Politik Hukum Pengupahan : Suatu Kajian Terhadap Penetapan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Aulia Milano Fakultas Hukum Universitas Pekalongan Jl. Sriwijaya No.3 Pekalongan 51111, Telp. (0285) 426800 Fax. 421096 Email :
[email protected]/
[email protected] Abstract: Determination of Minimum Wages District (UMK) is based on the Living Needs (KHL), productivity and economic growth aimed at achieving the KHL. The problem that arises "starting pull" between workers and employers to calculating MSE and the minimum wage/salary with hike demands of workers each year followed threats and anarchy. This paper is going to examine the impact of criminological aspects related to the determination of MSE for both workers and employers. As the blades of the analysis will be used theory of anomie, indonesian act No. 13 of 2003 on Labour and rules from the Minister of Manpower and Transmigration No. 7 of 2013 concerning Minimum Wage. Key word: policy of law, minimum wage and woker. Abstrak: Penetapan Upah Minimum Kabupaten (UMK) didasarkan pada Kebutuhan Hidup Layak (KHL), produktivitas dan pertumbuhan ekonomi yang diarahkan pada pencapaian KHL. Permasalahan yang muncul adalah adanya “tolak tarik” antara pekerja dan pengusaha dalam penghitungan UMK dan tuntutan kenaikan Upah Minimum setiap tahun dari pekerja diikuti ancaman dan tindakan anarkis. Tulisan ini hendak mengkaji dari kriminologis dampak terkait penetapan UMK bagi pekerja maupun pengusaha. Sebagai pisau analisis akan digunakan teori anomie, Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan serta Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2013 tentang Upah Minimum. Kata kunci: politik hukum, upah minimum dan tenaga kerja Pendahuluan
serta diarahkan pada pencapaian
Penetapan Upah Minimum Kabu-
KHL
sesuai
dengan
komponen
paten Kota (UMK) dilakukan Guber-
maupun tahapan pencapaian KHL
nur yang didasarkan pada Kebutuhan
dan memperhatikan kondisi kemam-
Hidup Layak (KHL) dengan mem-
puan dunia usaha.
perhatikan produktivitas dan memperhatikan pertumbuhan ekonomi 60
Gubernur
dalam
menetapkan
UMK memperhatikan rekomendasi
Aulia Milano : Politik Hukum Pengupahan...
61
Dewan Pengupahan Provinsi dan
mempertahankan pendapatnya ma-
Bupati/Walikota (sesuai daerahnya
sing-masing dan belum ada kesepa-
masing-masing). Rekomendasi Bu-
katan.
pati/Walikota berasal dari Dewan
Perbedaan tersebut, meminjam
Pengupahan Kabupaten Kota hasil
istilah Mahfud MD (1999), terjadi
pembahasan UMK. Dewan Pengupa-
karena adanya “tolak tarik” kepen-
han Kabupaten Kota terdiri dari
tingan dalam penghitungan UMK
unsur Pemerintah, Pengusaha dan
yang layak. Selain itu, pekerja
Pekerja serta menyertakan Badan
menuntut kenaikan UMK setiap
Pusat Statistik (BPS) Kabupaten
tahun dan pengusaha keberatan
Kota.
memenuhi tuntutan kenaikan upah.
Pembahasan UMK 2016 belum
Kenaikan tersebut oleh pengusaha
ada titik temu. Sampai Senin (12/10),
dianggap tidak proporsional, apalagi
tujuh daerah belum menyerahkan
pertumbuhan ekonomi tahun 2015
usulan upah ke Gubernur Jateng.
masih tidak menentu akibat krisis
Sementara 28 kabupaten/kota sudah
ekonomi yang belum selesai.
mengusulkan UMK dengan nominal ganda. Pihak asosiasi pengusaha (Apindo) dan pekerja/buruh samasama
mengusulkan
UMK
dua
Permasalahan Tulisan
ini
akan
melakukan
kajian secara kriminologis penetapan
sampai tiga angka nominal (Suara
UMK
Merdeka, 13 Oktober 2015).
produktivitas dan memperhatikan
Salah satu Daerah yang belum
didasarkan
pada
KHL,
pertumbuhan ekonomi menimbulkan pertama,
menyerahkan usulan UMK 2016
permasalahan,
kepada Gubernur Jateng adalah
“tolak tarik” antara pekerja dan
Kabupaten Pekalongan. Pembahasan
pengusaha
UMK 2016 belum ada titik temu.
UMK yang layak; dan kedua, adanya
Faktor penyebabnnya adalah adanya
tuntutan kenaikan UMK setiap tahun
perbedaan pendapat dalam peng-
diikuti ancaman dan tindakan anarkis
hitungan UMK yang layak antara
sehingga perlu ada solusi bagi pene-
pekerja dan pengusaha. Kedua pihak,
tapan UMK yang akan datang.
pekerja dan pengusaha (Apindo)
dalam
terjadi
penghitungan
62
Rechtldee Jurnal Hukum, Vol. 10. No. 1, Juni 2015
Pembahasan
kerja yang penting, yaitu kedudukan
Peran dan Kedudukan Tenaga
pekerja selama masa kerja terkait
Kerja
dengan upah yang diterima oleh
Tenaga kerja mempunyai peran serta
kedudukan
baik
adalah Upah Minimum yang besa-
sebagai pelaku maupun tujuan pem-
rannya telah ditetapkan masing-ma-
bangunan. Peran tenaga kerja terkait
sing Kabupaten Kota sesuai kom-
kemampuan pekerja untuk melaku-
ponen tahapan pencapaian KHL.
kan pekerjaan guna menghasilkan
UMK yang diterima pekerja selama
barang/jasa. Sedangkan kedudukan
ini belum sesuai harapan untuk
tenaga
kedudukan
memenuhi kebutuhan hidup yang
pekerja pada waktu sebelum, selama
layak bagi kemanusiaan guna mewu-
dan sesudah masa kerja.
