Presiding
ISBN 978-602-1034-12-5
IONAL "REVOLUSI MENTAL MENUJU AAANUSIA INDONESIA BERKEPRIBADIAN MELALUI PENDIDIKAN IPA'
SEMINAR NASIONAL IPA VI
"REVOLUSI MENTAL MENUJU MANUSIA INDONESIA VANG BERKEPRIBADIAN MELALUI PENDIDIKAN IPA*
Reviewer: Prof. Dr. Sudarmin, M.Si Prof. Dr. Wiyanto, M.Si Prof. Dr. Edy Cahyono, M.Si Prof. Dr. Ani Rusilowati, M.Pd
Editor: Arif Widiyatmoko, S.Pd, M.Pd Andin Vita Amalia, S.Si, M.Sc Erna Noor Savitri, S.Si, M.Pd Risa Dwita Hardianti, S.Pd, M.Pd
Diselenggarakan Oleh:
JURUSAN IPA TERPADU FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015
1 t PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015 Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA Diterbitkan oleh: Jurusan IPA Terpadu FMIPA Unnes bekerja sama dengan CV. Swadaya
SEMINAR NASIONAL IPA VI 2015
Reviewer: Prof. Dr. Sudarmin, M.Si Prof. Dr. Wiyanto, M.Si Prof. Dr. Edy Cahyono, M.Si Prof. Dr. Ani Rusilowati, M.Pd
Editor: Arif Widiyatmoko, S.Pd, M.Pd Andin Vita Amalia, S.Si, M.Sc Erna Noor Savitri, S.Si, M.Pd Risa Dwita Hardianti, S.Pd, M.Pd
ISBN : 9 7 8 - 6 0 2 - 1 0 3 4 - 1 2 - 5
CETAKAN PERTAMA 2015
ii
1 PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015 Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA
PROSIDING SEMINAR NASIONAL IPA VI 2015
TEMA: "Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA"
TUJUAN SEMINAR:
1. Mengkomunikasikan dan memfasilitasi pertukaran informasi antara peserta seminar dengan narasumber yang kompeten terkait pembelajaran dan penelitian dalam konten dan konteks revolusi mental menuju manusia Indonesia berkepribadian 2. Meningkatkan Jejaring kerjasamaantaran para guru/dosen dan pemerhatipendidikan dengan prodi sains dan non sains 3. Memfasilitasi pertukaran informasi ilmiah berkaitan pembelajaran IPA untuk mewujudkan manusia Indonesia yang cerdas dan berkepribadian 4. Memfasilitasi para pengurus dan anggota PP1I dalam mengupdate informasi, pengetahuan, gagasan, pengalaman/temuan terkini
Alamat Tim Penyunting: Jurusan IPA Terpadu SI FMIPA Universitas Negeri Semarang Kampus Sekaran Gunungpati. Telp. (024) 70805795 Email:
[email protected] Website: http://ipa.unnes.ac.id
PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015 Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendid
SUSUNAN PANITIA SEMINAR NASIONAL IPA VI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN 1PAS1FMIPA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
!.
Penanggungj awab
: Prof. Dr. W i y a n t o , M . S i . (Dekan F M I P A )
2. Pengarah
: Prof. Dr. Edy Cahyono, M . S i (PD1 F M I P A )
3. Ketua Panitia
: Prof. Dr. Sudarmin, M . S i
4.
W a k i l Ketua
: Indah U r w a t i n Wusqo, S.Pd., M . P d
5. Sekretaris
: Parmin, M . P d
6. Bendahara
: N o v i Ratna D e w i , S.Si., M . P d .
7. Seksi-seksi a.
Acara
: Stephani Diah Pamelasari, S.S, M . H u m
b.
Kesekretariatan
: Muhamad Tauftq, S.Pd., M . P d
c.
Makalah
: Indah U r w a t i n Wusqa, M . P d
d.
Prosiding
: A r i f Widiyatmoko, M.Pd E m a N o o r Savitri, S.Si., M . P d A n d i n V i t a A m a l i a , S.Si., M.Sc
e.
Konsumsi
: Miranita Khusniati, S.Pd, M . P d
f.
Perlengkapan
: M . Bisri
iv
i i l l i i t l l l U K I I H
PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015 Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA K A T A PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa atas terselenggaranya
Seminar Nasional
tahunan Pendidikan IPA V I dan pertemuan PPII pada tahun 2015 yang saat ini bertempat di Hotel Grasia Semarang. Seminar Nasional IPA V I saat ini mengambil tema Indonesia
"Revolusi Mental Menuju
yang Berkepribadian melalui Pendidikan I P A " . Maksud dan Tujian
Manusia
Seminar Nasional
Pendidikan IPA V I merupakan agenda rutin tahunan Jurusan IPA Terpadu FMIPA dalam upaya mengkokohkan keberadaan Pendidikan IPA SI FMIPA Unnes, sekaligus sebagai sarana untuk mengkomunikasikan karya ilmiahnya. serta sebagai ajang saling bertukar pikiran, pengetahuan, pengalaman, dan gagasan inovatif dan kreatif berkaitan penelitian pendidikan IPA dan implementasinya dalam upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Insani Indonesia. Pada kegiatan Seminar Nasional IPA V I dan pertemuan PPII ini menghadirkan pembicara utama Prof. Dr. Liliasari, M . S i . ( U P I Bandung); Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M . S i . ,
( U N S ) , dan Prof. Dr. M u n g i n
Eddy W i b o w o , M . P d . Kons., ( U N N E S ) . Disamping pemakalah utama, juga disajikan beberapa makalah pendamping dari berbagai pemakalah kalangan dosen, guru, dan mahasiswa dari program SI sampai S3. Atas semua partisipasinya kami ucapkan banyak terima kasih. Semoga kumpulan artikel ini dalam prosiding ini dapat membantu peserta seminar untuk mengikuti serangkaian acara pada Seminar Nasional Pendidikan IPA V I ini.
Semarang, 25 April 2015
PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015 Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA SAMBUTAN DEKAN FMIPA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Kepada yang terhormat, narasumber; Prof. Dr. Liliasari, M . S i . P r o f Dr. rer.nat. Sajidan, M . S i . Prof. Dr. M u n g i n Eddy Wibovvo, M.Pd., Kons. Bapak/Ibu Panitia, Pemakalah, dan Peserta Seminar yang kami hormati.
Assalamu 'alaikum Wr. Wb Syukur alhamdulillah kita semua dalam keadaan sehat wal'afiat, sehingga dapat mengikuti Seminar Nasional IPA V I yang diselenggarakan atas kerjasama antara Jurusan IPA Terpadu FMIPA UNNES dengan Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia (PPII). Seminar ini dimaksudkan untuk memfasilitasi para mahasiswa, gum, dosen, dan praktisi IPA untuk saling memberi informasi tentang revolusi mental melalui pendidikan, khususnya pendidikan IPA. Dalam rangka mengkomunikasikan dan memfasilitasi pertukaran informasi berkaitan dengan gagasan dan hasil penelitian dalam bidang I P A dan pendidikan I P A , maka diselenggarakan Seminar Nasional I P A V I dengan tema: "Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA". Kegiatan seminar dirancang sebagai wahana terjadinya interaksi profesional antar komunitas d i bidang I P A maupun pendidikan I P A di Indonesia untuk saling bertukar pikiran, pengetahuan, pengalaman, dan gagasan sehingga dapat mengakselerasi pengembangan Pendidikan IPA. K a m i mengucapkan terima kasih kepada para narasumber: Prof. Dr. Liliasari, M . S i . ( U P I Bandung); P r o f Dr. rer. nat. Sajidan, M . S i . , ( U N S ) , dan Prof. Dr. M u n g i n Eddy W i b o w o , M . P d . Kons., ( U N N E S ) , yang bersedia hadir dan akan menyajikan makalah dalam seminar i n i . Terima kasih k a m i sampaikan juga kepada para peserta seminar dari berbagai Perguruan T i n g g i , Sekolah, dan dari berbagai Instansi yang datang dari berbagai tempat di Indonesia. Kehadiran Bapak/Ibu menjadi b u k t i telah mendukung berlangsungnya seminar i n i yang berarti juga ikut andil dalam upaya meningkatkan m u t u pendidikan I P A d i Indonesia. Besar harapan kami, semoga seminar ini dapat memberi kontribusi bermakna pada upaya peningkatan mutu pendidikan melalui gagasan revolusi mental. Penghargaan yang tinggi dan ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Pengelola Jurusan IPA Terpadu dan Panitia Seminar Nasional IPA V I yang telah berinisiatif dan bekerja keras untuk menyelenggarakan seminar, dalam menyambut Dies Natalis UNNES ke 50 dan ulang tahun ke enam penyelenggaraan Prodi Pendidikan IPA di FMIPA UNNES. Atas nama lembaga, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika dalam penyelenggaraan seminar ini ada kelemahan dan kekurangan. Semoga Allah SWT memberi hidayah dan menerima amal ibadah kita sekalian. nn da ni. ;us an
Wassalamu'alaikum
Wr. Wb.
Semarang, 25 A p r i l 2015 Dekan F M I P A U N N E S ,
(Prof. D r . W i y a n t o , M . S i . )
PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015 Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA
DAFTAR IS! HALAMAN JUDUL
SUSUNAN TIM PENYUNTING TEMA DAN TUJUAN SEMINAR SUSUNAN PANITIA KATA PENGANTAR SAMBUTAN PANITIA SAMBUTAN DEKAN FMIPA UNNES DAFTAR ISI DAFTAR MAKALAH
VIII
PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015 Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA DARTAR MAKALAH
1. REKONSTUKSI MENTAL MANUSIA INDONESIA MUDA MELALUI PENDIDIKAN SAINS Liliasari Departemen Pendidikan Kimia FPMIPA, UPI
1
2. PENERAPAN METODE MIND MAPP//VGTERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MAHASISWA Baiq Fatmawati Pendidikan Biologi, STKIP Hamzanwadi Selong
12
3. PEMBINAAN LEMBAGA KEMAHASISWAAN BERBASIS PROFIL MAHASISWA BERPRESTASI SEBAGAI ROADMAP KADERISASI MAHASISWA UNGGULYANG BERKARAKTER KONSERVASI DI FMIPA UNNES Eddy Soedjoko dan Parmin FMIPA, Unnes
19
4. PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN MODEL BERPIKIR INDUKTIF DAN MODEL PENCAPAIAN KONSEP DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Erna Noor Savitri Jurusan IPA Terpadu Program Studi Pendidikan IPA UNNES
26
5. NOS {Nature Of Science) Sebagai Pondasi Kokoh Untuk Membangun Mental Siswa Insih Wilujeng Pendidikan IPA, UNY
30
6. HUBUNGAN PERSEPSI ALAT PERAGA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 31 BANJARMASIN PADA MATERI CAHAYA Mustika Wati, Sri Hartini, dan Noormiati Z. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UN LAM Banjarmasin
36
7. PENGGUNAAN METODE PRAKTIKUM UNTUK MEN IGKATKAN KEMAMPUAN KERJA ILMIAH SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Siti Sriyati 1 1 dan Iwan Setiawan 21 ^Departemen Pendidikan Biologi FPMIPA UPI 2! SMP Negeri 2 Jatinangor
43
8. STUDI PENYEBARAN DAN RASIO GURU IPA SMPN DI KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN SERTA KEMAMPUAN GURU MENYUSUN BAHAN AJAR IPA Sri Hartini, Mustika Wati, Ainun Jariah, Rara Rahmawati Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin
52
9. Penguatan Kompetensi Berimbang Melalui Pengembangan Model Pendampingan Guru Yang Mengintegrasikan Self Assessment Dalam Mengimplementasikan Kurikulum 2013 1 Sri Sulistyorini, 2 Umar Samadi dan 3 Parmin 12 P G S D UNNES 3 FMIPA UNNES
58
ix
•
PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 201S Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA lliliillV'Tyliii'TWiifrnf^TttWMTBIIBMI ill I I I lllllll!IHI"Hlii,,WIIW"
10.
