Produk Murabahah Emas Dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Laba Usaha Bank Syariah 17
PRODUK MURABAHAH EMAS DALAM UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN LABA USAHA BANK SYARIAH Oleh : Srie Nuning Mulatsih 2 Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang Abstract Akad of Defrayal of gold product of Bank of[is Mega- Moslem law use 2 akad that is : Qardh And Ijarah. Pursuant to calculation of SPSS version 19 as follows Pursuant to Tables 4.3.3.1. Model of Summary menunjukan coefficient ( R) which menunjukan mount the usher the variable equal to ( 0,769). R Square or coefficient determinasi own the meaning 0,592. Influence variable Qardh ( X1) And variable Ijarah ( X2) with the Profit ( Y) by using program of SPSS for windows version 19.00 obtained by rx1y = 0,769 pertained high. While to express big minimize the nya of contribution of variable Qardh ( X1) And variable Ijarah ( X2) with the Profit ( Y) Or determinant coefficient = r2 X 100% or 0,7692 X 100 = 0,592% while the rest 40,8% influenced by other;dissimilar variable, Anova representing linearity test [of] where F equal to 2,175 < F of[is tables of ( 1,4,0,05) so that Ho accepted to become the linear model variable Qardh ( X1) And variable Ijarah ( X2 ) with the Profit variable ( Y) not signifikan. Others by comparing sig with ? where Sig 0,261 ? ( 0.05) hence Ho accepted, Coefficients Memaparkan assess the konstanta a and b from equation of linear Y = 35000170,788+ 0,202 X1 + 1308,003 X2 Keyword : Produk of Murabahah Gold In The Effort Make-up of Earnings of Icome From Operation Moslem Law Bank.
2
Srie Nuning, SE, MM Mulatsih adalah dosen tetap yayasan prodi Akuntansi FEUNIS Tangerang. Email:
[email protected]
18 PELITA Edisi XVI Volume II Juli – Desember 2015
I.
LATAR BELAKANG Perkembangan lembaga keuangan syariah terutama perbankan syariah, cukup luas sampai sekarang. Hal ini dipicu oleh UU No.10 tahun 1998 yang memungkinkan perbankan menjalankan dual banking system yaitu bank konvensional mulai melirik dan membuka unit usaha syariah. Islam mendorong masyarakat ke arah usaha nyata dan produktif. Islam mendorong seluruh masyarakat untuk melakukan investasi dan melarang membungakan uang. Investasi merupakan suatu kegiatan usaha yang mengandung risiko karena adanya unsur ketidakpastian. Perbankan syariah menjalankan sistem operasionalnya dengan memberlakukan sistem bagi hasil (profit and lost sharing) dan berbagi resiko (risk sharing) dengan nasabahnya yang memberikan penjelasan atas setiap perhitungan keuangan atas transaksi yang dilakukan sehingga akan meminimalisir kegiatan spekulatif dan tidak produktif. Dalam ajaran Islam, sebuah transaksi yang melibatkan dua orang antara pembeli dan penjual tidak boleh ada yang merasa dirugikan. Keduanya harus dapat saling bekerja sama dan melakukan transaksi sesuai dengan kesepakatan yang menandakan bahwa tidak ada salah satu pihak yang merasa dirugikan karena kesepakatan tersebut merupakan sebuah akad (perjanjian) yang telah disetujui bersama. Dalam hal produk-produk yang ditawarkan oleh bank syariah, produk-produk tersebut sebagian besar memiliki kesamaan dengan yang ditawarkan oleh bank menawarkan transaksi yang tidak berlandaskan pada konsep bunga, dapat diharapkan
19
untuk lebih optimal melayani kalangan masyarakat yang belum dapat tersentuh oleh perbankan konvensional, dan memberikan pembiayaan dalam pengembangan usaha berdasarkan sistem syariat Islam. Beberapa produk dengan berbagai skim akad ditawarkan oleh bank syariah, diantaranya produk tabungan dengan akad Wadiah (titipan), jual-beli dengan akad Murabahah, sewa dengan akad Ijarah, bagi hasil dengan akad Mudharabah, penyertaan dengan akad Musyarakah, investasi dengan akad Mudharabah, serta produk jasa lainnya. Dalam layanan perbankan syariah yang berhubungan pada penerapan pembiayaan di bank syariah dapat dilakukan dengan berbagai akad, seperti akad jual-beli (Murabahah), jual-beli dengan pesanan khusus (Istishna’), sewa-beli (Ijarah Muntahiyah Bittamlik), dan penyertaan-sewa (Musyarakah Muntanaqisah). Seiring kebutuhan dan minat masyarakat akan investasi emas maka bank syariah mengeluarkan pembiayaan kepemilikan emas menggunakan akad murabahah. Akad Murabahah (jual-beli) yaitu akad jual beli barang, dalam hal ini adalah emas, dimana si penjual menyatakan harga perolehannya dan marjin yang diinginkan pada saat penjualan kepada si pembeli atas kesepakatan bersama. Transaksi dengan akad Murabahah (jual-beli) ini dapat dilaksanakan dengan berbagai cara yaitu, dapat berbentuk tunai setelah menerima barang, ditangguhkan
