Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PRAANGGAPAN ANTARA PENJUAL DENGAN PEMBELI DI WARKOP “ABC” DERMAGA KEDIRI
SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
OLEH : ADYI NUGGROHO NPM: 10.1.01.07.0004
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2016
ADYI NUGGROHO | 10.1.01.07.0004 FKIP-Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HALAMAN PERSETUJUAN Skripsi Oleh:
ADYI NUGGROHO NPM: 10. 1. 01. 07. 0004
Judul: PRAANGGAPAN ANTARA PENJUALDENGAN PEMBELI DI WARKOP ABC DERMAGA KEDIRI
Telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diajukan kepada Panitia Ujian/Sidang Skripsi Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusantara PGRI Kediri Tanggal: 20 Januari 2016
PEMBIMBING I
PEMBIMBING II
Dr.Subardi Agan, M. Pd NIDN: 0703046001
Drs. Sempu Dwi Sasongko NIDN: 0708026001
ADYI NUGGROHO | 10.1.01.07.0004 FKIP-Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HALAMAN PENGESAHAN Skripsi oleh: Adyi Nuggroho NPM: 10.1.01.07.0004 Judul: PRAANGGAPANANTARA PENJUAL DENGAN PEMBELI DI WARKOP ABCDERMAGA KEDIRI
Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian / Sidang Skripsi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pada tanggal : dan Dinyatakan telah Memenuhi Persyaratan
PANITIA PENGUJI
TANDA TANGAN
1. Ketua
: Dr. Subardi Agan, M.Pd
1. ...................
2. Penguji I
: Dra. Sumiyarsi
2. ...................
3. Penguji II
: Drs. Sempu Dwi Sasongko
3.....................
Mengetahui, Dekan FKIP
Dr. Hj. Sri Panca Setyawati, M.Pd NIY.1870301023
ADYI NUGGROHO | 10.1.01.07.0004 FKIP-Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PRAANGGAPANANTARA PENJUAL DENGAN PEMBELI DI WARKOP ABCDERMAGA KEDIRI Adyi Nuggroho 10.1.01.07.0004 FKIP-Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Dr. Subardi Agan, M.Pd dan Drs. Sempu Dwi Sasongko UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Adyi Nuggroho: Praanggapan antara Penjual Dengan Pembeli, Di Warkop ABC Dermaga Kediri, Skripsi, PBSI,FKIP UN PGRI Kediri, 2015. Peristiwa praanggapan antara Penjual dan Pembeli di warkop ABC dermaga Kediri. Mereka, dapat berkomunikasi secara baik atau efektif karena saling memperhatikan dan saling memahami satu dengan yang lain. Salah satu hal penting dalam berkomunikasi adalah praanggapan yaitu dasar atau penyimpulan dasar mengenai konteks dan situasi berbahasa.Begitu pula antara penjual dan pembeli atau diantara para pembeli, masing-masing perlu memiliki praanggapan atau asumsi-asumsi yang benar, sebelum bertutur supaya lawan bicara bias langsung memahami maksudnya. Apabila antara penjual dan pembeli tidak memiliki praanggapan yang sama kemungkinan bias terjadi salah tafsir (misscomunnication). Masalah penelitian ini adalah Praanggapan di Warkop ABC Dermaga Kediri. Pertanyaan penelitian ini adalah : (1) Bagaimanakah deskripsi jenis praanggapan Faktif antara penjual dengan pembeli di warkop “ABC”dermaga kediri? (2) Bagaimanakah deskripsi jenis praanggapan Leksikal antara penjual dengan pembeli diwarkop “ABC”dermaga kediri? (3) Bagaimanakah deskripsi jenis praanggapan Nonfaktual antara penjual dengan pembeli diwarkop “ABC”dermaga kediri? Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan praanggapan di warung kopi ABC Dermaga Kediri .Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : (1) mendeskripsikan jenis praanggapan Faktif antara penjual dengan pembeli di warkop “ABC”dermaga Kediri, (2) mendeskripsikan jenis praanggapan Leksikal antara penjual dengan pembeli diwarkop “ABC”dermaga Kediri, (3) mendeskripsikan jenis praanggapan Nonfaktual antara penjual dengan pembeli diwarkop “ABC”dermaga Kediri. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiolinguistik dikarenakan penelitian ini membahas praanggapan sedangkan, jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data penelitian ini berupa dialog percakapan antara penjual dan pembeli di warung ABC dermaga Kediri. Sedangkan, sumber data penelitian ini adalah rekaman dialog percakapan antara penjual dan pembeli di warung ABC dermaga Kediri. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah diri peneliti sendiri dilengkapi dengan kartu data. Dalam penelitian ini terdapat tiga tahapan penelitian yaitu: (1) tahap perencanaan, (2) tahap pelaksanaan dan (3) tahap pelaporan. Penelitiaan ini dilaksanakan selama tujuh bulan dari oktober 2014 sampai Juni 2015. Sesuai dengan karakteristik data dan tujuan penelitian, metode penelitian ini berupa deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis praanggapan dalam per-cakapan yang terjadi di warung kopi ABC dermaga Kediri cukup bervariasi. Bentuk variasi tersebut meliputi jenis praanggapan faktif, leksikal dan nonfaktual. Jenis praanggapan faktif berkenaan dengan suatu hal yang bersifat fakta dan ke-benarannya dapat dipastikan. Oleh karena itu jenis ini yang paling banyak di-temukan. Selain kedua jenis praanggapan di atas, ada juga praanggapan nonfactual dalam percakapan ini. Praanggapan nonfactual berkebalikan dengan praanggapan faktual, sehingga pada praanggapan ini menunjukkan sebuah peng-andaian.