» • i ^ p w m i w a — i — i p y w ^ - M w M I I " M — i i n - g M M ^ j — i fH
— — « ™ M M M — M j M H 3 M m m B f f i E ^ « E a ™ i 1 — •
PENGARUH PELATIHAN MATERI SAINS BERBASIS ICTTERHADAP PENINGKATAN SCIENTIFIC LITERACY GURU SEKOLAH DASARSEKOTA SUKABUMI Astri Sutisnawati
69
PGSD FKIP, Universitas Muhammadiyah Sukabumi 11.
UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASH BELAJAR KIMIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISSTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MACROMEDIA FLASH Budi Utami, Endang Susilowati, Widiastuti Agustina ES
78
Dosen Prodi Pendidikan Kimia, PMIPA, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta 12.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITISPESERTA DIDIK PADA MATERI PERUBAHAN BENDA Dita Puji Rahayu, Stephani Diah Pamelasari
94
Program Studi Pendidikan IPA - Universitas Negeri Semarang 13. SIMULASI GERAK PELURU DI UDARA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA DASAR 1 Winda Purwitasari 1 ', Era Budi Prayekti2', Nugroho Adi Pramono 3 ' 112)3| Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Malang
103
14.
107
KONSEPTUALISASI PENGETAHUAN SAINS ASLI MASYARAKAT BERCOCOK TANAM TEMBAKAU TEMANGGUNG MENJADI PENGETAHUAN SAINS ILMIAH Sudarmin Jurusan Kimia, FMIPA Unnes
15. EFEKTIVITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN KELARUTAN DAN HASH KALI KELARUTAN BERBASIS PEMECAHAN MASALAH BERPENDEKATAN SETS 11 Risa Dwita Hardianti, 2 1 Antonius Tri Widodo, 3| Achmad Binadja 3) Jurusan IPA Terpadu, FMIPA, Universitas Negeri Semarang 21 Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Semarang
117
16.
PERKEMBANGAN PADA MASA DEWASA AKHIR ATAU USIA LANJUTTERKAIT DUNIA PENDIDIKAN Satrianawati Mahasiswa Pendidikan Dasar UNY
126
17.
KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DI SEKOLAH ALAM UNGARAN KABUPATEN SEMARANG Sri Ngabekti, Lisdiana, Cecep Yudistira Jurusan Biologi Fakultas FMIPA Universitas Negeri Semarang Indonesia
134
18.
PENINGKATAN KEMAMPUAN BELAJAR SUHU MELALUI PEMBELAJARAN TUTOR TEMAN SEBAYA Suyono SMP Juwana Pati
142
19.
UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP MELALUI METODE PRAKTIKUM PADA KONSEP FOTOSINTESIS Widi Purwianingsih* 1 dan Eneng Rahmayanti Universitas Pendidikan Indonesia*' dan SMP I Jatinangor Kabupaten Sumedang
149
x
PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015 Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA 20. ANALISIS POLA BERPIKIR SISWA PADA PRETEST KONSEP MATERI KALOR M. Dewi Manikta Puspitasari*, Lia Yuliati, Muhardjito Prodi Pendidikan Fisika, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang
159
21.
167
THE URGENCY OF INTERACTIVE COMPACT DISC ASISTED BY LIQUID COMPACT DISC MEDIA ON STUDYING NATURAL SCIENCE IN A PRIMARY SCHOOL D.S. Bimo 1 *, I. Choirunnisah 2 * ^PBJJ UT Semarang 2 SDN Kradenan 04 Pekalongan
22. MEMBENTUK HABITS OF MIND CALON GURU MELALUI PEMBELAJARAN
174
BERBASIS KONSTRUKTIVISME Eka Nuriaena^dan Siti Sriyat'C1 ^Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Indonesia 2| Departemen Pendidikan Biologi FPMIPA UPI 23.
PENGARUH MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI ILMIAH TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP PADA MATERI KALOR DALAM KEHIDUPAN Khairani Muslim PRODI PENDIDIKAN IPA UPI
183
24.
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA YANG BERPRESTASI RENDAH DENGAN METODE REINFORCEMENT Mayarni FKIP Prodi Pendidikan Biologi UHAMKA
190
25. ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA CALON GURU FISIKA PADA MATA KULIAH OPTIK BERDASARKAN GENDER Rif'ati Dina Handayani Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan llmu Pendidikan Universitas Jember
198
26.
203
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ANIMASI KARTUN POKOK BAHASAN ENERGI DAN USAHA UNTUK SISWA SMP Aisyah Hasyim, Sentot Kusairi, Heriyanto Universitas Negeri Malang
27.
BERPIKIR REFLEKTIF SEBAGAI PROSES BERPIKIR KRiTIS DAN KREATIF: SUATU TINJAUAN PADA KONTEKS KETERAMPILAN MAHASISWA DALAM PROSES PENYELESAIAN MASALAH FISIKA MATEMATIKA Ellianawati 1 , Rusdiana D2, Sabandar J3 1 Jurusan Pendidikan Fisika, Unnes; Progam Doktor Pendidikan IPA, UPI, 2 Program Studi Pendidikan Fisika, UPI; 3 Program Studi Pendidika n Matematika Sekolah Pascasarjana, UPI;
210
28.
218
PENINGKATAN KEMAMPUAN KERJA ILMIAH DAN HASH BELAJAR KOGNITIF SISWA MELALUI PENERAPANMODEL PEMBELAJARAN REACT DI KELAS X-4 SMAN I KEPANJEN PADA MATERI KALOR Ida Nur Fatmawati, Kadim MasjkuR, Asim Universitas Negeri Malang XI
PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015 Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA
PERBANDINGAN PEMANFAATAN KITOSAN DAN ARANG AKTIF SEBAGAI ADSORBEN ZAT VVARNA REMAZOLVIOLET DAN REMAZOL BLUE Amelia Elerlina*, M. Lutfi Firdaus, Hermansyah Amir Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Bengkulu
226
DESAIN PEMBELAJARAN KINEMATIKA BERBASIS MULTIPLE MODELS INSTRUCTION (MMI) UNTUKMENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI GRAFIK MAHASISWA FISIKA Subali, B.1', Rusdiana, D. z ) . Firman, H. 3| , Kaniawati, 1 . 4 1 11 Mahasiswa Program Studi Pendidikan IPA - Sekolah Pascasarjana UPI, Dosen Jurusan Fisika FMIPA - Universitas Negeri Semarang 2 3 4 ' ' ' Universitas Pendidikan Indonesia.
237
PENGARUH TEKNIKSTORY TELLING MENGGUNAKAN MEDIA PUZZLE TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMP KELAS VII PADA MATERI ENERGI DALAM SISTEM KEHIDUPAN Mugi Rahayu, Stephani Diah Pamelasari Program Studi Pendidikan IPA - FMIPA UNNES
246
ANALISIS DIDAKTIK MELATIHKAN LITERASI SAINS SISWA SMP MENGGUNAKAN LEVELS OF INQUIRY PADA TEMA PEMANASAN GLOBAL Meizuvan Khoirul Arief Program Studi Pendidikan IPA UPI
252
PENGARUH STRATEGI THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X MAN LUBUK ALUNG Ainul Mardhiyah, Ardi, Ramadhan Sumarmin Universitas Negeri Padang
263
PENGGUNAAN MULTI REPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA PADA MATERI HUKUM II NEWTON Ambar Sari, Sutopo dan Wartono Program Studi Pendidikan Fisika, Pascasarjana Universitas Negeri Malang
270
PENERAPAN METODE MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MAHASISWA Arifin Pendidikan llmu Pengetahuan Alam, Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia
281
PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SMA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM Asfia Rosita SMA 1 BAE KUDUS
290
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TERPADU BERBASIS LITERASI SAINS BERTEMA PERPINDAHAN KALOR DALAM KEHIDUPAN Dyah Lukito Sari, A. Rusilowati, S. Linuwih Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Negeri Semarang
297
xii
PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015 Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA
226
38.
237
246
MENINGKATKAN KOMPETENSI PENGGUNAAN KIT PRATIKUM IPA BAGI GURU SEKOLAH DASAR Ferawati, S. Pd., M. Pd Fakultas Keguruan dan llmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
305
39. PEMANFAATAN BUAH BINTARO SEBAGAI BIOPESTISIDA DALAM PENANGGULANGAN HAMA PADA TANAMAN PADI DI KAWASAN PESISIR DESA BAN DENGAN KABUPATEN CIREBON Kartimi Jurusan Tadris Biologi, Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan (FKIT) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon
313
40.
323
HASIL BELAJAR KOGNITIF FISIKA MELALUI PENERAPAN METODE BELAJAR
PQRST BERORIENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA SISWA KELAS X MAN 1 PEKANBARU Neng Sholihat, Zulirfan, Zuhdl Ma'aruf Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Riau 41.
PENGEMBANGAN MODEL KURIKULUM PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (PLH) SMP DI KOTASUKABUMI Suhendar, M.Pd. dan Setiono, M.Pd. Dosen Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Sukabumi
334
42.
IMPLEMENTASI METODE PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI METABOLISME TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP N 5 SIDOARJO Viki Andi Sudrajat
342
43.
EFEKTIVITAS LEVEL OF INQUIRY MODEL OF SCIENCE TEACHING (LOI) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS Yulia 1 Agnes 2 Arif 3 Lia4 1 3 4 ' ' ' Program Studi S2 Pendidikan Fisika FMIPA UM 21 SMA Negeri 1 Malang
347
44. AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK BUAH ANDALIMAN (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Abdul Gani Haji, M. Hasan, dan Ova Selly Yanti Program Studi Kimia FKIP Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh 23111
356
45.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PROJECT BASED LEARNINGMATERI HIDROLISIS GARAM MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC Amrul Munafiah 1 *, Edy Cahyono 2 , Sri Susilogati Sumarti 2 3 Guru SMAN 1 Pemalang, 2 Dosen Pendidikan IPA S2 Universitas Negeri Semarang
368
46.
PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP KELAS VII MELALUI IMPLEMENTASI MODEL EXPERIENTIAL LEARNING PADA MATERI PERPINDAHAN KALOR Andarina Indah Retnosari Mahasiswa SI Program Studi Pendidikan IPA FMIPA UNESA
375
xiii
PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015 Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA
47.
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN IPA MELALUI PENELITIAN Ari Widodo FPMIPA UPI
382
48.
PERUBAHAN KONSEPTUAL SISWA TENTANG MATERI SUBSTANSI GENETIKA DENGAN MENGGUNAKAN ANALOG! Deasy Rosdianawati 1 , Riandi 2 , Ari Widodo 2 & Diana Rochintiawari 2 'Mahasiswa S2 Pascasarjana UPI, 2 FPMIPA UPI
392
49.
