Gambar 1 - Profil Ekspor Produk Olahan Krustasea & Moluska Indonesia ke Dunia
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa produk olahan krustasea dan moluska Indonesia merupakan salah satu sektor yang terus meningkat nilai perdagangannya dalam lima tahun terakhir. Oleh karena itu, Indonesia perlu terus meningkatkan nilai ekspornya di tahun-tahun mendatang, melihat besarnya peluang Indonesia untuk menjadi negara pengekspor terbesar di dunia.
1
www.trademap.org/Country_SelProductCountry_TS.aspx?nvpm=1|360||||1605|||4|1|1|2|2|1|2|1|1 diakses pada tanggal 18 September 2015 Market Brief – Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman
I. PENDAHULUAN
6
B. Profil Geografi 1. Geografi “Berdasarkan keadaan geografis lokasi Jerman di Eropa sangatlah strategis. Terletak pada 51 LU dan 9 BT, Jerman berada tepat di jantung benua Eropa. Berbatasan dengan 9 negara tetangga, antara lain: Denmark di utara, Belanda, Luksemburg, dan Prancis di barat, Swiss dan Austria di sebelah selatan, serta Polandia dan Republik Cheko di timur. Di sebelah utara Jerman juga berbatasan dengan
Laut
Baltik
dan
Laut
Utara.“2
Negara
ini
mempunyai
2
luas
total
2
357.021 km (137,847 sq mi), terdiri dari luas daratan 349.223 km (134.836 mi2) dan luas lautan 7.798 km2 (3.011 mi2). Jerman merupakan negara terluas ketujuh di Eropa dan ke-62 di dunia.
2. Pemerintahan Jerman merupakan negara berbentuk demokrasi parlementer. Pemerintahannya dijalankan oleh seorang kanselir, yang berfungsi layaknya perdana menteri di negara lain dengan bentuk pemerintahan serupa. Jabatan kanselir diperoleh dengan cara otomatis oleh kandidat utama partai yang memenangkan pemilihan umum federal. “Terdapat enam partai politik utama di Jerman, dengan tiga yang terbesar (dua di antaranya membentuk koalisi permanen), yaitu SPD (demokrat sosial, berhaluan kiri progresif) dan CDU/CSU (kristen demokrat/sosialis yang berhaluan kanan konservatif). Partai-partai lainnya adalah FDP (demokrat liberal), Bündnis 90/Die Grüne (kiri hijau), dan Die Linke (berhaluan kiri, merupakan gabungan dari partai komunis dan pecahan SPD).” 3 Walaupun presiden mempunyai wewenang untuk menyetujui atau tidak menyetujui beberapa hal penting, namun kedudukan presiden lebih banyak bersifat seremonial.
3. Demografi Berdasarkan hasil biro sensus AS 2014, Jerman masuk kedalam urutan 17 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia dengan jumlah penduduk sebesar 8.996.685 yang terbagi dalam 16 negara bagian. Akan tetapi hanya ada tiga kota yang penduduknya lebih dari satu juta orang yaitu kota Munich yang mempunyai 1,4 juta penduduk, di kota Hamburg terdapat 1,8 juta penduduk dan di Berlin penduduknya mencapai 3,4 juta orang. Tingkat Urbanisasi 89% penduduk tinggal di kota atau di kawasan aglomerasi. Struktur Usia di Jerman terdiri dari 14% dengan umur dibawah 15 tahun dan 20% diatas 65 tahun. Dengan angka usia
2 3
www.apeseo10.blogspot.de/2013/07/tentang-negara-german www.rizatulamalia.wordpress.com/2014/04/08/sistem-pemerintahan-di-jerman/ Market Brief – Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman
I. PENDAHULUAN
7
harapan hidup 77 tahun untuk laki-laki dan 82 tahun untuk perempuan, Jerman berada diatas angka rata-rata di OECD.4
4. Infrastruktur Jerman merupakan negara yang menghubungkan transportasi, karena letaknya yang berada di tengah Eropa. Jaringan jalan tolnya (Autobahn) merupakan jaringan bebas hambatan terpanjang ketiga di dunia, yaitu sepanjang 12.600 km. Jalur kereta api cepat sepanjang 37.900 km juga dimiliki oleh negara ini, dengan kereta api yang dinamai dengan InterCityExpress (ICE) yang dimiliki oleh Deutsche Bahn. Bandar udara yang terbesar di Jerman terdapat di kota Frankfurt dan Munich, dimana kedua bandar udara tersebut menjadi penghubung untuk maskapai Lufthansa. Bandar udara di Berlin Tegel dan Düsseldorf menjadi penghubung maskapai Air Berlin. Bandar udara utama lainnya yaitu Hamburg, Cologne/Bonn, Berlin Schönefeld dan Leipzig/Halle.
5
Pelabuhan Hamburg merupakan pelabuhan
terbesar di Jerman, terbesar ke-2 di Eropa dan ke-15 di Dunia (2013) bedasarkan muatan kontainer. Pelabuhan yang memiliki luas 7.200 hektar ini disebut sebagai gateway to the world karena menjadi penghubung alur perdagangan berbagai komoditi dunia. Pelabuhan Bremen dan Bremenhaven merupakan pelabuhan terpenting ke-2 di Jerman dalam hal perdagangan. Pelabuhan ini sudah terintegrasi dengan kereta api, sehingga memudahkan transportasi komoditi dari pelabuhan.
5. Ekonomi Jerman telah menjadi negara dengan ekonomi berbasis pengetahuan dengan sektor tersier yang kuat sehingga menjadikan negara Jerman menjadi negara yang memiliki posisi ekonomi dan politik yang sangat penting di Eropa dan di Dunia. Jerman memiliki PDB terbesar keempat dunia dan pendapatan nasional bruto terbesar kelima dunia, serta kontributor terbesar ke Uni Eropa tahun 2011. Perusahaan industri juga memainkan peran kunci dalam pertumbuhan ekonomi negara Jerman ini, sehingga Jerman memiliki sektor industri terbesar di dunia. Industri Jerman sangat beragam dan memiliki posisi kepemimpinan di berbagai sektor di seluruh dunia. Dimana sektor jasa berkontribusi terhadap 71% total PDB, industri 28%, dan pertanian 1%.6 Produk buatan Jerman sangat dihargai di dunia internasional dan menjadikan label “made in Germany“ sebagai jaminan mutu dari suatu
produk.
