Perencanaan Partisipatif
Kelompok 7 Anastasia Ratna Wijayanti Rizqi Luthfiana Khairu Nisa Fernando Situngkir Adila Isfandiary
154 08 013 154 08 015 154 08 018 154 08 059
Latar Belakang Tujuan Studi Kasus
Tahapan Kegiatan Partisipasi Masyarakat dan Pemerintah Output dan Outcome Analisis Partisipasi
Re-Kompak merupakan kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Masyarakat dan Permukiman Berbasis Komunitas
mengembalikan kemandirian masyarakat melalui suatu pembangunan yang berbasis pada komunitas
Re-Kompak ini dilakukan bersama dengan P2PK (Proyek Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan) dan PPK (Proyek Pengembangan Kecamatan)
• Upaya rehabilitasi dan konstruksi pasca bencana dilakukakan melalui 2 hal, yaitu a. Pembangunan Fisik b. Pemulihan Komunitas (Community Recovery) • Dengan tujuan untuk mengedepankan pendekatan pemberdayaan masyarakat, dimana mendorong peran masyarakat untuk menjadi pelaku utama dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi
Disaster Preparedness
Mitigation
Emergency Response
Recovery Komunitas
Prevention
Development
REKOMPAK
Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pembangunan Perumahan
Pengembangan Pemberdayaan Komunitas
Pembangunan Fisik dan Community Recovery
Erupsi Merapi Sejauh 15 – 17 km
Kerusakan Fisik:
2682 Unit Rumah Rusak
Rekompak
26 Oktober – November 2010 Proyek Pembangunan pada 45 desa/kelurahan
Tahap Tanggap Darurat
Tahapan Pemulihan
Tahapan Rekonstruksi dan Rehabilitasi
Tahapan Penanganan
Tanggap Darurat
Pemulihan
Rehabilitasi Rekonstruksi
Kondisi Permasalahan
Rumah dan infrastruktur rusak, daerah masih dalam status bahaya
Masyarakat tidak mempunyai pendapatan
Tindakan REKOMPAK
Pendampingan sederhana
Menyelenggarakan Melakukan relokasi kegiatan padat karya dan permukiman masyarakat persiapan rehabilitasi rekonstruksi
•Penyaluran bantuan BDL untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana dasar di lokasi MERAPI •Memenuhi kegiatan pengurangan resiko bencana dan pelatihannya.
•Padat karya untuk memperbaiki sarana prasarana prioritas. •Membangun Pusat Peduli Merapi sebagai badan yang melakukan pendampingan pada masyarakat.
Belum terdapat permukiman yang lebih permanen untuk jangka panjang
•Memfasilitasi pembangunan rumah tahan gempa •Pendampingan rehabilitasi dan rekonstruksi infrastuktur yang berorientasi pada pengurangan resiko bencana.
Pemberian Dana Bantuan Peran Perencana
Partisipan yang Terlibat
Bantuan yang disediakan RE-KOMPAK (Kementrian Pekerjaan Umum) adalah sebagai berikut: • Bantuan Dana Rumah (BDR) besarnya maksimum Rp. 45.000.000,(Penerima bantuan REKOMPAK adalah rumahtangga/keluarga yang namanya ditetapkan dalam rembug warga di tingkat kelurahan/desa dan lolos uji publik) • Bantuan Dana Lingkungan (BDL), besarnya maksimum Rp. 500.000.000,- untuk tiap Kelurahan/Desa yang mendapatkan bantuan
Proses Pengkajian Dilakukan Bersama Masyarakat
Participatory Rural Appraisal (PRA)
Pembuatan Kerangka Kerja Pengembangan Program Dilakukan Bersama Masyarakat
Pelaksanaan Pembangunan Dilakukan Bersama Masyarakat
Tahap Pembangunan Lingkungan Tahap Perencanaan Umum Tahap Persiapan
Tahap Pembangunan Perumahan
Tahapan Persiapan Outcome : » Masyarakat mampu mengorganisasikan kegiatan rekonstruksi pasca bencana » Masyarakat memahami proses rekonstruksi lingkungan melalui kerjasama dengan pemerintah
Output : » Terbentuknya Kelompok Permukiman (KP) sebagai perwakilan masyarakat dalam menentukan kegiatan rekonstruksi pasca bencana
Tahapan Perencanaan Umum Outcome : » Masyarakat memahami kegiatan RE-KOMPAK » Masyarakat mengetahui lingkungan pasca bencana » Masyarakat mengetahui (kebijakan) pengembangan perumahan
program kondisi arahan kawasan
Output : » Terbentuknya RPP (Rencana Peataan Perumahan) sebagai acuan rekonstruksi pasca bencana
Tahapan Pembangunan Lingkungan Outcome : » Masyarakat mengetahui penganggaran biaya rekonstruksi lingkungan melalui kerjasama dengan fasilitator KERAP dan TPK » Masyarakat mengetahui prosedur pembiayaan untuk rekonstruksi lingkungan melalui kerjasama dengan fasilitator KERAP dan TPK Output : » Terbangunnya infrastruktur di daerah permukiman korban bencana
Tahapan Perencanaan Pembangunan Outcome : » Masyarakat mengetahui penganggaran biaya rekonstruksi perumahan melalui kerjasama dengan fasilitator KERAP dan TPK » Masyarakat mengetahui prosedur pembiayaan untuk rekonstruksi perumahan Output : » Terbangunnya perumahan baru bagi korban bencana
Rekompak
Model Democratic Cube
Setiap Desa mengusulkan RPP yang mereka inginkan tentang penggunaan tanah,pembangunan infrastruktur prioritas dan pemindahan penduduk ke lokasi yang lebih aman.