PENALARAN ILMIAH SISWA TENTANG LINGKUNGAN DAN PEMANASAN GLOBAL Desti Herawati 1 , Ari Widodo 2 , Riandi 2 , Diana Rochintaniawati2 ^Mahasiswa S2 Pendidikan Biologi - Universitas Pendidikap Indonesia 2) Dosen Pendidikan Biologi - Universitas Pendidikan Indonesia
404
50.
PENGARUH DIAGRAM VEE FEEDBACK FORMATIVE DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA Eko Wahyu Nur Sofianto, Wartono, Sentot Kusairi Program Studf Pendidikan Fisika, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang
416
51.
MEMBANGUN KECERDASAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) Fanny Sumirat Universitas Islam "45" Bekasi
424
52.
KEMAMPUAN PEDAGOGIK CALON GURU BIOLOGI DALAM MEMBANGUN KARAKTER BANGSA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM VIRTUAL Fransisca Sudargo Tapilouw Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia
435
53.
IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI FLUIDA STATIK Haritsah Alfad Pendidikan Fisika, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Malang
446
54.
PEMANFAATAN KONTEKS "MATERIAL PRIBUMI" UNTUK MENINGKATKAN RELEVANSI PEMBELAJARAN KIMIA Hernani, Ahmad Mudzakir, dan Heli Siti H. Departemen Pendidikan Kimia FPMIPA UPI
452
55.
RELEVANSI MATERI KIMIA PADA MATA PELAJARAN DI SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN Ifah Silfianah 11 dan Sjaeful Anwar 2 ' ^Mahasiswa S2 Pendidikan Kimia Sekolah Pascasarjana UPI 2) Dosen Pendidikan Kimia dan Sekolah Pascasarjana UPI
462
PROSIDING JILID 2 56.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH Irvan Permana' 1 , Bibin Rubini' 1 , Ismatul Afwah 1 ' xiv
471
PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015 Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA ..-, 7 . , - V
Prodi PGSD FKIP Universitas Pakuan'', Prodi Pend. Biologi Universitas Pakuan"' 382
.. 392
404
416
57. PERSEPSI CALON GURU FISIKA TERHADAP HAKIKAT IPA DAN PEMBELAJARAN FISIKA. Lia Yuliati dan Nuril Munfaridah Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang 58. PERKEMBANGAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI PESERTA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN Lina Herlina, Ari Widodo, Diana Rochintaniawati, Riandi Pendidikan Biologi, Universitas Pendidikan Indonesia
483
59. APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM PENAPISAN BAKTERI PENGHASIL GEN PALI DARI BUAH ASLI INDONESIA DAN EKSPRESINYA PADA BAKTERI E. COLI REKOMBINAN SEBAGAI UPAYA PENCARIAN ALTERNATIF GULA SEHAT GENERASI BARU Liska Berlian 1 dan Sony Suhandono 2 Jurusan Pendidikan IPA FKIP UNTIRTA 2 Kelompok Keilmuan Genetika dan Bioteknologi Molekuler, Sekolah llmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung
504
60.
MODEL PEMBELAJARAN SCIENTIFIC OUTBOUND UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PENGETAHUAN DAN SOCIAL SKILLS SISWA KELAS VII PADA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP DAN EKOSISTEM Marshanti Lisbania Gratia 1 ', Nuryani Y. Rustaman2', Topik Hidayat 2 ' Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia 1 ' Universitas Pendidikan Indonesia 2 '
516
61.
PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS TERHADAP PENERAPAN .. LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI PEMANASAN GLOBAL KELAS VII SMP N 26 SURABAYA Miftahul Jannah Pendidikan IPA, Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya
526
62.
PEMBELAJARAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DENGAN MEMANFAATKAN LOKASI TAMBANG TIMAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI Nadia Gumaria R.R Hertien Koosbandiah Sutikanti, Taufik Rahman Program Studi Pendidikan Biologi PPS UPI
534
424
435
446
491
152 63. KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA KELAS Vll-A SMPN 17 SURABAYA MELALUI MODEL DISKUSI STRATEGI BEACH BALL PADA MATERI INTERAKSI MAKHLUK HIDUP Nadiya Eka Safitri Mahasiswa SI Program Studi Pendidikan IPA FMIPA UNESA
545
64.
PENGEMBANGAN MEDIA EDUKATIF SCIENCE-POLY BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA TEMA ENERGI DALAM KEHIDUPAN Nailatun Najah, Arif Widiyatmoko IPA Terpadu - Universitas Negeri Semarang
554
65.
PENTINGNYA KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) SEBAGAI BENTUK REVOLUSI MENTAL PENGGUNAAN ALAT DAN BAHAN DI LABORATORIUM IPA Natalia Erna Setyaningsih Laboratorium Fisika FMIPA UNNES
565
52
J
PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015 Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA
66.
REKONSTRUKSI BAHAN AJAR IPA BERMUATAN VIEW OF NATURE OF SCIENCE Nur Azizah Program Studi Pendidikan IPA PPS UPI
574
67.
PENGELOLAAN KELAS RSBI DALAM PEMBELAJARAN SAINS DI SMP KABUPATEN PATI Prasetyaningsih Pendidikan IPA Untirta
583
68. ANALISIS IMPLEMENTASI PENILAIAN SIKAP SISWA YANG DILAKUKAN GURU TERHADAP SISWA BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN KONSEP KEANEKARAGAMAN HAYATI DI SMA Retno Hestuningtyas, Taufik Rahman, Didik Priyandoko Program Studi Pendidikan Biologi PPS UPI
593
69.
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PCK GURU MELALUI COACHING BERBASIS VIDEO UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONLISME DALAM MENGAJAR Riandi 1 , Ari Widodo 1 , Diana Rochintaniawati 1 , Ikmanda 1 & Neri Egi Rusmana2 TPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia 2 Praktisi Pendidikan
605
70.
PENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING (POGIL) PADA MATERI KALOR Rizki Amalia Indraswari Program Studi Pendidikan Sains FMIPA UNESA
615
71.
PEMANFAATAN BIOMASSA LIMBAH INDUSTRI TAPIOKA UNTUK PRODUKSI BIOHIDROGEN (BIO-H2) MELALUI PROSES DARK FERMENTATION Rudiana Agustini, I.G.M. Sanjaya, dan Dian Novita Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Surabaya
623
72. TEACHING MATERIAL INQUIRY BASED E-MODULE TO IMPROVE THE PROFESSIONAL COMPETENCE ABILITY AND CRITICAL THINKING OF BIOLOGY STUDENT Setiono 11 , Asep Budiman 21 ^Departement of Biology Education, University of Muhammadiyah Sukabumi 2) Departement of Information Technology, University of Muhammadiyah Sukabumi
633
73.
PENGEMBANGAN ASESMEN AUTENTIK BERBASIS INKUIRI PADA MATERI KLASIFIKASI BENDA 1! Setya Triamijaya, dan 2|Sri Haryani ^Jurusan IPA FMIPA UNNES, dan 2 1 Dosen Jurusan Kimia FMIPA UNNES
640
74.
PENGARUH PENERAPAN PAKET SCAFFOLDING BERBASIS KOOPERATIF MATERI GELOMBANG DAN OPTIK TERHADAP KERJA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA MAHASISWA JURUSAN FISIKA UM SUNU WAHYUDHI Universitas Negeri Malang
652
75.
PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP PADA TOPIK TEKANAN Surya Warni Riclyah" dan Siti Sriyatf xvi
659
PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015 Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA
74
S3
593
"Program studi pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia Departemen Pendidikan Biologi FPMIPA UPI 76. PELATIHAN PENGOLAHAN BUAH WALUH MENJADI PRODUK UNGGULAN BAGI WARGA KELOMPOK TANI DI DESA KLERO DAN KARANGDUREN KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG Umi Fatmawati, Riezky Maya P, Harlita Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNS 2)
667
77. PENERAPAN SIKLUS BELAJAR 5E UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA Uzi Fauziah Program Studi Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana UPI
674
78.
PENGEMBANGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING MATERI LARUTAN PENYANGGA BEEORIENTASI SOFT SKILL ENTREPRENEUR Wuryandini 1 , Sri Susilogati Sumarti 2 , Sudarmin 2 11 SMA Negeri 1 Pekalongan 21 Prodi Pendidikan IPA (Kimia) Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang
681
79.
PEMBELAJARAN IPA YANG MENYENANGKAN. Amaira Utami Universitas Pendidikan Indonesia .
691
80.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TERPADU BERBASIS LITERASI SAINS BERTEMAGEJALA ALAM Arneta Dwi Safitri, A. Rusilowati, Sunarno Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang
697
U.
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS DAN KREATIF PADA PEMBELAJARAN B'BETTER POKOK BAHASAN GELOMBANG BUNYI Desi Fitria Wulandari, Nuryani Y Rustaman Universitas Pendidikan Indonesia
706
82.
PENGEMBANGAN ASESMEN ALTERNATIF UNTUK MENILAI KEMAMPUAN LITERASI KUANTITATIF SISWA PADA MATERI EKOSISTEM Eni Nuraeni 1 ' 3 , Ana Ratna Wulan 2 , 3 , Adi Rahmat 2,3 , Sri Redjeki 3 , Riandi 2,3 , Innarotul Auliya 4 , Azhar Pradjadinata 4 ^oktoran pada Program Studi Pendidikan IPA Sekolah Pascasanjana Universitas Pendidikan Indonesia. Jl. Dr. Setiabudhi 229 Bandung 2 Program Studi Pendidikan IPA Sekolah Pascasanjana Universitas Pendidikan Indonesia. Jl. Dr. Setiabudhi 229 Bandung 3 Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia. Jl. Dr. Setiabudhi 229
715
83.
PEMANFAATAN KEARIFAN LOKAL DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK PEMBANGUNAN PETA MENTAL (MENTAL MAP) SEBAGAI MODAL DASAR REVOLUSI MENTAL Mutmainnah Vitasari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
725
84.
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF BENTUK MOLEKUL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY PESERTA DIDIK KELAS X MIA-6 SMA NEGERI 1 PEKALONGAN SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2013/2014
734
505
515
523
533
540
-2
59
PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015 Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA Fahml SMA Negeri 1 Pekalongan 85. ANALISIS HUBUNGAN KECERDASAN VISUAL SISWA DENGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI SEKOLAH DASAR Fina Fakhriyah, Sumaji, Mila Roysa PGSD FKIP Universitas Muria Kudus
743
86.
IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA PEMBELAJARAN IPA TERPADU UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA SMP Nisa Wulandari 1 , Hayat Sholihin 2 1 Program Studi Pendidikan IPA, UPI 2 Jurusan Kimia, FPMIPA UPt
751
87.
MELATIHKAN PROBLEM SOLVING SISWA MELALUI IMPLEMENTASI. MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN KELAS VII SMP N 22 SURABAYA Rina Yudiwati Mahasiswa SI Program Studi Pendidikan IPA FMIPA UNESA
760
88.
PROFIL HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA TOPIKSEL DAN JARINGAN TUMBUHAN YANG MENGIMPLEMENTASI BAHAN PERKULIAHAN BERBASIS PENYELESAIAN MASALAH Rinie Pratiwi Puspitawati Jurusan Biologi FMIPA Unesa
767
89.
