PRASARANA WILAYAH DAN KOTA I RP09-1303
Minggu gg kee - 8 JARINGAN AIR BERSIH
Oleh: Rulli Pratiwi Setiawan Setiawan, ST ST., M M.Sc. Sc
05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
1
Materi a Kuliah u a POKOK BAHASAN Pengelolaan dan penyediaan air bersih SUB POKOK BAHASAN Standar kebutuhan Dasar-dasar teknis Prinsip distribusi
05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
2
Water a Cycle y
05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
3
Definisi Air Bersih Air bersih: Air yang memenuhi syarat untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. (Kepmen Kesehatan No.416/MENKES/PER/IX/1990). Air baku adalah air yang dapat berasal dari sumber air permukaan cekungan air tanah dan/atau air hujan yang permukaan, memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum. 05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
4
Sumber u b Air Bersih Sumber-sumber Sumber sumber air bersih: Air permukaan Mata air Air tanah Air hujan
05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
5
Sumber u b Air Bersih Air permukaan Sumber air baku yang berasal dari sungai, saluran irigasi, danau dan waduk. Sistem pengelolaan air bersih: 1. Sistem gravitasi sederhana 2. Sistem gravitasi saringan pasir lambat (SPL) 3. Sistem non gravitasi
05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
6
Sumber u b Air Bersih Mata air Sumber air baku yang berasal dari permunculan air ke tanah sebagai akibat dari: a. Adanya tekanan hidrolis yang disebut aliran artesis. b. Terhalangnya aliran air oleh lapisan tanah kedap air atau disebut aliran gravitasi kontak. Ada 2 alternatif sistem pengolahan mata air untuk air bersih yaitu : bersih, a. Mata air gravitasi dan kran umum b. Mata air non gravitasi dan hidran umum 05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
7
Sumber u b Air Bersih Air tanah Sumber air dalam tanah yang tersimpan dalam lapisan akifer, yang dibedakan menjadi: a. Air tanah dangkal; kedalaman muka air tanah kurang dari 20 meter b. Air tanah dalam; kedalaman muka air tanah lebih besar dari 20 meter Ada tiga sistem pengolahan air tanah: a. Sumur Gali b. Sumur Pompa Tangan Dangkal (SPT Dangkal) c. Sumur Pompa Tangan Dalam (SPT Dalam) 05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
8
Sumber u b Air Bersih Air hujan Sumber air baku khususnya bagi daerah yang kesulitan mendapatkan sumber air. Ada dua alternatif sisitem pengolahan air hujan : a. Penampungan Air Hujan Individu: volume sekitar 500 liter (0,5 m³) – 1000 liter (1 m³). b. Penampungan Air Hujan Komunal: volume sekitar 30 m³. m³
05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
9
Persyaratan ya a a Dasar a a Kualitas ua a Air Bersih Persyaratan kualitas air: Persyaratan fisika Persyaratan kimia Persyaratan mikrobiologis
05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
10
Persyaratan ya a a Dasar a a Kualitas ua a Air Bersih Persyaratan fisika Jernih/tidak keruh Tidak berwarna Rasanya tawar Tidak berbau Temperaturnya normal Tidak mengandung zat padatan
05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
11
Persyaratan ya a a Dasar a a Kualitas ua a Air Bersih Persyaratan kimia pH (derajat keasaman) Kesadahan Besi Aluminimum Zat organik Sulfat Nitrat dan nitrit Chlorida Zink 05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
12
Persyaratan ya a a Dasar a a Kualitas ua a Air Bersih Persyaratan mikrobiologis Tidak mengandung bakteri patogen, misalnya: bakteri golongan coli, Salmonella typhi, Vibrio cholera, dll. Tidak
mengandung
bakteri
non
patogen
seperti:
Actinomycetes, Phytoplankton coliform, Cladocera, dll.