ADYI NUGGROHO | 10.1.01.07.0004 FKIP-Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Kata Kunci Praanggapan antara Penjual Dengan Pembeli ,Di Warkop ABC Dermaga Kediri
ADYI NUGGROHO | 10.1.01.07.0004 FKIP-Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
LATAR BELAKANG Manusia sebagai makhluk sosial
Mereka, satu dengan yang lain dapat berkomunikasi secara baik atau efektif
selalu menjalin komunikasi di setiap
karena mereka saling memperhatikan
saat dan ke-
dan saling memahami satu dengan yang
sempatan yang ada. Jalinan komunikasi
lain. Hal ini berarti para pengunjung
itu menandakan bahwa manusia
warkop telah memperhatikan prinsip-
memerlukan pihak lain untuk bekerja
prinsip komunikasi. Untuk
sama. Dalam rangka itu manusia
berkomunikasi secara efektif menurut
memerlukan sarana berbahasa. Hal itu
Tappen, (2001:25) perlu
senada dengan pendapat Kridalaksana,
memperhatikan hal-hal berikut:
(1984:154) bahwa komunikasi adalah
(1) pastikan bahwa pesan tersebut
proses dimana suatu, pengujaran
dipahami, (2) menggunakan bahasa
kalimat yang menyatakan suatu hal dari
secara langsung dan tepat, (3)
sumber dialihkan kesuatu pe-nerima,
mendorong umpan balik, (4) mengakui
agar suatu maksud dari pembicaraan
kontribusi dari orang lain, (5) menggu-
tersebut diketahui oleh pendengar,
nakan saluran yang paling langsung dari
dengan maksud untuk mengubah
komunikasi yang tersedia. Selain itu,
tingkah laku mereka. Jika suatu ujaran
hal penting dalam berkomunikasi
kalimat yang disampaikan diterima
adalah praanggapan yaitu dasar atau
dengan baik.
penyimpulan dasar mengenai konteks
Salah satu tempat menjalin
dan situasi berbahasa (Nababan,
komunikasi adalah ditempat-tempat
1987:46). Pernyataan ini
umum seperti warung (kedai) kopi atau
mengisyaratkan bahwa ketika
pos siskamling. Selain warung kopi
berkomunikasi perlu diperhatikan hal-
tersebut, hampir di setiap pelosok
hal yang berkaitan dengan siapa
wilayah Indonesia, baik kota maupun
pembicara dan lawan bicara, kapan dan
desa banyak ditemui warga yang sedang
dimana. Pengetahuan tentang latar
asyik bercengkrama maupun sekedar
belakang seperti ini mempunyai
melepas kepenatan rutinitas sehari-hari
pengaruh terhadap makna atau maksud
dengan bersantai di warung (kedai)
tuturan.
kopi. Peserta atau pengunjung warkop
Begitu pula antara penjual dan
tidak mengenal batas usia, profesi atau
pembeli atau antara para pembeli,
pendidikan. Mereka berkumpul menjadi
masing-masing perlu memiliki
satu ingin memperkuat persaudaraan.