judkan kesejahteraan pekerja dan
kerja
penting,
pekerja. Upah yang diterima pekerja
terkait
Kedudukan tenaga kerja sebelum masa
kerja
terkait
syarat-syarat
kerja. Syarat kerja yaitu memiliki keahlian dan ketrampilan (skill), tingkat
pendidikan,
intelektual
keluarganya.
kecerdasan
(intellectual
ques-
Politik Hukum Upah Minimum Politik hukum adalah hukum seperti apa yang digunakan untuk mengatur
kehidupan
bernegara,
tions/IQ), kecerdasan emosional dan
berbangsa dan bermasyarakat. Poli-
spiritual (emotional and spiritual
tik hukum yang akan digunakan
questions/ESQ). (Simanjuntak, 2009
mengatur kehidupan bermasyarakat,
: xiii). Kedudukan tenaga kerja
berbangsa
selama masa kerja terkait upah yang
sesuai dengan nilai-nilai maupun
diterima pekerja. Kedudukan tenaga
pandangan hidup (ideologi) dari
kerja sesudah masa kerja terkait uang
bangsa yang bersangkutan. (Fajar,
pesangon dari pemberi kerja, baik
1999: 1).
dan
bernegara
harus
perorangan, pengusaha, badan hu-
Politik hukum perlu memperhati-
kum swasta/negara dan badan lain-
kan tiga dimensi (variabel), yaitu
nya yang mempekerjakan tenaga
politik, hukum dan budaya yang di
kerja dan membayar upah/imbalan.
dalamnya
Salah satu kedudukan tenaga
tersimpan
seperangkat
nilai yang akan dijadikan sebagai
Aulia Milano : Politik Hukum Pengupahan...
63
dasar kebijakan mengatur kehidupan
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
masyarakat sehingga mencerminkan
dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja
nilai-nilai luhur yang dimiliki suatu
dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun
bangsa. (Lubis, 1999: 1). Perta-
2013 tentang Upah Minimum. Pene-
nyaannya, sejauhmana hukum dapat
tapan UMK dilakukan oleh Guber-
mengarahkan kehidupan bernegara,
nur
berbangsa dan bermasyarakat ?
Pengupahan Kabupaten Kota yang
atas
rekomendasi
Dewan
Politik hukum nasional adalah
didasarkan pada KHL dan memper-
kebijaksanaan hukum (legal policy)
hatikan produktivitas serta pertum-
yang hendak diterapkan atau dilak-
buhan ekonomi dan diarahkan pada
sanakan secara nasional oleh suatu
pencapaian KHL sesuai komponen
pemerintahan negara tertentu. (Ku-
dan tahapan pencapaian KHL.
sumah, 1986: 42). Politik hukum
Sistem penetapan UMK yang
nasional suatu negara perlu memper-
diatur dalam Undang Undang Nomor
hatikan sistem nilai, etika dan hukum
13 Tahun 2003 tentang Ketenagaker-
tidak tertulis. Etika adalah keyakinan
jaan maupun Peraturan Menteri
mengenai nilai-nilai. Etika berbicara
Tenaga
apa
dilakukan
Nomor 7 Tahun 2013 tentang Upah
manusia, yaitu apa yang “benar”,
Minimum tersebut telah menyebab-
“baik” dan “tepat”. (L. Tanya, 2011:
kan terjadinya “tolak-tarik” antara
6).
pekerja
yang
seharusnya
Kerja
dan Transmigrasi
dengan
pengusaha
dan
Hukum seperti apa yang akan
tuntutan kenaikan UMK setiap tahun
digunakan dalam penetapan upah
diikuti ancaman dan tindakan anark-
tenaga kerja untuk memenuhi kebu-
is, baik oleh pekerja maupun pengu-
tuhan hidup layak bagi pekerja dan
saha.
keluarganya
guna
meningkatkan
Pertama,
“tolak-tarik”
dalam
kualitas, peran dan kedudukan serta
penetapan UMK. Hal ini terjadi
perlindungan tenaga kerja sesuai
karena ada perbedaan pendapat
harkat dan martabat kemanusiaan ?
antara pengusaha dan pekerja dalam
Pemerintah
telah
menetapkan
penghitungan
UMK.
kebijakan pengupahan seperti diatur
menghendaki
penetapan
dalam Undang Undang Nomor 13
dilakukan sesuai pencapaian KHL
Pengusaha UMK
64
Rechtldee Jurnal Hukum, Vol. 10. No. 1, Juni 2015
sehingga besaran angka nominal
setiap tanggal 1 Mei buruh sedunia
UMK ada di bawah KHL, sementara
untuk menuntut hak-haknya kepada
pekerja menuntut penetapan UMK
majikan, yaitu hak mendapatkan
sama dengan atau di atas KHL, agar
upah yang layak, pengurangan jam
besaran angka nominal UMK sama
kerja, jaminan sosial, memperoleh
dengan KHL atau lebih besar dari
cuti dan hak berserikat. Lahirnya hari
KHL.
buruh sedunia ketika buruh Amerika
Kedua, tuntutan kenaikan UMK
Serikat sedang berdemontrasi dan
diikuti ancaman dan tindakan anar-
melakukan pemogokan kerja secara
kis. Tuntutan kenaikan upah tersebut
massal pada 1 Mei 1886 dibubarkan
disebabkan
secara paksa (baca: ditembaki) oleh
upah
yang
diterima
pekerja belum memenuhi kebutuhan hidup layak bagi pekerja dan keluarganya
wajar
Secara
kriminologis,
adanya
meliputi
“tolak-tarik” antara pekerja serta
makanan minuman, sandang, peru-
pengusaha dan tuntutan kenaikan
mahan,
kesehatan,
UMK yang diikuti dengan ancaman
rekreasi dan jaminan hari tua.
