PRESTASI MAHASISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS DI IAIN SALATIGA
SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
OLEH SOFYA CHAIRUNNISA NIM: 11111089
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA (IAIN) SALATIGA 2016
i
ii
PRESTASI MAHASISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS DI IAIN SALATIGA
SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
OLEH SOFYA CHAIRUNNISA NIM: 11111089
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA (IAIN) SALATIGA 2016
iii
iv
v
vi
MOTTO
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azabKu sangat pedih".
vii
PERSEMBAHAN
Seribu nama takkan cukup mewakili persembahan skripsi ini... Bapak dan Ibundaku tercinta, Abdul Manaf dan Amiratul Muflichah yang telah dipilih Allah untuk aku dititipkan dalam kehidupannya, yang berkorban tanpa letih dan pamrih demi kesuksesan putrinya. Adikku, Muhammad Alfaniam Alfaied Imamku, Muhammad Hanif Jefriyan yang mampu membuatku jatuh cinta berkali-kali, Para guru dan kiyaiku... Sebuah keistimewaan bagi Icha, karena telah dididik oleh orang-orang istimewa seperti kalian. Sahabat-sahabat terkasih.. Sungguh berada di sisi kalian adalah luar biasa. Peri-peri kecilku yang tak henti membuatku berimajinasi, Dan untuk semua… Terimakasih...
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah Swt. Atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat diberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah Saw, keluarga, sahabat dan para pengikut setianya. Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Islam. Skripsi ini adalah “PRESTASI
MAHASISWA
BERKEBUTUHAN
KHUSUS
DI
IAIN
SALATIGA”. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.
2.
Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
3.
Ibu Siti Rukhayati M.Ag. , selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI).
4.
Ibu Dr. Muna Erawati M.Si. sebagai Dosen Pembimbing skripsi yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dengan ikhlas dan sabar serta pengorbanan
waktunya
dalam
upaya
menyelesaikan skripsi ini.
ix
membimbing
penulis
untuk
5.
Ibu Siti Farikhah, M.Pd. selaku Dosen pembimbing akademik yang telah membantu peneliti selama menuntut ilmu di IAIN Salatiga.
6.
Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.
7.
Karyawan-karyawati IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan.
8.
Sahabat-sahabatku Zizul, Anul, Titik, Ema, Mba Diyah, Mba Fajar, Mba Feny terima kasih atas dukungan, motivasi serta inspirasinya.
9.
Teman-teman seperjuangan angkatan 2011, khususnya teman-teman PAI C Semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyelesaian skripsi ini semoga amal kebaikannya diterima di sisi Allah Swt. Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah Swt serta
mendapatkan balasan yang berlipat ganda amiin. Peneliti sadar bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati peneliti mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penelitian skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti pada khususnya maupun pembaca pada umumnya dan memberikan sumbangan bagi pengetahuan dunia pendidikan. Aamiin ya robbal „alamiin. Wassalamu’alaikum Wr. Wb Salatiga, 13 Februari 2016 Peneliti,
Sofya Chairunnisa
x
ABSTRAK Chairunnisa, Sofya. 2015. Profil Mahasiswa Berkebutuhan Khusus di IAIN Salatiga. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Muna Erawati, M.Si.. Kata Kunci: Prestasi, Mahasiswa Berkebutuhan Khusus, Tunadaksa Anak berkebutuhan khusus apapun jenis dan karakteristiknya, bukanlah suatu aib yang harus disembunyikan. Anak berkebutuhan khusus berhak mendapatkan layanan pendidikan sebagaimana yang didapatkan oleh anak normal, Seperti yang dijelaskan juga dalam undang-undang No.20 tahun 2003 memberi landasan yang kuat bahwa anak berkelainan semestinya berhak memperoleh kesempatan yang sama sebagaimana yang diberikan kepada anak normal lainnya dalam hal pendidikan dan pengajaran hingga jenjang pendidikan tinggi. Seperti halnya dalam perguruan tinggi keagamaan islam negeri (PTKIN). Walaupun IAIN Salatiga menerima calon mahasiswa berkebutuhan khusus tetapi beberapa kondisi dimana fasilitas belajar kampus belum memadai bagi mahasiswa berkebutuhan khusus. Hal ini mendorong peneliti mengenai beberapa pertanyaan sebagai berikut. : 1. Bagaimana penyesuaian diri dan sosial mahasiswa berkebutuhan khusus di IAIN Salatiga. 2. Hambatan-hambatan apa saja yang dialami mahasiswa berkebutuhan khusus baik internal maupun eksternal di IAIN Salatiga. 3. Bagaimana prestasi akademik dan non akademik mahasiswa berkebutuhan khusus. 4. Harapan yang dicita-citakan mahasiswa berkebutuhan khusus. Penelitian ini merupakan penelitian pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan ini digunakan karena data yang dikumpulkan berupa kata-kata, dan bukan angka-angka. Data yang berasal dari naskah, wawancara, catatan, lapangan, dokumentasi, dideskripsikan sehingga sehingga dapat memberikan kejelasan terhadap keadaan atau realitas. Sedangkan dalam pengumpulan datanya menggunakan metode wawancara mendalam (Depth interview) wawancara mendalam (depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: 1.Dalam menyesuaikan diri mahasiswa berkebutuhan khusus ini berbeda. Akan tetapi pada intinya keduanya dalam menyesuaikan diri adalah lebih mementingkan orang lain dari pada dirinya sendiri. 2. Tidak ada hambatan sama sekali mahasiswa berkebutuhan khusus dalam bergaul interaksi sosial dengan teman sebaya mereka merasa nyaman, enjoy senang. Ketika di kampus dengan fasilitas yang ada mereka tidak mempunyai hambatan karena untuk fisik kaki mereka normal. 3. Prestasi akademik dan non akademik mahasiswa berkebutuhan khusus, mereka termasuk mahasiswa berprestasi karena dengan hasil IPK cumlaude, non akademik pernah mengikuti lomba di luar lingkungan kampus dan meraih juara. 4. harapan yang dicita-citakan mahasiswa berkebutuhan khusus adalah yang utama ingin membahagiakan kedua orang tuanya, dalam hal pendidikan mereka ingin melanjutkan S2 dan S3
xi
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL ..................................................................................................................i LEMBAR BERLOGO .......................................................................................... ii JUDUL .................................................................................................................. iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ iv PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................................................... .. vi MOTTO ................................................................................................................ vii PERSEMBAHAN ................................................................................................. viii KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix ABSTRAK ............................................................................................................ xi DAFTAR ISI ..........................................................................................................xii DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................xiv BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1 B. Fokus Penelitian............................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5 D. Kegunaan Penelitian ........................................................................ 5 E. Metode Penelitian ............................................................................ 6 F. Penegasan Istilah .............................................................................. 9 G. Sistematika Penulisan Skripsi.......................................................... 10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 14 A. Percaya Diri ..................................................................................... 14 1. Pengertian Percaya Diri ............................................................... 14 2. Ciri-ciri Seseorang Percaya Diri .................................................. 15 B. Interaksi Sosial ................................................................................. 15 1. Pengertian Interaksi Sosial .......................................................... 16 2. Faktor-faktor Terjadinya Interaksi Sosial .................................... 16 C. Teori Dasar Kepribadian ................................................................. 17 1. Faktor yang Mempengaruhi Teori Kepribadian .......................... 18 D. Perkembangan Emosi ...................................................................... 18 1. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi .................... 19 2. Pola-pola Emosi yang Umum ..................................................... 19 E. Anak Berkebutuhan Khusus ........................................................... 22 1. Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus ..................................... 22 2. Jenis Anak Berkebutuhan Khusus ............................................... 23 F. Pengertian, Karakteristik, dan Masalah Perkembangan Tunadaksa 27 1. Pengertian Tunadaksa ................................................................. 27 2. Cacat Fisik .................................................................................. 29 3. Klasifikasi Tunadaksa ................................................................. 29 4. Faktor Penyebab Terjadinya Tunadaksa ..................................... 33 5. Karakteristik Tunadaksa ............................................................. 35
xii
BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ......................... 38 A. Kisah Hidup ..................................................................................... 38 1. Lilik Supriyono………………………………………………. ... 38 2. Rahmat……………………………………………………….. ... 42 B. Temuan Penelitian ........................................................................... 45 1. Cara Menyesuaikan Diri……………………………………… .. 45 2. Hambatan-hambatan………………………………………….. .. 48 3. Hasil Prestasi………………………………………………….. . 48 4. Harapan dan Cita-cita…………………………………………. . 50 C. Pendapat Orang Terdekat…………………………………………. 50 1. Karakter yang Paling dikenal………………………………….. 50 2. Cara Menjaga Percaya Diri…………………………………….. 51 3. Mengagumkan………………………………………………….. 51 4. Hasil Prestasi Akademik Non Akademik………………………. 51 5. Harapan dan Cita-cita…………………………………………... 52 BAB IV ANALISIS DATA .............................................................................. 53 A. Cara Menyesuaikan Diri .................................................................. 53 B. Hambatan-hambatan......................................................................... 56 C. Prestasi Akademik dan Non Akademik…………………………… 57 D. Harapan yang diCita-citakan………………………………………. 60 BAB IV PENUTUP .......................................................................................... 61 A. Kesimpulan ..................................................................................... 61 B. Saran ............................................................................................... 62 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 65 LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Surat Tugas Pembimbing Skripsi Daftar Nilai SKK Lembar Bimbingan Skripsi Riwayat Hidup Penulis Surat Permohonan Izin Penelitian Surat Keterangan Setelah Penelitian Surat Keterangan Nama Responden diPublikasikan Verbatim Dokumentasi
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Manusia diciptakan oleh Sang Khaliq diturunkan ke dunia ini dilengkapi dengan berbagai perangkat dan potensi. Baik dalam arti fisik maupun non fisik, semua diciptakan Allah Swt sesuai dengan porsinya agar manusia dapat mengembangkan diri sebaik mungkin dan dapat mengabdi kepada Tuhan dengan sepenuhnya. Ketika dokter mengabarkan ke dunia adalah saat-saat yang pasti membahagiakan dalam hidup anda sebagai orang tua. Namun bagaimana jika ternyata anak anda tersebut dilahirkan dengan “kekurangan”, kekurangan karena tidak memilki anggota tubuh yang lengkap seperti orang normal kebanyakan atau kekurangan-kekuranngan lain. Anak tersebut biasa disebut dengan anak berkebutuhan khusus (ABK). Sebagai orang tua seharusnya anda berbangga hati karena anda dipilih untuk menjadi orang tua dari anak yang terlahir “istimewa” jadikan “kekurangan” anak tersebut bukan halangan untuk meraih masa depannya (Smart, 2010: 6). Anak berkebutuhan khusus merupakan anak dengan karakteristik khas yang berbeda dengan anak pada umumnya yang menunjukkan kelainan pada aspek fisik, mental kognitif, emosi dan sosial. Yang termasuk ABK antara lain:tuna rungu, tuna grahita, tuna netra, tuna daksa, tuna laras, kesulitan belajar, gangguan perilaku, anak berbakat, anak dengan gangguan kesehatan dalam anak berkebutuhan khusus istilahnya anak cacat dan anak luar biasa.
1
Pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam kehidupan suatu negara untuk menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Karena bagaimanapun juga, pendidikan merupakan sarana untuk mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas (Suhartono, 2008: 43). Pendidikan merupakan hak dan kewajiban bagi setiap individu untuk memanfaatkan semua potensi yang dimilikinya. Maka sangat wajar apabila pendidikan memiliki posisi penting dalam kehidupan manusia. Dalam ajaran islam juga mengutamakan tentang keimanan dan ilmu pengetahuan, hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Q.S Al Mujadalah ayat 11 yang berbunyi :
Artinya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah
kamu",
maka
berdirilah,
niscaya
Allah
akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orangorang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dalam pengertian ayat di atas Allah memerintahkan bahwa hambanya untuk menuntut ilmu, maka dalam islam menuntut ilmu mempunyai
2
kedudukan yang penting. Pendidikan juga bermakna luas tidak memandang fisik seseorang baik dia normal ataupun memiliki keterbatasan fisik, mental, maupun perilaku, anak berkebutuhan khusus juga berhak mendapatkan pendidikan. Seperti yang dijelaskan juga dalam undang-undang No.20 tahun 2003 bagi anak penyandang kelainan, memberi landasan yang kuat bahwa anak berkelainan perlu memperoleh kesempatan yang sama sebagaimana yang diberikan kepada anak normal lainnya dalam hal pendidikan dan pengajaran. Namun, anak berkebutuhan khusus yang hanya mempunyai kelainan fisik bukan kelainan mental biasa disebut juga dengan “tuna daksa” ada dari mereka lebih memilih sekolah atau kuliah di lembaga pendidikan umum. Bukan lembaga pendidikan khusus inklusi maupun SLB dan mereka juga mempunyai hak pendidikan yang sama seperti orang normal lainnya. Seperti contohnya di IAIN Salatiga ini ada beberapa dari mahasiswanya yang berkebutuhan khusus lebih tepatnya “tuna daksa”. Penulis menyebut bahwa diantara ribuan mahasiswa, terdapat mahasiswa berkebutuhan khusus yang mempunyai semangat mencari ilmu walaupun memiliki kekurangan tidak seperti selayaknya orang normal. Mereka mempunyai sifat percaya diri yang sangat besar malah terkadang kita yang normal kalah dengan mereka yang memiliki kekurangan. Sepatutnya kita malu terhadap mereka, contoh terkecil saja mereka bisa berangkat sampai kampus tepat waktu dengan kekurangan fisik yang mereka miliki sedangkan kita yang normal bolos kuliah itu menjadi hal yang sangat biasa. Mereka juga
3
bisa bergaul seperti layaknya mereka tidak memliki kekurangan apapun bisa mempunyai banyak teman itu yang terkadang membuat penulis menitikan air mata. Tidak bisa dibayangkan bagaimana mahasiswa berkebutuhan khusus ini mampu bersaing dengan teman-teman di kampus dalam mengikuti pembelajaran mata kuliah, mengikuti organisasi di kampus, mempunyai banyak teman, mampu melakukan hal yang sama dengan orang normal pada umumnya. Dari ketertarikan diatas penulis berinisiatif untuk menyusun skripsi dengan judul “PRESTASI MAHASISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS DI IAIN SALATIGA” B. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan permasalahan diatas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penyesuaian diri dan sosial mahasiswa berkebutuhan khusus di IAIN Salatiga? 2. Apa saja hambatan-hambatan yang dihadapi mahasiswa berkebutuhan khusus di lingkungan IAIN Salatiga dalam hal : a. Interaksi/pergaulan internal maupun eksternal dengan teman sebaya dan lawan jenis? b. Pembelajaran di kelas dan luar kelas? 3. Bagaimana prestasi akademik dan non akademik yang diperoleh mahasiswa berkebutuhan khusus Salatiga?
4
selama menjadi mahasiswa di IAIN
4. Apa harapan yang dicita-citakan mahasiswa berkebutuhan khusus? C. Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana cara menyesuaikan diri mahasiswa berkebutuhan khusus selama di IAIN Salatiga. 2. Untuk mengetahui hambatan apa saja yang dihadapi mahasiswa berkebutuhan khusus dalam hal interaksi/pergaulan dan pembelajaran di kelas maupun di luar kelas? 3. Untuk mengetahui bagaimana prestasi akademik dan non akademik mahasiswa berkebutuhan khusus. 4. Untuk mengetahui harapan yang dicita-citakan mahasiswa berkebutuhan khusus. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini setidaknya memiliki dua kontribusi, yaitu: 1. Manfaat teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah dalam kajian pendidikan islam. Lebih khususnya pada topik pendidikan bagi peserta berkebutuhan khusus dalam bidang pendidikan islam. 2. Secara praktis a. Diharapkan bisa menjadi rujukan bagi lembaga pendidikan secara umum yang memiliki fasilitas dan memberi layanan pendidikan yang sesuai bagi peserta didik berkebutuhan khusus.
5
b. Memberikan sumbangan ilmiah bagi kalangan akademis yang mengadakan penelitian berikutnya maupun mengadakan riset baru tentang peserta didik berkebutuhan khusus. E. Penegasan Istilah 1. Anak berkebutuhan khusus Anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khas yang berbeda dengan anak pada umumnya yang menunjukkan kelainan pada aspek fisik, mental kognitif, emosi dan sosial. Anak berkebutuhan khusus terbagi menjadi; tuna rungu, tuna netra, tuna daksa, tuna grahita, tuna laras, autis, down syndrome, kemunduran (retradasi mental). Anak berkebutuhan khusus menurut lynch lewis dalam Yusuf dkk (2003: 7) mengelompokkan anak berkebetuhan khusus menjadi: anak berkesulitan belajar, gangguan wicara, retradasi mental, gangguan emosi, gangguan fisik dan kesehatan, gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, dan tuna ganda. Anak berkebutuhan khusus (ABK) dapat dimaknai dengan anakanak tergolong cacat atau menyandang ketunaan, dan juga anak berbakat. Dalam perkembangannya saat ini konsep ketunaan berubah menjadi berkelainan (exception) atau luar biasa (Sujiono, 2009: 166). Mahasiswa berkebutuhan khusus yang dimaksud dalam penelitian ini adalah khususnya kelainan pada bagian tangan.
F. Metode Penelitian
6
1. Pendekatan dan jenis penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan ini digunakan karena data yang dikumpulkan berupa kata-kata, dan bukan angka-angka. Sedangkan yang disebut kualitatif menurut Lexy Moleong adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis, gambar, dan bukan angka, yang mana data diperoleh dari orangorang dan perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2011: 4). Data yang berasal dari naskah, wawancara, catatan, lapangan, dokumentasi, dideskripsikan sehingga sehingga dapat memberikan kejelasan terhadap keadaan atau realitas. Dengan demikian laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberikan gambaran penyajian laporan secara jelas. Dalam hal ini penulis akan mengkaji permasalahan secara langsung dengan sepenuhnya melibatkan diri pada situasi yang diteliti dan mengkaji bukubuku yang berhubungan dengan permasalahan sebagai berikut. 2. Kehadiran Peneliti Sesuai dengan pendekatan yang digunakan, yakni deskriptif kualitatif maka kehadiran peniliti dikancah menjadi mutlak adanya. Karena dalam penelitian kualitatif peneliti menjadi “key instrumen” atau alat peneliti utama. Peneliti mengadakan sendiri pengamatan atau wawancara tak berstruktur, sering hanya menggunakan buku catatan. Selain itu guna menunjang perolehan informasi yang valid, peneliti akan
7
menggunakan alat rekam atau kamera, dan peneliti tetap memegang peranan utama sebagai alat penelitian. 3. Lokasi penelitian Lokasi penelitian yang dijadikan sebagai objek kajian dalam penyusunan
skripsi
ini
adalah
IAIN
Salatiga.
Lokasi
kampus
mempermudah penulis untuk melakukan observasi dan bertemu langsung dengan mahasiswa berkebutuhan khusus yang bersangkutan. 4. Sumber data Sumber data yang digunakan peneliti adalah: a. Sumber Data Primer (utama) Sumber data utama adalah sumber informasi yang langsung mempunyai wewenang dan tanggung jawab terhadap pengumpulan dan penyimpanan data (Ali, 1993: 42). Digunakan untuk mendapatkan data tentang profil mahasiswa Berkebutuhan Khusus di IAIN Salatiga. Adapun untuk memperoleh data dengan melakukan wawancara dengan para informan mahasiswa berkebutuhan khusus yang mempunyai kelainan tuna daksa untuk menggali data.
b. Sumber Data Sekunder (pendukung) Sumber data sekunder adalah sumber data pendukung atau penunjang penelitian ini (Arikunto, 2006: 145). Merupakan data-data
8
yang digunakan untuk memperkuat sumber data utama atau data yang didapat dari sumber bacaan dan berbagai sumber lainnya. Sumber data pendukung disini adalah buku-buku yang terkait dengan anak berkebutuhan khusus, tuna daksa, dan buku karya ilmiah lainnya. 5. Prosedur Pengumpulan Data Data diperoleh dengan cara: a. Wawancara mendalam (Depth interview) Dalam
penelitian
dikenal
dengan
wawancara
mendalam (Hariwijaya 2007: 73-74). Teknik ini biasanya melekat erat dengan penelitian kualitatif. Wawancara mendalam (depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Keunggulannya ialah memungkinkan peneliti mendapatkan jumlah data yang banyak, sebaliknya kelemahan ialah karena wawancara melibatkan aspek emosi, maka kerjasama yang baik antara pewawancara dan yang diwawancari sangat diperlukan. Tujuan dari wawancara dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang diajukan kepada obyek
9
sebagai acuan pokok untuk mendapatkan informasi tentang mahasiswa berkebutuhan khusus di IAIN Salatiga. b. Dokumentasi Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun data dan menganalisis dokumen-dokumen baik dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik (Sukmadianata, 2007: 221). Catatan kegiatan yang menunjukkan sejumlah fakta dan data tersimpan dalam bahan penelitian yang bisa terbentuk gambar foto, video atau rekaman wawancara, naskah atau berkas-berkas dan dokumentasi pendukung lainnya. Seluruhnya dapat digunakan sebagai penguat seluruh informasi. c. Analisis Data Analisis data kualitatif (Bogdan & Taylor 1992) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data memilah-milahnya
menjadi
satuan yang dapat
dikelola,
mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakana kepada orang lain. Dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Display data, peneliti menyajikan semua data yang diperolehnya dalam bentuk uraian atau laporan terperinci.
