HUBUNGAN KEPEDULIAN DAN PERAN ORANG TUA TERHADAP INDEKS PLAK SKOR PADA PENGGUNAAN SIKAT GIGI BERLAMPU (LIGHT UP TIMER TOOTH BRUSH) PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN Pradifta Devi Abstrak Kepedulian dan peran orang tua merupakan hal yang sangat penting dalam membimbing, memberikan pengertian dan menyediakan fasilitas kepada anak agar dapat memelihara kebersihan gigi dan mulut mereka. Dan untuk memelihara kesehatan gigi dan mulut pada anak usia dini telah diciptakan inovasi terbaru yaitu sikat gigi berlampu sebagai pengukur waktu. Maksud penelitian ini dalah untuk mengetahui hubungan kepedulian dan peran orang tua terhadap kebersihan gigi dan mulut pada penggunaan sikat gigi berlampu sebagai pengukur waktu pada anak usia 4-5 tahun di TK Budi Mulia Dua. Desain penelitian yang dilakukan menggunakan metode penelitian observasional yaitu penelitian dengan cara melakukan pengamatan dengan memberikan kuisioner dan penggunaan sikat gigi. Rancangan penelitian yang digunakan adalah korelasi bertujuan menemukan hubungan antara variabel. pendekatan pengambilan data dengan kohort. Populasi dalam penelitian ini adalah 105 pasangan orang tua dan anak di TK Budi Mulia Dua dengan jumlah sampel yaitu 24 pasangan orang tua dan anak. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan kepedulian dan peran orang tua terhadap penggunaan sikat gigi berlampu sebagai pengukur waktu (Light Up Timer Tooth Brush) pada anak usia 4-5 tahun di TK Budi Mulia Yogyakarta, dibuktikan dengan uji korelasi dengan diketahui nilai R sebesar 0,467 dan nilai signifikan 0,022 (p<5%). Kata kunci : kepedulian dan peran orang tua, kebersihan gigi dan mulut
menit dan anak diperintahkan untuk
PENDAHULUAN Pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut merupakan langkah awal dalam mewujudkan kesehatan gigi dan mulut. Hal utama yang harus selalu diingat adalah gigi
menekan tombol dua kali. Menurut Van der Weijden et all (2006) menyikat gigi selama dua menit merupakan interval waktu yang cocok untuk anak-anak.
yang terawat dengan baik tentu saja dapat
Keberhasilan suatu perawatan di
menjalankan fungsinya dengan baik pula.
bidang kesehatan gigi dan mulut anak
Pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut
ditentukan oleh banyak hal, antara lain
sejak dini sangan diperlukan mengingat
adanya
pola perilaku yang diterapkan pada anak
berperilaku
yang akan menjadi suatu pola kebiasaan
orangtua untuk merawat gigi anaknya
dikemudian hari (Purwanto, 1999).
sebelum terjadi kerusakan gigi yang lebih
Untuk memelihara kebersihan gigi dan mulut pada anak usia dini, telah diciptakan produk inovasi terbaru yaitu
parah
bimbingan sehat.
dapat
merupakan
produk
buatan
Amerika.
Produk ini sudah sangat berkembang di Amerika tetapi belum berkembang di Indonesia. Sikat gigi ini di lengkapi dengan lampu sebagai pengukur waktu. Sikat gigi ini digunakan dengan cara menekan tombol untuk memulai menyikat gigi. Lampu akan menyala selama satu
tua
Adanya
membantu
dalam motivasi
menurunkan
prevelensi kerusakan gigi anak (Anggriana dan Musyarifah, 2005). Anak
sikat gigi berlampu sebagai pengukur waktu (Light Up Timer Tooth Brush) yang
orang
usia
4-5
tahun
merupakan fase prasekolah, dimana pada masa ini, anak sudah memiliki dasar tentang sikap moralitas (orang tua, saudara dan teman sebaya). Melalui pengalaman berinteraksi dengan orang lain, anak belajar memahami tentang kegiatan atau perilaku mana yang baik dan buruk, yang boleh atau tidak boleh. Pada masa ini anak harus dilatih
atau
dibiasakan
mengenai
bagaimana dia harus bertingkah laku
menemukan hubungan antara variabel.
