Sistem Perparkiran Mobil Vertikal di Rumah
Semuil Tjiharjadi dan Robert Ferdian Hermawan Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Bandung
Abstract Nowaday, people are getting busier every day. Most of them have to live far away from their school or business activity. Because of that they need more cars to support their transportation. One for the father, one for the mother and one for their children. Meanwhile, the price of houses and land is getting higher. This situation results in parking problem. The main issue of this paper is how to park cars easily and quickly. This question triggers an idea to create a system that can facilitate vertical car parking at home. This system is controlled by HMI (Human Machine Interface) which can support real-time parking system. The system can store 3 cars in a garage. This process is controlled by a microcontroller. Users can choose a selection of slot buttons. This process can work well if all conditions are met. Based on the experiments of the system, the average time of storing process is 11 seconds and the average time of taking the car from storage is 9 seconds. The average time of several experiments is 10 seconds. Keywords: Microcontrollers, Vertical Parking System
I.
Pendahuluan
Tingginya aktivitas dalam kehidupan modern, memaksa manusia untuk sering melakukan perjalanan setiap hari. Seorang ayah yang harus ke kantor, seorang ibu yang juga bekerja atau melakukan aktivitas lainnya, anak-anak yang harus diantar ke sekolah dan berbagai kegiatan lainnya, sering menuntut penggunaan kendaraan yang lebih dari satu. Untuk itu merupakan hal yang lazim dalam satu keluarga modern yang aktif untuk memiliki kendaraan lebih dari satu. Akan tetapi, pada sisi lain, harga tanah dan rumah saat ini semakin mahal. Akibatnya sulit untuk memiliki rumah dan tempat parkir luas yang dapat menyimpan semua kendaraannya. Jumlah penduduk yang terus bertambah secara tidak langsung menyebabkan semakin sempitnya lahan untuk rumah tinggal. Rumah pada umumnya hanya dapat menyimpan satu kendaraan beroda empat saja di garasi rumah. Bila memiliki mobil lebih dari satu biasanya akan ditempatkan di kebun atau di luar garasi. Membuat mobil terkena deras hujan dan panas terik yang tidak terlindungi atap. Mobil dapat terkena karat ataupun cat rusak. Terlebih lagi bila hujan yang tidak kunjung berhenti akan mengakibatkan banjir. Mobil yang terendam akan membuat kerusakan yang sangat parah pada mobil, sehingga mobil harus mendapat perawatan lebih. Kerusakan yang diakibatkan membuat pemilik mobil cenderung tidak merawat mobil dengan baik. Pemilik biasanya akan sering menjual dan membeli mobil yang baru. Menyimpan mobil di ruangan yang baik adalah salah satu perawatan mobil. Mobil yang terawat akan membuat mobil bertahan lama. Salah satu solusi yang didapat adalah dengan sistem pemaksimalan lahan di garasi rumah. Perkembangan teknologi memunculkan suatu sistem perparkiran yang dapat mempermudah penyimpanan mobil di garasi rumah[2], yaitu sistem perparkiran mobil di rumah. Sistem yang dibuat untuk memecahkan masalah-masalah yang ada. Sistem ini dikontrol secara Human Machine Interface (HMI) sehingga dapat menunjang sistem pengendalian jarak jauh secara real-time dari proses dengan tampilan pada printed circuit board (PCB) dalam bentuk light emitting diodes (LED), seven segment, dan pushbutton sehingga mudah dimengerti penggunanya. Baik saat proses penyimpanan mobil sampai pada proses pengeluaran mobil. Penggunaan LED akan memudahkan pengguna dalam melihat