10
2. Reduksi data, peneliti memotong data-data yang tidak perlu untuk dibuang. Laporan-laporan yang dimabil hanya yang pokok saja, difokuskan pada hal-hal yang penting. 3. Verifikasi data, sejak mulanya peneliti berusaha untuk mencari makna data yang dikumpulkannya, kemudian disimpulkan untuk menjawab tujuan penelitian. d. Pengecekan Keabsahan Data Agar data dalam suatu penelitian dapat dikatakan valid, maka diperlukan adanya uji keabsahan data. Keabsahan data merupakan konsep penting yang harus diperbarui dari konsep kesahihan data (validitas) dan keandalan (realibilitas). Untuk mendapatkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan, salah satunya adalah derajat kepercayaan (creadibility). Dalam penelitian ini dilakukan uji keabsahan data dengan menggunkan teknik triangulasi adalah teknik yang paling banyak digunakan keperluan
untuk pemeriksaan melalui sumber lainnya untuk pembanding
dengan
tujuan
meningkatkan
kualitas
penelitian. Triangulasi merupakan salah satu teknik pemeriksaan dari kriteria kredibilitas atau cara untuk meningkatkan keabsahan data dalam penelitian kualitatif. Terdapat enam macam teknik triangulasi, yaitu sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan teori, data, sumber, metode, instrument,
dan
analitik.
Penelitian
11
ini
menggunakan
teknik
triangulasi. Sedangkan pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode wawancara, dan dokumentasi. e. Tahap-tahap penelitian Dalam penelitian kualitatif ada beberapa tahap yang perlu dilakukan, yaitu: 1. Tahap Pra Lapangan (menyusun rencana penelitian dan memilih lapangan, mengurus perizinan, menjajaki dan menilai keadaan lapangan, memilih dan memanfaatkan informasi, menyiapkan kelengkapan penelitian, memperhatikan etika penelitian). 2. Tahap Pekerjaan Lapangan (memahami latar penelitian dan persiapan diri, memasuki lapangan, berperan aktif sambil mengumpulkan data). 3. Tahap Analisis Data (menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari interview, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga
dapat
mudah
dipahami
dan
temuannya
dapat
diinformasikan kepada orang lain. Tahap ini dilakukan peneliti sesuai dengan cara yang telah ditentukan). 4. Tahap Pelaporan Data (merupakan tugas akhir dari rangkaian proses penelitian. Pada tahap ini peneliti menyusun laporan hasil penelitian dengan format tulisan dan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca). G. Sistematika Penulisan BAB I
: Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah,
12
rumusan
masalah,
penelitian, manfaat
pertanyaan
penelitian,
tujuan
penelitian, penegasan istilah,
metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II
: Penegasan istilah adalah teori yang digunakan untuk landasan kerja penelitian tentang topik yang diambil untuk diteliti.
BAB III
: Gambaran umum tentang mahasiswa berkebutuhan khusus yang mempunyai kelainan fisik tuna daksa, yang berisi tentang bagaimana cara menyesuaikan diri di kampus IAIN Salatiga, hambatan-hambatan apa saja yang dialami mahasiswa berkebutuhan khusus di lingkungan kampus IAIN Salatiga, bagaimana hasil IPK Akademik dan non akademik, apa harapan yang dicitacitakan mahasiswa berkebutuhan khusus.
BAB IV
: Analisis hasil penelitiannya berisikan tentang profil Mahasiswa Berkebutuhan Khusus di IAIN Salatiga.
BAB V
: Penutup yang terdiri dari beberapa kesimpulan yang menjawab permasalahan yang telah dirumuskan dalam penelitian ini dan beberapa saran.
13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kepercayaan 1. Pengertian Percaya Diri Percaya diri adalah sikap yang timbul dari keinginan mewujudkan diri bertindak dan berhasil. Dari segi perkembangan, rasa percaya diri dapat timbul berkat adanya pengakuan dari lingkungan (Purwadi, 2009: 1). Menurut Purwadi (2009: 1) percaya diri adalah salah satu kondisi psikologi seseorang yang berpengaruh terhadap aktifitas fisik dan mental dalam proses pembelajaran. Rasa percaya diri umumnya muncul ketika seseorang akan melakukan atau terlibat di dalam suatu aktifitas tertentu dimana fikirannya terarah untuk mencapai
suatu
hasil
yang
diinginkan.
Dari
dimensi
perkembangan, rasa percaya diri akan tumbuh dengan sehat apabila ada pengakuan dari lingkungan. Menurut (Syaifullah, 2010) membagi percaya diri menjadi dua yaitu percaya diri batin dan percaya diri lahiriah. Percaya diri batin adalah kepercayaan diri yang memberikan perasaan dan anggapan bahwa individu dalam keadaan baik, sedangkan percaya diri lahiriah adalah suatu sifat keyakinan seseorang atas segala yang ada pada dirinya yang berkenaan dengan hal yang tampak.
14
Seseorang tersebut akan tampil dan berperilaku dengan optimis untuk melakukan sesuatu yang diinginkannya dan menunjukkannya kepada dunia luar bahwa dirinya mampu melakukan hal tersebut. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa percaya diri adalah sikap positif yang dimiliki seorang individu yang
membiasakan
dan
menampakan
dirinya
untuk
mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain, lingkungan serta situasi yang dihadapi untuk meraih apa yang diinginkan. 2. Menurut (Syaifullah, 2000) ciri-ciri pribadi seseorang yang memiliki sikap percaya diri: a. Tidak mudah mengalami rasa putus asa. b. Bisa menghargai dan usahanya sendiri. c. Mengutamkan usaha sendiri tidak tergantung orang lain. d. Berani menyampaikan pendapat. Berpendapat merupakan suatu hak yang dimiliki oleh setiap orang, tetapi tidak semua orang mempunyai keberanian untuk menyampaikan pendapatnya. e. Tanggung jawab dengan tugas-tugasnya. f. Memiliki cita-cita untuk meraih prestasi. g. Mudah berkomunikasi dan membantu orang lain. A. Interaksi Sosial 1. Pengertian Interaksi Sosial
15
Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang menyangkut
antar
individu,
individu
(seseorang),
dengan
kelompok dan kelompok dengan kelompok. Tanpa adanya interaksi sosial maka tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. Menurut Homans dalam Ali (2004: 87) mendefinisikan interaksi sebagai suatu kejadian ketika suatu aktifitas yang dilakukan oleh seseorang terhadap individu lain diberi ganjaran atau hukuman dengan menggunakan suatu tindakan oleh individu lain menjadi pasangannya. Maka dapat disimpulkan bahwa interaksi adalah hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih dan masing-masing orang terlibat di dalamnya memainkan peran secara aktif. Dalam interaksi juga lebih dari sekedar terjadi hubungan antara pihakpihak yang terlibat melainkan terjadi saling mempengaruhi. 2. Faktor-faktor Terjadinya Interaksi Sosial a. Imitasi merupakan suatu tindakan sosial seseorang untuk meniru sikap, tindakan, atau tingkah laku dan penampilan fisik seseorang. b. Sugesti merupakan rangsangan, pengaruh atau stimulus yang diberikan
seseorang
kepada
orang
lain
sehingga
ia
melaksanakan apa yang disugestikan tanpa berfikir rasional. c. Simpati merupakan suatu sikap seseorang yang merasa tertarik kepada orang lain karena penampilan, kebijaksanaan atau pola
16
pikirannya sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh orang yang menaruh simpati. d. Identifikasi merupakan keinginan sama atau identik bahkan serupa dengan orang lain yang ditiru (idolanya). e. Empati merupakan proses ikut serta merasakan sesuatu yang dialami oleh orang lain. Proses empati biasanya ikut serta merasakan penderitaan orang lain. B. Teori Dasar Kepribadian Istilah “kepribadian” personality sesungguhnya memiliki banyak arti hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan dalam penyusunan teori penelitian dan pengukurannya. Kepribadian menurut pengertian sehari-hari menunjuk kepada bagaimana individu tampil dan menimbulkan kesan bagi individu-individu lainnya. Pengertian kepribadian seperti ini mudah dimengerti dan karenanya juga mudah dipergunakan (Koeswara, 1991: 10). Kepribadian menurut psikologi, kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik individu yang menentukan tingkah laku dan pemikira individu secara khas, Allport menggunakan istilah „sistem psikofisik‟ dengan maksud menunjukkan bahwa „jiwa‟ dan „raga‟ manusia adalah suatu sitem yang terpadu dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, serta diantara keduanya selalu terjadi interaksi dalam mengarahkan tingkah laku (Koeswara, 1991: 11).
17
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi Teori Kepribadian a. Faktor historis masa lampau Sebagai bagian yang integral dari disiplin ilmu psikologi teori kepribadian telah dikenai pengaruh oleh semua faktor yang mempengaruhi psikologi. Dari sekian banyak faktor historis yang berkaitan dan menghasilkan psikologi, empat diantaranya tampil sebagai faktor utama yang berpengaruh langsung atas pembentukan teori kepribadian; pengobatan klinis di Eropa, psikometrik, behaviorisme, dan psikologi gestalt. b. Faktor kontemporer Faktor kontemporer yang mempengaruhi teori kepribadian itu berasal baik dari dalam maupun dari luar psikologi. Dari dalam psikologi faktor-faktor itu muncul berupa perluasan dalam area atau bidang studi, yang dapat dilihat dari adanya area-area baru seperti psikologi lintas budaya studi tentang proses-proses kognitif. C. Perkembangan Emosi Pentingnya peranan emosi dalam perkembangan diri seseorang akan terlihat melalui akibat yang muncul sebagai akibat deprivasi emosi. Deprovasi emosi diartikan sebagai keadaan dimana seorang anak kurang memperoleh kesempatan untuk mendapatkan pengalaman emosioanal
yang
menyenangkan,
khususnya
kasih
sayang,
kegembiraan, kesenangan, dan rasa ingin tahu (Somantri, 2006: 23).
18
1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi a. Perkembangan emosi secara umum dipengaruhi dua faktor penting yang berhubungan satu dengan lainnya
yaitu
kematangan dan proses belajar. Kematangan intelektual memungkinkan seorang anak mengerti arti-arti baru yang sebelumnya tidak dimengerti, memusatkan untuk jangka yang lebih lama , dan memusatkan ketegangan emosional pada suatu objek tertentu (Somantri, 2006: 25). b. Perkembangan meningkatkan
imajinasi kemampuan
dan
perkembangan
anak
untuk
pengertian
mengingat
dan
membuat antisipasi. Peningkatan kemampuan ini tentu sangat berpengaruh terhadap respon-respon emosional anak tersebut. Dengan demikian anak menjadi lebih respontif stimulusstimulus yang sebelumnya tidak mempengaruhinya. 2. Pola-pola Emosi yang Umum a. Takut Takut merupakan suatu reaksi perlindungan bagi anakanak, pada umumnya takut merupakan hasil dari proses belajar, takut yang bersifat alamiah adalah takut karena suara yang keras dan mengejutkan. b. Malu (Shyness) Malu merupakan bentuk takut yang ditandai dengan gejala menarik diri dari kontak atau pergaulan dengan orang
19
lain. Malu selalu ditimbulkan oleh manusia lain yang tidak kenal, lebih besar, lebih berkuasa, atau apabila tidak tahu harus bagaimana menghadapinya (Somantri, 2006: 28) c. Malu (Embarassment) Seperti pada shyness, embarassment merupakan reaksi takut kepada orang karena ketidakpastian penilaian orang terhadap anak atau terhadap tingkah laku anak. Embarassment biasanya muncul pada usia lima sampai enam tahun sesuai dengan perkembangan pengetahuan anak mengenai tuntutan masyarakat dan cara memenuhi tuntutan tersebut. Dengan bertambah besarnya anak, embarassement meningkat sebagai akibat ingatan anak mengenai tingkah lakunya yang tidak memenuhi tingkatan masyarkat. Embarassment seperti juga shyness mempengaruhi konsep diri anak dan mempengaruhi penyesuaian diri dan penyesuaian social anak. Bila anak sering mengalami shyness dan
embarrassment
maka
anak
akan
menunjukkan
kecenderungan untuk merasa rendah diri dan merasa ditolak oleh lingkungan sosialnya (Somantri, 2006: 29). d. Kekhawatiran Kekhawatiran adalah takut yang dibayangkan, tidak riil, merupakan hasil pemikiran anak. Kekhawatiran yang biasanya dijumpai pada anak-anak berkisar pada masalah-masalah
20
keluarga, rumah tangga, hubungan dengan teman seusia atau kehidupan sekolah. Respon terhadap kekhawatiran sangat bervariasi
sesuai
dengan pola
kepribadian anak yang
bersangkutan (Somantri, 2006: 29). e. Kecemasan Jersild mendefinisikan kecemasan sebagai keadaan pikiran yang tidak menyenangkan sehubungan dengan sakit yang mencekam atau sakit yang diantisipasikan. Kecemasan ini biasanya disertai dengan perasaan tidak berdaya. Respon umum yang terlihat sebagai akibat kecemasan adalah perasaan, tertekan, gelisah, mudah tersinggung (Somantri, 2006: 30). f. Marah Reaksi marah merupakan hal yang lebih banyak dijumpai dibandingkan dengan takut. Cara mengungkapkan marah ini berbeda-beda tergantung dari intensitas, frekuensi, dan kemampuan anak untuk mengendalikannya. Dengan bertambahnya usia anak maka respon marahnya pun makin meningkat karena anak sudah mengalami proses belajar untuk mengungkapkan kemarahannya tanpa menimbulkan penolakan yang terlalu besar baginya (Somantri, 2006: 31). g. Iri Hati Iri hati merupakan respon yang sering terjadi terhadap hilangnya kasih sayang yang menimbulkan sikap menolak
21
orang lain. Respon iri hati bervariasi sesuai dengan situasi, secara umum dapat dibedakan menjadi respon langsung seperti menyerang, memukul, dan sebagainya (Somantri, 2006: 31). h. Sedih Sedih biasanya muncul bila anak kehilangan sesuatu yang dicintai dan merupakan emosi yang tidak menyenangkan. Sedih jarang dijumpai pada anak-anak karena orang-orang dewasa cenderung untuk menghindarkan anak dari pengalaman tersebut,
juga
karena
daya
ingat
anak
terbatas,
dan
kemungkinan memberikan penggantian atas benda yang hilang (Somantri, 2006: 31). i. Hasrat ingin tahu Hasrat ingin tahu merupakan keadaan emosi yang menyenangkan yang mendorong anak untuk mengadakan penjelajahan dan mempelajari arti-arti yang baru. Hasrat ingin tahu seorang anak meliputi hal yang berhubungan dirinya sendiri, alat-alat mekanik, misteri hidup, dan perubahanperubahan yang terjadi secara tiba-tiba (Somantri, 2006: 33). D. Anak Berkebutuhan Khusus 1. Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus Anak berkebutuhan khusus merupakan anak dengan karakteristik khas yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukkan ketidakmampuan mental, emosi, maupun fisik.
22
Yang termasuk ABK antara lain ; tuna rungu, tuna grahita, tuna netra, tuna daksa, tuna laras, kesulitan belajar, gangguan perilaku, anak berbakat, anak dengan gangguan kesehatan dalam anak berkebutuhan khusus istilahnya anak cacat dan anak luar biasa. 2. Jenis-jenis Anak Berkebutuhan Khusus a. Tunarungu Tunarungu adalah istilah umum yang digunakan untuk menyebut kondisi seseorang yang mengalami gangguan dalam indra pendengaran. Pada anak tunarungu ketika dia lahir dia tidak menangis. Meskipun menggunakan cara adat sekalipun, misalnya adat jawa, yaitu dengan cara digeblek atau si bayi dibuat kaget agar bisa menangis (Smart, 2010: 33). b. Tunanetra Tunanetra merupakan sebutan untuk individu yang mengalami gangguan pada indra penglihatan. Pada dasarnya tunanetra dibagi menjadi dua kelompok yaitu, buta total dan kurang penglihatan (low vision). Buta total bila tidak dapat melihat dua jari dari mukanya atau hanya melihat sinar atau cahaya yang lumayan dapat dipergunakan untuk orientasi mobilitas mereka tidak bisa menggunakan huruf lain selain huruf braile. Sedangkan yang disebut low fision adalah apabila mereka melihat sesuatu mata harus didekatkan atau mata
23
memiliki pemandangan kabur ketika melihat objek (Smart, 2010: 36). c. Tunadaksa Tunadaksa merupakan sebutan halus bagi orang-orang yang memiliki kelainan fisik khususnya anggota badan seperti kaki, tangan, atau bentuk tubuh. Salah seorang guru dari salah satu sekolah SLB mengatakan tunadaksa adalah istilah lain dari tunafisik berbagai jenis gangguan fisik yang berhubungan dengan kemampuan motorik dan beberapa gejala penyerta yang mengakibatkan
seseorang
mengalami
hambatan
dalam
mengikuti pendidikan normal, serta dalam proses penyesuaian diri dengan lingkungannya. Namun , tidak semua anak tuna daksa memiliki keterbelakangan mental. Malah ada yang memiliki kemampuan daya pikir lebih tinggi dibandingkan anak normal pada umumnya. Bahkan tak jarang kelainan yang dialami oleh penyandang tunadaksa tidak membawa pengaruh buruk terhadap perkembangan jiwa dan pertumbuhan fisik serta kepribadiannya. Demikian pula ada diantara anak tunadaksa hanya mengalami sedikit hambatan sehingga mereka dapat mengikutu pendidikan sebagaimana anak normal lainnya (Smart, 2010: 44).
24
d. Tunagrahita Tunagrahita merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut anak atau orang yang memiliki kemampuan intelektual dibawah rata-rata atau bisa juga disebut dengan retradasi mental. Tunagrahita ditandai dengan keterbatasan intelegensi dan ketidakcakapan dalam interaksi sosial. Keterbatasan inilah yang membuat para tunagrahita sulit untuk mengikuti program pendidikan seperti anak pada umumnya. Oleh karena itu, anak-anak ini membutuhkan sekolah khusus pendidikan khusus pula (Smart, 2010: 49). e. Tunalaras Tunalaras
merupakan
individu
yang
mengalami
hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial. Individu
tunalaras
biasanya
menunjukkan
perilaku
menyimpang yang tidak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku disekitarnya (Smart, 2010: 53). f. Autis Autisme
adalah
kategori
ketidakmampuan
yang
ditandai dengan adanya gangguan dalam komunikasi, interaksi sosial, gangguan indrawi, pola bermain dan perilaku emosi. Ciri anak autis mulai terlihat sebelum anak-anak berumur tiga tahun (Smart, 2010: 56).
25
g. Down syndrome Down syndrome merupakan kelainan genetik yang terjadi pada kromosom 21 pada berkas q22 gen SLC5A3 yang dapat dikenal dengan melihat manifestasi klinis yang cukup khas.
Kelainan yang berdampak pada
keterbelakangan
pertumbuhan fisik dan mental ini pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh Dr. John Longdon Down. Karena ciri-ciri yang tampak aneh seperti tinggi badan relative pendek, kepala mengecil, hidung yang datar menyerupai orang mongoloid maka sering juga dikenal dengan mobgolisme (Smart, 2010: 63). h. Kemunduran (retradasi) mental Retradasi mental adalah disabilitas/ketidakmamapuan yang ditandai denganfungsi intelektual dibawah rata-rata dan rendahnya kemampuan untuk menyesuaikan diri (perilaku adaptif). Ketidakmampuan ini muncul sebelum berusia 18 tahun. Sekitar 2-3% dari populasi dunia mengalami retradasi mental. Retradasi mental dapat muncul sebagai salah satu gejala dari gangguan atau penyakit ini (Aqila smart, 2010: 64).
