PRAKTIK PROSEDUR PERENCANAAN PERIKLANAN DI TRANS 7 (STUDI KASUS PADA PROGRAM ACARA OPERA VAN JAVA)
Oleh :
Rahma Putri Risanti 209000267
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI BISNIS UNIVERSITAS PARAMADINA JAKARTA 2014 1
ABSTRAK
Universitas Paramadina Program Studi Manajemen 2014 Rahma Putri Risanti / 209000267 Praktik Prosedur Perencanaan Periklanan di TRANS 7 (Studi Kasus : Pada Program Acara Opera Van Java) (15 Halaman), (1 Tabel), (2 Gambar) Banyak cara untuk mempromosikan produk atau jasa yang dimiliki, salah satunya adalah iklan, dimana iklan bukanlah hal baru dalam sejarah perekonomian Indonesia yang sudah ada sejak 1869, berawal dari periklanan di surat kabar dan pada majunya zaman, iklan tidak hanya melalui jasa periklanan surat kabar saja, tetapi sudah melalui televisi. Periklanan di televisi tidak selamanya efektif karena semakin banyaknya iklan dan bermunculan stasiun televisi baru dengan beberapa permintaan periklanan televisi, hal seperti ini yang harus diperhatikan setiap stasiun televisi sebagai penyedia jasa periklanan di stasiun televisi dengan membuat program-program acara yang menarik untuk menjual periklanan di stasiun televisi dengan membuat perencanaan periklanan yang sesuai dengan prosedur perencanaan periklanan yang sudah dibuat. Sama halnya dengan TRANS 7 dalam melaksanakan penayangan iklan dilakukan dengan perencanaan periklanan yang sesuai dengan prosedur perencanaan yang ada . Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk menjawab permasalahan dan data yang digunakan diperoleh melalui wawancara. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS 7) mempraktikkan atau melaksanakan perencanaan periklanan di TRANS 7 di program acara Opera Van Java sesuai dengan prosedur perencanaan periklanan work flow untuk pelaksanaan awal dan pelaksanaan lanjutan menggunakan prosedur external perusahaan. Kata Kunci :Periklanan, Prosedur Periklanan, TRANS 7 Daftar Pustaka : 9 daftar pustaka dari tahun 2000 sampai tahun 2013
2
I. PENDAHULUAN Banyak cara untuk mempromosikan produk atau jasa yang dimiliki, salah satunya adalah iklan. Iklan bukanlah hal baru dalam sejarah perekonomian Indonesia iklan sudah ada sejak 1869. Berawal dari periklanan di surat kabar dan dan berkembang selanjutnya melalui televisi dengan (Kasali, 2000). Dengan semakin banyaknya iklan di televisi maka staisun televisi yang menjadi media iklan perlu membuat program-program acara yang menarik. Opera Van Java (OVJ) merupakan salah satu program acara di stasiun televisi TRANS 7 yang dikemas secara unik dan efisien sehingga penonton menyukai program acara OVJ merasa terhibur. Hal tersebut berdampak positif pada ratting acara OVJ dan menjadi pertimbangan dari klien yang akan memasangkan iklan produknya (Ferry, 2013).