dengan
cicilan
setelah
penerimaan
barang,
ataupun
ditangguhkan dengan membayar sekaligus dikemudian hari. Keunikan dalam perjanjian transaksi yang dimiliki oleh kedua akad ini mempengaruhi perlakuan akuntansinya masing-masing. Mulai dari pengakuan, pengukuran,
20 PELITA Edisi XVI Volume II Juli – Desember 2015
pencatatan, dan pelaporannya. Standar akuntansi 102 tentang akuntansi Murabahah (jual-beli) menjadi acuan dari penerapan perlakuan akuntansi menggunakan akad Murabahah (jual-beli). Didalam standar akuntansi sudah diterangkan mengenai berbagai transaksi yang harus diakui seperti, pada saat penerimaan uang muka nasabah untuk akad Murabahah (jualbeli). Hal inilah yang menjadi latar belakang peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul “ Produk Murabahah Emas Dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Laba Usaha Bank Syariah” Berdasarkan
latar
belakang
masalah
diatas,
maka
peneliti
dapat
merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Untuk mendapatkan data, fakta, informasi
yang
lengkap
dan
jelas
mengenai
faktor-faktor
yang
mempengaruhi Produk Murabahah Emas dalam upaya Peningkatan Pendapatan Operasional Bank Syariah?. 2. Untuk mengetahui hambatanhambatan Produk Murabahah Emas dalam upaya Peningkatan Pendapatan Operasionbal Bank Syariah?. 3. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan Produk Murabahah dalam upaya Peningkatan Pendapatan Operasional?.
II.
KAJIAN TEORITIK
2.1. Pengertian Murabahah Murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli.
Murabahah dapat dilakukan berdasarkan pesanan atau tanpa
21
pesanan.
Dalam murabahah berdasarkan pesanan, bank melakukan
pembelian barang setelah ada pemesanan dari nasabah.
Murabahah
berdasarkan pesanan dapat bersifat mengikat atau tidak mengikat nasabah untuk membeli barang yang dipesannya. Dalam murabahah pesanan mengikat pembeli tidak dapat membatalkan pesanannya.
apabila aktiva
murabahah yang telah dibeli bank ( sebagai penjual) dalam murabahah pesanan mengikat mengalami penurunan nilai tersebut menjadi beban penjual (bank) dan penjual(bank ) akan mengurangi nilai akad
2.2. Pengertian Investasi Logam Mulia Investasi logam mulia adalah investasi yang telah ada sejak zaman dahulu, investasi logam mulia bersifat defensive karena dapat melindungi pemiliknya dari perekonomian yang memburuk, logam mulia juga bersifat ofensif karena dapat digunakan untuk mencari keuntungan yang cukup tinggi. Biasanya jika keadaan ekonomi dunia mengalami krisis atau terjadi kekacauan politik yang melanda dunia, investasi dalam bentuk surat berharga mengalami penurunan nilai namun sebaliknya, justru harga emas akan mengalami kenaikan. Harga emas yang dimaksud yaitu harga emas 24 karat atau emas murni (99,99%). Contoh: harga emas sempat menyentuh level tertinggi US$ 1.313 per troy ounce pada 29 September 2010, yang apabila dirupiahkan dengan kurs Rp. 8.028 per dolar, harga emas 1 gramnya sekitar Rp. 387.802, padahal pada awal 2007 harga emas masih di kisaran Rp. 180.000. Jadi bila harga emas pada awal 2007 di harga Rp.180.000 dan
22 PELITA Edisi XVI Volume II Juli – Desember 2015
kemudian dijual pada akhir September 2010 di harga Rp.387.802 akan diperoleh keuntungan sebesar 215,4%. (sumber: Amir Kiat’s blog, Rabu 29 September 2010). MULIA (Murabahah Logam Mulia dengan Investasi Abadi) merupakan bentuk investasi (bukan gadai), memfasilitasi masyarakat dalam kepemilikan emas batangan melalui penjualan logam mulia secara tunai atau angsuran dengan proses cepat dan jangka waktu fleksibel dengan pilihan logam mulia 5 gram, 10 gram, 25 gram, 50 gram, 100 gram, 250 gram, dan 1000 gram.