78
Sistem Perpakiran Mobil Vertikal di Rumah (Semuil Tjiharjadi dan Robert Ferdian Hermawan)
keberadaan mobil di garasi. Penggunaan seven segment akan memudahkan pengguna dalam proses penyimpanan mobil. Pushbutton digunakan untuk memilih slot. II. Pembahasan 2.1 Perancangan Sistem Perparkiran Mobil di Rumah Proses pengendalian penyimpanan mobil di rumah diaplikasikan pada prototype miniatur sistem perparkiran mobil di rumah dengan sistem pengendalian jarak jauh dan dikendalikan secara HMI. Miniatur dibuat dengan ukuran panjang 40 cm dan lebar 40 cm serta tinggi 60 cm. Alas menggunakan ubin keramik berukuran 40 x 40 cm. Ubin keramik memiliki beban yang berat sehingga cocok untuk dijadikan fondasi alas yang memungkinkan miniatur bergerak semaksimal mungkin tanpa tergoyahkan sedikitpun. Memiliki permukaan yang kesat dan memungkinkan polikarbonat dan pipa pvc direkatkan di permukaannya. Polikarbonat dan pipa pvc digunakan untuk fondasi dinding dan fondasi penggerak. Gambar 1. Polikarbonat
Polikarbonat dibuat untuk fondasi utama menyerupai bangunan. Miniatur tembok dibuat lantai bertingkat 2 dan juga lantai bawah tanah. Lantai di tingkat 2 dapat menampung 2 mobil. Lantai bawah tanah dapat menampung 1 mobil. Polikarbonat memiliki tekstur yang kuat tetapi mudah untuk dipotong sehingga memungkinkan untuk dibentuk untuk fondasi dinding. Gambar 2. Pipa PVC
Pipa pvc sebagai fondasi dari penggerak sistem penyimpanan serta pengeluaran mobil. Pipa pvc memiliki bahan yang kuat dan tegak. Berlubang di tengahnya mempermudah meletakan servo penggerak arah horizontal. Pipa pvc dan polikarbonat direkatkan oleh lem tembak. Lem yang perlu dipanaskan terlebih dahulu sehingga mencair. Lem ini bila sudah mengering akan sangat kuat dan tahan lama. Gambar 3. Alas ruji kayu
Alas penyimpanan mobil berbentuk beruji untuk mempermudah dalam pengambilan dan penyimpanan. Mobil disimpan di atasnya dengan aman tanpa membuat roda terselip di antara ruji atau menggores bagian bawah mobil. Alas beruji seperti ini akan lebih efisien tanpa harus mendorong mobil keluar. Mobil langsung ditaruh atau diambil. 79
Zenit Volume 2 Nomor 2 Agustus 2013
Gambar 4. Sensor pushbutton
Gambar 5. Photo Motor Servo
Tempat penyimpanan mobil dilengkapi oleh sensor pushbutton[6] untuk mendeteksi adanya kendaraan atau tidak. Sensor mendeteksi dari beban atau tekanan dari mobil. Pemakaian sensor ini agar penyimpanan mobil tidak sampai bertumpuk. Bila sampai menumpuk akan membuat kerusakan besar pada mobil. Sensor akan memberikan informasi kepada pengguna lewat LED yang berada di PCB antarmuka. Motor servo[7] horizontal dipasang di pipa pvc sedangkan motor servo vertikal dipasang di atas motor servo horizontal. Kedua motor servo ini berperan sebagai penyimpan dan pengambil mobil. Menggunakan motor servo karena sangat presisi dalam hal arah. Selain itupun servo dapat mengangkat beban sampai 15 kg. Pemakaian di miniatur sangat dapat diandalkan dalam hal kekuatan dan ketelitian. Kuat untuk mengangkat benda yang berat dan teliti dalam menggerakan benda ke posisi yang tepat. Gambar 6. Penopang kayu