PEMBELAJARAN IPA TERPADU MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP Winda Yusefni 1 , Siti Sriyati 2 Mahasiswa Program Studi Pendidikan IPA, SPs UPI, Bandung, Indonesia 2 Dosen Departemen Pendidikan Biologi FPMIPA UPI
775
90.
STRUKTUR KOGNITIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Ardian Setya Adinugraha Program Studi Pendidikan Fisika, Pascasarjana Universitas Negeri Malang
784
91.
SOSIALISASI MODEL PENDIDIKAN KEBENCANAAN DALAM MEMBANGUN SIKAP SADAR BENCANA DI DESA TAMBAKREJO KABUPATEN MALANG SELATAN JAWA TIMUR Asnawi, Supriyono Physics Departement FMIPA Unesa, Campus Ketintang Surabaya 60231.
794
92.
MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA MELALUI IMPLEMENTASI LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS DISCOVERY DALAM PEMBELAJARAN IPA Didit Ardianto, Bibin Rubini Universitas Pakuan Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana UNPAK
801
93.
PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA PEMBELAJARAN IPA SEBAGAI SEBUAH ALTERNATE TANGGAP BENCANA ALAM Joko Budi Poernomo Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Islam Negeri Walisongo
807
94.
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA DALAM MATA KULIAH GELOMBANG OPTIK BERBASIS EKSPERIMEN DI JURUSAN FISIKA UNESA
819
XVIU
PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015 Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA Madewi Mulyanratna, Prabowo, Asnawi. Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya 95.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TALKING STICK DAN FLASHCARD PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG Novida Pratiwi
825
96.
HUBUNGAN PEMAHAMAN KONSEPTUAL DAN KEMAMPUAN PEDAGOGIK CALON GURU FISIKA Nuril Munfaridah dan Lia Yuliati Prodi Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Malang
830
97.
RESONANSI SAINS TEKNOLOGI PADA MORAL MANUSIA Panji Hidayat Universitas Ahmad Dahlan
838
98.
RESPON GURU DAN SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING YANG BERORIENTASI LITERASI SAINS DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA PADA KONSEP ASAM BASA R. Ahmad Zaky El Islami 1 , Nahadi 2 , Anna Permanasari 3 1 Program Studi Pendidikan IPA FKIP UNTIRTA 2 Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI 3 Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI
847
99.
REVOLUSI MENTAL DAN PENGEMBANGANNYA DALAM PENDIDIKAN IPA Vica Dian Aprelia Resti Fakultas Keguruan dan llmu Pendidikan, Pendidikan IPA Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
855
100. PROFIL KETERAMPILAN PROSES SAINS TERPADU SISWA SMP NEGERI DAN SMA NEGERI KOTA BANJARMASIN Arif Sholahuddin Fakultas Keguruan dan llmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin
866
101. PENGEMBANGAN MODEL DIAGNOSTIK THREE-TIER TEST BERBANTU KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SUHU DAN KALOR M. Luqman Hakim Abbas Jurusan Pendidikan Fisika, Pascasarjana Universitas Negeri Malang
876
102. PENGELOLAAN LABORATORIUM KIMIA UNTUK PRAKTIKUM KIMIA DASAR JURUSAN PENDIDIKAN IPA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Martin Sulistyani Laboratorium Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang
884
103. KAJIAN : MODEL PEMBELAJARAN ORISINAL (ORIENTASI-INSTRUKSIONAL) DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA Sugiono Program Pasca Sarjana Pendidikan IPA -FKIP-Universitas Jember
893
104. PENGUATAN MINAT PENELITIAN DAN PUBLIKASI ILMIAH GURU KIMIA: SUATU MODEL SUPERVISI PENDIDIKAN IPA Nova Kurnia
901
XIX
PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015 Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA^ Program Studi Pendidikan Kimia IKIP Mataram 105. PENERAPAN PEMBELAJARAN MIKROBIOLOGI INDUSTRI BERBASIS PROJEK DENGAN PENDEKATAN JELAJAH A LAM SEKITAR PADA MAHASISWA BIOLOGI UNIVERSITAS MATH LA'UL ANWAR PANDEGLANG BANTEN Andin Vita Amalia Jurusan IPA Terpadu FMIPA UNNES 106. PENANAMAN SIKAP SPIRITUAL MELALUI PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERINTEGRASI AYAT ALQUR'AN Ahmad Misradi Surya Pascasarjana Program Studi keguruan IPA Universitas Lambung Mangkurat 107. PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA Amalisna Pascasarjana Prodi Magister Keguruan IPA Universitas Lambung Mangkurat 108. PENGGUNAANMEDIA PEMBELAJARANBERBASIS ANIMASI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASIDAN HASIL BELAJARPADA MATERI POKOKZAT ADITIF DAN ADIKTIF Baderun SMP Negeri 4 Aranio Kab. Banjar Kalimantan Selatan Pascasarjana Keguruan IPA Universitas Lambung Mangkurat 109. LITERASI SAINS SEBAGAI TUJUAN PEMBELAJARAN SAINS:KURIKULUM, PEDAGOG1, ASSESSMENT Choirul Amin Pascasarjana Pendidikan IPA Universitas Lambung Mangkurat 110. MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP MATA PELAJARAN IPA — Juni Angkowati SMP Negeri 1 Paringin
PROSIDING JILID3 111. MELATIHKAN KECAKAPAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL LEARNING CYCLE Kartika Drajad Prehastuti Pascasarjana Program Studi Magister Keguruan IPA UN LAM 112. PENERAPAN PENEMUAN TERBIMBING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP Khairunnisa SMPN 3 Paringin 113. PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI LITERASI SAINS Maslyni SMKN 1 Daha Selatan/Mahasiswa Magister Keguruan IPA, PPs Unlam 114. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PREDICTION GUIDE UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI f MARTAPURA TIMUR PADA POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG _
." ~2 m
map
w
4 * . >.
PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015 Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA Maulidah SMP Negeri 1 Martapura Timur, Banjar, Kalimantan Selatan 115. PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PESERTA DIDIK PADA KONSEP IPA Mayrina Rosa Paramitha Program Studi Pendidikan Keguruan IPA, Universitas Lambung Mangkurat
1000
116. MEMBANGUN KEPEDULIAN TERHADAP ALAM DAN LINGKUNGAN MELALUI PEMBELAJARAN IPA Muhammad Hayatus Shalehin
1009
117. MEMAHAMI KONSEP IPA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN METODE MIND MAPPING Mumtazah Maulida; Pascasarjana Prodi Magister Keguruan IPA Universitas Lambung Mangkurat
1018
118. PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU UNTUK MENGGALI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA Nazar Mutawali • Pasca Sarjana Program Studi Magister Keguruan IPA UNLAM
1026
119. MELATIHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA MA DENGAN ... PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING Rabiatul Adawiyah 120. MELATIHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMK MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM SOLVING PADA PEMBELAJARAN FISIKA Sri Ana Yulianti Pascasarjana Program Studi Pendidikan IPA, Universitas Lambung Mangkurat 121. PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP Sri Wahyuni
:
1034
1043
,1051
122. HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA SMA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH Muhammad Zaini 1, Utari Intan Suwenda2, Aulia Ajizah3 Pascasarjana Program Studi Magister Keguruan IPA Universitas Lambung Mangkurat
1056
123. PENGEMBANGAN MODEL ASSESSMENT KETUNTASAN BELAJAR DAN RE-TEACHING BERBANTUAN KOMPUTER BAGI SISWA MAN KELAS X Achmad Ferdiansyah jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Malang
1063
124. PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI Atip Nurharini Dosen PGSD UNNES
1072
125. ANALISIS ILUSTRASI GAMBAR PADA BUKU TEKS FISIKA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Ani Cahyati, dan Hartono xxi
1081
PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015 Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang (UNNES), Semarang, Indonesia, 50229 126. PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR ANALITIS SISWA Harto Nuroso dan Joko Siswanto Universitas PGRI Semarang
1089
127. PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERMUATAN 1095 PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA SMP I Wayan Sadia Prodi S2 IPA, Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha 128. ANALISIS AWAL IPA DI SMP MENUJU PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN MULTIKULTURAL MENGGUNAKAN PERMAINAN UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA Isa Akhlis, Novi Ratna Dewi Prodi Pendidikan IPA Unnes
1105
129. KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BAGI CALON GURU BIOLOGI Lina Herlina dan Ria Ika Maharani Jurusan Biologi Fakultas Ml PA Universitas Negeri Semarang
1111
130. PELATIHAN PEMBUATAN LUBANG BIOPORI BAG! SISWA-SISWA DI SD KELURAHAN JATIREJO SEBAGAI UPAYA MEMPERTAHANKAN DAERAH KONSERVASI Miranita Khusniati, Parmin, Muhamad Taufiq, Arif Widiyatmoko Jurusan IPA Terpadu FMIPA Unnes
1119
131. DESAIN PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN OTENTIK (AUTHENTIC LEARNING) BERBASIS KOMPETENSI DAN KONSERVASI Muhamad Taufiq Program Studi Pendidikan IPA FMIPA Unnes Universitas Negeri Semarang
1126
132. STUDI LITERASI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TERPADU DENGAN TEMA GERAK BENDA ANGKASA MENGGUNAKAN FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI SAINS SISWA Nadya Meriza*, Parlindungan Sinaga Program Studi Pendidikan llmu Pengetahuan Alam UPI
1133
133. IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DENGAN LKM BERWAWASAN STM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA DASAR 1 Ni Made Pujani Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha
1142
134. THE EFFECT OF PROJECT BASED LEARNING AND PROBLEM BASED LEARNING TO IMPROVE MASTERY OF CONCEPTS IN JUNIOR HIGH SCHOOL Nofrianita, Any Fitriani Science Education Program Study, Post Graduate School Indonesia University of Education
1151
135. IMPLEMENTASI PENGGUNAAN PETA KONSEP DALAM PROSES KEBERHASILAN PEMBELAJARAN IPA SECARA ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI APLIKATIF
1159
Pramita Sylvia Dewi „ „ ,.. ,.— .. Program Studi Pendidikan IPA, Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
„
~
PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015 Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA
136. IDENT1FIKASI KEMAMPUAN PENALARAN ILMIAH PADA MATERI KALOR Qurrotul Ainiyah Prodi Pendidikan Fisika, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang
1167
137. KEMAMPUAN LITERASI SAINS SISWA MELAUI PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN PENDEKATAN SETS PADA TOPIK PENCEMARAN LINGKUNGAN (Suatu Kajian Teoritis) Ratih Nurlatifah Program Studi Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana UPI
1173
138. ANALISIS PENGUASAAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK DALAM MEMECAHKAN MASALAH PENCEMARAN LINGKUNGAN Risa Hartati • Program Studi Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
1182
139. EKSPLORASI KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS VERIFIKASI PADA PEMBELAJARAN IPA SERTA IMPLIKASINYA PADA KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP Sahri Ramdan Program Studi Pendidikan IPA, Sekolah Pascasarjana UPI
...1191
140. KONSEPSI SISWA PADA TOPIK OPTIKA GEOMETRI Yasinta Sindy Pramesti, Sutopo Program Studi Pendidikan Fisika, Pascasarjana Universitas Negeri Malang