Tabel 1 Rating Program Acara Televisi Tanggal 28 Mei 2013 Category Entertainment Share NO
Channel
Program
Description
Rating
%
1
TRANS 7
OPERA VAN JAVA
Entertainment:Comedy
3,6
15,6
2
TRANS 7
HITAM PUTIH
Entertainment:Talkshow
3,2
13,5
3
ANTV
PESBUKER
Entertainment:Comedy
2,6
11,0
EAT BULAGA
Entertainment : Variety
INDONESIA
Show
2,4
18,3
12
58
4
SCTV TOTAL
Sumber : Miau Hyorin , Rating televisi Indonesia 2013
Tabel 1 menjelaskan ratting pada periode tanggal 28 mei 2013 , ratting program acara OVJ mendapat ratting tertinggi dengan jumlah rating 3,6 share 15,6% dan berhasil mengalahkan program acara PESBUKER program acara dengan kategori yang sama seperti OVJ mendapat ratting 2,6 share 11,0%, HITAM PUTIH ratting 3,2 share 13,5%, EAT BULAGA INDONESIA ratting 2,4 share 18,3% (Hyorin, 2013). Rating OVJ yang lebih unggul dari program acara lain membuat klien tertarik untuk memasang iklan produk melalui program acara OVJ. Dalam proses menjual iklan, TRANS 7 sebagai stasiun televisi yang menjual jasa iklan berdasarkan perencanaan periklanan yang telah dibuat oleh bagian marketing TRANS 7 dan sesuai dengan prosedur yang ada di TRANS 7 ( Ferry, 2013). 3
Perencanaan periklanan adalah bagian dari perencanaan pemasaran yang hanya memuat informasi yang relevan untuk dijadikan bahan periklanan dan promosi dari suatu produk pada priode tertentu. Awal perencanaan periklanan adalah dengan langkah pengumpulan data berupa informasi-informasi mengenai produk atau jasa yang akan diiklankan. Tanpa ada data, tidak mungkin membuat perencanaan yang baik (Harahap, 2010). Perencanaan periklanan sangat penting untuk memperoleh efisiensi dan efektifitas kegiatan dan memperkirakan hasil suatu kegiatan. Selain itu, perencanaan periklanan juga membantu untuk mengarahkan dalam pengambilan keputusan periklanan yang tepat. Pada penyiaran iklan produk di TRANS 7 tidak langsung ditayangkan begitu saja sudah diatur dalam prosedur perencanaan iklan yang dibuat oleh SALES & MARKETING . Prosedur tersebut dimulai dari proses kerja divisi SALES & MARKETING dalam menjual iklan kepada calon klien dan diakhir dengan dibuatnya suatu panduan untuk penayangan suatu program termasuk pedoman mengenai kapan iklan dari produk atau jasa klien TRANS 7 yang disiarkan dalam program acara OVJ. Dengan penjelasan fenomena inilah peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Praktik Prosedur Perencanaan Periklanan Di TRANS 7 Pada Program Cara Opera Van Java
II. PERMASALAHAN Permasalahan pada penelitian ini adalah “Bagaimana Praktik Prosedur Perencanaan Periklanan di TRANS 7 Studi Kasus Pada Program Acara Opera Van Java ”.
III. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui praktik prosedur perencanaan periklanan di TRANS 7 pada program acara Opera Van Java (OVJ)
IV. Studi Pustaka Iklan dan Periklanan Menurut Kotler dan Keller (2012), iklan adalah semua bentuk terbayar atas presentasi nonpribadi dan promosi ide, barang atau jasa oleh sponsor yang jelas. Kotler dan Keller (2009) menjelaskan tujuan iklan harus mengalir dari keputusan sebelumnya tentang sasaran pasar, positioning merek dan program pemasaran. Tujuan iklan diklasifikasikan menurut tujuannya, apakah baik untuk mengiformasikan, meyakinkan, 4
mengingatkan atau memperkuat yang sejalan dengan berbagai tahap dalam hirarki pengaruh sebegai berikut : 1. Iklan informatif, bertujuan menciptakan kesadaran merek dan pengetahuan tentang produk atau fitur baru produk yang ada. 2. Iklan persuasif, bertujuan menciptakan kesukaan, preferensi, keyakinan dan pembelian produk atau jasa 3. Iklan pengingat, bertujuan menstimulasikan pembelian berulang produk atau jasa 4. Iklan penguat, bertujuan meyakinkan pembeli saat ini bahwa mereka melakukan pilihan tepat. Menurut Jefkins (2000), periklanan adalah merupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada para calon pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya. King dan Russell (2009) menjelaskan periklanan tetap merupakan alat komunikasi dan periklanan jarang dapat menuntaskan tugas yang tidak berhubungan dengan komunikasi. Perencanaan Periklanan Dalam pemasaran, perencanaan adalah dokumen tertulis
yang meringkas dan
mengandung pedoman taktis untuk pemasaran untuk mencapai tujuan pemasaran (Kotler dan Keller, 2012). Perencanaan periklanan merupakan elemen penting dalam perusahaan periklanan agar perusahaan dapat menjangkau khalayak secara efektif dan memberikan tiga pilihan diantaranya (Kotler dan Keller, 2005): 1. Memberikan sejumlah saluran media pada slot waktu yang sama 2. Beriklan di berbagai event besar dunia yang menarik khalayak luas 3. Membangun sebuah database besar yang berisi nama orang-orang yang memiliki ketertarikan besar pada penawaran perusahaan Jefkins (2000), menjelaskan bahwa metode perencanaan periklanan umumnya akan dipakai guna membahas prosedur pelaksanaan periklanan yang ada. Prosedur tersebut meliputi : 1. Briefing Awal Sebelum segala sesuatunya dirancang, Accoun Executive (AE) dari biro iklan harus memperoleh selengkap mungkin informasi dari perusahaan klien tentang perusahaan 5
itu sendiri maupun tentang produk barang atau jasa yang akan diiklankan. AE dapat segera menyiapkan rancangan kampanye iklan jika perusahaan tersebut adalah klien lama dari biro iklannya.