Investasi adalah bagian penting dalam
perekonomian secara umum berarti penundaan konsumsi saat ini untuk konsumsi
di masa
yang akan
datang,
investasi
diawali
dengan
mengorbankan potensi konsumsi saat ini untuk mendapatkan peluang yang lebih baik atau besar di masa yang akan datang.
2.3. Pengertian Murabahah Emas Dalam konteks murabahah emas, maka yang terjadi adalah jual beli emas dengan mata uang rupiah dengan pembayaran tangguh (cicilan), pertanyaannya adalah apakah mata uang rupiah termasuk dalam barang ribawi atau tidak, 1. Bila kita mengacu pada pendapat yang mengatakan bahwa illat tsaman terbatas hanya untuk emas dan perak (Ghalabatu Ats tsamaniyah), maka mata uang rupiah tidak termasuk barang ribawi, sehingga pertukaran emas (barang ribawi) dengan rupiah (barang non ribawi) dapat dilakukan secara tangguh dan tidak disyaratkan sama kualitas dan kuantitasnya.
Konsekuensi dari pendapat ini adalah pembolehan
23
pertukaran / jual beli antara seluruh jenis mata uang modern, bila sejenis boleh dipertukarkan dengan adanya tambahan/kelebihan (fadhl) dari salah satunya dan bila beda jenis penyerahannya boleh dilakukan secara tangguh (nasi’ah). Hal ini juga disinggung dalam fatwa DSN MUI No. 28/DSNMUI/III/2002, tentang jual beli mata uang (sharf), dimana dalam fatwa tersebut dinyatakan: Jenis-jenis Transaksi Valuta Asing, 1. Transaksi Spot, yaitu transaksi pembelian dan penjualan valuta asing (valas) untuk penyerahan pada saat itu (over the counter) atau penyelesaiannya paling lambat dalam jangka waktu dua hari. Hukumnya adalah boleh, karena dianggap tunai, sedangkan waktu dua hari dianggap sebagai proses penyelesaian
yang tidak bisa dihindari dan merupakan
transaksi
internasional. 2. Transaksi Forward, yaitu transaksi pembelian dan penjualan valas yang nilainya ditetapkan pada saat sekarang dan diberlakukan untuk waktu yang akan datang, antara 2 x 24 jam sampai dengan satu tahun. Hukumnya adalah haram, karena harga yang digunakan adalah harga yang diperjanjikan (muwa’adah) dan penyerahannya dilakukan di kemudian hari, padahal harga pada waktu penyerahan tersebut belum tentu sama dengan nilai yang disepakati, kecuali dilakukan dalam bentuk forward agreement untuk kebutuhan yang tidak dapat dihindari (lil hajah). 3. Transaksi Swap, yaitu suatu kontrak pembelian atau penjualan valas dengan harga spot yang dikombinasikan dengan pembelian antara penjualan valas yang sama dengan harga forward. Hukumnya haram, karena mengandung unsur maisir (spekulasi). 4. Transaksi Option, yaitu kontrak untuk
24 PELITA Edisi XVI Volume II Juli – Desember 2015
memperoleh hak dalam rangka membeli atau hak untuk menjual yang tidak harus dilakukan atas sejumlah unit valuta asing pada harga dan jangka waktu atau tanggal akhir tertentu. Hukumnya haram, karena mengandung unsur maisir (spekulasi). Akan tetapi bila mengacu kepada pendapat yang mengatakan bahwa rupiah termasuk barang ribawi karena illatnya adalah tsaman (standar harga) atau mutlaqu ats tsamaniyah, maka yang terjadi adalah pertukaran emas (barang ribawi) dengan rupiah (barang ribawi), jenisnya memang berbeda akan tetapi penyerahannya tidak boleh dilakukan secara tangguh (harus al hulul dan taqabudh atau yadan bi yadin).
III. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dan kuantitatif.
Analisis kualitatif menggunakan
analisis deskriptif sedangkan analisis kuantitatif menggunakan metode regresi.