Pada motor servo vertikal menggunakan roda karet dan dipasang penopang untuk membuat kayu tegak lurus untuk bisa bergerak ke atas dan ke bawah[9]. Pemakaian penopang ini agar kayu tidak miring sehingga membuat ketelitian berkurang. Gambar 7. Bentuk maket
Perakitan bahan maket akan mencapai final seperti gambar 3.8. Memiliki 3 slot parkiran. Lantai 2 memiliki 2 slot dan lantai bawah tanah memiliki 1 slot. Penggerak mobil berada di tengah, diasumsikan di permukaan. Mobil akan berada di alas penggerak mobil sebagai posisi awal. Lalu 80
Sistem Perpakiran Mobil Vertikal di Rumah (Semuil Tjiharjadi dan Robert Ferdian Hermawan)
pengguna akan menekan tombol slot untuk menyimpan tempat mobil. Pada alas ruji mobil di slot 1, 2 ,3 dan garasi menggunakan sensor pushbutton. Setiap sensor menginformasikan pada pengguna melalui LED pada PCB antarmuka. Gambar 8. Box mobil
Kotak hitam di atas diasumsikan sebagai mobil. Pemakaian kotak hitam ini disebabkan miniatur mobil tidak memiliki berat yang cukup untuk sensor pushbutton. Kotak hitam terbuat dari polikarbonat yang diisi oleh pasir. Ukuran kotak pasir disesuaikan dengan miniatur mobil. Gambar 9. Kayu bergerak
Kayu bergerak ini yang menjadi alat utama dalam penyimpanan dan pengambilan mobil yang ada di slot. Dinamakan kayu bergerak karena fungsi utama dari kayu ini adalah bergerak naik, turun, kiri dan kanan. Kayu bergerak ini selalu ada di posisi tengah di dalam hal ini permukaan. Kayu bergerak dilengkapi juga dengan sensor pushbutton. Posisi kayu bergerak sangat tegak lurus dengan permukaan sehingga tidak akan mengalami kemiringan yang dapat membuat motor servo menjadi tidak teliti. Alas kayu bergerak ini berbentuk ruji yang menjadi lawan dari alas slot penyimpanan mobil. Memiliki lebar yang lebih kecil tetapi memiliki panjang yang sama. Gambar 10. Mikrokontroler
Otak sistem perparkiran mobil di rumah diletakan di bagian belakang maket [11]. Semua alat tersambung dengan mikrokontroler[4]. Port pada ATMega 32a terpakai semua. Port A sebagai input sensor pushbutton. Pada PCB antarmuka menggunakan 3 pushbutton untuk memilih slot yang akan digunakan sedangkan 4 pushbutton dipakai untuk sensor pada alas ruji mobil. Pada port B digunakan sebagai output motor servo. Hanya menggunakan 2 pin dari 8 pin yang ada. Motor servo hanya menggunakan 1 pin saja untuk data maka dari itu hanya membutuhkan 2 pin untuk menggerakan motor servo. Pada port C digunakan sebagai output LED. LED sebagai pemberi informasi kepada pengguna. Bila LED menyala menandakan adanya mobil di slot tersebut. Bila tombol pemilih slot ditekan pun LED pada port C akan menyala. Pada port D digunakan untuk seven segment[8]. 81
Zenit Volume 2 Nomor 2 Agustus 2013
Antarmuka seven segment sangat diperlukan pada sistem perparkiran ini. Seven segment yang menginformasikan proses penyimpanan atau pengambilan mobil apakah sudah selesai atau tidak. Antarmuka ini juga yang menginformasikan bila penyimpanan kendaraan dapat dilakukan atau tidak. Gambar 11. PCB antarmuka