26
E. Pengertian, Karakteristik, dan Masalah Perkembangan Anak Tunadaksa 1. Tuna Daksa Tuna daksa merupakan sebutan halus bagi orang-orang yang memiliki kelainan fisik, khususnya anggota badan, seperti kaki, tangan, atau bentuk tubuh. Salah seorang guru dari salah satu sekolah SLB mengatakan tuna daksa adalah istilah lain dari tuna fisik yang berhubungan dengan kemampuan motorik dan beberapa gejala penyerta yang mengakibatkan seseorang mengalami hambatan dalam mengikuti pendidikan normal, serta dalam proses penyesuaian diri dengan lingkungannya.(Aqila smart, 2010: 44) Namun, tidak semua anak-anak tuna daksa memiliki keterbelakangan mental. Malah, ada yang memiliki kemampuan daya pikir lebih tinggi dibandingkan anak normal pada umumnya. Bahkan, tak jarang kelainan yang dialami oleh penyandang tuna daksa tidak membawa pengaruh buruk terhadap perkembangan jiwa dan pertumbuhan fisik serta kepribadiannya. Demikian pula ada diantara anak tuna daksa hanya mengalami sedikit hambatan sehingga mereka dapat mengikuti pendidikan sebagaimana anak normal lainnya. Menurut Djaja Rahaja, tuna daksa digolongkan menjadi dua golongan. Golongan pertama tuna daksa murni golongan ini umumnya
tidak
mengalami
27
gangguan
mental
kecerdasan
poliomyelitis serta cacat ortopedis lainnya. Golongan kedua adalah golongan kombinasi, golongan ini masih ada yang normal namun kebanyakan mengalai gangguan mental seperti anak cerebral palsy. Adapun pendapat lain tuna daksa seseorang atau anak yang memiliki cacat fisik, tubuh, dan cacat orthopedic. Dalam bahasa asing sering kali dijumpai istilah crippled, physically disabled, physically handicapped. Tunadaksa merupakan istilah lain dari cacat tubuh/tunafisik yaitu berbagai kelainan bentuk tubuh yang mengakibatkan kelainan fungsi tubuh untuk melakukan gerakangerakan yang dibutuhkan (Misbach, 2012: 15). Seorang penyandang tunadaksa dapat didefinisikan sebagai penyandang bentuk kelainan atau kecacatan pada sistem otot, tulang, dan persendian yang mengakibatkan gangguan koordinasi, komunikasi, adaptasi, mobilisasi, dan gangguan perkembangan keutuhan pribadi. Salah satu definisi mengenai anak tunadaksa menyatakan bahwa anak tunadaksa adalah anak penyandang cacat jasmani yang terlihat pada kelainan bentuk tulang, otot sendi maupun saraf-sarafnya. Dalam definisi yang lain menerangkan bahwa seseorang dikatakan sebagai anak tunadaksa jika kondisi fisik atau kesehatan menganggu kemampuan anak untuk berperan aktif dalam kegiatan
28
sehari-hari, sekolah, rumah, dan lingkungannya (Misbach, 2012: 17). 2. Cacat fisik Fisik seseorang merupakan faktor yang sangat penting dalam pembentukan gambaran tubuh dan dalam perkembangan selfconcept. Jika fisik jelas berbeda atau menyimpang dari yang normal, dengan cacat pada indra atau organ motorik, maka penyimpangan seperti itu akan sangat memepengaruhi bentuk dari gambaran
diri
seseorang.
Cara
individu
mengintegrasikan
selfconcept yang muncul dengan variable lain yang berarti dalam hidupnya akan menentukan penyesuaian diri yang harmonis atau tidak harmonis. Harus diperhatikan bahwa cacat fisik yang parah tidak selalu mengakibatkan kerusakan kepribadian (Semiun, 2006: 296) Jadi dapat disimpulkan bahwa kelainan fisik seseorang tidak berpengaruh terhadap kepribadiannya. Tetapi tergantung orang tersebut bisa atau tidak membuat hubungan yang harmonis dengan orang lain. 3. Klasifikasi Tunadaksa Adapun dilihat dari segi tingkat gangguan penyandang tunadaksa, maka terdiri dari kelainan pada sistem selebrai (Cerebral System). Penggolongan anak tunadaksa kedalam system
29
selebrai yang disebabkan pada letak penyebab kelahiran dan letaknya pada system saraf pusat (Misbach D, 2012: 16) a. Kelainan pada system serebral Penggolongan
anak
tunadaksa
dalam
kelainan
system
(cerebral) disebabkan pada letak penyebab kelahiran yang terletak dalam system syaraf otak (otak dan sumsum tulang belakang). b. Klasifikasi golongan Klasifikasi dilihat dari sudut pandang cerebral palsy; 1) Golongan ringan adalah mereka yang dapat berjalan tanpa menggunakan alat , berbicara tegas, dapat menolong dirinya sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Mereka dapat hidup
bersama-sama
dengan
anak
normal
lainnya,
meskipun cacat tetapi tidak mengganggu kehidupan dan pendidikannya. 2) Golongan sedang adalah mereka yang membutuhkan treatment atau latihan khusus untuk bicara, jalan, dan mengurus dirinya sendiri, golongan ini memerlukan alatalat khusus untuk membantu geraknya, seperti brace untuk membantu penyangga kai, kruk/tongkat sebagai penopang berjalan. Dengan pertolongan khusus annak-anak kelompok ini diharapkan dapat mengurus dirinya sendiri.
30
3) Golongan berat adalah anak cerebral palsy golongan ini yang tetap membutuhkan perawatan dalam ambulasi, bicara, dan menolong dirinya sendiri mereka tidak dapat hidup mandiri ditengah-tengah masyarakat (Misbach D, 2012: 17) c. Klasifikasi golongan menurut topografi 1) Monoplegia hanya satu anggota gerak yang lumpuh missal kaki kiri dengan kaki kanan dan kedua tangannya normal. 2) Hemiplegia, lumpuh anggota gerak atas dan bawah pada sisi yang sama misalnya tangan kanan dan kaki kanan atau tangan kiri dan kaki kiri. 3) Paraplegia lumpuh pada kedua tangkai kakinya. 4) Diplegialumpuh kedua tangan kanan dan kiri atau kaki kanan dan kiri. 5) Triplegia tiga anggota gerak mengalami kelumpuhan misalnya tangan kanan dan kedua kakinya lumpuh atau tangan kiri dan kedua kakinya lumpuh. 6) Quadriplegia anak jenis ini mengalami kelumpuhan seluruhnya anggota geraknya.mereka cacat pada kedua tangan dan kedua kakinya, quadriplegia juga disebut juga tetraplegia.
31
d. Klasifikasi menurut fisiologi (kelainan gerak) 1) Spastic Tipe penyandang tunadaksa yaitu yaitu yang berkaitan dengan
spastic
ini
ditandai
dengan
adanya
gejala
kekejangan kekakuan pada sebagian ataupun seluruh otot. 2) Athetoid Pada tipe ini penyandang tunadaksa tidak terdapat kekejangan atau kekauan. Otot-ototnya dapat digerakkan dengan mudah, cirri khas tipe ini terdapat pada system gerakan. 3) Ataxia Adapun ciri khas tipe ini adalah seakan-akan kehilangan keseimbangan, kekakuan memang tidak tampak tetapi mengalami kekakuan pada waktu berdiri dan berjalan. 4) Tremor Gejala yang jelas pada tremor adalah senantiasa dijumpai adanya
gerakan-gerakan
kecil
dan
terus
menerus
berlangsung sehingga tampak seperti bentuk getarangetaran. 5) Rigrid Pada tipe ini penyandang tunadaksa mendapati gejala kekakuan otot akan tetapi tidak seperti pada tipe spastic.
32
6) Tipe campuran Pada tipe ini penyandang tunadaksa akan menunjukkan dua jenis atau lebih gejala tuna CP, sehingga akibatnya akan lebih besar bila dibandingkan dengan anak yang hanya memiliki satu jenis/tipe kecacatan (Misbach D,2012: 19). e. Klasifikasi pada system rangka (musculus scelatel system) 1) Poliomylitis Penderita polio adalah penderita mengalami kelumpuhan otot sehingga otot akan mulai mengecil dan tangannya melemah, peradangan akibat virus polio yang menyerang susm-sum tulang belakang pada anak usia 2 (dua) tahun sampai 6 (enam) tahun. 2) Muscle dystrhopy Anak
mengalami
kelumpuhan
pada
fungsi
otot,
kelumpuhan pada penderita muscle dystrhopy sifatnya progresif
semakin
hari
semakin
parah.
Kondisi
kelumpuhannya bersifat simestris yaitu pada kedua tangan atau kedua kaki saja, atau kedua tangan dan kedua kakinya (Misbach D,2012: 20). 4. Faktor penyebab terjadinya tunadaksa Adapun berbagai macam sebab yang dapat menimbulkan kerusakan pada anak hingga menjadi penyandang tunadaksa. Kerusakan tersebut ada yang terletak dijaringan otak, jaringan
33
sumsum tulang belakang, dan pada system musculus selektal. Adanya keragaman jenis tunadaksa dan masing-masing kerusakan, karena disebabkan timbulnya berbeda-beda (Misbach D, 2012: 21). a. Sebab-sebab sebelum lahir (fase prenatal) 1) Infeksi
atau
penyakit
yang menyerang ketika
ibu
mengandung sehingga menyerang otak bayi yang sedang dikandungnya misalnya infeksi syphilis, rubella dan typus abdominolis. 2) Kelainan terganggu
kandungan tali
yang
pusat
menyebabkan
tertekan
peredaran
sehingga
merusak
pembentukan syaraf-syaraf didalam otak. 3) Bayi di dalam kandungan terkena radiasi. 4) Ibu
yang
sedang
mengandung
mengalami
trauma
(kecelakaan) yang dapat mengakibatkan terganggunya pembentukan system syaraf pusat. b. Sebab-sebab pada saat kelahiran (fase natal dan pre natal) 1) Proses kelahiran terlalu lama karena tulang pinggang ibu kecil sehingga bayi mengalami kekurangan oksigen, kekurangan oksigen menyebabkan terganggunya system metabolism dalam otak bayi, akibat jaringan syaraf pusat mengalami kerusakan.
34
2) Pemakaian alat bantu berupa tang ketika proses kelahiran yang
mengalamimkesulitan
sehingga
dapat
merusak
jaringan syaraf otak pada bayi. 3) Pemakaian anestesi yang melebihi ketentuan. c. Sebab-sebab setelah proses kelahiran (fase post natal) Pada tahapan setelah fase kelahiran adalah masa dimana sebab-sebab prosesi yang dimulai ketika bayi yang dilahirkan sampai masa perkembangan otak dianggap sempurna, yaitu ketika anak pada usia 5 tahun. Adapun terdapat suatu indeksi yang dapat menyebabkan kecacatan setelah bayi lahir adalah sebagai berikut : 1) Kecelakaan/trauma
kepala,
sehingga
menyebabkan
amputasi. 2) Infeksi penyakit menyerang otak. 3) Anoxia/hypoxia. 5. Karakteristik Anak Tunadaksa Dalam karakteristik anak tunadaksa mempunyai berbagai macam klasifikasi yang disesuaikan dengan peran dan fungsinya masing-masing, setiap karakter memiliki tujuan masing-masing. Sehingga menjadikan anak tunadaksa bisa berkembang sesuai dengan kebutuhannya (Misbach D, 2012: 42).
35
a. Karakteristik akademik Pada umumnya tingkat kecerdasan anak tunadaksa yang mengalami kelainan pada system otot dan rangka adalah normal sehingga dapat mengikuti pelajaran sama dengan anak normal, sedangkan anak tunadaksa yang mengalami kelainan pada system celebral, tingkat kecerdasannya berjenjang mulai dari tingkat idiocy sampai dengan gifted. Selain tingkat kecerdasan yang bervariasi anak cerebral palsy juga
mengalami
simbolisasi.
Kelainan
kelainan persepsi
persepsi terjadi
kognisi karena
dan syaraf
penghubung dan jaringan syaraf ke otak mengalami kerusakan sehingga
proses
persepsi
yang
dimulai
dari
stimulus
merangsang alat maka diteruskan ke otak oleh syaraf sensoris kemudian ke otak (yang bertugas menerima dan menafsirkan serta menganalisis) mengalami gangguan. Kemampuan kognisi terbatas karena adanya kerusakan otak sehingga menganggu fungsi kecerdasan, penglihtan, pendengaran, bicara rabaan dan bahasa. Gangguan pada simbolisasi ini disebabkan oleh adanya kesulitan dalam menerjemahkan apa yang didengar dan dilihat, kelainan yang kompleks ini mempengaruhi presatasi akademiknya (Misbach D, 2012: 43). b. Karakteristik sosial/emosional
36
Karakteristik sosial/emosional anak tunadaksa bermula dari konsep diri anak yang merasa dirinya cacat, tidak berguna dan menjadi beban orang lain yang mengakibatkan mereka malas belajar, bermain, dan berperilaku salah lainnya. Kehadiran anak cacat yang tidak diterima oleh orang tua dan di singkirkan dari masyarakat akan merusak perkembangan pribadi anak. Kegiatan jasmani yang tidak bisa dilakukan oleh anak penyandang
tunadaksa
dapat
mengakibatkan
timbulnya
problem emosi seperti mudah tersinggung, mudah marah, rendah diri, kurang dapat bergaul, menyendiri dan frustasi. Problem emosi tersebut banyak ditemukan pada anak tunadaksa dengan gangguan system cerebral, oleh sebab itu tidak jarang dari mereka tidak memiliki rasa percaya diri dan tidak dapat menyesuaikan diri dengan sosialnya (Misbach D, 2012: 43). c. Karakteristik fisik/kesehatan Karakteristik fisik kesehatan anak tunadaksa biasanya selain
mengalami
cacat
tubuh
adalah
kecenderungan
mengalami gangguan lain seperti sakit gigi, berkurangnya daya pendengaran, penglihatan, gangguan bicara, dan lain-lain. Kelainan tambahan itu banyak ditemukan pada anak tunadaksa system cerebral.
37
BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. KISAH HIDUP 1. Lilik Supriyono Ibu mana yang tidak sayang kepada anaknya, bagaimanapun kondisi sang anak adalah naluri seorang ibu untuk menumpahkan kasih sayang penuh terhadap anaknya. Tak terkecuali Ibu Umi yang menurut saya orang
hebat dari salah satu mahasiswa IAIN Salatiga yang
bernama Lilik Supriyono, Ibu dari seorang anak yang berkebutuhan khusus lebih tepatnya tuna daksa. Lilik merupakan anak ke empat dari empat bersaudara dan ketiga kakanya terlahir normal. Sejak lahir Lilik sudah dilahirkan dalam keadaan cacat dengan tidak mempunyai tangan sebelah kanan tangan sebelah kiri hanya mempunyai tiga jari dan itu berukuran pendek. Menurut cerita bu Umi ketika beliau mengandung tidak mengetahui sama sekali karena memang pendidikan beliau dan pengetahuannya masih rendah bahkan pendidikan sekolah dasar saja tidak lulus, beliau sadar akan kehamilannya ketika janin berusia 4 bulan (W6 R1 1). Dari dalam kandungan sudah ada proses kejanggalan, yaitu saat proses bayi bergerak pada usia 4 bulan karena di tiupkannya ruh, ini tidak bergerak sama sekali seperti bayi pada umumnya, dan baru mulai
38
bergerak pada kandungan usia 8 bulan itupun hanya sekali. Dari keluarganya tidak ada riwayat tunadaksa sama sekali (W6 R1 5). Setelah Lilik dilahirkan, ayah kandungnya pergi meninggalkan dia dan keluarganya alasannya untuk bekerja di Malaysia. Dari penuturan orang-orang sekitar dan tetangga beliau pergi karena tidak sanggup untuk menerima kelahiran Lilik dalam keadaan seperti itu. Lilik kecil hingga usia 6 tahun hanya dibesarkan oleh ibu dan kakek neneknya. Karena ayah kandungnya tidak menafkahi maka ibu yang banting tulang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan bekerja di Semarang seminggu atau sebulan sekali pulang. Lilik tumbuh seperti anak normal pada umumnya mulai bisa jalan dalam usia 10 bulan. Dan hebatnya dalam usia 12-20 bulan sudah bisa menulis, Lilik tergolong anak yang aktif dan cerdas. Pada usia anak-anak dia juga mempunyai banyak teman bermain seperti anak normal pada umumnya. Walaupun banyak teman-temannya yang suka mem-bully dengan ejekan, perlakuan yang tidak semestinya. Dalam bergaul Lilik tergolong anak yang supel banyak mempunyai teman dia suka bercanda gampang akrab dengan teman, ketika ia dibully dia hanya diam tidak pernah membalas. Namun, terkadang Lilik tidak kuat menahan emosi karena dengan faktor usia yang juga masih anak-anak ketika dibully ia marah dan perasaan minder itu terus muncul hingga Lilik pernah berantem dengan teman yang mem-bully karena saking tidak sanggupnya menahan emosi.
39
Bahkan kakak kandungnya malu memiliki adik seperti Lilik dengan keadaan seperti itu, bu Umi tidak hentinya memberi nasihat pada kakaknya. Namun dengan berjalannya waktu dan dukungan semangat serta rasa percaya diri yang besar ditumbuhkan oleh sang ibu, Lilik semakin faham tidak sering marah lagi ketika dibully. Sifat minder juga sirna dari sikapnya, walaupun melalui proses yang sangat panjang. Untuk melakukan aktifitas sehari-hari Lilik tidak mempunyai banyak kendala semisal makan, minum, mandi, mencuci, menimba air, bersepeda, bahkan menyetir sepeda motor dan menyetir mobil bisa ia lakukan. Walaupun sulit untuk meyakinkan kedua orang tua dan keluarganya supaya diizinkan menyetir motor dan mobil. Namun yang tidak bisa ia lakukan hingga saat ini adalah mengancingkan kancing baju paling atas karena ukuran tangan yang pendek. Ia selalu minta bantuan orang di sekelilingnya (W6 R1 10). Lilik merupakan anak yang berbakat dan bisa disebut mandiri, karena dengan kondisi dia yang tunadaksa ia sudah bekerja dan menghasilkan uang tanpa membebani orang tua, sejak di bangku sekolah dasar kelas 3 ia sudah menggantikan guru kelas 1 semisal guru lagi ada kepentingan, semisal membacakan cerita menulis dipapan tulis. Lilik juga sudah menjadi guru les privat teman-teman di sekitarnya. Ia juga rajin dan selalu membantu orang tua dalam keadaan apapun.
40
Hingga dewasa ini ia hidup mandiri, dengan mempunyai beberapa pekerjaan. Dia sebagai guru SD, SMP, dan SMA di daerah rumahnya dia bekerja disalah satu shorum di Semarang. Dia juga menjadi sekertaris kepala desa di rumahnya. Memiliki usaha bengkel audio musik untuk membantu kakaknya, hingga setelah lulus dari bangku SMA Lilik berhenti satu tahun untuk bekerja karena jika kuliah orang tuanya tidak sanggup memberi biaya hidup untuknya (W6 R1 20). Walaupun Lilik sudah diterima dibeberapa universitas dan mendapatkan beasiswa bidikmisi, akan tetapi orang tua memang tidak sanggup untuk membiayai biaya hidup sehari-harinya. Disisi lain orang tua juga tidak bisa mengizinkan kalau Lilik kuliah terlalu jauh dari orang tuanya. Tidak bisa dipungkiri akhirnya Lilik memutuskan untuk bekeja di Kalimantan dan Bogor ,bekerja disalah satu kantor arsitek sebagai tenaga design grafis. Mengenai pendidikan sejak SD Lilik sudah sekolah disekolah formal atau umum, ia juga banyak mempunyai prestasi dengan mengikuti beberapa lomba. Lomba dimulai ketika ia duduk di bangku sekolah dasar ia juara pertama dalam lomba bidang pendidikan, Lomba melukis yang diawali tingkat kecamatan sampai nasional, mulai berlanjut SMP tepatnya kelas 2 ia meraih juara pertama dalam bidang catur tingkat kabupaten hingga melaju sampai tingkat nasional. Hobi catur itu ia kembangkan hingga sekarang.