dan tindakan anarkis tersebut terjadi
Ancaman
karena ada ciri-ciri, perbedaan serta
pekerja
secara
polisi dan tentara.
pendidikan, dan
tindakan
dilakukan
anarkis
dengan
cara
konflik diantara kelas-kelas sosial
mengerahkan massa buruh setiap
yang ada. Perbedaan dan konflik
rapat pembahasan UMK oleh Dewan
tersebut akan dianalisis menggu-
Pengupahan Kabupaten Kota dan
nakan teori yang berorientasi pada
berdemontrasi. Sedangkan ancaman
kelas sosial.
dari pengusaha dilakukan dengan
Salah satu teori yang berorientasi
pemindahan lokasi kegiatan usaha
pada kelas sosial tersebut adalah
(relokasi) dan pemutusan hubungan
teori anomie yang dikemukakan oleh
kerja (PHK).
Robert
Tindakan buruh turun ke jalan
Merton.
anomie berarti
Secara
harfiah
tanpa norma (IS.
berdemontrasi karena adanya peristi-
Susanto, 1991:45). Istilah anomie
wa “May Day” tanggal 1 Mei 1886
untuk
atau Hari Buruh sedunia. (Yuwono,
deregulation atau normlesness, yaitu
2014: 39). Hari Buruh diperingati
keadaan
menggambarkan tidak
ditaatinya
keadaan aturan
Aulia Milano : Politik Hukum Pengupahan...
65
dalam masyarakat dan orang tidak
rendah (lower class) mempunyai
tahu apa yang diharapkan dari orang
kesempatan lebih kecil dalam men-
lain (Frank P. William dan Marilyn
capai tujuan dibandingkan dengan
McShane, 1988: 62).
golongan kelas yang lebih tinggi
Teori anomie mendasarkan anali-
(upper class). (Weda, 1996; 32).
sisnya pada bahaya yang melekat
Perbedaan kelas dan kesempatan
dalam setiap bentuk ketidaksesuaian
tersebut dapat menjadi faktor penye-
antara kebutuhan dan cara yang
bab terjadinya tolak tarik antara
dapat digunakan untuk memenuhin-
pekerja dengan pengusaha serta
ya; dan tahap tertentu dari struktur
tuntutan
sosial akan meningkatkan keadaan di
tahun.
kenaikan
UMK
setiap
mana pelanggaran terhadap aturan masyarakat akan menghasilkan tanggapan yang “normal”. (IS. Susanto, 1991: 45).
Tolah-tarik Penetapan UMK Dalam setiap penetapan UMK terjadi “tolak-tarik” antara pekerja
Dalam setiap masyarakat terdapat
dan pengusaha disebabkan, karena
tujuan-tujuan tertentu yang ditanam-
adanya perbedaan pendapat antara
kan kepada seluruh warganya. Untuk
pengusaha dan pekerja dalam peng-
mencapai tujuan tersebut terdapat
hitungan UMK. Pengusaha meng-
sarana-sarana yang dapat dipergu-
hendaki penetapan UMK dilakukan
nakan. Dalam kenyataannya tidak
sesuai pencapaian KHL sehingga
setiap orang dapat menggunakan
besaran angka nominal UMK ada di
sarana-sarana yang tersedia. Ke-
bawah KHL, sementara pekerja
adaan ini menyebabkan penggunaan
menuntut penetapan UMK sama
cara tidak sah dalam mencapai
dengan atau di atas KHL, agar besa-
tujuan dan akan timbul penyimpa-
ran angka nominal UMK sama
ngan dalam mencapai tujuan.
dengan KHL atau lebih besar dari
Dalam setiap masyarakat selalu
KHL.
terdapat struktur sosial yang berben-
Menurut Pasal 88 ayat (1) UU
tuk kelas-kelas, menyebabkan perbe-
Ketenagakerjaan (UU No.13/2013),
daan-perbedaan kesempatan dalam
setiap pekerja berhak memperoleh
mencapai tujuan. Golongan kelas
upah ataupun penghasilan yang
66
Rechtldee Jurnal Hukum, Vol. 10. No. 1, Juni 2015
dapat memenuhi kebutuhan hidup
pokok dan tunjangan tetap yang
layak bagi kemanusiaan. Sedangkan
wajib dibayar setiap bulan atau 2
Pasal 88 ayat (2) UU Ketenagaker-
(dua) mingguan sesuai kesepakatan
jaan (UU No.13/2003) menyebut-
antara pekerja dan pengusaha. Oleh
kan, bahwa untuk mewujudkan
karena itu, pengusaha dilarang mem-
penghasilan yang memenuhi kebutu-
bayar upah lebih rendah dari upah
han hidup yang layak bagi kemanu-
yang telah ditetapkan. Upah Mini-
siaan pemerintah menetapkan kebi-
mum tersebut berlaku bagi pekerja
jakan pengupahan yang melindungi
yang mempunyai masa kerja kurang
pekerja.
dari 1 (satu) tahun dan diperuntuk-
Ketentuan di atas menunjukkan,
kan bagi pekerja lajang (bujang).
penghasilan yang memenuhi kebutu-
Penetapan upah minimum yang
han hidup layak bagi kemanusiaan
didasarkan pada KHL, produktivitas
adalah hak setiap pekerja dan
dan pertumbuhan ekonomi serta
Pemerintah telah menetapkan UMK
diarahkan pada pencapaian KHL
untuk memenuhi kebutuhan hidup
sesuai
yang layak bagi pekerja dan keluar-
pencapaian KHL. Ini berarti, peneta-
ganya. Hal ini sejalan dengan
pan UMK sangat bergantung pada
Penjelasan Pasal 88 ayat (1) UU
produktivitas
Ketenagakerjaan (UU No.13/2003),
ekonomi pada tahun berjalan. Arti-
penghasilan yang memenuhi peng-
nya, penetapan UMK tahun 2016
hidupan yang layak adalah jumlah
dipengaruhi oleh produktivitas dan
penerimaan atau pendapatan pekerja
pertumbuhan ekonomi pada bulan
dari hasil pekerjaannya, sehingga
Oktober tahun 2015.
komponen
dan
dan
tahapan
pertumbuhan
mampu memenuhi kebutuhan hidup
Begitu pula, besaran angka nomi-
pekerja dan keluarganya secara
nal UMK setiap tahun juga dipe-
wajar meliputi makanan minuman,
ngaruhi kondisi ekonomi pada tahun
sandang, perumahan, pendidikan,
berjalan (ayat 1). Upah Minimum
kesehatan, rekreasi dan jaminan hari
diarahkan pada pencapaian KHL
tua.