Sebelum analisis deskriptif dilakukan peneliti terlebih dahulu
melakukan analisis validitas dan realibilitas untuk kevalidan dan keandalan kuesioner.
3.1. Populasi dan Sampel Tehnik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah random sampling, dimana peneliti mengambil sampel sebear 10% responden dari populasi. Populasi disini adalah para nasabah bank syariah.
25
3.2. Variabel Produk Murabahah Emas 3.2.1. Definisi Konseptual Harga yang disepakati dalam murabahah adalah harga jual sedangkan harga beli harus diberitahukan, jika bank mendapat potongan dari pemasok maka potongan itu merupakan hak nasabah. Apabila potongan tersebut terjadi setelah akad maka pembagian potongan tersebut dilakukan berdasarkan perjanjian yang dimuat dalam akad. 3.2.2. Definisi Operasional Pembayaran murabahah dapat dilakukan secara tunai atau cicilan. Selain itu dalam murabahah juga diperkenankan adanya pebedaan dalam harga barang untuk cara pembayaran yang berbeda. Bank dapat memberikan potongan apabila nasabah a. Mempercepat pembayaran cicilan b. Melunasi piutang murabahah sebelum jatuh tempo
3.3. Variabel Murabahah Emas 3.3.1. Definisi Konseptual Konsekuensi dari pendapat ini adalah pembolehan pertukaran / jual beli antara seluruh jenis mata uang modern, bila sejenis boleh dipertukarkan dengan adanya tambahan/kelebihan (fadhl) dari salah satunya dan bila beda jenis penyerahannya boleh dilakukan secara tangguh (nasi’ah).
26 PELITA Edisi XVI Volume II Juli – Desember 2015
3.3.2. Definisi Operasional 3.3.2.1. Transaksi Spot, yaitu transaksi pembelian dan penjualan valuta asing (valas) untuk penyerahan pada saat itu (over the counter) atau penyelesaiannya paling lambat dalam jangka waktu dua hari. Hukumnya adalah boleh, karena dianggap tunai, sedangkan waktu dua hari dianggap sebagai proses penyelesaian yang tidak bisa dihindari dan merupakan transaksi internasional. 3.3.2.2. Transaksi Forward, yaitu transaksi pembelian dan penjualan valas yang nilainya ditetapkan pada saat sekarang dan diberlakukan untuk waktu yang akan datang, antara 2 x 24 jam sampai dengan satu tahun. Hukumnya adalah haram, karena harga yang digunakan adalah harga yang diperjanjikan (muwa’adah) dan penyerahannya dilakukan di kemudian hari, padahal harga pada waktu penyerahan tersebut belum tentu sama dengan nilai yang disepakati, kecuali dilakukan dalam bentuk forward agreement untuk kebutuhan yang tidak dapat dihindari (lil hajah). 3.3.2.3. Transaksi Swap, yaitu suatu kontrak pembelian atau penjualan valas dengan harga spot yang dikombinasikan dengan pembelian antara penjualan valas yang sama dengan harga forward. Hukumnya haram, karena mengandung unsur maisir (spekulasi). 3.3.2.4. Transaksi Option, yaitu kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka membeli atau hak untuk menjual yang tidak harus dilakukan atas sejumlah unit valuta asing pada harga dan jangka waktu atau tanggal
27
akhir tertentu. Hukumnya haram, karena mengandung unsur maisir (spekulasi).
3.4. Uji Hipotesis Dalam penelitian ini Hipotesis statistika yang di gunakan peneliti yang dimana tujuannya adalah untuk menguji apakah data data dari sampel yang ada sudah cukup kuat untuk menggambarkan populasinya atau dapatkah digeneralisasikan tentang populasi berdasar hasil sampel adalah sebagai berikut
Model Summary menunjukan koefisien (R) yang menunjukan
tingkat hubungan antar variabel sebesar (0,689). R Square atau koefisien determinasi memiliki arti 0,474.
Pengaruh antara variabel Qardh (X1)
dengan pendapatan (Y1) dengan menggunakan program SPSS for windows versi 19.00 diperoleh rx1y = 0,689 tergolong sedang. Sedangkan untuk menyatakan besar kecilnya kontribusi
variabel Qardh (X1) dengan
pendapatan (Y) atau koefisien determinan = r2 X 100% atau 0,6892 X 100% = 47,4% sedangkan sisanya 52,6% dipengarui oleh variabel lain.