Jerman
juga
memiliki
tenaga
kerja
berkemampuan
tinggi,
kapitalisasi pasar besar, tingkat korupsi rendah, serta tingkat inovasi yang tinggi.
4 5 6
www.tatsachen-ueber-deutschland.de/id/masyarakat/main-content-08/penduduk www.ixpos.de/IXPOS/Navigation/EN/Your-business-in-germany/Marketplace-germany/infrastructure www.ixpos.de/IXPOS/Navigation/EN/Your-business-in-germany/business-sectors Market Brief – Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman
II. POTENSI PASAR PRODUK OLAHAN KRUSTASEA & MOLUSKA
8
II. POTENSI PASAR PRODUK OLAHAN KRUSTASEA & MOLUSKA
A. Ekspor-Impor Produk Olahan Krustasea & Moluska Jerman-Dunia 1. Ekspor ke Dunia Pada Tabel 3 dapat dilihat perkembangan ekspor produk olahan krustasea dan moluska Jerman ke dunia selama lima tahun terakhir (2010 s/d 2014). Tren ekspor Jerman selama lima tahun terakhir mengindikasikan tren pertumbuhan sekitar 7% dari USD 68.036.000 pada tahun 2010 menjadi USD 93.075.000 di tahun 2014. Dari tahun 2010 sd 2014, tren ekspor Jerman ke dunia positif, meskipun pada tahun 2012 dan 2014 sempat mengalami sedikit penurunan. Tabel 3 - Ekspor Produk Olahan Krustasea & Moluska Jerman ke Dunia7
Peringkat
Importir
2010
2011
2012
2013
2014
Tren
Pangsa Ekspor Jerman 2014
-
World
68.036
87.040
71.235
96.343
93.075
7,55
100,00%
1
France
7.667
9.839
8.559
15.558
15.771
20,93
16,94%
2
Austria
10.933
12.599
9.392
12.249
14.075
4,89
15,12%
3
Switzerland
10.042
15.735
8.987
10.119
10.703
-3,09
11,50%
4
Denmark
3.199
6.300
7.077
8.974
9.459
28,69
10,16%
5
Netherlands
5.952
5.614
8.384
11.565
9.282
17,49
9,97%
0
2
0
1
1
-
0,00%
77
Indonesia
Satuan: 1.000 US Dollar Sumber: Kalkulasi ITC berdasarkan statistik UN COMTRADE Adapun tujuan utama ekspor produk olahan krustasea dan moluska Jerman adalah negara-negara Eropa (1) Perancis, (2) Austria, (3) Swiss, (4) Denmark, dan (5) Belanda. Walaupun nilai ekspor produk olahan krustasea dan moluska Jerman ke Perancis, Austria dan Swiss pada tahun 2012 sempat mengalami penurunan, namun
tren
ekspor
Jerman
untuk
kelima
negara
tersebut
menyatakan
pertumbuhan, kecuali tren ekspor Jerman ke Swiss yang mengalami penurunan sekitar 3%. Indonesia merupakan tujuan ekspor produk olahan krustasea dan moluska di peringkat 77 bagi Jerman dan ekspor Jerman ke Indonesia tidak menunjukkan adanya pertumbuhan tren.
7
www.trademap.org/Country_SelProductCountry_TS.aspx?nvpm=1|276||||1605|||4|1|1|2|2|1|2|1|1 diakses pada tanggal 21 September 2015 Market Brief – Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman
II. POTENSI PASAR PRODUK OLAHAN KRUSTASEA & MOLUSKA
9
2. Impor dari Dunia Berbeda dengan ekspor Jerman ke dunia, pada tahun 2010 sampai dengan 2014 impor produk olahan krustasea dan moluska Jerman dari Dunia mengalami penurunan tren sebesar 2,07%. Selanjutnya, kegiatan impor HS 1605 Jerman dari dunia selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada table 4.
Tabel 4 - Impor Produk Olahan Krustasea & Moluska Jerman dari Dunia8
Peringkat
Eksportir
2010
2011
2012
2013
2014
Tren
Pangsa Pasar Jerman 2014
318.867
370.449
289.768
296.069
321.328
-2,07
100,00%
-
World
1
Thailand
70.453
81.690
73.733
71.295
55.477
-5,96
17,26%
2
Netherlands
79.978
82.490
51.738
50.443
50.811
-13,06
15,81%
3
Viet Nam
19.815
32.456
23.489
31.906
46.893
18,60
14,59%
4
Indonesia
2.458
5.001
5.620
9.239
22.044
64,89
6,86%
5
Spain
10.276
14.624
14.899
17.897
19.121
15,53
5,95%
6
Denmark
28.392
20.241
18.869
19.310
17.009
-10,16
5,29%
7
Honduras
5.910
9.778
12.878
10.117
16.716
23,53
5,20%
8
China
4.218
7.176
9.100
7.568
13.578
27,02
4,23%
9
Canada
13.675
15.656
13.979
10.687
13.348
-4,21
4,15%
10
France
11.799
11.188
10.025
10.675
10.629
-2,53
3,31%
16
India
15.154
15.510
1.796
4.584
4.166
-31,62
1,30%
18
Bangladesh
2.577
3.258
3.043
1.904
2.082
-9,19
0,65%
26
Taipei, Chinese
0
71
404
541
711
-
0,22%
Satuan: 1.000 US Dollar Sumber: Kalkulasi ITC berdasarkan statistik UN COMTRADE Negara utama pemasok produk olahan krustasea dan moluska ke Jerman adalah (1) Thailand dengan pangsa sebesar 17,26%, (2) Belanda dengan pangsa 15,81%, (3) Vietnam dengan pangsa sebesar 14,59%, (4) Indonesia dengan pangsa sebesar 6,86%, dan (5) Spanyol dengan pangsa sebesar 5,95%. Nilai impor produk olahan krustasea dan moluska Jerman dari Indonesia selama lima tahun terakhir terus mengalami pertumbuhan dan mengindikasikan pertumbuhan trend senilai 64,89%, dari semula ekspor ke Jerman senilai USD 2.458.000 di tahun 2010 menjadi USD 22.044.000 pada tahun 2014. Negara Asia lainnya pengekspor produk olahan krustasea dan moluska ke Jerman adalah (8) China, (16) India, (18) Bangladesh dan (26) Taiwan. 8
www.trademap.org/Country_SelProductCountry_TS.aspx, diakses pada tanggal 21 September 2015 Market Brief – Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman
II. POTENSI PASAR PRODUK OLAHAN KRUSTASEA & MOLUSKA
10
B. Potensi Impor Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman 1. Prediksi Permintaan Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman Berdasarkan data pada tabel 3 dan tabel 4, terlihat bahwa Jerman merupakan negara pengimpor produk olahan krustasea dan moluska, karena nilai impor Jerman lebih unggul dari nilai ekspornya (ekspor USD 93.075.000 dan impor USD 321.328.000 pada tahun 2014). Walaupun tren impor produk olahan krustasea dan moluska Jerman dari dunia mengindikasikan penurunan senilai 2,07%, namun nilai ekspor Jerman dari tahun 2012 hingga tahun 2014 terus mengalami peningkatan. Maka dapat disimpulkan bahwa pada tahun yang akan datang permintaan (impor) akan produk olahan krustasea dan moluska Jerman akan semakin meningkat.