praanggapan atau asumsi-asumsi yang
ADYI NUGGROHO | 10.1.01.07.0004 FKIP-Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
benar, sebelum bertutur supaya lawan
Dari batasan tersebut diperoleh
bicara bisa langsung memahami
informasi bahwa metode merupakan
maksudnya.Apabila antara mereka tidak
cara, baik cara kerja atau cara
memiliki praanggapan yang sama
pandang yang ilmiah. Oleh karena
kemungkinan bisa tidak saling mengerti
itu, uraian metode penelitian pada
serta terjadi salah tafsir
bab ini mencakup (a) pendekatan dan
(misscommunnication).
jenis penelitian, (b) objek data, (c)
Salah satu tempat komunikasi yang
tahapan penelitian, (d) tempat dan
pengunjungnya beragam dan relatif
waktu penelitian, (e) data dan
ramai adalah warkop ABC dermaga
sumber data, (f) instrumen
Kediri. Keragaman pengunjungnya
penelitian, (g) prosedur
terlihat dari berbagai tingkat usia dan
pengumpulan data, (h) teknik
pendidikan, bahkan profesi serta status
analisis data, dan (i) teknik penyajian
sosial mereka. Keragaman seperti itu
hasil analisis data.
tentu menuntut ketepatan penentuan praanggapan dari para peserta komunikasi. Bagaimanakah bentuk
A. PendekatandanJenisPenelitian 1. PendekatanPenelitian
praanggapan antara pembeli dan
Pendekatan yaitu cara pandang
penjual warung kopi ABC dermaga
terhadap objek atau merupakan
Kediri maka perlu penelitian agar
landasan untuk melakukan sebuah
diperoleh data dan fakta objektif. Untuk
penelitian. “ Pendekatan objek
itu dirumuskan penelitian berjudul
penelitian. Pendekatan adalah usaha
Praanggapan dalam Percakapan
dalam rangka aktivitas penelitian
antara Penjual dengan Pembeli di
untuk mengadakan hubungan dengan
Warkop ABC Dermaga Kediri.
orang yang diteliti, metode-metode untuk mencapai pengertian tentang
II.
METODE
masalah penelitian” KBBI, (1995 :
Penelitian sebagai bentuk kegiatan ilmiah
218)
harus dilakukan secara sistema-tis dan
Menurut Siswantoro, (2004 : 17)
logis.Untuk itu, penelitian membutuhkan
pendekatan merupakan alat bedah
metode. Metode penelitian pada dasarnya
yang dimanfaatkan peneliti di dalam
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
upaya menganalisis atau meng-
data dengan tujuan dan ke-gunaan tertentu
interpretasi suatu ujaran dengan
Sugiyono, (2013: 3).
merujuk kepada teori tertentu
ADYI NUGGROHO | 10.1.01.07.0004 FKIP-Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
sebagai parameter pengukur.
tidak menggunakan angka, melainkan
Parameter pengukur dengan cara
menggunakan kedalaman
penelitian kuantitatif dan penelitian
penghayatan terhadap interaksi antar
kualitatif
konsep yang sedang dikaji secara
Penentuan pendekatan dalam
empiris (Semi dalam Edraswara,
penelitian perlu mempertimbangkan objek, data, sumber data dan tujuan
2008: 4-5). Penelitian berjudul praanggapan
penelitian. Penelitian di warkop ABC
dalam percakapan antara penjual
dermaga Kediri ini meneliti jenis-
dengan pembeli diwarkop ABC
jenis praanggapan dalam percakapan
dermaga kediri, tergolong penelitian
antara penjual dengan pembeli di
kualitatif. Jenis penelitian ini
warkop ABC dermaga kediri. Untuk
merupakan kualitatif deskriptif. Hal
itu, penelitian ini menggunakan
ini didasarkan pada data penelitian
pendekatan secara sosiolinguistik.
yang berupa dialog antara penjual
2. JenisPenelitian
dengan pembeli. Data berupa uraian
Jenis penelitian dibedakan menjadi
dialog yang terjadi di warung tersebut
dua, yakni penelitian kuantitatif dan
serta berdasarkan fakta di lapangan.
penelitian kualitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berupa eksperimen dan survey,
B. ObjekPenelitian Objek penelitian menurut
sedangkan penelitian yang termasuk
Sugiyono (2011:32) adalah suatu atribut
dalam penelitian kualitatif yaitu
atau sifat atau kegiatan yang mempunyai
penelitian yang berlatar naturalistik.
variable terkait yang ditetapkan untukdi-
Penelitian bahasa merupakan
pelajari dan ditarik kesimpulan. Dari
penelitian kualitatif. Dinyatakan
penjelasan tersebut, dapat di simpulkan
termasuk penelitian kualitatif karena
bahwa objek penelitian digunakan untuk
beberapa ciri-ciri.Penelitian jenis ini
mendapatkan data sesuai tujuan dan
berlatar alamiah, data dan metodenya
kegunaan tertentu.
kualitatif, instrumen berupa manusia.