seperti mencuci tangan sebelum makan dan
pendekatan pengabilan data dengan kohort
menggosok gigi sebelum tidur (Yusuf,
yaitu
2011).
mengelompokan
Berdasarkan
atau
dengan
mengkalifikasi
kelompok terpapar dengan tidak terpapar,
hubungan
untuk kemudian dimati sampai waktu
kepedulian dan peran orang tua terhadap
tertentu untuk melihat ada tidak fenomena
indeks plak skor pada penggunaan sikat
(Hidayat, 2010).
ingin
tersebut
penelitian
diatas
peneliti
hal
rancangan
mengetahui
gigi berlampu (Light Up timer tooth bursh)
Populasi
adalah
atau
seluruh
subyek
pada anak usia 4-5 tahun di TK Budi Mulia
penelitian
Dua Yogyakarta, sehingga peneliti perlu
(Noyoatmodjo,
melakukan penelitian ini.
dalam penelitian ini adalah sebanyak 105
2005).
yang
subyek
Total
diteliti populasi
Hasil penelitia ini diharapkan dapat
pasangan orang tua dan anaknya yang
bermanfaat sehingga bahan masukan bagi
bersekolah di TK Budi Mulia Dua Taman
orang tua dalam merawat kesehatan gigi
Siswa, Yogyakarta.
dan mulut anak-anak mereka.
Sampel adalah subyek yang diambil dari keseluruhan subyek yang diteliti dan dianggap mewakili populasi (Notoatmodjo,
METODE Desain penelitian yang dilakukan menggunakan
metode
2005). Total sampel yang digunakan dalam
penelitian
penelitian ini adalah 38 pasangan orang tua
observasional yaitu penelitian dengan cara
(bapak/ibu) dan anaknya yang bersekolah
melakukan
di TK Budi Mulia Dua Taman Siswa
pengamatan
dengan
memberikan kuisioner dan penggunaan sikat gigi. digunakan
Rancangan penelitian yang adalaha
korelasi
bertujuan
Yogyakarta. Untuk
menguji
ada
tidaknya
hubungan antara kepedulian dan peran
orang tua terhadap kebersihan gigi dan
Shapiro Wilk Kelompok
mulut
pada
penggunaan
sikat
gigi
Statistic
df
Sig.
berlampu (Light Up Tooth Brush Timer) uji
Skor Plak (Light Up
.975
24
.780
statistik yang akan digunakan adalah uji
Timer
.952
24
.301
korelasi dengan menggunakan perangkat
sebelum
SPSS 15.0.. Uji korelasi dalam penelitian
Skor Plak (Light Up
ini digunakan sebagai penguji hipotesis
Timer
mengenai ada atau tidaknya hubungan
sesudah
antara variabel satu dengan variabel yang
KepeduliandanPeran
.976
24
.810
lain.
Orang Tua (Orang
Toothbrush)
Toothbrush)
TuaAsuh) HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian dilakukan terhadap 38 Tabel 1 menunjukkan hasil uji pasangan orang tua dan anak di TK Budi normalitas tersebut menunjukan bahwa Mulia Dua Taman siswa Yogyakarta data skor Plak menggunakan indeks PHP mengenai hubungan kepedulian dan peran (Patient Hygiene Performance) dan Skor orang tua terhadap indeks plak skor pada Kepedulian Peran Orang Tua memiliki penggunaan skat gigi berlampu : sebaran normal, karena signifikansi lebih Tabel 1. Hasil tes uji normalitas skor Plak menggunakan
indeks
PHP
besar 5%. (0.780, 0.301 dan 0,810 >0.05)
(Patient Tabel 2
Hygiene
Performance)
dan
Hasil uji uji hubungan
Skor kepedulian dan peran orang tua terhadap
Kepedulian Peran Orang Tua penggunaan sikat gigi berlampu sebagai pengukur waktu
Variabel
Ket Rhitung
pada anak, sehingga kebersihan gigi dan
p mulut semakin baik.