IV.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Pendapatan Laba Usaha PT Bank Mega Syariah tahun 2008-2013 Pendapatan Laba Usaha Bank Mega Syariah pada tahun 2008 sebesar Rp 23.576.983 mengalami kenaikan sebesar Rp 61.961.540 menjadi sebesar Rp. 85.538.523 pada tahun 2009 atau mengalami kenaikan sebesar 263 %. Pada tahun 2010 juga mengalami kenaikan sebesar Rp 2.037.453 atau
28 PELITA Edisi XVI Volume II Juli – Desember 2015
sebesar 2% menjadi sebesar Rp. 87.575.976. Kemudian pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar Rp 11.881.990 atau sebesar 14% menjadi sebesar Rp 75.693.986. Dan pada tahun 2012 mengalami peningkatan yang signifikan yaitu sebesar Rp 177.566.854 atau 235 % menjadi sebesar Rp. 253.260.840. Namun pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar Rp.6.133.646 1865 atau sebesar 26% menjadi sebesar Rp. 186.567.715.
4.2. Piutang Qardh PT Bank Mega Syariah tahun 2008-2013 Piutang Qardh pada PT. Bank Mega Syariah pada tahun 2008 sebesar Rp. 656.922 (dalam jutaan rupiah) mengalami peningkatan yang signifikan sebesar Rp. 122.293.483 menjadi sebesar Rp 122.950.405 (dalam ... rupiah) atau sebesar 18616,13 %. Pada tahun 2010 mengalami penurunan menjadi sebesar Rp. 66.370.252 (dalam jutaan rupiah). Peningkatan yang signifikan juga terjadi pada tahun 2011 sebesar Rp. 537.506.306
(dalam jutaan
rupiah) 809,86 % menjadi sebesar Rp. 603.876.558 (dalam jutaan rupiah). Dan pada tahun 2012 mengalami kenaikan yaitu sebesar Rp. 206.434.214 atau 34,18 % menjadi sebesar Rp. 810.310.772
(dalam jutaan rupiah).
Namun pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar Rp. 548.634.650 (dalam jutaan rupiah) atau 67,71 %
menjadi sebesar Rp. 261.676.122
(dalam jutaan rupiah). 4.3. Ijarah PT Bank Mega Syariah tahun 2008-2013 Ijarah PT Bank Mega Syariah Tahun 2008 – 2013. Ijarah pada tahun 2008 sebesar Rp. 90.583 (dalam jutaan rupiah) mengalami penurunan sebesar Rp.
29
21.070 (dalam jutaan rupiah) atau (23,26 %) menjadi sebesar Rp 69.513,Pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar Rp 26.813,- atau (38,57 %) menjadi sebesar Rp. 42.700,- (dalam ... rupiah). Kemudian pada tahun 2011 mengalami penurunan kembali sebesar Rp. . 4.450 47.150,- (dalam jutaan rupiah) atau 10,42 % menjadi sebesar Rp. 47.150,- (dalam jutaan rupiah). Dan pada tahun 2012 mengalami peningkatan yang signifikan yaitu sebesar Rp. 19.925 atau 42,65 % menjadi sebesar Rp. 67.075,- (dalam jutaan rupiah), namun pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar Rp. 33.175,(dalam jutaan rupiah) atau 49,46 % menjadi sebesar Rp. 100.250,- (dalam jutaan rupiah).
V.