05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
13
Kebutuhan bu u a Air Kebutuhan air domestik: Ditentukan oleh jumlah penduduk dan konsumsi per kapita. Kebutuhan air non domestik: Meliputi pemanfaatan untuk kegiatan komersial, kebutuhan g pertanian dan kebutuhan industri. p institusi,, kegiatan
05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
14
Standar a da Kebutuhan bu u a Air Dirjen Cipta Karya Dep. Dep PU membagi lagi standar kebutuhan air minum tersebut berdasarkan lokasi wilayah sebagai berikut: a. Pedesaan P d d dengan k b t h 60 liter/per kebutuhan lit / k it /h i kapita/hari. b. Kota Kecil dengan kebutuhan 90 liter/per kapita/hari. c. Kota K t Sedang S d d dengan k b t h 110 liter/per kebutuhan lit / k it /h i kapita/hari. d. Kota Besar dengan kebutuhan 130 liter/per kapita/hari. e. Kota Metropolitan dengan kebutuhan 150 liter/per kapita/hari.
05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
15
Standar a da Kebutuhan bu u a Air
Supply for Households
Water Consumption (l/C.d)
Drinking cooking Drinking,
?
Dishwashing
?
Laundry
?
Washbasin
?
Shower/bath
?
Cleaning of rooms
?
Flush water for WC
?
TOTAL 05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
16
Prediksi d Kebutuhan bu u a Air Bersih Prediksi kebutuhan air: Kebutuhan air yang digunakan untuk menunjang segala eg ata manusia, a us a, meliputi e put a air be bersih s do domestik est da dan non o kegiatan domestik, air irigasi baik pertanian maupun perikanan, dan penggelontoran gg kota. air untuk p Air bersih digunakan untuk memenuhi kebutuhan: p rumah tangga gg Kebutuhan air domestik: keperluan Kebutuhan air non domestik: untuk industri, pariwisata, p ibadah,, tempat p sosial,, serta tempat p komersial atau tempat tempat umum lainnya. 05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
17
Kebocoran bo o a Air Kebocoran air: perbedaan antara jumlah air yang diproduksi oleh produsen air dengan jumlah air yang terjual kepada o su e (U Unaccounted accou ted for o Water/UfW ate /U )). konsumen Ada 2 jenis kehilangan air: Kebocoran fisik: disebabkan oleh kebocoran pipa, reservoir yang melimpas penguapan, g p , dll. keluar,, p Kebocoran administrasi: p registrasi, g , kesalahan disebabkan oleh meter air tanpa dalam sistem pembacaan, dll. 05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
18
Bangunan a gu a Pengolah go a Air Bangunan pengolah air terdiri dari: Unit pengolahan air (Water Treatment Plant) Jaringan Pipa Transmisi Jaringan Pipa Distribusi
05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
19
Bangunan a gu a Pengolah go a Air Unit Pengolah Air (Water Treatment Plant) Fungsi WTP adalah untuk mengolah air sungai menjadi air bersih yang layak untuk didistribusikan kepada pelanggan. Yang perlu dikontrol: - Kualitas air - Konsumsi bahan-bahan kimia - Penggunaan listrik - Pasokan air secara kontinyu
05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
20
Bangunan a gu a Pengolah go a Air Proses pengolahan air: 1. Mengalirkan air ke dalam bak pengendapan awal (pre-
settling tank), dimana larutan khlorin (Cl2) dibubuhkan ke dalam air untuk membunuh unsur-unsur organik. 2. Kemudian air mengalir ke dalam bak klarifikasi dimana tawas (Alumunium sulfat) ditambahkan ke dalam air. Proses ini akan menggumpalkan senyawa ferrous dan memisahkannya dari air, air dimana endapannya akan terkumpul
di
ditambahkan
dasar dalam
bak. proses
Campuran ini
untuk
organisme yang masih ada di dalam air. 05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
khlorin juga mematikan
21
Bangunan a gu a Pengolah go a Air Proses pengolahan air: 3. Proses
selanjutnya
menggunakan
pasir
adalah dan
menyaring
air
kerikil
dalam
di
dengan bak
penyaringan. Sebelum air mengalir menuju reservoir, larutan kapur (CaOH) ditambahkan ke dalam air untuk mengontrol keasaman air hingga mencapai pH sekitar 8. 4. Dari reservoir, air dipompa ke pipa transmisi.