2. Kewajiban Lapor Account Executive. Account Executive melapor kepada pimpinan biro iklan begitu memperoleh segala informasi yang dibutuhkan atau tersedia mengenai klien. Setelah pengumpulan informasi selesai, paling tidak untuk sementara, AE kembali ke biro iklan dan, melapor pada salah seorang atasannya, baik itu managing director atau account director yang bertanggung jawab atas sekelompok proyek dan beberapa orang AE. Direktur senior perlu tahu perkembangan kerja, layanan apa saja yang harus dipakai dan kemungkinan-kemungkinan lain seperti penambahan staf serta perubahanperubahan keuangan dengan adanya account baru atau pembaharuan bisnis.
3. Pertemuan Perencanaan Umum Pertama. Dipimpin oleh AE, kepala-kepala departemen tersebut segera menyelenggarakan pertemuan perencanaan umum yang pertama. Biasanya terjadi diskusi mendetail, dimana semua peserta secara terbuka mengungkapkan pandangan-pandangan dan gagasannya. AE menyatakan diskusi selesai begitu ada kesamaan pandangan tercapai, dan masing-masing peserta menyiapkan suatu rancangan untuk disajikan di dalam pertemuan selanjutnya. Copy chief dan art director membuat cetak dasar serta gambargambar untuk presentasi, sedangkan perencanaan media akan memilih media dan menyiapkan penjadwalan media.
4. Pertemuan Perencanaan Umum Kedua Para kepala departemen yang telah berkonsultasi satu sama lain dalam pertemuan ini,
mulai
menyajikan
gagasan-gagasannya
untuk
kampanye
serta
jumlah
visualisasinya segera disiapkan bersama dengan sebuah jadwal media. Jika televisi yang akan dipakai sebagai media iklan, maka akan dibuat pula storyboard yang memperlihatkan adegan-adegan tayangan untuk siaran iklan yang hendak diajukan kepada klien.
6
5. Persiapan Presentasi Apabila berbagai gagasan berkenaan dengan kampanye iklan telah berhasil di sepakati, maka usulan kampanye iklan harus segera disusun dengan rapi untuk disajikan atau dipresentasikan kepada klien. Aspek-aspek visual akan sangat berguna untuk lebih memperindah dan menguatkan kesan profesional, sekaligus untuk mendukung pemaparan unsur-unsur kampanye yang diusulkan. Jadwal media juga harus disiapkan dalam acara peresentasi, termasuk rencana pemesanan sementara atas ruang iklan (koran, majalah) atau waktu siaran niaga (televisi, radio) serta bentuknya (apakah bewarna, berupa sisipan saja atau suplemen khusus). Jika aspek-aspek tersebut telah disetujui oleh klien, maka akan direalisasikan dalam dua atau tiga bulan selanjutnya.
6. Presentasi Kepada Klien. AE harus lebih tanggap dalam menjelaskan segala segi yang diajukan biro iklan, termasuk unsur-unsur artistik, pilihan media dan saat pembuatan atau penayangan iklan, ukuran posisi (jam, untuk radio dan televisi) yang direkomendasikan.
7. Pelaksanaan Rencana Apabila pihak klien memberikan persetujuannya (ditandai dengan penandatanganan sebuah kontrak), maka petugas kreatif dan petugas urusan media dari biro iklan dapat segera bekerja. Manajer produksi sebagai pengontrol lalu lintas kerja biro secara keseluruhan harus dapat menyiapkan sebuah jadwal waktu pelaksanaan setiap tahapan kerja, yaitu mulai dari penulisan pesan atau pernyataan iklan, produksi serta penyelisaian tata letak, artwork, typesetting, penyerahan kepada klien untuk disetujui, sampai dengan pembuatan naskah final yang nantinya akan diserahkan ke media untuk disiarkan.