. Kepedulian dan
PEMBAHASAN
peran orang tua Sig
Hasil
terhadap -0,467
0,022
menunjukkan
nifi
bahwa
kan
Light Up Timer Toothbrush mempunyai
penggunaan sikat
penelitian
gigi
responden
yang
menggunakan
skor plak yang menurun setelah diberi
berlampu
perlakuan dengan rata-rata sebelum 2.79 0.96 dan sesudah Tabel
2
menujukan
hasil
0.90
0.67
uji menunjukkan skor plak sebelum lebih
hubungan kepedulian dan peran orang tua besar dari sesudah penelitian. Hal ini terhadap penggunaan sikat gigi berlampu menunjukkan penggunaan Light Up Timer sebagai pengukur waktu, diketahui nilai r Toothbrush
dapat
sangat
efektif
hitung seberas -0,467 dan nilai signifikan mengurangi plak jika digunakan dengan 0,022 (p<5%), dengan demikian Ho prosedur atau cara yang baik dan benar. ditolak dan Ha diterima. Artinya ada Seperti halnya yang diungkapkan hubungan kepedulian dan peran orang tua Riyanti, dkk., 2005 bahwa kemampuan terhadap penggunaan sikat gigi berlampu menyikat gigi secara baik dan benar sebagai pengukur waktu (Light Up Timer merupakan faktor yang cukup penting Tooth Brush) pada anak usia 4-5 tahun di untuk pemeliharaan keseatan gigi dan TK Budi Mulia yogyakarta. Nilai koefisien mulut.
Faktor
yang
mempengaruhi
koremasi negatif menunjukkan semakin pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut tinggi kepedulian dan peran orang tua antara lain penggunaan alat, metode terhadap penggunaan sikat gigi berlampu penyikatan gigi, frekuensi dan waktu maka semakin berkurang skor Plak gigi
penyikatan yang tepat. Hal ini juga tentu
gigi anak di klinik Fakultas Kedokteran
saja didukung oleh faktor-faktor lainnya
Gigi Unair. Hasil penelitian diketahui
seperti dukungan orang tua, sikap dan
bahwa
perilaku anak.
faktor yang paling berpengaruh motivasi
fasilitas
kesehatan
merupakan
Hubungan kepedulian dan peran
para orang tua. Perlunya peningkatan
orang tua terhadap penggunaan sikat gigi
pelayanan kesehatan hendaknya juga perlu
berlampu sebagai pengukur waktu (Light
dibenahi
Up Timer Tooth Brush) pada anak usia 4-5
khususnya gigi dan mulut.
tahun di TK Budi Mulia yogyakarta.
demi
menjaga
kesehatan
Menurut Soetjiningsih (1995) ayah,
Hasil uji hubungan kepedulian dan
ibu dan anak-anak merupakan bagian dari
peran orang tua terhadap penggunaan sikat
keluarga.
gigi berlampu sebagai pengukur waktu,
diharapkan
diketahui nilai r hitung sebesar 0,467 dan
mewujudkan proses pengembangan timbal
nilai signifikan 0,022 (p<5%), dengan
balik rasa cinta dan kasih sayang antara
demikian Ho ditolak dan Ha diterima.
anggota keluarga, antara kerabat, serta
Artinya ada hubungan kepedulian dan
antara generasi yang merupakan dasar
peran orang tua terhadap penggunaan sikat
keluarga yang harmonis. Orang tua yang
gigi berlampu sebagai pengukur waktu
mendukung
(Light Up Timer Tooth Brush) pada anak
dalam hal menjaga kesehatan gigi dan
usia 4-5 tahun di TK Budi Mulia
mulut tentunya telah mengetahui manfaat
yogyakarta.
yang dapat diperoleh salah satunya adalah
Penelitian ini mendukung penelitian
Pada
hakekatnya
mampu
dan
keluarga
berfungsi
memotivasi
untuk
anaknya
terhindar dari plak. Faktor-faktor yang
yang dilakukan oleh Dita Anggriana dan
mempengaruhi kepedulian
Musyrifah
Faktor
orang tua antara lain tingkat pendidikan
pendorong motivasi orang tua merawatkan
serta status sosial ekonomi orang tua.
yang
berjudul
dan peran
Namun hendaknya sebagai orang tua,
yang baik antara siswa, guru, dan orang
apalagi memiliki anak usia balita sangat
tua. Artinya, pendidikan gigi dan mulut
diperlukan sikap peduli akan kesehatan
yang diberikan pada anak-anak hendaknya
gigi dan mulut anaknya serta mendidik
terus diberikan secara kontinyu baik di
mereka.
rumah maupun di lingkungan sekolah.