(ayat 2). Pencapaian KHL merupa-
Upah Minimum adalah upah
kan perbandingan besarnya Upah
bulanan terendah terdiri atas upah
Minimum terhadap nilai KHL pada
Aulia Milano : Politik Hukum Pengupahan...
67
periode yang sama (ayat 3). Untuk
pencapaian upah minimum sama
pencapaian KHL tersebut Gubernur
dengan KHL; kedua, memprediksi
menetapkan
pencapaian
nilai KHL sampai akhir tahun penca-
KHL dalam bentuk peta jalan penca-
paian; ketiga, memprediksi besaran
paian KHL bagi Perusahaan Industri
nilai upah minimum setiap tahun;
Padat Karya Tertentu dan bagi peru-
dan keempat, menetapkan prosentase
sahaan lainnya mempertimbangkan
pencapaian KHL dengan memban-
kondisi kemampuan dunia usaha
dingkan prediksi besaran upah mini-
(ayat 4).
mum dengan prediksi nilai KHL
tahapan
Ketentuan Pasal 3 ayat (2) dan
setiap tahun.
ayat (4) di atas, menunjukkan perin-
Dalam penetapan UMK setiap
tah dalam penetapan upah minimum,
tahun, kata “diarahkan” dan “peta
yaitu pada kalimat “upah minimum
jalan” menyebabkan UMK tidak
diarahkan pada pencapaian KHL”
memenuhi KHL bagi pekerja dan
dan “Gubernur menetapkan tahapan
keluarganya. Hal ini disebabkan,
pencapaian KHL dalam bentuk peta
karena penghitungan UMK sudah
jalan pencapaian KHL”, sehingga
“diarahkan” dan “dipetakan” penca-
ketentuan tersebut telah membatasi
painnya. Dengan kata lain, sistem
upaya pencapaian tahapan KHL.
penetapan UMK sebagaimana diatur
Sedangkan peta jalan pencapaian
dalam Pasal 3 ayat (1) Permenaker-
KHL yang ditetapkan Gubernur juga
trans Nomor 7 Tahun 2013 tentang
merupakan pembatasan, agar UMK
Upah Minimum hanya melahirkan
tidak lebih besar dari pencapaian
pola hubungan industrial terfokus
KHL atau upah minimum angka
pada penentuan UMK dan bukan
nominalnya tidak di atas KHL atau
peningkatan kesejahteraan pekerja.
mengalami
kenaikan
yang
signifikan. Peta
jalan
Usulan
UMK
diajukan
oleh
Bupati/Walikota atas rekomendasi pencapaian
KHL
Dewan Pengupahan Kabupaten dan
menurut Pasal 4 Permenakertrans
Kota masing-masing. Usulan terse-
Nomor 7 Tahun 2013 dimulai dengan
but
langkah-langkah
berikut,
Pengupahan melakukan survey KHL
yaitu pertama, menentukan tahun
dan hasilnya digunakan sebagai
sebagai
diajukan
setelah
Dewan
Rechtldee Jurnal Hukum, Vol. 10. No. 1, Juni 2015
68
dasar rekomendasi besaran UMK untuk disampaikan Bupati/Walikota masing-masing
dan
si Kabupaten Kota masing-masing. Di bawah ini diberikan contoh
selanjutnya
UMK 2015 di Propinsi Jawa Tengah.
Bupati/Walikota akan mengirimkan
Penetapan UMK didasarkan pada
usulan UMK tersebut kepada ma-
KHL, produktivitas dan pertumbu-
sing-masing Gubernur.
han ekonomi sesuai hasil survey
UMP/UMK ditetapkan Gubernur
Dewan Pengupahan Kabupaten Kota
tanggal 1 Nopember dan mulai
serta standar kehidupan yang layak
berlaku tanggal 1 Januari tahun beri-
di Kabupaten Kota pada Tahun 2014.
kutnya (UMK Tahun 2016 ditetap-
Adapun UMK Kabupaten Kota
kan Tahun 2015). Penetapan UMK
Tahun 2015 di Provinsi Jawa Tengah
tersebut didasarkan pada hasil survey
tersebut sebagaimana terlihat dalam
KHL pada Kabupaten Kota dengan
tabel UMK Tahun 2015 pada 35
memperhatikan rekomendasi Dewan
Daerah Kabupaten dan Kota pada
Pengupahan Kabupaten Kota sesuai
Provinsi Jawa Tengah (http://bisnis
komponen dan tahapan pencapaian
.liputan6.com/read/2137106/umk-
KHL. Pembahasan UMK dilakukan
2015-untuk-jawa-tengah-naik-1496,
bulan Oktober melalui rapat Dewan
diakses hari Senin, tanggal 28
Pengupahan Kabupaten Kota pada
September 2015 pukul 20.30 wib)
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigra-
sebagai berikut:
Tabel: 1 Daftar UMK 2015 pada Kabupaten Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 No Kabupaten/Kota Wilayah Besaran UMK 1 Kota Semarang Rp 1. 685.000,2 Kabupaten Demak Rp 1. 535.000.3 Kabupaten Kendal Rp 1. 383.000,4 Kabupaten Semarang Rp 1. 419.000,5 Kota Salatiga Rp 1. 287.000,6 Kabupaten Grobogan Rp 1. 160.000,7 Kabupaten Blora Rp 1. 180.000,8 Kabupaten Kudus Rp 1. 380.000,9 Kabupaten Jepara Rp 1. 150.000,10 Kabupaten Pati Rp 1. 176.500,-
Aulia Milano : Politik Hukum Pengupahan...