8. Tugas Account Executive Sebagai Penghubung Dengen tugas AE sebagai penghubung ini akan bekerja sama dengan semua unit atau kepala departemen dalam biro iklan, sekaligus dengan pejabat-pejabat di perusahaan klien, khususnya manajer periklanannya selama proses penyiapan dan pembuatan materi-materi kampanye. Hal yang paling sering dikeluhkan klien adalah 7
jumlah biaya yang biasa jadi pembengkakan anggaran karena klien sendiri yang suka menuntut perubahan.
9. Persetujuan Iklan Oleh Media Proses persetujuan oleh media tergantung pada petugas sensor di perusahaan televisi yang merasa khawatir bahwa materi kampanye yang diajukan melanggar ketentuan tertentu atau menyimpang dari kode etik siaran televisi. Karena itu pihak klien dengan biro iklan harus melakukan penyesuaian yang dinegosiasikan dan tetap memperhatikan aspek etika.
V. METODOLOGI PENELITIAN Pada penelitian ini, peneliti menggunakan data kualitatif. yang bertujuan untuk menjelaskan bagaimana TRANS 7 melaksanakan prosedur periklanannya untuk program acara OVJ. Sampel yang digunakan adalah Nonprobability dengan teknik purposive sampling. Teknik pengambilan data dilkukan dengan cara melakukan wawancara kepada Fery H. Prabowo dari Section Head Commercial Traffic TRANS 7 dan Prita Widya O dari Group Sales Head TRANS 7 Teknik analisis data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan cara : 1. Pengumpulan data melalui wawancara. Setelah proses pengumpulan data dengan wawancara selesai, tahap selanjutnya melakukan 2. Reduksi data dengan menggabungkan dan penyeragaman segala bentuk data yand diperoleh menjadi satu bentuk tulisan (script). 3. Memformat reduksi data menjadi bentuk verbatim wawancara selanjutnya yaitu 4. Display data dengan mengolah verbatim wawancara kedalam matriks kategorisasi sesuai tema-tema dan disederhanakan kedalam subtema yang diakhiri dengan melakukan coding dengan format (Herdiansyah, 2010) : a. Nama subjek/inisial b. Urutan wawancara c. Tanggal wawancara d. Baris pertanyaan dalam verbatim wawancara 5. Tahap terakhir yaitu dengan menarik kesimpulan yang menjurus pada jawaban 8
dari pertanyaan penelitian yang diajukan sebelumnya dan mengungkap “what” dan “how” dari temuan penelitian.
VI. HASIL PENELITIAN Pada analisis perencanaan periklanan TRANS 7 ini yang akan dibahas mengenai bagaimanakah praktik prosedur perencanaan periklanan seperti apa yang di terapkan oleh TRANS 7 untuk program acara Opera Van Java.
6.1 Breafing Awal Breafing awal sebagai pengarahan sebelum pembuatan perencanaan periklanan yang membahas mengenai rancangan perencanaan periklanan, prosedur perencanaan periklanan, program-program acara yang dijual pada klien, naskah iklan, jadwal penayangan iklan dan program acara serta membahas mengenai anggaran iklan yang dibutuhkan. Breafing awal diikuti oleh divisi Sales & Marketing, Commercial Traffic, kepala bagian dari divisi Programming, Creative dan beberapa kepala bagian yang terlibat nantinya dalam proses penayangan iklan pada program acara di TRANS 7 (Fery, 2012).
6.2 Kewajiban Lapor AE Account Executive TRANS 7 bertugas mencari informasi mengenai perusahaan klien memiliki kewajiban untuk melaporkan semua informasi berupa data media order dari klien yang isinya mengenai harga iklan, harga discount iklan, durasi iklan, pemilihan iklan reguler atau sponsor, jumlah yang akan diiklankan dan program yang dipilih sebagai media iklan kepada divisi Commercial Traffic. Tidak semua kepala bagian diberikan laporan, karena hanya kepala bagian dari divisi Commercial Traffic saja yang mendapat laporan. Data yang sudah diberikan kepada divisi Commercial Traffic diolah menjadi data Log Presentation yang diberikan kepada divisi Programming dan kepala divisi Programming, sedangkan untuk komisaris dan direktur menerima laporan AE berupa informasi mengenai perusahaan klien yang ingin memasang iklan di TRANS 7 .