1201
141. PEMBELAJARAN INSTRUKSI EKSPLISIT DENGAN KEGIATAN INKUIRI DAN DISKUSI REFLEKTIF DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP NATURE OF SCIENCE (NOS) Yuli Andriani Program Studi Pendidikan IPA, Sekolah Pascasarjana UPI
1209
142. SIKLUS BELAJAR DO-TALK-DO DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENGEMBANGKAN MENTALITAS SISWA Zuhdan K. Prasetyo Pendidikan IPA FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta
1217
143. PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA PADA MATERI PROTISTA Diah Ayuningrum, Sri Mulyani Endang Susilowati Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
1225
144. PERTANYAAN SOKRATIK BERBANTUAN KOMPUTER UNTUK MEMBANTU MAHASISWA MEMAHAMI KONSEP SUHU MUTLAK Dyah Palupi Rohmiati, Sutopo Program Studi Pendidikan Fisika, Pascasarjana Universitas Negeri Malang
1236
145. PENGEMBANGAN ISTRUMEN TEKNIK NON TES MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW Florentina Widihastrini PGSD Unnes
1244
xxiii
PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015 Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA
146. RANCANGAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA SMP MENGGUNAKAN METODE 4STMD (FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT) PADA TEMA SAMPAH DALAM TUBUH Gusfarina , Widi Purwianingsih Pendidikan llmu Pengetahuan Alam, UPI
1251
147. PENERAPAN CONTEXTUAL PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH REDOKS DAN ELEKTROKIMIA Indah Urwatin Wusqo Jurusan IPA Terpadu FMIPA UNNES
1259
148. MULTI REPRESENTASI DALAM PEMEELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG GERAK PARTIKEL MEDIUM SAAT PERAMBATAN GELOMBANG Kartika Kusumaningtyas, Sutopo Program Studi Pendidikan Fisika, Pascasarjana Universitas Negeri Malang
1269
149. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA MATERI HUJAN ASAM TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP M. Lutfi Syaifuddin Umar Pendidikan Sains, FMIPA, Unesa
1278
150. MENGEMBANGKAN LITERASI SAINS MELALUI PENDEKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC DALAM PEMBELAJARAN IPA Puspo Rohmi Program Studi IPA Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
1288
151. PERAN KEARIFAN LOKAL DALAM MEMBANGUN LITERASI SAINS SISWA Ramli Yana, Asep Sutiadi Departemen Pendidikan Fisika FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia
1295
152. PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MATERI BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN DI SMP Retno Wulan, Nugroho Edi Kartijono Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Negeri Semarang, Indonesia
1303
153. VIDEO GAME : MEDIA POTENSIAL UNTUK MEMBELAJARKAN SAINS Rosita Putri Rahmi Haerani Pendidikkan IPA Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
1311
154. MENINGKATKAN METAKOGNISI SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MIND MAP TEMA HUJAN ASAM Shelly Efwinda Program Studi Pendidikan IPA SPs Universitas Pendidikan Indonesia
1321
155. PENGARUH PENERAPAN MODEL INKUIRI PADA PERKULIAHAN KONSEP MAGNOLIOPSIDA TERHADAP PENGUASAAN KONSEP Siti Romlah Noer Hodijah" Saefudin 21 , Adi Rahmat21 "Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang "Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung xxiv
1332 , , „ • '
PROCEEDING SEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015 Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA
156. ANALISIS SIKAP ILMIAH DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN IPA TEMA CAHAYA Soraya Anori Pendidikan IPA, Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia
1341
157. SRATEGI PQ4R DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA Sri Hartati Dosen PGSD Fakultas llmu Pendidikan Unnes
1348
158. PENINGKATAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI MATEMATIKA TOPIK GEOMETRI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MAHASISWA S-l PGSD UNNES Wahyuningsih PGSD UNNES
1355
159. PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBAHASA SISWA SD MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TERPADU Hartati Lecturer at PGSD UNNES
1361
160. PENINGKATAN KOMPETENSI MAHASISWA CALON GURU IPA MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK Ramlawati Program Studi Pendidikan IPA FMIPA Universitas Negeri Makassar
1370
161. PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE PADA SISWA SD KELAS V UmarSamadhy PGDS, FIP, Universitas Negeri Semarang
1377
162. PENGARUH PROJECT BASED LEARNING (PJBL) TERHADAP PRESTASI AKADEMIK DAN KREATIVITAS SISWA Woro Sumarni, Sri Wardani, Dwi Norma Gupitasari Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang
1383
163. PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERINDIKATOR SPICES UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER DAN MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATA KULIAH MANAJEMEN SEKOLAH DI PGSD UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Eko Purwanti FIP UNNES
1390
164. PENGGUNAAN ASESMEN FORMATIF UNTUK MEMBENTUK HABITS OF MIND SISWA SMP KELAS VII PADA PEMBELAJARAN IPA Noer Hardianty Universitas Pendidikan Indonesia
1402
165. UPAYA PEMBENTUKAN MENTAL POSITIE PESERTA DIDIK MELALUI IMPLEMENTASI STRATEGI INDUKTIF DAN DEDUKTIF DALAM PEMBELAJARAN SAINS DI SEKOLAH Ai Maryanio
1411
xxv
Seminar Nasional IPA VI Tahun 2015 "Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia Berkepribadian Melalui Pendidikan IPA"
PENALARAN ILMIAH SISWA TENTANG LINGKUNGAN DAN PEMANASAN GLOBAL Desti Herawati 1 , Ari Widodo 2 , Riandi 2 , Diana Rochintaniawati 2 ^Mahasiswa S2 Pendidikan Biologi - Universitas Pendidikan Indonesia Dosen Pendidikan Biologi - Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK Kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir dan pengalaman belajar siswa kini menjadi prioritas utama dalam pendidikan nasional. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki salah satu kemampuan berpikir siswa yakni penalaran ilmiah pada siswa SMP tentang lingkungan dan pemanasan global (global warming). Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan melibatkan siswa SMP kelas 7, 8, dan 9 sebanyak 23 siswa. Penalaran ilmiah dijaring melalui instrumen tes esai dan wawancara tentang masalah atau isu seputar lingkungan dan pemanasan global. Teknik wawancara bertujuan untuk menggali lebih jauh atau memperjelas tentang alasan dan bukti dari claim yang siswa ajukan dalam tes tertulis. Analisis penalaran ilmiah dilakukan melalui argumen yang diajukan siswa pada aspek jenis claim yang diajukan, dasar pengajuan claim, serta kekuatan argumen siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa claim siswa berkaitan dengan dasar pengajuan claim yang mereka gunakan. Dasar pengajuan claim yang muncul dalam argumen siswa diantaranya berdasarkan fakta/ konsep ilmiah, pengamatan/ pengalaman pribadi, dan opini/ dugaan. Sebagian besar siswa baik kelas 7, 8, maupun 9 mengajukan claim berdasarkan pada fakta/ konsep ilmiah yang mereka pahami. Pada aspek kekuatan argumen, sebagian besar siswa sudah memiliki argumen yang kuat untuk setiap masalah yang disajikan, dimana claim mereka benar dan didasari oleh data/warrant/backing yang benar (secara validitas konsep dan rasional jawaban). Kebiasaan bernalar dengan mengajukan alasan dan bukti-bukti ilmiah sebaiknya dilibatkan dalam setiap kegiatan pembelajaran sains, karena penalaran ilmiah siswa dapat berkembang melalui latihan seperti jenis kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Rata kunci: penalaran ilmiah, argumentasi, lingkungan, pemanasan global
cara berfikir saintis seperti mengajukan pertanyaan yang berorientasi ilmiah, mencari sejumlah bukti sebagai respon terhadap pertanyaan, menyusun penjelasan berdasarkan bukti yang diperoleh, menghubungkan penjelasan dengan pengetahuan ilmiah, serta mengkomunikasikan dan membuktikan penjelasan (NRC, 2000, dalam Dolan & Grady, 2010). Kelas sains yang identik dengan kegiatan para saintis seperti mengobservasi, melakukan eksperimen, bahkan berdiskusi ilmiah seharusnya dapat menjadikan siswa sebagai subjek belajar yang aktif, sehingga
PENDAHULUAN Pembelajaran sains pada hakikatnya bukanlah suatu kegiatan pasif dalam rangka mentransfer pengetahuan, dimana siswa hanya menerima informasi berupa konsep maupun fakta-fakta ilmiah melalui penjelasan guru, melainkan suatu proses aktif yang melibatkan siswa untuk berfikir bagaimana konsep ilmiah itu diperoleh dan diaplikasikan untuk mengatasi masalah dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang diutarakan oleh National Research Council (NRC) bahwa dalam pembelajaran sains siswa dilibatkan dalam proses kognitif yang melambangkan 404
Seminar Nasional IPA VI Tahun 2015 "Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia Berkepribadian Melalui Pendidikan IPA"
kegiatan-kegiatan tersebut selain memicu proses berpikir siswa tetapi juga memberikan pengalaman yang bermakna. Keterlibatan siswa dalam proses kognitif sangat penting untuk melatih siswa sehingga mereka melek sains. Melek sains atau yang dikenal juga dengan istilah literasi sains sebagai tujuan pembelajaran meliputi pemahaman siswa tentang hakikat sains dan juga penalaran ilmiah (scientific reasoning) siswa (Lawson, 2009, dalam Piraksaa, Srisawasdib, & Koulc, 2014). Penalaran ilmiah merupakan keterampilan berpikir yang terlibat dalam proses inkuiri, eksperimen, penilaian (evaluasi) bukti, penarikan kesimpulan dan argumentasi yang dilakukan untuk mendukung perubahan konsepsi atau pemahaman ilmiah (Zimmerman, 2005). TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) juga menjelaskan penalaran sebagai sesuatu yang terlibat dalam proses menganalisis/ memecahkan masalah, mengintegrasi/ mensintesis bagianbagian, merancang/ merencanakan percobaan, menarik kesimpulan, membuat generalisasi, mengevaluasi dan
wa kini yelidiki cungan skriptit jijaring an dan jerjelas 7 ilmiah , dasar 77 siswa m yang imatan/ upun 9 a aspek masalah ig benar jsan dan karena >elajaran
membuktikan, serta mengaplikasikan kapasitas-kapasitas ini kedalam masalahmasalah yang tidak biasa (TIMSS, 2007, dalam Waldrip, 2012). Oleh sebab itu, maka sangat penting bagi seorang guru untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan proses kegiatan ilmiah sehingga siswa mampu mengembangkan kemampuan penalarannya. Kemampuan siswa untuk bernalar terhadap bukti-bukti yang diperoleh serta berpartisipasi dalam argumentasi ilmiah kini telah dipertimbangkan sebagai tujuan utama perbaikan pendidikan sains (American Association for the Advancement of Science, 1993; National Research Council, 1996, dalam Furtak, et ai, 2008). Duschl dan Gitomer (1997, dalam Furtak, et ai, 2008) mengungkapkan bahwa perbaikan pendidikan tersebut melibatkan
ngajukan , mencari terhadap enjelasan jjperoleh, dengan serta nbuktikan , & Grady, < dengan observasi, berdiskusi kan siswa sehingg3
perkembangan berpikir, bernalar, dan keterampilan memecahkan masalah untuk 7v
• -