No 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Kabupaten/Kota Kabupaten Rembang Kabupaten Boyolali Kota Surakarta Kabupaten Sukoharjo Kabupaten Sragen Kabupaten Karanganyar Kabupaten Wonogiri Kabupaten Klaten Kota Magelang Kabupaten Magelang Kabupaten Purworejo Kabupaten Temanggung Kabupaten Wonosobo Kabupaten Kebumen Kabupaten Banyumas Kabupaten Cilacap
27 28 29 30 31 32 33 34 35
Kabupaten Banjarnegara Kabupaten Purbalingga Kabupaten Batang Kota Pekalongan Kabupaten Pekalongan Kabupaten Pemalang Kota Tegal Kabupaten Tegal Kabupaten Brebes
Tabel
di
atas
menunjukkan,
69 Wilayah Wilayah Kota Wilayah Timur Wilayah Barat -
Besaran UMK Rp 1. 120.000,Rp 1. 197.000,Rp 1. 222.400,Rp 1. 223.000,Rp 1. 105.000,Rp 1. 226.000,Rp 1 101.000,Rp 1. 170.000,Rp 1. 211.000,Rp 1. 255.000,Rp 1. 165.000,Rp 1. 178.000,Rp 1. 166.000,Rp 1. 157.000,Rp 1. 100.000,Rp 1. 287.000,Rp 1. 200.000,Rp 1. 100.000,Rp 1. 112.500,Rp 1. 101.600,Rp 1. 270.000,Rp 1. 291.000,Rp 1. 271.000,Rp 1. 193.000,Rp 1. 206.000,Rp 1. 155.000,Rp 1. 166.000,-
terendah terdapat pada 2 Kabupaten,
bahwa penetapan UMK Tahun 2015
yaitu
tertinggi di Provinsi Jawa Tengah
Kabupaten Cilacap Wilayah Barat,
adalah Kota Semarang, yaitu sebesar
sebesar Rp 1.100.000,- (satu juta
Rp 1.685.000,- (satu juta enam ratus
seratus ribu rupiah). Sedangkan dari
delapan puluh lima ribu rupiah),
daftar UMK 2015 pada 35 Kabupa-
sedangkan
ten Kota di Provinsi Jawa Tengah,
UMK
Tahun
2015
Kabupaten Banyumas dan
Rechtldee Jurnal Hukum, Vol. 10. No. 1, Juni 2015
70
tersebut, UMK Kabupaten Pekalon-
jaring pengaman sosial sebagaimana
gan
Rp
diatur dalam Pasal 1 angka 1
1.271.000,- (satu juta dua ratus tujuh
Permenakertrans Nomor 7 Tahun
puluh satu ribu rupiah). UMK terse-
2013.
2015
adalah
sebesar
but lebih rendah dari UMK Kota
Pengerahan massa yang dilaku-
Pekalongan sebesar Rp 1.291.000,-
kan serikat pekerja tujuannya “me-
(satu juta dua ratus sembilan puluh
nekan” pengusaha atas tuntutan
satu ribu rupiah) dan lebih tinggi dari
kenaikan Upah Minimum pekerja,
UMK Kabupaten Batang sebesar Rp
agar pengusaha mau membayar upah
1.270.000,- (satu juta dua ratus tujuh
yang
puluh ribu rupiah). Dengan demiki-
Namun, pengusaha tidak pernah
an, UMK Kabupaten Pekalongan
menyetujui tuntutan kenaikan upah
apabila dibandingkan UMK Kota
tersebut. Alasan
Pekalongan dan Kabupaten Batang),
pengusaha, karena tuntutan kenaikan
UMK Kabupaten Pekalongan selalu
upah minimum tersebut oleh pengu-
lebih rendah dari UMK Kota Peka-
saha dianggap “tidak rasional” dan
longan dan selalu lebih tinggi dari
“tidak proporsional”.
UMK Kabupaten Batang.
layak
bagi
kemanusiaan.
penolakan
dari
Dengan demikian, apabila peker-
Pembahasan dan penetapan UMK
ja mengajukan tuntutan kenaikan
Tahun 2015 Kabupaten Pekalongan
upah minimum untuk memenuhi
ditetapkan melalui rapat Dewan
kebutuhan hidup yang layak guna
Pengupahan Kabupaten Pekalongan
meningkatkan kesejahteraan pekerja
pada bulan Oktober Tahun 2014
dan keluarganya, oleh pengusaha
sebanyak 5 (lima) kali. Setiap rapat
tuntutan tersebut selalu ditanggapi
Dewan
Kabupaten
secara tidak serius. Hal ini disebab-
Pekalongan pekerja mengerahkan
kan, pengusaha tidak merasa khawa-
massa ke Kantor Dinas Sosial
tir, karena apabila terjadi perbedaan
Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Din-
pendapat antara pekerja dengan
sosnakertrans) Kabupaten Pekalon-
pengusaha, Pemerintah yang akan
gan, baik SPSI maupun SPN. Hal ini
menjadi penengahnya.
Pengupahan
menunjukkan, bahwa UMK menjadi
Oleh karena itu, penetapan UMK
tumpuan pekerja dan bukan sebagai
(Kabupaten Kota) setiap tahun dalam
Aulia Milano : Politik Hukum Pengupahan...