6.3
Pertemuan Perencanaan Umum Pertama Pada pertemuan perencanaan umum pertama yang di pimpin seorang AE yang diikuti
oleh divisi Sales & Marketing, Commercial Traffic, dan beberapa kepala bagian
yang 9
membahas mengenai rancangan perencanaan periklanaan TRANS 7 yang akan dibuat pada pertemuan selanjutnya dengan hasil kesepakatan bersama dalam pertemuan perencanaan umum pertama.
6.4
Pertemuan Perencanaan Umum Kedua Pertemuan perencanaan umum kedua cukup detail karena sudah membahas proses
membuat perencanaan periklanan berdasarkan apa yang sudah didiskusikan di pertemuan pertama, membuat prosedur perencanaan periklanan, membuat jadwal periklanan dan jadwal iklan dengan berkordinasi dengan divisi Programming dan Creative, tetapi pada pertemuan ini sama sekali tidak melibatkan klien dan hanya diikuti pihak dari TRANS 7 dan klien baru dilibatkan ketika pertemuan jual beli iklan antara pihak TRANS 7 dengan klien.
6.5 Persiapan Presentasi Persiapan presentasi dilakukan AE dan Team Sales TRANS 7 sebelum presentasi didepan klien yaitu sudah menguasai materi yang akan dipresentasikan di depan klien, pihak TRANS 7 mempersiapkan betul-betul sebelum presentasi di depan klien dan semua elemen sangat penting untuk dipersiapkan dan fatal sekali kalau sampai ada yang dilupakan tetapi selain itu kita juga melakukan training untuk Team Sales dan AE sebelum presentasi kepada klien untuk mengantisipasi agar tidak grogi dan mengetahui apa saja yang akan dilakukan nanti ketika presentasi, karena kalau sampai gerogi nanti bisa membuat klien menjadi kurang yakin untuk menggunakan jasa periklanan TRANS 7
6.6
Presentasi Pada Klien Presentasi dilakukan oleh Team Sales dan AE yang sudah siap bertemu dengan klien dan
sudah menguasai materi yang akan dipresentasikan. Bahan yang dipresentasikan Team Sales dan AE yaitu menjelaskan pelayanan yang akan TRANS 7 berikan pada klien termasuk harga yang diberikan TRANS 7, menjelaskan program-program acara yang sedang tayang dan menjelaskan prosedur yang harus diikuti oleh klien.”
6.7
Pelaksanaan Perencanaan Prosedur perencanaan periklanan yang terapkan itu ada dua, yang pertama itu Work Flow
dan alur kerja kita dengan klien yang memasang iklan, dimana prosedur perencanaan Work 10
Flow itu lebih menjelaskan mengenai tahap-tahap dimana jalannya kerja TRANS 7 dengan klien, seperti Team Sales yang menemui advertiser dan agency sebagai klien untuk menjual iklan TRANS 7 yang setelah bertemu terjadilah DEAL antara Team Sales dengan advertiser dan agency yang nantinya akan masuk kedalam TRAFFIC PROCESS dan untuk harga iklan sudah langsung ditentukan sebelumnya, karena nanti ada invoice yang dikirimkan untuk pembayaran yang harus dipenuhi klien, untuk invoice itu dikirimkan setelah dari TRAFFIC PROCESS itu selesai dan iklan di siarkan secara ONOFF AIR Off Air tidak dikirimkan INVOICE pembayaran iklan. SALES TEAM ADVERTISER
AGENCY DEAL
MEDIA ORDER
TRAFFIC PROCESS
ON AIR
INVOICE
Gambar 6.1 Work Flow Sumber : Dokumen Resmi Perusahaan (2012)