Seperti halnya yang diungkapkan oleh
Pada penelitian ini diketahui adanya
Purnawati, 2005: Maka salah satu tugas
hubungan antara kepedulian dan peran
utama
mendidik
orang tua terhadap penggunaan sikat gigi
keturunannya, dengan kata lain relasi
berlampu sebagai pengukur waktu (Light
antara anak dan orang tua itu secara
Up Timer Tooth Brush). Nilai koefisien
kodrati tercakup unsur pendidikan untuk
korelasi negatif menunjukkan semakin
membangun
orang
tua
adalah
kepribadian
dan
tinggi kepedulian dan peran orang tua
karena
tua
terhadap penggunaan sikat gigi berlampu
merupakan pendidik paling pertama dan
(Light Up Timer Tooth Brush). maka
utama bagi anak-anaknya.
semakin berkurang skor Plak gigi pada
mendewasakannya,
orang
Penelitian lainnya yang mendukung
anak, sehingga kebersihan gigi dan mulut
penelitian ini adalah penelitian yang
semakin baik. Penggunaan Light Up Timer
dilakukan oleh Eriska Riyanti & Risti
Tooth Brush dirasa sangat membantu
Saptarini dengan judul upaya peningkatan
anak-anak dalam menyikat gigi mereka.
kesehatan
melalui
Waktu 2 menit menurut Van Der Weijden
perubahan perilaku anak. Hasil yang
et all., (2006) adalah cukup bagi anak-
didapatkan adalah pendidikan kesehatan
anak. Peran dan sikap orang tua yang baik
gigi dan mulut kepada anak sekolah harus
mencerminkan bahwa mereka peduli dan
diberikan
memperhatikan kesehatan gigi dan mulut
gigi
secara
dan
mulut
berulang-ulang
dan
menarik untuk itu dibutuhkan kerjasama
anaknya dengan sangat baik.
Berdasarkan pada hasil penelitian, landasan teori dan hasil penelitian ini dapat
TK Budi Mulia Yogyakarta, sebanyak 13 (54,2%) dengan kriteria baik.
digarisbawahi bahwa peran dan sikap
Ada hubungan kepedulian dan
orang tua sangat berperan penting dalam
peran orang tua terhadap penggunaan sikat
penggunaan Light Up Timer Tooth Brush
gigi berlampu sebagai pengukur waktu
dan dalam rangka menjaga kesehatan gigi
(Light Up Timer Tooth Brush) pada anak
dan mulut terutama pada anak usia balita
usia 4-5 tahun di TK Budi Mulia
dan sekolah
yogyakarta. Dibuktikan dengan uji korelasi diketahui nilai r hitung sebesar 0,467 dan
KESIMPULAN DAN SARAN
nilai signifikan 0,022 (p<5%). Skor Plak menggunakan indeks PHP
(Patient
Hygiene
Performance) DAFTAR PUSTAKA
mempunyai skor plak yang menurun setelah diberi perlakuan dengan rata-rata
Anggriana, Dita., & Musyarifah. (2005).
sebelum 2.79 0.96 dan sesudah 0.90
Faktor pendorong motivasi
0.67 menunjukkan skor plak sebelum lebih
orang tua merawat gigi anak
besar dari sesudah penelitian. Hal ini
di klinik fakultas kedokteran
menunjukkan penggunaan Light Up Timer
gigi unair. Dent journalm,
Toothbrush
efektif
vol. 38, no.1 hal: 12-15.
mengurangi plak jika digunakan dengan
Diakses 20 maret 2013.
dapat
sangat
prosedur atau cara yang baik dan benar.
Asfriyati,
SKM.
(2003).
Pengaruh
Kepedulian dan peran orang tua
keluarga terhadap kenakalan
terhadap penggunaan sikat gigi berlampu
anak. Universitas sumatra
sebagai pengukur waktu (Light Up Timer
utara. Diakses 4 april 2013.