71
kenyataannya ada yang berjalan
Bupati Pekalongan dalam waktu satu
secara mulus tanpa terjadi perbedaan
bulan diganti sebanyak 3 (tiga) kali.
pendapat, antara pekerja dengan
Begitu pula, Ketua Serikat Pekerja
pengusaha. Sebaliknya, dalam pene-
(SPN)
tapan UMK tersebut ada pula yang
setelah peristiwa tersebut tidak terpi-
terjadi “tolak tarik” kepentingan
lih lagi. Hal ini disebabkan, pada saat
antara
pengusaha,
itu, setiap ada rapat Dewan Pengupa-
karena keduanya saling memperta-
han Serikat Pekerja, baik SPSI
hankan pendapatnya masing-masing,
maupun SPN selalu mengerahkan
terkait penghitungan Upah Mini-
masa diserti dengan ancaman dan
mum.
tindakan anarkis, seperti turun ke
pekerja
dan
Kabupaten
Pekalongan
Salah satu Kabupaten yang dalam
jalan “demo” atau “tahlilan bersama”
penetapan UMK setiap tahun terjadi
yang dilakukan di kompleks Gedung
perbedaan pendapat antara Serikat
Sekretaris Daerah Kabupaten Peka-
Pekerja (SPSI dan SPN) dengan
longan
pengusaha (APINDO) adalah Kabu-
kenaikan upah pekerja.
serta
berorasi
menuntut
paten Pekalongan. Misalnya, penetapan UMK Tahun 2014 pada bulan Oktober 2013 berjalan alot dan tidak mencapai
kesepakatan.
Tuntutan kenaikan UMK Tuntutan kenaikan UMK diikuti
Bahkan,
ancaman dan tindakan anarkis. Tun-
rapat Dewan Pengupahan Kabupaten
tutan kenaikan upah tersebut dise-
Pekalongan dilakukan sampai 5
babkan karena upah yang diterima
(lima), baru bisa mencapai kata sepa-
pekerja belum memenuhi kebutuhan
kat.
hidup layak bagi pekerja dan keluar-
Perbedaan pendapat atau “tolak
ganya
secara
wajar
meliputi
tarik” dalam penepatan UMK Kabu-
makanan minuman, sandang, peru-
paten Pekalongan Tahun 2014 terse-
mahan,
but menimbulkan korban pihak
rekreasi dan jaminan hari tua.
pendidikan,
kesehatan,
Pemerintah serta Serikat Pekerja.
Penetapan UMK yang didasarkan
Pada saat itu, Pejabat Kepala Dinas
pada KHL dengan memperhatikan
Sosial Tenaga Kerja dan Transmigra-
produktivitas
si
ekonomi sesuai dengan komponen
Kabupaten
Pekalongan
oleh
dan
pertumbuhan
72
Rechtldee Jurnal Hukum, Vol. 10. No. 1, Juni 2015
dan tahapan pencapaian KHL (yang
sedangkan KHL sudah mencapai Rp
diarahkan pada pencapaian KHL)
1.966.000,-. Dengan menyetarakan
tersebut
tuntutan
UMK dan KHL pun, maka kese-
kenaikan UMK yang layak setiap
jahteraan buruh sebenarnya belum
tahun dari pekerja. Sementara di sisi
terpenuhi. Sebab angka KHL sebesar
lain, pengusaha merasa keberatan
Rp 1.996.000,- masih didasarkan
memenuhi tuntutan kenaikan UMK,
pada (KHL) kehidupan buruh lajang.
sehingga
dalam
(Kompas,
22
Oktober
2015).
ketidakpastian terus menerus meski-
Ancaman
dan
tindakan
anarkis
pun hal ini tidak terjadi di semua
pekerja dilakukan dengan mengerah-
daerah Kabupaten Kota di Indonesia.
kan massa buruh untuk berdemontra-
melahirkan
pekerja
Inilah
yang
berada
oleh
si. Sedangkan ancaman dari pengu-
bentuk
saha, yaitu akan pemindahan lokasi
ketidaksesuaian antara kebutuhan
kegiatan usaha (relokasi) dan pemu-
dan cara-cara yang dapat digunakan
tusan hubungan kerja (PHK).
Merton,
untuk
bahwa
dimaksud setiap
memenuhinya,
mana
Selain itu, menurut Edy Priyono,
orang-orang tertentu di masyarakat
tuntutan kenaikan UMK setiap tahun
“memilih” bertindak menyimpang
dapat
dari pada mematuhi norma-norma
Bupati/Walikota (Kompas 8 Septem-
sosial. Pada tahap tertentu dari struk-
ber
tur
meningkatkan
tentang angka upah minimum yang
keadaan dan pelanggaran terhadap
diambil dalam Dewan Pengupahan
aturan tersebut dapat menghasilkan
sifatnya hanya merupakan rekomen-
tanggapan
dasi bagi Bupati/Walikota, di mana
sosial
akan
yang
di
“normal”.
(IS.
Susanto, 1991: 45). Misalnya,
dijadikan 2015).
Pertama,
Bupati/Walikota
ratusan
dapat
politisasi keputusan
memakai
di
angka yang direkomendasikan dan
Bandar Lampung berunjuk rasa
bisa juga tidak. Oleh pengusaha dan
menuntut agar UMK setara dengan
pekerja, hal itu dimanfaatkan untuk
KHL.
Joko
melakukan lobi-lobi atau tekanan
Pusat
(dari
Menurut
Purwanto,
buruh
alat
Yohanes
Koordinator
luar
Dewan
Pengupahan)
Perjuangan Rakyat Lampung, UMK
kepada Bupati/Walikota. Akibatnya,
saat
legitimasi Dewan Pengupahan Kabu-
ini
hanya
Rp
1.566.000,-
Aulia Milano : Politik Hukum Pengupahan...