05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
22
Bangunan a gu a Pengolah go a Air Jaringan Pipa Transimisi Jaringan pipa transmisi menghubungkan WTP dan stasiun pompa p p booster. Di stasiun pompa booster, air dari WTP pertama-tama dialirkan ke reservoir Kemudian dengan menggunakan pompa booster, air dipompakan ke jalur distribusi untuk disalurkan kepada pelanggan.
05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
23
Bangunan a gu a Pengolah go a Air Jaringan Pipa Distribusi Jaringan pipa distribusi merupakan jaringan pipa yang g g tersambung g kepada p pelanggan. p gg langsung Dalam pengoperasiannya, tekanan air yang mengalir pipa p distribusi diatur sesuai dengan g konsumsi melalui p pelanggan.
05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
24
Bangunan a gu a Pengolah go a Air
05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
25
Bangunan a gu a Pengolah go a Air
05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
26
Proses o Pengolahan go a a Air
Water Treatment Process
05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
27
Standar a da Pelayanan aya a Minimal a Standar Pelayanan y Indikator
Kualitas Cakupan
Penduduk P d d k terlayani l i Tingkat debit pelayanan/orang
Tingkat Pelayanan
60 220 lt/org/hari, l / /h i 55-75% 75% penduduk d d k 60-220 55 terlayani untuk permukiman di kawasan perkotaan 30-50 lt/org/hari, untuk lingkungan p perumahan
Tingkat kualitas air minum
Memenuhi standar air bersih Sumber: Kepmen Kimpraswil No. 534 Tahun 2001 tentang Standar Pelayanan Minimal 05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
28
Standar a da Kebutuhan bu u a Air Non o Domestik o Sekolah
: 10 l/murid/hari
Rumah Sakit
: 200 l/tempat tidur/hari
Puskesmas
: 2 m3/hari
Masjid
: sampai 2 m3/hari
Kantor
: 10 l/pegawai/hari
Pasar
: 12 m3/hektar/hari
Hotel
: 150 l/tempat tidur/hari
Rumah Makan
: 100 l/tempat duduk/hari
Komplek Militer
: 60 l/orang/hari
Kawasan Industri
: 0,2 – 0,8 l/dt/ha
Kawasan Pariwisata : 0,1 – 0,3 l/dt/ha 05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
29
Penentuan ua Kebutuhan bu u a Air Bersih Perkiraan jumlah orang untuk setiap kegiatan/sarana Penetapan kebutuhan air bersih domestik dan non domestik. Kebutuhan domestik terdiri dari Sambungan Rumah (SR) dan Hidran Umum (HU). HU digunakan sebagai air cadangan pemadam kebakaran. Rasio p p persentase SR : HU ialah 90% : 10%. Kebutuhan air bersih rata-rata adalah perkiraan jumlah orang yang menghuni di setiap sarana dikalikan dengan unit konsumsi air bersih setiap hari (liter/orang/hari).