Tooth Brush) pada anak usia 4-5 tahun di
Bhavneet, K. (2009). Evaluation of health awareness in parents of
v2/index.php?option=com_co
preshool children.
ntent&task=view&id=25&Ite
Departement of pediatric and
mid=1
preventive dentistry, institute of dental sciences, vol.20
Hidayat, C. (2007) studi kolerasi antara status ekonomi orang tua
no.4 hal: 463-465.
dengan minat siswa sekolah
Bintania, Aris. 2010. Hak dan kedudukan
Chemiwan,
http://www.pdgi:online.com/
menengah pertama unutuk
anak dalam keluarga dan
melanjutkan ke sekolah
setelah terjadi perceraian.
menengah kejuruan.
Diakses 15maet 2013.
Universitas negeri jakarta.
E,
Riyanti,
E.,
&
Tjahyaningrum, S.N.(2004). Prevalensi
nursing
mouth
caries pada anak usia 15-60 bulan berdasarkan frekuensi penyikatan gigi di posyandu desa
cileunyi
kecamatan kabupaten
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Di akses 5 april 2013. Kitosudarmo, indriyo, & Sutita, I Nyoman. (2000). Perilaku organisasi yogyakarta : BPFE hal. 52
wetan cileunyi
bandung
Diakses 13 maret 2013.
tahun
2004. Diakses 4 maret 2013.
Kidd, E.A.M., & Joyson Bechal, S. (1992). Dasar-dasar karies penyakit dan penanggulangannya. Jakarta: EGC hal. 31
Ginandjar, R. 2010. Cara menyikat gigi yang benar. Diakses 30Maret 2013, dari
Kumar, P Mahesh., Joseph T., Varma RB., 7 Jayanthi M. (2005). Oral
Health Status of 5 yeas and 12
years
school
going
Riyanti, Eriska,. & SaptaRini, Risti., (2010). Upaya peningkatan
children in Chennai City-An
kesehatan gigi dan mulut
Epidemiological
melalui perubahan perilaku
Study,
Journal Of Indian Society of
anak. Universitas padjajaran.
Pedodontics and Preventive
Diakses 31 maret 2013.
Dentistry, Vol.23 no.1 hal: 17-22.
Diakses
12maret
2013. Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi
Sandro, sriyono.C.M. (2005). Pengaruh kepedulian orang tua terhadap perilaku belajar siswa kelas III SMK Sukowati
penelitian kesehatan. Jakarta:
Sragen tahun pelajaran
Rineka Cipta, hal. 2
2004-2005. Universitas
Natamiharja, L., & Kosasih, I. (2007). Perilaku ibu dalam pencegahan penyakit gigi
negeri semarang. Diakses 31 maret 2013. Siagian, A., & Barus D. (2008). Hubungan
anaknya di kelurahan gang
kebiasaan makan dan
buntu medan. Dentika dental
pemeliharaan kesehatan gigi
journal, vol.12 no.2 hal: 133-
dengan karies gigi anak SD
139
060935 di jalan pintu air II
Putri, 2012, Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan Jaringan Pendukung Gigi, EGC, jakarta hal. 31
simpang gudang kota medan tahun 2008. Info kesehatan masyarakat, vol.12 no.2 hal: 109-118. Diakses 20apri 2013.
Soetjiningsih. (1995). Tumbuh Kembang
kedokteran gigi universitas
Anak. Jakarta: EGC, hal. 33
padjajaran bandung.
Wuriyanti, Dyahsari, (2009). Perbedaan debris indeks menyikat gigi secara
mandiri
dengan
menyikat gigi dibantu orang tua pada murid kelas nol besar
TK
Marsudisiwi
pengkol kapling jepara tahun 2009. Politeknis kesehatan depkes semarang. Diakses 14 maret 2013. Warni, Linda. (2010). Hubungan perilaku murid SD Kelas V dan VI pada kesehatan gigi dan mulut terhadap status karies gigi di wilayah kecamatan delitua
kabupaten
serdang
tahun
Universitas
deli 2009.
sumatra
utara
medan Malik, Isnaniah. (2008). Kesehatan gigi dan
mulut.
Fakultas