41
Sewaktu SMP ia juga mempunyai banyak prestasi dalam bidang pendidikan, hingga berlanjut ketingkat SMA, setelah lulus Lilik melanjutkan sekolah perguruan tinggi dan ia pun kuliah disalah satu perguruan tinggi di Salatiga tepatnya IAIN Salatiga. Prestasi itu tidak berhenti ditingkat SMA saja, ia juga mewakili kampus mengikuti lomba dalam bidang catur se-IAIN di kota Palu Sulawesi Tengah. Dan meraih juara dua (W6 R1 30). 2. Rahmat Menyambung dari kisah hidup Lilik tadi, terdapat kisah dari seorang mahasiswa yang bernama Rahmat. Salah satu mahasiswa bidikmisi dari FTIK PAI IAIN Salatiga. Ia juga mengalami tunadaksa yang memiliki niat dan usaha yang kuat dalam menggapai semua citacitanya, dia akan berusaha semaksimal mungkin untuk meraihnya, menggapainya, dan memenuhinya. Sejak lahir Rahmat tidak memiliki tangan kiri yang sempurna hanya berukuran pendek dan tidak mempunyai jari, menurut penuturannya tidak ada keturunan tunadaksa dikeluarganya. Rahmat merupakan anak ke lima dari enam bersaudara. Ia tumbuh seperti anak normal pada umumnya, ketika sang ibu mengandung juga tidak ada firasat yang aneh atau kejanggalan apapun(W2 R2 5). Dalam masalah keluarga internal, kelahiran Rahmat justru tidak membuat keluarga bersikap sedih atau tidak menerima kehadirannya di dunia ini, malah menganggap Rahmat ini anugerah yang spesial yang
42
Allah berikan di tengah-tengah keluarganya. Tidak ada kesenjangan apapun dengan kondisi Rahmat. Justru banyak orang disekitar Rahmat yang sangat mendukung perkembangan dan pertumbuhannya. Hal yang paling menguatkan adalah keluarga Ayah, Ibu dan Kakaknya. lingkungan sekitar seperti saudara dan tetangga juga tidak menganggap kalau Rahmat itu berbeda. Ketika kecil teman-teman bermain Rahmat juga banyak, mereka bermain seperti halnya anak pada umumnya. Tidak ada yang menanggap aneh dengan keadaan Rahmat tidak ada yang mem-bully. Rahmat juga merupakan anak yang periang dan mudah bergaul ia merasa seolah-olah tidak memiliki kekurangan pada dirinya. Mindset yang orang tua tumbuhkan pada Rahmat mulai sejak kecil adalah bahwa ia tidak memiliki kekurangan apapun. Jadi rasa minder itu justru malah tidak ada mulai dari ia kecil hingga dewasa ini, walaupun ada rasa minder sedikit yang terkadang masih menyelinap tetapi dengan berjalannya waktu perasaan itu sedikit demi sedikit hilang. Karena apa yang orang normal bisa lakukan Rahmat bisa melakukan. Orang-orang yang ada di sekitar Rahmat khusunya tetangga masyarakat di desanya mengagumi Rahmat karena walaupun dengan keadaan Rahmat yang memiliki satu tangan kanan yang sempurna dan tangan kirinya hanya berukuran pendek ia bisa terampil bisa melakukan semua hal sama seperti orang normal. Tetangga juga sangat
43
care dengan Rahmat, itu pula penambah rasa percaya dirinya semakin tinggi. Untuk
melakukan
aktifitas
sehari-hari
Rahmat
tidak
mempunyai kesulitan, walaupun dulu waktu kecil ia sedikit mengalami kesulitan karena memang usia yang masih kecil dan belum bisa mandiri. Dengan berjalannya waktu sudah hilang dan mulai bisa melakukan segala aktifitas contohnya menimba, naik sepeda motor, sepeda. Rahmat bisa melakukan semua aktifitas yang orang normal bisa lakukan. Berbeda dengan Lilik, untuk aktifitas di luar kampus seperti mengajar atau les privat untuk saat ini Rahmat belum ada. Namun dalam waktu dekat ini ia akan mengajar TPQ dan les privat mengaji. Mengenai pendidikan Rahmat tidak berbeda dengan Lilik, sejak bangku sekolah dasar hingga kuliah ia menuntut ilmu disekolah formal. Walaupun Ketika kelas satu MI guru dari SLB menyarankan Rahmat untuk sekolah di SLB, namun orang tua dan kakak Rahmat menentang keras. Rahmat pernah mempunyai pengalaman ketika lulus sekolah dasar dari kepala desa mengundang Rahmat dalam acara diklat penca “pendidikan orang cacat”. Disitu ada kegiatan menjait, mengobras, dan lain-lain. Rahmat diberi peralatan menjait juga. Ia juga termasuk siswa yang berprestasi disekolahnya, ketika MI pernah mengikuti lomba olimpiade MIPA MI dan MIN tingkat
44
kecamatan dan meraih juara satu. Dan meraih juara tiga lomba cerdas cermat MI tingkat kecamatan, juara satu tilawah tingkat kecamatan. Setelah lulus dari bangku menengah atas, Rahmat melanjutkan ke jenjang pendidikan perguruan tinggi. Ia mencoba mendaftar beasiswa bidikmisi di IAIN Salatiga, dengan beberapa syarat yang ditentukan dari kampus dan persaingan yang ketat dari beberapa mahasiswa yang mendaftarkan beasiswa ini, akhirnya Rahmat diterima dan mendapatkan beasiswa bidikmisi. Karena
menjadi
mahasiswa
bidikmisi
berbeda
dengan
mahasiswa reguler pada umumnya, mengapa tidak karena mahasiswa bidikmisi dituntut setiap semesternya mendapatkan IPK cumlaude. Berkesinambungan dengan hal tersebut maka disemester 4 ini Rahmat meluangkan waktu liburan dari kampus untuk kursus bahasa inggris di Pare Jawa Timur. B. TEMUAN PENELITIAN 1. Bagaimana Cara Menyesuaikan Diri Ketika Menjadi Mahasiswa IAIN Salatiga dengan Lingkungan Kampus yang Terdapat Banyak Mahasiswa dengan Bermacamnya Karakter. Data yang berhasil dihimpun oleh penulis terkait, didapatkan melalui wawancara kepada sumber yang bersangkutan. Lilik menuturkan, “Walaupun saya sejak SD hingga kuliah ini saya menuntut ilmu di sekolah formal yang dulu ketika SD serimg dibully diejek teman hingga berjalannya waktu teman dan orang disekitar memahami dan lebih menjaga sikapnya. Tetapi seiring saya tumbuh dewasa
45
ini saya dengan sendirinya entah itu hanya perasaan saya atau bagaimana saya memahami mbak,”gimana orang itu ketika bersama saya dia malu atau tidak dia mau tidak bergaul dengan saya, jadi ketika saya kuliah dan di lingkungan kampus ini saya lebih memilih diam kalau tidak ditegur atau disapa terlebih dahulu” (W6 R1 60). Rahmat menuturkan, “Ya kalo orang yang belum kenal saya terkadang sungkan, ya saya yang berusaha menegur duluan dan mencairkan suasana. Saya bersikap biasa dengan siapapun tidak merasa bahwa saya memiliki kekurangan, walaupun watak asli saya itu pemalu minder bukan karena fisik ya karena benar-benar malu karena dari dulu gaul nya itu kurang mbak”(W2 R2 20). Penulis beranggapan bahwa mereka merupakan anak yang supel santai periang dan gampang bergaul, tetapi ia lebih mementingkan perasaan orang lain terlebih dahulu ketika ia berkomunikasi dengan orang di lingkungan sekitarnya. Dengan keterangan diatas penulis masih menanyakan lagi bagaimana dengan menjaga rasa percaya diri dan bergaul dengan teman ketika dikampus. Lilik menuturkan, ”Menyambung pertanyaan mbak tadi, saya itu sampai banyak yang mengira sombong karena kalau tidak disapa dulu saya tidak ngomong mbak, karena kekhawatiran saya tadi, tetapi kalau orang itu nanya dan respect baik, justru saya malah seneng mbak karena saya diterima.”kalau untuk menjaga rasa percaya diri sifat itu sudah tumbuh ketika saya SD. Karena faktor pendukung utama ya ibuk saya itu mbak dan lingkungan sekitar contohnya guru di sekolah mengikut sertakan saya lomba, saya di percaya untuk menggantikan guru itu ketika beliau sedang ada kepentingan. Rahmat menyambung juga dan menuturkan,
46
“Alhamdulillah sejauh ini sifat percaya diri saya juga sudah tumbuh dari ketika saya kecil mbak, karena ya dukungan dari keluarga utamanya dan orang lingkungan sekitar tidak memperlakukan saya berbeda”. Terlihat jelas bahwa mereka merupakan anak yang kreatif dan cerdas terbilang sifat dewasanya tumbuh selagi dini , dengan sifat percaya diri yang tinggi ia mampu membuktikan ke semua orang di lingkungannya. Penulis masih menanyakan lagi tentang kapan rasa minder itu hilang dan benar-benar sudah tidak tersinggung lagi ketika ada yang menanyakan kondisi anda. Lilik menuturkan, “Rasa itu hilang ketika saya kelas 3 SD mbak, karena ketika saya mandi terkadang sambil dimandikan ibu, saya diberi petuah-petuah “jadilah laki-laki yang kuat buktikan ke mereka kalau kamu itu mempunyai kelebihan kamu sama mereka tidak ada bedanya, kamu harus jadi anak yang berprestasi”tapi rasa minder yang benar-benar hilang itu semenjak saya SMP. Rahmat menuturkan, “Semenjak saya kecil sudah terpupuk oleh orang tua saya dengan jangan mempunyai rasa minder karena hal fisik. Buktikan kesemua orang kalau kamu itu bisa. Dari situ saya menjadi orang yang percaya dirinya kuat mbak, tetapi kalau watak pemalu itu hingga saat ini masih ada”. Apakah anda mempunyai rasa malu. Lilik menuturkan, “Sama sekali tidak mbak, memang ini yang Allah berikan kepada saya. Saya syukuri saja masih ada diluar sana yang lebih kurang beruntung dari pada saya, “tetapi saya dulu pernah mempunyai rasa putus asa ketika saya SD karena seringnya dibully sama teman, saya lebih baik pergi saja dari rumah daripada di ejek terus pernah mempunyai fikiran seperti itu (w6 R1 65). Rahmat menuturkan,
47
“Saya tidak mempunyai rasa malu karena fisik mbak dengan keadaan saya, saya bersyukur dengan apa yang Allah berikan kepada saya. Saya yang harus terus bersyukur dan bersyukur”. 2. Hambatan-hambatan yang dialami di Kampus Interaksi Sosial, Internal maupun Eksternal. Tentu ada hambatan yang dialami di kampus dengan lingkungan dan fasilitas kampus yang seperti, banyaknya tangga menuju kelas karena kampus mempunyai 3 lantai, perpustakaan juga menggunakan tangga, masjid juga tangga. Lilik menuturkan, “Buat saya masalah kampus internalnya dulu ya mbak, dengan fasilitas meja kuliah didalam kelas, tangga, itu sangat tidak masalah buat saya. Saya malah senang mbak kalau banyak tangga sekalian bisa buat olah raga,”eksternalnya tidak ada. Untuk sosial saya dengan teman ya baik banyak mempunyai teman juga dan mereka welcome dengan saya untuk sejauh ini. Dosen juga baik ketika saya terlambat masuk kelas” (W6 R1 70). Rahmat menuturkan, “Tidak ada hambatan mbak buat saya pribadi, buat saya fasilitas bukan yang membuatku sukses tetapi kesungguhanlah yang membuatku sukses. Jadi yang sudah ada di manfaatkan sebaik-baiknya, eksternalnya semua dosen bahkan teman yang ada di sekeliling saya semua baik dengan saya” (W2 R2 25). Tidak ada masalah buat mereka dengan fasilitas kampus yang ada, dengan banyaknya tangga dengan kondisi meja kuliah yang digunakan dikampus, masih terjangkau karena untuk fisik kaki mereka normal tidak mempunyai kekurangan. 3. Bagaimana dengan Hasil Prestasi yang diperoleh Akademik maupun Non Akademik.
48
Lilik menuturkan, “Alhamdulillah hingga semester 7 ini 3,64 mbak,,walaupun saya sering absen karena saya kerja tetapi sebelumnya sudah saya komunikasikan dengan dosen yang bersangkutan terlebih dahulu. Seperti minta tugas tambahan. “Selama saya menjadi mahasiswa disini Alhamdulillah sejauh ini pada welcome dengan saya khususnya dosen, teman pada baik dengan saya dan‟ fikiran suudhon saya terhadap orang yang selama ini ada itu sedikit melebur karena respon mereka sangat baik. Yang terpenting saya berdoa sama Allah (jauhkan dari yang buruk)”. Pesan dari Lilik, “Kalau bisa itu diperpustakaan buku-bukunya ditambah karena menurut saya masih kurang, karena hobi saya membaca” (W6 R1 75). Rahmat menuturkan, “Alhamdulillah untuk IPK saya sampai terakhir semester 4 ini 3,80 mbak”. “Sejauh ini kesan saya kuliah di IAIN saya merasa senang, saya mempunyai banyak teman disini. Tidak ada juga yang menganggap saya berbeda semua baik dosen juga baik” (W2 R2 25). Pesan dari Rahmat, “Seperti yang mas Lilik bilang tadi, saya juga berharap koleksi buku diperpustakaan supaya ditambah karena sangat kurang mbak”.
Mereka merupakan mahasiswa yang berprestasi dengan hasil IPK yang sudah terbilang cumlaude. Lilik menuturkan, “Untuk non akademiknya selama kuliah ini ya saya pernah mewakili lomba catur se IAIN di Palu Sulawesi Tengah itu mbak.” Penulis menanyakan lagi, bagaimana bisa mempunyai banyak prestasi dibidang catur apakah karena hobi atau otodidak. ”Awalnya ya hobi mbak, kalau tetangga lagi main catur gitu didepan rumah saya suka melihat saya senang gitu mbak. Saya belajar sendiri belajar jalan aja dipapan catur,”ya bisa di bilang otodidak juga sih mbak”(W2 R2 30). Rahmat menuturkan, “Saya belum mengikuti lomba mewakili kampus mbak untuk sejauh ini. Karena saya belum full mengikuti UKM dikampus.
49
4. Bagaimana dengan Harapan yang Selama ini diCita-citakan yang Sudah Terwujud Maupun yang Belum Terwujud. Lilik menuturkan, “Cita-cita saya yang pasti berguna bagi siapapun, saya bisa manfaat untuk siapapun. Harapan saya, saya bisa merubah sifat saya yang jelek karena memang manusia tidak ada yang sempurna. Kalau cita dan harapan yang condong diwaktu dekat ini saya setelah lulus S1 saya akan melanjutkan pendidikan saya ke jenjang S2 karena saya ingin sekali menjadi dosen. Dan insya allah mau nikah ditahun depan dan mau menghajikan orang tua, tapi kalau waktu dekat umroh dulu mbak”(W6 R1 90). Untuk harapan yang dicita-citakan, Rahmat menuturkan, “Cita-cita saya dalam hal pendidikan dulu ya mbak, saya akan melanjutkan S2 Insya Allah S3 karena cita-cita kecil saya itu sangat ingin menjadi ilmuwan dan saya ingin mempunyai (foundation) semacam yayasan pendidikan, saya ingin mensejahterakan orang tua, saya ingin mempunyai usaha swalayan”(W2 R2 35).
C. PENDAPAT ORANG TERDEKAT 1. Bagaimana dengan karakter yang paling anda kenal IS merupakan orang terdekat Lilik. Ia menuturkan, “Lilik menurut saya orang yang baik, ia orang yang sangat santun dan sopan. Hatinya juga baik ia juga orang yang penuh kasih sayang, sabar juga. Ia lebih mementingkan orang lain daripada dirinya sendiri. Dia merupakan orang yang mempunyai semangat yang sangat tinggi dan sangat menginspirasi”(W2 R3 5). NU merupakan orang terdekat Rahmat Ia menuturkan, “Rahmat itu orang yang ramah baik rajin dan baik dengan semua orang. Disamping itu dia suka membantu temenya mngerjakan tugas dalam bahasa jawanya itu gimana ya mbak entengan”(W1 R4 5). .
50
2. Bagaimana dengan Menjaga Rasa Percaya Dirinya IS menuturkan, “Menurut saya Lilik itu rasa percaya dirinya sangat besar mbak, hanya saja dia itu karakternya diem kalo belum kenal dengan orangnya. Paling hanya sebatas senyum dan kalau tidak ditegur dulu terkadang tidak mendahului”(W2 R3 20). NU menuturkan, “Menurut saya dia percaya diri banget, justru itu juga yang membuat saya kagum dengan kekurangan yang dia miliki dia bahkan tidak merasa berbeda mbak”(W1 R4 10). 3. Apa yang menurut anda mengagumkan IS menuturkan, “Menurut saya Lilik bisa merubah hal yang tidak mungkin menjadi mungkin mbak. Dia menunjukkan berbagai keajaiban dimataku, dia sangat menginspirasi dan memberikan motivasi. Dia tidak pernah meminta bantuan hal biaya kepada orang tuanya, dia selalu mengusahaknnya sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dan hebatnya lagi sejak SD dia sudah menjadi guru les privat, yang mungkin orang normal seperti kita saja belum tentu bisa(W2 R3 25). NU menuturkan, “Yang membuat saya kagum lagi itu mbak ketika di kelas, dia terpilih menjadi ketua kelas dan dia bener-bener menempatkan diri menjadi ketua kelas dan tanggung jawab sekali”(W1 R4 15). 4. Apakah anda Mengetahui berapa dengan Hasil Prestasi akademik dan non akademiknya IS menuturkan, “Untuk hasil IPK akademiknya yang saya tau cumlaude mbak 3,60 lebih tepatnya koma berapa saya kurang faham. Kalau non akademiknya kayaknya Lilik ikut SSC bidang catur dan kemarin sempat ikut pionir di Palu meraih juara dua”(W2 R3 35). NU menuturkan,
51
“Untuk IPK pokoknya cumlaude mbak 3,70 atau berapa tapi tepatnya berapa saya tidak mengetahui. Kalau non akademiknya kayaknya belum ada mbak”(W1 R4 15). 5. Apakah anda mengetahui apa harapan yang dicita-citakan IS menuturkan, “Kalau harapan-harapan yang sudah tercapai diwaktu dekat ini dia pengen motor dan sudah beli, pengen mobil sudah dibeli juga mbak, yang saya tau dia akan melanjutkan S2 dan ingin sekali menjadi dosen. Harapan diwaktu dekat ini dia ingin menghajikan orang tua, kalau rejeki sudah ada mau diumrohkan dulu di tahun 2018”(W2 R3 40). NU menuturkan, “Cita-citanya yang paling saya tahu adalah dia akan melanjutkan S2 mbak”(W1 R4 20).
52
BAB IV ANALISIS DATA A. Cara Menyesuaikan Diri Mahasiswa Berkebutuhan Khusus di Lingkungan Kampus IAIN Salatiga Wawancara yang dilakukan penulis secara langsung bertemu dengan responden di lokasi, mengantarkan penulis pada kejelasan tentang bagaimana cara penyesuaian diri ketika di kampus IAIN Salatiga seperti yang dikemukakan Lilik dan Rahmat sebagai responden 1 dan responden 2. Lilik mengemukakan, “Ketika saya di kampus untuk bergaul dan menyesuaikan diri dengan teman maupun orang di sekeliling saya, saya lebih baik diam dulu dari pada menyapa atau menegur dulu karena saya berfikir jika saya menyapa atau menegur dulu orang itu akan terganggu atau bahkan malu dengan kekurangan saya. Dan karena diam itu juga lebih banyak selamatnya dari pada yang banyak bicara. Berbeda dengan orang yang menyapa saya dulu berarti dia tidak malu dan respect dengan saya. Rasa malu dan minder itu dulu memang ada sewaktu kecil, pernah marah dan bahkan berantem ketika ditanya kenapa kamu seperti itu, ketika diejek temantemannya. Tetapi dengan berjalannya waktu dan orang tua terutama ibu tidak hentinya memberi nasehat dan pengertian, tepatnya kelas 3 SD rasa malu dan minder itu hilang dan lama-kelamaan sirna”. IS pendapat orang terdekat mengenai karakter Lilik yang ia kenali Menurut saya Lilik orang yang baik, ia orang yang sangat santun dan sopan. Hatinya juga baik ia juga orang yang penuh kasih sayang, sabar juga. Ia lebih mementingkan orang lain daripada dirinya sendiri. Dia merupakan orang yang mempunyai semangat yang sangat tinggi dan sangat menginspirasi. Menurut saya Lilik itu rasa percaya dirinya sangat besar mbak, hanya saja dia itu karakternya diem kalo belum kenal dengan orangnya. Paling hanya sebatas
53
senyum dan kalau tidak ditegur dulu terkadang tidak mendahului. Berbeda dengan Lilik, Rahmat justru mengemukakan Kalau saya dimanapun tempat untuk bergaul saling tegur sapa disini dikhususkan di kampus, jika orang itu kelihatan sungkan dengan saya malah saya tegur dulu saya ajak bercanda dulu supaya mencairkan suasana, saya sadar akan kekurangan saya tetapi dari kecil mindset fikiran saya sudah saya buat kalau saya itu tidak memiliki kekurangan. Kalau saya dari kecil sudah terpupuk dan dibentuk oleh orang tua saya bahwa kamu itu bisa, dan kamu itu mampu seperti lainnya. Dari situlah saya tidak mempunyai rasa minder dan malu dengan keadaan saya, saya beranggapan saya tidak memiliki kekurangan. Walaupun watak asli saya memang benar-benar pemalu dan minder walaupun malu itu bukan dengan keadaan fisik saya. Dan saya tidak hentinya bersyukur dengan apa yang Allah berikan ini kepada saya. NU pendapat orang terdekat mengenai karakter Rahmat yang ia kenali Rahmat itu orang yang ramah baik rajin dan baik dengan semua orang. Disamping itu dia suka membantu temannya mengerjakan tugas dalam bahasa jawanya itu gimana ya mbak „entengan‟. Menurut saya Rahmat percaya diri banget, justru itu juga yang membuat saya kagum dengan kekurangan yang dia miliki dia bahkan tidak merasa berbeda mbak.