2. Eksportir Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman Berdasarkan grafik di Gambar 2 yang menampilkan potongan pie chart pangsa pasar eksportir produk olahan krustasea dan moluska di Jerman, terlihat bahwa pasar produk olahan krustasea dan moluska Jerman sebagian besar berasal dari Asia dan Eropa. Hal ini dapat dilihat dari persentase pangsa setiap eksportir, dimana Thailand menguasai 17,26%;
Belanda 15,81%; Vietnam 14,59%;
Indonesia 6,86%; dan Spanyol 5,95%.
0.65%
0.22%
1.30% 3.31%
15.18%
17.26%
4.15%
15.81%
4.23% 14.59%
5.95% 5.20%
6.86%
5.29%
Thailand
Netherlands
Viet Nam
Indonesia
Spain
Denmark
Honduras
China
Canada
France
India
Bangladesh
Taipei, Chinese
Others
Gambar 2 - Pangsa Pasar Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman 2014
Market Brief – Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman
II. POTENSI PASAR PRODUK OLAHAN KRUSTASEA & MOLUSKA
11
3. Potensi Ekspor Produk Olahan Krustasea & Moluska Indonesia Berdasarkan data pada Tabel 5, dapat disimpulkan bahwa produk HS 1605 yang paling banyak diimpor oleh Jerman dari Indonesia adalah HS 160529 Prepared or preserved Shrimps and prawns: In airtight container dengan nilai USD 15.854.000 pada tahun 2014. Indonesia mengekspor produk tersebut ke dunia sebesar USD 67.231.000, sehingga indikatif potensi ekspor Indonesia ke Jerman adalah USD 51.377.000 (nilai ekspor Indonesia ke dunia dikurangi dengan nilai Impor Jerman dari Indonesia). Apabila Indonesia dapat meningkatkan ekspornya untuk HS 160529 ke Jerman, maka Indonesia akan memmpunyai kesempatan lebih besar untuk menjadi salah satu pengekspor utama.
Tabel 5 - Potensi Ekspor HS 1605 Indonesia ke Jerman Tahun 20149
Kode HS
9
Produk
Impor Jerman dari Indonesia
Ekspor Indonesia ke Dunia
Impor Jerman dari Dunia
Potensi Ekspor Indonesia (Indikatif)
15.854
67.231
102.251
51.377
5.617
391.891
133.503
386.274
378
4.640
2.282
4.262
1605 29
Prepared or preserved Shrimps and prawns: In airtight container
1605 21
Prepared or preserved Shrimps and prawns: Not in airtight container
1605 58
Prepared or preserved Molluscs: Snails, other than sea snails
1605 54
Prepared or preserved Molluscs: Cuttle fish and squid
92
3.388
23.413
3.296
1605 59
Prepared or preserved Molluscs: Other
62
76
3.912
14
1605 10
Crab, prepared or preserved
23
260.350
23.829
260.327
1605 55
Prepared or preserved Molluscs: Octopus
18
232
2.474
214
1605 62
Other aquatic invertebrates Prepared or preserved: Sea urchins
0
0
1
0
1605 69
Other aquatic invertebrates Prepared or preserved: Other
0
851
3.384
851
www.trademap.org/Bilateral_TS.aspx diakses pada tanggal 21 September 2015 Market Brief – Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman
II. POTENSI PASAR PRODUK OLAHAN KRUSTASEA & MOLUSKA
12
1605 61
Other aquatic invertebrates Prepared or preserved: Sea cucumbers
0
2.841
21
2.841
1605 63
Other aquatic invertebrates Prepared or preserved: Jellyfish
0
743
8
743
1605 51
Prepared or preserved Molluscs: Oysters
0
0
129
0
1605 52
Prepared or preserved Molluscs: Scallops, including queen scallops
0
0
634
0
1605 56
Prepared or preserved Molluscs: Clams, cockles and arkshells
0
5.189
348
5.189
1605 40
Crustaceans not elsewhere specified, prepared or preserved
0
14
13.470
14
1605 30
Lobster, prepared or preserved
0
1
1.377
1
1605 57
Prepared or preserved Molluscs: Abalone
0
23
0
23
1605 53
Prepared or preserved Molluscs: Mussels
0
2
10.291
2
Satuan: 1000 US Dollar Sumber: Kalkulasi ITC berdasarkan statistik UN COMTRADE
C. Regulasi Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman 1. Kebijakan Impor Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman Seperti halnya produk-produk lainnya, kebijakan impor yang diberlakukan di Jerman harus sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Uni Eropa. Seluruh kebijakan ini diatur oleh Directorate-General Taxation and Customs Union dalam sebuah database yang dinamakan TARIC. TARIC adalah sebuah basis data multi bahasa yang di dalamya diintegrasikan semua regulasi yang berkaitan dengan tarif cukai Uni Eropa, peraturan komersial dan agrikultur. Dengan mengintegrasikan dan mengkodekan regulasi tersebut, TARIC memberikan gambaran yang jelas bagi operator ekonomi tentang langkahlangkah yang harus diambil
ketika mengimpor ke dalam Uni Eropa atau
mengekspor barang dari Uni Eropa.10
10
www.ec.europa.eu/taxation_customs/customs/customs_duties/tariff_aspects/customs_tariff/ Market Brief – Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman
II. POTENSI PASAR PRODUK OLAHAN KRUSTASEA & MOLUSKA
13
Untuk impor produk olahan krustasea dan moluska HS 1605 dari Indonesia ke Uni Eropa termasuk ke Jerman, terdapat regulasi kebijakan impor sebagai berikut: i.