mempersiapkan siswa berpartisipasi dalam membuat serta mengevaluasi klaim pengetahuan, penjelasan, model, dan desain eksperimen ilmiah. Hal tersebut juga tampak pada upaya perbaikan pendidikan Indonesia melalui kurikulum 2013 yang menekankan pada proses berfikir dan pengalaman belajar siswa saat memperoleh konsep-konsep ilmiah. Paradigma pendidikan yang memusatkan pembelajaran pada guru atau guru sebagai sumber ilmu kini perlahan-lahan bergeser. Guru dituntut untuk semakin kreatif menciptakan lingkungan serta kegiatan belajar yang dapat memfasilitasi siswa untuk mengembangkan kemampuan berfikirnya, termasuk kemampuan penalaran ilmiah. Kemampuan penalaran ilmiah siswa dapat diidentifikasi melalui outputnya yakni argumen. Pada saat bernalar, siswa menghasilkan dan mengevaluasi alasan yang akan memperkuat argumennya untuk menyakinkan orang lain. Siswa juga harus mengungkapkan bukti-bukti yang kuat sehingga argumennya dapat diterima. Vygotsky (1978, dalam Bekiroglu & Eskin, 2012) mengungkapkan bahwa penalaran pada siswa biasanya terlihat saat mereka berdebat dengan orang lain. Pada saat berdiskusi, misalnya, seorang siswa mungkin memiliki penjelasan yang sama atau berbeda dengan siswa lainnya. Mereka mengajukan penjelasan masing-masing disertai dengan alasan dan bukti yang mereka miliki, sehingga rasionalitas sains ditemukan pada kemampuan untuk mengkonstruk argumen yang mengajak dan meyakinkan penjelasan teori dengan data hasil observasi (Duschl and Osborne 2002, dalam Yang & Tsai, 2009). Oleh karena itu, maka karakteristik kunci dalam penalaran ilmiah adalah argumentasi. Argumentasi merupakan salah satu bentuk percakapan yang melibatkan proses penalaran dan memicu berpikir kritis (Bekiroglu & Eskin, 2012). Karakteristik sains yang ditandai oleh proses generalisasi teori/ hipotesis (proses penemuan) dan pengujian hipotesis (proses pembenaran) melalui 405
Seminar Nasional IPA VI Tahun 2015 "Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia Berkepribadian Melalui Pendidikan IPA"
proses argumentasi dimana perkiraan ilmiah dibenarkan oleh bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan (Yang & Tsai, 2009). Dalam menganalisis argumentasi siswa, pola argumentasi Touimin masih dijadikan acuan dasar bagi banyak peneliti. Touimin (1984, dalam Bulgren, Ellis, & Marquis, 2014) mendefinisikan komponen-komponen argumentasi sebagai penalaran dari data hingga mencapai sebuah claim dengan menggunakan warrant yang menghubungkan bukti (data) dengan claim, dengan mempertimbangkan dukungan (backing) tambahan bagi warrant serta mengajukan rebuttal terhadap klaim. Komponen lainnya selain kelima komponen tersebut yaitu qualifiers. Skema argumentasi yang terdiri atas enam komponen ini dikenal sebagai Touimin Argumentation Pattern (TAP). Dalam struktur TAP, komponenkomponennya memiliki peran atau fungsi masing-masing (Inch, Warnick, & Endres, 2006; Simosi, 2003) diantaranya: 1) claim tersusun atas opini yang terekspresikan atau kesimpulan yang diinginkan seseorang agar diterima, 2) data tersusun atas fakta atau bukti ini berperan sebagai dasar dalam mendukung claim, 3) Warrant mengekspresikan penalaran yang digunakan untuk menghubungkan data dengan klaim, 4) Backing tersusun atas fakta atau penalaran lebih jauh yang digunakan untuk mendukung atau melegalkan prinsip-prinsip yang terkandung dalam warrant, 5) Qualifier merupakan kata keterangan yang mengindikasikan kekuatan rasional seseorang terhadap claimnya, dan 6) Rebuttal melibatkan kondisi pengecualian untuk argumen yang diajukan. Kebiasaan bernalar ilmiah penting dalam pengalaman sehari-hari karena penalaran tersebut berperan dalam membuat keputusan yang baik dan masuk akal tentang isu kontroversial dalam konteks sosial (Yang &Tsai, 2009). Ketika meng'nadapi isu sosio-saintifik, seorang siswa harus membuat keputusan tentang tindakan apa yang harus diambil atau apa yang harus
disetujui/ tidak disetujui, dengan mengungkapkan bukti serta alasan y a n dapat mendukung keputusannya. Sehingga saat siswa bernalar tentang isu sosio-saintifik siswa dapat menunjukkan penalarannya yang meliputi konstruksi argumen pendukung counter-argument, dan rebuttal (Sadler & Zeidler, 2004, dalam Wu & Tsai, 2010). Salah satu isu untuk memicu penalaran ilmiah siswa yakni mengenai lingkungan dan pemasanasan global (global warming). Lingkungan dan pemanasan global merupakan salah satu topik yang tetap menjadi sorotan untuk dibahas, tidak hanya di dalam kelas sains tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Pengenalan atau pembahasan mengenai kondisi lingkungan dan pemanasan global serta ajakan untuk melindungi bumi kita dari dampak pemanasan global dapat kita jumpai melalui buku, brosur, maupun komunitas masyarakat. Dengan adanya berbagai macam masalah lingkungan Indonesia saat ini, penting kiranya untuk mengetahui bagaimana penalaran siswa jika dihadapkan pada masalah lingkungan yang terjadi Indonesia. Kemampuan penalaran ilmiah dapat dikembangkan melalui latihan (Adey & Shayer, 1994; Chen & Klahr, 1999, dalam Chen & She, 2014). Latihan yang memicu siswa untuk bernalar telah dilakukan oleh beberapa peneliti diantaranya melalui jenis kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan siswa di kelas seperti inkuiri dan representasi (Dolan & Grady, 2010; Sutopo & Waldrip, 2014; Chen & She, 2014; Lazonder & Drost, 2014). Namun, penalaran ilmiah ini melibatkan latihan yang tidak hanya relevan dalam kelas sains tetapi juga dalam dunia nyata (Varma, 2014), sehingga banyak faktor yang memungkinkan dapat berpengaruh terhadap penalaran siswa tersebut. Oleh sebab itu, maka penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki penalaran ilmiah yang terjadi pada siswa SMP dengan pertanyaan penelitian: bagaimanakah claim, dasar pengajuan claim, dan kekuatan argumen 406
Seminar Nasional IPA VI Tahun 2015 "Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia Berkepribadian Melalui Pendidikan IPA"
siswa kelas 1, 8, dan 9 terhadap masalah yang terkait dengan lingkungan dan pemanasan global?
dijaring melalui instrumen tes esat dan wawancara tentang masalah atau isu seputar lingkungan dan pemanasan global. Teknik wawancara bertujuan untuk menggali lebih jauh atau memperjelas tentang alasan dan bukti dari claim yang siswa ajukan dalam tes tertulis. Analisis penalaran ilmiah dilakukan melalui argumen siswa pada aspek jenis claim yang diajukan, dasar pengajuan claim, serta kekuatan argumen siswa (Tabel 1). Kriteria pada ketiga aspek ini didasarkan pada argumen-argumen siswa yang muncul saat tes dan wawancara.
Metode Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan kondisi penalaran ilmiah siswa dalam kondisi yang alami tanpa adanya perlakuan. Subjek dalam penelitian ini merupakan siswa di salah satu sekolah swasta Bandung sebanyak 24 siswa, yang terdiri atas 16 siswa kelas 7, 3 siswa kelas 8, dan 4 siswa kelas 9. Penalaran ilmiah siswa Tabel 1. Rubrik Kekuatan Argumen Siswa No.
Kriteria
Deskripsi > Claim benar* dan didukung oleh dasar (data, 1. Kuat warrant, backing) yang benar*. > Claim benar, tapi didukung oleh sebagian dasar (data, warrant, backing) yang benar. > Sebagian claim benar, didukung oleh dasar 2. Kurang kuat (data, warrant, backing) yang benar. > Sebagian claim benar, didukung oleh sebagian dasar (data, warrant, backing) yang benar. > Claim dan dasar (data, warrant, backing) benar, tapi dasar tidak menguatkan claim. > Claim benar, tapi didukung oleh dasar (data, warrant, backing) yang tidak benar. > Claim tidak benar, namun didukung oleh 3. Tidak kuat dasar (data, warrant, backing) yang benar. > Claim dan dasar (data, warrant, backing) tidak benar. > Claim tidak didukung oleh dasar (data, warrant, backing). *) Penentuan 'benar' didasarkan pada validitas konsep dan rasionalitas jawaban yang terdapat pada claim dan dasar pengajuan claim (data, warrant, backing).
Hasil dan Pembahasan Penalaran ilmiah siswa diidentifikasi melalui argumen yang diajukan oleh siswa tentang masalah atau isu yang terkait lingkungan dan pemanasan global, diantaranya masalah penebangan pohon, penanaman 1000 pohon, serta penggunaan mobil listrik.
Claim, dasar pengajuan claim, serta kekuatan argumen siswa tentang penebangan pohon Pertanyaan pertama menanyakan tentang dampak yang akan terjadi jika seseorang harus menebang pepohonan yang ada di samping rumahnya untuk membangun kolam lele. Berdasarkan claim siswa tersebut, 407
Seminar Nasional IPA VI Tahun 2015 "Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia Berkepribadian Melalui Pendidikan IPA"
diperoleh dua jenis claim yang mengungkapkan: 1) dampak negatif penebangan terhadap lingkungan (banjir, longsor, kurangnya oksigen, kurangnya cadangan air, dsb) dan 2) dampak positif dibangunnya kolam lele (penjualan ikan lele) (Tabel 2). Berdasarkan tabel tersebut, 100% siswa (n=23) mengungkapkan bahwa penebangan pohon dapat berakibat buruk terhadap lingkungan seperti bisa terjadinya banjir, longsor, penurunan resapan air sehingga tanahnya kering, udara sekitar yang gersang atau panas karena kurangnya oksigen yang dihasilkan tumbuhan, bahkan ada siswa yang mengungkapkan penurunan populasi burung bisa berkurang akibat penebangan. Meskipun, semua siswa di semua tingkatan memiliki claim yang membahas tentang kondisi lingkungan, namun siswa memiliki dasar pengajuan claim yang bervariasi (Tabel 3). Pada siswa kelas 7, sebagian besar siswa (n=7) mengajukan claim berdasarkan fakta/ konsep ilmiah terhadap dampak penebangan seperti pohon berfungsi untuk menyerap air, pohon menghasilkan oksigen. Sebagian besar siswa kelas 8 (n=2) dan siswa kelas 9 (n=3) mendasari claim berdasarkan konsep ilmiah yang telah mereka pahami tentang fungsi pohon bagi keseimbangan alam. Mereka sudah mengetahui bahwa akar pohon berperan dalam penyerapan air sehingga ketiadaan pohon dapat menyebabkan banjir, longsor, dan berkurangnya daerah resapan air. Selain itu, mereka juga memahami bahwa
tumbuhan mengambil karbon dioksida mengeluarkan oksigen lewat fotosintesi" sehingga ketiadaan pohon dapat menyebabkan panas karena berkurangn a oksigen yang dihasilkan tumbuhan. Selain adanya claim yang terkait dengan kondisi lingkungan, sebanyak 13°/ siswa (n=3) juga memandang dampak positif pembangunan kolam lele dari sisi ekonomi dimana mereka mengungkapkan bahwa pemilik bisa memperoleh keuntungan dari penjualan leie-lele tersebut. Dalam pengajuan claim ini, tidak ada konsep yang mendasari claim siswa sehingga claim ini hanya didasarkan pada opini saja. Dalam mengajukan claim di pertanyaan ini sebanyak 52% ( n = l l ) siswa memiliki data/warrant nya yang kuat sehingga mampu memperkuat claim yang diajukan (Tabel 4). Dalam hal ini, pada umumnya siswa bernalar berdasarkan pada konsep yang mereka kuasai tentang fungsi/ peran tumbuhan sehingga claim yang mereka kemukakan pun benar. Namun, perbedaannya, pada siswa kelas 7, rata-rata dasar yang mereka kemukakan hanya berupa data (konsep/fakta), seperti bisa terjadi banjir dan tanah longsor karena pohon dapat menyerap air dan menahan tanah. Sementara siswa kelas 8 dan kelas 9, selain mengungkapkan konsep ilmiah yang valid sebagai data, mereka juga dapat menghubungkan data dan claim (warrant) dengan logis.