73
paten/Kota merosot karena semua
Pekerja. Selain itu, UMK dapat
pihak
dijadikan
tahu
bahwa
akhirnya
alat
komoditas
Calon
Bupati/Walikota yang menentukan
Bupati/Walikota pada saat pelaksa-
usulan UMK untuk disampaikan
naan Pilkada. Dengan demikian
kepada Gubernur. Tidak menghe-
dapat
rankan jika ada serikat pekerja tidak
Permenakertrans Nomor 7 Tahun
mau masuk dalam struktur Dewan
2013 yang menyebutkan, bahwa
Pengupahan karena mereka yakin
upah minimum hanya sebagai jaring
bahwa
luar,
pengaman sosial (Pasal 1 angka 1)
perjuangan mereka akan lebih efek-
dan berlaku bagi pekerja yang masa
tif. Kedua, situasi tersebut juga tak
kerjanya kurang dari satu tahun
jarang dimanfaatkan Bupati/Waliko-
(Pasal 15 ayat 2) menjadikan pekerja
ta. Dalam beberapa kasus, upah min-
(baik yang lama dan baru) “mati-ma-
imum dijadikan alat untuk menarik
tian” dalam memperjuangkan UMK
dukungan massa buruh dalam pelak-
tersebut.
dengan
berada
di
disimpulkan,
ketentuan
sanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada).
Bahkan,
beberapa
Solusi Penetapan UMK
Bupati/Walikota sudah punya gam-
Salah satu kedudukan tenaga
baran angka yang akan diajukan
kerja yang penting ialah kedudukan
kepada
sebelum
pekerja selama masa kerja. Kedudu-
mereka benar-benar menjadi kepala
kan tenaga kerja tersebut terkait
daerah. Angka tersebut bahkan men-
dengan upah yang diterima pekerja
jadi bagian dari janji-janji saat kam-
(bukan pekerja lajang), yaitu upah
panye. Tim sukses kandidat tersebut
yang memenuhi kebutuhan hidup
tampaknya sadar bahwa pekerja mer-
layak pekerja dan keluarganya.
gubernur
jauh
upakan kelompok pemilih potensial
Pada awalnya, penetapan UMK
yang dapat menentukan menang-ka-
setiap tahun dilakukan pemerintah
lahnya seorang calon Kepala Daerah
(pusat) melalui Departemen Tenaga
(baik calon Bupati/Walikota, pen).
Kerja. Sejak kebijakan Otonomi
UMK menjadi tumpuan pekerja
Daerah diterapkan (1999), penetapan
karena setiap penetapan UMK diiku-
upah
ti pengerahan massa oleh Organisasi
Gubernur berdasarkan usulan dari
minimum
dilakukan
oleh
Rechtldee Jurnal Hukum, Vol. 10. No. 1, Juni 2015
74
Bupati/Walikota sesuai dengan dae-
pertumbuhan ekonomi yang diarah-
rahnya masing-masing berdasarkan
kan pada pencapaian KHL sesuai
rekomendasi dari Dewan Pengupah-
komponen dan tahapan pencapaian
an Kabupaten dan Kota.
KHL.
Menurut Pasal 88 ayat 1 UU
Sistem penetapan UMK tersebut
Ketenagakerjaan (UU No.13/2003),
menyebabkan terjadinya “tolak-ta-
setiap pekerja berhak memperoleh
rik” antara pekerja dan pengusaha
upah
yang
dalam penghitungan UMK serta
memenuhi kebutuhan hidup layak
menyebabkan pekerja mengajukan
bagi kemanusiaan. Penghasilan yang
tuntutan kenaikan UMK setiap tahun
memenuhi penghidupan yang layak
diikuti
adalah jumlah penerimaan pendapa-
anarkis”. Hal ini disebabkan, karena
tan pekerja dari hasil pekerjaannya,
UMK yang diterima oleh pekerja
sehingga mampu memenuhi kebutu-
selama ini belum memenuhi kebutu-
han hidup pekerja dan keluarganya
han hidup yang layak.
secara
atau
penghasilan
wajar
dan
tindakan
makanan
Dengan terjadinya “tolak-tarik”
perumahan,
antara pekerja dan pengusaha terse-
pendidikan, kesehatan, rekreasi dan
but serta adanya tuntutan kenaikan
jaminan hari tua (Penjelasan Pasal 88
UMK
ayat 1 UU No.13/2003).
adanya solusi baru bagi penetapan
minuman,
meliputi
“ancaman
sandang,
Pemerintah
telah
setiap
tahun,
diperlukan
menetapkan
UMK yang akan datang. Sistem
kebijakan pengupahan yang melin-
penetapan UMK tersebut diharapkan
dungi pekerja (Pasal 88 ayat 2 UU
mampu memenuhi kebutuhan hidup
No.13/2003). Sistem pengupahan
yang layak bagi kemanusiaan bagi
tersebut adalah Upah Minimum
pekerja dan keluarganya.
(UMK) seperti diatur Permenaker-
Pemerintah mengusulkan formula
trans Nomor 7 Tahun 2013. Dalam
sistem
Pasal 3 ayat (1) dan ayat (2)
sebagai bagian dari paket kebijakan
Permenakertrans
ekonomi
tersebut
dinya-
pengupahan keempat.
yang
baru
Pemerintah
takan, bahwa penetapan upah mini-
berharap usulan formula ini bisa
mum didasarkan pada KHL dengan
menjamin buruh tidak jatuh pada
memperhatikan produktivitas dan
sistem upah minimum yang murah.
Aulia Milano : Politik Hukum Pengupahan...
75
(Kompas, 16 Oktober 2015). Formu-
masih tetap didasarkan pada kebutu-
la tersebut memastikan upah buruh
han hidup buruh lajang.
naik setiap tahun dengan besaran
Sementara
menurut
Slamet
yang terukur, sehingga semua pihak
Kuswanto, Wakil Ketua Konfederasi
tidak perlu membuang energi dalam
Serikat Pekerja Nasional (KSPN)
menghitung Upah Minimum.