Tariff Measure:
Third country duty. Tarif beacukai yang diberlakukan untuk semua barang impor yang berasal dari negara selain Uni Eropa, yang didefinisikan di dalam Combined Nomenclature. Indonesia dikategorikan dalam ERGA OMNES sehingga dikenakan tarif impor sebesar: -
8,00% untuk produk HS 160510
-
20,00% untuk produk HS 160521, HS 160529, HS 16053090, HS 160540, HS 160551, HS 160553, HS 160554, HS 160555, HS 160556, HS 160557, HS 160558, HS 160559
26,00% untuk produk HS 160561, HS 160562, HS 160563, HS 160569
Tariff preference: GSP (Generalised Scheme of Preferences). Tarif beacukai yang diberlakukan untuk negara berkembang sehingga dikenai biaya yang lebih sedikit atau tidak sama sekali untuk ekspor produk ke Uni Eropa. Indonesia dikategorikan dalam General arrangements (SPGL) sehingga dikenakan tarif impor sebesar: -
2,80% untuk produk HS 160510
-
7,00% untuk produk HS 160521, HS 160529, HS 16053090, HS 160540, HS 160551, HS 160553, HS 160554, HS 160555, HS 160556, HS 160557, HS 160558, HS 160559
18,20% untuk produk HS 160561, HS 160562, HS 160563, HS 160569
Tariff quota: Non preferential. Tarif kuota beacukai prefensial yang diberlakukan
bagi
produk
sebelumnya.
Indonesia
yang
kuota
dikategorikan
impornya
dalam
ERGA
telah OMNES
ditetapkan sehingga
termasuk non prefensial dan tidak dikenakan biaya (0%) untuk tarif ini. Berlaku untuk produk HS 1605100011, HS 1605100019, HS 1605211040, HS 1605219040, HS 1605290040.
Tariff quota: Non preferential under end use. Tarif kuota beacukai prefensial yang diberlakukan terhadap perizinan produk impor untuk menggunakan prosedur percukaian yang mempunyai dampak ekonomi, bagi produk yang kuota impornya telah ditetapkan sebelumnya. Indonesia dikategorikan dalam ERGA OMNES sehingga tidak dikenakan biaya (0%) untuk tarif ini, namun tetap harus menyertakan sertifikat prosedur percukaian khusus (N990). Berlaku untuk produk HS 1605219045, HS 1605219055, HS 1605290050, HS 1605290060, HS 16053010.
Market Brief – Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman
II. POTENSI PASAR PRODUK OLAHAN KRUSTASEA & MOLUSKA
ii.
14
Prohibitions and Restrictions to Import and Export: Import control on veterinary products. Berlaku untuk seluruh produk
HS 1605 yang berasal dari hewan, diharuskan menyertakan dokumen: -
N853: Berupa CVED (Common Veterinary Entry Document) yang sesuai dengan regulasi Komisi Eropa No. 136/2004 untuk pengecekan veteriner pada produk.
-
Y931: Untuk produk yang diuntungkan dari derogasi kontrol veteriner sesuai pasal 6.1b dari keputusan Komisi Eropa No. 275/2007.
-
Y058: Untuk konsinyasi pribadi dari produk yang berasal dari hewan bukan untuk tujuan komersil (untuk konsumsi pribadi atau untuk pakan hewan) tidak diharuskan diuji veteriner, sesuai dengan pasal No. 2 dari regulasi Komisi Eropa No. 206/2009.
Import control on illegal, unreported and unregulated fishing.
Produk perikanan hanya dapat diimpor jika disertai dengan sertifikat tangkapan (catch certificate) C673. Berlaku untuk produk HS 160510, HS 160521, HS 160529, HS 160530, HS 160540. Import control - CITES. Diharuskan menyertakan sertifikat CITES
(Convention on International Trade in Endangered Species). Berlaku untuk produk yang mempunyai bagian yang terbuat dari kulit hewan atau tanaman seperti produk HS 160557, HS 1605590090, HS 160561. iii.