Dengan demikian maka kedua mahasiswa berkebutuhan khusus tersebut, memiliki perbedaan cara bergaul dan menyesuaikan diri. Lilik dengan caranya sendiri yaitu memilih tidak bertegur sapa dahulu sebelum ditegur karena khawatir akan respon yang negatif dari orang yang ia tegur. Namun rahmat justru menegur terlebih dahulu supaya tidak ada rasa
54
sungkan ketika bersamanya. Akan tetapi pada intinya sama yaitu lebih mementingkan orang lain dari pada dirinya dalam bergaul. Bahkan kita yang tidak memiliki kekurangan tidak sampai berfikir dan mempunyai watak seperti mereka. Dengan kekurangan yang mereka miliki mereka tetap bersyukur tetap semangat, tetap bisa melakukan segala aktifitas yang orang normal biasa lakukan dan tetap berprestasi. Seperti yang dikemukakan oleh Sutjihati Somantri didalam bukunya yang berjudul “Psikologi Anak Luar Biasa” bahwa penyesuaian diri yang berfungsi secara efisien dalam pergaulan dengan manusia lain. Secara umum taraf penyesuaian diri ini dapat dikatakan memiliki dua kutub, yaitu penyesuaian diri yang baik (well adjustment) anak penyesuaian diri yang buruk (maladjustment) yang merupakan skala yang sinambung dan bertingkat mulai dari kondisi yang sangat terganggu, agak terganggu, terganggu, sampai kondisi penyesuaian diri yang baik. Penyesuaian diri yang baik ditandai dengan keserasian di dalam diri. Individu tersebut merasa damai dengan dirinya sendiri dan juga merasa damai lingkungannya. Dengan demikian dia tidak perlu membuat mekanisme pertahanan diri karena mampu menerima diri seutuhnya. Penyesuaian diri yang kurang baik ditandai dengan penyesuaian pribadi dan penyesuaian yang kurang baik (Somantri, 2006). Malu merupakan bentuk takut yang ditandai dengan gejala menarik diri dari kontak atau pergaulan dengan orang lain. Malu selalu ditimbulkan
55
oleh manusia lain yang tidak kenal, lebih besar, lebih berkuasa, atau apabila tidak tahu harus bagaimana menghadapinya (Somantri, 2006: 28). B. Hambatan-hambatan yang dialami Mahasiswa Berkebutuhan Khusus dalam Hal Interaksi Sosial, Pergaulan dengan Teman, Pembelajaran di Kelas maupun Luar Kelas di Lingkungan IAIN Salatiga Tentu ada hambatan yang dialami di kampus dengan lingkungan dan fasilitas kampus yang seperti, banyaknya tangga menuju kelas karena kampus mempunyai 3 lantai, perpustakaan juga menggunakan tangga, masjid juga tangga keadaan kursi di dalam kelas dan lain sebagainya. Lilik menuturkan, Interaksi sosial bergaul dengan teman tidak ada hambatan sama sekali, justru nyaman dan enjoy selama saya menjadi mahasiswa di sini Alhamdulillah sejauh ini pada welcome dengan saya khususnya dosen, teman pada baik dengan saya dan fikiran suudhon saya terhadap orang yang selama ini ada itu sedikit melebur karena respon mereka sangat baik. Yang terpenting saya berdoa sama Allah (jauhkan dari yang buruk). Untuk masalah kampus internalnya dengan fasilitas meja kuliah didalam kelas, tangga, itu sangat tidak masalah buat saya. Saya malah senang kalau banyak tangga sekalian bisa buat olah raga. Eksternalnya juga tidak ada hambatan, saya merasa nyaman dan enjoy. Rahmat menuturkan, Interaksi sosial dan bergaul dengan teman saya tidak mempunyai hambatan sama sekali tetapi tetap watak pemalu saya itu tetap ada, saya merasa nyaman dan senang ketika berada di kampus. sejauh ini saya kuliah di IAIN saya merasa senang, saya mempunyai banyak teman disini. Tidak ada juga yang menganggap saya berbeda semua baik dosen juga baik. Untuk masalah internal dan eksternal tidak ada sama sekali hambatan buat saya pribadi, buat saya fasilitas bukan yang membuatku sukses tetapi kesungguhanlah yang
56
membuatku sukses. Jadi yang sudah ada di manfaatkan sebaik-baiknya. Jadi dengan demikian kampus IAIN Salatiga sejauh ini sudah memfasilitasi bagi mahasiswa yang berkebutuhan khusus, memberi ruang juga untuk mereka yang mempunyai kekurangan untuk sekolah di perguruan tinggi formal. Terbukti dari penuturan dua mahasiswa berkebutuhan khusus ini mereka nyaman bahkan Lilik menuturkan senang dengan banyaknya tangga yang ada di kampus karena bisa sambil olah raga. C. Presatasi Akademik dan Non Akademik Mahasiswa Berkebutuhan Khusus Dengan keadaan ini tidak menutup kemungkinan hasil belajar mereka dikampus tidak menuai prestasi justru malah sebaliknya. Bahkan prestasi di luar akademik mampu mereka raih. Lilik menuturkan, Hasil IPK akademik hingga semester 8 ini 3,64. Untuk prestasi non akademik sendiri kemarin pernah mewakili kampus IAIN Salatiga di Palu Sulawesi untuk lomba catur se IAIN dan mendapatkan juara 2. UKM yang saya ikuti SSC dalam bidang catur, karena memang saya senang sekali dan hobi sekali main catur. IS teman terdekat Lilik menuturkan, Untuk hasil IPK akademiknya yang saya tau cumlaude mbak 3,60 lebih tepatnya koma berapa saya kurang faham. Kalau non akademiknya kayaknya Lilik ikut SSC bidang catur dan kemarin sempat ikut pionir di Palu meraih juara dua. Rahmat menuturkan,
57
Alhamdulillah untuk IPK saya hingga memasuki semester 4 ini 3,80 , untuk prestasi di luar akademik sampai saat ini belum ada. NU menuturkan teman terdekat Rahmat menuturkan, Untuk IPK pokoknya cumlaude mbak 3,70 atau berapa tepatnya saya tidak mengetahui. Kalau non akademiknya sepengetahuan saya belum ada mbak. Bisa dibuktikan dari hasil presatsi akademik dan non akademik yang mereka peroleh bisa berada dalam tingkat cumlaude. Mereka justru tidak menutup semangat untuk menuntut ilmu dan dalam mencetak prestasi dengan kekurangan yang mereka miliki. Bahkan mereka juga tidak putus aja justru malah membuktikan kepada semua orang kalau bisa mempunyai prestasi yang tinggi tidak kalah dengan orang yang normal. Prestasi di luar akademik Lilik dan Rahmat adalah, Lilik dengan hobi caturnya mampu membuktikan dengan prestasi kejuaraan yang ia raih. Rahmat dengan hobi tilawahnya juga mampu membuktikan prestasi dengan kejuaraan yang ia raih. Dengan demikian maka tidak menutup kemungkinan bahwa kekurangan kondisi fisik menghambat daya gerak untuk meraih prestasi. Dengan kemauan, tekun, dan mau belajar disertai percaya diri yang kuat maka semua itu bisa terwujud. Seperti yang dikemukakan (Haditono,1992) dalam bukunya yang berjudul “Psikologi Perkembangan” bila anak tidak pernah diberi kesempatan untuk melakukan sesuatu yang sebetulnya ia mampu melakukannya, maka hal itu akan merugikan perkembangan yang sehat. Anak membutuhkan keyakinan terutama dalam hal apa yang dilakukan
58
dan apa yang dihasilkan. Dalam hal prestasi orang tua harus mendorong (ambisi) anak untuk membuktikannya. Menurut Bloom dalam Suharismi Arikunto Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Kebutuhan prestasi adalah mengatasi hambatan, melatih kekuatan, berusaha melakukan sesuatu yang sulit dengan baik dan secepat mungkin. D. Harapan yang diCita-citakan Mahasiswa Berkebutuhan Khusus Tentunya mahasiswa berkebutuhan khusus ini mempunyai harapan yang ia cita-citakan, Lilik menuturkan Cita-cita saya yang pasti berguna bagi siapapun, saya bisa manfaat untuk siapapun. Harapan saya, saya bisa merubah sifat saya yang jelek karena memang manusia tidak ada yang sempurna. Kalau cita dan harapan yang condong diwaktu dekat ini saya setelah lulus S1 saya akan melanjutkan pendidikan saya ke jenjang S2 karena saya ingin sekali menjadi dosen. Dan insya allah mau nikah ditahun depan dan mau menghajikan orang tua, tapi kalau waktu dekat ini umroh dulu. IS teman terdekat Lilik menuturkan Kalau harapan-harapan yang sudah tercapai diwaktu dekat ini dia pengen motor dan sudah beli, pengen mobil sudah dibeli juga mbak, yang saya tau dia akan melanjutkan S2 dan ingin sekali menjadi dosen. Harapan diwaktu dekat ini dia ingin menghajikan orang tua, kalau rejeki sudah ada mau diumrohkan dulu di tahun 2018. Untuk harapan yang dicita-citakan Rahmat menuturkan, Cita-cita saya dalam hal pendidikan dulu ya, saya akan melanjutkan S2 dan saya ingin mempunyai (foundation) semacam yayasan pendidikan, saya ingin mensejahterakan orang tua, saya ingin mempunyai usaha swalayan.
NU teman Rahmat menuturkan
59
Cita-citanya yang paling saya tahu adalah dia akan melanjutkan S2 mbak. Merupakan harapan dan cita yang sederhana yang akan mereka capai, tetapi sangat inspiratif. Mereka mempunyai mimpi yang tinggi. Tetapi dalam diri mereka terlihat jelas dalam penuturannya tidak lupa akan jasa orang tua dan mereka senantiasa akan membahagiakannya.
60
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 1. Cara penyesuaian diri mahasiswa berkebutuhan khusus ketika di lingkungan kampus mempunyai cara tersendiri. Meskipun diantara keduanya ini memiliki perbedaan dalam menyesuaikan diri, jika Lilik memilih diam sebelum ditegur karena rasa khawatir jika menegur dulu respon orang yang ditegur tidak berkenan dan malu, tetapi jika Rahmat justru menegur dahulu dan senantiasa ingin mencairkan suasana. Pada intinya mahasiswa berkebutuhan khusus ini dalam menyesuaikan diri lebih mementingkan orang lain daripada dirinya sendiri. 2. Hambatan-hambatan yang dialami mahasiswa berkebutuhan khusus selama di kampus dalam interaksi sosial baik internal maupun eksternal, baik di kelas maupun di luar kelas. a. Lilik merasa tidak ada hambatan sama sekali ketika di kampus dalam berinteraksi sosial dalam bergaul merasa nyaman, senang dan khususnya di dalam kelas , maupun eksternal di luar kelas dengan fasilitas kampus menurutnya sudah memadai. b. Rahmat karena watak malu itu menjadi hambatan utamanya, namun walaupun rasa malu itu sulit dihilangkan ketika dengan teman sebaya berkomunikasi, bercanda tidak merasa kesulitan.
61
Dengan fasilitas kampus khususnya yang berkaitan dengan fisik tidak ada hambatan sama sekali. Karena memang untuk keadaan fisik kaki mereka normal tidak memiliki kekurangan apapun. c. Hasil
presatsi
akademik
dan
non
akademik
mahasiswa
berkebutuhan khusus yang mereka peroleh yaitu Lilik 3,64 dan Rahmat 3,80 dengan hasil tersebut yaitu terbilang cumlaude. Untuk prestasi non akademik Lilik pernah mewakili kampus IAIN Salatiga dalam lomba catur se- IAIN di Palu Sulawesi dan meraih juara dua. Mereka merupakan mahasiswa berprestasi dengan kekurangan fisik yang mereka miliki, mereka tetap membuktikan bahwa mampu dan tidak kalah dengan mahasiswa yang tidak memiliki kekurangan. d. Harapan yang dicita-citakan mahasiswa berkebutuhan khusus yang pertama
adalah
mereka
ungkapkan
sama
yaitu
ingin
membahagiakan kedua orang tuanya, yang tiada hentinya senantiasa mendoakan mereka menguatkan mereka hingga mampu seperti saat ini. Dalam hal pendidikan mereka juga mempunyai cita-cita yang sama adalah mereka ingin melanjutkan sekolahnya ke jenjang S2 hingga S3. B. Saran 1. Bagi pihak kampus
62
Dengan adanya mahasiswa berkebutuhan khusus, khususnya tunadaksa karena mereka memiliki kekurangan fisik dan bukan pada mental. Mereka juga mempunyai hak pendidikan yang sama dengan orang normal, jika nantinya ada lagi mahasiswa yang mempunyai kelainan fisik lain Berkenaan dengan dua contoh mahasiswa tadi, setidaknya kampus memberikan fasilitas kemudahan yang memadai bagi mereka. 2. Bagi pihak pemerintah Lembaga pendidikan dan perguruan tinggi diharapkan memberikan fasilitas-fasilitas
yang
memadai
dikhususkan
bagi
mahasiswa
berkebutuhan khusus. Memberi peluang pekerjaan yang layak bagi mereka.
63
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharismi. 2006. Prosedur Penelitian;Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Dymon, Christin & Immy Holloway. 2008. Metode-metode Riset Kualitatif dalam Public Relations dan Marketing Communications. Jakarta: PT Bentang Pustaka. E, Koeswara 1991. Teori-teori Kepribadian. Bandung: PT Eresco. Haditono, Siti Rahayu, F.J. Monks & A.M.P. Knoers. 1992. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Moleong, Lexy J. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Misbach D. 2012. Seluk Beluk Tunadaksa dan Strategi Pembelajarannya. Jogjakarta: Javalitera. Rachmawati. 1988. Perkembangan dan Kepribadian Anak. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama. Smart, Aqila. 2012. Anak Cacat Bukan Kiamat. Jogjakarta: Kata Hati. Somantri, Sutjihati. 2006. Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: PT Refika Aditama Sulistyo, Teguh. 2013. Kisah-kisah Motivasi untuk Anak Berkebutuhan Khusus Tunadaksa. Jogjakarta: Javalitera. Suryabrata, Sumadi. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo. Suhartono, Suparlan. 2008. Wawasan Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Sujiono & Yuliani Nuraini. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks.
64
Sukmadinata, Nana Syaodiah. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Yulianto, Dion. 2012. Panduan Mendidik Anak dengan Kecerdasan Rata-rata. Jogjakarta: Javalitera. Yusuf, Munawir dkk. 2003. Pendidikan Bagi Anak dengan Problema Belajar. Solo: Tiga Serangkai. Purwadi, Eko. 2009. Percaya Diri. Jhptum-a-babii.pdf. diakses pada tanggal 12 Januari 2016 pukul 13.26 WIB.
65
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama
: Sofya Chairunnisa
Tempat/Tanggal Lahir
: Magelang, 04 Oktober 1993
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Warga Negara
: Indonesia
Alamat
: Kauman 1 Payaman RT 15 RW 07 Kec. Secang Kab.
Riwayat Pendidikan
Magelang, Jawa Tengah.
:
1. SD Negeri 02 Ngadirejo, lulus tahun 2005 2. SMP Negeri 13 Magelang, lulus tahun 2008 3. SMK Negeri 3 Magelang, lulus tahun 2011. Demikian data ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Salatiga, 13 Februari 2016 Peneliti
Sofya Chairunnisa NIM. 111 11 089
66
DAFTAR NILAI SKK Nama
: Sofya Chairunnisa
Nim
: 111 11 089
Jurusan
: Pendidikan Agama Islam
Dosen P.A.
: Dra Siti Farikha M.Ag
No 1
JenisKegiatan Opak STAIN Salatiga 2011
Waktupelaksanaan 20-22 Agustus 2011
Keterangan Peserta
Skor 3
2
Achievement Motivation Training (AMT) Membangun Mahasiswa Cerdas Emosi, Spriritual, dan Intelektual diselenggarakan CECITTAQO STAIN Salatiga ODK (Orientasi Dasar Keislaman) “Menemukan Muara Sebagai Mahasiswa Rahmatan Lil Alamin” diselenggarakan oleh STAIN Salatiga Seminar Entrepeneurship dan Koperasi diselenggaran oleh KOPMA dan KSEI STAIN salatiga UPT Perpustakaan (User Education) STAIN Salatiga Seminar Regional “Peran mahasiswa dalam mengawal BLSM (BLT)tepat sasaran” Sarasehan Nasional”Peran Mahasiswa dalam Realita dan Idealita Bangsa”
23 Agustus 2011
Peserta
2
24 Agustus 2011
Peserta
2
25 Agustus 2011
Peserta
2
19 September 2011
Peserta
2
03 Mei 2012
Peserta
4
01 Juli 2012
Peserta
8
26 Maret 2013
Peserta
8
30 November 2011
Peserta
4
3
4
5 6
7
8
9
Seminar Nasional“Ahlusunnah Waljamaah dalam perspektif Islam Indonesia” Seminar Regional Kebangsaan IPNU Kab. Semarang dan PMII Kota Salatiga”Negara Islam Dalam Tinjauan Islam Indonesia dan NKRI”
67
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Seminar Nasional Entrepreunership ”Menumbuhkan Jiwa Entrepeneur Generasi Muda” Public Hearing”MeningkatkanKepe kaandanTransparansiKinerja LembagaMenujuKampus yang Amanah” Comparison Of English And Arabic”Aktualisasi Nilai Pendidikan Bahasa Arab dan Inggris Sebagai upaya Memahami Khazanah Keilmuan Mutakhir di Era Globalisasi” Seminar Tarbiyatul Banin Wal Banat “Pelatihan Asatidz” diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Edi Mancoro Public Hearing II” Evaluasi Kinerja Lembaga Menanggapi Public Hearing I” diselenggarakan oleh STAIN Salatiga Seminar Stain Araby “Bahasa Arab Sebagai Penunjang Perkuliahan Mahasiswa” Seminar Daurah Maratus Shalihah ”Let‟s Be An Inspiring Women” Seminar Keperempuanan Korps HMI –WATI (KOHATI) “Jilbab Perspektif Agama Islam” Diskusi Terbuka LPM Dinamika “Mahasiswa Menulis” Gebyar Seni Qur‟any (GSQ) umum ke-VI se- jawa tengah “Aktualisasi Makna dan Syi‟ar Al-Qur‟an sebagai sumber Inspirasi”
27 Mei 2013
Peserta
8
27 Maret 2012
Peserta
2
13 April 2012
Peserta
2
10 Juni 2012
Peserta
2
20 Juni 2012
2 Peserta
17 Maret 2012
Peserta
2
26 November 2011
Peserta
2
4 November 2011
Peserta
2
25 September 2014
Peserta
2
5 November 2014
Peserta Tahfidz 1juz
4
68
20
21 22
23
24
25
26
27
28
29
Diselenggarakan oleh JQH Stain Salatiga Tafsir Tematik „‟Konsep Pemimpin Ideal menurut Al-Qurán” diselenggarakan oleh JQH Stain Salatiga
Mustri Pondok Pesantren Edi Mancoro tahun 2012 Penerimaan Anggota Baru (PAB) JQH “Membangun Pribadi Islami Dengan Nilai Qur‟ani” Harlah Pondok Pesantren Edi Mancoro ke-22 “Peningkatan Kecintaan Pada Almamater Menuju Edi Mancoro di Masa Depan” Asramanisasi Ramadhan Pondok Pesantren Edi Mancoro 1432 H Sertifikat WISUDA AKBAR ke-5 One Day One ayat 2014 PPPA Daarul Qurán diselenggarakan oleh Yayasan Daarul Qurán Nusantara Seminar Tafsir Tematik “Sihir dalam Perspektif AlQurán dan Hukum Negara” Musabaqah Tilawatil Qur‟an (MTQ) Mahasiswa V “MTQ Wahana Apresiasi Untuk Mencetak Insan Quráni” diselenggarakan oleh JQH Stain Salatiga Seminar Regional forum Mahasiswa Temanggung (FORMATAS) “Selamatkan Temanggung Dari Lingkaran HIV/AIDS” Peran Generasi Muda Terhadap Fenomena HIV/AIDS di Kota Salatiga
17 Mei 2014
Peserta
2
15-17 Januari 2012
Peserta
2
3-4 Desember 2011
Peserta
2
25 Desember 2011
Peserta
2
1-21 Agustus 2011
Peserta
2
25 Oktober 2014
Peserta
2
04 Mei 2013
Peserta
2
23 Oktober 2013
Peserta
2
-
Peserta
4
12 Juli 2012
Peserta
2
69
30
31
32
33
34
diselenggarkan oleh (FGMPS) Salatiga Seminar PERBASIS (Perbandingan Bahasa Arab Bahasa Inggris)/CEA (Comparison English Arabic) diselenggarakan oleh CEC dan ITTAQO Public Hearing “Optimalisasi Kinerja Lembaga Melalui Kritik dan Saran Mahasiswa” diselenggarakan oleh Stain Salatiga IPNU kota Salatiga “Buka Bersama dengan Anak Yatim di Gedung NU Salatiga” Talk Show Spirit Of Global Entrepreneurship “How To be a succesfull Creative Preneur to face ASEAN Eonomic Community 2015” kopma FATAWA Seminar Bedah Buku “24 Cara Mendongkrak IPK” diselenggarakan oleh UPT perpustakaan Stain Salatiga
27 November 2014
Panitia
3
29 Maret 2013
Peserta
2
21 Juli 2013
Panitia
3
7 April 2014
Peserta
2
5 Desember 2012
Peserta
2
TOTAL
100 Mengetahui, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama
Achmad Maimun, M.Ag. NIP.19700510 199803 1 003
70
Kode
: W1 R1
Hari/Tanggal : Rabu, 6 Januari 2016 Tempat
: (via Line chatting)
Pukul
: 18:58 WIB
Responden
: Lilik Supriyono
Keterangan
: 1. Peneliti (P) 2. Responden (R)
Tema/Topik
Baris 1
Meminta ijin melakukan penelitian 5
Dialog P: Assalamualaikum, langsung aja ya mas Lilik ini saya mahasiswa semester atas saya minta tolong sekali dengan kerelaan hati sampean, saya lagi menyelesaikan skripsi saya yang judulnya “Profil Mahasiswa Berkebutuhan Khusus di IAIN Salatiga”. Saya mohon bantuan sampean untuk bahan penelitian saya, kira-kira pripun ya?(karena belum dibalas chattnya, P memberi penjelasan lagi) P: Saya dapet nomer sampean dari N semester bawah saya, dia bilang kenal sampean?(karena belum dibalas chattnya, P memberi penjelasan lagi) P: Nama saya SOFYA CHAIRUNNISA progdi PAI angkatan 2011 dek. R: Hadehh…hahaha… P: Waduh kok hadeeh?? Gimana dek,,?? R: …Hhhhhhhh….sante saja mbak..butuh kapan??? Tanyane pengen gimana??? Langsung po lewat Line?? (line chatting via handphone yang menggunakan akses internet).