Prosedur perencanaan periklanan dengan alur kerja, lebih mengacu pada client yang akan memasang iklan karena melalui banyak proses mulai dari pertemuan client dengan divisi Sales & Marketing yang melalui Account Executive untuk menjual iklan, lalu client akan memilih iklan reguler atau sponsor, setelah pemilihan iklan selesai selanjutnya client mengajukan harga iklan, harga discount, durasi iklan, jumlah produk yang diiklankan dan rentang waktu pemasangan iklan di TRANS 7, setelah AE dan client sama-sama setuju dibuatlah kontrok kerja sama dan DEAL akan bekerja sama proses selanjutnya antara AE dan Comercial Traffic. Setelah itu AE membawa media order yang telah dibuat oleh klien dan 11
diserahkan kepada Sales Assistant untuk diperiksa kelengkapan media order setelah semua pemeriksanaan selesai lalu dilanjutkan diberikan kepada Sales Reception untuk Registrasi Number dan kembali lagi pada proses pemeriksaan order yang dilakukan oleh Sales Reception (administrasi) setelah media order dianggap lengkap dan sesuai, semua data media order diberikan kepada divisi Comersial Traffic untuk dilakukan proses entri data dalam mengentri media order dan kembali memasukkan kedalam system iklan untuk menilai apakah brand client akan diiklankan dan dilanjutkan ke proses selanjutnya atau sebaliknya akan ditolak oleh Commercial Traffic dengan beberapa kriteria yaitu : 1. Anggaran iklan yang diajukan klien sesuai dengan yang sudah ditentukan bagian Finance TRANS7 termasuk harga discount iklan. Penyesuaian anggaran iklan yang diajukan perusahaan beradarkan anggaran yang sudah diatur oleh bagian Finance, divisi Commercial Traffic menilainya dengan melihat tiga aspek penting yaitu : Harga iklan dan harga discount sesuai dengan durasi iklan yang sudah diatur oleh Finance Harga iklan dan harga discount sesuai dengan kontrak pemasangan iklan di TRANS 7 Harga iklan dan harga discount sesuai dengan jumlah produk yang akan diiklankan 2. Durasi iklan pada program acara 3. Jumlah Program yang dipilih Setelah dalam proses penilaian ini diterima oleh divisi Commercial Traffic, maka dilanjutkan dengan memberikan data media order pada bagian Order Processing dimana pada proses ini data dimasukkan kembali kedalam system untuk memproses data yang mengenai order client yang akan memasang iklan di program-program acara TRANS 7, setelah proses ini selesai data diberikan kepada bagian Log Management dimana ini merupakan terakhir dalam perencaanaan periklanan. Log Management inilah yang mengolah semua data dan dipatkan campaign summary berupa Log Presentation yang menjadi pedoman pegangan setiap program acara yang akan ditayangkan TRANS 7 termasuk didalamnya dijelaskan iklaniklan apa saja yang akan diiklankan, berapa lama durasi iklan dalam program-program acara yang ditayangkan satu hari tersebut yang dikirimkan melalui fax untuk bagian Programing sebelum penayangan program acara
12
Client
SALES
COMM. TRAFFIC
DIKIRIM BY FAX / DIBAWA BY AE
MEDIA ORDER
ENTRY MEDIA ORDER
CAMPAIGN SUMMARY VIA FAX
SALES ASSISTANT/AE MEMERIKSA KELENGKAPAN MEDIA ORDER
SALES RECEPTION REGISTRASI NUMBER
SALES RECEPTION/ADM MEMERIKSA KELENGKAPAN ORDER
N Y/N
Y Gambar 6.2 Alur External Perusahaan Sumber : Dokumen Resmi Perusahaan (2012)
6.8
Tugas AE Sebagai Penghubung Tugas AE sebagai penghubung di perusahaan sangat berpengaruh sekali, karena AE
masih bagian dari divisi Sales & Marketing yang menghubungkan klien dengan perusahaan dan juga menjadi penghubung antara Sales, Marketing dan Commercial Traffic dalam pelaksanaan perencanaan periklanan. Selain itu diwajibkan untuk melapor segala informasi yang didapatkan mengenai klien dan yang harus dilaporkan AE adalah media order.