Verordnung über tiefgefrorene Lebensmittel (TLMV) 11 Ordonansi tentang bahan makanan yang dibekukan mengatur hal-hal yang harus
diperhatikan
dalam
proses
pengolahan
bahan
makanan
yang
dibekukan, antara lain: -
Ketentuan dalam proses pembuatan dan penanganan
-
Pengukuran temperatur udara
-
Kontrol resmi bahan makanan
-
Penggunaan definisi “yang dibekukan” sesuai dengan ketentuan
-
Kemasan
-
Pelabelan produk untuk konsumen dan yang bukan untuk konsumen
-
Tindak pidana terhadap pelanggaran
2. Persyaratan Mutu, Label dan Kemasan Dalam aspek mutu dan kualitas, produk-produk olahan krustasea dan moluska juga harus memenuhi standar kualitas yang ditetapkan Jerman dan Uni Eropa. Dalam salah satu laporan yang dilakukan oleh Stiftung Warentest,12 organisasi Jerman 11 12
www.gesetze-im-internet.de/tlmv/BJNR020510991.html www.test.de/unternehmen/about-us/ Market Brief – Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman
II. POTENSI PASAR PRODUK OLAHAN KRUSTASEA & MOLUSKA
15
yang berpengalaman dalam melakukan investigasi dan perbandingan berbagai produk dan jasa, disebutkan aspek-aspek penting yang berkaitan dengan kualitas produk olahan krustasea dan moluska, yang dalam test ini lebih terfokus kepada produk olahan udang yang sudah dikupas dan dibekukan, sebagai berikut:13
Bau/aroma dan rasa: segar, asin, manis
Tekstur dan rasa di lidah: juicy, berair, alot, kenyal
Hasil proses pengolahan: udang dipotong sama besar, tidak ada bagian yang patah, tidak ada sisa kulit, tidak ada sisa isi perut
Bebas kandungan bahan-bahan residu dan zat-zat berbahaya
Kualitas mikrobiologis
Kemasan yang baik: deklarasi tanggal masa kadaluarsa
Untuk label dan kemasan tentunya juga harus sesuai dengan standar yang berlaku di Jerman yang diatur dalam Verpackungsverordnung.14 Pada label produk olahan krustasea dan moluska harus dicantumkan nama dan negara asal produk, bahan baku serta kandungan nutrisi dan tanggal masa kadaluarsa. Selain itu jikalau memang ada juga harus dicantumkan zat-zat tambahan seperti pewarna atau penambah rasa. Kemasan untuk produk olahan krustasea dan moluska harus terbuat dari material bermutu yang melindungi produk dari kerusakan yang dapat terjadi selama proses impor. Selain itu kemasan tersebut juga harus terbuat dari bahan yang bisa didaur ulang. Khusus produk olahan yang dibekukan, produk olahan tersebut harus dikemas dalam kemasan yang melindungi produk olahan dari kekeringan dan penjangkitan mikroorganisme serta hal-hal dari luar lainnya yang bisa memberi dampak buruk bagi produk olahan, sesuai yang diatur pada pasal No. 4 dalam Verordnung über tiefgefrorene Lebensmittel (TLMV). Uni Eropa mempunyai regulasi tersendiri mengenai Food Labelling.15 Peraturan Uni Eropa No. 1169/2011 mengenai penyediaan informasi makanan kepada konsumen diadopsi oleh Parlemen Eropa dan Dewan Eropa pada tanggal 25 Oktober 2011 dan diterbitkan dalam Jurnal Resmi Uni Eropa pada 22 November 2011. Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal 12 Desember 2011.
D. Saluran Distribusi Pada umumnya produk olahan krustasea dan moluska tiba di Eropa dalam keadaan dibekukan atau dalam bentuk makanan olah kalengan. Di Jerman sendiri, produk olahan krustasea dan moluska dapat didistribusikan melalui alur distribusi berikut:
13 14 15
www.test.de/Tiefgekuehlte-Garnelen-Mehr-Biss-1359966-1359568/ www.gesetze-im-internet.de/verpackv_1998/ www.fooddrinkeurope.eu/uploads/publications_documents/FDE_Guidance_WEB.pdf Market Brief – Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman
II. POTENSI PASAR PRODUK OLAHAN KRUSTASEA & MOLUSKA
i.
16
Produsen domestik. Terdapat 2 laut yang berbatasan dengan bagian utara negara Jerman, yaitu
North Sea dan Baltic Sea. Oleh karena itu terdapat
cukup banyak perusahaan produsen makanan laut di Jerman utara, baik yang memproduksi produk laut fresh maupun yang melakukan pengolahan seperti
pembersihan,
pengupasan
atau
pembekuan
untuk
kemudian
didistribusikan ke grosir dan industri pengolahan makanan. ii.
Perusahaan importir Untuk memenuhi permintaan pasar yang cukup tinggi, produk olahan krustasea dan moluska diimpor dari produsen di luar Jerman termasuk dari Indonesia. Pada umumnya produk olahan krustasea dan moluska tiba di pelabuhan Hamburg, Bremen dan Bremenhaven dalam keadaan dibekukan atau dalam bentuk makanan olahan kalengan. Produk olahan dalam keadaan beku akan didistribusikan ke grosir dan industri pengolahan makanan, sedangkan produk olahan dalam kalengan didistribusikan ke supermarket dan restoran.
iii.
Fischhändler atau grosir ikan/makanan laut Fischhändler mendapatkan produk olahan krustasea dan moluska dari produsen domestik atau perusahaan impor yang menjalin kerjasama. Grosir sendiri berfungsi sebagai perantara untuk distribusi ke industri pengolahan makanan dan restoran dengan skala yang kecil.
iv.
Processed food manufacturers atau industri pengolahan makanan Industri ini memesan produk olahan krustasea dan moluska dalam skala besar untuk memproduksi berbagai jenis produk makanan. Industri biasanya membeli bahan baku krustasea dan moluska dalam keadaan beku dari grosir. Dalam kasus tertentu seperti industri besar pengolahan makanan, bahan baku krustasea dan moluska dibeli langsung dari produsen atau importir.
v.
Toko ritel, supermarket dan restoran Toko ritel, supermarket dan restoran merupakan alur distribusi terakhir dimana konsumen akhir dapat langsung membeli produk produk olahan krustasea dan moluska yang siap pakai.
E. Hambatan 1. Tarif
Pajak. Pajak merupakan salah satu hambatan untuk meningkatkan ekspor produk olahan krustasea dan moluska ke Uni Eropa terutama ke Jerman. Di Jerman sendiri, Bundeszoll atau beacukai Jerman memberlakukan pajak
Market Brief – Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman
II. POTENSI PASAR PRODUK OLAHAN KRUSTASEA & MOLUSKA
17
impor untuk produk olahan krustasea dan moluska bisa sampai sebesar 26,00% ditambah lagi 19% untuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Harga per Unit. Berdasarkan data pada Tabel 6 yang menampilkan data mengenai Harga Ekspor HS 1605 ke Jerman pada tahun 2014, terlihat bahwa harga produk olahan krustasea dan moluska asal Indonesia dengan harga per unit USD 16.675/ton, kurang kompetitif jika dibandingkan dengan pesaing utama lainnya seperti Thailand sebagai eksportir nomor satu di Jerman, Vietnam dan Spanyol. Demikian juga halnya dibandingkan dengan eksportir dari negara Asia lainnya seperti (8) China, (16) India, (18) Bangladesh dan (26) Taiwan, harga per unit produk olahan krustasea dan moluska asal Indonesia masih relatif tinggi.