Tim Rekompak sebagai tim pendamping masyarakat sejak tahap tanggap darurat-tahap pemulihan-tahap rehabilitasi dan rekonstruksi berperan dalam memberikan saran dan konsultasi dalam setiap tahapnya.
» Memberikan pencerahan dan pengetahuan kepada pemerintahan desa dan masyarakat tentang pembuatan konsep perencanaan pembangunan karena pedoman perencanaan dan pembangunan adalah RPP » Pembangunan dilakukan sesuai dengan preferensi dan kebutuhan masyarakat » Dapat menumbuhkan keswadayaan dan juga terciptanya proses pemberdayaan di masyarakat » Disaster Risk Reduction dapat diwujudkan melalui rekonstruksi karena pembangunan dilakukan oleh masyarakat korban bencana yang juga memiliki persepsi dan pemahaman lebih dalam mengenai risiko bencana » akan muncul rasa memiliki terhadap sarana yang telah dibangun sendiri oleh masyarakat, sehingga mempermudah dalam pemeliharaan secara partisipatif
» RPP dapat diberlakukan sebagai RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menangah) desa selama lima tahun ke depan karena dalam RPP dirumuskan tentang seluruh perencanaan dari seluruh aspek kebutuhan pembangunan sehingga apabila ke depan ada program bantuan dana pembangunan yang digulirkan oleh pemerintah, dokumen RPP tersebut bisa dijadikan acuan proposal dalam mengajukan dana bantuan. Karena rencana detail kebutuhan pembangunan di desa tersebut sudah tergambar seluruhnya dalam RPP
• Masyarakat tidak digerakkan untuk secara mandiri melakukan rekonstruksi pasca bencana • Masyarakat tidak dibiasakan untuk mengikuti kegiatan RE-KOMPAK dengan iming-iming uang • Tidak ada perlakuan tegas dari petugas berwenang untuk mengurangi tingkat kerentanan masyarakat di KRB III terhadap dampak bencana
Tahap Tanggap Darurat • Pada tahap ini, tim fasilisator aktif mendampingi warga 45 desa terdampak Merapi yang menjadi lokasi dampingan. • Bersama para relawan lain, para fasilitator mendampingi warga di lokasi pengungsian dan memfasilitasi kebutuhan tanggap darurat yang diperlukan.
Tahap Pemulihan Padat Karya • REKOMPAK dimaksudkan agar masyarakat dapat memulai pemulihan lingkungan permukimannya • Kegiatan padat karya yang dilakukan di beberapa desa antara lain pembersihan jalan, pembersihan dan perbaikan saluran irigasi, pengelolaan sampah, dan pemasangan pipa air bersih
Tahap Pemulihan Pusat Peduli Merapi
Tahap Rekonstruksi dan Rehabilitasi
a.Membuat Pusat Peduli Merapi dengan peran • Melakukan pendataan tingkat kerusakan rumah warga dan infrastruktur lingkungan. • Melakukan sosialisasi tentang mitigasi bencana kepada masyarakat, • Sebagai tempat aktifitas masyarakat berbagi dan berdiskusi untuk merumuskan masalah dan penyelesaianya b.Semua desa sasaran difasilitasi untuk menyiapkan RPP yang mengkaji tentang : • Konsensus mengenai penggunaan tanah, infarstruktur prioritas dan pemindahan penduduk (sukarela atau nonsukarela) • Konsensus mengenai langkah-langkah mitigasi utuk menangani isu-isu lingkungan potensial, dampak bencana dan pengadaan tanah (juga donasi tanah) c. Survei pemetaan swadaya yang dilakukan d. Pemetaan geografis sampai dengan tingkat dusun.
• Relokasi mandiri hanya salah satu strategi untuk segera memulai rehabilitasi dan rekontruksi. Dengan pilihan ini, warga menentukan sendiri lokasi tapak hunian tetap yang baru di tanah milik sendiri yang berlokasi jauh dari KRB 3. • Seluruh proses rekonstruksi akan diawasi para konsultan lapangan agar standar rumah tahan gempa benarbenar terwujud. • Memberikan stimulant bantuan dana rumah maksimal Rp 30 juta per unit rumah per KK • Masyarakat diberikan keleluasaan dalam menentukan tipe rumah, namun diupayakan memenuhi luas minimal inti yaitu 36 m2 • Konstruksi rumah harus memenuhi persyaratan teknis dan metode pembangunan rumah tahan gempa