Sesuai dengan judul penelitian,
Tujuan penelitian bersifat deskriptif.
“Praanggapan Percakapan Antara
Hal ini seperti dinyatakan oleh
Penjual Dengan Pembeli di Warkop
Sugiyono (2013:16). Metode
ABC dermaga Kediri” maka objek pe-
penelitian kualitatif merupakan
nelitiannya yaitu praanggapan. Peneliti
penelitian yang dilakukan dengan
lebih memfokuskan penelitian pada
ADYI NUGGROHO | 10.1.01.07.0004 FKIP-Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
jenis-jenis praanggapan, dan latar
Tahap pelaksanaan dilakukan
belakang penggunaan praanggapan
klasifikasi dan analisis data sesuai
dalam percakapan di warkop
dengan rumusan masalah. Data yang
ABCdermaga Kediri antara Penjual
dipilih-pilih kemudian dianalisis
dengan Pembeli.
dengan harapan tidak menyimpang dari masalah peneliti yang ada.
C. TahapPenelitian Tahapan penelitian ialah suatu
Dalam tahap pengumpulan data ini, peneliti mulai melakukan pencatatan
langkah – langkah yang dilakukan untuk
dan pengumpulan data yang
melaksanakan suatu penelitian. Menurut
diperlukan dalam peneliti. Adapun
Arikunto (2010:61) tahapan penelitian
hasil dari penyusunan peneliti
ini dibagi menjadi tiga tahapan ,yaitu:
dikonstultasikan pada dosen
tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan
pembimbing untuk diko-
dan tahapan pelaporan
reksi apabila ada kesalahan-
1. Tahap persiapan
kesalahan dan kemudian di lakukan
Tahap persiapan ini dilakukan
revisi laporan.
pencarian judul, lalu mengkonsultasikan judul yang telah di pilih dengan
3. Tahap Pelaporan Tahap penyusunan laporan
dosen pembimbing. Selanjutnya di-
didasarkan pada konsep-konsep yang
adakan penelaahan pustaka, lalu
telah didasarkan sebelumnya. Hal ini
mencari sumber bacaan yang
dimaksudkan karena, sasaran akhir
berkaitan judul dan pokok masalah.
dari penilitan untuk
Setelah membuat batasan-batasan
mengkomunikasikan hasil penelitian
yang jelas dari aspek yang akan
pada para pembaca.
diteliti. Dari beberapa aspek objektif
Dalam tahap pelaporan harus
yang ada, pene-
dijelaskan mulai dari proses awal pe-
litian menganalisis jenis-jenis
nemuan tersebut sampai metode
praanggaan dalam percakapan antara
pemecahan masalah penelitian.
penjual dengan pembeli di warkop
Diantaranya yaitu latar belakan
ABC dermaga Kediri. Hal tersebut
penelitian, masalah yang diteliti,
dilakukan agar penelitian terfokus
kerangka teori yang dijadikan acuan
kepada satu arah tertentu.
dalam penelitian dan metode yang
2. Tahap Pelaksanaan ADYI NUGGROHO | 10.1.01.07.0004 FKIP-Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
digunakan dalam memecahkan
sedangkan praanggapan faktif bahasa
masalah penelitian.
jawangoko dua belas (12) atau 30%.
Pada umumnya tahap
Selain jenis praanggapan faktif,
penyusunan laporan harus lengkap
dalam percakapan di warung kopi juga
mulai dari memuat halaman judul,
terdapat jenis praanggapan leksikal.
kata pengantar, daftar isi,
Praanggapan ini berkenaan dengan
pendahuluan (latar belakang, ruang
sesuatu yang sebelumnya pernah terjadi
lingkup, pertanyaan masalah, tujuan,
dan dilakukan dengan adanya sebuah
kerangka teori, desain penelitian dan
penegasan. Sama halnya dengan
metode), hasil dan pembahasan,
praanggapan faktif, pada praanggapan
ringkasan, daftar pustaka dan
ini juga dibagi atas tiga variasi bahasa
lampiran.
yaitu, bahasa Indonesia, bahasa Jawa ngoko dan bahasa Jawa krama. Ada tiga
III. HASIL DAN KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian ditemukan
puluh (30) data jenis praanggapan leksikal. Berdasarkan hal itu, jumlah
jenis dan bentuk praang-gapan dalam
praanggapan leksikal bahasa Indonesia
percakapan yang terjadi di warung kopi
ada lima (5) atau 16,7%, praanggapan
ABC dermaga Kediri ini cukup bervariasi.