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Akad pembiayaan produk emas pada Bank Mega Syariah menggunakan 2 akad yaitu : Qardh dan Ijarah. Berdasarkan perhitungan SPSS versi 19 sebagai berikut
Model Summary menunjukan koefisien (R) yang
menunjukan tingkat hubungan antar variabel sebesar (0,769). R Square atau koefisien determinasi memiliki arti 0,592. Pengaruh antara variabel Qardh (X1) dan variabel
Ijarah (X2) dengan Laba (Y) dengan menggunakan
program SPSS for windows versi 19.00 diperoleh rx1y = 0,769 tergolong tinggi. Sedangkan untuk menyatakan besar kecilnya kontribusi variabel Qardh (X1) dan variabel Ijarah (X2) dengan Laba (Y) atau koefisien determinan = r2 X 100% atau 0,7692 X 100% = 0,592% sedangkan sisanya 40,8%
dipengaruhi oleh variabel lain. Anova yang merupakan uji
30 PELITA Edisi XVI Volume II Juli – Desember 2015
kelinearan dimana F hitung sebesar 2,175 < F tabel (1,4,0,05) adalah sehingga Ho diterima jadi model linear antara variabel Qardh (X1) dan variabel Ijarah ( X2 ) dengan variabel Laba (Y) tidak signifikan. Selain itu dengan memperbandingkan sig dengan α dimana Sig 0,261 > α (0.05) maka Ho diterima, Hipotesis uji koefisien b dimana : Ho = koefisien b tidak signifikan; H1 = koefisien b signifikan. t hitung mutlak sebesar 2,040 < t tabel (4,0,05) adalah sebesar maka Ho diterima atau H1 ditolak. Selain itu dengan memperbandingkan Sig (0,134) > α (0.05) sehingga Ho diterima atau H1 ditolak. Hipotesis uji koefisien c dimana : Ho = koefisien c tidak signifikan ; H1 = koefisien c signifikan. t hitung mutlak sebesar 0,930 < t tabel (4,0,05) adalah sebesar maka Ho diterima atau H1 ditolak. Selain itu dengan memperbandingkan Sig (0,421) > α (0.05) sehingga Ho diterima atau H1 ditolak. Hambatan pertama dalam pembiayaan produk emas dalam perbankan syariah adalah adanya perbedaan pendapat mengenai dua akad dalam satu transaksi dimana awalnya menggunakan akad Qardh dan Ijarah serta hambatan kedua adanya unsur
spekulasi dimana nasabah
mengharapkan kenaikan harga emas dengan cara menimbun emas yang didanai oleh hutang. Hal ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.
Upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan- hambatan
dalam pembiayaan kepemilikan emas di perbankan syariah dilakukan Bank Indonesia dengan mengeluarkan Surat Edaran (SE) No.14/16/DPbS tertanggal 31 Mei 2012 tentang Produk Pembiayaan Kepemilikan Emas bagi Bank Syariah Unit Usaha Syariah (UUS) menggunakan akad murabahah.
31
Setelah Bank Indonesia menerbitkan aturan baru dan regulasi murabahah emas tertutup peluang untuk melakukan tindakan spekulasi.
Dimana
mengharapkan kenaikan harga emas dengan cara menimbun emas yang didanai oleh hutang. Pembiayaan kepemilikan emas di perbankan syariah diprediksi kembali bergairah setelah Bank Indonesia menerbitkan aturan baru dan regulasi murabahah emas karena Emas dipandang The Safe Heaven.
Perlu ditingkatkan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan
diversifikasi produk Murabahah emas agar dapat meningkatkan pendapatan laba usaha bank Mega Syariah. Sesuai dengan prediksi meningkat rata 100% setiap dua tahun dan pada tahun 2015 diperkirakan pembiayaan emas mencapai Rp 306 T. Selain itu perlu ditingkatkan pemahaman nasabah dalam melakukan pembiayaan yang produktif untuk jangka waktu menengah dan panjang bukannya pembiayaan yang konsumtif untuk jangka pendek. Menghilangkan nasabah yang bertujuan untuk berspekulasi yang jelas-jelas bertentangan dengan prinsip syariah.
DAFTAR PUSTAKA Wiroso SE.MBA.(2005).Jual Beli Murabahah.Yogyakarta : UII Press Yogyakarta. Wasilah Sri Nurhayati (2008).Akuntasi Syari'ah di Indonesia Jakarta : Salemba 4 Yayasan Pendidikan Pengembangan Perbankan dan LKS (1999).Jakarta : Muamalat Institute. AH.Azharudin Lathif M.Ag (2005). Fiqih Muamalat Jakarta UIN
32 PELITA Edisi XVI Volume II Juli – Desember 2015
Abdullah Saeed., Bank Islam Dan Bunga, Cet. I, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003 M.yazid Afandi, Fiqih Mu’amalah, (Yogyakarta:Logung Pustaka,2009),h.85 Daeng Naja, Akad Bank Syari’ah, (Yogyakarta:Pustaka Yustisia, 2011),h.43 Wahbah Zuhaili, Al-Fiqhu al-Islam Wa Adillatuhu, yang diterjemahkan oleh Tim Counterpart
Bank
Mu’amalah,
“Fiqh
Muamalah
Perebankan
Syari’ah”,(Jakarta: PT. Bank Muamalah Indonesia, 1999).h.2-13 Abdullah saeed, Bank Islam dan Bunga, (Yogyakarta:Pustaka pelajar,2004),h.40. Irma Devita Purnamasari, Akad Syari’ah, (Bandung:Mizan Media Utama, 2001),h,54. PPHIMM, Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES), (Jakarta : Kencana Predana Media Group, 2009), hlm.46-50