Potensi PERCEPATAN Pembangunan Rumah Vertikal di DIY Suparwoko, PhD – UII LATAR BELAKANG - PERMASALAHAN • Penduduk perkotaan meningkat terus • Kebutuhan hunian meningkat • Penyediaan hunia selalu kurang • Land Consolidation and Land Bangking tidak populer, cenderung KURANG BERHASIL (gagal?)
POTENSI: Lahan Pasar, Tanah Khas Desa, Sultan Ground
Hunian Masal Rumah Tapak diperkotaan (sangat sulit)?
PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN Program Pengurangan Kawasan Kumuh INDIKATOR KINERJA PROGRAM Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman yang difokuskan wilayah kecamatan miskin
22.01 Peningkatan Kualitas Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) Kawasan Kumuh Kawasan & Lokasi Kumuh 69 Kawasan (= Desa/Kelurahan) 107 lokasi (= dusun/RW)
Realisasi
RPJMD 2013-2017 2014
2015
2016
23,20 % 29,0 % (25 lokasi) Akan ditangani tiap tahun 6 lokasi = 5,61 %
34,0 %
40,0 %
46,0 %
Rencana Lokasi kumuh telah tertangani
31 lokasi
36 lokasi
43 lokasi 49 lokasi 55 lokasi
Realisasi / telah tertangani
33,67% (36 lokasi)
35,51% (38 lokasi)
49,53 % (53 lokasi)
s.d. 2012
2013
KONDISI AKHIR (2017) 51,0 %
BLOK PLAN UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
FASUM-FASOS
FASUM-FASOS
UNIT HUNIAN FASUM-FASOS (PODIUM) SEBAGAI LOBBY UTAMA PENGHUNI
FASUM-FASOS
AKSES PENGUNJUNG PASAR BUSWAY
AKSES PEDESTRIAN DAN ENTRANCE PENGHUNI Halte Angkot
PASAR SARANA UMUM
Potensi Pasar untuk Rusunawa/mi di perkotaan Yogyakarta • Pasar Kranggan 100m x 60 m = 6.000m2 • Pasar Pingit 90m x 50 m = 4.500m2 • Pasar Demangan 85m x 55 m = 4.575m2 • Pasar Telo 60m x 70 m = 4.200m2 • Pasar Beringharjo 70m x 350m = 24.500m2 • Pasar Kolombo 50m x 90m = 4.500m2 • Pasar Gamping 1.300m2
LINGKUNGAN PERUMAHAN KUMUH 69 kawasan, 107 lokasi (data NUSSP 2006) SLE 1
2 3 4 5 6 7 8
KP 1
KEC
KEL
NGAGLIK NGEMPLAK
Sariharjo Bimomartani Widodomartani PRAMBANAN Sambirejo GODEAN Sidomoyo Sidoarum PAKEM Candibinangun SLEMAN Pendowoharjo DEPOK Caturtunggal MLATI Sinduadi Sumberadi KEC GALUR
2 WATES
3 4 5 6
PENGASIH TEMON SENTOLO LENDAH
10 7 1 3
5
Kranggan Tirtorahayu Bendungan Wates Ngestiharjo Pengasih Sendangsari Janten Banguncipto Bumirejo
1
2
3 5
4 6
7
7
4
3 3
1 5
4
KECAMATAN
DLINGO IMOGIRI JETIS PANDAK SANDEN
2
8
2
GONDOKUSUMAN Baciro 11 Klitren GONDOMANAN 12 Prawirodirjan
2 6
6
KELURAHAN Srimartani Wonolelo Bawuran Mangunan Selopamioro Canden Triharjo Murtigading Gadingsari
5
3
4 7
PIYUNGAN PLERET
12 8
2
1
1
BANTUL
4
6
KEL
11
6
KECAMATAN KELURAHAN 1 GEDONGTENGEN Pringgokusuman MERGANGSAN 2 Keparakan Wirogunan Brontokusuman 3 Notoprajan NGAMPILAN Ngampilan MANTRIJERON 4 Mantrijeron Suryodiningratan Gedongkiwo UMBULHARJO 5 Giwangan Pandeyan Semaki Sorosutan Muja-muju Warungboto 5 6 Suryatmajan DANUREJAN Tegalpanggung 7 Bumijo 9 JETIS Gowongan 8 Kadipaten KRATON Panembahan 9 Rejowinangun KOTAGEDE Purbayan Prenggan 6 TEGALREJO 10 Bener Tegalrejo
4
1 3 2
5
GK
KEC
KEL
1
PLAYEN
Dengok
2
PALIYAN
Karangduwet
3
WONOSARI
Kepek Piyaman Wonosari Mulo
4
KARANGMOJO Wiladeg Gedangrejo
5 6
PONJONG
Ponjong
SEMIN
Semin
Potensi Konservasi
Potensi Pengembangan Rumah Vertikal
Lahan SG di Perkotaan Yogyakarta di Luar Kota Yogyakarta
Studi Kasus Lahan Pasar
Pasar Gamping Luas Lahan 1,3 ha Dinas Pasar Setuju (data informal)
Pasar Kolombo Jakal Km 7 90m x 50m = 4.500m2
Model Pengembangan Hunian Vertikal di Pasar Pingit • Berdasarkan Perda Tata Bangunan, Luas tanah pasar Pingit 3.000m2 memiliki: • Tinggi Bangunan 32m atau 8-10 lantai • KDB Maksimum 80% • KLB Maksimum 4,8
Hunian Vertikal di atas Pasar Luas Tanah = 3000m2 KDB Perda Maks = 80% KDB Ds 50% = 1500m2 RTH Ds 25% = 750m2 Akses Ds 25%=750m2
LINIER (Commercial) DEVELOPMENT based ZONING
Potensi TOD sebagai Pusat Pertumbuhan Permukiman Kota
TOD based ZONING
POTENSI Transit Oriented Development (TOD), yaitu suatu konsep pembangunan transportasi yang bersinergi dengan tata ruang guna mengakomodasi pertumbuhan baru dengan memperkuat lingkungan tempat tinggal dan perluasan kegiatan maupun manfaatnya, melalui optimalisasi jaringan angkutan umum massal, seperti bus dan kereta api, sehingga mempermudah warga kota untuk mengakses sumber daya kota (Repplogle, 2006) ..