Tabel 6 - Harga per Unit Produk Olahan Krustasea & Moluska ke Jerman 201416
Peringkat
Eksportir
Harga per Unit (USD/Ton)
Selisih Harga dari Eksportir Utama
-
World
10.736
3.666
1
Thailand
14.402
-
2
Netherlands
17.961
(3.559)
3
Viet Nam
11.935
2.467
4
Indonesia
16.675
(2.273)
5
Spain
4.687
9.715
6
Denmark
8.019
6.383
7
Honduras
11.189
3.213
8
China
12.773
1.629
9
Canada
10.765
3.637
10
France
11.797
2.605
16
India
9.468
4.934
18
Bangladesh
12.393
2.009
26
Taipei, Chinese
7.813
6.589
Sumber: Kalkulasi ITC berdasarkan statistik UN COMTRADE
2. Non Tarif
Negara pesaing di ASEAN. Negara pesaing utama di bidang produk olahan krustasea dan moluska adalah Thailand dan Vietnam dimana kedua negara tersebut merupakan saudara bagi Indonesia dalam lingkup ASEAN. Meskipun Thailand merupakan eksportir nomor satu untuk produk olahan krustasea dan moluska ke Jerman, Thailand dikenakan tarif bea masuk yang cukup
16
www.trademap.org/Country_SelProductCountry.aspx diakses pada tanggal 22 September 2015 Market Brief – Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman
II. POTENSI PASAR PRODUK OLAHAN KRUSTASEA & MOLUSKA
18
tinggi oleh Jerman. Indonesia sendiri mendapatkan tarif bea masuk yang relatif lebih rendah, namun Vietnam juga mendapatkan tarif yang sama seperti Indonesia. Apabila Indonesia dapat meningkatkan kualitas produk udang
olahannya,
maka
Indonesia
akan
mampu
bersaing
untuk
meningkatkan pangsa pasarnya di Jerman.
Standar pengujian kehigienisan. Produk bahan makanan yang ingin dipasarkan di Uni Eropa harus melewati tahapan pengujian kehigienisan yang ketat agar dapat dipastikan benar-benar aman untuk dikonsumsi. Dari laporan yang diterima oleh perwakilan luar negeri RI di Eropa pada beberapa tahun terakhir, terdapat notifikasi RASFF sebagai berikut: - Terdapat kandungan merkuri di dalam produk seafood dari Indonesia melebihi batas yang diperbolehkan oleh Uni Eropa, dimana terdapat 9 kasus pada tahun 2012, 6 kasus pada tahun 2013 dan 6 kasus pada tahun 2014. - Terdapat
kandungan
salmonella
pada
produk
udang
beku
yang
membahayakan kesehatan manusia, dimana pada akhirnya produk tersebut dilarang untuk diedarkan dan ditarik dari pasar. Kandungan zat-zat
berbahaya
dalam
kasus tersebut
mengindikasikan
kurang higienisnya proses produksi. Oleh karena itu pengawasan terhadap kesehatan proses produksi perlu ditingkatkan agar citra produk olahan krustasea dan moluska Indonesia tidak menurun di pasar Uni Eropa.
Gambar 3 - Produk Olahan Krustasea & Moluska di Pasar Jerman
Market Brief – Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman
III. PELUANG DAN STRATEGI
19
III. PELUANG DAN STRATEGI
A. Peluang Berdasarkan kalkulasi ITC dengan basis statistik dari UN COMTRADE, Indonesia menempati peringkat ke-4 sebagai pengekspor produk olahan krustasea dan moluska ke Jerman. Di dalam ruang lingkup Asia sendiri, Indonesia menempati peringkat ke-3 di bawah Thailand dan Vietnam serta berada di atas Cina, India, Bangladesh dan Taiwan, seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 7 - Tarif Ekspor dan Tren Produk Olahan Krustasea & Moluska ke Jerman17
Peringkat
Eksportir
Tarif yang diberlakukan Jerman
Tren dalam 5 tahun terakhir
-
-2,07
18,6
-5,96
0
-13,06
-
World
1
Thailand
2
Netherlands
3
Viet Nam
7,1
18,60
4
Indonesia
7,1
64,89
5
Spain
0
15,53
6
Denmark
0
-10,16
7
Honduras
0
23,53
8
China
7,1
27,02
9
Canada
18,6
-4,21
10
France
0
-2,53
16
India
7,1
-31,62
18
Bangladesh
0
-9,19
26
Taipei, Chinese
18,6
-
Sumber: Statistik UN COMTRADE Tarif Impor. Pada tabel 7 terlihat bahwa tarif yang dikenakan pada Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan Thailand sebagai eksportir utama produk olahan krustasea dan moluska ke Jerman. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk bersaing dengan Thailand agar bisa menjadi lebih baik lagi. Tren pertumbuhan positif. Ekspor produk olahan krustasea dan moluska Indonesia mempunyai tren pertumbuhan yang positif jika dibandingkan dengan eksportir lainnya. Jika pertumbuhan ekspor ini dapat terus ditingkatkan, maka
17
www.trademap.org/Country_SelProductCountry.aspx diakses pada tanggal 15 September 2015
Market Brief – Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman
III. PELUANG DAN STRATEGI
20
peluang Indonesia untuk bisa masuk jajaran tiga besar atau bahkan sebagai eksportir utama produk olahan krustasea dan moluska ke Jerman relatif tinggi.
B. Strategi Untuk meningkatkan ekspor produk olahan krustasea dan moluska Indonesia ke pasar Jerman, dapat dilakukan strategi berikut: I.
Meningkatan standar produksi sesuai ketetapan Uni Eropa. Perlu dicatat bahwa untuk mengimpor produk olahan makanan laut (processed seafood) di Jerman wajib memenuhi standar perngujian yang sesuai dengan ketetapan Uni Eropa. Perlu dipastikan bahwa produk olahan tersebut tidak mengandung synthetic antibiotics yang dilarang penggunaannya di Jerman dan memenuhi batas standar terkait zat-zat berbahaya yang ditentukan.
II.