leksikal bahasa Jawa ngoko ada
Bentuk variasi tersebut meliputi jenis
Sembilan belas (19) atau 63,3%, dan
praanggapan faktif, leksikal dan non faktual.
praanggapan leksikal bahasa Jawa karma
Jenis dan bentuk praanggapan faktif
ada enam (6) atau 20%.
berkenaan dengan suatu hal yang bersifat
Selain kedua jenis praanggapan
fakta dan kebenarannya dapat dipastikan.
di atas, ada juga praanggapan non
Oleh karena itu jenis dan bentu kini yang
factual dalam percakapan di warung
paling banyak ditemukan. Jumlah data
kopi ABC. Praanggapan non factual
keseluruhan praanggapan faktif terdiri dari
berkebalikan dengan praanggapan
empat puluh (40) data . Berdasarkan data
faktual, sehingga pada praanggapan ini
tersebut, jenis praanggapan faktif dibedakan
menunjukkan sebuah pengandaian. Jenis
menjadi tiga, yaitu variasi bahasa Indonesia,
praanggapan ini yang paling sedikit
Bahasa Jawa ngoko dan krama. Jumlah
ditemukan dengan jumlah dua puluh
praanggapan faktif bahasa Indonesia dan
(20) bentuk. Akan tetapi, praanggapan
praanggapan faktif bahasa Jawa karma
ini juga terdiri dari tiga variasi bahasa,
samaya itu, empat belas (14) atau 35%,
yaitubahasa Indonesia, bahasa Jawa ngoko dan krama.Oleh karena itu,
ADYI NUGGROHO | 10.1.01.07.0004 FKIP-Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
jumlah praanggapan nonfactual bahasa
Nababan, P.W.J. 1987. Ilmu Pragmatik
Indonesia ada enam (6) atau 30%,
(Teori dan Penerapannya). Jakarta:
praanggapan non factual bahasa Jawa
Departemen Pendidikan dan
ngoko adas embilan (9) atau 45%, dan
kebudayaan, Direktorat Jenderal
praanggapan nonfactual bahasa Jawa
Pendidikan Tinggi, Proyek
karma ada lima (5) atau 25%.
Mengembangkan Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan.
IV.
DAFTAR PUSTAKA
Pedoman Umum EYD dan Dasar Umum Pembentukan Istilah. 2012.
Arikunto, Suharsimi. 2001.
Yogyakarta: Diva Press.
ProsedurPenelitianSuatuPendekatanP ragtik. Yogyakarta: RinekaCipta.
Rahardi, R. Kunjana. 2005. Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa
Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2004.
Indonesia. Yogyakarta: Erlangga.
Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Rohmadi, Muhammad. 2004. Pragmatik: TeoridanAnalisis. Yogyakarta:
Ibrahim, Abd. Syukur. 1993. Kajian Tindak
LingkarMedia.
Tutur. Surabaya: Usaha Nasional. Leech, Geoffrey. 1993. Prinsip-
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
prinsipPragmatik. Terjemahan M. D.
Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan
D. Oka darijudulasli “The Principles
R&D. Bandung: Alfabeta.
of Pragmatics.” Jakarta: Universitas Indonesia. Mahsun. 2005. Metode Penelitian
Sumarsono. 2012. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bahasa:Tahapan strategi, metode dan tekniknya. Jakarta: Raya Grafindo. Makka, A. Makmur. 2008. The True Life of
Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa.
Habibie: Cerita di Balik Kesuksesan. Jakarta: PT Mizan Publika.
Wijana, I Dewa Putu. 1996. Dasar-Dasar Pragmatik. Yogyakarta: Penerbit
Moleong, Lexy J. 2009.
Andi.
MetodologiPenelitianKualitatif. Bandung: RemajaRosdaKarya. ADYI NUGGROHO | 10.1.01.07.0004 FKIP-Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Wijana, I Dewa Putu dan Muhammad
Yule, George. 1996. Pragmatics Oxford
Rohmadi. 2009. Analisis Wacana
University Press. Terjemahan Indah
Pragmatik: Kajian Teori dan Analisis.
Fajar Wahyuni. 2006. Yogyakarta:
Surakarta: Yuma Pustaka.
Pustaka Pelajar.
ADYI NUGGROHO | 10.1.01.07.0004 FKIP-Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
simki.unpkediri.ac.id || 9||