Terlihat seven segment dan pushbutton ada di PCB antarmuka. LED ditempatkan di PCB mikrokontroler. PCB mikrokontroler dan PCB antarmuka disambungkan dengan kabel pelangi yang memiliki 10 kabel yang badannya tersambung sehingga akan sangat rapi dan tidak membuat bingung saat menyambungkannya. Gambar 12. Rangkaian PORT A
Pada port A terdapat 7 pushbutton[6]. Pin 0, 1 dan 2 terdapat pada PCB antarmuka yang diatur oleh pengguna dalam memilih slot yang akan ditempati mobil. Pin 3 terdapat pada alas penggerak mobil. Pin 4, 5 dan 6 berada pada alas slot 1, 2 dan 3. Setiap pushbutton yang tertekan atau ditekan akan membuat LED di port C menyala. Menandakan adanya pengiriman input dari sensor pushbutton. Bila pin tidak dipakai tidak akan apa-apa seperti pada pin 7. Pin tidak akan memberikan input pada mikrokontroler. Gambar 13. Rangkaian PORT B
Port B mengendalikan gerakan motor servo[7]. Pin 0 menggerakan motor servo horizontal. Motor servo horizontal memakai motor servo 180 derajat. Hanya dapat berputar di sekitar 0 derajat sampai 180 derajat. Pin 1 menggerakan motor servo vertical. Motor servo vertical menggunakan motor servo continuous yang dapat berputar terus menerus. Motor servo ini dapat bergerak dari 0 derajat sampai 360 derajat. Motor servo memiliki 3 kabel pelangi. Kabel yang berwarna terang disambungkan ke pin pada port B. Kabel yang ada di tengah yaitu berwarna merah disambungkan dengan VCC yang bertegangan 5V sampai 12V. Kabel terakhir yang berwarna gelap atau hitam disambungkan ke ground. Pin 2 sampai 7 tidak dipakai. Pada motor servo 180 derajat disambungkan pada tegangan 5V sedangkan motor servo 360 derajat atau continuous disambungkan pada tegangan 12V. Motor servo vertical memerlukan tegangan yang besar dikarenakan beban yang diangkat. Bila kekurangan tegangan akan berakibat buruk pada mikrokontroler. Efek sampingnya membuat mikrokontroler ter-reset dengan sendirinya atau not responding. Bila terjadi hal seperti itu, mikroprosesor perlu didinginkan atau di reset secara manual. Pemakaian tegangan sebaiknya 82
Sistem Perpakiran Mobil Vertikal di Rumah (Semuil Tjiharjadi dan Robert Ferdian Hermawan)
dibedakan dengan sumber tegangan pada mikrokontroler. Motor servo horizontal tidak memerlukan tegangan besar karena bebannya cukup ringan. Jadi, jarang sekali membuat mikrokontroler terbebani. Gambar 14. Rangkaian PORT C
Penggunaan LED[1] pada port C untuk menginformasikan input yang didapat dari port A. LED menyala bila ada tekanan dari sensor pushbutton. LED yang dipakai berjumlah 7 buah. Masingmasing dipasang resistor 220 Ω dan tegangan yang diberikan 5V. Pin yang tidak dipakai adalah pin 0. Urutan pin pada port C terbalik dengan port lainnya. Gambar 15. Rangkaian PORT D
Penyambungan pin port D pada kaki seven segment[8] tidak dapat sembarangan. Bila sembarangan, risikonya perlu mencari lagi rumus yang baru. Seven segment menyala berdasarkan deretan angka heksadesimal. 8 kaki disambungkan dengan port D dan 2 kaki lagi salah satunya disambungkan dengan ground. Gambar 16. Diagram blok
Gambar 17. Flowchart sistem perparkiran mobil di rumah
83
Zenit Volume 2 Nomor 2 Agustus 2013