Pengamanan kapasitas pasokan produk. Bagi perusahan pengolahan makanan di Jerman, mengamankan pasokan bahan makanan laut adalah suatu tantangan. Sehingga bagi perusahaan yang mampu memasok bahan makanan laut secara konsisten berpotensi untuk berkembang di area ini.
III.
Berpartisipasi dalam pameran terkait seafood di Jerman. Pameran terkait seafood berskala internasional diadakan setiap tahun di Jerman dan dihadiri oleh berbagai negara eksportir seafood dunia. Agar importir Jerman dan dunia memperoleh informasi lengkap mengenai produk olahan krustasea dan moluska dari Indonesia, produsen dan pengusaha produk olahan krustasea dan moluska diharapkan untuk lebih proaktif mengikuti pameran tersebut dengan cara membuka stand dan membawa sampel-sampel hasil produksi olahan krustasea dan moluska Indonesia.
IV.
Menjalin
hubungan
dengan
asosiasi
seafood
Jerman.
Asosiasi
Pengelolaan Rajungan Indonesia (APRI) serta asosiasi pengelolaan seafood lainnya diharapkan dapat menghubungi dan bekerja sama dengan asosiasi seafood milik Jerman yaitu Deutscher Seafood Verband e.V. untuk bertukar informasi atau mempelajari lebih dalam mengenai standar dan mutu produk olahan krustasea dan moluska yang diterapkan pemerintah Jerman dan juga agar lebih efektif dalam penanganan administrasi impor serta dalam menghubungi prospektif konsumen. V.
Proaktif dengan perwakilan luar negeri RI di Jerman. Para produsen produk olahan krustasea dan moluska, terutama produsen skala kecil dan menengah
diharapkan
secara
proaktif
menghubungi
dan
mengikuti
perkembangan produknya dari perwakilan luar negeri Indonesia di Jerman, dalam hal ini melalui Atase Perdagangan di KBRI Berlin ataupun ITPC Hamburg. Market Brief – Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman
IV. INFORMASI PENTING
21
IV. INFORMASI PENTING
A. Perwakilan Indonesia dan TPO Indonesia di Jerman
KBRI Berlin Duta Besar: Fauzi Bowo Atase Perdagangan: Lita Gustina Alamat: Lehrter Str. 16-17, 10551 Berlin Telepon: +49 30 47807 0 Fax: +49 30 44737 142 Email:
[email protected];
[email protected] Website: www.indonesian-embassy.de
KJRI Hamburg Kepala Perwakilan: Sylvia Arifin Alamat: Bebelallee 15, 22299 Hamburg Telepon: +49 40 5132 570 Fax: +49 40 5117 513 Email:
[email protected] Website: www.kjrihamburg.de
KJRI Frankfurt Kepala Perwakilan: Wahyu Hersiati Alamat: Zeppelinallee 23, 60325 Frankfurt am Main Telepon: +49 69 2470 980 Fax: +49 69 2470 9840 Email:
[email protected] Website: www.indonesia-frankfurt.de
ITPC Hamburg Kepala: Bambang Jaka Setiawan Wakil Kepala: M. Fadjar Apriliyanto Alamat: Glockengiesserwall 17, 20095 Hamburg Telepon: +49 40 333 132 80 / 81 / 83 Fax: +49 40 333 132 82 Email:
[email protected] Website: www.itpchamburg.de
Market Brief – Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman
IV. INFORMASI PENTING
B. Kedutaan Negara Jerman di Indonesia
Kedutaan Besar Jerman Jakarta Duta Besar: Dr. Georg Witschel Alamat: Jl. Mh. Thamrin 1, Menteng, Jakarta Pusat 10310 Telepon: +62 21 39855000 Email: https://jakarta.diplo.de/Vertretung/jakarta/id/Kontakt.html Website: https://jakarta.diplo.de
Konsul Kehormatan Republik Federal Jerman Surabaya Kepala Konsul: Dipl.-Ing. Harjanto Tjokrosetio Alamat: Jl. Dr. Wahidin No. 29, Surabaya 60264 Telepon: +62 31 5631 871 Fax: +62 31 5631 872 Email: https://jakarta.diplo.de/Vertretung/jakarta/id/Kontakt.html Website: https://jakarta.diplo.de
Konsul Kehormatan Republik Federal Jerman Bali Kepala Konsul: Robert Jantzen Alamat: Jl. Pantai Karang 17, Batujimbar-Sanur, Bali Kotak Pos: P.O.Box 3100, Denpasar 80228 Telepon: +62 361 2885 35 Fax: +62 361 2888 26 Email: https://jakarta.diplo.de/Vertretung/jakarta/id/Kontakt.html Website: https://jakarta.diplo.de
Konsul Kehormatan Republik Federal Jerman Medan Kepala Konsul: Dipl.-Ing. Liliek Darmadi, MM Alamat: Jl. Abdullah Lubis No. 47 A, Medan 20154 Telepon: +62 61 4152 323 Fax: +62 61 4152 424 Email: https://jakarta.diplo.de/Vertretung/jakarta/id/Kontakt.html Website: https://jakarta.diplo.de
Market Brief – Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman
22
IV. INFORMASI PENTING
C. Kamar Dagang di Jerman
Chamber of Commerce and Industry of Berlin (IHK Berlin) Alamat: Fasanenstraße 85, 10623 Berlin Telepon: +49 30 31510 0 Fax: +49 30 31510 166 Email:
[email protected] Website: www.ihk-berlin.de/English/en
Hamburg Chamber of Commerce (HK Hamburg) Alamat: Adolphsplatz 1, 20457 Hamburg Telepon: 040 3613 8138 Fax: 040 3613 8401 Email:
[email protected] Website: www.hk24.de/en
Frankfurt Chamber of Commerce and Industry (IHK Frankfurt) Alamat: Börsenplatz 4, 60313 Frankfurt am Main Telepon: +49 69 2197 1280 Fax: +49 69 2197 1424 Email:
[email protected] Website: www.frankfurt-main.ihk.de/english/
Cologne Chamber of Commerce and Industry (IHK Köln) Alamat: Unter Sachsenhausen 10-26 Telepon: +49 221 1640 130 Fax: +49 221 1640 139 Email:
[email protected] Website: www.cci-cologne.de
Chamber of Commerce and Industry for Munich (IHK München) Alamat: Balanstrasse 55-59, 81541 München Telepon: +49 089 5116 0 Fax: +49 089 5116 1306 Email:
[email protected] Website: www.muenchen.ihk.de/en/business-departments
Market Brief – Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman
23
IV. INFORMASI PENTING
D. Kamar Dagang Jerman di Indonesia
German-Indonesian Chamber of Commerce and Industry Direktor Manajemen: Jan Rönnfeld Alamat: Jl. H. Agus Salim No. 115, Jakarta 10310 Telepon: +62 21 315 4685 Fax: +62 21 315 5276 Email:
[email protected] Website: http://indonesien.ahk.de
EKONID Surabaya Office / Wisma Jerman Direktor: Birgit Steffan Alamat: Taman AIS Nasution 15, Surabaya 60271 Telepon: +62 31 5343 735 Fax: +62 31 5319 507 Email:
[email protected] Website: http://indonesien.ahk.de/ueber-uns/buero-surabaya/
E. Instansi Terkait Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman
Bundesverband der deutschen Fischindustrie und des Fischgroßhandels e.V. Alamat: Große Elbstraße 133, 22767 Hamburg Telepon: +49 / 40 / 38 18 11 Fax: +49 / 40 / 38 98 - 554 Email :
[email protected] Website: www.fischverband.de
Bundesverband Aquakultur e.V. Alamat: Fraunhoferstraße 2-4, 24118 Kiel Telepon: +49 431 24 84 – 0 Fax: +49 431 24 84 – 111 E-Mail:
[email protected] Website: www.bundesverband-aquakultur.de
Deutscher Seafood Verband e.V. Alamat: Bredowstr. 21, 22113 Hamburg Telepon: +49 (0)40 319 75 508 Email:
[email protected] Website: www.seafoodverband.de Market Brief – Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman
24
IV. INFORMASI PENTING
F. Pameran Terkait Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman
Fisch & Feines 2015 Tanggal: 6 – 8 November 2015 Tempat: MESSE BREMEN & ÖVB-Arena, Hall 2 + 3 Alamat: Findorffstraße 101, 28215 Bremen Website: www.fisch-und-feines.de Telepon: +49 (0) 421.3505 - 260 Email:
[email protected]
Fish International Tanggal: 14 – 16 Februari 2016 Tempat: MESSE BREMEN & ÖVB-Arena Alamat: Findorffstraße 101, 28215 Bremen Website: www.fishinternational.com Telepon: +49 421 3505 260 Fax: +49 421 3505 681 Email:
[email protected]
G. Importir Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman
All-Fish Handelsgesellschaft GmbH Alamat: Eckernförder Straße 313, 24119 Kronshagen/Kiel Telepon: +49 (0) 431.54 58 407 Fax: +49 (0) 431.54 58 409 Email:
[email protected] Website: www.all-fish.de
Andreas Simonsen GmbH Alamat: Ruhrstraße 90, 22761 Hamburg Telepon: +49 (0) 40 - 853 34 50 Fax: +49 (0) 40 - 850 10 61 Email:
[email protected] Website: www.simonsengmbh.de
Appel Feinkost GmbH & Co. KG Alamat: Neufelder Schanze, 27472 Cuxhaven Telepon: +49 4721 605-0 Fax: +49 4721 / 605 - 348
Market Brief – Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman
25
IV. INFORMASI PENTING
Email:
[email protected] Website: www.appel-feinkost.de
Atlantis Seafoods GmbH Alamat: Am Lunedeich 84, 27572 Bremerhaven Telepon: 0471 97229-0 Fax: 0471 97229-30 Email:
[email protected] Website: www.atlantis-seafoods.de
B. Paulus GmbH Alamat: Blättelbornweg 6, 66663 Merzig Telepon: 06861 - 7708 – 0 Fax: 06861 - 7708 – 85 Email:
[email protected] Website: www.b-paulus.de
Conti-Mar GmbH Alamat: Osterbrooksweg 60, 22869 Schenefeld Telepon: +49(0)40 - 8303850 Fax: +49(0)40 – 8303830 Email:
[email protected] Website: www.conti-mar.com
E.W.A. Wessendorf GmbH & Co. KG Alamat: Süderstraße 244, 20537 Hamburg Telepon: +49 (0) 40 / 21 09 68 – 0 Fax: +49 (0) 40 / 21 09 68 – 68 Email:
[email protected] Website: www.wessendorf.com
First Fimex Fisch Im- und Export GmbH Alamat: Schlossmühlendamm 8-10, D-21073 Hamburg Telefon: +49 40-411 88 32- 70 Fax: +49 40-411 88 32- 88 Email:
[email protected] Website: www.fimex-hamburg.com
Market Brief – Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman
26
IV. INFORMASI PENTING
Kagerer & Co.GmbH Alamat: Weißenfelder Straße 6, D-85622 Feldkirchen Telepon: +49 (0) 89.900 48 5-0 Fax: +49 (0) 89.900 48 5-400 Email:
[email protected] Webaite: www.kagerer-seafood.de
Meeresfrüchte GmbH Alamat: Niedersachsenstr. Halle X, Abt. 91-92, 27472 Cuxhaven-Fischereihafen Telepon: 04721 72 12 0 Fax: 04721 72 12 33 Email:
[email protected] Website: www.meeresfruechte.de
Rassau Seafood GmbH Alamat: Virchowstraße 17, D-22767 Hamburg Telepon: +49 (0)40 376 00 2 – 0 Fax: +49 (0)40 363 11 7 Email:
[email protected] Website: www.rassau-seafood.de
S.U.L.T.A.N. Trade GmbH Alamat: Cicerostrasse 26, D - 10709 Berlin Telepon: +49 30 400 45 95 00 Fax: +49 30 400 45 95 55 Email:
[email protected] Website: www.sultantrade.de
VENFISK GMBH Alamat: Warnowpier 431, 18069 Rostock Telepon: +49 (381) 8 11 26 50 Fax: +49 (381) 8 11 26 53 Email:
[email protected] Website: www.venfisk.de
Market Brief – Produk Olahan Krustasea & Moluska di Jerman
27