6.9 Persetujuan Iklan Oleh Media Persetujuan iklan oleh media itu sangat penting sekali karena sebelum penayangan iklan pada program acara, kita harus menunggu sampai persetujuan iklan dari media yang menjadi media untuk mengiklankan iklan produk dari klien, itu sebabnya persetujuan iklan dari media. Kalau tidak mendapat persetujuan iklan dari media, iklan tidak bisa di tayangkan dan itu bisa merugikan sekali. Untuk mendapatkan persetujuan iklan oleh media yang menjadi keriteria
13
tertentnya itu lebih pada produk apa yang akan diiklankan lalu apa durasi iklan tidak mengganggu jatah durasi program acara sebagai media penayangan iklan.
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN Dalam penelitian ini diketahui bahwa dalam praktik prosedur perencanaan periklanan TRANS7 di terapkan sesuai dengan prosedur periklanan yang sudah dibuat mulai dari breafing awal sampai persetujuan iklan oleh media. Kewajiban lapor AE TRANS 7 diwajibkan untuk melaporkan segala informasi yang didapatkan mengenai perusahaan klien dan memberikan media order kepada divisi commercial traffic untuk dinilai dengan beberapa kriteria yaitu : 1.
Anggaran iklan yang diajukan klien harus beradasarkan anggaran yang sudah diatur oleh bagian Finance yaitu : a)
Harga iklan dan harga discount sesuai dengan durasi iklan yang sudah diatur oleh Finance
b)
Harga iklan dan harga discount sesuai dengan kontrak pemasangan iklan di TRANS 7
c)
Harga iklan dan harga discount sesuai dengan jumlah produk yang akan diiklankan
2. Durasi iklan pada program acara 3. Jumlah Program yang dipilih TRANS 7 melakukan dua kali pertemuan perencanaan umum dalam pembuatan perencanaan periklanan yang sebelumnya sudah mendapat persetujuan kepala bagian dan direktur, dalam persiapan dan pelaksanaan presentasi pada klien yang dilakukan AE dan Team Sales diharuskan mengikuti training sebagai pegangan mereka nanti ketika presentasi didepan klien mengenai pelayanan yang akan diberikan dan menjelaskan jasa pelayanan periklanan TRANS 7 yang akan ditawarkan pada klien. Pelaksanaan perencanaannya sesuai dengan prosedur perencanaan periklanan yaitu Work Flow dan alur kerja klien dan sebelum adanya proses penayangan program acara dan iklan terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan iklan dari media yang menjadi media penyiaran iklan pada program acara TRANS 7 seperti OVJ. 14
SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut : 1. Kriteria dalam penilaian dari media order klien untuk anggaran, akan lebih baik di persingkat dan diperjelas dengan hanya menerapkan penyesuaian anggaran sesuai dengan ketentuan dari divisi Finance yang nantinya akan digunakan dalam perjanjian jual beli iklan dengan klien. 2. Perlu dilakukan pengujian dari program iklan produk atau jasa yang diajukan klien untuk mempermudah proses penayangan pada program acara, agar penyiaran iklan sesuai dengan segementasi program acara di TRANS 7.
15
DAFTAR PUSTAKA
Herdiansyah, Haris. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: SalembaHumanioka King dan Russel. (2009). Kleppner: Prosedur Periklanan Edisi 17 Jilid 1. Jakarta : Index Jefkins, Frank. 2000. Periklanan Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga Kotler dan Keller. (2009). Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 2,Terjemahan : Bob Sabran.Jakarta : Penerbit Erlangga Kotler dan Keller. (2012). Marketing Management Fourteenth Edition. United Of America: Person Education Dokumen Resmi Perusahan. (2012). Prosedur Perencanaan Periklanan TRANS 7. Jakarta: PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh Prabowo, Ferry. (2013). Wawancara "Prosedur Perencanaan Periklanan TRANS 7" di PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh, Jl. Kapten P Tendean No.88 C. Jakarta Miau, Hyorin. (2013, Mei 28). Ratting Televisi Indonesia 28 Mei 2013. Diakses Juni 3, 2013. Dari
Facebook
Daily
Rating
Televisi
Indonesi
dalam
:
https://www.facebook.com/DailyratingTelevisiIndonesia Harahap, Halomoan. (2012, Desember 12). Perencanaan Periklanan, Diakses Juni 3, 2013. Dari
Artiker
Ilmiah
Universitas
Esa
Unggul
dalam
:
http://periklanan-
esaunggul.blogspot.com/2012/12/perencanaan-periklanan.html
16