Tabel 2. Claim siswa tentangdampak penebangan pohon Jumlah Siswa Tota Jenis claim Contoh claim No. K.7 K.8 K.9 1 Kondisi Banjir, selain itu bisa longsor. 4 23 16 3 1. lingkungan Oksigennya bisa berkurang. Keuntungan Dia dapat menjual ikannya lalu 1* 2* 3 2. dari adanya membeli tanah dan menanam kolam lele lagi pepohonan *} mengemukakan claim dari aspek lingkungan dan ekonomi
% 100
% 13 %
408
k
Seminar Nasional IPA VI Tahun 2015 "Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia Berkepribadian Melalui Pendidikan IPA"
No.
Tabet 3. Dasar pengajuan Claim siswa tentang dampak penebangan pohon Jumlah Siswa Kriteria Contoh dasar claim % K.7 K.8 K.9 Total Akar pohon menyerap air, jadi kalau hujan, airnya tidak bisa menyerap ke tanah karena tidak ada akar. Di dekat rumah ada pohon beringin, kalau kita duduk di bawahnya pasti dingin.
1.
Claim didasari oleh fakta/ konsep ilmiah
2.
Claim didasari oleh pengamatan/ pengalaman pribadi
3.
Claim didasari oleh fakta/ konsep ilmiah dan pengalaman pribadi
No.
Kriteria
Contoh dasar claim
Claim didasari oleh opini/ dugaan Tidak ada pernyataan yang mendasari claim
Karena banyak bangunan, tidak ada udara segar yang masuk ke rumah.
4.
5.
7
2
3
2
Pohon bertugas mengolah C02 menjadi 02. Saat saya tinggal di Jakarta, disana kan jarang pohon dan banyak gedung, jadi efek rumah kacanya juga makin kerasa.
1
K.7 5
1
1
12
52%
2
9%
2
9%
Jumlah Siswa K.8 K.9 Total 1
%
6
26%
1
4%
i
Tabe 4. Kekuatan argumen siswa tentang dampak penebangan pohon Jumlah Siswa Kriteria No. K.7 K.8 K.9 Total % 48 % 1 4 11 Kuat 6 1. 7 30% 2 Kurang kuat 5 2. 5 22 % 5 Tidak kuat 3.
Claim, dasar pengajuan claim, serta kekuatan argumen siswa tentang penanaman 1000 pohon Pertanyaan kedua meminta siswa untuk mengungkapkan alasan Anita menanam 1000 pohon ketika di daerahnya telah banyak pabrik, kendaraan bermotor, bahkan kebakaran hutan yang dapat menyebabkan peningkatkan C02 atmosfer dan dikhawatirkan memicu terjadinya
pemanasan global. Claim yang diajukan siswa terhadap masalah ini (Tabel 5) menyatakan bahwa penanaman pohon tersebut bertujuan untuk: 1) mencegah atau mengatasi global warming (22%), 2) mengurangi C02/ polusi (61%), dan 3) mengatasi lingkungan yang panas sehingga tercipta lingkungan yang sejuk (17%). Sebagian besar siswa kelas 7 (n=9) dan semua siswa kelas kelas 9 (n=4) mengaitkan peran tumbuhan dalam pengambilan karbon dioksida untuk proses fotosintesis sehingga claim mereka 409
i Seminar Nasional IPA VI Tahun 2015 "Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia Berkepribadian Melalui Pendidikan IPA"
menyatakan bahwa penanaman tumbuhan dapat mengurangi C02, meskipun pada beberapa siswa kelas 7, mereka menggunakan istilah gas beracun atau polusi untuk karbon dioksida. Sementara pada siswa kelas 8, ciaim siswa bervariasi, ada yang menyoroti pada upaya mengatasi global warming, pengurangan C02, dan terciptanya lingkungan yang sejuk. Seperti pada pertanyaan sebelumnya, dasar pengajuan claim pada mayoritas siswa di setiap kelas berdasarkan konsep/ fakta ilmiah (65%, n=15). Mereka mengaitkan upaya penanaman 1000 pohon ini dengan aktivitas fotosintesis tumbuhan yang memerlukan karbon dioksida dan oksigen, meskipun ada yang menyoroti di bagian penurunan karbon dioksidanya maupun peningkatan oksigen. Pemahaman mereka akan keterkaitan C02 dengan aktivitas tumbuhan (fotosintesis) menyebabkan argumen sebagian besar siswa (61%, n=14) termasuk kategori kuat, meskipun hanya 3 orang siswa (masingmasing satu dari setiap kelas) yang mampu
No.
1.
2.
3.
menghubungkannya dengan pemanasan global. Berdasarkan hasil wawancara, siswa mengetahui bahwa tumbuhan mengambil karbon dioksida dan melepaskan oksigen ke lingkungan dari kegiatan belajar. Meskipun demikian, beberapa siswa berfikir bahwa mekanisme pengambilan karbon dioksida dan pelepasan oksigen ini berbanding terbalik dengan hewan atau manusia Sehingga, siswa berpikir tumbuhan membutuhkan C02 sementara manusia dan hewan membutuhkan 02. Seperti hasil penemuan Leach et at. (1992, dalam Leeds National Curriculum Science Support Project, 1992), yang menemukan bahwa kebanyakan anak usia 13 tahun menyatakan hewan membutuhkan oksigen dan beberapa anak menyebutkan bahwa tumbuhan membutuhkan karbon dioksida.
Tabel 5. Claim siswa tentang penanaman 1000 pohon Jumlah Siswa Jenis Claim Contoh Claim Tota K.7 K.8 K.9 1 > Pohon bisa mengatasi Mencegah/ terjadinya pemanasan global. mengatasi 4 1 5 global warming > Agar tidak terjadi global warming. > Pohon dapat Mengurangi menyaring gas/ polusi. 4 14 9 1 C02/ polusi > Agar pohon menyerap C02. > Pohon bisa membantu sejukkan Tercipta lingkungan yang tempat. 4 sejuk/ > Kalau menanam 3 1 menambah 1000 pohon itu lebih baik, oksigen untuk menambah oksigen.
%
22%
61%
17 %
L
No.
Tabel 6. Dasar pengajuan Claim siswa tentang penanaman 1000 pohon Jumlah Siswa Contoh dasar claim Kriteria % K.7 ! K.8 K.9 Total 410
Seminar Nasional IPA VI Tahun 2015 Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia Berkepribadian Melalui Pendidikan IPA"
1.
Claim didasari olph fakta/ O
2.
I L
1 1
I C J I N L C J /
Pohon menyerap karbon Cl 1 d
IT S1M
71 r i 71 n
t Y l D n n n
i
t i r y ^ n
konsep ilmiah Claim didasari oleh pengamatan/
uiutsstuc) udii nieiigeiudf
jjc
M L d UUUUK,
i igci i c. i H a l 1
pribadi Claim didasari
j.
i
Z7
7
J
1^
A5 %
1
2
9 %
-
0
0%
5
22%
1
4 %
Kdit
oksigen. Pohon menambah kesegaran. Di dekat rumah ada pohon beringin, kalau
i
UlUdWallliyd
pasti dingin.
r-\loh f c i l / t - ' i / u i e i i i a iv. t a /
3.
konsep ilmiah dan pengalaman pribadi {V"-"itaalilm r l li U r l rdsocai al r1i ll U
4.
5.
oleh opini/ dugaan Tidak ada pernyataan yang mendasari claim
51 r~\ / I r l r~\ n
1/ —11 -v l t u r i IxdidU d u d
pUllUil
|/nn
Kail
-
-
3
1
ils
rnn bcJUK,
jadi pernapasan kita lebih teratur.
1
Tabel 7. Kekuatan argumen siswa tentang penanaman 1000 pohon Jumlah Siswa No. Kriteria K.7 K.8 K.9 Total % 1. Kuat 9 2 14 61 % 3 2. Kurang kuat 1 1 4% 3. Tidak kuat 6 1 8 35 % 1 Claim, dasar pengajuan claim, serta kekuatan argumen siswa tentang penggunaan mobil listrik Pertanyaan ketiga meminta siswa untuk membuat keputusan setuju atau tidak setuju dengan wacana penggunaan mobil listrik sebagai upaya penghematan bahan bakar fosil. Claim yang diajukan oleh siswa (Tabel 8) diantaranya: 1) setuju dengan penggunaan mobil listrik (83%), 2) setuju tapi mengungkapkan penyangkalan (rebuttal) (13%), dan 3) tidak setuju dengan penggunaan mobil listrik (9%). Sebagian besar siswa (n=18) di setiap kelas setuju bahwa mobil listrik dapat digunakan untuk menghemat bahan bakar fosil. Alasan utama yang muncul dari jawaban siswa karena sumber energi mobil listrik yang bukan dari bahan bakar fosil, atau mereka kenal dengan istilab BBM, melainkan dari listrik. Penguatan
dasar pengajuan claim selanjutnya ditentukan oleh data yang mereka ajukan untuk mendukung claim tersebut. Sebagian besar siswa (52%, n=12) telah mengetahui bahwa sumber energi mobil listrik diperoleh dari matahari. Data lain yang diajukan oleh siswa terkait dengan sumber energi listrik yakni dari air, angin, dan nuklir, sehingga dasar yang mereka gunakan untuk mendukung claim mereka yaitu fakta/ konsep ilmiah yang telah mereka ketahui. Beberapa siswa dasar pengetahuannya diperoleh dari pengalaman mereka tentang sumber energi listrik. Mereka menyebutkan bahwa energi listrik bisa diperoleh dari buah jeruk, lemon, dan kentang. Berdasarkan hasii wawancara, siswa menyebutkan bahwa mereka melihatnya dari video yang ditayangkan di televisi. Sebagian siswa lagi (n=7) mengemukakan pendapatnya yang menjadi dasar pengajuan claim, seperti 411
Seminar Nasional IPA VI Tahun 2015 "Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia Berkepribadian Melalui Pendidikan IPA"
dengan penggunaan mobil listrik nanti biaya listrik menjadi tinggi, atau ada juga yang berpendapat bahwa mobil listrik dapat mengatasi ketergantungan BBM namun tidak dijelaskan mengapa bisa mengatasi ketergantungan akan BBM tersebut.
tidak dapat diperbaharui), aspek ekonomi (seperti bisa menghemat uang karena mobil listrik energinya dari matahari, ada juga yang mengemukakan biaya listrik akan semakin tinggi jika memakai mobil listrik), dan yang terakhir yaitu aspek lingkungan (seperti mobil listrik bebas polusi karena tidak menghasilkan asap, dibandingkan mobii dengan sumber energinya dari BBM). Pengetahuan siswa tentang sumber energi listrik yang diperoleh baik dari belajar maupun pengalaman lain mampu mendukung claim yang mereka ajukan sehingga sebagian besar siswa (48%) memiliki argumen yang kuat.