Cara kerja dari sistem ini seperti pada gambar 16. Mikrokontroler menunggu adanya input dari port A. Data yang didapat dari port A di proses dan mengengeluarkan output di port B, C dan D. Mikrokontroler yang sudah di flash, menyimpan perintah yang akan dilakukan di kondisinya masingmasing. Pada port B mengatur pergerakan dari motor servo. Pada port C mengatur nyala atau mati LED. Pada port D mengatur informasi dari seven segment yang ditampilkan. Flowchart di gambar 17, memiliki 3 tombol input data dalam pemilihan slot. Masing-masing tombol memiliki syarat untuk menyimpan atau mengambil model mobil dari masing-masing slot. Apabila tombol 1 ditekan maka memiliki 2 kondisi yaitu kondisi menyimpan atau mengambil. Mikrokontroler akan mengecek apakah di slot 1 ada mobi atau di garasi ada mobil. Bila di slot 1 tidak ada mobil dan di garasi ada mobil maka mobil di garasi akan disimpan ke slot 1. Bila di slot 1 ada mobil dan di garasi tidak ada mobil maka mobil di slot 1 akan diambil menuju garasi. Tombol 2 dan 3 pun demikian memiliki kondisi yang serupa dengan tombol 1. Bila di slot 1 ada mobil dan di garasi ada mobil dan pengguna memilih tombol 1 maka akan menuju ke proses karena human error yaitu seven segment akan menampilkan tanda seru dan berkedip-kedip. Begitupun dengan tombol 2 dan 3. Setelah pengecekan tombol dan proses telah dilaksanakan maka program akan mengulang terus menerus hingga sistem dimatikan. 2.2 Pengamatan pada bahan yang dipakai Bahan yang dipakai pada kayu bergerak menggunakan karet pada ban pemutar dan lintasannya menggunakan kayu. Pada pertama kali menggunakan bahan amplas untuk kedua-duanya. Hasil yang didapat saat pergantian pada bahan karet dan kayu sangat tahan lama. Sebelumnya perlu pergantian amplas pada kayu bergerak setiap 8 kali percobaan. Ternyata bahan amplas saling bergesekan sehingga permukaannya cepat rusak. Perbandingan pada kedua bahan yang berbeda ini berpengaruh pada putaran kayu bergerak. Pada penggunaan bahan amplas, kayu bergerak lebih kaku dan berat saat pemutarannya. Sangat sering mikrokontroler ter-reset secara otomatis. Sehingga pada 3 sampai 5 kali percobaan mikrokontroler akan ter-reset. Bila hamplas sudah mulai aus maka roda tidak dapat lagi mengangkat kayu bergerak tetapi hanya berputar di tempat saja. Mikrokontroler pun tidak pernah ter-reset seperti sebelumnya. Pengamatan ini membuktikan bila motor servo tidak kuat berputar mengangkat beban maka akan menyedot lebih banyak arus listrik. Bila suplai listrik melebihi kebutuhan akan terjadi arus pendek atau konsleting. Hal ini yang membuat mikrokontroler ter-reset secara otomatis. Pada pengamatan ini memunculkan pertanyaan. Mengapa mikrokontroler tidak rusak padahal sudah terjadi arus pendek? Pada mikrokontroler terdapat IC 7805 yang berfungsi sebagai pengatur tegangan. Maka dari itu terjadinya arus pendek tidak merusak mikrokontroler. Penggunaan bahan karet dan kayu sangat tepat. Disamping putaran yang stabil dan halus, bahan ini pun tahan lama sehingga tidak mengganggu pada proses pengambilan data percobaan. 2.3 Pengamatan pada putaran motor servo Motor servo[3] yang berbeda merk memiliki sudut dan putaran yang berbeda. Dengan demikian, pengamatan pada motor servo perlu diambil datanya. Servo yang digunakan pada pengamatan ini adalah DX Robot dan GWS. Penggerak horizontal menggunakan merk GWS STD yang memiliki jangkauan 0 sampai 180 derajat. Sedangkan penggerak vertical menggunakan merk DX Robot continuous yang memiliki jangkauan 0 sampai 360 derajat dan dapat berputar terus menerus. Tabel I Motor servo GWS STD no 1 2 3