71
Interpretasi
Menanggapi dan respon baik, artinya Lilik setuju dengan penelitian yang akan saya lakukan.
Kode
: W2 R1
Hari/Tanggal : Kamis, 7 Januari 2016 Tempat
: (via Line chatting)
Pukul
: 05:57 WIB
Responden
: Lilik Supriyono
Keterangan
: 1. Peneliti (P) 2. Responden (R)
Tema/Topik
Baris 1
Dialog P: Assalamualaikum,, pagi dek?? Makasih banget ya dek atas kerelaan hati sampean, mau bantu saya untuk melakukan penelitian ini. Ya kita ketemu langsung dek, mmmm, sampean sabtu ke kampus gak? R: Tidak mbak…hehe..aku ke kampusnya senin mungkin. P: Yaudah dek, nanti tak hubungi lagi ya. R: Hehe.. siap mbak,, P: Suwun banget yaa dek.
72
Interpretasi
Kode
: W3 R1
Hari/Tanggal : Senin, 11 Januari 2016 Tempat
: (via Line chatting)
Pukul
: 07:23 WIB
Responden
: Lilik Supriyono
Keterangan
: 1. Peneliti (P) 2. Responden (R)
Tema/Topik
Baris 1
5
10
15
Dialog P: Dek, sampean ndak hari ini jadi ngampus? R: Jadi mbak, pripun..??? P: Sampean ke kampus meh ada urusan apa?kalo lega bisa ketemu aku gak hari ini? R: Aku pembekalan KKN mbak,. P: Owalahh.. yawes dek gapapa, nanti aku hubungi sampean lagi aja.. apa tak samperin ke tempat KKN. oiyaa berngkat Kkn nya kpn dek? R: Jumat mbak,, P: dek sebelum KKN mbok, kalo bisa ketemu aku dulu? R: Geh mbak, jumat dah berangkat,, lha pertanyaane dah diketik pa belum mbak?? P: Sudah aku ketik dek, tapi nunggu acc dari dosbing. R:…Hahahahah… biar diacc dulu mbak , jadi kapanpun mbak minta…saya bisa,,langsung tak temui..santee aja mbak..hehe.. P: Yang bener dek??serius? R: Bener mbak…sante aja ,,aku tu slow.. P: Ya Allah, makasih banget ya dek..
73
Interpretasi
R: Hahaha…tulung tinulung tu penting mbak…ya kudu santee aja,dijalani yang penting serius hasil lak ngikuti..
74
Kode
: W4 R1
Hari/Tanggal : Selasa, 19 Januari 2016 Tempat
: (via Line chatting)
Pukul
: 13:19 WIB
Responden
: Lilik Supriyono
Keterangan
: 1. Peneliti (P) 2. Responden (R)
Tema/Topik
Baris 1
5 Peneliti meminta untuk bertemu secara langsung.
Dialog P: Assalamualaikum,dek??besok sampean lega tidak? R: Saya, di noborejo mbak posko KKN. P: Lagi padet gak, kegiatan KKN nya? R: Biasa wae mbak…penting bisa gitu aja,, jenengan lega saya tak legakan.. P: Yaudah dek, besok bisa ketemu ya, dek tapi aku minta waktunya agak lama ya..? R: Nggeh mbak, nak mbak ke poskoku gapapa mbak? P: Oke dek gak masalah, sampean kasih aku ancer-ancer alamatnya ya..? R: Oke mbak,, besok mbak turun angkot tak jemput.
75
Interpretasi
Kode
: W5 R1
Hari/Tanggal : Rabu, 20 Januari 2016 Tempat
: Dsn. Noborejo
Pukul
: 08:36 WIB
Responden
: Lilik Supriyono
Keterangan
: 1. Peneliti (P) 2. Responden (R)
Tema/Topik
Peneliti bertemu langsung dengan responden (melakukan wawancara depth interview)
Baris 1
5
10
Dialog P: Pagi dek, ni aku otw tempatmu ya.. R: Oke mbak, aku tunggu nanti aku jemput dipinggir jalan. (peneliti sampai di tempat tujuan dan bertemu langsung dengan responden). P: Owalah ini ta dek tempat KKN sampean ,mmmm poskonya lumayan enak ya dek,, (ngobrol seputar KKN karena responden sedang KKN dan wawancara berlangsung di posko kkn). R: Hehe… ya gini mbak lumayan enak.. P: Dek, langsung aja ya ndak nanti kelamaan, aku takutnya ganggu kegiatan sampean. Seperti yang saya ungkapkan via line ,saya mau wawancara sampean. R: Ehmmmm.. gak papa sante aja. P: Oke dek,,pertama yang mau saya tanyakan dari sampean lahir hingga sekarang, lebih tepatnya kisah hidup sampean. R: Saya ketik langsung aja mbak boleh? (responden ngetik
76
Interpretasi
15
langsung memakai laptop peneliti tentang kisah hidupnya) P: Ohh.. boleh dek..tapi sambil saya tanya-tanya ya dek.. santai dulu aja hehe ini kan baru pertama kita ketemu... nanti saya tetep minta ketemu lagi.. R: Iyaa..mbak gapapa,, sante aja hehe,,, hmmmm..mbak ini saya ketik secara globalnya dulu ya, nanti sambil mbak nanya-nanya saya. P: Iyaa dek gapapa, nanti saya rekam juga kok,, P: Dek, ini udah dhuhur,, untuk hari ini cukup sampe disini dulu saja wawancaranya,, sampean juga mau ada kepentingan kan? besok aku tapi tetep minta bantuan sampean lagi karena aku butuh informasi mendalam lagi tentang sampean. R: Hmmm...iya mbak,, oke sante aja,, pokoknya mbak hubungi saya aja, Insya Allah saya pasti bisa mbak, kalo pagi sampe sebelum dhuhur. P:Yaudah dek, untuk hari ini terima kasih banget, saya sudah sedikit tau tentang kisah hidup sampean. besok kita ketemu lagi.. R: Iyaa mbak.. hati-hati ya mbak pulangnya,, P: Oke dek, sampe jumpa lagi dek.
77
Kode
: W6 R1
Hari/Tanggal : Rabu, 20 Januari 2016 Tempat
: Kampus IAIN Salatiga
Pukul
: 08:36 WIB
Responden
: Lilik Supriyono
Keterangan
: 1. Peneliti (P) 2. Responden (R)
Tema/Topik
Peretemuan ke dua, mengulang wawancara mengenai bagaimana kisah hidupnya?
Baris 1
5
10
Melakukan aktifitas sehari-hari?
Dialog Interpretasi P: Selamat pagi dek,, sehat to? R:Alhamdulillah sehat mbak.. hehe.. P: Langsung saja ya dek, saya akan menanyakan lagi bagaimana kisah hidupnya, bisa dijelaskan? R:Dari awal lahir sampai Tidak ada keturunan sekarang saya terlahir tunadaksa, dalam memang sudah dalam keluarga Lilik. keadaan cacat mbak, ya bisa disebut dengan tunadaksa. Tangan sebelah kanan nggak ada, tangan sebelah kiri berukuran pendek dan jarinya pun hanya ada tiga (W6 R1 1). P: Apakah dari keluarga ada keturunan? R: Alhamdulillah, dari keluarga baik pihak bapak atau ibu bahkan nenek tidak ada keturunan seperti saya, dan hanya saya. Semoga tidak ada lagi mbak cukup saya saja (W6 R1 5). P: Kalau boleh tau anda mempunyai berapa saudara dan saudara kandung
78
Bagaimana dengan pergaulan?
Untuk melakukan aktifitas bermain semasa kecil?
semua sehat? R: Ohh..iya mbak saya 4 bersaudara saya merupakan anak terakhir, dan ke tiga kakak saya normal mbak. P: Untuk melakukan aktifitas sehari-hari bagaimana dek? R: Untuk melakukan aktifitas ya saya dari kecil sudah diajari hidup mandiri mbak, semua aktifitas hampir saya lakukan sendiri, hanya aktifitas yang hingga sampai saat ini tidak bisa saya lakukan adalah mengancingkan baju paling atas. Entah itu menutup kancing kaos berkerah, maupun hem pasti saya meminta bantuan orang lain mbak. Karena ukuran tangan saya yang pendek (W6 R1 10). Untuk aktifitas lain seperti mandi pas masih kecil ya dimandikan semakin saya tumbuh saya udah bisa masak mie atau goreng telur, dan sewaktu kelas 3 saya udah bisa mencuci baju(walaupun dimarain orang tua) tapi saya nekat saja dan sembunyisembunyi saja, mengingat orang tua yang kerjaan nya berat, niat saya mau meringankan beban orang tua itu saja sebenernya mbak. P: Ehmmm... saya kemarin sempat mendengar dari anda, katanya bisa menimba air dari sumur? R: Hehe...iya mbak tepatnya di kelas 3 SD saya belajar nimba, dan akhirnya bisa nimba sendiri karena memang di daerah saya agak sulit air,
79
Aktifitas sehari-sehari bisa ia lakukan, tetapi yang hingga saat ini belum bisa yaitu mengancingkan baju paling atas karena memang ukuran tangan yang pendek. Ia bisa melakukan semua, semisal mandi, memasak, mencuci, bahkan menimba.
Dalam pergaulan sewaktu kecil, sama seperti anak normal pada umumnya. Walaupun sempat awalnya dibully tetapi karena Lilik suka membaca dan
15
Berkaitan dengan bagaimana tanggapan orang disekitarnya?
20
Menanyakan aktifitas yang berkaitan dengan dunia pendidikan?
saya tidak enak kalau semisal mau mandi, wudhu, harus merepotkan orang lain terus. Walaupun juga sangat dilarang orang tua khawatir kalau saya ketarik ke dalam mbak. P: Jadi gimana itu dek cara menimbanya? R: Karena kaki saya termasuk panjang, jadi nanti dijangkauannya bilik sumur itu bisa terlampaui mbak, tumpuannya pada satu kaki sebelah kanan dan kaki sebelah kiri saya pergunakan untuk melilitkan tali timbanya itu mbak. Saya isi gentong tampungan air itu dengan hasil timbaan saya. Setiap orang tua saya pulang kerja tanya “siapa yang ngisi air?”.. saya bilang saja kakak yang nimba supaya saya tidak dimarahi. Sampai pada suatu hari orang tua saya mengetahui kalau saya yang nimba. Seketika itu juga saya dipeluk dan diberi nasihat tidak boleh diulangi lagi, hingga saat ini ketika orang tua gak ada ya saya bisa melakukan kegiatan seperti nimba, nyuci baju ,nyuci piring, bersih-bersih rumah dari sewaktu SD sudah bisa saya lakukan semua pekerjaan rumah itu mbak. P: Dek beranjak ke masa kecil ya,, kalau untuk pergaulan dan teman bermain di lingkungan rumah bagaimana? R: Untuk teman bermain sewaktu kecil otomatis kan kalau orang melihat pertama
80
mendongengkan cerita. (Lilik termasuk anak yang kreatif yang pintar ia mempunyai ide untuk mendonggeng/bercerita kepada teman-temannya dan tidak pula ia merasa memiliki kekurangan).
Mempunyai rasa bersalah dan meminta maaf dengan apa yang diperlakukannya.
Dari sewaktu kecil sudah kreatif dan cerdas sudah bisa menjadi guru dari teman-temannya.
25
Menanyakan yang berkaitan dengan pendidikan dan tentang prestasi?
30
35
kali ya pandangan nya aneh gitu kan mbak, otomatis mau mendekat kadang bingung, padahal saya sendiri ya orangnya biasa tidak mudah tersinggung tidak mudah marah mbak. Kalau sewaktu kecil kan saya pintar mendongeng mbak ... jadi ya teman-teman saya banyak kadang saya mendongengkan kancil atau buaya gitu, jadi temen-temen pada suka ayo maen sama Lilik aja biar didongengke gitu mbak...hehe P: Kalau untuk melakukan aktifitas bermain? R: Untuk bermain ya seperti anak normal lainnya mbak, seperti main bola, bulu tangkis juga saya bisa. Kan memang saya sendiri tidak mau mbak kalau disekolahkan di SLB, karena ya supaya tidak ketergantungan. Hidup saya kan juga dipendidikan formal jadi ya temen bermain banyak seperti anak normal saja mbak. P: Peneliti menanggapi (pertama supaya tidak ketrgantungan dan aktifitas sosialnya juga normal ya? Apakah seperti itu) R: Iya mbak.. P: Ketika waktu kecil, apakah ada yang suka mem-bully(mengejek) atau bertingkah yang tidak semestinya dek? R:...Ohh..hehe iyaa mbak, kalau berbicara tentang bully ya otomatis perjalanan panjang untuk mencapai watak karakter yang kuat yang percaya diri seperti
81
Sejak TK hingga kuliah pendidikan yang ditempuh Lilik adalah pendidikan formal, alasan mengapa tidak mau di sekolahkan di SLB adalah supaya nantinya sifat sosialnya dan lingkungan nyaman, dan tidak terlalu ketergantungan ketika berada di dunia luar.
Mempunyai tekad dan membuktikan jika dia berprestasi dalam bidang catur.
Selain hobi catur ia mempunyai hobi melukis dan berhasil meraih beberapa prestasi. Lomba melukis dan catur hingga tingkat
40
Menanyakan yang berkaitan dengan aktifitas diluar kuliah?
45
50
Apakah mengikuti atau
sekarang ini mbak. Yang susah itu tetep saat dibully waktu kecil mbak, saya dibully sekali,dua kali,tiga kali saya masih diam sampai suatu saat saya sadar memang emosi saya belum terkontrol karena memang faktor usia juga ya mbak. Ini pertama dan terakhir kali saya berantem. Saya bilang sama teman saya itu kalau kamu masih ngejek aku terus awas nanti pulang sekolah akhirnya saya pukuli teman saya itu mbak, tetapi saya sadar kalau mukuli temen itu nanti dia sakit dan saya tidak mempunyai teman lagi. P: Setelah berantem tadi apa yang anda lakukan dipembicaraan tadi, anda sadar kalau perbuatannya salah? R: Yaa saya meminta maaf, saya ke rumah temen saya itu saya jelaskan ke orang tuanya. Dan justru orang tua dia memarahi dia mbak. Dan justru sekarang kan sering ketemu dia yang meminta maaf sama saya mbak. P: Mas Lilik pernah bilang kalau dari kecil sudah menjadi guru les ? (W6 R1 20) R: ...hehe iya mbak, awalnya sih kelas 3 mbak...mmm gimana yaa,, ya sudah bisa dibilang lumayan gitu mbak misal guru kelas 1 lagi ada kepentingan yaa saya disuruh gantikan misalkan disuruh membaca atau menulis,(kan saya kecil mbak tidak bisa kalau harus menulis ke papan
82
nasional.
Lilik menjadi tenaga pendidik, dibeberapa sekolah SD,SMP, dan SMA, juga bimbel.
Keunikan Lilik yang mempunyai tekad rasa berani yang tinggi ia bisa menyetir sepeda motor sendiri, bahkan bisa menyetir mobil.
mempunyai komunitas daksa?
Berkaitan dengan aktifitas sebelum masuk kuliah?
Berkaitan dengan waktu untuk membagi kuliah dan
55
tulisnya yang terlalu tinggi, disitu kadang murid-murid kelas 1 ketawa dan menurut mereka hiburan gitu mbak hehe... ya saya seneng aja karena saya juga tidak marah murid-murid suka kalau yang ngajar itu saya pada akrab sama saya mbak). P: Oiyaa dek sebelum keprestasi dari dulu sekolahnya di sekolah formal ya?, mengenai prestasi, apa yang pernah diraih? R: Iya mbak dari TK hingga kuliah saya sekolah diformal...mengenai prestasi yang berawal dari hobi saya dulu yaa mbak, sebenernya dari kecil kelas 2 SD saya sudah menyukai catur, liat papan catur kotak-kotak itu aja udah seneng banget mbak, apalagi liat orang main catur. Saya di rumah suka maen sendiri jalan sendiri dipapan catur itu. Tetapi karena memang dilarang ibu saya mbak kalau main catur dikhawatirkan nanti judi seperti dulu ketika bapak masih muda, jadi ketika saya catur kadang papan catur itu dibanting bahkan dibuang tetapi saya nekat dan tetep suka mbak, dan pada akhirnya saya buktikan sama ibu saya pas SMP saya ikut ekstrakulikuler catur dan saya terpilih mewakili sekolah lomba catur dan saya mendapatkan juara satu, saya kasih tau ibu kalo mendapat juara dan akhirnya ibu saya menyadari juga bahwa ohh,,
83
Berkaitan dengan sifat tanggung jawab dan tidak mau membebani orang tua Lilik memutuskan untuk merantau dan bekerja dengan berbekal ilmu komputernya, autocat design grafis. Dan sifat pemberani percaya diri yang besar sehingga mampu bersaing dengan orang normal didunia kerja.
Membagi waktu antara kuliah dan bekerja tidak sukit bagi Lilik, namun memang harus mengorbankan dari
kerja?
60
Berkaitan dengan pergaulan dan penyesuaian diri selama berada dalam lingkungan kampus?