05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
30
Penentuan ua Kebutuhan bu u a Air Bersih Faktor Kebocoran dan pemakaian untuk siram tanaman dianggap sebesar 20% dari kebutuhan air bersih rata-rata. Total Kebutuhan air bersih rata-rata ialah kebutuhan air bersih rata-rata ditambah dengan perkiraan kebocoran. (puncak)) adalah total Kebutuhan air bersih maksimum (p kebutuhan air bersih rata-rata yang dikalikan dengan faktor puncak dari masing-masing sarana. Keadaan maksimum air bersih terdiri dari harian maksimum dan jam maksimum, dimana tiap keadaan tersebut mempunyai faktor puncak yang berbeda. 05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
31
Penentuan ua Kebutuhan bu u a Air Bersih Faktor puncak terdiri dari faktor puncak harian dan faktor puncak jam dengan kriteria sebagai berikut: - Faktor puncak harian = 1,15 x kebutuhan air bersih rata-rata - Faktor puncak jam = 2 x kebutuhan air bersih harian puncak Perkiraan kebutuhan air bersih harian maksimum pada tiaptiap sarana, adalah total kebutuhan air bersih rata-rata dikali faktor puncak yaitu 1,15. Perkiraan kebutuhan air bersih jam maksimum pada tiap-tiap sarana, adalah kebutuhan air bersih harian puncak dikali faktor puncakk yaitu it 2. 2 05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
32
Perhitungan u ga Kebutuhan bu u a Air Bersih Perhitungan
kebutuhan
air
bersih
dilakukan
dengan
mempertimbangkan: 1. Jumlah penduduk dan proyeksi perkembangannya (domestik) 2. Non Domestik: Industri Pertanian Fasilitas Komersial Pariwisata 3. Jumlah air untuk kebakaran 4. Kebocoran (20 – 30%) Æ T = x + (20%) x 05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
33
Perencanaan a aa Jaringan a ga Air Bersih Jenis-jenis Jenis jenis elemen perencanaan pada jaringan air bersih yang harus disediakan pada lingkungan perumahan di perkotaan adalah: a. kebutuhan air bersih; b. jaringan air bersih; c. kran umum; d. hidran kebakaran
05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
34
Perencanaan a aa Jaringan a ga Air Bersih Penyediaan y kebutuhan air bersih lingkungan perumahan harus mendapat air bersih yang cukup tiap rumah berhak mendapat sambungan rumah atau sambungan halaman Penyediaan jaringan air bersih harus tersedia jaringan kota atau lingkungan sampai dengan sambungan rumah pipa yang ditanam dalam tanah menggunakan pipa PVC, GIP atau fiber glass pipa yang dipasang di atas tanah tanpa perlindungan menggunakan GIP 05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
35
Perencanaan a aa Jaringan a ga Air Bersih Penyediaan kran umum satu kran umum disediakan untuk jumlah pemakai 250 jiwa; radius pelayanan maksimum 100 meter; kapasitas
minimum
untuk
kran
umum
adalah
30
liter/orang/hari; ukuran dan konstruksi kran umum sesuai dengan SNI 032399 1991 tentang Tata Cara Perencanaan Bangunan MCK 2399-1991 Umum
05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
36
Perencanaan a aa Jaringan a ga Air Bersih Penyediaan hidran kebakaran untuk daerah komersial jarak antara kran kebakaran 100 m untuk daerah perumahan jarak antara kran maks. 200 m jarak dengan tepi jalan minimum 3.00 m apabila tidak dimungkinkan membuat kran diharuskan membuat sumur-sumur kebakaran perencanaan hidran kebakaran mengacu pada SNI 031745 1989 tentang Tata Cara Pemasangan Sistem Hidran 1745-1989 Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah dan Gedung. 05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
37
Konservasi o a Sumber u b Daya aya Air Konservasi sumber daya air menurut UU No.7/2004: Konservasi
SDA:
upaya
memelihara
keberadaan
serta
keberlanjutan keadaan, keadaan sifat, sifat dan fungsi sumber daya air agar senantiasa tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang p, baik memadai untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup, pada waktu sekarang maupun yang akan datang. Tujuan: ujua untuk u u menjaga e jaga kelangsungan e a gsu ga keberadaan ebe adaa daya dukung, daya tampung, dan fungsi sumber daya air.