Waktu logika 1 (μs) 640 1500 2400
Waktu logika 0 (μs) 19360 18500 17600
Sudut (º) 180 90 0
Arah CW Netral CCW
Motor servo non-continuous dapat mengunci sudut. Sudut tidak akan berubah saat data yang diberikan sama. Pada pemberian data berlogika 1 selama 640 mikrodetik akan bergerak pada sudut 180 derajat secara searah jarum jam. Pada tabel 4.1 tertulis waktu logika 1 dan waktu logika 0. Maksud dari data itu, pada saat menggerakan motor servo memerlukan logika 1 yang berarti aktif dan logika 0 yang berarti diam. Pada nomor 1 waktu logika 1 adalah 640 μs dan waktu logika 0 19360 μs 84
Sistem Perpakiran Mobil Vertikal di Rumah (Semuil Tjiharjadi dan Robert Ferdian Hermawan)
menjelaskan servo aktif selama 640 μs dan diam selama 19360 μs. Servo bergerak pada 20ms per clock. Logika 1 dan 0 bila dijumlahkan sebaiknya berjumlah 20ms. Pada waktu 1500 μs adalah data netral pada motor servo. Rata-rata motor servo akan menunjukan sudut 90 derajat bila diberikan waktu 1500 μs. Sudut 90 derajat dapat berputar searah ataupun berlawanan dengan jarum jam. Untuk waktu 2400 μs akan menunjukan sudut 0 derajat secara berlawanan dengan jarum jam. Waktu yang sama akan mengunci sudut yang sama, tidak seperti motor servo continuous yang berputar walaupun waktu yang diberikan sama. Tabel II Motor servo DX Robot Continuous no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Waktu logika 1 (μs)
Waktu logika 0 (μs)
Sudut ( º)
Arah
500 600 700 800 900 1000 1100 1200 1300 1400 1500 1600 1700 1800 1900 2000 2100 2200 2300 2400
19500 19400 19300 19200 19100 19000 18900 18800 18700 18600 18500 18400 18300 18200 18100 18000 17900 17800 17700 17600
900-2,5 900-2 900 900-5 900+8 900+10 900-5 630 585 270+5 180 585 765 855 855+5 780 780+5 780+3 780+5 780+2,5
cw cw cw cw cw cw cw cw cw cw ccw ccw ccw ccw ccw ccw ccw ccw ccw ccw
Pada pengamatan motor servo continuous didapat waktu dan sudut seperti pada tabel 4.2. Bila waktu yang diberikan lebih besar sama dengan 1500 μs maka servo akan bergerak berlawanan dengan arah jarum jam. Bila lebih kecil dari 1500 μs, akan searah dengan jarum jam. Pada servo continuous tidak dapat mengunci sudut. Sudut akan berubah saat dimasukan data yang sama. 2.3.1 Percobaan pertama ke atau dari slot 1 Pada percobaan pertama adalah menyimpan mobil ke slot 1. Berikut ini langkah kerja dari alat : 1. Motor servo horizontal akan bergerak pada sudut 90 derajat. 2. Motor servo vertical mengerakan kayu 12,5 cm ke atas. 3. Motor servo horizontal bergerak ke sudut 180 derajat. 4. Motor servo vertical menggerakan kayu 6 cm ke bawah. 5. Motor servo horizontal bergerak ke sudut 90 derajat. 6. Motor servo vertical menggerakan kayu 6,5 cm ke bawah. Mobil berada di slot 1. Selanjutnya mobil akan diambil dari slot 1 ke posisi awal. Berikut ini langkah kerja dari alat : 1. Motor servo horizontal akan bergerak pada sudut 90 derajat. 2. Motor servo vertical menggerakan kayu 6 cm ke atas. 3. Motor servo horizontal bergerak ke sudut 180 derajat. 4. Motor servo vertical menggerakan kayu 6,5 cm ke atas. 5. Motor servo horizontal bergerak ke sudut 90 derajat. 6. Motor servo vertical menggerakan kayu 12,5 cm ke bawah. Proses kerja alat berjalan dengan sangat baik. Sensor pada slot 1 mendeteksi mobil, LED menyala sesuai dengan input dari sensor, seven segment menampilkan angka 1 sesuai dengan pushbutton yang di tekan dan langkah kerja motor servo sesuai dengan instruksi program yang dibuat. 85