65
70
ternyata ada prestasinya juga dan saya diperbolehkan. P: Selain catur ada prestasi lagi? (W6 R1 30) R: …Ehmmmm…iyaa mbak, saya hobi melukis juga sejak SD, itu saya awalnya tingkat kecamatan, kabupaten, jawa tengah , dan nasional mbak itu melukis dengan menggunakan kanfas dan cat air. Sewaktu SD menggunakan crayon dan hingga nasional juara pertama. P: Kalo dalam bidang mapel apakah ada prestasi? R: Mmmm…kalo mapel saya lebih condongnya ke mipa mbak “ matematika & fisika” , ya dulu pernah berprestasi tapi saya lebih condongnya tetep catur mbak.. pernah suatu saat saya disuruh lomba matematika dan jadwalnya bertabrakan dengan catur akhirnya saya lebih memilih caturnya mbak.. hehe…karena saya sudah yakin dan pasti kalau catur itu saya bisa dan untuk maju ke lomba tingkat selanjutnya…. Kalo saya memilih matematika kan saya belum tau soalnya seperti apa kan gitu itu mbak… P: Peneliti menanggapi,(ehmmm.. iyaa dek, jadi lebih memilih catur ya karena sudah pasti..) R:,,iya mbak seperti itu..dan karena itulah maka saya sudah tidak terlalu mementingkan lomba-lomba mapel mbak,,hanya saja kalo
84
salah satunya. Karena kalo ia tidak bekerja tidak bisa kuliah. Karena memang untuk kuliah ia menggunakan biaya sendiri.
Berkaitan dengan perasaan pribadi dia yang menyangka bahwa kalau ia menyapa dulu orang disekitarnya ia khawatir orang itu akan malu atau tidak nyaman akhirnya ia memilih untuk diam sebelum disapa, karena sifat dia yang lebih mementingkan orang lain dari pada dirinya sendiri.
Berkaitan dengan perasaan malu, tidak ada sama sekali semenjak dia berada di bangku SMP. Tersinggung, malu sudah sirna sifat itu.
Hambatanhambatan yang dihadapi ketika dikampus?
75
80
Fasilitas kampus?
Hasil IPK? 85
UKM yang diikuti?
Kesan selama dikampus?
ada acara cerdas cermat gitu saya ikut sama tim saya temen-temen saya… P: Untuk jadi guru bimbel masih berlanjut sampe SMP? R:..Iya mbak, untuk bimbel sampe sekarang, dan kalo yang khususnya saya ngelesi dirumah, itu saya sifatnya lillahitaala mbak niatnya hanya untuk membuat anakanak di desa saya pintar gitu aja mbak… kalo untuk ngelesi atau bimbel yang didalam instansi itu karena kepala sekolah saya tau keadaan ekonomi keluarga kami mbak, jadi saya disuruh mengajar disitu dan memang layak membantu mengajar. Dan disitu saya ngelesi matematika mbak, Alhamdulillah hasilnya bagus anak-anak yang awalnya nilai rata-rata hanya 5,6 dan setelah les itu 7,2 mbak.. P: Kalau untuk pekerjaan hingga saat ini apa saja ngelesi masih? Atau apa ? R: Kalau untuk ngelesi ngajar yang ini pekerjaan berkaitan dengan pendidikan ya mbak, saya masih ngajar SD, SMP,SMA untuk diluar itu saya bekerja disalah satu shorum di Semarang, dan kemarin baru-baru ini alhamdulillah sudah punya bengkel audio mbak yang saya rintis berdua denga kakak saya, dan sekertaris kepala desa didesa saya itu mbak.. P: Oiyaa dek saya pernah melihat sampean naik
85
Tidak ada hambatan di kampus , dengan fasilitas dan keadaan meja kursi dengan adanya tangga, dia bisa melakukan dengan senang dan nyaman, hanya saja terlambat masuk kelas dikarenakan rumah yang jauh dan sebelum kuliah membantu orang tua.
Merupakan mahasiswa yang berprestasi dengan hasil IPK yang terbilang cumlaude.
Sangat senang sangat enjoy, tidak pernah ada
90
Pesan harapan asa dan cita-cita?
95
sepeda motor?saya penasaran dengan itu? R: Ohh.. hehe mbak pernah lihat aku bawa motor ta?iya mbak saya bisa bawa motor tapi sudah dimodif jadi rem dan gas saya taruh bawah,, jadi bisa diinjek mbak.. hehe P: Wah...wah hebat banget dek...Dan katanya sampean bisa nyetir mobil juga? R: Hehe... iya mbak alhamdulillah dah bisa, dan saya baru beli mobil mbak,,karena dengan keadaan saya yang seperti ini saya capek kalo semisal pas ada acara diluar kota naik motor mbak untuk kenyamanan saya beli mobil,, hehe tapi mobil jelek kok mbak biasa yang penting normal bisa jalan gitu aja.. P: Hmmmm yeee selamat ya punya mobil baru hehe pemberani sampean ya dek bisa nyetir mobil juga saya aja belum bisa…oke saya..lanjut ke pertanyaan selanjutnya kalau untuk komunitas daksa itu khususnya di Salatiga ini apakah anda mengikuti? R: Nggeh kalo untuk itu, saya tidak mengikti mbak, tetapi pernah diundang untuk catur dan saya pernah ikut lomba diacara asean para games tahun 2009 di Kota Salatiga komunitas anak berkebutuhan khusus itu. P: Ohhh,,berarti untuk lebih jelasnya anda tidak mengikuti dan tidak punya komunitas daksa ya dek? Tetapi pernah bergabung
86
yang menyakiti yang membuat tersinggung, semua baik welcome dan respect dengan Lilik hingga sejauh ini.
Harapan untuk kampus memfasilitasi, untuk mahasiswa tunadaksa.
dalam olah raga bidang catur disitu? R: Iya mbak tepatnya seperti itu. P:Sejauh ini menarik sekali dek cerita sampean hehe.. (peneliti menungkapkan ketakjubannya)…. Ehmmm dek saya mau tau lagi tentang setelah sampean lulus SMA? R: Saya lulus SMA tepatnya tahun 2010,, dan saya memutuskan untuk bekerja dulu mbak karena kalo mau kuliah biaya hidupnya orang tua tidak mampu membiayai. Saya bekerja untuk nanti biaya kuliah saya, Akhirnya ditahun 2011 saya bekerja disalah satu kantor di Kalimantan tepatnya sebagai tenaga auto cat yaitu computer design grafis ehmmm…boleh dibilang atasnya arsitek mbak di sana saya selama 3bulan karena tiap hari ibu saya telfon saya terus dan merasa tidak tenang.. dan memang benar disana pada nggak suka sama saya karena jobnya mereka saya ambil, dalam arti orangorang lebih respect ke saya, saya bisa auto cat karena dulu sewaktu SMA pernah les untuk mendalami itu mbak. Setelah dari Kalimantan saya kerja di Bogor mbak didinas penyulingan air , dari air kotor menjadi bersih dan bisa dialirkan ke warga seperti itu mbak, disana saya 3 bulan juga karena orang tua juga tidak tenang kalau saya harus kerja jauh-jauh dengan
87
keadaan saya seperti ini. Setelah saya bekerja di luar kota itu selang seminggu kepala sekolah mengetahui kalo saya pulang mbak dan saya disuruh mengajar di sekolahan, dan orang tua merestui dan Alhamdulillah sampe saat ini mbak. P: Ehmm..oke menarik juga dek pengalaman kerja sampean,,untuk membagi kuliah dan kerja? Dan alasan bekerja selain untuk biaya kuliah itu untuk apa dek? R:Ya,,saya bisa mbak tapi memang harus mengorbankan salah satunya,, terkadang saya lebih mengorbankan kuliahnya karena ya memang saya bekerja mbak,dengan catatan saya sudah nembusi dosennya dulu dan memang sudah ada omongan mbak. Tetapi kalo saya tidak bekerja mana bisa saya kuliah mbak,, kalo hati yang paling dalam ya sebenernya pengen full kuliah lulus tepat waktu mbak.. tapi karena keadaan mbak.. ehmm.. mengenai itu saya kerja selain untuk biaya kuliah ya untuk bangun rumah mbak dan alhamdulillah saya sudah punya rumah sendiri,, P: Saya langsung mau tanya ke masa kuliah ini ya dek? Gimana cara penyesuaian dirinya?walaupun sampean sudah hidup dilingkungan formal,,tetapi khusus di kampus gimana? R: Nggeh mbak,, untuk penyesuaian diri ketika di
88
kampus,teteplah mbak kalo orang melihat saya ya diem dulu ,, tetapi ya gini ya mbak semakin berjalannya waktu saya faham dan saya mempunyai perasaan kalo saya mau nyapa dulu mau negur dulu dia malu atau tidak berkenan saya sapa dengan keadaan saya ini, saya sejauh ini kalo untuk bergaul sebelum orang itu menyapa saya ,saya diem dulu paling ya cuman saya ajak senyum gitu mbak bukan saya sombong atau kenapa memang perasaan ini ada mbak entah kenapa saya juga tidak tahu. Tetapi kalo orang itu mau sharring dengan saya dan respect dengan saya baru saya enjoy dan mereka akan lebih mengenal lebih dalam siapa saya..seperti itu mbak sejauh ini (w6 R1 60). P: Hmmmm iya-iya saya faham… tapi untuk sekarang sikap seperti itu masih ada ? R: Iyaa alhamdulillah saya dah enjoy mbak, dengan temen-temen disini pada baik pada welcome sama saya.. P: Untuk menjaga percaya diri sampean? R: Sebenernya nggak jaga juga sih mbak, tapi saya ya cuman mau berbuat baik saja mbak sama temen-temen kan kalo banyak ngomong juga banyak salahnya makanya mending saya diem aja dulu kalo belum dipancing mbak.. P: Apakah punya rasa malu dengan keadaan? R: Kalo dulu iya mbak waktu
89
kecil, waktu SD kadang kalo ada yang tanya kui ngopo tanganmu dengan pertanyaan itu saya kadang batin saya gini mbak wes ngerti ngene ndadak takon tapi waktu SMP pas ada yang tanya gitu udah bisa jawab udah gak malu gak minder lagi mbak, aku jawab ini udah dari kecil , dan mereka faham justru saya suka mbak sama temen yang berani tanya seperti itu karena artinya dia welcome sama saya mau berteman sama saya,, dan rasa tersinggung rasa malu itu udah nggak ada mbak sampe sekarang (w6 R1 65). P: Kalau untuk hambatanhambatan ketika di kampus dek?internal maupun eksternal? R: Mmmm,, kalau di kampus nggak ada hambatan sih mbak.. enak semua paling ya itu mbak hambatan saya sering terlambat karena memang saya naik bis mbak hehe,,, paginya bantu orang tua dulu nganterin ponakan sekolah dulu. Tapi setelah pelajaran gitu saya pasti ngomong dulu mbak sama dosen nya langsung, saya minta maaf dan menjelaskan. Alhamdulillah sih pada memahami dan menerima mbak para dosen disini (w6 R1 70). P: Untuk keadaan dikelas sendiri dek?kursi model seperti itu dengan banyaknya tangga juga? R: Alhamdulillah nggak ada mbak enak juga, dengan
90
banyak tangga saya malah seneng mbak karena bisa sambil olah raga hehehe...naik turun tangga.. P: Ehmmm jadi kesimpulannya gak ada hambatan ya dek..Okee, lanjut pertanyaan berikutnya kalau dengan fasilitas kampus khususnya gimana dek? R: Ehmmm.. kalau untuk kampus, itu mbak buku-buku di perpus masih kurang mbak, kalau untuk yang keagamaan sih sudah lumayan cukup bukunya tetapi kalo untuk buku-buku yang tekhnologi gitu masih kurang mbak untuk dibaca-baca, untuk sarana prasarana sih cukup bagus mbak yang penting dimanfaatkan sebaik mungkin. P: Untuk hasil IPK berapa dek akademik dan non akademik?(w6 R1 75) R: Sampai semester ini 3,65 mbak. Kalo non akademiknya itu mbak kemarin ikut lomba catur mewakili IAIN di Palu Sulawesi mendapatkan jaura 2. P: Untuk UKM apa saja yang diikuti? R: waah.. halahh hehe... saya belum ikut UKM apa-apa mbak, karena ya dengan kesibukan saya tadi,, tapi punya keinginan untuk ikut semester ini mbak.. karena mata kuliah udah habis saya hanya kerja saja ya saya rencana mau ikut SSC mbak dalam bidang catur. Pertama untuk nambah pengalaman
91
nambah ilmu juga mbak hehe P: Kesan anda selama menjadi mahasiswa,,? seperti tadi yang saya tangakap temen, dosen welcome semua ya? R: Alhamdulillah untuk sejauh ini pada baik, pada Welcome semua mbak, alhamdulillah orang-orang dilingkungan kampus udah pada dewasa semua mungkin ini memang udah jalan saya yang bener-bener dipilihkan Allah disini semua dari yang saya kenal, temen semester atas semester bawah pada welcome semua dosen baik sekali untuk ini saya sangat senang sekali mbak, yang penting saya tidak menyakiti orang lain, doa saya itu (Ya Allah jauhkan saya dari sifat yang buruk) udah itu aja mbak. P: Saya mengambil kesimpulan, anda sangat nyaman sangat happy ya dek di kampus ini, orangorang disini udah dewasa semua gitu ya? R:.. Iyaa mbak seperti itu.. P: Untuk pesan dan harapan buat kampus khususnya jika nantinya ada lagi mahasiswa yang khususnya daksa apa dek? R: Mmmmm kalo untuk itu, gini ya mbak dilihat dulu dari faktor kedaksaan nya dulu, kalo seperti saya ini kan yang cacat bagian atas mbak tangan dan tubuh, untuk perut kebawah saya normal dan tidak ada keluhan jadi dengan kampus yang seperti ini enjoy
92
saja,,, tetapi kalo mohon maaf ya mbak ada mahasiswa nantinya yang bagian kaki yang tidak normal ya kampus bisa memfasilitasi dengan kalo yang mahasiswa seperti saya supaya kelasnya dibawah,, soalnya kalo kampus untuk membangun lift atau eskalator terlalu naif mbak dengan waktu yang singkat. P: Untuk asa atau cita-cita anda apa yang udah tercapai maupun belum? R: Kalau saya itu yang utama itu satu mbak saya bisa bermanfaat bagi orang lain, saya berusaha untuk sebaik mungkin. Ada dosen ada orang-orang disekitar saya itu kalo tidak ada mereka tidak ada saya mbak. Untuk citacita lebih tepatnya harapan ya mbak,, yaa saya tahun depan pengen nikah insya allah hehe.. dan yang waktu dekat mau menghajikan orang tua mbak, tapi kalo belum mampu di tahun 2018 mau umrohkan dulu mbak(W6 R1 90). P:.... Waah dek menarik dan hebat sekali semua cerita pengalaman harapan dan cita sampean sangat memotivasi saya,, semoga sampean sukses cita-cita bitun tadi semua tercapai aminn ya rabbal alamin. R: Hehe amin amin.. iya mbak terima kasih.. P: Dek ini saya rasa cukupkan dulu, terima kasih sekali sudah membantu penelitian saya
93
ini, sudah meluangkan waktu buat saya , sampean tak tanya juga santai enjoy saya pun senang merasa sante.. R: Walahh,, iya mbak gapapa, saya pun senang bisa membantu mbak kok. Semoga mbak diberi kelancaran dalam menyelesaikan skripsinya mbak, kalo ada yang kurang sante aja mbak hubungi saya lagi. P: Amin amin ya rabb.. terima kasih sekali lagi, sampe ketemu kembali ya dek.hehe R: Iyaa mbak sama-sama..
94
Kode
: W1 R2
Hari/Tanggal : Senin, 11 Januari 2016 Tempat
: (via Line chatting)
Pukul
: 11:26 WIB
Responden
: Rahmat
Keterangan
: 1. Peneliti (P) 2. Responden (R)
Tema/Topik
Baris 1
Meminta ijin melakukan penelitian
5
Dialog P: Assalamualaikum, salam kenal ya dek dek ini saya Sofya chairunnisa mahasiswa semester atas angkatan 2011 saya lagi menyelesaikan skripsi saya yang judulnya profil mahasiswa berkebutuhan khusus di IAIN Salatiga. Saya mau minta bantuan sampean untuk penelitian saya,, apakah sampean bersedia untuk saya wawancara dek? Oiyaa,, dan saya dapet nomer sampean dari temen sekelas sampean PAI semester 3. R: Waalaikumsalam, iya mbak saya dengan Rahmat ,mmm boleh mbak bisa,, tapi saya karena lagi ada kepentingan jadi bisa ke kampusnya tanggal 12 februari mbak..gimana ya? P: Hmmm..oke dek gak masalah,, terima kasih dek sampean dah mau bantu saya.. sebelum ketemu sampean aku boleh nanya lewat line ini ya? Menganggu sampean gak? R: Ohhh..iya mbak gapapa,,boleh n sangat bisa… P: Atau nanti saya minta waktu sampean untuk video call ya dek.. biar lebih jelas juga
95
Interpretasi
Menanggapi dan respon baik, artinya Rahmat setuju dengan penelitian yang akan saya lakukan.
penjelasannya..? R: Oke mbakk.. sante saja..
96
Kode
: W2 R2
Hari/Tanggal : Senin, 20 Januari 2016 Tempat
: Kampus 1 IAIN Salatiga
Pukul
: 11:26 WIB
Responden
: Rahmat
Keterangan
: 1. Peneliti (P) 2. Responden (R)
Tema/Topik
Baris 1
Menanyakan kisah hidup?
5
Melakukan aktifitas sehari-hari?
10
Dialog P: Siang dek, gimana kabar? R: Siang juga mbak, maaf ya mbak agak lama nunggunya,,hehe P: Iyaa dek nggak papa, santai saja..ini waktu sampean longgar to? Nggak keburu? R: Santai kok mbak, mbak mau nanya apa? P: Yaudah dek langsung saja ya, boleh sampean ceritakan kisah hidup sampean? R: Oke mbak, jadi saya terlahir dari 5 bersaudara saya anak ke 5. Saya dari lahir sudah dilahirkan dalam keadaan cacat yaitu tangan kiri saya berukuran pendek dan tidak mempunyai jari(W2 R2 5). P: Kalau dari keluarga apakah ada keturunan dek? R: Alhamdulillah enggak ada mbak, yang tunadaksa hanya saya mbak, dan semoga tidak ada lagi yang seperti saya. Ketika ibu saya mengandung saya juga tidak mengalami keanehan mbak, malahan ketika
97
Interpretasi
Menceritakan kisah hidup dari lahir sudah dalam keadaan cacat, dan dari keluarga tidak ada keturunan sama sekali.
Bergaul dengan teman?
15 Pendidikan?
Prestasi yang diperoleh?
20 Cara penyesuaian diri ?
Hambatanhambatan ketika di
melahirkan saya itu katanya sangat gampang sekali. Makanya saya diberi nama RAHMAT karena keluarga saya sangat bahagia dengan kelahiran saya mbak. Saya merupakan Rahmat dari Allah yang diberikan di tengah-tengah keluarga kami kata ibu saya. P: Untuk melakukan aktifitas sehari-hari apakah ada kesulitan dek? R: Alhamdulillah sejauh ini enggak ada kesulitan mbak, dulu waktu kecil sih sedikit ada kesulitan tapi dengan berjalannya waktu hingga dewasa ini semua saya bisa lakukan seperti orang normal pada umumnya yang saya nggak bisa itu misal lagi pramuka memegang bendera semaphore atau menjadi paskibra mengibarkan bendera gitu gak bisa. Naik motor, naik sepeda, menimba, saya bisa mbak. P: Waktu kecil gitu gimana kalau bergaul dengan teman, atau bermain? R: Yaa biasa saja mbak seperti anak normal pada umumnya, teman saya juga banyak nggak ada juga yang mengejek kekurangan saya. Teman-teman saya tetangga saya sudah mengetahui dan menerima keadaan saya, jadi saya ya nyaman saja mbak rasa minder juga gak ada. P: Untuk Pendidikan dari kecil di sekolah formal ya dek? R: Iya mbak dari MI sekolah di formal terus, pernah dulu waktu kelas 1 MI ada guru dari SLB yang berkunjung ke rumah saya
98
Tidak ada kesulitan dalam melakukan aktifitas sehari-hari.
Mempunyai teman banyak dan bermain seperti anak normal pada umumnya.
Sejak MI Rahmat sudah bersekolah di sekolah formal hingga kuliah ini.
Pernah meraih beberapa prestasi dalam mengikuti berbagai perlombaan.
Tidak ada hambatan dalam menyesuaikan diri di kampus, merasa enjoy dan nyaman.
kampus?
25
Prestasi akademik?