05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
38
Konservasi o a Sumber u b Daya aya Air Konservasi SDA dilakukan melalui kegiatan: perlindungan dan pelestarian sumber air pengawetan air, pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air
05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
39
Konservasi o a Sumber u b Daya aya Air Perlindungan dan pelestarian sumber air ditujukan untuk melindungi dan melestarikan sumber air beserta lingkungan keberadaannya terhadap kerusakan atau gangguan yang disebabkan oleh daya alam, termasuk kekeringan dan yang disebabkan oleh tindakan manusia. Pengawetan air ditujukan untuk memelihara keberadaan dan ketersediaan air atau kuantitas air, sesuai dengan fungsi dan manfaatnya. f Pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air dit j k ditujukan untuk t k mempertahankan t h k d dan memulihkan lihk k lit kualitas air yang masuk dan yang ada pada sumber-sumber air. 05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
40
Konservasi o a Sumber u b Daya aya Air Perlindungan dan pelestarian sumber air dilakukan melalui: a. pemeliharaan kelangsungan fungsi resapan air dan daerah tangkapan air; b. pengendalian pemanfaatan sumber air; c. pengisian air pada sumber air; d. pengaturan prasarana dan sarana sanitasi; e. perlindungan sumber air dalam hubungannya dengan kegiatan pembangunan dan pemanfaatan lahan pada sumber air;
05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
41
Konservasi o a Sumber u b Daya aya Air Perlindungan dan pelestarian sumber air dilakukan melalui: e. pengendalian pengolahan tanah di daerah hulu; f. pengaturan daerah sempadan sumber air; g. rehabilitasi hutan dan lahan; dan/atau h. pelestarian hutan lindung, kawasan suaka alam, dan kawasan pelestarian alam.
05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
42
Konservasi o a Sumber u b Daya aya Air Pengawetan air dilakukan dengan cara: a. menyimpan air yang berlebihan di saat hujan untuk dapat dimanfaatkan pada waktu diperlukan; b. menghemat air dengan pemakaian yang efisien dan efektif; dan/atau c. mengendalikan penggunaan air tanah. Pengelolaan kualitas air dilakukan dengan cara memperbaiki kualitas air pada sumber air dan prasarana sumber daya air. air Pengendalian
pencemaran
air
dilakukan
dengan
cara
mencegah masuknya pencemaran air pada sumber air dan prasarana sumber daya air. 05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
43
Konservasi o a Sumber u b Daya aya Air Konservasi sumber daya air dilaksanakan pada sungai, danau, waduk, rawa, cekungan air tanah, sistem irigasi, daerah tangkapan air, kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam, kawasan hutan, dan kawasan pantai.
05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
44
Konservasi o a Sumber u b Daya aya Air Pengembangan sumber daya air meliputi: a. air permukaan pada sungai, danau, rawa, dan sumber air permukaan lainnya; b. air tanah pada cekungan air tanah; c. air hujan; dan d. air laut yang berada di darat.
05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
45
Irigasi ga Irigasi dalam PP No.20 Tahun 2006: Pemenuhan kebutuhan air baku untuk pertanian dilakukan g p pengembangan g g sistem irigasi. g dengan Irigasi
adalah
usaha
penyediaan,
pengaturan,
dan
pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak. Irigasi berfungsi mendukung produktivitas usaha tani guna meningkatkan produksi pertanian dalam rangka ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan masyarakat, masyarakat khususnya petani, yang diwujudkan melalui keberlanjutan sistem irigasi. 05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
46
Irigasi ga Sistem
irigasi
meliputi
prasarana
irigasi,
air
irigasi,
manajemen irigasi, kelembagaan pengelolaan irigasi, dan sumber daya manusia. Jaringan irigasi adalah saluran, bangunan, dan bangunan pelengkapnya diperlukan
yang
untuk
merupakan
penyediaan,
satu
kesatuan
pembagian,
yang
pemberian,
penggunaan, dan pembuangan air irigasi. Jaringan i ii irigasi i terdiri di i dari: d i jaringan j i ii irigasi i primer, i sekunder k d dan tersier. Daerah irigasi adalah kesatuan lahan yang mendapat air dari satu jaringan irigasi. 05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
47
Irigasi ga
05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
48
Referensi 1. Kodoatie,, R.J. ((2003). ) Manajemen j dan Rekayasa y Infrastruktur. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2. Minke, R (2005). Water Supply Technology I. Compendium. Universität Stuttgart. 3. UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. 4. PP No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi. 5. PP No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. 6. PP No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. 7. Kepmen. Kimpraswil No. 534 Tahun 2001 tentang Standar Pelayanan Minimal. 05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
49
05/04/12
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
50