Zenit Volume 2 Nomor 2 Agustus 2013
2.3.2 Percobaan kedua ke atau dari slot 2 Pada percobaan kedua adalah menyimpan mobil ke slot 2. Berikut ini langkah kerja dari alat : 1. Motor servo horizontal akan bergerak pada sudut 90 derajat. 2. Motor servo vertical mengerakan kayu 12,5 cm ke atas. 3. Motor servo horizontal bergerak ke sudut 0 derajat. 4. Motor servo vertical menggerakan kayu 6 cm ke bawah. 5. Motor servo horizontal bergerak ke sudut 90 derajat. 6. Motor servo vertical menggerakan kayu 6,5 cm ke bawah. Mobil berada di slot 2. Selanjutnya mobil akan diambil dari slot 2 ke posisi awal. Berikut ini langkah kerja dari alat : 1. Motor servo horizontal akan bergerak pada sudut 90 derajat. 2. Motor servo vertical menggerakan kayu 6 cm ke atas. 3. Motor servo horizontal bergerak ke sudut 0 derajat. 4. Motor servo vertical menggerakan kayu 6,5 cm ke atas. 5. Motor servo horizontal bergerak ke sudut 90 derajat. 6. Motor servo vertical menggerakan kayu 12,5 cm ke bawah. Proses kerja alat berjalan dengan sangat baik. Sensor pada slot 2 mendeteksi mobil, LED menyala sesuai dengan input dari sensor, seven segment menampilkan angka 2 sesuai dengan pushbutton yang di tekan dan langkah kerja motor servo sesuai dengan instruksi program yang dibuat. 2.3.3 Percobaan ketiga ke atau dari slot 3 Pada percobaan ketiga adalah menyimpan mobil ke slot 3. Berikut ini langkah kerja dari alat : 1. Motor servo horizontal akan bergerak pada sudut 90 derajat. 2. Motor servo vertical mengerakan kayu 4 cm ke bawah. 3. Motor servo horizontal bergerak ke sudut 0 derajat. 4. Motor servo vertical menggerakan kayu 6 cm ke bawah. 5. Motor servo horizontal bergerak ke sudut 90 derajat. 6. Motor servo vertical menggerakan kayu 10 cm ke atas. Mobil berada di slot 3. Selanjutnya mobil akan diambil dari slot 3 ke posisi awal. Berikut ini langkah kerja dari alat : 1. Motor servo horizontal akan bergerak pada sudut 90 derajat. 2. Motor servo vertical menggerakan kayu 10 cm ke bawah. 3. Motor servo horizontal bergerak ke sudut 0 derajat. 4. Motor servo vertical menggerakan kayu 6 cm ke atas. 5. Motor servo horizontal bergerak ke sudut 90 derajat. 6. Motor servo vertical menggerakan kayu 4 cm ke atas. Proses kerja alat berjalan dengan sangat baik. Sensor pada slot 3 mendeteksi mobil, LED menyala sesuai dengan input dari sensor, seven segment menampilkan angka 3 sesuai dengan pushbutton yang di tekan dan langkah kerja motor servo sesuai dengan instruksi program yang dibuat. 2.4 Pengamatan alat Mobil pada miniatur alat ini berbentuk kotak hitam. Berat yang dibutuhkan sensor untuk dapat berfungsi minimal 45 gram. Pengamatan alat pun tertuju pada waktu yang diperlukan untuk mengerjakan suatu proses penyimpanan dan pengambilan. Tabel III Waktu proses No 1 2 3 4 5 6
Percobaan Slot 1 Slot 1 Slot 2 Slot 2 Slot 3 Slot 3
Proses Penyimpanan Pengambilan Penyimpanan Pengambilan Penyimpanan Pengambilan
Waktu (detik) 11,52 9,27 11,96 9,61 10,23 8,97