30 Harapan yang dicita-citakan?
35
berkali-kali menyuruh saya supaya sekolah di SLB, tetapi bapak saya tidak memperbolehkan dan kakak saya malah marah-marah sama guru itu mbak. P: Oiyaa dek, pernah mendapatkan prestasi apa saja atau pernah mengikuti lomba apa saja? R: Kalo mengenai prestasi dibidang mapel dulu sewaktu MI pernah mengikuti lomba mipa mbak hingga tingkat kecamatan juara dua, lomba cerdas cermat MI dan MIN tingkat kecamatan juara tiga, lomba tilawah juara satu tingkat kecamatan. P: Waaah,, bisa tilawah juga ya dek sampean suaranya bagus dong .. oiya dek langsung ke pertanyaan penelitian saya ya.. gimana cara sampean menyesuaikan diri ketika di kampus? R: hehe nggak kok mbak suaranya jelek saya mbak, ya mbak mengenai penyesuaian diri di kampus, jujur saja mbak saya dari zaman sekolah jarang punya teman karena di daerah saya itu anak-anak remaja kalo maen suka tongkrong sampe malem gitu, sedangkan saya seperti itu tidak suka. Jadi ya teman saya sedikit mbak setelah sekolah pulang gitu terus kegiatan saya, boleh dibilang kurang gaul mbak saya itu hehe.. untuk penyesuaian diri di kampus watak saya itu sebenarnya pemalu mbak tetapi bukan karena fisik saya lho mbak memang saya orangnya pemalu kurang gaul juga jadi ya
99
Tidak ada kesulitan dan hambatan dalam interaksi, dengan fasilitas kampus.
Hasil belajar di kampus dengan IPK Cumlaude.
kalo sama teman-teman di kampus saya ya sedikit canggung tapi saya tegur dulu saya sapa dulu mbak (W2 R2 20). P: Hambatan di kampus apa saja dek, interaksi sosial, internal maupun eksternal di kampus dengan fasilitas kampus? R: Untuk hambatan, ya itu tadi mbak watak saya pemalu dan sedikit punya perasaan minder jadi hambatan dalam interaksi sosial ya itu, kalau sama teman ketika di kampus ketika di kelas ya saya biasa mbak enjoy saja bergurau bersama. Kalau untuk fasilitas kampus berkaitan dengan fisik buat saya tidak ada hambatan. Karena bukan fasilitas yang membuatku sukses yang ada ya saya manfaatkan, hanya saja itu mbak buku di perpustakaan kampus ini kurang. P: Untuk hasil prestasi akademik dan non akademik sampean dek? R: Untuk IPK hingga semester 4 ini saya 3,80 mbak, prestasi di luar kampus karena saya belum mengikuti UKM di kampus jadi belum ada mbak(W2 R2 30). P: Dek saya boleh tau apa harapan yang dicita-citakan sampean yang sudah terwujud maupun yang belum terwujud? R: Gini mbak cita-cita yang sudah terwujud dalam hidup saya, ya saya bisa kuliah ini mbak karena saya setelah lulus SMA gak punya angan-angan sama sekali untuk kuliah karena kakak-kakak saya pendidikan
100
hanya lulus SMP, akhirnya bapak saya meyuruh saya untuk kuliah dan yang mengarahkan saya adalah guru saya MA kuliah saja di IAIN terus coba daftar bidikmisi, ya akhirnya saya ikhtiar untuk masuk di sini dan supaya bisa diterima bidikmisi. Kalau cita-cita utama saya ya membahagiakan kedua orang tua saya, merubah mindset pemikiran keluarga saya, dan yang untuk saya pribadi saya ingin mempunyai foundation semacam yayasan sekolah milik saya, saya pengen lanjut S2 dan Insya Allah S3 amin(W2 R2 35). P: Dek cerita sampean dari awal tadi sampai ke cita-cita sampean menarik sekali, dan menginspirasi saya pribadi. Terima kasih sampean sudah membantu saya untuk meluangkan waktu sampean. Sekali lagi terima kasih dek. R: Iya mbak sama-sama semoga sukses ya mbak. P: Amin.
101
Kode
: W1 R3
Hari/Tanggal : Selasa, 26 Januari 2016 Tempat
: - (via Line chatting)
Pukul
: 11:08
Responden
: Intan Ikasari
Keterangan
: 1. Peneliti (P) 2. Responden (R)
Tema/Topik
Kolom 1
Perkenalan dan izin penelitian.
10
Dialog Interpretasi P: Assalamualaikum dek salam kenal ya ,, ini saya Sofya dek , pasti dek Lilik dah cerita sama sampean kan?.. kalo aku mau penelitian buat skripsiku?dan aku butuh informasi juga dari sampean sebagai temen deketnya? R: Ohh.. iya mbak, mas Lilik udah cerita,,mbak mau nanya apa langsung aja mbak..hehe P: Sebenernya sih, aku butuh Mau dan bersedia ketemu langsung dek karena diwawancara. aku mau nanya secara langsung dan mau rekam informasi secara langsung.. ehmmm sampean ada waktu lega kapan dek? R: Ehmmm,, saya kan kan kebetulan lagi KKN ini mbak sama dengan mas Lilik, dan saya juga sambil kerja juga,, apa gini saja nanti misal saya ke kampus registrasi atau pas ada keperluan, saya langsung hubungi mbak sebelumnya jadi kita bisa ketemu mbak… P: Ohh gitu dek,,ide yang bagus itu dek tapi kira-kira sebelum februari kan dek? Soalnya aku butuh datanya..?terima kasih lho dek
102
sebelumnya karena udah bersedia bantu saya.. R:.. Ehmmm iya mbak..oke saya usahakan,,sama-sama mbak.. P: sekali lagi makasih ya dek…
103
Kode
: W2 R3
Hari/Tanggal : Kamis, 29 Januari 2016 Tempat
: kampus IAIN Salatiga
Pukul
: 09:30 WIB
Responden
: Intan Ikasari
Keterangan
: 1. Peneliti (P) 2. Responden (R)
Tema/Topik Pendapat tentang karakter Lilik?
Kolom 1
5
Kepribadian nya?
10
Dialog P: Ehmmm..dek ini kita dah ketemu ,,aku mau nanya langsung aja ya? R: Hehe iya mbak oke.. P: Seneng dek bisa ketemu sampean, dan sekali lagi makasih ya dek,, dek bagaimana dengan karakter Lilik yang paling anda kenal,, bisa dijleaskan? R: Emmmm…iya mbak menurut saya mas Lilik itu orangnya baik sopan dan sangat ramah, dia lebih mementingkan orang lain daripada dirinya sendiri, bahkan dia mengorbankan kepentingannya sendiri. Dia selalu ingin membahagiakan orang lain dan membuatnya senang daripada kebutuhannya sendiri. Selain itu dia orangnya penuh semangat dengan kekurangannya tidak lantas mengurungkan semangatnya, dia bisa menghadapi masyarakat seolah-olah dia tidak memiliki kekurangan mbak.. selain itu dia orangnya setia teman kepada semuanya mbak contohnya suka nraktir temen-
104
Interpretasi
Lebih mementingkan orang lain dari pada memkirkan dirinya sendiri. Mempunyai Semangat yang tinggi. Penyayang sama semua orang. Setia kawan, bisa memposisikan.
Pengalaman selama menjadi teman Lilik? 15
Menjaga sikap percaya dirinya?
20
temenya mbak hehe.,, penyayang juga sering memberikan ole-oleh saudaranya ketika dia catur diluar kota. Dan bagi saya kekurangannya selalu menunjukkan keajaiban kepada saya.. dia itu sangat memotivasi sekali mbak dari yang tidak mungkin menjadi mungkin , contohnya orang normal aja terkadang tidak bisa melakukan tapi dia bisa melakukannya. Dan harusnya orang normal seperti kita bisa mencotoh sikapnya itu mbak mosok dia saja bisa dia tidak menyerah,kita gampang menyerah gitu mbak(W2 R3 5). P: Ehmmm,, iya oke saya faham berarti memang kita harus belajar dari Lilik ya… ehmm dia sifatnya gimana dek? R: Wahhh dia itu sangat humoris mbak ,,hehe seakanakan semua masalah itu bisa diselesaikan tanpa beban dan dengan sante gitu mbak,,orangnya ngayemi juga kalo temen-temen saya blang itu kalo misal ada masalah dan curhat sama lilik itu pasti plong pasti ayem gitu mbak..walaupun memang prosesnya panjang juga sih mbak tapi kalo mita ngikuti pasti Allah akan memberi jalan dan menikmati setipa proses itu ...dia juga sangat menyenangkan selalu memberi semangat sama saya, kan disini saya kuliah sambil kerja mbak awalnya saya tidak yakin mbak bisa kuliah sambil
105
Humoris santai tetapi target terpenuhi. Selalu mengutamakan proses dan yakin kalo Allah pasti memberi jalan.
Penuh tanggung jawab dalam memutuskan sesuatu.
Berkaitan dengan perasaan, lebih menjaga perasaan orang lain, tidak egois dan banyak mngembalikan semua itu kepada
Yang mengagumkan?
25
30
kerja sampe semester 8 ini saya berfikir akan berhenti disalah satunya, tetapi dengan support, dengan nasehat yang selalu dia berikan akhirnya saya bisa kuliah sampe sekarang ini mbak,, dia juga mengajarkan kepada saya untuk berani berspekulasi dan selalu yakin karena jika kita yakin itu Allah pasti akan memberi jalan gitu mbak,, P: Ehmmm.. Lilik pernah bilang kalo yang ngatur jadwal anda itu dia ? R: Iyaa mbak, dia sangat membantu sekali ,saya kan orangnya dulu kurang percaya diri mbak bisa tidak mbagi waktunya dan lain-lainlah,aku pasarah saja sama dia mbak pasrah bongkokan hehe yang penting saya bisa kerja dan kuliah tidak bertabrakan jadwalnya ,,sampe KRS saja dia yang mengisikan mbak,,bagi saya untuk milih dosen dan lain-lain itu tidak masalah yang penting tidak bertabrakan sama jadwal kerja saya itu aja mbak.. P: Ehmmm,, humoris dan sante ya dek Lilik itu hehe.. ohh iya dek kalu untuk menjaga sikap percaya dirinya gimana, bisa dijelaskan? R: Ehmm sebenernya gini ya mbak, lilik itu kalo yang kita lihat sepintas kilas, dia seolaholah percaya diri dan pandai bergaul. tetapi saya tau benar saya sebagai temen deketnya bagaimana perasaan dia bagaimana keminderan dia ketika menghadapi orang-
106
dirinya sendiri. Lebih baik orang itu senang dari pada saya senang orang itu tidak nyaman.
Kemauan keyakinan dan sifat pemberani yan besar yang ia miliki.dan yakin kalau dia mampu.
Berkaitan dengan keahliannya? 35
Hasil IPK akademik dan non akademik? 40
Harapan asa dan cita -cita?
Punya penyakit khusus? 45
orang baru terutama, mungkin sudah kenal sama dia tapi belum akrab gitu mbak,entah mungkin juga orang bilang mikirnya dia itu sombong atau gimana mbak tetapi ketika dia ketemu ketika di kampus, di kantor atau dimana. Itu dia tidak berani untuk menyapa dulu mbak, seperti yang saya awal bilang tadi dia itu lebih mementingkan orang lain dari pada dirinya sendiri,, dia tidak menyapa duluan bukan karena dia sombong tetapi dia lebih memikirkan perasaan orang lain dulu mbak ketika lilik sapa dulu dia malu atau tidak terganggu atau tidak berkenan atau tidak,,kan bisa saja orang itu malu mbak punya teman seperti lilik dengan keadaan seperti itu. Berbeda dengan temen baik yang sudah dia kenal mbak yang bener-bener mau berteman sama dia mau tulus menerima kekurangannya dia pasti sapa dulu dan akrab walaupun tidak ditegur dulu(W2 R3 20). P: Terus apa dek yang menurut anda, yang dikagumi dari Lilik?(W2 R3 25) R: Hehe...ehmmm apa ya mbak hehe...ya bagi saya dia itu menakjubkan sih mbak,dan yang saya bilang tadi sangat memotivasi itu mbak,, ehmmm tapi yang paling saya gak percaya itu dia bisa nimba mbak awalnya kan gak percaya banget dengan satu tangan dan jarinya pun hanya tiga dia bisa melakukannya memang di daerah dia agak
107
sulit air dan harus nimba mbak mengambil air dari sumur. Tetapi setelah saya melihat secara langsung dia nimba ya memang bisa mbak dengan tumpuan satu kaki yaitu kaki kanannya,, kaki kiri dan tangan kirinya itu buat ngambil airnya itu mbak... dan yang baru-baru ini dengan dia bisa naik motor mbak awalnya saya pun tidak mengijinkan karena ya orang normal saja sering jatuh kan mbak kalo naik motor apalagi dia yang berkekurangan seperti itu rasa khawatir itu pasti ada mbak dari saya dan keluarganya,,tetapi Lilik itu orangnya ngotot dan kekeh banget mbak, kalo justru dia dilarang malah dia merasa sakit hati mbak, kalo dia dilarang dia merasa orang itu meremehkan dia dan menganggap dia tidak mampu. Dan saya akhirnya mengambil sikap bahwa dia udah dewasa dia bisa mengontrol emosinya ketika di jalan dan saya juga tidak mau menyakiti hatinya ya diijinkan mbak. Pertamanya sih latihan didaerahnya dulu mbak, dan karena memang dia kerja ya mbak ngajar dan bimbel kan memang butuh kendaraan sendiri. Dan awalnya juga saya bilang kalo kamu nanti bisa pake motor apa kamu siap jatuh? Dia jawabnya kamu kok malah mendoakan, ya saya nggak mendoakan tapi kan memang segala sesuatu itu ada resikonya kan mbak orang yang kita normal aja bisa jatuh
108
apalagi dia yang memiliki kekurangan.. dan ya memang pernah jatuh mbak dia kesenggol mobil pajero sampe ketlindes motor depannya alhamdulillah sih dia gak papa mbak, tetapi memang motornya rusak parah mbak dan orangnya juga mau tanggung jawab, itu dia sempat sebulan tidak berani bawa motor mbak keluarganya pun melarang jangan naik motor dulu. Tetapi ya kan orangnya dia kemauannya besar mbak karena pernah jatuh tetapi kan tidak membuat dia putus asa mbak belajar dan terus belajar lagi ya pesan keluarganya hati-hati gitu aja mbak. P: Katanya bisa nyetir mobil juga ya dek? R: Ehmm itu juga baru latihan mbak, kan punya nya kan baru juga mbak. P: Kalo untuk bimbel dan ngajar itu memang iya dek? R: Iya mbak setau saya itu udah dari jaman sekolah, dan juga memang disurh kepala sekolahnya mbak kan dia pernah punya nama juga mbak disana, karena kan jaman sekolah juga dia sudah ngelesi itu mbak karena waktunya terbatas untuk sekolah juga, akhirnya dia lanjutkan pas kuliah ini mbak bimbel dan ngajarnya. P: Kalo dengan hasil IPK akademik non akademik? R: Untuk IPK nya yang saya tau 3,65 atau berapa lebih tepatnya kurang faham saya mbak,,, untuk non
109
akademiknya ikut pionir itu mbak di Palu dan juara dua (W2 R3 35). P: Kalau harapan atau cita mas Lilik yang sudah tercapai atau yang belum? R:.. Ehmm apa ya mbak,hehe,, kalo cita-citanya dia sih yang dekat-dekat ini sudah tercapai dia kan dari dulu pengen punya mobil mbak dan alhamdulillah dia suda punya dan baru beli, untuk punya motor juga sudah bisa beli juga mbak,, kalo untuk harapan masa depan dia pengen melanjutkan S2 mbak pengen sekali jadi dosen dia mbak.karena dengan keadaan dia yang seperti itu yang tidak mungkin juga kalo bekerja terlalu mengandalkan fisik terlalu berat jadi ya mengajar itu mbak yang dia pengen. Yang saya tahu seperti itu mbak. Hehe(W2 R3 40). P: Ehmmm dek selama yang anda tau, Lilik itu suka sakit-sakitan atau mengeluh dengan keadaanya? R: Kalo sakit sih seperti orang normal pada umunya aja sih mbak, masuk angin biasa tipes ya seperti itu, kalo yang berkaitan dengan keadaanya gak ada sih mbak.. cuman itu posisi tulang karena tumpuan dia disebelah kiri jadi tulang membengkok dan skoliosis jadinya mbak, pernah juga saya tanya suka capek atau tidak, dia jawabnya ya simpel mbak ini saya seperti ini sudah sejak lahir jadi ya tidak ada keluhan apa-apa aku gak ngrasa capek.
110
P: Ehmmm dek saya sangat terkesan banget denger cerita sampean tentang Lilik, dan saya juga terima kasih sekali sampean udah bantu saya meluangkan waktunya untuk saya wawancara. R: Owalah iya mbak hehe,,sama-sama mbak, semoga mbak sukses dan cepet selesai ya mbak skripsinya. P: Amin amin YRa iya dek terima kasih ,.
111
Kode
: W4 R4
Hari/Tanggal : Sabtu, 30 Januari 2016 Tempat
: kampus IAIN Salatiga
Pukul
: 11:26 WIB
Responden
: Nurul Uma
Keterangan
: 1. Peneliti (P) 2. Responden (R)
Tema/Topik Meminta ijin melakukan penelitian?
Baris 1
Karakter dan sikapnya?
5
Sikap percaya diri? 10
Pergaulan dikampus?
Dialog P: Selamat siang dek, ehmmm kenalan dulu ya saya ica mahasiswa semester atas yang lagi melakukan penelitian tentang mahasiswa berkebutuhan khusus di IAIN Salatiga ini, sampean temennya mas Rahmat ya? R: Iya mbak salam kenal juga, iya saya temennya mas Rahmat mbak.gimana ya mbak? P: Ehmm, sampean bisa memberikan penjelasan ya sama saya tentang gimana karakter Rahmat? R: Sepengetahuan saya mas Rahmat itu orang yang baik yang cerdas baik sama semua orang, dis amping itu semisal sama temen itu dalam bahasa jawanya itu bisa disebut entengan mbak..dia itu sering bantu temen-temen jika kesulitan mengerjakan tugas(W1 R4 5). P: Ketika dikelas apakah aktif dek? R: Aktif banget mbak.. P: Gimana dengan sikap rasa percaya dirinya? R: Emmmm,,,sangat percaya diri banget mbak, justru itu pula
112
Interpretasi Bersedia dan mau diwawancara.
Sikap yang ramah, baik, dengan semua orang. Sering membantu teman.
Percaya dirinya sangat tinggi, dan tidak merasa kalau mempunyai kekurangan.
15
UKM yang diikuti?
Hasil IPK?
Asa harapan dan cita-cita?
20
yang membuat saya kagum dengan kekurangan yang dia miliki justru malah dia lebih unggul dari pada kami, semisal ketika dikelas presentasi itu dia selalu mengungkapkan gagasangagasan menurut pendapat dia, dan suka mengemukakan teoriteori dibalik pendapat yang dia berikan (W1 R4 10). P: Untuk bergaul dengan teman gimana? R: Sikapnya dia itu sangat baik sekali mbak, dimanapun tempat selalu bertegur sapa, ramah, dan tidak sombong mbak.ya pokoknya baik gitu ajalah mbak hehe.. P: Yang anda kagumi dari mas Rahmat? R: Dia adalah sosok yang sangat percaya diri dan bertanggung jawab mbak, contohnya ketika saya sekelas dengan dia , dia dipilih menjadi ketua kelas dia bener-bener menempatkan diri sebagai ketua kelas dan bisa mengorganisir kelas, bisa amanah dengan apa yang ditugaskan dari dosen, dan disetiap pertemuan terakhir dia selalu meminta maaf atas kinerja yang dia berikan disaat menjadi ketua kelas(W1 R4 15). P: UKM yang dia ikuti? R: Kalo pastinya saya kurang mengetahui ikut apa mbak..hehe karena saya bukan anak UKM, tapi itu kayaknya ikut JQH mbak. P: Ohhh,, gitu hehe gak aktifis berarti dek, ..kalo untuk hasil IPK akademik atau non akademik apakah anda mengetahui? R: Kalo IPK tepatnya berapa
113
Tanggung jawab yang tinggi, bisa memposisikan dengan amanah yang diberikan.
saya tidak mengetahui mbak, tetapi mas Rahmat itu IPK nya cumlaude karena dia mahasiswa bidikmisi mbak. non akademiknya saya nggak tahu mbak(W1 R4 15). P: Kalo untuk asa dan citacita apakah anda mengetahui? R: Ehmmm setau saya hanya dia itu pengen lanjut S2 dan menjadi dosen mbak ,itu aja si hehe (W1 R4 20). P: Ehmm,, dek ini menarik sekali sedikit cerita tentang mas rahmat,,saya terima kasih sampean sudah bantu saya dan meluangkan waktunya untuk saya wawancara. Sekali lagi terima kasih dan sampe ketemu kembali dek.. R: iyaa mbak sama-sama..
114
DOKUMENTASI
Wawancara dengan Responden 1 (Lilik Supriyono)
Mobil dan Rumah (Lilik Supriyono)
Sepeda Motor yang Sudah diModifikasi khusus (Lilik Supriyono). 115
Wawancara dengan Responden 3 (Intan Ikasari) teman terdekat Lilik.
Rahmat Responden 2 (hem abu-abu).
116