Provinsi Jawa Tengah, pekerja masih
Formula baru bagi penghitungan
menginginkan
mekanisme
peng-
Upah Minimum tersebut akan disah-
hitungan upah yang sudah berjalan
kan dengan Peraturan Pemerintah.
saat ini, karena dalam RPP tentang
Cara penghitungan upah: 1) UMP
formula pengupahan tersebut, peker-
tahun depan sama dengan UMP
ja tidak dilibatkan dalam penetapan
tahun ini ditambah UMP tahun ini
upah (Kompas, 22 Oktober 2015).
dikalikan inflasi plus tingkat pertum-
Dengan demikian dapat dika-
buhan ekonomi; 2) penghitungan
takan, bahwa formula pengupahan
UMP dilakukan setiap tahun, dan 3)
baru yang diajukan oleh Pemerintah
berlaku secara nasional mulai Janu-
tersebut masih “berpotensi” menim-
ari 2016 kecuali untuk 8 provinsi.
bulkan terjadinya “tolak-tarik” serta
Misalnya, UMP di DKI Jakarta
“tuntutan kenaikan upah setiap tahun
dengan inflasi dan pertumbuhan
diikuti ancaman dan tindakan anar-
ekonomi 5%. Maka, UMP sekarang
kis”. Untuk itu, diperlukan suatu
Rp 2,7 juta ditambah Rp 2,7 juta
formula
dikalikan 10% sehingga UMP sama
Pemerintah yang lebih “fair” bagi
dengan Rp 2,97 juta. (Suara Merde-
pekerja dan pengusaha, khususnya
ka, 16 Oktober 2015).
dalam .
Namun, pekerja menolak formula
pengupahan
Menurut
penulis,
baru
dari
formula
pengupahan yang baru yang diajukan
pengupahan baru yang lebih fair
Pemerintah tersebut dan menuntut
adalah sistem pengupahan yang
besaran UMK setara dengan KHL.
didasarkan pada kualitas sumber
Hal ini disebabkan, karena formula
daya manusia (SDM) atau keahlian
baru UMK yang diajukan Pemerin-
maupun ketrampilan (skill) pekerja,
tah dalam bentuk Rancangan Pera-
di mana formula penghitungan UMK
turan Pemerintah (RPP) tersebut
baru tersebut tidak didasarkan pada
76
Rechtldee Jurnal Hukum, Vol. 10. No. 1, Juni 2015
kebutuhan hidup layak buruh lajang
keahlian dan ketrampilan (skill)
sebagaimana
pekerja.
yang
dikehendaki
Kedua, perlu ada formula peng-
pekerja.
hitungan UMK yang tidak didasarSimpulan Pertama,
kan pada kebutuhan hidup layak sistem
penetapan
buruh lajang, agar besaran angka
pengupahan (UMK) yang diatur
nominal UMK setiap tahun setara
dalam Pasal 3 ayat (1) dan (2)
dengan angka pencapaian KHL.
Permenakertrans Nomor 7 Tahun 2013
tentang
Upah
Minimum
menyebabkan terjadinya “tolak-tarik” antara pekerja dan pengusaha dalam hal penghitungan upah minimum karena penetapan UMK sudah diarahkan dan dipetakan pencapaiannya. Kedua, penetapan UMK yang didasarkan pada Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dengan memperhatikan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi belum mampu memenuhi kebutuhan hidup layak pekerja dan keluarganya sehingga menyebabkan pekerja menuntut kenaikan upah setiap tahun diikuti ancaman dan tindakan anarkis. Saran Pertama, perlu ada sistem penetapan UMK yang akan datang yang lebih fair yaitu sistem pengupahan yang
didasarkan
pada
kualitas
sumber daya manusia (SDM) atau
Daftar Rujukan Literatur: A. Muktie Fajar, 2001, Kapite Selekta Politik Hukum, Politik Hukum Di Indonesia, Malang, Program Pascasarjana Universitas Brawijaya. Mulyana W. Kusumah, 1986, Perspektif, Teori dan Kebijaksanaan Hukum, Jakarta : Rajawali. Lubis M. Solly, Politik Hukum Dengan Pendekatan Budaya, Kuliah Perdana pada Program Magister Hukum Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, tanggal 12 September 1999. Bernard L. Tanya, 2011, Penegakan Hukum Dalam Terang Etika, Yogjakarta :Genta Publishing. Moh. Mahfud MD, 1999, Pergulatan Politik dan Hukum di Indonesia, Yogjakarta : Gama Media. Nikolas Simanjuntak, 2009, Hukum Acara Pidana Indonesia Dalam Sirkus Hukum, Jakarta : Ghalia Indonesia.
Aulia Milano : Politik Hukum Pengupahan...
77
IS. Susanto, Diktat Kriminologi, 1991, Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Semarang.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 7 Tahun 2013 tentang Upah Minimum.
Made Darma Weda, 1996, Kriminologi, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 13 Tahun 2012 tentang Komponen dan Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak.
William III, Frank P dan Marilyn McShane, 1988, Criminological Theory, New Jersey : Prince Hall. Ismantoro Dwi Yuwonoi, 2014, AHOK, Dari Kontroversi ke Kontroversi, Yogjakarta : Media Pressindo. Peraturan perundang-undangan: UURI Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Keputusan Presiden RI Nomor 107 Tahun 2004 tentang Dewan Pengupahan.
Sumber lainnya: (http://bisnis.liputan6.com/ read/2137106/umk-2015-untuk-jawa-tengah-naik-1496, diakses Senin, tanggal 28 September 2015 pukul 20.30 wib. Kompas, 22 Oktober 2015 Kompas 8 September 2015 Kompas, 16 Oktober 2015 Suara Merdeka, 16 Oktober 2015