Mikrokontroler seringkali mengalami gangguan seperti ter-reset dengan sendirinya atau terdiam tidak melakukan apa-apa atau not responding. Setelah proses pengumpulan data pengamatan 86
Sistem Perpakiran Mobil Vertikal di Rumah (Semuil Tjiharjadi dan Robert Ferdian Hermawan)
dilakukan ternyata mikrokontroler mengalami gangguan bukan karena keras bekerja tetapi karena mikrokontroler yang mengalami kenaikan suhu yang tinggi. Mikrokontroler dapat menyelesaikan proses yang banyak tanpa mengalami gangguan bila suhu tidak tinggi. Mikrokontroler pun pernah mengalami gangguan padahal proses yang berjalan baru sedikit. Tabel IV Waktu error No 1 2 3
Proses terselesaikan 23 10 15
Menit ke15 16 11
Data pada tabel 4.4 menunjukkan banyaknya proses hanya sedikit berpengaruh untuk terjadinya gangguan pada mikrokontroler. Pengamatan lebih mengacu pada waktu alat menyala. Waktu rata-rata aktif sekitar 14 menit. III. Kesimpulan Berdasarkan perancangan dan pembuatan sistem perparkiran vertikal di rumah yang menggunakan prototipe miniature dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu: I. Sistem perparkiran mobil di rumah secara vertikal telah berhasil direalisasikan dalam bentuk maket. II. Sistem perparkiran mobil ini dapat menyimpan dan mengeluarkan model mobil dengan baik dan mudah dengan waktu rata-rata 10 detik. IV. Saran Saran yang dapat diambil dari perancangan, pembuatan dan percobaan dari sistem perparkiran vertikal di rumah menggunakan prototipe miniatur ini adalah: 1. Slot yang disediakan untuk menyimpan mobil dapat ditingkatkan jumlahnya sehingga dapat memaksimalkan ruang penyimpanan, tentu dengan memperhitungkan kekuatan alat dan pondasinya. 2. Pengembangan sistem perparkiran mobil di rumah agar lebih memiliki fungsi yang lebih banyak lagi, seperti sistem dapat memberikan slot pada mobil secara langsung tanpa pengguna harus menekan tombol. 3. Memungkinkan mikrokontroler menyala terus menerus tanpa adanya gangguan. 4. Sistem perparkiran mobil ini selain dapat menyimpan dan mengambil mobil, dapat juga diimplementasikan untuk menyimpan dan mengambil barang. 5. Dilakukan pengujian pada prototipe dengan ukuran sesungguh yang memperhitungkan kekuatan motor serta berat mobil secara lebih hati-hati. V. Daftar Pustaka Ardianto, Heri. 2008. “Pemrograman Mikrokontroler AVR ATMEGA16”. Bandung: Informatika. Charis, Paul. 2007. “Panduan Pengguna Kit Evaluation ATmega16”. Bandung: Teknik Elektro Universitas Kristen Maranatha. http://akbarulhuda.wordpress.com/2010/04/01/mengenal-motor-servo/, 31 Januari 2012.
http://atmel.com/Images/doc8155.pdf, 12 November 2011. http://depokinstruments.com/, 31 Januari 2012. http://en.wikipedia.org/wiki/Push-button, 25 Januari 2012. http://en.wikipedia.org/wiki/Servo_motor, 31 Januari 2012.
http://en.wikipedia.org/wiki/Seven-segment_display, 31 Januari 2012. http://extremeelectronics.co.in/avr-tutorials/servo-motor-control-by-using-avr-atmega32-microcontroller/, Januari 2012. http://student.eepis-its.edu/~basoka/taq/ulet%20titip/PERTEMUAN%204%20ver%20AVR/Code%20Vision%20AVR%20ver%20125%20%20Tutorial/Sekilas%20CodeVisionAVR.pdf, 16 Februari 2012. Irwan. 2005. “Modul Sistem Mikroprosesor”. Bandung: Teknik Elektro Universitas Kristen Maranatha.
31
87