Melbourne Central Station Shopping - Retail
Residential, Offices n Parking
Subway Train Station
Heritage
TOD Transit Oriented Development
RTBL Penataan Koridor Jalan Adi Sumarmo
RTBL Penataan Koridor Jalan Adi Sumarmo
Konsep TOD di Perkotaan Yogyakarta dan sekitarnya
Tugu TOD
Potential of Regional TOD and City Center TOD No 6
Stasiun
Kecamatan
Stasiun Tugu
Gedongtengen
Skala TOD Regional
Aktivitas dan Fasilitas • Kegiatan : Pusat utama dari kegiatan ekonomi dan budaya ,seperti
pusat-pusat
kota regional, dengan mix used tempat kerja,
perumahan, ritel dan hiburan • Fasilitas: Parkir, off street parking, tersedia fasilitas pejalan kaki, strategis, Open space (Plaza, Taman) 7
Stasiun Lempuyangan
Lempuyangan
City Center
• Kegiatan : Karakteristik kawasan ini berisi hunian campuran, lpekerja, ritel, dan hiburan •
Fasilitas : Parkir, off street parking, tersedia fasilitas pejalan kaki, Open space Taman)
(Plaza,
Potential for Town Center And Neighborhood TOD No 1
Stasiun Stasiun Patukan
Kecamatan Gamping, Sleman
Aktivoitas dan Fasilitas
Skala TOD Town Center
•
Kegiatan :campuran ritel, pekerjaan-skala yang lebih kecil, dan penggunaan sipil.
•
Fasilitas : Parkir, off street parking, , tersedia fasilitas pejalan kaki, Komersial, Residential, letak strategis
2
Janti
Banguntapan, Bantul Neighborhood
•
Kegiatan: fitur lokal melayani ritel dicampur dengan perumahan, komersial dan lainnya. • Fasilitas : Parkir, tersedia fasilitas pejalan
kaki, letak
strategis 3
Stasiun Maguwo
Depok, Sleman
Town Center
•
Kegiatan : campuran ritel, pekerjaan-skala yang lebih kecil, dan penggunaan sipil.
•
Fasilitas : Parkir, tersedia fasilitas pejalan kaki,
letak
strategis 4
Kalasan
Kalasan, Sleman
Neighborhood
• Kegiatan: fitur lokal melayani ritel dicampur dengan
perumahan, komersial dan lainnya. • Fasilitas : Parkir, tersedia fasilitas pejalan kaki, letak strategis. 5
Stasiun Prambanan
Klaten
Suburban/Neighborhood
• Kegiatan :
fitur lokal melayani ritel dicampur dengan
perumahan, komersial dan lainnya. • Fasilitas: Parkir, tersedia fasilitas pejalan kaki, letak strategis.
Community based Vertical Housing
Master Plan Hunian Vertikal Code Jembatan Sarjito (1,5 ha) KDB 50% (Tugas Akhir Mhs)
Apartemen – Hunian Kelas Menengah Kebawah Lt 5-8
Rusun – Hunian Kelas Menengah Kebawah Lt 2-4
FASUM-FASOS Lantai 1
Rusunawa & Klinik & Child Care
Shopping Centre
Apartemen
Pasar CC Baru
TERMINAL/TRANSIT
Akses antar lantai 1,5m
Kesimpulan • Laju pertumbuhan penduduk perkotaan meningkat terus • Alih fungsi lahan, harga tanah kurang terkontrol • Kawasan strategis belum dioptimalkan dgn baik sebagi pusat-2 pertumbuhan berbasis TOD • Pengembangan Lahan dan Ruang (SG, KD, Pasar) untuk kepentingan Publik dan Perumahan • BUMD untuk kepentingan publik (Fasum, Fasos, Hunian Vertikal untuk mengelola lahan kas Desa, Sultan Ground, Pasar) • Membangun Kemitraan Dana-2 Perumahan (Pemerintah, Swasta, CSR, dan Masyarakat) • Gerakan Restorasi Sungai perlu ditinkatkan • Kawasan kumuh, disekitar Pasar akan potensial untuk dikembangkan .... Melalui Tri Bina, Kampung Wisata dan Kampung Vertikal dsb. (berbasis komunitas) • Pemerintah perlu mempersiapkan peraturan/regulasi untuk kelancaran tata kelola pemanfaatan ruang pasar, sultan ground dan lahan kas Desa untuk percepatan pembangunan perumahan, teruatama hunian untuk kelas menengah kebawah