Ada beberapa pertimbangan siswa yang muncul saat mereka bernalar tentang penggunaan mobil listrik, diantaranya pertimbangan dari aspek efisiensi kendaraan (seperti penggunaan mobil listrik nanti membuat penumpukan mobil lain yang tidak terpakai; sebaiknya pakai sepeda saja), aspek keterbatasan sumber energi (seperti mobil listrik bisa diperoleh dari matahari yang tidak akan habis, berbeda dengan BBM karena Tabel 8. Claim siswa tentang penggunaan mobil listrik Jumlah siswa No. Kriteria Contoh Claim Tota K.7 K.8 K.9 1 1. Setuju lya setuju. 12 2 4 18 Mobil listrik bisa menghemat Setuju tapi BBM, tapi kalau semua orang dengan 2. pakai mobil listrik, mobil 3 3 penyangkal lamanya jadi numpuk tidak ada an yang mengurus. 3. Tidak setuju Enggak. 2 1 1
No.
1.
2.
3.
4.
% 83 %
13%
9%
Tabel 9. Dasar pengajuan Claim siswa tentang penggunaan mobil listrik Jumlah siswa Kriteria Contoh dasar Claim Tota % K.7 K.8 K.9 1 Claim didasari Energi mobil listrik dari 12 52% oleh fakta/ matahari, jadi keberadaan 8 1 3 konsep ilmiah fosil tidak habis. Claim didasari oleh Mobil listrik itu di charge. 4 17% Ada yang bisa ngecharge 4 pengamatan/ baterai dari buah lemon. pengalaman pribadi Claim didasari oleh konsep 0 0% ilmiah dan pengalaman pribadi Claim didasari Mobil listrik dapat 4 7 2 30% 1 oleh opini/ mengatasi ketergantungan dugaan BBM.
H I I
f i t I f i f Tiff
Seminar Nasional IPA VI Tahun 2015 "Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia Berkepribadian Melalui Pendidikan IPA"
5.
Tidak ada pernyataan yang mendasari claim
No. 1. 2. 3.
0
0%
Tabel 10. Kekuatan argumen siswa tentang penggunaan mobil listrik Jumlah Siswa Kriteria K.7 K.8 K.9 Total % 7 1 3 11 48% Kuat Kurang kuat 7 7 30% Tidak kuat 2 2 22% 1 5
Penalaran ilmiah Proses bernalar terjadi ketika siswa menghasilkan alasan terhadap tindakan ataupun pernyataan yang telah dikemukakannya. Alasan tersebut harus diperkuat dengan bukti yang telah mereka ketahui atau mereka alami dari proses belajar di kelas maupun dari pengalaman harian sehingga pernyataan (claim) yang siswa kemukakan dapat diterima kebenarannya. Menurut Tytler et al. (2013), penalaran di dalam sains diterangkan sebagai sesuatu yang melibatkan hubungan antara ide-ide dengan bukti yang ditemukan serta cara kedua hal ini berkoordinasi satu sama lain. Sebuah claim yang benar serta didukung oleh dasar (data, warrant, backing) yang benar akan menghasilkan suatu argumen yang kuat. Berdasarkan hasil penelitian pada ketiga jenis pertanyaan tentang lingkungan dan pemanasan global, diperoleh bahwa pada umumnya siswa menggunakan fakta/ konsep ilmiah sebagai dasar pengajuan claim. Hal ini mengindikasikasikan bahwa pemahaman siswa berperan dalam menentukan jenis claim yang diajukan. Seperti juga Koslowski (1996, dalam Tytler & Peterson, 2003) yang menyebutkan bahwa pengetahuan sebelumnya dan ekpestasi siswa penting dalam mengkonstruk argumen yang bernalar di dalam sains. Dalam penelitian ini pun tampak adanya kecenderungan siswa yang pemahaman konsepnya baik, maka kemampuan penalarannya (yang diamati dari bagaimana dia menghubungkan data atau bukti dengan claim) juga baik. Beberapa
peneliti (Coletta & Phillips, 2005; Lawson et al., 2000, dalam Han, 2013) bahkan menemukan adanya hubungan yang positif antara kemampuan penalaran ilmiah dengan peningkatan konten sains. Berdasarkan hasil wawancara siswa, sebagian besar siswa mengemukakan bahwa mereka mengetahui konsep-konsep yang mendukung claim mereka dari kegiatan belajar yang telah mereka laksanakan di sekolah. Dasar pengajuan claim kedua yang sering muncul yaitu claim yang berdasarkan opini siswa. Pada umumnya, siswa yang mengajukan claim berdasarkan opini tidak memiliki bukti yang cukup kuat atau bahkan tidak didukung oleh bukti apapun, sehingga pengajuan claim hanya berdasarkan apa yang mereka kira dapat terjadi. Dasar pengajuan claim lain yang juga muncul pada beberapa jawaban siswa yaitu pengalaman. Pengalaman mereka di kehidupan sehari-hari seperti lokasi tempat tinggal, kegiatan yang pernah dilakukan, apa yang pernah mereka lihat dan mereka dengar juga dijadikan dasar oleh siswa saat mengemukakan claim. Kekuatan argumen siswa akan terbentuk apabila mereka memiliki data/ bukti yang valid serta mampu menghubungkan data tersebut dengan rasional. Kemampuan untuk bernalar sehingga dapat mengajukan argumen yang kuat dapat dibekalkan kepada siswa melalui latihan, karena penalaran ilmiah dapat dikembangkan melalui latihan (Adey & Shayer, 1994; Chen & Klahr, 1999, dalam Chen & She, 2014). Selain itu, latihan dalam penalaran ilmiah juga memiliki 413
I f
Seminar Nasional IPA VI Tahun 2015 "Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia Berkepribadian Melalui Pendidikan IPA"
pengaruh jangka panjang terhadap prestasi akademik siswa (Adey & Shayer, 1994, dalam Chen & She, 2014). Kesimpuian Penalaran ilmiah dapat diidentifikasi melalui outpunya yakni argumen. Ketika dihadapkan pada masalah atau isu yang terkait dengan lingkungan dan pemanasan global, siswa mengajukan claim dengan berdasarkan pada aspek fakta/ konsep ilmiah, pengamatan/ pengalaman pribadi, dan juga opini/ dugaan. Valid dan rasional nya fakta/ konsep ilmiah, pengalaman, opini siswa serta claim yang diajukan menentukan kuat atau tidaknya argumen tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa baik itu siswa kelas 7, 8, ataupun 9 mengajukan claim berdasarkan pada fakta/ konsep ilmiah yang mereka pahami dan telah mereka pelajari sebelumnya. Secara umum, sebagian besar siswa sudah memiliki argumen yang kuat dibuktikan dengan claim yang benar dan dasar pengajuan claim (data, warrant, backing) yang juga benar secara validitas konsep dan rasionalitas jawaban. Kebiasaan bernalar dapat diterapkan tidak hanya di dalam kelas sains tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Namun, karena pembelajaran sains melibatkan proses berpikir yang aktif, maka seyogyanya guru mempersiapkan kegiatan pembelajaran yang dapat memicu siswa belajar, misalnya inkuiri, karena penalaran ilmiah dapat dikembangkan melalui latihan. Dengan demikian, maka kegiatan pembelajaran yang melibatkan proses berpikir seperti kemampuan penalaran sebaiknya dilibatkan dalam kegiatan pembelajaran, karena kemampuan penalaran dapat dikembangkan melalui latihan. DAFTAR PUSTAKA Bekiroglu F.O. & Eskin H. 2012. Examination of The Relationship Between Engagement in Scientific Argumentation and Conceptual Knowledge.
International Journal of Science and Mathematics Education. 10: 1415-1443 Bulgren J. A., Ellis J. D., Marquis J. G. 2014 The Use and Effectiveness of an Argumentation and Evaluation Intervention in Science Classes. Journal of Science Education Technology. 23: 8297. Chen C. T. & She H. C. 2014. The Effectiveness of Scientific Inquiry with/ without Integration of Scientific Reasoning. International Journal of Science and Mathematics Education. Dolan E. & Grady J. 2010. Recognizing Students' Scientific Reasoning: A Tool for Categorizing Complexity of Reasoning During Teaching by Inquiry. Journal of Science Teacher Education. 21: 31-55. Furtak E.M., et al. 2008. A Framework For Analyzing Reasoning In Science Classroom Discourse. Paper presented at the Annual Meeting of the American Educational Research Association. New York. Han, J. 2013. Scientific Reasoning: Research, Development, and Assessment. Dissertation in the Graduate School of The Ohio State University. Inch E. S., Warnick B., & Endres D. 2006. Critical Thinking and Communication: The Use of Reason in Argument. USA: Pearson Education, Inc. Lazonder, A. W. & Drost S. W. 2014. Advancing Scientific Reasoning in Upper Elementary Classrooms: Direct Instruction Versus Task Structuring. Journal of Science Education TechnologyDOI 10.1007/S10956-014-9522-8.
414
Seminar Nasional IPA VI Tahun 2015 "Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia Berkepribadian Melalui Pendidikan IPA"
Leeds National Curriculum Science Support Project. 1992. Children's ideas about ecosystems. Piraksaa C, Srisawasdib N. & Koulc R. 2014. Effect of Gender on Students' Scientific Reasoning Ability : A Case Study in Thailand. Procedia Social and Behavioral Sciences, him. 486 - 491. Simosi, M. 2003. Using Toulmin's Framework for the Analysis of Everyday Argumentation: Some Methodological Considerations. Argumentation. 17: 185202. Sutopo & Waldrip B. 2014. Impact of A Representational Approach on Students' Reasoning and Conceptual Understanding in Learning Mechanics. International Journal of Science and Mathematics Education. 12: 741-765. Tytler R. et al. 2013. Constructiong Representations to Learn in Science. Sense Publishers. Tytler R. & Peterson S. 2003. Tracing Young Children's Scientific Reasoning. Research in Science Education. 33: 433-465. Varma K. 2014. Supporting Scientific Experimentation and Reasoning in Young Elementary School Students. J Sci Educ Technol. 23:381-397. Waldrip, B. 2012. Reasoning through representing in school science. Teaching Science. 58:14-18. Wu Y. T. & Tsai C.C. 2010. The Effect of Different On-line Searching Activities on High School Students' Cognitive Structure and Informal Reasoning Regarding a Socio-scientific Issue. Res Sci Educ. 41:771-785.
Yang F.Y. & Tsai C.C. science-related epistemological children. InstrSci.
2010. Reasoning about uncertain issues and perspectives among 38: 325-354.
Zimmerman, C. 2005. The Development of Scientific Reasoning Skills: What Psychologists Contribute to an Understanding of Elementary Science Learning. (Online). Tersedia: http://informalscience.org/image/resear ch/Corine Zimmerman Final Paper.pdf. [6 September 2014].